daftar isi - bpkp.go.id 2012 revisi... · daftar isi kata pengantar halaman i ringkasan eksekutif...
TRANSCRIPT
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Halaman
i
Ringkasan Eksekutif ii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang 1
B. Tugas dan Fungsi 1
C. Aspek Strategis 2
D. Kegiatan dan Layanan Produk 3
E. Struktur Organisasi dan Sumber Daya 4
F. Sistematika Penyajian 6
BAB II Rencana dan Perjanjian Kinerja 7
A. Rencana Strategis 2010-2014 7
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012 18
Bab III Akuntabilitas Kinerja 22
A. Capaian Kinerja 22
B. Analisis Capaian Kinerja 25
Sasaran Strategis 1 25
Sasaran Strategis 2 32
Sasaran Strategis 3 34
Sasaran Strategis 4 36
Sasaran Strategis 5 43
Sasaran Strategis 6 45
Sasaran Strategis 7 47
Sasaran Strategis 8 57
Bab IV Penutup 60
Lampiran :
1.
2.
3.
4.
Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012
Perbandingan Realisasi IKU Tahun 2012 dengan Tahun 2011 dan
Target Tahun 2014
Capaian Indikator Kinerja Output Tahun 2012
Perbandingan Realisasi Tahun 2012 dengan Tahun 2011 dan
Target Tahun 2014
5. Opini BPK atas LKPD Tahun 2011
6. Capaian Kinerja BUMD Tahun Buku 2011
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
i Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disampaikan sebagai
wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dilaksanakan sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan
Penetapan Kinerja dan LAKIP. LAKIP berisi informasi mengenai keberhasilan maupun
kegagalan dalam mencapai tujuan/sasaran strategis dan pelaksanaan program/kegiatan
yang telah ditetapkan dalam Renstra 2010-2014 yang kemudian dijabarkan setiap
tahunnya dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin).
Dengan berpedoman pada Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun
2010 tersebut di atas, sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri PAN dan RB tentang Hasil
Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah c.q. BPKP, tanggal 30 November
2012, program dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dimodifikasi dengan menambah perspektif sasaran strategis beserta Indikator Kinerja
Utama (IKU) dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan
dan sasaran.
Penyusunan LAKIP telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja
berupa Sistem Informasi Manajemen Monitoring dan Evaluasi Rencana Kegiatan Tahunan
(SIM MonevRKT) dan Sistim Akuntansi Instansi (SAI).
Kami berharap semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat berguna sebagai
masukan bagi upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Laporan ini kiranya juga dapat digunakan sebagai bahan evaluasi yang
obyektif bagi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam menilai kinerja dan
pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban tugas yang telah diamanatkan.
Yogyakarta, 22 Januari 2013
Kepala Perwakilan,
Condro Imantoro
NIP 19530922 197507 1 001
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
ii Ringkasan Eksekutif
RINGKASAN EKSEKUTIF
encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai
acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Renstra
memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan
target yang akan dicapai serta rencana pendanaan dalam tahun 2010-2014.
Sebagaimana visi BPKP, visi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2012 adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan
Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas di
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Berpijak pada visi tersebut, Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berperan membantu pemerintah dalam
meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik, serta mendorong upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana
diamanatkan dalam RPJMN 2010-2014.
Untuk mewujudkan visi, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
mempunyai empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan
bebas KKN; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern
pemerintah; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang
profesional dan kompeten; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan
keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah.
Dalam mencapai visi dan misi, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2010-
2014, yaitu (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya
tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan
memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya
efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya
kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6)
terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
presiden/pemerintah.
Untuk mencapai tujuan strategis, dalam tahun 2012 Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak
R
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
iii Ringkasan Eksekutif
lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor : B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30
November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran
strategis.
Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
Penetapan Kinerja tahun 2012 untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan.
Capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012
merupakan kontribusi dari capaian 3 (tiga) program yaitu Program Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP, Program Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP, dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur Negara – BPKP.
Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2012 secara ringkas dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
Capaian Sasaran Strategis
No Sasaran Strategis Capaian Sasaran
1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD Tercapai 100%
2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar
87,50%
Tercapaia 100%
3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada
60% IPD dan terselenggaranaya GG pada 75%
BUMN/BUMD
Tercapai 100%
4. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda,
BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi menjadi 80%
Tercapai 100%
5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Tercapai 55,55%
6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern
pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80%
Pemda
Tercapai 69,45%
7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan
sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar
100%
Tercapai 100%
8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan Tercapai 100%
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
iv Ringkasan Eksekutif
No Sasaran Strategis Capaian Sasaran
keputusan bagi pimpinan
Pengukuran capaian sasaran strategis dilakukan menggunakan indikator kinerja
utama (IKU) yang merepresentasikan peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian
kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU dominan (yang paling
mempengaruhi capaian sasaran strategis) dari 35 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012. Pengukuran
dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang tidak mencapai target.
Realisasi capaian delapan sasaran strategis tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD
Ada dua IKU dominan yang merepresentasikan capaian sasaran strategis ini.
Realisasi tahun 2012 adalah sebagai berikut :
a. Persentase IPP yang mendapatkan pendampingan penyusunan laporan keuangan.
Dalam tahun 2012 jumlah IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan
keuangan sebanyak 23 IPP tingkat wilayah (UAW) atau 100% dari 23 IPP tingkat
wilayah (UAW) yang berada di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
b. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP.
Dalam tahun 2012 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal
WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Terselenggaranya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%
Capaian sasaran strategis ini ditunjukkan oleh IKU dominan berupa “Persentase
temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang
ditindaklanjuti”. Pada tahun 2012 terdapat 6 saran/rekomendasi hasil audit
operasional PNBP yang telah ditindaklanjuti atau 85,71% dari jumlah
saran/rekomendasi sebanyak 7 saran/rekomendasi, capaian IKU ini sebesar 97,95%
dari target sebesar 87,50%.
3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75%
BUMN/BUMD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
v Ringkasan Eksekutif
Keberhasilan sasaran strategis ini diindikasikan oleh pencapaian dua IKU dominan
yaitu “Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM” dan “Persentase
BUMN/BUMD yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. Dari hasil audit
pelayanan tahun 2012, jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai SPM
sebanyak 8 IPD atau 88,89% dari 9 IPD yang diaudit. Dibandingkan targetnya, maka
capaian IKU ini sebesar 148,15%. Sementara itu, jumlah BUMN/BUMD yang
dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI sebanyak 9 BUMN/BUMD atau 100% dari
target. Sehingga capaian IKU ini sebesar 100% dari target yang ditetapkan.
4. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/D dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi sebesar 80%
Pencapaian sasaran strategis ini diindikasikan oleh capaian IKU dominan berupa
“Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi”. Dalam
tahun 2012 telah dilaksanakan sosialisasi program anti korupsi kepada 12 kelompok
masyarakat atau tercapai 100% dari target, sehingga capaian IKU adalah 100%.
5. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Sasaran strategis ini dindikasikan oleh IKU dominan berupa “Persentase Pemda yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”. Capaian IKU diukur
berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP
sebanyak 4 Pemda atau 33,33% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 12 Pemda.
Dibandingkan target sebesar 60% maka capaian IKU sebesar 55,56%.
6. Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan
kompeten pada 80% K/L/Pemda
Satu-satunya IKU yang mengindikasikan capaian sasaran strategis ini adalah
“Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA” yang diukur dengan
jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak lima Pemda atau
41,67% dari jumlah Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebanyak dua belas Pemda. Dengan target 60%,
maka capaian IKU ini adalah sebesar 69,45%.
7. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaan keuangan sebesar 100%
Dua IKU dominan yang menunjukkan capaian sasaran strategis ini terdiri dari
“Persentase jumlah rencana pengawasan yang terealisir” dan “Persentase kesesuaian
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
vi Ringkasan Eksekutif
laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
SAP”. IKU dominan pertama diukur dari jumlah rencana pengawasan yang terealisasi
dibandingkan dengan rencana pengawasan yang ditetapkan. Jumlah rencana
pengawasan tahun 2012 yang terealisasi sebanyak 359 PP atau 90,43% dari
rencananya sebanyak 397 PP. Dengan target 90%, maka capaian IKU adalah
sebesar 100,48%. IKU dominan kedua diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat
terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan,
dan 80% apabila ada catatan. Hasil reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 tidak terdapat catatan dari
Inspektorat, sehingga tercapai 100%. Dibandingkan dengan target sebesar 90%,
maka capaian IKU ini sebesar 125%.
8. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang telah dimanfaatkan secara efektif oleh
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dibandingkan dengan jumlah
sistem informasi yang telah dikembangkan oleh BPKP. Realisasi IKU tahun 2012
sebanyak sepuluh sistem informasi telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan
BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau mencapai 100% dari target.
Selain pencapaian sasaran strategis tersebut, beberapa prestasi Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam tahun 2012 adalah :
a. Menjadi juara umum lomba kehumasan BPKP tahun 2012 dengan memperoleh dua
kategori juara yaitu sebagai juara terbaik 1 kategori majalah internal dan juara terbaik
1 kategori pengelolaan website.
b. Menjadi juara dua lomba Adi Pakarti tahun 2012.
c. Menjadi tiga besar Satker dan SKPD teladan berprestasi lingkup Kanwil Ditjen
Perbendaharaan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mencapai sasaran strategis tahun 2012
menggunakan dana sebesar Rp18.114.928.000,00 atau 99,19% dari anggaran sebesar
Rp18.262.884.000,00.
Sebagian besar sasaran strategis tahun 2012 telah tercapai sesuai dengan target
yang ditetapkan. Keberhasilan dalam mencapai target kinerja didorong oleh beberapa
faktor sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
vii Ringkasan Eksekutif
a. Komitmen yang kuat dari jajaran pimpinan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada stakeholders.
b. Kapabilitas, komitmen dan dedikasi dari pegawai dalam melaksanakan tugas.
c. Suasana kerja yang kondusif dengan sikap kebersamaan yang telah tumbuh dengan
baik diantara pegawai.
d. Kerjasama yang baik dari instansi Pemerintah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
serta stakeholder lainnya.
Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih
belum mencapai target yang ditetapkan. Oleh karena itu, perlu adanya upaya dan kerja
yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis di masa yang
akan datang.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan dimanfaatkan oleh seluruh jajaran personil
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pedoman untuk
meningkatkan kualitas kinerja di masa yang akan datang. Sebagai upaya peningkatan
kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta akan melakukan
langkah-langkah antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi internal secara periodik mengenai keberhasilan maupun
kegagalan dalam melaksanakan program dan kegiatan serta mengambil langkah-
langkah riil untuk menyelesaikan permasalahan yang dijumpai.
b. Mengembangkan manajemen perubahan dan memantapkan sinergitas Reformasi
Birokrasi, SPIP, dan Budaya Kerja agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
efisien dan efektif serta terwujudnya pengendalian risiko strategis dan risiko
operasional.
c. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pemantapan pengembangan knowledge based
management dalam berbagai aspek sehingga diharapkan lebih responsif dalam
melaksanakan tugas-tugas teknis (audit dan non audit) maupun non teknis
(penunjang).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
1 Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
aporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012 merupakan wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan selama tahun 2012
guna mewujudkan sasaran strategis yang ditetapkan.
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disusun dengan
mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP.
B. TUGAS DAN FUNGSI
Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei
2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai tugas
melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan
akuntabilitas di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta menyelenggarakan fungsi:
1) Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan.
2) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja dan
pengurusan barang milik/kekayaan negara.
3) Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.
4) Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis
dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah.
5) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka
pelaksanaan good governance.
L
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
2 Bab I Pendahuluan
6) Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah.
7) Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian
mutu pengawasan.
8) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah
daerah dalam rangka penyelenggaraan SPIP.
9) Memberikan sosialisasi dan asistensi pada instansi pemerintah pusat/ pemerintah
daerah, BUMD dan BUMN dalam rangka penyusunan laporan keuangan.
10) Memberikan sosialisasi dan asistensi penerapan Badan Layanan Umum (BLU).
11) Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
C. ASPEK STRATEGIS
1. Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 61 Tahun 2012 tanggal 2 Februari 2012,
wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta disamping
meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah pemerintah daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta, juga meliputi 6 Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Jawa Tengah yaitu
Kabupaten Klaten, Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Purworejo,
Kabupaten Kebumen, dan Kabupaten Cilacap.
2. Peran Strategis Perwakilan BPKP
Peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah mendukung
pemerintah dalam meningkatkan fungsinya untuk memberikan pelayanan publik yang
berkualitas dan berkeadilan. Untuk mendukung berjalannya fungsi negara/pemerintah
tersebut, maka Perwakilan BPKP Daerah Istimewa memposisikan diri untuk lebih
memfokuskan dalam memberikan analisis-analisis kebijakan publik baik yang bersifat
makro (lingkup nasional) maupun yang bersifat mikro (kewilayahan), memberikan
dukungan sesuai keahlian dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan check
and balance atas pelaksanaan program-program pemerintah. Hal ini perlu dilakukan
karena proses suatu pelayanan publik dimulai dari bagaimana pemerintah mendesain,
menetapkan, mengimplementasikan dan mencapai hasil dari kebijakan tersebut.
Kemampuan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
mendukung fungsi dan peran negara dalam memberikan pelayanan publik
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
3 Bab I Pendahuluan
membutuhkan adanya peningkatan pemahaman dari pejabat fungsional auditor
mengenai konsep palayanan publik. Dalam menjalankan fungsi dan perannya,
negara/pemerintah membutuhkan informasi-informasi yang dapat membantu dalam
mendesain, menetapkan, mengimplementasikan dan meningkatkan hasil kinerja
kebijakannya. Oleh karena itu, setiap pejabat fungsional auditor harus memfokuskan
diri pada pemahaman dan penguasaan atas pelayanan publik, harus mampu
melakukan analisis kebijakan, harus mampu menjadi agen perubahan (change agent)
dari setiap perkembangan pelayanan publik, harus mampu menjalankan peran
sebagai konsultan untuk membantu setiap instansi pemerintah dalam menerapkan
SPIP sebagai bagian integral dalam proses pelayanan publik, dan tetap menjalankan
peran sebagai auditor untuk mengefektifkan fungsi check and balance.
