edisi 2 february 2007 1 - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/ga documents/bulletin tuaian...

3
Edisi 2 February 2007 1 FOTO: DOK. GYS. PENULIS: TIM GYS. UNTU KALANGAN SENDIRI. B U L E T I N P E N G I N J I L A N G E R E J A Y E S U S S E J A T I E D I S I K E 2 DWIWULAN, FEBRUARY 2007 ALAM PENGINJILAN! Tuaian hadir kembali ditengah- tengah Anda, setelah edisi perdana terbit dengan segala keterbatasannya, kami berharap edisi kali ini dapat hadir dengan lebih baik dan terus membangun hati setiap umat sejati di seluruh Indonesia. Raja Daud adalah salah seorang seniman yang rindu menggunakan talenta seni sebagai salah satu alat untuk memuliakan Tuhan dalam ibadah orang Israel. Seperti yang tercatat dalam kitab: 1 Tawarikh 25:1, 7 Selanjutnya untuk ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf, anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Daftar orang- orang yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut:… Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN—mereka sekalian adalah ahli seni—ada dua ratus delapan puluh delapan orang. Pada dasarnya setiap orang menyukai musik dan dengan talenta seni yang Tuhan karuniakan kepada masing-masing umatNya, kebenaran sejati dapat semakin efektif dikabarkan kepada setiap orang yang hatinya digerakkan oleh Roh Kudus. Dari ketekunan orang muda di paduan suara Sangkakala, semangat orang tua memainkan angklung, hati para pemusik LOG dan kreatifitas seni para pemain drama "The Journey", Gereja Yesus Sejati semakin memperlengkapi diri untuk menghadapi akhir zaman dalam mengabarkan Injil. Kebangunan rohani yang dirasakan pada PPGS dan PPBS di akhir tahun 2006 yang baru saja berlalu, kiranya dapat dijadikan momentum kegerakan setiap umat sejati di tahun 2007. Mari kita terus berdoa dan melatih diri untuk mengerjakan pekerjaan kudus yang telah dicanangkan pada kongres Gereja Yesus Sejati Indonesia 2006 dan biarlah nama Tuhan semakin ditinggikan di seluruh Indonesia. Halleluya! (PH) sambutan meriah persembahan tari Syalom teman-teman....bulan Desember 2006 yang lalu beberapa rekan-rekan kita mempersembahkan pentas drama untuk mengisi acara di Kanaan Global School (KGS). Tema drama tersebut adalah “Mini the Journey” dengan anggota yang terdiri dari beberapa pemuda dan pemudi kita serta juga melibatkan ada beberapa murid-murid dari KGS yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Mereka dengan tekun mengikuti latihan rutin setiap minggunya sampai pada tahap akhir persiapan. Hasil usaha dan kerja keras ini. tentunya diharapkan membuahkan hasil yang baik. Untuk selanjutnya kita bertanya kepada salah seorang pemain drama “The Journey”. Berikut ini hasil wawancara kami dengan Noven Yosafat: Apa sih motivasi kalian buat ikut “The Journey”? Motivasi pertama kali sebenarnya hanya untuk mencoba-coba di dunia seni peran drama, karena ini merupakan pengalaman pertama saya di dunia seni peran drama, dan dalam menjalaninya sangat sulit pada tahap awalnya. Saya harus bisa menyesuaikan karakter yang saya perankan, namun puji Tuhan berkat kerja keras dan latihan yang terus menerus serta komitmen, akhirnya kami berkesempatan untuk bisa memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Apa Kesan dan Pesan waktu ikut “ The Journey “? KESAN: Waktu pertama kali latihan drama, saya mengalami masa- masa yang cukup sulit untuk menguasai karakter peran yang dibawakan karena harus disesuaikan dengan keinginan sutradara. Puji Tuhan, selama 6 bulan, kami para pemain tidak pernah mengeluh untuk semuanya itu meskipun ada beberapa teman kami yang merasakan hal yang membosankan, tetapi semuanya itu hilang karena kesungguhan kami untuk dapat melayani dan berkomitmen di dalam Tuhan. PESAN: Belajar untuk berkomitmen dalam melayani Tuhan dengan kesungguhan hati karena dengan demikian kita akan disebut sebagai anak-anak Allah yang sejati yang selalu mau melayani Dia dan memberitakan kabar kasih Tuhan kepada semua orang yang belum percaya. Apa sih cerita tentang “The Journey” ? Apa pengajarannya? Cerita ini mengkisahkan mengenai seorang rasul yang dipakai Tuhan, yaitu Paulus, untuk memberitakan Injil kepada semua orang. Sebelumnya ia adalah seorang pengikut Farisi yang dengan gigih mengejar dan menangkap murid Tuhan, kemudian ia memasukkan mereka ke dalam penjara. Setelah dipanggil Tuhan, ia menjadi begitu berarti bagi Tuhan, karena ia menjadi alat Tuhan untuk memberitakan kabar tentang kasih Yesus kepada semua orang yang belum percaya, bahkan sekalipun ia harus mengalami rintangan-rintangan yang sangat berat dalam pemberitaan Injil Tuhan. PENGAJARANNYA: Kita mau belajar dari teladan Paulus yang melayani Tuhan dengan kerendah-hatiannya, komitmen, serta dipenuhi kerelaan hati. Meskipun kerikil-kerikil tajam sering merintangi jalan kita, namun semua itu jangan membuat kita gentar, sebab

Upload: dinhdieu

Post on 30-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Edisi 2 February 2007 1 - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Bulletin Tuaian Edisi 2.pdf · Persekutuan yang dilaksanakan setiap hari Kamis dari jam 2 sampai

Edisi 2 February 2007 1

FOTO

: DOK

. GYS

. PEN

ULIS

: TIM

GYS

. UN

TU K

ALAN

GAN

SEN

DIR

I.

B U L E T I N P E N G I N J I L A N G E R E J A Y E S U S S E J A T I E D I S I K E 2

DWIWULAN, FEBRUARY 2007

ALAM PENGINJILAN! Tuaian hadir kembali ditengah-

tengah Anda, setelah edisi perdana terbit dengan

segala keterbatasannya, kami berharap edisi kali ini

dapat hadir dengan lebih baik dan terus membangun hati

setiap umat sejati di seluruh Indonesia.

Raja Daud adalah salah seorang seniman yang rindu

menggunakan talenta seni sebagai salah satu alat untuk

memuliakan Tuhan dalam ibadah orang Israel. Seperti yang

tercatat dalam kitab: 1 Tawarikh 25:1, 7 Selanjutnya untuk

ibadah Daud dan para panglima menunjuk anak-anak Asaf,

anak-anak Heman dan anak-anak Yedutun. Mereka bernubuat

dengan diiringi kecapi, gambus dan ceracap. Daftar orang-

orang yang bekerja dalam ibadah ini ialah yang berikut:…

Jumlah mereka bersama-sama saudara-saudara mereka yang

telah dilatih bernyanyi untuk TUHAN—mereka sekalian adalah

ahli seni—ada dua ratus delapan puluh delapan orang.

Pada dasarnya setiap orang menyukai musik dan dengan

talenta seni yang Tuhan karuniakan kepada masing-masing

umatNya, kebenaran sejati dapat semakin efektif dikabarkan

kepada setiap orang yang hatinya digerakkan oleh Roh Kudus.

Dari ketekunan orang muda di paduan suara Sangkakala,

semangat orang tua memainkan angklung, hati para pemusik

LOG dan kreatifitas seni para pemain drama "The Journey",

Gereja Yesus Sejati semakin memperlengkapi diri untuk

menghadapi akhir zaman dalam mengabarkan Injil.

Kebangunan rohani yang dirasakan pada PPGS dan

PPBS di akhir tahun 2006 yang baru saja berlalu, kiranya

dapat dijadikan momentum kegerakan setiap umat sejati di

tahun 2007. Mari kita terus berdoa dan melatih diri untuk

mengerjakan pekerjaan kudus yang telah dicanangkan pada

kongres Gereja Yesus Sejati Indonesia 2006 dan biarlah nama

Tuhan semakin ditinggikan di seluruh Indonesia. Halleluya! (PH)

sambutan meriah

persembahan tari

Syalom teman-teman....bulan Desember 2006 yang lalu beberapa rekan-rekan kita mempersembahkan pentas drama untuk mengisi acara di Kanaan Global School (KGS). Tema drama tersebut adalah “Mini the Journey” dengan anggota yang terdiri dari beberapa pemuda dan pemudi kita serta juga melibatkan ada beberapa murid-murid dari KGS yang ikut berpartisipasi dalam acara tersebut. Mereka dengan tekun mengikuti latihan rutin setiap minggunya sampai pada tahap akhir persiapan. Hasil usaha dan kerja keras ini. tentunya diharapkan membuahkan hasil yang baik. Untuk selanjutnya kita bertanya kepada salah seorang pemain drama “The Journey”. Berikut ini hasil wawancara kami dengan Noven Yosafat:

Apa sih motivasi kalian buat ikut “The Journey”?

Motivasi pertama kali sebenarnya hanya untuk mencoba-coba di dunia seni peran drama, karena ini merupakan pengalaman pertama saya di dunia seni peran drama, dan dalam menjalaninya sangat sulit pada tahap awalnya. Saya harus bisa menyesuaikan karakter yang saya perankan, namun puji Tuhan berkat kerja keras dan latihan yang terus menerus serta komitmen, akhirnya kami berkesempatan untuk bisa memberikan yang terbaik untuk Tuhan.

Apa Kesan dan Pesan waktu ikut “ The Journey “?

KESAN: Waktu pertama kali latihan drama, saya mengalami masa-masa yang cukup sulit untuk menguasai karakter peran yang dibawakan karena harus disesuaikan dengan keinginan sutradara. Puji Tuhan, selama 6 bulan, kami para pemain tidak pernah mengeluh untuk semuanya itu meskipun ada beberapa teman kami yang merasakan hal yang membosankan, tetapi semuanya itu hilang karena kesungguhan kami untuk dapat melayani dan berkomitmen di dalam Tuhan.

PESAN: Belajar untuk berkomitmen dalam melayani Tuhan dengan kesungguhan hati karena dengan demikian kita akan disebut sebagai anak-anak Allah yang sejati yang selalu mau melayani Dia dan memberitakan kabar kasih Tuhan kepada semua orang yang belum percaya.

Apa sih cerita tentang “The Journey” ? Apa pengajarannya?

Cerita ini mengkisahkan mengenai seorang rasul yang dipakai Tuhan, yaitu Paulus, untuk memberitakan Injil kepada semua orang. Sebelumnya ia adalah seorang pengikut Farisi yang dengan gigih mengejar dan menangkap murid Tuhan, kemudian ia memasukkan mereka ke dalam penjara. Setelah dipanggil Tuhan, ia menjadi begitu berarti bagi Tuhan, karena ia menjadi alat Tuhan untuk memberitakan kabar tentang kasih Yesus kepada semua orang yang belum percaya, bahkan sekalipun ia harus mengalami rintangan-rintangan yang sangat berat dalam pemberitaan Injil Tuhan.

PENGAJARANNYA: Kita mau belajar dari teladan Paulus yang melayani Tuhan dengan kerendah-hatiannya, komitmen, serta dipenuhi kerelaan hati. Meskipun kerikil-kerikil tajam sering merintangi jalan kita, namun semua itu jangan membuat kita gentar, sebab

Page 2: Edisi 2 February 2007 1 - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Bulletin Tuaian Edisi 2.pdf · Persekutuan yang dilaksanakan setiap hari Kamis dari jam 2 sampai

2 February 2007 Edisi 2 Edisi 2 February 2007 3

Tim penginjilan Indonesia bersama para penatua saat belajar ke Taiwan

FOTO

: DOK

. GYS

. PEN

ULIS

: TIM

GYS

.

FOTO

: DOK

. GYS

. PEN

ULIS

: TIM

GYS

.

kita harus terus melayani, dan senantiasa berusaha memberikan yang terbaik untuk kemuliaan nama Tuhan.

Pesan apa yang hendak Kamu disampaikan untuk para buat pembaca?

Hendaklah kita tetap melayani Tuhan dengan kesungguhan hati dan juga kerelaan hati, karena dari situ berkat Tuhan akan tercurah bagi kita. Selain itu dengan melayani, kita juga belajar untuk bisa menjadi seorang Hamba di dalam Tuhan yang memberikan terbaik bagi kemuliaan namaNya. GBU all! (EL)

Shalom, Pada bulan April 2004, matahari terasa terik pada hari Kamis siang itu, tetapi sekelompok wanita yang tergabung dalam Persekutuan Wanita sedang menyanyikan lagu puji-pujian sambil menghafalkannya dalam aula Gereja Yesus Sejati Samanhudi, Jakarta. Puji-pujian adalah suatu hal yang umum dilakukan dalam sebuah persekutuan, tetapi yang unik dari persekutuan ini adalah mereka mengharmonisasikan nyanyian mereka dengan menggunakan bantuan alat musik tradisional Indonesia, yaitu angklung. Angklung? Mengapa mereka memilih alat musik ini? Bukankah masih banyak alat musik lainnya yang lebih modern? Angkung dijadikan teman main mereka karena alat musik ini harus

dimainkan secara bersama-sama untuk menghasilkan sebuah lagu. Mengapa demikian? Satu alat angkung yang kecil hanya menghasilkan dua jenis nada dasar, sehingga untuk memainkan 1 lagu, dibutuhkan minimal 6 angklung untuk menghasilkan 12 jenis nada dasar. Sehingga jelaslah dengan adanya angklung ini, para wanita ini berharap mereka akan menjadi rekan yang kompak dan solid untuk bersama-sama melayani, memuji dan juga dalam mencari kebenaran Firman Tuhan. “Terkadang sulit untuk menghafal lagu apalagi lagu itu panjang, hmm.... rasanya kenapa ya otak ini lupa terus.. hahaha??” Ujar salah satu anggota team angkung ini.. “Tapi jika latihan dan diulang-ulang terus pasti bisa koq, apalagi kalo itu buat Tuhan pasti Tuhan bantu kita dech”, yang lain menimpal ucapan tadi. Iya, kegiatan ini membuat kita jadi lebih dekat dengan sesama anggota, karena merasa setiap individu dari kita punya tempatnya masing-masing dan jika 1 orang aja dari kita yang tidak dapat hadir pasti kita akan merasa kehilangan. “Nggak komplit deh rasanya!”, kata salah seorang ibu yang masih muda. Nggak komplit berarti akan ada nada yang hilang dan sudah pasti lagu yang dihasilkan juga kurang sempurna. Untuk meningkatkan harmonisasi lagu menjadi jauh lebih baik, mereka menyewa tenaga pengajar yang didatangkan setiap 2 minggu sekali. Team Angklung ini bukan hanya mengisi acara di Samanhudi saja, tapi mereka juga pernah menyumbangkan lagu di Kebaktian Perkabaran Injil (KPI) Bekasi dan Bandung. Mereka pernah juga diundang untuk mengisi acara di perpisahan anak-anak sekolah Kanaan yang diselengarakan di Megamall Pluit. Uniknya lagi, di setiap penampilannya ada sebuah alat musik yang besar di tengah-tengah angklung yaitu alat musik Bass Betot. Alat musik ini menambahkan keharmonisannya dengan bunyi bass-nya di setiap ketukannya menambah manisnya sebuah lagu. Persekutuan yang dilaksanakan setiap hari Kamis dari jam 2 sampai 4 siang ini pada umumnya terdiri dari ibu rumah tangga yang berusia 40 tahun ke atas. Ternyata usia yang paling tua dari anggota persekutuan ini adalah berumur 86 tahun. Oma yang berumur 83 tahun ini, masih bisa menghafal lagu. Tentu hal ini bukanl hal yang mudah, Oma ini harus dengan gigih latihan setiap hari di rumah untuk menghafalnya. Sudah sangat jelas, kita kawula muda masih memiliki daya ingat dan daya belajar yang lebih baik dari Oma kita ini, tetapi coba renungkan dalam diri kita sendiri, berapa jumlah lagu kidung pujian yang dapat kita hafal? Pernahkah kita latihan menghafal lagu pujian di rumah, atau kita hanya menyanyi di kebaktian saja? Oma ini bukan hanya menghafal syair lagunya tetapi juga harus menghafal not dari lagu tersebut. Walaupun kaki Oma tersebut tidak kuat, namun ini tidak membuatnya patah semangat. Oma tetap belajar lagu tersebut dan tidak malu untuk tampil di depan umum dengan duduk di kursi. Usia bukanlah halangan untuk mereka yang mau melayani dan memuji Tuhan. Salah satu ciri khas dari team anggota angklung ini adalah, mereka selalu tampil dengan baju berwarna merah. Merah yang berarti berani, mencerminkan ibu rumah tangga ini masih tetap berani dan tetap bersemangat untuk melayani Tuhan. Mereka berprinsip untuk tetap akan menyumbangkan talenta mereka dengan segenap hati selama masih ada waktu dan kesempatan. Kita dapat melihat bahwa di tengah-tengah kesibukan para ibu itu untuk mengurus keluarga, membesarkan anak, merawat cucu, dan kegiatan-kegiatan lainnya, mereka masih dapat melayani Tuhan dengan sukacita. Mereka mempunyai niat yang murni dan tulus untuk melayani Tuhan serta membantu Gereja dalam menceritakan kasih Tuhan kepada orang lain. Segala kemuliaan hanya bagi nama Tuhan, amin. (YC)

Nyanyian Puji-pujian akan terasa indah apabila semua anggotanya menyanyi dengan hati. Tetapi sebenarnya apakah arti dari sebuah puji-pujian? Apakah hanya sebuah fasilitas pertunjukan untuk menyenangkan telinga kita ? Atau hanya ajang pertunjukan untuk menunjukkan keahlian penyanyinya? Atau hanya sekedar hobi dari para penyanyinya? Koor atau paduan suara merupakan salah satu pelayanan yang berat juga. Mungkin sebagian dari kita beranggapan Koor ini adalah pelayanan yang gampang, koor ini hanya pelayanan bagi orang yang mempunyai hobi menyanyi. Jika hanya bersandarkan hobi saja, tentu ini tidak cukup. Paduan suara klasik ini membutuhkan 4 jenis suara untuk menghasilkan paduan suara yang harmonis. Jika salah satu jenis suara lebih dominan, maka puji-pujian yang dihasilkan tentulah tidak bagus juga, 4 jenis suara ini harus dinyanyikan dengan merata. Selain itu dibutuhkan komitmen dan semangat yang tinggi dalam mempelajari sebuah lagu. Kadang timbul rasa jenuh dan bosan karena membutuhkan beberapa bulan untuk mempelajari sebuah lagu. Kadang kita patah semangat karena kita takut banyak orang yang tidak tertarik dengan paduan suara klasik. Ada yang bilang paduan suara itu kan klasik, zaman sekarang sudah tidak sesuai, pasti tidak ada peminatnya, tapi apakah benar demikian? Mungkin ada benarnya juga, ini bisa dilihat dari peminat paduan suara yang berkurang dari generasi ke generasi. Walau ada segelintir orang yg masih bertahan tetap di paduan suara, tetapi jumlah orang itu dapat dihitung dengan jari. Sedemikian tidak menarikkah paduan suara itu? Walaupun menarik atau tidak, yang jelas kita tahu bahwa nyanyian puji-pujian itu adalah untuk memuji Tuhan,

sebab hanya namaNya saja yg tinggi luhur, keagunganNya mengatasi bumi dan langit. Koor Sangkakala Jakarta memiliki kerinduan untuk menjadi senjata penginjilan Tuhan. Misi ini didukung oleh Departemen Penginjilan Gereja Yesus Sejati Pusat Indonesia dengan ditawarkannya pada bulan Maret 2006 untuk membuat sebuah KPI Pujian. Jelas tawaran ini begitu menggoda karena ini adalah pengalaman pertama bagi Koor Sangkakala dalam menyusun konsep KPI Pujian. Seperti yang kita ketahui, umumnya sebuah KPI itu berupa perkabaran injil yang dibawain dengan khotbah saja,

tetapi kali ini perkabaran injil diselenggarakan dengan puji-pujian. Bagaimanakah kita membuat simpatisan dapat mengerti akan firman Tuhan melalui Puji-Pujian? Tentu ini adalah tantangan bagi Koor Sangkakala. Tim Koor harus membuat konsep acara, mempersiapkan lagu pujian dan kesaksian. Temanya adalah “Datanglah pada Tuhan” yang diambil dari lagu Kidung Rohani No. 529. Tema ini diambil mengingat kesibukan setiap manusia yang menyebabkan mereka lupa akan Tuhan, kita mengajak manusia duniawai untuk berpikir seberapa jauh dan bernilaikah harapan dan perjuangan mereka akan hidup ini tanpa Tuhan yang telah memberikan kehidupan kepada mereka dan hanya melalui Tuhanlah, kita dapat memperoleh kebahagian sejati dan kehidupan kekal bersamaNya. Pada bulan Juni 2006 dimulailah latihan secara intensif untuk menghadapi acara tersebut. Persiapan KPI ini menuntut anggota koor untuk berlatih 2 kali seminggu dengan setiap kali latihan memakan waktu 120 menit. Anggota koor telah berlatih 6 bulan lebih hanya untuk menghasilkan 13 lagu pujian. Bayangkan perjuangan mereka untuk menghasilkan 13 lagu tersebut. Banyak rintangan yang dihadapi selama persiapan KPI ini, baik dari segi semangat anggota, tingkat kesulitan lagu, masalah pribadi anggota, bentrokan dengan pelayanan yang lain dan rintangan hal lainnya. Namun Puji Tuhan! Hanya karena berkat kasih karunia Tuhan dan kesatuan hati semua anggota koor dan panitia, KPI ini dapat terlaksana dengan baik pada tanggal 9-10 Desember 2006. (FC)

Sebuah kesaksian yang sangat penting dari Yohanes Pembaptis terhadap kehadiran mesias ditengah-tengah bangsa Israel. Dia menyadari keberadaannya mendahului sang Mesias adalah untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan Yesus, menimbun lembah, meratakan gunung dan bukit, meluruskan jalan yang berliku, sehingga semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan. (Yoh. 1:29; Luk. 3:4-6) Demikian pula hati manusia di akhir zaman yang penuh lika-liku, memerlukan Injil sebagai hikmat yang menyelamatkan hidupnya. (Ams. 2:10-15) Bermula dari sebuah kebutuhan untuk menjangkau jiwa-jiwa di sekolah, dengan minat yang begitu besar terhadap musik dan perkembangan jiwa kaum muda di akhir zaman, pada bulan Februari 2004 terbentuklah sebuah tim musik yang sampai saat ini telah berkembang menjadi tiga generasi di Jakarta dan Tangerang. Sesuai dengan visi-misi pendiriannya; LAMB of GOD dibentuk adalah untuk menjembatani Injil dengan pelayanan musik. Tim ini meyakini bahwa setiap orang perlu menemukan Mesias dalam hidupnya dan untuk itulah tim ini terlibat untuk menyentuh hati setiap orang yang belum percaya dengan kasih Allah melalui musik rohani yang mereka dengar. Walaupun kehadirannya tidak jarang disalah pahami oleh mereka yang memiliki minat dan apresiasi musik yang berbeda, tetapi hal itu tidak menyurutkan langkah dan tekad tim ini untuk melayani dengan hati yang tulus. Dalam perkembangannya, LOG semakin menemukan karakternya dalam pelayanan musik. Terbukti akhirnya setiap generasi LOG mempunyai karakter musik yang beragam, tidak terpaku kepada jenis musik pop full band tetapi juga kepada permainan akustik, jazz dan bahkan tidak akan tertutup kepada jenis musik tradisional khas Indonesia sekalipun. Hal yang paling disyukuri oleh tim ini adalah kepercayaan dan kesempatan yang Tuhan berikan kepada mereka untuk melayani Tuhan, dari awal berdirinya sampai sekarang mereka telah melayani di berbagai kota dan GYS cabang seperti: pulau Bangka, kota Makasar, kota Bandung, GYS se-Jabotabek, dll. Melayani begitu banyak event rohani seperti: KPI, pertemuan raya komsel, pentahbisan gereja, kebaktian penghiburan, kebaktian akhir tahun dan awal tahun, bazaar gereja, dll. Dengan semangat Yohanes Pembaptis, biarlah kita semakin kecil dan nama Tuhan Yesus semakin dibesarkan, demikianlah LOG ada dan menjadi bagian kecil dari Tubuh Kristus yang kiranya dapat turut berfungsi melengkapi senjata Kristus dalam lih

