LAPORAN PERTANGGUNGJAWABANDIVISI SASTRA 2013/2014

Divisi: SastraKepala Divisi: Shintia Dini WilandaWakil Kepala: Nadira Nur Habibah

I. PENDAHULUANAssalamulaikum wr. wb.,Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana karena kekuasaannya, telah tergenapilah masa kepemimpinan saya selama satu tahun periode 2013-2014 atas Divisi Sastra ini. Pada masa akhir pengabdian saya ini, izinkanlah saya untuk melaporkan Laporan Pertanggungjawaban Divisi Sastra pada periode kepemimpinan saya ini.SSFdR (Syarekat Seni Faculteit des Recht) menurupakan sebuah UKMF seni di FH Unpad. SSFdR juga mendalami seni sastra dengan diwujudkannya melalui Divisi Sastra. Ruang lingkup divisi sastra mencakup seputar hal mengenai dunia sastra baik dalam hal menulis, berbicara maupun sebatas gerakan yang mana semuanya adalah bentuk karya sastra.Adapun yang akan dibahas pada lembaran ini diantaranya adalah : Anggota Program kerja Realisasi Program kerja Problematika Inisiasi

II. PEMBAHASANa. Angoota1) 2008 Arfan Noer Azwad Defri Lantrio Meizar Reza Iskandar2) 2010 Adi Rangga Raspati Bobby Permana Putra Febri Rajita Usman Mutiara Indah Utami Savira Farah Dina3) 2011 Nadira Nur Habibah Nurjanah Shintia Dini Wilanda4) 2012 Ati Y. Wasilah Diana Afifah Indira Fatia Hanum Muchammad Nabhani Suyuti Ulya Uhirayra5) 2013 Difa Ghiblartar (Mprong) Indra Oka Margana6) 2014 Aprili Riska Ayi Erlinda Rama Fakhri Ramdhani Gina Maulani Louis Alvin Adam Muhammad Fadli Sigar Aji Poerana Siti Risdah

b. Program kerjaAdapun program kerja yang sebelumnya direncanakan oleh Divisi Sastra adalah sebagai berikut :1) Taman Ekspresi SastraTaman Ekspresi Sastra adalah sebuah program kerja sastra yang pelaksanaannya berbentuk rutin, yakni seminggu hingga dua minggu sekali. Taman Ekspresi sastra adalah suatu bentuk variasi dalam bersastra, yakni penggabungan antara silaturahmi untuk menumpahkan curahan hati, kemudian menuangkannya dalam bentuk sastra yang biasanya adalah cerpen dan puisi. Tujuan dari Taman Ekspresi Sastra adalah mendapatkan ketenangan pasca berbagai pahit dan manisnya hidup melalui pengekspresian ke dalam bentuk karya sastra, serta mendapatkan karya sastra yang nyata. Taman Ekspresi Sastra merupakan kelanjutan dari program kerja Divisi Sastra periode sebelumnya.Adapun tempat-tempat yang dipergunakan secara tetap dan bergantian adalah sebagai berikut.

a) Cafe Cokotetra (Cokelat, Kopi, Teh, dan Sastra)Jl. Dago No. 322, Bandung.b) Kost Erlinc) Jl. Tengku Angkasa No. 40, Bandung.2) Antologi CerpenAntologi Cerpen yang diusung oleh Divisi Sastra adalah penggabungan berbagai cerpen hasil dari karya anggota Divisi Sastra yang dibuat berdasarkan satu tema yang telah ditentukan. Dalam Antologi Cerpen tersebut akan ditemukan berbagai intrik, permasalahan dan sudut pandang yang berbeda dengan cerita yang berbeda pula namun tetap dalam satu tema yang serupa. Tujuan dibuatnya Antologi Cerpen adalah agar Divisi Sastra memiliki sebuah karya yang dapat dimanfaatkan oleh khalayak banyak khususnya SSFdR.3) Publikasi SastraDivisi Sastra mempublikasikan karyanya melalui berbagai media, antara lain tumblr dan video youtube. Karya yang dimaksud pun beragam, mulai dari puisi, mini naskah, video, cerpen, maupun kata mutiara.4) EventsAdalah kegiatan-kegiatan yang diikuti oleh Divisi Sastra dalam bentuk penampilan-penampilan on stage maupun backstage, antara lain:a) Tuesday NightTanggal: 14 Mei 2014Tempat: Taman HukumKegiatan: Difa melakukan monolog yang bertemakan perjuangan mengenai seorang mahasiswa yang sudah lelah kepada pemerintah berkuasa yang sewenang-wenang dan menginginkan adanya perubahan.b) Penerimaan Mahasiswa BaruTanggal: 22 Agustus 2014Tempat: Taman HukumKegiatan: Penampilan kali ini merupakan inovasi dari Divisi Sastra yang memadukan antara sastra, teater, dan musik. Para pemain membacakan puisi serta bernyanyi dan akting yang diiringi Bram dari Divisi Musik yang bertemakan long distance relationship. Bhani dan Diana memerankan peran sepasang kekasih yang harus terpisah karena jarak dan waktu serta membacakan puisi, Nadira dan Oka memerankan peran sebagai teman sekelas Bhani dan juga menyanyikan lagu Takkan Terganti, Shintia memerankan peran sebagai Ibu dari Diana dan juga menyanyikan lagu tersebut di atas, Nuy berperan sebagai Ibu Dosen, sedangkan Bram bermain sebagai laki-laki di bandara dan bermain musik.c) Homecoming Day 2014Tanggal: 13 September 2014Tempat: Villa MerahKegiatan: Homecoming Day merupakan acara penyambutan anggota baru SSFdR. Pada kesempatan ini, Divisi Sastra membacakan puisi yang diiringi oleh musik oleh Alvin, April, Risdah, dan Sigar yang bertemakan cinta dan benci. Sementara itu, Alif dari Divisi Musik mengiringi pembacaan puisi.d) Naskah Bius (Bioskop Kampus)Tanggal: 6 Oktober 2014Tempat: Bale Rumawat Universitas PadjadjaranKegiatan: Pembuatan naskah selama bulan September oleh Gomes dan Shintia yang bergenre thriller untuk film Domina yang dibuat oleh Divisi Film dan Foto. Domina mengisahkan suatu misteri pembunuhan seorang psikiater bernama Damar. Gendhis, sebagai pasien Damar membantu penguakan misteri ini, yang membuka rahasia tentang cinta dan trauma masa lalu.e) Pembuatan Mading Divisi SastraTanggal: November 2014Tempat: Gedung Perkuliahan dan Kost ErlinKegiatan: Pembuatan majalah dinding oleh Divisi Sastra yang dimaksudkan untuk mengekspresikan sastra secara tertulis, mereview Gigugat sebagai penampilan akbar SSFdR, serta mempublikasikan karya seni sastra Divisi Sastra yang dapat dinikmati langsung oleh khalayak umum. Pembuatan ini dilakukan setiap minggu selama bulan Oktober 2014.f) Naskah New Part, GigugatTanggal: 1 Desember 2014Tempat: Ruang Serba Guna Universitas PadjadjaranKegiatan: Divisi Sastra membuat naskah selama bulan November untuk penampilan teater di New Part, Gigugat. Naskah ini dibuat oleh Ati, Sigar, dan Shintia, bertemakan perjuangan. New Part PART menyuguhkan dua kisah yang dikemas dalam satu cerita yang terinspirasi dari kisah nyata berjudul "Gigugat". "Gigugat" menceritakan kisah tentang Fajar, seorang mahasiswa pejuang keadilan yang ingin meruntuhkan kekuasaan Soekanta, seorang pemimpin yang lalim. Bersama teman-temannya, Fajar menyusun rencana kudeta atas Soekanta. Suatu hari, Fajar menemukan titik jenuh dalam perjuangannya, kemudian bercerita kepada Ibunya, Canting. Canting sebagai Ibu yang sangat bijaksana hanya tersenyum, kemudian menceritakan suatu kisah tentang pejuang keadilan termahsyur beberapa tahun silam, yakni Rusli. Canting memang sangat mengagumi Rusli dan berharap anaknya dapat mengikuti jejak Rusli. Rusli adalah seorang penyidik yang tidak kenal lelah dan tidak pernah pandang bulu. Ia adalah musuh terbesar bagi para koruptor. Pada suatu hari, batin Rusli diuji. Ia dipaksa untuk memilih perannya sebagai seorang penegak hukum dan seorang sahabat.Selain itu, Shintia juga membuat lirik lagu untuk Gigugat yang berjudul Memori Jingga.

c. Problematika Kurangnya sumber daya manusia yang memiliki intregritas dan kemauan yang tinggi dalam Divisi Sastra yang mengakibatkan kurangnya pengeksploran potensi melalui program-program kerja yang lebih mumpuni Adanya beberapa anggota yang melakukan rangkap keanggotaan di divisi lain yang sering mengakibatkan benturan-benturan Adanya kekosongan anggota yang aktif di dalam Divisi Sastra pada angkatan tertentu yang mempersulit proses regenerasi Program-program kerja yang seringkali tertunda dikarenakan kesibukan masing-masing anggota Kurangnya sumber pendanaand. Inisiasi Perlunya pembelajaran-pembelajaran dengan sastrawan agar setidaknya SDM yang ada memiliki intregitas dan daya tarik yang tinggi terhadap Divisi Sastra Perlunya mananamkan rasa simpati dan rasa tanggungjawab dalam diri masing-masing dengan cara meyakinkan diri bahwa Divisi Sastra itu adalah satu kesatuan yang anggotanya saling berkewajiban untuk bertanggungjawab terhadap terhadap divisi yang telah diikuti Perlunya penggalian lebih dalam potensi masing-masing anggota Menciptakan divisi sastra yang benar-benar manarik dan hidup baik dimata anggotanya, SSFdR maupun masyarakat kampus. Memberikan pembelajaran-pembelajaran yang berarti dan bernilai sehingga dapat dijadikan pendoman untuk divisi sastra yang lebih baik untuk kedepannya. III. PENUTUPDalam kepengurusan ini masih banyak sekali kekurangan yang ada mengingat permasalahan timbul, terutama mengenai kurangnya sumber daya alam yang memadai. Untuk itu, ada baiknya ketidaksempurnaan ini dijadikan titik acuan dan menjadi referensi bagi generesi kepengurusan mendatang untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya.Saya atas nama pribadi selaku Kepala Divisi Sastra SSFdR mengucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Divisi Sastra khususnya, yang telah bekerja sama serta membantu selama kurang lebih 1 (satu) tahun periode kepengurusan dan kepada seluruh pengurus SSFdR periode 2013/2014 pada umumnya, karena tanpa bantuan dan dukungan dari teman-teman, Program Kerja Divisi Sastra tidak munkin akan terlaksana.Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu yang mana telah banyak membantu dalam melaksanakan Program Kerja Divisi Sastra yang masih jauh dari kata sempurna dalam kepengurusan SSFdR 2013/2014.

Bandung, 01 Desember 2014

Shintia Dini Wilanda

Dokumentasi Kegiatan: