cacar air

7
Cacar air (varisela atau chickenpox) adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Penyakit ini hanya bisa muncul sekali seumur hidup jika kekebalannya terbentuk penuh. Penyakit ini bisa menghinggapi siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, dewasa maupun kanak-kanak dan tidak mengenal musim. Perlu diwaspadai jika penyakit ini menyerang ibu yang sedang hamil. Ibu hamil termasuk dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap penyakit ini, apabila di masa mudanya belum pernah mengalaminya. Bagi ibu hamil dengan usia kehamilan 1 hingga 3 bulan, memang bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti keguguran, kelahiran mati atau bayi terkena sindrom congenital varicella (infeksi pada janin kuartal pertama kehamilan) yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibu. Namun memang prevalensi ibu hamil penderita cacar air yang mendapat komplikasi ini masih rendah (sekitar 2 dari 100 kasus). Apa Itu Cacar Air Cacar air (varisela, chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular, yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik- bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal. Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit. Penderita bisa menularkan penyakitnya, mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan). Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster. Gejala

Upload: riris-sutrisno

Post on 21-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hhl

TRANSCRIPT

Cacar air (varisela atau chickenpox) adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus varisela zoster. Penyakit ini hanya bisa muncul sekali seumur hidup jika kekebalannya terbentuk penuh. Penyakit ini bisa menghinggapi siapa saja, baik laki-laki atau perempuan, dewasa maupun kanak-kanak dan tidak mengenal musim. Perlu diwaspadai jika penyakit ini menyerang ibu yang sedang hamil.Ibu hamil termasuk dalam kelompok orang dewasa yang rentan terhadap penyakit ini, apabila di masa mudanya belum pernah mengalaminya. Bagi ibu hamil dengan usia kehamilan 1 hingga 3 bulan, memang bisa terjadi komplikasi terhadap janin bayi, seperti keguguran, kelahiran mati atau bayi terkena sindrom congenital varicella (infeksi pada janin kuartal pertama kehamilan) yang cukup berbahaya baik bagi sang janin maupun si ibu. Namun memang prevalensi ibu hamil penderita cacar air yang mendapat komplikasi ini masih rendah (sekitar 2 dari 100 kasus).Apa Itu Cacar Air Cacar air (varisela, chickenpox) adalah suatu infeksi virus menular, yang menyebabkan ruam kulit berupa sekumpulan bintik-bintik kecil yang datar maupun menonjol, lepuhan berisi cairan serta keropeng, yang menimbulkan rasa gatal.Penyebabnya adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit.Penderita bisa menularkan penyakitnya, mulai dari timbulnya gejala sampai lepuhan yang terakhir telah mengering. Untuk mencegah penularan, sebaiknya penderita diisolasi (diasingkan).Jika seseorang pernah menderita cacar air, maka dia akan memiliki kekebalan dan tidak akan menderita cacar air lagi. Tetapi virusnya bisa tetap tertidur di dalam tubuh manusia, lalu kadang menjadi aktif kembali dan menyebabkan herpes zoster.Gejala Gejalanya mulai timbul dalam waktu 10-21 hari setelah terinfeksi. Pada anak-anak yang berusia diatas 10 tahun, gejala awalnya berupa sakit kepala, demam sedang dan rasa tidak enak badan. Gejala tersebut biasanya tidak ditemukan pada anak-anak yang lebih muda, gejala pada dewasa biasanya lebih berat.24-36 jam setelah timbulnya gejala awal, muncul bintik-bintik merah datar (makula). Kemudian bintik tersebut menonjol (papula), membentuk lepuhan berisi cairan (vesikel) yang terasa gatal, yang akhirnya akan mengering. Proses ini memakan waktu selama 6-8 jam. selanjutnya akan terbentuk bintik-bintik dan lepuhan yang baru.Pada hari kelima, biasanya sudah tidak terbentuk lagi lepuhan yang baru, seluruh lepuhan akan mengering pada hari keenam dan menghilang dalam waktu kurang dari 20 hari.Cacar air jarang menyebabkan pembentukan jaringan parut. Kalaupun ada, hanya berupa lekukan kecil di sekitar mata. Luka cacar air bisa terinfeksi akibat garukan dan biasanya disebabkan oleh stafilokokus.Anak-anak, biasanya sembuh dari cacar air tanpa masalah. Tetapi pada orang dewasa maupun penderita gangguan sistem kekebalan, infeksi ini bisa berat atau bahkan berakibat fatal.Adapun komplikasi yang bisa ditemukan pada cacar air adalah :- pneumonia karena virus- peradangan jantung- peradangan sendi- peradangan hati- infeksi bakteri (erisipelas, pioderma, impetigo bulosa)- ensefalitis (infeksi otak).Pengobatan Untuk mengurangi rasa gatal dan mencegah penggarukan, sebaiknya kulit dikompres dingin. Bisa juga dioleskan lotion kalamin, antihistamin atau lainnya yang mengandung mentol atau fenol.Untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi bakteri, sebaiknya :- kulit dicuci sesering mungkin dengan air dan sabun- menjaga kebersihan tangan- kuku dipotong pendek- pakaian tetap kering dan bersih.Jika terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik. Jika kasusnya berat, bisa diberikan obat anti-virus asiklovir.Untuk menurunkan demam, sebaiknya gunakan asetaminofen, jangan aspirin. Obat anti-virus boleh diberikan kepada anak yang berusia lebih dari 2 tahun. Asiklovir biasanya diberikan kepada remaja, karena pada remaja penyakit ini lebih berat. Asikloir bisa mengurangi beratnya penyakit jika diberikan dalam wakatu 24 jam setelah munculnya ruam yang pertama.Obat anti-virus lainnya adalah vidarabin.Pencegahan Untuk mencegah cacar air diberikan suatu vaksin. Kepada orang yang belum pernah mendapatkan vaksinasi cacar air dan memiliki resiko tinggi mengalami komplikasi (misalnya penderita gangguan sistem kekebalan), bisa diberikan immunoglobulin zoster atau immunoglobulin varicella-zoster. Vaksin varisela biasanya diberikan kepada anak yang berusia 12-18 bulan.Sekali menderita cacar air maka akan mendapatkan kekebalan seumur hidup. Saran jika ada anak perempuan lebih baik terkena cacar air semasa anak-anak, sehingga ia akan mengalami kekebalan seumur hidup dan dapat menghindari kelainan bawaan pada janin.Penyakit "klasik" ini belakangan mewabah lagi. Bisa menyerang siapa saja, tak peduli bayi maupun orang dewasa. Bisa sembuh sendiri, tapi bisa butuh penanganan khusus, terutama jika yang diserang adalah bayi yang baru lahir.

