Download - Laporan Tutorial B Blok 1 Kelompok 1
LAPORAN
TUTORIAL BLOK 1
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1
Tutor : Drs. Sadakata Sinulingga, Apt, M.Kes
Karthik Sekaran (04111401097)
Dita Nurfitri Zahir (04121401047)
KM Syarif Azhar (04121401048)
Ignatius Aldo Winardi (04121401049)
Muthiah Ramadhina (04121401050)
Vivi Miliarti (04121401061)
Ayu Aprilisa Dahni Putri (04121401062)
Michael Sintong Halomoan Purba (04121401077)
Galih Nugraha (04121401078)
Minati Maharani Amin (04121401096)
Elmo Saviro Herprananda (04121401097)
Maghfira Ulfha Viani Pratiwi (04121401098)
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya laporan tugas
tutorial skenario ini dapat terselesaikan dengan baik.
Laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas tutorial yang merupakan bagian dari
sistem pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya.
Dan tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Drs. Sadakata Sinulingga,
Apt, M.Kes selaku tutor serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
tugas tutorial ini.
Kami menyadari laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari pembaca akan sangat kami harapkan guna perbaikan di masa yang
akan datang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
SKENARIO B : Riska.....................................................................................................................1
I. Klarifikasi Istilah......................................................................................................................1
II. Identifikasi Masalah.................................................................................................................3
III. Analisis Masalah...................................................................................................................3
III.1. Kerangka Konsep..............................................................................................................23
IV. Hipotesis.............................................................................................................................24
V. Merumuskan Keterbatasan dan Learning Issues....................................................................24
VI. Sintesis Masalah......................................................................................................................25
VI.1. Adult Learning..................................................................................................................25
VI.2. Plagiarisme........................................................................................................................26
VI.3. Kecurangan dan Kejahatan Akademik.............................................................................29
VI.4. Komunikasi Efektif...........................................................................................................30
VI.5. Time Management.............................................................................................................32
VI.6. Teknologi Informasi.........................................................................................................35
VI.7. Etika Komunikasi.............................................................................................................36
KESIMPULAN.........................................................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................39
ii
SKENARIO B : Riska
Riska tidak lulus pada Blok 1 (Keterampilan Belajar, Komunikasi, dan Dasar
Ilmiah) karena melakukan kecurangan dalam ujian dan pembuatan assignment (karya
tulis ilmiah). Menurut dosen, Riska mencontek saat ujian dan karya tulis ilmiah Riska
tidak dikerjakan dengan baik karena di dalamnya terdapat kutipan kata-kata dari penulis
lain serta terlambat dikumpulkan. Riska dituduh dosen telah melakukan kecurangan
akademik dan kejahatan akademik yang serius, yaitu plagiarisme.
Riska mengajukan protes karena menganggap dirinya tidak melakukan kecurangan.
Menurut Riska dirinya tidak mengutip kata-kata penulis secara langsung melainkan
melakukan paraphrase. Riska juga merasa bahwa aktivitas belajar di kedokteran telah
melampaui batas sehingga ia merasa sangat sibuk dan tidak sempat mengerjakan
assignment dengan baik. Ditambah lagi, ia tidak mengerti bagaimana mengirim
assignment melalui e-mail. Ia meminta pertolongan kakaknya untuk mengirim e-mail
tanpa memberitahu kapan batas waktu akhir pengumpulan tugas. Ternyata kakaknya
baru mengirimkan assignment tersebut ke dosen 3 hari setelah batas waktu.
I. Klarifikasi Istilah
1. Aktivitas belajar : Suatu kegiatan dimana terdapat proses
pembelajaran
2. Assignment : Tugas yang diberikan kepada mahasiswa dari
dosen untuk dikerjakan diluar kelas
3. Batas waktu : toleransi waktu yang diberikan
4. Contek : meniru, menjiplak, atau menyalin tugas
seseorang
5. Dasar ilmiah : landasan tentang sesuatu berdasarkan atas ilmu
pengetahuan
6. E-mail : suatu media surat elektronik yang terdapat di
internet
1
7. Karya tulis ilmiah : suatu karangan bersifat keilmuan atau objektif
berdasarkan penelitian
8. Kecurangan akademik : ketidakjujuran dalam proses belajar
9. Kejahatan akademik : perbuatan yang melanggar hukum dalam proses
belajar
10. Keterampilan belajar : keahlian yang didapatkan oleh individu melalui
proses latihan yang berkesinambungan
11. Komunikasi : suatu interaksi antar individu atau kelompok
(dalam proses pembelajaran)
12. Kutipan : pengambilalihan satu atau lebih kalimat dari
karya tulis lain dengan tujuan memperkokoh
argumen sendiri
13. Melampaui batas : telah melewati ketentuan yang telah ditentukan
14. Parafrase : pengungkapan kembali suatu konsep dengan cara
lain dalam bahasa yang sama, namun tanpa
mengubah makna
15. Plagiarisme : penjiplakan yang melanggar hak cipta
16. Protes : penentangan pendapat
II. Identifikasi Masalah
1. Riska tidak lulus blok 1 (keterampilan belajar, komunikasi, dan dasar ilmiah)
2. Riska dituduh plagiarisme
3. Menurut dosen, Riska mencontek saat ujian dan karya tulis ilmiahnya tidak
dikerjakan dengan baik
4. Riska mengajukan protes
5. Riska merasa sangat sibuk dan tidak sempat mengerjakan assignment dengan
baik
6. Riska tidak mengerti bagaimana mengirim e-mail
7. Kakak Riska mengirimkan assignment 3 hari setelah batas waktu
Main Problem : Riska tidak lulus blok 1 (keterampilan belajar, komunikasi, dan
dasar ilmiah)
2
III. Analisis Masalah
1. Riska tidak lulus blok 1 (keterampilan belajar, komunikasi, dan dasar
ilmiah)
a. Apa saja yang dibahas pada blok 1?
Materi-materi yang dibahas pada blok 1 terdiri dari 3 hal yaitu
keterampilan belajar, komunikasi, dasar ilmiah. Materi keterampilan
belajar tersebut terbagi lagi menjadi belajar berdasarkan masalah,
berpikir kritis, membaca efektif, dan dinamika diskusi kelompok. Pada
materi komunikasi terbagi menjadi komunikasi interpersonal dan teknik
komunikasi, mencari, dan menyaring informasi. Sedangkan dasar ilmiah
terbagi menjadi penalaran klinis, terminologi kedokteran, filsafat ilmu,
jenis-jenis penelitian kedokteran, kesimpulan jurnal, validitas makalah
ilmiah, evidence-based medicine, sumber literature, dan metode deduksi-
induksi.
b. Apa standar kelulusan blok 1?
Pertama kita harus tau standar kelulusan blok:1. MCQ IT 40%2. MCQ Tutorial 25%3. Hasil kerja keterampilan 10%4. Umpan balik tutorial 10%5. Hasil tugas mandiri 10%6. Logcard 5%Standar kelulusan blok 1 berarti harus mencapai 6 point tersebut berdasarkan materi pembelajaran diblok 1 yaitu mengenai keterampilan belajar, komunikasi, dan dasar ilmiah. Standar kelulusan blok 1 juga dipengaruhi oleh kehadiran dengan minimal kehadiran pada IT ≥ 60 %, Skill Labs 100 %, Praktikum100 %, Tutorial 85 %. Keringanan diberikan kepada mahasiswa karena alasan tertentu tidak dapat menghadiri proses pembelajaran sebesar 10% dengan alasan sakit, kematian orang tua, melahirkan atau mendapat tugas resmi kegiatan ilmiah dan bakti sosial mahasiswa dan dilengkapi dengan surat tugas Dekan FK Unsri.
3
c. Apa yang menyebabkan seseorang melakukan kecurangan?
Penyebab utama seseorang melakukan kecurangan disebabkan adanya
a. Penyembunyian (concealment)
Kesempatan tidak terdeteksi/tidak diketahui orang lain
b. Kesempatan/Peluang (opportunity)
Pelaku perlu berada pada tempat yang tepat,
c. Motivasi (motivation)
Pelaku membutuhkan motivasi untuk melakukan aktivitas demikian
d. Daya tarik (attraction)
Sasaran dari kecurangan menarik bagi pelaku.
e. Keberhasilan (success)
Pelaku perlu menilai peluang berhasil, yang dapat diukur dengan baik
untuk menghindari penuntutan
d. Apa saja bentuk kecurangan dalam ujian?
