diktat permodalan 2013 (d)

27
DIKTAT PENGEMBANGAN PERMODALAN PERTANIAN Oleh: R.Hermawan,SP,MP KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN YOGYAKARTA 2013

Upload: rashid-al-ghozali

Post on 26-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Diktat Permodalan 2013 (d)

DIKTAT

PENGEMBANGAN PERMODALAN

PERTANIAN

Oleh:

R.Hermawan,SP,MP

KEMENTERIAN PERTANIAN

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG

JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN YOGYAKARTA

2013

Page 2: Diktat Permodalan 2013 (d)

BAB I

KONSEP PENGEMBANGAN PERMODALAN

A. PENGERTIAN MODAL

Modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor produksi lain

menghasilkan barang-barang baru yaitu dalam hal ini hasil pertanian. Sehingga modal

(credit)yang merupakan salah satu faktor produksi selain Alam, Tenaga Kerja dan

Teknologi/manajemen mempunyai peranan penting dalam pengembangan pertanian.

Sebagai faktor produksi modal sangat menonjol dari sisi kelangkaannya, disamping

itu peranannya sangat dominan didalam proses produksi. Modal bisa diartikan sebagai

tiap hasil yang digunakan untuk penghasilan selanjutnya atau alat penghasilan yang

dihasilkan. Tanah bagi petani seringkali diartikan sebagai modal karena tanah

menghasilkan sewa tanah bagi petani. Hanya saja saja perbedaan tanah dengan modal

adalah bahwa tanah tidak dibuat oleh manusia, persediaannya tidak dapat

diperbanyak, sedangkan modal tidaklah demikian. Kalau tanah menghasilkan sewa

tanah, maka modal bisa menghasilkan bunga modal yang biasanya diukur dalam

persen dari modal pokok untuk satu satuan waktu, misalnya perbulan atau per

triwulan atau pertahun.

Modal dilihat dari segi pemilikan bisa dibagi menjadi dua yaitu modal sendiri

(Equity capital) dan modal pinjaman (credit). Modal yang merupakan pemberian

warisan bisa dianggap sebagai modal sendiri atau modal pinjaman karena

ditambahkan dari luar tapi tidak menimbulkan kewajiban-kewajiban tertentu dari

yang menerimanya. Antara modal sendiri dan modal pinjaman tidak berbeda didalam

proses produksi, karena masing-masing menyumbang langsung pada

produksi.Bedanya pada bunga modal yang dipinjam harus dibayar pada kreditor untuk

Page 3: Diktat Permodalan 2013 (d)

modal pinjaman. Namun demikian pengelola usaha tani yang baik juga harus

menghitung bunga modal yang dimilikinya, walaupun tidak perlu dibayarkan.

Sedangkan Modal yang produktif adalah modal yang menyumbangkan hasil total

sebanyak-banyaknya.

Pembagian modal selain dari kepemilikan bisa juga dilihat dari lamanya waktu

modal tersebut digunakan. Pembagian modal menurut cara ini yaitu modal tetap

adalah faktor-faktor produksi yang bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama

(Lebih dari 1 Tahun) dan modal variabel adalah faktor-faktor produksi yang hanya

dapat digunakan satu kali proses produksi seperti benih, pupuk, obat-obatan dan

sebagainya. Modal fisik atau modal materiil berupa bibit, pupuk, alat pertanian dan

sebagainya. Tetapi akhir-akhir ini para ahli mulai tidak puas dengan hanya

memasukkan modal fisik saja, karena modal non fisik yang terkandung dalam diri

manusia petani tidak kalah pentingnya.

B. MODAL DALAM SEKTOR PERTANIAN

Modal pertanian dalam arti makro adalah faktor produksi modal yang

disalurkan, dikelola dan dikontrol didalam kegiatan ekonomi disektor pertanian dalam

arti luas, dan merupakan salah satu sektor ekonomi nasional. Modal usaha tani dalam

arti mikro adalah faktor produksi modal yang disediakan, diolah dan dikontrol

didalam suatu usaha tani usaha agribisnis maupun suatu usahatani ynag masih

sederhana. Modal pertanian dapat berbentuk uang kartal, uang giral atau dalam bentuk

barang yang dipakai didalam kegiatan produksi dibidang pertanian. Karena modal

dalam bentuk uang dapat berfungsi sebagai alat pengukur, disamping sebagai alat

pembayar dan alat penukar, maka dalam fungsinya yang pertama disebut, seluruh aset

usaha bisa dikonversikan kedalam satuan mata uang. Pengertian modal bisa

dibedakan berdasarkan beberapa pendekatan antara lain:

Page 4: Diktat Permodalan 2013 (d)

1. Modal berdasarkan hak milik

Modal Pribadi

Modal Luar

Modal Swasta perorangan

Modal Swasta kelembagaan

Modal Pemerintah

2. Modal berdasarkan arah pemakaian

Modal investasi

Modal Operasional

Modal Barang yang tidak bergerak

Modal Barang Bergerak

3. Modal berdasarkan sumberdaya

Modal Tenaga dsb

4. Modal Koperasi

Modal berasal dari Anggota

C. PENGARUH WAKTU TERHADAP NILAI MODAL

Nilai terhadap uang yang jumlahnya sama pada waktu sekarang dengan waktu

yang akan datang tidaklah sama. Yang menyebabkan adanya perbedaan nilai tersebut

adalah faktor waktu. Orang akan memilih untuk diberi uang Rp.100.000 sekarang

daripada tiga tahun yang akan datang.Kalau terpaksa harus menerima uang tiga tahun

yang akan datang tersebut, orang akan menyetujuinya tetapi dengan syarat uang yang

diterima harus lebih dari Rp.100.000 sebagai balas jasa menangguhkan pemakaian

uang tersebut. Ada 4 Hal yang menyebabkan waktu memberi nilai tambahan kepada

uang :

