uts dakwah

42
Hikayat Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Hikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama. Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang. Dongeng Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Danau Toba merupakan salah satu cerita dongeng tentang asal-usul suatu tempat Dongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. [1] [2] Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara terun-temurun dari nenek moyang. [3] Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur. [3] Sejarah George Santayana Sejarah (bahasa Yunani : ἱστορία, historia, yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian") [2] [3] adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia. [4] [5] Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. [6] Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan

Upload: agung-cyberhunter-longtail

Post on 21-Nov-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

HikayatDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebasHikayat adalah salah satu bentuk sastra prosa, terutama dalam Bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.Sebuah hikayat dibacakan sebagai hiburan, pelipur lara atau untuk membangkitkan semangat juang.DongengDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Danau Toba merupakan salah satu cerita dongeng tentang asal-usul suatu tempatDongeng merupakan bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang penuh khayalan (fiksi) yang dianggap oleh masyarakat suatu hal yang tidak benar-benar terjadi.[1] [2] Dongeng merupakan bentuk cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara terun-temurun dari nenek moyang.[3] Dongeng berfungsi untuk menyampaikan ajaran moral (mendidik), dan juga menghibur.[3]SejarahGeorge SantayanaSejarah (bahasa Yunani: , historia, yang berarti "penyelidikan, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian")[2][3] adalah studi tentang masa lalu, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.[4] [5] Dalam bahasa Indonesia sejarah babad, hikayat, riwayat, atau tambo dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.[6] Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi seringkali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.Sejarah juga dapat mengacu pada bidang akademis yang menggunakan narasi untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa masa lalu, dan secara objektif menentukan pola sebab dan akibat yang menentukan mereka.[7][8] Ahli sejarah terkadang memperdebatkan sifat sejarah dan kegunaannya dengan membahas studi tentang ilmu sejarah sebagai tujuan itu sendiri dan sebagai cara untuk memberikan "pandangan" pada permasalahan masa kini.[7][9][10][11]Cerita umum untuk suatu budaya tertentu, tetapi tidak didukung oleh pihak luar (seperti cerita seputar Raja Arthur) biasanya diklasifikasikan sebagai warisan budaya atau legenda, karena mereka tidak mendukung "penyelidikan tertarik" yang diperlukan dari disiplin sejarah.[12][13] Herodotus, abad ke-5 SM ahli sejarah Yunani dalam masyarakat Barat dianggap sebagai "bapak sejarah", dan, bersama dengan kontemporer Thucydides, membantu membentuk dasar bagi studi modern sejarah manusia. Kiprah mereka terus dibaca hari ini dan kesenjangan antara budaya Herodotus dan Thucydides militer yang berfokus tetap menjadi titik pertikaian atau pendekatan dalam penulisan sejarah moderen. Dalam tradisi Timur, sebuah riwayat negara Chun Qiu dikenal untuk dikompilasi mulai sejak 722 SM meski teks-teks abad ke-2 SM selamat.Pengaruh kuno telah membantu penafsiran varian bibit sifat sejarah yang telah berkembang selama berabad-abad dan terus berubah hari ini. Studi modern sejarah mulai meluas, dan termasuk studi tentang daerah tertentu dan studi topikal tertentu atau unsur tematik dalam penyelidikan sejarah. Seringkali sejarah diajarkan sebagai bagian dari pendidikan dasar dan menengah, dan studi akademis sejarah adalah ilmu utama dalam penelitian di Universitas.Kata sejarah secara harafiah berasal dari kata Arab (: ajaratun) yang artinya pohon. Dalam bahasa Arab sendiri, sejarah disebut tarikh ( ). Adapun kata tarikh dalam bahasa Indonesia artinya kurang lebih adalah waktu atau penanggalan. Kata Sejarah lebih dekat pada bahasa Yunani yaitu historia yang berarti ilmu atau orang pandai. Kemudian dalam bahasa Inggris menjadi history, yang berarti masa lalu manusia. Kata lain yang mendekati acuan tersebut adalah Geschichte yang berarti sudah terjadi.Dalam istilah bahasa-bahasa Eropa, asal-muasal istilah sejarah yang dipakai dalam literatur bahasa Indonesia itu terdapat beberapa variasi, meskipun begitu, banyak yang mengakui bahwa istilah sejarah berasal-muasal,dalam bahasa Yunani historia. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan history, bahasa Prancis historie, bahasa Italia storia, bahasa Jerman geschichte, yang berarti yang terjadi, dan bahasa Belanda dikenal gescheiedenis.Istilah ini masuk dalam bahasa Inggris pada tahun 1390 dengan makna "hubungan kejadian, cerita". Pada Bahasa Inggris Pertengahan, artinya adalah "cerita" secara umum. Pembatasan terhadap arti "catatan peristiwa masa lalu" muncul pada akhir abad ke-15. Saat itu masih dalam arti Yunani yang pada saat itu juga Francis Bacon menggunakan istilah tersebut pada akhir abad ke-16, ketika ia menulis tentang "Sejarah Alam". baginya, historia adalah "pengetahuan tentang objek yang ditentukan oleh ruang dan waktu", sehingga jenis pengetahuan disediakan oleh Ingatan (sementara Ilmu disediakan oleh akal, dan puisi disediakan oleh fantasi).Menilik pada makna secara kebahasaan dari berbagai bahasa di atas dapat ditegaskan bahwa pengertian sejarah menyangkut dengan waktu dan peristiwa. Oleh karena itu masalah waktu penting dalam memahami satu peristiwa, maka para sejarawan cenderung mengatasi masalah ini dengan membuat periodisasi.Dalam sebuah ekspresi linguistik sintetik vs. analitik / isolasi dikotomi, ( vs. ) sekarang menunjuk kata yang berbeda untuk sejarah manusia atau bercerita secara umum. Di Jerman, Perancis, dan sebagian bahasa Jermanik dan Romantis, kata yang sama masih digunakan untuk pemakaian kata "sejarah" dan "cerita".kata sifat historical dibuktikan dari tahun 1661, dan historic dari tahun 1669.[14]Historian dalam pengartian sebuah "Peneliti sejarah" dibuktikan dari tahun 1531. dalam semua bahasa Eropa, "sejarah" masih digunakan untuk pemakaian kata "apa yang terjadi dengan laki-laki", dan "studi ilmiah yang terjadi", arti yang terakhir kadang-kadang dibedakan dengan huruf kapital, "Sejarah", atau kata historiografi.[15] BerandaHero Of Islamic

Manfaat Mempelajari Sejarah Dakwah Islam Label: Ilmu, Islam, Sejarah Diposkan oleh Hero Of Islamic Jumat, 02 Maret 2012

Perjuangan dakwah yang telah dimulai dari zaman kenabian telah meninggalkan sejarah panjang fase-fase perjuangan dakwah yang telah dirintis oleh Rasulullah dan para sahabat. Sejarah dakwah Islam telah menyisakan catatan pelajaran berharga bagi perkembangan dakwah Islam hari ini.Islam telah melalui beberapafase, mulai dari awal diturunkan, perjuangan dakwah generasi awal, kebangkitan di masa berbagai dinasti dan kekhalifahan, sampai pada perkembangan dakwah Islam yang dirintis para ulama hari ini.

