(c2) kelas x · 2019-08-28 · 4 teknik pengukuran tanah kelas x untuk smk/mak tanggung jawab,...

23
TEKNIK PENGUKURAN TANAH (C2) KELAS X Penulis : Arum Fajar Vebrianingtyas, S.Pd PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Upload: others

Post on 29-May-2020

106 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

TEKNIK PENGUKURAN TANAH

(C2) KELAS X

Penulis :

Arum Fajar Vebrianingtyas, S.Pd

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Page 2: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

TEKNIK PENGUKURAN TANAHSMK/MAK Kelas X

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun

tanpa izin tertulis

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe Photoshop CS3. Font isi menggunakan Myriad (10 pt)B5 (17,6 × 25) cmvi + 155 halaman, ilustrasi

Penulis : Arum Fajar Vebrianingtyas, S.PdEditor : Tim Quantum BookPerancang sampul : Tim Quantum BookPerancang letak isi : Tim Quantum BookPenata letak : Tim Quantum BookIlustrator : Tim Quantum BookTahun terbit : 2019ISBN : 978-623-7216-44-5Alamat : Jalan Pondok Blimbing Indah Selatan X N6 No 5 Malang - Jawa Timur

Page 3: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

iii

Kata Pengantar

Pertama-tama penulis panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penyusunan buku kejuruan SMK Teknik Pengukuran Tanah ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai rencana. Buku ini disusun dari tingkat pemahaman dasar tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pengukuran tanah, jenis-jenis alat ukur sederhana, dan alat ukur mekanik. Untuk alat ukur yang wajib dan banyak digunakan oleh orang yang berkecimpung dalam disiplin ilmu geomatika atau survei dan pemetaan. Di buku ini juga dibahas secara detail, dari pengertian, macam-macam peralatan ukur tanah, cara kerja alat, langkah keamanan penggunaan, cara menggunakan, perawatan dan perbaikan peralatan serta pemeliharaannya. Sedangkan untuk aplikasi lanjut pembahasan dititikberatkan hasil pengukuran, proses pengecekan kebenaran data pengukuran, teknik staking out, menganalisis data hasil pengukuran, mengevaluasi hasil pengukuran. Penyusunan ini terselesaikan tidak lepas dari dukungan beberapa pihak, dalam kesempatan ini tidak lupa kami sampaikan rasa terimakasih kami kepada:1. Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Pendidikan Dasar dan Menengah

Departemen Pendidikan Nasional.2. Kepala Pusat PPPPTK BOE Malang beserta staf yang telah banyak memberikan

bimbingan, pengarahan, dan dukungan hingga terselesaikannya penulisan buku.3. Rekan-rekan pengajar dan civitas academica SMK Negeri 7 Semarang, khususnya Jurusan

Teknik Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan yang telah membantu kelancaran proses penulisan buku.

4. Tim Kuantum Buku Sejahtera atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menyusun buku ini.

5. Keluarga tercinta yang telah memberikan ruang dan waktu untuk penulis dapat berkarya. Tak ada yang sempurna kecuali Dia yang memiliki segala puji. Oleh karena itu, masukan dan saran penulis harapkan untuk kesempurnaan penulisan ini, atas saran dan masukannya diucapkan banyak terima kasih.

Malang, Februari 2019

Penulis

Page 4: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

iv

Daftar Isi

Bab 1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah ................................................................. 1 A. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pengukuran Tanah ............................................................................................................. 3 B. Perlengkapan K3 (Alat Pelindung Diri) Keselamatan dan Kesehatan Kerja .. 5 C. Menjaga Lingkungan Hidup pada Pekerjaan Pengukuran Tanah .................... 12 D. Pelaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pengukuran Tanah ............................................................................................................. 13 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 15 Bab 2 Prosedur Pengoperasian Jenis-Jenis Peralatan Survei dan Pemetaan ......... 19 A. Prosedur Penggunaan Meteran Rol ............................................................................. 21 B. Prosedur Penggunaan Rambu Ukur ............................................................................ 23 C. Prosedur Penggunaan Kompas ..................................................................................... 24 D. Prosedur Penggunaan Higrometer .............................................................................. 26 E. Prosedur Penggunaan Alat Penyipat Datar Sederhana (Selang) ...................... 27 F. Prosedur Penggunaan Pesawat Penyipat Datar (Waterpass) ............................. 28 G. Prosedur Penggunaan Teodolit ..................................................................................... 33 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 41

Bab 3 Prosedur Pekerjaan Survei dan Pemetaan Sederhana ................................... 45 A. Prosedur Pengukuran Jarak Dua Titik atau Lebih dengan Menggunakan Yalon dan Meteran Rol ....................................................................... 47 B. Prosedur Pengukuran Luas Bidang Tanah dengan Menggunakan Yalon dan Meteran Rol ................................................................................................................. 50 C. Prosedur Pengukuran Beda Tinggi Dua Titik atau dengan Menggunakan Meteran dan Selang ............................................................................ 53 D. Prosedur Penentuan Arah Mata Angin Menggunakan Kompas ....................... 55 E. Menggambar Hasil-Hasil Pengukuran ........................................................................ 61 F. Prosedur Membuat Laporan Hasil-Hasil Pengukuran ........................................... 63 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 65