atlahaN

ak D

omba

ALlaH

!

sukacita setelah menyatakan kemulianNya

LOG generasi pertama

LOG2 in action

Persembahan pada saat KPI PUjian

Persembahan pada saat KPI PUjian

Persembahan angklung

The Journey

In action

sang narator cilik

Page 3: Edisi 2 February 2007 1 - members.tjc.orgmembers.tjc.org/sites/en/id/GA Documents/Bulletin Tuaian Edisi 2.pdf · Persekutuan yang dilaksanakan setiap hari Kamis dari jam 2 sampai

4 February 2007 Edisi 2

FOTO

: DOK

. GYS

. PEN

ULIS

: TIM

GYS

.

mengabarkan Injil ke seluruh dunia. (Yohanes 3:30). Musik adalah salah satu anugerah Allah dalam hidup kita, alangkah baiknya jika kita dapat mempersembahkannya untuk kemuliaan nama Tuhan. Jika setiap talenta umatNya dapat dipakai untuk pembangunan Rumah Allah di akhir zaman, maka kita akan semakin

cepat melihat Gereja Tuhan siap menyambut Kristus pada kedatanganNya yang ke-dua kali. Halleluya! (PH)

events!

Ingin ‘nginjil tapi tidak PeDe? Ingin ‘nginjil tapi tidak tahu bagaimana mulainya? Ingin ‘nginjil tapi takut ditolak? Ingin menyelamatkan orang tua, saudara, sahabat dan kekasihmu dari dosa tapi takut ‘kehilangan’ mereka? Dulu kamipun berpikir begitu! Tetapi setelah kami mengikuti pelatihan penginjilan pribadi tahun lalu, kami disadarkan bahwa SETIAP JEMAAT BISA MENGINJIL!Mari bergabung bersama kami, bukan hanya teori yang diberikan tetapi pelatihan dan pengalaman yang luar biasa! Alami sebuah terobosan hidup dari seorang jemaat biasa menjadi penginjil-penginjil pribadi yang berani dan disertai Roh Kudus!Jangan lewatkan! 17-20 Mei 2007 di GYS Cianjur, nantikan pengumuman di setiap gereja cabang Anda dan segeralah isi formulir pendaftaran. Gratis tidak dipungut biaya! Sampai jumpa di ladang Tuhan! Tuhan beserta kita!

Pelatihan PenginjilanPribadi 2007

Di akhir bulan Januari 2007, perintisan Injil di Bali segera dimulai. Dua orang utusan pergi kesana untuk bertemu dengan jemaat GYS yang tinggal di Bali, menguatkan mereka dan menanamkan visi perintisan didalam jiwa mereka. Sungguh ini merupakan pekerjaan yang tidak akan mudah, akan banyak lembah yang harus ditimbun, gunung yang harus diratakan dan jalan berliku yang dihadapan kita. Tetapi kekuatan kita bukanlah hikmat manusia, melainkan hanya bersandarkan kuasa Injil dan Roh Kudus. Mari kita berdoa bagi setiap jemaat yang tinggal disana agar dapat menangkap panggilan Tuhan dan memiliki hati yang terbeban untuk menjadi benih-benih perintisan yang akan mengembangkan Injil di pulau Bali. Mari kita berdoa bagi para pendeta dan sukarelawan yang akan diutus kesana. Mari kita berdoa bagi GYS Surabaya agar nantinya dapat menjadi gereja induk bagi perintisan Injil di pulau Bali. Mari kita berdoa agar diberikan hati yang teguh dan gigih dalam menghadapi berbagai rintangan dan serangan dari si jahat. Kiranya Allah yang akan memperlengkapi kita dengan seluruh perlengkapan senjata Injil sebagai tentara Kristus yang gagah berani. Satu hal yang kita rindukan adalah kiranya nama Tuhan Yesus Kristus semakin ditinggikan di banyak tempat di seluruh Indonesia dan Injil Kerajaan ini semakin disebarkan sampai Tuhan datang ke-dua kalinya! Bali, kami segera datang! Halleluya!