Penyakit cacar air (varisela) bisasanya ditandai dengan keluhan tubuh mendadak lemas, tak mau makan, demam, dan gatal-gatal. Menurut dr. H.M. Vinci Ghazali, MBA, MM. dari Kid's World, Jakarta, penyebab cacar aiar adalah virus varicella-zoster. Virus ini ditularkan melalui percikan ludah penderita, atau melalui benda-benda yang terkontaminasi oleh cairan dari lepuhan kulit penderita.

Karena gejalanya seringkali tidak khas, khususnya pada fase awal sebelum muncul kelainan kulit (prodormal), banyak orang "terkecoh" dengan penyakit ini. Gejala tubuh lemas, demam, malas makan, mirip dengan gejala banyak penyakit lain seperti flu atau campak. "Baru setelah muncul erupsi atau kelainan pada kulit, gejala khas varisela mulai jelas," kata dokter yang akrab dipanggil Vinci ini menjelaskan.

Pada gejala berikutnya, varicela menimbulkan erupsi (lesi/kerusakan) kulit. Lesi ini bentuknya mulai dari gambaran yang tidak khas, yang diikuti dengan melenting (vesicle). "Kalau sudah melenting, dalam waktu rata-rata 24 jam, cairan di dalamnya mulai keruh, lantas 24 jam berikutnya mulai timbul rasa gatal."

Jika vesicle ini digaruk, maka ia akan pecah dan terbuka. Akibatnya, kulit tidak lagi mempunyai perlindungan dan bisa kemasukan bakteri. Misalnya, jika mandi dengan air yang tidak bersih. "Ini yang disebut infeksi sekunder akibat bakteri," tandas Vinci. Kalau infeksi seperti ini terjadi, berarti penyakit virus cacar air akan ditambah dengan penyakit bakteri kulit. Penyembuhannya pun tidak lagi primer dan biasanya akan mengakibatkan terbentuknya jaringan ikat (scar) yang akan meninggalkan bekas. "Ini yang mungkin dulu menyebabkan orang tua melarang anaknya yang kena cacar air untuk mandi," lanjut Vinci

TIGA MINGGU Erupsi atau munculnya kelainan kulit merupakan fase kedua gejala varisela. Begitu fase erupsi ini muncul, bisa dipastikan anak terkena cacar air. Biasanya, erupsi varisela dimulai dari sentrum, yaitu daerah tengah badan (perut), baru kemudian melebar ke samping. "Itu sebabnya, seringkali bagian perut dan badan penderita mengalami erusi, tapi bagian mukanya tidak. Jika pengobatan yang diberikan efektif dan kekebalan penderita tinggi, bisa jadi cuma badannya yang erupsi, lalu sembuh," jelas Vinci.

Erupsi awal ditandai oleh semacam gambaran kemerahan (eritema), yang lama-lama di atasnya akan terbentuk vesicle. "Kalau diperhatikan, vesicle ini rata, tidak ada lekukan di tengahnya (unumbilicated vesicle). Kalau ada lekukan di tengah vesicle, biasanya bukan cacar air," tambah Vinci. Jadi, jika terlihat ada vesicle, dan mulainya dari bagian tengah badan ke samping, didahului oleh gejala lemas, demam disertai napsu makan menurun, "Maka kita sudah harus memikirkan kemungkinan anak terkena cacar air. Apalagi jika sekitar 2 minggu sebelumnya ada kontak dengan penderita cacar air."

