kumpulan informasi teknologi (k it) budidaya tanaman...

96
Kumpulan Inform Budidaya Tan BALAI PENGKAJIAN TEKNO BADAN PENELITIAN DAN P KEMENTERIA 2 0 masi Teknologi (KIT) naman Sayuran OLOGI PERTANIAN BENGKULU PENGEMBANGAN PERTANIAN AN PERTANIAN 2015

Upload: duongmien

Post on 02-Mar-2019

243 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

0

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT)

Budidaya Tanaman Sayuran

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2015

0

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT)

Budidaya Tanaman Sayuran

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2015

0

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT)

Budidaya Tanaman Sayuran

BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULUBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2015

Page 2: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

1

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT)Budidaya Tanaman Sayuran

Penanggung Jawab:

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BengkuluDr. Dedi Sugandi, MP

Penyusun:

Ir. Eddy MakrufHeryan Iswadi

Desain/Layout:

Agus Darmadi, SP

Diterbitkan oleh:

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) BengkuluJl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119Telp.; (0736) 23030, Fax.; (0736) 345568E-mail; [email protected]

Page 3: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman
Page 4: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

iii

KATA PENGANTAR

Dalam rangka pelaksanaan Taman Agro Inovasi,informasi teknologi budidaya tanaman sayuran sangatdiperlukan. Oleh karena itu Taman Agro Inovasi BPTPBengkulu menghimpun teknologi budidaya tanaman sayurandari berbagai sumber dan disusun dalam bentuk informasiteknis dengan tujuannya untuk memberikan fasilitaspercepatan pemasyarakatan inovasi teknologi budidayatanaman sayuran pada lahan sempit.

Kami menyadari bahwa Kumpulan Informasi Teknologi(KIT) Budidaya Tanaman Sayuran ini masih jauh darisempurna. Masukan, kritik dan saran yang membangun untukperbaikan petunjuk teknis budidaya tanaman sayuran inisangat kami harapkan. Dalam kesempatan ini, kami tidak lupamengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada timpenyusun dan berbagai pihak yang telah membantu, sehinggakumpulan petunjuk teknis budidaya tanaman sayuran inidapat diterbitkan.

Bengkulu, Oktober 2015

Penulis

Page 5: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

iv

DAFTAR ISI

HalamanKATA PENGANTAR......................................................... iiiDAFTAR ISI .................................................................. iv

BAWANG DAUN ............................................................ 1BAWANG MERAH .......................................................... 7BAYAM ........................................................................ 15CABAI MERAH .............................................................. 20CABAI RAWIT................................................................ 24CAISIN ........................................................................ 32PAKCHOI ..................................................................... 37PETSAI ........................................................................ 41SELADA ....................................................................... 46SELEDRI ...................................................................... 51KUBIS........................................................................... 55KUBIS BUNGA ............................................................... 60KANGKUNG................................................................... 65KATUK.......................................................................... 70KACANG PANJANG......................................................... 74MENTIMUN ................................................................... 79OYONG ........................................................................ 86PARIA .......................................................................... 91TERONG ...................................................................... 97TOMAT ........................................................................ 102

DAFTAR PUSTAKA ........................................................ 109

Page 6: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

1

BAWANG DAUN

PENDAHULUAN

Bawang daun adalah tanamansayuran yang dapat diusahakansecara luas dilahan sempitseperti pekarang rumah di dalampot atau polybag. Bawang daunyang banyak dibudidayakan diIndonesia ada tiga macam,yaitu:

1. Bawang prei atau leek (Allium porum L.), tidak berumbi danmempunyai daun yang lebih lebar dibandingkan dengan bawangmerah maupun bawang putih, pelepahnya panjang dan liat sertabagian dalam daun berbentuk pipih.

2. Kucai (Allium schoercoprasum), mempunyai daun kecil, panjang,rongga di dalam daun kecil dan berwarna hijau, serta berumbikecil.

3. Bawang bakung atau bawang semprong (Allium fistulosum),berdaun bulat panjang dengan rongga dalam daun seperti pipa,kadang-kadang berumbi.

Bawang daun yang termasuk dalam famili Liliaceae inimempunyai aroma dan rasa yang khas, sehingga banyak digunakanuntuk campuran masakan seperti soto, sop dan lainnya, dan jugabanyak dibutuhkan oleh perusahan produsen mie instan.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

1

BAWANG DAUN

PENDAHULUAN

Bawang daun adalah tanamansayuran yang dapat diusahakansecara luas dilahan sempitseperti pekarang rumah di dalampot atau polybag. Bawang daunyang banyak dibudidayakan diIndonesia ada tiga macam,yaitu:

1. Bawang prei atau leek (Allium porum L.), tidak berumbi danmempunyai daun yang lebih lebar dibandingkan dengan bawangmerah maupun bawang putih, pelepahnya panjang dan liat sertabagian dalam daun berbentuk pipih.

2. Kucai (Allium schoercoprasum), mempunyai daun kecil, panjang,rongga di dalam daun kecil dan berwarna hijau, serta berumbikecil.

3. Bawang bakung atau bawang semprong (Allium fistulosum),berdaun bulat panjang dengan rongga dalam daun seperti pipa,kadang-kadang berumbi.

Bawang daun yang termasuk dalam famili Liliaceae inimempunyai aroma dan rasa yang khas, sehingga banyak digunakanuntuk campuran masakan seperti soto, sop dan lainnya, dan jugabanyak dibutuhkan oleh perusahan produsen mie instan.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

1

BAWANG DAUN

PENDAHULUAN

Bawang daun adalah tanamansayuran yang dapat diusahakansecara luas dilahan sempitseperti pekarang rumah di dalampot atau polybag. Bawang daunyang banyak dibudidayakan diIndonesia ada tiga macam,yaitu:

1. Bawang prei atau leek (Allium porum L.), tidak berumbi danmempunyai daun yang lebih lebar dibandingkan dengan bawangmerah maupun bawang putih, pelepahnya panjang dan liat sertabagian dalam daun berbentuk pipih.

2. Kucai (Allium schoercoprasum), mempunyai daun kecil, panjang,rongga di dalam daun kecil dan berwarna hijau, serta berumbikecil.

3. Bawang bakung atau bawang semprong (Allium fistulosum),berdaun bulat panjang dengan rongga dalam daun seperti pipa,kadang-kadang berumbi.

Bawang daun yang termasuk dalam famili Liliaceae inimempunyai aroma dan rasa yang khas, sehingga banyak digunakanuntuk campuran masakan seperti soto, sop dan lainnya, dan jugabanyak dibutuhkan oleh perusahan produsen mie instan.

Page 7: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

2

SYARAT TUMBUH

Bawang daun tumbuh, di dataran rendah maupun dataran tinggidengan ketinggian 250-1500 m dpl, di dataran rendah anakanbawang daun tidak terlalu banyak.

Bawang daun menghendaki curah hujan 150-200 mm/tahun dan

suhu harian 18-250C cocok untuk pertumbuhan bawang daun.

Tanaman ini menghendaki pH netral (6,5-7,5) dengan jenistanah Andosol (bekas lahan gunung berapi) atau tanah lempungberpasir.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih

Benih bawang daun dapat berasal dari biji atau dari tunasanakan (stek tunas).

Tunas anakan diperoleh dengan cara memisahkan anakanyang sehat dan bagus pertumbuhannya dari induknya.

Benih bawang yang berasal dari biji waktu panennya lebihlama dibandingkan dengan benih yang berasal dari tunasanakan.

2. Persemaian

Bibit dari stek tunas dapat langsung ditanam di lapangandengan mengurangi perakarannya untuk mengurangipenguapan.

Benih dari biji harus disemai dahulu sebelum ditanam dilapangan, media semai berupa campuran pupukkandang/kompos dan tanah (1:1) yang telah digemburkan.

Page 8: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

3

Biji disebar secara merata kemudian ditutup dengan lapisantanah tipis (dengan ketebalan 0,5-1 cm) dan disiramsecukupnya.

Bibit siap dipindahkan ke lapangan bila telah mempunyai 2-3helai daun.

3. Penyiapan Lahan dan Penanaman

Lahan dicangkul dengan kedalamam 30-40 cm kemudianditambahkan pupuk kandang.

Perananan pupuk kandang atau kompos karena bawang daunmenghendaki tanah yang gembur untuk pertumbuhannya.

Buat bedengan dengan lebar 1-1,2 m dengan panjang sesuaidengan kondisi lahan.

Buat parit antar bedengan untuk saluran drainase dengankedalaman 30 cm dan lebar 30 cm.

Jarak tanam yang digunakan 20 cm x 25 cm, 25 cm x 25 cmatau 20 cm x 30 cm.

Penanaman dilakukan dengan cara membuat lubang tanamkecil dan bibit atau tunas anakan ditanam dengan posisi tegaklurus dan ditimbun dengan tanah dan disiram.

Penanaman di dalam pot atau polybag dengan media tanah,pupuk kandang/kompos dan sekam dengan perbandingan 1 :1 : 1

4. Pemeliharaan

Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan pendangiranuntuk menggemburkan tanah yang mengalami pemadatan.

Penimbunan pada pangkal batang diperlukan untukmendapatkan warna putih pada batang semu bawang daun.

Page 9: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

4

Bawang daun berkualitas mempunyai batang semu yangberwarna putih dengan panjang kurang lebih 1/3 keseluruhantanaman.

Batang semu yang berwarna putih rasanya lebih enaksedangkan yang berwarna hijau lebih liat sehingga kurangdisukai.

Penimbunan batang sebaiknya dilakukan secara bertahapuntuk menghindari pembusukan batang dan daun terutamasaat tanaman masih muda.

Penyiraman harus dilakukan terutama bila bawang daunditanam pada musim kemarau, apabila ditanam dimusimpenghujan drainase harus diperhatikan dengan baik agartidak terjadi genangan air di lahan.

Pemupukan terdiri dari pupuk kandang/kompos yangdiberikan pada saat pengolahan tanah dengan dosis 10-15ton/ ha.

Dosis dan waktu pemupukan pupuk kimia adalah sebagaiberikut:

Umurtanaman

Pupuk kimia(kg/ha/musim tanam) Cara pemupukan

Urea SP-36 KCL

21 hst 100 25 25 Buat larikan lebih kurang5 cm dari kiri kananbatang dan taburkanpupuk dan tiimbundengan tanah.

42 hst 100 25 25

Page 10: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

5

5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Hama bawang daun antara lain adalah Agrotis sp. yangmenyebabkan batang terpotong dan putus sehingga tanamanmati, Ulat bawang (Spodoptera exigua) yang memakan daunbawang daun, dan Thrips tabaci yang menghisap cairandaun. Pengendalian hama ulat bawang dilakukan secara mekanis

dengan memusnahkan kelompok telur. Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benar

baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,waktu aplikasinya. Penyakit yang menyerang tanaman bawang daun adalah

Erwinia carotovora dengan gejala berupa busuk lunak, basahdan mengeluarkan bau yang tidak enak. Alternaria porri(bercak ungu) yang menyerang daun. Pengendalian penyakit dengan pergiliran tanaman untuk

memutus siklus hidup penyakit , sanitasi kebun agar tidaklembab. Kondisi kebun yang kotor dan lembab menyebabkanpenyakit dapat berkembang dengan cepat.

6. Panen dan Pascapanen

Tanaman bawang daun mulai dapat dipanen pada umur 2bulan setelah tanam. Potensi hasilnya berkisar antara 7-15ton/ha.

Pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh bagiantanaman termasuk akar, buang akar dan daun yang busukatau layu.

Apabila bawang akan ditanam kembali pada pertanamanberikutnya, maka dilakukan pemilihan tunas anakan yang

Page 11: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

6

sehat dan bagus pertumbuhannya kemudian dipisahkan daribagian tanaman yang hendak dijual.

Sortasi dilakukan dengan menggabungkan rumpun yangberdaun besar secara terpisah dengan rumpun yangberdaun kecil.

Pengikatan rumpun bawang daun dilakukan dengan lebihdahulu memberi alas pada bagian luar rumpun sehinggaikatan tidak langsung mengenai rumpun bawang daun.

Bawang daun tidak dapat disimpan lama, sehinggasebaiknya segera dipasarkan agar mutunya masih terjagasaat sampai ke tangan konsumen.

Page 12: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

7

BAWANG MERAH

PENDAHULUAN

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanamansayuran umbi lapis termasuk dalam famili Liliaceae dan merupakantanaman sayuran semusim, berumur pendek, diperbanyak baiksecara vegetatif menggunakan umbi, maupun generatif dengan biji.Pada umumnya bawang merah dikonsumsi sebagai bumbumasakan, dan juga dapat digunakan sebagai obat tradisional.

SYARAT TUMBUH

Tanaman bawang merah dapat tumbuh di dataran rendahsampai pada dataran tinggi dari 0-1000 m dpl. Ketinggianoptimum untuk pertumbuhan dan menghasilkan produksi tinggidari 0-450 m dpl.

Tanaman bawang merah peka terhadap curah hujan denganintensitas hujan yang tinggi, serta cuaca berkabut.

Membutuhkan penyinaran cahaya matahari yang penuh atau

minimal 70% penyinaran, suhu udara 25-320C, dan kelembaban

nisbi 50-70%. Tanaman bawang merah menghendaki tanah berstruktur remah,

tekstur sedang sampai liat, drainase dan aerasi yang baik, bahanorganik yang cukup, dan pH tanah netral (5,6-6,5).

Jenis tanah untuk tanaman bawang merah adalah tanah Aluvialatau kombinasinya dengan tanah Glei-Humus atau Latosol.Tanah cukup lembab dengan air yang tidak menggenang.

Waktu tanam bawang merah yang baik adalah pada musimkemarau dengan ketersediaan air pengairan yang cukup, yaitupada bulan April/ Mei setelah padi dan pada bulan Juli/Agustus.

Page 13: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

8

Penanaman bawang merah di musim kemarau biasanyadilaksanakan pada lahan bekas padi sawah, sedangkanpenanaman di musim hujan dilakukan pada lahan tegalan.Bawang merah dapat ditanam secara tumpangsari dengantanaman cabai merah.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih Kebutuhan umbi benih berkisar antara 800-1500 kg per

hektar. Kualitas umbi bibit merupakan salah satu faktor yangmenentukan tinggi rendahnya hasil produksi bawang merah.

Umbi yang baik untuk bibit harus berasal dari tanaman yangsudah sukup tua umurnya, yaitu sekitar 60-90 hari setelahtanam (tergantung varietas). Umbi sebaiknya berukuransedang (5-10 g).

Penampilan umbi bibit harus segar dan sehat, bernas (padat,tidak keriput), dan warnanya cerah (tidak kusam). Umbi bibitsudah siap ditanam apabila telah disimpan selama 2–4 bulansejak panen, dan tunasnya sudah sampai ke ujung umbi.

Cara penyimpanan umbi bibit yang baik adalahmenyimpannya dalam bentuk ikatan di atas para-para dapuratau disimpan di gudang khusus dengan pengasapan.

2. Persiapan Lahan

Pada lahan kering, tanah dibajak atau dicangkul sedalam 20-30 cm, kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m,tinggi 25 cm, sedangkan panjangnya tergantung pada kondisilahan.

Page 14: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

9

Lahan bekas padi sawah, dibuat bedengan terlebih ahuludengan ukuran lebar 1,75 cm, kedalaman parit 50-60 cmdengan lebar parit 40-50 cm dan panjangnya disesuaikandengan kondisi lahan.

Bedengan mengikuti arah Timur-Barat, lahan yang telahdiolah dibiarkan sampai kering dan kemudian diolah lagi 2–3kali sampai gembur

Saat pengolahan tanah, khususnya pada lahan yang masamdengan pH kurang dari 5,6 disarankan pemberianKaptan/Dolomit minimal 2 minggu sebelum tanam dengandosis 1-1,5 ton/ha/tahun yang dianggap cukup untuk duamusim tanam berikutnya. Kaptan/Dolomit disebar padapermukaan tanah dan kemudian diaduk rata.

Pemberian Dolomit ini penting dilakukan untuk meningkatkanketersediaan unsur hara Kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg)terutama pada lahan masam atau lahan-lahan yangdiusahakan secara intensif untuk tanaman sayuran.

