brand image

49
MAKALAH MANAGEMEN INDUSTRI II MANAGEMEN BRAND PADA PT. AQUA Restu Maharsi Jati 3.33.08.0.18 TK3A. 15 PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2010 1

Upload: pandu-sang-lord

Post on 24-Jul-2015

146 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Brand Image

MAKALAH MANAGEMEN INDUSTRI II

MANAGEMEN BRAND PADA PT. AQUA

Restu Maharsi Jati

3.33.08.0.18

TK3A. 15

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2010

1

Page 2: Brand Image

DAFTAR ISI

Halaman Judul.....................................................................................................1

Daftar Isi..............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................3

1.1 Pengertian Brand dan Jenisnya......................................................................3

1.2 Peranan Managemen Brand dalam Dunia Industri.........................................4

1.3 Cara Membangun Merek...............................................................................6

1.4 Keputusan Strategi Merek..............................................................................7

1.5 Brand Equity..................................................................................................8

1.6 Citra Merek....................................................................................................8

1.7 Brand Image featuring Pembajakan...............................................................9

1.8 Produk dengan Brand Paling Mengena di masyarakat Indonesia...................10

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................16

2.1 Sejarah Berdirinya Aqua................................................................................16

2.2 Brand Image pada Aqua.................................................................................17

2.3 Peranan Media Periklanan terhadap Brand Image Aqua................................18

2.4 Analisa Media Periklanan terhadap Brand Image Aqua.................................19

BAB III PENUTUP.............................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................26

2

Page 3: Brand Image

BAB I

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Brand dan Jenisnya

Brand merupakan nama, symbol, design atau kombinasi dari ketiganya yang

mengidentifikasi barang atau jasa dari sebuah perusahaan (Straub dan Attner,

1994:391)

Jenis dari merek itu sendiri adalah

a. Brand Name (Nama Merek)

Merupakan bagian dari yang dapat diucapkan misal: Pepsodent,

Toyota, Mercedes dan lainnya

b. Brand Mark (Tanda Merek)

Merupakan sebagian dari merek yang dapat dikenal namun susah untuk

diucapkan, seperti simbo Nike, symbol Toyota, gambar tiga berlian

Mitsibishi

c. Trade Mark (Tanda Merek Dagang)

Merupakan merek yang dilindungi hukum karena kemampuannya untuk

menghasikan sesuatu yang istimewa.

d. Copyright (Hak Cipta)

Merupakan hak istimewa yang dilindungi oleh undang-undang, untuk

memproduksi, menerbitkan dan menjual sebuah karya.

3

Page 4: Brand Image

Menurut Lamb (2001:423) ciri - ciri dari nama merek yang efektif yaitu :

1. Mudah diucapkan

2. Mudah dikenali

3. Mudah diingat

4. Pendek

5. Berbeda atau unik

6. Menggambarkan produk

7. Menggambarkan manfaat dari produk

8. Mempunyai konotasi yang positif

9. Memperkuat citra produk yang diinginkan

10. Secara hukum kepentingannya terlindungi baik di pasar dalam negeri

11. maupun pasar luar negeri.

2.2 Peranan Managemen Brand dalam Dunia Industri

Managemen Brand adalah serentetan usaha tentang dan untuk membangun sebuah

kata di benak konsumen, yaitu berupa suatu merek.

Merek adalah suatu keniscayaan. Jika merek sudah menjelma menjadi merek

yang kuat, maka nilai komersial juga akan meningkat. Dengan adanya brand

(merek), bisnis suatu perusahaan menjadi lebih mudah untuk dipasarkan dan

mendunia.

Merek akan berekuitas tinggi apabila memiliki:

a. loyalitas merek yang tinggi (brand loyalty),

b. kesadaran merek (brand awareness),

c. kesan kualitas (perceived quality),

d. asosiasi-asosiasi merek (brand assosiation).

