dongeng anak negeri menolong garuda karya feriawan full

82

Upload: feriawan-agung-nugroho

Post on 12-Jun-2015

2.269 views

Category:

Documents


97 download

DESCRIPTION

Adik-adik di seluruh tanah air, inilah sebuah kisah tentang indahnya persatuan, kesatuan dankegotong-royongan. Mengingatkan kita untuk saling menghargai perbedaan, menghindari sikap saling menang sendiri, dan terus mencintai tanah air.Yang ini dari awal sampai akhir...sampai tamat..hahaha..dan boleh didownloadAdik-adik, dalam rangka Peringatan ke-64 HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Kak Feri mempersembahkan dongeng anak negeri yang mengisahkan tentang pentingnya cinta tanah air, cinta bangsa dan negara meskipun kita berbeda-beda suku, agama, umur, pekerjaan dan lain sebagainya.Percayalah, dongengnya asyik, tidak membosankan. Adik-adik bisa membacanya, dan yang penting adalah: adik-adik mampu mengambil hikmah dari dongeng yang Kakak Ceritakan ini.Nah, selamat Menikmati. Semoga bermanfaat.

TRANSCRIPT

Page 1: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full
Page 2: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Assalamualaikum wr.wb.

Adik-adik, dalam rangka Peringatan ke-64 HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Kak Feri mempersembahkan dongeng anak negeri yang mengisahkan tentang pentingnya cinta tanah air, cinta bangsa dan negara meskipun kita berbeda-beda suku, agama, umur, pekerjaan dan lain sebagainya.

Percayalah, dongengnya asyik, tidak membosankan. Adik-adik bisa membacanya, dan yang penting adalah: adik-adik mampu mengambil hikmah dari dongeng yang Kakak Ceritakan ini.

Nah, selamat Menikmati. Semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum, wr.wb.

Sekapur sirih

Page 3: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

BABAK PERTAMA

Page 4: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Di sebuah negeri hiduplah beberapa orang dengan pekerjaan berbeda-beda. Negeri itu bernama Nusantara. Di sana, ada Pak Petani, Pak Nelayan, Ibu Pedagang, Ibu Dokter dan Pak Ilmuwan. Selain mereka, masih ada beberapa orang dengan pekerjaan yang lain.

Sudah bertahun-tahun mereka bersedih hati. Rupanya, di saat-saat itu mereka tidak bisa bekerja. Mereka mengeluh. Begini keluhannya:

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 5: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Aku tidak bisa bertani,”kata Pak Petani.”Tanah di Nusantara kering dan tandus. Aku tidak bisa menanam tanaman pertanian.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 6: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Aku tidak bisa menangkap ikan,”kata Pak Nelayan.” Laut dan sungai di Nusantara tidak ada ikannya.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 7: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Aku tidak bisa berdagang”, kata Ibu Pedagang.”Tidak ada yang bisa dijual di Nusantara ini.”

“Aku tidak bisa berdagang”, kata Ibu Pedagang.”Tidak ada yang bisa dijual di Nusantara ini.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 8: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Aku tidak bisa mengobati orang,”kata Ibu Dokter.”Tidak ada tanaman obat yang tumbuh di Nusantara.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 9: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

”Aku tak bisa berkarya,”kata Pak Ilmuwan.”Tidak ada barang berharga yang bisa diteliti di Nusantara ini.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 10: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Ya….Nusantara tidak bisa memberi kami kemakmuran,” kata mereka semua bersama-sama.

Mereka semua duduk bersedih. Mereka semua termenung, seolah tidak ada harapan bagi mereka.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 11: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Tiba-tiba, di saat mereka sedang sedih, ada seekor burung yang terbang tak tentu arah dari langit dan kemudian jatuh tersungkur di dekat mereka. Burung itu demikian besar, tetapi seolah tidak bisa menguasai tubuhnya dan kepakan sayapnya.

“Kaaak…..kaaakk…..”, begitu suaranya.Mereka semua ketakutan. Burung itu besar sekali. Mereka takut dipatuk oleh

burung itu.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 12: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Tetapi Burung itu ternyata tampak kesakitan. Dia berusaha untuk terbang lagi, tetapi entah kenapa tubuhnya tidak bisa terangkat. Dia seolah kelelahan dan kehabisan nafas dan tak sanggup mengepakkan sayapnya yang lebar itu.

“Hei, lihat itu,”kata Pak Petani.”Kasihan burung itu.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 13: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Iya, kasihan.”kata Pak Nelayan.”Sepertinya dia lelah dan tidak bisa terbang”“Ayo kita lihat dia”, kata Bu Dokter.”Siapa tahu dia butuh pertolongan.”“Iya, tetapi hati-hati”kata Bu Pedagang.”Jangan sampai kita dilukainya”

Mereka mendekati burung itu dengan berhati-hati dan perlahan-lahan. Burung itu tidak melawan dan seolah mengharap mereka untuk menolongnya.

“Kaak…kaaak,” burung itu mengangguk-angguk.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 14: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

”Tampaknya dia kehausan,”kata Bu Dokter.”Dia kelelahan sekali.”“Ayo kita ambilkan air minum. Kita tolong dia,”kata Pak Petani. Kemudian Pak Petani membawa air dalam cangkir dan hendak meminumkannya

kepada burung itu.“Minumlah. Supaya kamu segar lagi,” Kata Pak Nelayan.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 15: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Ya….kami akan menolongmu”, kata mereka bersama-sama.“Kaak…kaaak….”Burung itu mengangguk-angguk mengiyakan. Diminumnya air dari cangkir yang

diberikan penduduk Nusantara.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 16: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Ketika mereka sedang menolong burung raksasa itu, tiba-tiba mereka dikejutkan oleh suara tawa yang membahana. Suara itu begitu keras dan menggelegar sehingga seolah ada angin ribut dan gempa bumi.