Page 5: Diktat Permodalan 2013 (d)

1. Faktor Keragu-raguan

2. Faktor Inflasi

3. Faktor Alternatif Pemakaian

4. Faktor Likuiditas

D. BUNGA DAN ALASAN HARUS DIBAYAR

Bunga adalah Harga yang dibayar untuk memakai uang atau modal orang atau

pihak lain yang pemakaiannya dikorbankan oleh pemilik uang tersebut sampai waktu

yang akan datang. Peminjam selain membayar bunga tersebut harus pula membayar

segala perongkosan yang berhubungan dengan serah terima uang pinjaman tadi.

Ongkos-ongkos tadi misalnya ongkos administrasi dan ongkos perantara.

Bunga bisa juga diartikan sebagai harga modal berdasarkan waktu. Pengertian

lain, bunga adalah harga yang dibayar peminjam karena dia memakai sejumlah uang

atau modal dari pemiliknya yang harus menunda pemakaian uang tersebut sampai

peminjam mengembalikannya.Besarnya bunga yang harus dibayar menunjukkan

besarnya nilai waktu uang. Bunga biasanya dihitung berdasarkan presentase dari

modal yang dipinjam dan dihitung perlamanya pinjaman yang biasanya pertahun. Bila

tahun-tahun berikutnya modal belum dikembalikan, maka bunga pertahun itu harus

terus dibayar oleh peminjam. Alasan bunga harus dibayar adalah

1. Semata-mata untuk membayar bunga

2. Membayar Resiko

3. Bunga untuk menutup ongkos

E. SUMBER-SUMBER MODAL

Untuk membiayai perluasan usaha, modal dari perusahaan sendiri tidak akan

cukup atau akan lebih menguntungkan kalau dipakai modal dari sumber luar.

Page 6: Diktat Permodalan 2013 (d)

Ada dua hal yang mendasari pengusaha meminjam modal dari luar:

1. Karena kekurangan modal investasi

2. Karena lebih menguntungkan memakai modal pinjaman

Sumber-sumber modal usaha antara lain:

TABUNGAN

Tabungan adalah pendapatan usaha yang tidak dipakai untuk tujuan konsumtif.

WARISAN, HADIAH DAN JUAL BELI TUNAI

Warisan dari orang tua atau keluarga dan hadiah merupakan sumber modal milik

pribadi yang penting bagi usahatani keluarga.

MODAL PRIBADI DARI LUAR USAHATANI

Modal Pribadi milik pihak lain yang diinvestasikan kedalam usaha dan si pemilik

modal bisa ikut aktif bekerja didalam usaha tersebut.

KONTRAK SEWA

Kontrak sewa adalah suatu perjanjian penyerahan sejumlah modal yang

memungkinkan penyewa atas dasar pembayaran sejumlah uang yang telah

disepakati selama jangka waktu tertentu menguasai dan mengontrl sejumlah modal

tersebut yang dimiliki oleh yang menyewakannya. Uang yang dibayarkan itu

dinamakan sewa.

BAB II

POTENSI DAN PEMANFAATAN MODAL

A. POTENSI MODAL

Ada beberapa potensi dari modal yang bisa dikembangkan. Kekuatan modal

sangat penting dibutuhkan untuk pengembangan usaha. Oleh karena itu modal

merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting.

Page 7: Diktat Permodalan 2013 (d)

B. PEMANFAATAN MODAL

Manfaat modal ada berbagai macam antara lain:

1. Untuk memulai usaha

2. Untuk mengembangkan usaha

3. Untuk menstabilkan usaha yang skalanya sudah mulai menurun.

PINJAMAN ATAU KREDIT

Sumber lain yang dapat menyediakan modal pertanian adalah pinjaman modal

yang lazim dinamakan KREDIT.

PENGERTIAN KREDIT

Kredit berasal dari bahasa latin Credo yang berarti percaya. Dasar kredit yang

utama adalah Kepercayaan. Kredit pada dasarnya bergantung pada tiga hal, yaitu:

1. Kepercayaan bahwa posisi materi dari si peminjam mampu mengembalikan

modal yang dipinjam tersebut.

2. Kepercayaan bahwa sipeminjam akan mengembalikan utangnya

3. Kepercayaan bahwa hukum-hukum yang sah dapat melindungi semua pihak

yang terlibat dalam transaksi kredit apabila ada yang dirugikan karena ada

persyaratan yang dilanggar.

KREDIT BERDASARKAN HASIL PEMAKAIAN

Kredit berdasar hasil pemakaian dibagi menjadi Tiga macam:

1. Kredit positif atau kredit produktif.

2. Kredit netral atau maintenance credit

3. Kredit negatif atau kredit tidak produktif.

KREDIT BERDASARKAN HASIL INVESTASI

Kredit berdasarkan hasil Investasi dibagi menjadi 2 yaitu

Page 8: Diktat Permodalan 2013 (d)

1. Kredit Statis yaitu Kredit yang setelah dipakai oleh peminjam tidak

mengakibatkan kenaikan produksi, kekayaan ataupun penghasilannya.