4

Page 5: Brand Image

Merek dengan ekuitas merek yang tinggi adalah aset yang sangat berharga,

ekuitas merek yang tinggi dapat memberikan perusahaan begitu banyak

keunggulan bersaing. Merek yang kuat dapat memberikan kesadaran serta

loyalitas merek konsumen yang tinggi. (Sumber: Romi dan Adi, 2007)

Manfaat Lain dari Merek:

a. Loyalitas Konsumen

b. Kebalnya perusahaan terhadap krisis

c. Solidnya dukungan dari orang tengah

d. Mulusnya proses komunikasi pemasaran

e. Terbukanya peluang lisensi dan perluasan merek

f. Bukan hanya pembeli; karyawan, supplier, investor, konsultan, dan

stakeholder juga cenderung mengincar produk dengan merek yang lebih

mapan dan bersinar.

Namun penting untuk diingat bahwa merek merupakan janji penjual untuk secara

konsisten memberikan manfaat dan jasa tertentu kepada pembeli sehingga

untuk mendapatkan tempat di masyarakat, dibutuhkan jaminan kualitas dan

pelayanan yang berkesinambungan.

Dalam cakupan yang lebih luas, Dave Mc Nally dan Karl Speak dalam

karyanya “Be Your Own Brand” berargumen bahwa merek bukan hanya soal

produk atau servis. Merek juga menempel pada individu, komunitas,

organisasi, partai, kota, Negara dll. Misal artis bermerek Bunga Citra Lestari,

program Televisi bermerek Empat Mata, lukisan bermerek Monalissa, dan

apapun. Manfaat dasar dari merek itu sendiri adalah tetap sama, yakni sebagai

identitas pembeda.

Ketika brand suatu perusahaan secara konsisten mempertahankan

komunikasi dengan konsumen, semakin kuat potensi untuk terbentukcitra

merek (brand image) yang kemudian menjadi sumber asset terbesar bagi

perusahaan.

5

Page 6: Brand Image

2.3 Cara Membangun Merek

Sebelum mengembangkan suatu merek, langkah awal yang harus diambil

adalah pemberian brand suatu produk. Menurut Ippho Santosa dalam buku 10

Jurus Terlarang, strategi awal branding suatu produk adalah sebagai beikut:

a. Temukan sebuah kata yang menyiratkan kekuatan produk untuk

dipasarkan

b. Kunci kata tersebut dan terus ekspos ke masyarakat

c. Cepat atau lambat publik mempercayai, menguatkan dan terbentuk

persepsi publik

d. Niscaya tidak ada siapa pun yang bisa mengambil kata itu.

Selanjutnya adalah membangun citra merek tersebut. Menurut Freddy

Rangkuti (2004: 5), membangun merek yang kuat tidak berbeda dari

membangun sebuah rumah. Untuk memperoleh bangunan rumah yang kukuh,

kita memerlukan fondasi yang kuat. Cara membangun merek adalah sebagai

berikut:

(1) Memiliki positioning yang tepat. Merek dapat diposisikan dengan

berbagai cara, misalnya dengan menempatkan posisinya secara spesifik

di benak pelanggan. Membangun positioning adalah menempatkan

semua aspek dari brand value (termasuk manfaat fungsional) secara

konsisten sehingga selalu menjadi nomor satu dibenak pelanggan,

(2) Memiliki brand value yang tepat. Brand value juga mencerminkan

brand

equty secara real sesuai dengan customer values-nya, dan

(3) Memiliki konsep yang tepat. Tahap akhir untuk mengkomunikasikan

brand value dan positioning yang tepat kepada konsumen harus didukung

oleh konsep yang tepat.

6

Page 7: Brand Image

2.4 Keputusan Strategi Merek

Menurut Kotler (2000) ada lima pilihan strategi merek yang dapat digunakan oleh

perusahaan yaitu:

1. Perluasan lini (Line extension), yaitu. Perluasan lini ini dilakukan jika

perusahaan memperkenalkan unit produk tambahan dalam kategori

produk yang sama dengan merek yang sama Contoh: Pantene

mengeluarkan shampoo untuk rambut rontok, rambut berketombe,

rambut kering, rambut berminyak, dan lain sebagainya.