“Ha…ha….ha…..ha……ha…….”Dari jauh ternyata ada raksasa yang tinggi dan besar datang mendekat.

Wajahnya mengerikan, tubuhnya hitam dan tampak jahat. Penduduk Nusantara yang sedang menolong burung tadi ketakutan sekali.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 17: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Ha..ha….ha…ha..ha. Akulah Raksasa Buto Penjajah yang suka mengganggu siapa saja. Akulah raksasa yang jahat dan tidak mengenal belas kasihan,”katanya.

“ Hei kalian,”kata Raksasa Buto Penjajah itu dengan kasar. “Akulah yang membelenggu Burung itu. Aku senang menyiksanya. Aku senang melihatnya menderita. Sekarang, ayo serahkan padaku. Kembalikan padaku. Aku akan menyiksanya lagi…hahahahaha….”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 18: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Penduduk Nusantara sangat ketakutan. Tetapi, mereka tidak mau menyerahkan burung itu. Maka mereka mengumpulkan keberanian dan berbicara kepada RaksasaButo Penjajah.

“Hai Raksasa Buto Penjajah. Sungguh tidak terpuji perilakumu itu. Tidak!!! Kami tidak mau menyerahkan burung ini padamu,” Teriak Pak Tani.

“Ya. Kami tidak suka melihat kamu menyiksanya”, teriak Pak Nelayan.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 19: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Benar. Kami lebih suka melihatmu pergi dari sini dan membiarkannya,” kata bu Dokter.

“Kami akan melindunginya dari niat jahatmu itu” kata Bu Pedagang.“Ya..kami akan melindunginya”kata mereka bersama-sama.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 20: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Haha..ha…haha… jadi kalian akan melawanku? Apa kalian tidak takut padaku? Aku tidak akan segan-segan menjahati kalian kalau tidak menyerahkan burung itu!!!”kata Raksasa Buto Penjajah menantang dan mengancam.

“Ya. Kami akan bersatu melawanmu!!! Kami tidak takut!!!” kata mereka semua.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 21: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Kemudian Raksasa Buto Penjajah meraung dan mengamuk. Marah. Diangkatnya tangannya tinggi-tinggi dan akan memukul siapapun yang ada di dekatnya. Dia menyerang penduduk nusantara dengan jahatnya.

Tetapi penduduk nusantara bersatu padu. Meskipun mereka lebih kecil daripada raksasa Buto Penjajah, mereka semua berjumlah banyak dan bersatu sehingga berani melawan raksasa Buto Penjajah.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 22: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Pertempuran itu begitu hebat. Beberapa penduduk luka terkena pukulan dan tendangan raksasa.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 23: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Tetapi karena mereka tidak gentar dan terus melawan raksasa Buto Penjajah, akhirnya raksasa Buto Penjajah berhasil dikalahkan. Raksasa Buto Penjajah bisa diusir dari Nusantara. Penduduk nusantara memang lebih kecil dan lemah, tetapi karena mereka bersatu, mereka bisa mengusir Raksasa Buto Penjajah yang jauh lebih kuat dan lebih besar daripada mereka.

“Hore…..hore…..”teriak penduduk nusantara “Merdeka….merdeka…..”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 24: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Setelah berhasil mengalahkan raksasa Buto Penjajah, mereka mendatangi burung raksasa tadi. Burung raksasa tampak senang melihat penduduk bumi menolongnya dari ancaman raksasa Buto Penjajah.

“Kaak…kaaak” begitu suaranya. Kepalanya diangguk-anggukkan senang seolah berterimakasih kepada penduduk Nusantara.

“Jangan takut, Burung yang malang,” kata Pak Petani.”Raksasa Buto Penjajah tidak akan berani lagi menyiksamu. Karena kami akan terus melindungimu”

“Oh..kawan-kawan...lihat, kakinya terbelenggu rantai besi,”kata Pak Petani.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 25: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

”Ayo teman-teman, kita bergotong royong membebaskan kakinya dari rantai besi”

Kemudian mereka berusaha bersama-sama untuk mematahkan rantai besi yang membelenggu kaki burung raksasa itu.

Rantai itu begitu kuat dan kokoh. Tetapi karena mereka tidak menyerah dan saling bersatu padu bergotong royong, akhirnya rantai itu patah.

Mereka semua berteriak, ”merdeka…merdeka….”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 26: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Burung itu begitu senang. Kini kakinya sudah bebas. Kemudian dia terbang menari-nari riang. Dia terus berteriak dan mengangguk anggukkan kepala seolah berterimakasih kepada perjuangan penduduk Nusantara untuk menyelamatkannya dari berbagai ancaman.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 27: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Peristiwa ajaib terjadi ketika burung itu terbang riang ke sana ke mari. Ketika dia terbang di atas sawah dan ladang, ……ajaib, sawah dan ladang menjadi subur dan hijau. Buah-buahan, padi dan palawija tumbuh subur di tanah sawah dan ladangNusantara. Ketika dia melintas di atas sungai dan lautan luas diNusantara,….ajaib,…sungai dan lautan luas menjadi bergelora penuh ikan dan binatang-binatang laut yang banyak sekali.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 28: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Ketika dia melintasi pegunungan dan daratan di nusantara, berbagai mineral dan batuan berharga bermunculan dari tanah di nusantara. Minyak, batubara, besi, tembaga, timah, emas dan barang tambang lainnya terkandung di tanah Nusantara. Ketika dia melintasi hutan, hutan yang tadinya kering dan panas menjadi hijau, basah dan subur, penuh dengan satwa-satwa dan tumbuh-tumbuhan yang indah-indah. Dimanapun burung itu melintas, disanalah tercipta kemakmuran…

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 29: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Hore………..”teriak penduduk Nusantara. Penduduk Nusantara menari riang. Mereka bergembira dan bersyukur atas kemakmuran Nusantara.