Sejarah Dakwah Rasulullah

Sejarah dakwah Islamsecara sempurna terekam dalam kisah siroh nabawiyah dan siroh sahabat yang tercatat dalam berbagai kitab dan buku-buku yang ditulis para ulama terkenal. Rekam jejak perjalanan dakwah nabi hingga masa khulafaurrasyidin cukup komplit memuat berbagai fase-fase dan bentuk perjuangan yang dilakukan Rasulullah dan para sahabat dalam berbagai kondisi.Ada banyak manfaat yang akan kita dapatkan saat mempelajari sejarah dakwah Islam. Rasulullah telah mengajarkan berbagai cara berdakwah yang amat bijaksana di masa awal perkembangan Islam.Kebijaksanaan cara berdakwah yang diajarkan Rasulullah ini menyebabkanIslamhari ini bisa dirasakan oleh mayoritas ummat manusia di muka bumi. Islam adalah agama yang cinta dengan kedamaian, bukan suatu agama yang identik dengan kekerasan dan peperangan.Islam adalah agama yang memudahkan, tidak mempersulit. Namun tidak berarti ajaran dan syariatnya bisa dipermainkan.Islam adalah agama yang komprehensif dan menyeluruh, ajaran agamanya mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, tidak hanya sebatas pada urusan shalat, puasa danzakat. Islam mengatur bagaimana aspek kehidupana ekonomi masyarakat, sosial ekonomi, politik, budaya dan sebagainya.

Manfaat Sejarah Dakwah Islam

Berikut ini beberapa manfaat yang bisa didapatkan setelah mempelajari sejarah dakwah Islam;

1. Menjadipelajaranbagi para penggiat dakwah dan ummat hari iniSalah satu fungsi utama sebuah sejarah adalah menjadi pelajaran bagi orang-orang generasi sesudahnya. Banyak kejadian-kejadian penting yang telah terjadi di masa awal mula dakwah Islam dirintis oleh generasi awwalun.Pelajaran kemenangan perang Badar, kekalahan peranguhud, kesulitan dakwah Rasulullah di fase makiyyah, perjuangan Rasulullah di awal mula ia mendapatkan perintah dari Allah untuk menyebarkan dakwah Islam, dan sebagainya.Seluruh hal dan kejadian penting ini tak lain merupakan pelajaran berharga bagi aktivis dakwah hari ini. Bagaimana mereka menjadikan peristiwa-peristiwa penting perjuangan dakwah Islam, merupakan suplemen penting yang akan mendorong vitalitas dan semangat mereka untuk terus giat berdakwah saat ini.

2. Menjadi contoh strategi dakwah yang akan dilakukan oleh para generasi penggiat dakwah hari iniSejarah dakwah Islam telah menorehkan banyak contoh strategi dakwah penting yang mirip kondisinya dengan berbagai hambatan dan rintangan yang dihadapi generasi penggiat dakwah hari ini.Strategi dakwah yang diajarkan Rasulullah dan parasahabatmenjadi referensi yang cukup kuat untuk menentukan strategi dakwah yang diambil saat ini. Setiap hal sederhana yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat merupakan suri tauladan yang paling baik, mengingat kedekatan generasi ini terhadap Al-Quran lebih baik dari pada generasi hari ini.

3. Menambah keimanan dan keyakinan orang-orang berimanMenguak kembali sejarah panjang perjuangan dakwah Islam akan membuat kita menemukan banyak mutiara berharga yang mencengangkan. Amatlah jelas pertolongan yang Allah berikan terhadap mereka orang-orang yang konsisten memperjuangkan dakwah Islam.Janji Allah pada orang-orang yang istiqomah dan ikhlas memperjuangkan agama-Nya adalah ampunan dan syurga yang sangat luas. Orang-orang beriman akan kian bertambah keimanannya saat mereka mempelajari sejarahdakwahIslam yang spektakuler.Islam telah merambah ke seluruh dunia dalam kurun masa beberapa masa saja di bawah perjuangan mulia seorang Rasul bernama Muhammad.

