tinjauan hukum islam tentang insentif...

91
TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S-1) Dalam Ilmu Syariah Oleh: AMI SHOLIHATI NIM: 082311001 JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

Upload: lamkiet

Post on 15-Apr-2018

223 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE

INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH

DI PT. K-LINK INTERNATIONAL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S-1)

Dalam Ilmu Syariah

Oleh:

AMI SHOLIHATI

NIM: 082311001

JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2012

Page 2: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang
Page 3: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang
Page 4: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

MOTTO

ا���ا����ا�� ��� ان ��� ����

“Berikanlah upah pekerjan sebelum keringatnya kering”

Page 5: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil'aalamiin. Tiada sesuatupun yang dapat memberikan

rasa bahagia melainkan senyum manis penuh bangga dengan penuh rasa bakti,

cinta dan kasih sayang dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan

skripsi ini untuk

Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mendidik dan membesarkanku

serta mencurahkan kasih sayangnya serta selalu mengalirkan do'a-doa dan

semangat kepada penulis

Kakakku Khairul Anam yang telah menyemangatiku dan membantuku

berupa doa, moral serta materiil. Terima kasih kakakku tersayang

Adikku Mohammad Alfian Afif yang telah memberi semangat, motivasi

dalam belajar, dan canda tawanya.

Kandaku terkasih Imam Ali Muntaha, kepadamu aku berkeluh kesah atas

saran, nasihat dan motivasimulah aku mampu merampungkan skripsiku.

Sahabat-sahabat MUA 08 khususnya Azizah, Mb Dewi serta MUB 08

senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan

skripsi ini dan terima kasih canda tawanya.

Tim KKN Ds.Sedadi Kec. Penawangan Kab. Grobogan Posko 11 yang telah

senantiasa memberikan semangatnya padaku khususnya Pipit, Syahna, Ulfah, Mb

May, Mb Army, Mb Ririn, Za Cute terima kasih banyak atas segala motivasi dan

doanya serta Pak Kordes Anwar M Cahyo yang selalu memberikan kesempatan

pulang sampai merampungkan skripsi ini, saya ucapkan banyak terima kasih juga

(Friendship is Never Die).

Kakak kost sari (mb Indry, mb Ely, mb Putri, mb Itus, mb Umy, mb Farida)

dan kawan-kawan angkatan kost sari Arifa Imut, Khaura Ulfa, Anifa Hana serta

adik-adikku kost sari khusunya de okcy dan de ana yang telah memberi motivasi

cepat lulus. Terima Kasih yang terdalam untuk semuanya.

Tak ada yang mampu ku persembahkan selain kata terima kasih yang

sebesar-besarnya dan skripsi ini sebagai wujud dari terima kasihku untuk

semuanya.

Page 6: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis

menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisikan materi yang

telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-

pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam

referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 25 Mei 2012

Deklarator

Ami Sholihati

Page 7: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

ABSTRAK

MLM (Multi Level Marketing) merupakan salah satu cabang dari direct

selling adalah salah satu sistem bisnis yang pemasaran produknya menggunakan

member sebagai pembeli, konsumen, pemasar, promoter dan sebagai distributor.

MLM (Multi Level Marketing) memberikan peluang bagi siapa saja yang

bergabung untuk memperoleh "Passive Income". Passive incame artinya

memperoleh pendapatan atau penghasilan walaupun sudah tidak bekerja lagi. Di

PT. K-Link ada 11 insentif istimewa yang bisa diperoleh para member. Penelitian

ini menjelaskan masalah insentif passive income yang ada di PT. K-Link dan

menjelaskan analisa hukum islam tentang passive income di PT. K-Link

International.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insentif passive income di PT.

K-Link dan untuk mengetahui hukum islam tentang passive income pada Multi

Level Marketing Syariah di PT. K-Link International. penelitian ini, diharapkan

memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah menjadikan bahan

pertiimbangan dalam rangka penetapan insentif kepada para member, terutama

perusahaan dalam menetapkan insentif passive income untuk member yang aktif

dalam menjalankan pembinaan ataupun melakukan penjualan.

Jenis penelitian ini adalah Clinical Legal Research (penelitian hukum) dan

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu data-datanya

berupa data yang diperoleh dari buku kerja ataupun starterkit dan hasil wawancara

di PT. K-Link International. adapun untuk menganalisis data penulis

menggunakan metode Diskriptif Analisis, yakni sebuah metode analisis

mendiskripkan suatu situasi atau area populasi tertentu bersifat factual secara

sistematis dan akurat melalui tahap-tahap mencari fakta-fakta yang ada

relevansinya dengan insentif passive income dan mencari gagasan hukum islam

tentang insentif passive income.

Adapun hasil dalam penelitian ini adalah insentif passive income diperoleh

member yang berperingkat Royal Crown Ambassador, Crown Ambassador,

Emerald Manager, Sapphire Manager, Diamond manager, dan Senior Crown

Ambassador. Peringkat-peringkat tersebut yang sudah mahir menjalankan

SEGITIGA-S (Sikap, Service, Sponsoring) dan MLM PT. K-Link belum

memenuhi ketentuan hukum Fatwa tentang PLBS (Penjualan Langsung

Berjenjang Syariah) No: 75/DSN MUI/VII/2009. insentif yang diperoleh member

yang berperingkat atas adalah passive income karena member yang berperingkat

atas tersebut mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari downlinenya dan dari

hsil jerih payah para downline.

Page 8: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Menguasai, yang telah

menciptakan alam dengan segala isinya, atas taufiq dan hidayah-Nya maka

penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam kami

panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,

sahabat, dan pengikutnya yang selalu menunggu syafaatnya. Berkenaan dengan

selesainya skripsi ini, yang berjudul: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG

PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT.

K-LINK INTERNATIONAL, yang disusun untuk melengkapi sebagian

persyaratan untuk mencapai gelar sarjana dalam ilmu Syari’ah IAIN Walisongo

Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan

dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih:

1. Bapak Dr. Imam Yahya M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN

Walisongo Semarang.

2. Bapak Drs. Ghufron Ajib, M.Ag selaku pembimbing I serta Bapak H.Suwanto

S.Ag.,MM selaku pembimbing II, yang telah membimbing proses penulisan

skripsi ini terimakasih atas bimbingan dan motivasinya serta saransarannya

sehingga skripsi ini selesai.

3. Segenap Dosen Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang beserta

karyawan-karyawan atas bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat

menyelesaikan kuliah sekaligus penulisan skripsi ini.

Page 9: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

4. Kedua orang tua yang tercinta, yang telah memberikan dukungan serta

do’anya dan semuanya yang tak ternilai, adik, dan sahabat-sahabat yang selalu

mendukung dan mendoakan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan dalam penyusunan dan penulisan, sehingga saran dan

kritik yang konstruktif saya harapkan, penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Semarang, 29 Mei 2012

Penulis

Ami Sholihati

Page 10: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

HALAMAN DEKLARASI ........................................................................... vi

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................... vii

HALAMAN PENGANTAR ......................................................................... viii

HALAMAN DAFTAR ISI ............................................................................ x

BAB I ....... PENDAHULUAN

A. . Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. .. Rumusan Masalah .................................................................. 9

C. .. Tujuan dan Manfaat ................................................................ 9

D. . Tinjauan Pustaka ..................................................................... 10

E. .. Metode Penelitian .................................................................. 12

F. .. Sitematika Penelitian ............................................................. 15

BAB II PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG INCOME

A. Konsep Income ......................................................................... 17

1. .. Pengertian Income (pendapatan) ........................................ 17

2. . Jenis-jenis Income (pendapatan) ........................................ 22

a. . Active Income ............................................................... 22

b. Passive Income ............................................................. 22

B. . Hukum Islam Tentang Income (Pendapatan) ........................... 27

C. . Konsep Dasar Multi Level Marketing ...................................... 35

D. Multi Level Marketing Syariah................................................. 36

Page 11: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

BAB III PRAKTEK SISTEM MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI

PT. K-LINK INTERNATIONAL

A. Gambaran Umum PT. K-Link International

1. Sejarah Berdirinya PT. K-Link International ...................... 40

2. Prinsip dan Falsafah PT. K-Link International .................. 41

3. Rancangan Pemasaran PT. K-Link International ................ 43

B. ......................................................................................... Prakt

ek Pelaksanaan Sistem Multi Level Marketing Syariah di PT. K-

Link International

1. Data Perolehan Pendapatan Member Berdasarkan Peringkat 45

2. Pembagian Bonus ............................................................... 46

BAB IV ANALISIS PRAKTEK PELAKSANAAN SISTEM PASSIVE

INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT.

K-LINK INTERNATIONAL

A. Analisis Tentang Passive Income di PT. K-Link International 68

B. Analisis Hukum Islam Tentang Passive Income di PT. K-Link

International .............................................................................. 75

BAB V PENUTUP

A. . Kesimpulan ............................................................................. 81

B. . Saran ........................................................................................ 82

C. . Penutup ..................................................................................... 83

Page 12: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu pola bisnis yang saat ini sangat marak dilakukan adalah

bisnis dengan sistem MLM (Multi Level Marketing) yang merupakan salah

satu cabang dari direct selling1 adalah salah satu sistem bisnis yang

pemasaran produknya menggunakan member sebagai pembeli, konsumen,

pemasar, promoter dan sebagai distributor . Multi level marketing adalah

pemasaran yang berjenjang banyak.2 Disebut multi level karena merupakan

suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

banyak atau bertingkat-tingkat. MLM ini disebut juga sebagai networking

marketing. Disebut demikian karena anggota kelompok tersebut semakin

banyak, sehingga membentuk sebuah jaringan kerja (network) yang

merupakan suatu sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja

berupa sekumpulan banyak orang yang kerjanya melakukan pemasaran.

Dan kian hari kian berkembang, bahkan muncul MLM yang berbasis

Syariah. Perusahaan berbasis syariah diwajibkan memenuhi janji atau

komitmennya. Ini sesuai dengan ajaran Islam, secara realitas, kini perusahaan

1 Direct Selling (penjualan langsung) adalah metode penjualan barang dan atau jasa

tertentu kepada konsumen, dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh

jaringanpemasar yang dikembangkan oleh mitra usaha. Bekerja berdasarkan komisis penjualan,

bonus penjualan, dan iuran keanggotaan yang wajar. Yang termasuk direct selling adalah Single

Level Marketing dan Multi Level Marketing.Kuswara, Mengenal MLM Syari’ah dari Halal

Haram, Kiat Berwirausaha, Sampai Dengan Pengelolaannya, Depok: QultumMedia, Cet-Ke 1,

2005, h.16. 2 Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta : Kencana, Cet Ke-2, 2005,

h. 187.

Page 13: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

2

MLM sudah banyak tumbuh di dalam dan diluar negeri. Bahkan di Indonesia

sudah ada yang secara terang-terangan menyatakan bahwa MLM tersebut

menyatakan bahwa MLM tersebut sesuai syariat,seperti Ahad Net,MQ

Net,dan PT. K-LINK yang menjalankan Prinsip Syariah dan memperoleh

Sertifikat halal dari DSN – MUI.3 Ketentuan yang harus dipenuhi oleh

pemohon Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yaitu :

1. Adanya obyek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau

produk jasa,

2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang

diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram,

3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak mengandung unsur gharar,

maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat,

4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan (excessive mark-up),

sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan

kualitas/manfaat yang diperoleh,

5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik besaran

maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang

terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau

produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam

PLBS,

3Ibid, h. 188.

Page 14: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

3

6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus

jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target

penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan,

7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara

reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau

jasa,

8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra

usaha) tidak menimbulkan ighra,

9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara

anggota pertama dengan anggota berikutnya,

10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial

yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan

aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan lain-

lain,

11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban

melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya

tersebut,

12. Tidak melakukan kegiatan money game.4

Dalam prakteknya bisnis MLM dapat berpotensi merugikan

masyarakat dan mengandung hal-hal yang diharamkan.5

Apabila dalam

sistemnya mengandung unsur gharar atau ketidakjelasan dalam transaksi

penjualan barang dan jasa yang menuntut membernya untuk melakukan

4 Fatwa DSN-MUI No. 75 Th. 2009, h. 5. 5 Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009. h. 1.

Page 15: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

4

pembayaran tanpa disertai adanya produk yang jelas sama halnya dengan

money game (melipat gandakan uang) dan dalam marketing plan-nya

mengandung skema piramida maka hukumnya haram.6 dalam marketing plan

di PT. K-Link mempunyai beberapa standar yang bisa didapatkan. standar

tersebut adalah PBV (Poin Business Value) dan PGBV(Poin Group Busines

Value). Jika semua dalam jaringan aktif memenuhi dua standar tersebut maka

akan memiliki bisnis yang besar. standar PBV(Poin Business Value) ada tiga

tingkatan yaitu 100 BV(Busines Value), 200 BV(Busines Value) dan 400

BV(Busines Value). Ketiga standar tersebut tergantung dari besar kecilnya

keinginan terhadap penghasilan yang akan di raih dalam menjalankan usaha

bersama K-Link. Semakin besar standar yang dipenuhi maka semakin besar

penghasilan yang bisa diraih dan jika memenuhi standar maksimal dan

menduplikasikan kepada seluruh jaringan yang aktif maka mendapatkan

penghasilan maksimal dari setiap posisi pada jenjang karier. 7

PT. K-Link juga memiliki K-System yang merupakan sebuah sistem

pendukung yang dikelola antara para leader K-LINK dan perusahaan K-Link.

K-System berfungsi untuk membangun jaringan yang besar dan solid,

kuncinya memiliki sistem yang sederhana namun powerful dan tujuan dari

adanya K-System adalah untuk menduplikasikan pengetahuan sistem yang

benar secara teori melalui Pertemuan, Kaset dan Buku.8 Jika usaha bersama

K-Link ingin berubah menjadi bisnis yang menghasilkan passive income,

6 Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual Jawaban Tentang Masalah Kontenporer, Jakarta :

Gema Insani Press, 2003, h. 104. 7 Opcit, Djoko Komara, h. 51.

8 Djoko Komara, Foundation Pack ( Paket Membangun Pondasi Jaringan Usaha Yang

Kokoh), Jakarta ; PT. K-System Indonesia, Cet. Ke-5, 2010, h. 91.

Page 16: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

5

fokus kerja 1-3 tahun menduplikasikan K-System 3 sampai 5 lapis kedalam

tiga kaki utama. itulah sebabnya jika mahir dan fasih dalam menjalankan

SEGITIGA-S( Sikap, Servis, Sponsoring) maka tidak menjalankan langkah

membimbing, maka tidak terbebani banyak pekerjaan lagi dan memiliki

tenaga dan waktu yang sangat terbatas. 9

Dalam passive income yang dimaksud adalah mendapat bonus secara

pasif tanpa melakukan pembinaan, perekrutan, dan penjualan barang atau jasa

dan penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja lagi. setiap distributor

memiliki impian masing-masing dan mereka bisa bekerja secara mandiri.

Mereka sudah memiliki kesadaran bahwa ini adalah bisnis mereka sendiri

maka meskipun tidak lagi membantu bisnis mereka akan tetap berkembang.

Kemudian seiring dengan membesarkan bisnis mereka, maka akan selalu

mendapatkan Royalti selama bisnis mereka berjalan. Tentunya besar royalti

tergantung jenis marketing plan perusahaan itu sendiri. Jika membangun

cukup banyak pemimpin dalam grup, maka dengan sendirinya akan

mendapatkan passive income yang banyak tanpa harus mengeluarkan

modal.10

Seorang Distributor K-Link dimungkinkan untuk mendapatkan

penghasilan sekaligus dalam satu bulan.

Rancangan Pemasaran K-Link Nusantara bercirikan 2 Rancangan (2

Plan).

9 Ibid. h. 92. 10 Pindi Kisata,Why Not MLM-Sisi Lain MLM,Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Cet.

Ke- 2,2005,h. 14-15.

Page 17: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

6

Rancangan Pemasaran A (Plan A) 74%

Pada rancangan ini Distributor/Usahawan berkesempatan

mendapatkan 11 insentif istimewa, yaitu :

1. Keuntungan Langsung (lebih kurang) 20% ,

2. Bonus Perkembangan 28% ,

3. Bonus Kepemimpinan 30% ,

4. Dana S.E.R.D (Sapphire Manager, Ruby Manager, Emerald Manager,

Diamond Manager) 3% ,

5. Dana Crown 1%,

6. Dana Crown Ambassador 2% ,

7. Dana Senior Crown Ambassador 1% ,

8. Dana Royal Crown Ambassador 1% ,

9. Dana Mobil/Rumah 3% ,

10. Bonus Akhir Tahun 3% ,

11. Insentif ke Luar Negeri 2% .

Rancangan Pemasaran B (Plan B) 72%

Distributor/Usahawan juga akan mendapatkan 4 insentif istimewa,

yaitu :

1. Dana Dinamis 9% ,

2. Bonus Infiniti 20% ,

3. Uni Level Bonus 28% ,

4. Global Sharing Bonus 15%.

Page 18: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

7

Distributor mencapai 399 BV (Busines value) setiap bulan hanya Plan

A Distributor mencapai 400 BV (Busines value) setiap bulan, Plan A dan B

akan didapat passive income secara otomatis. Pencapaian penghasilan (Plan A

dan B) yang sangat mudah dan diluar dari Keuntungan Langsung.11

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membahas

lebih dalam tentang insentif passive income di PT.K-link dan sehubungan

dengan fenomena yang bertentangan antara buku kerja PT.K-Link dengan

ketentuan- ketentuan DSN-MUI tentang ketentuan hukum Penjualan

Langsung Berjenjang Syariah, maka penulis juga tertarik membahasnya

mengenai kajian hukum islam berkenaan dengan insentif passive income di

PT. K-Link. Untuk membahas permasalahan tersebut penulis mengambil

sebuah judul “ TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PASSIVE

INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-

LINK NUSANTARA”

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis

merumuskan beberapa pokok permasalahan yang akan menjadi pembahasan

dalam skripsi ini. Adapun pokok permasalahan tersebut adalah :

1. Apa yang termasuk Insentif Passive Income di PT. K-Link International?

2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang Insentif Passive Income pada

Multi Level Marketing Syariah di PT. K-Link International?

11 Starter Kit “Marketing Plan” PT. K-Link Nusantara.

Page 19: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

8

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Insentif Passive income pada Multi Level Marketing

Syariah di PT. K-LINK Nusantara.

2. Untuk mengetahui tinjauan hukum islam tentang insentif passive income

pada Multi Level Marketing Syariah di PT. K-Link Nusantara.

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan K-Link dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan

dalam rangka penetapan pembagian insentif kepada para member.

2. Bagi Penulis dapat dijadikan sebagai salah satu sarana penulis dalam

mempraktekkan ilmu-ilmu pengetahuan (teori) yang telah penulis

dapatkan selama di institusi tempat penulis belajar.

3. Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai referensi serta informasi mengenai

MLM yang bersistem syariah.

D. Telaah Pustaka

Pembahasan mengenai Multi Level Marketing dari tinjauan hukum

Islam sangatlah beraneka ragam, bahkan penulis tidak memungkirinya,

permasalahan Multi Level Marketing bukanlah hal yang baru untuk diangkat

dalam sebuah penulisan skripsi maupun literatur lainnya. Sebelumnya telah

ada karya ilmiah yang lainnya yang membahas tentang Penjualan Langsung

Berjenjang Syariah, yaitu :

Skripsi karya Helin Rizka Amanati, yang membahas tentang

“ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI TENTANG SISTEM

Page 20: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

9

PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH DI AHAD NET

INTERNASIONAL SEMARANG”. Dalam karya skripsi ini penulis

menjelaskan titik permasalahan mengenai bagaimana pemenuhan syarat dan

rukun jual beli pada sistem Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Di Ahad

Net Internasional Semarang dan bagaimana penerapan kriteria fatwa DSN

MUI pada sistem penjualan langsung berjenjang syariah di Ahad Net

Internasional Semarang, dalam karya ilmiah tersebut dijelaskan bahwa praktek

jual beli di MLM pada Ahad Net dalam pemenuhan rukun dan syarat jual beli

tidak melanggar syariat islam. Adanya pihak penjual, pembeli, dan obyeknya

telah memenuhi persyaratan berdasarkan hukum islam dan sistem yang

dijalankan oleh Ahad Net Internasional Semarang tidak bertentangan dengan

kriteria yang telah ditentukan dalam fatwa MUI No.75/DSN-MUI/VII/2009.12

Sunarno yang membahas tentang “TINJAUAN HUKUM ISLAM

TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA MLM SYARIAH DI

PT AHAD NET INTERNASIONAL”. Dari judul skripsi tersebut penulis

menjelaskan pandangan hukum Islam tentang sistem penetapan harga pada

MLM Syari'ah PT. AHAD-Net Internasional. Secara umum, harga produk

yang diberlakukan oleh PT. AHAD-Net Internasional sesuai dengan keinginan

mitra niaga dan tidak mahal, dengan kata lain harga tersebut adalah adil

dengan tidak memberatkan konsumen dan pengambilan keuntungan yang

wajar. Namun jenis produk diterjen dinilai tidak adil karena harga produk

tersebut dinilai mahal menurut mitra niaga. Secara keseluruhan, sistem

12Helin Rizka Amanati, Analisis Pelaksanaan Fatwa Dsn-Mui Tentang Sistem Penjualan

Langsung Berjenjang Syariah Di Ahad Net Internasional Semarang,Semarang :IAIN

WALISONGO,2006

Page 21: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

10

penetapan harga pada PT. AHAD-Net Internasional sudah tidak ditemukan

kebijakan yeng bertentangan dengan hukum islam.13

Puspita Rachmawati yang membahas tentang “MULTI LEVEL

MARKETING PADA PERUSAHAAN TIANSHI SOLO DITINJAU DARI

HUKUM ISLAM”. Karena disinyalir dalam praktek bisnis ini nampak

menyalahi ketentuan dalam hukum Islam. Seperti halnya dalam hal pembagian

point keuntungan yang terkesan eksploitasi, melalui pemanfaatan posisi yang

dilakukan oleh upline terhadap downline. Dan kebanyakan masyarakat yang

langsung terjun menekuni bisnis MLM ini belum memahami karakteristik

bisnis MLM secara utuh, bahkan pelaku dan pengelola bisnis MLM ini pun

tidak mengetahui perbedaan tersebut. Mereka menganggap bisnis MLM dapat

menjangkau kendala-kendala seperti fleksibilitas dalam waktu, biaya, tenaga

kerja, dan lain-lain, meskipun tetap mempunyai kesulitan dalam mencari

downline dan memasarkan barang yang diperdagangkan.14

Ada perbedaan yang mendasar dari karya-karya skripsi tersebut

dengan skripsi ini, baik dari segi aspek tema maupun obyek penelitian. Karya-

karya skripsi diatas tema yang diangkat bersifat umum dengan membahas

tentang pemenuhan syarat dan rukun jual beli, sistem penetapan harga dan

pembagian point keuntungan pada perusahaan MLM. Sedangkan dalam

penelitian ini penulis akan menitik beratkan pada Insentif Passive Income di

PT. K-Link International

13Sunarno, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penetapan Harga Pada Multi Level

Marketing Syariah PT Ahad Net Internasional, Surakarta, UMS, 2010. 14Puspita Rachmawati, Multi Level Marketing Pada Perusahaan Tianshi Solo Ditinjau

Dari Hukum Islam,Surakarta : UMS, 2008.

Page 22: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

11

E. METODE PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian hukum Doctrinal, suatu

penelitian hukum yang dikerjakan dengan tujuan menemukan asas atau

doktrin hukum positif yang berlaku.15

Dalam penelitian ini peneliti bekerja

secara analitis induktif. Prosesnya bertolak dari premise berupa norma

hukum positif yang diketahui dan berakhir (sementara) pada penemuan

asas-asas hukum atau doktrin.16

Sebagai usaha untuk menemukan hukum

in concreto. Norma-norma hukum in abstracto diperlukan mutlak sebagai

premise mayor, sedangkan fakta-fakta yang relevan dalam perkara (legal

facts) dipakai sebagai premise minor. Melalui proses silogisme akan

diperoleh sebuah konklusi, yaitu hukum in concreto.17

Proses search and research dalam penemuan hukum in concreto

melalui tahapan:

1. Proses yang dikenal sebagai searching for the relevant facts, yang

terkandung di dalam perkara hukum yang tengah dihadapi (sebagai

bahan premise minor); dalam hal ini permasalahan yang penulis

angkat adalah sistem passive income di PT. K-Link International, yang

mana dalam pemberian insentif di PT. K-Link diberikan kepada

peringkat atas dengan jerih payah downlinenya,

15

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar, Ed. 1, Cet. 6,

Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2003, hal. 86 16 Ibid. 17Ibid, hal. 91-92

Page 23: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

12

2. Proses searching for the relevant abstract legal prescriptions, yang

terdapat dan terkandung dalam gugus hukum positif yang berlaku

(sebagai bahan premise mayor). Dalam hal ini penulis mengkaji

menggunakan hukum islam yang berkaitan dengan insentif passive

income di PT. K-Link International.

Dalam kerangka penelitian ini, seluruh teknik yang berkaitan

dengan permasalahan yaitu: bagaimana cara menemukan fakta-fakta yang

relevan serta bagaimana cara menemukan hukum in concreto yang tepat.18

Adapun yang menjadi subyek penelitian di sini adalah Sistem

Passive Income di PT. K-Link International.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

dari mana data dapat diperoleh.19

Secara umum dalam sebuah penelitian

biasanya sumber data dibedakan antara data primer dan data sekunder.

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek

penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan

data langsung pada subyek sebagai sumber informasi.

yang dicari.20

Data ini diperoleh dari melalui buku kerja PT. K-Link

International dan wawancara dengan member berperingkat atas seperti

18 Ibid. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), Jakarta: PT

Rineka Cipta, Cet. Ke-8, 1989, hal. 102 20 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, hal. 91

Page 24: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

13

Royal Crown Ambassador terkait dengan permasalahan yang penulis

angkat.

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain,

tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya.21

Data

sekunder itu merupakan sumber yang mampu memberikan informasi

tambahan yang dapat memperkuat data pokok.22

Sumber sekunder

dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber yang menjelaskan

tentang insentif passive income, baik berupa buku, majalah, koran,

website dan lainnya yang berhubungan dengan insentif passive income.

3. Teknik Pengumpulan Data

Untuk menjawab masalah penelitian, diperlukan data yang akurat di

lapangan. Metode yang digunakan harus sesuai dengan obyek yang akan

diteliti. Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan beberapa

metode:.

a. Wawancara

Yaitu cara yang digunakan oleh seseorang untuk tujuan tertentu,

mencoba untuk mendapatkan keterangan/pendapat secara lisan dengan

seorang responden dengan bercakap-cakap langsung dengan seorang

itu.23

Dalam hal ini penulis akan melakukan wawancara dengan para

member yang berperingkat atas seperti Royal Crown Ambassador

21 Ibid. 22 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, hal.

8 23 Suharsimi Arikunto, op.cit., hal. 132-133

Page 25: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

14

terkait dengan permasalahan yang penulis angkat yaitu Insentif PT. K-

Link International.

b. Dokumentasi

Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya.24

Dalam hal ini buku-buku yang penulis telusuri yaitu buku yang relevan

seperti starterkit PT. K-Link International dengan permasalahan

terhadap insentif passive income di PT. K-Link International serta

Fatwa DSN-MUI tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah..

4. Analisis Data

Secara garis besar, analisis yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan metode Diskriptif Analisis, yakni sebuah metode analisis

mendiskripkan suatu situasi atau area populasi tertentu bersifat factual

secara sistematis dan akurat.25

Sebagian besar hasil analisis penelitian

kualitatif berupa buku-buku, kertas kerja atau makalah, bahan presentasi

atau rencana bertindak.26

Pada tahapan awal peneliti mencari fakta-fakta yang ada

relevansinya dengan insentif passive income yang diperoleh member

berperingkat atas melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian

berlanjut pada tahapan berikutnya dimana peneliti mencari gagasan hukum

yang sesuai ada kaitannya terhadap insentif passive income. Setelah data

terkumpul maka penulis akan melakukan analisis data dari hasil penelitian

24 Ibid. hal. 206 25 Sudarwan Danim, op. cit, hal. 41 26 Ibid. Hal. 210

Page 26: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

15

dan akan diketahui bagaimana kedudukan hukum tentang insentif passive

income dalam khasanah Fiqh Muamalah.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian akan disusun

dalam beberapa bab, Pembahasan dari bab satu sampai bab lima tersebut

dirangkum dalam sistematika pembahasan sebagai berikut:

Dalam bab satu akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika

penelitian.

Dalam bab dua penulis akan menjelaskan mengenai pandangan

hukum islam tentang pendapatan yang berkaitan dengan konsep pendapatan

landasan hukum pendapatan, jenis-jenis pendapatan, hukum islam tentang

pendapatan, pengertian passive income, serta pandangan hukum islam tentang

passive income, konsep dasar Multi Level Marketing dan Multi Level

Marketing Syariah.

Dalam bab tiga penulis akan menguraikan tentang gambaran umum

PT. K-Link International yang meliputi sejarah berdirinya, visi dan misi,

Pinsip dan Falsafah serta Rencana Pemasaran. Praktek sistem MLM (Multi

Level Marketing) Syari'ah di PT. K-Link International, Yang akan diuraikan

tentang data perolehan pendapatan member berdasarkan peringkat dan

pembagian bonus.

Dalam bab empat merupakan analisis yang mana penulis akan

menjelaskan analisis insentif passive income di PT. K-Link International dan

Page 27: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

16

untuk menguraikan analisis hukum islam tentang insentif passive income di

PT. K-Link International.

Dalam bab lima merupakan bagian penutup memuat kesimpulan,

saran-saran dan penutup.

Page 28: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

16

16

BAB II

PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG INCOME (PENDAPATAN )

A. Konsep Income (Pendapatan)

Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang

kontan maupun natura. Pendapatan disebut juga incame dari seorang warga

masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang

dimilikinya pada sektor produksi.1 Dan sektor produksi ini membeli faktor-

faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi

dengan harga yang berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi

dipasar faktor produksi ( seperti halnya juga untuk barang-barang dipasar

barang ) ditentukan oleh tarik menarik, antara penawaran dan permintaan.

Secara singkat incame seorang warga masyarakat ditentukan oleh :

1. Hasil-hasil tabungannya di tahun-tahun yang lalu

2. Warisan atau pemberian

3. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi. Harga-harga ini

ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan dipasar faktor

produksi.

Tenaga Kerja mempunyai penawaran yang terus menerus menaik

sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Sedangkan permintaan akan tenaga

kerja tergantung pada kenaikan permintaan akan barang jadi (seperti halnya

dengan permintaan akan barang-barang modal. Disamping itu permintaan

1Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, Jakarta : Rajawali Pers, 2010, h. 255.

Page 29: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

17

akan tenaga kerja dipengaruhi pula oleh kemajuan teknologi ini.Permintaan

akan tenaga kerja tidak tumbuh secepat penawaran tenaga kerja (atau

pertumbuhan penduduk) maka ada kecenderungan bagi upah (harga faktor

produksi tenaga kerja) semakin menurun.2

Pendapatan menurut islam dapat dikatakan sebagai Ijarah. Ijarah

secara bahasa berarti upah, sewa, jasa atau imbalan. Ijarah merupakan

transaksi yang memperjual belikan manfaat harta suatu benda. Transaksi

Ijarah merupakan salah satu kegiatan muamalah yang banyak dilakukan

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup.3

Menurut UU Ketenagakerjaan No.13 Th. 2003 Upah adalah hak

pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai

imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang

ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau

peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan

keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan.4

Menurut Afzalur Rahman upah yaitu sejumlah uang yang dibayar oleh

orang yang memberi pekerjaan kepada seorang pekerja atas jasanya sesuai

perjanjian.5

2Ibid, h. 257

3 Ghufron A Mas’adi, Fiqih Muamalah Kontekstual, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, Cet. Ke-1, 2002, h. 181. 4Undang-undang Ketenagakerjaan no. 13 Th. 2003, Pasal 1 ayat 30.

5 Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995,

h. 361.

Page 30: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

18

Menurut Sayyid Sabiq, Ijarah adalah suatu jenis akad yang mengambil

manfaat dengan jalan penggantian.6 Dalam Hukum Islam ada dua jenis Ijarah,

yaitu :7

1. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa

seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang

mempekerjakan disebut mustajir, pihak pekerja disebut ajir dan upah yang

dibayarkan disebut ujrah.

2. Ijarah yang berhubungan dengan sewa aset atau properti, yaitu

memindahkan hak untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada

orang lain dengan imbalan biaya sewa. Bentuk Ijarah ini mirip dengan

leasing (sewa) pada bisnis konvensional. Pihak yang menyewa (lessee)

disebut mustajir, pihak yang menyewakan (lessor) disebut mu’jir atau

muajir dan biaya sewa disebut ujrah.

Syarat-syarat Upah

1. Hendaknya upah berupa harta yang berguna atau berharga dan diketahui.

Dalil bahwa upah harus diketahui dan upah tidak mungkin diketahui

kecuali kalau ditentukan.

2. Janganlah upah itu berupa manfaat yang merupakan jenis dari yang

ditransaksikan. Seperti contoh yaitu menyewa tempat tinggal dengan

tempat tinggal dan pekerjaan dengan pekerjaan, mengendarai dengan

mengendarai, menanam dengan menanam. Dan menurut hanafiah, syarat

6Sayyid Sabiq, Fiqh al-Sunnah Jilid 3, Dar al-Kitab al-Araby, Beirut, 1983, hal. 177. 7Ascarya, Akad dan Produk Syari’ah, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2007, h. 99.

Page 31: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

19

ini sebagaian cabang dari riba, karena mereka menganggap bahwa kalau

jenisnya sama, itu tidak boleh ditransaksikan.

3. Persyaratan mempercepat dan menangguhkan upah. Upah tidak menjadi

dengan hanya sekedar akad, menurut mazhab Hanafi. Mensyaratkan

mempercepat upah dan menangguhkannya sah, seperti juga halnya

mempercepat yang sebagian dan menangguhkan yang sebagian lagi, sesuai

dengan kesepakatan kedua belah pihak. Jika dalam akad tidak terdapat

kesepakatan mempercepat atau menangguhkan, sekiranya upah itu

dikaitkan dengan waktu tertentu, maka wajib dipenuhi sesudah

berakhirnya masa tersebut. Misalnya orang yang menyewa suatu rumah

selama satu bulan, kemudian masa satu bulan telah berlalu, maka ia wajib

membayar sewaan. Jika akad Ijarah untuk suatu pekerjaan, maka

kewajiban pembayaran upahnya pada waktu berakhirnya pekerjaan.8

Adapun definisi Ijarah yang disampaikan oleh kalangan fuqaha yaitu

menurut fuqaha Hanafiyah, Ijarah adalah akad atau transaksi terhadap

manfaat dengan imbalan. Menurut fuqaha Syafi’iyah, Ijarah adalah transaksi

terhadap manfaat yang dikehendaki secara jelas harta yang bersifat mubah dan

dapat dipertukarkan dengan imbalan tertentu. Menurut fuqaha Malikiyah dan

Hanabilah, Ijarah adalah pemilikan manfaat suatu harta benda yang bersifat

mubah selama periode waktu tertentu dengan suatu imbalan.

Adapun Ijarah yang mentransaksikan suatu pekerjaan atas seorang

pekerja atau buruh yaitu perbuatan tersebut harus jelas batas waktu

8 Opcit, h.179.

Page 32: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

20

pekerja,Tidak dibenarkan mengupah seseorang dalam periode waktu dengan

ketidakjelasan pekerjaan. Sebab ini cenderung menimbulkan

ketidaksewenang- wenangan yang memberatkan pihak pekerja dan upah harus

berupa mal mutaqawwim dan upah tersebut harus dinyatakan secara jelas.

Ijarah seperti iini menurut jumhur fuqoha, selain Malikiyah tidak sah. Fuqaha

Malikiyah menetapkan keabsahan Ijarah tersebut sepanjang ukuran upah yang

dimaksudkan dapat diketahui berdasarkan adat kebiasaan.9

B. Jenis-Jenis Pendapatan

Pindi Kisata membagi jenis pendapatan menjadi dua yaitu aktive

incame dan passive incame :10

1. Aktive incame yaitu suatu pendapatan yang hanya akan diterima jika aktif

melakukan usaha, seperti bekerja atau berinvestasi diantaranya : karyawan

(pegawai), buruh perusahaan, manager, executive.

2. Passive incame yaitu suatu pendapatan yang diperoleh seseorang

walaupun orang tersebut tidak aktif lagi bekerja, seperti bisnis dengan

sistem konglomerasi, waralaba, network marketing, investasi pada saham,

obligasi, tanah, perhiasan, property dan deposito.

Bisnis dengan sistem konglomerasi yaitu usaha yang bermacam-

macam dan dijalankan dengan sistem bisnis yang telah baku seperti BCA

Group,11

9Opcit, h. 181

10 Pindi Kisata, Why Not MLM- Sisi Lain MLM, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,

Cet. Ke-2, 2005, h. 14. 11 Slamet Wiyono, Managemen Potensi Diri, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,

2005, h. 92-95.

Page 33: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

21

Waralaba yaitu perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk

memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual dan

penemuan atau cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan

berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut dalam rangka

penyediaan atau penjualan barang atau jasa seperti Mac Donalds, Kentucky

Fried Chicken, M7diamonds dan sebagainya,12

Network Marketing yaitu suatu sistem pemasaran dengan

menggunakan jaringan kerja berupa sekumpulan banyak orang yang kerjanya

melakukan pemasaran seperti MLM (Multi Level Marketing)13

investasi pada

saham, obligasi yaitu surat pinjaman dari pemerintah dengan bnga tertentu

yang dapat diperjual belikan, Tanah, Perhiasan, Properti, Deposito.

Dalam MLM passive incame yaitu mendapat bonus secara pasif tanpa

melakukan pembinaan, perekrutan, dan penjualan barang atau jasa karena hal

itu sama dengan money game dan penghasilan yang didapatkan tanpa harus

bekerja lagi.14

MLM adalah salah satu bisnis yang yang menghasilkan bonus

passive income sangat besar. Dalam MLM, setiap distributor memiliki impian

masing-masing dan mereka bisa bekerja secara mandiri. Mereka sudah

memiliki kesadaran bahwa ini adalah bisnis mereka sendiri maka meskipun

tidak lagi membantu bisnis mereka akan tetap berkembang. Kemudian seiring

dengan membesarkan bisnis mereka, maka akan selalu mendapatkan Royalti

12Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta : Sinar Grafika Utama, 2000, h.

172 13Andreas Harefa, Multi Level Marketing, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999,

h. 4 14 Pindi Kisata,Why Not MLM-Sisi Lain MLM, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Cet.

Ke- 2, 2005,h. 14-15.

Page 34: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

22

selama bisnis mereka berjalan. Tentunya besar royalty tergantung jenis

marketing plan perusahaan itu sendiri. Jika membangun cukup banyak

pemimpin dalam grup, maka dengan sendirinya akan mendapatkan passive

incame yang banyak tanpa harus mengeluarkan modal.

Menurut Robert T. Kiyosaki, passive income adalah penghasilan yang

diperoleh seorang walaupun orang tersebut tidak aktif lagi bekerja. Profesi

yang dapat memberikan passive incame ialah income yang diperoleh

walaupun kita tidak bekerja lagi sehingga yang bekerja adalah aset kita.15

Ada

profesi bisnis dengan sistem dan investor. Pada bisnis dengan sistem, yang

akan memberikan penghasilan pasif bagi kita adalah asset yang dijalankan

oleh sistem. Dengan sistem, aset kita dapat memberikan penghasilan pasif.

Contoh bisnis dengan sistem adalah konglomerasi yaitu usaha yang

bermacam-macam dan dijalankan dengan sistem bisnis yang telah baku seperti

(BCA Group), kemudian waralaba, seperti McDonalds, Kentucky Fried

Chicken, Pemasaran Jaringan seperti : Tianshi, M7diamonds, Ahad Net, MQ

Net, CNI dan Amway. Dalam profesi pemasaran jaringan, disana terdapat

sistem passive incame, yaitu pada suatu titik tertentu apabila jaringan telah

besar maka sistem bisnisnya akan memberikan penghasilan pasif. Semakin

besar jaringannya maka akan semakin besar passive income yang akan

diterima. Penghasilan yang semacam inilah yang dapat memberikan jaminan

masa depan keuangan yang lebih baik. Selain konglomerasi, profesi yang

dapat menjadikan passive income adalah investor, untuk menjadi investor,

15 Slamet Wiyono, Managemen Potensi Diri(Rev), Jakarta: Grasindo, 2005, h. 92-95.

Page 35: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

23

maka dibutuhkan asset yang cukup besar untuk mendapatkan penghasilan

pasif yang besar. Untuk bisa mendapatkan passive income terutama dalam

investasi, kita dituntut lebih dahulu memiliki “massive income” yaitu

penghasilan atau dana yang besar.

Dalam Fatwa DSN MUI, setidaknya terdapat 12 ketentuan hukum

yang wajib dipenuhi dalam menjalankan praktik PLBS (Penjualan Langsung

Berjenjang Syariah) yaitu:

1. Adanya obyek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau

produk jasa,

2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang

diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram,

3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak mengandung unsur gharar,

maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat,

4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan (excessive mark-up),

sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan

kualitas/manfaat yang diperoleh,

5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik besaran

maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang

terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau

produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam

PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang Syariah),

Page 36: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

24

6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus

jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target

penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan,

7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara

reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau

jasa,

8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra

usaha) tidak menimbulkan ighra,

9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara

anggota pertama dengan anggota berikutnya,

10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial

yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan

aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan lain-

lain,

11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban

melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya

tersebut,

12. Tidak melakukan kegiatan money game.

Menurut Gunawan anggota DSN MUI komisi yang diberikan oleh

perusahaan kepada konsumen dihitung berdasarkan prestasi kerja nyata. Ini

sesuai dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau produk jasa baik

Page 37: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

25

pribadi atau jaringan (bukan hanya passive incame dan bukan hanya member

get member ).16

Dalam passive incame yang dimaksud adalah mendapat bonus secara

pasif tanpa melakukan pembinaan, perekrutan, dan penjualan barang atau jasa

karena hal itu sama dengan money game.

C. Hukum Islam tentang Pendapatan

Menurut struktur atas legislasi islam, kompensasi yang berhak diterima

kerja dapat ditentukan melalui dua metode.17

Metode pertama adalah ujrah

(kompensasi, imbal jasa, upah), sedangkan yang kedua adalah bagi hasil.

Seorang pekerja berhak meminta sejumlah uang sebagai bentuk kompensasi

atas kerja yang dilakukan. Demikian pula berhak meminta bagian profit atau

hasil dengan rasio bagi hasil tertentu sebagai bentuk kompensasi atas kerja.

Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.

QS. Al-Kahfi: 77

$s) n=sÜΡ$$sù #Lym !# sŒ Î) !$u‹s?r& Ÿ≅ ÷δr& >π tƒ ö�s% !$yϑyèôÜ tGó™ $# $yγ n=÷δr& (#öθt/ r'sù βr& $yϑèδθà� Íh‹ ŸÒム# y‰y uθsù

$pκ� Ïù # Y‘#y‰É` ߉ƒ Ì�ムβr& �Ùs)Ζtƒ … çµ tΒ$s%r'sù ( tΑ$s% öθs9 |M ø⁄ Ï© |Nõ‹y‚−G s9 ϵ ø‹n=tã # \�ô_r& ∩∠∠∪

Artinya : ”Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada

penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu,

tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian

keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir

roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: Jikalau

kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu.” 18

16 www.k-link.co.id, diakses pada hari senin tanggal 20 april 2012 17 Muhammad Baqir Ash Shadr, Buku Induk Ekonomi Islam, Jakarta : Zahra, Cet. Ke-1,

2008 h. 357 - 358. 18 Opcit, h. 234

Page 38: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

26

Sabda Rasulullah SAW. Hadis riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Umar, bahwa

Nabi Muhammadsaw. Bersabda

��� ��� � �� �� �� ��:� ���� ���� . ������� ��� � ��� �

�� � )�� � �� �! �( Artinya :”Diriwayatkan dari Umar ra, bahwasanya Nabi Muhammad SAW.

Bersabda, “ Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering”.19

Islam menawarkan suatu penyelesaian yang saat baik atas masalah

upah dan menyelamatkan kepentingan kedua belah pihak, kelas pekerja dan

para tanpa melanggar hak – hak yang sah dari majikan. Dalam perjanjian

(tentang upah) kedua belah pihak diperingatkan untuk bersikap jujur dan adil

dalam semua urusan mereka, sehingga tidak terjadi tindakan aniaya terhadap

orang lain juga tidak merugikan kepentingannya sendiri. Penganiayaaan

terhadap para pekerja berarti bahwa mereka tidak dibayar secara adil dan

bagian yang sah dari hasil kerja sama sebagai jatah dari hasil kerja mereka

tidak mereka peroleh, sedangkan yang dimaksud dengan penganiayaan

terhadap majikan yaitu mereka dipaksa oleh kekuatan industri untuk

membayar upah para pekerja melebihi dari kemampuan mereka. Oleh karena

itu Al-Qur’an memerintahkan kepada majikan untuk membayar para pekerja

dengan bagian yang seharusnya mereka terima sesuai kerja mereka, dan pada

saat yang sama dia telah menyelamatkan kepentingannya sendiri. Dan jika dia

tidak mau mengikuti ajaran Al-Qur’an ini maka dia akan sebagai penindas

atau pelaku penganiayaan dan akan dihukum di dunia ini oleh negara islam

19 Diriwayatkan oleh Bukhari di dalam Shahih Bukhari, Kitab Al Ijarah, Bab Isti’jar al-

Musyrikin ‘inda adh-Dharuroh au Idza Lam Yujad Ahlul-Islam wa Amal an-Nabiy Yahuda

Khaibar(Fathul Bari, jilid IV, h. 442). Bukhari juga meriwayatkannya dalam Kitab Munaqabil-

Anshar, Bab Hijaratin-Nabiy wa Ashhabihi ila al-Madiah.

Page 39: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

27

dan di hari kemudian oleh Allah. Demikian pula para pekerja akan dianggap

penindas jika dengan memaksa majikan untuk membayar melebihi

kemampuannya.20

Prinsip keadilan yang sama tercantum dalam surat al

Jaatsiyah ayat 22.

t,n=yz uρ ª!$# ÏN≡ uθ≈ yϑ¡¡9 $# uÚ ö‘ F{ $# uρ Èd,pt ø:$$Î/ 3“t“ ôfçGÏ9 uρ ‘≅ ä. ¤§ø� tΡ $yϑÎ/ ôM t6 |¡Ÿ2 öΝ èδuρ

Ÿω tβθßϑ n=ôà ム∩⊄⊄∪

Artinya :”Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan

agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka

tidak akan dirugikan”.21

Prinsip dasar ini mengatur kegiatan manusia karena mereka akan diberi

balasan di dunia dan di akhirat. Setiap manusia akan mendapat imbalan dari

apa yang telah dikerjakannya dan masing – masing tidak dirugikan. Jadi ayat

ini menjamin tentang upah yang layak kepada setiap pekerja sesuai dengan

apa yang telah disumbangkan dalam proses produksi, jika ada pengurangan

dalam upah mereka tanpa diikuti oleh berkurangnya sumbangsih mereka, hal

itu dianggap ketidakadilan dan penganiayaan. Ayat ini memperjelas bahwa

upah setiap orang itu harus ditentukan berdasarkan kerjanya dan

sumbangsihnya dalam kerja sama produksi dan untuk itu harus dibayar tidak

kurang, juga tidak lebih dari apa yang telah dikerjakannya.

Tentang prinsip ini disebut lagi dalam surat Al Ahqaf : 19

9e≅ à6 Ï9 uρ ×M≈ y_u‘ yŠ $−ΙÊeΕ (#θè=ÏΗxå ( öΝ åκ u� Ïjùuθã‹ Ï9 uρ öΝ ßγ n=≈ uΗùår& öΝ èδuρ Ÿω tβθçΗ s>ôà ム∩⊇∪

20

Opcit, Doktrin Ekonomi Islam,. 362 – 365. 21 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : CV Toha Putra,

1989, h. 399.

Page 40: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

28

Artinya : “Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka

kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-

pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan”.22

Dan dalam surat Ali Imran : 161

$tΒuρ tβ% x. @cÉ< oΨ Ï9 βr& ¨≅ äótƒ 4 tΒuρ ö≅ è=øótƒ ÏNù'tƒ $yϑÎ/ ¨≅ xî tΠ öθtƒ Ïπ yϑ≈ uŠ É) ø9 $# 4 §Ν èO 4’ ¯ûuθè? ‘≅ à2

<§ø� tΡ $Β ôM t6 |¡x. öΝ èδuρ Ÿω tβθßϑn=ôà ム∩⊇∉⊇∪

Artinya :“ Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan

perang. barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu,

Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang

dikhianatkannya itu, Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan

tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang

mereka tidak dianiaya”.23

Meskipun dalam ayat ini terdapat keterangan tentang balasan tehadap

manusia di akhirat kelak terhadap manusia di akhirat kelak terhadap pekerjaan

mereka di dunia, akan tetapi prinsip keadilan yang disebutkan di sini dapat

pula diterapkan kepada manusia dalam memperoleh imbalannya di dunia ini.

Oleh karena itu, setiap orang harus di beri imbalan penuh sesuai hasil kerjanya

dan tidak seorangpun yang harus diperlakukan secara tidak adil. Pekerja harus

memperoleh upahnya sesuai sumbangsihnya terhadap produksi. Dengan

demikian setiap orang memperoleh bagiannya dari deviden Negara dan tidak

seorangpun yang dirugikan.

Sisi doktrinal (normative) dari teori islam yang mengikat dan

menjelaskan jenis-jenis perolehan pendapatan yang muncul dari kepemilikan

sarana-sarana produksi, juga untuk menjustifikasi izin serta larangan bagi

kedua metode penetapannya. Norma menyatakan seluruh aturan hukum pada

22 Ibid, h. 402 23 Ibid, h. 56

Page 41: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

29

saat penemuannya atau saat berlakunya adalah perolehan pendapatan (al kasb)

didasarkan pada kerja yang dicurahkan dalam aktivitas produksi. Kerja yang

tercurah merupakan satu satunya justifikasi dasar bagi pemberian kompensasi

kepada si pekerja dari orang yang memintanya melakukan pekerjaan itu.

Orang yang tidak mencurahkan kerja tidak beroleh justifikasi untuk menerima

pendapatan. Norma ini memiliki pengertian positif dan negatifnya. 24

Pada sisi positif, norma ini menggariskan bahwa perolehan pendapatan

atas dasar kerja adalah sah. Sementara pada sisi negatif, norma ini

menegaskan ketidakabsahan pendapatan yang diperoleh tidak atas dasar kerja.

Sisi positif norma ini tercermin dalam aturan aturan tentang

pengupahan atau sewa. Aturan-aturan tersebut mengizinkan pekerja yang jasa

kerjanya tercurah pada aktivitas produksi tertentu untuk menerima upah

sebagai kompensasi atas kerja yang dicurahkan dalam aktivitas produksi itu.

Dari sini dapat dipahami bahwa kerja yang dipandang oleh teori islam sebagai

satu – satunya dasar bagi perolehan pendapatan, bukan hanya kerja langsung

(direct labour), namun juga kerja yang tersimpan (stored labour). Jadi, selama

terjadi depresiasi kerja, si pemilik kerja berhak menerima kompensasi, baik

kerjanya itu terdepresiasi secara langsung maupun tidak langsung.

Sisi negatif norma ini menafikan setiap pendapatan yang tidak

didasarkan pada kerja yang tercurah dalam aktivitas produksi. Teks yang

termaktub dalam kitab An Nihayah menyatakan bahwa jika melakukan kerja,

maka berhak memperoleh surplus. Surplus yang diterima itu adalah

24 Opcit h. 362.

Page 42: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

30

kompensasi atas kerja. Atas dasar keterkaitan perolehan pendapatan dengan

kerja. Teks tersebut menetapkan pengertian negatif pengertian ini. Dengan

kerja berarti boleh menerima surplus itu. Sementara bila tanpa bekerja, hal itu

terlarang. Jadi menurut teks ini, perolehan pendapatan tidak sah tanpa adanya

keterlibatan kerja, baik kerja langsung maupun kerja yang tersimpan ( dalam

kasus alat – alat produksi, atau properti tak bergerak dan sebagainya).25

Dalam MLM memberikan peluang bagi siapa saja yang bergabung

untuk memperoleh "Passive Income". Passive incame artinya memperoleh

pendapatan atau penghasilan walaupun sudah tidak bekerja lagi. Hal ini pasti

disukai oleh siapapun padahal ini terjadi karena usaha sebelumnya dengan

gigih dia lakukan sehingga dari kerja keras orang lain berimbas pada income

yang kita dapatkan.

Perusahaan MLM biasa memberi reward atau insentif pada mereka

yang berprestasi. Islam membenarkan seseorang mendapatkan insentif lebih

besar dari yang lainnya disebabkan keberhasilannya dalam memenuhi target

penjualan tertentu, dan melakukan berbagai upaya positif dalam memperluas

jaringan dan levelnya secara produktif.

Penghargaan kepada Upline yang mengembangkan jaringan (level) di

bawahnya (Downline) dengan cara bersungguh-sungguh, memberikan

pembinaan (tarbiyah, pengawasan serta keteladanan prestasi (uswah) memang

patut di lakukan. Dan atas jerih payahnya itu ia berhak mendapat bonus dari

perusahaan.

25 Opcit. h. 365.

Page 43: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

31

Insentif diberikan dengan merujuk skim Ijarah. Insentif ditentukan

oleh dua kriteria, yaitu dari segi prestasi penjualan produk dan dari sisi berapa

berapa banyak downline yang dibina sehingga ikut menyukseskan kinerja.

Dalam hal menetapkan nilai insentif ini, ada tiga syarat syari’ah yang

harus dipenuhi, yakni: adil, terbuka, dan berorientasi falah (keuntungan dunia

dan akhirat). Insentif (bonus) seseorang (Upline) tidak boleh mengurangi hak

orang lain di bawahnya (downline), sehingga tidak ada yang dizalimi. Sistem

insentif juga harus transparan diinformasikan kepada seluruh anggota, bahkan

dalam menentukan sistemnya dan pembagian insentif (bonus), para anggota

perlu diikutsertakan. Dalam hal ini tetap dilakukan musyawarah, sehingga

penetapan sistem bonus tidak sepihak. Selanjutnya, keuntungan dalam bisnis

MLM, berorientasi pada keuntungan duniawi dan ukhrawi. Imam Al-Ghazali

dalam Ihya Ulumuddin mengatakan bahwa keuntungan dalam Islam adalah

keuntungan dunia dan akhirat. Keuntungan akhirat maksudnya, bahwa dengan

menjalankan bisnis itu, seseorang telah dianggap menjalankan ibadah,

(asalkan bisnisnya sesuai dengan syari’ah). Dengan bisnis, seseorang juga

telah membantu orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. pemberian

penghargaan dan cara menyampaikannya hendaknya tetap dalam koridor

tasyakur, untuk menghindarkan penerimanya dari takabur (bangga/sombong)

dan kufur nikmat, apalagi melupakan Tuhan. MLM yang Islami senantiasa

berpedoman pada akhlak Islam.

Sebagaimana disebut di atas bahwa penghargaan yang diberikan

kepada anggota yang sukses mengembangkan jaringan, dan secara sungguh-

Page 44: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

32

sungguh memberikan pembinaan (tarbiyah), pengawasan serta keteladanan

prestasi (uswah), harus selaras dengan ajaran agama Islam. Karena itu,

applause ataupun gathering party yang diberikan atas prestasi seseorang,

haruslah sesuai dengan nilai-nilai aqidah dan akhlak. Ekspresi penghargaan

atas kesuksesan anggota MLM, tidak boleh melampaui batas (bertentangan

dengan ajaran Islam). Applause yang diberikan juga tidak boleh mengesankan

kultus individu, mendewakan seseorang. Karena hal itu dapat menimbulkan

penerimanya menjadi takabbur dan ujub. Perayaan kesuksesan seharusnya

dilakukan dalam bingkai tasyakkur.26

D. Konsep Dasar Multi Level Marketing (MLM)

MLM adalah menjual atau memasarkan langsung suatu produk, baik

berupa barang atau jasa konsumen, sehingga biaya distribusi dari barang yang

dijual atau dipasarkan tersebut sangat minim atau bahkan sampai ke titik nol

yang artinya bahwa dalam bisnis MLM ini tidak diperlukan biaya produksi.27

MLM juga menghilangkan biaya promosi dari barang yang hendak dijual,

karena distribusi dan promosi ditangani langsung oleh distributor yang bebas

mengajak orang lain lagi sampai level yang tanpa batas. Inilah salah satu

perbedaan MLM dengan pendistribusian secara konvensional yang bersifat

single level.28

pada pendistribusian konvensional, seorang agen mengajak

beberapa orang bergabung ke dalam kelompoknya menjadi penjual atau sales

26 Muhammad Hidayat, Analisis Teoritis Normatif MLM dalam Perspektif Muamalah,

Jakarta :Gramedia Pustaka, 2002, h. 56. 27Andreas Harefa, 10 Kiat Sukses Distributor MLM, Belajar dari Amway, CNI, dan

Herbalife, Jakarta: PT Gramedia Utama, 1999, h. 12. 28 Ibid, h. 6.

Page 45: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

33

atau disebut juga dengan wiraniaga. Pada sistem single level, para wiraniaga

tersebut meskipun mengajak temannya, hanya sekedar pemberi referensi yang

secara organisasi tidak di bawah koordinasinya melainkan terlepas. Mereka

berada sejajar sama-sama sebagai distributor.