2. Kredit Dinamis adalah kredit setelah dipakai akan menaikkan satu atau beberapa

bahkan semua faktor antara lain pokok pinjaman, bunga, besar pinjaman dan

keuntungan.

KREDIT BERDASARKAN WAKTU

Pembagian kredit berdasarkan jangka waktu meminjam dibedakan menjadi Tiga

macam:

1. Kredit Jangka Pendek

2. Kredit Jangka Menengah

3. Kredit Jangka Panjang

KREDIT BERDASARKAN TUJUAN PEMAKAIAN

Kredit Pertanian dapat dibagi berdasarkan tujuan pemakaian sebagai berikut:

1. Kredit Produksi

2. Kredit Modal untuk barang tidak bergerak

3. Kredit Koperasi pertanian

KREDIT BERDASARKAN FAKTOR KEAMANAN

Kredit berdasarkan faktor keamanan dibagi menjadi 2 Macam:

1. Kredit berdasar kan jaminan

2. Kredit tanpa jaminan

KREDIT BERDASARKAN SUMBER-SUMBER

Sumber-sumber kredit dibedakan menjadi 2 antara lain:

1. Sumber kredit jangka pendek dan jangka panjang

2. Sumber kredit jangka panjang

KREDIT DITINJAU DARI SUDUT KREDITUR

Page 9: Diktat Permodalan 2013 (d)

Kreditur bisa perorangan atau lembaga perkreditan. Besarnya modal yang dapat

dipinjamkan lembaga perkreditan dapat dihitung sebagai berikut:

1. Jumlah modal yang dapat dipinjamkan

2. Penilaian kreditur kepada debitur

3. Pegangan kreditur dalam manajemen perkreditan

KREDIT DITINJAU DARI SUDUT DEBITUR

Pegangan Debitur untuk memilih sumber pinjaman:

1. Mendapatkan pinjaman yang dapat dipergunakan dalam keadaan darurat

2. Transaksi peminjaman memberikan hak-hak yang menguntungkan dan

kewajiban-kewajiban yang lunak.

3. Bunga dan Biaya rendah

4. Pinjaman tidak mengandung resiko yang membahayakan usaha

BAB III

SISTEM PERMODALAN

A. SISTEM PERMODALAN DI INDONESIA

Sistem permodalan di Indonesia terdiri dari berbagai macam bentuk:

1. Melalui Sistem Lembaga Keuangan/Perkreditan misalnya melalui Perbankan,

BMT dan sebagainya.

2. Melalui Bantuan Hibah dari program pemerintah misalnya PUAP, PNPM

B. PENGELOLAAN MODAL SECARA EFEKTIF DAN EFISIEN

Tujuan setiap produsen adalah menekan biaya serendah mungkin, dengan

menggunakan kombinasi pemakaian faktor produksi yang seefisien dan seefektif

mungkin.

Page 10: Diktat Permodalan 2013 (d)

Adapun dalam pengelolaan modal agar efektif dan efisien perlu diperhatikan

hal-hal sebagai berikut:

Pedoman untuk memilih sumber modal

Penyaluran modal antara usahatani dan keperluan rumah tangga

Pengaruh kenaikan pendapatan terhadap tingkat tabungan, efek substitusi dan efek

pendapatan

Pengaruh waktu terhadap pembagian modal antara konsumsi dan tabungan, faktor

bunga dan harga.

Pengaruh lainnya terhadap alokasi modal

Penyaluran modal antara usahatani dan usaha non perrtanian

BAB IV

STRATEGI PENGEMBANGAN PERMODALAN

A. STRATEGI PENGEMBALIAN MODAL

Ada beberapa stategi dalam pengembalian modal, antara lain:

1. Perlu perencanaan pengajuan modal yang tepat.

2. Perlu pemantauan (Monitoring) penggunaan dan pengalokasian modal

3. Perlu Pendampingan dan pembinaan tindak lanjut hasil Penggunaan modal

B. KEBIJAKAN PERMODALAN DI INDONESIA

Ada beberapa kebijakan permodalan yang ada di Indonesia. Kebijakan itu

merupakan kebijakan yang bersifat jangka pendek, kebijakan jangka menengah dan

kebijakan jangka panjang. Kebijakan Jangka pendek merupakan kebijakan yang

diambil pemerintah disebabkan karena kondisi yang bersifat darurat misalnya

kebijakan permodalan yang diambil karena adanya krisis moneter.