Untuk lahan yang dikelola secara intensif, pemberian Dolomitsebanyak 1,5 ton/ha dapat meningkatkan bobot basah danbobot kering bawang merah.

Jarak tanam 15 x 15 cm (pada musim kemarau), 15 x 20 cmatau 20 x 20 cm (pada musim penghujan)

3. Penanaman

Lakukan pemogesan atau pemotongan umbi apabila umursimpan bibit kurang dari dua bulan

Pemotongan ujung umbi ± 0,5 cm bertujuan untukmemecahkan masa dormansi dan mempercepat pertumbuhantunas tanaman, kemudian umbi bibit dibenamkan padabedengan

Page 15: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

10

4. Pemupukan

Pemupukan terdiri dari pupuk dasar dan pupuk susulan.Pemupukan tanaman bawang merah pada lahan kering atautegalan sebagai berikut

Umur tanamnPupuk organik Pupuk kimia(kg/ha/muism tanam)

Ton/ha/musim TSP Urea ZA KCL

Pupuk dasar 15-20 (sapi), atau5-6 (ayam) atau2,5-5 (kompos)

120-200 - - -

Susulan I(10-15 hst)

- - 75-100 150-250 75-100

Susulan II(30 hst)

- - 75-100 150-250 75-100

Pupuk dasar ini diberikan dengan cara disebar serta diadukrata dengan tanah satu sampai tiga hari sebelum tanam.

Pemupukan terdiri dari pupuk dasar dan pupuk susulan.Pemupukan tanaman bawang merah pada lahan sawahsetelah padi sebagai berikut.

Umur tanamnPupuk kimia (kg/ha/musim tanam)

TSP Urea ZA KCLPupuk dasar 196 - - -

Susulan I (10-15 hst) - 200 428,5 41,5-83,5Susulan II (30 hst) - 200 428,5 41,5-83,5

4. Pemeliharaan

Tanaman bawang merah tidak menyukai banyak hujan, tetapimemerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya melaluipenyiraman.

Page 16: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

11

Pertanaman di lahan sawah setelah padi memerlukanpenyiraman yang cukup, terutama di musim kemarau,biasanya disiram satu kali sehari pada pagi atau sore harisejak tanam sampai umur menjelang panen.

Penyiraman yang dilakukan pada musim hujan hanyaditujukan untuk membilas daun tanaman, dari tanah yangmenempel pada daun bawang merah.

Periode kritis tanaman bawang merah pada saatpembentukan umbi yang memerlukan cukup air, kekuranganair dapat menurunkan produksi.

Untuk mengatasi masalah ini perlu pengaturan ketinggianmuka air tanah (khusus pada lahan bekas sawah) danfrekuensi pemberian air pada tanaman bawang merah.

Pertumbuhan gulma pada pertanaman bawang merah yangmasih muda sampai umur 2 minggu sangat cepat. Olehkarena itu penyiangan merupakan suatu keharusan dansangat efektif untuk mengurangi kompetisi dengan gulma.

5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Hama utama tanaman bawang merah Tiga belas jenis hamadan penyakit yang diketahui menyerang tanaman bawangmerah, adalah Liriomyza chinensis, Thrips tabaci,

Penyakit utamanya adalah Alternaria porii, Fusarium sp.,antraknos

Kehilangan hasil karena serangan OPT sekitar 26–32 %. Pengendalian dengan menggunakan Teknologi Pengendalian

Hama Terpadu (PHT), yaitu:a. Pengendalian secara kultur teknis, seperti pemupukan

berimbang, penggunaan varietas tahan OPT, dan

Page 17: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

12

penggunaan musuh alami (parasitoid, predator danpatogen serangga).

b. Pengendalian secara mekanik, yaitu pemotongan daunyang sakit atau terdapat kelompok telur Spodopteraexigua, dan penggunaan jaring kelambu, penggunaanberbagai jenis perangkap (feromon seks, perangkapkuning, perangkap lampu dll).

c. Penggunaan bio-pestisida dan pestisida nabati.d. Penggunaan pestisida selektif berdasarkan ambang

pengendalian. Pengendalian dengan pestisida harusdilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volumesemprot, cara aplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

6. Panen dan Pascapanen

Bawang merah dapat dipanen setelah umurnya cukup tua,biasanya pada umur 60-70 hari. Tanaman bawang merahdipanen setelah terlihat tanda-tanda berupa leher batang60% lunak, tanaman rebah dan daun menguning.

Produksi umbi kering mencapai 6-25 ton/ha. Pemanenansebaiknya dilaksanakan pada keadaan tanah kering dan cuacayang cerah untuk mencegah serangan penyakit busuk umbi digudang.

Bawang merah yang telah dipanen kemudian diikat padabatangnya untuk mempermudah penanganan.

Umbi hasil panen dijemur sampai cukup kering (1-2 minggu)dengan menggunakan sinar matahari langsung, diikutidengan pengelompokan berdasarkan kualitas umbi.

Pengeringan juga dapat dilakukan dengan alat pengeringkhusus (oven) sampai mencapai kadar air kurang lebih 80%.

Page 18: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

13

Apabila tidak langsung dijual, umbi bawang merah disimpandengan cara menggantungkan ikatan-ikatan bawang merah digudang khusus, pada suhu 25-30ºC dan kelembaban yangcukup rendah (± 60-80%).

Page 19: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

14

BAYAM

PENDAHULUAN

Bayam (Amaranthus spp. L) termasuk dalam familiAmaranthaceae dan merupakan salah satu jenis sayuran daundaerah tropis penting, seperti di Indonesia. Bayam dikonsumsisebagai sayuran hijau dan banyak mengandung vitamin danmineral, terdapat tiga jenis bayam, yaitu :1. Amaranthus tricolor, merupakan bayam cabut yang banyak

diusahakan oleh petani, batangnya berwarna merah (bayammerah) dan ada pula yang berwarna hijau keputih–putihan.

2. Amaranthus dubius, merupakan bayam petik, pertumbuhannyalebih tegak, berdaun agak lebar, warna daun hijau tua dan adayang berwarna kemerah-merahan. Biasanya dipelihara dihalaman rumah.

3. Amaranthus cruentus, merupakan jenis bayam yang dapatditanam sebagai bayam cabut dan juga bayam petik. Jenisbayam ini tumbuh tegak, berdaun besar, berwarna hijau keabu-abuan dan dapat dipanen secara cabutan pada umur 3 minggu.

SYARAT TUMBUH

Bayam dapat ditanam pada hampir setiap jenis tanah dantumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000m dpl.

Waktu tanam bayam yang terbaik adalah pada awal musimhujan antara bulan Oktober-Nopember atau pada awal musimkemarau antara bulan Maret-April.

Bayam sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukupsubur dengan kisaran pH 6-7.

Page 20: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

15

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih dan varietas

Varietas yang dianjurkan adalah Giti Hijau, Giti Merah, KakapHijau, Bangkok dan Cimangkok.

Tanaman bayam dikembangbiakkan melalui biji. Biji bayamyang dijadikan benih harus berumur cukup tua (3 bulan).Benih yang muda tidak tahan disimpan lama dan dayakecambahnya cepat menurun.

Benih bayam yang cukup tua dapat disimpan lama sampaisatu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi.

Keperluan benih bayam adalah sebanyak 5 - 10 kg tiap hektar

atau 0,5 - 1 g tiap m2.

2. Persiapan Lahan, Persemaian dan Penanaman

Lahan untuk pertanaman bayam dicangkul sedalam 20-30 cmsupaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arahmembujur dari Barat ke Timur, untuk mendapatkan cahayapenuh.

Lebar bedengan 1 m, sedangkan panjang bedengan dapatdibuat tergantung ukuran/bentuk lahan. Setelah diratakan,bedengan diberi pupuk kandang sapi atau ayam dengan dosis

10 ton/ha atau 1 kg/ 10 m2

bila kondisi tanahnya kurangsubur (kandungan bahan organiknya rendah). Lahan yangkaya bahan organik tidak perlu diberikan pupuk kandang lagi.

Penanaman benih bayam dapat dilakukan dengan cara, yaitumenyebar biji langsung pada bedengan, terutama untukbayam cabut. Menyebar langsung pada larikan/barisan,

Page 21: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

16

dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisantipis tanah

Dosis pupuk buatan sebagai berikut adalah sebagai berikut N120 kg/ha atau 267 kg urea , 90 kg P2O5 atau 196 kg TSP danK

2O 50 kg atau 83 kg KCl per hektar

Pupuk tersebut disebar rata dan diaduk pada bedengan,kemudian permukaannya diratakan.

3. Pemeliharaan

Rotasi tanaman untuk menghindari penyakit yang ditularkanmelalui tanah.

Untuk menjaga produksi yang optimal lakukan pemupukansecara teratur dan kebutuhan air harus diperhatikan sampaitanaman bayam akan di panen.

Penyiangan rumput secara khusus perlu dilakukan terutamauntuk jenis bayam cabut.

4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam sepertiulat daun, kutu daun, pengorok daun dan belalang.

Mengatasi serangan hama dianjurkan menggunakanminsektisida yang aman dan mudah terurai seperti insektisidabiologi, insektisida nabati.

Untuk menghidari penyakit rebah kecambah yang disebabkanoleh (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugosp.) dengan memperhatikan lingkungan tumbuh sepertipemeliharaan saluran drainase, sinar yang cukup.

Page 22: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

17

5. Panen dan Pascapanen

Bayam cabut biasanya dipanen apabila tingginya sudahmencapai kira-kira 20 cm, yaitu pada umur antara tiga sampaiempat minggu setelah tanaman tumbuh.

Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya atau dengan caramemotong pada bagian pangkal sekitar 2 cm di ataspermukaan tanah.

Sedangkan bayam petik biasanya mulai dapat dipanen padaumur antara satu sampai setengah bulan dengan intervalpemetikan seminggu sekali.

Produksi tanaman bayam yang dipelihara dengan baik dapatmencapai 5 sampai 10 ton/ha.

Penanganan pasca panen bayam terutama diarahkan untukmempertahankan kesegarannya, yaitu dengan caramenempatkan bayam yang baru dipanen di tempat berair,merendam bagian akarnya dan transportasi (pengirimanproduk) dilaksanakan secepat mungkin.

Page 23: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

18

CABAI MERAH

PENDAHULUAN

Cabai merah (Capsicum annuum) termasuk famili Solanaceaedan merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki banyakmanfaat, bernilai ekonomi tinggi dan mempunyai prospek pasaryang menarik. Buah cabai selain dapat dikonsumsi segar untukcampuran bumbu masak juga dapat diawetkan misalnya dalambentuk acar, saus, tepung cabai dan buah kering.

SYARAT TUMBUH

Cabai merah dapat dibudidayakan di dataran rendah maupundataran tinggi, pada lahan sawah atau tegalan denganketinggian 0-1000 m dpl.

Tanah yang baik untuk pertanaman cabai adalah yangberstruktur remah atau gembur, subur, kaya akan bahanorganik, pH tanah antara 6-7.

Kandungan air tanah juga perlu diperhatikan. Hal tersebutberhubungan dengan tempat tumbuh tanaman cabai (sawahatau tegalan). Tanaman cabai yang dibudidayakan di sawahsebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan ditegalan ditanam pada musim hujan.

Pemilihan musim tanam yang tepat, diharapkan pada saatpertumbuhan tanaman, kandungan air sawah tidak berlebihandan di tanah tegalan masih cukup air untuk pertumbuhan cabai.

Page 24: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

19

BUDIDAYA TANAMAN

Varietas yang dapat digunakan untuk budidaya cabai merahantara lain adalah Lembang-1, Tanjung-2, Hot Chilli, Hot Beautydan lain sebagainya. Kebutuhan benih sebesar 250-350 g/ha.

1. Persemaian Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat

(50°C) atau larutan Previcur N (1 cc/l) selama satu jam. Benih disebar secara merata pada bedengan persemaian

dengan media berupa campuran tanah dan pupukkandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daunpisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap dariscreen/kasa/plastik transparan kemudian persemaianditutup dengan screen untuk menghindari serangan OPT.

Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalambumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yangsama (tanah dan pupuk kandang steril).

Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 4-5 minggu.

2. Persiapan Lahan

Lahan kering/tegalan dicangkul sedalam 30-40 cm sampaigembur kemudian dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m,tinggi 30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm. Lubangtanam dibuat dengan jarak tanam (50-60 cm) x (40-50 cm)atau 50 cm x 70 cm, sehingga dalam tiap bedenganterdapat 2 baris tanaman.

Page 25: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

20

Lahan sawah dicangkul sampai gembur kemudian dibuatbedengan dengan lebar 1,5 m dan antara bedengan dibuatparit sedalam 50 cm dan lebar 50 cm.

Dibuat lubang tanam dengan jarak tanam 50 cm x 40 cm.Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukan pengapuranmenggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha pada3-4 minggu sebelum tanam (bersamaan dengan pengolahantanah dengan cara disebar di permukaan tanah dan diadukrata).

Penggunaan Mulsa untuk menjaga kelembaban tanah,kestabilan mikroba tanah, menurangi pencucian hara olehhujan, mungurangi serangan hama dan gulma.

Bahan mulsa dapat berasal dari jerami setebal 5 cm ataukebutuhan jerami 10 ton/ha yang diberikan dua minggusetelah tanam. Sedangkan mulsa plastik hitam perak dapatdigunakan pada musim kemarau atau hujan dan dipasang 1-2 minggu sebelum tanam

3. Pemupukan

Penanaman cabai secara monokultur di lahan kering, pupukdasar yang diberikan berupa pupuk kandang sapi sebanyak20-40 ton/ha dan pupuk buatan TSP 200-225 kg/hadiberikan sebelum tanam.

Pupuk susulan berupa Urea 100-150 kg/ha, ZA 300-400kg/ha, dan KCl 150-200 kg/ha diberikan 3 kali umur 3, 6 dan9 minggu setelah tanam.

4. Pemeliharaan

Penyulaman dilakukan paling lambat 1-2 minggu setelahtanam untuk mengganti bibit yang mati atau sakit.

Page 26: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

21

Pengairan diberikan dengan cara dileb (digenangi) ataudengan disiram perlubang. Penggemburan tanah ataupendangiran dilakukan bersamaan dengan pemupukankedua atau pemupukan susulan.

Pemberian ajir dilakukan untuk menopang berdirinyatanaman. Tunas air yang tumbuh di bawah cabang utamasebaiknya dipangkas.

5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman cabai antara lainkutu kebul, thrips, kutu daun, ulat grayak, ulat buah tomat,lalat buah, antraknose, penyakit layu, virus kuning, dsb.Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yangmenyerang.

Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain: menanamtanaman perangkap sebagai border 4-6 baris jagung,menggunakan perangkap kuning methyl eugenol,penggunaan pestisida nabati dan penggunaan pestisidakimia sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuai petunjuk.Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan denganbenar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, caraaplikasi, interval maupun waktu aplikasinya

6. Panen dan Pascapanen

Cabai merah dapat di panen pertama kali pada umur 70-75hari setelah tanam di dataran rendah dan pada umur 4-5bulan di dataran tinggi, dengan interval panen 3-7 hari.

Buah rusak yang disebabkan oleh lalat buah atau antraknossebaiknya langsung dimusnahkan. Buah yang akan dijual

Page 27: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

22

segar sebaiknya dipanen matang. Buah yang dikirim untukjarak jauh dipanen matang hijau.

Buah yang akan dikeringkan dipanen setelah matang penuh.Sortasi dilakukan untuk memisahkan buah cabai merah yangsehat, bentuk normal dan baik dengan buah yangkualitasnya tidak baik.

Pengemasan cabai untuk transportasi jarak jauh sebaiknyamengggunakan kemasan yang diberi lubang angin yangcukup atau menggunakan karung jala.

Apabila hendak disimpan sebaiknya disimpan di tempatpenyimpanan yang kering, sejuk dan cukup sirkulasi udara.

