metodology dakwah

14
METODOLOGl DAKWAH .... (Dato' Abdullah MuhammadZin) METODOLOGI DAKWAH KEPADA MASYARAKAT ORANG ASLI Dato' Abdullah Muhammad Zin Editor : A. Rahman Kaoy I. Pendahuluan lstilah Orang Asli dalam Bahasa Malaysia sama artinya dengan per- kataan lnggris aborigine. Disebabkan perkataan aborigine membawa arti kepada beberapa pengertian yang negatif seperti mundur, tidak mem- bangun dan primitif, maka kerajaan Malaysia telah menukarkannyakepada istilah Orang Asli yang tidak merujuk kepada keterangan di atas. Perkataan orang sama maknanya dengan per- kataan people dalam bahasa lnggris, adapun perkataan asli adalah dari perkataan Arab aslun atau asliyyun. Dalam bahasa lnggris ia mengandung pengertian sebagai original. Penggunaan istilah Orang Asli tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat tersebut dan sangat populardigunakan sekarang ini. Istilah- istilah lama yang digunakan oleh masyarakat lain kepada Orang Asli se- perti Orang Sakai, Orang Darat, Orang Bukit dan saudara lama sudah mulai berkurang. Perubahan ini dibuat untuk menghindari rasa tersinggung di kala- ngan Orang Asli apabiia nama-nama tersebut ditujukan kepada mereka. Jumlah penduduk Orang Asli di Semenanjung Malaysia kini berjumlah 83.453 orang meliputi sejumlah 18.063 orang.' Manakala jumlah penduduk Semenanjung Malaysia adalah ber- jumlah 14.127.556 orang pada tahun 1991.2 Berdasarkan jumlah tersebut, penduduk Orang Aslj cuma kurang 0,6% saja daripada keseluruhan penduduk Semenanjung Malaysia. Walaupun angka pendudukorang Asli diperoleh sebagaimana di atas, tetapi kita merasakan bahwa jumlah sebenarnya mungkin melebihi dari angka tersebut. Ini adalah karena Jabatan Hal Ehwal Orang Asli (JHEOA) sukaruntuk membuat data bagi keselu- ruhan komunitas Orang asli yang tinggal jauh di pedalaman. Yang tidak dapat dihubungi dan yang hidupsecara nomaden. Komunltas Orang Asli mendiami di kawasan-kawasan marginal dan pedalaman dari utara Semenanjung sampai keselatan. Orang Asli pada ke- seluruhannya dapatlah dibagi kepada tiga kelompok rumpun bangsa atau etnik berdasarkan kepada ethno lin- guistic, yaitu: i. Negrito (semang) ii. Senoi iii. Melayu Asli (proto Malay)

Upload: cherry-sparks

Post on 24-Jul-2015

132 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Metodology dakwah

METODOLOGl DAKWAH .... (Dato' Abdullah MuhammadZin)

METODOLOGI DAKWAH KEPADA MASYARAKAT ORANG ASLI

Dato' Abdullah Muhammad Zin Editor : A. Rahman Kaoy

I. Pendahuluan

lstilah Orang Asli dalam Bahasa Malaysia sama artinya dengan per- kataan lnggris aborigine. Disebabkan perkataan aborigine membawa arti kepada beberapa pengertian yang negatif seperti mundur, tidak mem- bangun dan primitif, maka kerajaan Malaysia telah menukarkannya kepada istilah Orang Asli yang tidak merujuk kepada keterangan di atas. Perkataan orang sama maknanya dengan per- kataan people dalam bahasa lnggris, adapun perkataan asli adalah dari perkataan Arab aslun atau asliyyun. Dalam bahasa lnggris ia mengandung pengertian sebagai original.

