dakwah

4
Al-quran adalah kitab suci Ummat Islam, yang diturunkan juga pada bulan yang suci, kepada seorang Nabi yang Suci, yang isinya pembeda mana yang kotor dan mana yang suci, sebagaimana Firman Allah Swt. Al-quran merupakan Imam bagi setiap kaum Muslimin, makanya setiap kaum muslimin wajib mengikuti kata Al-quran, Halal kata Qur-an halal kata kita, haram kata qur-an haram kata kita, jangan kata quran jangan kita bilang, kebarat kata quran kebarat kata kita, ketimur kata quran ketimur kita pergi. Orang yang menjadikan al-quran sebagai komando, orang yang menjadikan al-quran sebagai panglima, orang yang menjadikan al-quran sebagai kompas hidupnya, itulah manusia yang menjadikan al-quran sebagai Imam dalam hidupnya, karna kalau imam posisinya harus didepan, lihat saja orang ketika sholat, imamnya rukuk makmumnya rukuk, imam sujud makmum sujud, imam tahyat makmum juga tahyat, tak pernah makmum menyalahi gerakan Imamnya. Kadang kala kalau kita perhatikan tingkah laku sebahagian manusia zaman sekarang sungguh keterlaluan, karna prilakunya selalu bertolak belakang dengan al-quran, Tutup Aurat kata Quran Buka aurat kata dia, jangan dekati zina kata quran, malahan dia berzina, Kalau didunia prilaku sudah bertolak belakang dengan al-quran bagaimana kita akan menjawab pertanyaan munkar dan nankir di alam barzakh kelak, disa’at tubuh terbaring menghadap Kiblat, para pengantar jenazah sudah pulang kerumah masing-masing, tujuh langkang mereka beranjak dari kubur kita, lalu datang malaikat munkar dan nankir menanya: ؟َ كُ انَ وْ خِ ا اَ مَ ؟ وَ كُ تَ لْ بِ ق اَ مَ ؟ وَ كُ امَ مِ ا اَ مَ ؟ وَ كُ ّ بَ بَ ن اَ مَ ؟ وَ كُ ّ نَ ا رَ مSiapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa Imammu?kemana Kiblatmu? Dan siapa saudaramu? Kalau didunia kita tidak menjadikan al-quran sebagai pedoman hidup, bagaimana mungkin kita akan bisa menjawab pertanyan malaiakat mungkar dan nankir ini.

Upload: rara

Post on 08-Jul-2016

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dakwah

TRANSCRIPT

Page 1: dakwah

Al-quran adalah kitab suci Ummat Islam, yang diturunkan juga pada bulan yang suci, kepada seorang Nabi yang Suci, yang isinya pembeda mana yang kotor dan mana yang suci, sebagaimana Firman Allah Swt.

Al-quran merupakan Imam bagi setiap kaum Muslimin, makanya setiap kaum muslimin wajib mengikuti kata Al-quran, Halal kata Qur-an halal kata kita, haram kata qur-an haram kata kita, jangan kata quran jangan kita bilang, kebarat kata quran kebarat kata kita, ketimur kata quran ketimur kita pergi.

Orang yang menjadikan al-quran sebagai komando, orang yang menjadikan al-quran sebagai panglima, orang yang menjadikan al-quran sebagai kompas hidupnya, itulah manusia yang menjadikan al-quran sebagai Imam dalam hidupnya,

karna kalau imam posisinya harus didepan, lihat saja orang ketika sholat, imamnya rukuk makmumnya rukuk, imam sujud makmum sujud, imam tahyat makmum juga tahyat, tak pernah makmum menyalahi gerakan Imamnya.

Kadang kala kalau kita perhatikan tingkah laku sebahagian manusia zaman sekarang sungguh keterlaluan, karna prilakunya selalu bertolak belakang dengan al-quran, Tutup Aurat kata Quran Buka aurat kata dia, jangan dekati zina kata quran, malahan dia berzina,

Kalau didunia prilaku sudah bertolak belakang dengan al-quran bagaimana kita akan menjawab pertanyaan munkar dan nankir di alam barzakh kelak, disa’at tubuh terbaring menghadap Kiblat, para pengantar jenazah sudah pulang kerumah masing-masing, tujuh langkang mereka beranjak dari kubur kita, lalu datang malaikat munkar dan nankir menanya:

ك ؟ و ما امامك ؟ و ما قبلتك ؟ و ما اخوانك ؟ ك ؟ وما نبي ما رب

Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa Imammu?kemana Kiblatmu? Dan siapa saudaramu?

Kalau didunia kita tidak menjadikan al-quran sebagai pedoman hidup, bagaimana mungkin kita akan bisa menjawab pertanyan malaiakat mungkar dan nankir ini.