Page 28: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

23

CABAI RAWIT

PENDAHULUANCabai rawit atau cabai kecil(Capsicum frutescens) termasukdalam famili Solanaceae danmerupakan tanaman berumurpanjang (menahun), dapat hidupsampai 2-3 tahun apabila dipeliharadengan baik dan kebutuhan haranyatercukupi. Terdapat beberapa macamcabai rawit antara lain rawit kecil,sedang dan besar. Cabai rawit kecilrasanya sangat pedas.

Budidaya cabai rawit secara umum tidak berbeda nyatadengan budidaya cabai merah. Namun yang harus diperhatikanadalah jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yangpanjang, pemupukannya lebih banyak. Umumnya tanaman cabairawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat.

SYARAT TUMBUH

Cabai rawit dapat ditanam di dataran rendah maupun di datarantinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam di ketinggianantara 0-500 m dpl.

Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbedanamun waktu panennya lebih panjang.

Cabai rawit menghendaki tanah gembur, kaya akan bahanorganik dan pH netral (6-7).

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

23

CABAI RAWIT

PENDAHULUANCabai rawit atau cabai kecil(Capsicum frutescens) termasukdalam famili Solanaceae danmerupakan tanaman berumurpanjang (menahun), dapat hidupsampai 2-3 tahun apabila dipeliharadengan baik dan kebutuhan haranyatercukupi. Terdapat beberapa macamcabai rawit antara lain rawit kecil,sedang dan besar. Cabai rawit kecilrasanya sangat pedas.

Budidaya cabai rawit secara umum tidak berbeda nyatadengan budidaya cabai merah. Namun yang harus diperhatikanadalah jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yangpanjang, pemupukannya lebih banyak. Umumnya tanaman cabairawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat.

SYARAT TUMBUH

Cabai rawit dapat ditanam di dataran rendah maupun di datarantinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam di ketinggianantara 0-500 m dpl.

Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbedanamun waktu panennya lebih panjang.

Cabai rawit menghendaki tanah gembur, kaya akan bahanorganik dan pH netral (6-7).

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

23

CABAI RAWIT

PENDAHULUANCabai rawit atau cabai kecil(Capsicum frutescens) termasukdalam famili Solanaceae danmerupakan tanaman berumurpanjang (menahun), dapat hidupsampai 2-3 tahun apabila dipeliharadengan baik dan kebutuhan haranyatercukupi. Terdapat beberapa macamcabai rawit antara lain rawit kecil,sedang dan besar. Cabai rawit kecilrasanya sangat pedas.

Budidaya cabai rawit secara umum tidak berbeda nyatadengan budidaya cabai merah. Namun yang harus diperhatikanadalah jarak tanam dan pemupukannya. Karena umurnya yangpanjang, pemupukannya lebih banyak. Umumnya tanaman cabairawit lebih tahan terhadap penyakit dibanding cabai yang lainnya.Cabai rawit digunakan untuk sayur, bumbu masak, asinan dan obat.

SYARAT TUMBUH

Cabai rawit dapat ditanam di dataran rendah maupun di datarantinggi, namun tanaman ini lebih cocok ditanam di ketinggianantara 0-500 m dpl.

Produksi pada ketinggian di atas 500 m dpl tidak jauh berbedanamun waktu panennya lebih panjang.

Cabai rawit menghendaki tanah gembur, kaya akan bahanorganik dan pH netral (6-7).

Page 29: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

24

BUDIDAYA TANAMAN

1. Persemaian

Bedengan pesemaian dibuat arah utara selatan menghadapke timur. Media semai dibuat dari campuran tanah dankompos steril dengan perbandingan 1:1.

Benh ditaburkan secara merata di atas media semaikemudian ditutup dengan tanah tipis, disiram dan ditutupdengan daun pisang.

Daun pisang dibuka secara bertahap. Setelah umur semaiankurang lebih 7 hari, semaian dipindahkan ke bumbunanyang terbuat dari daun pisang yang diisi campuran tanahdan kompos steril dengan perbandingan 1:1, dan dipilih bibityang sehat dan pertumbuhannya bagus.

Bibit berumur kurang lebih 30-35 hari setelah semai atautelah mempunyai 5-6 helai daun siap untuk dipindahkan kelapangan. Kebutuhan benih tiap hektar berkisar 100-125 g.

2. Penyiapan Lahan dan Penanaman

Pada lahan kering atau tegal, tanah harus dicangkulsedalam 30-40 cm dan dibalik, kemudian bongkahan tanahdihaluskan dan sisa pertanaman sebelumnya dibersihkanagar tidak menjadi sumber penyakit.

Pembuatan bedengan dilakukan setelah tanah dihaluskandan diberi pupuk kandang 10-30 ton/ha. Lebar 1-1,2 m,tinggi 40-50 cm (disesuaikan dengan kondisi tanah saathujan, agar kelengasan tanah terjaga namun tidaktergenang bila turun hujan) dan panjang disesuaikandengan kondisi lahan.

Page 30: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

25

Jarak antar bedeng kurang lebih 40-50 cm (disesuaikandengan kemudahan pemeliharaan dan agar drainasenyaberlangsung dengan baik).

Pemberian kapur pertanian (jika kondisi tanah terlalumasam) dilakukan pada saat pengolahan tanah, 2-3 minggusebelum tanam, dengan cara ditaburkan tipis di permukaantanah kemudian dicampur rata dengan tanah.

Permukaan bedengan dibuat agak setengah lingkaran untukmempermudah pemasangan mulsa.

Pemberian pupuk dasar sebelum pemasangan mulsa plastikhitam perak dengan cara membuat larikan berjarak 25 – 30cm dari tepi bedengan dan jarak antar larikan 70 cmdipasang.

Jenis pupuk dasar yang digunakan seseuia dengan kondisisetempat dan sebagai patokan adalah Urea 200-300 kg/ha ,SP-36 200-300 kg/ha dan KCl 150-250 kg/ha.

Setengah dosis dari pupuk tersebut di taburkan pada larikankemudian di timbun dengan tanah, kemudian dilakukanpemasangan mulsa.

Jarak tanam yang digunakan dalam penanaman cabai rawitadalah 70 cm x 70 cm atau 60 cm x 70 cm. Pada jaraktanam yang telah ditentukan dibuat lubang tanam padamulsa plastik dengan menggunakan kaleng yangdipanaskan.

Lubang tanam dibuat dengan kedalaman 15-20 cm dandiameter 20-25 cm, dan dibiarkan satu malam barukeesokan harinya bibit ditanam.

Page 31: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

26

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan terdiri dari penyulaman, pemasangan ajir,penyiraman, pengaturan drainase, penyiangan,penggemburan, dan pemupukan.

Penyulaman terhadap bibit yang mati dilakukan maksimal 2minggu setelah tanam. Pemasangan ajir berupa bilah bambusetinggi kurang lebih 1 m di dekat tanaman.

Penyiraman harus diperhatikan agar tanaman tidakkekeringan terutama pada musim kemarau.

Pemberian mulsa plastik hitam perak selain berfungsi untukmengurangi populasi hama juga membantu menjagakelembapan tanah.

Pada musim penghujan pengaturan drainase harusdiperhatikan agar lahan tidak tergenang air, karena haltersebut dapat meningkatkan serangan penyakit akibatkelembaban yang tinggi.

Penyiangan terhadap gulma dilakukan pada umur tanaman1 bulan untuk mengurangi kompetisi tanaman dengangulma dalam mendapatkan unsur hara.

Pemupukan susulan diberikan pada saat tanaman berumursatu bulan, menggunakan sisa pupuk dasar. Pemupukansusulan ini bisa dberikan dengan cara di-cor, setiap tanamandisiram dengan 150-250 ml larutan pupuk.

Larutan pupuk dibuat dengan mengencerkan 1,5-3 kg pupukbuatan per 100 l air. Karena tanaman cabai rawitmerupakan tanaman tahunan yang masih dapat berproduksisampai 2-3 tahun maka sebaiknya dilakukan pemupukanulang sesuai kebutuhan agar produksinya terus bertahan.

Page 32: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

27

4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Hama lalat buah dapat dikendalikan dengan pemasanganperangkap lalat buah yang mengandung metil eugenol.

Hama-hama pengisap seperti kutudaun, trips dan kutu kebuldapat dikendalikan dengan pemasangan mulsa plastik hitamperak dan juga pemasangan perangkap lekat kuning.

Penyakit antraknose dapat dikendalikan dengan penggunaanvarietas tahan dan juga penggunaan fungisida secaraselektif.

Apabila dalam mengendalikan OPT menggunakan pestisida,maka harus benar dalam pemilihan jenis, dosis, volumesemprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

5. Panen dan Pascapanen

Pada saat panen, buah yang rusak sebaiknya dimusnahkan,kemudian buah yang dipanen dimasukkan dalam karung jaladan kalauakan disimpan sebaiknya disimpan di tempat yangkering, sejuk dengan sirkulasi udara yang baik.

Page 33: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

28

CAISIN

PENDAHULUAN

Caisin atau sawi merupakan salah satu jenis sayuran daunyang disukai oleh konsumen karena memiliki kandungan provitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Caisin (Brassica sinensisL.) termasuk ke dalam famili Brassicaceae. Tanaman ini termasukjenis sayuran daun yang dapat tumbuh di dataran rendah maupundi dataran tinggi. Tanaman caisin/sawi terdiri dari dua jenis yaitusawi putih dan sawi hijau. Pemeliharaannya mudah, tanaman caisinatau sawi banyak ditanam di pekarangan.

SYARAT TUMBUH

Tanaman caisin dapat tumbuh dan beradaptasi pada hampirsemua jenis tanah, baik pada tanah mineral yang berteksturringan/sarang sampai pada tanah-tanah bertekstur liat berat danjuga pada tanah organik seperti tanah gambut.

Kemasaman (pH) tanah yang optimal bagi pertanaman caisinadalah antara 6-6,5. Sedangkan temperatur yang optimum bagi

pertumbuhan caisin adalah 15-200C.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Varietas yang Dianjurkan

Beberapa varietas caisin atau sawi yang dianjurkan ditanam didataran rendah atau tinggi antara lain adalah Tosakan, dankebutuhan benih per hektar sebesar 450-600 g.

Page 34: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

29

2. Persemaian dan Pembibitan

Sebelum benih disebar, direndam dengan larutan hangatPrevicur N dengan konsentrasi 0,1% selama ± 2 jam. Selamaperendaman, benih yang mengapung dipisahkan dandibuang.

Benih yang tenggelam yang digunakan, dipisahkan dandikering anginkan. Kemudian benih disebar secara meratapada bedengan persemaian, dengan media semai setebal ± 7cm dan disiram.

Bedengan persemaian tersebut sebaiknya diberi naungan.Media semai dibuat dari pupuk kandang dan tanah yang telahdihaluskan dengan perbandingan 1:1. Benih yang telahdisebar ditutup dengan media semai, kemudian ditutupdengan daun pisang atau karung goni selama 2-3 hari.

Bibit caisin berumur 7-8 hari setelah semai dipindahkan kedalam bumbunan dan bibit siap ditanam di kebun pada saatberumur 2-3 minggu setelah semai.

Cara lain dapat dilakukan dengan cara menyebarkan benih dilarikan tanam di atas bedengan. Apabila tanaman terlalurapat maka dilakukan penjarangan.

3. Persiapan Lahan

Pengolahan tanah dilakukan 3-4 minggu sebelum tanam.Tanah dicangkul sedalam 30 cm, dibersihkan dari gulma dantanahnya diratakan.

Bila pH rendah, digunakan kapur Dolomit sebanyak 1-1,5ton/ha dan diaplikasikan 3 minggu sebelum tanam dengancara disebar di permukaan tanah dan diaduk rata.

Page 35: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

30

Bedengan yang digunakan sebaiknya berukuran lebar 100-120 cm dan tinggi 30 cm. Jarak baris dalam bedengan 15 cmdan jarak tanam dalam bedengan 10-15 cm.

4. Penanaman

Bibit yang telah berumur 21 hari setelah semai diangkut kelapangan. Selanjutnya bibit ditanam dalam lubang tanamyang telah disediakan.

5. Pemupukan

Pupuk dasar berupa pupuk kandang sebanyak 10 ton/hadiberikan merata di atas bedengan dan diaduk merata dengantanah.

Pemberian pupuk dasar dilakukan ± 3 hari sebelum tanam.Sedangkan pemupukan susulan menggunakan pupuk Urea130 kg/ha yang diberikan setelah penyiangan atau ± 2minggu setelah tanam.

6. Pemeliharaan

Penyiangan gulma dilakukan pada umur ± 2 minggu setelahtanam. Kemudian dilakukan penyiangan dan pendangiransusulan setiap dua minggu sekali, terutama pada musimhujan.

Apabila penanaman dilakukan dengan cara menyebarkanbenih langsung di lapangan, dilakukan penjarangan tanaman10 hari setelah tanam atau bersamaan dengan waktupenyiangan gulma.

Penyiraman tanaman perlu dilakukan apabila ditanam padamusim kemarau atau di lahan yang sulit air. Penyiramandilakukan sejak awal penanaman sampai waktu panen.

Page 36: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

31

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Lakukan sanitasi lingkungan pertanaman untuk mencegahtimbulnya hama dan penyakit, sepert drainase yang baik danapabila diperlukan tanaman dapat disemprot denganmenggunakan pestisida.

OPT utama yang menyerang tanaman caisin adalah ulat daunkubis (Plutella xylostella). Pengendaliannya dapat dilakukandengan cara pemanfaatan Diadegma semiclausum sebagaiparasitoid hama Plutella xylostella, penggunaan pestisidanabati, biopestisida, dan juga pestisida kimia.

Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan dengan benarbaik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,interval maupun waktu aplikasinya.

8. Panen dan Pascapanen

Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur 45-50 haridengan cara mencabut atau memotong pangkal batangnya.Produksi optimal tiap hektar dapat mencapai 1-2 ton.

Pemanenan yang terlambat dilakukan menyebabkan tanamancepat berbunga. Tanaman yang baru dipanen ditempatkan ditempat yang teduh, dan dijaga agar tidak cepat layu dengancara diperciki air.

Kemudian dilakukan sortasi untuk memisahkan bagian yangtua, busuk atau sakit. Penyimpanan bisa mengggunakanwadah berupa keranjang bambu, wadah plastik atau kartonyang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara.

Page 37: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

32

PAKCHOI

PENDAHULUAN

Pakchoi (Brassica sinensis L.) termasuk dalam familiBrassicaceae, berumur pendek ± 45 hari setelah tanam. Sayuran iniumumnya digunakan untuk bahan sup, untuk hiasan (garnish), tapijarang dimakan mentah.

SYARAT TUMBUH

Tumbuh baik di dataran tinggi (1000-1200 m dpl), cukup sinarmatahari, aerasi sempurna (tidak tergenang air) dan pH tanah5,5-6.

Suhu optimal untuk pertumbuhan pakchoi 20-250C.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Persemaian

Kebutuhan benih per hektar bekisar 400-1000 gram. Benihdisemai dalam baki plastik/kayu yang berukuran 1m x 1 myang diberi media semai setebal ± 3 cm.

Media tumbuh campuran pupuk kandang atau kompos halusdengan tanah berbanding 1:1.

Media tumbuh dibasahi secukupnya secara merata, kemudianbenih disebar secara merata dan ditutup dengan tanah halussetebal ± 1 cm.

Setelah benih disebar kemudian ditutup dengan daunpisang/plastik hitam. Penutup dibuka setelah benih tumbuhmerata (2-3 hari setelah sebar) dan baki diletakkan padanaungan plastik.

Page 38: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

33

Kurang lebih 7 hari setelah sebar (berdaun 3-4 helai)tanaman dipindahkan ke bumbung pot daun pisang/potplastic aqua gelas.

bumbung pot daun pisang/pot plastic aqua gelas diletakkan dilahan persemaian yang diberi naungan atap plastik berwarnaputih

Bibit siap tanam di lapangan ± 10-15 hari setelah dipindahkanke bumbung pot daun pisang.

2. Pengolahan Tanah, Pemupukan dan Penanaman

Tanah diolah dengan cangkul, kemudian dibuatbedengan/petak berukuran 1 x 5 m.