2. Perluasan merek (Brand Extension), yaitu suatu strategi yang dilakukan

perusahaan untuk meluncurkan suatu produk dalam kategori baru dengan

menggunakan merek yang sudah ada. Contoh: Pepsodent mengeluarkan

produk mouthwash, permen dan sikat gigi

3. Multi-merek (Multibrand), adalah suatu strategi perusahaan untuk

memperkenalkan merek tambahan dalam kategori produk yang sama.

Sebagai contoh adalah P&G memproduksi sebelas merek deterjen.

Indofood meluncurkan berbagai merek untuk produk mie instannya.

4. Merek baru (new brand), yaitu strategi perusahaan meluncurkan produk

dalam suatu kategori baru, tetapi perusahaan tidak mungkin

menggunakan merek yang sudah ada lalu menggunakan merek baru.

Contoh: Coca Cola memproduksi minuman bersoda tetapi memiliki rasa

buah-buahan diberi merek Fanta, dan (5) Merek bersama (cobrand), yaitu

dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam satu tawaran,

sebagai contoh Aqua-Danone.

7

Page 8: Brand Image

2.5 Brand Equity (Ekuitas Merek)

Brand equity adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang terkait dengan

suatu merek, nama, simbol, yang mampu menambah atau mengurangi nilai yang

diberikan oleh sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan maupun pelanggan

(Durianto, dkk, 2004).

Menurut Aaker (1997), brand equity dapat dikelompokkan dalam lima

kategori, yaitu:

1. Brand Awareness (kesadaran merek)

Menunjukkan kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau

mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk

tersebut.

2. Brand Association (asosiasi merek)

Mencerminkan pencitraan suatu merek terhadap suatu kesan tertentu dalam

kaitannya dengan kebiasaan, gaya hidup, manfaat, atribut produk, geografis,

harga pesaing, selebritis, dan lain-lain.

3. Perceived Quality (persepsi kualitas)

Mencerminkan persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau

keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkenaan dengan maksud yang

diharapkan.

4. Brand Loyalty (loyalitas merek)

Mencerminkan tingkat keterikatan konsumen dengan suatu merek produk

5. Other proprietary brand asset (aset-aset merek lainnya)

Aset-aset merek lainnya akan sangat bernilai jika aset-aset itu menghalangi

dan mencegah para kompetitor menggerogoti loyalitas konsumen. Aset-

aset merek lainnya seperti paten, cap dagang, dan saluran hubungan.

2.6 Citra Merek

Citra merek (brand image) merupakan sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu. Ada tiga indikator dari

brand image, yaitu :

8

Page 9: Brand Image

a. Citra Perusahaan (Corporation Image) adalah sekumpulan asosiasi yang

dipersesikan konsumen terhadap perusahaan yang membuat suatu produk

atau jasa. Dalam penelitian ini citra pembuat meliputi: popularitas,

kredibilitas serta jaringan perusahaan.

b. Citra Konsumen ( User Image) adalah sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap pemakai yang menggunakan suatu

barang atau jasa. Meliputi : pemakai itu sendiri, gaya hidup/kepribadian, serta

status sosialnya.

c. Citra Produk (Product Image) adalah sekumpulan asosiasi yang

dipersepsikan konsumen terhadap suatu produk. Meliputi artibut produk

tersebut, manfaat bagi konsumen, penggunanya, serta jaminan.

2.7 Brand Image featuring Pembajakan

Tidak selamanya pembajakan berimbas buurk pada perusahaan, namun yang

jelas itu bukan merupakan perbuatan yang terpuji. Akan tetapi, ada beberapa,

atau mungkin banyak perusahaan yang mesti berterimakasih kepada para

pembajak. Contohnya perusahaan Microsoft, pembajak lah yang telah

menyebar luaskan Windows sehingga operating system ini tersimpan di

mana-mana , semakin ternama dan kemudian menjadi standar industry. Pada

akhirnya, kondisi ini menyulitkan Linux dan Apple untuk menyelinap. Artis-

artis juga harus berterimakasih kepada para pembajak, terutama Inul

Daratista.