Perwakilan BPKP Daerah Istimewa sebagai bagian organisasi BPKP berperan penting
dalam mendukung BPKP mencapai visinya sebagai ““AAuuddiittoorr PPrreessiiddeenn yyaanngg RReessppoonnssiiff,,
IInntteerraakkttiiff,, ddaann TTeerrppeerrccaayyaa,, uunnttuukk MMeewwuujjuuddkkaann AAkkuunnttaabbiilliittaass KKeeuuaannggaann NNeeggaarraa yyaanngg
BBeerrkkuuaalliittaass..”” BPKP sebagai auditor presiden yang bersifat proaktif merupakan resultan
dari daya antisipasi, responsi, dan persuasi untuk menciptakan iklim kerja partisipatoris
yang tentunya akan menjadi kunci bagi peningkatan peran BPKP. Untuk mencapai visi
tersebut, BPKP perlu mengerahkan seluruh sumber daya yang ada yaitu sumber daya
manusia (SDM), dana, sarana dan prasarana secara optimal, efisien dan efektif.
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta
penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, wajib meningkatkan peran dalam mendukung BPKP
melaksanakan misinya untuk mencapai visi yang dicita-citakan.
D. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan kegiatan pengawasan
intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP dengan produk layanan
meliputi :
1. Pengawasan atas kegiatan lintas sektor
2. Pengawasan atas kegiatan kebendaharaan umum negara
3. Pengawasan atas penugasan presiden
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
4 Bab I Pendahuluan
4. Pendampingan Reviu LKPP/LKPD
5. Pengawasan penerimaan negara
6. Pengawasan PHLN
7. Assessment, Evaluasi GCG, KPI, Manajemen Risiko
8. Pengawasan Investigatif
9. Bimbingan teknis dan pengembangan sistem pelaporan keuangan
10. Sosialisasi SPIP
11. Diklat SPIP
12. Bimbingan teknis SPIP
E. STRUKTUR ORGANISASI DAN SUMBER DAYA
1. Struktur Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Keputusan
Kepala BPKP Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Yogyakarta dan
dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan.
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi :
Bagian Tata Usaha
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Bidang Akuntan Negara
Bidang Investigasi
2. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia yang tersedia per 31 Desember 2012 sebanyak 152 orang,
berdasarkan jenis jabatannya dapat dirinci sebagai berikut:
Jenis Jabatan Jumlah
Struktural 10 orang
Fungsional Auditor 104 orang
Fungsional Arsiparis - orang
Fungsional Analis Kepegawaian 1 orang
Fungsional Umum 35 orang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
5 Bab I Pendahuluan
Jenis Jabatan Jumlah
Pranata Komputer 2 orang
Total 152 orang
Berdasarkan jenjang pendidikan, dari jumlah pegawai tersebut dapat dirinci sebagai
berikut:
Jenjang Pendidikan Jumlah
Pasca Sarjana 9 orang
Sarjana/Diploma IV 75 orang
Diploma III 40 orang
Diploma I - orang
SLTA 25 orang
SLTP 1 orang
SD 2 orang
Total 152 orang
Dibandingkan dengan jumlah pegawai per 31 Desember 2011 sebanyak 160 orang,
jumlah pegawai per 31 Desember 2012 berkurang sebanyak 8 orang disebabkan
adanya pegawai yang pensiun selama tahun 2012 sebanyak 3 orang, mutasi
keluar/dipindahkan ke unit lain sebanyak 13 orang, dan mutasi masuk dari unit lain
sebanyak 7 orang.
3. Sumber Daya Keuangan
Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
anggaran 2012 dibiayai dari DIPA Tahun 2012 dan dari dana yang disediakan oleh pihak
ketiga. Jumlah anggaran selama tahun 2012 seluruhnya sebesar Rp18.262.884.635,00
sedangkan realisasinya mencapai Rp18.114.928.826,00 atau 99,19% dari anggaran.
Rincian anggaran dan realisasi keuangan tersebut nampak dalam tabel berikut:
URAIAN Anggaran Realisasi
% (Rp) (Rp)
Bagian Anggaran BPKP (DIPA) 16.906.475.000,00 16.758.519.191,00 99,12
Di luar Bagian Anggaran BPKP 1.356.409.635,00 1.356.409.635,00 100,00
Jumlah 18.262.884.635,00 18.114.928.826,00 99,19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
6 Bab I Pendahuluan
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta per 31 Desember 2012 sebagai berikut :
NO URAIAN Per 31 Des 2012
(Rp)
Per 31 Des 2011
(Rp)
%Naik/
(Turun)
1 Tanah 30.030.260.000 30.030.260.000 -
2 Peralatan dan Mesin 11.620.041.272 11.306.859.072 2,76
3 Gedung dan Bangunan 20.448.905.888 20.269.201.888 0,88
4 Aset tetap lainnya 141.001.981 124.201.981 13,52
5 Konstruksi Dlm Pengerjaan - - -
Jumlah 62.240.209.141 61.730.522.941 0,82
F. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012 terdiri dari empat bab.
Bab I Pendahuluan memuat informasi tentang latar belakang penyusunan Lakip, tugas
dan fungsi, aspek strategis, gambaran kegiatan dan produk layanan, serta struktur
organisasi dan sumber daya.
Bab II Rencana dan Perjanjian Kinerja memuat informasi tentang Rencana Strategis
tahun 2010 - 2014 dan perjanjian kinerja. Dalam uraian tentang rencana strategis
dijelaskan tentang pernyataan visi, misi, tujuan strategis, indikator kinerja utama, serta
program dan kegiatan.
Bab III Akuntabilitas Kinerja menguraikan capaian kinerja setiap sasaran strategis dan
indikator kinerja utama beserta analisisnya. Dalam uraian analisis capaian kinerja
dijelaskan mengenai gambaran umum setiap indikator kinerja utama, realisasi capaian,
hambatan tidak tercapainya atau dukungan tercapainya target, perbandingan realisasi
indikator kinerja utama tahun 2012 dengan tahun 2011, dan perbandingan realisasi
indikator kinerja utama tahun 2012 dengan target indikator kinerja utama pada akhir
periode Renstra tahun 2014.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
7 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
BAB II
RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA
ebagai salah satu unit kerja BPKP yang berada di daerah, Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melaksanakan program-program yang
ditetapkan oleh BPKP. Program pada Renstra BPKP periode 2010-1014 telah
diselaraskan dengan program yang direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan
restrukturisasi program tersebut, program-program BPKP meliputi satu program teknis
yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP.
Berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP
melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis, serta merekonstruksi Indikator
Kinerja Utama. Hal yang sama juga dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, sehingga sejak tahun 2012 dapat disajikan akuntabilitas pencapaian
sasaran strategis. Perubahan tersebut sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012.
Sasaran dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2010-2014 dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam
perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat
dilakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
A. Rencana Strategis 2010 - 2014
Penyusunan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra merupakan
dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan serta program
dan kegiatan Kementerian/Lembaga dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan
S
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
8 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
fungsinya. Renstra-KL merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus
sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) dan mendukung pencapaian program-program prioritas pemerintah.
Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
visi :
Auditor Presiden yang responsif, interaktif dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas
keuangan negara yang berkualitas
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor
Presiden merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi,
baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu
kementerian, lembaga dan pemerintah daerah di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan demikian diharapkan informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan
oleh Auditor Presiden bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak
lain yang menciderai penegakan prinsip independensi.
Auditor Presiden yang responsif mengandung makna bahwa dalam menjalankan
perannya, Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tanggap
terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta dan segera memberikan respon/masukan kepada pengambil kebijakan.
Bersifat interaktif yang mengandung makna bahwa Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan
stakeholders di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan pengertian tersebut maka
komunikasi antara Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dengan
stakeholders haruslah selalu terjalin dengan baik dan efektif. Oleh karena itu, Perwakilan
BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta harus membuka saluran-saluran komunikasi
yang efektif, menjalin kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam menjalankan
perannya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sifat interaktif ini mendorong perlunya kemampuan dan kompetensi yang tinggi
bagi para auditor Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berperan
sebagai guru, expert, maupun tempat bertanya yang dapat diandalkan di bidang
pengawasan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
9 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyatakan dalam
visinya sebagai Auditor Presiden yang terpercaya, yang berarti Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki integritas yang tinggi yang didukung
profesionalisme yang tinggi sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerja
yang berkualitas dan bermanfaat bagi shareholders dan stakeholders di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Prinsip akuntabilitas keuangan negara menghendaki bahwa proses pengambilan
keputusan atau kinerja keuangan negara dapat dimonitor, dinilai, dan dikritisi. Selain itu,
pertanggungjawaban keuangan negara tersebut harus dapat ditelusuri sampai ke bukti
dasarnya (traceableness) dan dapat diterima secara logis (reasonableness). Perwakilan
BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor Presiden di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta berperan membantu pengawasan dalam bidang keuangan negara di
wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta agar akuntabilitas Presiden dapat memuaskan
seluruh rakyat Indonesia dan rakyat di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta khususnya.
Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tiga ciri yaitu
akuntabel, transparan dan partisipatif. Hal ini berarti bahwa pertanggungjawaban
keuangan negara harus dapat diandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi
yang material dan relevan serta berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai
pihak terkait. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas mendukung akuntabilitas
Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan Negara.
Misi
Misi merupakan penjabaran lebih lanjut dari visi dan berisi pernyataan tentang apa
yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan
kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP.
Misi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara
yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN.
2. Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah.
3. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten
4. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/pemerintah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
10 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Misi pertama berkaitan dengan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor Presiden di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara di wilayah
Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus menegaskan bahwa misi ini dilakukan untuk
membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata
kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN. Inti misi ini terkait dengan
kegiatan pengawasan intern pemerintah yang pada hakekatnya bertujuan memberikan
nilai tambah (value added) melalui dua peran utama yaitu aktivitas assurance dan
consulting. Dengan peran tersebut, fungsi utama Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta adalah memberikan umpan balik (feedback) sebagai bahan
masukan bagi Presiden/ Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja
pemerintah dan pengelolaan keuangan negara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
dan memberikan rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance), serta membantu pemerintah dalam mencapai tujuannya.
Dalam misi pertama ini juga termasuk kegiatan dalam rangka membantu aparat
penegak hukum dan pemerintah di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mencegah
dan mengurangi KKN, yang dilakukan dalam bentuk pengawasan investigatif, pemberian
keterangan ahli, dan perhitungan kerugian negara.
Misi kedua berkaitan dengan peran BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam memperkuat dan menunjang efektivitas SPI atas penyelenggaraan tugas dan
fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdiri dari BPKP, Itjen Kementerian,
Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota.
Selain itu, untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan
penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi
pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun
2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang
langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan
tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Akuntabilitas kinerja Presiden merupakan
suatu kesatuan akumulatif-integratif dari kinerja berbagai Kementerian/Lembaga dan juga
Pemerintah Daerah, sehingga perlu juga dipastikan efektivitas penyelenggaraan SPIP
pada seluruh instansi pemerintah baik di pusat maupun daerah.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
11 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Misi ketiga adalah misi pengimbang bahwa kinerja yang berorientasi ke luar tak
mungkin terwujud tanpa adanya proses kerja internal yang baik maupun proses kerja
sesama APIP yang sinergis. Dengan adanya proses kerja sesama APIP yang sinergis
diharapkan akan menghasilkan kinerja APIP yang maksimal. Hal ini merupakan jawaban
atas arahan Presiden akan perwujudan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberi
nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan
kredibel, dan berorientasikan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Misi keempat merupakan aktualisasi peran Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta sebagai Auditor Presiden di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan
Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President
Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. PASs adalah alat kendali
(control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan
keuangan negara di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, yang berbasis web, on-line,
dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh
(integrated) tentang implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini
Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-
time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan
antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu.
Tujuan Strategis
Penetapan tujuan organisasi merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah
ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan
penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan
dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.
Tujuan-tujuan strategis dikaitkan dengan misinya adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara
2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik
3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus
yang merugikan keuangan negara
4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah
5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
12 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi
Presiden/Pemerintah.
Sasaran Strategis
Sasaran Strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan
berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan. Sasaran merupakan
penjabaran lebih lanjut dari tujuan yang periode capaiannya lebih pendek yaitu paling
lama satu tahun. Adapun sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD;
b. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50%;
c. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% IPD dan
terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD;
d. Meningkatkan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80%;
e. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda;
f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten pada 80% Pemda;
g. Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas
pengelolaan keuangan sebesar 100%; dan
h. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan.
Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
Indikator Kinerja Utama
Indikator kinerja utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran
strategis Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. IKU Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta diletakkan pada perspektif manfaat baik yang
bersifat outward looking maupun inward looking. Perspektif pertama, outward looking yaitu
perpektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal. Sedangkan perspektif kedua,
inward looking yaitu perspektif manfaat bagi stakeholders internal BPKP.
Penetapan indikator kinerja utama dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan
sasaran strategis serta kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
13 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
kinerja utama digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan
keberhasilan kegiatan diukur dengan indikator keluaran (output).
Tabel 2.1. di bawah ini menyajikan indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-2014.
Tabel 2.1.
Indikator Kinerja Utama
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tujuan Strategis Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama
1. Meningkatnya
kualitas
akuntabilitas
keuangan negara
1. Meningkatnya
kualitas 95%
LKKL dan 95%
LKPD
Persentase IPP yang mendapat pendampingan
penyusunan Laporan Keuangan
Persentase IPD yang laporan keuangannya
memperoleh opini minimal WDP
Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN
yang memperoleh opini dukungan Wajar
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang
disampaikan ke BPKP Pusat
Persentase hasil pengawasan atas permintaan
presiden yang disampaikan ke BPKP Pusat
Persentase hasil pengawasan atas permintaan
stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan
keputusan oleh stakeholders
Persentase BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi
2. Tercapainya
optimalisasi
penerimaan
negara sebesar
87,50%
Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi
penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
Persentase laporan pengawasan BUN yang
disampaikan tepat waktu
2. Meningkatnya tata
pemerintahan yang
baik
1. Terselenggaranya
SPM pada 60%
IPD dan
terselenggaranya
GG pada 75%
BUMN/BUMD
Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan
sesuai Standar Pelayanan Minimal
Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
3. Terciptanya iklim
yang mencegah
kecurangan dan
1. Meningkatkan
kesadaran dan
keterlibatan
Kelompok masyarakat yang mendapat sosialisasi
Program Anti Korupsi
Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
14 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Tujuan Strategis Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama
memudahkan
pengungkapan kasus
yang merugikan
keuangan negara
K/L/Pemda,
BUMN/BUMD
dalam upaya
pencegahan dan
pemberantasan
korupsi menjadi
80%
fraud yang mendapatkan
sosialisai/DA/asistensi/evaluasi FCP
Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang
dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
Persentase pelaksanaan penugasan audit HKP,
Eskalasi, dan Klaim
Persentase pelaksanaan audit investigasi,
perhitungan kerugian negara, dan pemberian
keterangan ahli
Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh
instansi berwenang
Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai
standar
Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
4. Terciptanya
efektivitas
penyelenggaraan
SPIP
1. Meningkatnya
kualitas
penerapan SPIP
di 70%
K/L/Pemda
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP
sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi
penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 Tahun 2008
Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem
Pengendalian Intern
5. Meningkatnya
kapasitas aparat
pengawasan intern
pemerintah yang
profesional dan
kompeten
1. Meningkatnya
kapasitas aparat
pengawasan
intern pemerintah
yang profesional
dan kompeten
pada 80% Pemda
Persentase Pemda yang dilakukan asistensi
penerapan JFA
2. Meningkatnya
efektivitas
perencanaan
pengawasan
sebesar 90% dan
kualitas
pengelolaan
keuangan
sebesar 100%
Persentase jumlah rencana pengawasan yang
terealisasi
Persentase kesesuaian laporan keuangan
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan SAP
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap
layanan kepegawaian
Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam
DIPA
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
15 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Tujuan Strategis Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama
pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur
Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta di media massa
Persentase pemanfaatan asset
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap
layanan sarpras
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit
Inspektorat
Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan
atau diassessment tata kelola APIP
6. Terselenggaranya
sistem dukungan
pengambilan
keputusan yang
andal bagi
presiden/pemerintah
1. Terselenggaranya
100% sistem
dukungan
pengambilan
keputusan bagi
pimpinan
Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara
efektif
Program dan Kegiatan
Kebijakan dan program serta kegiatan dalam lima tahun mendatang didasarkan
pada mandat yang diperoleh dari Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan
peraturan perundangan lain seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi.
