efektivitas penyelesaian perkara perceraian ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/skripsi ahmad zul...

84
EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN MELALUI SISTEM MEDIASI (Studi Kasus Di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu) Skripsi DISUSUN OLEH: AHMAD ZUL MAJDI BIN MOHD AMRI (SHK101170039) PEMBIMBING: Dr. H. M. Umar, M.HI Dian Mustika M.HI.,MA STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARI’AH UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019M/1441H

Upload: others

Post on 25-Feb-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN MELALUI

SISTEM MEDIASI (Studi Kasus Di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri

Terengganu)

Skripsi

DISUSUN OLEH:

AHMAD ZUL MAJDI BIN MOHD AMRI (SHK101170039)

PEMBIMBING:

Dr. H. M. Umar, M.HI

Dian Mustika M.HI.,MA

STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARI’AH

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019M/1441H

Page 2: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Page 3: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

iii

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

Page 4: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Page 5: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

v

SURAT PERNYATAAN

Page 6: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

vi

MOTTO

ق الهه بينهما إ إنه الهه اان وإن خفتم شقاق بينهما فابعثوا حكما من أهله وحكما من أهلها إن يريدا إصلحا يوف

عليما خبيرا

Artinya:

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah

seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan.

Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah

memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Mengenal.”1

1 https://tafsirq.com/4-an-nisa/ayat-35

Page 7: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

vii

PERSEMBAHAN

حيم ن ٱره حم بسم ٱلهه ٱره

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT ata kasih saying dan karunia-Nya yang

telah memberikanku kekuatan serta membekaliku dengan ilmu pengetahuan sehingga

diberikan kemudahan dalam penyusunan skripsi ini. Sholawat dan salam selalu

terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW semoga kelak kita

mendapatkan syafaat dari beliau. Aamiin.

Teristimewa kupersembahkan karya kecil ini kepada cahaya hidup yang sangat

kusayangi Ibunda (Faezah Binti Abd Rahman Azmi) dan Ayahda (Mohd Amri Bin

Abdul Karim) tercinta, terkasih, dan yang tersayang sebagai tanda bakti, hormat dan

terima kasih yang setulusnya. Tiada kata yang bisa menggantikan segala sayang

usaha doa semangat dan materi yang telah diberikan untuk penyelesaian tugas akhir

ini dibangku kuliah. Semoga ini menjadi awal untuk membuat Ibunda bahagia.

Seluruh sahabatku yang tercinta, yang berada dijambi Nur Jamilin, Zaid Ikram, Zul

ammar, arif nabil, aizat hasbullah, Zizi, Miqdad, Hambali, Syazrul, Fadhli, Salihin

serta rakan seperjuangan dari jurusan Pembandingan Mazhab dan Usuluddin. Terima

kasih atas doa cinta kasih sayang dan bantuan kalian semua selama ini. Terima kasih

untuk doa, nasehat, hiburan, kerjasama, ide, traktiran, tebengan dan semangat yang

kalian berikan selama ini. Sukses untuk kita semua Aamiin..

Page 8: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

viii

ABSTRAK

Efektivitas Penyelesaian Perkara Penceraian Melalui Sistem Mediasi (Studi

Kasus Di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu, Malaysia).

OLEH: AHMAD ZUL MAJDI

Skripsi ini bertujuan untuk mengungkap kepentingan mediasi dalam mendamaikan

pasangan yang berada dalam gejolak rumah tangga yang berada di ambang perceraian.

Seperti yang kita pelajari, perkara halal yang dibenci oleh Allah adalah perceraian. Jadi

dengan adanya Mediasi ini bisa mengurangkan kadar perceraian yang berlaku.

Penelitian ini dilaksanakan di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu.

Dalam pengambilan data penelitian menggunakan beberapa teknik yaitu wawancara,

dan dokumentasi. Data primer bersumber dari dokumen-dokumen tentang kasus yang

dapat diatasi setelah data terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode

kualitatif. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ta‟liq thalak dan faktor-faktor

penyebab perceraian antaranya campur tangan orang luar, ketidaktanggungjawaban

serta tidak diberi nafkah. Di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu ini,

kasus-kasus yang berbagai itu seupayanya dicarikan jalan untuk menyelesaikan

masalah perceraian itu. Berbagai kendala juga dihadapi oleh para Mediator seperti

pasangan tidak memberikan kerjasama, tidak menghantar wakil serta enggan berdamai.

Jadi dengan kebijakan dari pihak mediator maka kebanyakan kasus dapat diselesaikan

dengan lancar. Skripsi ini bertujuan menjadi bahan rujukan bagi mengetahui proses

mediasi.

Kata Kunci: Mediasi, Penceraian, Khidmat Nasihat.

Page 9: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sedalam-dalamnya penulis panjatkan kehadrat Allah

S.W.T. atas segala rahmat dan kurnia-Nya. Shalawat dan salam turut dilimpahan

kepada junjungan besar Nabi Muhammad S.A.W. yang sangat dicintai. Alhamdulillah

dalam usaha menyelesaikan skripsi ini penulis senantiasa diberi nikmat kesehatan dan

kekuatan sehingga penulis dapat menelesaikan skripsi ini uang berjudul “Efektivitas

Penyelesaian Perkara Penceraian Melalui Sistem Mediasi, (Studi Kasus Di Jabatan

Hal Ehwal Agma Islam Negeri Terengganu, Malaysia)”. Skripsi ini disusun sebagai

sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu Syariah dalam bagian hukum

keluarga. Juga memenuhi sebagian pensyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Program Strata Satu (S1) dalam jurusan Hukum Keluarga pada Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, Indonesia.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis akui tidak terlepas daripada menerima

hambatn dan halangan baik dalam masa pengumpulan data maupun penyusunannya.

Situasi yang mencabar dari awal hingga ke akhir menambahkan lagi daya usaha untuk

menyelesaikan skripsi ini agar selari dengan penjadualan. Dan berkat kesabaran dan

sokongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat juga diselesaikan dengan baik

seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, hal yang pantas penulis ucapkan adalah setinggi-tinggi

penghargaan kepada semua pihak yang turut membantu secara langsung maupun

secara tidak langsung dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.Suaidi Asy’ari, MA,.Ph.D Rektor UIN STS Jambi,

Indonesia.

2. Bapak Dr. AA. Miftah, Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi, Indonesia.

Page 10: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

x

3. Bapak. Hermanto Harun, Lc, Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik, Ibu

Rahmi Hidayati, S.Ag, M.HI, Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum,

Perancangan dan Keuangan dan Ibu Dr. Yulianti, S,Ag.M.HI, Wakil Dekan

Kemahasiswaan dan kerjasama di lingkungan Syariah UIN STS Jambi,

Indonesia.

4. Ibu Siti Marlina, S, Ag, M.HI selaku Ketua Jurusan Hukum Keluarga (HK)

Fakultas Syari’ah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. H. M. Umar Yusuf, selaku Pembimbing I dan Ibu Dian Mustika

M.HI.,MA selaku pembimbing II skripsi ini yang telah banyak memberi

kemasukan, tunjuk ajar dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajar sepanjang perkuliahan, asisten dosen

serta seluruh karyawan dan karyawati yang telah banyak membantu dalam

memudahkan proses menyusun skripsi di Fakultas Syariah UIN STS Jambi,

Indonesia.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih ada kekurangan dan jauh

dari kesempurnaan baik dari segi teknis penulisan, analisis data, penyusunan data

maupun dalam mengungkapkan argumentasi pada bahan skripsi ini. Oleh karena itu,

diharapkan kepada semua pihak dapat memberikan kontribusi pemikiran, tanggapan,

dan masukkan berupa saran, nasihat, dan kritik demi kebaikan skripsi ini. Semoga apa

yang diberikan dicatat sebagai amal jariyah di sisi Allah S.W.T. dan mendapat ganjaran

yang selayaknya kelak.

Page 11: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................................... ii

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .............................................................. iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ............................................................................................ v

MOTTO ...................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vii

ABSTRAK ................................................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 5

C. Batasan Masalah ................................................................................................... 5

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................................................ 5

E. Kerangka Teori ..................................................................................................... 6

F. Tinjauan Pustaka ................................................................................................. 19

BAB II METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 21

B. Sumber Data ..................................................................................................... 22

C. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 23

D. Sistemika Penulisan ......................................................................................... 24

Page 12: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

xii

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Perkembangan Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri

Terengganu, Malaysia. ............................................................................................ 26

B. Tujuan Dan Bidang Kuasa Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu,

Malaysia. ................................................................................................................. 28

C. Susunan Pentadbiran dan Carta Organisasi Jabatan Hal Ehwal Agama Islam

Negeri Terengganu, Malaysia. ................................................................................ 29

D. Peranan dan Fungsi Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu,

Malaysia. ................................................................................................................. 31

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Efektivitas Penyelesaian Perkara Penceraian Melalui Sistem Mediasi di Jabatan

Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, Malaysia ..................................................... 56

B. Tatacara penceraian melalui sistem mediasi di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam

Terengganu .............................................................................................................. 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 66

B. Saran-saran ....................................................................................................... 67

C. Penutup ............................................................................................................. 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 13: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumah tangga yang bahagia adalah idaman semua orang tetapi kebahagiaan ini

bukanlah satu jelmaan yang datang dengan sendiri bahkan ianya adalah hasil usaha yang

sungguh-sungguh dari kedua-dua iaitu suami dan isteri. Tidak semua rumahtangga yang

dibina itu mencapai matlamat kebahagiaannya sebaliknya kadang-kadang rumahtangga

yang bahagia pada mulanya bertukar menjadi suram, perselisihan dan seterusnya

kehancuran. Krisis rumahtangga beerti permasalahan yang berlaku dalam rumahtangga

samada masalah besar atau kecil dan jika tidak diatasi dengan segera ianya akan menjadi

seperti benih yang tinggal di akar pokok, lama-kelamaan benih ini akan merebak

seterusnya akan mematikan pokok yang rendang.

Pelbagai faktor yang mungkin menyumbang ke arah penceraian dari generasi ke

generasi. Apa yang pasti kesan penceraian dirasai oleh semua pihak yang terlibat

samada suami isteri anak-anak mahupun masyarakat. Perbezaannya mungkin dari segi

peratusan atau tahap yang dirasakan oleh pihak yang terlibat samada secara lansung atau

tidak dan melibatkan jasmani, emosi dan rohani.2

Seringkali sesebuah keluarga menghadapi masalah kekeluargaan yang rumit

seperti anak lari dari rumah, bapa mengabaikan keluarga, ibu bencikan anak-anaknya,

2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah Penceraian”,

Jabatan Agama Islam Johor, 2003.

Page 14: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

2

anak terlibat salah laku dan lain-lain. Jikalau seorang mengalami masalah ianya akan

tersebar ke seluruh sistem keluarga. Seorang ibu yang terpaksa bekerja kuat dan

menghadapi tekanan di tempat kerja kemudian mengalami masalah di rumah lantas

membenci seisi keluarga kerena tanggapannya mereka itu tidak memahami peranan

serta hubungan kekeluargaan. Masalah ini jika tidak diberikan perhatian oleh pihak

yang bertanggungjawab akan membawa ke arah konflik keluarga atau penceraian di

antara suami dan isteri. Jelas sekali penjagaan rumah tangga amatlah penting dalam

islam bagi memupuk nilai kasih sayang dan melapangkan hati suami isteri seperti di

dalam ayat 21 surah Ar Rum:

ة ورحم ليها وجعل بينكم مودلك ل يت لقوم ومن آ يته آن خلق لكم من آنفسكم آزواجا لتسكنوا ا ن في ذ

ة ا

يتفكرون

Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa

tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.

Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum

yang berfikir.3

Namun logik bagi seorang manusia tidak dapat lari daripada masalah kecil

mahupun besar. Begitu juga dengan individu yang berkeluarga. Justeru, dalam rumah

tangga, pemilihan individu yang memberikan nasihat dan panduan yang tepat dan

bersesuaian perlu diambil kira dalam merungkai segala permasalahan yang wujud

antara suami dan isteri. Ini disebabkan bukan sembarangan orang boleh menjadi tempat

3 Al Rum (30): 21.

Page 15: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

3

mengadu masalah. Hal-hal sulit melibatkan rahsia rumah tangga yang diadukan kepada

orang yang tidak amanah, boleh jadi akan dikongsi dengan orang lain hingga akhirnya

tersebar secara meluas. Seorang yang tidak adil pula akan memberi maklum balas yang

dipengaruhi emosi. Ada kemungkinan orang seperti ini akan menjadi penghasut dan

pengusut masalah. Ini kerana penceraian amatlah tidak disukai di dalam islam seperti

mana di dalam hadith dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, secara marfu’ yang

menyatakan:

لى الله تعالى الطلاق آ بغض الحلال ا

Artinya: “Halal yang paling dibenci Allah adalah thalak.”4

Analisa jumlah kes yang dikendalikan oleh kaunselor di jabatan agama dalam

setahun berbanding jumlah suami isteri yang datang untuk mendapatkan perkhidmatan

dari pelbagai kategori masalah adalah seperti berikut. Jumlah hari bekerja setelah

ditolak cuti hujung minggu, cuti sabtu minggu pertama dan ketiga, juga cuti yang layak

dimohon oleh kakitangan setahun ialah 253 hari daripada 365 hari. Andaian bahawa

seorang kaunselor boleh mengendalikan tiga kes sehari, empat kaunselor hanya dapat

mengendalikan 3036 kes daripada 4836 yang datang untuk mendapatkan perkhidmatan

. Pelbagai masalah-masalah yang terjadi seperti tanggunjawab suami isteri,

tuntutan nafkah, campurtangan keluarga suami atau isteri, poligami, penderaan isteri

atau suami, penagihan dadah, berpenyakit dan isteri ingkar. Kes-kes yang dirujuk

4 Konsultasi Syariah, https://konsultasisyariah.com/29419-halal-yang-dibenci-allah.html,

Syarah Hadis Pilihan akses pada 2 Mei 2019.

Page 16: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

4

biasanya serius dan boleh menjurus kepada penceraian jika jalan penyelesaian terbaik

tidak diperolehi.5

Contoh kasus yang dihadapi di Jabatan Agama Islam Terengganu ialah si suami

ingin berpoligami, manakala si istri tidak mengizinkan. Si suami seorang yang adil dan

berlaku adil kepada si istri serta mampu untuk berpoligami. Disebabkan kasus tersebut

si istri memohon penceraian atas sebab tidak mahu berpoligami. Selepas itu kedua

pasangan tersebut meminta khidmat mediasi di Jabatan Agama Islam Terengganu.

Ini bermakna bukan sahaja tidak semua pasangan dapat dibantu malah seorang

pasangan hanya dapat berjumpa sekali sahaja setahun. Matlamat asal bukan bilangan

kes yang diperlukan tetapi penyelesaian yang dapat dilakukan. Keadaan akan lebih

membimbangkan jika faktor keberkesanan perkhidmatan mediasi yang diberikan

diambil kira. Daripada data yang diperolehi kebanyakkan kaunselor di Jabatan Agama

Islam Terengganu hanya mengikuti kursus mediasi jangka pendek sahaja. Jabatan Hal

Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu menjalankan sistem mediasi menurut Enakmen

Undang – Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2001.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis juga melakukan penelitian

melalui karya ilmiah, karena persoalan ini banyak terjadi di tengah-tengah masyarakat

Islam serta terkait dengan kehidupan masyarakat secara luas yang penulis akan

kemukakan dalam bentuk skripsi dengan judul: “ Efektivitas Penyelesaian perkara

5Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah Penceraian”,

Jabatan Agama Islam Johor, 2003.

Page 17: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

5

Penceraian melalui Sistem Mediasi (Studi Kasus Di Jabatan Hal EhwalAgama

Islam Terengganu).”

B. Rumusan Masalah

Sesuai bertitik tolak dari latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi rumusan

masalah adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tatacara penceraian melalui sistem mediasi di Jabatan Hal Ehwal

Agama Islam Terengganu?

2. Bagaimana efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui sistem mediasi

di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu?

C. Batasan Masalah

Mengingatkan luasnya permasalahan yang dibahas, maka fokus penelitian penulis

membataskan permasalahan ini. Oleh sebab itu, penulis hanya membahaskan tentang

maksud Efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui sistem mediasi di tinjau

dari hukum keluarga islam dan keabsahannya yang di tinjau dari hukum Islam.

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Agar tidak menyimpang dari rumusan masalah yang diutarakan di atas maka,

penulis mempunyai tujuan:

a. Ingin mengetahui tatacara penyelesaian perkara penceraian melalui sistem

mediasi di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, Malaysia.

Page 18: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

6

b. Ingin mengetahui efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui sistem

mediasi di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, Malaysia.

2. Kegunaan Penelitian

a. Sebagai sumbangsih penulis dalam rangka memahami ajaran Agama Islam

khususnya tentang sahnya tentang Efektivitas penyelesaian perkara penceraian

melalui system mediasi.

b. Untuk menambah cakrawala berfikir bagi penulis serta untuk menambah

khazanah keilmuan yang dipersembah kepada almamater khususnya pada

Falkutas Syari’ah.

E. Kerangka Teori

1. Penceraian

Menurut syariat Islam, cerai adalah melepaskan ikatan perkawinan atau

putusnya hubungan perkawinan antara suami dan istri. dengan adanya perceraian ini,

maka gugurlah hak dan kewajiban mereka sebagai suami dan istri. artinya, mereka tidak

lagi boleh berhubungan sebagai suami istri, menyentuh atau berduaan, sama seperti

ketika mereka belum menikah dulu.

Islam telah mengatur segala sesuatu dalam al Quran. Tidak hanya aturan dalam

beribadah, seperti sholat, zakat, puasa, haji dan lain-lain, Islam juga memberi aturan

pada manusia dalam kehidupannya bersosialisasi. Bahkan, al Quran juga mengatur adab

dan aturan dalam berumah tangga, termasuk bagaimana jika ada masalah yang tidak

terselesaikan dalam rumah tangga tersebut.

Page 19: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

7

Islam memang mengizinkan perceraian, tapi Allah membenci perceraian itu. Itu

artinya, bercerai adalah pilihan terakhir bagi pasangan suami istri ketika memang tidak

ada lagi jalan keluar lainnya. Dalam surat al Baqarah ayat 227 disebutkan, “Dan jika

mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh, Allah Maha Mendengar,

Maha Mengetahui.” Ayat tentang hukum perceraian ini berlanjut pada surat al Baqarah

ayat 228 hingga ayat 232.6

Dalam ayat-ayat surat al Baqarah di atas, diterangkan aturan-aturan mengenai

hukum talak, masa iddah bagi istri, hingga aturan bagi wanita yang sedang dalam masa

iddahnya. Dari sini kita bisa mengetahui bahwa agama Islam memberi aturan yang

sangat lengkap tentang hukum perceraian. Tentu saja aturan-aturan ini sangat

memperhatikan kemaslahatan pihak suami dan istri dan mencegah adanya kerugian di

salah satu pihak.

Tidak hanya di surat al Baqarah, di surat ath-Thalaq ayat 1-7 juga dibahas

aturan-aturan dalam berumah tangga. Di situ disebutkan tentang kewajiban suami

terhadap istri hingga bagaimana aturan ketika seorang istri berada dalam masa iddah.

Dari beberapa ayat yang telah dibahas, maka kita ketahui bahwa dalam Islam perceraian

itu tidak dilarang, namun harus mengikuti aturan-aturan tertentu.

6 Dalam Islam, https://dalamislam.com/hukum-islam/pernikahan/hukum-perceraian-dalam-

islam, akses pada 2 Mei 2019.

Page 20: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

8

2. Jenis-jenis Cerai

Mungkin sebelumnya kita telah sedikit mengetahui bahwa perceraian atau talak

bisa dilakukan oleh suami, atau istri yang menuntut cerai suaminya. Berikut ini akan

dibahas jenis-jenis cerai yang bisa dibedakan dari siapa kata cerai tersebut terucap.

A. Cerai Talak oleh Suami

Perceraian ini yang paling umum terjadi, yaitu si suami yang menceraikan

istrinya. Hal ini bisa saja terjadi karena berbagai sebab. Dengan suami mengucapkan

kata talak pada istrinya, masa saat itu juga perceraian telah terjadi, tanpa perlu

menunggu keputusan pengadilan.

i. Talak Raj’i

Pada talak raj’I, suami mengucapkan talak satu atau talak dua kepada istrinya.

Suami boleh rujuk kembali dengan istrinya ketika masih dalam masa iddah. Namun,

jika masa iddah telah habis, suami tidak boleh lagi rujuk kecuali dengan melakukan

akad nikah baru.

ii. Talak Bain

Talak Baik adalah perceraian dimana suami mengucapkan talak tiga kepada

istrinya. Dalam kondisi ini, istri tidak boleh dirujuk kembali. Suami baru akan boleh

merujuk istrinya kembali jika istrinya telah menikah dengan lelaki lain dan

berhubungan suami istri dengan suami yang baru lalu diceraikan dan habis masa

iddahnya.

iii. Talak Sunni

Page 21: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

9

Talak sunni ini adalah ketika suami mengucapkan cerai talak kepada istrinya

yang masih suci dan belum melakukan hubungan suami istri saat masih suci tersebut.

iv. Talak Bid’i

Suami mengucapkan talak kepada istrinya saat istrinya sedang dalam keadaan

haid atau ketika istrinya sedang suci namun sudah disetubuhi.

v. Talak Taklik

Pada talak taklik, seorang suami akan menceraikan istrinya dengan syarat-syarat

tertentu. Dalam hal ini, jika syarat atau sebab yang ditentukan itu berlaku, maka

terjadilah perceraian atau talak.

B. Gugat Cerai Istri

Berbeda dengan talak yang dilakukan oleh suami, gugat cerai istri ini harus

menunggu keputusan dari pengadilan.

I. Fasakh

Fasakh merupakan pengajuan cerai tanpa adanya kompensasi dari istri ke suami

akibat beberapa perkara, antara lain suami tidak memberi nafkah lahir batin selama 6

bulan berturut-turut, suami meninggalkan istri selama 4 bulan berturut-turut tanpa

kabar, suami tidak melunasi mahar yang disebutkan saat akad nikah (baik sebagian atau

seluruhnya) sebelum terjadinya hubungan suami istri, atau adanya perlakuan buruk dari

suami kepada istrinya.

II. Khulu’

Page 22: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

10

Adalah perceraian yang merupakan buah kesepakatan antara suami dan istri

dengan adanya pemberian sejumlah harta dari istri kepada suami. Terkait dengan hal ini

terdapat pada surat al Baqarah ayat 229.

ا آتي تان فإمساك بمعروف أو تسريح بإحسان إ ول يحل كم أن تأخذوا ممه افا أ اطهلق مره يقيما له تموهنه شيا إله أن ي

ده حدود دود الهه فل تعتدوها ومن يتع حدود الهه فإن خفتم أله يقيما حدود الهه فل جناح عليهما فيما افتدت به إ تلك ح

مون ا ك هم اظه الهه فأو

Artinya: “Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan

cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu

mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau

keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu

khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah,

maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk

menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya.

Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang

zalim.”7

2. Mediasi

Secara etimologi, pengertian mediasi berasal dari bahasa latin, mediare yang

memiliki pengertian yakni "berada di tengah" dan istilah mediasi dalam bahasa Inggris

yakni "mediation" yang memiliki pengertian bahwa mediasi adalah penyelesaian

sengketa yang melibatkan pihak ketiga sebagai penengah atau penyelesaian sengketa

penengah. 8

Sedangkan pengertian mediasi secara termonologi bahwa mediasi adalah peran

yang ditampilkan pihak ketiga sebagai mediator dalam menjalakankan tugas demi

menengahi dan menyelesaikan suatu konflik atau sengketa antara para pihak.

7 Alquran Terjemahan Al-Baqarah: 229 8Tikelsiana.Com/2017/10/Pengertian-Mediasi-Tujuan-Dasar-Hukum.Html

Page 23: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

11

Selain itu, "berada di tengah: juga memiliki makna bahwa mediator berada pada

posisi yang neutral atau tidak memihak sehingga dalam penyelesaian sengketa dapat

menjaga kepentingan para pihak yang bersengketa atau konflik secara adil dan sama,

yang bertujuan menumbuhkan kepercayaan (trust) dari pihak yang bersengketa.

Sedangkan istilah mediasi dalam bahasa Inggris yakni "mediation" yang

memiliki pengertian bahwa mediasi adalah penyelesaian sengketa yang melibatkan

pihak ketiga sebagai penengah atau penyelesaian sengketa penengah.

3. Dasar Perceraian Menurut Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam

(Negeri Terengganu) 2001

Dasar hukum perceraian seperti tertulis dalam Enakmen 12 Tahun 19859, Enakmen

Undang-Undang Keluarga Islam ( Negeri Terengganu ) 1985, Fasal 47 yaitu Perceraian

dengan Talak atau Perintah dimana :

1) Seseorang suami atau seseorang isteri yang hendak bercerai hendaklah

menyerahkan suatu permohonan untuk perceraian kepada Mahkamah dalam

borang yang ditetapkan, disertai dengan suatu akuan berkanun yang

mengandungi;

a) butir-butir mengenai perkahwinan itu dan nama, umur dan jantina anak-

anak, jika ada, hasil dari perkahwinan itu;

b) butir-butir mengenai fakta-fakta yang memberi bidang kuasa kepada

Mahkamah di bawah seksyen 45;

9 Enakmen Undang- undang keluarga islam (Negeri Terengganu) 12 Tahun 1985

Page 24: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

12

c) butir-butir mengenai apa-apa prosiding yang dahulu mengenai hal ehwal

suami isteri antara pihak-pihak itu, termasuk tempat prosiding itu;

d) suatu pernyataan tentang sebab-sebab hendak bercerai;

e) suatu pernyataan tentang sama ada apa-apa, dan, jika ada, apakah langkah-

langkah yang telah diambil untuk mencapai perdamaian;

f) syarat apa-apa perjanjian berkenaan dengan nafkah dan tempat kediaman

bagi isteri dan anak-anak dari perkahwinan itu, jika ada, peruntukan bagi

pemeliharaan dan penjagaan anak-anak dari perkahwinan itu, jika ada, dan

pembahagian apa-apa aset yang diperolehi melalui usaha bersama pihak-

pihak itu, jika ada, atau, jika tiada, sesuatu persetujuan tersebut telah

tercapai, cadangan pemohon mengenai hal-hal itu; dan

g) butir-butir mengenai perintah yang diminta.

2) Selepas menerima sesuatu permohonan untuk perceraian, Mahkamah hendaklah

menyebabkan satu saman diserahkan kepada pihak yang satu lagi itu bersama

dengan satu salinan permohonan itu dan akuan berkanun yang dibuat oleh

pemohon, dan saman itu hendaklah mengarahkan pihak yang satu lagi itu hadir

di hadapan Mahkamah untuk membolehkan Mahkamah menyiasat sama ada

pihak yang satu lagi itu bersetuju atau tidak terhadap perceraian itu.

3) Jika pihak yang satu lagi itu bersetuju terhadap perceraian itu dan Mahkamah

berpuas hati selepas penyiasatan yang wajar bahawa perkahwinan itu telah

pecah belah dengan tak dapat dipulihkan, maka Mahkamah hendaklah

menasihatkan suami supaya melafazkan satu talaq di hadapan Mahkamah.