Sumber :http://www.anneahira.com/A. Pengertian Sejarah Peradaban islamDalam pembahasan pengertian sejarah peradaban Islam ini, terdapat tiga konsep utama yang perlu di jelaskan terlebih dahulu, yaitu: sejarah, peradaban, dan Islam. Ketiga konsep tersebut pada gilirannya perlu dipahami sebagai suatu kesatuan konsep sejarah dan peradaban Islam.1. Pengertian SejarahSecara etimologis pengertian sejarah dapat ditelusuri dari asal kata sejarah yang sering dikatakan berasal dari kata arab syajarah, artinya pohon kehidupan. Yang mana dalam bahasa Inggris disebut history, sebuah kata yang lebih popular untuk menyebut sejarah sebagai ilmu pengetahuan.Adapun Definisi sejarah menurut pendapat beberapa ahli yang dapat dipaparkan adalah sebagai berikut:a. MenurutIbnuKhaldun.Sejarah adalah catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia, tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak-watak masyarakat itu, seperti keliaran, keramah tamahan dan solidaritet golongan, tentang revolusi-revolusi dan pemberontakan-pemberontakan oleh segolongan rakyat melawan golongan yang lain dengan akibat timbulnya kerajaan-kerajaan dan negara-negara, dengan tingkat bermacam-macam, tentang bermacam-macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai penghidupannya, maupun dalam bermacam-macam cabang ilmu pengetahuan dan pertukangan, dan padau mumnya tentang segala perubahan yang terjadi kedalam masyarakat karena watak masyarakat itu sendirib. Menurut BauerSejarah ialah suatu ilmu pengetahuan yang berikhtiar untuk melukiskan dan dengan penglihatan yang simpatik menjelaskan fenomena kehidupan sepanjang terjadi perubahan karena adanya hubungan antara manusia terhadap masyarakatnya. Melihat dampaknya pada masa-masa berikutnya atau yang berhubungan dengan kualitas mereka yang khas dan berkonsentrasi pada perubahan-perubahan yang temporerdan di dalam hubungan terhadap yang tidak dapat diproduksi kembali.c. Menurut Zidi GazalbaSejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertian dan kefahaman tentang apa yang telah berlalu itu.d. Menurut BrenheimSejarah adalah ilmu yang menyelidiki dan menceritakan fakta-fakta di dalam waktu temporer dan di dalam hubungan dengan perkembangan umat manusia dalam aktifitas mereka (baik individu maupun kolektif) sebagai makhluk sosial di dalam hubungan sebab akibat.Sejarah memiliki dua konsep. Konsep pertama, sejarah dengan pengertiannya (serangkaian peristiwa masa lampau) yang dapat memberikan pemahaman akan arti obyektif tentang masa lampau, adapun konsep kedua, (keseluruhan pengalaman manusia), yaitu sejarah menunjukkan maknanya yang subyektif, sebab masa lampau itu telah menjadi sebuah kisah atau cerita.Adapun Karakteristik sejarah dapat dilihat dalam tiga orientasi yang saling berhubungan. pertama, sejarah merupakan pengetahuan mengetahui kejadian-kejadian, peristiwa-peristiwa dan keadaan-keadaan manusia di masa lampau dengan kaitannya dengan keadaan-keadaan masa kini. Kedua, sejarah merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui penyelidikan dan analisis atas peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Ketiga, sejarah sebagai falsafah yang didasarkan kepada pengetahuan tentang perubahan-perubahan masyarakat, dengan kata lain sejarah seperti ini merupakan ilmu tentang proses suatu masyarakat.Sejarah yang memiliki karakteristik dan sebagai ilmu pengetahuan pasti mempunyai kegunaan. Diantara kegunaannya antara lain: pertama, untuk kelestarian identitas kelompok dan memperkuat daya kelompok itu. Kedua, sejarah berguna sebagai pengambilan pelajaran dan tauladan dari contoh-contoh di masa lampau. Ketiga, sejarah berfungsi sebagi sarana pemahaman mengenai hidup dan mati.2. PeradabanPengertian pearadaban dalam bahasa Indonesia, kata peradaban sering kali dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam bahasa inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam bahasa arab, dibedakan antara kata tsaqafah (kebudayaan), kata nadlarah (kemajuan), dan kata tamaddun (peradaban), bahkan dalam bahasa melayu istilah tamaddun dimaksudkan untuk menyebut keduanya. Peradaban dapat diartikan menjadi dua: (1) proses menjadi berkeadaban, dan (2) suatu masyarakat manusia yang sudah berkembang atau maju.3. Pengertian Sejarah Peradaban IslamDalam bahasa indonesia, kata peradaban seringkali dipahami sama artinya dengan kebudayaan. Akan tetapi dalam Bahasa Inggris terdapat perbedaan pengertian antara kedua istilah tersebut, yakni istilah civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan. Demikian pula dalam Bahasa Arab, berbeda pula antara kata tsaqafah (kebudayaan), dan hadlarahtamaddun (peradaban), bahkan dalam bahasa Melayu istilah tamaddun dimaksudkan (kemajuan), dan kata untuk menyebut keduanya. Hal seperti ini tidaklah menunjukkan perbedaan dari segi makna, Seperti yang dikatakan oleh Yusuf Qardhawi bahwa peradaban adalah sekumpulan dari bentuk-bentuk kemajuan, baik yang berupa kemajuan bendawi, ilmu pengetahuan, seni, sastra, maupun sosial, yang terdapat pada suatu masyarakat atau pada masyarakat yang serupa.Islam merupakan sistem keyakinan dan kepercayaan serta aturan yang mengatur manusia dengan tuhannya dan manusia dengan manusia serta manusia dengan lingkungannya, maka makna peradaban Islam dibagi dalam tiga pengertiannya, pertama, kemajuan dan tingkat kecerdasan akal yang dihasilkan dalam suatu periode kekuasaan Islam, mulai dari periode nabi Muhammad saw. sampai perkembangan kekuasaan Islam sekarang. Kedua, hasil-hasil yang dicapai oleh umat Islam dalam lapangan kesustraan, ilmu pengetahuan, dan kesenian. Ketiga, kemajuan Islam atau kekuasaan Islam berperan melindungi pandangan hidup Islam.Menurut A. R. Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar agama, Ia adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam.B. A. Pengertian Sejarah DakwahC. Sejarah dakwah berasal dari dua kata yaitu sejarah dan dakwah.sejarah berasal dari bahasa arab yaitu syajarah yang berarti pohon . Dalam bahasa arab sendiri sejarah itu juga di sebut tarikh yang berarti penanggalan atau kejadian berdasarkan urutan tanggal dan waktu. Orang inggris sendiri menyebut sejarah dengan histori yang katanya berasal dari bahasa yunani yaitu istoria yang berarti ilmu untuk semua macam ilmu pengetahuan tentang gejala alam, baik yang disusun secara kronologis maupun tidak . Menurut kamus besar bahasa Indonesia sejarah adalah 1 asal-usul (keturunan) silsilah; 2 kejadian dan peristiwa yg benar-benar terjadi pd masa lampau; riwayat; tambo: cerita ; 3 pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yg benar-benar terjadi di masa lampau . Kini kata sejarah, histori dan tarikh telah mengandung arti khusus yaitu masa lampau umat manusia .

WiLL-H@pPY! When you need, Allah knows. When you ask, Allah listens. When you believe, Allah works. When you thank, Allah gives more.. Beranda Profil Galeri Islam Pengetahuan Sastra Coretan Penulis Video FacebookJumat, 03 Mei 2013SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH DAN MADINAH

A. Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Periode Mekah1. Masyarakat Arab Jahiliyah Periode MekahObjek dakwah Rasulullah SAW pada awal kenabian adalah masyarakat Arab Jahiliyah, atau masyarakat yang masih berada dalam kebodohan. Dalam bidang agama, umumnya masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dari ajaran agama tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Adam A.S. Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang mereka puja itu mereka letakkan di Kabah (Baitullah = rumah Allah SWT). Di antara berhala-berhala yang termahsyur bernama: Maabi, Hubai, Khuzaah, Lata, Uzza dan Manar. Selain itu ada pula sebagian masyarakat Arab Jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan kaum Sabiin.

2. Pengangkatan Nabi Muhammad SAW sebagai RasulPengangkatan Muhammad sebagai nabi atau rasul Allah SWT, terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 13 tahun sebelum hijrah (610 M) tatkala beliau sedang bertahannus di Gua Hira, waktu itu beliau genap berusia 40 tahun. Gua Hira terletak di Jabal Nur, beberapa kilo meter sebelah utara kota Mekah.Muhamad diangkat Allah SWT, sebagai nabi atau rasul-Nya ditandai dengan turunnya Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu yang pertama kali yakni Al-Quran Surah Al-Alaq, 96: 1-5. Turunnya ayat Al-Quran pertama tersebut, dalam sejarah Islam dinamakan Nuzul Al-Quran.Menurut sebagian ulama, setelah turun wahyu pertama (Q.S. Al-Alaq: 1-5) turun pula Surah Al-Mudassir: 1-7, yang berisi perintah Allah SWT agar Nabi Muhammad berdakwah menyiarkan ajaran Islam kepada umat manusia.Setelah itu, tatkala Nabi Muhammad SAW berada di Mekah (periode Mekah) selama 13 tahun (610-622 M), secara berangsur-angsur telah diturunkan kepada beliau, wahyu berupa Al-Quran sebanyak 4726 ayat, yang meliputi 89 surah. Surah-surah yang diturunkan pada periode Mekah dinamakan Surah Makkiyyah.

3. Ajaran Islam Periode MekahAjaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal kenabiannya adalah sebagai berikut:a. Keesaan Allah SWTb. Hari Kiamat sebagai hari pembalasanc. Kesucian jiwad. Persaudaraan dan PersatuanStrategi Dakwah Rasulullah Periode MekahTujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab meninggalkan kejahiliyahannya di bidang agama, moral dan hokum, sehingga menjadi umat yang meyakini kebenaran kerasulan nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang disampaikannya, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.Strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur tersebut sebagai berikut:

1. Dakwah secara Sembunyi-sembunyi Selama 3-4 TahunPada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah: Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah SAW) dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW pada waktu kecil).Abu Bakar Ash-Shiddiq juga berdakwah ajaran Islam sehingga ternyata beberapa orang kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah: Abdul Amar dari Bani Zuhrah Abu Ubaidah bin Jarrah dari Bani Haris Utsman bin Affan Zubair bin Awam Saad bin Abu Waqqas Thalhah bin Ubaidillah.Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang namanya sudah disebutkan d atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam generasi awal).