1. menggunakan bantuan dalam ujian (kalkulator, handphone,
buku, outline, catatan dsb) yang penggunaannya tidak mendapatkan ijin
secara terbuka;
2. mencoba membaca apa yang ditulis kandidat lain selama ujian,
atau bertukar informasi di dalam atau di luar tempat ujian;
3. menggunakan identitas orang lain selama ujian;
4. memiliki soal ujian yang akan dikerjakan sebelum jadwal ujian
dilaksanakan;
5. memalsukan atau membuat-buat jawaban wawancara atau survei
atau data riset
e. Bagaimana cara menghindari kecurangan dalam ujian?
Cara menghindari kecurangan dalam ujian dapat dilakukan dari diri
sendiri, pengajar, dan peraturan. Dapat dilakukan dengan cara
4
mempersiapkan diri sebelum ujian, berdoa agar terlepas dari rasa ingin
melakukan kecurangan, menonaktifkan handphone, bila membutuhkan
bantuan diharapkan untuk mengacungkan tangan dan tidak berbicara,
menerapkan metode belajar yang baik (disiplin, tekun, dan dapat
mengatur waktu) serta membuat intisari dalam setiap pelajaran.
2. Riska dituduh plagiarisme
a. Apa bentuk plagiarisme?
Yang pertama adalah penyalinan kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya sama sekali (word by word, direct text, ‘copy-paste’); kategori plagiarisme ini merupakan yang paling kasar dan juga mudah untuk dideteksi. Terdapat berbagai kriteria seberapa banyak kesamaan kata bisa dikategorikan plagiarism jenis ini, secara umum biasa disebutkan bila kesamaan kata-kata dalam satu kalimat lebih dari enam kata maka dapat dipastikan terjadi plagiarism secara sengaja dengan cara ini.
Kedua, paraphrase tulisan/ide atau penggantian kata yang sesuai maknanya, namun tidak menyebutkan sumbernya dengan jelas. Dengan mengubah struktur kalimat dan menggunakan kata-kata yang berbeda (termasuk dengan meringkaskannnya) tidak menjadikan anda terbebas dari plagiarisme bila anda secara sengaja menyembunyikan sumber aslinya; hal ini mudah dideteksi bila isi tulisan yang disampaikan sangat detail dan spesifik (seperti hasil riset, analisis teori, pembahasan dll) dan bukannya hal yang secara umum diketahui.
Ketiga, self-plagiarism dimana si penulis mendaur ulang tulisan dia sebelumnya yang sudah pernah diterbitkan namun tidak mencantumkan sumber tulisan sebelumnya. Tulisan yang sudah pernah terbit walaupun hak ciptanya oleh si penulis, namun hal itu menjadi milik umum (public domain), sehingga penggunaan kutipan/ulasan/ide yang sudah diterbitkan wajib diberitahukan kepada pembaca. Keempat, authorship, dimana satu pihak yang terlibat dalam riset secara sengaja tidak menyebutkan pihak lain dari kerja penelitian yang dilakukan. Misalnya pembimbing dan mahasiswa yang melakukan riset, salah satu dari mereka menerbitkan artikel tanpa menyebut kontribusi yang telah dilakukan oleh pihak lain (pembimbing/mahasiswa); ataupun riset yang dilakukan oleh kelompok peneliti, namun seorang peneliti melanjutkan riset sendiri kemudian menghasilkan sesuatu yang berharga serta
5
menerbitkan karya ilmiah tanpa menyebutkan sumbangan pihak lain yang berasal dari risetnya terdahulu.
b. Apa bentuk kecurangan dan kejahatan akademik?
Menurut Hendricks (2004) bentuk-bentuk kecurangan akademis adalah:1. Penggunaan catatan pada saat ujian2. Menyalin jawaban orang lain ketika ujian3. Menggunakan metode-metode yang tidak jujur untuk mengetahui apa
yang akan diujiankan4. Menyalin jawaban ujian dari orang lain tanpa sepengetahuan orang
tersebut5. Membantu orang lain untuk berlaku curang6. Berlaku curang dengan berbagai cara7. Menyalin tugas karya ilmiah orang lain dan mengakuinya sebagai
pekerjaan sendiri8. Memalsukan daftar pustaka9. Melakukan kerja sama dengan pengajar untuk menyelesaikan tugas
individu10. Menyalin beberapa kalimat (termasuk dari internet) tanpa
memasukkan keterangannya ke dalam daftar pustaka11. Membeli karya ilmiah dari orang lain12. Menggunakan berbagai alasan palsu untuk memperpanjang
pengumpulan tugas.Kecurangan dan kejahatan akademik dapat pula berbentuk pemalsuan tanda tangan dosen pada log card.
c. Apa sanksi yang diberikan pada pelaku kecurangan dan kejahatan akademik?
Sanksi bagi pelaku plagiarisme di akademik dapat berupa sanksi ringan dan sanksi berat, sesuai dengan bentuk tindakan plagiarisme yang dilakukan. Sanksi ringan dapat berupa perolehan nilai E sesuai dengan mata kuliah yang bersangkutan, sedangkan sanksi beratnya adalah dicabutnya gelar yang sudah diterima (untuk mahasiswa yang telah lulus, dan diketahui melakukan plagiarisme pada laporan akhirnya), atau dikeluarkan dari institusi bersangkutan.
Berdasarkan UU No. 20/2003, sanksi atas tindakan plagiarism (salah satu bentuk kejahatan akademik), antara lain :
6
a. Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya di gunakan untuk memperoleh gelar akademik profesi, atau vokasi terbukti melakukan jiplakan di cabut gelarnya (pasal 25 ayat 2)
b. Lulusan yang karya ilmiah yang di gunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 25 ayat(2) terbukti merupakan jiplakan akan di pidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 200.000.000,00
Sampai saat ini di dalam Kitab Undang – Undang Hukum Pidana (KUHP) tidak di kenal dengan istilah plagiat, sebagai upaya menekan kejahatan plagiat tersebut yang telah menjadi budaya masyarakat Pemerintah kemudian mengatur dalam bentuk Undang Undang yaitu UU Hak Cipta, UU Intelektual dan kemudian Peraturan Menteri (Permen), Permen sendiri muncul setelah munculnya sejumlah kasus Plagiat yang dilakukan oleh kalangan Pengajar di tanah air. Secara singkat, dalam UU Hak Cipta di atur mengenai sanksi Pidana bagi pelaku Plagiat sebagaimana dalam Pasal 72 ayat (1); “Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)”.
d. Bagaimana cara menghindari plagiarisme?
Untuk menghindari tindakan plagiat, beberapa hal yang harus diperhatikan baik oleh mahasiswa atau dosen seperti dikemukakan Roig (2003, 2006) di bawah ini:
1) Ketika diberi tugas kelompok, pastikan kita mengenali kerja sama dalam hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dan apa yang diharapkan dapat disumbangkan atas tugas tersebut. 2) Jika tugas yang diberikan belum jelas, segera klarifikasi harapan serta persyaratan atas tugas yang diberikan kepada dosen terkait. 3) Jika ada informasi tambahan mengenai tugas di laman web, pengumuman, SMS atau facebook, segera cek agar pemahaman menjadi lebih baik. 4) Perhatikan dengan baik ketika dosen memberi penjelasan mengenai plagiat dan konsekuensinya sehingga dapat diketahui definisi plagiat beserta rinciannya.