Page 25: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

13

4) Jika pihak yang satu lagi tidak bersetuju terhadap perceraian itu atau jika

Mahkamah berpendapat bahawa ada kemungkinan yang munasabah bagi suatu

perdamaian antara pihak-pihak itu, Mahkamah hendaklah dengan seberapa

segera yang boleh melantik suatu jawatan kuasa pendamai terdiri daripada

seorang Pegawai Agama sebagai pengerusi dan dua orang lain, seorang untuk

bertindak bagi pihak suami dan seorang lagi bagi isteri, dan merujukkan kes itu

kepada jawatan kuasa itu.

5) Pada melantik dua orang itu di bawah subseksyen, Mahkamah hendaklah, jika

boleh, memberi keutamaan kepada saudara-saudara karib pihak-pihak itu yang

tahu akan hal keadaan kes itu.

6) Mahkamah boleh memberi arahan-arahan kepada jawatan kuasa pendamai itu

tentang hal menjalankan perdamaian itu dan ia hendaklah menjalankannya

mengikut arahan-arahan itu.

7) Jika jawatan kuasa itu tidak dapat bersetuju atau jika Mahkamah tidak berpuas

hati tentang cara ia menjalankan perdamaian itu, Mahkamah boleh memecat

jawatan kuasa itu dan melantik jawatan kuasa lain bagi menggantikannya.

8) Jawatan kuasa itu hendaklah berusaha mencapai perdamaian dalam tempoh

enam bulan dari tarikh ia dibentuk atau dalam tempoh yang lebih lama mengikut

sebagaimana yang dibenarkan oleh Mahkamah.

9) Jawatan kuasa itu hendaklah meminta pihak-pihak itu hadir dan hendaklah

memberi tiap-tiap seorang dari mereka peluang untuk didengar dan boleh

mendengar mana-mana orang lain dan membuat apa-apa penyiasatan yang

Page 26: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

14

difikirkannya patut dan boleh, jika ia fikirkan perlu, menangguhkan

prosidingnya dari semasa ke semasa.

10) Jika jawatan kuasa pendamai itu tidak dapat mencapai perdamaian dan tidak

dapat memujuk pihak-pihak itu supaya hidup semula bersama sebagai suami

isteri, jawatan kuasa itu hendaklah mengeluarkan suatu perakuan tentang hal

yang demikian itu dan boleh melampirkan pada perakuan itu apa-apa syor yang

difikirkannya patut berkenaan dengan nafkah dan penjagaan anak-anak belum

dewasa dari perkahwinan itu, jika ada, berkenaan dengan pembahagian harta,

dan berkenaan dengan hal-hal lain berhubung dengan perkahwinan itu.

11) Tiada seseorang Peguam Syarie boleh hadir atau bertindak bagi mana-mana

pihak dalam sesuatu prosiding di hadapan sesuatu jawatan kuasa pendamai dan

tiada sesuatu pihak boleh diwakili oleh sesiapa jua, selain dari seorang ahli

keluarganya yang karib, tanpa kebenaran jawatan kuasa pendamai itu.

12) Jika jawatan kuasa itu melaporkan kepada Mahkamah bahawa perdamaian telah

tercapai dan pihak-pihak itu telah hidup semula bersama sebagai suami isteri,

Mahkamah hendaklah menolak permohonan untuk perceraian itu.

13) Jika jawatan kuasa mengemukakan kepada Mahkamah suatu perakuan bahawa

ia tidak dapat mencapai perdamaian dan tidak dapat memujuk pihak-

pihak itu supaya hidup semula bersama sebagai suami isteri, Mahkamah

hendaklah menasihatkan suami yang berkenaan itu melafazkan satu talaq di

hadapan Mahkamah, dan jika Mahkamah tidak dapat mendapatkan suami itu

hadir di hadapan Mahkamah untuk melafazkan satu talaq atau jika suami itu

Page 27: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

15

enggan melafazkan satu talaq, maka Mahkamah hendaklah merujuk kes itu

kepada Hakam untuk tindakan menurut seksyen 48.

Peran mediator pada proses mediasi sangat penting karena akan

menentukan keberhasilan atau kegagalan untuk memperoleh kesepakatan para

pihak yang berperkara. Seorang mediator dituntut harus menguasai perannya

sebagai mediator serta harus mempunyai ketrampilan yang khusus.

Keberadaan undang-undang Islam di Malaysia adalah agak kompleks.

Ini kerana tidak adanya keseragaman dalam pelaksanaan undang-undang

tersebut. Karena kondisi masyarakat Malaysia yang berlainan suku, bangsa dan

agama. Sejarah telah membuktikan bahawa setiap bangsa yang ada adalah bebas

untuk mengamalkan undang-undang mana saja yang diperuntukkan menurut

agama dan adat masing-masing. Sistem adat dan pelaksanaannya telah

memberikan kesan yang besar dalam mempengaruhi pelaksanaan Undang-

Undang Keluarga Islam.

a) Orang Yang Perlu Menjalani Mediasi

Pasangan yang sedang atau telah berpisah bisa mendapatkan manfaat

dari konsultasi dengan terapis perceraian. Jika ada anak-anak yang terlibat, yang

paling baik adalah bekerja sama dengan terapis yang memiliki latar belakang

psikologi anak. Konseling pra-perceraian termasuk membantu semua pihak

yang terlibat untuk berkomunikasi dengan cara yang baik dan efektif untuk

mempercepat prosesnya. Konseling jenis ini juga menyiapkan anak-anak dari

efek signifikan yang diakibatkan perceraian. Beberapa konselor pra-perceraian

Page 28: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

16

juga menawarkan bantuan kekhawatiran orang tua, terutama di mana orang tua

belum memberi tahu berpisahan yang akan terjadi.

Di sisi lain, sesi konseling pasca perceraian cenderung berurusan dengan

kekhawatiran jangka panjang individu tentang perceraian. Mereka akan

dibimbing untuk memproses perasaan sedih, duka, tertekan, dan merubah emosi

negatif menjadi positif, sehingga mereka dapat menjalani hidup dengan baik

setelah perceraian. Konselor pasca perceraian dapat membantu individu untuk

melewati proses bersedih, juga bermanfaat untuk memulihkan aspek psikologis

orang-orang yang terlibat.

Namun seperti yang disampaikan sebelumnya, tidak semua orang

memerlukan konseling pernikahan, karena beberapa perpisahan berjalan dengan

baik dan bahkan damai. Namun, saat salah satu pihak merasa kehidupan sehari-

harinya terganggu dengan pikiran dan emosi negatif yang disebabkan oleh

perceraian atau saat seseorang terobsesi dengan segala hal kecil terkait proses

perceraian, atau terburu-buru dalam membuat rencana masa depan yang serius,

konseling perceraian sangat direkomendasikan.10

Seseorang yang merasa tenggelam dalam depresi selama proses

perceraian perlu menjalani konseling perceraian. Selain itu, juga orang-orang

yang memiliki pikiran atau perilaku yang penuh amarah, melawati jalur yang

merusak diri sendiri, memiliki pikiran untuk menyakiti diri atau bahkan bunuh

10 Nurul Hartini, Atika Dian Ariana, PSIKOLOGI KONSELING: Perkembangan dan

Penerapan Konseling dalam Psikologi.

Page 29: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

17

diri, atau kecanduan alkohol dan obat. Individu yang menderita gangguan makan

dan tidur selama perceraian. Orang-orang ini bisa mendapatkan keuntungan dari

konseling perceraian.

Perkhidmatan Khidmat Nasihat di Jabatan Hal Ehwal Agama

Terengganu yang dikendalikan oleh Unit Runding Cara yang diletakkan di

bawah bahagian Undang-undang Keluarga. Antara objektif unit ini ialah

membantu keluarga yang bermasalah menyelesaikan konflik yang dihadapi

melalui perkhidmatan khidmat nasihat dan kaunseling.

Khidmat nasihat dilaksanakan lebih bersifat nasihat kekeluargaan bagi

pasangan yang menghadapi konflik kekeluargaan seperti masalah poligami,

tidak bersefahaman, campur tangan keluarga, penderaan, pasangan suami isteri

tidak bertanggungjawab dan sebagainya. Manakala satu alternatif lain

perkhidmatan lain yang ditawarkan adalah perkhidmatan kaunseling. Melalui

perkhidmatan ini juga dapat membantu pencapaian objektif yang ditetapkan.11

Matlamat penyelesaian perkara penceraian melalui sistem mediasi adalah:

1. Membantu individu menangani stress/konflik.

2. Memahami peranan dan tanggungjawab.

3. Mengubah sikap atau tingkahlaku yang negatif.

4. Mengharmonikan perhubungan.

5. Memahami diri sendiri dan orang lain yang signifikan (ada kaitan rapat).

11 http://jheatweb.terengganu.gov.my, (kali terakhir dikunjungi pada 1 November 2018)

Page 30: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

18

6. Mempertingkatkan kemahiran diri.

7. Membina sikap asertif (berterus terang) serta keyakinan diri.

8. Mengenalpasti masalah serta memilih alternatif dan bertanggungjawab

terhadap keputusan yang diambil.

9. Merujuk masalah kepada institusi yang tepat.

Kepentingan Khidmat Nasihat dalampenyelesaian perkara penceraian melalui

sistem mediasi adalah:

1. Masalah dapat dikesan dan diatasi pada peringkat awal.

2. Hubungan suami isteri menjadi mesra dan harmoni.

3. Mempertingkatkan kemahiran dan keupayaan diri.

4. Membina keluarga bahagia.

5. Menyelesaikan konflik secara baik.

Individu Yang Memerlukan Khidmat Nasihat dalam penyelesaian perkara

perceraian melalui sistem mediasi:

1. Mengalami tekanan/konflik.

2. Sukar berinteraksi.

3. Ingin berkongsi masalah.

4. Memerlukan pengukuhan emosi.

5. Memerlukan bimbingan dan panduan.

Page 31: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

19

6. Ingin memahami peraturan dan prosedur.

7. Ingin mempertingkatkan kemahiran diri.

8. Memulihkan perhubungan dengan ahli keluarga.

9. Memahami diri sendiri, pasangan dan ahli keluarga.

Tatacara Mendapatkan Perkhidmatan Khidmat Nasihat dalam penyelesaian

perkara penceraian melalui sistem mediasi:

1. Suami/isteri hadir di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu.

2. Isi borang yang disediakan.

3. Lampirkan salinan surat nikah/rujuk dan kad pengenalan.

4. Dapatkan tarikh temujanji

F. Tinjauan Pustaka

Sebagai upaya demi tercapainya suatu tujuan penelitian, perlu adanya tinjauan

pustaka sebagai landasan berfikir guna mendapat konsep yang tepat dan benar dalam

menyusun skripsi ini sebagai berikut :

Kepentingan khidmat runding cara atau khidmat nasihat penceraian merupakan

satu langkah yang diwujudkan untuk membantu pasangan kahwin yang ingin

melakukan peceraian. Ia juga merupakan langkah bagi memberi nasihat atau kaunseling

kepada pasangan yang mempunyai masalah dalam rumah tangga. Menurut Undang

Undnag keluarga Negeri Terengganu, bahagian khidmat nasihat penting juga kerana

Page 32: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

20

ingin menyelamatkan pasangan pasangan yang mempunyai masalah dalam rumah

tangga.

Khidmat nasihat dilaksanakan lebih bersifat nasihat kekeluargaan bagi pasangan

yang menghadapi konflik kekeluargaan seperti masalah poligami, tidak bersefahaman,

campur tangan keluarga, penderaan, pasangan suami isteri tidak bertanggungjawab dan

sebagainya. Manakala satu alternatif lain perkhidmatan lain yang ditawarkan adalah

perkhidmatan kaunseling. Melalui perkhidmatan ini juga dapat membantu pencapaian

objektif yang ditetapkan.12

12 Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my/, Akses Pada 5

Mei 2019

Page 33: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

21

BAB II

METODE PENELITIAN

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

hukum empiris yaitu merupakan salah satu penelitian hukum yang menganalisis dan

mengkaji bekerjanya sesuatu hukum di kalangan masyarakat secara umum. Dengan

kata lain bahwa penelitian hukum empiris yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk

mendapatkan saran-saran mengenai apa yang harus dilakukan untuk mengatasi

masalah-masalah tertentu seperti, “ Efektivitas Penyelesaian Perkara Penceraian

melalui Sistem Mediasi Di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu,

Malaysia” yang menjadi sumber untuk memperoleh informasi.

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana

peneliti merupakan instrumen kunci. Perbedaannya dengan penelitian kuantitatif

adalah penelitian ini berangkat dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan

penjelas dan berakhir dengan sebuah teori.

Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian ini dilakukan secara

lapangan yang dilakukan di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, Malaysia.

Kaedah penelitian ini membantu penulis untuk mendapatkan informasi yang lebih

tepat dan terbaru serta berperan menguatkan informasi yang diperoleh dari bahan

bacaan. Selain itu, kaidah ini juga digunakan untuk mendapatkan informasi tambahan

Page 34: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

22

dan penyelesaian kepada masalah yang dihadapi.

B. Sumber Data

i. Data Primer

Data primer adalah data yang diperolehi secara langsung dari Jabatan Agama

Islam Terengganu, berbentuk dokumen serta wawancara bersama pihak- pihak yang

berwenang.

ii. Data Sekunder

Data skunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh penelitian

secara tidak langsung seperti majalah, jurnal, artikel, internet dan melalui media

perantara(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) yang berkaitan dengan penelitian.

i. Metode Pengumpulan Data

Untuk memudahkan dan menghimpunkan data-data dan fakta di lapangan,

maka penulis akan menggunakan beberapa teknik, antaranya :

a) Wawancara

Wawancara adalah satu cara dalam pengumpulan data yang diperolehi secara

lisan bagi mencapai sesuatu tujuan. Informasi yang diberikan bisa berkembang

dengan sendirinya. Teknis yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data adalah

dengan mewawancarakan pegawai Jabatan Agama Islam Terengganu, Malaysia.

b) Dokumentasi

Dokumentasi adalah pelengkap dari teknis pengumpulan data wawancara.