Bab 4 Teknik Pengoperasian Alat Sipat Datar (Leveling) dan Alat Sipat Ruang (Teodolit) ............................................................................................................ 69 A. Prosedur Pengukuran Jarak Dua Titik atau Lebih dengan Menggunakan Alat Sipat Datar Mekanik dan Teodolit ......................................... 71 B. Prosedur Pengukuran Luas Bidang Tanah dengan Menggunakan Alat Sifat Datar Mekanik dan Teodolit .................................................................................. 72 C. Prosedur Pengukuran Beda Tinggi Dua Titik atau Lebih dengan Menggunakan Alat Sipat Datar Mekanik dan Teodolit ......................................... 73 D. Prosedur Menentukan Sudut Dua Titik atau Lebih dengan Menggunakan Teodolit .................................................................................................................................. 76

Page 5: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

v

E. Prosedur Membuat Laporan Hasil-Hasil Pengukuran ........................................... 77 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 80

Bab 5 Teknik Perawatan dan Pengecekan Jenis Optik ............................................. 83 A. Prosedur Perawatan Alat Penyipat Datar Mekanik ................................................. 85 B. Prosedur Perawatan Teodolit ......................................................................................... 88 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 92

Bab 6 Proses Pengecekan Kebenaran Data Pengukuran ......................................... 95 A. Prosedur Pengecekan Kebenaran Data Pengukuran ............................................ 97 B. Prosedur Membandingkan Data Hasil Pengukuran dengan Toleransi Alat .. 101 C. Prosedur Membandingkan Data Hasil Pengukuran Berupa Gambar Kerja Konstruksi dengan Kondisi Sebenarnya di Lapangan .......................................... 104 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 111

Bab 7 Teknik Pengukuran dan Pematokan (Staking Out) ........................................ 115 A. Prosedur Penentuan Titik Acuan Pengukuran dengan Menggunakan Teodolit Sesuai dengan Gambar Kerja Konstruksi ................................................. 117 B. Prosedur Prosedur Pematokan Titik-Titik (Staking Out) Sesuai Gambar Kerja ....................................................................................................................... 121 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 129

Bab 8 Menganalisis Data Hasil Pengukuran .............................................................. 133 A. Menganalisis Data Hasil Pengukuran .......................................................................... 135 B. Membuat Laporan Hasil Pengukuran ......................................................................... 137 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 140

Bab 9 Mengevaluasi Hasil Pengukuran ..................................................................... 143 A. Mengevaluasi Hasil Pengukuran Berupa Gambar Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi ......................................................................................................... 145 B. Memperbaiki Hasil Pengukuran Berupa Gambar Kerja untuk Pekerjaan Konstruksi ......................................................................................................... 146 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 150

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 154Biodata Penulis .................................................................................................................. 155

Page 6: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

vi

Page 7: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 1

3.1 Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup K3LH pada pekerjaan bangunan.4.1 Melaksanakan K3LH pada pekerjaan bangunan.

Kompetensi Dasar

1BAB

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH)

pada Pekerjaan Pengukuran Tanah

Page 8: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK2

Peta Konsep

1. Menerapkan prosedur keselamatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.2. Menerapkan prosedur kesehatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.3. Menerapkan prosedur menjaga lingkungan hidup pada pekerjaan pengukuran tanah.4. Melaksanakan keselamatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.5. Melaksanakan kesehatan kerja pada pekerjaan pengukuran tanah.6. Melaksanakan menjaga lingkungan hidup pada pekerjaan pengukuran tanah.

Tujuan Pembelajaran

Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pengukuran Tanah

Perlengkapan K3 (Alat Pelindung Diri) Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Prosedur Menjaga Lingkungan Hidup pada Pekerjaan Pengukuran Tanah

Pelaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pengukuran Tanah

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan

Pengukuran Tanah

Page 9: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 3

A. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pengukuran Tanah

Materi Pembelajaran

Dinas Pendidikan melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan yang menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) supaya memiliki skill atau keterampilan yang sesuai dengan bidang keahlian tertentu. Sementara itu tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, adalah sebagai berikut:1) Menyiapkan siswa agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi

lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.

2) Menyiapkan siswa agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3) Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4) Membekali siswa dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih. Dari tujuan umum dan khusus di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk membentuk lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap yang baik, serta kesiapan masuk dalam dunia kerja.Maka mengacu pada hal tersebut di atas, pembelajaran di sekolah menengah kejuruan,

khususnya kegiatan praktik di bengkel mempunyai peranan dan arti yang sangat penting dalam mengembangkan keterampilan siswa karena menjadi bekal untuk bekerja di dunia industri dan dunia usaha. Kecerobohan dan kurangnya pengetahuan, serta tidak mengikuti aturan yang dilakukan saat praktik dapat menimbulkan efek yang sangat fatal, yaitu kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, dan kecelakaan kerja memiliki dampak lain yang tidak hanya merugikan siswa, tetapi juga bagi sekolah sebagai penyelenggara pendidikan. Oleh sebab itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang penting bagi siswa maupun sekolah sebagai penyelenggara pendidikan.

