dampak pencemaran tanah

4
DAMPAK PENCEMARAN TANAH Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya (Anonimous, 2008). Dampak pencemaran dapat merugikan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerugian secara langsung, apabila pecemaran tersebut secara langsung dan cepat dapat dirasakan akibatnya oleh manusia. Kerugian secara tidak langsung, apabila pencemaran tersebut mengakibatkan lingkungan menjadi rusak sehingga daya dukung lingkungan terhadap kelangsungan hidup manusia menjadi menurun. Kondisinya dapat lebih parah lagi apabila daya dukung lingkungan sudah tidak mampu lagi menopang kebutuhan manusia, sehingga malapetaka bagi kehidupan manusia tidak terhindar. Sebagai contoh adalah kesuburan tanah sangat menurun sehingga mengganggu sektor pertanian yang berakibat menurunnya produksi pangan dan juga sumber air minum yang sehat sudah sulit didapatkan sehingga masyarakat kekurangan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari (Sunu, 2001). Secara umum, menurut Saktiyono (2006) pencemaran tanah dapat menimbulkan dampak:

Upload: dessy-r-caesarani-utomo

Post on 10-Jul-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAMPAK PENCEMARAN TANAH

DAMPAK PENCEMARAN TANAH

Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka

ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang

masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat

beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika

bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya (Anonimous, 2008).

Dampak pencemaran dapat merugikan manusia baik secara langsung maupun

tidak langsung. Kerugian secara langsung, apabila pecemaran tersebut secara

langsung dan cepat dapat dirasakan akibatnya oleh manusia. Kerugian secara tidak

langsung, apabila pencemaran tersebut mengakibatkan lingkungan menjadi rusak

sehingga daya dukung lingkungan terhadap kelangsungan hidup manusia menjadi

menurun. Kondisinya dapat lebih parah lagi apabila daya dukung lingkungan sudah

tidak mampu lagi menopang kebutuhan manusia, sehingga malapetaka bagi

kehidupan manusia tidak terhindar. Sebagai contoh adalah kesuburan tanah sangat

menurun sehingga mengganggu sektor pertanian yang berakibat menurunnya produksi

pangan dan juga sumber air minum yang sehat sudah sulit didapatkan sehingga

masyarakat kekurangan air untuk kebutuhan hidup sehari-hari (Sunu, 2001).

Secara umum, menurut Saktiyono (2006) pencemaran tanah dapat

menimbulkan dampak:

1. Terganggunya kehidupan mikroorganisme tanah yang berperan dalam proses

dekomposisi. Maka bila mikroorganisme terganggu, proses dekomposisi juga

ikut terganggu.

2. Berubahnya sifat kimiawi datau sifat fisik tanah, sehingga tanah menurun

kesuburannya dan tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.

3. Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologis dalam suatu

ekosistem.

Lebih jauh lagi, beberapa sumber menyatakan dampak pencemaran akibat

kandungan logam dalam tanah berpengaruh terhadap kandungan logam pada tanaman

yang tumbuh diatasnya, kecuali terjadi interaksi diantara logam itu sehingga terjadi

hambatan penyerapan logam tersebut oleh tanaman. Secara alami unsur-unsur logam

berat akan masuk ke dalam jaringan tanaman bersama unsur hara dan air yang

dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis, penyerapan logam berat akibat cemaran ini

akan menimbulkan akumulasi pada jaringan tumbuhan. Akumulasi logam dalam

Page 2: DAMPAK PENCEMARAN TANAH

tanaman tidak hanya tergantung pada kandungan logam dalam tanah, tetapi juga

tergantung pada unsur kimia tanah, jenis logam, pH tanah, dan spesies tanaman

(Darmono 1995). Akumulasi logam berat ini akan berdampak pada terganggunya

kesehatan apabila dikonsumsi manusia bahkan juga keracunan pada tanaman.

Sudarmaji, dkk (2008) mengatakan bahwa diantara semua unsur logam berat,

Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya, dibandingkan dengan logam

berat lainnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr,

Sn, Zn. Pemisahan antara unsur yang beracun, yang berdaya guna atau bahkan yang

diperlukan oleh tumbuhan tidak dapat dipilahkan secara jelas. Seperti halnya logam

berat Fe, Cu dan Zn yang merupakan unsur hara mikro yang diperlukan oleh

tumbuhan, namun dalam jumlah banyak akan bersifat racun. Logam Ni dan Cd juga

dalam jumlah sedikit diduga menjalankan peran fisiologi penting dalam tumbuhan,

namun dalam jumlah lebih banyak akan menjadi racun. Peran Pb sebagai hara

tumbuhan juga belum diketahui. Unsur ini merupakan pencemar kimiawi utama

terhadap lingkungan dan sangat beracun bagi tumbuhan, hewan dan manusia (Mengel

and Kirkby, 1987).

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2008. Pencemaran Tanah.

http://www.WordPress.com

Darmono., 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran: Hubungannya dengan

Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press),

Jakarta. Mengel, K. and E. A. Kirkby., 1987. Principle of Plant Nutrition. 4th Edition.

International Potash Institude, Bern.

Saktiyono. 2006. IPA BIOLOGI. Jakarta: Esis.Sudarmaji , J. Mukono dan Corie I.P., 2008. Limbah Logam Berat B3. Sumber: JURNAL

KESEHATAN LINGKUNGAN, VOL. 2, NO. 2 , JANUARI 14 2006: 129 -142.

Sunu, P., 2001. Melindungi Lingkungan dengan Menerapkan ISO 14001. Penerbit PT

Grasindo, Jakarta.