Dokumentasi yang diartikan sesuatu yang tertulis atau tercatat yang dapat diguna

Page 35: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

23

sebagai bukti atau keterangan seperti naskah, catatan dan sebagainya.Penulis

mengumpulkan bahan-bahan seperti naskah, buku-buku ilmiah, karya seseorang

seperti disertasi, tesis, skripsi, jurnal dan sebagainya.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang diguna dalam penelitian ini adalah teknik analisis

koleksi data, reduksi, display data, konklusi atau verifikasi. Teknik ini diguna bagi

menjelaskan tentang Efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui system

mediasi di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, Malaysia.

a) Koleksi Data

Koleksi data pada tahap ini, penulis mengumpulkan data-data secara umum

tentang penetapan bagi penceraian melalui sistem mediasi di tinjau dari hukum Islam.

b) Reduksi Data (data reduction)

Reduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan

pada hal-hal yang terpenting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang

telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

c) Penyajian Data (data display)

Penyajian data ialah langkah setelah mereduksi data. Penyajian data

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, hubungan antara kategori, flowchart dan

seumpamanya. Menurut Miles dan Huberman (1984) menyatakan “Yang paling

Page 36: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

24

sering digunakan untuk mnyejikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif”. Dengan menyajikan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apayang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang

telah difahami tersebut.

d) Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan

Verifikasi dan kesimpulan ialah langkah ketiga menurut Miles dan Huberman

dalam analisis data kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat

sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kukuh yang

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan

yang dikemukakan merupakan merupakan kesimpulan kredibel.

D. Sistemika Penulisan

Penyusunan skripsi ini terbagi pada lima bab yang mana setiap bab terdiri

dari sub-sub bab. Masing-masing bab membahas permasalahan-permasalahan

tertentu tetapi tetap saling terkait antara satu sub dengan sub bab lainnya. Adapun

sistematika perbahasannya sebagai berikut.

Bab pertama membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

kerangka teori dan tinjauan pustaka. Bab kedua pula membahas mengenai metode

penelitian. Bab ketiga membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian iaitu

sejarah, struktur, jawatan kuasa, objektif, visi dan misi, fungsi dan piagam pelanggan.

Page 37: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

25

Bab empat membahas pembahasan hasil penelitian dan kritisan iaitu maksud

Efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui sistem mediasi, tatacara

Efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui sistem mediasi dan keabsahan

Efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui sistem mediasi. Bab terakhir bab

lima adalah penutup yang terdiri daripada kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.

Page 38: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

26

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah dan Perkembangan Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri

Terengganu, Malaysia.

Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu (JHEAT) merupakan sebuah jabatan

yang bertanggungjawab khususnya dalam hal yang berkaitan dengan pengurusan dan

pentadbiran keagamaan negeri. Jabatan ini telah ditubuhkan pada 1912M/1331H

dengan dikenali sebagai “Pejabat Pesuruhjaya Agama Dan Keadilan”. Ia telah diterajui

oleh ketua jabatan yang dikenali sebagai Sheikhul Islam. Pada 25 September 1919,

gelaran “Ketua Jabatan”, telah ditukarkan kepada gelaran “Pesuruhjaya Hal Ehwal

Agama Terengganu”. Sejarah penempatan awal JHEAT terletak di Balai Besar (dalam

kawasan Istana Maziah) atau kini tapaknya berdekatan dengan Pejabat Pos Besar Kuala

Terengganu.

Kemudiannya penempatan jabatan ini telah dipindahkan ke Tapak Pejabat Pos

Besar. Selepas itu tapaknya dipindahkan pula ke Tapak Wisma Darul Iman (Pejabat

Besar). Setelah itu dipindahkan ke Bangunan Engku Bijaya Raja (bangunan Persatuan

Sejarah sekarang). Setelah itu ia dipindahkan lagi ke tapak Bekas Rumah Dato’Amar

Page 39: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

27

dan Rumah Syed Husin al-Bukhari (Jalan Syed Husin). Sejurusnya ditempatkan pula

di Tapak Wisma Persekutuan dan Tapak Wisma Darul Iman13.

Namun begitu, sekitar tahun 1977-1998 penempatan ini beralih ke Wisma

Negeri pula. Pada 12 Disember 1998 setelah beberapa kali bertukar penempatan,

akhirnya jabatan ini telah diberikan penempatan tetap di Kompleks Sri Iman sehingga

sekarang. Jabatan ini telah berkembang dengan pesat mengikut arus perkembangan

negeri dalam pelbagai bidang, khususnya dalam bidang pentadbiran dan

tanggungjawab sosial. 14

Berdasarkan hasil kajian dokumentasi sejarah yang diperolehi, menunjukkan

bahawa JHEAT merupakan sebuah organisasi agama yang begitu berpengaruh sejak

zaman penubuhannya sehinggalah sekarang. Selain itu juga hasil kajian ini juga jelas

membuktikan bahawa JHEAT mempunyai peranan dan autoritinya yang tersendiri

terhadap masyarakat Negeri Terengganu15.

a) Sejarah Penempatan Bangunan JHEAT

1. Balai Besar ( dalam kawasan Istana Maziah ).

2. Tapak Pejabat Pos Besar

3. Tapak Wisma Darul Iman ( Pejabat Besar )

4. Bangunan Engku Bijaya Raja ( Bangunan Persatuan Sejarah sekarang )

13 Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my/, akses pada 10

Mei 2019. 14 http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses tanggal 6 Juli 2019. 15 Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my/, akses pada 10

Mei 2019.

Page 40: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

28

5. Bekas Rumah Dato` Amar

6. Rumah Syed Husin Al Bukhari ( Jalan Syed Husin )

7. Tapak Wisma Persekutuan

8. Tapak Wisma Darul Iman

9. Wisma Negeri ( 1977 - 1998 )

10. Kompleks Seri Iman ( 12 Disember 1998 - sekarang )

B. Tujuan Dan Bidang Kuasa Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri

Terengganu, Malaysia.

Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu juga sebagaimana jabatan-jabatan

kerajaan yang lain di Malaysia, mempunyai misi, objektif dan visinya yang tersendiri

dalam penubuhannya. Misi utama JHEAT untuk merealisasikan wawasan kerajaan

negeri ke arah menjadikan Islam sebagai ad-Din. Melahirkan keluarga Islam yang

berpegang teguh kepada ajaran Islam dan mempunyai daya saing yang tinggi.

Manakala objektifnya pula untuk melahirkan masyarakat yang menjadikan Islam

sebagai cara hidup (ad-Din) meliputi segenap kehidupan merangkumi akidah, akhlak,

ekonomi, sosial, pendidikan dan kebudayaan.16

Menegak keadilan mengikut hukum-hukum Islam serta mengawal dan

membasmi kemungkaran murtad , bid`ah , maksiat , khurafat dan lain-lain yang

menjejaskan kesucian Islam. Selain itu JHEAT juga merupakan badan pelaksana dasar

16 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my

Page 41: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

29

yang mempunyai bidang kuasa terhadap hal ehwal agama Islam yang ditentukan oleh

MAIDAM selaku pihak berkuasa agama negeri dan Kerajaan Negeri Terengganu.17

Jabatan ini terdiri daripada lapan bahagian utama, iaitu Bahagian Pentadbiran

dan Kewangan, Bahagian Dakwah, Bahagian Pendidikan, Bahagian Pengurusan

Masjid, Bahagian Pendakwaaan, Bahagian Penguatkuasaan, Bahagian Penyelidikan

dan Bahagian Undang-undang Keluarga Islam. Setiap bahagian itu mempunyai

peranan masing-masing.

C. Susunan Pentadbiran dan Carta Organisasi Jabatan Hal Ehwal Agama

Islam Negeri Terengganu, Malaysia.

Struktur atau organisasi dalam sesebuah pentadbiran turut memainkan peranan

penting dalam menentukan hala tuju dan kejayaan sesebuah organisasi. Sekiranya

strukturnya diangggotai oleh golongan yang berwibawa pastinya segala perancangan

dan agenda sesebuah organisasi dapat diaksanakan dengan lancar dan sempurna.

Begitu jugalah dengan JHEAT. Struktur pentadbirannya diketuai oleh Haji Wan Ismail

Sahaimi Bin Haji Wan Omar sebagai Pesuruhjaya Jabatan Hal Ehwal Agama Negeri

Terengganu. Kemudian beliau dibantu oleh dua orang Timbalan Pesuruhjaya iaitu

Mohd azam Bin Awi sebagai Bahagian Hal Ehwal Islam dan Haji Azhar Bin Jusoh

sebagai Bahagian Pengurusan, Kewangan dan Pembangunan18.

Seterusnya jabatan ini dibantu dengan lapan orang Ketua Penolong Pesuruhjaya

iaitu Haji Musameh Bin Jusoh daripada Bahagian Undang-Undang Keluarga, Haji

17 Ibid

18 Ibid.,

Page 42: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

30

Mohd Noor Bin Mohamad daripada Bahagian Penyelidikan, Haji Lothman Bin Awang

daripada Bahagian Pendidikan, Haji Musameh Bin Jusoh daripada Bahagian Dakwah,

Nik Zulhaiza Bin Ismail daripada Bahagian Penguatkuasaan, Haji Moktar Bin Salleh

daripada Bahagian Pengurusan Masjid, Yang Mulia Syed Nazmi Bin Tuan Taufek

daripada Bahagian Pengurusan Halal dan Zahari Bin Sulong daripada Bahagian

Pembangunan Sumber Manusia. 19 Sebagaimana yang dilampirkan dalam carta di

bawah:

Carta organisasi Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu Sumber : Jabatan Hal

Ehwal Ehwal Agama Terengganu,20

19 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019. 20 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019.

Page 43: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

31

D. Peranan dan Fungsi Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri

Terengganu, Malaysia.

Jabatan ini mempunyai lapan bahagian utama. Setiap bahagian diketuai oleh

seorang Timbalan Pesuruhjaya atau Ketua Penolong Pesuruhjaya dan dibantu pula oleh

Penolong Pesuruhjaya. Jabatan ini terdiri daripada Bahagian Khidmat Pengurusan,

Bahagian Pendakwaan, Bahagian Dakwah, Bahagian Undang-undang Keluarga,

Bahagian Penyelidikan, Bahagian Penguatkuasaan, Bahagian Pengurusan Masjid dan

Surau, akhirnya Bahagian Pendidikan.21

Bahagian Khidmat Pengurusan

Bahagian ini merupakan bahagian utama dan nadi pentadbiran Jabatan Hal

Ehwal Agama Terengganu dan bertindak sebagai penyelaras kepada bahagian-

bahagian lain. Ia mempunyai empat unit kecil, terdiri daripada Unit Pentadbiran Dan

Kewangan, Unit Pengurusan Sumber Manusia, Unit Pembangunan dan Unit ICT.22

1. Unit Pentadbiran dan Kewangan

Unit ini bertanggungjawab menguruskan hal-hal yang berkaitan dengan

pinjaman perumahan, kenderaan, komputer, urusan berkaitan kuarters bagi

penempatan imam dan bilal. Bertanggungjawab dalam menguruskan pencalonan

pingat kebesaran Negeri dan Persekutuan. Begitu juga dalam hal yang berkaitan

dengan permohonan jawatan-jawatan baru dan penggunaan kenderaan pejabat. Di

21 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019. 22 temubual

Page 44: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

32

samping itu, unit ini berperanan sebagai badan penyediaan belanjawan tahunan dan

penyelaras kepada semua bahagian di Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu.

2. Pengurusan Sumber Manusia

Unit ini menguruskan hal-hal berkaitan dengan pengesahan jawatan pegawai,

kakitangan, urusan berkaitan hal kemasukan ke dalam jawatan pencen, penyediaan

dokumen-dokumen pencen dan urusan mengenai cuti para pegawai serta kakitangan

JHEAT. Di samping itu, unit ini bertanggungjawab dalam mengendalikan hal-hal yang

berkaitan tatatertib kakitangan, kenaikan pangkat, penempatan dan penukaran pegawai

mahupun kakitangan. Selain itu, unit ini akan melakukan perancangan dan

mengenalpasti latihan-latihan yang bersesuaian dengan pegawai dan kakitangan.

3. Unit Pembangunan

Unit ini diberikan tugas sebagai unit merancang, mentadbir dan mengawasi

projek-projek pembangunan keagamaan. Begitu juga dalam hal-hal yang berkaitan

dengan keselamatan pejabat. Unit ini juga bertanggungjawab dalam urusan yang

berkaitan perolehan. Di samping itu, unit ini juga diberikan tanggungjawab untuk

menyelia penyelenggaran kenderaan pejabat dan keperluan kepada sekolah, masjid

atau surau serta pembaikian kerosakan bangunan-bangunan tersebut sekiranya

menerima aduan kerosakan.23

23 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019.

Page 45: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

33

4. Unit ICT

Unit ini telah dipertanggungjawabkan dalam hal merancang terhadap keperluan

sistem perkomputeran jabatan dan menguruskan semua aplikasi sistem yang dibina

oleh Pentadbiran Negeri seperti SISMAP SISMI. Selain itu unit ini juga

bertanggungjawab dalam membina laman sesawang jabatan dan mengemaskininya. Di

samping melakukan penyelenggaraan dan membaiki komputer secara in house serta

mewujudkan jalinan rangkaian komunikasi di peringkat jabatan.

