cerita silat

450
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ Karya : Ceng Ceng Yin/Zheng Zheng Yin (The Ceng In) Diceritakan oleh : OKT (1959) Sumber djvu Manise Ebook oleh : Dewi KZ http://kangzusi.com/ atau http:// http://dewikz.byethost22.com/ Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) O.K.T. (Oey Kim Tiang), 1903 - 1995 Pertempuran di Lembah "Bunga Hay Tong" - Hay Tong Kok/ OKT. (Oey Kim Tiang), Surabaya: Wastu Lanas Grafika bekerja sama dengan Masyarakat Cerita Silat, 2007. Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ i v + 341 halaman; 13 x 18 cm ISBN 978-979-3743-86-8 1. Cerita Silat 2. Judul Pertempuran di Lembah "Bunga Hay Tong" - Hay Tong Kok Cetakan pertama: Keng Po, Jakarta, 1958. Cetakan kedua: Wastu Lanas Grafika, Surabaya, Agustus 2007. I "Cuncu, ke dalam daerah kita ada masuk sebuah perahu asing," demikian laporan satu penduduk pada ketuanya, Tan Tay Yong. "Perahu itu datangnya tadi siang, penumpangnya ada satu nona umur tujuh atau delapan belas tahun. Kita tadinya tidak terlalu perhatikan kendaraan itu, sampai sudah jauh lewat lohor, ia masih belum mau berlalu, maka itu, aku datang melaporkan." "Jikalau penumpang perahu itu tidak ada orang lelakinya, ia barangkali tidak ketahui aturan kita di sini," berkata si ketua. "Sekarang kau jangan ganggu padanya atau bertindak sembarangan, hanya pasang mata saja malam ini, besok kita nanti lihat lebih jauh. Larang siapa juga hampiri atau naiki perahu asing itu, kita semua ada laki-laki sejati, jaga jangan sampai orang bilang kita

Upload: suigetsu-pmanz-putra

Post on 08-Aug-2015

254 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Cerita silat

TRANSCRIPT

Page 1: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Karya : Ceng Ceng Yin/Zheng Zheng Yin (The CengIn)Diceritakan oleh : OKT (1959)Sumber djvu ManiseEbook oleh : Dewi KZhttp://kangzusi.com/ atau http://http://dewikz.byethost22.com/Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)O.K.T. (Oey Kim Tiang), 1903 - 1995Pertempuran di Lembah "Bunga Hay Tong" - Hay TongKok/ OKT. (Oey Kim Tiang), Surabaya: Wastu LanasGrafika bekerja sama dengan Masyarakat Cerita Silat,2007.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/i v + 341 halaman; 13 x 18 cmISBN 978-979-3743-86-81. Cerita Silat2. JudulPertempuran di Lembah "Bunga Hay Tong" - Hay TongKokCetakan pertama: Keng Po, Jakarta, 1958.Cetakan kedua: Wastu Lanas Grafika, Surabaya,Agustus 2007.I"Cuncu, ke dalam daerah kita ada masuk sebuahperahu asing," demikian laporan satu penduduk padaketuanya, Tan Tay Yong. "Perahu itu datangnya tadisiang, penumpangnya ada satu nona umur tujuh ataudelapan belas tahun. Kita tadinya tidak terlalu perhatikankendaraan itu, sampai sudah jauh lewat lohor, ia masihbelum mau berlalu, maka itu, aku datang melaporkan.""Jikalau penumpang perahu itu tidak ada oranglelakinya, ia barangkali tidak ketahui aturan kita di sini,"berkata si ketua. "Sekarang kau jangan ganggu padanyaatau bertindak sembarangan, hanya pasang mata sajamalam ini, besok kita nanti lihat lebih jauh. Larang siapajuga hampiri atau naiki perahu asing itu, kita semua adalaki-laki sejati, jaga jangan sampai orang bilang kitamenghina orang perempuan. Kita dapati dusun kita inimengandal sama tenaga kita, dari itu, kita mesti jagaTiraikasih Website http://kangzusi.com/nama baik kita. Aku ingin laranganku ini diturut, jikalautidak, hati-hati, jangan nanti sesalkan aku keterlaluan!""Baik, cuncu," berkata penduduk itu yang segeraundurkan diri.

Page 2: Cerita silat

Tan Tay Yong adalah ketua dari Giokliong-giamHiecun, dusun perikanan dari lembah Giokliong-giam.Dusun ini berada di bawahan, di sebelah ilir dari sungaiEnglok-kang. Sungai ini berada dalam daerah Losiauwsan,di Oulam. Di sebelah udik, di atasan Englok-kang,ada berdiam rombongan penduduk lainnya, begitu pun disebelah bawahan dusun perikanan ini, ada lagi lain-lainpenduduk. Hiecun tidak punya perhubungan dengantetangga-tetangganya; malah dengan rombongan dariEnglok-kang udik mereka berselisih, sebab merekalahyang dimusuhi.Hiecun ada satu daerah yang bagus, indahpemandangan alamnya, sungainya banyak ikannya,daratannya ada sawah kebunnya, hingga di air merekabisa tangkap ikan, di darat mereka dapat potong padidan pungut hasil tanaman lainnya. Maka dalam semuamusim mereka dapat hidup dalam kecukupan, apapulamemang mereka semua hidup sederhana, makanpakainya hemat, malah bahan pakaian pun mereka tenunsendiri. Di bawah anjurannya Tan Tay Yong juga merekasemua mempunyai simpanan uang, hingga umpama katamesti nganggur sekian waktu, mereka tidak akankekurangan belanja. Keadaan ada lain bagi pihakpenduduk Englok-kang udik: mereka tidak bersawahkebun, tidak bercocok tanam, kalau musim paceklikmereka nampak kesukaran, sedang di musim pasang,mereka kebanjiran.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Giokliong-giam Hiecun ada punya aturan sendiri yangdiadakan untuk keselamatan diri sendiri, yaitu melarangorang lain tempat datang menangkap ikan dalamdaerahnya, melarang orang lain kampung datang tinggaldi dusunnya, malah orang tidak boleh bermalam di situ.Untuk pesiar, orang diberi ketika juga, tetapi tidak dalamrombongan-rombongan. Larangan ini diikuti kekerasan,ialah andaikata ada yang melanggarnya, orang yangmelanggar itu lantas diusir, kalau perlu dengan paksa.Satu kali telah terbit bentrokan antara pihak Hiecundan pihak Englok-kang udik. Sebabnya ialahserombongan penduduk Englok-kang datang menangkapikan. ketika dilarang, mereka melawan, hingga keduapihak jadi bertempur Kesudahannya pihak Englok-kangkalah dengan kerusakan.Pihak Englok-kang juga penasaran, karena merekaanggap pihak Hiecun sudah rampas daerah yang makmuritu, yang mereka anggap ada termasuk dalam daerah

Page 3: Cerita silat

mereka, sedang dengan dirampasnya dusun itu, merekajadi kehilangan daerah air yang banyak ikannyaPihak Tan Tay Yong adalah pengungsi dari daerahsungai Hucun-kang. Tadinya, dalam satu rombonganmereka datang ke Hiecun untuk menangkap ikan, darihanya bermondok, lantas mereka berumah tangga,hingga tempat itu merupakan satu kampung kecil.Jumlah mereka ada kira-kira tujuh puluh keluarga. Tapi,meski kecil jumlah mereka, namun mereka sangat ragemdan kuat. Memang mereka ada asal rombongan nelayanyang berani.Sebenarnya pihak Hiecun ada dari rombongan KiusheHiekee, yaitu rombongan Nelayan Sembilan She dariTiraikasih Website http://kangzusi.com/Hucun-kang. Rombongan ini ada mempunyai orangorangyang gagah, paling belakang masih ketinggalandua tetuanya yang lie-hay, yaitu Hiejin Tan Ceng Po dariTonglouw dan Lim Siauw Chong dari Liongyu. Berduamereka jarang muncul, kalau mereka atau salah satunyadatang, tentu untuk urusan penting, yaitu Hiecun beradadalam bahaya atau ada salah satu anggota keluargayang main gila dan perlu dikendalikan. Mereka lakukanpenilikan secara diam-diam pada anak cucunya. Pihakmereka tidak bergaul dengan pihak lain tapi mereka jugatidak mau ganggu lain orang. Maka itu, Tan Tay Yongselalu berjaga-jaga, supaya daerahnya tidak ada orangyang datangi.Begitulah lantas ada datang laporan berhubungkedatangannya perahu asing itu.Perahu asing itu muncul di harian yang indah darimusim Cui dari siang sampai sore ia tidak berlalu lagi,tidak heran kalau penduduk Hiecun jadi bercuriga,hingga mereka pasang-mata. Meski begitu, Tan Tay Yonghendak berlaku hati-hati.Besoknya, sampai terang tanah, perahu asing itu tetapmasih belum berlalu. Sekarang diketahui, kecuali si nonasebagai penumpang, ada lagi satu orang perempuan,satu nyonya setengah tua. Berhubung dengan ini, TanTay Yong telah menerima laporan yang kedua kali. Tapi,meski demikian, ia belum mau ambil tindakan. Ia tidakpercaya bahwa orang mau tinggal menetap.Kemudian datang laporan yang ketiga, kali ini adalahhalnya perahu asing itu telah pergi, entah ke manaTan Tay Yong segera pergi memeriksa, ia dapatilaporan itu benar adanyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 4: Cerita silat

"Bagus!" pikir Tan Tay Yong. "Memang lebih baik iapergi siang-siang, kita jadi tidak usah pusing kepala!Syukur aku tidak bertindak sembrono...."Tapi, selagi ia memandang jauh ke sungai, tiba-tibamatanya melihat sebuah perahu kecil sedangmendatangi. Perahu itu memakai layar, lajunya pesatlaksana anak panah. Cepat sekali perahu itu sudah mulaimasuk ke dalam daerah Hiecun.Layar sudah lantas diturunkan, tapi perahu majuterus, sekarang karena pengaruhnya penggayuh.Ketua Tan melihat di kepala perahu ada satu nona dandi belakangnya ada satu nyonya yang menggayuhperahu.Perahu itu telah dikepinggirkan ke tempat yangkemarin.Si nona pandang Tan Tay Yong sekian lama, lantas iasingkap papan perahu akan keluarkan satu rantangpenuh makanan, dengan membawa itu ia masuk kedalam gubuk perahu.Tay Yong bertindak maju sampai dekat ke mukaperahu yang ia awasi dengan teliti. Ia dapat kenyataan,kendaraan itu bukan kepunyaan pihak Englok-kang. Iatadinya hendak menanya mereka itu orang dari manadan bermaksud apa datang ke Hiecun, tapi ia harusbatalkan niatannya, karena kedua orang perempuan ituselanjutnya tidak muncul pula. Terpaksa ia ngeloyorpulang dengan anggapan, karena mereka ada orangorangperempuan, seharusnya mereka bukan orang jahatatau dari pihak musuh.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di lain harinya lalu ternyata bahwa dua perempuan itutidak niat berlalu dari Hiecun yang terlarang itu. Merekatelah mendarat dan menempati sebuah gubuk tertutuppapan yang mencii sendirian di tepi sungai. Itu adagubuknya satu familie nelayan yang datang ke situ padadua tahun berselang, tetapi mereka telah diusir olehpihak Hiecun dan berlalu dengan tinggalkan gubuknya ituyang mereka tidak bikin rusak atau bongkar. Karenatelah lama tidak diisi, gubuk itu rusak di sana-sini. Tapigubuk itu diperbaiki oleh si nyonya dan nona, hinggatidak lagi ada yang bocor atau berlubang.Lagi-lagi Tan Tay Yong menerima laporan."Sekarang ini tidak bisa lain, mereka itu harus diusir,"demikian penduduk kampung itu. "Kita tidak bisa ijinkanorang asing tinggal nyelak di antara kita!""Sabar," berkata ketua itu. "Jangan kita bertindak

Page 5: Cerita silat

sembarangan atau ganggu mereka. Mereka ada orangorangperempuan, kita tidak boleh berlaku kasar.Tunggulah, aku tahu bagaimana harus bertindak. Siapatidak dengar aku, akan dihukum menurut aturan kita!"Penduduk itu terpaksa menurut. Mereka hanyamenaruh perhatian saja.Kuatir penduduknya main gila, pada suatu soredengan diam-diam Tan Tay Yong pergi ke gubuk tua itu.la berniat menanyakan keterangan pada kedua orangasing itu. Di tepi sungai tertambat perahu kecil itu. Daridalam gubuk, sinar api molos keluar. Jendela yangterbikin dari bambu telah ditempelkan kertas.Menghampiri pintu, Tan Tay Yong sengaja batuk-batukselaku tanda.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Nyonya dan nona, aku sengaja datang berkunjung!"ia berkata. "Ada suatu urusan yang aku hendakbicarakan kepadamu berdua!"Daun pintu segera terpentang dan si nona muncul dimuka pintu, ia manggut pada si ketua."Ibu, cuncu datang berkunjung!" ia berkata padaibunya. "Rumah kita begini macam, cara bagaimanadapat kita sambut tamu di sini?"Sambil berkata demikian, si nona tetap berdiri ditengah pintu, rupanya ia seperti kuatir ketua Tan akanmenyerbu masuk....Lantas dari dalam terdengar suaranya si nyonyasetengah tua, 'Cuncu unjuk muka terang pada kita, carabagaimana kita bisa tidak sambut padanya? Silakancuncu masuk!"Si nona lekas-lekas berdiri nyam-ping, ia menjura padaTan Tay Yong.'Cuncu, silakan masuk!" ia mengundang. "Silakanduduk di dalam!"Tan Tay Yong terima undangan itu, ia bertindakmasuk.Si nyonya telah muncul, ia terus unjuk hormat padatamunya'Cuncu, sudikah kau maafkan kami," berkata ia."Sebenarnya begitu lekas kami datang ke Giokliong-giam,kami harus kunjungi kau, tak disangka sekarang cuncuadalah yang mendahului kami. Sungguh kami merasakurang enak. Kami ada ibu dan anak yang terlunta-luntahingga hidup mirip sebagai pengemis, maka itu, denganTiraikasih Website http://kangzusi.com/kebaikan cuncu, kami hendak tinggal di sini untuk

Page 6: Cerita silat

sementara waktu saja Kami tidak mempunyai apa-apa disini, sampai pun kursi tidak ada, kecuali bangku tua ini.Silakan duduk!"Memang juga Tan Tay Yong tidak lihat perabotanlainnya dalam ruangan itu, malah pembaringan terbikindari dua lembar papan pintu tua, yang hanya diganjalbawahnya. Apa yang aneh, demikian miskinperlengkapannya rumah, tapi segala apa ada sangatbersih, begitu juga bersihnya pakaian dari ibu dan anakitu, meskipun pakaian mereka ada dari bahan cita yangmurah.Bangku kecil ada di dekat jendela, di situ Tay Yongduduk.Nyonya rumah duduk di pembaringan, di sampingberdiri gadisnya. "Aku belum ketahui she dan namamu,nyonya," Tay Yong kemudian tanya. "Nyonya berduasebenarnya ada asal mana?""Kami ada dari kaum keluarga Yan," sahut si nyonya,"kami asal Ciantong di Ciatkang tetapi sudah satu tahunlebih kami mengembara di Sucoan. Di kampung kami,kami tidak mempunyai sanak keluarga pula, kamisekarang tinggal berdua saja. Karena sejak muda hidupdi atas air, kini pun kami terpaksa main di perahu saja.Cuncu telah kunjungi kami, mungkinkah ada suatuurusan penting?"Tay Yong heran. Kenapa nyonya itu dan anaknyaketahui ia ada ketua Hiecun? Bukankah mereka ini barudatang dan tidak pernah bicara pada salah satupenduduk, malah sebaliknya penduduk rata-rata niat usirmereka? Kenapa si nyonya nampaknya tidak puasTiraikasih Website http://kangzusi.com/terhadap kunjungannya ini? Mau tidak mau, ia lalu bicaradengan sikap sungguh-sungguhkan toanio," berkata ia,"aku datang kemari karena desakannya penduduknelayan dari dusunku ini. Baiklah aku berikanketerangan. Giokliong-giam Hiecun ini dibuka oleh kami,kami tidak punya perhubungan dengan pihak mana juga,kami hidup mengandel tempat dan tenaga sendiri. Olehkarena kami hidup menyendiri, kami pun telah adakanaturan istimewa, ialah melarang lain orang yang bukansekaum atau segolongan tinggal di dalam daerah ini. Kauberdua telah datang secara mendadak dan lantas tinggaldi rumah ini, perbuatanmu ini ada bertentangan denganaturan kami. Nyonya berdua biasa hidup di atas air,nyonya niscaya ketahui sifatnya kaum nelayan. Merekaitu berniat minta nyonya berdua lekas keluar dari daerah

Page 7: Cerita silat

ini, tetapi aku cegah tindakan lancang dari mereka. Kauberdua sebagai orang-orang perempuan, kami tidak inginmenghina, maka itu, aku telah datang dengan maksudbaik. Ini ada keteranganku yang sebenarnya, nyonya.Dusun kami ini ada aman dan makmur sekalipun dimusim paceklik, kami masih tidak kekurangan suatu apa.Pribahasa kata, satu keluarga hidup senang, lain keluargapenasaran. Ini sudah terjadi dengan kami. Kami yanghidup cukup dan senang, telah membuat pihak Englokkangudik menjadi jelus dan berdengki, malah merekaniat merampas daerah ikan kami. Karena ini, kamipernah bentrok satu kali, dengan demikian kami selaluberjaga-jaga, sebab kami kuatirkan serangan yangkedua, yang mestinya ada terlebih hebat. Oleh karenaitulah kami tidak bisa ijinkan orang asing tinggal di dalamdusun kami. Sekarang kami minta nyonya dan anakmusuka berdaya, lebih lekas lebih baik, karena benar-benarkamu berdua tidak dapat tinggal di sini. DiumpamakanTiraikasih Website http://kangzusi.com/anak-anak muda kami bertindak lancang, terang denganbegitu kami jadi menghina pada nyonya berdua.Tidakkah nyonya pun ada berpikir demikian?"Baru saja Tan Tay Yong tutup mulutnya, atau nyonyaitu sudah bersenyum tawar."Inilah aneh!" katanya. "Kami berdua hidup di atasperahu butut sejak banyak tahun, di tempat mana sajayang ada ikannya, kami selalu singgah untuk menangkapikan, sampai sebegitu jauh kami ada merdeka. Tancuncu, kau ada orang dari kaum Sungai Telaga, kauniscaya ketahui bahwa sungai ada kepunyaan orangbanyak dan 'Su hay wie kee' — empat penjuru lautanadalah rumah kita! Kau bilang, daerah ini kau yang buka,hasilnya semua kau yang punya, hingga kau larang lainorang turut mengecap. Tapi di sebelah itu aku ketahui,negeri adalah kepunyaan pemerintah agung,sebagaimana Giokliong-giam Hiecun ini pun tidakmenjadi kecuali! Cuncu, apakah bisa jadi, daerah ini kautelah beli semua? Kami telah datang kemari, kami berduaadalah orang-orang perempuan dan pula melarat,melihat keadaan kami, kami memang tahu gampangorang memandang hina pada kami. Karena itu, kita tahudiri! Kami hidup dari hasil sungai, tetapi kami tidak beranitangkap ikan di dalam kalangan ini, maka untukmenangkap ikan, kami pergi keluar daerah. Begitupununtuk tinggal, kami tidak berani masuk ke Hiecun, kitahanya pilih gubuk ini di mulut muara, gubuk yang kosong

Page 8: Cerita silat

dan rusak. Dengan tinggal di gubuk reyot ini, kami samasaja dengan orang yang dirikan gubuk saung, meluluuntuk lindungi diri dari serangannya angin dan hujan.Tapi cuncu, kau larang kami menumpang di sini, apakahmaksudmu yang sebenarnya? Undang-undang negeriTiraikasih Website http://kangzusi.com/memang keras, meski begitu, tidak nanti negeri tutupsemua sungai, telaga dan laut! Kami tinggal di sini,cuncu, tetapi tidak nanti kami ganggu pihakmu. Anakkuini adalah yang biasa tangkap ikan, ia mempunyaikebisaan sendiri. Kalau pihakmu sedang menangkapikan, kami akan menyingkir jauh-jauh, bukankah itu tidakmengrecoki? Kami sekarang sudah tinggal di sini untuksementara waktu, kami tidak bisa lantas pindah, maka,cuncu, harap kau suka berlaku murah...."Tan Tay Yong tercengang, itulah jawaban yang iatidak sangka-sang-ka. Dan jawaban itu sangat beralasan,hingga ia tidak dapat jalan untuk membantahnya. Tapi disebelah itu, ia juga merasa tidak puas mendengar lagusuara yang menantang itu."Yan toanio, aku sebenarnya datang dengan maksudbaik," ia berkata, dengan mencoba berlaku sabar."Menurut katamu, nyonya, sudah terang kau tidak niatberlalu dari sini, meski demikian, aku masih hendak pakaiaturan. Aku hendak berdamai nyonya, kenapa kauartikan secara keliru? Jikalau kau tetap tinggal di sini,bagimu bahayanya ada banyak, andaikata orang-orangmuda dari kampung ini tidak mau mengerti dan merekaambil tindakan yang tidak pantas, yang tidakmenguntungi kau, aku benar-benar tidak dapatbertanggung jawab. Karena benar-benar aku tidaksanggup kendalikan lagi mereka itu. Dalam hal ini, akuminta nyonya tidak sesalkan aku...."Air mukanya Yan Toa Nio tidak berubah meski ketuaHiecun telah menyatakan demikian."Aku tidak berdaya, cuncu," katanya. "Sekarang baikcuncu jangan pedulikan lagi pada kami, ibu janda, anakTiraikasih Website http://kangzusi.com/piatu. Apakah kami sudah ditakdirkan berperuntunganburuk! Kami terima. Tetapi aku bisa terangkan, kamiberdua belum pernah lakukan apa-apa yangbertentangan dengan pri-kemanusiaan dan pri-keadilan,maka aku percaya kami akhirnya tidak akan ketemuiorang yang mengandung maksud jahat terhadap kami.Andaikata penduduk Hiecun hendak mengganggu kami,apa boleh buat. Kami berdua telah merasa beruntung

Page 9: Cerita silat

masih bisa hidup sampai sekarang, apa yang akan terjadiselanjutnya, kami tidak pikirkan.... Kami anggap jiwakami sebagai benda yang tidak ada harganya...."Tan Tay Yong jadi bertambah mendongkol. Nyonya itubicara dengan sabar, tetapi kata-katanya sangat tajammenusuk hatinya. Ia datang dengan maksud baik, siapanyana, orang telah salah mengerti. Lantas, sambiltertawa dingin, ia berbangkit."Yan toanio, aku mesti sesalkan diriku yang usilan,"katanya, yang masih coba kendalikan diri. "Aku telahmenjadi nelayan duapuluh tahun lamanya dan hidup dimuka air, selama itu aku selalu bawa sikap terus terang,aku menjunjung pri-kemanusiaan. Kau telah datang ketempat ini, aku tidak niat menghina kau dan tidak pernahpikir untuk mengganggu, inilah sebabnya aku datangsendiri padamu. Aku merasa bahwa sebagai ketua akuada lemah, tetapi tidak pernah berlaku kurang hormatpada orang luar yang datang kemari, dan itu menyesalaku telah menyebabkan toanio jadi tidak puas. Maaf, akutelah gerecoki kau berdua. Sampai lain hari!" Lantas iaberbangkit. Yan Toa Nio juga berbangkit dan berkata,"Jangan mengucap begitu, cuncu. Kau tidak gerecokikami. Biasanya saja kalau orang mengurus satu padalain. Malah aku berterima kasih untuk sikapmu ini. TapiTiraikasih Website http://kangzusi.com/kita berada dalam kesukaran, andaikata mesti berlaludari sini, barangkali tidak ada lain tempat di mana kamibisa tumpangkan diri. Cara bagaimana kami bisa pindahlagi? Cuncu, maafkan kita..."Tan Tay Yong dalam kemendongkolannya tidak inginmenyahuti nyonya itu."In-jie, antarkan cuncu," sang nyonya berkata pula."Kau sudah besar, cuncu datang untuk unjukkebaikannya, kenapa kau berdiam saja?...."Si nona tidak jawab ibunya, ia hanya pergi antarkantamu yang tidak diundang itu.Selagi tadi ia masuk, Tan Tay Yong kurang perhatikandi sekitarnya, tetapi sekarang, ia heran melihat di dalampekarangan ada lima buah batu besar sekali, setiap batubarangkali beratnya ada tiga atau empatpuluh kati,ditaruh berbaris rapi. Ia tahu, batu sebesar itu tidakterdapat di sekitar mulut muara, hanya di kaki bukitGiokliong-giam. Tapi ibu dan anak itu baru saja sampai,cara bagaimana mereka bisa datangkan semua batu itu?Meski hatinya bersangsi, Tan Tay Yong berjalan terus."Maaf, cuncu, aku tidak mengantar lebih jauh!"

Page 10: Cerita silat

berkata si nona, sesampainya ketua ini di luar pagarpekarangan. "Kalau ada tempo, sudilah kau datang pulake sini untuk pasang omong....""Silakan kembali, nona," sahut Tay Yong, sambil putartubuhnya.Dengan tidak sungkan-sungkan, si nona tutup pintupagar.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Baru saja Tan Tay Yong jalan tiga tindak segera iadengar suara tertutupnya pintu gubuk, hingga ia menjadiheran."Begitu cepat jalannya," pikir ia. Tanpa merasa iamerandek, balik ke pintu pagar dan mengintip ke dalam.Benar saja, si nona telah menghilang ke dalamrumahnya! Lantas dari dalam rumah terdengar suaratertawa, disusul dengan ucapan, "Pasti ia mendongkolbukan main!""Eh, In-jie, apa kau bilang?" terdengar tegurannya sinyonya tua. "Tamu kita itu tentu belum pergi jauh...."Tan Tay Yong coba mendengari, akan tetapi rumah itujadi sunyi sirep, maka dengan masgul, ia lanjutiperjalanannya pulang. Terang nyonya dan anaknya itumencurigai, ia menduga-duga. Ada luar biasa, sebagaiorang-orang perempuan, mereka hidup berduaan saja dimuka air untuk bergaul dengan orang laki-laki dari segalamacam tingkatan. Katanya mereka ada nelayan, tetapiroman dan keadaan mereka tidak menunjuki sebagaiorang-orang kasar yang biasa hidup melarat danbersengsara. Tidak bisa jadi mereka ada nelayan tulen.Tetapi, kenapa perlengkapan rumah mereka adademikian miskinnya?"Anehnya, mereka tidak takuti aku?" cuncu ini pikirlebih jauh. "Dengan maksud baik aku minta merekapindah, kenapa mereka membelar? Aku seorang yangbanyak pengalaman, tetapi tidak mampu menduga ibudan anak itu ada dari golongan mana...."Tay Yong pergi dengan tidak diketahui oleh pendudukkampung, tetapi toh ada orang yang dapat lihat ia pergiTiraikasih Website http://kangzusi.com/ke gubuk itu. Kendati mereka ini tidak berani mengikuti,tetapi mereka toh menunggui di muka kampung."Kapan mereka ingin pergi?" demikian pertanyaanmereka."Ibu dan anak itu tidak punya andalan," Tay Tongsengaja simpangi, "dan mereka telah dihinakan olehpihak Englok-kang udik, maka itu, mereka telah

Page 11: Cerita silat

menyingkir kemari, katanya untuk sementara waktu saja.Di sini mereka merasa lebih aman. Aku minta kamujangan melakukan apa-apa yang tidak pantas terhadapmereka itu."Keterangan ini dipercaya oleh beberapa pendudukkampung itu, mereka lantas bubaran.Tay Yong pulang terus ke rumahnya. Keluarganyahidup sederhana, la tinggal bersama isteri dan anakgadisnya, Giok Kouw, yang baru berusia enambelastahun. Anak ini ia ajarkan silat dan berenang. Giok Kouwsering bersama-sama kawan sepantarannya, berlombakemudikan perahu. Ia berotak terang, maka olehayahnya ia suka diajak berdamai, sedang isterinya, TayYong seperti kesampingkan.Malam itu Tay Yong pulang dengan masgul, ia minumbeberapa cangkir arak menghibur dirinya. Setelah itu, iaterus naik ke pembaringan akan tidur. Sejak pulang iatidak mengucapkan sepatah kata.Giok Kouw melihat sikap ayahnya, ia tidak beranimenanyakan, tetapi besoknya, justru hawa udara jelekdan nelayan-nelayan tidak ada yang pergi tangkap ikan,ia samper-kan ayahnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Kau nampaknya tidak gembira, ayah, kenapakah?" iabertanya. "Kenapa ayah tidak ingin bicara dengananakmu?""Sebenarnya aku bukan tidak bergembira," Tay Yongjawab. "Sejak dari Hucun-kang kita pindah kemari, akuberterima kasih pada Thian, yang tidak ingin musnahkanpihak Kiushe Hiekee. Tahun ketemu tahun, hidup kita disini ada dalam kecukupan dan aman sentausa, hinggaaku merasa sangat puas.....""Tetapi, ayah, kenapa semalam kau pulang denganmasgul?" Giok Kouw mendesak. "Kenapa kau diam saja?Apakah segala makhluk-makhluk menjemukan di tengahsungai itu ingin mengganggu kita dari Giokliong-giam?""Mereka benar tidak puas terhadap kita, akan tetapiaku tidak pedulikan mereka!" kata Tay Yong denganbersemangat. "Jika mereka berani datang pula, aku nantisambut mereka dengan labrakan. Melainkan satu halkecil kadang-kadang bisa mendatangkau pikiran. Apakahkau tidak ketahui halnya sebuah perahu kecil itu?""Ya, aku ketahui halnya perahu itu," sahut si nona."Malahan aku pun pernah lihat sendiri perahu itu! Tetapiayah telah melarang orang dekati kendaraan air itu,bagaimana aku berani melanggar laranganmu?

Page 12: Cerita silat

Sebenarnya, ayah, mereka ada gelap bagi kita! Apakahmereka ada dari pihak Englok-kang udik?""Inilah aku tidak berani pastikan," sang ayahmenyahut. "Aku pernah menduga demikian, tetapi akumasih sangsi bahwa mereka datang dengan maksudjelek. Sikapnya ibu dan anaknya itu terlalu bersifatmenyerang...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lantas Tay Yong tuturkan pengalamannya waktu iakunjungi Yan Toa Nio dan gadisnya itu, ia telah pikirkanucapannya si nona Yan tapi tidak dapat membade."Apa yang sudah pasti, ibu dan anak itu bukannyasembarang nelayan," kemudian Tay Yong tambahkan."Aku sekarang masgul, karena tidak tahu tindakan apaaku harus ambil terhadap dua orang itu. Kita tidakketahui mereka siapa, mereka belum berbuat jahat, carabagaimana kita bisa keraskan mereka? Di samping itu,sebagai ketua, aku bertanggung jawab untuk dusun kitadan semua penduduknya, karena andaikata terhadapmereka ada terjadi suatu bencana, berapa susahnyauntuk membuka lagi satu dusun perikanan seperti ini?"Giok Kouw tertawa dengan mendadak apabila iadengar pernyataan ayahnya itu."Ayah," berkata ia, "sekalipun kau tidak berdayamenghadapi hal ini, kau tidak usah bersusah hati? Baikhal ini kau serahkan pada anakmu, aku yang nanti urus!"Tay Yong tertawa melihat kelakuan anaknya."Jangan banyak tingkah di depan ayahmu!" iamenegur sambil main-main. "Mustahil aku kalahpengalaman terhadap kau? Coba bilang, kau mempunyaidaya apa?""Ayah, jangan kau pandang enteng padaku!" sanggadis pun tertawa. "Adakalanya, seorang yang banyakpengalaman masih kalah terhadap seorang yangdikatakan masih hijau! Tidak, ayah, sekarang aku tidakingin bicara dulu, aku hendak cari tahu hal ikhwalnya ibudan anak itu, setelah itu, ayah akan ketahui apa yangaku telah lakukan guna lenyapkan kemasgulanmu!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tay Yong kenal adat anaknya, ia tidak menanyakanlebih jauh. la pun telah bisa bikin hatinya menjadi legaSelama itu, tiga hari telah lewat. Hiecun ada aman dantenang seperti biasa, dan ibu dan anak itu, tamu-tamuyang dicurigai, juga tidak melakukan apa-apa yangmenarik perhatian.Hari itu ada terang dan hawa nyaman, Giok Kouw ajak

Page 13: Cerita silat

satu kawan yang bernama Siauw Hong pergi ke sungaiuntuk main perahu. Mereka masing-masing menggayuhsebuah kendaraan untuk dipakai berlomba, seperti telahsering terjadi. Siauw Hong pandai berenang danmenggayuh seperti lain-lain nona kaumnya Giok Kouwdididik sebagai anak laki-laki, ia pandai main di air,berenang, selulup dan kemudikan perahu. Tapi jugaSiauw Hong tidak mau kalah. Demikian mereka berduapuas-puasan main di air, yang luasnya belasan lie.Tatkala itu matahari sudah mau turun, makapemandangan alam di muka sungai ada indah danmenarik hati. Kedua perahu seperti main petak di mukaair yang luas, yang bergelombang, tinggi dan rendah.Kedua nona juga sering tertawa satu dengan lain. GiokKouw sangat gembira, karena ia dapati Siauw Hong tidakmampu menangkan padanya, nampaknya ia sangatbersemangat."Adik Siauw Hong, tenagamu telah habis," Giok Kouwberkata, apabila ia melihat perahunya ada di depan,terpisah dari perahunya Siauw Hong kira-kira tujuh ataudelapan tombak. "Apakah tetap kau masih belummenyerah? Apa kau ingin aku bikin kau menjadi telahsetengah mati?...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Aku tidak percaya kau mampu bikin aku lelahsetengah mati!" menyahut Siauw Hong sambil tertawa.Dan ia gunakan antero tenaganya untuk susul kawan itu,perahu siapa tetap laju dengan pesat sekali.Adalah di waktu itu, mendadak di muka air, sedikitjauh di sebelah belakang mereka, ada muncul sebuahperahu lain yang pesat lajunya, dan dalam sekejap sajatelah potong dan lewati kedua perahunya, nona-nonadari Hiecun itu."Ah!" berseru Giok Kouw dan Siauw Hong denganberbareng.Segera juga nona-nona Tan kenalkan bahwa ituadalah perahunya si orang asing, dari penumpangnyaadalah si nona she Yan sendiri yang kelakuannyamencurigai. Ia heran, kenapa perahu bisa muncul secarademikian mendadak. Karena penasaran, ia lantas gayuhperahunya dan niat menyusul. Perbuatannya ini diteladoleh Siauw Hong, sebab kawan ini juga telah mendapattahu hal adanya perahu asing serta sikap aneh dari duapenumpangnya — yang dua-duanya ada orang-orangperempuan.Dalam sekejap mata, kedua pihak sudah lantas saling

Page 14: Cerita silat

susul, seperti juga mereka sedang berlomba. Si orangasing di depan, Giok Kouw di tengah dan Siauw Hongpaling belakang.Perahu kecil di depan terus laju dengan pesat,tujuannya ada mulut muara, akan tetapi segera jugakepalanya terputar, untuk kembali ke muka sungai yangluas, menerjang ombak yang naik dan turun.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Giok Kouw dan Siauw Hong telah gunai tenaganyaakan berkuasa atas perahu mereka masing-masing, apamau mereka tidak sanggup candak perahu di depannya,mereka senantiasa ketinggalan di belakang kira-kiratujuh atau delapan tombak.Nona asing di depan tidak pernah menoleh kebelakang, ia agaknya tidak ketahui bahwa di belakangnyaada orang yang hendak menyusul atau kuntit padanya.Sekarang barulah Giok Kouw menjadi heran. Biasanyanelayan dari Hiecun paling terkenal pandai mengendaraiperahu, lain-lain golongan tunduk terhadap mereka. Iasendiri, di bawah pimpinan ayahnya, telah menjagoi didalam dusunnya—ia sudah belajar hampir sepuluhtahun— siapa nyana, sekarang ada orang yangmelebihinya! Ia jadi penasaran, karena sifat dan adatnyasebagai orang laki-laki."Ia tentu sengaja pertontonkan kepandaiannya didepanku," ia pikir dengan sengit. Tapi sia-sia saja ia cobamenyusul, ia tidak berhasil....Siauw Hong telah mandi keringat, ia bukan basahkarena air sungai.Cuaca telah mulai berobah menjadi suram, tanda darisang sore.Saking penasaran, Siauw Hong pun menjadi panas."Aku mesti kasih rasa padanya!" pikirnya. Ia hendakpotong jalan dan terjang perahu si nona asing, supayaperahu itu apabila tidak terbalik dan tenggelam,sedikitnya akan minum air sampai setengah perahu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Perahu asing itu dapat disamperi semakin dekat.Jalannya kedua kendaraan tetap ada pesat sekali. Kapania rasa sudah datang cukup dekat, mendadak SiauwHong gunai tenaganya, akan bikin perahunya melesatdan tubruk perahu asing itu, yang ia'pandang sebagaimusuh.Di luar dugaan, mendadak perahu asing itu belokdengan patah, lolos dari tubrukan, tubuhnya, agakberendeng satu dengan lain. Karena perahunya Siauw

Page 15: Cerita silat

Hong melesat, ia mendului dan mendekati si nona tidakdikenal itu. Justru itu, mendadak Yan Leng yangmenggayuh, sampok penggayuhnya Siauw Hong, atasmana, perahunya Siauw Hong jadi hilang imbangannyadan miring ke kiri, hingga hampir terbalik. Syukur iadapat mengimbangi tubuhnya sendiri.Tatkala perahunya Giok Kouw tiba, perahunya nonaYan telah melesat jauh lagi.Siauw Hong mendongkol bukan main, mukanyamenjadi pucat.Giok Kouw tahu keadaan kawannya, ia menghibur."Jangan gusar, ia memang hendak permainkan kita,"katanya. "Mari kita susul terus padanya!"Sekarang, dengan berendeng mereka mengejar.Perahu di depan agaknya tidak digayuh pesat,semakin lama, mereka dapat samperi semakin dekat,hingga terpisah hanya empat tombak satu dengan lain."Adik Hong, hayo keluarkan tenagamu!" Giok Kouwmenganjurkan, sedang ia sendiri segera putar kepalaperahunya untuk mencegat dan memotong jalan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tenaganya Giok Kouw lebih kuat dari kawannya,perahunya bisa menyusul dengan cepat.Kelihatannya perahunya Leng ln akan kecandak danketubruk, tetapi luar biasa, kapan dua penggayuhnyadikasih bekerja dengan cepat, perahunya segera melesatseperti loncat, dan kapan ia gerakkan dua penggayuhnyasecara hebat, air muncrat di belakangnya, perahu ituberhenti secara mendadak! Dan dua perahu "musuh"yang tubruk tempat kosong, berada empat tombak dibelakangnya! Hampir Giok Kouw dan Siauw Hong salingterjang...."Sungguh nona-nona nelayan yang liehay!" untukpertama kali nona Yan buka mulutnya. "Jadinya semuaperahu dari Giokliong-giam Hiecun ada begini liehay?Nona-nona, kenapa kamu begini mendesak? Baiklah,besok kita orang bertemu pula!"Giok Kouw dan Siauw Hong berdua mandi keringat,napasnya memburu, baru saja mereka hendakmenyahuti, atau dari kejauhan ada terdengar suarasuitan bambu yang berbunyi berulang-ulang. Merekatahu, itu adalah tanda yang cuncu sedang mendatangi.Leng In juga dengar tanda suitan itu, sambil putarperahunya ia bersenyum."Jiewie ciecie, kamu sangat lelah! Nah, sampai kitaorang bertemu pula!" ia berkata, serta segera

Page 16: Cerita silat

menggayuh perahunya menggleser menuju ke mulutmuara."Encie, kita roboh kali ini!" kata Siauw Hong padakawannya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Tidak apa!" sahut Giok Kouw dengan sengit. "Asal iatidak kabur dan tidak tinggalkan Gioklionggiam, masihbanyak ketika untuk kita orang ketemukan pula padanya!Mari kita pulang, cuncu telah datang mencari kita...."Benar-benar segera tertampak sebuah perahu yanglajunya pesat. Tan Tay Yong kelihatan di perahu itu."Giok Kouw, kau main gila!" demikian tegurannya ayahitu. "Sekarang ini sudah jam berapa? Kenapa kau masihtidak ingin lekas-lekas pulang?"Giok Kouw dan Siauw Hong geraki perahu merekaakan papaki ayah atau ketua itu."Ayah," memanggil yang satu."Cuncu," memanggil yang lain. Tapi napas merekamasih saja jalan dengan keras."Kita berdua telah loloskan seekor ikan besar!" GiokKouw kemudian berkata sambil tertawa. "Jika ayah tidakdatang, kita tentu masih tidak ingin pulang!...."Romannya Tan Tay Yong ada gusar"Hm, nona sudah begini besar masih saja bengal!"katanya. "Hayo lekas pulang, barang santapan telahsedia!"Lantas cuncu ini perintah dua perahu itu jalan lebihdulu dan perahunya jalan belakangan.Ketika itu langit sudah gelap. Di dalam muara, di atasperahu-perahu nelayan, orang telah pasang pelita. Asapmengepul dari sana-sini, karena waktu itu pendudukHiecun sedang masak nasi.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Selagi berjalan pulang, Giok Kouw dan Siauw Hongmenoleh ke rumah gubuk di tepi sungai, dari dalamrumah itu bersorot keluar sinar api.Siauw Hong pulang sendirian ke rumahnya, Giok Kouwikut ayahnya. Sesampainya di rumah, Tay Yong segerategur gadisnya, yang selanjutnya ia larang bertindakdengan turuti suaranya hati. Ia unjuk bahayanya main diair, terutama di waktu malam, karena ombak tidakmengenal kasihan. Sekalipun siang, bahayanya masihtidak kurang."Kau jangan anggap dirimu telah pandai berenang,tetapi yang binasa di air justru kebanyakan orang yangbisa berenang," demikian ayah itu tegaskan. "Kalau kau

Page 17: Cerita silat

tidak dengar perkataanku, kau bukan anakku yangbaik!...."Giok Kouw bersenyum saja atas tegurannya ayah itu,ia dahar nasinya."Ayah, kau masih belum ketahui duduknya perkara,"kemudian ia berkata. "Aku bukannya orang gila akantidak mengenal bahaya, tetapi aku terpaksa...."Dan ia tuturkan pengalamannya bersama Siauw Hong,bagaimana Lcng In permainkan mereka."Terang mereka bukan nelayan sembarangan, ayahbaik perhatikan mereka," kata anak ini akhirnyaTay Yong berpikir. Ia memang sudah curiga,berhubung dengan pengalamannya sendiri."Aku percaya mereka bukannya orang-orang jahat.Apa bisa jadi mereka ada dari kaum kita yang tidak bisatancap kaki di lain tempat dan terpaksa inginTiraikasih Website http://kangzusi.com/menumpang dengan kita? Atau mereka lagi menyingkirdari jaringnya wet? Kenapa mereka mesti umpeti diri?""Biar bagaimana, ayah, aku nanti selidiki mereka!"Giok Kouw berkata dengan tetap. "Mereka mesti adasimpan rahasia, entah apa adanya itu....""Mereka tinggal di luar muara, bagi kita tidakberbahaya. Tapi karena kita mempunyai musuh-musuh,tidak jahatnyajika kita berlaku hati-hati. Kecuali jikamereka telah buktikan kejahatannya, kita tidak harusmelakukan apa juga yang dapat menghina mereka."Giow Kouw manggut, ia setujui ayahnya itu.Besok malamnya, selagi seluruh desa terbenam dalamkesunyian dan orang di rumahnya sudah tidur, diamdiamGiok Kouw dandan dan keluar dari rumahnya,menuju ke gubuk di tepi kali di mana Yan Toa Nio dananaknya mondok. Ia tidak nampak rintangan, sedangrembulan ada terang. Memang di dusunnya itu tidak adapenjagaan orang ronda, kecuali dua perahu, yang bikinpeninjauan di muka air. Hiecun tidak menjaga malam,karena sebegitu jauh mereka ada aman sentausa.Keluar malam di waktu terang bulan ada menarik hati.Air sungai yang bergemerlap memberikan pemandanganalam yang indah. Di darat ada bukit Giokliong-giam yangpermai, puncaknya tinggi, pepohonannya lebat.Selagi berjalan, tiba-tiba Giok Kouw merandek danterus sembunyi di bawahnya pohon yangliu. Di puncakbukit mendadak kelihatan satu bayangan yang berlari-laridengan pesat, cepat sekali melewati dua puncak yanglebih rendah.

Page 18: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Apa itu?" nona ini menduga-duga. "Di sini tidak adabinatang liar, sebulan tiga kali, ayahku tentu ajak orangpergi memburu, karena ia tidak ingin binatang jahatbersarang di daerah kita ini. Apa itu ada bayanganmanusia?"Giok Kouw pasang mata terus. Lekas sekali bayanganitu sudah lari turun, menuju ke mulut muara, akankemudian berada dekat dengan ia— terpisah satudengan lain hanya belasan tombak. Orang tidak lihatpadanya, karena ia sembunyikan diri. Bayangan itu benarada bayangan manusia, tangannya menyekal seikatbambu panjangnya empat, atau lima kaki, tujuannyaadalah rumah gubuk. Larinya bayangan itu ada pesatsekali."Tidak bisa salah lagi, ibu dan anak itu ada orangorangluar biasa," berpikir Giok Kouw.Oleh karena penasaran dan ingin tahu, dengan beraninona Tan menuju ke gubuk itu. Banyak pohon-pohontelah mengalingi tubuhnya, la hampirkan pagar danmelihat cahaya api molos dari jendela. Selagi mendekati,kupingnya dapat tangkap suara nyaring seperti bambudibelah. Lantas dari sela-sela pagar, ia mengintip kedalam pekarangan dan segera ia tampak pemandanganyang bikin ia celangap bahna tercengang.Satu orang — tentu salah satu dari ibu dan anak itu,karena Giok Kouw tidak dapat lihat dengan tegas —sedang melakukan suatu latihan istimewa. Di tanah,dengan teratur ada menggletak bambu bulat, yang telahterpotong-potong pendek, rupanya setiap batas buku.Dan orang itu bertindak di atas potongan bambu yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/diinjak dengan keras, saban kakinya bertindak, bambu itutentu pecah dan menerbitkan suara keras!Nona Tan tahu dengan baik bambu itu, apapula yangbaru dipetik, ada ulet seperti kayu, maka luar biasalahorang itu yang dapat menginjak hingga jadi pecah. Ituadalah tanda bahwa tenaga menginjaknya ada besar luarbiasa."Ayah ada gagah, tetapi ayah belum tentu mampuberbuat seperti ini...." Giok Kouw pikir.Sekarang nona Tan bisa kenalkan yang mana ibu danyang mana anak di antara dua tamu asing yang luarbiasa itu. Cahaya rembulan telah membantu matanya! Iaduga potongan bambu ada dari jumlah empat sampailimapuluh potong.

Page 19: Cerita silat

"ln-jie, bambu yang barusan kau ambil, pergi kauletaki di bawah jendela untuk dijemur sampai setengahharian, agar sarinya menjadi setengah kering," terdengarsuaranya Yan Toa Nio. "Mari kita lekas berlatih, supayakita dapat beristirahat. Tadi kau telah buang tempoterlalu lama di atas bukit Giokliong-giam.""Bulan ada begini indah, ibu, kenapa sih mestiterburu-buru ingin masuk tidur?" terdengar suaraanaknya. "Kita jangan sia-siakan ketika yang bagusseperti ini.... Apa tidak baik kita berlatih Enghoan Tiauwkie-ciang dan Toasui Paychiu?""In-jie, jangan kau terlalu turuti kegembiraanmu," kataorang tua itu yang mencegahnya. "Permainan bambubarusan telah sangat meminta tenagamu, sedang tadi diatas bukit memetik bambu, kau telah gunakan tenagaTiraikasih Website http://kangzusi.com/lenganmu. Kau mesti mengerti, kalau tenagamuterganggu, pelajaranmu bisa terganggu semuanya....""Kau selamanya memang berlaku terlalu hati-hati,ibu," membandel si anak. "Apakah artinya memetikbambu seikat? Mustahil karena itu, lenganku bisa rusak?Dasar ibu yang lagi tidak gembira, maka ibu tidak maulayani aku.... Tidak, ibu, sebelumnya kau temani aku, akutidak ijinkan kau pergi tidur!""Kurang ajar!" kata sang ibu. "Kau berani paksaibumu? Baik, kau mesti dikasih rasa, supaya kaumengerti! Kalau kau tidak mampu menyambuti, awas,jangan kau kucurkan airmatamu.....""Jangan omong besar dulu, ibu, jangan kau pandangterlalu rendah pada anakmu," sahut si nona. "Mari kitamulai, andaikata aku tidak sanggup menyambuti, baikselanjutnya aku berhenti berlatih!""Ah, anak, jangan kau jumawa!" ibu itu menegur."Tapi malam ini aku benar-benar lagi tidak gembira,maka mari kita berlatih sebentar, lantas kita masuk tidur.Kau tahu, di dalam dusun orang telah curigai kita,apapula kemarin kau telah pertontonkan kepandaianmu.""Sudah, ibu, jangan kau sebut-sebut kejadiankemarin," anak itu berkata, suaranya tercampurkemendongkolan. "Aku tidak ganggu mereka, tetapimereka seperti hendak hinakan aku, aku mana bisaantapi saja? Mereka itu telah dapat bagiannya....""Sudah cukup!" Yan Toa Nio mencegah. "Mari kitamulai!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Leng In turut ibunya, ia lantas undurkan diri,

Page 20: Cerita silat

sebagaimana ibunya pun mundur, hingga mereka berdiriberhadapan jauh satu dengan lain.Lantas keduanya gerakkan kaki dan tangan mereka,dalam serupa aksi, sesudah itu mereka berlari-laridengan cepat, terputar-putar di dalam pekarangan itu,akan kemudian mereka lari balik.Kembali Giok Kouw jadi tercengang melihat kegesitantubuh mereka Ia telah belajar di bawah pimpinanayahnya, ia merasa dirinya gesit sekali, tetapi sekarang iatampak dua orang yang kegesitannya jauh melebihi ia! Iajadi ketarik, ia terus pasang matanya, ia ingin melihatpertunjukan apa lagi ia bakal saksikan.Entah kapan bergeraknya, sekarang tertampaktangannya Leng In menyekal satu batu besar, sambilbawa itu, ia lari mengubar ibunya, yang kabur di sebelahdepannyaMendadak Yan Toa Nio lompat melesat ke sebelahtimur.Melihat begitu, Leng In yang sedang mengejar disebelah barat, turut lompat serta berseru, "Ibu,sambutlah ini!"Dan tangannya segera menimpuk dengan batu.Anehnya, ia seperti menimpuk dengan bola yangenteng.Batu itu menyambar Yan Toa Nio, selagi pundaknyahampir kena, ia berkelit ke kiri serta putar tubuhnya,berbareng dengan itu, dua tangannya diangkat,kelihatannya seperti hendak menangkap batu itu, tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/tahunya, batu itu disampok kembali hingga berbalikmenyambar ke jurusan penyerangnyaBaru saja Leng ini menimpuk, ia telah pungut batuyang kedua, maka selagi batu pertama balik kejurusannya, ia sudah bisa menimpuk pula serta berseru,"Nah, terimalah ini satu lagi!"Sekarang ia mengarah dada ibunya yang sedangmenghadap padanya. Tapi berbareng dengan itu, ia jadirepot sendirinya, karena batu pertama sudah datangdekat padanya, tidak tempo lagi, ia ambil sikap sepertiibunya, dengan dua tangan ia papaki batu itu untukdisampok balik pula!Giok Kouw tercengang bukan buatan, hingga iamelongo. Benar-benar ia tidak sangka, ibu dan anak itumempunyai tenaga begitu besar, kecelian mata dankepandaian untuk saling sambuti batu besar itu!Toa Nio sedang mau lari tatkala batu yang kedua

Page 21: Cerita silat

menyambar padanya, dadanya yang diarah, karena iasudah mulai bergerak, batu itu sekarang menuju igakanannya"Kurang ajar!" ia berseru serta egos sedikit tubuhnyauntuk angkat kedua tangannya Kendati demikian, iabukannya sampok balik batu itu seperti tadi dengan duatangan, hanya dengan sebelah tangan kanan!Hampir berbareng, kedua batu yang disampok pulangbalik, telah bentrok satu dengan lain hingga menerbitkansuara keras, dan karena bentroknya hebat sekali, lelatuapi dan pecahan batu telah menyambar dan melesatberhamburan. Kedua batu itu telah jatuh ke tanahdengan terbelah, boleh dikata hancur.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Setelah menyampok, Yan Toa Nio lompat akan laripula.Leng In penasaran, ia jumput batu yang ketiga,dengan cekal batu itu di kedua tangannya, ia kejaribunya pula. Ia bisa mendekati ibunya, kira-kira satutombak lebih terpisah dari ibunya, ia menimpuk pula.Sekali ini ia tidak berseru, hanya diam-diam saja. Karenamereka berada dekat, tidak heran bila datangnya batuada cepat luar biasa.Yan Toa Nio lari terus, ia seperti tidak ketahui bahwaanaknya telah menimpuk, ia baru bergerak kapan ia rasaisamberan angin dari batu itu. Secara mendadak ialompat jumpalitan, tangannya mcnyambcr ke jurusanbatu yang segera ia tanggapi. Ia masih belum berdiribetul ketika batu itu sudah tersampok pula, hanya darimulutnya terdengar seruan, "Anak nakal! Terima baru inikembali!"Cepat luar biasa, batu itu balik menyambar ke jurusandadanya si nona.Lekas-lekas Leng In mundur dengan kaki kanan, yangia tekuk sedikit, tubuhnya ikut mendek, kedua tangannyaia angkat, kapan batu itu sampai, dengan dua tangannyaia menyampok, hingga batu kembali pula pada ibunya.Boleh jadi karena tenaga yang dipakai ada kurang, waktusampai di dekat Toa Nio, batu itu melayang turun kebawah tanah, tapi justru itu, Toa Nio lompatmenghampirkan untuk memapaki dengan duatangannya, ia cegah batu itu jatuh ke tanah, hanya iaterus lempar ke jurusan pagar. Demikian baru batu itujatuh ke tanah, menyebabkan pasir dan tanah muncratberhamburan!Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 22: Cerita silat

Dari tercengang, Giok Kouw menjadi kaget, syukurbatu itu tidak sampai ke pagar, kalau tidak, ia bisa jadicelaka, karena batu justru menjurus pada tempat dimana ia sedang mengintip. Ia bergidik kalau ingatbahaya yang barusan mengancam itu."Nah, anak, sekarang kau tidak boleh buka mulutbesar pula!" segera terdengar suaranya sang ibu."Sekarang ternyata, pelajaran Enghoan Tiauwkie-ciangdan Toasui Pay-chiu tidak lagi kau boleh pandangenteng. Pelajaran itu meminta beryakinan belasan tahunbaru bisa didapati dengan sempurna...."Airmatanya Leng In mengucur, ia berkata, "Ibu, kautelah piara satu anak yang tak berguna.... Aku tidakmempunyai harapan lagi, selanjutnya aku tidak mauyakinkan pula ilmu menimpuk dan menyambut batu...."Mendengar begitu, si ibu yang tadi bersenyum, sudahlantas lari menghampiri anaknya, yang ia segera rangkul,seperti juga gadis itu ada satu bocah cilik."In-jie," katanya, sambil tepuk-tepuk pundak gadisnya,"kau sudah begini besar, kenapa masih kekurangansemangat? Kenapa sih kau tidak sanggup tahan sedikitkekalahan? Kalau kau betul begini lemah, percuma akutelah piara kau belasan tahun! Aku bukannya inginmengumpak, kebisaanmu sebenarnya tidak lemah! Satuanak perempuan berkepandaian seperti kau, itulahbukannya gampang. Sudah, anak, kau jangan berduka.Kau harus ketahui, aku mempunyai kepandaian sesudahbelajar di bawah pimpinan engkong luarmu sejak umurdelapan tahun. Dan ilmu menimpuk dan menyanggapbatu besar ini, baru aku yakinkan sempurna pada tigatahun yang lalu. Bukankah dulu aku masih tidak mampu?Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Jangan putus asa, anak, jangan kau bikin hatiku menjaditawar. Lebih dulu maksud hati kita harus kesampaian,baru kita boleh alpakan ilmu silat kita, pada waktu ituaku nanti tuntut penghidupan suci. Sekarang kau mestipusatkan perhatianmu, empos semangatmu untukberlatih lebih jauh! Anak, kau ada satu anak yang cerdik,kau tentunya telah insyaf sendiri! Melulu untuk kau, akumesti hidup sampai sekarang ini, kalau tidak ada aku,apa kau kira dirimu masih hidup dalam dunia ini? Sudah,jangan berduka, untuk dapatkan kepandaian sempurna,kau harus berlatih keras. Ilmu silat tidak bisa didapatidalam tempo yang pendek. Apa yang kita harapkansekarang adalah kita bisa panjang umur, biarlah kitalawan penderitaan hidup. Mustahil Thian akan antapi kita

Page 23: Cerita silat

binasa dengan penasaran?...."Leng In susut airmatanya, lantas saja ia tertawa."Ibu, kau paling bisa justakan anakmu!" ia berkata."Tadi kau hinakan aku, sekarang kau angkat! Baiklahselanjutnya aku akan belajar dengan sungguh-sungguh.Sekarang mari kita masuk tidur!"Anak ini tarik tangan ibunya untuk diajak masuk.Giok Kouw menghela napas lega, ia bangun berdiri-Sedari tadi ia berdongko saja, mengintip mereka Tapijustru ia berdiri, dengan tidak disengaja, ia kasih dirinyakelihatan oleh Leng In, yang kebetulan menoleh kejurusannya, karena nona ini balik tubuh, akan pegangtangan ibunya"Siapa itu di luar?" nona Yan segera menegur. "Kaudatang kemari, kenapa kau umpeti diri? Silakan masuk,kita berdua bukannya tukang makan orang...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Giok Kouw jadi malu, tapi sudah terlanjur, ia tidak bisasingkirkan diri."Aku, orang dari dalam dusun," ia menyahut. "Akujalan-jalan kemari, melihat gubuk ini ada orang, akumelongok. Maaf, sampai besok!"Tapi Leng In telah tolak ibunya dan tertawa."Aku kira siapa, kiranya kau, encie!" ia berkata. "Kitasudah kenal satu dengan lain! Kau sudah datang, jikakau tidak masuk dan duduk dulu, terang kita berlakutidak hormat!"Sembari kata begitu, nona Yan lari ke pagar untukbuka pintu.Giok Kouw tidak bisa menyingkir lagi. Dengananggapan, mengintip saja bukannya satu kesalahan atauperbuatan jahat, ia lantas balik tubuhnya akan terimaundangan itu. Ia bertindak masuk.Di bawah terangnya rembulan, Leng In lihat mukanyaGiok Kouw bersenyum, tidak bengis seperti di sungai,maka ia menghampiri untuk jabat tangan orang."Encie, aku masih belum ketahui she dan namamu...."katanya."Aku ada orang she Tan," Giok Kouw menyahut."Cuncu dari Giokliong-giam Hiecun adalah ayahku. Akubernama Giok Kouw. Aku minta maaf untuk kelakuankukemarin.""Jangan haturkan maaf, encie!" Leng In tertawa."Dengan tidak kebentrok dulu, kita orang tidak nanti bisaberkenalan. Kita ada sama-sama orang perempuan,bukankah? Silakan masuk!"

Page 24: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Ia tarik tangan orang untuk diajak masuk.Yan Toa Nio berdiri menantikan. Leng In berkata padaibunya, "Ibu, ini adalah nona Giok Kouw, puterinya Tancuncu! Rumah kita ada begini buruk dan kita harussambut satu tamu agung!"Giok Kouw girang melihat orang berlaku demikianmanis terhadap ia, ia pun jadi tidak likat-hkat lagi. lasamperkan nyonya rumah serta berkata, "Yan pehbo,aku ada satu anak dusun. Tengah malam aku datangkemari mengganggu kau, aku minta maaf...."Nyonya Yan pandang nona itu sambil bersenyum."Jangan bilang begitu, nona," katanya. "Kita lancangdatang kemari dan tidak mau pergi lagi, dalam hal ini kitamengharap kemurahan hati dari cuncu. Kita punmengharap maaf padamu, nona!"Mendengar begitu, Giok Kouw malu sendirinya, hinggaia jadi jengah."Nona, mari masuk ke dalam," Yan Toa Niomengundang."Terima kasih, pehbo," sahut Giok Kouw yang lantasbertindak masuk, si nyonya mendului ia, si nonadampingi padanya.Benar seperti kata ayahnya. Giok Kouw dapati sebuahgubuk yang kosong melongpong, tidak adaperabotannya, malah tidak ada kursinya. Maka itu LengIn minta ia duduk di bangku, sedang ibunya dipembaringannya."Nona, mari kau duduk dengan aku di sini," Toa Niomemanggil.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Nona Tan berbangkit, menghampiri nyonya rumah danduduk di sampingnya.Toa Nio pegang tangannya Giok Kouw, ia awasimukanya"Nona, berapa usiamu tahun ini?" ia tanya"Aku berumur enambelas, pehbo.""Kalau begitu, kau seumur dengan In-jie!" berserunyonya itu. "Nona, kau pasti pernah yakinkan ilmu silat,kalau tidak, tak nanti kau tonton kita dengan asyik!...."Giok Kouw terperanjat dalam hatinya."Rupanya orang telah pergoki aku...." pikirnya."Sungguh berbahaya...." Tapi ia lalu bersenyum. "Akuhanya berlatih beberapa jurus di bawah pimpinan ayah,itulah sebabnya kenapa tubuhku sehat. Ayah sendiri tidakmengerti banyak, ia hanya mengerti sedikit ilmu silat dari

Page 25: Cerita silat

pihaknya keluarga Chung." Toa Nio tertawa. "Mengertisilat sedikit dan tubuh sehat, itulah sudah cukup," iabilang. "Kau toh tidak ingin mengembara untuk jual silat,bukan? Apa perlunya untuk belajar sampai pandai betul?"Di dalam hatinya, Giok Kouw tertawai nyonya ini."Kau pandai bicara putar balik, nyonya," pikirnya. "Kaubilang pelajaranku sudah cukup tapi kau sendiri dananakmu masih belum puas...."Kendati ia pikir demikian Giok Kouw toh tidak beranimenyeng-gapi."Maafkan aku, pehbo, tetapi aku ingin sekali ketahui,pehbo berdua ada asal mana?" kemudian ia tanya. "Apapehbo berniat tinggal tetap di sini? Kemarin ini, karenadesakan penduduk kampung, ayah telah datang kemari,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/hingga ia sudah omong lebih banyak dari semestinya.Syukur penduduk kita tidak datang sendiri. Aku kagummelihat kepandaian encie In kendalikan perahu, aku inginmenjadi sobatnya Jika pehbo niat tinggal lama di sini,aku hendak ajak pehbo dan encie datang ke dalamkampung kita, supaya kita orang bisa tinggal sama-sama.Tidakkah ini baik?"Toa Nio pandang gadisnya, ia tertawa."Terima kasih untuk kebaikanmu, nona," ia menyahut."Untuk kita memang tidak niat berlalu dari sini tetapi itubukannya berarti kita mau tinggal tetap untuk selamalamanya.Barangkali bakal membikin berabe saja untukkita pindah tinggal ke dalam dusun. Dengan tinggal dimulut muara ini, kita ada merdeka, kapan kita suka, kitabisa lantas berangkat pergi. Tidakkah benar begitu,nona?"Giok Kouw tidak puas dengan jawaban itu, tetapi iatidak kemarakan perasaan hatinya itu."Apakah kepandaian encie Yan, pehbo yang ajarkansendiri?" menanya Giok Kouw."Kepandaian apa sih yang ia punyakan? Aku sendiritidak punya guna, apa yang aku bisa ajarkan padanya?"Dasarnya satu nona, Giok Kouw tidak bisa kendalikanhatinya. Jawaban ini membikin ia tidak puas."Yan pehbo, di dusun kita ini tidak ada orang asing!"katanya dengan nyaring. "Semua penduduk dusun adasaudara-saudara dan keponakan, sedikitnya ada saudarasaudaraangkat, maka itu, bisa dimengerti yangpenduduk di sini tidak bisa awasi saja pehbo hendakmemaksa berdiam di sini. Ayah sebagai cuncuTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 26: Cerita silat

berkewajiban untuk campur tahu urusan pehbo. Aturankita, kita mesti pegang. Coba terhadap lain orang,tindakan keras mestinya sudah diambil. Tapi pehboberdua sebagai orang perempuan, maka kita jadi berlakusungkan, tentang ini aku minta pehbo sudi mengerti.Sebagaimana pehbo lihat sendiri, aku telah datangkemari, aku telah saksikan kepandaian pehbo berdua,kenapa sekarang pehbo masih menyangkal bahwa pehbotidak mempunyai kepandaian? Aku tidak mengerti,kenapa pehbo perlakukan aku sebagai bocah cilik?Apakah itu disebabkan pihak kita sudah berlaku tidakpantas terhadap pehbo berdua? Benar-benar pehbo, akutidak mengerti kenapa kau menyangkal...."Yan Toa Nio pandang nona itu, ia lalu bicara dengansungguh-sungguh."Nona, meski benar kita mempunyai kepandaian, kalaukita bicarakan itu padamu, kau niscaya tidak akanmengerti," demikian katanya. "Apa yang kita bisa adalahlatihan biasa saja untuk setiap malam. Mana bisadiartikan kepandaian sejati?"Giok Kouw benar-benar jadi tidak senang."Pehbo, kau sudah ada umur, tidak pantas aku berlakukurang ajar terhadapmu," ia berkata pula. "Tapi darikelakuan dan sikapmu ini, terang kau pandang di dusunkita ini tidak ada orang yang berharga. Pehbo, apa yangbarusan kau berdua latihkan, adalah kepandaian sejati,aku tidak mempunyai guru yang pandai, tetapi sedikitnyaaku pernah dengar orang bicara tentang bugee. Pehbokeliru apabila kau anggap kita dari Hiecun ada tukanggega-res melulu. Ayah telah berbuat sebisanya akankendalikan penduduk kita, supaya mereka tak berbuatTiraikasih Website http://kangzusi.com/tidak selayaknya terhadap kalian berdua, siapa tahu,pehbo sebaliknya berlaku keterlaluan pada kita ayah dananak. Kalau tetap kau berpendirian demikian, pehbo,baiklah, kita ayah dan anak tidak bisa campur lagiurusanmu, andaikata ada nelayan yang berlaku tidakpantas, kita lepas tangan!"Setelah kata begitu, Giok Kouw berbangkit akan awasiibu dan anak itu, tapi mereka saling pandang sambilbersenyum, hingga ia jadi mendongkol sekali. Dengantidak pamitan lagi, ia bertindak pergi."Encie Giok, mari!" Leng In memanggil selagi orangbertindak. "Jangan gusar, encie. Ibu sudah ada umur,apa yang ia bilang ada hal yang benar, tetapi karena iahidup di atas air, maka pergaulannya kurang. Encie,

Page 27: Cerita silat

apakah kau tidak dapat memaafkannya?""Aku ada seorang kasar," Giok Kouw jawab sambilmenoleh. "Aku selamanya berlaku terus terang, maka itu,aku tidak bisa melihat orang bicara putar balik. Sudahlah,sampai lain kali saja!"Ia tolak daun pintu, ia terus bertindak ke luar.Toa Nio dan Leng In mengikuti. "Nona Giok, tunggusebentar," berkata nyonya itu. "Aku si nelayanperempuan yang menjemukan memang biasanya tidakbisa bicara dengan manis, juga sebabnya kenapa akujadi tidak punya sanak dan kadang, tidak punya senderanatau andalan, tetapi kendati demikian, mustahil kamitidak mengerti maksud baik dari kau, ayah dan anak.Nona, aku minta kau jangan pandang aku sebagai siperempuan gila yang ngaco belo. Kalau sebentar kaupulang, pergi kau sampaikan pada ayahmu, bahwa akutelah ketemu orang berilmu, yang telah ajarkan akuTiraikasih Website http://kangzusi.com/sedikit ilmu, hingga aku mengerti juga perihal hongsui.Kau lihat Hiecun di waktu malam terang bulan seperti ini!Tidakkah desa ini mirip dengan Tohhoa-goan, daerahdari sumber bunga-bunga toh dalam kenang-kenangan?Di luar tahunya kau orang, desa yang begini indah,sekarang telah mulai tertawung dengan awan kedukaandan halimun kesedihan. Jikalau mataku tidak lamur, kirakiradalam tempo sepuluh hari ini, aku kuatir bakalterjadi suatu bencana besar, begitu besar hingga akukuatir juga meskipun kita jaga belum tentu bencana itudapat diluputkan! Tinggal dengan tenang tetapi toh tetapmemikirkan dan bersiaga terhadap mara bahaya ituadalah ujar-ujamya rasul dan nabi, untuk kita orangmenjaga dan pelihara diri. Cuncu ada satu orangberpengalaman dari kalangan Sungai Telaga, ia mestinyamengerti ini. Bukankah kau tinggal di Hiecun secaramengungsi? Rumah tanggamu, rumah tangga asli danasalnya, di manakah adanya? Bukankah kamu sama sajadengan kami yang sedang merantau? Tempat ada beginibagus dan aman, apakah tidak sayang andaikata tempatini mesti dipasrahkan pada lain orang? Nona aku telahbicara, sekarang, percaya atau tidak, terserah padaorang-orangmu! Aku hendak utarakan rasa syukurkupada kau-orang, ayah dan anak, yang sudah tidak segeramengusir kami dari sini. Dengan sebenarnya kami masihingin tinggal lamaan sedikit di tempat ini.... Di bawahnyasarang yang terbalik, tidak akan ada telur yang utuh,maka itu, sebagai tuan rumah, kamu tidak mampu bela

Page 28: Cerita silat

diri, apalagi kami, orang-orang tumpangan, tamu yangtidak diundang? Tapi mudah-mudahan, ketemu bahaya,bahaya itu dapat berobah menjadi keselamatan, ketemukesukaran, kesukaran itu dapat menjadi kebaikan,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/dengan begitu, itu berarti keberuntungan dari aku siperempuan nelayan tua yang tak berguna!...."Giok Kouw tercengang mendengarkan ucapan yangpanjang lebar, ia bisa lihat ucapan diutarakan dengansuara dan roman sungguh-sungguh, tetapi semua itutidak masuk pada otaknya. Ia anggap nyonya ini benarbenarsedang ngaco belo!"Ia telah berlaku tidak semestinya pada kita tetapisekarang ia hendak bujuki kita," demikian ia pikir,"apakah ia kira kita ada bocah-bocah cilik, yang bolehdilagui?"Karena memikir demikian, nona Tan tertawa."Pehbo, kau bukan saja pandai di muka air, tapi kaunyata ada seperti separoh dewi!" kata ia denganmengejek. "Karena kau berilmu, cara bagaimana akuberani tidak percaya kau? Baiklah, sebentar aku nantisampaikan ucapanmu pada ayahku, aku akan anjurkansupaya ayah lekas-lekas ajak semua penduduk dariHiecun pergi menyingkirkan diri, supaya kalau nantiancaman bahaya telah datang, mereka tidak menjadimenyesal dan penasaran! Kita orang tadinya tinggaldengan aman dan senang di tempat yang indah ini,sekarang ternyata kita orang tidak punya rejeki untuktinggal tetap di tempat yang indah dan makmur ini.Inilah yang dibilang, orang yang tidak punya hokkiemesti mengalah pada orang yang hokkie-nya besar!Dengan angkat kaki, kita jadi bisa serahkan tempat kitapada orang yang kehendaki ini, apakah itu bukannyatakdir?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Setelah kata begitu, dengan bersenyum sindir, GiokKouw lantas angkat kakinya untuk berlalu dari rumahgubuk itu.Yan Toa Nio dan gadisnya berdiri di depan pintu,mereka mengawasi terus pada si nona tamu, merekaseperti tidak mau masuk ke dalam gubuknya. Giok Kouwketahui kelakuan orang itu, ia berpura-pura tidak tahudan jalan terus, di bawahnya sinar bulan yang permai itu.Sebab jagat ada sunyi, ia dengar nyata ucapannya YanToa Nio yang terakhir, katanya, "Bocah perempuan initidak mau percaya perkataanku, sayang.... Nanti,

Page 29: Cerita silat

sesudah bencana besar datang menimpa, barulah iapercaya...."Giok Kouw tidak gubris ocehan itu, malahan ia lekaslekasjalan pulang ke kampungnya...--ooo0dw0ooo--IITatkala itu seluruh dusun sudah sunyi sekali, tandanyasemua penduduk sudah pada tidur nyenyak, tetapi ketikaGiok Kouw sampai di rumahnya dan menolak pintupekarangan, ia dapati ayahnya sedang berdiri di latar,lagi jalan mundar-mandir. Dan ayah ini bersenyumapabila ia dapat lihat puterinya pulang."Anak nakal, kau benar bernyali besar!" ayah inimenegur sambil tertawa "Kau jadinya sudah pergi padaibu dan anak itu di mulut muara! Bukankah kau telahTiraikasih Website http://kangzusi.com/berhasil memperoleh keterangan jelas perihal merekaberdua?"Ditegur begitu, mukanya Giok Kouw menjadi merahdengan mendadak. Ia keluar di luar tahunya siapa juga,ia ingin ayahnya tidak ketahui kepergiannya, siapanyana, ayah itu pergoki perbuatannya Tapi karena iapulang dengan tangan kosong, dan dengan menahankemendongkolan, ia jadi mungsang-mangsing."Ayah, apakah kau kira kita berdua masih bisa tinggaldi sini lebih lama?" demikian ia kata pada orang tua itu."Tidak bisa tidak, kita harus segera usir ibu dan anak itu,mereka tidak boleh tinggal lebih lama lagi di desa Hiecunini, tidak juga di daerah Giokliong-giam! Mereka ternyatatelah pandang kita sebagai nelayan yang kebanyakan,yang kasar dan bodoh! Ayah, tidak saja mereka beranihinakan kau, juga aku, mereka berani permainkan!Mereka pandang kita penduduk Hiecun tidak berhargasemuanya, mereka mesti segera diusir pergi! Kalau tidak,kecewa kita dari pihak Kiushe Hiekee!"Tan Tay Yong tidak menjadi heran melihat sikapgadisnya ini, yang menjadi uring-uringan, karena ialantas menduga, mestinya anak ini tidak dapat sambutanmanis dari mereka. Ia tidak mau menggoda lebih jauh,malah ia manggut-manggut, ketika ia jawab gadis itu,"Baik! Kita orang mesti kasih rasa pada dua orang itu,supaya mereka tidak lagi tidak pandang mata pada kitadari pihak Hiecun! Tapi, bagaimana ibu dan anak ituperlakukan kau? Mari kita duduk di dalam, supaya kaubisa menutur dengan jelas, supaya aku bisa pikir,tindakan apa aku mesti ambil...."

Page 30: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Giok Kouw turut ayahnya, maka mereka lantas masuk,begitu lekas sudah berduduk, ia lantas ceritakan halpenyelidikannya bagaimana bermula ia saksikankepandaian dari anak dara dan ibunya itu, sampaikemudian ia bicara dengan mereka mulai dari manis, danakhirnya kita jadi seperti kebentrok, karena ia tidak dapatdengarkan "ocehannya" Yan Toa Nio itu.Tan Tay Yong terperanjat mendengar Yan Toa Nio dangadisnya mengerti Enghoan Tiauwkie-ciang dan ToasuiPaychiu, dua macam ilmu menimpuk dan menyambuttimpukan batu, yang berhubungan satu dengan lain. Ituada salah satu ilmu dari "ahli dalam" (lweekeh) yangliehay. Malahan ia belum pernah dengar, ada orangperempuan yang yakinkan ilmu itu, yang meminta tenagabesar luar biasa."Kenapa mereka mengerti dua macam ilmu itu?"demikian ia pikir. "Terang sekali, asal-usulnya ibu dananak itu tidak sembarangan. Perlu aku selidiki merekadengan teliti. Di pihak Kiushe Hiekee adalah ketua TanCeng Po dan Lim Siauw Chong yang mengerti keduamacam ilmu itu....""Selanjutnya kau baik jangan coba pergi pula padamereka," akhirnya ia pesan anaknya. Kita tidak bolehkasih alasan hingga mereka curigai kita. Aku nantiberdaya akan selidiki mereka lebih jauh."Demikian, besoknya, diam-diam Tan cuncu telah kasihperintah pada penduduk Hiecun akan mereka intip gerakgeriknyadua tamu perempuan itu, tetapi mereka dipesansupaya jangan kasih kentara hal pengintipannya itu.Meski demikian "ganjelan" toh telah mengambil tempat.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Empat buah perahu telah ditambat di mulut muara,dekat gubuknya Yan Toa Nio dan anaknya. Kewajibanperahu-perahu ini adalah untuk setiap waktu, siang danmalam, pasang mata atas nyonya dan nona itu. Yan ToaNio berdua tidak bisa larang orang dekati mereka, meskisebenarnya mereka tidak puas. Mereka menumpang dantidak punya hak apa-apa, dan rombongan pengintip jugatidak ganggu mereka. Adalah selang tiga empat hari,baru ganjelan tercipta.Empat nelayan muda tidak mempunyai cukupkesabaran, tidak saja mereka tidak berlaku hati-hati,malahan mereka sengaja goda ibu dan anak itu. KalauYan Toa Nio keluar menangkap ikan, mereka menguntit,mereka sengaja datang dekat-dekat, dan apabila orang

Page 31: Cerita silat

sedang menebar jala, mereka sengaja majukanperahunya, hingga ikan jadi kaget dan lari. Meski merekatidak kata apa, tapi terang ini berupa gangguan.Pada suatu hari, Leng In keluar sendirian, justru iahendak lepas jalanya, ia diganggu oleh empat pemudanelayan, hingga ia jadi mendelu. Batal menangkap ikan,ia angkat jalanya, perahunya dilajukan dengan pesat,dengan tidak menoleh lagi pada mereka itu, ia berserusebagai juga pada dirinya sendiri, "Kawanan kerbaudungkul, apakah kau orang mau adu kepandaian dengannona Yan! Nyatalah pihakmu sendiri yang berniat pesiarke dalam istananya si Raja Naga!"Empat pemuda itu tertawa berkakakan melihat orangpergi dengan belum dapat barang seekor ikan, hampirdengan berbareng, mereka geraki penggayuhnya untukkasih perahu mereka menyusul. Mereka berniat terjangperahunya si nona hingga terbalik. Mereka tidak puasterhadap ketua mereka, yang dikatai bersikap terlaluTiraikasih Website http://kangzusi.com/lemah pada dua tamu perempuan itu, sekarang merekamau umbar kemendongkolannya itu.Sebenarnya Leng In ada terlebih pandai dalammenggunakan penggayuhnya, perahunya laju pesat luarbiasa, apamau sekarang ia hadapi perahu yangmenggunakan empat penggayuh dan yang gerakipengga-yuh pun ada orang-orang muda, yang bertenagabesar, yang semangatnya sedang berkobar-kobar, tidakheran, belum terlalu lama, perahunya sudah dapatdidekati, tapi karena ia pandai kemudikan perahunya itu,ia tidak sampai bikin perahunya kena kebentur. Tapi inimelulu bikin empat nelayan itu jadi gusar, sakingpenasaran karena berulang-ulang maksud mereka selalukacau, mereka telah mandi keringat, mereka jadi malusendirinya Lalu, dengan mengincar, mereka coba lagisekali akan tabrak si nonaLeng In tidak mau kasih perahunya diterjang, meskidemikian dengan sendirinya ia bikin kendaraannyaterbalik dan karam begitu lekas ia sudah bisa menyingkirdari tubrukan yang hebat itu, dari itu ia jadi tercebur danhilang dari muka air."Hura!" berteriak empat anak muda itu berulangulang.Mereka puas sekali melihat perahu orang kelebuhdan si nona mandi terpaksa Tapi baru saja merekaberhenti berteriak-teriak, atau mereka sekarang padamenjerit, "Eh, eh, celaka! la tentu ganggu kita!....”Itulah sebab perahu mereka mendadak bergoncang.

Page 32: Cerita silat

Perahu itu memang tidak laju lagi begitu lekas merekatungkulan bersorak-sorak hingga mereka alpakanpenggayuhnyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/Mereka kaget tidak lama atau kaget itu sampai dipuncaknya! Mendadak perahu mereka terbalik, hinggadengan tidak berdaya, mereka mesti pada terjun ke air,mengantapi perahu mereka itu kelebuh. Dua diantaranya, saking kaget, sudah kena telan air, sampaimereka gelagapan. Syukur mereka semua pandaiberenang, dari itu berdua mereka tidak sampai kelelap.Sekarang mereka mesti muncul di muka air sambilberenang.Leng In sudah muncul duluan, dengan sebat ia telahbisa bikin perahunya terbalik pula, buang airnya danlompat naik atas perahu itu, untuk terus digayuh Iasengaja tujukan kepala perahu pada empat nelayan itu,hingga mereka ini mesti lekas selulup supaya tidaksampai kena kebentur! Dan ketika mereka timbul pula,mereka lihat si nona telah lajukan perahunya menuju kemuka muara!Empat pemuda ini menjadi masgul berbarengmendongkol, sia-sia saja mereka gunakan tenaganya,siapa tahu kesudahannya mereka kecele, mereka sendiriyang dibikin keok dan malu. Dengan lesu merekaperbaiki perahu mereka dan gayuh pulang....Adalah sejak kejadian ini, anak-anak muda itu jaditidak berani lagi bertindak sembarangan.Dua hari lewat sejak kejadian tersebut, mendadak dimulut muara ada muncul dua rombongan coan-pangatau perahu, yang nyata ada kepunyaannya pihakEnglok-kang udik. Maka tidak heran, rombongan perahuitu seperti telah memenuhkan atau menutup mulutmuaraTiraikasih Website http://kangzusi.com/Di mana pihak Hiecun memang ada punya perahuperahupenilik di sebelahnya mereka yang biasa keluarmasuk hampir tidak putusnya, tidak heran apabiladatangnya rombongan perahu-perahu asing ini segeradapat diketahui. Laporan segera sampai pada Tan TayYong, begitu juga laporan dari empat pemuda nelayanyang diwajibkan mengintai ibu dan gadis itu, malahanmereka menyangka, ibu dan anak itu ada konconya pihakEnglok-kang udik itu, hingga dua orang perempuan itujadi semangkin dicurigai.Untuk membikin penyelidikan sendiri, dengan

Page 33: Cerita silat

menyamar, Tan Tay Yong keluar dengan sebuah perahukecil. Ia telah berlayar memutar, kemudian ia balik, kedekat gubuknya Yan Toa Nio. Sampai begitu jauh, ia punsudah lantas bercuriga, karena ia lihat, dua rombonganperahu itu bukannya perahu-perahu mayang yang seringtertampak dari lain-lain rombongan nelayan.Di sepanjang dua tepi mulut muara ada berbaris tidakkurang dari tigapuluh buah perahu. Anehnya tidak ada diantara perahu itu yang memuat penumpang perempuan.Pun kelihatan, kecuali tiga orang tua, usia di ataslimapuluh tahun, yang lain kebanyakan ada pemudapemudaumur dua sampai tigapuluh tahun. Ia lihatsegala perabot keperluan nelayan, akan tetapi di matayang tajam dari Hiecun cuncu, mereka mestinya bukanbermaksud menangkap ikan melulu.Sesudah menyelidiki sekian lama, Tay Yong kembali kedalam muara.Pihak Hiecun memang larang orang menangkap ikandi daerahnya, dilarang juga orang asing dan perahunyabermalam di daerah dusun perikanan ini, akan tetapiTiraikasih Website http://kangzusi.com/terhadap dua rombongan ini mereka tidak dapat segeramengusir, karena mereka sedang singgah dansinggahnya juga di luar mulut muara. Untuk mengusir,mereka tidak dapati alasan.Sesampainya di dalam dusun, Tay Yong kasih perintahbunyikan suitan bambu, untuk kumpulkan semuapenduduk Hiecun. Maka semua nelayan menjadi repot,lekas sekali mereka siap dengan layarnya. Mereka heranjuga selagi air pasang dan bukan waktunya untuk keluarbekerja, mereka mesti dengar pertandaan itu.Dengan dikepalai oleh perahunya Tay Yong, semuaperahu nelayan segera bergerak. Dalam satu rombonganbesar atau lerotan panjang, mereka menuju ke satutempat jauhnya lebih daripada satu lie dari Hiecun. Disini mereka bisa berkumpul dengan leluasa Tapi karenamereka kumpul di sini, baru semua nelayan ketahui yangmereka keluar bukannya untuk menangkap ikan.Oleh karena mereka semua sudah terlatih, merekatelah atur rapi barisan perahu mereka masing-masing,kemudian yang menjadi kepala rombongan, yangdipanggil tauwbak, dengan satu tanda datang berkumpulbersama ketua mereka "Kita orang sekarang berkumpuldi sini, karena satu bahaya sedang mengancam kita,"berkata Tan Tay Yong dengan langsung. "Kita orangmesti berkumpul untuk berunding supaya kita orang jaga

Page 34: Cerita silat

saja diri kita baik-baik, tegasnya, aku ingin kita orangbersiap, untuk membela diri."Tay Yong telah dapat sambutan yang hangat, karenasemua nelayan sudah mengerti keadaan mereka, hinggamereka tidak bersangsi sedikit juga akan berikanTiraikasih Website http://kangzusi.com/janjinya, janji tenaga dan jiwa. Mereka nyatakan bersediaakan turut segala titah atau pengaturannya ketua ini.Untuk sementara, Tay Yong hendak pecah semuapenduduk dalam dua rombongan, untuk menjaga siangdan malam dengan bergiliran. Kecuali mulut muara yangdijaga keras, di atas Giokliong-giam juga hendakdipasang pengawasan di empat penjuru, supaya darijauh-jauh mereka sudah bisa dapat lihat apabila adagerakan apa-apa dari pihak penyerang."Juga yang giliran menjaga siang tidak boleh alpa,"Tay Yong minta. "Aku tidak bilang musuh akan serangkita malam ini, akan tetapi mereka pasti bisa serang kitasetiap waktu. Mereka telah datang dari tempat jauh,mestinya mereka sudah siap betul-betul. Andaikatamusuh menyerang, selainnya menangkis, tindakanpertama adalah mengasih tanda, supaya semua pihakkita bisa lantas sedia akan sambut mereka. Terutamamulut muara mesti dijaga keras. Panah kita mesti sediabanyak. Musuh tidak boleh diijinkan melintasi mulutmuara."Tan Tay Yong juga sediakan dua-puluh orang,teristimewa untuk menjaga pihaknya Yan Toa Nio yangmesti dikurung."Mereka itu liehay sekali, panah saja mereka darijauh," ia pesan. "Jangan dekati mereka, meskipun kamumengerti silat, itulah percuma. Aku pun nanti coba tindasmereka terlebih dulu, agar mereka tidak jadi penyambutbagi pihak musuh."Kemudian Tay Yong kasih tahu, ini ada tindakanpertama, dan tindakan kedua ia akan pikir lebih jauh.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tindakan kedua ia maksudkan sebagai daya akanselamati Hiecun untuk selama-lamanya.Semua nelayan buktikan semangat mereka, merekatidak senang dan bersedia untuk bergulat."Cuncu jangan kuatir," kata satu nelayan yangbernama Lim Siong Su. "Tidak nanti kita tinggalkanHiecun, kita akan hidup atau musnah bersama-samadusun kita ini. Kalau terpaksa, aku akan bikin karamsemua perahu kita, supaya musuh tidak dapat

Page 35: Cerita silat

punyakan!"Lim Siong Su ini ada tauwbak keempatnya Tan TayYong. Sama sekali ada empat tauwbak, yang setiap haripegang pimpinan, mewakilkan cuncu, apabila sedangkeluar menangkap ikan. Semua nelayan mesti tundukpada mereka.Tauwbak pertama ada An Sam Siu, yang kedua Yap ATiong dan yang ketiga Ho Jin. Mereka semua masihmuda, pandai berenang di air. Di antaranya adalah SiongSiu, yang mengerti ilmu silat cukup baik, adatnya punpaling keras."Kau benar, saudara Lim," kata Wan Sam Siu. Kita daripihak Kiushe Hiekee, ke mana saja kita pergi, janganbiarkan orang pandang enteng pada kita, biar musuh adapunya tiga kepala dan enam tangan kita toh mesti lawanpadanya!""Jikalau kau semua sudah insyaf, itu bagus," kata TayYong pada dua orang kepercayaannya itu. "Memang,berhasilnya kita melindungi Hiecun berarti juga kitapegang kekal pamornya Kiushe Hiekee. Sekarang, karenagentingnya keadaan dan karena kau orang telahTiraikasih Website http://kangzusi.com/mengangkat aku sebagai cuncu, aku minta kau orangsemua dengar aku! Siapa saja, ia mesti turutperkataanku! Umpama kata ada orang yang bandel danbantah aku, aku tidak mau hukum padanya, tetapi akuharap kedudukanku diganti oleh lain orang! Bukankah diantara kita tidak ada orang luar?""Kau keliru, cuncu," Yap A Tiong berkata. "Kita telahangkat kau menjadi cuncu, sudah tentu kita akan dengarperkataanmu! Aturan kita, siapa bersalah, cuncu mestijalankan aturan terhadap orang itu! Bukankah kitasekarang tidak bisa lagi angkat kaki dari Hiecun, meluluuntuk hidup sendiri?""Perkataanmu, saudara, menyatakan kecintaanmuatas diriku!" Tay Yong bilang.Kemudian Ho Jin nyatakan, apa tidak terlebih baikmereka turun tangan terlebih dulu terhadap Yan Toa Niodan anaknya."Tidak," Tay Yong jawab. "Kita curigai mereka tetapibuktinya kita belum ada, sebagai laki-laki, aku malumenghina orang perempuan! Sekarang kita perlu awasisaja sepak terjang mereka.""Kalau begitu, kasihlah aku yang ajak saudara-saudarapergi mengawasi mereka," Ho Jin minta tanggung jawab."Apabila benar mereka main gila, aku ingin sekali

Page 36: Cerita silat

buktikan, bagaimana sih liehaynya mereka!"Tan Tay Yong terima baik permintaan itu."Tapi ingat kehormatan kita, aku minta jangan kausembrono," ia pesan, la lantas tetapkan kewajibannyatauwbak itu. Kemudian ia kata pada Siong Siu, "Silakanbawa semua perahumu pergi menjaga mulut muara.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Jaga supaya jangan ada perahu kita yang sembarangankeluar batas. Sebelumnya musuh unjuk bukti bahwamereka hendak menyerang, kita pun jangan kentarakansuatu apa. Aku berikan kau duapuluh saudara, merekamesti sembunyi di mulut muara, di pepohonan, ditanjakan, sedialah panah, apabila musuh merangsek,lantas gencet dan serang mereka. Di waktu bertempur,kita tidak boleh bersangsi lagi akan turun tangan.Sekarang sudah tiba saatnya untuk kita jual jiwa kita!""Benar, cuncu!" sahut Lim Siong Siu, yang terimakewajiban itu.Setelah itu, Tan Tay Yong perintahkan Wan Sam Siudan Yap A Tiong."Kamu berdua boleh kepalai masing-masingrombongan seperti biasa. Sam Siu, kau boleh menjaga didepan Hiecun. Kau A Tiong, boleh pecah-pecahrombonganmu itu, begitu sang malam datang, lantas kaurondai seluruh daerah kita. Sekalipun tempat yang buntu,kau mesti perhatikan, maka itu, kirimlah dua perahudengan dua saudara, menjaga di kaki Giokliong-giam,asal ada gerakan apa-apa, mereka ini mesti segeramemberi tanda.""Cuncu nampaknya terlalu berhati-hati," A Tiongbilang. "Bukankah dari atas Giokliong-giam tidak adajalanan sama sekali? Dari pihak bukit, kita sebenarnyatidak ada hubungan sama pihak luar yang mana saja....""Bukannya begitu, saudara Yap. Kita lebih baikberhati-hati daripada beralpa. Bukankah penjagaan itutidak ada ruginya bagi kita? Mari, silakan kau pergibekerja!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/A Tiong tidak membantah, ia pun terima baikkewajibannya.Kemudian Tay Yong berikan lain-lain titah lagi,sesudah mana ia ajak semua nelayan berangkat pulanguntuk mereka itu lantas bekerja.Giok Kouw sambut ayahnya waktu ayah itu pulang, ialantas tanya apa yang ayah itu atur.Tay Yong tuturkan segala apa pada anaknya itu,

Page 37: Cerita silat

terhadap siapa ia tidak simpan rahasia."Hiecun ada daerah yang bagus, aku percaya, biarpunia liehay, musuh rasanya tidak akan mampu celakai kita,"Giok Kouw nyatakan. "Apa yang aku harap adalahrombongan di muka muara kita itu bukannya dari pihakEnglok-kang udik, yang telah menjadi musuh kita.Tentang mereka perlu dicari tahu, supaya kita tahu pastimereka ada dari golongan mana.""Kau benar, anak. Turut penyelidikanku, mereka pastibukannya penduduk Englok-kang yang berdekatandengan kita, aku percaya sebagian di antaranya ada dariEnglok-kang udik, sisa dari musuh-musuh yang telahmenjadi pecundang kita. Rupanya mereka datangdengan tenaga baru. Kalau aku tidak salah, mereka adarombongan Yo Ban Hoo, hanya, apa yang aneh, di antaramereka tidak ada hui-hiecun, perahu-perahu istimewadari rombongan itu.""Kalau begitu, kita perlu bikin penyelidikan lebih jauh,"Giok Kouw nyatakan."Aku pun berpikir begitu. Kalau sebentar tidak adaperobahan apa-apa, aku hendak ajak beberapa saudaraTiraikasih Website http://kangzusi.com/yang pandai berenang dan selulup, akan hampirkanperahu-perahu mereka""Ayah benar, malah lebih lekas lebih baik."Boleh dibilang hampir tidak mengaso lagi, Tan TayYong lantas keluar pula, sekarang guna tilik semuanelayan, akan lihat pekerjaan mereka itu sebagaimanatadi telah diatur, kesudahannya ia merasa puas. Semuaorang telah bekerja betul dan malahan mereka itunampaknya siap sungguhan, seperti juga bahaya sudahpasti bakal mengancam mereka.Hatinya Tan cuncu jadi tenteram sekali, karena iapercaya, dengan beragam dan bersungguh-sungguh,andaikata ada bahaya tentu dapat dihindarkan. Karenaini ia lalu tetapkan niatannya akan lakukan penyelidikanke perahu asing. Tapi, sebelumnya pulang, ia pergi kemulut muara, akan tilik rombongan perahu-perahu yangdicurigakan itu. Untuk keheranannya, selama itu pihakasing telah dapat tambahan lebih daripada duapuluhperahu lagi, semuanya perahu-perahu kecil yang lajunyapesat. Meski demikian, penumpang-penumpang perahuitu tenang semuanya, mereka bicara dan pasang omongdengan sewajarnya, pada mereka tidak tertampakgerakan apa-apa yang mendatangkan kecurigaan orang."Benar luar biasa," pikir Tan Tay Yong.

Page 38: Cerita silat

Dalam perjalanan pulang, ketua Hiecun ini cobamelongok gubuknya Yan Toa Nio, ia lihat ibu dan anakdengan tenang sedang bekerja membikin bale ataupembaringan bambu, mereka sama sekali tidak bersikapluar biasa. Pemandangan ini menambah kelegaanhatinya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Selagi lewat di tempat di mana berada rombonganperahunya Lim Siong Siu — barisan keempat — Tay Yonglihat tauwbak-nya sedang jalan mundar-mandir di gili-gili,melihat padanya, tauwbak itu menegur. Tiba-tiba ia ingatsuatu hal, ia lantas gapein tauwbak itu."Aku ingin kau lakukan suatu pekerjaan," kata ketuaini, sesudah Siong Siu samperi ia. "Apa kau bisa pilihbeberapa orang di antara orang-orangmu yang terpandaiuntuk berenang dan selulup?""Aku dapat sediakan orang-orang itu," Siong Siujawab. "Duapuluh tahun berada dalam latihan bersama,saudara-saudaraku semua sudah boleh diandalkan. Apacuncu berniat bokong musuh?"Ditanya begitu, Tay Yong tertawa."Saudara, kau ngaco!" ia kata. "Orangmu cumaduapuluh lebih dan perahu-perahu di sana sekarangtelah berjumlah empat atau limapuluh lebih, satu tandajumlah jiwa penumpangnya ada banyak, maka itu, carabagaimana kau bisa pikir untuk serang mereka dengandiam-diam? Aku tidak pikir demikian, saudara, aku hanyaingin bikin penyelidikan untuk dapati kepastian, merekasebenarnya datang dari mana dan dari golongan apa.Jika kita telah mengetahui jelas tentang mereka berartiada lebih gampang untuk kita hadapi mereka itu.Maksudku adalah kirim beberapa perenangmenghampirkan perahu-perahu mereka, akan selidikimereka dari dekat."Setelah mengetahui maksud ketuanya, Lim Siong Siubersenyum.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Aku kira pekerjaan bagaimana, tidak tahunya hanyapenyelidikan," berkata ia. "Itulah tidak berarti banyak!Cuncu serahkan pekerjaan itu padaku, cuncu harapsediakan saja buku jasa untuk catat nama rombongankita!""Saudara, jangan kau pandang pekerjaan ini sepertipermainan anak-anak," Tay Yong mengasih ingat."Bukankah pepatah berbunyi: kenal diri sendiri, kenalmusuh, baru seratus kali berperang kita bisa seratus kali

Page 39: Cerita silat

menang? Tapi aku tidak mengharap begitu, buat aku,cukup asal Kiushe Hiekee bisa lindungi pamornya. Dikalangan kita, kau memang terkenal gagah, tetapi dikalangan Sungai Telaga, kau mengerti, orang pandaibukannya sedikit. Kalau kita alpa dan memandangenteng semua orang, gampang sekali kita dibikin gagal.Kalau kita pergi bekerja, jangan lantas kita harapi pahala,sudah cukup asal kita jangan bekerja salah. Kita mestijaga, kita pergi buat berhasil, tetapi jangan kita pergiuntuk orang bikin kita kecele dan malu...."Tan Tay Yong tahu tauwbak itu beradat tinggi danberhati keras, maka itu, ia telah bicara dengan tandes.Lim Siong Siu tidak berani adu bicara sama ketuanya,meski ia tidak setujui nasehat ketua itu."Baiklah, cuncu, aku nanti pergi, aku tidak akan bikingagal!" katanya Meski demikian, pada air mukanyatertampak nyata, bahwa ia kurang puas.Melihat sikap orang itu, hatinya Tay Yong tidaktenteram, akan tetapi karena ia tahu, tidak ada lainrombongan nelayan yang terlebih pandai daripadabarisan keempat ini, ia terpaksa percayakan kewajibanpenting itu pada tauwbak ini.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Baiklah," ia kata. la terus kasih tahu, bagaimanapenyelidikan mesti dilakukan, kemudian lagi sekali iapesan wanti-wanti supaya tauwbak ini berlaku hati-hati.Sesudah itu, ia terus pulang.Kapan sang malam sampai, pihak Hiecun telah siapdengan penjagaannya. Rombongan keempat ini telahsiap, untuk jalankan kewajiban yang dipasrahkan olehketua mereka. Dalam gelap gelita, Siong Siu pimpinpasukannya. Setiap satu tombak jauhnya, dua buahperahu, setiap perahu ada muat dua nelayan dengan duatempuling dan dua panah berikut banyak anak panahnya.Dandanan mereka ada celana pendek, baju ringkas dankepala di-bungkus. Mereka tidak bawa pelita atau obor.Tapi mereka tidak maju terus, hanya menantikan waktu.Di kiri kanan dan mulut muara yang tinggi merupakanbukit, ada masing-masing sepuluh nelayan yangmembikin penjagaan. Perhatian mereka ditujukanterutama ke jurusan gubuknya Yan Toa Nio. Mereka initermasuk pula rombongan dari pasukan ketiga daritauwbak Ho Hong, yang membawa delapan perahu untukpengawasan.Barisannya Yap A Tiong, enam-belas buah perahurombongan kedua, tersebar di muka air untuk meronda.

Page 40: Cerita silat

Setiap perahu membawa alat tanda, untuk memberi tahuada bahaya atau untuk kumpulkan kawan.Tan Tay Yong sendiri, bersama empat nelayan sebagaipengikutnya, menilik semua, guna lihat orang bekerjasungguh-sungguh atau tidak. Persiapan malam dan siangmemang ada bedanyaLebih kurang jam satu, Lim Siong Siu mendarat, naikke puncak di mulut muara. Dari sini ia bisa melihat jauhTiraikasih Website http://kangzusi.com/ke jurusan pihak asing yang disangka musuh. Di sanakeadaan tenang. Hanya cahaya terang tertampak."Sedari mulai gelap tadi, sampai sekarang mereka itutidak bikin gerakan apa juga," begitu keterangannya satunelayan, yang pasang mata"Baik, kau jagalah seperti biasa," berkata Siong Siu,yang lantas kembali ke perahunya.Sekarang tauwbak ini panggil empat saudaranya, yangia ajak pergi melakukan penyelidikan, lajelaskan padamereka hal tugas yang cuncu serahkan padanya, ia unjukbahwa ia telah omong besar, maka ia minta empatkawan itu suka bekerja sama-sama ia dengan sungguhsungguh.Ia kata, ia malu pulang ke Hiecun andaikatamereka gagal."Bagus! Sekarang hayo kita mulai bekerja!" kata SiongSiu dengan girang.Empat kawan itu dengan hampir berbareng, lantasterjun ke air, untuk berenang sambil selulup, Siong Siusendiri menyusul paling belakang, la benar liehay,dengan lekas ia telah bisa susul empat kawan itu. Cepatsekali mereka sudah sampai di luar mulut muara. Di sinimereka timbul sebentar, akan menyedot hawa, akanmelihat jurusan."Kita mesti pecah dua," Siong Siu kata. "Kau berduamaju dari kanan, aku bertiga dari kiri. Harap kau berlakuhati-hati."Dua nelayan yang jalan di kanan itu ada Cio Liong danCian Siu Gie. Dua, yang turut tauwbak ini, ada Thia ToaYu dan Ie A Po.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan berenang dan selulup bergantian, berlimamereka meng-hampirkan perahu-perahu asing. Merekabisa datang dekat dengan tidak nampak rintangan.Dengan tanda, Siong Siu minta kawan-kawan itu janganlantas dekati perahu, hanya mereka mesti memutar dulu,guna lihat apakah musuh pasang pengawas atau tidak.Sendirian saja, Siong Siu berenang ke sebuah perahu

Page 41: Cerita silat

besar di mana ada cahaya api. Perahu ini berlabuh ditengah-tengah dari yang lain-lain. la angkat kepalanyatinggi-tinggi setelah ia sudah datang dekat. Sekarang iadapat buktikan kebenarannya dugaan dari Tan Tay Yong.Perahu besar ini ada dari Kangsan-pang. Dan perahumacam itu ada tujuh, berlabuhnya bercampuran denganlebih daripada tigapuluh perahu lainnya, hingga dari jauhsangat sukar untuk mengenali dengan segera.Siong Siu berlaku hati-hati sekali. Ketika itu ia beradadi belakangnya perahu besar itu. Ia cabut golok, yang iasoren di pinggangnya. Ia kuatir musuh pasang jaringatau gaetan. Dalam gelap gelita, biar bagaimana juga,orang tidak bisa bergerak leluasa seperti di waktu siang.Jala bisa meringkus orang tetapi gaetan adalahpertandaan.Memegang perahu dengan hati-hati sekali, Siong Siugunakan tenaganya guna angkat tubuhnya, denganbegitu ia bisa melihat ke dalam kendaraan itu di bagianbelakang. Ia lihat satu perapian besar. Di dekat situ adarebah seorang tua usia lima atau enampuluh tahun,rupanya empe-empe itu tidur kepulasan, karena kipasnya— kipas daun paim—menggeletak di pahanya. Api diperapian sudah hampir padam, tetapi tekonya telah kasihdengar suara air yang bergolak-golak.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Percaya tukang perahu itu sedang tidur nyenyak,Siong Siu lalu melapay ke sebelah kiri. Di sini, denganberani, ia lompat naik ke atas perahu, segera iahampirkan jendela dari gubuk perahu. Ia dengar suaradua orang bicara, karena daun jendela tertutup rapat, iatidak bisa memandang ke dalam."Kita tidak boleh pandang terlalu enteng pada daerahberharga yang seperti mustika ini," demikian ia dengarsatu suara. "Kita hendak buka jalan hidup untuk saudarasaudarakita, untuk itu kita mesti gunakan antero tenagakita. Aku percaya mereka tidak menjaga sejaga-jaganyasaja, mereka mestinya ada atur daya upaya lainnya yangsempurna.""Sebagai orang terhormat, kita tidak harus berlakucurang!" kata suara yang kedua, yang nyaring. "Kitasudah berkumpul di sini, itu tandanya kita telah berlakuterus terang. Mereka ada satu rombongan kecil, apaterhadap mereka kita perlu kirim surat tantanganperang?"Siong Siu menjadi ketarik, ia ingin sekali lihatmacamnya dua orang itu. Sekarang ia dapat lagi bukti,

Page 42: Cerita silat

bukti yang memastikan, bahwa Giokliong-giam Hiecunbenar-benar sedang hadapi musuh — musuh untuk hidupdan mati. Baru saja ia bergerak, dengan niatan melewatijendela itu, atau mendadak di dalam gubuk perahu adaorang tertawa terbahak-bahak serta terus berkata, "Akutidak percaya segala anak kucing dan anak anjing beranimolos kemari!...."Ucapan itu sudah lantas disusul dengan suaradisingkapnya kere.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Siong Siu terperanjat, hingga di dalam hatinya iaberseru, "Celaka!...." Tidak buang tempo lagi, ia pegangipinggiran perahu dan terjun ke air.Berbareng dengan itu, di kepala perahu ada terdengarsuara orang berseru kaget disusul dengan suara berisik.Dengan tidak pedulikan itu semua, Siong Siu selulupterus ke kepala perahu, sampai ia terpisah satu tombaklebih.Di muka air, segala apa ada gelap, di perahusebaliknya ada cahaya terang. Mendadak kelihatanseekor ikan, yang panjangnya tiga kaki lebih, telahlompat meletik ke kepala perahu, hingga di sana orangjadi berseru bahna kagetnya. Karena itu, semua orang didalam perahu lantas memburu keluar."Han suhu, ada apa?" demikian orang menanya.Orang di kepala perahu itu segera menyahut, katanya,"Kelihatannya usaha kita bakal berhasil! Aku dengarsuara, tadinya aku menyangka pada kucing dan anjing,yang berniat main gila di sini, tidak tahunya seekor ikanbesar sudah meletik naik ke dalam perahu kita! Ini adasuatu alamat baik, kita bakal dapat untung!"Orang yang dipanggil Han suhu itu lantas unjukiseekor ikan."Lauw Ho, Lauw Ho!" ia lalu memanggil-manggil.Dari dalam lantas muncul satu orang yang matanyakesap-kesip.Di kepala perahu sekarang berkumpul lima orang, siHan suhu adalah yang romannya paling bengis."Bawa ikan ini!" ia memerintah.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lauw Ho, atau si Ho Tua sudah lantas angkat ikan ituuntuk dibawa pergi.Siong Siu mengerti bahwa orang telah pergoki ia,baiknya ada sang ikan, yang rupanya kaget karena iaterjun, sudah lompat meletik ke atas, naik ke perahu,hingga perhatian orang jadi ditujukan pada ikan itu. Ia

Page 43: Cerita silat

tidak takut, tetapi orang di perahu terlalu banyak, untukia layani, sedang tujuannya adalah bikin penyelidikan diluar tahu musuh. Tapi ia belum peroleh hasil yangmemuaskan, apabila suara sudah mulai sirap, iamenghampirkan ke sebelah kanan perahu itu. Ia masihingin lihat dua orang tadi. Kali ini ia berhasil.Dua orang itu dandanannya bukan sebagai nelayan,yang satu berusia kurang lebih enampuluh tahun,tubuhnya tinggi besar, mukanya merah, berkumis danberewokan hitam, bajunya ada baju panjang warna biru.Orang yang satunya lagi berusia lebih tua, ditaksirumurnya tujuhpuluh tahun lebih, kumisnya jarang,mukanya kurus, tetapi sepasang matanya tajam betul,sampai bersinar. Mestinya aki-aki ini ada seorang yangliehay.Selagi Siong Siu mengawasi terus, mendadak sibrewok hitam tertawa dan kata, "Cui loosu, inilah yangdibilang, rejeki tidak datang bareng, bahaya tidak jalansendirian! Yang tadi itu adalah penipuan belaka! Lihatmalam ini dua rupa kegirangan datang berbareng! Lihat,lusu, ikan yang belakangan ini ada terlebih besardaripada yang ditangkap tadi!"Sembari berkata begitu, empe ini gerakkan tangannya,menuding ke air, berbareng dengan itu sebuah senjataTiraikasih Website http://kangzusi.com/seperti paku perak, melesat menyambar ke jurusantauwbak dari Hiecun.Siong Siu mengawasi orang dengan tubuh tengkurepdi air, kedua tangannya dipakai menahan dirinya, supayabisa berdiam terus, ia tidak sangka bahwa ia bakaldiserang secara demikian mendadak, meski ia gesit,sukar untuk ia tolong dirinya, justru ia mau bergerakdengan menyangka ia ada bagian mampus, tiba-tiba iarasai kedua kakinya ada yang sambar dan betot begitukeras, hingga ketika senjata rahasia sampai, senjata itulewat tepat di atas kepalanya. Kemudian ia telah dibetotterus, masuk ke dalam air, sampai di bawahnya perahubesar itu, sedang kupingnya masih dengar secara lapatlapatsuara tiga orang terjun ke air, rupanya untuk cariia. Malahan tiga orang itu semuanya cerdik, karenamereka telah berpencaran salah satu di antaranya, sudahmenuju ke dasar perahu.Oleh karena ia telah dibetot secara mendadak, kendatiia pandai berenang dan selulup, saking kagetnya, LimSiong Siu telah kena juga tenggak air, hingga iagelagapan, syukur untuk ia, pikirannya masih sadar,

Page 44: Cerita silat

meski ia lelah, ia toh berdaya akan singkirkan diri. Iamelesat ke samping, kedua kakinya digerakkan, atasmana, tubuhnya lantas mencelat ke atas. Satu kalikepalanya nongol di muka air, ia bisa buang dan menariknapas. Tapi ia tidak bisa sia-siakan tempo, la merasa adaorang susul ia, lekas-lekas ia hunus goloknya.Pihak pengejar rupanya ada pandai sekali, ia bisamenyusul dengan lekas, tangannya sudah lantasmenjambret. Dengan egos diri ke kiri, Siong Siumenyabet dengan goloknya Untuk tolong diri, penyerangitu segera selulup.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Adalah di waktu itu, muncul Thoa Toa Yu dan le PaPo. Mereka juga sudah kena dipergoki oleh musuh,mereka telah diserang. Pihak musuh ada bertiga.Kemudian di pihak musuh datang si brewokan, yangternyata ada liehay. Dengan bantuannya dia ini, duanelayan dari Hiecun itu dengan gampang kena ditangkap,lantas mereka dilelepkan pergi datang sampai keadaanmereka setengah mati.Siong Siu telah dapat lihat dua kawannya digaet naikke perahu, ia ada mendongkol berbareng kuatir danmalu. la telah buka mulut besar, sekarang ia gagal. Iamalu untuk pulang. Tapi, kalau tidak pulang, lidakbisajadi. Ia perlu pulang untuk memberi laporan. Di lainpihak, sekarang ia dikepung oleh tiga orang!....Dalam keadaan seperti itu, tauwbak ini menjadi nekat.Ia ingin bisa bacok salah satu penyerangnya, supaya iasedikitnya tidak hilang muka, atau ia tidak nanti binasasecara kecewa. Sayang untuk ia, kendati ia pandaiberenang dan selulup, ilmu silatnya rendah, sedang tigamusuhnya ternyata mengepung ia dengan maksudseparoh menilik padanya. Beberapa kali ia ditubruk,beberapa kali ia bisa egoskan dirinya.Akhirnya si brewokan hitam jadi penasaran."Kalau kita tidak bisa bekuk dia ini, orang tentu tidakakan pandang mata pada kita!" demikian ia berseru."Silakan kau minggir, nanti aku layani sendiri padanya!Aku mau lihat, ia sebenarnya ada orang liehay macambagaimana!"Lantas saja orang tua ini selulup. Siong Siu mengertiyang ia lagi hadapi musuh tangguh kendati benar musuhini bicara terlalu takabur, untuk bikin perlawanan, tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/alpa akan ambil kepastian. Ia lihat lowongan di jurusanbarat utara, ia segera berenang ke sana, lantas ia

Page 45: Cerita silat

selulup, baru saja mengenjot tiga kali, ia sudah pisahkandiri jauhnya dua tombak lebih. Dengan cara begini, iabisa jauhkan diri dari dua musuh, yang sedang awasi iaKapan ia timbul, ia kehilangan si orang tua brewokanhitam, yang telah selulup sedari tadi.Untuk cari musuh, Siong Siu celingukan, tatkalamendadak ia rasai kedua kakinya membentur suatu apa.Ia kaget, ia segera menahas ke jurusan kakinya. Barusaja ia membacok, atau bebokongnya ada yang sambar,ia segera dibetot. Ia menahan napas, ia cobapertahankan diri, tetapi justru itu, ia merasa tubuhnyasegera ditolak, sampai ia terdorong jauh, hingga iamuncul di muka air. Ketika ini ia pakai untuk membuangnapas, akan sedot hawa udara baru.Di depannya, ia lihat air bergelombang, apabila iaawasi, ia lihat romannya si empe brewokan hitam.Berbareng dengan itu, di lain jurusan ia tampak airbergelombang, hanya dalam gelap gelita, ia tidaksanggup melihat tegas. Ia menjadi heran, hingga karenabersangsi, ia tidak ingat akan lekas undurkan diri. Iasedang bengong tatkala dengan mendadak dibelakangnya terdengar teguran, "Manusia tidak tahumalu! Apakah kau lagi tunggui kematianmu? Kenapa kautidak lekas menyingkir, lari pulang?"Siong Siu kaget, ia menoleh dengan lekas, tetapi iatidak lihat orang yang menegur ia. Tapi sekarang iainsyaf, maka ia tidak berayal untuk melarikan diri.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lantas di muka air ia dengar seruan, "Han loosu,malam ini kita bisa roboh! Kita tidak boleh sudahi saja,kita mesti cari padanya!"Siong Siu tidak peduli musuh, ia lari terus. Di tengahjalan ia ketemu dengan Cian Siu Gie, yang berada dikanannya, bersama-sama Cio Liong. Mereka lari terussampai di mulut muara, baru mereka merasa lega.Tauwbak itu diam saja, ia berduka dan malu. Ia telahkehilangan dua kawannya.Di mulut muara mereka naik atas perahu mereka danlantas salin pakaian yang basah, susuti tubuh merekajuga."Aku roboh," akhirnya kata Siong Siu denganmengelah napas panjang. "Aku malu buat tinggal lebihlama di Giokliong-giam.""Lim suhu, kenapa kau berpikiran begitu cupet?" CianSiu Gie kata. "Terang orang telah bersiaga. Kita berduatelah samperkan beberapa perahu, saban-saban kita

Page 46: Cerita silat

tidak mampu datang dekat sekali, kita juga mesti dengarucapan-ucapan pedas, yang berupa jengekan terhadapkita. Orang pun telah sengaja siram kita dengan airkotor. Karena ini kita segera mengerti yang musuhsedang permainkan kita, tetapi karena terpaksa, kitasabar saja, sampai akhirnya kita mundur sendiri."Siong Siu jadi tambah berduka, ia tidak kata apa-apapada dua orang itu, tapi mukanya merah dan suram,maka Siu Gie lalu ajak Cio Liong undurkan diri ke perahumereka. Mereka tahu tauwbak itu sedang mendongkol.Siong Siu tetap dalam kemendongkolan dankesangsian. Ia sangat malu, terutama karena ia tahu diTiraikasih Website http://kangzusi.com/Hiecun rata-rata orang hargakan ia, karenakepandaiannya main di air dan ilmu silatnya. Barusekarang ia mengerti betul, siapa berada di tempattinggi, jatuhnya parah. Karena malu, ia kertak gigi."Biar bagaimana, aku mesti kembali pada musuh, akancari Toa Yu dan A Po, untuk tolong mereka!" demikianakhirnya ia pikir. "Kalau aku berhasil, syukur, kalau tidak,tidak nanti aku kembali kemari. Kiushe Hiekee melarangorang meninggalkan golongannya sendiri, tetapi akuterpaksa mesti menyingkir dari sini, aku baik pulang duluke Hucun-kang, akan asingkan diri di sana"Setelah ambil putusan, Lim Siong Siu lantas ambiluang, yang ia gubet di pinggangnya, sesudah itu ia pakaibajunya Adalah di waktu itu, ia dengar orang ketokjendelanya sambil berkata-kata, "Lim Siong Siu, kau tidaktahu diri! Kenapa kau bikin turun derajatnya leluhurmu?Kenapa sekarang kau niat lakukan lain kedosaan lagi?Kalau sampai kau terjatuh di tangan musuh, kau bikinaku jatuh merk juga! Kenapa kau tidak mau diam saja,bantu menjaga mulut sungai ini? Cucu yang tidakberguna awas, aku nanti terlebih dulu bereskanpadamu!"Siong Siu kaget, hingga bajunya yang baru dipakaiseparah ia sudah tunda dengan tercengang. Ia tadinyamenyangka pada Tan cuncu, yang menegur ia, tidaktahunya, suara itu bukan suaranya Tay Yong."Siapa?" ia menegur, serta buka pula bajunya. Iasembat goloknya, dengan tidak tunggu jawaban, ia larikeluar gubuk perahunya. Tapi di perahunya itu tidak adaorang, muka air tenang seperti biasa Salah satu dariTiraikasih Website http://kangzusi.com/sebuah perahu rombongannya berada di sebelah depanperahunya.