2. Dakwah secara terang-teranganDakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Quran Surah 26: 214-216.Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebaga berikut:1. Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri jamuan makan dan mengajak agar masuk Islam. Walau banyak yang belum menerima agama Islam, ada 3 orang kerabat dari kalangan Bani Hasyim yang sudah masuk Islam, tetapi merahasiakannya. Mereka adalah Ali bin Abu Thalib, Jafar bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.2. Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang berada dan bertempat tinggal di sekitar Kabah untuk berkumpul di Bukit Shafa.Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk Islam dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu: Hamzah bin Abdul Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian, sedangkan Umar bin Khattab (581-644 M).Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk Islam antara lain: Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dari kaum Giffar. Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus. Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yastrib (Madinah).Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun 621 M, sebanyak 13 orang, dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih banyak lagi. Diantaranya Abu Jabir Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah. Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Baiatul Aqabah. Isi Baiatul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Selain itu, mereka memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke Yatsrib.3. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah SAWProf. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:1. Kaum kafir Quraisy, terutama para bangsawannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.2. Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam yang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.3. Kaum kafir Quraisy menilak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidupa bermasyarakat warisan leluhur mereka.4. Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah SAW bermacam-macam antara lain: Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan. Kaum kafir Quraisy mengusulkan pada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya. Di saat lain umat Islam menganut agama kamu kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala.Dalam menghadapi tantangan dari kaum kafir Quraisy, salah satunya Nabi Muhammad SAW menyuruh 16 orang sahabatnya, termasuk ke dalamnya Utsman bin Affan dan 4 orang wanita untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia), karena Raja Negus di negeri itu memberikan jaminan keamanan. Peristiwa hijrah yang pertama ke Habasyah terjadi pada tahun 615 M.Suatu saat keenam belas orang tersebut kembali ke Mekah, karena menduga keadaan di Mekah sudah normal dengan masuk Islamnya salah satu kaum kafir Quraisy, yaitu Umar bin Khattab. Namun, dugaan mereka meleset, karena ternyata Abu Jahal labih kejam lagi.Akhirnya, Rasulullah SAW menyuruh sahabatnya kembali ke Habasyah yang kedua kalinya. Saat itu, dipimpin oleh Jafar bin Abu Thalib.Pada tahun ke-10 dari kenabian (619 M) Abu Thalib, paman Rasulullah SAW dan pelindungnya wafat. Empat hari setelah itu istri Nabi Muhammad SAW juga telah wafat. Dalam sejarah Islam tahun wafatnya Abu Thalib dan Khadijah disebut amul huzni (tahun duka cita).

B. Sejarah Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah1. Arti Hijrah dan Tujuan Rasulullah SAW dan Umat Islam Berhijrah

Setidaknya ada dua macam arti hijrah yang harus diketahui oleh umat Islam. Pertama hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah SWT untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, yang disuruh Allah SWT dan diridai-Nya. Arti kedua hijrah ialah berpindah dari suatu negeri kafir (non-Islam), karena di negeri itu umat Islam selalu mendapat tekanan, ancaman, dan kekerasan, sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Kemudian umat Islam di negeri kafir itu, berpindah ke negeri Islam agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Arti kedua dari hijrah ini pernah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW dan umat Islam, yakni berhijrah dari Mekah ke Yastrib pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah, bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M. Tujuan hijrahnya Rasulullah SAW dan umat Islam dari Mekah (negeri kafir) ke Yastrib (negeri Islam) adalah: Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman dan kekerasan kaum kafri Quraisy. Bahkan pada waktu Rasulullah SAW meninggalkan rumahnya di Mekah untuk berhijrah ke Yastrib (Madinah), rumah beliau sudah dikepung oleh kaum Quraisy dengan maksud untuk membunuhnya. Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah, sehingga dapat meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad di jalan Allah SWT, untuk menegakkan dan meninggikan agama-Nya (Islam)2. Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun, yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijriah sampai dengan wafatnya Rasulullah SAW, tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijriah. Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah, selain ajaran Islam yang terkandung dalam 89 surat Makiyah dan Hadis periode Mekah, juga ajaran Islam yang terkandung dalm 25 surat Madaniyah dan hadis periode Madinah. Adapaun ajaran Islam periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial kemasyarakatan.Mengenai objek dakwah Rasulullah SAW pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dari kalangan kaum Muhajirin dan Ansar. Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk di luar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab dan tidak termasuk bangsa Arab. Dakwah Rasulullah SAW yang ditujukan kepada orang-orang yang sudah masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Mekah ataupun yang diturunkan di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu, Rasulullah SAW dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesama umat Islam dan terbentuk masyarakat madani di Madinah. Mengenai dakwah yang ditujukan kepada orang-orang yang belum masuk Islam bertujuan agar mereka bersedia menerima Islam sebagai agamanya, mempelajari ajaran-ajarannya dan mengamalkannya, sehingga mereka menjadi umat Islam yang senantiasa beriman dan beramal saleh, yang berbahagia di dunia serta sejahtera di akhirat. Tujuan dakwah Rasulullah SAW yang luhur dan cara penyampaiannya yang terpuji, menyebabkan umat manusia yang belum masuk Islam banyak yang masuk Islam dengan kemauan dan kesadarn sendiri. namun tidak sedikit pula orang-orang kafir yang tidak bersedia masuk Islam, bahkan mereka berusaha menghalang-halangi orang lain masuk Islam dan juga berusaha melenyapkan agama Isla dan umatnya dari muka bumi. Mereka itu seperti kaum kafir Quraisy penduduk Mekah, kaum Yahudi Madinah, dan sekutu-sekutu mereka. Setelah ada izin dari Allah SWT untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam surah Al-Hajj, 22:39 dan Al-Baqarah, 2:190, maka kemudian Rasulullah SAW dan para sahabatnya menusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para pengikutnya itu tidaklah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang, tetapi bertujuan untuk: Membela diri, kehormatan, dan harta. Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi kesempatan kepada mereka yang hendak menganutnya. Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan Romawi.Setelah Rasulullah SAW dan para pengikutnya mampu membangun suatu negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusaha menyiarkan dan memasyhurkan agama Islam, bukan saja terhadap para penduduk Jazirah Arabia, tetapi juga keluar Jazirah Arabia, maka bangsa Romawi dan Persia menjadi cemas dan khawatir kekuaan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu, bangsa Romawi dan bangsa Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan umat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi tekad bangsa Romawi Persia tersebut, Rasulullah SAW dan para pengikutnya tidak tinggal diam sehingga terjadi peperangan antara umat Islam dan bangsa Romawi, yaitu :

Perang Mutah Peperangan Mutah terjadi sebelah utara lazirah Arab. Pasukan Islam mendapat kesulitan menghadapi tentara Ghassan yang mendapat bantuan dari Romawi. Beberapa pahlawan gugur melawan pasukan berkekuatan ratusan ribu orang itu. Melihat kenyataanyang tidak berimbang ini, Khalid ibn Walid, yang sudah masuk Islam, mengambil alih komando dan memerintahkan pasukan untuk menarik diri dan kembali ke Madinah. Selama dua tahun perjanjian Hudaibiyah berlangsung, dakwah Islam sudah menjangkau seluruh Jazirah Arab dan mendapat tanggapan yang positif. Hampir seluruh Jazirah Arab, termasuk suku-suku yang paling selatan, menggabungkan diri dalam Islam. Hal ini membuat orang-orang Mekah merasa terpojok. Perjanjian Hudaibiyah ternyata menjadi senjata bagi umat Islam untuk memperkuat dirinya. Oleh karena itu, secara sepihak orang-orang kafir Quraisy membatalkan perjanjian tersebut.