Penggunaan istilah Orang Asli tersebut dapat diterima dengan baik oleh masyarakat tersebut dan sangat populardigunakan sekarang ini. Istilah- istilah lama yang digunakan oleh masyarakat lain kepada Orang Asli se- perti Orang Sakai, Orang Darat, Orang Bukit dan saudara lama sudah mulai berkurang. Perubahan ini dibuat untuk menghindari rasa tersinggung di kala- ngan Orang Asli apabiia nama-nama tersebut ditujukan kepada mereka.

Jumlah penduduk Orang Asli di

Semenanjung Malaysia kini berjumlah 83.453 orang meliputi sejumlah 18.063 orang.' Manakala jumlah penduduk Semenanjung Malaysia adalah ber- jumlah 14.127.556 orang pada tahun 1991.2 Berdasarkan jumlah tersebut, penduduk Orang Aslj cuma kurang 0,6% saja daripada keseluruhan penduduk Semenanjung Malaysia.

Walaupun angka pendudukorang Asli diperoleh sebagaimana di atas, tetapi kita merasakan bahwa jumlah sebenarnya mungkin melebihi dari angka tersebut. Ini adalah karena Jabatan Hal Ehwal Orang Asli (JHEOA) sukaruntuk membuat data bagi keselu- ruhan komunitas Orang asli yang tinggal jauh di pedalaman. Yang tidak dapat dihubungi dan yang hidupsecara nomaden.

Komunltas Orang Asli mendiami di kawasan-kawasan marginal dan pedalaman dari utara Semenanjung sampai keselatan. Orang Asli pada ke- seluruhannya dapatlah dibagi kepada tiga kelompok rumpun bangsa atau etnik berdasarkan kepada ethno lin- guistic, yaitu:

i. Negrito (semang) ii. Senoi iii. Melayu Asli (proto Malay)

Page 2: Metodology dakwah

At-Bayan,Vol. 2, No. 2, Juli - Derember 2000 : 21 - 34

Dari kelomp'ok-kelompok rumpun bangsa atau etniktersebutterdapat 18 suku kaum atau sub-etnik. Setiap rurnpun bangsa itu pula mempunyai 6 suku kaum. Melayu Asli adalah golong- an yang termaju di kalangan Orang Asli dan mereka menjalankan cara hidup yang hampir sama dengan orang-or- ang Melayu. Kelompok senoi di sini adalah golongan menengah, mereka kebanyakan mendiami di pinggiran negri Perak dan Pahang. Sedangkan Negrifo adalah golongan yang terbe- lakang daripada golongan Orang Asli.

Mayoritas Orang Ash, kehidupan- nya di bawah garis kemiskinan. Dalam usaha kerajaan melancarkan Program Pembangunan Rakyat Termiskin dise- luruh negara, Orang Asli turut terlibat didalam rancangan ini. JHEOA melalui bagian Ekonomi dan Binaan telah me- ngetahui secara pasti sejumlah 6,835 keluarga Orang Asli dl seluruh Seme- nanjung Malaysia berada di bawah garis kemiskman. Dalam Rancangan Malaysia keenam, kerajaan telah melu- luskan sejumlah RM 8 juta untuk Pro- gram Pembangunan Rakyat Termiskin bagi membina 2,666 unit rumah kepada Orang Ask3 Selain daripada ~ t u , j ~ k a kita berpedoman kepada laporan Jabatan Perancang Bandar dan Desa, ketika membuat rencana pelaksanaan Rancangan Pengumpul- an Awal untuk Orang Asli, pendapatan seisi rumah Orang Asli dikampung- kampung teradisional dan kawasan pedalaman ialah diantara RM 20.000

hingga RM 80.000 sebulan dari hasil kegiatan berladang dan mencari rotan. Pendapatan ini jauh berada di bawah garis pendapatan rakyat termiskin yaitu RM 175.000 ~ebu lan .~

Kebanyakan masyarakat Orang Asli menganut kepercayaan animisme. Ini diterangkan oleh lskandar Carey (1976) dengan katanya:

".....Majorify o f fhe Orang Asli, believe animism which attribute living spirit to inanimate objects, such as tress and rocks, and also to natural phenomena, such as fhunder and lighting. Normally these spirits are not to be seen : directly butthere are various ways in which they can manifest fhem- selves. "s

Menurut Taylor (1871) konsep animisme merujuk kepada satu bentuk kepercayaan tentang kejadian roh-roh dan makhluk-makhluk halus seluruh alam. Animisme dalam tahap perkem- bangannya meliputi kepercayaan ada- nya roh dan keadaan untuk mengawal "peri dan mambang" (fairy and small imaginary being), serta makhluk- makhluk halus yang lebih kecil (sub- etnik-spirifs). Doktrin ini secara prak- teknya tergambar dalam bentuk ibadat dan pemujaan yang dilakukan secara aktif.6

Kepercayaan animisme berasal dari kesadaran adanya kehidupan karena adanya roh. Sebagai contoh- nya, menurut kepercayaan masyarakat Orang Asli, jika seseorang itu telah

Page 3: Metodology dakwah

METODOLOGI DAKWAH .... (hto'Abdu1la6 MuhammadZin)

mati maka rohnya itu akan bebas 1. Jabatan Agama lslam Negeri- bergerak dan melakukan sesuatu negeri menurut kehendaknya. Roh itu juga akan menguasai segala kejadian dan Jabatan Agama Islam Negeri- mengawal serta mempengaruhi kehi- negeri telah mendirikan Bagian dupan manusia. Menurut Taylor lagi, Dakwah. Di antara tujuan utama manusia mengembangkan ide roh ke- mendirikan bagian ini, selain daripada pada binatang-binatang dan selanjut- memberi kesadaran dan pernahaman nya kepada tumbuhan-tumbuhan. lslam yang menyeluruh kepada urnat Konsep roh ini seterus- Islam juga untuk me- nya diperkembangkan pemujudan o r a n g ~ ~ 1 i nambah jumlah sau- kepada batu, senjata. I ~ [ ~ ~ disebagian tempat dara baru Islam yang

makanan'perhiasan denganperwatakan, memahami dan ber- dan objek-objek lain. amal dengan segala Setiap benda dan kepribadian dan ajaran makhluk mempunyai penghayatan Is lam~ang Di antara aktivitas- rohnya yang tersendiri. belum memuaskan di aktivitas dakwah kepa-

Selain dari me- samping berada dalam da masyarakat Orang nganut kepercayaan serba kelemahan darisudut asli yang dijalankan animisme, masyarakat materi dan fasilitas, telalz oleh sebagian Bagian Orang Asli juga ada menjelaskan p a n h g a n Dakwah, Jabatan-jabat- yang menganut lslam, o r a n g ~ s l i non-mus[im a n A g a m a Negeri- Kristen, Bahai, Budha terhadap agama negeri adalah seperti dan lain-lain, tetapi berikut: jumlah mereka adalah kecil. (i) Mengadakan perlawatan ke

perkampungan Orang Asli. Pada 11. Aktivitas Badan-badan Dakwah kebiasaannya, para pendakwah

Kepada Masyarakat Orang Asli Jabatan Agama akan bermalam di perkampungan tersebut selama

Di antara badan-badan dakwah beberapa hari. bentuk pengisian yang terlibat dalam pelaksanaan yang dijalankan adalah berbentuk dakwah kepada masyarakat Orang Asli ceramah, memperkenalkan aqi- adalah Jabatan Agama Islam Negeri- dah Islam dan sebagainya. Jika negeri, Pertumbuhan Kebajikan Islam dimusirn-musim sambutan pera- Malaysia (PERKIM) dan Jabatan yaan Islam seperti sambutan Hari Pengajian Dakwah & Kepemimpinan, Raya umpamanya, perjumpaan Fakultas Pengajian Islam, Universitas Hari Raya akan turut diadakan Kebangsaan Malaysia. diperkampungan yang dipilih.