Page 47: Cerita silat

"Lie Hong," ia tanya, "apa kau lihat orang di perahukuini?""Tidak," jawab Lie Hong, orang yang ditanya itu, ialahnelayan dari perahu itu.Mau tidak mau, Siong Siu menjadi heran bukan main,hingga lagi-lagi ia mengawasi muka air, yang tetaptenang, tidak ada tanda-tandanya bekas orang berenangdi situ. Ia menjadi masgul, ia kerutkan alis. Akhirnya,dengan lesu, ia bertindak masuk pula ke dalamperahunya, goloknya ia lemparkan. Ia duduk denganjatuhkan diri. Di kupingnya masih berdengung suara tadi."Terang ia dari pihak Kiushe Hiekee," ia berpikir. "Iajuga katakan aku cucu yang tidak berguna. Di sini akubenar paling muda, sebaliknya dari golongan tua, hanyaada empe dan encek, maka itu ada siapakah yangpanggil aku cucu? Kalau ia dari pihak luar, kenapa iapanggil aku cucu? Lagian, dengan penjagaan begini kuat,cara bagaimana musuh bisa datang kemari dengan tidakdiketahui atau mendapat rintangan? Jikalau benar musuhbisa masuk dengan diam-diam, oh, benar-benar kitaberada dalam bahaya besar!.... Dan tadi, di dalam air,siapa orang itu, yang telah tolong aku dari ancamanbahaya? Terang ia berkepandaian sangat tinggi, orangdengan kepandaian semacam itu, aku belum pernahlihat...."Mendadak Siong Siu ingat apa-apa."Apakah ia bukannya salah satu dari leluhur kita, TanCeng Po atau Lim Siauw Chong?" demikian dugaannya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Lim couwhu ada eng-kongku dari turunan langsungtetapi ia telah jauhkan diri dari kita, tidak ketahuan iatinggal di mana, malahan pihak kita di Hucun-kang tidakpernah ada yang ketahui padanya, cara bagaimanasekarang ia bisa ketahui yang anak cucunya telahmerantau sampai di sini? Malahan ia ketahui juga kitasedang terancam bahaya besar dan telah datang padasaat yang berbahaya ini? Tidak, inilah tidak bisaterjadi!...."Memikir lebih jauh, Siong Siu sekarang insyaf, bahwaia masih muda dan kurang pengalaman, kepandaiannyapun masih banyak cacatnya, hingga belum waktunyauntuk ia masuk dalam kalangan Sungai Telaga. Olehkarena ini, ia jadi bersangsi dan duduk diam saja, karenaia bersangsi, apakah ia pergi atau jangan untuk tolongdua kawannya....Meski ia rebahkan diri, tauwbak ini tidak bisa pulas,

Page 48: Cerita silat

pikirannya masih terus bekerja. Adalah di waktu itumendadak perahunya bergon-cang keras, di kepalaperahunya ia dengar suara menjubiar dua kali, tandabahwa ada orang terjun ke air atau dilemparkan kesungai. Dengan kaget ia lompat bangun dan sembatgoloknya, lupai segala bahaya, ia lari ke luar, kapan barusaja ia melongok di mulut pintu, ia jadi tercengang,matanya melotot....Di atas perahu ada rebah dua orang, yang rupanyabaru saja diangkat naik dari air, dua-duanya tidakbergerak, seperti mayat.Siong Siu kerutkan alisnya, ia beranikan hati. Iahampirkan dua orang itu dan segera ia berseru, "Oh,kiranya kamu berdua!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Mereka itu memang Thia Toa Yu dan le A Po, yangtadi tertawan musuh, sekarang pulang entah siapa yangantarkan!Dengan lantas Siong Siu raba dada mereka, ia rasakanjantungnya masih memukul, karena tenggak terlalubanyak air, maka dua nelayan itu jadi pingsan dan rebahsebagai mayat.Siong Siu segera teriaki kawan-kawannya dari perahutetangga, beberapa orang segera datang, apabila merekalihat keadaannya Toa Yu dan A Po, lantas mereka turuntangan akan menolong dan sadarkan dua saudara itu.Tidak lama setelah air di perutnya dikuras dan merekadicekoki air jahe hangat, Toa Yu dan A Po lantas sadar,mereka buka kedua matanya, segera mereka berserubahna heran. Tapi ini justru bikin lega hatinya Siong Siu,begitupun yang lain."Ajak mereka ke dalam," Siong Siu kataBeberapa orang lantas dukung dua saudara ini,dengan dipepayang dibawa ke dalam perahu dan terusdirebahkan separoh nyender. Mereka sudah sedar, tetapiuntuk ingat betul beberapa ketika mesti dikasih lewat.Itulah sebabnya mereka terlalu lemah. Mereka irup lagiair jahe, baru kemudian mereka bisa bicara."Siunia, malam ini kita orang jatuh merk," akhirnyamereka kata pada Siong Siu. "Kami bisa lolos dari tanganmusuh, ini adalah di luar dugaan kita....""Saudara-saudara, aku menyesal sekali atas kejadianini," berkata Siong Siu, sang pemimpin atau siunia."Kamu telah terjatuh di tangan musuh, aku niatmenolong, sayang tenagaku tidak ada. Aku malu sekali.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 49: Cerita silat

Aku sampai di rumah dengan merasa sangat malu.. Akuterangkan padamu, bahwa aku tidak punya muka untukhidup lebih lama pula. Katakan padaku, siapa telahtolong kamu berdua?""Begitu kena ditangkap, kita lantas tidak ingat suatuapa," Toa Yu jawab. "Kelihatan musuh tidak mau celakaikita mereka taruh kita di kepala perahu, ditengkurupi,sampai air di perut kita sendiri keluar. Ketika kita sedar,jangan kata lari, geraki tubuh saja kita tidak mampu. Kitadiam saja, bersedia akan terima binasa. Sembari rebah,kita dengar suara orang bicara di dalam gubuk perahu,rupanya mereka sedang berebut pikiran. Karena kitaketulian, kita tidak bisa dengar perkataan mereka. Adalahwaktu itu, dari perahu sebelah mendadak lompat duaorang yang tubuhnya sangat enteng dan gerakannyagesit sekali. Mereka pakai pakaian mandi dan kepaladibungkus. Kita lihat mereka ada orang-orangperempuan, malah mirip dengan Yan Toa Nio dangadisnya. Dalam keadaan seperti itu, gelap dan matamasih seperti lamur, kami tidak mampu menegasi. Lantasdua orang itu samber kita masing-masing dan dibawaterjun ke sungai, kelihatannya kita mau dibawa pulang,tetapi kita tidak ketahui betul, karena begitu lekas masukdi air, lekas juga kita pingsan lagi, sebab percuma sajakita menahan karena kita masih sangat lemah. Sejakpingsan, kita tidak tahu apa-apa lagi!"Siong Siu goyang-goyang kepala, la bingung dan tidakmampu berpikir."Kenapa justru mereka yang datang menolong,sedang mereka yang kita curigai?" demikian ia paksaasah olaknya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Syukur Siong Siu, ia tidak usah putar otak terlebihjauh. Sebuah perahu mendatangi, lantas ternyata, ituada perahunya cuncu Tan Tay Yong yang diiringi olehempat nelayan. Mereka melakukan penilikan. Terpaksa iamenahan malu dan sambut ketua itu.Begitu lekas Tay Yong telah berada di perahunya,Siong Siu tuturkan tentang perjalanan danpengalamannya yang luar biasa itu. Ia utarakanmenyesalnya untuk kegagalan itu. Ia pun tuturkanpengalaman dari Toa Yu dan A Po."Apa yang aneh, mereka bilang bahwa yang tolongmereka adalah ibu dan anak yang kita curigai itu," iatambahkan akhirnya. "Aku tadinya hendak beri laporanpada cuncu, tetapi sekarang cuncu telah datang lebih

Page 50: Cerita silat

dulu. Sekarang aku minta cuncu angkat lain orang untukambil tempatku, kemudian cuncu boleh hukum akumenurut aturan kita, aku akan terima segala hukuman.Aku malu sekali, sebelumnya bertempur dengan musuh,aku telah bikin turun pamor kita...."Mendengar begitu, Tay Yong goyangi tanganberulang-ulang."Jangan kata begitu," ia bilang. "Titah saja untukmembikin penyelidikan sudah berarti bahaya, apapuladijalankannya itu. Janganlah kau anggap bahwakegagalanmu itu menurunkan pamor, kau mesti insyafpentingnya perkara. Sekarang mari kau ikut aku."Siong Siu diam saja, ia ikut diajak ke perahunya ketuaitu. Di sini ia disuruh duduk. Ia menurut."Aku tahu, Siong Siu, mengenai urusan kita, kau selalubersungguh-sungguh," kemudian kata ketua ini. "AkuTiraikasih Website http://kangzusi.com/juga tahu, kau memang beradat keras dan selamanyaingin menang sendiri. Kita sebenarnya bukan bangsanelayan sembarangan, kita ada dari Kiushe Hiekee dantelah wariskan sifatnya leluhur kita. Buat kita, hidup ataumati, senang atau terhina, mesti sama-sama. Kauanggap dirimu malu, tetapi ke mana kau hendak pergi?Bukankah ada aturan kita yang melarang anggotanyaberlalu dari rombongan dan tidak boleh ditinggal pergi?Kau mesti insyaf dan harus hormati aturan kita itu. Kitahidup senang di sini, semua bukan karena kemampuankusendiri sebagai ketua, itu hanya disebabkan ragamnyakita semua. Maka kau berhak untuk mengicipi apa yangkita semua rasakan! Kalau kau menyingkir, kau tentupulang ke Hucun-kang, apabila itu terjadi, di sana kaumestinya merasa malu sendiri. Kita sekarang terancambahaya paling hebat, kau bisa buktikan ini daripengalamanmu sendiri, maka itu kita tidak bolehpandang enteng pada musuh. Terang musuh ada liehay,apabila ia telah turun tangan, pertempuran hebat mestiterjadi. Giokliong-giam akan mandi darah, maka itu, kitajustru mesti keluarkan antero tenaga akan membela diri,akan lawan musuh. Untuk kita, tambah satu orangberarti tambah satu tenaga. Tentang ilmu silat, kita tidakboleh ambil kepastian, karena yang pandai ada yangterlebih pandai lagi. Tentang orang yang bantu kitasecara menggelap, kecuali sudah pasti ia berilmu tinggi,aku duga pasti ia dari kaum kita. Aku pun merasa anehpada Yan Toa Nio dan gadisnya, kita sangka merekasebagai cecolok, penyakit di dalam, siapa nyana mereka

Page 51: Cerita silat

justru ada bintang penolong kita! Apa penolong itubukannya mereka berdua? Tetapi, di sebelah itu kita lagihadapi musuh berbahaya!...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lim Siong Siu tunduk saja, ia malu bukan main."Aku bersyukur yang cuncu sudi memberi ampunpadaku," ia bilang, "tetapi keampunan ini membikin akujadi lebih-lebih bersusah hati. Untuk keselamatannyaKiushe Hiekee, aku tidak mampu berbuat jpa-apa,bagaimana aku tidak malu dan menyesal? Tapi akuberjanji, .iku akan serahkan jiwaku dan kucurkandarahku untuk Giokliong-giam. Melainkan satu hal akuminta, sukalah cuncu menjaga hati-hati. Aku baru pergike rombongan musuh sebelah kiri, mereka semuanyaliehay bukan main. Aku tidak takut cuncu cela aku, terusterang saja di Hiecun ini sukar untuk cari tandinganmusuh, kecuali orang-orang itu yang dengan menggelaptelah bantu kita. Dua kali aku telah didekati, dua-duakalinya aku tidak bisa lihat padanya Bukan aku saja, jugapihak Kangsan-pang tidak dapat lihat padanya meskipunpihak itu liehay. Karena itu, bentrokan di antara merekabelum pernah terjadi. Asal saja orang-orang yangmenolong kita suka membantu, harapan kita ada besar.Ketika keluar dari penjagaan musuh, mereka telahlumpuhkan penjagaan musuh. Tapi, yang tadi berkatakatamenegur aku dari luar perahu, ia terang ada daripihak tetua Kiushe Hiekee. Coba cuncu pikir, siapakiranya dia itu?""Sekarang ini yang sanggup tolong kita hinggaGiokliong-giam tidak usah jatuh ke dalam tangan musuhmelainkan ada 2 orang," Tay Yong berkata. "Mereka adaorang-orang luar biasa dari kaum kita ialah pehhu-ku TanCeng Po serta engkongmu Lim Siauw Chong. Tapimereka umpati diri di daerah Hu-cun-kang, sudah banyaktahun mereka tidak pernah muncul. Malahan masihmenjadi pertanyaan apakah kedua loojinkee itu ketahuiTiraikasih Website http://kangzusi.com/atau tidak tentang kepindahan kita kemari.... Makaadalah luar biasa, justru kita berada dalam bahaya,mereka lantas datang menolong kita! Sungguh aku tidakberani mengharap untuk kedatangan mereka! TentangYan toanio dan gadisnya, aku bersangsi untuk pastikanmereka orang macam apa atau dari golongan mana,maka itu, mereka tetap menjadi kecurigaan kita. Tentangmereka aku juga telah pikir hingga seharian, akhirnyaaku masih sangsi. Menampak keadaan musuh demikian

Page 52: Cerita silat

rupa, sedang bala bantuan kita tidak bisa dapatkan, tidakbisa lain, terpaksa kita mesti mengandal pada diri sendiri!Kalau bisa kita bela, jikalau tidak kita juga akan belasampai mati. Tay Yong tidak akan menyingkir dari sini,apapula untuk nyingkir sendirian! Segala apa aku pasrahpada Thian!.... Penjagaan di mulut muara masih kurang,coba kau tambah dengan seluruh pasukanmu. Siong Siu,tetapi hatimu jangan sangsi! Kau niat kucurkan darahuntuk Giokliong-giam, angan-anganmu sama denganangan-anganku! Nah, mari kita orang bekerja!"Siong Siu bersyukur pada cuncu yang baik budi itu."Baik, cuncu!" ia berkata. "Aku nanti atur saudarasaudarakuguna bela mulut muara ini! Tentang Yantoanio dan anaknya baik cuncu jangan alpa, sebaiknyakau minta Ho siokhu dari pasukan ketiga yang lakukanpenilikan. Siapa tahu hati manusia? Sungguh berbahayakalau dalam perut kita ada tersembunyi musuh!....""Aku mengerti," sahut Tay Yong, yang lantas sajaminta Siong Siu balik ke perahunya dan ia lantas bawaperahunya, akan lanjuti penilikannya.Dari mulut muara, Tan Tay Yong memandang kejurusan perahu-perahu musuh. Malam ada gelap, cahayaTiraikasih Website http://kangzusi.com/api tidak ada, sukar untuk melihat rombongan musuh itu.Keadaan pun sunyi. Maka itu, ada sukar akan mendugadugaaksi musuh. Hanya satu hal sudah pasti, ia harusberlaku hati-hati, karena musuh, yang sudah datang,tentunya sudah siap sedia akan menyerang, tinggaltunggu waktu saja. Dengan masgul ia berjalan pulang,sembari lewat, ia memandang ke jurusan gubuknya YanToa Nio dan anak. Gubuk ada gelap dan sunyi, rupanyaorang sudah tidur dengan tenang, karena biasanya,gubuk itu selalu memasang api.Untuk mengawasi ibu dan anak ini ada kewajibannyaHo Jin dari rombongan ketiga, ia keluar menemui TayYong kapan ketua itu datang ke tempat jagaaannya."Kenapa api di gubuk itu padam?" Tay Yong tanya."Apa ada kelihatan itu ibu dan anaknya keluar danmasuk?""Tadi, begitu lekas cuaca menjadi gelap, merekapasang api terang sekali, tidak berhentinya merekamundar-mandir," Ho Jin bentahukan. "Sejak jam dua, apidipadamkan dan lantas gubuk itu jadi sunyi, sampaisekarang tidak kelihatan ada gerakan apa juga di dalamsitu. Aku percaya mereka tidak akan lolos daripengawasanku."

Page 53: Cerita silat

Tay Yong goleng kepala, ia tidak kata apa-apa"Ancaman bahaya ada hebat, kau harus waspada,"kata ia kemudian, yang terus pulang. Ia terus tidak bertenteramhati, hingga orang-orang di rumahnya turut jadisibuk.Giok Kouw yang tunggui ayahnya, sudah sambut ayahitu, ia bisa lihat romannya yang kucai.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Malam ini toh tidak ada bahaya, ayah?" kata puteriini. "Ayah lelah, lebih baik sekarang kau pergi rebahkandiri."Tay Yong menghela napas, sambil batuk-batuk iajatuhkan diri di kursi. Ia lihat pelita sudah guram, makaia berbangkit seraya ulur lengannya, akan tarik sumbupelita itu. Atau mendadakan ia terperanjat."Eh, perbuatan siapakah ini?" lanyanya, dengan matamendelong.Di bawah pelita ada selembar kertas!Giok Kouw mendekati, ia pun iidak kurang herannya.Ia jumput kertas itu, yang ada suratnya, maka berduaayahnya, ia membaca surat ini yang berbunyi begini:Perhatikan!Pihak Englok-kang niat mencari balas, barusanperahunya sudah siap! Jangan memandang enteng!Mereka telah berserikat dengan pihak Kangsan-pang,yang tangguh! Kau semua bukan tandingan merekatetapi jagalah mulut muara dengan kuat, guna lindungiHiecun! Jangan bertindak sembrono, untuk mencegahkeruntuhan, yang harus disingkirkan. Di saatnya yangberbahaya, aku nanti datang, akan lindungikeselamatannya anak cucu dari Kiushe Hiekee, supayamereka luput dari pembasmian secara kejam. Maka,berhati-hatilah kau!SIAUW CHONG.Siauw Chong berarti Chong si Kecil, bukan "Siauw"dari Siauw Chong. Yang sama adalah huruf "Chong" itu.--ooo0dw0ooo--Tiraikasih Website http://kangzusi.com/IIIAyah dan anak itu menjadi girang, setelah besarkanapi, dengan hati-hati mereka letaki surat itu di atas mejadan keduanya lantas unjuk hormat sambil paykui padasurat itu."Dasar anak cucunya Kiushe Hiekee di sini tidak akanludas, mereka telah bikin tergerak hatinya leluhur kita,hingga mereka hendak ditolong," kata Tay Yong

Page 54: Cerita silat

kemudian pada anaknya. "Siauw Chong ini adalahcouwhu Lim Siauw Chong.""Dengan begini menjadi nyata, Lim couwhu danengkong kita terang masih berada di dunia ini," kata GiokKouw yang kegirangan. "Sudah lama aku tidak lihatmereka itu, mereka telah bertapa hingga ada yang katamereka telah jadi malaekat dan tidak campur lagi urusandunia, siapa nyana sekarang mereka masih ingat anakcucunya, yang mereka hendak lindungkankeselamatannya.""Sekarang telah menjadi terang, Lim Siong Siu berlimatelah ditolong oleh Lim couwhu," Tay Yong berkata."Couwhu janji mau bantu kita, kendati demikian,kelihatannya kita masih mesti lakukan satu pertempuranhebat, karena musuh ada tangguh sekali. Aku kuatirkalau mereka lakukan pembokongan terhadap kita...."Tay Yong berhenti bicara dengan mendadak, karenamereka dengar suara apa-apa di jendela, ia kaget karenamelihat daun jendela terbuka sendirinya. Hampir denganberbareng, mereka lompat ke kedua pinggiran. Tapi daunTiraikasih Website http://kangzusi.com/jendela tertutup pula kapan dari luar melesat masukselembar kertas."Siapa?" teriak Tay Yong, yang menjadi gusar sertahunus goloknya.Tapi keadaan ada sunyi seperti biasa.Ketika cuncu ini lari ke luar rumah, sampai di lataran,ia tidak melihat siapa juga. Malam ada tenang sekali.Dari empat penjuru, di mana kaum nelayan melakukanpenjagaan, tidak ada gerakan apa juga."Ayah, mari!" terdengar suaranya Giok Kouw di dalamrumah.Tay Yong masuk dan lihat muka anaknya pucat."Apakah bunyinya surat itu?" ia tanyaGiak Kouw angsurkan kertas itu pada ayahnya, siapasegera membaca. Surat itu datangnya dari Na ThianHong, ketua dari Englok-kang Coanpang dan Pian SiuHoo, ketua dari Kangsan-pang Coanpang. Coanpangberarti rombongan perahu nelayan. Mereka itu tidakmenulis apa-apa kecuali memberi hormat...."Ini ada suatu hinaan besar bagi kita!" kata Tay Yongdengan gusar sekali. "Kita telah kirim orang membikinpenyelidikan, kita gagal, sudah begitu, mereka sengajaantarkan surat mengirim tabe ini. Dengan jalan inimereka hendak majukan tantangan secara hormat, inilahtanda bahwa mereka ingin tumplek antero tenaganya

Page 55: Cerita silat

untuk hadapi kita, guna rampas Giokliong-giam Hiecun!Maka sekarang tidak ada lain jalan daripada kita terimatantangannya itu. Jangan kuatir, anak, kita akan hadapisegala apa!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Kita memang tidak usah takut, ayah," Giok Kouwbilang. "Aku memang ketahui, ayah ada berani dan tidaktakut mati. Tapi, dengan penjagaan yang begini kuat,musuh bisa datang dan pergi dengan merdeka, apakahartinya penjagaan kita terlebih jauh?"Belum Tay Yong sahuti anaknya kapan kuping merekadengar suitan bambu, maka berdua mereka lari keluar,akan cari keterangan, justru satu nelayan dari mulutmuara datang pada mereka untuk memberi laporan."Ada apakah?" Tay Yong mendului tanya."Dari jurusan mulut muara, tidak ada gerakan apaapa,tanda datang dari jurusan Giokliong-giam," sahutpembawa warta itu.Tay Yong menoleh pada gadisnya."Pergi pulang dan tunggu rumah, aku mau pergimelihat," ia berkata."Aku juga mau pergi melihat," kata si nona.Tay Yong sudah lantas lari menuju ke jurusan bukit, iaambil jalan air, untuk mana telah dibuka satu jalanan airyang sempit, yang muat hanya sebuah perahu kecil. Ialompat turun atas perahu dan anaknya pun turut. Duanelayan sudah menunggu di perahu itu, yang segeradigayuh pergi.Di sepanjang jalan ada nelayan-nelayan yangmenjaga, tapi saban kali Tan cuncu menanya, selalu iadapat jawaban bahwa tanda datangnya dari atas bukit,bahwa sudah ada orang yang memburu naik ke atasbukit itu."Apakah ada musuh datang dari sana?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Semua orang menjawab tidak terang. Maka Tay Yongmaju terus, dengan terus menanya tidak berhentinya,sebentar saja ia sudah sampai di tempat tujuannya. Disini ia dapat kenyataan, nelayan-nelayan dari empatperahu yang menjaga di situ sudah pergi melakukanpenyelidikan, dan dari atas bukit tertampak dua lenterasorot Khongbeng-teng yang bersinar kuning."Apakah cuncu yang datang?" demikian terdengarorang menanyanya."Benar," sahut Tay Yong, yang segera ajak puterinyamendarat dan naik terus.

Page 56: Cerita silat

"Tidak apa-apa, cuncu," adalah laporannya satupemimpin rombongan itu, Lie Coan Seng namanya. Iatelah papak ketua itu. "Kita sudah periksa semua tempatdi sini, kita tidak dapatkan juga....""Sebenarnya, apa yang sudah terjadi?" ketua itumenegaskan."Kita diperintah menjaga di bawah curam," Coan Sengjawab. "Kita tidak lihat suatu apa, tapi barusan satusaudara dengar suara apa-apa di atas curam, ketika iapergi periksa, samar-samar ia tampak bayangan orang.Ia kuatir matanya kabur, ia tidak berani banyak berisik,tapi dengan diam-diam ia memberi kabar padaku, makaaku segera kirim dua saudara akan pasang mata. Belumlama, dari bawah lompat naik satu bayangan, loncattinggi sampai tiga kaki, maka dengan tiga kali loncatansaja, ia telah bisa sampai di atas. Ia segera ditegur olehsaudara-saudara yang menjaga di atas, tetapi ia tidakmenjawab, malahan ia lari terus, ketika ia dipanah, ialolos. Kemudian muncul satu bayangan lain yangmengejar bayangan pertama, bayangan kedua iniTiraikasih Website http://kangzusi.com/mempunyai gerakan tubuh yang tidak kalah gesitnya. Iajuga ditegur tetapi ia diam saja. Maka itu terang merekabukan ada orang dari pihak kita. Karena ini, tanda suitanlantas dibunyikan. Dari bawah kita semua memburu keatas, untuk lakukan pemeriksaan, tetapi kesudahannyanihil, hanya dari kejauhan kita dengar orang bertempurserta saling menegur."Hatinya Tay Yong berdebar mendengar keteranganitu. Itulah di luar dugaan yang orang benar-benar ambiljalan dari atas bukit, dari curam yang tidak disangkasangka,sedang yang dijaga keras adalah mulut muara.Cara bagaimana orang bisa jalan di tempat yang tidakada jalanannya itu, yang penuh dengan bahaya?Dengan ajak kawan, Tan cuncu coba bikinpemeriksaan sendiri, lentera Khongbeng-teng telahdigunakan, hasilnya sama saja, yaitu kosong. Di tempatyang sukar itu tidak kedapatan tanda atau bekas apajuga yang mencurigai.Akhirnya Tay Yong pulang sesudah ia pesan untuk LieCoan Seng menjaga pula dengan hati-hati sertamenambah jumlahnya saudara-saudara yang menjaga diatas curam itu. Ia ajak Giok Kouw mampir ke mulutmuara, akan menilik pula sambil menanyakan keterangankalau-kalau di muara ada gerakan apa-apa, tetapijawaban yang ia dapat adalah bahwa segala apa tenang

Page 57: Cerita silat

seperti biasa. Hanya tadi, di pihak musuh datang lagi tigabuah perahu besar di kiri dan kanan, muatannya adatujuh atau delapan orang yang dandanannya bukanseperti dari Englok-pang.Tan Tay Yong manggut-manggut, ia mengerti bahwamusuh telah tambah tenaga, bahwa Hiecun terancamTiraikasih Website http://kangzusi.com/bahaya, la utarakan apa yang ia pikir ini kepada anaknya.Tatkala itu sudah terang tanah. Dalam perjalananpulang, Tay Yong coba melihat ke jurusan gubuk, ia lihatibu dan anak dari keluarga Yan itu berada di dalampekarangan rumahnya, sikapnya tenang.Lagi-lagi Tay Yong goleng kepala. Ia seorang yangberpengalaman, tetapi sekarang ia menjadi bingung. Apayang harus dilakukan terhadap ibu dan anak itu, yang iatidak berani — malahan tidak nanti — usir dengan paksa?Ia toh tidak berani pastikan dua orang asing itu adasahabat atau musuh, sedang mereka ada orang-orangperempuan."Andaikata mereka datang untuk membantu, aku tohharus malu, karena aku tidak mampu duga merekadengan jitu...." demikian ia pikir.Kira-kira tengah hari, dari mulut muara datang satunelayan yang melaporkan bahwa pemimpin dari Englokpang,Na Thian Hong, ada kirim utusan membawa karcisnama dan surat untuk minta ketemu dengan Tan cuncu.Tay Yong berpikir sebentar, lantas ia perintah utusanitu diijinkan masuk ke mulut muara, ia akan menantikandi sana di dalam perahunya.Seperginya nelayan itu, Tan cuncu lantas siap danpergi ke mulut muara, di sini ia naik sebuah perahu besardan atur sejumlah saudara-saudara nelayan untukberbaris menyambut utusan musuh. Mereka berbaris rapidan unjuk roman keren tetapi tidak bersenjata.Tidak antara lama dari mulut muara kelihatanmendatangi sebuah perahu yang laju sekali. Di kepalaperahu itu berdiri tegak satu orang, tubuhnya bergemingTiraikasih Website http://kangzusi.com/kendati juga perahu memain karena bergeraknyapenggayuh. Ia berumur tigapuluh lebih, baju dancelananya hijau, kaki celananya digulung, hinggakelihatan kakinya yang telanjang, hanya dibungkusdengan cauw-eh, sedang kepalanya ditutup dengantudung rumput. Melihat romannya, ia ada seorang yangcerdik.Sebentar saja, perahu nelayan itu telah sampai pada

Page 58: Cerita silat

perahu besar. Dengan tubuh yang nampaknya entengsekali, orang itu mencelat lompat dari perahunya pindahke perahu besar. Dari kere, yang memisahkan mereka,Tan Tay Yong dapat melihat nyata gerakan orang yanggesit itu, hingga ia menduga pada kepandaian orang.Satu nelayan segera singkap kere serta berkata,"Silakan, tuan, cuncu undang kau masuk!"Tay Yong berbangkit menyambut sambil unjukhormatnya"Aku girang sekali jikalau kau sudi perkenalkan dirimu,tuan," ia berkata."Aku ada Cee Sie Kiat, orang sebawahan dari Na lootocudari Englok Coanpang," sahut tamu itu. "Apa akulagi berhadapan dengan cuncu dari Giokliong-giamHiecun?""Benar. Silakan duduk!" "Terima kasih, cuncu. Akusedang terima perintah, aku pun ada pegawai rendahdalam Englok-pang, mana aku berani berlaku tidak tahuaturan...."Sembari kata begitu, dari jepitan surat yang ia cekal,ia keluarkan selembar karcis nama dan sepucuk amplop,yang mana ia serahkan pada tuan rumahTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/Tay Yong menyambuti sambil mengucap terima kasih,lagi sekali ia mengundang duduk. Tapi tamu ini tetapberdiri diam.Segera juga Tay Yong kenalkan karcis nama itu, yangsama dengan yang ia terima di waktu malam. Maka ialalu buka suratnya dan baca seperti berikut:Yang terhormat,Cuncu Tan Tay Yong dari Giokliong-giam Hiecun.Dengan hormat, karena paksaannya musim paceklik,pihak kita telah coba minta pinjam tempat di daerahperikanan Giokliong-giam, apa mau, karena penolakancuncu, satu pertempuran yang menyedihkan telahterjadi. Tatkala itu, karena sedang bepergian, aku tidakbisa lantas datang pada cuncu untuk menghaturkanmaaf. Sejak itu, banyak tahun telah lewat, tetapisaudara-saudaraku yang telah terima budi kebaikancuncu, tidak ada satu yang bisa lupai itu. Demikianlah,sekarang kita orang datang berkunjung. Dalam tempo 3hari, saudara-saudara kita akan memasuki Gioklionggiamuntuk minta pengajaran, aku minta sukalah cuncujangan menampik. Sekian, lain tidak.Hormatnya.

Page 59: Cerita silat

NA THIAN HONG.Tay Yong tertawa setelah ia habis baca surat itu."Aku merasa girang sekali yang pemimpinmu beginihargakan aku," ia kata, "aku pun girang yang ketua dariKangsan-pang turut datang juga. Memang, sejak diHucun-kang, pihak kamu memang sudah punyaiperkenalan, aku tidak nyana, setelah berselang duapuluhTiraikasih Website http://kangzusi.com/tahun lebih orang masih tidak lupai aku! Karenaomongan terlebih sempurna daripada surat, makasahabat, kau saja tolong sampaikan jawabanku. Tempotiga hari itu aku terima baik, waktu itu aku akanmenyediakan air dan arak guna menyambut pihakmu,sebagaimana keharusannya satu tuan rumah. Kaubanyak cape sahabat, sampai secangkir thee kau tidakminum, aku tidak berani tahan kau lebih lama lagi, nah,persilakan! Sampai ketemu pula lagi tiga hari!""Terima kasih, cuncu!" sahut tamu itu. "Kau suditerima kita, itu menyatakan kau ada satu sahabat. Nah,sampai ketemu pula!"la putar tubuhnya dan bertindak pergi, Tay Yongmengantarkan hingga ia bisa lihat bagaimana leluasaorang lompat balik ke perahunya, perahu bergeming,papan perahu tidak bersuara, mula-mula kakinya ituberdiri sebelah, dalam sikap dari Kimkee toklip atau"Ayam emas berdiri dengan sebelah kaki", kemudian iaputar tubuhnya serta terus angkat kedua tangannyamenghadapi tuan rumah."Maaf, aku tidak mengantar terlebih jauh!" kata TayYong yang balas hormat itu.Anak perahu dari Giokliong-giam tidak senangmenampak sikap yang jumawa itu, maka waktu ia kasihbekerja penggayuhnya, akan bikin perahu mulaiberangkat dan sengaja gunakan tenaganya dengandikageti. Biasanya gerakan itu akan bikin terpelantingorang yang sedang berdiri di atas perahu. Tapi maksudini gagal, karena cepat sekali Cee See Kiat sudahturunkan sebelah kakinya yang lain, hingga ia injakTiraikasih Website http://kangzusi.com/papan perahu dengan kedua kakinya— kedua kaki yangberdiri dengan tetap!"Saudara-saudara, kamu benar pandai!" ia kata sambilbersenyum. "Kamu pasti ada banyak cape!"Anak-anak perahu itu menjadi malu sendirinya,dengan tidak kata apa-apa, mereka kasih perahunyajalan terus, sampai di mulut perahu di mana tamu yang

Page 60: Cerita silat

jumawa itu segera lompat ke perahunya sendiri untuklanjuti perjalanannya pulang.Sementara itu Tan Tay Yong sudah lantas pulang,sedang tadinya orang mengharap ia menuturkan apa-apaberhubung dengan diterimanya karcis nama dan suratdari Kangsan-pang dan Englok-kang itu. Karena ini,mereka hanya bisa menduga-duga saja.Giok Kouw mengerti kesukaran ayahnya. Pian Siu Hoodari Kangsan-pang dan Na Thian Hong dariEnglok-kang memang ada musuh-musuh yang harusdimalui, sedangkan tenaganya Giokliong-giam Hiecunhanya cukup untuk dipakai melayani orang-orang biasasaja, tidak segala jagoan dari kalangan Sungai Telaga.Karena ini, ia pun diam saja, ia ikuti ayahnya pulang.Alisnya Tay Yong mengkerut. la tahu ia lagi hadapimusuh berbahaya dan ia tidak bertetap hati kendati iaketahui, pada pihaknya ada bantuan dari pihak tetuanyayaitu Lim Siauw Chong."Ayah, bukalah pikiranmu," kata Giok Kouw akhirnyauntuk hiburkan ayah itu. "Selagi bahaya mengancam,kita mesti lupakan segala apa kecuali persiapan untukmembela diri. Louw couwhu telah berjanji akan bantukita, aku percaya ia tidak akan antap anak cucunyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/menjadi korban musuh. Umpama kata kita tidak berdaya,ini juga bukannya alasan untuk kita mandah saja! Semuasaudara kita bukannya orang-orang yang takut mati!Kalau sudah sampai saatnya, mari kita melawan, apabilamesti binasa, mari kita binasa semuanya!"Tay Yong manggut-manggut, anak itu benar adanya."Aku mengerti," ia bilang, "ini ada jalan satu-satunyabagi kita."Lantas Tay Yong ajak pengiring akan melakukanpenilikan lagi, setelah mana ia himpunkan semua kepalarombongan, pada mereka ia beritahukan tentangtantangan musuh dan minta semua bersatu hati untukbersiap dan membela diri, untuk usir musuh. Ia minta,sekalipun siang, jangan ada yang alpa.Penjagaan di atas Giokliong-giam telah ditambah.Kemudian Tay Yong melongok lagi nyonya Yan dananaknya, untuk kesangsiannya, ia dapati ibu dan anak itutenang seperti biasa. Ia benar-benar tidak bisa badehalnya dua orang asing ini.Sementara itu, dua hari telah lewat dengan tenteram.Di hari ketiga, Seantero hari tidak ada gerakan apaapadari pihak musuh. Di waktu sore, Tay Yong juga

Page 61: Cerita silat

tidak dapati munculnya Lim Siauw Chong, susiok-nya,tetua dari Kiushe Hiekee, ia menjadi bingung. Maka iakumpulkan empat tauwbak: Wan Sam Siu, Yap A Tiong,Ho Jin dan Lim Siong Siu."Kita telah terima tantangan Na Thian Hong, malam iniadalah waktu yang ditetapkan," ia berkata. "Merekamempunyai banyak orang pandai, inilah terpaksa akuTiraikasih Website http://kangzusi.com/mesti bilang terus terang padamu, karena, sebagaicuncu, aku tidak boleh justakan kamu. Sebagai ketua,aku tidak boleh ucapkan kata-kata yang bisamelemahkan pihak kita, toh aku tidak bisa sembunyikanrasa hatiku. Apa faedahnya akan omong besar apabilabuktinya sebaliknya? Aku tahu, apabila tidak ada orangberilmu bantu kita, kita mesti menderita kekalahan,tetapi sebagai ketua, aku akan pertaruhkan jiwaku, akanmembela Hiecun sebisa-bisaku. Di atas itu, aku mestilindungkan kehormatannya Kiushe Hiekee! Makasekarang aku harap semua saudara pun bersatu pikirandengan aku!"Empat tauwbak itu tidak kenal takut, sebaliknyamereka jadi bersemangat"Jangan cuncu berkuatir," mereka nyatakan. "Kitasemua tidak takut mati, kita akan belakan Giokliong-giamdengan jiwa kita, kalau perlu, kita akan siram Hiecundengan darah kita!""Ini barulah turunan dari Kiushe Hiekee!" berkata TayYong sambil manggut-manggut. "Sekarang aku mauminta perhatian kamu semua. Kalau sebentar musuhdatang, apabila perahu mereka tidak melebihkan sepuluhbuah, kau boleh ijinkan mereka masuk, tetapi begitumereka sudah ada di dalam, mulut muara harus ditutup,dengan tidak ada titah, penutupan itu tidak boleh dibuka,satu perahu pun tidak boleh keluar! Tentang kejadian didalam, semua pihak penjagaan di sini jangan ambil tahu.Untuk penjagaan di mulut muara, aku ingin disediakanduapuluh empat perahu, setiap perahu mesti pasang dualentera merah dan empat obor. Semua perahu ini harusberbaris dari Hiecun sampai di mulut muara Mulai darimulut muara, Lim Siong Siu mesti menjaga bersamaTiraikasih Website http://kangzusi.com/delapan buah perahu. Pasukan ketiga dari Ho Jin tidakusah semuanya mengawasi nyonya Yan dan anaknya,kau mesti siap untuk bantu di sebelah dalam muara,untuk menjaga kalau-kalau musuh menerjang denganmendadak. Pasukan kedua dari Yap A Tiong semasuknya

Page 62: Cerita silat

perahu-perahu musuh, mesti lantas gabungkan diridengan pasukan kesatu dari Wan Sam Siu, kau mestiberpencar di sekitar daerah kita, untuk menunggu titahterlebih jauh. Malam ini ada malam terakhir bagi hidupatau musnahnya kita aku harap semua insyaf dengankewajiban masing-masing. Sekarang, silakan kamubekerja!"Empat tauwbak itu berikan janji mereka, sesudah itumereka pergi dengan berpencaran, akan bersiapmenuruti perintah ketuanya. Maka selanjutnya, Hiecunmalam itu ada beda daripada biasanya Maka setiap satutombak lebih tentu ada terdapat dua perahu di kiri dankanan, masing-masing dengan dua lentera dan empatobor.Di depan Hiecun ada enam-belas perahu besar, padasetiap tiang layarnya ada satu lentera merah yang besar,pada setiap kepala perahu ada empat nelayan, yangbersenjata tempuling, pakaiannya pakaian berenang,kepalanya dibungkus rapi.Di pantai di depan Hiecun, di mana ada lapangan yangbesar, ada ditaruh enambelas perangkat kursi meja,guna sambut tamu. Di sini ada diatur barisan-barisan dariempat-puluh nelayan, sebagian pegang lentera, sebagianbersenjata tempuling, golok dan klewang, untuk di air.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Tay Yong pakai thungsha biru, ia tidak bekalsenjata, hanya karcis nama. Ia telah siap akan sambuttamu.Giok Kouw telah dandan dengan ringkas, tetapi orangorangperempuan lainnya semua berdiam di dalamrumah dan dilarang keluar. Tapi mereka insyafgentingnya keadaan, maka mereka tidak masuk tidur.Sekalipun adanya persiapan, seluruh Hiecun ada sunyisenyap. Maka Tan Tay Yong merasa puas di waktu iapergi untuk melakukan penilikan, ia dapat semuatitahnya telah dijalankan betul.Belum terlalu lama, dari atas Giokliong-giam adaterdengar suara suitan bambu, yang beruntun terus, satukali. Suitan itu memang ada pertandaan dan suaranyaada rupa-rupa, dengan dengar suaranya orang lantasketahui ada terjadi apa-apa.Tan Tay Yong terperanjat."Kembali di puncak ada orang yang menoblos dengandiam-diam," ia berkata. "Sekarang semua mesti siap danpasang mata! Na Thian Hong gunakan cara ini, terang iabukannya saru sahabat dari kalangan Sungai Telaga. Kita

Page 63: Cerita silat

telah bikin perjanjian, kenapa ia bersikap begini?Sekarang mari kasih dengar tanda, supaya semua pihakkita umpati diri, supaya dilepaskan anak panah terhadapsiapa saja yang melintas dalam daerah kita!"Baru saja titah itu hendak dijalankan, mendadak daritempat gelap di samping mereka, lompat keluar satuorang ke depannya Tay Yong.Semua orang menjadi kaget, mereka menyangkamusuh, lantas mereka maju.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Tay Yong tidak bersenjata tetapi ia tidak takut,dengan tabah ia awasi orang itu."Siapa kau, sobat?" ia menegur. "Kenapa kau lancangmasuk kemari?"Ditegur demikian, orang itu tertawa berkakakan."Aku pulang ke rumah sendiri, kenapa aku dikatakanlancang?" ia berkata.Tay Yong lihat orang itu pakai baju biru dengan celanapendek biru juga, kakinya tidak terbungkus kaos,bersepatu rumput, kepalanya ditawungi tudung lebar,hingga orang itu mirip dengan satu nelayan atau tukangsawah. Mengawasi lebih jauh, ia taksir usianyatujuhpuluh lebih, kumis dan jenggotnya ubanan,mukanya kurus tetapi segar dan sehat. Tiba-tiba iaterperanjat, lantas ia menghampirkan, untuk berlutut."Siokhu, Tay Yong unjuk hormatnya padamu!" iaberkata.Melihat sikapnya ketua itu, semua orang lantasbatalkan sikap mereka yang mengancam."Bangun, bangun!" berkata orang tua itu, yang bukanlain daripada tetua Kiushe Hiekee, Lim Siauw Chong."Sekarang bukan waktunya untuk bicara lagi, segera jugakedua kunyuk tua dari Englok-pang dan Kangsan-pangbakal datang kemari! Aku datang bersama dua orang,aku nanti ajar kau kenal dengan mereka...."Sembari kata begitu, tetua itu menoleh ke tempatgelap dan meng-gape."Mari sini! Sekarang aku telah menjadi tuan rumah disini, aku undang kamu untuk minum thee! Mari!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Berbareng dengan undangan, itu, dari tempat gelapada lompat keluar dua orang, lompat turun dari tempattingginya tiga tombak dan turunnya tepat di samping LimSiauw Chong. Dua-dua mereka mempunyai roman luarbiasa. Yang pertama rambut dan kumis jenggotnyasudah ubanan, alisnya tidak terkecuali, tubuhnya tinggi

Page 64: Cerita silat

dan besar, muka bundar dan montok serta segar, satumuka yang tidak seharusnya dipunyakan oleh satu akiaki.Bajunya warna abu, adalah thungsha, dengankancing-kancing tembaga yang besar, tangan bajunyalebar dan panjang, hingga jadi gerombongan. Kakinyapakai kaos panjang dan sepatu. Air mukanya tersunggingdengan senyuman. Yang kedua, beda dengan, sijangkung dari besar itu, ia bertubuh kate dan kurus luarbiasa, mirip dengan kulit membungkus tulang,pakaiannya ringkas dan pendek, bersepatu rumputdengan tidak pakai kaos kaki, sedang kulit mukanya adapucat kuning seperti seorang yang penyakitan. Berduamereka jadi tambah luar biasa, karena mereka berdiriberendeng, hingga roman mereka jadi beda sekali satudengan lain."Jiewie loo-suhu, ini adalah keponakanku yang takberguna, Tan Tay Yong namanya," berkata Lim SiauwChong pada kedua tamunya. "Apa yang bakal terjadimalam ini, keponakanku sekalian ada mengandel betulpada kamu berdua...."Si tua tinggi besar dan ubanan tertawa haha-hihi."Siauw Chong, kau aneh!" ia berkata. "Kita orangbekerja janganlah seperti katanya pribahasa: 'Kapansudah terdesak, baru merangkul kaki Budha', sesudahmelewati sungai, segera merusaki jembatan, sesudahluka sembuh, lantas melupai sakit, atau sesudah urusanTiraikasih Website http://kangzusi.com/beres, lantas berpura tidak kenal, hingga dua atau tigatahun, kau sukar untuk diketemukan! Inilah aku tidakmau, sahabat, dengan begitu kau bukanlah sahabatku!Kita orang bersaudara biasanya tidak ada hutang, kitamenjual kontan dan tidak mainkan tempo, maka kalaunanti urusan sudah beres, dengan baik-baik kau harusundang kita berjamu!...."Tay Yong sementara itu sudah lantas berlutut didepannya tamu untuk perkenalkan diri sambil unjukhormatnya.Si kate kurus, yang romannya mirip dengan monyet,sudah lantas berkata dengan suaranya yang agak serak,"Cucu, apakah kau kenal siapa kita berdua? Dengan kauberlutut di depan kita, apakah itu tidak menurunkanderajatmu sebagai ketua di sini?" demikian ia tanya."Aku minta loo-cianpwee jangan tertawai aku, dengansebenarnya aku tidak kenal pada loo-cianpweeberdua...." jawab Tay Yong dengan jengah. Kemudian iamenoleh pada Lim Siauw Chong sambil berkata. "Siokhu,

Page 65: Cerita silat

tolong kau ajar aku kenal dengan jiwie loo-cianpwee ini..."Tetua Kiushe Hiekee manggut, ia segera tunjuk sitinggi besar yang ubanan."Ini ada Hengyang Hie-in Sian le, untuk seluruhOuwlam, dengan ilmu silatnya Bianciang Kanghu, ia telahpimpin semua ahli silat..." Kemudian ia menunjuk sikurus kering yang beroman monyet, ia tambahkan, "Iaadalah tukang usil urusan sewenang-wenang di daerahTiangkang, hingga orang juluki ia Souwposu, atau siPembalasan cepat. Ia ada orang she Cukat ber namaPok."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Baru saja Lim Siauw Chong tutup mulutnya atau adalompat turun orang yang ketiga yang kumis danjenggotnya hitam menutupi mulutnya."Dan ini ada Hee In Hong, yang namanya tersohor diselatan dan utara Taykang, karena golok besarnyaKimpwee Kamsantoo," ia segera perkenalkan lebih jauh.Maka Tay Yong pun lekas-lekas unjuk hormatnya padaorang yang ketiga ini. Kemudian ia lekas berbangkit dansegera mengundang duduk pada ketiga tamunya itu.Sementara itu beberapa nelayan segera menyuguhkanthee panas."Kau telah undang kita, apa begini caranya kausambut tamu?" menegur Cukat Pok pada Lim SiauwChong. "Kamu semua benar-benar tidak boleh dibuatpermainan. Sampaipun arak kau tidak sediakan! Kenapakau begini muris, sampai uang dipandang dan disayangseperti jiwa sendiri?""Jangan tidak kenal aturan, sahabat!" Lim SiauwChong sahuti. "Dengan tidak berjasa kau menerimapahala, aku kuatir, umpama kau makan, barangmakanan juga tidak nanti mau hancur. Kau lihat cuaca,sekarang ini sudah jam berapa? Bukankah di mulutmuara sedang menantikan sahabat-sahabat karib kita!Kita harus terlebih dulu usir mereka pergi, baru kemudiankami bisa makan dan minum dengan tenang, untukmerayakan pesta kemenangan! Waktu itu barulah barangmakanan dapat digayem hingga hancur!....""Kau harus hati-hati jika setelah melewati sungaisegera merusak jembatan, atau setelah liamkeng segeramemukul hweeshio!" berkata Souwposu Cukat PokTiraikasih Website http://kangzusi.com/sambil bersenyum. "Kau harus mengerti, aku bisamembayar dan membalas kontan padamu, jangan

Page 66: Cerita silat

karena kau telah mencari aku, segera kau boleh perintahaku sebagai si kacung tolol, yang boleh diperintahmenjual tenaga untuk si orang she Lim! Bukankah kauada dari pihak Kiushe Hiekee? Jikalau padaku tidakdihaturkan terima kasih sebagaimana pantasnya, diantara kami mesti ada perhitungan yang belumberes!....""Eh, Cukat Pok, kenapa sih kau tidak mengenalaturan?" menegur Hee In Hong. "Kenapa di antarasekalian tetua, kau berhitungan begini matang? Apa kautidak kuatir kehormatan dirimu nanti juga turun harga?"Hengyang Hie-in tertawa berkakakan."Cukat loosu, apa kau tidak dengar suara suitan dimulut muara itu?" ia tanya. "Bukankah itu ada tandabahwa di mulut muara orang telah bergerak? Pasti,rupanya usaha kita bakal segera dimulai!...."Benar saja, suara suitan lantas terdengar berulangulang,disusul dengan lajunya sebuah perahu kecil yangsangat pesat, di atas mana ada tanda lentera danbendera merah. Sesampainya di depan Hiecun, satunelayan yang berdiri di kepala perahu kecil itu sambilgoyang bendera merahnya segera berseru, "Tiga perahubesar dari pihak luar sudah mulai masuk!""Aku tahu," jawab Tay Yong serta berbangkit.Atas jawaban itu, perahu kecil tersebut segera balikkembali.Sekarang semua mata ditujukan ke muka air, kejurusan mulut muara. Tiga buah perahu nelayan besarTiraikasih Website http://kangzusi.com/tertampak sedang mendatangi, empat buah perahu di kiridan kanan mengiringi. Muka air menjadi terang, di situmemain cahaya obor dan lentera, air jadi bercahayabergemirlapan. Lajunya perahu-perahu sangat cepat, airsungai sampai jadi berombak.Tay Yong ajak sejumlah saudaranya pergi ke tepiuntuk membikin penyambutan. Delapan nelayan, denganmasing-masing pegang lentera, berbaris di keduapinggiran.Selagi tiga perahu besar mendatangi, kelihatan diperahu pertama ada empat anak buahnya berdiri dikepala perahu, pakaiannya serupa, di tangannya masingmasingme-nyekal obor, sedang di perahunya ada duabuah lentera besar. Kelihatan nyata di kertas lentera adatiga huruf "Kang San Pang". Kedua jendela telahdipentang, di dalam perahu kelihatan tiga orang sedangberduduk. Penumpang lainnya adalah enam anak buah

Page 67: Cerita silat

dan satu tukang kemudi.Perahu yang kedua ada sama keadaannya, kecuali dilenteranya ada tertulis tiga huruf lain, yaitu "Lan KiePang".Adalah perahu ketiga yang pakai lentera dengan tigahuruf "Eng Lok Pang" dan di situ ada berduduk lima atauenam orang.Sebentar kemudian ketiga perahu sudah berlabuh, dariperahu pertama mendarat satu anak buah, tangannyamenyekal karcis nama, yang mana sambil menjura iaserahkan pada Tan Tay Yong. Ia kata itu adalah karcisnama tanda menghormat dari pihaknya, pihak tamu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di antara terangnya lentera, Tay Yong periksa karcisnama itu. Ia baca:Na Thian Hong, pemimpin dari Englok-pang.Pian Siu Ho, pemimpin dari Kangsan-pang.Han Kak, pemimpin dari Hangciu-pang.le Tong, pemimpin dari Lankie-pang.Auwyang Cu Him, pemimpin dari Tonglouw-pang.Sun Po Sin, pemimpin dari Liongyu-pang.Cui Cu le.Cia Kiu Jie.Dua nama yang tidak berpartai itu ada ahli-ahli silatternama di Tiangkang.Segera Tay Yong perintah satu nelayan bawa surat itupada Lim Siauw Chong, agar tetua itu ketahui siapa-siapayang berada pada pihak musuh, ia sendiri lalu berkatapada pembawa karcis itu, "Silakan sekalian tamu-tamukumendarat!"Sementara itu sekalian tamu sudah mulai mendarat,maka kapan mereka itu telah datang dekat, sambilbertindak ke samping, Tay Yong angkat kedua tangannyauntuk unjuk hormatnya."Tan Tay Yong dari Giokliong-giam Hiecun berterimakasih yang cuwie loo-suhu telah sudi datang ke desakuini, harap dimaafkan yang aku telah terlambatmenyambut...." ia berkata. "Silakan cuwie loo-suhududuk minum thee...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Na Thian Hong adalah yang kepalai kawan-kawannyaitu. Di antara mereka, empat berpakaian sebagai nelayansejati, yaitu baju dan celana pendek, kaki telanjang,hanya pakai cauw-eh, tetapi mereka semua membawasenjata, senjata rahasia tidak terkecuali.Dengan sikap menghormat Tay Yong memimpin

Page 68: Cerita silat

rombongan tamunya menuju ke kursi meja di mana LimSiauw Chong dengan tiga sahabatnya telah berbangkitdan bertindak maju akan bikin penyambutan.Selagi kedua pihak saling mendekati, Hengyang Hie-inSian Ie segera mendului kawan-kawannya maju kedepan, sembari tertawa, ia lantas berkata, "Malam inipertemuan kita ada suatu pertemuan yang beruntungsekali! Aku tidak sangka bahwa Pian loo-suhu dari Kangsan-pang juga telah turut datang! Ini ada pertemuanyang sukar dicari keduanya! Dan kau, Auwyang loo-suhudari Tonglouw-pang, apakah kau masih kenal padaku,Hengyang Hie-in Sian Ie? Cu Ie, Kiu Jie, jiewie loo-suhu,kamu telah membuang tempo akan datang kemari! Kalautidak keliru, sudah beberapa tahun telah lewat sejak kitaorang bertemu paling belakang!"Ternyata, dari pihak tamu, empat orang telah dikenaloleh Sian Ie.Di antara tamu-tamu itu, Pian Siu Hoo adalah yangmerasa paling heran atas beradanya Hengyang Hie-in diGiokliong-giam Hiecun, keheranan ini sampai terpetapada air mukanya, akan tetapi ia sudah lantas maju akanmenjabat tangan orang serta berkata sambil paksakanbersenyum."Sian loosu, kau telah datang kemari untuk bantumeramaikan pertemuan kita, inilah hal yang kitaTiraikasih Website http://kangzusi.com/sebenarnya minta pun tidak berani! Adalahpengharapanku, ke mana saja kita sampai, kita akanketemui sahabat-sahabat kekal, karena dengan begitu, dimana ada urusan, kita orang bisa bicara dengan leluasa.Loo-suhu, aku ingat, kita orang telah berpisah empatatau lima tahun lamanya....""Rasanya jauh terlebih lama daripada itu, loo-suhu!"Sian le jawab. "Pada tujuh tahun yang lalu, di waktu akupergi ke See-ouw, aku telah ketemu kau di sana!Bukankah apa yang aku ingat ini tidak keliru?"Pemimpin dari Kangsan-pang yang bergelar Tiathongliong,si Naga Besi, manggut."Matahari dan bulan lewat laksana melesatnya anakpanah, apa yang sudah lewat nampaknya ada seperti didepan mata," berkata ia. "Lihatlah, sekarang rambut dankumis kita sudah putih, akan tetapi kita tidak engah sangwaktu telah lewat entah berapa banyak tahu-tahu kitatelah menjadi tua!""Tetapi Pian loosu, aku sendiri merasa bahwa akumasih belum tua!" berkata Nelayan Tersembunyi dari

Page 69: Cerita silat

Hengyang, si sobat tua bangka, kalau bukannya pada dirikita masih ada hati jagoan, mana kami berani campurtahu segala urusan orang lain?"Mukanya ketua dari Kangsan-pang menjadi bersemumerah, ia merasa terpukul sindir oleh kenalan itu, yangbicara secara manis dan halus, tetapi yang maksuducapannya sangat menusuk hati. Maka ia lekas-lekassimpangi pembicaraan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Loo-hiapkek, di sini masih ada orang yang belumdikenal, mari kita belajar kenal, supaya kita bisa pasangomong dengan leluasa," demikian katanya.Mendengar itu, Tan Tay Yong segera mendahului."Ini ada Cukat Pok loo-suhu," berkata ia. "Ini ada HeeIn Hong loo-suhu. Dan ini ada pamanku Lim SiauwChong."Atas itu, ketua dari Englok-pang, Na Thian Hong, jugamaju, akan perkenalkan kawan-kawannya, sebagaimananama-nama mereka telah termuat dalam karcis nama.Sampai di situ barulah mereka pada ambil tempatduduk.Beberapa nelayan sudah lantas datang menyuguhkanthee."Berhubung dengan kedatangan kita malam ini, akuminta Tan cuncu tidak anggap kita lancang," Na ThianHong mulai berkata. "Untuk kebaikannya nelayan darikedua pihak, untuk penghidupan mereka, aku anggapsoal lebih baik diurus beres terlebih siang. Seperti telahdiketahui, Englok-pang telah hidup turun menurunsebagai keluarga nelayan yang hidupnya di muka airselalu. Beberapa ratus keluarga kita tidak pernah memikiruntuk hidup dari usaha lain. Adalah tidak beruntung,selama ini kita telah hadapi bahaya paceklik, hingga kitatelah datang ke Giokliong-giam Hiecun ini. DaerahGiokliong-giam adalah daerahnya Englok-pang, sejak Tancuncu pimpin rombongan ini, kau telah duduki daerah ini.Ketika itu kita telah ketahui, yang daerah ini telahdiduduki oleh pihakmu, tetapi kami diam saja. Itulahdisebabkan adanya tahun-tahun yang makmur, hinggaTiraikasih Website http://kangzusi.com/kita masing-masing dapat hidup senang dan tenteram dimasing-masing daerah sendiri. Adalah karena nasehatku,Na Thian Hong, maka pihak Englok-pang diam sajamengawasi sepotong dari daerahnya ini diduduki olehpihak lain. Kita sama-sama mau cari hidup dan aku telahlarang pihakku ganggu pihak lain. Apa lacur, tiga tahun

Page 70: Cerita silat

beruntun, kita telah mengalami saat yang sukar, disebelah itu, kita mesti melihat Giokliong-giam tidakkurang suatu apa, malahan sebaliknya daripadaterancam bahaya, ia bertambah makmur. Giokliong-giam,di air ada banyak ikannya, di darat ada subur sawahkebunnya. Ini adalah suatu imbangan tidak adil, karenasatu pihak terancam bahaya lapar, lain pihak makmur. Inijuga sebabnya kenapa kita akhirnya menoleh kemari,adalah menjadi pengharapan kami untuk mendapatbagian. Kita anggap keinginan kita ada pantas dan sah.Pantas karena kita ada sesama manusia, dan sah karenadaerah ini asalnya ada milik kita. Tapi sayang, maksudkita itu tidak kesampaian. Kau ketahui sendiri, Tancuncu, pihakmu telah kang-kangi Giokliong-giam yangkamu telah jadikan seperti kepunyaanmu sendiri, dansudah begitu, lain pihak, ialah kita dari Englok-pang,dilarang datang kemari, sekalipun untuk menangkapikan. Sebuah perahu kita pun tidak boleh masuk kemari!Kalau kau ada pihak Englok-pang juga, kita masih bisabicara halnya siapa datang duluan dan datangbelakangan, tetapi ini tidak, karena kau ada pihak tamudan kita tuan rumah. Kenapa, sebagai tamu, kau larangtuan rumah masuk ke dalam daerahnya sendiri? Olehkarena ini, seperti telah diketahui, maka telah terjadibentrokan di antara kita. Sebab anak-anak muda kitayang tidak bisa dikasih mengerti, yang telah turuti suarahatinya, telah datang juga kemari dengan paksa, tetapiTiraikasih Website http://kangzusi.com/mereka telah diserang dan diusir, hingga antara merekaada yang binasa dan luka, perahu-perahunya ada yangkaram, kena dirampas dan rusak. Kejadian ini, akuanggap tidak pantas, inilah sebabnya kenapapembicaraan secara baik sampai tertukar dengan carakeras. Kendati demikian, aku tidak mau berlaku lancang.Maka ini juga sebabnya kenapa sekarang kami datangsecara baik untuk lakukan pembicaraan. Kita tidakdatang sendiri, kita datang beramai-ramai bersamasahabat-sahabat yang kita sengaja undang. Merekaadalah dari berbagai-bagai kalangan. Dengan bertindakbegini, aku tidak ingin nanti dikatakan bahwa kita telahgunai paksaan. Dengan ada saksi kita orang bisa pasangomong, guna cari keadilan, siapa benar, siapa salah.Cuncu, kau telah pegang pimpinan, kau mestinya darisatu rombongan. Ini ternyata benar, sebab aku dengarkau sebenarnya ada asal Hucun-kang, dari pihak KiusheHiekee. Karena kau ada dari Hucun-kang, tindakanmu

Page 71: Cerita silat

jadi terlebih-lebih tidak pantas. Hucun-kang ada jauh darisini, daerah itu ada luas, beberapa ratus lie lebarnya. Disebelah mana saja kau dapat mendirikan pangkalan disana, maka kenapa kau justru datang ke sini, daerahEnglok-pang, dan di sini kau duduki tempat secara paksadan segera menjagoi, hingga tuan rumah sendiri kauusir, tidak ijinkan menginjak sebelah kaki? Denganmenuruti kau, cuncu, tidak bisa tidak, adalah terlebihbaik buat kita untuk bubarkan saja Englok-pang, semuaangkat kaki dari muka air, akan cari penghidupan baru didaratan! Maka sekarang, cuncu, aku telah datang kemari,maksudku adalah untuk minta kau suka mengalah,supaya pihakmu pulang ke Hucun-kang dan Gioklionggiamini kau serahkan kembali pada kita, selanjutnya kitaorang hidup dengan tidak saling ganggu. Tapi andaikataTiraikasih Website http://kangzusi.com/kau paksa hendak menggunakan kekerasan, sudahterang di antara kita tidak bisa lagi ada pembicaraansecara baik, kita hanya mesti andalkan tenaga dankepandaian masing-masing!"Tan Tay Yong antapi orang bicara dengan merdeka,adalah setelah tamu sudah tutup mulutnya, ia tertawaberkakakan."Englok pangcu, terhadap pengutaraanmu ini, akutidak puas," ia berkata. "Sebegitu jauh aku ketahui kaumnelayan di Englok-kang adalah merdeka, mereka tersebardi muka air, mencari penghidupan dengan tidak memakaimodal uang, adalah pihakmu yang telah persatrukanmereka, hingga kemudian mereka berpencarian secaratidak terang, hingga pemerintah, pembesar negeri, telahberikan garis-garis di mana mereka bisa menangkapikan, hingga lain pihak dilarang berusaha di situ. Orangorangkusekarang memang berasal dari Hucun-kang, daripihak Kiushe Hiekee, tetapi kita ada penduduk yangmerdeka, untuk usaha kita tidak dibataskan oleh aturanaturanatau larangan-larangan dari pembesar negeri. Kitaada merdeka untuk pergi ke mana suka. Dari Hucunkangbenar aku telah datang kemari, tetapi aku tidakbermaksud untuk mengganggu orang, aku telahkendalikan orangku yang berjumlah seratus jiwa lebih.Kau ketahui sendiri, muara ini dulunya ada tersia-sia,tertutup dan balah, coba ini ada satu muara sepertisekarang keadaannya, siang-siang tentu sudah adaorangmu yang usahakan duduki, tidak nanti pihakkukebagian ketika akan berusaha di sini! Kau tahu, berapabanyak keringat telah kita kucurkan, beberapa tahun kita

Page 72: Cerita silat

harus lewatkan, untuk bikin Giokliong-giam Hiecunberupa seperti sekarang ini! Pihakmu hanya melihat danTiraikasih Website http://kangzusi.com/berniat mendapat hasil, kamu tidak memikirkan susahpayah orang bertahun-tahun, apakah itu adil! Carabagaimana kau bisa datang-datang mau enak dahar capelelahnya lain orang. Secara begitu, kau jadinyamenghina, bersikap keterlaluan! Aku sudah ambil tujuan,kita tidak mau mengganggu orang, kita juga tidak maudiganggu! Giokliong-giam ini ada tempat kita, di sini kitamau tetap berdiam, kecuali orang musnahkan, kita tidakhendak berlalu dari sini! Na pang-cu, untuk suruh kitamengalah, itu adalah soal lain!"Na Thian Hong tertawa dingin. “Tan cuncu, aku mintakau jangan pandang urusan secara begini enteng!" iamengingatkan. "Aku si orang she Na memang ada satunelayan yang tidak ternama, tetapi, setelah aku datangkemari, jangan kau ambil putusan cara sembarang-an.Bisa jadi aku sendiri suka terima perkataanmu, tidakdemikian dengan rombonganku! Kau telah saksikansendiri, kawanan dari Englok-pang sudah ambil sikapnyaterhadap Giokliong-giam, maka aku kuatir, kapan sudahtiba saatnya, urusan tidak bisa diperbaiki lagi. Jangankau nanti menyesal sesudahnya kasep!..."Tan Tay Yong juga tertawa ber-kakakan."Na pangcu, kau menjadi satu ketua, kau adalahorang yang berarti dari rombonganmu, kenapa kaubicara secara begini rupa?" ia menegur. "Kita dari pihakKiushe Hiekee, dari yang tua, yang ubanan, yang mudasampai pada bocah-cilik, semuanya tidak kenal apa yangdisebut 'takut mati'. Jikalau kau paksa kehendakiGiokliong-giam ini, kami tidak merasa puas kecuali kautelah unjuk dirimu siapa! Bagaimana kesudahannyatindakan kami ini, tidak nanti kami menyesal! Maka, NaTiraikasih Website http://kangzusi.com/pangcu, kau boleh bertindak sesukamu, jangan kausungkan-sungkan!"Tan Tay Yong telah bicara sebagai cuncu, kendatipundi situ ada Lim Siauw Chong yang menjadi tetua. Iaberani tanggung jawab atas sikap keras dan putusannyayang pasti itu.Na Thian Hong beradat keras, ia segera berbangkit.'Tan cuncu, kau berani omong besar, ini adaurusanmu sendiri!" ia berkata dengan nyaring. "Kau nantilihat aku si orang she Na ambil tindakan!"Lim Siauw Chong berada di tempat berkumpul itu,

Page 73: Cerita silat

selama pembicaraan itu, dari pelahan sampai keras, iadiam saja, ia melainkan bersenyum kapan ia saksikansikap yang jumawa dari pihak tamu.Ketua dari Kangsan-pang, Tiat-hong-liong Pian SiuHoo sudah lantas berbangkit."Na loosu, jangan kau gusar dulu," ia berkata. "Jikalaubegini macam jalannya pembicaraan, kita-orang sebagaisahabat-sahabat pasti tidak perlu lagi berada di sini.Dalam urusan ini, pertimbangannya orang banyak adalahsangat perlu, karena kami datang kemari pun untukmencari keadilan. Tunggu sebentar loosu, aku inginbicara sedikit dengan Tan cuncu."Mendengar ucapan itu, Tay Yong segera unjukhormatnya pada si Naga Besi itu."Pian pangcu, silakan bicara," ia berkata. "Dalamrombongan Hu-cun-kang aku ada dari golongan muda,dalam kalangan coanpang, rombonganku pun ada darigolongan kecil, maka itu aku ada seorang yang kurangTiraikasih Website http://kangzusi.com/pengalaman, hingga aku selalu bersedia akan terimapengajaran. Aku juga mohon maaf andaikata dalamomonganku ada apa-apa yang tidak seharusnya...""Jangan terlalu sungkan, Tan cuncu," Pian Siu Hoobilang. "Kami dari kalangan coanpang, masing-masingmempunyai aturan sendiri. Itu bukannya undang-undangdari negeri akan tetapi aturan itu biasanya dijunjungtinggi oleh kalangan kita, dan biasanya tidak ada yangberani langgar. Kita kaum nelayan memang merdeka,lebih-lebih mereka yang tidak tunduk langsung dibawahnya pembesar setempat, tetapi kendati demikian,apabila kami tidak punya aturan, sebenarnya kami sukarmerasakan ketenteraman. Aku tahu betul, sejak dulu,pihak Kiushe Hiekee hidup di daerah Hucun-kang, belumpernah ada yang pindah atau mengembara, hanya baruTan cuncu sendiri, yang ajak suatu rombongan pergimerantau sampai di Giokliong-giam ini, ialah daerah darisungai Englok-kang. Memang kita tahu cuncu adalahorang yang buka daerah perikanan ini, hingga menjadimakmur seperti sekarang. Tapi juga benar, pihak Englokpangyang terdiri dari beberapa ribu keluarga, di mukaperairan, belum pernah menggangu lain pihak. Jaditegasnya, masing-masing pihak hidup sendiri, tidakterbitkan onar, tidak saling ganggu. Disebabkan karenapihak Englok-pang hidup dalam kecukupan, maka kamitidak pernah perhatikan daerah Giokliong-giam ini, akantetapi selama beberapa tahun yang terakhir ini, ia telah

Page 74: Cerita silat

mengalami kesukaran, bahaya paceklik telah mengancamhidup mereka, maka akhirnya mereka menoleh kemari.Cuncu, kau ada punya daerah perikanan yang makmur,dari pihak tamu kau sekarang menjadi tuan rumah,dengan melarang pihak Englok-pang mencari hidup diTiraikasih Website http://kangzusi.com/sini, menurut aku, kau berlaku kurang adil. Di kalanganSungai Telaga ada suatu aturan umum, yaitu siapa punjuga, tidak boleh bertindak melewati batas. Maka, dalamhal ini, cuncu, aku mau minta supaya kau sudi mengalahsedikit. Umpama kata kau berkokoh, hingga kedua pihakmesti alami kerusakan, itu bukannya tindakan dariseorang cerdik! Kenapa mesti mengambil tindakan tolol?Cuncu, kita ada orang-orang luar, kita datang untukbantu cari perdamaian. Menurut aku, daerah perikananini baiklah dibuka, kau kasih ijin untuk pihak mana sajamenangkap ikan di sini, siapa ada nelayan pandai, dialahyang akan peroleh hasil banyak. Biarlah semua orangpunyai hak, akan dapatkan hasil dari muara pemberianThian ini. Bukankah ini ada tindakan yang bagus, yangmenguntungkan dua-dua pihak?"Tay Yong hendak jawab tamunya, tetapi HengyangHie-in Sian le, yang datang atas undangannya Lim SiauwChong, telah dului ia. Orang tua ini, sambil urut-urutkumisnya yang telah jadi putih semua, berkata dengansabar, "Pian pangcu, pertimbanganmu ini benar adapertimbangan untuk damaikan perselisihan, makamenurut aku, setelah dengar kau, Tan cuncu haruslahmengalah, mengalah dengan banyak. Memang biasanya,dalam mendamaikan perselisihan, orang mesti lihat siapasi juru damai itu. Di antara Englok-pang dan pihakGiokliong-giam Hiecun sekarang telah terdapat satu jalanbuntu, kesudahan dari itu akan ada suatu pertempuranyang hebat. Maka tidak heran sekarang, dari daerah Hucun-kang, telah muncul orang ternama dari Kangsanpang,yang mau jadi juru damai, guna bikin kedua pihakmenjadi akur pula. Tan cuncu, tidak peduli beralasanatau tidak, kau seharusnya mengalah pada Pian pangcu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dilihat dari pihak perseorangan, kau berdua tidakmempunyai pergaulan yang rapat, tetapi dilihat daricoanpang, ialah kalangan nelayan, kau orang sedikitnyaada punya hubungan. Tidakkah Kangsan-pang danGiokliong-giam telah hidup dari serupa mangkok nasi?Tan cuncu, jangan kau tidak puas atas pertimbangannyaPian pangcu, kau mesti pandang si juru pendamai, maka

Page 75: Cerita silat

hayo-lah kau bikin sudah perselisihan ini, kau harus lekasajak semua penduduk Hiecun mundur dari Gioklionggiampulang ke Hucun-kang, di sana telah menantikanperiuk yang lama!...."Setelah mengucap demikian, Sian le tertawa bergelakgelak.Mukanya Pian Siu Hoo menjadi merah. Ia merasaketusuk dengan ucapan itu."Sian tayhiap, kita ada sama-sama orang darikalangan Sungai Telaga, kalau bicara, aku minta sukalahkau omong dengan terus terang!" ia berkata. "Aku mintajanganlah orang hanya bicara dengan andalkan lidahnyayang tajam. Tayhiap, andaikata kau anggap kami orangorangluar, ada terlalu usilan, baiklah, aku akan segeraundurkan diri dari Giokliong-giam ini!""Pian pangcu, kau omong terlalu jauh!" berkata Sian ledengan lekas. "Sebagai orang tua, aku biasa omongterus terang, apa yang dipikir di hati, dikeluarkan dimulut. Bukankah kita ada orang-orang dari satugolongan, yaitu golongan yang paling suka campur tahuurusannya sahabat-sahabat agar sahabat-sahabat itumenjadi akur? Apakah yang pangcu anggap tidak cocok?Barangkali lain halnya jika pangcu dan Kiushe Hiekeemempunyai ganjalan yang hendak dibikin beresTiraikasih Website http://kangzusi.com/sekarang, justru ada urusan sulit ini. Kalau tidak, pangcu,kau dan aku ada sama saja, kedatangan kami kemariuntuk mendamaikan. Dalam hal ini, aku minta janganlahorang berpemandangan cupet!...."Mukanya Pian Siu Hoo menjadi bertambah merah,tanda dari kemurkaan, ia tentu sudah lantas berbangkitkalau tidak Han Kak, ketua dari Hangciu-pang ulapkantangannya, akan mencegah padanya."Sian loo-hiapkek, kau adalah tetua dalam kalanganBulim, kendatipun aku belum pernah ketemu, tetapinamamu yang besar aku pernah dengar," berkata orangshe Han ini. "Di kalangan Sungai Telaga, apakah yangpaling dijunjung tinggi? Tidakkah kita orang paling bisamembedakan di antara kebaikan dan kejahatan,persahabatan dan permusuhan? Kalau kita mempunyaiganjalan dengan pihak Kiushe Hiekee, tidak nanti kitagunai ketika ini berbareng dengan adanya urusan dari Napangcu, kami tidak akan pinjam golok orang untukmembunuh orang! Loo-hiapkek, ucapanmu barusan adamelukai perasaan orang. Kita yang datang semua adasahabat-sahabat, kecuali Na pangcu, tidak satu dari kitaada musuhnya Tan cuncu. Kita datang guna prikeadilan,

Page 76: Cerita silat

maka itu kita anggap ada kurang benar untuk pihakHiecun kangkangi muara ini...."Mendengar perkataannya ketua dari Hangciu-pang,Lim Siauw Chong lantas berbangkit, dengan angkatkedua tangannya ia unjuk hormat pada tamunya itu."Lauwhia, terima kasih untuk nasihatmu," kata tetuadari Kiushe Hiekee ini. "Mengenai urusan kita ini,barangkali penjelasan sangat perlu. Pada duaratus tahunyang lalu, oleh leluhur kita, kita dilarang meninggalkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/Hucun-kang. Maksud dari larangan itu ada baik, tetapiakibatnya ada berbahaya. Mana bisa kita hidup di satutempat turun temurun dengan tidak ada perobahan,sedang kita ada kaum yang gagah dan bersemangat?Dulu kita bisa hidup menyendiri, tetapi sekarang tidak.Jumlah kita bertambah, tetapi daerah tidak ikut meluasmengimbangi jumlah itu, maka untuk hidup kita, anakcucu kita harus mencari jalan sendiri. Semua orang tahu,kalangan pencarian kita ada cupet, dan pihak yangmemusuhkan kita bukannya tidak ada. Sampai sebegitujauh, pihak kita hidup dalam lapangan yang sempit,maka bisalah dimengerti bahwa kita menghadapikesukaran. Meski begitu, kita jaga diri, kita tidak mauganggu lain pihak dan tetap berusaha sendiri. Kita puntetap hidup di muka air. Adalah karena terpaksa, maka diantara kita ada yang meninggalkan Hucun-kang.Rombongan Tan Tay Yong ini adalah salah satu diantaranya, la dudukkan Giokliong-giam dengan tidakmenyusahkan pihak mana juga, ia banting tulang, makandan pakai dari hasil tenaga sendiri. Semua orang ketahui,daerah perikanan ini tadinya ada daerah kosong dantersia-sia, daerah ini baru jadi makmur setelah disiramkeringat mereka yang bercape lelah. Apakah adil, kalausekarang mereka hendak diganggu? Kenapa tidak daritadi-tadinya, dari mulanya diusahakan, mereka dilarangdan dicegah? Kenapa baru sekarang mereka didatangi,dengan bawa satu jumlah besar kawan-kawan dan jugamembikin pusing sahabat-sahabat yang sedikit pun tidakada kepentingannya dalam hal ini? Tidakkah dengandemikian kita jadi tidak enak hati terhadap sahabatsahabatitu? Kalau Englok-pang hargai persahabatan,tidak nanti ia datang dan ganggu kita! Kalau Englok-pangtidak ganggu kita, sudah pasti kita tidak akan gangguTiraikasih Website http://kangzusi.com/padanya. Adalah kalau terpaksa, baru kita tidak bisadiam saja. Maka sekarang aku hendak tegaskan, pihak

Page 77: Cerita silat

Hiecun tidak bisa berlalu dari sini, kecuali apabila darahkita telah mengucur habis. Terserah pada Englok-pang,tindakan apa ia hendak ambil!"Ketua dari Tonglouw-pang, Auwyang Cu Hin,berbangkit."Lim loo-enghiong, apakah kau bukannya loocianpweeLim Siauw Chong, ketua dari Kiushe Hiekee?"ia tegaskan.Lim Siauw Chong manggut. "Itulah benar," iamenyahut dengan manis."Lim loo-enghiong," kata pula Auwyang Cu Him,"sebenarnya adalah keinginanku yang kedua pihak salingmengalah. Dalam hal ini kita sebenarnya cocok denganbunyinya pri-bahasa yang membilang, 'Orang hanya lihatkeuntungan, tidak bahayanya, seperti ikan cuma lihatumpan, tidak melihat pancing'. Dari pri-bahasa ini,haruslah kita menyingkir. Mengalah ada berartikeberuntungan kita, kalau sebaliknya, itu berarti jalanbuntu, orang sama-sama ada di pojokan. Apakah artinyakalau kedua pihak sampai nampak kerugian, hinggamuka air mesti disiram darah? Menurut aku, looenghiongbaik mengalah dan Na pangcu janganmendesak, dengan begitu, perselisihan dapatdibubarkan...."Mendengar begitu, Samsiang Cui Cu Ie dan KimpianCia Kiu Jie, kedua ahli silat undangannya Na Thian Honglalu berbangkit.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Apa yang Auwyang pangcu bilang ada hal yangsebenarnya," mereka nyatakan berbareng. "Urusanbagaimana besar juga, harus dibikin habis. Kenapa keduapihak tidak mau saling mengalah?"IeTong, ketua dari Lankie-pang, juga berbangkit."Kita kaum Sungai Telaga memang harus salingmengalah," ia berkata. "Na pangcu inginkan KiusheHiekee berlalu semua dari Hiecun ini, itu ada keterlaluan,dan Tan cuncu berkokoh hendak kangkangi daerah ini,itu pun kurang pantas. Di sini mesti ada tempat untuktuan rumah dan tamu Kiushe Hiekee tetap sebagai tamu,kendati ia telah banting tulang mengusahakan daerah ini,maka itu, ia mesti sedikit sungkan. Di sebelah itu, Tancuncu juga niscaya telah saksikan kesulitan hidup daripihak Englok-pang. Satu makmur dan ada kelebihannya,satu malang dan lagi menderita Bagaimana sekarang?Menurut aku, baiklah Hiecun bagikan umpama separohdari hasil kelebihannya untuk menolong pihak yang

Page 78: Cerita silat

menderita dari Englok-pang. Dengan begitu, kedua pihakjadi saling menolong, kedua pihak tidak bermusuhanlagi.... Apakah kedua pihak sudi dengar pertimbangankuini?""Cara pemecahan ini, maafkan aku, tidak dapat akuterima!" berkata Na Thian Hong sambil bersenyum tawar."Kalau ini dilakukan sebelumnya ada bentrokan, bisa jadikami akan terima, tapi sekarang, tidak! Sekarangmelainkan ada satu jalan, ialah pihak Kiushe Hiekeemesti angkat kaki semua dari Giokliong-giam, aku tidakakan ganggu selembar jiwa atau sebuah perahu pun,jikalau tidak, tidak bisa lain, kedua pihak harus unjukkegagahannya! Aku si orang she Na tak berguna, akubersedia akan korbankan semua orang dari Englok-pang!Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Aku mempunyai kepandaian akan ambil pulangGiokliong-giam! Maka Kiushe Hiekee baik lekas mundur,kita lantas jadi tidak saling ganggu! Aku telah bicara,ijinkanlah aku berlalu!"Baru saja Na Thian Hong tutup mulutnya atau satusuara tertawa yang panjang dan nyaring yang membikinsakit kuping mendengarnya, terdengar oleh ketua dariEnglok-pang itu!Itu ada suara tertawanya Souw-posu Cukat Pok, tamuyang kurus kering dari Lim Siauw Chong. Dia ini sampaisebegitu jauh duduk diam saja, atau ia bicara sambitertawa-tawa dengan Hee in Hong, ia seperti tidak punyasangkutan suatu apa dengan jalannya pembicaraan yangbegitu hebat, malahan ia agaknya tidak sudi dengarpembicaraan orang. Tetapi sekarang, dengan tiba-tiba iakasih dengar suaranya — suara yang tidak diinginkan.Kemudian, setelah lenyapnya suara tertawa itu, iahadapi Na Thian Hong sambil menggape-gape sertaberkata, "Sahabat, tunggu dulu! Dengan maksud apa kaudatang kemari? Dengan cara bagaimana barusan kaudatang kemari? Apakah dapat kau pergi dengan beginisaja? Kenapa kau tidak menanyakan dulu pada ketua dariGiokliong-giam Hiecun, apakah tempat ini bisamengantapi orang datang dan pergi dengan sesukasukanyasaja? Tunggu dulu, sahabat, aku Cukat Pok, akuingin tanya kau!"Mendengar suara dan melihat sikapnya, bukan mainmendongkolnya Na Thian Hong."Eh, sahabat, jangan kau berlaku kurang ajar padakusi orang she Na!" ia menegur. "Aku bukannya orang yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 79: Cerita silat

kau boleh permainkan menurut sukamu! Apakah bisa jadikau hendak larang aku pergi?""Sahabat, sikapmu sungguh aneh!" kata Cukat Pok,yang tidak pedulikan orang gusar. "Kalau kau datangdengan maksud untuk gunakan kekerasan saja, kausebenarnya tidak perlu omong banyak! Kau telah datangkemari dengan cara baik, bukankah ada maksudmuuntuk kita gunakan cara-cara terhormat dari kalanganSungai Telaga, maka kenapa sekarang kau main ancamancaman?Lihatlah pasukan perahumu di luar muara!Dengan itu kau boleh gertak segala penduduk biasa!Kalau dengan pasukan itu kau hendak gertak Hiecun, kaukeliru! Nyata sekali, dengan bawa pasukan, kau sudahberniat menyapu Hiecun ini! Tetapi, kejadiannya bakaltidak begitu gampang seperti kau kira! Bukankah di siniada berkumpul banyak sahabat-sahabat baik, yang inginrekoki urusan? Maka aku percaya, urusan akhir-akhirnyaakan dapat dibikin beres. Sahabat, turutlah aku,bereskanlah urusan secara damai, kekerasan tidak akanada faedahnya. Kenapa air sungai ini mesti disiramdengan darah? Bisakah kau berlaku sabar? Kalau tidak,sahabat, sekarang kau boleh mundur dari Gioklionggiam,aku kasih kau tempo sepuluh hari, akanmenyerang masuk kemari. Selama tempo itu, andaikataada sebuah saja dari perahumu yang menoblos ke dalammuara ini, aku akan nyatakan takluk padamu, aku akanangkat kau menjadi guru! Ingat, sahabat, untuk bekerja,orang jangan ingat saja keuntungan diri sendiri, orangmesti ingat juga kepentingannya lain orang! Kau terlalukouw-ka-tie, karena kau hendak korbankan banyak jiwa,malahan juga jiwanya sahabat-sahabatmu! Bukankahada jalan paling adil kalau sekarang ditetapkan, dua kaliTiraikasih Website http://kangzusi.com/dalam satu tahun, setiap musim Cun dan Ciu, pihakGiokliong-giam membantu pihakmu dengan barangbarangkelebihan hasilnya, untuk dibagikan di antaranelayan-nelayan Englok-pang yang paling melarat? Caraini akan menyingkirkan pertempuran yang tidak adaperlunya, akan memegang kekal persahabatan kami.Kenapa kau tidak ambil tindakan ini, Na pangcu?"--ooo0dw0ooo--IVNa Thian Hong tertawa berka-kakan setelahmendengar perkataan orang itu."Aku kira kau mempunyai anggapan baru, tuan!"berkata ia dengan menghina. "Apa yang lain orang telah

Page 80: Cerita silat

ucapkan, tidak usah kau ulangkan! Urusan kita sekarangsudah tidak bisa dibikin beres lagi, maka aku anggap,sekarang kita mengandal pada masing-masing saja, siapayang punya kepandaian, ia keluarkan itu, siapa yangkalah ia mesti menyerah, mengaku tak punya kepandaiandan tidak boleh menyesal atau penasaran! Kita dariEnglok-pang, kendati tidak bisa bangun selama beberapatahun ini, tetapi kita tidak sampai mesti dapati sisamakanan dari lain orang. Terima kasih untukkebaikanmu. Nah, sumpai kita ketemu pula!"Juga Cukat Pok tertawa dingin atas kejumawaan orangitu."Na pangcu, dengan maksud baik aku bicara dengankau, kau tidak sudi meladeni, terserah pada mu!" iabilang, "Tetapi, pangcu secara begini saja kau undurkandiri. pihak tuan rumah merasa tidak enak hati. Kau lihatTiraikasih Website http://kangzusi.com/sendiri, di Hiecun ini tidak ada banyak orang, justrusekarang ada ketika yang baik. marilah sekarang kitaberdua main main sedikit, dengan begini, kita bisa segerabereskan urusan kedua pihak. Sudah tentu saja, akuharus berikan tanggungan padamu, supaya kau bisamerasa bertetap hati kau ada tamu, seharusnya kau akandapat perlakuan menuruti hakmu dan kita akan berlakusebagai tuan rumah. Bukankah kita orang bicara secarabaik dan urusan juga mau dibereskan secara damai? Tancuncu, silakan kau perintahkan agar semua perahuHiecun di luar muara ditarik pulang, sesudah itu. kauantapkan pasukan besar dan Englok-pang menerjangmasuk, jangan sekali kau pegat atau merintangi. Cara ini,aku anggap ada cara yang paling adil!"Belum sampai Na Thian Hong berikan jawabannya,menerima atau menolak tantangan itu, ketua KangsanpangTiathong-liong Pian Siu Hoo dan ketua TonglouwpangAuwyang Cu Him telah berbangkit serta terusberkata dengan berbareng, "Cukat loosu, kau benar adasatu sahabat! Perkataanmu menyatakan suatupenetapan, baiklah, kita trima itu! Untuk bicara terusterang, kita sebenarnya sangat kagum atas nama loosusekalian, karena masing-masing mempunyai kepandaiansendiri-sendiri, sedang ketika yang baik seperti ini adasangat sukar dicarinya. Aku harap, loosu, dengan jalanini kita orang bisa mendapati banyak pengalaman!...."Begitu mendengar ucapannya tamu-tamu itu, LimSiauw Chong segera berbangkit."Satu hal aku ingin terangkan," demikian katanya.

Page 81: Cerita silat

"Ketua di sini adalah Tan Tay Yong, meski demikiansebagai tetua dari Kiushe Hiekee, aku pun ada hak untukbicara. Di sini tuan-tuan hendak uji kepandaian, sebagaiTiraikasih Website http://kangzusi.com/sahabat hendak saling merundingkan kebisaan, aku tidakberkeberatan. Tindakan ini ada biasa saja dalamkalangan Bulim. Akan tetapi, apabila di sini tuan-tuanhendak menguji masing-masing, aku menentangi, karenaitu berarti permusuhan. Pihak untuk urusan kita keduapihak, atau untuk lampiaskan ganjelan siapa saja yangberbuat demikian, aku tidak bisa terima baik! Kita keduapihak, Englok-pang dan Hiecun, akan bertempur sendiriuntuk mangkok nasi kita, kita ingin gunakan tenagasendiri, siapa menang dan siapa kalah, ia mesti terimakesudahannya dengan ikhlas, tapi siapa cari kemenangankarena andeli sahabat, itu tidak seharusnya, perbuatandemikian tidak terhormat, perbuatan demikian bukannyaperbuatan dari kalangan Sungai Telaga! Aku Lim SiauwChong, tidak sudi menipu dan tidak mau berbuat busuk,aku sengaja omong terus terang, supaya di belakang haritidak timbul omongan yang tidak-tidak. Aku tidak inginmenjadi satu laki-laki yang bercacat!"Lim Siauw Chong bicara dengan sikap sungguhsungguh,tidak urung ia telah bikin mukanya Na ThianHong menjadi merah padam, saking malunya. Iamemang datang dengan berkawan, untuk mengandelikawan merebut kemenangan. Ia tidak nyana, tetua sheLim itu telah menyindir padanya, tapi ia lekas berbangkit."Lim loosu, kau benar!" ia berkata. "Urusan adalahurusannya Englok-pang dengan Giokliong-giam Hiecun,maka dalam urusan ini, biarlah aku Na Thian Hongberhadapan dengan ketua dari Hiecun, dengan begituorang luar jadi bisa dibilang tidak campur tangan!"Diam-diam Lim Siauw Chong kutuk kelicinannya NaThian Hong, karena sudah terang orang she Na iniketahui sampai di mana kepandaiannya Tan Tay YongTiraikasih Website http://kangzusi.com/dan tidak ingin ia sendiri yang turun tangan untukwakilkan Tan cuncu. Meski demikian, di muka umum iamasih bisa tertawa"Bagus!" ia berseru. "Bagus, aku memang ingin kamuberdua main-main! Ini barulah kelakuannya satu lakilaki!...."Baru saja Siauw Chong tutup mulutnya, atau Pian SiuHoo goyangi tangan pada ketua dari Englok-pang."Na pangcu, kau jangan repot tidak keruan!" demikiankatanya. "Urusan kau orang baik ditunda dulu, sekarang

Page 82: Cerita silat

kita baik kemukakan urusan persahabatan, urusanpergaulan kita" Ia menoleh pada Cu-kat Pok danmelanjuti, "Cukat loo-suhu, aku ingin menerimapengajaran dari kau. Aku dengar kebisaanmu KauwtahSinna dan tubuh enteng yang sangat terkenal, sekarangapa kau suka turunkan kepandaian-mu itu padaku?""Tentu saja!" sahut Cukat Pok dengan cepat."Sabar," Lim Siauw Chong me-nyelak. "Apa yangbarusan aku bilang, aku anggap harus dijalankan dulu.Tay Yong, apa kau belum juga perintahkan mundursemua perahu di mulut muara, supaya Englok-pangmerdeka untuk berlayar masuk? Aku ingin supayamereka jangan dilarang atau dicegah!""Baiklah," jawab Tan Tay Yong pada pamannya itu,tetapi ketika ia mau berbangkit untuk berikan titahnya,Na Thian Hong bikin ia merandek dengan suaratertawanya yang dingin dan ucapan, "Tan cuncu, tunggusebentar! Kami datang kemari dengan tujuan, lebih dulugunai adat kehormatan, baru kekerasan apabila itu perlu.Kita juga tidak mau pakai cara: dengan jumlah yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/terlebih besar merebut kemenangan. Hiecun mestidiserang, itulah benar. Sesudah jalan menjadi buntu, kitamesti berdaya masing-masing, tetapi tidak malam ini.Dengan tindakanmu pada malam ini, nyata sekali kauada satu laki-laki, dan kita, sebaliknya, kita jadi seperti sipengecut, karena menyerang selagi orang tidak bersiap.Kalau benar pertempuran mesti dilakukan, kita baiklalukan itu cara begini: Apabila aku ada punyakepandaian, aku nanti pimpin barisanku datangmenyerang. Dan kau, apabila kau ada punya kepandaian,kau boleh menangkis sebisa-bisamu guna lindungiHiecun. Tegasnya, kita unjuk kepandaian masing-masing!Tan cuncu, beginilah caranya satu eng-hiong. Kita sudahdatang, itu tandanya kita tidak takut, umpama kata kauhendak tahan kita, persilakan!""Na pangcu, kau benar. Kalau kau kehendaki caramuitu, baiklah, aku bersedia akan iringi kau," Tay Yongjawab.Mendengar demikian, Lim Siauw Chongmenggerendeng dengan pelahan, "Menyerang denganberterang atau bergelap ada sama saja, itu adalahseperti setengah kati dengan delapan tail.....""Sudah cukup," Cukat Pok lalu menyelak. "Na pangcu,urusan kamu berdua pihak baiklah ditutup dulu, tetapisekarang mari kita wujudkan pembicaraan kita barusan.

Page 83: Cerita silat

Aku ingin terima pengajaran dari Pian loo-suhu, enghiongyang ternama dari daerah Hucun-kang! Kau telahmengadu biru, aku tidak sabaran lagi! Pian loosu,marilah, mari kita main-main untuk beberapa jurus saja,main-main seperti caranya si penjual silat di mukaumum!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pian Siu Hoo yang ditantang hebat, sambut tantanganitu, di saat ia hendak berbangkit, Ie Tong, ketua dariLankie-pang mendahului ia."Pian loosu, tunggu! Demikian orang she Ie itu. "Napangcu telah undang kita, untuk itu mesti ada perbedaansahabat jauh dan dekat, sahabat kekal dan bukan. Kauada seperti saudara angkat, maka itu kau harusmengalah. Apakah bisa jadi, bahwa kita sebagai sahabatsahabatyang tak berguna tidak boleh turut ambil bagiandalam ini macam piebu? Maka, Pian loosu, sukalah kaunonton saja dulu untuk bantu meramaikan, aku nantiyang layani Cukat loosu main-main sebentaran!.—"Setelah kata begitu, Ie Tong buka thungsha-nyasambil lemparkan itu ke samping, ia lompat majumenghampirkan Cukat Pok serta terus angkat keduatangannya memberi hormat."Cukat loosee, sudah sejak lama aku kagumikepandaianmu, kau adalah orang yang jarang adatandingannya di kalangan Bulim, maka itu aku girangmalam ini bisa ketemu kau dalam Hiecun ini! Loosu, leTong tidak tahu diri, ia ingin minta pelajaran dari kau,maka sudikah kau mengajarkan aku?""le pangcu, kau terlalu seejie," Cukat Pok berkata."Toh tidak ada halangannya untuk orang-orang sebangsakita main-main satu sama lain untuk tambahpengalaman? Hanya aku kuatir, aku bukan tandinganmu,dengan cara bagaimana kau ingin kita main-main?""Kita sebenarnya tidak kenal satu dengan lain, kitaberdua tidak bermusuhan," berkata le Tong, "maka itu,main-main kita melulu ada untuk mencoba-coba saja.Cukat loosu, kau terkenal dengan Shacaplak-louw KimnaTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/hoat-mu, aku ingin kau gunai kepandaian istimewamu ituyang telah tersohor di kalangan Sungai Telaga!"Cukat Pok tertawa dingin. "Dengan menyebut-nyebutnamanya ilmu kepandaian, aku menyesal tidak dapatturuti kehendakmu, le pangcu," ia bilang. "Marilah kitaomong biar jelas. Karena kau telah ketahui yang akuCukat Pok mengerti ilmu Kimna-hoat, aku hendak

Page 84: Cerita silat

terangkan padamu, aku bukannya jumawa, tetapi benar,ilmu itu aku telah yakinkan dengan sungguh-sungguh,malahan selama tigapuluh tahun aku berlatih terusdengan tidak pemah alpa barang satu hari. Aku tidakkuatir kau tertawakan aku, le pangcu, siapa saja yangpernah beradu dengan Cukat Pok, ia mesti akui sampai dimana adanya kesempurnaan dari ilmu kepandaianku itu,sebab biasanya belum pemah ada orang yang akupemah kasih hati di bawahnya sepasang tanganku. Tapikau, le pangcu, kau berani tantang aku, kau pasti adamempunyai kepandaian untuk lawan atau kalahkankepandaianku itu, maka aku harus ambil satu sikap.Untuk pertahankan nama baikku, tidak bisa tidak, akuharus gunai kepandaianku itu. Oleh karena ini, aku tahu,di antara kita, mesti ada salah satu yang bakal mendapatmalu. Maka, le pangcu, selagi di antara kita tidak adapermusuhan, apa kau tidak bisa pilih lain cara? Akuanggap baiklah ditukar suatu cara lain...."le Tong tidak senang mendengar ucapan orang itu,karena ia merasa bahwa dirinya sedang dipermainkandan diancam secara samar-samar, maka ia keluarkansuara dari hidung."Cukat loosu, kau kelihatannya anggap urusan secarasungguh-sungguh sekali," ia berkata. "Main-main dikalangan kita, kalangan Bulim, ada hal umum, makaTiraikasih Website http://kangzusi.com/menang dan kalah juga ada umum, hingga itu samasekali tidak merupakan halangan suatu apa. Bukankahkita tidak bermusuhan? Maka sudah seharusnya, diantara kita tidak ada dikandung maksud jahat, hinggasiapa menang dan siapa kalah, ia tidak harus buatpikiran. Cukat loosu, silakan kau keluarkan kepandaianistimewamu itu, umpama kata aku roboh di bawahtanganmu, satu ahli silat ternama, aku tidak akan jatuhmerk! Bukankah begitu, loosu?""Ie pangcu, kau ternyata ada seorang yangberpemandangan luas, kau benar ada satu enghiong,"Cukat Pok berkata. "Bukannya aku Cukat Pokberpemandangan cupet, aku sengaja omong lebihdahulu, supaya segala apa di antara kita jadi jelas, agardi waktu turun tangan, apabila ada terjadi kesalahan,tidak nanti ada orang yang katakan aku tidakmemandang sahabat. Di muka medan pertandingan, satukali orang gerakkan tangan, tangannya tidak mengenalkasihan lagi. Kau baik hati, le pangcu, sekarangpersilakan kau bergerak terlebih dulu?"

Page 85: Cerita silat

Setelah kata begitu, Souwposu lantas mundur, segerabuka pakaiannya yang gerombongan, apabila thungshaitu dipegang lehernya dan dibalingkan sambil memutar,sekejap saja, dari satu baju panjang telah menjaditergulung bulat dan panjang, merupakan sepertisebatang toya.Tan Tay Yong mengerti maksud orang, ia lompatmenghampirkan tamunya itu, serta ulur kedua tangannyaakan sambut baju panjang itu.Ie Tong bisa lihat gerakan orang, yang membikin iaterperanjat. Ia tahu, lawanan itu sengaja pertontonkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/kepandaiannya. Tapi ia tidak takut. Ia ketahui, Cukat Pokada ahli dari Shacaplak-louw Kimna, ilmu "menangkapmenyekal" yang terdiri dari tigapuluh enam jalan.Dengan ilmu itu, gerakan kaki tangannya ada gesit,pandai menangkap tangan dan senjata musuh, meluludengan tangan kosong. Tapi ia sendiri mengerti Pekwanciang,ilmu "Telapakannya Monyet Putih", yang punyaperobahan dari tigapuluh enam sampai tujuhpuluh duarupa, maka ia percaya, dengan ilmu ini ia akan sangguptandingi musuh.Demikian, keduanya sudah lantas berhadapan, akansegera bergerak memutari lapangan.Biasanya, dengan punyai ilmu Shacaplak-louw Kimna,yang ringkasnya dipanggil Kimna-hoat, orang mestiberani merangsek, tetapi tidak demikian dengan CukatPok. Dari itu, le Tong heran lihat musuh tidak segeramerangsek padanya, hingga terpaksa ia mesti mendekatiterlebih dulu."Cukat loosu. sambutlah!" berseru ketua Lankie-pangketika ia lompat maju serta tangannya menyamber mukaorang. Dengan tangan kanan ia hanya mengancam,adalah setelah itu, tangan kirinya, dengan Yapteetouwtoh atau "Di bawah daun mencuri buah toh", iamenotok tenggorokan orang.Cukat Pok bisa menduga gerakan musuh, ia tidakmundur hanya angkat kedua tangannya ke depan dada,selagi tangan kiri musuh mendekati, tangan kanannyamelonjor di bawah tangan musuh itu, dengan sedikitgerakan saja, ia sudah kasih bekerja ilmu Kimsie canwanatau "Benang sutera melibat lengan".Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tapi Ie Tong juga bisa melihat gelagat, gerakannyapun gesit. Untuk tolong dirinya, ia bikin dua gerakandengan berbareng, yaitu tangan kiri ia tarik pulang,

Page 86: Cerita silat

tangan kanan yang tadi dipakai mengancam, menotokpada lengan kanan lawannya di bctulan urat yangberbahaya.Lekas sekali Souwposu men-dek, supaya totokanmusuh tidak mengenai sasarannya, berbarengmenggerakkan kaki, ia bikin tubuhnya berada di sampingkanan musuh, adalah dari sini, selagi tubuhnya bangun,tangan kanannya bergerak terlebih jauh, akan hajarpundak orang yang sedikit turun karena gerakantotokannya barusan.Oleh karena maksudnya tidak kesampaian danberbareng dirinya terancam bahaya, terpaksa le Tongenjot tubuhnya untuk lompat mundur sampai jauhnyasatu tombak lebih, dengan renggangkan diri, ia hendakmengambil sikap lain.Tetapi Cukat Pok tidak mau pisahkan diri dari musuh,sebaliknya, ia mau rapatkan terus, maka itu di waktulihat musuh menyingkir, ia barengi merangsek dengansatu lompatan, hingga ketika keduanya injak tanah,mereka tetap berada berdekatan.Cukat Pok berada di sebelah belakang musuh, tidaktempo lagi sebelah tangannya bergerak ke arah batokkepala musuh akan hajar batok kepala itu.le Tong telah menduga pada gerakan lawannya,apapula ia pun telah merasai samberannya angin, makabegitu lekas menginjak tanah, tubuhnya ia cenderungkanke depan. Kaki kirinya melonjor ke depan. Sambilberbuat demikian, tangannya digeraki dari bawah keTiraikasih Website http://kangzusi.com/atas, akan terjang lengan kanannya Cukat Pok padabagian sikut. Itu adalah tipu silat Hian-in tokgoat atau"Mega menampak rembulan".Souwposu batalkan serangannya apabila ia dapatkenyataan musuh telah siap akan celakai sikutnya.berbareng dengan itu, ia majukan kaki kanannya hinggatubuhnya jadi berdiri berendeng dengan musuh itu.Melainkan tubuh mereka tidak nempel satu dengan lain.Adalah setelah itu ia totok iga kanan orang.Dengan geraki kaki kirinya ke depan, le Tongsingkirkan tubuhnya dari totokan. la juga mau balasmenyerang, maka tangan kanannya dari atas turun kebawah, akan hajar pundak kanan lawan. Gerakan yangsebat ini dibarengi dengan putaran tubuh yang gesit.Tetapi serangan ini tidak memberikan hasil, karena pihaklawan telah mendului berkelit.Demikian selanjutnya, dengan bergantian mereka

Page 87: Cerita silat

saling menyerang, dua-duanya dengan unjuk kecelianmata, kegesitan tubuh dan kesehatan bergeraknyatangan dan kaki mereka. Masing-masing tidak maumengalah, tetapi, sama-sama mereka berlaku licin,supaya bisa rebut kemenangan dengan tidak usah dirisendiri kena diserang.Penonton di kedua pihak telah menyaksikan dengankagum dan hati berdebar-debar, sebab mereka samasamaada gesit, tetapi sesuatu serangan merekaberbahaya sekali, siapa terkena, ia mesti terluka parah.Kecuali lompat jauh, mereka juga lompat tinggi, baik diwaktu merangsek maupun di waktu berkelit.Untuk duapuluh tahun le Tong dari Lankie-pang telahmelatih diri dengan Pekwan-ciang, ia ternyata telahTiraikasih Website http://kangzusi.com/dapatkan kesempurnaannya ilmu silat tangan kosong itu.Dan sekali ini ia telah mesti gunakan puluhan macam dariperobahan gerakan tangannya, akan layani ahli dariKimna-hoat.Tan Tay Yong berdiri bengong, dalam hatinya iamerasa malu sendiri. Ia, yang namakan dirinya ketuaatau cuncu, yang berani kepalai suatu rombongan besar,ternyata tidak punya kepandaian yang berarti apabila iamesti dipadu dengan dua orang yang sedang adukepandaian itu. Dengan kepandaian yang rendah, carabagaimana ia bisa pertahankan diri dan melindungiGiokliong-giam Hiecun dari serangannya Englok-pang?Musuh ada berkawan banyak dan ini satu saja sudahbukan main liehaynya!"Syukur siokhu Lim Siauw Chong datang dengankawan-kawannya.. " demikian ia hiburkan diri.Pertempuran sudah berjalan dua-puluh jurus lebih,keduanya kelihatan sama tangguhnya. Ie Tong telahsaksikan kepandaian lawan, ia lalu ambil putusan, di satupihak ia mau jaga diri, di lain pihak ia mencari lowonganuntuk berikan pukulan yang memutuskan guna merebutkemenangan. Demikian pun pikirannya Cukat Pok, yangtelah merasai ketangguhannya musuh, hingga Souwposutidak berani alpaSegera juga datang saatnya kedua tangan dariSouwposu bergerak berbareng laksana gunting,mengarah kedua pundak orang, apabila serangan inimengenai dengan jitu, dua-dua tangan musuh akanmenjadi gepeng. Serangan ini hanya dapat dikelit, tapi IeTong tidak berbuat demikian, kendati ia ketahui ancamanlawan. Dengan luar biasa sehatnya ia angkat kedua

Page 88: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tangannya ke depan dadanya untuk dari situ dengancepat menyerang jurusan dada Souwposu.Sekarang dua-dua sedang menyerang, dua-duaserangan ada berbahaya sekali.Cukat Pok lihat gerakan orang, yang bikin ia kagetberbareng kagum. Ia tahu, andaikata ia berhasil, musuhjuga akan berhasil seperti ia. Ia mau singkirkan ini, tapiia tidak mau batalkan serangannya itu, maka ia mengulurtangannya, dengan kedua kaki tidak bergerak, ia bikintubuhnya mundur dengan tangan menyerang terus. Iniada gerakan yang dinamai Sioksin giekut-hut atau"Ringkaskan tubuh dan ciutkan tulang".Ie Tong tidak sangka musuh akan bersikap demikian,karena kedua tangannya telah terlepas, ia lantas merasaikedua pundaknya terbentur tangan musuh seperti yangtergosok, karena tenaga musuh tidak lagi penuh sepertigerakannya yang pertama, tetapi tidak urung ia segeramerasai kedua pundaknya kesemutan.Terpaksa ia pindahkan kaki kirinya ke kiri dan kakikanannya terangkat, bukan untuk menyingkir lebih jauh,hanya untuk gedor kuda-kudanya lawan. Dengan jalan iniia ingin melakukan pembalasan.Dalam keadaan yang berbahaya itu, Cukat Pok dapatmelihat gerakannya kaki musuh, ia lekas mundur dengansebelah tangan menyabet ke bawah, akan sabet kakimusuh itu, apa mau, gerakannya le Tong cepat istimewa,kendati tangannya bergerak, kaki musuh telah menduluimengenai pahanya, meski serangan itu tidak berbahayalagi.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Cukat Pok dapat perbaiki diri terlebih dulu, merangkapkedua tangannya pada lawan itu, ia segera berkata, "lepangcu, sungguh Pek-wan-ciang ada liehay sekali, akutakluk."le Tong lekas-lekas membalas hormat."Cukat loosu, malam ini barulah aku betul-betul taklukpadamu," berkata "Baru sekarang aku dapatkan bahwanamamu tersohor tidak kecewa."Setelah berkata begitu, le Tong lantas undurkan diri.Cukat Pok juga hendak mundur ketika seseorang laindari pihak Englok-pang maju menghampirkan ia sertaterus berkata, "Kau tidak ketahui, le pangcu, kecualiKimna-hoat yang sangat tersohor di Kang-lam danKangpak, Cukat loosu juga mempunyai lain kepandaianistimewa ialah ilmu tombak Souw-cu-chio, yang ia tidak

Page 89: Cerita silat

mau sembarangan pertontonkan di muka umum! Akudengar, pada sepuluh tahun yang lalu, dengan ilmutombaknya ia telah bikin tergetar tujuh propinsi diselatan. Maka sekarang, pangcu, silakan kau beristirahat,kebetulan ada pertemuan ini, aku hendak gunakan ketikaini akan main-main dengan Cukat loosu, aku Cia Kiu Jieingin terima pengajaran....""Itu benar," le Tong manggut-manggut. "Denganbegini tidaklah kecewa yang kita orang telah berkumpuldi Giokliong-giam ini. Aku pun jadi dapat ketika akanturut menyaksikan Cukat loosu dengan kepandaiannyaSouwcu-chio itu!"Setelah berkata begitu, le Tong lantas mundur.Cukat Pok ketahui, Kimpian Cia Kiu Jie ada ahli silatternama dari Ouwlam, bersama Tin-sam-ouw Cui Cu leTiraikasih Website http://kangzusi.com/adalah guru silat dari tingkatan tua (loo-cianpwee) dariOuwlam, kepandaiannya di air dan di darat ada terkenal,sedang gegamannya cambuk Kimsie Siauw-kauw-pian,ringkasnya Kimpian. Di Ouwlam belum pernah adatandingannya. Ia pun ketahui, Cia Kiu Jie ada ternamabaik, hanya bersama Cui Cu le, ia ada beradat sedikittinggi dan keras, maka mereka berdua — saudaraangkat—tidak suka bergaul dengan sembarang orang.Maka adalah aneh yang sekarang mereka berdua dapatdiundang oleh kawanan coanpang itu."Cia loosu, janganlah kau angkat-angkat aku," kataCukat Pok sambil tertawa. "Namaku ada nama kosong,dan kepandaianku barusan telah dipertunjukkan, makaaku minta janganlah kau suruh aku pertunjukkan lagikeburukanku. Kita orang pun piebu untuk persahabatan,andaikata urusan kedua pihak tidak dapat diselesaikan,kita sendiri tidak seharusnya membawa sikap salingbermusuh. Dengan gunai senjata, itulah berbahaya, akukuatir salah satu nanti terluka, kejadian itu bisamerugikan persahabatan kita, maka aku pikir, baik kitamain-main dengan tangan kosong saja. Dengan jalan inikita juga bisa menyingkir dari tertawaannya orangbanyak....""Cukat loosu, terang kau merendah saja!" kata Cia KiuJie sembari tertawa. "Kami bukannya jumawa ataumengandeli ilmu silat, tetapi apa sih artinya ilmu silat?Apa namanya kepandaian jikalau kita tidak mampukendalikan gerakannya kaki dan terutama tangan kita diwaktu maju dan mundur? Souw-cu-chio sudah beradabeberapa puluh tahun di tanganmu, aku tidak percaya

Page 90: Cerita silat

kau bisa melukai atau membahayakan jiwa orang kecualikau inginkan itu. Kalau dibilang gerakan senjata diTiraikasih Website http://kangzusi.com/tangan sukar dikendalikan, itu hanya ada ucapan untukjustakan orang. Kalau senjata di tanganmu tak bisaterkendali, kita baik jangan omong lagi perihal ilmu silat.Cukat loosu, aku telah omong dari hal yang benar, harapkau tidak tertawakan aku.""Cia loosu, oleh karena kau kata begitu, aku tidak bisabantah pula padamu," Cukat Pok mengalah. "Hanya perluaku terangkan, memang ada satu waktu, satu kalisenjata telah digerakkan, bisa kejadian bahwa orangtidak berkuasa lagi. Dengan ucapanmu, Cia loosu, terangkau hendak menyukarkan satu sahabat, kau agaknyatidak sudi memberi ketika. Aku datang ke Giokliong-giamini selaku sahabat, tujuanku adalah mendamaikan keduabelah pihak, maka kalau karena aku, urusan jadi tambahgenting, terang kita bukannya sahabat dari kedua pihakitu!""Kalau begitu, Cukat loosu, baiklah, aku nanti kasihketerangan dulu pada semua orang," berkata Cia Kiu Jie.Cukat Pok manggut, dalam hatinya ia kata, "Aku tidakboleh tidak pandang mata pada orang she Cia ini, ia adasatu orang gagah yang jujur dan terhormat....."Cia Kiu Jie, sudah lantas hadapi orang banyak sertaangkat kedua tangannya."Adalah kebiasaan dari aku Cia Kiu Jie akan urusurusan lain orang seperti urusan sendiri," ia berkata,"maka itu aku bisa mengerti, bahwa pembicaraankudengan Cukat loosu barusan, telah berlaku sedikit keliru.Sekarang, selagi tuan-tuan dengar pembicaraan kitabarusan, aku minta sukalah tuan-tuan tolong unjuk,bagian manakah dari kata-kataku barusan yang tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/cocok. Aku tidak ingin, karena urusanku sendiri, di luartahuku, aku nanti bikin gagal urusan besar."Ketua dari Englok-kang Coanpang, Na Thian Hong,tidak senang dengan sikapnya tamu itu. Ia anggap,setelah diundang datang Cia Kiu Jie mestinya terusberpihak padanya dalam keadaan apa juga, karena iapun akan tunjang tamu itu sampai di akhirnya. Siapanyana, sekarang Cia Kiu Jie lebih utamakan kehormatansendiri. Tapi karena di situ ia masih punyakan lain-lainkawan yang ia andelkan, ia lalu menjawab, katanya, "Cialoosu, kau telah datang bersama aku, untuk kebaikanmuaku haturkan banyak-banyak terima kasih. Dengan apa

Page 91: Cerita silat

yang kau ucapkan barusan, aku akur, itu ada ucapannyasatu laki-laki. Tentang urusanku, jangan kuatir, untukku,menang atau kalah aku akan menerima. Dalam halnyakau ini, loosu, aku senantiasa berada di belakangmu.Mengenai urusan di antara Englok-kang dan Gioklionggiam,putusanku sudah tetap, aku akan bergulat sampaidi akhirnya, kesudahannya akan terserah nanti padakekuatannya kedua pihak masing-masing. Cia loosu,persilakan, kau ada merdeka!"Mendengar itu, Cia Kiu Jie pun tidak puas. Jelaslahbahwa. Na Thian Hong tidak inginkan perdamaian danmengandung maksud jelek. Tapi, karena sudah terlanjur,ia juga tidak bisa mundur. Ia lalu ambil putusan."Na pangcu, terima kasih untuk kebaikanmu," iaberkata, la menoleh pada Cukat Pok akan berkata pula,"Cukat loosu, kau telah dengar kata-katanya Na pangcubarusan. Nyata ia telah berikan kehormatan padaku. Akupercaya, malam ini juga, hal urusan kedua pihak akanada putusannya. Sekarang, Cukat loosu, silakan kauTiraikasih Website http://kangzusi.com/berikan pengajaran kepadaku, agar aku dapat pelajarandari kau."Setelah berkata begitu, Cia Kiu Jie lompat mundur,sembari lompat, tangannya meraba ke pinggangnya, darimana ia tarik keluar cambuk Kimsie Siauwkau-pian yanglemas, yang dapat dipakai melibat pinggang."Baiklah!" Cukat Pok menyahut, serta ia pun mundur,sebelah tangannya juga meraba pinggang, akan loloskantombaknya, Sun-kong Souwcu-chio, yang pun lemasseperti angkin, tetapi, apabila telah digentak dengankeras, segera menjadi lempang seperti kimpian lawan."Cia loosu, terpaksa aku mesti layani kau," ia berkata."Aku minta dengan kimpianmu, sudilah kau menaruhbelas-kasihan kepadaku....."Sambil bersenyum, kedua pihak telah berdiri denganbersiap.Cukat Pok sudah lantas putar souwcu-chio di atasankepalanya, setelah itu dengan tangan kiri ia samberbagian tengahnya. Atas itu, Cia Kiu Jie telah putarcambuknya dengan tubuhnya ikut bergerak."Cia loosu, silakan mulai!" Cukat Pok mengundang.Sembari menyahuti, Cia Kiu Jie lompat maju,cambuknya bergerak menyamber kepala lawan dengantipu silat Huihong loktee atau "Bianglala merah turun ketanah".Cukat Pok menyingkir ke samping kanan, "tombak"-

Page 92: Cerita silat

nya menyamber ke atas, guna sambut dan libat cambukmusuh.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Menampak lawan dengan sekejap saja hendak bikinsenjatanya terlepas, Cia Kiu Jie lantas berhati-hati. Ialekas tarik pulang tangannya, kakinya yang di depanturut mundur juga, tapi setelah itu, tangan kanannya iagerakkan ke depan, hingga cambuknyajadi lempangseperti to-ya, dan cambuk ini dipakai menusuk dadaorang.Sekarang Cukat Pok pindahkan kaki kiri ke kiri,tubuhnya ikut mengegos. Guna membarengi, ia sabetpundak kanannya Kiu Jie.Cepat sekali, Cia Kiu Jie mendek dan terus loncatmundur, sampai lima kaki, tapi baru saja kakinya yangsebelah injak tanah, atau ia telah enjot kaki itu dantubuhnya juga, buat terus lompat maju ke depan, sedangkimpian terus dipakai menyabet pundak kanan darilawan. Gerakan ini ada di luar dugaan, cepatnya bukanbuatan.Cukat Pok kagum untuk gerakan luar biasa dari lawanitu. Baru saja ia memukul tempat kosong, jika terlambat,ia akan menjadi korbannya kimpian. Tapi matanya celidan gesit gerakannya. Sambil mendek, ia geser kaki kirike samping, begitu lekas serangan lawan mengenailowongan, ia barengi maju, akan kirim serangan yangketigakah. Lagi-lagi ia arah sebelah kanan lengan musuh.Demikian dua orang pandai ini telah adukepandaiannya. Mereka berdua sama gagahnya, mata,tubuh, ada sama celi dan gesitnya. Senjata mereka jugaada sama sifatnya, ialah senjata-senjata lemas, dapatdilibat di pinggang, tetapi, jika perlu, dapat dibikin jadikaku laksana tombak dan toya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di bawahnya sinar api, kimpian berkelebatan laksanaemas dan souwcu-chio berkilau-kilau sebagai perak. Duaduanyabergerak sebat, menuruti gerakan tubuh masingmasing.Kalangan ada luas tetapi kalangan itu sepertipenuh oleh mereka berdua Sekalian penonton yang ahli,kagum berbareng kuatir. Mereka kagum untukkepandaian orang, sebaliknya mereka kuatir untukkeselamatannya masing-masing, oleh karena merekatahu, siapa lambat sedikit atau alpa, akan terimabagiannya yang hebat, dan pamornya akan ludes!Melainkan ahli-ahli lweekang yang dapatmenggunakan dua macam senjata tersebut.

