bulletin arh library edisi 11 (10 mei 2013)

6
Halaman 1 JUMAT, 10 MEI 2013 EDISI 11 TOPIK BERITA ARH LIBRARY NEWS DEWAN PENASIHAT Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi Mln. Shagir Ahmad PENANGGUNGJAWAB Suseno KOORDINATOR Nasir Ahmad KONTRIBUTOR Iin Quratul Ain Rizqi Baihaqi TIM REDAKSI M enurut banyak sumber pengikut Ahmadiyah setem- pat, ada sekitar 100 hingga 200 pelaku radikal melempari 20 ru- mah pengikut Ahmadiyah dan mesjid mereka dengan batu. Sejumlah rumah dan masjid komunitas Ahmadiyah di dua lokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat dirusak dan sedang menghadapi situasi tak menentu Berbagai sumber yang berhasil dikumpulkan di TKP, sebanyak ratusan orang dengan kendaraan motor, mobil- mobil pick up dan ken- daraan lainnya merusak 112 rumah yang ter- letak di sepanjang mesjid Ahmadiyah di Kampung Tenjowar- ingin, Kecamatan Sala- wu, Tasikmalaya, pada pukul 01.00 dinihari. Massa bergerak menuju Jalan Kam- pung Babakan Sindang, RT 11/03, De- sa Cipakat, kecamatan Singaparna, Ka- bupaten Tasikmalaya, pukul 03.15 hingga 03.30 pagi . Mereka merusak mesjid dan salah satu rumah penduduk. Sekelompok orang tersebut membakar karpet mesjid dan memutus- kan aliran listrik. Salah satu anggota komunitas Ahmadiyah, Rahmat menjelaskan se- rangan tersebut terjadi setelah sebuah pengajian diadakan di mesjid yang ber- lokasi di Kampung Kutawaringin, desa Tenjowaringin tersebut. "Serangan terjadi sekitar pukul 01.30 pagi.” tutur Rahmat, pengikut Ahmadiyah asal Garut. “Ada sejumlah acara dilaksanakan di mesjid tersebut pada Sabtu hingga pukul 8 malam. " Pada saat kejadian berlangsung, katanya dia sedang menginap di rumah salah satu anggota komunitas Ahmadi- yah dan tiba-tiba dia mendengar suara teriakan dari sekelompok orang di hala- man rumah tersebut. Saat mengetahui ada serangan massa, dia dan sejumlah pengikut Ah- madiyah lainnya keluar rumah. Massa berusaha membakar masjid namun apinya segera bisa dipadamkan . "Saya kaget saat mendengar suara teriakan yang datang tiba-tiba dari arah luar rumah," katanya. Menurut Rahmat akibat serangan tersebut sejumlah rumah-rumah, toko-toko dan sebuah mesjid milik pengikut Ahmadi- yah mengalami kerusakan. Menurut banyak sumber pengi- kut Ahmadiyah setempat ada sekitar 100 hingga 200 pelaku radikal melem- pari 20 rumah pengikut Ahmadiyah dan mesjid mereka dengan batu. "Saya tidak tahu massa dari ma- na tiba-tiba menyerang.” “Biasanya acara pengajian ber- langsung aman dan dikawal polisi," katanya. Sumber: http:// ahmadiyyatimes.blogspot.com/2013/05/ indonesia-ahmadiyya-mosques-houses.html Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hi- dayatullah Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com Alamat : Jl. Atmosukarto 15 Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp./Fax (0274) 586723 website : www.arhlibrary.com twier : @arhlibrary e-mail : [email protected] MASJID-MASJID, RU- MAH–RUMAH AHMADI DISERANG DI TASIK 1 KHALIFAH ISLAM TIBA DI LOS ANGELES 2 MASSA RUSAK KAM- PUNG AHMADIYAH 3 AMUK MASSA BAKAR MASJID AHMADIYAH 5 KELOMPOK ISLAM GARIS KERAS SERANG KOMUNITAS AHMADI- YAH KARENA BACAKAN QURAN 6 MASJID-MASJID, RUMAH–RUMAH AHMADI DISERANG DI TASIK

Upload: arief-rahman-hakim

Post on 19-Jun-2015

229 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)

Halaman 1

J U M A T , 1 0 M E I 2 0 1 3 E D I S I 1 1

TOPIK BERITA

ARH LIBRARY NEWS

DEWAN PENASIHAT

Ir. H.. Ahmad Saifudin Mutaqi

Mln. Shagir Ahmad

PENANGGUNGJAWAB

Suseno

KOORDINATOR Nasir Ahmad

KONTRIBUTOR

Iin Quratul Ain

Rizqi Baihaqi

TIM REDAKSI

M enurut banyak sumber

pengikut Ahmadiyah setem-

pat, ada sekitar 100 hingga

200 pelaku radikal melempari 20 ru-

mah pengikut Ahmadiyah dan mesjid

mereka dengan batu.

Sejumlah rumah dan masjid

komunitas Ahmadiyah di dua lokasi di

Tasikmalaya, Jawa Barat dirusak dan

sedang menghadapi situasi tak menentu

Berbagai sumber yang berhasil

dikumpulkan di TKP, sebanyak ratusan

orang dengan kendaraan motor, mobil-

mobil pick up dan ken-

daraan lainnya merusak

112 rumah yang ter-

letak di sepanjang

mesjid Ahmadiyah di

Kampung Tenjowar-

ingin, Kecamatan Sala-

wu, Tasikmalaya, pada

pukul 01.00 dinihari.

Massa bergerak menuju Jalan Kam-

pung Babakan Sindang, RT 11/03, De-

sa Cipakat, kecamatan Singaparna, Ka-

bupaten Tasikmalaya, pukul 03.15

hingga 03.30 pagi . Mereka merusak

mesjid dan salah satu rumah penduduk.

Sekelompok orang tersebut

membakar karpet mesjid dan memutus-

kan aliran listrik.

Salah satu anggota komunitas

Ahmadiyah, Rahmat menjelaskan se-

rangan tersebut terjadi setelah sebuah

pengajian diadakan di mesjid yang ber-

lokasi di Kampung Kutawaringin, desa

Tenjowaringin tersebut.

"Serangan terjadi sekitar pukul

01.30 pagi.” tutur Rahmat, pengikut

Ahmadiyah asal Garut. “Ada sejumlah

acara dilaksanakan di mesjid tersebut

pada Sabtu hingga pukul 8 malam. "

Pada saat kejadian berlangsung,

katanya dia sedang menginap di rumah

salah satu anggota komunitas Ahmadi-

yah dan tiba-tiba dia mendengar suara

teriakan dari sekelompok orang di hala-

man rumah tersebut.

Saat mengetahui ada serangan

massa, dia dan sejumlah pengikut Ah-

madiyah lainnya keluar rumah.

Massa berusaha membakar

masjid namun apinya segera bisa

dipadamkan .

"Saya kaget saat

mendengar suara

teriakan yang datang

tiba-tiba dari arah luar

rumah," katanya.

Menurut Rahmat akibat

serangan tersebut

sejumlah rumah-rumah, toko-toko dan

sebuah mesjid milik pengikut Ahmadi-

yah mengalami kerusakan.

Menurut banyak sumber pengi-

kut Ahmadiyah setempat ada sekitar

100 hingga 200 pelaku radikal melem-

pari 20 rumah pengikut Ahmadiyah dan

mesjid mereka dengan batu.

"Saya tidak tahu massa dari ma-

na tiba-tiba menyerang.”

“Biasanya acara pengajian ber-

langsung aman dan dikawal polisi,"

katanya.

Sumber: http://

ahmadiyyatimes.blogspot.com/2013/05/

indonesia-ahmadiyya-mosques-houses.html

Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hi-

dayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

Alamat : Jl. Atmosukarto 15 Kotabaru Yogyakarta 55224 Telp./Fax (0274) 586723 website : www.arhlibrary.com twitter : @arhlibrary e-mail : [email protected]

MASJID-MASJID, RU-

MAH–RUMAH AHMADI

DISERANG DI TASIK 1

KHALIFAH ISLAM

TIBA DI LOS ANGELES 2

MASSA RUSAK KAM-

PUNG AHMADIYAH 3

AMUK MASSA BAKAR

MASJID AHMADIYAH 5

KELOMPOK ISLAM

GARIS KERAS SERANG

KOMUNITAS AHMADI-

YAH KARENA

BACAKAN QURAN

6

MASJID-MASJID, RUMAH–RUMAH AHMADI

DISERANG DI TASIK

Page 2: Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)

Halaman 2

S elama kunjungannya, Hudhur akan menemui ribuan Muslim Amerika. Beliau juga akan melakukan dialog

dengan para pemimpin penting pemerinta-han untuk mempererat tali persahabatan dan menemukan upaya tegaknya perdama-ian dan keadilan bagi semua rakyat.

Khalifah dan pimpinan spiritual Islam dunia Jemaat Islam Ahmadiyah telah tiba siang hari di sini, Los Angeles. Beliau hadir diantara pengikutnya yang membentangkan slogan yang mengagungkan Tuhan dan menggaungkan shalawat dan salam kepada pendiri suci Islam, Rosululloh

saw.

Hudhur, Hadhrat Mirza Masroor Ah-mad – adalah Khalifah ke-5 penerus pendiri Jemaat Islam Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad

as dari Qadian, India –

Hudhur tiba di Mesjid Hameed di Chino, se-buah kota yang berlokasi sekitar 50 mil sebelah timur Los Angeles.

Kehadiran Khalifah Islam di bandara Los Angeles disambut oleh kepala Polisi daerah Los Angeles, Lee Baca dan anggota dewan dari kota Los Angeles.Dennis Zine.

"Los Angeles menyambut Anda, Yang Mulia," kata Sheriff Baca kepada Ha-dhrat Ahmad. "Tempat kami adalah rumah bagi 500. 000 Muslim"

"Kami ingin lebih banyak lagi warga Ahmadi tinggal di Los Angeles." Hudhur dis-ambut dengan pernyataan resmi kota Los Angeles.

"Sejarah sedang diukir," tulis Amjad Khan, Direktur Public Relations Jemaat Is-lam Ahmadiyah USA. "L.A. menyambut Khalifah Islam selama 1 jam penuh dan sebanyak 10 mobil polisi mengawal beliau menuju mesjid di Chino." Posting twitter oleh Khan diberi la-bel #KhalifainLA.

Hudhur berada dalam kunjungan seminggu di West Coast , Amerika Serikat.

Anak-anak dan remaja berbaris sam-bil bersenandung syair kerohanian di mesjid Islam Ahmadiyah yang baru direnovasi ini.

Selama kunjungannya, Hudhur akan menemui ribuan Muslim Amerika.

Beliau juga akan melakukan dialog dengan para pemimpin penting pemerinta-han untuk mempererat tali persahabatan dan menemukan upaya tegaknya perdama-ian dan keadilan bagi semua rakyat.

Pada 11 Mei nanti, Hudhur akan menyampaikan pidato utama pada resepsi bersekat di Beverly Hills, California.

Jemaat Islam Ahmadiyah adalah gerakan kebangkitan internasional dalam Islam.

Didirikan pada tahun 1889, Jemaat Islam Ahmadiyah tersebar ke 200 negara dan diperkirakan terdapat jumlah pengikut yang melebihi 160 juta orang.

Jemaat Islam Ahmadiyah Amerika Serikat didirikan pada tahun 1920, dan merupakan organisasi Islam pertama di Amerika. Sumber: http://ahmadiyyatimes.blogspot.com/2013/05/usa-khalifa-of-islam-arrives-in-los.html Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

Page 3: Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)

Halaman 3

K ami mencegah massa merusak kam-pung itu. Saat mereka tahu kalau pertemuan benar-benar sudah be-

rakhir, massa merespon dengan melempari batu.

Tak ada satupun terluka saat minggu pagi perusuh menyerang sebuah perkampun-gan Ahmadi di desa Tenjowar-ingin,Tasikmalaya, Jawa Barat.

“Tidak berakibat fatal. Hanya jendela-jendela dan pintu-pintu yang dirusak,” Dodi Kurniawan, juru bicara komunitas Ahmadiyah Tenjowaringin, berbicara lewat telepon pada minggu.

Para pengikut Muslim minoritas ini merupakan mayoritas di kampung Wanasigra dengan populasi sebanyak 95% dari total jumlah penduduk di sana, ujar Dodi. Tenjowar-ingin memiliki 80 % penduduk Ahmadi, tam-bahnya

Menurut juru bicara ini terdapat 29 bangunan dirusak dalam serangan tersebut termasuk sebuah mesjid, sebuah mushola dan

sebuah sekolah dasar. Serangan tersebut diduga terkait

dengan pengajian yang digelar Jemaat Ah-madiyah Indonesia (JAI) di tempat tersebut pa-da hari Jumat dan Sabtu yang dihadiri

sebanyak 2.700 warga Tenjowaringin, Kata Dodi.

Kapolres Tasikmalaya Adjun Komisari-sWijonarko menuturkan pengajian itu digelar di bawah kawalan polisi dan berhenti sejenak setelah shalat Ashar hari Jum’at, dilanjutkan lagi hari Sabtu

“Kegiatan berakhir ba’da dzuhur pada hari Sabtu, kataWijonarko yang menyebut waktu shalat tengah hari. “Namun para penen-tang Ahmadiyah mendapatkan informasi kalau kegiatan pengajian tersebut masih berlang-sung.”

Polisi menemui para anggota penyerang berasal dari luar Tasikmalaya yang memasuki kampung itu sekitar jam 1 hari Sab-tu. Mereka memastikan apakah pengajian te-lah selesai, kata kepala polisi ini.

Page 4: Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)

Halaman 4

“Kami mencegah massa merusak kam-pung itu. Saat mereka tahu kalau pertemuan benar-benar sudah berakhir, massa merespon dengan melempari batu.”kata Wijonarko.

Dodi menuturkan serangan terhadap komunitasnya berlangsung kira-kira 15 menit. “Seperti ada seseorang yang memberikan ko-mando.”

Juru bicara ini mengatakan para aparat polisi di tempat kejadian tidak melakukan apa-pun untuk mencegah amuk massa dan tak ada satupun yang ditangkap setelah lakukan tinda-kan penyerangan.

Kejadian kekerasan yang langsung di-tujukan kepada pengikut Ahmadiyah frek-uensinya makin meningkat setelah dikeluar-kannya keputusan propinsi yang melarang ak-tifitas Ahmadiyah di Jawa Barat.

Beberapa Muslim mayoritas menyebut Ahmadiyah sebagai aliran sesat karena keya-kinan mereka yang meyakini pendirinya Mirza Ghulam Ahmad sebagai seorang nabi.

Dihubungi terpisah, cendekiawan liberal, Ulil Abshar Abdala dan mantan ibu Negara Sin-ta Nuriyah Wahid yang melakukan kunjungan hari Sabtu lalu ke Mesjid Al-Misbah, Bekasi di Jawa Barat dimana di dalamnya terkurung 19 pengikut Ahmadiyah selama lebih dari satu bu-lan.

Mesjid tersebut ditutup pada 4 April lalu oleh pemkot Bekasi, yang meloloskan kepu-tusan berdasar peraturan gubernur tahun 2011 dan SKB bersama menteri 2008 yang beisikan larangan bagi pengikut Ahmadiyah menyebar-kan ajaran mereka.

“UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap warga Negara berhak memiliki kebebasan men-jalankan kepercayaan mereka atau keyakinan agamanya tanpa ada tekanan atau kekerasan apapun dan negara harus melindungi kebeba-san ini. Namun sayang kenyataan berbicara sebaliknya,” ujar Ulil kepada The Jakarta Post lewat telepone.

Ulil berkata bahwa Bekasi adalah daerah yang memiliki jumah kelompok radikal yang bertambah cepat, berpotensi mengancam hak-hak para penganut minoritas agama. Sinta menyalahkan keputusan menteri atas apa yang terjadi terhadap para

Ahmadi. “Keputusan itu tidak menya-takan melarang para pengikut Ahmadiyah na-mun hanya membatasi. Namun banyak ka-langan yang lebih banyak menggunakan argu-men ini untuk melarang Ahmadi menjalanan keyakinan mereka,” kata beliau kepada The Ja-karta Post via telepon.

Kata koordinator keamanan Jemaat Bekasi, Ahmad Maulana, para Ahmadi akan tetap tinggal di dalam mesjid hingga pemkot mencabut segel. “Kami meyakini penyegelan ini bertentangan dengan hukum karena tidak ada perintah demikian dari pengadilan.” katanya. (tam)

Berikut kejadian-kejadian penyerangan terakhir terhadap para pengikut Ahmadiyah: Feb-April 2013: Satpol PP pemkot Bekasi me-

nyegel Mesjid Al-Misbah Pondok Gede sebanyak 3 kali.

25 Oktober 2012: Perayaan Idul Adha di Ban-dung dikacaukan anggota FPI yang me-nyerang dan merusak bangunan mesjid ter-sebut, tempat berkumpul ratusan orang pengikutnya serta melarang para Ahmadi melaksanakan perayaan Idul Adha.

20 April 2012: Sekumpulan orang dari sebuah kelompok Islam mengepung dan merusak mesjid Baiturrahim yang biasa digunakan sebanyak 200 Ahmadi di Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat.

17 Pebruari 2012: Massa merusak mesjid Nur Hidayah milik 200 Ahmadi di Cianjur, Jawa Barat.

6 Pebruari 2011: Tiga pengikut Ahmadiyah dibunuh dalam serangan brutal di Cikeusik, Banten. Pengadilan negeri Kabupaten Se-rang selanjutnya menghukum para pem-bunuh dengan hukuman ringan.

Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/06/mob-ransacks-ahmadiyah-village.html Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

Page 5: Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)

Halaman 5

SIDEBAR TITLE

L ebih dari 5 tahun terakhir mesjid-mesjid

dan fasilitas-fasilitas training milik Ah-

madiyah dibakar oleh kelompok Islam

keras yang menolak sepaham dengan pengikut

Ahmadiyah.

Sebuah mesjid Ahmadiyah di dusun Ba-

bakan Sindang, Tasikmalaya, diserang dan diru-

sak pada Minggu dinihari.

Asep Rahmat, salah satu saksi mata

menyatakan puluhan orang berkendaraan

motor beramai-ramai mendatangi serta dan

melempari mesjid tersebut.

Massa yang marah juga memutuskan aliran

listrik dan melempari rumah-rumah disekitar

mesjid.

“Saya tidak kenal satupun dari mere-

ka.Saat itu gelap dan tiba-tiba saja mereka mem-

bakari mesjid,” kata Asep seperti dikutip

kompas.com.

Dia mengatakan tidak ada korban dan polisi

masih meng-investigasi kejadian tersebut.

Tak lama sebelum insiden tersebut, amuk

massa juga membakar mesjid Ahmadiyah di

Tasikmalaya.

Lebih dari 5 tahun terakhir mesjid-mesjid dan

fasilitas-fasilitas training milik Ahmadiyah diba-

kar oleh kelompok Islam keras yang menolak

sepaham dengan pengikut Ahmadiyah.

Sumber: http://www.thejakartapost.com/news/2013/05/05/

angry-mob-sets-fire-ahmadiyah-mosque.html

Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

AMUK MASSA BAKAR

MASJID AHMADIYAH

Page 6: Bulletin ARH Library edisi 11 (10 Mei 2013)

Halaman 6

U ntunglah tidak fatal dan tidak ada korban

jiwa walaupun banyak harta benda

dirusak dan para jamaah di sini masih

alami trauma.

Komunitas Ahmadiyah di

Tasikmalaya, Jawa Barat

berduka pada Minggu

kemarin setelah ratusan

anggota kelompok Islam

garis keras merusak

rumah-rumah di desa

mereka.

Asep Taufik Ahmad,

salah satu pengikut Ahmadiyah desa Sukamaju,

kecamatan Singaparna, melaporkan sebanyak 400

anggota kelompok Islam garis keras dari sebuah

organisasi massa menyerang desa mereka pada pukul 1

dinihari dan merusak puluhan rumah milik pengikut

kelompok minoritas Islam, Ahmadiyah.

“Berawal dari keputusan kami

menyelenggarakan acara pengajian dalam rangka

perayaan Isra Mi’raj. Kami sudah memberitahukan

rencana kami kepada polisi setempat,” tutur Asep

kepada the Jakarta Globe, Minggu (5/5).

Polisi berusaha membujuk para penduduk Ahmadiyah

untuk tidak melaksanakan rencana mereka karena

alasan isu keamanan.

“Polisi mengatakan kami sebaiknya

membatalkan acara tersebut demi keselamatan kami,

karena sebuah ormas (organisasi masyarakat), saya

tidak akan sebutkan namanya, tampaknya mereka tidak

senang dengan kegiatan-kegiatan kami. Namun kami

tetap laksanakan acara tersebut karena itu adalah

kegiatan ibadah,” katanya.

Sebanyak 60 petugas polisi berjaga-jaga untuk

mengamankan acara tersebut. Akan tetapi tiba-tiba

sebanyak ratusan pelaku radikal mendatangi kampung

itu pada Minggu siang dan menerobos barikade polisi.

“Polisi kewalahan dan kejadian itu berlangsung

cepat. Tiba-tiba mereka memasuki desa kami dan

merusak rumah-rumah kami dengan batu dan bambu

sambil berteriak ‘Allahu Akbar’ [Allah Maha Besar].

Polisi tidak mampu menghentikan mereka. Mereka

benar-benar diluar kendali,” katanya seraya

menambahkan para penyerang meninggalkan desa

mereka dua jam kemudian.

“Untunglah tidak fatal dan tidak ada korban

jiwa walaupun banyak harta benda dirusak dan para

jamaah di sini masih alami trauma.”

Kepala Polres Tasikmalaya Wijonarko

menuturkan kepada portal berita Indonesia

portalkbr.com bahwa para pelaku penyerangan bukan

hanya datang dari Tasikmalaya namun juga dari

Bandung dan Ciamis. Dia berkata walaupun para

pelaku tidak mengenakan atribut tertentu, polisi yakin

mereka adalah anggota kelompok Front Pembela Islam

(FPI).

Asep membantah bahwa penyerang membakar

mesjid Ahmadiyah.

Para pengikut Ahmadiyah senantiasa berjaga-

jaga di desa kami sejak malam kemarin, tambah Asep.

“Kami tidak bisa tidur sama sekali malam

kemarin, Kami tetap waspada karena kami dengar akan

datang lagi banyak penentang dari Majalengka yang

akan menyerang kami,” katanya.

Menurut Asep pada Minggu kemarin sekitar

pukul 3 siang petugas polisi masih berjaga di desa

mereka namun tambahan personil kepolisian belum

diturunkan semenjak serangan itu terjadi.

Kepala Polres Singaparna Nono Suyono

menyatakan kepada portal berita Detik.com bahwa

polisi sedang meng-investigasi serangan tersebut.

“Kasus ini sekarang ditangani Polisi

Tasikmalaya,” ujarnya.

Sebelumnya ratusan angota kelompok Islam

radikal menyerukan “Jihad di Myanmar” dalam demo

mereka di depan kedutaan besar Myanmar di Menteng,

Jakarta dan memprotes meningkatnya kekerasan

terhadap kaum Muslim Rohingya, sebuah kelompok

Islam minoritas.

FPI bersama ratusan anggota Forum Umat

Islam (FUI), Jamaah Ansharut Tauhid, Gerakan

Reformasi Islam (Garis), Komite Indonesia Solidaritas

Dunia Islam (Kisdi), Dewan Dakwah Islamiyah

Indonesia (DDII), Gerakan Persaudaraan, Muslim

Indonesia (GPMI) and Taruna Muslim, berpawai

menuju kantor kedutaan Myanmar Jumat minggu lalu

sambil membentangkan spanduk bertuliskan “kami

ingin membunuh orang Budha Myanmar” dan “stop

genosida di Myanmar.”

Sumber: http://www.thejakartaglobe.com/news/islamic-hard-

liners-attack-ahmadiyah-community-for-koran-recital/

Alih bahasa: Iin Qurrotul Ain binti T Hidayatullah

Dapat diakses melalui www.arhlibrary.com

KELOMPOK ISLAM GARIS KERAS SERANG

KOMUNITAS AHMADIYAH KARENA BACAKAN QURAN