Perang Tabuk Melihat kenyataan ini, Heraklius menyusun pasukan besar di utara Jazirah Arab, Syria, yang merupakan daerah pendudukan Romawi. Dalam pasukan besar itu bergabung Bani Ghassan dan Bani Lachmides. Untuk menghadapi pasukan Heraklius ini banyak pahlawan Islam yang menyediakan diri siap berperang bersama Nabi sehingga terhimpun pasukan Islam yang besar pula. Melihat besarnya pasukaDi sini beliau membuat beberapa perjanjian dengan penduduk setempat. Dengan demikian, daerah perbatasan itu dapat dirangkul ke dalam barisan Islam. Perang Tabuk merupakan perang terakhir yang diikuti Rasulullah SAW.

Peperangan lainnya yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW seperti:

Perang Badar Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal. Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT (Q.S. 3: 123). Orang-orang Yahudi Madinah tidak senang dengan kemenangan kaum muslimin. Mereka memang tidak pernah sepenuh hati menerima perjanjian yang dibuat antara mereka dan Nabi Muhammad SAW dalam Piagam Madinah. Sementara itu, dalam menangani persoalan tawanan perang, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk membebaskan para tawanan dengan tebusan sesuai kemampuan masing-masing. Tawanan yang pandai membaca dan menulis dibebaskan bila bersedia mengajari orang-orang Islam yang masih buta aksara. Namun tawanan yang tidak memiliki kekayaan dan kepandaian apa-apa pun tetap dibebaskan juga. Tidak lama setelah perang Badar, Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian dengan suku Badui yang kuat. Mereka ingin menjalin hubungan dengan Nabi SAW karenan melihat kekuatan Nabi SAW. Tetapi ternyata suku-suku itu hanya memuja kekuatan semata. Sesudah perang Badar, Nabi SAW juga menyerang Bani Qainuqa, suku Yahudi Madinah yang berkomplot dengan orang-orang Mekah. Nabi SAW lalu mengusir kaum Yahudi itu ke Suriah.

Perang Uhud Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun 3 H, mereka berangkat menuju Madinah membawa tidak kurang dari 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid ibn Walid, 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Nabi Muhammad menyongsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar 1000 (seribu) orang. Namun, baru saja melewati batas kota, Abdullah ibn Ubay, seorang munafik dengan 300 orang Yahudi membelot dan kembali ke Madinah. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang. Meskipun demikian, dengan 700 pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa kilometer dari kota Madinah, tepatnya di bukit Uhud, kedua pasukan bertemu. Perang dahsyat pun berkobar. Pertama-tama, prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur tentaramusuh yang lebih besar itu. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid ibn Walid gagal menembus benteng pasukan pemanah Islam. Dengan disiplin yang tinggi dan strategi perang yang jitu, pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu mengalahkan pasukan yang lebihbesar. Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan harta peninggalan musuh. Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya anggota pasukan pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan posnya. Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh. Khalid bin Walid berhasil melumpuhkan pasukan pemanah Islam, dan pasukan Quraisy yang tadinya sudah kabur berbalik menyerang. Pasukan Islam menjadi porak poranda dan tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan Islam gugur, bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan70 orang pejuang Islam syahid di medan laga. Pengkhianatan Abdullah ibn Ubay dan pasukan Yahudi diganjar dengan tindakan tegas. Bani Nadir, satu dari dua suku Yahudi di Madinah yang berkomplot dengan Abdullah ibn Ubay, diusir ke luar kota. Kebanyakan mereka mengungsi ke Khaibar. Sedangkan suku Yahudi lainnya, yaitu Bani Quraizah, Masih tetap di Madinah.

Perang Khandaq Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena itu perang ini juga disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu beberapa suku). Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini disebut sebagai Perang Khandaq yang berarti parit. Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan mendirikan perkemahan di luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Ka'ab bin Asad. Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa suatu hasil. Para pengkhianat Yahudi dari Bani Quraizah dijatuhi hukuman mati.Hal ini dinyatakan dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzb: 25-26.

Perjanjian HudaibiyahPada tahun 6 H, ketika ibadah haji sudah disyariatkan, hasrat kaum muslimin untuk mengunjungi Mekah sangat bergelora. Nabi SAW memimpin langsung sekitar 1.400 orang kaum muslimin berangkat umrah pada bulan suci Ramadhan, bulan yang dilarang adanya perang. Untuk itu mereka mengenakan pakaian ihram dan membawa senjata ala kadarnya untuk menjaga diri, bukan untuk berperang.Sebelum tiba di Mekah, mereka berkemah di Hudaibiyah yang terletak beberapa kilometer dari Mekah. Orang-orang kafir Quraisy melarang kaum muslimin masuk ke Mekah dengan menempatkan sejumlah besar tentara untuk berjaga-jaga.Akhirnya diadakanlah Perjanjian Hudaibiyah antara Madinah dan Mekah, yang isinya antara lain:1. Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara kaum Quraisy penduduk Mekah dan umat Islam penuduk Madinah2. Orang Islam dari kaum Quraisy yang datang kepada umat Islam, tanpa seizin walinya hendaklah ditolak oleh umat Islam3. Kaum Quraisy, tidak akan menolak orang-orang Islam yang kembali dan bergabung dengan mereka4. Tiap kabilah yang ingin masuk dalam persekutuan dengan kaum Quraisy, atau dengan kaum Muslimin dibolehkan dan tidak akan mendapat rintangan5. Kaum Muslimin tidak jadi mengerjakan umrah saat itu, mereka harus kembali ke Madinah, dan boleh mengerjakan umrah di tahun berikutnya, dengan persyaratan: Kaum Muslimin memasuki kota Mekah setelah penduduknya untuk sementara keluar dari kota Mekah Kaum Muslimin memasuki kota Mekah, tidak boleh membawa senjata Kaum Muslimin tidak boleh berada di dalm kota Mekah lebih dari tiga hari-tiga malam. Tujuan Nabi SAW membuat perjanjian tersebut sebenarnya adalah berusaha merebut dan menguasai Mekah, untuk kemudian dari sana menyiarkan Islam ke daerah-daerah lain.

Perang Hunain Mendengar berita bahwa kaum musyrikin itu akan menyerang umat Islam, Nabi mengerahkan kira-kira 12.000 tentara menuju Hunain untuk menghadapi mereka. Pasukan ini dipimpin langsung oleh beliau sehingga umat Islam memenangkan pertempuran dalam waktu yang tidak terlalu lama. Dengan ditaklukkannya Bani Tsaqif dan Bani Hawazin, seluruh Jazirah Arab berada di bawah kepemimpinan Nabi. Rasulullah dan umat Islam memperoleh kemenangan yang gilang-gemilang. Artinya: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu Lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (Q.S. An-Nasr, 110: 1-3)

3. Strategi Dakwah Rasulullah SAW Periode Madinah

Pokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah adalah:

1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya, maka terlebih dahulu orang yang berdakwah itu harus meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya. 2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Surah An-Nahl, 16: 12 3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah SAW dan umatnya sesuai dengan petunjuk Allah SWT dalam Surah Ali Imran, 3: 104.Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT semata, bukan dengan untuk memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi.