Kebijakan dan program yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta menggambarkan domain BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan
negara yang meliputi 4 C yaitu Capacity Building (expertise), Current Issues, Clearing
House, dan Check and Balance.
Penyusunan program dan kegiatan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta 2010-2014 mengacu kepada program dan kegiatan Renstra BPKP
2010-2014 yang berpedoman pada kebijakan restrukturisasi program dan kegiatan yang
diterapkan dalam penyusunan RPJMN tahun 2010-2014. Program didefinisikan sebagai
instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk
mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan
masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Terdapat dua jenis program, yaitu program
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
16 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
teknis dan program generik. Program teknis merupakan program-program yang
menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal),
sedangkan program generik merupakan program-program yang digunakan oleh beberapa
organisasi eselon I A yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan
aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal).
Dengan mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas
dan Renstra BPKP 2010-2014, Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta 2010-2014 berisi 3 program sebagai berikut:
1. Program Teknis : Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan
Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan
anggaran sebesar Rp5.176.191.000,00
2. Program Generik
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP
dengan anggaran sebesar Rp12.791.693.000,00
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan
anggaran sebesar Rp295.000.000,00
Dari ketiga program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan. Kegiatan
merupakan bagian dari program yang dilaksanakan oleh satuan kerja setingkat eselon 2
yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang
modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau
kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan
keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mendukung
pencapaian sasaran strategis tahun 2012 disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.2.
Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan
Program Sasaran Strategis Kegiatan
1.
Program
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan
Penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian Intern
1. Meningkatnya
kualitas 95%
LKKL dan 95%
LKPD
Pendampingan reviu terhadap LKKL/LKPD
Pendampingan penyusunan LKKL/LKPD
Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis penyusunan
APBD, asistensi SAKD, dan asistensi SIMDA pada
Pemda
Audit keuangan proyek PHLN
Audit kinerja PPIP
Quality Assurance pelaksananaan Audit PNPM
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
17 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Program Sasaran Strategis Kegiatan
Pemerintah
Mandiri
Evaluasi Penyerapan Anggaran
Verifikasi lokasi dan alokasi dana BLM PNPM
Mandiri Perkotaan
Pendampingan penyelesaian tindak lanjut hasil audit
BPK RI
Pendampingan penyusunan LK BUMD
2. Tercapainya
optimalisasi
penerimaan
negara sebesar
87,50%
Audit PNBP
Evaluasi penyerapan anggaran
3. Terselenggaranya
SPM pada 60%
IPD dan
terselenggaranya
GG pada 75%
BUMN/BUMD
Supervisi/pengamatan atas pelayanan publik
Audit kinerja pelayanan
Bimtek SAK ETAP pada PDAM
Asistensi implementasi SIA pada PDAM
Penyusunan profil BUMD
4. Meningkatkan
kesadaran dan
keterlibatan
K/L/Pemda,
BUMN/BUMD
dalam upaya
pencegahan dan
pemberantasan
korupsi menjadi
80%
Sosialisasi Program Anti Korupsi
Sosialisasi/asistensi FCP
Audit Investigatif
Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara
Pemberian Keterangan Ahli
Kajian peraturan yang berpotensi TPK
Audit penyesuaian harga dan klaim
Penyelesaian hambatan pembangunan
5. Meningkatnya
kualitas
penerapan SPIP
di 60%
K/L/Pemda
Sosialisai SPIP
Bimtek perbaikan pelaksanaan SPIP
Monitoring perbaikan pelaksanaan SPIP
Pendampingan riviu pelaksanaan SPIP
2. Program Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya
BPKP dan Program
Peningkatan Sarana
6. Meningkatnya
kapasitas aparat
pengawasan
intern pemerintah
yang profesional
dan kompeten
Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA
Sosialisasi dan bimtek penerapan APIP
Evaluasi penerapan tata kelola APIP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
18 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Program Sasaran Strategis Kegiatan
dan Prasarana
Aparatur Negara
BPKP
pada 80% Pemda
7. Meningkatnya
efektivitas
perencanaan
pengawasan
sebesar 90% dan
kualitas
pengelolaan
keuangan
sebesar 100%
Penyusunan rencana dan laporan hasil pengawasan
Pengelolaan kepegawaian
Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi
pemerintah
Pengelolaan sarana dan prasarana
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2012
Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, Penetapan Kinerja (Tapkin) merupakan suatu
dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/ perjanjian kinerja antara atasan dan
bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang
dimiliki oleh instansi.
Penetapan Kinerja (Tapkin) dimanfaatkan oleh setiap pimpinan BPKP untuk
memantau dan mengendalikan pencapaian kinerja organisasi, melaporkan capaian
realisasi kinerja dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan menilai
keberhasilan atau kegagalan organisasi.
Penetapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun
2012 memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama, serta target dan anggaran.
Target kinerja merepresentasikan komitmen pimpinan dan seluruh pegawai untuk
mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja
utama yang bersifat outcome.
Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang memuat 35 indikator kinerja utama tahun 2012 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.3.
Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012
Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target
1. Meningkatnya
kualitas 95%
LKKL dan 95%
Persentase IPP yang mendapat pendampingan
penyusunan Laporan Keuangan
% 80
Persentase IPD yang laporan keuangannya % 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
19 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target
LKPD
memperoleh opini minimal WDP
Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN
yang memperoleh opini dukungan Wajar
% 100
Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang
disampaikan ke BPKP Pusat
% 100
Persentase hasil pengawasan atas permintaan
presiden yang disampaikan ke BPKP Pusat
% 100
Persentase hasil pengawasan atas permintaan
stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan
keputusan oleh stakeholders
% 80
Persentase BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi
% 44,44
2. Tercapainya
optimalisasi
penerimaan
negara sebesar
87,50%
Persentase hasil pengawasan optimalisasi
penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
% 85,00
Persentase laporan pengawasan BUN yang
disampaikan tepat waktu
% 87,50
3. Terselenggaranya
SPM pada 60%
IPD dan
terselenggaranya
GG pada 75%
BUMN/BUMD
Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan
sesuai Standar Pelayanan Minimal
% 60
Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 100
Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 100
4. Meningkatkan
kesadaran dan
keterlibatan
K/L/Pemda,
BUMN/BUMD
dalam upaya
pencegahan dan
pemberantasan
korupsi menjadi
80%
Kelompok masyarakat yang mendapat sosialisasi
Program Anti Korupsi
Pokmas 12
Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko
fraud yang mendapatkan
sosialisai/DA/asistensi/evaluasi FCP
IPP/IPD/
BUMD/
BLUD
8
Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang
dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
IPP/IPD/
BUMD/
BLUD
2
Persentase pelaksanaan penugasan audit HKP,
Eskalasi, dan Klaim
% 80
Persentase pelaksanaan audit investigasi,
perhitungan kerugian negara, dan pemberian
keterangan ahli
% 80
Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh
instansi berwenang
% 80
Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai % 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
20 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target
standar
Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat % 100
5. Meningkatnya
kualitas
penerapan SPIP
di 60%
K/L/Pemda
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP
sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
% 60
Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi
penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 Tahun 2008
Pemda 6
Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem
Pengendalian Intern
Pemda 6
6. Meningkatnya
kapasitas aparat
pengawasan
intern pemerintah
yang profesional
dan kompeten
pada 80% Pemda
Persentase Pemda yang dilakukan asistensi
penerapan JFA
% 60
7. Meningkatnya
efektivitas
perencanaan
pengawasan
sebesar 90% dan
kualitas
pengelolaan
keuangan
sebesar 100%
Persentase jumlah rencana pengawasan yang
terealisasi
% 90
Persentase kesesuaian laporan keuangan
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta dengan SAP
% 100
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap
layanan kepegawaian
Skala
Likert
1 sd 10
7,30
Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam
DIPA
% 100
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas pencairan
anggaran yang diajukan sesuai prosedur
Skala
Likert
1 sd 10
7,30
Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta di media massa
Kali 24
Persentase pemanfaatan asset % 100
Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap
layanan sarpras
Skala
Likert
1 sd 10
7,30
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit
Inspektorat
% 100
Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan
atau diassessment tata kelola APIP
Instansi 6
8. Terselenggaranya Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara Sistem 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
21 Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Sasaran Strategis Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target
100% sistem
dukungan
pengambilan
keputusan bagi
pimpinan
efektif
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
22 Bab III Akuntabilitas Kinerja
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA
kuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tahun 2012 diketahui berdasarkan hasil dari pengukuran capaian kinerja.
Pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara realisasi kinerja dengan
target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja tahun 2012. Ketentuan dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29
Tahun 2010 tentang Penyusunan Penetapan Kinerja dan LAKIP menitikberatkan pada
pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menyempurnakan rumusan sasaran strategis
dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai
signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dalam
mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung.
Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU
dominan dan membandingkannya dengan target yang ditetapkan. Selanjutnya dilakukan
analisis yang lebih mendalam terhadap capaian yang di bawah target untuk mengetahui
faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja pada tahun 2013
dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement).
Untuk menghindari distorsi perhitungan, pengukuran capaian sasaran strategis dihitung
berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan.
Hasil pengukuran terhadap 35 IKU Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta tahun 2012 yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara
ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana tampak pada Tabel
3.1 berikut ini.
Aa
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
23 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.1
Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama
No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara
Sasaran Strategis 1.1 : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan
Laporan Keuangan
% 80 100 125,00
2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini
minimal WDP
% 100 100 100
3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang
memperoleh opini dukungan Wajar
% 100 100 100
4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke
Pusat
% 100 88,24 88,24
5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang
disampaikan ke Pusat
% 100 92,86 92,86
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang
dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
% 80 52,00 65,00
7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi
% 44,44 55,56 125,02
Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
8 Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan
negara/daerah yang ditindaklanjuti
% 85 85,71 100,84
9 Persentase laporan pengawasan BUN disampaikan tepat waktu % 87,50 89,87 102,71
Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik
Sasaran Strategis 2.1 : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
10 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar
Pelayanan Minimal
% 60 88,89 148,15
11 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi
GCG/KPI
% 100 100 100
12 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 100 100 100
Tujuan Strategis 3 : Terciptanya Iklaim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan
Keuangan Negara
Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
13 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program
Anti Korupsi
Pokmas 12 12 100
14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang
mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
IPP/IPD/
BUMD/
BLUD
8 8 100
15 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian
peraturan yang berpotensi TPK
IPP/IPD/
BUMD/
BLUD
2 3 150
16 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian
harga
% 80 100 125
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
24 Bab III Akuntabilitas Kinerja
No Uraian Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian
(%)
17 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA % 80 103,33 128,79
18 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi
berwenang
% 80 66,67 83,34
19 Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai standar % 100 100 100
20 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat % 100 100 100
Tujuan 4 : Terciptanya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
21 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP
Nomor 60 Tahun 2008
% 60 33,33 55,56
22 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP
sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 6 6 100
23 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian
Intern
Pemda 6 5 83,33
Tujuan 5 : Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80%
Pemda
24 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA % 60 41,67 69,45
Sasaran Strategis 5.2 : Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan
sebesar 100%
25 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang
terealisasi
% 90 90,43 100,48
26 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP
dengan SAP
% 100 100 100
27 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan
kepegawaian
Skala
likert
1 sd 10
7,30 7,41 101,51
28 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % 100 100 100
29 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran
yang diajukan sesuai prosedur
Skala
likert
1 sd 10
7,30 7,38 101,10
30 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Kali 24 33 137,50
31 Persentase pemanfaatan asset % 100 100 100
32 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Skala
likert
1 sd 10
7,30 7,68 105,21
33 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat % 100 100 100
34 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-
assessment tata kelola APIP
Instansi 6 6 100
Tujuan Strategis 6 : Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal Bagi Presiden/Pemerintah
Sasaran Strategis 6.1 : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
35 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem 10 10 100
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
25 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Uraian lebih lengkap tentang capaian kinerja sasaran strategis beserta realisasi
anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1.
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khusunya
terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis
juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja
sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis.
Analisis tentang enam sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir
masa Renstra, disajikan sebagai berikut :
Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD
Melalui sasaran strategis ini, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
terus mendorong peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dengan berbagai upaya strategis yang dilaksanakan. Di antaranya
dengan komunikasi yang intensif dengan para mitra kerja dalam rangka pelaksanaan
pendampingan penyusunan atau reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh
K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat disusun sesuai
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh
dari BPK RI minimal WDP.
Sasaran strategis “Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD” diindikasikan oleh
dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas laporan keuangan K/L/D.
Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan
dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2
berikut ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
26 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.2
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1
No Indikator Kinerja Satu
an
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan
penyusunan Laporan Keuangan
% 75,56 100 24,44 95 105,26
2 Persentase IPD yang laporan keuangannya
memperoleh opini minimal WDP
% 100 100 0 100 100
3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek
PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
% 100 100 0 100 100
4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral
yang disampaikan ke Pusat
% 85,71 88,24 2,53 95 92,88
5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan
presiden yang disampaikan ke Pusat
% 100 92,86 (7,14) 95 97,75
6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan
stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan
keputusan oleh stakeholders
% 100 52,00 (48,00) 95 54,74
7 Persentase BUMD yang mendapat
pendampingan penyelenggaraan akuntansi
% 52,77 55,56 2,79 75 74,08
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada
Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 telah tercapai
100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU, rata-rata capaian sasaran 84,09%. Uraian
masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut :
1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta bertekad mendorong
peningkatan kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga. Hal tersebut ditunjukkan
dengan menetapkan salah satu IKU dominan dalam mencapai sasaran strategis 1
berupa “Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan
Keuangan” dengan target sebesar 80%.” Penetapan IKU tersebut dimaksudkan agar
dapat membantu terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian laporan
keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Hasil
pendampingan penyusunan laporan keuangan berkontribusi menentukan kualitas dari
laporan keuangan yang akan diberikan opini oleh BPK RI.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal
tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan
dibandingkan dengan target dalam PKPT.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
27 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam tahun 2012 jumlah IPP tingkat wilayah (UAW) yang mendapat pendampingan
dalam penyusunan laporan keuangan sebanyak 23 IPP atau 100% dari jumlah IPP
yang ada di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jika dibandingkan dengan target sebesar 80%, maka capaian IKU ini adalah sebesar
125%. Keberhasilan dalam mencapai target, menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah berperan secara signifikan dalam
mendorong peningkatan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara (Tujuan 1).
Dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
kenaikan dan memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 95%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp203.450.000,00 atau
99,90% dari anggarannya sebesar Rp203.650.000,00 dan dengan SDM sebanyak 808
OH atau 82,28% dari rencananya sebanyak 982 OH.
2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Sama halnya dengan laporan keuangan kementerian/lembaga, Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta juga bertekad mendorong peningkatan kualitas
laporan keuangan pemerintah daerah dengan menetapkan IKU dominan kedua berupa
“Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP”.
Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan
keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang
diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam tahun 2012 jumlah IPD yang laporan keuangannya mendapat opini minimal
WDP sebanyak 12 pemda atau 100% dari 12 pemda yang diasistensi oleh Perwakilan
BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika dibandingkan dengan target sebesar
100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 100%. Peroleh opini LKPD di wilayah
kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tampak pada tabel 3.3 di
bawah ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
28 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.3
Perkembangan Opini LKPD
No Opini Jumlah LKPD
2012 2011
1 Wajar Tanpa Pengecualian 4 3
2 Wajar Dengan Pengecualian 8 9
3 Tidak Wajar - -
4 Tidak Memberi Pendapat - -
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan
telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp209.450.000,00 atau
97,90% dari anggarannya sebesar Rp213.950.000,00 dan dengan SDM sebanyak
2.480 OH atau 95,72% dari rencananya sebanyak 2.591 OH.
3. Persentase jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar IKU dominan selanjutnya dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase
jumlah laporan keuangan PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar” dengan
target sebesar 100%. Keberhasilan IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah
laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dengan
jumlah laporan keuangan proyek PHLN.
Pada tahun 2012 realisasi IKU ini sebanyak 47 laporan atau 100% dari seluruh laporan
keuangan proyek PHLN. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka
capaian IKU ini adalah sebesar 100%.
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan
memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp545.205.000,00 atau
98,16% dari anggarannya sebesar Rp555.445.000,00 dan dengan SDM sebanyak
2.090 OH atau 98,86% dari rencananya sebanyak 2.114 OH.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
29 Bab III Akuntabilitas Kinerja
4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49 ayat (2) memberikan mandat
kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Untuk melaksanakan
mandat tersebut dan sekaligus mencapai sasaran strategis 1, Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa “Persentase Hasil
Pengawasan Lintas Sektoral yang Disampaikan ke BPKP Pusat” dengan target
sebesar 100%. IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah laporan hasil
pengawasan lintas sektoral yang dikirim ke BPKP Pusat dengan jumlah target yang
ditetapkan oleh BPKP Pusat.
Pada tahun 2012, realisasi laporan hasil pengawasan lintas sektor yang diserahkan ke
BPKP Pusat sebanyak 30 laporan atau 88,24% dari target sebanyak 43 laporan.
Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar
88,24%.
Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012
mengalami kenaikan dan mendekati pemenuhan target yang akan dicapai pada tahun
2014 sebesar 95%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp444.300.000,00 atau
99,46% dari anggarannya sebesar Rp446.700.000,00 dan dengan SDM sebanyak
1.100 OH atau 86,07% dari rencananya sebanyak 1.278 OH.
5. Persentasi Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke BPKP
Pusat
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pasal 49 ayat (2) juga memberikan
mandat kepada BPKP untuk melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara atas permintaan Presiden. Dalam melaksanaan mandat tersebut,
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa
“Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden yang Disampaikan ke BPKP
Pusat” dengan target 100%. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi
jumlah laporan yang dikirim ke BPKP Pusat dibandingkan dengan target yang
ditetapkan oleh BPKP Pusat.
Dalam tahun 2012 telah diterbitkan dan dikirim laporan hasil pengawasan atas
permintaan presiden sebanyak 13 laporan atau 92,86% dari target sebanyak 14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
30 Bab III Akuntabilitas Kinerja
laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah
sebesar 92,86%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
penurunan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
95%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp119.985.000,00 atau
99,20% dari anggarannya sebesar Rp120.950.000,00 dan dengan SDM sebanyak 562
OH atau 99,65% dari rencananya sebanyak 564 OH.
6. Persentasi Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan Bahan
Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders
IKU lainnya dalam mencapai sasaran strategis 1 berupa “Persentase Hasil
Pengawasan atas Permintaan Stakeholders yang Dijadikan Bahan Pengambilan
Keputusan oleh Stakeholders” dengan target sebesar 80%. Pengukuran capaian IKU
ini berupa persentase laporan yang disampaikan tepat waktu sesuai RPL dalam KM4.
Dalam tahun 2012 telah diterbitkan laporan hasil pengawasan atas permintaan
presiden dan dikirim secara tepat waktu sebanyak 13 laporan atau 52% dari target
sebanyak 24 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 80%, maka capaian IKU ini
adalah sebesar 65,00%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
penurunan dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
95%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp521.130.000,00 atau
99,75% dari anggarannya sebesar Rp522.430.000,00 dan dengan SDM sebanyak 726
OH atau 99,59% dari rencananya sebanyak 729 OH.
7. Persentase BUMD yang Mendapat Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi
Secara periodik, Kepala Daerah wajib menyampaikan Laporan Keuangan yang meliputi
Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Catatan atas Laporan Keuangan serta
dilampiri dengan Laporan Keuangan BUMD pada Pemerintah Daerah. Keterbatasan
sumber daya pada sebagian besar BUMD, mendorong Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta untuk berperan aktif dalam pendampingan penyusunan
Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum.
Upaya pendampingan tersebut dianggap mendukung pencapaian sasaran strategis 1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
31 Bab III Akuntabilitas Kinerja
dengan IKU “Persentase BUMD yang Mendapat Pendampingan Penyelenggaraan
Akuntansi”.
IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah BUMD yang mendapat pendampingan
penyelenggaraan akuntansi dengan jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja Perwakilan.
Dalam tahun 2012 sebanyak 20 BUMD telah dilakukan pendampingan
penyelenggaraan akuntansi atau 55,56% dari jumlah BUMD. Dibandingkan dengan
target IKU sebesar 44,44%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 125,02%.
Terlampauinya target menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta telah berperan aktif meningkatkan kualitas pelaporan keuangan BUMD di
wilayah kerja Perwakilan. Hasilnya terlihat dari perolehan opini WTP atas Laporan
Keuangan sebagian besar BUMD di wilayah kerja Perwakilan sebagaimana disajikan
pada tabel 3.4 di bawah ini.
Tabel 3.4
Perkembangan Opini LK BUMD
No Opini Jumlah BUMD
2011 2010
1 Wajar Tanpa Pengecualian 13 13
2 Wajar Dengan Pengecualian - -
3 Tidak Wajar - -
4 Tidak Memberi Pendapat - -
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
kenaikan dan mendekati pemenuhan target yang akan dicapai pada tahun 2014
sebesar 75 %.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp485.750.000,00 atau
99,79% dari anggarannya sebesar Rp486.770.000,00 dan dengan SDM sebanyak
2.428 OH atau 95,37% dari rencananya sebanyak 2.546 OH.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
32 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah
sebesar 87,50%
Untuk dapat menjalankan roda pemerintahan dengan efektif, pemerintah sangat
membutuhkan dukungan dana yang cukup. Melalui sasaran strategis ini, Perwakilan
BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta turut mendorong peningkatan penerimaan
negara/daerah. Upaya yang dilaksanakan berupa pendampingan OPAD pada pemerintah
daerah dan audit operasional PNBP pada beberapa UPT PNBP.
Sasaran strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%”
diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan optimalisasi
penerimaan negara/daerah. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan
dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.5
berikut ini.
Tabel 3.5
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2
No Indikator Kinerja Satu
an
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Persentase temuan hasil pengawasan
optimalisasi penerimaan negara/daerah yang
ditindaklanjuti
% 100 85,71 (14,29) 90 95,23
2 Persentase laporan pengawasan BUN
disampaikan tepat waktu
% 76,98 89,87 12,89 95 94,60
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada
Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 hanya tercapai
97,95%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian sasaran strategis 2 sebesar 87,79%.
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut :
8. Persentase Temuan Hasil Pengawasan Optimalisasi penerimaan negara/daerah yang
ditindaklanjuti
IKU ini merupakan IKU dominan dalam mencapai sasaran strategis 2 yang diukur
dengan membandingkan jumlah tindak lanjut atas saran/rekomendasi dengan jumlah
saran/rekomendasi hasil audit OPN/OPAD.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
33 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam tahun 2012 sebanyak 6 saran/rekomendasi hasil pengawasan OPN/OPAD
telah ditindaklanjuti atau 85,71% dari total saran/rekomendasi. Dibandingkan dengan
target IKU sebesar 87,50%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 97,95%.
Belum tercapainya target disebabkan kurangnya perhatian pihak auditan dalam
menindaklanjuti saran/rekomendasi.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
penurunan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
90%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp42.120.000,00 atau
99,86% dari anggarannya sebesar Rp42.180.000,00 dan dengan SDM sebanyak 50
OH atau 66,67% dari rencananya sebanyak 75 OH.
9. Persentase laporan hasil pengawasan BUN disampaikan tepat waktu
IKU lainnya dalam mencapai sasaran strategis 2 adalah “Persentase laporan hasil
pengawasan BUN yang disampaikan tepat waktu”. Indikator tepat waktu dirasa
penting untuk memberikan penekanan tentang nilai manfaat dari informasi yang
disampaikan dalam laporan hasil pengawasan tergantung pada ketepatannya dalam
penyampaian informasi kepada pihak-pihak berkepentingan. IKU ini diukur dengan
membandingkan realisasi laporan hasil pengawasan BUN yang disampaikan tepat
waktu dengan jumlah jumlah laporan hasil pengawasan BUN.
Dalam tahun 2012 realisasi laporan hasil pengawasan BUN yang disampaikan tepat
waktu sebanyak 71 laporan atau 89,87% dari total realisasi laporan hasil pengawasan
BUN. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 87,50%, maka capaian kinerja IKU ini
adalah sebesar 102,71%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
kenaikan dan mendekati pemenuhan target yang akan dicapai pada tahun 2014
sebesar 95%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp241.500.000,00 atau
99,18% dari anggarannya sebesar Rp243.500.000,00 dan dengan SDM sebanyak
2.012 OH atau 98,43% dari rencananya sebanyak 2.044 OH.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
34 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis 3 Terselenggaranya SPM pada 60% IPD
dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata
dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib, pemerintah dan pemerintah daerah
menyusun suatu standar yang disebut Standar Pelayanan Minimal (SPM). Sementara itu,
BUMN/BUMD wajib menyelenggarakan prinsip tata kelola yang baik (good governance)
dalam upaya mencapai sasaran usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi
stakeholders. Sejalan dengan hal tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta terpanggil untuk mendorong segera terwujudnya pelaksanaan standar
pelayanan minimal pada pemerintah daerah dan good governance pada BUMN/BUMD
dengan menetapkan sasaran strategis 3 berupa “Terselenggaranya SPM pada 60% IPD
dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD”. Sasaran strategis 3 ini diindikasikan
oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan pelaksanaan standar pelayanan
minimal dan good governance. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan
dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.6
berikut ini.
Tabel 3.6
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3
No Indikator Kinerja Satu
an
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan
sesuai Standar Pelayanan Minimal
% 57,14 88,89 31,75 60 148,15
2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan
sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 100 100 0 100 100
3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja % 100 100 0 100 100
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada
Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 belum mencapai
target sebesar 60%. Secara keseluruhan, rata-rata capaian sasaran strategis 3 sebesar
116,05%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
35 Bab III Akuntabilitas Kinerja
10. Persentase IPD yang melaksanaan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
IKU dominan pertama dalam mencapai sasaran strategis 3 ini mengukur sejauhmana
IPD telah menerapkan SPM dalam pelayanan kepada masyarakat. Penerapan SPM
tersebut dicerminkan dari hasil pengujian yang dilakukan oleh auditor BPKP atas
capaian pelaksanaan SPM yang dilaporkan oleh IPD. Suatu IPD dikategorikan telah
melaksanakan SPM apabila capaian penerapan SPM sebesar 70% atau lebih.
Keberhasilan capaian IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah IPD yang telah
melaksanakan SPM dengan jumlah IPD yang dilakukan audit kinerja pelayanan.
Dalam tahun 2012 sebanyak 9 IPD telah melaksanakan SPM atau 88,89% dari 9 IPD
yang dilakukan audit kinerja. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 60%, maka
capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 148,15%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
kenaikan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
60%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp147.950.000,00 atau
99,33% dari anggarannya sebesar Rp148.950.000,00 dan dengan SDM sebanyak
858 OH atau 99,08% dari rencananya sebanyak 866 OH.
11. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
IKU dominan berikutnya dalam rangka mencapai sasaran strategis 3 adalah
“Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI”. Semakin
banyak BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI diharapkan
semakin baik penerapan prinsip good governance dalam pengelolaan
BUMN/D/BLU/D. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan membandingkan
jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI
dengan target PKPT.
Dalam tahun 2012 sebanyak 9 BUMN/D/BLU/D atau 100% dari target PKPT telah
dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI. Dibandingkan dengan target IKU
sebesar 100%, maka capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 100%.
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan
telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp55.780.000,00 atau
98,26% dari anggarannya sebesar Rp56.770.000,00 dan dengan SDM sebanyak 430
OH atau 98,62% dari rencananya sebanyak 436 OH.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
36 Bab III Akuntabilitas Kinerja
12. Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja
IKU “Persentase BUMD yang Dilakukan Audit Kinerja” merupakan IKU lainnya dalam
mencapai sasaran strategis 3 yang capaiannya diukur dari jumlah BUMN/D/BLU/D
yang dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target PKPT.