Inilah dalam dunia pemasaran yang disebut dengan cara jungkir balik untuk

mengatrol merek (brand). Bisa jadi, harga ditetapkan mahal terlebih dahulu

sehingga produk dipandang berkualita, namun bisa juga perusahaan membuat

produk yang berkualitas sehingga masyarakat berani membayar lebih mahal

dibanding dengan produk lain yang serupa.

9

Page 10: Brand Image

2.8 Produk Dengan Brand Paling Mengena di Masyarakat Indonesia

Selama ini, ternyata sudah banyak produk-produk yang telah melekat dan diingat

oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, karena manfaatnya, populernya

atau bahkan karena memang banyak yang memakai dan mengkonsumsinya.

Berikut adalah daftar 10 produk dengan brand yang paling mengena di masyarakat

Indonesia:

1. Aqua (Air Mineral Dalam Kemasan)

Produk air mineral yang berada di bawah Lisensi danone ini memang

memegang brand yang sangat cemerlang di Indonesia. hampir semua orang

di Indonesia akan menyebutkan aqua ketika akan membeli air mineral. baik

Ades, Machoa, Pristine, dan lain-lain, tetap dianggap sebagai Aqua oleh sebagian

besar masyarakat Indonesia

10

Page 11: Brand Image

2. Honda (Sepeda Motor)

Dalam bahasa jawa, sepeda motor sering disebut dengan Honda, padahal

honda adalah merk salah satu produk sepeda motor. bahkan tak peduli

apapun merk sepeda motor tersebut (baik Yamaha, Kawasaki, Suzuki,dll),

masyarakat luas jawa tetap menyebutnya dengan Honda. Hal ini

dikarenakan produk Hondalah yang paling pertama mengorbit di

Indonesia, sehingga masyarakat Indonesia (terutama Jawa).

3. Indomie (Mie Instant)

Bagi banyak orang Indonesia, mie Instant biasa disebut dengan Indomie.

padahal kita tahu, produk mie instant di indonesia bukan hanya Indomie.

melainkan ada banyak produk lain seperti Sarimi, Mie sedap, Supermie,

11

Page 12: Brand Image

dan lain lain. Tapi rakyat Indonesia sudah terlanjur menyebut Indomie

sebagai brand Mie instant walaupun produk mereka sudah kalah dengan

Mie Sedap yang kini menjadi produk Mie Instant terlaris di indonesia

4. Baygon (Obat Nyamuk)

Seandainya kita disuruh untuk membeli obat nyamuk oleh orang tua kita,

maka pikiran kita akan langsung tertuju pada produk Baygon, walaupun

ada produk lain semacam Vape, Lavenda, dan yang lainya, tapi bagi

Baygon tetaplah menjadi prioritas utama untuk penyebutan produk obat

nyamuk

12

Page 13: Brand Image

5. Softex (Pembalut Wanita)

Inilah mastro produk pembalut wanita yang paling laris sekaligus paling

terkenal di Indonesia, maka tak heran jika banyak wanita indonesia lebih

suka mneyebut Softex ketimbang pembalut. selain karna softex adalah

produk pembalut paling terkenal, softex juga merupakan produk yang

paling mudah didapat

6. Vitacimin (Tablet Vitamin C)

Jika kita sariawan kemudian ingin membeli tablet vitamin C, maka dalam

benak kita akan tertuju pada tablet vitacimin karena merupakan produk

vitamin C non resep pertama yang mengorbit di Indonesia.

13

Page 14: Brand Image

7. Chiki (Snack/Makanan Ringan)

Produk Chiki pernah menguasai pasar Indonesia sebagai produk snack

yang paling terkenal di Indonesia. dan walaupun sekarang pamornya sudah

menurun, brand chiki tetap masih mengena di mata masyarakat Indonesia.