Usaha-usaha Rasulullah SAW dalam mewujudkan masyarakat Islam seperti tersebut adalah: a.Membangun MasjidMasjid yang pertama kali dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah ialah Masjid Quba, yang berjarak 5 km, sebelah barata daya Madinah. Masjid Quba dibangun pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah (20 September 622 M).Setelah Rasulullah SAW menetap di Madinah, pada setiap hari Sabtu, beliau mengunjungi Masjid Quba untuk salat berjamaah dan menyampaikan dakwah Islam.Masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW dan para sahabatnya adalah Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini dibangun secara gotong-royong oleh kaum Muhajirin dan Ansar, yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dan peletakan batu kedua, ketiga, keempat dan kelima dilaksanakan oleh para sahabat terkemuka yakni: Abu Bakar r.a., Umar bin Khatab r.a., Utsman bin Affan r.a. dan Ali bin Abu Thalib k.w.Mengenai fungsi atau peranan masjid pada masa Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:1. Masjid sebagai sarana pembinaan umat Islam di bidang akidah, ibadah, dan akhlak2. Masjid merupakan saran ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat, salat Tarawih, salat Idul Fitri, dan Idul Adha.3. Masjid merupakan tempat belajar dan mengajar tentang agama Islam yang bersumber kepada Al-Qur;an dan Hadis4. Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaraan sesama Muslim (ukhuwah Islamiah) demi terwujudnya persatuan5. Menjadikan masjid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkannya kepada yang berhak menerimanya, terutama para fakir miskin dan anak-anak yatim terlantar.6. Menjadikan halaman masjid dengan memasang tenda, sebagai tmpat pengobatan para penderita sakit, terutama para pejuang Islam yang menderita luka akibat perang melawan orang-orang kafir. Sejarah mencata adanya seorang perawat wanita terkenal pada masa Rasulullah SAW yang bernama Rafidah Rasulullah SAW menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahabatnya. Masalah-masalah yang dimusyawarahkan antara lain: usaha-usaha untuk memajukan Islam, dan strategi peperangan melawan musuh-musuh Islam agar memperoleh kemenangan.b. Mempersaudarakan Kaum Muhajirin dan AnsarMuhajirin adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk Mekah yang berhijrah ke Madinah. Ansar adalah para sahabat Rasulullah SAW penduduk asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin.Rasulullah SAW bermusyawarah dengan Abu Bakar r.a. dan Umar bin Khatab tentang mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansar, sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajrin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Ansar menjadi saudaranya senasab (seketurunan), dengan niat ikhlas karena Allah SWT. Demikian juga sebaliknya orang Ansar.Rasulullah SAW memberi contoh dengan mengajak Ali bin Abu Thalib sebagai saudaranya. Apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW dicontoh oleh seluruh sahabat misalnya: Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW, pahlawan Islam yang pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya, yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah SAW Abu Bakar ash-Shiddiq, bersaudara dengan Kharizah bin Zaid Umar bin Khattab bersaudara denga Itban bin Malik al-Khazraji (Ansar) Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Saad bin Rabi (Ansar)Demikianlah seterusnya setiap orang Muhajirin dan orang Ansar, termasuk Muhajirin setelah hijrahnya Rasulullah SAW, dipersaudarakan secara sepasang- sepasang, layaknya seperti saudara senasab.

c.Perjanjian Bantu-Membantu antara Umat Islam dan Umat Non-IslamPada waktu Rasulullah SAW menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu umat Islam, umat Yahudi (Bani Qainuqa, Bani Nazir dan Bani Quraizah) dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam.Piagam ini mengandungi 32 fasal yang menyentuh segenap aspek kehidupan termasuk akidah, akhlak, kebajikan, undang-undang, kemasyarakatan, ekonomi dan lain-lain. Di dalamnya juga terkandung aspek khusus yang mesti dipatuhi oleh kaum Muslimin seperti tidak mensyirikkan Allah, tolong-menolong sesama mukmin, bertaqwa dan lain-lain. Selain itu, bagi kaum bukan Islam, mereka mestilah berkelakuan baik bagi melayakkan mereka dilindungi oleh kerajaan Islam Madinah serta membayar cukai.Piagam ini mestilah dipatuhi oleh semua penduduk Madinah sama ada Islam atau bukan Islam. Strategi ini telah menjadikan Madinah sebagai model Negara Islam yang adil, membangun serta digeruni oleh musuh-musuh Islam.Rasulullah SAW membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang dalam Piagam Madinah. Piagam Madinah itu antara lain:1.Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang membuat kerusakan dan memberi keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan2.Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama3. Seluruh penduduk kota Madinah yang terdiri dari kaum Muslimin, kaum Yahudi dan orang-orang Arab yang belum masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril dan materiil. Apabila Madinah diserang musuh, maka seluruh penduduk Madinah harus bantu-membantu dalam mempertahankan kota Madinah 4.Rasulullah SAW adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah SAW untuk diadili sebagaimana mestinya d. Meletakkan Dasar-dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yang Islami demi Terwujudnya Masyarakat MadaniIslam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga bidang politik, ekonomi, dan sosial, yang kesemuanya berumber pada Al-Quran dan Hadis.Pada masa Rasulullah, penduduk Madinah mayoritas sudah beragam Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintahan Islam merupakan keharusan. Rasulullah SAW selain sebagai seorang nabi dan rasul, juga tampil sebagai seorang kepala negara (khalifah).Sebagai kepala negara, Rasulullah SAW telah meletakkan dasar bagi setiap sistem politik Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat, peraturan-peraturan itu tidak menyimpang dari tuntutan Al-Quran dan Hadis.