“Aku bisa menanam lagi”, kata Pak Petani.”Tanah Nusantara sekarang subur. Berbagai macam tanaman dan sayuran akan aku tanam.”

“Aku bisa menangkap ikan lagi”kata pak Nelayan.”Nusantara sangat kaya dengan ikan-ikan segar dan hasil laut yang melimpah”.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 30: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Aku bisa berkarya lagi,”kata Pak Ilmuwan”. Ada banyak kekayaan alam Nusantara yang bisa aku olah untuk kemakmuran kita bersama”.

“Aku bisa berdagang lagi,” kata Ibu Pedagang ” Ada banyak barang-barang di Nusantara yang bisa dijual dan diperdagangkan”

“Ya…kita bisa sejahtera di nusantara ini”kata mereka bersama…Mereka bahagia sekali. Mereka berkarya, bergembira dan bernyanyi.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 31: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

BABAK KEDUA

Page 32: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Penduduk Nusantara kini bekerja dengan gembira sambil bernyanyi. Tiba-tiba, datanglah seorang bidadari dari khayangan. Dia turun dari atas awan, bergerak lembut ke bumi. Wajahnya cantik dan berseri-seri dan bercahaya.

Penduduk bumi terkagum-kagum dengan kecantikan dan keanggunan bidadari ini. Mereka saling berbisik-bisik memuji. Kemudian salah satu dari mereka bertanya pada bidadari ini.

“Siapakah engkau, wahai bidadari yang cantik?” kata Pak Tani.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 33: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Aku bernama Pertiwi. Aku dari khayangan di atas sana. Aku sedang mencari burung khayangan yang telah hilang dicuri oleh Raksasa Buto Penjajah. Rupanya burung itu bersama kalian dalam keadaan selamat.”

”Kaaak..kaaak”, burung tersebut nampak senang dengan kedatangan Pertiwi dan seolah-olah berbicara dengan Pertiwi.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 34: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

”Burung ini adalah burung yang hidup di khayangan. Dia kesayangan penghuni khayangan. Kemudian Raksasa Buto Penjajah yang serakah datang menangkap dan mencurinya. Tetapi rupanya Burung ini dapat meloloskan diri meskipun kakinya terbelenggu. Dia melarikan diri hingga Nusantara ini.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 35: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

““Ooh…begitu. Ya. Burung ini tadinya terbelenggu dan tersiksa. Dia disakiti oleh Raksasa Buto Penjajah. Tetapi kami bersatu untuk melawannya dan mengusirnya. Sekarang burung ini telah bebas, “ kata Pak Nelayan.

“Kaaakk….kaaakk..”suara burung itu. Dia bersuara dan kemudian terbang menari-nari. Kepalanya terangguk-angguk seolah mengiakan kata-kata penduduk Nusantara.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 36: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Oh…terima kasih. Kalian telah menyelamatkannya.”kata Pertiwi.” Nama burung ini adalah Garuda. Dia biasa dipanggil Burung Garuda.”

“Oooh…burung Garuda”, kata mereka bersama-sama.“Wahai Pertiwi, kami juga berterimakasih kepada burung ini. Karena, dia telah membawa

kemakmuran di Nusantara. Tanah di Nusantara menjadi subur, laut di nusantara menjadi penuh ikan, hutan Nusantara menjadi hijau, kekayaan alam Nusantara menjadi melimpah. Kami menjadi bahagia dan sejahtera.” .

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 37: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Bersyukurlah kepada Allah yang Maha Kuasa. Burung ini adalah mahluk Allah yang dikaruniai untuk membawa kemakmuran kepada siapapun yang menolongnya. Allahlah yang merubah Nusantara menjadi negeri yang makmur dan sejahtera.”

“Ooh…begitu”kata mereka mengangguk-angguk. Kemudian mereka berdoa memanjatkan puji syukur kepada Allah.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 38: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Setelah usai, kemudian Burung Garuda mendekati Pertiwi.“Kaakk….kakkk….”Burung garuda itu kemudian seolah berkata sesuatu

kepada Pertiwi. Pertiwi mengangguk-angguk dan tersenyum.“Wahai penduduk Nusantara. Kedatanganku kemari sesungguhnya untuk

membawa Burung Garuda kembali ke khayangan. Sebab, disanalah tempat dia tinggal dan hidup. Aku datang untuk menjemputnya dan membawa kembali garuda ke khayangan.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 39: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Mendengar itu, penduduk Nusantara bersedih. Sebagian diantara mereka langsung menangis. Mereka tak kuasa berpisah dengan Burung Garuda.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 40: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Tetapi…..ternyata Burung Garuda memilih untuk tinggal bersama dengan kalian di Nusantara. Dia betah dan kerasan hidup bersama dengan kalian. Untuk itu, aku ijinkan kepadanya untuk tinggal bersama kalian.”

“HOREEEEE….MERDEKA…..”Teriak mereka bersama-sama. Hilang kesedihan. Hilang kedukaan. Ternyata mereka tidak jadi berpisah dengan Garuda. Mereka memeluk Garuda dan bersorak-sorai .

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 41: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Tetapi dengarkan aku wahai penduduk Nusantara.Burung Garuda ini bisa tetap hidup di Nusantara asalkan kalian memenuhi syarat-syarat yang harus kalian lakukan,”kata Pertiwi.

“Apakah syaratnya wahai Pertiwi?”kata mereka bersama.“Kalian harus rajin bersyukur kepada Allah, suka menolong, tetap bersatu,

saling membantu dan menghargai, serta bersikap adil kepada sesama.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 42: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Jika kalian dapat bersyukur, menolong, bersatu, saling membantu dan menghargai, dan bersikap adil, maka Burung Garuda akan tetap hidup di Nusantara. Tetapi jika kalian tidak melakukannya, Burung Garuda akan mati.”