Buat bedengan dengan ukuran lebar ± 1m dan panjangdisesuaikan dengan kondisi lahan, jarak antar bedengan 30-50 cm

Jarak tanam 40 x 50 cm sehingga terdapat 2 baris tanaman,lubang tanam pada bedengan dan diberi pupuk kandang ,pupuk buatan dengan dosis pupuk kandang 0,5 kg,campuran ZA, TSP dan KCl 15 gram dengan perbandingan1:2:1 per lubang, kemudian lubang ditutup kembali dengantanah.

Tanam per lubang 1 tanaman, pupuk susulan diberikan padaumur tanaman 20 hari setelah tanam dengan jarak 5 cm

3. Pemeliharaan

Pemeliharaannya meliputi pengairan, pemupukan susulan,penyiangan, pembumbunan dan Pengendalian OrganismePengganggu Tumbuhan (OPT).

Page 39: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

34

Pakchoi memerlukan pengairan yang cukup selamapertumbuhannya, dan dilakukan penyiangan apabila banyaktumbuh gulma.

4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT utama yang menyerang tanaman pakchoi adalah ulatdaun kubis.

Pengendaliannya dilakukan dengan cara sanitasi lahan,drainase yang baik, pemanfaatan Diadegma semiclausumsebagai parasitoid hama Plutella xlostella, penggunaanpestisida nabati, biopestisida, dan pestisida kimia biladiperlukan.

Penggunaan pestisida adalah tepat pemilihan jenis, dosis,volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktuaplikasinya.

5. Panen dan Pascapanen

Pakchoi dipanen pada umur ± 45 hari setelah tanam. Untukluasan satu hektar, produksi mencapai 10-20 ton (pakchoijenis kecil) dan 20-30 ton (pakchoi jenis besar). Sayuran initidak tahan disimpan lama dan pengangkutan jarak jauh.

Jika disimpan pada suhu 00C dan RH 95%, pakchoi

mempunyai umur simpan sekitar 10 hari. Untukmempertahankan kualitas, pakchoi sebaiknya ditempatkandalam wadah yang berlubang.

Page 40: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

35

PETSAI

PENDAHULUAN

Petsai (Brassica chinensis L.) termasuk dalam familiBrassicaceae merupakan tanaman semusim dan dua musim.Tanaman petsai batangnya pendek sekali, hingga hampir tidakkelihatan. Bentuk daun bulat panjang, berbulu halus sampai kasar,dan rapuh. Tulang daun utamanya lebar sekali dan berwarna putihserta banyak mengandung air. Petsai sering juga disebut petsaicina. Tanaman petsai dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:a. Petsai atau petsai-sin (Brassica pekinensis L.). Jenis petsai ini

mempunyai daun kasar, berkerut–kerut, dan berbulu. Bentukkrop panjang atau lonjong, tidak kompak dan mudah rusak.

b. Packhoi atau caisin (Brassica chinensis L.). Jenis petsai inimempunyai daun halus dan tidak berbulu, dapat di tanam didataran tinggi maupun rendah, kropnya tidak kompak/lepas,tetapi daunnya wulet.

SYARAT TUMBUH

Petsai banyak ditanam di daerah pegunungan yang tingginyalebih dari 1000 m dpl.

Sayuran ini tumbuh dengan baik dan membentuk krop pada

suhu 12-220C dan tanah yang subur dan mengandung banyak

bahan organik dengan pH 6-7,5.

Page 41: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

36

BUDIDAYA TANAMAN

1. Varietas

Varietas yang danjurkan antara lain adalah Granat, HybridNaga Oka dan Naga Oka King, Sangihe, Talaud dan varietaslokal lain. Kebutuhan benih per ha adalah 200-250 g.

2. Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat(50°C) atau dalam larutan Previcur N (1 ml/l) selama satujam.

Setelah itu, benih disebar merata pada bedengan persemaiandengan media berupa campuran tanah + pupukkandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daunpisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap screen/kasa/plastik transparan kemudian persemaian ditutup denganscreen untuk menghindari serangan OPT.

Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalambumbung yang terbuat dari daun pisang/pot plastik denganmedia yang sama (tanah + pupuk kandang steril).

Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memilikiempat sampai lima daun

3. Pengolahan Lahan

Dipilih lahan yang bukan bekas tanaman kubis-kubisan. Sisa–sisa tanaman dikumpulkan lalu dikubur dan tanah dicangkulsampai gembur.

Kemudian dibuat lubang tanaman dengan jarak tanam 40-50cm (antar barisan) x 30-40 cm (dalam barisan).

Page 42: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

37

Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukan pengapuranmenggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha, dandiaplikasikan 3-4 minggu sebelum tanam (bersamaan denganpengolahan tanah)

4. Pemupukan

Pupuk kandang yang digunakan dapat berupa pupuk kandangsapi 30 ton/ha, pupuk kandang domba 20 ton/ha, ataukompos jerami padi 18 ton/ha, sedangkan pupuk buatanberupa Urea sebanyak 100 kg/ha, ZA 250 kg/ha, TSP atau SP-36 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha.

Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 g + ZA 9 g,TSP 9 g (SP-36), dan KCl 7 g. Pupuk kandang (1 kg),setengah dosis pupuk N (Urea 2 g + ZA 4,5 g), pupuk TSP (9g) dan KCl (7 g) diberikan sebelum tanam pada tiap lubangtanam.

Sisa pupuk N (Urea 2 g + ZA 4,5 g) per tanaman diberikanpada saat tanaman berumur empat minggu.

5. Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman dilakukan tiap hari sampai petsai tumbuh normal,kemudian diulang sesuai kebutuhan,tanaman yang matisegera disulam dan penyulam dihentikan setelah tanamanberumur 10–15 hari dari waktu tanam.

Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan denganwaktu pemupukan pertama dan kedua.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman cabai antara lain ulatdaun petsai, ulat krop petsai, bengkak akar, busuk hitam,busuk lunak, bercak daun, penyakit embun tepung, dsb.

Page 43: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

38

Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yangmenyerang.

Bila terdapat serangan bengkak akar pada tanaman muda :tanaman dicabut dan dimusnahkan.

Penggunaan musuh alami (parasitoid Diadegma semiclausum) Tumpangsari petsai– tomat. Penggunaan pestisida kimia sesuai kebutuhan dengan dosis

yang sesuai petunjuk.

7. Panen dan Pascapanen

Petsai dapat dipanen setelah kropnya besar dan kompak, kira-kira umur 60 hari setelah tanam.

Panen dilakukan dengan cara memotong bagian pangkalbatang dan menyisakan 2-3 lembar daun untuk perlindungansaat pengepakan dan transportasi.

Jika dipanen terlalu muda, daun masih lunak sehingga mudahrusak, sedangkan jika dipanen terlalu tua, krop sudah tidakkompak lagi sehingga mengurangi harga jual.

Produksi per hektar bisa mencapai 15-20 ton. Petsai hanya bisa disimpan beberapa hari saja jika kondisinya

lembab. Pengepakan biasanya menggunakan keranjangbambu. Untuk menghindari kerusakan krop, penumpukanyang berlebihan harus dihindari.

Page 44: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

39

SELADA

PENDAHULUAN

Selada (Lactuca sativa L.)merupakan sayuran daun yangberumur semusim dan termasukdalam famili Compositae. Menurutjenisnya ada yang dapatmembentuk krop dan ada pulayang tidak. Jenis yang tidakmembentuk krop daun-daunnyaberbentuk “rosette”. Warna daunselada hijau terang sampai putihkekuningan. Selada jarang dibuatsayur, biasanya hanya dibuatsalad atau lalaban.

SYARAT TUMBUH

Selada tumbuh baik di dataran tinggi (pegunungan). Di dataranrendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga.

Tumbuh optimal pada tanah yang subur banyak mengandunghumus, mengandung pasir.

Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara 15-200C, pH tanah

antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musimhujan. Penanaman pada musim kemarau memerlukan air yangcukup melalui penyiraman.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

39

SELADA

PENDAHULUAN

Selada (Lactuca sativa L.)merupakan sayuran daun yangberumur semusim dan termasukdalam famili Compositae. Menurutjenisnya ada yang dapatmembentuk krop dan ada pulayang tidak. Jenis yang tidakmembentuk krop daun-daunnyaberbentuk “rosette”. Warna daunselada hijau terang sampai putihkekuningan. Selada jarang dibuatsayur, biasanya hanya dibuatsalad atau lalaban.

SYARAT TUMBUH

Selada tumbuh baik di dataran tinggi (pegunungan). Di dataranrendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga.

Tumbuh optimal pada tanah yang subur banyak mengandunghumus, mengandung pasir.

Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara 15-200C, pH tanah

antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musimhujan. Penanaman pada musim kemarau memerlukan air yangcukup melalui penyiraman.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

39

SELADA

PENDAHULUAN

Selada (Lactuca sativa L.)merupakan sayuran daun yangberumur semusim dan termasukdalam famili Compositae. Menurutjenisnya ada yang dapatmembentuk krop dan ada pulayang tidak. Jenis yang tidakmembentuk krop daun-daunnyaberbentuk “rosette”. Warna daunselada hijau terang sampai putihkekuningan. Selada jarang dibuatsayur, biasanya hanya dibuatsalad atau lalaban.

SYARAT TUMBUH

Selada tumbuh baik di dataran tinggi (pegunungan). Di dataranrendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga.

Tumbuh optimal pada tanah yang subur banyak mengandunghumus, mengandung pasir.

Suhu yang optimal untuk tumbuhnya antara 15-200C, pH tanah

antara 5-6,5. Waktu tanam terbaik adalah pada akhir musimhujan. Penanaman pada musim kemarau memerlukan air yangcukup melalui penyiraman.

Page 45: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

40

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih

Kebutuhan benih per ha adalah sebesar ± 400 g biji. Beberapa jenis selada yang banyak dibudidayakan antara lain

adalah: a) Selada mentega atau juga disebut seladabokor/selada daun. Bentuk kropnya bulat, akan tetapilepas/keropos. b) Selada (heading lettuce) atau selada krop.Bentuk krop ada yang bulat atau lonjong/bulat panjang,kroppnya padat

2. Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat(50°C) atau dalam larutan Previcur N (1 ml/l) selama satujam.

Benih disebar merata pada bedengan persemaian denganmedia berupa campuran tanah + pupuk kandang/kompos(1:1), kemudian ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap screen/kasa/ plastik transparan. Persemaian ditutup dengan screen untuk

menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke dalam

bumbung yang terbuat daun pisang/pot plastik dengan mediayang sama (tanah + pupuk kandang steril). Penyiramandilakukan setiap hari.

Bibit siap ditanam di lapangan setelah berumur 3-4 mingguatau sudah memiliki empat sampai lima daun.

3. Pengolahan Tanah

Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm. Kemudian diberi pupukkandang sapi ± 10 ton/ha, diaduk dan diratakan.

Page 46: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

41

Kemudian tanah dibuat bedengan lebar 100-120 cm. Apabilabenih akan di tanam langsung, maka dibuat alur/garitandengan cangkul yang dimiringkan.

Jarak antara garitan ± 25 cm. Tetapi apabila benihdisemaikan terlebih dahulu maka dibuat lubang tanam denganukuran arak tanam 25 x 25 cm atau 20 x 30 cm.

4. Penanaman

Penanaman secara langsung dilakukan dengan cara benihditabur dalam garitan yang telah ditentukan.

Jika melalui persemaian, bibit ditanam dengan jarak tanamseperti tersebut di atas, sehingga dalam satu bedengan dapatmemuat 4 baris tanaman.

5. Pemupukan

Selain pupuk kandang, diperlukan pupuk nitrogen. Pada umur2 minggu setelah tanam, pupuk N diberikan di dalam garitansejauh ± 5 cm dari tanaman.

Kemudian pupuk ditutup dengan tanah. Dosis pupuk N ± 60kg N/ha setara dengan 133 kg urea/ha atau 300 kg ZA/ha.Pupuk tersebut dapat diberikan dua kali dengan selang 2minggu.

6. Pemeliharaan

Lakukan penjarangan jika penanaman secara langsung dilahan tampa penyemaian.

Penyiraman dilakukan tiap hari sampai selada tumbuh normal,kemudian diulang sesuai kebutuhan.

Segera lakukan penyulaman jika ada tanaman yang mati danpenyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10–15 harisetelah tanam.

Page 47: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

42

Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan denganwaktu pemupukan pertama dan kedua.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman selada antara lainkutu daun (Myzus persicae) dan penyakit busuk akar karenaRhizoctonia sp.

Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yangmenyerang. Apabila diperlukan pestisida, gunakan pestisidayang aman sesuai kebutuhan dengan memperhatikanketepatan pemilihan jenis, dosis, volume semprot, waktu,interval aplikasi dan cara aplikasi.

8. Panen dan Pascapanen

Tanaman selada dipanen setelah berumur ± 2 bulan. Panendapat dilakukan dengan cara mencabut batang tanamandengan akar-akarnya atau memotong pangkal batang.

Tanaman yang baik dapat menghasilkan ± 15 ton /ha. Selada cepat layu, untuk menjaga kualitasnya, harus

ditempatkan di lingkungan yang sejuk.

Page 48: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

43

SELEDRI

PENDAHULUAN

Seledri (Apium graveolens L. Dulce) termasuk dalam familiUmbelliferae dan merupakan salah satu komoditas sayuran yangbanyak digunakan untuk penyedap dan penghias hidangan. Bijiseledri juga digunakan sebagai bumbu dan penyedap dan ekstrakminyak bijinya berkhasiat sebagai obat. Tanaman seledri dapatdibagi menjadi seledri tangkai, seledri umbi dan seledri daun.

SYARAT TUMBUH

Seledri merupakan tanaman yang sangat tergantung pada

lingkungan membutuhkan temperatur berkisar antara 16-210C.

Tanah yang subur, mampu menahan air, berdrainase baik danpH tanah berkisar antara 5,8-6,7.

Tanaman seledri mempunyai sistem perakaran dangkal,sehingga menghendaki air yang selalu tersedia.

Irigasi tetes merupakan cara penggunaan air yang efisien danhemat, serta dapat meningkatkan efisiensi penggunaan nitrogen.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Persemaian

Benih seledri disemai dulu di persemaian. Perkecambahanseledri berlangsung sangat lambat dan memerlukan waktuantara 7-12 hari. Untuk mempercepat pertumbuhankecambah setelah berumur 15-25 dipindahkan bakpersemaian atau dalam bumbung daun pisang/plastk

Page 49: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

44

Setelah tanaman berumur 1-2 bulan (memiliki 3-4 daun),tanaman seledri bisa dipindahkan ke lapangan atau dalampolybag/pot.

2. Pengolahan Lahan

Tanah dicangkul sampai gembur kemudian bedengan denganukuran lebar ± 100 cm, diata bedengan dibuat lubang tanamdengan jarak tanam 50-70 cm (antar barisan) x 12-20 cm(dalam barisan).

pH tanah ≤ 5,5 lakukan pengapuran menggunakanKaptan/Dolomit 1,5 ton/ha, dan diaplikasikan 3-4 minggusebelum tanam.

3. Pemupukan

Seledri membutuhkan zat hara dalam jumlah banyak,khususnya nitrogen, yang diperlukan untuk produksi daunnya.

Pupuk kandang sebanyak 20–30 ton/ha yang digunakan padasaat persiapan lahan.

Dosis pupuk kimia dan aplikasinya sebagai berikut

Umur tanamanPupuk kimia (kg/ha/musim tanam)

Urea Sp-36 KClPupuk dasar - 75 -2 MST 150 - 1254 mst 150 - 125

MST = Minggu Setelah Tanam

4. Pemeliharaan

Penanaman langsung pengendalian gulma harus segeradilakukan karena pertumbuhan kecambahnya sangat lambat,

Page 50: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

45

sehingga pertumbuhan awalnya tidak mampu bersaingdengan gulma.

Lakukan penyiraman secukupnya dengan hati-hati pada awalpertumbuhan

5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT yang menyerang tanaman seledri antara lain lalatpengorok daun, bercak daun bakteri, busuk lunak bakteri,penyakit fusarium, penyakit hawar Cercosphora, rebahkecambah, busuk akar, dan berbagai macam virus.

Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yangmenyerang. Apabila diperlukan pestisida, gunakan pestisidayang aman sesuai kebutuhan dengan dosis yang sesuaipetunjuk.

6. Panen dan Pascapanen

Tanaman seledri yang di tanam secara langsung tanpamelalui pesemaian dapat dipanen pada umur 160-180 hari,sedangkan seledri yang ditanam dari persemaian biasanya dipanen pada umur 90-125 hari.

Penundaan panen dapat menyebabkan sebagian tanamanmenjadi bergabus, sedangkan panen yang terlalu diniberakibat sedikitnya tangkai daun yang berukuran besar.Panen dilakukan dengan cara dicabut.

Seledri daun memiliki musim tanam yang lebih pendek, danpanen dapat dilakukan berulang kali jika daun dipotong cukuptinggi di atas permukaan tanah untuk memungkinkanpertumbuhan kembali daun baru. Produksi seledri dapatmencapai 40-70 ton/ha.

Page 51: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

46

KUBIS

PENDAHULUAN

Kubis (Brassica oleracea L.)merupakan tanaman semusimatau dua musim dan termasukdalam famili Brassicaceae.Bentuk daunnya bulat telursampai lonjong dan lebar sepertikipas. Sistem perakaran kubisagak dangkal, akar tunggangnyasegera bercabang dan memilikibanyak akar serabut. Kubismengandung protein, Vitamin A,Vitamin C, Vitamin B1, VitaminB2 dan Niacin. Kandunganprotein pada kubis putih lebihrendah dibandingkan pada kubisbunga, kandungan vitamin A-nyalebih tinggi dibandingkan dengankubis bunga.

SYARAT TUMBUH

Kubis pada umumnya ditanam di daerah yang berhawa sejuk, didataran tinggi 800-2000 m dpl dan bertipe iklim basah, namunterdapat pula varietas yang dapat ditanam di dataran rendahatau 200 m dpl.

Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyakmengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

46

KUBIS

PENDAHULUAN

Kubis (Brassica oleracea L.)merupakan tanaman semusimatau dua musim dan termasukdalam famili Brassicaceae.Bentuk daunnya bulat telursampai lonjong dan lebar sepertikipas. Sistem perakaran kubisagak dangkal, akar tunggangnyasegera bercabang dan memilikibanyak akar serabut. Kubismengandung protein, Vitamin A,Vitamin C, Vitamin B1, VitaminB2 dan Niacin. Kandunganprotein pada kubis putih lebihrendah dibandingkan pada kubisbunga, kandungan vitamin A-nyalebih tinggi dibandingkan dengankubis bunga.

SYARAT TUMBUH

Kubis pada umumnya ditanam di daerah yang berhawa sejuk, didataran tinggi 800-2000 m dpl dan bertipe iklim basah, namunterdapat pula varietas yang dapat ditanam di dataran rendahatau 200 m dpl.

Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyakmengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

46

KUBIS

PENDAHULUAN

Kubis (Brassica oleracea L.)merupakan tanaman semusimatau dua musim dan termasukdalam famili Brassicaceae.Bentuk daunnya bulat telursampai lonjong dan lebar sepertikipas. Sistem perakaran kubisagak dangkal, akar tunggangnyasegera bercabang dan memilikibanyak akar serabut. Kubismengandung protein, Vitamin A,Vitamin C, Vitamin B1, VitaminB2 dan Niacin. Kandunganprotein pada kubis putih lebihrendah dibandingkan pada kubisbunga, kandungan vitamin A-nyalebih tinggi dibandingkan dengankubis bunga.

SYARAT TUMBUH

Kubis pada umumnya ditanam di daerah yang berhawa sejuk, didataran tinggi 800-2000 m dpl dan bertipe iklim basah, namunterdapat pula varietas yang dapat ditanam di dataran rendahatau 200 m dpl.

Pertumbuhan optimum didapatkan pada tanah yang banyakmengandung humus, gembur, porus, pH tanah antara 6-7.

Page 52: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

47

Waktu tanam yang baik pada awal musim hujan atau awalmusim kemarau. Namun kubis dapat ditanam sepanjang tahundengan pemeliharaan lebih intensif.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Varietas

Varietas yang dianjurkan adalah Green Coronet, KK-Cros,Gloria Osena, dan lain-lain.

Kebutuhan benih untuk luasan satu hektar adalah 200-250g.

2. Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat(50°C) atau larutan Previcur N (1 cc/l) selama satu jam.

Benih disebar merata pada bedengan/tempat penyemaiandengan media campuran tanah dan pupuk kandang/kompos(1:1), lalu ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap dari kasa/plastiktransparan. Kemudian persemaian ditutup dengan kasauntuk menghindari serangan OPT.

Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke dalambumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yangsama (tanah dan pupuk kandang steril). Penyiramandilakukan setiap hari.

Bibit siap ditanam di lapangan setelah berumur 3-4 mingguatau sudah memiliki empat sampai lima daun.

Page 53: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

48

3. Pengolahan Lahan

Dipilih lahan yang bukan bekas tanaman kubis-kubisan.Sisa-sisa tanaman dikumpulkan lalu dikubur, keemudiantanah dicangkul sampai gembur.

Dibuat lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 70 cm(antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau 60 cm x 40cm.

Bila pH tanah kurang dari 5,5 dilakukan pengapuranmenggunakan Kaptan/Dolomit dengan dosis 1,5 ton/ha dandiaplikasikan 3-4 minggu sebelum tanam atau bersamaandengan pengolahan tanah.

4. Pemupukan

Pupuk yang digunakan berupa pupuk kandang dan buatan.Pupuk kandang dapat berupa pupuk kandang sapi 30ton/ha, pupuk kandang domba 20 ton/ha, atau komposjerami padi: 18 ton/ha.

Sedangkan pupuk buatan berupa Urea sebanyak 100 kg/ha,ZA 250 kg/ha, TSP atau SP-36 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha.Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 g + ZA 9 g,TSP 9 g (SP-36), dan KCl 7 g.

Pupuk kandang (1 kg), setengah dosis pupuk N (Urea 2 g +ZA 4,5 g), pupuk TSP (9 g) dan KCl (7 g) diberikan sebelumtanam pada tiap lubang tanam sebagai pupuk dasar. Sisapupuk N (Urea 2 g + ZA 4,5 g per tanaman) diberikan padasaat tanaman berumur empat minggu.

5. Pemeliharaan Tanaman

Penyiraman dilakukan tiap hari sampai kubis tumbuh normal(lilir), kemudian diulang sesuai kebutuhan.

Page 54: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

49

Bila ada tanaman yang mati, segera disulam danpenyulaman dihentikan setelah tanaman berumur 10-15 haridari waktu tanam.

Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan denganwaktu pemupukan pertama dan kedua.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman kubis antara lain ulatdaun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar, busuk hitam,busuk lunak, bercak daun, penyakit embun tepung, dsb.

Pengendalian dilakukan tergantung pada OPT yangmenyerang. Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lainadalah:- Bila terdapat serangan akar bengkak pada tanaman

muda, tanaman dicabut dan dimusnahkan- Penggunaan musuh alami (parasitoid Diadegma

semiclausum)- Tumpangsari kubis-tomat

Penggunaan pestisida kimia disesuai denag kebutuhanseperti pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,interval dan waktu aplikasinya.

7. Panen dan Pascapanen

Kubis dapat dipanen setelah kropnya besar, penuh danpadat. Bila pemungutan terlambat krop akan pecah dankadang-kadang busuk.

Pemungutan dilakukan dengan memotong krop berikutsebagian batang dengan disertakan 4-5 lembar daun luar,agar krop tidak mudah rusak. Produksi kubis dapatmencapai 15-40 ton/ha.

Page 55: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

50

KUBIS BUNGA

PENDAHULUAN

Kubis bunga (Brassica oleracea var.Botrytis forma cauliflora) termasukfamili Brassicaceae. Kubis bungamempunyai bakal bunga yangmengembang hingga menyerupaitelur dan berwarna putih kekuning-kuningan.

SYARAT TUMBUH

Kubis bunga pada umumnya ditanam di daerah yang berhawasejuk, di dataran tinggi 1000-2000 m dpl dan bertipe iklimbasah.

Pertumbuhan optimum dapat tercapai pada tanah yang banyakmengandung humus, gembur, porus, dengan pH tanah antara 6-

7 dan pada suhu 170C. Waktu tanam yang baik pada awal musim

hujan atau awal musim kemarau. Namun kubis bunga dapat ditanam sepanjang tahun dengan

pemeliharaan lebih intensif.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Varietas

Varietas yang dianjurkan antara lain Cirateun, dengankebutuhan benih 200-300 g/ha.

Page 56: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

51

2. Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat(50°C) atau dalam larutan Previcur N (1 cc/l) selama satujam.

Kemudian benih disebar merata pada bedengan pesemaiandengan media berupa campuran tanah + pupukkandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daunpisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi naungan/atap screen/kasa/plastik transparan. Persemaian ditutup dengan screen untukmenghindari serangan OPT.

Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalambumbunan daun pisang/pot plastik dengan media yangsama (tanah + pupuk kandang steril).

Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 3-4 minggu atau sudah memilikiempat sampai lima daun.

3. Pengolahan Tanah

Dipilih lahan yang bukan bekas tanaman kubis-kubisan.Sisa-sisa tanaman dikumpulkan lalu dikubur. Tanahdicangkul sampai gembur dengan kedalaman 10-20 cmkarena perakarannya dangkal.

Kemudian dibuat lubang-lubang tanaman dengan jaraktanam 70 cm (antar barisan) x 50 cm (dalam barisan) atau60 cm x 40 cm.

pH tanah ≤ 5,5 lakukan pengapuran dengan Kaptan/Dolomit1,5 ton/ha. Pengapuran dilakukan 3-4 minggu sebelumtanam bersamaan dengan pengolahan tanah.

Page 57: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

52

4. Pemupukan Pemupukan mengunakan pupuk kandang dan buatan.

Pupuk kandang dapat berupa pupuk kandang sapi 30ton/ha, pupuk kandang domba 20 ton/ha, atau komposjerami padi 18 ton/ha.

Sedangkan pupuk buatan berupa Urea sebanyak 100 kg/ha,ZA 250 kg/ha. TSP atau SP-36 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha.

Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 g + ZA 9 g,TSP (SP-36) 9 g, dan KCl 7 g. Pupuk kandang (1 kg),setengah dosis pupuk N (Urea 2 g + ZA 4,5 g), pupuk TSP(9 g) dan KCl (7 g) diberikan sebelum tanam pada tiaplubang tanam sebagai pupuk dasar.

Sedangkan pupuk susulan berupa sisa pupuk N (Urea 2 g +ZA 4,5 g per tanaman) diberikan pada saat tanamanberumur empat minggu.

5. Pemeliharaan tanaman

Penyiraman dilakukan tiap hari sampai kubis tumbuh normal(lilir), kemudian diulang sesuai kebutuhan. Bila ada tanamanyang mati, segera disulam dan penyulam dihentikan setelahtanaman berumur 10-15 hari setelah tanam.

Penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan denganwaktu pemupukan pertama dan kedua.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman kubis bunga antaralain ulat daun kubis, ulat krop kubis, bengkak akar, busukhitam, busuk lunak, bercak daun, penyakit embun tepung,dsb.

Page 58: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

53

Pengendalian dilakukan tergantung OPT yang menyerang.Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain adalah:- Bila terdapat serangan bengkak akar pada tanaman

muda, tanaman dicabut dan dimusnahkan- Penggunaan musuh alami (parasitoid Diadegma

semiclausum)- Tumpangsari kubis bunga- tomat

Penggunaan pestisida kimia disesuai denag kebutuhanseperti pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi,interval dan waktu aplikasinya.

7. Panen dan Pascapanen

Kubis bunga dapat dipanen apabila bunga sudah padat dankompak. Pemanenan dapat dilakukan dengan caramemotong bagian pangkal batangnya dan disisakan 6-7helai daun untuk pembungkus bunga.

Produksi per hektar berkisar antara 15-30 ton/ha kualitaspasar. Bila terlambat panen, bunganya tidak rata, berbulukeunguan, dan merekah dan kemudian muncul tangkaibunga.

Kelebihan pupuk N dapat menghasilkan bunga seperti diatas hingga mutunya rendah.

Panen yang dilakukan pada musim hujan menyebabkanmunculnya bintik-bintik hitam pada bunga, karena adanyaserangan bakteri busuk lunak Erwinia carotovora.

Page 59: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

54

KANGKUNG

PENDAHULUAN

Kangkung (Ipomoea spp.) merupakansalah satu jenis tanaman sayurandaun, termasuk famili Convolvulaceae.Daun kangkung merupakan sumberpro-vit A yang sangat baik. Kangkungdapat dibedakan menjadi dua macamberdasarkan tempat tumbuhnya, yaitu:Kangkung air hidup di tempat yangbasah atau berair, dan kangkung

darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan.

SYARAT TUMBUH

Tanaman kangkung tidak memerlukan persyaratan tempattumbuh yang sulit. Salah satu syarat yang penting adalah airyang cukup, terutama untuk kangkung air.

Bagi kangkung darat apabila kekurangan air pertumbuhannyaakan mengalami hambatan, sehingga perlu dilakukanpenyiraman.

Kangkung dapat ditanam di dataran tinggi maupun di dataranrendah. Pada dataran rendah, biasanya kangkung ditanam dikolam atau rawa-rawa atau di atas timbunan bekas sampah danjuga di tegalan.

Waktu tanam yang baik adalah pada musim hujan untukkangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

54

KANGKUNG

PENDAHULUAN

Kangkung (Ipomoea spp.) merupakansalah satu jenis tanaman sayurandaun, termasuk famili Convolvulaceae.Daun kangkung merupakan sumberpro-vit A yang sangat baik. Kangkungdapat dibedakan menjadi dua macamberdasarkan tempat tumbuhnya, yaitu:Kangkung air hidup di tempat yangbasah atau berair, dan kangkung

darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan.

SYARAT TUMBUH

Tanaman kangkung tidak memerlukan persyaratan tempattumbuh yang sulit. Salah satu syarat yang penting adalah airyang cukup, terutama untuk kangkung air.

Bagi kangkung darat apabila kekurangan air pertumbuhannyaakan mengalami hambatan, sehingga perlu dilakukanpenyiraman.

Kangkung dapat ditanam di dataran tinggi maupun di dataranrendah. Pada dataran rendah, biasanya kangkung ditanam dikolam atau rawa-rawa atau di atas timbunan bekas sampah danjuga di tegalan.

Waktu tanam yang baik adalah pada musim hujan untukkangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air.

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

54

KANGKUNG

PENDAHULUAN

Kangkung (Ipomoea spp.) merupakansalah satu jenis tanaman sayurandaun, termasuk famili Convolvulaceae.Daun kangkung merupakan sumberpro-vit A yang sangat baik. Kangkungdapat dibedakan menjadi dua macamberdasarkan tempat tumbuhnya, yaitu:Kangkung air hidup di tempat yangbasah atau berair, dan kangkung

darat, hidup di tempat yang kering atau tegalan.

SYARAT TUMBUH

Tanaman kangkung tidak memerlukan persyaratan tempattumbuh yang sulit. Salah satu syarat yang penting adalah airyang cukup, terutama untuk kangkung air.

Bagi kangkung darat apabila kekurangan air pertumbuhannyaakan mengalami hambatan, sehingga perlu dilakukanpenyiraman.

Kangkung dapat ditanam di dataran tinggi maupun di dataranrendah. Pada dataran rendah, biasanya kangkung ditanam dikolam atau rawa-rawa atau di atas timbunan bekas sampah danjuga di tegalan.

Waktu tanam yang baik adalah pada musim hujan untukkangkung darat dan musim kemarau untuk kangkung air.

Page 60: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

55

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih

Varietas yang dianjurkan adalah varietas Sutra dan varietaslokal, seperti lokal Subang dsb. Kangkung air mempunyaidaun panjang dengan ujung yang agak tumpul berwarnahijau tua dan bunganya berwarna keunguan.