Gambar 1.1 K3LH

Beberapa cara atau kegiatan saat praktik di sekolah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan, yang dapat dilakukan salah satu caranya yaitu dengan mengadakan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Berdasarkan (PERMENAKER PER.05/MEN/1996), yang dimaksud dengan SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,

Page 10: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK4

tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. SMK3 tersebut meliputi penetapan kebijakan K3, perencanaan K3, pelaksanaan K3, pemantauan serta evaluasi K3, dan peninjauan serta peningkatan K3.

Gambar 1.2 Alat Pelindung Diri

1. Kesehatan KerjaKesehatan kerja merupakan pengelompokkan dalam bidang ilmu kesehatan maupun ilmu kedokteran beserta dengan praktiknya yang mempunyai tujuan, agar  pekerja di sini disebut siswa atau pelajar supaya memperoleh pengakuan kesehatan setinggi-tingginya sesuai dengan kebutuhan, yaitu kesehatan fisik, mental, maupun kesehatan sosial, dengan usaha-usaha kuratif dan preventif, yang dimaksud yaitu terhadap gangguan-gangguan atau penyakit-penyakit kesehatan yang timbul setelah pekerjaan selesai dilakukan dan dapat diakibatkan oleh faktor-faktor pekerjaan dan terhadap lingkungan kerja di sekolah,  serta terhadap penyakit-penyakit umum lainnya.Dalam hal pendidikan kesehatan kerja merupakan suatu ilmu yang dalam penerapannya berguna untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja (siswa/murid/pelajar) melalui peningkatan kesehatan, serta pencegahan penyakit akibat pekerjaan yang diwujudkan melalui pemeriksaan kesehatan, pengobatan saat sakit, dan asupan makanan yang bergizi bagi para pekerja/siswa. Produktivitas optimal dalam dunia pekerjaan merupakan dambaan setiap manajer, di sini yang dimaksud adalah guru/pengajar atau sekolah sebagai penyelenggara pendidikan, karena dengan demikian sasaran pendidikan akan dapat dicapai sesuai program pendidikan. Kesehatan berarti tingkat keadaan fisik dan psikologi individu dapat terjamin dengan baik (siswa/pelajar).

2. Keselamatan KerjaBerikut ini adalah beberapa pengertian dan definisi dari keselamatan kerja, khususnya keselamatan kerja pada umumnya, yang diselenggarakan oleh penyelenggara pendidikan atau sekolah:a. Keselamatan kerja merupakan suatu kondisi atau keadaan dalam sebuah pekerjaan

yang diharuskan sehat serta aman baik itu bagi pekerjanya, sekolahnya, maupun bagi siswa dan guru sebagai pekerja di dalamnya. Selain itu juga bagi lingkungan sekitar sekolah atau tempat kerja dan bengkel kerja praktik tersebut.

b. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang berhubungan dengan  mesin, alat kerja, bahan, material, serta proses pengolahan material dan bahannya, landasan  atau dasar tempat kerja serta lingkungan dan cara-cara melakukan praktik pekerjaannya. 

Page 11: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 5

c. Keselamatan kerja merupakan tugas dan tanggung jawab semua orang yang bekerja, baik siswa maupun guru dan tool man sebagai pendamping praktik.

d. Keselamatan kerja di sini juga menyangkut tentang segenap proses produksi dan proses pendistribusian, baik tentang barang  maupun jasa yang dihasilkan selama praktik di sekolah.

Keselamatan kerja merupakan keadaan di mana seorang pekerja (siswa/guru) terhindar dari bahaya saat melakukan kerja praktik di sekolah. Keselamatan kerja adalah berfungsi dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja atau pekerja yaitu siswa dan guru maupun masyarakat pada umumnya. Keselamatan dan kesehatan kerja pada praktik di sekolah menyangkut semua unsur yang terkait di dalam aktivitas kerja di sekolah. Di antaranya menyangkut tentang subjek di sini adalah siswa yang melakukan praktik pekerjaan, kemudian objek (bahan/material) yaitu benda-benda atau barang-barang yang dikerjakan pada saat praktik, serta alat-alat kerja yang dipergunakan dalam bekerja praktik yang dapat berupa mesin-mesin dan peralatan lainnya dalam praktik, serta menyangkut lingkungan kerjanya di bengkel praktik, di antaranya baik siswa atau guru maupun benda-benda atau barang peralatan kerja bengkel.

Gambar 1.3 rambu-rambu K3LH

B. Perlengkapan K3 (Alat Pelindung Diri) Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Peralatan pelindung badan mempunyai fungsi yaitu untuk melindungi diri para pekerjanya agar tidak mengalami cedera maupun kecelakaan akibat pekerjaan yang dilakukan. Di sini Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal Protective Equipment merupakan sebuah alat ataupun perlengkapan yang wajib dipergunakan untuk melindungi serta menjaga keselamatan bagi para pekerja pada saat melakukan sebuah pekerjaan yang mempunyai potensi bahaya maupun sebuah risiko kecelakaan kerja di lapangan. Peralatan Pelindung Diri atau biasa disebut APD yang biasa digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan risiko pekerjaan yang dilakukan sehingga dapat lebih efektif melindungi para pekerja di sini sebagai penggunanya. Adapun persyaratan-persyaratan yang harus disiapkan untuk Alat Pelindung Diri tersebut, yaitu: 1) Peralatan keselamatan kerja harus sesuai dengan jenis atau macam pekerjaan yang

dikerjakan serta jenis alat kerja atau mesin yang digunakan untuk beroperasi, sehingga untuk efektivitas pemakaian peralatan keselamatan kerja benar-benar dapat terpenuhi sesuai standar operasionalnya.

Page 12: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK6

2) Peralatan keselamatan kerja tersebut juga harus dipakai atau digunakan selama pekerja, di sini adalah siswa dan guru yang berada di dalam bengkel kerja, baik mereka sedang praktik kerja maupun pada saat di bengkel tersebut tidak praktik kerja dan alat keselamatan kerja tersebut harus selalu dirawat dengan baik sesuai dengan standar operasionalnya.

3) Penilaian tingkat perlindungan peralatan keselamatan kerja itu sendiri buat para siswa dan guru yang memakainya, yang dimaksud dengan menggunakan peralatan keselamatan kerja tersebut maka baik siswa maupun guru akan merasa aman serta terlindungi keselamatannya dalam bekerja di lapangan.

4) Peralatan keselamatan kerja yang digunakan tersebut seharusnya dapat dirasa nyaman dan dapat dipakai oleh para siswa saat praktik kerja, sehingga menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi mereka pada waktu bekerja di lapangan maupun di bengkel.Konsep dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Alat Pelindung Diri pada Pekerjaan

Survei dan Pemetaan, yaitu setiap pekerjaan apaun pekerjaannya memiliki sebuah risiko, baik risiko yang besar maupun risiko sekecil apapun. Dari situlah penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam sebuah pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap profesi dan pekerjaan, tidak terkecuali untuk mereka yang berkecimpung di bidang Survei Pemetaan. Walaupun sekilas tidak berbahaya, namun kenyataannya profesi Survei Pemetaan tidak sesederhana kelihatannya. Banyak kondisi yang berpotensi menyebabkan luka, penyakit, cacat, bahkan kematian pada pekerja dalam pelaksanaan tugasnya di lapangan.

Pekerjaan survei dan pemetaan yang menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja harus mampu mengoperasikan dengan benar alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, serta memperhatikan keselamatan kesehatan kerja dan melengkapi diri dengan alat pelindung diri. Dimulai dari pekerjaan kantor dan pekerjaan lapangan.1. Tim pengukuran/personel

Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan tenaga-tenaga survei yang berpengalaman. Personel yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah:1) Ketua Tim (Team Leader/Geodetic Engineer)2) Survei (Chief Surveyor)3) Pelaksana Survei (Surveyor)4) Asisten Pelaksana Survei (Asisten Surveyor)5) Pengelola Data (Data Processing)6) Tim Survei (Crew Survey)

2. Peralatan surveiSebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi).Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain:1) Alat ukur tanah seperti waterpass instrumen, theodolite, total station yang

mempunyai ketelitian pembacaan sudut terkecilnya hingga 1 (satu) detik dan akurasi pengukuran terhadap jaraknya adalah 5+3 ppm serta perlengkapannya, tergantung dari pekerjaan yang dilakukan. Beserta dengan kelengkapan lainnya, seperti statif dan lainnya.

2) Komputer (hardware dan software), printer ukuran A3 (di kantor).3) Kamera

Page 13: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 7

4) Kompas (Shunto), GPS Handheld5) Perlengkapan lapangan6) Persiapan lapanganPekerjaan yang berkaitan dengan persiapan lapangan terdiri dari beberapa kegiatan antara lain:a. Memperhatikan keadaan lapangan.b. Melaksanakan pengukuran sesuai syarat ketentuan yang ditetapkan, mengikuti

SOP.c. Mempersiapkan diri untuk bekerja sesuai langkah-langkah melakukan pengukuran.d. Mobilisasi Tim Pengukuran.e. Persiapan base camp.f. Persiapan material yang dibutuhkan.g. Koordinasi dengan instansi terkait.h. Pengenalan medan secara umum (orientasi lapangan).i. Menentukan lokasi pemasangan titik-titik kontrol pemetaan.j. Menentukan batas-batas areal pengukuran.Semua persiapan yang ditetapkan dikerjakan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi kecelakaan kerja dan alat dapat dipergunakan dengan baik dan benar sehingga tidak terjadi kerusakan.

3. Manfaat APDSalah satu usaha yang dilakukan dalam melindungi pekerja baik siswa maupun guru di sebuah bengkel kerja, maupun laboran atau praktikan di laboratorium mempunyai penilaian penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), sehingga dapat mencapai produktivitas yang optimal. Salah satu wujud dari penerapan K3 adalah dengan menggunakan APD secara disiplin. Pengunaan APD merupakan suatu kewajiban. Pemanfaatan APD oleh tenaga kerja/praktikan sampai saat ini masih merupakan masalah rumit dan sulit dipecahkan. Hal ini karena faktor disiplin tenaga kerja/praktikan yang masih rendah. Tujuan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah untuk melindungi tubuh dari bahaya pekerjaan yang dapat mengakibatkan penyakit atau kecelakaan kerja, sehingga penggunaan alat pelindung diri memegang peranan penting. Hal ini penting dan bermanfaat bukan saja untuk tenaga kerja tetapi untuk perusahaan.Manfaat APD bagi tenaga kerja/laboran/praktikan seperti:1) Tenaga kerja/praktikan dapat bekerja dengan perasaan lebih aman untuk terhindar

dari bahaya-bahaya kerja.2) Dapat mencegah kecelakaan akibat tenaga kerja/laboran/praktikan dapat

memperoleh derajat kesehatan yang sesuai hak dan martabatnya sehingga tenaga kerja/laboran/praktikan akan mampu bekerja secara aktif dan produktif.