7
5) Ikuti penjelasan pustakawan mengenai bahan pustaka yang tersedia dan bagaimana memanfaatkannya. 6) Pelajari secara rinci model atau format penulisan yang dikehendaki secara benar, juga perbedaan antara plagiat dan parafrase, pengetahuan umum, ranah publik dan hak akan kekayaan intelektual sehingga tidak terjebak melakukan plagiat. 7) Perhatikan dan sadari bahwa bila informasi bibliografi hilang dari sumber-sumber elektronik, upaya yang harus dilakukan untuk mengidentifikasinya membutuhkan upaya yang lebih keras. Upayakan agar setiap mengutip, referensinya juga langsung dituliskan.8) Upayakan agar tugas yang besar dipecah-pecah ke dalam tugas yang lebih kecil. Misalnya, jika ada tugas yang harus diselesaikan akhir semester, mulailah digarap di awal semester dengan mengumpulkan kajian pustaka dan data serta melakukan analisis dan melaporkannya secara terjadwal. 9) Ketika mengumpulkan bahan pustaka, buatlah catatan yang rinci dan cermat. Jangan menggarisbawahi atau mewarnai bagian-bagian yang dianggap penting. Gunakan kartu berukuran 3 x 5 inci (3 R) untuk menuliskan kata-kata yang asli dari sumber yang digunakan. Berikan tanda kutip di sekitar bahan itu dan catat halamannya, walaupun hanya 1 atau 2 kata yang di kutip. 10) Ketika memarafrase sebuah gagasan, pastikan keseluruhan gagasan itu dinyatakan kembali dalam kata-kata sendiri. 11) Jika informasi yang diperoleh merupakan parafrase, beri tanda P pada kartu tersebut.12) Jika menuliskan gagasan sendiri, berikan catatan GS atau gagasan sendiri pada kartu. 13) Ketika menggunakan catatan dalam kartu, catat semua informasi bibliografi dari sumber yang digunakan secara lengkap. 14) Ketika menulis draf pertama tulisan, berikan perujukan secara benar akan pikiran dan kata-kata yang bukan milik kita sendiri dalam teks yang kita tulis. 15) Berikan pula informasi bibliografi yang lengkap baik dalam karya-karya yang dikutip di dalam teks maupun pustaka acuan untuk setiap karya yang dikutip. 16) Ketika menulis makalah, kendalikan cara kita menyajikan dan mengembangkan topik dengan hanya menggunakan informasi dalam sumber rujukan untuk mendukung gagasan kita dan jangan membiarkan sumber rujukan mengarahkan argumen kita. 17) Lakukan parafrase sebanyak mungkin dengan menggunakan gaya penulisan yang benar.
8
18) Ketika melakukan parafrase, ungkapkan kembali semua kata-kata dan pikiran sumber menggunakan kata-kata dan kalimat sendiri secara keseluruhan. Caranya, baca teks berkali-kali, renungkan dan pikirkan, tutup bukunya, baru tuliskan parafrasenya. 19) Lakukan perujukan atas sumber-sumber yang digunakan, kata-kata, struktur kalimat, dan pola pengorganisasian menggunakan model dan format yang benar. 20) Gunakan kata-kata asli dari sumber yang dirujuk hanya ketika kata-kata dari sumber itu dapat menambah bobot dari apa yang akan disampaikan atau ketika benar-benar kata yang digunakan itu diperlukan dan efektif. 21) Ketika mengutip kalimat, berikan tanda kutip untuk setiap kata-kata atau kalimat asli dan gunakan tatacara pengutipan yang benar. 22) Sebelum menyerahkan tugas, lakukan pengecekan atas kutipan kita dengan sumber aslinya. 23) Pastikan bahwa kita telah melakukan parafrase secara benar, telah menulis kutipan untuk semua sumber yang digunakan, pola pengorganisasian, gagasan dan kata-kata orang lain. 24) Lakukan pengecekan atas penyusunan kutipan dan pustaka acuan agar kedunya sinkron. 25) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap kontribusi, pendapat, gagasan atau pemikiran orang lain. 26) Setiap teks yang disalin apa adanya harus dituliskan dalam tanda kutip. 27) Selalu menuliskan sumber rujukan atas setiap sumber yang digunakan, baik berupa parafrase, ringkasan atau kutipan langsung. 28) Ketika meringkas, bahan yang substansial dipadatkan menggunakan bahasa sendiri dalam bentuk paragraf pendek atau kalimat. 29) Ketika meringkas atau memarafrase, sumber informasi harus tetap diidentifikasi. 30) Ketika memarafrase dan/atau meringkas, makna yang sama dengan fakta atau gagasan penulis harus dihasilkan menggunakan kata-kata atau kalimat sendiri. 31) Agar menghasilkan perubahan yang substansial dari teks asli dengan menggunakan parafrase yang benar, pemahaman yang memadai atas gagasan dan peristilahan yang digunakan harus dimiliki. 32) Seorang penulis memiliki tanggung jawab etis atas pembacanya dan atas penulis lain yang gagasannya dipinjam, menghormati gagasan dan kata-kata orang lain dengan menuliskan rujukannya, serta menggunakan kata-kata sendiri saat melakukan parafrase. 33) Jika ragu apakah sebuah konsep atau fakta merupakan pengetahuan umum atau bukan, rujukan harus dicantumkan.
9
34) Penulis yang mengirimkan naskah yang berisi data, pembahasan, kesimpulan, dll. yang telah disebarluaskan sebelumnya (misalnya: diterbitkan dalam artikel sebuah jurnal, disajikan di dalam konferensi, diunggah di laman web), harus secara jelas menunjukkan kepada editor dan pembaca bentuk penyebarluasan yang telah dilakukan.35) Jika meneliti sejumlah variabel yang kompleks dan dianggap sebagai satu kesatuan, seorang peneliti harus memublikasikan hasil penelitiannya ke dalam satu artikel saja. Jika akan diterbitkan ke dalam lebih dari satu artikel, penulis harus mengemukakan tulisan lain (baik yang dipublikasikan atau tidak) yang mungkin merupakan bagian dari artikel yang sedang siapkan. 36) Karena beberapa tindakan plagiat, otoplagiat, dan beberapa praktik penulisan yang mungkin dapat diterima (misalnya, melakukan parafrase atau menuliskan kata-kata kunci dalam jumlah yang cukup besar dari sebuah buku) dapat melanggar hak cipta, penulis sangat disarankan untuk mengenali dasar-dasar undang-undang hak cipta. 37) Penulis harus menghindari upaya menggunakan kembali tulisan sendiri yang telah diterbitkan sebelumnya kecuali disertai pencantuman rujukan dan parafrase. 38) Pastikan pula bahwa tidak ada kesalahan elemen kutipan seperti nama penulis, volume dan nomor jurnal, halaman, tahun dan elemen lainnya. Selain itu, harus dipastikan pula agar perujukan diberikan kepada penulis yang pertama menyajikan persoalan yang dibicarakan. 39) Referensi yang disajikan harus benar-benar relevan dengan materi yang dibahas. Tidak dibenarkan mencantumkan rujukan hanya untuk memanipulasi impact factor dari sebuah artikel. 40) Penulis senantiasa berusaha memperoleh bahan rujukan yang telah dipublikasikan. Jika tak tersedia, penulis harus mengutip versi rinci dari artikel itu, apakah berbentuk presentasi konferensi, abstrak atau naskah yang tidak dipublikasikan. 41) Ketika mendeskripsikan karya orang lain, jangan mengandalkan ringkasan sekunder karena merupakan praktik penipuan, merefleksikan standar akademik yang rendah serta dapat menimbulkan kesalahan dalam mendeskripsikan karya yang dimaksud. 42) Ketika mengutip begitu banyak dari sebuah sumber, penulis harus membuat jelas mana gagasan sendiri dan mana gagasan atau pikiran orang lain seperti dengan batas penanda halaman atau menggunakan kata ibid, op cit dan loc cit. 43) Penulis berkewajiban menyampaikan bukti-bukti atau pendapat yang bertentangan dengan pandangannya. Gagasan atau pendapat yang digunakan untuk mendukung pendapat penulis secara metodologis harus benar. Bila ada kajian atau data pendukung yang memiliki keterbatasan
10
metodologi, statistik, atau lainnya, kekurangan itu harus dikemukakan kepada pembaca. 44) Penulis berkewajiban melaporkan semua aspek yang berkaitan dengan penelitian yang dapat mempengaruhi replikasi ulang kajian tersebut. 45) Peneliti memiliki kewajiban etis untuk melaporkan hasil penelitiannya berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Setiap manipulasi setelah penelitian dilakukan yang dapat mengubah hasil yang diperoleh sebelumnya, seperti penghilangan outliers atau pengubahan analisis statistik harus digambarkan secara jelas disertai dengan alasannya 46) Penentuan kepenulisan harus dibicarakan sebelum penelitian bersama dilakukan dan harus berdasarkan pedoman yang ditetapkan. Pencantuman nama dosen pada artikel yang berasal dari skripsi, thesis atau disertasi mahasiswa, biasanya bukan sebagai penulis pertma. 47) Hanya pihak yang telah memberikan kontribusi signifikan atas penelitian yang namanya berhak dicantumkan sebagai penulis. 48) Penulis harus menyadari kemungkinan adanya konflik kepentingan dalam penelitiannya dan harus berusaha mengemukakan kondisi yang dapat menimbulkan atau berpotensi untuk menimbulkan adanya konflik kepentingan.