Jenis ini diperbanyak dengan stek batang yang panjangnya

20-25 cm. Untuk kebutuhan stek dalam 1 m2yaitu sekitar 16

stek. Kangkung darat mempunyai daun panjang dengan ujung

daun yang runcing, berwarna hijau keputih–putihan danbunganya berwarna putih.

Jenis kangkung darat dapat diperbanyak dengan biji.Kebutuhan benih untuk luasan satu hektar sekitar 10 kg.

2. Penanaman

Stek-stek kangkung air ditanam pada lumpur kolam atausawah yang dangkal dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm atau30 cm x 30 cm.

Pada pertanaman kangkung air, pemberian pupuk kandangjarang dilakukan. Pupuk buatan berupa 50–100 kg N/hadiberikan setelah tanaman tumbuh. Pemberian pupuk N jugadiberikan setelah panen.

Biji kangkung darat ditanam pada tanah tegalan yang telahdipersiapkan. Tanah tegalan tersebut dicangkul sedalam 30cm, dan diberi pupuk kandang kuda atau domba sebanyak 1

kg/m2atau 10 ton/ha.

Setelah tanah diratakan kemudian dibuat bedenganpertanaman dengan lebar 60 cm atau 1 m. Pada bedengan-

Page 61: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

56

bedengan tersebut dibuat lubang-lubang tanam dengan jarak20 cm antar barisan dan 20 cm antara tanaman.

Tiap lubang diberi 2-7 biji kangkung. Sistem penanamandilakukan dengan zig-zag atau sitem garitan (baris).Pemupukan yang digunakan yaitu Urea 200 kg, TSP 200 kgdan KCl 100 kg per hektar.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang perlu dilakukan terutama adalah menjagaketersediaan air pada kangkung darat. Apabila tidak turunhujan, harus segera dilakukan penyiraman.

Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu pengendalian gulmapada waktu tanaman masih muda atau belum menutup tanahdan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.

4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulatgrayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz)dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit yang dapat menyerang batang tanaman

kangkung antara lain penyakit karat putih yang disebabkanoleh Albugo ipomoea reptans. Gejala penyakit ini berupa pustul-pustul (bintik berwarna

putih) di sisi daun sebelah bawah batang. Apabila diperlukan penggunaan pestisida, sebaiknya

digunakan pestisida yang benar-benar aman dan cepat teruraiseperti pestisida biologi, pestisida nabati. Penggunaan pestisida kimia disesuai denag kebutuhan seperti

pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, intervaldan waktu aplikasinya.

Page 62: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

57

5. Panen dan Pascapanen

Setelah tanaman berumur 30-40 hari, kangkung yang berasaldari stek mulai dapat dipangkas ujungnya sepanjang kuranglebih 20 cm, agar tanaman banyak bercabang.

Sedangkan untuk tanaman yang berasal dari biji, panendimulai setelah berumur 60 hari. Pangkasan ini merupakanhasil panen pertama yang dapat dijual.

Pemungutan hasil selanjutnya dilakukan dengan jalanmemangkas ujung cabang-cabangnya pada tiap setengahbulan sekali. Tanaman yang baik dapat menghasilkan 10-16ton/ha dalam satu tahun.

Tanaman berumur satu atau dua tahun perlu dibongkar ataudiganti dengan tanaman baru.

Page 63: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

58

KATUK

PENDAHULUAN

Katuk (Sauropus androgunus L. Merr) termasuk dalam familiEuphorbiaceae, banyak digunakan sebagai bahan sayuran, lalap,pewarna makanan dan obat. Beberapa nama daerah katuk antaralain karekur, simani dan cengkok manis. Tanaman katuk tumbuhmenahun, berbentuk semak perdu dengan ketinggian antara 2,5-5m, dan merumpun. Meskipun sudah ditanam di berbagai daerah,namun usaha budidaya tanaman katuk masih merupakan usahasambilan, karena potensi nilai ekonomi dan sosial tanaman inibelum banyak diungkap.

SYARAT TUMBUH

Tanaman katuk mempunyai daya adaptasi yang luas terhadaplingkungan di daerah tropis, dapat tumbuh dan berproduksidengan di dataran rendah sampai dataran tinggi.

Tanaman katuk toleran terhadap kondisi teduh (naungan)sehingga cocok ditanam di lahan pekarangan.

Lingkungan yang paling ideal untuk membudidayakan katuk

adalah daerah dengan suhu udara berkisar antara 21-320C

dengan kelembaban antara 50- 80%. Tanaman katuk toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampir

semua jenis tanah cocok ditanami katuk. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, tanaman ini

membutuhkan tanah yang subur, gembur, banyak mengandunghumus, beraerasi dan berdrainase baik, serta mempunyaikemasaman (pH) 5,5-6,5.

Page 64: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

59

BUDIDAYA TANAMAN

1. Persiapan Lahan

Sistem petakan (bedengan)- Lahan sistem bedengan digunakan dalam penanaman

katuk secara khusus dengan jarak teratur, yaitu 20 cm x20 cm, secara berjajar atau berbaris.

- Tanah dicangkul atau dibajak sedalam 30 cm atau lebihhingga gembur, kemudian dibuat bedengan atau petakanberukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, jarak antarpetakan 30-40 cm dan panjang petakan tidak lebih dari12 m.

- Bedengan ditaburi pupuk kandang sebanyak 20 ton/ha,kemudian di campur dan diratakan.

Sistem larikan (pagar)- Pengolahan tanah hanya dilakukan pada bidang tanah

yang akan ditanami. Lahan yang terpilih diolah hinggagembur, dibentuk larikan selebar 30-40 cm, denganketinggian 30 cm dan ukuran panjang disesuaikandengan keadaan lahan.

- Larikan ditaburi pupuk kandang dengan dosis 20 ton/hadan dicampur rata dengan tanah, kemudian dirapikan.

2. Penanaman

Tanaman katuk umumnya diperbanyak secara vegetatifdengan stek batang atau cabang, dibutuhkan ± 400.000stek/ha.

Stek katuk ditancapkan dalam lubang tanam secara tegaksedalam 5-10 cm kemudian tanah disiram sampai lembab.

Page 65: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

60

Tanaman ini sangat responsif terhadap pempukan. Pupukyang diperlukan adalah Urea sebanyak 200 kg/ha ditambahKCl 50 kg/ha atau tergantung kondisi kesuburan tanah.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang biasa dilakukan adalah pengairan danpenyiangan. Pengairan perlu dilakukan secara kontinyuseminggu 2 kali, terutama pada musim kemarau.

Pengairan selanjutnya disesuaikan dengan cuaca ataukeadaan tanah. Penyiangan dilakukan pada saat tanamanberumur 15 hari setelah tanam. Penyiangan selanjutnyadilakukan setiap bulan atau tergantung pada keadaan gulmayang dilakukan bersamaan dengan pembumbunanbedengan.

4. Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman katuk antara lainulat daun, kutu daun, busuk akar dan layu bakteri.Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada jenis OPTyang menyerang.

Cara pengendalian dilakukan antara lain dengan carasanitasi lahan, pergiliran tanaman dan penggunaan pestisidasecara selektif sesuai rekomendasi yang dianjurkan.Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan denganbenar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, caraaplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

5. Panen dan Pascapanen Tanaman katuk biasanya mencapai ketinggian 70 cm atau

lebih pada umur 3-3,5 bulan setelah tanam. Pada tahap inidapat dilakukan pemanenan pertama.

Page 66: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

61

Panen dilakukan dengan cara memangkas ujung tanamanatau cabang menggunakan pisau yang tajam.

Pucuk dipangkas atau dipotong sapanjang 10-15 cm. Waktupanen yang paling baik adalah pada pagi atau sore hari dankondisi cuaca cerah. Pemanenan berikutnya dilakukansecara kontinyu sebulan sekali.

Page 67: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

62

KACANG PANJANG

PENDAHULUAN

Kacang panjang (Vigna sinensis)termasuk dalam famili Fabaceaedan merupakan salah satukomoditi sayuran yang banyakdiusahakan di daerah dataranrendah pada ketinggian 0-200 mdpl. Kacang panjang merupakansalah satu sumber protein nabatiyang banyak dikonsumsisebagian besar pendudukIndonesia.

SYARAT TUMBUH

Pada dasarnya kacang panjang dapat dibudidayakan padaberbagai jenis tanah, namun jenis tanah yang paling cocok bagipertumbuhan kacang panjang adalah tanah Regosol, Latosol danAluvial.

Tanaman tersebut dapat tumbuh baik di dataran rendah maupundataran tinggi. Temperatur yang cocok bagi pertumbuhan

kacang panjang berkisar antara 18-320C.

Kemasaman (pH) tanah yang paling sesuai untuk pertumbuhankacang panjang adalah 5,5-6,5.

Page 68: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

63

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih

Gunakan varietas yang toleran terhadap hama penggerekpolong dan penyakit busuk polong, antara lain KP-1 (lokalBekasi), KP-2 (lokal Bogor) atau varietas hybrid lainnya

Benih kacang panjang dipilih yang bebas dari serangan OPT(Organisme Pengganggu Tumbuhan). Kebutuhan benihkacang panjang per hektar sekitar 20 kg.

2. Penanaman

Budidaya tanaman kacang panjang sebaiknya dilakukan ditanah Alluvial yang subur dan gembur. Apabilamemungkinkan lahan bekas tanaman kacang tanah ataupaprika dapat digunakan untuk menekan populasi nematodabengkak akar (Meloidogyne spp.).

Lahan diolah dengan baik sampai gembur. Setelah diolah,kemudian dibuat bedengan, lebar 120-150 cm, dan lubangtanam dibuat dengan tugal sedalam 3-5 cm.

Sebaiknya dalam tiap bedengan hanya memuat 2 baristanaman. Jarak tanam 70 x 30 cm. Tiap lubang ditanami 2-3biji, kemudian ditutup dengan tanah.

3. Pengapuran

Pengapuran sangat dianjurkan pada lahan dengan pH tanahrendah yaitu dengan menggunakan Kaptan/Dolomit. Kisarandosis yang digunakan 1-1,5 ton/ha. Pengapuran dilakukanpada waktu pengolahan tanah yaitu 3-4 minggu sebelumtanam.

Page 69: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

64

4. Pemupukan

Pupuk dasar terdiri atas pupuk kandang kuda atau sapi (10-15 ton/ha), TSP (75-100 kg/ha), KCl (75-100 kg/ha) danUrea (25-30 kg/ha) diberikan pada lubang tanam 3 harisebelum tanam.

Pupuk susulan berupa Urea dengan dosis 25-30 kg/ha,diberikan 3 minggu setelah tanam.

5. Pemeliharaan

Penyiraman dilakukan setiap hari sampai benih tumbuh.Setelah tinggi tanaman mencapai 25 cm, dipasang ajir/turusdari bambu yang tingginya 2 meter untuk menjaga agartanaman tidak roboh.

Tiap empat buah turus, ujungnya diikat menjadi satu.Batang kacang panjang dililitkan pada masing-masing turustersebut. Bila tanaman tumbuh terlalu subur, dapatdilakukan pemangkasan daun.

Setelah dilakukan pemupukan susulan, dilakukanpengguludan tanaman dengan tinggi ± 20 cm. Penyiangandilakukan pada umur 3 dan 5 minggu setelah tanam.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Hama yang menyerang kacang panjang antara lain lalatbibit (Ophiomya phaseoli ), ulat tanah (Agrotis ipsilonHubn.), ulat grayak (Spodoptera litura F.), kutu daun (Aphiscraccivora Koch.), kutu kebul (Bemisia tabaci Genn.), ulatpenggerek polong (Maruca testulalis Gey.).

Pengendalian hama dapat dilakukan dengan cara tanamawal dan serentak, pergiliran tanaman dengan tanamanbukan kacang-kacangan, penggunaan mulsa jerami dapat

Page 70: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

65

mengurangi serangan O. phaseoli, penggunaan musuh alamibaik parasitoid, predator, maupun entomopatogen, danpengendalian kimiawi menggunakan insektisida secaraselektif (selektif fisiologis dan ekologis) berdasarkan ambangpengendalian.

Ambang kendali lalat bibit adalah 1 serangga dewasa/ 5baris tanaman, kutu daun adalah 70 nimfa/10 pucuk contoh,kerusakan pada daun adalah ≥ 12,5 % dan kerusakan padapolong adalah ≥ 12,5 %.

Sedangkan penyakit yang menyerang kacang panjangantara lain antraknos, bercak daun serkospora, karat, layufusarium, busuk daun, dan mozaik.

Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memusnahkantanaman sakit (sumber infeksi), menggunakan benih sehatdari varietas tahan, mengendalikan vektor, pergilirantanaman dan pengendalian kimiawi.

Pengendalian dengan pestisida harus dilakukan denganbenar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, caraaplikasi, interval maupun waktu aplikasinya.

7. Panen dan Pascapanen

Kacang panjang mulai dipanen setelah berumur 50-60 harisetelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan setiap minggu,selama 1-2 bulan.

Panen polong muda jangan sampai terlambat dilakukan,karena akan menyebabkan polong berserat dan liat.Produksi dapat mencapai 30 ton/ha polong muda.

Umur simpan kacang panjang relatif pendek, karenatingginya laju respirasi sehingga cepat layu.

Page 71: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

66

MENTIMUN

PENDAHULUAN

Mentimun (Cucumis sativus L.) dikenal dengan nama laintimun (Jawa), bonteng (Sunda), atau cucumber (Inggris), termasukdalam famili Cucurbitaceae. Kegunaan mentimun antara lain untukmentimun segar (dipilih buah yang berwarna hijau gelap denganukuran buah panjang) dan untuk bahan dasar acar (diplih buahyang berwarna hijau terang dengan ukuran buah pendek).

SYARAT TUMBUH

Tanaman mentimun bisa dibudidayakan pada ketinggian 200-800 m dpl, ketinggian optimal 400 m dpl.

pH 6-7 dengan tekstur tanah berkadar liat rendah.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Perkecambahan Benih

Perkecambahan dilakukan di bak berukuran (10 x 50 x 50)cm atau tergantung kebutuhan. Bagian atas bak terbukasedangkan bagian bawah diberi lubang-lubang kecilberdiameter 0,5 cm untuk peresapan air.

Bak diisi pasir (yang telah diayak) setinggi 7-8 cm, dandiatas pasir tersebut dibuat alur tanam berkedalaman 1 cmdan jarak antar alur 5 cm, panjang alur sesuai panjang bak.

Benih mentimun disebar dalam alur tanam secara rapat danmerata, kemudian ditutup dengan pasir dan disiram airhingga lembab.

Page 72: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

67

2. Persemaian

Benih yang sudah berkecambah dipindahkan ke polibagsemai dan diletakkan di tempat yang terlindung dari sinarmatahari yang kuat, hujan dan juga OPT.

3. Pengolahan Lahan

Tanah diolah kemudian dicampur dengan pupuk kandangdengan dosis 10-20 ton/ha.

Dibuat bedengan dengan lebar 100 cm, panjang disesuaikandengan kondisi lahan dan tinggi 20 cm pada musim kemarauatau 30 cm pada musim hujan. Jarak antar bedengan 30cm.

4. Penanaman

Bibit yang sudah mempunyai 2-3 helai daun sejati (berumur20-23 hari) siap ditanam. Ada beberapa cara tanam yangdapat digunakan, yaitu :a. cara tanam baris dengan jarak antar tanaman 30 cm x 40

cm (menggunakan rambatan tunggal atau ganda),lubang tanam berupa alur.

b. cara tanam persegi panjang dengan jarak tanam 90 cm x60 cm (menggunakan sistem rambatan piramida).

c. cara tanam persegi panjang dengan jarak tanam 80x50cm (menggunakan sistem rambatan para-para).

5. Pemupukan

Pupuk yang digunakan: Urea (225 kg/ha), ZA (150 kg/ha),KCl (525 kg/ha), dan pupuk kandang (1,5-2 kg/tanaman).Pemupukan dilakukan dua kali yaitu setengah dosis sebelumtanam dan setengah dosis sisanya pada saat tanamanberumur 30 hari.

