dasar-dasarimunobiolog
DESCRIPTION
mantapTRANSCRIPT
DASAR-DASAR IMUNOBIOLOGI
OLEH: TUTI NURAINI, SKp, M.Biomed.
DASAR KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN DASAR
PENDAHULUAN
• Asal kata bahasa latin: immunis: bebas dari beban kerja/ pajak, logos: ilmu
• Tahap perkembangan imunologi:1. Tahap empirikMithridates Eupatoris VI, Dr. Edward Jenner (1749-1823)
2. Tahap ilmiahLouis Pasteur (1822-1895), Pfeifer (1889). Elie Metchnikoff (1845-1916):
mekanisme efektor. Fodor (1886), Behring dan Kitasato (1890): imunitas humoral. Wright dan Douglas (1903): opsonin
3. Tahap modern: JF. A.P. Miller: peran sentral kelenjar timus. Muncul cabang-cabang baru dalam imunologi.
1980: Benacerraf, Dausset, dan Snell dapat Nobel dengan sistem HLA.1984: Milstein dan Kohler memproduksi antibodi monoklonal.1987: Susumu tonegawa dapat Nobel dengan diversitas antibodi
Beberapa kemungkinan aktivitas tubuh terhadap antigen
Antigen
Respon imun Toleransi
Alamiah Adaptif (Nonspesifik) (spesifik)
Humoral Seluler Humoral Seluler
RESPON IMUN ALAMIAH DAN ADAPTIF
• Bellanti: respon imun adaptif: spesifik, heterogen, memiliki memory.
• Sistem imun alamiah (non spesifik):Tanggapan pertama yang bersifat non spesifik dengan
mekanisme yang stereotipik. Tubuh menyediakan berbagai enzim termasuk sistem komplemen dan interferon yang mrp perangkat dalam mekanisme humoral. Mekanisme seluler akan melibatkan sel-sel dengan kemampuan fagosit: netrofil dan makrofag.
• Sistem imun spesifik: Humoral: menggunakan antibody yang bersifat sangat spesifik. Seluler: melibatkan limfosit T
LEUKOSIT
KOMPONEN SISTEM IMUN
• Komponen seluler utama yaitu makrofag dan limfosit. Sel makrofag berkemampuan fagositosis dalam respon imun alamiah dan berperan dalam menyajikan antigen kepada limfosit dalam respon imun spesifik.
• Limfosit dibedakan dalam 2 populasi fungsional:1. Limfosit T yang mengalami diferensiasi di kelenjar
Timus2. Limfosit B yang mengalami diferensiasi di Bursa
Fabricius• Komunikasi antar sel dilaksanakan melalui molekul-
molekul permukaan antar sel dan dengan perantaraan zat-zat mediator.
PERADANGAN
FUNGSI RESPON IMUN
• Pertahanan
• Homeostasis
• Perondaan: bertugas untuk waspada dan mengenal adanya perubahan-perubahan dan secara cepat membuang sel-sel yang abnormal tsb.
PENYIMPANGAN SISTEM IMUN
• Gangguan morfologis, contoh: tidak berkembangnya kelenjar timus
• Gangguan fungsional: toleransi imunologik karena lumpuhnya mekanisme respon imun, reaksi alergik, anafilaksis atau hipersensitivitas tipe lambat
• Gangguan fungsi homeostatik: otoimun• Gangguan surveillance: pertumbuhan sel-
sel ganas
ORGAN LIMFOID• Organ limfoid terdiri dari kelenjar limfe, tonsil, spleen,
kelenjar thymus, dan sumsum tulang.• Kelenjar limfe berukuran 1-25 mm, ditemukan sepanjang
pembuluh limfatik dan dinamakan sesuai dengan tempatnya. Kapsul mengelilingi 2 region yang disebut kortex dan medulla yang terdiri dari limfosit.
• Tonsil: jaringan limfatik yang tidak berkapsul berlokasi di sekitar faring. Dikenal tonsil faringeal atau adenoid, berfungsi seperti kelenjar limfe. Tonsil menghadapi patogen pertama karena dekat hidung dan mulut.
• Spleen: berada di region kiri atas rongga abdomen. • Limfe dibersihkan kelenjar limfe, darah dibersihkan
spleen, limfosit T matur di thymus, dan leukosit dibuat di bone marrow.
ORGAN LIMFOID
SISTEM IMUN NON SPESIFIK
• Pertahanan awal: kulit, membran mukosa saluran pencernaan dan pernafasan, kelenjar minyak, sel yang bersilia.
• Reaksi inflamasi
• Sel Natural Killer: membunuh virus dan tumor dengan cara kontak sel ke sel.
• Protein protektif: sistem komplemen dan interferon.
SISTEM IMUN SPESIFIK
• Bekerja ketika pertahanan non spesifik gagal.• Imunitas terbentuk setelah terkena antigen• Imunitas hasil kerja limfosit B dan limfosit T. Sel B matur
di bone marrow, sel T matur di kelenjar thymus• Limfosit B membuat sel plasma menghasilkan antibodi,
protein yang mampu menetralkan antigen. Antibodi ini disekresikan ke darah, limfa, dan cairan tubuh lain.
• Limfosit T menyerang langsung ke sel yang terkena antigen. Sel T yang lain mengatur respons imun.
• Limfosit mengenal antigen karena memiliki molekul reseptor pada permukaannya. Reseptor dan antigen sering disebut lock and key.
• Jutaan antigen yang berbeda --- terjadi diversifikasi limfosit selama proses maturasi.
SEL B DAN IMUNITAS YANG DIPERANTARAI ANTIBODI
• Setiap sel B membawa antibodi yang spesifik pada reseptornya.
• Ketika sel B dalam kelenjar limfe atau spleen menghadapi sel bakteri atau toksin, ia akan menjadi aktif pada waktu yang lain.
• Teori clonal selection• Sel B termasuk sistem imun humoral
karena antibodi ada di darah dan limfe.
KARAKTERISTIK SEL B
• Imunitas yang diperantarai antibodi• Dihasilkan dan matur di bone marrow• Tinggal di limfe dan kelenjar limfe, beredar
di darah dan limfe• Secara langsung mengenal antigen dan
kemudian mengadakan seleksi klonal• Ekspansi klonal menghasilkan antibodi
hasil sekresi sel plasma seperti sel B memori.
STRUKTUR Ig G
• Bentuk umum antibodi (Ig G): Y, protein molekul yang memiliki 2 lengan. Lengan heavy (panjang) rantai polipeptida dan rantai polipeptida light (short). Rantai ini memiliki constant region, dimana sekuens asam amino diset dan variabel region, dimana tdp sekuens variasi asam amino yang bervariasi antara antibodi. Pada variabel region tdp antigen binding site yang spesifik pada antigen tertentu.
• Reaksi antigen antibodi dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Seperti kompleks antigen antibodi dengan neutrofil atau makrofag, komplemen membuat patogen mudah difagosit (opsonisasi).
STRUKTUR IMUNOGLOBULIN
BENTUK-BENTUK ANTIBODIKlas Tempat FungsiIgG Bentuk antibodi utama
di sirkulasiMengikat patogen, mengaktifkan komplemen, meningkatkan fagositosis
IgM Di sirkulasi, antibodi terbesar
Aktifkan komplemen, menggumpalkan sel
IgA Di saliva dan susu Mencegah patogen menyerang sel epitel traktus digestivus dan respiratori.
Ig D Di sirkulasi dan jumlahnya paling rendah
Menandai kematuran sel B
Ig E Membran berikatan dengan reseptor basofil dan sel mast dalam jaringan
Bertanggung jawab dalam respon alergi dan melindungi dari serangan parasit cacing