Page 93: Cerita silat

Lekas sekali, duapuluh jurus telah dilewati, keduanyamasih sama gagahnya.Sesudah gagal berulang-ulang, dengan siauwkauwpian,Cia Kiu Jie gunai tipu silat Hongsauw lokhio atau"Angin meniup daun rontok". Sambil mendek,cambuknya menyamber ke bawah, pada kaki lawan.Gerakan ini ada luar biasa cepat.Coba lain orang yang diserang secara demikian, iapasti sudah loncat mencelat akan apungi diri. Seranganitu biasanya mesti beruntun, beberapa kali. Cukat Poktidak berbuat begitu. Kaki kanannya yang berada didepan ia angkat dan pindahkan ke belakang, tubuhnyaikut bergerak, disusul oleh kaki kirinya yang terangkatjuga Gerakan ini cepat luar biasa, hanya mendahuluisedikit saja daripada siauwkauw-pian, dan ujung cambukterpisah kira-kira dua tiga dim dari kaki kirinyaSouwposu!Mengetahui bahwa serangannya gagal, Cia Kiu Jiebenar-benar menyusul dengan yang kedua kali. DariTiraikasih Website http://kangzusi.com/kanan, ia putar tubuh ke kiri, sembari menaruh kaki iamaju setindak. Serangan kali ini adalah Giok-tay wieyauwatau "Angin kumala melibat pinggang".Untuk kedua kalinya, Cukat Pok angkat kakinya sepertiyang pertama kali. Ia tidak mau lompat tinggi atau loncatke samping, memapaki cambuk itu. Hanya sekarang,sambil berkelit, ia geraki souwcu-chio akan sambarcambuk musuh, hingga kedua senjata mengenai satudengan lain, seperti terlibat, hingga Cia Kiu Jie menjadikaget.Sekarang ada saatnya akan ketahui, tenaga siapaterlebih besar, atau tipu siapa terlebih liehay. Gunaloloskan senjata masing-masing, keduanya perlugunakan tenaga lengan dan kekuatan kuda-kudanya,karena jika kuda-kudanya lemah, tubuhnya akan kenatertarik, tubuh itu akan gusruk atau sedikitnya maju kedepan. Atau tangan yang dipakai mempertahankansenjata, akan kena tertarik keluar.Luar biasa cepatnya, begitu lekas masing-masinggunakan tenaganya, kedua senjata yang terlibat dengansendirinya terlepas juga. Kelihatannya tangan dan tubuhmereka tidak tergerak, saking cepatnya gerakan merekamasing-masing. Tapi di matanya sekalian ahli, tidak adasuatu apa yang dapat lolos.Hampir seperti tidak tertampak, kuda-kudanya Cia KiuJie bergerak, tapi di pihaknya Cukat Pok, ternyata ia tidak

Page 94: Cerita silat

menggunakan seantero tenaganya, dengan begitu,mukanya si ahli silat dari Ouwlam jadi terlindung."Terima kasih untuk mengalahnya loosu," berkata CiaKiu Jie serta perlihatkan hormatnya, la tidak penasaran,tidak menyerang dan tidak menantang lagi.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Cukat Pok lekas-lekas unjuk hormatnya, akan balashormat lawan."Cia loosu, justru adalah kau yang menaruh belaskasihan pada ujung tombakmu," ia berkata denganmerendah.Ketua dari Tonglouw-pang, Auwyang Cu Him, lantassaja tertawa berkakakan."Siang atau malam, persobatan akan segera terikat!"ia kata. Ia dapat lihat keadaan, ia dapat terka yang CukatPok sayangi kepandaian orang itu dan mau melindungimuka terangnya Kiu Jie.Mendengar demikian, Cui Cu le berbangkit, akanhampirkan orang she Auwyang itu."Auwyang loosu," berkata ia, "jietee kami tidak punyaguna karena ia tidak mampu membantu si orang she Na,malah ia telah bikin si orang she Na itu mendapat malu,untuk itu, aku dan saudaraku merasa malu sekali.Auwyang loosu, sepasang Poankoan-pit-mu ada tersohordi dalam kalangan Sungai Telaga, aku Cui Cu Ie telahlama dengar itu, maka sekarang selagi ada ketikanya,kenapa loosu tidak mau keluarkan, untuk siang-siangmerebut muka terang untuk Na pangcu? Dengan kaumaju, kita bersaudara juga akan turut mendapat cahayaterang...."Ditegur begitu, Auwyang Cu Him bersenyum sindir."Cui loosu, dalam pertempuran, siapa berani ambilkepastian?" ia kata. "Apakah di hadapannya sekalian ahlisilat yang ternama ini kau mengharap kemenangan yangpasti? Itulah tidak bisa terjadi! Hanya di sini ada suatujalan—di sini, persahabatan kekal atau tidak,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/memandang muka atau tidak, orang sebenarnya harusberlaku sungguh-sungguh! Siapa-siapa yang mempunyaikepandaian tetapi tidak mau keluarkan di sini, itulahaneh! Kita ada sama-sama sahabat baik, bahwa akutertawa, itu adalah sebabku sendiri. Cui loosu, kenapakau bercu-riga tidak keruan? Di pemandangan mataku,souwcu-chio dari Cukat Pok tidak ada bagian yang tidakboleh dipandang enteng, yang sukar dilawan, maka ituaku yang rendah, ingin sekali belajar kenal!...." Cia Kiu

Page 95: Cerita silat

Jie sedang undurkan diri ketika ia dengar ucapan orangitu, yang menusuk hatinya, sebab terang ia sedangdicela, maka dengan air muka sungguh-sungguh iahadapi ketua dari Tonglouw-pang itu."Auwyang loosu, ucapanmu ini, aku Cia Kiu Jie tidakmengerti!" ia berkata. "Apakah kau dapat lihat bagianyang mana yang aku tidak lakukan kewajibanku sebagaisahabat kekal?"Baru saja dengar begitu, belum sampai Auwyang CuHim menyahuti, ketua dari Kangsan-pang, Tiat-hongliongPian Siu Hoo segera berbangkit dan maju, akanmenyelak di antara kedua kawan itu."Di kalangan Sungai Telaga, kita orang adalahsahabat-sahabat yang mempunyai she dan nama," iaberkata dengan lekas, "dan kita orang sama-sama telahikut Na pangcu datang ke Giokliong-giam, maka kalau diantara kita ada hal-hal yang bisa menyebabkantimbulnya buah tertawaan, orang luar niscaya akantertawakan kita sampai kita mati! Memang, ucapanucapanbisa menerbitkan salah mengerti, dari itu segalaapa serahkanlah padaku, Pian Siu Hoo! Ada apa juga diantara kita sekarang, nanti saja kita orang bicarakanterlebih jauh, seperginya kita dari sini! Auwyang loosu,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/kau ingin keluar untuk menemui Cukat loosu itu?Persilakan!"Dengan tidak tunggu jawaban, Pian Siu Hoo tariktangannya Cia Kiu Jie untuk diajak duduk di tempatnya,sambil berbisik ia berkata, "Biar bagaimana, Cia loosu,dan kau juga, Cui loosu, sudilah kau memandang padasahabat-sahabat. Segala apa, apabila dibicarakan di sini,sangat jelek bagi pemandangan, maka biarlah itu ditundasampai lain kali!"Cia Kiu Jie tidak kata apa-apa, tetapi ia duduk denganmendongkol.Sementara itu, Auwyang Cu Him sudah bertindak,menghampirkan Cukat Pok.Souwposu tidak dengar apa yang dibicarakan olehpihak lawan, hanya melihat dari sikapnya, ia mengerti diantara mereka telah terjadi bentrokan. Inilahmenggirangkan ia. Tapi ketika ketua dari Tonglouw-pangsamperkan ia, ia merandek.Auwyang Cu Him sudah lantas berkata, "Cukat loosu,Kimna-hoat dan ilmu souwcu-chio-mu yang barusanbenar-benar ada kepandaian istimewa, dengan itu,pemandangan mataku, Auwyang Cu Him, menjadi

Page 96: Cerita silat

terbuka. Meski demikian, permainan senjata jiwie itu, dimataku belum sampai di pokoknya kesempurnaan, jiwietentu meninggalkan bagian-bagian yang sengaja tidakmau dipertontonkan! Ini hal, jiwie, menjadikan aku putusasa! Maka itu sekarang aku Auwyang Cu Him mintapengajaran dari kau, Cukat loosu, sudilah kau ajarkanaku!...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Cukat Pok belum menjawab atau Hee In Hong telahsamperkan padanya."Eh, Cukat loosu, apa sih sebenarnya kehendakmu?" iategur kawan itu. "Apakah kau berniat borong semuatamu undangan dari Englok-pang? Apakah urusan Hiecunini kau hendak urus sendiri saja? Kalau begitu kau bikinkita semua yang turut menonton, tidak mendapatkancahaya terang pada muka kita! Maka, Cukat loosu, akuminta, sudilah kau mengalah, biarlah aku Hee In Hongdapati juga ketika akan minta pengajaran dari loo-suhuyang ternama, agar tidaklah kecewa yang aku dari jauhjauhtelah datang kemari...."Cukat Pok bisa duga maksudnya Kimpwee Kamsantoo,maka itu, mendengar orang tegur atau bangkitpadanya, ia tidak jadi gusar, sebaliknya ia tertawaberkakakan. Ia lalu berkata, "Hee loosu, ini bukannyatempat untuk merebut jalanan atau merampas pasar,kau telah datang bukan pada saatnya yang tepat!Sepasang poankoan-pit dari Auwyang loosu, ketua dariTonglouw-pang, bukannya senjata yang boleh dibuatpermainan, tetapi jikalau kau ingin wakilkan aku danroboh, awas, jangan kau nanti sesalkan aku dan katakanaku licin licik! Kebetulan sekali, sekarang ini aku sudahmulai merasa tidak ungkulan akan melayani pertempuranyang seperti roda mutar ini! Nah, Hee loosu, kauwakilkanlah aku!"Lantas, dengan tidak kata apa-apa lagi pada AuwyangCu Him, Cukat Pok keluar dari kalangan. Ia merasa puastelah pukul sindir pada musuhnya.Auwyang Cu Him merasa sangat tidak puas, karena iadatang dengan kemendongkolan, untuk tandingiTiraikasih Website http://kangzusi.com/Souwposu, siapa tahu, lawan itu telah tinggalkan iamentah-mentah. Karena ini, ia jadi tumplek hawaamarahnya pada Hee In Hong."Hee loosu, kau memandang terlalu tinggi kepadaku!"ia kata pada orang yang baru ini, serta angkat keduatangannya. "Hee loosu, Kimpwee Kamsan-too-mu yang

Page 97: Cerita silat

mempunyai enampuluh empat jurus, yang sangatterkenal itu, mana aku Auwyang Cu Him sangguptandingi? Hanya, karena kau telah berikan kehormatanpadaku, jika aku tidak paksakan diri menerima itu, kaubisa keliru artikan dan akan katakan aku tidak sudimelayani kau, maka sekarang aku hanya minta, di waktugeraki tangan, sukalah kau berlaku murah, supaya kaubisa kira-kira!...."Hee In Hong bersenyum mendengar ucapan itu."Dengan begini, kami hanya saling merendah," kata InHong."Sekarang silakan Auwyang loosu bergerak terlebihdulu, agar aku bisa dapat saksikan keindahannyasepasang poankoan-pit."Sembari kata begitu, orang she Hee ini lantas siap. Iamemang seorang polos dan ia paling tidak suka banyakpernik.Auwyang Cu Him segera keluarkan sepasangsenjatanya, yang berupa seperti ruyung dengan ujungseperti pit dari hakim, ia cekal itu di kiri dan kanan, laludengan letaki itu di atas lengan ia kiri, ia kiongchiu."Hee loosu, persilakan!" ia berkata serta terusbergerak, maka sekarang, kedua senjata itu digerakkanke kiri dan kanan, kaki kanannya diangkat naik, kakiTiraikasih Website http://kangzusi.com/kirinya nancap terus, hingga ia merupakan Kimkee toklipatau "Ayam emas berdiri dengan sebelah kaki" dankedua tangan bersikap Taypeng thiancie atau "Burunggaruda pentang sayap". Setelah ini, kaki kirinya terusmendek, tangan kanan pindah ke kiri, menindih tangankiri, kaki kanan berbareng dipindahkan ke kanan, hinggatubuhnya turut pindah juga. Ia bergerak gesit sekali.Hee In Hong pun telah geraki goloknya, dari tangankiri ia pindahkan pada tangan kanan, tangan kirinyadipakai menekan belakang golok itu. Dengan tubuhnya iapun bergerak ke kanan."Auwyang loosu, silakan kau berikan pengajaranmu!"ia berkata serta maju.Oleh karena Auwyang Cu Him pun telah maju, merekasekarang datang semakin dekat satu dengan lain.Ketua dari Tonglou w-pang tidak mau berlakusungkan-sungkan, dengan gerakan Siangliong cutsui atau"Sepasang naga muncul di muka air" ia totok keduabelah pundaknya Hee In Hong.Hee In Hong bisa menduga pada totokan ancamanbelaka, tetapi dengan lintangi golok di depan dadanya, ia

Page 98: Cerita silat

pun bersikap hendak menangkis.Benar saja, Auwyang Cu Him hanya menggertak,karena begitu lekas sepasang poankoan-pit ditarikpulang, segera diteruskan untuk menotok iga kiri dankanan lawannya!Sambil tarik pulang goloknya untuk terus melindungidiri, Hee In Hong mundur sedikit dengan kaki kanan,karena poankoan-pit tidak ditarik pulang, sepasangsenjata itu kebentrok dengan golok hingga menerbitkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/suara nyaring. Adalah hampir berbareng dengan itu, HeeIn Hong gerakkan kaki kirinya maju ke samping,tangannya membarengi, ujung golok mengarah dada. Iniada gerakan Tooteng kimteng atau "Menyontek jatuhlentera emas".Auwyang Cu Him kaget melihat kedua senjatanyatidak mengenai sasaran dan ujung golok mendekatidadanya, lekas-lekas ia mendongak ke belakang dengankaki kanan ditekuk mundur, kepalanya pun diegoskan.Dengan cara berkelit ini, ia bikin ujung golok lewat diatasan kepalanya. Karena ia tidak mau menyerah, di saatitu, dengan pit-nya ia sampok golok lawan.Hee In Hong berlaku sebat begitu mengetahui ia tusuktempat kosong dan kemudian lihat musuh hendak ketokgoloknya itu. Ia tidak mundur atau tarik pulang goloknya,hanya ia simpangkan ke kiri juga, tubuhnya ikut pindah.Adalah dari sini, satu kali lagi ia bacok iga kanan musuh.Dalam keadaan berbahaya itu Auwyang Cu Him hanyabisa tolong diri dengan terus loncat melesat ke depansampai tujuh atau delapan kaki. Tentu saja, ini adagerakan yang sangat berbahaya, sebab ayal sedikit saja,golok pasti akan mengenai sasarannya. Tapi juga Hee InHong tidak diam menonton. Menampak musuh berlakulicin, ia pun ujuk kegesitannya, sambil putar tubuh ialoncat menyusul, hingga lagi-lagi ia datang dekat padamusuh. Beruntung bagi ketua dari Tong-louw-pang ini, iasudah bisa tancap kaki dan putar badannya, maka begitulawan sampai, ia bisa melayani lebih jauh.Sekalian penonton menjadi kagum setelah merekamenyaksikan pertempuran itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hee In Hong benar-benar telah keluarkan enampuluhempat jurus dari Kimpwee Kamsan-too, ia mendesakhingga goloknya jadi berkilau-kilau. Tapi juga AuwyangCu Him keluarkan seratus duapuluh tiga gerakan daripoankoan-pit, ia malahan tidak kuatirkan gempuran,

Page 99: Cerita silat

karena ruyung istimewa itu terbikin seanteronya dari besiterisi, kuat dan antap. Coba golok bukan ada ditangannya itu satu ahli, sangat sukar untuk golok itutandingi sepasang ruyung luar biasa ini.Gerakan yang cepat dengan gesit juga menyebabkanlewatnya duapuluh jurus lebih dan dua-dua kelihatanmasih sama tangguh dan uletnya."Pantas ia jumawa sekali," pikir Hee In Hong yangmesti kagumi musuh tangguh itu. Terpaksa ia mendesak,sekarang dengan serangan-serangan dari duabelasgerakan Lianhoan Capjie-chiu Tuihun-too, ialah gerakandari "Duabelas tangan dari golok yang mengubar roh".Dengan jalan ini ia tidak mau kasih ketika lagi kepadamusuh.Mula-mula sambil membungkuk, dari samping Hee InHong majukan diri sambil membacok. Itu ada gerakanCheecoa kuitong atau "Ular hijau pulang ke guha".Bacokan menuju ke jurusan bawah.Guna luputkan diri dari bahaya, Auwyang Cu Him enjottubuhnya, akan lewat sampai empat kaki, tetapi —seperti telah dibilang, serangannya In Hong adaberuntun-runtun, maka yang pertama tidak memberihasil, segera menyusul yang kedua, Giokbong hoansinatau "Ular kuma-lajumpalitan" dan Pekhong koanjit atau"Bianglala putih mengalingi matahari". Golok kimpweetoomenyambar pundak kiri.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan tunduki kepala berikut tubuhnya, Auwyang CuHim biarkan golok itu lewat, lalu ia membarengi sambarlengan kanan lawan dengan poankoan-pit-nya.Dengan Yauwcu hoansin atau "Alap-alap jumpalitan",Hee In Hong jauhkan diri dari bahaya, tetapi berbarengia bacok pundak kanan orang.Auwyang Cu Him berkelit ke kiri, dari situ, senjatanyamenyam-pok ke kanan, guna tangkis golok musuh, tapiHee In Hong dengan kesehatan luar biasa sudah tarikpulang goloknya, guna dengan satu runtunan lain,dengan Tokcoa cimhiat atau "Ular berbisa mencarilubangnya" menusuk pada perut lawan.Syukur bagi Auwyang Cu Him, sebelumnya tusukansampai, ia telah mendahului menutup dua poankoan-pitnya,maka tusukan itu segera ditarik pulang, hinggakesudahannya mereka berdua ada sama tangguhnya.Lim Siauw Chong lantas saja samperkan Hee In Hongserta berkata, "Hee loosu, kau telah tandingkan golokmudengan sepasang poankoan-pit, itu adalah suatu

Page 100: Cerita silat

timpalan sejati, maka di mana kedua pihak sama-samatidak unjuk kelemahannya, ini ada suatu kesudahan yangharus dihargakan! Mari, loosu, kalau kau hendak lanjutipertempuran, baik tunggu sampai sebentar lagi!"Mukanya Hee In Hong menjadi merah, karena ia tahu,kendati mereka belum dapat kepastian kalah ataumenang tetapi sudah terang, Auwyang Cu Him adaterlebih licin dan dengan mendahului menutup sepasangsenjatanya, ketua dari Tonglouw-pang mengunjukkankesehatannya yang melebihi yang lain-lain.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Lim loosu," ia menyahut, "meski secara terang akutidak kalah, toh sudah pasti yang aku telah gagal dengangolokku ini, yang telah duapuluh tahun lebih berada didalam tanganku. Aku harus mengaku takluk kepadaAuwyang loosu yang di Giokliong-giam ini telah bikin akutak berdaya...."Sementara itu, sambil bersenyum Auwyang Hie-in Sianle berbangkit dan bertindak masuk ke dalam kalangan,maka, menampak padanya, Lim Siauw Chong lekas-lekaspersilakan Hee In Hong duduk dan ia papaki orang tuaitu, dan berkata padanya, "Sian loosu, kau telah unjukmuka terang pada kita dengan kesudianmu datang keGiokliong-giam ini, maka kedatanganmu saja sudahcukup! Kepandaianmu di kalangan Sungai Telaga semuaorang telah menghargai, maka di sini segala apa kaubaiklah serahkan padaku saja...."Tetapi jago tua itu bersenyum dengan manis."Bukannya begitu, loosu," ia menjawab. "Aku situabangka telah saksikan sekalian sahabat baikmunculkan diri, dari itu, aku pun tidak bisa datangkemari dengan tidak berbuat apa-apa, aku merasakecewa. Di sini ada banyak suhu yang termasyhur, yangdi kalangan Sungai Telaga jarang ada ketika untukdiketemui, dari itu aku ingin turut mohon pengajaran,supaya aku si tua bangka dapat tambah pengalaman... "Setelah kata begitu, ia kiongchiu terhadap Englok-pang,"Cuwie coanpang siunia, aku Sian le telah datang kemari,melihat cuwie telah pertunjukkan masing-masingkepandaian, tidak peduli buruknya kebisaanku, aku jugaingin turut ambil bagian, supaya dari cuwie aku bisaterima pengajaran. Tapi aku tidak mau adu kepandaianseperti cuwie barusan, aku sudah tua, melihat itu saja,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/mataku sudah kabur, kepalaku sudah pusing. Aku tidakmau adu kepandaian secara begitu, apabila aku salah

Page 101: Cerita silat

tangan, apa aku bisa tidak jadi mati basah? Aku pernahpelajari beberapa macam permainan, yang mengandalpada tipu daya, dari itu, apabila aku turun piebu, kitahanya mencari tahu saja kepandaian siapa yang terlebihsempurna. Dengan ini kita tidak usah sampai salingmelukai. Cuwie suhu, kita orang tidak pernahbermusuhan, maka aku percaya, kau orang niscayasetujui usulku ini. Kalau nanti main-main sudah sampai diakhirnya, kita orang boleh bubaran sambil tertawa Satuhal hanya aku hendak jelaskan. Meski aku majukan usulini, aku hendak kasih tahu, aku kuatir, karena tidak dapatketika, aku takut tidak bisa perhatikan pihak yangmenjadi lawan, untuk usulku ini, segala apa bisa diaturdengan sederhana, aku tidak usah sampai membikinberabe pada kedua cuncu dan pangcu...."--ooo0dw0ooo-VMendengar demikian, pihak Englok-pang diam saja,mengawasi Mereka percaya, kendati omongannyamerendah dan halus, tetapi karena melitnya Sian lemestinya bakal majukan usul yang sukar.Akhirnya, Han Kak dari Hangciu-pang majukan diri."Sian loosu," berkata ia. "Kau ada jago tua yangternama sekali di kalangan Sungai Telaga dan sebagaipemimpin di kalangan Hiapgie Too-bun, maka kitamerasa beruntung sekali yang malam ini kau sudi datangkemari untuk berikan pelajaran pada kita. Kita memangTiraikasih Website http://kangzusi.com/ketahui loosu ada punya kepandaian yang tinggi,sekarang silakan loosu jelaskan usulmu itu. Baikditerangkan terlebih dulu, kita akan melayani sebegitulama kita sanggup. Umpama kita semua roboh di tanganloosu, kita orang akan roboh dengan merasa puas,karena pantas kita menyerah pada loosu."Sian le pandang orang yang bicara itu, yang iakenalkan, ia tertawa."Han loosu, jangan kau angkat aku terlalu tinggi," iabilang. "Semakin tinggi aku diangkat, semakin parahakhirnya apabila aku kena dibikin roboh. Siapa sudahdatang kemari, apakah ia mau pulang dengan tangankosong? Siapa sudah datang kemari, perlu baginya untukmempertunjukkan kepandaiannya. Ketika aku ada di atasHengsan, untuk ajarkan murid ilmu entengi tubuh, akubiasa gunakan golok bambu sebagai gantinya tangankosong. Ini ada pelajaran yang berfaedah, yangbahayanya tidak ada. Dengan ini juga, kemajuan jadi

Page 102: Cerita silat

gampang didapat. Cuwie loosu ada orang-orangternama, semua ada berkepandaian tinggi, permainanmacam ini pasti tidak berharga di mata loosu sekalian.Tapi bagiku si tua bangka ini ada penting, karena akusudah tua, tenagaku sudah habis. Untuk kebaikanku, akusengaja pikirkan ini macam permainan, yang aku seringlatih sendiri, maka sekarang aku undang cuwie loosu,atau siapa saja, satu di antaranya, sudi main-maindengan aku untuk beberapaju-rus saja. Bukankah ini adabagus?"Sehabisnya kata begitu, dengan tidak tunggu jawabandari pihak kawan, Sian le menoleh pada Tan Tay Yong,yang sedari tadi terus diam saja.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Tan cuncu, tempatmu ini bukannya tempat yangterlalu makmur, dari itu aku tidak ingin minta baranganeka warna kepada kau," ia berkata. "Aku tidak inginbikin berabe padamu! Bukankah setiap rumahmempunyai sebatang golok? Sekarang aku minta kausediakan tigapuluh enam batang golok semacam itu.Karena di sini ada banyak orang, aku mau minta kautolong perintahkan supaya semua golok itu digalikanlubang dan dipendam, sedikitnya setengah kakidalamnya. Aku minta golok dipendam dengan hati-hati,kalau tidak kuat dan kakiku yang tua berlaku ayal ataualpa sedikit saja, jiwa bangkotan dari aku tentu tidakbakal tertolong lagi dan kau bakal mengganti kerugian!Sekarang, cuncu, silakan kau perintahkan orangmubekerja dengan lekas, agar tamu kita bisa menggunakandengan tidak usah jadi tidak sabaran!"Sian le bicara dengan sabar dan secara main-maintetapi permintaannya itu, atau pun titahnya itu telahbikin Tan Tay Yong menjadi kaget.Cuncu ini ketahui Kengsin-sut atau ilmu membikinenteng tubuh, tetapi ia belum pernah dengar adaBweehoa-ciang yang pelatoknya terdiri dari ujung golokyang tajam. Meski begitu, ia lantas saja bekerja, karenaia bisa menduga maksud orang.Dengan tidak pedulikan bagaimana anggapan musuhdan dengan tidak ambil tahu pihak lawan atau kawantercengang, Sian Ie sendiri sudah lantas berikan tandatandadi mana setiap golok harus dipendam. Empatnelayan muda dengan tombak telah gali lubang. Makakapan golok telah dibawa datang, golok itu bisa segeradipendam.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 103: Cerita silat

Begitu lekas semua pelatok sudah dipasang rapi,Hengyang Hie-in lantas hadapi pula Tiathong-Iiong PianSiu Hoo sembari kiongchiu, ia bertanya, "Aku Sian Ietelah majukan usul ini, entah bagaimana dengan Pianloosu, kau sudi mengiringi aku atau tidak?"Semua orang mengawasi ketua dari Kangsan-pang.Mereka yang mengerti Bweehoa-ciang telah mengertidengan baik bahwa Bweehoa-ciang istimewa ini—yangsebenarnya dipanggil Kimtoo-tin atau "Barisan golokemas", ada jauh terlebih berbahaya, sebab siapainjakannya berat sedikit, sepatunya bakal tertusuktembus dan kakinya celaka! Dan siapa yang Kengsin-sutnyatidak liehay, ia pasti tidak akan berani bersilat di ataspelatok-pelatok golok itu.Tapi ketua dari Kangsan-pang sambil balasmenghormat, menjawab, "Aku yang rendah suka sekalimenerima pengajaran dari Sian tay-hiap....""Pian loosu sudah sudi memberikan pengajarankepadaku, itu saja sudah satu kehormatan besar,"berkata pula Sian Ie. "Pian loosu, persilakan!"Berbareng dengan ucapan "persilakan" itu, tubuhnyaSian Ie telah mencelat ke atas Kimtoo-tin, berdiri atassatu pelatok.Perbuatan ini telah lantas diturut oleh Pian Siu Hoo,siapa loncat naik dan berdiri atas satu pelatok dengankaki kiri dan kaki kanan terangkat, hingga ia merupakanKim-kee toklip atau "Ayam emas berdiri atas satu kaki".Sampai di situ, kedua pihak tidak bisa bicara lagi,karena masing-masing mesti kendalikan semangat danTiraikasih Website http://kangzusi.com/tubuh mereka, siapa bicara, ilmu Kengsin-sut-nya lantasjadi gugur sendirinya.Pian Siu Hoo sekarang geser kaki kanan ke kanan, kepelatok lain, tubuhnya mengikut pindah. Karena ini, SianIe lalu geser tubuhnya ke depan akan maju, sembarimaju ia mendek sedikit, tangan kiri di depan, tangankanan seperti menyusun di sebelah belakang. Iabergerak, dari selatan, ke barat utara.Dua-dua jago ini ada bertubuh tinggi dan besar, tetapiuntuk dapat lihat mereka terlebih nyata, penonton darikedua pihak lantas maju sedikit, hingga lapangan jaditerkurung. Semua mata ditujukan kepada merekaberdua.Kedua pihak sudah lantas jalan setelah memutarisemua pelatok, dengan itu, mereka masing-masing caritahu kekuatannya pelatok itu, supaya jangan ada yang

Page 104: Cerita silat

pendeman-nya kurang sempurna. Dari sini pun orangbisa lihat, mereka benar-benar mengerti baik Kengsinsut.Sesudah yang satu pergi ke barat utara dan yang lainke timur selatan, lantas mereka berkumpul di tengah,akan segera mulai dengan pertempuran mereka. Pian SiuHoo berlaku gesit, sekali loncat, ia telah lewati tigapelatok. Tapi Sian le pun berlaku cepat, akan papakilawan itu hingga sekarang mereka berpisah hanya antarasatu pelatok.Dengan tiba-tiba Pian Siu Hoo loncat ke pelatoksebelah kiri, kedua tangannya dibuka dalam sikap Taypengthiancie atau "Garuda pentang sayap". Dengantangan kanan, ia serang iga kirinya Sian le.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hengyang Hie-in tidak loncat menyingkir, ia hanyaegos sedikit tubuhnya ke belakang, kapan bencana sudahlewat, dengan tangan kanan ia coba sontek naik tanganmusuh, dengan tangan kiri ia totok nadi musuh itu.Lekas-lekas Pian Siu Hoo tarik pulang tangannya.Dengan menukar kaki kanan ke kiri, ia maju, akan kakikirinya dimajui terlebih jauh. Saking cepatnya, ia jadiberada di samping lawan, akan terus hajar padabelakangnya. Kalau pukulan ini mengenai sasarannya,pihak lawan pasti bakal jatuh ngusruk.Tapi dengan tidak kalah gesitnya, Sian le putartubuhnya selagi serangan musuh jatuh di tempat kosong,ia sendiri sudah lantas hadapi musuh itu depanberdepan. Dengan tidak sia-siakan ketika lagi, dengandua-dua tangannya ia serang bagian dada.Pian Siu Hoo tidak takuti itu macam serangan, dengandua tangannya juga yang ia angkat ke depan dadanya, iabuka serangan itu. Ia bersedia akan tangkis kekerasandengan kekerasan. Tapi Sian le tidak mau adu tenaga, disaat berbahaya itu, yang bisa memberi putusan, dengantiba-tiba ia tarik pulang kedua tangannya. Ia tidakmenarik habis, ia buka kepelannya untuk masing-masingdengan dua jari menotok nadi musuh.Untuk tolong dirinya, Pian Siu Hoo lekas-lekas loncatke kanan, melewati tiga pelatok.Setelah kedua pihak terpisah cukup jauh, merekasekarang mulai jalan mutar, sama-sama pasang mata,sama-sama mencari lowongan untuk mulai denganpenyerangan baru. Dengan satu dari barat, yang lain daritimur, mereka mulai merangsek pula, untuk datang dekatsatu dengan lain.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 105: Cerita silat

Sampai di situ, Tiathong-liong Pian Siu Hoo telahdapat kenyataan yang Kengsin-sut Hengyang Hie-in itutelah sampai di batas kesempurnaan, dan bugee-nyabenar lie-hay, maka ia mengerti, jika ia tidak adu jiwa,sangat sukar untuk ia merebut kemenangan. Karena ini,ia telah maju mendekati dengan hati telah memikir tetap.Dengan Kim-liong tamjiauw atau "Naga emasmenyodorkan cengkeraman", ialah dengan lima jari yangmenyengkeram, ia menyerang ke jurusan dada yangdinamai hoahay-hiat.Begitu melihat serangan yang ia kenalkan denganbaik, Sian Ie lantas mengerti yang pihak lawan hendakrebut kemenangan. Siapa terkena cengkereman ini, akantak terluput dari bahaya sekalipun ia mengerti ilmukuatkan tubuh yang dipanggil CapshaThaypoHenglianKanghu. Daya untuk tolong dirinya adalah mendahuluiserang musuh agar musuh batalkan serangannya itu,atau serangan itu berlanjut tetapi bahayanya telahmenjadi kurang. Dan daya ini telah diambil olehHengyang Hie-in.Sian Ie angkat naik kaki kirinya, kaki kanan tetap dipelatok, hingga tubuhnya jadi seperti terangkat,berbareng dengan mana, dengan pundak terangkat,tangan kanannya dipakai menekan ke bawah, tangankirinya ikut menyusul.Kedua pihak telah bergerak dengan gesit sekali.Tangannya Pian Siu Hoo tidak lagi bisa menuju padahoakay-hiat hanya ke lain anggota, ialah pahanya Sian le,tangannya telah menempel kepada lawan ketika iaterperanjat oleh karena tangan lawan juga sudahmengancam kedua lengannya. Dua lengan itu akanTiraikasih Website http://kangzusi.com/celaka jikalau tidak lekas ditarik pulang, sedangserangannya pasti jadi tidak hebat lagi. Maka itu, untuklindungi lengan sendiri, terpaksa ia segera batalkanpenyerangannya sambil loncat mundur sampai tigapelatok jauhnya. Di lain pihak, Hengyang Hie-in juga,karena gerakannya itu, untuk bikin tetap tubuhnyasegera loncat mundur juga, tetapi ia hanya pindah satupelatok.Gerakannya Pian Siu Hoo ada terpaksa, imbangantubuhnya kena terganggu, tubuhnya menjadi beratsendirinya. Inilah ada berbahaya untuk kakinya yanginjak pelatok golok. Dari itu, sambil gunai ilmu melesatYahok chiongthian atau "Burung ho hutan menerjanglangit" ia terus loncat turun ke tanah.

Page 106: Cerita silat

Sian le tidak menghadapi bahaya, akan tetapi melihatlawannya turun dengan terpaksa, ia juga segera turutbikin gerakan akan loncat ke tanah, tetapi karena ia terusmenghadapi ketua dari Kangsan-pang, ia bisa lantasangkat kedua tangannya dan memberi hormat, la terusberkata, "Pian loosu, tanganmu benar-benar liehay, akusi orang she Sian menyerah."Mukanya Pian Siu Hoo menjadi merah, karena jengahsendirinya, la merasa malu yang ia telah dikalahkandengan cara demikian. Ia terkenal di kalangan SungaiTelaga, bu-gee-nya liehay, maka itu di Hu-cun-kang,orang angkat ia menjadi bengcu atau ketua darikalangan coanpang. Malahan lain golongan coanpangjuga malui padanya. Ia turut datang ke Giokliong-giamatas undangannya Na Thian Hong, karena ia malu hatiterhadap Auwyang Cu Him dari Tonglouw-pang. ladatang untuk membantu, siapa tahu sekarang,kesudahannya, ia sebaliknya jadi mendatangkan maluTiraikasih Website http://kangzusi.com/bagi pihak yang akan dibantu itu, melulu gara-garakekalahannya ini. Karena itu, dalam sekejap sajapikirannya menjadi tersesat."Baiklah aku adu jiwaku, biar namaku ludas diGiokliong-giam ini!" demikian ia dapat pikiran. "Aku tidakbisa berlalu dari sini dengan membawa malu besar!...."Begitulah ia segera membalas hormatnya Sian le danberkata, "Sian tayhiap, kepandaianmu sungguhmengagumkan! Malam ini aku Pian Siu Hoo barumengalami dan berkenalan dengan kepandaian yangtinggi luar biasa. Kau begitu baik hati, tidak mau kasihaku menderita malu terlebih hebat, untuk itu akubersyukur sekali. Tapi sekarang adalah ketika baik yangsukar dicari, maka aku pikir baiklah ketika ini aku dapatmengakhiri cara hidupku di kalangan Sungai Telaga. Siantayhiap, aku sekarang hendak minta pengajaran terlebihjauh. Aku tidak punya lain kepandaian lagi kecuali duarupa senjata rahasia, mengenai itu sekarang, di hadapansekalian ahli silat, aku mau minta pengajaran dari kau.Aku dengar tayhiap pandai menggunakan senjata rahasiadibarengi dengan kepandaian entengi tubuh, katanyatayhiap pandai segala macam senjata, maka itu dihadapan kau, aku hanya main-main. Aku percaya tayhiapakan sudi penuhkan pengharapanku, dengan begitutidakkah sia-sia yang aku telah datang ke Giokliong-giamini...."Mendengar demikian, Souwpo-su Cukat Pok dan ketua

Page 107: Cerita silat

Kiushe Hiekee Lim Siauw Chong menjadi kagetberbareng mendongkol. Dengan segera mereka bisamembade maksud buruk dari ketua Kangsan-pang itu,yang rupanya niat adu jiwa secara tidak jujur. Merekatahu Tiathong-liong si Naga Besi ini ada mempunyai duaTiraikasih Website http://kangzusi.com/senjata rahasia, yaitu Wan-yoh-piauw dan jarum beracunBweehoa Touwkut-ciam, dan yang belakangan adalahyang paling liehay. Jarum ini panjangnya dua dimsetengah, sukar ditangkis atau dikelit, kalau mengenaisasaran, racunnya segera bekerja secara hebat, untungkalau orang tidak terkena hebat, namun lukanya tetapparah, sedang ketika untuk binasa ada besar sekali.Kalau Sian le ketahui itu, masih mending, NelayanTersembunyi dari Hengyang ini bisa berlaku waspada,jikalau tidak, ia boleh dikata harus serahkan jiwanya.Sian le tertawa mendengar tantangan lawan itu."Pian loo-suhu," ia berkata. "Kepandaianmumengentengi tubuh aku telah saksikan, aku merasakagum karena kau berbeda dengan yang lain-lain!Karena kita ternyata ada berimbang, aku pikir, baiklahpertandingan kita dibikin habis saja. Kenapa kita mestiadu kepandaian lagi dengan menggunakan alat-alatsenjata yang dapat merampas jiwa orang?...."Belum habis Hengyang Hie-in tutup omongannya, atauLim Siauw Chong telah putuskan pembicaraan itu. Tetuadari Kiushe Hiekee majukan diri serta berkata, "Sianloosu, janganlah kau menolak! Pian loo-suhu punyajarum rahasia Bwee-hoa Touwkut-ciam telah tersohorlama dalam kalangan Rimba Persilatan, sekarang iahendak gunai ketika ini akan pertunjukkan itu diGiokliong-giam, inilah bagus, karena kita orang jadi dapatturut menyaksikan. Jiewie, hayolah, jangan kamumenunda lama-lama, biarkanlah kita orang yang menjadipenggemar-penggemar dapat menambahpemandangan!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Kapan Pian Siu Hoo mendengar ucapan itu, iamenoleh pada Lim Siauw Chong dengan sorot matapenuh kegusaran, sementara orang yang diawasi,berpura-pura memandang pada Sian le. Ia ketahuidengan baik, dengan ucapannya itu ketua dari KiusheHiekee telah peringatkan Hengyang Hie-in untuk jarumrahasianya yang liehay, justru dengan jarum ini iahendak bikin lawannya terluka atau binasa. Oleh karenakegusaran ini, ia jadi terlebih keras maksudnya ingin

Page 108: Cerita silat

rampas jiwa orang she Sian itu. Lantas ia berkata, "Lootayhiap,kita orang baik jangan bertanding di daratansini. Dengan menggunakan senjata rahasia di darat, kitaorang kurang leluasa bergerak. Aku tahu bahwa akutidak mampu melukai kau, tetapi karena senjata rahasiatidak ada matanya, aku kuatir akan ada orang-orang darikedua pihak yang kena senjata nya-sar. Aku maluterhadap Tan cuncu andaikata ada saudara-saudara daripihak Giokliong-giam yang mendapat bencana.Lootayhiap, di sana, di muka sungai ada banyak perahu,maka marilah kita orang main-main di atas tiang-tianglayar! Semua anak-anak perahu boleh diperintahmendarat, agar mereka tidak menjadi rintangan bagi kitaorang, hingga kita orang dapat bergerak denganmerdeka. Bagaimana, lootayhiap?"Sian le manggut."Pikiranmu cocok dengan kemauanku, loo-suhu,baiklah diatur demikian!" ia jawab.Lantas Hengyang Hie-in balik ke kursinya akan bukabajunya yang panjang dan letaki itu di situ, sedangkantong piauw-nya ia cantel di pundaknya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di lain pihak, Pian Siu Hoo juga sudah lantas bersiap.Kemudian Sian le minta Tan Tay Yong beritahukansemua anak buah perahu, agar mereka mendarat, tidakkecuali anak buah dari tiga perahu tamu. Mereka semuamendarat dengan cepat dan berdiri di pinggiran, sedangyang lain-lain juga pergi ke gili-gili untuk menyaksikan.Pian Siu Hoo dan Sian le pergi ke tepi sungai dengansama-sama unjuk senyuman, yang satu puas karenatantangannya diterima, yang lain karena ketahui pihaklawan mengandung maksud buruk. Mereka tidak ingatlagi yang orang-orang dari pihaknya masing-masing berkuatirbagi keselamatan mereka berdua, karena orangorangitu insyaf bahwa pertempuran mesti membawakesudahan hebat."Pian loosu," Sian le berkata sembari berjalan, "akuharap sangat jarum Bweehoa Touwkut-ciam-mu bisaingat sedikit pada persahabatan di kalangan SungaiTelaga, agar ia tidak benar-benar menginginkan jiwabangkotanku ini, supaya dengan begitu kita pun tidaksampai orang tertawakan....""Loo-hiapkek, perkataanmu ini aku si orang she Piantidak sanggup jawab," sahut Pian Siu Hoo dengan tawar."Bweehoa Touwkut-ciam benar liehay akan tetapi harusdilihat terhadap siapa ia dipersembahkannya. Bagi orang

Page 109: Cerita silat

dengan kepandaian sebagai loo-hiapkek, apakah artinyajarum itu? Andaikata loo-hiapkek terus dengan katakatamuhendak mendesak aku, baiklah kita batalkan sajapertandingan ini!"Sian le tertawa."Pian loosu," ia berkata, "aku omong main-main,kenapa kau anggap dengan sesungguhnya? Kami akanTiraikasih Website http://kangzusi.com/andalkan kepandaian masing-masing, hidup atau mati, iaharus sesalkan kepada nasibnya sendiri! Nah, Pian loosu,silakanlah!"Dengan ucapan "silakanlah" dari mulutnya, HengyangHie-in segera enjot tubuhnya lompat naik ke perahubesar dari Englok-pang. Perbuatannya sudah lantasditurut oleh ketua Kangsan-pang yang lompat naik keperahu kedua Tapi ia bergerak terus dengan pentangdua tangannya, dengan gerakan Ithoo chiongthian atau"Seekor burung hoo terbang ke langit" ia mencelat keatas tiang layar yang tingginya kira-kira enam tombak, diatas itu ia berdiri diam dengan gerakan Tay-pengthiancie atau "Burung garuda pentang sayap".Pian Siu Hoo turut dengan lompatan tinggi Yauwcucoanthian atau "Burung alap-alap tembusi langit", dankapan ia telah sampai di atas tiang layar, sikapnyaberobah menjadi sikap dari Kimkee toklip atau "Ayamemas berdiri dengan sebelah kaki", kemudian dengangerakan Wie To pangcu atau "Malae-kat Wie To angkattoya" ia berbalik pada lawan akan unjuk hormatnya.Sian le membalas hormat, setelah mana ia teruslompat ke perahu ketiga.Setiap tiang layarnya perahu ada sebuah lenteramerah. Lentera itu tidak dipancar di ujung tiang layar,hanya di sebelah, kira-kira satu kaki lebih. Cahayanyalentera ada guramKarena tiap-tiap perahu tidak teratur rapi, bisadimengerti yang letaknya satu dengan lain tidakketentuan, ada yang dekat, ada yang jauh, ada yangtinggi, ada yang pendek, hingga jangka itu dapatmenyukar-kan kedua orang yang sedang mengaduTiraikasih Website http://kangzusi.com/kepandaian. Untuk lompat pindah dari satu perahu keyang lain, mereka harus tahu benar imbangan tenagamasing-masing, siapa alpa, ia pasti akan tampakkegagalan.Sian le lompat terus sampai lima atau enam tianglayar, dan Pian Siu Hoo selalu turuti ia, karena masingmasing

Page 110: Cerita silat

ingin berlatih dulu sebentaran dan menungguketika. Kapan Pian Siu Hoo telah lompat dari perahukeempat di sebelah utara, ia bisa datang dekat padaHengyang Hie-in, hanya dua tombak lebih jauhnya.Nelayan itu kebetulan lagi berada di sebuah perahu kecil.Gesit sekali, ia lepas sebatang piauw menjuju dengkulkanannya pihak lawan. Dengan ini ia mau paksa lawanberkelit, agar selagi orang berkelit atau lompat ia hendakmemberondong dengan piauw-nya.Sian le benar-benar berkelit dengan melompat ke ataskiri di mana ada sebuah perahu besar dari pihakGiokliong-giam, dan benar-benar ia segera diserang lagiberulang-ulang, tetapi setiap serangan ia dapatpunahkan dengan egosi diri atau ketok itu.Setelah berikan ketika untuk sang lawan menyerang iadengan empat batang piauw, Hengyang Hie-in lantasbikin pembalasan. Tangan kirinya terayun dan dua butirpeluru Lankin-wan sudah lantas menyambar ke jurusankedua pundaknya Pian Siu Hoo.Ketua Kangsan-pang melihat datangnya dua peluruitu, ia lekas mendek, hingga serangan melewatikupingnya. Ia telah siap dan menunggu ketika untukkirim serangannya terlebih jauh. Ia menduga,sesudahnya menyerang, lawan itu akan menyingkir kelain tiang layar guna menghindarkan seranganTiraikasih Website http://kangzusi.com/pembalasan. Dugaannya hampir jitu. Benar saja Sian Iegerakkan kaki kirinya, siapa tahu, kaki kanannya tetapnyantel di tiang layar, dan berbareng dengan itu, tangankirinya terayun, atas mana bukan dua hanya tiga butirpeluru yang melesat menyambar, mengarah dada kirikanandan perut!Tipu daya dari Hengyang Hie-in ada di luar dugaannyaTiathong-liong, tidak heran ia menjadi kelabakan tatkalatahu-tahu senjata rahasia datang selagi ia sendiri, yangberniat, belum sempat membalas menyerang. Karenasudah terdesak, terpaksa ia buang dirinya ke belakang,cantelan kakinya terlepas, hingga ia turun ke wuwunganperahu. Ia tidak bisa tancep kaki dengan sempurna diatas perahu, maka kapan kedua kakinya menapak,perahu lantas jadi bergoyang keras, sampai tenteranyaturut bergoyang-goyang!Ketika jago dari Hucun-kang ini memandang padapihak lawan, ia lihat Sian Ie sedang lompat ke tiang layardari perahu sebelah kiri, tubuhnya seperti terputar,disebabkan bergeraknya kedua kaki yang tadi dilepaskan

Page 111: Cerita silat

sebelah dan dicantelkan sebelah. Tiba-tiba ia dapatpikiran jahat, terutama karena ia malu yang ia telah bikinkeok dengan tipu yang sederhana sekali. Cepat sekali ialompat naik, ke tiang layar dari perahu besar ketiga daripihak Englok-pang dengan gerakan Yancu coan-in atau"Walet tembusi mega".Selama itu Sian Ie yang tidak berdiam saja, dariperahunya pihak Giokliong-giam sudah loncat ke perahukesatu dari Englok-pang, selagi kakinya mencari tianglayar, mendadak Pian Siu Hoo serang padanya denganmelepaskan sepasang wan-yoh-piauw sambil berseru,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Awas!" Itu ada piauw semengga-mengganya. Sasaranada kedua dengkul jago tua dari Hengyang.Kendati juga ia telah dibokong, Sian Ie toh tidak mauberkelit dari serangan sang lawan itu. Karena kakinyasudah mengenai tiang layar, ia bisa gunakan keduatangannya, akan lagi-lagi tepak kedua piauw jatuh ke kiridan kanan.Di lain pihak, cepat luar biasa. Tiathong-liong telahsiap dengan jarum rahasianya yang berada digenggaman tangan kanan, kapan ia lihat tubuh lawanbergeming, dengan telengaskan hati, tangan kirinyabekerja akan memutar pesawat dari bungbung jarumberacun itu. Pada saat itu dari sampingnya ia mendengarseruan yang bikin ia heran, "Awas!" Dan seruan inidibarengi dengan menyambarnya dua peluru Tiattanwan,yang sebutir menjurus ke belakang tangankanannya, yang sebutir lagi mengarah tempilingannya!Karena datangnya kedua peluru itu secara tak terdugadan cepat luar biasa, Pian Siu Hoo dalam kagetnya harusmembatalkan penyerangannya sambil berbarengmenyingkirkan diri dari bahaya. Ia mendekam dengankepala berikut tubuhnya, maka kedua peluru lewatdengan ia sendiri tidak kurang suatu apa. la segera dapattahu bahwa orang yang melepas peluru itu mestinyaliehay melulu dengan lihat caranya peluru itumenyambar.Di sebelah timur, dari tiang layar tertampak duabayangan berkelebat. Cepat sekali kedua bayangan itutelah sampai dan turun di antara Hengyang Hie-in danTiathong-liong, di sebuah perahu yang memisahkankedua lawan itu satu dengan lain.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dalam kaget dan herannya, Pian Siu Hoo pandang duabayangan itu, jarumnya ia masih genggam. Ia sangat

Page 112: Cerita silat

mendongkol karena orang telah rintangi niatannya untukbikin celaka Sian Ie.Hengyang Hie-in sendiri tidak kurang heran danterperanjatnya, begitupun semua orang di darat, karenadatangnya dua bayangan itu ada di luar sangkaan siapajuga. Sebelumnya itu, orang tidak ketahui bahwa diantara kedua pihak ada sembunyi pihak ketigaApabila kedua bayangan telah berdiam tetap di tianglayar dari perahu di tengah-tengah itu, mereka sekarangbisa tertampak dengan nyata. Mereka ada satu nyonyasetengah tua dan satu nona, rupanya ibu dan anakgadisnya. Si nyonya pakai pakaian hijau dengan kepaladibungkus pelangi hijau juga, dan si nona berpakaianserba biru. Di belakang mereka ada tergondol pedang."Siapa kau?" Pian Siu Hoo segera menegur. "Kenapakamu berani berlaku begini kurang ajar?"Atas itu, si nyonya berikan jawabannya, katanya, "PianSiu Hoo, apakah kau telah lupakan kita ibu dan anak? DiOuwlam Selatan kita telah menerima budimu yangsangat besar, maka sekarang kita, ibu janda dan anakpiatu dari keluarga Yan datang untuk membikin beresperhitungan lama!"Tiathong-liong kaget sampai air mukanya berobah. Iaenjot kakinya, akan lompat mundur ke satu perahu lain.Begitu ia telah tancap kaki kirinya, ia buka suaranya."Ya, ini adalah ketika baik yang sukar dicari! Memangselama yang belakangan ini aku Pian Siu Hoo tidak bisalupakan kau ibu dan anak, dengan segala daya aku telahTiraikasih Website http://kangzusi.com/selidiki tentang kamu berdua, tetapi aku tidak berhasil!Maka adalah bagus yang sekarang kamu berdua beradadi sini! Aku tidak memikir untuk hutang seumur hidupku,baiklah di Giokliong-giam Hiecun ini kita orang membikinperhitungan!"Pihak Giokliong-giam telah menjadi semakin herankapan mereka — terutama Tan Tay Yong dan Lim SiauwChong — ketahui bahwa dua bayangan itu adalah ibudan anak dara dari keluarga Yan, yang tadinya merekasangat curigakan.Sementara itu ketua Englok-pang, Na Thian Hong,sudah lantas menegur dengan tajam, "Oh, orang-orangyang tidak pegang kepercayaan!" demikian suaranya."Selagi kedua loo-enghiong bertempur, kenapa kamusembunyikan kawan-kawan yang pandai? Kenapa Pianloo-suhu hendak dicurangi? Apakah ini artinyapertempuran secara persahabatan? Hei, orang-orang

Page 113: Cerita silat

yang baru datang, silakan kamu turun, aku si orang sheNa ingin belajar kenal untuk ketahui siapa adanya kamuberdua!....""Na Thian Hong, jangan kau banyak tingkah!" begituterdengar suaranya si ibu dan anak hampir berbareng."Kita orang ada punya perhitungan lama, itu tidak adasangkutannya dengan kau. Tidak ada halangannya untukkita orang bicara di bawah!"Ibu dan anak itu bikin gerakan yang mengagumkan,ialah dari tiang layar mereka lompat turun ke darat, kegili-gili di mana orang banyak sedang berkumpul.Sampai di situ, Pian Siu Hoo simpan jarumnya danterus lompat turun.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sian le juga lantas turut lompat turun, karena ia tahu,pertandingan mesti ditunda. Ia menduga pasti adadendaman di antara kedua pihak itu.Nyonya Yan dan anaknya terus hampirkan Lim SiauwChong dan Tan Tay Yong akan unjuk hormat padamereka."Tan cuncu, Lim loo-suhu, kita harap kamu sudimaafkan kita ibu dan anak," berkata si nyonya. "Kitamempunyai sebab-sebab kenapa kita telah menumpangtinggal di daerah Hiecun ini secara luar biasa Kitasebenarnya lagi mencari musuh besar kami. Di luardugaan kita, iblis telah kirim rombongan Englok-pangdatang kemari! Permusuhan kita sudah ditanamduapuluh tahun lamanya, maka itu kendati kita ketahuibahwa kita tidak berhak akan campur tahu urusan diantara Hiecun dan Englok-pang. Dengan sebenarnyakami tidak boleh datang menggerecok, tetapi kitaterpaksa menyelak juga dan mengadu biru. Sebab darikelakuan kita ini—yang sangat terpaksa — karena kitatidak ingin kasih ketika untuk musuh kita angkat kaki darisini! Jikalau musuh itu sampai bisa kabur dan sembunyi,sia-sialah yang kita bertahun-tahun lamanya telahmenderita untuk mencari padanya. Maka, Tan cuncu, Limloo-suhu, sudilah kau orang mengerti kesukaran kita danmemberi maaf...."Lim Siauw Chong balas hormatnya dua orang itu. labersenyum."Kiranya jiwie berdua berdiam di Hiecun ini karena adaurusan hebat itu," ia berkata. "Urusan di antara kitakaum Sungai Telaga, memang sudah seharusnya dibikinberes di hadapan kita orang juga, di muka umum akanTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 114: Cerita silat

dapat diketahui siapa benar dan siapa salah. Aku percayaNa loo-suhu dari Englok-pang pasti tidak berkeberatanjika kau tuturkan peristiwa dendaman itu...."Justru itu Pian Siu Hoo telah bertindak mendekatimereka, maka Lim Siauw Chong segera memberi hormatpada ketua dari Englok-pang serta terus berkata, "Naloo-suhu, silakan duduk! Mari kita orang omong dengansabar. Kita ada sobat-obat di kalangan Sungai Telaga,dari itu dalam segala, hal mengenai kita, kita semuaberhak untuk minta sobat-sobat maju di tengah, supayadengan jalan yang adil dan pantas, urusan bisa dibikinberes. Ganjalan apa yang tersimpan di antara keduapihak aku masih belum mendapat tahu, maka silakan Naloo-suhu duduk. Aku percaya, urusan bagaimana besarjuga, akan dapat diselesaikan...."Pian Siu Hoo harus kendalikan diri, akan tahan hawakemendongkolannya Sebisa-bisa ia coba unjuksenyuman, seperti juga ia menganggap urusan ada kecil.Atas undangannya Lim Siauw Chong, orang semuakembali ke tempat duduk yang tadi. Dua buah kursisegera ditambah untuk si nyonya dan anak daranya."Tan cuncu, Lim loo-suhu," berkata nyonya Yansetelah mereka sudah duduk rapi, "kita ibu dan anakmerasa sangat bersyukur yang kita orang telah dapatmenumpang tinggal di daerah Hiecun, karena kita tidakdiusir, kendati kita telah datang menumpang dengantidak minta perkenan lagi ataupun hanya memberi tahusaja. Jiewie, kita berbuat lancang demikian adalah karenasangat terpaksa. Di antara pihak Kiushe Hiekee dankeluargaku sebenarnya ada hubungannya. Keluarga daripihak ibuku ada Wan dan di Hucun-kang pernah kepalaiTiraikasih Website http://kangzusi.com/juga serombongan nelayan, dan di daerah Liongyurombongan ini pernah berdiam untuk banyak tahun.Barulah belakangan, rombongan itu pindah ke dekatHangciu. Suamiku hidup di kalangan air akan tetapi iabukannya nelayan, ia hanya mengurus pengangkutan, didaerah Hangciu ia pun ada terkenal. Ia bernama Yan BunKiam, di Hangciu ia menjadi pemimpin pusatpengangkutan, daerah pekerjaannya adalah daerahCiatkang dan Kangsouw. Di luar dugaan, dalampekerjaan itu suamiku telah kebentrok dengan Pian loosuhu,yang ketika itu menjadi ketua Kangsan-pang. DanPian loo-suhu telah berlaku begitu kejam, dengan tidakingat persahabatan di kalangan Sungai Telaga, ia telahturun tangan membinasakan suamiku. Ia pun telah

Page 115: Cerita silat

bubarkan coanpang orang yang terdiri lebih daripadaduapuluh buah perahu besar, yang separahnya ia telahbakar musnah dan separoh lagi ia rampas. Sejak itu diteluk Hangciu tidak ada lagi lain orang yang beranikepalai pengangkutan, semuanya ia yang kangkangi,apabila ada orang yang berani menerima pengangkutan,ia lalu mengganggu tengah jalan. Tatkala itu kita berduaibu dan anak kabur dengan sebuah perahu kecil dantelah ditolong oleh satu nelayan yang tidak masukrombongan siapa juga, hingga kita bisa lari ke darat danluput dari bahaya kematian. Kita tidak punya tempat kemana kita bisa pergi akan tumpangi diri. Tidak adasaudagar yang berani menerima kedatangan kita. Oranghendak menolong tetapi keberanian tidak ada. Akhirnyakita menyingkir ke rumah ayahku yang pengaruhnyakecil, sedang sebagai anggota dari Kiushe Hiekee, iaberkeberatan, karena di kalangan itu, satu kali anakperempuannya menikah, ia lantas lepas tangan. Aku adaanak satu-satunya, dapat dimengerti yang ayah sayangTiraikasih Website http://kangzusi.com/padaku, kendati demikian, nyata aku berada dalamkesukaran, ayah membikin pembalasan. Maka itu ayahhanya dapat bekerja sendirian secara diam-diam. Ayahjuga mengerti bugee, ia telah cari ketua Kangsan-pangyang tersohor itu. Apa mau, laksana seekor kambingyang menghampirkan seekor harimau, pada suatu malamayah kena dilukai, sehingga hampir ia binasa di dalamkalangan, baiknya ia telah dapat ditolong dan dibawapulang, kendati begitu, obat tidak sanggup melindungijiwanya. Sebelum tarik napasnya yang penghabisan,ayah pesan kita ibu dan anak agar kita jangan siarkan halperbuatan ayah, karena ia telah menolong kami dengantentangi aturan dari Kiushe Hiekee. Untuk pembalasansakit hati, ayah perintah kita lekas menyingkir dariHucun-kang dan pergi ke Go-houw-san di Kangsay, dandi sana cari satu niekouw yang berdiam di Cietiok-am dibukit Thongthian-nia. Niekouw itu ada satu ahli silat,hanya sedikit orang ketahui hal ikhwalnya. Ayah bilang,asal kita bisa diterima menjadi murid, dalam tempo tigasampai lima tahun, pelajaran kita sudah cukup untukmencari balas. Begitu lekas telah ucapkan pesanannyaitu, ayah menutup mata untuk selama-lamanya. Kamiberdua harus urus jenazah orang tua itu secara lekas dansederhana sekali. Setelah upacara penguburan, kitasegera berangkat ke Kangsay. Kami berhasil tiba diThongthian-nia dan telah berjumpa dengan niekouw itu,

Page 116: Cerita silat

ialah Hui Sian Taysu. Apa celaka, Hui Sian Taysumenyangkal bahwa ia mengerti bugee dan ia menolakakan terima kita menjadi muridnya untuk belajar silat. Iahanya perkenankan kita tinggal untuk bersujut padaagama. Terpaksa kita tinggal di samping kelenteng,dalam sebuah gubuk yang kami berdirikan sendiri. Kamitidak berniat meninggalkan lagi Thongthian-nia. DapatlahTiraikasih Website http://kangzusi.com/dimengerti bagaimana sengsaranya hidup waktu ituuntuk lewatkan hari, bulan dan tahun. Lama-lamapikirannya Hui Sian Taysu rupanya telah berobah juga. Iarupanya telah cari tahu hal kita. Kami sangat bergembirakarena pada suatu hari ia pang-gil kita berdua danberitahukan bahwa ia hendak ajarkan kami ilmu silat.Lima tahun lamanya kami ikuti Hui Sian Taysu dan padatahun keenam ia diserang penyakit sampai tidak dapatbangun pula, hingga ia menyesal yang ia belum keburuwariskan semua kepandaiannya, tapi ia masih tinggalkanpengajaran yang berupa peta dan catatan, untuk kitayakinkan sendiri. Suhu menutup mata dengan tinggalkansatu murid yang tidak mengerti ilmu silat, meski murid initelah ikut ia belasan tahun lamanya. Murid ini hanyamengerti urusan agama. Sejak itu, kita berdua tidakdapat terdiam lebih lama pula di Cietiok-am, kita belisebuah perahu kecil dan terus hidup berduaan di mukaair. Kita pergi ke mana kita suka, kita mendarat jika kitadapati tempat yang kita setujui untuk tinggal di daratsekian lama, guna fahamkan pelajaran pesanan dari suhualmarhum. Peryakinan ini meminta tempo lama. Telahlima tahun kami berdua hidup tidak ketentuan, palingakhir kita sampai di Giokliong-giam ini di mana kitamenumpang tinggal dengan tak minta ijin dari ketuakampung. Dengan gampang kita dapat cari tahu asalusulnyarombongan Giokliong-giam Hiecun yang kitapandang sebagai sesama sendiri, karena kita berduasama-sama berasal dari Hucun-kang. Di sini kamiberdiam dengan tidak ingin sembarangan perlihatkandiri, kesatu karena latihan kita belum sempurna, keduakarena musuh ada liehay dan kita kuatir nanti disatroniselagi kita belum bersiap. Dulu saja musuh sudah liehay,apapula sekarang! Kita sebenarnya berniat tinggal duluTiraikasih Website http://kangzusi.com/sampai lama di sini, siapa nyana, keinginan kita itu dapattentangan, karena apamau Hiecun dapat perkara dantelah disatroni. Tadinya kita kandung maksud untuklantas perkenalkan diri dan memberikan bantuan, tapi

Page 117: Cerita silat

maksud ini kita tunda kapan kita kemudian dapat tahu,pihak Englok-pang tidak datang sendiri hanya datangbersama-sama banyak kawan, di antaranya ada musuhkita. Musuh itu adalah Pian Siu Hoo dari Kangsan-pang.Akhirnya kita ambil putusan untuk terlebih dulubekerja dengan diam-diam, di saat terakhir baru kitaberdua memperlihatkan diri. Tidak kecewa kita hidupsengsara belasan tahun, sekarang kita dapat berbuatapa-apa untuk Giokliong-giam Hiecun."Semua orang agaknya heran akan dengar lelakonpermusuhan itu, tetapi Pian Siu Hoo unjuk sikap biasasaja, agaknya ia dapat kuatkan hati dan kendalikan diri.Adalah Na Thian Hong dari Englok-pang yang tidakdapat menahan sabar, ia berbangkit dan hadapi Yan ToaNio dan gadisnya."Yan toanio, kau ada asal coanpang, seharusnya kaumengerti aturan di kalangan kita!" ia menegur."Sekarang kedua pihak Englok-pang dan Giokliong-giamHiecun lagi kebentrok, kita sedang hadapi saat mati atauhidup, karena urusan ini ada menyangkut dengan mangkoknasinya beberapa ratus keluarga nelayan dariEnglok-kang, adalah tidak pantas untuk lain orang nyelakdan bikin kacau urusan kita ini. Kau mempunyai sakit hatidan hendak membalas, itu ada hakmu, kau bolehlakukan itu, tetapi tidak sekarang, pada malam ini. Kauharus mengerti, Giokliong-giam bukannya tempat dimana kau dapat mencari balas! Kau pun harus mengerti,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/si orang she Pian adalah orang undanganku, ia akanpertaruhkan jiwanya untuk urusanku, maka andaikata iajual jiwanya untuk kita, tidak akan kita lupakankebaikannya itu. Yan toanio, aku si orang she Na tidakdapat ijinkan kau mencari balas di sini!"Mendengar ucapan itu, Yan Leng In berbangkit."Na pangcu, kita mengerti maksudmu," ia berkata,"tetapi kendati demikian aku harap kau juga sukamengerti maksud kita. Sudah sepuluh tahun kami berduaterumbang-ambing, baru hari ini kita bertemu denganmusuh, maka kenapa ketika yang baik ini harus dikasihlewat? Dengan sebenarnya, Na pangcu, kami berduatidak dapat menanti terlebih lama pula! Kau hendakcegah kita, kau melarang, apa kau berani menanggungjawab?""Jikalau di luar Englok-kang, aku si orang she Na tidakakan campur-campur, tetapi di sini ada tanggunganku!"sahut Na Thian Hong dengan jumawa.

Page 118: Cerita silat

"Na Thian Hong, hak apa kau mempunyai akanrintangi kita?" ia tegaskan. "Aku pikir baiklah kau jangancampur tahu urusan kita ini!"Tapi Na Thian Hong tertawa dingin."Nelayan perempuan!" ia membentak, "Na pangcubicara dengan baik padamu, itu disebabkan aku masihpandang memandang, maka kenapa kau begini tidaktahu diri? Aku melarang padamu untuk berkelahi di sini,apa yang kau hendak bikin?"Ketua dari Englok-pang benar-benar unjuk sikapmenantang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio sangat gusar, tetapi ia masih bisa tertawadengan tawar."Na Thian Hong, aku kuatir kau tidak sanggup urusurusan kita ini!” ia bilang. "Kalau tetap kau hendakmerintangi kita dan mau menanggung jawab, tidak dapatlain, kita harus hadapi kau sendiri untuk membikin beresperhitungan kita yang sudah lama!"Na Thian Hong maju dua tindak, jarinya diangkat padahidungnya akan memperdengarkan suara menghina."Jikalau kau mampu menangkan si orang she Na, kaumerdeka untuk cari Pian pangcu untuk bikinperhitungan!" ia kata secara jumawa. "Jikalau kau tidakmampu singkirkan si orang she Na dari sini, maka kamuberdua ibu dan anak baiklah lekas-lekas angkat kaki darisini!"Yan Leng In menjadi murka hingga ia loncat sampai disampingnya Thian Hong."Na Thian Hong, kau ada tua bangka yang andalikebangkotanmu!" ia berteriak. "Kau mempunyaikepandaian apa maka kau menjadi begini congkak?Nonamu ingin sekali belajar kenal dengan kau!"Pian Siu Hoo berbangkit untuk mencegah Na ThianHong, tetapi ketua Englok-pang tidak dapat dibujuk. Iamalu bahwa orang ganggu tamunya dan ia inginmembela tamu itu sambil membela juga kehormatannyasendiri."Budak perempuan, hayolah kau maju!" ia menantangnona Yan. "Na pangcu nanti berikan ajaran padamu!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Leng In tidak mampu kendalikan diri lagi, ialompat lagi sekali sambil kirim serangannya ke arah dadaorang.Na Thian Hong kelit ke samping, tangan kanannya iaangkat akan menangkis sambil ketok nadinya nona Yan.

Page 119: Cerita silat

Nona Yan lekas tarik pulang tangannya itu, tetapikapan sebelah kakinya menggeser ke samping, sebelahtangannya lagi-lagi maju akan gempur iga orang.Dengan cepat Na Thian Hong putar tubuhnya untukkelit serangan itu, tetapi ia berputar terus hingga kembaliia hadapi si nona. Tangan kirinya dengan berbarengmemukul pundak kanan.Dengan mendeki tubuhnya, Yan Leng In bikin kepalanmusuh pukul tempat kosong, dan ia majukan kakinyasampai di sebelah kiri dari musuh itu, lantas denganHekhouw toh-sim atau "Macan hitam menyambar hati",ia serang ulu hatinya Na Thian Hong. Atas ini Na ThianHong terpaksa loncat mundur.Dari situ, apabila keduanya telah maju pula satudengan lain, pertempuran sudah lantas dimulai pula.Na Thian Hong mempunyai tenaga yang besar sekali,ia memangnya kejam, dalam kemurkaan yang ia hendakbikin luber, ia menyerang dengan tidak sungkan-sungkanlagi.Ia tidak kenal kasihan, ia mendesak, maksudnyaadalah untuk ambil jiwanya anak dara itu.Meskipun musuh ganas, Yan Leng In tidak takut dan iatidak mau kasih dirinya didesak. Ia juga sangat gusarTiraikasih Website http://kangzusi.com/dan umbar kegusarannya, maka dengan sama nekatnya,ia layani ketua dari Englok-pang.Yan Toa Nio telah pasang mata, sebagai satu ahli silatia dapat membedakan caranya orang berkelahi, dari itutidak heran kalau ia pun menjadi gusar dan sengitapabila ia saksikan ketelengasan musuh itu, hingga iamemikir untuk tidak tinggal diam saja. Ia pun kuatir,karena terus menerus didesak, anaknya nanti salahtangan. Ia tidak menunggu lama, segera ia lompat ketengah lapangan."Manusia tidak kenal aturan, kau terlalu menghinaaku!" ia berteriak. Kemudian ia terus bentak anaknya,"Budak perempuan, lekas mundur!"Yan Leng In turut perkataan ibunya, mukanya telahmenjadi merah, karena desakan musuh ada terlalu hebatdan ia telah mengeluarkan terlalu banyak tenaga untukmenangkis dan balas menyerang musuh. Dalamimbangan, ia kalah tanding.Na Thian Hong kasih lihat senyuman ewah apabila ialihat orang telah saling bertukaran, tetapi karena YanToan Nio sudah maju, ia tidak mau banyak bicara, iasambut serangan musuh ini.

Page 120: Cerita silat

Sekarang barulah tertampak tandingan yang setimpal,karena kendati si nyonya ada seorang perempuan,tenaga dan gerakannya tidak kalah hebatnya daripadaketua Englok-pang. Malahan Na Thian Hong lantasdidesak.Yan Toa Nio merangsek untuk bikin repot padamusuhnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Na Thian Hong tangkis tujuh sampai delapanserangan, setelah itu ia ambil kesempatan akan balasmenyerang, dengan dua-dua tangannya bergerakberbareng.Nyonya Yan bisa lihat datangnya dua tangan musuh,mendadak ia angkat kedua tangannya dan buka dengangentakan, dengan itu ia bikin kedua tangan musuh kenaditangkis dan disampok terbuka. Tapi berbareng denganini, tangannya sendiri pun turut terpentang.Menghadapi keadaan lawan begitu rupa, Na ThianHong pikir ia dapat merebut kemenangan selagi musuhanggap pihaknya menang di atas angin. Ia tarik pulangkedua tangannya secara cepat sekali, lalu tangan kirinyadipakai menyambar dari bawah ke atas, pada tangankirinya si nyonya. Kaki kanannya maju berbareng dengangerakan tangan kiri itu, disusul dengan tangan kanandengan tidak kurang cepatnya. Tangan kanan ini denganYap-tee tamhoa atau "Di kolong daun memungut bunga"menyerang ke arah dada.Nyonya Yan bisa lihat gerakan musuh dan ia mengertijuga kehendak musuh itu ia merasa puas. Dengan sabartetapi gesit, ia pun bikin gerakan. Dengan ancaman iageraki kedua tangannya, satu untuk menyingkir darimusuh, yang lainnya untuk menangkis. Tapi karena ituada ancaman belaka, tubuhnya terus ikut berputar.Dengan begini dua-dua serangan musuh menjadi punah.Tapi ia tidak berhenti karena gagalnya serangan musuh.Ia segera membarengi dan mendek sedikit, tangannyayang kiri melayang ke depan, seperti hendak menyerang,justru musuh bergerak untuk menangkis, tangannyayang kanan maju menyusul, menjurus ke arah dada. IaTiraikasih Website http://kangzusi.com/telah gunakan tipu silat Sweepa-chiu atau "Tanganmelempar ciopay", ialah ilmu pukulan dari Cietiok-am.Na Thian Hong tidak berdaya terhadap serangan yangluar biasa cepat. Berbareng dengan satu suara keraspada dadanya, ia keluarkan jeritan tertahan yang disusuldengan terlempar mundur tubuhnya sampai empat kaki

Page 121: Cerita silat

jauhnya di mana ia roboh celentang dan terbanting,kedua matanya tertutup rapat, mulutnya terpentang dandari situ menyemburkan darah!Semua orang menjadi kaget apa-pula, mereka yangtermasuk pemimpin, lebih-lebih pihak Englok-kang;mereka segera lari memburu akan menghampirkan danmereka tercengang menampak ketua itu rebah dengantidak bergerak.Pian Siu Hoo segera berjongkok dan buka kancingbajunya Na Thian Hong untuk raba dadanya. Hatinyamenjadi sedikit lega kapan ia rasai memukulnya jantung,suatu tanda bahwa jiwanya Thian Hong masih belumputus. Ia menoleh pada kawan-kawannya danberitahukan itu, bahwa meskipun demikian, bahayamasih belum lewat.Rombongan dari Englok-pang segera terpencarmenjadi dua, masing-masing sudah lantas rabasenjatanya.Ketua dari Tonglouw-pay, Auwyang Cu Him segerahadapi Yan Toa Nio."Perempuan nelayan, kenapa kau berani turunkantangan jahat?" ia menegur. "Kenapa kau lakukan inimacam penyerangan untuk bikin hilang jiwanya NaTiraikasih Website http://kangzusi.com/pangcu? Oh, kau terlalu kejam! Baiklah, aku ingin belajarkenal dengan tangan jahatmu itu!"Yan Leng In telah hunus pedangnya apabila ia tampaksikap mengancam dari banyak orang itu, akan tetapi YanToa Nio berkata pada anaknya, "Simpan senjatamu!"Kemudian nyonya ini bersenyum dingin apabila iadengar suaranya Auwyang Cu Him."Ciongwie suhu, jikalau kami sekalian ingin turuntangan, aku persilakan!" ia berkata dengan sabar tetapisecara menantang. "Kita ibu dan anak telah datangkemari, itu adalah tanda bahwa kita orang tidak takut!Tetapi di kalangan Sungai Telaga orang harus memakaiaturan dan pri-keadilan, andaikata kamu melulu hendakandalkan tenaga kepandaian untuk menghina, baik,segala apa juga tidak usah dibicarakan lagi. Tetapi satukali aku hendak tegaskan: Dengan si orang she Na ini,aku ibu dan anak tidak mempunyai sangkutan apa juga,kami berdua datang kemari hanya untuk cari Pian SiuHoo, ketua dari Kangsan-pang, tapi si orang she Na telahberlaku kurang ajar terhadap kita, ia telah desak danpaksa kita menggerakkan tangan, hingga terpaksa kitamenyambut tantangannya. Begitulah ia telah terima

Page 122: Cerita silat

bahagiannya! Sekarang tidak bisa lain, siapa bunuhorang, ia harus membayar dengan jiwa, siapa punyahutang, ia harus membayar dengan uang! Cukup sampaidi sini, apa juga, tidak usah ditimbulkan lagi!"Auwyang Cu Him menjadi terlebih gusar, hingga iamembentak, "Nelayan perempuan, kau ada mempunyaikepandaian bagaimana liehay sehingga kau berani bicaratakabur seperti ini? Apakah kau sangka di antara kitaorang tidak ada yang berani tempur padamu?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Setelah kata begitu, ia lantas menyerang.Tetua dari Kiushe Hiekee, Lim Siauw Chong, ada salahsatu orang dari pihak tuan rumah yang telah hampirkanNa Thian Hong, ia lihat mukanya dan periksa nadinya,selama itu ia telah dengar perbantahan mulut itu, akantetapi kapan ia saksikan ketua dari Tonglouw-pay naikdarah begitu hebat hingga tidak mampu lagi kendalikandiri, ia lekas-lekas berbangkit dan menyelak samatengah."Auwyang loosu, harap sabar," ia berkata. "Kalausampai pertarungan dilakukan ada sukar untukmencegah bahaya terlebih jauh. Na pangcu terlukahebat, menurut aku adalah paling benar akan terlebihdulu tolong padanya. Perkara gampang diurus, tidakpeduli perkara besar atau kecil, itu masih dapat ditundasetengah sampai satu jam dengan tidak adahalangannya. Aku ada sedia obat luka, baiklah Napangcu segera diobatkan, kemudian kita orang nantibicara pula."Mendengar pembicaraan itu, Pian Siu Hoo majukandiri. "Tidak usah Lim loosu capekan diri," ia berkata, yangmenolak bantuan orang, "kita orang juga masih mampuobati pada Na pangcu. Sekarang aku hendak bicara duludengan orang she Yan ini, dua patah saja!"Dengan tidak berayal lagi, Yan Toa Nio majumendekati."Pian pangcu, ada urusan apa?" ia tanya. "Silakan kaubicara!""Perhitungan kita yang lama belum diselesaikan atausekarang harus ditambah dengan yang baru," berkataTiraikasih Website http://kangzusi.com/orang she Pian itu. "Meski demikian, aku hendak mintapada kau agar perhitungan yang akan dibereskan malamini ditunda dahulu untuk sementara waktu, karenaterlebih dahulu aku harus melakukan kewajibankusebagai satu sahabat, untuk mengatur keselamatannya

Page 123: Cerita silat

Na pangcu. Urusan di antara Englok-pang dan Gioklionggiamjuga urusanku si orang she Pian dengan kau ibudan anak, dalam tempo tiga hari aku yang akan urus dantanggung sendiri! Kau boleh percaya bahwa aku adalahsahabat di kalangan Sungai Telaga, dengan segera kitaakan undurkan diri dari dalam muara ini! Tetapi,umpama kata kau anggap bahwa urusan tidak dapatditunda hingga lain waktu, hanya mesti dibereskan padasaat ini juga, baiklah, kau boleh hunus senjatamu, aku siorang she Pian bersedia akan mengiringkan!"Atas ucapan congkak itu, Yan Toa Nio tertawa ewah."Orang she Pian, aku percaya kau ada satu laki-lakisejati, pembicaraanmu pasti bukan obrolan belaka!" iajawab. "Baiklah, dalam tempo tiga hari, aku ibu dan anakakan tunggu padamu!"Lim Siauw Chong lihat tidak ada lain jalan, ia turutbicara. "Pian loosu, kita ada sama-sama orang terhormat,pembicaraan rasanya sudah cukup," ia berkata. "Pianloosu, persilakan!"Pian Siu Hoo manggut, segera bersama-samaAuwyang Cu Him ia hadapi kawan-kawannya dan berkatapada mereka itu, "Ciongwie loo-suhu, mari kita orangundurkan diri! Biar bagaimana besar duduknya perkaradengan Giokliong-giam, dalam tempo tiga hari, aku yangnanti tanggung! Mari kita orang berangkat!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Setelah berkata begitu, Pian Siu Hoo minta beberapaorang pondong Na Thian Hong untuk dibawa ke perahumereka, ia sendiri memberi hormat pada pihak tuanrumah untuk pamitan. Tapi Tan Tay Yong telah antarsekalian tamunya sampai mereka itu telah keluar darimulut muara, setelah mana mulut muara itu oleh LimSiauw Chong diperintah untuk ditutup serta titah-titahatau pesanan telah diberikan untuk jaga itu baik-baik.Sementara itu Tan Giok Kouw sudah lantas samperkanYan Toa Nio dan gadis untuk undang mereka ini pulang,bukan lagi ke gubuk mereka, hanya ke rumahnya.Karena sekarang telah ternyata, ibu dan anak itu adalahkawan mereka.Lim Siauw Chong di lain pihak ajak semua kawannyaberkumpul di Cun kongso ialah kantor ketua Gioklionggiamuntuk bicarakan dan menduga-duga apa yang pihakEnglok-pang akan lakukan lagi tiga hari. Yan Toa Niodan gadisnya turut hadir."Tidak peduli apa yang Pian Siu Hoo atur, jikalau dihari kedua Seantero hari ia tidak muncul, aku dan

Page 124: Cerita silat

anakku akan pergi cari padanya," berkata nyonya Yan.Setelah itu, ibu dan anak pamitan untuk pulang kegubuknya, tapi Giok Kouw mencegah mereka pulang,hanya mereka diajak masuk ke pendalaman. Kecualikawan, mereka masih termasuk pada golongan KiusheHiekee.Atas ajakan itu, Yan Toa Nio dan anaknya tidakmenampik.Hengyang Hie-in dan kawannya semua berdiam dikongso.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Setelah pembicaraan, Tan Tay Yong pergi keluar untukbikin penilikan pada orang-orangnya, dan sekalianlakukan pengawasan terhadap musuh, sampai terangtanah baru ia kembali akan memberi laporan kepada LimSiauw Chong. Menurut ia, pada pihak Englok-pang diwaktu malam tidak tertampak gerakan apa juga, hanyasetelah terang tanah, semua perahu yang tadinyadipersatukan, lalu terpecah menjadi duabelasrombongan, tetapi setelah itu mereka diam sirap.Sampai tengah hari lalu menyusul laporan kedua, tapijuga kali ini laporan itu memberitahu bahwa perahuperahumusuh tetap diam anteng, kelihatannya merekatidak berniat angkat kaki.Sampai sebegitu jauh pengawasan dilakukan darijauh-jauh saja. Ketika sudah sore, Tan Tay Yong datangdengan laporan yang tidak berbeda.Hengyang Hie-in Sian le, Souw-posu Cukat Pok,Kimpwee Kam-san-too Hee In Hong dan tetua dariKiushe Hiekee Lim Siauw Chong tetap berkumpulbersama-sama. Ketiga tamu itu tidak ingin pamitan,karena urusan masih belum ada keputusannya. Sore itumereka berkumpul dengan Yan Toa Nio dan gadisnyapun turut hadir. Mereka juga setiap waktu terima laporandengan perantaraan Tan Giok Kouw."Na Thian Hong telah terluka, umpama kata jiwanyatertolong, ia tidak akan lekas-lekas dapat pulangkesehatannya," kata nyonya Yan, "atau adakemungkinan kesehatannya tidak akan kembali sepertisediakala. Ia ada menjadi kepala, ia terluka, tetapisekarang ia masih tidak mau berlalu dari daerahGiokliong-giam, sudah terang benar-benar Pian Siu HooTiraikasih Website http://kangzusi.com/tidak memberi kabar apa-apa pada kita, aku percaya iasedang mengatur daya upaya untuk hadapi kita. PihakEnglok-pang aku tidak takuti, hanya aku berkuatir untuk

Page 125: Cerita silat

kawan-kawan undangannya. Aku merasa bahwa merekajuga tidak ingin secara mentah-mentah berlalu dari sini!Maka itu, tidak dapat aku berdiam saja, menantikanhingga mereka datang mencari aku, untuk membalassakit hatinya Na Thian Hong! Perselisihan kedua pihaksebenarnya dapat diselesaikan pada malam itu, apamauaku telah datang sama tengah dan mendatangkankekeruhan, hingga urusan jadi terlambat. Aku merasa,apabila kita diam saja, kita bakal kena terpedaya dankeadaan kita ada terancam. Dari itu kita berdua sudahambil putusan, sebentar malam kita niat pergi bikinpenyelidikan, guna sekalian cari Pian Siu Hoo supayaurusan kita, dapat segera dibikin beres!""Yan toanio, aku minta jangan kau ambil tindakandemikian," Hengyang Hie-in mencegah. "Benar sepertikata-katamu barusan, urusan Giokliong-giam dan Englokpangdapat dibikin pada malam itu, meski demikian,keputusan masih harus disangsikan. Kau lihat sendiri,aku Sian le hampir-hampir roboh di tangan musuh. Makaaku pikir, kedatangan kamu berdua ibu dan anakbukannya berarti menggerecok hanya merupakan suatubantuan besar bagi kita. Memang benar pihak Englokpangdan kawan-kawannya tidak puas, mereka punberlalu dari sini karena terpaksa. Aku pikir baik kita lihatmalam ini, tindakan apa mereka akan ambil. Umpamakata sampai besok mereka tetap belum datang ataumemberi kabar, sambil di satu pihak kita harus terustutup dan jaga mulut muara, di lain pihak kita orangharus ambil tindakan dengan tidak usah sungkanTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/sungkan lagi. Tegasnya, kita orang harus ambil putusandi muka air untuk mencegah bencana di belakang hari!""Menurut dugaanku, mungkin malam ini akan terjadiperobahan," Cukat Pok utarakan perasaan hatinya."Siapa tahu? Maka aku pikir, baiklah malam ini penjagaandiperhebat. Cuwie loosu ketahui sendiri, di mulut merekabicara perihal kehormatan atau persahabatan di kalanganSungai Telaga, di dalam hati mereka tentu pikir lain. Akupercaya, segala macam kejahatan mereka beranilakukan!"Lim Siauw Chong manggut."Apa yang kau bilang, Cukat Pok, ada hal yang benar,"ia membenarkan. "Kemarin ini saja Auwyang Cu Him,ketua dari Tonglouw-pang, sudah hendak mengambiltindakan di luar garis. Aku pikir baik segera dibikinpenilikan dan perobahan pada penjagaan kita, dengan

Page 126: Cerita silat

tak ada persiapan, kita orang tidak nanti bisa tidurdengan nyenyak. Mari kita pergi berpisahan untuklakukan penilikan, kemudian baru kita orang pikir terlebihjauh."Pernyataan ini dapat persetujuan, maka Lim SiauwChong segera perintah Tan Tay Yong pergi kumpulkansemua tauwbak di muka kampung, supaya merekadiberikan pengertian dan diperintahkan melakukanpenjagaan dengan sangat hati-hati, kemudian ia sendiribersama kawan-kawannya pergi ke air akan naik keperahu masing-masing dan melakukan penilikan sendiri.Kecuali di mulut muara, di mana ada empat buahperahu dengan masing-masing lentera yang terpasangterang-terang, di lain-lain bagian semua gelap gulita,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/melainkan pihak Giokliong-giam sendiri yang ketahui dimana adanya penjagaan.Lim Siauw Chong bersama-sama Yan Toa Nio danLeng In pergi ke sebelah kiri, mereka naik ke tempattinggi yang merupakan seperti puncak di mulut muara,dari situ mereka dapat memandang jauh ke udik Englokkang.Rombongan Hengyang Hie-in Sian Ie bersama-samaSouwposu Cukat Pok, Hee In Hong dan cuncu Tan TayYong mendarat di sebelah kanan mulut muara, akanmengawasi dari tempat tinggi.Semua perahu-perahu dari pihak Englok-kang berbarisdengan rapi di luar mulut muara. Mereka juga terbenamdalam kesunyian. Hanya dari lima perahu besar, yangterpisah dua atau tigapuluh tombak jauhnya satu denganlain, ada terdapat cahaya api, dan di situ orang mundarmandirtak ada putusnya.”Melihat demikian, nyata mereka tidak pikir untukundurkan diri," berkata Lim Siauw Chong pada Yan ToaNio. "'Aku merasa pasti yang mereka akan lakukan suatutindakan terhadap kita. Tentang Na Thian Hong belumdiketahui hidup atau mati, aku ingin sekali pergi mencaritahu dan sekalian menyelidiki maksud mereka....""Lihat di sana, loo-cianpwee," berkata Yan Leng In,serta tangannya menunjuk. "Di depannya lima perahubesar ada lagi belasan perahu kecil, dua antaranyasedang bergerak. Apakah maksud mereka? Baiklah kitaberdamai dulu dengan Sian loo-cianpwee, kemudian barumengatur orang akan bikin penyelidikan."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Selagi mereka bicara, dua perahu kecil yang diunjuksudah pisahkan diri dari lima perahu besar, lajunya pesat

Page 127: Cerita silat

sekali, menuju ke tengah sungai, kemudian semuaperahu tertampak bergerak, merupakan suatu pusat.Semua api segera dipadamkan, kecuali di sebuah perahubesar."Kita harus lihat, muslihat apa Pian Siu Hoo akanmainkan!" berkata Yan Toa Nio.Justru itu Cukat Pok datang dan senggol Lim SiauwChong.Tetua Kiushe Hiekee mengerti tanda itu."Toa Nio berdua baik jangan sembarangan bergerak,"Siauw Chong lantas berkata. "Tempat ini ada penting,aku harap kamu berdua sudi menggantikan akumengawasi musuh....""Kita cari Pian Siu Hoo, ia diketemukan di sini, kitapasti tidak akan tinggalkan padanya dan tidak ijinkan iakabur juga," sahut si nyonya."Baiklah," berkata Siauw Chong. "Kita tidak sediapakaian mandi tapi jika perlu kita akan nyebur juga.Karena perahu-perahu kita tidak dapat dimajukan secaraterang-terangan, terpaksa kita harus maju dari darat,sampai di tempat yang dekat sekali dengan perahuperahumereka. Ada terlebih baik jika kita maju secaramenggelap.""Baik," menjawab Yan Toa Nio. "Kita bekerja denganterpisah, supaya masing-masing bisa bergerak denganleluasa."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Tetapi ingat," Cukat Pok turut bicara, "kita orangpergi untuk lakukan penyelidikan belaka, sekali-kali kitatidak boleh sembarangan layani musuh bertempur.Dengan tempur musuh, kita juga jadi sudah melanggaraturan kaum Sungai Telaga."Karena mereka sudah bermufakatan, lantas merekaberpisahan. Mereka tidak turun ke air, hanya naik teruske tempat yang tingginya dua atau tigapuluh tombak.Mereka telah datang semakin dekat pada musuh tapidirinya masing-masing semakin tersembunyi. Merekapercaya bahwa musuh tidak akan mencurigai.Lim Siauw Chong menuju ke utara, ia mutar hinggasepuluh tombak lebih, di satu tikungan ia umpati diri dilamping bukit. Di depan ia lihat enambelas perahu besarserta tujuh atau delapan perahu kecil yang memutariperahu-perahu besar itu. Ia berasal dari Hucun-kang, iabisa kenalkan perahu-perahu dari sesuatu rombongan.Yang tertampak di depannya ini ada dari Liongyu-pang.Apa yang aneh, bukan saja tidak terlihat cahaya api di

Page 128: Cerita silat

dalam perahu, bahkan seorang anak buahnya pun tidaktertampak. Maka tidak bisa jadi jika semua pengisiperahu kabur dengan jalan berenang dan selulup. Untukkabur pun tidak ada alasan.Siauw Chong jumput sepotong batu kecil, dengan ituia menyambit bagian belakang dari sebuah perahu kecilitu. Suaranya batu kecemplung di air terdengar dengannyata, tetapi di perahu tetap tenang."Pasti sekali di dalam perahu tidak ada orangnya,"pikir Lim Siauw Chong. Maka dengan berani ia majumendekati perahu kecil itu, dengan satu enjotan ia bikintubuhnya berada di atas perahu. Ia sengaja bikinTiraikasih Website http://kangzusi.com/tubuhnya berat, hingga perahu jadi bergerak. Jika adaorang, meskipun sedang tidur, gerakan perahu akanbikin orang itu mendusin. Tetapi perahu itu tetap sunyi,maka nyatalah bahwa perahu itu kosong. Maka itu,Siauw Chong loncat terus ke sebuah perahu besar yangletaknya paling dekat. Dari buntut perahu iamenghampirkan gubuk akan pasang kuping.Juga perahu besar ini ada sebuah perahu kosong."Heran!" pikir tetua Kiushe Hiekee, setelah ia periksaempat perahu dan semua tidak ada anak buahnya."Semua anak buah perahu ada tukang-tukang berenang,mereka pasti telah berlalu ke lain tempat. Ke mana?"Segera Siauw Chong samperkan dua perahu lain, yangsatu kosong, tetapi di perahu yang kedua, di manadengan bergerak sembarangan, hingga perahu jadibergerak, ia segera dengar suara orang menanya."Han A Su, coba dengar!" demikian suara itu. "Di atasgubuk perahu ada suara apakah itu? Mari kitaperiksa!...."Siauw Chong terperanjat, lekas-lekas ia lompatmenyingkir ke belakang perahu akan umpeti diri.Segera terdengar tindakan kaki dan kelihatan duaorang keluar dari gubuk perahu. Mereka adalah anakbuah perahu yang hendak memeriksa seputarperahunya, tetapi karena tidak terdapat apa-apa, merekatelah lantas balik kembali ke dalam perahu.Dengan hati-hati Siauw Chong keluar dari tempatsembunyinya, ia hampirkan pula gubuk perahu itu, dijendela sebelah kiri ia pasang kuping dan kebetulan iadapat dengar orang bicara.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Lauw Yo, kau memang biasa main gila," begituterdengar suara, mungkin dari seorang muda. "Tidak ada

Page 129: Cerita silat

apa-apa, kau bilang ada suara di atas gubuk perahu! Akusendiri tidak dengar apa juga! Hati-hati kau, kalaudipersalahkan oleh ketua kita, sungguh penasaran! Marikita tidur! Kita tidak diberikan pekerjaan, malahandisuruh menjaga tangsi, nyata kita diperlakukan sebagaisoldadu bangkotan, maka kalau sampai terjadi apa-apa,itu semua tidak ada sangkutannya dengan kita! Kitajangan bodoh! Kita tinggal di sini, dilarang pasang api,dilarang keluar, dilarang bicara, tapi kita diharuskanmenjaga perahu di antara sekitar bukit! Jangan tolol,mari kita tidur, kecuali perahu-perahu terbakar habis, kitajangan menyingkir! Sayang ketua kita, Sun sionia, diLiongyu ia ada sangat terkenal dan dimalui, apamau iadapat diundang datang kemari! Urusan di sini bukannyaurusan kita tetapi kita harus berkelahi! Kemarin ini diGiokliong-giam telah terjadi pertempuran, benar itu tidakmemutuskan, tetapi dengan itu nyata kita sudah jatuhpamor! Kepala bencana ada Na pangcu, ia mati tidak,hidup pun tidak, tetapi ia masih belum ingin berhenti danmasih mengharap bantuannya orang. Ia masih berikantitah-titah hingga ketua kita jadi mirip dengan satusoldadu saja! Kenapa ketua kita kesudian diperintahperintaholeh pihak Kangsan-pang? Inilah aku tidakmengerti! Bukankah bagi kita lebih baik pulang, makandan tidur saja di tempat kita? Kalau malam ini kembalikita kalah, apa ketua kita masih ada muka akan hidupterlebih lama dalam dunia ini? Hayo, Lauw Yo, kita tidur,jangan pedulikan apa-apa lagi!....""Han A Su, kau salah," berkata suara yang kedua,rupanya dari orang she Yo, yang dipanggil Lauw Yo itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Dalam segala hal, kita orang harus utamakanpersahabatan, apa-pula dalam kalangan coanpang.Bukankah ketua kita telah perlakukan baik sekali padakita? Kita telah sampai di sini, kita harus lakukan apa-apauntuk sahabat kita. Ketua dari Kangsan-pang ada sangatliehay, kau jangan pandang enteng padanya. Lihatlahcaranya ia mengatur pada malam ini, dirinya sendiri iamajukan di muka. Maka mau atau tidak, kita harus adujiwa dengan pihak Giokliong-giam! Menurut dugaan,barangkali malam ini kita orang dapat merampas tempatmusuh! Maka kita harus jaga baik-baik perahu-perahukita Saudara-saudara yang malam ini keluar, semuanyaseperti sudah jual jiwanya, jika mereka berhasil, kitasemua akan angkat kepala, tapi andaikata mereka gagal,terpaksa kita orang harus tunduki kepala kita.... Pihak

Page 130: Cerita silat

Kangsan-pang telah menyatakan, mereka tidak suka adaperahunya yang ketinggalan, supaya kita semua bisalihat, apakah mereka ada sahabat sejati atau bukan!Sahabatku, mari kita jaga perahu-perahu, kalau terpaksaharus mundur, kita harus bisa mundur dengan utuh,supaya tenaga pihak kita Liongyu-pang dapat dilindungi.Benar begitu, bukan?"Tapi orang yang dipanggil Han A Su itu menjawab,"Menurut aku, malam ini ada lebih banyak bahayanyadaripada kebaikannya, maka kalau nanti semua sudahcelaka, barulah belakangan datang penyesalan...."Sampai di situ, pembicaraan sirap. Tapi pembicaraanitu sudah cukup bagai Lim Siauw Chong. Ia telah dapatkabar penting. Ia melihat ke sekitarnya, ia lihat Yan ToaNio dan Cukat Pok ada di dua perahu lain, dengan ulapulapkantangan, ia memberi tanda pada mereka itu. Iagirang, yang mereka berdua pun telah sampai di situ.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lantas juga Lim Siauw Chong gunai kepandaiannyalari di muka air, menuju ke perahu pertama dari limaperahu paling besar. Ketika ia sampai, ia lihat di perahubesar ketiga ada orang lain. Ia berlaku hati-hati. Ia lihatsatu anak buah keluar dari gubuk dan pergi ke belakang,sesudahnya meniliki, dia itu balik kembali ke dalam.Di perahu ketiga itu adalah Yan Toa Nio, yang daritiang layar loncat turun ke atas gubuk.Siauw Chong pergi ke perahu yang ketiga, denganentengi tubuh ia samperi pintu gubuk perahu, ke manatadi si anak buah menghilang. Ia lantas pasang kupingdan dengar dua orang sedang bicara dengan perlahan.Untuk melihat mereka itu, ia maju lebih dekat ke jendela.Di pintu perahu ada dipasangkan layar. Di kepalaperahu ada satu lentera merah. Perahu itu ada besar,dari kepala sampai ke pintu gubuk, enam atau tujuh kakijauhnya. Siauw Chong berada di sampingnya dan bisamengintip dengan leluasaDua orang di dalam perahu sedang berpakaian untukbersiap. Mereka adalah le Tong, ketua dari Lankie-pang,bersama Sun Po Sin, ketua dari Liongyu-pang. Merekaberdua berpakaian ringkas dengan sedia senjata dansenjata rahasia."Aku rasa malam ini kita bakal berhasil," kata le Tongpada kawannya. "Kita orang menyerang denganmendadak, walaupun pihak Giokliong-giam menjagakeras, tidak nanti mereka dapat menduga bahwa kitapun berbareng menyerang dari atas dan belakang

Page 131: Cerita silat

mereka! Di belakang, jika satu orang saja bisa terlolosdan bunyikan ledakan sebagai pertandaan, pihak Hiecunakan kalut sendirinya dengan tidak bertempur lagi. ApaTiraikasih Website http://kangzusi.com/mereka dapat lakukan jika mereka diserang dari depan,belakang dan tengah-tengah? Di sana ada banyak orangpandai, tetapi mereka tentu tidak mampu lindungkansemua orang dari pihaknya. Kita pun harus gempur dulupasukan perahunya, supaya mereka kalut dan bubar,setelah itu tentu mereka akan lari keluar ke mulut muaraDengan jalan ini kita orang bisa bikin terang mukanyaEnglok-pang. Melihat pengaturannya Pian pangcu, kitasebenarnya harus mengaku kalah. Sekarang sudah tidaksiang lagi, hayo kita pergi pada Pian pangcu, ia tentusedang tunggui kita untuk berangkat bersama-sama.Pasukan untuk rebut mulut muara telah disiapkan, kitaorang tidak boleh alpa dan terlambat, begitu pertandaanberbunyi, kita harus adu jiwa! Pendeknya, malam ini kitaharus dapat rampas Giokliong-giam untuk cuci malu!"Setelah itu, mereka berdua keluar dari dalam gubukperahu. Sun Po Sin jalan belakangan. Siauw Chongmenyingkir untuk umpetkan diri. Syukur baginya, musuhtidak dapat lihat padanya Mereka pergi ke perahu-perahukedua, terus ke perahu ketigaLima perahu besar kumpul menjadi satu, tetapi tidakrapat satu dengan lain, hanya masing-masing terpisahsatu tombak lebih.Setelah mereka lewat, Siauw Chong muncul pula Iaterperanjat bila ia tampak bayangan berkelebat diatasannya, ia menduga pada musuh, maka ia putartubuhnya untuk siap untuk sesuatu penyerangan. Tapiyang datang adalah Cukat Pok, sebagaimana ia segerakenalkan Souwposu, si Pembalasan Cepat.Mereka tidak berani bicara sebelum berdekatan satudengan lain, hingga mereka bisa berbisik.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Lim suheng, sungguh berbahaya!" demikian CukatPok. "Kita harus lekas kembali."Siauw Chong manggut."Aku pun telah dengar semua," ia pun berbisik."Mereka ada jahat dan hendak bokong kita secara hebat.Jikalau aku biarkan si tua bangka Pian Siu Hoo berhasil,dapat dikatakan sia-sia saja aku hidup dalam dunia! Dimana Yan toanio?""Ia sedang selidiki perahu keempat," Cukat Pokberitahukan. "Pasukan perahu mereka yang akan serang

Page 132: Cerita silat

mulut muara adalah rombongan Hangciu-pang dari HanKak."Lim Siauw Chong manggut."Marilah!" katanya, yang tidak ingin ayal-ayalan pula.Ia tetap berlaku hati-hati, supaya kedatangan merekatidak dapat diketahui oleh musuh.Mereka hampirkan perahu besar yang berada ditengah. Cukat Pok pernahkan diri di samping. Lim SiauwChong langsung pergi ke jendela kiri sambil sembunyikandiri, agar orang sukar lihat ia. Ia mengintip ke dalamjendela yang teraling dengan gordijn tetapi orang tohdapat melihat ke dalam.Pian Siu Hoo kelihatan berdiri di tengah-tengah, di kiridan kanan berduduk pemimpin-pemimpin coanpang,yang sedang terima perintah-perintah.Sun Po Sin dari Liongyu-pang dan le Tong dari Lankiepang,bersama-sama dengan enambelas anak buahpilihan, diperintah siap untuk merampas mulut muara,begitu lekas mereka sudah dengar pertandaan. MerekaTiraikasih Website http://kangzusi.com/ini masing-masing kepalai delapan orang. Untukmembuka jalan, senjata yang dipakai adalah panah api.Mereka akan menyerang dari atas dari kiri dan kanan.Api akan lantas digunai, untuk menangkan pengaruh,kemudian enambelas anak buah itu diperintah serangperahu-perahu Giokliong-giam, agar setiap perahusegera terbakar. Dua ketua coanpang itu dipesan wantiwantiagar bergerak jangan kecepatan dan jangan kebelakang, supaya tepat, guna bikin musuh bingunghingga mereka tidak tahu bagaimana harus bikinperlawanan.Setelah terima perintah, dua ketua itu lantas berlalu.Cia Kiu Jie diminta bawa sepasukan perahu, untukmenerjang masuk begitu lekas mulut muara sudah dapatdipecahkan dan dirampas.Di dalam perahu itu tidak tertampak Auwyang Cu Himdan Cui Cu le, tetapi sebagai gantinya, ada empat oranglain, yang romannya gagah, yang kemarin ini tidak turuthadir di Giokliong-giam."Pui loosu, Tan loosu," terdengar Pian Siu Hoo berkatapula, "aku minta kamu dua saudara sudi ikuti Cia loosu,masing-masing boleh bawa empat perahu kecil. Kamumesti nyerbu terus, dengan tidak usah pedulikanpertempuran di kedua pinggiran. Karena perahu-perahuada enteng dan laju, kamu mesti bisa serbu bagiandalam dari Giokliong-giam Hiecun. Untuk membakar

Page 133: Cerita silat

Hiecun di empat penjuru, aku sudah sediakan orangorangnya,supaya Hiecun habis musnah. Untuk layanipemimpin-pemimpin musuh, serahkan itu pada akubersama-sama Auwyang loosu, Cui loosu, Thian loosudan In loosu. Begitu lekas api sudah berkobar-kobar,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/pihak kita mesti berteriak-teriak. Mulut muara tidak bolehditutup terlalu keras, mereka semua pandai selulup danberenang, asal mereka tidak berkelahi nekat, biarkanmereka mencoba molos dan kabur. Asal kita dapatrampas Giokliong-giam, itu sudah berarti pembalasansakit hati bagi Englok-pang."Tiga orang itu berlalu dengan lantas.Lim Siauw Chong dan Cukat Pok lekas-lekasmenyingkir ke belakang perahu, dari situ merekamenyingkir terlebih jauh, dan terus kembali ke darat, keatas bukit. Maksud mereka untuk segera balik keGiokliong-giam, karena umpama ancaman kebakaran, apisudah mulai disulut.--ooo0dw0ooo--VITatkala dua orang ini sampai di tempat pertemuan,mereka dapatkan Yan Toa Nio sudah kembali terlebihdulu dan nyonya itu, dengan cepat luar biasa, telahberitahukan Sian le, Hee In Hong dan Tan Tay Yong,tentang bahaya yang mengancam, dan kemudian iaminta Hee In Hong bersama Leng In dengan bawabelasan orang segera pergi ke atas Giokliong-giam, gunapegat dan rintangi musuh yang bakal nerobos dari atasbukit, sebab dikuatirkan lambatnya cegahan, akan bikinsegala apa sudah kasep. Tan Tay Yong pun telah dimintalekas pulang ke Hiecun, guna kumpulkan semua orang dimulut muara.Melihat caranya Yan Toa Nio mengatur, danmenampak nyonya ini tetap tenang, kendati suasana adaTiraikasih Website http://kangzusi.com/demikian genting, Siauw Chong dan Cukat Pok menjadikagum. Tapi Siauw Chong lantas perintah dua orangpergi susul Tan Tay Yong, guna perintahkan cuncu itusegera kumpulkan juga semua orang perempuan, anakanakdan orang-orang tua, agar mereka lantasmenyingkir dari rumah mereka, akan mundur jauh dariHiecun. Semua penduduk itu dipesan untuk janganpikirkan lagi harta dan benda mereka. Kemudian, denganperahu, mereka mesti diangkut ke pedalaman Gioklionggiam,guna singkirkan dan umpatkan diri di tempat yang

Page 134: Cerita silat

airnya dalam dan sunyi. Tan Giok Kouw diharuskantanggung jawab untuk pengungsian itu. Semua orangdikasih tahu supaya jangan kaget atau bingung, merekadilarang menangis atau bikin berisik, agar musuh tidakketahui mereka menyingkir ke mana. Siapa yang bandel,diancam akan diceburkan ke air."Lim loosu, aku tidak mengerti betul maksudnya PianSiu Hoo," berkata Hengyang Hie-in pada Lim SiauwChong. "Ia tidak dapat mundur lagi, ia mengerti bahaya,ia rupanya telah ambil putusan akan mati bersama-samaGiokliong-giam. Ia sudah atur pembokongan daribelakang, ia pun mau menyerang dari depan, guna jepitkita dari dua jurusan. Andalan apa ia punyakan maka iamerasa pasti bakal menang? Apakah ia telah tidaksediakan daya lain lagi, yang terlebih busuk?"Ketua dari Kiushe Hiekee manggut-manggut."Ya, sikapnya memang luar biasa," ia kata. "Apa yangaku tahu pasti, ia bakal menyerang di depan dengangunakan api."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sian le keluarkan suara dari hidungnya. Ia pandangSiauw Chong dan Souwposu. Akhirnya ia tertawa dinginseorang diri."Jikalau sampai perahu mereka dapat menerjangmasuk, sebuah saja, lantas Pian Siu Hoo akan anggapkita sebagai gentong arak dan bakul nasi!" ia katadengan sengit. "Malam ini kita mesti keluarkan masingmasingkepandaian kita, siapa terlebih liehay, dialah yangakan binasakan lawannya! Aku pikir, tidak peduli apadayanya Pian Siu Hoo, baik kita siap di atas. Lim loosu,silakan kau perintahkan duapuluh orang naik kedua atasjurang, di sana mereka mesti tumpuk batu yang beratnyalima atau enampuluh kati, guna kasih rasa pada musuhberatnya balok-balok batu itu. Lim loosu, pekerjaan inimari kita berdua yang tanggung! Dan kau, Yan toanio,bersama dengan Cukat loosu, minta kau sukalah usirbalik orang-orang mereka yang berani nerobos di ataskedua jurang. Pian Siu Hoo tentu tidak mau ketinggalan,biarkan ia masuk, sesampainya di dalam, mari kita samasamabikin beres padanya!""Satu hal aku hendak minta," berkata Yan Toa Nio."Umpama benar Pian Siu Hoo bisa dipancing masukkemari, sesudah ia berada di dalam, baiklah cuwie loosuserahkan ia padaku, guna aku yang layani sendiri! Cuwieloosu harus mengerti, sesudah menderita duapuluhtahun, yang kita ibu dan anak harapi adalah satu hari

Page 135: Cerita silat

seperti ini! Kalau nanti sudah ternyata kita ibu dan anaktidak berdaya, waktu itu baharulah aku minta cuwieloosu bantu kita!...."Hengyang Hie-in setuju dengan usul itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Itu adalah permintaan yang pantas sekali," ia bilang."Untuk lindungi Giokliong-giam, setelah jalan menjadibuntu begini, kita memang tidak bisa tidak turunkantangan jahat seperti mereka itu! Baiklah, toanio, kitaakan berdaya supaya kau dapat wujutkanpengharapanmu!"Setelah itu, lantas Hengyang Hie-in minta Lim SiauwChong lantas bekerja menitahkan mengumpul batu, yangmesti ditumpuk sampai tiga kaki, agar orang dapatbekerja dengan merdeka. Juga dikumpulkan batu yangbisa dipakai menimpuk.Hee In Hong bersama Yan Leng In telah bekerja dibelakang Giokliong-giam, mereka atur bayhok, sesudahitu Yan Leng In pergi cari Tan Giok Kouw, guna bantunona Tan atur pengungsian. Tapi ia tidak membantuterus-terusan, ia balik pula ke depan, karena sepertiibunya, ia berkeinginan keras mencari balas. Ibu dananak ini mengerti, ini ada ketika mereka yang palingbaik, kalau sampai Pian Siu Hoo dapat balik ke Hucunkang,tenaganya Kangsan-pang bakal jadi terlebih besarlagi, di sana Pian Siu Hoo ada merdeka, kalangannyalebih luas, sobatnya ada banyak.Pihak Hiecun telah bekerja dengan cepat dan rapi,seluruh dusun ada gelap dan sunyi.Sesudah mengatur dan menilik, Tan Tay Yong pergicari Hee In Hong, akan bantui Kimpwee Kam-san-too. Dimulut muara, di atas jurang, Cukat Pok umpati diribersama-sama Yan Toa Nio. Hengyang Hie-in dan LimSiauw Chong, yang jaga mulut muara, juga mengawasibagaimana musuh akan turun tangan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Orang tidak usah menunggu terlalu lama atau di mukaair sudah mulai ada gerakan, yang dimulai dengan suarasuitan berulang-ulang ke mulut muara.Segera dua barisan perahu-perahu kecil mulaimenerjang dengan perlahan-lahan.Kapan rombongan penjaga ketahui datangnya musuh,mereka lantas perdengarkan tanda dari suitan bambu,guna kasih tahu agar orang jangan maju terus. Tetapitanda cegahan ini tidak digubris, dua baris perahu majuterus. Panah lantas dilepas, guna mencegah. Mendadak

Page 136: Cerita silat

di perahu-perahu kecil api menyala, yang cepat sekaliberkobar menjadi besar. Sekarang terlihat nyata, semuaperahu kecil itu tidak ada orangnya, semua perahu terisiumpan api. Hingga menjadi terang, dua barisan itu bisamaju karena anak buahnya mendorong dari dalam air!Perahu-perahu penjaga mulut muara jadi berlakulambat, begitu lekas mereka kena diterjang, api lantaspindah merembet, hingga perahu-perahu itu jadi turutterbakar. Inilah hebat! Dengan terbakarnya perahuperahuitu, anak buahnya mesti menyingkir. Dankesudahannya? Mulut muara dobol penjagaannya!Menampak cara penyerangannya musuh, Lim SiauwChong mendongkol bukan main."Lekas perintahkan mundur!" ia menitah mengasihtanda. "Yang sudah terbakar, antap terbakar terus, anakbuahnya mesti menyingkir!"Perintah itu tentu saja diturut, karena lebih dulu dariitu, sudah ada anak-anak buah yang tinggalkanperahunya, yang jadi lautan api. Dengan berenang,mereka masuk ke sebelah dalam.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio dan Cukat Pok telah perhatikan carapenyerangan musuh, mereka kagumi dan benci Pian SiuHoo dengan berbareng, oleh karena penyerangan itubenar liehay tetapi terang kejam."Maju! Gunai batu!" mereka berikan titah.Penyerangan itu tidak memberikan hasil sebagaimanadiharap. Perahu-perahu yang ketimpa batu bisa terbalikdan karem, akan tetapi api terus menyala dan malahmelulahan, sebab bahan api tetap mengambang bersamaapinya yang berkobar-kobar. Yang lebih celaka lagi, airsedang pasang, maka air jadi mengalir ke dalamGiokliong-giam! Di muka air, enam atau tujuh tombaklebarnya, hanya api yang merajalela.Selagi api bekerja, di sebelah luar sekarang terdengarsuitan berulang-ulang. Suitan itu datangnya dari delapanbuah perahu besar musuh, yang disiapkan untukmenerjang belakangan, yang dipimpin oleh Han Kak dariHangciu-pang. Di kiri dan kanan barisan penyerang iniada Ie Tong dan Sun Po Sin, yang maju dengan panahapi, menyerang ke atas jurang.Dengan gunai panah dan batu, pihak Giokliong-giamsudah tangkis penyerangan itu, beberapa musuh rubuhterguling, tetapi diantar oleh panah api, toh enam atautujuh orang bisa memaksa manjat naik.Melihat demikian, Yan Toa Nio terpaksa maju sendiri,

Page 137: Cerita silat

akan pukul rubuh beberapa anak buah musuh yangdapat naik itu.Adalah di waktu itu, Ie Tong dari Lankie-pang telahloncat naik.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Mendapatkan pemimpin musuh, Yan Toa Nio lantasmenyambut."Hei, orang yang bantu Hee Kiat berbuat jahat, kauberani pandang hina pada kami si orang perempuan!" iamenegur seraya terus menyerang.Ie Tong bersenjata pedang, menampak serangan padamukanya, ia kelit ke samping dengan geser kakinya yangkanan, tangannya menyabet ke atas, guna tabastangannya di betulan nadi. Tapi Yan Toa Nio hanyamengancam, akan pancing tangkisan musuh. Selama itu,mereka telah datang semakin rapat, justru musuh mautabas ia, Yan Toa Nio barengi dengan penyerangan.Dengan lompatan Yauwcu hoansin, ia bikin tubuhnyaberada di samping musuh, lalu dengan tipu silat Yanhoankaychiu-ciang atau "Perobahan tangan seperti waletjumpalitan," tangannya menyerang.Ie Tong kaget, ia lekas putar tubuh, akan hadapimusuh. Tapi ia terlambat, kendati ia sudah bergeraksebat sekali, malah pedangnya, ia tidak keburu kasihbekerja. Tangannya si nyonya mengenai dada kirinya,tidak tempo lagi, berbareng dengan suara tanganmengenai dada, ia menjerit dan jatuh kembali ke bawah.Tapi selagi si nyonya layani ketua dari Lankie-pang,orang-orangnya kembali sudah ada yang bisa manjatnaik, karena mereka tidak pedulikan rintangan daribeberapa orang dari pihak Giokliong-giam. Maka Yan ToaNio terpaksa maju lagi, akan hajar mereka itu.Dua orang telah dapat kesempatan memanah Yan ToaNio dengan panah api. Itulah hebat! Untuk selamatkandiri, nyonya itu terpaksa enjot tubuhnya akan loncattinggi sampai dua tombak lebih, maka ketika ia turunTiraikasih Website http://kangzusi.com/injak tanah, ia terpisah dari musuh tiga tombak jauhnya.Ia telah loncat dengan tipu silat Ithoo chiongthian, atau"Seekor burung hoo menerjang langit."Nyonya Yan jadi sangat gusar, dengan lekas loncatbalik. Maka sebagai kesudahan, empat musuh lagi dapatdibikin terlempar jatuh ke bawah.Di pihak lain, dengan gunai panah api, Sun Po Sin dariLiongyu-pang dapat naik ke atas, ia bersenjata golok,dengan itu ia telah lukai enam atau tujuh nelayan. Ia

Page 138: Cerita silat

masih merangsek terus.Cukat Pok, yang sangat gusar seperti Yan Toa Nio,telah rintangi musuh yang menyerbu ke jurusannya. Iamengerti Pian Siu Hoo rupanya hendak musnahkanGiokliong-giam, baik, dengan jalan dirampas, baikdibakar dengan api, supaya musnah tanpa sebab, karenaitu, ia juga jadi tidak main kasihan-kasihan lagi. Makayang harus dikasihani adalah orang-orang coan-pang,yang membantui Na Thian Hong, yang mesti binasa atauterluka untuk orang lain.Han Kak telah maju terus dengan delapan buahperahu yang besar, ia tidak pedulikan api yangmelulahan, di muka air, yang ia perintah orangnyamenyingkir. Ia pun tidak takuti serangan batu besar dariatas, meski juga dua perahu telah karam dengan cepat.Enam perahu lainnya telah nerobos di mulut muara.Penjaga di sebelah dalam ada Lim Siong Siu dan HoJin, mereka insyaf pada bahaya. Paling dulu merekatitahkan bunyikan tanda, untuk minta bantuan. Jumlahorang mereka telah kurang separuh sebab sebagiansudah ditarik ke belakang. Tetapi mereka ini berani,sambil menunggu bantuan, mereka rangsek musuh, gunaTiraikasih Website http://kangzusi.com/cegah masuknya. Maka perkelahian jadi hebat luar biasa.Hingga di dua-dua pihak, meminta banyak korban jiwadan luka. Karena ini, majunya enam perahu besar jaditerhambat.Pian Siu Hoo berada dalam rombongan daripasukannya Han Kak, ia naik atas sebuah perahu denganbersendirian—perahu yang laju pesat. Tapi ia tidakberada di kepala perahu, hanya, di luar tahu orangnyasendiri, ia telah nyangtel di atas tiang layar. Sambil majuia telah pesan orang-orangnya, katanya, "Kau haruspaksa perahu noblos ke sebelah dalam. Jangan pedulikanperahu ketimpa batu atau kebakar, gunai saja panah api,aku rintangi tangkis musuh. Kalau nanti perahu sudahmasuk, kau boleh terjun ke air, akan menyingkir dariserangan musuh terlebih jauh. Baik kau selulup masuk kesebelah dalam, akan persatukan diri dengan rombonganHangciu-pang. Jangan kau pikirkan aku, aku bisa nerobossendiri!"Tiathong-liong telah buktikan ucapannya itu. Begitulekas perahunya sudah maju dan orang-orangnya padaterjun ke air, ia juga tinggalkan perahunya itu. Denganloncatan istimewa, ia pergi ke tiang layar dari perahunyaHangciu-pang yang berada di paling belakang.

Page 139: Cerita silat

Kedatangannya ini dapat menolong pada Han Kak, yangtadinya tidak sempat menyerang maju, hanya ia repotkepalai dan anjurkan orang-orangnya sendiri, agarmereka itu tidak kalah hati.Pian Siu Hoo maju terus, korbannya yang pertamaadalah Lim Siong Siu, yang ia hajar hingga terjungkal kedalam air, kemudian menyusul enam atau tujuh korbanlain.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Karena ini, Han Kak dapat kemajuan, dua perahunyatelah berhasil menoblos.Adalah waktu itu, Sun Po Sin dari Liongyu-pang jugaturut merangsek.Cukat Pok lihat perahu musuh bisa tobloskan mulutmuara, ia mengerti bahaya mengancam hebat. Tetapi iatidak lihat Pian Siu Hoo, ia hanya tampak Sun Po Sin.Orang she Sun itu sudah loncat naik ke sebuah perahuHangciu-pang. Maka ia lantas menyusul ketua dariLiongyu-pang itu. Dengan gerakan Yancu coanlian atau"Walet tembuskan layar," ia mencelat ke perahu di manaSun Po Sin berada."Kawanan tikus!" ia membentak. "Malam ini GioklionggiamHiecun akan jadi tempat buronmu. Lihat, ke manakau hendak menyingkir!"Dengan ucapan itu, dengan gunai Souwcu-chie,Souwposu serang musuhnya.Sun Po Sin dengar suara orang, ia lihat senjatadatang, sambil lompat berkelit, ia membabat dengangoloknya, pada senjata musuh.Dengan putar tangannya, atau lebih benar senjatanya,seraya geraki kaki kanannya, Cukat Pok maju menyeranguntuk kedua kalinya. Gerakannya luar biasa cepat,sedang senjatanya ada senjata istimewa, ialah tombakyang lemas. Ia dapat bergerak dengan leluasa, kendati diatas perahu yang kurang lega.Untuk loloskan diri, Sun Po Sin lompat naik ke atasgubuk perahu, dengan begitu, serangannya Souwposumengenai tempat kosong.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Selagi Sun Po Sin loncat naik, dari lain perahu, adasatu orang justru loncat turun ke gubuk perahunya itu.Dia ini ada Hengyang Hie-in Sian Ie, yang baru sajamuncul dan lantas dapat lihat pertempuran di atasperahu itu. Ia kenali ketua dari Liongyu-pang. Ia punsependapat dengan Cukat Pok, ialah dalam keadaanseperti itu, orang tidak dapat main pandang-pandang

Page 140: Cerita silat

lagi. Maka justru ia bersomplokan dengan Sun Po Sin, iamemapaki dengan sikap Benghouw hokciang atau"Harimau galak mendekam di pelatok." Sambil mendek,ia angkat kedua tangannya di depan dadanya, sesudahitu, cepat luar basa, ia menyerang dengan Paysanunciang, atau "Tangan yang mengatur gunung."Sun Po Sin kaget bukan main, oleh karena tidak adajalan lain, terpaksa ia egos tubuhnya ke samping. Ia tahukalau ia lompat mundur, Cukat Pok akan terjang ia daribelakang, karena itu musuh juga sudah geraki tubuh,akan susul ia.Hengyang Hie-in menyerang dengan tidak adahasilnya, karena serangannya ini, iajadi datang terlebihdekat kepada musuh, karena itu, Sun Po Sin segeragunai ketika, untuk balas menyerang. Ia membacokdengan tipu Twiechong bonggoat, atau "Menolak jendelauntuk memandang rembulan." Bacokan ini mengarahtubuhnya antara lain pundak dan lengan atas.Sian Ie dapat lihat gerakan musuh, untuk loloskan diridari bahaya, ia geser kaki kiri ke kiri dan tubuhnya ikutbergerak ke jurusan itu. Tapi ia berlaku sebat hampirberbareng dengan kelitannya itu, yang bikin goloknyasar, ia serang iga kanan orang dengan pukulanHenghoan pahouw, atau "Memukul harimau sambilnyamping."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sun Po Sin jadi sangat terdesak. Untuk menangkissudah tidak keburu begitupun untuk egos tubuh. Tidakada jalan lain, dengan kagok ia jejak kakinya dan terusloncat ke perahu besar, ke bagian belakang dari perahuitu.Cukat Pok, yang hendak susul musuh, sudah terhalangoleh datangnya dua anak buah perahu musuh hinggamereka ini jadi menggantikan ketua dari Liongyu-pangitu. Mereka ada bangsa tidak punya guna, menghadapiCukat Pok, lekas sekali yang satu kena dibikin rebah dilantai perahu, yang lain tersampok terlempar ke air.Meski begini, Souwposu tidak sia-siakan banyak tempo,justru Sun Po Sin loncat ke perahu lain, dan ia sudahsiap."Ke mana kau hendak lari?" demikian ia bentak ketuadari Liongyu-pang sembari ia pun loncat ke depan, akanmemburu, sementara souwcu-chio dibarengi dikasihbekerja. Oleh karena ini, orang dan senjata telah sampaidengan berbareng.Baru saja Sun Po Sin injak perahu ke mana ia

Page 141: Cerita silat

menyingkir atau ujung tombak lemas telah menyambarbebokongnya, hingga tubuhnya jadi limbung, hinggatidak tempo lagi, ia mesti terpelanting jatuh ke air!Sementara itu, di sebelah depan, pertempuran lainsudah terjadi.Yan Toa Nio dapat kenyataan yang mulut muarasudah tidak dapat dilindungi lagi, ia terpaksa loncat turunke perahu, untuk berikan bantuannya pada kawankawannyayang sudah terjun lebih dulu dalampertempuran. Ia lihat bagaimana perahu-perahu musuhtelah mendesak, hingga serangan dengan batu dari atasTiraikasih Website http://kangzusi.com/jurang tidak memberikan hasil, hingga pihak GiokJionggiammesti mundur. Ia tidak ketahui bahwa antarapemimpin musuh, yang kepalai penyerangan, ada musuhbesarnya.Pian Siu Hoo telah maju dengan loncat dari satuperahu ke lain perahu, begitulah ia lihat Han Kak, ketuadari Hangciu-pang, sedang dirintangi oleh Lim SiauwChong. Ia tidak mau berlaku secara laki-laki di sini,karena ia tidak mampu kendalikan lagi hawa amarahnyadan pikirannya yang sesat. Maka ketika ia sudah datangdekat, dengan Ko-lauw-pian atau "RuyungTengkoraknya," ia membokong dari belakang!Adalah di saat itu, Yan Toa Nio juga sampai di perahubesar itu, bukan saja ia lihat pertempuran antara LimSiauw Chong dan Han Kak, ia pun tampak berkelebatnyaTiat-hong-liong. Menghadapi musuh besar, hawaamarahnya segera meluap, sekarang ia lihat musuh iniberlaku curang, dapatlah dimengerti bahwa ia jadi gusarbukan kepalang."Pian Siu Hoo!" ia segera membentak. "Beginilahkelakuannya satu sobat yang terhormat! Cara bagaimanakau berani bokong Giokliong-giam, dengan menyalahijanji? Mari sekarang kita tetapkan mati atau hidup diantara kita!"Karena Pian Siu Hoo sudah serang Lim Siauw Chongdan ia sendiri berada di sebelah belakang orang she Pianini, Yan Toa Nio tidak bisa cegah serangan itu dengantangkisan, terpaksa ia ambil jalan satu-satunya, yaitu iapun segera menyerang dari belakang. Dengan Ouwliongtamjiauw, atau "Naga hitam menyengkeram," ia serangbebokongnya lawan dengan tangannya yang liehay.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pian Siu Hoo dengar datangnya musuh meskiruyungnya sudah hampir mengenakan Lim Siauw Chong,

Page 142: Cerita silat

ia toh mesti tarik pulang itu, untuk tolong diri sendiri. Iaegos diri ke kiri, sambil putar tubuhnya, dengan Kolauwpiania menyerang dari kiri.Yan Toa Nio lihat serangannya tidak berhasil dansenjata musuh menyambar ke jurusan kepalanya, untukkelit, ia mendek sambil kaki kanannya ia tekuk. Kendatibegitu, karena kedua tangannya merdeka, ia barengimenyerang dengan tangan kanan. Ia menyerang dengantipu pukulan Kimtiauw thiancie atau "Garuda maspentang sayap." Ia pun menyerang dengan luar biasaserunya.Tiathong-liong lihat serangannya tidak mengenaisasaran dan sebaliknya tangan musuh mengancam ia,untuk selamatkan diri, ia enjot tubuhnya, loncat keperahu besar di sebelah kiri di mana ia jatuhkan diri diatas gubuk perahu."Ke mana kau hendak lari?" Yan Toa Nio membentakpula. la jejak kaki kirinya dan lompat mencelat ke perahubesar itu, akan menyusul. Ia terus bertangan kosong,dengan tidak pedulikan musuh ada bergenggaman.Baru saja kakinya Pian Siu Hoo menginjak wuwungangubuk atau ia telah balik tubuhnya dan tangannyamelayang dengan cepat sekali."Awas!" ia berseru.Dua barang berkeredepan, seperti bintang,menyambar ke jurusan dadanya si nyonya.Yan Toa Nio sedang lompat maju, ia tidak dapat tahantubuhnya atau kelit ke samping, keadaannya sangatTiraikasih Website http://kangzusi.com/berbahaya sekali. Tapi sebelum ia sempat gerakitangannya, akan coba ketok jatuh dua Wan-yoh-piauw,dari sebuah perahu Giok-liong-giam ada seruan, "Awas!"yang dibarengi dengan menyambarnya sebatangSamleng Socu-piauw.Di antara suara nyaring dari beradunya dua senjata,Wan-yoh-piauw kelihatan jatuh bersama-sama SamlengSocu-piauw. Itu ada piauw yang satu, yang sebelahkanan, dan piauw yang satunya lagi, yang sebelah kiri,tidak dapat cegahan suatu apa. Dan piauw ini yangmerdeka, sudah terus sambar nyonya Yan. Percuma sajanyonya ini hendak tolong diri, piauw telah tembusibajunya di sebawahan katek dan kulit, berikut dagingnya,kena dibikin luka. Meski begitu, loncatannya tidakterintang anteronya, ia masih dapat mengubar terus.Berbareng dengan itu, dari perahu sebelah, mencelatsatu bayangan orang, yang, apabila sudah sampai,

Page 143: Cerita silat

ternyata ada Yan Leng In. Dan si nona ini, denganpedangnya, segera menusuk pada Pian Siu Hoo. Tusukanini ada tusukan dari kematian, oleh karena, selainnyabenci, si nona juga gusar karena dilepaskannya duapiauw barusan dari ketua dari Kangsan-pang itu.Tetapi Tiathong-liong bukannya seorang yang lemah.Tusukan pedang tidak mampu mengenai tubuhnya yangdengan cepat ia kelit ke kiri, dari mana, denganmembarengi, ia balas menghajar dengan Kolauw-pian,untuk bikin terlepas pedang dari tangannya si nona itu.Yan Leng In ketahui dengan baik, serangannya yangtidak mengenai sasaran mesti akan hadapi bahaya,dengan tidak tunggu sampai pedangnya kenadikemplang, ia mendahului tarik pulang itu. Tapi ia tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/menarik pulang untuk berdiam, tidak, sebaliknya,dengannya ia putar terus, hingga sekarang ujung pedangmenikam pula pada mukanya orang itu.Pian Siu Hoo lihat serangannya gagal dan pedangdatang untuk kedua kalinya, tetapi, sebelum ia sempatberdaya, Yan Toa dari samping sudah lompat menerjangia dengan Houwpok atau "Tubrukan harimau" dan yangjadi sasaran ada bawahan pundak kirinya. Itulah hebat,karena ia diserang dari dua jurusan. Tapi ia tidak menjadigugup. Dengan egos kepalanya, ia bikin pedang lewat disamping kuping kiri. Karena kakinya ikut bergerak ke kiri,tubuhnya pun ikut minggir. Ia berada di pinggiran, iadapat kejeblos ke air. Tapi ia ada satu ahli silat. Dengankakinya sebelah, ia dapat pertahankan diri. Dan selagiserangannya si nyonya lewat, ia barengi menyerang igakirinya nyonya itu!Yan Leng In telah datang menyerang pula selagiibunya terancam bahaya. Ia pegang pedang di tangankiri dan kanan, tetapi, dengan imbangi tubuh, iasekarang menusuk dengan pedang kanan, pedang kiridipakai sebagai imbangan. Itu ada gerakan Ouwliongkianbwee atau "Naga hitam melindungi ekor."Kolauw-kiam dan pedang bergerak dengan berbareng:ruyung menyerang Yan Toa Nio, dan pedang menerjangsi pemegang ruyung!Yan Toa Nio tidak mau kasih dirinya dirubuhkan secaramentah-mentah, ia tidak mau lompat jauh kendatiruyung mengancam hebat, ia hanya kelit ke kanan.Dengan ini ruyungnya jadi lewatkan tubuhnya.Pian Siu Hoo juga dapat singkirkan ujung pedang. Iatahu ia diserang, maka sambil geraki terus ruyungnya

Page 144: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/terhadap si nyonya, ia turut maju ke depan. Ia bergerakdengan kaki kiri, tubuhnya hampir terputar.Yan Toa Nio tidak mau mengerti. Justru ia lihatpedang gadisnya tidak mengenai sasaran, ia lalu balasmenyerang. Ia sekarang gunai tangan kanannya. Lebihdulu daripada itu, tubuhnya yang miring ia telah perbaiki.Pian Siu Hoo berniat putar tubuh dengan Uyliongcoansin atau "Naga kuning berbalik," guna balas serangYan Leng In, tetapi kapan ia lihat datangnya Yan ToaNio, ia mesti batalkan niatnya itu. Serangannya si nyonyacepat luar biasa. Lima jari kanan dari si nyonya sudahtertekuk rapi dan menjurus pada bebokong. Siapaterkena serangan itu, jangan harap dirinya dapatselamat. Si nyonya menyerang dengan tidak kenalkasihan lagi.Mengerti betul yang ia lagi hadapi bahaya, sedanguntuk berkelit sudah tidak ada ketikanya, tidak adatempat, sementara untuk terjun ke air ia sungkan —karena ia pun penasaran dan tidak mau menyerah kalah— Pian Siu Hoo ambil jalan yang terakhir. Ia empossemangatnya, ia angkat tubuhnya, ia bersiap, tangannyasi nyonya sudah sampai. Ia segera barengi mengeluarkanseruan.Meskipun terkaman ada hebat, tenaga jari Yan ToaNio toh menjadi buyar, karena musuh tangkis ia dengantenaga di dalam tubuh.Pian Siu Hoo telah mesti geraki tenaga luar biasa,tidak heran kalau kakinya sudah menjejak papan perahusampai papan itu menerbitkan suara dan pecah, hinggaia jadi sangat kaget, la mengerti, satu kali ia terbebas didalam lantai perahu, ia tidak akan mampu bergerak lagiTiraikasih Website http://kangzusi.com/dengan leluasa, umpama kata si nyonya dan si nonaserang ia dengan berbareng, ia mesti hadapi bahayamaut. Oleh karena itu, terpaksa ia enjot tubuhnya, akanmenyingkir dari bahaya itu. Ia berhasil enjot naiktubuhnya, ia telah lakukan itu dengan tidak pilih tempatlagi, maka kesudahannya ia telah nyemplung ke air dimana tubuhnya tenggelam lenyap berbareng busa airmuncrat ke sekitarnya!"In-jie, lekas!" berseru Yan Toa Nio pada anaknya."Lekas kejar ia, jangan kasih ia lolos!"Yan Leng In lihat yang serangan ibunya tidakmengenai pada musuh ia pun mengerti yang musuh tidakboleh dikasih lolos. Ia sebenarnya tidak pakai pakaian

Page 145: Cerita silat

mandi, maka itu untuk lompat ia mesti singsetkan dulupakaiannya, sesudah itu, dengan Yancu liangpo, atau"Walet menyambar air," ia terjun. Sekejap saja, ia sudahmenghilang dari muka air. Yan Toa Nio tidak berdiri diamakan tunggui gadisnya itu. Ia tahu Pian Siu Hoo mestiberniat kabur dan jalanan kabur hanya dari mulut muara,maka dengan berlari-lari, dengan loncati sebuah perahu,ia segera menuju ke depan.Nyonya Yan ini, kendati ia hidup di muka air bersamagadisnya, ia tidak pandai berenang dan selulup. Jika iaberani main di air, salah satu sebabnya ia andalkankepandaian bikin enteng tubuhnya. Asal ada tempat injakkaki, ia berani main di sungai seperti di darat, kalautidak, tentulah dia sendiri yang sudah kejar musuhnyaitu. Begitulah, ia mesti berlari-lari ke depan.Sementara Yan Toa Nio dan Yan Leng In kepung PianSiu Hoo, penyerangan musuh tidak menjadi kurangan.Itulah disebabkan delapan perahu telah dapat nerobosTiraikasih Website http://kangzusi.com/masuk, walaupun dua antaranya sudah karam. Enamperahu pertama ini, dalam kekalutan, sudah disusul olehbelasan kawannya, yang disiapkan untuk bantu menoblospenjagaan. Setelah ternyata Pian Siu Hoo kecebur di air,perobahan segera terjadi. Karena, seperti umumnya, ulartanpa kepala, tidak dapat jalan!Dua-dua Sun Po Sin dan Ie Tong juga sudahnyemplung di air.Anak buah dari rombongan Eng-lok-pang ada tukangtukangberenang yang pandai, tetapi kepandaian silatmereka tidak punyakan, ini ada suatu kelemahan bagimereka, maka dengan tidak ada lagi yang pimpin,mereka jadi ambruk semangat sendirinya, tatkalaGiokliong-giam serang mereka secara hebat, mereka jadikalut sendirinya dan mundur, masing-masing padaberdaya akan tolong diri sendiri.Rombongan perahu dari Englok-pang dan Hangciupang,sekalian perahu itu tidak dapat dikasih mundurdengan cepat, sudah begitu, sesampainya di mulutmuara, mereka tidak dapat mundur terlebih jauh, karenamulut muara ada sempit dan perahu-perahumengambang kalang kabutan. Untuk tolong diri, anakbuahnya semua lantas tinggalkan perahu mereka,mereka sendiri pada terjun ke air, akan kabur sambilselulup dan berenang.Dalam keadaan seperti itu, Hengyang Hie-in dan LimSiauw Chong masih dapat dengan lekas atur pula

Page 146: Cerita silat

penjagaan di mulut muara dan perahu yang malangmelintang diperintah dibereskan, ditarik mundur dan kepinggir. Kemudian Tan Tay Yong juga datang denganserombongan perahu yang merupakan bala bantuan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan datangnya itu, Tan Tay Yong juga membawakabar bahwa penyerangan.musuh dari belakang, adahebat, dan Hiecun telah terbakar musnah separahnya.Syukur, barisan penyerang belakang itu tidak dapat balabantuan, maka pihak Giokliong-giam, yang rata-ratamembela mati-matian dapat bikin perlawanan nekatsampai musuh dapat dipukul mundur. Lebih dariduapuluh musuh kena ditangkap, yang lain-lain, padaterjun ke air dari mana mereka itu pada melarikan diri.Terang mereka itu noblos dari atas, mereka telahmembokong."Berhubung di sana ada Hee In Hong loo-suhu, yangdapat atur perlawanan dengan sempurna," Tay Yongterangkan lebih jauh. "Musuh dipimpin oleh guru silatdari Ouw-lam yang terkenal, yaitu busu Cui Cu Ie, sertaketua dari Tong-louw-pang Auwyang Cu Him, tetapi duaduamereka dapat dibikin mundur. Sebab lain dari hasilkita itu adalah pihak kita ketahui baik keadaan tempat,hingga musuh dapat diserang dan sana-sini, hinggamereka jadi bingung dan kewalahan."Selagi Tan Tay Yong berikan laporannya itu, anakbuahnya Hie-cun, yang pada terjun ke air, untuk kejarmusuh, pada timbul di muka air dan naik ke perahu,akan beritahukan yang musuh telah kabur semuanya danperahu-perahu mereka pun tidak ada lagi yang berada dimulut muara.Cuma, di pihak mereka, Yan Toa Nio dan gadisnyayang tidak tertampak di antara mereka, karena merekaini, yang kejar Pian Siu Hoo, masih belum kembali.Lim Siauw Chong tidak merasa puas, ia minta sebuahperahu kecil, dengan itu ia pergi ke luar mulut muara,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/akan menyusul, dan mencari. Tapi ia belum pergi jauhketika dari sebelah kiri, dari atas jurang, ada suarateguran, "Apakah itu Lim loo-suhu? Ke mana loo-suhuhendak pergi?"Lim Siauw Chong kenali suaranya Yan Toa Nio."Tahan!" ia perintah anak buahnya. Kemudian, sambildongak ke atas, ia tanya, "Apa di sana Yan toa-nio?""Benar!" demikian jawaban dari atas."Musuh telah mundur semua, Toa Nio dan gadismu

Page 147: Cerita silat

kita tidak lihat, dari itu, aku hendak menyusul," LimSiauw Chong beritahukan. "Apakah kau berhasilmengepung Pian Siu Hoo?""la ada sangat licin, kendati ia dikejar oleh anakku, iadapat lolos," Yan Toa Nio beritahukan. "Selagi ia lolos,Pian Siu Hoo sudah tantang anakku untuk bertempurterus sampai di akhirnya. Ia kata ia tidak mau berhentisebelum habis orang terakhir dari Kangsan-pang. Iabilang ia mau pulang ke Hucun-kang, dan di sanatunggui kita ibu dan anak, guna pertempuran yangmemutuskan. Ia tegaskan, apabila dalam waktu seratushari kita tidak susul padanya, ia hendak serahkanKangsan-pang pada orang lain dan ia sendiri mau kabur,setahu ke mana, karena ia tidak mau lagi hidup di mukaair. Ia bilang, apabila terjadi demikian, ia tidak bolehdipandang takuti kita dan kabur. Tantangan itu kita telahterima baik. Dengan dilindungi oleh orang-orangnya,yang masih berjumlah besar, ia telah angkat kaki.Anakku sudah pulang lebih dahulu, untuk salin pakaian.Lim loo-suhu, silakan kau kembali!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Mendengar itu, hatinya Lim Siauw Chong menjadilega, karena ia tahu, untuk sementara itu, ancamanbahaya bagi Giokliong-giam sudah lewat."Hanya sekarang Yan Toa Nio dan anaknyamenghadapi bahaya," pikir ketua dari Kiushe Hiekee."Sayang Pian Siu Hoo tidak dapat dibikin binasa, hinggaia sekarang merupakan ancaman bencana. Sebenarnya iajauh terlebih berbahaya daripada bugee-nya yang liehay,ia juga punyai pergaulan luas, banyak sobat dankenalannya. Di mana di Hucun-kang ia menjagoi, untukia gampang akan kumpul tenaga-tenaga baru. Ia sudahkabur sambil mengancam, pasti ia akan siapkan kekuatanyang luar biasa. Maka juga ini, kecuali bagi Yan Toa Niodan anak, pun ada berbahaya bagi Giokliong-giam.Umpama kata Yan Toa Nio gagal, ke mana parannyajikalau ia tidak satroni lagi pada Hiecun?"Dengan pikiran ngubek di otaknya Lim Siauw Chongperintah perahunya ditujukan pulang.Yan Toa Nio sendiri sudah terus pulang ke gubuknya,akan susul anaknya.Dengan pakaian kuyup, sedang itu bukannya pakaianmandi Yan Leng In tidak mau ketemu orang. Ia pulanglangsung, ibunya sebaliknya, kuatir ia terluka, maka ibuini pun terus susul ia.Lim Siauw Chong balik dan lagi sekali tilik penjagaan.

Page 148: Cerita silat

Ia masih perintah sejumlah orang pergi ke segalatempat, akan cari musuh, kuatir ada yang masih umpatidiri. la juga perintahkan Tan Tay Yong cari tahukerugian, orang, perahu dan rumah-rumah. Sebab benarmereka ketolongan, tapi kerugian ada hebat, karenamusuh menyerang dengan selalu gunai api.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sampai pagi, barulah orang selesai denganpemeriksaan.Setelah cuaca menjadi terang, Hiecun telah berikanpemandangan yang menyedihkan, sebagai korban api.Di antara empat tauwbak, Lim Siong Siu dan Yo ATiong terluka hingga mereka tidak dapat jalan. Samasekali telah binasa tujuh pemuda, dan yang luka adatigapuluh lebih. Rumah musnah sebagian, malah cunkongsosendiri kebakar separahnya.Tan Giok Kouw adalah orang yang kembali palingbelakang, bersama orang-orang perempuan, anak-anakdan orang-orang tua. Mereka ini tidak kurang suatu apa.Mereka semua lantas pulang ke masing-masingrumahnya, siapa yang tidak punya rumah, menumpangpada mereka yang rumahnya lebih besar.Semua korban jiwa telah dirawat dan dikubur denganbaik.Orang-orang tawanan tidak diganggu, dengan perahumereka dibawa keluar dari Hiecun dan dilepaskan, hinggamereka dapat berlalu dengan selamat.Tan Tay Yong telah keluarkan uang, untuk riangkankorban-korban. Sebab mereka, yang rumahnya ludas,selain mesti dirikan rumah baru, juga mesti beli pakaiandan rupa-rupa perabotan, terutama perabotan dapur.Syukur meski adanya semua kehebatan, usahamenangkap ikan dapat dilanjuti dan tidak tertunda.Kerugian perahu-perahu pun terganti oleh perahu-perahurampasan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Paling akhir, atas titahnya Lim Siauw Chong, Tan TayYong kumpulkan semua anggota Hiecun. Ketua iniperingatkan kendati bahaya sudah lewat, mereka tohtidak boleh alpa, sebab musuh setiap waktu dapatdatang kembali. Mereka dianjurkan bersatu terus. Merekadipesan, kalau ada rombongan lain Kiushe Hiekee yangdatang, rombongan itu harus diterima, untuk perkuatkandiri. Giokliong-giam Hiecun harus dipertahankan untukselama-lamanya. Kemudian ketua ini unjukpenghargaannya untuk bantuan sobat-sobatnya dan Yan

Page 149: Cerita silat

Toa Nio serta anak, karena dengan tidak ada mereka,Hiecun pasti akan ludas.Mendengar itu, semua orang Hiecun pada haturkanterima kasih mereka pada Sian Ie sekalian, hingga suaramereka bergemuruh.Walaupun bagaimana juga, kemenangan terakhir adapada Hiecun, maka itu, dalam kedukaan Lim SiauwChong perintah adakan pesta besar, untuk satu hari saja,untuk gembirakan mereka yang masih hidup, yang sudahberkelahi mati-matian.Sehabisnya pesta, Yan Toa Nio dan gadisnya mohonpamitan, katanya untuk berangkat memenuhi janjiterhadap Pian Siu Hoo. Ia haturkan terima kasih yangmereka telah diterima di Hiecun, dan mereka telah dapatbantuan. Mereka harap, kalau mereka selamat, supaya dilain hari mereka dapat bertemu pula."Kita ada terhitung pihak Kiushe Hiekee, barangkalikita akan kembali ke sini, dan tinggal tetap di sini," katanyonya Yan akhirnya."Aku lihat toanio berdua baik jangan terlalu terburuburu,"Lim Siauw Chong kata. "Pian Siu Hoo baru kabur,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ia pasti belum siapkan diri, umpama toanio cari ia, iatentu tidak akan mau lantas menemui. Toanio telahbantu kita, maka itu, aku anggap, kita juga tidak bolehan-tap kamu bekerja sendiri. Aku suka pergi ke Hucunkang,untuk membantu sedapat-dapatku. Syukur kalaukita dapat bereskan Pian Siu Hoo, jikalau sebaliknya, akupun akan merasa puas. Karena gempuran Englok-pangpada Hiecun, kita dari pihak Hiecun juga ingin bikinpembalasan. Maka, toanio, sekarang urusan tidakmengenai kau sendiri, hanya mengenai juga kita, adalahselayaknya bila kita bekerja sama-sama. Benar, toanio,aku tidak puas andaikata aku antap Pian Siu Hoo dapatangkat kepala lagi di Hu-cun-kang!"Cukat Pok bersenyum tawar kapan ia dengar ucapanyang paling belakang ini."Lim loosu, bukannya aku hendak bakar kau, tetapikau keliru jikalau kau pandang demikian enteng padaPian Siu Hoo," berkata Souw-posu. "Pian Siu Hoo kaburkarena kekalahan hebat dan ia telah menantang Toa Nio,aku percaya pasti, ia bersiap dengan tidak bekerjasendiri, ia mesti undang orang pandai guna bantu ia. Iasudah menjagoi dua atau tigapuluh tahun di Hucun-kang,apa mungkin benar-benar ia sudi tinggalkan daerahpengaruhnya itu? Aku juga lihat Yan Toa Nio

Page 150: Cerita silat

memandang terlalu enteng! Menurut aku, baiklah kitamemahamkan urusan dengan teliti.""Apa yang Cukat loosu bilang ada hal yang benar,"kata Yan Toa Nio, "cuma dalam hal ini kami ibu dan anaktidak dapat memikir jauh. Keinginan kita hanyapembalasan sakit hati, lain tidak! Musuh memang liehay,umpama kata kita celaka di tangannya, kita tidakpenasaran, kita mau anggap saja itu sebagai takdir.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Begitulah maka kami berdua tidak takut walaupun PianSiu Hoo minta bantuannya orang-orang gagah.""Yan toanio, aku dapat mengerti kau," Hengyang Heeinturut bicara. "Sakit hati kau ada hebat, keinginanmuadalah balas musuh dengan tangan sendiri, karena ini,kau tidak ingin bikin lain-lain kerembet-rembet. Ini adamaksud yang baik. Di sebelah itu, toanio sudah lupaipersobatan di kalangan Sungai Telaga dan RimbaPersilatan. Bukankah menjadi tujuan utama kita, untuktolong si lemah, bantu hamba-hamba setia dan anakanakberbakti, isteri-isteri yang bijaksana dan suci murni?Bukankah harus kita bantu kau, toanio? Urusanmu kitasudah dengar lama, sekarang kita dapat berkenalanlangsung dengan kau, apa kita boleh diam saja melihatkau bekerja sendirian? Tidak! Apapula kita ketahui baik,kau sekarang lagi hadapi bahaya! Kamu berdua saja,mereka ada sejumlah besar, apa itu pantas diantapkan?Mereka pun hendak membalas sakit hati, mereka hendakangkat naik pula pamor mereka, malah mereka adakandung maksud jelek terhadap Hiecun ini lebihmengharuskan kita untuk berada di damping kamuberdua. Toanio, mari kita bekerja sama-sama! Urusan inibaik kita damaikan dengan pikiran tenang."Sampai di situ, Hee In Hong turut bicara"Sian loosu, apa yang kau bilang, semua itu benar," iakata. "Meski begitu, aku lihat kita baik jangan terlaluberkuatir. Pian Siu Hoo lari pulang, di Hucun-kang iatentu akan kumpul tenaga, maka sekarang, sebelum kitabertindak, baik kita lebih dahulu selidiki padanya,sesudah kita ketahui jelas, baru kita berdamai bagaimanakita harus hadapi padanya."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sebelum Yan Toa Nio kata apa-apa, Lim Siauw Chong,yang manggut-manggut, sudah mendahului."Sekarang baik diatur begini saja," ia bilang. "Yan ToaNio berdua boleh berangkat lebih dulu, tapi jagalahsupaya orang tidak curigai kau, kemudian kita akan susul

Page 151: Cerita silat

kau. Satu hal yang pasti, kita tidak boleh bikin Pian SiuHoo kembali dapat lolos, itulah berbahaya dan berabe."Yan Leng In lantas berbangkit. "Cuwie loo-cianpwee,terima kasih untuk perhatianmu terhadap kami," iaberkata. "Adalah tidak pantas bagi kami apabila kamitampik kebaikan hati loo-cianpwee- Cuma satu hal akuhendak minta, ialah andaikata loo-cianpwee sekaliansampai di Hucun-kang, sebelumnya kita sendiri tempurPian Siu Hoo, jangan loo-cianpwee turun tangan. UrusanGiokliong-giam baik dikesampingkan dulu! Kami akanbinasa dengan mata tak meram jikalau kami tidak dapatbunuh sendiri pada musuh kita itu!"Lim Siauw Chong bersenyum terhadap nona itu."Mengenai ini, nona, kau dan ibumu baik jangankuatir," ia berikan perkataannya. "Jikalau kita sampai diHucun-kang, itu tidak akan bikin kamu berdua menjadipenasaran, kita akan biarkan kamu berdua turun tangansendiri!"Sampai di situ, pembicaraan sudah berakhir.Hengyang Hie-in Sian Ie ada punya urusan di Kang-im,ia akan berangkat sendiri. Souwposu Cukat Pok jugatidak berkawan, karena sudah biasanya ia lebih sukajalan sendiri. Lim Siauw Chong mempunyai perjanjiandengan suheng-nya Tan Ceng Po, di Ciantong-kang,sesudah itu ia baru mau pergi ke Hucun-kang, maka iaTiraikasih Website http://kangzusi.com/jalan sama-sama Hee In Hong dan akan berpisahan ditengah jalan.Di hari kedua, dengan tetap gunai perahu kecilnya,Yan Toa Nio berangkat bersama anaknya Mereka dandansebagai nelayan. Tan Giok Kouw merasa berat ditinggalpergi, maka dengan sebuah perahu, ia mengantarsampai di mulut muara. Ia pesan dengan wanti-wantiagar ibu dan anak itu kembali ke Giokliong-giam apabilamereka sudah selesai mencari balas.Leng In duduk di tengah dengan penggayuhnya,ibunya pegang kemudi. Ia dapat menggayuh denganbaik, maka perahunya telah laju dengan pesat.Hengyang Hie-in dan yang lain-lain berangkat tidaklama dari berangkatnya Yan Toa Nio dan anak. LimSiauw Chong berangkat paling belakang, karena lagisekali ia kumpulkan semua penduduk Hiecun, untukkasih mengerti pada mereka agar mereka bersatu danberagam membelai Hiecun, sebab musuh masih dapatdatang pula. la pun janji, satu waktu ia akan ajak TanCeng Po datang, akan longok mereka. Katanya, ia harap

Page 152: Cerita silat

Kiushe Hiekee dapat pindah semua dari Hucun-kang keGiokliong-giam, sebab di Hucun-kang, suasana telah jadiburuk dan mereka tidak boleh ikut-ikutan jadi tukangberkelahi dan jahat.Demikian, seperginya semua orang itu, Hiecun kembalijadi seperti biasa, hingga Tan Tay Yong jadi berdebardebarhatinya, karena sekarang ia mesti tanggung jawabsendiri. Maka ia pun minta semua orang bersatu danberhati-hati, akan jaga diri.Kita sekarang turuti Yan Toa Nio dan anaknya. Merekadapat menggayuh dengan cepat akan tetapi perjalananTiraikasih Website http://kangzusi.com/toh tidak dapat dibikin lekas sebagaimana yang merekaharap. Selama masih berada di daerah Englok-kang,saban-saban mereka berdaya akan menyingkir dariorang-orang yang dicurigai, bukan karena takut, hanyasebab mereka tidak mau hadapi rintangan dengan takada perlunya. Baru setelah lewat tiga hari, mereka dapatkeluar dari daerah Englok-kang. Selama di perjalanan ini,roman perahu mereka, mereka robah, hingga tidaksembarang orang dapat mengenali perahunya kendatitadinya orang pernah lihat. Mereka sendiri sengaja pakaipakaian yang banyak tambalannya, rambutnya tidakpernah disisir, muka tidak pernah disusut, hingga merekamirip dengan dua pengemis perempuan.Di hari kesembilan, ibu dan anak ini telah mulai masukdaerah Hucun-kang. Dari Tonglouw mereka menuju keKiantek, mereka menyingkir dari pusatnya Lankie-pang.Karena perjalanan masih ada empat atau lima lie daripusat Kangsan-pang, mereka lantas singgah di satudusun nelayan kecil di dalam teluk. Syukur bagi mereka,penduduk situ tidak terlalu perhatikan mereka. Leng lnbicara dengan lidah Bin-at tetapi ibunya tidak dapatrobah lagu suara asalnya."Di sini kita mesti hati-hati," Yan Toa Nio pesananaknya. "Penduduk sini ada nelayan semua, karenamereka hidup di atas Hucun-kang, harus disangsikanyang mereka tidak punya hubungan dengan musuh kita.Kita mesti jaga agar rahasia kita jangan terbuka. Kitamesti berlaku hati-hati untuk mencari sarangnya Pian SiuHoo."Leng In perhatikan pesanan ibunya itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dua hari lamanya Yan Toa Nio bergaul denganpenduduk pesisir itu. Ia tidak mau lantas pergi ke udik.Satu nelayan tua, Pok AKui namanya, diajak bicarabicara.

Page 153: Cerita silat

Nelayan itu telah berusia enampuluh lebih,romannya polos."Mendengar suaramu, nyonya, kau mesti ada asalHucun-kang juga," kata orang she Pok itu. "Kangsanpangberada di sini sudah beberapa turunan dan belumpernah pindah, siapa saja hidup di muka air sini, ia tentuketahui di mana letak pusatnya, maka heran, sebagainelayan, kau tidak mendapat tahu....""Kau rupanya tidak dapat bedakan aku, loojinkee!"Toa Nio kata sambil tertawa. "Benar aku asal Hucun-kangtetapi sudah duapuluh tahun lebih aku berlalu dari sini,hingga sekarang aku menjadi seperti seorang asing. Akuingat, sebelumnya aku pindah, aku mempunyai satukeponakan yang bekerja di dalam Kangsan-pang,sekarang aku tidak tahu, ia masih hidup atau sudah mati,atau kalau masih hidup apa ia tetap masih bekerja padapusat. Andaikata aku bisa bertemu ia, aku percaya akutidak usah mengalami hidup sengsara terlebih jauhseperti ini.... Kami berdua, ibu dan anak, hidup di mukaair, tapi lacur, kami tidak punya kepandaian, hingga kamitidak dapat hidup sebagai nelayan. Aku pikir akan hidupdi darat saja...."Nelayan tua itu manggut. Ia berniat buka mulut ketikasatu nelayan muda, yang sedang masak nasi di bagianbelakang, dului ia."Ayah, kau jangan kasih keterangan sembarangan,"demikian katanya. "Kau hendak suruh orang pergi keTiraikasih Website http://kangzusi.com/pusat, siapakah yang mau dicari? Ayah tidak tahu, pusatsekarang sudah pindah....""Kau ngaco!" orang tua itu membentak, sambilmenoleh ke belakang. "Mustahil pusat bisa pindah? Kaumasaklah nasimu! Aku tidak dapat salah!""Kau tidak percaya, ayah?" anak muda itu masihberkata. "Memang adalah aneh, aku juga tidak percayakalau yang bicara dengan aku bukannya orang yang akupercaya betul! Ia adalah Ciu Siu-jie, sobat kekalku. Barukemarin ia pulang dan lewat di sini. Ia juga anggap anehyang Kangsan-pang mesti pindahkan pusat! Sekarang inidi pusat yang lama cuma ketinggalan berapa pengurus,yang lainnya sudah pergi semua."Si nelayan tua benar-benar heran, sampai ia berserutertahan."Benar-benar aneh!" ia kata. "Kejadian ini tidak sajaaku belum pernah saksikan, dengar pun tidak. Kangsanpangbelum pernah pindah, sejak dahulu! Rupanya ada

Page 154: Cerita silat

terjadi suatu apa yang hebat....""Itulah aku tidak tahu," sahut si anak muda."Sebenarnya ketua Kangsan-pang ada ternamamelainkan adatnya ada sedikit keras. Kalau ia sampaidiusir entah berapa liehay-nya sang lawan itu...."Yan Toa Nio unjuk roman tenang, meski ia jugasebenarnya sedikit heran."Pian Siu Hoo pindah sarang, benar-benar ia adakandung suatu maksud," ia pikir. Ia menduga musuhpasti sedang kumpulkan tenaga.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lantas dengan diam-diam Yan Toa Nio berdamaidengan anaknya."Ia sudah pindah, entah ke mana," ia kata. "Untukmencari tahu, mari kita dekati pusatnya. Kita jadi tambahpekerjaan...."Leng In setuju. Ia anggap, keterangan dapatdidapatkan hanya dari orang dalam.Pada malam itu, jam dua antara gelap petang, denganhati-hati Yan Toa Nio lepaskan perahunya dari tambatan,dan menggeleser di muka air, kemudian barulahpenggayuh dikasih kerja keras, hingga dengan lajukendaraan itu menuju ke Go-cu-mui ialah pusat atausarangnya Kangsan-pang.Oleh karena pesatnya perahu laju, pada kira-kira jamtiga, perahu ini sudah sampai di dekat Gocui-mui. Merekatidak berani segera hampirkan sarangnya Kangsan-pang,di satu pengkolan, tempat yang tersembunyi, merekatahan perahu mereka. Mereka mendarat, dengan turutigili-gili, mereka dekati mulut Gocui-mui, yang merupakansuatu muara persegi tiga. Di situ berlabuh tiga perahubesar dan dua perahu kecil. Penerangan di dalam perahukebanyakan sudah padam. Di perahu kiri ada cahaya apidan sunyi nampaknyaYan Toa Nio hampirkan perahu ini, dengan berani ialoncat naik ke atasnya.Yan Leng In, yang jalan belakangan, susul ibunya.Di dalam perahu terdengar suara orang menggeros.Yan Toa Nio pergi ke mulut gubuk perahu, Leng Inhampiri jendela.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di dalam tertampak dua orang, yang satu rebah dipembaringan, yang satunya di lantai perahu. Merekainilah yang kasih dengar suara mengorok.Tentu sekali, dengan mengawasi saja, keterangan takdidapatkan.

Page 155: Cerita silat

Selagi Yan Toa Nio berpikir, Yan Leng In telah hampiriia, ketika ia menoleh, anak itu menunjuk ke atas. Lantassaja ia mengerti, maka lantas juga ia loncat naik kegubuk perahu, terus ke atas tiang layar. Leng Insebaliknya ambil galah kejen, yang dengan keras iatimpukkan ke air, hingga dalam kesunyian, galah itumenerbitkan suara berisik. Berbareng dengan itu, si nonalari sembunyi ke belakang.Lekas sekali, satu orang lari ke luar. Dan ia lantasdapat lihat galah mengambang."A Su, mari, lekas!" ia memanggil. Ia mengulangisampai dua kali, barulah kawannya muncul, denganlungu-lungu."Ho suhu, ada apa?" ia tanya, matanya kesap-kesip,tindakannya limbung. "Ada apa suhu, kau kelihatannyakaget....""A Su, hayo sadarkan diri'." orang itu menegur. "Apabarusan kau tidak dengar suara apa-apa, begitu nyaring?Tidak keruan-keruan galah kejen itu ceburkan diri ke air!Aku kuatir di sini ada orang tidak diingini!....""Tidak bisa jadi!" jawab si A Su itu. "Kalau ada orang,mustahil! Kita tidak dapat lihat! Tentu tadi galah tidakditaruh rapi, barusan karena tersampok angin ia rubuhsendirinya! Kita jangan ibuk tidak keruan! Ketua kitasudah pindah dari sini, biar ada urusan bagaimana besar,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tidak nanti orang cari kita. Kenapa suruh aku lihatsebatang bambu? Kita tidak usah ambil peduli!""A Su, bukannya begitu!" kata kawannya, yangrupanya mendongkol. "Bukankah di waktu mau pergiketua sudah bentahukan kita bahwa ia mempunyaimusuh, yang hendak satrukan padanya? Juga Gocu-muiada terlalu sempit, sedang urusan bukan urusancoanpang, maka ia anggap tidak bagus akan bikin onar disini? Ketua toh sudah pesan, kalau ada orang cari dia,kita mesti berikan keterangan menurut pesanannya,sedikit juga jangan salah. Kau ketahui sendiri, ketua kitatidak boleh dibuat permainan, kalau kita bikin salah,kesudahannya ada hebat bagi kita. Mari kita periksa!"Ditegur begitu, A Su tidak berani banyak omong lagi,ia masuk ke dalam, untuk ambil lentera, tangan kirinyamenyekal golok. Dari depan ia pergi ke belakang, darisini ia loncat ke perahu sebelah, begitupun perahuketiga, ia periksa dengan teliti. Ia terus ditemani olehkawannya yang dipanggil Ho suhu. Mereka balik keperahunya dengan tidak dapati apa-apa, sesudah mutar

Page 156: Cerita silat

lagi di perahu ini, mereka masuk ke dalam.Yan Toa Nio lantas loncat turun, dan Leng In jugakeluar dari tempat sembunyinya di bawahan kemudi,tetapi ia terus naik ke gubuk perahu di mana ibunyaberada, maksudnya akan bicara satu pada lain.Yan Toa Nio baru mau buka mulutnya kapan matanyalihat suatu apa di tengah sungai."Mundur!" ia berbisik seraya tolak tubuh anaknya,dengan ia kembali loncat naik ke atas tiang layar.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Leng In menurut, ia loncat turun, akan kembali ketempat sembunyinya tadi.Apa yang nyonya Yan lihat adalah sebuah perahu kecilyang mendatangi dengan lekas ke jurusan perahu besar.Di atas perahu kecil itu segera muncul satu lenteramerah, yang digoyang beberapa kali.Orang di perahu rupanya telah dengar suara perahuitu, dua-duanya keluar dan menunggu di muka perahu.Kapan perahu kecil itu sudah datang dekat, lenteramerah lantas disingkirkan."Saudara siapa di sana?" begitu menegur si orang sheHo dari perahu besar. "Kenapa begini hari masih datangkemari? Apa kau antarkan barang?""Ya, satu nota, yang ini malam juga mesti disampaikankemari. Katanya barang yang dimaksudkan sudah sampaicuma belum tahu, di mana ditundanya. Dan kau, Ho suhu,mulai malam ini, kau diminta menaruh perhatian.Biar bagaimana juga, jual beli sekali ini tak bisadibatalkan lagi. Lauw Phoa sudah siap, akan sambuttetamu kita itu, yang hendak dipapak secara baik-baik.Cuma, andaikata ia sampai jauh terlebih siang, LauwPhoa kuatir ia tidak keburu sedia lengkap, kalauperdagangan ini gagal, ia kuatir nama baik dari Kangsanpangnanti termusnah anteronya! Ho suhu, kau di sinisudah terima kabar atau belum?""Di sini tidak ada kabar sedikit juga," sahut si orangshe Ho. "Perahu-perahu berlayar tidak putusnya tetapikita belum pernah lihat perahu barang.""Baiklah," kata orang dari perahu kecil itu. "SekarangHo suhu sudah dapat ketahui, kita hendak kembali."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Perahu kecil itu lantas digayuh balik dan terus pergipula, dan Ho suhu serta kawannya pun masuk pula kedalam.Yan Leng In muncul pula setelah orang sudahmenghilang di dalam gubuk dan Yan Toa Nio dengan

Page 157: Cerita silat

hati-hati loncat turun dari tiang layar. Anak dan ibuberkumpul menjadi satu. Dengan satu tanda gerakantangan, Yan Toa Nio ajak anaknya loncat turun ke mukaperahu di mana mereka umpatkan diri di pinggir pintu,akan pasang kuping."Kau telah dengar sekarang," terdengar satu suara."Urusan sekarang tidak boleh dipandang lagi sepertipermainan anak-anak, selama dua hari ini, kita mestiberlaku hati-hati. Ketua kita toh sudah terangkan padakita dalam dua hari ini bakal terjadi apa-apa, bahwa diHaytong-kok sembarang waktu dapat kedatangan orang.Kita sekarang mesti menunggu dan menjaga, kalauterjadi kegagalan di pihak kita, sungguh malu. Apa kitamesti bilang pada ketua kita? Kita harus mengasodengan bergiliran, kalau nanti sudah terang tanah dandatang wakil kita, baru kita lepas tangan, kita boleh tidurSeantero hari, tidak nanti ada yang larang!"Leng ln lantas kasih tanda pada ibunya, ia terus kekepala perahu, akan terus loncat lebih jauh ke darat,ibunya susul ia."Benar-benar Kangsan-pang telah pindah," kata sinona, setelah mereka kumpul di darat, jauh dari perahumusuh. "Di sini tidak ada orang yang penting. Perahukecil barusan mesti ada orang suruhannya Pian Siu Hoo,yang datang dari sarang mereka yang baru itu. Merekasebut Haytong-kok, tempat itu, satu selat yang asingTiraikasih Website http://kangzusi.com/sekali bagi kita. Pian Siu Hoo ambil tempat begitu asing,itu menunjukkan terang daya upayanya atau rencananyayang ditujukan terhadap kita. Ia ingin supaya kita tidaklekas-lekas ketahui pernahnya pusatnya itu. Apa tidakbaik kalau sekarang kita susul dan kuntit perahu tadi?Jikalau kita berhasil, kita tentu akan segera ketahuisarangnya musuh kita itu!"Yan Toa Nio manggut."Aku juga pikir demikian," ia kata. "Perahu musuh adakecil dan enteng, sekarang ia tentu sudah pergi jauh,tetapi karena sekarang ada di waktu malam, tidak adahalangannya untuk kita coba kejar padanya."Ibu dan anak telah dapat kecocokan, lantas lekaslekasmereka balik ke perahu mereka, yang merekasegera bawa keluar dari tempat sembunyi, kemudiandengan gunai tenaga, yang lebih besar daripadabiasanya, mereka bikin perahu itu bergerak cepat dimuka air. Mereka ambil tujuan menuju ke perahu keciltadi, ialah ke barat.

Page 158: Cerita silat

Begitu lekas sudah sampai di tengah sungai, perahubisa bergerak dengan leluasa, kendati jagat ada gelap.Dari sini, perahu menuju lebih jauh ke jurusan baratselatan. Mereka rasanya sudah laju jauh tetapi perahukecil tadi belum kecandak."Kita baik jangan berbuat begini bodoh," akhirnya YanToa Nio kata. "Kita tidak ketahui jurusan yang musuhambil, kita juga tidak tahu di mana letaknya Haytongkok,ke mana kita mesti menuju sebenarnya? Aku pikirbaik kita menunda, akan besok dengar-dengarketerangan lebih dahulu."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Leng In bisa setujui ibunya, maka itu, perahumereka tidak lagi laju pesat laksana melesatnya anakpanah, dan tujuan pun ke pinggir.Selagi mereka hendak mengkol:"Lihat di sana, di sebelah timur!" tiba-tiba Yan Toa Nioberkata "Apa itu bukannya cahaya lentera merah?"Leng In berpaling dengan cepat. Benar, seperantaraanlepasan anak panah, ia tampak cahaya merah yang kecil,yang bergerak-gerak. Tapi, selagi mengawasi, cahaya itulantas Ienyap."Ibu, mari kita susul cahaya itu," kata si nona. "Itu adacahaya yang sama dengan yang tadi di Gocu-mui.Jangan-jangan di sana ada pelabuhan mereka...."Yan Toa Nio putar tujuan perahunya selagi si anakbelum tutup mulutnya, maka Leng In bisa lantasmenggayuh. Mereka berlaku hati-hati, supaya penggayuhtidak menerbitkan suara air berisik.Tidak antara lama, mereka sudah sampai di tempat dimana mereka tadi lihat cahaya api menghilang. Ituadalah muka air yang menjadi tempat bertemunya tigaaliran sungai. Tiga atau empat perahu mayang tertambatdi pinggiran, tetapi perahu kecil tadi tidak tertampak.Yan Leng In memandang ke depan dengan tidakperoleh hasil."Ibu!" kata ia seraya tangannya menunjuk ke selatan.Yan Toa Nio gayuh perahunya masuk ke dalamperapatan, atau sha-cee-kauw, tapi sebelum ia masukjauh, di sebelah belakangnya, ia dengar suarapenggayuh, apabila ia menoleh, ia lihat sebuah perahuTiraikasih Website http://kangzusi.com/kecil lagi mendatangi. Karena ia menduga pada musuh,yang berbalik menguntitnya, ia gunakan tenaganya, akanbikin perahunya laju pesat. Ia sering-sering menoleh, ialihat ia sedang dibuntuti dari kejauhan.

Page 159: Cerita silat

"Perlahan sedikit, biar ia dapat susul kita," katanyapada anaknya. Sudah terlanjur, ia tidak bisa sembunyilagi.Leng In memperlambat gerakan tangannya, dankepala perahu ia tujukan ke pinggir.Apamau, perahu di belakang pun jadi perlahanlajunya, maka itu sekarang telah jadi terang, perahu itusedang menguntit."Coba berhenti, lihat, cara bagaimana ia ikuti kita,"Leng In kata pada ibunya.Yan Toa Nio menurut. Perahu mereka segera dikasihminggir.Dengan perlahan, perahu kecil di belakang itu berlayardan lewat. Penumpangnya ada tiga orang, satu kemudi,dua menggayuh."Ibu jangan kasih diri kita dipincuk," kata Leng In."Terang perahu itu ada perahu Kangsan-pang, ia lagiberdaya supaya kita tidak bisa susul perahu kecil didepan tadi. Mari kita maju!""Sabar," Toa Nio jawab anaknya. "Kasih ketika untukaku mengingat-ingat. Dulu aku pernah lewat diperapatan itu. Jurusan barat utara ada jalanan langsungdua, yang lain ada untuk ke Iehang dan ke suatu tempatsunyi, kalau tidak salah, Tohhoa-thong namanya. Dalamsatu tahun, melainkan di bulan dua dan tiga ada banyakTiraikasih Website http://kangzusi.com/perahu pesiar. Di sana, sepanjang sepuluh lie, semuaada pohon-pohon tohhoa yang indah. Kecuali dalam duabulan itu, tidak ada perahu pergi ke sana. Mari kita cobamenyelidikinya...."Baru saja nyonya Yan berhenti berkata atau darijurusan barat utara ada muncul sebuah perahu kecil,keluarnya dari tempat penuh gelaga, lajunya pesatsekali."Lihat itu perahu kecil, ibu!" kata Leng In. "Terang iatelah sembunyi di sini! Mari kita susul padanya!"Toa Nio juga merasa aneh, sambil menjawab,"Baiklah!" ia geraki penggayuhnya.Mencurigai ada perahu kecil di depan itu. jalannyasebentar cepat, sebentar perlahan, dan nyonya Yan tidakmampu menyandak, malah satu kali, ia seperti lenyaptetapi lekas muncul pula! Adalah setelah menghilangbuat kedua kalinya, ia lenyap betul-betul.Yan Toa Nio sudah mengejar jauhnya tujuh ataudelapan lie, tempat ada istimewa sunyi, malah kadangkadangperairan pun sempit, lebarnya hanya beberapa

Page 160: Cerita silat

kaki, di kedua tepi penuh dengan gelagah danpepohonan air lainnya. Nyata sekali, itu cocok untuktempat banyak.Setelah melalui belasan lie, Yan Toa Nio dan anaknyasampai di tempat, di mana mereka lihat dua tempatpemberhentian perahu. Ketika itu, sudah waktunya fajar."Kita tidak boleh sembarangan maju lebih jauh," kataYan Toa Nio "Perahu kecil telah lenyap, kita beradadalam bahaya. Kalau ia benar ada dari pihak KangsanTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/pang, pasti ia sedang permainkan atau sedikitnya merekaakan tertawakan kita, dan katakan tolol..."Cuaca sudah mulai terang, keadaan di sekitarnyasudah mulai dapat dilihat nyata."Ibu, apa itu yang nampaknya hitam di pinggiran,"Leng In tanya, tangannya menunjuk itu. "Di sini memangada beberapa kampung Mari kita mampir, akan tanyaketerangan hal Haytong-kok. Asal benar itu adalahselatnya, mesti ada orang yang ketahui."Mereka berlaku hati-hati tetapi mereka tidak takut.--ooo0dw0ooo--VIIDi muka kampung kelihatan dua orang tani, yang maupergi ke sawah, mereka ini telah dapat lihat itu ibu dananak, mereka mandek sebentar, akan menoleh kesekitarnya, lantas mereka jalan terus.Yan Toa Nio cepatkan tindakannya"Jiewie lauwko, tunggu sebentar!" nyonya kitamemanggil. "Tunggu, aku hendak minta sedikitketerangan."Selagi dua orang tani itu berhenti bertindak, si nyonyahampirkan mereka."Aku numpang tanya apa di dekat-dekat sini ada selatHaytong-kok?" ia tanya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Orang yang ditanya agaknya melengak, ia menolehpada kawannya, yang pun kelihatannya tercengang,tetapi lekas juga ia berpaling pada nyonya kita."Kami tidak tahu di mana letaknya Haytong-kok," iamenyahut. "Ada apa nyonya cari selat itu?""Kami berdua mau sambangi sanak kami," jawab YanToa Nio. "Sanak kami itu tinggal di Haytong-kok, sudahlama kami tidak pernah datang, dari itu kami lupa dimana adanya Haytong-kok itu. Jalanan mana kami mestiambil?"Mendadak orang tani itu tertawa.

Page 161: Cerita silat

"Mestinya kau salah ingat, nyonya!" berkata iakemudian. "Tentang namanya Haytong-kok, kau tidakmenyebut keliru, yang salah adalah sangkaanmu. Didalam itu selat tidak bisa ada orang yang tinggal! Lebihbaik nyonya jangan lelahkan diri lagi, selat itu kau tidaknanti dapat cari!"Yan Toa Nio lantas menduga jelek, karenaperkataannya itu orang ada putar balik."Orang tidak ketahui jelas, buat apa tanya melitmelit,"kata Leng In, yang tidak sabaran. Ia tahu pastiyang orang-orang tani itu tidak sudi bicara. "Bisa jadi kitayang keliru, mari kita cari ke lain jurusan...." Yan Toa Niomengerti maksud puterinya."Terima kasih, jiewie," ia kata seraya manggut padadua orang itu.Orang tani itu putar tubuhnya, akan lanjutkanperjalanan mereka ke sawah, tetapi baru sepuluh tindakTiraikasih Website http://kangzusi.com/lebih, mereka sudah menoleh pula ke belakang, terussampai dua kali.Yan Toa Nio dan Leng In lihat sikap orang, merekatidak mengambil peduli, malah sambil tunduk, merekajalan terus, menuju ke kampung."Ibu, terang dua orang itu tahu Haytong-kok tetapimereka tidak mau kasih tahu," kata Leng In, setelahmereka jalan jauh, tapi ia bicara dengan pelahan. "Bisajadi mereka ada sangkutannya dengan Kangsan-pang.Aku percaya sekalipun di dalam kampung, kita bakaltidak peroleh apa-apa. Mestinya itu selat berada di dekatsini."Yan Toa Nio manggut, ia setujui dugaan anak itu.Mereka sudah mendekati kampung. Melihat rumahrumah,terang di situ kebanyakan ada tinggal orangorangmiskin. Dari mencilnya rumah-rumah, terangkampung itu bukan dari suatu pamili. Rumah-rumah adabeberapa puluh, kebanyakan tidak dengan pekarangandepan atau ceracapan.Dari sebuah rumah, yang dikurung dengan pagar,kelihatan muncul seorang perempuan tua bersama satubocah perempuan, pakaian mereka sudah tua. Bocah itu,dengan sebatang kayu, ada menggebah tiga ekorkambing. Si orang tua mengawasi sambil berhenti berdiridi muka pintu."A Lan, hati-hati!" kata nyonya tua itu. "Jaga supayakambing kita tidak melintas ke sawah dan kebunan, nantiorang usil mengatakan kita...."

Page 162: Cerita silat

Yan Toa Nio hampirkan orang tua itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Selamat pagi, encie!" ia berkata. "Aku numpangtanya, apa di sini ada tempat atau selat yang dipanggilHaytong-kok?"Nyonya itu mengawasi kedua tetamunya denganbergantian, ia unjuk roman kaget atau curiga."Nama tempat itu asing sekali bagi aku," ia menyahutkemudian, dengan suara tidak lampias, "boleh jadi itubukan terletak di sini... aku belum pernah dengar....""Pada kira-kira lima atau enam tahun berselang, kamipernah datang kemari," terangkan Yan Toa Nio, "kamitahu letaknya Haytong-kok ada di sini tetapi kami sudahlupa di sebelah mana.... Encie tinggal di sini, mengapaencie tidak tahu?...."Mukanya si nyonya tua menunjukkan roman likat."Harap nyonya tidak tertawakan aku...." kata iakemudian. "Kami ada orang-orang desa, benar kamiterlahir di sini, tetapi kami tidak pernah mengisar jauhdari sawah dan kebun kami, jangan kata tempat yangjauh, tempat di sekitar bukit ini saja aku belum pernahpergikan.... Boleh jadi ayahnya si A Lan tahu, sayang iatidak ada di rumah.... Coba nyonya tanya orang lain....Kalau nyonya tidak katakan aku seorang tua yang doyanomong, andaikata tidak ada urusan sangat penting,baiklah nyonya jangan capaikan hati terlebih jauh.Daerah sekitar kami ini ada sangat tidak aman, sampaikita sendiri, untuk cari kayu, tidak berani pergi kebukit...""Ada ancaman bahaya apakah di sini?" Yan Toa Niotegasi. "Paling juga ada gangguan dari serigala...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Aku sudah bicara, nyonya. Aku sudah tua, kalau akumau bicara sama kau, tentu dengan maksud baik."Leng In kutik ibunya."Terima kasih, uwa," ia kata. "Baiklah kami nanti pergike lain tempat saja."Nyonya tua itu tidak menjawab, hanya ia ngocehsendirian, "Satu nona yang elok di kampung kita tidakada yang bisa tandingi...."Yan Toa Nio haturkan terima kasih pada si nyonya, iaajak anaknya berlalu, baru saja mereka jalan belasantindak, atau mereka dengar si orang tua kata padamereka."Kau orang berdua baiklah percaya aku. Di daerah initidak ada Haytong-kok. Jangan kau orang jalan asrukasrukan

Page 163: Cerita silat

ke sekitar bukit ini. Aku bicara dengansejujurnya, dengan maksud baik...."Lantas terdengar ia menghela napas.Yan Toa Nio pandang puterinya, lantas berdua merekabersenyum. Mereka berpura-pura tidak mendengar,mereka jalan terus. Sebentar kemudian, mereka sudahberada jauh juga dari kampung itu."Kau lihat ibu!" kata Leng In. "Terang Haytong-kokberada di bilangan ini. Penduduk sini ada orang-orangmiskin, mereka tentu berada di bawah ancaman ataupengaruh, maka mereka tidak berani banyak omong.Mereka ini adalah bangsa lemah, sebaliknya pihakKangsan-pang ada bangsa galak, bisa dimengerti yangmereka ini takut...."Yan Toa Nio manggut, ia benarkan anaknya itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Mereka sekarang menuju ke mulut bukit. Merekaterbenam dalam kesunyian. Begitu lekas merekabertindak masuk di mulut jalanan, mereka tidak lihat lagirumah orang. Malah sebaliknya, jalanan ada sukar.Kereta pasti tidak bisa lewat di situ. Di kiri dan kanan adabanyak pepohonan, penuh dengan rumput tebal danoyot.Setelah melalui kira-kira setengah lie, Toa Nio danLeng In lihat di depan mereka, di tepi jalanan, ada berdiridua orang lelaki, semua dengan pakaian ringkas, tapitangan mereka tidak menyekal senjata, usia mereka kirakiratigapuluh tahun.Mereka ini terus mengawasiToa Nio dan anaknya jalan terus, sampai mereka telahdatang dekat."Kau orang mau pergi ke mana?" tiba-tiba salahseorang menegur. "Jangan maju lebih jauh!"Yan Toa Nio hentikan tindakannya, ia awasi itu duaorang."Kenapa kita dilarang maju?" ia tanya."Jangan keliru mengerti, nyonya," kata orang yangsatunya "Kita cegah kau orang dengan maksud baik.Mustahil kau orang hendak antarkan diri ke mulutharimau?""Tolong kau kasih keterangan lebih jelas, aku tidakmengerti," kata Yan Toa Nio."Bukit ini tidak aman," menyahut orang yang keduaitu. "Entah dari mana datangnya, di sini ada mengerambanyak binatang liar, malah di waktu siang, merekaTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 164: Cerita silat

berani muncul akan ganggu orang. Kita semua adapemburu, di sebelah depan sana kita telah gali lubanglubangjebakan, yang diperlengkapi dengan kawat-kawat.Kita ingin tangkap semua binatang liar di sini, supayaselanjutnya tidak ada lagi gangguan bagi orang-orangyang berlalu lintas. Kau orang ada orang perempuan,cara bagaimana kau orang bisa jalan di sini? Silakan kauorang kembali!""Terima kasih, tuan-tuan," berkata Yan Toa Nio, yangtadinya membelar. "Kalau kita tidak ambil ini jalan artinyakita mesti mutardan buang-buang banyak sekali tempo,mungkin berhari-hari, itu ada terlebih hebat bagi kita.Harap kau orang tak usah pedulikan lagi pada kita, kitaada punya kebisaan, barangkali kita tidak sampai kenadiganggu binatang liar!"Setelah kata begitu, Yan Toa Nio sengaja lantasbertindak."Kau benar aneh, nyonya!" kata pemburu itu. "Kitabenar-benar bermaksud baik, kenapa kau tidak sudidengar kita? Kita orang ada terdiri dari belasan saudara,untuk atur perangkap, kita sudah korbankan modal dantenaga, kalau sekarang kau orang ambil ini jalanan, apakau orang tidak jadi rugikan kita? Bagaimana kausanggup ganti kerugian itu? Baik kau mundur, nyonya.Kau harus ketahui, kecuali lubang jebakan, kita pun adaatur jepretan panah, maka apabila kau tidak sayang diri,pergi kau maju terus, nantinya jangan kau sesalkankita!...."Yan Toa Nio tersenyum."Kau orang tidak pakai aturan, tuan-tuan," ia kata."Melulu untuk kau orang tangkap binatang alas, lantas iniTiraikasih Website http://kangzusi.com/jalanan kau tutup untuk umum! Aku tidak percaya padagangguan binatang liar itu, kita mau maju juga!"Kedua pemburu itu mundur, mereka bersenyum sindir."Benar-benar kau aneh, nyonya! Belum pernah kitakenal perempuan kepala batu seperti kau! Kita sudahkasih nasehat, kau orang mau memaksa antarkan jiwa,karena kau orang sudah bosan hidup, jangan kau nantisesalkan orang!...."Lantas saja berdua mereka lompat mundur, naik ketempat yang tinggi.Yan Toa Nio dan puterinya sudah siap akan bukatindakan mereka tatkala dari sebelah depan, muncul daritikungan seorang yang lari-lari sambil berseru, "Nyonya,jangan bikin orang mendongkol! Mereka ini bermaksud

Page 165: Cerita silat

baik! Jiewie, silakan mundur! Mari kita orang bicaradengan cara baik! Menolong satu jiwa ada lebih menangdaripada mendirikan menara tujuh tingkat, tapi kalau kitacelakakan orang, ia pun setan tidak mau pergi!...."Suara itu ada luar biasa. Si kedua pemburu, yang niatundurkan diri ke dalam rimba, jadi berdiri diam. Dannyonya kita, yang mau bertindak, jadi tunda dahuluniatannya, sebaliknya, bersama puterinya, ia mengawasi.Orang yang lagi mendatangi itu telah berusiatujuhpuluh lebih, tubuhnya kecil tetapi jangkung,mukanya kurus, alisnya panjang melewati ujung mata,sedang kumis dan jenggotnya, yang panjang setengahkaki lebih, sudah putih semua. Ia pakai baju biru dengancelana kutung, kakinya hanya memakai sepatu rumput,betisnya dibiasakan telanjang. Ia terus berlari-lari hingga,ketika ia sampai, napasnya ada tersengal-sengal.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio dan gadisnya diam mengawasi, keduapemburu itu agaknya heran."Jiewie lauwko, mari turun," kata si orang tua, yangdandan sebagai satu nelayan. "Aku si tua bangka ini adaseorang yang usil, yang suka campur tahu urusan lainorang...."Dua pemburu itu menurut, mereka loncat turun danmenghampirkan.Yan Toa Nio lihat gerakannya dari pemburu itu, yangterang ada punya kepandaian, maka mereka mestinyabukan pemburu-pemburu biasa saja. Ia menduga orangorangitu dari Kangsan-pang.Dua orang itu lantas awasi si orang tua, dari atas kebawah."Orang tua, kau bikin apa?" lantas satu di antaranyamenanya. "Kenapa kau justru datang dari atas bukit?""Jiewie menjaga di mulut jalanan, kenapa jiewie tidaklihat aku lewat?" orang tua itu balik tanya. "Baru sajasatu jam kira-kira yang aku bulak-balik di sini, akukembali karena aku ketemu batunya! Barusan aku barusampai di mulut tikungan ketika aku dengarpertengkaran kau orang, maka aku datang untukmendamaikan...."Lantas ia menoleh pada Yan Toa Nio, sambil manggut,ia kata terus, "Nyonya aku harap kau suka dengar orangpunya omongan. Jalanan ini benar-benar tidak bisadilalui, di sebelah dalam, semua ada lubang-lubangjebakan, siapa kejeblos jatuh karena tidak berhati-hati,untungnya luka, celakanya binasa. Dua saudara ini telah

Page 166: Cerita silat

menjadi satru-satrunya binatang-binatang alas, asal sajaTiraikasih Website http://kangzusi.com/mereka saling dapat lihat, kendati baru bayangannya,mereka lantas tidak saling mengasih hati! Begitulah akusi tua bangka, barusan hampir-hampir aku antarkanjiwaku, maka itu, aku tidak kesudian menghadapi bahayalagi! Maka, nyonya, baik kau ambil lain jalanan, jangankau jalan di sini...."Kembali ia menoleh pada dua pemburu itu."Jiewie lauwko, ucapanku benar atau tidak?" ia tanya."Di dalam ini bukit ada sembunyi sama sekali makhlukmakhlukyang berbulu yang hatinya malang melintang,maka juga, seorang baik-baik, siapa kesudian bersatrusama segala binatang liar? Jiewie lauwko, kau oranglelah, terima kasih! Kita orang memang tidak maupermainkan jiwa kita.... Nyonya, apa kau tidak maulekas-lekas berlalu dari sini?"Sembari kata begitu, orang tua ini bertindak pergi,selagi ia lewatkan si nyonya, ia kedipkan matanya,kemudian, dengan tidak menoleh lagi, ia berjalan terus.Kedua pemburu merasa heran dan curiga menampakkelakuan sebagai orang edan atau tolol dari si orang tuaitu, tetapi karena orang itu sudah lantas berlalu, merekatidak ambil tindakan apa-apa.Yan Toa Nio sementara itu bisa menduga maksudnyasi orang tua, ia tidak mau kukuhkan sikapnya barusan,sambil berpaling pada anaknya, ia kata, "Mari, nona! Siorang tua barusan telah ketemu batunya, kita juga baikjangan cari penyakit. Masa jalanan cuma di sini? Mari kitakembali!"Dengan tidak tunggu jawaban, nyonya kita lantasputar tubuhnya dan pergi.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di saat ibu dan anak itu memutar tubuh, keduapemburu kasih dengar mereka punya tertawa menyindir,tetapi Yan Toa Nio dan anaknya tidak ambil mumet,mereka terus berjalan pergi, akan susul dan cari si orangtua. Untuk keheranan mereka, melihat tidak ada orang disekitar situ, sedang di situ tidak ada pohon-pohon ataugombolan rumput yang lebat di mana orang bisaumpatkan diri."Apakah benar ia bisa jalan cepat luar biasa?" pikirnyonya kita. "Leng In, mari!"Mereka telah jalan terus sampai di tepi sungai di manaada tertambat perahu mereka."Orang tua tadi ada aneh," kata Toa Nio pada

Page 167: Cerita silat

anaknya. "Selagi ia lewat di sampingku, terang ia adakedipkan mata. la seperti telah ketahui maksud kita. Kemana ia pergi sekarang? Kita mesti cari padanya!...."Mereka berdua di pantai, mata mereka celingukan.Tiba-tiba, beberapa tombak jauhnya, di antaragombolan telaga, mereka dengar suara air yangtergayuh."Ia rupanya naik perahu!" kata Leng In.Yan Toa Nio memandang ke jurusan dari mana suaraitu datang, ia lantas tampak munculnya sebuah perahukecil, yang laju ke jurusan udik, tetapi penumpangnya,satu orang, sukar buat dikenali, karena satu tudung yanglebar ada menutupi kepalanya, hanya, samar-samar, diaitu seperti si orang tua tadi."Mari kita susul padanya!" kata Yan Toa Nio kemudian.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Maka, berdua, ibu dan anak ini, lantas kasih kerjapenggayuh mereka. Perahu mereka laju pesat, tetapiperahu di depan sukar untuk dicandak. Dengan lekasmereka sudah lalui dua atau tiga lie, tetapi jarak merekasatu pada lain tetap ada empat atau lima tombakjauhnya."Mustahil kita berada di sebelah dianya?" kata YanLeng In, yang penasaran. "Mari kita susul dan lewatkanpadanya, akan lihat dia sebenarnya ada orang macamapa!"Yan Toa Nio tidak menjawab, hanya penggayuhnya,yang bekerja terlebih cepat.Perahu di depan mengkol di satu tikungan, dari situtujuan ada sebuah pesisir di mana ada tumbuh banyakpohon yangliu. Kelihatan darat di situ ada sebuahkampung kecil.Selagi Yan Toa Nio berkutet sama penggayuhnya,perahu di depan sudah berlabuh dan penumpangnyatelah naik di gili-gili, tapi, sekarang nyonya kita sudahbisa lihat dengan pasti, itu orang adalah si orang tuatadi!Sebenarnya Yan Toa Nio hendak teriaki itu, tatkala siorang tua menoleh ke belakang, kepalanya digoyanggoyang,tangannya menunjuk ke depan di mana adarumah orang. Karena ini, nyonya itu batalkan niatannya.Ia bisa menduga bahwa ia telah disuruh menyusul kedarat."Ibu, ia kelihatannya aneh sekali," kata Leng In. "Iakasih tanda supaya kita susul ia, apa kita boleh turuttanda-tandanya itu?"

Page 168: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio manggut."Sikapnya ada luar biasa tetapi romannya ada baik, iamestinya bukan anggota lawan kita," kata si ibu. "Entahia ada kandung maksud apa.... Mari kita ikuti padanya,tidak usah kita takut...."Yan Leng In turut ibunya, sesudah tambat perahumereka, mereka lompat ke darat, bertindak mengikutijurusannya si orang tua. Kampung di situ terdiri dari kirakiraempatpuluh buah rumah dan mereka kebanyakanada dari pamili nelayan, sebagaimana hampir di setiapdepan atau samping rumah ada, dijemur jala atau jaringatau lain-lain pesawat buat menangkap ikan. Keadaansunyi, dan ada sedikit orang tampak mundar-mandir diluar rumah.Seorang tua kelihatan bertindak ke pintu pagar darisuatu rumah dan di muka pintu ia berdiri, lantas Yan ToaNio dan anaknya maju meng-hampirkan orang itu, siapamendahului manggut seraya terus mengundang."Jikalau kau orang berdua, ibu dan anak tidak curigaiaku, silakan masuk," kata ia dengan manis.Yan Toa Nio unjuk hormatnya."Kita orang belum lagi kenal, aku malu akan ganggukau, loo-jin-kee," ia kata. "Apa loo-jinkee sudiperkenalkan dirimu dan menerangkan apa sebabnyamaka kau telah ajak kita berdua datang kemari?"Orang tua itu bersenyum."Toanio, janganlah dahulu tanya aku punya she dannama," ia menyahut. "Dengan sebenarnya, aku tidakkenal kau orang ibu dan anak, tetapi satu orang telahTiraikasih Website http://kangzusi.com/terangkan hal kau orang kepadaku dan ia pesan aku agaraku setiap waktu bisa bantu kau di mana yang perlu.Orang itu inginkan aku mencegah kau orang terjatuh kedalam akal muslihatnya itu orang-orang yang seronghatinya.""Aku mohon janganlah loo-jinkee bersangsi buatsegera omong terus terang kepadaku," Yan Toa Nioberkata pula "Siapa itu orang, yang pesan agar loojinkeebisa membantu kita ibu dan anak?"Orang tua itu tolak pintu pagar."Apakah toanio kenal Lim Siauw Chong dari KiusheHiekee?" ia tanya dengan perlahan.Melihat orang bicara begitu perlahan, Yan Toa Niohanya manggut."Aku ada Tan Ceng Po," kemudian si orang tua

Page 169: Cerita silat

perkenalkan diri. "Kau tentu percaya bahwa terhadap kauorang berdua, aku tidak ada kandung maksud jelek...."Mendengar nama itu, Toa Nio dan gadisnyaterperanjat, malah si nyonya segera unjuk hormatnya."Oh, kiranya Tan loo-cian-pwee!" ia kata. "Loocianpwee,maafkanlah kita berdua, ibu dan anak, yangseperti tidak punya mata...."Si orang tua tidak kata apa-apa, ia hanya bertindakmasuk, maka ibu dan anak itu lantas mengikuti. Merekahampirkan rumah, yang terdiri dari tiga ruangan, yang disamping ada kecil. Di paseban, semua ada bersih danterawat baik.Sesampainya di muka pintu, terdengar Tan Ceng Poberkata, "Cukat loosu, kau lihat, perjalananku ternyataTiraikasih Website http://kangzusi.com/tidak sia-sia belaka! Kau lihat, aku berhasil mencarimereka ibu dan anak!"Dari dalam rumah sudah lantas terdengar suara orangmenyahut yang diikuti dengan tindakan kaki yangberjalan keluar, tetapi sebelum orang itu muncul, YanToa Nio punya hati telah terbuka, karena ia telahmenduga, orang di dalam rumah itu mestinya adaSouwposu Cukat Pok, salah satu orang gagah yang iatelah ketemui di dalam Giokliong-giam Hiecun.Lekas juga Cukat Pok muncul dari ruangan sebelahtimur, karena Yan Toa Nio pun terus bertindak masuk,mereka telah bertemu di thia."Cepat sekali kau orang datang!" kata Cukat Pok."Toanio, aku kagum sekali untuk kesehatan kau orang!Karena kau bisa datang begitu cepat, kau tentunya telahketahui juga halnya Kangsan-pang telah pindahkan pusatmereka di Gocu-mui.""Cukat loosu, kau benar ada satu kuncu!" Yan Toa Niopun memuji. "Kita ibu dan anak ada sangat berterimakasih pada kau, yang telah bikin perjalanan begitu jauhdatang kemari untuk membantu kita!""Jangan sungkan, toanio," Tan Ceng Po campurbicara. "Cukat jietee-ku ini memang ada orang yangpaling boleh dipercaya di dalam kalangan RimbaPersilatan kita! Jangan kata orang-orang yang menjadisahabatnya Lim sutee-ku, sekalipun lain orang, di manayang perlu, ia tentu akan angsurkan tangannya! Silakantoanio berdua duduk, mari kita orang bicara!"Toa Nio merasa ketarik sama caranya thia itudiperlengkapi, semua dengan sederhana, kursi meja adaTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 170: Cerita silat

lengkap dan bersih. Ia dan anaknya menghaturkanterima kasih, baru ia ambil tempat duduk."Tadi malam aku pergi ke Han-kee-cee akan cobabikin penyelidikan," kata tuan rumah kemudian,"kebetulan sekali aku dapatkan toanio sedang menguntitperahunya anggota Kangsan-pang. Sebenarnya di shacee-kauw, pihak Kangsan-pang sudah siap untuk turuntangan, hanya tidak secara berterang, mereka mau suruhsaudara-saudara mereka yang pandai berenang danselulup bekerja dari dalam air, agar kau orang ibu dananak bisa merasai pahit getir, agar dengan begitu,mereka bisa perlihatkan pengaruh mereka. Tapi akutelah rintangkan mereka itu. Mulut jalanan gunung, yangtoanio hendak masuki, memang ada jalanan buat pergike selat Haytong-kok, hanya, buat sampai ke lembah,perjalanan masih ada belasan lie. Ketika Pian Siu Hooberhasil menduduki itu lembah, beberapa penduduk situia telah usir, dengan begitu di sepanjang jalan iamerdeka mengatur penjagaan-penjagaan. Sementara ini,Pian Siu Hoo masih belum niat ketemui toanio berdua. Iasudah pikir, pertemuan ini kali ada pertemuan untukpenghabisan kali: ia lebih suka batu dan kumala terbakarhabis sama-sama! Ini juga sebabnya kenapa pusatnyadipindahkan ke dalam Haytong-kok. Untuk membantu ia,ia sudah undang beberapa orang ternama dari kalanganSungai Telaga. Karena itu, toanio, pasti ia tidak mausembarangan ijinkan kau lancang masuk ke dalamlembahnya. Inilah sebabnya juga, kenapa aku cegah kauorang punya niatan melanggar bahaya. Cukat jieteedatang kemari atas kehendaknya Lim sutee-ku, agar akudiberitahukan duduknya perkara, supaya aku bisasekalian bantu kau. Tidak melainkan kau orang ibu danTiraikasih Website http://kangzusi.com/anak yang bermusuhan sama Pian Siu Hoo, juga kita daripihak Kiushe Hiekee, sebab ini ada soal mati hidup daripihak kita. Urusan Giokliong-giam Hiecun jadi bisadipakai alasan untuk sekalian bereskan urusan Hucukang.Selama pihak Kangsan-pang masih hidup, sukarpihak Kiushe Hiekee berdiri dengan tenteram. Maka,toanio, aku undang kau datang kemari, untuk kautundadahulu tindakanmu. Sekarang aku sudah undangberkumpul beberapa orang yang bisa diandalkan daripihak Kiushe Hiekee, kalau nanti mereka sudah kumpulsemua, aku hendak tantang Kangsan-pang akantetapkan suatu tanggal guna kita orang lakukan suatupertarungan yang memutuskan, untuk mati atau hidup

Page 171: Cerita silat

kita! Perkara tempat, Kangsan-pang boleh pilih iapunyalembah Haytong-kok. Pian Siu Hoo seorang tidak usahdibuat kuatir, bukannya aku Tan Ceng Po takabur, akutidak pandang mata padanya, hanya "apa yang mestidipikirkan adalah beberapa orang kawannya, yang berdiridi belakangnya. Jikalau mereka semua dapat diundangkumpul di Haytong-kok, benar-benar kita orang mestiberlaku luar biasa hati-hati. Dengan kumpulnya mereka,tidak saja urusan kau sendiri bisa gagal, toanio, jugaurusan kita. Dari itu sekarang, sebelumnya kita turuntangan, aku ingin cari tahu dahulu kekuatan pihakKangsan-pang, kemudian baru kita bisa pikirkan dayaupaya akan hadapi mereka.""Terimah kasih, loo-cianpwee," kata Yan Toa Nio,yang tidak sangka bahwa urusan telah berubah menjadihebat demikian rupa. "Kalau dalam urusan membalassakit hati kita tidak punya harapan, kita ibu dan anakmalu akan hidup lebih lama, maka kita pikir, biarlahHaytong-kok merupakan tempat di mana kita dapatTiraikasih Website http://kangzusi.com/kepastian, mati atau hidup! Hanya di sini aku hendaktegaskan, baiknya kita bekerja sama-sama, janganlahurusan kita kedua pihak digabung menjadi satu, akuingin cari sendiri pada Pian Siu Hoo, untuk bereskanperhitungan kita sendiri!"Tan Ceng Po goleng kepala."Dalam hal ini, jangan Toa Nia terlalu berkukuh," iakata. "Kau harus mengerti, kau orang tetap ada turunandari Kiushe Hiekee, maka urusan adalah urusan kitasama-sama. Kau mau membalas sakit hati, kita maumembela diri, perbedaan sebenarnya tidak ada, sebabyang kita bakal hadapi ada Pian Siu Hoo satu orang.Adalah sudah selayaknya kita satrukan Pian Siu Hoo,kesatu ia sudah tidak pegang aturan, kedua ia telahminta bantuan pihak luar untuk celakakan kita...."Tan Ceng Po masih hendak bicara terus, ketika dariluar ia dengar teguran, "Tan loo-suhu! Kita telah datang,kenapa kau kunci pintu dan tidak mau sambut kita? Kaubenar berlaku tidak pantas!...."Mendengar itu, Tan Ceng Po unjuk roman kagetberbareng girang."Kebetulan sekali kau orang datang!" kata ia pada ToaNio dan puterinya. "Sekarang aku hendak pertemukankau pada seorang yang kau orang niscaya tidak sangkabisa bertemu! Ia ada seorang yang juma-wa luar biasa,kita orang mesti papak padanya...."

Page 172: Cerita silat

Yan Toa Nio dan anaknya berbangkit, ia percayaucapannya ketua dari Kiushe Hiekee itu meskipun iabelum tahu siapa adanya si tetamu yang katanya jumawaitu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Malah Cukat Pok juga turut berbangkit, akan bikinpenyambutan.Biar ia merasa heran buat sikapnya tuan rumah dantetamu, Yan Toa Nio mengerti bahwa memang dikalangan Sungai Telaga ada banyak orang-orang pandailuar biasa, baik karena kepandaiannya, maupun karenasifat atau adat tabiatnya. Orang-orang pandai itu biasaumpatkan diri dan tidak pernah muncul kalau tidak padasaatnya.Di luar, malah di luar pagar, ada berdiri satu pengemistua, pakaiannya banyak tambelannya, banyak lubangnya,dan kedua kakinya ada telanjang. Kelihatannya ia sudahberusia enampuluh lebih. Sebagai pengemis, tidak herankalau ia bertubuh kurus kering. Hanya sepasang alisnyaada panjang dan dua biji matanya yang bundar, adabersorot tajam. Pada kedua lengan dan kakinya,kelihatan nyata urat-urat yang kasar. Ia ada cantelsebuah kantong di pinggangnya, dua kantong laintergantung di pundak kiri dan kanan, dan tangannyamenyekal sebatang toya pendek- Apa yang menarikperhatian adalah ia tidak bertubuh lemah atau reyot, danpakaiannya meski compang-camping tapi bersih.Begitu sampai di luar, Tan Ceng Po lantas larimenghampirkan pengemis itu, kelihatannya iamenyambut dengan luar biasa girang, dengan cara yangmenghormat sekali."Hoa loosu!" Ia berseru. "Bagaimana kau sengganghingga kau telah datang pada tempatku yang cupat ini?Aku heran, kenapa aku sama sekali tidak mendapatketahui tentang kedatanganmu ini!"Pengemis itu pentang matanya lebar-lebar.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Jangan kau main-main sama aku, eh.'" ia menegur."Kau si nelayan tua, setiap hari kau bermain di air,membunuh pada sesama makhluk berjiwa, orang sebagaikau mana mau pandang mata padaku si pengemis miskinmelarat? Tapi, aku adalah si orang yang senantiasa turutikehendak hati sendiri! Umpama hari ini aku adamempunyai kegembiraan mencari kau, itu tandanya akuhendak dahar segala apa kepunyaanmu, maka kau haruslayani aku dengan baik-baik! Jikalau kau turuti

Page 173: Cerita silat

kehendakku, segala apa menjadi beres sendirinya, kalausebaliknya, awas, kau yang hidup di muka air, aku nanticongtie padamu, aku nanti bikin kau tidak akan perolehkendati seekor ikan, aku akan bikin tidak ada ikan yangmau dekati jaringmu, hingga akhirnya kau si nelayan tua,akan mati karena jengkel!...."Ucapan itu ada hebat tetapi Tan Ceng Po tertawaberkakakan."Sahabat karibku, kau terlalu pandai bicara!" iaberkata. "Sahabatku di sini ada sahabat-sahabat lain,mari aku ajar kenal mereka kepadamu!""Nelayan tua, jangan kau sudi gawe! Aku si pengemismelarat, siapa yang mau hargakan? Aku hanya kenal kausatu tua bangka, kau jangan bikin aku jadi banyak capehati!...."Cukat Pok, yang muncul di belakangnya Tan Ceng Po,lantas tertawa terbahak-bahak."Loo-cianpwee, kau benar-benar tidak memandangorang!" berkata ia dengan nyaring. "Apakah kau sangkatidak ada orang yang ketahui baik asal-usulmu? Loocianpwee,aku Cukat Pok, mataku tidak lamur! Loocianpwee,kenapa sih kau main-main terhadap kita?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pengemis itu memandang pada Souwposu, ia lalubersenyum."Oh, kiranya tuan yang mulia juga ada di sini!" iaberkata. "Maaf tuan, maaf, aku telah berlaku kuranghormat!...."Tan Ceng Po menyelak dengan berkata sambiltertawa, "Di kalangan Sungai Telaga orang julukisahabatku ini si Pembalasan Cepat, maka sahabatkaribku, sekarang kau telah terima pembalasanmu!""Nelayan tua, kau keliru!" sahut si pengemis tua."Pembalasan datangnya dari Thian, tidak dari segalaorang-orang kosen yang namanya tersohor dantermasyhur! Bangsa mereka itu tidak bisa urus segalasepak terjangku sendiri! Aku telah lepas kata-kata,selama aku hidup, aku tidak mau membikin hutang untukdi lain penjelmaan! Tapi sejak aku sadar sebagaimanusia, aku tidak pernah mempunyai uang kendati jugasatu bun! Sekarang, setelah makan umur enampuluhlebih, tetap langit dan bumi ada gubukku, empat lautanada rumahku!"Sampai di situ, Yan Toa Nio menghampirkan untukunjuk hormatnya."Loo-cianpwee!" ia berkata.

Page 174: Cerita silat

Si pengemis mengawasi nyonya kita dan gadisnya dariatas sampai ke bawah."Nyonya, apakah kau hendak mengamal kepadakukarena kau melihat kemelaratanku?" ia tanya. "Tetapisejak hidupku, aku ada punya semacam penyakit! Ialahaku tidak terima amalnya orang perempuan.... Sedangkau pun niscaya tidak akan sanggup memberi cukupTiraikasih Website http://kangzusi.com/amal kepadaku! Aku si pengemis bangkotan tidakinginkan air thee restan dan nasi yang kelebihan!.... Akutidak inginkan uang, satu atau setengah bun! Makabaiklah kita orang ambil saja jalan kita masingmasing!...."Yan Toa Nio tidak berani kata apa-apa atas jawabanyang aneh itu. Sekarang Leng In yang maju akan unjukhormatnya. Tapi si pengemis tidak mau membalashormat, ia melainkan tertawa hihihihi!Diam-diam Tan Ceng Po golengkan kepala pada ibudan anak itu, agar mereka tidak menjadi kecele."Hoa loosu, silakan masuk!" ia mengundang.Dengan tak menghaturkan terima kasih, dengantindakan lebar pengemis itu berjalan masuk.Yan Toa Nio merasa aneh bukan main, apabila tidaktetua dari Kiushe Hiekee mendahului memberi tandapadanya, ia niscaya sudah menjadi tidak senang hati."Siapa sebenarnya orang ini?" ia berbisik pada CukatPok. "Kenapa ia begini aneh?""Kau orang ibu dan anak harus bisa tahan sabar,"Souwposu pun berbisik, "jagalah baik-baik agar kauorang tidak menyebabkan dia menjadi tidak senang ataugusar. Dalam urusan kita, jikalau kita orang bisadapatkan bantuannya, dengan cepat kita orang akanmendapat kepuasan. Dia adalah orang yang di daerahKanglam biasa dipanggil Kiongsin Hoa Ban Hie, siMalaikat Kemelaratan."Yan Toa Nio berdiam atas keterangan itu. Sebagaiorang kelahiran Kanglam, ia juga pernah dengarTiraikasih Website http://kangzusi.com/namanya si Malaikat Kemelaratan itu, cuma orangnya iabelum pernah lihat, sedang umurnya ia rasa ada kurangcocok dengan orangnya sendiri. Tempo ia masih muda,ia sudah dengar halnya orang berilmu ini, yang selalubekerja dengan umpatkan diri dan segala perbuatannyaselalu ada menggemparkan. Di sepanjang Tiangkang, didarat atau di air, kalau mendengar namanya Kiongsin,bangsa Rimba Hijau selamanya nenjadi sakit kepala tidakkeruan, hingga kalau di antara mereka terjadi

Page 175: Cerita silat

pertentangan, sampai namanya si Malaikat Kemelaratandijadikan dato sumpah — ialah siapa yang bersalah, iaakan celaka di tangannya Hoa Ban Hie! Tapi waktu itu iadengar Kiongsin sudah berusia setengah abad, makasekarang, usianya si pengemis mestinya sudah delapanatau sembilanpuluh tahun, maka adalah aneh,menampak romannya, dia sekarang baru berumur kirakiraenampuluh tahun."Apakah ini tidak aneh?" demikian ia pikir.Yan Leng In juga heran jika ia ketahui siapa adanya sipengemis ini, tapi seperti ibunya, ia juga tutup mulutserta masuk dengan tidak kata apa-apa.Sesampainya di dalam, Hoa Ban Hie sudah lantasduduk menghadapi meja Patsiantoh, tongkatnya ia letakidi atas meja, dua kantongnya ia gabruki di atas kursi.Tan Ceng Po sudah lantas datang dengan secawanthee, agar bisa letakkan cawan itu di mukanya sipengemis, dengan tangan kiri ia raba orang punyatongkat yang ia hendak geser. Tapi si pengemis segeratahan tangannya."Eh, nelayan bangkotan, kau hendak bikin apa?" iamenegur. "Apa boleh jadi kau berniat merampasTiraikasih Website http://kangzusi.com/bendaku dan mencelakakan jiwaku? Kau harus ketahui,tongkat untuk menggebuk anjing ini adalah bendasemengga-mengganya dari aku si pengemis tua!"Tan Ceng Po tarik pulang tangannya dengan cepatdan tertawa."Aku tidak kesudian kau punya benda ini!" ia berkatasambil bersenyum. "Aku hidup dari penangkapan ikan,aku bisa hidup terlebih mewah daripada kau! Kalau kauanggap benda ini sebagai mustika, aku tentu tidak beranilanggar!....""Sahabat, jangan kau pandang tongkatku ini sebagaibarang permainan!" si pengemis pun tertawa."Tongkatku ini, jika ia dapat dilihat oleh anjinggelandangan dari Kang-lam, anjing itu niscaya runtuhsemangatnya! Sudah banyak kali aku taklukkan makhlukmakhlukjahat dan kejam, semua itu aku mengandalpada bendaku ini! Nelayan bangkotan, aku melihat yangsifatmu juga telah berubah, belum pernah aku melihatkau melayani tamu sebagai hari ini! Hari ini hari apa? Apahari ini ada hari ulang tahunmu? Aku hanya dapattenggak kau punya arak kegirangan tetapi aku tidak bisamengantar bingkisan!"Tan Ceng Po kembali tertawa.

Page 176: Cerita silat

"Tidak heran jika orang di kalangan Sungai Telagabersakit kepala apabila mereka mendengar namamu!" iaberkata "Aku sendiri benar-benar takut padamu! Tapi,mari kita orang bicara terus terang! Ada urusan apamaka kau datang padaku di sini? Jikalau tidak adasebabnya, tidak nanti kau kesudian berikan akukehormatan dengan munculnya kau di sini!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pengemis itu tertawa terbahak-bahak."Nelayan bangkotan, kau benar ketahui apa yang akanterjadi!" ia berkata. "Kau ternyata telah dapat tahuterlebih dahulu yang aku datang kemari untuk menegurpadamu! Aku datang untuk tanya kau! Datangnya orangorangke Haytong-kok itu adalah atas panggilan-mu!Kenapa mereka dirikan pusat mereka di sini? Kau tinggaldi sini, tentunya kau telah berikan ijinmu! Maka itu, akusengaja datang cari kau, karena tidak ada perlunya akanaku pergi cari sendiri pada mereka itu!"Sambil jatuhkan dirinya di kursi, Tan Ceng Pomenjawab teguran itu."Kalau benar untuk urusan ini kau datang padaku,terang kau terlalu menghina padaku si tua bangkai" iaberkata. "Haytong-kok bukannya lembah milikku sendiri!Aku tinggal dengan umpatkan diri di Ceng-coh-wa ini,aku masih belum tahu dari siapa aku dapat menyewanya,maka itu, cara bagaimana aku boleh usil akan campurtahu urusan lain orang!""Kau tidak bisa bicara secara demikian!" Hoa Ban Hieberkata dengan tawar. "Haytong-kok ada jalanan untukaku mundar-mandir dan mereka justru dirikan pusatmereka di lembah itu! Lembah dan pusat itu beradadekat di depan kau, cara bagaimana kau boleh biarkansaja mereka malang melintang? Kenapa kau sedikit puntidak mau campur tangan? Aku juga dengar, merekasebenarnya ada dari rombongan perahu-perahu di dalamsungai, kenapa sekarang mereka justru lari ke gunung,akan mendirikan pusat mereka di darat? Di tanah datarorang kendarakan perahu, sampai umur begini punyatinggi, aku si pengemis tua belum pernah dengar atauTiraikasih Website http://kangzusi.com/lihat! Mereka seperti menjaga kau punya pintu, kenapakau antap-kan saja?""Jadinya kau datang padaku untuk urusan ini?" TanCeng Po menanya. "Apa benar-benar kau tidak ketahuisiapa yang kepalai pusat di Haytong-kok itu atau kaudatang padaku melulu akan gertak-gertak aku?"

Page 177: Cerita silat

"Kau tahu sendiri, belum lama aku kembali dan akutidak punya mata-mata atau juru kabar, dari itu, manaaku dapat ketahui urusan itu? Mereka seperti menjaga dimuka pintumu, aku anggap adalah tidak bisa menjadijikalau kau tidak mendapat tahu atau tidak diketahuisiapa mereka itu! Toh ada gampang sekali bagimu untuktanyakan keterangan pada mereka? Oleh karena itu, akusekarang datang padamu....""Kau benar juga, ya, kau tidak keliru," Tan Ceng Pokemudian berkata pula. "Mencari aku adalah terlebihgampang daripada mencari mereka itu! Merekapindahkan pusatnya kemari belum ada sepuluh hari,tetapi sepak terjangnya ada dalam rahasia. Sejaksetengah bulan yang lalu, mereka telah mundar-mandirkemari untuk atur persiapan. Aku pun merasa heranbegitu lekas mendapat dengar perihal gerak-gerikmereka itu. Memang, di dalam kalangan Sungai Telagaada banyak hal-hal yang aneh. Pada mulanya aku tidakketahui mereka ada rombongan siapa dan dari manamereka datang, karena itu, aku lantas cari keterangan.Mereka sebenarnya ada rombongan Tiathong-liong PianSiu Hoo si Naga Besi yang tersohor dari Hucun-kang, iatelah pindahkan pusatnya di Gocu-mui. Ini benar-benaryang dibilang, tahun dan bulan bisa berganti macam!Tidakkah itu ada aneh? Maka aku anggap, sepak terjangTiraikasih Website http://kangzusi.com/mereka itu mesti ada kandung maksud yangmembahayakan.""Toh kau bukannya tidak mampu mencariketerangan!" Hoa Ban Hie memotong. "Kenapa merekapindah kemari? Apakah maksud mereka itu?""Aku sudah bikin penyelidikan, sampai sekarang akumasih belum bisa cari tahu maksud sebenarnya darimereka itu," Tan Ceng Po jawab. "Di samping itu,rombongan itu tidak boleh dibuat permainan! Kenapa akumesti usil? Kenapa aku mesti rintangi mereka pindahkanpusatnya kemari? Ada apa sangkutannya di antaramereka dan aku? Kenapa aku mesti campur urusaniseng-iseng begitu macam?"Kelihatannya Hoa Ban Hie jadi tidak sabar."Kau jangan bicara yang tidak ada kepentingannyadengan aku!" ia berkata. "Biarpun kau tidak ingincampur, kau harus campur juga! Biarpun kau tidak inginmenanya, kau toh harus menanya! Jikalau kau tidakgebrak pada mereka supaya mereka angkat kaki daridaerah ini, pasti di antara kita bakal ada perhitungan

Page 178: Cerita silat

yang tidak dapat dibikin beres!""Dengan Tiathong-liong Pian Siu Hoo aku tidakbermusuhan atau berdendaman, kenapa aku harus adujiwa dengan ia?" Tan Ceng Po tegaskan. "Kau ketahuisendiri, ia ada satu manusia yang sangat berbahaya! DiHucun-kang ada berapa orang yang berani benturpadanya?"Hoa Ban Hie mendelikkan matanya."Aku tidak pedulikan soal ada punya permusuhan atautidak!" ia berseru. "Kangsan-pang berlaku begini tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/tahu aturan, kelakuan itu aku tidak sudi lihat! Ia harusdiperintah lekas pindahkan pula pusatnya, kalau iapindah, urusan dapat dibikin beres, kalau tidak, aku inginlihat, cara bagaimana ia bisa tinggal berdiam dengantenteram di Haytong-kok!...."Melihat orang mendongkol, Tongkouw Hiejin Tan CengPo tertawa dingin."Sahabat karibku, baiklah kau tahan dulu hawaamarahmu!" ia nase-hatkan. "Kau bilang, kau tidakketahui kenapa Pian Siu Hoo telah pindahkan pusatnyakemari, tetapi sekarang kau bisa ketahui itu! Sebab dariitu ada sangkutannya dengan nyonya dan puterinyaini...."Sambil berkata begitu, Tan Ceng P o menunjuk padaYan Toa Nio dan Leng In.Hoa Ban Hie awasi tuan rumah dan kemudian keduatamunya yang perempuan itu, kemudian ia menoleh pulapada tuan rumah. "Apa kau bilang?" ia menanya."Kenapa Pian Siu Hoo, karena ibu dan anak ini sampaimesti pindahkan pusatnya yang sudah turun menurunitu? Sahabat baik, kau perlu berikan keteranganmupadaku!""Kalau kau inginkan itu, Hoa loosu, aku bersedia akanberikan penjelasan," sahut Tan Ceng Po yang diam-diammenjadi girang sekali karena ia telah menangkan sipengemis tua yang masih bisa di-ogok-ogok. Dan iatuturkan hal-ikhwalnya ibu dan anak itu yang mempunyaisangkutan hebat dengan Pian Siu Hoo.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hoa Ban Hie geprak meja apabila ia telah mendengarsemua, sehingga tongkatnya terpental tinggi dan jatuhpula ke atas meja dengan menerbitkan suara keras.Adalah karena bantingan itu, Yan Toa Nio dangadisnya sekarang mendapat tahu yang tongkat itu adaterbikin dari bahan logam, sedang tadinya mereka tidak

Page 179: Cerita silat

menyangka, karena romannya tidak mengutarakan itu."Pian Siu Hoo dari Kangsan-pang ada satu laki-laki dariHucun-kang, kenapa sekarang ia menjadi begitupengecut?" ia berkata dengan sengit. "Kenapa melulukarena desakannya orang perempuan ia harus pindahkanpusatnya dari air ke darat? Ia sungguh membikin surammukanya jago-jago sungai!"Yan Toa Nio dan Yan Leng In terperanjat di dalam hatiapabila mereka dengar suaranya pengemis tua itu.Bukankah dengan ucapan itu, Hoa Ban Hie utarakantidak puas bagi sikapnya Pian Siu Hoo? Apakah iamempunyai hubungan dengan si Naga Besi?Syukur bagi ibu dan anak itu, mereka sudah lantasmendengar terlebih jauh orang punya ucapan lanjutan."Kalau begitu, Pian Siu Hoo pindahkan pusatnya tentudengan kandung maksud," demikian katanya.Tan Ceng Po tonjolkan jempolnya di mukanya siMalaikat Kemelaratan."Sahabat karibku, dugaanmu cocok!" ia berkataseparuh mengejek dan separuh memuji. "Setelah pindah,Pian Siu Hoo sudah lantas atur penjagaan di Haytongkok,hingga sekarang Seantero jalanan gunung yang kitakenal itu seperti juga telah diduduki olehnya. Sekarang iatelah kirim surat undangan pada semua sahabatnya diTiraikasih Website http://kangzusi.com/sepanjang sungai Tiangkang dan sahabat-sahabatlainnya, dengan siapa saja yang ia semulanya telahberkenalan. Di lembah Haytong-kok ia sedangmenantikan Toa Nio dan puterinya ini supaya ibu dananak lemparkan diri ke dalam jaring jebakan. Celakanya,ia juga rembet-rembet kaumku dari Kiushe Hiekee!Tindakannya ini ada liehay sekali! Terang Pian Siu Hoohendak menjadi di atas sungai, atau kalau ia gagal, iaakan tetap tancap kaki di darat, karena ia telah punyakanHaytong-kok ini. Gagah berani adalah ibu dan anak ini,sayang mereka masih kurang pengalaman, karenamereka berani lancang datang ke Haytong-kok tanpapersiapan, maka itu tadi aku telah cegat mereka danlantas ajak pulang kemari. Lihatlah, sahabatku, apa kauboleh pandang enteng pada sepak terjangnya Pian SiuHoo sekarang ini? Sekarang tidak bisa lain, aku harusbersiap untuk maklumkan perang kepadanya!"Berulang-ulang Hoa Ban Hie memperdengarkan suaradi hidungnya. "Dengan sikapmu ini, nelayan bangkotan,kau mengunjukkan dirimu tidak seharusnya menjadi satusahabat!" ia berkata. "Kau nyata sudah gunai alat

Page 180: Cerita silat

muslihat terhadap aku! Kau ternyata mempunyaisangkutan dengan urusannya Toa Nio ini! PerbuatannyaPian Siu Hoo ada melintasi garis dari kaum SungaiTelaga, maka selama aku si pengemis tua masih hidupdalam dunia, aku tidak akan perkenankan orangsemacam dia berpencak silat di hadapan mataku! Iahendak kendalikan semua coanpang di atas dan bawahanTiangkang? Sungguh besar cita-citanya, sungguh besarnyalinya! Sekalipun aku si pengemis tua yang sudahbeberapa puluh tahun malang melintang, masih belumberani mengharap seperti apa yang ia idam-idamkan!Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sudah lama aku tidak main-main, maka sekarang akuingin pentang lagi mataku, aku ingin tengok macamnyaorang-orang Kangsan-pang atau kawan-kawan merekayang berkumpul di Haytong-kok! Eh, nelayan bangkotan,apa yang kau hendak berbuat sekarang?""Aku hendak pentang lahar di hadapan Pian Siu Hoo,"sahut Tan Ceng Po dengan adem. "Aku ingin hadapi iasecara terus terang! Tidakkah ini ada menarik hati?""Tetapi aku tidak pikir demikian, sedikitnya untukpermulaan," Hoa Ban Hie berkata. "Lebih dahulu akuhendak permainkan pada mereka, supaya sebagai anjingatau ayam, mereka nanti merasakan tidak tenteram dihati, supaya mereka bisa buka matanya dan melihat!Sesudah itu barulah kita orang nanti hadapi ia depanberdepan, guna mendapatkan, kepastian siapa menangdan siapa kalah! Nelayan tua, bagaimana pikiranmu?""Sahabat karib, kalau kau anggap itu cocok, akubersedia akan iringi kau!" sahut Tonglouw Hiejin, yanggirang bukan main karena ia telah berhasil tarik sipengemis tua ini pada pihaknya. Hoa Ban Hie manggut."Baiklah!" ia berkata. "Sekarang, setelah kau berikanpersetujuanmu, aku hendak nyatakan pikiranku. Kaupunya tempat ini ada terlalu kecil, jika dengan tempat inikau hendak hadapi Kangsan-pang, kau keliru. Tempat initidak sekuat sebagaimana yang kau sangka! Kau telahbawa Yan Toa Nio ibu dan anak kemari, kau harusberdaya akan berikan mereka tempat yang aman, untuklindungkan mereka. Tempatmu ini gampang diserang,sukar untuk dilindungi. Apa kau hendak bikin aku simelarat mesti turut-turutan berabe dan mendapat malu?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po bersenyum di hadapannya si pengemistua itu."Hoa loosu, kau ternyata pandang terlalu tidak

Page 181: Cerita silat

berharga padaku si nelayan tua!" ia berkata. "Kau jangantidak melihat mata pada gubukku ini! Aku tidak percayayang kawanan tikus itu akan mampu bikin tak bergemingsepotong kayu bakar di sini!"Si Malaikat Kemelaratan tertawa berkakakan sambilmelenggak-lenggak."Aku lihat sedikit api saja akan bakar musnahpadamu!" ia berkata. "Apa kau kira sarangmu ini cukuptangguh? Bagaimana kalau mereka gunai api?""Itulah lain! Memang gubukku ini tidak boleh terlaludiandalkan, tetapi aku telah undang ibu dan anak inidatang kemari, maka adalah menjadi kewajibanku untukmenanggung keselamatannya. Mereka ada seperti yatimpiatu dan musuhnya ada tangguh sekali, dari itu akuperlu berkorban untuk menjamin pri-keadilan di kalanganSungai Telaga! Aku tahu betul, kecuali kau si nelayantua, tidak ada lain orang lagi yang tidak takut perkara,yang tidak takut bencana!""Sahabat karibku, jangan kau terlalu andalkan diri!"berkata Hoa Ban Hie, yang berulang-ulangmemperdengarkan suara menghina dari hidungnya. "Didalam kalangan Sungai Telaga, masih banyak lain orangyang memiliki semangat laki-laki! Apa tidak lucu kalaukau agulkan dirimu sendiri? Jangan kau tidak melihatmata padaku si pengemis! Kau tahu, tempat kediamankuada jauh terlebih tangguh daripada gubukmu ini! YanToa Nio dan kau nona, jikalau kau tidak memandang hinapadaku si pengemis tua bangkotan, aku undang kamuTiraikasih Website http://kangzusi.com/berdua untuk mengunjungi rumahku, sekalipun untuksedikit hari, kemudian kita orang nanti pikir dengan carabagaimana kita akan hadapi Pian Siu Hoo dan kawankawannya!"Biar bagaimana juga, Toa Nio dan gadisnya bersangsi.Mereka baru kenal si pengemis tua, kini melihat sikapnyayang luar biasa, ada sukar untuk mereka merasatenteram. Benar dari sikapnya Tan Ceng Po ia dapatduga bahwa bantuannya orang tua ini ada sangatdiharap, meski demikian mereka tidak bisa segeralenyapkan kesangsiannya. Ia sebenarnya hendakmenghaturkan terima kasih dan menampik, tetapi CukatPok dengan samar-samar golengkan kepalanya memberitanda untuk mereka jangan menolak.Tan Ceng Po bisa mengerti kesangsiannya merekaberdua, maka ia lalu ambil putusan sendiri."Toanio, kamu berdua ibu dan anak benar-benar adamendatangkan kekaguman orang!" berkata Tong-louw

Page 182: Cerita silat

Hiejin. "Tempat kediamannya Hoa loosu tidak sembarangorang dapat datangi, malahan orang sembarangan jugatidak nanti diundang datang ke sana, maka kau orangyang baru dikenal, telah mendapat undangan, ini adalahkejadian yang jarang sekali!""Kalau begitu, kita ibu dan anak ada sangatbersyukur," berkata Yan Toa Nio kemudian. Dan iahaturkan terima kasihnya pada si pengemis itu. "Kitabersedia akan penuhkan kehendak loo-cianpwee."Baru sekarang kelihatan si pengemis bersenyumgembira secara sungguh-sungguh.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Kalau kamu berdua tidak cela padaku si pengemis tuayang miskin melarat, marilah ikut aku," ia berkata. "Akuada seorang yang beradat terburu napsu, kalau satuurusan belum beres, aku ingin segera selesaikan itu. Marikita berangkat sekarang!"Dan ia pungut "tongkat untuk kemplang anjing"-nya."Tunggu dulu, sahabatku!" Tan Ceng Po mencegah."Kenapa begitu kesusu? Lihatlah sang waktu! Mereka ibudan anak baru sampai, di sini pun ada Cukat loosu,mustahil aku tidak usah jamu lagi mereka dengan theedan makanan yang sembarangan?"Hoa Ban Hie benar-benar mendesak."Nelayan tua, tinggalkan makananmu itu untuk kaudahar sendiri nanti!" ia berkata. "Aku si pengemis tuatidak biasa makan kau punya sisa air teh dan nasi!Malahan kau sendiri, hayo turut aku. Kau tahu, cucumuridku tukang minta-minta telah sediakan akubeberapa botol arak yang bagus, aku undang kau untukminum sampai puas!""Baik, baik," Tan Ceng Po menjawab sambilbersenyum. "Satu hweeshio pengembaraan dahar didelapanbelas penjuru dan aku si nelayan tua akan makandi sembilan-belas daerah!....""Cukup, Tan Ceng Po, cukup!" berkata Hoa Ban Hie."Kita orang akan hadapi Kangsan-pang, ingin melihatkepandaian simpanannya boleh diandalkan atau tidak!Sudah, jangan banyak bicara lagi, mari kita pergi!"Yan Toa Nio dan gadisnya merasa heran melihattingkah lakunya orang-orang pandai ini, hingga merekabengong saja, mengawasi dan mendengarkan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po bersenyum, ia tetap tenang saja."Hoa loosu ada begini baik budi, kebaikannya itu tidakboleh disia-siakan," ia berkata pada Yan Toa Nio berdua

Page 183: Cerita silat

dan Cukat Pok. "Hayo kita berangkat!"Kiongsin Hoa Ban Hie, yang telah gendongkantongnya, segera mendahului bertindak keluar dengantuan rumah, Yan Toa Nio dan gadisnya mengikuti. Tuanrumah masih manggut-manggut pada Cukat Pok, setelahitu barulah ia keluar dengan tidak mengunci lagipintunya, hanya pintu pagar yang ia rapatkan. Dari luarpagar, sambil menoleh ke rumahnya, ia berkata dengannyaring, "ACit naynay, lihat pintu! Aku mau pergi keHokliong-gay untuk satu atau dua hari, kalau ada orangdatang cari aku, silakan supaya ia susul aku! Andaikatakucing dan anjing itu berniat masuk ke dalam kampungkita, jagalah supaya mereka tidak bisa lari kabur lagi,kurunglah mereka di dalam kurungan, agar kulitnya kitabisa keset dan dagingnya boleh dipanggang!...."Belum sampai Tan Ceng Po tutup rapat mulutnya,atau dari kamar sebelah kelihatan keluar satu pemudadengan baju pendek dan celana yang digulung tinggi,kulitnya hitam, gerakannya gesit. Ia menghampirkantuan rumah akan unjuk hormatnya."Aku tahu, silakan loosu berangkat!" ia berkatadengan hormat. Terus saja ia berdiri di pinggiran.Yan Toa Nio bisa lihat, meski orang beroman sebagaipemuda dusun, tetapi matanya pemuda itu bersinar dantubuhnya kekar. Maka ia duga pemuda ini tentu adamurid yang diandalkan oleh Tan Ceng Po, siapa mestiada satu penduduk yang dimalukan di tempatkediamannya itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hoa Ban Hie sebaliknya tidak pedulikan apa-apa, iajalan terus dengan cepat, melewati beberapa rumah,sampai di jalanan gili-gili sawah menuju ke selatan barat,mengkol di satu tikungan.Kelihatannya Kiongsin Hoa Ban Hie jalan seperti biasa,tetapi sebagai satu ahli, Yan Toa Nio bisa bedakan orangpunya tindakan kaki yang seperti juga tidak menginjaktanah. Itu adalah kesempurnaan ilmu jalan yang dinamaiKun-goan Itkhie Lengpo-pou atau Jalan sepertimelayang-layang. Kepandaian seperti ini ia hanya pernahdengar tetapi belum tahu siapa yang memiliki dan belumpernah saksikan juga, maka ini adalah untuk pertama kaliia melihat dengan mata sendiri.Tidak heran apabila Yan Toa Nio dan gadisnya merasaharus menggunakan tenaga untuk menyusul Hoa BanHie, karena Tan Ceng Po dan Cukat Pok pun harusmemperlihatkan kepandaiannya agar dapat mengikuti si

Page 184: Cerita silat

Malaikat Kemelaratan.Setelah melalui dua tiga lie dan lewatkan beberapatikungan barulah Hoa Ban Hie kendorkan tindakannya,dengan begitu Tan Ceng Po, Cukat Pok, Yan Toa Nio danLeng In beruntun bisa datang dekat kepadanya.Mereka sekarang melalui satu jalanan pegununganyang sempit, sedang tadinya dari sawah dan tegalan,mereka berada di kaki bukit. Setelah menjurus ke baratselatan kira-kira setengah lie, mereka segera melihatbeberapa rumah yang mencil sana-sini. Dan bila jalan initelah dilalui, tibalah mereka di suatu tempat terbuka.Jalanan masih jalan pegunungan, tetapi luasnya ada tigaempat tombak dan di kiri kanan ada berbaris pohonyangliu dengan daun-daunnya yang hijau, hingga jalananTiraikasih Website http://kangzusi.com/di situ menjadi teduh. Kecuali yangliu, di situ pun adapohon-pohon bunga hutan dan rumput.Lagi kira-kira selepasan panah jauhnya, setelahnikung, lantas tertampak tempat di mana ada banyakpohon siong dan pek yang lebat, yang berada di tanahdatar. Tanah ini letaknya tinggi. Dari antara pohon-pohonitu lantas tertampak rumah-rumah bambu tertutup atap.Di sebelah timur ada mengalir sebuah sungai yangseperti memutari bukit, sumbernya dari selat-selat di atasbukit. Karena airnya cetek dan banyak batu-batu yangbesar, maka air yang mengalir kadang-kadangmenerbitkan suara berisik dan muncrat tinggi seperti airmancur.Pemandangan alam itu bisa melegakan hati yangpepat."Ini rupanya yang dipanggil desa Bancie sanchung dariHokliong-gam," Yan Toa Nio berkata pada Tan Ceng Po,suaranya perlahan.Tonglouw Hiejin manggut.Hoa Ban Hie masih jalan terus di sebelah depan,sekarang ia mulai nanjak, karena letak kampungnya adadi tanah datar di atas tanjakan. Jalanan sekarang adakecil.Tiba-tiba dari jurusan pohon-pohon kelihatan seorangmuda lari mendatangi.Melihat orang itu, hampir-hampir Yan Leng In tidaktahan akan tidak tertawa geli. Karena benar perkataan,bahwa makhluk mencari bangsanya. Sebab orang yangmendatangi itu pun ada berpakaian rombeng dan penuhTiraikasih Website http://kangzusi.com/dengan tambalan, hanya yang beda adalah

Page 185: Cerita silat

kebersihannya.Sesampainya di dekat Hoa Ban Hie, orang itu segeraberdiri di pinggiran dan segera memberi hormat."Loo-couwsu baru pulang," ia berkata.Pengemis tua itu tidak membalas hormat, ia tidakmanggut atau menjawab, hanya angsurkan tongkatnyayang disambuti oleh orang muda itu, segera dipangguldan dibawa pergi sambil berlari-lari pula.Hoa Ban Hie jalan terus, ketika mendekati tempat dimana ada pohon-pohon, di situ muncul dua orang tua,masing-masing dari usia lima atau enampuluh tahun dankedua-duanya beroman sebagai tukang minta-minta,melainkan tampang mukanya bukan seperti pengemisyang kotor dan dekil. Malah yang di kiri ada kate gesitseperti Cukat Pok dan yang di kanan bertubuh tinggibesar, alisnya gompiok, matanya besar, brewokan danmukanya merah. Ia ini pakai baju dan celana pendek,celananya sebatas dengkul, kakinya yang telanjangditutup dengan sepatu rumput. Kedua betisnya penuhbulu hitam. Kedua lengannya penuh urat kasar. Maka itu,meskipun, ia berpakaian rombeng sebagai pengemis,orang tidak akan percaya ia ada tukang minta-minta.Umpama kata ia bercampur dengan kawanan jembel,orang masih akan sangsikan ia.Melihat Kiongsin, kedua orang itu mengunjuk hormattanpa berkata apa-apa, sedang si pengemis tua, sepertitadi, juga tidak ambil peduli pada kedua orang tua ini. Iahanya jalan terus, masuk ke tempat yang banyak pohonpohondan sama sekali tidak pernah menoleh pada tamutamunya,la tidak berlaku manis sebagaimana selayaknyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/satu tuan rumah, hingga kalau di muka umum, ia dapatdianggap tidak tahu aturan.Tan Ceng Po dan kawan-kawannya tidak gubrissikapnya tuan rumah yang aneh ini, mereka terusmembuntuti dengan tidak berkata apa-apa. Merekasekarang berjalan di antara pohon-pohon kayu yangseperti berbaris, daun-daun yang tebal bikin tempat itusebagai rimba yang gelap. Setiap melewati lima atauenam pohon, pasti di belakang itu ada orang yangberkelebat, yang unjuk hormatnya pada si MalaikatKemelaratan.Yan Toa Nio dan gadisnya tidak menjadi heran denganapa yang mereka tampak itu. Nyata bahwa Banciesanchung bukannya tempat sembarangan, kampung initetap terjaga pada waktu siang, begitu juga di waktu

Page 186: Cerita silat

malam.--ooo0dw0ooo--VIIISetelah berjalan jauhnya kira-kira setengah lie,barulah di sebelah depan tampak sedikit cahaya terang.Cahaya itu disebabkan kurangnya pohon-pohon. Sebagaigantinya, lalu tampak beberapa rumah yang kebanyakanseperti menempel dengan lamping bukit atau batugunung. Rumah-rumah itu tidak sama besarnya, adayang dua, ada yang sampai empat dan lima ruangan.Hanya, apa yang luar biasa, yang Leng In dapat melihatdengan kebetulan saja selagi ia mendongak, di ataspohon-pohon yang paling tinggi ada berdiri rumah-rumahTiraikasih Website http://kangzusi.com/gubuk, yang dibikin kuat dengan palangan malangmelintang di antara cabang-cabang, sedang di bawahnyatidak tertampak tangga bambu atau tangga tali yangberupa sebagai ayunan. Rupanya rumah itu adalahtempat untuk melihat jauh.Leng In tidak ketahui di atas rumah-rumah itu adaorang atau tidak, karena segala apa ada sunyi seperti iturimba sendiri.Setelah sampai di luar rimba, baru Hoa Ban Hieberpaling pada sekalian tetamunya."Beginilah cara hidup sehari-hari dari aku si miskinmelarat," demikian ia kata. "Kita ada seperti orang-oranghutan, yang tidak kenal adat sopan santun. Cukat loosu,Yan toanio, harap suka maafkan aku. Aku tinggal ditempat di mana jarang lain orang datang, bagaimana kaupikir tempat ini, apa boleh juga?""Loosu, kau bolehlah dipandang sebagai loo-cianpweeyang telah sucikan diri," kata Cukat Pok dengankekaguman. "Sebenarnya ada sukar akan dapatkantempat yang begini tenang dan indah. Siapa tinggal disini, ia benar bisa lupakan penghidupan manusia yangberisik dan banyak aneka warnanya, ia bisa lupai hartadunia yang begitu diperebutkan. Loosu, bagaimana kaubisa sebut-sebut halnya si orang hutan?"Hoa Ban Hie tertawa bergelak-gelak."Cukat loosu, jangan kau puji-puji aku," ia kata pula."Aku adalah seorang yang tidak punya jodoh denganjasa, nama besar dan harta dunia, di mana orang hendaksuruh aku berdiam?"Souwposu tidak menjawab, ia melainkan bersenyum.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hoa Ban Hie lantas ajak sekalian tetamunya

Page 187: Cerita silat

menghampirkan satu rumah yang paling besar diHokliong-gam. Pekarangan tidak dikurung dengantembok hanya dengan pagar bambu yang rata tingginyaempat atau lima kaki, yang ujungnya semua dibikinlancip.Ketika orang sampai di muka pintu pekarangan, duapemuda kelihatan keluar menyambut, pakaian merekajuga ada pakaiannya kawanan jembel."Chungcu baru pulang!" mereka itu menyambut."Barang makanan dan arak yang chungcu pesan sudahdisajikan rapi."Hoa Ban Hie geraki tangannya, lantas dua pemuda ituberdiri di pinggiran, buat kasih orang lewat, maka itu,sekalian tetamu lalu dipimpin masuk.Yan Toa Nio lihat pekarangan ada lebar, tanahnyaditutup sama rumput hijau, di sana-sini ada tetanamanpohon-pohon bunga dengan rapi. Rumah itu terdiri daritiga ruangan besar dengan dua lagi yang kecil di keduasamping.Selagi masuk di pertengahan, di mana ada pintuangin, entah dari manajalannya, di situ tahu-tahu adamenyambut lagi dua pemuda yang tadi memapak dipintu pekarangan.Baru sekarang Kiongsin angkat kedua tangannya, akanunjuk hormat pada empat tetamunya, hingga mereka inirepot membalasnya!Melihat dandanan tuan rumah dan memandangperabotan atau perlengkapan dalam rumahnya, Yan ToaNio dan gadisnya menjadi heran dan kagum. Kursi danTiraikasih Website http://kangzusi.com/meja, semua terbikin dari bambu hijau. Segala apa adateratur rapi dan menarik nampaknya, semua-semua adabersih. Di tembok bilik ada digantung pedang danyauwkim, satu tanda bahwa selain pintar senjata tuanrumah pun gemar main tetabuhan. Di meja kecil depanjendela, yang rupanya dijadikan meja thee, ada papancatur dengan biji-bijinya, yang masih teratur, sebagaitanda bahwa orang bermain belum selesai. Sedang dibilik sebelah timur ada tertempel beberapa gambartekenan dan tulisan-tulisan huruf yang bagus.Siapa sangka bahwa ini ada rumahnya satu pengemis?Apabila tuan rumah dan tetamu sudah ambil tempatduduk, dua pemuda tadi datang dengan air thee, yangdiisi dalam cangkir-cangkir yang indah.Yan Toa Nio menduga bahwa, kecuali Hoa Ban Hiesendiri, di desa pengemis istimewa ini mesti ada lain-lain

Page 188: Cerita silat

orang berilmu sebagai si pengemis tua itu."Sahabat karibku, kau telah datang kemari, karena itu,aku perlu mengodol saku akan layani pada kau," berkatatuan rumah sambil bersenyum. "Lihat di sana, mejaperjamuan sudah tersedia! Tidakkah aku, si pengemis,dalam hal melayani tetamu, ada jauh terlebih baikdaripada kau? Beda dengan kau, kalau aku datangpadamu, kau senantiasa tanya ini dan itu, yang bikinkepala pusing saja! Itulah sebabnya kenapa aku tidaksudi sering-sering datang padamu, sebab aku tidakhendak ganggu pada orang muris sebagai kau...."Digoda begitu, Tan Ceng Po tertawa besar.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Lihat bagaimana hebat kau kemplang aku!" ia kata."Sudah, sahabatku, sudah, kau jangan omong saja,tetapi mari kita lihat, siapa terlebih pandai dahar!...."Hoa Ban Hie juga tertawa."Baik, baiklah," ia menyahut. "Lihat saja!"Cukat Pok turut tertawa, tetapi ia tidak campur bicara,sedang nyonya Yan dan gadisnya hanya bersenyum.Ketika itu Hoa Ban Hie berbangkit, akan hadapi CukatPok dan Toa Nio berdua."Aku ada satu pengemis tua, tetapi aku sekaranghendak menjamu tetamu, sungguh aku tidak tahu malu,"ia kata. "Bancie sanchung tidak punya perhubungandengan kota, maka apa yang aku bisa suguhkan, semuaada barang-barang yang bisa didapat di satu desa,hingga bisalah dimengerti bahwa untuk itu aku tidakusah ngodol saku dalam-dalam. Toh aku masih ingin kaurasai bagaimana masakan si orang pegunungan. Hanya,karena ini bukan ada makanan sisa, yang boleh dapatmen-jembel, aku percaya tidaklah aku sampaimerendahkan kepada tetamu-tetamuku sekalian. Harapdengan minuman itu aku bisa kasih selamat datang padasekalian tetamuku!"Meja perjamuan ada di sebelah, di situ orang lantasduduk, dan tuan rumah sudah lantas isikan orang punyacawan dengan arak bikinannya sendiri, yang belumbelumsudah menyiarkan bau harum, sedang kemudianternyata, masakan rebung segar dan ayam rasanya bedadaripada masakan orang-orang lain.Bukan cuma Yan Toa Nio dan gadisnya serta CukatPok, juga Tan Ceng Po sendiri sampai berikan pujiannyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/buat itu barang makanan dan arak wangi.Kekagumannya Toa Nio telah jadi bertambah.

Page 189: Cerita silat

Orang bersantap dengan tidak banyak omong, kirakirajam dua, semuanya sudah merasa cukup.Sementara itu Yan Toa Nio dan anaknya heran sampaisebegitu jauh mereka tidak lihat orang perempuan atauanak-anak di desa itu, si nyonya merasa likat sendirinya,karena ternyata mereka berdua ada orang-orangperempuan semengga-mengganya di situ. Carabagaimana mereka bisa berdiam lama-lama di itu rumah?"Loo-cianpwee, aku ibu dan anak pikir niat balik keperahu kami," kemudian Toa Nio kata dengan diam-diampada Tan Ceng Po. "Kami bersyukur padamu yang telahmengundang kami datang kemari dan hendak membantukami, tetapi di sini tidak ada orang perempuan, adakurang bagus kalau kita tetap berdiam sama-sama disini. Kalau sudah sampai saatnya, kami datang pada loocianpweeuntuk menerima bantuanmu yang kami sangathargakan."Tan Ceng Po mengawasi nyonya itu."Baiknya kau bicara dengan aku, toanio, kalau kauterus bicara dengan si Malaikat Kemelaratan, ia bisa jaditidak senang," ia kata. "Kau jangan sibuk, di sinibukannya tidak ada orang perempuan. Kau lihat caracaranya,maka kau bisa mengerti, aturan di sini mestinyaada luar biasa juga. Sabar saja, sebentar kita nanti lihat,dengan cara bagaimana ia akan mengatur kau berdua."Mendengar itu keterangan, Yan Toa Nio tidak maubanyak omong lagi.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sementara itu Hoa Ban Hie, yang undurkan dirisebentar, telah kembali bersama satu pengemis umurenampuluh lebih."Kau ibu dan anak," ia kata, "setelah kau berada disini, kau boleh tinggal dengan hati tenteram dan tenang.Masih belum terlalu kelambatan apabila kau pergi nanti,sesudahnya urusan sama Kangsan-pang dapat dibikinselesai. Bancie san-chung bukannya bertembok besi atautembaga, tetapi untuk melayani Pian Siu Hoo dansahabat-sahabat sebangsanya, rasanya aku masihsanggup. Sekarang kau silakan ikut ini si Han yang tuapergi ke belakang, di loteng Cheetiok-lauw, untuk kautempati selama kediaman kau di sini.""Terima kasih, loo-cianpwee," Yan Toa Nio kata sambilunjuk hormatnya. "Kita belum pernah kenal satu denganlain, sekarang, pada pertemuan yang pertama, loocianpweebegini perhatikan kami, kami sungguh adasangat bersyukur."

Page 190: Cerita silat

Tuan rumah itu manggut. "Apa yang toanio bilang adahal yang benar," ia kata, "meski demikian, aku harapselanjutnya toanio jangan ucapkan pula itu. Kita adaorang-orang dari kalangan Sungai Telaga—apakahkerjaan dan kewajiban kita? Bukankah saling menolongada keharusan kita? Nah, silakan kau beristirahatdahulu!"Yan Toa Nio menjadi tidak enak sendirinya, ia tidaknyana, selagi ia hendak unjuk bahwa ia kenal adatistiadat dan mengenal budi, ia telah ketemu paku! Tetapiia tidak menjadi kecil hati, karena ia mengerti orangpunya adat aneh.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sesudah manggut pada Tan Ceng Po dan Cukat Pok,Toa Nio ajak anaknya ikut Loo Han, si Han tua itu, pergike luar, akan menuju ke sebelah timur. Di luar sudahsiap lentera, buat dipakai di perjalanan, karena merekamesti lintasi satu jalanan kecil yang seperti di dalamrimba.Kira-kira sejarak setengah panahan, Toa Nio bertigasampai di satu rumah yang dikitari dengan pekaranganyang berpohon yangliu, yang ditutup rapat dengan pagarbambu. Rumah itu berada di sebelah kiri, menghadapiloteng atau rang-gon kecil, yang seperti terkurungpohon-pohon. Dari jendela ranggon kelihatan sinar api.Loo Han buka pintu pagar dan ajak ibu dan anak itumasuk."Di sana ada tangga untuk naik ke ranggon," iaberkata seraya menunjuk ke jurusan timur selatan."Aturan chungcu kita ada sangat keras, karena ini adatempat untuk tetamu-tetamu terhormat, sampai di sini,aku tidak berani maju lebih jauh. Kita ada terlarangkendatipun mesti maju satu tindak lagi saja. Ini rumahkecil ada tempat aku berdiam dan menjaga, kalau perluapa-apa, toanio boleh teriaki saja padaku.""Terima kasih," berkata Toa Nio, yang tidak beraniberlaku sembarangan, sekalipun terhadap orang-orangsuruhannya Hoa Ban Hie. "Aku melulu bikin cape padakau."Lantas dengan ajak gadisnya Yan Toa Nio naik ditangga, yang pun terbikin dari bambu, sebagaimanaloteng itu sedikit pun tidak memakai batu atau bata,maka tidak heran kalau selagi manjat, tangga itu adakasih dengar suara kerekekan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pintu loteng ada ditutup tetapi ibu dan anak ini tolak

Page 191: Cerita silat

itu, akan masuk ke dalam."Anakku," berkata Yan Toa Nio, "kita sebenarnyasudah banyak mengembara, sampai ke beberapa propinsidan kita telah ketemui banyak macam orang — orangorangberilmu juga, tetapi sampai sebegitu jauh, belumpernah kita ketemui orang aneh sebagai ini orang tuashe Hoa. Lihatlah ini loteng kecil, bagaimana luar biasacara pembikinannya, kuat dan menarik hati. Terang disini ada berdiam orang-orang luar biasa. Kenapa merekaberdandan rerombengan, berkelakuan sebagaiserombongan jembel? Apabila pakaian mereka tidakbersih.... Hoa Ban Hie ada seorang yang penting sekali didalam ini Bancie sanchung. Kita terum-bang-ambingdalam lautan penghidupan, maksudnya tidak lain, meluluuntuk balas sakit hati ayahmu, maka bolehlah dikatakanberuntung, di mana-mana kita ketemui orang-orangdengan hati mulia. Lihatlah Tan cuncu di Giokliong-giamHiecun serta semua kenalan mereka! Dan sekarang,lihatlah Tan loo-cianpwee dan orang tua she Hoa ini,yang semua bersedia akan membantu kita! Kita mestibersyukur kepada Tan loo-cianpwee, yang ajar kita kenalsama Hoa loosu! Sungguh, harapanku ada besar, yangkita bakal bisa bikin perhitungan sama Pian Siu Hoo!Rupanya roh ayahmu telah lindungi kita maka kita telahperoleh tunjangan di mana saja kita sampai."Leng In mesti benarkan ibunya itu, sebab memangperjalanan mereka selalu berkesudahan denganmenyenangkan. Mereka telah tempuh bahaya dengantidak sia-sia belaka....Kemudian ibu dan anak ini kagumkan kursi meja danlain-lain perabotan di dalam itu kamar loteng, semua dariTiraikasih Website http://kangzusi.com/bambu dan toh semuanya bagus dan menyenangkan dipemandangan mata."Kalau kita hanya dengar orang omong ini semua,siapa mau percaya?" kata Yan Toa Nio. "Maka kau harusingat, jangan sekali kita bertingkah dan jumawa, didalam dunia ada banyak sekali orang-orang pandai dangagah...."Baru saja Yan Toa Nio berkata sampai di situ, tiba-tibaia dengar suara suitan di jurusan barat selatan, suaranyadari jauh dan datang mendekati. Ia hampirkan pintu dantolak daunnya, akan melongok ke luar, atau ia lekasrapati pula daun pintu itu dan kembali ke dalam. Ia tidaklihat apa-apa, ia tidak bisa melihat jauh ke luar. Lotengitu terkurung dengan pohon-pohon, dari loteng orang

Page 192: Cerita silat

tidak bisa melihat ke luar, dan dari luar orang tidakmampu lihat loteng itu."Suara suitan itu mesti ada suara pertandaan di dalamini dusun," Toa Nio kata pada anaknya. "Dengan berdiamdi sini, kita tidak bisa ketahui apa juga terjadi di sebelahluar. Ini tempat benar-benar ada tempat sunyi...."Sebelum Leng In sahuti ibunya, ia dengar tindakankaki di luar, di bawah loteng, maka sekarang ia gantikanibunya akan pergi ke pintu dan melongok ke luar. Ia lihatdua lentera di luar pagar dan seorang sedang diiringi."Ibu, mari!" nona Yan panggil ibunya. "Lihat, adaorang datang!"Yan Toa Nio hampirkan anaknya dan turut melongokke luar. Dua orang ada membawa lentera, merekaberhenti di pintu di luar pagar, orang yang merekaantarkan sudah masuk ke dalam pekarangan, tetapi dariTiraikasih Website http://kangzusi.com/dalam rumah kecil, si orang tua she Han telah ke luarmenyambut, entah apa yang ia kata, orang itumenghampirkan ke Cheetiok-lauw, ketika ia enjottubuhnya, tubuh itu telah mencelat naik ke atas loteng,maka sekejap kemudian, ia sudah berada di dalamlankan."Kiranya Lim loo-suhu!" berseru Yan Toa Nio yangkaget berbareng heran. Dan lekas-lekas bersama LengIn, ia sambut salah satu ketua dari Kiushe Hiekee itu.Lim Siauw Chong angkat kedua tangannya, akanmembalas hormat."Sungguh beruntung yang kau ibu dan anak bisadapatkan ini pertemuan luar biasa!" berkata ia dengansuara yang menyatakan kegirangan. "Dasar Thian adamaha adil dan orang-orang baik dikaruniakan, hinggakau tidak sampai terjatuh ke dalam tangannya orangorangjahat!""Lim loo-suhu, silakan masuk," Toa Nio mengundang.Mereka masuk ke dalam dan ambil tempat duduk, danLeng In segera menyuguhkan thee, yang memang telahdisediakan di loteng itu."Apakah loo-suhu datang sendiri?" Toa Nio tanya."Kau ada punya urusan tetapi kau bisa datang beginicepat! Pian Siu Hoo telah pindahkan pusatnya di Gocumui,loo-suhu pasti ketahui itu maka kau datangmenyusul kemari!"Lim Siauw Chong tertawa. "Kau memuji, toanio!" iaberkata. "Kita terlahir di Hucun-kang, biar bagaimana,kita tetap ada punya hubungan sama orang-orang dari

Page 193: Cerita silat

kalangan coanpang, maka segala sepak terjangnya PianTiraikasih Website http://kangzusi.com/Siu Hoo mana bisa lewat dari mata kita? Yang anehadalah Kiongsin Hoa Ban Hie! Cara bagaimana ia bolehsuka membantu padamu ibu dan anak? Maka menurutaku, rupanya bagi Pian Siu Hoo, hari-hari terakhirnyasudah mendekat, pembalasan bakal menimpa dirinya! IniBancie san-chung, sejak didirikannya oleh Kiongsin HoaBan Hie, kecuali oleh pihaknya sendiri, belum pernahdilintasi atau didatangi oleh orang lain, malah lain-lainorang dari kalangan Rimba Persilatan pun sukar datangkemari, sama sukarnya umpama orang mendekati langit!Tapi kau ibu dan anak, sekarang kau bisa berada di sini,sungguh luar biasa, sungguh bagus peruntunganmu!Tiathong-Iiong Pian Siu Hoo boleh undang orang yangpaling pandai, mereka itu bakal tidak ada di matanya Hoaloosu! Apakah kau pernah pergi ke Haytong-kok?""Dengan banyak susah kita telah cari Haytong-koktetapi sampai sekarang kita belum pernah masuki," YanToa Nio jawab. Ia tuturkan bagaimana ia batal masukkarena ce-gahannya Tan Ceng Po. "Pian Siu Hoo sudahatur sempurna pusatnya itu, untuk masuk ke sana, kitaterpaksa mesti menerjang dengan andalkan kepandaiankita"Lim Siauw Chong, yang ada sabar luar biasa,bersenyum."Pian Siu Hoo anggap dengan caranya itu ia bisa unjukkeangkerannya Kangsan-pang," ia kata, "ia tidak tahu,itu sebaliknya yang bakal melekaskan kemusnahannya.Inilah yang dikatakan orang menggunai ilmu akan carimampus sendiri! Semakin ia unjuk kegarangan dankekuatannya, semakin orang-orang dan kalangan RimbaPersilatan tidak mau mengasih hati padanya! Di dalamkalangan Sungai Telaga, orang mesti andalkan tenagaTiraikasih Website http://kangzusi.com/sendiri, siapa yang mengharapkan bantuan sobat handai,ia tidak bisa diandalkan. Sekarang sikapnya ini telahmenerbitkan perasaan tidak senang dari banyak orangorangtertua dari Hucun-kang, ia itu justru ingin sekalikau ibu dan anak, jangan kuatirkan apa-apa. Pian SiuHoo telah bikin lenyap orang punya rasa sukakepadanya, ia justru dirikan pusat di tempat yang mencil,itu adalah jalan kemusnahan yang dibikinnya sendiri.""Tapi, Lim loosu, Pian Siu Hoo ada cerdik, kenapa iajadi keliru? Mustahil ia tidak ketahui cacatnya ini? Jikalauia benar-benar tidak insyaf, ia menjadi si orang kuat yang

Page 194: Cerita silat

tidak berbudi akal!"Masih saja Lim Siauw Chong bersenyum-senyum."Pian Siu Hoo boleh jadi orang yang berbahaya, tetapisudah terang di dalam Hiecun ia telah mati daya,sekarang ia kabur ke sarangnya di Hucun-kang, tidakheran kalau ia dendam hebat dan niat bikin pembalasan,hingga ia pindahkan pusatnya kemari. Aku tahu ia telahsebar surat undangan, akan minta bantuannya orangpandai, karena kecuali ia hendak lampiaskan dendamnya,ia pun kandung suatu niatan besar, yang dibangunkanoleh ketemahaannya. Ia mau uji kepandaian sama semuaorang gagah dari daerah Ciatkang dan Kangsouw, agar,kapan ia peroleh kemenangan, ia bisa terusmenjagoinya. Bisa dibilang tindakannya ada tindakangelo tetapi tindakan itu ada berbahaya. Oleh karena ini,Toa Nio, usaha kau sebenarnya ada menghadapirintangan hebat.""Aku mengerti, loo-suhu," Yan Toa Nio kata. Iamanggut-manggut.Sampai di situ, Lim Siauw Chong berbangkit.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Aku mau pergi ke depan, akan lihat mereka sudahkembali atau belum," ia kata."Siapa mereka itu, loo-suhu?" tanya Yan Toa Niodengan heran."Chungcu dari Bancie san-chung serta suheng-kuCukat loosu," jawab Siauw Chong. "Mereka semua telahpergi, ketika aku sampai, aku tidak dapat ketemukanmereka, maka itu, oleh hu-chungcu aku telah diantarkemari akan ketemukan kau orang."Yan Toa Nio terperanjat, tapi lantas ia mengelahnapas."Untuk urusan kita, orang telah sampai begitu kesusupergi ke Haytong-kok untuk membikin penyelidikan," iaberkata, "dengan demikian, kita berbalik seperti menjadituan rumah saja! Kenapa kita mesti berdiam sepertimanusia yang dipuja-puja dan urusan kita mestidiserahkan kepada lain orang? Inilah tidak pantas!"Lim Siauw Chong golengkan kepala."Aku minta toanio jangan mengucap demikian," iaberkata. "Chungcu dari Bancie sanchung ada seorangyang jiatsim, jika ia sudah mau membantu dan maubekerja, siapa pun tidak bisa cegah padanya. Sekarangpun ia pergi bukan untuk menerjang bahaya, ia hanyahendak bikin penyelidikan, jika ia sudah ketahui segalaapa dengan terang, baru ia mau bertindak akan

Page 195: Cerita silat

hadapkan Pian Siu Hoo. Toanio harus ketahui, urusansekarang telah mengenai juga banyak orang ternamadari kalangan Sungai Telaga, oleh karena itu, sekalipunHoa loo-cianpwee, ia mesti pikir-pikir dahulu sebelumnyabertindak. Ia mengerti, jika ia alpa, tempatnya ini jugaTiraikasih Website http://kangzusi.com/bisa celaka. Ia juga pikirkan soalmu dan ia tidak mausembarang-an. Maka sekarang toanio berdua baikbersabar dan menunggu kesudahan penyelidikannya Hoaloo-cianpwee."Yan Toa Nio manggut, ia tidak kata apa-apa pula,bersama gadisnya ia antar tetua dari Kiushe Hiekee keluar, tetapi setelah ia balik ke dalam, ia insyaf hebatnyaperkara. Ia tidak duga urusan dengan cepat telahberubah menjadi perkara begini besar. Karena ini, meskiia bisa tinggal dengan tanpa kuatir di Cheetiok-lauw, iatoh tidak dapat pulas dengan mudah.Berapa lama ia telah rebahkan diri, Yan Toa Nio tidakketahui, hanya di waktu fajar, selagi ayam-ayam jagoberkeruyukan, kupingnya mendengar seruntunan suarasuitan.Yan Leng In juga tidak bisa tidur, ia rebah denganpikiran bekerja seperti ibunya. Bila ia dengar suara suitanitu, ia berbangkit dan hampirkan pintu yang ia bukauntuk melongok ke luar.Kecuali suara suitan tadi, tidak tertampak gerakan apajuga, kesunyian balik kembali seperti sediakala. Tapi,baru saja ia putar tubuhnya akan menutup pintu, daribawah lauwteng ia dengar pertanyaan, "Apakah Yantoanio sudah tidur?"Ia lekas buka pula pintu dan menanya, "Siapa itu dibawah?"Yan Toa Nio juga sudah lantas bergerak daripembaringannya, baru saja ia berduduk atau orang dibawah telah meloncat lewati pagar.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Justru itu, tahu-tahu si-empe Han telah menerobosdan menghampirkan orang baru itu, lantas ia bicaraberbisik, setahu apa yang dibicarakan.Yan Leng In sudah lantas kenalkan Souwposu CukatPok."Cukat loosu, silakan naik," ia memanggil.Si Pembalasan Cepat tidak menyahut, tetapi ketika iasudah loncat masuk ke lankan, Yan Toa Nio justru telahsampai di luar akan sambut ia, untuk terus undang iamasuk ke dalam.

Page 196: Cerita silat

"Banyak capek, loo-suhu!" berkata nyonya Yan yangketahui orang baru kembali."Kita ada orang-orang dari satu golongan, lain kali akuminta toanio jangan berlaku seejie," Cukat Pok berkata."Aku baru saja turut Bancie sanchung chungcu pergi keHaytong-kok. Sebenarnya kita boleh bersyukur bahwakita telah ketemu dan mendapat bantuannya ini orangberilmu. Perkara sekarang — telah berubah sifatnya danmenjadi hebat, tetapi dengan demikian, berbarengurusan sakit hatimu dapat diselesaikan, toanio. Pian SiuHoo — ada kandung maksud besar dan jahat, ia tidaklagi boleh dipandang enteng, kecuali ia telah aturHaytong-kok menjadi pusat, yang tangguh, iapun telahberhasil mengundang beberapa orang yang kita tidakpernah sangka akan dapat diundang olehnya! Kecualiingin lampiaskan dendaman, Pian Siu Hoo pun inginmenjagoi di Hucun-kang, supaya ia hidup sendiri dengantak ada saingan atau rintangan. Orang-orang yang iaundang saja telah membuktikan maksud besarnya."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio dan puterinya awasi Souwposu, merekaketarik dengan keterangan orang dan ingin sekaliketahui, siapakah orang-orang undangannya Pian SiuHoo itu.Cukat Pok tahu bahwa mereka sangat inginmemperoleh keterangan, maka ia lantas tuturkanperjalanannya ke "Lembah dari bunga Hay-tong".Setelah Yan Toa Nio dan anaknya pergi ke Cheetioklauw,Hoa Ban Hie, Tan Ceng Po dan Cukat Pok tidaklantas bubaran, hanya tuan rumah itu segera berkatapadaTonglouw Hiejin, "Sahabatku, coba katakan, terhadapPian Siu Hoo kau hendak ambil tindakan bagaimana? Akusi setan melarat ingin mendengar pikiranmu yangsempurna, agar aku bisa peroleh pengalaman.""Sudah, Malaikat Kemelaratan, sudah, jangan kaugoda aku," Tan Ceng Po menjawab. Ia keluarkan suaradari hidung. "Mengenai pertanyaanmu, baiklah kau yangjawab sendiri! Pian Siu Hoo telah pindahkan pusat, itusaja sudah merupakan suatu keterangan jelas bagisikapnya. Ia niat bertempur benar-benar dengan pihakkita, agar didapat keputusan siapa yang menang dankalah. Bancie sanchung bukan didirikan baru satu atausetengah tahun, jika kau tidak bersiap sungguh-sungguh,kau nanti lihat macamnya gangguan musuh! Aku adabeda daripadamu. Kecuali satu gubuk dan sebuah perahu

Page 197: Cerita silat

rosokan yang menjadi milikku semengga-mengganya,aku hanya mempunyai selembar jiwa yang sudah tua,jikalau aku harus roboh di tangannya Pian Siu Hoo, akuroboh sendirian dan tidak seret-seret lain orang.Umpama kata aku kalah, aku percaya Kiushe HiekeeTiraikasih Website http://kangzusi.com/tidak akan ludas semua. Begitulah, maka aku tidak usahpikirkan tindakan. Kalau toh aku mesti berpikir, akuhanya berpikir untuk pihakmu!"Kedua biji matanya Hoa Ban Hie terputar."Sahabatku, kau benar-benar main gila padaku!" iaberkata dengan nyaring. "Tapi kau harus mengerti, akubukannya satu anak muda yang berdarah panas, yangtidak mengerti selatan, yang tidak kenal bahaya danbertindak sembrono! Kenapa kau bangkitkan hawaamarahku? Jikalau Pian Siu Hoo ciptakan angin dangelombang di Gocu-mui, aku tidak perlu usil padanya,tetapi siapa suruh ia datang ke Haytong-kok dan maingila di sini, tepat di depan mataku? Jikalau aku tidakkasih mengerti padanya, aku mesti bakar musnah Banciesanchung dan pindah jauh-jauh dari sini, tetapi karenaaku telah mengambil kepastian akan hadapkan padanya,maka telah kupikir sejak siang-siang. Di saat aku mulaiturun tangan, Pian Siu Hoo jangan harap yang Kangsanpangbisa kerek pula benderanya di Hucun-kang, apabilaaku tidak mampu bikin ia musnah hingga ke akarakarnya,cukup di sini saja tamat lelakonnya KiongsinHoa Ban Hie, namaku boleh dicoret dari kalangan SungaiTelaga!""Malaikat Kemelaratan, jikalau kau sudah berpikir,itulah lain," Tan Ceng Po berkata kemudian. "Dengangunakan alasan dari halnya Yan Toa Nio dan GioklionggiamHiecun dari Kiushe Hiekee, kau justru bisa turuntangan, dengan begitu, layarnya Pian Siu Hoo diHaytong-kok kita boleh gulung. Sekarang sudah tidakada soal lagi! Bilakah kau hendak mulai?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Sahabatku, ini bukannya urusan untuk mana kitaboleh bertengkaran! Kita telah mengambil putusan akanhadapkan Pian Siu Hoo, untuk mati atau hidup, kitaharus bekerja dengan memakai anggaran. Kini kita harustengok Haytong-kok akan melihat keadaan dalamnyadengan jelas, untuk mendapat ketahui cara bagaimanamereka telah bersiap. Aku hendak pergi sekarang, apakau suka turut?"Tonglouw Hiejin Tan Ceng Po manggut.

Page 198: Cerita silat

"Aku setujui pikiranmu!" ia menjawab. "Kita tidakboleh berayal lagi. Bancie sanchung terletak dekatdengan Haytong-kok, sekarang nyonya Yan dan gadisnyaberada di sini dengan kau, andaikata pihak Pian Siu Hoomendapat tahu, ia tentu bakal utus orangnya datangkemari, sedikitnya untuk menerbitkan kacau balau.Gangguan itu saja, apabila sampai terjadi, akan bikinpamormu turun, maka kita sekarang tidak bolehketinggalaan!""Jiewie loo-suhu, aku akur dengan kau orang," CukatPok turut bicara. "Di mana Pian Siu Hoo telah tancapkakinya di Haytong-kok, kita memang tidak bolehterlambat lagi. Mari sekarang kita pergi menyelidiki,supaya kita dapat mengatur tenaga akan hadapkanmereka."Hoa Ban Hie lantas saja berbangkit dan bertindak keluar akan memanggil hu-chungcu, wakilnya, yang iabisiki, setelah mana, wakil itu pergi pulang."Sekarang mari kita berangkat," berkata Kiongsin sertahampirkan Tan Ceng Po dan Cukat Pok. "Di sarangnyaKangsan-pang kita orang boleh cari pengalaman akanTiraikasih Website http://kangzusi.com/mendapat ketahui sampai di mana kepandaiannya ketuadari Kangsan-pang."Tan Ceng Po dan Cukat Pok manggut. Bertiga merekalantas ke luar.Masih saja Souwposu tutup mulut, la sebenarnyapandai bicara, tetapi sejak berhadapan dengan siMalaikat Kemelaratan, ia bisa kendalikan diri dan remlidahnya. Ini bukan berarti ia jeri, hanya tidak inginpertontonkan diri, sebaliknya ia ingin menyaksikansampai di mana lagak lagu dan kepandaiannya rajapengemis ini.Bertiga mereka keluar dari Bancie sanchung, melewatipohon-pohon yang lebat. Hampir di jarak-jarak yangtertentu, Cukat Pok bisa saksikan mata-mata ataupenjaga-penjaga dari dusun pengemis istimewa ini;mereka itu berada di atas pohon atau sembunyi di antarabongkot-bongkot besar. Sesampainya di luar kalangan,barulah hu-chungcu muncul bersama beberapakawannya untuk mengantar jalan pada ketuanya.Kiongsin Hoa Ban Hie melainkan ulapkan tangannya,atau semua orangnya itu mengundurkan diri danmenghilang pula antara pohon-pohon yang gelap.Setelah melewati tanjakan yang berbatas denganrimba cemara, barulah tidak ada lagi penjagaan. Maju

Page 199: Cerita silat

lagi sedikit, lantas kelihatan tanah yang luas, hanya disebelah kiri ada tepi bukit yang tinggi.Mereka menuju ke arah timur selatan, semuanya tutupmulut, sedang tindakan kaki mereka telah berubahmenjadi cepat. Itu bukannya ilmu jalan yang dipanggilLokhok hoo-heng atau "Menjangan mendekam danTiraikasih Website http://kangzusi.com/burung Hoo menindak", mereka jalan seperti biasa,bedanya melainkan tubuh mereka tidak bergerak tetapikedua kaki menindak, semakin lama semakin cepat.Souwposu Cukat Pok ada seorang kenamaan dalamRimba Persilatan, ia pandai nge-kang dan nui-kangdengan berbareng, tetapi sekarang, melayani jalan cepatdari Kiongsin Hoa Ban Hie, ia merasa bahwa ia harusmengeluarkan tenaga istimewa. Tentu sekali ia menjadisangat kagum. Ia pernah dengar perihal ilmu lari cepatKun-goan Itkie Lengpo-pou, baru sekarang ia buktikanitu. Ilmu ini menang seratus kali daripada ilmu Tengpengtouwcui atau "Menginjak kapuk menyeberangi sungai"dan Yancu samciauwsui atau "Burung walet tiga kalimenyambar air". Jika orang biasa yang saksikan carajalan cepat itu, tentulah disangka si raja pengemis telahgunakan ilmu sakti. Ilmu lari ini hanya beda sedikitdaripada Lioktee huiheng-sut atau "Ilmu lari terbang didarat".Tanda yang nyata dari kesempurnaannya ilmu lari iniadalah pundak tidak bergerak. Tan Ceng Po bisamenyusul, tetapi pundaknya bergerak juga sedikit. CukatPok telah ketinggalan kira-kira satu tombak di belakang.Setelah melewati mulut jalan Haytong-kok kira-kirasatu atau dua lepasan panah jauhnya, Kiongsin Hoa BanHie berhentikan tindakannya, dengan demikian Tan CengPo dan Cukat Pok segera mendekati padanya."Di mulut jalan dan sekitarnya ada terdapat penjagaanrahasia, mereka dapat melihat kita, sebaliknya kita tidakdapat melihat mereka," berkata orang she Hoa ini, "dariitu kita orang tidak boleh maju dari mulut jalan, hanyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/harus mengambil lain jurusan. Demikianlah kita dapatsingkirkan gangguan."Tan Ceng Po dan Cukat Pok manggut, tanda darisetujunya. Mereka lantas perhatikan daerah di depanmereka itu. Kemudian, dengan Hoa Ban Hie jalan disebelah depan, mereka menyingkir ke samping. Begitumulai manjat, mereka berpisahan. Si raja pengemis naikdi mulut utara dan Tan Ceng Po berdua Cukat Pok di

Page 200: Cerita silat

mulut selatan. Mereka harus gunakan ilmu entengitubuh, karena jalanan ada di lamping bukit.Hoa Ban Hie telah bisa naik dengan cepat sampai diatas bukit, berkat kepandaiannya yang tinggi. Di atas adabanyak pohon yang menjadi baik baginya, karena ia bisasaban-saban umpatkan diri.Tan Ceng Po diikuti oleh Cukat Pok tiba di atas bukitbelakangan, dengan demikian mereka dapat menguntit siraja pengemis untuk sekalian perhatikan orang punyagerakan-gerakan atau sepak terjang.Tidak jauh dari mulut jalan, di atas bukit, Hoa Ban Hiedua kali gunakan batu menimpuk ke dalam lembah."Itu benar," pikir Cukat Pok. "Sebagai orang-orangterang, kita tidak boleh berlaku secara menggelap...."Begitu lekas, batu jatuh, lantas dari dalam lembahterdengar melesatnya panah tangan dan piauw batu,tetapi orang-orang yang melepaskannya tidak tertampak.Setelah itu dengan sikap tidak bersangsi, Hoa Ban Hiemaju pula. Tan Ceng Po dan Cukat Pok dengan pisahkandiri maju mengikuti. Cukat Pok harus gunakankepandaiannya, tiap-tiap kali ia umpatkan diri di tempatgelap atau di belakang pohon-pohon.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Mereka telah maju lebih dari satu lie, selama itu tidakpernah tampak rintangan. Di depan mereka adatikungan, di bagian utara tanahnya rendah. Di bawahnyasatu pohon besar, Hoa Ban Hie merandek. Baru saja iaberhenti, atau dari sebelah atas, antara rumput tebal,ada sebatang panah tangan menyambar dirinya. Iamendek, panah lewat dan mengenai pohon kayu.Berbareng dengan itu, dengan satu lompatan iamenerjang ke tempat lebat dari mana panah tangandatang.Itu adalah satu tindakan yang berbahaya sekali. Barukakinya menginjak tanah atau sebatang panah tanganlain kembali telah samber padanya. Tetapi ia benarliehay, dengan tangan kiri ia tanggapi panah tangan ituserta dari mulutnya keluar teguran, "Kau berani bokongKiongsin? Lihat, ke mana kau hendak lari?"Teguran itu dibarengi dengan gerakan tubuh yangmenerjang ke gembolan, tetapi di lain pihak, satu tubuhtelah mencelat mundur, gerakannya sebat luar biasa,mundurnya sampai satu tombak lebih. Hoa Ban Hiegunakan panah musuh akan balas memanah, tetapimusuh yang tidak kurang liehaynya telah mendahuluilompat minggir ke belakang pohon, hingga ia dapat

Page 201: Cerita silat

loloskan diri dari marabahaya.Setelah itu Hoa Ban Hie memperdengarkan suaranyayang angker,"Kawanan monyet, pergi kau sampaikan kabar padaketua dari Kangsan-pang, beritahu bahwa chungcu dariBancie sanchung akan datang berkunjung besok malam,karena perbuatannya yang tidak tahu aturan!Beritahukan pula, bahwa ia harus berbaris akanTiraikasih Website http://kangzusi.com/menyambut aku, yang pasti akan datang untukmemberikan pelajaran! Sekarang ini aku tidakmempunyai banyak waktu akan layani kau orang bangsamonyet!"Setelah berkata demikian, dengan satu gerakanmencelat, Hoa Ban Hie lenyapkan diri ke tempat yanggelap, nampaknya seperti juga ia hendak mundurkembali.Cukat Pok dari belakang terus awaskan gerakannya siraja pengemis, maka itu ia dapat melihat bahwa orangnampaknya mundur tetapi sebenarnya mau maju,sedang pembicaraannya hanya untuk "jual" dan kelabuipada orang-orang yang umpatkan diri itu. Hanya, setelahHoa Ban Hie berada di tempat gelap, sukar akan iamengawasi terlebih jauh. Ia segera mengikuti denganmenduga-duga saja jurusannya kawan itu.Dalam perjalanan maju hingga kira-kira dua lie, CukatPok menghadapi jalan yang sukar, terutama karenabanyaknya rintangan batu, hanya apa yang aneh, sampaisebegitu jauh belum pemah bertemu rintangan ataupergoki penjaga-penjaga yang sedang pasang mata.Maka ia heran, mustahil Pian Siu Hoo berlaku demikianalpa. Dari itu ia maju terus dengan tetap berlakuwaspada.Jalanan memutar ke utara, menjurus pada bukit yangtinggi.Maju lebih jauh kira-kira selepasan panah, Cukat Pokumpatkan diri di belakang batu munjul, dari situ ia dapatmemandang ke sebelah bawah di mana ada banyakpohon-pohon, kebanyakan pohon haytong. Di dalamgelap ada sukar melihat tegas ke tempat jauh, tetapiTiraikasih Website http://kangzusi.com/beberapa rumah tertampak di antara pohon-pohon,kelihatan mencoretnya sinar api."Ini tentu adalah lembah Haytong-kok," pikirSouwposu.Sekarang Cukat Pok tidak melihat Tonglouw Hiejin Tan

Page 202: Cerita silat

Ceng Po.Percaya benar bahwa ia sedang menghadapisarangnya Pian Siu Hoo, Cukat Pok berniat untukmenghampiri, tetapi, untuk turun ke bawah, jalananbenar-benar sukar, karena di situ tidak tertampak bekasbekastapak kaki manusia. Tanah pun ada sangat mudunsekali. Maka untuk paksa turun ia harus gunakan gerakanmembikin tubuhnya enteng.Setelah turun duapuluh tombak lebih, Cukat Pokdapatkan tempat di mana ada banyak pohon-pohon,tetapi tidak lebat, hingga ia tidak terlalu leluasa akansaban-saban umpatkan diri di situ. Maka itu, ia tidakdiam lama-lama di situ dan segera loncat turun kebawah, di mana ada tanah yang nampaknya rata.Tiba-tiba dari tempat yang jauhnya tiga atau empattombak, di mana tertampak batu kalang kabutan,Souwposu mendengar suara yang didahulukan dengantertawa dingin, "Sahabat, silakan kembali! Maaf, kita disini tidak terima tamu!"Mendengar itu, dengan berani Cukat Pok enjottubuhnya akan mencelat maju ke tempat dari manasuara itu datang. Ia tahu ada jaga-jaga musuh tetapi iatidak takut, malahan ia hendak menghampiri.Hampir berbareng dengan itu, dari tempat di manasuara itu terdengar, mencelat satu tubuh manusia yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/gerakannya tidak kurang gesitnya, akan pergi kesamping. Tubuh itu kecil dan kate. Dengan begitu,mereka berada satu dengan lain empat atau lima tombakjauhnya.Tempat itu sebenarnya tidak lebar di mana orangdapat mengadu kepandaian, tetapi Cukat Pok dengancepat telah mengeluarkan souwcu-chio-nya, setelahmana ia lompat pada musuh yang tidak kelihatan nyataserta gunakan tombak istimewanya itu.Orang yang diserang sebenarnya baru saja taruhkakinya, dari itu, datangnya serangan ada terlalu hebat,tetapi ia ada gesit sekali, waktu kakinya baru menginjaktanah, tubuhnya telah dienjot, dengan begitu, tubuh itumencelat tinggi, lolos dari serangan. Berbareng denganitu, selagi tubuhnya belum turun, sebelah tangannyatelah bergerak, menimpuk dengan suatu barang yangberkredepan, menjuju pundak kanannya Souwposu,justru tubuhnya pun baru sampai.Cukat Pok terancam bahaya, kesatu ada sukar untukia menangkis, kedua ada berbahaya untuk ia lompat

Page 203: Cerita silat

berkelit, karena ke mana saja ia loncat, ia menghadapibahaya bisa kecemplung atau jatuh kejeblos. Untuk majutidak bisa, karena itu ada pojokan atau lamping bukit.Musuh sendiri dapat mencelat tinggi, hanya luar biasakarena tubuhnya seperti menempel di lamping.Dalam saat yang mengancam jiwanya, tiba-tiba dariatas bukit terdengar seruan "Awas!" dan serupa barangdatang menyambar selagi senjata musuh belummengenai sasarannya, ialah pundaknya Cukat Pok.Senjata dari atas itu menyerang jitu, hingga Souwposuterlepas dari bahaya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Ternyata senjata musuh adalah sebatang ginpiauw.Karena dapat pertolongan, Cukat Pok dapatmenyelamatkan diri, tetapi ia jadi mendongkol, maka iaenjot tubuhnya akan loncat naik akan kejar musuh, yangternyata telah mendapat tempat injakan kaki di mana iabisa siapkan diri. Begitu sampai di atas, lagi-lagi siPembalasan Cepat menggunakan tombaknya yangistimewa.Musuh ada liehay, tubuhnya gesit luar biasa, piauwnyaada gapah. Seketika ia disusul, sebelum senjatamusuh mengenai tubuhnya, ia telah mendahului loncatke sebelah kanan, di mana ada tempat untuk taruh diri.Tempat ini ada di bagian terlebih tinggi, hingga dengansendirinya ia telah naik ke pinggang bukit.Selagi lakukan gerakannya, Cukat Pok telah perhatikanorang yang bantu padanya, yang dengan sepotong batutelah pukul jatuh gin-piauw musuh. Penolong itu ia dugaadalah Tonglouw Hiejin Tan Ceng Po, tetapi orangnya iatidak dapat lihat nyata.Mengingat bahwa sekarang ia sedang bikinpenyelidikan, dan guna hindarkan diri dari gangguanyang bisa merusak tujuan mereka, Cukat Pok tidak inginturuti adat, akan kejar terus pada musuh yang tidakdikenal itu. Ia mengerti, jika ia kena dipancing sampaidatang saatnya Pian Siu Hoo meluruk bersama koncokonconya,ia bisa dapat celaka. Karena pikirannya itu, iatidak mengejar terus, malahan ia merubah tujuannya,ialah loncat ke kanan.Benar-benar musuh tidak mau mengerti dan lantasmemburu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Terang ia ada orangnya pihak Haytong-kok," berpikirCukat Pok akhirnya. "Ilmu mengentengi tubuhnya adaliehay tetapi apa aku harus menyerah kalah?"

Page 204: Cerita silat

Setelah berpikir demikian, Souwposu merubahtujuannya ke selatan, ia ingin mundur belasan tombak,kemudian ia mau layani sungguh-sungguh pada musuh,kalau bisa, untuk bikin beres padanya....Baru saja Cukat Pok putar tubuhnya atau mendadakdari sebelah kiri di mana ada segerombolan pohon kecil,ada melesat satu bayangan, tingginya dua tombak danjurusannya adalah musuh itu, dan sambil berloncat iatelah lakukan serangan yang dinamakan Paysan-ciangatau "Pukulan mengatur bukit". Kalau serangan inimengenai dengan jitu, musuh mesti terguling ke jurangdan tubuhnya hancur remuk....Tetapi musuh ada liehay, melihat ada orangmembokong, ia lekas berkelit ke kanan, tubuhnyadirebahkan, berbareng dengan itu, kaki kirinya bisa terusdiangkat akan mendupak. Itu ada tipu pukulan Tiatgukengtee atau "Kerbau besi meluku tanah".Serangan kaki ini bisa pecahkan ancaman bahaya darimusuh, dan kalau mengenai sasarannya, musuh yangsebaliknya bakal dapat celaka. Tapi si penyerang adagesit dan bisa tahan lajunya tubuhnya, ia paksa tidaksampaikan musuh, kapan ia telah injak tanah, ia enjottubuhnya akan loncat mundur empat atau lima kakijauhnya. Ia telah gunakan tipu Yancu hoansin atau"Burung walet jumpalitan". Dengan demikian ia dapatmenolong dirinya.Setelah tendangannya gagal, musuh itu lekas-lekasberbangkit, kelihatannya ia hendak menyusul pula, tetapiTiraikasih Website http://kangzusi.com/sebelum ia sempat bergerak, orang telah rangsekpadanya, tubuhnya diserang dengan dua tangan yangditekuk naik. Lagi sekali ia unjuk kegesitan tubuhnya.Dengan menggeser kaki kanan ke kanan, tubuhnya ikutigerakan kaki itu, secara begini, ia bikin penyerangnyapukul tempat kosong. Tapi, bersamaan dengan,kecepatan istimewa, tangan kanannya menyambar ketikatubuhnya bangun, dan ia dapat menjambak dengan jitu,maka sambil melemparkan tubuh orang ke samping, iaberseru, "Pergilah kau turun!"Si penyerang telah keluarkan jeritan hebat, "Celakaaku!"kepalanya menuju ke bawah, kakinya terangkatnaik, karena ia telah dilemparkan dengan tubuhjumpalitan atau poksay.--ooo0dw0ooo--IXCukat Pok sudah loncat naik ke atas sebuah pohon,

Page 205: Cerita silat

tetapi ia menjadi kaget bukan main, karena ia dengarnyata jeritan itu bahkan kenalkan juga suara itu, ialahsuara dari Kiongsin Hoa Ban Hie, si MalaikatKemelaratan!"Apakah benar si pengemis tua mesti binasa di tanganmusuh?" pikir ia, dan keadaannya ibuk bukan main. Iapun dengar jeritan susulan ketika tubuh itu jatuh kebawah.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sampai di situ, Souwposu tidak bisa bersabar lagi. Ialoncat turun dari atas pohon akan mendekati musuh,untuk berikan hajaran kepadanya.Pada saat itu, musuh telah loncat turun. Maka waktuCukat Pok tiba di tempat pertempuran, musuh telahmenghilang."Apakah bisa jadi Hoa Ban Hie yang demikian liehay,mesti binasa di tangan musuh?" ia berpikir pula dalamkesangsiannya. "Ketika musuh menghilang, baik akuumpatkan pula diriku...."Segera Souwposu pergi ke pinggiran akan melongokke bawah jurang yang keadaannya begitu dalam dangelap, maka itu ia tidak mampu melihat suatu apa pun.Ia masih bersangsi serta ibuk sendirinya. Ia berniat turunakan tengok si raja pengemis untuk mendapat kepastian.Ketika ia hendak ambil putusan, mendadak ia rasakanada orang tepuk pundaknya, hingga ia jadi kaget dansegera loncat ke kanan. Justru itu hampir-hampir iacelaka, karena ia telah loncat terlalu jauh ke pinggirsekali, hampir ia terpeleset jatuh! Jika jatuh, ia tentuakan jadi korbannya jurang....Di saat yang berbahaya itu, Cukat Pok bisa imbangidiri, dan begitu sebelah kakinya menginjak tanah, iaenjot pula tubuhnya akan loncat ke lain jurusan. Di sini,setelah berdiri tetap, ia mengawasi ke tempat di manatadi orang tepuk padanya, la segera lihat satu orangyang turun berloncat sebagai ia, sampai di tempatjauhnya tiga atau empat kaki dari dirinya, di mana orangitu berdiri tegak.Apabila Cukat Pok telah menampak orang itu,mukanya menjadi merah sendirinya, bahkan malu atauTiraikasih Website http://kangzusi.com/likat. Karena ternyata, Hoa Ban Hie tidak sajamempermainkan musuh, pun terhadap dirinya sendiri.Karena orang itu adalah Kiongsin, si Raja Pengemis dariBancie sanchung!"Kawanan anak ajag itu telah memikir yang bukanbukan

Page 206: Cerita silat

hendak membikin putus jalanan dari Haytongkok,"berkata si Raja Pengemis dengan pelarian, "makakita harus coba cari tahu, Tiathong-liong Pian Siu Hooada mempunyai kepandaian berapa besar danbagaimana liehay ia telah atur barisannya."Cukat Pok menghampirkan sampai dekat."Hoa loo-suhu, orang dengan kepandaian tinggiseperti kau di kalangan Rimba Persilatan benar-benartidak ada keduanya," ia berkata dengan pujiannya yangsungguh-sungguh. "Aku telah merantau belasan tahuntetapi belum pernah menampak kepandaian seperti baruini aku saksikan. Menurut pendengaran suara, terang kautelah jatuh ke dalam jurang, maka aneh sekali, Hoa loosuhu,dengan cepat kau telah dapat naik pula! Nyatalahilmu mengentengi tubuhmu Tee-ciong-sut sudah sampaidi batas dari kesempurnaannya."Hoa Ban Hie bersenyum. "Cukat loosu, kau memujiaku terlalu tinggi," ia berkata. "Bilakah aku telah terjatuhke dasarnya jurang? Adalah sang batu yang telahwakilkan aku jatuh! Aku sendiri hanya mampir sebentardi tengah-tengah jurang! Adalah si anak anjing hutanyang matanya picek, maka ia tidak ketahui duduknya hal.Toh orang itu mempunyai kepandaian sembarangan,sekarang mungkin ia telah sampai di atas, atau ia telahmasuk ke pedalaman Haytong-kok guna membikinpenyelidikan...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Mendadak Hoa Ban Hie loncat naik ke atas, di tepijurang, dari tempat itu ia memandang sebentar kesekitarnya, lalu ia mendorong sepotong batu besar yangberatnya seratus kati atau lebih, dijatuhkan ke dalamjurang, apabila batu itu sampai di dasar jurang, telahmenerbitkan suara sangat keras yang kumandangnyajuga tidak kalah hebatnya. Di lain saat, ia pun terusloncat naik ke atas.Cukat Pok tidak berkata apa-apa, ia turut loncat akanmengikuti si Raja Pengemis, tetapi ia kalah gesit, ketikatiba di atas, ia kehilangan ketua dari dusun pengemis,hingga ia menjadi kagum berbareng mendongkol, karenaia lagi-lagi telah ditinggal sendirian."Tua bangka itu benar-benar ugal-ugalan...." pikirnya."Tapi kepandaiannya benar-benar tidak adatandingannya...."Cukat Pok segera mengawasi ke tempat di mana tadiHoa Ban Hie menghilang, ia tidak melihat apa-apa, hanyadi sebelah bawah, jauhnya kira-kira dua lepasan anak

Page 207: Cerita silat

panah ada cahaya terang yang samar-samar.Di lain pihak, Tonglouw Hiejin Tan Ceng Po terus tidakmuncul."Entah ke mana ia telah pergi...." berpikir Souwposuyang terpaksa harus maju seorang diri, saban-saban iasembunyi di tempat yang gelap.Kemudian, dari atas Cukat Pok loncat turun ke bawahpula. Setelah perhatikan sekian lama, Cukat Pok haruspuji Pian Siu Hoo untuk kecerdikannya telah memilihHaytong-kok sebagai pusat. Lembah ini benar-benarbagus kedudukannya. Di mana saja, di antara lebatnyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/pohon-pohon orang bisa taruh jaga-jaga yangtersembunyi.Cukat Pok sekarang berada di sebelah selatan darimulutnya lembah. Ia ada terlindung oleh pohon haytongyang banyak dan lebat. Ia menduga adanya penjagaanmusuh, maka ia berlaku hati-hati dan juga ingin mencaritahu kalau-kalau musuh ada pasang orang-orang dengankepandaian tinggi. Ia berpendapat, jika di mulut lembahada ditaruh empat atau lima orang saja, ada sukar akanorang dapat melintas di situ. Kemudian dengan sepotongbatu besar ia menimpuk ke pohon haytong di mulutlembah, ketika batu itu jatuh, terdengar suara berisik dandaun-daun yang rontok. Kecuali suara itu, tidakterdengar suara lain-lainnya. Maka dengan beranikan diriia loncat ke mulut jalan atau lembah itu.Baru saja ia taruh kakinya di mulut lembah atau darisebelah kiri, di belakangnya pohon haytong, iamendengar suara tertawa dingin yang disusul denganteguran, "Sahabat, kau baru sampai?"Dan suara ini dibarengi dengan melesatnya duabatang panah tangan yang saling menyusul. Panahtersebut melesat dengan cepat dan sasarannya tepat.Dengan angkat kaki kanannya dan kaki kiri mengenjot,Cukat Pok lompat melesat ke kanan akan menolong diridaripada ancaman bahaya itu. Adalah pada waktu itu, diatas pohon terdengar suara cabang bergerak-gerak dandaun-daun yang rontok jatuh, tertampak dua bayangyang bergerak berulangulang, tanda dari suatupertempuran.Dengan tak berayal pula, Cukat Pok empossemangatnya akan enjot naik tubuhnya dengan tipuTiraikasih Website http://kangzusi.com/Yancu coan-in atau "Burung walet tembuskan awan". Iatidak merangsek ke mulut lembah, hanya loncat naik ke

Page 208: Cerita silat

atas, ke sebelah kanan di mana ada puncak bukit.Dengan jalan ini ia dapat molos masuk ke dalam lembah.Meski dengan samar-samar, ia bisa dapatkanpemandangan luas atas Haytong-kok.Lembah sama sekali bukan terdiri dari tanah datar, didalamnya kecuali tanah yang rendah, juga adatumpukan-tumpukan tanjakan yang berupa sebagaipuncak bukit atau gunung-gunungan kecil. Di berbagaitempat, beberapa tombak panjangnya, ada batu-batubesar yang terletak kalang kabutan yang me-nyukarkanorang lewat atau berjalan di situ.Tadi dari sebelah selatan tertampak cahaya api, tetapisekarang dari dalam sinar itu tidak tertampak samasekali.Maju di antara pohon, selepasan panah jauhnya,Cukat Pok melihat ada dua buah gubuk bertiang kayu, didalam gubuk itu tidak ada cahaya api, rupanya gubukgubukitu kosong.Dengan jalan memutar kedua gubuk, Souwposu siPembalasan Cepat maju lebih jauh, hingga ia hadapkantanjakan tinggi yang memutuskan jalanan. Tapi halanganitu tidak menjadikan rintangan baginya. Ia maju terusuntuk peroleh penjelasan dan percaya yang keduakawannya telah mendahului ia masuk ke dalam.Setelah tiba di tanjakan, untuk naik ke atas ia enjottubuhnya. Baru saja ia taruh kedua kakinya di atastanjakan itu, atau dari sampingnya ada menyambarangin yang berhawa dingin. Cepat sekali ia mengegos kesamping dan terus putar tubuhnya akan mengawasiTiraikasih Website http://kangzusi.com/tempat dari mana serangan datang, kedua tangannyaberada di depan dadanya, siap untuk menangkisserangan-serangan terlebih jauh.Adalah pada waktu itu kupingnya mendengar suara,"Cukat loosu di situ?"Hatinya Cukat Pok menjadi lega, karena ia kenalkansuaranya Tan Ceng Po.Demikian keduanya segera datang dekat satu denganlain."Tan loosu," Souwposu menanya, "apakah inipusatnya Tiathong-liong Pian Siu Hoo si Naga Besi?Tempat ini ada belukar dan sunyi, tidak ada bekasbekasnyaorang....""Kawanan anak kunyuk itu sedang mempertontonkansunglap mereka," sahut Tan Ceng Po dengan perlahan."Mulut selat dijaga kuat sekali tetapi di sini tidak ada

Page 209: Cerita silat

barang satu orang! Bisakah itu terjadi? Maka akupercaya, sarangnya pusat mereka mestinya sudah tidakjauh lagi dari sini! Apakah loosu dapat melihat Kiongsin?""Barangkali ia telah masuk dengan mendahului kita,"sahut Cukat Pok. "Apakah tadi yang membantu aku dimulut lembah ada Tan loosu sendiri?""Benar aku," jawab Tonglouw Hiejin. "Pian Siu Hoobenar bukannya seorang lemah, di setiap tempat ia telahpasang orang, dan mereka semuanya liehay, makaberuntunglah kita tidak sampai kena dirintangi. Mari kitaturun ke bawah tanjakan ini, akan dari timur utara sanajalan memutar. Di sebelah depan sana ada rimba lebatyang bisa menjadi halangan, tetapi karena ada sukaruntuk melihat jelas, kita boleh jalan di belakang rimbaTiraikasih Website http://kangzusi.com/itu. Aku percaya di sana kita akan dapat melihat anteropemandangan dari Haytong-kok. Menurut dugaanku,Haytong-kok ada luas dan kosong, kecuali di daerahHuliong-giam di mana ada penduduk gunung danpemburu binatang yang tinggal bersama-sama. Aku punpercaya, Pian Siu Hoo telah gunakan serombonganpenduduk itu punya rumah-rumah untuk dijadikansarangnya. Marilah kita orang lihat!"Cukat Pok setujui nelayan tua dari Tonglouw itu, makadengan bersama-sama ia maju. Mereka berjalan dengangunakan ilmu Tee-ciong-sut, mereka bisa jalan danloncat-loncatan dengan cepat sekali. Setelah tiba dirimba yang disebut tadi, Tan Ceng Po yang jalan didepan, mutar terus sampai di jurusan barat utara. Darisini barulah ia menerobos lebih jauh ke dalam rimba itu.Setibanya di lain tepi, setelah memandang sekian lama,jago tua ini barulah mengerti.Inilah daerah yang dinamakan Haytong-kok, atauLembah dari Bunga Haytong. Lembah ini tidak bisatertampak jelas, jika orang ambil jalan dari depan rimbatadi, karena orang bisa kesasar. Di sebelah depan,letaknya tanah ada terlebih rendah, di tempat belasantombak ada tanah rendah merupakan kwali yangseputarnya ada lamping atau tembok-tembok bukit. Disekitarnya ada pohon-pohon haytong yang lebat. Dijurusan utara sekali, di bawah jurang, nampak sebuahkampung yang terdiri dari beberapa puluh rumah gubuk,letaknya terpencar satu dengan lain. Dari belasan rumahdi antara gubuk-gubuk itu ada tertampak cahaya api."Rupanya itu ada sarangnya Pian Siu Hoo," Tan CengPo berkata pada kawannya. "Kita orang mesti hati-hati,

Page 210: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tak mungkin bahwa penjagaan di sini tidak diperkuat,maka kita mesti jaga agar tidak sampai kena teperdaya."Cukat Pok membenarkan sahabat itu.Lalu keduanya dengan ambil jalan timur utara, diantara pohon-pohon haytong, maju menuju ke puluhanrumah gubuk itu, yang segera juga tertampak semakinnyata, hingga dapat diduga semuanya terdiri hanya daritiga sampai empatpuluh rumah, pembuatannya kasartetapi tegar, karena setiap rumah ada dikurung dengantembok batu.Untuk rumah-rumah di pegunungan atau hutan,kurungan tembok itu ada berfaedah untuk menjaga diridari gangguannya binatang-binatang liar.Dengan tetap berada di depan, Tan Ceng Po loncat kesebelah timur dari kampung itu di mana ada berdiri duarumah yang letaknya paling pinggir. Salah sebuah rumahitu terdiri dari tiga ruangan, temboknya rendah. Rumahitu menyender dengan lamping bukit. Ada dua rumah lagiyang temboknya lebih tinggi, di sebelah belakangnya adasinar api yang mencorot keluar.Tan Ceng Po menunjuk dengan tangannya, sebagaitanda, dan Cukat Pok mengerti. Di tempat seperti itu,sedapahrya mereka tidak ingin banyak bicara. Segeramereka berpencaran, satu ke utara, yang lainnya ketimur.Cukat Pok yang ke sebelah timur sudah lantas sampaidi tembok pekarangan dari rumah pertama. Sekarang iabisa melihat nyata, tembok itu hanya satu tombak tinggidan di atasnya tidak ada rintangan, maka dengan sekalienjot, tubuhnya, ia bisa lompat naik ke atas tembok. IaTiraikasih Website http://kangzusi.com/segera memandang ke sebelah dalam. Nyata ia berada diujung timur dari belakang rumah. Dengan tidak raguraguia loncat turun ke sebelah dalam.Dari jendela yang kasar buatannya ada keluar cahayaapi yang terang sekali dan di sebelah dalam adabayangan orang yang mundar-mandir.Supaya bisa mendengar atau melihat lebih tegas,Cukat Pok dengan hati-hati menghampirkan ke bawahjendela. Segera tertampak bergeraknya satu bayangansebagai orang menuju ke pintu. Dengan satu jarinya,Cukat Pok lantas tusuk kertas jendela, hingga dari lubangkecil itu ia bisa mengintip ke dalam. Kebetulan sekali,bayangan itu memutar tubuh hingga tertampak nyataBerusia lebih kurang tigapuluh tahun, orang itu

Page 211: Cerita silat

mempunyai muka yang merah tercampur hitam,sepasang alisnya kaku seperti sesapu, matanya matamacan tutul, hidungnya hidung singa, mulutnya lebar,kulit mukanya kasar, tubuhnya yang tinggi dan besar,tanda dari tenaga kuat. Terang orang itu ada darikalangan Sungai Telaga. Ia pakai baju dan celana birudari kain kasar, dengan menggendong tangan, alisnyamengkerut, tanda dari hati yang terganggu.Ruangan di bagian baratnya ada agak guram. Orangitu dari sebelah barat menuju ke sebelah timur, setelahsampai di tembok dengan mendadak ia putar tubuhnyamenghadap ke barat."Apakah sekarang belum sampai waktunya?" tiba-tibaia berkata. "Sekali ini ia keliru! Janganlah ia harap bahwaaku Han Loo See sudi mendengar pula perkataannya!...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Beginilah tabiatmu!" sahut satu suara dari sebelahbarat. "Tocu belum pernah omong kosong. Ia sudahhitung pasti bakal ada orang datang dan ia tidakmenduga salah! Melainkan sahabat atau sahabat-sahabatitu adalah orang-orang yang sopan santun, maka dalamhal ini, tocu ada sedikit keliru. Orang datang dari tempatjauh, mustahil tocu tidak akan menyambut sebagaimanalayaknya sebagai tuan rumah? Menurut aku, tocuseharusnya keluar dan menyambut sendiri, maklum tamudari tempat jauh.... Kita orang tidak boleh berlaku kuranghormat...."Sebagai orang cerdik, Cukat Pok ketahui dariucapannya dua orang itu bahwa Pian Siu Hoo telahmenduga pasti ada orang-orang yang akan datang kesarangnya dan karena itu, si Naga Besi telah bersiapuntuk membikin penyambutan, la lalu berpikir, baik ajakTan Ceng Po pergi mencari Hoa Ban Hie, guna merekaberkumpul menjadi satu.Baru saja ia menyingkir dari jendela atau iamendengar suara tertawa haha-haha di dalam rumahyang dibarengi dengan terpentangnya daun pintu danlompat keluar orang yang tertawa itu. Syukur baginya, iapun ada gesit luar biasa, dengan satu gerakan lompatmemutar tubuh yang cepat sekali, ia telah mendahuluimenghilang ke bawah tembok.Orang yang lompat keluar itu telah mengucapkankata-kata, tetapi baru saja ia bilang, "Sahabat baik...."atau sepotong benda kecil yang disambitkan, jatuh ditanah di dekatnya dengan menerbitkan suara, hingga iaagaknya terperanjat dan terus saja loncat naik ke atas

Page 212: Cerita silat

rumah, dari mana ia loncat lebih jauh ke tembokpekarangan. Di sini ia lalu berkata pula, katanya,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Sahabat-sahabat, kau orang telah datang, jangan ambiljalan yang salah!"Cukat Pok lantas menduga bahwa Tan Ceng Po atauHoa Ban Hie sudah turun tangan, tetapi karena ia sendiribelum tertampak oleh orang itu, maka ia tidak mausembarangan muncul dan tetap memasang mata. Iamelihat ketika orang itu baru saja tancap kakinya di atastembok segera memperdengarkan satu suara dantubuhnya lantas terpelanting jatuh.Di sekitarnya tidak tertampak lain orang, pun tidakdiketahui siapa yang telah menyerang orang ini. Iabertubuh besar dan kasar tetapi gesit luar biasa, iaterpelanting bukan untuk jatuh terus ke tanah, itu hanyaada gerakan Inlie tohoan-sin atau "Lompat jumpalitan didalam mega", kakinya menginjak tanah dengan tidakmenerbitkan suara apa pun.Justru itu dari atas wuwungan terdengar suaramenyesali."Cee loosu, kenapa kau perlakukan tamu dengankurang hormat? Bukankah kau menghunjuk yang dirimutidak mengerti adat istiadat? Boleh jadi chungcu dariBancie sanchung sudah sampai! Hayolah lekasmenyambut!...."Setelah berkata demikian, orang yang baru muncul itusegera loncat ke belakang, ke jurusan utara, kakinyaditancap di atas tembok di sebelah bawah mana CukatPok yang sedang memasang mata. Souwposu terperanjatapabila ia melihat orang punya kepandaian mengentengitubuh atau kegesitan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Siapa nyana di dalam Haytong-kok ada sembunyibanyak orang pandai?" pikirnya dan terus memasangmata.Orang itu menaruh kaki kiri di atas tembok dan kakikanannya diturunkan dan tergantung ke bawah,tubuhnya turut condong, hingga ia mirip dengan orangyang sedang terpeleset jatuh. Toh tubuhnya ada tetapbergeming, kedua tangannya bersidakap di depandadanya, senantiasa siap sedia.Sebagai ahli silat, Cukat Pok mengerti bahwa ilmukepandaian orang itu adalah ilmu kepandaian pihakSelatan atau Lampay, namanya Huiho koankie atau"Rase terbang tergantung di cabang". Jarang ada orang

Page 213: Cerita silat

dengan ini macam kepandaian."Baiklah aku coba-coba padanya," berpikir Cukat Pok.Ia pasang kakinya, siap akan enjot tubuhnya guna lantasloncat naik, kedua tangannya dimajukan untuk terusmenyerang begitu lekas kakinya sudah menginjaktembok, la hanya ingin pecahkan Huiho koankie untukbikin bergetar tubuh orang itu dan jatuh ke bawah.Di luar dugaan dari Souwposu si Pembalasan Cepat,lain orang telah dahului ia. Ketika ia baru hendak enjottubuhnya, atau ia melihat orang itu sudah terlepaskakinya yang berada di atas tembok dan tubuhnya jatuhke bawah, maka agar tidak tertimpa, ia terus lompat kesebelah kiri, kira-kira dua tombak jauhnya, hingga ia jadiberada di tembok sebelah timur.Orang itu jatuh bukan untuk terus rebah di tanah,benar bersamaan waktu jatuhnya ada suatu benda hitamyang menyambar padanya, tetapi ia cepat mengegositubuhnya begitu lekas kakinya menginjak tanah danTiraikasih Website http://kangzusi.com/sebelah tangannya digerakkan untuk hajar benda hitamitu.Cukat Pok hampir tertawa ketika berbareng denganserangan itu ada terdengar suara ayam jago berkeok,karena benda hitam yang dihajar itu adalah seekor ayamjantan, yang mati seketika karena hebatnya serangan.Tidak heran kalau orang itu menjadi sangat gusar hinggaterdengar suaranya yang nyaring, "Kurang ajar! Kauberani permainkan padaku si orang tua!"Lalu dengan satu gerakan, orang itu mencelat ke atastembok timur, la telah menggunakan ilmu Ceng-tengsam-ciauwsui atau "Cecapung tiga kali menyambar air".Berbareng dengan itu, di tembok barat ada satubayangan yang bergerak.Cukat Pok dari tempat sembunyinya melihat itusemua, tetapi ia tidak berani sembrono dan tidak maubergerak sembarangan, karena ia belum dapat pastikan,yang mana musuh dan yang mana kawan, la teruspasang mata.Tempat itu dekat dengan tembok gunung, di situ adabelasan pohon haytong, maka keadaan di sekitarnyagelap. Beberapa bayangan tertampak asik bergerakgerak.Untuk mencari tahu, ia keluar dari tempatsembunyinya dan loncati tembok akan jalan memutar. Iaberdaya sedapat mungkin, agar tidak ada orang yangmelihat padanya. Ketika ia tiba di bawah sebuah pohon,atau dari atas pohon yang kelima, ia mendengar suara

Page 214: Cerita silat

anjing menggonggong dibarengi dengan suara patahnyabeberapa cabang pohon, suara berisik mana lalu disusuldengan satu suara orang yang tajam, "Haytong-kok inilebih baik dipanggil Ya-kauw-cun!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan "Ya-kauw-cun" dimaksudkan "Desa AnjingGunung". Tapi suara berisik tidak sampai di sini. Lagisekali terdengar suara anjing, suara anjing berkuing,jauhnya belasan tombak dari pohon gouwtong kelima itu.Itu ada suara dari anjing yang terbanting mati, karenasuaranya sirap dengan segera.Lantas tertampak dua bayangan berkelebat, duabayangan yang keluar dari rumah. Atas itu, sekarangterdengar berisiknya patahnya cabang-cabang pohon,yang jatuh berbareng dengan meluruknya daun-daunrontok.Sesaat kemudian, suara berisik agak sirap. Lalu dibelakang bukit ada terdengar suara yang menyindir yangdisusul dengan suara tertawa nyaring, "Sungguh satutuan rumah yang liehay! Beginilah cara menyambuttetamunya! Aku mesti ketemui tuan rumah, akan tanya iasebenarnya kandung maksud apa...."Suara ini dibarengi dengan melesatnya satu bayangan,yang lalu mendapat teguran, "Apa di sana chungcu dariBancie sanchung?"Pertanyaan itu tidak peroleh jawaban.Sekarang Cukat Pok dapat lihat tegas pada orang yangmajukan pertanyaan itu, tubuh siapa ada tinggi luar biasadan kurus, gerakannya se-bat melebihkan kesehatannyasendiri. Ketika dia itu sampai, suaranya segera terdengar,katanya, "Cee loosu, mari kita antar tetamu pergi!"Sehabisnya kata begitu, orang itu lantas berangkat,bukannya ia loncat turun ke tanah tapi ke atas rumah.Kemudian ia disusul oleh satu bayangan lain, yangmuncul dari sebelah kiri.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Cukat Pok mengerti bahwa si Raja Pengemis sedangtunjukkan kepandaiannya, bahwa satu pergulatan bakalterjadi, hanya ia heran, sampai sebegitu jauh, ia tetapbelum lihat Tan Ceng Po. Terpaksa ia pergi seorang diri,ke belakang. Ia terus umpatkan dirinya.Belum Cukat Pok berlalu jauh atau ia dengar suarasuitan riuh di sekitar Haytong-kok, suara mana lantasdisusul dengan cahaya api di sana-sini, kelihatannyateratur rapi."Terang Pian Siu Hoo hendak unjuk pengaruhnya,"

Page 215: Cerita silat

pikir Souwposu, "nyata ia hendak paksa usir kita keluardari Haytong-kok...."Dengan cepat api obor tertampak semakin banyak,saban jarak tiga sampai lima tindak, tentu ada satu obor,orang yang pegang itu, yang tertampak nyata, tidakbawa golok atau panah. Meski terang di sana-sini tetapidi jurusan lembah sekali, segala apa tetap gelap dansunyi.Cahaya api tidak sampai mencorot ke dalam lembahitu.Dengan tidak pedulikan orang punya barisan, CukatPok lanjuti perjalanannya menuju ke desa kecil. Ia tidaktampak lain bayangan lagi, kecuali bayangan dari orangyang dipanggil Cee loosu dan kawannya, yang tadi ialihat nyata.Selagi mendekati dua baris rumah paling depan didusun kecil itu, Cukat Pok dapat dengar suara berisik disebelah dalam itu, ada juga suara ayam dan anjing, yangmenambah memberisikkan, begitupun suarajatuhnyabarang berat dari atas rumah ke tanah.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lekas-lekas Cukat Pok pergi naik ke atas rumah yangsebelah utara, dari atas wuwungan, ia ingin dapatmemandang sekitarnya dusun kecil itu, juga akan lihatdari situ ada musuh yang keluar atau tidak. Ia sudahpikir, kalau musuh muncul, ia akan coba tempur mereka.Ketika ia baru sampai di tembok yang agak tinggi darisatu rumah di tepi jalanan, ia lihat melesatnya satu tubuhmanusia dari pojok barat utara, gerakannya gesit, dantujuannya adalah ia sendiri!Melihat datangnya orang, yang tidak dikenal siapa,Cukat Pok lekas-lekas lompat menyingkir ke samping kiri,sambil berbuat demikian, ia pasang matanya, guna lihatitu orang ada bersenjata atau tidak. Adalah sedangnya ialoncat, dari jurusan selatan ada orang menegur dengannyaring, katanya, "Sahabat baik, kau terimalah!" Dandengan tiba-tiba, sebatang bambu panjang telahmenyambar tubuhnya orang itu, siapa berkelit ke pinggirdengan kepalanya ditundukkan, tubuhnya meloncat.Dengan terbitkan suara berisik, galah itu menimpatembok dan jatuh.Diserang secara mendadak demikian macam, orang itumurka hingga ia memperdengarkan suara menghina,tetapi sebagai jawaban, ketika ia putar tubuhnya, iadengar teguran yang kedua, "Masih ada, hei, sahabat!"Dan serupa benda hitam telah menyambar ke arahnya.

Page 216: Cerita silat

Dengan luar biasa gesitnya orang ini berkelit, ia telahlompat ke rumah sebelah selatan. Tapi di sini, munculsatu suara keras dan berisik, sepotong genteng atau batatelah menyambar padanya, ketika ia berkelit, benda itujatuh menimpa genteng, hingga lagi-lagi terdengar suaraberisik sekali.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Segera tertampak satu bayangan melompat ke jurusanCukat Pok, ketika Souwposu hendak berkelit, ia dengarorang punya suara, "Mundur ke utara!"Cukat Pok kenalkan suaranya Tonglouw Hiejin TanCeng Po, bayangan siapa menyambar terus ke tembokbelakang."Tan loo-suhu," ia menanya. ”Kiongsin masih belummundur, apakah kita harus tinggalkan ia?""Sekarang sudah mulai siang, sudah waktunya untukkembali," Tan Ceng Po menjawab. "Baru ini di dalamlembah, Kiongsin telah bikin ayam dan anjing tidakaman, orang dan kuda saling terbalik, hingga TiathongliongPian Siu Hoo telah roboh pamornya. Kalau kita tibadi luar, Kiongsin barangkali akan dapat menyusul kita.Hanya kita harus awas, karena Pian Siu Hoo sendiri tetaptidak pernah muncul." Kemudian, dongak ke atas, tetuadari Kiushe Hiekee berkata pada musuh, "Hei, orangorangdari Kangsan-pang, kamu punya permainan oborada menyebalkan! Lihat, aku mempunyai barang yangtersedia untuk padamkan semua obormu!"Setelah berkata demikian, Tan Ceng Po raup batudengan dua tangannya."Benar-benar barang tersedia," pikir Cukat Pok."Memang barang-barang begini dapat digunakan dengantak ada habisnya...."Dan ia segera telad Tonglouw Hiejin akan lompatmaju.Timpukannya Tan Ceng Po ada liehay, begitu lekasbatu menyambar, api obor segera padam, sebentar sajaTiraikasih Website http://kangzusi.com/empat atau lima obor telah tidak menyala lagi, waktukena ditimpuk, lelatunya terbang berpencaran.Dengan keluarkan jeritan, orang-orang yang pegangobor dan kena lelatu api, segera lari mundur karenamereka pun kaget dan ketakutan.Cukat Pok juga turut menimpuk dengan tidak kalahjitunya.Tetapi pihak musuh mempunyai barisan panah yangumpatkan diri, mereka lantas bekerja, menyerang ke

Page 217: Cerita silat

arah dua bayangan yang tertampak berkelebat.Disebabkan serangan mendadak itu, hampir-hampir TanCeng Po dan Cukat Pok menjadi korban. Mereka menjadigusar."Kawanan anjing, kau berani lukakan aku si orangtua?" ia berteriak serta rogoh sakunya akanmengeluarkan dua batang panah tangan yang terusdigunakan untuk menyerang ke jurusan dari manadatangnya panah.Jeritan terdengar, satu tubuh tertampak jatuhterguling.Tan Ceng Po loncat naik ke tempat tukang panah ituyang telah kosong."Cukat loosu, mari kita ambil jalan ini akan pergi kemulut lembah, agar bertemu dengan Kiongsin," iaberkata pada Souwposu."Mari, loo-suhu," Cukat Pok menyambut.Keduanya segera membuka jalan, lari ke arah mulutlembah.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Samar-samar di dalam lembah masih terdengar suaraberisik, tetapi dengan tak pedulikan itu, Tan Ceng Po danCukat Pok terus menuju ke mulut lembah. Ketika merekamendekati mulut lembah itu, mendadak dari satutanjakan, di belakang alingan batu besar terdengar suaratertawa nyaring yang mengejek dan disusul denganucapan, "Aku sangka siapa, tidak tahunya ketua dariKiushe Hiekee! Di sini si orang she In telah menantikanlama!"Berbareng dengan suaranya orang itu telah loncatkeluar dari tempat sembunyinya dan lompat ke arah TanCeng Po.Tonglouw Hiejin loncat ke atas satu batu besar sambilmenjawab, "Kau siapa sahabat, kau berani pegat aku?Melainkan si orang she Pian yang boleh berhadapanpadaku, yang lainnya maaf, aku tidak sudi melayani!"Tapi orang itu, yang sekarang telah berada di sebelahbawah, tertawa pula, suaranya penuh penghinaan. Iaberkata, "Mau tidak mau, Samsiang In Yu Liang inginbelajar kenal dengan tetua dari Kiushe Hiekee!"Tapi Cukat Pok telah mendahului loncat turun dengantipunya Kie-eng pok-touw atau "Garuda kelaparanmenyangkrem kelinci," sembari ia berseru, "Aku justruingin berkenalan dengan jago dari Samsiang!"Sekarang ternyata, In Yu Liang itu adalah orang kurusjangkung tadi yang muncul dari dalam rumah, yang

Page 218: Cerita silat

gerak-gerakannya gesit sekali.Begitu lekas ia sudah sampai, selain kakinya mencariinjakan, kedua tangannya Cukat Pok sudah lantasTiraikasih Website http://kangzusi.com/bekerja, tangan kanan siapa di depan dada, tangan kirimenyambar dadanya pihak lawan.In Yu Liang geser tubuhnya ke kiri, akan menyingkirdari serangan itu, tetapi berbareng tangan kanannya darikiri menyambar ke kanan, jari-jarinya mencari orangpunya nadi, untuk ditotok. Ia punya gerakan itu, yangkelihatannya sederhana, ada cepat sekali.Cukat Pok mengerti berbahayanya totokan kepadanadi itu. Ilmu itu ada melebihkan berbahayanya ilmuTiat-piepee. Ia memang sudah dengar, jago Samsiang ituada tersohor untuk ilmu menotoknya dengan jari, yangdisebut Itcie sinkang atau "Ilmu totokan satu jari". Makaia lekas-lekas mendek, selagi pundak kiri turun kebawah, tubuhnya kelit ke kanan, kemudian dengan kakikanan nancap, kaki kirinya menyambar, menyapu kakimusuh. Ia gunai tipu Lokyap ciuhang-koay atau "Anginmusim Ciu meniup rontok daun."Dengan satu enjotan tubuh, In Yu Liang melesat tinggidan mundur sampai tiga tombak jauhnya. Terus saja iaberseru dengan pertanyaannya, "Sahabatku, apa kau adaSouwposu Cukat Pok? Inilah kebetulan, aku memangingin coba-coba untuk menerima pelajaranmu!"Lantas, dengan tidak tunggu jawaban ia maju puladengan penyerangannya.Cukat Pok hendak layani musuh itu, di saat ia maugeraki tubuh, mendadak ia rasai angin menyambar dibelakang ia, maka ia terus lompat minggir, dan satubayangan hitam telah melesat ke depannya jagoSamsiang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Sahabat, kau sedang kasih pertunjukkan apa ini?"tanya bayangan itu. "Kiongsin tidak sanggup terima kaupunya budi ini!"In Yu Liang mundur satu tindak, ia tertawa berbahakbahak."Aku memang sudah duga, bahwa adalah kau, simakhluk aneh bangkotan, yang datang menggangguHaytong-kok!" kata ia dengan nyaring. "Pepatah adabilang, adat istiadat memastikan, ada pergi, ada kembali,maka itu satu kali aku pun mesti berkunjung ke Banciesanchung!"Ketika orang berkata-kata, Hoa Ban Hie telah enjottubuhnya loncat naik ke tempat paling tinggi di samping

Page 219: Cerita silat

mulut lembah itu, dari situ sambil tepuk-tepuk tangan, iaberkata-kata dengan nyaring, "Bagus sekali! Aku HoaBan Hie akan menunggui dengan segala kehormatan ataskunjunganmu! Sahabat, andaikata kau tidak memberikanmuka padaku, pasti kau akan bikin aku si MalaikatKemelaratan mesti keluarkan tenaga akan pergimengundang padamu!..."Di saat itu, Tan Ceng Po pun muncul dari alingan batu,sambil berloncat turun, ia kata pada Itcie Sinkang In YuLiang, "Kiranya di dalam Haytong-kok ini ada berdiamorang pandai dari Rimba Persilatan! Kiranya, In loosu,kau ada bersahabat dengan ketua dari Kangsan-pang!Sungguh aku tidak sangka! Mudah-mudahan kau bisaberkunjung ke Bancie sanchung, untuk menyambut padakau! Sekarang, In loosu, maafkanlah kita, kita tidak bisatemani kau lama-lama!"Setelah kata begitu, Tan Ceng Po putar tubuhnya,akan berlalu. Perbuatannya ditelad oleh Cukat Pok,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/sedang Kiongsin Hoa Ban Hie sudah mendahului ambiljalannya sendiri. Dan mereka tidak lagi mendapatrintangan, di setiap jagaan, tidak ada orang yang keluaratau memegat, mereka sampai di rumah dengan tidakkurang suatu apa, hanya mereka lantas bertemu denganLim Siauw Chong, yang sudah kembali dari ranggon.Liongyu Hiejin Lim Siauw Chong berduka apabila iadengar perihal hasil penyelidikannya tiga orang itu, sebabsekarang ternyata, Pian Siu Hoo benar-benar hendaklakukan pertempuran yang memutuskan, hingga tidaklagi ada harapan bagi perdamaian. Ia tidak nyana bahwaPian Siu Hoo bisa undang orang yang liehay, sedangbelum ketahuan, orang pandai siapa lagi yang berada didalam lembah Haytong-kok itu."Bagaimana sekarang kita orang harus bertindak?"akhirnya Lim Siauw Chong tanya tuan rumah. "Menurutaku, lebih lekas kita bertindak, lebih baik. Kita tidak bolehmemberi ketika untuk Pian Siu Hoo mengundang terlebihbanyak orang lagi. Ia ada cerdik dan licin, ia bisa pincuklebih banyak orang lagi, seperti sekarang ia dapatmengundang Itcie Sinkang In Yu Liang. Orang yangdipanggil Cee loosu itu mestinya adalah Kimtoo Cee SiuSin, ahli silat ternama dari pihak utara."Tapi, memandang Lim Siauw Chong, Hoa Ban Hiebersenyum sindir."Sahabat karib, bukannya aku si Kiongsin mengejekpadamu," ia berkata, "sebabnya kenapa kau dari pihak

Page 220: Cerita silat

Kiushe Hiekee tidak bisa angkat kepala ialah kau orangada terlalu tutup diri, terlalu hati-hati, hingga satucoanpang yang besar dan berpengaruh, di bawahpenilikan sangat keras dari kau, telah berubah menjadiTiraikasih Website http://kangzusi.com/lemah dan tidak bersemangat. Dalam urusan sekarangini, aku sebenarnya ada sedikit usilan, seperti juga akudekati api akan membakar diri sendiri. Dengan TiathongliongPian Siu Hoo aku tidak bermusuhan atauberselisihan, aku juga tidak hidup di atas air, hanyakarena perbuatannya di dekat daerahku ini ada terlalumenyolok mataku, hingga ia telah melanggar adatku danaku tidak bisa mengawasi saja kepadanya. Begitulah akusudi ketemukan padanya dan tengok macampersiapannya. Pian Siu Hoo telah melanggar kebiasaandalam kalangan coanpang, ia telah terlalu andalkandirinya dan sekarang ia hendak menjagoi di Haytong-kokini, perbuatannya tidak boleh diantapi saja. Jika ia maubalik kembali ke Gocu-mui, aku pasti tidak akan campurtahu urusannya itu! Sekarang aku hendak menggunakankesempatan ini akan belajar kenal dengan orang-oranggagah dari utara, supaya aku pun dapat mengetahui,hingga di mana adanya kebisaanku sendiri!"Lim Siauw Chong ketahui adat orang, ia inginmenyingkir dari itu, karena bagi mereka adalah sudahcukup jika si Raja Pengemis ini sudah mau ambilpihaknya. Maka ia lantas menyimpang. Setelahmenghaturkan terima kasihnya, untuk mana pun diturutoleh Yan Toa Nio dan gadisnya, ia tanya bagaimanakesudahannya penyelidikan baru-baru ini.Tan Ceng Po telah wakilkan dua kawannya untukmemberikan penuturan.Mendengar itu, Yan Toa Nio kerutkan alisnya, karenaia ketahui, perkara telah menjadi besar serta hebat danberbahaya sekali. Maka ia lantas utarakan pikirannyapada Hoa Ban Hie dan kawan-kawannya, bahwa ia inginlekas-lekas ketemukan Pian Siu Hoo, baik untukTiraikasih Website http://kangzusi.com/membunuh musuh itu atau ia berdua anaknya menerimabinasa di tangan musuh itu."Pian Siu Hoo benar-benar ada sangat licin, berbahayadan busuk," ia nyatakan lebih jauh. "Urusan dengan kitaia campur dengan urusan coanpang. Nyatalah ia inginmemperoleh kemenangan di dua-dua pihak, supayakalau berhasil ia dapat terus menjagoi sendirian. Akumenyesal telah membikin loo-cianpwee sekalian turut

Page 221: Cerita silat

menjadi pusing."Tapi atas pernyataan ini, Hoa Ban Hie tertawa."Yan toanio, kau harus bersabar!" ia berkata. "Akuhargakan keberanianmu, tetapi kau harus mengerti,sekarang tidak lagi kau hadapi Pian Siu Hoo sendirian!Nyatalah kini kau bukannya tandingan dari Tiathongliong!Tunggu saja! Jangan-jangan sebentar malam akandatang tamu-tamu ke dusunku ini, jika dugaanku benar,kau dapat kemerdekaan untuk coba-coba ilmupukulanmu Engtiauw hoankie-ciang atau 'Burung garudamenyerang berbalik'. Jika sebentar malam kaumemperoleh kemenangan, soal membalas sakit hatimubukannya soal sukar lagi, jika sebaliknya, kau pasti tidakakan mempunyai harapan lagi!"Toa Nio tidak mengerti betul maksudnya tuan rumah."Loo-cianpwee, apakah artinya ini?" ia tegaskan. "Apasebentar malam Pian Siu Hoo akan datang sendirikemari?""Tidak bisa diharap yang Pian Siu Hoo sendiri maulancang datang kemari," sahut Hoa Ban Hie. "Tetapi diantara kawan-kawannya yang ia dapat undang, adaseorang yang liehay sekali, ialah Itcie Sin-kang In YuTiraikasih Website http://kangzusi.com/Liang dari pihak selatan. Dalam hal bugee seumumnya,ia boleh tidak usah terlalu dimalui, hanya yangberbahaya adalah ilmu menotok dengan jari tangannya.Kau orang berdua, ibu dan anak, justru harus cobaEngtiauw hoankie-ciang untuk menangkan ilmumenotoknya itu. Jika kepandaianmu telah diyakinkansampai di batasnya kesempurnaan, hingga kau orangdapat membikin In Yu Liang tidak berdaya, pastilahpembalasan sakit hatimu dapat diwujudkan denganberhasil.""Namanya orang itu aku pernah mendengar banyakkali," menyahut Yan Toa Nio, "hanya tentangkepandaiannya itu aku tidak mengetahui sama sekali.Aku dengar bahwa ilmu menotok dengan jari itu adasalah satu yang paling liehay dari Siauw-lim-sie punyatujuhpuluh dua pelajaran istimewa, jauh terlebih liehaydaripada Piepee-chiu dan Kimsee-ciang, maka aku kuatirEngtiauw hoankie-ciang tidak akan dapat punahkan ilmuitu. Aku pikir terlebih baik aku pergi memapaki Pian SiuHoo di dalam sarangnya akan membalas sakit hatiku,baik dengan jalan terang maupun gelap. Bagi kita, asalsudah mencoba, kendati binasa kita akan merasa puas."Tetapi Tan Ceng Po goyangkan kepalanya.

Page 222: Cerita silat

"Di mana juga pihak Kiushe Hiekee telah tersangkut,toanio harus bersabar," orang tua ini berkata. "Kitamalahan harus bertindak terlebih dahulu, karena urusandi antara kita telah diperhebat dengan kejadian diGiokliong-giam Hiecun. Pertama-tama kita orang harusbereskan keruwetan urusan coanpangdi Hucun-kang,kedua barulah kita membantu pada kamu berdua ibu dananak, itu artinya kita orang harus bekerja sama-sama.Mana bisa untuk toanio pergi sendiri? Baiklah ditetapkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/satu tanggal untuk pertempuran yang memutuskan, matiatau hidup tidak menjadi soal pula."Lim Siauw Chong pun turut bicara, katanya,"Sebagaimana kau telah nyatakan, kau orang ibu dananak janganlah terlalu banyak berpikir. Kau orang sudahlama menyingkirkan diri, tetapi kau orang tetap ketahuijalannya urusan di kalangan coanpang, maka akupercaya kau dapat mengerti tentang urusan kita ini, PianSiu Hoo tidak diijinkan berdiri, atau ia akan mencelakaibanyak orang, karena kecuali membalas sakit hati padakau orang, ibu dan anak, ia pun hendak menjagoi. Iaakan berhasil apabila mampu robohkan kita dua pihak.Apa yang luar biasa pada Pian Siu Hoo adalah ia telahpindahkan pusatnya, malahan dari air ia pindah ke darat.Menurut aturan coanpang, jika terdapat perselisihan,urusan tidak boleh dibereskan di lain tempat, tetapisekarang Pian Siu Hoo melanggar kebiasaan itu, nyatalahia ada kandung maksud lain, karena ia bukan seorangbodoh. Maka kita pun harus berhati-hati."Yan Toa Nio manggut. "Terima kasih, loo-cianpwee,"ia berkata "Aku mengerti bahwa urusan kita sekarangsukar dipisahkan, aku hanya merasa kurang enak bilakita bersama-sama merembet-rembet Banciesanchung...."Toa Nio belum tutup mulutnya, atau Hoa Ban Hie telahtertawa besar."Toanio, kau pandai bicara!" ia menegur."Sebenarnya, sekarang ini Pian Siu Hoo juga mempunyaiurusan dengan diriku. Dengan mendirikan pusat diHaytong-kok, ia telah tidak pandang aku, tetapi akupercaya, di lain pihak ia diam-diam hendak pengaruhkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/juga pihakku. Aku berdiam di sini bukan baru satu atausetengah tahun, benar aku bukan seorang ternama,tetapi aku tidak mau ijinkan orang tidak pandang matapadaku. Hak apa Pian Siu Hoo ada punyakan untuk

Page 223: Cerita silat

berpusat di Haytong-kok? Coba ia datang terlebih dahuludan bicara dengan baik padaku, barangkali aku dapatmengambil sikap lain, tetapi sekarang tidak. Toanio, kaubersabar dan tunggulah kejadian yang akan datang! Kitaakan bekerja sama-sama!"Yan Toa Nio haturkan terima kasih pada raja pengemisitu."Aku mengerti, loo-cianpwee, terima kasih," iaberkata."Sekarang pembicaraan telah selesai, kita haruspikirkan soal menghadapi Pian Siu Hoo," Tan Ceng Poberkata. "Bilakah kita akan bertindak? Atau kita hendaktunggu dahulu sepak terjang musuh? Aku hanya anggaptidak boleh pandang enteng pada musuh kita itu."Cukat Pok yang sejak tadi diam saja, kini turut bicara."Tan loo-suhu," ia berkata, "bahwa sudah terang Pian SiuHoo mempunyai banyak kawan yang pandai dan kitatelah satroni sarangnya, maka sekarang kita harusmenjaga dengan hati-hati tempat kita. Karena telahdibikin malu, mereka tentu hendak membalas itu! Akupercaya, satu kali mereka akan datang kemari, maka kitaorang tidak boleh alpa dan perlu setiap waktu siap sedia.Kita harus ingat bahwa pihak sana pun ada orang-orangyang pandai dan berani...."Mendengar demikian, Tan Ceng Po melirik padaKiongsin, tetapi muka dan sikapnya tuan rumah tetaptenang, maka ia lekas manggut.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Tentang itu, Cukat loosu, kita tidak usah kuatir," iamenyahut. "Ketika kita hendak berlalu dari Haytong-kok,musuh yang kita ketemukan adalah In Yu Liang. Iaterkenal gagah, tetapi berpikiran cupat, maka setelahnampak kegagalan, ia tentu akan datang kemari. Tapi disini, Hoa chungcu telah siap sedia, aku percaya, meski InYu Liang liehay, tidak mudah ia dapat masuk. Sikap kitasekarang adalah, siapa datang, dia kita layani."Cukat Pok berdiam, tetapi ia tidak puas."Beginilah memang sikap biasa dari orang-orangsebagai mereka," ia berpikir, "ialah serupa penyakitkepala besar. Sifat begini bagiku adalah alamat darikegagalan. Tapi aku telah berada di sini, baiklah, kitalihat saja nanti, jika mesti roboh, apa boleh buat...."Hoa Ban Hie perhatikan sikapnya semua orang. Ialantas bersenyum tawar."Tan Ceng Po, ada permusuhan apakah di antara kitaberdua, maka kau mengucap demikian rupa?" ia tanya

Page 224: Cerita silat

Tonglouw Hiejin. "Kita orang ada sahabat-sahabat daribanyak tahun, mustahil begini saja sikapmu? Apakahbenar kau tidak niat membantu melindungi Banciesanchung? Pendeknya aku bilang, asal musuh bisamalang melintang di dalam kampungku ini, itu berartibahwa pamorku telah roboh! Sekarang, sahabatku, akuserahkan Bancie sanchung padamu, kau boleh berbuatapa kau suka, keributan apa juga akan terjadi sebagaiakibatnya, aku akan bertanggung jawab, tidak nanti akutarik-tarik padamu!"--ooo0dw0ooo--Tiraikasih Website http://kangzusi.com/XTan Ceng Po goyang-goyang tangannya."Sahabatku, kau keterlaluan!" ia berkata, "Tugas yangkau berikan kepadaku ada terlalu hebat! Aku bicaramenuruti keadaan, karena aku percaya Bancie sanchungsudah terjaga kuat. Tapi sekarang kau serahkandusunmu padaku, bagaimana aku bisa menerima itu?Coba ini terjadi pada empatpuluh tahun berselang, pastidengan tidak ayal lagi aku menerima dengan keduatangan! Sekarang usiaku telah lanjut, aku tidak lagi adasedemikian tolol! Baiklah kau cari lain orang saja...."Hoa Ban Hie tertawa berkakakan."Kalau aku katakan kau tua bangka licin, kau tentutidak puas! Bukankah kau tadi, dengan ucapanmu,hendak bikin darahku naik, supaya aku layani orang yangdatang, agar kau bisa menonton, menyaksikan, akanbuka matamu, akan tambahkan pengalamanmu? Kautidak berani omong langsung, kau bicara secara samarsamar!Kau begini licin, kalau aku tidak serahkan tugaskepadamu, kepada siapa lagi? Sahabat bangkotan, kautenangkan hatimu, si Malaikat Kemelaratan tidak nantiberlaku sampai melewati batas aturan, hingga kebaikanhati sahabatnya hendak disia-siakan! Kau harus tahu,tugas ini tidak sama dengan kewajiban buat pergimemenuhkan janji ke Haytong-kok! Kiongsin Hoa BanHie punya juga nama kosong di kalangan Sungai Telaga,jikalau bukannya orang yang tersohor namanya, atauyang biasa saja, tidak nanti dia berani datang kemariuntuk banyak tingkah! Kalau orang sampai beranidatang, ia mesti sangat tersohor, maka itu, caraTiraikasih Website http://kangzusi.com/bagaimana aku boleh tidak bersiap? Mustahil aku hendakbiarkan saja orang, dengan sekali gebrak, bikin rusakBancie sanchung?"

Page 225: Cerita silat

Tan Ceng Po manggut-manggut, ia tertawa."Kau benar!" ia jawab. "Memang, siapa juga, ia mestikalah! Untuk menghadapi orang pandai, kalau kita tidaksiap dengan sempurna, kita bakal meninggalkan bencanahebat bagi belakang hari!""Memang! Maka juga di sini, di mana saja, yang akuanggap penting, aku ada taruh penjagaan, malah ditempat yang tidak penting, aku pun tidak lupakan. Kitamesti menjaga agar kita bisa layani dengan baik padasesuatu orang yang datang kemari — dan kita semuamesti bersatu hati! Umpama kata kita tidak mampulindungi Bancie sanchung yang kecil, tentu kita tidakusah lagi pergi ke Haytong-kok. Kalau di tempat sendirisudah jatuh, kenapa kita mesti pergi ke lain tempat,untuk mendapat malu saja?""Sahabat karib!" Tan Ceng Po tertawa. "Benar-benar,sejak kenal pada kau, belum pernah aku dapatkan kauada berhati-hati seperti sekarang ini! Itulah bagus!"Hoa Ban Hie tidak kata apa-apa, ia melainkanbersenyum.Kemudian, mereka bicarakan lain-lain urusan. TanCeng Po dan Lim Siauw Chong telah ambil putusan, buaturusan coanpang, mereka tidak mau minta bantuan lainlainorang lagi. Dan mengenai perkara sakit hati dari YanToa Nio, nyonya ini dan gadisnya dikasih kemerdekaanuntuk menuntut balas, kalau tenaga mereka tidak cukup,barulah mereka hendak dibantu, supaya dengan begitu,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/muka terang dari ibu dan gadis itu bisa terjamin. Merekahanya hendak tunggu datangnya Hengyang Hie-in SianIe dan Hee In Hong. Tapi kalau undangan Haytong-kokdatang terlebih dahulu, terpaksa mereka tidak bisamenanti lagi dan mesti pergi seada-adanya saja."Maka itu, biar bagaimana, kita mesti siap, agar kitatidak nampak kegagalan," demikian Tan Ceng Ponyatakan akhirnya.Hoa Ban Hie bersenyum. "Sebenarnya di Banciesanchung ini tidak ada yang harus ditakuti," ia katasambil tertawa. "Aku bukannya orang bangsawan, semuaorang di sini ada sama rudinnya seperti aku, malahrumah kita juga ada gubuk-gubuk yang bobrok, semuadibikinnya bukan dengan pakai uang atau ongkos, makakalau tempat ini ada yang ganggu, tidak ada yang harusdibuat sayang. Hanya, apa yang sukar bagiku, ialahselama aku masuk di kalangan Sungai Telaga, belumpernah aku ganggu lain orang, belum pernah ada orang

Page 226: Cerita silat

yang gasak setangkai rumputku atau sepotong balok,karena ini kebiasaan, asal tidak ada gangguan, aku tidakakan jadi kalap. Demikian dalam urusan sekarang, akudan Pian Siu Hoo boleh saling lihat saja! Umpama kataaku lagi senang, biarnya dia bakar habis Bancie sanchungsampai jadi abu, aku akan hadapkan ia dengan tertawasaja, aku akan tetap pandang ia sebagai sahabat, hanyakapan aku sedang mendongkol, sebatang rumput saja iapatahkan, kendati itu diganti dengan sepotong emas, akutetap tidak akan mau mengerti! Biarnya dia katakan akusi Malaikat Kemelaratan sudah gila, aku tetap tidak akankasih ampun padanya! Siapa datang dengan baik kemari,untuk melihat-lihat, kendati aku miskin, tidak nanti akusia-sia pada mereka, aku akan jadi tuan rumah yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/manis budi, hanya bila aku lagi murka, aku lantas tidakkenal siapa juga, satu datang, satu aku bereskan,sebelum aku memberikan hukuman pada semua, belumaku mau berhenti!"Mendengar tuan rumahnya sedang mengoceh, semuatetamu itu berdiam saja, hanya di dalam hati merekatertawa geli, sebab Kiongsin benar-benar ada aneh.Seterusnya, sampai terang tanah, Bancie sanchungada aman seperti biasanya. Sama sekali tidak adatertampak orang keluar atau masuk. Kiongsin, dari pagi,telah pergi ke mana tahu. Tapi Tan Ceng Po bisamenduga bahwa si Raja Pengemis sudah atur persiapan.Adalah setelah matahari turun, baru ia muncul di antarasekalian tetamunya. Dan ia telah keluarkan elahan napaslega."Aku si tua bangka sudah lima atau enam tahun belumpernah bekerja begini lelah," ia kata. "Inilah yangdibilang, di kolong langit tidak ada urusan yang bikinorang repot hanya orang mencari repot sendiri. Sekarangada waktunya untuk aku beristirahat. Sebentar malamada ketikanya bagi aku menyambut dan menjamusahabat-sahabat baik, buat ini aku ingin lihat merekapunya rejeki mulut, untungnya bagus atau tidak. Akupikir, siapa mau datang ke Bancie sanchung-ku ini,sekarang ada ketikanya yang paling baik, sebabseliwatnya ini, aku tidak akan terima tetamu lagi, akutidak akan sambut mereka itu!"Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong ada orang-orangyang tidak boleh dibuat permainan, toh terhadapKiongsin Hoa Ban Hie, mereka ada jeri, melainkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 227: Cerita silat

Tonglouw Hiejin yang kadang-kadang berani sedikitbersenda gurau, Lim Siauw Chong tidak sama sekali.Ketika langit mulai gelap, baru kelihatan orang-orangkampung, berdua atau bertiga, tertampak di matanyaTan Ceng Po sekalian, mereka itu agaknya seperti orangorangyang baru pulang dari pekerjaan. Chungteng puntelah nyalakan api, mereka punya pelita atau lampu adaistimewa, ialah sepotong batu pecahan dipakai sebagaitatakan dua paso kecil dari batu, seputarnya paso sudahpada gugus, isinya ada separuh, dan sumbunya adakasar, waktu disulut, api itu bersinar tinggi hampir satukaki.Bancie sanchung terdiri dari rumah-rumah gubuk,tetapi semuanya bersih luar biasa, dari itu pelita merekapun ada luar biasa. Diletakkan di depan rumah yangdijadikan sebagai kantoran — di mana sekalian tamutamuberdiam—pelita itu memberikan pemandangan takmenyurupi.Di depan pintu, di sepanjang pinggiran payon dan dikiri kanan pintu dan jendela, dengan masing-masingsepotong bambu ada digantung selembar kertas putih,maka itu, di sinarnya lentera, kertas itu menerbitkansinar terang umpama siang. Pun di atas setiap rumah,malahan di atas cabang pohon, diikat pada sebatangbambu ada dinyalakan lentera yang serupa. Hanyasampai di depan pohon-pohon cemara yang lebat barulahtidak tertampak lentera itu.Kantor dari rumah itu, yang dipanggil cun-kongso,hanya ada empat pemuda yang menjadi pengawal, yanglain-lain setelah selesai api dinyalakan, telahmengundurkan diri.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di semua bilangan ada sunyi senyap, melainkan daridalam cun-kongso sering terdengar suara berisik.Menghadapi pintu kongso diatur meja dengan delapanbuah kursi. Para hadirin terdiri dan enam orang berikutHoa Ban Hie, ialah Tan Ceng Po, Lim Siauw Chong, CukatPok, Yan Toa Nio. Yan Leng In dan tuan rumah. Meskibegitu, Tan Ceng Po tidak tanyakan apa-apa, melainkanCukat Pok yang merasa aneh.Tidak lama, barang-barang santapan sudah mulaidisajikan. Melihat itu, semua orang menjadi kagum.Dandanan sebagai pengemis, semua rombengan atautambalan, rumah mereka semua gubuk, tetapi barangmakanannya semua ada pilihan dari timur dan selatan.Bahan makanan seperti ini, jangan kata orang miskin,

Page 228: Cerita silat

sekalipun hartawan tidak semuanya mampu menyajikan."Thjungcu mempunyai tamu, kenapa kau tidak mauundang ia keluar?" akhirnya Yan Toa Nio menanya. "Kitatidak berlaku seejie lagi terhadap chungcu, kenapa kauagak sebaliknya? Silakan undang tamu chungcu itu agarkita orang boleh duduk dan bersantap sama-sama!"Hoa Ban Hie manggut-manggut ketika ia jawabnyonya tamunya itu. "Harap toanio tidak buat pikiran," iabilang. "Aku si pengemis tua pasti tidak akan berlakutidak hormat. Kalau tamuku telah berada di sini, mustahilaku tidak lantas undang ia keluar dan duduk bersamasamakita? Seperti aku telah bilang, aku sediakan barangsantapan, siapa yang datang, dialah yang akanmerasakan itu. Menurut dugaanku, mestinya akan datangpula dua tamu, dua sahabat kekal ke Bancie sanchungini, untuk membikin mukaku menjadi terang, tetapi, jikamereka tidak datang, apa dayaku? Silakan duduk,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/silakan, ini adalah ketika baik bagi kita orang! SelamaBancie sanchung masih utuh, selama itu juga kita orangboleh bersenang-senang, jika nanti dusun ini telahberubah menjadi abu, adalah sukar untuk mengharapkita orang bisa berkumpul pula seperti ini! Maka jugamalam ini aku keluarkan semua apa yang aku miliki, dantelah kurbankan uang simpananku untuk barang-baranghidangan ini. Maka siapa yang berlaku sungkan-sungkan,ia seperti sia-siakan maksud baikku! Jangan kau orangtertawakan aku, seumur hidupku, ini adalah yangpertama kali aku undang tamu untuk berjamu! Mari, akuhendak memberi selamat dengan satu cawan!"Karena yang berkumpul ada orang-orang SungaiTelaga, mereka tidak lagi berlaku sungkan, apalagi tuanrumahsendiri telah berikan keterangannya dan berlakumerdeka.Dengan dilayani oleh empat pelayan, mereka sudahlantas mulai minum dan dahar. Cukat Pok merasa aneh,ini ada pengalamannya yang luar biasa, tetapi ia bisasesuaikan diri.Bila orang telah minum tiga edaran, Hoa Ban Hiemengawasi lilin yang ditancap di ciaktay."Sekarang sudah waktunya, kenapa mereka belumjuga datang? Apakah benar-benar mereka hendak mainmaindengan aku? Apa benar mereka tidak hendakminum arak? Jika demikian, mereka benar-benar hendakcari susah sendiri!...."Dari pembicaraannya itu, bisa diduga bahwa Hoa Ban

Page 229: Cerita silat

Hie ada janji orang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Cukup, Hoa loosu, jangan kau main-main terlebihlama dengan aku!" Tan Ceng Po lantas menegur. "Siapasebenarnya yang kau telah undang datang kemari akanhadiri perjamuanmu ini? Harap kau tidak membikin kitasemua jadi berlaku kurang hormat terhadap tamu-tamuitu, itulah ada tidak bagus bagi kita orang...."Hoa Ban Hie bersenyum pada sahabatnya itu."Kau sudah begini tua, kenapa kau tidak bisa tahansabar?" ia balikkan. "Akhir-akhirnya kau toh akan melihatjuga! Apa kau tidak ingat itu perkataan: asal Co Cohdisebut-sebut, Co Coh lantas muncul? Barangkalisahabat-sahabatku itu juga sudah datang!...."Semua orang pasang kuping, tetapi mereka tidakdengar apa-apa, maka mereka duga tuan rumah sedangmembanyol atau main gila. Tapi Hoa Ban Hie bicara tidaksambil tertawa atau bersenyum, malahan ia unjuk romansungguh dengan menunda cawannya yang ia pegangdan pasang kuping."Hah, kenapa mereka tidak tahu penghormatan?" tibatibaia berkata seorang diri. "Kenapa mereka tidak maubiarkan kita bikin penyambutan? Tidak, ini tidak bisaterjadi, sebagai tuan rumah aku harus menyambutsendiri!"Dengan satu gerakan ia telah terpisah dari kursinya,bila ia telah mendek sedikit, segera tubuhnya menyusulmelesat ke luar. Menampak demikian, Tan Ceng Posemua menduga bahwa tentu ada orang datang, makaitu mereka pun berbangkit. Dengan beruntun merekabertindak ke luar sampai di depan cun-kongso. Tapikeadaan Bancie sanchung, kecuali bagian depan darikongso ini, semua ada gelap dan sunyi, tidak terdengarTiraikasih Website http://kangzusi.com/suara apa-apa. Maka mereka terus pasang kuping, tidakada satu yang bicara.Tidak terlalu lama, di jurusan timur selatan adaterdengar suara yang sangat perlahan, hingga sukarmembedakan suara itu."Dengar," berkata Tan Ceng Po pada kawankawannya,"kita rupanya akan menyaksikan si pengemistua punya kepandaian! Sudah terang ada orang yangtelah menerobos masuk ke dalam Bancie sanchung ini,orang itu agaknya sengaja hendak uji kepandaiannyatuan rumah! Lihat saja, kita akan saksikan pertunjukanyang menarik hati!"

Page 230: Cerita silat

"Tetapi, loo-cianpwee, tidak selayaknya untukmenonton saja!" berkata Yan Toa Nio. "Hoa loosusenantiasa omong besar dan seperti tidak keruan, tetapihatinya ada sangat mulia, perbuatannya harus dibuatkagum! Untuk kami ibu dan anak, ia telah melakukanperjalanan berbahaya ke Haytong-kok, hingga ia telahtanam bibit permusuhan dengan Tiathong-liong Pian SiuHoo, maka jika Bancie sanchung sampai turun pamor,bagi kita, itu pun ada sangat memalukan. Jika itu sampaiterjadi, aku malu sekali.Marilah kita orang bantu membikin penjagaan!....""Kau ada berbudi, toanio, kau tidak bisa lupakan orangpunya kebaikan, itulah ada kebaikanmu," Lim SiauwChong berkata, "tetapi di lain pihak, kau telah tidakinsyaf bahwa terhadap si pengemis tua, kau harusbersikap lain. Kau harus ingat, kamu berdua, ibu dananak, baru pertama kali ini ketemu padanya. Sepakterjang orang tua itu ada sangat merdeka dansembarangan, seperti juga mulutnya bisa mengucapkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/segala apa, manis atau pahit. Kau tahu, bisa terjadi,sedang kau bermaksud baik, kebaikanmu akan tidakditerima! Jika itu sampai terjadi, cara bagaimana kau bisaberdiam lebih lama pula di Bancie sanchung ini? Bedaadalah kita orang, kita tidak gubris apa yang si pengemistua bilang, karena kita sudah ketahui tabiatnya yanganeh itu. Sekarang baiklah kita atur begini saja. Toa Niodengan nona dan Cukat Pok boleh tetap duduk di sinisambil pasang mata, jangan kau orang berlalu dari sini,kita berdua saudara mau pergi akan melongok sertamembantu jika itu perlu. Secara begini, kita juga jadi bisabelajar kenal dengan orang yang baru datang itu."Yan Toa Nio menghargakan Lim Siauw Chong, yangtelah bantu padanya dan bersikap manis, maka itu iatidak mau membantah pembicaraannya, sedangsebenarnya ia ingin sekali ajak anaknya pergi menyusulKiongsin."Baiklah, loo-cianpwee," ia berkata.Cukat Pok juga ingin keluar, tetapi mendengarucapannya Lim Siauw Chong dan mengetahui sifatnyaHoa Ban Hie, terpaksa ia tutup mulut, maka bersamasamaYan Toa Nio dan Yan Leng In, ia diam saja.Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong sudah lantasgunakan kepandaian mereka akan berlalu dengan cepatdari meja perjamuan, tetapi mereka berlalu denganberpisahan, ialah yang satu menuju ke barat utara dan

Page 231: Cerita silat

yang lainnya ke timur selatan. Tetapi, baru merekaberlalu belasan tombak dari cun-kongso, mereka sudahdapatkan rintangan. Malah Cukat Pok bertiga, telah lihatrintangan itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po loncat naik ke wuwungan rumah waktuia dirintangkan, dua bayangan telah serang ia sampaihampir-hampir ia menjadi korban, berulang-ulang iaterangkan bahwa ia ada tetamunya tuan rumah, sampaiia sebutkan she dan namanya, tetap orang tidak gubrisia, yang terus tidak dikasih maju, malah ia diserang pergidatang, sama juga ia ada musuh. Tapi karena ia tidakmau mundur dan kepandaiannya ada tinggi, dengangampang ia bisa pecahkan serangan dan nerobos maju.Pengalaman dari Lim Siauw Chong ada serupa, iamesti gunakan kepandaiannya, akan singkirkanrintangan. Sekarang, seperti Tan Ceng Po, ia telah dapatpengalaman.Dari pengalamannya kedua tetua dari Kiushe Hiekeesekarang terbukti, penduduk Bancie sanchung, romannyasaja seperti pengemis, tidak tahunya, mereka semua adapunya kepandaian berarti. Maka itu, mereka didugabukannya orang-orangnya Hoa Ban Hie sendiri hanya adaorang-orang ternama, yang jadi sahabatnya Hoa Ban Hie,yang datang dengan sengaja menyamar sebagaipenduduk dusun, untuk umpatkan romannya yang sejati.Lim Siauw Chong telah dirintangkan sampai dua kali,tetapi dua-dua kalinya ia tidak mau pecahkan rintangandengan keluarkan kepandaiannya yang berarti, hanyadengan gunai kesehatan atau kegesitan tubuh, ia bisaegos diri dari perintang-perintang itu.Menampak rintangan itu, Cukat Pok bertiga Yan ToaNio dan Yan Leng In jadi semakin tidak berani berlakusembrono, mereka tidak berani tinggalkan kongso.Itu waktu empat pelayan telah benahkan segala apa,juga lentera, kecuali itu dua paso pelita, yang tetapTiraikasih Website http://kangzusi.com/berada di tempatnya, malah apinya tetap ada menyalaseperti mula-mula.Supaya bisa melihat keempat penjuru, Cukat Pok ajakYan Toa Nio dan Yan Leng In loncat naik ke atas rumahdi mana mereka mendekam di wuwungan. Mereka punpasang kuping.Sebagai permulaan, di jurusan barat utara adaterdengar suara apa-apa, yang saling susul, yang salingberpisahan, sebentar ke utara sekali, sebentar pula ke

Page 232: Cerita silat

barat, atau lantas sunyi pula."Pengemis tua itu benar-benar liehay," kata Cukat Pokpada Yan Toa Nio. "Aku percaya, orang yang datang itutidak bakal peroleh hasil suatu apa di dalam Banciesanchung ini, atau bisa jadi ia bakal rubuh....""Pengalamanku ada cetek, tetapi menurutpemandanganku, orang yang datang mesti ada satuorang yang liehay sekali," Yan Leng In turut bicara."Coba loo-cianpwee kasih tahu padaku, suara tadi adadari pihak tuan rumah atau dari tetamu?""Aku percaya itu ada suara dari pihak tetamu, yangmengasih tanda pada kawan-kawannya," sahutSouwposu. "Sebegitu jauh yang aku ketahui, pertandaandi sini adalah suitan, yang gampang buat dikenalkan.""Apa loo-cianpwee bisa duga dari mana orang ambiljalan masuk?" nona Yan tanya pula. "Penjagaan di siniada kuat sekali, biar bagaimana, orang tentu akannampak rintangan. Barusan suara itu ada bergantiantempat, apa bisa jadi, tetamu datang dengan banyak?Kalau ini dugaan benar, kenapa pihak Bancie sanchungtidak kerahkan antero tenaganya? Jika mereka berjumlahTiraikasih Website http://kangzusi.com/sedikit, kenapa mereka bisa bergerak di berbagai-bagaijurusan? Kenapa mesti Kiongsin sendiri yang keluarmenyambut? Maka aku percaya betul, musuh mesti adaliehay sekali!"Cukat Pok manggut, ia mau benarkan dugaan si nona."Jangan berisik!" kata Yan Toa Nio dengan tiba-tiba."Lihat itu di jurusan timur selatan, rupanya itu adabergerak-geraknya bayangan orang..."Adalah di itu waktu, belasan tombak jauhnya di luarkongso, di atas rumah gubuk, tiga bayangan kelihatannyata bergerak-gerak, tanda dari pertempuran, yangdisusul sama suara bentak membentak. Mereka sepertimain uber-uberan, hanya tidak dapat dipastikan, manamusuh dan mana pihak Bancie sanchung. Gerakanmereka ada gesit sekali.Segera terdengar suara tertawa menghina, duabayangan berdiam di atas rumah, bayangan yang ketigaentah telah pergi ke mana. Maka sekarang ternyata, adamusuh datang menyerang, ia kena dirintangi oleh duapenjaga, lantas ia menghilang. Dua bayangan itu punturut menghilang."Yang mengherankan adalah si pengemis tua yangtelah mempunyai pembantu-pembantu yang liehay," kataCukat Pok pada Yan Toa Nio.

Page 233: Cerita silat

"Kalau orang biasa saja dari kalangan Sungai Telaga,siapa yang bisa datang masuk kemari akan cabut kumisharimau?"Souwposu belum tutup mulutnya, atau ia berseru,"Eh!" kemudian sambil tepuk pundaknya Yan Toa Nio, iakata pula, "Lekas lihat, itu di atas rumah besar!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio lekas putar tubuhnya, maka ia masih bisalihat mencelatnya satu bayangan, yang muncul daribelakang rumah. Dengan loncatan Yancu hui-in-ciongatau "Burung walet terbang menembusi mega", CukatPok lantas lompat melesat ke jurusan rumah itu.Yan Toa Nio dan gadisnya lantas mengerti bahwamusuh sudah gunai akal "Seng tong kie see" atau"Bersuara di timur, menyerang di barat." Ialah karena didepan kena dirintangi, ia pergi ke belakang, kelihatannyaia mundur, tidak tahunya ia mundur dengan berpurapura.Gerakannya musuh itu ada gesit luar biasa.Yan Toa Nio dan gadisnya sudah lantas bergerak,akan menyusul, dengan berpencaran, maka bersamasamaCukat Pok, mereka jadi bergerak dalam tigajurusan. Tapi Cukat Pok yang maju paling cepat.Musuh rupanya telah dapat lihat ada orangmenghampirkan padanya, dari sikapnya, yang pasangdiri, ia seperti tidak takuti apa-apa, hanya ketika ia lihatdatangnya dua orang lain, tubuhnya bergerak dengantiba-tiba. Segera terdengar suaranya, katanya, "Sahabatbaik, kau telah datang kebelakangan!...."Suara itu terdengarnya jauh, tetapi waktu terdengarperkataannya yang paling belakang, yaitu "....kebelakangan," mendadak dari jurusan barat utara adamenyamber satu bayangan lain, baru saja bayangan ituinjak kakinya di wuwungan, atau ia sudah mencelat pulake jurusan musuh.Pihak musuh telah putar tubuhnya ke depan, setelahmana, ia segera layani bayangan yang baru datang itu,hingga keduanya jadi saling menyerang. Belum lama,atau mereka lantas berpencaran, ialah yang satu loncatTiraikasih Website http://kangzusi.com/mundur ke rumah samping dan yang lainnya berdiri ditempat pertempuran dan hanya mundur sedikit.Cukat Pok bertiga sekarang telah tiba di rumah besaritu, maka mereka bisa lantas kenali Hoa Ban Hie, sedangmusuh yang loncat ke rumah samping, telah menyingkirlebih jauh ke belakang dari rumah itu.Melihat orang mundur, Hoa Ban Hie sudah lantas

Page 234: Cerita silat

menegur, "Sahabat baik, kenapa kau berlaku tidakmanis? Kau seharusnya melayani aku lagi dua jurus!...."Setelah berkata demikian, ia loncat menyusul.Yan Toa Nio memberi tanda pada anaknya, ia lantasmundur untuk terus memutar ke depan. Ia ingin bisacegat musuh itu. Cukat Pok tidak memberi tanda apaapa,tetapi ia pun telah undurkan diri akan pergimemutar ke depan, hingga gerakannya ada hampirberbareng dengan gerakannya Yan Toa Nio dan Leng In.Di depan cun-kongso keadaan gelap, kecuali itu duapaso yang merupakan pelita istimewa, yang apinyasekarang ada agak guram, hingga di luar dua tombak,cahaya api itu tidak sampai.Tempo Yan Toa Nio dan anaknya tiba di jalanan, darimana mereka lompat naik ke atas rumah gubuk sebelahbarat, keduanya tidak dapat tampak pula bayanganmusuh. Dan Kiongsin Hoa Ban Hie juga turut lenyap.Ketika mereka kembali pergi ke belakang cun-kongso, disitu mereka bertemu dengan Cukat Pok yang juga tidakberhasil mencegat musuh. Bertiga mereka malusendirinya, karena ternyata mereka sudah kalah terhadapmusuh punya kegesitan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Musuh ada liehay luar biasa," berkata Cukat Pokdengan perlahan pada Yan Toa Nio. "Sekarang mari kitacoba cari padanya!....""Jangan," Yan Toa Nio lekas mencegah. "Kitabukannya hendak unjuk kelemahan tetapi kita tidakboleh kosongkan cun-kongso, di sana hanya ada pelayandan tidak ada yang jaga, jika ada terjadi sesuatu, apakahsi Malaikat Kemelaratan tidak akan mentertawakan kita?Maka sudah cukup jika kita melakukan penjagaansaja....""Begitupun baik," berkata Cukat Pok, yang terus putartubuhnya atau segera ia menjerit, "toanio, lekas! Kitatelah kena dikalahkan!...."Yan Toa Nio dan Yan Leng In segera putar tubuhnyadan mereka pun menjadi kaget.Dua pelita paso di muka pintu sebelah kiri dari cunkongsosekarang telah pindah — atau lebih benar: orangtelah pindahkan — ke muka pintu sekali.Cukat Pok masih dapat melihat bayangan orang yangmemindahkan paso itu, hanya mukanya tidak tertampaknyata, maka juga, setelah keluarkan jeritannya, ia sudahgunakan antero kebisaannya akan loncat melesat hinggajauhnya tiga tombak lebih, untuk dapat menyusul musuh.

Page 235: Cerita silat

Ketika ia telah injak tanah, musuh kebetulan sudah putartubuh, loncat ke sebelah kanan kongso, naik ke atasrumah jauhnya tiga atau empat tombak.Dengan perasaan sangat malu, Cukat Pok enjot pulatubuhnya untuk menyusul."Sahabat, ke mana kau hendak pergi?" ia berseru.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Keduanya sama-sama berloncat, tetapi jika Cukat Pokhanya dapat meloncat tiga tombak lebih jauhnya, orangitu loncat empat tombak, dari situ jadi ternyata bedanyakepandaian mereka berdua.Dengan tidak buang tempo lagi Cukat Pok gerakkankedua tangannya akan menyerang, tubuhnya turutlompat maju.Orang itu mendekkan tubuhnya, kaki kanannyadiangkat, dengan gunakan kaki kiri, ia putar tubuhnyadan bangun, dengan demikian pukulannya Souwposutelah lewat, kemudian dengan tangan kiri ia samberorang punya kedua tangan. Ia telah gunakan Tantwiechiuatau "Pukulan tangan sebelah" untuk membikinpatah lengan, gerakannya sangat cepat.Cukat Pok melihat serangannya gagal dan orang telahbarengi menghajar padanya, lekas-lekas ia tarik pulangtangannya sambil tubuhnya mendek, kemudian denganangkat pundak kiri, tangan kirinya digerakkan, diiringidengan tangan kanan ia mengarah orang punya pahakiri.Musuh ada sebat betul. Ia mundur begitu lekasserangannya tidak berhasil, sambil mundur ia perbaikidiri, maka juga dengan sangat cepat ia dapat maju akanmenyerang pula. Sekarang ia gunakan kedua tangan danmenjuju dada. Itu adalah ilmu pukulan Hekhouw sinyauwatau "Harimau hitam lempangkan pinggang".Untuk menyingkir dari bahaya, Cukat Pok putartubuhnya sambil memutar, ia bikin tubuhnya berada disamping, dari sini, dengan kaki kiri memasang diri,dengan kaki kanan ia menyapu kaki musuh.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Musuh itu ada awas dan gesit, atas datangnyaserangan, ia enjot tubuhnya akan berkelit sambilberlompat tinggi, kemudian ia menjatuhkan tubuhnya disebelah kiri.Cukat Pok buru-buru memperbaiki diri dan menyerangpula untuk kedua kalinya, tetapi justru itu, Yan Toa Niodan gadisnya tiba, akan dari kiri dan kanan majumengepung musuh yang belum dikenal itu, hingga orang

Page 236: Cerita silat

itu kena dikerubuti.Ketika Yan Toa Nio telah datang dekat, musuhkebetulan baru taruh kakinya, ia ketahui musuh adaliehay luar biasa, dari itu, begitu menyerang, ia sudahlantas gunakan Eng-tiauw hoankie-ciang dan tujuannyaadalah musuh punya batok kepala.Dengan tarik mundur tubuhnya, musuh itu selamatkandiri dari serangan yang berbahaya itu dan dari mulutnyatelah mengeluarkan bentakan, "Nelayan perempuan,jangan kurang ajar!" Dan berbareng dengan itu, tangankirinya telah digerakkan untuk serang Yan Toa Nio punyalengan kanan, la telah gunakan tipu silat Kimsit bekwanatau "Benang emas melibat lengan". Ketika tangan itusampai, mendadak jari-jari tangannya terbuka, melainkanjari telunjuk yang menotok nadinya si nyonya. Dan iniadalah yang dinamakan tipu Kimkong-cie atau "JarinyaKimkong".Yan Toa Nio kaget melihat caranya musuh menyerangpadanya. Ia kenal baik tipu itu dan tahu caramenangkisnya, tetapi sekarang musuh gunakan ilmumenotok, malah ia kenal ilmu ini, ialah satu bagian dariItcie Sinkang, salah satu ilmu totok paling liehay daridunia persilatan dari selatan. Ia pun sekarang jadiTiraikasih Website http://kangzusi.com/ketahui, sama siapa ia sedang berhadapan, karena iatahu, di pihak musuh ada In Yu Liang yang ada jadi ahlidari ilmu totok itu.Bukan main kagetnya Yan Toa Nio, karena di saatyang berbahaya itu, ia tidak tahu bagaimana ia harusbertindak, untuk tolong dirinya. Kalau nadinya kenatertotok, celakalah sebelah tangannya itu.Dalam saat yang berbahaya itu, tiba-tiba dari atasrumah dari cun-kongso — munculnya dari belakang —kelihatan satu bayangan melesat turun, cepatnya luarbiasa, dan turunnya di belakang sekali dari In Yu Liang.Bayangan itu segera juga kasih dengar suaranya yangnyaring dan berpengaruh, "Di dusunnya si pengemis akutidak ijinkan kau banyak tingkah!" Dan suara itudibarengi sama serangan tipu Kimcee-chiu atau "Tangancagak emas."In Yu Liang kaget buat datangnya musuh secaramendadakan itu, apapula ia tahu, musuh ada liehay danserangannya berbahaya, kalau ia tidak berdaya denganlebih dahulu batalkan serangannya terhadap Yan ToaNio, pasti ia celaka. Dengan terpaksa ia tarik pulangtangannya, sambil lompat ke samping, ia putar tubuhnya

Page 237: Cerita silat

buat terus tangkis serangan musuh.Yan Toa Nio telah ketolongan, hatinya bukan mainlega. Tapi ia tidak kenal takut, ia tidak mau menyingkir,malah sebaliknya, ia merangsek, akan serang pulamusuhnya yang liehay itu. Ia pun tahu, penolongnya,adalah ketua dari Bancie sanchung, Hoa Ban Hie.Tatkala itu Cukat Pok dan Yan Leng In telah sampai,dengan tidak banyak omong, berdua mereka maju akankepung musuh.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tetapi Hoa Chungcu tidak mau main kepungkepungan."Silakan kau orang mundur!" ia kata dengan nyaring."Jangan kau orang rampas ini satu pahalaku! Sejak akusi pengemis tua datang ke desa ini, belum pernah akulakukan suatu apa buat gunanya penduduk desa ini,maka sekarang adalah ke-tikanya untuk aku undangtetamuku!"Selagi ia berkata-kata, ia sudah mulai bertempur samaIn Yu Liang.In Yu Liang ada satu orang tersohor di daerahSamsiang, di selatan dan utara Tiangkang, kecuali ilmusilatnya tinggi, ia juga ditakuti karena kepandaianilmunya menotok jari Itcie Sinkang. Ia sebenarnyadatang ke Bancie sanchung dengan niatan masuk denganberterang, apa-mau selagi mendekati Bancie sanchungbelum setengah lie, ia sudah hadapkan rintangan, hinggaia jadi sengit, hingga ia urungkan maksudnya yangpertama, karena ia percaya bahwa orang telah pandangrendah kepadanya. Begitu ia gunai kepandaiannya, akanterjang sesuatu rintangan, dan rintangan semakintangguh, ia semakin bernapsu. Dan ia ternyata bisatobloskan sesuatu penjagaan yang kuat. Kecuali didepan, sampai di mulut desa, ia lihat segala apa adasunyi, penjagaan seperti tidak ada, hanya setelah ini,baru ia hadapkan pula gangguan. Di sini, setiap limatombak, ia saban-saban mesti hadapkan rintangan.Kecuali Cauwsiang huiheng atau Ilmu lari di atasrumput, In Yu Liang juga telah yakin sempurna ilmuTengpeng touwsui atau "Menyeberangi air dengan naikkapu-kapu." Begitulah, untuk masuk, ia berlari-lari di atasTiraikasih Website http://kangzusi.com/pepohonan. Mula-mula ia putarkan dahulu seluruh desa,hingga ia bisa lihat Bancie sanchung adalah satu desayang sunyi dan tenang. Ia berlaku hati-hati, karena iatahu, meskipun tenang, dusun ini mesti ada terjaga kuat.Dengan ini jalan, ia bisa pancing bergeraknya penjagapenjaga

Page 238: Cerita silat

dusun, yang pada umpatkan diri, hingga ia tahu,bagian mana ada penjagaan paling lemah, kemudian daribagian lemah ini, nerobos masuk. Hanya, mendekati cunkongsolagi kira-kira duapuluh tombak, ia lantas terpegaloleh penjaga-penjaga yang berkepandaian tinggi, diantaranya ada chungcu dari Bancie sanchung sendiri. Iniia bisa ketahui dengan lihat saja orang punya gerakgerakantubuh.Dari sebelah barat utara dusun, In Yu Liang neroboske utara sekali. Di sini ada setumpuk pepohonan murbei,yang mengurung sebuah rumah. Ia menerjang ke dalampepohonan itu, ia loncat naik ke atas rumah. Itu waktu,ada musuh yang terus susul ia, hingga mau atau tidak, iamesti melayani juga. Ia percaya, musuh ini ada salahsatu yang tadi pegat ia di sebelah luar. Malah sekarangmusuh ini berani desak ia. Tadi, di luar, karena adacahaya bulan yang sedikit terang, penjaga itu tidak maurangsek ia, ia hanya diganggu saja.Di tempat yang gelap, keduanya sudah lantas adukepandaian. Sesudah bertempur sekian lama, In Yu Liangmerasa heran. Ia telah dapatkan penyerang itu bersilatsecara sembarangan, tetapi serangannya semua adaberbahaya, gerak-gerakannya pun gesit sekali. Ia tidakmampu terka, musuh ada gunakan ilmu silat kalanganmana. Berbareng mendongkol, iajadi penasaran. Makaakhirnya ia loncat naik ke atas sebuah pohon di sebelahbaratnya dan berteriak dengan tegurannya,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Sahabat, kau siapa? Aku In Yu Liang, aku datanguntuk berkunjung, kenapa kau tolak padaku? Bukankahdi dalam lembah Haytong-kok kita orang sudah berjanji?Kenapa kau langgar janjimu? Apa begini perbuatannyaorang dari kalangan Sungai Telaga?"Meski In Yu Liang menanya dengan baik,penyerangnya tidak pedulikan ia, malah ia tidak disahutisama sekali, dari itu, karena gusar, ia turun pula akanmelayaninya. Ia lantas gunakan ilmu silat Citsenglianhoan-chiu atau "Tujuh bintang saling merantai" akandesak dan hajar tubuh penyerang ini.Baru saja In Yu Liang keluarkan kepandaiannya itu,atau itu penyerang loncat keluar pepohonan yang lebat,maka ia terus loncat menyusul, la sampai di luar, di siniia belum sempat taruh kakinya atau dari belakangnyasebuah pohon ada orang serang ia pada dadanya, begitumendadakan dan hebat serangan ini, hampir-hampir YuLiang menjadi korban, baiknya ia keburu berkelit, dengan

Page 239: Cerita silat

loncat ke belakang sebuah pohon lain, darimana ia terusjalan mutar, untuk membalas menyerang musuh yangsembunyi itu. Ia telah gunakan tenaganya, ia pakai ilmuKimkauw-cian atau "Gunting ular naga emas". Iamenyerang iga kanan.Untuk menyingkir dari serangan pembalasan,penyerang itu telah loncat maju ke depan hingga duatiga tombak jauhnya, dengan demikian kecuali terlepasdari bahaya, ia pun pisahkan diri jauh-jauh dari orangHaytong-kok, hingga In Yu Liang tidak bisa melihatmukanya orang itu.Masih saja In Yu Liang penasaran, ia enjot tubuhnyaakan maju menyusul.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Orang itu loncat naik ke atas rumah, dari situ ia lari keujung, ketika In Yu Liang susul ia ke atas, ia loncat turun.Masih saja In Yu Liang menyusul, dengan luar biasacepatnya dan kali ini dibarengi menyerang, hingga ketikatubuhnya mendekati, tangannya juga datang dekat padabadan musuh itu.Musuh itu tidak putar tubuhnya atau loncat berkelit,malahan ia tidak menoleh ke belakang, hanya justruserangan mau sampai, lagi sekali ia loncat naik ke atasrumah.In Yu Liang telah serang tempat kosong, justru itu dariujung rumah ada orang yang keluar dan terus menerjangpadanya. Karena mereka berhadapan, terutama daritubuh orang yang tinggi, In Yu Liang kenalkan chungcudari Bancie sanchung. Maka sambil loncat ke kiri, dengantangan kanan ia mendahului menyerang lengannyachungcu itu.Sambil menggeser kaki ke samping, Hoa Ban Hiemenyingkir dari serangan itu, tetapi ia ingin membalas,dan bersiap cepat, dengan kedua tangannya iamenyerang.In Yu Liang merasa bahwa si pengemis tua adabertenaga sangat besar, dan serangan itu adaberbahaya, maka ia berlaku hati-hati. Dengan tangan kiribikin gerakan menangkis, kaki kanannya ia angkat akanloncat terus ke depan, tetapi begitu lekas terlolos dariserangan, ia balik tubuhnya sambil miring, dengantangan kiri ia menyerang pula, sekarang ke arah pundakkiri lawannya.Hoa Ban Hie melihat serangannya tidak berhasil, iapun nampak serangan musuh, tetapi ia tidak menangkis,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 240: Cerita silat

malahan sambil tarik pulang kedua tangannya, ia loncatke depan dan terus lari ke belakang satu pohon cemaradi mana ia melenyapkan diri.In Yu Liang mendongkol dan gusar, karena ia merasayang ia sedang dipermainkan, maka ia angkat kakinyaakan loncat ke pohon cemara itu untuk mengejar, tetapidi saat ia hendak enjot tubuhnya, mendadak ia merandekdan berkata, "Chungcu, karena ternyata kau tidakhendak sambut aku, sebagai sahabat yang tidakberharga, baiklah, aku minta perkenan akan undurkandiri! Chungcu, di Haytong-kok saja aku menunggukedatanganmu, di sana pihak Kangsan-pang sedangasyik menantikan kau orang!"Setelah berkata demikian, In Yu Liang putar tubuhnyauntuk loncat ke pohon murbei, agaknya ia mencarijalanan untuk jalan pulang, gerakannya sebat luar biasa,tetapi belum jauh, setelah pungut beberapa butir batu, iaputar tubuhnya akan balik ke pohon cemara. Itu adajalanan untuk masuk ke Bancie sanchung. Begitu iamasuk ke tempat lebat, berulang-ulang ia menimpukdengan batu yang ia bawa, setiap kali menimpuk iabarengi loncat maju. Timpukannya setiap kali lima atauenam tombak jauhnya. Ketika ia tiba di ujung, ia baliklagi.Dengan jalan ini ia pakai itu akal yang terkenal, "Suaradi Timur, serangan di Barat." Ia jalan memutar dipinggiran, dengan tidak ada rintangan, cepat sekali, iasudah kembali ke pepohonan bambu di sebelahbelakang, dari sini ia menghampirkan cun-kongso. Iadapat rintangan tetapi rintangan itu ia pincuk ke lainjurusan, karena kegesitannya, ia sendiri bisa kembali kekongso. Di sini ada Cukat Pok bersama Yan Toa Nio danTiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Leng In, tetapi dengan kecerdikannya, ia bisa bikintiga orang itu meninggalkan kongso, hingga di luar tahusiapa juga, ia bisa geser itu pelita-pelita paso. Ia merasagirang, karena ia telah peroleh kemenangan, karena iabisa masuki Bancie sanchung dan melihat segala apa.Oleh karena ini, melihat digesernya pelita istimewa itu,Yan Toa Nio jadi malu dan gusar, hingga ia sudahmenyerang dengan sengit, siapa tahu In Yu Liang benarbenarliehay, ia hampir kena dibikin celaka, baiknya HoaBan Hie keburu datang dan menolonginya. Kimkong-cieitu adalah ilmu kepandaian, yang In Yu Liang telahpelajari untuk tiga-puluh tahun lamanya, hingga dapatdimengerti liehaynya. Baiknya Yan Toa Nio insyaf bahaya

Page 241: Cerita silat

dan lindungi diri berbareng Hoa Ban Hie bantu ia. Dalammurka, ia menyerang dengan hebat, sampai Cukat Pokdan gadisnya bantu ia kepung jago Samsiang itu.In Yu Liang telah lakukan perlawanan dengan tunjukkegesitannya, hingga kendati dikepung oleh tiga jago, iamasih bisa bergerak-gerak dengan leluasa. Entahbagaimana, ia nampaknya tidak mau bertempur lamalama,ketika satu kali ia tertawa berkakakan, tubuhnyamencelat dalam rupa Yancu coan-thian atau "Burungwalet terbang ke langit". Ia loncat tingginya dua tigatombak, apabila tubuhnya itu turun, ia turun di belakangrumah ujung timur. Dari situ, dengan satu kali lagi enjotdiri, ia bikin tubuhnya melesat melewatkan pagarpekarangan. Dan ketika Yan Toa Nio bertiga memburu, iasudah berada di luar cun-kongso di mana iamelenyapkan diri di tempat gelap, bayangannya puntidak tertampak lagi.Yan Toa Nio bertiga tidak mau berlaku sembrono,mereka berhenti berlari dan lalu memasang mata.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Belum lama, lantas dari jurusan barat selatan adaterdengar suara suitan, yang berbunyi beruntun-runtun.Itu ada tanda dari pihak Bancie sanchung, kalau adamusuh atau bahaya. Dari mana suara datang palingdahulu, di situ tanda ada bahaya atau ancaman.Kemudian, suara itu disusul dari empat penjuru, satutanda bahwa di empat penjuru itu pun orang ada lihatmusuh.Dapat dikatakan hanya sekejap, segera segala apakembali sunyi seperti sediakala.Dengan satu tanda, Yan Toa Nio ajak dua kawannyakembali ke cun-kongso. Baru saja mereka sampai didepan pintu, atau dari kejauhan kelihatan melesatnyasatu bayangan yang berlari-lari mendatangkan, siapaternyata adalah Hoa Ban Hie, maka mereka berempatlantas berkumpul."Cukat loosu, malam ini bisa dibilang aku telah jatuh ditangannya si orang she In," berkata tuan rumah. "Didalam Bancie sanchung ia tidak dapat kesempatan akanberbuat banyak, ia ternyata telah tunjuk kepala besardan kesemberonoannya, karena ia telah berani langgaraturan yang padaku telah diwariskan oleh leluhurku! latelah tidak ingat bahwa dengan kelancangannya ini, iasudah tinggalkan ancaman bencana yang tidak akan adahabisnya untuk hari depannya! Umpama aku si tuabangka mau kasih ampun padanya tetapi lain orang,

Page 242: Cerita silat

tidak nanti!"Cukat Pok dan Yan Toa Nio ada orang-orang denganbanyak pengalaman, ucapannya si Raja Pengemis,mereka mampu tangkap artinya. Mereka tidak maumenanya, karena itu ada mengenai rahasia dari sesuatuTiraikasih Website http://kangzusi.com/golongan, yang lain golongan tidak boleh sembaranganmendapat tahu atau menyelidikinya.Adalah Yan Leng In, yang masih hijau, telah tidaksabar akan tidak menanya."Loo-cianpwee, tolong kau berikan pelajarankepadaku," demikian katanya. "Kenapa, untuk gantinyapelita, dipasang itu dua paso kecil? Apakah artinyaaturan itu? Di lain tempat aku belum pernah nampakseperti di sini....""Kau tidak mengerti, nona?" baliki Hoa Ban Hie, yanglantas tertawa berkakakan. "Sekarang aku belum bisakasih keterangan, maka baik kau tunggu saja, sangtempo sudah tidak jauh lagi! Asal urusan di Haytong-koksudah dapat dibereskan, aku nanti kasih tahu padamukenapa Bancie sanchung gunai barang itu sebagai lampumalam! Aku juga nanti jamu pada kau, nona!"Yan Toa Nio deliki mata pada gadisnya itu, dengan itujalan ia tegur si anak, yang banyak mulut, beranisembarangan menanya itu orang tua yang aneh.Sementara itu, selagi Hoa Ban Hie telah kembali, TanCeng Po dan Lim Siauw Chong masih juga belumtertampak.Hoa Ban Hie tidak gubris lagi itu lampu paso, ia tidakangkat atau kembalikan di tempatnya, terus saja iamasuk ke dalam cun-kongso.Di dalam, api telah dipasang kembali.Cukat Pok, Yan Toa Nio dan anaknya ikut masuk kedalam. "Chungcu, kenapa Tan dan Lim loosu masihTiraikasih Website http://kangzusi.com/belum kembali?" Souwposu tanya tuan rumah. "Apakahyang baru saja datang benar Itcie Sinkang In Yu Liang?"Hoa Ban Hie manggut. "Oleh karena ia datangsendirian, aku jadi tidak mau terlalu ganggu padanya," iamenyahut, "aku kasih keleluasaan buat ia mundursendirinya. Tetapi Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chongtelah tidak mampu kendalikan diri, kedua saudara itumau ini malam juga membalas kunjungan! Sekarang inimereka tentu sudah sampai di Haytong-kok."Mendengar itu, Cukat Pok terperanjat di dalamhatinya.

Page 243: Cerita silat

"Benarlah orang-orang yang tidak boleh dibuatpermainan...." pikir ia."Namanya Itcie Sinkang In Yu Liang termasyhur bukannama melulu," kemudian ia nyatakan, "gerakan tangandan tubuhnya, semua ada gesit luar biasa. Rupanya barusaja ia belum keluarkan antero kepandaiannya, maka lainhari, kalau kita orang ketemu pula sama ia, pasti kitaorang akan saksikan semua kepandaiannya itu!...."Tetapi si Malaikat Kemelaratan telah keluarkan suaradari hidung."Sekali ini, bersama-sama Pian Siu Hoo, ia sudahbosan hidup!" ia kata, dengan lagu suara sengit."Dengan cara merendah, dengan hadiah istimewa, PianSiu Hoo sudah undang datang beberapa orang luar biasadari Kanglam, di dalam lembah Haytong-kok ia hendakbikin pertemuan yang akan menetapi takdirnya! Jikalaudengan bantuannya orang-orang undangan itu Pian SiuHoo bisa menang di atas angin, tidak saja di Hucun-kangia hendak menjagoi sendiri, ia pun hendak sebarTiraikasih Website http://kangzusi.com/pengaruhnya sampai di selatan dan utara dari SungaiBesar. Justru karena ia ada punya angan-angan luarbiasa itu, aku jadi sebal padanya dan niat berikanpengajaran terhadapnya, segala anak kunyuk!"Selama mereka bicara, sang tempo telahmengutarakan jam lima, tetapi mereka terus pasangomong, sampai sang fajar telah datang dengan cahayayang membuyarkan sang gelap gulita.Yan Toa Nio bertiga ada berhati tidak tetap, karenaTan Ceng Po dan Lim Siauw Chong belum juga kembalidan mereka kuatir ada terjadi suatu apa di Haytong-kok.Justru itu, dari kejauhan ada terdengar dua kali tandasuitan bambu."Bancie sanchung sungguh beruntung!" kata Hoa BanHie dengan tiba-tiba. "Lihat, ada tetamu asing yangdatang bikin kunjungan kepadaku! Apakah ini tidak luarbiasa?Sambil kata begitu, ia terus pergi ke luar.Cukat Pok bertiga tidak bisa diam saja, mereka lalumengikuti, cuma mereka tidak turut sampai ke luarsekali, karena tuan rumah diam saja. Mereka menunggudi thia.Dari luar lantas terdengar suara riuh dari orang bicaradan tertawa, menurut suara tindakan kaki, mereka mestiada berlima atau ber-enam."Boleh jadi Tan loo-suhu telah kembali," kata Cukat

Page 244: Cerita silat

Pok pada Yan Toa Nio. "Coba dengar, apa itu bukansuaranya?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio pasang kupingnya, ia kenalkan suaranyaTan Ceng Po. Karena ini, ia lantas bertindak ke luar.Cukat Pok pun turut bertindak.Ketika itu orang di luar sudah masuk ke dalam pintupekarangan, hingga Yan Toa Nio bisa lihat siapa-siapayang datang, hingga ia jadi keheranan dan kegirangan."Cukat loosu, lihat!" ia kata. "Lihat, Sian tayhiap danHee loosu juga telah datang!"Souwposu, yang menyusul bersama Yan Leng In, lihatorang yang diunjuk.Hoa Ban Hie jalan di muka, di depan ia ada Tan CengPo bersama Lim Siauw Chong. Lagi dua orang lain adaHengyang Hie-in Sian Ie dan Kimtoo Hee Kiu Hong.Entah bagaimana, dua orang baru itu boleh ketemu samakedua tetua dari Kiushe Hiekee.Yan Toa Nio bertiga sudah lantas maju menyambut.Pertemuan itu ada menggirangkan, tetapi sebelumnyabicara banyak, lebih dahulu mereka masuk ke dalamkongso."Loo-suhu sekalian," berkata Hoa Ban Hie, "jikalautidak ada ini dua tua bangka melarat dari Kiushe Hiekee,aku si pengemis tua tidak pernah sangka bahwa kauorang mau bikin terang mukaku dengan kunjungan kauorang ini pada sarangku!"Hengyang Hie-in urut kumisnya yang panjang, iatertawa."Hoa loosu, aku hendak sangkal ucapanmu ini," iaberkata. "Di dalam Bancie sanchung ini, kau ada punyaaturan sendiri, kau biasanya larang orang luar datangTiraikasih Website http://kangzusi.com/menginjak kemari, maka itu, di antara handai taulan,siapa yang beraksi datang untuk langgar aturanmu? Baikaku omong terus terang. Ketika tadi di Haytong-kok akuketemu sama Tan dan Lim jiewie loosu, aku telahtanyakan mereka berulang-ulang bagaimana kalau kitalancang datang mengunjungi, sebab kalau kita sampaikena ditolak oleh Hoa loosu, kita orang tidak tahu dimana kita orang mesti tempatkan diri."Hoa Ban Hie tertawa bergelak-gelak."Nyatalah kau orang telah pandang aku si pengemistua sebagai satu makhluk aneh yang tidak bolehdidekatkan!" ia berkata. "Sebenarnya, kapannya akupernah berlaku tidak mengenal persahabatan? Yang

Page 245: Cerita silat

benar adalah, karena golonganku ada golongan laindaripada yang lain, aku tidak ingin nanti orang kenapandang hina pada kita, karena itu, aku selalu menjagasaja kepentingan sendiri. Bancie sanchung ada tempatberkumpulnya segala pengemis, tempat semacam inicara bagaimana bisa dipakai untuk menyambut tetamutetamuyang mulia dan terhormat? Tetapi kalau orangbenar hendak bikin terang mukanya si pengemis danhendak memberikan pengajaran kepadaku, carabagaimana aku berani tidak menyambut dengan segalasenang hati? Yang aku tidak sukai adalah mereka yangmatanya berada di batok kepala, yang di matanya sepertitidak ada orang lain, hingga Bancie sanchung inidianggap tempat hina dina! Umpama orang yang tadimalam datang kemari Itcie Sinkang In Yu Liang, dikalangan Sungai Telaga bukannya seorang yang tidakternama, kalau ia mau datang kemari untuk perlihatkankepandaiannya, sama sekali tidak ada halangannya, tapiia nyata ada kandung maksud tidak baik, terang ia mauTiraikasih Website http://kangzusi.com/bikin aku terhina dan malu! Begitulah ia telah geser duapaso pelitaku di depan pintu besar! Ia ada satu jagoulung, ia sebenarnya tidak boleh berpura-pura tolol.Golongan kita suka terima perlakuan apa saja kecuali kitaorang punya aturan leluhur, yang sama sekali tidak bolehdilanggar dan dibikin rusak! In Yu Liang telah unjuki nyalibesar, terang ia lagi mencari susah sendiri. Sekarang ini,kalau di Haytong-kok ada In Yu Liang, aku juga pastiberada di sana! Dan aku pasti akan datang ke sana,kendatipun Tiathong-liong Pian Siu Hoo dari Kangsanpangdan dianya tidak undang aku!"--ooo0dw0ooo--XIBaru sekarang Cukat Pok mendapat tahu bahwaKiongsin Hoa Ban Hie adalah ketua dari Ciongkee-pangdari Kanglam. Golongan kaum pengemis miskin ini adapunya derajat yang rendah, tetapi di antara mereka adaaturan yang keras tetapi rapi, dan di antara anggotaanggotanyaada orang-orang dengan kepandaian luarbiasa. Beberapa koay-hiap, atau pengemis yang gagahmulia, ada termasuk dalam golongan ini. Di waktu-waktubiasa, orang tidak tampak apa-apa yang luar biasa padagolongan ini, hanya satu kali mereka ada terimapenghinaan tak semestinya, lantas mereka kelihatanbangun. Apabila pihak pengganggu ada orang biasa saja,ia melainkan dikasih rasa sedikit pahit getir, sebaliknya,

Page 246: Cerita silat

bila pengganggu itu ada satu golongan atau partai, atauorang ternama, segera muncullah gelombang hebat.Kawanan pengemis itu paling taat pada pemimpinTiraikasih Website http://kangzusi.com/mereka, kematian dipandang sebagai barang permainan,kalau yang di depan rubuh, yang di belakang merangsek,terus tidak ada putusnya, sampai mereka telah dapatkepuasan, atau sampai mereka ludes. Umpama terjadiada pengemis dari golongan ini yang calang, yang jahat,ialah suka ganggu orang, pengemis itu tidak bolehdiganggu, hanya adukan padanya pada Keebio-nya ataurumah abu leluhur. Caranya mengadukan ialah tuturkanatas sepotong kertas tentang kejahatan si pengemis,kirim pengaduan itu ke Keebio. Biasanya bio itu tidak adayang jaga, surat boleh dimasuki dengan begitu saja. Tapihasilnya pengaduan ini bisa diharap dalam tempo taksepuluh hari, nanti si pendakwa akan dapat surat balasandi mana ia diberitahu akan pergi ke suatu tempat, akansaksikan hasilnya itu. Umpama si pengemis punyakejahatan tidak hebat, ia bakal kehilangan satu jaritangannya, atau ia telah dihajar sampai mandi darah.Tetapi siapa yang dipandang jahat luar biasa, ia akankedapatan sebagai mayat. Dalam hal ini, si pendakwatidak boleh bikin banyak berisik, cukup ia sediakanselembar tikar, sepotong batu dan sebungkus kertas,letaki itu di samping mayat, lantas ia boleh tinggal pergi,kalau di hari kedua ia datang tengok pula, mayat itulantas sudah ada yang urus dan kubur. Sejak itu, padarumah si pendakwa, tidak akan datang lagi pengemisyang minta-minta. Maka juga, orang atau saudagar yangketahui hal ini, tidak ada yang mau bikin banyak rewelsama bangsa pengemis itu, supaya tidak usah ngalamibentrokan.Mendengar pengutaraannya si Malaikat Kemelaratan,Hengyang Hie-in Sian Ie berkata, "Hoa loosu,sebagaimana yang aku ketahui, Itcie Sinkang In Yu LiangTiraikasih Website http://kangzusi.com/ada seorang yang ternama dalam Rimba Persilatan,benar kelakuannya ada rada jumawa, ia tapinya tidakpernah terdengar ada lakukan apa-apa yang jahat. Makaaku pikir, kalau bisa, baiklah urusan tak diperbesar. Siapatahu jika ia tak ketahui aturan di sini? Orang yang tidaktahu, tidak dianggap berdosa...."Hoa Ban Hie tertawa. "Kau benar ada seorang tuadengan hati mulia, di mana saja kau sampai, kau inginlakukan kebaikan!" ia kata. "Tapi, sahabatku, satu kali

Page 247: Cerita silat

ini, kau salah pakai kemurahan hatimu itu. Kau mestimengerti, dengan pertemuan di Haytong-kok ini, Pian SiuHoo terang telah kandung putusan, salah satu mestihidup atau binasa! Apa soal begini besar bisa dengangampang-gampang diselesaikan secara damai? Siapayang nyebur di dalam ini air butek, lantas jiwanya adaterancam bahaya! Maka aku lihat, dengan usiamu yangtinggi, Sian loosu, kau baiklah tidak campur urusan ini".Roman mukanya Sian Ie menjadi berubah."Pengemis bangkotan ini benar-benar ada satumakhluk aneh!" ia pikir. "Dengan maksud baik akumengasih nasehat, siapa tahu ia lantas saja sindirkanaku. Aku ingin jangan sampai ada orang yang kenamaanmenjadi rusak namanya atau mendapat kecelakaan, iasebaliknya anggap aku pengecut!"Lalu ia pandang Raja Pengemis itu."Hoa chungcu, dengan kau, aku ada terlebih tuabeberapa tahun, kendati demikian, semangatku masihhidup!" ia kata. "Benar-benar, di mana perlu, aku tidaksayang jiwaku! Lihatlah, apa yang aku telah lakukan diGiokliong-giam Hiecun! Dalam urusannya Yan toanio dananak dan Kiushe Hiekee terhadap Pian Siu Hoo, akuTiraikasih Website http://kangzusi.com/mesti selalu turut serta, apapula setelah sekarang PianSiu Hoo telah menantang di Haytong-kok. Kau jangandapat pandangan keliru tentang diriku, chungcu. Akumesti pergi ke Haytong-kok, akan buka mataku, akanluaskan pemandangan!"Kiongsin Hoa Ban Hie tertawa berkakakan sambiltepuk-tepuk tangan."Bagus, bagus!" ia berseru berulang-ulang. "Akugirang bahwa aku si miskin melarat ada punya sahabatsebagai kau! Aku girang yang Bancie sanchung bisadapat bantuan kau! Sahabat baik, aku memang tidakingin ayal-ayalan, aku ingin sekali lekas-lekas tengokHaytong-kok, akan belajar kenal sama segalapersiapannya Pian Siu Hoo!...."Kapan si Malaikat Kemelaratan telah tutup mulutnya,lantas Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong beritahukanbahwa mereka sudah pergi ke Haytong-kok, bahwa PianSiu Hoo, si Naga Besi, telah ketahui yang si MalaikatKemelaratan hendak satrukan padanya, karena mana,orang she Pian itu tentu, paling lambat besok bakal kirimutusan akan menyampaikan undangan."Maka bagaimana sekarang," mereka tanya, "kita baiktunggu sampai datangnya undangan itu atau kita

Page 248: Cerita silat

mendahului pergi ke Haytong-kok?""Menurut aku, kita tidak boleh menunggu lagi," HoaBan Hie bilang. "Lebih baik kita orang mendahului pergi,ini hari juga! Perhitungan dengan Pian Siu Hoo mestilekas-lekas dibereskan! Kalau ciongwie setuju, kita bolehlantas sediakan karcis nama kita."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Yan Toa Nio dan Yan Leng In ada bemapsu buat pergike Haytong-kok, mereka paling dahulu nyatakan setujusama usulnya tuan rumah, hingga yang lain-lain lantasmenurut saja. Maka lantas ditetapkan mereka akanberangkat selewatnya tengah hari, maka mereka lantassiapkan karcis nama mereka, yang didahulukan dengannamanya Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong, baru namaYan Toa Nio dan gadisnya, disusul oleh nama Hoa BanHie. Kemudian menyusul namanya Sian Ie, Hee Kiu Hongdan Cukat Pok.Kemudian Hoa Ban Hie himpunkan rakyatnya di depankongso, guna terangkan pada mereka itu hal timbulnyapertentangan sama Tiat-hong-liong Pian Siu Hoo si NagaBesi, sebab Pian Siu Hoo telah dirikan pusat di lembahHaytong-kok dan pihaknya sudah langgar kesucianaturan kaum mereka la kasih tahu bahwa Banciesanchung mesti pergi ke Haytong-kok, guna mintakeadilan, untuk bikin perhitungan."Pian Siu Hoo berani menantang di Haytong-kok, tentuia ada punya kekuatan cukup," Hoa Ban Hie terangkanlebih jauh, "dari itu, dengan kepergian ini, barangkali akubakal kubur tulang-tulangku yang rudin di lembah itu.Maka di mana Bancie sanchung tak boleh satu hari takada ketuanya, kau orang harus lekas kirim orang pergi keKeebio kita di belakang gereja Leng-in-sie di See-ouwuntuk mengasih laporan pada couwsu supaya couwsukirim utusan kemari, akan gantikan aku atau uruspengangkatan satu pengganti. Tentang ini kau orangtidak boleh ayal-ayalan!"Baru saja Hoa Ban Hie tutup mulutnya, lantas majubicara dua pengemis yang telah berusia tinggi. Mereka inimasing-masing mempunyai sepasang mata yang tajam.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/'Chungcu, kita di Bancie sanchung selamanya ada jagadiri baik-baik dan kita juga tidak suka ganggu lain orang,kalau sekarang Pian Siu Hoo mengancam kita, perbuatanada keterlaluannya, tidak bisa dibiarkan saja! Chungcu,jikalau kita orang tidak turun tangan, akan berikanpengajaran pada Pian Siu Hoo, lain kali nanti segala

Page 249: Cerita silat

orang hijau datang mengganggu kita dan golongan kitajadi tidak ada artinya! Di mana segala apa belum adakepastian, aku minta chungcu jangan omong sedemikiangetas. Kita dari pihak Ciong-kee-pang ada tidak punyaguna, tapi kita orang suka pergi ke Haytong-kok, akanlabrak musuh kita itu!"Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong lihat dua orang ituada punya sikap yang sungguh-sungguh, maka merekamengerti, pihak Bancie sanchung nyata ada tidak puas."Lauwko berdua tidak usah gusar," Hoa Ban Hie katasambil tertawa. "Kau orang lihat sekalian sahabatku ini,dengan adanya mereka di dampingku, apa bisa jadi PianSiu Hoo gampang-gampang bisa musnahkan aku? Apayang aku harap, seperginya aku nanti, biarlah kau orangjaga kampung kita ini dengan hati-hati, agar tidak sampaikurang suatu apa. Sekarang, untuk sampaikan surat kitake Haytong-kok, kita belum punya dua wakil. Kita orangbenar dipanggil pengemis, tetapi Bancie sanchung mestijuga bisa pegang derajatnya, supaya kalau kita kirimorang, jangan nanti orang pandang wakil kita sebagaitukang minta-minta. Saudara-saudara, siapa di antarakau orang yang sudi terima tugas itu?"Sambil kata begitu, Hoa Ban Hie pandang kawankawannya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sama sekali ada berkumpul lebih dari empatpuluhorang, tua dan muda, tinggi dan kate, dengan romanmereka yang berlainan satu sama lain. Mereka semuadandan tidak keruan, karena pakaian mereka rerombenganatau tambelan. Satu hal yang nyata sendiriadalah bahwa pakaian itu semua ada tercuci bersih.Dari dalam rombongan lantas keluar dua orang, satumuda dan satu setengah tua. Si anak muda berusiaduapuluh lebih, tingginya tidak ada lima kaki, tubuhnyakurus, sepasang alisnya kecil dan panjang, di bawah ituada ditawungi dua mata yang celi. Melulu ini sepasangmata, yang bikin ia kelihatannya lain. Bajunya biru,karena tua, telah berubah menjadi dua macamwarnanya. Ia ada pakai sepatu rumput, di pinggangnyaada tergantung satu kantong, tangannya ada menyekaltoya pendek. Si orang tua, dari usia lima-puluh lebih, adabertubuh kekar dan romannya gagah, coba tidakpakaiannya, orang sangsi bahwa ia ada satu pengemis.Iapunya baju ada seperti jubah hweeshio, celananya birudan digulung tinggi sebatas betis. Ia tidak pakai sepatu.Di pinggangnya ada satu kantong, yang dicanteli satugendul arak. la pegang tongkat atau ruyung tiga kaki

Page 250: Cerita silat

panjangnya. Dan mereka ini majukan diri untuk dijadikanpembawa surat.Hoa Ban Hie awasi itu orang tua, ia bersenyum dingin."Kie Kiam, kau berani terima ini tugas?" ia kata. "Akukuatir, kau bukannya bakal dapat arak pemberianselamat sebaliknya kau bakal bikin turun pamornyaBancie sanchung! Sudah begitu, kau dibantu oleh TiauwSam Ek, bantuan itu menambah besarnya kegagalan!Kau orang mau pergi ke Haytong-kok, kalau pihakKangsan-pang hinakan kau orang, apa kau orang bisaTiraikasih Website http://kangzusi.com/bikin? Apakah kau orang bisa pergi dan pulang dengantidak merusak Bancie sanchung punya kehormatan?"Si orang tua bersenyum tawar. "Chungcu baik jangankuatir," ia kata. "Ketua dari Kangsan-pang, Tiathong-Iiong Pian Siu Hoo kita pandang sebagai satu dermawanbesar, maka kalau kita pergi ketemukan padanya dankembali dengan tidak peroleh hasil, kita benar adasampah belaka!"Nyata Hoa Ban Hie suka berikan tugas pada itu duaorang, maka Kie Kiam bisa terima surat dari tanganpemimpinnya, setelah simpan rapi surat itu di dalamsakunya, ia mengasih hormat, dengan ajak si anakmuda, ia berlalu dari cun-kongso.Yan Toa Nio dan puterinya percaya bahwa keduautusan itu ada orang-orang yang tidak boleh dipandangenteng, karena di depannya Kiongsin, tidak nantimajukan diri sembarang orang, sedang Hoa Ban Hiesendiri tidak nanti berlaku sembrono.Dugaan dari itu ibu dan anak ada tidak keliru, karenaKie Kiam dan Tiauw Sam Ek adalah orang-orang yangsedang melatih diri, malah Kie Kiam itu, dengan Hoa BanHie, ia ada pernah suheng dan sutee. Berdua mereka adamempunyai masing-masing kepandaiannya. Merekasama-sama mempunyai keentengan tubuh, kegesitangerakan, sebab mereka mengerti Cosianghui, ilmuentengi tubuh seperti terbang di atas rumput. Merekajuga bisa bikin ciut tubuh mereka. Kie Kiam punya ilmulompat jumpalitan Sippat sianhoan tidak adatandingannya buat di selatan dan utara Sungai Besar.Tiauw Sam Ek ada muridnya Kie Kiam pun beradat aneh,tidak beda jauh daripada Hoa Ban Hie, maka tidak heran,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/baru saja bicara, ia dan ketuanya sudah seperti salingsindir. Di kalangan Ciongkee-pang ia disebut sebagai"Koay Kiat," si Orang Aneh.

Page 251: Cerita silat

Demikian, sekeluarnya dari cun-kongso, dua orang inilantas gunakan ilmu mereka jalan cepat akan menuju keHaytong-kok, hingga tidak heran belum selang lamamereka sudah sampai di mulut jalanan bukit.Setelah itu, berdua mereka mulai bertindak masuk kemulut jalanan. Di luar dugaan, mereka tidak nampakrintangan. Tempat itu ada sunyi dari manusia. Burungburungpada berterbangan, bunga-bunga pada mekarkandiri.Sesudah jalan jauhnya kira-kira selepasan gandewa,wakil tua dan muda ini telah hadapkan satu tanjakanyang tinggi. Di atas itu nampaknya ada tanah datar. Tapiitu bukannya jalan besar, di situ ada beberapa jalanankecil, jalanan yang bisa dilalui untuk melintaskan bukit.Sekarang ini Tiauw Sam Ek jalan di depan, gurunya dibelakang ia. Mereka berada dekat satu pada lain. Selagimereka mendekati hampir setombak jauhnya dari tanahdatar, dari belakangnya sebarisan pohon, ada keluar satuorang yang terus saja menegur sambil membentak,"Siapa? Jangan maju terus! Di sini tidak ada jalananumum! Ke mana kau orang mau pergi? Lekas kasihketerangan! Di sini, di mana-mana, ada dipasang panahjepretan, siapa kena langgar itu, itu artinya bencana!"Orang yang barii muncul itu, yang lalu berdiri di depanpohon, berumur kurang lebih tigapuluh tahun, tubuhnyabesar dan kekar, kulit mukanya hitam, maka denganmata besar dan alis gompiok, dengan hidung singa danTiraikasih Website http://kangzusi.com/mulut gede, sedang juga di kedua mulutnya ada gigisebagai caling, ia kelihatan bengis sekali.Tiauw Sam Ek awaskan itu orang, lalu ia menjawab,"Sahabat, kau pasang panah jepretan untuk tangkapburung, ada apa itu sangkutannya sama kita yangsedang berjalan? Aku lihat, sahabat, kau ada sepertitidak mengerti urusan! Kau tahu, setiap tahun, kita lewatdi sini buat sepuluh atau duapuluh kali, maka justru inikali kebetulan kita ketemu sama kau, kenapa bisa terjadiini perubahan? Kenapa kita tidak boleh lewat di sini? Akulihat kau ada kandung maksud kurang baik!"Sambil ucapkan perkataannya yang terakhir, Sam Ekloncat maju.Melihat yang cegahannya tidak digubris, orang disebelah atas itu menjadi tidak senang, maka juga iasegera membentak, "Makhluk tak tahu diri! Kenapa kautak mau dengar nasehat? Turunlah kau!" Titah itu disusulsama satu gerakan tangan, yang melemparkan sepotong

Page 252: Cerita silat

batu.Tiauw Sam Ek lihat gerakan orang ia loncat kesamping, tangannya ia ulur, maka batu itu ia lantas sajakena sambuti. la tertawa ber-kakakan."Rupanya di sini ada satu aturan, ialah menyambuttetamu dengan timpukan batu," ia berkata "Sayang akusi pembesar adil tidak sudi makan sogokan, maka itu,buat kau ini aku bayar kembali! Tulung kau sambuti!"Dengan satu gerakan tangan, batu itu dilemparkembali. Timpukan dari Tiauw Sam Ek ada denganmemakai tenaga besar, batu itu melesat cepat luar biasaOrang di depan berkelit dengan tunduki kepala, makaTiraikasih Website http://kangzusi.com/batu itu lewatkan ia, terus menyambar satu pohon dibelakangnya, hingga menerbitkan suara keras, hinggabatu itu terpental balik, jauhnya sampai dua atau tigatombak, lantas jatuh ke tanah, mengggelin-ding jatuh kebawah bukit!Sementara itu, Sam Ek pun sudah loncat terus, akannaik ke atas, hingga sekarang ia telah mulai mendatangidekat pada orang yang menjadi penghalangnya.Juga si penghalang lantas loncat maju, akanmerintangkan."Bocah, kau benar ada seekor anjing buta!" iaberteriak. "Cara bagaimana kau berani datang keHaytong-kok akan jual lagak?"Teguran ini ditutup sama serangan dengan keduatangan terhadap dada.Terhadap itu serangan yang berbahaya, Tiauw Sam Ektidak menyingkir dengan lompat mundur atau kesamping, ia hanya egos tubuhnya ke kiri denganmajukan kaki kirinya, lalu kaki kanannya dimajukan teruske depan, kapan ia telah putar tubuhnya, ia jadi beradadi belakang musuh. Gerakannya ada sangat gesit hinggamusuh tidak pernah menduga itu. Di sini, dengan ulurtangannya, ia samber orang punya bebokong untukdijambak.Melihat tindakan orang itu, si penghalang lantas dugaapa yang bakal kejadian, tidak tunggu sampai tanganmusuh mengenai tubuhnya, ia majukan kakinya setindakke depan, setelah mana ia balik tubuhnya. Tapi ia tidakberayal, la loncat maju dengan kaki kirinya, akan dekatimusuh, akan dengan tangan kanan ia membarengi orangTiraikasih Website http://kangzusi.com/punya pundak dari tangan yang tadi diulur untukmenjambak ia.

Page 253: Cerita silat

Tiauw Sam Ek segera gunai tipu Sauwliok-ciauw atau"Enam kali menggape." Ia mendek dengan pundaknyayang terancam bahaya itu, berbareng ia majukan tangankanannya, yang dari sebelah bawah tangan musuhmenyamber iga, yang ia hendak tusuk dan robek. Gunakuatkan serangannya yang berbahaya ini, kaki kanannyapun ia kasih maju, akan mendesak, dengan samberannya,sedang tangan kirinya dipakai mendorong ke depandengan keras, pada tubuh musuh.Gerakan tangan dan kaki dari muridnya Kie Kiam adaterlalu sebat bagi musuhnya, yang telah berlaku ayalatau alpa, ia baru kaget ketika kakinya kena kebenturkaki musuh, tetapi sekarang sudah kasep; untuk tolongiganya, ia mesti egos tubuh, tapi justru karena ini, tidakusah Sam Ek gunai banyak tenaga pada tangan kirinya,musuh sudah rubuh terguling, ke bawah bukit!Tiauw Sam Ek tertawa berkakakan."Bagaimana, suhu?" ia kata dengan nyaring. "Kaulihat, aku tidak sembrono!""Jangan jumawa, bocah!" Kie Kiam peringatkan. "Kaubaru pukul satu anak kecil, nanti datang si orang besar,akan menyambut kau! Tunggu, di belakang masih adalain lelakon yang terlebih ramai!"Berdua mereka maju, menghampirkan segerombolanpohon kecil dan lewatkan itu. Mereka sekarang berada disatu jalanan kecil, yang menuju semakin dalam di daerahpegunungan itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sam Ek berlaku gesit dan cepat, ia cegah kakinyaterpleset di tempat yang licin.Segera mereka berada di jalanan, yang keduasampingnya ada pepohonan melulu — pohon-pohonyang tinggi dan rendah tak ketentuan. Di tempat begini,mereka bisa umpatkan diri.Tidak antara lama, mereka telah sampai lagi di jalananbukit yang besar.Kie Kiam selalu mengekor di belakangnya Tiauw SamEk, siapa maju dengan berani, sedikit juga tidak merasajeri.Kira-kira satu lie jauhnya, Sam Ek sampai di jalanan ditepi mana ada sebuah pohon besar, dari atas pohon itumendadakan loncat turun satu orang, dengan gerakanseperti melayang.Cepat sekali, kedua pihak telah berdiri berhadapan."Sahabat baik, kau baru sampai?" demikiansambutannya orang itu, yang lantas angkat kedua

Page 254: Cerita silat

tangannya dengan dirangkap, kelihatannya ia mau unjukhormatnya, tidak tahunya, kedua tangan yangtertangkup lantas dipentang, dipakai menyerang dada!"Bagus!" berseru Tiauw Sam Ek, yang mengerti orangbukan sambut ia hanya serang padanya, dari itu denganberbareng sama seruannya, ia loncat ke samping kirijauhnya dua tindak, dari sini ia mencelat pula ke kanan,hingga ia hampir bentur tubuh musuh.Penyambut itu agaknya terperanjat, rupanya karena ialihat orang punya kegesitan tubuh atau kepandaian,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tetapi kendati terperanjat, ia penasaran, maka untukkedua kalinya, ia maju menerjang pula.Adalah di itu saat, Kie Kiam telah menyusul datang,hingga ia bisa saksikan orang punya sikap galak. Iasegera kasih dengar seruan dari tegurannya, "Sahabatbaik, beginilah caranya orang menyambut tetamu?Jikalau tuan rumah terlebih dahulu berlaku tidak hormat,jangan sesalkan kalau si tetamu berlaku tak mengenalkasihan!"Dengan gerakannya terlebih jauh, Kie Kiam bikin iaberada dekat sama pihak musuh. Ia tidak berayal akanmajukan kaki kiri seraya dengan tangan kananmenyamber ke jurusan pinggang.Sam Ek, di lain pihak, dari sebelah kanan, majumenyerang, hingga orang tidak dikenal itu jadi kenadikepung, dari kiri dan kanan.Dengan tipu silat Sianjin toat-ie atau "Dewameloloskan baju," tuan rumah itu, atau si penjagajalanan, loloskan diri dari dua serangan yang berbarengitu, ia enjot tubuhnya hingga ia naik ke tanjakan,tubuhnya enteng sekali."Lihat, bocah!" Kie Kiam serukan kawannya. "Orangbarulah telah tunjuk kementerengannya terhadap kita!Jikalau kita tidak mampu susul padanya, bagaimana kitamasih akan hidup terlebih lama lagi?""Itulah tak akan terjadi!" Sam Ek berseru. "Jikalau kitatidak mampu panjat bukit ini, apa perlunya kita orangdatang kemari? Lihatlah aku si bocah!"Sam Ek benar-benar sudah lantas enjot tubuhnya,loncat mencelat naik ke atas tanjakan, ia telah gerakiTiraikasih Website http://kangzusi.com/tipu silat Itho chiongthian atau "Seekor burung homenerjang langit." Benar-benar, tubuhnya tertampakseperti melayang, sebagai burung saja.Pihak tuan rumah juga bukannya bangsa lemah, la

Page 255: Cerita silat

sudah mundur, jauhnya satu tombak lebih, setelah itu iamaju pula, rupanya ia sudah siap akan lakukanpenyerangan balik.Tiauw Sam Ek loncat naik, akan taruh kaki di satuundakan. Ketelakan di situ ada naik seperti tangga. Danpihak musuh berada jauhnya dari ia empat undak.Karena ini, ia maju terlebih jauh. Dengan satu loncatanistimewa, ia lewatkan kepala musuh, hingga ia sekarangberada di mulut jalanan yang berundak-undak itu, yangada tanah datar.Kie Kiam lihat sepak terjangnya Tiauw Sam Ek yangtidak kenal takut, ia lalu menulad. la telah loncat majudengan gunakan Liongheng coanchiu-ciang, atau"Gerakan tangan yang beroman naga."Di luar dugaan, pihak penjaga jalanan, bukannya iacegah Tiauw Sam Ek, ia justru pegat si orang tua ini.Belum sampai Kie Kiam tancap kakinya, ia sudahdiserang dengan satu serangan sebagai terkamannyaharimau. Orang itu punya gerakan kaki ada enteng dancepat, dan tangannya sebat sekali tetapi berat, satutanda dari digunakannya tenaga yang besar sekali.Kie Kiam tidak mau berkelit atau menangkis seranganpihak lawan, sebaliknya, ia mau barengi menyerang,akan dahulukan musuh, maka juga, selagi musuh hendakbikin ia celaka, sambil miringkan tubuh sedikit ke kiri,tangan kirinya ia ulur, telunjuk dan jari tengahnya, yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/ia lempangkan dengan keras, ia pakai menusuk musuhitu, guna menotok jalan darah.Serangan ini ada sama berbahayanya dengan tipuSiokkut hun-kin-chiu atau "Memecah urat sambil ciutkantulang." Siapa terkena serangan semacam ini, ia bakalcelaka.Penjaga jalanan itu tidak menyangka bakal dapatsambutan demikian rupa, ia jadi bingung sekali, karena iaseperti mati daya. Lebih celaka, karena kaget, iapunyagerakan jadi lambat sendirinya.Di saat yang sangat berbahaya itu, tiba-tiba darisebelah atas bukit ada loncat turun satu orang, gerakansiapa mirip dengan melayang turunnya segumpal megamerah, karena tangannya ada memegang bendera yangserupa warna. Dengan batangnya bendera merah itu, iaketok lengan kanan dari Kie Kiam.Juga Kie Kiam tidak menyangka bakal datangserangan semacam itu terhadap dia, tetapi ia tidakmenjadi gugup, hanya untuk menyingkir dari bencana, ia

Page 256: Cerita silat

lekas-lekas tarik pulang tangannya, dengan berkelit kesamping kiri, ia ciut tubuhnya. Tapi ia tidak maumenyerah dengan begitu saja, iapun penasaran, sambilbikin gerakan menolong diri secara demikian, berbarengtangan kanannya bekerja sambil berseru, "Sahabat baik,terimalah ini!"Dengan gerakan Tokee kimliang atau "Penglari masrubuh" ia hajar orang yang pegang bendera merah itu,yang membokong ia.Orang yang diserang itu gerakannya sebat sekali. Iakibaskan tangannya — tangan kanan — ke kanan,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tubuhnya ikut bergerak, mundur, sampai lima atau enamtindak.Sampai di situ, orang yang pertama, ialah si penjagajalanan, telah insyaf bahwa Kie Kiam ada liehay, makauntuk membantu kawannya, kalau dari tadi ia nontonsaja, sekarang ia lompat maju.Adalah selagi keadaan genting itu, orang yang pegangbendera merah u lapkan tangan pada kawannya sambildi lain pihak ia tegur Kie Kiam, "Sahabat baik, kau orangdatang untuk berkunjung, kenapa kau orang berlakubegini tidak tahu aturan? Aku datang kemari untukmenyambut tetamu, sebagaimana aku telah dititahkanoleh pangcu kita!"Ditegur begitu, Kie Kiam tertawa terbahak-bahak."Kau orang bertindak dengan melawan kehendakThian, sahabat baik!" ia kata dengan tak mau mengalah."Lihat saja, dalam urusan begini kecil kau orang masihtidak mau pegang pri-kepantasan! Sebenarnya darisiang-siang kau orang mesti sambut kita secara tahuaturan begini! Tetapi kau orang anggap kau orangberkepandaian tinggi, lantas kau orang tidak lihat matapada kita, orang-orang yang tak ternama hingga kauorang terlalu menghina!"Orang itu telah menjadi gusar, tetapi napsuamarahnya ia tahan. Ia berkata pula, "Sahabat jangankau terlalu menghina pada kita orang! Jikalau kau orangtetap tidak mau mengerti, baik kita orang bertempurdahulu dan kemudian baru bicara! Sahabat, mari ikutkita!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan geraki bendera merahnya, orang itu putartubuhnya, dengan tidak tunggu jawaban lagi dari pihakmusuh, atau kedua tetamunya, ia bertindak pergi.Tiauw Sam Ek telah berdiri menonton dari bawah

Page 257: Cerita silat

pohon, karena pertempuran telah berhenti, ia awasi sajagurunya, yang bicara sama musuh. Ia saksikan orang —dua-duanya — sudah lantas pergi, dan gurunya loncatnaik ke tempat tinggi, akan awasi perginya musuhmereka, la niat susul guru itu, tetapi Kie Kiammendahulukan memanggil ia."He, anak, kedatangan kita kemari sungguh tak siasia!Si orang she Pian benar telah tunggu kita! Hayo,bocah, mari ikut aku, akan pentang matamu lebar-lebar!"Setelah kata begitu, Kie Kiam lantas geraki tubuhnya,akan loncat maju, menyusul kedua orang bekas lawanmereka.Dengan segera, Tiauw Sam Ek lari, akan susulgurunya itu. Ia gembira sekali.Orang yang bawa bendera itu berlari-lari umpama kataseperti terbang cepatnya, dari itu terang, ia hendak ujiilmu lari cepat dari dua musuhnya.Kie Kiam dan Tiauw Sam Ek tidak mau mengalah,mereka coba mengikuti, dari itu dua-dua pihak telahberjalan seperti terbang saja.Orang yang pertama tidak ikut, ia rupanya mestijalankan pula tugasnya, menjaga mulut jalanan kelembah.Utusan tuan rumah telah lintaskan dua jalanan kecil,yang sukar sekali untuk dijalani, sesudah itu dari jauhTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/jauh sudah kelihatan pepohonan haytong yang lebat,yang berupa sebagai rimba saja. Bunga-bunga sudahrontok tetapi cuaca di situ ada teduh, langit sepertikealingan mega. Di situ ada terdapat angin.Di lembah itu kedapatan banyak sekali pohon haytongdi antaranya ada menyelip rumah-rumah yang teraturrapi. Di depan rimba haytong ada satu jalanan, di mukajalanan itu berdiri dua orang dengan pakaian ringkas,masing-masing bersenjata hie-cee atau tempulung danbusur serta gandewanya. Mereka itu berusia kira-kiratigapuluh tahun, kelihatannya gagah.Cepat sekali, kedua tetamu sudah lantas susul wakiltuan rumah, yang berjalan turun dengan cepat. Ketikamereka lewat di antara dua penjaga muda itu, Kie Kiamdan Sam Ek jalan terus dengan tidak menoleh lagi padamereka, malah mereka ce-patkan tindakannya akan bisadampingi pembawa bendera merah itu.Sesudah melalui duapuluh tombak lebih, merekasampai di mulut kampung, tetapi mereka tetap jalanterus, akan masuk ke dalam kampung itu.

Page 258: Cerita silat

Segera juga mereka sampai di depan sebuah rumahbatu, yang berada di tengah-tengah. Si pembawabendera berhenti bertindak, ia balikkan tubuhnya."Kasihlah suratmu padaku!" ia minta. Ia hadapkan KieKiam.Dengan cepat Kie Kiam awasi wakil tuan rumah itu, iabersenyum tawar."Surat?" ia tegaskan. "Kau bicara gampang saja,sahabat baik! Dari tempat ribuan lie aku membawa surat,pesanan untuk aku adalah aku mesti ketemu sendiriTiraikasih Website http://kangzusi.com/sama orang yang berhak akan terima suratku ini. Suratdari Bancie sanchung cuma boleh disambuti sendiri olehPian pangcu dari Kangsan-pang!"Pembawa bendera merah itu deliki matanya, agaknyaia gusar."Kau hanya seorang suruhan, kenapa kau bersikapbegini jumawa?" ia menegur dengan suaranya yangkeras. "Sahabat baik, kau seperti tidak lihat orangdengan matamu! Kau mesti ketahui, dengan sudi menyambutisurat dari kau, aku bukannya pandang entengpada kau! Jikalau kau begini angkuh, sahabat baik, kaubaiklah tidak usah membawa surat datang kemari,baiklah kau perintah Kiongsin Hoa Ban Hie datangsendiri!"Baru saja si pembawa bendera tutup mulutnya, ataudari dalam menerjang keluar satu orang yang segerahampiri mereka sambil terus berkata, "Jadinya kau oranganggap orang yang hendak sambuti surat ada jumawadan tidak tahu aturan? Baik! Tapi kau orang mestiketahui, kalau kau orang tetap ingin pangcu yang keluarsendiri, jangan nanti kau orang menyesal!...."Kie Kiam sambut ucapan itu dengan tertawanyaberkakakan. Ia rogoh sakunya dan keluarkan satukantong tipis warna biru, yang mana ia ulapkan di depanorang itu."Inilah dia surat yang aku bawa!" ia kata. "Aku sudahbilang aku mau ketemu pada orang yang dialamatkansendiri! Aku lihat kau orang tidak pantas menerima suratini!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Lagi sekali, Kie Kiam ulapkan suratnya itu yangterbungkus rapi.Orang yang baru keluar itu berumur kurang lebihempatpuluh tahun, mukanya bersorot kuning pucat, dibawah sepasang matanya yang seperti mata tikus, ada

Page 259: Cerita silat

hidungnya yang lancip. Mulurnya diapit dengan bibiryang tipis. Mukanya terang ada muka dari si licin cerdik.Dengan tiba-tiba ia ulur sebelah tangannya, untukmenyambar surat di tangannya Kie Kiam."Kau tidak pantas menerima ini!" berseru Kie Kiam,yang gerakkan tangannya keluar, akan sampok tanganorang, atas mana orang itu berseru sambil tubuhnyabergerak mundur, hampir-hampir ia kena tabrak sipembawa bendera merah.Adalah di saat genting itu, di muka pintu terdengarsatu suara, "Pangcu titahkan membawa utusan Banciesanchung masuk."Inilah suara yang membikin suasana tak menjadihebat.Orang yang tangannya kena di-sampok itu, mukanyatelah menjadi merah, karena sudah terang, ia telahrubuh di tangannya Kie Kiam. Berhubung dengan adanyaperintah, ia lantas pergi ke samping.Lantas pintu dipentang, oleh orang yang baru datang.Kie Kiam dan Tiauw Sam Ek tidak takut barang sedikit,mereka lantas bertindak masuk di pintu itu. Sesampainyadi dalam, mereka lihat satu ruangan yang luas sekalidengan perabotan mentereng semua, tak ada tandatandanyabahwa rumah besar itu diisi oleh orang taniatau orang dusun.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Di ujung sebelah timur ada sebuah meja patsianto, disitu ada berkumpul beberapa orang. Yang duduk disebelah kanan ada Tiat-hong-liong Pian Siu Hoo sendiri,ketua dari Kangsan-pang. Di sebelah kiri ada ItcieSinkang ln Yu Liang, itu orang yang pernah datangiBancie sanchung yang ia coba bikin kalut. Yang lain-lainadalah pelayan.Kie Kiam dan Tiauw Sam Ek maju mendekati Tiathongliongsi Naga Besi, mereka angkat tangan merekamasing-masing untuk memberi hormat, setelah itu, yangpertama lantas berkata, "Kita orang datang kemari atastitahnya chungcu Hoa Ban Hie dari Bancie sanchung,untuk haturkan suratnya. Chungcu pun pesan kita untukmenanyakan Pian pangcu punya kewarasan!"Pian Siu Hoo pandang dengan tajam pada dua utusanitu."Kau orang berdua banyak cape," ia kata. "Mana suratyang kau orang bawa?"Kie Kiam angkat suratnya tetapi ia tidak jawabpertanyaan tuan rumah itu.

Page 260: Cerita silat

Itcie Sinkang ln Yu Liang berbangkit, akan hampirkanKie Kiam, tangan kanannya ia ulur, dengan gunai jempoldan jeriji manis dan jeriji tengah, ia jepit itu surat, yangia tarik dengan dikageti seraya ia terus berkata dengancepat, "Kau orang banyak cape!"Selagi In Yu Liang betot surat itu, tubuhnya Kie Kiambergoyang dua kali, sedang kakinya Itcie Sinkang telahbergerak setengah tindak ke samping. Surat itu telahterlepas dari tangannya Kie Kiam.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Loosu, tenagamu benar-benar besar!" kata Kie Kiamsambil tertawa.In Yu Liang tidak menjawab, ia hanya bersenyumewah, dengan putar tubuhnya, ia hampiri Pian Siu Hoo,siapa sudah ulur tangannya, akan sambuti itu surat dariBancie sanchung, yang ia terus buka. Itu ada sepotongsurat merah.Apabila ia telah membaca, Pian Siu Hoo kata pada KieKiam, "Oleh karena sangat terpaksa dan kesusu, ketikaaku dirikan pusatku di Haytong-kok ini, aku telah tidakterlebih dahulu pergi mengunjungi Hoa chungcu diBancie sanchung. Tentang kealpaanku ini — satuperbuatan kurang hormat — aku ketahui dengan baik.Hoa chungcu ada baik sekali, sebelum aku ketemui dia,dia sudah mendahului kirim suratnya ini, untukmemberikan pelajaran padaku, untuk itu aku merasasangat beruntung! Adalah terlebih baik lagi kalau Hoachungcu niat berkunjung kemari siang-siang, pasti akuakan menyambut dengan cara hormat...."Lantas Pian Siu Hoo angkat pit dan tulis suratbalasannya atas selembar kertas merah juga, surat manaia masuki ke dalam amplop, setelah mana satupengawalnya, yang berdiri di dekat jendela, ia perintahserahkan suratnya itu pada Kie Kiam.Setelah terima surat itu, Kie Kiam berkata, "Kitaberterima kasih yang pangcu ada baik hati sudimembalas suratnya chungcu kita! Sekarang kita orangmau lekas-lekas pulang, akan sampaikan surat balasanini untuk selesaikan tugas kita!""Maaf, aku tidak antar pada kau orang sampai jauh,"Pian Siu Hoo bilang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Terima kasih, pangcu," jawab Kie Kiam.Apabila ia telah terima tanda pada Sam Ek yangberdiri di sampingnya, Kie Kiam putar tubuhnya akanbertindak keluar dan muridnya itu sudah lantas turut

Page 261: Cerita silat

padanya.Ketika itu di kamar samping duduk satu orang, ia inisudah lantas berbangkit dan bertindak keluar, serayaberkata, "Di Bancie sanchung, di bawah pimpinan darichungcu Hoa Ban Hie, semua orang-orang adaberkepandaian luar biasa, maka juga sahabat iniseharusnya ada satu enghiong yang pasti lagi sucikandiri, dari itu aku Cee loosu bersedia akan wakilkan tuanrumah pergi mengantarkan padanya!""Ya, Cee loosu, tolong kau wakilkan aku!" berkata PianSiuHoo yang setujui tindakannya orang she Cee ini,maksud siapa yang sebenarnya ia bisa duga.Cee loosu ini ada Kimtoo Cee Siu Sin si Golok Emas,guru silat yang terkenal dari golongan Pakpay atau Utara,ia tinggal di Kanglam dan telah angkat namanya di duapropinsi Kangsouw dan Ciatkang, tempat kedudukannyaada Ciantong di mana ia membuka rumah perguruan silatdan mempunyai banyak murid, antaranya ada yang telahlulus ujian dan mendapat nama baik. Ia ada bersahabatdengan Pian Siu Hoo — sahabat setelah satupertempuran — maka itu, Tiathong-liong telah undang iadatang ke Haytong-kok, guna membantu padanyamenghadapi pihak Kiushe Hiekee. Ia telah majukan diriuntuk mengantarkan Kie Kiam berdua, karena ia hendakpertontonkan kepandaiannya. Ia tidak puas terhadapItcie Sinkang In Yu Liang, siapa sudah satroni BancieTiraikasih Website http://kangzusi.com/sanchung dan kembali dengan unjuk roman sombong,sementara barusan ketika In Yu Liang hendakmengunjuk kejumawaan terlebih jauh dengan uji KieKiam — dengan jalan menjemput surat dengan jerijitangan—hampir-hampir jago jeriji tangan yang liehay inimendapat malu, karena tubuhnya telah kena dibikinbergerak oleh utusan dari Bancie sanchung. Dari sini CeeSiu Sin mendapat tahu bahwa utusan pihak lawan mestiada orang liehay yang lagi umpetkan diri, maka itu iaingin mencoba, kesatu untuk uji diri sendiri, keduasupaya berbareng ia bisa bikin malu pada In Yu Liangyang beradat tinggi. Ia girang, ketika ia mau unjukkepandaiannya, Pian Siu Hoo pun setujui tindakannya itu.Begitulah ia bertindak untuk mengantarkan.Tiauw Sam Ek telah keluar dari pintu, Kie Kiam adabersama ia. Ketika Kie Kiam baru turun di undakantangga, Cee Siu Sin telah dapat menyusul padanya, makaberdua mereka jadi berada berdekatan.

Page 262: Cerita silat

Ketika orang mendekati, mendadak Kie Kiam putartubuhnya dengan kedua tangannya, ia rangkap bundar dihadapan dadanya, dengan kaki kanannya diangkat naik,menginjak undakan tangga sebelah atas."Aku tidak berani terima budi loosu, yang hendakantar kita! "Silakan loosu kembali!" ia berkata sambilrangkap kedua tangannya yang merupakan oranghendak memberi hormat, tetapi agaknya hendakmembentur tubuh orang yang sedang mendatangi itu!"Kau terlalu seejie, sahabatku!" menjawab Cee Siu Sin,yang juga lantas gerakkan kedua tangannya. Darisebelah atas, kedua tangan ini turun, akan menekanTiraikasih Website http://kangzusi.com/kedua tangannya pihak tamu yang berada di sebelahbawah.Dua-dua pihak dengan diam-diam telah kumpul dangunakan tenaga mereka, maka itu bisalah diduga apaartinya kebenturnya tangan mereka satu dengan lain.Cee Siu Sin tertawa besar ketika ia bikin gerakantangannya, sedang Kie Kiam telah tarik pulangtangannya sambil enjot tubuhnya akan mencelat turunke undakan bawah dari tangga. Cepat luar biasa si GolokEmas telah lompat menyusul.Tiauw Sam Ek yang menoleh, melihat bahwa orangtelah menyusul, ia lantas menduga bahwa orang pastiada kandung maksud jelek, karena itu ia telah cepatkantindakannya, malah ia lantas loncat ke tanjakan pertama.Jika tadi mereka turun, sekarang mereka harus nanjakpula.Kie Kiam turut loncat, tetapi ketika kakinya injaktanah, ia telah siap dengan tenaganya, matanyadipasang tajam ke jurusannya Cee Siu Sin.Guru silat dari Pakpay ini telah loncat menyusul, ketikakakinya menginjak tanah, ia terpisah kira-kira tiga atauempat kaki di sebelah kanan dari orang yang ia susul.Dengan satu gerakan kaki ke kanan, diturut dengangerakan kedua tangannya ke jurusan yang sama, KieKiam menyingkir kira-kira tiga kaki terlebih jauh, tetapi disini, setelah ujung kaki kanannya menginjak tanah, lebihjauh ia menggeser ke kiri tiga atau empat kaki jauhnya."Cee loosu, kita tidak berani terima kehormatan dengankau mengantarkan kita terlebih jauh!" demikiantampiknya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Ketika Kie Kiam mengucap demikian, Cee Siu Sinsudah loncat menyusul, maka lagi sekali, ia loncat

Page 263: Cerita silat

mendahulukan, maksudnya akan mencegah orangmengantar, tetapi sebenarnya untuk menghalangi.Cee Siu Sin berada dalam bahaya, tempat di manamereka berada kebetulan ada sempit dan ia berada dipinggiran, maka untuk tolong dirinya, lekas-lekas iarangkap dua tangannya, dalam sikap Tongcu payhudatau "Kacung menghormat Budha." Jadi tangannyamenjurus pada lengan. Ia pun bersikap hendakmembalas hormat, tetapi sebenarnya itu ada untukpecahkan gangguan musuh. Ia hendak totok jalandarahnya Kie Kiam yang dipanggil Kiok-tie-hiat.Kie Kiam tahu liehaynya ilmu totokan itu, kalau ia kenadiserang, kedua lengannya bakal tak mampu digunai lagi,ia tunggu sampai tangan musuh hampir mengenai ia, iabuka kedua tangannya, dari dalam dipentang ke kiri dankanan, lantas dari kiri dan kanan, ia rangkap pula kedalam, untuk dipakai menggempur dada musuh. Ia bisalakukan ini, karena serangan musuh sudah dilakukan,artinya tenaga sudah dipakai, hingga tidak bisa dipakailagi, akan menyerang balik. Hingga, serangan jari yangliehay itu jadi seperti pecah sendirinya.Cee Siu Sin terperanjat buat caranya pihak tetamulayani ia. Ia tahu, kalau ia tidak lekas berhenti, ia bisacelaka, atau kalau ia nekat, dua-duanya bisa sama-samacelaka, karena mereka akan sama-sama menyerangdengan hebat, sedang keletakan tempat ada tidakmengijinkan mereka bergerak atau menyingkir denganleluasa.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Maka terpaksa ia lekas tarik pulang kedua tangannya,ia rangkap itu, untuk dipakai menekan ke bawah, gunahindarkan serangan musuh ke dada. Selagi berbuatdemikian dengan tangannya, kaki kanannya ia gesermundur ke kiri, hingga tubuhnya jadi menyingkir cukupjauh dari tangan musuh itu, kemudian lekas-lekas ia berkiongchiusambil berkata, "Silakan sahabatku!"Kie Kiam sudah lolos dari bahaya, ia pun mundur,kedua tangannya ia angkat."Loosu, nanti kita orang ketemu pula!" berkata ia,yang terus loncat naik, akan jauhkan diri dari guru silatdari Ciantong itu.Selagi Cee Siu Sin mengawasi, guru dan murid itudengan lekas mereka lakukan perjalanan pulang,keduanya ada berlega hati, karena mereka sudahlakukan kewajiban mereka dengan tidak sampai rubuh ditangan musuh-musuh yang liehay. Dengan tiada ada

Page 264: Cerita silat

rintangan mereka keluar dari Haytong-kok. Kapanakhirnya mereka sampai di mulut sanchung, di sanadengan satu tanda, mereka dikasih lewat oleh penjagapenjagaBancie sanchung. Tapi segera juga merekadapat kenyataan, dalam tempo mereka berpergian,kampung mereka sudah seperti salin rupa, karenadiperkerasnya daya-daya pertahanan: dari mulutkampung terus sampai ke dalam.Di dalam cun-kongso, Hoa Ban Hie dan semuakawannya asyik menantikan, ketika Kie Kiam dan TiauwSam Ek muncul, untuk segera berikan laporan mereka.Kie Kiam yang bicara bagaimana ia ketemui Tiathongliongdan dapatkan jawaban dari tetua dari KangsanTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/pang itu, yang bersedia akan menyambut kedatangansekalian tetamunya.Selama orang bicara, Hoa Ban Hie terus awaskandengan tajam pada itu kedua utusan, guru dan murid,kemudian, sesudah orang bicara, ia tertawa."Apakah kau orang berdua, guru dan murid, selama diHaytong-kok, tidak membikin aku jadi malu?" demikian iatanya. "Kie Kiam, kau mesti pikir biar baik, terhadap akuHoa Ban Hie, apabila kau sembunyikan apa-apa, itumelulu akan bikin kau mencari susah sendiri! Bagaimanajalannya maka kau orang rubuh di Haytong-kok?Bagaimana caranya, untuk kita perbaiki itu? Sebenarnya,musuh tangguh siapa yang kau telah hadapkan? Akuingin kau bicara sejujur-jujurnya!"Kie Kiam ada seorang ulung dari kalangan SungaiTelaga di mana ia telah nyebur lebih daripada tigapuluhtahun, tetapi mendengar pertanyaannya Hoa Ban Hie, iatidak sanggup berikan jawabannya, melainkan mukanyayang menjadi merah.Melihat demikian, Tiauw Sam Ek lantas berkata,"Suhu, di dalam ini hal, kau tidak sebagai muridmu! Buataku, si murid, jikalau aku kalah, itulah tidak seberapaartinya. Tapi baiklah aku berikan keterangan padacuncu!" dan lantas ia menoleh pada Hoa Ban Hie, denganteruskan berkata, "Cuncu, jangan kau kuatir! Sejak kitaorang masuk di mulut lembah, belum pernah kita sukamengalah! Umpama kata benar kita guru dan murid telahmenjadi pecundang, tidak nanti gampang-gampang kitaorang mau kembali kemari! Mana kita ada punya kulitmuka yang demikian tebal? Duduknya kejadian adalahbegini: Di sana ada Itcie Sinkang In Yu Liang. KetikaTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 265: Cerita silat

suhu angsurkan surat, ia telah jual lagak dengankepandaian jari-jari tangannya. Ia telah gunakanPoatteng-hoat yaitu ilmu 'Menyabut paku' dari Siauwlimpayguna rampas surat dari tangan suhu. Ia ada seorangkenamaan, tetapi tidak demikian gampang sebagai iapikir, akan lantas dapatkan surat itu! Guna hadapkanilmu musuh itu, suhu telah gunai Pauwciang-hoat atauilmu 'Memelukalu.' Kesudahannya ternyata, tenaga keduapihak ada sama, seperti delapan tail adalah setengahkati. Surat suhu benar bisa kena dicabut, di lain pihak,kakinya si orang she In pun telah bergerak! Cuncu, samasekali kita tidak kasih ketika akan musuh banyaktingkah!"Hoa Ban Hie tertawa apabila ia telah dengarketerangan itu."Tiauw Sam Ek, aku percaya keterangan kau!" kata iadengan nyaring. Lantas ia pandang Kie Kiam seraya terusberkata, "Kau ada seorang kangouw ulung, kenapa kulitmuka kau ada tipis sekali? In Yu Liang muncul diHaytong-kok, terang sekali ia hendak angkat lebih jauhnama besarnya, begitulah kemarin ia telah datangkemari, akan pertontonkan kepandaiannya Aku tidaknyana, pikirannya ada cupat sekali! Kenapa ia coba bikinaku malu, dengan ganggu pada kau orang berdua, gurudan murid? Tapi ia benar bernyali besar! Kenapa ia lupajalannya alam, ialah siapa bunuh orang, ia mestimengganti dengan jiwa, siapa utang uang, ia mesti bayardengan uang juga, dan siapa punya utang, ia mestidatang sendiri untuk membayarnya? Maka kalau aku simelarat nanti pergi ke medan pertemuan, aku akan bikinperhitungan sampai semuanya terbayar impas! Sekarangkau orang berdua pergilah mengasoh! Tugas kau orangTiraikasih Website http://kangzusi.com/adalah menjaga daerah pengempang bambu SiauwtioktongdiLamcun-kauw, itu mulut jalanan bagian selatandari desa kita ini!"Kie Kiam menyahuti, "Ya," dan lantas ajak muridnyaundurkan diri."Sekarang terang Pian Siu Hoo hendak bikinpertemuan sama kita," kata Yan Toa Nio pada tuanrumah, "karena itu, kita perlu siang-siang pergi padanya,guna cari pemutusan, supaya urusan tidak jadi tertundadan tertunda lagi.""Toanio, jangan kesusu," Tan Ceng Po berkata. "Kitaorang memang mesti pergi ke Haytong-kok tetapi buatitu kita perlu berdamai terlebih dahulu, terutama buat

Page 266: Cerita silat

pastikan, di waktu bagaimana kita mesti pergi.""Menurut aku, lebih baik kita pergi di waktu malam,"Lim Siauw Chong nyatakan pikirannya. "Dengan jalan inikesatu kita jadi bisa bertindak lebih leluasa, kedua kitaboleh balas budinya Itcie Sinkang, yang telah datangikita malam-malam dan telah mengaduk di sini. Dengancara ini kita jadi pakai kebiasaan di kalangan SungaiTelaga."Hoa Ban Hie manggut-manggut."Ya, kita orang mesti berlaku secara laki-laki," iabilang, "pergi dengan terang, pulang dengan terangjuga! Cuma kita harus ingat, dengan sepak terjangnyaini, nyata sekali Tiathong-liong Pian Siu Hoo hendakambil tindakan getas, supaya dengan sekaligus ia bisadapatkan keputusan. Sekali ini ia hendak pastikan,Kangsan-pang musnah atau hidup bangun dantermasyhur! la ada seorang licik, ia tentu ada kandungTiraikasih Website http://kangzusi.com/maksud buruk, dari itu kita orang tak boleh tidak, mestiberlaku hati-hati. Umpama kita muncul di Haytong-kokdalam satu rombongan besar, kita terang ada sepertimemasuki diri ke dalam jaring. Aku pikir, baik kitamengatur bala bantuan, yang mesti masuk ke Haytongkoksecara diam-diam. Tidakkah kau orang berduasaudara mupakat?"Atas pikiran itu, Hengyang Hie-in Sian Ie lantasnyatakan ia suka masuk dengan diam-diam ke Haytongkok,supaya ia tidak usah siang-siang ketemui Pian SiuHoo."Aku juga ingin cari tahu, sampai di mana Pian SiuHoo sudah siap, ia ada atur maksud jahat atau tidak,"Sian Ie nyatakan lebih jauh."Aku setuju!" Hoa Ban Hie berkata.Lantas mereka ambil putusan akan bekerja mulaisebentar malam.Setelah itu, Hoa Ban Hie lantas bekerja lebih jauh,akan atur pertahanan di sarangnya itu, yang ia bikinmenjadi kuat sekali. Ia pun pesan, akan atur persiapan,karena di waktu magrib mereka sudah dahar dan terusdandan.Hengyang Hie-in Sian Ie, seperti sudah diputuskan,berangkat lebih dahulu seorang diri, kemudian barulahmenyusul rombongan dari Bancie sanchung ialahKiongsin Hoa Ban Hie sendiri bersama-sama Cukat Pok,Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong begitupun Yan ToaNio dan Yan Leng In. Hoa Ban Hie bawa duabelas

Page 267: Cerita silat

pengikut, yang hampir semua ada murid-muridnya yangmasih berusia muda, rata-rata umurnya kira-kira baruTiraikasih Website http://kangzusi.com/duapuluh lima. Mereka semua dandan sebagai pengemis,cuma pakaian mereka ada bersih. Mereka tidak bawasenjata, hanya satu kantong kain warna biru, yangmereka kempit di iga kiri, sedang tangan kanan mereka,seorang satu, ada bawa lentera dengan masing-masingtertulis empat huruf merah:"Ban Cie San Chung. "Dan mereka ini diperintah jalan di muka.--ooo0dw0ooo--XIITepat di mulut Haytong-kok, lerotan dari Banciesanchung lantas berhenti dan Kiongsin Hoa Ban Hie, siMalaikat Kemelaratan, sudah lantas perintah duamuridnya kasih dengar suaranya yang nyaring, "Sahabatsahabat,dengar! Chungcu dari Bancie sanchung telahdatang untuk memenuhi undangan berkumpul di dalamlembah Haytong-kok! Kita orang tidak lakukan suatu apayang bertentangan sama pri-kehor-matan, maka ituandaikata kau orang tidak mau pergi memberi warta, kitaorang akan maju terus dengan tidak pedulikan apa-apalagi!"Suara itu berkumandang dalam kesunyian tetapi tidakada yang jawab, sedang seharusnya, dengan melihatlerotan api saja, pihak Haytong-kok sudah mesti keluar,akan melihat, minta keterangan atau menyambut.Karena itu, Hoa Ban Hie lantas kasih perintah akan majuterus.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Perintah ini sudah diturut dengan lantas oleh ituduabelas murid.Dua tetua dari Kiushe Hiekee kuatir anak-anak mudaitu nanti nampak rintangan yang membahayakanmereka, maka dua tetua itu lantas maju akanmendahului, hingga mereka berada di depannya duapemuda yang paling depan.Adalah di waktu itu, dari kiri dan kanan lembah, adaloncat keluar dua orang dari pihak Haytong-kok, dan satudi antaranya segera kasih dengar teguran, "Tetamutetamuyang terhormat, jikalau kau orang datang denganturuti adat kebiasaan di kalangan kangouw, kenapa kauorang tidak mau bersabar untuk menantikan jawabansampai pihak kita memberi kabar? Apakah tuan-tuanmemandang rendah pada kita pihak Haytong-kok dan

Page 268: Cerita silat

anggap di sini tak ada orang yang mampu merintang-kanpada tuan-tuan sekalian?"Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong, berhentikantindakan mereka, kedua tangannya ditaruh di depantubuh mereka. "Sahabat, jangan kau bicara dengan carayang tak beraturan!" ia balik menegur. "Chungcu yangterhormat dari Bancie sanchung telah datang keHaytong-kok ini akan memenuhkan janji, kenapa kauorang tidak siap untuk melakukan penyambutan? Kenapatadi kau orang diam saja, tidak menyahuti pertanyaankita? Kau orang berlaku begini jumawa, kau orangsambut kita seperti juga kau orang tidak melihat kita,dari itu, kita juga tidak perlu pakai aturan lagi!""Tuan, apakah kau ada Tan loo-suhu dari KiusheHiekee?" tanya orang tadi dengan tak pedulikan teguranorang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Benar," menjawab Tonglouw Hiejin. "Kau orang telahkenalkan aku, maka terlebih tidak pantas bagi kau orangakan sambut kita secara begini! Bukankah kita adaorang-orang dari suatu golongan? Tuan, aku masihbelum ketahui she dan nama yang mulia kau orangberdua."Ditegur begitu rupa, itu dua orang lantas perkenalkandiri. Mereka ada Thio Ban Kui dan Tow Cu In dari SinkeeCoanpang."Jadinya kita ada orang-orang sendiri, maka baik kitaorang jangan rusaki persahabatan kita di sini," TanCeng Po kata pula. "Kita orang datang kemari umtukberurusan sama si orang she Pian, maka itu, sahabattolong kau orang lekas-lekas mengasih kabar keHaytong-kok!"Thio Ban Kui dan Tow Cu In menyahuti denganberbareng. "Baiklah!" setelah mana mereka berikan tigakali tanda suitan, tanda mana telah dapat jawabandengan cepat.Dari dalam lembah, dari dua puncak atau tanjakan,kelihatan muncul cahaya api obor dan lentera, yangsegera merupakan suatu rombongan panjang, hinggaromannya mirip dengan gerakannya tubuh naga api.Lekas sekali, munculnya api itu disusul sama suarasuitan.Berdua Thio Ban Kui dan Touw Cu In lantas menunjukke sebelah dalam."Tan loosu, Lim loosu, orang-orang yang menyambuttelah datang, silakan kau orang masuk!" berkata mereka

Page 269: Cerita silat

pada kedua tetamunyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/Itu waktu dari tanjakan di dalam lembah telah munculempat orang atau chungteng, yang masing-masingmenyekal satu lentera yang besar, dan seorang lain ditengah mereka maju menghampirkan Tan Ceng Po danLim Siauw Chong buat terus berkata, "Mulut lembah initerpisah masih terlalu jauh dengan pusat, supaya tuantuantetamu yang terhormat tidak usah menunggu terlalulama, silakan tuan-tuan masuk! Warta sudahdisampaikan kepada Pian pangcu yang tentu bakal keluarakan menyambut. Aku percaya tuan-tuan tidak akancurigakan kita...."Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong manggut, merekalantas menoleh ke belakang, akan mengasih tanda padakawan-kawan mereka, untuk maju.Kiongsin Hoa Ban Hie bersama-sama Souwposu CukatPok, Yan Toa Nio dan anak serta duabelas muridnyasudah lantas maju dengan tidak sangsi-sangsi lagi.Empat chungteng itu bersama tauwbak mereka sudahlantas bertindak, akan memimpin tetamu-tetamunya.Mereka jalan dengan tindakan cepat sekali.Selanjutnya, di sepanjang jalan, saban-saban adamuncul orang-orang Haytong-kok dengan pakaianmereka yang ringkas, yang masing-masing membawalentera atau obor, semuanya masih muda, dengan berdiridi pinggiran, mereka unjuk hormat, tetapi tidak ada satudi antaranya yang bekal senjata.Kapan rombongan ini sudah lintaskan tanjakan palingtinggi, lantas jauh di depan mereka, mereka lihat adasuatu kalangan di mana cahaya api ada terang laksanasiang. Itu waktu segera terdengar suaranya suitan yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/riuh, karena sambutan telah datang dari tanjakan danhutan, dengan tidak kelihatan siapa yang bunyikan itu.Dari suaranya suitan itu telah terbukti penjagaan yangkuat dan sempurna dari Haytong-kok itu punmenyatakan jelas maksudnya Pian Siu Hoo untukhadapkan lawannya.Selagi mendekati pusat Haytong-kok kira-kira dualepasan anak panah, dari pusat itu tertampakmendatangi serombongan penyambut, yang kemudiankelihatan nyata semua ada berpakaian serupa dan rapi,dandanannya sebagai kaum nelayan.Jumlah rombongan itu ada dua-puluh jiwa, merekasemua pakai ikat kepala, dan semua ada bekal golok dan

Page 270: Cerita silat

senjata rahasia, tetapi tangan mereka ada memegangmasing-masing satu lentera. Mereka pun mendatangidengan cepat, adalah sesudah datang dekat kira-kiraempat atau lima tombak dari rombongan Banciesanchung, baru mereka berhenti, akan berdiri di keduatepi jalanan pegunungan itu.Belum terlalu lama segera kelihatan datangnyaTiathong-liong Pian Siu Hoo, ketua dari Kangsan-pang,bersama-sama kawan-kawan mereka yang kebanyakanada orang-orang undangan, yang ia minta datang untukmembantu ia.Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong mendahulukanmaju ke depan."Pian pangcu, selamat ketemu!" Lim Siauw Chongberkata. "Pian pangcu, kau telah dirikan pusat baru diHaytong-kok ini, bagaimana angker kau kelihatannya dimata kita kaum Sungai Telaga!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pian Siu Hoo tahu bahwa orang telah pukul sindirpadanya dengan cara halus tetapi ia tidak pedulikan itu,ia terus bertindak maju akan menghampirkan, buat terusangkat kedua tangannya."Lim loosu, di Giokliong-giam Hiecun kita orang telahbertemu, aku tidak sangka, di sini pun kita orang bisabertemu pula!" demikian ia berkata. "Lim loosu, Pian SiuHoo girang sekali atas pertemuan ini!"Lantas ia pun unjuk hormatnya pada Tan Ceng Po."Aku tidak pernah sangka bahwa kau juga, Tan loosu,sudi datang ke lembah ini," ia berkata pula. "Di sini telahberkumpul semua orang kenamaan dari kalangan SungaiTelaga, sebentar aku si orang she Pian ingin sekalimenerima pengajaran dari tetamuku sekalian! Ijinkanaku menemui terlebih dahulu Hoa loo-cianpwee dariBancie sanchung, kemudian sebentar kita orang nantipasang omong di dalam!"Cukat Pok, Yan Toa Nio dan Yan Leng In telah datangdekat, pada mereka itu Pian Siu Hoo unjuk hormatnyasambil unjuk senyuman."Yan toanio, Yan kouwnio, kau orang benar-benar adaorang-orang yang terhormat!" menyambut tuan rumah."Aku Pian Siu Hoo sangat kagum untuk kedatangan kauorang ini! — Nah, Cukat loosu, kau pun persilakan!"Yan Toa Nio dan gadisnya membalas hormat tetapimereka tidak bilang suatu apa mereka seperti tak sudibicara sama itu musuh besar, sedang Souwposu jugatidak mau banyak omong.

Page 271: Cerita silat

Tiathong-liong maju lagi dua tindak, akan sambut HoaBan Hie.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Nama besarnya chungcu dari Bancie sanchung telahmenggetarkan daerah Kanglam," ia berkata serta unjukhormatnya, "dan aku Pian Siu Hoo juga telah lamamendengar nama loo-cianpwee itu, maka sekarang akugirang sekali yang kita orang bisa bertemu di sini.Saudara-saudara dari pihak Kangsan-pang telahserahkan semua urusan padaku seorang, karena itu,sama sekali aku belum mempunyai ketika akanmengunjungi chungcu di Bancie sanchung untukmengunjuk hormatku. Aku ada seorang yang telah jatuhnama, di Hucun-kang tidak ada tempat untuk aku taruhkaki, karena itu aku terpaksa datang kemari untuktumpangi diri sementara waktu. Guna sekaliansaudaraku, aku tidak bisa bubarkan mereka. Aku telahpilih tempat ini dengan tidak pemah sangka bahwa di siniaku telah jadi tetanggamu, loo-cianpwee. Kita baru sajasampai di sini, segala apa belum tersedia sempurna, olehkarena itu, jikalau kita berlaku kurang hormat, akumohon loo-cianpwee sudi memberi maaf pada kita!"Diam-diam Hoa Ban Hie tertawa dalam hatinyamendengar ucapan orang itu."Pian pangcu, kau ada terlalu sungkan," ia menjawab."Aku si pengemis telah mendirikan kampung Banciesanchung di mana aku kumpulkan semua kawankutukang minta-minta, tidak lain maksudnya daripadasupaya mereka itu dapat tempat bernaung, agar merekatidak sampai dahar angin dan tidur di embun. Kita orangbangsa melarat yang hidup terlunta-lunta, sejak dahulubelum pernah berani banyak tingkah hingga menerbitkanonar. Aku sendiri, si melarat, sudah lama mendengarhalnya berbagai rombongan dengan keangkeran danpengaruh besar mereka, dari itu aku sengaja jauhkan diriTiraikasih Website http://kangzusi.com/dari mereka itu. Bancie sanchung tidak pemah mendekatilain-lain kaum, karenanya tidak lain ialah untuk luputkandiri dari keruwetan penghidupan, maka aku tidak sangka,Pian pangcu, kau justru telah dapat melihat letaknyalembah ini dan telah pindahkan golongan coanpang-mukemari. Di daratan dari Haytong-kok kau telahmendirikan pusat dari rombongan perahu air, ini adalahsuatu hal yang aneh dari kaum kangouw. Kau ada baiksekali, Pian pangcu, kau telah sudi terima kedatangankita. Aku si melarat ternyata telah datang tak dengan siasia!

Page 272: Cerita silat

Pian pangcu, kalau benar kau hendak bikin kita bukamata di dalam lembah Haytong-kok ini, silakan kaumembuka jalan akan ajak kita masuk ke dalam! Aku simelarat mempunyai satu urusan untuk mana aku hendakmohon pertolonganmu, di dalam, kita orang akanbicarakan itu dengan leluasa."Pian Siu Hoo memperdengarkan suara di hidung. Iamerasa tidak enak mendengar perkataannya si MalaikatKemelaratan."Hoa chungcu, silakan!" ia berkata. "Aku Pian Siu Hoojuga mempunyai satu urusan untuk mana aku hendakminta pertolonganmu! Bersama aku ada sejumlahsahabat yang hendak bertemu dengan loo-cianpwee,maka, sebentar saja di dalam kita orang bicara sekalian!"Dengan satu tanda, segera semua orang bertindakmaju. Maka itu, rombongan telah menjadi satu jumlahbesar, karena kedua pihak telah menjadi satu: Pihaktamu terdiri hampir duapuluh orang dan pihak tuanrumah duapuluh lebih.Sekarang mereka sudah masuk di daerah pedalamandari lembah Haytong-kok, keadaan jauh terlebih tenangTiraikasih Website http://kangzusi.com/daripada di mulut lembah bagian luar, di sini tidaktertampak orang seliweran, hanya setiap jangka limatindak, pasti ada berdiri dua orang di kiri dan kanan yangpe-gangi obor.Sebentar kemudian mereka sudah sampai, bukan didepan, hanya di bagian belakang. Rumah terbikin daribatu. Di sini api dipasang terang luar biasa, hinggasegala apa bisa terlihat nyata. Rumah itu besar dantinggi dengan tiga ruangannya. Pintu telah dibuka lebarlebar.Di kiri dan kanan berdiri delapan anak mudadengan sikap yang menghormat.Pian Siu Hoo pimpin sekalian tamunya masuk terus kedalam akan undang mereka mengambil tempat duduk. Disitu meja dan kursi telah teratur, di kiri dan kanan atautimur dan barat. Pihak tamu duduk di gansan tamu.Bersama tuan rumah, ada hadir tujuh orang.Setelah awasi semua orang dari pihak tuan rumah,akhirnya Kiongsin Hoa Ban Hie perhatikan satu orangyang duduk di kursi kelima, siapa terus tunduki kepala,seperti tidak berani melihat orang, sedang pakaiannyatua dan rombeng, sama dengan pakaiannya pihak Banciesanchung, malah pakaiannya Hoa Ban Hie ada jauhterlebih bersih. Orang itu berumur kira-kira enam-puluhtahun dan romannya seperti orang berpenyakitan: muka

Page 273: Cerita silat

kuning, alis gundul, mata celong, hidung mancung,tulang pipi bangun, sedang kumisnya pendek. Tangannyamemegang sebatang huncwee, hingga kelihatan nyatatangan yang mirip dengan ceker ayam, seperti kulithanya membungkus tulang.Maka, dilihat sekelebatan, orang itu seperti orangmiskin melarat dari kalangan kangouw atau sepertiTiraikasih Website http://kangzusi.com/tukang tenung yang bersengsara. Hawa udara waktu itucukup panas, tetapi orang itu memakai jubah sepan juga,warnanya merah tua dan berminyak. Di pundaknya adaselembar mantel hijau yang warnanya sudah salin rupaserta banyak tambalannya, seperti jubahnya sendiri.Juga Tan Ceng Po dan yang lain-lain merasa anehterhadap orang itu. Jika dia tertampak bukan di medanpertemuan, niscaya tidak ada satu orang yang pedulikanpadanya, orang pasti sangka ia ada pengemis biasa yangtak cukup makan dan pakai. Tetapi beradanya orang itudi medan pertemuan ada lebih menarik hati, karena adaluar biasa yang Pian Siu Hoo mau undang sembaranganorang, justru pada saat bakal mati atau hidup....Segera datang saatnya Tiathong-liong si Naga Besiberbangkit untuk memperkenalkan pihaknya denganpihak tamu. Karena orang ada banyak, ia tidak mau ajarkenal satu per satu, hanya ia sebutkan saja nama sambiltunjuk orangnya.Demikian, pertama kali telah ditunjuk Itcie Sinkang InYu Liang, si Jeriji Liehay. Nomor dua adalah Kimtoo CeeSiu Sin, si Golok Emas. Nomor tiga adalah LianhoanpiauwHoo Cin Kong si Piauw Beruntun. Nomor empatHay-pacuTo Seng, si Macan Tutul Laut. Nomor lima ada LiokteeSinmo Khu Liong Gan, si Iblis Bumi. Nomor enam adaSianciang Kaysan Khiu Cu Gie si Tangan PembukaGunung. Dan nomor tujuh ada Tin-sankang Siauw CeeCoan, si Jago Sankang.Setelah belajar kenal, barulah Tonglouw Hiejin TanCeng Po tahu siapa adanya si orang aneh yang dandansebagai pengemis rudin itu, ialah si Iblis Bumi yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/namanya ada menggetarkan dunia kangouw, karena iamempunyai kepandaian luar biasa, yang melebihkanorang banyak, sedang adatnya pun aneh, hingga sifatnyasama anehnya dengan Kiongsin Hoa Ban Hie."Aku tidak sangka Pian Siu Hoo bisa undang orangorangseperti mereka ini," Tan Ceng Po pikir.

Page 274: Cerita silat

"Kelihatannya urusan di Haytong-kok ini ada sangatsukar untuk dibereskan secara sederhana."Sesudah belajar kenal, orang pada berduduk pula.Setelah itu, Pian Siu Hoo hadapkan Hoa Ban Hie padasiapa ia unjuk hormatnya."Hoa chungcu," berkata ia. "Berhubung dengankunjungan kau-orang ini aku Pian Siu Hoo ingin sekalidengar keterangan chungcu."Hoa Ban Hie tertawa ketika ia menyahut, "Pianpangcu, aku Hoa Ban Hie datang ke Haytong-kok ini jugauntuk mohon sedikit keteranganmu. Di dalam kalangankangouw, tidak peduli kaum atau golongan mana,masing-masing ada punya aturannya sendiri, dan siapajuga tidak ada yang sembarangan berani ganggu ataurusakkan sesuatu aturan golongan itu. Pian pangcu, diHucun-kang kau telah kepalai satu rombongan, danKangsan-pang-mu bukannya satu coanpang yang kecil,maka itu kau terlebih-lebih mesti bisa jaga baikaturanmu. Tapi sekarang, buktinya, kau telah rubah ataurombak aturanmu sendiri, ialah pusatnya Kangsan-pangkau telah geser pindah ke Haytong-kok. Aku Hoa Ban Hiekepalai serombongan pengemis rudin, akujuga adapunya aturan sendiri. Seumur hidupku aku telah hidup didunia kangouw, aku telah merantau sampai keTiangkang udik dan ilir, belum pernah aku lihat adaTiraikasih Website http://kangzusi.com/orang yang jalankan perahu di daratan atau di atasgunung yang tinggi mendirikan pelabuhan pusat, tetapikau, Pian pangcu, kau sekarang justru telah lakukan itukeanehan, maka itu aku jadi tidak mengerti, maka jugaaku hendak minta keterangan dari kau!"Sambil bicara, Hoa Ban Hie awaskan tuan rumahdengan tajam. Tiathong-liong tertawa dingin. "Aku sudahduga bahwa Hoa chungcu bakal tanyakan aku secarabegini," ia menyahut. "Mengenai halnya aturan dariberbagi-bagi golongan, aku tidak berani sangkal bahwaaku telah langgar aturan. Cuma, dalam halnya pusat dariKangsan-pang dipindahkan ke Haytong-kok ini, aku bisaterangkan, sifatnya ada untuk sementara waktu. Bahwaaku telah pindah kemari, hanya untuk pakai lembah inisebagai tempat untuk membikin beres urusanperseorangan dari aku sendiri. Tentang kematian ataukehidupan aku si orang she Pian, itu ada urusankusendiri, tidak ada sangkutan atau hubungannya samaKangsan-pang, maka andaikata aku mesti binasa didalam ini lembah, Kangsan-pang sendiri akan hidup

Page 275: Cerita silat

terus, bakal ada orang yang nanti gantikan aku. Akutidak ingin, karena urusanku sendiri, Kangsan-pang atausaudara-saudara dari Kangsan-pang, turut menyerahkanjiwanya. Sebabnya aku pindah kemari adalah karenaurusanku dengan mereka berdua pihak." Dan ia tunjukYan Toa Nio ibu dan anak dan Lim Siauw Chong dariKiushe Hiekee. "Dengan Yan Toa Nio dan puterinya, YanLeng In, aku ada punya sakit hati untuk mana kita orangberdua pihak tidak seharusnya hidup sama-sama didalam ini jaman, dan dengan Lim Siauw Chong dariKiushe Hiekee ada satu urusan yang belum selesaiTiraikasih Website http://kangzusi.com/diperhitungkan! Begitulah aku datang kemari, untukbereskan utusan dengan mereka berdua pihak. Maka akutidah sangka bahwa sepak terjangku ini telahmembikin kaget pada Hoa chungcu. Sekarang aku telahberikan keteranganku, maka adalah giliranku untuk mintaketerangan dari chungcu, dengan kunjunganmu ini, kauhendak berikan pengajaran apa padaku?""Hm, Pian pangcu, kau ingin dengar penjelasanku?"Hoa Ban Hie menjawab. "Aku inginkan suatu apa yangada sedikit bertentangan sama pri-kepantasan! Ialah akuminta supaya kau terlebih dulu mundur dari Haytong-kokini! Aku Hoa Ban Hie telah datang di daerah ini jauhterlebih dahulu beberapa tahun daripada kau, maka kau,Pian pangcu, jikalau kau berniat mendirikan pusat di sini,kau mesti berdamai dahulu sama aku. Tapi sekarangbuktinya tidak, nyata sekali kau telah tidak pandangmata padaku si pengemis, karena itu, aku si melarat jadimau campur tahu urusan ini!"Mendengar ucapan orang itu, Kimtoo Cee Siu Sincampur bicara."Hoa chungcu," ia berkata, mendahului Pian Siu Hoo,"kita orang datang ke Haytong-kok ini melulu karena kitadengan Pian pangcu ada utamakan persahabatan dikalangan kangouw. Kau sendiri, chungcu, adalah sahabatkita yang kita kangeni namanya. Pian pangcu telahdirikan pusatnya di lembah ini, kau tidak suka itu, dankau inginkan ia lantas pindah, caramu ini adalah hebatdan sangat menyukarkan! Kita orang ada orang-orangkaum kangouw, meski kita orang ada dari lain kaum, kitaorang toh masih harus utamakan persahabatan,menggunakan paksaan, itulah bukan keharusan!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hoa Ban Hie tertawa berkakakan atas ucapannya siGolok Emas itu.

Page 276: Cerita silat

'Cee loo-suhu, kau bicara dengan kepantasan!" iabilang. "Cuma kau harus ingat, ada orang yang datangduluan dan belakangan, dan dalam segala hal, orangmesti memandang mukanya lain orang. Kita orang dikalangan kangouw apa bukan paling utamakan mukaterang? Pian pangcu telah punyakan pusatnya di Gocumui.Dulu-dulu kalau di sana terjadi keruwetan urusan dimuka air, lain pihak atau kaum, tidak ada yang datang keGocu-mui akan ganggu ia atau bikin ia susah. AkuKiongsin Hoa Ban Hie tinggal di Bancie sanchung bukanbaru satu atau setengah tahun, tetapi si orang she Piantidak memandang sedikit juga pada aku, ia telah datangke Haytong-kok dengan pikiran istimewanya di tanahdatar ia mau kendarakan perahu, di atas gunung ia maubikin pelabuhan air! Coba ia mau pandang pada aku danbuka satu suara saja padaku! Tetapi ia tidak lakukan ini!Nyata sekali Pian pangcu sudah tidak pandang oranglain! Di lain pihak, pihaknya Pian pangcu sudah lakukansatu perbuatan yang melanggar kehormatan! la telahutus satu orang datang ke Bancie sanchung! Orang itubukannya orang sembarangan, tetapi perbuatannya adasembrono dan melewati batas! Ia telah langgar aturankita— aturan yang telah diwariskan kepada kita olehKiongkee-pang — ialah ia telah geser pelita turunan kitayang maha suci! Hal ini, Cee loo-suhu, ada satu soal lain.Itu ada perbuatan dari nyali yang besar!"Tapi, aku tidak ingin terbitkan gelombang besar!Begitulah, dengan sekuat tenagaku, aku telah kendalikanhawa amarah dari saudara-saudara mudaku. Aku telahterangkan kepada mereka, bahwa kejadian adalahTiraikasih Website http://kangzusi.com/karena salah mengerti, bahwa itu disebabkan orang tidakketahui adanya aturan rumah tangga kita! Aku terangkanjuga, bahwa kalau orang ketahui aturan kaum kita, yangsangat suci, orang tidak nanti berani turun tangan!Demikian aku bikin sabar saudara-saudaraku! Umpamaaku si melarat tidak berpikir jauh, andaikata aku maumain gila, di mana pengaruh ada padaku, dengangampang sekali aku bisa anjurkan semua saudarakuturun tangan! Harus dimengerti, asal aku bergerak,gerakanku pasti bakal disambut oleh kaum Kiongkeepangdi tujuh provinsi selatan di mana orang pasti tidakbakal diam saja! Coba pikir, berapa kekuatannya orangitu maka ia berani main gila terhadap aturan kita yangdipandang suci? Sekarang aku datang kemari dengandua maksud, ialah pertama untuk minta Pian pangcu

Page 277: Cerita silat

tolong urus dan tanyakan, apa maksudnya yangsebenarnya maka ia berani satroni Bancie sanchungdengan terbitkan kegaduhan di sana, dan kedua akuingin bikin beres urusan sama itu sahabat kita...."In Yu Liang tahu orang maksudkan ia, maka ia lantasmenyahut."Hoa chungcu, kedatanganmu kemari sebagian adalahuntuk urusan dengan aku, aku bersedia akan bicarasama kau," ia kata. "Kita sama-sama pernah merantaudalam kalangan Sungai Telaga, meski kita tidak punyakepandaian yang bisa bikin langit kaget dan bumibergerak, kendati hanya nama kosong, toh di mana kitasampai, kita masih bisa bicara dengan kepantasan, tetapijikalau kau hendak gunakan kekuatan untuk menindihyang lemah, jikalau kau andalkan kepandaian tinggiuntuk menghina orang, atau tegasnya urusan hendakdiselesaikan dengan kekerasan, pembicaraan tak usahTiraikasih Website http://kangzusi.com/dilakukan lagi! Hoa chungcu, aku mau minta keterangandari kau. Pian pangcu telah dirikan pusat di Haytong-kokini dan anggap saja bahwa ia telah langgar aturanumum, tetapi kau sendiri bukannya sahabat kaumnelayan dari Hu-cun-kang, kau tidak masuk dalamrombongan coanpang, kau mana ada punya hak akancampur tahu urusan coanpang ini? Haytong-kok jugabukan kepunyaan perseorangan, kalau Pian pangcutempatkan itu untuk sementara waktu, apakah itu tidakpantas? Umpama Bancie sanchung merupakan saturombongan, dan ia menjagoi di satu tempat, tetapi kalauia larang orang lain ambil kedudukan di sini, itulah adaperbuatan sewenang-wenang! Bahwa aku ln Yu Liangsudah datangi Bancie sanchung, itu ada yang dinamai,kunjungan harus dibalas! Jikalau tidak terlebih dahuluada orang datang ke Haytong-kok ini, tidak nanti kitamenempuh bahaya pergi ke sana! Hoa chungrju,sekarang aku si orang she In telah mengerti segala apa!Hoa chungrju, kau-orang datang untuk menegur, untukmenghukum kita, kalau kau datang hanya untuk paksaPian pangcu pindahkan pula pusatnya, setelah itubarulah kau puas, kita orang baik tidak usah bicaraterlebih jauh, tidak usah kita orang omong lebih banyaklagi, paling betul mari kita orang ambil putusan denganandalkan kekerasan, biarlah kepandaian yang tinggi danyang rendah, yang berikan putusan untuk kita oranghidup atau musnah! Perihal urusan keluarga Yan ibu dananak dengan Pian pangcu, itu ada urusan lain lagi, aku si

Page 278: Cerita silat

orang she In tak mau campur urusan itu!"Hoa Ban Hie kembali tertawa. "In loosu, kau adaseorang jujur dan omonganmu ringkas jelas, ini adalahTiraikasih Website http://kangzusi.com/sikap yang aku Kiongsin Hoa Ban Hie paling sukai!" iakataSampai itu waktu, Lioktee Sinmo Khu Liong Ganbarulah angkat kepalanya, ia memandang pada Hoa BanHie, ia bersenyum."Sahabat tua, kau juga ada seorang ulung di kalanganSungai Telaga," ia berkata, "seharusnya, setelahsejumlah sahabat datang ke daerah Bancie sanchung ini,kau mesti ambil sikap memburaskan perkara, maka akuheran, kenapa kau justru bicara sebagai juga mendorongombak akan bantu membesarkan gelombang? Datangkukemari bukan karena undangannya Pian pangcu, akudatang untuk ketemui kau, karena sudah lama dengaryang kau, Hoa chungrju, di Bancie sanchung ini kau telahadakan pusat dari mana kau pegang pimpinan atas kaumKiongkee-pang, hingga di dalam kalangan kangouw, kaumenjadi salah satu orang besar! Sudah lama aku KhuLiong Gan memikir untuk kunjungi kau, cuma karena kitadengar kau telah menjagoi di daerah Kanglam ini, akutidak berani berlaku sembarangan mengunjungi keBancie sanchung. Bahwa sekarang aku berada di sini,inilah karena aku kebetulan berada dalam perjalanan danselagi lewat di sini, ternyata di sini ada dua sahabatku,maka aku mau ketemu sahabat-sahabatku itu, untukminta keterangan perihal letaknya Bancie sanchung,sebab aku tahu, Bancie sanchung berada di bilangan ini.Maka adalah di luar sangkaanku, yang kau, Hoa chungcu,kau justru datang kemari, untuk terbitkan hal yang tidaktidak....Tindakan kau ini, aku anggap, tidak berharga.Menurut pikiranku tidak selayaknya bagi Hoa chungcuakan datang kemari melulu untuk menegur danmenghukum! Si orang she Pian pindahkan pusatnyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/kemari, itu disebabkan ia mempunyai permusuhan yangtak gampang dapat diselesaikan dengan pihak KiusheHiekee, sedang dengan keluarga Yan ibu dan anak, iapun mempunyai urusan lain. Tapi, ringkasnya, urusanmereka adalah urusan coanpang, dalam urusannya itu,orang luar tak berhak untuk turut campur tahu. Maka,Hoa chungcu, kalau menurut aku baiklah kita orang ambilsikap menjunjung keadilan, melindungi persahabatan,apabila kita orang sanggup bikin beres urusan mereka

Page 279: Cerita silat

bertiga pihak, mari kita orang dengan sekuat tenagaselesaikan itu. Tapi andaikata kita orang tidak berhasil,baiklah kita orang jangan campur urusan mereka danbiarkan mereka sendiri yang bereskan itu!"Hoa Ban Hie tidak puas yang ia telah ditegur secarademikian. "Sahabat tua, ucapanmu adalah nasehat yangberharga sekali, seharusnya aku turut itu dengansegera," ia berkata, "hanya sayang, kau cuma tahu inginmembikin akur perselisihan atau dendaman orang, tetapikau tidak perhatikan aturan sendiri-sendiri dari masingmasinggolongan. Sahabat tua, keangkeranmu dikalangan kangouw, aku Kiongsin telah ketahui denganbaik, ucapanmu sangat berharga Dengan meraba tulangiga sendiri, aku seharusnya turut itu. Dengan menurutinasehat-mu, itulah yang dinamakan orang sayang dirisendiri! Melainkan dalam halku ini, ada suatu apa yangmembikin aku tidak mampu berkuasa sendiri. Itu adalahaturan kaum kita yang tidak boleh dirusak oleh siapapun! Maka juga, biar tulang-tulangku mesti lebur ataumusnah menjadi abu, aku harus cari orang yangmenghina Bancie sanchung itu dan barulah aku mauberhenti umpama kata ia sudah mau akui kesalahannyaitu! Aku adalah ketua dari Kiongkee-pang, aku tidak bisaTiraikasih Website http://kangzusi.com/ijinkan orang ganggu aturan kita di hadapan mataku!Kalau toh perdamaian dikehendaki, Pian pangcu dan Inloosu mesti diminta untuk memakai upacara pergi keBancie sanchung serta memperbaiki lagi kedudukannyalampu suci kita, kecuali itu, tidak ada lagi jalan damai!"Hoa Ban Hie telah berikan putusannya yang tidak bisaditawar lagi, mendengar demikian, Lioktee Sinmo KhuLiong Gan si orang aneh dari kalangan Sungai Telagatelah putar kedua biji matanya. Ia manggut-manggut."Bagus, Hoa chungcu, bagus, kau telah utarakan rasahatimu," ia berkata, "dengan demikian kau telah bikinsahabat tuamu tidak bisa bilang apa-apa lagi."Sampai di situ, dengan tidak tunggu sampai Hoa BanHie berikan jawabannya pada Khu Liong Gan si IblisBumi, Yan Toa Nio berbangkit akan hadapkan Pian SiuHoo."Pian pangcu, aku ingin bicara dengan kau!" iaberkata. "Ketika pertemuan kita di Giokliong-giamHiecun, kau telah janjikan pertemuan di Hucun-kang kemana kau telah undang kita. Kau tahu, karena janjimuitu, kita ibu dan anak sudah lantas berangkat ke Hucunkang,siapa tahu, sesampainya kita di Go-cu-mui, kita

Page 280: Cerita silat

jadi hilang harapan! Sia-sia saja kunjungan kita kepusatmu itu, karena kau sendiri sudah pindah dengandiam-diam! Kita hilang harapan, karena kita telah lakoniperjalanan ribuan lie untuk memenuhkan janji! Kenapakau pindah dengan tak meninggalkan sedikit kata-kata,supaya kita bisa susul kau lebih jauh? Mana kita tahubahwa kau telah pindah ke lembah Haytong-kok ini?Jikalau tidak ada dua tetua dari Kiushe Hiekee, yang kitaketemukan dan sudi membantu pada kita ibu dan anak,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/niscaya sampai sekarang ini kita masih bergelandangansaja untuk mencari kau! Pian pangcu, kau ada satu lakilaki,kenapa terhadap orang-orang perempuan kauberlaku begini tak punya kehormatan? Tidakkah kaumembikin hati orang menjadi tawar? Beruntung buatkita, kita sudah dapat menumpang di Bancie sanchungdan semua loo-cianpwee telah sudi membantu kita,dengan demikian akhirnya kita bisa sampai di lembah ini.Maka Pian pangcu, hutang kita yang lama, mari kitaorang bereskan terlebih dahulu!"Mukanya Pian Siu Hoo menjadi merah. Ia tahu adalahpihaknya sendiri yang kalah cenglie dan karena itu iatidak bisa buka mulut dengan leluasa, hingga ia hanyabisa umbar hawa amarahnya."Yan toanio, jangan kau sembarangan bicara!" iamembentak. "Aku Pian Siu Hoo ada sahabat yang bolehdibunuh tetapi tidak diperhinakan! Memang dalampertemuan di Giokliong-giam aku telah nampakkekalahan, tetapi selama napasku masih ada, tidak nantiaku sembunyikan diri! Aku telah kembali ke Hucun-kang,ke Gocu-mui, adalah melulu untuk bersiap, untukmemenuhkan janji kita! Kau harus ketahui, urusankubukan hanya dengan kau orang saja, juga dengan KiusheHiekee. Di antara Kangsan-pang dan Kiushe Hiekee,salah satu pihak mesti sirna dari muka bumi ini! Gocumuiada pusat pelayaran, di sana masih berlaku undangundangnegara, coba kau pikir, negara mana ijinkan kitaorang perang mati-matian di sana? Karena itu, maka akutelah pilih tempat yang sunyi ini. Aku tahu, dengantindakanku ini, aku telah melanggar aturan dalamkalangan coanpang, tetapi dengan berbuat begini, akuada kandung pikiran lain. Lembah ini aku hendak pakaiTiraikasih Website http://kangzusi.com/untuk sementara waktu saja Dengan tetap pakai Gocumui,aku kuatir nanti muncul lain-lain keruwetan yangtidak ada hubungannya dengan kita orang. Di sini hanya

Page 281: Cerita silat

kita orang berdua pihak saja yang berurusan, di sini akuharap didapat keputusan! Kangsan-pang musnah atauhidup terus! Di sini aku belum bersiap sempurna, itulahsebabnya aku belum sempat kembali atau kirim wakil keGocu-mui untuk papak dan sambut kau orang ibu dananak. Tidak, nyonya, aku tidak sembunyi! Coba aku telahselesai dengan persiapanku, bukan kau tetapi aku yangakan cari padamu, karena aku juga tidak mau ijinkan kaulolos dari tanganku! Sekarang, Yan toanio, kalau kauhendak bikin perhitungan dengan aku, silakan! Silakankau orang, ibu dan anak turun tangan, supaya tidak adalain orang nanti gerecoki kita!" Dengan ucapannya yangterakhir itu, Pian Siu Hoo menyindir dua musuhnya yanglain."Hm, Pian Siu Hoo. k.au pandai sekali membantah!"Yan Toa Nio menegur. "Sekarang memang ada temponyauntuk kita orang hidup atau binasa, maka silakan kitaorang pergi ke luar!"Itu ada permintaan atau tantangan yang Pian Siu Hooharap-harap, maka ia lantas berbangkit. Tapi Hoa BanHie justru mau satrukan ia dan tidak berikan ia berlaludengan begitu saja."Tunggu dahulu, Pian pangcu!" berkata tetua dariBancie sanchung. "Urusan kau dengan keluarga Yan ibudan anak baik ditunda sebentar! Bukankah urusan kitaorang telah tertunda bertahun-tahun? Maka kenapa kauorang mesti repoti itu di saat ini juga? Kau mesti terlebihdahulu usir aku si pengemis tua bangka, barulah kauurus urusan kau orang!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Hoa Ban Hie, kau benar-benar terlalu menghina!"Pian Siu Hoo membentak. "Apakah sikapmu inidisebabkan kau pandang terlalu hina padaku si orang shePian? Apakah kau sangka aku tidak berani tandingi kau?Baik, Hoa Ban Hie, mari kita orang bicara di luar!"Ketika itu Tin-sankang Siauw Cee Coan berbangkit, iamemberi hormat pada Hoa Ban Hie dan Pian Siu Hoo."Jiewie loo-suhu," ia berkata, "aku numpang tanya, diantara kau orang dulu-dulu sebenarnya ada permusuhanbagaimana besar hingga sekarang urusan itu tidak bisadibereskan kecuali dengan gunakan tenaga? Kau orangsama-sama hidup di kalangan kangouw, sama-samamempunyai kaum sendiri, janganlah karena urusan salahmengerti yang kecil, kedua pihak jadi mesti celaka danmusnah! Tak menahan sabar bukanlah perbuatan darikau orang yang sama-sama telah berusia lanjut! Aku si

Page 282: Cerita silat

orang she Siauw datang di medan pertemuan inimengandung satu harapan, ialah biarlah kedua pihakberlaku tenang dan dalam ketenangan menyelesaikanurusan secara damai. Kenapa mesti adu jiwa?.... Hoa loosuhu,"Siauw Cee Coan melanjuti pada ketua dari Kiongkee-pang, "terhadap Pian loo-suhu, aku minta kau sudimengalah sedikit. Pian loo-suhu kembali dari Englokkang,karena urusan permusuhannya yang lama, yangmesti diperhitungkan, dan karena itu, ia sampaipindahkan pusatnya ke Haytong-kok ini. Seperti ia sudahbilang, ia mau pakai lembah ini untuk sementara waktu,selama ia hendak bereskan perhitungan lamanya, makaitu, aku harap sudilah kau maklum padanya. Mengenaiperbuatan In loo-suhu, yang telah masuk ke Banciesanchung dan telah langgar aturan dari Kiongkee-pang,itu disebabkan melulu karena ia tidak paham terhadapTiraikasih Website http://kangzusi.com/aturan dari berbagai-bagai kaum, jadi ia lakukan itu takdengan sengaja. Maka kalau loo-suhu desak iaketerlaluan, itu adalah tak selayaknya. Ringkasnya akuSiauw Cee Coan inginkan kedua pihak bereskan urusansecara damai! Atas nama persahabatan Rimba Persilatan,aku suka wakilkan In loo-suhu pergi ke Bancie sanchunguntuk perbaiki kedudukan pelita suci dari Kiong-keepang.Biarlah salah mengerti disingkirkan dan itu dirubahmenjadi persahabatan! Tidakkah ini ada terlebih baikdaripada permusuhan diperhebat? Bagaimana, Hoa loosuhu,maukah kau pandang pada mukanya si orang sheSiauw ini?"Hoa Ban Hie tahu Tin-sankang ada seorang jujur,sekarang terbukti pula dengan sikapnya ini yang malangdi tengah. Ini ada sifat dari Siauw Cee Coan, yang diKanglam semua orang menghargakan."Siauw loo-suhu, aku Kiong-sin berterima kasih untukkebaikanmu ini," ia berkata sambil balas hormatnyakenalan itu. "Loo-suhu, jikalau aku berkokoh dengananggapanku, orang niscaya akan katakan aku tidak kenalpersahabatan, maka itu, dengan memandang pada kau,aku suka terima baik usulmu. Sekarang aku minta Pianpangcu datang sendiri ke Bancie sanchung untukkembalikan pelita suci kita pada tempatnya, setelah itu,aku tidak akan usil-usil lagi soal ia mendirikan pusatnyadi Haytong-kok ini. Tapi, andaikata Pian pangcu tidakbersedia akan perbaiki kesalahan itu, harap Siauw loosuhutidak katakan bahwa aku tidak hargakan padamu!"Tapi, mendengar itu, Pian Siu Hoo tertawa dingin.