Page 4: Metodology dakwah
Page 5: Metodology dakwah

METODOLOGI DAKWAH .... (Dato'Abdullah MuhammadZh)

meningkatkan usaha dakwah eksternal terhadap masyarakat Orang Ash dengan menggunakan pendekatan dakwah bilhal.a

(~i) Mengadakan kunjungan susulan ke perkampungan Orang Asli lainnya dengan tujuan untuk mendekati Orang Asli dan men- jalin hubungan intim dengan mereka, di samping menerapkan nilai-nilai lslam kepada mereka.

3. Jurusan Pengajian Dakwah dan Kepemimpinan Jurusan Pengajian Dakwah dan

Kepemimpinan, Fakultas Pengajian Islam, Universitas Kebangsaan Malay- sia juga mempunyai Program Latihan Amali Dakwah atau pada kebiasa- annya digunakan dengan nama lain yang lebih sesuai seperti Program Keluarga Angkat dengan memilih kampung Orang Asli sebagai tempat latihan.

Sebelum program ini dimulai, para mahasisiwa diberikan penerangan tentang cara hidup Orang Asli di kampung yang dipilih itu. Setelah itu mereka semua dibawa ke kampung tersebut dan tinggal di sana selama 8 hari. Hal ini dilakukan bertujuan untuk mengorientasikan mereka kepada masyarakat non-muslim dalam usaha mengenal dan menjinakkan mereka kepada agama Islam.

Pada kebiasaanya program sela- ma 8 hari itu diisi dengan berbagai aMivitas yang melibatkan masyarakat

Orang Asli setempat dan juga kawa- san-kawasan berdekatan. Di antara aktivitas-aktivitas yang dijalankan ialah: (i) Penyerahan Keluarga Angkat

Program in1 diawali dengan penyerahan keluarga angkat atau saudara angkat kepada Orang Asli. Setiap keluarga menerima seorang anak angkat dan sebagi- annya pula menerima dua orang anak angkat. Acara penyerahan pada kebiasaannya dilakukan oleh pemimpin setempat yang disegani dan berpengaruh.

Program persaudaraan Or- ang Asli dengan mahasisiwa Jurusan Pengajian Dakwah dan Kepemimpinan, Fakultas Penga- jian lslam, Universitas Kebangsa- an Malaysia dieratkan dengan aktivitas ziarah keluarga oleh anak-anak angkat balk secara individu maupun secara kum- pulan.

Melanjuti aktivitas ziarah yang diadakan, mahasisiwaseba- gai anak-anak angkat dapat berbuat intim dengan keluarga masing-masing dan dapat menge- nali latar belakang keluarga tersebut. Melanjuti aktivitasziarah juga mahasiswa dapat menarik perhatian keluarga angkat kepada amalan hidup lslam secara tidak langsung melalui perkenalan dan perbincangan atau melalui ting- kah laku mereka.

Page 6: Metodology dakwah

Al-Bayan, Vol. 2, No. 2, juli - Derember 2000 : 2 1 - 34

(ii) Gotong-royong, Perlombaan dan Permainan

Program latihan ini juga tumt diisi dengan kerja-kerja gotong royong seperti membersihkan kawasan perumahan, bercocok tanam, perlombaan dan perma- inan. Melalui aktivitas seperti ini para mahasisiwa berpeluang mengenali kebudayaan dan cara hidup mereka. Tujuan aktivitas seperti ini adalah penting dalam kehidupan bermasyarakat dan ianya akan dapat memberi hasil yang baikserta dapat menjalinkan keintiman. Manakala perlombaan dan permainan pula menunjukkan bahwa Islam membolehkannya asalkan ianya dalam batas-batas tertentu.

(iii) Malam Kesenian Orang Asli sangat suka

kepada hiburan. Oleh sebab itu, mahasiswa dengan dibantu oleh pihak-pihak yang berkaitan mengadakan malam kesenian untuk menghibur orang-orang Asli. Pada kebiasaannya malam kesenian ini mempersembahkan nasyid, qasidah, pantomim, puisi dan beberapa acara lawakjenaka.