Page 73: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

68

Pupuk ditempatkan pada 4 lubang pupuk yang dibuatdengan jarak dari batang utama tanaman 10-15 cmdisekeliling tanaman.

Lubang pemupukan berdiameter 30-60 cm dengankedalaman 3-4 cm. Pemupukan dapat dilakukan dengansistem kocoran bila curah hujan sangat kurang

6. Pemeliharaan

Pemasangan mulsa sebaiknya setelah bibit mentimundipindahkan ke lapangan (kecuali untuk benih yang ditebarlangsung ke kebun produksi).

Mulsa dapat berupa jerami padi atau mulsa plastik hitamperak. Rambatan sebaiknya mulai dibuat 4-5 hari setelahbibit ditanam.

Bentuk rambatan dipilih dengan mempertimbangankesehatan tanaman, kemudahan pemeliharan, juga segikemudahan mendapatkan bahan untuk rambatan.

Pengikatan dilakukan menggunakan tali yang permukaannyahalus, namun kuat dan tidak mudah membusuk (tali rafia).Pengikatan dilakukan tiap 2 ruas pada bagian bawah buku-buku batang.

Perompesan dilakukan terhadap bunga, daun maupuncabang air. Pembuangan bunga dilakukan terhadap bungayang tumbuh sampai ruas ketiga dari bawah, bunga jantan,dan bila pada suatu buku terdapat lebih dari satu bunga,maka dipilih satu bunga sehat saja untuk dibiarkan tumbuh.

Pembuangan daun dilakukan pada saat tanaman berumur1,5-2 bulan terhadap daun tua yang terletak dekatpermukaan tanah. Pembuangan cabang air yaitu tunas ataukuncup daun yang tumbuh di ketiak daun.

Page 74: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

69

Pengairan sangat diperlukan terutama bila tanamanmentimun ditanam saat musim kemarau. Penyiramandilakukan secukupnya dan sebaiknya dilakukan pada pagihari.

Penyiangan gulma dilakukan karena gulma dapat menjadiinang pengganti OPT, selain itu akan menimbulkanpersaingan dalam mendapatkan hara bagi tanamanmentimun.

Sanitasi dilakukan dengan menghilangkan bagian tanamanatau tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumberpenularan penyakit.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Beberapa OPT penting pada mentimun antara lain adalah:- Kumbang mentimun (Aulacophora sp.). Serangga dewasa

maupun larva makan daun mentimun sehingga daunberlubang tidak beraturan.

- Kumbang totol hitam (Henosepilachna sp.). Kerusakanyang ditimbulkan oleh hama ini hampir sama dengankerusakan yang ditimbulkan oleh kumbang mentimun.

- Penyakit dumping-off yang disebabkan oleh Pythium sp.- Penyakit mosaik mentimun yang disebabkan oleh CMV.

Pengendalian OPT yang dapat dilakukan antara lain adalah:- Secara fisik (mengambil dan memusnahkan telur, larva,

imago hama, juga bagian tanaman maupun tanamansakit yang dapat menjadi sumber inokulum penyakit).

- Pengendalian kimiawi menggunakan pestisida secaraselektif dan tepat.

Page 75: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

70

8. Panen dan Pascapanen

Panen pertama mentimun dapat dilakukan setelah tanamanberumur ± 75-85 hari. Masa panen dapat berlangsung 1-1,5bulan.

Panen dapat dilakukan setiap hari, umumnya diperoleh 1-2buah/tanaman setiap kali petik, hasil buah mentimunmencapai 12-30 ton/ha.

Buah mentimun layak petik adalah buah dengan warna yangseragam hingga ujung buah dan mencapai panjang optimalsesuai dengan varietasnya.

Buah yang dipetik terlalu awal akan mudah keriput, sedangbila terlalu lambat dipetik buah akan terasa pahit.

Pemetikan dilakukan dengan cara memotong sebagian daritangkai buahnya menggunakan gunting buah atau pisau.

Pemetikan sebaiknya dilakukan pada pagi hari agar buahmasih segar karena penguapan sedikit.

Setelah panen sebaiknya mentimun disimpan di tempat yangteduh dan terlindung dari sinar matahari secara langsung.

Apabila hendak dikemas sebaiknya kemasan diberi lubangagar sirkulasi udara lancar, dan ditempatkan di tempat sejuk.

Page 76: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

71

OYONG

PENDAHULUAN

Oyong (Luffa acutangula) atau ridged gourd, disebut jugagambas, emes atau kimput (Sunda) dan timput (Palembang).Tanaman ini termasuk dalam famili Cucurbitaceae, berasal dariIndia, namun telah beradaptasi dengan baik di Asia Tenggaratermasuk Indonesia. Bagian yang dapat dimakan dari tanaman iniadalah buah muda, kegunaan lainnya antara lain serat bungakarangnya (bagian dalam buah tua) digunakan untuk sabut,daunnya digunakan untuk lalab atau dapat juga digunakan untukobat bagi penderita demam.

SYARAT TUMBUH

Tanaman oyong merupakan tanaman setahun dan tumbuh daridataran rendah hingga dataran tinggi, dapat ditanam di sawahatau di tegalan. Tanaman ini termasuk tanaman memanjat/merambat.

Tanaman oyong membutuhkan iklim kering, denganketersediaan air yang cukup sepanjang musim.

Lingkungan tumbuh yang ideal bagi tanaman oyong adalah di

daerah yang bersuhu 18-240C, dan kelembaban 50-60%.

Tanaman oyong toleran terhadap berbagai jenis tanah, hampirsemua jenis tanah cocok ditanami oyong. Untuk mendapatkanhasil yang optimal, tanaman ini membutuhkan tanah yang subur,gembur, banyak mengandung humus, beraerasi dan berdrainasebaik, serta mempunyai pH 5,5-6,8.

Page 77: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

72

Tanah yang paling ideal bagi budidaya oyong adalah jenis tanahliat berpasir, misalnya tanah latosol, aluvial, dan podsolik merahkuning (PMK).

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih

Kebutuhan benih tiap hektar berkisar 5-10 kg Untuk memproduksi benih sendiri dapat dilakukan dengan

melakukan panen oyong kurang lebih pada umur 110 harisetelah semai (di dataran tinggi) ditandai dengan buah yangtelah berwarna coklat, kering, dan bijinya berwarna hitam.

Buah dipotong melintang, bijinya dikeluarkan, dibungkuskertas dan dikeringkan hingga kadar air 8%. Biji disimpandalam stoples yang tertutup rapat yang telah diisi desikanberupa arang atau abu sekam.

2. Persemaian

Oyong diperbanyak dengan biji. Benih oyong dapat ditanamlangsung di lapangan dengan menggunakan para-para atauteralis untuk tempat merambatnya sulur.

Apabila rambatan belum siap dan persediaan benih terbatas,benih dapat disemaikan dulu menggunakan kantung plastikhitam yang berdiameter 5 cm yang diisi 2 benih/ kantung.

Media yang digunakan untuk persemaian berupa mediapupuk kandang dicampur dengan tanah denganperbandingan 1:1. Bibit dapat dipindah ke lapangan padaumur 15-21 hari atau setelah berdaun 3-5 helai.

Page 78: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

73

3. Pengolahan Tanah

a. Sistem lubang tanam Tanah dicangkul sampai gembur. Kemudian dibuat

lubang tanam dengan ukuran 200 x 60 cm atau 200 x100 cm. Masukkan pupuk kandang 1-2 kg/lubang tanam.

b. Sistem bedengan Tanah dicangkul hingga gembur, kemudian dibuat

bedengan dengan ukuran lebar 260 cm, panjangdisesuaikan dengan keadaan lahan, tinggi ± 30 cm, danjarak antar bedengan ± 60 cm.

Lubang tanam dibuat dengan ukuran 200 x 60 cm atauukuran 200 x 100 cm kemudian masukkan pupukkandang dengan takaran 1-2 kg/lubang tanam.

c. Sistem guludan Tanah dicangkul sampai gembur, buat guludan selebar

60 cm, tinggi 30 cm, dan panjang disesuaikan dengankeadaan lahan dengan jarak antar guludan ± 140 cm,kemudian masukkan pupuk kandang 1-2 kg/lubangtanam.

4. Penanaman dan Pemupukan

Benih ditanam secara langsung atau melalui pesemaian. Biladitanam secara langsung, masukkan biji oyong sebanyak 2-3butir tiap lubang tanam, kemudian tutup dengan tanahsetebal 1-1,5 cm.

Selama satu musim tanam, dilakukan pemupukan denganpupuk buatan NPK (16:16:16) 300 kg + Urea 100 kg perhektar.

Page 79: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

74

Pemupukan dilakukan pada saat tanam, 2, 4, 6 dan 8minggu setelah tanam dengan dosis masing–masingseperlima takaran dari total dosis yang dianjurkan.

Pemasangan rambatan atau para–para dilakukan saattanaman berumur 10-15 hari setelah tanam. Para–para bisaberbentuk huruf A, setengah lengkung, lengkungan ataupersegi panjang.

5. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman oyong yang biasa dilakukan adalahpemangkasan daun, apabila daun terlalu rimbun,penyiraman dan penyiangan.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman oyong antara lainkumbang daun, ulat grayak, ulat tanah, lalat buah, busukdaun, embun tepung, antraknos, layu bakteri dan virusmosaik.

Pengendalian OPT dilakukan tergantung pada OPT yangmenyerang. Bila harus menggunakan pestisida, gunakanpestisida yang relatif aman sesuai rekomendasi danpenggunaan pestisida hendaknya tepat dalam pemilihanjenis, dosis, volume semprot, waktu aplikasi, interval aplikasiserta cara aplikasinya.

7. Panen dan Pascapanen

Pemanenan oyong dapat dilakukan berulang–ulang. Panenpertama dilakukan pada saat tanaman berumur 40–70 harisetelah tanam.

Ciri–ciri umum buah oyong yang siap di panen antara lainadalah buah berukuran maksimum, tidak terlalu tua, belum

Page 80: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

75

berserat, dan mudah dipatahkan. Produksi oyong setiaptanaman mencapai 15-20 buah dan 8-12 ton per hektar.

Buah oyong mudah rusak sehingga pengemasan yang baiksangat diperlukan untuk memperpanjang daya simpan,terutama jika untuk pengiriman jarak jauh.

Pada suhu 12-160C, buah oyong bisa disimpan sampai 2-3

minggu.

Page 81: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

76

PARIA

PENDAHULUAN

Paria atau pare (Momordica charantia L.) merupakan tanamansayuran setahun atau tahunan, termasuk dalam familiCucurbitaceae. Ada dua tipe kultivar yang penting, yaitu kultivaryang menghasilkan buah yang meruncing pada ujungnya, dankultivar yang menghasilkan buah yang tidak meruncing. Buah pariamerupakan sumber vitamin C yang baik, vitamin A, fosfor, dan besi.Ujung batang paria merupakan sumber pro-vit A yang baik, protein,tiamin dan vitamin C.

SYARAT TUMBUH

Paria cocok dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 1-1000m dpl dengan pH optimal 5-6.

Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik pada tanah lempungberpasir dengan drainase baik dan kaya bahan organik.

Suhu optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 24-270C.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih

Kebutuhan benih 5-7 kg/ha diperlukan untuk mencapaipopulasi tanaman 13000-17000 tanaman per hektar.

2. Persiapan Lahan

Lahan pertanaman dicangkul sedalam 20-30 cm, setelahtanah dihaluskan buat bedengan

Page 82: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

77

Bedengan berukuran lebar 1,5-2,5 m, panjang sesuaidengan kondisi lahan, tinggi 20 ccm pada musim kemaraudan 30 cm pada hujan.

Jarak tanam yang umum digunakan 0,75 m x 0,75 m, 1m x1 m, atau 45-60 cm dalam barisan dan 120-150 cm antarbarisan.

Dalam satu bedengan terdapat dua baris tanaman. Jaraktanam yang lebar digunakan untuk tempat para-pararambatan.

Pupuk kandang diberikan bersamaan dengan pengolahanlahan sebanyak 10-15 ton/ha dengan cara dicampur meratadengan tanah atau dengan menempatkan pupuk di lubangtanam yang telah ditentukan.

3. Penanaman

a. Penanaman langsung Penanaman langsung lebih umum digunakan, terutama

pada musim hujan. Lubang tanam dibuat sesuai jarak tanam yag digunakan.

Benih ditanam 2 atau 3 biji per lubang sedalam 2-3 cm. Kecambah umumnya muncul dalam waktu sekitar 1

minggu. Pilih satu tanaman yang baik pertumbuhannya yang telah

mempunyai 4 helai .b. Penanaman tidak langsung Biji tanaman paria disemai dahulu apabila penanaman

dilakukan pada musim kemarau atau jumlah benih yangdimiliki terbatas.

Page 83: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

78

Media semai berupa campuran tanah dan pupuk kandangdengan perbandingan 1:1. Benih ditanam dengan jarak 2cm x 2 cm.

Setelah berumur ± 10 hari, bibit dipindahkkan kebumbung daun pisang. Bibit siap dipindah tanam kelapangan setelah berumur ± 3 minggu setelah semai ataumempunyai 3–4 daun.

Tanaman yang mati atau tidak tumbuh di lapangan harussegera disulam.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan yang umum dilakukan berupa penyiangan,pengairan, pemupukan, pemberian para para, prunning(pemangkasan) dan pengendalian hama dan penyakit.

Penyiangan dilakukan rutin, paling tidak seminggu sekalibersamaan dengan pembumbunan. Untuk mengendalikangulma dapat juga digunakan mulsa.

Tanaman paria tidak tahan kekeringan, sehingga padamusim kemarau penyiraman sebaiknya dilakukan setiap hari.Pembuatan parit di sekeliling guludan sangat diperlukanuntuk mengurangi genangan air, terutama pada musimpenghujan.

Pemupukan susulan pertama diberikan pada saat tanamanberumur 3 minggu. Sedangkan pemupukan susulanberikutnya dilakukan dengan interval 2 minggu sampaitanaman berumur 4 bulan.

Pupuk susulan berupa NPK (15:15:15) 5-10 g/ tanamandiberikan dengan cara memasukkannya ke dalam lubangberjarak 10 cm dari tanaman.

Page 84: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

79

Paria memerlukan penopang, atau rambatan untukmeningkatkan produksi buah, mengurangi busuk buah sertamemudahkan pengendalian OPT dan pemanenan.

Rambatan diberikan saat tanaman berumur 3 minggu.Rambatan dapat berupa ajir, dan para-para atau teralis

Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang sampingyang tidak produktif, dilakukan pada saat tanaman berumur3 dan 6 minggu.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Hama yang banyak ditemukan adalah lalat buah, Epilachnasp., kutu daun, trips, tungau dan siput.

Pengendalian lalat buah dilakukan dengan pembungkusanbuah menggunakan kertas saat buah masih kecil (panjang2-3 cm) dan peggunaan perangkap.

Penyakit yang umum ditemukan berupa embun tepung, layubakteri, layu fusarium, serkospora, dan virus (CMV).Pengendalian dilakukan dengan sanitasi dan menggunakanfungisida secara selektif.

7. Panen dan Pascapanen

Panen buah konsumsi dilakukan saat buah masih belumterlalu tua, bintil dan keriputnya masih rapat.

Panen sebaiknya menggunakan pisau yang tajam. Panenuntuk benih dilakukan pada buah yang sudah matang,berwarna kuning dan pembungkus bijinya berwarna merah.

Paria dapat dipanen pada umur sekitar 55 hari setelahtanam. Panen dapat dilakukan berkali-kali untukmerangsang pembentukan buah baru. Adanya buahcenderung dapat menghambat pembungaan. Produksi buah

Page 85: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

80

dapat mencapai 10-12 buah per tanaman atau 10–15ton/ha. Sortasi untuk memisahkan buah yang rusak danberpenyakit sangat diperlukan untuk menjaga kualitaspanenan.

Buah paria tidak tahan lama sehingga sebaiknya segera

dipasarkan setelah panen. Penyimpanan pada suhu 12-130C

dan kelembaban 85-90% dapat menjaga kualitas buahsalama 2-3 minggu.