Page 11: Diktat Permodalan 2013 (d)

C. PENYUSUNAN ANGGARAN DAN INVESTASI USAHA

Dalam menganalisa usaha tani, data yang perlu diketahui ada 3 macam:

1. Data tentang penerimaan usahatani

2. Data tentang biaya (pengeluaran) usahatani.

3. Data tentang pendapatan usahatani.

1. Struktur Penerimaan Usahatani

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara jumlah produksi yang diperoleh dengan

harga jual.Dapat dituliskan sbb:

TR = Q. Pyi

TR = Total Penerimaan

Y atau Q = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani

Py = harga Produk y

Contoh : Jumlah Produksi Padi = 1000 kg, Harga per kg=Rp.2000

Total Penerimaan = 1000 kg x Rp 2000 = Rp.2.000.000

2. Struktur Biaya Usaha Tani

a. Biaya Tetap = Biaya yang relative tetap jumlahnya

= Biaya yang dikeluarkan sama untuk lebih dari satu kali proses

Produksi

= Biaya yang dikeluarkan tidak tergantung pada besar kecilnya

produksi yang diperoleh

Contoh: Pajak, sewa tanah, alat pertanian, iuran irigasi

Cara Menghitung: FC = Xi. PXi

Xi = Jumlah Fisik dari input yang membentuk biaya tetap

Page 12: Diktat Permodalan 2013 (d)

b. Biaya Tidak Tetap/Biaya Variabel

= Biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh

= Biaya yang dikeluarkan habis dipakai dalam satu kali proses produksi

Contoh : Biaya saprodi, Tenaga Kerja

Cara menghitung : VC= Xi.Pxi

Xi = Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tidak tetap

PXi= Harga Input

Jadi total biaya adalah jumlah dari Biaya Tetap dan Biaya tidak tetap

*)Adapun komponen biaya usahatani terdiri dari:

1. Bibit = ……….kg@Rp………………= (Rp)………………

2. Pupuk = Urea = …………….kg@Rp………………=(Rp)……………….

TSP =……………..kg@Rp………………=(Rp)……………….

KCL = ……………kg@Rp…………….=(Rp)…………………..

Pupuk Kandang=…………..kg@Rp………….=(Rp)……………

3 Pestisida= Insektisida=……………kg@Rp……………=(Rp)…………..

4. Biaya : - Sewa Traktor =(RP)…………..

- Sewa Hewan = (Rp)………….

- Pengairan =(Rp)……………..

- Pemeliharaan alat/sarana usaha=(Rp)…………..

- Pengangkutan= (Rp)…………………

- Penyusutan = NA-NS

Umur ekonomis

NA= Nilai Awal

NS= Nilai Sisa

- Lainnya

Page 13: Diktat Permodalan 2013 (d)

5. Tenaga Kerja: - Mencangkul

- Membajak

- Menanam

- Memelihara

- Memanen

- lainnya

6. Pengeluaran: - Pajak per musim tanam

- Bunga

B= n x Na-Ns

100 2

Jumlah biaya/pengeluaran (1 s/d 6)

Keterangan : 1) Semua dikonversi dalam kg/ha

2) Semua Tenaga Kerja dalam dihitung sebagai Tenaga Kerja Luar

3. Struktur Pendapatan Usahatani

Pendapatan Usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua biaya.

Pd = TR - TC

Pd = Pendapatan usahatani

TR = Total Penerimaan Usaha tani

TC = Total Biaya Usahatani

4. Analisis Usahatani

Analisis Biaya : Biaya Tetap, Biaya tidak tetap/variabel dan Total Biaya

Analisa Output/penerimaan : TR=QxP, (Penerimaan = Jumlah Produksi x Harga)

Analisa Keuntungan : ∏ = TR – TC, Keuntungan =Total Penerimaan – Total Biaya,

dengan sudah memperhitungkan bunga modal, biaya tetap, penyusutan dsb

Page 14: Diktat Permodalan 2013 (d)

5. Analisis Kelayakan Usaha

Analisis R/C (Return Cost Ratio), Analisa tingkat pengembalian Biaya adalah

Perbandingan antara penerimaan dan biaya total.

Bila : - R/C = 1 atau R = C artinya tidak untung tidak rugi/impas

- R/C > 1 artinya untung

- R/C < 1 artnya rugi

Analisis O/I Ratio (Output Input Ratio), Analisa Perbandingan antara Output Total

(Penerimaan) dengan biaya input tidak tetap (biaya variable)

Analisis B/C Ratio (Benefit Cost Ratio)

Rasio Manfaat (BC Ratio)= Nilai Selisih Manfaat/Biaya

adalah perbandingan antara tambahan output/hasil dengan tambahan input/biaya.

Dalam hal ini untuk membandingkan 2 cara (baru dengan lama) atau teknologi baru

dan lama.

B/C = Tambahan Output Total = dTR = TR sesudah – TR sebelum

Tambahan Input Variabel dTC TC sesudah – TC sebelum

Bila B/C <1, Usaha baru rugi daripada usaha lama

B/C >1, Usaha cara baru lebih untung daripada cara lama

B/C =1, Usaha baru=Usaha lama

Break Even Point/titik impas

Titik impas = BEP

R=TCR/TC=1

Q.P/TC=1Q.P=TCQ=TC/P

Q=TC/P

= Biaya Total/Harga

Page 15: Diktat Permodalan 2013 (d)

BE Hasil = Biaya total = …..kg

Harga Output

BE Harga = Biaya Total = …..Rp

Hasil

Analisa ROI (Return on Investment), pengembalian atas investasi, kemampuan

auntuk menghasilkan laba/keuntungan Efisiensi Penggunaan Modal

ROI (%) = Laba Usaha x 100 %

Modal Produksi

ROI (%) > Suku Bunga Bank = Layak

ROI (%) < Suku Bunga Bank = Tidak layak

Waktu balik Modal (Payback period) Metode kembali Modal=

Metode ini mengukur lamanya waktu yang harus dialami sebelum suatu investasi

menghasilkan sejumlah modal yang ditanam

P=V = Modal Investasi

I Rata2 hsl bersih

P : Jumlah Waktu (Tahun/periode) yang diperlukan untuk

mengembalikan modal investasi

V : Jumlah Modal Investasi

I : Rata2 Hasil bersih pertahun

Metode Tingkat hasil Sederhana

Metode ini dipakai untuk menghitung rata-rata hasil pertahun, sebagai presentasi dari

modal yang diinvestasikan. Ada 2 Pendekatan yang dipakai dengan menggunakan dua

rumus.

Page 16: Diktat Permodalan 2013 (d)

Pendekatan Pertama didasarkan atas Model Investasi Pertama:

( I – D )

r = ___________

O

r = tingkat hasil yang diperoleh

I = rata-rata hasil bersih tunai per tahun

D = penyusutan (Depresiasi)

O = Modal Investasi

( O – S )

D = ____________

n

S = Nilai akhir mesin

n = Usia mesin

Pendekatan Kedua didasarkan atas Rata-rata jumlah investasi selama usia

mesin

( I – D )

r’ = ________________________

( O + S )

Aliran Kas : Arus Tunai dengan metode Nilai Bersih sekarang

NPV= Jumlah Nilai Arus tunai pada waktu sekarang setelah dikurangi dengan modal

investasi yang dianggap sebagai ongkos investasi selama waktu tertentu.

NPV = In │ I1 + I2 + In │ - O

(1+i)1

(1+i)2 (1+i)

n

I: Hasil(Arus Tunai) per tahun =Rp 12.440.000

O: Modal Investasi pertama/ongkos = Rp.9.460.000

i : Tingkat Pengurangan Nilai (Discount Rate), desimal

n: Jumlah Tahun

Page 17: Diktat Permodalan 2013 (d)

Jika NPV= 0, Tidak Untung tidak Rugi

NPV>0, Layak

NPV<0, Tidak Layak

Metode Tingkat Internal Hasil (Internal Rate of Return)

Internal Rate of Return (IRR) seringpula disebut Discounted Rate of Return, yield

methods atau marginal efficiency of capital.

IRR dari suatu investasi adalah suatu tingkat pengurangan atau potongan (discounted)

hasil yang sudah dipotong pajak, yang menjadikan jumlah nilai sekarang per tahun

atau per periode dari arus tunai sama dengan jumlah investasi awal yang dianggap

ongkos pelaksanaan proyek.

Rumus IRR adalah

a. Jika hasil pertahun/periode sama (Uniform series)

IRR = NPV = In │ 1 │ - O = 0

(1+i)n

b. Jika hasil pertahun/periode tidak sama

IRR=NPV = In │ I1 + I2 + In │ - O = 0

(1+i)1 (1+i)2 (1+i)n

Contoh Perhitungan Usaha Tani Melon seluas 1000 m2 selama 4 bulan dengan

kebutuhan sbb:

No Bahan Jumlah Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Biaya

(Rp)

A Biaya Tetap

1 Sewa Tanah 1 Tahun 1000 m2 900.000 300.000

2 Sewa Sprayer 1 tahun 1 bh 175.000 58.333

358.333

B1 Biaya Variabel (Saprodi)

1 Benih Melon Action 2 sachet 120.000 240.000

2 Polybag 5x8 cm 2200 Lbr 10 22.000

3 Mulsa Hitam perak 30 kg 15.000 450.000

4. Tali Rafia 5 kg 5000 25.000

5 Pupuk kandang 2000 kg 100 200.000

Page 18: Diktat Permodalan 2013 (d)

6 Pupuk ZA 70 kg 1236 86.520

7 Pupuk KCL 50 kg 1976 98.800

8 Pupuk SP 36 50 kg 1871 93.550

9 Pupuk NPK 20 kg 3481 69.620

10 Gandasil D 5 bungkus 5.000 25.000

11 Gandasil B 5 Bungkus 5.000 25.000

12 Dithane M-45 1 kg 150.000 150.000

13 Insektisida Cair 1,5 liter 150.000 225.000

14 Insektisida butiran (Curater) 2 kg 8000 16.000

15 Lanjaran bambu pendek 2000 btg 83,325 166.650

16 Lanjaran bambu panjang 500 batang 116,7 58.350

1.951.490

B2 Biaya Variabel (TK)

1 Membuat atap pesemaian 1 HKO 15.000 15.000

2 Mengisi Media Semai 4 HKO 12.000 48.000

3 Perlakuan benih dan menyemai 2 HOK 12.000 24.000

4 Memelihara pesemaian 1 HOK 12.000 12.000

5 Mengajir lahan bedengan 2 HOK 15.000 30.000

6 Membuat bedengan/olah tanah 15 HOK 15.000 225.000

7 Memupuk dasar 4 HOK 15.000 60.000

8 Memasang plastic mulsa/melobang 6 HOK 15.000 90.000

9 Menanam tanaman melon 5 HOK 12.000 60.000

10 Memasang lanjaran bambu 5 HOK 15.000 75.000

11 Memasang tanamn melon 5 HOK 12.000 60.000

12 Mengikat tan melon 8 HOK 12.000 96.000

13 Menyemprot pestisida 2 HOK 15.000 30.000

14 Menyemprot pupuk cair 2 HOK 15.000 30.000

15 Memberi kocoran pupuk NPK 2 HOK 12.000 24.000

16 Mengairi tanaman melon 4 HOK 15.000 60.000

17 Menjaga tan melon 8 HOK 15.000 120.000

18 Menyiang tanaman 3 HOK 15.000 45.000

1.104.000

Asumsi: Tidak ada biaya transport karena melon diambil di lahan

Jumlah Total Biaya: A+B1+B2 = Rp.358.333+Rp.1.951.490+Rp.1.104.000=3.413.823

Penerimaan

Jumlah tanaman =2000 batang

Mortalitas 10 % = 10%x2000=200

Jumlah tanaman yang hidup=1800 batang

Jumlah buah per tanaman 1 butir = 1800 butir

Jumlah buah yang hilang 10 % = 180 butir (Asumsi 10 % hilang)

Page 19: Diktat Permodalan 2013 (d)

Jumlah buah yang dijual = 1800-180 = 1620 butir

Berat buah per butir rerata = 2 kg

Total Berat buah Melon= 2 kgx1620 = 3240 kg

Harga Melon per kg di lahan = Rp.1400-1500, rerata 1450

Pendapatan Kotor = 3240 kg x Rp 1450 = Rp.4.698.000

Keuntungan usaha selama 4 Bulan = Rp.4.698.000 –Rp.3.413.823 = Rp.1.284.177

Pendapatan per Bulan: Rp.1284.177/4=Rp.321.044,25

Analisis R/C = Penerimaan/Total Biaya=Rp.4.698.000/Rp.3.413.823 = 1,3761698,

artinya setiap Rp.1 biaya yang dikeluarkan, mendapatkan penerimaan sebesar Rp.1,376

Analisis O/I = Penerimaan/Biaya Variabel=Rp.4.698.000/Rp.3.055.490 = 1,5375603,

artinya setiap Rp 1 biaya tidak tetap/modal variable yang dikeluarkan, mendapatkan

penerimaan sebesar Rp.1,537

Analisis B/C tidak bias dihitung karena tidak ada angka pembanding

Nilai Impas: BE Hasil = Biaya Total = Rp.3.413.823 = 2354,3607 kg

Harga Output Rp. 1450

Jika hasil produk dibawah 2354,3607 kg berarti rugi

BE Harga = Biaya Total = Rp. 3.413.823 = Rp. 1053,6491

Hasil panen 3240 kg

Jika harga produk persatuan dibawah Rp 1053,6491 berarti rugi

Analisa ROI (Tingkat pengembalian modal)

ROI (%) = Laba Usaha = Rp.1.284.177 = 0, 42028151 atau 42,028 %

Modal Produksi Rp. 3.055.490

Berarti Tingkat Modal yang bias dikembalikan dari modal produksi/modal variable

adalah sebesar 42,028 %/4 bulan. Tingkat Bunga Bank =12 % per tahun, atau 3 % per 4

bulan. Berarti 42, 028>3 %, Layak

Page 20: Diktat Permodalan 2013 (d)

Contoh RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Bayam

Persiapan :

1. Pembersihan lahan 10 hari x 1 HOK x Rp. 40.000 = Rp. 400.000

2. Pembuatan Sumur : 10 bis x Rp. 40.000 = Rp. 400.000

3 hari x 2 HOK x Rp.40.000 = Rp. 240.000

_________________________________ +

Rp.1.040.000

Analisa Usahatani Bayam Cabut (1000 m2)

No Bahan Jumlah Harga

satuan (Rp)

Jumlah Per

musim (Rp)

A INVESTASI/MODAL TETAP

1 Sewa Lahan - - -

2. Cangkul 2 bh 40.000 80.000

3. Keranjang Panen 3 bh 20.000 60.000

4. Sabit 2 bh 15.000 30.000

5. Ember 3 bh 10.000 30.000

Jumlah Biaya Investasi 200.000

B. MODAL KERJA/MODAL

VARIABEL

1. Benih 1 kg 27.000 27.000

2. Pupuk:

a. Kandang 1 ton 120.000 120.000

b. Urea 20 kg 1500 30.000

3. Pestisida

a. Furadan 1 kg 12.000 12.000

b. Insektisida 1 btl 20.000 20.000

4. Tenaga Kerja

a.Pengolahan tanah dg Traktor 1000 m2 70.000 70.000

b. Pembuatan bedengan 7 HOK 25.000 175.000

c. Penanaman 2 HOK 25.000 50.000

d.Penyiangan dan pemupukan 2 HOK 25.000 50.000

e.Penyemprotan dan penyiraman 2 HOK 25.000 50.000

f.Panen dan sortasi hasil panen 4 HOK 25.000 100.000

Jumlah Biaya Modal Kerja 704.000

Total Biaya 904.000

Total Biaya Persiapan dan Biaya Usahatani = Rp. 1.040.000+Rp.904.000 = Rp.1.944.000

C. PERHITUNGAN HASIL

1. Kapasitas produksi/1000 m2 = 1000 kg atau 1 Ton

Page 21: Diktat Permodalan 2013 (d)

2. Berat per ikat 300 gram atau 0,3 kg

3. Harga per ikat Rp.300

4. Umur Produksi 40-45 hari

5. Jumlah Modal Keseluruhan Rp. 1.944.000

6. Total pengeluaran 1 siklus produksi bayam Rp. 704.000

7. Pendapatan kotor = kapasitas produksi : berat per ikat = produksi dalam ikat x harga

per ikat = 1000 kg : 0,3 kg =3334 ikat

= 3334 ikat x Rp. 300 = Rp. 1.000.200

8. Keuntungan = Pendapatan kotor – Pengeluaran

= Rp.1.000.200 – Rp. 704.000 = Rp. 296.200

9. R/C Ratio = Rp.1.000.200/Rp.704.000 = 1,421.

HASIL PEMBAHASAN ANALISIS USAHATANI DAN INVESTASI

Untuk menghitung Besar Biaya Investasi awal adalah total Biaya tetap dan Biaya

Variabel yang dibutuhkan dalam melakukan produksi sebagai modal pertama

Pada awal menanam tanaman tahunan, saat investasi sudah dilakukan tetapi tanaman

belum menghasilkan, pendapatan bersih dianggap sebagai minus (-)

Hasil Analisis Usaha tani salak Pondoh

Analisis Usaha tani Tanaman tahunan tidak semudah tanaman semusim.

Biaya investasi awal yang dibutuhkan= Total Biaya/ Investasi yang harus

dikeluarkan, biaya tetap dan biaya variable, Rp. 9.460.000

Penentuan biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap: biaya yang dikeluarkan

dalam Usahatani yang besar kecilnya tidak tergantung besar kecilnya output yang

diperoleh. Contohnya:sewa lahan tahunan, penyusutan alat pertanian, penyusutan

tanaman, bunga modal, iuran irigasi, pajak, alat mesin dsb. Sedangkan Biaya

Page 22: Diktat Permodalan 2013 (d)

Variable/biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk Usahatani yang besar

kecilnya dipengaruhi perolehan output. Contohnya: Biaya Sarana Produksi, Biaya

Tenaga Kerja.

Waktu balik Modal menggunakan Perhitungan Metode Kembali modal contoh:

Thn Alur Investasi Arus Tunai (Rp)

0 Modal investasi - 9.460.000

1 Hasil Bersih (Penerimaan-Biaya)/ thn 21.900.000-9.460.000 = 12.440.000

2 Hasil Bersih 12.440.000

3 Hasil Bersih 12.440.000

Asumsi setiap tahun hasil bersih sama dan tanaman berumur 3 tahun.

Waktu balik Modal (Payback period) Metode kembali Modal=

P= V = Modal Investasi = 9.460.000 = 0,76 tahun =9 bln

I Rata2 hsl bersih 12.440.000

P : Jumlah Waktu Tahun/periode yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi

V : Jumlah Modal Investasi

I : Rata2 Hasil bersih pertahun

Titik impas = BEP

R=TCR/TC=1

Q.P/TC=1Q.P=TCQ=TC/P

Q = TC/P

= Biaya Total/Harga

a) BEP Hasil = Biaya Total/Harga

= 9.460.000

5500

= 1720 Kg

b) BEP Harga = Biaya Total/Hasil

= 9.460.000

3855

= Rp.2453/satuan

Page 23: Diktat Permodalan 2013 (d)

Rasio Manfaat (BC Ratio)= Nilai Selisih Manfaat/Biaya

B/C Ratio=TR sesudah – TR Sebelum

Biaya ssdh – Biaya Sebelum

B/C>1, Manfaat baru lebih besar daripada yang lama

-Tidak dapat dihitung karena tidak ada pembanding

Aliran Kas : Arus Tunai dengan metode Nilai Bersih sekarang

NPV= Jumlah Nilai Arus tunai pada waktu sekarang setelah dikurangi dengan modal

investasi yang dianggap sebagai ongkos investasi selama waktu tertentu.

NPV = In │ I1 + I2 + In │ - O

(1+i)1

(1+i)2 (1+i)

n

I: Hasil(Arus Tunai) per tahun =Rp 12.440.000

O: Modal Investasi pertama/ongkos = Rp.9.460.000

i : Tingkat Pengurangan Nilai (Discount Rate), desimal

n: Jumlah Tahun

Jika NPV= 0, Tidak Untung tidak Rugi

NPV>0, Layak

NPV<0, Tidak Layak

Hasil Analisis Usaha tani Jahe

Analisis Usaha tani Tanaman tahunan tidak semudah tanaman semusim.

Biaya investasi awal yang dibutuhkan= Total Biaya/ Investasi yang harus

dikeluarkan, biaya tetap dan biaya variable, Rp. 23.315.000

Penentuan biaya tetap dan biaya variable. Biaya tetap: biaya yang dikeluarkan

dalam Usahatani yang besar kecilnya tidak tergantung besar kecilnya output yang

diperoleh. Contohnya:Sertifikasi, Kotak kayu, Bunga bank, sewa lahan tahunan,

penyusutan alat pertanian, penyusutan tanaman, bunga modal, iuran irigasi, pajak, alat

Page 24: Diktat Permodalan 2013 (d)

mesin dsb. Sedangkan Biaya Variable/biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan

untuk Usahatani yang besar kecilnya dipengaruhi perolehan output. Contohnya: Biaya

Penyediaan benih, penanganan benih, parking, Sarana Produksi, Biaya Tenaga

Kerja.

Waktu balik Modal menggunakan Perhitungan Metode Kembali modal contoh:

Waktu balik Modal (Payback period) Metode kembali Modal=

P= V = Modal Investasi =21.042.500= 0,59 tahun=7 bln

I Rata2 hsl bersih 35.184.910

P : Jumlah Waktu Tahun/periode yang diperlukan untuk mengembalikan modal

investasi

V : Jumlah Modal Investasi

I : Rata2 Hasil bersih pertahun

Titik impas = BEP

R=TCR/TC=1

Q.P/TC=1Q.P=TCQ=TC/P

Q=TC/P

= Biaya Total/Harga

c) BEP Hasil = Biaya Total/Harga

= 23.315.090

4500

= 5181 Kg

d) BEP Harga = Biaya Total/Hasil

= 23.315.090

13.000

= Rp.1793/satuan

Page 25: Diktat Permodalan 2013 (d)

Rasio Manfaat (BC Ratio)= Nilai Selisih Manfaat/Biaya

B/C Ratio=TR sesudah – TR Sebelum

Biaya ssdh – Biaya Sebelum

B/C>1, Manfaat baru lebih besar daripada yang lama

-Tidak dapat dihitung karena tidak ada pembanding

Aliran Kas : Arus Tunai dengan metode Nilai Bersih sekarang

NPV= Jumlah Nilai Arus tunai pada waktu sekarang setelah dikurangi dengan modal

investasi yang dianggap sebagai ongkos investasi selama waktu tertentu.

NPV = In │ I1 + I2 + In │ - O

(1+i)1

(1+i)2 (1+i)

n

I : Hasil(Arus Tunai) per tahun =Rp 35.184.910

O : Modal Investasi pertama/ongkos = Rp.23.315.090

i : Tingkat Pengurangan Nilai (Discount Rate), desimal

n : Jumlah Tahun

Jika NPV= 0, Tidak Untung tidak Rugi

NPV>0, Layak

NPV<0, Tidak Layak

Hasil Analisis Usaha tani Pisang

Analisis Usaha tani Tanaman tahunan tidak semudah tanaman semusim.

Biaya investasi awal yang dibutuhkan= Total Biaya/ Investasi yang harus

dikeluarkan, biaya tetap dan biaya variable, Rp. 18.636.300

Penentuan biaya tetap dan biaya variable Tidak teridentifikasi. Biaya tetap: biaya

yang dikeluarkan dalam Usahatani yang besar kecilnya tidak tergantung besar

kecilnya output yang diperoleh. Contohnya:sewa lahan tahunan, penyusutan alat

pertanian, penyusutan tanaman, bunga modal, iuran irigasi, pajak, alat mesin dsb.

Page 26: Diktat Permodalan 2013 (d)

Sedangkan Biaya Variable/biaya tidak tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Usahatani yang besar kecilnya dipengaruhi perolehan output. Contohnya: Biaya

Sarana Produksi, Biaya Tenaga Kerja.

Waktu balik Modal menggunakan Perhitungan Metode Kembali modal contoh:

Tahun Alur Investasi Arus Tunai (Rp)

0 Modal investasi - 18.636.300

1 Hasil Bersih (Penerimaan-

Biaya) setiap tahun

5.840.925

2 Hasil Bersih 5.840.925

3 Hasil Bersih 5.840.925

4 Hasil Bersih 5.840.925

Waktu balik Modal (Payback period) Metode kembali Modal=

P= V = Modal Investasi =18.636.300 = 3,19 tahun

I Rata2 hsl bersih 5.840.925

P : Jumlah Waktu Tahun yang diperlukan untuk mengembalikan modal investasi

V : Jumlah Modal Investasi

I : Rata2 Hasil bersih pertahun

Titik impas = BEP

R=TCR/TC=1

Q.P/TC=1Q.P=TCQ=TC/P

Q=TC/P

= Biaya Total/Harga

e) BEP Hasil = Biaya Total/Harga

= 18.636.300

7500

= 2484 Tandan/Kg

f) BEP Harga = Biaya Total/Hasil

= 18.636.300

5600 tandan

= Rp.3327/satuan

Page 27: Diktat Permodalan 2013 (d)

Rasio Manfaat (BC Ratio) = Nilai Selisih Manfaat/Biaya

B/C Ratio=TR sesudah – TR Sebelum

Biaya ssdh – Biaya Sebelum

B/C>1, Manfaat baru lebih besar daripada yang lama

-Tidak dapat dihitung karena tidak ada pembanding

Aliran Kas : Arus Tunai dengan metode Nilai Bersih sekarang

NPV= Jumlah Nilai Arus tunai pada waktu sekarang setelah dikurangi dengan modal

investasi yang dianggap sebagai ongkos investasi selama waktu tertentu.

NPV = In │ I1 + I2 + In │ - O

(1+i)1

(1+i)2 (1+i)

n

I : Hasil(Arus Tunai) per tahun =Rp .5.840.925

O : Modal Investasi pertama/ongkos = Rp.18.636.300

i : Tingkat Pengurangan Nilai (Discount Rate), desimal =10 %=0,1

n : Jumlah Tahun= 1-4 tahun

Jika NPV= 0, Tidak Untung tidak Rugi

NPV>0, Layak

NPV<0, Tidak Layak