.b. Departemen kehA. Biografi singkat Khilafah Rasyidah atau Khulafaur Rasyidinv Abu Bakar As-ShidiqNama asli Abu Bakar Ash-Shidiq ialah Abdullah ibn Abi Quhaafah Utsman ibn Umar, yang sanad keturunannya masih bersambung dengan Nabi SAW yaitu pada Kaab. Beliau dilahirkan 5 tahun setelah kelahiran nabi SAW. Pengangkatan Abu Bakar menjadi khalifah dilakukan atas kesepakatan orang Muhajirin dan Anshor lantaran terjadinya kevakuman dalam kepemimpinan umat Islam pasca wafatnya Nabi SAW. Orang yang pertama kali membaiat Abu Bakar menjadi khalifah ialah Umar ibn Khatthab kemudian diikuti oleh seluruh orang Muhajirin dan Anshor.[1]v Umar ibn KhatthabDilahirkan 13 tahun setelah tahun kelahiran Nabi SAW. Nama asli Khalifah Umar ibn Khatab ibn Nufail ibn Abdil Uzza ibn Rabbah. Beliau juga dijuluki Abu Hafshin yang didapatkan dari Nabi SAW karena Nabi melihat sifat tegas yang dimilikinya. Abu Hafshin adalah julukan bagi singa. Beliau adalah orang pertama yang dijuluki sebagai Amirul Mukminin secara luas oleh umat. Kekhalifahan Umar ibn Al Khaththab berlangsung selama 10 tahun, 6 bulan lebih 3 hari. Semenjak tanggal 23 Jumadil Akhir 13 hijriyah hingga 26 Dzulhijjah tahun 23 Hijriyah.[2]v Utsman ibn AffanUtsman ibn Affan adalah seorang saudagar atau pedagang, ia termasuk saudagar yang sukses dan berhasil, beliau terkenal lembut, sabar, tekun dan pemurah. Dengan ketekunan yang dimilikinya serta kemurahan hatinya dalam berdagang, pada usia yang masih muda, ia sudah berdagang dinegeri Syam dan Hirah pada waktu itu negeri Syam masih dijajah kerajaan Romawi, sedangkan Hijrah merupakan jajahan Persia. Dengan pngalaman berdagang, ia memiliki kayaan yang banyak dan sahabat yang banyak. Beliau berasal dari suku Umayyah ibn Abdu Syams ibn Abdu Manaf, dengan nama asli Utsman ibn Affan ibn Abi al-Ash. Sebelum beliau masuk Islam beliau tidak banyak mengetahui tentang Nabi Muhammad SAW, beliau hanya mengetahui tentang beberapa kepribadian Nabi dari perang lain, ia mengetahui bahwa Nabi Muhammad memiliki kejujuran, ia juga mengetahui sedikit tentang kepemimipinan Nabi Muhammad SAW, keinginan beliau bertemu dengan Nabi Muhammad kemudian disampaikan kepada sahabatnya, yaitu Abu Bakar, rumah Abu Bakar tidak terlalu jauh dari rumah beliau. Beliau masuk Islam sebelum Nabi SAW masuk ke Darul Arqam. Beliau adalah seorang yang kaya. Beliau menjabat sebagai khalifah sesudah Umar ibn Al Khaththab r.a berdasarkan kesepakatan ahlu syura. Beliau dilahirkan 5 tahun setelah tahun kelahiran Nabi SAW. Beliau terus menjabat khalifah hingga terbunuh sebagai syahid pada bulan Dzulhijah tahun 35 hijriyah dalam usia 90 tahun menurut salah satu pendapat ulama Kekhalifahan beliau berlangsung selama 12 tahun kurang tahun 35 hijriyah hingga 19 Ramadhan tahun 40 hijriyah.[3]v Ali ibn Abi ThalibLahir 32 tahun setelah tahun kelahiran Nabi SAW, beliau merupakan putra dari paman Nabi SAW yang mempunyai nama asli Ali ibn Abi Thalib ibn Abdul Mutholib ibn Hasyim. Ali ibn Abi Thalib adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyerahkan kepadanya bendera jihad pada saat perang Khaibar yang dengan perantara perjuangannyalah Allah memenangkan umat Islam dalam pertempuran. Beliau dibaiat sebagai khalifah setelah khalifah Utsman terbunuh. Beliau menjadi khalifah secara syari hingga wafat dalam keadaan mati syahid pada bulan Ramadhan tahun 40 hijriyah dalam usia 63 tahun. Kehalifahan Ali berlangsung selama 4 tahun 9 bulan, sejak 19 Dzulhijah 12 hari.[4]

B. Gerakan dakwah yang dilakukan pada masa Khulafaur Rasyidin1) Dakwah pada masa Abu Bakar As-ShidiqAbu Bakar yang memerintah selama dua setengah tahun tepatnya dua tahun tiga bulan dua puluh hari. Walau masa pemerintahannya sangat singkat namun sarat dengan amal dan jihad. Di saat Abu Bakar memerintah tiba-tiba Madinah dikejutkan oleh gerakan yang menggerogoti sistem Islam yang meluas hampir ke semenanjung Arabia. Bentuk gerakana tersebut ialah: murtad dari agama Islam karena mengikuti nabi palsu yaitu Musailamah al-Kadzab, Thulaihah al-Asad dan al-Aswad al-Anasi dari Yaman; keengganan membayar zakat karena mengikuti Malik ibn Nawiroh dari Bani Tamim.Selain menghadapi rongrongan dari dalam Islam sendiri Abu Bakar juga melakukan ekspansi wilayah keluar daerah diantara hingga mencapai Bashrah, Qatar, Kuwait, Iraq, bahkan hingga daerah kekuasaan kekaisaran Romawi yang meliputi Mesir, Syiria dan Palestina.Gerakan dakwah yang paling menonjol pada Khalifah Abu Bakar ialah pengumpulan Al Quran. Alasan utama dikumpulkannya Al-Quran ialah rasa kekhawatiran seorang Umar ibn Khatthab terhadap masa depan Islam jika kadar intinya yang menjaga Islam dengan Al Quran (Qurra dan Huffadz) gugur satu per satu di medan perang.[5]