(iv) Kelas Bimbingan, Motivasi dan Demonstrasi

Untuk mengisi keperluan rohani Orang Asli yang telah memeluk Islam, para dosen dan beberapa orang mahasiswa akan memberi bimbingan kepada

mereka setiap kali sehabis sembahyang maghrib. Pengisian ceramah pendek yang diberikan oleh beberapa orang mahasiswa sementara menanti waktu makan malam atau sebelum penayangan video yang disediakan. Kelas- kelas informal yang melibatkan kaurn wanita Orang Asli seperti kelas demonstrasi masakan juga diadakan, dl samping bimbingan kepada anak-anak.

(v) Acara Penutup Acara penutup Program

Keluaraa Anakat ini dilakukan - - oleh pimpinan yang disegani dan dihormati dalam masyarakat. Di dalam acara ini, hadiah dan cenderamata diberikan terutama kepada masyarakat Orang Ash sebagai mengenang jasa mereka dalam memberi kerjasama dan layanan yang baikdalam mensuk- seskan program ini.

Ill. Masalah Dakwah Terhadap Masyarakat Orang Asli

Masalah yang dihadapi oleh badan-badan dakwah atau orang perseorangan di Malaysia dalam menyampaikan dakwah kepada Orang Asli perlu dikenal pasti terlebih dahulu, sebelum mengutarakan metode dan jalan penyelesaian untuk mengata- sinya.

Pada umumnya masalah-masa- lah yang dapat diidentifikasi dapatlah

Page 7: Metodology dakwah

METODOLOCI DAKWAH .... (Dato'AhdulIah Muhammad Zh)

d~kategorikan kepada tiga bagian: a Masalah pendakwah (da'i) b Masalah sasaran dakwah (mad'u) c Masalah gangguan masyarakat

luar

a. Masalah Pendakwah (da'i)

Kekurangan tenaga pendakwah, kelemahan transportasi dan masalah keuangan merupakan tiga faktor utama yang menjadi masalah kepada pendakwah. i) Kekurangan Tenaga Pendakwah

Kekurangan tenaga pendak- wah sebenarnya masalah yang telah lama ada, tetapi mas~h berlanjut. Keadaan ini disebabkan tidak ramai yang berminat dan sanggup berkorban untuk terjun dalam bidang dakwah terutama dakwah di kalangan masyarakat Orang Asli. Keadaan kekurangan ini jelas sekali di Pejabat Agama Negeri-negeri, PERKIM, dan lain- lain.

DI samping itu terdapat sebagian pendakwah yang tidak mempunyai kemahiran dan pe- ngalaman dalam bidang dakwah kepada Orang Asli. Pernah diceritakan kepada penulis bahwa satu kesilapan besar telah terjadi dari sudut kaedah berdakwah dimana seseorang pendakwah yang dipercayai dari badan dakwah tertentu telah memegang seorang kanak-kanak Orang Asli

di Kampung Penderas, Pahang, kemudian secara paksa menyu- ruh kanak-kanaktersebut mengu- cap dua kalimat syahadat. Cara begini dianggap tidak etis oleh penduduksetempat, malah peris- tiwa ini masih diungkit hingga sekarang walaupun itu telah lama berlalu.

ii) Kelemahan Transportasi Masalah ketiadaan transpor-

tasi yang cukup untuk membawa pendakwah kekawasan pedalam- an untuk menemui sasaran dakwah dari kalangan Orang Asli dihadapi oleh sebagian Jabatan- jabatan Agama Islam. Penempat- an kumpulan sasaran yang jauh dan tersebar serta kawasan yang terlalu has menyukarkan perge- rakan dari satu tempat ketempat lain. Keadaan ini hanya membo- lehkan para pendakwah bergerak di sekitartempat yang berdekatan dan sasaran yang te rba ta~.~

iii) Masalah Keuangan Keuangan merupakan alat

yang penting dalam usaha mem- pergiatkan aktivitas dakwah terutama di kalangan masyarakat Orang Asli. Ini disebabkan masya- rakat Orang Asli pada umumnya hidup di bawah garis kemiskinan yang sangat memerlukan dalam bentuk bantuan material, sedang- kan badan-badan dakwah yang terlibat dengan dakwah kepada Orang Asli seperti Jabatan-