3. Menurut dosen, Riska mencontek saat ujian dan karya tulis ilmiahnya
tidak dikerjakan dengan baik
a. Apa saja bentuk kutipan?
Kutipan terbagi menjadi dua kutipan langsung (dari buku atau tulisan yang persis sama dengan aslinya) dan tidak langsung (kutipan yang mengambil pendapat atau kajian dari buku dengan menggunakan bahasa sendiri untuk mendukung argumen utama dimana pemakaiannya dibatasi hanya pada bagian yang esensial)
b. Bagaimana cara mengutip yang baik?
Mengutip ada tiga cara yaitu menutip kutipan langsung, mengutip kutipan tidak langsung dan mengutip kutipan yang telah di kutipdi suatu sumber.1. Cara Menutip Kutipan Langsung a. Kutipan kurang dari 4 baris
11
Kutipan yang berisi kurang dari 4 baris di tulis di antara tanda kutip (“.....”) sebagai bagain yang terpadu dalam teks utama, diketik dengan sepasi ganda, dan nomor halaman sumber yang di kutip harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.Contoh:
a. contoh kutipan dengan nama pengarang dalam teks secara terpaduSoebroto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
b. contoh nama pengarang di sebut bersama tahun penerbit dan no halamanKesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan yang erat antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebroto, 1990: 123).
c. contoh kutipan yang didalam kutipan tertapat tanda kutip maka digunakan tanda kutip tunggal (‘...’)Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ terdapat kecendrungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan didaerah perkotaan” (suwignyo, 1990: 101)
b. Kutipan 4 baris atau lebih Kutipan yang berisi empat baris atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, dimulai setelah ketukan ke-7 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan sepasi tunggal.Contoh:Ary (1982 :382) menarik kesimpulan sebagai berikut :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi .Jika dalam kutipan terdapat pargraf baru lagi, baris barunya dimulai dengan tujuh ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan
2. Cara Mengutip Kutipan Tidak LangsungKutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip, ditulis dengan sepasi ganda, dan terpadu dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat
12
dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam tanda kurung beserta tahun terbit. No halaman tidak harus disebutkan.Contoh:
a. Nama pengarang disebut terpadu dalam teks :Salimin (1990) tidak menduga mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
b. Nama pengarang ditulis terpadu dalam teks :mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990).
3. Cara Mengutip Kutipan Yang Telah Dikutip Di Suatu SumberKutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, di kutip dengan menyebutkan nama penulis asli dan nama pengutip pertamaserta tahun dikutipnya.cara mengutip seperti ini hanya dibolehkan jika benar-benar sumber asli tidak di dapatkan,dan harus dianggap sebagai keadaan darurat.Contoh:
a. Kerlinger (dalam Ary. 1982:382) memberikan batasan penelitian ex post facto sebagai :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.
b. Menurut kerlinger dalam Ary (1982:382) penelitian ex post facto sebagai :
Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi.
c. Bagaimana pembuatan karya tulis yang baik?
1. Anda harus menentukan tema.
Maksudnya adalah sebelum seorang itu membuat sebuah karya tulis ia
harus menentukan pa tema yang baik untuk ia buat.
Sebaiknya tema yang anda buat harus manarik,unik,dan dapat dipahami
oleh orangyang membacanya.
13
2. Cara pembuatan halaman judul
Pembuatan halaman judul haruslah mengikuti aturan.
Yaitu sebagai berikut :
- Judul harus ditulis dengan huruf kapital semua.Namun dapat pula
ditulis hanya huruf depan pada kalimat saja( kecuali kata kunjungsi).
Apa bila judul karya tulis anda terlalu panjang anda harus menulisnya
seperti piramida terbalik.
contoh :
UPAYA PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA
DI INDONESIA
- Setalah penulisan judul sebaiknya anda menulis tujuan dari pada
pembuatan karya tulis anda.
- Halaman judul sebaiknya jangan dibuat berwarna,agar lebih baik
dibuat hitam putuh saja.
3. Halaman pengesahan
Pada halaman ini anda harus mengisikan siapa saja orang yang akan
mengesahkan karya tulis yang akan anda tulis nantinya.(Lihat contoh....)
4. Kata pengantar
Hal yang harus anda isikan pada kata pengantar adalah seperti berikut
Ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kaena telah berhasil
menyelesaikan karya tulis tersebut.
a. Gambaran singkat tentang tujuan dari penulisan karya tulis
tersebut.
b. Ucapan terimakasih terhadap orang-orang yang telah membantu
dalam menyelesaikan karya tulis tersebut.
c. Permohonan kepada para pembaca agar bersedia memberikan
kritikan,saran,dan pendapat demi untuk perbaikan dari pada karya
tulis tersebut.
14
d. Tanggal pembuatan karya tulis tersebu.(Biasanya terletak pada
bagian paling bawah kanan dandiukuti oleh tandatangan penulis
dibawahnya)lihat contoh.
5. Daftar Isi
Daftar isi biasanya ditulis setelah pembuatan karya tulis selesai dibuat
oleh penulis.
6. Pendahuluan
Hal-hal yang harus di isi pada bagian ini adalah sebagai berikut,yaitu:
1.BAB I
1.1 Latar Belakang
Pada latar belakang yang perlu kita tulis adalah hal-hal yang melatar
belakangi penulis untuk membuat karya tulis tersebut.Biasanya hal yang
pertama dibahas dalam latar belakang adalah hal yang bersifat
universal setelah itu hal yang khusus mengenai apa nantinya yang akan
kita bahas.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah biasanya berbentuk pertanyaan,yang dimana
pertanyaan tersebut yang nantinya akan kita bahas pada pokok
pembahasan nantinya.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian berisi untuk apa penulisan karya tulis tersebut
dilakukan oleh penulis.
1.4 Manfaat Penelitian
15
Berisikan mengenai manfaat dari pada penulisan karya tulis
tersebut.Manfaat tersebut bisa buat penulis bisa juga buat para
pembaca.
1.5 Ruang Lingkup Pembahasan
Manfaat dari pembatasan masalah ini agar pembahasan yang akan
dibahas oleh penulis dapat dibatas.Agar nantinya pembahasannya tidak
mengambang atau lari dari topik.
1.6 Ruang Sampel/Populasi
Ruang sampel /populasi merupakan seberapa banyak sampel yang akan
kita teliti untuk bahan dalam penelitian kita.
2. BAB II
Pada bab ini berisikan akan hal-hal sebagai berikut,yaitu :
2.1 Landasan teori
Pada bagian ini seorang penulis harus membuat apa landasan yang ia
gunakan untuk membuat suatu karya tulis tersebut.
2.2 Cara pengambilan data
Dalam hal ini apa cara /metode yang kita gunakan untuk mengumpulkan
data tersebut.Metode yang digunakan biasanya metode pengamatan,
wawancara, dll.
2.3 Pengelompokan data
Hal tersebut dilakukan untuk mengelompokkan data yang akan kita
bahas nantinya pada bab pembahasan.
3. BAB III
Pada bab ini seorang akan membahas secara menyeluruh mengenai
bahan apa yang akan penulis bahas.Yang kita bahas adalah mengenai
16
apa yang telah kita tentukan pada rumusan masalah pada bab
pendahuluan.
BAB IV
4.1 Kesimpulan
Pada bab ini seorang penulis akan menarik sebuah /beberapa
kesimpulan dari apa yang telah ia kerjakan.Kesimpulan ini bertujuan
agar kita mengetahui apa isi secara keseluruhan dari apa isi karya tulis
tersebut.
4.2 Saran
Dalam hal tersebut seorang penulis akan memberikan beberapa saran
kepada para pembaca agar para pembaca mungkin adapat
melaksanakannya.
4. Riska mengajukan protes
a. Bagaimana cara mengajukan protes yang baik?
Menyatakan suatu pendapat seperti mengungkapkan keberatan itu diperbolehkan sebagai bentuk komunikasi dan pemikiran yang kritis namun harus ada aturannya seperti:1. Sopan santun yang harus dijaga2. Bukti yang akurat3. Jangan memvonis salah4. Menggunakan bahasa yang jelas dan tidak menyinggung5. Bersikap terbuka terhadap informasi yang didapat6. Menunjukkan data, fakta, ilustrasi, contoh, atau perbandingan yang
dapat meyakinkan pihak yang akan di protes.7. menunjukkan rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap apa yang
diprotes apakah sudah benar atau tidak.
5. Riska merasa sangat sibuk dan tidak sempat mengerjakan assignment
dengan baik
a. Apa saja aktivitas belajar pada blok 1 kedokteran?
17
Aktivitas belajar mahasiswa kedokteran pada blok ! terdiri dari empat aktivitas yaitu kuliah terintegrasi (Integrated Teaching), tutorial, keterampilan laboratorium (skills lab), dan tugas mandiri atau yang biasa disebut assignment.
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar?
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor
internal ini meliputi faktor fisiologis dan psikologis.
1) Faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani dan keadaan fungsi-fungsi
fisiologis. Faktor fisiologis sangat menunjang atau melatar belakangi
aktivitas belajar. Keadaan jasmani yang sehat akan lain pengaruhnya
dibanding jasmani yang keadaannya kurang sehat.
2) Faktor psikologis, yaitu yang mendorong atau memotivasi belajar.
Faktor-faktor tersebut diantaranya:
a. Adanya keinginan untuk tahu
b. Agar mendapatkan simpati dari orang lain.
c. Untuk memperbaiki kegagalan
d. Untuk mendapatkan rasa aman.
b. Faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal, yaitu
1) Lingkungan sosial
faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar
anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan
masyarakat.
2) Lingkungan nonsosial.
Faktor faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:
a. Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar,
tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
18
b. Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah,
alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahragd dan lain
sebagainya. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah, peraturan-
peraturan sekolah, buku panduan, silabi, dan lain sebagainya.
Selain itu , factor lainnya antara lain:
1. Faktor Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan
berfikir yang bersifat rumit dan abstrak. Tingkat kecerdasan setiap
orang itu berbeda beda , ada yang tinggi, ada yang rendah. Orang yang
memiliki kecerdasan tinggi dapat mengolah gagasan yang abstrak,
rumit, dan sulit dilakukan dengan cepat dari orang yang tingkat
kecerdasannya rendah.
2. Faktor belajar
faktor belajar adalah semua segi kegiatan belajar, misalanya kurang
dapat memusatkan perhatian kepada pelajaran sehingga tidak dapat
membaca seluruh bahan yang seharusnya dibaca.
3. Faktor sikap
sikap dapat menentukan seseorang dapat belajar dengan lancar atau
tidak, tahan lama atau tidak, senang pelajarannya atau tidak. Sikap yang
positif terhadap pelajaran merangsang cepatnya kegiatan belajar.
4. Faktor kegiatan
ialah faktor yang ada kaitannya dengan kesehatan, kesegaran jasmani
dan keadaan fisik seseorang, karena badan yang tidak sehat membuat
konsentrasi pikiran terganggu sehingga menganggu kegiatan belajar.
5. Faktor lingkungan
ialah faktor yang berhubungan dengan keadaan dan suasana tempat
seseorang belajar suasana dan keadaan tempat belajar sangat
mempengaruhi berhasil atau tidaknya kegiatan belajar. Keadaan yang
serba kacau dapat menggangu konsentrasi dalam belajar.
6. Faktor emosi dan sosial
19
faktor emosi seperti tidak senang dan rasa suka dan faktor sosial seperti
persaingan dan kerja sama sangat besar pengaruhnya terhadap proses
belajar. Faktor ini dapat mendorong dan menghambat dalam belajar.
7. Faktor guru
Kepribadian, hubungan, dan kemampuan guru mengajar sangat
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar guru dapat juga
menimbulkan semangat belajar yang tinggi dan dapat juga
mengendorkan keinginan belajar siswa
c. Apa yang sebaiknya dilakukan Riska dalam menghadapinya?
Riska dapat menerapkan adult learning dan time management dengan
cara :
1. Menetapkan tujuan secara realistis.
2. Menetapkan target yang akan di capai.
3. Meyusun jadwal atau rencana dari awal secara sistematis.
4. Rencanakan hal-hal yang mungkin tidak dapat diperkirakan.
5. Gunakan dan manfaatkan kalender secara maksimal.
6. Bagi tugas yang berat menjadi tugas-tugas kecil yang mudah
untuk dilaksanakan.
7. Jadwalkan waktu istirahat.
8. Susun kegiatan berdasarkan skala prioritas.
9. Terus coba sistem baru hingga ditemukan sistem pengaturan
waktu yang paling cocok.
10. Variasikan kegiatan agar tidak monoton.
11. Jangan terlalu kaku.
12. Buat deadline sendiri.
13. Kerjakan tugas yang berat pada saat kondisi tubuh terbaik.
14. Berani berkata tidak.
15. Pergunakan dengan baik waktu-waktu yang biasanya terbuang.
20
6. Riska tidak mengerti bagaimana mengirim e-mail
a. Apa peran email dalam kegiatan akademik?
Peran email dalam kegiatan akademik antara lain media bertukar informasi antar pelajar/mahasiswa atau mahasiswa dengan dosennya, media untuk mengumpulkan tugas dalam bentuk softcopy serta untuk mengakses jurnal pendidikan yang membutuhkan registrasi menggunakan email.
b. Bagaimana cara mengirim email?
1. Membuat dan mengirim emaila. Pada halaman email anda, klik “Tulis” di sebelah “Cek email”b. Keterangan :c. Kepada : Isikan alamat email yang anda tujud. Cc (Carbon copy) : Isi jika ingin mengirimkan ke alamat email
yang laine. Topik : Judul suratf. Tulis surat anda pada kotak penyunting surat (kotak putih paling
lebar).g. Jika ingin menambahkan file baik berupa file gambar, audio
maupun video, klik pada tombol Lampirkan File” dan masukkan file-file yang akan dikirim.
h. Setelah selesai dan email siap untuk dikirim, klik tombol “Kirim”.
i. Setelah email berhasil dikirim, akan tertampil halaman konfirmasi bahwa pengiriman email anda berhasil atau gagal.
j. Untuk kembali ke kotak masuk, klik “Cek email”k. Untuk menutup kotak email anda klik “Keluar” (Jangan sampai
anda meninggalkan aktifitas berinternet tanpa “Keluar”)
2. Mengirim Attachment File dalam EmailLangkah-langkah yang digunakan untuk mengirim e-mail attachment adalah sebagai berikut:
a. Klik tombol Start → All Programs kemudian klik Microsoft Outlook.
b. Klik tombol New Missage. c. Isikan email address tujuan pada kolom To:, jika ada lebih dari
satu email address tujuan, tekan enter, kemudian ketikkan email address berikutnya.
21
d. Pindahkan kursor pada kolom Subject: , kemudian ketikkan tema surat Anda. Perhatikan tampilan berikut.
e. Klik tombol Attachment (insert file berada disebelah tombol send) maka akan tampil layar sebagai berikut.Kemudian double klik file (misal nama file yang akan dikirim:, memberi nama komputer)
f. Klik tombol Send, maka file tersebut akan terkirim ke alamat yang Anda kirimkan.
7. Kakak Riska mengirimkan assignment 3 hari setelah batas waktu
a. Bagaimana cara meminta bantuan yang baik dan efektif?
Sebenarnya dalam meminta bantuan kepada orang lain belum ada
aturan tertulis yang mengikat,namun disini dalam etika meminta
bantuan tentu tidak terlepas dari cara berkomuikasi yang baik.
yaitu
1. bersikap antusias agar agar lawan bicara tidak merasa kecewa
2. menggunakan bahasa tubuh termasuk mimic wajah yang tetap
harus Nampak antusias
3. buat obrolan menjadi tidak kaku agar lawan bicara tidak merasa
aneh dan malas untuk berbicara dengan kita
4. penuh perhatian dan tersenyum
dalam meminta bantuan kita harus mampu mengutarakan kemauan kita
dengan logis,sistematis,dan lugas,serta ungkapkan dengan berterus
terang.