3) Tenaga kerja/laboran/praktikan bekerja dengan produktif sehingga meningkatkan hasil produksi/praktiknya. Khusus bagi tenaga kerja, hal ini akan menambah keuntungan bagi tenaga kerja yaitu berupa kenaikan gaji atau jaminan sosial sehingga kesejahteraan akan terjamin.

Page 14: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK8

4. Tujuan kesehatan dan keselamatan kerjaDari pemahaman di atas sasaran keselamatan kerja adalah:1) Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.2) Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.3) Mencegah/mengurangi kematian.4) Mencegah/mengurangi cacat tetap.5) Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat

kerja, mesin-mesin, instalasi, dan sebagainya.6) Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin

kehidupan produktifnya.7) Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat, dan sumber-sumber produksi

lainnya.8) Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman, dan aman sehingga dapat

menimbulkan kegembiraan semangat kerja.9) Memperlancar, meningkatkan, dan mengamankan produksi industri serta

pembangunan dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja yang ditujukan bagi:a. Manusia (pekerja dan masyarakat), benda (alat, mesin, bangunan, dan lain-lain).b. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuh-tumbuhan).Perlengkapan badan yang harus digunakan pada pekerjaan konstruksi adalah sebagai berikut:

Gambar 1.4 APD Pekerjaan Pengukuran Tanah

1) Safety Helmet (Topi Keselamatan) Topi keras (helm) sangat berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda-benda yang mungkin jatuh, untuk itu topi keras (helm) harus dipilih yang baik mutunya. Topi pengaman harus cukup keras dan kokoh, tetapi ringan. Bahan plastik dengan lapisan kain terbukti sangat cocok untuk keperluan ini. Topi pengaman dengan bahan elastis seperti karet atau plastik pada umumnya dipakai oleh wanita. Rambut wanita yang panjang memiliki potensi risiko ditarik oleh mesin. Oleh karena itu, penutup kepala harus dipakai agar rambut tidak terbawa putaran mesin dengan cara rambut diikat dan ditutup oleh penutup kepala.

Gambar 1.5 Safety Helmet (Topi Keselamatan)

Page 15: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 9

2) Alat Pelindung PernafasanAlat perlindungan bagian pernapasan yang dimaksud adalah sebagai perlindungan dari pencemaran oleh partikel-partikel (debu, kabut, asap, dan uap logam).

Gambar 1.6 Masker dan Respirator

3) Safety Shoes (Sepatu keselamatan)Safety shoes berperan untuk menghindar kecelakaan fatal yang menerpa kaki karena benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dan sebagainya. Sepatu pengaman harus dapat melindungi tenaga kerja terhadap kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh beban berat yang menimpa kaki, paku-paku, atau benda tajam lain yang mungkin terinjak, logam pijar, larutan asam, dan sebagainya. Biasanya sepatu kulit yang buatannya kuat dan baik cukup memberikan perlindungan, tetapi  terhadap kemungkinan tertimpa benda-benda berat masih perlu sepatu dengan ujung bertutup baja dan lapisan baja di dalam solnya. Lapisan  baja dalam sol sepatu perlu untuk melindungi pekerja dari tusukan benda runcing khususnya pada pekerjaan bangunan.

Gambar 1.7 Safety Shoes (Sepatu keselamatan)

4) Jas Hujan (Rain Coat)Berperan melindungi dari percikan air saat bekerja (contoh bekerja pada saat hujan atau tengah membersihkan alat). Jas hujan juga bisa dimanfaatkan sebagai pelindung diri dari hujan, juga dapat digunakan untuk pelindung alat, agar seluruh alat terselimuti oleh jas hujan. Demi menghindari air hujan yang bisa merusak atau menggangu sistem kerja alat survei yang digunakan.

Gambar 1.8 Jas Hujan (Rain Coat)

Page 16: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK10

5) Rompi PelampungPelampung berfungsi melindungi pengguna yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar terhindar dari bahaya tenggelam dan atau mengatur keterapungan (buoyancy) pengguna agar dapat berada pada posisi  tenggelam (negative buoyant) atau melayang (neutral buoyant) di dalam air.

Gambar 1.9 Rompi Pelampung

6) Alat Pelindung khususMasih banyak terdapat alat-alat pelindung diri lainnya seperti “tali pengaman” bagi tenaga kerja yang mungkin terjatuh. Selain itu, mungkin pula diadakan tempat kerja khusus bagi tenaga kerja dengan segala alat proteksinya. Juga ‘’pakaian khusus’’ bagi saat terjadinya kecelakaan atau untuk proses penyelamatan.

Gambar 1.10 Alat Pelindung khusus

5. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan APDAPD akan berfungsi dengan sempurna apabila telah sesuai dengan standar yang ditentukan dan dipakai secara baik dan benar. Hal-hal yang perlu diperhatikan:1) Sediakanlah APD yang telah teruji dan telah memiliki SNI atau standar internasional

lainnya yang diakui.2) Pakailah APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan walaupun pekerjaan tersebut

hanya memerlukan waktu yang singkat.3) APD harus dipakai dengan tepat dan benar.4) Jadikanlah kebiasaan memakai APD menjadi budaya. Ketidaknyamanan dalam

memakai APD jangan dijadikan alasan untuk menolak memakainya.5) APD tidak boleh diubah-ubah pemakaiannya, kalau memang terasa tidak nyaman

dipakai harus dilaporkan kepada atasan atau pemberi kewajiban pemakaian alat tersebut.

6) APD dijaga agar tetap berfungsi dengan baik.7) Semua pekerja, pengunjung, dan mitra kerja yang ada dilokasi proyek konstruksi

harus memakai APD yang diwajibkan, seperti topi keselamatan.6. Standar yang dipakai

Apabila akan membeli APD kita harus berpedoman kepada standar industri yang berlaku. Belilah hanya barang yang telah mencantumkan kode SNI (Standar Nasional Indonesia) atau JIS untuk barang buatan Jepang, ANSI, BP, dan sebagainya. Tergantung

Page 17: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 11

dari negara asal berang kebutuhan proyek dan dinyatakan layak untuk pekerjaan dimaksud.Di bawah ini beberapa contoh standar APD dengan SNI dan standar internasional lainnya.1) Helmet (topi pengaman): ANZI Z 89,1997 standar.2) Sepatu pengaman (safety boot): SII-0645-82, DIN 4843.3) Australian standard AS/NZS 2210.3.2000.ANZI Z 41PT 99, SS 105,19974) Sabuk pengaman: EN 795 Class C ANZI OSHABanyak lagi standar-standar yang diberlakukan di negara maju, tetapi yang lebih penting kalau kita memakai produk dalam negeri ujilah ketahanannya terhadap suatu beban yang akan diberikan kepadanya dengan toleransi minimal 50%. Hal ini penting karena mungkin bagi kontraktor kecil dan menengah apabila harus menyediakan produk impor akan menjadi beban yang berat bagi keuangan perusahaan. Perlu juga dipertimbangkan daya tahan dan kualitas barang yang ada untuk pemakaian beberapa proyek pekerjaan atau beberapa periode pekerjaan sehingga akan menghemat pengeluaran.

7. Kekurangan dan kelebihan pada APDAPD atau Alat Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak atau rusak atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus segera dimusnahkan. Beberapa APD juga memiliki masa pakai, sehingga perawatannya harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta masa pemakaiannya. Dalam Peraturan Menakertrans ini juga disebutkan bahwa pengadaan APD dilakukan oleh perusahaan dan pekerja berhak untuk menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan jika alat keselamatan kerja yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan. Berikut merupakan contoh bentuk kekurangan-kekurangan yang ada pada alat perlindungan diri, seperti: 1) Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna, karena memakai alat pelindung

diri yang kurang tepat.2) Fungsi dari alat pelindung diri ini hanya untuk mengurangi akibat dari kondisi yang

berpotensi menimbulkan bahaya.3) Tidak menjamin pemakainya bebas kecelakaan.4) Cara pemakaian alat pelindung diri yang salah.5) Alat pelindung diri tidak memenuhi persyaratan standar.6) Alat pelindung diri yang sangat sensitif terhadap perubahan tertentu.7) Alat pelindung diri yang mempunyai masa kerja tertentu seperti kanister, filter,

dan penyerap (cartridge).8) Alat Pelindung Diri dapat menularkan penyakit bila dipakai berganti-ganti. Adapun kelebihan dari alat perlindungan diri meliputi:1) Mengurangi risiko akibat kecelakaan.2) Melindungi seluruh/sebagian tubuh dari kecelakaan.3) Sebagai usaha terakhir apabila sistem pengendalian teknik dan administrasi tidak

berfungsi dengan baik.4) Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja di tempat kerja.

Page 18: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK12

C. Menjaga Lingkungan Hidup pada Pekerjaan Pengukuran Tanah

Geomatika merupakan sebuah istilah ilmiah yang lahir pada era modern kini. Geomatika yang berarti pendekatan yang terpadu dalam mengukur, menganalisis, dan mengelola deskripsi dan lokasi data-data kebumian, yang pada umumnya disebut sebagai data spasial.  Geomatika mempunyai aplikasi dalam disiplin ilmu yang berhubungan dengan data spasial, misalnya studi lingkungan, perencanaan wilayah dan kota, kerekayasaan, navigasi, geologi, geofisika, dan pengelolaan pertanahan. Oleh karena itu, geomatika sangat fundamental terhadap semua disiplin ilmu kebumian yang menggunakan data spasial, salah satunya ilmu ukur tanah (pemetaan).

Ilmu ukur tanah (pemetaan) adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah. Aplikasi pemetaan dalam dunia teknik sipil sangat berkaitan erat terutama dalam kerja lapangan teknik sipil. Aplikasi tersebut misalnya dalam membantu suatu pekerjaan untuk konstruksi jalan, navigasi, perencanaan, analisis data spasial (salah satunya perhitungan volume), sebagai data informasi, serta membantu dalam pembuatan suatu desain bangunan.

Disiplin ilmu geomatika khususnya dalam pendekatan ilmu ukur tanah di bidang teknik sipil menggunakan alat khusus guna untuk mendapatkan suatu data spasial. Data tersebut  berasal dari berbagai sumber, dari satelit-satelit yang mengorbit bumi, sensor-sensor laut dan udara, dan peralatan ukur di daratan. Alat yang digunakan tersebut antara lain kompas yang digunakan untuk mengukur azimut atau besaran sudut berdasarkan magnetis utara bumi. Klinometer untuk menghitung bidang datar pada area permukaan bumi yang tidak datar. GPS (Global Positioning System) untuk menghitung atau menentukan lokasi dari daerah yang diaktifkan GPS tersebut. Receiver GPS Garmin 12XL alat penerima GPS yang gunakan untuk pemetaan partisipasif. Peralatan teknologi informasi yang mutakhir menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut vertikal dan sudut horizontal.

Gambar 1.11 Faktur K3LH

Page 19: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 13

D. Pelaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Pengukuran Tanah

Saat ini pemerintah tengah melakukan revitalisasi pengawasan ketenagakerjaan. Upaya-upaya yang sedang dilakukan di antaranya menitikberatkan pada peningkatan kualitas dan kuantitas pengawas, penegakan hukum di bidang ketenagakerjaan, serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang pembinaan pengawasan ketenagakerjaan. Revitalisasi meliputi penurunan angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja, menurunkan pelanggaran norma ketenagakerjaan, mengurangi pekerja anak, peningkatan efektivitas pelaksanaan pengawasan ketenagakerjaan, peningkatan kepesertaan dan kualitas jaminan sosial tenaga kerja, serta peningkatan kualitas kondisi lingkungan kerja. Kegiatan profesi survei pemetaan harus memenuhi standar SMK3, mengingat lingkungan dan peralatan kerja yang digunakan dapat menyebabkan risiko kecelakaan kerja. Baik perusahaan maupun surveyor pemetaan memenuhi hak dan kewajiban sesuai standar keselamatan kerja. Lingkungan kerja survei pemetaan cukup beragam, di antaranya: surveyor tambang (termasuk tambang bawah tanah), land surveying, bathimetry, dan sebagainya.

Lingkungan kerja tambang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Pada gambar diilustrasikan lingkungan kerja surveyor tambang.

Gambar 1.12 Lingkungan Kerja Surveyor Tambang

Dapat disimpulkan risiko keselamatan kerja sebagai berikut:a. Keterbatasan ruang gerak, menyebabkan bahaya tertabrak kendaraan bergerak (loader,

truk bawah tanah), yang menjadi salah satu penyebab kecelakaan cukup tinggi.b. Keterbatasan cahaya penerangan.c. Tertimpa runtuhan bebatuan.

Adanya gas-gas yang berbahaya, misalnya metan. Di tambang batu bara bawah tanah, udara yang mengandung 5—15% metan dan sekurangnya 12.1% oksigen akan meledak jika terkena percikan api.

Rangkuman

1. Keselamatan dan kecelakaan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan.

2. Beberapa faktor-faktor penyebab dari kecelakaan kerja antara lain seperti penyebab langsung kecelakaan kerja, penyebab tidak langsung kecelakaan kerja, dan penyebab dasar kecelakaan kerja.

3. Keselamatan kerja adalah sarana utama untuk pencegahan kecelakaan, cacat, dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja. Keselamatan kerja yang baik adalah pintu gerbang bagi keamanan tenaga kerja.

Page 20: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK14

4. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan Alat Pelindung Diri (APD), perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi. Pendapat lain mengatakan Keselamatan (safety) meliputi: (1) Mengendalikan kerugian dari kecelakaan (control of accident loss) dan (2) Kemampuan untuk mengidentifikasikan dan menghilangkan (mengontrol) risiko yang tidak bisa diterima (the ability to  identify and eliminate unacceptable risks).

5. Dalam K3 ada tiga norma yang selalu harus dipahami, yaitu: (1) aturan berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja; (2) diterapkan untuk melindungi tenaga kerja; (3) risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

6. Keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan.  Setiap orang yang bekerja di tempat kerja seharusnya memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

7. Sistem Manajemen K3 mempunyai pola Pengendalian Kerugian secara Terintegrasi (Total Loss Control) yaitu sebuah kebijakan untuk menghindarkan kerugian bagi perusahaan, properti, personel di perusahaan dan lingkungan melalui penerapan Sistem Manajemen K3 yang mengintegrasikan sumber daya manusia, material, peralatan, proses, bahan, fasilitas, dan lingkungan dengan pola penerapan prinsip manajemen yaitu perencanaan (plan), pelaksanaan (do), pemeriksaan (check), peningkatan (action).

8. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi, dan lain sebagainya.

9. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.

10. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat, dan sumber-sumber produksi lainnya.

11. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman, dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.

12. Alat Pelindung Diri (APD) merupakan kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya.

13. Pekerjaan survei yang menggunakan peralatan dan perlengkapan kerja harus mampu mengoperasikan dengan benar alat dan perlengkapan yang dibutuhkan, serta memperhatikan keselamatan kesehatan kerja dan melengkapi diri dengan alat pelindung diri.

14. Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi).

15. Ilmu ukur tanah (pemetaan) adalah bagian dari ilmu geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif atau absolut titik-titik pada permukaan tanah, di atasnya atau di bawahnya, dalam memenuhi kebutuhan seperti pemetaan dan penentuan posisi relatif suatu daerah.

16. Lingkungan kerja tambang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Pada gambar diilustrasikan lingkungan kerja surveyor tambang.

Page 21: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 15

Uji KompetensiA. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Bagi para pengunjung proyek untuk mengindari kecelakaan diwajibkan memakai…a. Sarung tangan           d. Topi keselamatanb. Masker pelindung          e. Sabuk pengamanc. Sepatu karet

2. Bagian tubuh yang sering mendapatkan kecelakaan, yaitu…a. Kepala, tangan, kaki                                 b. Telinga                                                      c. Mulutd. Matae. Hidung

3. Perlengkapan yang perlu disediakan di proyek sebagai petunjuk pertolongan, bila terjadi kecelakaan atau musibah…a. Bahan dan alat-alat P3K                           b. Walkman                                                   c. Obat merahd. Radioe. Televisi

4. Prosedur K3 perlu dimengerti oleh…a. Semua personal yang terlibat di perusaahan yang bersangkutanb. Hanya pekerja yang melakukan pekerjaan tersebut sajac. Oleh pengunjung proyekd. Para manajemen perusahaane. Oleh petugas k3

5. Pengurus diwajibkan menjelaskan tentang K3, kecuali…a. Kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerjanyab. Semua pengaman dan alat-alat perlindungan dalam tempat kerjac. Kondisi keuangan dalam perusahaand. APD bagi tenaga kerja yang bersangkutane. Rambu-rambu K3

6. Tanggapan atas penerapan K3 di tempat pekerjaan…a. Perlu                           d. Biasa-biasa saja               b. Tidak perlu             e. Ragu-raguc. Sangat perlu

7. Seorang pekerja mengalami kecelakaan karena tidak/lalai memakai APD, padahal perusahaan di tempat dia bekerja menyediakan alat APD tersebut, dalam kejadian ini pihak mana yang harus bertanggung jawab?a. Keluarga pekerjab. Orang yang mengakibatkan pekerja celakac. Perusahaan tempat di mana pekerja bekerjad. Seluruh pekerjae. Semua pelaksana

Page 22: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK16

8. Berikut ini adalah alat yang digunakan mencari beda tinggi, yaitu…a. Selang ukur             d. Roskamb. Meteran               e. line bobinc. Unting-unting

9. Alat untuk mengukur jarak langsung di lapangan yang Anda anggap teliti dan akurat adalah…a. Meteran atau pita ukur terbuat dari fiberglassb. Meteran atau pita ukur terbuat dari plastikc. Meteran atau pita ukur terbuat dari kaind. Meteran atau pita ukur terbuat dari baja dilapisi fiberglasse. Meteran atau pita ukur terbuat dari kayu

10. Alat yang dianggap paling teliti untuk mengukur beda tinggi adalah…a. Theodolite d. Selang plastikb. PPD/WI e. Rambu ukurc. Barometer

B. Soal Jawaban Singkat1. Setelah pekerja selesai pekerjaan masing-masing, APD yang digunakan harus…2. Bagian tubuh yang sering mendapatkan kecelakaan, yaitu…3. Berikut yang perlu disediakan di proyek sebagai petunjuk pertolongan, bila terjadi

kecelakaan atau musibah yaitu…4. Berikut ini alat yang digunakan mencari beda tinggi adalah…5. Manfaat pekerjaan ukur tanah dalam proyek bangunan dan pemetaan, kecuali…

C. Soal Uraian1. Jelaskan alat untuk mengukur jarak langsung di lapangan yang Anda anggap teliti dan

akurat!2. Jelaskan kelemahan waterpas selang plastik!3. Anda adalah karyawan PT TKGSP Bagian She Induction, divisi Anda kebetulan sedang

menangani proyek pembangunan gedung 15 lantai. Sebutkan 8 poin terkait K3LH kepada tamu saat berkunjung pada lokasi proyek Anda!

4. Sebutkan 4 (empat) macam pekerjaan ukur tanah di bidang teknik sipil!5. Sebutkan 3 (tiga) syarat yang harus dipenuhi agar alat tersebut dapat digunakan!

Page 23: (C2) KELAS X · 2019-08-28 · 4 Teknik Pengukuran Tanah Kelas X untuk SMK/MAK tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembang, penerapan,

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) pada Pekerjaan Pengukuran Tanah 17

D. Lembar Kerja SiswaCoba perhatikan perbedaan dari Alat Pelindung Diri (APD), K3LH tentang APD Pekerjaan Konstruksi Bangunan, dan APD pada Pekerjaan Pengukuran Tanah:

Alat Pelindung Diri Pekerjaan Konstruksi Bangunan Pekerjaan Pengukuran Tanah

Coba sebutkan macam-macam peralatan ukur tanah sederhana dan alat ukur tanah mekanik:

Alat Pengukuran Tanah Peralatan Ukur Tanah Sederhana Alat Ukur Tanah Mekanik