Kaum Muslimin wal Muslimat Rahimakumullah

Para ahli tafsir kenamaan seperti Thabary telah menyatakan bahwa ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun (621M) berada dalam gua Hira' (yang sekarang bernama Jabal Nur) wahyu pertama turun disampaikan oleh malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad. Baik di dalam Al-Qur'an sendiri atau di dalam hadist tidak disebutkan secara pasti mengenai tanggal turunnya Al-Qur'an (wahyu Allah itu) Tetapi berdasarkan petunjuk-petunjuk ayat yang lain dalam Al-Qur'an sendiri, akhirnya para ahli tafsir menarik suatu kesimpulan bahwa wahyu Allah pertama turun (Al-Qur'an) pada tanggal 17 Ramadhan.

Kita ketahui bersama bahwa ayat al-Qur`an yang pertama kali diterima oleh Nabi ` adalah ayat 1-5 dari surat al-’Alaq:

Page 2: dakwah

ك الذي خلق } ك األكرم }2{ خلق اإلنسان من علق }1اقرأ باسم رب م بالقلم }3{ اقرأ ورب ذي عل {4{ ال م اإلنسان ما لم يعلم } {5عل

[1] Bacalah dengan nama Rabbmu yang menciptakan. [2] Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. [3] Bacalah, dan Rabbmulah yang maha mulia. [4] Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. [5] Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Surat yang pertama turun tersebut dimulai dengan kata: iqra`; perintah untuk membaca. Dapat dipahami dari hal ini bahwa Allah mengisyaratkan kepada hamba-Nya bahwa membaca adalah awal atau kunci pembuka segala sesuatu bentuk kebaikan.

Dengan membaca orang akan pintar, Dengan membaca orang akan banyak tahu, orang yang banyak tahu akan banyak yang bisa ia perbuat, orang yang banyak berbuat akan banyak mendapatkan hasil, baik hasil duniawinya maupun hasil ukhrawinya, orang yang banyak memperoleh hasil adalah orang yang bahagia,

Orang yang sedikit membaca maka sedikit ilmunya, orang yang sedikit ilmunya, orang yang sedikit ilmu akan mudah diperalat oleh orang lain, kata orang minang Nan lalok makanan nan jago, nan bodoh makanan nan cadiak.

Adapun secara garis besarnya bahwa Al-Qur'an itu berisi tiga hal, yaitu:Pertama, soal yang berhubungan dengan Akidah.Akidah atau yang bisa disebut dengan kepercayaan adalah merupakan landasan pokok dalam Al-Qur'an . Dimana bahwa Al-Qur'an lebih dulu mensucikan jiwa manusia, dengan menanamkan kepercayaan bahwa Allah itu Maha Esa. Dialah satu-satunya Dzat yang berhak dipuja dan disembah. Sesudah itu ditanamkan kepercayaan tentang adanya Rasul-Rasul Allah (Utusan-Utusan Allah), tentang Malaikat, Hari Akhir. Dengan tertanamnya kepercayaan itu maka hilanglah kabut-kabut yang sebelum itu menyelubungi jiwa manusia bahwa Tuhan itu terbilang dan bermacam-macam.

Kedua, Al-Qur'an itu berisi Syari'ah.Syari'ah yaitu peraturan-peraturan hidup yang berhubungan dengan Tuhan selaku pencipta alam ini dan yang berhubungan dengan sesama manusia, kemasyarakatan atau yang biasa disebut dengan istilahnya Al-Qur'an. HABULUN MINALLAAHI WAHABLUN MINAN NAASI.

Ketiga, Al-Qur'an itu berisi dengan akhlak yang terdiri dari soal kebaikan, nilai-nilai kemanusiaan, moral, etika, sifat-sifat yang baik, seperti jujur, lurus, dapat dipercaya, sabar, tawakal, pemurah, teguh hati, kasih sayang dan lain-lain. Akhlak-akhlak yang baik itu adalah buah dari iman yang sudah tertanam dalam hati sekaligus buah ibadah (syari'ah).

Membaca al-Quran itu ada dua tingkatan :

yang pertama membaca lafaznya, membaca al-quran adalah bernilai ibadah disisi Allah ta'ala, membaca al-quran dalam keadaan shalat maka baginya setiap huruf yang ia baca 50 kebaikan, barang siapa yang membaca al-quran diluar shalat dalam keadaan berwudhuk maka baginya setiap hurfnya 25 kebaikan,

Page 3: dakwah

dan barangsiapa yang membaca al-quran dengan tidak berwudhuk maka baginya setiap hurufnya pahala 10 kebaikan.

Yang kedua membaca Makna dan maksudnya, membaca makna al-quran dan maksud al-quran itu tidaklah mudah, butuh belajar keras, butuh konsentarasi yang tinggi, dan ketekunan dalam menggalinya, membaca tingkatan kedua ini memiliki nilai yang tinggi, karna membaca pada tingkatan ini tidak hanya sebatas lafaznya saja akan tetapi juga memahami tujuan dan maksud dari al-quran itu sendiri. Sehingga ia bisa menjadi,

”W‰èd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉi �t/ur z`ÏiB 3“y‰ßgø9$#Èb$s%ö �àÿø9$#ur

Petunjuk, penjelas dan furqan bagi manusia.

Demikian saja, semoga ada manfa’atnya, Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh