buku panduan ppa 2009

Upload: aneuxagam

Post on 15-Oct-2015

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    1/100

    0

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    2/100

    0

    DAFTAR ISI

    PANDUAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESIAKUNTANSI

    Landasan Hukum Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi 1

    Program Pendidikan Profesi Akuntansi 7

    Tata Cara Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi 12

    Kurikulum Pendidikan Profesi Akuntansi 13

    Silabus Mata Ajar Pendidikan Profesi Akuntansi:

    Etika Bisnis & Profesi 15

    Perpajakan 19

    Praktik Audit 27

    Lingkungan Bisnis & Hukum Komersial 35

    Pasar Modal & Manajemen Keuangan 40

    Pelaporan & Akuntansi Keuangan 46

    Akuntansi Manajemen & Biaya 53

    Persyaratan Peserta Pendidikan Profesi Akuntansi 57

    Persyaratan Pengajuan Rekomendasi Penyelenggaraan PendidikanProfesi Akuntansi 57

    Ujian Akhir dan Sertifikat 60

    PANDUAN PERPANJANGAN IZIN PENYELENGGARAANPENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

    Standar Penilaian Perpanjangan Izin Penyelenggaraan PendidikanProfesi Akuntansi 62

    Parameter Skor Penilaian Perpanjangan Izin PenyelenggaraanPendidikan Profesi Akuntansi 64

    PANDUAN PENYUSUNAN BORANG PENDIDIKAN PROFESI

    AKUNTANSIPenyusunan Borang Pengajuan Rekomendasi dan Perpanjangan IzinPenyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi 71

    Penyusunan Borang Perpanjangan Izin Penyelenggaraan PendidikanProfesi Akuntansi

    Borang Aplikasi Pendidikan Profesi Akuntansi

    Borang Perpanjangan Pendidikan Profesi Akuntansi

    72

    74

    86

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    3/100

    1

    LANDASAN HUKUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESIAKUNTANSI

    1. UU Nomor 34 tahun 1954 tentang pemakaian gelar akuntan.

    Pasal 1

    Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam peraturan gaji resmi

    mengenai berbagai jabatan pada Jawatan Akuntan Negeri dan Jawatan

    Akuntan Pajak, hak memakai gelar Akuntan (accountant) dengan

    penjelasan atau tambahan maupun tidak, hanya diberikan kepada

    mereka yang mempunyai ijazah akuntan sesuai dengan ketentuan dan

    berdasarkan undang-undang ini.

    Pasal 2

    Dengan ijazah tersebut dalam pasal 1 dimaksud:

    a. ijazah yang diberikan oleh sesuatu universitas negeri atau badan

    perguruan tinggi lain yang dibentuk menurut undang-undang atau

    diakui pemerintah, sebagai tanda bahwa pendidikan untuk akuntan

    pada badan perguruan tinggi tersebut telah selesai dengan hasil

    baik;

    b. ijazah yang diterima sesudah lulus dalam sesuatu ujian lain yang

    menurut pendapat Panitia Ahli termaksud dalam pasal 3 guna

    menjalankan pekerjaan akuntan dapat disamakan dengan ijazah

    tersebut pada huruf a pasal ini.

    Pasal 3

    (1) Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mengangkat

    Panitia Ahli yang bertugas mempertimbangkan apakah sesuatu

    ijazah bagi menjalankan pekerjaan akuntan dapat disamakan

    dengan ijazah tersebut pada pasal 2 huruf a.

    (2) Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan bersama Menteri

    Keuangan mengatur susunan dan cara kerja panitia itu.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    4/100

    2

    (3) Menteri Keuangan berhak memberi tugas lain kepada panitia

    tersebut dalam ayat 1 untuk menjamin kesempurnaan urusan

    akuntansi c.q. untuk mengatur lebih lanjut urusan akuntansi.

    (4) Tiap-tiap akuntan berijazah mendaftarkan nama untuk dimuat

    dalam suatu register negara yang diadakan oleh Kementerian

    Keuangan.

    2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor

    179/U/2001 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi.

    Pasal 1

    Pendidikan profesi akuntansi adalah pendidikan tambahan pada

    pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program

    studi akuntansi.

    Pasal 2

    (1) Pendidikan profesi akuntansi diselenggarakan di perguruan tinggi

    sesuai dengan persyaratan, tata cara dan kurikulum yang diatur oleh

    Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

    (2) Penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi di perguruan tinggi

    dilakukan setelah mendapatkan izin dari Direktur Jenderal Perguruan

    Tinggi.

    (3) Izin sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) diberikan oleh Direktur

    Jenderal Pendidikan Tinggi atas dasar rekomendasi dari Panitia Ahli

    Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan.

    3. Perjanjian kerja sama antara Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi dan

    Ketua Umum Ikatan Akuntan Indonesia Nomor 565/D/T2002 dan

    2460/MOU/III/02 tentang pengelolaan sistem dan penyelenggaraanpendidikan profesi akuntansi.

    Pasal 1

    1. Maksud perjanjian kerja sama ini adalah untuk menjabarkan

    pengelolaan sistem dan penyelenggaraan pendidikan profesi

    akuntansi.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    5/100

    3

    2. Tujuan perjanjian kerja sama ini adalah untuk mengatur

    wewenang dan tanggung jawab masing-masing pihak dalam

    upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan profesi

    akuntansi.

    Pasal 2

    Lingkup perjanjian kerja sama meliputi:

    1. Penyelenggaraan pendidikan profesi akuntansi.

    2. Pembukaan dan penutupan pendidikan profesi akuntansi.

    3. Penetapan kurikulum pendidikan profesi akuntansi.

    4. Evaluasi dan ujian.

    5. Sertifikasi.

    Pasal 3

    Departemen Pendidikan Nasional mempunyai wewenang dan

    tanggung jawab atas:

    1. Pembinaan akademik penyelenggaraan pendidikan profesi.

    2. Pembukaan dan penutupan pendidikan profesi akuntansi atas

    rekomendasi Panitia Ahli Pertimbangan Ijazah Akuntan atas usul

    Ikatan Akuntan Indonesia.

    3. Penyusunan dan penetapan serta pemutakhiran secara periodik

    kurikulum pendidikan profesi akuntansi bersama-sama Ikatan

    Akuntan Indonesia.

    Pasal 4

    Ikatan Akuntan Indonesia mempunyai wewenang dan tanggung

    jawab atas:

    1. Pengajuan usul pembukaan dan penutupan pendidikan profesi

    akuntansi.

    2. Pelaksanaan evaluasi dan usul penyelenggaraan pendidikan

    profesi akuntansi.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    6/100

    4

    3. Penyusunan dan usul penetapan kurikulum pendidikan profesi

    akuntansi.

    4. Pemutakhiran kurikulum program pendidikan profesi akuntansi

    secara periodik selambat-lambatnya 5 tahun dengan memperhatikan

    masukan dari pihak yang berkepentingan.

    5. Pelaksanaan evaluasi kelayakan administratif dan akademik

    penyelenggara pendidikan profesi akuntansi secara periodik

    selambat-lambatnya 5 tahun dengan memperhatikan masukan dari

    pihak-pihak yang berkepentingan.

    6. Penetapan format sertifikat.

    7. Penyusunan petunjuk teknis penyelenggaraan pendidikan profesi

    akuntansi yang meliputi persyaratan, tata cara dan kurikulum

    pendidikan profesi akuntansi.

    Pasal 5

    Kewenangan dan tanggung jawab Ikatan Akuntan Indonesia

    dilaksanakan Pengurus Pusat Ikatan Akuntan Indonesia yang

    dijalankan oleh Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi

    Akuntansi.

    4. International Education Standards yang ditetapkan oleh International

    Federation of Accountants (IFAC).

    Statement Membership Obligation 2 mengatur tentang kewajiban

    anggota IFAC terkait dengan Standar Pendidikan Internasional bagi

    profesi akuntan. Dalam hal tanggung jawab pengembangan pendidikan

    dan pelatihan berada pada pihak ketiga, anggota IFAC berkewajiban

    mendorong pihak tersebut untuk memasukkan/menyelaraskannya

    dengan elemen yang tercantum dalam pernyataan yang dikeluarkan

    oleh IFAC.

    Pernyataan dan standar pendidikan internasional yang dikeluarkan

    IFAC diterbitkan untuk membangun benchmark global pendidikan dan

    pengembangan akuntan profesional. Standar ini didesain untuk menjadi

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    7/100

    5

    panduan utama bagi anggota IFAC yang secara umum bertanggung

    jawab atas dibangunnya atau diimplementasikannya standar dan

    persyaratan pendidikan yang berlaku di negaranya. Standar ini

    memberikan kerangka dasar yang sangat penting bagi semua pihak

    yang berkepentingan atas tersedianya kinerja yang berkualitas tinggi

    dari seorang akuntan profesional.

    Kompetensi dan integritas, merupakan dua komponen utama bagi

    profesi akuntan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab

    profesionalnya. Pendidikan akuntansi memberikan pondasi bagi

    seorang akuntan profesional untuk mengembangkan kompetensi dan

    memperkuat integritasnya.

    Pernyataan yang dikeluarkan oleh komite pendidikan IFAC meliputi:

    International Education Standards (IESs); Discussion Papers and

    Studies; International Education Guidelines (IEGs); dan International

    Education Papers(IEPs).

    IESs ditujukan untuk memajukan profesi akuntansi dengan menetapkan

    tolok ukur (benchmark)sebagai persyaratan minimal untuk memperoleh

    kualifikasi sebagai akuntan profesional yang mencakup pendidikan,

    pengalaman praktik dan pengembangan profesional secaraberkelanjutan.

    Perlu dipahami bahwa IESs membangun elemen utama (misalnya

    materi, metode dan teknik) dimana program pendidikan dan

    pengembangan diharapkan memiliki potensi untuk diakui, diterima dan

    diaplikasikan secara internasional. IEGs mengintepretasikan,

    mengilustrasikan dan memperluas materi yang terkait dengan IESs dan

    memberi masukan dan panduan bagaimana mencapai persyaratan

    yang diatur dalam IESs. IEPs mengembangkan diskusi atau debat

    mengenai isu-isu, temuan-temuan terkini, atau menjelaskan situasi

    yang berhubungan dengan isu pendidikan dan pengembangan yang

    mempengaruhi profesi akuntansi.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    8/100

    6

    Tujuh IESs yang dikeluarkan oleh IFAC adalah:

    IES 1, Entry Requirement to a Program of Professional Accounting

    Education, menguraikan persyaratan untuk masuk pendidikan

    profesional akuntansi dan pengalaman praktik.

    IES 2, Content of Professional Accounting Education Programs,

    merumuskan materi pengetahuan dalam program pendidikan

    profesional akuntansi yang dibutuhkan oleh para kandidat supaya

    mempunyai kualifikasi sebagai akuntan profesional. Standar ini

    merumuskan pengetahuan yang dibutuhkan ke dalam 3 area utama,

    yaitu: akuntansi, keuangan dan pengetahuan terkait; pengetahuan

    bisnis dan organisasional, serta pengetahuan teknologi informasi.

    IES 3, Professional Skills Contents, merumuskan gabungan keahlian

    yang diperlukan oleh setiap kandidat untuk memenuhi kualifikasi

    sebagai akuntan profesional. Keahlian tersebut meliputi: intelektual,

    teknis dan fungsional, personal, interpersonal dan komunikasi, serta

    organisasional dan manajemen bisnis.

    IES 4, Professional Values, Ethics and Attitudes, merumuskan nilai

    profesional, etika dan sikap akuntan profesional yang seharusnya

    diperoleh selama program pendidikan supaya memenuhi kualifikasi

    sebagai akuntan profesional.

    IES 5, Practical Experience Requirements, merumuskan pengalaman

    praktik yang dimintakan oleh organisasi profesi anggota IFAC kepada

    anggotanya supaya memperoleh kualifikasi sebagai akuntan

    profesional.

    IES 6, Assessment of Professional Capabilities and Competence,

    merumuskan persyaratan sebagai penilaian akhir atas kapabilitas dankompentensi profesional para kandidat sebelum dinyatakan sesuai

    dengan kualifikasi sebagai akuntan profesional.

    IES 7, Continuing Professional Development, merumuskan materi

    pengetahuan dan berbagai program pendidikan profesional yang

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    9/100

    7

    dibutuhkan setelah mendapatkan kualifikasi sebagai akuntan

    profesional.

    Implementasi IES 1 diwujudkan dengan diharuskannya seseorang

    untuk menempuh pendidikan profesional akuntansi (PPA) di perguruan

    tinggi yang direkomendasikan oleh IAI untuk menyelenggarakan PPA.

    Pemberian rekomendasi kepada perguruan tinggi ini pun harus melalui

    proses tertentu sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah

    ditetapkan.

    PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

    Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) tidak terlepas dari adanya

    ketentuan mengenai penggunaan gelar akuntan sebagaimana diatur pada

    UU No. 34 Tahun 1954 sebagai landasan hukumnya. Menurut ketentuan

    tersebut gelar akuntan dapat diperoleh seseorang yang:

    1. Memiliki ijazah dari Universitas Negeri atau Badan Perguruan Tinggi Lain

    yang dibentuk menurut Undang-undang atau diakui pemerintah; atau

    2. Lulus dalam suatu ujian yang ijazahnya dapat disamakan dengan ijazah

    butir 1 di atas.

    Sebelum berlakunya PPA, gelar akuntan secara langsung hanya diberikan

    kepada lulusan perguruan tinggi negeri tertentu atau melalui jalur Ujian

    Nasional Akuntansi (UNA) Dasar dan Profesi untuk perguruan tinggi swasta.

    Sedangkan lulusan perguruan tinggi negeri yang tidak secara otomatis dapat

    memberikan gelar akuntan, diharuskan untuk mengikuti UNA Profesi.

    Artinya, saat itu ada 3 (tiga) model untuk menghasilkan akuntan yaitu:

    No. Keterangan Gelar Akuntan

    1. Perguruan tinggi negeri tertentu Otomatis langsung memperoleh

    gelar akuntan

    2. Perguruan tinggi swasta Mengikuti UNA Dasar dan Profesi

    3. Perguruan tinggi negeri baru Mengikuti UNA Profesi

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    10/100

    8

    Pelaksanaan ketentuan tersebut ternyata menimbulkan diskriminasi antara

    perguruan tinggi yang ijazahnya memenuhi butir 1 dan perguruan tinggi yang

    ijazahnya dianggap belum memenuhi. Pada kenyataannya banyak

    perguruan tinggi yang menghasilkan sarjana akuntansi yang kualitas

    keilmuannya sangat baik, tetapi tidak dapat langsung mendapat gelar

    akuntan.

    Perkembangan selanjutnya, lahir UU No.: 2/1989 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional. Undang-undang ini kemudian dirinci dalam PP No.: 30/1990

    mengenai Pendidikan Tinggi dan Kepmendikbud No.: 36/U/1993 tentang

    Gelar Akademik dan Sebutan Profesi. Dengan adanya peraturan-peraturan

    ini pendidikan akuntansi berubah secara mendasar. Pertama, UU No.2/1989

    mengelompokkan pendidikan akuntan dalam kelompok pendidikan profesidan memperoleh sebutan di belakang nama lulusannya. Sedangkan UU

    No.34/1954 memberikan gelar akuntan. Kedua, untuk dapat mengikuti

    pendidikan profesi yang baru, calon peserta didik harus lulus terlebih dahulu

    dari pendidikan akademik dengan gelar Sarjana Ekonomi. Hal ini serupa

    dengan pendidikan profesi untuk dokter, dokter gigi, dokter hewan, psikolog,

    apoteker, notaris, pengacara, dan arsitek.

    DIKTI dan IAI selanjutnya mulai merumuskan format pendidikan profesi

    akuntansi. DIKTI menyerahkan kewenangan kepada profesi untuk

    melaksanakan pendidikan profesi. Untuk itu, perlu dibuat sebuah standar

    yang sama bagi seluruh perguruan tinggi dalam menghasilkan akuntan yang

    berkualitas. Dengan adanya standar tersebut maka diharapkan akuntan yang

    dihasilkan oleh perguruan tinggi, baik Perguruan Tinggi Negeri maupun

    Swasta dapat memenuhi kebutuhan pengguna jasa akuntan.

    Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi bukanlah merupakan

    substitusi Program Studi Jurusan Akuntansi. Keduanya merupakankomplementer, saling melengkapi satu dengan yang lain.

    Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) merupakan pendidikan tambahan pada

    jalur pendidikan sekolah setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada

    program studi akuntansi. Pembukaan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) ini

    dilakukan setelah mempertimbangkan beberapa hal. Pertama,

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    11/100

    9

    perkembangan kegiatan akuntansi menuntut ketersediaan tenaga ahli yang

    berkualitas di bidang akuntansi. Kedua, perkembangan pendidikan akuntansi

    tingkat nasional bagi program sarjana (S1) telah sampai pada tahap yang

    memungkinkan bagi dibukanya PPA.

    Tujuan PPA dinyatakan dalam SK tersebut untuk menghasilkan lulusan yang

    menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi

    keprofesian akuntansi. Lulusan PPA berhak menyandang sebutan profesi

    Akuntan. Selain itu, ia juga akan berhak untuk mendapatkan nomor register

    akuntan dari Departemen Keuangan.

    Sebelum tahun 2002, kurikulum pendidikan strata satu akuntansi minimal

    terdiri atas 160 sks. Dengan munculnya Keputusan Mendiknas No. 56 tahun

    2000 tentang jumlah sks di strata satu minimum 144 sks, maka selisih sks

    tersebut disepakati oleh para pakar akuntansi di Indonesia untuk

    diselenggarakan oleh profesi akuntansi, dalam hal ini adalah Ikatan Akuntan

    Indonesia (IAI).

    IAI sebagai organisasi profesi akuntan di Indonesia menindaklanjuti inisiatif

    pemerintah yang menyerahkan pengaturan pendidikan profesi kepada

    organisasi profesi. Sejak tahun 2002, IAI telah membentuk Tim Evaluasi dan

    Rekomendasi yang bertugas menyusun rancangan Pendidikan ProfesiAkuntansi.

    Namun IAI bukan merupakan lembaga yang menjalankan pendidikan,

    sehingga IAI menitipkan pendidikan profesi kepada perguruan tinggi yang

    dipandang kapabel untuk menjalankan tugas tersebut. IAI melalui KERPPA

    menyeleksi perguruan tinggi yang berminat untuk menyelenggarakan PPA

    dengan menetapkan kriteria bagi calon penyelenggara.

    KERPPA yang merupakan komite yang dibentuk oleh IAI berfungsi untuk

    memberi evaluasi dan rekomendasi tentang penyelenggaraan PPA kepada

    Panitia Ahli Persamaan Ijasah Akuntan (PAPIA). Atas dasar dari

    rekomendasi KERPPA, maka PAPIA meminta DIKTI untuk memberi izin

    penyelenggaraan PPA sesuai dengan kondisi perguruan tinggi pada saat

    divisitasi oleh KERPPA.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    12/100

    10

    Perguruan tinggi yang hendak menyelenggarakan PPA harus mendapatkan

    izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Untuk itu perguruan tinggi

    harus mengajukan usulan penyelenggaraan ke Direktorat Jenderal

    Pendidikan Tinggi. Berdasarkan usulan tersebut Direktorat Jenderal

    Pendidikan Tinggi akan meminta rekomendasi IAI mengenai kelayakan

    perguruan tinggi untuk menyelenggarakan PPA. Selanjutnya IAI akan

    melaksanakan proses evaluasi berdasarkan kriteria tertentu secara

    transparan.

    Dengan demikian, PPA sebenarnya bukan merupakan tambahan yang

    diciptakan untuk mempersulit seseorang untuk menjadi akuntan. Justru, PPA

    diarahkan agar calon akuntan yang sebelumnya hanya menerima pendidikan

    formal strata satu lebih dihadapkan pada dunia profesi/praktik. Diharapkan

    akuntan lulusan dari PPA akan mempunyai konsep yang kuat dari

    pendidikan strata satu dan mempunyai keterampilan profesional yang

    memadai dari PPA.

    Metode dan proses PPA dirancang untuk mengembangkan kemampuan

    agar dapat belajar secara berkelanjutan. Pada PPA penekanan diberikan

    pada aplikasi atas konsep teori yang diperoleh pada jenjang strata satu.

    Pendidikan ini dapat diselenggarakan di universitas, institut, dan sekolahtinggi setelah mendapat rekomendasi dari KERPPA IAI. Pembukaan

    Pendidikan Profesi Akuntansi ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan

    Tinggi.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    13/100

    11

    Kualifikasi untuk menjadi Akuntan dapat digambarkan pada gambar berikut:

    Indonesian Accountancy Qualifications

    Organizations Process and Requirements Qualifications and Rights

    UniversitiesMinistry ofEducation IAI

    Ministry of Accountant Title (may be calledFinance an Accountant)

    IAI CPA Holder (no rights)

    PA Certificate Holder(may work as a PA)

    Ministry ofFinance

    PA License Holder(may offer PA services)

    University DegreeDegree with Accounting Major

    Professional Education ProgramComprises 21-40 units delivered by

    accredited colleges

    Eligible for MOF Registration

    IAI PA Certificate (CPA)

    Be eligible for MOF registration

    Be IAI Member

    Pass USAP Exam

    MOF PA Certificate

    Be registered with MOF

    Be IAI Member

    Indonesian domiciled

    Hold IAI BAP

    Have relevant practicalexperience

    MOF PA Practice License

    Hold MOF PA Practice

    Employ at least three auditors

    MOF RegistrationRegister on State Register of

    Accountants (Register Negara)

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    14/100

    12

    TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

    Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA) harus memenuhi tata

    cara yang meliputi:

    (1) Pengajuan usulan penyelenggaraan

    (2) Pemberian rekomendasi dari IAI

    (3) Pemberian izin penyelenggaraan

    Perguruan tinggi yang hendak menyelenggarakan PPA harus mendapatkan

    izin dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Untuk itu perguruan tinggi

    harus mengajukan usulan penyelenggaraan ke Direktorat Jenderal

    Pendidikan Tinggi. Berdasarkan usulan tersebut, Direktorat Jenderal

    Pendidikan Tinggi akan meminta rekomendasi IAI mengenai kelayakan

    perguran tinggi untuk menyelenggarakan PPA. Untuk kebutuhan evaluasi,

    IAI meminta perguruan tinggi melengkapi Borang Aplikasi dan

    kelengkapannya. IAI akan menerjunkan tim ke lapangan untuk menguji data

    yang disampaikan di dalam Borang Aplikasi tersebut. Berdasarkan hasil

    evaluasi atas Borang Aplikasi dan data di lapangan, IAI akan memberikan

    atau tidak memberikan rekomendasi dan menyampaikannya kepada

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi selambat-lambatnya dalam waktu 3

    (tiga) bulan sejak saat permintaan rekomendasi diterima IAI.

    Surat rekomendasi dari IAI ditujukan kepada Panitia Ahli Pertimbangan

    Ijazah Akuntan (PAPIA) untuk selanjutnya diproses oleh PAPIA kepada

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Berdasarkan rekomendasi ini,

    Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dapat memberikan izin

    penyelenggaraan PPA.

    IAI melakukan evaluasi secara periodik atas perguruan tinggi yang

    meneyelenggarakan PPA agar terdapat perbaikan yang berkesinambungan.

    Bentuk evaluasi periodik yang dilakukan IAI adalah:

    (1) Kunjungan mendadak atas proses penyelenggaraan PPA;

    (2) Rekomendasi harus diperbaharui secara berkala; dan

    (3) Kriteria penilaian akan selalu disesuaikan dengan perubahan

    lingkungan.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    15/100

    13

    IAI merasa perlu mengadakan evaluasi periodik dengan maksud agar

    terdapat perbaikan penyelenggaraan PPA yang berkesinambungan. Selain

    itu, kriteria penilaian yang menjadi tolok ukur juga senantiasa disesuaikan

    dengan kebutuhan dan perubahan lingkungan. Dari adanya kunjungan

    mendadak atas proses, penyelenggara PPA diharapkan senantiasa menjaga

    standar kualitas penyelenggaraan yang memenuhi kriteria penilaian.

    Pembaharuan rekomendasi diharapkan akan menghasilkan peningkatan

    kualitas penyelenggaraan PPA.

    KURIKULUM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

    Kurikulum dan silabus PPA sebagian besar berisikan materi yang tidak atau

    belum diberikan pada jenjang strata satu atau berupa aplikasi suatu konsep

    atau teori. Penyusunan kurikulum dan silabus PPA juga memperhatikan

    kebutuhan-kebutuhan pengguna jasa akuntan. Kurikulum dan silabus PPA

    diharapkan tidak statis, namun dapat terus berkembang sesuai dengan

    perubahan lingkungan.

    Penyelenggaraan PPA meliputi paling sedikit 21 sks dan paling banyak 40

    sks yang ditempuh selama 2 sampai dengan 6 semester. Penyelenggara

    PPA dapat menambah mata kuliah di luar kurikulum inti PPA sehingga

    mencapai paling banyak 40 sks. Penambahan tersebut dapat dilakukan

    selama tidak melampaui batas waktu penyelenggaraan PPA, yaitu paling

    lama 6 (enam) semester. Kurikulum PPA paling sedikit terdiri dari:

    Tabel 1. Kurikulum PPA

    No. Mata Kuliah SKS

    1 Etika Bisnis dan Profesi 3

    2 Perpajakan 3

    3 Praktik Audit 3

    4 Lingkungan Bisnis dan Hukum Komersial 3

    5 Pasar Modal dan Manajemen Keuangan 3

    6 Pelaporan dan Akuntansi Keuangan 3

    7 Akuntansi Manajemen dan Biaya 3

    Jumlah 21

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    16/100

    14

    SILABUS MATA AJAR

    PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    17/100

    15

    SILABUS MATA AJARETIKA BISNIS dan PROFESI

    3 SKS

    Deskripsi dan Tujuan

    Keberadaan mata ajar ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuanetika, kesadaran etis dan perilaku etis akuntan. Peningkatan ini diharapkanakan berimplikasi pada meningkatnya kemampuan akuntan dalampengambilan keputusan etis. Suatu pengambilan keputusan etis tidak hanyamelibatkan rasionalitas saja, tetapi juga emosi dan intuisi. Untukmeningkatkan pengetahuan etika, materi meliputi berbagai spektrumpemikiran dalam etika, deskripsi etika bisnis dan profesi, isu-isu etis dalamprofesi, serta implementasi dan perkembangannya dalam realitas praktikprofesi akuntansi dan bisnis. Sementara untuk meningkatkan kesadaran danperilaku etis, dianjurkan materi diperkaya dengan mendeskripsikan secararefleksif yaitu sebagai pengungkapan suatu fenomena kehidupan yangmelibatkan nilai-nilai diri, pengalaman hidup dan norma suatu fenomenakehidupan di alam semesta. Dengan ini diharapkan peserta didikmenemukan hikmah suatu proses kehidupan yang berlangsung dalam suatusistem yang luas sehingga berkembang suatu pribadi yang toleran,bertenggang rasa, mencintai sesamanya, pribadi yang tawadhu, hatinyatercerahkan, tidak gampang tergoda untuk melakukan tindakan-tindakanyang menyimpang, berintuisi kuat dan terdorong untuk melakukan tindakanyang bermakna.Dengan demikian maka secara spesifik, setelah mengikuti mata ajar inidiharapkan peserta didik dapat: (1) memiliki pengetahuan yang memadai

    tentang etika bisnis dan profesi, (2) memiliki kesadaran etis dalam suatupengambilan keputusan ekonomi, (3) melakukan tindakan yang bermaknadan inspiratif bagi perkembangan profesi dan masyarakat.

    Metode Pembelajaran

    Pembelajaran etika harus berlangsung secara integratif dan refleksif. Prosespembelajaran dilakukan baik dalam bentuk transfer pengetahuan maupunpendalaman nilai-nilai, sehingga menambah pengetahuan tentang etika sertamemperkuat kecerdasan emosi dan spiritual peserta didik. Dalam praktiknyaini dapat dilakukan dengan berbagai metode, dan sangat tergantungkreativitas dosen.

    Untuk ini maka metode perkuliahannya meliputi:1. Ceramah: Dosen menyampaikan ide-ide pokok dari suatu topik

    perkuliahan.2. Diskusi: Peserta didik bersumberkan literatur yang disiapkan dan atau

    pengalaman yang didapatkan berdiskusi dengan peer-nya. Proses diskusidiawali atau diakhiri dengan presentasi hasil ringkasan materi dan atauhasil kajian dari kasus empiris dalam praktik akuntansi dan bisnis.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    18/100

    16

    3. Eksplorasi kasus: Peserta didik harus mengekplorasi suatu kasus dalampraktik akuntansi dan bisnis yang menimbulkan dilema etika. Diharapkaneksplorasi dilakukan secara riil di lapangan, yang untuk itu peserta didikharus melakukan diskusi intensif dengan praktisi akuntansi (atau jikamungkin menggali pengalaman sendiri jika sedang atau pernah menjadi

    praktisi akuntansi dan bisnis).4. Diskusi kasus yang sintesis-refleksif: Peserta didik mendiskusikan kasus

    empiris dari suatu kejadian etika yang dieksplorasinya denganmendasarkan pada rujukan teoritis-konsepsional, kode etik, aturan hukumdan pertimbangan hati nurani serta juga sepenuhnya memperhatikankonteks kejadian tersebut sehingga dapat memberikan solusi yangcerdas dan bermakna.

    Referensi Wajib

    Leonard J. Brooks (2004). Business & Professional Ethics for

    Accountants. South-Western College Publishing. Ronald F. Duska, & B.S. Duska (2005).Accounting Ethics. BlackwellPublishing.

    IAI, Kode Etik Akuntan Indonesia (1998). Prosiding Kongres VIII IAIbeserta aturan etika pada masing-masing kompartemen.

    IFAC Ethics Committee (2005). IFAC Code of Ethics for ProfessionalAccountants. International Federation of Accountants.

    Kode Etik Asosiasi-asosiasi Akuntan (IAPI, IAMI dll.).

    Referensi Pendukung

    K. Bertens (2000). Pengantar Etika Bisnis. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

    Theodorus M. Tuanakotta (2007). Setengah Abad Profesi Akuntansi.Penerbit Salemba Empat.

    Unti Ludigdo (2007). Paradoks Etika Akuntan. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.

    Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur profesi akuntansi (mis. PMK17/2008) dan Peraturan-peraturan Pemerintah lainnya (mis. Bapepam)yang relevan.

    Sarbanes Oxley Act.

    Ar tikel yang dianjurkan (dapat diganti /di tambah dengan yang lebihrelevan)

    Goslings, J.H.W. (1997). Ethical Behaviour and Securities Trading.Business Ethics: A European Review, Vol. 6 No. 3; 65-71.

    Jose, A. dan M.S. Thibodeaux (1999). Institutionalization of Ethics: ThePerspective of Managers. Journal of Business Ethics22: 133-143.

    Kaptein, M. dan J.V. Dalen (2000). The Empirical Assesment ofCorporate Ethics: A Case Study. Journal of Business Ethics24: 95-114.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    19/100

    17

    Poulfet, F. (1997). The Ethics of Tax Planning.Business Ethics: AEuropean Review, Vol. 6 No. 4; 213-219.

    Stainer dkk. (1997). Ethics for Management Consulting. BusinessEthics: A European Review, Vol. 6 No. 2; 65-71.

    White, L.P. dan L.W. Lam (2000). A Proposed Infrastructural Model

    for the Establishment of Organizational Ethical Systems. Journal ofBusiness Ethics28; 35-42.

    Evaluasi Hasil Pembelajaran

    Pada dasarnya penilaian dalam suatu perkuliahan tergantung modelpembelajaran yang dilakukan oleh masing-masing dosen dan yang sudahdisetujui oleh masing-masing penyelenggara program. Komponen penilaiandapat meliputi pemenuhan penugasan rutin, partisipasi dalam diskusi danujian (UTS/UAS). Untuk lulus, kehadiran harus > 75 % dari total pertemuan.

    Presentasi kasus 20%Partisipasi dalam diskusi 20%Penugasan harian 10%Ujian Tengah Semester 25%Ujian Akhir Semester 25%

    Topik-topik Bahasan

    Total pertemuan untuk 1 (satu) semester perkuliahan adalah 16 kalipertemuan (termasuk ujian). Setiap sesi berbobot 3 (tiga) sks dengan lamaperkuliahan 150 menit.

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI1. Pengantar Perkuliahan:

    Kontrak Belajar

    Akuntansi sebagai Profesi danKebutuhan atas Etika

    Silabus dan Duska & Duska, Ch. 4

    2. Teori Etika dan Prinsip Etis dalamBisnis:

    Pengertian Etika

    Relativitas Moral

    Teori Etika Modern (Kognitivisme)

    Teori Etika Relijius

    (Nonkognitivisme) Prinsip-prinsip Etika dalam Bisnis

    Duska & Duska, Ch. 2 & 3;Bertens, Bab 2;Ludigdo, Bab 2

    3. Lingkungan Etika dan Akuntansi:

    Ekspektasi masyarakat terhadapbisnis dan akuntansi

    Belajar dari masa lalu profesiakuntansi: Kasus Enron-AA danWorldcom

    Brooks, Ch. 1 & 2;Duska & Duska, p. xiii-li.;Tuanakotta pada beberapa bab yangrelevan

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    20/100

    18

    4. Tata Kelola Etis & Akuntabilitas:

    Good governance

    Pengembangan program etika

    Brooks, Ch. 3 & 4 dan artikel dari Murphyyang menyertainya

    5. Pendekatan dalam PengambilanKeputusan Etis:

    Analisis biaya-manfaat Analisis etis untuk pemecahan

    masalah

    Brooks, Ch. 5 dan artikel dari Brooks danTucker yang menyertai bab ini.

    6. Etika Profesi Akuntansi:

    IFAC Code of Ethics

    Kode Etik IAI

    Kode Etik IAPI

    Kode Etik IAMI

    Kode Etik IAI KASP

    Kode Etik Profesi dalam asosiasiakuntansi lainnya

    Sarbox PMK No. 17/2008 dan peraturan

    pemerintahan Indonesia lainnyayang relevan.

    Berbagai kode etik profesi yangdikeluarkan oleh asosiasi-asosiasi profesiakuntansi

    7. Mengelola Resiko Etika danManajemen Krisis

    Brooks, Ch. 6 dan artikel dari Mitroff, etal. yang menyertai bab ini.

    Ujian Tengah Semester8. Etika dalam Praktik Auditing dan Etika

    dalam Praktik Konsultan Manajemen

    9. Etika dalam Praktik AkuntansiManajemen dan Akuntansi Keuangan

    10. Etika dalam Praktik Investasi dan PasarModal

    11. Etika dalam Praktik Akuntansi SektorPublik

    12. Etika dalam Praktik Perpajakan

    13. Etika dalam Praktik Bisnis

    Tugas peserta didik dari hasil studilapangan atau sumber dokumentasilainnya yang relevan.

    14. Materi Lokal Materi dan metode perkuliahandiserahkan kepada masing-masing dosendan penyelenggara program.

    Ujian Akhir Semester

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    21/100

    19

    SILABUS MATA AJARPERPAJAKAN

    3 SKS

    Deskripsi dan Tujuan

    Mata ajar ini bertujuan untuk membahas berbagai peraturan perpajakan yangberlaku serta pengaruhnya bagi perusahaan dan penyajian kewajaranpenyajian laporan keuangan suatu perusahaan. Pembahasan tidak hanyamenekankan pada penguasaan peraturan perpajakan namun jugamenekankan bagaimana aplikasi peraturan tersebut dalam perusahaan.Peserta diharapkan dapat melakukan analisis terhadap transaksi perusahaanyang terkait dengan perpajakan dan menyajikannya dalam laporankeuangan. Peraturan perpajakan secara langsung akan mempengaruhikondisi perusahaan, sehingga akan mempengaruhi keputusan bisnis yang

    diambil perusahaan. Pemahaman tersebut dapat membantu dalammelakukan audit atas transaksi dan akun yang terkait dengan perpajakan.Dalam beberapa pertemuan akan dibahas mengenai aspek etika perpajakan.Tujuan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif adalah agarpeserta didik:1. Memahami aplikasi pajak, baik dari sisi pelaporan pajak dan penyajian

    pajak dalam laporan keuangan.2. Memahami pengaruh pajak dalam penyajian laporan keuangan.3. Memahami dampak peraturan pajak terhadap keputusan bisnis.4. Memahami pentingnya etika dalam perpajakan.

    Metode Pembelajaran

    Fokus pengajaran adalah pada kemampuan dan kemauan peserta didikuntuk belajar secara mandiri dalam memahami konsep-konsep yang adadalam silabus dan buku referensi yang diberikan dan pengetahuan lainnya.Pengajaran dilakukan dengan pendekatan cases based learning yaitudengan menjelaskan konsep melalui kasus. Peserta dimotivasi untuk aktifdalam mencari dan menggali Peraturan Perpajakan yang terkait agarterbiasa dalam mendapatkan sumber hukum yang terbaru dalammenyelesaikan kasus pajak.Pengajaran dimulai dengan penyampaian materi pokok seperti yangtercantum dalam sub pokok bahasan. Waktu yang diperlukan untuk

    penyampaian materi antara 30 60 menit. Sedangkan untuk waktu sisanyadigunakan untuk melakukan pembahasan kasus dan kuis. Staf pengajardapat mencari kasus yang relevan dengan topik yang dibahas. Peserta didikmembuat makalah yang berisikan bahasan atas kasus tersebut kemudianmempresentasikan hasil pembahasannya di depan kelas. Kelompok lainharus membahas kasus tersebut dan mengumpulkannya. Dengan demikianseluruh peserta dapat berpartisipasi dalam diskusi.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    22/100

    20

    Agar peserta termotivasi untuk membaca materi yang diberikan di setiappertemuan, akan diselenggarakan kuis di beberapa pertemuan. Terutama untukmateri yang telah diajarkan di S1. Waktu kuis antara 10 15 menit.

    Referensi Wajib

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang KetentuanUmum dan Tata Cara Perpajakan. Undang-Undang RI Nomor 28 tahun 2007tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. (UU KUP)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang PajakPenghasilan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2000 tentang PajakPenghasilan. (UU PPh)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang PajakPertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Undang-Undang RI Nomor 18 tahun 2000. (UU PPN & PPnBM)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak

    Bumi dan Bangunan. Undang-Undang RI Nomor 12 tahun 1985. (UU PBB) Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Bea

    Materai. Undang-Undang RI Nomor 13 tahun 1985. (UU Bea Materai)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang BeaPerolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Undang-Undang RI Nomor 20tahun 2000. (UU BPHTB)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) atas PenagihanPajak dengan Surat Paksa. Undang-Undang RI Nomor 19 tahun 2000. (UUPenagihan dengan Surat Paksa)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang BadanPenyelesaian Sengketa Pajak. Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 1997.(UU Sengketa Pajak)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang DokumenPerusahaan. Undang-Undang RI Nomor 8 tahun 1997. (UU Dokumen)

    Undang-Undang dan peraturan pelaksanaannya (terbaru) tentang Pajak danRetribusi Daerah. (UU Pajak & Retribus i Daerah)

    Buku Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan PPhPasal 21 dan 26 (Kep. Dir. Jen. Pajak No. KEP-545/PJ/2000, PER-15/PJ.2006). (Peraturan Pelaksana PPh 21)

    Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia. (SAK)

    Peraturan pelaksana perpajakan dalam bentuk Undang-Undang yang terkait,Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan, Keputusan MenteriKeuangan, Surat Edaran DJP, dll.

    CD Tax Guide. Gunadi, Pajak Internasional.Lembaga Penerbit UI. (G1)

    John Hutagaol, Pemahaman Praktis: Perjanjian Penghindaran PajakBerganda. (JH)

    Waluyo, Perpajakan Indonesia Buku 1 dan 2, Penerbit Salemba Empat,2007. (W)

    Zain, Muhammad, Manajemen Perpajakan, Salemba Empat. (Z)

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    23/100

    21

    Referensi Pendukung

    Harnanto,Akuntansi Perpajakan.

    John Hutagaol, Darussalam, Danny Septriadi, Kapita SelektaPerpajakan , Salemba Empat, 2006. (JDD)

    Mardiasmo, Perpajakan. (M) OECD, Model Tax Convention on Income and on Capital, 2005. (OECD)

    Rachmanto Surahmat, Bunga Rampai Perpajakan, Penerbit SalembaEmpat, 2007.

    Siti Resmi, Perpajakan buku 1 dan 2, Salemba Empat. (SR)

    Sukardji, Untung, Pajak Pertambahan Nilai.

    Jurnal Perpajakan Indonesia.

    Majalah Berita Pajak.

    Evaluasi Hasil Pembelajaran

    Evaluasi hasil pembelajaran lebih menekankan pada aspek proses tidakhanya hasil akhir sehingga proses pemantauan setiap pertemuan, interaksipeserta didik selama di kelas dan pembuatan tugas kelompok merupakanaspek yang penting dalam evaluasi selain penilaian hasil akhir melaluievaluasi. Berikut ini dalah beberapa alat evaluasi yang dapat digunakanyaitu :

    Diskusi dan Partisipasi Kelas 10%Penyajian dan Penyelesaian Kasus 20%Kuis 20%Ujian Tengah Semester 25%Ujian Akhir Semester 25%

    Topik-topik Bahasan

    Materi berikut ini diajarkan dalam 14 kali pertemuan dengan durasi tiap kalipertemuan selama 150 menit.EMUAN TOPIK BAHASABAHAN BACAAN

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    1. Sistem Perpajakan di Indonesia danKetentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan (I)

    1. Kebijakan

    Definisi Pajak

    Fungsi Pajak

    Azas perpajakan

    2. Administrasi

    Stelsel pajak

    Sistem pemungutan

    Jenis-jenis pajak

    W

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    24/100

    22

    3. Hukum formal dan material

    4. Teori Pajak

    Ketentuan Umum dan Tata Cara

    Perpajakan1. Sistem Self Assesment:

    Pendaftaran

    Pelaporan

    Pembayaran

    2. Pembetulan SPT

    3. Pembayaran Pajak

    4. Pelaporan

    5. Pencatatan dan pembukuan

    6. Pembetulan SPT

    UU KUP

    2. Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan (II)

    1. Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak

    2. Ketetapan Pajak

    3. Penagihan Pajak dan PenagihanPajak dengan Surat Pajak

    4. Sanksi-sanksi Pajak

    5. Restitusi

    6. Tata Cara Keberatan

    7. Tata Cara Banding

    8. Pengadilan Pajak

    9. Peninjauan Kembali Pajak

    UU KUP

    UU Penagihan dengan SuratPaksa

    Kasus: Sengketa pajak:Keberatan dan banding

    Kuis

    3. PajakPenghasilan

    1. Subyek dan obyek pajak danpengecualiannya

    2. Bentuk Usaha Tetap

    Pengertian BUT

    Obyek Pajak Bentuk Usaha Tetap

    Penghitungan Pajak TerhutangBUT

    3. Biaya yang boleh dikurangkan danpengecualiannya

    4. Kompensasi kerugian

    5. Penyusutan, amortisasi danrevaluasi aktiva

    6. Penentuan harga perolehan

    7. Pajak final

    UU Pajak Penghasilan

    Peraturan Pelaksana UU PPh

    Kasus: Identifikasi Obyek danSubyek Pajak

    Kuis

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    25/100

    23

    8. Norma penghitungan

    9. Hubungan istimewa

    4. Pajak Penghasilan untuk TransaksiKhusus

    1. PPh pasal 4 ayat 22. Kredit pajak luar negeri (PPh 24)

    3. Ketentuan khusus PPh atastransaksi / industri tertentu misal:

    Penghasilan modal ventura

    Transaksi pasar modal

    Penghasilan yang dibebankanpada keuangan negara/daerah

    Konstruksi

    Pajak penghasilan atas dana

    pensiun Restrukturisasi utang

    Holding Company, Merger danAkuisisi

    Pelayaran, penerbangan,pengeboran dan

    Dana pensiun

    Derivatif

    UU Pajak Penghasilan

    Peraturan Pelaksana UU PPh

    Kasus: Penerapan pajak ataspenghasilan, transaksi atauindustri khusus

    Kuis

    5. Rekonsil iasi Fiskal

    1. Rekonsiliasi Laba Komersial denganLaba Fiskal

    2. Beda Permanen dan Temporer

    3. Perhitungan Pajak Terhutang

    4. Kredit Pajak

    Pajak akhir tahun

    (PPh 28 dan PPh 29)

    UU Pajak Penghasilan

    Peraturan Pelaksana UU PPh

    Kasus: Rekonsiliasi Fiskal danperhitungan pajak akhirtahun

    Kuis

    6. Penyelesaian Pajak Akhir Tahun,Angsuran Pajak dan Pajak dalamLaporan Keuangan

    1. Cicilan pajak (PPh 25)

    2. Pencatatan akuntansi:

    angsuran pajak

    kredit pajak

    pajak akhir tahun

    beban pajak

    pajak tangguhan

    3. Etika dalam pelaporan pajak

    UU Pajak Penghasilan

    Peraturan Pelaksana UU PPh

    PSAK 46

    Kasus: Perhitungan pajak dan

    pengisian SPT tahunan PPhbadan dan penyajian pajakdalam laporan tahunan

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    26/100

    24

    7. Pajak dipotong/dipungut pihak lain(withholding tax) 21, 22, 23, 26

    1. Pemotong pajak

    2. Penerima penghasilan yang dipotong

    3. Obyek pajak4. Pengurangan yang diperbolehkan

    5. Penghasilan tidak kena pajak

    6. Penghitungan PPh 21, 22, 23 dan 26

    7. Penghasilan yang dikenakan PPhFinal

    8. Pencatatan akuntansi atas pajakdipotong/dipungut

    UU Pajak Penghasilan

    Peraturan pelaksana PPh

    Kasus Perhitungan PPh 21 dan26

    Kuis

    Ujian Tengah Semester

    8. Konsep Dasar PPN dan PPnBM

    1. Karakteristik dan MekanismePengadaan PPN dan PPnBM

    2. Obyek Pajak dan yang Dikecualikan

    3. Pengusaha Kena Pajak

    4. Penyerahan dan Bukan Penyerahan

    5. Barang dan Jasa Kena Pajak

    6. Daerah Pabean dan Kawasan Berikat

    7. Saat dan tempat terutang

    8. Faktur Pajak, Nota Retur

    9. Dasar Pengenaan Pajak

    10. Hubungan istimewa dan kaitannyadengan DPP

    11. Penghitungan dan pelaporan

    12. Kredit Pajak Masukan

    13. Pencatatan transaksi PPN danPPnBM

    UU PPN dan PPnBM

    Peraturan Pelaksana UU PPNdan PPnBM

    Kasus: Perhitungan PPN danpenentuan utang PPN akhirmasa

    Kuis

    9. Ketentuan Khusus PPN dan PPnBM

    1. Fasilitas khusus di bidangPPN/PPnBM: tidak dipungut,dibebaskan

    2. PPN dan PPnBM atas penyerahankepada pemungut pajak

    3. Ketentuan atas Transaksi/ IndustriKhusus :

    Apartemen, real estate dankonstruksi

    Emas

    Transaksi syariah

    UU PPN dan PPnBM

    Peraturan Pelaksana UU PPNdan PPnBM

    Kasus: Perhitungan danpelaporan PPN pada industrikhusus

    Kuis

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    27/100

    25

    Pedagang Eceran (Retail)

    Leasing

    Kegiatan membangun sendiri

    10. Pajak Daerah dan Pajak lainnya

    (Materai, PBB dan BPHTB)1. Pajak dan Retribus daerah

    2. Peranan Pajak Daerah dalamPembangungan Daerah

    Beberapa contoh pajak daerah

    Mekanisme pembayaran danpelaporan pajak daerah

    3. Subyek, obyek dan perhitunganPBB, BPHTB dan Bea / Materai

    UU PBB

    UU Bea MaterialUU BPHTB

    UU Dokumen Negara

    UU Pajak dan Retribusi Daerah

    Kasus: Pajak Daerah

    Kuis

    11. Konsep Dasar Pajak Internasional

    1. Konsep dasar PerpajakanInternasional

    2. Pemajakan transaksi lintas negara

    3. Konsepjuridical versus economicdouble taxation

    4. Sumber hukum perpajakaninternasional

    5. Prinsip non diskriminasi

    6. KonsepAnti-tax avoidance

    7. Pengertian dan TujuanPenghindaran Pajak Berganda (P3B)

    OECD

    JHZ

    Kasus : Manfaat PerjanjianPenghindaran PajakBerganda

    12. Penghindaran pajak berganda

    1. Tax Treaty:

    Pemajakan atas Passive Income

    Pemajakan atas DependentdanIndependent Personal Services

    2. Konsep BUT (PermanentEstablishment)

    3. Transfer Pricing

    4. Treaty Shopping

    Aplikasi pajak internasional dalam

    Perusahaan multinasional

    OECD

    JH

    Z

    Kasus : Transfer Pricing

    13. Strategi Perencanaan dan ManajemenPajak Perusahaan

    1. Konsep dasar strategi danperencanaan pajak

    2. Penghindaran pajak danpenyelundupan pajak

    Z

    Kasus : Perencanaan danManajemen Pajak

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    28/100

    26

    3. Teknik dasar manajemen pajak danperencanaan pajak misal optimalisasibiaya yang dapat dikurangkan,efisiensi administrasi

    4. Berapa contoh keputusan

    manajemen :

    Pemberian dalam bentuk natura

    Biaya setelah pajak

    Pendanaan investasi

    5. Pengaruh pencatatan dan sistemakuntansi dalam manajemen danperencanaan pajak

    6. Etika dalam manajemen pajak

    14. Muatan Lokal

    Ujian Akhir Semester

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    29/100

    27

    SILABUS MATA AJARPRAKTIK AUDIT

    3 SKS

    Deskripsi dan Tujuan

    Mata ajar ini diberikan untuk membekali peserta didik dengan pendalamanpengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan standar auditing, standaratestasi, standar jasa akuntansi dan review, standar pengendalian mutu dankode etik profesi. Setelah mengikuti mata ajar ini, peserta didik diharapkanmampu membuat perencanaan audit, melaksanakan audit di lapangan danmembuat laporan audit, serta melakukan jasa-jasa atestasi dan assurancelainnya, berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkanInstitut Akuntan Publik Indonesia. Dengan demikian mereka diharapkan siapmenerapkan pengetahuan dan keahliannya sebagai auditor dan mampumengembangkan keahlian untuk memecahkan masalah-masalah yangberhubungan dengan proses audit, termasuk kemampuan mengambilkeputusan serta keahlian dalam menyiapkan dan menyampaikan komunikasiprofesional dan bekerja dengan orang lain.

    Metode Pembelajaran

    Pengajaran diberikan dengan penekanan pada pembahasan kasus auditterpadu dan studi kasus audit lainnya sesuai dengan pokok bahasan.Pembahasan kasus dilakukan dalam bentuk presentasi dan diskusi. Di setiapsesi, peserta didik diminta mendalami isu yang akan dibahas. Kasus yangdisajikan mencerminkan isu utama yang akan dibahas dalam sesi yang

    bersangkutan. Hasil pembahasan kasus oleh peserta didik disajikan secaratertulis untuk dipresentasikan dan didiskusikan di kelas. Peserta didikdiharapkan untuk berpastisipasi secara aktif dalam diskusi.

    Referensi

    Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan Institut AkuntanPublik Indonesia (IAPI), khususnya:oStandar Auditing dan Intepretasinya.oStandar Jasa Akuntansi dan Review.oStandar Pengendalian Mutu.o

    Kode Etik Profesi. International Standards on Auditing.

    IFAC Code of Professional Ethics.

    Standar Audit Pemerintah yang ditetapkan Badan Pemeriksa Keuangan(BPK).

    Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17/2008 tentang AkuntanPublik.

    Peraturan Pasar Modal (Bapepam LK dan Bursa Efek Indonesia)berkaitan dengan Akuntan Publik, Kantor Akuntan Publik dan Audit.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    30/100

    28

    Satu atau lebih buku teks Auditing dari daftar di bawah ini atau bukuteks lain yang sesuai:oAuditing and Assurance Services, An Integrated Approach,by

    Arens, Elder, and Beasley, Prentice Hall Pearson Education, 12thEdition, 2008 atau edisi terbaru.

    oAuditing & Assurance Services: A Systematic Approach, byMessier, Glover, and Prawitt, McGraw-Hill, 4thEdition 2006 atau edisiterbaru.

    oAuditing Concepts and Appl ications, A Risk-Analys is Approach,byKonrath, Larry F., 5thEdition, South Western, 2001 atau edisiterbaru.

    oAssurance & Audit ing, Concepts for Changing Environment,bySchelluch, Topple, Jubb, Rittenberg and Schwieger, Thomson(sekarang: Cengage).

    Satu atau lebih kasus auditing terpadu dari beberapa di bawah ini:oLakeside Company, The Case Studies in Audit ing, by Trussel and

    Hoyle, Prentice Hall Pearson Education, 10thEdition, 2005 atau edisiterbaru.

    oGuide to Using International Standards on Auditing in the Auditsof Small- and Mediumsized Entities,International Federation ofAccountants, December 2007.

    Dan bahan lainnya yang sesuai dengan pokok-pokok bahasan.

    Evaluasi Hasil Pembelajaran

    Evaluasi hasil pembelajaran bersifat komprehensif dan mencakup komponenberikut:Diskusi dan Partisipasi Kelas 20 %

    Tugas Individu atau Kelompok 10 %Penyajian dan Pemecahan Kasus 20 %Ujian Tengah Semester 25 %Ujian Akhir Semester 25 %

    Topik-topik Bahasan

    Mata ajar ini membahas semua hal penting yang perlu dikuasai oleh seorangauditor. Pokok bahasan mencakup mulai dari perencanaan penugasan,pelaksanaan sampai pelaporannya. Pembahasan dilakukan dalam 14 kalipertemuan 150 menit selama satu semester. Dalam setiap pertemuan atau

    lebih, akan didiskusikan bagian dari kasus audit terpadu dan atau kasusaudit lain yang berdiri sendiri.Pertemuan di kelas dilakukan berdasarkan jadwal berikut:

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    1. Pengantar1. Overview tentang Fungsi

    Atestasi, Assurance dan Audit

    SA 110 Tanggung Jawab dan FungsiAuditor Independen

    SA 150 Standar Auditing

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    31/100

    29

    2. Proses Audit3. Standar Profesional Akuntan

    Publik4. International Standards on

    Auditing

    Konsep Dasar1. Asersi Laporan Keuangan2. Resiko Audit3. Materialitas4. Kesalahan dan Fraud5. Tindakan Melawan Hukum

    SA 161 Hubungan antara StandarAuditing dengan StandarPengendalian Mutu

    SA 201 Sifat Standar Umum

    SA 210 Pelatihan dan Keahlian AuditorIndependen

    SA 220 Independensi

    SA 230 Penggunaan KemahiranProfesional dengan Cermat danSeksama

    International Standards on Auditing

    2. Tanggung Jawab Akuntan Publik1. Atestasi

    2. Audit3. Kompilasi dan Review4. Laporan Keuangan

    Prospektif5. Pengendalian Mutu6. Peraturan Menteri

    Keuangan, UU Pasar Modaldan Peraturan Bapepam,Peraturan Bank Indonesia

    SA 110 Tanggung Jawab dan FungsiAuditor Independen

    SA 150 Standar Auditing

    SA 161 Hubungan antara StandarAuditing dengan StandarPengendalian Mutu

    SAT 100 Standar Atestasi

    SAT 500 Atestasi Kepatuhan

    Standar Audit Pemerintah

    IFAC Code of Professional Ethics

    UU Pasar Modal

    Peraturan Bapepam

    PMK No. 17 Tahun 2008, tentang AkuntanPublik

    3. Perencanaan Audit1. Komunikasi dengan Auditor

    Pendahulu (SebelumPenunjukan)

    2. Pembuatan Surat Perikatan(Engagement Letter)

    3. Persiapan PelaksanaanAudit

    4. Penetapan StrategiMenyeluruh

    5. Pembuatan Rencana Audit6. Pembuatan Program Audit7. Penentuan Waktu

    Pelaksanaan Prosedur Audit

    SA 310 Penunjukan Auditor Independen

    SA 311 Perencanaan dan Supervisi

    SA 312 Resiko Audit dan Materialitasdalam Pelaksanaan Audit

    SA 313 Pengujian Substantif Sebelum

    Tanggal NeracaSA 314 Penentuan Resiko dan

    Pengendalian Intern Pertimbangan dan KarakteristikSistem Informasi Komputer

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    32/100

    30

    4. Pemahaman Mengenai Entitasdan Lingkungannya1. Komunikasi dengan Auditor

    Pendahulu (SetelahPenunjukan)

    2. Pelaksanaan Prosedur Analitik3. Pertimbangan akan

    Pengendalian Internal4. Kebutuhan akan Supervisi

    Penetapan Resiko Salah SajiMaterial dan Desain ProsedurAudit

    SA 315 Komunikasi antara AuditorPendahulu dan AuditorPengganti

    SA 316 Pertimbangan atas Kecurangan

    dalam Audit Laporan KeuanganSA 317 Unsur Tindakan Melawan Hukum

    oleh Klien

    SA 318 Pemahaman atas Bisnis Klien

    SA 320 Surat Perikatan Audit

    SA 329 Prosedur Analitik

    5. Hakekat Pengendalian Internal1. Definisi Pengendalian Internal2. Komponen Utama

    Pengendalian Internal3. Limitasi Pengendalian Internal

    Pertimbangan Audi tor atasPengendalian Internal1. Pemahaman Mengenai Kilien

    dan Pengendalian Internalnya2. Penetapan Resiko Salah Saji

    Material dan Desain ProsedurAudit

    3. Pelaksanaan Prosedur Audit Pengujian Pengendalian

    SA 314 .Penentuan Resiko danPengendalian Intern Pertimbangan dan Karakteristik

    Sistem Informasi Komputer

    SA 322 Pertimbangan Auditor atasFungsi Audit Intern dalam Auditlaporan Keuangan

    SA 325 Komunikasi Masalah yangBerhubungan denganPengendalian Intern yangDitemukan dalam Suatu Audit

    SA 318 Pemahaman atas Bisnis Klien

    6dan

    7

    Proses Bisnis1. Penjualan, Piutang dan

    Penerimaan Kas2. Pembelian, Utang, dan

    Pembayaran Kas3. Sediaan dan Produksi4. Personel dan Penggajian5. Pendanaan6. Investasi

    Pertimbangan Lainnya

    1. Komunikasi dengan KomiteAudit2. Pelaporan Pengendalian

    Internal3. Dampak Keberadaan Fungsi

    Audit Internal

    Laporan atas PemrosesanTransaksi oleh Organisasi Jasa

    SA 314 Penentuan Resiko danPengendalian Intern Pertimbangan dan KarakteristikSistem Informasi Komputer

    SA 322 Pertimbangan Auditor atasFungsi Audit Intern dalam AuditLaporan Keuangan

    SA 324 Pelaporan atas PengolahanTransaksi oleh Organisasi Jasa

    SA 325 Komunikasi Masalah yangBerhubungan denganPengendalian Intern yangDitemukan dalam Suatu Audit

    SA 318 Pemahaman atas Bisnis Klien

    SA 380 Komunikasi dengan Komite Audit

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    33/100

    31

    Ujian Tengah Semester

    8. Bukti Audit1. Kesesuaian dan Kecukupan

    Bukti

    2. Jenis Bukti Audit

    Prosedur dan DokumentasiAudi t1. Jenis Prosedur Substantif2. Program Audit Substantif3. Dokumentasi Audit (Kertas

    Kerja Audit)

    SA 326 Bukti Audit

    SA 329 Prosedur Analitik

    9dan10

    Penerapan Prosedur Audit1. Kas2. Piutang

    3. Sediaan4. Investasi Surat Berharga5. Aset Tetap6. Biaya Dibayar di Muka7. Kewajiban Lancar8. Kewajiban Jangka Panjang9. Ekuitas Pemilik10. Pendapatan11. Beban12. Surat Representasi

    Manajemen13. Penggunaan Pekerjaan

    Spesialis14. Permintaan Keterangan dari

    Penasehat Hukum Klien15. Nilai Wajar16. Transaksi Hubungan Istimewa17. Pertimbangan atas

    KemampuanMempertahankanKelangsungan Hidup (GoingConcern)

    18. Kejadian Setelah TanggalNeraca

    19. Pertimbangan Prosedur yangDihilangkan Setelah TanggalNeraca

    Penyelesaian Audit1. Prosedur yang Dilakukan

    Menjelang Akhir Audit2. Evaluasi Temuan Audit

    SA 330 Proses Konfirmasi

    SA 331 Sediaan

    SA 332 Auditing InvestasiSA 333 Representasi Manajemen

    SA 334 Pihak yang Memiliki HubunganIstimewa

    SA 336 Penggunaan Pekerjaan Spesialis

    SA 337 Permintaan Keterangan dariPenasehat Hukum

    SA 341 Pertimbangan Auditor atasKemampuan Entitas dalamMempertahankan Kelangsungan

    Hidupnya

    SA 342 Audit atas Estimasi Akuntansi

    SA 390 Pertimbangan Prosedur yangDihilangkan Setelah TanggalLaporan Auditor

    SA 558 Informasi Tambahan yangDiharuskan

    SA 560 Peristiwa Kemudian

    SA 561 Penemuan Kembali Fakta yangAda pada Tanggal LaporanAuditor

    SA 722 Informasi Keuangan Interim

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    34/100

    32

    11. Prosedur Kompilasi dan Review1. Prosedur Kompilasi2. Prosedur Review3. Review Laporan Keuangan

    Interim Perusahaan Publik

    Atestasi Kepatuhan1. Berdasarkan Standar Auditing2. Berdasarkan Standar Atestasi3. Berdasarkan Standar Audit

    Pemerintahan

    SAR 100 Kompilasi dan Review atasLaporan Keuangan

    SAR 200 Pelaporan atas LaporanKeuangan Komparatif

    SAR 300 Laporan Kompilasi atasLaporan Keuangan yangDimasukkan dalam FormulirTertentu

    SAR 400 Komunikasi antara AkuntanPendahulu dengan AkuntanPengganti

    SAT 500 Atestasi Kepatuhan

    SA 801 Audit Kepatuhan yangDiterapkan atas Entitas

    Pemerintahan dan PenerimaLain Bantuan KeuanganPemerintah

    Standar Audit Pemerintah

    12. Laporan Audit Bentuk Baku1. Pengaitan Nama Auditor

    dengan Laporan Keuangan2. Bentuk Baku Laporan Auditor

    atas Laporan Keuangan3. Bahasa Penjelasan yang

    Ditambahkan dalam LaporanAuditor Bentuk Baku

    Laporan Audit Tidak Baku

    SA 341 Pertimbangan Auditor atasKemampuan Entitas dalamMempertahankanKelangsungan Hidupnya

    SA 410 Kepatuhan terhadap PrinsipAkuntansi yang Berterima

    Umum di Indonesia

    SA 411 Makna Frase MenyajikanSecara Wajar Sesuai denganPrinsip Akuntansi yangBerterima Umum di indonesia

    SA 420 Konsistensi Penerapan PrinsipAkuntansi yang BerterimaUmum di Indonesia

    SA 431 Pengungkapan Memadai dalamLaporan Keuangan

    SA 435 Pelaporan Auditor atasInformasi Segmen

    SA 504 Pengaitan Nama Auditordengan Laporan Keuangan

    SA 508 Laporan Auditor atas LaporanKeuangan Auditan

    SA 530 Pemberian Tanggal atas

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    35/100

    33

    Laporan Auditor Independen

    SA 534 Pelaporan atas LaporanKeuangan yang Disusun untukDigunakan di Negara Lain

    Sa 543 Bagian Audit Dilakukan olehAuditor Indepen Lain

    SA 550 Informasi Lain dalamDokumen yang Berisi LaporanKeuangan Auditan

    SA 551 Pelaporan tentang Informasiyang Melampiri LaporanKeuangan Pokok dalamDokumen yang Diserahkanoleh Auditor

    SA 552 Pelaporan atas LaporanKeuangan Ringkasan danData Keuangan Pilihan

    SA 558 Informasi Tambahan yangDiharuskan

    SA 560 Peristiwa Kemudian

    SA 561 Penemuan Kembali Faktayang Ada pada TanggalLaporan Auditor

    13. Laporan Selain Audit

    1. Bentuk Lain PengaitanAkuntan dengan LaporanKeuangan Historis

    2. Laporan Khusus BerdasarkanStandar Auditing

    3. Laporan Khusus BerdasarkanStandar Atestasi

    Pelaporan Kepatuhan1. Perikatan Atestasi Kepatuhan2. Pelaporan Kepatuhan Entitas

    Pemerintah

    SA 623 Laporan Khusus

    SA 625 Laporan tentang PenerapanPrinsip Akuntansi

    SA 634 Surat untuk Penjamin Emisi danPihak Tertentu Lain yangMeminta

    SA 722 Informasi Keuangan Interim

    SA 801 Audit Kepatuhan yangDiterapkan atas EntitasPemerintahan dan PenerimaLain Bantuan Keuangan

    Pemerintah

    SAT 100 Standar Atestasi

    SAT 200 Proyeksi dan PrakiraanKeuangan

    SAT 300 Pelaporan Informasi KeuanganProforma

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    36/100

    34

    SAT 400 Pelaporan Pengendalian InternSuatu Entitas atas PelaporanKeuangan

    SAT 600 Perikatan Prosedur yang

    DisepakatiSAT 700 Analisis dan Pembahasan oleh

    Manajemen

    Peraturan Bapepam

    14. Sampling Audit1. Sampling dan Bukan

    Sampling dalam Audit2. Statisticaldan Nonstatistical

    Sampling3. Sampling dan Resiko Audit

    4. Jenis Pengujian Audit yangMungkin MemerlukanSampling

    5. Jenis Statistical Sampling

    Sampling dalam PengujianPengendalian1. Resiko Sampling2. Statistical Sampling3. NonstatisticalSampling

    Sampling dalam PengujianSubstantif

    1. Resiko Sampling2. Probability-Proportional-to-

    Size (PPS) Sampling3. VariableSampling4. Perbandingan PPS Sampling

    danVariable Sampling

    SA 350 Sampling Audit

    SA 312 Resiko Audit dan Materialitasdalam Pelaksanaan Audit

    Ujian Akhir Semester

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    37/100

    35

    SILABUS MATA AJARLINGKUNGAN BISNIS dan HUKUM KOMERSIAL

    3 SKS

    Deskripsi dan Tujuan

    Mata ajar ini memberikan pemahaman kepada para peserta didik dalammengenali, mengidentifikasi, mengamati dan menganalisis lingkungan bisnisyang selalu dinamis. Untuk menunjang itu maka setiap peserta didik jugadibekali dengan pemahaman pokok-pokok hukum komersial yang jugamempunyai dampak pada lingkungan bisnis.

    Dalam setiap tatap muka setiap peserta didik dibekali dengan konsep danaplikasinya dalam melakukan analisis lingkungan bisinis yang diharapkanpada akhir dari mata ajar ini mereka dapat memahami lingkungan bisnistersebut dengan memperhatikan prinsip-prinsip hukum bisnis untukmenunjang analisis yang dilakukan.

    Metode Pembelajaran

    Kuliah tatap muka, studi kasus, seminar, self studydan presentasi bisnis. Dalamsetiap tata muka, partisipasi kelas yang akan mendominasi.

    Kehadiran

    Peserta didik diharapkan selalu menghadiri kuliah dan diwajibkan hadir kuliahminimal 10-11 dari 14 kali pertemuan. Mereka yang hadir kurang dari 10 tidak

    diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir.

    Referensi Wajib

    Baron, D.P. (2003). Business and its Environment, 4thEd. New Jersey Simon

    & SBabuster Co. atau edisi terbaru.

    Lawrence, A.T dan Weber, J. (2008). Business and Society: Stakeholders,Ethics and Public Policy, 12thed. USA: McGraw Hill.

    Majalah dan Koran Bisnis (Indonesia dan English version).

    ProQuest Data Base Journal. User Name dan Password akan diberikanoleh setiap penyelenggara PPA.

    KUH Dagang. KUH Perdata.

    KUH Perdata, UU No. 4/1996 tentang Hak Tanggungan, UU No.42/1999 tentang Fidusia.

    KUH Perdata, KUH Dagang, UU No. 2 Tahun 1992 tentangPerasuransian.

    KUH Perdata, UU No. 8/1999 tentang Perlindungan konsumen.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    38/100

    36

    KUH Perdata, UU No. 30/1999 tentang Arbitrase dan AlternatifPenyelesaian Sengketa, UU No. 2/1986 jo UU No. 4/2004, tentangPeradilan Umum.

    KUH Pidana, UU No. 5/1999 tentang Antimonopoli dan Persaingan TidakSehat.

    Pokok-pokok Hukum Perjanjian, karangan Prof. Soebekti, SH. UU.No. 1/ 1998 jo UU No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas, UU No.

    37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban PembayaranUtang.

    Buku-buku referensi yang ada kaitannya dengan UU tersebut di atas.

    Evaluasi Hasil Pembelajaran

    Evaluasi meliputi beberapa komponen sebagai berikut:Diskusi dan Partisipasi 20%Penulisan Makalah 10%

    Presentasi dan Analisis Studi Kasus 20%Ujian Tengah Semester 25%Ujian Akhir Semester 25%

    Topik topik Bahasan

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    HUKUM KOMERSIAL

    1. Hukum perikatan

    Dasar Hukum Asas perjanjian Sah suatu perjanjian MOU

    KUH Perdata

    Pokok-pokok Hukum Perjanjian,

    karangan Prof. Soebekti, SH

    2. Perjanjian kredit dan jaminannya Dasar hukum Macam macam jaminan

    KUH Perdata, UU No. 4/1996tentang Hak Tanggungan, UU No.42/1999 tentang Fidusia

    3. Hukum Asuransi Pengertian Jenis-jenis asuransi Prinsip asuransi

    KUH Perdata, KUH Dagang, UUNo. 2 Tahun 1992 tentangPerasuransian

    4. Antimonopoli dan Persaingan Tidak

    Sehat Pengertian Kegiatan-kegiatan dan perjanjian-

    perjanjian yang dilarang

    KUH Pidana, UU No. 5/1999

    tentang Antimonopoli danPersaingan Tidak Sehat

    5. Perlindungan konsumen Pengertian Hak dan kewajiban konsumen dan

    pelaku usaha

    KUH Perdata, UU No. 8/1999tentang Perlindungan Konsumen

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    39/100

    37

    6. Kepailitan dan Penundaan KewajibanPembayaran Utang Pengertian Syarat pengajuan kepailitan Akibat hukum pailit

    Pihak-pihak yang terkait dalampengurusan penundaan kewajibanpembayaran utang

    UU.No. 1/1998 jo UU No. 40/2007tentang Perseroan Terbatas, UUNo. 37/2004 tentang Kepailitandan Penundaan KewajibanPembayaran Utang

    7. Penyelesaian sengketa dalam hukumbisnis serta pembuktian Pengertian Macam-macam cara penyelesaian

    sengketa Pembuktian secara perdata

    KUH Perdata, UU No. 30/1999tentang Arbitrase dan AlternatifPenyelesaian Sengketa, UU No.2/1986 jo UU No. 4/2004, tentangPeradilan Umum

    Ujian Tengah Semester

    LINGKUNGAN BISNIS8. Organisasi bisnis dan lingkungan bisnis

    Organisasi bisnis dan lingkngan Teori lingkungan bisnis Dinamika lingkungan bisnis Memberikan nilai bagi organisasi

    bisnis sesuai dinamika lingkungan

    Isu dalam mengelola kebijakan publik Isu dalam masyarakat terkait dengan

    organisasi bisnis Bidang-bidang pekerjaan dalam

    organisasi bisnis Mengelola isu dalam masyarakat

    international

    L & W

    Bab. 1 & 2

    Setiap peserta didik harusmembuat ringkasan untuk pokokbahasan berikutnya dandipresentasikan

    9. Tanggung jawab sosial organisasi bisnis(CSR) Konsep dan histori dari CSR Isu dalam pelaksanaan CSR Proses dari aktivitas CSR

    Dampak lingkungan dan pembangunganberkelanjutan dalam bisnis global

    Isu ekologi dan lingkungan global Isu dari masyarakat global terhadap

    dampak lingkungan danpembangunan berkelanjutan

    Mengelola isu lingkungan Peranan pemerintah dan regulasi Biaya dan manfaat dalam mengelola

    L & W

    Bab. 3, 11 & 13

    Setiap peserta didik harusmembuat ringkasan untuk pokokbahasan berikutnya dandipresentasikan

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    40/100

    38

    lingkungan Manajemen berbasis lingkungan

    sebagai keunggulan kompetitif

    10. Tantangan dalam globalisasi Proses globalisasi Menjadi masyarakat global Manfaat dan kerugian dari organisasi

    bisnis yang meng-global Melakukan bisnis dalam lingkungan

    global Peraturan dalam organisasi bisnis

    dalam lingkungan global Kerjasama dalam organisasi bisnis

    Hubungan antara organisasi bisnispemerintah Aplikasi dan peranan pemerintah Peraturan pemerintah dalam

    organisasi bisnis lokal dan global

    L & W

    Bab. 4, 7 & 8

    Setiap peserta didik harusmembuat ringkasan untuk pokokbahasan berikutnya dandipresentasikan

    11. Lingkungan politik dalam organisasibisnis Peran serta pelaku organisasi bisnis

    dalam lingkungan politik Perang politik bisnis dalam

    hubungannya dengan pemerintah Taktik dan tingkatan dalam

    lingkungan politik untuk organisasibisnis

    Antitrust, merger dan kebijakanorganisasi bisnis Peranan pemerintah dalam membuat

    peraturan dalam organisasi bisnis

    L & W

    Bab. 9 & 10

    Setiap peserta didik harusmembuat ringkasan untuk pokokbahasan berikutnya dandipresentasikan

    12. Teknologi dalam ekonomi global danpengelolaan dalam tantangan teknologi Hubungan teknologi dengan

    organisasi bisnis Mengelola sistem informasi dalam

    organisasi bisnis

    Melindungi kekayaan intelektualdalam organisasi bisnis

    Hak para stakeholderdan mengelolakeanekaragaman tenaga kerja dalamorganisasi bisnis Peranan pemerintah Isu dalam memberikan kompensasi

    untuk para eksekutif

    L & W

    Bab. 13, 14 & 15

    Setiap peserta didik harusmembuat ringkasan untuk pokokbahasan berikutnya dandipresentasikan

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    41/100

    39

    Peranan pemerintah dalammelindungi kepentingan organisasibisnis

    Aplikasi mengelola keanekaragamankaryawan

    13. SEMINAR LINGKUNGAN BISNIS DANHUKUM KOMERSIALSERI I

    Setiap peserta didikmempresentasikan makalah yangberkaitan dengan isu yangberhubungan dengan lingkunganbisnis.

    Kerja kelompok

    14. SEMINAR LINGKUNGAN BISNIS DANHUKUM KOMERSIALSERI II

    Setiap peserta didikmempresentasikan makalah yangberkaitan dengan isu yangberhubungan dengan lingkungan

    bisnis.

    Kerja kelompok

    Ujian Akhir Semester

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    42/100

    40

    SILABUS MATA AJARPASAR MODAL dan MANAJEMEN KEUANGAN

    3 SKS

    Deskripsi dan Tujuan

    Pemahaman atas pengetahuan pasar modal dan praktik keuanganperusahaan sangat diperlukan akuntan dalam menjalankan perannya.Kerangka konsep/pemikiran dari manajemen keuangan dan pasar modalakan memperluas pandangan akuntan, berimplikasi terhadap profesi akuntanmaupun keluaran yang dihasilkan akuntan, dan pada akhirnya mendukungakuntan dalam menghasilkan informasi yang berguna, baik untuk keperluaninternal maupun eksternal.Setelah mengikuti mata ajar ini peserta didik diharapkan mampu:1. Memahami pasar modal dan peran akuntan di dalamnya, yang meliputi

    perkembangan pasar modal di Indonesia, peraturan di pasar modal, serta

    praktik akuntansi untuk mengakomodasikan peraturan di pasar modaltermasuk yang berkaitan dengan corporate governancedan menghindarikecurangan di pasar modal.

    2. Menentukan tingkat resiko, biaya modal, serta menilai suatu investasi.3. Memahami teknik analisis sekuritas yang mencakup analisis fundamental

    dan teknikal.4. Menganalisis bagaimana mengelola investasi di perusahaan.5. Menganalisis bagaimana kebijakan pendanaan di perusahaan.6. Memahami dan mengevaluasi berbagai alternatif pendanaan jangka

    panjang, yaitu obligasi, saham biasa, dan saham preferen.7. Memahami instrumen keuangan seperti opsi, warrant, right, futures,

    forward, SWAP, dan efek beragun aset.8. Memahami dan menganalisis manajemen portofolio guna pengambilan

    keputusan.

    Metode Pembelajaran

    Mata ajar diberikan melalui kuliah, diskusi dan presentasi di kelas, analisiskasus, dan makalah/artikel populer yang relevan dengan kondisi di Indonesiasaat ini. Presentasi di kelas dilakukan secara berkelompok.

    Tugas Kelompok Event Analysis

    1. Berdasarkan telaah pustaka, masing-masing kelompok diwajibkanmencari 1 (satu) kasus di Indonesia yang terjadi dalam jangka waktu 6(enam) bulan terakhir yang relevan dengan topik pembahasan dalamperkuliahan, membuat suatu laporan tertulis yang menganalisis kasustersebut luar dalam dengan menggunakan teknik analisis yang dipelajariselama perkuliahan.

    2. Dikumpulkan pada saat Ujian Akhir Semester.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    43/100

    41

    Tugas Individual

    1. Setiap peserta didik diwajibkan menulis makalah yang membahasperanan profesi akuntan di pasar modal di Indonesia (dikumpulkan padasaat Ujian Akhir Semester).

    2. Pengerjaan soal-soalPengerjaan soal dapat diberikan dalam bentuk pekerjaan rumah,pengerjaan di kelas, dan kuis.

    Kehadiran

    Peserta didik diharapkan selalu menghadiri kuliah dan diwajibkan hadirkuliah minimal 10 dari 14 kali pertemuan. Mereka yang hadir kurang dari 10tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir.

    Referensi Wajib

    Jones, C. P. 2007. Investments: Analysis and Management, 10th

    edition. John Wiley & Sons. (J) Ross, Westerfield, Jaffe, and Jordan. 2008. Modern Financial

    Management , 8thedition. McGraw-Hill. (RWJJ)

    Referensi Pendukung

    Bodie, Zvi, Alex Kane, and Alan J. Marcus. 2005. Investments, 6thedition. McGraw-Hill.

    DeMello, Jim. 2006. Cases in Finance, 2ndedition. McGraw-Hill. Frensidy, Budi. 2008. Financial Mathematics.Salemba Empat. Jogiyanto, HM. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi, edisi 3.

    BPFE.

    Reilly, Frank K. and Keith C. Brown. 2006. Investment Analysis andPortfolio Management, 8thedition. South-Western.

    Ross, Westerfield, and Jaffe. 2005. Corporate Finance, 7th edition.McGraw-Hill.

    PP No. 12 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Peraturan PemerintahNo. 45 Tahun 1995.

    PP No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Kegiatan di PasarModal.

    PP No. 46 Tahun 1995 tentang Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal. UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. www.bapepam.go.id www.idx.co.id

    Evaluasi Hasil Pembelajaran

    Diskusi dan Partisipasi 10%Penyelesaian dan Presentasi Kasus 20%Makalah Individual/Kelompok 20%Ujian Tengah Semester 25%Ujian Akhir Semester 25%

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    44/100

    42

    Topik-topik Bahasan

    Terdapat 14 kali pertemuan dengan durasi pertemuan masing-masing 150menit.

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    1 Tujuan & Fungsi KeuanganFungsi Pasar KeuanganPasar Modal & Pasar UangPasar Primer dan Pasar SekunderKeputusan Investasi, Pendanaan, dan Modal KerjaSistem Keuangan Bank-Basedvs Market-BasedAset Finansial dan Aset RiilPresent Value, Future Value, Anuitas, dan

    Perpetuitas

    RWJJ Ch. 1, 4

    J Ch. 1, 2

    2 Penganggaran Modal Prinsip Penilaian Aset Secara Umum (Aliran Kas,

    Waktu, dan Resiko)Masalah dalam Menghitung Aliran Kas

    (Incremental Cash Flow, Sunk Cost, OpportunityCost, Side Effects)

    Net Present ValueInternal Rate of ReturnPayback PeriodProfitability IndexMutually Exclusive ProjectsProjects with Unequal Lives (Equivalent Annual

    Value atau Equivalent Annual Cost)Real Options (Option to Expand, Option toAbandon, dan Timing Option)

    Kasus 1: Penganggaran Modal

    RWJJ Ch. 7, 8

    3 Penilaian ObligasiZero-Coupon BondCoupon Bond: Fixed Rate and Floating RateCallable BondBond RatingORI, SUN, Obligasi Korporasi

    Berbagai Alternatif Penilaian SahamCash Flow ApproachPrice Multiples(PER, PEG, dan P/BV)Residual Income (Abnormal Earnings Model)

    RWJJ Ch. 5

    J Ch. 10, 17

    + Bacaantambahan

    4 Analisis FundamentalAnalisis Ekonomi dan Analisis IndustriAnalisis Rasio Keuangan

    Kasus 2: Analisis Fundamental Perusahaan Tbk diIndonesia

    RWJJ Ch. 5

    J Ch. 13-16

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    45/100

    43

    Analisis TeknikalFollow the Smart Money ViewContrarian ViewSupport dan Resistance Level

    5 Teori Pasar Modal & Pembentukan Portofolio (portfolio

    selection)Expected ReturnStandar Deviasi dan VariansKovarians dan KorelasiEfficient FrontiersDiversifikasiPortofolio Optimal

    RWJJ Ch. 9

    J Ch. 6, 7

    6 CAPM dan APTCapital Market LineFisher Separation TheoremSecurity Market LineBeta Saham dan Beta Portofolio

    Resiko Sistematis dan NonsistematisFaktor Tunggal dan Banyak Faktor

    RWJJ Ch. 10, 11J Ch. 8, 9

    7 Manajemen PortofolioInvestor Individu vs Investor InstitusionalSikap Investor terhadap ResikoFormulasi Kebijakan Investasi (Tujuan, Kendala,

    dan Preferensi) Implementasi Strategi Investasi (Alokasi Aset dan

    Optimisasi Portofolio)Monitoring dan Penyesuaian Portofolio

    Evaluasi PortofolioReturnNominal vs ReturnRiilReturnAritmetik dan ReturnGeometrikReturn Tertimbang Berdasarkan UangRisk-Adjusted ReturnRasio TreynorRasio SharpeAlpha JensenBeta2RasioAppraisal

    Kasus 3: Evaluasi Kinerja Reksadana di Indonesia

    J Ch. 21, 22

    Ujian Tengah Semester8 Struktur Modal

    Pengaruh Utang terhadap Return dan ResikoStatic Trade-Off (No Corporate Taxes, with

    Corporate Taxes, with Personal Taxes, FinancialDistress)o Agency Benefits of Debto Agency Cost of Equityo Agency Cost of Debt

    RWJJ Ch. 15, 16

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    46/100

    44

    Teori Pecking OrderTeori SignalingModel Market Timing

    9 Penerbitan Sekuritas Ekuitas (Saham, Rights,Warrants)

    Initial Public Offering (IPO)Secondary Public Offering (SPO)RightsWarrants

    Kewajiban Jangka PanjangPositive CovenantsSinking FundCall ProvisionBond Refunding

    Kasus 4: Kasus Bond Ratingatau Kasus Analisis danTahapan Proses Go Public Perusahaan Terbuka di

    Indonesia

    RWJJ Ch.19, 20,21

    Kep-135/BL/2005PP No. 17 Tahun2004

    PP No. 35 Tahun2005

    10 OpsiDefinisi dan Macam-macam Sekuritas DerivatifIstilah-istilah dan Mekanisme Perdagangan OpsiOpsi Call, Put, dan Diagram Payoff-nyaHedging, Covered Call, Protective Put, dan

    Portfolio InsuranceSaham dan Obligasi Dilihat sebagai OpsiParitas Put-CallValuasi OpsiKontrak Opsi Saham di BEI

    RWJJ Ch. 22

    11 Derivatif dan HedgingKontrak Forward, Futures, dan SWAP untukManajemen Resiko Tingkat Bunga, Resiko MataUang, dan Resiko Pasar

    Kontrak FuturesLQ-45 di BEIKontrak Futures untuk Komoditas di BBJ

    RWJJ Ch. 25

    + Bacaantambahan

    12 Struktur dan Pelaku Pasar Modal di IndonesiaStruktur Pasar Modal (Dasar-Dasar Hukum Pasar

    Modal)Otoritas Pasar Modal (BAPEPAM-LK)Fasilitatoro Bursa Efek

    o Lembaga Kliring dan Penyelesaian KPEIo Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian

    KSEIPelaku Pasar Modal (Emiten dan Perusahaan

    Publik, Pemodal, Perusahaan Efek, PenasehatInvestasi)

    Lembaga Penunjang Pasar Modal (BiroAdministrasi Efek, Kustodian, Wali Amanat,Pemeringkat Efek)

    UU No. 8

    PP No. 12 Tahun2004 / No. 45 dan46 Tahun 1995

    Keputusan KetuaBapepam :1. Kep-41/BL/20082. Kep-

    16/PM/20043. Kep-

    29/PM/20044. Kep-

    36/PM/2003

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    47/100

    45

    Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI)Profesi Penunjang Pasar Modal (Notaris,

    Konsultan Hukum, Penilai, Akuntan, Wali Amanat)Asosiasi-Asosiasi Pasar ModalGood Corporate Governance

    Kewajiban Pelaporan

    5. Kep-40/PM/2003

    6. Kep-20/PM/2002

    7. Kep-

    06/PM/200013 Peranan Profesi Akuntan di Pasar Modal (Tugas

    Individual)

    Produk dan Mekanisme Pasar Modal di IndonesiaAturan dan Mekanisme Perdagangan EfekPasar Reguler, Negotiated, dan TunaiMargin FinancingShort SaleScriptless TradingFloor, Remote, dan On-Line TradingKapitalisasi Pasar Saham dan Obligasi

    Metode Penghitungan Indeks dan Macam-MacamIndeks di BEI

    Free-Float SharesAturan Suspensi,Auto-Reject, dan DelistingMacam-macam ReksadanaExchange-Traded Fund (ETF)

    Bacaan Tambahan

    Kepmenkeu Nomor455/KMK.01/1997

    Kepmenkeu Nomor646/KMK.01/1995

    14 Muatan Lokal*

    Ujian Akhir Semester

    * Topik pembahasan dan materi untuk muatan lokal diserahkan ke masing-masing penyelenggara. Sebagai alternatif, para penyelenggara dapat

    memilih topik berikut: pengenalan keuangan internasional, personal finance(perencanaan keuangan), behavioral finance, market microstructure,financial intermediation or disintermediation, strategi para manajer investasi(reksadana saham), manajemen resiko, valuasi aset, matematika keuanganatau lainnya. Pemilihan sebaiknya didasarkan pada kebutuhan dankompetensi pengajar.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    48/100

    46

    SILABUS MATA AJARPELAPORAN dan AKUNTANSI KEUANGAN

    3 SKS

    Deskripsi dan Tujuan

    Mata ajar ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan peserta didikterhadap prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia, terutamaKerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan,Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), Intepretasi StandarAkuntansi Keuangan (ISAK) dan standar acuan lain yang diterbitkan badanotoritas yang berwenang serta peraturan perundangan yang relevansehubungan dengan penyusunan laporan keuangan dalam rangka akuntansikeuangan. Selain itu juga akan diberikan pemahaman International FinancialReporting Standards (IFRS)/International Accounting Standards (IAS) dan

    standar akuntansi keuangan yang berlaku di negara lain yang relevan dalamera globalisasi.Peserta didik diharapkan mampu menyusun dan mengaudit laporankeuangan yang dapat diandalkan berdasarkan prinsip akuntansi yangberlaku umum dalam rangka pelaporan kepada pihak eksternal.

    Metode Pembelajaran

    Metode pembelajaran terutama ditekankan pada pembahasan kasus sesuaitopik bahasan yang telah ditetapkan untuk setiap pertemuan. Pembahasanlebih ditujukan pada bagaimana mengaplikasikan berbagai standar akuntansi

    keuangan, khususnya PSAK, dalam praktik serta membahas berbagai isuyang timbul dalam aplikasinya.Mata ajar ini memerlukan partisipasi aktif peserta didik. Pertemuan dimulaidengan dosen memfasilitasi diskusi kelas membahas topik pada pertemuantersebut. Selanjutnya untuk hampir setiap pertemuan sedikitnya ada satukelompok yang akan menyajikan kasus untuk kemudian didiskusikanbersama di kelas. Jumlah anggota per kelompok berkisar 2-4 orang.Kelompok yang menyajikan kasus diwajibkan menulis makalah yangmenganalisis suatu studi kasus aplikasi standar akuntansi yang berlaku atauisu yang timbul dalam penyusunan laporan keuangan di Indonesia. Pengajarmemberikan pengarahan kasus yang akan dibahas. Sebaiknya kasus nyata,bila sulit diperoleh dapat dirancang kasus simulasi. Pada studi kasus aplikasi

    PSAK, kelompok mengevaluasi aplikasi PSAK tertentu pada laporankeuangan suatu perusahaan, mengidentifikasi isu yang mungkin timbuldalam aplikasi, serta memberi rekomendasi perbaikan yang mungkindiperlukan. Kelompok penyaji dapat menambah rujukan dari berbagaisumber terkait topik bahasan.Peserta didik di luar kelompok penyaji diwajibkan mempelajari PSAK dansumber rujukan lain sehubungan topik tersebut sehingga siap berdiskusi dikelas.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    49/100

    47

    Kehadiran

    Peserta didik diharapkan selalu menghadiri kuliah dan diwajibkan hadirkuliah minimal 10-11 dari 14 kali pertemuan. Mereka yang hadir kurang dari10 tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian akhir.

    Referensi

    Bahan bacaan diperoleh dari berbagai publikasi, mulai dari standar akuntansidari organisasi profesi, peraturan perundangan yang berlaku, makalah dariberbagai seminar, buku teks, hingga jurnal profesi akuntan publik, dandigolongkan atas dua kelompok sebagai berikut:

    A. Standar Akuntansi dan Peraturan Perundangan Terkait

    ACCA, The official text for the professional qualification, FinancialReporting, Study Text 2005/2006 atau edisi terakhir.

    Alfredson, K., K. Leo, R. Picker, P. Pacter, J. Radford, dan V. Wise.Applying International Financial Reporting Standards. John Wiley &Sons Australia, Ltd., 2007.

    Epstein, B.J., dan Eva K. Jermakowicz IAS 2007: Interpretation andApplication of IAS, John Wiley, 2007. (EJ).

    IAI, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) (revisi terakhir).

    IAI, Intepretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK).

    International Accounting Standards Board (IASB), International AcountingStandards (IAS)/International Financial Reporting Standards (IFRS)(revisi terakhir).

    P3LKE, Bapepam.

    Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

    Peraturan Perundangan terkait lainnya.

    B. Pilihan referensi sesuai topikDipilih chapter/bab/bagian yang relevan dengan topik bahasan dari buku,jurnal, bahan seminar dan publikasi lain sesuai perkembangan mutakhir:Untuk 2008/2009

    Baker,Advanced Accounting, 6thed., Mc Graw Hill, 2005.

    Charles W. Mulford and Eugene E. Comiskey, The Financial NumbersGame : Detecting Creative Accounting Practices,John Wiley & Sons Inc.

    Choi, Frederick D.S., Carol A. Frost, and Gary K. Meek, InternationalAccounting, Prentice Hall, New Jersey, 1999 atau edisi terbaru. (CFM)

    D.R. Carmichael, Paul H Rosenfeld, Accountants' Handbook, Volumeone: Financial Accounting and General Topics, 10thed., John Wiley andSons, Inc.

    Financial Accounting Standard Board, Statement of Financial AccountingStandards.

    Financial Accounting Standard Board, Statement of Financial AccountingConcepts.

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    50/100

    48

    IAI, Prosiding Konvensi Nasional Akuntansi ke-3 Profesi AkuntanIndonesia menuju Milenium Baru, 1996 atau prosiding terbaru.

    Kieso,D.E., J.J. Weygandt, and T.D. Waterfield, Intermediate Accounting,International Ed., John Wiley & Sons, 11

    thEd.

    Larsen, John, Modern Advanced Accounting, Ed. 9th, Mc Graw Hill, 2004.

    Radenbaugh, L.H., and S.J. Gray, International Accounting andMultinational Enterprises, 6thEd., John Wiley & Sons, Inc., 2006. (RG)

    Scott, W.R. Financial Accounting Theory. Edisi Keempat. New Jersey:Prentice-Hall, Inc., 2006.

    Theodorus M. Tuanakotta: Setengah Abad Profesi Akuntansi, SalembaEmpat, 2007.

    Buletin Teknis Nomor 2: Akuntansi untuk Pembiayaan Bersama atasFasilitas Kredit (joint financing on credit facility), Media Akuntansi Edisi57, Oktober 2006.

    Berbagai jurnal dan artikel profesi akuntan publik.

    Evaluasi Hasil Pembelajaran

    Partisipasi 20%Penulisan dan Penyajian Makalah Kelompok 20%Ujian Tengah Semester 25%Ujian Akhir Semester 25%Kuis 10%

    Topik-topik Bahasan

    Terdapat 14 kali pertemuan dengan durasi pertemuan masing-masing 150menit.

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    1. Overview Mata Ajar,

    Standar Akuntansi Keuangan,

    Pengembangan Standar Akuntansi Struktur dan Proses,

    Kualitas Standar Akuntansi

    Convergence of International Financial

    Reporting Standards and Practices

    SMH Wallman, 1995, The Future ofAccounting and Disclosure in AnEvolving World:The Need forDramatic Change, AccountingHorizon,Sept, 81-91

    Six Commentaries onCharacteristics of High QualityAccounting Standards,Accounting Horizons, June 1998

    SAK

    Epstein Ch. 1

    Scott, Ch. 1, 5, 7

    Kieso Ch. 1

    Choi Ch. 8

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    51/100

    49

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    2. Kerangka Konseptual dan PelaporanKeuangan,Manajemen Laba,

    Konsekuensi Ekonomis LaporanKeuangan

    IAI, Kerangka Dasar Penyusunandan Penyajian LaporanKeuangan

    IASB, Framework for thePreparation and Presentation ofFinancial Statements

    SFAC

    PSAK 1, 2, 3 & 6

    Epstein Ch. 2, 3, 4

    ACCA Ch.1, 2, 3

    Scott, Ch. 8, 11

    Kieso Ch. 2SMH Wallman, 1996, The Future of

    Accounting and FinancialReporting Part II: The ColorizedApproach, Accounting Horizon,June, 138-148

    Kasus 1: Manajemen Laba Indofarma

    3. Aset/Aktiva

    Pembahasan terfokus padapengaplikasian PSAK sehubunganberbagai jenis aset (termasuk leasedasset) terutama tapi tak terbatas pada:- Pengertian- Penggolongan- Pengakuan- Pengukuran/penilaian (termasuk

    impairment)- Penyajian- Pengungkapan

    sambil dikaitkan dalam kasus yang

    dibahas.

    PSAK 1, 13, 14,16, 19, 30,43, 47,

    48, 58 & IAS/IFRS terkaitEpstein Ch. 5, 6, 8, 9

    Kieso Ch. 8, 9, 10, 11, 12 /

    SFAS, SFAC No. 6

    Kasus 2: Penurunan nilai aktiva

    4. Kewajiban dan Ekuitas

    Pembahasan terfokus padapengaplikasian PSAK dan PeraturanPerundangan yang berlaku sehubungandengan kewajiban dan ekuitas, terutamatapi tak terbatas pada :- Pengertian

    PSAK 1, 21, 25, 41, 51, 53, 57 &IAS/IFRS terkait

    Undang Undang No. 40 2007tentang Perseroan Terbatas

    Epstein Ch. 12, 13, 17

    Kieso Ch. 13, 14, 15

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    52/100

    50

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    - Penggolongan- Pengakuan- Pengukuran

    - Penyajian- Pengungkapan

    Pembahasan kewajiban khususnya perludiperhatikan jangka waktu pelunasan,kewajiban valas (kaitannya dengan topikpertemuan ke 8 dan 9), kewajibandiestimasi dan kewajiban kontingensi

    Pembahasan ekuitas perlu dikaitkandengan bentuk hukum entitas usaha

    Pembahasan akan terfokus pada badanhukum Perseroan Terbatas: pemisahan

    secara jelas sumber ekuitas (penyetoranpesero, hasil usaha, selisih penilaiankembali aset, donasi) serta berbagairagam dan masalah sehubungan denganjenis, hak, transaksi saham.

    Penulisan dan pembahasan kasusharuslah mampu mengangkat isu pentingyang tersurat maupun tersirat dalamstandar akuntansi yang berlaku.

    5. Imbalan Kerja

    - Imbalan kerja meliputi pasca kerja

    - Akuntansi Dana Pensiun

    PSAK 18, 24

    Epstein 16

    Kasus 3: Imbalan Kerja dankaitannya dengan UU No. 132003

    6. Pendapatan dan Beban:

    Pengakuan pendapatan, pajakpenghasilan, perubahan kebijakanakuntansi dan koreksi kesalahan

    PSAK 16, 20, 23, 25, 26, 46, 56 &IFRS terkait

    Epstein Ch. 7, 15, 21

    ACCA Ch. 12

    SFAC No. 2

    Kieso Ch. 18, 19, 22

    Kasus 4: Akuntansi Joint-FinancingPerusahaan Multi-Finance

  • 5/26/2018 Buku Panduan Ppa 2009

    53/100

    51

    SESI TOPIK BAHASAN REFERENSI

    7. Penggabungan Usaha,

    Laporan Keuangan Konsolidasi,

    Investasi Perusahaan Asosiasi,Special Purpose Entities(SPE)

    PSAK 4, 15, 22, 38, 39, 40 & ISAK 7

    IAS/IFRS terkait

    Epstein Ch. 10, 11

    Larsen Ch. 7

    Tuanakotta Bagian II dan