Dalam tahun 2012 sebanyak 14 BUMN/D/BLU/D atau 100% dari target PKPT telah
dilakukan audit kinerja. Dibandingkan dengan target IKU sebesar 100%, maka
capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 100%.
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 telah
memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp653.330.000,00 atau
98,64% dari anggarannya sebesar Rp662.330.000,00 dan dengan SDM sebanyak
1.154 OH atau 98,72% dari rencananya sebanyak 1.169 OH.
Sasaran Strategis 4 Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D
Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Instruksi Presiden Nomor 17 tahun 2011 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Tahun 2012 mewajibkan para Menteri dan seluruh kepala lembaga tinggi negara,
termasuk lembaga pemerintah non kementerian untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan dalam rangka pencegahan dan pemberantasan korupsi. Sejalan dengan hal
tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan sasaran
strategis 4 yaitu “Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam
Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%”. Sasaran strategis 4 ini
diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan kesadaran dan
keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011
dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.7 berikut ini.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
37 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.7
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4
No Indikator Kinerja Satuan
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan
Sosialisasi Program Anti Korupsi
Pokmas 3 12 9 6 200
2 Jumlah IPP/D, BUMN/D, BLU/D berisiko
fraud yang mendapatkan
Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP
IPP/IPD/
BUMD/
BLUD
9 8 (1) 9 88,89
3 Jumlah IPP/D, BUMN/D, BLU/D berisiko
fraud yang dilakukan kajian peraturan yang
berpotensi TPK
IPP/IPD/
BUMD/
BLUD
1 3 2 1 300
4 Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP,
Klaim dan Penyesuaian Harga
% 100 100 0 100 100
5 Persentase Pelaksanaan Audit
Investigasi/PKKN/PKA
% 124,32 103,03 (21,29) 100 103,03
6 Persentase TL Hasil Audit Investigasi Non
TPK oleh Instansi Berwenang
% 64,79 66,67 1,88 80 83,34
7 Persentase Laporan Keinvestigasian yang
sesuai standar
% 100 100 0 100 100
8 Persentase Hasil Telaahan Pengaduan
Masyarakat
% 100 100 0 100 100
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada
Tabel 3.1 terlihat bahwa ketiga IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%.
Secara keseluruhan, rata-rata capaian sasaran strategis 4 sebesar 92,43%. Uraian
masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut :
13. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap permasalahan korupsi perlu
ditingkatkan mengingat upaya untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang
baik dan bersih memerlukan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Dalam
rangka meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tersebut Perwakilan
BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa “Kelompok
Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi”. IKU ini diharapkan
dapat mengukur seberapa luas cakupan masyarakat yang telah memahami dan
mempunyai kesadaran tentang bahaya yang timbul dari praktik korupsi. Keberhasilan
IKU diukur dari jumlah kelompok masyarakat yang telah mendapatkan sosialisasi
program anti korupsi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
38 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dalam tahun 2012 telah dilakukan sosialisasi program anti korupsi kepada 12
kelompok masyarakat. Dibandingkan dengan target sebanyak 12 kelompok
masyarakat, maka capaian IKU adalah sebesar 100%.
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan dari realisasi tahun
2011 dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 6
Pokmas.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp124.000.000,00 atau
99,73% dari anggarannya sebesar Rp124.340.000,00 dan dengan SDM sebanyak
286 OH atau 96,95% dari rencananya sebanyak 295 OH.
14. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Selain kepada masyarakat luas, pemahaman dan kesadaran adanya risiko terjadi
kecurangan (fraud) maupun tindakan melawan hukum lainnya juga harus ditanamkan
kepada para pejabat dan pegawai IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD. Oleh karena itu,
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta merasa perlu menetapkan
IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/asistensi/DA/evaluasi Fraud Control Plan (FCP). FCP merupakan suatu
pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan
memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan
keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud,
Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian
Pelanggaran dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor,
Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku
dan Disiplin.
Keberhasilan IKU ini diukur dengan jumlah instansi yang berisiko fraud yang
mendapatkan sosialisasi/asistensi/DA/evaluasi Fraud Control Plan (FCP).
Dalam tahun 2012 telah dilakukan sosialisasi program anti korupsi kepada 8
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD. Dibandingkan dengan target sebanyak 8 kelompok
masyarakat, maka capaian IKU adalah sebesar 100%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
penurunan dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak
9 instansi.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
39 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp83.580.000,00 atau
97,40% dari anggarannya sebesar Rp85.807.000,00 dan dengan SDM sebanyak 540
OH atau 98,54% dari rencananya sebanyak 548 OH.
15. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang Dilakukan Kajian Peraturan yang Berpotensi
TPK
Tindak pidana korupsi bisa terjadi akibat masih adanya celah atau kelemahan
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar bagi
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD dalam pelaksanaan kegiatan. Guna memberikan
masukan terhadap peraturan yang berpotensi TPK, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta menetapkan IKU berupa IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD
yang Dilakukan Kajian Peraturan yang Berpotensi TPK. Keberhasilan IKU ini diukur
dengan jumlah instansi yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK.
Dalam tahun 2012 telah dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK terhadap 3
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD. Dibandingkan dengan target sebanyak 2 kelompok
masyarakat, maka capaian IKU adalah sebesar 150%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
kenaikan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 1
instansi.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp42.150.000,00 atau
99,61% dari anggarannya sebesar Rp42.314.000,00 dan dengan SDM sebanyak 168
OH atau 96,00% dari rencananya sebanyak 175 OH.
16. Persentase Pelaksanaan Penugasan Audit HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga
Pelaksanaan Audit Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), Klaim dan
Penyesuaian Harga merupakan bagian dari upaya Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dalam mendorong tumbuhnya kesadaran dan keterlibatan K/L,
Pemda, BUMN/D dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pengukuran
IKU dilakukan dengan jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit
dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat
dan diterbitkan surat tugas.
Dalam tahun 2012 telah diterbitkan 12 laporan hasil audit Kasus Hambatan
Kelancaran Pembangunan (HKP), Klaim dan Penyesuaian Harga atau 100% dari
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
40 Bab III Akuntabilitas Kinerja
target sebanyak 12 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 80%, maka capaian
IKU adalah sebesar 125,00%.
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan
telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp140.820.000,00 atau
98,55% dari anggarannya sebesar Rp142.889.000,00 dan dengan SDM sebanyak
726 OH atau 89,96% dari rencananya sebanyak 807 OH.
17. Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/PKKN/PKA
Peningkatan kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/D dalam upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi antara lain dilakukan melalui audit
investigasi/PKKN/PKA. IKU ini mengukur seberapa besar tingkat pemenuhan
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap permintaan audit
investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum.
Dalam tahun 2012 telah diterbitkan 34 laporan hasil audit investigasi/PKKN/PKA atau
103,03% dari target sebanyak 33 laporan. Dibandingkan dengan target sebesar 80%,
maka capaian IKU adalah sebesar 128,79%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
penurunan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp256.190.000,00 atau
99,96% dari anggarannya sebesar Rp256.292.000,00 dan dengan SDM sebanyak
876 OH atau 71,92% dari rencananya sebanyak 1.218 OH.
Sampai dengan 31 Desember 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta telah melaksanakan tugas perbantuan kepada instansi penyidik berupa
Bantuan Perhitungan Kerugian Keuangan Negara sebanyak 52 laporan senilai
Rp40.328.157.864,37 dan Audit Investigasi sebanyak 43 laporan senilai
Rp31.940.086.206,11 dengan rincian sebagai berikut :
No Instansi
Penyidik
BPKN Audit Investgsi Jumlah
Lapo
ran Nilai Kerugian
Lapo
ran Jumlah
Lapo
ran Jumlah
1. Kejaksaan 31 14.868.608.097,98 28 20.441.395.096,11 59 35.310.003.194,09
2. Kepolisian 21 25.459.549.766,39 14 11.419.106.110,00 35 36.878.655.876,39
3. Instansi Lain 0 0 1 79.585.000,00 1 79.585.000,00
Jumlah 52 40.328.157.864,37 43 31.940.086.206,11 95 72.268.244.070,48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
41 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Data realisasi tugas perbantuan di atas dapat dijelaskan dalam bentuk grafis
sebagaimana pada diagram di bawah ini.
Grafik 3.1
Realisasi Tugas Perbantuan
18. Persentase Tindak Lanjut hasil audit investigasi non TPK oleh Instansi Berwenang
Indikator Kinerja Utama ini dimaksudkan untuk mengukur tindak lanjut hasil audit
investigasi berupa rekomendasi non TPK pada suatu instansi pemerintah/BUMN/D.
Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti
dibandingkan dengan jumlah rekomendasi atas permasalahan/kasus yang
disampaikan kepada instansi berwenang.
Jumlah rekomendasi atas permasalahan/kasus yang disampaikan sebanyak 75
rekomendasi, yaitu saldo rekomendasi yang belum ditindaklanjuti tahun 2011
sebanyak 71 rekomendasi, dan rekomendasi yang disampaikan tahun 2012 sebanyak
4 rekomendasi. Dari jumlah tersebut sebanyak 50 rekomendasi telah ditindaklanjuti
dalam tahun 2012, sehingga realisasi IKU sebesar 66,67%. Saldo rekomendasi yang
belum ditindaklanjuti tahun 2012 sebanyak 25 rekomendasi.
Dibandingkan target sebesar 80%, capaian IKU tahun 2012 adalah sebesar 83,34%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
kenaikan dan telah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
80%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
42 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp99.015.000,00 atau
99,51% dari anggarannya sebesar Rp99.501.000,00 dan dengan SDM sebanyak 726
OH atau 93,32% dari rencananya sebanyak 778 OH.
19. Persentase Laporan Penugasan Investigasi yang Sesuai Standar
Kesesuaian dengan standar merupakan salah satu bentuk akuntabilitas dalam
penugasan investigatif yang berdampak pada efektivitas pengungkapan dan
penanganan kasus yang berindikasi KKN.
Pengukuran IKU dilakukan dengan membandingkan jumlah laporan penugasan
investigatif yang tidak dikembalikan oleh Deputi Rendal dengan jumlah laporan
investigatif.
Dalam tahun 2012 telah diterbitkan 34 laporan hasil penugasan
investigasi/pemberian keterangan ahli/bantuan perhitungan kerugian keuangan
negara yang tidak dikembalikan oleh Deputi Rendal atau 100%. Dibandingkan dengan
target sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Realisasi IKU tahun
2012 sama dengan realisasi tahun 2011, dan telah memenuhi target yang akan
dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp264.980.000,00 atau
99,57% dari anggarannya sebesar Rp266.111.000,00 dan dengan SDM sebanyak
988 OH atau 98,80% dari rencananya sebanyak 1000 OH.
20. Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi harus
disambut dengan pro aktif dengan melakukan telaah terhadap pengaduan masyarakat
yang disampaikan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Capaian IKU diukur dengan membandingkan jumlah hasil telaahan dengan jumlah
pengaduan yang masuk.
Seluruh pengaduan yang masuk telah dilakukan penelaahan atau tercapai 100%.
Dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 100%.
Realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011, dan telah memenuhi
target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp51.115.000,00 atau
99,91% dari anggarannya sebesar Rp51.163.000,00 dan dengan SDM sebanyak 36
OH atau 100% dari rencananya sebanyak 36 OH.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
43 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sasaran Strategis 5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, bupati/walikota bertanggungjawab untuk
menyelenggarakan SPIP pada masing-masing kementerian, lembaga, pemerintah daerah.
Sedangkan BPKP sesuai pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008 bertanggung jawab
melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sasaran strategis 5 ini diindikasikan oleh
satu IKU dominan yang terkait langsung dengan meningkatnya kualitas penerapan SPIP
pada K/L/Pemda. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun
2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.8 berikut ini.
Tabel 3.8
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5
No Indikator Kinerja Satuan
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan
SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
% 40 33,33 (6,67) 70 47,61
2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi
penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60
Tahun 2008
Pemda 6 6 0 8 75,00
3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring
Sistem Pengendalian Intern
Pemda 5 5 0 9 55,56
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada
Tabel 3.1 terlihat bahwa ketiga IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 hanya tercapai
55,56%. Tidak tercapainya target IKU dominan disebabkan pada tahun 2012 terdapat
penambahan enam Pemda di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang menjadi wilayah kerja
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Uraian masing-masing capaian
IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut :
21. Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
Sebelum dapat dilaksanakan penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP, IKU
“Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”
diukur dengan membandingkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya mendapat
opini WTP dari BPK dengan jumlah seluruh laporan keuangan Pemda.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
44 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Dari dua belas Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, sebanyak empat Pemda yang LKPDnya mendapat opini WTP
atau 33,33%. Dibandingkan dengan target 60%, maka capaian IKU adalah sebesar
55,56%.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011, realisasi IKU tahun 2012 mengalami
penurunan dan belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar
70%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp50.776.000,00 atau
98,45% dari anggarannya sebesar Rp51.576.000,00 dan dengan SDM sebanyak 190
OH atau 99,48% dari rencananya sebanyak 191 OH.
22. Jumlah Pemda yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60
Tahun 2008
Sebagai pembina penyelenggaraan SPIP, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta memandang penting untuk menetapkan IKU “Jumlah Pemda
yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”.
IKU tersebut harus dicapai untuk dapat merealisasikan sasaran strategis
meningkatnya kualitas penerapan SPIP. Capaian IKU dihitung dari jumlah Pemda
yang telah dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sampai dengan tahun berjalan.
Sebanyak enam pemda di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilakukan
asistensi penyelenggaraan SPIP atau tercapai 100% dari target sebanyak enam
pemda.
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan
belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 8 pemda.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp91.650.000,00 atau
96,83% dari anggarannya sebesar Rp94.650.000,00 dan dengan SDM sebanyak
1.030 OH atau 98,10% dari rencananya sebanyak 1.050 OH.
23. Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern
Selain dengan cara melakukan asistensi, upaya mendorong penerapan SPIP juga
dilakukan dengan monitoring terhadap penyelenggaraan SPI oleh Pemda. IKU
“Jumlah Pemda yang Dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern” diukur
dengan menghitung jumlah Pemda yang telah dilakukan monitoring penyelenggaraan
SPI sampai dengan tahun berjalan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
45 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Sebanyak lima pemda di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta telah dilakukan
monitoring penyelenggaraan SPIP atau tercapai 83,33% dari target sebanyak enam
pemda.