8. Sanyo (Pompa Air)

Sanyo, begitulah masyarakat indonesia kebanyakan menyebut suatu alat

yang berfungsi untuk menyedot dan memopa air itu, memang begitu

adanya. Masyarakat Indonesia sudah mengganti nama pompa air dengan

Sanyo. hal ini karna Sanyo adalah merk Pompa air pertama yang beredar

di Indonesia.

14

Page 15: Brand Image

9. Hansaplas (Plester Luka)

Dari sekian banyak merk Produk plester luka, hansaplaslah yang menjadi

si nomer 1. dari dulu hansaplas memang sudah eksis menjadi produk

plester luka paling terkenal, walaupun dulu sempat tersaingi oleh

tensoplast, tapi kini hansaplas tetaplah menguasai pasar Indonesia di

bidang plester luka.

10. Glukol (Lem Kertas)

Hampir semua institusi dan individu mengggunakan lem ini. lem Glukol,

begitulah namanya. Lem ini seakan telah sangat melekat di hati

masyarakat Indonesia. dari sekian banyak produk lem kertas (yang

biasanya berakhiran ol), merk glukol tetap menjadi pilihan utama, selain

itu juga karna lem glukol ini adalah produk yang paling banyak dijual .

15

Page 16: Brand Image

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah berdirinya Aqua

PT. Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 oleh Bapak Tirto

Utomo, sebagai produsen pelopor air minum dalam kemasan di Indonesia. Pabrik

pertama didirikan di Bekasi. Setelah beroperasi selama 30 tahun, kini Aqua

memiliki 14 pabrik di seluruh Indonesia.

Pada tahun 1998, Aqua (yang berada di bawah naungan PT. Tirta Investama)

melakukan langkah strategis untuk bergabung dengan Group DANONE, yang

merupakan salah satu kelompok perusahaan air minum dalam kemasan

terbesar di dunia dan ahli dalam nutrisi. Langkah ini berdampak pada

peningkatan kualitas produk, market share, dan penerapan teknologi

pengemasan air terkini. Di bawah bendera DANONE-AQUA, kini Aqua

memiliki lebih dari 1.000.000 titik distribusi yang dapat diakses oleh

pelanggannya di seluruh Indonesia.

AQUA adalah pemimpin pasar yang tidak dipertanyakan dalam industri air

dalam botol. Sistem penyaluran, strategi pemasaran, dan kemasan yang

istimewa menciptakan keunggulan bersaing. Memungkinkan harga premium

sekitar 10% sampai 25% diatas harga-harga yang dipatok merek-merek

pesaing. Selama lima tahun terakhir sukses AQUA telah menarik persaingan

dari sekitar 50 perusahaan air dalam botol di Indonesia, yang menjual lebih

dari 70 merek dagang.

16

Page 17: Brand Image

2.2 Brand Image pada Merek Aqua

Pada awal mula didirikan, diferensiasi adalah tujuan pertama Tirto. Pada cara

pengenalan brand/merek yang cerdas, dia menyebut produknya AQUA

(bahasa latin untuk “air”). Orang-orang asing di Indonesia, sebagai pasar

sasaran awal, bisa paham apa maksud kata tersebut. Lebih dari 300 bahasa

yang diucapkan di Indonesia dan sensitivitas etnis sangatlah penting.

Pemilihan istilah Latin adalah netral, dan tidak menguntungkan kelompok

etnis tertentu. Sebagai bonus, AQUA adalah kata yang mudah diucapkan bagi

penutur bahasa manapun.