Penularan varisela sebetulnya sudah dimulai sebelum terjadinya fase erupsi, yaitu pada masa inkubasi. "Nah, 24 jam sebelum erupsi sudah menulari. Selama itu, ia akan menulari terus. Jadi, jangan dianggap kalau sudah sembuh tidak menularkan. Menurut penelitian, sekitar 12 hari setelah sembuh, baru aman. Tapi agar lebih aman, sebaiknya 3 minggu setelah sembuh jangan melakukan kontak, supaya tidak tertular atau menularkan," kata Vinci.Siapapun yang belum pernah menderita cacar air dapat terjangkit,Siapapun yang pernah menderita cacar air dianggap kebal dan tidak memerlukan vaksin. Sekitar 75 % dari Masyarakat menderita infeksi cacar air sebelum usia 12 tahun..Vaksin cacar air berisi virus hidup ang di olah dan kurang berbahaya, serta sedikit antibiotic, neomisin.Dianjurkan agar satu dosis vaksin cacar air diberikan kepada : Anak yang berusaha 18 bulan kecuali jika pernah menderita infeksi cacar air. Anak di kelas 7 sekolah menengah, kecuali jika pernah menerima dosis vaksinasi atau menderita infeksi.Vaksin ini juga di anjurkan bagi anak remaja ( 14 tahun keatas ) dan orang dewasa yang belum di vaksinasi untuk cacar air atau belum menderita penyakit ini. Orang dalam golongan usia ini yang belum pernah menderita cacar air harus menjalani tes darah untuk memeriksa kekebalan. Banyak orang dewasa yang tidak pernah menderita cacar air sebenarnya kebal.Vaksin cacar air di anjurkan khususnya bagi orang yang tidak kebal dan melakukan pekerjaan beresiko tinggi, misalnya,: Petugas kesehatan Guru dan karyawan di pusat penitipan anak Wanita yang tidak kebal sebelum hamil Orang tua yang tidak kebal dan mempunyai anak kecil Kontak di rumah yang tidak kebal bagi orang yang mengalami imunosupresi.Orang yang berusia 14 tahun keatas memerlukan 2 dosis vaksin cacar air, dengan selang waktu 1 sampai 2 bulan.. Vaksin cacar air menderima dana menurut Program Imunisasi Nasional untuk anak yang mencapai 18 bulan dan anak didik di kelas 7 saja. Vaksin cacar air untuk golongan di luar usia iniPada umumnya reaksi tidak parah dan mudah di hadapi dan jauh lebih jarang di bandingkan dengan komplikasi dari penyakit : Sedikit demam Sakir merah atau bengkak di tempat suntikan Bisul kecil sementara di tempat suntukan Sekitar 2 sampai 5 bintik cacar air mungkin timbul di tempat suntikan dan adakalanya di bagian tubuh yang alain antara 5 sampai 26 hari sebelum vaksinasi. Dalam hal ini timbulnya ruam setelah vaksin cacar air menunjukan bahwa orang tersebut harus menjauhi dari orang yang mengalami imunupresi selama jangka waktu.Cacar air yang tidak parah mungkin terjadi satu tahun atau lebih lama kemudian setelah itu vaksinasi, karena vaksin ini tidak efektif sepenuhnya bagi setiap orang . Reaksi alergi parah, jika reaksi ringan terjadi, munkin selama 1 atau 2 hari. Efek sampingan ini dapat di kurangi dengan: minum lebih banyak air tidak berpakaian terlalu hangat melatakkan kain dinginyang basah pada tempat suntuiakn yang sakit memberikan parasetamol kepada anak anda untuk mengurangi segala rasa kurang enak.Jika reaksi parah atau berkelanjutan atau jika anda kwatir silahkan hubungi dokter atau rumah sakit di sekitar anda..Sebelum anda atau anak anda di imunisasikan beritahu kepada dokter atau perawat jika ada hal berikut yang berkenan : Sakit pada hari imunisasi ( suhu badan melebihi 38 ) Menderita alergi parah Pernah mengalami reaksi parah terhadap vaksin manapun Menderita penyakit atau menjalani perawatan yang mengakibatkan kekebalan rendah, misalnya HIV/AIDS, leukimia, kanker, radieoterapi atau kemoterapi. Tinggal dengan orang yang menderita penyakit atau menjalani perwatan yang mengakibatkan kekebalan rendah. Menggunakan obat steroid manapun selain semprot asma atau krim streoid misalnya kortison atau prednisone. Sedang hamil atau berencana untuk hamil Pernah menerima imunoglobulin intravena dalam waktu 9 bulan terakhir Orang yang sednag di imunisasikan harus tetap berada di tempat imnunisasi selama waktu 15 menit.Tags: CACAR AIR ( VARISELA ), health, VARISELA, virus varisala zoster