Berdasarkan pemerhatian pengkaji, bahagian khidmat pengurusan JHEAT ini

memainkan peranan yang penting dalam menentukan hala tuju perjalanan

organisasinya. Gabungan unit-unit di dalamnya bertujuan untuk memudahkan lagi

segala perancangan dan pergerakan pentadbiran JHEAT.

Bahagian Pendakwaan

Bahagian ini berkaitan dengan pendakwaan. Terdiri daripada Unit Mahkamah

Rayuan, Unit Mahkamah Tinggi dan Unit Mahkamah Rendah.

1. Unit Mahkamah Rayuan

Unit ini diberikan tanggungjawab dalam perkara-perkara yang berkaitan rayuan

di Mahkamah Rayuan Syariah. Mereka ini akan memastikan peruntukan undang-

undang berkaitan prosedur, siasatan, keterangan dan pendakwaan dipatuhi

sebagaimana diperuntukkan. Kemudiannya memastikan rekod-rekod jenayah

dikemaskinikan bagi tujuan statistik dan rayuan (jika ada).24

24 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019.

Page 46: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

34

Unit ini juga berperanan untuk menyemak draf undang-undang atau draf

pindaaan undang-undang. Begitu juga dengan kes-kes rayuan yang memerlukan

penjelasan fakta undang-undang. Seterusnya unit ini akan memastikan wujudnya

jalinan dan hubungan kerjasama dalam hal ehwal berkaitan Enakmen/Undang-undang

Syariah dengan pejabat Penasihat Undang-undang Negeri.

2. Unit Mahkamah Tinggi

Unit ini berperanan menerima kes, meneliti kes dan menghalusi kertas siasatan

sebelum membawa kes ke Mahkamah Syariah. Di samping itu juga bahagian akan

menyediakan dan menyemak kertas-kertas pertuduhan. Seterusnya menjalankan tugas

pendakwaan di Mahkamah Tinggi Syariah. Unit ini juga akan memastikan peruntukan

undang-undang berkaitan prosedur, siasatan, keterangan dan pendakwaan dipatuhi

sebagaimana diperuntukkan dan memastikan rekod-rekod jenayah dikemaskini bagi

tujuan statistik dan rayuan (jika ada). Kemudiannya unit ini juga akan menyediakan

dan menyemak draf undang-undang atau draf pindaan undang-undang.25

3. Unit Mahkamah Rendah

Unit ini ditugaskan menerima kes dan meneliti serta menghalusi kertas siasatan

sebelum sesuatu kes itu dibawa ke mahkamah. Namun sebelum itu, unit ini akan

menyediakan terlebih dahulu kertas-kertas pertuduhan dan menyemaknya sebelum ia

dibawa ke mahkamah. Unit ini juga bertanggungjawab dalam hal berkaitan

25 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019.

Page 47: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

35

pendakwaan yang berlaku di Mahkamah Rendah Syariah dan memastikan peruntukan

undang-undang berkaitan prosedur, siasatan, keterangan dan pendakwaan dipatuhi

sebagaimana diperuntukkan. Seterusnya unit ini akan memastikan rekod-rekod jenayah

dikemaskinikan bagi tujuan statistik dan rayuan (jika ada).26

Di samping itu, unit ini akan bertindak sebagai urusetia bagi hal ehwal yang

berkaitan Enakmen/Undang-undang yang berkaitan dengan Syariah. Setelah itu, unit

ini akan melakukan penyediaan dan penyemakan terhadap draf-draf undang-undang

atau draf pindaan undang-undang. Kemudiannya bertanggungjawab dalam meneliti

dan menyemak kes- kes rayuan yang memerlukan penjelasan fakta daripada undang-

undang. Begitu juga dengan perkara yang berkaitan mewujudkan hubungan dan jalinan

kerjasama dalam hal ehwal berkaitan enakmen/undang-undang negeri, unit ini telah

diberikan tanggungjawab untuk melaksanakannya.

Berpandukan penerangan dan maklumat yang diberikan pengkaji dapat

memahami bahawa bahagian pendakwaan ini bertindak sebagai tempat pengurusan

hal-hal yang berkaitan dengan proses pengurusan mahkamah syariah yang berkaitan

dengan jenayah dalam Islam.27

26 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019. 27 Ibid

Page 48: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

36

Bahagian Dakwah

Bahagian ini bertindak sebagai badan dakwah sama ada terhadap masyarakat

dan kakitangan JHEAT. Bahagian ini terdiri daripada Unit Pentadbiran, Unit Ukhuwah,

Unit Dakwah dan Tarbiyah serta Unit Penerbitan.28

1. Unit Pentadbiran

Unit ini bertindak mengurus hal-hal yang berkaitan pentadbiran di bahagian

dakwah. Ia berkaitan dengan hal-hal merancang dan mengurus perjawatan kakitangan

bahagian ini. Begitu juga dalam hal menyelia dan mengawasi perjalanan surat-surat

dan fail-fail bahagian. Di samping itu, unit ini telah diberikan tanggungjawab dalam

merancang dan menyediakan bajet tahunan di bahagian tersebut.

2. Unit Ukhuwah

Unit ini,berperanan dengan hal-hal berkaitan dengan saudara-saudara baru.

Antara tugas-tugas yang dilaksanakan di unit ini adalah seperti mengendalikan proses

pendaftaran dan rekod Saudara Baru, merancang aktiviti dan program dakwah saudara

baru dan mengendalikan kelas-kelas pendidikan Islam bagi saudara baru. Di samping

itu juga ia bertindak sebagai perancang program dan gerakan ta’lif, mengurus

kebajikan dan kemudahan untuk saudara-saudara baru.29

Selain itu juga, unit ini mengurus hal yang berkaitan dengan kebajikan dan

kemudahan bagi Saudara Baru. Di samping menguruskan hal-hal berkaitan penamaan

28 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses tanggal 6

Juli 2019 29 Ibid

Page 49: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

37

dan pertukaran nama-nama dalam Islam. Seterusnya unit ini bertindak menjadi urusetia

bagi setiap majlis yang berkaitan dengan kebesaran dalam Islam seperti Maulidur Rasul

dan Maal Hijrah serta bagi majlis tilawah dan hafazan al-Quran di peringkat negeri.30

3. Unit Dakwah dan Tarbiah

Unit ini pula berfungsi sebagai perancang dalam program atau aktiviti yang

berbentuk seperti kuliah dan forum. Ia juga bertindak sebagai penyusun atur bagi

pengajaran di masjid/surau dan lain-lain agensi. Seterusnya unit ini juga memberikan

khidmat nasihat dan bimbingan kepada pesakit-pesakit di hospital serta bertindak

sebagai agen menerbitkan risalah dan buku keagamaan. Selain itu juga unit ini menjadi

pengendali kursus dan latihan kepada kakitangan kerajaan, orang awam dan NGO.

Kemudiannya unit ini bertindak dalam merancang program-program berkaitan hafazan

al-Quran dan tahsin al-Quran untuk golongan dewasa, pelajar-pelajar dan khususnya

untuk golongan hafiz dan hafizah.

4. Unit Penerbitan

Unit ini bertindak sebagai kumpulan yang mengenalpasti bahan-bahan yang

sesuai untuk diterbitkan. Di samping menyelarasnya bersama bahan-bahan tersebut

dengan bahagian-bahagian dan Pejabat Agama Daerah untuk penerbitan.

Selain itu, kumpulan ini juga akan menguruskan hal yang berkaitan dengan

percetakan dan perancangan serta pengurusan pengedaran. Dari maklumat yang

diperolehi pengkaji berpendapat bahagian ini berperanan penting dalam menjalankan

30 Ibid

Page 50: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

38

usaha dakwah Islam kepada masyarakat Negeri Terengganu di samping terhadap

kakitangan JHEAT.31

Bahagian Undang-Undang Keluarga

Bahagian ini bertindak sebagai penyelaras dalam hal-hal berkaitan Undang-

undang Keluarga Islam seperti dalam urusan perkahwinan, cerai dan rujuk. Bahagian

ini mempunyai empat unit kecil yang terdiri daripada unit pentadbiran am, unit

pendaftaran NCB, unit khidmat nasihat dan unit pembangunan sosial.32

1. Unit Pentadbiran Am

Unit ini bertanggungjawab dalam mengawasi dan menyelia kakitangan

bahagian ini dalam merancang dan mengurus hal-hal berkaitan perjawatan kakitangan.

Seterusnya unit ini diberikan tugas untuk melakukan penyeliaan dan perancangan

dalam bajet tahunan di bahagian ini. Kemudiannya unit ini bertindak sebagai pengawal

dan pengurus perbelanjaan buku vot bahagian.33

Di samping itu juga, unit ini akan menyelia kesemua mesyuarat-mesyuarat

dalam bahagian. Akhirnya unit ini diberikan tugas untuk menguruskan pesanan borang-

borang yang berkaitan dengan nikah, cerai, ruju’ dan bahan bekalan kursus BKPP1.

Bagi Negeri Terengganu untuk diagihkan kepada pejabat-pejabat Agama Daerah.

31 Wawancara (Unit Pembangunan Sumber Manusia ) Jabatan Ha Ehwal Agama Islam

Terengganu

32 Ibid 33 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

Page 51: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

39

2. Unit Pendaftaran Nikah, Cerai dan Ruju’( NCR )

Unit ini diberikan tugas dalam menguruskan segala urusan yang berkaitan

nikah, cerai dan ruju’ di seluruh Negeri Terengganu dan urusan perkahwinan luar

negara. Unit ini juga berperanan dalam pengurusan perlantikan pendaftar, penolong

pendaftar dan jurunikah bagi setiap daerah di Negeri Terengganu. Selain itu, unit ini

juga mengawal selia serta mengemaskini surat-surat nikah, cerai dan ruju’ serta rekod

Pendaftar, Penolong Pendaftar dan Jurunikah. Di samping itu, unit ini melakukan

penyeliaan dan mengedarkan khutbahkhutbah nikah serta lain-lain bahan penerbitan

yang berkaitan. Begitu juga dalam kursus perkahwinan MBKPPI, unit ini

bertanggungjawab dalam mengawal dan menyelia kursus tersebut di seluruh Negeri

Terengganu. Unit ini juga bertanggungjawab dalam menyelaras dan menyelia MS ISO

9000.34

3. Unit Khidmat Nasihat

Unit ini bertindak sebagai pakar rujuk kepada golongan-golongan yang

bermasalah dalam rumahtangga. Ia menyediakan perkhidmatan kaunseling dan

khidmat nasihat kepada orang ramai. Unit ini juga diberikan tugas untuk mengawal dan

menyelia kaunseling dan khidmat nasihat yang dilakukan di setiap daerah Negeri

Terengganu. Di samping itu juga, unit ini berperanan memberikan latihan dan

pendedahan serta kemahiran berkaitan kaunseling kepada pegawai wanita di setiap

daerah. Selain itu juga, unit ini akan melakukan pengawasan dan penyeliaan terhadap

34Ibid

Page 52: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

40

rekod-rekod kaunseling (laporan mingguan, bulanan dan rekod tahunan). Unit juga

akan sentiasa mengawasi dan menyelia projek penyelidikan unit khidmat nasihat.35

4. Unit Pembangunan Sosial

Unit ini menyelaras dan melaksanakan program di Pusat Pembangunan

Keluarga Islam (PKI) dan Pusat Pembangunan Sosial (PPS). Begitu juga dalam

menyediakan Kokurikulum bagi perlaksanaan program tersebut. Selain itu, unit ini

akan bertanggungjawab dalam mengadakan aktiviti yang berkaitan dengan hal ehwal

kekeluargaan kepada masyarakat Islam. Di samping membantu menangani

masalahmasalah yang timbul ekoran daripada kepincangan keluarga Islam masa kini.

Unit ini juga berperanan dalam merancang program dan aktiviti untuk mewujudkan

keluarga Islam yang sejahtera sama ada secara sendirian atau dengan kerjasama NGO

yang lain. Seterusnya unit ini juga mengadakan kursus perkahwinan dan kekeluargaan

Islam berdasarkan Modal Bersepadu Kursus Pra Perkahwinan Islam (MBKPPI) dan

menguruskan juga tuntutan pembayaran yang berkaitan dengan kursus perkahwinan

dan kekeluargaan.36

Berpandukan kepada maklumat yang diberikan kepada pengkaji, menunjukkan

bahawa bahagian undang-undang keluarga JHEAT ini yang mengendalikan segala

urusan berkaitan perkahwinan, penceraian ruju’ dan urusan serta permasalahan yang

timbul dalam keluarga Islam.