“Baiklah Pertiwi. Kami akan berjanji untuk suka menolong, tetap bersatu, saling membantu dan menghargai, serta bersikap adil kepada sesama.”janji mereka.

www.teroriscinta.blog.friendster.comwww.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 43: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Ya..saya percaya itu. Baiklah penduduk nusantara. Ingatlah akan janji kalian. Aku akan kembali ke khayangan. Semoga kalian tetap dapat hidup berbahagia dan sejahtera. Aku titipkan Burung Garuda di Nusantara ini.”

Kemudian Pertiwi terbang ke Khayangan dilepas dengan senyuman penduduk Nusantara. Selepas itu, penduduk nusantara bernyanyi dan menari riang bersama Garuda.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 44: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

BABAK KETIGA

Page 45: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Garuda kini hidup bersama dengan penduduk Nusantara. Kemakmuran dan kesejahteraan terlihat di Nusantara. Kini, Nusantara menjadi daerah yang makmur dan kaya. Berbeda dengan Nusantara yang dulu, yang miskin, tandus dan tidak menghasilkan.

Kemudian, diantara mereka saling berbicara.“Wahai teman-teman,”kata Pak Petani.”Biarkanlah burung Garuda tinggal

bersamaku. Aku akan merawat dan memberinya makan.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 46: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Pak Petani, akulah yang lebih mampu untuk merawatnya,”kata Pak Nelayan.”Garuda sangat suka makan ikan. Dengan hasil ikan yang melimpah, dia tidak akan kelaparan. Tetapi jika kamu yang merawatnya, kamu tidak akan mampu membawakan makanan yang dia sukai.”

“Tidak!”kata Bu Pedagang.”Kamu pasti hanya ingin Burung Garuda memberikan kemakmuran kepadamu saja. Tetapi tidak untuk kami semua.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 47: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Hei ibu Pedangan,”Pak Nelayan marah.”Berani sekali kamu menuduhku seperti itu. Mestinya kamu malu karena kamulah yang mendapat kekayaan paling besar dari kami semua.”

“Bukan! Bukan kalian semua,”teriak Bu Dokter.”Justru akulah yang lebih berhak. Dia akan aku obati jika sakit. Jika dia tidak sehat, aku tahu harus berbuat apa. Kalau kalian, tentu akan bingung harus berbuat apa.”

“Tidak!,”teriak Ilmuwan .”Siapa bilang kalian lebih berhak? Aku…! Akulah yang paling berhak atasnya. Aku akan membuat segala sesuatu yang dia butuhkan dengan lebih baik, karena aku paling paham dengan ilmu.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 48: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Suasana menjadi memanas. Tidak sampai lama kemudian teriakan-teriakan saling bersahutan terjadi.

“Aku lebih berhak…!!! Aku lebih berhak” teriak mereka bersahutan.Tidak berapa lama kemudian mereka saling berkelahi. Ada yang saling

dorong. Ada yang saling marah. Ada yang menunjuk-nunjuk diri sendiri.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 49: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Beberapa diantara mereka kemudian saling tarik menarik Burung Garuda. Ada yang memegang sayap. Ada yang memegang Kaki. Ada yang memegang Ekor. Apapun yang bisa mereka pegang mulai dari bulu, paruh, badan, dan semua yang melekat di badan Burung Garuda menjadi bahan rebutan.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 50: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Mereka terus tarik menarik dari satu tempat ke tempat lain sehingga terjadi kekacauan di mana-mana. Sawah-sawah terinjak-injak. Hutan menjadi porak poranda. Lautan dan sungai menjadi keruh dan ikan-ikan mati. Gunung-gunung hancur dan hampir semua tempat menjadi tidak indah dipandang.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 51: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Sementara itu, Burung Garuda menjadi semakin menderita. Badanya sakit karena bulu-bulunya tercabut. Sayapnya menjadi terluka. Sekujur tubuhnya menjadi nyeri. Kakinya terinjak-injak dan tergores di sana-sini. Ekornya sudah sangat berantakan. Burung Garuda terus berteriak-teriak, tetapi teriakannya tidak terdengar oleh keributan penduduk Nusantara yang merasa paling berhak atas Burung Garuda.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 52: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Perlahan-lahan, garuda menjadi lemah…lemah…dan semakin lemah. Teriakannya menjadi semakin kecil. Dan akhirnya, dia menjadi diam tak bergerak, terseret-seret kesana kemari oleh perkelahian penduduk Nusantara.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 53: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Ketika kegaduhan itu terjadi, ternyata terdengar sampai Khayangan. datanglah Pertiwi dari Khayangan. Dia turun dengan wajah sangat sedih dan berduka. Dengan sekuat tenaga dia kemudian berteriak:

“BERHENTI!!!! Wahai Penduduk Nusantara, berhenti…!!!”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 54: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Hingga beberapa saat kemudian. Perkelahian akhirnya berhenti. Dan ketika berhenti, Pertiwi kemudian mendatangi Burung Garuda yang terkapar lemas. Pertiwi menangis, duduk di samping Garuda.

“Lihatlah penduduk Nusantara yang kalian perbuat. Lihatlah!!!”, isaknya.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 55: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Penduduk Nusantara saling pandang. Pak Petani bersedih melihat apa yang dilakukannya. Pak Nelayan menyesal karena dia telah melakukan hal yang buruk. Bu Pedagang menangis. Bu Dokter menangis sedih. Dan pak ilmuwan demikian menyesal. Mereka semua menyesali dan sadar akan perbuatannya. Mereka baru menyadari bahwa perbuatan mereka telah menyakiti Burung Garuda. Mereka juga melihat, bahwa perbuatan mereka telah membuat kerusakan alam di sana-sini.