Page 283: Cerita silat

"Siauw loo-suhu, terima kasih untuk kebaikanmu," iaberkata. "Dalam halnya urusan malam ini, aku mintaTiraikasih Website http://kangzusi.com/sahabat-sahabat baik jangan kecilkan hati lagi! Aku PianSiu Hoo bukan bocah umur tiga tahun, aku telah bisamelihat dengan terang dan jelas! Nyata sekali orang maubikin supaya aku tidak mampu angkat kepalaku di daerahHucun-kang! Untuk pergi ke Bancie sanchung buatperbaiki kedudukannya pelita suci, adalah soal gampang,tetapi aku ingin itu dilakukan nanti, setelah di sini adakeputusan, siapa kuat dan siapa lemah! Sampai waktuitu, jangan kata aku si orang she Pian disuruh pergi keBancie sanchung untuk haturkan maaf, sekalipun akudipaksa akan berlutut setiap satu tindak, aku tidak nantiberani tidak lakukan itu! Sekarang, Siauw loo-suhu, akuminta supaya semua orang sudi jadi juru pemisah yangadil, akan saksikan keputusan kita orang!"Setelah berkata demikian, Pian Siu Hoo lantas unjukhormatnya pada si pengemis tua."Hoa loo-suhu, silakan kita orang pergi ke luar!" iaberkata. Ia terima tantangan dengan menantang juga-Begitulah semua orang berbangkit menuju ke luar.Di luar, di depan rumah batu, sudah teratur dua baristempat duduk, di kiri dan kanan. Itu adalah dua bangkupanjang terbikin dari bamboo, dengan di tengah-tengahada sebuah meja kecil. Letaknya ada timur dan barat,berdampingan dengan tembok bukit.Di empat penjuru, di atas pohon-pohon haytong adadigantungkan banyak lentera merah.Di kedua baris tempat duduk ada orang-orang dariHaytong-kok dengan obor di tangan mereka, hinggatanah lapang menjadi terang seumpama siang hari.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Begitu lekas semua pihak sudah duduk, Pian Siu Hoolantas berbangkit. Pada mukanya tertampak hawaamarahnya yang sedang meluap, terutama kegusarannyaterhadap Hoa Ban Hie, yang ia anggap sangat menghinapadanya. Ia angkat kedua tangannya ke jurusan pihaklawan."Anggap saja bahwa aku si orang she Pian, dalamhidupnya di kalangan kangouw sudah bertindak takselayaknya,, hingga ia telah tanam banyak permusuhan,sebagaimana pada malam ini di Haytong-kok telahdatang tiga musuh yang menagih hutang padaku. Ini adakejadian yang cocok dengan perkataan: 'Hutang jiwabayar jiwa, hutang uang, bayar uang'. Sekarang aku mau

Page 284: Cerita silat

tahu, pihak mana yang ingin aku bayar hutangnyaterlebih dahulu?...."Yan Toa Nio dan Leng In sudah lantas mendahuluiberbangkit. "Pian pangcu, lebih baik kau bikinperhitungan terlebih dahulu dengan aku!" berkatanyonya itu. "Aku tidak ingin yang kau main ayal-ayalanlagi!""Hm!" Tiathong-liong si Naga Besi memperdengarkansuaranya. "Sebabnya aku kembali ke Hucun-kangmemang pertama adalah untuk menunggui kau orang ibudan anak, sekalian supaya urusan di Hucun-kangdiselesaikan di Hu-cun-kang juga!""Yan toanio," Tan Ceng Po me-nyelak, "aku minta kauberdua ibu dan anak suka menunggu sebentar. Dalamsegala hal orang ada yang datang dahulu danbelakangan. Begitulah, urusan Giokliong-giam Hie-cundengan Pian pangcu telah terjadi lebih dahulu, makaTiraikasih Website http://kangzusi.com/harap kau sabar dan sampai urusan kita sudah selesai,barulah kau perhitungkan urusanmu!"Ketika Pian Siu Hoo sendiri hanya mengawasi dengansenyum ewah, Lioktee Sinmo Khu Liong Gan telahmemperdengarkan suara tertawanya yang dingin. Iatetap duduk di tempatnya dan tidak berbangkit, hanyamengawasi Tonglouw Hiejin."Tan loo-suhu, janganlah kau pandang empat penjurulautan kosong melongpong!" ia berkata, "janganlah kauanggap di depan matamu tak ada lain orang! Si orangshe Pian masih belum sampai pada jalan buntunya, disampingnya masih ada sejumlah sahabat karibnya,hingga kau juga tidak pandang mata pada lain orang.Urusan di Giokliong-giam adalah urusan Englok-kangCoanpang dengan kau dari pihak Kiushe Hiekee, akudengar ketua dari Englok-pang telah roboh di tanganmu,karena itu, urusan sebenarnya sudah habis! Si orang shePian benar campur urusan di Giokliong-giam Hiecun,tetapi waktu itu ia berada dalam kedudukan sebagaisahabat yang membantu sahabat, untuk persahabatan dikalangan kangouw kita, maka sekarang, Tan loosu, kalaukau timpakan tanggung jawab kepada si orang she Pian,nyata perbuatanmu yang keterlaluan!""Hm, Khu loo-suhu!" berkata Tan Ceng Po yangmenjadi tidak senang. "Kau anggap hal itu tidak adil,tetapi kalau menurut pendapatmu, bagaimana?""Menurut aku, urusan sebenarnya gampang diatur,"sahut si Iblis Bumi. "Di Haytong-kok ini, baiklah semua

Page 285: Cerita silat

urusan kau orang dikesampingkan terlebih dahulu! Di sinisekarang ada berkumpul orang-orang pandai dari RimbaPersilatan dari selatan dan utara Sungai Besar, ini adaTiraikasih Website http://kangzusi.com/ketika baik yang,sukar untuk didapati, maka itu, kenapaketika yang sebaik ini kita tak mau gunakan? Kenapasekarang kita orang tak mau bikin pertemuan persilatan?Kita kesampingkan urusan kau orang, lantas kita orangpertunjukkan sedikit dari kepandaian masing-masing,batasnya adalah kemenangan dan kekalahan! Umpama siorang she Pian roboh, dalam hal urusannya dengankeluarga Yan, aku tak mau campur tahu! Usul lainnyaaku tak mau tahu, bagaimana kau pikir sekarang?"Sebelum Tan Ceng Po berikan jawabannya, ItcieSinkang In Yu Liang sudah campur bicara, terhadap HoaBan Hie."Hoa chungcu, usulmu adalah tak pantas!" demikiankatanya. "Satu laki-laki mesti bicara secara terhormatdengan kepercayaan! Di mana baru-baru ini telahdiputuskan, pemecahan adalah pertemuan persilatan,aku tak akan sangkal itu! Hoa chungcu, aku In Yu Liangtelah siap untuk menerima pelajaran!"Hoa Ban Hie bersenyum tawar terhadap sikap jumawaitu."Sahabat baik, aku pun sudah siap!" ia menjawab."Memang tidak ada lain jalan untuk selesaikanperbuatanmu di Bancie sanchung!""Mendengar suaramu, nyatalah kau anggap aku siorang she In bukannya tandinganmu, Hoa chungcu,"berkata pula In Yu Liang "Nyatalah kau sangat takabur!"Tiba-tiba, dari sampingnya Hoa Ban Hie, loncat majusatu orang", yang terus hadapkan Itcie Sinkin| in YuLiang si Jeriji Liehay.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"In Yu Liang, kau benar tahu diri!" kata ia, "apa yangkau bilang, sedikit pun tidak salah, kau memang bukantandingan dari Hoa chungcu! Aku yang akan layani kau!"In Yu Liang pandang orang yang baru muncul itu, satupengemis muda. Ia tahu betul, orang itu mesti adamuridnya Hoa Ban Hie. Maka ia maju beberapa tindak,seraya menuding."Anak muda, cara bagaimana kau berani pandangsangat enteng padaku?" ia menegur. "Lekas beritahukannamamu!""Aku ada Chong Gim Ciu, murid dari Hoa chungcu,atau leluhur mudamu yang pegang pimpinan atas

Page 286: Cerita silat

Kiongkee-pang Sankang!"Pemuda itu tutup mulutnya sambil barengi majumenyerang sedikit juga ia tidak mau berlaku sungkansungkanlagi pada si Jeriji Liehay, hingga In Yu Liang jadisangat gusar.Atas serangan musuh, In Yu Liang egos kepalanya kekiri, berbareng dengan itu, tangan kanannya dilonjorkanpada lengan musuh, tetapi Chong Gim Ciu sudah lekastarik pulang lengannya itu, akan dengan tangan kiri, iabarengi menyerang pula, dengan Hokhouw tosim atau"Macan hitam menyambar hati", ia menjuju dada.In Yu Liang tidak dapat totok lengan kanan musuh,sebaliknya tangan kiri musuh itu menyambar pula, ialekas egos sedikit tubuhnya ke kiri, tangan kanannyaditeruskan, dari kanan menekan tangan kiri musuh.Serangan ini ada hebat.Atas gerakan musuh yang sebat, Chong Gim Ciu lantastarik pulang tangannya itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Itcie Sinkang In Yu Liang ada seorang kenamaan,pengalamannya ada banyak, maka dalam tempo yangpendek, ia sudah ketahui yang pengemis muda itu telahgunakan ilmu silat Bie-ciong-kun atau "KepelanMenyesatkan." Itu ada ilmu yang utamakan kegesitankaki tangan dan tubuh. Maka untuk melayaninya, iagunakan Ngoheng Lianhoan-kun.Pertempuran sudah lantas berjalan dengan seru,karena kedua pihak sama-sama tidak mau mengalah,sebab dua-duanya justru ada sangat liehay.Setelah melalui sepuluh jurus, In Yu Liang berlakusemakin hati-hati. Ia dapat kenyataan, dalam sengitnya,lawannya sudah berlaku telengas, sedikit pun dia itutidak mengenal kasihan.Kapan sudah sampai ke jurus yang kelimabelas, dalampenasarannya yang sangat, In Yu Liang merasa sibukjuga Ia, satu jago tua, tidak mampu rubuhkan dengancepat satu anak muda. Buat ia, jangan kata kalah, tidakbisa kalahkan saja pemuda itu, sudah menurunkanpamor. Maka ia lantas gunakan Jie-pay-lian, atau"Runtunan huruf melintang," untuk tutup tangan kanandari lawannya.Dengan sebelah kaki menginjak tanah, dari kiri, ChongGim Ciu putar tubuhnya ke kanan, sambil mutar, tubuhitu ia bikin kate, tapi sambil mutar juga, mendadakan iabangun berdiri sambil kedua tangannya dimajukan dalamtipu silat Pek-wan hianko atau "Lutung putih

Page 287: Cerita silat

persembahkan buah." Dua-dua tangan itu menyerangberbareng pada pundak kiri dari In Yu Liang. Gerakan itusemua ada sebat luar biasa.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/In Yu Liang geser kaki kanannya ke belakang,tubuhnya ikut mutar, berbareng dengan itu, pundaknyayang kiri turut berkelit, sebab kaki kirinya lantas turutbergerak, akan imbangi kaki kanan, selagi ia terlolos dariitu serangan hebat, di lain pihak — sekarang dengan kakikanan berada di depan — ia bisa barengi membalasmenyerang iga kanan orang. Ia telah gunakan Honghongtantian-cie atau "Burung hong pentang sebelah sayap".Ketika itu, iga kanan lawan jadi kosong.In Yu Liang telah gunakan antero tenaganya yangdikumpul di jari tangan, sedang keistimewaannya adalahjari tangannya yang liehay maka kalau iga terkenatangannya itu, urat-urat bisa putus, tulang-tulang bisapatah.Chong Gim Ciu bisa lihat maksud musuh, cepat luarbiasa, kedua tangannya ia tekan turun ke bawah selakumenindih, dan kaki kirinya ia geser, untuk jauhkantubuhnya. Gerakan tangannya itu adalah buat barengimenghajar tangan kanan musuh yang mengarah iganya.Ternyata In Yu Liang telah geraki serangannya denganmelihat selatan. Kapan ia dapatkan pihak lawan siap-siapakan balas menyerang, buru-buru ia pindahkan kakikirinya ke kiri, tubuhnya mengikut, sedang tangankanannya, ia juga tarik pulang. Tetapi di lain pihak, selagilakukan gerakannya itu semua, ia pun membarengimenyerang pula — sekarang dengan tangan kirinya,tujuannya tetap ada iga kanan dari musuh. Oleh karenaia gusar sekali, semua serangannya telah dilakukandengan tenaga sepenuhnya.Diserang demikian rupa, walaupun ia sangat gesit,Chong Gim Ciu sudah tidak berdaya akan menangkisTiraikasih Website http://kangzusi.com/atau membatalkan serangan itu, sebagaimana ia mampuberbuat terhadap serangan yang pertama Bagus buat ia,ia bisa lihat gerakan musuh. Karena sudah tidak adajalan lagi, terpaksa ia ambil jalan yang penghabisan,guna selamatkan iganya itu. Ia menjejak dengan kakikanan, tubuhnya ikut naik dan mencelat ke belakang. Iagunai Kimlee coanpo atau "Ikan gabus terjang ombak."Karena gerakan dilakukan secara kesusu, ia tidak mampuimbangi diri sebagaimana mestinya, ketika kakinyamenginjak tanah di sebelah kiri ia, ia tidak bisa

Page 288: Cerita silat

pertahankan tubuhnya, yang jadi bergoyang-goyang.Adalah dengan susah payah, baru ia bisa berdiri tegak.Tentu saja, untuk orang-orang terhormat, itu adatanda dari kekalahan.In Yu Liang telah dapatkan kemenangan, ia tidakmerangsek, akan hajar lebih jauh pada lawan, yang kalahgesit itu, tetapi karena tadi ia sangat mendongkol,kemenangan ini bikin ia lupa adat sopan santun. Ia telahtertawa terbahak-bahak sambil berkata, "Begini sajakepandaiannya leluhur muda yang pegang pimpinan diSankang! Baiklah kau pergi berlatih pula!"Kejumawaan itu tidak pada tempatnya bagi seorangkenamaan sebagai ia, ejekan ini bikin Chong Gim Ciusangat malu, muka siapa telah menjadi merah padam.Adalah di saat itu, dari belakangnya Hoa Ban Hie, adamencelat satu orang, yang maju ke tengah medanpertempuran. Karena letaknya mereka itu, ia ini justrusampai di belakangnya Itcie Sinkang. Ia ternyata tidakmau pakai aturan, begitu sampai terus saja ia menyerangsambil membentak, "Kau tertawakan apa?"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/In Yu Liang terperanjat, karena berbareng dengansuara itu, meski serangan belum sampai, angin tohsudah mendahului, maka terpaksa ia loncat ke sampingkiri, jauhnya satu tombak lebih, setelah mana, ia putartubuhnya akan melihat siapa yang sudah bokongpadanya.Penyerang tak memakai aturan itu ada satu pengemisberumur kira-kira enampuluh tahun, mukanya panjangdan romannya sangat jelek.Sementara itu, atas tanda dari si pengemis tua, ChongGim Ciu sudah undurkan diri sambil tunduki kepala."Sahabat, kenapa kau tidak pakai aturan kangouw?"Itcie Sinkang tegur si pengemis tua. "Kita orang di sinilakukan pertempuran secara persahabatan, tetapi kautelah bokong aku! Kau siapa?"Pengemis itu tertawa dengan mengejek, matanyadilototi, satu tanda bahwa ia membalas teguran itudengan penghinaan."Orang she In, kau anggap aku tidak pakai aturankangouw," ia menjawab, "tetapi sayang adalah kau!Sebagai orang ternama, kenapa terhadap satu anakmuda kau berlaku sangat takabur? Dalam pertempuran,kepandaian tinggi dan rendah akan menetapikemenangan atau kekalahan, maka apakah artinya jikasatu anak muda dari Bancie sanchung roboh di

Page 289: Cerita silat

tangannya seorang tua yang namanya telah tersohor?Kenapa kau justru menghina keterlaluan terhadap satuanak muda? Orang she ln, kau adalah satu eng-hiongyang matanya tertutup, kalau leluhur muda tidak bisalawan kau, si leluhur tua akan gempur padamu!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/--ooo0dw0ooo--XIIINapsu amarahnya Itcie Sinkang jadi berkobar-kobar."Pengemis tua bangka, kau berani mencaci aku?" iaberseru. "Kau mesti ketahui, si orang she In tak bolehdibuat permainan! Lekaslah kau perkenalkan dirimu,supaya aku bisa ajar adat padamu!"Pengemis tua itu menjawab dengan tertawa dingin."Kau tanya she dan namanya leluhur tuamu?" ia baliki."Aku sebenarnya ada saru kepala kecil di dalamrombongan pengemis, tetapi sebagai leluhur tuamu, akubernama Ang Tiu!"In Yu Liang tidak sanggup kendalikan diri lagi, karenaia merasa terlalu dihinakan. Dengan gerakan Goyangpoksit atau "Kambing kelaparan menubruk makanan" ialompat menerjang dengan kedua tangannya yangterbuka ke arah dadanya si pengemis tua.Ang Tiu mendek sambil berkelit ke kiri, di sini ia berdiriserta gerakkan kedua tangannya dari kiri ke kanan, dariatas ke bawah, guna "bacok" lengan kanannya In YuLiang.Lekas-lekas In Yu Liang tarik pulang kedua tangannyayang sudah tidak mengenai sasarannya, sambil bergerakdemikian, rubuhnya sendiri ia egosi ke kiri, tetapi untukmeny e-rang pula, dengan luar biasa cepat, tangankanannya dipakai "memotong" tangan lawan sebataslengan atas.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/AngTiu tarik pulang tangannya dengan cepat,tubuhnya terus berputar, dengan kaki kiri mendeksedikit, kaki kanannya segera menyapu tangan musuhyang sedang menyerang padanya. Gerakannya cepat luarbiasa.In Yu Liang lihat serangan yang berbahaya itu, iaselamatkan dirinya dengan meloncat sampai satu tombaklebih tingginya. Demikian mereka bertempur dengancepat dan seru, masing-masing menggunakan seranganatau terjangannya yang liehay.In Yu Liang lihat lawannya tangguh, maka ia memikirakan gunakan antero kepandaiannya untuk merobohkan

Page 290: Cerita silat

dan merebut kemenangan, kalau tidak, ia harus mandahkena dijatuhkan.Serangan Ang Tiu tadi adalah dengan tangan kiri, danIn Yu Liang dengan tangan kanan. In Yu Liang tarikpulang tangannya untuk lekas dibaliki, buat diteruskanmenotok pundak kiri orang. Tangannya bergerak daribawah ke samping, dari samping naik ke atas, lantasturun pula ke bawah. Kembali ia gunakan dua jarinya. Ituadalah jari yang telah dilatih tiga atau empat puluhtahun, yang bisa punahkan ilmu kedot Tiat-pouwsan atau"Baju kain besi". Ini kali, karena gesitnya gerakan,pundaknya Ang Tiu telah kena ditotok, meski juga sipengemis tua itu telah lekas-lekas mendek sedikit.Di luar dugaannya Itcie Sinkang In Yu Liang, totokanitu yang bisa putuskan urat atau bikin mandek jalannyadarah, telah mengenai pundak yang empuk laksanakapas. Pundak itu, dagingnya seperti juga takmempunyai sifat keras atau perlawanan. Bahna kaget, iaberniat lekas-lekas tarik pulang tangannya itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Nyatalah Ang Tiu sudah gunakan Sia-kut-hoat, ilmumembikin tulang "terlepas". Ilmu ini lemas seperti kapasdan keras laksana baja. In Yu Liang dilayani justrudengan kelemasan yang segera disusul dengankekerasan. Dan si pengemis tua sengaja gunakan tipuatau ilmu ini akan jebak lawan yang tangguh itu.Agar dapat terlolos dari bahaya, In Yu Liang segeratarik pulang tangannya, yang telah digunakan dengantenaga sepenuhnya, hingga kaki depannya turut majudan kaki belakangnya turut cenderung ke depan. Di lainpihak, ia telah hadapkan Ang Tiu, yang telah tukarkelemasan dengan kekerasan dan unjuk kecepatanistimewaKetika pundak kirinya telah menjadi keras laksanabaja, dengan tangan kanannya, Ang Tiu barengimenyerang tangan kanan musuh yang telah menotokpadanya Ia pun telah gunakan tenaga penuh, karena iatahu bahwa ia sedang berhadapan dengan musuh liehay.Hanya kalah cepat sedikit atau tangan kanannya ItcieSinkang kena tersampok begitu keras, sampai rubuhnyaturut tergerak terpelanting, hingga untuk cegah ia robohterguling, In Yu Liang harus mundur dua tiga tindakdengan sempoyongan. Dasar liehay ia bisa cegahtubuhnya jatuh atau tangannya terluka Tapi dari sinisudah lantas ternyata bahwa ia telah nampak kekalahan.Dalam keadaan biasa, In Yu Liang bisa berlaku

Page 291: Cerita silat

sebagai seorang terhormat, yang mukanya tipis, bersediaakan akui kekalahannya ini, tetapi ini kali keadaan adalain. Sejak adu bicara baru-baru ini, ia sudah ambilputusan akan melakukan pertandingan untukkemenangan atau binasa di selat Haytong-kok. KarenaTiraikasih Website http://kangzusi.com/Kiongsin Hoa Ban Hie tidak inginkan lain, ialah ia harusmenyerah atau perbaiki kedudukan pelita suci orang. Danuntuk berbuat begini, ia merasa malu. Maka itu, ia lalutebalkan mukanyaDengan muka merah, yang ia tidak bisa cegah, ln YuLiang hadapkan Ang Tiu dengan kedua tangan terangkatnaik, selaku tanda mengunjuk hormat."Sahabat baik, kau benar-benar liehay," ia kata. "Darisini jadi terbukti bahwa benar-benar murid-murid dariHoa chungcu bukan murid-murid yang orang melulusohorkan, tetapi benar berisi. Meski begitu, sahabat, akuhendak majukan satu usul, dan apakah kau bersediaakan mengiringi?"Ang Tiu senantiasa bersiap, ia kuatir musuh berlakucurang. Sekarang ia dapat kenyataan, lawan itu bukanmain curang hanya hendak unjuk kenekatan. Atau lebihtegas, musuh ini mau adu jiwa. Maka itu, ia lantas kasihdengar suara di hidung."Sahabat baik, ada usul apa pun, kau bolehkemukakan, aku selalu sedia akan menerima baik, malahkau boleh anggap aku sudah setujui!" ia berkata, dengansikap mengejek. "Aku memang sudah ketahui, kalausecara begini saja pertandingan dihabiskan, kau niscayatak merasa puas dan tak tahu bagaimana harusmengundurkan diri! Menghormati orang mestimenghormati sampai di akhirnya, apapula kita kaumKiongkee-pang terhadap kau, satu busu yang kenamaandi kalangan kangouw! Nah, sahabat baik, persilakan!""Orang she Ang, tutup mulut kau!" mendadakan In YuLiang membentak, la gusar bukan main atas penghinaanitu, hingga ia tak mampu kendalikan diri lagi. "Kau harusTiraikasih Website http://kangzusi.com/ketahui, kita orang di kalangan kangouw, batanglehernya boleh putus, kehormatannya tak bolehdiperhina! Jangan kau omong lebih banyak lagi, karenaaku si orang she In juga mempunyai mulut! Di dalampertandingan, kekalahan atau kemenangan tidak berartibanyak, dari itu jangan kau anggap bahwa kepandaiankau boleh dibuat menjagoi! Aku telah lama dengar yangkau orang kaum Kiongkee-pang mempunyai pusaka

Page 292: Cerita silat

kepandaian leluhurmu yang dinamai toya Susat Coatsupang,yang dalam Rimba Persilatan ada istimewa, makaitu, sebagai orang Kiongkee-pang, apa kau sukapertunjuki itu di depannya si orang she In ini, agar akubisa mendapat pelajaran, supaya di akhirnya aku bisamerasa puas dan ikhlas?"Ang Tiu tertawa terbahak-bahak."In Yu Liang, tak kecewa yang kau menjadi orangkenamaan dari Rimba Persilatan!" ia kata dengannyaring. "Pengetahuan kau ada banyak sekali! Hanya inikali, dalam halnya kepandaian pusaka itu, kau ada sedikitkeliru. Pusaka kepandaian itu cuma dipunyai oleh orangyang menjadi loo-couwcong kita, ialah ketua pusat kita,dan aku si orang she Ang, tak berhak akan gunai itu!Sahabat, kalau kau memangnya berniat gunakan senjata,aku sudah siapkan itu, maka silakan kau siapkansenjatamu, supaya kita orang boleh main-main! Akuharap supaya ini kali kau insyaf dan tak penasaran lagi!"Si pengemis tua ini ucapannya selamanya tajam danmenusuk. "Aku si orang she In bolehlah dibilang bernasibmalang, karena apa-mau, di sini aku telah berhadapansama seorang seperti kau dan gurumu!" ia bilang. "Akutidak ingin damprat kau, sahabat baik, karena dampratanberarti mencemarkan kehormatanku! Sekarang akuTiraikasih Website http://kangzusi.com/hanya hendak terangkan, ini hari kita orang mesti ambilputusan di antara mati dan hidup! Nah, sahabat,siapkanlah senjatamu!"Sehabisnya kata begitu, In Yu Liang bikin gerakanmemutar tubuh dan berloncat ke belakang, sampai limaatau enam kaki jauhnya, kemudian sambil menggapeterhadap Pian Siu Hoo, ia teruskan berkata, "Tuan,tolong kau ambilkan pedangku!"Dengan hanya menoleh, Pian Siu Hoo telah bikin satuchungteng muncul dengan sebatang pedang, yang terusdiantarkan dan diserahkan pada In Yu Liang, siapa sudahlantas hunus itu, akan terus hampirkan Ang Tiu."Orang she Ang, kau hendak tunggu apa lagi?" iamenegur, dengan takabur.Si pengemis tua sudah lantas mundur, empat ataulima kaki jauhnya."Sahabat baik, silakan kau gunakan pedangmu!" iamenantang. Sambil berbuat demikian, ia geraki keduatangannya ke jurusan pinggangnya, maka sebentar saja,ia telah tarik keluar serupa senjata, senjata mana dengantangan kanan ia majukan ke depan dan tangan kirinya

Page 293: Cerita silat

menindih tangan kanan itu. Ini ada suatu cara atau sikappenghormatan.Diam-diam In Yu Liang kaget apabila ia sudah lihatnyata senjatanya pihak lawan itu, karena ia segeramerasa bahwa jangan-jangan ia sukar bisa menyingkirhidup-hidup dari ujungnya senjata lawan itu. Sebabsenjata itu ada tombak pendek Lianhoan Coa-kut-chio,tombak si "Tulang Ular". Itu ada semacam alat yangpaling sukar untuk dilayani, yang ada sebangsa ruyungTiraikasih Website http://kangzusi.com/Ku-louw-pian dan tombak Liancu-chio. Ia, mesti tunjukkenekatan kalau ia ingin menyingkir dari bahaya....Lantas In Yu Liang pasang kuda-kudanya, ia tidak maubanyak omong lagi, karena ia sudah merasai bagaimanalidahnya si pengemis tua ada sangat berbisa, sesuatuucapannya melulu membangkitkan kemen-dongkolanatau hawa amarahnya, sedang ia tahu, dengan berhatipanas, ia tak akan bisa berkelahi dengan betul. Ia telahkasih lihat sifat atau wujud dari Patkwa Kie-bun-kiam. Ialompat maju dengan satu tusukan pada mukanya sipengemis tua, tipu silat yang ia gunakan ada "Dewimenenun.""Sungguh liehay!" Ang Tiu berseru apabila ia lihatserangan itu. Di lain pihak, dengan tombaknya datangdari bawah, dengan kaki kanannya maju ke sampingkanan, dengan tipu Gioktay wieyauw atau "Angkinkumala melibat pinggang", ia balas serang iga kananorang.Melihat serangannya gagal dan senjata musuhmenyambar, In Yu Liang putar tubuhnya ke kiri, sebab iaterputar terus waktu ia berbalik pula menghadapi lawan,pedangnya diteruskan dipakai membabat tombak pendekyang mengarah iganya.Begitu lekas dapat kenyataan serangannya takmembawa hasil, begitu lekas juga Ang Tiu telah tarikpulang tombaknya, saking kagetnya tarikannya, gelangkuningan yang mengalungi tombak itu, telahmenerbitkan suara nyaring.In Yu Liang tidak mau mengerti, ia maju lagi, menusukmuka orang. Ia merangsek dengan luar biasa senatnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sekarang Ang Tiu pegang tombaknya dengan dua-duatangannya dengan geser kaki kiri, ia mundur sedikit,akan bikin ujung senjata musuh tidak mengenaimukanya, tetapi berbareng dengan itu, ia gunaitombaknya, akan bentur pedang orang.

Page 294: Cerita silat

Satu bentrokan tak dapat dicegah lagi, suara nyaringsegera terdengar, lelatu api muncrat ke empat penjuru,ke atas dan ke bawah.Setelah itu, kedua pihak lantas periksa masing-masingsenjatanya, akan lihat rusak, atau tidak. Tetapi sipengemis tua berlaku cepat luar biasa, begitu dapatkantombaknya selamat, senjata itu dipakai kemplang kepalaorang.Itcie Sinkang mesti berlaku awas dan gesit. Lagi sekaliia menangkis, akan tolong dirinya, hingga lagi sekali,kedua senjata beradu dan meletik lelatu api sepertiyanhwee di antara suaranya yang keras dan nyaring. Dansekarang In Yu Liang, yang perlihatkan kepandaiannya,karena dengan satu rangsekan, ia terus menikam igakanan orang."Bagus!" berseru Ang Tiu, yang iganya dicari ujungpedang. Ia loncat ke kiri, agar iganya terlolos daribahaya, sembari loncat, tombaknya dari atas dibarengiturun ke bawah akan hajar lengan kanan orang yangmemegang pedang itu. Karena ia tidak loncat, merekatetap ada berdekatan satu pada lain.Lekas luar biasa, In Yu Liang berkelit seraya tarikpulang pedangnya, tetapi karena tombaknya Ang Tiu puntidak kurang gesitnya, sekarang adalah ujung pedangyang kena kebentrok ujung tombak.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Si Jeriji Liehay benar lihay agar ujung pedangnya tidakterganggu. Ia lekas-lekas bertindak ke kanan seraya tariknyimpang pedangnya, hingga sekarang, dengan mendeksedikit, ia bisa geraki tangannya, terus membabat kebawah, pada kedua kaki musuh. Ia telah gunakan tipu"Angin taufan meniup daun rontok."Bahaya itu ada hebat, untuk selamatkan diri, Ang Tiumenjejak tanah, loncat mencelat sampai tingginyasetombak lebih, lalu sembari turun, ia gunakantombaknya akan balas menyerang musuh. Ia mempunyaiketika yang bagus untuk serangannya ini, dan telahgunakan tipu pukulan Tianghong koanjit atau "Bianglalamelintangkan langit."Sekarang ini adalah In Yu Liang yang terancambahaya, bukan saja karena mereka berada dekat satupada lain, ia pun lagi mendek dan pedangnya baru sajamenyambar tempat kosong. Terpaksa ia kelit serayamenangkis senjata musuh.Buat kesekian kalinya, kedua senjata telah beradu.Coa-kut-chio telah kena terbacok tengah-tengahnya,

Page 295: Cerita silat

tetapi waktu dipakai menindih terus, senjata ini merosotturun ke jurusan gagang pedang, menyambar padarunce pedang, hingga runce itu melibat."Lepaskan tanganmu!" berseru si pengemis tua, yangtarik tombaknya dengan keras seraya ia bertindak kekanan, guna kumpul tenaganya.In Yu Liang terperanjat, untuk bisa loloskan libatan itu,ia lonjorkan tangannya, dengan begitu tarikan musuhjadi tidak terlalu keras. Tetapi Ang Tiu pun liehay, ia bisamenduga siasat musuh, maka ia pun tidak maudipedayakan. Ia menggeser ke kanan, ia mendahuluiTiraikasih Website http://kangzusi.com/melepaskan kedua senjata, dengan begitu, ia bisamendahului akan menerjang lagi, ke jurusan batangleher.Lekas-lekas In Yu Liang mendek, hingga ujung tombaktidak mengenai sasarannya. Sesudah ini, ia mundursetindak, ke samping kanan, lebih banyak ke belakang,kemudian sambil angkat tubuhnya, ia menyambar pulakaki kanan orang, untuk bikin musuh berkaki sebelah!Melihat itu serangan, Ang Tiu lekas-lekas angkat kakikanannya, yang ia bawa mutar ke kiri, dari sini,tangannya turut mutar juga, dan bersama tangan,tombak istimewanya, yang menjuju kepala lawan. Dankapan In Yu Liang bisa menyingkir dari tombak itudengan berkelit, si pengemis tua tarik pulang tombaknyasekalian dipakai menyambar pinggang.Melulu dengan loncat ke kanan, enam atau tuju kakijauhnya, In Yu Liang bisa menyingkir dari serangan ituberuntun dua kali, kempolannya kebentur sedikit tetapitidak sampai terluka. Tetapi Ang Tiu tidak mau berhentidengan begitu saja, dengan kegesitannya, ia lagi-lagimendahului menyerang terus. Ini ada runtunan yangketiga.Bukan main repotnya Itcie Sin-kang, ia ibuk danmendongkol dengan berbareng. Ia mau berlaku nekat,siapa tahu, ia kalah desak. Ia pun bingung, karena iatahu, sekarang ia tak punya kesempatan akan berkelit.Tapi untuk tolong diri, ia paksa tancapkan pedangnya ketanah, dengan kedua kakinya ia angkat, akan lompat kekiri. Hanya, karena ia bikin tangkisan atau jagaan secarademikian, ia tidak bisa cegah yang tombak musuhkembali mengenai pedangnya, yang kena ke-bangkol.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Mau atau tidak, In Yu Liang terpaksa putar tubuhnyaakan hadapi lawannya

Page 296: Cerita silat

"Pengemis tua, Coa-kut-chio-mu benar-benar liehay,"ia akui, "aku ln Yu Liang menyerah kalah, hanya urusandari Bancie sanchung...."Ia belum mengucap habis, ketika Pian Siu Hoo denganmencelatkan diri telah loncat, akan cabut pedang yangmasih menancap di tanah, seraya berkata, "In loosu,menang atau kalah dalam pertempuran, ada perkarabiasa! Sekarang jangan kau banyak bicara dahulu!Pertempuran di Haytong-kok ini belum sampai diakhirnya, semua-semua ada jadi tanggung jawab dariaku, si orang she Pian! Loosu, silakan kau beristirahatdulu!...."Tindakannya Pian Siu Hoo ini ada satu pertolonganbagi In Yu Liang. Ia sebenarnya mau mengaku kalah danbersedia akan berpura-pura pergi ke kampung sipengemis, akan betuli pelita pusaka, di sana secaranekat, ia hendak menyerang pula secara mati-matian.Tapi pikiran itu ia batalkan."Kalau begitu, Pian pangcu, baiklah, aku akan turutperkataan kau," ia kata. Ia sambuti pedangnya danlantas undurkan diri.Ang Tiu jadi mendongkol yang Pian Siu Hoo rintangipertempurannya secara demikian macam, ia merasasangat tidak puas."Pian pangcu, kau ada terlalu takabur!" ia kata padaketua dari Kangsan-pang. "Kau cuma ada kepala darisalah satu rombongan nelayan di Hucun-kang,bagaimana di sini kau berani tanggung segala apa? ApaTiraikasih Website http://kangzusi.com/kau anggap satu jiwamu ada cukup menjaditanggungan? Bukannya aku si orang she Ang tidakmemandang mata padamu, tetapi aku anggap, kau tidakpantas buat jadi si penanggung jawab. Kalau kau anggapurusannya si orang she In ada dalam tanggung jawabkau, aku minta kau jangan tunggu beresnya urusan diHaytong-kok ini, mari kau ajak si orang she In itu kedalam kampungku, guna ia perbaiki kekeliruannya!Tentang urusan di sini, kau jangan kuatir, semua loosuhutentulah akan memikul pertanggungan, sedangyang pergi cuma kita semua pengemis.... Kau percayaaku, asal In Yu Liang perbaiki kesalahannya, segala apabisa dibereskan dengan damai."Pian Siu Hoo gusar mendengar ucapan keras itu."Pengemis tua, kau terlalu menghina!" ia menegurdengan nyaring. "Apakah Bancie sanchung ada laksanakedung naga dan gua harimau maka aku si orang she

Page 297: Cerita silat

Pian takut pergi ke sana? Sekarang juga aku bisa iringikau!"Ang Tiu geser tombaknya pada tangan kiri."Baik, Pian pangcu, mari kita pergi!" ia kata.In Yu Liang tidak bisa saksikan itu kejadian di hadapanmatanya dengan berdiam saja, meskipun ia ada satupecundang, la malu yang Pian Siu Hoo mestimenanggung jawab seluruhnya. Maka ia maju sambillompat jauh seraya terus tuding si pengemis tua."Orang she Ang, kau tidak kenal artinya pergaulan kitakaum kangouw!" ia menegur. "In Yu Liang telah kalah ditanganmu, itu sudah berarti muka terang sekali bagi kau,kenapa sekarang kau bertindak begini mendesak?Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Bukankah aku belum angkat kaki dari selat ini? Urusan diBancie sanchung itu, aku akan bertanggung jawab, makakenapa kau berlaku begini tidak pakai aturan sopansantun? Ang Tiu, jangan kau gertak aku dengannamanya Kiongkee-pang! Kau ada orang Kiongkee-pang,kau pandang aturan kau keras sekali, agung sebagaigunung Taysan, tetapi aku orang luar, aku takmenghargai sedikit juga, aku pandang itu enteng sepertibulu kerbau! Jangan kata baru aku geser pelita pusaka,meski aku bikin ludas Bancie sanchung, aku bersediabuat menanggung jawab, paling juga kau bisa bakartubuhku sampai jadi abu! Tapi, halnya Pian pangcu adalain. la ada ketua di sini, sudah seharusnya kalau iahendak lindungi kawan-kawannya! Sekarang begini,pengemis tua, meski Bancie sanchung ada sebagaikantor neraka, aku nanti pergi ke sana!"Ang Tiu tertawa menghina."Bagus, orang she In! Kau mau tanggung jawab,dengan begitu kau tidak usah rembet-rembet si orangshe Pian. Sekarang hayo kita orang pergi kekampungku!"Tapi Tiathong-liong Pian Siu Hoo, si Naga Besi, tidakmau mengerti."Ang Tiu, kau benar ada terlalu jumawa!" ia berseru."Di dalam Haytong-kok ini, kau tidak diijinkan terlalubanyak tingkah! Apa si lic-haynya Lianhoan Coa-kut-chio?Apa kau sangka aku si orang she Pian tak sanggup layanisenjata kau itu? Mari, pengemis tua, mari, aku inginbelajar kenal sama senjatamu itu!...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Itu waktu dari deretan barat ada berbangkit satuorang, yang terus loncat di antara mereka yang sedang

Page 298: Cerita silat

adu bicara."Pian pangcu, benar-benar lucu!" kata ia, ialah TinsankangSiauw Cee Coan. "Di sini ada Haytong-kok, kitaada punya urusan kita sendiri, maka sudah seharusnya,segala urusan perseorangan dari pihak mana saja, mestiditaruh di samping. Tapi sekarang, kenapa justru ituyang diributkan? Kita orang mau bikin piebu, di sini telahberkumpul banyak ahli silat ternama, ketika inisebenarnya sukar untuk dicari, maka ketika ini, jangankita sia-siakan. Ini Ang suhu mau bereskan urusanBancie sanchung, ia seperti mau rusaki atau batalkanurusan kita, aku anggap ia ada terlalu tak memandangpersahabatan. "Maka, Ang suhu," ia teruskan pada sipengemis tua sendiri, "aku Siauw Cee Coan jadi ingincampur urusan ini. suhu, aku minta urusan kau sama Inloosu, atau lebih benar urusan Bancie sanchung,dikesampingkan dulu, itu boleh diurus belakangan,sesudah piebu selesai. Aku anggap, siapa yangmenggerecok, itu tandanya bahwa ia mau menjagoisendiri dan hendak menindih pada kita orang, dari itu,kita jadi ingin ketahui, sampai di mana adanyakepandaian dari si tukang menggerecok itu!"Ang Tiu bersenyum ewah. "Aku tidak sangka, Siauwloosu, kau telah pandang demikian tinggi pada aku sipengemis tua, dan kau telah namakan aku si tukangmenggerecok. Itulali aku tidak sanggup terima! Siauwloosu, nampaknya kau anggap aku ada keterlaluan,dengan begini, kau juga jadinya ada memandang entengpada aturan kita dari Kiongkee-pang! Dengan anggapanberbedaan, kita orang sukar cari kecocokan. Apa SiauwTiraikasih Website http://kangzusi.com/loosu juga hendak bertanggung jawab bagi si orang sheIn itu? Bagaimana kau anggap perbuatannya si orangshe Pian, yang hendak menjagoi? Siauw loosu, mari kitaorang omong secara terus terang! Andaikata benar kaupun hendak bertanggung jawab, baiklah, aku bersediaakan iringi segala kehendak kau!"Pengemis ini menantang, karena ia tak setujuisikapnya guru silat itu.Tonglouw HiejinTan Ceng Po merasa tidak puas.Kelihatan orang bertindak semakin jauh pada pangkalpemberesan. Ia pun tahu Tin-sankang Siauw Cee Coanada liehay dan belum tentu Ang Tiu bisa menangkanpadanya. Umpama si pengemis tua kena dikalahkan,maka orang she Siauw ini dengan sendirinya harusbertanggung jawab juga buat urusannya In Yu Liang.

Page 299: Cerita silat

Karena itu, ia lantas lompat, akan hampirkan mereka itu."Pian pangcu," ia kata pada tuan rumah pada siapa iaunjuk hormat, "kau ada jadi tuan rumah di Haytong-kokini, tolong kau mundur dahulu sebentar, karena ituurusan tak bisa beres dengan kau turut campur tahu."Kemudian ia menoleh pada Ang Tiu, akan berkata terus,"Ang suhu, urusan Bancie sanchung tidak bisa dibereskanberbareng, itu mesti diurus belakangan, sesudah selesaiurusan Haytong-kok ini. Aku Tan Ceng Po sudah sejaklama mendengar nama besar dari Tin-sankang Siauw loosuhu,dari itu, sesudah kita orang berkumpul di selat ini,aku tidak boleh lewatkan ketika ini akan kita orangbelajar kenal, dengan main-main untuk beberapajurus....""Jikalau kau hendak bereskan satu-satu urusan, Tanloosu, aku bersedia akan dengar perkataan kau," kataTiraikasih Website http://kangzusi.com/Ang Tiu, yang bisa diajak bicara, "cuma aku hendak kasihtahu —bukannya kita berkepala besar — sesudah urusanHaytong-kok beres, lantas datang giliran urusan kita!Andaikata urusan kita tak dapat diselesaikan, aku pastitak mau mengerti!""Ang suhu, aku mengerti," kata Siauw Cee Coan."Nah, mari kita bereskan urusan satu demi satu!""Baik, Siauw loosu," sahut Ang Tiu. "Sampai datanggiliran kita!"Ang Tiu lantas undurkan diri, maka In Yu Liang punlantas ikut Pian Siu Hoo balik ke tempat mereka.Semua orang lantas pandang Siauw Cee Coan dan TanCeng Po, yang dua-duanya ada orang-orang kenamaandalam kalangan Sungai Telaga. Cuma, dilihat daridandanannya, Tan Ceng Po kalah pamor, karena ia miripdengan satu nelayan aki-aki, sedang di lain pihak,dandanan dari kaum Kiongkee-pang ada lebih takmenarik hati lagi.... Di sebelah Tonglouw Hiejin yangsederhana, ada Siauw Cee Coan yang pakai baju sutera,yang tubuhnya besar dan kekar, sedang mukanya adamerah dan keren."Tan loosu, sudah lama aku dengar kau dansaudaramu berdua ada merupakan satu kaum tersendiri,"Siauw Cee Coan kata, "bahwa kau orang telah yakinkanseratus duapuluh jurus Kiauwta Sinna, maka itu diHaytong-kok sini, aku minta kau sudi pertunjuki itu,supaya aku Siauw Cee Coan bisa dapat tambahpengalaman...."Tan Ceng Po bersenyum seraya angkat kedua

Page 300: Cerita silat

tangannya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Siauw loosu, aku harap siapa pun tidak usah pujisiapa," ia berkata dengan sabar sekali. "Benar aku jadiketua dari Kiushe Hiekee tetapi tentang ilmu silat,pengetahuanku tidak berarti. Sekarang silakan loosumulai. Kita orang tidak bermusuhan, aku rasa kaumupakat kalau kita berjanji pertempuran sudah cukupandaikata salah satu ada yang ketowel lebih dahulu....""Tan suhu!" sahut Siauw Cee Coan, yang lantasbersiap.Tan Ceng Po ada berpakaian dari cita kasar semua,kakinya tidak pakai kaus, cuma ketutup sama sepaturumput, ia bisa dibilang bertubuh kurus akan tetapikedua lengannya berurat kasar. Ia mundur dua tindak,akan bersiap.Benar seperti katanya Siauw Cee Coan, TonglouwHiejin sudah gunai tipu-tipu silat Kiauwta Sinna yangterdiri dari seratus duapuluh delapan jurus, yang iaciptakan dari dua rupa ilmu Kimna dari dua golonganSiauwlim dan Butong, sedang lawannya gunai Loohankun.Cepat sekali, kedua pihak sudah sama-samaperlihatkan kegesitan tubuh mereka, karena kalau tidak,siapa ayal, ia mesti menyerah lebih dahulu. Tan Ceng Pobisa bergerak cepat laksana angin atau kilat, kecualiserang-serangan biasa, ia pun gunai totokan jari.Siauw Cee Coan punya Loohan-kun ada warisan tulendari Siauw-lim-pay dan ia telah yakinkan itu buatbeberapa puluh tahun, tidak heran kalau dengan itu, iabisa layani ketua dari Kiushe Hiekee. Ini adalah salahsatu warisan tipu silat pihak Siauwlim yang biasadiandalkan guna lindungi pamornya golongan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Selama duapuluh jurus, yang berlangsung dengancepat, tetapi penuh dengan bahaya buat kedua pihakmasing-masing, tandingan itu merupakan tandingan yangberimbang, baik untuk liehaynya sesuatu serangan,maupun buat sehatnya sesuatu kelitan.Tan Ceng Po menjadi kagum akan saksikankepandaian orang, tadinya ia cuma dengar nama besarTin-sankang, sekarang ia telah buktikan sendiri. Karenaini, ia berlaku semakin hati-hati.Juga Siauw Cee Coan mesti kagumi itu lawan, yangnamanya, pantas ada kesohor, jadi tidak percuma orangmalui ketua dari Kiushe Hiekee itu.Lekas juga, tigapuluh jurus sudah lewat.

Page 301: Cerita silat

Penonton dari kedua pihak juga menjadi kagum,mereka ketarik bukan main, hingga semua menontondengan diam, mata mereka seperti tak berkesip.Segera juga kelihatan Tan Ceng Po gunai tipuJiauwpouw Poan-soan, atau "Tindakan mengitar,terputar-putar," untuk kelit satu serangan dari Siauw CeeCoan, ia sampai lompat jumpalitan. Karena ini, waktukakinya menginjak tanah, ia berada di belakang lawan.Lantas dengan dua jari, dengan tangan yang diulur, iamenotok bebokongnya lawan itu.Siauw Cee Coan telah duga ke mana musuh bakalturun, ia pun telah dengar sambaran angin, maka lekaslekasia majukan kaki kirinya ke samping, akanberbareng putar tubuh, akan hadapkan musuh, sedangtangannya yang kanan, dari bawah diangkat ke atas,dipakai mengganjal lengan kanan orang, yang menotokia.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po angkat tinggi tangannya itu, tangankanan, buat terus ditarik pulang. Dengan diangkat tinggi,tangan itu luput dari serangan lawan. Di lain pihak, samacepatnya, tangan kirinya bergerak, menuju ke iga musuhyang jadi kosong.Untuk kelit tubuh, Cee Coan geser kaki kirinya kekanan, dari sini dengan mendadakan ia geraki keduatangannya, akan ganjal dengan jepitan pada iga kanandari lawannya, la telah gunai tipu Layliong sin-yauw atau"Naga mas mengulet." Ia telah gunai tenaga yang besar.Buru-buru Tan Ceng Po pindahkan kaki kanannya kebelakang, terus ke kanan, tubuhnya ikut nyam-ping. Disini ia bikin gerakan loncat ke depan, ke samping musuh.Itu ada tipu Koaybong hoansin atau "Siluman ular nagajumpalitan." Setelah itu, dengan Kimliong tamjiauw, atau"Naga mas mengulur cang-kreman," ia cari iga kananorang.Siauw Cee Coan menghadapi bencana, karena keduatangannya justru lagi dikeluarkan, maka lekas-lekas iageser kaki kirinya ke depan terus nyamping ke kiri, kakikanannya ikut dengan menjejak, dengan demikian,dengan satu loncatan sedikit, ia bisa hindarkan diri dariancaman. Dan kapan tubuhnya telah terputar, ia kembalisudah hadapkan lawan, akan terus potong tangan kiriorang.Sekarang adalah Tan Ceng Po, yang hadapkanbahaya. Tapi ia tidak mau kalah sebat. la tidak tarikpulang tangannya itu, hanya sebaliknya, ia teruskan,

Page 302: Cerita silat

akan tusuk dada orang. Maka Siauw Cee Coan menjadikaget, sebab percuma ia hajar tangan lawan kalautangan itu nanti mengenai dadanya. Dari itu, sambil tarikTiraikasih Website http://kangzusi.com/tubuhnya mundur sedikit, ia tolak tangan musuh itu,hingga nyimpang dari sasarannya.Demikian kedua pihak bertempur terus, sama-samaliehay dan gesit, sama-sama hebat sesuatupenyerangannya, siapa ayal dan kalah sebat, dialah yangbakal jatuh merk. Maka juga, dua-duanya sama-samaberlaku waspada, celi dan gesit, pikirannya bekerja.Segera juga datang satu serangan pada perut dariSiauw Cee Coan, serangan dari dua tangan berbareng.Tin-sankang mundur sambil ciutkan perutnya itu, kakikanannya pindah ke kanan, kaki kirinya terangkat, dankapan kaki kiri itu diturunkan, tangan kirinya menyambariga musuh.Dengan segera mendek, Tan Ceng Po tolong dirinyaKembali mereka saling serang, masih saja samahebatnyaSesudah pertandingan berjalan begitu jauh, Tan CengPo lantas tukar siasat. Ia mau mencoba. Dengan tibatiba,ia menyapu dengan kakinya, pada kedua kaki pihaklawan. Siauw Cee Coan terperanjat, ia lompat mundur,lima atau enam kaki jauhnya. Di luar sangkaan,Tonglouw Hiejin merangsek, akan menyerang bebokongselagi lawan itu belum sempat putar tubuh.Untuk selamatkan dirinya, Cee Coan berkelit denganbongkoki tubuh, cenderung ke depan, lalu dengan kakikiri pindah ke kiri, ia putar tubuhnya, tangan kirinya terussaja melakukan pembalasan. Ia mau potong tanganorang, yang arah bebokongnya. Kalau ia berhasil, tanganmusuh mesti patah atau kehabisan tenaga.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po tidak tarik pulang tangannya itu, tidakpeduli bahaya ada mengancam hebat. Ia cumamenggeser sedikit, lantas dengan tangan itu juga, iabalas menyerang, pada tangan musuh yang baru sajadipakai menyerang tangannya itu! Tujuannya adalahnadi!Di sebelah itu, dengan kaki dimajukan, tangan yangkanan dipakai membarengi menyerang iga musuh,hingga serangan maju dalam satu saat.Siauw Cee Coan menghadapi bahaya di dua jurusan,maka itu ia mesti berlaku nekat. Dalam keadaan sepertiitu, ia tidak mau loncat mundur. Ia justru mau uji

Page 303: Cerita silat

kekuatan tangan kirinya atau tangannya, musuh! Dengankumpul tenaga di lengan kiri, ia mau bentur tanganmusuh, sedang tangan kanan, dipakai menangkisserangan pada iga.Serangan Tan Ceng Po ada serangan ujian, iamemancing aksi musuh, maka setelah lihat sikap musuh,mendadakan ia tarik pulang kedua tangannya, buat terusdi dekatkan satu sama lain buat dipakai menyerang pula,ke jurusan tubuh bagian atas.Siauw Cee Coan bisa duga sepak terjang lawan itu, iamengerti yang ia bisajatuh, tetapi ia pun penasaran,maka sekali ini, ia hendak lawan keras dengan keras,akan ketahui tenaga siapa ada terlebih besar, atautangan siapa terlebih tangguh.Dalam sekejap saja, empat tangan telah kebentroksatu pada lain, begitu hebat, sampai dua-dua pihakmundur sendirinya, karena damparannya terlalu keras.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po mundur dengan kaki kiri, kapan kaki inimenginjak tanah, tubuhnya lantas berdiri dengan tetap,sebab kaki kanannya telah bantu menahan.Siauw Cee Coan mesti mundur sampai dua tindak,baru ia bisa berdiri tetap.Dari sini segera ketahuan kekuatan dari kedua pihak,ialah Tin-san-kang telah kalah satu "urat". Maka juga, airmukanya lantas berubah menjadi merah sendirinya.Tonglouw Hiejin Tan Ceng Po rangkap keduatangannya."Siauw loosu, kepandaianmu benar bukan kepandaiandalam cerita saja," ia kata, "aku Tan Ceng Po menyerahterhadap kau.... Loosu, apa sesudah ini kau sudi beripengajaran terlebih jauh padaku, dengan gunakansenjata?"Sementara itu, Siauw Cee Coan telah kagumi lawanitu, kepandaian siapa ada beda daripada kebisaannya sipengemis tua dari Bancie sanchung, yang tadi ia tantang.Ia pun mengerti bahwa orang telah berlaku manisterhadap ia, karena kalau selagi ia mundur ia diserangterus, entah bagaimana jadinya."Tan loosu, aku berterima kasih untuk kebaikan kau,"ia kata "Loosu hendak ajarkan aku ilmu menggunaisenjata, terima kasih, loosu, aku bersyukur sekali padakau."--ooo0dw0ooo--XIVTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 304: Cerita silat

"Dengan piebu persahabatan ini, kita orang akanperoleh kemajuan, halangannya tidak ada," Tan Ceng Pobilang. "Mari, loosu, kita main-main pula beberapagebrak!""Kau benar, Tan loosu," sahut Siauw Cee Coan.Biar bagaimana, Tin-sankang ada penasaran, makakebetulan sekali, musuh tantang ia menggunai senjata, iahendak mencoba sekali ini, akan rebut pulang mukaterangnya.Dengan tidak tunggu sampai diminta, orang darikedua pihak sudah lantas angsurkan senjata-senjata darimasing-masing jagonya.Siauw Cee Coan bersenjata sebatang golok LiongtauwKauw-liam-too. Tapi Tan Ceng Po menyekal sepotongpedang pendek, cuma satu kaki delapan dim, dangagangnya tidak lebih daripada dua kaki dua dim.Tubuhnya pedang ada bergurat-gurat, tanda dari besidan waja tulen. Di lain pihak goloknya Tin-sankang adaberat, panjangnya tiga kaki delapan dim, lebarnya empatdim, tebal belakanganya empat hun. Ujung golokmerupakan kepala naga, tubuhnya merupakan sisiknaga, dan di belakang ujung golok ada ditambahkan duapisau pendek dari satu dim setengah, yang beromanbulan, hingga senjata tambahan ini mirip dengan duapotong tanduk naga. Maka dapat dimengerti, yang golokitu tidak termasuk dalam kitab hal macam-macam alatsenjata.Tan Ceng Po sudah dengar perihal golok istimewa ini,yang tajamnya pun luar biasa, karena itu, ia hendak ujiitu senjata Ini ada ketikanya yang paling baik.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Kedua pihak sudah lantas bersiap, maka setelahmasing-masing mengucapkan "Persilakan!" merekasudah lantas pada bergerak.Dengan lintangkan goloknya di sebelah kiri, Siauw CeeCoan bertindak ke kanan, akan mengitar. Karena ini, TanCeng Po lantas bertindak ke kiri, pedangnya ditekuk keatas, ke belakang, dan tangan kirinya terangkat ke jidat.Sikapnya ini ada yang dinamai Kwahouw tengsan, atau"Manjat bukit sambil menunggang macan."Lagi sekali kedua pihak bergerak, lantas merekaberdiri berhadapan.Goloknya Siauw Cee Coan sekarang sudah pindah,kepada tangan kanan, dan tangan kirinya menindihbelakangnya golok itu. Ia maju pula setindak, senjatanyadiayun. Ia bukannya membacok, hanya menusuk, ke

Page 305: Cerita silat

jurusan muka.Tan Ceng Po berkelit ke kiri, tangannya dibarengimenusuk, ke katek kanan dari lawan. Atas ini, Tinsankangmesti lekas menggesar ke kanan, tetapi supayabisa kembali menyerang, goloknya disabetkan sekalianke bawah, pada paha kanan.Dengan angkat kaki kanan ke kiri, Tan Ceng Po putartubuhnya, menyingkir dari sabetan itu, tetapi waktu kakikanannya injak tanah — kaki kirinya hanya tetap,melainkan terputar— ia jadi berada di samping lawan.Dari sini terus saja ia membacok, ke bebokong musuh,tubuh siapa telah terputar mengikuti sabetan goloknyatadi.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan loncat sedikit, Siauw Cee Coan selamatkandirinya dari pedang, dengan kesebatannya, goloknyadipakai membabat pedang musuh.Tan Ceng Po tidak mau adu senjata, apapula akankasihkan pedangnya dibabat, selagi golok menyambar, iatarik pedangnya itu, tetapi justru golok lewat, ia barengimenusuk pula. Ia berlaku gesit luar biasa Lagi-lagi SiauwCee Coan mencelat, dua tindak jauhnya. Ia putar tubuhbegitu lekas kedua kakinya telah mengenai tanah. Iamerangsek pula, goloknya dikasih bekerja. Denganpegang senjata yang lebih besar dan panjang, ia jaditerlebih berani. Ia tidak kuatir andaikata kedua senjataberadu.Tan Ceng Po, sebaliknya, tidak mau adu senjata Iaunjuk kegesitan tubuhnya, kesehatan tangan. Iasenantiasa menyingkir dari golok musuh yang besar danberat. Sesudah berkelit, ia balas menikam iga kiri lawanitu. Karena ini, Tin-sankang juga mesti unjukkegesitannyaSegera juga Siauw Cee Coan perlihatkan ilmu golokNgohouw toanbun-too atau "Lima harimau memegatpintu." Goloknya menyambar berkeredepan, anginnyamenderu-deru.Menghadapi ilmu itu, Tan Ceng Po keluarkan Patsiankiam,yang buat empatpuluh tahun lebih ia telahpahamkan dan latih dengan sungguh-sungguh, denganbegitu kendati pedangnya ada terlebih pendek danterlebih enteng, itu tidak menjadikan rintangan bagi iaakan tcnipm mi guru silat yang kesohor. Pedangnya punberkilau-kilauan.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Berdua mereka menyerang, menangkis atau berkelit,

Page 306: Cerita silat

dengan bergantian, dengan sama gesit dan uletnya. TanCeng Po mau pertahankan kemenangannya, Siauw CeeCoan ingin lenyapkan penasarannya Mereka maju danmundur bergantian.Penonton dari kedua pihak kembali kena dibikinkagum, semua menonton dengan semangattercengkeram. Diam-diam mereka mesti merasa kagum.Sudah duapuluh jurus dikasih lewat, kedua-duanyatetap bisa pertahankan diri.Siauw Cee Coan bukan hanya menyerang dengan artimenyerang biasa, dua tanduk di ujung goloknya punbekerja, saban-saban mencoba akan gaet dan rampaspedang musuh, maka Tan Ceng Po berbareng mestimenjaga supaya pedangnya tidak sampai kena digaetdan dirampas. Ia mesti cekal keras dan hati-hatipedangnya itu. Dengan begini, ia tidak kasih dirinya kenadipengaruhi oleh sepak terjangnya golok lawan.Kemudian datang saatnya Siauw Cee Coan menyerangmuka dengan tipu silat Thaykong tiauwhie atau "KiangThay Kong pancing ikan." Tan Ceng Po berkelit sambilberbareng menusuk lengan orang, Tin-sankang lihatgerakan itu, ia sengaja bikin gerakan tangannya ayalsedikit, kemudian tiba-tiba ia menarik dengan cepat,untuk gaet pedang musuh.Tan Ceng Po terperanjat. Ia tahu, kalau maksudmusuh berhasil, ia bakal kalah. Ia tarik tangannyadengan cepat, apa mau, ia kena didahulukan, pedangnyabenar-benar kena bangkolannya golok Liongtauw Kauwliam-too. Tidak heran, kalau ia menjadi kaget. Tidak adajalan lain, ia kumpul tenaganya di tangan, pedang itu,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/untuk dipertahankan dari aksi lebih jauh dari golokmusuh. Ia tidak mau gampang-gampang menyerahkalah, di saat terakhir, ia masih berdaya. Ia telah kumpulambekannya.Siauw Cee Coan girang yang ia akhir-akhirnya berhasilmembangkol pedang musuh tapi karena sekarang iatidak bisa gunakan lebih jauh goloknya itu, mendadakania ulur tangan kirinya, buat sodok iga orang itu.Selama pertahankan pedangnya, Tan Ceng Pokumpulkan tenaga di lengan kanan. Ia pun berdaya,akan loloskan bangkolan itu. Maka justru ia lihat gerakantangan kiri dari musuh, yang ia tahu apa maksudnya,selagi musuh menyerang, hingga kekuatan tangankanannya ada terbagi, ia lekas ke kanan sambilberbareng berlalu. Satu gentakan membikin kaki

Page 307: Cerita silat

kanannya sedikit ke depan, tangan kirinya dipakaimenangkis tangan kiri musuh.Siauw Cee Coan terperanjat, la tahu goloknya bisaterbetot dan terlepas, jikalau ia tetap pertahankanbangkolan itu. Tangan kirinya sudah tak berdaya. Kudakudanyapun telah kedesak dengan majunya kaki pihaklawan. Maka terpaksa ia mendak sedikit sambilberbareng menarik pulang tangan kanannya, hingga diwaktu terlepas satu dari lain, golok dan pedangmenerbitkan suara nyaring.Dengan sikap Ouwliong poan-cu atau "Naga hitammelilit tiang", Tan Ceng Po tarik pedangnya dengantubuhnya ikut mutar. Di lain pihak, Siauw Cee Coanbergerak dengan Uyliong coansin atau "Naga kuningmemutar tubuh." Maka itu, mereka sama-samamenyingkir, satu ke kiri, satu ke kanan. Tapi juga duaTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/dua tidak berniat mundur, hanya mereka merangsekpula.Satu bacokan golok menuju pada pundaknyaTonglouw Hiejin, pedang siapa justru mencari iga kiri,maka mereka sama-sama menyerang dengan berbareng.Tan Ceng Po mengerti bahaya, untuk selamatkan diri,ia mesti berkelit, tapi buat menyingkir dengan begitusaja, ia tak sudi, maka sambil egos tubuh, pedangnya iatarik mundur, buat diteruskan kepada nadi.Juga Siauw Cee Coan tidak inginkan kecelakaan.Lekas-lekas ia robah gerakan goloknya, guna dipakaimembabat pedang lawan. Dari bawah, golok menyambarke atas, kepada pedang yang lagi arah nadi.Ketua dari Kiushe Hiekee masih tidak mau berhenti, disatu pihak ia tarik pulang pedangnya, di lain pihaktangan kirinya dengan jari, mencari jalan darah di tubuhmusuh, guna ditotok.Atas ini, Siauw Cee Coan loncat ke belakang, makakecuali terpisah, mereka jadi menyingkir dari bahayayang mengancam masing-masing. Tapi setelah itu, Tinsankangmendahului, akan menyerang pula, denganbabatan golok kepada kaki.Tan Ceng Po loncat naik dengan apungi tubuh sampaidua tombak lebih, di waktu tubuhnya turun, ia terpisahdari lawan jauh satu tombak lebih.Dengan majukan kaki kanan sambil nyerosot, ialahgerakan liu-ma, Tin-sankang maju pula, akan rangsekmusuh, karena ia ada bernapsu, dan goloknya lagi-lagidikasih bekerja, la berani berbuat begini, karena itu

Page 308: Cerita silat

waktu Tan Ceng Po membaliki belakang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dirangsek secara demikian, Tan Ceng Po lekas-lekasmenyingkir ke kiri. la telah merasai sambaran angin dibelakangnya, hingga ia ketahui adanya serangansebelum ia sempat balik tubuh, la berlaku cepat luarbiasa. Waktu ia balik tubuhnya, musuh sudah datangdekat, maka terus saja ia memapaki, menusuk lengankanannya musuh.Karena ia sedang merangsek Tin-sankang tidak keburutahan lajunya tubuh, ia sudah coba, sia-sia saja. la punayal dalam gertakannya akan singkirkan goloknya yanglagi menusuk ke depan. Maka tidak tempo lagi, ujungpedang yang memapaki telah mengenai lengan kanannyabagian atas. Dasar ia liehay, dalam keadaan seperti itu,ia bisa mendek, tangannya diputar, goloknya terusmenyambar muka dari penyerangnya!Lagi-lagi Tan Ceng Po berkelit dengan berlompat,sesudah injak tanah, lagi-lagi ia maju merangsek akantusuk lengan kanan orang. Kegesitannya bikin ia bisabergerak dengan leluasa.Siauw Cee Coan mundur dengan kaki kiri pindah kebelakang kaki kanan, goloknya dibawa ke depan dada.Secara begini, ia jadi telah lindungi diri sambil bersikapmenangkis ujung pedang. Kedua senjata tidak usahberadu, sebab Tan Ceng Po sudah lekas tarik pedangnyaitu. Maka Tin-sankang lantas membalas dengan majumembacok.Datangnya Liongtauw Kauwtoo ada hebat sekali,bacokan dilakukan dengan kaki maju satu tindak untukmerangsek. Ujung golok mengancam iga kiri bagianbelakang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po insyaf bahaya itu, maka ia berpikir, iamesti berlaku sama kerasnya seperti pihak lawan, yangtelah menjadi sengit.Demikian, bukannya ia mundur atau minggir kesamping, ia justru maju satu tindak, akan hadapkanmusuh. Yang maju dengan kaki kanannya, meskiseharusnya kaki kiri.Melihat demikian, Siauw Cee Coan tahu bahwa bengisdilawan bengis. Ia menduga Tonglouw Hiejin bakal lawania dengan tipu Ciauwhu bunlouw atau "Tukang kayumenanyakan jalanan". Tapi dugaannya meleset.Dengan mendadak Tan Ceng Po geser kaki yangkanan ke kanan, kaki kirinya ikut, hingga, bukannya

Page 309: Cerita silat

maju, iajadi nyamping. Adalah dari samping ini,mendadak ia menyerang dengan pedangnya yang lebihdahulu daripada itu, ia sudah bawa ke depan dadanya. Iatelah menikam pada arah dada.Dilihat sekelebatan, itu ada penyerangan biasa saja,tak ada yang aneh.Siauw Cee Coan gerakkan goloknya, jugasebagaimana biasanya, akan tangkis pedangnyaTonglouw Hiejin. Ia menggunakan belakang golok.Nyata Tan Ceng Po sudah menggunakan tipu.Penyerangannya yang biasa itu, ada umpan pancing sajaKetika ia ditangkis, mendadak ia loncat mencelat,pedangnya ditarik pulang dengan cepat, bukan untukdisimpan, hanya buat diayun akan dipakai menyerangpula, sekarang menjuju perutnya pihak lawan.Tin-sankang terperanjat buat gerakan orang itu,dengan tersipu-sipu ia geser kaki kanannya ke kanan,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tubuhnya ikut berkelit. Secara begini ia terlolos dariserangan yang dimulai dengan berjingkrak itu.Tetapi Tan Ceng Po tidak berhenti dengan satuserangan itu saja, yang sudah tidak mengenai sasaran,karena ia tidak ulur habis tangannya, secara cepat ia bisamenggeser ke samping untuk sekali lagi menyerang,menyabet ke kiri ketika musuh berada di sebelah kiri,dan terus ke kanan ketika musuh berkelit ke kanan.Tegasnya, itu ada serangan be-runtun-runtun.Akhirnya Siauw Cee Coan berkelit ke kiri.Cepat sebagaimana biasa, Tan Ceng Po menyerangterus. Ia tidak pernah berhentikan serie penyeranganyang berbahaya itu, yang meminta kegesitan istimewa.Ini kali ia berhasil. Tidak ada jalan buat Tin-sankangmenyingkir lagi, ia sudah terdesak betul. Tapi di saatyang hebat itu, Tonglouw Hiejin ingat bahwa Siauw CeeCoan adalah guru silat kenamaan yang namanya didapatbukan dengan tak bersusah payah, maka kenapa ia mesticelakai orang dengan siapa ia tidak punya sangkutansedikit juga? Ia merasa sayang sekali kalau pamornyalawan itu roboh dalam piebu yang istimewa ini. Maka itu,ia tidak teruskan pedangnya, melainkan gurat bajuorang, lantas ia mencelat jauh keluar kalangan!Siauw Cee Coan kaget sampai ia keluarkan keringatdingin, ia pun loncat, tetapi berbareng buat dapatkenyataan, bajunya sudah jadi korban ujung pedang,baju itu melowak tiga dim. Maka juga darahnya jadibergolak, naik ke muka dan kupingnya, yang menjadi

Page 310: Cerita silat

merah dengan tiba-tiba! Ia merasa telah habislah namabesarnya. Sekonyong-konyong ia menjadi gusar dannekat!Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tan Ceng Po hadapkan lawan ini untuk bicara, gunamerendahkan diri dan kagumi lawan itu. Ia tidakmenyangka bahwa orang ada malu dan murka, denganmulutnya segera berseru, "Terimalah ini!" Dan seruan iniditutup dengan serangan mendadak. Ia terperanjat,inilah ia tidak sangka, terutama dari satu ahli silatternama seperti orang she Siauw itu. Tapi ia mestilindungi diri, maka ia loncat ke samping kiri akan jauhkandiri dari ujung golok.Ketika kedua pihak masih renggang, tiba-tibatertampak datangnya satu bayangan yang melayangsebagai burung terbang atau menyambar turun, berdiridi antara mereka berdua. Dengan demikian, kedua pihakbatal untuk maju dan saling menyerang.Orang ketiga ini ada Hay-pacu To Seng. Ia adalahsahabat karibnya Siauw Cee Coan. Ia telah lihatbagaimana sahabatnya sudah kalah terhadap Tan CengPo bahwa ketua dari Kiushe Hiekee tidak berniat celakaipecundangnya, bahwa adalah Tin-sankang sendiri yangtak mau mengerti, malah sudah berlaku tak kenal adatistiadat. Karena ini, ia datang menyelak di antaramereka. Buat ini, ia tidak lagi kata apa apa pada Pian SiuHoo."Siauw loosu, sudah cukup!" ia lantas berkata."Bukankah kita orang telah bikin perjanjian? Maka kaukasihlah ketika buat aku yang coba menerima pelajarandari orang kenamaan dari Kiushe Hiekee!"Tin-sankang bisa memikir, maka setelah ada jalan iniuntuk mundur, ia tidak mau berlaku membelar."To suhu mau terima pelajaran dari Tan loosu,baiklah," ia menyahut "To suhu, harap kau berhasil! TanTiraikasih Website http://kangzusi.com/suhu, maafkan aku, aku tidak bisa menemani terlebihlama pula!"Ia angkat kedua tangannya, lantas ia undurkan diridan bertindak dengan cepat. Dengan gerakan tangannyaia coba umpeti bajunya yang melowek. Benar waktu ituada malam, akan tetapi api obor ada dipasang terangterang.Ia dekati Pian Siu Hoo, pada siapa ia unjukhormatnya"Pian pangcu, maafkan aku," ia berkata. "Aku takmempunyai kepandaian, di selat ini aku tidak mampu

Page 311: Cerita silat

bantu kau, aku malu, maka kebetulan aku ada urusanyang aku mesti selesaikan sendiri, sukalah kauperkenankan aku berlalu sekarang! Pangcu, sampai nantikita orang bertemu pula!"Sehabisnya kata begitu, dengan bawa goloknya, SiauwCee Coan lantas bertindak keluar akan berlalu dariHaytong-kok."Maaf, aku tidak bisa mengantarkan loosu," berkataPian Siu Hoo, yang ketahui kekalahan orang, karenamana ia tak mau cegah sahabat itu.To Seng sudah unjuk hormatnya pada Tan Ceng Po, iamau bicara, waktu Lim Siauw Chong dengan satulompatan jauh telah datang di antara mereka."Tan loosu, kau baik sekali?" berkata kawan ini sambilbersenyum dingin. "Tin-sankang Siauw Cee Coan hanyanamanya besar, sayang ia tidak kenal aturan, orang telahberlaku murah, ia anggap sebaliknya. Dan kau, To loosu,kau pun baik sekali, kau sudah tolong Tin-sankang,jikalau tidak, tak nanti ia mampu keluar dari sini! Suheng,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/pergi kau beristirahat, biar aku yang temani To loosuuntuk aku menangkis beberapa jurus...."To Seng tertawa apabila ia dengar Lim Siauw Chongbeber rahasia hatinya."Lim loosu, sungguh kau cerdik!" ia bilang. "Kita orangtak mempunyai permusuhan, maka kecewa sekali jikalauSiauw loosu mesti roboh di sini, apabila itu sampaiterjadi, itulah keterlaluan! Tapi Lim loosu sudi memberipengajaran padaku, silakan kau berikan itu, aku bersediaakan menerima pelajaran...."To Seng adalah cabang atas di darat dan di air, dibebokongnya ia tancapkan sepasang Cancoan Thie-koayatau semacam tongkat seperti linggis peranti mendoboliperahu, senjata mana ia sudah lantas cabut, pegang diantara kedua tangannya. Dengan gegaman itu iahadapkan ketua muda dan Kiushe Hiekee.Melihat sikap orang, Lim Siauw Chong tahu pihaklawan hendak menggunakan senjata, maka ia mundurtiga tindak, dari dalam tangan bajunya ia keluarkanruyung Kiu-hap Kimsie-pang-nya, yang ia pegang dengantangan kanan dan tangan kirinya dipakai mengimbangi."To loosu, silakan!" ia lantas mengundang."Persilakan, Lim loosu!" berkata juga Hay-pacu ToSeng, yang memang sudah siap terlebih dahulu. Makatempo ia tampak Lim Siauw Chong bergerak ke kiri iapun turut, tongkatnya berada di kiri dan kanannya.

Page 312: Cerita silat

Setelah memutar beberapa putaran, dengansendirinya kedua pihak lantas datang dekat satu denganlain, maka sebentar kemudian, mereka sudah mulaibergebrak. Adalah To Seng yang terlebih dahuluTiraikasih Website http://kangzusi.com/mencoba menusuk mukanya lawan dengan tipunyaCiauwhu bunlouw atau "Si tukang kayu menanyakanjalanan".Lim Siauw Chong tidak mau menyerang lebih dahulutetapi setelah serangan datang, ia menangkis dengansebat, akan bikin senjata musuh terpental, setelah manaia teruskan, bikin senjatanya dari atas turun ke arahkepala.To Seng lekas-lekas berkelit ke kiri, tangan kirinyadiangkat, guna bantu menghalangi ruyung yang lagiturun, di lain pihak, dengan tongkat kanan, ia hendakgempur ruyung lawannya. Maka dua-dua senjatanya jadibergerak dengan berbareng.Senjata kedua pihak sudah lantas kebentrok. Di ujungruyungnya Lim Siauw Chong dipasangi gaetan Jie-iekauw,maka itu, dengan gaetan ini Liongyu Hiejin niatbangkol tongkat orang guna ditarik dan dibikin terlepasdari cekalan.Kepandaian To Seng bukannya lemah, malah iahendak memberi umpan. Ia tidak lekas tarik pulangsenjatanya, sebaliknya, ia kumpul tenaganya di tangan,akan pertahankan tongkatnya, senjata mana — duaduanya— dengan tiba-tiba ia gerakkan lebih jauh,mengarah perut. Ia telah gunakan tipu Giehu sanbongatau "Nelayan menyebar jala". Perubahan gerakantangannya ada cepat luar biasa.Lim Siauw Chong tidak menyangka atau ia pandangenteng pada gerakan pertama dari musuh, maka barulahia terperanjat ketika sepasang tongkat menghampirkanperutnya, karena nyata ia sedang hadapi bahaya maut.Karena tidak dapat jalan lain, ia cepat-cepat sedot napasTiraikasih Website http://kangzusi.com/akan bikin perutnya kempes, sambil tubuhnya dibikinmengisar sedikit ke belakang. Dari itu, hanya setengahdim lagi, ujung tongkat pasti sudah mengenaimangsanya.Guna membikin pembalasan, Lim Siauw Chonggerakkan ruyungnya menyambar ke kiri, guna seranglawan sambil berbareng melepaskan diri dari ancamanbahaya.To Seng mengerti bahaya sesudah ia dapatkan

Page 313: Cerita silat

serangannya yang istimewa itu tidak mendapat korban,ia berkelit ke kiri. Tapi karena ia tidak mau mengerti,sebelah tongkatnya terus bekerja, akan sampok kakiorang.Dengan satu enjotan tubuh, Liongyu Hiejin lompat kesamping jauhnya lima atau enam kaki, tetapi kendatidemikian, senjata mereka tak dapat dicegah beradunya.Ruyung telah terpental ke tanah, membentur batudengan menerbitkan suara nyaring.Kalau tadi ia menyerang dengan tangan kiri, sekarangTo Seng menyusul dengan.tangan kanan, ia arah igakanan lawannya. Ia berlaku sebat luar biasa.Dengan kedua tangannya Lim Siauw Chong menangkisserangan yang datang itu, dan ia berhasil membikintongkat tersampok hingga terpental. Tetapi Hay-pacutidak jadi terhalang karena serangan kanannya itutertangkis, dan sambil memutar tubuhnya, dengantangan kiri ia menyerang ke selangkangan, sementaratangan kanannya yang ia tarik pulang dengan cepat,menghajar kepala lawan. Setiap gerakannya ada sangatcepat.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan enjot dan berbareng putar tubuhnya, LimSiauw Chong loncat ke belakang untuk ancaman bahayaitu.Hay-pacu gusar bukan main karena semuarangsekannya selalu luput, maka dengan satu loncatan iamaju akan menyerang pula, guna mendesak lawannya.Ia angkat kedua tongkatnya akan kemplang bebokonglawan dan telah gunakan tenaga yang luar biasa besar,karena ia telah umbar hawa amarahnya.Lim Siauw Chong ada berlaku sabar dan tenang,kendati berulang-ulang ia kena didesak. Pun sekali ini,bukannya ia berbalik, akan tangkis serangan musuh,hanya ia loncat lebih jauh nyamping ke kiri, hinggalawannya itu lagi-lagi luput dengan serangannya itu.Saking bemapsu To Seng tidak bisa cegah yangtubuhnya maju cenderung ke depan. Serangan semacamitu ada berbahaya, karena imbangan tubuh jadi lenyapsendirinya dan tubuh jadi sukar terkendali.Dari kiri, Liongyu Hiejin telah putar tubuhnya dengancepat luar biasa, sebab ia bikin gerakan tak kesusu,imbangan tubuhnya tidak nampak rintangan. Dengangeraki ruyungnya, dengan melintang, ia babat pinggangorang. Ia telah bisa bergerak dengan leluasa, karenakedudukannya yang bagus.

Page 314: Cerita silat

Dengan tubuh cenderung ke depan, sampai ia sepertibongkok, sedang kedua tangannya berada di depan juga,dan dua-dua kakinya seperti "mati": satu di depandipakai mencegah ia kenyuknyuk, dan satu di belakangterangkat sebelah, To Seng telah mati daya, ia mauberkelit juga tidak bisa, sedang buat buang tubuh kedepan, berarti ia mesti jatuh ngusruk. Buat menangkis,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ketikanya sudah tidak ada. Maka itu, ia telah hadapibahaya besar.Tetapi ketua dari Kiushe Hiekee bukannya seorangkejam, ia piebu untuk "main-main," ia tak pernah pikirbuat celakai orang, maka juga, kendati ia dapat ketikayang sangat bagus, buat bikin musuh binasa atauringsek, ketika itu ia sudah tidak gunai. Ketika senjatanyamengenai pinggang lawannya. Ia bukannya menekanatau mendorong saja. Tapi justru ini, Hay-pacu si MacanTutul Laut jadi terpaksa mesti kenyuknyuk ke depan, tigaempat tindak jauhnya, sesudah itu, baru ia bisapertahankan diri dan lekas-lekas putar tubuhnya.Selagi To Seng memutar tubuh, Lim Siauw Chongsudah tarik pulang senjatanya, dan justru orang hadapidia, ia lantas saja angkat tangannya, akan mengunjukkanhormatnya, seraya berkata, "To loosu, aku Lim SiauwChong suka mengalah!"Mukanya Hay-pacu menjadi merah, tetapi ia segeraberkata, "Lim loosu, kepandaianmu benar tinggi, adalahaku To Seng yang sudah tidak kenal diri sendiri! Dibelakang hari, andaikata ada ketikanya akan kita orangbertemu pula, umpama aku masih ada umur, pasti akuakan minta pengajaran pula dari loosu."Lim Siauw Chong tidak kata apa-apa, cuma terdengarsuara dari hidungnya, sebab dari omongan itu, terang siMacan Tutul Laut tidak puas dengan kekalahannya itu,sedang tadinya adalah dia itu yang kelihatannya menangdi atas angin.Hay-pacu lantas undurkan diri dengan masih merasamalu sendirinya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sebagai gantinya, dari pihak Haytong-kok lantasmuncul satu orang lain, ialah Lioktee Sinmo Khu LiongGan si Iblis Bumi, ia memberi hormat pada Lim SiauwChong seraya terus berkata, "Lim loosu, Kiuhap Kimsiepang-mu benar-benar ada liehay, maka itu aku inginsekali kau berikan pelajaran beberapa jurus padaku gunaaku tambah pengetahuan."

Page 315: Cerita silat

Itu artinya tantangan.Lim Siauw Chong membalas hormat sambil unjuksenyuman"Khu loosu, di sini kita orang sedang ikatpersahabatan, maka tidak ada apa-apa yang tak bolehdiberikan," ia kata. "Aku pun memang sudah lamadengar loosu punya kepandaian yang istimewa, yang dikalangan selatan dan utara tak ada bandingannya, makakalau ini malam di dalam selat Haytong-kok ini loosuhendak berikan pengajaran kepadaku, itu adalah halyang memberuntungi sekali bagi aku, sebab dalamkeadaan biasa, untuk mohon itu pun pasti tidak akan adaketikanya! Khu loosu, silakan kau siap dengansenjatamu, aku ingin sekali terima pelajaran untukbeberapa jurus."Lim Siauw Chong tahu bahwa musuh ada sangatliehay, bahwa bisa jadi ia bukan ada tandingan yangsetimpal, akan tetapi karena orang telah maju danmenantang, ia malu akan menampik. Ia telah pikir untukmelayani beberapa jurus, kalau ia berlaku hati-hati,barangkali ia bisa dapatkan lowongan.Mendengar jawaban orang Lioktee Sinmo punbersenyum. "Lim loosu," berkata ia, "sejak aku masukdalam kalangan Sungai Telaga, belum pernah akuTiraikasih Website http://kangzusi.com/mengerti caranya buat menggunai golok atau tongkat,sebab hatiku adalah yang paling kecil, hingga pekerjaanmembunuh orang atau menumpahkan darah adalahpekerjaan yang aku si tua bangka paling tak beranilakukan! Lim loosu, aku nanti temani kau main-mainbeberapa jurus dengan tanganku yang berdaging ini, akuingin sekali menerima pengajaranmu."Tapi, mendengar ini, Liongyu Hiejin menjadimendongkol, karena terang bahwa ia telah dihinakan, takpeduli orang telah bicara secara demikian merendah. Iamerasa terlalu hina yang sebagai ketua dari KiuhapKimsie-pang, ia mesti layani musuh yang bertangankosong. Jangan kata ia kalah, sekalipun ia menang, iamasih merasa terhina juga! Tapi, selagi ia hendak jawabpenantang itu, ia lihat Kiongsin Hoa Ban Hie berbangkitdan bertindak menghampirkan mereka, dengan tindakanbunlie-bunliean."Eh, Lim loosu!" lantas saja si Malaikat Kemelaratan initegur sahabatnya, "di sini ada Haytong-kok dan urusan disini bukannya sudah diborong sendiri oleh kau berduasaudaramu! Kau harus ketahui, aku si tua bangkotan

Page 316: Cerita silat

juga turut mempunyai sedikit hak di sini! Maka Lim loosu,silakan kau beristirahat dahulu! Kau tahu, dengan Khuloosu ini, aku ada punya jodoh untuk bertemu muka,maka itu sesudah sekarang kita orang bisa salingbertemu di sini, ketika yang baik itu tak boleh dikasihlewat dengan sia-sia saja...."Diam-diam, Lim Siauw Chong bergirang. Ini barulahtandingan yang setimpal, sebab dua-dua orang itu adalahorang-orang aneh dari dunia kangouw dan denganmereka berdua diantapkan "main-main," semua orangjadi bisa menyaksikan suatu pertempuran yang bakalTiraikasih Website http://kangzusi.com/menambah luasnya pengetahuan. Pasti sekali, sekaliberadu tangan, mereka berdua bakal perlihatkankepandaian simpanan dari mereka. Maka ia lekas-lekasunjuk hormat pada si raja pengemis itu."Jikalau Hoa loosu ingin main-main sama Khu loosu,pasti sekali aku Lim Siauw Chong mesti mengalah danmundur sembilanpuluh Iie...."Dan benar-benar, Liongyu Hiejin lantas balik ketempatnya.Hoa Ban Hie tidak unjuk hormat lagi pada si IblisBumi, hanya ia menggape."Sahabat karib, sejak perpisahan kita, apa kau adabanyak baik?" ia menegur. "Di malam ini di selatHaytong-kok yang bergemilang karena kunjunganmu,aku harap kau nanti perlihatkan kepandaianmu yangistimewa supaya semua saudara dari Rimba Persilatanbisa membuka mata mereka! Aku si tua bangka inibersediaakan korbankan jiwaku, supaya aku bisa layanikau beberapa jurus untuk menerima pengajaran!...."Khu Liong Gan memperdengarkan suara di hidung."Hoa loosu, jangan kau mengucap demikian akanangkat-angkat aku!" ia berkata. "Malam ini kita orangberuntung telah bertemu di sini, sudah pasti sekali kitaorang mesti pertontonkan apa yang kita orang bisa,supaya sahabat-sahabat dari Rimba Persilatan bisa turutmenyaksikan! Ini adalah ketika baik yang sukardidapatinya! Hoa loosu, kau ada ternama di Banciesanchung, kau ada ketua dari Kiongkee-pang, maka didalam kalangan Sungai Telaga, ada siapa yang tak kenalnama besarmu? Kau tersohor buat kepandaian nui-kangTiraikasih Website http://kangzusi.com/dan nge-kang begitupun toya pusakamu, Susat Sinliongpang!Hoa loosu, sudah cukup, maka kalau kau benarada memandang mata padaku Khu Liong Gan, silakan

Page 317: Cerita silat

kau keluarkan beberapa jurus, aku bersedia akan cobamenyambut kau...."Hoa Ban Hie bersenyum pula. "Kau baik sekali,sahabat karib, itu tandanya kau ada memandang matapadaku si pengemis tua," ia menyahut, "maka itu,mustahil aku akan menjadi si orang yang tidak tahu diriakan sia-siakan kebaikanmu ini? Tadi beberapa tuan-tuansudah menggunakan senjata, jikalau kita pun gunakanitu, kelihatannya adalah terlalu lumrah, maka Khu loosu,kepandaian apa kau ada punyai, silakan kau perlihatkan,satu atau dua rupa, supaya semua sahabat di sini bisabuka mata mereka!" Lioktee Sinmo tertawa berkakakan."Hoa loosu, janganlah kau dengan sengaja hendakbikin aku susah!" ia berkata. "Aku datang ke Haytong-kokini melulu disebabkan persahabatanku dengan tuanrumah — ia tunjuk Pian Siu Hoo — dan sekalian untukbelajar kenal dengan beberapa sahabat yang baru, jadibukan maksudku yang utama akan mengganggu siapapun. Juga aku sama sekali tidak berani unjukkankepandaian dengan tak keruan juntrungannya dihadapannya banyak sahabat ini. Maka mari kitamemperlihatkan saja beberapa rupa kepandaian tangankosong, supaya tidak percuma yang kita orang telahdatang kemari....""Sahabat karib, janganlah kau bersikap, demikian!"Hoa Ban Hie tertawa. "Sikapmu demikian rupa adalahseperti juga kau tidak memandang mata padaku, sipengemis tua! Sahabat karib, pertemuan kita malam inibisalah dikatakan sebagai si penjual emas bertemuTiraikasih Website http://kangzusi.com/dengan si pembelinya! Sahabat, aku ingin main-maindengan kau dalam kalangan ilmu nuikang, maka silakankau mulai guna memastikan kemenangan ataukekalahan. Harap sahabatku, kau tidak banyak bicaralagi, silakan kau berikan, pengajaranmu kepadaku!""Sahabat karib, kau keliru artikan aku!" Khu Liong Ganbilang sambil bersenyum. "Sahabat, aku ketahuimaksudmu yang sebenarnya! Kau sebenarnya hendakcoba Susat Sinliong-pang-mu yang disebut juga SusatHokmo-pang, untuk menghadapi aku, sedang baru sajaaku telah tegaskan, aku ingin tak menggunakangegaman! Sahabat, jangan kau anggap aku tidak beranimelayani padamu! Guruku benar tidak ajarkan akumenggunakan alat senjata, akan tetapi aku sendiri telahyakinkan juga satu rupa, hanya biasanya, selama akumengembara di selatan dan utara, belum pernah aku

Page 318: Cerita silat

mencoba menggunakan itu! Jangan kau gusar, sahabatbaik, tetapi aku hendak terangkan, jikalau aku gunakansenjataku itu, selamanya belum pernah orang yanghadapi aku bisa mendapat kesudahan yang baik,selamanya semua menjadi apes! Kita orang di sini semuaada bersahabat baik, maka itu kenapa kita orang mesticiptakan permusuhan hingga selanjutnya, kita orang bisatidak hidup sama-sama di kolong langit?"Setelah berkata demikian, Khu Liong Gan simpankantong tembakaunya.Sudah biasanya bagi Kiongsin Hoa Ban Hie, ia belumpernah niat mengalah bicara, tidak peduli dengan orangmacam bagaimanapun, dan sudah biasa juga orang yangkenal padanya, tidak mau adu mulut, maka itu ia menjadisangat tidak senang yang sekarang Lioktee Sin-moberani banyak bicara terhadap ia, tetapi meski demikian,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/ia ternyata bisa kendalikan diri. Malah sambil angkatkedua tangannya sembari bersenyum, ia berkata, "Khuloo-suhu, kau benar ada orang istimewa! Di dalam RimbaPersilatan, ada siapa yang bisa melebihi kau? Kau adabaik sekali dan tidak niat bikin aku jatuh merk, akuberterima kasih padamu! Nah, sahabat karib, kita baikjangan abaikan ketika, silakan kau perlihatkan ilmukepandaian rahasiamu ialah Shacaplak-louw Pekwancianghoat, supaya aku si pengemis tua bisa buka mata,agar semua hadirin di sini bisa tambah pengetahuannyadengan kepandaian istimewamu itu!"Lioktee Sinmo sebenarnya kaget yang ilmukepandaiannya telah dibeber oleh si pengemis tua, tetapidengan seruan, "Baiklah!" dan tertawa, ia bisa umpetiperasaannya itu, sedang juga ia lantas mulai bersiap.Berdiri masing-masing di timur dan barat, kedua lawanitu perlihatkan roman yang luar biasa: yang satupengemis, yang lain sebagai guru sekolah yang melarat.Dengan masing-masing angkat kedua tangan, duaorang itu berseru, "Persilakan!" setelah mana merekamaju mendekati satu dengan lain. Benar saja, Khu LiongGan sudah lantas memperlihatkan gerakan dari Pekwanciang,Tangan Lutung Putih!Orang telah menduga bahwa Hoa Ban Hie akanmainkan Kimna-hoat, ilmu "Menangkap"untuk hadapkansi Iblis Bumi, tetapi di luar dugaan orang banyak, iajustru keluarkan Thaykek-touw, hingga menampakdemikian, Lioktee Sinmo sendiri menjadi terperanjat,maka lekas-lekas ia robah gerakannya dan gunakan

Page 319: Cerita silat

Patkwa-mui bagian Biansie Liuyap Mosin-ciang atau"Kepelan lemas".Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Cepat luar biasa, tubuhnya Hoa Ban Hie telahmerangsek dekat pihak lawan, tangannya bergerak, akantetapi di saat kepelannya belum sampaikan tubuhmusuh, tubuhnya sudah bergerak pula, berkelit sendiridengan memutar, akan tahu-tahu ia sudah berada disebelah belakangnya Khu Liong Gan. Itu adalah gerakanlaksana kilat cepatnya!Si Iblis Bumi tahu artinya gerakan musuh, ia bisamembade dengan pasti, tetapi gerakan kilat itu adamenerbitkan kesukaran bagi ia, karena ia mesti turutturutanberlaku sebat juga, berbalik atau memutar tubuhke jurusan mana si musuh berbalik atau memutar,karena ia mesti pasang mata untuk kaki tangan musuh,yang bisa tendang atau toyor ia sembarang waktu.Hanya, yang sudah terbukti, ia cuma diancam saja,serangan belum ada sama sekali.Benar-benar, gerakannya Malaikat Kemelaratan adalaksana orang main petak atau bersendagurau, karena iaterus terputar-putar, putar sana dan putar sini,tangannya kiri dan kanan menyerang, kakinya mendupakatau menendang, tetapi semua itu tidak sampaimengenai sasaran atau ia telah tarik pulang, sedangpihak lawannya, sambil terputar-putar sebagai dia, mestijuga geraki kaki tangan, guna menangkis atau berkelit.Toh semua serangan tak meminta hasil. Tetapi, kendatibegitu, Lioktee Sinmo mesti beraksi, karena ia kuatir,selagi ia tak bersiap, ia nanti betul-betul dicepol ataudidupak terguling.Gerakannya Hoa Ban Hie mirip benar dengan sifatnyathaykek, yang merupakan lingkaran, dengan lingkaranmana, Khu Liong Gan seperti terkurung.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sesudah babakan yang pertama, orang lihat tubuhnyaketua Kiongkee-pang bergerak-gerak jauh terlebih cepatpula: satu waktu ia berputar-putar, satu waktu iaberbalik, atau lain waktu ia loncat mumbul, akan sabansaban,sebagai akibatnya, ia datang pula merapatkandiri. Sama sekali ia tidak mengasih ketika akan pihaklawan dapat mengaso, ia tak ijinkan pihak lawan itu kasihpembalasan.Baru sekarang Lioktee Sinmo Khu Liong Gan ketahuibenar liehaynya si pengemis tua ini, yang orang sohorkandan malui, sebab benar-benar orang tidak boleh main

Page 320: Cerita silat

gila terhadap padanya. Kegesitan tubuh seperti itu, manasembarang orang bisa layani....Ada orang-orang yang sangka, Hoa Ban Hie menjagoikarena terlalu banyak pengikutnya, yang tersebar disungai besar selatan dan utara. Anggapan ini pun adaanggapan dari si Iblis Bumi sendiri, siapa nyana,anggapan itu tidak berdasar. Nyata, kecuali banyakpengikutnya, si Malaikat Kemelaratan memang benar adasangat liehay.Pekwan-ciang dari Khu Liong Gan ada suatu ilmupukulan yang liehay, yang gerakannya sebat luar biasa,karenanya, ia ada sangat dimalui, tetapi sekarangmenghadapi si pengemis tua, ia menjadi repot. Coba iatidak perkuatkan pembelaannya, mestinya sedari siangsiangia sudah kena dipecundangi. Sekarang, denganterpaksa, ia kuatkan hati, ia perlihatkan kegesitannya,buat melayani terus...Karena cepatnya gerakan, cepat juga lewatnya jurusjurus,sebentar saja, sudah lebih daripada sepuluh jurus.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tapi justru karena ini, Khu Liong Gan lantas ketahui,musuh mempunyai nuikang atau lweekang yang liehay.Saking terpaksa, Khu Liong Gan lantas perlihatkansemua gerakan dari Shacaplak-louw Pekwan cianghoat.Ia tidak mau sembarangan menyerah kalah, ia melawanterus sebisa-bisanya.Lioktee Sinmo telah gunai Cie-yang Taykiu-chiu, gunakumpul tenaga di lengannya, tetapi Hoa Ban Hiemencoba punahkan itu dengan Yancu Sippat Siamhoan,terbang jumpalitannya burung walet.Semua penonton jadi sangat ketarik, yang tadinyaduduk, lantas bangun berdiri. Semua mereka menjadikagum luar biasa, baru sekarang mereka lihatpertandingan yang berarti. Itulah tidak heran jika diingat,masing-masing dari kedua tandingan itu telah punyakanlatihan hampir setengah abad.Menurut jalannya pertandingan, adalah Hoa Ban Hieyang saban-saban menyerang Khu Liong Gan, tetapimenurut apa yang tertampak, sebaliknya adalah KhuLiong Gan yang seperti ubar-ubar Kiongsin.Demikian kita lihat, Lioktee Sinmo susul si MalaikatKemelaratan, yang mutar balik dari jurusan timur utara.Si pengemis tua ini sudah lantas gunai ilmu entengitubuh Polong tengpengleng coanpou, yang ada lebihliehay daripada ilmu Cosiang-hui atau "Jalan di atasrumput laksana terbang." limu lari ini bisa keliru

Page 321: Cerita silat

dianggap sebagai ilmu siluman, saking cepatnya. Sekaliini, Khu Liong Gan menjadi ibuk sekali. Waktu iadikurung, ditendang dan dicepol, ia bisa berkelit danmenangkis, meski juga tangan dan kaki mereka tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/sampai beradu, tapi sekarang, guna balas menyerang, iakewalahan akan kejar tandingan yang bisa lariseumpama terbang itu. Bagaimana ia bisa menyandak?Kalau ia tidak sanggup menyandak, bagaimana ia bisamenyerang, baik dengan tangan maupun dengan kaki?Bagaimana ia bisa mendekati tubuh musuh kalau ia kalahlari? Jika tidak mengubar terus, itulah tidak bisa jadi,sebab Kiongsin bukannya kalah! Mereka pun lagi adukepandaian: kepandaian rupa-rupa!"Celaka, malam ini aku bisa jatuh pamor...." pikir siIblis Bumi.Hoa Ban Hie tapinya tidak lari terus-terusan, iakendorkan kakinya, ia putar tubuhnya, dengan begitu, iakecandak, tetapi begitu rapat pula, lagi-lagi dia yangmendahului menerjang, beruntun-runtun. Maka itu,sudah tiga kali mereka berkelahi "rapat," sedang merekamain udak-udakan, sudah dua kali.Khu Liong Gan jadi sengit, ia bergerak dengan hebat.Ia ingin peroleh keputusan: ia menang atau kalah! Iatidak layani lawan seperti biasa, dengan berani ia ambilaksi memegat, akan kacaukan berkelahi orang yang luarbiasa itu. Ia tidak lagi ada di sebelah belakang, dengantiba-tiba ia memegat dari kiri, tubuhnya berloncat,tangan kirinya bergerak, disusul oleh tangan kanannya.Sasarannya iga kiri dan Kiongsin. Ia pun telah kumpulkantenaganya.Dipegat secara demikian, Hoo Ban Hie masih bisaberhentikan tindakannya. Kaki depannya berhenti,tubuhnya mutar, berbalik ke belakang, kapan pundakkanannya di angkat, tangan kirinya ditekankan ke bawah,bukan untuk cegah atau tangkis tangan musuh, hanyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/untuk "potong" lengan musuh itu. "Babatan" inimembahayakan.Khu Liong Gan, sebagai satu ahli sudah siap. Darimenyerang, ia berbalik jadi diserang. Ia batalkanserangannya dan ia bawa tangannya ke bawah, terusditarik pulang ke depan dadanya. Mula-mula akan tolongtangan kirinya, yang sudah maju lebih dahulu, tangankanannya, yang maju belakangan, ia bisa kembalikandengan sebat. Dan dengan tangan kanan, ia menyambar

Page 322: Cerita silat

mukanya si pengemis, kaki kanannya berbareng jugaturut maju bekerja.Sebagai pihak penyerang, Hoa Ban Hie sudah siap.Dengan gampang ia bisa loloskan diri dari ancamanmusuh. Ia tidak mau menyerah dengan begitu saja.Musuh gunai akal, ia pun bisa jika ia mau. Men-dadakania majukan kaki kirinya, tubuhnya ikut mendak sedikit,tangannya bergerak, pada jalan darah dari musuh.Tangan ini tahu-tahu telah mengenai baju.Khu Liong Gan terperanjat, pundaknya diegosi, ke kiri,lantas kaki kirinya, yang sudah bergerak, dipakaimenyapu, guna barengi musuh, la arah kaki kananmusuh.Jikalau serangan kaki ini berhasil, akibatnya hebatbukan main bagi Hoa Ban Hie. Kakinya si Iblis Bumi,yang telah terlatih, keras laksana besi, siapa terkena itu,pasti tulangnya patah, uratnya putus.Tapi Hoa Ban Hie tidak kelabakan, akan menyingkirdari serangan itu. Ia geser kaki kanannya ke belakang,kaki kirinya diangkat sedikit, kedua tangannya disiapkan.Secara begini, dengan gampang ia bisa lolos dariancaman bahaya itu. Nampaknya, karena gerakannya itu,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tubuhnya seperti hendak jatuh celentang, tetapi tahutahuia telah mengisar ke kanan, tangan kanannyamenyerang dengan satu totokan ke otak.Ini adalah salah satu totokan berbahaya dari Susatchiu.Khu Liong Gan egos diri ke kiri. Totokan itu tidakbisa diluputkan, kalau sasaran tidak dapat dikenakan,mesti ada lain-lain bagian yang menjadi korbannya,umpama tempilingan. Tapi Lioktee Sinmo masihpunyakan daya lain: sembari egos tubuh, ia mengebutdengan tangan kanan, atau lebih benar ujung baju daritangan kanan itu, menuju nadi orang itu. Itu adalahkebutan ujung baju, tetapi ujung baju dari satu ahlinuikang ada tak kurang liehaynya dari pukulan biasa. Inipun ada serangan yang dinamai Po-in kianjit atau"membuka awan akan melihat matahari."Hoa Ban Hie tahu keliehayan lawan, ia tarik pulangtangannya dan tubuhnya pun dimencelatkan maju.Sambil berbuat begitu, ia tertawa berkakakan!"Iblis tua, tidak salah apa yang kau bilang!" ia kata."Aku si pengemis tua benar bukan tandinganmu! Terang,kau ingin betot aku hingga kecebur ke air! Oh, sahabatkarib, dalam pertempuran ini aku harus menyerahkalah!...."

Page 323: Cerita silat

"Hm, sahabatku!" Khu Liong Gan pun kata. "BukankahSusat-chiu masih ada lain-lain bagiannya yangberbahaya?""Dengan begitu kau puji-puji aku! Aku tidak berani6embarangan, sahabat!" Hoa Ban Hie kata. "Dengankantong tembakaumu, kau bisa mainkan pukulanmuyang berbahaya pada tigapuluh enam jalan darah atauurat, itu adalah kepandaian yang istimewa danTiraikasih Website http://kangzusi.com/tersembunyi sekalipun di kalangan Rimba Persilatan. Apakau sangka aku si pengemis tua tidak ketahui tentangkepandaian simpanan dari kau ini? Silakan kau keluarkankepandaianmu itu, aku si pengemis tua akan tak sayanglagi jiwa bangkotanku. Aku nanti temani kau main-mainuntuk beberapa jurus! Iblis tua, hayolah, dengan secaraterbuka, kau pertunjuki kepandaian kau itu, supayakhalayak ramai bisa buka matanya!"Dikocok begitu rupa, Khu Liong Gan manggutmanggut."Hoa Ban Hie, aku mesti tunduk pada kau," ia kata."Silakan dengan bebas, kau perlihatkan kepandaiansimpananmu. Biar bagaimana juga aku tak berguna akunanti layani pada kau! Nah, sahabat, silakan mulai!""Iblis tua, baiklah, begini saja perjanjian kita!" kataHoa Ban Hie.Demikian berdua mereka saling ejek.Ketika itu Chong Kim Ciu, salah satu murid dariKiongkee-pang, yang sedang berduduk saja, lantasberbangkit dan bertindak menghampirkan, akanserahkan senjata pusaka turunannya Hoa Ban Hie darileluhur Kiongkee-pang, ialah toya Susat-pang. Ketika iasampai di depan pemimpinnya, ia tekuk sebelah kakinya.Hoa Ban Hie sambuti itu senjata, yang diberikannyasecara demikian hormat.Chong Kim Ciu tunggu sampai senjata pusaka itusudah diterima dengan baik, baru ia undurkan diri,menurut caranya sendiri, yang istimewa Ia berbangkit, iatidak putar dahulu tubuhnya, buat bertindak ketempatnya tadi, hanya begitu berbangkit, tubuh ituTiraikasih Website http://kangzusi.com/segera mencelat lompat ke tempatnya tadi, dengan satujumpalitan Yauwcu tohoansin atau "Burung jungkir balik"Ia bergerak laksana terbangnya burung, hingga siapayang menyaksikan, jadii kagum sekali.Lioktee Sinmo, di pihaknya, sudah singkap bajunyayang panjang, akan keluarkan huncwee dengan kantongtembakaunya, setelah nu na, ia mundur, seperti juga si

Page 324: Cerita silat

pengemis tua, hingga mereka berdiri berhadapan cukupjauh satu dari lain.Semua penonton buka lebar-lebar mata mereka,kesatu mereka hendak saksikan pertempuran dari duajago kenamaan, dan kedua mereka hendak saksikan jugasenjata-senjata yang istimewa itu, bagaimanadigunakannya senjata itu dan bagaimana kefaedahannyaKedua pihak sudah lantas siap tetapi lebih dahuludaripada itu, Hoa Ban Hie telah menjura ke jurusan baratutara asli, kemudian dengan mendak sedikit, toyanya ialintangi di depan dadanya.--ooo0dw0ooo--XVLioktee Sinmo juga lintangi kantong tembakaunyaHan-yan-tay, tangan kirinya dimajukan ke depan,jerijinya duduk di atas tangan kanan, kemudian sambilmengucapkan, "Silakan?" ia bertindak ke kiri, hinggakedua pihak lantas datang dekat satu pada lain.Khu Liong Gan sudah lantas turun tangan terlebihdahulu, ia mendahului, dengan arah dada lawan itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hoa Ban Hie tidak menangkis, hanya ia kelit ke kiri;dari sini, ia geraki Susat-pang. Ia berada di sebelahkanan musuh.Khu Liong Gan kelit sambil putar tubuhnya, berbarengdengan itu, ia menyerang pula, pada belakang kepalaorang."Bagus!" berseru Hoa Ban Hie, sambil ia berkelitdengan tunduki kepala, sedang kaki kanannya ditarikmundur. Lagi-lagi ia menggeser ke kanan, terus mutar,diturut oleh toyanya. Kalau tadi ia diserang belakangkepalanya, sekarang ia hajar bebokong lawan itu. Iaselalu mencari jalan darah atau urat.Begitulah kedua pihak bertempur, dengan lantas sajamenjadi seru, karena dua-duanya ada gesit dan sasaranmereka selalu ada anggota-anggota tubuh yangberbahaya, hingga siapa lebih ajal, ia harus terima kalah.Di matanya orang banyak, buat sementara itu,kelihatan nyata bahwa kedua tandingan ada setimpal.Dengan suara sambaran angin yang keras, Susat-pangmenjurus ke tubuhnya Khu Liong Gan.Dengan lompat jumpalitan Giok-bong tohoansin, ialah"Ular naga kumala jungkir balik tubuhnya," Lioktee Sinmoberkelit ke kiri, Han-yan-tay-nya turut bergerak, daribawah ke atas, menyampok toya musuh, hingga keduasenjata jadi beradu sambil perdengarkan suara keras.

Page 325: Cerita silat

Susat-pang terpental sedikit ke tinggi dengan Han-yantayberbalik turun. Ini telah terjadi saking kerasnyabenturan, atau saking kuatnya tenaga dari kedua pihak.Baru sekarang orang-orang dari kedua pihak dapattahu, ruyung dari Hoa Ban Hie bukan ruyungTiraikasih Website http://kangzusi.com/sembarangan, dan terbikinnya dari bangsa logam.Tadinya, karena dicat dan nampaknya seperti tidakdirawat, ruyung itu orang tidak tahu terbikin dari kayuatau bahan lainnyaKarena itu benturan, kedua pihak telah saling mundurakan periksa, senjata mereka masing-masing, ada yangrusak atau tidak, apabila keduanya sama-sama merasapuas, dengan sendirinya mereka maju pula, akanrapatkan diri.Susat-pang, sebagai pusaka dari Kiongkee-pang,benar mempunyai tigapuluh enam jalan, yang lebih jauhterpecah jadi tiga gerakan lain buat masing-masing satujalannya, maka itu sama sekali menjadi seratus delapanjalan, Di lain pihak, Han-yan-tay mempunyai jalan yangsama banyaknya dan telah terkenal di tigabelas provinsiselatan dan utara: tujuh di selatan, enam di utara. Caramenyerangnya juga ada yang menurut ilmu menotokjalan darah, dari mana jadi ternyata liehaynya senjataitu.Tandingan yang setimpal ini bergerak dengan cepatdan gesit, tubuh mereka tertampak seperti berkelebatansaja.Lioktee Sinmo Khu Liong Gan jadi sangat kagumilawannya itu. Sejak masuk dalam dunia Sungai Telaga, iasudah merantau di dalam dan luar Tionggoan, di selatandan utara, di atasan dan bawahan sungai Tiangkang, iapernah hadapkan banyak tandingan tangguh, tetapi tidakpernah ia ketemu orang sebagai si pemimpin pengemisini, justru datangnya ke Haytong-kok melulu untukberkenalan dengan orang-orang kangouw, yang luarbiasa, ahli-ahli dari Rimba Persilatan. Ia tidak pernahTiraikasih Website http://kangzusi.com/menyangka bahwa ia bakal hadapkan Hoa Ban Hie,hingga ia memikir, jangan-jangan di sini ia bakal tampakkejadian yang akan bikin ia tercemar. Oleh karena ini, ialantas berkelahi dengan sungguh-sungguh dan hati-hati,ia keluarkan semua kepandaiannya.Juga bagi Hoa Ban Hie, ini ada pengalamannya yangpertama. Sudah empatpuluh tahun ia nyebur di kalanganSungai Telaga, buat ia tidak ada soal sukar atau sulit, ia

Page 326: Cerita silat

tetap tenang dan gembira, ia paling gemar membanyolatau menyindir. Hanya kali ini di Haytong-kok barulah iabisa memikir, apa ini bakal menjadi saatnya yang terakhiratau bukan....Apa yang luar biasa, senjata kedua pihak pun samaluar biasanya.Duapuluh jurus sudah lewat dengan cepat.Hoa Ban Hie sekarang merasai benar berbahayanyamusuh, senjata siapa ada seimbang liehaynya dengansenjatanya sendiri. Yang berbahaya adalah kalau senjatamusuh itu mencari urat atau jalan darahnya,sebagaimana senjatanya sendiri pun mampu berbuat."Aku mesti lindungi pamorku," berpikir Hoa Ban Hie. Iakepalai empat atau limalaksa pengikut Kiongkee-pang,maka kalau ia gagal, ia malu akan tinggal hidup lebihlama. Tadinya ia pikir akan layani Khu Liong Gan sampaimereka dapat jalan akan berhentikan pertempuransecara baik, secara damai, tapi sekarang, melihatsikapnya Lioktee Sinmo, ia bersangsi. Maka sekarang, iatidak lagi mau main-main....Ketika itu Khu Liong Gan berada di sebelah selatan,dengan tipu Ciauwhu bunlouw atau "Tukang kayuTiraikasih Website http://kangzusi.com/menanyakan jalanan," ia mau totok tenggorokan dariHoa Ban Hie.Untuk bela dirinya, Hoa Ban Bie tidak menangkis,hanya ia egos tubuhnya ke kiri. Tetapi sembarimenyingkir, ruyungnya ia geraki, akan sambil lalu sabetpundak kiri orang. Karena ia tidak mau berkelit denganhanya berkelit saja.Khu Liong Gan lihat Serangannya tidak mengasih hasil,sebaliknya, pundaknya terancam bahaya, dengan lekas iaberkelit seraya senjatanya ditarik pulang, dipakai akansapu senjata musuh. Maka untuk kedua kalinya, Susatpangdan Han-yan-tay telah saling kebentrok pula,dengan luar biasa keras, sebab kedua pihak menggunaitenaga penuh, maka kedua senjata telah sama-samaterpental balik.Menggunai saat kedua senjata beradu dan terpental,Lioktee Sinmo memikir untuk rebut kemenangan.Mengunai saat senjatanya terpental, ia barengi gerakkantenaganya, akan bikin senjata itu mutar balik, buatditeruskan menyerang lawan, sembari berbuat begitu, iakasih dengar suara dari hidung, la telah menjuju perutorang itu. Gerakan ini dipanggil Kimkee tauwleng atau"Ayam mas menggibrik bulu," yang gerakannya sangat

Page 327: Cerita silat

cepat.Hoa Ban Hie berada dalam ancaman bahaya, karenaserangan musuh ada serangan yang tak dapat didugaduga,untuk menangkis itu, ketikanya sudah tidak ada,sedang buat berkelit mundur, gerakan tubuh tidakleluasa, maka tidak ada lain jalan, si MalaikatKemelaratan sudah lantas tancap kedua kakinya denganrubuhnya ditarik ngelenggak ke belakang, sampai tubuhTiraikasih Website http://kangzusi.com/itu sedikit melengkung. Secara begini, Han-yan-tay telahmenyambar untuk lewat saja, tak mengenai sasarannya.Tetapi Khu Liong Gan telah menduga bahwa orangbakal lupakan diri dengan cara menarik tubuh itu, iasudah siap, selagi tubuh lawan melengkung, ia majukankaki kanannya, dan lagi sekali, arah perut orang itu. Iabisa lakukan serangan itu beruntun karena tangannyasedang terayun dan terputar terus. Gerakannya adacepat luar biasa.Hoa Ban Hie ada terancam bahaya, karena sekarang iasudah tidak bisa mundur atau berkelit lagi, akan tetapi dilain pihak, ia telah dapat ketika akan siap dengan duaduatangan dan kakinya. Ia rupanya bisa menduga atasaksi selanjutnya dari pihak lawan. Cepat sekali, ia geserkaki kirinya ke kiri, kapan kaki ini telah menancap, kakikanannya diangkat, dikasih jinjit. Secara begini, ia sudahlolos dari bahaya. Tetapi ia tidak berhenti sampai di situ.Kedua tangannya ada merdeka sedari tadi, ia hendakgunai ruyungnya. Begitulah sambil geser tubuh ke kiri,Susat-pang dipakai barengi menyambar ke pilingan kiri.Lioktee Sinmo telah memikir bahwa satu kali ini iabakal bisa rubuhkan lawannya yang tangguh dantermasyhur itu, karena desakannya yang hebat, karenakegesitannya istimewa, maka tidak nyana, ketua dariBancie sanchung masih punya-kan kesempatan, akanperbaiki diri dan berbareng balas menyerang dengantidak kurang hebatnya. Sebab ia sudah tidak bisa gunailagi Han-yan-tay, untuk tolong diri, terpaksa ia pakaitangan kosong, untuk sambuti ruyung musuh dan tekanitu, agar senjata itu tidak sampai mengenai sasarannya,latahu serangan ada hebat, dan barangkali ia kekurangantenaga, tetapi di waktu demikian, ia emposTiraikasih Website http://kangzusi.com/semangatnya, akan kumpul tenaga dan tenagabathinnya.Kiongsin menjadi kagum kapan ia saksikan caranyamusuh membela diri itu. Ini macam tangkisan juga ia

Page 328: Cerita silat

tidak pernah pikirkan. Ia lekas tarik pulang ruyungnyabegitu ruyung mengenai tangan musuh, agar senjata itutidak kena dicekal atau dibetot. Maka dengan sendirinya,kedua pihak pun terpisah satu dari lain.Untuk ketiga kalinya, kemudian dua lawan telah salingberhadapan pula. Pertempuran telah dilanjuti dengankedua pihak semangkinan sengit. Lioktee Sinmo, si IblisBumi, telah kirim pukulan-pukulan dari kematian, ujungsenjatanya terus mencari urat-urat atau jalan darah yangmembahayakan jiwa. Duabelas tayhiat atau jalan darahpaling berbahaya dari si Malaikat Kemelaratan senantiasamenjadi sasaran.Hoa Ban Hie bisa lihat sepak terjang lawan yangtangguh itu, ia mengerti, ia tidak mau berlaku alpa. Iagunakan kecelian mata, kegesitan tubuh, baik di waktuberkelit dan menangkis maupun di saat ia lakukanpembalasan, karena ia tidak mau jadi pihak yang selaludiserang.Khu Liong Gan telah gunai Lianhoan capjie kiauwtah,runtunan serangan duabelas kali, dan Hoa Ban Hie layaniia dengan tenang. Runtunan yang ketujuh ada Kim-honghielui atau "Tawon gula permainkan tangkai bunga,"sasarannya ialah jidat. Hoa Ban Hie tidak mau menangkisatau berkelit saja, hanya ia balas menyerang sembari iaegos tubuhnya ke kiri, ruyungnya menuju ke piringankiri. Secara begini, orang she Khu itu mesti batalkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/serangannya karena ia mesti tolong diri, dengan sampokkeras pada Susat-pang.Hoa Ban Hie telah belajar kenal dengan lweekangmusuh, ia tahu bahayanya kalau senjatanya kenadisambar, akibatnya ada terlepas dari cekalan atauterpental keras hingga ia bakal hilang kekuasaan atassenjatanya itu, maka sebelumnya bencana datang, iamendahului. Dengan sebat ia tarik ruyungnya selagi Hanyan-tay menyambar, ketika gegaman musuh lewat, iabarengi menyerang pula, dengan tidak kalah sebarnya.Tangan kirinya juga turut menyambar ke arah dada.Khu Liong Gan telah hadapkan bahaya. Ia tahu yangserangan musuh ada hebat sekali. Apa daya sekarang? Iatidak bisa menyingkir, maka ia mesti hadapkan itu.Terpaksa ia gunai Han-yan-tay, akan rintangi Susatpang,dan dengan tangan kiri juga, ia halangi tangan kiripihak lawan mengenai tubuhnya.Tidak dapat dicegah lagi, satu bentrokan telah terjadi.Satu suara nyaring kedengaran. Tangan kirinya Lioktee

Page 329: Cerita silat

Sinmo telah tergetar. Tetapi setelah itu, keduanya samasamalompat mundur. Tidak ada salah satu yangmendapat luka."Hoa loosu, Susat-pang sesungguhnya liehay sekali!"berkata Khu Liong Gan. "Aku Khu Liong Gan menyerahkalah....""Khu loosu," berkata Kiongsin, sambil tersenyum,"Han-yan-tay-mu benar-benar istimewa! Aku si pengemistua telah luntang-lantung empatpuluh tahun lamanyasebegitu jauh belum pernah aku ketemukan tandingansebagai kau, maka ini malam aku mesti mengaku bahwaaku telah menyerah kalah!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Hoa loosu," berkata pula si Iblis Bumi, "sebenarnyakau belum keluarkan antero kepandaianmu. Dengansebenarnya, pertemuan ini malam ada pertemuan yangsangat sukar dicari ketikanya! Hoa loosu, aku masihpunyakan dua rupa permainan, yang di depan loosu akuniat pertunjukan keburukannya, apa kau sudi layani akumencoba-coba sebentaran?"Hoa Ban Hie tahu bahwa manusia aneh ini belumpuas, belum mau menyerah kalah, maka ia tahu juga,kecuali ini manusia aneh dapat dibikin takluk,pertempuran di Haytong-kok sukar sampai padaakhirnya, yang lain-lain pasti sekali tak akan mau sudahjuga."Maka tidak bisa lain, aku mesti layani padanya, akanbikin ia merasa puas!" demikian ia pikir akhirnya.Sementara itu satu muridnya Kiongkee-pang telahlompat pada ketuanya itu, akan dengan hormatmenyambuti Susat-pang, setelah mana, dengan hormatjuga, ia undurkan diri ke tempatnya."Khu loosu," berkata si Malaikat Kemelaratan, "benarseperti kau telah bilang ketika baik seperti ini sungguhsukar dicari keduanya! Ya, Khu loosu, di dalampertemuan ini malam di Haytong-kok ini, kita benar haruskeluarkan semua kcbisaan kita, kita mesti tinggalkansemua di sini, supaya kalau nanti kita mati, tidak usahkita bawa-bawa ke dalam peti mati! Khu loosu, bukankahmanusia hidup tak melebihkan seratus tahun? Bukankah,hari-hari hidup kita, tinggal lagi sekejap saja? Maka,setelah pertemuan ini, barangkali kita baru bisa ketemupula sesudah kita orang berada di lain dunia! Khu loosu,haraplah kau tidak anggap ucapanku ada ucapan sial, iniTiraikasih Website http://kangzusi.com/adalah ucapan yang benar-benar cocok dengan

Page 330: Cerita silat

kenyataan!""Hoa loosu, benar-benar pikiranmu terbuka!" kata KhuLiong Gan, dengan tertawa tawar. "Hoa loosu, orangtelah sohorkan Su-sat-pang-mu, sekarang aku telahbuktikan itu! Orang pun bilang bahwa ilmumumengentengi tubuh yang dinamai Kengkongteesut-hoatada istimewa, aku percaya itu, maka, jikalau kau suka,maukah kau pertunjuki itu di depan kita? Aku merasagirang apabila padaku diberikan pengajaran tentang ilmuitu....""Dengan segala senang hati, Khu loosu!" sahut HoaBan Hie. "Buat aku, ilmu apa saja, yang aku mengerti,aku bersedia buat pertunjuki, untuk mengiringi kau.Hanya ilmu yang aku tak mampu biar bagaimana, akutidak berani pertunjukkan, benar-benar aku taksanggup!""Ya, Hoa loosu, aku mengerti," kata Lioktee Sinmo."Memang tidak harusnya orang paksakan orang buatilmu yang dia tak mengerti! Hoa loosu lihat itu pohonpohonhay-tong! Bagaimana kalau kita pinjam pohonpohonitu, untuk kita orang coba-coba? Aku percaya inibukannya soal sukar untuk kau....""Bagus, Khu loosu," kata Hoa Ban Hie, "kau benarbenarada orang yang mengetahui dan bisamengimbangi lain orang! Dengan begini, kitajuga jaditidak usah bikin berabe pada tuan rumah dengan mintadisediakan ini atau itu, hanya sayang itu pohon-pohonhaytong, kita bakal kena injak-injak! Aku tidak pedulibahwa aku bakal rubuh tetapi tindakan kakiku benarbenartak tetap!...."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Sudah, Hoa loosu, sudah, kau tidak usah membanyollagi," kata Khu Liong Gan. "Sekarang hayo kita oranglantas mulai!"Si Malaikat Kemelaratan unjuk roman kaget."Eh, bagaimana, Khu loosu? ia tanya. "Jadinya kauinginkan kita orang main-main di atas pohon itu? Jadinyakau ingin hajar tulang-tulangku yang tidak belarakanmenjadi berhamburan? Baik, baik, Khu loosu, aku akantemani kau! Biarlah, aku si tua tidak sayangi lagi jiwaku!Nah, silakan!"Lioktee Sinmo tahu yang pihak lawan melulu lagikocok padanya, ia tidak mau meladeni hanya setelahsingsetkan pakaiannya, ia berjalan beberapa tindak, danakhirnya enjot tubuh, loncat naik ke atas sebuah pohonyang sebelah timur. Kapan ia sampai di atas, ia angkat

Page 331: Cerita silat

kaki kanannya dan putar tubuh, akan hadapkan Hoa BanHie, untuk memberi hormat.Hoa Ban Hie sudah lantas turut sikapnya si orang sheKhu, dengan beruntun loncat tiga kali, ia terus enjottubuhnya loncat naik ke sebuah pohon di sebelah barat.Itu ada pohon yang tinggi tetapi ia tidak sampai dipuncaknya, ia taruh kaki di sebelah bawah, selagikakinya menginjak, tubuhnya bergoyang-goyang,cabang-cabang pohon bersuara seperti patah atauringsek. Di matanya orang biasa, ia seperti tidak bisaberdiri tetap dan hendak jatuh, tetapi di matanya satuahli, ia sebenarnya lagi pertunjuki kepandaiannya. Sebabia perlihatkan Giok-niauw touwkie atau "Burung kumalamenclok di cabang."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Khu Liong Gan tidak puas melihat tingkah orang itu,maka dengan tidak banyak omong lagi, ia lompat maju,akan mendekati ketua pengemis itu.Hoa Ban Hie lihat sikap orang, ia mendugamaksudnya, ia tunggu sampai orang telah datang dekat,tiba-tiba ia beratkan tubuhnya, sampai cabang pohonyang ia injak jadi mendot ke bawah sampai berbunyiseperti cabang patah.Khu Liong Gan terperanjat, ia lekas lompat balik, kepohon di sebelahnya. Ia tahu bahwa ia bisa celaka kalauia diam saja.Lantas Hoa Ban Hie unjuk kepandaiannya, cabangpohon yang ia injak tidak naik pula, berbareng denganmana, ia sendiri loncat ke pohon di mana pihak lawanlagi berdiri, sedang mulutnya berseru "Bagus!""Sambutlah, loosu!” kata si pengemis tua yang terussaja menyerang dengan Kimkauw-ciang atau TanganGaetan Mas, yang menjurus ke bebokong.Khu Liong Gan terperanjat, lekas-lekas ia loncat kekiri, dari mana ia lalu loncat balik, hingga ia berada dibelakang musuh, hingga ia dapat ketika akan segerabalas menyerang.Karena serangannya mengenai tempat kosong, HoaBan Hie terus saja mendak. Dengan jalan ini kecuali iapertahankan tubuh, ia pun lenyapkan ancaman dariserangan musuh itu. Hanya lagi-lagi bangun akanmenyerang pula, selagi tangan musuh belum keburuditarik pulang, hingga musuh itu jadi repot, untuk tariktangannya itu.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sampai di situ, bergantian mereka menyerang satu

Page 332: Cerita silat

pada lain. Kedua pihak telah pertunjuki kegesitan, keentengantubuh dan kecelian mata mereka, sebabmereka tahu, siapa alpa atau ayal atau kurang celimatanya, dia bakal jatuh nama. Mereka ada laksanamonyet-monyet atau tawon gula.Semua penonton di kedua pihak jadi sangat kagum, iniadalah pertandingan yang mereka baru pernah saksikan.Tiga kali Khu Liong Gan lari mutar, ia ingin coba HoaBan Hie, si pengemis tua bisa uber ia atau tidak, tidaktahunya, dua kali ia kena dilewatkan secaramengagumkan hingga ia jadi ketahui bahwa musuh adajauh terlebih gesit daripadanya. Tapi ia penasaran, ia lariterus, hanya sekarang, di saat ia lihat musuh hendakmenyandak ia, mendadakan ia lompat jumpalitan, akanbikin dirinya berada di belakang musuh. Dengan begini iaingin berbalik untuk dia yang kejar lawan itu, untukdiserang dari belakang.Tetapi Hoa Ban Hie tidak kasih dirinya berada di depanatau lawan di belakang, selagi orang jumpalitan, ia tahanlarinya, maka di saat musuh itu berdiri pula, berduamereka jadi berdiri berhadapan.Oleh karena ia memang sudah mengandung pikiran,Khu Liong Gan tidak sia-siakan ketika, kedua tangannyasudah lantas dimajukan, akan menyerang dadaHoa Ban Hie ada celi matanya dan siap, ia tidak jaditerdesak karena serangan yang mendadakan. Ia mendek,kedua tangannya itu ia majukan, guna ketok dua-duasikut musuh, selagi kedua tangan musuh itu sudah lolosmengenai sasaran.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Khu Liong Gan terperanjat, sebab tangannya tidakkeburu ditarik pulang, ia hanya melainkan bisa teruskan,akan dipentang ke kiri dan kanan. Dengan begini, ia bisatolongi kedua sikutnya.Tetapi Kiongsin tidak berhenti sampai di situ. Ia lihatkedua tangan lawan itu terpentang, ia tidak tarik pulangkedua tangannya, ia teruskan, akan pakai itu untukmenyerang perut orang, yang terbuka untuk pukulan.Juga ini ada serangan yang tidak kalah berbahayanya.Lioktee Sinmo insyaf akan bencana yang mengancamdia, ia mesti unjuk ketabahan dan kegesitannya. Keduatangannya terus ia tarik turun, akan dipakai menindihkedua tangan musuh yang hendak gempur perutnya.Kedua tangannya berada di sebelah atas, ia bisa berbuatdengan merdeka, asal ia berlaku sebat. Dankesehatannya itu ia punyakan.

Page 333: Cerita silat

Liehay adalah ketua dari Kiongkee-pang dari Banciesanchung, melihat musuh hendak gempur dua tangannyakedua tangannya itu ia lekas balik, untuk dipakaimemapaki, menjaga serangan dari atas itu. Ia tidak takutyang ia berada di sebelah bawah.Nyata Khu Liong Gan tidak mau adu tangan, ia batalmenyerang dengan lompat mundur, maka Hoa Ban Hiepun tidak usah ambil tanggung jawab, ia juga lantasmundur, hanya setelah terpisah dari musuh, ia terus larimutar.Khu Liong Gan hendak adu kegesitan dan keentengantubuh, siapa nyana ia telah hadapkan satu lawan yangbetul-betul tangguh. Karena gerakan musuh itu, terpaksaia mesti lagi-lagi coba kejar musuh itu. Ia sekarangmengerti bahwa ada sukar untuk ia rebut kemenangan,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/la juga mengerti, bahwa pihak musuh hendak cobapermainkan ia, dari itu, ia jadi penasaran dan sengit.Di sebelah utara pepohonan ada rumah, di situpepohonanjadi buntu, tetapi di sini justru Khu Liong Ganhendak pegat lawannya. Ia sudah berpikir matang dansiap. Dengan loncatan Yancu Hui-in, atau "Walet terbangiawan," mendadakan ia melombai dan memegat pula,tangan kirinya terus saja menyambar ke bebokong.Datangnya pukulan ada dari samping.Hoa Ban Hie bisa duga maksud musuh, karena ia bisalihat datangnya pukulan, ia tolong diri dengan kelit kesamping, hanya seperti biasa, dari sini sesudah kakinyamenginjak, terus saja ia membarengi menyerang lengankiri orang itu.Kedua pihak berdiri dekat satu dari lain, terpisahnyahanya dua kaki. Mendadakan tangan kiri dari LiokteeSinmo bergerak, tetapi ini ada ancaman belaka karenayang menyerang kemudian ternyata ada tangan kanan.Serangan ini menggunakan tenaga sepenuhnya. Sasaranadalah iga kanan.Kalau ia terkena serangan ini, tak ampun lagi, Hoa BanHie mesti rubuh dan binasa. Tetapi ketua dari Banciesanchung bisa bade maksud lawan itu, malah ia pun tahuorang serang ia dengan hati yang panas. Ia antapgerakan tangan kiri dari lawan itu, tubuhnya bergerak kekiri sedikit, hingga, ia jadi berada di sebelah kananmusuh. Ia bergerak sedikit tetapi cepat, dengandemikian, kepalan musuh tidak sampai mengenai iga,sebaliknya, ia sekarang bisa balas serang iga kananmusuh yang lowong itu.