Dalam MLM terdapat unsur jasa. Hal ini dapat dilihat dengan adanya

seorang distributor yang menjualkan barang yang bukan miliknya dan ia

mendapatkan upah dari presentase harga barang. Selain itu jika ia dapat

menjual barang tersebut sesuai dengan target yang telah ditetapkan, maka ia

mendapatkan bonus yang ditetapkan perusahaan.

E. Multi Level Marketing Syariah

Secara realitas, kini perusahaan MLM sudah banyak tumbuh di dalam

dan di luar negeri. Bahkan, di Indonesia sudah ada yang secara terang-

terangan menyatakan bahwa MLM tersebut sesuai syariat, seperti Ahad Net,

MQ Net, PT. K-Link, dan lain-lain. Produk dan usaha MLM yang

menjalankan prinsip syariah, memperoleh sertifikat halal dari Dewan Syariah

Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Untuk MLM yang

berdasarkan Prinsip Syariah ini, hingga sejauh ini memang diperlukan

akuntabilitas dari MUI.

Ada dua aspek untuk menilai apakah bisnis MLM itu sesuai dengan

syariah atau tidak, yaitu:29

29 Dewan Syariah dalam MLM,< http://www.e-syariah.com >, diakses tanggal 11 April

2004.

Page 46: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

34

1. Aspek produk atau jasa yang dijual, dalam hal ini objek dari MLM harus

merupakan produk-produk yang halal dan jelas. Bukan produk-produk

yang dilarang oleh agama. Syarat-syarat objek

2. Sistem dari MLM itu sendiri, syarat-syarat objek pada prinsipnya selain

objeknya harus barang halal, produk itu juga harus bermanfaat, dapat

diserahterimakan, dan mempunyai harga yang jelas. Oleh karena itu,

meskipun MLM tersebut dikelola atau memiiki jaringan distrtibusi yang

dijalankan oleh muslim, namun apabila obyeknya tidak jelas bentuk, harga

atau manfaatnya, maka tidaklah sah.

Dari sudut sistem MLM itu sendiri, pada dasarnya MLM Syariah

adalah bentuk usaha atau jasa yang dijalankan berdasarkan syariat slam.

Sebagai contoh dalm menjalankan usahanya, MLM Syariah harus memnuhi

hal-hal sebagai berikut:30

1. Sistem distribusi pendapatan haruslah dilakukan secara professional dan

seimbang. Dengan kata lain tidak terjadi eksploitasi antarsesama,

2. Apresiasi distributor haruslah apresiasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip

islam, misalnya tidak melakukan pemaksaan, tidak berdusta, jujur, dan

tidak merugikan pihak lain, serta berakhlak mulia ( akhlakul karimah),

3. Penetapan harga, kalaupun keuntungan (komisi dan bonus) yang akan

diberikan kepada para anggota berasal dari keuntungan penjualan barang,

bukan berarti harga barang yang dipasarkan harus tinggi. Hendaknya

semakin besar jumlah anggota dan distributor, maka tingkat harga makin

30Suhrawardi K. Lublis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000, h. 174.

Page 47: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

35

menurun, yang pada akhirnya kaum muslimin dapat merasakan system

pemasaran tersebut.

4. Jenis produk yang ditawarkan haruslah produk yang benar-benar terjamin

kehalalan dan kesuciannya, sehingga kaum muslimin merasa aman untuk

menggunakan/mengkonsumsi produk yang dipasarkan.

Selain itu, MLM Syariah juga memiliki sifat inovatif, sebagai ilustrasi

MLM Syariah yang dilaksanakan oleh PT. K-Link International menawarkan

jenis produk supplement food dan healthy care yang beraneka ragam, selain

itu juga menawarkan bagi setiap mitra niaganya 11 insentif istimewa

diantaranya:31

1. Keuntungan lansung 20%

2. Bonus Perkembangan 28%

3. Bonus Kepemimpinan 30%

4. Dana S.R.E.D 3%

5. Dana Crown 1%

6. Dana Crown Ambassador 2%

7. Dana Senior Crown Ambassador1%

8. Dana Royal Crown Ambassador 1%

9. Dana mobil/Rumah 3%

10. Bonus Akhir Tahun 3%

11. Insentif ke Luar Negeri 2%

31 Starter Kit PT. K-Link International, h. 6.

Page 48: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

36

BAB III

PRAKTIK SISTEM MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH

DI PT. K-LINK NUSANTARA

A. Gambaran Umum PT. K-Link Internasional

1. Sejarah Berdirinya PT. K-Link

K-Link didirikan di saat-saat bersejarah pada transisi antara era

lama ke era baru. Dengan membawa misi pengetahuan, kasih sayang dan

berperikemanusiaan dari abad yang lalu. K-Link bertujuan memimpin para

usahawan untuk menerobos serta mengembangkan pengetahuan ekonomi

dari gabungan kedua abad sebelumnya serta melahirkan pemimpin yang

sukses dalam bisnis dan juga mebimbing usahawan lainnya menjadi usaha

MLM yang ber-etika dan memiliki kehidupan yang gemilang.1

Melalui produk yang berkualitas dan inovatif, skema pemasaran

yang dinamis serta program latihan yang diterapkan melalui satu system,

K-System membawa setiap usahawan K-Link menelusuri jalur pendidikan

yang professional yang menjanjikan karier yang cerah untuk mengangkat

martabat bangsa Indonesia di mata dunia Multi Level Marketing. Ini semua

akan terealisasi melalui 1 Visi, 1 Misi dan 1 Sistem. Satu visi untuk

menjadi yang terbaik di pentas dunia, satu misi yaitu melahirkan usahawan

MLM yang berdisiplin, berilmu, berdedikasi serta peduli kepada yang lain

dan satu support sistem yang teratur, mudah diduplikasi serta menyatukan

setiap usahawan K-Link walau di negara manapun mereka berada. K-Link

International akan menjadi sebuah institusi yang akan melahirkan lebih

1 Starter Kit K-Link International, h. 1.

Page 49: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

37

banyak orang yang berhasil dengan kehidupan yang lebih sehat dan

bahagia.

2. Prinsip dan Falsafah K-Link International

Prinsip dan Falsafah K-Link International adalah mewariskan rasa

kasih sayang dan kemanusiaan dari abad yang telah lalu. Kemanusiaaan

dan teknologi maju dari dua abad tersebut akan bersatu dan menghasilkan

manfaat-manfaat yang luar biasa, dimana K-Link memimpin para

usahawan agar dapat membangun perekonomian pada abad ke-21 ini. Ini

akan membantu membangun usaha antara bangsa yang kokoh serta

membangun perniagaan di seluruh dunia.

Pertimbangan K-Link dalam membina bisnis global adalah jelas

yaitu member arahan dan dukungan penuh kepada para usahawan untuk

mengembangkan K-Link International ke pasar International. Selain

memberikan kesadaran tentang arti kesehatan dan kecantikan , K-Link

juga berharap dapat memainkan peranan penting dalam bisnis penjualan

langsung secara global untuk memenuhi wawasan menjadi perusahaan

penjual langsung yang bertaraf international. Maka perlu menanamkan

semangat bermurah hati, keberanian, ketekunan dan perencanaan yang

baik.

Sebagai perusahaan penjual langsung yang bersemangat kuat,

unggul dan berstrategi, K-Link International juga dilengkapi dengan

wawasan yang luas dan manajemen yang berkonsepkan profesionalisme.

Manajemen dan para usahawan bergandeng tangan dalam mencapai

Page 50: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

38

budaya 3 yaitu Inisiatif, Informatif, dan Inovatif. Bersama itu, K-Link juga

memenuhi 5 prinsip yaitu, misi, wawasan, penghargaan, pengakuan dan

keanggotaan untuk membina keluarga dari seluruh pelosok dunia.2

Salah satu sumber utama wawasan menjadi kenyataan ialah

rangkaian produk-produk yang unggul, harga produk yang terjangkau dan

produk-produk kesehatan dan kecantikan ke seluruh dunia. K-Link

berharap lebih banyak orang bergabung bersama K-Link International

untuk saling membantu dalam mengekalkan gaya hidup yang sehat.

Falsafah K-Link International akan diselaraskan berdasarkan

budaya, bangsa, adat, agama, usia, dan latar belakang pendidikan. K-Link

membangun budaya saling mengasihi diantara para usahawan dan pihak

managemen dengan menanamkan sifat keikhlasan, keyakinan, dan

kemauan. K-Link International memberikan kaedah “Win-Win” yang akan

menjadikan para usahawan menjadi pemimpin yang terpandang di pentas

International. K-Link International telah membuktikan bahwa K-Link

International telah banyak meningkatkan taraf hidup banyak orang.

3. Rancangan Pemasaran K-Link International

Rancangan pemasaran K-Link memberikan bonus dua kali lipat

yang istimewa terutama kepada mereka yang kreatif dan bekerja secara

berkelompok. Untuk menikmati rancangan ini, maka harus mengisi

formulir permohonan sebagai usahawan (distributor application form) dan

membayar sejumlah yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan akan

2 Ibid, h. 3

Page 51: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

39

mendapat starter kit. Starter Kit yaitu butir-butir dan informasi yang

penting menegenai K-Link International rangkaian bisnis pemasarannya.

Setelah menjadi usahawan, sponsor atau upline, maka akan

mendapat pengalaman untuk memulai dan membangun rangkaian bisnis

yang baik dengan upline karena akan membimbing dan membantu dalam

usaha untuk memulai dan membangun jaringan. Cara ini sangat penting

untuk peringkat permulaan. Pada masa ini, perlu mendengar nasihat upline

dan memulai bisnis dengan baik untuk meraih keberhasilan. 11 insentif

yang menguntungkan dibawah ini adalah yang disediakan oleh K-Link

International. Agar layak menikmati insentif tersebut, maka perlu

mempunyai penjualan bulanan minimum sebanyak 100 BV bagi peringkat

manager dan ke bawah, penjualan bulanan minimum sebanyak 200 BV

bagi peringkat Sapphire Manager dan ke atas.3

a. Keuntungan langsung 20%

b. Bonus perkembangan 28%

c. Bonus kepempinan 30%

d. Dana S.R.E.D 3%

e. Dana Crown 1%

f. Dana Crown Ambassador 2%

g. Dana S.C.A 1%

h. Dana R.C.A 1%

i. Dana Mobil/Rumah 3%

3 Ibid, Rancangan Pemasaran K-Link International, h.6

Page 52: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

40

j. Bonus Akhir tahun 3%

k. Insentif Ke Luar Negeri 2%

74%

Selain dari 11 insentif yang menguntungkan Rancangan Pemasaran

K-Link International juga memberikan faedah-faedah berikut kepada para

usahawannya yaitu:

a. Pembayaran sebanyak 74% dari nilai Bonus (BV),

b. Kenaikan peringkat yang mudah,

c. Kuota yang rendah (pengukuran kuota berdasarkan peringkat),

d. Bonus kepemimpinan dinikmati sehingga 27 generasi (mengikut

system perpaduan),

e. Sistem akumulatif (tanpa batas waktu),

f. Tidak ada penurunan peringkat,

g. Pembagian keuntungan untuk semua generasi (tiada perselisihan

dikalangan usahawan),

h. Tanpa ada tekanan,

i. Sistem pembagian keuntungan global,

j. Bisnis yang bias diwariskan.

Page 53: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

41

B. Praktek Pelaksanaan Sistem MLM (Multi Level Marketing) Syari’ah di

PT. K-Link Internasional

1. Data Perolehan Pendapatan Anggota Berdasarkan Peringkat

NO PERINGKAT PERSONAL

BV

GROUP

BV PENDAPATAN (RP)

1 Manager 400 8.000 3000.000 – 5.000.000

2 Sapphire Manager 400 11.000 5.000.000 – 8.000.000

3 Ruby Manager 400 16.000 8.000.000 – 15.000.000

4 Emerald Manger 400 18.000 10.000.000 – 20.000.000

5 Diamond

Manager

400 33.000 20.000.000 – 30.000.000

6 Crown Manager 400 46.000 30.000.000 – 70.000.000

7 Crown

Ambassador

400 96.000 70.000.000 – 150.000.000

8 Senior Crown

Ambassador

400 137.300 100.000.000 – 180.000.000

9 Royal Crown

Ambassador

400 206.000 150.000.000 -1.000.000.000

2. Pembagian Bonus

Setiap member berhak mendapatkan bonus sesuai dengan

kententuan yang telah ditentukan dari perusahaan. Bonus yang didapatkan

antara lain:

a. Pemasaran Plan A K-Link International 74%

1) Keuntungan Langsung : Lebih Kurang 20%

Usahawan membeli produk K-Link International dengan

Harga Distributor (Distributor’s Price) dan menjualnya dengan

Page 54: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

42

harga konsumen ( Customer Price). Ini menunjukkan perbedaan

sebanyak 20% atau lebih diantara CP dan DP yang mewakili

keuntungan kepada usahawan.4

Contoh Keuntungan Langsung 20%

Produk Harga Pengguna

( CP)

Harga Pengedar (

DP)

Keuntungan

Runcit

Persentase

K-Liquid

Chlorophyl

RM 59.00 RM 49.00 RM 10.00 20.40 %

2) Bonus Perkembangan : 28 %

K-Link Internional akan memberikan sebanyak 28 %

daripada keseluruhan Busines Value ( BV) sebagai Bonus

Perkembangan untuk dibagikan kepada para usahawan yang layak

dari berbagai peringkat. Untuk layak mendapat pembagian bonus

perkembangan, seorang usahawan harus melakukan pembelian atau

penjualan bulanan sebagai berikut :

a) Member hingga manager ( 3% - 15% ) – perlu melakukan

pembelian atau penjualan bulanan secara minimum sebanyak

100 BV (nilai produk-produk).

b) Sapphire Manager hingga Crown Manager perlu memerlukan

pembelian atau penjualan bulanan bernilai sebanyak 200 BV.

4 Opcit, Starter Kit K-Link International, h. 10.

Page 55: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

43

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 P

erin

gk

at

Keu

ntu

ng

an l

angsu

ng

20

%

Bo

nu

s p

erk

emb

ang

an 3

-28

%

Bonus Kepemimpinan 30%

Dan

a S

.RE

.D.

3%

Dan

a C

row

n 1

%

Dan

a C

row

n A

m.

2%

Dan

a S

enio

r C

row

n A

m.

1%

Dan

a R

oy

al C

row

n A

m.

1%

Dan

a M

ob

il /

Ru

mah

3%

Bo

nu

s A

kh

ir T

ahun

3%

Inse

nti

ferl

anco

ng

an2

%

M √ 3% Meneger yang layak

Sm √ 6%

Pen

jual

an g

rup

pri

bad

i

1 2 3 4 5 6 7 8 9

S √ 9%

am √ 12%

M √ 15%

SM √ 17% 5% 5% 4% 3% √ √

RM √ 19% 5% 5% 4% 4% 3% √ √

EM √ 21% 5% 5% 4% 4% 4% 3% √ √ √

DM √ 23% 5% 5% 5% 5% 4% 3% 2% 1% √ √ √

CM √ 25% 5% 5% 5% 5% 4% 3% 2% 1% 1% √ √ √ √

CA √ 28% 5% 5% 5% 5% 4% 3% 2% 2% 1% 1% √ √ √ √

SCA √ 28% 5% 5% 5% 5% 4% 3% 2% 2% 1% 1% √ √ √ √ √

RCA √ 28% 5% 5% 5% 5% 4% 3% 2% 2% 1% 1% √ √ √ √ √ √

3) Bonus Kepemimpinan

K-Link International memberikan sebesar 30% Bonus

Kepemimpinan dengan siste pembagian secara adil. Keseluruhan

jumlah akan dibagikan kepada Sapphire Manager dan ke atas.

Penghitungan bonus berdasarkan sistem poin agar pembayaran

penuh bias dilakukan kepada para Manager yang layak.

Oleh karena jumlah BV K-Link International dan angka

bagi Jumlah Poin yang layak tidak bias ada persamaan dan BV

Bonus Kepemimpinan juga tidak bisa ada persamaan.

Page 56: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

44

Contoh penghitungan Bonus Kepemimpinan

Jumlah BV K � Link x 30%�Bonus Kepemimpinan Tetap�

Jumlah Poin Pemimpin Yang Layak! Nilai Poin Bonus Kepemimpinan

Jumlah Nilai Bisnis Perusahaan : 5.000.000 BV

Jumlah Keseluruhan Pemimpin Yang Layak : 2.500.000

Nilai Poin Pemimpin = #.%%%.%%% & '%%

(.#%%.%% ˜ 0,60

� +, 0,60�

Page 57: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

45

Generasi EMERALD MANAGER

1. 500 BV Grup Pribadi

1.200 x 5% = 60

10x 5% = 500

2.

3. 16.000 x 4% = 640

4. 18.000 x 4% = 720

5. 28.000 x 4% = 1.120

6. 38.0000 x 3% = 1.140

Jumlah Poin 4.180

Bonus Kepemimpinan Anda: 4.180pt x RM 2.508,0

Page 58: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

46

Sapphire

Manager

PBV 200

Manager

10.000

BV

PGBV

5.000 BV

Ruby Manager

PBV

200&PGBV

1.600

Manager

10.000

BV

PGBV

10.000

BV

Emerald

Manager

PBV

200&PGBV

1,200 Manager

10.000

BV

Manager

10.000

BV

Emerald

Manager

PBV

200&PGBV

1,200 Manager

10.000

BV

Manager

10.000

BV

Manager

10.000

BV

4) Dana S. R. E. D

Sapphire Manager ke Diamond Manager

K-Link International memberikan sebesar 3% dari jumlah

BV untuk Dana S.R.E.D. Dana ini diberikan kepada peringkat

Sapphire Manager ke atas karena mereka telah menunjukkan usaha

dan kerja yang keras dan untuk mendorong mereka untuk berusaha

lebih keras lagi membangun jaringan mereka.

Penghitungan Dana ini adalah berdasarkan atas Sistem Poin

Kepemimpinan.

Page 59: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

47

Emerald

Manager

PBV

200&PGBV

1,200 Manager

5.000 BV

Manager

5.000 BV

Manager

10.000

BV

Diamond

Manager

PBV

200&PGBV

600 Manager

10.000

BV

Manager

5.000 BV

Manager

10.000

BV

Diamond

Manager

PBV 200

Manager

10.000

BV

Manager

5.000 BV

Manager

10.000

BV

Diamond

Manager

PBV

200&PGBV

600 Manager

10.000

BV

Manager

10.000

BV

Pembagian 2/3 dari Dana S.R.E.D

5) Dana Crown Manager 1%

K-Link International membagikan sebanyak 1% dari

jumlah BV untuk Dana tersebut untuk usahawan diantara Crown

Manager. Dana Ini menunjukkan penghargaan perusahaan untuk

Emerald

Manager

PBV 200

Manager

5.000 BV

PGBV

5000 BV

Manager

10.000

BV

Page 60: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

48

Crown

Manager

PBV

200&PGBV

400 Manager

10.000

BV

Manager

5.000 BV

Manager

10.000

BV CrownManag

er PBV

200&PGBV

400

Manager

10.000

BV

Manager

10.000

BV

pencapaian tinggi Crown Manager. Dana ini juga berdasarkan atas

sistem Poin Pemimpin.

Dibawah ini adalah pembagian kelayakan dari Dana Crown.

Pembagian 2/3 Dana Crown

6) Dana Crown Ambassador 20%

K-Link International membagikan sebanyak 2% dari

jumlah BV untuk dana ini. Dana ini dibagikan berdasarkan atas

sistem Poin Pemimpin. Diberikan kepada para Crown Ambassador,

Senior Crown Ambassador dan Royal Crown Ambassador sebagai

penghargaan untuk pencapaian yang luar biasa ini.

Pembagian kelayakan bagi Dana Crown Ambassador

adalah sebagai berikut :

Page 61: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

49

Crown

Ambassador

PBV&PGBV

200

Manager

10.000

BV

Manager

5.000 BV

Manager

10.000

BV

Crown

Ambassador

PBV&PGBV

200

Manager

10.000

BV

Manager

10.000

BV

Jika hanya memiliki 2 cabang Manager yang mempunyai

10.000 BV masing-masing hanya mendapat 50% dari Dana Crown

dengan syarat memiliki PGBV 400.

7) Dana Senior Crown Ambassador 1%

K-Link International memberikan sebanyak 1% dari jumlah

BV untuk Dana ini. Penghitungan Dana ini adalah berdasarkan ke

atas Sistem Poin Pemimpin ( Leadership Poin System). Dana ini

dibagikan diantara Senior Crown Ambassador dan Royal Crown

Ambassador sebagai penghargaan atas pencapaian luar biasa

mereka.

Kelayakan pembagian Dana Senior Crown Ambassador

adalah sebagai berikut :

Page 62: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

50

Selain menikmati sebanyak 28% Bonus Perkembangan,

30% Bonus Kepemimpinan, 3% Dana Mobil/Rumah, 2% Insentif

ke Luar Negeri, 2% Dana CA, S.C.A yang layak juga menikmati

sebanyak 1% Tabung S.C.A.

8) Dana Royal Crown Ambassador 1%

K-Link International memberikan sebanyak 1% dari jumlah

BV untuk Dana ini. Pembagian Dana ini berdasarkan atas Sistem

Poin Pemimpin. Dibagikan di antara para Royal Crown

Ambassador sebagai penghargaan atas pencapaian luar biasa

mereka.

Kelayakan pembagian Dana Royal Crown Ambassador

adalah sebagai berikut :

Senior

Crown

Ambassador

PBV 200

4 EM

manager

10.000

4 EM

manager

10.000

4 EM

manager

10.000

١ EM

manager

10.000

١ EM

manager

10.000

Senior

Crown

Ambassador

PBV 200

٣ EM

manager

10.000

٣ EM

manager

10.000

٣ EM

manager

10.000

٣ EM

manager

10.000

٢ EM

manager

10.000

Page 63: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

51

Selain menikmati sebanyak 28% Bonus Perkembangan,

30% Bonus Kepemimpinan, 3% Dana Mobil/Rumah, 2% Insentif

ke Luar Negeri, 2% Dana CA, 1% Dana S.C.A, seorang R.C.A

yang layak juga menikmati sebanyak 1% dari Dana R.C.A.

9) Dana Mobil / Rumah 3%

Diamond Manager hingga Royal Crown Ambassador

K-Link International memberikan sebanyak 3% dari jumlah

BV bulanan untuk Dana Mobil/Rumah. Dana ini akan dibagikan

secara adil diantara peringkat kelayakan DM hingga RCA dengan

mengambil dan menggunakan sistem Poin Pemimpin.

a) Busines Value Pribadi sebanyak 200 BV,

b) Jumlah Penjualan Grup Pribadi seperti dinyatakan dalam

Rancangan Pemasaran, K-Link International yaitu Diamond

Royal Crown

Ambassador

PBV 200

4EM

Manager

10.000 4EM

Manager

10.000

١EM

Manager

10.000

١EM

Manager

10.000

١EM

Manager

٥.000BV

١EM

Manager

10000BV

١EM

Manager

10000BV

4EM

Manager

10.000

Royal Crown

Ambassador

PBV 200

3EM

Manager

10.000 2EM

Manager

10.000

2EM

Manager

10.000

2EM

Manager

10.000

2EM

Manager

٥.000BV

2EM

Manager

10000BV

2EM

Manager

10000BV

2EM

Manager

10.000

Page 64: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

52

Manager 600 PGBV; Crown Manager 400 PGBV dan Crown

Ambassador 200 PBV, Senior Crown Ambassador 200 PBV

dan Royal Crown Ambassador 200 PBV.

c) Tiga dari downline Manager dengan pencapaian bulanan

sebanyak 10,000 BV, 10,000 BV dan 5,000 BV,

d) Berdasarkan “Sistem Poin Pemimpin” seorang pemimpin yang

layak untuk mendapatkan dana bisa mendapatkan pendapatan

maksimum hingga RM 9.000 sebulan. Kelebihan dari jumlah

tersebut di atas akan dibagikan secara merata kepada pemimpin

yang belum mencapai kuota tertinggi.

10) Bonus Akhir Tahun 3%

Emerald Manager ke Crown Ambassador

K-Link International memberikan sebanyak 3% dari jumlah

bulanan BV untuk “Bonus Akhir Tahun”. Ini merupakan bonus

istimew khusus untuk Emerald Manager ke atas. Pembayaran

bonus berdasarkan kepada system Poin Pemimpin. Penghitungan

bonus adalah berdasarka setiap bulan, berawal dari bulan Januari

sampai Desember dalam tahun yang sama. Pembayaran kepada

para usahawan yang layak akan dibayar pada bulan Februari pada

tahun berikutnya bersamaan dengan pembayaran bonus bulanan.

Dengan kata lain, pengedar yang layak akan menerima bonus akhir

tahun pada bulan Maret.

Page 65: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

53

Syarat – syarat kelayakan bagi Bonus Akhir Tahun

a) Business Value Pribadi sebanyak 200 BV,

b) Berdasarkan atas jumlah Penjualan Grup Pribadi sebagaimana

yang dinyatakan dalam Rancangan Pemasaran, terutama

Emerld Manager 1.200 PGBV, Diamond Manager 600 PGBV;

Crown Manager 400 PGBV dan Crown Ambassador 200 PBV,

Senior Crown Ambassador 200 PBV dan Royal Cown

Ambassador 200 PBV.

c) 3 cabang langsung Manager, dengan pencapaian sebanyak

10.000 BV, 10.000 BV dan 5.000 BV.

d) Di bawah sistem Poin Pemimpin, pembagian bonus maksimum

kepada pemimpin-pemimpin yang layak yaitu RM 108.000

pertahun. Kelebihan dari jumlah tersebut diatas akan dibagikan

secara merata kepada pemimpin yang belum mencapai kuota

tertinggi.

11) Insentif Ke Luar Negeri 2%

Sapphire Manager hingga Royal Crown Ambassador

K-Link International memberikan sebanyak 2% dari

jumlah Busines Value untuk dana ini. Dana tersebut diberikan

kepada peringkat kelayakan Sapphire Manager hingga Royal

Crown Ambassador untuk menikmati perjalanan ke luar negeri

yang dibayarkan oleh perusahaan pada tahun pencapaian. Insentif

diberikan berdasarkan kepada syarat-syarat berikut :

Page 66: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

54

a) Perjalanan tersebut hanya berlaku untuk satu orang saja,

b) Insentif ini tidak dapat dipindah tangankan kecuali kepada

suami/istri usahawan yang bersangkutan,

c) Pengumpulan poin untuk Insentif ke Luar Negeri dimulai dari

tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember pada

setiap tahun kalender.

d) Pengumpulan poin untuk usahawan yang tidak mencapai kuota

yang dibutuhkan, mereka bisa menambah sebanyak maksimum

500 poin atau RM 500 atau bedasarkan harga yang ditetapkan

oleh K-Link International tergantung pada nilai tukar mata

uang negara masing-masing, ntuk menetapkan margin supaya

layak menikmati perjalanan ke luar negeri ini.

e) Usahawan yang layak yang dalam insentif ini tidak berhak

untuk menukarkannya ke dalam bentuk uang atau cara lain

sebagai penggantian.

f) Usahawan yang pengumpulan poinnya dimulai dari bulan

Agustus pada tahun mereka memulai, poinnya akan

dipindahkan pada tahun berikutnya.

g) Tempat keberangkatan perjalanan tersebut ialah di Bandara

Internasional Kuala Lumpur ( KLIA ) atau bandara negara

masing-masing yang ditetapkan oleh K-Link International.

Biaya transport atau biaya lain yang timbul pada saat dari

/menuju bandara ditanggung oleh masing-masing usahawan.

Page 67: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

55

h) Pengurusan surat-surat perizinan dan semua yang timbul atas

pengurusan tersebut ditanggung oleh masing-masing usahawan.

Perusahaan tidak bertanggung jawab atas masalah yang timbul

atas pelanggaran atau sejenisnya dalam perjalanan.

i) Selama perjalanan usahawan berhak atas tiket pulang-pergi (

Negara tujuan yang telah ditentukan ), kamar hotel (twin-

sharing) serta makanan dan transport dalam masa perjalanan di

negara tujuan.

j) Perusahaan berhak merubah peraturan atau rencana perjalanan

tanpa pemberitahuan sebelumnya.

k) Perusahaan berhak untuk memilih negara atau tempat-tempat

tujuan perjalanan dan diumumkan pada bulan Januari setiap

tahun.

b. Pemasaran Plan B K-Link International

Rancangan Pemasaran B merupakan lanjutan dan mempunyai

banyak persamaan dengan Rancangan Pemasaran A. Diformulasikan

oleh K-Link International untuk keuntungan para usahawan yang telah

berusaha keras dan mencapai tahap yang ditentukan.

Rancangan Pemasaran B hanya untuk mereka yang layak

dalam kategori Rancangan Pemasaran A, tambahan pula mereka harus

mencapai kuota tertentu untuk Business Value Pribadi. Kelayakan

usahawan dalam Rancangan Pemasaran B, bergantung kepada

prestasinya dalam Rancangan Pemasaran A.

Page 68: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

56

K-Link International juga memberikan sebanyak 72% daripada

jumlah BV bulanan untuk Rancangan Pemasaran B. jumlah tersebut

akan dibagikan secara adil dan semestinya di antara para usahawan.

Untuk menikmati Rancangan Pemasaran B usahawan perlu

melakukan penjualan pribadi sebanyak 400 BV(Busines Value) atau

lebih saat berada dalam Rancangan Pemasaran A. dari jumlah

BV(Busines Value) sebanyak 200 BV Busines Value) akan

dipindahkan secara otomatis ke dalam Rancangan Pemasaran B

Pembagian Bonus dibagi ke dalam 4 kategori seperti berikut :5

1) Sembilan persen (9%) Dana Dinamis

Kelayakan dan penghitungan poin untuk mendapatkan dana

ini adalah sebagai berikut :

a) Harus mempunyai tiga cabang secara langsung atau tidak

langsung dengan Penjualan Bulanan Pribadi sebanyak 200 BV

tiap-tiap orangnya, yang dianggap sebagai satu poin kelayakan.

b) Harus mempunyai sedikitnya lima cabang secara langsung atau

tidak langsung dengan Penjualan Bulanan Pribadi sebanyak

200 BV tiap-tiap orangnya, yang dianggap sebagai dua poin

kelayakan.

5 Opcit, h. 22.

Page 69: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

57

Gambaran dibawah ini menujukkan kelayakan bagi dana Dinamis :

2

POIN

1 POIN

Hanya untuk peringkat Manager dan bawah.

2) Dua puluh persen (20%) Bonus Infiniti

a) Penjualan dari 200 BV oleh downline langsung yang pertama

dalam Rancangan Pemasaran B digunakan sebagai kelayakan

secara otomatis untuk upline. Hal ini ditunjukkan dalam huruf

L di dalam gambaran di bawah. ( jumlah downline tidak

terbatas ),

b) anda akan berbagi sebanyak 20% dari 200 BV penjualan

downline anda yang kedua hingga kelima atau lebih. Cara ini

akan mendorong upline untuk menolong downline mereka

melakukan sponsoring.

c) Oleh karena ada pemindahan bonus bagi setiap usahawan, anda

bisa berbagi bonus ini tanpa batas. Cara ini akan menunjukkan

ANDA

PBV 200

BV

1

200BV

2

200BV

3

200BV

ANDA

PBV 200

BV

1

200BV

3

200BV

4

200BV

2

200BV

5

200BV

Page 70: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

58

pendapatan yang lebih, dalam masa yang sama penjualan juga

meningkat untuk para usahawan.

Gambaran di bawah ini menunjukkan secara singkat butir-butir bonus.

1) 28% Uni Lev

ANDA

20% 20% 20% 20% L

20% 20% 20% 20% L

20% 20% 20% 20% L

20% 20% 20% 20% L

PBV = 200 BV

Infiniti

Peringkat 1

Peringkat 2

Peringkat 3

Peringkat 4

Page 71: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

59

3) Uni Level 28 %

Jaringan

Pendapatan

RM

40

200

1000

5000

25.000

65.000

312.000

1.562.500

7.812.500

8

7

6

5

4

3

1

2

Penjualan

Pribadi

200 BV

5 x 200

25 x 200

125 x 200

625 x 200

3.125

x 200

15.625

x 200

78.125

x 200

390.625

x 200

1.953.125

x 200

4 %

4 %

4 %

4 %

2 %

2 %

2 %

2 %

2 %

Jumlah Pendapatan : RM 9.781.240

(Rp. 22.496.852.000,-)

Level

9

Jaringan Pendapatan Berlipat Ganda

ANDA

Page 72: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

60

Syarat-syarat untuk mendapatkan pendapatan jaringan

berlipat ganda:

a) Harus mencapai penjualan pribadi sebanyak 400 BV atau lebih

dalam Rancangan.

b) Harus memiliki sebanyak 5 downline atau lebih di cabang yang

berlainan secara langsung dengan setiap orangnya memiliki

400 BV atau lebih setiap bulan. Pencapaian ini membawa

usahawan yang bersangkutan dapat menikmati 9 level bonus

dari Business Value.

c) 200 BV dari 400 BV dalam Rancangan Pemasaran A, secara

otomatis akan dipindahkan kepada Rancangan Pemasaran B.

d) Kelayakan : harus memiliki Business Value bulanan seperti

yang ditunjukkan di dalam Rancangan Pemasaran.

4) Pembagian Bonus Global

K-Link International memberikan sebanyak 15% dari

jumlah BV dari penjualan pada Rancangan Pemasaran B sebagai

Pembagian Bonus Global. Bonus ini dibagi kepada tiga kategori.

Usahawan yang layak dapat menikmati salah satu kategori tersebut.

Bonus tersebut berdasarkan atas Penjualan usahawan seperti

tersebut di bawah ini :

a) Lima persen (5%) dari jumlah penjualan dari Rancangan B

Kelayakan pembagian Bonus Global :

Page 73: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

61

(1) Harus memiliki tiga cabang dengan jumlah penjualan

Bulanan pada Rancangan A serta Rancangan B tidak

kurang dari 3.000 BV setiap grupnya.

(2) Jumlah penjualan Bulanan Grup dari Rancangan Pemasaran

A serta Rancangan B kurang dari 100.000 BV.

Gambaran di bawah ini menunjukkan ilustrasi singkat

untuk kategori kelayakan tersebut.

Jumlah Penjualan Group ≤ 100.000 BV

b) Lima persen (5%) dari jumlah penjualan dari Rancangan B

Kelayakan untuk pembagian Bonus Global

(1) Harus memiliki tiga cabang yang berlainan dengan jumlah

Penjualan Bulanan dari Rancangan A serta Rancangan B

tidak kurang dari 10.000 BV, 10.000 BV dan 5.000 BV.

(2) Jumlah penjualan Bulanan Grup dari Rancangan A serta

Rancangan B harus sebanyak 100.000 BV dan ke atas tetapi

kurang dari 400.000 BV.

ANDA

PBV 200

BV

3.000

BV

3.000

BV

3.000

BV

Page 74: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

62

Gambaran dibawah ini menunjukkan ilustrasi singkat

untuk kategori kelayakan tersebut.

Jumlah Penjualan Group ≥ 100.000 BV hingga ≤

400.00 BV

c) Lima persen (5%) dari jumlah penjualan dari Rancangan B

Kelayakan untuk Pembagian Bonus Global :

(1) Harus memiliki tiga cabang yang berlainan secara langsung

atau tidak langsung jumlah Penjualan Bulanan dari

Rancangan A sertaRancangan B tidak kurang dari 10.000

BV, 10.000 BV dan 5.000 BV,

(2) Jumlah penjualan Bulanan Grup dari Rancangan A serta

Rancangan B harus sebanyak 400.000 BV dan ke atas.

Gambaran di bawah menunjukkan ilustrasi singkat

untuk kategori kelayakan tersebut.

ANDA

PBV 200

BV

10.000

BV

10.000

BV

5.000

BV

Page 75: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

63

Jumlah Penjualan Group ≥ 400.000 BV

Insentif passive income didapatkan oleh member K-Link

yang berperingkat atas seperti Royal Crown Ambassador, Crown

Ambassador, Emerald Manager, Sapphire Manager, Diamond

Manager, dan Senior Crown Ambassador. Peringkat-peringkat

tersebut yang sudah mahir menduplikasikan K-System 3 samapai 5

lapis ke dalam tiga kaki utama dan fokus kerja selama 1-3 tahun.

Mereka mahir dan fasih dalam menjalankan SEGITA-S (Sikap,

Service, Sponsoring). Langkah inilah yang yang bermanfaat sampai

dengan 80% dalam menduplikasikan K-System dengan benar dan

dalam menjalankan usaha jaringan selalu berperan sebagai

pemimpin yang member suri tauladan kepada downline-

downlinenya.6

6Djoko Komara, Buku Kerja Foundation Pack K-Link, Jakarta:PT. K-System Indonesia,

Cet. Ke-5, h. 92.

ANDA

PBV 200

BV

10.000

BV

10.000

BV

5.000

BV

Page 76: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

64

64

BAB IV

ANALISIS PRAKTEK PELAKSANAAN SISTEM PASSIVE INCOME

PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH

DI PT. K-LINK INTERNATIONAL

A. Insentif Passive Income di PT. K-Link International

Dalam pembagian bonus di PT. K-LINK International dilakukan

secara adil dan tidak ada eksploitasi secara sepihak. Bonus yang didapatkan

oleh member sesuai dengan hasil penjualan produk. Ketika member tersebut

dapat menjual produk sesuai dengan target perusahaan, sehingga member

tersebut berhasil tutup poin, maka member tersebut akan mendapatkan bonus

yang tinggi. Bonus yang didapat tidak berasal dari hasil penjualan jaringan

bawahnya; dengan kata lain, member tersebut. mendapatkan bonus tanpa

melakukan penjualan, perekrutan anggota serta memberi training terhadap

jaringan bawahnya. Di PT. K-Link International dalam pembagian bonus ada

keuntungan langsung (20%) yaitu pada Plan A dan pada Plan B yang

memberikan kemudahaan dan keuntungan untuk member baru ataupun

member yang sudah lama bergabung, artinya mendapatkan bonus walaupun

baru bergabung di PT. K-Link. Ini terlihat ketika seorang konsumen member

membeli Produk K-Cholorophyll kepada member dengan harga Rp.117.0000,-

. Jika yang membeli adalah konsumen non member harganya Rp. 140.000,-.

Page 77: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

65

Jadi, dari hasil penjualan tersebut, keuntungan langsung 20% yang dapat

diperoleh adalah Rp. 23000,-..1

Bonus yang diberikan kepada member PT. K-Link International ini

diberikan ketika dilakukan transaksi (akad) penjualan sesuai dengan target

produk atau jasa yang dilakukan. Ini terlihat ketika seorang member hanya

mendapatkan bonus Rp.1.100,-, maka akan diberikan Rp.1.100, - juga. Tanpa

ada tambahan yang tidak jelas. Kemudian dalam setiap pembagian bonus tidak

ada eksploitasi antara anggota yang lama dengan anggota yang baru masuk.

Jadi, pemberian bonus yang diberikan bukan karena lamanya masuk sebagai

member, tetapi dari hasil penjualan produk dalam jumlah yang besar serta

perekrutan dan pembinaan jaringan yang dilakukan.

Di K-Link berkesempatan mendapatkan peringkat atau jenjang karir,

Peringkat di K-link juga menentukan tinggi rendahnya penghasilan yang di

capai. Cara cepat untuk kenaikan peringkat miliki 3 Frontline (3 Kaki), dan

pada ke 3 Frontline / kaki juga dianjurkan untuk melakukan hal yang sama,

Lakukan pembinaan ke tiga frontline, ajarkan kepada mereka masing-masing

untuk memiliki 3 Frontline (3 Kaki) juga. Lakukan penduplikasian

secepatnya.

Sistem kenaikan peringkat dalam K-Link memiliki keunggulan antara

lain :

1. Tidak ada batas waktu

2. Satu naik peringkat semua naik peringkat

1 Wawancara dengan Ibu Ivan (Royal Crown Ambassador) pada tanggal 21 Maret 2012.

Page 78: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

66

3. Tidak akan pernah turun peringkat

4. Keuntungan dibagi secara proporsional

5. Kenaikan peringkat berdasarkan akumulasi penjualan.

Peringkat Jenjang karir, Syarat- syaratnya:

3% Member Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 100 BV

6% Senior Member, Akumulasi belanja Pribadi dan Group 400 BV

9% Supervisor, Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 2000 BV

12% Assisten manager, Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 8000 BV

15% Manager, Akumulasi Belanja Pribadi dan Grup 15000 BV

17% Sapphire Manager, Memiliki 1 Manager di salah satu frontlinenya

19% Ruby Manager, Memiliki 2 Manager di 2 kaki frontlinenya yang

berbeda

21% Emerald Manager, Memiliki 3 Manager di 3 kaki frontlinenya

yang berbeda

23% Diamond Manager, Memiliki 4 Emerald Manager di frontlinenya

yang berbeda

25% Crown Manager, Memiliki 8 Emerald Manager di frontlinenya

yang berbeda

28% Crown Ambassador, Memiliki 12 Emerald Manager di

frontlinenya yang berbeda

28% Senior C. Ambassador, Memiliki 14 Emerald Manager di

frontlinenya yang berbeda

Page 79: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

67

28% Royal C. Ambassador, Memiliki 17 Emerald Manager di

frontlinenya yang berbeda.2

Setiap member yang akan memperluas jaringannya harus

melakukan perekrutan anggota baru. Perekrutan anggota baru di PT. K-

Link International dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung.

Perekrutan anggota baru awalnya dimulai dari pihak keluarga, saudara,

tetangga, teman dan masyarakat umum.

Mitra niaga yang telah merekrut anggota baru, maka berkewajiban

memberikan training terhadap anggota baru yang direkrutnya. Di PT. K-

Link International pemberian training terhadap anggota baru disebut

dengan upline. Pemberian training ini dilakukan setiap satu minggu sekali

yang bertempat di rumah member yang berhasil merekrut anggota baru.

Dalam upline ini, para anggota baru diberi penjelasan mengenai sistem

penjualan produk, perekrutan anggota baru, serta pembagian bonus yang

didapatkan. Tujuannya agar dalam menjalankan bisnis MLM syari’ah di

PT. K-Link International tidak bertentangan dengan kaidah hukum Islam.

Selain itu, upline juga di lakukan setiap satu bulan sekali, dengan jumlah

anggotanya lebih banyak, dilakukan di gedung pertemuan atau hotel dan

mendatangkan leader yang telah berhasil ditingkat level atas. Tujuannya

untuk memberikan motivasi terhadap seluruh member dalam

mengembangkan usahanya serta memberi penjelasan mengenai bagaimana

cara meningkatkan produksi penjualan, cara merekrut anggota, dan cara

2http.www.k-link International. co.id, diakses pada tanggal 5 Mei 2012.

Page 80: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

68

meningkatkan poin sehingga akan mendapatkan bonus yang tinggi.

Kemudian, pemberian training akan dilakukan dalam waktu satu tahun

disebut dengan leader training. Leader training ini merupakan pemberian

training terhadap seluruh member PT. K-Link International yang ada di

Indonesia yang dilakukan di kantor pusat PT. K-Link International. Hal ini

bertujuan, agar seluruh member dapat melakukan silaturahmi serta berbagi

ilmu mengenai usaha MLM syari’ah pada PT. K-Link International

berkaitan dengan seluruh aspek yang menyangkut seluruh sistemnya.

