bulletin soeara pena edisi 4

16
1 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma Susuna redaksi buletin Soera Pena Spesial pra MUSMA 2016 Diterbitkan oleh: LPM aL-Millah STAIN Ponorogo Pelindung: Ketua STAIN Ponorogo Pemimpin Umum: Moh. Ihsan Fauzi Pemimpin Redaksi: Ilyas Nur Kholis Sekretaris Redaksi: Nurul Khusna Lay out: Tim Kreatif Staf Redaksi: Abidin, Wibi, Mandela, Ulfa, Iin, Fatimah, Elmy, Eko, Awaludin, Joko, Hatika, Adhetika, Arina, Rina, Amelia, Amila, Diah, Anjani, Ruli, Ria,Nining, Erma, Ulfi, Salsabila. Alamat Redaksi: Jl. Pramuka 156. Ronowijayan, Siman, Ponorogo. Email: [email protected] Contact Person: 085748780446 Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena tanpa ridha-Nya bulletin Soeara Pena Spesial MUSMA Edisi 4 tidak akan bisa terbit seperti sekarang. Kedua kalinya shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW . tidak lupa ucapan terimakasih kepada para kru yang telah bekerja keras demi terbitnya buletin ini. Pada buletin kali ini kami menyajikan 5 tulisan yang berkaitan dengan kepengurusan yang baru yang diresmikan dengan acara pelantikan yang dilaksanakan pada 6 Juni 2016. Pertama, kami menyajikan tentang acara pelantikan pengurus baru KBM STAIN Ponorogo. kedua dan ketiga, kami menyajikan “bincang-bincang” Kru aL-Millah dengan ketua DEMA dan SEMA yang baru. Keempat dan kelima kami sajikan opini dari Kru aL-Millah yng bisa kita jadikan renungan dan diskusi bersama. Semoga buletin Soeara Pena Spesial MUSMA Edisi 4 ini dapat memberi manfaat kepada kita. kami menyadari bahwa buletin ini ada banyak yang perlu diperbaiki. Atas nama kru, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Upload: lpm-al-millah

Post on 01-Aug-2016

228 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

1 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Susuna redaksi buletin Soera Pena Spesial pra MUSMA 2016Diterbitkan oleh: LPM aL-Millah STAIN Ponorogo

Pelindung: Ketua STAIN Ponorogo Pemimpin Umum: Moh. Ihsan Fauzi Pemimpin Redaksi: Ilyas Nur Kholis Sekretaris Redaksi: Nurul Khusna Lay out: Tim Kreatif

Staf Redaksi: Abidin, Wibi, Mandela, Ulfa, Iin, Fatimah, Elmy, Eko, Awaludin, Joko, Hatika, Adhetika, Arina, Rina, Amelia, Amila, Diah, Anjani, Ruli, Ria,Nining, Erma, Ulfi, Salsabila.

Alamat Redaksi: Jl. Pramuka 156. Ronowijayan, Siman, Ponorogo.Email: [email protected]

Contact Person: 085748780446

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena tanpa ridha-Nya bulletin Soeara Pena Spesial MUSMA Edisi 4 tidak akan bisa terbit seperti sekarang. Kedua kalinya shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW . tidak lupa ucapan terimakasih kepada para kru yang telah bekerja keras demi terbitnya buletin ini.

Pada buletin kali ini kami menyajikan 5 tulisan yang berkaitan dengan kepengurusan yang baru yang diresmikan dengan acara pelantikan yang dilaksanakan pada 6 Juni 2016. Pertama, kami menyajikan tentang acara pelantikan pengurus baru KBM STAIN Ponorogo. kedua dan ketiga, kami menyajikan “bincang-bincang” Kru aL-Millah dengan ketua DEMA dan SEMA yang baru. Keempat dan kelima kami sajikan opini dari Kru aL-Millah yng bisa kita jadikan renungan dan diskusi bersama.

Semoga buletin Soeara Pena Spesial MUSMA Edisi 4 ini dapat memberi manfaat kepada kita. kami menyadari bahwa buletin ini ada banyak yang perlu diperbaiki. Atas nama kru, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

2 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Seperti yang telah kita keta-hui bersama, bahwa MUSMA KBM STAIN Ponorogo telah menghasil-kan pemimpin DEMA yang baru. Lutfi Habibi tepilih menjadi ketua DEMA tahun 2016-2017.

Ketika berbincang dengan kru aL-Millah Luthfi pertama menjelas-kan tentang posisi dan fungsi DE-MA.“Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa DEMA adalah De-wan Eksekutif tertinggi ditingkat KBM yang secara otomatis mem-bawahi daripada UKM, HMPS, dan SMJ,”terang Luthfi.

Luthfi juga menuturkan DEMA secara konsep bersifat keintelektu-alan dan memiliki fungsi advokasi, yang memiliki garis koordinatif ke-pada seluruh UKM, SMJ, HMPS, dan seluruh mahasiswa.

Ditanya mengenai misi dalam kepegurusannya, Luthfi menjelas-kan ingin mengembalikan iklim keintelektualan di kampus STAIN Ponorogo. Lutfhi melanjutkan hal

ini juga berkaitan dengan alih status dari STAIN menjadi IAIN. Jadi ada harapan bahwa yang diperbaiki tidak hanya dari segi fisiknya, se perti ge-dung dan jumlah mahasiswa, tetapi juga harus diimbangi dengan upaya meningkatkan keintelektualan ma-hasiswa. Hal tersebut seperti yang diungkapkan Luthfi dengan memak-simalkan HMPS dan SMJ yang dia-gendakan melakukan kajian sesuai dengan bidangnya masing-masing.

selanjutnya Luthfi Habibi, men-jelaskan tentang misi DEMA beri-kutnya yang berhubungan dengan

DIALOG DENGAN KETUA DEMA

Luthfi juga menuturkan DEMA secara konsep bersifat kein-

telektualan dan memiliki fungsi advokasi, yang memi-liki garis koordinatif kepada

seluruh UKM, SMJ, HMPS, dan seluruh mahasiswa

News

3 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

masalah administrasi. Dia berkaca pada kepengurusan DEMA yang se-belumnya tentang administrasi yang juga dikeluhkan oleh ORMAWA yang lain. Luthfi melanjutkan akan ada upaya untuk melakukan pen-dampingan dan pengawalan kegia-tan organisasi-organisasi di bawah lingkup KBM STAIN Ponorogo. Se-lanjutnya diharapkan seluruh pro-gram kerja masing-masing organi-sasi selesai sampai bulan Januari.

Luthfi juga menegaskan dalam kepengurusannya nanti tentang pentingnya memperbaiki pola ko-munikasi dengan KBM STAIN Po-norogo. “karena kemaren lagi-lagi pola komunikasi yang kurang har-monis antar KBM. Maka kita ingin mencoba membangun lagi pola ko-munikasi dengan KBM dan menco-ba untuk lebih terbuka dan transpar-an. Jadi ketika ada kritik dan saran dengan legowo kita akan menerima apapun bentuk kritik dan saran itu dan terus dari segi fungsional kantor yang mungkin hari ini menjadi per-tanyaan, karena pada saat itu yang menjadi keluhan adalah minta tan-da tangan dan stempel DEMA aja kok sulit?,”terang Luthfi.

Luthfi juga megajak seluruh ele-men KBM bersama-sama mengem-balikan lagi citra baik KBM, terakh-ir Luthfi dalam kepengurusannya ingin mengembalikan lagi keper-cayaan DEMA dihadapan seluruh mahasiswa STAIN Ponorogo. Dima-na menurutnya pada kepengurusan sebelumnya DEMA yang tidak mak-simal dan menimbulkan kekece-waan dari pihak mahasiswa.

Ruly, Erma_Kru.

Luthfi Habibi, menjelaskan ten-tang misi DEMA yang berikutnya yang berhubungan dengan masalah administrasi. Dia berkaca pada kepengurusan DEMA yang sebel-umnya tentang administrasi yang juga dikeluhkan oleh ORMAWA yang lain. Luthfi melanjutkan akan ada upaya untuk melakukan pen-dampingan dan pengawalan kegia-tan organisasi-organisasi di bawah lingkup KBM STAIN Ponorogo. Selanjutnya diharapkan seluruh program kerja masing-masing or-ganisasi selesai sampai bulan Jan-uari.

4 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Seperti yang disajikan pada bule-tin Soeara Pena Edisi 3 bahwa Mus-ma KBM STAIN Ponorogo 2016 meng-hasilkan pemimpin baru Senat Maha-siswa (SEMA) STAIN Ponorogo yang terpilih secara aklamasi. Menyambut kepemimpinan yang baru Kru aL-Mil-lah berkesempatan untuk berbin-cang-bincang dengan ketua SEMA ter-pilih.

Ketika disinggung masalah visi misi, Rizky Wahyudatama, selaku ket-ua terpilih mengungkapkan bahwa secara garis besar agendanya telah ter-tuang dalam visi-misi SEMA sendiri, yaitu menjadikan SEMA STAIN Po-norogo sebagai lembaga yang aspira-tif, solusif, serta dapat menumbuhkan atmosfir yang inovatif.

“Aspiratif, solusif dan inovatif dalam artian kata bahwa kami (an-ggota SEMA. Red) mencoba untuk menampung aspirasi-aspirasi dari mahasiswa kemudian menindak lan-jutinya dengan cara mencoba untuk memberikan solusi terhadap setiap permasalahan yang dikeluhkan. Dan juga mengapa saya pilih kata men-ciptakan atmosfir yang inovatif, kare-na kami ke depannya mencoba untuk menciptakan hal-hal baru yang men-garah ke hal lebih baik dalam artian mengacu pada tolak ukur kami dari pengurus-pengurus SEMA sebelum-nya.” Kata Rizky.

Salah satu contoh yang menjadi gambaran inovatif dalam program kerja yang dicita-citakannya, Riz-

Dialog dengan Ketua SEMA Baru: Upaya Pemaksimalan Fungsi Legislatif SEMA KBM STAIN

Ponorogo

Kinerja SEMA sendiri dibagi menjadi tiga komisi, komisi pertama berkaitan dengan perencanaan undang-undang. Komisi Dua dijelaskan Rizky berperan dalam Advokasi

dan aspirasi. Komisi terakhir yaitu komisi ketiga yang ber-tugas sebagai Controling dan hubungan antar lembaga

News

5 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

ky berencana untuk mem-buatan grup komunikasi da-lam bentuk WA, BBM, mau-pun media sosial lainnya yang bertujuan untuk memudahkan dalam pengkoordinasian dari setiap lembaga-lembaga yang rencananya akan direalisasikan untuk seluruh pengurus DEMA maupun SEMA be-serta seluruh ketua dari masing-mas-ing lembaga.

Selain memanfaatkan media se-bagai alat kordinasi, Rizky menutur-kan bahwa Dia juga akan meman-faatkan media sosial untuk sosial-isasi tentang SEMA dan perannya terhadap mahasiswa.

“Ya, nanti ke depannya dalam program kerja kami ingin mensosial-isasikan apa sebenarnya SEMA dan tugasnya ngapain aja dengan cara le-wat media sosial entah Facebook, Ins-tagram dan sebagainya. Juga melalui pesan yang akan ditempel di sebelah kotak aspirasi yang memuat infor-masi singkat mengenai SEMA,”ung-

kap Riz-ky.

Selain hal tersebut, Dia juga menjelaskan bah-wa tugas utama dari lembaga SEMA sendiri adalah untuk menjalankan fungsi legislatif yang ideal, yang ber-kaitan dengan undang-undang yang telah disepakati bersama. “Maksudn-ya, bagaimana undang-undang yang ‘dari-oleh-untuk’ mahasiswa tadi dap-at disepakati dan dilaksanakan den-gan baik oleh setiap elemen lembaga, baik dari SEMA, DEMA, SMJ, HMPS, maupun UKM,”jelas Rizky.

Terakhir Rizky memaparkan ke-pada Kru aL-Millah tentang komi-si-komisi yang ada di Senat Mahasis-wa sekaligus perannya.

“Kinerja SEMA sendiri dibagi menjadi tiga komisi, komisi pertama berkaitan dengan perencanaan un-

tugas utama dari lembaga SEMA sendiri

adalah untuk menjalankan fungsi legislatif yang ideal, yang

berkaitan dengan undang-undang yang telah disepakati bersama. “Mak-sudnya, bagaimana undang-undang yang ‘dari-oleh-untuk’ mahasiswa tadi dapat disepakati dan dilaksan-akan dengan baik oleh setiap ele-

men lembaga, baik dari SEMA, DEMA, SMJ, HMPS, mau-

pun UKM

6 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

dang-undang. Peran SEMA disini yaitu membuat, menyempurnakan dan memperbaiki Rancangan Un-dang-Undang (RUU) yang berkaitan dengan draft-draft MUSMA dan juga kebijakan-kebijakan yang ada di kampus. Dengan berkoordinasi dengan DEMA, nantinya akan diso-sialisasikan kepada setiap lembaga (DEMA, SEMA, SMJ, HMPS, UKM.Red) jika ada kebijakan yang kami regulasikan. Selain itu, SEMA juga memiliki fungsi sebagai ‘budgeting’ yaitu sebagai pengawas penyaluran DPP dari pihak akademik kepada seluruh lembaga, sedangkan peng-esahannya melalui DEMA,”papar Rizky.

Komisi Dua dijelaskan Rizky berperan dalam Advokasi dan as-pirasi. “Di situ SEMA berperan un-tuk menampung segala bentuk as-pirasi mahasiswa, berkaitan dengan hal tersebut kami telah mempunyai gambaran untuk program kerja kami kedepannya, yaitu terkait pengadaan kotak aspirasi di setiap gedung yang nantinya akan ditindak lanjuti set-iap dua minggu sekali. Dengan pen-indak lanjutan tersebutlah merupa-

kan salah satu bentuk advokasi dari kami, yaitu bentuk pengawalan kami terhadap apa-apa yang jadi ‘maun-ya’ mahasiswa sesungguhnya. Selain itu dari kami juga meminta kepada pihak yang berwenang terkait infor-masi maupun data-data mengenai peraturan maupun kebijakan untuk mahasiswa, nah untuk selanjutn-ya jika dari mahasiswa tersebut ada yang mengeluhkan terkait peraturan tersebut, kami dari SEMA lah yang akan mengadvokasikannya kepada yang berwenang,”jelas Rizky.

“Lalu, Komisi terakhir yaitu komisi ketiga yang bertugas sebagai Controling dan hubungan antar lembaga. Jadi nantinya pada setiap AD/ART, GBBK dan peraturan-per-aturan yang sudah kita sepakati ber-sama itu akan kami kontrol perjala-nan-perjalanan dari setiap lembaga, sudah sesuaikah dengan patokan peraturan yang ada. Jadi semisal ada salah satu lembaga yang memang tidak sesuai dengan kebijakan yang telah disepakati, maka kita yang akan ‘mengeksekusi’ nya,”pungkas Rizky dalam penjelasannya.Rina, Hatika_Kru

yang penting itu....

Dari Mahasiswa, Oleh Mahasiswa, Dan Untuk Mahasiswa

7 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Agenda pelantikan seluruh pengurus organisasi mahasiswa di bawah naungan Sekolah Tinggi Ag-ama Islam Negeri (STAIN) Ponoro-go dilaksanakan pada haris senin 6 Juni 2016, yang bertepatan den-gan 1 Ramadan. Prosesi yang dilak-sanakan di Graha Watoe Dhakon tersebut dihadiri oleh Siti Maryam Yusuf selaku ketua STAIN Ponorogo dan Saifullah selaku Wakil Ketua 3 bidang kemahasiswaan.

Sebelum acara berlangsung, Saifullah selaku waka 3 mengu-mumkan bahwasannya sarasehan tidak bisa dilaksanakan bersamaan dengan pelantikan. Namun, sarase-han rencananya akan dilaksanakan bersamaan pada hari pembahasan

proker (Program Kerja). “Saraehan akan diagendakan pada hari lainn-ya, bersamaan dengan pembahasan proker maka dari itu agenda kita hari ini adalah agenda tunggal yaitu pelantikan seluruh pengurus organ-isasi mahasiswa di bawah naungan STAIN Ponorogo”, Ungkap Saiful-lah. Saifullah menuturkan bahwa Sarasehan tidak bisa dilaksanakan karena ada sedikit kesalahan.

Pelantikan dimulai pukul 14.36 WIB. Acara dipandu oleh Isma ma-hasiswi semester 4 program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir selaku pembawa acara. Susunan acara dim-ulai dengan pembukaan, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, menyanyikan lagu

ACARA PELANTIKAN KBM STAIN PONOROGO

NEWS

8 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Indonesia Raya, acara inti ( pelan-tikan), sambutan, dan diakhiri den-gan do’a.

Acara diawali dengan pemb-acaan Surat Keputusan (SK) oleh Saifullah yang berisi jajaran pengu-rus organisasi. Dilanjutkan dengan pelantikan seluruh pengurus organ-isasi mahasiswa STAIN Ponorogo yang dimulai dari Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA), Senat Maha-siswa (SEMA), Senat Mahasiswa Jurusan (SMJ), Himpunan Maha-siswa Program Studi (HMPS) dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Seluruh pengurus organisasi maha-siswa dilantik secara langsung oleh Siti Maryam Yusuf.

Pelantikan dimulai dari Dema dan Sema selaku organisasi terting-gi STAIN Ponorogo di ikuti seluruh jajarannya dipersilahkan maju ke depan untuk melakukan sumpah

yang dipandu oleh Siti Maryam Yu-suf. Setelah pelantikan DEMA dan SEMA dilanjutkan pelantikan SMJ, HMPS, dan UKM. Acara pengam-bilan sumpah ditutup dengan per-nyataan kesiapan untuk mengemban amanah sebagai pengurus organi-sasi mahasiswa STAIN Ponorogo, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh undangan.

Setelah acara pelantikan Siti Maryam Yusuf memberikan sam-butan. Dalam sambutannya beliau menyampaikan harapannya kepada semua pengurus. “ untuk pengurus organisasi baik Dema, Sema, SMJ, HMPS dan UKM diharapkan jujur dalam kegiatannya, adil, kemudian disiplin. Walaupun ikut organisasi kuliahnya harus disiplin.”ujar Siti Maryam Yusuf,” kata Siti Maryam Yusuf.*** IIn_Kru

9 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

DUNIA POLITIK MAHASISWA YANG SEHAT

Kampus tak ubahnya suatu neg-ara yang syarat akan kekuasaan. Berbicara tentang kekuasaan, lay-aknya negara, kampus juga memi-liki “dunia politik” di kalangan ma-hasiswa. Politik itu sendiri tidak luput dari adanya partai politik (PARPOL). Lain nama dengan neg-ara yang lingkupnya jauh lebih be-sar, penyebutan PARPOL sepertinya masih tabu bagi mahasiswa yang ge-mar berpolitik. Disadari atau

tidak, PARPOL itu sendiri sebenarn-ya menjelma menjadi organisasi-or-ganisasi mahasiswa yang menam-pung “jiwa keintelektualan” mereka (mahasiswa.red).

Memasuki dunia politik tidak se-layaknya orang “nyemplung” kemu-dian langsung bisa berenang di kol-am dengan mudah. Tentunya ada banyak hal yang harus mereka (poli-tisi) lakukan supaya tidak tenggelam dalam dunia “kegemarannya”. Begi-tupun mahasiswa, yang ruang lingk-up politiknya masih bisa dikatakan “seujung kuku”. Dalam politik, ma-hasiswa layaknya politisi besar yang bersaing keras dalam memperebut-kan kursi jabatan. Tak ayal, dalam persaingan tersebut acap kali terjadi perseteruan antara mahasiswa.

Dunia politik memang erat hubungannya dengan persaingan.

Opini

10 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Terkadang, yang lebih mencengank-an adalah ‘proses’ dalam persaingan-nya yang justru menjadi “momok” tersendiri bila direnungi. Bagaima-na tidak, para politisi biasanya rela meng”halal”kan segala cara demi merebutkan kekuasaan. Sepertinya, bersaing secara sehat kecil kemu-ngkinannya dalam dunia politik di Indonesia.

Jika sudah demikian, langkah apa yang harus ditempuh mahasiswa supaya tidak terjadi perseteruan da-lam berpolitik? Dan pertanyaan yang sebenarnya lebih mendasar adalah, bisakah mahasiswa bersaing secara sehat dalam berpolitik? Renungkan!

Perseteruan tersebut antara lain dipicu oleh adanya kekecewaan be-berapa pihak (mahasiswa.red) yang merasa dirugikan oleh pihak lain (mahasiswa.red) yang terkait ter-hadap hak dan kewajibannya, baik sebagai rakyat maupun sebagai pe-merintah. Ini merupakan tamparan keras bagi kita sebagai mahasiswa dalam dunia politik. Bahwa kata ‘se-hat’, itu merupakan hal yang sangat vital dalam dunia “persaingan”, ter-lebih dalam sistem politik demokra-si yang kita anut.

Nurul Khusna_Kru.

Dunia politik memang erat hubungannya den-gan persaingan. Ter-

kadang, yang lebih mencengankan adalah

‘proses’ dalam per-saingannyal yang just-ru menjadi “momok”

tersendiri bila direnun-gi. Bagaimana tidak, para politisi biasanya rela meng”halal”kan

segala cara demi mere-butkan kekuasaan. Sep-ertinya, bersaing secara sehat kecil kemungk-inannya dalam dunia politik di Indonesia

11 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Adalah satu hadis yang biasa jadi ha-falan wajib para santri yang pernah

merasakan pendidikan di pondok pesantren. Sebuah pertanda dari Rasul Saw., lewat sabdanya, bah-wa lebih jauh dari sekedar khalifah, seluruh manusia pada hakikatnya adalah pemimpin. Pemimpin bagi –setidaknya- dirinya sendiri, bagi keluarga, kelompok, komunitas atau organisasi tempat dia bernaung dan berproses di sana. Dalam hadis di atas diterangkan pula bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertang-gungjawaban atas apa yang telah

dilakukan terhadap yang dipimpin.Sosok pemimpin dengan segala

penyebutannya, entah ketua, kepa-la atau bahkan presiden sebenarnya memiliki makna sepadan yang secara umum diartikan sebagai figur yang “mengatur”. Satu kata multimakna. Dalam “mengatur” itu terkandung pengertian yang luas antara lain me-liputi fungsi memerintah, mengay-omi, mengkoordinir, melindungi dan mengawasi (tentu tidak sebatas itu). Karena fungsi seorang pemi-mpin sangat dipengaruhi oleh posis-inya di dalam konteks dimana Ia be-rada dalam situasi dan kondisi saat itu. Ada kalanya pemimpin harus

Teruntuk Para Pemimpin Terpilih“Kullukum ro’in wa kullukum mas ulun ‘an ro’iyyatihi”

Opini

12 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

mengambil salah satu peran sebagai pemerintah, pelindung atau koordi-nator saja. Tetapi tak ayal kadang ia harus menggunakan beberapa fung-si sekaligus dalam satu waktu secara bersamaan.

Membincang babagan bagaima-na sosok pemimpin yang ideal tidak akan selesai dalam sekali bincang atau sekali tulis dalam satu hela na-fas saja. Bagaimanapun, pemimpin bukanlah sosok yang pasti sesuai untuk mengatur kelompok tertentu dalam kurun selamanya, tetapi dia merupakan seorang yang diang-gap tepat untuk menjadi pemimp-in kelompoknya di waktu (periode.red) itu. Maka melakukan general-isasi dengan serampangan terhadap kriteria pemimpin yang paling tepat untuk semua situasi dan kondisi, selayaknya perlu ditinjau kembali. Sebagaimana para tokoh intelektual semisal Ki Hajar Dewantara, Emha Ainun Najib hingga Aristoteles atau bahkan tokoh rekaan macam para ti-tisan Dewa Wisnu dengan ilmu Has-tabrata-nya memiliki versi sendiri untuk mencoba mengambil kesim-pulan atas kriteria yang dimaksud di atas.

Kriteria pemimpin ideal

Bahwa seorang pemi-

mpin semestinya

menjadi contoh bagi

orang yang dipimp-

in, mencetuskan ga-

gasan dan semangat,

serta memberi moti-

vasi pada anggotanya.

Maka tidak cukup so-

sok pemimpin dipilih

hanya karena popular-

itas, tetapi juga harus

mempunyai karakter,

integritas dan kualitas

yang tercermin dalam

setiap tindakannya

13 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

menurut bapak pendidikan Indo-nesia yaitu “Ing ngarsa sung tulad-ha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” yang menjadi pe-doman dalam pendirian lembaga pendidikan Taman Siswa beliau. Se-bagaimana kalimat terakhir dari tiga kalimat itu bisa kita temui tercetak di atas dasi dan topi para pelajar se-kolah dasar karena telah diadaptasi menjadi bagian dari logo pendidikan nasional secara resmi melalui Kepu-tusan Menteri Pendidikan dan Kebu-dayaan NO. 0398/M/1977 yaitu “Tut Wuri Handayani”. Meskipun secara eksplisit slogan tersebut diperun-tukkan bagi seorang pendidik, na-mun dalam pengaplikasiannya juga menyentuh wilayah kepemimpinan. Bahwa seorang pemimpin semestin-ya menjadi contoh bagi orang yang dipimpin, mencetuskan gagasan dan semangat, serta memberi motivasi pada anggotanya. Maka tidak cukup sosok pemimpin dipilih hanya kare-na popularitas, tetapi juga harus mempunyai karakter, integritas dan kualitas yang tercermin dalam seti-ap tindakannya.

Bagi Cak Nun, kriteria seorang pemimpin bila dihubungkan dengan bentuk negara demokrasi setidaknya

ada tiga yang berkaitan dengan ke-mampuan IQ, EQ dan SQ manusia, yaitu memliki kecerdasan pikiran, keberanian mental dan kebersihan hati. Di sisi lain, budayawan asal Jombang itu menambahkan da-lam syair yang merupakan tafsiran dari masterpiece tembang “Lir-il-ir” karya fenomenal Kanjeng Sunan Kalijaga. Bahwa seorang pemimpin yang ia analogikan sebagai bocah angon (anak gembala) haruslah memiliki daya angon, kesanggupan untuk ngemong atau –hemat penu-lis- mengayomi siapa saja yang ia pimpin. Dia bukanlah tokoh golon-gan tertentu, melainkah pemimpin yang dipilih atas konsensus bersa-ma. Dengan karakter yang dibutuh-kan semua kecenderungan, semua warna, semua golongan, untuk “me-mesrai” mereka seluruhnya.

Senada dengan apa yang Aris-toteles ungkapkan, bahwa pemimp-in adalah tokoh yang dapat menjaga

Senada dengan apa yang Aris-toteles ungkapkan, bahwa pemi-

mpin adalah tokoh yang dapat menjaga kesatuan warganya.

Berkaca pada dalih Socrates bah-wa semakin kuat kesatuan nega-

ra, maka semakin baik.

14 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

kesatuan warganya. Berkaca pada dalih Socrates bahwa semakin kuat kesatuan negara, maka semakin baik. Maka sifat menerima adanya pluralitas mutlak dibutuhkan. Per-bedaan adalah anugerah, bukan wa-bah yang harus disingkirkan, dibas-mi.

Sedangkan dalam cerita pe-wayangan dikenal ilmu luhur Has-tabrata atau Wahyu Makutha Rama yang tidak akan diperoleh kecuali dengan jalan Tapabrata oleh seorang yang hendak menjadi pemimpin. Hasta Brata (delapan laku) merupa-kan bentuk personifikasi atas dela-pan unsur alamiah yang dijadikan pedoman watak manusia sebagai khalifah. Delapan unsur tersebut meliputi sifat alamiah bumi, langit, angin, air, rembulan, matahari, api dan bintang. Pada perkembangan-nya, ilmu terse-but berhasil m e n -

gantarkan keberhasilan atas kepemi-mpinan Rama Wijaya raja kerajaan Ayodya dan Bathara Kresna ratu kerajaan Dwarawati, keduanya se-bagai titisan Dewa Wisnu.

Bicara persoalan kepemimpinan dalam konteks KBM STAIN Po-norogo sebagaimana merupakan organisasi terbesar (miniatur nega-ra) di kampus humanis yang meng-koordinir organisasi-organisasi di dalamnya (SEMA, DEMA, UKM, LPM, KOPMA, SMJ dan HMPS), keberadaan seorang pemimpin ada-lah sebuah keniscayaan. Dengan berakhirnya rangkaian MUSMA 2016 setelah mencapai puncaknya dengan prosesi pelantikan seluruh pengurus ORMAWA (6/6) bertepa-tan dengan 1 Ramadhan yang seak-an menambah kesakralan “resepsi kenegaraan” itu, maka para ketua

15 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

(pemimpin) baru pun dilantik.MUSMA tahun ini seakan an-

tiklimaks, karena pesta demokrasi mahasiswa dalam balutan Pemilu Raya urung terlaksana. Prosesi “co-blosan” untuk memilih ketua SEMA dan DEMA tidak terlaksana karena baik dari SEMA maupun DEMA ha-nya ada satu calon tunggal. Hal itu bila disesusaikan dengan Tata Tertib pemilihan ketua SEMA dan DEMA yang telah disepakati maka otoma-tis secara aklamasi calon tunggal itu menjadi ketua yang baru.

Tanpa bermaksud memandang sebelah mata terhadap kepemi-mpinan DEMA dan SEMA periode sebelumnya (2015.red), adalah hal yang wajar bila satu masa kepen-gurusan selalu membutuhkan per-baikan untuk masa selanjutnya. Pun bagi seluruh ketua berikut pengurus

ORMAWA yang baru, khusun-ya kepemimpinan SEMA dan

DEMA. Meski terpilih tan-pa melalui pemilu raya, baik pun ha-nya melalui aklam-asi, Ketua STAIN Ponorogo telah mengeluarkan SK sekaligus melantik

dan menyumpah seluruh ketua dan pengurus. Maka dengan optimisme tinggi, perlu disadari kembali bah-wa ketua SEMA dan DEMA terpilih merupakan wakil dari seluruh ma-hasiswa kampus STAIN Ponorogo. Oleh karena itu sangat diharapkan, apapun kebijakan, program ker-ja dan kegiatan yang diselengga-rakan atas tanggung jawab SEMA dan DEMA adalah kembali untuk kemaslahatan seluruh civitas aka-demika kampus humanis ini, bukan demi LPJ.

Maryam Yusuf dalam sambu-tannya di acara pelantikan pen-gurus Ormawa (6/6) berulang kali mengungkap kan bahwa ketua (pemimpin.red) haruslah jujur, adil dan disiplin. Rasanya, tanpa me-no-mordua-kan konsepsi para tokoh intelektual tentang kriteria pemi-mpin ideal versi mereka (yang tel-ah dibahas di atas), tiga kata dari Ketua STAIN Ponorogo tadi cukup mewakili harapan akan sosok para pemimpin organisasi intra kampus yang baru untuk satu periode kede-pan. Bahwa “Ketua organisasi harus jujur, adil dan disiplin”.________________________Zaenal Abidin/ NIC 23.14.136s

16 Bulletin Soeara Pena Spesial edisi Musma

Selamat atas dilantiknyaLutfi Habibi

Sebagaiketua DEMA

PraptoSebagai

ketua UKM Pramuka

Riski WahyudatamaSebagai

ketua SEMA

WitrianaSebagai

ketua UKM MAPALA PASCA

M. Anton PrastyoSebagai

ketua UKM KSR

Aris Dwi SusantoSebagai

ketua UKM Bela Diri

Wahyu WidodoSebagai

ketua KOPMA

Miftahul KhoiriSebagai

ketua UKM Olga

Choirul Nur H.Sebagai

ketua UKM UKI

Indra Agung R.Sebagai

ketua UKM SEIYA

Iqfan RifaulSebagai

ketua SMJ Tarbiyah

Adhie HandikaSebagai

ketua HMPS AS

Andi SupandiSebagai

ketua HMPS MU

Ansor RidwaniSebagai

ketua HMPS PAI

Niken SriSebagai

ketua HMPS TBI

Moh. Faishal A.Sebagai

ketua SMJ Syariah

Dwi HartonoSebagai

ketua HMPS ES

Arif MudhakirSebagai

ketua HMPS MPI

Zuhal SyaifullahSebagai

ketua HMPS PBA

Allisa A. A. IrfanaSebagai

ketua HMPS PGMI

Arizqa Rahmawati Sebagai

ketua SMJ Ushuludin

Heru Budi S.Sebagai

ketua HMPS IAT

Adi Ari HamzahSebagai

ketua HMPS KPI

Halwani AkhidyaSebagai

ketua HMPS PGRA

Een AnggaSebagai

ketua HMPS PS