Dan terahir yang perlu kita perhatikan dan sangat penting adalah
jangan lupa mengucapkan kata “TOLONG” agar orang yang kita mintai
bantuannya tidak merasa diperintah dan tersinggung
22
III.1. Kerangka Konsep
23
Tidak mengerti cara mengutip
Termasuk dalam Kecurangan dan
Kejahatan Akademik
Dinyatakan tidak tidak lulus blok 1
Melakukan Protes
Tidak mengerti cara mengirim e-mail
Tidak mengerti Teknologi Informasi
Menggunakan kaedah Etika Komunikasi
Mencontek Dituduh melakukan Plagiarisme
Tidak menerapkan Time Management dengan baik
Terlambat mengumpulkan tugas
Tidak menerapkan Komunikasi Efektif
Aktivitas belajar melampaui batas
Tidak menerapkan
Adult learning
IV. Hipotesis
Riska melakukan kecurangan dalam ujian dan pembuatan assignment (karya
tulis ilmiah) yang menyebabkannya tidak lulus blok 1 (Keterampilan Belajar,
Komunikasi, dan Dasar Ilmiah) dikarenakan Riska tidak mengerti cara mengutip
yang benar, tidak bisa mengatur waktu dan tidak mengerti cara mengirim email.
V. Merumuskan Keterbatasan dan Learning Issues
1. Adult Learning
2. Plagiarisme
3. Kecurangan dan Kejahatan Akademik
4. Komunikasi Efektif
5. Time Management
6. Teknologi Informasi
7. Etika Komunikasi
Pokok bahasan What I know What I don’t
know
What I have to
prove
How I will
learn
Adult learning Pengertian Karakteristik Penerapan Journal
Pakar
Internet
Text Book
Plagiarisme Pengertian Aplikasi/bentuk
Plagiarisme
Cara menghindari
Kecurangan dan
Kejahatan
Akademik
pengertian - Aplikasi
Komunikasi
Efektif
Pengertian Kiat/tips
berkomunikasi
efektif
Aplikasi
Time Pengertian Cara mengatur Prinsip
24
Management
Teknologi
Informasi
Pengertian Karakteristik Manfaat
Etika
Komunikasi
Pengertian Karakteristik Aplikasi
VI. Sintesis Masalah
VI.1 Adult Learning
Adult learner adalah seseorang yang menerapkan pola pembelajaran
orang dewasa. Adult learning memiliki tiga komponen utama, yaitu tujuan,
pengalaman, dan penerpan.
Orang yang telah menerapkan prinsip adult learning memiliki ciri-ciri:
1. Autonomous dan self directed. Mampu untuk mengarahkan dirinya
sendiri. aktif dalam proses pembelajaran. Memiliki pandangan
tersendiri terhadap isu-isu pembelajaran.
2. Memanfaatkan pengalaman dan pengetahuan yang telah
diperoleh dalam menjalankan aktivitas dan memperbaharuinya.
3. Berorientasi pada tujuan. Seorang adult learner memiliki tujuan
dan fokus untuk mencapai tujuannya tersebut.
4. Relevan terhadap apa yang ingin dicapai. Tidak melakukan hal-hal
yang menyimpang dari tujuan yang ingin dicapai.
5. Praktikal. Langsung mengaplikasikan pengetahuan dan pengalaman
yang diperoleh.
6. Menginginkan penghargaan atas apa yang telah dicapainya.
Untuk menjadi adult learner dapat mengambil langkah-langkah berikut:
a. Mengemban tanggung jawab. Tidak bergantung pada orang lain dalam
mencari ilmu, tetapi mampu untuk memberi pengajaran orang lain apabila
dibutuhkan.
25
b. Membuat hubungan antara teori dengan pengaplikasiannya dalam
keseharian. Mengidentifikasi apa yang kita ketahui dengan yang tidak kita
ketahui.
c. Membuat rencana untuk mempersiapkan pembelajaran, seperti perisapan
waktu, lingkungan belajar, kesiapan dalam belajar, ilmu-ilmu dasar dan latihan.
d. Menerapkan strategic learning. Mengidentifikasi cara belajar yang paling baik
baginya agar mudah dalam menyerap materi dan mengikuti system belajar
mengajar.
e. Mengawasi perkembangan yang dialami dengan cara menerima kritik dan
saran dari orang lain serta mengevaluasi diri.
VI.2 Plagiarisme
Plagiarisme atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan,
pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan
pendapat sendiri. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana karena mencuri hak cipta
orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarisme dapat mendapat hukuman berat
seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas. Pelaku plagiat disebut sebagai plagiator.
Plagiarisme Sebagai Bentuk Kecurangan Akademik
Plagiarisme meliputi tindakan sebagai berikut:
1. menggunakan atau mengambil teks, data atau gagasan orang lain tanpa
memberikan pengakuan terhadap sumber secara benar dan lengkap;
2. menyajikan struktur, atau tubuh utama gagasan yang diambil dari sumber pihak
ketiga sebagai gagasan atau karya sendiri bahkan meskipun referensi pada
penulis lain dicantumkan;
3. mengambil materi audio atau visual orang lain, atau materi test, sofware dan
kode program tanpa menyebut sumber dan menampilkannya seolah-olah sebagai
karyanya sendiri;
26
4. tidak menunjukkan secara jelas dalam teks, misalnya dengan tanda kutipan atau
penggunaan lay-out tertentu, bahwa kutipan literal atau yang mendekati literal
dimasukkan dalam sebuah karya, bahkan meskipun rujukan yang benar terhadap
sumber sudah dimasukkan;
5. memparafrase (mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan kalimat sendiri
tanpa mengubah idenya) isi dari teks orang lain tanpa rujukan yang memadai
terhadap sumber;
6. menggunakan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya, atau menggunakan
teks yang mirip dengan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya untuk tugas
sebuah mata kuliah;
7. mengambil karya sesama mahasiswa dan menjadikannya sebagai karya sendiri
8. mengumpulkan paper yang dibuat dengan cara membeli atau membayar orang
lain untuk membuatnya.
Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, Felicia Utorodewo
dkk. menggolongkan hal-hal berikut sebagai tindakan plagiarisme:
a. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
b. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
c. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
d. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
e. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usulnya
f. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya, dan
g. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian
kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
h. Yang digolongkan sebagai plagiarisme:
i. menggunakan tulisan orang lain secara mentah, tanpa memberikan tanda jelas
(misalnya dengan menggunakan tanda kutip atau blok alinea yang berbeda)
bahwa teks tersebut diambil persis dari tulisan lain
j. mengambil gagasan orang lain tanpa memberikan anotasi yang cukup tentang
sumbernya
27
k. Yang tidak tergolong plagiarisme:
l. menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
m. menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain
dengan memberikan sumber jelas.
n. mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas
bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
Bagaimana Menghindari Plagiarisme?
Setelah mengetahui apa itu plagiat beserta contoh-contoh dan sanksi atas
pelanggaran tersebut, tidak ada alasan lagi buat kita semua untuk tidak tahu menahu
mengenai langkah-langkah menghindari tindakan plagiarisme. Disini saya akan
membagikan sedikit tips untuk menghindari perbuatan yang melanggar hukum
tersebut. Sebenarnya ada banyak cara dalam melakukan sitasi untuk menghindari
sitasi, di antaranya dengan menggunakan sistem Modern Language Association,
yang digunakan di luar negeri, sedangkan di Indonesia kita dapat menggunakan
metode yang biasa kita dapatkan dalam Bahasa Indonesia, yaitu tentang teknik
melakukan sitasi. Dan berikut ini cara melakukan sitasi secara umum.
1. Membuat kutipan langsung, yaitu dengan cara menyalin kalimat, frase, atau salah
stu bagian dari teks secara langsung dengan kata-kata yang sama persis disertai
dengan tanda petik. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa kalimat yang
kita salin tidak boleh terlalu banyak, cukup berupa ringkasannya saja, untuk
kemudian dijelaskan dengan menggunakan kalimat sendiri.
2. Membuat Parafrase Teks, yaitu menuliskan kembali bagian dari teks dari sumber
yang akan kita masukan dalam karya tulis kita, namun ditulis dengan kata-kata
sendiri, selanjutnya cantumkan nama pengarang/pemilik ide yang kita gunakan.