Sistem Insentif passive income didapatkan oleh member K-Link

yang berperingkat atas seperti Royal Crown Ambassador, Crown

Ambassador, Emerald Manager, Sapphire Manager, Diamond Manager,

dan Senior Crown Ambassador. Peringkat-peringkat tersebut yang sudah

mahir menduplikasikan K-System 3 sampai 5 lapis ke dalam tiga kaki

utama dan fokus kerja selama 1-3 tahun. Mereka mahir dan fasih dalam

menjalankan SEGITIGA-S (Sikap, Service, Sponsoring). Langkah inilah

yang yang bermanfaat sampai dengan 80% dalam menduplikasikan K-

System dengan benar dan dalam menjalankan usaha jaringan selalu

berperan sebagai pemimpin yang memberi suri tauladan kepada downline-

downlinenya dan pastinya tentunya kerjanya lebih berat, kerja yang

dijalankan peringkat-peringkat tersebut menggunakan akal pikiran,

sedangkan kalau melakukan penjualan itu tentunya menggunakan tenaga.

Pelaksanaan sistem pembagian bonus di PT. K-Link dibagikan secara adil

dan terbuka, bagi member yang bekerja keras dalam melakukan penjualan

Page 81: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

69

dan melakukan pembinaan maka akan memperoleh poin atau income serta

pendapatan yang diperoleh.

B. Tinjauan Hukum Islam tentang Passive Income di PT. K-Link

International

Bisnis MLM dalam kajian fiqih kontemporer dapat ditinjau dari dua

aspek yaitu produk barang atau jasa yang dijual dan cara ataupun system

penjualan (selling/marketing). Mengenai produk barang yang dijual, apakah

atau haram bergantung kandungannya, apakah terdapat sesuatu yang

diharamkan Allah menurut kesepakatan (ijma’) ulama atau tidak, begitu pula

jasa yang dijual. Unsur babi, khamar, bangkai, darah,perzinaan, kemaksiatan,

perjudian, dijual. Lebih mudahnya sebagian produk barang dapat dirujuk pada

sertifikasi halal dari LP-POM MUI, meskipun produk yang belum disertifikasi

halal juga belum tentu haram bergantung pada kandungannya.3

Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No : 75/DSN MUI/VII/2009

tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah.

Penjualan langsung berjenjang adalah cara penjualan barang atau jasa

melalui jaringan pemasaran yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha

kepada sejumlah perorangan atau badan usaha lainnya secara berturut-turut.

Hukumnya dapat dikategorikan sebagai penjualan langsung berjenjang

syariah bila memenuhi 12 ketentuan berikut:

1. Ada objek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau jasa.

3 Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual, Jakarta: Gema Insani Pers, Cet. Ke-1, 2003, h. 101.

Page 82: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

70

PT. K-Link memiliki berbagai macam produk supplement food dan

healthy care yang diperjualbelikan oleh member-membernya maupun non

member.

2. Barang/jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang diharamkan atau

yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram

Produk PT. K-Link murni dibuat dari tumbuh-tumbuhan dan

madu. Sudah mendapat sertifikasi LP-POM MUI juga.

3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak mengandung unsur gharar

(penipuan), maysir (judi), riba (bunga), dharar (bahaya), dzulm (aniaya /

merugikan salah satu pihak), dan maksiat.

Baik dalam penjualan produk maupun perekrutan member

(konsultan), PT. K-Link selalu menjunjung profesionalitas. Member

(konsultan) diwajibkan menjual produk sesuai harga catalog. Saat

mengajak prospek ke seminar, konsultan harus menyatakan dengan jelas

bahwa ini seminar PT. K-Link, jadi tidak ada penipuan, Tidak mengurangi

hak orang lain di bawahnya (downline),jadi tidak dzalim, produk yang

dijual dengan harga yang sesuai di catalog,dan produk-produknya yang

dikonsumsi halal tidak mengandung babi,khamr dan lain-lain, selain itu

berkhasiat untuk kesehatan. Jadi tidak ada riba dan dharar.

4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan (excessive mark up)

sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan

kualitas/manfaat yang diperoleh.

Page 83: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

71

Untuk sebuah produk impor yang merek dan kualitasnya sudah

dikenal luas, harga produk PT. K-Link termasuk mahal dan harga tiap

tahun berubah.

5. Komisi yang diberikan perusahaan kepada anggota harus berdasarkan pada

prestasi kerja nyata yang terkait langsung dengan volume atau nilai hasil

penjualan barang atau jasa dan harus menjadi pendapatan utama mitra

usaha dalam PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang Syariah).

Ada banyak bonus, keuntungan, dan reward yang ditawarkan PT.

K-Link profit berhubungan langsung dengan volume penjualan member.

Sementara Performance Discount berhubungan dengan jumlah poin yang

dikumpulkan member dan downline-downlinenya serta level yang dicapai

member tersebut.

6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus

jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target

penjualan barang dan atau jasa yang ditetapkan perusahaan

PT. K-Link telah menetapkan ketentuan yang jelas dan lengkap

mengenai level, bonus, dan poin yang bisa didapatkan oleh member PT.

K-Link. Sudah ada training mengenai hal tersebut.

7. Tidak boleh ada komisi/bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler

tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan/jasa.

Jika member PT. K-Link melakukan penjualan produk setiap

bulannya sampe bulan kelima, maka secara otomatis memperoleh insentif

Page 84: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

72

passive income, misalnya 300 BV maka ia tidak akan bisa mencairkan

komisi/bonusnya.

8. Pemberian komisi/bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha)

tidak menimbulkan ighra’ (daya tarik luar biasa yang menyebabkan orang

lalai terhadap kewajibannya demi melakukan hal-hal atau transaksi dalam

rangka memperoleh bonus/komisi yang dijanjikan).

PT. K-Link menawarkan penghasilan, bonus, dan fasilitas mewah

bagi membernya, tetapi bisa menyebabkan orang lalai karena bonus yang

ditawarkan begitu menggiurkan.

9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara

anggota pertama dengan anggota berikutnya

Dalam pembagian bonus di PT. K-Link International upline selalu

memperoleh penghasilan yang lebih besar daripada downlinenya.

10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial

yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan

akidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat, dan lain-

lain.

Acara seremonial PT. K-Link International setiap minggu sekali

dihadiri oleh Dewan Pengawas Syariah dan diberi mauindhoh hasanah.

11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban

melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya.

Peran upline di PT. K-Link International adalah membina,

mengawasi, membimbing dan membantu dowlinenya.

Page 85: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

73

12. Tidak melakukan kegiatan money game.

PT. K-Link menerapkan sistem penjualan langsung dan berjejaring

dengan penjualan ada barang atau jasa yang diperjual belikan akan tetapi

sistem insentif passive income di PT K-Link International menggunakan

sistem piramida seperti yang banyak dipakai dalam money game.

Berdasarkan analisis di atas, MLM PT. K-Link belum memenuhi

ketentuan hukum Fatwa tentang PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang

Syariah) No: 75/DSN MUI/VII/2009. insentif yang diperoleh member yang

berperingkat atas adalah passive income karena member yang berperingkat

atas tersebut mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari downlinenya

dan dari hsil jerih payah para downline atau ada eksploitasi secara sepihak

atau ada unsur dzalim, akan tetapi para downline telah rela menerima

pendapatan yang lebih kecil dari upline, Mereka saling rela dan tidak ada

keterpaksaan. Maka insentif passive income yang diperoleh member yang

berperingkat atas dibolehkan dalam hukum islam.

Page 86: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Insentif passive income didapatkan oleh member K-Link yang

berperingkat atas seperti Royal Crown Ambassador, Crown Ambassador,

Emerald Manager, Sapphire Manager, Diamond Manager, dan Senior

Crown Ambassador. Peringkat-peringkat tersebut yang sudah mahir

menduplikasikan K-System 3 samapai 5 lapis ke dalam tiga kaki utama

dan fokus kerja selama 1-3 tahun. Mereka mahir dan fasih dalam

menjalankan SEGITIGA-S (Sikap, Service, Sponsoring). Langkah inilah

yang bermanfaat sampai dengan 80% dalam menduplikasikan K-System

dengan benar dan menjalankan pembinaan kepada downline-downlinenya.

2. Insentif yang diperoleh member yang berperingkat atas adalah passive

income karena member yang berperingkat atas tersebut mendapatkan

penghasilan yang lebih besar dari downlinenya dan dari hsil jerih payah

para downline atau ada eksploitasi secara sepihak atau ada unsure dzalim,

akan tetapi para downline telah rela menerima pendapatan yang lebih kecil

dari upline, Mereka saling rela dan tidak ada keterpaksaan. Maka insentif

passive income yang diperoleh member yang berperingkat atas dibolehkan

dalam hukum islam.

Page 87: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

77

B. Saran-saran

Berdasarkan hal-hal yang telah penulis uraikan, penulis menemukan

hal-hal penting yang sebaiknya menjadi perhatian kita bersama. Dalam hal ini

penulis menyarankan beberapa hal:

1. Masyarakat di himbau untuk lebih selektif dalam memilih bisnis MLM,

sehingga tidak terjebak dalam bisnis yang berkedok MLM yang ternyata

dalam bisnis tersebut mengandung perjudian, money game, arisan berantai,

dan sistemnya menggunakan skema piramida.

2. Dengan adanya fatwa MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009 ini diharapkan

perusahaan MLM, baik yang mendapatkan sertifikat halal atau tidak dapat

menjalankan bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan nilai-nilai syari’ah.

3. Bagi para pelaku bisnis MLM diharapkan mampu menjalankan bisnis

MLM ini sesuai dengan prinsip syari’ah, sehingga dapat menjauhkan dari

hal-hal yang dapat merugikan pihak lain yang terlibat.

C. Penutup

Seiring do’a dan rasa syukur kepada Allah SWT. Serta segala puji

bagi-Nya. Dzat yang selalu memberikan kemudahan kepada penulis, sehingga

dapat tercipta karya ilmiah yang berbentuk skripsi ini, tiada lain berkat

pertolongan dari Allah SWT.

Namun penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena keterbatasan kemampuan berfikir dan ketidakmampuan

penulis, maka besar harapan penulis kepada berbagai pihak untuk dapat

berbagi saran dan kritik demi lebih sempurnanya skripsi ini. Akhir kata

Page 88: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

78

penulis ucapkan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu

sehingga selesainya skripsi ini, terutama kepada dosen Pembimbing semoga

mendapatkan pahala dari Allah SWT. Selanjutnya penulis berharap semoga

karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada

umumnya. Amin.

Page 89: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

DAFTAR PUSTAKA

Amanati Rizka Helin, Analisis Pelaksanaan Fatwa Dsn-Mui Tentang Sistem

Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Di Ahad Net Internasional

Semarang, Semarang : IAIN WALISONGO,2006.

An Nabhani, Taqyudin, Membangun Sistem Ekonomi Alternatif Perspektif Islam,

Surabaya : Risalah Gusti, Cet. Ke-7, 2002.

Ascarya, Akad dan Produk Syari’ah, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2007.

Azwar, Saifuddin, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang : CV. Toha Putra,

1989.

Dewan Syariah dalam MLM,< http://www.e-syariah.com >, diakses tanggal 11

April 2004.

Dewi, Gemala, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta : Kencana, Cet Ke-2,

2005.

Djazuli, A. Kaidah-Kaidah Fiqh Kaidah-kaidah Hukum Islam dalam

Menyelesaikan Masalah-Masalah Praktis, Jakarta: Kencana, Cet.ke-2,

2007.

Djoko, Komara, Buku Kerja Foundation Pack K-Link, Jakarta:PT. K-System

Indonesia, Cet. Ke-5.

Djoko, Komara, Foundation Pack ( Paket Membangun Pondasi Jaringan Usaha

Yang Kokoh), Jakarta ; PT. K-System Indonesia, Cet. Ke-5, 2010.

Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009

Hasan, M. Iqbal Pokok-pokok materi Metodologi Penelitian dan Apliksinya,

Jakarta: Ghia Indonesia, 2002.

http.www.k-link International. co.id, diakses pada tanggal 5 Mei 2012.

http://222.124.207:202/digilib/gdl.php?mod=browse&op=read&Id=jiptain-gdl-

umimaghfur-4633

Karim, A Adiwarman, Ekonomi Makro Islami, Jakarta : Rajawali Pers, 2010.

Kisata, Pindi, Why Not MLM-Sisi Lain MLM, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama Cet. Ke-2, 2005.

Page 90: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

Kuswara, Mengenal MLM Syari’ah dari Halal Haram, Kiat Berwirausaha,

Sampai Dengan Pengelolaannya, Depok: QultumMedia, Cet-Ke 1, 2005.

Lubis, K Surawardi , Hukum Ekonomi Islam, Jakarta : Sinar Grafika, Cet. Ke-3,

2004.

Mas’adi, A Ghufron, Fiqih Muamalah Kontekstual, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, Cet. Ke-1, 2002.

Moleong, J Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2001.

Muhammad, Baqir Ash Shadr, Buku Induk Ekonomi Islam, Jakarta : Zahra, Cet.

Ke-1, 2008.

Muhammad, Hidayat, Analisis Teoritis Normatif MLM dalam Perspektif

Muamalah, Jakarta :Gramedia Pustaka, 2002.

Rachmawati, Puspita, Multi Level Marketing Pada Perusahaan Tianshi Solo

Ditinjau Dari Hukum Islam,Surakarta : UMS, 2008.

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf,

1995.

Rancangan Pemasaran K-Link International,

Sabiq, Sayyid, Fiqh al-Sunnah Jilid 3, Dar al-Kitab al-Araby, Beirut, 1983.

Setiawan Budi Utomo, Fiqih Aktual, Jakarta: Gema Insani Pers, Cet. Ke-1, 2003.

Starter Kit “Marketing Plan” PT. K-Link Nusantara.

Starter Kit PT. K-Link International

Suhrawardi, K. Lublis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2000.

Sunarno, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penetapan Harga Pada Multi

Level Marketing Syariah PT Ahad Net Internasional, Surakarta, UMS,

2010.

Undang-undang Ketenagakerjaan no. 13 Th. 2003, Pasal 1 ayat 30.

Utomo, Budi, Setiawan, Fiqh Aktual Jawaban Tentang Masalah Kontenporer,

Jakarta : Gema Insani Press, 2003.

Wiyono, Slamet. Managemen Potensi Diri(Rev), Jakarta: Grasindo, 2005.

Page 91: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/137/jtptiain--amisholi... · suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang

Wiyono, Slamet Managemen Potensi Diri, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama, 2005.

www.k-link.co.id, diakses pada hari senin tanggal 20 april 2012

www.k-linkinternational.co.id

Yustanto, Ismail Muhammad dan Widjayakusuma Karebet, Muhammad,

Menggagas Bisnis Islami, Jakarta : Gema Insani Press, Cet. Ke-1, 2002.