bulletin bp batam

40

Upload: bulletin-bp-batam

Post on 08-Mar-2016

250 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Edisi IV/2013

TRANSCRIPT

Page 1: Bulletin BP Batam
Page 2: Bulletin BP Batam

2

7

Daftar IsiLaporan UtamaUpacara Bendera Hari Bakti BP Batam ke 42 Tahun.... 4

Pameran Foto Pembangunan Batam Meriahkan

Hari Bakti BP Batam ke 42 tahun.... 7

Pengembangan Dermaga Utara Terminal Batu Ampar.... 8

Pengembangan Klaster Industri Prioritas Kawasan

Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam.... 10

InvestasiBusiness Gathering BP Batam dengan JETRO 2013.... 12

Pengembangan FTZ dan Global Value Chain Batam-

Bintan-Karimun (BBK) Kelembagaan dan Infrastruktur.... 14

Eco Airport Tema Bandara Hang Nadim dalam

Pameran Teknologi Green Airport.... 18

KebijakanBP Batam Adakan Sosialisasi RIPH.... 20

Sosialisasi LKPM.... 22

BP Batam dan BBIA Sosialisasikan HACCP.... 23

Sekitar KitaKoneksi Masih Menjadi Kendala bagi KEPRI.... 25

Menuju Sinergi Pengamanan Kawasan Perdagangan

Bebas Batam.... 27

Bimtek Laporan Keuangan dan SIMAK BMN.... 28

BP Batam Ikuti Anugrah Media Humas dan

Pertemuan Bakohumas Tingkat Nasional di Solo.... 29

Prof. Jimly Asshidiqie: Pemilu Bukan Hal yang

Menakutkan bagi Investor.... 31

Tamu KitaKutai Kartanegara Jalin Kerjasama dengan BP Batam

Kembangkan TI.... 33

Pelajari Kebijakan BP Batam, BP Kawasan Sabang

Kunjungi BP Batam.... 34

Badan Perpustakaan Kalimantan Timur

Kunjungi BP Batam.... 35

Studi Banding Politeknik Batam ke BP Batam.... 36

ForumSeminar Bahan Magnet 2013.... 37

Page 3: Bulletin BP Batam

Redaksi

PengarahKa. BP Batam

Para Deputi BP Batam

Penanggung Jawab Dwi Djoko Wiwoho

Pimpinan Redaksi Ilham Eka Hartawan

Redaktur FotoM. Taofan

Redaksi Pelaksana Yudi H Purdaja

Lay OuterSriyono, Zulkifli

Peliput/ Anggota RedaksiGabby, Ridho, Anton, Mia, Iwan

Fotografer

Andi Mubestan, Syafi’i, Radin, Windu

PerlengkapanSuripno

DistribusiAgam

Edisi IV 2013

3

Info:Redaksi menerima sumbangan tulisan,

artikel serta kritik dan sarankirim via email ke

[email protected]

Assalamu'alaikumWr. Wb

Salam SejahteraPuji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bulletin BP Batam Edisi keempat yang juga merupakan edisi terakhir dipenghujung tahun 2013 dapat diterbitkan dan hadir di tengah-tengah pembaca setia. Pada kesempatan ini, redaksi ingin menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya atas kerjasama dan dukungan dari semua pegawai di lingkungan BP Batam yang telah banyak memberikan banyak masukan dan arahan terhadap isi bulletin BP Batam, serta tak lupa juga kepada Kepala BP Batam dan Para Anggota/Deputi BP Batam selaku pengarah yang telah banyak memberikan bimbingan sehingga bulletin BP Batam selama tahun 2013 dapat terbit sesuai dengan harapan kita semua.

Tema yang kami angkat pada bulletin edisi keempat ini adalah Hari Bakti BP Batam ke-42 tahun dengan mengusung motto Berkarya untuk Masyarakat “Membangun Jejaring Global dengan SDM yang

Profesional”. Seperti edisi terdahulu kami j u g a m e n y a j i k a n berbagai artikel dan i n f o r m a s i y a n g m e n a r i k s e p e r t i : P e n g e m b a n g a n D e r m a g a U t a r a Terminal Batu Ampar, P e n g e m b a n g a n K l a s t e r I n d u s t r i , Pengembangan FTZ dan Global Value Chain Batam-Bintan-Karimun (BBK), serta informasi la innya yang dapat menambah kasanah pengetahuan kita bersama.

Kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam penerbitan bulletin BP Batam pada tahun 2013 ini, sehingga perlu banyak masukan dan saran. Kami juga berharap semoga pada tahun 2014, bulletin BP Batam dapat tetap eksis dan terbit di tengah-tengah para pembaca setia sekalian, untuk itu mohon kiranya kepada semua pihak dapat memberikan sumbangan tulisan atau artikel untuk kemajuan dan kelangsungan bulletin BP Batam kedepan. Mudah-mudahan bulletin BP Batam edisi berikutnya dapat semakin berkualitas baik dari segi isi maupun penyajiannya, dan semoga semua yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiiinn……

Selamat membaca………………..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Redaksi

Salam Redaksi

Page 4: Bulletin BP Batam

adan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Bdan Pelabuhan Bebas atau Badan Pengusahaan

(BP) Ba tam memper inga t i Har i Bak t i

Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam tahun 2013

secara sederhana.

Para pegawai BP Batam menggelar upacara di halaman

parkir Kantor Pusat BP Batam di Batam Centre, Sabtu

(26/10). Dalam momentum Hari Bakti BP Batam Tahun

2013 ini, sesuai dengan temanya, yaitu Mewujudkan

Jejaring Global Dengan SDM.

"BP Batam saat ini sudah cukup dikenal secara nasional

dan sudah terbangun jejaring di dalam negeri sebagai

kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, kita

tidak cukup hanya mempunyai jaringan dalam negeri,

tetapi kita juga harus memiliki jaringan (networking)

secara global," ujar Kepala BP Batam Mustofa Widjaja

dalam sambutannya.

Menurut Mustofa, jejaring global tentunya tidak akan

membawa manfaat bagi kita tanpa adanya SDM yang

profesional. Bahkan untuk bisa berdiri sederajat kita perlu

SDM yang profesional, baik di lingkungan pemerintah

maupun swasta. “Implementasi ASEAN Community di

akhir tahun 2015 sudah di depan mata, maka kita harus

berlomba dan mempersiapkan SDM yang profesional, baik

di sektor pemerintah maupun sektor swasta”, kata

Mustofa Widjaja.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengajak seluruh

pegawai BP Batam untuk melakukan instropeksi dan

evaluasi atas perjalanan BP Batam selama 42 tahun

membangun Batam. "Momen penting ini, selain

memikirkan pembangunan ke depan, juga sebagai

intropeksi diri, apa saja yang belum dicapai selama ini",

ujarnya.

Mustofa menyampaikan penghargaan dan ucapan

terima kasih kepada para pendahulu BP Batam yang

telah memberikan sumbangan pemikiran dan karya

nyata dalam membangun Batam, sehingga berkembang

menjadi kawasan industri, pariwisata, perdagangan

serta tujuan investasi yang kompetitif di Asia Pasifik.

Ia mengatakan Batam bisa seperti sekarang ini bukan

semata hasil kerja lembaga yang dulu bernama Otorita

Batam (OB) itu. Kemajuan yang dicapai Batam kini,

lanjut dia, tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak,

termasuk Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Kepri,

Pemerintah Kota Batam, serta semua elemen

masyarakat. "Keberhasilan Batam tidak lepas dari kerja

sama semua pihak antara lain, Pemprov Kepri, Pemko

Batam, pusat dan peran masyarakat Batam," ucapnya.

Upacara Bendera Hari BaktiBP Batam ke 42 Tahun

4

Laporan Utama

Kepala BP Batam Memimpin Upacara Hari bakti BP Batam ke 42

Page 5: Bulletin BP Batam

Untuk itu, Mustofa menginginkan kerja sama yang

sudah terbangun baik selama ini diteruskan bahkan

lebih ditingkatkan lagi. Hal ini sangat perlu demi

kesinambungan pembangunan Batam, apalagi

tantangan ke depan akan semakin berat. "Peningkatan

kerja sama dengan semua instansi pemerintah, baik

dengan pemerintah daerah, maupun instansi vertikal

merupakan hal yang sangat penting guna menghadapi

tantangan globalisasi", katanya.

Mustofa juga berpesan, jajaran pegawai BP Batam agar

meningkatkan ketaqwaan, membina hubungan yang

harmonis dengan sesama instansi pemerintah.

Demikian dengan swasta dan masyarakat di sekitar.

“Tingkatkan kedisiplinan dan kemampuan dalam

penguasaan ilmu dan teknologi,” pesan Mustofa.

“Mengingat tantangan, tugas dan tanggung jawab kita

ke depan akan semakin berat,” sambung dia.

Penghargaan Kepada Pegawai

Sementara itu, dalam peringatan Hari Bakti BP Batam

ke-42 ini, sebanyak 53 pegawai Badan Pengusahaan

(BP) Batam mendapat tanda kehormatan Satyalancana

Karya dari Presiden Republik Indonesia Susilo

Bambang Yudhoyono yang diserahkan saat upacara

Hari Bakti BP Batam ke-42.

Satyalancana Karya dari Presiden Republik Indonesia

diberikan kepada lima pegawai yang sudah mengabdi

30 tahun, enam orang dengan masa pengabdian 20 tahun

dan pengabdian 10 tahun kepada sebanyak 42 orang.

"Dengan penghargaan ini diharapkan pegawai

bersangkutan bisa semakin meningkatkan kinerjanya

pada BP Batam dalam melayani masyarakat", kata

Mustofa Widjaja seusai penyematan penghargaan.

Penghargaan dari Presiden tersebut, kata dia, sebagai

penghargaan atas darmabakti Pegawai Negeri Sipil

yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada

Pancas i l a , Undang-

Undang Dasar 1945,

Negara dan Pemerintah,

se r ta dengan penuh

pengabdian, kejujuran,

kecakapan, dan disiplin,

secara terus-menerus

paling singkat 10 tahun,

20 tahun, atau 30 tahun,

sehingga dapat dijadikan

t e l a d a n b a g i s e t i a p

pegawai lain.

Sela in menyerahkan

lencana dari Presiden RI

S u s i l o B a m b a n g

Yudhoyono, Mustofa

juga menyerahkan Satyalancana Pengabdian kepada 88

orang yang mengabdi 32 tahun, Satyalancana Pengabdian

24 tahun sebanyak 13 orang, Satyalancana Pengabdian 16

tahun kepada 57 orang dan Satyalancana Pengabdi 8 tahun

kepada 561 orang. Sehingga, total keseluruhan pegawai BP

Batam yang menerima penghargaan sekitar 772 orang.

Mustofa mengharapkan, seluruh pegawai terus berupaya

meningkatkan kinerja dalam menjadikan Batam semakin

maju sebagai kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas

terkemuka di Asia Pasifik.

5

Kepala BP Batam menyematkan lencana penghargaan kepada salah satu pegawai BP Batam

Para pejabat di lingkungan BP Batam

Page 6: Bulletin BP Batam

lainnya, mulai dari lomba sepeda santai (Fun Bike),

jalan santai hingga pemeriksaan tensi dan gula darah

gratis pada tanggal 10 November mendatang, di RSOB

BP Batam.

Sedangkan Fun Bike dilaksanakan dari kantor BP

Batam, Batam Centre dan finish di RSBP Sekupang

dengan jarak tempuh sepanjang 18 kilometer.

Selain itu juga jalan santai sekitar RSBP Sekupang yang

dipimpin langsung oleh Direktur RSOB BP Batam dr.

Zul Indra, senam Aerobic di lapangan parkir RSOB.

Selain itu ada berbagai acara yang diselenggarakan di

RSOB BP Batam seperti lomba lagu anak, joget caesar,

fashion show dan ada pembagian hadiah turnamen dan

perlombaan volly putra dan putri, selain itu ada

pemeriksaan tensi dan gula darah gratis serta diberikan

tips menjaga jantung sehat yang disampaikan oleh dr

Afdalun Hakim.

Acara juga dimeriahkan atraksi BMX dan lomba foto

bertema hari pahlawan, yang fotonya diambil secara on

the spot.

Kegiatan Hari Bakti ke-42

Dalam rangka untuk memperingati Hari Bakti BP Batam

yang ke 42, sejumlah kegiatan internal dan eksternal

digelar, di antaranya Turnamen Futsal, Funbike dan

Pameran Foto Pembangunan Batam.

Turnamen Futsal Sehari BP Batam dilaksanakan di Famili

Arena Batam Center. Acara tersebut diadakan dengan tema

“Kita Tingkatkan Sportifitas, Kesehatan dan Jiwa Sosial

Pecinta Olahraga Futsal Melalui Futsal Turnamen” yang

diadakan khusus untuk seluruh karyawan di lingkungan

kerja BP Batam.

Acara Turnamen Futsal BP Batam 2013 yang

memperebutkan piala bergilir dari Kepala BP Batam

tersebut diikuti oleh peserta turnamen sebanyak 16 tim,

dengan 12 tim putra yang terbagi dalam 4 grup dan 4 tim

putri yang terbagi dalam 2 grup dengan sistem setengah

kompetisi.

Turnamen Futsal BP Batam 2013 ini ditonton sekitar 600

orang pengunjung yang kebanyakan para karyawan BP

Batam beserta keluarganya serta masyarakat umum.

Pada Turnamen Futsal BP

Batam 2013, final putra

mempertemukan Tim Ditkim

(Direktorat Pemukiman

Lingkungan dan Argibisnis)

melawan tim RSOB (Rumah

Sakit Otorita Batam) yang

d i m e n a n g k a n o l e h t i m

Ditkim. Di tempat ketiga tim

B a n d a r a d a n d i p o s i s i

keempat o leh t im Bi ro

Umum. Dengan demikian

Tim Ditkim atau "The Kimz"

berhasil meraih trofi bergilir

Kepala BP Batam dan piala

tetap.

Sedangkan pada final putri,

t i m P u t r i B a n d a r a

mengalahkan t im Put r i

Direktorat Lahan. Posisi

ketiga diraih tim Panzer

( g a b u n g a n B i r o

Keuangan/Kepegawaian),

serta di posisi keempat

ditempati oleh tim putri Biro

Umum. Dalam rangkaian

peringatan Hari Bakti BP

Batam ke-42 dan RSBP

Batam ke-30 akan digelar

rangkaian acara menarik

6

Juara 1 Futsal Tournament Hari Bakti BP Batam ke 42

Anggota 4/Deputi Bidang Adm dan Program melepas peserta fun bike

Page 7: Bulletin BP Batam

Masih merupakan rangkaian Hari Bakti

Badan Pengusahaan (BP) Batam yang ke 42

Tahun, yang jatuh pada Sabtu (26/10) lalu,

BP Batam mengadakan Pameran Foto dan Corner Expo

di Nagoya Citywalk, Batam. Acara ini berlangsung

selama 4 hari, yaitu tanggal 31 Oktober hingga 3

November 2013.

Pembukaan pameran foto dan corner expo ini digelar di

Nagoya Citywalk, Kamis (31/10), dan dibuka oleh

Deputi Bidang Pelayanan Jasa, Drs. Asyari Abbas, M.Si

dan dihadiri oleh pejabat Direktorat PTSP dan Humas

BP Batam, serta pejabat Direktorat Investasi dan

Pemasaran BP Batam.

Pameran foto yang menampilkan 200 foto ini

merupakan publikasi kepada masyarakat mengenai

bakti BP Batam terhadap Pulau Batam dengan

membangun Pulau Batam dalam bentuk penyediaan dan

perbaikan infrastruktur untuk mewujudkan Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam.

Ada banyak foto yang ditampilkan, mulai dari Pulau

Batam pada tahun 1970-an hingga saat ini, seperti

kawasan Pelabuhan, Bandara, dan kawasan industri.

Sementara, Corner Expo menampilkan profil mengenai

Pusat Data dan Sistem

Informasi (PDSI) ,

p e m b a n g u n a n

Maintenance, Repair,

and Overhaul (MRO),

jalan tol, dan rel kereta

api.

Pameran foto dan

corner expo ini juga

b e r t u j u a n

m e m p r o m o s i k a n

keistimewaan Pulau

Batam untuk menarik

minat investor agar

terus menanamkan

investasinya di Pulau

Batam, karena Pulau

Batam merupakan

s a l a h s a t u

penyumbang devisa

terbesar bagi Negara

Indonesia. Selain itu,

acara ini juga bertujuan untuk mempublikasikan

pengabdian BP Batam terhadap Negara Indonesia.

Selain pameran foto pembangunan Batam, BP Batam

bekerjasama dengan Rumah Sakit BP Batam juga

menyediakan cek gula darah dan cek tekanan darah secara

gratis di buka untuk umum, setelah membuka pameran foto

pembangunan Batam Deputi Bidang Pelayanan Jasa, Drs.

Asyari Abbas, M.Si juga melakukan cek gula darah dan cek

tekanan darah.

Pameran Foto Pembangunan Batam Meriahkan Hari Bakti BP Batam ke- 42 Tahun

7

Anggota 1/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam memeriksa gula darah

Suasana Pameran Foto Pembangunan Batam di City Walk Nagoya

Page 8: Bulletin BP Batam

8

engembangan dermaga utara pelabuhan peti kemas PBatu Ampar tahap III akan dilanjutkan pada tahun

2 0 1 4 y a n g m e r u p a k a n t a h a p t e r a k h i r

pengembangan pelabuhan. Secara keseluruhan, pelabuhan

itu akan mampu menampung bongkar muat dengan

kapasitas dari sebelumnya 230 ribu TEUs (twenty feet

equivalent units) menjadi 650 ribu TEUs per tahun. Total

pembangunan selama tiga tahap itu menggunakan dana

sebesar Rp 366 miliar.

Kasubdit Perencanaan Perhubungan BP Batam, Imam

Bachroni mengatakan, target pengerjaan akan selesai

September 2014. Khusus tahap akhir ini, anggaran yang

akan digunakan sekitar Rp100 miliar.

“Tahap pertama tahun lalu, anggarannya sekitar Rp66

miliar. Tahap kedua Rp200 miliar, dan tahap ketiga

dilanjutkan tahun 2014 nanti dengan anggaran Rp100

miliar,” katanya.

Proses yang dikerjakan pada tahap kedua tahun 2013

adalah pemasangan pile cap dan balok atau gelegar beton di

dermaga satu, dua dan tiga, serta penimbunan atau

reklamasi di wilayah itu. Luas lahan yang direklamasi

100 m x 300 m.

Beberapa pekerjaan yang akan dilakukan di tahun 2014,

antara lain pengecoran lantai dermaga seluas 670 m x 35

m, pemasangan vender atau karet dermaga untuk

menahan benturan kapal, dan pemasangan rel gantry

crane.

“Nanti akan dipasang juga karet penahan benturan

antara dermaga dengan kapal yang bersandar dan

pemasangan rel crane. Sekarang masih dilakukan studi

kelayakan untuk menentukan kapsitas crane yang

mampu digunakan”, ungkapnya.

Pembangunan Pelabuhan Batu Ampar direncanakan

memiliki panjang mencapai 3.600 meter dari 1.250

meter kondisi saat ini. Pelabuhan bongkar muat terbesar

di Batam tersebut, bila sudah selesai diperkirakan

mampu melayani bongkar muat kargo mencapai

600.000 TEU's per tahun.

PENGEMBANGAN DERMAGA UTARA TERMINAL BATU AMPAR

Kapasitas : 600.000 TEUSTotal Biaya: Rp 366 milyar)

Master Plan

Page 9: Bulletin BP Batam

9

Sarana dan Prasarana Kapasitas Eksisting Ultimate Capacity Kapasitas Sandar Kapal (berth capacity) (DWT) 35.000 35.000 Panjang Dermaga (berth bength) (M) 1.250 3.600 Kedalaman Sisi Dermaga (basin depth lws) (M) 6-12 14 Gudang Terbuka (open storage) (m2) 214.000 230.950 Gudang Tertutup (warehouse) (m2) 19.500 208.950

Master Plan Bongkar Muat Barang Pelabuhan Batu Ampar 2007-2025

Kapasitas Eksisting dan Ultimate Capacity Pelabuhan Batu Ampar

Tipe Kargo Sub tipe 2007 2015 Ultimate Capacity

Kontainer ro-ro 50.000 TEU 100.000 TEU 150.000 TEU

lo-lo 450.000 TEU 800.000 TEU 1.850.000 TEU

Kargo Umum Kargo proyek 70.000 tons 100.000 tons 126.000 tons

Non Kontainer 78.000 tons 127.000 tons 171.000 tons Bagged cement 574.000 tons 380.000 tons 339.000 tons

Dry Bulk Cement 980.000 tons 980.000 tons 980.000 tons Lain2 13.500 tons 20.000 tons 25.000 tons

Berdasarkan intensitas pelabuhan, Pelabuhan Batu

Ampar adalah pelabuhan dengan aktivitas tertinggi di

Pulau Batam. Aktivitas-aktivitas Pelabuhan Batu

Ampar meliputi peti kemas, kargo umum, dan

transhipment, serta terdapat satu terminal penumpang

fery, yaitu Harbour bay.

Dengan demikian, sebelum Pelabuhan Tanjung Sauh

selesai, maka Pelabuhan Batu Ampar diharapkan akan

mampu menampung aktivitas bongkar muat dalam jumlah

yang besar.

Kinerja Pelabuhan Batu Ampar (berdasarkan Master Plan

Pelabuhan Batu Ampar 2007-2025), sampai dengan tahun

2025 ditargetkan dapat melayani aktivitas kargo peti kemas

sebesar 2.000.000 TEUs per tahun dan kargo non peti

kemas lebih kurang menjadi 7,7 juta ton per tahun.

Pencapaian kinerja ini dibagi dalam tiga tahapan

pengembangan.

Pelabuhan Batu Ampar dari udara

Page 10: Bulletin BP Batam

a t a m m e r u p a k a n s a l a h s a t u w i l a y a h Bpengembangan Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTA) yang pertama di Indonesia.

Awal pembangunan dimulai pada 1971 ketika Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan melalui Keputusan Presiden No. 74 yang menjadikan Batu Ampar sebagai pintu masuk untuk menarik investor asing.

Fokus awal industri pada penyulingan dan penyimpanan minyak dan gas yang kemudian diperluas dengan menyertakan manufaktur, galangan kapal, baik untuk pembuatan kapal baru maupun untuk perawatan, serta pariwisata dengan fokus kunci pada keperluan ekspor. Sejak itu, Batam menjelma menjadi salah satu penggerak pertumbuhan di tingkat regional dan nasional. Keberhasilan ini didukung insentif keuangan yang menarik bagi para investor serta biaya produksi yang rendah.

Untuk menjaga relevansi dengan pembangunan nasional dan perekonomian dunia yang dinamis, BP Batam mengambil langkah inisiatif untuk mengevaluasi perannya tersebut serta posisi Batam sebagai lokasi pilihan utama untuk penanaman modal asing langsung (PMA atau Foreign Direct Investment/FDI).

Untuk mendukung inisiatif tersebut, pengembangan infrastruktur terus ditingkatkan, antara lain perluasan Pelabuhan Batu Ampar, pengembangan pelabuhan transshipment/alih kapal di Tanjung Sauh, pengembangan jalan tol, pengembangan rel kereta api, pengembangan MRO pesawat, pengembangan air baku, pengembangan instalasi pengolahan limbah dan pengembangan infrastruktur IT.

Penelitian membuktikan bahwa Batam memiliki kekuatan daya saing; misalnya lokasi strategis berada dalam rute perdagangan penting dunia, keterkaitan yang kuat dengan ekonomi Singapura serta kemampuan menarik modal manusia dari seluruh Indonesia.

Terkait dengan hal tersebut, BP Batam baru-baru ini mengadakan workshop pengembangan klaster industri di Gedung IT Centre BP Batam yang dibuka oleh Anggota 4/Deputi Bidang Administrasi dan Program Mohammad Prijanto, Kamis (14/11). Workshop ini mengundang pembicara Dr. Hariyanto, pakar klaster dari BPPT dan Shivazi Das dari Konsultan Frost and Sullivan, dan Kasubag Pemetaan BP Batam Irfan Syakir Widyasa, ST.

Berdasarkan analisis kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang bagi Batam, tujuan-tujuan pembangunan ekonomi batam semestinya adalah

· Menciptakan lapangan pekerjaan sejalan dengan tujuan nasional;

· Menyadari potensi pada industri yang berpeluang tinggi dimana Batam memiliki daya saing yang kuat;

· Diversifikasi perekonomian Batam untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan;

· Naik ke atas rantai nilai untuk mengatasi penurunan produktivitas di sektor-sektor kunci;

· Memfasilitasi pembentukan bisnis untuk menghasilkan UKM Industri yang sukses

Pengembangan Klaster Industri Prioritas Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam

10

Page 11: Bulletin BP Batam

11

Roadmap KPBPB Batam

sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi;

· Mengidentifikasi ceruk pasar di mana Batam dapat mendukung Singapura dan peningkatan peran ASEAN dalam perekonomian global.

Pada tahun 2011, BP Batam telah mengidentifikasi sektor industri potensial berdasarkan tiga strategi roadmap BP Batam, yaitu:

Pertama, melengkapi atau memajukan industri yang sudah ada seperti elektronik dan elektrik, galangan kapal, pengilangan dan penyimpanan minyak dan gas, serta pariwisata atau MICE,

Kedua, mengembangkan industri baru atau industri berkembang seperti Information and Communication Technologi (ICT), Jasa Penunjang atau shared services, dan Green Industry.

Ketiga, membangun gateway/penghubung antara pusat produksi dan pusat kebutuhan atau pasar yang dinamakan logistic hub (transhipment), seperti pelabuhan alih kapal peti kemas dan MRO.

Sekarang saatnya Batam bertransformasi ke industri yang berni la i tambah lebih t inggi . Melalui

pengembangan klaster-klaster industri utama di atas, seperti yang telah dilakukan oleh negara-negara industri maju.

Konsep klaster yang dikembangkan oleh Profesor Michael Porter, dari Harvard Business School sekarang telah menyebar secara global. Klaster merupakan konsentrasi geografis/berkumpulnya dari perusahaan, pemasok, layanan pendukung, infrastruktur khusus, produsen produk terkait , lembaga pelatihan dan asosiasi bisnis yang muncul dalam bidang-bidang khusus di lokasi tertentu.

Dengan kata lain, klaster adalah suatu lokasi geografis, di mana sumber daya dan kompetensi yang cukup berkumpul dan mencapai ambang batas kritis, memberikan suatu posisi kunci di jenis kegiatan ekonomi yang dijalankan, dan dengan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dibanding tempat-tempat lain.

Kesuksesan pengembangan klaster industri di Batam tergantung kepada kita semua. Mulai pelaku pemilik modal atau industri besarnya, UKM pendukungnya, asosiasi industri, asosiasi pekerja, lembaga penelitian dan akademisi, badan-badan sertifikasi dan klasifikasi, infrastruktur yang terus ditingkatkan dan juga dukungan pemerintah.

Page 12: Bulletin BP Batam

12

alam pengembangan Pulau Batam sebagai Ddaerah khusus Kawasan Perdagangan Bebas

(FTZ), Pulau Batam memiliki potensi yang

s a n g a t b e s a r d a l a m m e m b e r i k a n k o n t r i b u s i

perkembangan, serta pertumbuhan ekonomi dan investasi,

khususnya di Provinsi Kepulauan Riau yang merupakan

bagian dari wilayah Indonesia dan difokuskan sebagai

kawasan industri khusus di Asia Tenggara melalui

berbagai pengembangan industri awal, seperti industri alih

kapal, perdagangan, pariwisata, serta industri lainnya yang

sudah dikembangkan sejak tahun 1970an.

Letak geografis yang strategis berdekatan dengan

Singapura dan Malaysia menjadikan Pulau Batam lokasi

yang tepat untuk berinvestasi dengan berbagai fasilitas

penunjang, insentif dan kemudahan yang diberikan oleh

Pemerintah Indonesia sebagai salah satu wujud upaya

pelayanan yang diberikan kepada calon investor yang

ingin berinvestasi di Batam.

Pengembangan industri di berbagai sektor di Pulau Batam

saat ini sudah semakin berkembang, baik industri

perdagangan, elektronik, perkapalan, pariwisata, animasi,

jasa, dan industri perbaikan pesawat tebang maupun

industri penunjang lainnya telah memberikan banyak

kontribusi dalam meningkatkan nilai pertumbuhan

ekonomi dan devisa Negara Indonesia.

Berbagai kebijakan yang telah dilimpahkan Pemerintah

Pusat kepada BP Batam merupakan upaya untuk

memberikan kemudahan bagi para calon investor yang

ingin menanamkan modalnya di Pulau Batam. Berbagai

fasilitas tersebut, seperti dibebaskannya pajak PPN,

PPNBM, ekspor dan impor dan berbagai insentif

lainnya, serta dukungan penuh dari Pemerintah Pusat

merupakan apresiasi dan upaya untuk memajukan Pulau

Batam sebagai daerah tujuan investasi terkemuka di

kawasan Asia Pasifik.

2 Sebagai pengelola Pulau seluas 715 km (Batam,

Rempang & Galang) dengan status perdagangan bebas

(Free Trade Zone), BP Batam memiliki program untuk

mempromosikan Pulau Batam, baik di dalam negeri

maupun di luar negeri. Salah satu program tersebut

adalah Business Gathering “BP Batam – JETRO (Japan

External Trade Organization)” yang merupakan acara

temu bisnis antara BP Batam dengan para komunitas

maupun pelaku usaha/pebisnis Jepang yang berada di

Jakarta.

Business Gathering BP Batam dengan JETRO 2013

Investasi

Kepala BP Batam menjelaskan peluang investasi di Batam

Page 13: Bulletin BP Batam

13

Acara ini diselenggarakan atas kerjasama BP Batam

dengan Japan External Trade Organization (JETRO)

yang merupakan suatu organisasi yang berhubungan dan

bekerjasama dengan Pemerintah Jepang untuk

mempromosikan serta, meningkatkan pertumbuhan

investasi dan perdagangan antara Jepang dengan

negara-negara di seluruh dunia. Berdiri sejak pada tahun

1958 dengan fungsi dan tugasnya adalah untuk

mempromosikan nilai ekspor produk Jepang di luar

negeri dan memfokuskan ke arah promosi investasi

asing di Jepang, serta membantu UKM dan perusahaan-

perusahaan Jepang dalam memaksimalkan potensi

ekspor global mereka.

Berdasarkan data tersebut diharapkan pertumbuhan

nilai investasi, khususnya perusahaan yang berasal dari

Jepang dapat terus meningkatkan nilai investasinya di

Batam dan semoga hal tersebut juga diikuti oleh negara-

negara lainnya yang tentunya akan memberikan dampak

yang positif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

secara Nasional di Indonesia.

Acara Business Gathering tersebut dihadiri dan dibuka

oleh Kepala BP Batam Bpk Mustofa Widjaja, Mr.

Hajime Kinoshita dari Liaison Officer BP Batam yang

berada di Jepang, Senior General Manager PT.

Sumitomo Wiring System Batam Indonesia Mr. Jito.

Hitoshi, dan Mr. Okajima Masahiko yang menjabat

sebagai President Director PT. Takamori Indonesia.

No Negara Asal Jumlah Perusahaan

Nilai Investasi (USD)

Bidang Usaha

Direct Investment (100%)

1 Jepang 16 132.518.986

Elektronik & industri penunjang elektronik

Joint Venture (Tidak dengan Indonesia) 1 Jepang – Singapura 35 284.813.213 Elektronik,

industri penunjang & industri berat

2 Jepang – Philipina 1 7.349.143

3 Jepang - Prancis 1 19.246.167

Total 37 311.408.523

Joint Venture (Dengan Indonesia)

1 Indonesia, Jepang & Singapura

3 59.091.000

Elektronik, industri penunjang & industri berat

2 Indonesia – Jepang 10 31.361.137 Elektronik, industri berat

3 Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman & Singapura

1 24.925.810 Industri penunjang & Industri berat

Total 14 115.377.947 Total Joint Venture 51 426.786.470

Total (Joint + Direct) 67 559.305.456

Terkait dengan investasi Jepang, khususnya di Pulau Batam s.d. tahun 2012 adalah (lihat tabel)

Para peserta Business Gathering

Kepala BP Batam berbincang dengan peserta Business Gathering

Page 14: Bulletin BP Batam

14

Kementerian Koordinasi Perekonomian

mengemukakan bahwa pelaksanaan Free

Trade Zone Batam Bintan Karimun (FTZ

BBK) telah berjalan selama 5 tahun. Dalam hal ini

FTZ BBK seharusnya sudah mampu menjadi

lokomotif ekonomi nasional. Namun pada

kenyataannya, FTZ BBK belum memberikan secara

signifikan kinerja perekonomian di Kepulauan Riau

karena belum optimalnya FTZ. Banyak peraturan

FTZ belum memadai bagi para investor sehingga

diperlukan perhatian khusus terhadap FTZ ini.

Hal tersebut dipaparkan dalam sebuah Forum

Group Discussion, Senin (25/11) lalu oleh

Kementerian Koordinator Perekonomian RI

bekerja sama dengan Dewan Kawasan BBK di

Hotel BCC, Batam dengan menghadirkan

pembicara anggota Dewan Ekonomi Nasional serta

Tim Working Group BBK dan KEK Dr. Umar

Juoro, Asisten Deputi VI Kemenko Perekonomian

RI Dr. Purba Robert Sianipar, dan Kepala Badan

Pengusahaan (BP) Batam Mustofa Widjaja.

Purba Robert Sianipar, dalam sambutannya

mengungkapkan, untuk meningkatkan kinerja FTZ

BBK Kemenko Perekonomian telah melakukan

berbagai bentuk kerja sama dengan beberapa

negara, antara lain dengan Singapura, salah satunya

dengan melakukan kajian ekonomi BBK.

Kemenko Perekonomian RI melalui Tim Working

Group BBK telah melakukan kajian terhadap pelaksanaan

FTZ di 3 negara sebagai benchmarking, antara lain

Vietnam, Malaysia dan China.

Kajian itu antara lain untuk melihat perbandingan terhadap

kelembagaan dan infrastruktur dalam rangka pelaksanaan

FTZ di negara masing-masing, meliputi:

1. Kelembagaan FTZ BBK, Malaysia, Vietnam dan

Cina.

2. Infrastruktur FTZ BBK, Malaysia, Vietnam dan

Cina.

3. Pembiayaan Infrastruktur FTZ BBK, Malaysia,

Vietnam dan Cina.

4. Ketenagakerjaan FTZ BBK, Malaysia, Vietnam

dan Cina.

5. Keunggulan Industri Jasa FTZ BBK, Malaysia,

Vietnam dan Cina.

6. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)

Industri Elektonika

7. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)

Industri Perkapalan

8. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)

Industri Pendukung Migas

9. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)

Industri Offshore sevices

10. Rantai Nilai Global (Global Value Chain)

Industri Pariwisata

11. Road Map Pengembangan FTZ BBK pada

Industri Elektronika, Perkapalan, Pendukung

Migas, Offshore services, Pariwisata.

Pengembangan FTZ dan Global Value Chain Batam-

Kepala BP Batam memberikan pemaparan dalam acara Global Value chain BBK

Page 15: Bulletin BP Batam

Kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari Tim Working Group (TWG) terhadap benchmarking tersebut adalah :

Rekomendasi Kelembagaan dan Infrastruktur

1. Pembentukan Resolution Conflict Board di

t i n g k a t D e w a n N a s i o n a l . U n t u k

menyempurnakan mekanisme resolusi konflik

dalam kelembagaan FTZ Batam Bintan

Karimun, diperlukan mekanisme resolusi

konflik yang terintegrasi di tingkat nasional yang

dapat menyelesaikan persoalan lintas sektoral

dan lintas kementerian. Resolusi konflik tersebut

sebaiknya berada dalam struktur Dewan

Nasional yang melibatkan beberapa kementerian

lainnya, seperti Kementerian Kehutanan,

Pariwisata, ekonomi kreatif, Perdagangan dan

Kementerian Keuangan (Dirjen Bea Cukai dan

Dirjen Perpajakan).

2. O p t i m a l i s a s i B U M N / B U M D d a l a m

pembangunan Infrastruktur di Kawasan FTZ

BBK. Diperlukan kerja sama pemerintah pusat

dan daerah. Di mana pemerintah pusat dan

daerah melakukan penyertaan modal (equity)

bersama. BUMN/BUMD tersebut mendapatkan

fasilitas kredit dari perbankan BUMN dan swasta

untuk pembangunan infrastruktur kawasan. Pola

pembangunan infrastruktur seperti ini berhasil

diterapkan di Vietnam dan China.

3. Pembentukan Labor Conflict Resolution di

tingkat lokal. Pemda dan Badan Pengelola

kawasan perlu memfasilitasi proses mediasi

antara buruh dan perusahaan supaya tuntutan

pekerja dapat terkendali.

4. Pemerintah Daerah dan Dewan Kawasan perlu

bekerja sama dalam mengembangkan

politeknik. Peningkatan keterampilan dan

pelatihan ketenagakerjaan pada masyarakat

Batam, Bintan, Karimun untuk mendukung

industri prioritas, yaitu elektronika, perkapalan,

pendukung migas, offshore services, dan

pariwisata. Pengembangannya dapat dilakukan

bekerja sama dengan lembaga pendidikan

nasional dan internasional.

5. Penyusunan road map industri elektronika yang

terintegrasi dengan kebutuhan industri EMS

(Electronic Manufacturing Services) dan ODM

(Original Design Manufacturing) yang

mengikuti global value chain.

6. Perkembangan industri perkapalan di Batam dan

Karimun perlu diarahkan pada pemenuhan

kebutuhan industri tier 1 dan 2 dalam global

value chain industri pembuatan kapal besar.

Industri Batam dan Karimun yang ada perlu

ditingkatkan (upgrading) pada manufaktur

HVAC, sencores, communication, winches dan

pembuatan platform kapal besar.

Bintan-Karimun (BBK) Kelembagaan dan Infrastruktur

15

Page 16: Bulletin BP Batam

8. Perkembangan layanan offshore untuk industri

berbasis TI dan layanan keuangan memungkinkan

dilakukan di Batam karena strategisnya posisi

Batam sebagai hub network server di kawasan Asia

Pasifik.

9. Perkembangan jasa pariwisata di Bintan perlu

difokuskan pada promosi dan peningkatan

pelayanan berstandar internasional. Industri

pariwisata Bintan perlu ditingkatkan menyesuaikan

rantai nilai global (global value chain) yang

berbasis pada pariwisata ekoturisme, sejarah dan

budaya, agama, dan komunitas masyarakat.

10. Pelatihan dan pendidikan untuk tenaga kerja

pariwisata Bintan perlu diarahkan untuk mengikut

pelatihan TedQual, Sbest dan Praktikum dan

pemberian beasiswa, untuk pejabat lokal

diperlukan untuk mengikuti kursus pariwisata dan

wisata internasional terkait penciptaan even

pariwisata untuk kawasan Batam Bintan dan

Karimun.

11. Fokus pengembangan FTZ Karimun adalah pada

industri perkapalan, karena itu pengembangan

infrastruktur dan industri pendukung diarahkan

pada mendukung industri perkapalan.

12. Memfasilitasi perkembangan UMKM untuk

memberikan akses bagi masyarakat yang lebih luas

dalam perkembangan ekonomi di BBK. Perlunya

meningkatkan sinergi antara pemerintah daerah,

BP, Perbankan dan dunia usaha.

13. Fokus pengembangan FTZ Batam dan Bintan

adalah pada industri elektronika, pendukung migas

dan Pariwisata. Karena itu pengembangan

infrastruktur dan industri pendukung diarahkan

pada mendukung industri tersebut yang secara

optimal mengambil manfaat dari global value chain

saat ini.

14. Mengintensifkan dan mengefektifkan joint

promotion BP FTZ BKK yang terfokus pada

perusahaan tertentu (target) untuk industri

elektronika, perkapalan, pendukung migas,

pariwisata dan offshore services.

Studi pengembangan FTZ BBK sebelumnya yang

merupakan jo int s tudy Indonesia-Singapura

merekomendasikan untuk melakukan benchmarking

lebih jauh dengan SEZ/FTZ di Malaysia, Vietnam dan

China. Fokusnya adalah pada aspek kelembagaan,

infrastruktur, pembiayaan, dan ketenagakerjaan.

S tud i sebe lumnya juga merekomendas ikan

pengembangan industri elekronika, perkapalan,

pendukung migas, dan data storage, dalam konteks

global value chain.

Karena pariwisata merupakan sektor penting dalam

FTZ, khususnya Bintan, dan juga Batam, maka dalam

hal tertentu pengembangan pariwisata juga dibahas.

Tanggapan Kepala BP Batam Secara Umum

Terkait dengan kesimpulan dan rekomendasi yang

dikeluarkan oleh Tim Working Group atas kajian

tersebut, dalam menentukan industri prioritas dalam

global value chain, khususnya di Batam perlu dilihat

juga karekteristik Batam selama ini. Untuk itu BP Batam

mengusulkan tiga pendekatan strategi seperti yang

dipaparkan oleh Kepala BP Batam Mustofa Widjaja,

yaitu:

a) Diversifikasi dari industri-industri yang ada

menjadi industri baru atau industri yang

berkembang, yaitu Industri Informasi dan

Telekomunikasi (data centre), Jasa penunjang

16

7. Perkembangan industri pendukung migas

diarahkan pada kebutuhan industri standar dan

kebutuhan yang membutuhkan kecanggihan

tertentu seperti anjungan migas di laut dalam.

Sedapat mungkin mendapatkan nilai optimal dari

value chain industri pendukung migas.

Para peserta Forum Group Discussion

Page 17: Bulletin BP Batam

17

seperti jasa penunjang pelayanan TI, Green

Industry seperti Light Emitted Diode (LED) dan

Fotovoltage,

b) Melengkapi dan memajukan industri-industri

yang telah ada, yaitu Elektronik dan Elektrik,

Pariwisata (MICE), Galangan kapal (shipyard),

Pengilangan dan Penyimpanan Minyak dan Gas,

c) Membangun gateway di antara pusat produksi dan

p u s a t k e b u t u h a n , y a i t u l o g i s t i c h u b

(transhipment) seperti pelabuhan alih kapal peti

kemas dan MRO.

Terkait pembentukan Resolution Conflict Board di

Tingkat Dewan Nasional, Kepala BP Batam

berpendapat, bahwa selain penetapan resolution board

di Dewan Nasional perlu juga ditetapkan mekanisme

dan hubungan kerja dan tugas pokok dalam

kelembagaan tersebut dengan Dewan Kawasan yang

ada di masing-masing BBK, sehingga tidak terjadi

tumpang tindih kewenangan dalam kebijakan dan

operasional.

Sedangkan terkait optimalisasi BUMN/BUMD dalam

pembangunan infrastruktur di Kawasan FTZ BBK.

Kepala BP Batam sepaham dengan rekomendasi Tim,

namun perlu dikembangkan untuk pelaksanaannya. Begitu

juga dengan pembentukan Labor Conflict Resolution di

tingkat lokal. BP Batam sepaham dan setuju dengan hasil

analisis kesimpulan Tim Working Group.

Se lanju tnya te rka i t dengan ker ja sama da lam

mengembangkan politeknik dan peningkatan keterampilan

dan pelatihan ketenagakerjaan, Kepala BP Batam

berpendapat selain dari lembaga pendidikan, baik yang

nasional maupun internasional, perlu juga dikembangkan

pusat inkubator yang dapat mendidik tenaga-tenaga

industri menjadi tenaga yang terampil.Dalam hal

penyusunan road map industri elektronika yang terintegrasi

dengan kebutuhan industri, BP Batam berpendapat tidak

hanya industri elektronika, tetapi perlu juga disusun road

map dari seluruh industri yang menjadi prioritas utama

sehingga bisa lebih dapat diaplikasikan oleh stakeholder

yang lain dalam bidang tugas masing-masing.

Perkembangan industri perkapalan dan industri pendukung

migas di Batam dan Karimun, BP Batam berpendapat

bahwa untuk di Batam kegiatan industri seperti ini sudah

ditingkatkan sehingga dapat membuat platform kapal besar

seperti apa yang telah dikerjakan oleh perusahan Mc

Dermott untuk anjungan minyak lepas pantai.

Sedangkan untuk perkembangan layanan offshore untuk

industri berbasis TI dan layanan keuangan, pada saat ini

layanan offshore TI telah mulai dikembangkan di Batam,

khusus di BP Batam telah dikembangkan IT Centre sebagai

tempat penyediaan layanan seperti share service (Web

Hosting, Mail Hosting Storage), dedicated service (server,

virtual server), location services (room, rack) dan disaster

recovery (DRC, DC management, link).

Di bidang pariwisata, menurut Kepala BP Batam, khusus

untuk Batam pelatihan dan pendidikan dapat mendukung

event pariwisata, seperti business tourism (incentive

travelling), retail tourism, eco dan halal tourism.

Untuk memfasilitasi perkembangan UMKM dengan

memberikan akses bagi masyarakat yang lebih luas dalam

perkembangan ekonomi di BBK, Kepala BP Batam

mengemukakan bahwa memfasilitasi bisa dilakukan dalam

penyediaan bantuan/pinjaman untuk peningkatan kapasitas

UKM dan penyerapan teknologi dalam mendukung

industri-industri yang diprioritas.

Sedangkan dalam rangka mengintensifkan dan

mengefektifkan joint promotion BP FTZ BBK, Kepala BP

Batam berpendapat bahwa joint promotion BP FTZ BBK

bukan semata-mata hanya terfokus pada industri-industri

unggulan, tetapi juga harus selektif di dalam pemilihan

lokasi/negara, sehingga hasilnya juga dapat diukur.

Page 18: Bulletin BP Batam

Bandar Udara Hang Nadim Batam mengikuti

Pameran Teknologi Green Airport yang

merupakan bagian dari Indonesia International

Infrastructure Conference and Exhibiton (IIICE), di Jakarta

Convention Center, Jakarta yang berlangsung selama 3 hari

(13-15 November 2013) yang dibuka oleh Menteri

Koordinator Perekonomi, Hatta Radjasa.

Menko Perekonomian Hatta Radjasa, dalam sambutannya

berjanji akan memangkas prosedur birokrasi yg

menghambat investasi di Indonesia. Ada 56 proyek yang

penting bagi perencanaan MP3EI yang akan diperkenalkan

di IIICE, dimana setengah dari proyek-proyek tersebut

akan ditampilkan guna mengumpulkan tanggapan untuk

peninjauan ulang.

Bandara Hang Nadim, dalam

pameran ini mengusung konsep

Eco Green, karena Hang Nadim

merupakan salah satu bandar

udara besar di Indonesia yang

m e m i l i k i p e r a n d a l a m

menindaklanjuti isu perubahan

iklim global dan antisipasi

permasalahan lingkungan bandar

udara.

Saat ini, Bandara Hang Nadim

t e n g a h m e n y u s u n s e b u a h

perencanaan pengelolaan bandara

yang ramah lingkungan (Hang

Nadim Ecology Masterplan)

u n t u k d i j a d i k a n p e d o m a n

penataan dan pengelolaan bandar

u d a r a y a n g b e r w a w a s a n

lingkungan yang terintergrasi

dengan tata tuang wilayah dan

s i s t e m t r a n s p o r t a s i g u n a

mengurangi dampak lingkungan

yang mungkin terjadi, sehingga

mampu menjadi bandar udara

dengan visi global lingkungan

hidup, terpadu, serasi dan selaras

dengan lingkungan sekitarnya

demi tercapainya pembangunan

yang berkelanjutan.

Saat ini juga, Hang Nadim tengah

mengembangkan investasi dalam

bidang pembangunan hanggar

Eco-Airport Tema Bandara Hang Nadim Dalam Pameran Teknologi Green Airport

18

Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja saat menjawab pertanyaan pers

Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja membrikan sambutan pada pembukaan pameran Eco-Airport di Jakarta

Page 19: Bulletin BP Batam

untuk perbaikan pesawat udara

(MRO Project-Maintenance,

Repair and Overhoul). Lion, salah

satu perusahaan pesawat yang

terbesar telah menanamkan

investasinya di bidang ini. Badan

Pengusahaan (BP) Batam, selaku

pengelola Bandara Hang Nadim

telah menetapkan area bandara

sebagai salah satu klaster industri

di Pulau Batam, selain beberapa

kluster industri yang lain, yaitu

perkapalan dan galangan, industri

alat berat, industri elektronik,

animasi, dan lainnya.

Selain Lion Air, BP Batam juga

telah menerima permohonan

investasi MRO dari Garuda

Indonesia dan Iltabi Aircraft

Industry yang saat ini juga sudah

d a l a m t a h a p p e r e n c a n a a n

pembangunan setelah MoU

ditandatangani oleh kedua belah

pihak.

S e m e n t a r a i t u , D e p u t i

Perencanaan Infrastuktur dan

R e g i o n a l K e m e n t e r i a n

Kordinator Perekonomian, Luky

Eko Wuryanto, mengatakan

pameran ini bertujuan untuk

meningkatkan potensi ekonomi

pada level yang lebih tinggi lagi,

sekaligus menarik calon-calon

investor, khususnya dalam sektor

infrastruktur. Deputi Bidang

Pengendalian BP Batam Asroni

Harahap, hadir dalam pameran ini

d idamping i o l eh D i r ek tu r

Perencanaan Pembangunan

Istono.

IIICE diselenggarakan oleh PT

Angkasa Pura dan didukung oleh

Kementerian Perhubungan,

B a d a n P e r e n c a n a a n d a n

P e m b a n g u n a n N a s i o n a l

(Bappenas), dan Kementerian

K o o r d i n a t o r B i d a n g

Perekonomian, Kamar Dagang

Indonesia, Badan Koordinasi

Penanaman Modal, dan Asosiasi

Pemerintah Provinsi Seluruh

Indonesia bekerjasama dengan

PT Infrastructure Asia.

19

Foto bersama kepala

Page 20: Bulletin BP Batam

BP Batam Adakan Sosialisasi RIPH

20

adan Pengusahaan (BP) Batam melakukan Bsosialisasi tata cara pengajuan Rekomendasi

Impor Produk Hortikultura (RIPH) kepada

perusahaan-perusahaan pemasok produk hortikultura di

C o n f e r e n c e R o o m I T C e n t e r, K a m i s ( 7 / 11 ) .

Sosialisasi itu menghadirkan tiga narasumber dari

Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian

terselenggara berkat kerjasama BP Batam dengan

Direktorat Jenderal (Dirjen) Pengolahan dan Pemasaran

Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian serta Direktorat

Fasilitas Ekspor dan Impor Direktorat Jenderal

Perdagangan Luar Negeri.

Kasubdit Perindustrian BP Batam, Ponco Prio Atmojo

yang membuka kegiatan ini mewakili Kepala BP Batam,

mengatakan, pemasukan sayur dan buah diatur untuk

melindungi produk lokal.

Menurut Ponco, BP Batam dalam hal ini, Direktorat Lalu

Lintas (Ditlalin) Barang sudah melakukan pemeriksaan

kepemilikan transportasi perusahaan pemasok produk

holtikultura.

“Karena itu (transportasi) merupakan salah satu syarat. Di

sini sekarang ada 14 perusahaan yang mendapatkan IT

(importir terdaftar) produk hortikultura”, katanya.

Ponco menyatakan dari 14 perusahaan tersebut, dua di

antaranya diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan.

Sementara 12 perusahaan lainnya dikeluarkan BP

Batam.

“Dari 14 itu, 10 di antaranya mengimpor buah dan dan

sayur. Empat lagi mengimpor produk olahan. Saat ini

baru satu perusahaan yang mendapat RIPH

(rekomendari impor produk hortikultura),” katanya.

Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini, setidaknya 13

perusahaan lainnya bisa menyusul. Dan, hari ini akan

dilakukan simulasi bagaimana caranya melakukan

pendaftaran secara online.

Sementara itu, Kepala Seksi Stabilitas Harga Direktorat

Pemasaran Domestik, Kementerian Pertanian Tardi

Toyip menyatakan, bahwa RIPH merupakan amanah

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010, Permentan

Nomor 88 tahun 2011 tentang Pengawasan Keamanan

Pangan Terhadap Pemasukan dan Pengeluaran Pangan

Segar Asal Tumbuhan.

Permentan Nomor 42 Tahun 2012 tentang Perubahan

Atas Permentan Nomor 15 tahun 2011 tentang

Kebijakan

Para peserta sosialisasi RIPH

Page 21: Bulletin BP Batam

21

Perubahan Nomor 37 2006 tentang Persyaratan Teknis

dan Tindakan Karantina Tumbuhan Untuk Pemasukan

Buah-buahan atau Sayuran Buah Segar ke Wilayah

Indonesia.

“Maksud dan tujuan pemberian RIPH untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan

impor produk hortikultura serta memberikan kepastian

dalam pelayanan penerbitan RIPH,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan, RIPH untuk bahan baku industri

dan olahan konsumsi, hanya diterbitkan satu kali dalam

satu periode untuk satu perusahaan. RIPH lanjutnya

diterbitkan paling lama tujuh hari kerja setelah selesai

pemeriksaan kelengkapan persyaratan dokumen RIPH

dan apabila dokumen tidak lengkap akan dikembalikan

kepada pemohon untuk dilengkapi.

“Jika terjadi force majeure (bencana alam), maka

pengajuan pemohon dilakukan secara manual,”

jelasnya.

Dalam pemaparannya ia menjelaskan, produk sayuran

segar yang diatur di antaranya, kentang atlantik, bawang

bombay, bawang merah, wortel dan cabe. Sementara

untuk buah di antaranya pisang, nanas, mangga, jeruk,

anggur, melon, pepaya, apel, durian dan lengkeng.

Kasubdit Pelayanan Perdagangan Direktorat Fasilitas

Ekspor dan Impor, Dwika Dasawarsih menyampaikan,

pengajuan RIPH wajib dilakukan secara online. “Tidak

boleh dilakukan secara manual. Karena jika harus

melakukan dengan manual harus mempunyai hak

akses”, jelasnya.

Selain itu, IP dan IT produk hortikultura wajib

menyampaikan laporan secara tertulis atas pelaksanaan

impor produk hortikultura setiap tanggal 15 setiap

bulannya.

“Pengakuan sebagai IP hortikultura dan penetapan sebagai

IT hortikultura dicabut apabila tidak melaksana kewajiban

menyampaikan laporan tertulis sebanyak tiga kali”,

jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Pelaksana Direktorat Fasilitasi

Ekspor dan Impor dari Kementerian Perdagangan, Yogo

Dwiantoro memberikan simulasi RIPH secara online.

Ia juga menyampaikan untuk memperoleh RIPH ada

kewajiban dan sanksi yang akan diterima oleh pihak

perusahaan. Di antaranya kewajiban untuk melakukan

realisasi impor hortikultura paling sedikit 80 persen dari

persetujuan impor dalam setiap periode sebagaimana

tercantum dan persetujuan impor.

Para pembicara sosialisasi RIPH

Para peserta sosialisasi RIPH

Page 22: Bulletin BP Batam

22

ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Dalam sosialisasi tersebut disampaikan beberapa hal,

yaitu tata cara pengisian laporan konstruksi penanaman

modal, perijinan dan non perijinan penanaman modal

yang dimiliki, realisasi investasi, realisasi mesin dan

peralatan, penggunaan tenaga kerja, hingga

permasalahan yang dihadapi perusahaan.

Selain itu juga dapat dilaporkan program Corporate

Social Responsibility (CSR) yang sudah dilakukan oleh

setiap perusahaan. Saat ini sistem penyusunan LKPM

masih secara manual, namun direncanakan pada tahun

2014, akan mulai dilakukan secara online melalui

website bkpm.go.id.

Dengan sistem manual, khususnya di wilayah Kepri,

perusahaan biasanya mengirimkan LKPMnya melalui

jasa pengiriman atau diantar langsung ke empat

instansi, yaitu BKPM Pusat, BKPMD Kepri, BKPM

Kota Batam dan BP Batam.

Dengan sistem online, secara otomatis nantinya

pengiriman tersebut akan terdistribusikan dengan

sendirinya, serta menghemat waktu dan biaya

operasional. Terkait hal ini sebelumnya akan dilakukan

sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan.

Dalam rangka memberikan pemahaman tentang

pentingnya pelaporan kegiatan investasi, Subdit

Perizinan Penanaman Modal BP Batam

menyelenggarakan Sosialisasi Penyusunan Laporan

Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) di Hotel Vista, Jumat

(4/11).

Sosialisasi ini dipimpin langsung Kepala Subdit Perizinan

Penanaman Modal, Chairul dan dihadiri perwakilan

BKPM Indonesia di Singapura, M. Ikhsan.

Chairul, dalam penjelasannya mengatakan kegiatan

penanaman modal di Indonesia dilindungi dengan UU

Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal yang

bertujuan antara lain untuk meningkatkan pertumbuhan

Sosialisasi LKPM

Para Peserta sosialisasi LKPM

Salah satu pembicara menyampaikan uraian tentang sosialisasi LKPM

Page 23: Bulletin BP Batam

adan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama Bdengan Balai Besar Industri Agro (BBIA)

menyosialisasikan Hazard Analysis Critical

Control Point (HACCP) bagi Industri Kecil Menengah

(IKM), Selasa (29/10).

Agus Sudibyo, pembicara dari BBIA, mengemukakan

bahwa para IKM harus bisa memberikan kepuasan

kepada pelanggan dan harus memiliki daya saing.

Dalam hal ini, untuk mengatasinya, diperlukan cara

produksi yang baik, agar bisa menghasilkan suatu

produk pangan dan cita rasa.

"Buatlah suatu produk pangan dan cita rasa yang bisa

menghasilkan produksi yang baik, dan dibutuhkan

konsumen,", katanya.

Dikatakan dia, adapun salah satu upaya yang harus

diatasi yakni, dengan meningkatkan daya saing dan

perlindungan konsumen adalah penerapan cara

produksi pangan olahan yang baik (CPPOB) atau

dengan good manufacturing practice (GMP).

Untuk itu, Agus mengatakan, tujuan penerapan CPPOB

atau GMP, yaitu untuk memberikan prinsip-prinsip

dasar yang sangat penting dalam produksi pangan.

Dalam hal ini, lanjut dia, dapat diterapkan sepanjang

rantai pangan mulai dari produksi primer sampai

konsumen akhir. Sehingga dapat menjamin pangan yang

diproduksi aman dan layak di konsumsi.

“Nantinya akan diarahkan ke industri agar bisa memenuhi

berbagai persyaratan produksi. Misalnya di lokasi

bangunan dan fasilitas,” paparnya.

Dalam hal ini, harus ada pengarahan pendekatan dan

penerapan manajemen sistem HACCP. Ia memaparkan

tuntutan konsumen hanya dua yakni, mutu dan keamanan

pangan, tidak hanya itu saja, ia juga menekankan pelatihan

karyawan sangat diperlukan.

“Karyawan harus mendapatkan pelatihan atau pendidikan

tentang higiene dan kesehatan karyawan. Higienis pangan

olahan, pembersihan dan sanitasi peralatan, serta

pengawasan mutu yang lebih baik,” paparnya. Pada

kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan hal yang

mendasar untuk pencucian tangan sebelum dan sesudah

mengolah pangan.

“Cuci tangan itu kita ingat jari kita saja. Kan ada lima. Jadi

lima caranya. Pertama basuh tangan dengan air mengalir.

Kemudian pakai sabun, cuci lagi tangan dengan air

mengalir dan keringkan tangan,” jelasnya.

BP Batam dan BBIA Sosialisasikan HACCP

23

Para pembicara sosialisasi HACCP

Page 24: Bulletin BP Batam

Dalam beberapa literatur, Hazard Analysis Critical Control

Point (HACCP) adalah suatu sistem kontrol dalam upaya

pencegahan terjadinya masalah yang didasarkan atas

identifikasi titik-titik kritis di dalam tahap penanganan dan

proses produksi. HACCP merupakan salah satu bentuk

manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin

keamanan pangan dengan pendekatan pencegahan

(preventive) yang dianggap dapat memberikan jaminan

dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen.

Tujuan dari penerapan HACCP dalam suatu industri

pangan adalah untuk mencegah terjadinya bahaya,

sehingga dapat dipakai sebagai jaminan mutu pangan guna

memenuhi tututan konsumen. HACCP bersifat sebagai

sistem pengendalian mutu sejak bahan baku dipersiapkan

s ampa i p roduk akh i r d ip roduks i massa l dan

didistribusikan.

Oleh karena itu dengan diterapkannya sistem HACCP akan

mencegah resiko komplain karena adanya bahaya pada

suatu produk pangan. Selain itu, HACCP juga dapat

berfungsi sebagai promosi perdagangan di era pasar global

yang memiliki daya saing kompetitif.

Pada beberapa negara penerapan HACCP ini bersifat

sukarela dan banyak industri pangan yang telah

menerapkannya. Di samping karena meningkatnya

kesadaran masyarakat, baik produsen dan konsumen dalam

negeri akan keamanan pangan, penerapan HACCP di

industri pangan banyak dipicu oleh permintaan konsumen

terutama dari negara pengimpor. (hk)

24

Lilik Ponco Priyo Atmojo,SH sebagai salah satu pembicara pada acara sosialisasi HACCP

Para peserta sosialisasi HACCP

Page 25: Bulletin BP Batam

Kementerian Perencanaan Pembangunan

Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan

Nasional (Bappenas) RI menggelar dialog

perencanaan pembangunan 2013 dengan tema

“Pembangunan Ekonomi Indonesia Masa Depan

Melalui Pengembangan Kawasan Strategis dan Cepat

Tumbuh” yang dilaksanakan Rabu (27/11) di Hotel

Harmoni One, Batam.

M e n t e r i P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n

Nasional /Bappenas , Armida S. Al isyahbana

mengatakan bahwa tujuan diadakannya dialog ini

adalah untuk mencari solusi dan tindakan yang dapat

mempercepat perkembangan kawasan startegis dan

cepat tumbuh di wilayah Prov Kepri

yang merupakan salah satu daerah

yang berkembang dengan sangat

pesat.

M e n t e r i P P N j u g a

menginformasikan bahwa Rencana

Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2012 -2015 yang

sudah hampir selesai agar nantinya

dapat didukung oleh seluruh

pengelola daerah kawasan strategis

secara nasional dengan rancangan

techno grafik yang dipersiapkan dan

diharapkan dapat selesai pada tahun

2014 nanti.

Sesuai dengan UU No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005—2025,

melalui koridor ekonomi dalam program MP3EI

(Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia) terbagi dalam 4 bidang, yaitu

Kawasan Ekonomi Cepat Tumbuh (KECPT), Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Pengembangan

Ekonomi Terpadu (KAPET) dan Kawasan Perdagangan

Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB).

Selain itu infrastruktur juga merupakan elemen penting

dalam program upaya meningkatkan percepatan

pertumbuhan ekonomi dalam membangun konektifitas

sebagai sarana pendukung yang real.

Koneksi Masih Menjadi KendalaBagi Kepri

25

Sekitar Kita

Drs. Asyari Abbas, Anggota 3/Deputi Bidang Pelayanan Umum BP Batam (kanan), Dr. Hari Azhar Azis, Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI (tengah), Dr. Imron Bulkin, Staf Ahli Bidang PemberdayaanMasyarakat dan Penaggulangan Kemiskinan Kementerian PPN/Bappenas (kiri)

Pemberian cinderamata dari Gubernur Kepulauan Riau Drs. H. M. Sani kepada Menteri PPN/Bappenas Armida S. Alisyahbana

Page 26: Bulletin BP Batam

Namun tidak dipungkiri bahwa berbagai permasalahan

seperti kenaikan harga bbm, melonjaknya harga dollar

dan berbagai masalah global maupun internal bisa

menghambat laju pertumbuhan di Provinsi Kepri

tentunya harus kita cermati dengan baik”, kata M. Sani.

Sani juga mengatakan, salah satu hal yang sangat

penting bagi masyarakat Kepulauan Riau adalah

connectivity (konektivitas), seperti kurang memadainya

fasilitas transportasi dan sarana pendukung lainnya

yang merupakan kebutuhan yang sangat vital dan

mendasar yang harus segera dibenahi untuk kemajuan

masyarakat Provinsi Kepri.

Sejumlah narasumber dalam acara dialog tersebut,

antara lain Staf Ahli Bidang Pemberdayaan Masyarakat

d a n P e n a n g g u a l a n g a n

K e m i s k i n a n K e m e n t e r i a n

PPN/Bappenas Dr. Imron Bulkin,

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI

Dr. Hari Azhar Azis, dan Drs.

Asyari Abbas yang menjabat

sebagai Anggota 3/ Deputi Bidang

Pelayanan Umum BP Batam.

Setelah acara dialog perencanaan

p e m b a n g u n a n , M e n t e r i

PPN/Bappenas berkunjung

kawasan industri shipyard yang

mengerjakan beberapa kapal

patroli dan kapal cepat rudal

(KCR) untuk TNI AL, yaitu PT

Palindo Marine Shipyard dan PT

Kinema.

Seperti diketahui masih adanya beberapa daerah yang

masih belum memiliki berbagai fasilitas penunjang untuk

perkembangan kawasan strategis yang perlu dibenahi dan

dikembangkan agar dapat meningkatkan ni la i

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat”,

kata Armida S. Alisyahbana.

Di pihak lain, Gubernur Kepri M. Sani mengatakan

Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan Batam, Bintan

Karimun (BBK) sebagai lokomotif pembangunan dengan

dasar UU No. 44 Tahun 2007 dan jumlah penduduk dengan

jumlah pertumbuhan yang paling tinggi di Indonesia, yaitu

sebesar 7,5% rata-rata per tahunnya, menunjukkan bahwa

dengan potensi yang ada Provinsi Kepri akan terus

berkembang.

26

Sambutan Menteri PPN/Bappenas Armida S. Alisyahbana

Sambutan Gubernur KEPRI, Drs. H. M. Sani

Page 27: Bulletin BP Batam

Un t u k m e n y a m a k a n p e r s e p s i d a l a m

mewujudkan kerja sama bidang pengamanan

di lingkungan/kawasan Badan Pengusahaan

(BP) Batam, Polda Kepri menandatangani pedoman

pelaksanaan kerja penyelenggaraan pengamanan

wilayah kerja Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas Batam di Graha Lancang Kuning,

Polda Kepri, Nongsa, Batam, Selasa (8/10) lalu.

Penandatanganan dilakukan oleh Kapolda Kepri

Brigjen Endjang Sudrajad dan Kepala BP Batam

Mustofa Widjaja, dan disaksikan Wakapolda Kepri

Kombes Richard Marlon Lumban Tobing, Anggota

1/Deputi Bidang Pengusahaan Sarana BP Batam I

Wayan Subawa, Anggota 2/Deputi Bidang Pelayanan

Jasa Fitrah Kamarudin, dan Anggota 5/Deputi Bidang

Pengendalian Asroni Harahap, serta sejumlah pejabat di

lingkungan Polda Kepri dan BP Batam.

Menurut Kapolda Kepri, penandatanganan pedoman

pelaksanaan kerja ini pada hakikatnya sejalan dengan

arah kebijakan Kapolri tentang Revitalisasi tugas pokok

Polri dan program kerja Polda Kepri.

“Tujuannya agar terjalin sinergitas, khususnya antara

Polda Kepri dengan BP Batam dan stakeholders lainnya

dalam rangka pedoman kerja penyelenggaraan

pengamanan”, katanya.

Pengamanan suatu objek, menurutnya, walaupun sudah

direncanakan dengan baik,

akan mengalami suatu

hambatan apabila tidak

m e m p e r h i t u n g k a n

Kendala-kendala yang

d i h a d a p i . U n t u k i t u

diharapkan antara Polri dan

BP Batam saling bekerja

sama dengan berpedoman

pada aturan-aturan yang

telah disepakati bersama.

Sementara itu Kepala BP

B a t a m m e n g a t a k a n

pengamanan di kawasan

p e r d a g a n g a n b e b a s

merupakan salah satu

syarat mutlak yang harus

dipenuhi karena ini untuk

menjamin stabilitas dan keberlangsungan investasi.

“Polda maupun BP Batam mengharapkan peningkatan

kerja sama untuk memelihara efektivitas penyelenggaraan

pengamanan di lingkungan Badan Pengusahaan Batam”,

katanya.

Pedoman Kerja ini meliputi hal sebagaimana yang

tercantum dalam Nota Kesepahaman antara Polri dengan

Badan Pengusahaan Batam tentang Penyelenggaraan

Pengamanan Wilayah Kerja Badan Pengusahaan Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam yang telah

ditandatangani pada 8 Oktober 2012 lalu yang mencakup

Bidang Pembinaan, Bidang Operasional, Bidang

Pengawasan dan Bidang Pengendalian.

Sementara itu Direktur Pengamanan Objek Vital

(Dirpamovit) Polda Kepri AKBP Yusri menyebutkan, kerja

sama tersebut sangat dibutuhkan untuk memperjelas

koordinasi pengamanan. Untuk tahap awal, kata dia, Polda

akan memberikan pelatihan terhadap tenaga pengamanan,

kemudian tata cara pengamanan awal suatu perkara dan

cara pengamanan daerah operasional bila terjadi tindak

kriminal.

Ke depanya, lanjut dia, akan ada Pos kawasan Terpadu

serta ada juga IT terpadu untuk memonitor kejadian

peristiwa-peristiwa kriminal di kawasan tersebut.

Perhitungan objek vital itu sudah mencakup secara

menyeluruh yang ada di Kota Batam. Dengan adanya

pedoman kerja ini, Polda akan menambah personel.

Menuju Sinergi Pengamanan Kawasan Perdagangan Bebas Batam

27

Penandatanganan MoU, Kapolda Kepri, Brigjen Endang Sudrajat dan Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja

Page 28: Bulletin BP Batam

Bimtek Laporan Keuangan dan SIMAK BMN

Badan Pengusahaan (BP) Batam bekerjasama

dengan Kementerian Keuangan RI Direktorat

Akuntansi dan Pelaporan Keuangan (DIT APK)

menyelenggarakan sosialisasi dan bimbingan teknis

(Bimtek) Pelaporan Keuangan dan Sistem informasi

Manajemen Akuntansi dan Keuangan Barang Miliki

Negara (SIMAK BMN) di Gedung IT Centre lantai 3 BP

Batam, selama 4 hari (25-28/11).

Kepala Biro Keungan BP Batam Fatdjery, mengatakan

sejak ditetapkannya status BP Batam yang dulunya LPND

yang sekarang menjadi BLU, maka sistem penganggaran

dan laporan keuangan akan berubah.

“Dengan sistem BLU ini akan lebih transparan dalam

mengelola uang negara, dalam hal ini BP Batam ada dua

sumber anggaran, yaitu dari APBN dan dari sumber

pendapatan BP Batam sendiri atau disebut dengan PNBP

BLU,” kata Fatdjery.

Bimtek Pelaporan Keuangan dan Simak BMN bertujuan

untuk menjalankan program keuangan negara dan agenda

reformasi menajemen keuangan pemerintah seperti yang

tertuang dalam UU No. 17/2013, serta UU No. 1/2004

tentang Perbendaharaan Negara dan UU no.25/2004

tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab

Dalam Mengelola Keuangan Negara dengan narasumber

dari tim percepatan akuntabilitas keuangan Pemerintah,

Endah Martiningrum.

Endah Martiningrum memaparkan bahwa salah satu

agenda pemerintah dalam mengontrol keuangan APBN

adalah mereformasi keuangan, meliputi reformasi

perencanaan dan penganggaran dengan filosifi basis

k e n e r j a s e r t a

k a l e n d e r

perencanaan dan

penganggaran yang

j e l a s dan pe ran

legislasi yang jelas

juga.

“Selain itu ada juga

p e r u b a h a n

r e f o r m a s i

perbendaharaan dan

sistem penerima

atau pembayaran

d e n g a n f i l o s o f i

pe l ayanan yang

cepat meliputi fungsi Menteri Keuangan selaku

treasure, efficient, collection, secured deposit.

Simplikasi dokumen pendukung Surat Perintah

Membayar (SPM), percepatan pencairan dana,

pemberian uang persediaan bagi satker, serta

perencanaan kas menuju jadwal penerimaan dan

pembayaran”, kata Endah Martiningrum.

Dalam hal sistem penganggaran keuangan negara BP

Batam setingkat dengan Kementerian. Untuk laporan

keuangan BP Batam saat ini yang statusnya masih

Disclamer (ditolak) dengan diselenggarakannya bimtek

tersebut berharap BP Batam akan naik statusnya dalam

laporan keuangan menjadi WTP (Wajar Tanpa

Pengecualian). Pelaporan keuangan BP Batam sebelum

ke kementerian Keuangan terlebih dahulu akan diaudit

oleh BPK.

Adapun Kokus audit BPK di tahun 2013 di antaranya

meliputi 3 kriteria;

1. Uang persediaan, di mana setiap user harus

mempunyai SOP yang jelas,

2. Penyusutan uang, penggunaan anggaran yang

tepat belanja barang dan belanja modalnya,

3. Sistem pendukumentasian harus menggunaan

aplikasi, minimal menggunakan software

microsoft excel.

Pada Bimtek kali ini juga dikenalkan berbagai macam

aplikasi sesuai dengan sistem di SAP (Standart Akuntasi

Pemerintah) yang digunakan oleh kementerian

keuangan, seperti aplikasi SPM (Surat Perintah

Membayar), aplikasi SAKPA (Akuntansi Tingkat Kuasa

Pengguna Anggaran), aplikasi SIMAK BMN (Sistem ,

dan aplikasi persediaan.

28

Para peserta Bimtek Laporan Keuangan dan SIMAK BMN

Page 29: Bulletin BP Batam

BP Batam Ikuti Anugerah Media Humasdan Pertemuan Bakohumas Tingkat Nasional

di Solo

Menyadari pentingnya peranan humas dalam

memberikan layanan informasi publik

untuk membangun sistem informasi dan

komunikasi publik yang berkualitas dan proporsional,

Kemen te r i an Komun ikas i dan In fo rma t ika

( K e m e n k o m i n f o ) b e r s a m a K e m e n t e r i a n

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

B i r o k r a s i ( K e m e n P A N - R B ) k e m b a l i

menyelenggarakan kegiatan tahunan Bakohumas

Tingkat Nasional tahun 2013 di Hotel The Sunan,

Solo,Jawa Tengah, Rabu (20/11).

Badan Pengusahaan (BP) Batam menjadi salah

satu peserta dalam ajang malam Anugerah

Media Humas (AMH) dan dihadiri langsung

oleh Anggota 3/Deputi Bidang Pelayanan

Umum Batam, Asyari Abbas serta Direktur

PTSP dan Humas, Dwi Djoko Wiwoho.

Pertemuan Nasional Bakohumas digelar

bersamaan dengan Anugerah Media Humas

(AMH) dengan tema “Peran Humas dalam

Memposisikan Citra Pemerintah di Era

Keterbukaan Informasi” dan dibuka oleh

Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan

Komunikasi Publik, Freddy H. Tulung.

Freddy menegaskan dalam sambutannya

bahwa humas tidak hanya sebagai alat, tetapi juga sebagai

pendorong dan membuat perubahan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

Dalam paparannya, Freddy menyampaikan bahwa pada

tahun 2014 mendatang merupakan momen tahun politik

dan biasanya pada momen ini akan muncul gesekan pada

berbagai tingkatan pemerintah.

“Oleh karena itu personel humas harus tetap profesional

dalam memberikan pelayanan informasi kepada publik”,

ujarnya.

29

Stand nominasi Anugerah Media Humas 2013

Pertukaran plakat antara Bakohumas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Page 30: Bulletin BP Batam

Freddy juga mengakui kurang maksimalnya kehumasan

pemerintah, baik dari kompetensi sumber daya manusia,

pola koordinasi dan pendukung. “Untuk itulah,

Bakohumas harus menjadi struktur yang baik dan berdaya.

Humas pemerintah juga harus mampu menyatukan aspirasi

publik”, terangnya.

Selain itu, Freddy juga menyinggung tentang Undang-

Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (KIP). Tujuan Undang-undang ini,

menurut dia, akan mengubah perilaku badan publik yang

masih terkesan tertutup sehingga akan muncul kepuasan

publik dan meningkatkan citra di mata nasional.

Setelah Freddy mengakhiri sambutannya yang sekaligus

membuka acara ini, dilanjutkan dengan seminar yang

menghadirkan narasumber dari Menteri Koordinator

Bidang Politik, Hukum dan Keamanan yang diwakili oleh

Deputi 7 Bidang Koordinasi, Komunikasi, Informasi dan

Aparatur, Marsekal Muda TNI, Agus Barnas, dari

MetroTV, Suryopratomo, Ketua Komisi Pemilihan Umum

(KPU), Husni Kamil Manik, serta Prof. Dr.M. Mahfud

M.D., S.H., S.U.

Asyari Abbas dalam kesempatan yang berbeda,

mengatakan bahwa kebutuhan humas pemerintah,

khususnya humas BP Batam, menjadi sesuatu yang penting

karena masih banyak instansi lainnya yang belum

menganggap humas sebagai sesuatu yang penting,

sehingga nantinya humas BP Batam harus diberikan

pelatihan dan peningkatan kapasitas untuk pranata humas.

Pertemuan tahunan Bakohumas ini diikuti oleh 700

peserta yang terdiri dari instansi pemerintah pusat,

pemerintah daerah, BUMN, dan perguruan tinggi negeri

di seluruh Indonesia dan direncanakan akan menjadi

agenda tahunan Bakohumas.

30

Registrasi peserta seminar Bakohumas

Pembukaan acara Pertemuan Bakohumas Tingkat Nasional dan AMH 2013

Para peserta diskusi panel

Page 31: Bulletin BP Batam

Prof. Jimly Asshidiqie:Pemilu Bukan Hal yang Menakutkan bagi Investor

Ta h u n 2 0 1 4 a d a l a h t a h u n politik. Karena

akan d iadakan dua pemilhan umum yakni pemilihan presiden dan pemilihan legislatif. Dilansir dari sejumlah media nasional yeng mengemukakan bahwa k o n d i s i p o l i t i k m e n j e l a n g 2 0 1 4 m e n g a n c a m i k l i m investasi di Indonesia. Tahun ini para investor akan menunda investasi m e r e k a h i n g g a P e m i l i h a n U m u m Presiden selesai.

Ketua Umum Dewan P e m b i n a N a s i o n a l ( D P N ) A s o s i a s i Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi mengindikasikan investasi di tanah air menurun karena pengaruh situasi politik. Para investor khawatir kondisi politik mengganggu kegiatan bisnis mereka.

Dalam harian Bisnis Indonesia, Menteri Perindustrian M.S. Hidayat, mengatakan, tahun politik rutin terjadi lima tahun sekali dan pengusaha sudah memiliki cara untuk mengantisipasinya. “Saat ini para pengusaha dan orang-orang ekonomi sudah mengerti bagaimana cara mengantisipasinya, apalagi sekarang sedang berlangsung kebijakan uang ketat,” kata Hidayat usai menghadiri acara Sustainable Business Dialogue.

Sedangkan Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan dalam menghadapi tahun politik 2014, sebagian besar pengusaha akan wait and see sehingga sangat memungkinkan turunnya rencana investasi tahun depan. Terkait dengan kondisi iklim investasi di Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) Batam, khususnya menjelang Pemilu 2014, BP Batam mengundang Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH untuk memberikan pemikirannya tentang pemilu kaitannya dengan investasi.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja dalam sambutannya mengatakan tujuan BP Batam mengundang (Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH) adalah untuk memberikan pencerahan dan wawasan kepada seluruh pejabat BP Batam, karena nantinya para pejabat BP Batam pun juga akan menjelaskan kepada investor dan calon investor di Batam mengenai kondisi di tahun 2014 pada saat pemilu nanti secara komperehensif.

“Agar pejabat-pejabat ini juga menjelaskan dan meyakinkan kepada investor bahwa pemilu tahun 2014 bukan suatu hal yang menakutkan, sehingga investor dan calon investor tidak canggung untuk berinvestasi di Batam,” kata Mustofa Widjaja di Gedung Marketing Centre BP Batam, Batam Centre, Selasa (12/11).

Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH di hadapan para pejabat dan pegawai BP Batam, menjelaskan pemilu tidak menjadi hal yang menakutkan bagi investor untuk berinvestasi di Batam. Menurutnya, pemilu adalah urusan kita bersama sebagai bangsa, karena pemilu merupakan siklus 5 tahunan. Sistem demokrasi di Negara Indonesia ini sudah termasuk berhasil, walaupun masih baru dijalankan. “Karena Indonesia merupakan negara yang majemuk terdiri dari berbagai suku bangsa, namun sistem ini tetap berjalan. Sistem demokrasi merupakan sistem yang paling tepat dalam manajemen Negara,” kata Jimly Asshidiqie.

Ia memaparkan bahwa Pemilu 2014 akan menjadi sengit, banyak persaingan dan saling menjatuhkan, karena telah melewati periode percobaan 3 presiden di masa lalu (B.J. Habibie, Megawati, dan Gus Dur). Mereka memiliki kelebihan dan kekurangan. Itulah sebenarnya wajah Indonesia. Dengan selesainya masa pemerintahan 3 pemimpin ini, maka zaman percobaan berakhir. Periode 10 tahun terakhir ini merupakan transisi reformasi.

Arti dari pemilu 2014 ini sangat penting, untuk memperbaiki sistem kebutuhan zaman. Tidak usah tegang untuk menghadapi pemilu 2014 ini, baik untuk calon pemilih, calon yang dipilih maupun penyelenggaranya,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

31

Pemaparan oleh Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH

Page 32: Bulletin BP Batam

32

“Arti dari pemilu 2014 ini sangat penting, untuk memperbaiki sistem kebutuhan zaman. Tidak usah tegang untuk menghadapi pemilu 2014 ini, baik untuk calon pemilih, calon yang dipilih maupun penyelenggaranya,” ujar mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Jimly mengatakan, saat ini permasalahan yang dihadapi adalah menurunnya kepercayaan terhadap pejabat publik dikarenakan banyaknya kasus korupsi dan tidak terlaksananya tugas yang diemban. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya masyarakat yang memilih untuk golput (golongan putih/orang-orang yang memilih untuk tidak memilih pada saat Pemilu)“Selain itu, MK sebagai lembaga hukum agung juga sedang terkena masalah. Ketua MK, saat ini sedang terlibat kasus pidana berlapis. Padahal MK merupakan tempat mengadu apabila terjadi permasalahan dalam pelaksanaan pemilu. Harapannya, pemilu tahun 2014 harus lebih dipercaya,” ujar Jimly Asshidiqie.

Selanjutnya, bagaimana apabila ada investor yang bertanya mengenai pemilu tahun 2014. “Kita terbuka saja, jelaskan saja apa adanya mengenai birokrasi di Indonesia,” kata Jimly Asshidiqie.

Menurutnya, apabila belajar dari pengalaman, (Pemilu) tahun 1999 dianggap “pemilu berdarah”. Namun pada kenyataannya, Pemilu 1999 berlangsung dengan aman dan tertib. “Jadi kita sendiri harus optimis bahwa pemilu 2014 ini juga akan berlangsung aman terkendali. Kita harus mendorong pengusaha maupun investor dengan meyakinkan mereka semua bahwa peluang investasi terbaik adalah saat-saat ini,” kata Jimly Asshidiqie. Indonesia bahkan dijadikan model berhasilnya sistem demokrasi oleh beberapa negara lain yang mengalami Arab Spring. Menurut Jimly, negara-negara Arab lebih nyaman untuk belajar mengenai pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia.

Pada kesempatan dialog antara Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu dengan para pegawai BP Batam, sejumlah pertanyaan pun muncul, di antaranya bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan setelah Pemilu 2014,

khususnya dalam bidang ekonomi untuk keamanan investasi tetap terjaga demi pembangunan di Batam pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Karena di sektor perhubungan sendiri ter jadi suatu kekhawatiran mengenai datangnya AFTA pada tahun 2015.

Ada juga yang menanyakan tidak adanya korelasi antara demokrasi dengan kesejahteraan. Seringkali tidak ditemukan ide besar yang digagas oleh tokoh maupun partai politik, malah seperti muncul ketidakpuasan di partai sebelumnya. Bagaimana memperbaiki hal tersebut di pemilu yang akan datang?

Menurut Prof. Jimly Asshidiqie impian masa lalu akan selalu muncul, namun impian tersebut tidak bisa sepenuhnya kita turuti. Akan tetapi kalau perspektif agak panjang melihat perubahan, kita sudah berada di track yang benar. “Kita harus tetap optimis memandang masa depan, namun juga tidak boleh menyepelekan hal yang terjadi di masa lampau,” katanya.

Bahkan ada juga yang menanyakan komentar mengenai pernyataan Jimly Asshidiqie sendiri tentang hukuman mati bagi koruptor. Tentang hal ini, Jimly Asshidiqie mengatakan hukuman mati merupakan sanksi atas tindak pidana tertentu. “Sistem sanksi merupakan pengontrol perilaku publik,” ujarnya.

Pada akhir pemaparannya, Prof. Jimly Asshidiqie mengemukakan, saat ini permasalahan lain yang dihadapi (bangsa Indonesia) adalah banyak sekali struktur lembaga di Negara kita, sehingga terjadi pembengkakan struktur organisasi.

Terkait dengan roda pembangunan di Batam, Jimly Asshidiqie memberikan masukan. “Agar Batam dapat menjadi barometer kota yang maju, sebaiknya dipikirkan kembali mengenai dualisme kepemimpinan. Harus dipikirkan solusi bagaimana untuk mengefisiensi hal tersebut,” katanya.

Dialog santai Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja beserta pejabat BP Batam dengan Prof. Dr. Jimly Asshidiqie, SH

Page 33: Bulletin BP Batam

emerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, PK a l i m a n t a n T i m u r , m e l a k s a n a k a n

p e n a n d a t a n g a n N o t a K e s e p a h a m a n

(Memorandum of Understanding/MoU) dengan BP

Batam tentang “Implementasi Pengembangan Dan

Pemulihan Pusat Data, Serta Peningkatan Sumberdaya

Manusia” yang dilaksanakan di Gedung Pusat

Teknologi Informasi BP Batam, Kamis (17/10).

Penandatanganan MoU dilakukan oleh Kepala Badan

Pengusahaan (BP) Batam, Mustofa Widjaja dan Bupati

Kabupaten Kutai Kartanegara Rita Widyasari,

disaksikan oleh Anggota 2/Deputi Bidang Pelayanan

Jasa Fitrah Kamaruddin, Kepala Dinas Infokom

Kabupaten Kutai Kertanegara, Kepala Pusat PDSI

Donald Panjaitan, Kepala Biro Sekretariat dan Protokol

Endah Setiyaningroem, serta Kepala Bidang Persandian

BP Batam Yuda Gunadi.

Kepala BP Batam Mustafa Widjaja, dalam kata

sambutannya, mengatakan bahwa Teknologi Informasi

(TI) adalah kebutuhan yang sangat vital dalam era

globalisasi saat ini. BP Batam sangat menyambut baik

adanya MoU antara BP Batam dengan Pemerintah

Kabupaten Kutai Kartanegara.

Hal tersebut tentunya selain dapat meningkatkan

pemanfaatan teknologi informasi juga dapat meningkatkan

kualitas SDM, khususnya di Pemerintahan Kabupaten

Kutai Kartanegara dan BP Batam sebagai implementasi

untuk membangun suatu pemerintahan maupun lembaga

yang lebih baik melalui pemanfataan teknologi.

“Kutai Kertanegara memiliki keinginan yang sama dengan

BP Batam, menjadikan Indonesia berbasis TI. Kami

berharap ke depan Indonesia memiliki networking TI,

minimal di pulau-pulau besar ada hubungan TI agar

manfaatnya bisa dirasakan,” kata Mustofa Widjaja.

Hal serupa juga disampaikan Bupati Kutai Kartanegara,

Rita Widyasari. Dalam sambutannya ia mengucapkan rasa

terima kasih kepada BP Batam yang bersedia memberikan

berbagai masukan dalam upaya meningkatkan

perkembangan TI di wilayah Kabupaten Kutai

Kartanegara.

Rita Widyasari mengungkapkan ia ingin membangun IT

Park di wilayahnya. “Untuk itu kami menggandeng BP

Batam untuk mengajarkan pengalamannya dalam

pengembangan pusat teknologi informasi di Batam,” kata

Rita Widyasari. Dipilihnya BP Batam sebagai tempat

belajar TI merupakan rekomendasi dari Kementerian

Dalam Negeri (Kemendagri).

Kutai Kertanegara Jalin Kerjasama dengan BP Batam Kembangkan TI

33

Penandatanganan MoU antara Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja dengan Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari

Tamu Kita

Page 34: Bulletin BP Batam

Pelajari Kebijakan BP Batam, BP Kawasan Sabang Kunjungi BP Batam

ntuk mengetahui penerapan kebi jakan

Upengelolaan manajemen, baik dari aspek

pengembangan kawasan, kelembagaan, dan

kepelabuhanan di Batam, Badan Pengusahaan Kawasan

Sabang (BPKS) melakukan kunjungan kerjanya ke Badan

Pengusahaan (BP) Batam, Senin (11/11).

Kunjungan yang dipimpin oleh Kepala Bagian Hukum

BPKS, Abdi Ben Hasan, ini beranggotakan oleh Kasubdit

Kepelabuhanan, Zulkarnaini, serta Staf Administrasi dan

Staf Kepelabuhanan, dan diterima oleh Kepala Bagian

Pengembangan Pegawai BP Batam, Lilik Lujayanti,

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Tata Laksana,

Azwar, Kasubdit Humas dan Publikasi, Ilham Eka

Hartawan, dan Staf Kantor Pelabuhan.

Dalam kunjungan tersebut, BPKS mempertanyakan

mengenai sumber pendapatan, kepegawaian dan

kepelabuhan BP Batam. Lilik menjelaskan bahwa untuk

pegawai di BP Batam ada yang berstatus Pegawai Negeri

Sipil (PNS), dan ada yang Non PNS atau pegawai BP

Batam. Sedangkan sumber pendapatan BP Batam adalah

dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan

PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) seperti jasa

Bandara, Pelabuhan, Rumah Sakit, dan beberapa

kerjasama lainnya.

Sehingga terdapat perbedaan dalam penerimaan sumber

pendapatan antara BP Batam dengan BPKS yaitu BPKS

hanya menerima sumber pendapatan dari APBN.

Ditambahkan oleh Dian, staf Kantor Pelabuhan Laut BP

Batam, untuk pelabuhan laut di Batam ini, dikelola

sepenuhnya oleh BP Batam, namun untuk regulasinya,

dibantu oleh Syahbandar. Sampai dengan saat ini,

terdapat 125 galangan kapal yang ada di Batam. Untuk

kerjasama operasional (KSO), Kantor Pelabuhan Laut

melakukan kerjasama dengan beberapa KSO seperti di

terminal penumpang.

BPKS juga akan melakukan kunjungan lapangannya ke

Kantor Pelabuhan Laut BP Batam yang terdapat di Batu

Ampar, karena sesuai dengan salah satunya misinya

yaitu mengembangkan pelayanan pelabuhan untuk

kapal-kapal generasi yang akan datang, maka BPKS

ingin mengetahui langsung bagaimana manajemen yang

ada di Kantor Pelabuhan Laut BP Batam.

34

Kepala Pengembangan Pegawai Biro Kepegawaian BP Batam, Lilik Lujayanti menerima kunjungan BP Kawasan Sabang

Page 35: Bulletin BP Batam

Sebanyak 70 orang tamu dari Badan Perpustakaan

Pemerintahaan Provinsi Kalimantan Timur

mengunjungi Badan Pengusahaan (BP) Batam,

Kamis (21/11). Rombongan ini terdiri dari berbagai

perpustakaan yang ada di Kalimantan Timur.

Kunjungan ini diterima oleh Kepala Biro Sekretariat

dan Protokol, Endah Setiyaningroem didampingi oleh

Pustakawan BP Batam, Drs. Sulasmono serta Kepala

Bagian Arsip dan Perpustakaan, Suci Rahayu di Gedung

Marketing Centre BP Batam.

Endah Set iyaningroem dalam sambutannya

mengucapkan terima kasih kepada Badan Perpustakaan

Pemerintahaan Provinsi Kalimantan Timur yang sudah

mengunjungi BP Batam dan melakukan kunjungan

kerja untuk bisa saling bertukar pemahaman maupun

wawasan serta informasi-informasi yang tentunya akan

sangat berguna dalam pengembangan Perpustakaan di

masing-masing unit kerja.

Kepala Kantor Badan Perpustakan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Timur, Sri Sulahmi Retno mengatakan

maksud dan tujuan kedatangan Badan Perpustakaan

Pemerintahaan Provinsi Kalimantan Timur ke Kantor

BP Batam adalah dalam rangka melakukan studi

banding perihal keperpustakaan yang berada di BP

Batam.

Sri Sulahmi Retno juga menambahkan, bahwa dalam

melakukan studi

banding tersebut

pihaknya didasari

d e n g a n

p e l a k s a n a a n

k e g i a t a n r a p a t

k o o r d i n a s i

p e n g e m b a n g a n

perpustakaan dan

minat baca yang

n a n t i n y a a k a n

d i a d a k a n p a d a

tanggal 18 s.d 19

November 2013 di

Kota Balikpapan.

D e n g a n h a l

tersebut pihaknya

perlu melakukan

beberapa pengembangan melalui observasi lapangan, yaitu

berkunjung ke Kantor Perpustakaan BP Batam guna

menambah pengetahuan dan wawasan para peserta yang

nantinya diharapkan dapat di adopsi ke dalam program

kerja di Badan Perpustakaan Pemerintahaan Provinsi

Kalimantan Timur, baik dari segi infrastruktur dan

teknologi maupun dari segi pelayanan hal tersebut perlu

untuk lebih di tingkatkan lagi.

Dalam kesempatan tanya jawab, berbagai pertanyaan

diajukan kepada BP Batam menyangkut fungsi dan

keberadaan Perpustakaan BP Batam yang sudah berdiri

sejak tahun 2010 la lu. Sulasmono dan Endah

Setiyaningroem menjelaskan, bahwa keberadaan

Perpustakaan BP Batam adalah merupakan tanggung

jawab penuh dari BP Batam sendiri dalam upaya mengajak

masyarakat Kota Batam untuk meningkatkan animo gemar

membaca.

Diharapkan dengan melakukan kegiatan kunjungan kerja

ini Badan Perpustakaan Pemerintahaan Provinsi

Kalimantan Timur dan Perpustakaan BP Batam dapat lebih

meningkatkan program Keperpustakaannya dengan

mendukung tugas dan fungsi dari masing-masing unit kerja

serta bertanggung jawab bagi para pengguna pelayanan

perpustakaan dengan mengajak para masyarakat untuk

dapat lebih gemar untuk berkunjung ke perpustakaan,

karena dengan meningkatnya masyarakat yang gemar

membaca otomatis program pemerintah dalam

mencerdaskan bangsa dapat berjalan dengan baik.

Badan Perpustakaan Kalimantan Timur Kunjungi BP Batam

35

Kepala Biro Sekretariat dan Protokol BP Batam, Endah Setyaningroem memberikan penjelasan mengenai arsip BP Batam

Page 36: Bulletin BP Batam

Studi Banding Politeknik Negeri Batam ke BP Batam

ebanyak 110 orang mahasiswa Politeknik (Poltek)

SNegeri Batam program studi Diploma IV

Administrasi Bisnis melakukan kunjungan studi ke

Badan Pengusahaan (BP) Batam, Selasa, (19/11).

Kunjungan ini diterima oleh Kepala Sub Direktorat Humas

dan Publikasi, Ilham Eka Hartawan, SE, Kepala Seksi

Rencana dan Sarana Pemasaran, Djohan Effendy, SE, dan

Kepala Bidang Pengusahaan TIK, Wisnu Anggoro.

Kunjungan para mahasiswa Poltek Negeri Batam yang

dipimpin oleh Shinta Wahyu Hati, M.AB adalah dalam

rangka studi pengembangan bisnis khususnya di Pulau

Batam dan untuk pengembangan wawasan para mahasiswa

terkait dengan peran Batam sebagai kawasan perdagangan

bebas dan pelabuhan bebas Batam.

Kabid Pengusahaan TIK, Wisnu Anggoro menjelaskan

mengenai IT Center BP Batam, dimana visi IT adalah

mewujudkan pemanfaatan teknologi informasi demi

menunjang visi dan misi BP Batam. Gedung IT Center BP

Batam dilengkapi dengan berbagai keamanan untuk

menjaga data agar tidak tersadap oleh pihak lain. Data

Center juga melayani Disaster Recovery.

Kepala Seksi Rencana dan Sarana Pemasaran, Djohan

Effendy, SE menjelaskan kepada para mahasiswa

mengenai proyek pembangunan serta infrastruktur yang

sudah dibuat oleh BP Batam termasuk dalam

pembangunan beberapa fasilitas sosial, BP Batam

bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB)

membangun berdirinya Poltek Negeri Batam.

Pada kesempatan diskusi dan tanya jawab, Kasubdit

Humas dan Publikasi , I lham Eka Hartawan,

menjelaskan pengendalian black market melalui Sistem

Informasi Keluar Masuk Barang (SIKMB), sehingga

penyelundupan barang dapat lebih diperkecil

kemungkinannya. Selain itu BP Batam juga telah

melakukan kerjasama dengan Polri untuk mencegah

penyelundupan barang ke Batam maupun ke luar

Batam.

“Sedangkan untuk keamanan data dan arsip yang ada di

IT Center BP Batam, sangat aman dan terjamin, dan

tidak ada pengaruhnya dengan Negara lain. IT Center

telah bekerjasama dengan Lembaga Sandi Negara

(LAN), agar pihak lain tidak bisa menyadap data yang

ada,” katanya.

36

Peserta studi banding dari Politeknik Negeri Batam

Page 37: Bulletin BP Batam

Forum

adan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Bbekerjasama dengan Pusat Penelitian Fisika

(P2F), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(LIPI) dan Konsorsium Magnet Kementerian Riset dan

Teknologi mengadakan Seminar Internasional Bahan

Magnet yang akan dilaksanakan di Hotel Harmoni One

pada tanggal 24 – 25 Oktober 2013 di Hotel Harmoni

One Batam Center.

Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala BATAN

Prof. Dr. Djarot S Wisnubroto, dan dihadiri oleh Ketua

Konsorsium Magnet dan Pusat Penelitian Fisika LIPI

Dr. Ing. Priyo Srdjono, serta Kepala BP Batam yang

diwakili oleh Ir. Moch. Prijanto, ME yang menjabat

sebagai Anggota 4/ Deputi Bidang Administrasi dan

Program.

Peserta pada seminar ini berasal dari berbagai instansi,

mahasiswa maupun praktisi yang berkecimpung di

bidang tersebut (BATAN, LIPI, Kementerian Ristek,

BPPT, Lapan, ITB Bandung, UI Jakarta, UGM

Yogyakarta, UAD Yogyakarta, UNSRI Palembang,

UNP Padang, UIN Jakarta, USU Medan, ITI Serpong,

UPH Karawaci).

Ketua panitia acara seminar Bahan Magnet VIII 2013

Salim Mustofa, mengatakan bahwa Kegiatan seminar

tersebut merupakan kegiatan siklus 2 tahunan yang

sudah diadakan oleh Pusat Teknologi Bahan Industri

Nuklir (PTBIN) dan BATAN sejak tahun 2000, di mana

seminar tahun ini adalah yang ke-8 dan sekaligus

merupakan seminar internasional yang pertama terkait

khusus litbang bahan magnet di Indonesia.

Kegiatan seminar ini bertujuan untuk menyebarluaskan

hasil-hasil litbang di bidang bahan magnet dan

kemagnetan, sekaligus juga untuk menjaring kemitraan

yang kondusif antara institusi litbang, industri, dan

perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kota Batam sendiri

yang memiliki banyak perusahaan yang bergerak dibidang

industri elektronik serta industri lainnya yang

menggunakan magnet untuk produksinya, sehingga

dengan hal tersebut diharapkan nantinya akan memperoleh

hasil yang diinginkan dalam sosialisasi mengenai

pengembangan teknologi magnet khususnya untuk para

peneliti, mahasiswa, dan pelaku industri pengembang yang

menggunakan basis magnet di Kota Batam.

Anggota 4/ Deputi Administrasi dan program, Ir Moch

Prijanto mengatakan, dengan adanya seminar ini tentunya

d i h a r a p k a n k i t a a k a n l e b i h g i a t l a g i d a l a m

mengembangkan teknologi magnet untuk meningkatkan

perkembangan teknologi tersebut guna meningkatkan

inovasi-inovasi baru untuk memberikan kontribusi nyata

pada pembangunan Nasional bangsa Indonesia.

Seminar Bahan Magnet 2013

37

Anggota 4/Deputi Bidang Administrasi dan Program BP Batam, Ir. Moch. Prijanto, M. Eng memberikan sambutan

Page 38: Bulletin BP Batam

BP Batam berharap dapat dikembangkan teknologi magnet

melalui renewable energy (Solar Cell/ Matahari, Angin, Air

Laut, Panas Bumi dan Hydrogen), sebab dengan

keterbatasan SDA di Pulau Batam kebutuhan akan energy

sangat penting. Kami akan terus berusaha mengembangkan

energy tersebut untuk kebutuhan masyarakat Pulau Batam

dan sekitarnya”, kata Moch Prijanto.

Beberapa pembicara tamu baik dari dalam maupun luar

negeri; yakni Dr. Mesdin Kornelis Simarmata

(Bappenas), Dr. Andrivo Rusydi (National University of

Singapore), Dr. Jumril Yunas (Universitas Kebangsaan

Malaysia), Dr. Yayat Ruyat (PT. Pindad Indonesia), Mr.

Chong (PT. Sintertech Indonesia) dan Dr. Ir. Tjahjo

Prionggo (BP Batam). Pada hari kedua seminar akan

diisi dengan kegiatan kunjungan ke Kawasan Industri

Batamindo.

38

Penyerahan cinderamata

Sesi foto bersama peserta seminar

Page 39: Bulletin BP Batam

Kepala BP Batam, Ir. Mustofa Widjaja menerima penghargaan dari Wakil Presiden RI, Boedionosebagai Badan Publik Peringkat terbaik IV Nasional 2013 dalam Keterbukaan Informasi publik

Kategori Badan Publik Pemerintahan di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta

Page 40: Bulletin BP Batam

Direktorat PTSP dan HumasBP Batam

2013