Contohnya beberapa tahun silam, katagori ini termasuk baru dan nyeleneh -

pada saat itu, yaitu katagori ‘air minum dalam kemasan‘, dan Aqua, sang

perintis, memerlukan waktu 10 tahun untuk menjadi merek superior di

Indonesia. Karena pada waktu peluncuran produk Agua ini, pasar masih

merasa “aneh” dengan ‘air minum dalam kemasan‘, apalagi pada waktu itu harga 1

liter Agua lebih mahal dari harga 1 liter minyak tanah (maklum, saat itu minyak

tanah masih disubsidi-red). Pada masa itu, orang berfikir produk ini mengada-

ngada. Tetapi lama-kelamaan pasar bisa menerima produk air dalam kemasan ini,

karena kepraktisannya, higenitasnya dll.

Dan karena Aqua terlebih dahulu masuk sebagai pionir di katagori ‘air minum

dalam kemasan’ ini, akhirnya Aqua menjadi market leader dalam waktu lama.

Sampai akhirnya bermunculan pesaing yang tergiur lezatnya kue bisnis air

minum dalam kemasan ini. Tidak mudah untuk menggeser Aqua, karena

merek “AQUA” sudah menancap begitu kuat dibenak konsumen. Coba

dengar percakapan pembeli yang hendak membeli air minum dalam kemasan,

pasti kalimat yang di ucapkan si pembeli ke penjual adalah “Aqua”.

Padahal belum tentu pembeli tersebut mencari air minum dalam kemasan

dengan merek ‘Aqua’, tetapi yang dimaksud dengan Aqua disini adalah ‘air

minum dalam kemasan’, apapun mereknya. Jadi, konsumen sudah memiliki

persepsi, bahwa kata Aqua adalah menunjukkan maksud pada ‘air minum

17

Page 18: Brand Image

dalam kemasan’. Dan tentu saja ini merupakan keuntungan besar untuk merek

Aqua. Dan dalam kasus jual beli diatas, tentu saja si pedagang akan

mengeluarkan air minum dalam kemasan dengan merek Aqua, bukan merek

yang lainnya.

2.3 Peranan Media Periklanan terhadap Brand Image Aqua

Walaupun suatu perusahaan sudah memiliki brand image yang bagus, dalam

pembahasan kali ini adalah Produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK),

periklanan juga mendorong sikap positif terhadap suatu merek. Ketika

konsumen memiliki kerangka acuan yang netral atau baik terhadap suatu

merek atau priduk, mereka seringkali dipengaruhi secara positif oleh iklan

tersebut. Periklanan mempunyai 5 media yang utama yaitu televisi, radio,

surat kabar, amjalah, dan iklan outdoor (shimp, 2003:505) Berdasarkan

pendapat di atas maka perumusan merek adalah sebagai berikut

Periklanan: Citra Merek

Media Televisi (X1) Air Mineral Aqua

Media Majalah (X2)

18

Page 19: Brand Image

ANALISA MEDIA PERIKLANAN TERHADAP BRAND IMAGE AQUA

(Puspito Wedari, 2007:53-57)

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Jumlah Persentase

Perempuan 74 responden 76,29%

Laki-laki 23 responden 23,71%

Total 97 responden 100 %

Sumber : data primer yang diolah peneliti, 2007.

Distribusi pendapat responden

Variabel citra merek air mineral Aqua (Y)

Indikator Frekuensi Total Presentase (dlm %) Total

Penelitian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Konsistensi 1 1 9 72 14 97 1.03 1.03 9.28 74.23 14.43 100%

produk

Proses 0 2 20 60 15 97 0 2.06 20.62 61.86 15.46 100%

pembuatan produk

Standar 0 1 13 63 2 97 0 1.03 13.4 64.95 20.62 100%kualitas produk

Citra 0 1 2 45 49 97 0 1.03 2.06 46.39 50.52 100%

produk

19

Page 20: Brand Image

Higienitas 0 2 4 66 25 97 0 2.06 4.13 68.04 25.77 100%

produk

Keterangan :

5 = sangat setuju

4 = setuju

3 = ragu - ragu

2 = tidak setuju

1 = sangat tidak setuju

Pada tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa dari kelima pernyataan jawaban

responden mayoritas memilih jawaban setuju (4) dan yang paling besar persentase yakni

74,23% terletak pada pernyataan kualitas produk Aqua konsisten (P1) atau yang berarti

sebanyak 72 responden memilih jawaban ini.