2) Dakwah pada masa Umar ibn Khatthaba. Penyempurnaan Fath IrakIrak dijadikan pangkalan kekuatan kaum Muslimin untuk melakukan perluasan ke negeri-negeri Persia lainnya. Irak saat itu meliputi kawasan Kuffah (ibu kota Islam pada masa Ali), kemudian Baghdad (ibu kota Islam pada masa Abbasiyah), dan Samra yang didirika pada masa Mutasyim.b. IranSetelah Irak ditaklukan negeri-negeri lain di Persia juga ditaklukan, diantaranya negeri-negeri di seberang sungai. Dengan demikian habislah riwayat Imperium Persia.c. Syam dan PalestinaKetika khalifah pertama Abu bakar meninggal dunia sedang berlangsung di Syam dibawah komando Khalid ibnn Walid, dibantu oleh Abu Ubaidah ibn Jarrah, Amr ibn Ash, Yazid ibn Abi Sufyan Syurahbil ibn Hasanah. Ketika Umar diangkat menjadi Khalifah, beliau mengangkat Abu Ubaidah sebagai panglima teringgi untuk kawasan Syam. Khalid dikirimi surat pengunduran dirinya saat perang sedang berlangsung, pakar sejarah berpendapat peristiwa ini terjadi pada perang Yarmuk. Khalid menerima keputusan itu, beliau tetap aktif ikut dalam peperangan dibawah komando Abu Ubaidah. Sebagian ahli sejarah mengatakan ditunjuk Abu Ubaidah oleh Umar karena lapangan saat itu membutuhkan pemimpin yang kriterianya ada pada Abu Ubaidah, beliau memiliki keahlian dalam hal lobby dan administrasi, sedangkan keahlian Khalid adalah strategi perang.d. YordaniaDalam upaya perluasan daerah kewilayah ini, kaum muslimin harus mengambil jalan terakhir, yaitu menghadapi pasukan Romawi yang tidak mau mempersilahkan kaum muslimin melakukan dakwah secara damai. Kaum muslimin berhasil memenangkan pertempuran.e. SyiriaPasukan Islam melanjutan perjalanannya menuju Dimasyq (damaskus) dibawah komando Ubaidillah ibn Jarrah. Setelah Syiria tunduk, pasukan bergerak menuju ke utara. Yaitu Hims, Hamat, Halb, Shoid, dan Bairut.f. PalestinaSejak terjadinya peristiwa isra miraj, negeri Palestina tidak bisa dipisahkan dengan kaum muslimin. Aqhsa adalah negeri suci ketiga yang diperintahkan kepada kaum muslimin untuk dikunjungi. Berdasarkan kenyataan tersebut, kaum muslimin betul-betul serius untuk membebaskan negeri ini dari kekuasaan Romawi. Namun akhirnya mereka memilih damai dan meminta kepada pasukan agar langsung menghadirkan Umar ibn Khatthab perihal tersebut. Di pintu negeri Palestina, Umar disambut oleh Beartrick Ciprunius dan sebagian pemimpin kaum muslimin. Pada kesepakatan itu Umar membuat kesepakatan untuk memberikan rasa aman, yaitu keamanan harta benda dan jiwa dan syiar keagamaan kepada penduduk asli. Kesepakatan itu dikenal dengan perjanjian Umar. Ketika waktu sholat ashar Umar menolak untuk sholat di gereja Qiamat, tetapi beliau sholat diluarnya, khawatir dikemudian hari kaum muslimin mengikuti sunnah Umar. Perbuatan Umar ini menegaskan bagaimana toleransi kaum muslimin dengan orang yang tidak seagama.g. Ekspedisi kawasan MaghribiEkspdisi penyiaran Islam keluar kawasan Arab kemudian memecah diri ke beberapa penjuru. Disamping gerakan kearah timur mereka juga bergerak kearah barat. Pasukan sebesar 4000 orang prajurit muslim bergerak ke Mesir dibawa panglima Amr ibn Ash. Sepanjang perjalanan tampaknya besar pasukan makin bertambah, sampai mencapai 20.000 orang. Hal ini menimbulkan kesan bagi orang Islam telah membangkitkan daya tarik untuk bergabung dalam pasukan dibawah panji-panji Islam. Sukses kembali ada di prajurit berkuda kaum muslimin yang telah terlatih pula. Seruan kalimatAllahu akbardisetiap medan perang tampaknya menimbulkan efek ganda. Disatu sisi berhasil membangkitkan semangat dan ketegaran bagi umat Islam dalam melaksanakan misi suci mereka dalam penyebaran Islam. Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh Khalid ibn Walid adalah menjadikan kota heliopolis sebagai ibu kota Islam di Mesir. Dalam perkembangan selanjutnya kota ini dikenal dengan sebutan Cairo Lama yang kelak mejadi ibu kota Mesir.Setelah mendapatkan izin dan restu khalifah pasukan Amr ibn Ash meneruskan eksedisinya kawasan matahari tenggelam dijalur Afrika Utara. Dalam ungkapan bahasa Arab kawasan itu disebut kawasan Magribi, yang berasal dari dari kata ghurubi syamsy yang berarti tenggelam matahari.Tidak seorang prajurit dan orag Arab berhak atas kawasan baru itu. Semua kawasan dan kekayaan baru langsung menjadi milik Islam. Penguasa setempat tidak dipaksa untuk memeluk Islam keuali atas kemauan sendiri. Mereka diberi hak untuk meneruskan kepemimpinan otonom dikawasan mereka dengan kewajiban untuk membayar pajak perlindungan (jizyah) kepada kekhalifahan di Madinah.[6]

3) Dakwah pada masa Utsman ibn AffanMelalui proses yang panjang, maka terpilihlah Utsman ibn Affan sebagai khalifah. Pada masa kekhalifahannya langkah yang diambil ialah sebagai berikut:a. Perluasan wilayahPada masa khalifah Utsman inilah pertama kali dibentuk angkatan laut untuk menyerang daerah kepulauan yang terletak di laut tengah. Masa ini juga dibangun kapal perang sehingga dapat menaklukkan wilayah hingga mencapai Asia dan Afrika, seperti daerah Herat, Kabul, Ghazni, dan Asia Tengah, juga Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes dan sisa dari wilayah Persia.b. Sosial budayaMembangun bendungan besar untuk mencegah banjir dan mengatur pembagian air ke kota. Membangun jalan, jembatan, masjid, rumah, penginapan para tamu dalam berbagai bentuk serta memperluas Masjid Nabawi di Madinah.Namun pada pertengahan kedua pemerintah Utsman retak ditimpa perpecahan yang disebabkan karena kebijakan Utsman dalam mengganti para gubernur yang diangkat Umar yang didominasi dari keluarga Bani Umayyah. Sebagai contohnya khalifah Utsman mengganti Saad ibn Abi Waqash yang merupakan gubernur Kufah dengan Walid ibn Uqbah yang merupakan saudara se-ibu khalifah Utsman.c. Penetapan Mushaf UtsmaniUmat Islam pada masa khalifah Utsman tinggal dalam wilayah yang sangat luas dan terpencar-pencar, sehingga penduduk masing-masing daerah tersebut membaca ayat-ayat Al Quran menurut bacaan yang mereka pelajari dari tokoh sahabat yang terkenal dari wilayah mereka (di Syiria masyarakat mengacu pada bacaan Ubay ibn Kaab, di Kufah masyarakat mengacu pada bacaan Abdullah ibn Masud). Persoalan tersebut menimbulkan perselisihan di kalangan umat Islam.Untuk mengatasi hal tersebut khalifah Utsman membentuk sebuah tim yang bertugas untuk menyalin dan mengkodifikasikan ayat-ayat Al Quran ke dalam satu mushaf resmi yang diketuai oleh Zaid ibn Tsabit. Mushaf tersebut dibuat lima buah, empat buah dikirim ke wilayah Makkah, Syiria, Kufah, Bashrah dan satu tinggal di Madinah. Mushaf hasil kerja dari tim kodifikasi Al Quran pada masa khalifah Utsman yang tinggal di Madinah disebut dengan Mushaf Utsmani atau Mushaf Al-Imam yang sampai sekarang masih kita gunakan, bahan digunakan di selruh penjuru dunia.[7]

4) Dakwah pada masa Ali ibn Abi ThalibSejarah kepemimpinan khalifah Ali adalah sejarah terakhir masa kekhalifahan umat Islam dalam sejarah setelah masa kenabian. Pada saat diangkat menjadi khalifah, mewarisi kondisi yang sedang kacau. Ketegangan politik terjadi akibat pembunuhan atas khalifah Utsman. Seluruh jabatan gubernur saat itu hampir seluruhnya diduduki oleh keluarga Umayyah. Para gubernur ini menuntut Ali untuk mengadili pembunuh Utsman.Gerakan dakwah yang telah dilakukan oleh khalifah Ali secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut:- Merombak para pejabat teras, terutama pejabat yang di dominasi oleh keluarga Bani Umayyah.- Menyamakan kedudukan seseorang dimata hukum. Seperti ketika khalifah Ali menuduh seorang Yahudi mengambil baju besi kepada hakim. Dipihak Ali memiliki keyakinan bahwa si Yahudi tersebut mencuri baju besinya, sedangkan di pihak Yahudi bersikukuh bahwa baju besi itu ia dapat dengan membelinya dari orang lain. Hakim pun kemudian memutuskan bahwa yang berhak atas baju besi itu adalah si Yahudi karena dari pihak Ali tidak dapat menghadirkan saksi bahwa baju besi itu milik beliau. Hal inilah yang membuat si Yahudi terkesima dan terkagum-kagum betapa adilnya hukum Islam, bahkan karena kejadian ini sampai membuat si Yahudi bersyahadat dan menyatakan keIslamannya.[8]akiman dan eksekutif.c. Departemen pendidikan dan pengembangan Islamd. Departemen jaminan social.e. Jamin social untuk semua.[footnoteRef:2][20] [2: ]