daftar isi bab i pendahuluan - · pdf fileajaran agama islam dijadikan suatu pedoman atau...
TRANSCRIPT
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................................................... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
D. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan ................................................... 7
E. Kerangka Pemikiran dan Tinjauan Kajian Terdahulu ...................................... 18
F. Sistematika Penulisan ....................................................................................... 20
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pelayanan .......................................................................................................... 21
B. Minat ................................................................................................................. 28
C. Faktor-faktor yang Menumbuhkan Minat Untuk Menjadi Nasabah Bank ....... 30
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI CABANG
TASIKMALAYA
A. Sejarah singkat .................................................................................................. 35
B. Visi dan Misi..................................................................................................... 39
C. Struktur Organisasi ........................................................................................... 40
D. Produk Tabungan Mabrur dan Produk Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya lainnya ......................................................................................... 44
E. Standar PelayananTabungan Mabrur di Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya ...................................................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden.........................................................................................….. 59
B. Uji Validitas dan Reabilitas............................................................................... 65
C. Hasil kusioner.................................................................................................... 68
D. Analisis regresi linier ........................................................................................ 89
E. Uji Hipotesis...................................................................................................... 92
F. Analisa Strategi Pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya ......... 95
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………….. . 97
B. Saran ………………………………………………………………………….. 98
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 100
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ajaran agama Islam dijadikan suatu pedoman atau suatu cara hidup (way
of life), yang membimbing seluruh aspek kehidupan manusia. Kata Islam sendiri
berasal dari bahasa arab yaitu salima yang mempunyai arti selamat, damai,
tunduk, pasrah, dan berserah diri. Islam adalah agama yang mengajarkakan
keselamatan, kedamaian, ketundukan, dan keberserahan diri. Ajaran agama Islam
pun mengajarkan kepada kita, bagaimana cara berinteraksi antara manusia dengan
tuhan nya(hablun minallah), dan bagaimana berinteraksi antara manusia dengan
manusia yang lain (wa hablun minannas), Islam yang dibawa oleh Nabi
Muhammad membawa suatu tuntunan dan sistem muamalah yang mengatur
dengan rapih segala kegiatan perekonomian.
Manusia adalah khalifah di muka bumi yang mempunyai kebutuhan-
kebutuhan untuk bertahan hidup, maka manusia didalam kehidupannya tidak akan
terlepas dan selalu berpegang teguh pada rukun iman dan rukun islam. Rukun
islam yaitu, syahadat, sholat, zakat, puasa, dan ibadah haji ke baitullah bagi yang
mampu.
Persoalan tentang ibadah haji menjadi menarik karena pada diri setiap
muslim menginginkan untuk bisa pergi melakukan ibadah haji minimal satu kali
seumur hidup nya. Mempunyai impian untuk melaksanakan ibadah haji ini adalah
salah satu dari isi do’a Nabi Ibrahim yang memohon kepada Allah agar umat
muslim ada tumbuh rasa didalam hatinya untuk melaksanakan ibadah haji.
2
Potensi jamaah haji Indonesia sangat besar, jumlah kuota haji Indonesia
yaitu 205 ribu orang pada tahun 2006 dan 210 ribu pada tahun 2007 kemudian
205 ribu pada tahun 2008, karenanya potensi ini pun dapat dilihat dengan nilai
yang mencapai Rp. 5,5 triliun pertahun1, maka tak heran jika banyak pebisnis
yang mencoba memanfaatkan peluang ini.
Dewasa ini banyak cara yang bisa ditempuh seorang muslim di dalam
mewujudkan cita-cita nya untuk bisa melaksanakan ibadah haji diantaranya
dengan menabung di bank atau dengan asuransi. Di samping itu, banyak jasa yang
menawarkan untuk layanan ibadah haji, salah satunya adalah tabungan mabrur
Bank Syariah Mandiri.
Produk tabungan haji adalah salah satu produk yang ditawarkan oleh
hampir di tiap-tiap Bank, seperti pada tabel 1.1 berikut ini:
Tabel 1.1
Produk-produk Tabungan Haji Tiap Bank
Nama Bank Nama Produk BNI 46 BNI HAJI
BRI TABUNGAN HAJI BRI MANDIRI MANDIRI TABUNGAN HAJI BTN TABUNGAN HAJI NAWAITU
BTN SYARIAH TABUNGAN HAJI BAITULLAH
MUAMALAT TABUNGAN ARAFAH
BANK SYARIAH MANDIRI TABUNGAN MABRUR BSM
1 Abdul Aziz Setiawan, “Potensi Ekonomi Bulan Haji”, http://www.sebi.ac.id, April 2008, hal.1.
3
Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu dari Bank Syariah terbesar
dan terluas jaringannya di Indonesia. PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai
bank yang mengkombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang
melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani
inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. Bank Syariah Mandiri sebagai
alternatif jasa perbankan di Indonesia. Jumlah aktiva yang dimiliki Bank Syariah
Mandiri sampai 31 Oktober 2009 pun mencapai 19.887.220.203, dan posisi saldo
akhir tabungan BSM Mabrur sampai tanggal 31 Oktober 2009 mencapai
5.405.860.806.720.99.2
Tabel Berikut adalah data yang ada di Departemen Agama Kab.
Tasikmalaya mengenai Posisi Pendaftaran Haji yang didaftarkan melalui produk
tabungan haji dari berbagai Bank:
Tabel 1.2 Posisi Pendaftaran Haji
Kan Depag Kab. Tasikmalaya Tahun 20093
Tanggal : 1 Februai 2010
Yang sudah melunasi No BPS BPIH Daftar Tabungan haji
Yang Berhak Melunasi dan berangkat haji
S/d Tanggal 1 februari2010
Hari Ini:
senin
Jumlah
01 BNI 46 367 151 148 - 148
02 BRI TSM 240 97 97 - 97
2 Bank Syariah Mandiri, “Laporan Keuangan BSM”, Oktober 2009.
3 Departemen Agama Kabupaten Tasikmalaya, “Laporan Posisi Pendaftaran Haji”, Agustus 2010.
4
03 BRI SPA 358 160 157 - 157
04 MANDIRI
SUTSEN
205 84 78 - 78
05 MANDIRI
MUSTOFA
80 32 29 - 29
06 MANDIRI
OTISTA
73 38 38 - 38
07 BSM 1592 706 670 - 670
08 BTN 58 7 7 - 7
09 BANK JABAR 68 21 21 - 21
10 MUAMALAT 44 24 21 - 21
11 BUKOPIN 3 - - - -
Sebagaimana dapat dilihat pada tabel diatas, produk tabungan haji tidak
hanya dimiliki Bank Syariah Mandiri, dengan persaingan yang begitu ketat,
mengharuskan Bank Syariah Mandiri memberikan pelayanan prima kepada
nasabahnya agar nasabah tidak berpaling kepada Bank lain, dan target yang
ditetapkan yakni 100 nasabah perhari dapat tercapai. Kualitas pelayanan yang
diberikan oleh Bank Syariah Mandiri akan berdampak kepada minat nasabah
menabung di Tabungan Mabrur. Dengan demikian peningkatan kualitas
pelayanan harus dilakukan agar nasabah merasa terpuaskan.
Pelayanan yang kurang baik akan menyebabkan dampak negatif bagi Bank
diantaranya:
5
1. nasabah merasa kurang terpuaskan sehingga loyalitas terhadap Bank bisa
berkurang.
2. kepercayaan nasabah sebagai mitra bisnis berkurang sehingga akan
berdampak pada penurunan penjualan produk dan jasa perusahaan.
3. kepercayaan nasabah terhadap Bank yang profesional menjadi berkurang
sehingga dapat menurunkan pendapatan perusahaan.
Dampak negatif yang disebutkan diatas harus dihindari oleh Bank karena akan
berdampak pada Brand image yang buruk dan mengakibatkan berkurangnya
minat nasabah untuk menabung yang ditandai dengan tidak melakukan pembelian
ulang atau tidak membeli produk lain di perusahaan yang sama di masa
mendatang.
Walaupun Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya merupakan salah
satu Bank Syariah yang terkemuka di Tasikmalaya akan tetapi ada dari beberapa
nasabah yang mengeluh pada pelayanan yang di berikan. Diantaranya adalah
kurangnya fasilitas atm, ketidaktepatan peletakan sarana seperti mushalla dan
toilet, dan ketidak lengkapan keterangan dari brosur tabungan haji yang
menyulitkan nasabah dalam memahami produk tersebut. Semua hal itu harus di
pertimbangkan dengan baik oleh pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya.
Atas masalah diatas, sangat penting meningkatkan pelayanan untuk
meningkatkan minat nasabah menabung di Tabungan Mabrur Bank Syariah.
Sehingga penting untuk dilakukan penelitian tentang “PENGARUH
6
PELAYANAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA
TERHADAP MINAT NASABAH PADA PRODUK TABUNGAN
MABRUR”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Sebagaimana telah di kemukakan pada latar belakang diatas, maka
penulisan skripsi ini hanya menganalisa tentang pengaruh pelayanan terhadap
minat menabung pada Tabungan Mabrur. Pembatasan ini untuk menghindari
melebarnya pembahasan dalam skripsi ini.
Untuk memudahkan dalam pembahasan penelitian ini, penulis membatasi
masalah sebagai berikut:
1. Objek penelitian adalah nasabah Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri
Cabang Tasikmalaya.
2. Minat nasabah menabung diukur dengan aspek pelayanan, terdiri dari Bukti
langsung (tangibles), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness),
jaminan (assurance), dan empati (empathy).
Rumusan masalah yang di temukan pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya adalah adanya kekurangpuasan sebagian nasabah terhadap pelayanan
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya. Kemudian, dari rumusan tersebut
dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana sistem Pelayanan yang dipergunakan oleh PT. Bank Syariah
Mandiri cabang Tasikmalaya pada tabungan mabrur?
2. Adakah pengaruh pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada
Tabungan Mabrur?
7
3. Apa strategi pelayanan dalam meningkatkan minat nasabah menabung pada
Tabungan Mabrur?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memberikan sebuah kajian
diantaranya adalah
1. Untuk mengetahui sistem pelayanan yang dipergunakan oleh PT. Bank
Syariah Mandiri pada tabungan mabrur BSM.
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pelayanan terhadap minat
nasabah menabung pada Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri cabang
Tasikmalaya?
3. Mengetahui strategi pelayanan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
Adapun manfaat penelitian skripsi ini adalah:
1. Untuk menambah khasanah pengetahuan tentang respon nasabah terhadap
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.
2. Untuk menambah wawasan intelektual.
3. Menjadi tambahan referensi bagi kalangan akademis dan praktisi.
4. Sebagai tambahan informasi bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan pelayanannya.
D. Metodologi Penelitian dan Teknik Penulisan
1. Pendekatan
Pendekatan ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu untuk
mengetahui pengaruh pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada
8
Tabungan Mabrur di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.
Sedangkan pendekatan kualitatif yaitu pada pertanyaan penelitian standar
dan strategi pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.
2. Jenis Peneitian
Penelitian yang digunakan adalah riset kepustakaan (Library
Research) dan riset lapangan (field research).
Library Research diperoleh dari buku-buku dan bahan-bahan
referensi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.
Field Research diperoleh dengan cara melakukan penelitian
langsung di obyek penelitian yaitu Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya.
3. Data Penelitian
a. Jenis dan Sumber Data
1) Data Primer
Data Primer diperoleh secara langsung dari responden yaitu
nasabah Tabungan Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya berikut hasil wawancara dengan nasabah dan
Karyawan Bank Syariah Mandiri.
2) Data Sekunder
Data Sekunder diperoleh dari:
a) Data yang di peroleh langsung dari Bank Syariah Mandiri
Cabang Tasikmalaya.
b) Penelitian-penelitian terkait.
c) Buku-buku yang berkaitan dengan penelitian.
9
d) Dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian
ini.
4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai
pengaruh pelayanan terhadap minat dikumpulkan melalui data kuantitatif,
yaitu dengan menggunakan instrument:
a. Kuesioner, yaitu dengan menyebarkan angket berisi pertanyaan yang
di jawab oleh nasabah Tabungan Mabrur.
b. Wawancara, yaitu dengan mewawancarai secara langsung dengan
manager marketing atau karyawan lain Bank Syariah Mandiri yang
mewakilinya.
c. Studi Pustaka, yaitu diperoleh dari buku-buku atau sumber-sumber
yang lainnya.
5. Subjek-Objek Penelitian
a. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 3103 nasabah
Tabungan BSM Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
sampai dengan bulan Desember 2009.
b. Sampel
Sampel yang digunakan adalah menggunakan rumus sebagai
berikut:
n = N 1+ Ne2
10
Dimana;
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e2= Persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat di tolelir atau diinginkan (e=10%)
Untuk populasi (N) sebanyak 3103 nasabah Tabungan BSM
Mabrur Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya sampai februari
2010, persen kelonggaran (e) adalah 10%. Dengan demikian ukuran
sampel yang dibutuhkan berdasarkan rumus diatas adalah;
n = N 1+ Ne2
= 3103 1 + 3103 (0,01) = 3103 = 99.99 31,04
Maka sampel penelitian dengan tingkat kelonggaran 10% sebanyak
99.99 orang dan di bulatkan menjadi 100 orang.
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah menggunakan Non Probability Sampling, yaitu mengambil sampel
yang tidak memberi peluang yang sama bagi setiap nasabah untuk dipilih
menjadi sampel. Metode Non Probability Sampling yang digunakan
adalah Purposive Sampling dengan memilih responden dengan
pertimbangan tertentu yaitu:
1) Jumlah kedatangan nasabah minimal 2 kali datang, dengan harapan
nasabah yang telah datang lebih dari satu kali dapat lebih mengetahui
11
standar pelayanan yang ada di Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya.
2) Usia nasabah diatas 17 tahun, karena dianggap sudah dapat melakukan
transaksi.
3) Khusus Nasabah Tabungan Mabrur Bank syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya.
6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Tasikkmalaya Jl. Otto Iskandardinata No.5 Tasikmalaya. Penelitian ini
dilakukan selama satu bulan terhitung mulai tanggal 21 Maret 2009
sampai dengan 24 April 2009. Dan pada bulan Februari 2010.
7. Variabel dan Operasional Variabel
X Y
Minat Menabung Pelayanan BSM
a. Variabel X (pelayanan BSM)
b. variabel Y (minat menabung)
c. Operasional Variabel disajikan pada tabel 1.3
Tabel 1.3 Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator Satuan Ukur Skala Pelayanan - Tangibles - Brosur - Tingkat Interval
12
(Bukti Fisik)
- Kebersihan
- Lokasi
mushalla dan toilet
- Atm
- Lokasi parkir - Ruang tunggu
kelengkapan - Tingkat
kenyamanan - Tingkat
kenyamanan
- Tingkat kelengkapan
- Tingkat keamanan
- Tingkat kenyaman
- Reliability (Keandalan)
- Pelayanan sesuai yang dijanjikan
- Memberikan informasi yang di butuhkan
- Pelayanan tepat waktu
- Tingkat ketepatan
- Tingkat kelengkapan
- Tingkat ketepatan
Interval
- Responsiveness (Daya Tanggap)
- Kecepatan melayani
- Responsif terhadap keinginan nasabah
- Penyampaian informasi layanan
- Tingkat kecepatan
- Tingkat keresponsif-an
- Tingkat penyampai-an
Interval
- Assurance (Jaminan)
- Memberikan jaminan mendapatkan porsi haji
- Jaminan kerapihan dan kesopanan
- Tingkat ketepatan
- Tingkat
jaminan
Interval
BSM (X)
- Empathy (Empati)
- Menampung keluhan nasabah
- Merespon keluhan nasabah
- Tingkat penanganan
- Tingkat kesungguh-an
Interval
Minat Menabung (Y)
- melakukan pembelian ulang secara teratur
- melakukan penyimpanan dana secara berulang
- Tingkat kepuasan
Interval
13
- membeli diluar lini produk atau jasa
- mengajak orang
lain - menunjukan
kekebalan dari tarikan pesaing
- menggunakan produk lain dari bank syariah yang bersangkutan
- memberikan informasi dan mengajak orang lain
- tidak
terpengaruh
- Tingkat minat
- Tingkat
kepuasan - Tingkat
minat
variabel X dan variabel Y memiliki kriteria jawaban SS, S, R, TS,STS,
dengan penilaian skor pada masing-masing kriteria sebagai berikut:
Tabel 1.4
Untuk Pernyataan Positif
Nilai Kriteria Jawaban 5 4 3 2 1
SS (Sangat Setuju) S (Setuju) R (Ragu)
TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)
Tabel 1.5
Untuk Pertanyaan Negatif
Nilai Kriteria Jawaban 1 2 3 4 5
SS (Sangat Setuju) S (Setuju) R (Ragu)
TS (Tidak Setuju) STS (Sangat Tidak Setuju)
14
8. Hipotesa
Langkah pengujian hipotesa ini yaitu untuk melihat apakah ada
pengaruh pelayanan Bank Syariah Mandiri (x) terhadap minat nasabah (y)
dapat diterima atau ditolak. Adapun perumusan hipotesa tersebut adalah
sebagai berikut:
Ho : ρ = 0, menyatakan tidak ada pengaruh variabel x terhadap y
H1 : ρ ≠ 0, menyatakan adanya pengaruh variabel x terhadap y
Pengaruh Kualitas Pelayanan (X) → Minat Nasabah (Y)
9. Uji Validitas dan Reabilitas Data
a. Uji Validitas
Uji validitas bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen pengukur
dalam penelitian. Pengujian ini untuk mengetahui ketepatan instrumen
penelitian agar dapat memberikan informasi yang akurat tentang hal yang
diukur. Uji validitas dilakukan dengan cara melihat korelasi skor butir
pertanyaan dengan total skor variabel.4
Untuk membantu pengujian validitas, maka prosedur pengujiannya
adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis operasional, yaitu Ho dan Ha
Ho : Instrumen penelitian tidak valid
Ha : Instrumen penelitian valid
4 Nur Indrianto, Metode Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen, (Jogjakarta:
BPFE, 2002), h.182.
15
b) Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah
dengan pendekatan (alat) statistik yang digunakan dengan kriteria
pengujian:
• Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak
• Jika r hitung < r tabel maka Ha ditolak
c) Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan (alat) statistika
menggunakan program komputer SPSS
d) Mengambil kesimpulan
b. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui koefisien alat ukur jika
dilakukan dengan pengukur ulang. Suatu kuesioner reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten / stabil dari waktu ke
waktu. Program SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas
dengan uji statistik cronbach alpha (α).
Untuk membantu pengujian reliabilitas, maka prosedur
pengujiannya adalah sebagai berikut:
a) Merumuskan hipotesis operasional, yaitu Ho dan Ha
Ho : Instrumen penelitian tidak reliabel
Ha : Instrumen penelitian reliabel
b) Metode alpha cronbach, batasan reliabilitas sebenarnya sudah
ditentukan (Sekarang yang dikutip oleh Dwi Priyatno, 172). Batasan
tersebut adalah:
• Koefisien alpha berada di atas angka 0,8 baik
16
• Koefisien alpha berada di 0,7 dapat diterima
• Koefisien alpha berada di bawah 0,6 kurang baik/tidak reliable5
c) Menentukan pendekatan (alat) statistik yang digunakan dengan kriteria
pengujian:
• Jika r Alpha > r tabel maka Ho ditolak
• Jika r Alpha < r tabel maka Ho diterima
d) Melakukan perhitungan sesuai dengan pendekatan (alat) statistika
menggunakan program komputer SPSS
e) Mengambil kesimpulan
10. Metode Analisis Data
Metode Analisis Data Teknik analisis data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah mentranformasikan data kualitatif ke dalam data
kuantitatif yaitu dengan pengolahan data mentah yang diperoleh dari
jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan, dan untuk
mengetahui pengaruh pelayanan Bank Syariah Mandiri terhadap minat
menabung dengan metode statistik yang diterapkan.
Peneliti menggunakan uji statistic korelasi product moment.6
Adapun persamaannya sebagai berikut:
r= ∑ xy
√ (∑ x2) (∑ y2)
5Dwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, (Yogyakarta: ANDI, 2008), h.172.
6 Sugiyono, Prof, Dr, “Metode Penelitian Bisnis”, Alfabeta, Bandung 2007. Hal.182.
17
Dimana;
r = Koefisien Korelasi
x = Pelayanan BSM
y = Minat Menabung
Dalam hal ini r merupakan analisis pengukuran yang berguna
untuk mengetahui tentang ada atau tidaknya hubungan yang ada anatara
kedua variabel yaitu pelayanan Bank Syariah Mandiri dan minat menabung.
Yang dinyatakan dengan nilai yang besarnya (-1 < r > 1).
Jadi: r = -1, hubungan sempurna yang negative
r = 0, tidak ada hubungan
r = mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif
Bila r = 1 atau mendekati 1, maka korelasi antara pembiayaan
talangan haji dengan minat menabung adalah positif. Korelasi antara kedua
variabel tersebut searah, apabila y turun atau naik, maka nilai x juga sama
akan turun atau naik atau sebaliknya.
Tabel 1.6
Interplasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000
Sangat Rendah Rendah Cukup Kuat
Sangat Kuat
18
11. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi untuk mengukur seberapa besar pengaruh dari
variabel x. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut;
Kd = r2 x 100%
12. Uji Signifikasi
Uji signifikasi ini adalah sebuah uji untuk mengetahui nyata dan tidak
nyata atau yakin dan tidak yakin nilai hubungan antara 2 variabel tersebut, uji
signifikasi yang di pakai adalah dengan t-test da f-testdengan rumus:
T = r √ n-2 √ 1-r2 Dimana:
r : Koefisien korelasi product moment
n : Jumlah Sampel
di dalam menentukan keputusan apabila t hitung > t table dan menerima Ha berarti
menolak Ho, tapi apabila t hitung < t table dan menolak Ha berarti menerima Ho.
E. Kerangka Pemikiran dan Tinjauan Kajian Terdahulu
Pelayanan mempunyai peranan penting bagi nasabah Tabungan Mabrur
BSM, pelayanan yang baik akan meningkatkan minat nasabah untuk terus
menabung pada tabungan ini, sehinngga porsi haji pun akan segera didapatkan di
Departemen Agama ketika jumlah tabungan telah mencukupi nilainya.
Pelayanan yang diberikan oleh pihak Bank berupa bukti fisik sangat
mempengaruhi minat nasabah.
19
Peningkatan minat nasabah bisa digali dari hal yang kecil sampai hal yang
besar, apabila nasabah merasa puas dengan pelayanan maka minat nasabah pun
akan meningkat.
Berkaitan dengan Judul skripsi ini yaitu pengaruh layanan dengan minat,
maka berikut beberapa penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian ini
yaitu:
- Desertasi Asep Suryanto dengan judul “Fungsi Bank Syariah dalam
Meningkatkan Minat Masyarakat untuk Menyimpan Dana dan Mendapatkan
Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya” 2006,
Bandung. Penelitian ini lebih ditekankan pada pengukuran seberapa besar
fungsi dan pengaruh dari keberadaan bank syariah sehingga mendorong
minat masyarakat untuk menyimpan dananya pada Bank Syariah Mandiri
Cabang Tasikmalaya ataupun tertarik untuk mendapatkan pembiayaan dari
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.
- Skripsi Irma Rahmawati yang berjudul: “Pengaruh Promosi BMT Terhadap
Motivasi Menabung Siswa”(studi pada BMT dan MTs Daarul Quran, Tebet
Jakarta Selatan). Penelitian ini tentang sejauh mana promosi BMT
berpengaruh terhadap motivasi menabung. Penelitian ini ditekankan pada
kekuatan dari promosi BMT yang dapat dipergunakan untuk memotivasi
siswa untuk lebih tertarik menabung.
Kedua karya ilmiah tersebut meneliti tentang fungsi Bank Syariah dan
pengaruh promosi, maka dalam penelitian ini mencoba menggali dari sisi
pengaruh pelayanannya terhadap minat menabung nasabah.
20
F. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran umum secara sederhana agar memudahkan
penulisan skripsi, maka disusun sistematika penulisan yang terdiri dari lima bab
dengan rincian sebagai berikut:
BAB I, PENDAHULUAN, yakni meliputi latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan
teknik penulisan, kerangka pemikiran dan tinjauan kajian terdahulu, sistematika
penulisan.
BAB II, PELAYANAN DAN MINAT MENABUNG, yaitu meliputi pengertian
pelayanan, prinsip pelayanan, dimensi kualitas pelayanan, Tujuan dan manfaat
kualitas pelayanan. Pengertian minat, faktor-faktor yang menumbuhkan minat.
BAB III, PROFIL BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA
DAN STANDAR PELAYANAN, yaitu meliputi sejarah berdirinya Bank Syariah
Mandiri, Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri, Struktur Bank Syariah Mandiri
Cabang Tasikmalaya, Produk dan jasa Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya.
BAB IV, PENGARUH PELAYANAN BSM TERHADAP MINAT
MENABUNG PADA TABUNGAN MABRUR DI PT. BANK SYARIAH
MANDIRI, yaitu meliputi Profil Responden, analisa pelayanan di Bank Syariah
Mandiri Cabang Tasikmalaya, analisa minat menabung di Bank Syariah Mandiri
cabang Tasikmalaya, pengaruh pelayanan BSM terhadap minat menabung di PT.
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, standar pelayanan Tabungan Mabrur
di Bank Syariah Mandiri.
BAB V, PENUTUP, pada bagian ini meliputi kesimpulan dan saran-saran.
21
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pelayanan
1. Pengertian Pelayanan
Kata pelayanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata
layan yang artinya membantu menyiapkan (mengurus) apa-apa yang di perlukan
seseorang, sedangkan pelayanan adalah usaha untuk melayani seseorang. 7
Definisi pelayanan yang di kemukakan oleh Kasmir, S.E., M.M adalah
tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan
kepada pelanggan atau nasabah.8
Sedangkan menurut SK Menpan No. 63/KEP/M.PAN/7/1993 tanggal 10
Juli tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik, pelayanan
publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan yang diselenggarakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan perundang-undangan.
Tiga definisi pelayanan tersebut dapat di simpulkan bahwa pelayanan
adalah tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi yang berusaha untuk
7 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), h.646.
8 Kasmir, Etika Customer Service, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008),h.15.
22
melayani seseorang dengan memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah
demi tercapainya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan.
2. Prinsip Pelayanan
Pengertian pelayanan yang baik adalah kemampuan perusahaan dalam
memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan
dengan standar yang telah ditetapkan. Kemampuan tersebut dapat ditunjukan
dengan sumber daya manusia dan sarana serta prasarana yang baik.
Sumber daya manusia yang baik ditandai dengan tersedianya karyawan
yang baik. Oleh karena itu, sebelum menjadi karyawan yang bertugas melayani
pelanggan harus melalui pendidikan dan pelatihan khusus terlebih dahulu,
sehingga mampu menghasilkan karyawan yang baik, Ciri Pelayanan yang baik
yang harus diikuti karyawan yang bertugas melayani pelanggan atau nasabah
antara lain:
1. Bertanggung jawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai
2. Mampu melayani secara cepat dan tepat.
3. Mampu berkomunikasi.
4. Mampu memberikan jaminan kerahasiaan setiap transaksi.
5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
6. Berusaha memahami kebutuhan nasabah.
7. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah.9
Pada dasarnya nasabah ingin dilayani secara prima, di samping kualitas
sumber daya manusia adalah tersedianya sarana dan prasarana yang baik.
9 Ibid, h.33.
23
Peralatan dan fasilitas yang dimiliki seperti fasilitas atm, ruang tunggu, tata letak
toilet dan mushalla yang nyaman,itu semua harus diberikan secara prima karena
merupakan bagian dari pelayanan yang baik.
Menurut E. Widiko Hari Murdoko, ada nilai-nilai yang diyakini sebagai
suatu proses yang saling berhubungan dan saling melengkapi dan terus selalu
diupayakan untuk dijadikan sebagai suatu kebiasaan dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan. Nilai-nilai tersebut antara lain:
1. Charity
Kenyamanan yang di rasakan oleh pelanggan salah satunya adalah
kemurahan hati yang di tunjukan oleh karyawan, kemurahan hati yang
didasari keikhlasan akan menggerakan kepada rasa senag, bahagia, dan
dapat menikmati pekerjaan. Sebaliknya, tanpa semangat kemurahan
hati, pelayanan yang diberikan hanya akan membuat pelanggan merasa
tidak nyaman, dan dengan kondisi keterpaksaan hanya akan membuat
pekerjaan menjadi bosan.
2. Competency
Kompetensi merupakan aspek yang penting dimiliki oleh karyawan,
karyawan yang mempunyai kemampuan dan kemauan yang tinggi
untuk menguasai bidang pekerjaannya secara profesional dapat
mengimplementasikannya kepada pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan atau nasabah, mengingat sering kali pelanggan yang
dilayani adalah orang-orang yang mungkin mempunyai kemampuan
sama atau bahkan lebih dari karyawan sendiri.
24
3. Commitment
Pelanggan atau nasabah mempunyai hak untuk di tepati janjinya, maka
seorang karyawan harus mempunyai tekad yang besar untuk selalu
setia dengan apa yang telah di janjikan kepada pelanggan atau
nasabah. Apabila sebuah pelayanan tanpa disetai dengan komitmen
yang baik terhadap pelanggan, maka akan menyebabkan pelanggan
yang bersangkutan mengalami kekecewaan yang sangat besar. Pada
akhirnya, pelanggan merasa tidak puas, dan minat terhadap perusahaan
tersebut menurut.
4. Consistent
Pelayanan prima yang diberikan kepada pelanggan atau nasabah harus
selalu konsisten meskipun dalam kondisi apa pun. Tidak ada alasan
untuk menurunkan pelayanan meskipun kondisi yang ada tidak
mendukung. Salah satu contohnya adalah banayak perusahaan yang
mulai mengendurkan kepelayanan terhadap fasilitas atau sarana
penunjang, tanpa disadari bahwa sukses kepelayanan salah satunya
bergantung kepada fasilitas yang di berikan kepada pelanggan atau
nasabah.
5. Care
Kepedulian yang di berikan oleh karywan terhadap pelanggan atau
nasabah menjadi sagat penting, dengan kepedulian ini diharapkan
pelanggan merasa bahwa kehadiran karyawan adalah sebagai figure
yang dapat memberikan solusi, bukan menjadi masalah bagi
pelanggan. Oleh sebab itu, pola piker yang sebaiknya dikembangkan
25
oleh karyawan adalah bahwa kepedulian yang diberikan kepada
pelanggan dapat bertahan lama apabila karyawan menganggap
pelanggan bukan sebagai pengganggu pekerjaan tetapi bagian dari
proses pekerjaan.
6. Continuous
Pelayanan yang berkualitas harus bersifat continuous. Artinya,
berkelanjutan dari awal sampai akhir. Oleh sebab itu pelanggan harus
tetap diperhatikan apakah mengalami persoalan dengan produk yang
telah diberikan, apakah merasa puas dengan fasilitas yang telah
diberikan. Maka disinilah perlunya menyediakan banyak waktu untuk
pelanggan atau nasabah sehingga mereka merasa tetap diperhatikan. 10
3. Dimensi Kualitas Pelayanan
Model kualitas pelayanan yang paling popular dan hingga kini dijadikan
sebagai acuan dalam riset adalah model servqual (singkatan dari service quality)
yang dikembangkan oleh Parasuraman, Zeithaml, dan Berry.
10 E. Widiko Hari Murdoko, Great Costumer Service, (Jakarta: Elex Media Computindo,
2007), h.7.
26
Tabel 2.1
Dimensi Kualitas Pelayanan
Dimensi Definisi
Tangibles (Bukti Fisik) Fasilitas fisik, fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan dan sumber daya manusia.
Reliability (Keandalan) Kemampuan pegawai untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak peratma kali
Responsiveness (Daya Tanggap) Kesediaan dan kemampuan pegawai untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka dengan segera
Assurance (Jaminan) Pengetahuan dan kesopanan pegawai serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pelanggan
Empathy (Empati) Kesediaan pegawai memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan.
Kenyataan bahwa sampai saat ini model servqual dipersepsikan sebagai
model terbaik dan paling popular tidak bisa dipungkiri karena disertai dengan
pengukuran yang mudah di mengerti.11
Dimensi Kualitas pelayanan tersebut akan dijadikan sebagai pijakan
pendekatan yang kemudian diubah menjadi sebuah pertanyaan yang diajukan
kepada responden.
11 Fandy Tjiptono, Service, Quality Satisfaction, (Jogjakarta: ANDI, 2007), h.160.
27
4. Tujuan dan Manfaat Kualitas Pelayanan
Tujuan pelayanan secara umum adalah untuk menunjang pemasaran
terhadap nasabah atau pelanggan. Apabila tujuan telah terlaksana maka manfaat
secara umum dari pelayanan bisa didapatkan yaitu meningkatkan loyalitas
pelanggan. Konsep loyalitas pelanggan ditandai dengan pembelian secara
berulang kali, sehingga perusahaan akan tetap survive dalam jangka panjang dan
meningkatkan laba perusahaan.
Menurut Fandy Tjiptono, manfaat keunggulan layanan sangat besat baik
bagi pelanggan, perusahaan, maupun karyawan. Manfaat bagi pelanggan:
1. Pemenuhan kebutuhan.
2. Penghargaan mendapat pelayanan yang baik.
3. Kepercayaan sebagai mitra bisnis.
4. Kepercayaan terhadap perusahaan yang professional.
Manfaat bagi karyawan:
1. Meningkatkan kepercayaan diri.
2. Menumbuhkan kepuasan pribadi.
3. Menumbuhkan bekerja.
4. Menumbuhkan semangat berkarir.
Manfaat bagi perusahaan.
1. Peningkatan citra profesional.
2. Kelangsungan usaha terjamin.
3. Mendorong masyarakat untuk berhubungan dengan perusahaan.
28
4. Meningkatkan laba perusahaan.12
B. Minat
1. Definisi Minat
Secara bahasa minat berarti kecendrungan hati yang tinggi terhadap
sesuatu, gairah, keinginan. Menurut Ensiklopedi Indonesia, istilah minat dalam
bahasa inggris adalah interest yang berarti perhatian, yakni kecendrungan
bertingkah laku secara teerarah terhadap objek, kegiatan atau pengalaman
tertentu.
Menurut Djaali, minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada
suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.13
Pengertian minat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa minat adalah
kecendrungan hati atau keinginan terhadap sesuatu yang disertai dengan perasaan
senang tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat dengan hubungan
tersebut, semakin besar minatnya.
Minat merupakan aspek penting kepribadian, perhatian dan minat
berbarengan dengan emosi dan kemauan, menentukan luasnya kesadaran. Minat
dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukan bahwa nasabah lebih
12 Ibid, hal.119.
13 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal.121.
29
menyukai suatu hal daripada lainnya, dapat pula ditunjukan dengan melakukan
pembelian terhadap produk, minat tidak dibawa sedak lahir, melainkan diperoleh
kemudian.
2. Faktor-faktor yang menumbuhkan minat
Menurut Crow and Crow sebagaimana dikutip oleh Abdurrahman
Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab ada tiga faktor yang dapat menimbulkan
minat, yaitu:
a. Dorongan dari dalam individu, misalnya dorongan untuk makan, ingin
tahu seks. Dorongan untuk makan akan membangkitkan minat untuk
bekerja atau mencari penghasilan, minat terhadap produksi makanan dan
lain-lain. Dorongan ingin tahu atau rasa ingin tahu akan membangkitkan
minat membaca, belajar, menuntut ilmu, melakukan penelitian dan lain-
lain. Dorongan seks akan membangkitkan minat untuk menjalin hubungan
dengan lawan jenis, minat terhadap pakaian dan kosmetika dan lain-lain.
b. Motif sosial, dapat menjadi faktor yang membangkitkan minat untuk
melakukan suatu aktifitas tertentu. Misalnya minat terhadap pakaian
timbul karena keinginan mendapatkan persetujuan atau penerimaan dan
perhatian orang lain. Minat untuk belajar atau menuntut ilmu pengetahuan
timbul karena ingin mendapatkan penghargaan dari masyarakat, karena
biasanya yang memiliki ilmu pengetahuan yang cukup luas mendapat
kedudukan yang tinggi dan terpandang dalam masyarakat.
c. Faktor emosioanl, minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi.
Bila seseorang mendapatkan kesuksesan pada aktivitas akan menimbulkan
perasaan senang, dan hal tersebut akan memperkuat minat terhadap
30
aktivitas tersebut, sebaliknya suatu kegagalan akan menghilangkan minat
terhadap hal tersebut.
Karena kepribadian manusia bersifat kompleks, maka sering ketiga faktor
tersebut tidak berdiri sendiri dalam menyebabkan timbulnya minat, melainkan
merupakan perpaduan dari ketiga faktor tersebut. Sehingga menjadi agak sulit
untuk menentukan faktor manakah yang menjadi awal penyebab timbulnya minat.
3. Faktor yang dapat menumbuhkan minat untuk menjadi nasabah
Minat masyarakat atau konsumen terhadap produk jasa sebuah
perusahaan atau Bank tergantung pada seberapa besar nilai yang ia akan dapatkan
dari produk atau jasa pelayanan perusahaan atau Bank tersebut.
Meurut Howard yang dikutip oleh Asep Suryanto terdapat tiga variabel
stimuli yang menyebabkan konsumen bereaksi terhadap suatu produk barang
ataupun jasa dari perusahaan, yaitu:
a. Stimulasi signifikatif (Significative stimuli), yang mencakup sifat-sifat pihak
produk yang bersangkutan, kualitasnya, harganya, servis yang disediakan,
tersedianya servis dan produk tersebut.
b. Stimulasi simbolis (Simbolic stimuli), informasi yang menyebabkan timbulnya
citra (image making information) tentang stimuli signifikatif dalam bentuk
peingiklanan dan bahan-bahan tertulis atau yang digambarkan, memberikan
stimuli simblis.
31
c. Stimuli sosial (social stimuli), diberikan dalam bentuk semua informasi yang
diperoleh oleh seorang calon pembeli dari keluarganya, masyarakatnya, dan
peradabannya.14
Berdasarkan teori tersebut calon konsumen akan menunjukan reaski yang
diinginkan, hanya apabila ia menghadapi stimulus tertentu. Sebelum timbul reaksi
yang diinginkan dari calon konsumen, maka perusahaan atau bank yang
bersangkutan harus terus berusaha untuk menerapkan macam-macam bentuk
himbauan penjualan.
Minat merupakan bagian dari mulai kesadaran sampai pada pilihan nilai.
Minat merupakan perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal. Menurut Holland
yang dikutip oleh Djaali mengatakan, minat adalah kecenderungan hati terhadap
sesuatu. Minat tidak timbul sendirian ada unsure kebutuhan, misalnya menabung
dan lain-lain.15
Dengan adanya unsur kebutuhan, maka nasabah akan melakukan
keputusan pembelian terhadap suatu produk atau jasa bank. Tahap-tahap yang
akan dilakukan calon nasabah ada enam:
1. Timbulnya Kebutuhan
Timbulnya kebutuhan barang atau jasa dapat dikarenakan faktor eksternal dan
internal. Sebagai contoh: seseorang ingin menyimpan uangnya di bank
dikarenakan jika disimpan di rumah kurang aman (faktor internal). Dipihak
14 Asep Suryanto, Fungsi Bank Syariah dalam Meningkatkan Minat Masyarakat untuk
Menyimpan Dana dan Mendapatkan Pembiayaan di Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, (Bandung,2006), hal.31.
15 Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal.122.
32
lain, seorang ayah ingin memiliki kartu kredit suatu bank karena banyak
temannya yang sudah memiliki (faktor eksternal).
Dengan mengumpulkan informasi tersebut, pemasar akan mempunyai
kesempatan untuk mengidentifikasi rangsangan yang lebih sering, yang
menarik minat akan kategori produk atau jasa itu dan kemudian pemasar dapat
mengembangkan rencana pemasaran yang menggunakan kesempatan atas
rangsangan tersebut.
2. Pencarian Informasi
Apabila kebutuhan itu cukup kuat dan telah berhasil diidentifikasi oleh
seorang nasabah, maka ia akan berupaya mencari informasi atau sebaliknya
tidak mencari informasi. Jika jasa yang ditawarkan bank cukup menarik maka
seorang calon pembeli akan secara aktif mengumpulkan informasi yang dapat
bersumber dari:
a. Sumber dari individu (Personal sources)
Yang dimaksud disini adalah individu, teman atau keluarga yang telah
mengkonsumsikan produk tersebut atau yang telah mendapatkan
pelayanan dari bank tersesut.
b. Sumber komersial (Commercial sources)
Sumber komersial dapat berupa pembungkusan atau iklan. Disini bersifat
komersial, jadi bertujuan membantu mempercepat penjualan produk.
c. Sumber dari publik (Public sources)
33
Sumber ini bukan bersifat komersial, sumber ini dapat berasal dari media
massa, lembaga konsumen.
d. Sumber dengan cara coba-coba (Experiencial sources)
Calon nasabah mencari informasi dengan cara mencoba membeli sendiri
yaitu dengan memeriksa, mengamati, merasakan ataupun memakai produk
itu sendiri.
3. Penilaian Informasi
Setelah mendapat informasi dari berbagai sumber, calon nasabah melakukan
penilaian terlebih dahulu atas semua informasi yang masuk dengan
pertimbangan calon nasabah sendiri, maka akan dipilih salah satu sumber
informasi yang palling tepat menurutnya.
Secara umum, proses penilaian informasi terhadap pilihan pada satu bank
adalah:
a. Karakteristik Bank
Calon nasabah akan mengamati cirri-ciri yang menonjol pada Bank
tersebut seperti Bank tersebut sudah cukup lama beroperasi, dinilai cukup
sehat, atau pelayanannya baik. Calon nasabah akan memberikan perhatian
yang lebih besar pada cirri yang berhubungan dengan kebutuhannya.
b. Kepercayaan akan merk Bank
Kepercayaan ini dapat bervariasi sesuai dengan cirri yang sebenarnya.
c. Fungsi utilitas
34
Menggambarkan bagaimana nasabah mengharapkan kepuasan jasa yang
bervariasi menurut tingkat alternatif dari setiap ciri.
d. Produser evaluasi
Calon nasabah pada saat mempertimbangkan, memilih Bank yang sesuai
dengan seleranya, akan sampai pada prosedur evaluasi tertentu.
4. Keputusan Membeli
Kemudian sumber informasi diatas, dijadikan acuan oleh nasabah untuk
membeli produk atau jasa.
5. Perasaan sudah membeli
Setelah melakukan pembelian, nasabah akan memiliki dua perasaan yaitu puas
dan terus mengkonsumsi produk atau jasa itu.
35
BAB III
TINJAUAN BANK SYARIAH MANDIRI CABANG TASIKMALAYA
A. Sejarah singkat berdirinya Bank Syariah Mandiri
Krisis moneter sejak juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional
telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut
telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didomonasi oleh bank-bank
konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut
menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk
merestrukrisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia.
PT. Bank Syariah Mandiri (selanjutnya disebut Bank) didirikan pertama
kali dengan nama PT. Bank Industri Nasional disingkat PT BINA atau disebut
juga PT National Industrial Banking Cooperation Ltd, berkantor di Jakarta,
berdasarkan Akta No. 115 tanggal 15 Juni 1955 dibuat dihadapan Meester Raden
Soedja, Notaris di Jakarta. Akta mana telah mendapat pengesahan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (d/h Menteri Kehakiman
Republik Indonesia) berdasarkan Surat Keputusan No. J.A.5/69/23 tanggal 16 Juli
1955, dan telah didaftarkan pada buku register di Kantor Pengadilan Negri Jakarta
Selatan dibawah No. 1810 tanggal 8 Mei 1956. Serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 8 Mei 1956, Tambahan No.
390.
Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 13 tanggal 6 April
1967 yang diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 37 tanggal 4
Oktober 1967, keduanya dibuat dihadapan Adian Yulizar, SH., Notaris di Jakarta,
36
yang mana telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 34
tanggal 29 april 1969, Tambahan No. 55, nama Bank diubah dari PT Bank
Industri Nasional disingkaat PT BINA atau disebut juga PT National Industrial
Banking Cooperation Ltd. Menjadi PT Bank Maritim Indonesia.
Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat No. 146 tanggal 10 Agustus 1973
dibuat dihadapan Raden Soeratman, SH., No. 146, Notaris di Jakarta, yang telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober
1974, Tambahan No. 554, nama Bank diubah dari PT Bank Maritim Indonesia
menjadi PT Bank Susila Bakti.
Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang perubahan atas
Undang-Undang No.7 tahun 1997 tentang perbankan, pada bulan November 1998
telah member peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya Bank-Bank Syariah atau
dengan membuka cabang khusus syariah.
PT. Bank Susila Bakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai
(YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari
krisis 1997-1999 denagn berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju
merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi Bank Syariah dengan
suntikan modal dari pemilik.
Dengan terjadinya merger empat Bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi
Daya, Bank Exim dan Bapindo) kedalam PT. Bannk Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999, rencananya perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank
Syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil oleh PT. Bank Syariah
Mandiri (persero).
37
PT. Bank Mandiri (Persero) sselaku pemilik baru mendukung sepenuhnya
melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah,
sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membbentuk unit
syariah. Langkah awal dengan merubah anggaran dasar tentang nama PT. Bank
Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan akta notaries: Ny.
Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999, kemudian melalui akta no.
23 tanggal 8 September 1999 Notaris : Sutjipto, SH nama PT. Bank Syariah
Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui surat keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin
perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan
keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999
tanggal 25 Oktobber 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT.
Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan
hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran Bank Syariah
Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis Bank Syariah di PT.
Bank Susila Bakti dan manajemen PT. Bank Mandiri yanga memandang
pentingnya kehadiran Bank Syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero).
PT. Bank Syariah Mandiri hadir sebagai Bank yang beroperasi atas dasar prinsip
syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap
akhlaqul karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum dalam lima pilar yang
disingkat SIFAT, yaitu:
38
1. Siddiq (Integritas)
Menjaga martabat dengan integritas. awali dengan niat dan hati tulus,
berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan peerilaku teladan.
2. Istiqomah (Konsistensi)
Konsisten adalah kunci menuju sukses. Pegang teguh komitmen, sikap
optimistis, pantang menyerah, kesabaran dan percaya diri.
3. Fathanah (Profesionalisme)
Profesional adalah gaya kerja kami. Semangat belajar berkelanjutan,
cerdas, inovatif, terampil dan adil.
4. Amanah (Tanggung-jawab)
Terpercaya karena tanggung jawab. Menjadi terpercaya, cepat tanggap,
obyektif, akurat dan disiplin.
5. Tabligh (Kepemimpinan)
Kepemimpinan berlandaskan kasih sayang. Selalu transparan,
membimbing, visioner, komunikatif, dan memberdayakan.
PT. Bank Syariah Mandiri mendirikan pula kantor cabang di Tasikmalaya
pada tanggal 25 Desember tahun 2003. Bangunan gedung Bank Syariah Mandiri
Cabang Tasikmalaya terletak di jalan Otto Iskandar dinata No.5 Tasikmalaya.
Setelah melihat kebutuhan masyarakat akan pentingnya Lembaga Keuangan
Syariah di daerah ynag tidak terjangkau maka pada tanggal 11 Juni 2005,
didirikan Kantor Kas, dan pada tanggal 6 November 2007 didirikan kantor KLS
(sekarang menjadi KCP), terdiri dari:
a. Kantor Kas Banjar, Jalan Letjen Suwarto No. 41
b. Kantor KLS Ciamis (sekarang KCP), Jalan Ahmad Yani No.21
39
B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri
a. Visi
Menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan mitra usaha
b. Misi
Menciptakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat berkembang
dengan mendorong terciptanya syarikat dagang yang terkoordinasi
dengan baik.
Mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan
melalui sinergi dengan mitra strategis agar menjadi Bank syariah
terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi para
pemegang saham dan memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas.
Mempekerjakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti
operasional perbankan syariah.
Menunjukan komitmen terhadap standar kinerja operasional perbankan
dengan pemanfaatanteknologi mutakhir, serta memegang teguh prinsip
keadilan, keterbukaan dan kehati-hatian.
Mengutamakan mobilisasi pendanaan darai golongan masyarakat
menengah dan ritel, memperbesar portofolio pembiayaan untuk skala
menengah dan kecil, serta mendorong terwujudnya manajemen zakat,
infak, shadaqah yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial.
Meningkatkan permodalan sendiri dengan mengundang perbakan lain,
segenap lapisan masyarakat dan investor asing.
40
C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
a. Struktur Organisasi
Gambar 3.1
Struktur Organisasi
PKP pelaksana
DKPKepala Cabang
Kantor Kas
KCP
Kantor Cabang
Pembantu
Pelaksana Marketing Support
Funding Officer
Account Officer
Marketing Manager
Operation Manager
Pelaksana SDI & GA
Pelaksana D & C
Pelaksana Admin
Pembiayaan
TellerCustomer Service
41
Karyawan Bank Syariah Mandiri yang mengurusi Tabungan Haji berikut
dengan talangan haji diantaranya :
1. Customer sevice
a. Tujuan jabatan
Melaksanakan kegiatan operasional dan pelayanan nasabah
sesuai dengan ketentuan dan standar pelayanan.
b. Tanggung jawab utama
Memberikan informasi produk dan jasa BSM kepada
nasabah
Memproses permohonan pembukaan dan penutupan
rekening tabungan, giro dan deposito.
Memastikan tersedianya media promosi produk dan jasa
BSM di cabang.
2. Teller
a. Tujuan jabatan
Melayani kegiatan penyetoran dan penarikan tunai (rupiah dan
valuta asing), pengambilan/penyetoran non tunai dan surat-
surat berharga dan kegiatan kas lainnya serta terselenggaranya
layanan di bagian kas secara benar, cepat dan sesuai dengan
standar pelayanan Bank.
b. Tanggung jawab utama
Melakukan transaksi tunai dan non tunai sesuai dengan
ketentuan SOP.
42
3. Funding officer
a. Tujuan jabatan
Merealisasikan target pendanaan dan fee based income yang
didistribusikan oleh marketing manajer.
b. Tanggung jawab utama
Memastikan produk pendanaan, treasury dan haji sesuai
strategi pemasaran yang telah ditetapkan.
Memutakhirkan dokumen dan data nasabah pendanaan
sesuai kelolaan.
4. Pelaksana administrasi pembiayaan
a. Tujuan jabatan
Memenuhi komitmen Bank dan memelihara dokumen
pencairan maupun legal dan berkaitan dengan pencairan
pembiayaan, transaksi ekspor/impor dan SKBN.
b. Tanggung jawab utama
Memastikan kelengkapan pemenuhan dokumen
pembiayaan sebelum fasilitas dicairkan berdasarkan
prasyarat/syarat yang telah disepakati.
Memelihara dokumen pencairan dan dokumen legal
pembiayaan dengan tertib dan aman.
Memutakhirkan data-data nasabah dan persyaratan
pembiayaan pasca pencairan.
Menyediakan informasi dana nasabah.
Memenuhi data dan informasi jaminan.
43
Membebankan biaya administrasi pembiayaan dan biaya
lainnya yang terkait.
Menindaklanjuti proses pencairan pembiaayan kepada
nasabah.
5. Accout offricer
a. Tujuan jabatan
Merealisasikan target pembiayaan dan fee based income yang
didistribusikan oleh marketing manager.
b. Tanggung jawb utama
Memastikan kelengkapan dokumen aplikasi pembiayaan.
Menindaklanjuti permohonan pembiyaan nasabah dalam
bentuk NAP.
Memastikan persetujuan dan penolakan pembiayaan yang
diajukan.
Menindaklanjuti persetujuan atau penolakan permohonan
pembiayaan nasabah.
Memastikan proses pencairan pembiayaan sesuai dengan
keputusan komite pembiayaan.
Membina hubungan pembiayaan antara Bank dengan
nasabah.
Melaksanakan pengawalan terhadap seluruh nasabah yang
dikelola agar koleketififibilitas lancer.
Menyelesaikan fasilitas pembiayaan bermasalah.
44
6. Pelaksana marketing support
a. Tujuan jabatan
Tercapainya pelaksana kegiatan administrasi pendanaan dan
pembiayaan.
b. Tanggung jawab utama
Memastikan kelengkapan persyaratan penandatanganan
akan dan pencairan pembiayaan nasabah.
Mendokumentasikan current file.
Menerbitkan surat peringatan pembayaran kewajiban
nasabah.
Membuat SP3 atau surat penolakan atas permohonan
pembiayaan nasabah yang ditolak.
Menyusun laporan portfolio dan profitability nasabah, baik
pembiayaan maupun pendanaan, sesuai dengan target
cabang.
Memelihara data profil nasabah pendanaan.
Menyusun laporan pencapaian target MM, AO, FO.
D. Produk Tabungan Mabrur dan Produk Bank Syariah Mandiri
lainnya
a. Produk Tabungan Mabrur
Tabungan Mabrur adalah simpanan dalam mata uang rupiah
yang bertujuan membantu masyarakat muslim dalam merencanakan
ibadah haji dan umrah, tabungan ini dikelola berdasarkan prinsip
45
Mudharabah muthlaqah (Pemilik dana memberikan keleluasaan penuh
kepada pengelola untuk menggunakan dana tersebut dalam usaha yang
dianggapnya baik dan menguntungkan).
Ketentuan dan syarat Tabungan Mabrur :
a. Ketentuan umum
1. Tabungan ini menggunakan prinsip Mudharabah Mutlaqah
2. Penabung :
a. Penabung adalah ummat Islam (perorangan) yang berminat
menunaikan ibadah haji
b. Penabung harus menyerahkan fotocopy KTP/SIM/Identitas
lainnya yang ditentukan oleh Bank.
c. Sebaiknya penabung bertempat tinggal pada wilayah
Kabupaten/Kotamadya yang sama dengan lokasi/alamat
cabang Bank Syariah Mandiri.
3. Penabung mendapatkan Buku Tabungan Mabrur haji dan
umrah sebagai bukti laporan mutasi rekening.
4. Tabungan dalam bentuk rupiah.
5. Bank akan membukukan segala transaksi baik yang
mengenai pengambilan atau penyetoran uang oleh si
penabung, maupun penerima atau pembayaran yang
dilakukan Bank untuk kepentingan atau atas beban
penabung.
6. Data penabung tidak dapat diganti oleh data orang lain.
46
7. Tidak memperoleh fasilitas ATM atau
autodebet/pendebetan otomatis.
8. Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal
dunia sebelum terdaftar SISKOHAT, maka pewaris hak
atas tabungan diserahkan kepada ahli waris yang sah
menurut hukum atau kepada pihak lain yang ditunjuk
secara hukum.
9. Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri sebelum
terdaftar pada SISKOHAT maka diatur sesuai dengan
ketentuan Bank Syariah Mandiri.
10. Jika terdapat perbedaan antara saldo yang dicatat pada
administrasi SISKOHAT dengan saldo pada tabungan dan
saldo yang tercatat pada pembukuan Bank Syariah Mandiri,
maka yang digunakan adalah saldo yang tercatat pada
pembukuan Bank Syariah Mandiri.
11. Jika buku tabungan hilang, penabung wajib melaporkan
secara tertulis kepada Bank Syariah Mandiri dengan
melampirkan surat keterangan dari kepolisian dan Bank
Syariah Mandiri akan mengeluarkan buku tabungan baru.
b. Ketentuan SISKOHAT
1. Penabung tidak akan langsung didaftarkan kedalam SISKOHAT
Kantor Departemen Agama kecuali saldo sudah cukup (sesuai
ketentuan pemerintah mengenai biaya minimal pendaftaran haji
melalui SISKOHAT) dan atas perintah penabung.
47
2. Bagi penabung yang batal karena penabung meninggal dunia
setelah terdaftar pada SISKOHAT, maka pewarisan hak atas
tabungan diserahkan kepada ahli waris yang sah menurut hukum
atau kepada pihak lain yang ditunjuk sesuai hukum serta sesuai
dengan ketentuan dari Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen Agama.
3. Bagi penabung yang batal atas permintaan sendiri setelah
terdaftar pada SISKOHAT, maka diatur sesuai ketentuan Bank
Syariah Mandiri serta sesuai dengan ketentuan Direktur Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan Haji Departemen
Agama.
c. Penyetoran dan penarikan
1. Penyetoran dan penarikan dapat dilakukan diseluruh cabang
Bank Syariah Mandiri sesuai jam buka kas.
2. Setoran awal minimal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dan
setoran selanjutnya minimal Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).
3. Saldo minimal untuk didaftarkan SISKOHAT adalah Rp.
5.000.000,- (lima juta rupiah) atau yang ditentukan kemudian
oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan Urusan
Haji Departemen Agama.
4. Penarikan hanya dapat dilakukan dalam “kondisi darurat” dan
hanya dapat dilakukan dengan slip penarikan tabungan dan
memperlihatkan buku tabungan.
48
5. Penarikan dan pemindah bukuan dapat dikuasakan dengan
melampirkan surat kuasa yang sah dari penabung, disetai bukti
dari pemilik oleh penerima kuasa.
6. Penabung dapat meneruskan atau menutup tabungan atau
memindahbukukan apabila terjadi kelebihan saldo atas BPIH
tahun yang bersangkutan.
d. Bagi hasil
1. Penabung akan mendapatkan bagi hasil sesuai dengan
kesepakatan yang dibuat antara Bank dengan penabung.
2. Pajak atas bagi hasil yang diperoleh penabung ditanggung oleh
penabung sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Bagi hasil akan diperhitungkan setiap akhir bulan dan akan
ditambahkan ke rekening tabungan penabung pada awal bulan
berikutnya.
e. Penutupan rekening tabungan
Penutupan rekening dapat dilakukan atas perintah penabung
dengan kondisi :
1. Penutupan rekening dapat dilakukan sesuai jam buka kas pada
cabang pembuka rekening.
2. Tabungan yang ditutup diluar penyetoran BPIH dan telah
terdaftar pada SISKOHAT berlaku ketentuan pengembalian
BPIH batal yang diatur oleh Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam dan Urusan Haji dan Ketentuan Bank Syariah
Mandiri.
49
3. Tabungan yang ditutup sebelum terdaftar pada SISKOHAT
sebaiknya disertai dengan alasan yang kuat. Untuk itu akan
dikenakan biaya administrasi penutupan rekening.
4. Jika tabungan ditutup sebelum akhir bulan tetapi telah melebihi
15 hari dalam bulan perjalanan, penabung akan diberikan bagi
hasil, tetapi bila dilakukan sebelum 15 hari penabung tidak akan
mendapatkan bagi hasil.
f. Biaya
Tabungan yang ditutup bukan karena pelunasan BPIH dikenakan
biaya sebesar Rp. 25.000,-
b. Produk Bank Syariah Lainnya
1. Penyimpanan Dana
Mengamankan dana di BSM bukan sekedar menyimpan atau
menitipkan dana. Dana nasabah akan diinvestasikan secara optimal
untuk membiayai berbagai macam usaha halal dan produktif bagi
kepentingan kepentingan ummat. Bagi hasil yang akan nasabah
peroleh setiap bulannya merupakan hasil dari pembiayaan BSM untuk
usaha-usahanya.
Saat ini BSM mengimplementasikan pola bagi hasil usaha
secara penuh dan adil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati,
sebelum dikurangi biaya-biaya operasional Bank.
Setiap akhir bulan akan menghitung pendapatan yang berasal dari tiap
Rp.1000,- (seribu rupiah) dana nasabah kemudian
50
membagihasilkannya sesuai nisbah yang telah disepakati. Adapun
produk penyimpanan dana tersebut terdiri dari:
a. Giro BSM
Giro BSM adalah sarana penyimpanan dana yang
disediakan bagi nasabah dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah
diperlukan sebagai titipan yang dijaga kemanan dan
ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi
usaha.
b. Giro BSM Valas
Giro Syariah Mandiri Valas adalah sarana penyimpanan
dana dalam mata uang US Dollar yang disediakan bagi nasabah
perusahaan/badan hukum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip
wadiah yad dhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah
diperlukan sebagai titipan yang dijaga keamanan dan
ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi
usaha.
c. Giro BSM SGD
Giro Singapore Dollar adalah sarana penyimpanan dana
dalam mata uang Singapore dollar yang disediakan bagi nasabah
perorangan atau perusahaan/badan hukum dengan pengeloalaan
berdasarkan prinsip wadiah yad dhamanah. Dengan prinsip ini,
dana giro nasabah diperlukan sebagai titipan yang dijaga keamanan
51
dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran
transaksi usaha.
d. Tabungan BSM
Simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka.
e. Tabungan Investa Cendikia
Tabungan Investa Cendikia adalah tabungan berjangka
dalam valuta rupiah dengan jumlah setoran bulanan tetap
(installment) yang disertai pemberian manfaat perlindungan
asuransi.
f. Tabungan Qurban
Tabungan qurban adalah simpanan dalam mata uang rupiah
yang bertujuan membantu nasabah dalam perencanaan dan
pelaksanaan ibadah kurban dan aqiqah. Dalam pelaksanaannya
bekerja sama dengan Badan Amil Qurban.
g. Tabungan BSM Dollar
Simpanan dalam mata uang dollar yang penarikan dan
setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM
dengan menggunakan slip penarikan.
h. Tabungan Simpatik
Tabungan Simpatik BSM adalah media penyimpanan dana
atas prinsip wadiah dalam bentuk tabungan di Bank yang
diperuntukan bagi masyarakat.
52
i. Deposito BSM
Deposito Syariah Mandiri adalah produk investasi
berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola
berdasarkan prinsip Mudharabah Mutlaqah.
j. Depisto Valas
Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka
waktu tertentu dalam mata uang US dollar yang dikelola
berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah.
k. Obligasi
Surat berharga jangka panjang berdasar prinsip syariah
yang mewajibkan emiten (Bank Syariah Mandiri) untuk membayar
pendapatan bagi hasil/kupon dan membayar kembali dana obligasi
syariah pada saat jatuh tempo.
2. Pembiayaan
a. Pembiayaan Talangan Haji BSM merupakan pinjaman dana
talangan dari Bank kepada nasabah khusus untuk menutupi
kekurangan dana untuk memperoleh kursi/seat haji dan pada saat
pelunasan BPIH.
Manfaat :
Dapat dipenuhinya kebutuhan dana secara mendadak untuk
menutupu kekurangan dana sebagai persyaratan dalam
memperoleh porsi haji atau pelunasan BPIH.
Proses pinjaman relative cepat dan mudah.
53
b. Pembiayaan Murabahah BSM
Pembiayaan Murabahah BSM adalah pembiayaan berdasarkan
akad jual beli antara Bank dan nasabah. Bank membeli barang
yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesaar harga
pokok ditambah keuntungan margin yang disepakati.
Manfaat :
Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan barang
konsumsi seperti rumah, kendaraan atau barang produktif
seperti mesin produksi, pabrik, dan lain-lain.
Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah
angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.
c. Pembiayaan Musyarakah BSM
Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dan dari Bank
merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan
dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati.
Manfaat :
Lebih menguntungkan karena berdasarkan prinsip bagi hasil.
Mekanisme pengembalian yang fleksibel sesuai dengan
realisasi usaha.
d. Pembiayaan mudharabah BSM
Pembiayaan Mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh
modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh Bank.
Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang
disepakati.
54
Manfaat :
Membiayai total kebutuhan modal usaha nasabah.
Nisbah bagi hasil tetap antara Bank dan nasabah.
Angsuran berubah-ubah sesuai dengan tingkat revenue atau
realisasi usaha (revenue sharing).
e. Gadai Emas
Gadai emas BSM merupakan prosuk pembiayaan atas dasar
jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh
uang tunai dengan cepat.
Manfaat :
Proses cepat.
Proses mudah.
Jaminan keamanan.
f. Pembiayaan Griya BSM
Pembiayaan Griya BSM adalah pembiayaan jangka pendek,
menengah, atau panjang untuk membiayai pembelian rumah
tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas, dilingkungan
developer maupun non developer, dengan sistem murabahah.
Manfaat :
Membiayai kebutuhan nasabah dalam hal pengadaan rumah
tinggal (konsumtif), baik baru maupun bekas.
Nasabah dapat mengangsur pembayarannya dengan jumlah
angsuran yang tidak akan berubah selama masa perjanjian.
55
g. Pembiayaan Dana Berputar
Pembiayaan Dana Berputar adalah fasillitas pembiayaan modal
kerja dengan prinsip musyarokah yang penarikan dananya dapat
dilakukan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan riil nasabah.
Manfaat :
Membantu menanggulangi kesulitan likuiditas nasabah
terutama kebutuhan dana jangka pendek.
Nasabah dapat memanfaatkan pembiayaan Bank secara
optimal sesuai dengan kebutuhan riil dengan cara melakukan
penarikan sesuai dengan kebutuhan.
h. BSM Implan
BSM Implan adalah pembiayaan kosumer dalam valuta rupiah
yang diberikan oleh Bank kepada karyawan tetap
perusahaan/kopkar yang pengajuannya dilakukan secara missal
(kelompok).
BSM Implan dapat mengakomodir kebutuhan pembiayaan bagi
para anggota koperasi karyawan atau karyawan perusahaan,
misalnya dalam hal perusahaan tersebut tidak memiliki koperasi
karyawan atau karyawan, koperasi karyawan belum
berpengalaman dalam kegiatan simpan pinjam, atau perusahaan
dengan jumlah karyawan terbatas.
Manfaat :
Bagi perusahaan:
Salah satu bentuk penghargaan kepada karyawan.
56
Outsourcing sumber dana dan administrasi pinjaman,
Bagi koperasi karyawan:
Salah satu bentuk penghargaan kepada karyawan.
i. Pembiayaan Edukasi
Pembiayaan Edukasi BSM adalah pembiayaan jangka pendek dan
menengah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang
masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau
uang pendidikan pada saat pendaftaran tahun ajaran/semester baru
berikutnya dengan akad ijarah.
Manfaat :
Sesuai dengan prinsip syariah.
Angsuran ringan dan tetap.
Proses cepat dan mudah.
Biaya administrasi ringan.
Bebas agunan sampai Rp. 250 juta khusus untuk karyawan
dengan persyaratan tertentu.
j. PKPA
Pembiayaan kepada Koperasi Karyawan untuk Para Anggotanya
(PKPA) adalah penyaluran pembiayaan melalui koperasi karyawan
untuk pemenuhan kebutuhan consumer para anggotanya (kolektif)
yang mengajukan pembiayaan kepada koperasi karyawan.
Pola penyaluran yang digunakan adalah executing (kopkar sebagai
nasabah), sedangkan proses pembiayaan dari kopkar kepada
anggotanya dilakukan dan menjadi tanggung jawab penuh kopkar.
57
k. Pembiayaan Resi Gedung
Pembiayaan Resi Gedung adalah pembiayaan transaksi komersial
dari satu komoditas/produk yang diperdagangkan secara luas
dengan jaminan utama berupa komoditas/produk yang dibiayai dan
berada dalam satu gudang atau tempat yang terkontrol secara
independen (independently controlled warehouse).
Manfaat :
Meningkatkan bankable, karena persediaan barang menjadi
eligible security.
Meningkatkan perputaran persediaan barang dan profitabilitas.
Outsourcing control atau manajemen persediaan di lapangan.
Meningkatkan modal kerja untuk ekspansi bisnis dan
pengembangan usaha, meskipun kondisi fixed asset terbatas.
E. Standar pelayanan Bank Syariah Mandiri Pada Tabungan Mabrur
Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pelayanan, memiliki standar
yang harus dipenuhi oleh para pegawainya untuk memuaskan nasabah. Pelayanan
prima kepada pelanggan merupakan tanggung jawab bersama di manapun berada,
apa pun tugas dan jabatannya. Standar pelayanan yang ditentukan Bank Syariah
Mandiri yaitu costumer service memberikan pelayanan kepada nasabah yang akan
membuka rekening dilakukan dalam waktu yang relatif cepat. Proses administrasi
dilakukan sekitar 5 menit, kemudian penyetoran langsung di lakukan teller.
Berikut alur pemberian pinjaman tersebut:
58
Teller (menyetor/menabung)
Costumer service (membuka rekening)
Lunas (saldo mencukupi minimal pendaftaran haji)
SPPH (surat pendaftaran pergi haji)
SISKOHAT (sistem komputerisasi haji terpadu)
BPIH (bukti pergi ibadah haji)
Departemen Agama (daftar ulang)
Melakukan Ibadah Haji sesuai no. porsi
Departemen Agama (daftar ulang)
BPIH (bukti pergi ibadah haji)
SISKOHAT (sistem komputerisasi haji terpadu)
SPPH (surat pendaftaran pergi haji)
Pembiayaan Talangan Haji (mendapatkan pembiayaan
dengan akad qardh, dan membayar fee/ujrah dengan
akad ijarah)
Saldo belum mencukupi
nasabah
59
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden
Bagian ini menyajikan informasi mengenai karakteristik dari 100
responden (nasabah) berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, status
menikah, dan pendapatan per bulan. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing
karakteristik responden, yaitu:
1. Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 2 kelompok yaitu laki-laki dan
perempuan. Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin disajikan
pada gambar 4.1 sebagai berikut:
Gambar 4.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
60
Berdasarkan gambar 4.1. diketahui bahwa dari 100 orang responden
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, terdapat 66 orang (66%) yang
berjenis kelamin laki-laki dan 34 orang (34%) adalah perempuan.
2. Umur
Berdasarkan umur responden terdiri dari 4 kelompok yaitu kelompok
<17 tahun, 17-25 tahun, 26-50 tahun, >50 tahun. Data karakteristik responden
berdasarkan umur disajikan pada gambar 4.2 sebagai berikut:
Gambar 4.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Umur
Dari data pada gambar 4.2 diketahui bahwa dari 100 responden Bank
Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, jumlah umur 17-25 sebanyak 27 orang
61
(27%), pada umur 26-50 sebanyak 67 orang (67%), sedangkan responden
dengan umur > 50 sebanyak 6 orang (6%).
Dari data tersebut menunjukan bahwa lebih dari 60% nasabah adalah
orang dewasa yang umurnya lebih dari 26 tahun, yang secara pemikiran jauh
lebih matang dan bijak dalam memutuskan suatu pilihan.
3. Pekerjaan
Berdasarkan pekerjaan data responden terdiri dari 3 kelompok yaitu
Pegawai Negri Sipil, Pegawai Swasta, lainnya. Data karakteristik responden
berdasarkan pekerjaan disajikan pada gambar 4.3 sebagai berikut:
Gambar 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
62
Berdasar data pada gambar 4.3 diketahui bahwa dari 100 responden
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, terdapat 44 orang (44%)
berstatus sebagai pegawai negri, 35 orang (35%) berstatus sebagai pegawai
swasta, dan 21 orang (21%) berstatus lain-lain, diantaranya ibu rumah tangga,
dan lain sebagainya.
Dari data tersebut menunjukan bahwa terdapat 44% nasabah didominasi
oleh pegawai negri yang secara financial lebih matang atau berpenghasilan
tetap, dengan kata lain nasabah pada Tabungan Mabrur didominasi oleh
nasabah yang berpenghasilan tetap.
4. Pendidikan
Berdasarkan pendidikan responden terdiri dari 6 kelompok yaitu, SD,
SMP, SMU, sarjana, pasca sarjana, lainnya. Data karakteristik responden
berdasarkan pendidikan disajikan pada gambar 4.4 sebagai berikut.
Gambar 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
63
Dari data pada gambar 4.4 diatas diketahui bahwa dari 100 responden,
responden yang berlatar belakang SD sebanyak 3 orang (3%), SMP 10 orang
(10%), SMU 35 orang (35%), sarjana 47 orang (47%), pascasarjana sebanyak
4 orang (4%), dan lainnya sebanyak 1 orang (1%).
Dari status pendidikan 47% nasabah adalah sarjana, ini menunjukan
bahwa yang memilih produk ini adalah nasabah yang berpendidikan tinggi dan
berintelektual.
5. Status Nikah
Berdasarkan status nikah, terdiri dari tiga kelompok yaitu lajang,
menikah, dan janda/duda. Data karakteristik responden berdasarkan status
disajikan pada gambar 4.5 sebagai berikut:
Gambar 4.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Status Nikah
64
Dari data pada gambar 4.5 diatas, diketahui bahwa dari 100 responden
terdapat 23 orang (22%) yang berstatus lajang, 72 orang (88%) yang berstatus
menikah, dan 5 orang (5%)berstatus janda/duda.
Secara garis besar 72% adalah berstatus menikah, ini menunjukan bahwa
rata-rata orang yang berniat menabung untuk bisa menunaikan ibadah haji
adalah orang dewasa yang telah menikah, meskipun ada sebagian kecil sekitar
22% yang belum menikah atau masih lajang.
6. Penghasilan
Berdasarkan penghasilan data responden terdiri dari 4 kelompok yaitu
s.d Rp. 5 juta, Rp. 5 juta-Rp. 10 juta, Rp. 10 juta-Rp. 25 juta, >Rp.25 juta.
Data karakteristik responden berdasarkan penghasilan disajikan pada gambar
4.6 sebagai berikut:
Gambar 4.6
Klasifikasi Responden Berdasarkan Penghasilan
65
Berdasarkan data pada gambar 4.6 diketahui bahwa dari 100 responden,
terdapat 91 orang (91%) yang berpendapatan s.d Rp. 5 juta, 8 orang (8%) yang
berpendapatan Rp. 5 juta-Rp. 10 juta, 1 orang yang berpendapatan Rp. 10 juta-Rp.
25 juta, dan 0 orang yang berpendapatan >Rp.25 juta.
Dari data terebut menunjukan bahwa sebagian besar nasabah Tabungan
Mabrur adalah berpenghasilan sedang yaitu dibawah Rp. 5 juta,- karena memang
dari data pekerjaan yang mendominasi pekerjaan nasabah adalah pegawai negri
yang notabene penghasilan mereka adalah dibawah Rp. 5 juta,-.
B. Uji Validitas dan Realibilitas
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa setiap
butir pertanyaan yang diajukan kepada responden telah dinyatakan valid.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik korelasi,
yaitu dengan membandingkan hasil korelasi (rxy) dengan r Tabel. Jumlah sample
100 responden maka dapat ditentukan besarnya r Tabel yaitu 0,256. Perhitungan
menggunakan Komputer program SPSS hasil uji validitas diperoleh tabel
sebagai berikut.
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas
Atribut Item Rxy R table Keterangan
Tangible B1.1 0,392 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B1.2 0,273 0,256 Rxy>Rtabel,valid
66
B1.3 0,553 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B1.4 0,508 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B1.5 0,422 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B1.6 0,479 0,256 Rxy>Rtabel,valid
Reliability B2.1 0,291 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B2.2 0,411 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B2.3 0,296 0,256 Rxy>Rtabel,valid
Responsiveness B3.1 0,470 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B3.2 0,387 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B3.3 0,475 0,256 Rxy>Rtabel,valid
Assurance B4.1 0,263 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B4.2 0,270 0,256 Rxy>Rtabel,valid
Emphaty B5.1 0,390 0,256 Rxy>Rtabel,valid
B5.2 0, 389 0,256 Rxy>Rtabel,valid
Kepuasan C1.1 0,396 0,256 Rxy>Rtabel,valid
C1.2 0,377 0,256 Rxy>Rtabel,valid
C1.3 0,415 0,256 Rxy>Rtabel,valid
C1.4 0,259 0,256 Rxy>Rtabel,valid
Sumber : Data Primer diolah 2010
Tabel 4.2 menunjukkan besarnya nilai koefisien korelasi dari seluruh
butir pertanyaan pada atribut kualitas pelayanan ( tangible, reliability,
responsiveness, assurance dan emphaty ) dan kepuasan nasabah yang terdiri
dari 20 butir pertanyaan. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi (rxy)
seluruhnya mempunyai rhitung yang lebih besar dari rtabel (rtabel = 0,256) dengan
67
demikian Jika r hitung > r tabel maka Ho ditolak, Ho : insrumen penelitian tidak
valid, dapat disimpulkan bahwa seluruh butir dinyatakan valid. Artinya
seluruh butir pertanyaan yang ada pada instrumen penelitian dapat dinyatakan
layak sebagai instrumen untuk data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui koefisien alat ukur jika
dilakukan dengan pengukur ulang. Suatu kuesioner reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten / stabil dari waktu ke waktu.
Program SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji
statistik cronbach alpha (α)
Tabel 4.2
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Koefisien Alpha Cronbach Nilai Kritis Keterangan
1 Pelayanan (X) 0,805 0,6 Reliabel
2 Minat (Y) 0,722 0,6 Reliabel
Sumber: Data Primer diolah 2010
Hasil Uji Reliabilitas diperoleh koefisien Reliabilitas untuk seluruh
variable yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari nilai 0,6.
Menurut Sekaran yang dikutip oleh Priyatno16, realibilitas kurang dari 0,6
adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan diatas 0,8 adalah baik.
Dengan demikian seluruh butir pertanyaan yang tertuang dalam kuesioner ini
16 Duwi Priyatno, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, (Yogyakarta: Andi, 2008), h.172.
68
memiliki hasil yang koefisien jika dilakukan pengukuran dalam waktu dan
model / desain yang berbeda.