Yang perlu diperhatikan dalam prafrase ini adalah tidak boleh adanya sedikitpun
persamaan kata antara sumber dengan tulisan kita, namun apa yang kita tuliskan
harus tetap memiliki makan yang sama dengan sumber aslinya. Untuk itu perlu
dilakukan pemahaman terhadap sumber yang akan disitasi dengan cara membaca
28
sumber tersebut berulang-ulang sehingga kita dapat mengerti maknanya dan dapat
menuliskannya dengan kalimat/kata kita sendiri.
1. Sitasi dalam Teks
Mencantumkan nama pemilik ide, teori, pendapat orang lain langsung dalam teks
yang kita tulis dimana buah pikiran berupa ide, pendapat, ataupun teori orang lain
tersebut kita gunakan. Pencantuman dilakukan dengan berbagai macam cara seprti
menuliskan nama lengkap, tahun dari sumber tersebut, serta halamannya, ataupun
dengan metode lain seperti hanya mencantumkan nama belakang serta halamannya
saja. Apabila sitasi yang yang kita lakukan berasal dari sumber di dunia maya
(website ataupun blog), dapat dilakukan dengan mencantumkan nama pencipta jika
ada, disertai dengan alamt lengkap (link) dari sumber tersebut.
2. Daftar Pustaka
Pencantuman sumber dari karya cipta yang kita gunakan dapat dilakukan di akhir
karya tulis berupa daftar pustaka, dengan menuliskan secara detail sumber yang kita
gunakan dalam sitasi. Untuk teknisnya kurang lebih hampir sama dengan sitasi
langsung dalam teks, hanya saja sumber dituliskan lebih detail, meliputi nama
pengarang, tahun penulisan, judul karya tulis, penerbit serta lokasi penerbitannya
jika karya tulis tersebut berupa cetakan (print out)
VI.3 Kecurangan dan Kejahatan Akademik
Kecurangan akademik (academic fraud) dapat mengambil berbagai bentuk. Bentuk
yang paling umum adalah mencoba mencontek atau menggunakan kertas contekkan
dalam ujian. Tetapi, meskipun plagiarisme juga dianggap sebagai bentuk kecurangan
akademik, kedua konsep tersebut sering dipisahkan. Pengertian kecurangan meliputi
tindakan sebagai berikut:
1. menggunakan bantuan dalam ujian (kalkulator, handphone, buku, outline,
catatan dsb) yang penggunaannya tidak mendapatkan ijin secara terbuka;
2. mencoba membaca apa yang ditulis kandidat lain selama ujian, atau bertukar
informasi di dalam atau di luar tempat ujian;
29
3. menggunakan identitas orang lain selama ujian;
4. memiliki soal ujian yang akan dikerjakan sebelum jadwal ujian dilaksanakan;
5. memalsukan atau membuat-buat jawaban wawancara atau survei atau data riset
VI.4 Komunikasi Efektif
“REACH”
•Respect (sikap menghargai)
•Empathy (kemampuan mendengar)
•Audible (dapat didengarkan)
•Clarity (jelas)
•Humble (rendah hati)
Lima pondasi membangun komunikasi efektif:
•Berusaha benar-benar mengerti orang lain
•Memenuhi komitmen atau janji
•Menjelaskan harapan
•meminta maaf dengan tulus ketika membuat kesalahan
•Memperhatikan integritas pribadi
Kiat-kiat agar dapat sukses dalam berkomunikasi adalah:
1. Mengenali dengan baik lawan bicara
2. Menghindari terlalu banyak bicara dan kurang mendengar
3. Jangan merasa dan memperlihatkan bahwa kita lebih tahu dari lawan
bicara kita
4. Mengenali betul-betul diri sendiri dan kemampuan diri
Berikut ini cara bagaimana berkomunikasi efektif:
2. Sebelum anda menyampaikan pesan, Berpikirlah!
Kecepatan berbicara manusia lima kali lebih cepat dari kecepatan
berpikirnya, sehingga sering perkataan manusia dapat menimbulakan rasa
30
tersinggung, kecewa, depresi, dan berbagai bentuk perasaan lainnya. Oleh
karena itu kita harus berpikir terlebih dahulu sebelum berpikir.
3. Tahu apa yang dikatakan
Seorang harus mengerti dan mengetahui apa yang akan dikatakannya dan
mengapa mengatakan itu, sebelum benar-benar mengatakannya.
4. Situasi
Sesuaikan apa yang akan dikatakan dengan situasi yang sedang dihadapi.
Oleh karena itu sebelum berkomunikasi, sebaiknya seseorang mengetahui
siapa yang akn dihadapi dan bagaiman situasinya.
5. Perhatikan nada suara dan pilihan kata
Ingatlah bahwa cara mengatakan sesuatu melalui nada suara dan pemilihan
kata, benar-benar mempunyai makna yang sama seperti hal yang kita
sampaikan. Jangan ada maksud tersembunyi dibaliknya. Nada yang lembut
untuk keakraban dan nada yang keras untuk memberi perintah. Pilihan kata
yang runtut dan komunikatif sangat penting, agar dapat diterima dengan baik
oleh si penerima.
6. Bukan kata-kata saja, tetapi gerak tubuh dan tangan juga perlu diperhatikan
Perlu diketahui bahwa komunikasi bukan menyang kut suara yang keluar dari
mulut saja, namun tubuh kita dengan berbagai ekspresi dan gerak tangan juga
melakukan komunikasi. Terlalu banyak bergerak juga dapat menimblkan
gangguan dalm proses komunikasi. Menatap mata lawan bicara adalah syarat
mutlak dalam berkomunikasi.
6. Kebutuhan pendengar
Dalam berkomunikasi kita perlu menyadari kebutuhan pendengar, sehingga
pesan akan lebih mudah diingat oleh mereka.
7. Dapatkanlah umpan balik
Kita perlu mendapatkan umpan balik agar kita tahu bahwa pendengar paham
dengan apa yang kita maksud.
8. Berpengaruh jangka panjang
Dalam berkomunikasi haruslah mempunyai pengaruh jangka panjang.
Mungkin kita telah memberi suatu penyelesaian yang cemerlang , tetapi kita
juga perlu mengimplementasikannya.
31
9. Kata dan perbuatan harus sejalan
Kita harus mendukung kata-kata kita dengan tindakan kita, kalau tidak pesan
komunikasi tidak akan sampai.
10. Menjadi pendengar yang baik
Kita harus mendengar menjadi pendengar yang baik.
Menurut Kumar (2000), komunikasi efektif antar pribadi mempunyai lima ciri
keterbukaan, empati, dukungan, rasa positif, kesetaraan.
Elemen komunikasi : komunikator, pesan, media, komunikan, umpan balik
Cara berkomunikasi efektif :
1) Berpikir
2) Tahu apa yang akan dikatakan
3) Mengetahui situasi pendengar
4) Nada suara dan pilihan kata
5) Gerakan tubuh
6) Kebutuhan pendengar
7) Dapatkan umpan balik
8) Berpengaruh jangka panjang
9) Kata dan perbuatan harus sejalan
10) Menjadi pendengar yang baik
VI.5 Time Management
a.Definisi Time Management
Time Management adalah suatu keterampilan dalam memanfaatkan
waktu dengan sebaik-baiknya sehingga tercapai tujuannya. Time management
dapat terjadi suatu kendala yang sulit dihadapi apabila seseorang sama sekali
tidak terampil dalam memanage kegiatannya.
b.Prinsip Time Management
7 Prinsip manajemen waktu menurut dr.Jan Yager :
D : Divine ,Membagi-bagi tugas (memprioritas tugas-tugas)
32
O :Organize , Atur bagaimana melaksanakannya
I : Ignore , Mengabaikan gangguan
T : Take , Mengambil kesempatan
N : Now , Jangan menunda-nunda tugas-tugas yang dapat
dikerjakan sekarang
O : Opportunity , Memanfaatkan kesempatan
W : Watch Out ! Berhati-hati dalam menggunakan waktu
c.Tips Mengatur Waktu
1.Lakukan survey waktu pribadi dengan cara mengamati seberapa
banyak waktu yang kita miliki setiap harinya.
2.Perhatikan jadwal harian
3.Jangan perfeksionis.Seseorang yang perfeksionis akan melihat segala
sesuatu sedetail-detailnya sehingga dapat menimbulkan kekecewaan apabila
tidak terpenuhi. Lebih jauhnya, seseorang yang sangat perfeksionis akan
menghabiskan waktu untuk mencari kesempurnaan yang diinginkannya. Hali ini
tidak efektif dalam time management.