Untuk jawaban sangat setuju (5) pernyataan bahwa Aqua memiliki citra yang baik

(P4) mendapat respon paling besar yakni 50,52%, ini berarti sebanyak 49

responden sangat setuju bahwa Aqua merupakan air mineral yang mempunyai citra

yang baik.

Sedangkan untuk jawaban ragu-ragu (3) paling besar persentasenya terletak pada

pernyataan produk Aqua dibuat dengan baik (P2) yakni sebesar 20,62% yang

mengartikan sebanyak 20 responden memberikan jawaban ragu-ragu untuk

pernyataan ini.

Untuk jawaban tidak setuju (2) di dominasi oleh dua pernyataan yaitu produk

Aqua dibuat dengan baik (P2) dan pernyataan Aqua bersifat higienis dan sehat

(P5) yakni masing - masing sebesar 2%.

20

Page 21: Brand Image

Sedangkan jawaban sangat tidak setuju (1) paling besar persentasenya terletak

pada pernyataan kualitas produk Aqua konsisten (P1) sebesar 1,03% yang

mengartikan bahwa satu responden sangat tidak setuju pada pernyataan ini.

Distribusi pendapat responden

Variabel periklanan melalui media televisi (X1)

Indikator Frekuensi Tota Presentase (dlm %) Totall

Penelitian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Iklan Aqua 1 4 12 71 9 97 1.03 4.12 12.37 73.20 9.28 100di televisi %menarikuntukditonton

Iklan 1 18 37 34 7 97 1.03 18.5 38.14 35.05 7.22 100Aqua di 6 %televisi lebih kreatif dari iklan air mineral lainnya

Iklan Aqua 0 4 18 71 4 97 0 4.12 18.56 73.20 4.12 100di televisi %menggambar

kan produk

yang konsisten

Keterangan :

5 = sangat setuju

4 = setuju

3 = ragu - ragu

2 = tidak setuju

1 = sangat tidak setuju

21

Page 22: Brand Image

Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari kelima pernyataan jawaban

responden mayoritas memilih jawaban setuju (4) dan yang paling

besarpersentasenya terletak pada pernyataan iklan Aqua di televisi menarik untuk

ditonton (P1) dan iklan Aqua di televisi menggambarkan produk yang konsisten

(P3) dengan persentase sebesar 71%.

Untuk jawaban sangat setuju (5) didominasi oleh pernyataan iklan Aqua di televisi

menggambarkan citra Aqua yang baik yakni sebesar 37,11% , hal ini

menunjukkan bahwa responden sangat setuju bahwa iklan Aqua di televisi

menggambarkan citra Aqua yang baik.

Untuk pernyataan iklan Aqua di televisi lebih kreatif dari iklan air mineral lainnya

(P2) mendominasi jawaban ragu-ragu (3) dan jawaban tidak setuju (2) yakni

masing - masing sebesar 38,14% dan 18,56%.

Sedangkan untuk jawaban sangat tidak setuju (1) paling besar persentasenya

terletak pada dua pernyataan yakni iklan Aqua di televisi menarik untuk ditonton

(P1) dan iklan Aqua di televisi lebih kreatif dari iklan air mineral lainnya, dengan

persentase masing-masing sebesar 1,03% mengartikan bahwa 1 (satu) responden

sangat tidak setuju pada pernyataan iklan Aqua di televisi menarik untuk ditonton

(P1), dan 1 (satu) responden sangat tidak setuju pada pernyataan iklan Aqua di

televisi lebih kreatif dari iklan air mineral lainnya (P2).