Page 8: Metodology dakwah

Al-Bayan,Vol. 2, No. 2, juli - Desember ZOO0 : 21 - 34

jabatan Agama Neger-negeri dan PERKIM serta lain-lain tidak mempunyai peruntukan yang cukup untuk membantu mereka. Jabatan-jabatan agama dan badan-badan yang lain pada umumnya hanya mampu membe- ri sedikit bantuan saja seperti belanja berkhatan dan belajar agama selama 3 bulan serta beberapa bantuan kecil yang lain.

b. Masalah Sasaran Dakwah (mad'u)

Terdapat tiga masalah sasaran dakvdah yaitu:

(0 Pendidikan (ii) Kemiskinan (iii) Perasaan rendah diri

(I) Pendidikan Orang Asli kebanyakan buta huruf dan terdapat juga yang tahu hanya bahasa mereka saja. Mereka kebanyakan masih rendah taraf pemikiran, karena tidak mendapat pendidikan secara formal, keadaan ini menyebabkan mereka kurang berflkir dan sukar memahami apa yang disampai- kan oleh pendakwah.

(ii) Kemiskinan Masyarakat Orang Asli pada umumnya tergolong dalam kum- pulan masyarakat yang termiskin, mereka terpaksa bekerja keras

untuk meningkatkan kesejahtera- an hidup mereka. Pekerjaan mereka seperti berburu, bertani, mencari rotan, kayu gaharu dan bahan-bahan hutan yang lain untuk dijual. Masyarakat begin1 jarang berada dirumah dan tidak ada waktu luang untuk menghadiri program-program yang dianjurkan oleh guru-guru agama atau pendakwah.

(iii) Perasaan Rendah Diri Terdapat sebagian Orang Asli yang terlalu rendah diri dan menganggap masyarakat lain amat tinggi martabatnya. Keada- an ini menyebabkan mereka merasa malu berhadapan dengan orang Melayu. Terdapat juga dari kalangan mereka yang melarikan diri dan tidak mau berjumpa de- ngan orang Melayu. Keadaan ini perlu dlberi tumpuan dan keuta- maan terlebih dahulu supa-ya mereka yakin kepada diri sendiri.

c. Masalah Gangguan Masyarakat Luar

Sikap masyarakat Melayu berte- tangga, pengaruh gerakan misionaris Kristen dan Bahai, gangguan daripada pedagang-pedagang Cina dan masa- lah peraturan Malaysia merupakan salah satu gangguan masyarakat luar kepada Orang Asli. i) Sikap Masyarakat Melayu Berte-

tangga

Page 9: Metodology dakwah
Page 10: Metodology dakwah

untuk mendapaikan bahan-bahan hutan (jungel products) untuk jualan seperti buah-buahan, rotan, kayu gaharu dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut dibeli secara tunai dari masyarakat Orang Asli. Pedagang- pedagang tersebut disukai oleh Orang Asli karena mereka memperoleh uang dari penjualan barang-barang tersebut, di samping itu pedagang-pedagang Cina juga menolong memberi hutang kepada sebagian Orang Asli yang ber- ada dalam kesempitan. Pada lahirnya amalan tersebut baikdan patut dipuji, karena semangat membantu, tetapi pada hakekatnya pemberian tersebut adalah merupakan jerat untuk mengi- kat Orang Asli supaya terus menjual- kan hasil mereka kepada toke tersebut dengan harga yang terlalu rendah yang sangat merugikan Orang Asli.