C. Hasil Kuesioner
1. Kualitas Pelayanan
Untuk melihat kualitas pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya, maka ditampilkan hasil kuesioner kualitas pelayanan untuk
melihat jawaban dari 100 responden terhadap enam belas pertanyaan kualitas
pelayanan. Jawaban permasing-masing pernyataan sebagai berikut:
a) Brosur
Brosur merupakan salah satu bentuk pelayanan sederhana yang dapat
dipahami oleh masyarakat untuk bisa memahami produk Bank yang
ditawarkan, semakin lengkap semakin dimengerti masyarakat, dan semakin
rapi maka semakin menarik masyarakat untuk menggunakan produk tersebut,
berikut ini adalah diagram pengukuran tingkat kelengkapan dan kerapihan
brosur:
69
Diagram 4.1
Tingkat Kelengkapan dan Kerapihan Brosur
Dapat diketahui pada gambar 4.7 bahwa sebanyak 1 responden (1%)
menyatakan sangat tidak setuju, 7 responden (7%) menyatakan tidak setuju,
16 responden (16%) menyatakan ragu, responden menyatakan bahwa hal ini
disebabkan karena kurangnya kerapihan dan kurang lengkapnya brosur.
Sedangkan 51 responden (51%) menyatakan setuju, dan 25 responden
(25%) menyatakan sangat setuju, responden menyatakan bahwa hal ini
disebabkan karena mereka merasa sudah cukupnya kelengkapan dan
kerapihan brosur.
70
2) Kebersihan
Kebersihan lokasi bank sangat berpengaruh terhadap nasabah, ketika
lokasi bersih maka akan timbul kenyamanan yang dirasakan oleh nasabah,
berikut ini adalah diagaram pengukuran tingkat kenyamanan:
Diagram 4.2
Tingkat kenyamanan
Dapat diketahui pada Diagram 4.2 bahwa sebanyak 2 responden (2%)
menyatakan sangat tidak setuju, 22 responden (22%) menyatakan tidak
setuju, 32 responden (32%) menyatakan ragu, menurut responden hal ini
disebabkan karena kenyamanan di ruangan terganggu manakala jumlah
nasabah yang datang cukup banyak, bahkan sejumlah nasabah ada yang
menunggu di luar, menjadikan kenyamanan terganggu dan ruangan menjadi
71
kotor sedangkan diluar ruangan banyak daun yang berserakan dari pepohonan
yang mengelilingi Bank.
Sedangkan 30 responden (30%) menyatakan setuju dan 14 responden
(14%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
3) Lokasi Mushalla dan toilet
Tata letak fasilitas nasabah menjadi sangat penting untuk nasabah, ini
dikarenakan fasilitas tersebut merupakan salah satu pelayanan untuk nasabah,
sehingga nasabah merasa nyaman, berkut adalah diagram tingkat kenyamanan
lokasi mushalla dan toilet
Diagram 4.3
Kenyamanan lokasi mushalla dan toilet
72
Dapat diketahui pada diagram 4.3 bahwa sebanyak 5 responden (5%)
menyatakan sangat tidak setuju, 15 responden (15%) menyatakan tidak setuju,
26 responden (26%) menyatakan ragu, menurut responden hal ini dilihat
karena tata letak mushalla dan toilet berada dibagian paling belakang,
sedangkan akses jalannya tidak ada kecuali harus melewati back office
sehingga nasabah merasa canggung untuk melewatinya.
Sedangkan 41 responden (41%) menyatakan setuju dan 13 responden
(13%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
4) ATM
Fasilitas ATM menjadi penting ketika nasabah ingin melakukan penarikan
secara tepat, berikut adalah diagram pengukuran tingkat kelengkapan :
Diagram 4.4
Tingkat Kelengkapan ATM
73
Dapat diketahui pada diagram 4.4 bahwa sebanyak 3 responden (3%)
menyatakan sangat tidak setuju, 17 responden (17%) menyatakan tidak setuju,
22 responden (22%) menyatakan ragu, menurut nasabah hal ini dikarenakan
keterbatasannya tempat penarikan ATM yang hanya memiliki 1 tempat
penarikan ATM.
Sedangkan 51 responden (51%) menyatakan setuju dan 7 responden
(7%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
5) Lokasi parkir
Tinkat keamanan dapat diukur dengan lokasi parkir yang aman, ketika
nasabah sedang melakukan transaksi dengan pihak Bank, maka lokasi parkir
yang aman dibutuhkan oleh nasabah. Berikut adalah diagram tentang tinkgkat
keamanan :
Diagram 4.5
Tingkat keamanan
74
Dapat diketahui pada diagram 4.5 bahwa sebanyak 7 responden (7%)
menyatakan tidak setuju, 15 responden (15%) menyatakan ragu, ini dikarenakan
lokasi parkir yang sangat luas yang terdiri dari bagian depan, samping, dan
belakang, sehingga ada sebagian kecil nasabah yang merasa kurang aman.
Sedangkan 56 responden (56%) menyatakan setuju dan 22 responden (22%)
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
6) Ruang tunggu
Ketika nasabah ingin melakukan transaksi dengan pihak Bank, maka
dibutuhkan ruang tunggu yang nyaman bagi nasabah. Berikut adalah diagaram
tingkat kenyamanan ruang tunggu :
Diagram 4.6
Kenyamanan ruang tunggu
75
Dapat diketahui pada diagram 4.6 bahwa sebanyak 3 responden (3%)
menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden (10%) menyatakan tidak setuju,
14 responden (14%) menyatakan ragu, menurut responden hal ini dikarenakan
ruang tunggu yang sempit bahkan sampai berdesak-desakan ataupun berdiri
ketika jumlah nasabah banyak.
Sedangkan 57 responden (57%) menyatakan setuju, dan 16 responden
(16%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
7) pelayanan sesuai yang dijanjikan
Pelayanan sesuai yang dijanjikan dapat mengukur tingkat ketepatan yang
diberikan pihak Bank kepada nasabah. Berikut adalah diagram tingkat
ketepatan :
76
Diagram 4.7
Tingkat ketepatan
Dapat diketahui pada gambar 4.13 bahwa sebanyak 11 responden (11%)
menyatakan tidak setuju, 11 responden (11%) menyatakan ragu.
Sedangkan 62 responden (62%) menyatakan setuju dan 16 responden
(16%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menunjukan
bahwa tingkat ketepatan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya masih
dirasakan oleh nasabah.
8) Memberikan informasi yang dibutuhkan
Salah satu tugas dari Costumer Service adalah memberikan informasi yang
dibutuhkan nasabah, maka fungsi Costumer Service menjadi salah satu ujung
77
tombak dalam memberikan pelayanan kepada nasabah, memberikan informasi
bisa mengukur tingkat kelengkapan. Berikut adalah diagram tingkat
kelengkapan informasi yang dibutuhkan nasabah :
Diagram 4.8
Kelengkapan informasi yang dibutuhkan nasabah
Dapat diketahui pada diagram 4.8 bahwa sebanyak 4 responden (4%)
menyatakan ragu.
Sedangkan 77 responden (77%) menyatakan setuju dan 19 responden
(19%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menunjukan
bahwa hampir semua nasabah merasa puas dengan informasi yang dibuthkan
oleh mereka.
9) Pelayanan tepat waktu
78
Indikator mengenai pelayanan tepat waktu sangat dibutuhkan nasabah,
nasabah membutuhkan pelayanan yang tepat dan cepat. Berikut adalah
diagram tingkat ketepatan yang berhhubungan daengan pelayanan tepat
waktu:
Diagram 4.9
Tingkat ketepatan
Dapat diketahui pada diagramr 4.9 bahwa sebanyak 5 responden (5%)
menyatakan tidak setuju, 12 responden (12%) menyatakan ragu.
Sedangakan 72 responden (72%) menyatakan setuju dan 11 responden
(11%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menunjukan
79
bahwa nasabah merasa pihak Bank telah memberikan pelayanan yang tepat
waktu.
10) Kecepatan melayani
Nasabah membutuhkan pelayanan yang cepat, ketika kebutuhan nasabah
berbenturan dengan kepentingan dan kesibukan mereka, menyebabkan
kebutuhan nasabah akan pelayanan yang cepat sangat dibuthkan oleh mereka.
Berikut adalah diagram tingkat kecepatan dalam melayani nasabah :
Diagram 4.10
Tingkat kecepatan
Dapat diketahui pada diagram 4.10 bahwa sebanyak 1 responden (1%)
menyatakan tidak setuju, 8 responden (8%) menyatakan ragu. meskipun hanya
sebagian kecil nasabah yang merasa tidak setuju dengan kecepatan, tapi ada
80
nasabah yang mengeluh tentang lamanya pelayanan yang diberikan,
sedangkan nasabah tersebut mempunyai kesibukan yang sangat padat.
Sedangkan 74 responden (74%) menyatakan setuju dan 17 responden
(17%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menunjukan
sebagian besar nasabah merasa pelayanan yang diberikan cukup cepat.
11) Responsif terhadap keinginan nasabah
Nasabah berasal dari berbagai golongan, maka keinginan nasabah pun
berbeda-beda, pihak Bank harus bisa merespon keinginan nasabah karena ini
merupakan salah satu pelayanan yang diberikan kepada nasabah. Berikut
adalah diagaram tingakat kereponsifan :
Diagram 4.11
Tingkat keresponsifan
81
Dapat diketahui pada diagram 4.11 bahwa sebanyak 3 responden (3%)
menyatakan tidak setuju, 11 responden (11%) menyatakan ragu,
Sedangkan 73 responden (73%) menyatakan setuju, dan 13 responden
(13%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menunjukan
tingkat keresponsifan masih bagus, sehingga nasabah merasa pihak Bank
masih responsive terhadap keinginan nasabah.
12) Penyampaian informasi layanan
Penyampaian informasi layanan dapat menunjukan tingkat penyampain.
Berikut adalah diagram tingkat penyampaian informasi layanan :
Diagram 4.12
Tingkat penyampaian
82
Dapat diketahui pada diagram 4.12 bahwa sebanyak 6 responden (6%)
menyatakan tidak setuju, 2 responden (2%) menyatakan ragu.
Sedangkan 76 responden (76%) menyatakan setuju dan 16 responden
(16%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menunjukan
bahwa nasabah merasa bahwa tingkat informasi pihak Bank masih bagus.
13) Memberikan jaminan mendapatkan porsi haji
Tujuan utama nasabah menabung pada Tabungan Mabrur adalah sebagai
media untuk bisa melaksanakan ibadah haji,maka dirasa sangat penting bagi
nasabah adanya jaminan mendapatkan porsi haji dari pihak Bank :
Diagram 4.13
Tingkat ketetapan dalam memberikan jaminan porsi haji
83
Dapat diketahui pada diagram 4.13 bahwa sebanyak 3 responden (3%)
menyatakan tidak setuju, 13 responden (13%) menyatakan ragu.
Sedangkan 65 responden (65%) menyatakan setuju, 19 responden (19%)
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menunjukan bahwa pihak
pihak Bank telah memberikan jaminan porsi haji kepada nasabah.
14) Jaminan kerapihan dan kesopanan
Kerapihan dan kesopanan menjadi mutlak perlu bagi karyawan, apalagi
ketika berinteraksi dengan nasabah, nasabah akan merasa nyaman ketika
karyawan yang berhubugan dengannya berpenampilan rapih dan tatakrama
yang di tunjukan sangat sopan.
Diagram 4.14
Tingkat jaminan kerapihan dan kesopanan
84
Dapat diketahui pada Diagram 4.14 bahwa sebanyak 5 responden (5%)
menyatakan tidak setuju, 8 responden (8%) menyatakan kurang ragu.
Sedangkan 62 responden (62%) menyatakan setuju dan 25 responden
(25%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Dari data diatas
menunjukan bahwa nasabah menilai karyawan Bank berpenampilan rapi dan
sopan.
15) Menampung keluhan nasabah
Ketika nasabah mempunyai keluhan, maka diharapkan pihak Bank bisa
menampung keluhan nasabah, tampungan keluhan nasabh bisa mengukur
tingkat penanganan yang diberikan Bank kepada nasabah. Berikut adalah
diagram tingkat penanganan keluhan nasabah :
Diagram 4.15
Tingkat penanganan
85
Dapat diketahui pada diagaram 4.15 bahwa sebanyak 1 responden (1%)
menyatakan sangat tidak setuju, 13 responden (13%) menyatakan tidak setuju,
19 responden (19%) menyatakan ragu,
Sedangkan 51 responden (51%) menyatakan setuju, 16 responden (16%)
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini. Ini menyatakan bahwa
sebagian besar nasabah merasa setuju dengan penanganan keluhan nasabah.
16) Merespon keluhan nasabah
Ketika keluhan nasabah ditampung, maka diperlukan respon dari pihak
Bank untuk menindaklanjuti keluhan tersebut. Berikut adalah diagram
mengenai tingkat kesungguhan dalam merspon keluhan nasabah :
Diagram 4.16
Tingkat kesungguhan
86
Dapat diketahui pada diagram 4.16 bahwa sebanyak 1 responden (1%)
menyatakan sangat tidak setuju, 9 responden (9%) menyatakan tidak setuju,
17 responden (17%) menyatakan ragu. Ini menunjukan bahwa sebagian
nasabah merasa kurang diperhatikan dalam menindaklanjuti keluhan mereka.
