budidaya tanaman terung

Upload: brahmasahda

Post on 11-Oct-2015

43 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BUDIDAYA TANAMAN TERUNG

BUDIDAYA TANAMAN TERUNGD

I

S

U

S

U

N

Oleh :

DAHLIA, SP

NIP.19781117 200604 2 003BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN

KABUPATEN REJANG LEBONG

2009I. PENDAHULUAN

Terung pada umumnya dipergunakan untuk sayuran buah, tetapi ada juga varietas yang dipergunakan untuk obat-obatan dan untuk menjarangkan kelahiran (kontrasepsi). Bentuk dan ukuran buah juga bermacam-macam, tergantung varietasnya. Oleh karena itu, perlu kiranya mengetahui varietas terung yang tumbuh di Indonesia sebelum memulai menanamnya.A. Varietas TerungTerung (Solanum melongena L.) termasuk dalam famili solanaceae. Tanaman yang pertama kali dikembangbiakkan di India ini mempunyai tiga varietas.1) Solanum melongena var. esculentum Bailey.Veriatas ini umumnya disebut terung. Buahnya berbentuk bulat telur; memanjang; ujungnya tumpul; dan berwarna putih, putih kekuningan, putih kehijauan, hijau muda, hijau tua, atau ungu.2) Solanum melongena var serpentinum baileyTerung ini juga disebut terung ular karena panjang dan menyerupai ular. Buahnya bergaris tengah 2,5 cm dengan panjangnya 30-40 cm, bagian ujung biasanya membengkok dan berwarna ungu.3) Solanum melongena var. depressum BaileyVarietas ini deikenal juga sebagai terung bulat ungu atau terung maya. Sosoknya berupa semak pendek, bercabang banyak yang mendatar. Buahnya berbentuk bulat, berwarna ungu saat masih muda dan kuning setelah tua.selain ketiga varietas di atas, ada tanaman yang sososknya mirip dengan terung, hanya buahnya berukuran kecil dan banyak. Tanaman tersebut dikenal dengan nama cepokak atau tekokak (Solanum torvum Swartz). Buah tekokak dapat dilalab maupun dimasak untuk sayur. Barangnya kadang digunakan untuk batang bawah sambungan terung dan tomat.Ada jenis terung yang mempunyai manfaat untuk konstrasepsi yaitu terung KB (Solanum laciniatum dan S. viculare). Terung ini dapat dipergunakan solasodin sekitar 2,0 3,5%. Buahnya berukuran kecil dengan garis tengah sekitar 1-2 cm, berwarna hijau kekuningan.

B. Syarat Tumbuh

Supaya tumbuh dengan baik, tanaman tersebut perlu ditanam di tempat yang sesuai iklim maupun kondisi tanahnya.1. Tanah

Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terung yaitu tanah yang remah, lempung berpasir dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, baisanya aerasi dan drainasenya baik, tidak mudah tergenang air. Sebenarnya terung dapat ditanam di segala jenis tanah, asal cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah yang sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0-6,5.2. Iklim

Tanaman terung akan berproduksi baik bila mendapatkan panas yang cukup lama, suhu 22-300C dan pengairan yang cukup baik. Bila suhu di atas 330C, bunga akan rontok. Demikian juga bila suhu 18-210C, produksi akan kurang baik. Kurangnya matahari dari banyaknya hujan dapat menyebabkan tanaman kurus dan mudah terserang hama serta penyakit.C. Berusahatani Terung Secara Organik

Tahapan dalam memulai menanam terung tidak berbeda jauh dengan tanaman lainnya. Tanaman terung pun dapat ditanam secara polikultur dengan sawi, selada atau tanaman lain yang tidak sefamili.1. Pengolahan tanah dan pembuatan bedeng

Teknik pengolahan lahan sama dengan pengolahan untuk tanaman selada maupun wortel. Setelah gembur dan dibiarkan terkena sinar matahari, tanah dibuat bedengan. Ukuran bedengan dapat sesuai dengan lahan, misalnya 90-100 cm x 5-15 m. tinggi bedengan dapat dibuat 15-20 cm, tetapi bila tanah sering tergenang air, tinggi bedengan dapat dibuat 50 cm. apabila menggunakan mulsa plastik hitam perak (PHP), lebar bedengan sebaiknya dibuat 90-100 cm, disesuaikan dengan lebar mulsa.

Mulsa PHP telah banyak digunakan dalam budidaya karena memberikan keuntungan seperti dapat menjaga kelembapan tanah, menekan pertumbuhan gulma, mencegah erosi dan dapat mengusir aphid. Walaupun demikian, penggunaan mulsa PHP akan menambah biaya produksi dan biaya tenaga kerja.2. Penentuan jarak tanam dan pemupukanJarak tanaman yang digunakan sekitar 60-70 cm x 60-70 cm. untuk memudahkan pembuatan lubang tanam, dapat digunakan ajir. Apabila menggunakan mulsa PHP, setelah diberi tanda letak lubang tanam, mulsa dilubangi dengan menggunakan kaleng berdiameter 10-15 cm yang berisi arang panas.

Apabila penanamannya secara polikultur dengan sawi atau selada maka tanaman terung dapat ditanam 2 atau 3 baris dalam satu bedengan. Setiap hektar diperlukan pupuk kandang atau kompos sekitar 30 ton atau 1 kg per lubang tanam. Pupuk tersebut disebar di atas bedengan atau dimasukkan ke lubang tanam. Kemudian, pupuk dicampur rata dengan tanah di bawahnya. Setelah pemupukan, bedengan dapat disiram dengan air limbah ternak atau air septik tank.3. Persemaian

Untuk memudahkan perawatan, tanaman terung sebaiknya disemai lebih dahulu. Persemaian terung ini seperti persemaian selada, baik wadah maupun caranya. Tempat persemaian sebaiknya di bawah naungan untuk mengurangi penguapan dan di atas para-para untuk menghindari gangguan binatang atau genangan air.4. Penanaman

Setelah umur 4 minggu, bibit di pesemaian dipindahkan ke lapang. Bibit dalam kotak persemaian dicabut secara hati-hati dengan bantuan solet agar akarnya tidak rusak. Bila wadah persemaian dari daun, bibit ditanam beserta wadahnya. Bila wadahnya kantong plastik, bibit beserta medianya dekeluarkan dari wadahnya. Setelah itu, bibit ditanam dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Beri tanah di kiri dan kanan bibit, kemudian ditekan perlahan-lahan agar bibit dapat berdiri dengan kuat. Setelah selesai penanaman, bibit disiram dan ditutup dengan pelepah pisang, daun dracaena, daun kelapa atau bambu untuk mengurangi penguapan.5. Perawatan

Supaya tumbuh subur, setiap hari tanaman harus diperhatikan dan dirawat. Perawatan yang dilakukan sebagai berikut.1) Penyiraman dan PengairanApabila tanah kering, tanaman segera disiram. Bila dekat dengan saluran irigasi, lahan dapat dileb (digenangi) sebatas tinggi bedengan. Penggenangan ini jangan terlalu lama.2) Pemberian mulsa

Pemberian mulsa berupa dedaunan atau jerami digunakan bila bedengan tidak diberi mulsa PHP. Pemberian mulsa ini bertujuan untuk mencegah penguapan sehingga tanaman tidak kekeringan.

3) Penyulaman (penyisipan)Tanaman yang mati, kerdil dan tidak sehat segera diganti dengan tanaman baru supaya seragam perkembangannya. Akan tetapi, tanaman yang mati karena penyakit menular tidak perlu diganti karena tanaman baru bisa tertular.

4) Pemasangan turus (penopang)Turus atau penopang diperlukan untuk menopang tanaman agar tidak roboh pada saat berbuah. Pemasangan turus dilakukan sedini mungkin agar tidak merusak perakaran. Turus dapat dibuat dari bambu atau kayu. Ukuran lebar bambu atau diameter kayu 4 cm dan panjang 100 cm. pemasangan turus pada bedengan yang menggunakan mulsa PHP perlu hati-hati agar tidak menusuk atau merusak mulsa.5) Penyiangan dan penggemburanPenyiangan gulma diperlukan agar tanaman dapat menyerap unsur hara yang diberikan. Pada saat penyiangan ini, biasanya dilakukan juga penggemburan tanah agar aerasi (pertukaran udara) dalam tanah tetap baik.

6) Perempelan (pengambilan tunas)Perempelan pada tanaman terung ada dua macam, yaitu perempelan tunas dan perempelan bunga. Tunas di ketiak daun pertama sampai tunas di bawah bunga yang kedua dirempel. Tujuannya agar percabangan yang terbentuk tidak terlalu di bawah. Perempelan dilakukan sedini mungkin, sebelum tunas membesar. Perempelan bunga dilakukan pada bunga pertama. Biasanya setelah perempelan, bunga selanjutnya akan tumbuh dengan cepat.7) PemupukanTanaman dapat diberi pupuk dari limbah ternak bila penanamannya menggunakan mulsa PHP. Kalau terlalu pekat, pupuk tersebut diencerkan dengan penambahan air bersih. Tanaman yang tidak menggunakan mulsa dapat dipupuk kembali dengan pupuk kandang atau kompos. Pemupukan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 1,5-2 bulan.6. Pengendalian hama dan penyakit

Pada saat dilakukan kegiatan perawatan, kesehatan tanaman juga diamati sehingga adanya hama atau penyakit dapat diketahui lebih dini.a. Kutu aphid hijau (Myzus persicase Sulz)Kutu daun ini menyerang segala macam tanaman dan tersebar seluruh dunia (kosmopolitan). Serangan kutu daun dapat menyebabkan daun menjadi kuning, mengeriting, rapuh dan tanaman menjadi kerdil. Karena kotorannya berasa manis, daun banyak didatangi semut dan jamur jelaga sehingga daun berwarna hitam. Dalam kondisi seperti ini, proses fotosintesis akan terhambat.

1) Cara mekanis dengan memijit kutu daun hingga mati.

2) Penggunaan mulsa plastik hitam perak atau kertas alumunium dapat mengusir kutu karena mulsa akan memantulkan sinar sehingga kutu akan silau.

3) Secara biologis, dilepas kumbang macan (lembing macan) yang merupakan predator larva dan kutu dewasa. Bila kelembapan tinggi, kutu banyak yang mati diserang cendawan.b. Kumbang daun hitam kehijauan (Epitrix parvula F.)Serangan kumbang ini dapat menyebabkan daun berlubang kecil-kecil sehingga kelihatan seperti saringan berwarna putih kelabu. Akibatnya tanaman semai menjadi kerdil dan bunga banyak yang berguguran pada tanaman dewasa sehingga produksi berkurang.Kutu daun ini dapat dikendalikan dengan cara mekanis yaitu menggunakan corong lampu yang bagian dalamnya diberi minyak tanah. Kemudian, corong ini ditutupkan pada kumbang. Kumbang akan terbang dan melekat pada minyak goreng. Selain cara tersebut, dapat pula disemprot dengan pastisida alami.c. Lembing atau kumbang epilachna (Epilachna sparsa Hrbst f. vigintioctopunctata(Bisd))Kumbang epilachna ada yang menjadi predator dan ada yang menjadi hama. Kumbang yang menjadi predator mempunyai bercak berupa garis dan sedikit bentuk bulat, sedangkan kumbang yang menjadi hama bercak bulat. Kumbang maupun larvanya memakan daun. Daun yang diserang akan kelihatan kerangkanya saja. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terganggu, lalu tanaman menjadi kerdil dan buah berukuran kecil.Beberapa cara pengendalian kumbang epilachna sebagai berikut.

1) Secara mekanis, telur, larva dan kumbang dewasa ditangkap dan dimatikan.2) Penyebaran musuh alami yaitu sejenis tabuhan (lebah) kecil yang menjadi parasit telur, larva dan pupa dapat dilakukan.3) Penanaman dilakukan pada musim kemarau karena kumbang ini akan berhenti bertelur pada musim tersebut.4) Dilakukan rotasi tanaman.d. Lalat buah (Dacus dorsalis Hend sin. D. ferrugineus F., Dacus pedestris Bezzi)Lalat buah (D. dorsalis) akan menusuk buah dan diletakkan telur di dalam buah. Lubang bekas tusukan sering ditumbuhi cendawan sehingga buah menjadi busuk. Bila buah tersebut dibelah, akan terlihat larva lalat buah. Serangan lalat buah D. pedestris akan memperlihatkan bercak-bercak lunak dengan warna lebih tua atau hitam pada buah. Bila diiris, kelihatan di dalamnya ada larva lalat (belatung, berenga).Lalat buah dapat dikendalikan dengan cara sebagai berikut.1) Bila serangan belum hebat, buah dipanen untuk dikonsumsi. Bila serangan telah hebat, buah dipetik dan dibakar.2) Lalat buah ditangkap dengan menggantung alat perangkap. Perangkap tersebut berupa botol minuman mineral yang ujungnya dibalik, bagian dalam diberi kapas yang telah diberikan cairan daun selasih.3) Dilakukan rotasi tanaman.4) Buah yang masih kecil dibungkus dengan kantong plastik atau kantong kertas yang berlubang kecil-kecil.e. Engkis-engkis atau penggerek batang (Dihammus fistulatory Germ. Sin. D. rusticator Fab.)Engkis-engkis ini sering menyerang tanaman yang telah dewasa atau telah berkayu dan berbuah. Cabang atau batang pokok tanaman terlihat layu. Bila diamati, ada lubang yang luarnya ada kotoran butir-butir kayu bekas geretan. Dari lubang keluar larva yang berwarna putih dengan kepala cokelat tua dan tidak berkaki. Pupa yang berwarna cokelat muda juga terdapat di dalam lubang pada cabang atau batang. Kumbang engkis-engkis berwarna abu-abu kecoklatan, panjang antena melebihi panjang badan dan panjang badan 2-2,5 cm.Upaya pengendalian yang dapat dilakukan sebagai berikut. Di bawah lubang yang terserang dipotong dan dibelah. Larva, pupa atau engkis-engkis yang keluar dimatikan. Setelah dipotong, batang tanaman masih bisa keluar tunas baru. Namun, bila serangannya di pangkal batang, kemungkinan tanaman mati sangat besar.

f. Tungau merah (Tetranychus telarius (linn) sin. T. urticae Koch., T. bimaculatus).Tungau ini berukuran kecil,