Jika dibandingkan, realisasi IKU tahun 2012 sama dengan realisasi tahun 2011 dan
belum memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebanyak 9 pemda.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp120.025.000,00 atau
99,50% dari anggarannya sebesar Rp120.626.000,00 dan dengan SDM sebanyak
155 OH atau 96,27% dari rencananya sebanyak 161 OH.
Sasaran Strategis 6 Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda
Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi APIP sangat dipengaruhi oleh seberapa baik
kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh APIP.
SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoritis, didukung dengan
pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang
berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM
yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya.
Keahlikan tersebut perlu secara terus menerus diperbaharui dan ditingkatkan, baik melalui
program pendidikan gelar maupun program pendidikan non gelar.
Untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta selaku instansi pembina JFA , dipandang perlu menetapkan
sasaran strategis berupa “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah
yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda”. Sasaran strategis ini diindikasikan
oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penerapan JFA. Realisasi IKU tahun
2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target tahun 2014 disajikan pada
Tabel 3.9.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
46 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.9
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6
No Indikator Kinerja Satuan
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi
penerapan JFA
% 0 41,67 41,67 80 52,09
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada
Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU pada sasaran strategis tahun 2012 hanya tercapai 41,67%.
Tidak tercapainya target IKU dominan disebabkan pada tahun 2012 terdapat penambahan
enam Pemda di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang menjadi wilayah kerja Perwakilan
BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang tidak ditargetkan dalam RKT. Uraian
capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut :
24. Persentase Pemda yang Dilakukan Asistensi Penerapan JFA
Peran APIP yang efektif sekurang-kurangnya harus : a. memberikan keyakinan yang
memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah; b. memberikan peringatan
dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas
dan fungsi instansi pemerintah; c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola
penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
Untuk dapat melaksanakan peran tersebut APIP harus didukung dengan SDM yang
memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor sekaligus sebagai konsekuensi
dari peran dan fungsi sebagai aparat pengawasan intern, maka setiap aparat
pengawasan mengimplementasikan jabatan fungsional auditor (JFA).
IKU “Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA” diukur dengan
membandingkan jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dengan
jumlah Pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Dalam tahun 2012 telah dilakukan asistensi terhadap lima pemda atau 41,67% dari
dua belas pemda yang menjadi wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dibandingkan dengan target sebesar 60%, maka capaian IKU
adalah sebesar 69,45%.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
47 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Belum tercapainya target IKU tersebut akan menjadi perhatian Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta agar meningkatkan capaian kinerja pada tahun
berikutnya.
Realisasi IKU tahun 2012 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 karena tidak
ada realisasi. Realisasi tahun 2012 belum memenuhi target yang akan dicapai pada
tahun 2014 sebesar 80%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp136.190.000,00 atau
99,19% dari anggarannya sebesar Rp137.297.000,00 dan dengan SDM sebanyak 65
OH atau 54,17% dari rencananya sebanyak 120 OH.
Sasaran Strategis 7 Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90%
dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%
Perencanaan yang baik akan menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Sebagai aparat
pengawasan, perencanaan pengawasan mempunyai fungsi untuk mengarahkan kegiatan
pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan BPKP. Perencanaan pengawasan
juga berfungsi sebagai media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja Perwakilan
BPKP yang terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana,
dan penganggaran.
Selain itu, sebagai lembaga pemerintah, Perwakilan BPKP DIY mempunyai kewajiban
menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang diatur dalam
PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Sasaran
“Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas
Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait
langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan
keuangan. Bersama delapan IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012
dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.10.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
48 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Tabel 3.10
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7
No Indikator Kinerja Satuan
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Persentase jumlah rencana penugasan
pengawasan yang terealisasi
% 90,43 89,60 0,83 90 100,48
2 Persentase kesesuaian laporan keuangan
Perwakilan BPKP DIY dengan SAP
% 100 100 0 100 100
3 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan
BPKP DIY terhadap layanan kepegawaian
Skala
Likert
1-10
7,41 7,41 0 7,50 98,80
4 Persentase pagu dana yang tidak diblokir
dalam DIPA
% 100 100 0 100 100
5 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan
BPKP DIY atas pencairan anggaran yang
diajukan sesuai prosedur
Skala
Likert
1-10
7,38 7,38 0 7,50 98,40
6 Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan BPKP
DIY di media massa
Kali 31 33 2 24 110
7 Persentase pemanfaatan aset % 100 100 0 100 100
8 Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan
BPKP DIY terhadap layanan sarpras
Skala
Likert
1-10
7,69 7,68 (0,01) 7,50 102,40
9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil
audit inspektorat
% 100 100 0 100 100
10 Jumlah APIP yang telah disosialisasi dan
atau diassessment tata kelola APIP
Instansi 6 6 0 12 50
Dari Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel
3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai masing-
sebesar 100%. Secara keseluruhan, dengan sepuluh IKU, rata-rata capaian sasaran
100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:
25. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi
IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi” diukur
dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan terhadap rencana
penugasan pengawasan yang ditetapkan, dengan target tahun 2012 sebesar 90%.
Realisasi IKU pada tahun 2012 sebesar 90,43% atau mencapai 100,48% dari target,
dengan rincian realisasi penugasan sebanyak 359 PP dari 397 PP yang
direncanakan.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
49 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Perkembangan target dan realisasi Indikator Kinerja Utama dari tahun 2010 sampai
dengan 2012 dapat dilihat pada grafik berikut.
Grafik 3.1
PerkembanganTarget dan Realisasi Indikator Kinerja Utama
Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi
Tahun 2010 - 2012
Dari grafik 3.1 di atas, dapat dilihat bahwa realisasi sasaran mengalami naik turun.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 90,43% mengalami kenaikan sebesar 0,83%
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 89,60%, atau mencapai 100,48% dari target
akhir Renstra BPKP tahun 2014 sebesar 90%.
Selain itu, pada tahun 2012 Perwakilan BPKP DIY telah melaksanakan penugasan di
luar yang direncanakan (non PKPT), khususnya untuk memenuhi permintaan
stakeholders sebanyak 371 PP atau 50,82% dari seluruh realisasi penugasan tahun
2012 sebanyak 730 PP.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp748.265.000,00 atau
99,88% dari anggaran sebesar Rp749.162.000,00 dan SDM sebanyak 193 OH atau
99,48% dari rencana sebanyak 194 OH.
26. Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta dengan SAP
Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah kesesuaian
laporan keuangan dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP). IKU “Persentase
Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP” dibuat untuk
84%
86%
88%
90%
92%
94%
96%
98%
20102011
2012
Rencana
Realisasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
50 Bab III Akuntabilitas Kinerja
mengukur apakah penyusunan laporan keuangan pada tingkat perwakilan telah
sesuai dengan SAP.
Realisasi tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2011, dan sudah
memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp121.350.000,00 atau
99,99% dari anggaran sebesar Rp123.560.000,00 dan SDM sebanyak 1.245 OH atau
66,79% dari rencana sebanyak 1.864 OH.
27. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
terhadap Layanan Kepegawaian
Keberhasilan pelaksanaan tugas utama Perwakilan BPKP sebagai quality assurance
dan consulting di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta sangat dipengaruhi oleh
tingkat kepuasan mereka terhadap pelayanan yang diberikan oleh Bagian Tata Usaha
sebagai unit pendukung. Pengembangan kompetensi dan profesionalisme pegawai
Bagian Tata Usaha yang dilakukan secara terus menerus merupakan sebuah
keharusan agar pelayanan yang diberikan betul-betul dapat mendukung pelaksanaan
tugas utama Perwakilan BPKP.
Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu
keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat
terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada
para penerima layanan, dengan metode skala Likert 1-10. Perhitungan persepsi
kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran
kuesioner kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP DIY.
Target IKU “Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian”
pada tahun 2012 adalah sebesar 7,30 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja IKU ini
menunjukkan tingkat kepuasan pegawai perwakilan atas pelayanan kepegawaian,
antara lain: (a) Pengusulan kenaikan pangkat dilaksanakan tepat waktu; (b)
Pelayanan pengajuan cuti dilaksanakan dengan baik; (c) Peraturan kepegawaian
sudah diterapkan secara konsisten; (d) Penerbitan PAK dilaksanakan tepat waktu;
dan (e) Berkas pegawai telah dikelola dengan baik.
Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7,41 dari skala Likert 1-10 atau
mencapai 101,51%, sama dengan realisasi tahun 2011, dan mencapai 98,80% dari
target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 7,50 dari skala likert 1-10.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
51 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp341.526.000,00 atau
99,11% dari anggaran sebesar Rp344.576.000,00 dan SDM sebanyak 980 OH atau
86,42% dari rencana sebanyak 1.134 OH.
28. Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir dalam DIPA
Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai pelaksanaan tugas
dan fungsi Perwakilan BPKP DIY melalui proses penyusunan anggaran, yang
menghasilkan dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Pagu dana dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh
DPR untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih
dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat
penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang memadai/lengkap.
Realisasi IKU diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang tidak
diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA.
Pagu dana DIPA BPKP Tahun 2013 sebesar Rp18.214.127.000,00, dengan jumlah
dana DIPA yang tidak diblokir sebesar Rp18.214.127.000,00 atau 100% dari total
pagu dana DIPA Tahun 2013.
Target IKU sebesar 100% dengan realisasi sebesar 100%, maka capaian IKU adalah
sebesar 100%. Realisasi tahun 2012 tersebut sama dengan realisasi tahun 2011, dan
mencapai 100% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp77.650.000,00 atau
98,73% dari anggaran sebesar Rp78.650.000,00, dan SDM sebanyak 128 OH atau
88,89% dari rencana sebanyak 144 OH.
29. Persepsi Kepuasan Pengguna atas Pencairan Anggaran yang Diajukan Sesuai
Prosedur
Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas BPKP secara
keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci
yang harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan
tugas sehari-hari, agar para pengguna layanan merasa puas dengan pelayanan
keuangan yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam
dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel. Ketepatan
jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja sama dari pengguna dalam
penyampaian berkas permintaan dan pertanggungjawaban dana sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
52 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan
prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna anggaran atas
pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang
telah dianggarkan.
Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sebesar 7,38 dari skala likert 1-10 atau
101,10% dari target sebesar 7,30 dari skala likert 1-10.
Realisasi sasaran tahun 2012 sebesar 7,38 dari skala likert 1-10 sama dengan
realisasi tahun 2011, dan mencapai 98,40% dari target akhir periode renstra tahun
2014 sebesar 7,50 dari skala Likert 1-10.
Pencapaian Indikator Kinerja Utama ini didukung dengan beberapa proses kegiatan,
antara lain penyediaan uang yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang diajukan
dalam SPP yang sesuai dengan prosedur, verifikasi perbendaharaan,
monitoring/evaluasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran, pembinaan
penyusunan dan perbendaharaan anggaran, serta rekonsiliasi penyusunan dan
perbendaharaan anggaran.
Untuk meningkatkan layanan keuangan, pada tahun anggaran 2012 terdapat
beberapa perubahan sistem dan administrasi serta output laporan yang dihasilkan
oleh subbagian keuangan yaitu:
1. Penggunaan sistem EXIS pada pengelolaan administrasi perjalanan dinas mulai
tanggal 1 Oktober 2012
2. Adanya kewajiban untuk menyusun disbursement plan/penyerapan anggaran dan
penggunaan aplikasi Monreal sebagai tool monitoring evaluasi penyerapan
anggaran secara realtime.
3. Kewajiban penyampaian laporan monitoring dan evaluasi penyerapan anggaran
secara berkala (bulanan) maupun insidental.
4. Kewajiban penyampaian laporan realisasi anggaran beban mitra kerja secara
berkala (bulanan).
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
53 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Capaian IKU ini menyerap dana sebesar Rp8.798.530.000,00 atau 99,99% dari
anggaran sebesar Rp8.799.070,00. Dari sisi SDM, pencapaian IKU tersebut didukung
penggunaan SDM sebanyak 1.125 OH atau 77,85% dari rencana sebanyak 1.445
OH.
30. Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di
Media Massa
Keberhasilan pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP perlu dikomunikasikan
dengan baik kepada para stakeholders dan para pimpinan BPKP. Oleh karena itu,
diperlukan adanya fungsi kehumasan yang profesional yang akan menjadi media
untuk menjembatani pertukaran informasi antara Perwakilan BPKP dengan pihak
eksternal. Salah satu sub kegiatan kehumasan adalah publikasi kegiatan Perwakilan
BPKP di media massa baik berupa media cetak maupun situs internet. Untuk itu,
kinerja IKU kehumasan pada Perwakilan BPKP DIY diukur dengan jumlah/banyaknya
publikasi kegiatan BPKP yang dimuat di media massa. Indikator yang digunakan untuk
mengukur kualitas layanan tersebut adalah “Jumlah publikasi kegiatan Perwakilan
BPKP di media massa”.
Target IKU tahun 2012 sebanyak 24 kali publikasi kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan realisasi sebanyak 33 kali atau 137,50%.
Dibandingkan dengan tahun 2011, capaian IKU ini mengalami kenaikan dan mencapai
110% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebanyak 30 kali.
Selain itu, kegiatan-kegiatan Perwakilan juga dipublikasikan melalui media website
BPKP pusat maupun website Perwakilan. Dalam tahun 2012 telah dimuat berita
sebanyak 60 kali dalam daily news Perwakilan dan 46 kali dalam website BPKP Pusat
dengan rincian perbulan sebagaimana tergambar dalam grafik di bawah ini.
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan sebagai 3
besar satker dan SKPD teladan berprestasi lingkup Kanwil Ditjen
Perbendaharaan DIY TA 2012 untuk kategori Satuan Kerja Vertikal di mana
kriterianya adalah tingkat proporsionalitas penyerapan anggaran dan kualitas
laporan keuangan. Penghargaan tersebut diharapkan dapat memberikan
motivasi untuk lebih mengoptimalkan penyerapan anggaran dan meningkatkan
kualitas laporan keuangan yang akuntabel.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
54 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Grafik 3.2
Perkembangan Upload Berita Melalui Website
Capaian IKU ini menyerap dana sebesar Rp36.005.000,00 atau 95,89% dari
anggaran sebesar Rp37.550.000,00. Dari sisi SDM, pencapaian IKU tersebut
didukung penggunaan SDM sebanyak 1.232 OH atau 74,94% dari rencana sebanyak
1.644 OH.
31. Persentase Pemanfaatan Aset
Persentase pemanfaatan aset digunakan untuk mengukur pengelolaan dan
pemanfaatan sarana dan prasarana di Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta yang dilaksanakan melalui pengelolaan urusan Subbag Umum Bagian
Tata Usaha.
Dalam tahun 2012, seluruh aset telah dikelola dan dimanfaatkan atau mencapai
100% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan pada Perwakilan BPKP
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tidak ada aset yang tidak dimanfaatkan
meskipun beberapa aset berada pada kondisi yang kurang baik.