35 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses tanggal 6

Juli 2019

36 Ibid

Page 53: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

41

Bahagian Penyelidikan

Bahagian Penyelidikan ini bertindak sebagai bahagian yang melakukan

penyelidikan terhadap perkara yang berkaitan umat Islam sama ada daripada sudut

makanan halal, penerbitan bahan bercetak mahupun digital yang diragui bercanggah

dengan Syariat Islam. Begitu juga dengan perkara yang berkaitan dengan

penyelewengan akidah dan perkara yang berkaitan dengan Syariah Islam iaitu daripada

aspek ibadat. Bahagian ini mempunyai empat unit kecil yang terdiri daripada Unit

Pengurusan Halal, Unit Tapisan, Unit Akidah dan Unit Syariah.37

1. Unit Pengurusan Halal

Unit ini mempunyai peranan yang besar dalam membuat pemeriksaan dan

pengauditan di premis yang memohon sijil dan logo halal. Setelah pemeriksaan

dilakukan, unit ini akan menyediakan laporan hasil daripada pemeriksaan yang

dilakukan. Unit ini berfungsi melakukan kursus, seminar dan lain-lain perkara yang

berkaitan dengan isu makanan halal. Di samping itu juga, unit ini membuat kajian

terhadap makanan orang Islam dengan mengawal, mengurus dan mengemaskini sijil

dan logo halal serta melakukan kajian untuk mengenalpasti terhadap bahan gunaan

orang Islam.38

37 Wawancara (Unit Pembangunan Sumber Manusia ) Jabatan Ha Ehwal Agama Islam

Terengganu

38 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

Page 54: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

42

2. Unit Tapisan

Unit ini merupakan unit yang bertanggungjawab dalam urusan yang berkaitan

dengan penyebaran maklumat kepada masyarakat. Unit ini akan bertindak merangka

strategi dalam melakukan program penapisan. Setelah itu, unit ini akan menapis dan

mengenalpasti bahan penerbitan bercetak atau elektronik yang diragui bercanggah

dengan Syariat Islam. Unit ini juga diberikan tugas untuk menyebarkan dan

menyedarkan masyarakat Islam berhubung penghargaan sesuatu penerbitan. Unit ini

boleh melakukan tindakan undang-undang di bawah Enakmen Pentadbiran Hal Ehwal

Islam 2001 terhadap penerbitan yang menyalahi peraturan. Selain itu, unit ini juga

menjadi urusetia Jawatan kuasa Melihat Anak Bulan Negeri Terengganu dan Jawatan

kuasa Taqwim Hijri Negeri Terengganu.39

3. Unit Akidah

Unit Akidah ini akan berfungsi dalam merancang program dan aktiviti

berkaitan kajian dan pengawalan penyelewengan aqidah. Di samping itu, unit ini akan

membuat penyelidikan dan kajian masalah penyelewengan aqidah umat Islam. Unit ini

berperanan sebagai tempat untuk masyarakat awam membuat aduan mengenai amalan

dan faham aqidah yang menyeleweng serta meragukan. Selain itu, unit ini ditugaskan

dalam menyediakan laporan hasil penyelidikan dan kajian tentang permasalahan

aqidah serta melakukan kajian dengan meneliti langkah-langkah menangani

permasalahan semasa berhubung aqidah. Akhirnya unit ini berperanan sebagai

39 Ibid

Page 55: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

43

penyalur maklumat dan pembuat pengesyoran tindakan kepada bahagian lain-lain yang

berkaitan.40

4. Unit Syariah

Unit Syariah ini bertanggungjawab dalam merancang program dan aktiviti

berkaitan kajian yang mengawal kesucian Syariah Islam dan melakukan kajian serta

penyelidikan mengenai permasalahan yang berkaitan Syariah umat Islam. Unit ini juga

diberikan tugas dalam menyediakan laporan dan data berkaitan permasalahan Syariah

umat Islam. Di samping itu, unit ini berperanan sebagai tempat yang akan memberikan

pandangan dan pengesyoran agar Syariah Islam dipatuhi sebagaimana yang dituntut.

Seterusnya unit ini berfungsi sebagai penyalur maklumat kepada bahagian lain atau

agensi yang terlibat dalam menangani permasalahan berhubung Syariah umat Islam.41

Dari maklumat dan pemerhatian pengkaji, bahagian ini merupakan bahagian

penting dengan peranannya melindungi masyarakat dalam penyelidikan yang

dilakukan dalam soal pemakanan, soal pengaruh dalam sesuatu perkara, soal kesucian

akidah agar masyarakat tidak terpengaruh dengan agenda pihak-pihak tertentu.

Bahagian Penguatkuasaan

Bahagian Penguatkuasaan ini merupakan bahagian yang menjalankan

kuatkuasa terhadap perkara-perkara yang bertentangan dengan hukum Islam seperti

40 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

41 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

Page 56: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

44

berkhalwat, minum arak, judi dan sebagainya. Bahagian ini terdiri daripada tiga unit

kecil, iaitu Unit Siasatan, Unit Penguatkuasaan dan Unit Logistik.42

1. Unit Siasatan

Unit ini berfungsi sebagai unit yang menerima dan menjalankan siasatan. Ia

juga melakukan tugas mengklasifikasikan kesalahan untuk pertuduhan dan merangka

tuduhan serta menyimpan barang-barang kes di samping bertindak menjadi saksi utama

dalam setiap pendakwaan.43

2. Unit Penguatkuasaan

Unit ini akan menjadi tempat penerima maklumat. Setelah itu, unit ini akan

membuat pemantauan dan rondaan serta tangkapan sekiranya wujud kesalahan. Di

samping itu, unit ini juga melakukan tangkapan berwaran bagi kes tangkapan yang

memerlukan waran. Unit ini juga akan mengendalikan tertuduh untuk dibawa ke

mahkamah serta menghantar pesalah yang telah disabitkan ke penjara. Selain itu, unit

ini berperanan menjaga keselamatan dalam mahkamah.44

3. Unit Logistik

Unit ini adalah unit yang mengawal dan melakukan seliaan terhadap peralatan

di Bahagian Penguatkuasaan dan memberikan bantuan kemudahan di lokasi-lokasi

42 Wawancara (Unit Pembangunan Sumber Manusia ) Jabatan Ha Ehwal Agama Islam

Terengganu

43 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

44 Ibid

Page 57: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

45

yang akan dibuat serbuan serta memberikan bantuan kemudahan yang diperlukan

dalam sesuatu operasi yang akan dilakukan.45

Pengkaji dapat menyatakan berpandukan maklumat yang diberikan, bahawa

bahagian ini berperanan dalam mengatasi masalah-masalah sosial yang melanda

masyarakat terutamanya dalam kes khalwat, minum arak dan judi di kalangan

masyarakat Islam Terengganu.

Bahagian Pengurusan Masjid dan Surau

Bahagian ini berperanan menyelia dan mengawasi setiap pengurusan masjid

dan surau bagi seluruh Negeri Terengganu. Ia bertujuan agar memudahkan pengurusan

dan pentadbiran sesebuah masjid dan surau itu. Bahagian ini terdiri daripada empat unit

kecil, iaitu Unit Masjid Kerajaan, Unit Masjid Mukim, Unit Qaryah dan Unit

Pentadbiran.46

1. Unit Pentadbiran

Unit ini bertindak mengawasi, menyelia dan mengurus kakitangan bahagian.

Begitu juga dalam hal penyeliaan mengawasi proses penghantaran surat-surat dan fail-

fail bahagian, di samping menyediakan bajet perancangan tahunan dan mengurus

45 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

46 Wawancara (Unit Pembangunan Sumber Manusia ) Jabatan Ha Ehwal Agama Islam

Terengganu

Page 58: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

46

perbelanjaan buku vot bahagian serta mengurus selia mesyuarat-mesyuarat di bahagian

tersebut.47

2. Unit Masjid Kerajaan

Unit ini bertanggungjawab dalam hal-hal berkaitan dengan perancangan aktiviti

mengimarahkan Masjid Kerajaan dan pemprosesan pendaftaran, perwartaan serta

pengrekodan Masjid Kerajaan. Selain itu, unit ini juga akan mengatur dan mengurus

selia penempatan pegawai-pegawai Masjid Kerajaan serta menguruskan kenaikan taraf

Masjid Mukim ke Masjid Kerajaan. Begitu juga dalam urusan penyediaan dan

penyebaran khutbah, unit ini telah diberikan tugas untuk melaksanakannya di samping

melaksanakan urusan keagamaan di Istana.

3. Unit Qaryah

Unit ini diberi tanggungjawab untuk mengurus pembinaan surau, memproses

perlantikan pegawai, AJK surau. Di samping itu, ia turut menguruskan hal-hal yang

berkaitan dengan elaun dan kebajikan pegawai-pegawai surau. Selain itu, unit ini juga

bertanggungjawab dalam merancang aktiviti pengimarahan surau, pengurusan,

pengawasan dan penyeliaan tanah perkuburan Islam.48

4. Unit Masjid Mukim

Unit ini bertindak sebagai badan yang merancang, mengurus dan menyelia

dalam hal yang berkaitan pembinaan dan pembangunan Masjid Mukim. Selain itu unit

47 Ibid 48 Wawancara (Unit Pembangunan Sumber Manusia ) Jabatan Ha Ehwal Agama Islam

Terengganu

Page 59: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

47

ini juga bertanggungjawab dalam hal urusan pemprosesan pendaftaran dan

pengrekodan Masjid Mukim. Di samping itu, unit ini juga terlibat dalam proses

perlantikan pegawai-pegawai dan AJK Masjid Mukim. Seterusnya unit ini juga

menyelia aktiviti keceriaan dan aktiviti mengimarahkan Masjid Mukim dalam usaha

mengajak masyarakat supaya menjadikan masjid sebagai markaz keagamaan bagi

masyarakat. Akhirnya unit juga berperanan dalam melakukan perancangan dan

pembinaan masjid baru serta urusan menaik tarafkan surau kepada masjid.

Bagi pengkaji berpandukan dengan maklumat yang dinyatakan, bahagian

pengurusan masjid dan surau merupakan unit yang berwibawa sebagaimana juga

bahagian-bahagian yang lain. Hal ini kerana tanggungjawab yang diberikan dalam

usaha mengimarahkan masjid dan surau di seluruh Negeri Terengganu bukanlah suatu

yang mudah. Namun kesungguhan yang dilihat melalui unit-unitnya saling berganding

bahu pastinya akan memberikan impak yang baik kepada masyarakat.

Bahagian Pendidikan

Bahagian ini merupakan yang mengawal dan menyelia sistem pendidikan

agama di seluruh Negeri Terengganu. Unit ini dibahagikan kepada lima unit kecil, iaitu

Unit Penaziran, Unit Akademik, Unit Perkhidmatan, Unit Pengurusan Sekolah dan

Unit Menengah Agama.49

49 Wawancara (Unit Pembangunan Sumber Manusia ) Jabatan Ha Ehwal Agama Islam

Terengganu

Page 60: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

48

1. Unit Penaziran

Unit ini bertindak sebagai pemberi garis panduan yang betul kepada guru-guru

bagi meningkatkan lagi tahap pengajaran mereka. Unit ini juga memainkan peranan

penting dalam menasihati pengurusan sekolah yang berkaitan dengan hal-hal ikhtisas

dan mengenalpasti permasalahan yang berlaku di sekolah. Selain itu, unit ini juga

berperanan dalam menganjurkan program pembangunan sumber manusia berkaitan

profesion perguruan dan menyelia proses pengajaran serta pembelajaran. Di samping

itu, unit ini akan menyelia dan menghantar laporan mengenai sekolah kepada KPP

Pendidikan. Unit ini juga ditugaskan untuk memastikan bahawa perakuan-perakuan

Penaziran dilaksanakan dengan betul di SMAT dan membuat kajian berkenaan

perkaraperkara berkaitan pengajaran dan pembelajaran.50

2. Unit Akademik

Unit ini bertanggungjawab dalam menentukan kesesuaian kurikulum SMAT,

merancang, menyelaras dan melaksanakan aktiviti kurikulum SMAT seperti Mata

Pelajaran Teras, Mata Pelajaran Elektif, Mata Pelajaran BAK, Thanawi.

Selain itu, pihak unit ini juga akan melakukan penyeliaan proses pengajaran

dan pembelajaran bersama unit penaziran serta mengatur kursus-kursus kurikulum

bersama JPN. Di samping itu, unit ini ditugaskan untuk mengendalikan kursus-kursus

wajib kurikulum kepada guruguru SMAT dan melakukan penyelarasan aktiviti

50 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

Page 61: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

49

penilaian, peperiksaan SMAT serta ditugaskan menyediakan bajet tahunan bagi aktiviti

kurikulum SMAT.51

3. Unit Perkhidmatan

Unit ini ditugaskan untuk merancang keperluan sumber manusia, mengurus

Program Pembangunan Sumber Manusia dan mengurus kebajikan sumber manusia

SMAT serta memproses perlantikan SMAT. Pihak unit juga ditugaskan menyediakan

bajet tahun PSM SMAT, memproses kenaikan pangkat dan tatatertib. Selain itu, pihak

unit ini juga bertanggungjawab mengurus hal-hal yang berkaitan pertukaran, persaraan,

cuti serta keperluan peralatan asrama dan sekolah, di samping menjadi perancang dan

pelaksana pembangunan sumber dan ICT SMAT serta tugas-tugas lain yang

diarahkan.52

4. Unit Pengurusan Sekolah

Unit ini berperanan dalam menetapkan dasar pengambilan dan pertukaran

pelajar, menyelaras serta melaksanakan program kaunseling dan kerjaya SMAT. Pihak

unit ini juga bertanggungjawab dalam melaksanakan program peningkatan kesihatan

pelajar, mengurus dasar dan proses biasiswa serta kebajikan para pelajar. Di samping

itu, unit ini akan mengadakan program-program bagi meningkatkan tahap disiplin

pelajar. Unit ini juga berusaha menyelaras program-program yang berkaitan dengan

51 Ibid 52 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

Page 62: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

50

persatuan dan program sukan SMAT serta berperanan dalam menyediakan bajet

Tahunan Unit Pengurusan Sekolah.53

5. Sekolah Menengah Agama

Unit ini bertanggungjawab dalam mengurus pengajaran dalam hal berkaitan

pembelajaran, kewangan sekolah dan disiplin serta kokurikulum pelajar. Selain itu, unit

in i ditugaskan mengurus pembangunan yang berkaitan penyelenggaraan sekolah,

pembangunan sumber manusia dan soal kenaikan pangkat serta tatatertib. Di samping

itu, pihak unit ini akan menguruskan hal-hal yang berkaitan dengan asrama dan

kebersihan serta keceriaan sekolah.54

Berpandukan kepada maklumat yang diberikan pengkaji melihat bahagian

pendidikan JHEAT mempunyai peranannya yang tersendiri dalam usaha melahirkan

pelajar-pelajar cemerlang di dunia dan akhirat dengan sekolah-sekolah agamanya.