Selain terpengaruh dengan budaya dan cara hidup orang Cina yang suka berjudi, maka Orang Asli yang memperoleh uang turut terlibat dengan ketagihan judi. Selain dari itu timbul juga masalah hubungan di luar nikah yang dilakukan oleh pedagang- pedagang Cina dan juga supir-supir truk kayu keturunan Cina. iv) Masalah Peraturan Malaysia

Masalah atau halangan lain yang kerap kali dihadapi ialah berlakunya kasus-kasus yang melibatkan saudara baru yang masih di bawah umur. Kasus-kasus itu terjadi karena peratur- an Malaysia, perkara 12(4) telah mene- tapkan bahwa agama bagi mereka

yang berumur di bawah 18 tahun ditentukan oleh ibu bapaknya atau penjaganya.

Secara umum masyarakat Orang Asli mempunyai corak kehidupan yang tersendiri. Namun begitu mereka telah dipengaruhi oleh unsur-unsur luar. Ini' terbukti apabila kita perhatikan dari corak hidup mereka seperti cara berpakaian, tutur kata dan lain-lain. Walaupun Orang Asli mempunyai sejumlah sifat-sifat ,positif seperti menghormati tamu, taat dan patuh kepada ketua, menepati janji dan menunaikan janji dan lain-lain, tetapi beberapa sifat negatif masih diamalkan di kalangan mereka seperti terlalu merendah diri yang berlebihan, pemikiran yang masih tertutup terutama dari segi pendidikan dan masa depan anak-anak, dan sangat sensitif dan mudah tersinggung.

Perwujudan Orang Asli lslam di sebagian tempat dengan perwatakan, kepribadian dan penghayatan lslam yang belum memuaskan di samping berada dalam serba kelemahan dari sudut materi dan fasilitas, telah menjelaskan pandangan Orang Asli non-muslim terhadap agama lslam. mereka menganggap bahwa itulah Is- lam yang diagung-agungkan. Justru itu, mereka temui kehidupan mereka lebih baik daripada orang-orang Asli islam. Dengan itu kesimpulan yang mereka buat adalahberdasarkan keadan dan realita yang ada, tanpa mempunyai dasar-dasar yang kuat.

ACBayan, Vol. 2, No. 2, Juli - Derernber 2000 : Z l - 34

30

Page 11: Metodology dakwah
Page 12: Metodology dakwah

Al-Bayan,Vol. 2, No. 2, Juli - Desember 2000 : 21 - 34

adanya keakiaban tersebut akan (vi) Mungkin untuk mengubah cara dapat meredakan aktivitas-aktivi- hidup generasi tua agak sukar, tas misionaris Kristen dan Bahai. maka hendaklah diberi prioritas Pendakwah-pendakwah hendak- kepada generasi muda daripada lah membuat pertimbangan kalangan mereka. Oleh itu kelas- tentang kondisi mad'u (sasaran keias fardhu ain kepada muslim dakwahnya). Mereka harus mem- dan kelas motivasi kepada non- banyakkan waktunya untuk berga- muslim hendaklah diwujudkan. ul dengan mad'u. oleh itu adalah (vii) Antara cara yang boleh digunakan wajar mereka sering menghadiri untuk berdakwah kepada Orang kegiatan-kegiatan sosial dan amal Asli ialah mengadakan program- di kaiangan Orang Asli seperti program yang tidak membosan- perkawinan, ke- kan seperti acara matian, perayaan Berdahvah kepada non- perlombaan, malam dan gotong ro- muslim hendaklah secara kesenian, petnutaran Yaw. Hubungan bertahap. Pengujaran Islam film dan video. p a a a t a yang mengandung aqiduh, (viii) Sistern bapak seperti kunjungan syariah dan akhlak itu angkatjuga boleh digu-

nakan dalarn penyam- keruma h-ruma hendaklah disampaikan paian dakwah kepada mad'u atau seba- liknya lebih di- tidak sekaligus karena ia Orang In boleh