Sekarang Burung Garuda diam tak bergerak, tak bernafas. Mereka kemudian sama-sama terduduk di samping Burung Garuda.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 56: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“ Oh Garuda,” kata Pak Petani.” Maafkan kami yang ingin menang sendiri.”“ Ya, maafkan kami Garuda,”kata Pak Nelayan.” Kami lupa akan janji kami. Kami lupa

bahwa kami harus rajin bersyukur kepada Allah, suka menolong, tetap bersatu, saling membantu dan menghargai, serta bersikap adil kepada sesama.”

“Kami bukannya memenuhi janji kami, tetapi justru membuat kerusakan di sana sini,”kata Bu Pedangang.

“Kami lupa diri. Kami telah menyakitimu. Maafkan kami Garuda,” kata Pak Ilmuwan.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 57: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Pertiwi,”kata Ibu Dokter.” Garuda telah kami sakiti. Apakah dia masih bisa sehat lagi? Selamatkan dia Pertiwi. Tolonglah..”

“Aku tidak tahu,”kata Pertiwi.”Hanya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa yang Maha Tahu atas segala sesuatu. Dia sudah menderita sangat parah. Kalian telah menyakitinya. Mari..bersama-sama kita memohon kepada Allah. Semoga Allah berkenan memberikan pertolongan kepada Burung Garuda.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 58: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Mari teman-teman, kita berdoa”kata Pak Petani.“Ya…mari kita berdoa”, jawab mereka bersama-sama.Kemudian mereka bersama-sama memanjatkan doa agar Allah memberikan

kesembuhan kepada Burung Garuda. Doa mereka begitu khusyuk sehingga alam seolah ikut hening mengamini setiap permohonan yang mereka ucapkan. Selesai berdoa kemudian mereka mengheningkan cipta. Berharap agar ada keajaiban dan pertolongan Allah.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 59: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Tetapi…setelah sekian waktu berlalu, Burung Garuda masih tidak bergerak. Di antara mereka tampak sudah ada yang putus asa. Diam....Kaku....

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 60: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Kita sudah terlambat….ini semua salahku,” kata Pak Petani. “Akulah yang memulai pertengkaran kita.”

“Tidak, Pak Petani,”kata Pak Nelayan.”Ini salahku. Jika saja aku tidak sombong, tentulah kita masih bisa melihat garuda melayang di udara.”

“Sudahlah. Semuanya sudah terjadi. Kita semua bersalah. Kita merasa paling berhak dan paling menguasainya. Kini lihat di sekeliling kita, semuanya sudah rusak dan hancur. Burung Garuda menjadi menderita karena kita,”kata Ibu Pedagang.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 61: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Wahai Penduduk Nusantara,”kata Pertiwi.” Sekarang kalian telah sadar, bahwa sikap merasa paling berhak itu membuat kita menjadi tercerai berai. Bukan hanya kita yang rugi, tetapi juga membuat lingkungan sekitar menjadi rusak. Burung Garuda sudah tiada. Semoga Allah masih memberikan karunianya, meskipun Burung Garuda telah tiada. Marilah kita bersatu.”

Mereka kemudian saling berjanji untuk tetap bersatu.“Ya, kami berjanji.”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 62: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

BABAK KEEMPAT“Epilog”

Page 63: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Mereka hanyut dalam duka. Sampai kemudian….“Kaakkkk….kaaakkkk…..”Tiba-tiba terdengar suara lirih Burung Garuda.“Hai, dengar teman-teman. Burung Garuda Masih hidup!!”kata Pak Petani.“Iya!! Benar!! Ayo kita bantu dia untuk bangkit!!!,”kata Pak Nelayan.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 64: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Kemudian mereka bersama-sama membantu Burung Garuda bangkit. Dengan susah payak Burung Garuda Itu bangkit, dan dengan perlahan dia menggerakan kakinya yang masih terhuyung-huyung. Akhirnya dia bisa berdiri tegak.

Penduduk Nusantara bersorak sorai. Mereka senang karena Burung Garuda masih hidup. Mereka saling berpandangan bahagia.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 65: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Kemudian keajaiban terjadi. Burung Garuda itu kemudian pulih. Luka-luka di sekujur tubuhnya menjadi sembuh. Bulu-bulu yang berantakan menjadi rontok dan berganti menjadi bulu yang baru. Sayapnya menjadi kuat lagi. Wajahnya berseri-seri. Dan kemudian dia melengking keras bahagia.

“Kaaaaaaaaaakkk……kaaaaaaakkkk………”

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 66: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Penduduk Nusantara semakin bahagia. “Horeeee……….” Teriak mereka.Kemudian Burung Garuda terbang tinggi. Dia melintasi sawah ladang. Melintasi hutan.

Melintasi lautan dan melintasi gunung dan lembah. Sawah ladang menjadi subur kembali. Hutan menjadi hijau kembali. Lautan menjadi biru dan berlimpah aneka ikan-ikan yang berenang riang. Gunung dan lembah menjadi tegak kembali. Semua yang berantakan menjadi teratur kembali. Garuda terbang tinggi dan melengking nyaring. Dia begitu bahagia. Penduduk Nusantara bertepuk tangan.

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 67: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Wahai Garudaku !!! Kami berjanji untuk selalu mendukungmu!!!, ”teriak Pak Petani. “Tetaplah terbang Garudaku. Melintasi nusantara, membawa kedamaian bagi

kami!!!”teriak Pak nelayan.“Wahai kawan-kawan, satukan tekad untuk mendukung Garuda kita. Kami berjanji tetap

bersatu!!! Teriak ibu Pedangang.“Mari bersatu!!! Merdekaaa!!!!” teriak mereka bersama.