Sedangkan 63 responden (63%) menyatakan setuju, dan 10 responden
(10%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
2. Minat Nasabah
Untuk melihat minat nasabah Bank Syariah Mandiri Cabang
Tasikmalaya maka ditampilkan hasil kuesioner minat untuk melihat jawaban
dari 100 responden terhadap 4 pertanyaan minat. Jawaban permasing-masing
pernyataan sebagai berikut:
1) Penyimpanan dana secara rutin
87
Tabel 4.3
Anda melakukan penyimpanan dana secara rutin
Pernyataan Frekuensi Presentase %
STS 6 6.0
TS 12 12.0
R 20 20.0
S 52 52.0
SS 10 10.0
Dapat diketahui pada tabel 4.3 bahwa sebanyak 6 responden (6%)
menyatakan sangat tidak setuju, 12 responden (12%) menyatakan tidak
setuju, 20 responden (20%) menyatakan ragu, 10 responden (10%)
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
2) Penggunaan produk lain
Tabel 4.4
Anda menggunakan produk lain selain tabungan haji
Pernyataan Frekuensi Presentase %
STS 6 6.0
TS 24 24.0
R 18 18.0
S 39 39.0
SS 13 13.0
88
Dapat diketahui pada tabel 4.4 bahwa sebanyak 6 responden (6%)
menyatakan sangat tidak setuju, 24 responden (24%) menyatakan tidak
setuju, 18 responden (18%) menyatakan ragu, 39 responden (39%)
menyatakan setuju, 13 responden (13%) menyatakan sangat setuju dengan
pernyataan ini.
3) Menginformasikan kepada orang lain
Tabel 4.5
Anda menginformasikan produk/jasa BSM kepada orang lain
Pernyataan Frekuensi Presentase %
STS 4 4.0
TS 13 13.0
R 22 22.0
S 48 48.0
SS 13 13.0
Dapat diketahui pada tabel 4.5 bahwa sebanyak 4 responden (4%)
menyatakan sangat tidak setuju, 4 responden (4%) menyatakan tidak setuju,
13 responden (13%) menyatakan tidak setuju, 22 responden (22%)
menyatakan ragu, 48 responden (48%) menyatakan setuju dan 13 responden
(13%) menyatakan sangat setuju dengan pernyataan ini.
4) Tidak terpengaruh menjadi nasabah lain
89
Tabel 4.6
Anda tidak terpengaruh menjadi nasabah di Bank lain
Pernyataan Frekuensi Presentase %
STS 14 14.0
TS 23 23.0
R 23 23.0
S 38 38.0
SS 2 2.0
Dapat diketahui pada tabel 4.6 bahwa sebanyak 14 responden (14%)
menyatakan sangat tidak setuju, 23 responden (23%) menyatakan tidak
setuju, 23 responden (23%) menyatakan ragu, dan 38 responden (38%)
menyatakan setuju, dan 2 responden (2%) menyatakan sangat setuju dengan
pernyataan ini.
D. Analisis regresi linier sederhana
Berdasarkan hasil pengolahan analisis regresi sederhana dengan
menggunakan SPSS 17 for windows dapat diketahui bahwa:
Tabel 4.7
Deskriptif Statistik
N Mean Std. deviation
90
Pelayanan (X)
Tangible (X1)
Reability (X2)
Responsiveness (X3)
Assurance (X4)
Emphaty (X5)
Minat (Y)
100
100
100
100
100
100
100
61.28
21.74
11.87
12.05
8.07
7.39
13.21
6.356
3.833
1.375
1.465
1.174
1.576
3.185
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa rata-rata dari variabel X (Kualitas
Pelayanan) adalah sebesar 61.28 dengan standar deviasi 6.356, variabel X1
(Tangible) adalah 21.74 dengan standar deviasi 3.833, variabel X2 (Reability)
adalah sebesar 11.87 dengan standar deviasi 1.375, variabel X3 (Responsiveness)
adalah sebesar 12.05 dengan standar deviasi 1.465, variabel X4 (Assurance)
adalah sebesar 8.07 dengan standar deviasi 1.174, variabel X5 (Emphaty) adalah
sebesar 7.39 dengan standar deviasi 1.576, dan jumlah data yang ada sebanyak
100. Rata-rata dari variabel Y (Minat) adalah sebesar 13.21 dengan deviasi
standar 3.185 dan jumlah data yang ada sebanyak 100.
Kemudian hasil dari koefisien determinasi terdapat pada tabel di bawah
ini:
Tabel 4.8
Hasil koefisien determinasi
Model Summary
91
Model R R Square
1
X1
X2
X3
X4
X5
.308a
.258a
.145a
..110a
.115a
.307a
.095
.066
.021
.012
.013
.094
Hasil penelitian ini mendapatkan nilai R= 0,308, artinya korelasi antara
variabel kualitas pelayanan dengan minat nasabah sebesar 0,095. Untuk dapat
memberi interpretasi terhadap kuatnya hubungan itu, maka dapat digunakan
pedoman seperti yang tertera pada tabel 4.9.
Tabel 4.9
Pedoman untuk memberikan Interpretasi Koefisisen Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
92
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, hal.250.
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut, maka koefisien korelasi yang ditemukan
sebesar 0,308 termasuk pada kategori rendah. Jadi terdapat hubungan yang rendah
antara kualitas pelayanan dengan minat nasabah.
Hasil pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R
Square) sebesar 0,095, artinya bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah sebesar 9,5% sedangkan sisanya sebesar 90,5 % dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi
ini.
Tabel 4.10
Hasil Persamaan Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 3.741 2.967 1.261 .2101
pelayanan .155 .048 .308 3.209 .002
a. Dependent Variable: minat
E. Uji Hipotesis
93
1. Uji t Hitung
Tabel 4.11
Hasil Uji t Hitung
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 3.741 2.967 1.261 .2101
pelayanan .155 .048 .308 3.209 .002
a. Dependent Variable: minat
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial kualitas
pelayanan berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap minat nasabah.
Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Hipotesis:
Ho: Tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat nasabah
pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
Ha: Ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat nasabah pada
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
Berdasarkan tabel 4.13 didapat t hitung sebesar 3,209 dan signifiknsi
0,002. sedangkan t tabel dapat dilihat pada tabel statistic pada signifikansi
0,05/2 = 0,025 dengan derajat kebebasan df = n-k-I tau 100-2-1 = 97,
diperoleh hasil t tabel sebesar 1,985. Maka diperoleh nilai t hitung > t tabel
(3,209 > 1,985) dan signifikasi < 0,05 (0,002 < 0,05), maka Ho ditolak. Jadi
94
dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh pada minat nasabah
pada BankSyariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.
2. Uji F
Uji F merupakan uji koefisien regresi secara bersama-sama, untuk
menguji signifikansi pengaruh beberapa variabel independent terhadap
variabel dependent.
Tabel 4.12
Uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 95.514 1 95.514 10.297 .002a
Residual 909.076 98 9.276 1
Total 1004.590 99
a. Predictors: (Constant), pelayanan
b. Dependent Variable: minat
Hipotesis:
Ho: Tidak ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat nasabah
pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
Ha: Ada pengaruh antara kualitas pelayanan terhadap minat nasabah pada
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
Berdasarkan tabel 4.14 didapat f hitung sebesar 10,297 dan signifikasi
0,002. sedangkan f tabel dapat dilihat pada tabel statistic pada tingkat
95
signifikansi 0,05 dengan df-1 (jumlah variabel-1) = 1, dan de2 (n-k-1) atau
100-1-1 = 98 (n adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel
independent), diperoleh hasil f tabel sebesar 3,089. Maka diperoleh nilai F
hitung > F tabel (10,297 > 3,089) dan signifikansi < 0,05 (0,002 < 0,05), maka
Ho ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh
pada minat nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya.
F. Analisis Strategi Pelayanan Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya
Pada saat persaingan yang semakin meningkat dan tuntutan pelanggan
dalam mendapatkan pelayanan yang lebih prima, maka pihak Bank Syariah
Mandiri Cabang Tasikmalaya menetapkan langkah-langkah strategi pelayanan
untuk meningkatkan minat nasabah, yaitu dengan:
1) Membuka unit-unit Bank Syariah Mandiri dan memberdayakan seluruh
unit kerja yang ada sesuai dengan struktur organisasi dan sesuai dengan
pengembangan perusahaan.
2) Meningkatkan kualitas SDM dengan pendidikan dan pelatihan yang
terpadu sesuai dengan kebutuhan pengembangan SDM, baik melalui
program diklat internal maupun eksternal untuk mendukung organisasi
berbasis kompetensi.
96
3) Mengefektifkan kinerja pegawai dengan melakukan reposisi pegawai
berdasarkan beban kerja dan memenuhi jumlah tenaga kerja sesui
persyaratan jabatan, baik untuk mengembangkan organisasi maupun
mengganti yang pensiun.
4) Menambah formasi pegawai, melakukan rekrutmen sesuai kebutuhan
organisasi dan memanfaatkan kompetensi. Seperti menambah petugas
khusus untuk menjaga kebersihan dan lokasi parkir.
5) Menjalankan Core Behaviors yaitu:
a) Good governance
Melaksanakan tata kelola organisasi yang baik.
b) Innovation
Proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk
memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan
competitor.
c) Costumer Satisfying
Mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan.
6) Selalu berusaha mencari masukan (umpan balik) dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan tentang pengaruh kualitas pelayanan
terhadap minat nasabah pada Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Bank Syariah Mandiri dalam memberikan pelayanan, memiliki standar yang
harus dipenuhi oleh para pegawainya untuk memuaskan nasabah. Pelayanan
prima kepada pelanggan merupakan tanggung jawab bersama di manapun
berada, apa pun tugas dan jabatannya. Standar pelayanan yang ditentukan
Bank Syariah Mandiri yaitu costumer service memberikan pelayanan kepada
98
nasabah yang akan membuka rekening dilakukan dalam waktu yang relatif
cepat. Proses administrasi dilakukan sekitar 5 menit.
2. Kualitas pelayanan memiliki pengaruh terhadap minat nasabah pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya. Hal ini ditunjukkan dengan pengujian
hipotesis berdasarkan perbandingan uji t hitung dengan uji t tabel. Diperoleh hasil
nilai t hitung > t tabel (3,209 > 1,985) dan signifikansi < 0,05 (0,002 < 0,05),
maka Ho ditolak, sehingga terbukti terdapat pengaruh antara kualitas
pelayanan terhadap minat nasabah. Koefisien korelasi yang ditemukan sebesar
0,308 dan termasuk pada kategori rendah. Jadi terdapat hubungan yang rendah
antara kualitas pelayanan dengan minat nasabah. Dan ditemukan bahwa hasil
nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,095, artinya bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap minat nasabah sebesar 9,5% sedangkan
sisanya sebesar 90,5 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diketahui dan
tidak termasuk dalam penelitian ini.
1) pihak Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya menetapkan langkah-
langkah strategi pelayanan untuk meningkatkan minat nasabah, yaitu
dengan: Membuka unit-unit Bank Syariah Mandiri dan memberdayakan
seluruh unit kerja yang ada, meningkatkan kualitas SDM, mengefektifkan
kinerja pegawai, menambah formasi pegawai, melakukan rekrutmen
sesuai kebutuhan organisasi dan memanfaatkan kompetensi, menjalankan
Core Behaviors (good governance, innovation, costumer Satisfying),
selalu berusaha mencari masukan (umpan balik) dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan.
99
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka penulis
memberikan saran sebagai berikut:
1. Hendaknya Bank Syariah Mandiri meningkatkan prestasi kinerja yang telah
dicapai agar minat nasabah tetap lebih meningkat dan dapat bertahan dalam
persaingan, terutama untuk aspek yang dinilai baik oleh nasabah, seperti
kelengkapan brosur, kenyamanan kantor, Penataan letak (Lay Out) yang diatur
secara rapi sehingga memiliki fungsi yang teratur antara bangunan kantor,
lapangan parkir, pelatakan mesin ATM, Musholla, keadaan toilet yang bersih,
dan lain-lain. Di samping itu, mengingat tingginya persaingan, hendaknya
Bank Syariah Mandiri Cabang Tasikmalaya harus selalu mengevaluasi tingkat
kinerja dan melakukan inovasi-inovasi pelayanan agar Bank Syariah Amndiri
Cabang Tasikmalaya tetap menjadi Bank Syariah yang mengutamakan
pelayanan yang prima kepada nasabah.
2. Hendaknya lebih terbuka dalam menampung segala keluhan nasabah,
kemudian meresponnya, sehingga meningkatkan pelayanan yang diberikan
kepada nasabah.
3. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi minat, dengan
ditemukannya 90,5% minat yang di pengaruhi faktor lain, maka hal ini bisa
diteliti oleh peneliti yang lain.