Page 86: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

81

TERUNG

PENDAHULUAN

Terung (Solanum melongena) merupakan tanaman semusimsampai setahun atau tahunan, termasuk dalam famili Solanaceae.Tinggi tanaman terung berkisar antara 60-240 cm. Batangnyaberair, berbulu dan ada yang berduri. Tanaman terung berbentuksemak atau perdu, dengan tunas yang tumbuh terus dari ketiakdaun sehingga tanaman terlihat tegak atau menyebar merunduk.Terung terdiri dari 5 jenis, yaitu:1. Terung Kopek. Buahnya bulat panjang, dengan ujung tumpul

berwarna ungu dan hijau keputih-putihan.2. Terung Craigi. Buahnya bulat panjang dengan ujung runcing dan

berbentuk lurus atau bengkok berwarna ungu.3. Terung Bogor atau terung Kelapa. Buahnya bulat besar

berwarna putih atau hijau keputih-putihan, rasanya renyah danagak getir.

4. Terung Gelatik atau terung lalab. Buahnya seperti terung Bogortetapi agak kecil. Berwarna hijau dan putih keungu-unguan.

5. Terung acar, keunggulan varietas ini adalah sangat tahanterhadap penyakit layu bakteri. Buahnya bulat panjang kecil dantersusun dalam tandan. Warna buah ungu tua. Cocok untukdiawetkan dalam bentuk acar/pickles.

SYARAT TUMBUH

Terung dapat ditanam di dataran rendah sampai dataran tinggi.Tanah yang cocok untuk pertanaman terung adalah tanah yangsubur, tidak tergenang air, dengan pH 5-6, dan drainase yanglancar.

Page 87: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

82

Tanah berpasir atau lempung berpasir merupakan jenis tanahyang cocok untuk terung.

Waktu tanam yang baik yaitu pada awal musim kemarau (bulanMaret/April) atau pada awal musim penghujan (bulanOktober/Nopember).

BUDIDAYA TANAMAN

1. Benih

Kebutuhan benih untuk satu hektar sekitar 150-500 g bijidengan daya kecambah 75%, biji mulai berkecambah ± 10hari setelah disemai.

Benih yang baik diperoleh dari buah yang warna kulitbuahnya sudah menguning minimum 75% terutama padajenis terung besar dan dipanen dengan memotong tangkaibuahnya.

2. Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dalam air hangat (50OC)

selama 1 jam. Benih disebar secara merata pada bedenganpersemaian dengan media berupa campuran tanah dan pupukkandang/kompos (1:1), kemudian ditutup dengan daunpisang selama 2-3 hari. Bedengan persemaian diberi naungan/atap dari screen/kasa/

plastik transparan kemudian persemaian ditutup denganscreen untuk menghindari serangan OPT. Setelah berumur 7-8 hari, bibit dipindahkan ke bumbung daun

pisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah danpupuk kandang steril).

Page 88: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

83

Penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 4-5 minggu atau sudah mempunyai4-5 daun.

3. Pengolahan Tanah

Tanah dicangkul 2-3 kali dengan kedalaman 20-30 cm,kemudian dibuat bedengan dengan lebar 120-140 cm danpanjang disesuaikan kondisi lahan.

Di antara bedengan dibuat parit dengan kedalaman 20-30 cm.Pupuk kandang atau kompos yang sudah matang sebagaipupuk dasar diberikan 0,5-1 kg per lubang sebelum tanam.

4. Penanaman

Jarak tanam dalam barisan 50-70 (tergantung varietas) danjarak antar barisan 80-90 cm, dan pada tiap bedenganterdapat dua baris tanaman.

Bibit yang telah berumur satu setengah bulan atau daunnyatelah tumbuh 4 helai dapat dipindahkan ke lapangan yangtelah dipersiapkan.

5. Pemupukan dan Pemeliharaan

Pupuk buatan diberikan setelah tanaman berumur 1-2 minggusetelah tanam. Pupuk N diberikan 30 kg/ha setara dengan 65kg urea/ha. Pupuk campuran dapat pula diberikan dalambentuk ZA dan ZK dengan perbandingan 1:1 sebanyak 10g/tanaman di sekeliling tanaman dengan jarak 5 cm daripangkal batang.

Pemupukan berikutnya diberikan saat tanaman berumur 2,5-3bulan. Pupuk yang dibutuhkan untuk luasan satu hektar yaituZA 150 kg dan ZK 150 kg.

Page 89: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

84

Pada tanah liat berlempung dosis pupuk NPK (12:24:12) yangdigunakan 500 kg/ha. Pemeliharaan yang perlu dilakukanpada pertanaman terung antara lain penyiangan gulma,penyiraman, perompesan, pemberian ajir dan pengendalianOPT.

6. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

Hama penting yang menyerang tanaman terung antara lainkutu daun (Myzus persicae), kutu kebul (Bemisia tabaci),pengorok daun (Liriomyza sp.), dan oteng–oteng (Epilachnasp.).

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakanperangkap kuning sebanyak 40 buah/ha.

Penggunaan insektisida tindakan terakhir, gunakan insektisidayang aman dan selektif seperti insektisida nabati, biologi.

7. Panen dan Pascapanen

Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman berumurempat bulan. Pertanaman yang baik dapat menghasilkan 10-30 ton buah terung per hektar. Panen dilakukanmenggunakan pisau sekali atau dua kali seminggu.

Buah terung yang layak dikonsumsi adalah buah yang padatdan permukaan kulitnya mengkilat.

Buah terung tidak dapat disimpan lama sehingga harusdipasarkan segera setelah tanam. Sortasi dilakukanberdasarkan ukuran dan warna.

Penanganan selama pengemasan harus dilakukan secaraberhati-hati untuk mecegah kerusakan kulit.

Page 90: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

85

TOMAT

PENDAHULUAN

Tanaman tomat (Lycopersicon lycopersicum L.) termasukfamili Solanaceae dan merupakan salah satu komoditas sayuranyang sangat potensial untuk dikembangkan. Tanaman ini dapatditanam secara luas di dataran rendah sampai dataran tinggi, padalahan bekas sawah dan lahan kering.

SYARAT TUMBUH

Tomat dapat ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah.Tanaman dapat tumbuh baik pada tanah yang gembur, sarang,subur, banyak mengandung humus dan pH tanah 5-6.

Temperatur optimum untuk pertumbuhan tomat antara 21-240C.

Waktu tanam diperhitungkan berdasarkan kemungkinan bahwawaktu berbunga dan berbuah jatuh dimusim kemarau tetapimasih ada sedikit hujan.

BUDIDAYA TANAMAN

1. Varietas

Varietas yang dianjurkan adalah Opal, Mirah, Jamrud,Permata, Martha, Idola dan sebagainya.

Kebutuhan benih adalah sebanyak 100-150 g/hektar.

2. Persemaian

Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat(50°C) atau larutan Previcur N (1 ml/l) selama satu jam.

Page 91: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

86

Benih disebar merata pada bedengan persemaian denganmedia berupa campuran tanah + pupuk kandang/kompos(1:1), lalu ditutup dengan daun pisang selama 2-3 hari.

Bedengan persemaian diberi atap dari screen/kasa/plastiktransparan. Persemaian ditutup dengan screen untukmenghindari serangan OPT.

Umur 7-8 hari, bibit dipindahkan kedalam bumbung daunpisang/pot plastik dengan media yang sama (tanah + pupukkandang steril). Penyiraman dilakukan setiap hari.

Bibit siap ditanam di lapangan setelah berumur 3 minggu.

3. Pengolahan Lahan

Dipilih lahan yang bukan bekas tanaman terung-terungan(Solanaceae). Sisa-sisa tanaman sebelumnya dikumpulkanlalu dikubur.

Jika pH tanah kurang dari 5,5, digunakan kapur pertanianatau Dolomit (1,5 ton/ha) dan diaplikasikan 3-4 minggusebelum tanam.

Kapur disebar rata, lalu dicangkul dan diaduk sedalam lapisanolah dengan merata sehingga pH tanah mencapai ± 6.

Kemudian dibuat guludan dengan lebar 60 cm atau bedengandengan lebar 120 cm sampai 160 cm, sedangkan panjangnyadisesuaikan dengan panjang lahan.

Tinggi guludan/bedengan 40-50 cm pada musim penghujandan 0-20 cm pada musim kemarau.

Lubang tanam dibuat dengan jarak antar barisan 60-80 cmdan jarak dalam barisan 40-50 cm, sehingga diperoleh jaraktanam 60 cm x 50 cm atau 80 cm x 40 cm. Jumlah tanamanper hektar berkisar antara 25.000-40.000 tanaman.

Page 92: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

87

Penggunaan mulsa dapat berupa jerami setebal 5 cm (10ton/ha) untuk musim kemarau (diberikan dua minggu setelahtanam tomat) atau berupa mulsa plastik hitam perak untukmusim kemarau dan musim hujan.

Mulsa plastik hitam perak dipasang sebelum penanaman

4. Penanaman

Penanaman bibit tomat dilakukan 3-4 minggu setelahdilakukan pengapuran.

Bibit tomat berumur 3-4 minggu dari persemaian ditanamdalam lubang tanam yang sudah disediakan.

5. Pemupukan

Pupuk kandang yang digunakan berupa pupuk kandang sapiatau kuda sebanyak 30 ton/ha atau kira-kira 1 kg/ lubangtanaman.

Sedangkan pupuk buatan berupa pupuk majemuk NPK 15-15-15 dengan dosis 1000-1200 kg/ha atau menggunakan pupuktunggal pupuk Urea 125 kg/ha, ZA 300 kg/ha, TSP 250 kg/hadan KCl 200 kg/ha.

Pupuk kandang, setengah dosis pupuk Urea dan ZA, pupukTSP dan KCl diberikan pada tiap lubang tanam, 2-7 harisebelum tanam, sebagai pupuk dasar.

Sisa pupuk Urea dan ZA diberikan pada saat tanamanberumur 4 minggu setelah tanam dengan cara ditugal 10 cmdikiri dan kanan tanaman tomat.

6. Pemeliharaan

Tanaman tomat memerlukan perhatian khusus dalampemeliharaannya. Pemeliharaan yang perlu dilakukan antaralain penyiraman, penyulaman, pengendalian gulma,

Page 93: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

88

perompesan tunas–tunas liar dan pemberian ajir atau turusserta pengendalian hama penyakit.

Penyiraman dilakukan setiap hari sampai tanaman tomattumbuh normal, kemudian diulang sesuai kebutuhan.

Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang sakit atau matisampai tanaman berumur 2 minggu.

Pengendalian gulma dilakukan bersamaan denganpenggemburan tanah dan pemberian pupuk susulan.

Perompesan tunas liar dilakukan pada tunas–tunas air, yaitutunas–tunas tidak produktif atau tidak menghasilkan bungadan buah. Kegiatan ini dilakukan beberapa kali, sehinggadalam satu pohon hanya tertinggal satu sampai tiga cabangutama saja.

Tanaman perlu diberi ajir untuk menopang tanaman agartidak roboh. Ajir dapat dibuat dari bambu dengan panjang 1–1,5 m.

Tanaman tomat diikatkan pada ajir tersebut secara longgar,sehingga tanaman tersebut cukup leluasa berkembang.

7. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)

OPT penting yang menyerang tanaman tomat antara lain kutukebul, pengorok daun, ulat grayak, ulat buah tomat, penyakitbusuk daun, penyakit layu, virus kuning, dsb.

Ulat tanah dikumpulkan dan dikendalikan secara fisik. Apabilaintensitas serangan ulat tanah tinggi, lakukan penyemprotandengan insektisida.

Pengendalian tergantung pada OPT yang menyerang.Beberapa cara yang dapat dilakukan, antara lain adalah:

Page 94: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

89

- Untuk menghindari serangan hama H. armigera, disekeliling tanaman tomat ditanami dua baris tanamanjagung sebagai tanaman perangkap.

- Penggunaan border 4-6 baris jagung dan penggunaanmusuh alami (predator Menochilus sexmaculatus) untukmengendalikan Bemisia tabaci.

- Penggunaan perangkap kuning, untuk mengendalikanhama.

- Apabila diperlukan pestisida, gunakan pestisida yang amansesuai kebutuhan dengan memperhatikan pemilihan jenis,dosis, volume semprot, waktu, interval aplikasi dan caraaplikasi.

8. Panen dan Pascapanen

Panen pertama buah tomat dilakukan pada umur 2-3 bulansetelah tanam (tergantung varietas dan kondisi tanaman).

Panen dapat dilakukan antara 10-15 kali pemetikan buahdengan selang 2-3 hari sekali, buah yang siap dipanenadalah yang sudah matang 30%.

Total buah tomat yang dapat dipanen dari satu tanamanyang baik dapat mencapai 1-2 kg.

Transportasi/pengangkutan ke tempat yang agak jauh, buahtomat dapat dikemas dalam peti-peti kayu, tiap-tiap petiberisi kurang lebih 30 kg buah tomat.

Page 95: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

90

DAFTAR PUSTAKA

Ashari, S. 1995. Hortikultura, Aspek Budidaya. PENERBITUNIVERSITAS INDODENESIA(UI-PRESS). 481 HAL.

Anonim. 1994. PROSEA-Plant Resources of South East Asia 8.Vegetables. Siemonsma JS dan Kasem Piluek (Editors). Bogor.Indonesia. 412 hal.

Direktorat Tanaman Sayuran, Hias, dan Aneka Tanaman. 2002.Budidaya Tomat. Departemen Pertanian . 71 hal.

Hidayat, A. 1991. Budidaya Tanaman Seledri. Penerbit Karya Anda-Surabaya. Indonesia. 63 hal.

Rismunandar. 1984. Membudidayakan 5 Jenis Bawang, PenerbitSinar Baru Bandung. 115 hal.

Rukmana, R. 2000. Budidaya oyong dan blustru. Penerbit Kanisius.59 hal.

……………., R. 1995. Bertanam Seledri. Penerbit Kanisius. 52 hal.

……………., R. dan Harahap, I.M. 2003. Katuk: Potensi danmanfaatnya. 36 hal.

……………., R. 1994. Bertanam Selada dan Andew. Penertbi Kanisius43 hal.

…………….., R. 1994. Bertanam Kacang Panjang. Penertbi Kanisius48 hal.

Rubatzky, E. Vincet., Mas Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 1.Prinsip, produksi, dan gizi. Edisi kedua. Penerbit ITBBandung. 312 hal.

Susila, D. Ana, 2006. PANDUAN BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN.Bgian Produksi Tanaman Departemen Agronomi danHortikultura Institut Pertanian Bogor. Agroforestry andSustainable Vegetable Production in Southeast AsianWathershed Project SANREM-CRSP-USAID.131 hal.

Page 96: Kumpulan Informasi Teknologi (K IT) Budidaya Tanaman Sayuranbengkulu.litbang.pertanian.go.id/ind/images/Buku/kit-sayuran-2015.pdf · Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman

Kumpulan Informasi Teknologi (KIT) Budidaya Tanaman Sayuran

91

Setiadi. 1987. Bertanam cabai. Penebar Swadaya. 120 hal.

Setiadi. 2002. Jenis dan Budidaya CABAI RAWIT (Seri Agribisnis)Edisi Revisi. Penerbi Penebar Swadaya. 111 hal.

Setiawati, W., I. Sulastrini, N. Gunaeni. 2001. Penerapan teknologiPHT pada tanaman tomat. Balai Penelitian Tanaman Sayuran.Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian. 50 hal.

Sumarni, N. dan A. Hidayat. 2005. Budidaya bawang merah.Panduan Teknis PTT Bawang Merah No. 3. Balitsa. 20 hal.

Sumarni, N. dan A. Muharam. 2005. Budidaya cabai merah.Panduan Teknis PTT Cabai Merah No. 2. Balitsa.

Wibowo, S. 1987. Budidaya Bawang, Bawang Putih, Bawang Merah,Bawang Bombay. Penerbit Penebar Swadaya. 194 hal.

Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian. 2012.Teknologi Budidaya Sayura. Badan Penelitian danPengembangan Pertanian. 50 hal.