Page 334: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Khu Liong Gan lekas tarik pulang dua-dua tangannya,yang mana ia pakai akan papaki kedua tangan musuh,guna cegah tangan itu membikin ia celaka. Ia punbergerak dengan sangat cepat, hingga empat tangan jadiberadu, kaki mereka sama-sama pasang kuda-kuda,untuk bantu tenaga di tangan. Karena ini, gentengrumah yang mereka injak sampai menerbitkan suarakerekekan.Sekejap saja kedua pihak adu tenaga, lantas sajamuncul kesudahannya. Dengan dibarengi oleh satuseruan, Kiongsin gunai tenaga dan ambekannya, akangempur musuh. Di lain pihak, Lioktee Sinmo juga kumpulsemangatnya, akan lawan musuh sambil menggempurmusuh itu.Dengan satu jejekan, kaki kiri ke belakang, Hoa BanHie tancap kuda-kudanya, rubuhnya tidak bergeraksedikit juga, tetapi Khu Liong Gan mesti mundur sampaitiga atau empat kaki, meskipun benar, ia bisapertahankan tubuhnya tidak miring atau doyong.Di mata umum, mereka nampaknya berimbang, tetapidi mata ahli, si Iblis Bumi nyata sudah kalah tenagaambekan."Aku telah terima pengajaran," kata orang she Khu itu.Hoa Ban Hie melainkan bersenyum dan mendahuluiakan loncat turun dari atas genteng, setelah mana, KhuLiong Gan susul ia.Sesampainya di tanah, sambil takepi kedua tangannya,Hoa Ban Hie unjuk hormat pada lawannya."Sahabat baik, kau benar-benar ada liehay," iaberkata. "Aku si pengemis tua sangat beruntung yang iniTiraikasih Website http://kangzusi.com/malam di lembah Haytong-kok ini aku bisa terimapelajaran dari kau. Bagaimana, sahabat baik apa kaumasih hendak lanjuti main-main ini?""Hoa loosu, kau benar ada seorang baik," ia bilang."Kau pun ada seorang yang cerdik, karena kau bisa badehatiku! Hoa loosu, sekarang aku telah ambil putusanakan per-tunjuki apa yang aku bisa di hadapanmu, untukminta pengajaranmu, karena dengan terima pelajarandari kau, tidaklah sia-sia yang aku telah merantau dikalangan Sungai Telaga? Aku pun merasa beruntung,yang kau telah menaruh perhatian terhadap diriku...."Hoa Ban Hie tertawa berkakakan."Sahabat baik, nyata sekali kau menaruh hargakepadaku!" ia kata. "Dengan begini terang bahwa kau

Page 335: Cerita silat

telah pandang aku si pengemis tua sebagai sesamakaummu. Baiklah, sahabat, baik kita gunai saat yang baikini, yang sukar dicari keduanya! Kau ada punyakepandaian apa lagi, yang liehay? Silakan kau keluarkanitu di Haytong-kok ini, aku si tua bangkotan selalubersedia akan iringi padamu, bisa atau tidak aku akanmelayani, sebab demikian adatku, aku selamanya sukalukm orang merasa senang! Sahabat b.uk. kau adasangat ternama, maka kalau segala orang sembarangan,siapa berani hadapkan kau? Dengan tidak ada yanglayani, bukankah sia-sia saja kau punyakan kepandaianliehay? Sungguh kecewa kalau kepandaian tinggi dibawamasuk ke dalam peti mati! Nah, sahabat kekal, jangansia-siakan tempo, apa kau kehendaki, silakan kauutarakan, aku akan dengarkan!"Khu Liang Gan bersenyum ewah akan dengar kocakanyang hebat itu, di sebelah itu, ia tidak sanggup melayani,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/maka akhirnya ia hanya bilang, "Hoa loosu, baik kaujangan puji-puji aku lebih jauh, se-mangkin aku naiktinggi, nanti jatuhnya aku semangkin parah! Kita tidakusah omong banyak-banyak lagi, mari kita orang mulai!Aku berniat mencoba-coba senjata rahasia danIweekang, kedua ilmu itu tidak akan mencelakai kita!...."Hoa Ban Hie tertawa apabila ia dengar usul itu dancaranya itu diutarakan."Sahabat baik, kau sedang berlelucon, eh!" kata ia."Kalau senjata rahasia digunai ia bisa minta jiwa orang,apa itu namanya tak mencelakai? Bagaimana kalau napasberhenti kerja dan tubuh tak bisa berkutik lagi?...""Hoa loosu, kenapa kau tidak tunggu aku sampaibicara habis? Kenapa kau begini kesusu memegatperkataanku?" tanya Khu Liong Gan. "Bukankah, padamulanya, kita orang tidak bermusuhan? Bukankah kitakebetulan saja bertemu di lembah ini? Loosu datanguntuk menegur Pian pangcu, itulah aku mengerti, tetapiaku hanya datang sama tengah, dari itu dapat dimengertiyang aku tidak bermaksud jelek. Piebu senjata memangberbahaya, tetapi apa bisa jadi, kita nanti gunai itu ditempat yang membahayakan? Tidak, loosu. Aku tahuloosu pandai dalam tiga macam ilmu, ialah Susat-pang,ciichee-cio dan Kun-goan Itkhie Lengpo-pou, dan inisemua kau tidak dapat sangkal, karena di selatan danutara Sungai Besar, kepandaianmu itu sudah terkenal!Aku telah mencoba Susat-pang, sekarang itu batucitchee-cio, yang aku hendak coba, sebab buat Lengpopou,

Page 336: Cerita silat

aku tidak pernah yakinkan, loosu, berapa jauh kaubisa menimpuk? Kita akan atur jarak, supaya kalausampai senjata mengenai, kita tidak akan terluka parah.Aku pun mau gunai semacam senjata enteng, ialah kimTiraikasihWebsite http://kangzusi.com/chie-piauw. Coba loosu pikir, apa kedua senjata inimembahayakan jiwa?"Hoa Ban Hie kagumi caranya orang bicara. Nyata KhuLiong Gan banyak pendengarannya, luaspengetahuannya, sampai kepandaian istimewanya diapun ketahui, malah diketahui juga yang citchee-cio iajarang gunai — barangkali buat lamanya duapuluh tahunlebih."Khu loosu, kau benar luas pengetahuanmu," iamemuji. "Memang aku pernah yakin ilmu menimpukdengan batu itu, cuma sudah duapuluh tahun lebih, akubelum pernah coba lagi, aku kuatir, tanganku sudahkaku, maka dengan permintaan kau ini, kau bakal bikinnamaku rusak....""Hoa loosu, harap kau tidak menjawab secara begini!"kata Khu Liong Gan. "Apa yang aku harap adalah supayakau berlaku murah hati terhadap aku, sebab kalau akusanggup layani kau, itu bagiku sudah berarti suatukeberuntungan! Dengan gunai senjata rahasia, nantiketahuan perihal lweekang kita. Hoa loosu, sesudahpertandingan tiga macam ini, selanjutnya aku mau cucitangan, aku tidak mau bicara lagi tentang ilmu silat!"--ooo0dw0ooo--XVI"Baiklah, Khu loosu!" Hoa Ban Hie sambut tantanganitu. "Baiklah, aku nanti gunai tubuh bangkotanku iniuntuk dijadikan bahan sasaran! Cuma coba tolong kauTiraikasih Website http://kangzusi.com/sebutkan, berapa jauhnya tenaga timpukanmu gunamengatur jarak....""Seperti aku sudah bilang, Hoa loosu, kita orang tidakbermusuhan, kita orang melainkan mencoba-coba, makatentang jauhnya jarak, silakan kau tetapkan sajamenurut jauhnya timpukan batumu, timpukan uangkuakan menuruti saja. Paling jauh aku bisa menimpuk limatombak, lebih tidak mampu...."Keterangannya Lioktee Sinmo bikin terperanjat orangorangdan kedua pihak. Lima tombak bukannya jarakyang dekat, sebab umumnya orang hanya pandaimenimpuk tiga tombak, apapula dengan kim-chie-piauw.Cuma Hoa Ban Hie yang tertawa mendengar

Page 337: Cerita silat

keterangan itu."Dengan sikapmu ini, Khu loosu, terang kau sudahmengalah terhadap aku," ia kata. "Baiklah, kita tetapkansaja jarak itu jauhnya lima tombak!"Khu Liong Gan manggut, lantas ia menoleh pada PianSiu Hoo."Pian pangcu, tolong kau ambilkan kita delapan darilentera-lentera yang berada di empat penjuru kita itu," iakata. "Aku ingin itu dipasang di sekitar kita, jauhnya limatombak satu dari lain. Aku percaya tidak terlalu sukarakan tancap semua lentera itu di sekitar kita ini."Pian Siu Hoo manggut. Ia memang telah siap segalaapa, apapula orang-orangnya. Delapan potong bambu,sebentar saja sudah dikasih datang dan mulai digalikanlubang, untuk mendirikan, lantas di atas itu, digantungdelapan lentera yang diminta. Pekerjaan ini selesai dalamtempo yang pendek sekali.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Setelah itu, si Iblis Bumi lantas pandang si MalaikatKemelaratan."Hoa loosu, silakan kau berikan pengajaran padaku!"ia menantang."Baiklah, Khu loosu, aku pun ingin terima pelajarandari kau," sahut Hoa Ban Hie.Berdua mereka saling unjuk hormat, lantas merekaberpisah, ke barat dan ke timur dengan beberapa kaliloncat, mereka sudah sampai di tempatnya masingmasing.Tiang lentera adalah watas di mana merekamesti terpisah satu dari lain.Sesudah sampai di tiang lentera, dua-dua jago inilantas bergerak terlebih jauh, untuk persiapan piebumereka dengan senjata rahasia. Khu Liong Gan dari baratmenuju ke selatan, Hoa Ban Hie dari timur ke utara.Gerakan mereka berdua ada cepat sekali.Hoa Ban Hie merogoh pada kantongnya, akan siapkantiga potong citchee-cio, di tangan kiri, kemudian iakeluarkan lagi dua, akan genggam di tangan kanan. Itubukannya batu sembarangan, karena didapatnya pundari Sucoan. Itulah, asalnya ada baru besar, yang pecahke-gempur air, pecah dalam rupa-rupa ukuran, lantasdiambil dan digosok, dirupakan tiga persegi mirip denganIengkak, dijadikan senjata rahasia oleh si tetua pengemisyang liehay itu. Saking lamanya dibuat main, batu itu jadilicin mengkilap dan sinarnya pun merah. Sukar untukdapati batu semacam itu, dalam tiga sampai lima tahun,masih susah akan peroleh itu. Beratnya batu pun mirip

Page 338: Cerita silat

dengan beratnya besi. Dengan senjata ini Hoa Ban Hiebisa menimpuk jauhnya tujuh tombak.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Hoa loosu, persilakan!" kedengaran suaranya KhuLiong Gan."Khu loosu, silakan?" sahut Kiongsin. "Aku si pengemistua ingin terlebih dahulu menyambuti tiga batang piauwmu!""Baiklah, loosu!" sahut Lioktee Sinmo, si Iblis Bumi.Lantas, dari sebelah barat, Khu Liong Gan mencelat kebarat utara, sedang Hoa Ban Hie sekarang sudah sampaidi ujung timur selatan."Loosu, sambutilah!" terdengar si orang she Khu. Iatelah bikin gerakan tubuh, dari kanan ke kiri, tangankanannya turut bergerak, hingga dua batang piauwsegera terlepas melesat dari tangannya itu, sampaimenerbitkan suara menga-ung. Meski jaraknya jauh, tohsenjata rahasia itu bergerak sangat cepat. Piauw pertamamenuju ke pundak kiri, dan yang kedua ke lain jurusan.Dengan duajari tangannya, Hoa Ban Hie sambarjatuhnya piauw yang pertama itu, setelah mana, ia egostubuh, akan ketok piauw yang kedua, yang arah tetenya.Apamau, piauw ketiga telah menyusul dengan terlebihcepat lagi, menuju ke tete kirinya. Terpaksa, ia egos baliktubuhnya, hingga serangan itu dapat disingkirkan.Kelihatannya gampang saja untuk Hoa Ban Hieselamatkan diri tetapi sebenarnya ia mesti berlaku celidan gesit luar biasa, karena datangnya piauw pun sangatcepat, bukan seperti piauw yang dilepaskan olehkebanyakan orang.Sekarang datang gilirannya Kiongsin, akan balasmenyerang. Dengan membarengi berseru bahwa iaTiraikasih Website http://kangzusi.com/hendak membalas budi, tangan kanannya lantasbergerak dan sepotong batu citchee-cio segera melesat.Khu Liong Gan baru saja menimpuk ketika piauw batuitu sampai, ia buang diri ke samping dengan tangankirinya menyampok, maka itu batu lantas kedampar jatuhke tanah, tetapi justru itu, di antara seruannya Hoa BanHie, batu yang kedua telah datang menyusul.Sekali ini, Khu Liong Gan sam-pok batu itu dengantangan kanan, dengan tubuhnya ikut mengegos juga.Sampai di situ, Hoa Ban Hie tidak menyerang lebihjauh, hanya ia memburu, maka Khu Liong Gan lantasmenyingkir. Si Iblis Bumi tahu, serangannya si MalaikatKemelaratan tidak sampai di situ saja, tidak mestinyahanya sedemikian sederhana. Ia lantas teriaki, "Hoa

Page 339: Cerita silat

loosu, silakan perlihatkan kepan-daianmu!""Begini saja adanya, kepandai-anku, apa lagi yang akumesti perlihatkan?" sahut Kiongsin sambil ia maju terus.Khu Liong Gan mendongkol buat jawaban itu, yangsuaranya merendah berbareng menyindir, karena iamerasa bahwa ia sedang dipermainkan.Karena ia terus menyingkir, Lioktee Sinmo telahsampai di ujung timur selatan, terpisahnya ia dari pihaklawan ada lima tombak. Kiongsin juga tidak ingin merekaterpisah terlalu dekat atau terlalu jauh satu dari lain.Diam-diam, Khu Liong Gan telah siapkan pula piauwnya.Dari timur selatan, ia menuju ke barat, dan Hoa BanHie dari timur utara menuju ke timur.Dengan tiba-tiba Khu Liong Gan balik tubuhnya danmerangsek, cepat sekali mereka terpisah hanya tigaTiraikasih Website http://kangzusi.com/tombak satu pada lain, di saat itu sembari berseru."Sambutlah!" tangannya melayang, melepaskansepotong uang, yang menjurus ke perut.Hoa Ban Hie lihat gerakan musuh, ia lihatmenyambarnya piauw, lekas-lekas ia kelit ke kiri, kakikanannya ikut pindah juga, berbareng dengan itu,dengan dua jari tangan kanan — telunjuk dan tengah —ia ketok piauw itu hingga jatuh ke tanah. Apamau,berbareng dengan itu, Khu Liong Gan telah menyerangpula, sekarang dengan tiga piauw lainnya denganberuntun, dengan jurusan yang masing-masingberlainan. Tiga piauw melesat dengan hampir berbareng,karena tiga-tiganya digeraki dengan tenaga yang terlebihkuat dan terlebih kuat lagi.Itu adalah tipu timpukan yang dinamai "Tiga bintangmengawani bulan sisir." Kalau piauw yang pertama ada"tanya jalanan," piauw yang kedua adalah berartiserangan dari kematian, dan yang ketiga ada susulanbelaka.Hoa Ban Hie dapat lihat penyerangan itu, kendatimereka terpisah cukup dekat satu dari lain, bukannya iarepot berkelit, hanya ia tertawa berkakakan, duatangannya terayun dengan berbareng. Ia memang sudahsiap dengan batunya, maka sekali ini, ia bisa menyambitdengan berbareng, dua dengan tangan kanan, satudengan tangan kiri, meskipun tangan kirinya baru sajadipakai memunahkan piauw lawan itu,Tiga potong citchee-cio melesat dengan berbareng, kejurusannya tiga kimchie-piauw dari Lioktee Sinmo. Danjitu sekali, enam senjata rahasia kebentrok satu pada

Page 340: Cerita silat

lain, dengan menerbitkan suara nyaring, denganTiraikasih Website http://kangzusi.com/kesudahannya semuanya jatuh ke tanah padamenggeletak! Si Malaikat Kemelaratan tidak pedulikanjatuhnya enam senjata rahasia itu, di mana ia menangkisdengan sambil bergerak terus, kaki belakangnya beradadi belakang kaki kiri, tubuhnya madap ke utara,bebokongnya madap ke selatan, ia sekarang putar terustubuhnya, dibarengi dengan gerakan tangan kiri, akanlepaskan citchee-cioyang terakhir yang tergenggam ditangan kirinya itu. Ia menyerang dengan luar biasa cepatdan kuat, sampai batu itu mengaung keras.Lioktee Sinmo tercengang, karena, seranganistimewanya dengan gampang dapat dipunahkan olehpihak lawan, justru begitu, batu menyambar ia, di luardugaannya. Ia terperanjat, ia berkelit. Ia bisa bergerakdengan cepat sekali. Tetapi cit-chee-cio ada terlebihcepat pula, meski ia tidak terluka, toh baju di betulanpundaknya telah ditobloskan batu dan pecah, pecahnyasambil menerbitkan suara berisik!Setelah itu barulah citchee-cio jatuh ke tanah,setombak lebih jauhnya.Sampai di situ, Khu Liong Gan mesti menyerah kalah,ia tidak pikir untuk piebu terlebih jauh, dengan angkatkedua tangannya, ia memberi hormat."Hoa loosu, aku telah terima pengajaran kau," kata ia."Hoa loosu benar-benar liehay, aku menyerah kalah!"Hoa Ban Hie tertawa nyaring."Khu loosu, aku tidak berani aku bahwa kimchiepiauw-mu telah dikalahkan oleh citchee-cio," ia kata."Aku juga mesti mengaku kalah."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Inilah, Hoa loosu, menunjuki kebesaran budi,kebaikan hatimu," berkata Lioktee Sinmo. "Bagaimanakalau sampai di sini kita berhentikan piebu pakai senjatarahasia ini?""Tentu saja aku bersedia akan turut titah loosu," sahutHoa Ban Hie.Sementara itu, Khu Liong Gan sedang memikir untukmencoba Iweekang."Lihat di sana, Hoa loosu," kata ia, sambil menunjukdengan tangannya, "lihatlah itu dua pohon haytong disebelah timur itu. Bagaimana kalau kita coba Iweekangkita terhadap itu pohon?""Aku akur," sahut Hoa Ban Hie dengan cepat.Khu Liong Gan lantas samperi kedua pohon itu, akan

Page 341: Cerita silat

perhatikan lebih jauh seraya duga-duga terpisahnya satudari lain."Maksudku, Hoa loosu," kata ia kemudian, "aku inginkau coba tenaga tanganmu terhadap pohon ini, yangmana saja satu, kau boleh pilih.""Jangan seejie, Khu loosu," Hoa Ban Hie bilang."Silakan kau mencoba terlebih dahulu, nanti aku bukamataku, akan coba tulad kau....""Sungguh licin tua bangka ini," pikir Lioktee Sinmo,"dengan aku yang mulai, ia bisa turuti cara gerakitanganku, dengan begitu, akhirnya, aku kembali yangkeok.... Tidak, aku tidak boleh bikin maksudnyakesampaian!" Lantas ia kata pada ketua pengemis itu,"Hoa loosu, beruntun-runtun aku telah kalah dalam ilmuentengi tubuh dan senjata rahasia, aku harap kau tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/usah merendahkan diri terlebih jauh, harap kau sukamencoba terlebih dahulu!""Sahabatku, kau ada sangat pintar!" Hoa Ban Hietertawa. "Karena kau tidak inginkan aku tulad padamu,baiklah, mari kita orang bertindak dengan secaramerdeka, sesuka-suka kita, dengan tidak ada watespenilikannya!""Itu benar, loosu!" sahut Khu Liong Gan. Ia terushampirkan pohon haytong yang sebelah kiri, ia gulungtangan bajunya. Ia berdiri menghadapi pohon itu,tubuhnya terpisah dari pohon itu kira-kira satu kaki,kakinya dipentang ke kiri dan kanan, berdirinya sebagaihuruf "Pat" (delapan). Ia berdiri dengan tegar.Hoa Ban Hie tidak mau tunggu gerakan orang, karenamereka sudah bikin perjanjian, maka ia hampirkan pohonyang kanan, di sini ia berdiri, secara sembarangan saja,agar ia tidak turut berbuat sesuatu. Ia berdiri di belakangpohon itu, terpisahnya lima atau enam kaki. Makakeduanya jadi satu madap ke timur, satu ke barat.Nampaknya Hoa Ban Hie berdiri sebagaimana biasasaja, tidak tahunya, injakan kakinya adalah kuda-kudayang dinamakan Cu-ngo-kian, dan perhatiannya telahdipusatkan, seperti orang bersamedhi saja.Lioktee Sinmo pun bersikap diam laksana patung,kedua tangannya tidak dikasih bergerak.Melihat sikap orang itu, di dalam hatinya, Hoa Ban Hiekata, "Kunyuk tua, lagakmu ini tidak bolehdipertontonkan di hadapan aku si pengemis tua bangka!Aku hendak lihat, sampai berapa lama kau bisa berdiamsaja secara begitu...."

Page 342: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Khu Liong Gan juga diam-diam perhatikan sikapnya itulawan, maka ia heran waktu ia dapat tahu, pengemis tuaitu bersikap sembarangan saja, tidak bersungguhsungguhsebagai dia sendiri. Ia pun tidak berani kataapa-apa, umpama akan desak lawan itu, sebab merekasudah berjanji akan sama-sama merdeka....Akhir-akhirnya si Iblis Bumi kumpul semangatnya,dengan ilmu Toocoan samcia atau "Memutar balik tigabuah kereta," ia pusatkan tenaganya di tangan. Iamendak sedikit, dadanya dimajukan, lantas keduatangannya dimajukan, ditempel satu pada lain, ujungnyadikasih turun ke bawah. Lengan bajunya gerombongan,kedua tangannya itu tidak terlihat nyata.Semua mata, dari kedua pihak, telah ditujukanbergantian pada itu dua jago. Mereka pada berdiam saja,meskipun mereka masing-masing berpikir atau mendugaduga,apa bakal terjadi sebagai akibatnya piebuIweekang itu. Maka itu Haytong-kok jadi sangat sunyi.Lioktee Sinmo telah bikin gerakan begitu lekas iasudah kumpul penuh tenaga dan ambekannya. Orangtelah menduga bahwa ia bakal pentang keduatangannya, siapa tahu, ia hanya menolak ke depan,gerakannya lambat, sebagai juga ia tidak menggunakantenaga, hanya setelah tangan itu mengenai bongkotpohon, baru ia pakai tenaganya. Bongkot pohon ituseperti digencet atau dikacip.Gerakan ini memberikan kesudahan yang bikin orangkagum. Cabang pohon pada bergerak, daunnya padarontok. Dan ketika gerakan dilanjuti sampai tiga kali,bongkot pohon pun mengasih tanda dalam, bekasTiraikasih Website http://kangzusi.com/gencetan itu. Pada tiga kakinya, cabang-cabang pun ikutrontok bersama daunnya!Selagi orang baru bergerak satu kali, Kiongsin yangliehay telah dapat lihat gerakan itu, ialah gerakan tenagayang dipermainkan dengan kecerdikan, maka ia puntidak berayal lagi. Ia kumpul tenaganya, sampai ia berdirilaksana ia tumbuh di atas bangku, matanya dirapati tapiseperti bukan dimeramkan, sinar matanya melihat kebawah, ke hidung, menuju ke mulut, semangatnyamenjadi satu. Kemudian, dengan ujungnya kedua tangannempel satu pada lain, kedua lengannya dibuka ke kiridan kanan, dipakai mendorong ke depan, perlahanlahan,sambungan tulang-tulangnya sampai menerbitkansuara nyaring.

Page 343: Cerita silat

Kelihatannya Hoa Ban Hie seperti tidak memakaitenaga sama sekali, kedua tangannya nempel samabongkot pohon sebagai kedua tangan yang tidakdigeraki, demikian pemandangan orang luar. Tetapi,tidak demikian halnya. Begitu lekas tangannya nempelpada pohon, cabang-cabang pohon paling atas, telahbergerak-gerak, disusul dengan suara berisik, daribergeraknya cabang-cabang itu sampai di tengah-tengahbatang yang besar.Baru sekarang perhatian orang jadi ketarik, dengankekaguman.Kemudian datanglah saat penghabisan.Lioktee Sinmo Khu Liong Gan, dengan tipu Piepee-chiutelah bikin akar-akar pohon terputus dan tercabut, kapania telah berbangkit berdiri, kedua tangannya digerakkanke kiri, dari mana ia membetot ke kanan, akan kemudiankedua tangan itu dipakai mendorong bongkot pohon,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/maka berbareng dengan suara ngerekek, pohon itulantas roboh ke kanan."Loo-suhu sekalian, harap tidak tertawakan aku!"berkata Khu Liong Gan, yang telah lompat mundur, dankiongchiu pada orang-orang pihaknya Pian Siu Hoo.Boleh dibilang berbareng dengan akhirnya gerakandari Khu Liong Gan, Hoa Ban Hie pun telah berseru dangunakan tenaganya yang besar, membikin roboh pohonhaytong hingga tercabut akar-akarnya, robohnya kesebelah barat. Karena ini semua orang dari kiri dankanan telah mengeluarkan seruan kaget dan kagum."Khu loosu," berkata Hoa Ban Hie yang mendekati KhuLiong Gan, "dalam hal adu tenaga lweekang ini kali akumenyerah kalah."Di lain pihak, si Iblis Bumi telah kagumkan benarbenarsi pengemis tua itu."Hoa loosu," berkata ia serta unjuk hormatnya, "akuKhu Liong Gan menyerah kalah terhadap kau! DiKanglam dan Kangpak kau boleh menjagoi, aku maluakan berebut kedudukan lagi dengan kau. Di lain kali,kalau toh aku muncul pula di dunia kangouw, itu adasaatnya untuk kunjungi Bancie sanchung! Nah, Hoaloosu, sampai ketemu pula!" Kemudian ia hadapi Pian SiuHoo dan kawannya untuk unjuk pula hormatnya sertaberkata: "Sahabat-sahabat, sampai ketemu lagi!"Sehabis mengucap demikian, dengan membawa Hanyan-tay-nya Khu Liong Gan loncat ke atas lembah, makasebentar kemudian, ia sudah lenyap dari pemandangan

Page 344: Cerita silat

mata.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pian Siu Hoo tidak cegah orang berangkat pergi,karena ia tahu, sia-sia saja akan mencegah, karena iakenal baik adatnya si Iblis Bumi yang aneh. Malah ia jugatidak mengantarkan!Hoa Ban Hie pun antap orang angkat kaki, ia hanyamemandang ke pihak Haytong-kok akan tanya siapa lagiyang hendak adu kepandaian, atau Pian Siu Hoo telahberbangkit dari kursinya akan angkat kedua tangannya."Hoa loosu," ia berkata, "kepandaianmu benar-benartelah bisa menindih semua orang, aku Pian Siu Hoosangat kagumi. Sebenarnya, sampai saat ini aku tidakusah pertunjukkan lagi apa-apa yang bisa membikin akumalu, karena kalau beberapa orang kenamaan tadi bukantandingannya loosu, apa lagi aku. Terhadap kau, loosu,aku tidak berdaya sama sekali. Tapi, aku ada jadi ketuadi sini, aku ada jadi tuan rumah, maka itu meskipunmesti jatuh, aku toh ingin main-main dengan loosu untukterima pelajaran dari kau. Aku harap Hoa loosu mengertikeadaanku...."Tapi, beda terhadap yang lain-lain, Hoa Ban Hie gusarmendengar ucapan tuan rumah ini, yang nyata adasangat bandel."Pian pangcu, baiklah kita jangan berlaku seejie lagi,"ia berkata dengan ketus. "Pertemuan telah dibikin, kitatelah datang, maka sekarang ketika piebu ada dayapemecahan, kita jangan terlalu banyak bicara lagi! Pianpangcu, bicaralah terus terang, apa yang kau inginkan!Kalau kau benar mengaku kalah, piebu sudah bolehditutup, kalau tidak, silakan kau sebut, kau hendak piebudengan pakai senjata atau bertangan kosong, aku selalubersedia!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pian Siu Hoo tertawa berkakakan."Aku berlaku hormat dan merendah, apa salahnya?" iaberkata. "Kenapa loosu bicara dengan keras dan teguraku? Loosu, nyatalah kau terlalu pandang enteng padakusi orang she Pian! Baik, loosu, aku ingin coba-cobadengan kau, pemimpin dari Kiongkee-pang!""Begitu paling benar! Pakai senjata atau tidak?""Hoa loosu, Susat-pang-mu ada tersohor, akusekarang hendak coba ruyung istimewa itu!" Pian SiuHoo berkata dengan menantang."Pian pangcu, jangan kau dengar obrolan orang ataupuji-puji padaku," berkata Hoa Ban Hie, "kau lihat sendiri

Page 345: Cerita silat

tadi, ruyungku tidak ada faedahnya! Aku lebih setujukalau kita gunakan tangan kosong!""Aku telah minta, Hoa loosu, tetapi kau tidakmeluluskan, kau bikin aku malu," berkata ketua dariKangsan-pang. "Baiklah aku bicara dengan sebenarnya.Aku mempunyai cambuk Kulouw-pian, setabung jarumBweehoa Touwkut-ciam dan satu piauw Wan-yoh-piauw,dan semua macam senjata ini aku hendak mintapengajaran dari loosu, sebelum itu, hatiku tidak bisadibikin puas!"Hoa Ban Hie sangat mendongkol."Oh, manusia busuk, kau benar keterlaluan!" iaberpikir. "Kau jadinya hendak robohkan aku denganBweehoa-ciam dan Wan-yoh-piauw? Oh, kunyuk,baiklah—baik kau jangan melamun! — aku si tua nantilayani kau!"Lantas ia tertawa dengan menyindir.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Pian pangcu," ia berkata, "kau telah memaksa mintaaku main-main dengan senjata dan senjata rahasiamu,baiklah, apabila aku tidak mengiringkan, nanti ternyatabahwa aku si pengemis tua tidak sayang diri dan mensiasiakankebaikan hatimu! Baiklah, pangcu, aku tidaksayangi lagi jiwaku ini, maka aku nanti layani kau dengantanganku yang berdaging, membungkus tulang ini, gunasambut alat senjatamu itu!"Jawaban ini membikin Pian Siu Hoo mendongkolhingga hampir ia kalap. Ia merasa sangat diperhinakarena orang hendak layani ia dengan tak bergegaman.Nyata ia tak dipandang sama sekali! Tapi karena ini, iapun jadi ingin lekas dilakukan pertempuran. Ia memangsudah pikir tak mau kasih semua tamunya keluar lagi dariHaytong-kok!"Hoa loosu," katanya kemudian, dengan cobakendalikan hawa amarahnya, "dengan sikapmu yangmengalah ini, kau benar ada cian-pwee yang sejati, akuada sangat bersyukur. Sekarang, loosu, mari kita orangmulai!"Sambil berkata demikian, Tiat-hong-liong mundurempat atau lima tindak, tangannya meraba ke kancingbaju dan dari pinggangnya ia keluarkan cambuk Kulouwpian,bila cambuk itu telah digabruki ke tanah, ia segerasambar ujungnya."Hoa loosu, silakan kau beri pelajaran padaku!" iaberkata. Tangan kirinya disusun di atas tangan kanan,kedua kakinya mendek sedikit. Sikapnya ini disusul

Page 346: Cerita silat

dengan lompatan akan mendekati pihak lawan, yang iaterus hajar pinggangnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hoa Ban Hie tidak berkelit, sebaliknya ia loncat akanmerangsek dan rapati musuh, kedua tangannyadigerakkan dalam rupa hendak menyerang dada orang.Dengan rapatkan tubuhnya, ia tidak usah takut nantikena terserang.Tentu saja gerakan ini sangat berbahaya, tetapi iniada tipu yang istimewa.Pian Siu Hoo terperanjat. Serangannya tidak berhasildan dadanya terancam bahaya. Terpaksa ia loncat kekanan, kaki kirinya ikut ke belakang, sambil berbuatdemikian, tangan kanannya menyabet dengan Kulouwpianpada bebokong orang.Dengan terus lempangi tubuh hingga seperti melonjor,Hoa Ban Hie bikin senjata musuh lewat di atasbebokongnya itu, kapan ia telah bangun pula, sambilmerangsek ia ulur tangan kanannya tetapi yang diserangadalah dada kirinya si Naga Besi.Lagi-lagi Pian Siu Hoo menyerang tempat kosong, lagilagiia terancam bahaya, tapi sekarang, sambil berkelit kekanan, tangan kirinya digunakan untuk membacoktangan kanan musuh.Hoa Ban Hie tarik pulang tangannya itu, denganmendek sedikit tangan kirinya menggantikan bergerakakan totok tangan kirinya Tiat-hong-liong.Melihat bahaya, Pian Siu Hoo segera lompat mundurempat kaki. Ia sengaja renggangkan diri, sesudah itutangannya menyambar pula. Sekarang ia gunakanKulouw-pian untuk ketiga kalinya. Ia serang pundakorang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Nyata ketua dari Haytong-kok hendak unjukketangkasannya.Melihat datangnya senjata musuh, Kiongsin berkelitdengan mendek, dan kasih senjata itu lewat di atasankepalanya. Berbareng dengan itu, ia merangsek,tangannya mengancam gegaman musuh, yang ia hendakrampas.Lekas-lekas Pian Siu Hoo tarik pulang pian-nya itu.Demikian mereka bertempur, yang bersenjatamenyerang dengan senjata, yang lain bertangan kosong:yang satu hendak rubuhkan musuh, yang lain maumerampas senjata pihak lawan. Dua-duanya bergerakdengan cepat.

Page 347: Cerita silat

Hoa Ban Hie ingin lihat kepandaian orang, ia unjukkegesitannya. Ia telah gunai ilmu silat Cappe sian-hoandirangkap dengan Shacaplak-louw toantah, maksudnyaterutama akan rampas Kulouw-pian. Kalau musuh maurenggang, adalah ia main rapat.Pian Siu Hoo benar liehay, sedang cambuknya ituadalah cambuk yang dinamai raja senjata untukgegaman lemas semacamnya.Sampai sepuluh jurus lebih, barulah Tiathong-liongbuktikan sendiri liehaynya si raja pengemis, tubuh siapagesit dan licin, tetapi karena ini, ia jadi penasaran, iamengandung niatan busuk. Maka, kapan ia mulaimenyerang, ia berlaku telengas. Mendadakan ia mendekdan menyabet kakinya Hoa Ban Hie.Tidak ada jalan untuk menyingkir dari serangan itukecuali loncat mencelat dan ini telah dilakukan oleh HoaBan Hie, yang lompat jauhnya sampai satu tombak lebih.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Ini justru ada apa yang diinginkan oleh Pian Siu Hoo,tangan siapa diam-diam sudah siap dengan jarumnya,yang lubangnya pun sudah terisi. Ketika serangannyamengenai tempat kosong, lekas-lekas ia memutar kekanan, ke jurusan mana musuh telah menyingkir.Si Malaikat Kemelaratan lompat hanya untukmenyingkir sebentar, karena ketika kakinya injak tanah,ia enjot pula tubuhnya, akan lompat kembali padamusuh, guna lagi-lagi datang dekat pada musuh itu.Ini ada saat yang diharap dan ditunggu-tunggu olehTiathong-liong."Ke mana kau hendak pergi?" berpikir si Naga Besi,yang gerak tangan kanannya, agaknya ia maumengancam, tidak tahunya, tangan kirinya kerjakanjarumnya kapan jarinya menekan. Bweehoa-ciam segeraloncat keluar dari lubangnya — beruntun lima batang!Yang jadi sasaran adalah kiri dan kanan, atas, bawah dantengah!Semua orang terperanjat, apapula pihaknya sendiri.Siapa bisa lolos dari itu macam serangan laksanabokongan? Berbahayanya adalah justru si pengemis tualagi loncat maju....Akan tetapi ketua dari Bancie sanchung telah bersiagasetiap waktu, karena ia sudah duga, Pian Siu Hoo bakalbuktikan perkataannya akan gunai jarum dan piauw disebelahnya cambuk Kulouw-pian. Ia juga tahu, sebagaiketua dari Haytong-kok, orang she Pian itu mestinyaberhati kejam, sudah sedia hendak membinasakan

Page 348: Cerita silat

sesuatu musuhnya. Maka selagi ia berkelahi dengantangan kosong, ia bisa siapkan kimchie atau uang logam,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/dan kapan ia lihat berkredepannya banyak jarum, sambiltahan tubuhnya, ia geraki tangannya — tangan kiri.Hoa Ban Hie tidak melainkan pertunjuki ilmumenggunai kimchie itu, malah ia telah pertunjukikepandaiannya yang istimewa. Di mana musuhmelepaskan lima batang jarum dengan berbareng, iajuga tidak bisa gunai sepotong kimchie. Hanya, selagidengan dua-dua tangan ia bisa melepaskan sepuluhhampir berbareng, sekali ini. ia gunai delapan biji."Bagus!" ia berseru ketika jarum-jarum berkredepanmenyambar ia, setelah mana, ia teruskan, "Lihat piauw!"Seruan itu disusul dengan suara kebentroknya jarumjarumdengan kimchie, yang semuanya telah jatuhruntuh ke tanah, hanya, karena kagetnya Pian Siu Hoo,tahu-tahu tiga batang piauw lainnya sudah menyambarke jurusannya: atas, bawah dan tengah!Jarang sekali Pian Siu Hoo gunai jarumnya, ia tidakmau berlaku sembarangan. Ia tahu, asal jarum itudigunai, pihak lawan mesti binasa atau entengnya,terluka parah. Sampai pada saatnya pertempuran diHaytong-kok ini, guna mati dan hidupnya, baru tiga kaliia gunai bweehoa-ciam. Maka ia heran, kaget danmenyesal sekali, senjatanya yang liehay itu, satu kali initelah tidak menghasilkan suatu apa. Sudah begitu, selagiia keheran-heranan, tiga batang piauw uang dari siMalaikat Kemelaratan justru menyerang ia!Menggunai kecelian mata dan kegesitan tubuhnya,Tiathong-liong lekas berkelit dengan loncat ke kiri sambilKulouw-piannya ia pergunakan, maka berbarengtubuhnya selamat, tiga batang piauw-nya ia bisa sampokjatuh dengan berbareng.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tetapi Hoa Ban Hie gesit laksana kilat, selagi piauwnyasampai tubuhnya sendiri pun sudah mencelatmenyusul, dan selagi pian dari si Naga Besi dipakaimenyampok piauw-nya, ia sendiri sudah menyerang,dengan ilmu pukulan Tokcoa simhiat-chiu atau "Ularberbisa mencari lubangnya." Yang bergerak utamaadalah dua jari telunjuknya yang tengah dari tangankanan.Menghadapi lawan tangguh itu, Pian Siu Hoo mestiperlihatkan kegesitan tubuhnya keawasan mata. Ia tidakmau kasih tubuhnya kena ditotok, dari itu, lagi sekali ia

Page 349: Cerita silat

egos tubuhnya ke kiri. Tetapi ia tidak mau hanya berkelit,sembari berkelit, ia kerjakan pian-nya yang tidak kurangliehaynya. Dengan satu sabetan, Kulouw-pianmenyambar ke pinggang. Itu ada sabetan yang dinamaiYauwheng gioktay atau "Angkin kumala memaparpinggang." Yang luar biasa, pian dari tangan kanandipindahkan ke tangan kiri, tangan kiri ini yangmenyerang, dan tangan kanan, sambil digeraki ke atas,disusul dengan seruan, "Awas!" Dan tangan kanan ituternyata sudah dipakai menggunakan Wan-yoh-piauw,dua buah, satu mengarah pundak kiri, satunya lagi ke igakanan.Hoa Ban Hie mengerti maksudnya seruan itu, ia punmengerti bahaya yang mengancam ia, karena jaraknyamereka berdua berada terlalu dekat satu pada lain. Inipun menjadi keinginan dari si Naga Besi, yang merasapasti, jikalau ia menimpuk dari jauh, timpukannya bakalsia-sia saja terhadap ketua dari Bancie sanchung itu.Dalam saat yang berbahaya ini, tidak bisa lain,Kiongsin mesti gunai ilmu entengi tubuhnya yang palingistimewa, ialah Tootiam Lengpo-pou, yang mirip denganTiraikasih Website http://kangzusi.com/terbang melayang. Berbareng dengan gerakanpundaknya, kakinya menjejak, tubuhnya menyusul,mencelat ke atas, justru kedua piauw baru saja mausampai kepada tubuhnya. Tapi ia tidak berkelit jauh,hanya selagi piauw lewat, ia sudah turun pula ke tanah,tidak jauh di sampingnya.Di mana Tiathong-liong telah lakukan dua gerakandengan berbareng, ia sebenarnya berada dalamkedudukan berbahaya, sebab selagi tubuhnya ada tidaktetap, kedua tangannya pun tidak bersiap. Dan, yangbikin ia tercengang, selagi tubuhnya turun Hoa Ban Hiesudah ulur tangannya, akan menyambar kedua potongWan-yoh-piauw — disambar dari samping, sepertidijumput saja. Memang, dijumput dari belakang,lenyaplah bahayanya senjata rahasia itu.Nyata Kiongsin tidak puas dengan sikapnya ketua dariKangsan-pang atau tuan rumah dari Haytong-kok — tuanrumah sembatan saja. Ia tahu bahwa orang telah berlakuterlalu telengas terhadap dia. Maka itu, ia pikir, ia tidakboleh tidak balas "kehormatan" yang diberikankepadanya. Maka juga sebat luar biasa, hingga gerakantangannya seperti tidak kelihatan menimpuk, ia sudahkirim balik dua piauw itu!Tiathong-liong tahu yang ia telah lakukan dua macam

Page 350: Cerita silat

penyerangan dengan berbareng dengan membahayakanmusuh begitupun dirinya sendiri, sebab dirinya jadilowong, tetapi karena ia tahu, ia sedang hadapkanmusuh luar biasa tangguh, ia pun berlaku hati-hati, iamau bersiap, ia mesti gunai kegesitannya. Demikian,sekalipun ia tercengang dan kagum atas kepandaianmusuh, toh ia sudah lekas-lekas pindahkan pian daritangan kirinya, ke kanan, maka juga, tatkala piauw-nyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/dikirim balik padanya, ia tidak menjadi gugup, tenangtetapi cegat sekali, ia gunai Kulouw-pian, akan menyampok,guna selamatkan dirinya.Di sini adalah kesehatan yang memegang peranan.Bagaimana cepat Pian Siu Hoo bersiap, ia melainkan bisasampok piauw yang menyambar pundaknya, sebabpiauw datangnya berbareng, ia sukar sampok senjatayang arah iga. Maka, dengan terpaksa, sambil menyampok,ia egos tubuhnya. Tapi serangan dari Hoa Ban Hie,yang pun menyerang dari tempat dekat, bukannyaserangan dari orang kebanyakan, kedua piauw-nyamenyambar bukan main cepatnya. Maka itu, biar iaberlaku sangat sebat, Pian Siu Hoo toh kaget sampai iakeluarkan keringat dingin ketika piauw kena sambarbajunya di bagian iga, sampai baju itu bolong olehkarena toblosannya piauw! Lagi sedikit saja, ia tentubakal terluka.Dengan satu gerakan, Pian Siu Hoo loncat ke kanan,pian-nya ia lepaskan hingga jatuh ke tanah, karena iatahu yang pertandingan tidak bisa dilanjuti lagi."Aku menyerah," ia kata.Hoa Ban Hie berhentikan segala gerakannya, ia berdiridiam mengawasi tuan rumah dengan unjuki senyumantawar.Di waktu itu, Yan Toa Nio dan Yan Leng In telahberbangkit, dengan niatan loncat masuk ke dalamkalangan. Mereka telah pikir, tidak peduli Pian Siu Hoosudah menyerah kalah tetapi mereka sendiri tak mauberhenti dengan begitu saja. Mustahil, karena orangmenyerah, mereka lantas tidak wujudkan pembalasansakit hati mereka?Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tiathong-liong telah dapat lihat sikapnya itu ibu dananak, ia segera tertawa berkakakan."Hoa chungcu!" ia lantas kata, dengan suaranya yangnyaring, "dengan pertemuan malam ini, aku si orang shePian telah nampak keruntuhanku! Tentu saja aku

Page 351: Cerita silat

bertanggung jawab atas segala apa, untuk itu, aku tidaknanti mundur, maka andaikata kau masih tidak puas dankau berniat ambil kepalaku dari batang leherku, silakankau turun tangan, aku si orang she Pian tidak bakalmenghalangi atau melakukan serangan membalas! Tapi,jikalau kau masih hargakan peraturan di kalangan SungaiTelaga, aku harap kau masih bisa menimbang! Aku telahkalah, maka pemberesan selanjutnya baik kita orangbicarakan di atas meja, kalau dalam pembicaraan oranginginkan tubuhku remuk dan tulang hancur belarakan,baik, aku nanti terima ini!"Hoa Ban Hie, biar bagaimana aneh adatnya, masihbisa menimbang. Ia anggap ia tidak boleh antap itu ibudan anak turun tangan, karena sesudah Pian Siu Hoomengalah, ketua Kangsan-pang ini tidak boleh didesakhabis-habisan, itu bisa menerbitkan perasaan tidak puasatau kemurkaan umum di kalangan Sungai Telaga. Iapun tadinya tidak sangka yang Pian Siu Hoo hendakmenyerah dengan begitu saja."Sabar," ia lantas berkata seraya ulap-ulapkan tanganpada itu ibu dan anak, "urusan kau orang nanti kitaorang carikan pemberesannya. Kalau kamu berdua ibudan anak masih memandang padaku si pengemis tua,tolong kau bersabar dahulu." Kemudian ia teruskan padatuan rumah, "Pian pangcu, secara begini pertemuan diHaytong-kok ini diselesaikan, ini menandakankebijaksanaanmu, cuma urusan kita semua, ini malamTiraikasih Website http://kangzusi.com/juga perlu dibereskan, dari itu, coba kau utarakancaranya untuk membereskannya. Harap kau berlakusedikit sebat."Pian Siu Hoo sudah jumput cambuk Kulouw-pian-nya,untuk dililit pula di pinggangnya."Hoa chungcu," ia menyahut, "tentu saja aku si orangshe Pian niat bereskan urusan kita yang masihbergantung. Bukankah siapa juga tahu siapa membunuhorang, ia mesti mengganti jiwa, siapa hutang uang, iamesti membayar uang? Jikalau aku si orang she Piantakut mati, tidak nanti sekeluarnya dari Giokliong-giam,aku lantas dayakan pula pertemuan ini. Kalau aku takutmati, niscaya aku sudah singkirkan diri jauh? Makasekarang, di Haytong-kok ini, kita nanti bereskan urusankita. Di dalam Haytong-kok ini masih ada satu tempatlain yang bagus dan sunyi dan bersih, meski di sini akuberdiam untuk sementara, toh tempat itu aku telahsiapkan. Sahabat-sahabat baik, kenapa kita orang tak

Page 352: Cerita silat

mau bikin pertemuan yang penghabisan, agar kalau nantikita orang bertemu pula, itu bakal terjadi di laindunia?...."Dengan matanya yang tajam, Hoa Ban Hie awasiorang-orang pihaknya sendiri, kemudian ia bersenyum."Bagus, Pian pangcu!" akhirnya ia menjawab. "Kauada orang kenamaan dalam dunia kangouw asal kausuka bereskan soal menurut caranya satu enghiongsejati, aku si pengemis tua, suka iringkan kau. Akubukannya satu sahabat jikalau aku tidak sudi bantu kau!Nah, mari aku si tua temani kau!"Pian Siu Hoo lantas menoleh pada orang-orangnya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Lekas bawa lentera!" ia kata. "Lekas pimpin tetamutetamukita yang terhormat pergi ke belakang!"Segera juga muncul duapuluh lebih anggota Kangsanpang,yang pada lemparkan senjata mereka ke pinggiran,hingga suaranya tombak, golok dan toya, jadi berisik,kemudian, sebagai gantinya, dengan tangan kosong,mereka pada ambil lentera dan obor. Mereka berdiridalam dua barisan, dengan rapi mereka bertindak,menuju ke belakang, ialah ruangan yang dimaksudkanoleh Pian Siu Hoo, yang beradanya di sebelah belakangdari lapangan di mana mereka adu jiwa."Hoa chungrju, harap kau suka pimpinrombonganmu," kata Pian Siu Hoo pada si pengemis,sikapnya menghormat sekali. "Persilakan!"Dari sikapnya, kelihatan nyata Pian Siu Hoo tidak lagikandung maksud jelek.Di pihaknya Hoa Ban Hie, melainkan Yan Toa Nio dangadisnya, yang tetap unjuk roman tidak puas, tetapimereka toh terpaksa ikut. Mereka bisa sabarkan diri,untuk dengar caranya penyelesaian dilakukan. Sekarang,kecuali sikapnya Pian Siu Hoo, si musuh besar, merekapun hendak uji ketua dari Bancie sanchung.Pian Siu Hoo juga unjuk hormat pada semua orang dipihaknya, orang-orangnya sendiri atau tetamu-tetamuyang bantu ia, yang ia persilakan turut masuk. Kecualirombongan yang bawa api, ia adalah yang jalan di muka,diikuti oleh rombongannya sendiri dan Hoa Ban Hie, yangjalan di muka semua kawannya.Mereka telah lewatkan selerotan rumah-rumah terbikindari kayu, lantas jalanan ada buntu, sebab di mukaTiraikasih Website http://kangzusi.com/mereka sekarang mengadang, satu tembok bukit, yangmerupakan bukit, yang tinggi. Buat ahli-ahli silat, bukit

Page 353: Cerita silat

itu tidak menjadikan rintangan, tetapi itu waktu, bukansaatnya orang unjuk kepandaian.Orang berjalan terus. Mereka sampai di kaki bukit,yang seperti merupakan tembok itu, di situ merekaberada di antara sekumpulan pohon haytong. Merekalintasi pohon-pohon ini, hingga mereka lantas hadapilamping bukit di mana ada mulut gua atau terowongan.Kelihatannya itu ada jalanan buatan manusia, lebarnyacukup untuk empat atau lima orang masuk denganberbareng. Jalanan di mulut terowongan itu ada bersih.Duapuluh lebih orang barisan pengantar jalan terus,masuk ke dalam terowongan itu.Cukat Pok cepatkan tindakannya, akan tempel HoaBan Hie, lengan siapa yang kiri ia bentur. Tan Ceng Podan Lim Siauw Chong juga sudah lantas maju. Bertigamereka bercuriga. Mereka tidak takut kalau mestibertempur secara berterang, tetapi kalau ketua Kangsanpangitu atur tipu daya, itulah berbahaya, hebatakibatnya. Meski begitu, mereka tidak berani buka mulut,akan cegah Hoa Ban Hie.Kiongsin jalan terus. Ia berendeng dengan Pian SiuHoo, yang saban-saban undang tetamunya jalan disebelah depan. Ketika masuk di mulut terowongan, siNaga Besi bertindak lebih dahulu. Ia rupanya mengertibahwa ia tidak boleh bikin orang nanti curigai ia.Si Malaikat Kemelaratan bertindak dengan diiringi olehCukat Pok, Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong, setelahmereka, baru ikut yang lain-lain.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Kapan akhirnya mereka lewatkan terowongan,ternyata mereka telah tiba di suatu tempat terbuka yangnampaknya sebagai paso atau jambangan, panjangnyadari timur ke barat ada lima atau enambelas tombak, danlebarnya ada sepuluh tombak lebih. Melihat ke atasmereka tampak langit. Di sekitarnya ada lamping bukityang tinggi, di situ tumbuh pohon-pohon kecil danrumput. Tingginya lamping ada belasan tombak. Agaknyaitu ada lembah di dalam lembah. Jika dipandang dariatas, tempat itu merupakan jurang yang mirip mangkok.Cahaya lentera-lentera dan obor merupakanpemandangan yang suram.Tonglouw Hiejin Tan Ceng Po lantas saja percayabahwa tempat ini adalah tempat yang sudah diatur.Di sebelah timur, menghadap ke lamping bukit, adadiatur meja-meja serta kursi-kursinya. Di atas setiapmeja ada diletaki sebatang lilin yang besar, sebagaimana

Page 354: Cerita silat

besarjuga ciak-tay-nya.Sebenarnya, begitu tiba di mulut terowongan sebelahdalam, Tan Ceng Po ingin merandek untuk lebih dahuluminta penjelasan dari Pian Siu Hoo. Ia benar-benarbersangsi dan menduga Pian Siu Hoo ada mengandungmaksud tidak baik. Sesudah menang piebu di luar,bagaimana dengan di dalam?Liongyu Hiejin Lim Siauw Chong juga dapat dugaansebagai kawannya itu, tetapi ia sebagai saudaranya,tidak mau tanya apa-apa pada Hoa Ban Hie, siapabertindak terus dengan berani, sikapnya sewajarnya saja.la bisa bicara dan tertawa, agaknya ia tak bercurigasedikit juga.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Lihat, Hoa thjungcu, apakah tempat ini tidak bagus?"berkata Pian Siu Hoo serta memandang ke sekitarnya. Iaunjuk roman gembira "Sejak kita orang datang kemari,baru saja dua malam kita orang dapatkan tempat yangbagus ini di mana kita orang lantas berdiam. Ada sukarakan dapatkan tempat kedua yang semacam ini. Iniadalah tempat buatan alam. Aku pun pilih ini karena akuanggap rumah-rumah di sebelah depan tak cocok untukdijadikan tempat kita orang berkumpul akan berunding.Apakah chungcu setuju?""Pian pangcu, ini benar-benar ada tempat bagus yangsukar dicari keduanya!" berkata Hoa Ban Hie denganturuti lagu suara orang. "Aku suka tempat seperti ini!Jangan seejie lagi, pangcu, mari kita orang berduduk!""Aku tidak mampu bikin pesta besar, tetapi untuktamu-tamuku sekalian, aku toh bisa suguhkan sedikitperjamuan," Pian Siu Hoo berkata pula. "Di sini, sesudahberjamu dan bicara, kita orang akan bikin pertemuanyang penghabisan...."Baru saja Pian Siu Hoo berhenti bicara atau dari mulutterowongan telah muncul belasan anggota Kang-sanpangyang membawa nenampan terisi barang-barangmakanan, piring mangkok, sumpit dan cawan berikutaraknya. Semua itu sudah lantas diatur di atas mejamejayang berbaris di kiri dan kanan. Pian Siu Hoo jugasudah minta semua orang, tamu-tamu dan pihaknyasendiri akan ambil tempat duduk."Silakan minum, sahabat-sahabat," Pian Siu Hoomengundang untuk pertama kali. Ia tunggu sampaisemua cawan sudah diisi, sembari berdiri sambil pandangHoa Ban Hie, ia berkata, "Hoa chungcu, sudah tigapuluhTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 355: Cerita silat

tahun lebih aku hidup di kalangan Sungai Telaga,sekarang akan mendekati hari penghidupanku yangterakhir. Benar-benar aku tidak pernah sangka bahwaaku akan tamatkan penghidupanku ini dengan jalanroboh di tangannya seorang kenamaan sebagai kau! Inipun ada hal yang terjadinya sangat sukar, maka itu,chungcu, mari minum!"Sebenarnya arak dari Haytong-kok ini bisamendatangkan kecurigaan, tetapi Hoa Ban Hie tidakbersangsi sedikit juga. "Pian pangcu, kau sangat baik," iaberkata. "Aku harap, setelah pertemuan ini, kau nantipimpin semua orang di pihakmu pada jalan yang benar,agar kita semua bisa hidup dengan aman dan damai,supaya mereka bisa jadi orang-orang yang berarti. Didalam dunia tidak ada urusan yang tak dapatdiselesaikan. Pian pangcu, kau telah utarakan hatimu,nah, mari kita orang minum!"Hoa Ban Hie angkat cawannya menghadapi tuanrumah, lantas berbareng dengan tuan rumah, iakeringkan cawannya. Perbuatan ini diturut oleh orangorangdari kedua pihak, tetapi mereka hanya tempel sajamulut cawan untuk icipi araknya...."Malam ini aku si orang she Pian tidak lagi akanberlaku licin," berkata Pian Siu Hoo. "Kita orang sudahpiebu dengan perjanjian, pihakku kalah, aku terima itudengan senang. Dalam hal ini aku bertanggung jawab,tidak peduli di antara pihakku ada tamu-tamu yangterhormat. Dari sahabat-sahabatku itu aku mengharapkebijaksanaan, agar mereka menurut segala putusanku.In loosu telah melakukan pelanggaran di dalam Banciesanchung, ia sudah melanggar kesuciannya pelita sucidari Kiongkee-pang, untuk memperbaiki itu, aku sendiriTiraikasih Website http://kangzusi.com/yang nanti pergi akan perbaiki kedudukannya pelita itu,buat sekalian haturkan maaf pada sucouw dari Kiongkeepang.Tapi kalau diharuskan si orang she In yang pergidan lakukan itu sendiri, inilah aku tidak mau mengerti,secara demikian aku jadinya bukan bertanggung jawabsepenuhnya. Sesudah urus halnya pelita suci itu, lantaskita dari pihak Kangsan-pang dibiarkan penghidupan kita.Tentu saja aku tidak ada muka akan kembali ke Hucunkang!Perihal urusanku dengan Yan Toa Nio ibu dananak, itu pun aku niat bereskan sekarang, aku akanserahkan kepu-tusannya pada mereka berdua. Hanyasemua suhu di sini mesti ketahui, Kangsan-pang bukanterdiri dari aku satu orang, meski benar aku sudah

Page 356: Cerita silat

serahkan diriku, kalau terhadap diriku orang turuntangan sekarang juga, di sini aku tidak mau tanggungjawab untuk akibatnya. Apa ada kawan-kawanku yangpuas, suka melihat aku diperlakukan tak semestinya? Apamereka tidak nanti bikin Haytong-kok ini jadi tempatpenumpahan darah? Aku minta lembah ini jangandipandang sebagai Giokliong-giam Hiecun. Itu adaurusan Englok-pang dan aku sebagai sahabat melainkanmembantu sahabatku, hanya kebetulan saja, di sanabolehnya ada musuhku sendiri, hingga aku tidak bisamenyingkir dari mereka itu. Aku telah roboh di sini, akumalu buat hidup lebih lama, maka lebih baik di sini akukucurkan darahku akan mencuci malu. Aku tidak maumenyingkir dari Yan toa-nio berdua, aku hanya mintadiberikan sedikit waktu, ialah sampai aku telah selesaiperbaiki kedudukan pelita suci di Bancie sanchung danselesaikan pembubaran Kangsan-pang, sesudah itu, diHaytong-kok ini aku akan tunggu kedatangannya Yantoanio berdua. Aku si orang she Pian bisa jatuh satu kali,tidak buat kedua kalinya, dan tidak nanti aku tebalkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/muka akan siapkan perlawanan lagi! Aku tak akan carimalu lagi! Hoa chungcu, aku telah bicara, coba sekarangchungcu sekalian pikir, bagaimana dengan usulku ini,akur atau tidak?"Semua orang terperanjat untuk usul atau putusannyaPian Siu Hoo itu. Dengan itu, kecuali dirinya sendiri, PianSiu Hoo juga hendak tamatkan lelakonnya Kangsanpang.Toh Pian Siu Hoo bukannya satu bubeng siauwcut.Tidak disangka si Naga Besi berani ambil putusan jujurdan terhormat itu.Hoa Ban Hie selalu awasi Pian Siu Hoo, maka setelahselesai orang bicara, ia berbangkit serta berkata, "Pianpangcu, kau benar ada satu laki-laki! Di depan tadi kauada lain, di sini lain lagi. Memang juga, di dalam piebuorang jangan terlalu rewelkan kalah atau menang,kesudahan itu harus diterima dengan ridlah. Pangcu, kautelah menyerah dan majukan usul, aku harap itu telahkeluar dari hatimu yang suci dan tidak mengandung lainmaksud lagi! Aku harap pangcu insyaf bahwa di sini kautelah bicara di muka orang banyak. Pangcu, kau telahmenanggung jawab, kau malah hendak wakilkansahabatmu si orang she In, sikapmu ini membikin akusukar. Kau harus ketahui, aku juga ada seorangperantauan, aku benci orang kejam yang hendakhabiskan segala apa sampai di akar-akarnya Sekarang

Page 357: Cerita silat

kau telah insyaf, apa kau harus didesak? Tidak, pangcu.Baik, kau hendak berkorban untuk si orang she In, akujuga mau berkorban untuk kaumku. Sekarang aku tidakinginkan kau pergi ke Bancie sanchung untukmemperbaiki kedudukannya pelita suci, meski akulakukan itu, biaraku yang mengaku dosa dan bersalahterhadap su-couw. Sekarang selesailah urusan BancieTiraikasih Website http://kangzusi.com/sanchung! Maka sekarang mari kita bereskan urusanmudengan pihak Kiushe Hiekee. Menurut aku, baiklah kamuorang membagi daerah dan bekerja masing-masing,untuk selanjutnya tidak lagi saling mengganggu,sebaliknya agar kamu orang saling menghormat! Pangcu,biar bagaimana, kau tidak bisa gunakan kekuasaanmuakan bubarkan Kangsan-pang. Kau harus mengerti,akibatnya itu ada hebat. Anggota Kangsan-pang adabanyak, kalau mereka bubar, mereka akan kelayapandan hidup tidak keruan, ini akan membikin rusakhidupnya mereka. Lebih oaik mereka tetap dikumpulkanserta hidup tenang dan damai satu dengan lain. Di siniada Tan Ceng Po dan Lim Siauw Chong kedua loosu, akupercaya mereka setujui pemecahanku ini. Bagaimanabagus untuk hidup terpisah tetapi tidak bermusuhan.Tentang dirimu sendiri, itu terserah padamu: kau bolehtetap ikuti Kangsan-pang, kau pun boleh tinggal pergi,asal mereka tidak dibubarkan. Sekarang tinggal halnyapermusuhan kau dengan Yan Toa Nio dan anaknya. Kautelah binasakan suami dan ayah mereka, inilah hebat.Karena sakit hati itu, mereka terlunta-lunta duapuluhtahun, hidup sengsara dan hati sakit, hingga merekatakut kembali ke Hucun-kang dan harus pergi jauh danumpetkan diri.... Memang tidak pantas kalau ibu dananak itu tidak diberikan ketika untuk mereka mencaribalas. Tapi, Pian pangcu, di sini ada satu soal lagi. Kalaukamu orang bertempur dan kau terima hukumanmu, ituada lain, tetapi kau hendak serahkan dirimu, kaubersedia buat dibunuh, maka apakah kejadian ini kitaorang boleh awasi saja sebagai juga kita orang sedangmenonton suatu pertunjukan? Tidak! Ini pun ada satusoal. Sebenarnya, sakit hati harus dilenyapkan, bukannyamesti diperkeras. Sekarang ibu dan anak membalas sakitTiraikasih Website http://kangzusi.com/hati, sedangkan kau mempunyai murid atau turunan,tentu mereka itu juga mau membalas sakit hati. Kalaukedua pihak terus mau membalas, kapan ini habisnya?Maka aku anggap, sesudah mau mengaku salah dan

Page 358: Cerita silat

insyaf, aku pikir baiklah kau akui kesalahan itu terhadapYan toa-nio dan puterinya, kau minta ampun darimereka, kemudian kau bikin sembahyang buat almarhumYan loosu. Sejak itu, lantas sakit hati habis, urusanberes, dan selanjutnya kita semua bisa hidup dengandamai hingga pada turunan kita juga. Untukpenghidupannya keluarga Yan, aku percaya pihakKangsan-pang bersedia akan berikan tunjangan tetapdan tentu. Dengan cara ini, Pian pangcu, kesatu kautidak usah terpisah kepala dari tubuh, kedua Yan toaniodan anak telah unjuk kebijaksanaan yang harusdijunjung!""Hoa chungcu," berkata Pian Siu Hoo, setelah iadengarkan pembicaraan yang panjang lebar itu, "terangdengan pertimbanganmu ini, kau hendak melindungi aku,maka biar bagaimana juga, aku tak akan lupakanbudimu. Dua usul yang pertama aku bersedia akanmenerima. Meski begitu, aku sendiri nanti pergi keBancie sanchung akan haturkan maafku. Hanya yangketiga, aku tidak sanggup terima."Yan Toa Nio dan Yan Leng In sudah berdiri, merekatidak puas terhadap pertimbangan dari Hoa Ban Hie,mereka hendak membantah. Cara bagaimana merekamesti dicegah membalas sakit hati untuk Yan Bun Kiam,suami dan ayah mereka? Sebelum mereka buka mulut,mereka dengar penyahutannya Pian Siu Hoo, itu adalahpenyahut-an yang kebetulan bagi mereka. Sudah begitu,Pian Siu Hoo pun awaskan mereka sambil bersenyum.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Hoa chungcu, harap kau tidak salah mengerti,"berkata pula Pian Siu Hoo sebelumnya si pengemis tuakeburu buka mulutnya, "bukannya aku tidak hargakankau tetapi urusan yang ketiga ini lain sifatnya. Dalam halini, aku tidak ingin hidup, aku tidak mau tinggalkan ekorkeruwetan bagi pihak sahabat-sahabatku di Hucun-kangdan bersedia untuk menjadi setan tak berkepala?...."Baru saja Tiathong-liong tutup mulutnya, atau darimulut terowongan telah berlari-lari mendatangi duaanggota Haytong-kok yang terus hampirkan si Naga Besidan memberi hormat serta melaporkan, katanya, "Di luardatang Kee Thian Leng suhu, ketua dari pelabuhanTiatcit-kang dari Lengpo, ia sudah masuk di mulutlembah, malah barangkali ia sekarang telah tiba diHaytong-kok."Pian Siu Hoo segera berbangkit, ia kertak gigi,romannya ada mendongkol.

Page 359: Cerita silat

"Kenapa loo-cianpwee itu datang kemari justru di saatbegini?" ia berkata, seperti pada dirinya sendiri. "Benarbenarcelaka!"Suaranya anggota Haytong-kok itu nyaring danterdengar nyata oleh semua orang. Maka itu, merekajuga turut merasa heran.Kee Thian Leng, ketua atau liongtauw dari Tiatcitkang,ada satu ahli silat yang ternama, yang sudah lamamengundurkan diri, sebagaimana Tan Ceng Po dan LimSiauw Chong, jarang sekali ia muncul dalam pergaulan.Di masa pergaulannya, ia sangat terkenal dan dimaluikarena kegagahannya. Dalam waktu dua atau tiga tahun,daerah perairan Lengpo yang terganggu bajak telahdapat dibikin aman, dengan demikian ia telah tolong jugaTiraikasih Website http://kangzusi.com/kaum nelayan hingga selanjutnya hidupnya mereka inijadi terhindar dari gangguan. Tadinya, satu tahun atausetengah tahun sekali, ia masih suka datang akan tengokkaum nelayan itu, hanya setelah berselang sepuluh tahunlebih, ia tidak pernah tertampak pula. Maka sekarangtiba-tiba jago tua itu muncul, orang menjadi heran. Danumumnya orang menganggap, jangan-jangan urusanakan menjadi salin rupa.Hoa Ban Hie pun heran bahwa Pian Siu Hoo bisadatangkan guru silat tersohor itu."Hoa chungcu," berkata Pian Siu Hoo kemudian, "halini ada di luar dugaanku. Aku tidak sangka yang loocianpweeitu boleh datang ke Haytong-kok. Urusan di siniaku telah bikin rusak, aku sangat malu akan ketemudengan orang tua itu, tetapi karena aku menjadi ketua disini, aku toh mesti keluar akan sambut padanya, sebabaku tidak boleh berlaku tidak tahu adat. Aku percayachungcu sekalian pernah mendengar namanya Kee loocianpweeitu, maka silakan cuwie tunggu sebentar, akunanti sambut padanya dan undang ia datang kemari."Setelah berkata demikian, Pian Siu Hoo balik tubuhnyaakan hadapkan kawan-kawannya. Ia lalu berkata dengancara yang menghormat, "Ciongwie, tolong berlaku manispadaku, mari ikut aku pergi sambut Kee loo-cianpwee!Orang telah datang dari tempat yang jauh, kita orangmesti sambut padanya secara hormat."Sampai waktu itu, Hoa Ban Hie yang cerdik danberpengalaman masih belum bisa menduga adahubungan apa di antara jago tua dari Lengpo itu denganketua Kangsan-pang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 360: Cerita silat

Sementara itu Itcie Sinkang In Yu Liang, Kimtoo CeeSiu Sin dan kawan-kawannya yang termasuk pihakHaytong-kok telah berbangkit dan semua ikuti Pian SiuHoo keluar dari dalam lembah istimewa itu, sedangsemua anggotanya yang memegang lentera dan obor,lantas berbaris di mulut gua, semua unjuk sikap sepertimereka hendak sambut orang besar.Ketika orang berjalan keluar, Tan Ceng Po dekati HoaBan Hie."Loo-cianpwee, urusan ini ada aneh," ia berkatadengan berbisik. "Di antara pihak Lengpo-pang danHucun-kang pasti tidak ada perhubungan baik, menurutapa yang aku ketahui, mereka kedua pihak seringberbentrok, malah pada satu tahun yang berselang,mereka telah bentrok secara besar-besaran. Bagaimanaketua dari Lengpo-pang justru sudi datang kemari,meskipun ia diundang oleh Kangsan-pang? Apapula Keeloo-cianpwee itu sudah banyak tahun tidak pernahmunculkan diri. Pian Siu Hoo hendak menjagoi sendiri, iaingin robohkan semua kaum lainnya, cara bagaimana iabisa mengikat tali persahabatan dengan Lengpo-pay?Loo-cianpwee, aku kuatir orang licin ini sedang mengaturakal?...."Hoa Ban Hie usut kumisnya, ia bersenyum ewah."Kalau dugaanmu benar, itulah terlebih baik lagi!" iamenyahut. "Kalau benar orang tua itu telah diundangdatang kemari, ia benar-benar ada tandinganku, maka iniada ketikanya untuk aku si pengemis tua melakukanujian yang penghabisan! Umpama si binatang main giladengan jalan keluar dari sini untuk meninggalkan kita, ituberarti telah sampai saat kematiannya"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Cukat Pok bangun berdiri."Kita orang telah peroleh kemenangan, mustahil kitaorang bisa diundang masuk kemari untuk mandahdipengaruhi," katanya pada Tan Ceng Po dan Lim SiauwChong. "Kita orang tidak boleh terlalu ber-besar hati.Mari kita keluar akan melihat!"Di saat Souwposu hendak meninggalkan kursinya,mendadak di mulut gua terdengar tiga kali suara suitanyang terus saja disusul dengan seruan, "Kenapa semuaapi tidak mau lekas dilemparkan? Hayo kita orang bikinpenyambutan!"Seruan itu diturut oleh duapuluh lebih anggotaHaytong-kok yang memegang lentera dan obor, yangterus melemparkan lentera dan obor mereka, sedang

Page 361: Cerita silat

mereka sendiri segera bergerak menyingkir keluar."Inilah aneh!" berkata Cukat Pok yang bercuriga danterus saja loncat ke mulut gua itu.Di dalam gua masih ada cukup cahaya terang, karenapengaruh-pengaruhnya lilin-lilin di atas mejaBaru saja Cukat Pok sampai di mulut terowongan,lantas di kedua samping mulut jalanan itu, ia dengarbunyinya suara yang nyaring dan berisik, disusul dengansuara tergetarnya lembah itu, karena dari atas bukitlantas jatuh sepotong batu sangat besar, yang jatuhbergelindingan. Syukur Souwposu ada celi kuping dangesit gerakannya, ia bisa lompat menyingkir dari batubesar itu.Segera juga menyusul suara berisik yang lain, yanglantas ternyata ada dari bekerjanya banyak tangan yangmenggunakan batu, tanah dan lain-lain untuk menutupTiraikasih Website http://kangzusi.com/jalan terowongan itu, hingga sebentar kemudian,rombongannya si Malaekat Kemelaratan telah tertutup didalam lembah istimewa itu.Suara berisik yang menakutkan tidak berhenti sampaidi situ. Di atas bukit, di empat penjuru, lantas terdengarsuitan berulang-ulang yang disusul dengan bersinarnyacahaya api, karena lantas ternyata di situ orangmenyalakan obor.Hoa Ban Hie, Tan Ceng Po, Lim Siauw Chong, CukatPok, Yan Toa Nio dan gadisnya, Kie Kiam, Ang Tiu danyang lain-lain, murid-murid dari Bancie sanchung, lantashunus senjata mereka. Semua mata mereka ditujukanpada Kiongsin, pemimpin mereka yang mereka telahsesalkan — di dalam hati saja — sudah terlalu percayapada Tiathong-liong Pian Siu Hoo. Sekarang ternyatamereka sudah dipancing masuk ke dalam jambanganitu!....Semua orang jadi berkecil hati, karena merekamenduga serangku pihak musuh akan lekas datang,kalau tidak dengan hujan anak panah, pasti dengan api,dan semuanya itu ada sangat berbahaya, karena di situmereka tidak bisa menyingkir atau cari tempat untukberlindung.Sampai di saat itu, tenang laksana gunung. Taysan,Hoa Ban Hie masih duduk tetap di kursinya. Ia tidakbergerak dan tidak bicara, ia seperti tidak lagi hadapkankegentingan.Pengemis tua Ang Tiu ada sama derajatnya denganKiongsin, tetapi ia tidak berani banyak bicara atau tegur

Page 362: Cerita silat

ketua dari Bancie sanchung, karena itu, Tan Ceng Po danLim Siauw Chong pun tidak mau berkata apa-apa. Hanya,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/setelah lewat pula beberapa saat, Ang Tiu tidak bisatahan lagi kemendongkolannya. Ia lantas perdengarkansuara dingin."Chungcu, Pian Siu Hoo benar-benar ada satu sahabatsejati! Dan kau, chungcu, kau juga ada satu sahabattulen! Kita sekarang telah kena dirobohkan, barusekarang kelihatan nyata isi perutnya orang she Pian itu— isi perut dari srigala dan anjing! Chungcu, kau telahpuas merantau, barulah sekarang matamu terbukalebar!...."Hoa Ban Hie berdiam saja, kecuali matanya yangdipakai memandang ke segala penjuru, ia dengarteguran atau sesalannya Ang Tiu, mendadak ia tepuktepukmeja sambil tertawa berkakakan."Ang loo-ngo!" katanya kemudian, "beginilah caranyakau melihat bagaimana gampang aku kena tertipu!Apakah benar-benar aku mau menyerah kalah?"Mendadak Kiongsin berbangkit sambil tangannyamenekan meja, atas mana meja itu memperdengarkansuara keresekan, karena tenaga yang besar dari siMalaekat Kemelaratan sudah bikin meja itu ringsek,hingga cangkir, piring dan mangkok telah roboh terbalik.Orang tua itu berdiri dengan air muka suram, iahadapkan Ang Tiu, Kie Kiam dan Tiauw Sam Ek sekalian."Binatang itu sudah main sandiwara di hadapanku," iaberkata, "kalau aku segera beber rahasianya, nantiorang-orang kangouw yang kebanyakan katakan akuketerlaluan, atau orang akan katakan aku tidak bisamaafkan sesamanya. Di saatnya ia undang aku datang ketempat terkurung ini, aku sudah menduga pada maksudbusuknya, tetapi aku toh masih iringi kehendaknya untukTiraikasih Website http://kangzusi.com/melihat sifat terakhirnya. Sekarang, sudah sampai saatyang penghabisan, maka lihatlah, siapa nanti yangmenang!"Sementara itu di atas bukit, di empat penjuru, oboroborbertambah banyak, sebagaimana itu pun tertampaknyata dari sinarnya api, yang bertambah terang secaracepat luar biasa.Kemudian datanglah saat yang paling genting.Di atas bukit, di pojok timur selatan, segera terdengarsuara nyaring, "Sahabat-sahabat kekal, maafkan aku!Aku Tiathong-liong Pian Siu Hoo sudah ambil tindakan ini

Page 363: Cerita silat

karena terpaksa! Haytong-kok adalah lembah di manakita orang mesti ambil putusan siapa mati dan siapahidup, maka itu, melainkan ia yang terlebih pandai yangharus merebut kemenangan! Sahabat-sahabat, kamuorang telah masuk dalam jebakan jaring, tetapi kendatidemikian, aku masih tidak sudi lakukan tindakan yangpaling hebat. Aku mengerti sakit hati harus diburaskandengan kekerasan! Maka, sahabat-sahabat, andaikatakamu orang masih ingin hidup di dalam dunia ini, harapkau terima baik satu permintaan tak berarti dari aku siorang she Pian! Kangsan-pang tidak ada hubungannyadengan Bancie sanchung, apa-mau kau, sahabat sheHoa, kau telah campur urusan kita dan telah paksapadaku, hingga Kangsan-pang tidak akan bisa berdirilebih lama pula! Sahabat she Hoa, sikapmu adaketerlaluan! Sahabat, sekarang ada terbuka satu jalanuntuk kamu orang segera ambil putusan! Di sini ada satusurat perjanjian, jika kamu ingin keluar dengan masihhidup dari Haytong-kok ini, harap kau segera bubuhkantanda tanganmu — kau yang harus membubuhkansendiri!Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Bunyinya perjanjian adalah semua kendaraan air diHucun-kang, selanjutnya berada di bawah pimpinan dankekuasaan aku si orang she Pian sebagai ciangliongtauw,kepala yang tertinggi, dan pihak KiusheHiekee tidak mempunyai tempat lagi di Hucun-kang,mereka mesti lantas pergi mundur! Dan Banciesanchung, sahabat baik, kau juga mesti pindahkan,karena daerah Haytong-kok ini adalah tempat di manaaku bangun! Di dalam daerahku, aku tidak bisa ijinkankamu orang rombongan pengemis, mundar-mandir lagiatau main gila! Perihal Yan Toa Nio dan anaknya, kalaumereka tetap hendak wujudkan pembalasan sakit hatisuami dan ayahnya, sekarang pun ada saatnya untukmereka mengambil putusan! Sebenarnya, kalau cumamereka berdua ibu dan anak, mereka bukannyatandinganku si orang she Pian! Bukankah mereka meluluada orang-orang perempuan? Bukankah aku justru adasatu laki-laki? Sekarang ini, jiwa mereka berdua telahdikorbankan oleh si pengemis bangkotan! Pendeknya,asal mereka ibu dan anak mau berjanji, aku akan lantaskasih mereka angkat kaki dari Haytong-kok ini, lantasdalam waktu seratus hari, aku akan tunggui mereka dipusatku di Gosan-mui, mereka boleh datang untuklakukan pertempuran yang memutuskan dengan aku!

Page 364: Cerita silat

Dalam pertempuran itu, aku tidak mau mereka ajakkawan, aku tidak mau ada pihak ketiga yang campurtahu! Kalau dalam tempo seratus hari mereka tidakdatang, selanjutnya aku tidak ijinkan mereka injak lagidaerah Hucun-kang, umpama aku dapat lihat padanya,nah, jangan katakan aku si orang she Pian kejam,mereka tak akan dapat ampun lagi! Di sini ada sebuahkeranjang, di dalamnya aku letaki surat perjanjian yangaku sebutkan barusan, itu seharusnya dibubuhkan tandaTiraikasih Website http://kangzusi.com/tangan dalam tempo seirupan thee, kalau terlambat,meskipun kau telah bubuhkan tanda tanganmu, aku akananggap tidak sah dan tidak ambil peduli lagi! Sampai ituwaktu, sahabat-sahabat, aku persilakan kamu orangpergi saja ke Kwiebun-kwan, Kota Selatan di dalamneraka!"Suara menantang dan mengancam itu ditutup dengansambutan suara tertawa nyaring dari Hoa Ban Hie, siapaterus saja menuding si Naga Besi."Pian Siu Hoo, kunyuk, bagus tipu dayamu ini!"berkata si Malaikat Kemelaratan. "Hanya aku kuatirbahwa kau sebenarnya sedang mimpi! Umpama katasiang-siang aku beber rahasiamu, atau aku segeraberikan hukuman pada kau, dunia nanti cela dan katakanaku kejam, tetapi sekarang, kau telah beber sendiri hatiajag dan peparu anjingmu, ini artinya hari kematianmusudah datang! Kunyuk, jikalau leluhurmu tidak mauterima baik perjanjianmu itu, apa kau hendak bikin?""Pengemis tua!" Pian Siu Hoo membentak. "Pengemistua, kau telah masuk dalam telapakan tanganku, apa kaumasih berani banyak tingkah? Jadinya kau masih hendaklihat kepandaian terakhir dari Pian pangcu-mu? Baiklah,aku nanti bikin bersih padamu, pengemis tua, sampaipun kepala kau turut ludas semua!"Sehabis kata begitu, Pian Siu Hoo mundur beberapatindak, akan hadapkan orang-orangnya."Boleh turun tangan!" ia mengasih titah.Ketika si Naga Besi berikan perintahnya, Hoa Ban Hiepun telah geraki tangannya dalam mana tergenggamkimchie-piauw, dengan itu padamkan tiga batang lilin diTiraikasih Website http://kangzusi.com/atas meja. Perbuatannya segera ditulad oleh Cukat Pok,yang dengan pelurunya, Liancu Tiattan-wan, telah bikinpadam empat lilin di sebelah barat. Maka sekejap saja,lembah itu menjadi gelap petang."Awas pada batu dan panah!" Hoa Ban Hie serukan

Page 365: Cerita silat

kawan-kawannya. "Di sebelah kiri mulut terowongan, diatas bukit, ada batu mengkilap, lekas mundur!"Baru saja ucapan itu keluar atau dengan menggelugur,sebuah batu sebesar gantang lantas saja menggelindingjatuh, suaranya sangat berisik, membikin kupingpengang, apapula ketika batu itu telah jatuh sampai didasar lembah. Begitu hebatnya sampai batu itu telahmenyebabkan mengulaknya debu atau asap."Lihat aku si pengemis tua bekuk itu kunyuk'" berseruHoa Ban Hie, yang berada di antara pecahan batu, yangtelah lantas mencelat naik ke atas lamping bukit. Iamencelat ke sebelah kanan mulut terowongan, yangtermasuk jurusan barat selatan. Sebab dari tadi, ia sudahperhatikan itu lembah dan sekitarnya.Menyusul orang tua ini, mencelat dua tubuh lain, ialahAng Tiu dan Tan Ceng Po. Mereka ini lihat gerakannyaKiongsin dan mereka lantas menulad. Keduanya merekaini gunai tipu loncat naik Inliong sanhian dan Huiniauwcoan-in atau "Naga awan perlihatkan diri" dan "Burungterbang menerjang mega." Sebab mereka juga telahperhatikan letaknya lembah dan tahu, kalau mulutlembah ditutup, sudah tidak ada jalan keluar lagi kecualimereka yang bisa panjat lamping lembah yang tinggi luarbiasa dan tak ada jalanannya untuk naik.Hoa Ban Hie telah mencelat naik sebagai terbangmenyambarnya seekor burung, tetapi ia tidak langsungTiraikasih Website http://kangzusi.com/naik, hanya saban-saban ia bergerak ke kiri dan kekanan. Dengan cara ini ia mau menyingkir dari terjangannyabatu-batu besar, yang dilepaskan dari atas.Di antara lamping di sekitarnya, bagian barat selatanini ada paling rendah, setinggi-tingginya cuma kira-kiraduapuluh tombak.Cepat sekali, si Malaikat Kemelaratan sudah mendekatipuncak tinggal lagi lima atau enam tombak.--ooo0dw0ooo-XVIIISeperti sudah diketahui, dengan padamnya semua apililin, lembah itu menjadi gelap sekali. Benar di atas adabanyak obor, tetapi cahaya obor itu tidak sampai kedasar lembah. Pian Siu Hoo telah perintahkan orangorangnyamelepas batu-batu besar, meski begitu ia tohmenjaga kalau-kalau ada orang menerjang naik, lantarania ketahui di dalam lembah ada musuh-musuh yangliehay. Maka itu, kecuali batu, belakangan ia suruhduapuluh lebih orangnya akan lempar-lemparkan juga

Page 366: Cerita silat

obor mereka, maka, dengan adanya api obor itu, seluruhlembah jadi terlihat nyata. Antaranya pun ada obor yangseperti mandek di tengah-tengah lamping bukit.Hoa Ban Hie manjat sendirian, saking cepatnya, iaberangkat tidak kelihatan, apa mau, selainnya dia, adaikut Ang Tiu dan Tan Ceng Po, maka tidak heran kalauPian Siu Hoo lantas lihat mereka bertiga, tidak peduligerakan mereka ini sangat cepat. DenganTiraikasih Website http://kangzusi.com/penunjukannya, api lantas dilempar ke jurusan si RajaPengemis itu."Lekas, batu, batu!" berseru si Naga Besi berulangulang,ketika ia sudah loncat ke jurusan barat selatan itu,akan perintahkan orang-orangnya lepas api denganterlebih gencar, guna rintangi ketua dari Banciesanchung.Sekarang ini batu tidak lagi dilepas turun secarasembarangan. Delapan orang, dengan bekerja samasama,saban-saban lepaskan batu ke jurusannya tigaorang tua yang gagah itu. Hingga tidak heran kalaumereka ini jadi repot sekali, akan menyingkir dari sesuatubatu.Pian Siu Hoo kertak gigi, karena ia lihat tiga orang itutidak bisa dihajar dengan batu, maka diam-diam iajumput satu batu besar, ia siap sambil awaskan Hoa BanHie, orang yang ia hendak hajar paling dulu.Kiongsin telah maju dengan pesat, tangannya sedangpegang oyot, kalau ia enjot tenaga tangan dan kakinya,ia segera akan bisa sampai di atas bukit, dan satu kali iaberada di atas, ia bakal merupakan seekor harimau yanglolos dari jaring.Dan di saat genting itu, Pian Siu Hoo berseru, "Hoachungcu akan bikin tamat lelakon hidupmu!" seraya ialemparkan batu besarnya.Hoa Ban Hie memang senantiasa melihat ke atas,maka itu, ia bisa lihat datangnya sesuatu batu, sekarangserangannya si Naga Besi diberikuti teriakan, ia jadi bisamelihat dan mendengar, hanya sekali ini, serangan adahebat, karena batu dilemparkan oleh orang yangTiraikasih Website http://kangzusi.com/tenaganya besar. Tapi ia tidak putus asa, ia tunggusampai batu bendak hajar kepalanya, segera iamenjambret ke kanan seraya terus pindahkan tubuhnyake kanan juga, hingga batu kematian itu lewati tempatkosong!Suara keras terdengar waktu batu itu jatuh ke dasar

Page 367: Cerita silat

lembah!Hoa Ban Hie tidak berhenti karena ia sudah terlepasdari bahaya itu, ia terus unjuk kesebatannya, karena iatahu Tiathong-liong pasti tidak mau mengerti dan akanmengulangi serangan berbahayanya semacam itu. Iamanjat terus, selagi tangan kirinya menggantikan tangankanan, akan menjambret oyot, tangan kanannya, yanggenggam kimchie-piauw, menimpuk ke atas.Tatkala itu si pengemis tua Ang Tiu dan si nelayan dariTonglouw Tan Ceng Po, juga telah manjat terus, karenamereka telah berhasil menyingkirkan diri dari sesuatubatu yang menyambar mereka. Malah karena Kiongsinterhalang oleh serangan liehay dari Tiathong-liong,mereka bisa menyusul, hingga bertiga mereka jadiberimbang tingginya.Pian Siu Hoo gusar berbareng kuatir kapan ia lihatserangannya tidak mengasih hasil dan musuh-musuhnyatelah naik terus. Ia mengerti, seandainya Hoa Ban Hiebisa ada di atas, ludaslah pengharapannya, musnahlahikhtiarnya. Maka sekarang, di saat terakhir, ia lantassiapkan jarum bweehoa-ciam-nya.Selagi tiga musuh naik terus, Pian Siu Hoo sengajamundur sedikit. Ini ada satu siasat dari ia, akan bikinmusuh dapat hati dan nanti terus saja loncat naik keatas, karena dengan melihatnya tanah datar, tiga orangTiraikasih Website http://kangzusi.com/itu niscaya jadi bernapsu dan akan hilang, ataukurangan, perhatiannya, la mau sambut tiga-tiga musuhdengan jarumnya yang liehay itu.Di lain pihak, empat atau lima anggota, yang beradapaling dekat, masih saja melemparkan batu, cumaserangan mereka tidak digubris oleh tiga orang berilmuitu.Jikalau mereka tidak berkelit, tentu batu itu ditanggapidengan tangan yang dilonjorkan, dan dibikin terusmelewati lengan dan jatuh.Pian Siu Hoo siap terus, matanya dipasang denganceli. Ia sangat bernapsu dan ingin dengan sekali timpuk,tiga-tiga musuhnya roboh.Cepat sekali sang waktu yang ditunggu-tunggu telahdatang. Tiga kepala telah muncul, tinggal satu gerakanlagi, mereka akan sudah berada di atas tanah datar.Maka juga, pada saat itu si Naga Besi sudah lantasgerakkan tangannya.Di saat berbahaya ini, mendadak dari sebelah kirinyaTiathong-liong terdengar seruan, "Awas!" yang dibarengi

Page 368: Cerita silat

dengan menyambarnya dua buah peluru yang mengenailengannya yang kanan. Akan tetapi, ketika si Naga Besikesakitan, berbareng jarumnya pun dilepaskan dan tigabatang jarum telah melesat ke jurusan Hoa Ban Hie, AngTiu dan Tan Ceng Po bertiga!Karena ia dibokong, meskipun tangannya sakit,Tiathong-liong sudah lantas putar tubuhnya akanberpaling ke jurusan dari mana serangan gelap datang.Ia lihat di puncak, dua tombak lebih tingginya daritempat ia berdiri, ada satu orang yang sedangTiraikasih Website http://kangzusi.com/menyerang dengan pelurunya, tetapi bukan terhadap ia,hanya kepada anggota-anggotanya dan ia lihat nyatabeberapa orangnya terluka, hingga mereka itu mestiberhentikan penyerangannya dengan batu pada musuhmusuhyang masih berada di dalam lembah. Dengandemikian, serangan jadi tak gencar lagi dan akhirnyaberhenti sama sekali setelah semua orang kena dihajaratau merat karena ketakutan sebab melihat kawankawandi sebelahnya menjerit atau roboh dan pegangilengannya yang sakit.Dalam kemurkaannya Pian Siu Hoo segera kenaliorang yang bokong padanya, ialah Hengyang Hie-in Sianle, lawan yang ia telah hadapkan di Giokliong-giamHiecun! Dalam gusarnya, ia hadapi musuh gelap itu danmenyerang dengan jarumnya.Pada saat itu, Hoa Ban Hie telah muncul, diturut olehTan Ceng Po dan Ang Tiu. Mereka terlolos dari bahaya,karena semua jarumnya Pian Siu Hoo menjurus ketempat kosong, karena serangan itu hilang tujuannyadisebabkan lengannya terkena pelurunya Sian Ie, orangyang muncul secara tiba-tiba!Hengyang Hie-in tidak terluka karena melesatnyajarum musuh, karena serangan ini ia sudah duga dan iatelah pasang mata serta berlaku gesit, ialah ketikatangannya si Naga Besi bergerak, ia barengi lompat kesebelah kanan di mana ada puncak lainnya yang terpisahdi dekatnya. Dan serangan jarum ini ia sambut dengantertawa berkakakan!"Orang she Pian!" berseru Sian Ie kemudian, "bagusbenar perbuatanmu! Apa sekarang kau masih memikirTiraikasih Website http://kangzusi.com/untuk angkat kaki dari sini? Kejadian ini adalah buatanmusendiri dan bukan karena Thian!"Segera, secara sangat berani, dengan satu gerakantubuh Sian Ie lompat dari tempat berdirinya ke

Page 369: Cerita silat

tempatnya Pian Siu Hoo untuk samperi si Naga Besi yangia hendak serang.Bukan main mendongkolnya Tiathong-liong,memancing musuh masuk ke dalam lembah yang berupasebagai jambangan ini ada dayanya yang terakhir,karena ia dapat kenyataan, di tempat terbuka ia tidakberdaya terhadap musuh-musuhnya yang tangguh. Iasengaja berpura-pura menyerah kalah dan berlakumanis, melulu guna bikin sekalian musuhnya kenatertipu. Maka betapa mencelos hatinya, ketika dapatkanHoa Ban Hie bisa loloskan diri dan di atas dengan tibatibamuncul si Nelayan dari Hengyang. Ia lantas ketahuidengan baik, bahwa menurut gelagat ada sukar untuk iahidup lebih lama. Maka secara nekat ia menyerang hebatdengan jarumnya yang liehay. Tetapi, menghadapimusuh-musuh liehay, jarumnya tak memberi hasil. Dariitu, tidak ada lain jalan, ia harus angkat kaki dariHaytong-kok.Sekarang ini Pian Siu Hoo tidak pikirkan lagi kawankawannyadari Kangsan-pang. Ia mohon semua tamunyasegera angkat kaki, kecuali Itcie Sinkang In Yu Liangyang masih mempunyai urusan dengan pihak Banciesanchung. Pada mereka itu ia berkata, "Sekarang aku siorang she Pian tidak bisa tancap kaki lagi di kalangankangouw. Aku malu bahwa aku telah bikin kau orang,saudara-saudara, turut mendapat malu. Sekarang adasaat terakhir bagiku, dari itu aku minta semua sahabatdan saudara suka lekas berlalu dari Haytong-kok ini,Tiraikasih Website http://kangzusi.com/tentang diriku, kamu tidak usah pedulikan lagi. Jika akuakhirnya bisa terlolos dari sini, nanti aku kunjungisaudara-saudara sekalian untuk menghaturkan terimakasihku. Harap saudara-saudara jangan berayal lagi,karena kalau sampai bahaya keburu datang, aku sangatmenyesal...."Ucapan ini telah membuka rahasia sendiri, maka itu, diantara orang-orang yang tidak puas, ada juga yangmerasa kasihan pada Tiathong-liong yang sedangmenghadapi jalan buntu. Romannya si Naga Besi jugaada sangat menyedihkan. Nyata, saking terpaksa, PianSiu Hoo sudah menjusta ketika ia perintah orangnyamelaporkan kedatangan Kee Thian Liong dari Tiatcitkang.Itu melulu ada akalnya supaya semua orang pihakHaytong-kok bisa keluar dari lubang jebakan."Kalau demikian, Pian pangcu," berkata Cee Siu Sindan Siauw Cee Coan semua, "baiklah, sampai di sini saja,

Page 370: Cerita silat

sampai kita orang bertemu pula!"Segera mereka itu saling memberi hormat dan berlalu.Sesudah itu Pian Siu Hoo dan In Yu Liang lantas sajabekerja, ialah mereka pimpin orang-orangnya akankurung lembah jambangan dari sebelah atas danmenyerang dengan batu begitu lekas sudah ternyata HoaBan Hie dan kawannya masih tidak mau menyerah kalah.Pian Siu Hoo tidak pernah pikir bahwa ketua dariBancie sanchung, pada saat ia masuk ke dalam lembah,sudah lantas perhatikan letaknya tempat dan Kiongsintelah memikir, meskipun lubang terowongan ditutup,tidak nanti ia bisa dirintangi akan molos keluar dari situ.Si Ma-laekat Kemelaratan percaya, begitu lekas ia sudahbisa naik, ia akan sanggup menolong kawan-kawannya.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Nyata pengemis tua ini telah memikir dengan sempurnadan siasatnya Pian Siu Hoo tidak tepat.Di samping itu, Hoa Ban Hie juga telah menaruhkepercayaan besar terhadap Hengyang Hie-in Sian Ie,yang sendirian telah masuk ke dalam Haytong-kokdengan ambil jalan lain. Berdua mereka memang sudahbersepakat. Nelayan dari Hengyang itu memang bertugasmengamati segala gerak-geriknya si Naga Besi dan iapun telah berhasil mencegah sepak terjangnya lebih jauhdari ketua Kangsan-pang, hingga orang she Pian iniakhirnya menjadi putus pengharapan.Ketika Pian Siu Hoo disamperi oleh Sian Ie, In YuLiang masih berada di sebelah utara sedang memimpinanggota-anggota Haytong-kok melanjutkan penyeranganmereka dengan batu, tetapi karena ia terancam bahaya,Tiathong-liong tidak perhatikan kawan itu. Untukmenyingkir dari musuhnya, ia gerakkan tubuhnya akanlompat ke samping, dua atau tiga tombak jauhnya."Orang she Pian, kau masih memikir untuk lari?"berseru Sian Ie, yang telah tubruk tempat kosong."Susah, sahabat, susah, itu ada terlebih sukar daripadapergi naik ke sorga!...."Seruannya Sian Ie disusul dengan gerakan tubuhnya,akan lompat menyusul, sedang sebelah tangannya turutmelayang. Ia cekal sebatang Buhong-piauw dan piauwitu ia lepaskan berbareng dengan lompatannya.Pian Siu Hoo sudah nekat. Ia tidak dapat berpikirbanyak-banyak Ia balik tubuhnya, tangannya bergerak,maka piauw-nya pun lantas melesat ke jurusanlawannya. Maka segera terdengar suara nyaring, karenaTiraikasih Website http://kangzusi.com/

Page 371: Cerita silat

kedua piauw kebentrok satu dengan lain dan sama-samajatuh ke tanah!Tapi Pian Siu Hoo telah lepaskan piauw denganberuntun, karena ternyata piauw yang kedua sudahlantas menyusul, malah tahu-tahu senjata yang liehay itutelah menyambar dadanya Sian Ie.Hengyang Hie-in berlaku awas dan gesit, hatinyatabah bukan main. Ia egosi tubuhnya ke kanan,tangannya ia angkat, ketika piauw lewat, ia jemput ituhingga piauw musuh sekarang berada di tangannya."Awas!" ia segera berseru, berbareng dengan itu iamenyerang dengan piauw musuh.Pian Siu Hoo telah lompat akan menyingkir begitulekas ia lihat piauw-nya kena ditangkap, tetapi gerakanSian Ie ada cepat, ketika ia mencelat, piauw sudahmenjurus kepadanya, ke arah bebokongnya. Dalamgerakan berbareng itu, sukar untuk ia berdaya, meskipunia coba egos diri, tidak urung piauw itu sudah makantuannya, mengenai pundak kirinya, hingga bajunyatembus sampai pada kulit dan dagingnya, hinggadarahnya lantas mengucur. Meski demikian, ia tidakmerandek, dengan membawa lukanya, ia lari terus.Serangan-serangan dari Sian Ie telah melambatkangerak-geriknya Pian Siu Hoo, dari itu tidak heran kalauHoa Ban Hie bersama-sama Tan Ceng Po dan Ang Tiu,yang telah lolos dari ancaman jarum, sudah keburudatang memburu.Itu waktu, Hoa Ban Hie sudah lantas dapat lihat In YuLiang.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/"Tua bangka she Sian!" berseru si MalaikatKemelaratan pada sahabatnya dari Hengyang itu, "lihatdi seberang sana, itu kunyuk In Yu Liang masih sajabanyak tingkah! Dia tidak boleh dikasih hati! SerahkanPian Siu Hoo padaku! Kalau dia sampai bisa lolos dariHaytong-kok ini, oh, benar-benar jatuhlah pamorku!Maka, sahabat, aku serahkan pada kau itu kunyuk danorang-orangnya!"Hoa Ban Hie tutup perkataannya dengan mencelatnyatubuhnya, ke jurusan tempat menyingkirnya Pian SiuHoo, guna susul si Naga Besi itu.Sian Ie dan Tan Ceng Po telah sahuti perkataannya siMalaikat Kemelaratan, sedang si pengemis tua Ang Tiusudah lantas lari ke jurusannya In Yu Liang, seraya iateriaki, "Si orang she In memang masih punya urusanyang belum diperhitungkan dengan kita, serahkanlah dia

Page 372: Cerita silat

kepadaku!"Dan ucapan ini disusul dengan lompatan pesat danjauh, disusul lebih jauh dengan cara lari mengen-tengitubuh, karena ia pandai menggunai Kengsin-sut.Di pihak ln Yu Liang, orang masih belum tahu yangPian Siu Hoo sudah kabur, mereka masih terus denganpenyerangan mereka dengan batu-batu besar serta anakpanah juga.Si pengemis tua tidak pedulikan jumlah orang yangbanyak, ia menuju langsung kepada Itcie Sinkang In YuLiang.Di lain pihak, Hoa Ban Hie telah lakukan pengejaranterhadap Tiathong-liong, yang ia susul dengan cepat. Iasekarang telah cekal Susat-pang-nya, karena ia tidakTiraikasih Website http://kangzusi.com/mau kasih lolos lagi pada ketua yang licin dan busuk dariKangsan-pang itu. Ia telah gunai ilmu lari Cauwsiang-huiatau "Terbang di atas rumput," supaya dengan begitu iabisa susul musuhnya.Selama itu, Pian Siu Hoo sudah kabur jauhnya belasantombak dari tempat di mana tadi ia berdiri di atasanlembah jambangan, di situ sebenarnya tidak ada jalanan,yang dipanggil jalan hanya tumpukan-tumpukan puncakkecil atau gem-bolan-gembolan pepohonan dan oyot,atau juga pohon-pohon kayu yang cukup besar, kendatidemikian, itu semua tak menjadi rintangan bagi si NagaBesi, malah ia lebih sukai jalanan yang sukar dan lebat,agar ia bisa menyingkir ke dalam bukit. Yang palingpenting untuk dia adalah tolong jiwanya sendiri!Dengan gunai kepandaiannya lari cepat dan lompatjauh, Pian Siu Hoo saban-saban lompat mencelat, darisatu puncak ke lain puncak, tujuannya adajurusan timur,la sekarang tidak lagi punyakan jarumnya yang liehaydan piauw-nya yang berbahaya, ia telah obral itu hinggaia keputusan. Ini pun ada salah satu sebab kenapa ia jadisemangkinan ingin lekas-lekas lolos saja. Ia pun tahu,siapa yang sekarang terus kuntit ia — ialah si RajaPengemis yang ia malui!Sebenarnya cuaca malam itu ada gelap, tetapi bagiKiongsin, cuaca itu tidak menjadi rintangan, sakingliehaynya matanya, apapula ilmu larinya yang cepatmembikin ia tidak ketinggalan jauh dari si Naga Besi,ilmu lari siapa sebenarnya harus dikagumi. CobaTiathong-liong ada lain orang, ia barangkali sudah kecandak.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Sia-sia saja Pian Siu Hoo memikir akan umpetkan diri

Page 373: Cerita silat

di antara gegombolan atau tempat gelap matanya siMalaikat Kemelaratan belum pernah kehilangan ia, makamau atau tidak, ia mesti lari terus lari sekuat-kuatnya iabisa. Ia tidak lagi memikir akan tempur secara nekatpada itu kepala pengemis dari Bancie sanchung."Thian rupanya mestikan aku binasa...." pikirTiathong-liong sembari lari. Ia bingung kapan ia menolehdan lihat Hoa Ban Hie terus intili padanya.Tujuan menyingkir tetap ada jurusan timur.Di depannya Tiathong-liong sekarang ada melintangsatu solokan yang lebarnya empat atau lima tombak, diseberang sana adalah tempat pegunungan seperti diseberang sini. Solokan itu ada gelap, entah berapadalamnya, karena di situ orang tak bisa lihat apa-apakecuali sang gelap gulita.Meski ia tahu watasnya Kengsin-sut-nya, Pian Siu Hoomasih tidak berani coba loncati solokan itu, maka itu, iajadi ibuk bukan main.Di belakang ia, Hoa Ban Hie terdengar tertawaterbahak-bahak."Kunyuk, kau hendak lari ke mana?" demikian siMalaikat Kemelaratan. "Binatang, hayolah kau serahkanjiwamu!"Suara itu masuk nyata sekali ke kupingnya si NagaBesi. Di sebelah barat utara ada sekumpulan pohonbesar, Pian Siu Hoo putar tubuhnya dan lari ke jurusangombolan itu, dengan niatan umpetkan diri di situ, agaria bisa molos dari kepungan. Tetapi, di luar tahunyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/dengan ambil jalan itu, ia sebenarnya bakal kembali kemulut lembah dari Haytong-kok.Sembari mengubar terus, Hoa Ban Hie kasih dengarsuaranya berulang-ulang."Binatang, apa kau ingin leluhurmu antar kau pulang?Apa kau masih hendak cari tempat yang terlebih bagusuntuk lubang kuburmu, meskipun kematian sudah datangdekat padamu? Baiklah!"Kedua pihak masih saja terpisah satu dari lain. Bicarahal Kengsin-sut, sebenarnya Hoa Ban Hie jauh terlebihliehay, coba mereka ada di tanah datar, Pian Siu Hoomestinya sudah dapat dicandak, tetapi kalau sekarangTiathong-liong masih tetap merdeka, itu disebabkan,kalau si Naga Besi kabur mati-matian, dengan tidak ingatlagi bahaya dari sukarnya jalanan, tetapi Hoa Ban Hiemasih memikir-mikir. Si Malaikat Kemelaratan hanyaingin supaya ia tidak terpisah jauh dari itu musuh, agar

Page 374: Cerita silat

dia itu tidak sampai lolos.Selagi di sini Hoa Ban Hie dan Pian Siu Hoo sepertimain petak, di atas lembah, Hengyang Hie-in Sian Ie danTonglouw Hiejin Tan Ceng Po sudah selesaikan tugasmereka akan bikin tidak berdaya anggota-anggota dariKangsanpang. Tapi dua jago ini tidak mau kurbankanjiwanya banyak orang, terutama karena mereka tahu,rombongan anggota Haytong-kok itu bukannya orangorangyang bertanggung jawab. Hati mereka berdua adamurah, pertimbangan mereka ada adil."Lekas menyerah?" demikian mereka serukan. "Siapamau hidup, lekas letaki senjata, lekas mundur akantunggu putusan! Kita orang tak akan bunuh orang yangtidak bersalah, kita tidak akan musnahkan perusahaanTiraikasih Website http://kangzusi.com/penangkapan ikan dari Kangsan-pang, tetapi, janganmelawan!"Seruan itu mengasih hasil, semua anggota Haytongkokjadi ketakutan, bukan saja mereka berhentimenyerang, malah mereka pada lari turun bukit.In Yu Liang lihat orang berhenti menyerang dan oboroborpada padam, ia tidak lihat pada Pian Siu Hoo, lantassaja ia menduga pada keruntuhan pihaknya, ia bisamenduga bahwa si Naga Besi sudah kabur ataubercelaka di tangan musuh."Aku pun mesti menyingkir," ia pikir akhirnya.Hanya sayang, Itcie Sinkang berpikir sesudah kasep,sebab segera juga ia lihat datangnya satu pengemis tua,ialah Ang Tiu."Eh, orang she ln, perhitungan kita mesti dibereskan!"kata pengemis itu. "Apa benar kau hendak anglaputangmu dan kabur?"Sebagai juga seekor walet, dengan habisnya jengekanitu, Ang Tiu sudah lompat menghampirkan In Yu Liang,begitu ia injak tanah dengan tombak pendeknya LianhoanCoakut-chio, ia sudah lantas menyerang.In Yu Liang gusar, di mana ia tahu ia sukar lari, iahunus pedangnya dengan apa ia tangkis tusukan musuh,maka di situ, berdua mereka jadi bertempur.Ang Tiu merangsek, serangannya gencar, agaknyabenar-benar ia tidak mau loloskan musuh ini.Justru itu, orang-orang Kangsan-pang atau Haytongkoktelah kabur semua, obor mereka dilemparkanTiraikasih Website http://kangzusi.com/sembarangan, maka di antara sampokan angin, oboroboritu ada yang berkobar-kobar.

Page 375: Cerita silat

Tatkala itu, di pihak lain Pian Siu Hoo sudah lari balikke mulut lembah. Di sini ia mesti saksikan bagaimanaorang-orangnya sudah kabur semua. Dalamkekuatirannya, ia segera melihat Tan Ceng Po dan SianIe lari menghampirkan untuk rintangi padanya. Duaorang itu masing-masing datang dari jurusan timur danbarat.Tiathong-liong mesti kertak gigi, karena ia nampak,maju sukar, mundur tidak bisa. Maka ia cekal kerascambuk Kulouw-pian-nya, dengan satu gerakan ia loncatke depan, bila kakinya menginjak tanah, ia sengajamendek sedikit dan sempoyongan dua tindak.Di saat itu, Kiongsin telah dapat menyusul, sambilberlompat ia kerjakan ruyung Susat-pang-nya untukhajar bebokongnya ketua Kangsan-pang dan menotokdengan gunakan ujung ruyung.Dalam saat genting yang berbahaya itu, Pian Siu Hootidak lupakan kelicinannya, ia masih mau gunakan akalatau tipu daya. Dengan geser rubuh sambil memutarsedikit, ia telah kasih ruyung lewat di samping tubuhnya,sambil berbuat demikian, dengan cambuknya ia terusmenyabet pinggang musuh, gerakannya sangat cepat.Hoa Ban Hie terperanjat, dalam kagetnya ia lompatmenyingkir ke kiri, ruyungnya digerakkan akanmerintangi cambuk. Tapi cambuk itu sudah mengenaibatu kecil, hingga batu itu mencelat berhamburan.Pian Siu Hoo tidak berhenti sampai di situ. Ia gunakanketika akan putar tubuhnya dengan gerakan LianhoanTiraikasih Website http://kangzusi.com/jiauwpou atau "Tindakan beruntun-runtun" dan sambilberbuat demikian, ia hajar pula batu kecil berulangulang,hingga batu itu meletik ke sekitarnya. Batu-batuitu bisa jadi perintang bagi musuh-musuhnya, terutamaHoa Ban Hie. Kemudian, sesudah dua putaran,cambuknya dipakai terus menyabet paha kanannyaKiongsin.Selama batu berhamburan, Hoa Ban Hie tidak bisamerangsek lebih jauh, ia terpaksa merandek denganlindungi saja dirinya, maka waktu ia diserang secaramendadak, terpaksa ia mesti berkelit sambil lompattinggi.Ini adalah ketika yang dikehendaki oleh Tiathongliong.la lihat musuh lompat mundur, bukannya ia lompatakan menyusul dan menyerang lebih jauh, justru ialompat ke jurusan timur utara, ke satu tanah munjuluntuk angkat kaki. la tahu letaknya tempat, maka ia pun

Page 376: Cerita silat

ketahui, bila ia bisa lewatkan puncak itu, ia akan tiba diluar mulut lembah, di situ ada tempat yang sukar,jalanan yang berbahaya dan ia kenal baik. la ingin ambiljalanan berbahaya itu untuk menyingkir dari ancamanke-bencanaan.Waktu itu, penyerangan di dalam lembah pun sudahberhenti, maka juga Lim Siauw Chong dan Cukat Pokbersama Yan Toa Nio dan Yan Leng In sudah lantas majuke jurusan barat selatan, tempat yang agak rendah untuknerobos naik. Tempat itu sebenarnya berbahaya, tapidengan tak ada serangan pula, bahaya itu telah lewatuntuk mereka berempat. Mereka loncat naik denganpegangi oyot-oyot pohon untuk merayap ke atas.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Tiauw Sam Ek dan yang lain-lain, semua orangKiongkee-pang, tidak turut teladan dari Cukat Pok dankawan-kawannya, sebaliknya mereka maju ke mulutterowongan, di sini mereka semua bekerja akanmembuka jalan.Ketika Lim Siauw Chong dan kawan-kawannya manjatke atas, waktu itu justru Pian Siu Hoo sedang mengambiljalan yang berbahaya akan meloloskan diri, maka jugaYan Toa Nio dan gadisnya, lihat si Naga Besi hendakmelarikan diri.Yan Leng In ada sangat gusar ketika melihat musuhbesarnya itu hendak kabur."Hoa loosu, jangan ijinkan manusia jahat itu lari!"berseru nona Yan. "Kita hendak membalas sakit hatikepadanya!" Hoa Ban Hie dengar seruan itu."Ya, kunyuk itu hendak melarikan diri!" ia sahuti. "Iahanya bisa kabur jika aku si pengemis tua sudahgantikan ia mampus!"Sementara itu, Pian Siu Hoo sudah sampai di atas. Iaada sebat dan ulat. Di situ ia berhenti akan pungutbeberapa batu besar, dengan itu ia menyerang kebawah, pada musuh-musuhnya. Ia harap musuhnyabinasa tertimpa batu atau sedikitnya mereka terhalanguntuk naik ke atas.Hoa Ban Hie mesti gunakan senjatanya akan pukulbatu-batu yang menyerang padanya. Ia jadi sangat gusarkarena serangan itu."Pian Siu Hoo!" ia berteriak. "Kalau bapak moyangmubisa ijinkan kau menyingkir dari sini, aku akan jaditurunanmu!"Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Hoa Ban Hie pun tidak sudi, di depan banyak orang,

Page 377: Cerita silat

bikin musuh itu terlolos. Ia anggap itu berarti jatuhmerknya. Maka, dengan siapkan Susat-pang ia lantasloncat naik ke atas akan maju dan kejar musuh licik itu.Ia gunakan Kengsin-sut dan awasi batu musuh.Dengan loncatan Cianliong sengthian atau "Naga naikke langit", sekejap saja ia sudah sampai di tempat yangtingginya tiga tombak lebih, di sini ia bisa dapatkantempat untuk menaruh kakinya. Pada saat itu, beruntuntiga buah batu menyambar padanya, itu adalahpenyerangan yang sekian kalinya dari Pian Siu Hoodengan timpukannya beruntun-runtun.Dengan gagah Hoa Ban Hie singkirkan semua bahayaitu. Ia sekarang terpisah hanya dua tombak lagi dariketua Kangsan-pang, maka ia jadi bertambah sengit danbernap-su. Dengan menerjang bahaya, lagi sekali iaenjot tubuhnya akan lompat naik. Ia gunakan ilmulompat Ouw-liong coantah atau "Naga hitam tembuskanmenara".Tentu saja ia tidak mau maju dari depan, hanya ianaik di sebelah belakangnya Pian Siu Hoo yang sedangmenyerang ke bawah dengan seru sekali, hingga ia tidaksempat awasi musuhnya. Maka tahu-tahu si Ma-laekatKemelaratan sudah berada di dekatnya.Bukan main kagetnya Tiathongliong. Ini ada saat matiatau hidup. Tempat pun sempit. Justru tempat yangsempit ini ia mau gunakan untuk keuntungan dirinya. Iabalik tubuh dengan sangat cepat dan sama hebatnya iakerjakan cambuk Ku-louw-pian-nya.Tetapi Kiongsin pun telah berlaku sebat luar biasa. Iadatang dekat dan terus menyerang dengan ruyungnyaTiraikasih Website http://kangzusi.com/pada iga kanan orang. Pian Siu Hoo menjadi nekat,dengan tidak gubris Susat-pang ia turunkan Kulouw-piannyadari atas ke bawah, akan hajar batok kepala orangagar menjadi hancur, la ingin supaya mereka binasasama-sama.Akan tetapi Hoa Ban Hie tidak mau serahkan jiwasecara demikian, melihat serangan yang nekat itu, iabatalkan serangannya sendiri dan lompat ke kiri akanberkelit, ia angkat ruyungnya akan menangkis. Sekarangia hendak uji tenaga orang.Kedua senjata telah bentrok dengan keras, hinggamenerbitkan suara berisik, setelah itu, ujung cambukmelibat ruyung. Hoa Ban Hie lekas-lekas pasang kudakudanya,dengan kumpul tenaga di tangan kanan, iagerakkan ruyungnya itu, supaya terlepas dari libatan

Page 378: Cerita silat

dengan berbareng ia bisa tarik senjata musuh."Kunyuk, kau turunlah!" ia membentak, berbarengdengan kerahkan tenaganya.Susat-pang bergerak ke kanan dengan luar biasakerasnya, tetapi di lain pihak, tangan kirinya si MalaekatKemelaratan dikeluarkan, ditujukan pada perut orang. Ituadalah tipu silat Kimliong hianjiauw atau "Naga emasmengulur kuku".Pian Siu Hoo mesti hadapkan bahaya besar. Karenaujung cambuknya melibat ruyung, ada sukar untuk iadengan cepat-cepat loloskan libatan itu. Tentu saja, iatidak mau lepaskan cambuknya, meski dengan demikiania akan terhindar dari bahaya terbetot oleh ruyung itu,karena ia tahu, dengan tak bersenjata, semakin sukaruntuk ia layani pengemis tua yang liehay itu. Maka iaTiraikasih Website http://kangzusi.com/coba tancap kakinya akan perte-guhkan kuda-kudanya,sedang tenaga di tangan pun ia kerahkan.Hoa Ban Hie telah keluarkan tenaganya, ia bisa bikintubuhnya Pian Siu Hoo doyong ke kanan, menurutibetotannya ruyung. Dengan demikian, tubuh musuhdatang semakin dekat padanya, hingga tangan kirinyasemakin berbahaya.Adalah di waktu itu, berkat pertahanannya yang matimatian,tiba-tiba Tiathong-liong bisa bikin cambuknyaterlepas dari libatannya, karena ia hendak menyingkirdari serangan pada perutnya, ia pun barengi angkatkedua kakinya, akan berkelit sambil lompat. Apamau, ialompat dengan tak tujuan, maka ia telah lompat ke kiri,ke pinggiran, hingga lantas saja rubuhnya menjadimiring. Kaki kirinya telah kena injak pinggiran dan kakikanannya belum sempat injak tanah, hingga ia tidakmampu bikin tubuhnya berat sebelah! Maka kalau iajatuh ia bakal jatuh kecemplung ke dalam jurang yangdalam.Ketua dari Bancie sanchung tidak pedulikanbagaimana rupanya keadaan musuh, ia maju pula.Pian Siu Hoo sedang kaget sekali waktu kupingnyadengar seruan, "Manusia jahat, ke mana kau hendaklari?" menyusul mana, dari sebelah kanan ia, ada anginyang menyambar dengan keras. Ia tidak sempat lihatorang yang buka suara itu, tetapi ia kenalkan suara itu —ialah suaranya Yan Toa Nio, musuh besarnya.Percuma saja ketua Kangsan-pang mau berdaya,kakinya tak bertenaga di pinggiran jurang itu, kendatibegitu, ia masih coba akan berkelit!

Page 379: Cerita silat

Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Serangan dari Yan Toa Nio ditujukan kepada pundakkanan, tetapi si nyonya telah bisa menduga bahwamusuh toh bakal berkelit, maka juga dengan tanganyang lain, ia barengi menyerang juga pundak kiri musuh.Itu ada serangan dari ilmu pukulan, yang Yan Toa Niodan gadisnya telah yakinkan sejak mereka umpetkan diri.Sia-sia saja Pian Siu Hoo berkelit, pundak kirinya tidakbisa lolos dari serangan musuh, maka itu, dengan tubuhsempoyongan, ia rasai sakit yang bukan main hebatnya.Rasa sakit itu, dari pundak, turun ke lengan, ke peparujuga. Ia sempoyongan, ia tidak mampu lantaspertahankan tubuh.Tetapi, serangan masih belum berhenti.Tiba-tiba terdengar jeritan yang menyeramkan, yangmemilukan, "Ayah yang bercelaka, aku balaskan sakithatimu!"Jeritan itu disusul dengan berkelebatnya sinar pedangke jurusan mukanya Pian Siu Hoo, hingga dia ini jadikaget, hingga tidak lagi pertahankan tubuh, ia justrubuang tubuhnya jatuh, maksudnya agar ia bisamenyingkir dari pedang yang tajam dan menakuti itu.Tapi, percuma saja ia berdaya, akan tolong diri,gerakannya sudah jadi lambat, maka ujung pedang telahnancap di dadanya, hingga dengan tak menjerit lagi,tubuhnya rubuh celentang.Di depan ia sekarang muncul Yan Leng In serta YanToa Nio, anak dan ibu ini telah selesaikan kewajibanmereka, membalas sakit hatinya ayah dan suami mereka.Hoa Ban Hie telah menghampirkan disusul olehSouwposu Cukat Pok, malah orang she Cukat ini denganTiraikasih Website http://kangzusi.com/membawa sebuah obor di tangannya, hingga denganbegitu, tempat di mana mereka berkumpul menjadibercahaya terang.Kemudian juga muncul Hengyang Hie-in Sian Ie sertasi pengemis tua Ang Tiu, hingga di situ, puncakSiauwthian-hong, ada berkumpul cukup banyak orang,yang hadapkan mayatnya Pian Siu Hoo dengan tubuhberlumuran darah dan muka berjengit."Apakah semua musuh sudah disapu bersih?" Hoa BanHie tanya Cukat Pok.Souwposu belum menjawab, atau Ang Tiu telahmendahului, katanya, "Chungcu, si orang she In bisalolos, tetapi dengan tubuh tapadakpa! Pedangnyaterjatuh ke dalam tanganku, jalan darahnya Koan-goanhiat

Page 380: Cerita silat

telah kena aku totok! Ia mempunyai Iweekang yangliehay dan tubuh yang kuat, tetapi biarnya itu peryakinandari beberapa puluh tahun, totokanku bakal bikin iabercelaka sedikitnya dua atau tiga tahun, hingga ia tidakusah harap bahwa dia nanti bisa muncul pula di duniakangouw untuk menjagoi lagi! Biarlah kita gunai sajapedang ini untuk minta ampun pada su-couw kita...."Hoa Ban Hie tidak lantas bicara, hanya dari tubuhnyaPian Siu Hoo yang jengkang, ia memandang kepadapedangnya In Yu Liang yang tercekal dalamgenggamannya Ang Tiu. Ia telah unjuk roman yangkeren sekali. Adalah sesaat kemudian, baru ia mengelahnapas."Aku tidak sangka bahwa begini macam adakesudahannya pertemuan di Haytong-kok ini," kata iadengan sabar. "Tadinya aku mengharap, dengankegagahanku, dengan kesabaranku, aku bisa bikinTiraikasih Website http://kangzusi.com/permusuhan jadi kecil dan lenyap. Sebenarnya Pian SiuHoo, karena kelicinannya, karena kejahatannya, pantasdapat hukuman ini meskipun tidak ada urusannyadengan keluarga Yan, maka adanya urusan itu telahmenambah kedosaannya. Orang semacam dia mana bisatak menerima pembalasan yang hebat? Sayang adalah InYu Liang, yang gagah dan setia pada sahabat hinggagunai membelai Pian Siu Hoo, ia berani satroni Banciesanchung dan permainkan pelita kecil kita. Mana ia tahubahwa kesembronoannya itu telah memberi akibat iniuntuk dirinya sendiri, karena ia telah bangkitkankegusaran dari kaum Kiongkee-pang. Aku orang yangbenci kejahatan, untuk itu aku biasa berlaku kejam,tetapi akan turun tangan terhadap In Yu Liang, akumasih sangsi-sangsi. Ia ada gagah dan setia, orangsemacam dia harus dihargai, apapula ia telah menjadisatu ahli silat yang kenamaan. Sekarang ia mesti hidupbercacat...."Baru saja Hoa Ban Hie berkata sampai di situ,kelihatan Tan Ceng Po datang bersama-sama Lim SiauwChong. Mereka ini muncul untuk mengundang Hoa BanHie pergi ke mulut lembah."Hee In Hong sekalian telah bisa pegat mulut lembahdan semua orang Kangsan-pang keburu dicegahkaburnya," Tan Ceng Po kasih tahu. "Sekarang mari kitatengok mereka itu."Hoa Ban Hie menurut."Marilah," ia kata.

Page 381: Cerita silat

Dalam satu rombongan, dengan tinggalkan mayatnyaPian Siu Hoo, mereka berlalu dari puncak itu akan pergike mulut lembah.Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Dengan sebenarnya Hee In Hong, bersama semuakawannya, sudah bisa pegat mulut lembah, hinggasemua orang Kangsan-pang tidak berani nerobos lari. Dibawah ancaman senjata, mereka tidak berani bikinperlawanan begitu lekas mereka diberitahukan bahwaPian Siu Hoo sudah terima ajalnya. Mereka tidak jadinekat, sedang di antaranya memang ada beberapa yangtak setujui sikapnya Tiathong-liong, dan mereka menurutpun saking terpaksa.Tidak lama, Hoa Ban Hie telah sampai, ini rajapengemis lantas angkat bicara pada orang-orang pihakmusuh itu."Kau orang jangan takut," ia bilang, "kita datangjustru untuk mencari perdamaian."Lantas ketua dari Bancie sanchung beberkejahatannya Pian Siu Hoo, yang bermusuhan dengankeluarga Yan dan pihak Kiushe Hiekee, bagaimana siNaga Besi mau ganggu daerah Bancie sanchung,bagaimana perdamaian tidak bisa didapat, hinggamereka kedua pihak mesti lakukan pertempuran matimatian."Tapi kita sekarang tidak mau ganggu kau orang, asalkau orang mau mengerti dan selanjutnya mau hidupdamai," kata Kiongsin lebih jauh. Ia lalu kemukakansyarat, untuk Kangsan-pang hidup damai dengan pihakKiushe Hiekee dan keluarga Yan, ialah dengan bagidaerah perairan, supaya kedua pihak hidup akur, agarkeluarga Yan ditun-jang. "Kalau kau orang mupakat,silakan angkat pemimpin baru, guna kita orang tetapkanperjanjian ini."Tiraikasih Website http://kangzusi.com/Pihak Kangsan-pang itu setuju, mereka lantas pilihketua yang baru, ialah Sincit Ie Thian Siu, seorang yangpandai main di air dan salah satu orang yang tidaksetujui sepak terjangnya Pian Siu Hoo.Sampai di situ, perjanjian lantas dibikin.Tapi Yan Toa Nio dan anaknya tidak mau ditanggungkehidupannya oleh pihak Kangsan-pang, merekanyatakan mau kembali ke Giokliong-giam Hiecun, tempatyang mereka setujui, untuk tinggal tetap di sana. Denganbegini, dengan sendirinya, pihak Kangsan-pang jaditerlepas dari salah satu tanggungan. Begitu lekasperjanjian sudah di bikin, kedua pihak lantas berpisahan.

Page 382: Cerita silat

Hoa Ban Hie pulang ke Bancie sanchung, dan lakukanupacara memperbaiki kedudukan pelita suci, Tan CengPo sekalian turut menyaksikan.Kemudian lagi, Yan Toa Nio dan anaknya telah pergiurus jenazah suami dan ayah mereka—Yan Bun Kiam —untuk dikubur pula dengan upacara di Samcee-kauw, didaerah Hucun-kang, di satu tempat yang terpilih baik.Pihak Kiushe Hiekee juga sudah lantas perbaikikedudukan mereka di Hucun-kang, hingga kaum nelayanini bisa tuntut penghidupan seperti biasa.Adalah banyak waktu kemudian, Yan Leng In terpujaoleh sekalian nelayan, tukang-tukang perahu dan orangorangpelayaran, karena ia jadi pembela merekaterhadap gangguan bajak-bajak di daerah sekitarGiokliong-giam Hiecun, di mana sering orang lihat iaseorang diri mengendarai perahu di muka perairandaerah perikanan yang makmur itu....TAMATTiraikasih Website http://kangzusi.com/