Burung Garuda terbang tinggi di angkasa. Melintasi Nusantara. Membawa kedamaian di bumi Nusantara. (*)

www.teroriscinta.blog.friendster.comwww.teroriscinta.blog.friendster.com

Page 68: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

“Kemuliaan ialah membangunkan umat yang binasa, membuka selubung kebodohan, menuntut hak yang terampas, memberi ingat kemuliaan yang hilang, membangunkan yang lalai dan menyedarkan dari lengah, mempersatukan suara dan meningkatkan semangat. Orang yang sanggup bekerja demikian, itulah orang yang mulia. Meskipun tempat tinggalnya hanya sebuah pondok buruk, dan pakaian yang sederhana. Walaupun dia hanya makan seadanya, tidur di atas tikar karana miskinnya, mengembara ke hilir ke mudik, ke lembah dan ke bukit. Jiwa yang demikian cukup untuk menjadi perhiasannya dan cukup menjadi tanda kesempurnaannya. Itulah hidup yang tenteram dalam hati. Itulah jasa yang tertulis sepanjang zaman yang selamanya tiadakan pupus. Ke sanalah kita sekalian harus berlomba.”

(BUYA HAMKA dalam Falsafah Hidup)

Page 69: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

www.teroriscinta.blog.friendster.com

Nah Adik-Adik, demikian tadi kisah Menolong Garuda. Semoga adik-adik dapat memetik hikmah dari cerita ini. Hayo, apa saja yang harus diingat dari cerita ini?

Terakhir, marilah kita berdoa, semoga Indonesia senantiasa memperoleh limpahan Rahmat dari Allah SWT, dan semoga kita mampu berbuat yang terbaik demi masa depan Indonesia.

Terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf atas segala kesalahan. Marilah kita senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam Penutup

Page 70: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Ucapan Terima Kasih•Allah SWT atas Karunia, Rahmat Dan Hidayahnya, semoga karya ini menjadi bagian dari Ibadahku pada-Nya dan semoga benih yang tertanam di setiap pembaca menjadi bekalku untuk menghadap-Nya

•Bunda Endang Subekti Istriku, Heaven anakku pertama, Damar anakku kedua, semoga apa yang Ayah lakukan membuatmu bangga agar engkau kelak juga menjadi kebanggaan ayahmu ini.

•Ayah-Ibu Semarang, karya ini menjadi bagian dari pesan-pesanmu dari awal engkau mendidikku tentang cinta tanah air. Ayah Ibu Borobudur, atas cinta yang setara diantara putra-putrimu,

•Mas Pras, Mbak Denok, Rina, Bayu. Kabeh dulur-dulurku, ayo podho-podho dadi anak sing soleh lan gawe remening penggalih Bapak-Ibu.

•Teman-teman Pemuda Muhammadiah Kota, Jamaah Shalahuddin UGM, PP Budi Mulia UGM, Labda, IDEA, IPPNU-IPNU Borobudur, Perdana-net. Komunitas Lilin, Digital Journal Al-Manar. Alumni SMU Sedes Sapientiae dan komunitas manapun yang tak bisa disebut satu persatu.

•Pendukung awal ditorehkannya gagasan kisah ini mulai dari ide sampai dengan eksekusi di Facebook:Arnest, Anda, Wazan, Dwi Satya, Ali Fahmi,Alim,Wiliasari, Mbak Indah, Mas Agus Nuramal, Ucik, Sita, Romna, Mbak Nurul, Hendra Barat, Mas Noer Cholik, Ika Ardhiano, Ganjar. Cheng Ho, Purwoko, Mbak Nurul Asmayani, Nur Rofingah, Mas Kris, Ais, Acun, dan teman-teman lain yang mungkin lupa disebutkan ataupun mendukung tetapi tidak menuangkan di board FB. Terima kasih saya sedalam-dalamnya atas dukungan Anda.

•Pihak-pihak lain yang tak mungkin disebutkan satu persatu. Terima kasih atas kerjasamanya. Semoga Allah membalas apa yang telah Anda lakukan dan semoga kita tetap bisa dipertemukan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Doa saya untuk Anda dan mohon doa untuk kami sekeluarga.

Page 71: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

DIBALIK PENTASBehind the Show

Page 72: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Dongeng ini mungkin tidak pernah menjadi booming ataupun legenda semacam karya besar Hans Christian Andersen. Tetapi sejarah mencatat bahwa sebuah karya akan dihargai oleh banyak orang jika kita sendiri mampu menghargainya dan mensyukurinya. Untuk itulah tulisan ini dibuat. Kalau di dalam DVD film ada behind the scene, maka saya coba menuturkan segala sesuatu yang terjadi di balik “Dongeng Anak Negeri --Menolong Garuda”—ini agar proses di balik pentas pembuatan karya ini bisa menjadi pelajaran bagi siapapun yang memang merasa perlu tahu dan bisa jadi mendapat gagasan besar, ide besar untuk membuat karya yang lebih baik dari apa yang telah saya lakukan. Tentu saja penghargaan tersendiri bagi saya jika hal itu terjadi. Ceritanya, saya sendiri terkesan, atau merinding, dengan penuturan Taufiq Ismail dalam majalah sastra Horizon ketika menggarap lagu Ketika Tangan dan Kaki Bicara yang kemudian dinyanyikan oleh Almarhum Chrisye. Saya menjadi inspired membaca bahwa berapa Chrisye menjadi punya pengalaman batin dan traumatis saat menyanyikan lirik Ketika Tangan dan Kaki Bicara yang kemudian hanya sekali..hanya sekali dalam hidupnya, dia nyanyikan. Subhanallah… Dalam hal ini, ternyata menceritakan proses pun bisa jadi sangat penting dan bernilai, bahkan mungkin melebihi hasil yang disajikan kepada penikmat seni.

Page 73: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Berawal dari comment sederhana di Facebook, seorang teman menuliskan (maaf, saya tidak menuliskan siapa namanya karena barangkali yang bersangkutan tidak berkenan): “Buku2 cerita anak yg d distibusikan lewat playgroup tokoh2ny bnyk yg pake peri dan kurcaci... tokoh2 imajiner untuk anak indonesia siapa ya?”Saya jadi merenung, agak jauh dari persoalan malah. Benar…kita kurang dongeng untuk anak kita. Proses mendongeng adalah menyampaikan nilai dalam bahasa renyak, serenyah snack, yang bisa dinikmati oleh anak-anak. Bisa jadi kita sendiri yang tidak bisa menceritakan dongeng karena kemampuan kita bercerita memang buruk, tetapi bisa jadi juga karena kita menganggap dongeng adalah sesuatu yang benar-benar imajiner sehingga nilai yang hendak disampaikan itu pun menjadi imajiner. Mungkin karena kehidupan di negeri kita dewasa ini jauh dari nilai-nilai luhur, sehingga berbicara kepahlawanan, berbicara tentang pengorbanan, berbicara tentang kepemimpinan, kerjasama, gotong royong, kekeluargaan, keadilan menjadi sesuatu yang imajiner juga. Kenyataan telah mempengaruhi imaninasi kita sehingga otak menjadi mandul untuk menceritakan nilai luhur kepada anak-anak kita, sementara, nilai agama seolah menjadi terlalu suci dan melangit untuk dibumikan. Dari sinilah saya tertantang: kenapa kita nggak mimpi tentang sesuatu yang ideal, dan bagaimana impian ini digarap sedemikian rupa sehingga orang lain pengen, gandrung, kangen, rindu ataupun addicted untuk bisa menwujudkannya menjadi kenyataan. Dan bagaimana kemudian hal itu bisa tersampai kepada anak-anak.

Well, saat tulisan ini dibuat, adalah bulan Agustus 2009 dimana akan diperingati HUT Proklamasi RI ke 64. Saat itu kemudian di Facebook saya tuliskan: mencari ide tentang nasionalisme untuk 17an. antara menggali sejarah dan bermimpi tentang masa depan. lalu menyajikannya dalam sebuah dongengan anak. pertanyaanya: apa sudah kering jiwaku? kok nggak ketemu-ketemu juga ya?

Page 74: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Lalu, setelah ngalor-ngidul merenung, entah darimana asalnya kemudian Allah SWT memberikan saya sebersit cahaya..cling..dan kemudian seolah ada gagasan untuk menuliskan ini. Saya tidak tahu persis apa sumbernya menduga, beberapa referensi yang inspiring di otak saya berasal dari dongeng Animal Farm, karya George Orwell, Jonathan Livingstone Camar, karya Richard Bach, Spongebob Squarepant pada kisah Spongebob BC karya Stephen Hillenburg, dan kemudian yang paling penting adalah diskusi Rasulullah SAW dengan prajuritnya pasca perang Badar:

"Sesungguhnya, kita baru kembali dari sebuah perang kecil untuk memerangi perang yang lebih besar." Perkataannya mengejutkan para sahabat sehingga salah seorang pun bertanya, "Perang lebih besar apa yang Engkau maksud, ya Rasulullah?" Dan Rasulullah menjawab, "perang melawan hawa nafsu."

Yak. Mungkin kita bisa bicara banyak tentang kalahnya nilai dengan nafsu. Lihat televisi yang full sampah, saya kira bisa dijadikan indikasi betapa perang di Indonesia pasca proklamasi jauh lebih besar daripada perang kemerdekaan itu sendiri. Mungkin, jika saja para pahlawan yang dulu berjuang untuk Indonesia itu hidup kembali, betapa mereka akan menangis darah.

Page 75: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

OK, lanjut….

Dari sana kemudian mengalirlah tulisan tangan saya yang kayak ceker ayam sebagaimana tergores di kertas ini:

Page 76: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Kemudian dari naskah itu saya ketik di komputer menjadi draft awal yang demikian ini:

Page 77: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Naskah ini memang asyik jika dibacakan oleh orang-orang yang membaca repertoar, katakanlah bagi mereka yang hendak menyajikandongeng anak pada perayaan 17an. Tetapi saya pikir, kayaknya sangat muspro jika modusnya hanya demi 17an. Kalo momentumnya sih boleh saja,tetapi justru kemanfaatannya diusakahan untuk bisa bertahan lama. Maka, demi mempercantik dan mendekatkan dengan dunia anak-anak modern yang dekat dengan komputer, saya tambahkan ilustrasi sekadarnya.Beberapa ilustrasi tangan itu kemudian saya scan menjadi beberapa, seperti ini:

Page 78: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Lalu, kenapa tidak sekalian saja formatnya menjadi powerpoint agar, kali-kali, misalkan saja ada Bapak Ibu Guru hendak memberikan presentasi kepada siswa, atau pada waktu 17-an ingin menyajikan dongeng menggunakan projector LCD kan lebih dahsyat, daripada sibuk cari-cari bajakan Film Garuda di Dadaku, memutar dagelan yang jauh dari semagat malam 17-an, atau malah nonton Film yang gak jelas sama sekali, kenapa nggak muter aja kisah ini?

Maka jadilah format powerpoint yang kemudian diupload secara berjangka karena kesibukan di sela-sela kerja yang menyita waktu. Latar belakang saya buat dari penggubahan wallpaper karya Arie Darusman yang diuploadnya di deviant-art.com

Jadinya, lembur-lembur malem hari demi sebuah cita-cita di luar urusan perut.

Page 79: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Nantinya, mimpinya, akan dibuat versi Flash ataupun MPEG sekalian dengan dubbing ataupun narasi suara saya sendiri (hehe...dah lama nggak ndongeng sih), full dengan muik pengiring dan lagu-lagu perjuangan yang menjadi suara latar yang menghidupkan cerita. Tapi, karena komputer dan mic, entah masalah hardware atau software lagi trouble sehingga nggak konek, niat ini saya batalkan sementara waktu.

Tentang materi cerita, kenapa dipilih garuda, ya karena memang burung itu yang paling populer, tetapi anak-anak, atau mungkin anda, tidak pernah terinspirasi. Kok nggak cari binatang indonesia yang lain, bekantan, beruk, siamang, munyuk, monyet, kingkong, baboon dan sejenisnya?Mungkin mereka lebih cerdas. Kok nggak onta yang , barangkali, dinilai lebih islami karena menjadi tunggangan Nabi SAW? Kok nggak kancil..ah..sudahlah..terima saja dulu. Tantangannya, menurut saya, adalah memberi nilai plus kepada karakter yang sudah ada tetapi kosong makna, itu jauh lebih menantang daripada membuat karakter baru.

Kok yang dipilih Raksasa Buto Penjajah dengan sosok yang gemuk mengerikan dan urakan? Kok nggak cukup Raksasa Serakah saja dll?Sebagaimana yang pernah dibincangkan bersama dua orang teman di FB. Ya..... Bentuk raksasa itu diadaptasi dari wayang jawa. Ya kalo raksasanya cakil yang kurus kering kurang gizi nanti kan nggak seru. Bagus sih, kalau cakil menandakan orang lemah yang sombong, tetapi kalau merujuk pada penjajahan, mending raksasanya bergaya monster aja.

Page 80: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Cerita ini dibuat dengan setting masyarakat komunal, karakter masyarakat dengan karakteristik pekerjaan yang berbeda-beda. Pada konteks ini adalah Petani dan Nelayan yang menonjol, yah..itung-itung penghargaan bagi mereka yang secara jumlah adalah kaum mayoritas tetapi secara hitungan perhatian kita kepada mereka, mereka adalah kelompok yang termarjinalkan dari sisi apapun.

Saya menganggap cerita ini adalah cerita terbuka yang boleh diadaptasi, dirubah ataupun dikontekstualisasikan dengan situasi kondisi yang terbaik menurut Anda. Katakanlah lebih bagus kalau penduduknya didasarkan pada perbedaan suku, perbedaan umur, perbedaan agama dll, silahkan saja. Musuhnya tidak raksasa tetapi diganti dengan pasukan, misalkan: Satpol Proyek, atau Telur Busuk dll. Silahkan saja. Atau si Pertiwi diganti dengan Ibu Pertiwi, biar lebih dewasa, ataupun malah ditiadakan karena cenderung tahyul. Monggo saja. Perubahan apapun sangat dimungkinkan dengan catatan tidak membelokkan nilai utama ataupun arus utama yang menjadi inti dalam dongeng ini. Seberapakah batasannya? Terserah pada kedewasaan Anda untuk menilainya.

Permintaan saya, dimanapun Anda mempertunjukkan cerita ini, sayasangat berterima kasih jika Anda tetap memejengkan nama saya, disamping nama anda sebagai penyadur ataupun penggubah jika Anda memang hendak menggubahnya. Bukannya sok populer, tetapi biarlah saya menjadi bagian dari kritik, saran dan masukan yang membangun diri saya seandainya ada pihak-pihak yang mau memberikannya.

Page 81: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Jika mungkin ada pihak-pihak yang hendak menerbitkan cerita ini menjadi buku, saya harap untuk memahami etika penerbitan dengan menghargai karya cipta sebaik-baiknya sebagaimana yang ada dalam etika dan hukum yang mengatur tentang usaha penerbitan. Meskipun cerita ini adalah cerita tanpa gagasan menarik laba serupiah pun, tetapi usaha komersialisasi terhadap dongeng ini tentunya harus sesuai dengan hukum yang berlaku.

Saya menggarisbawahi, bukan cerita ataupun materi yang menjadi keutamaan di dalam dongeng ini, tetapi nilai-nilai yang hendak saya tawarkan di dalamnya itulah yang utama. Maka saya tidak terlalu khawatir mengenai penyebarluasan cerita ini ke manapun, ataupun penggubahan, sehingga mungkin jauh dari yang orisinil dari yang saya buat di sini. Atau bahkan usaha pemalsuan sepihak oleh mereka yang tidak bertanggungjawab, memetik keuntungan ataupun rupiah tanpa sepengetahuan saya. Bagi saya, Allah Maha Menghitung rejeki sehingga tidak pernah salah Dia membayar tunai terhadap setiap perbuatan umatnya. Jika nantinya cerita ini populer dengan banyak versi, ataupun ada pihak yang mengubahnya menjadi lebih baik sehingga yang bersangkutan (penggubah tersebut) populer, pastilah orang akan tetap cari versi original untuk diperbandingkan. Saya tidak khawatir. Justru malah bersyukur jika dongeng ini menjadi dongeng populer yang kemudian menjadi bahan cerita dari mulut ke mulut, amal jariyah insya Allah mengalir kepada kita semua. Allah SWT tidak mungkin salah dan tidak pernah salah. Pasti.

Page 82: Dongeng Anak Negeri Menolong Garuda Karya Feriawan Full

Andaikata Anda merasa terpanggil untuk mensupport usaha saya, tentu saja saya tidak menolak. Donasi, silahkan kirim ke rekening: Bank Mandiri cabang MM UGM No. 137-00-0628060-2 a.n. FERIAWAN AGUNG NUGROHO. Atau yang terpenting, saya mohon doanya agar kami sekeluarga bisa tetap berkarya, sehat dan sejahtera dalam lindungan Allah SWT. Semoga Allah memberikan balasan yang sesuai atas apa yang Anda lakukan.

Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atas segala kesalahan. Salam dari kami sekeluarga.

Tetaplah menjadi bintang di langit.

Hormat Saya,

Feriawan Agung Nugroho, [email protected]