Pendidikan yang ditekankan bukan hanya kecemerlangan akedemik tetapi akhlak dan

agama juga amat diberikan penekanan terhadap pelajar-pelajarnya.

Unit Yang Terlibat Dalam Mengendalikan Pembangunan Insan di JHEAT

Seperti yang telah diketahui, Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu

mempunyai lapan bahagian utama. Setiap bahagian itu pula terbahagi kepada beberapa

53 Ibid 54 Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, http://jheatweb.terengganu.gov.my diakses

tanggal 6 Juli 2019

Page 63: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

51

unit. Unit yang terlibat dalam menyelia dan mengawasi pembangunan insan ialah

Bahagian Khidmat Pengurusan, dalam Unit Pengurusan Sumber Manusia.

Program Pembangunan Insan Yang Dilaksanakan

Sesebuah Jabatan Kerajaan mahupun swasta dan organisasi-organisasi bukan

kerajaan, sudah tentu mempunyai pelan strategik serta agenda perancangan tahunnya

tersendiri. Hal ini bertujuan memastikan rancangan yang telah direncanakan dapat

dilaksanakan dengan sepenuhnya untuk memperolehi tahap pencapaian yang

cemerlang. Walaupun demikian, belum tentu perancangan yang sempurna itu dapat

dicapai dengan baik dan memberikan kejayaan.55

Hal ini kerana pelbagai faktor harus diambil kira dalam usaha memastikan

kejayaan dapat dicapai. Ia bukan sahaja memerlukan perancangan yang sempurna,

tetapi ia juga menuntut kerjasama yang utuh di antara para pekerja mahu majikan dalam

sesebuah organisasi untuk mencapai kejayaan yang diharapkan. Begitu jugalah dengan

JHEAT, pelbagai program telah dilaksanakan dalam usaha melahirkan modal insan

yang berkualiti. Program yang di adakan berbentuk program motivasi, program

kepimpinan, program kemahiran dan program keagamaan.

Program Berbentuk Kemahiran

1. Program ICT

Program ini telah diadakan untuk meningkatkan lagi kemahiran dan

mendedahkan kepada kakitangan mengenai hal-hal berkaitan dengan perkomputeran

55 Wawancara (Unit Pembangunan Sumber Manusia ) Jabatan Ha Ehwal Agama Islam

Terengganu

Page 64: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

52

dalam urusan pejabat mahupun urusan lain sejajar dengan dunia hari ini yang bersifat

e-Ekonomi. Program ICT ini disasarkan kepada semua kakitangan JHEAT. Hal ini

membuktikan kesungguhan JHEAT dalam usaha memastikan kakitangannya mahir

menggunakan komputer dan berinteraksi dengan dunia hari ini yang tanpa sempadan.56

2. Program Pengendalian dan Penulisan Minit Mesyuarat

Program ini merupakan satu bentuk program kemahiran yang penting untuk

didedahkan kepada kakitangan. Program ini disasarkan kepada kakitangan pengurusan

dan sokongan kumpulan satu. Program pengendalian dan penulisan minit mesyuarat

ini menjadi keperluan kepada kakitangan JHEAT.

Program Berbentuk Motivasi

1. Program Kaunseling

Program kaunseling telah dilaksanakan bertujuan memberikan kakitangan

mengenai info-info untuk menangani stress semasa bekerja dan cara berkomunikasi

yang baik sesama kakitangan. Hal ini diharapkan dengan pendedahan maklumat

sebegitu akan meningkatkan hubungan dan kerjasama di kalangan warga organisasi

dalam usaha melahirkan modal insan yang berkualiti.

2. Program Tatatertib

Program kursus tatatertib ini pula telah dilaksanakan supaya para kakitangan

dapat mengetahui dengan jelas garis panduan dan etika-etika yang harus dipatuhi

semasa mereka berada di pejabat, berurusan dengan masyarakat luar mahupun dengan

56 Takwim Kursus-kursus Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu 2019

Page 65: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

53

pihak atasan mereka. Hal ini sebagai salah satu usaha JHEAT untuk melahirkan warga

organisasinya yang beretika dan berdisiplin.57

Program Berbentuk Keagamaan

1. Program Ta’mir

Program ini telah dilaksanakan bertujuan untuk memberikan takzirah dan

ceramah agama sasarannya kepada orang luar terutamanya kepada guru-guru pelawat.

Kehadiran kakitangan dalam program ini terbuka sama ada ingin menghadirinya atau

sebaliknya. Program ini telah dijalankan pada setiap hari Khamis jam 8.30 pagi-9.30

pagi, bertempat di dewan JHEAT di tingkat empat.58

2. Program Ihya’ Ramadhan

Program Ihya’ Ramadhan ini telah dilaksanakan bertujuan untuk

mengimarahkan bulan Ramadhan yang penuh barakah. Ia telah diadakan di seluruh

masjid dan surau di Negeri Terengganu. Antara aktiviti yang dijalankan ialah majlis

berbuka puasa dan bersahur di masjid seluruh Negeri Terengganu. Majlis berbuka

puasa sesama saudara baru dan golongan miskin serta fakir juga telah diadakan

sempena bulan Ramadhan. Solat terawih dilakukan dengan berimamkan para hufaz

sama ada imam hafiz dalam negeri mahupun jemputan dari Negara Timur Tengah.

Aktiviti tadarus al-Quran di seluruh masjid dan surau di Negeri Terengganu. Majlis

57 Takwim Kursus-kursus Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu 2019 58 Wawancara ( Unit Pembangunan Sumber Manusia )

Page 66: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

54

majlis khatam al-Quran juga turut dilakukan di seluruh masjid dan surau di Negeri

Terengganu.59

3. Program Anjuran Bersama Dengan Pejabat Setiausaha Kerajaan

Negeri Terengganu (SUK)

Program sambutan Maulidur Rasul, program sambutan bubur Asyura, program

sambutan Maal Hijrah, dan program Nuzul al-Quran. Program ini diadakan secara

bersama dengan pejabat Setiausaha Kerajaan Negeri Terengganu (SUK). Hal ini

bertujuan untuk memudahkan aktiviti tersebut dilaksanakan dan menarik agar lebih

ramai kakitangan mengikuti program-program tersebut. Program ini diadakan

berdasarkan kepada tarikh kalendar hijrah Islam.

Program Berbentuk Kepimpinan

1. Program Pengurusan Pejabat

Program pengurusan pejabat telah dilaksanakan untuk memberikan

pendedahan kepada para kakitangan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

pengedalian urusan pejabat. Kewujudaan program sebegini diharapkan secara tidak

langsung dapat mendidik kakitangan agar menjadi pengurus, pemimpin dan ketua

dalam urusan pejabat mereka. Mahupun dalam urusan peribadi mereka sendiri.

2. Program Gotong Royong

Program gotong royong ini membawa maksud bahawa sesuatu perkerjaan atau

urusan itu diadakan secara beramai dan berkumpulan. Hal ini bertujuan agar program

59 Wawancara Ketua Pembantu Hal Ehwal Islam (unit penerbitan), Bahagian Dakwah,

Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu

Page 67: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

55

ini dapat melicinkan tugas-tugas tertentu dengan kadar segera dan lebih cepat

berbanding dilakukan pada waktu pejabat yang masanya terhad. Contohnya gotong

royong untuk membersihkan dan mengemaskinikan barang stor dan fail bagi

memastikan program 5S dapat dijalankan dengan baik.Program ini diadakan pada

hujung minggu dan disasarkan kepada seluruh kakitangan JHEAT untuk

mengikutinya.60

Wawancara Ketua Pembantu Hal Ehwal Islam (unit penerbitan), Bahagian Dakwah,

Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu

Page 68: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

56

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Efektivitas Penyelesaian Perkara Penceraian Melalui Sistem Mediasi di

Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Terengganu, Malaysia

Islam memiliki peraturan yang khusus tentang hubungan suami istri, dan

memiliki keistimewaan dibandingkan dengan peraturan lainnya. Keistimewaan itu

terletak pada sifatnya yang menyeluruh dan konstruktif, serta pengaruhnya dalam

kehidupan sosial, politi dan ekonomi umat lainnya. Hubungan suami istri diatur atas

dasar akidah yang sehat dan landasan-landasan yang kukuh. Islam tidak hanya

menentukan batas-batas hanya sekadar untuk keserasian keluarga tetapi juga

memberikan jalan keluar atas perselisihan yang terjadi.

Mediasi adalah usaha membantu individu anggota keluarga untuk

mengaktualisasikan potensinya atau mengantisipasi masalah yang dialaminya, melalui

sistem kehidupan keluarga, dan mengusahakan agar terjadi perubahan perilaku yang

positif pada diri individu yang akan memberi dampak positif pula terhadap anggota

keluarga lainnya.

Perkhidmatan Khidmat Nasihat di Jabatan Hal Ehwal Agama Terengganu yang

dikendalikan oleh Unit Runding Cara yang diletakkan di bawah bahagian Undang-

undang Keluarga. Antara objektif unit ini ialah membantu keluarga yang bermasalah

Page 69: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

57

menyelesaikan konflik yang dihadapi melalui perkhidmatan khidmat nasihat dan

kaunseling.61

Khidmat nasihat dilaksanakan lebih bersifat nasihat kekeluargaan bagi

pasangan yang menghadapi konflik kekeluargaan seperti masalah poligami, tidak

bersefahaman, campur tangan keluarga, penderaan, pasangan suami isteri tidak

bertanggungjawab dan sebagainya. Manakala satu alternatif lain perkhidmatan lain

yang ditawarkan adalah perkhidmatan kaunseling. Melalui perkhidmatan ini juga dapat

membantu pencapaian objektif yang ditetapkan.

B. Tatacara penceraian melalui sistem mediasi di Jabatan Hal Ehwal

Agama Islam Terengganu

Proses kerja dan tatacara perlaksanna jawatan kuasa ini dalam menangani

proses permasalahan rumahtangga mempunyai proses kerja yang tersendiri.

Sepertimana yang diketahui bahwa Unit Runding Cara ini berlaku apabila

diperintah/diarahkan oleh Mahkamah. Proses ini perlu dilalui secara berperingkat-

peringkat sehinggalah tercapainya keputusan. Oleh sebab itu Jawatan kuasa ini

bergerak mengikut proses yang telah diaturkan bagi mencapai keberhasilan di dalam

menjalankan tanggungjawab mediasi terhadap pasangan yang bermasalah. Oleh itu

proses dan prosedur nya seperti berikut:

1. Surat perintah dari Mahkamah Syariah

61 Wawancara Dengan Ustazah Norshidah binti Abdul Razak, Penolong Hal Ehwal Islam, di

Jabatan Hal Ehwal Agama Islam, Malaysia, Pada 4 April 2019.

Page 70: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

58

Apabila sesuatu kasus penceraian diajukan ke Mahkamah Syariah oleh salah

seorang dari pasangan yang hendak bercerai yang tanpa penyetujuan daripada

salah seorang daripada pasangan tersebut untuk bercerai, maka Mahkamah

Syariah akan mengarahkan melalui Surat Perintah kepada Jabatan Hal Ehwal

Agama Islam Negeri Terengganu supaya dengan seberapa segera menubuhkan

Unit Runding Cara.

Maka dengan itu, Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Negeri Terengganu

menubuhkannya dari seorang pegawai agama, seorang dari pihak suami dan

seorang dari pihak isteri62.

2. Alamat dan Poskan Surat pada Plaintif, Defenders dan Wakil.

Selepas diarahkan melalui surat perintah penubuhan Unit Runding Cara oleh

pihak Mahkamah, Unit Runding Cara akan seberapa segera melantik salah

seorang dari mereka sebagai Mediator. Selepas itu, mediator akan membuat

surat panggilan kepada pasangan yang terlibat supaya menghadirkan diri bagi

menjalani proses mediasi. Kebiasaannya tempoh panggilan adalah selama 3

minggu selepas diarahkan oleh Mahkamah. Di dalam surat tersebut terkandung

supaya para pihak penggugat dan

tergugat serta wakil dari kedua pasangan tersebut perlulah menghadirkan diri

di pada masa tanggal dan tempat yang telah ditetapkan oleh Unit Runding Cara.

62 Ibid.,

Page 71: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

59

3. Proses Mediasi

Kedua-dua pasangan ini sebagaimana yang telah ditetapkan pada surat

panggilan proses mediasi. Kehadiran pasangan tersebut akan direkodkan.

Semasa proses mediasi ini pihak Mediator hendaklah memainkan peranan

dengan bijaksana sebagaimana pihak mediator memberi setiap seorang dari

mereka peluang untuk didengar dan boleh mendengar mana-mana orang lain

dan membuat apa-apa penyiasatan yang difikirkannya patut dan boleh, jika ia

fikirkan perlu, untuk menangguh proses mediasi maka semua itu adalah di

dalam bidang kuasanya. Perlu dingatkan bahwa semasa proses mediasi tersebut

berlangsung tidak dibenarkan mana-mana peguam hadir atau bertindak sebagai

pendamai pasangan tersebut.63

4. Keputusan dari Proses Mediasi

Selepas melalui proses ini, jika cubaan pertama dapat menghasilkan keputusan

samada mahu bercerai atau tidak, Unit Runding Cara akan membuat draf atau

surat untuk dilaporkan ke Mahkamah Syariah. Sekiranya tiada keputusan yang

atau tiada jalan penyelesaian atau mungkin pasangan masih berkeras

mempertahankan keputusan asal maka Unit Runding Cara ini akan memanggil

mereka untuk kali kedua. Proses ini mungkin akan memakan masa yang lama

sehingga 6 bulan atau lebih64.