4.Belajarlah berkata tidak pada setiap godaan yang mungkin timbul
5.Belajar menentukan prioritas. Penentuan prioritas dapat berdasarkan
status permasalahan
6.Gabungkan sejumlah aktivitas apabila memungkinkan, hal ini tentunya
dapat menghemat waktu kerja.
7.Adaptasi diri.Hal ini sangat penting terutama dalam menghadapi suatu
lingkungan yang baru, apabila telah menyatu dengan lingkungan pekerjaan yang
dilakukan terasa lebih menyenangkan sehingga dapat meningkatkan tempom
kerja.
10 teknik untuk me manage waktu
Praktekan ke-sepuluh teknik di bawah ini untuk menguasai pengaturan waktu Anda!
1. Bawalah jadwal, dan ingatlah seluruh isi pemikiran Anda, percakapan, dan
kegiatan yang harus Anda lakukan selama seminggu. Ini akan membantu Anda untuk
memahami berapa banyak hal yang dapat Anda selesaikan dalam satu hari, dan kapan
33
waktu-waktu berharga Anda akan berlalu. Anda akan dapat melihat berapa banyak
waktu yang Anda luangkan untuk mencapai hasil, dan berapa banyak waktu yang telah
Anda buang untuk kegiatan-kegiatan yang tidak produktif.
2. Segala kegiatan dan percakapan yang penting untuk kesuksesan Anda harus ada
jangka waktunya. List pekerjaan Anda akan bertambah sangat banyak jika Anda
mengisinya dengan hal-hal yang tidak bisa dikerjakan. Buatlah jadwal untuk diri Anda
sendiri dimana Anda bisa meluangkan waktu untuk berpikir dan melakukan hal-hal
yang produktif bagi diri Anda. Lakukanlah hal ini secara disiplin.
3. Rencanakanlah setidaknya 50% dari waktu yang Anda miliki untuk
menghasilkan hal yang produktif.
4. Rencanakanlah waktu untuk beristirahat, menarik diri dari semua kesibukan
yang Anda miliki.
5. Luangkan 30 menit pertama setiap harinya untuk merencanakan hari Anda.
Jangan memulai aktivitas Anda sebelum Anda selesai merencanakannya. Saat yang
paling penting dalam hari Anda adalah saat dimana Anda merencanakannya.
6. Luangkan waktu selama 5 menit untuk setiap undangan dan keputusan yang
harus Anda datangi dan Anda ambil. Ini akan membantu Anda memperlihatkan prioritas
yang harus diutamakan, dan membuat Anda merasa bahwa waktu tidak berlalu begitu
cepat. Luangkan pula 5 menit setelah aktivitas atau keputusan yang Anda ambil untuk
menentukan apakah target yang Anda tentukan hari ini tercapai atau tidak. Apakah ada
yang terlewat, atau tidak.
7. Jangan ragu-ragu untuk menolak interupsi dari siapapun juga saat Anda benar-
benar harus mengerjakan sesuatu sampai selesai.
8. Berlatihlah untuk tidak mengangkat semua telepon yang masuk, atau mengecek
e-mail yang masuk hanya karena handphone Anda berdering. Matikanlah koneksi
telepon Anda. Jangan berikan perhatian Anda secara mudah kepada orang lain kecuali
hal itu benar-benar krusial dalam bisnis Anda. Jika hal itu benar-benar menentukan
bisnis Anda kedepannya, Anda malah harus menyediakan jadwal khusus untuk
meladeninya.
34
9. Blokirlah semua hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan seperti Facebook
dan sosial media yang lain, kecuali Anda menggunakan hal itu untuk membantu bisnis
Anda.
10. Ingatlah bahwa mustahil untuk menyelesaikan semuanya. Dan ingatlah bahwa
hal yang baik adalah membuat dua puluh persen kegiatan Anda menghasilkan delapan
puluh persen dari hasil anda.
VI.6 Teknologi Informasi
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang
menolong manusia menyelesaikan masalahnya
Informasi adalah hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari
sekelompok data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya
Pengertian teknologi informasi menurut beberapa ahli teknologi informasi :
1. Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer,
untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk
kata-kata, bilangan, dan gambar (kamus Oxford, 1995)
2. Teknologi Informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja
dengan informasi dan melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan
informasi (Haag & Keen, 1996)
3. Teknologi Informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (software &
hardware) yang digunakan untuk memproses atau menyimpan informasi, melainkan
juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi (Martin, 1999)
4. Teknologi Informasi adalah segala bentuk teknologi yang diterapkan untuk
memproses dan mengirimkan informasi dalam bentuk elektronis (Lucas, 2000)
5. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
(komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara,
dan video (William & Sawyer, 2003)
35
Secara implisit dan eksplisit IT tidak sekedar berupa teknologi komputer, tetapi juga
mencakup teknologi komunikasi.Dengan kata lain, yang disebut Teknologi Informasi
adalah gabungan antara Teknologi Komputer dan Teknologi Telekomunikasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
VI.7 Etika Komunikasi
A. Arti Definisi / Pengertian Etika ( Etik )
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau
kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah
dilakukan.
B. Arti Definisi / Pengertian Etiket
Etiket adalah suatu sikap seperti sopan santun atau aturan lainnya yang mengatur
hubungan antara kelompok manusia yang beradab dalam pergaulan.
C. Etika Dan Etiket Yang Baik Dalam Komunikasi
Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar
manusia dalam kehidupan sehari-hari :
1. Jujur, tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien
6. Tidak mudah emosi / emosional
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
36
8. Berbahasa yang baik, ramah, dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan
10. Bertingkahlaku yang baik
11. Tidak mencari kesalahan orang lain
12. Tidak mengganggu orang lain berbicara
13. Saling menghargai dan saling mengerti
14. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
37
KESIMPULAN
Riska tidak lulus blok 1 (Keterampilan Belajar, Komunikasi, dan Dasar Ilmiah)
karena melakukan kecurangan dalam ujian dan pembuatan assignment. Hal ini
disebabkan karena kurangnya pengertian riska terhadap peran teknologi informasi
di bidang akademik, belum menerapkan time management dan adult learning
dalam beraktivitas serta tidak menerapkan komunikasi efektif kepada kakaknya.
Riska sebagai mahasiswa seharusnya mengerti peran dari teknologi informasi
seperti email dalam bidang akademik yang dapat membantu untuk mempermudah
Riska dalam mengumpulkan tugas dengan tepat waktu.
Riska harus mulai menerapkan karakteristik pelajar dewasa atau yang biasa
disebut adult learning serta menerapkan time management pada aktivitas sehari-
hari agar ia dapat mengatur aktivitas belajarnya sebagai mahasiswa kedokteran.
Riska juga diharapkan untuk mengerti dan menerapkan cara-cara berkomunikasi
dengan orang lain, agar tidak terjadi lagi salah pengertian seperti yang terjadi
dengan kakaknya yang mengirimkan tugas Riska 3 hari setelah batas waktu yang
ditentukan.
Selai itu, Riska sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui dan menghindari
bentuk-bentuk kecurangan dan kejahatan akedemik, serta sebelum mengutip
sebaiknya mempelajari terlebih dahulu cara-cara mengutip atau melakukan
pharafrase yang baik dan benar agar tidak dianggap melakukan plagiarisme.
38
DAFTAR PUSTAKA
Kamus Kedokteran Dorland edisi 28
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Petunjuk teknis menghindari plagiat Universitas Pendidikan Indonesia, jurnal ilmiah
2010
TIK-UB.2008.panduan menggunakan e-mail yahoo.Malang.
http://academicdishonesty.blogspot.com/2009_04_01_archive.html
http://www.total.or.id/info.php?kk="teknologi_informasi "
http://www.trisakti.ac.id/myPageDet.asp?DataID=51
http://organisasi.org/etiket-etika-dalam-berkomunikasi-komunikasi-pengertian-etika-etiket-sosiologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Plagiarisme#Contoh
http:// www.shootrun.net/tutorial-praktis/manfaat-dan-kegunaan-email
http://startupbisnis.com/10-tips-manajemen-waktu-yang-baik/#
http://arifin-kumpulanmakalah.blogspot.com
http://adriansantana.blogspot.com
http://sumber-ilmu-pengetahuan-sosial.blogspot.com
http://computers-inc.blogspot.com
http:// lenterakecil.com
39