Pengelolaan kehumasan dan website pada Perwakilan BPKP D. I. Yogyakarta
telah menunjukkan hasil yang baik. Hal tersebut terbukti dengan
ditetapkannya Perwakilan BPKP D. I. Yogyakarta sebagai juara umum pada
lomba kehumasan tahun 2012, setelah menyabet 2 kategori juara yaitu
sebagai juara terbaik 1 kategori majalah internal, dan juara terbaik 1 kategori
pengelolaan website.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
55 Bab III Akuntabilitas Kinerja
IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan administrasi dan pengelolaan
perlengkapan, meliputi sub-subkegiatan pencatatan dan updating akuntansi aset,
inventarisasi aset, serta validasi dan verifikasi aset.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2011, dan
akan terus dipertahankan hingga akhir periode renstra tahun 2014.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp2.538.219.000,00
atau 96,67% dari anggaran sebesar Rp2.625.664.000,00 dengan menggunakan SDM
1.540 OH atau 82,62% dari rencana sebanyak 1.864 OH.
32. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
terhadap Layanan Sarpras
Fungsi dukungan manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan pengelolaan sarpras
sesuai dengan kebutuhan di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
IKU “Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras” merupakan
indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 7,30
dari skala likert 1-10. IKU ini diukur dari tingkat persepsi kepuasan terhadap
pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh unit layanan yang
bertanggung jawab atas pengelolaan sarpras.
Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2012, capaian IKU
atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras sebesar 7,68 dari skala likert
1-10 atau 105,21% dari target sebesar 7,30.
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 7,68 dari skala likert 1-10 mengalami penurunan
sebesar 0,01 dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 7,69 dari skala likert 1-10.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah
mencapai 102,40% dari target sebesar 7,50.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar
Rp123.980.000,00 atau 99,53% dari anggaran sebesar Rp124.560.000,00; dengan
menggunakan SDM sebanyak 726 OH atau 99,59% dari rencana sebanyak 729 OH.
33. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat BPKP
Salah satu upaya penguatan lingkungan pengendalian adalah melalui perwujudan
peran aparat pengawasan intern pemerintah yang efektif. Kegiatan pengawasan
internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP antara lain bertujuan memberikan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
56 Bab III Akuntabilitas Kinerja
jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan kegiatan BPKP. Hasil kegiatan
pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat merupakan bagian dari fungsi early-
warning dalam pengembangan dan perbaikan operasional untuk mencapai dan
meningkatkan kinerja BPKP, termasuk pada Perwakilan BPKP DIY.
IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat BPKP” merupakan
IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 100%. IKU ini
diukur dengan menghitung jumlah antara rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh
satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dibandingkan dengan jumlah
rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil evaluasi/reviu/audit.
Dalam tahun 2012, seluruh rekomendasi telah ditindaklanjuti atau IKU tercapai 100%.
Realisasi IKU tahun 2012 sama dengan tahun 2011 sebesar 100%. Jika dibandingkan
dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai target sebesar
100%.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp75.184.000,00 atau
99,53% dari anggaran sebesar Rp75.680.000,00, dengan menggunakan SDM
sebanyak 266 OH atau 93,01% dari rencana sebanyak 286 OH.
34. Jumlah Instansi APIP yang Telah Disosialisasi dan atau Diassessment Tata Kelola
APIP
Berdasarkan Permenpan Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang
JFA dan Angka Kreditnya serta Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN,
Nomor PER-1310/K/JF/2008; Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008
tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya,
BPKP mempunyai peran sebagai Instansi Pembina JFA guna mewujudkan
manajemen SDM berbasis kompetensi dan kinerja.
Dalam pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP,
dinyatakan bahwa pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi
instansi pemerintah dilakukan oleh APIP. Pengawasan intern tersebut mencakup
kegiatan yang berkaitan langsung dengan penjaminan kualitas (quality assurance),
yaitu audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan, perlunya penerapan tata kelola yang
baik guna mendukung terselenggaranya pemerintahan yang efektif, transparan,
akuntabel, serta bersih dan bebas dari praktek KKN serta kegiatan pengawasan
lainnya yang berkaitan dengan bantuan saran (consultancy), antara lain berupa
sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan,
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
57 Bab III Akuntabilitas Kinerja
pembimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan serta pemaparan hasil
pengawasan.
Dengan ketentuan tersebut, peran dan lingkup tugas pengawasan intern semakin
banyak dan kompleks sehingga berdampak pada kebutuhan SDM auditor yang
semakin meningkat, baik kuantitas maupun kualitas.
IKU “Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola
APIP” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target
sebanyak 6 instansi. IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang
dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta selaku instansi
Pembina JFA di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dalam mewujudkan auditor
yang profesional dan kompeten, serta tata kelola yang baik di lingkungan APIP non-
BPKP.
Salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah
melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2012 adalah berdasarkan hasil
assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada model
Internal Audit Capability Model (IACM).
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak enam instansi atau mencapai 100% dari target.
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak enam instansi sama dengan realisasi tahun 2011.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini belum
mencapai target sebanyak 12 instansi.
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar
Rp30.150.000,00 atau 96,73% dari anggaran sebesar Rp31.168.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 330 OH atau 95,10% dari rencana sebanyak 347 OH.
Sasaran Strategis 8 Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan
bagi Pimpinan
Kecepatan pemrosesan dan penyampaian laporan hasil pengawasan maupun kegiatan
Perwakilan dan penyampaian informasi secara cepat menjadi kebutuhan yang tidak bisa
ditunda pelaksanaannya. Untuk itu, dibutuhkan sistem informasi yang dapat mendukung
kelancaran pemrosesan dan penyampaian laporan maupun informasi tersebut. Untuk
mengukur sejauh mana Perwakilan BPKP memanfaatkan sistem aplikasi yang telah
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
58 Bab III Akuntabilitas Kinerja
dibangun oleh BPKP, dipandang perlu menetapkan sasaran strategis “Terselenggaranya
100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan”.
Sasaran strategis ini diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan
terselenggaranya sistem dukungan. Realisasi IKU tahun 2012 dibandingkan dengan tahun
2011 dan dikaitkan target tahun 2014 disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8
No Indikator Kinerja Satuan
Kinerja Kenaikan
/(Penuru
nan)
Target
Kinerja
2014
Capaian
2012 thd
Target
2014
2011 2012
1 Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan
secara efektif
sistem 10 10 0 10 100
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran sebagaimana pada
Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU pada sasaran strategis tahun 2012 telah tercapai 100%.
Uraian capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut :
35. Jumlah Sistem Informasi yang Dimanfaatkan secara Efektif
IKU ini dimaksudkan untuk mengukur pemanfaatan/implementasi sistem informasi
yang telah dibangun oleh BPKP dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh
pimpinan. Pengukuran IKU dilakukan dengan membandingkan jumlah sistem
informasi yang telah dimanfaatkan secara efektif oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan jumlah sistem informasi yang telah
dikembangkan oleh BPKP.
Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak sepuluh sistem informasi telah dimanfaatkan
secara efektif oleh Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atau
mencapai 100% dari target. Realisasi tersebut sama dengan realisasi tahun 2011.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini juga telah
mencapai 100% target sebanyak 10 sistem informasi. Kesepuluh sistem informasi
tersebut meliputi :
Aplikasi Sispedap
Aplikasi Sispeka
Aplikasi SIM RKT
Aplikasi Simonev RKT
Aplikasi Sim HP
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
59 Bab III Akuntabilitas Kinerja
Aplikasi PP 39
Aplikasi RKKL/DIPA
Aplikasi SAI
Aplikasi SIMAK BMN
Aplikasi SPM
Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar
Rp93.628.000,00 atau 96,47% dari anggaran sebesar Rp97.053.000,00, dengan
menggunakan SDM sebanyak 1.267 OH atau 67,97% dari rencana sebanyak 1,864
OH.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
60 Bab IV Penutup
BAB IV
PENUTUP
AKIP Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2012
menyajikan informasi kinerja yang dicapai dibandingkan dengan target yang
telah diperjanjikan disertai analisis yang memadai dalam rangka evaluasi guna
perbaikan di masa yang akan datang. Laporan kinerja ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2012.
Laporan kinerja juga menggambarkan sejauh mana sistem akuntabilitas kinerja
telah diimplementasikan dalam penyelenggaraan kinerja. Beberapa perbaikan telah
dilakukan terhadap seluruh komponen sistem akuntabilitas kinerja yang meliputi
perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, dan pencapaian sasaran
organisasi.
Perbaikan dalam perencanaan kinerja meliputi perbaikan kualitas dokumen renstra,
rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Dalam Renstra
Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2010-1014 telah
ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target tahunan. Target kinerja jangka menengah
dalam renstra telah dirinci dalam target kinerja tahunan dalam penetapan kinerja tahunan
yang digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan. Sasaran strategis diukur
dengan indikator-indikator kinerja utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah
selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran.
Dalam hal pengukuran kinerja, perbaikan dilakukan pada mekanisme pengumpulan
data kinerja menggunakan sistem aplikasi dan melakukan pengukuran melalui
pembandingan realisasi dengan target tahun berjalan.
Perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan perkembangan pencapaian
kinerja dengan memperhatikan hambatan yang dihadapi, selanjutnya merumuskan
tindakan yang harus diambil untuk mengatasi hambatan tersebut.
Sebagian besar sasaran strategis telah berhasil memenuhi target yang ditetapkan
dalam tahun 2012. Dari delapan sasaran strategis dengan 35 IKU, telah ditetapkan 11 IKU
dominan sebagai ukuran untuk menilai capaian tujuan/sasaran. Dalam tahun 2012, enam
L
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
61 Bab IV Penutup
dari delapan sasaran strategis telah mencapai target 100%, serta 9 dari 11 IKU dominan
telah tercapai dengan rincian sebagai berikut :
Sasaran 1 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%
Sasaran 2 : Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%
Sasaran 3 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%
Sasaran 4 : Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%
Sasaran 5 : Dari 1 IKU dominan, belum tercapai, capaian 55,56%
Sasaran 6 : Dari 1 IKU dominan, belum tercapai, capaian 69,45%
Sasaran 7 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian 100%
Sasaran 8 : Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian 100%
Identifikasi terhadap beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008
belum tercapai 100%, karena pada sebagian besar Pemda dalam
mengimplementasikan SPIP belum secara integral menyatu dengan kegiatan
operasional instansi, melainkan baru pada tahap penilaian risiko dan pengembangan
infrastruktur pengendalian berupa penetapan dan pengembangan kebijakan/SOP.
2. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA masih harus ditingkatkan
pada tahun-tahun berikutnya.
Informasi yang disampaikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja ini akan
dimanfaatkan oleh seluruh jajaran personil Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta sebagai pedoman untuk meningkatkan kualitas kinerja di masa yang akan
datang.
Sebagai upaya peningkatan kinerja tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta akan melakukan langkah-langkah antara lain sebagai berikut:
a. Melakukan evaluasi internal secara periodik mengenai keberhasilan maupun
kegagalan dalam melaksanakan program dan kegiatan serta mengambil langkah-
langkah riil untuk menyelesaikan permasalahan yang dijumpai.
b. Mengembangan manajemen perubahan dan memantapkan sinergitas Reformasi
Birokrasi, SPIP, dan Budaya Kerja agar tujuan organisasi dapat tercapai secara
efisien dan efektif serta terwujudnya pengendalian risiko strategis dan risiko
operasional.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012
62 Bab IV Penutup
c. Meningkatkan kapasitas SDM melalui pemantapan pengembangan knowledge
based management dalam berbagai aspek sehingga diharapkan lebih responsif
dalam melaksanakan tugas-tugas teknis (audit dan non audit) maupun non teknis
(penunjang).
Lampiran 1 1/4
ANGGAR
ANREALISASI %
RENCA
NA
REALISA
SI%
Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
% 80 100 125,00 203.650 203.450 99,90 982 808 82,28
Persentase IPD yang laporankeuangannya memperolehopini minimal WDP
% 100 100 100,00 213.950 209.450 97,90 2.591 2.480 95,72
Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
% 100 100 100,00 555.445 545.205 98,16 2.114 2.090 98,86
Persentase hasilpengawasan lintas sektoralyang disampaikan ke Pusat
% 100 88,24 88,24 446.700 444.300 99,46 1.278 1.100 86,07
Persentase hasilpengawasan ataspermintaan presiden yangdisampaikan ke Pusat
% 100 92,86 92,86 120.950 119.985 99,20 564 562 99,65
Persentase hasilpengawasan ataspermintaan stakeholders yang dijadikan bahanpengambilan keputusan olehstakeholders
% 80 52,00 65,00 522.430 521.130 99,75 729 726 99,59
Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
% 44,44 55,56 125,02 486.770 485.750 99,79 2.546 2.428 95,37
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
% 85 85,71 100,84 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
42.180 42.120 99,86 75 50 66,67
KEUANGAN SDM (OH)
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012PERWAKILAN BPKP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN TARGET
REALISA
SI
%
CAPAIANPROGRAM
Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
Lampiran 1 2/4
ANGGAR
ANREALISASI %
RENCA
NA
REALISA
SI%
KEUANGAN SDM (OH)SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN TARGET
REALISA
SI
%
CAPAIANPROGRAM
Persentase laporan pengawasan BUN disampaikan tepat waktu
% 87,5 89,87 102,71 243.500 241.500 99,18 2.044 2.012 98,43
Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
% 60 88,89 148,15 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
148.950 147.950 99,33 866 858 99,08
Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 100 100 100,00 56.770 55.780 98,26 436 430 98,62
Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
% 100 100 100,00 662.330 653.330 98,64 1.169 1.154 98,72
Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Pokmas 12 12 100,00 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
124.340 124.000 99,73 295 286 96,95
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang
mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
IPP/IPD/ BUMD/ BLUD
8 8 100,00 85.807 83.580 97,40 548 540 98,54
Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
IPP/IPD/ BUMD/ BLUD
2 3 150,00 42.314 42.150 99,61 175 168 96,00
Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
% 80 100 125,00 142.889 140.820 98,55 807 726 89,96
Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA
% 80 103,03 128,79 256.292 256.190 99,96 1.218 876 71,92
Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
% 80 66,67 83,34 99.501 99.015 99,51 778 726 93,32
Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Lampiran 1 3/4
ANGGAR
ANREALISASI %
RENCA
NA
REALISA
SI%
KEUANGAN SDM (OH)SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN TARGET
REALISA
SI
%
CAPAIANPROGRAM
Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai standar
% 100 100 100,00 266.111 264.980 99,57 1.000 988 98,80
Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
% 100 100 100,00 51.163 51.115 99,91 36 36 100,00
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIPsesuai PP Nomor 60 Tahun2008
% 60 33,33 55,55 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
51.576 50.776 98,45 191 190 99,48
Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 6 6 100,00 94.650 91.650 96,83 1.050 1.030 98,10
Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring SistemPengendalian Intern
Pemda 6 5 83,33 120.626 120.025 99,50 161 155 96,27
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
% 60 41,67 69,45 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
137.297 136.190 99,19 120 65 54,17
Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
% 90 90,43 100,48 749.162 748.265 99,88 194 193 99,48
Persentase kesesuaian laporankeuangan Perwakilan BPKPdengan SAP
% 100 100 100,00 123.560 121.350 99,99 1.864 1.245 66,79
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Skala Likert 1
sd 10
7,30 7,41 101,51 344.576 341.526 99,11 1.134 980 86,42
Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA
% 100 100 100,00 78.650 77.650 98,73 144 128 88,89
Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
Dukungan Manajemen
Pengawasan dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BPKP serta
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
Negara BPKP
Lampiran 1 4/4
ANGGAR
ANREALISASI %
RENCA
NA
REALISA
SI%
KEUANGAN SDM (OH)SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN TARGET
REALISA
SI
%
CAPAIANPROGRAM
Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukan sesuaiprosedur
Skala Likert 1
sd 10
7,30 7,38 101,10 8.799.070 8.798.530 99,99 1.445 1.125 77,85
Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
Kali 24 33 137,50 37.550 36.005 95,89 1.644 1.232 74,94
Persentase pemanfaatan asset % 100 100 100,00 2.625.664 2.538.219 96,67 1.864 1.540 82,62
Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras
Skala Likert 1
sd 10
7,30 7,68 105,21 124.560 123.980 99,53 729 726 99,59
Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat
% 100 100 100,00 75.680 75.184 99,34 286 266 93,01
Jumlah instansi APIP yangtelah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Instansi 6 6 100,00 31.168 30.150 96,73 347 330 95,10
Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
Sistem 10 10 100,00 Dukungan Manajemen
Pengawasan dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya BPKP
97.053 93.628 96,47 1.864 1.267 67,97
Lampiran 2 1/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4 7 8 = 5/7
Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan
% 100,00 75,56 24,44 95 105,26
Persentase IPD yang laporankeuangannya memperoleh opini minimal WDP
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Persentase hasil pengawasanlintas sektoral yangdisampaikan ke Pusat
% 88,24 85,71 2,53 95 92,88
Persentase hasil pengawasanatas permintaan presidenyang disampaikan ke Pusat
% 92,86 100 (7,14) 95 97,75
Persentase hasil pengawasanatas permintaanstakeholders yang dijadikanbahan pengambilankeputusan oleh stakeholders
% 52,00 100 (48,00) 95 54,74
Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
% 55,56 52,77 2,79 75 74,08
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014PERWAKILAN BPKP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SASARAN STRATEGISINDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN
KINERJA TH
2012
KINERJA TH
2011
KENAIKAN/P
ENURUN AN
TARGET
KINERJA TH
2014
Lampiran 2 2/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4 7 8 = 5/7
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN
KINERJA TH
2012
KINERJA TH
2011
KENAIKAN/P
ENURUN AN
TARGET
KINERJA TH
2014
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Persentase temuan hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
% 85,71 100 (14,29) 90 95,23
Persentase laporan pengawasan BUN disampaikan tepat waktu
% 89,87 76,98 12,89 95 94,60
Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal
% 88,89 57,14 31,75 60 148,15
Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi
Pokmas 12 3 9,00 6 200,00
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang
mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
IPP/IPD/ BUMD/ BLUD
8 9 (1,00) 9 88,89
Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK
IPP/IPD/ BUMD/ BLUD
3 1 2,00 1 300,00
Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA
% 103,03 124,32 (21,29) 100 103,03
Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Lampiran 2 3/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4 7 8 = 5/7
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN
KINERJA TH
2012
KINERJA TH
2011
KENAIKAN/P
ENURUN AN
TARGET
KINERJA TH
2014
Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
% 66,67 64,79 1,88 80 83,34
Persentase laporan keinvestigasian yang sesuai standar
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Persentase Pemda yangmenyelenggarakan SPIP sesuaiPP Nomor 60 Tahun 2008
% 33,33 40,00 (6,67) 70,00 47,61
Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
Pemda 6,00 6 0,00 8 75,00
Jumlah Pemda yang dilakukanmonitoring SistemPengendalian Intern
Pemda 5,00 5 0,00 9 55,56
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
% 41,67 0 41,67 80 52,09
Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
% 90,43 89,6 0,83 90 100,48
Persentase kesesuaian laporankeuangan Perwakilan BPKPdengan SAP
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Skala Likert 1 sd 10
7,41 7,41 0,00 7,50 98,80
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
Lampiran 2 4/4
1 2 3 4 5 6 = 5-4 7 8 = 5/7
% CAPAIAN TH 2012
THD TARGET TH 2014SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMASATU AN
KINERJA TH
2012
KINERJA TH
2011
KENAIKAN/P
ENURUN AN
TARGET
KINERJA TH
2014
Persentase Pagu Dana yangtidak Diblokir dalam DIPA
% 100 100 0,00 100 100,00
Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan atas pencairananggaran yang diajukan sesuaiprosedur
Skala Likert 1 sd 10
7,38 7,38 0,00 7,50 98,40
Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa
Kali 33 31 2,00 30 110,00
Persentase pemanfaatan asset % 100 100 0,00 100 100,00
Persepsi kepuasan pegawaiperwakilan terhadap layanansarpras
Skala Likert 1 sd 10
7,68 7,69 (0,01) 7,5 102,40
Persentase tindak lanjutrekomendasi hasil auditInspektorat
% 100,00 100 0,00 100 100,00
Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
Instansi 6,00 6 0,00 12 50,00
Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
Sistem 10 10 0,00 10 100,00
Lampiran 3/ 1 -3
ANGGAR
ANREALISASI %
RENCA
NA
REALISA
SI%
Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKKL
Lap 16 35 218,75 253.531.000 220.262.000 86,88 882 832 94,33
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD
Lap 30 112 373,33 303.929.000 303.290.000 99,79 2.491 2.480 99,56
Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLN
Lap 41 47 114,63 620.988.000 620.120.000 99,86 2.067 2.050 99,18
Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor
Lap 43 56 130,23 446.301.000 445.850.000 99,90 1.108 1.090 98,38
Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden
Lap 14 15 107,14 120.986.000 120.600.000 99,68 564 460 81,56
Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Stakeholders
Lap 15 24,00 160,00 608.700.000 607.450.000 99,79 1.045 990 94,74
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LK BUMD
Lap 19 51 268,42 468.770.000 467.300.000 99,69 2.446 2.355 96,28
Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara
Lap 2 2 100,00 Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan SPIP
21.425.000 21.135.000 98,65 88 68 77,27
Laporan Hasil Pengawasan BUN
Lap 80 158 197,50 706.170.000 706.050.000 99,98 3.272 3.220 98,41
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA OUTPUT TAHUN 2012PERWAKILAN BPKP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT
SATU
ANTARGET
REALISA
SI
%
CAPAIANPROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan SPIP
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
KEGIATAN
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Lampiran 3/ 2 -3
ANGGAR
ANREALISASI %
RENCA
NA
REALISA
SI%
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT
SATU
ANTARGET
REALISA
SI
%
CAPAIANPROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)KEGIATAN
Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik
Lap 15 16 106,67 Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan SPIP
168.365.000 168.235.000 99,92 866 820 94,69
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI sektor Korporat
Lap 9 9 100,00 99.804.000 98.650.000 98,84 823 820 99,64
Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMD
Lap 14 21 150,00 278.652.000 277.900.000 99,73 1.169 1.145 97,95
Laporan Hasil sosialisasi masalah korupsi
Lap 12 28 233,33 124.340.000 122.435.000 98,47 295 258 87,46
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi Fraud Control Plan (FCP)
Lap 8 16 200,00 134.627.000 134.600.000 99,98 548 542 98,91
Laporan Hasil Kajian pengawasan
Lap 2 30 1.500,00 42.314.000 42.120.000 99,54 175 154 88,00
Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi, dan Klaim
Lap 12 13 108,33 142.889.000 142.005.000 99,38 807 798 98,88
Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan kerugian keuangan negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik
Lap 41 36 87,80 420.906.000 420.680.000 99,95 1.798 1.538 85,54
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Laporan dukungan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Lap 12 47 391,67 Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan SPIP
114.523.000 113.534.000 99,14 979 870 88,87
Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan SPIP
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
Lampiran 3/ 3 -3
ANGGAR
ANREALISASI %
RENCA
NA
REALISA
SI%
SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT
SATU
ANTARGET
REALISA
SI
%
CAPAIANPROGRAM
KEUANGAN SDM (OH)KEGIATAN
Laporan hasil sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah
Lap 4 5 125,00 28.606.000 28.400.000 99,28 65 65 100,00
Laporan hasil sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tata Kelola APIP Daerah
Lap 6 10 166,67 55.971.000 55.590.000 99,32 161 154 95,65
Laporan hasil evaluasi penerapan JFA APIP Daerah
Lap 2 2 100,00 14.394.000 14.235.000 98,90 46 44 95,65
Penyusunan rencana dan laporan hasil pengawasan
Lap 19 19 100,00 916.925.000 847.219.000 92,40 2.640 2.140 81,06
Pengelolaan kepegawaian Lap 20 20 100,00 614.617.000 604.617.000 98,37 1.848 1.635 88,47
Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintahan
Lap 17 17 100,00 9.247.932.000 9.237.932.000 99,89 2.113 1.785 84,48
Pengelolaan sarana danprasarana
Lap 4 4 100,00 2.307.219.000 2.294.719.000 99,46 6.450 4.655 72,17
Pelaksanaan Dukungan Manajemen Pengawasan dan Tugas Teknis lainnya BPKP dan Pelaksanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP
Pengawasan Intern
Akuntabilitas
Keuangan Negara
dan Pembinaan SPIP
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
Dukungan
Manajemen
Pengawasan dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BPKP
serta Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur Negara
BPKP
Lampiran 4/1 - 3
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKKL
Lap 34 35 102,94 6 583,33
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD
Lap 68 112 164,71 30 373,33
Laporan Hasil Pengawasan atas Proyek PHLN
Lap 41 47 114,63 35 134,29
Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor
Lap 56 56 100,00 35 160,00
Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden
Lap 13 15 115,38 1 1.500,00
Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Stakeholders
Lap 53 24 45,28 24 100,00
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LK BUMD
Lap 29 51 175,86 6 850,00
Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara
Lap 6 2 33,33 4 50,00 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
Laporan Hasil Pengawasan BUN
Lap 126 158 125,40 33 478,79
Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik
Lap 20 16 80,00 13 123,08 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI sektor Korporat
Lap 23 9 39,13 15 60,00
Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMD
Lap 18 21 116,67 26 80,77
PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT TAHUN 2012 DENGAN REALISASI 2011 DAN TARGET 2014PERWAKILAN BPKP DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT
SATU
AN
REALI SASI
2011
REALI SASI
2012
KENAIKAN/P
ENURUN ANTARGET 2014
% REALISASI
2012
DIBANDING
TARGET 2014
Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Meningkatnya kualitas 95% LKKL dan 95% LKPD
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
PROGRAM
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Lampiran 4/2 - 3
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT
SATU
AN
REALI SASI
2011
REALI SASI
2012
KENAIKAN/P
ENURUN ANTARGET 2014
% REALISASI
2012
DIBANDING
TARGET 2014
PROGRAM
Laporan Hasil sosialisasi masalah korupsi
Lap 26 28 107,69 5 560,00 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi Fraud Control Plan (FCP)
Lap 6 16 266,67 7 228,57
Laporan Hasil Kajian pengawasan
Lap 5 30 600,00 1 3.000,00
Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi, dan Klaim
Lap 14 13 92,86 8 162,50
Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan kerugian keuangan negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik
Lap 35 36 102,86 50 72,00
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Laporan dukungan pembinaanpenyelenggaraan SPIP
Lap 30 47 156,67 29 162,07 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
Laporan hasil sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah
Lap 0 5 100,00 5 100,00 Pengawasan Intern
Akuntabilitas Keuangan
Negara dan Pembinaan
SPIP
Laporan hasil sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tata Kelola APIP Daerah
Lap 0 10 100,00 5 200,00
Laporan hasil evaluasi penerapan JFA APIP Daerah
Lap 1 2 200,00 3 66,67
Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan SPIP
Lampiran 4/3 - 3
SASARAN
STRATEGISKEGIATAN
INDIKATOR KINERJA
OUTPUT
SATU
AN
REALI SASI
2011
REALI SASI
2012
KENAIKAN/P
ENURUN ANTARGET 2014
% REALISASI
2012
DIBANDING
TARGET 2014
PROGRAM
Penyusunan rencana dan laporan hasil pengawasan
Lap 19 19 100,00 19 100,00
Pengelolaan kepegawaian Lap 20 20 100,00 20 100,00
Pengelolaan anggaran dan sistem akuntansi pemerintahan
Lap 17 17 100,00 17 100,00
Pengelolaan sarana danprasarana
Lap 4 4 100,00 4 100,00
Dukungan Manajemen
Pengawasan dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya BPKP
serta Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur Negara BPKP
Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
Pelaksanaan Dukungan Manajemen Pengawasan dan Tugas Teknis lainnya BPKP dan Pelaksanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara
Lampiran 5/1 - 1
1. Provinsi D. I. Yogyakarta WTP
2. Kota Yogyakarta WTP
3. Kabupaten Bantul WDP
4. Kabupaten Sleman WTP
5. Kabupaten Kulonprogo WDP
6. Kabupaten Gunungkidul WDP
7. Kabupaten Klaten WDP
8. Kabupaten Purworejo WDP
9. Kota Magelang WDP
10. Kabupaten Magelang WDP
11. Kabupaten Kebumen WTP
12. Kabupaten Cilacap WDP
OPINI BPK ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2011
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
No Pemerintah Daerah Opini BPK
Lampiran 6/1 - 1
1. PDAM Tirtamarta Kota Yogyakarta Sehat
2. PDAM Kabupaten Sleman Kurang Sehat
3. PDAM Kabupaten Gunungkidul Kurang Sehat
4. PDAM Kabupaten Kulon Progo Sehat
5. PDAM Kabupaten Bantul Sehat
6. PDAM Kabupaten Purworejo Sehat
7. PDAM Kabupaten Klaten Sehat
8. PDAM Kabupaten Sragen Sehat
9. PDAM Kabupaten Banyumas Sehat
10. PDAM Kabupaten Karanganyar Sehat
CAPAIAN KINERJA BUMD TAHUN BUKU 2011
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
No Nama BUMD Predikat Kinerja