63 Wawancara Dengan Ustazah Norshidah binti Abdul Razak, Penolong Hal Ehwal Islam, di

Jabatan Hal Ehwal Agama Islam, Malaysia, Pada 4 April 2019. 64 Ibid.,

Page 72: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

60

5. Sediakan draf, Ketik laporan Keputusan.

Selepas melalui proses mediasi ini dan telah mendapatkan keputusan,mediator

akan mengetik laporan keputusan kemudian disahkan serta akan di paraf oleh

Ketua Penolong Pengarah Bahagian Pentadbiran Undang-Undang Syariah.

6. Hantar keputusan ke Mahkamah

Selesai laporan maka Unit Runding Cara akan menghantar laporan ke

Mahkamah dan salinan kepada pasangan yang terlibat.

A. Keabsahan Efektivitas penyelesaian perkara penceraian melalui sistem

mediasi di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam Tereangganu

Dalam hal perceraian, mahkamah akan memerintahkan membentuk satu Unit

Runding Cara dengan harapan pasangan yang sudah menikah konflik bisa damai, tetapi

belum mampu menurunkan angka perceraian karena banyak kasus akhiri dengan

perceraian atau tidak ada kedamaian yang bisa dicapai.

Di sini juga penulis menampilkan tabel terkait dengan kasus dan jumlah kasus

yang berhasil adalah:

Table 1: Jumlah kasus berdasarkan Faktor Penyebab ( Januari hingga Disember

2018 )

NO FAKTOR/PENYEBAB JUMLAH KASUS

1 TIDAK BERTANGGUNGJAWAB 358

2 CAMPUR TANGAN PIHAK KETIGA 242

3 MASALAH AKHLAK/SOSIAL 238

Page 73: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

61

4 LEMAH DIDIKAN AGAMA 149

5 MASALAH KOMUNIKASI 111

6 Lain-lain 123

Table 2 : Jumlah kasus berdasarkan Kasus Penyebab (Januari hingga Disember

2018)

NO KEPUTUSAN JUMLAH KASUS

1 DAMAI 498

2 DIBAWA KE MAHKAMAH 275

3 KASUS KIV (TIADA LANJUTAN ATAU

DIANGGAP DAMAI

63

4 MASIH DIPROSES 385

5 TIADA MAKLUMAT 20

Jumlah keseluruhan 1241

(statistik badan mediator januari hingga disember 2018)

Memerhatikan cara kerja dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Jabatan

Hal Ehwal Agama Negeri Terengganu, Bahagian Undang-Undang Keluarga serta

keberhasilan yang telah dicapai menurut penulis khidmat mediator ini amat penting.

Apabila terjadi permasalahan dalam keluarga, langkah pertama yang dilakukan

oleh Jawatan kuasa Damai ini adalah dengan merahsiakn perselisihan tersebut dan

apabila ingin memberitahukan kepada seseorang, maka hendaklah orang yang betul-

Page 74: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

62

betul dekat dengan keluarga seperti ayah, ibu, mertua dan sebagainya. Dan itu pun tidak

mengungkapkan hakikat sesungguhnya perselisihan itu65.

Badan mediator dalam memberikan solusi pemecahannya bagi kasus-kasus

yang masuk kepadanya menggunakan cara-cara tertentu. Dalam kasus masalah

tanggungjawab suami atau istri, badan mediator akan berusaha supaya suami istri dapat

berkomunikasi dengan tenang serta membahas masalah tersebut secara terbuka hati

tentang hal-hal yang menyebabkan timbulnya sikap dan tindakan suami atau istri yang

mengabaikan tanggungjawab itu.

Campur tangan dalam sesebuah kekeluargaan juga merupakan kasus yang telah

diajukan kepada badan mediator. Kebiasaannya campur tangan terjadi akibat dari latar

belakang keluarga suami atau istri yang sering bersangka buruk antara satu sama lain.

Dalam keadaan ini badan mediator akan menyarankan kedua dua belah pihak suami

atau istri membuat pendamaian dengan menyelesaikan kasus campur tangan supaya

tidak lagi berlaku kasus campur tangan kedua dua belah pihak suami dan istri66.

Dalam kasus masalah akhlak dan sosial juga memainkan peranan penting dalam

sesebuah keluarga. Betapa banyak rumah tangga yang didirikan hancur dan roboh

disebabkan oleh akhlak dan sosial. Maka solusi penyelesaian, mediator akan

menyarankan suami istri mengambil khidmat nasehat dan mengikuti pengajian agama

bagi memantapkan lagi akhlak dan sosial suami istri.

65 Wawancara Dengan Ustazah Norshidah binti Abdul Razak, Penolong Hal Ehwal Islam, di

Jabatan Hal Ehwal Agama Islam, Malaysia, Pada 4 April 2019. 66 Ibid.,

Page 75: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

63

Dalam kasus lemah didikan agama juga merupakan salah satu faktor yang

memberi dampak yang buruk kepada sesebuah keluarga. Kebiasaanya lemah didikan

agama berpunca dari diri sendiri yang kurang ilmu pengetahuan dan kurang didikan

agama daripada keluarga. Maka badan mediator akan menyarankan suami istri

mengikuti mengikuti khusus pendidikan sebagai pengetahuan untuk diri sendiri dan

keluarganya kelak67.

Sebagai seorang badan mediator mereka hendaklah mempamerkan

pengetahuan dengan memiliki ilmu jiwa dan ilmu psikologi, berakhlak mulia dan

mempunyai air muka yang tenang serta bersikap amanah untuk memelihara kerahsiaan

kasus-kasus yang diajukan kepada mereka sehingga mereka mendapat kepercayaan

daripada klien dan klien dapat mencurahkan masalah – masalah mereka dengan jelas

dan seterusnya dapat ditangani oleh badan mediator ini.68

Penulis telah membuat kesimpulan bahawa berdasarkan statistik yang

digambarkan melalui tabel-tabel ini dapat diketahui bahwa sejumlah 1241 kasus yang

telah diajukan oleh keluarga-keluarga yang bermasalah kepada pihak mediator.

Daripada jumlah tersebut sebanyak 498 kasus yang telah berjaya didamaikan.

Kemudian ditambah dengan kasus KIV yaitu kasus yang tidak ada tindakan lanjutan

melebihi tempoh setahun daripada keluarga yang bermasalah atau dianggap damai

67 Ibid., 68 wawancara Ustazah Norshidah binti Abdul Razak, Penolong Hal Ehwal Islam, di Jabatan Hal

Ehwal Agama Islam, Malaysia, Pada 4 April 2019

Page 76: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

64

sebanyak 63 kasus. Maka menjadikan kasus yang berjaya didamaikan berjumlah 1241

kasus.

Dalam hal ini, badan mediator telah memainkan peranannya dengan baik

sehingga melahirkan keberhasilan dalam menangani permasalahan yang dihadapinya.

Ada beberapa hal yang amat dititik beratkan oleh badan mediator dan harus

diperhatikan oleh suami isteri dalam menangani permasalahan dalam perkawinan

mereka. Agar pergaulan antara suami isteri itu berjalan dengan baik, maka ada dua hal

yang harus diperhatikan yaitu harus saling menghormati dan menyayangi serta

bersikap dengan penuh kesabaran.

Disamping itu, suami isteri hendaklah mempunyai kesabaran kerna kesabaran

itu adalah kunci berhasilnya hubungan diantara mereka baik dari saat terjadinya

perbedaan pendapat atau perselisihan, kedua belah pihak harus dapat menahan emosi

sehingga perbedaan itu tidak berlanjutan. Kerna dengan kesabaran segala hal yang

tidak teringini dapat dielakkan dan juga akan membuatkan seseorang itu tampak lebih

berwibawa pada mata pasangannya dan akan menyebabkan kasih sayang antara

keduanya bertambah erat.

Suami sebagai pemimpin keluarga tidak boleh bersikap sombong terhadap

istrinya dan tidak pula menganggap istri sebagai hamba atau pelayannya akan tetapi

harus menghormatinya sebagai teman yang sepadan dengan dirinya. Sebagai

ditegaskan dalam ayat 19 surah an nisaa:

تذهبوا ببع ض ما آتيتموهنه إله أن يا أيها اهذين آمنوا ل يحل كم أن ترثوا ان ساء ارها ول تعضلوهنه

معروف فإن ارهتموهنه فع سى أن تكرهوا شيا ويجعل الهه فيه خيرا اثيرايأتين بفاحشة مبي نة وعاشروهنه با

Page 77: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

65

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai

wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak

mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali

bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka

secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena

mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan

yang banyak.69

Dari kedua tersebut maka jelaslah bahawa seorang suami hendaknya bergaul

dengan isterinya secara baik-baik salah satunya dengan menghormatinya. Begitu juga

halnya dengan isteri itu dalam bergaul atau berhubungan dengan suaminya, ini karena

suami adalah pemimpin dalam sesebuah keluarga yang juga pemberi nafkah hidup

dalam keluarga sebagai pengganti kepada orang tuanya.

Akhirnya di dalam konteks ini, penerapan mediasi yang dilakukan adalah

sebagai alat bantuan/medium bagi pasangan yang sedang mengalami permasalahan

didalam rumah tangga. Peningkatan atau ketidakberhasilan suatu mediasi itu bukanlah

berarti tidak bagusnya para mediator di dalam itu karna tugas para mediator telah

berakhir dan mereka juga sudah sehabis daya membantu pasangan yang bermasalah ini

namun kita tidak bisa menyalahkan jika pada akhirnya terdapat pasangan yang tetap

juga ingin meneruskan perceraian yang telah dibuat.70

69 An Nisa (19) 70 Wawancara Dengan Ustazah Norshidah binti Abdul Razak, Penolong Hal Ehwal Islam, di

Jabatan Hal Ehwal Agama Islam, Malaysia, Pada 4 April 2019.

Page 78: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian tentang Efektivitas Penyelesaian

Perkara Penceraian Melalui Sistem Mediasi di Jabatan Hal Ehwal Agama Islam

Negeri Terengganu, penulis dapat menyimpulkan beberapa perkara seperti

berikut:

1. Proses kerja dan tatacara perlaksana jawatan kuasa ini dalam menangani

proses permasalahan mempunyai tatacara tersendiri. Oleh itu tatacaranya

adalah pasangan hendaklah mendapatkan surat perintah dari mahkamah

syariah terlebih dahulu. Seterusnya unit runding cara akan melantik seorang

mediator untuk melangkah kepada tatacara mediasi. Seterusnya keputusan

dari proses mediasi diperoleh. Selepas mendapatkan keputusan mediasi,

pasangan hendaklah menghantar keputusan kepada mahkamah untuk

prosiding selanjutnya di mahkamah syariah.

2. Khidmat nasihat dilaksanakan lebih bersifat nasihat kekeluargaan bagi

pasangan yang menghadapi konflik kekeluargaan seperti masalah poligami,

tidak bersefahaman, penderaan dan sebagainya. Manakala satu alternatif

lain yang ditawarkan adalah perkhidmatan kaunseling. Melalui

perkhidmatan ini juga dapat membantu pencapaian objektif yang

ditetapkan.

Page 79: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

67

B. Saran-saran

Langkah-langkah yang perlu diambil bagi memastikan pihak Mediator

dapat berfungsi dengan baik dan berkesan dalam menyelesaikan masalah rumah

tangga, penulis menggariskan beberapa cadangan yang boleh dipraktekkan

antaranya:

1. Setiap keluarga perlulah memahami perannya masing-masing dalam

pembentukan sebuah keluarga yang harmoni dengan memahami dan

melaksanakan tanggunjawab masing-masing.

2. Mengamalkan sikap ithar ( mengutamakan yang lain ) yaitu tidak bersikap

mementingkan diri sendiri tapi mengutamakan yang lain juga dalam

sebahagian perkara utama untuk kebaikan dalam institusi keluarga.

3. Memperkemaskan lagi badan kerajaan yang menguruskan institusi

kekeluargaan seperti badan mediator yang akan banyak berhadapan dengan

masalah rumah tangga, waau sudah dilantik ahli mediator di setiap kantor

tapi mereka haruslah dari ahli yang pakar dan berpengetahuan dalam

menguruskan masalah rumah tangga.

4. Pihak berwajib seperti Jabatan Agama Islam dan ahli mediator perlu

memberi penjelasan yang lebih mudah difahami, mendedahkan dan

memberi kefahaman yang bersifat menyeluruh kepada suami istri yang

Page 80: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

68

mengalami masalah seperti masalah tuntutan fasakh, prosedur penceraian

dan lainnya dengan menggunakan segala media yang boleh menyebar luas

tentangnya. Seperti di tv, risalah-risalah, seminar, buku-buku dan lainnya.

C. Penutup

Segala puji bagi Allah S.W.T. tuhan sekalian alam atas petunjuk dan

redhonya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi yang

sederhana ini dengan segenap usaha yang termampu walaupun ada bebrapa

rintangan dan hambatan yang harus dihadapi, akan tetapi kesemua itu dapat

penulis angkat menjadi sumber motivasi untuk mencapai kejayaan di masa

hadapan, kata pepatah “Berakit-rakit ke hulu, berenang renang ketepian,

bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, masih banyak kekurangan, kekeliruan dan kekhilafan dalam

penulisan. Maka dari itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

segala teguran serta kritikan-kritikan yang sifatnya membina demi perbaikan

skripsi ini.

Page 81: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

69

DAFTAR PUSTAKA

Page 82: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

70

LAMPIRAN

Page 83: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

71

Page 84: EFEKTIVITAS PENYELESAIAN PERKARA PERCERAIAN ...repository.uinjambi.ac.id/1871/1/Skripsi Ahmad Zul Majdi...2Mohamed Sharif Mustaffa, “Analisis Keperluan Kaunseling Terhadap Masalah

72

CURICULUM VITAE