kami segera datang...

Pemimpin Redaksi Pdt. Misael Liauw Penanggung Jawab Pdt. Petrus Harjono Sekretariat Flora Chandra Penulis Yenny Chandra, Elisa Listiani Editor Handry, Petrus Artistik Hadywanto, Ratna Dewi Gereja Yesus Sejati Jl. Danau Asri Timur blok C3 no.3C Jakarta 14350 Tel.: (021) 65304150 http://tjc.org Kritik dan Saran email: [email protected]

sebuah persekutuan kaum muda Sejati dari GYS cabang seluruh Indonesia yang bukan hanya bertujuan untuk menjalin persaudaraan kaum muda dalam tubuh Kristus, tetapi juga untuk mempersiapkan pemuda/i sebagai terang Kristus. Sesuai dengan tema PPGS tahun ini yaitu “Bagaikan Bintang di Langit”, diharapkan kita sebagai anak Tuhan dapat terus bersinar terang di tengah angkatan yang gelap ini sehingga banyak orang terselamatkan oleh karena Kristus (Fil 2:15). Pdt. Yang Yuh Ming (anak dari alm. Pnt. John Yang) berbagi pengalaman rohani yang luar biasa ketika ditugaskan ke Kongo. Tuhan Yesus bekerja luar biasa sehingga di luar pemikiran manusia, belasan gereja menjadi GYS di Kongo. Yang dapat kita pelajari dari jemaat Kongo adalah mereka benar benar murni mencari kebenaran dan bukan harta duniawi. Banyak pekerja gereja yang melayani sepenuh waktu tanpa mendapatkan gaji dari gereja. Suatu hal yang sangat jarang dilakukan oleh orang duniawi di zaman ini. Suatu hari Pdt Yang menerima email dari kongo yang menanyakan apakah Pdt Yang sudah melupakan mereka dan tidak mengunjungi mereka lagi? Mereka berkata tidak apa-apa jika mereka telah dilupakan tetapi mereka berterima kasih sekali karena mereka telah menerima hal yang terbaik dalam hidup mereka yaitu Kebenaran Sejati yang sesuai Alkitab. Mereka sangat bersemangat, sangat beriman. Bandingkan dengan diri kita sendiri yang juga adalah sesama jemaat GYS! Kita begitu terlena dengan segala fasilitas pendukung gereja mulai dari gedung yang megah, fasilitas khotbah yang sangat memadai tapi bagaimana dengan kadar keimanan kita? Berapa banyak dari kita yang masih ragu akan kebenaran GYS? Berapa dari kita yang masih malu mengaku sebagai anggota GYS? Pesan inti yang kami terima dalam PPGS 2006 kali ini adalah pentingnya percaya diri dan mencintai Gereja Yesus Sejati sebagai Gereja Sejati ditengah dunia yang semakin gemerlap dengan pesonanya. Pentingnya kita peka kepada panggilan Tuhan untuk terlibat dalam pembangunan rumah Allah di akhir zaman. Kita sebagai anak-anak Tuhan yang telah menerima kebenaran, haruslah berani untuk mengabarkan injil kebenaran kepada yang lain. Janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita, melainkan ikutlah menderita bagi InjilNya oleh kekuatan Allah (2 Tim 1:8). (FC)

LOG generasi ke 3

LOG2 bersama GYS Daanmogot dalam

perayaan tahun baru ‘07