22

Page 23: Brand Image

Distribusi pendapat responden Variabel periklanan melalui media majalah (X2)

Indikator Frekuensi Total Presentase (dlm %) Total

Penelitian 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Iklan Aqua di majalah 0 5 18 70 4 97 0 5.15 18.56 72.17 4.12 100%menggambarkan produk yang konsisten

iklan Aqua di majalah 0 3 19 64 11 97 0 3.09 19.59 65.98 11.13 100%menggambarkan air mineral yang memiliki standar iklan Aqua di majalah 0 0 11 53 33 97 0 0 11.34 34.12 20.62 100%menggambarkan citra Aqua yang baik

Keterangan :

5 = sangat setuju

4 = setuju

3 = ragu - ragu

2 = tidak setuju

1 = sangat tidak setuju

Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dari keempat pernyataan jawaban

responden mayoritas memilih jawaban setuju (4) dan yang paling besar

persentasenya terletak pada pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan

produk yang konsisten (P1) dengan persentase sebesar 72,17% atau sebanyak 70

responden memilih jawaban setuju untuk pernyataan ini.

Untuk jawaban sangat setuju (5) didominasi oleh pernyataan iklan Aqua di

majalah menggambarkan citra Aqua yang baik (P3) yakni sebesar 34,02%, hal ini

menunjukkan bahwa responden sangat setuju bahwa iklan Aqua di majalah

menggambarkan citra Aqua yang baik.

23

Page 24: Brand Image

Untuk pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan air mineral yang

memiliki standar (P2) mendominasi jawaban ragu-ragu (3) yakni sebesar 19,59% atau

sebanyak 19 responden.

Sedangkan untuk jawaban tidak setuju (2) paling besar persentasenya terletak

pada pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan produk yang konsisten

(P1) dengan persentase sebesar 5,15% mengartikan bahwa 5 responden sangat tidak

setuju pada pernyataan iklan Aqua di majalah menggambarkan produk yang konsisten

(P1). Untuk jawaban sangat tidak setuju (1), tidak satupun responden yang

memberikan jawaban ini dari ketiga pernyataan yang ada.

24

Page 25: Brand Image

BAB III

PENUTUP

1. Simpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa:

a. Kunci sukses dari Aqua tak lain adalah karena perusahaan ini pasca

ditinggalkan pendirinya, Tirto Utomo yang wafat pada 1994, tetap

menjadi sebuah perusahaan yang visionary companies

dengan

memiliki brand image yang bagus, core values, yaitu tanggungjawab,

kepemimpinan, dan keterbukaan dan konsistensi perusahaan hanya

pada industri Air Minum Dalam Kemasan.

b. Hasil penelitian menyatakan bahwa periklanan di televisi lebih

dominan mempengaruhi citra merek air mineral Aqua, maka penulis

menyarankan kepada produsen air mineral Aqua untuk terus

meningkatkan iklannya di televisi dengan cara membuat iklan yang

lebih variatif dan inovatif sehingga dapat meningkatkan persepsi

konsumen dan calon konsumen terhadap citra merek air mineral

Aqua..

2. Saran

Dari simpulan di atas, penulis menyarankan:

a. Sebaiknya supaya produsen Aqua selalu menjaga image brand Aqua

tetap baik, dibutuhkan konsistensi dan upaya perusahaan untuk

senantiasa meningkatkan pelayanan dan menjaga kualitas produk yang

dihasilkan

b. Mengingat periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

citra merek air mineral Aqua maka perusahaan PT. Aqua sebagai

produsen perlu lebih meningkatkan nilai periklanan oleh karena

periklanan memiliki kontribusi yang berpengaruh positif terhadap

brand image/citra merek air mineral Aqua

25

Page 26: Brand Image

DAFTAR PUSTAKA

Nurmiyanti. 2009. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk dan

Promosi

Penjualan terhadap Citra Perusahaan. Semarang: UNDIP

Santosa, Ippho. 2010. 10 Jurus Terlarang. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Wedari, Puspito. 2007. Analisis periklanan terhadap Citra Merek.

Medan:

Universitas Sumatera Utara

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/10/brand-loyalty-loyalitas-merek-

definisi.html

http://www.dalimunthe.com/2010/03/10-brand-paling-mengena-di-indonesia.html

26

Page 27: Brand Image