galakkan untuk akan membebunkan dan dilakukan, contohnya m e n i m b u l ka n menjaulzkan m ~ k a dari anak-anak Orang Asli keintiman diantara Islam. yang ada potensi untuk kedua belah pihak. belajar periu diambil Pihak badan-ba-dan dakwah dan pertimbangan agarmereka tidak pertumbuhan-pertumbuhan amal terbengkalai begitu saja dengan dan kebajikan yang lain sikap ibu bapak sendiri yang tidak hendaklah mengada-kan pro- bertanggung-jawab. Sebagai per- gram-program dalam bentuk siapannya orang-orang yang pelayanan masyarakat di berkemampuan bolehlah me- perkampungan Orang asli atau ngambil mereka sebagai anak dalam istilah lain dakwah bil-ha/. angkat dengan menempatkan Selama menjalankan program mereka disekolah yang berasra- dan proyek tertentu bolehlah ma dengan dibiayai sepenuhnya secara tidak langsung menerang- oleh bapak-bapak angkat. Ini kan kebaikan agama Islam tanpa boleh dilakukan dengan kerja menonjolkan nama-nama Islam. sama pihak JHEOAdan iembaga-

Page 13: Metodology dakwah

METODOLOGI DAKWAH .... (Dato' Abdullab MubammadZin)

lembaga lain yang b e r k ~ s a dan dipercaya oleh Orang A&$.. : . -

(ix) Suatu program yang boleh difikirkan bersarna ialah dakwah melalui persemendaan. Apa yang dimaksudkan dengan persemen- daan di sini ialah para pendakwah menjadi sebagian daripada ma- syarakat mereka yaitu melalui perkawinan campuran. Ini adalah jalan terbaik untuk kesuksesan misi dakwah. lnipun telah dilaku- kan oleh para da'i generasi terda- huh dan telah terbukti keberhasil- annya. Manakala orang-orang Cina telah mendahului orang Melayu dalam ha1 ini. mereka telah melahirkan sub-etnik Ci-kun yaitu campuran Cina Jakun. Walaupun kita menyadari bahwa orang Cina tidaklah mempunyai misi sebagaimana kita orang- orang lslam, narnun kita rneng- anggap mereka lebih maju dalam mempengaruhi OrangAsliJakun. Dengan terlaksananya program ini, kita mengharapkan akan lahir pula satu lagi sub-etnik yang mungkin boleh dinamakan Mekun yaitu campuran Melayu Jakun yang beragama Islam.

(x) Apapun bentuk program yang dijalankan, tidak terlepas dari lembaga manapun, program secara kontinyu amat penting. Ini adalah karena ia penghubung

untuk seterusnya. Apabila ada -' hubungan yang berlanjut maka

akan terjalinlah ikatan persahabat- an dan persaudaraan yang erat.

IV. Kesimpulan

Sebagai kesimpulannya, kita berdakwah kepada non-muslim hen- daklah secara bertahap. Pengajaran lslam yang mengandung aqidah, syariah dan akhlak itu hendaklah disampaikan t~dak sekaligus karena ia akan membebankan dan menjauhkan mereka dari lslam.

Rasulullah SAWtelah berdakwah di zaman Mekah dengan hanya mene- kankan di bidang aqidah. Rasulullah tidak mencoba mengutarakan dibidang syariah karena kepentingan aqidah adalah amat penting diperkuatkan terlebrh dahulu. Sepanjang hampir 13 tahun Rasulullah SAW berdakwah dengan konsep tauhid sehingga akhir- nya disyariatkan sembahyang lima waktu yaitu setahun sebelum berhijrah ke Madinah.

Satu lagi yang perlu ditegaskan di sini hendaklah kita berdakwah dengan menggunakan cara-cara yang mudah yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Kita hendaklah sadar bahwa berdakwah kepada Orang Asli bukanlah sama dengan berdakwah d i kalangan masyarakat lslam.

Page 14: Metodology dakwah