brand awareness brand image, celebrity endorser cinta ... d1218007.pdfdan minat beli (studi pengaruh...

24
Brand Awareness, Brand Image, Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram dan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap Minat Beli pada Produk “Green Product” The Body Shop pada Followers akun Instagram @thebodyshopindo) Disusun Oleh: BABY NAURA D1218007 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI NON REGULER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 13-Nov-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

Brand Awareness, Brand Image, Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram

dan Minat Beli

(Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta

Laura di Instagram terhadap Minat Beli pada Produk “Green Product” The

Body Shop pada Followers akun Instagram @thebodyshopindo)

Disusun Oleh:

BABY NAURA

D1218007

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI NON REGULER

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020

Page 2: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

1

Brand Awareness, Brand Image, Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram dan

Minat Beli

(Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura

di Instagram terhadap Minat Beli pada Produk “Green Product” The Body Shop pada

Followers akun Instagram @thebodyshopindo)

Baby Naura

Program Studi Ilmu Kounikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

ABSTRACT

In communication science, delivering an effective message is often linked with the

advertisement. In order to make an advertisement being well-recognized by people, they need

to make it as creative as possible. By using an infamous and credible celebrity could be one

of many factors to make the message well-delivered to the targeted consumers, it is expected

to get people attention, developing the brand awareness and brand image positively, and

influencing the consumers’s buying intentions. This research is conducted to figure out if there

is a significant influence between brand awareness, brand image, and celebrity endorser

toward buying intentions. Theory that is being used in this research is an Elaboration

Lihelihood Model theory that was once developed by Richard E Petty dan John T. Cacioppo

(1980). This theory explained how the receiver can be effected by the message that has

delivered by the communicator so that the ideal purpose of it can be well-conducted directly.

Generally, case that involved with this model is the communication that occur in mass media.

This research using quantitative research method. The technique of data collection is

conducted by spreading the questionnaire to 271 respondents (the followers of Instagram

account @thebodyshopindo) by Google Form in July 2020. Data analysis technique is using

multiple linear regression.

Based on the data analysis is concluded that there is a significant influence between

these variables which are brand awareness, brand image, and celebrity endorser Cinta

Laura in Instagram towards buying intention to product “Green Product” The Body Shop

upon instagram account @thebodyshopindo followers. The data obtained that the influence

of brand awareness toward buying intention amounted to 33%, brand image toward buying

intention amounted to 35,7%, dan the influence of celebrity endorser toward buying

intentions amounted to 24,7%, and the influence of three variables simultaneously toward

buying intentions to product “Green Product” The Body Shop upon instagram account

@thebodyshopindo followers amounted to52,9%.

Key words : Brand awareness, brand image, celebrity endorser, buying intentions,

Elaboration Likelihood Model theory.

Page 3: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

2

PENDAHULUAN

Dewasa ini, produk industri kecantikan diperkirakan memiliki potensi besar

dalam meningkatkan penjualan industri dalam negeri. Seperti yang disampaikan oleh

Chief Executive Officer (CEO) Social Bella, John Marco Rasjid, yang dikutip dari

pemberitaan di situs online Koran Tempo. Rasjid mengatakan bahwa rata-rata total

belanja masyarakat Indonesia untuk kebutuhkan kosmetik dan perawatan diri adalah US$

20 per kapita, dan ini lebih rendah dibandingkan dengan belanja kosmetik masyarakat

Thailand dan Malaysia yang masing-masing besarnya dua dan tiga kali lipat. Hal ini juga

diyakini oleh Co-Founder kosmetik lokal Rollover Reaction, Dinar Amanda, yang cukup

optimis dengan tingginya permintaan konsumen terhadap produk kecantikan dalam negeri

yang akan semakin mendorong inovasi produk dalam negeri sehingga berpotensi mampu

bersaing secara global (Tempo, 2020).

Hal tersebut mendorong pelaku industri kecantikan untuk terus berinovasi dalam

menghadirkan produk-produk “yang tampak berbeda” dari produk-produk sebelumnya

demi terus menarik peluang pasar yang lebih besar. Ironisnya, beberapa penelitian

menjelaskan dampak negatif dan efek samping dari penggunaan bahan kimia yang terdapat

pada produk kecantikan, yang akhirnya menimbulkan keresahan dan kekhawatiran yang

cukup tinggi terutama pada wanita. Hal ini juga merupakan salah satu pendorong lahirnya

produk-produk kecantikan yang memutuskan untuk tidak menggunakan bahan kimia atau

melabelkan “Paraben Free” pada produknya sebagai solusi di tengah-tengah keresahan

konsumen. Namun, jumlahnya memang masih terbilang sedikit jika dibandingkan dengan

produk kecantikan berbahan kimia atau paraben.

Berdasarkan artikel yang ditulis oleh Vidya Nathania, di situs POPBELA.com,

penggunaan paraben dalam suatu produk cukup berbahaya apalagi jika tingkatan

persenannya tinggi, risiko yang disebabkan oleh paraben yaitu di antaranya kanker

payudara karena paraben dapat meningkatkan hormon esterogen yang membentuk sel

kanker, membuat hormon tidak stabil, dan penuaan dini karena dapat meningkatkan

sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari (Nathania, Sering Ditemukan Pada Skincare

Ini Jenis Paraben yang Berbahaya , 2019) Sedangkan paraben itu sendiri merupakan pengawet yang

umum digunakan di industri kosmetik dan produk pembersih seperti sampo, sabun, deodoran,

pelembab, tabir surya, dan masih banyak lagi produk lainnya, hal ini untuk menghindari pertumbuhan

bakteri dan jamur pada suatu produk, sehingga masa kadaluarsa produk bisa bertahan dalam jangka

waktu lama dan cost-nya terbilang sangat murah dibandingkan dengan bahan non kimiawi.

Rupanya tidak hanya kekhawatiran yang tumbuh di tengah-tengah konsumen yang

membuat konsumen semakin selektif dalam membeli suatu produk kecantikan, namun

terdapat faktor-faktor lainnya yang juga memiliki pengaruh kuat dalam pembelian ini. Hal

ini juga diyakini membuat produk dengan bahan non kimia pun menjadi semakin

berkembang dalam industri kecantikan belakangan ini. Salah satunya produk The Body

Shop yang merupakan produk ramah lingkungan (green product brand) dengan

menggunakan bahan-bahan dari green chemistry dalam proses pembuatannya (The Body

Shop, 2020) yang akan digunakan sebagai objek penelitian ini.

The Body Shop memiliki ciri khas sebagai merek produk yang menjadi perintis

produk ramah lingkungan, menjadi produk “vegetarian”, karena menjadi produk

kecantikan yang memperhatikan penggunaan bahan alami dan tidak memakai bahan kimia

pada semua produknya sehingga bersifat green product atau ramah lingkungan, against

Page 4: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

3

animal testing, dan mendermakan beberapa persen dari keuntungannya untuk pelestarian

lingkungan. The Body Shop telah lama membentuk “brand awareness” sejak awal

kampanye untuk bahan- bahan natural dan against animal testing atau melawan percobaan

produknya pada hewan. Laporan Nilai The Body Shop diakui sebagai pelopor oleh

Program Lingkungan dan Berkelanjutan PBB, dan diakui sebagai bisnis hijau dan beretika

oleh para pelanggannya. (The Body Shop, 2020) .

Perusahaan industri kecantikan lainnya yang dianggap juga menggunakan bahan-

bahan alami seperti The Body Shop di antaranya ada L’Occitane, Sukin, Sensatia

Botanicals, dan Pavettia Sincare (Reskiakita, 2019). Namun, The Body Shop merupakan

brand yang mengangkat tema go green sebagai konsep bisnisnya, dan sedemikian rupa

menjadikan kepentingan profit dan social dalam prioritas yang sama. Sehingga

mengenalkan dirinya sebagai korporasi yang tidak hanya peduli dengan keuntungan tapi

juga peduli terhadap masyarakat dan planet (The Body Shop , 2020). Sehingga, dalam hal

ini memungkinkan adanya persaingan di antaranya untuk tetap menempatkan posisi utama

di benak konsumen. Masing-masing perusahaan melakukan upaya dan strategi khusus

agar dapat lebih unggul baik dari segi harga, kualitas, merek, dan mendiferensiasikan

produknya. Hal tersebut yang nantinya berpotensi menjadi salah satu faktor yang menciptakan

brand awareness dan brand image suatu produk di mata konsumen. Dengan potensi yang

inovatif dari the Body Shop tersebut, tentu memunculkan harapan untuk bisa

meningkatkan minat beli masyarakat terhadap produk kosmetik brand ini. Minat beli

terhadap suatu produk tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

Perusahaan harus mengembangkan komunikasi yang efektif dengan para

pelanggan dan pihak lainnya yang memiliki kepentingan pada produk tersebut. Dalam

komunikasi penyampaian pesan yang efektif dengan tujuan memengeruhi komunikan

dalam pemasaran suatu produk dikatikan dengan iklan. Menurut Kotler dan Keller, agar

pesan iklan lebih menarik maka perusahaan menggunakan narasumber sebagai figur yang

dapat menarik perhatian dalam iklan, ini merupakan salah satu cara kreatif untuk

menyampaikan pesan. (Kotler dan Keller, 2006). Dengan menggunakan selebriti yang

populer dalam menyampaikan pesan dalam mempromosikan suatu produk, diharapkan

dapat menarik perhatian konsumen dan memengaruhi minat beli konsumen.

The Body Shop menggunakan Cinta Laura sebagai salah satu celebrity endorser

pada produknya. Dalam pemilihan celebrity endorser, The Body Shop melihat

karakteristik dari bintang tersebut. Cinta Laura merupakan salah satu artis internasional

yang dikenal dengan citra healthy life dan go green for environment, yang mana hal

tersebut berkaitan erat dengan moto dan prinsip bisnis The Body Shop sebagai produk

ramah lingkungan (green product).

Untuk memenangkan persaingan pasar, pemasaran modern memerlukan lebih dari

sekedar menggunakan artis pendukung (celebrity endorser) sebagai penarik pasar, tetapi

juga perlu mengembangkan produk yang baik, yang membuatya mudah didapat oleh

pelanggan sasaran dan menawarkannya dengan citra yang menarik, yang dapat dikatakan

sebagai strategi merek. Penting bagi perusahaan membuat merek produknya mempunyai

nilai tersendiri dan menjadi pembeda dengan produk lainnya untuk membentuk persepsi

produk di benak konsumen. Untuk menciptakan persepsi dan kesan produk yang positif

di benak konsumen maka perusahaan juga harus menciptakan brand image yang positif.

Hal serupa dilakukan oleh The Body Shop, dengan menawarkan produk yang berbeda

dengan produk kecantikan lainnya dengan ciri khasnya sebagai green product atau produk

Page 5: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

4

ramah lingkungan yang menggunakan bahan-bahan alami dan tanpa menggunakan bahan

kimia berbahaya lainnya seperti parabens, fragrance, triclosan, sodium lauryl sulfate

(SLS), sehingga aman untuk digunakan dan tanpa efek samping (The Body Shop, 2017)

Citra merek ini menjadi nilai tambah bagi konsumen yang memprioritaskan kategori yang

ditawarkan oleh perusahaan tersebut, tidak sedikit juga konsumen yang rela membayar

mahal dan berminat membeli produk demi memenuhi standar kualifikasi produk yang

akan dikonsumsinya.

Di sisi lain, penggunaan celebrity endorser dan citra merek perusahaan diharapkan

mempunyai pengaruh terhadap brand awareness. Brand awareness atau kesadaran merek

merupakan langkah awal untuk membangun sebuah merek produk. Adanya brand

awareness yang tinggi diharapkan brand tersebut akan terbersit kembali dari ingatan

konsumen, kapanpun kebutuhan kategori muncul, yang nantinya akan dijadikan

pertimbangan untuk membeli produk. Brand awareness menunjukkan pengetahuan

konsumen terhadap eksistensi suatu brand.

Minat beli diperolah dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang

membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus terekam

dalam benak dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat pada akhirnya, ketika seorang

konsumen harus memenuhi kebutuhannya akan mengaktuliasikan apa yang ada didalam

benaknya itu. Menurut Stigler dalam Cobb-Walgren (1995) menyatakan bahwa suatu

merek yang dikenal oleh pembeli akan menimbulkan minatnya untuk membeli suatu

produk (Cobb-Walgren, Ruble, & Donthu, 1995).

Sebuah riset terkait dengan minat beli suatu produk pernah dilakukan oleh Iwan, di mana ia

mengkaitkan minat beli mie Sukses di kalangan penduduk kecamatan Penang Kota Tangerang dengan

variabel lain, yaitu celebrity endorser, brand awareness, dan harga produk. Studinya tersebut

menghasilkan temuan bahwa brand awareness, brand image, dan harga produk secara

bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap minat beli mie Sukses, pengaruh ketiga

variabel ternyata kecil, dan pengaruh di luar ketiga variabel ini memiliki persentase yang

lebih besar (Iwan, 2017).

Selain dikaitkan dengan celebrity endorser, brand awareness, dan harga produk, minat beli

juga dihubungkan dengan citra merek, seperti penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati dan para

koleganya. Penelitian tersebut mengaitkan citra merek terhadap minat beli pada pasta gigi Pepsodent di

kalangan mahasiswa Universitas Brawijaya. Penelitian tersebut menghasilkan temuan bahwa citra

perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel minat beli, citra konsumen

berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli, dan citra produk berpengaruh

signifikan terhadap variabel minat beli (Ambarwati, Sunarti, & Mawardi, 2015).

Berdasarkan penelitian sebelumnya telah adanya penelitian yang meneliti

mengenai brand awareness, brand image, dan celebrity endorser terhadap minat beli,

namun penulis menyadari berdasarkan penelitian sebelumnya di atas, penelitian pengaruh

celebrity endorser di Instagram, belum ada yang meneliti secara lebih spesifik yaitu

dengan mengangkat brand awareness dan brand image “green product” dan kaitannya

dengan minat beli pada followers akun Instagram @thebodyshop. Sehingga, tujuan dari

studi ini adalah untuk melihat ada tidaknya pengaruh brand awareness, brand image, dan

celebrity endorser di Instagram terhadap minat beli pada suatu produk, dengan objek

penelitian adalah followers akun Instagram @thebodyshopindo.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan

judul pengaruh brand awareness, brand image, dan celebrity endorser Cinta Laura di

Page 6: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

5

Instagram terhadap minat beli pada produk “Green Product” The Body Shop pada

followers akun Instagram @thebodyshopindo.

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara brand awareness terhadap minat beli

followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green Product” The

Body Shop?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara brand image terhadap minat beli

followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green Product” The

Body Shop?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara celebrity endorser Cinta Laura di

Instagram terhadap minat beli followers akun Instagram @thebodyshopindo pada

produk “Green Product” The Body Shop.

4. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara brand awareness, brand image, dan

celebrity endorser Cinta Laura di Instagram secara simultan terhadap minat beli

followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green Product” The

Body Shop.

Landasan Teori

1. Definisi Komunikasi

Menurut Wursanto (2001), komunikasi adalah proses kegiatan

pengoperan/penyampaian warta/berita/informasi yang mengandung arti dari satu

pihak (seseorang atau tempat) kepada pihak (seseorang atau tempat) lain dalam usaha

mendapatkan saling pengertian. Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa

komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang

atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami;

hubungan; kontak. Berlo dalam Erliana Hasan (2005).

Sedangkan, komunikasi yang terjadi antara perusahaan dan konsumen disebut

komunikasi kepada konsumen. Komunikasi kepada konsumen lebih kompleks jika

dibandingkan dengan komunikasi individu. Komunikasi kepada konsumen merupakan

pertukaran ide, gagasan, masukan, informasi, dan kritik yang memiliki tujuan tertentu,

disajikan secara personal ataupun impersonal melalui simbol-simbol sehingga pesan

dari perusahaan dapat dipahami oleh konsumen sesuai seperti yang dimaksdukan

interpretasinya. Komunikasi kepada konsumen juga mempengaruhi citra perusahaan,

jika komunikasi yang terjadi baik antara perusahaan terhadap konsumen, maka

kemungkinan citra baik akan terbentuk dari sisi komunikatif dan pelayanan yang

dilakukan, namun jika tidak baik, hal tersebut dapat mempengaruhi reputasi atau citra

perusahaan.menjadi buruk citranya.

2. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi merupakan sebuah proses sosial yang terjadi antara paling sedikit

Page 7: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

6

dua orang dimana seseorang mengirimkan sejumlah simbol tertentu kepada orang lain

(Kennedy dan Soemanagara, 2006). Sedangkan menurut Kotler (2004) pengertian

pemasaran adalah proses pemberian kepuasan kepada konsumen untuk mendapatkan

laba. Dari kedua defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian komunikasi

pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan pesan

kepada konsumen dan pelanggan dengan menggunakan sejumlah media dan berbagai

saluran yang dapat dipergunakan dengan harapan terjadinya tiga tahap perubahan,

yaitu: perubahan pengetahuan, perubahan sikap, dan perubahan tindakan yang

dikehendaki. Menurut Kotler dan Keller (2016) komunikasi pemasaran merupakan

sarana atau cara perusahaan untuk membujuk, mengingatkan dan mempengaruhi

konsumennya baik secara langsung atau tidak mengenai produk atau jasa yang

ditawarkan.

3. Green Marketing

Istilah Green Marketing muncul pada akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an.

Green Marketing merupakan variasi terminology dari environmental marketing,

ecological marketing, green marketing, sustainable marketing, greener marketing.

(Prakash, 2002) dan societal marketing (Kotler, 2003) Green Marketing menurut

Charter (1992) ialah holistic, tanggung jawab strategis proses manajamen yang

mengidentifikasi, mengantisipasi, memuaskan, dan memenuhi kebutuhan stakeholders

untuk memberi penghargaan wajar, yang tidak menimbulkan kerugian kepada manusia

atau kesehatan lingkungan alam. Crane (2000) menyatakan bahwa pelaksanaan konsep

green marketing dalam suatu perusahaan berarti memasukan pertimbangan lingkungan

dalam semua dimensi aktivitas pemasaran yang dilakukan perusahaan. Menrutu Kotler

dan Keller (2012) menyatakan bahwa green marketing merupakan gerakan yang

ditujukan secara langsung untuk produk yang dihasilkan oleh perusahaan agar produk

tersebut memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan. (Priansa, 2017)

The Body Shop merupakan brand kecantikan yang menggunakan

konsep bisnis Green Marketing di dalamnya, dengan memasukan pertimbngan

lingkungan dalam dimensi aktivitas pemasaran yang dilakukannya.

4. Definisi Brand

Menurut Kotler dan Armstrong (2012) brand atau merek adalah sebuah

nama, istilah, tanda, simbol atau desain, atau sebuah kombinasi diantaranya, yang

bertujuan mengidentifikasi barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen. Menurut

Aaker (1997) merek berkenaan dengan nama atau simbol yang bersifat membedakan

dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa seorang penjual atau seorang

kelompok penjual tertentu sehingga membedakannya dengan barang atau jasa yang

dihasilkan oleh kompetitor. Wheeler (2006) menyatakan bahwa sebuah merek adalah

inti dari penjualan dan kegiatan pemasaran, menghasilkan peningkatan kesadaran dan

loyalitas apabila dikelola secara strategis. Simamora (2003) menyatakan bahwa

merek adalah segala sesuatu yang mengidentifikasi barang atau jasa penjual yang

membedakannya dari penawaran barang dan jasa lainnya.

5. Asosiasi Merek

Page 8: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

7

Asosiasi merek menurut Aaker (1997) adalah segala hal yang berkaitan

dengan ingatan mengenai suatu merek. Menurut Durianto dkk (2004) menyatakan

bahwa asosiasi merek adalah segala kesan yang muncul di benak seseorang mengenai

suatu merek. Asosiasi inilah yang nantinya dapat dirangkai oleh konsumen sehingga

membentuk citra tentang merek atau brand image di benak konsumen. Kesan pada

merek akan semakin meningkat apabila pengalaman konsumen terhadap

pengkonsumsian suatu merek berada pada tahap sering. Asosiasi merek dapat

menciptakan suatu nilai bagi perusahaan dan para pelanggan karena ia dapat membantu

proses penyusunan informasi untuk membedakan merek yang satu dengan merek yang

lain. Keuntungan dari asosiasi merek menurut Simamora (2003) yaitu;

Membantu proses penyusunan informasi, berbagai asosiasi yang terdapat pada

merek dapat membantu menspesifikasikan sekumpulan fakta yang dapat

dikenal oleh konsumen.

Pembeda, suatu asosiasi pada merek dapat memberikan landasan yang sangat

penting dalam menciptakan “pembedaan” pada suatu merek.

Alasan untuk membeli, pada umumnya asosiasi merek sangat membantu

konsumen untuk mengambil keputusan untuk membeli produk pada merek

tersebut atau tidak.

Penciptaan sikap atau perasaan positif, hal ini dapat merangsang perasaan

positif terhadap suatu merek.

Landasan untuk perluasan, dengan menciptakan rasa kesesuaian antara suatu

merek pada sebuah produk baru.

Jika konsumen beranggapan bahwa merek tertentu secara fisik berbeda dari

merek pesaing, citra merek tersebut akan melekat secara terus-menerus di benak

konsumen, sehingga dapat membetuk kesetiaan pada merek tertentu, yang akhirnya

terbentuk loyalitas merek.

6. Brand Awareness

Menurut Aaker (1997) brand awareness atau kesadaran merek berkaitan dengan

kemampuan konsumen untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek

merupakan bagian dari kategori produk tertentu. Kotler dan Keller (2012) menyatakan

bahwa kesadaran merek adalah kemampuan konsumen untuk mengidentifikasi merek

dalam kodisi berbeda, misalnya tercermin oleh pengenalan merek mereka atau prestasi

pengingatan.

Brand Awareness atau kesadaran merek merupakan langkah awal untuk membangun

sebuah merek produk. Aspek paling penting dari brand awareness adalah bentuk

informasi dalam ingatan di tempat yang pertama. Sebuah titik ingatan brand awareness

adalah penting sebelum brand association dapat dibentuk. Menurut Ambadar, et al. (2007)

brand awareness adalah ukuran kekuatan eksistensi suatu merek di benak pelanggan.

Brand awareness ini mencakup brand recognition (merek yang pernah diketahui

pelanggan), brand recall (merek apa saja yang pernah diingat oleh pelanggan untuk

kategori tertentu), top of mind (merek pertama apa yang disebut pelanggan untuk satu

Page 9: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

8

produk tertentu) dan dominant brand (satu-satunya merek yang diingat pelanggan).

Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut dapat dijelaskan bahwa kesadaran merek

adalah kapasitas konsumen untuk mengenal atau mengingat sebuah merek dan terdapat

hubungan antara merek dan kelas produk, tetapi hubungan tersebut tidak harus kuat.

Kesadaran merek merupakan proses dari mana merek tersebut dikenal pada sebuah level

ketika konsumen telah menempatkan merek tersebut pada tingkat yang lebih tinggi, maka

merek tersebut menjadi “top of mind”.

Puncak pikiran (top of mind)

Top Of Mind (puncak pikiran) merupakan merek yang disebutkan

pertama kali oleh konsumen atau yang pertama kali muncul dalam benak

konsumen. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan utama dari

berbagai merek yang ada dalam benak konsumen.

Pengingatan kembali terhadap merek (brand recall)

Brand recall adalah pengingatan kembali merek yang dicerminkan

dengan merek lain yang diingat oleh konsumen setelah konsumen

menyebutkan merek pertama. Pengingatan kembali terhadap merek

didasarkan pada permintaan konsumen untuk menyebutkan merek tertentu

dalam suatu kelas.

Pengenalan merek (brand recognition)

Brand recognition adalah pengenalan merek yang menunjukkan

tingkat kesadaran konsumen terhadap suatu merek yang diukur dengan

bagaimana konsumen mengenali ciri-ciri produk dari merek tersebut. Brand

Recognition (pengenalan merek) merupakan pengukuran brand awareness

responden dimana kesadarannya diukur dengan diberikan bantuan.

Pertanyaan yang diajukan dibantu dengan menyebutkan ciri-ciri dari produk

merek tersebut (aided question). Pertanyaan diajukan untuk mengetahui

seberapa banyak responden yang perlu diingatkan akan keberadaan merek

tersebut. Brand Recognition (pengenalan merek) adalah tingkat minimal

kesadaran merek dimana pengenalan suatu merek muncul lagi setelah

dilakukan pengingatan kembali lewat bantuan.

Tidak menyadari merek (unaware brand)

Unware brand atau tidak menyadari merek, Merupakan tingkat paling

rendah dalam piramida kesadaran merek, dalam hal ini konsumen tidak

menyadari akan adanya suatu merek.

7. Brand Image

Brand image atau citra merek menurut Kotler dan Keller (2013) merupakan

respons konsumen pada keseluruhan penawaran yang diberikan oleh perusahaan. Citra

Page 10: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

9

perusahaan dapat dipahami juga sebagai sejumlah kepercayaan, dan kesan yang diberikan

oleh pelanggan terhadap suatu perusahaan. Citra perusahaan tidak dapat terbentuk dengan

sendirinya, upaya yang dilakukan harus continue dan konsisten dalam proses

pembentukan citra tersebut, citra perusahaan yang positif tentunya akan memiliki nilai

lebih di mata konsumen. Kegiatan untuk memperkenalkan produk sangat tidak efektif

bila tidak adanya sebuah merek. Merek atau brand adalah nama, tanda, simbol, desain

atau kombinasi hal-hal tersebut, yang ditujukan untuk mengidentifikasi dan

mendiferensiasi (membedakan) barang atau layanan suatu penjual dari barang dan

layanan penjual lain. Menurut Nguyen dan Leblanc (Tjiptono, 2008) menyatakan bahwa

citra merek merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk di benak masyarakat tentang

perusahaan. Citra tersebut meliputi nama bisnis, arsitektur, ideologi, konsep bisnis,

kualitas dan kesan komunikasi yang dilakukan saat melayani konsumen atau klien

perusahaan. Menurut Kotler dan Keller (2013) citra merek diukur dengan menggunakan

dimensi berikut.

Kepribadian (personality)

Keseluruhan karakteristik yang dipahami publik sasaran seperti

tanggung jawab sosial dan kredibilitas.

Reputasi (reputation)

Hak yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran

berdasarkan pengalaman sendiri ataupun pihak lain, seperti pengalaman

transaksi yang berjalan lancar dan aman.

Nilai-nilai

Respons atau tanggapan yang diberikan oleh perusahaan ketika

konsumen memberikan masukan ataupun mengeluh terhadap pelayanan

ataupun produk yang didapatkannya, apakah cepat tanggap dan bertanggung

jawab, atau sebaliknya. Hal ini juga akan menjadi penilaian bagi konsumen

terhadap citra perusahaan.

Identitas perusahaan (corporate identity)

Hal ini meliputi simbol-simbol perusahaan seperti logo, warna,

slogan, dan sebagainya.

Kesuksesan dalam membangun merek yang kuat akan tercipta apabila

elemen-elemen pendukung merek mendukung dan memberikan kontribusi yang

positif guna terciptanya merek yang kuat di pasaran. Elemen–elemen yang

dimaksudkan di sini adalah kualitas produk yang baik, kemampuan produk dalam

memenuhi kebutuhan ataupun keinginan konsumen, kemampuan strategi marketing

yang handal untuk terus memperkenalkan merek di pasaran melalui segala program–

program marketing, sampai pada kemasan produk yang benar, baik dan menarik,

harga produk yang sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan. Dengan

demikian, merek dapat terus dikenal, menjadi perhatian dan terus dikonsumsi

oleh masyarakat (menciptakan keloyalan konsumen), dipercaya, sehingga merek

tersebut menjadi merek yang kuat di pasaran.

Page 11: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

10

8. Elaboration Likelihood Model

Teori Elaboration Likelihood Model untuk pertama kalinya dikembangkan

oleh Richard E Petty dan John T. Cacioppo pakar komunikasi persuasif dari Ohio State

University AS, pada tahun 1980 dan merupakan salah satu teori persuasi yang paling

populer (Griffin, 2012). Elaboration Likelihood adalah bagaimana orang atau

penerima dapat terpengaruhi oleh maksud dari pesan yang disampaikan oleh

komunikator sehingga tujuan yang diinginkan oleh komunikator dapat direalisasikan

secara langsung. Model ini melatih bagaimana proses berpikir secara kognitif dapat

dilakukan oleh para komunikan. Pada umumnya kasus yang terlibat dalam model ini

adalah komunikasi yang terjadi di media massa. Teori ini berisi tentang bagaimana

seseorang menilai suatu informasi, bisa dengan pemikiran yang kritis atau sederhana

seperti yang dikatakan oleh Littlejohn (2008:108) yang menjelaskan bahwa ELM

adalah sebuah teori persuasi karena teori ini mencoba untuk memprediksi kapan serta

bagaimana individu akan dan tidak akan terbujuk oleh pesan. Teori ini juga

menjelaskan cara yang berbeda dimana individu akan mengevaluasi informasi yang

diterima.

Endorse termasuk dalam peripheral route, dimana orang dipengaruhi oleh hal-

hal seperti pengulangan, juru bicara yang sangat kredibel, atau bahkan juga dengan

keuntungan (reward) yang nyata. Ketika individu mengolah informasi melalui rute

periferal, ia akan sangat kurang kritis. Perubahan apa pun yang terjadi, mungkin hanya

sementara dan kurang berpengaruh pada bagaimana dia bertindak. Akan tetapi, karena

kecenderungan elaborasi adalah sebuah variabel, individu mungkin akan menggunakan

kedua rute tersebut sampai tahap tertentu, bergantung pada seberapa besar keterkaitan

personal isu tersebut terhadap individu.

Teori ini menjelaskan cara-cara yang berbeda dimana seseorang

menilai informasi yang diterima. Terkadang penerima menilai pesan dengan pemikiran

yang kritis dan terkadang lebih sederhana dengan sedikit pemikiran kritis. Pernyataan

tersebut juga didukung oleh Littlejohn (2009: 108) yang menjelaskan bahwa ELM

adalah sebuah teori persuasi karena teori ini mencoba untuk memprediksi kapan serta

bagaimana individu akan dan tidak akan terbujuk oleh pesan. Teori ini juga menjelaskan

cara yang berbeda dimana individu akan mengevaluasi informasi yang diterima.

Terkadang individu akan mengevaluasi pesan secara dalam dengan cara yang rumit,

menggunakan pemikiran yang kritis dan kadang-kadang individu akan melakukanya

dengan cara yang lebih sederhana atau cara yang kurang kritis.

9. Celebrity Endorser

Shimp (2003) berpendapat bahwa celebrity endorser adalah menggunakan

artis sebagai bintang iklan di media-media, mulai dari media cetak, media sosial,

maupun media televisi. Shrimp (2003) memberikan penjelasan mengenai atribut

endorser antara lain:

Attractiveness (daya tarik)

Menurut Shimp (2003) pemilihan selebriti dalam proses penyampaian pesan

atau informasi oleh para eksekutif periklanan dievaluasi dengan daya tariknya. Daya

Page 12: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

11

tarik yang meliputi keramahan, penampilan, fisik, dan lainnya. Hal tersebut penting

sebagai dimensi dari konsep daya tarik. Menurut Mowen dan Minor (2002) daya tarik

fisik bisa dilihat dari penampilan fisiknya. Dan dianggap bisa mengiklankan suatu

produk lebih baik daripada orang biasa pada umumnya. Daya tarik artinya seorang

selebriti disukai dan memiliki kesamaan dengan para penggemarnya.

Trustworthiness (kejujuran)

Kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas, dan dapat dipercaya. Hal ini

biasanya dipengaruhi dari persepsi yang diberikan oleh audiens terhadapnya.

Kredibilitas selebriti menurut Shimp (2003) adalah bisa dipercaya dan keunggulan

selebriti dalam menyampaikan suatu produk dengan kekuatan daya tariknya

merupakan alasan utama untuk memilih selebriti sebagai pendukung periklanan. Orang

yang bisa meyakinkan orang lain adalah orang yang dapat dipercaya dan punya

pengetahuan dan komunikasi yang baik dalam pengenalan suatu merek.

Expertise (keahlian)

Keahlian mengacu pada pengetahuan, pengalaman, atau keterampilan yang dimiliki

seorang pendukung yang berhubungan dengan topik iklannya.

10. New Media Instagram

New Media

Media online atau new media merupakan tipe baru jurnalisme karena memiliki

sejumlah fitur dan karakteristik dari jurnalisme tradisional. Fitur-fitur uniknya

mengemuka dalam tekologinya, menawarkan kemungkinan-kemungkinan tidak

terbatas dalam memproses dan menyebarkan berita (Santana, 2005).

New media, seperti yang sudah di bahas sebelumnya, merupakan sarana

berkomunikasi yang menggunakan teknologi berbasis internet sebagai penunjangnya.

Adapun pengertian mengenai internet akan dijabarkan berikut ini. Internet secara

global adalah sarana bertukar informasi dan berkomunikasi melalui serangkaian

komputer yang saling berhubungan (Belch & Belch, 2001). Menurut LaQuey,

yang membedakan internet dengan teknologi komunikasi tradisional adalah tingkat

interaksi dan kecepatan yang dapat dinikmati pengguna untuk menyiarkan pesannya.

Tak ada media yang memberi setiap penggunanya kemampuan untuk berkomunikasi

secara seketika dengan ribuan orang (Elvinaro, 2005). Dapat diartikan, saat ini internet

telah berkembang sebagai alat informasi dan komunikasi yang cepat, efektif, dan

rendah biaya. Media online juga dapat menjangkau ribuan orang dalam waktu seketika

dan dapat diakses kapan saja.

Sedangkan menurut Elvinaro dalam bukunya yang berjudul Handbook of

Public Relations menyatakan bahwa jejaring sosial merupakan situs dimana setiap

orang bisa membuat halaman web pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman

untuk berbagi informasi dan berkomunikasi (Elvinaro, 2011). Menurut Ronald E.

Rice dalam Suparno (2016) pada umumnya yang dimaksud dengan media baru

adalah kombinasi dari: a) teknologi komputer yang dapat memproses isi,

memperolehnya kembali dan sekaligus menstrukturnya sebagai bentuk kegiatan

komunikasi; b) jaringan telekomunikasi yang menjadikan seseorang dapat

Page 13: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

12

mengakses dan tersambung dengan orang-orang yang berbeda- beda, beragam dan

berada pada jarak tertentu; c) digitalisasi terhadap isi media yang menjadikan

seseorang dapat melakukan transferensi dan presentasi melalui berbagai mode seperti

teks, audio, video.

Berdasarkan teori tersebut, penggunaan Instagram memenuhi karakteristik

sebagai New Media.

a) Instagram

Instagram adalah media sosial platform yang diluncurkan pada Oktober 2010

oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger (Roncha & Radclyffe-Thomas, 2016).

Instagram didefinisikan sebagai “kesenangan dan cara unik untuk berbagi hidup

Anda dengan teman-teman melalui serangkaian gambar. Ambil foto dengan Anda

ponsel, lalu pilih filter untuk mengubah gambar menjadi memori untuk disimpan

selama-lamanya"(Chen, 2018). Instagram sebagai platform yang dibangun untuk

visual konten seperti gambar dan video, yang dengan cepat memperoleh persetujuan

dan minat dari pengguna muda. Instagram dapat digunakan untuk tujuan promosi

produk tertentu dan untuk membangun kesadaran merek (Ye et al, 2018). Instagram

telah dimanfaatkan sebagai sarana hebat untuk dapat mendistribusikan baik

pemasaran dan komunikasi sebuah barang ataupun jasa. Cara ini memungkinkan

demonstrasi terhadap sebuah pengamatan dari berbagai item yang ditawarkan (Ting

et al, 2015).

Instagram kini menjadi jejaring sosial yang paling banyak digunakan untuk

mengunggah foto secara digital, menerapkan filter untuk mengedit penampilan

mereka, dan membagikan foto ke pengguna lain. Instagram telah menjadi aplikasi

berbagi foto terkemuka untuk perangkat seluler. Instagram yang semula hanya

platform sosial bagi pengguna untuk berbagi foto pribadi, namun kini berkembang

pesat menjadi media pemasaran yang dapat bermanfaat juga untuk bisnis (Landsverk,

2014).

Meski aplikasi instagram tergolong cukup baru jika dibanding dengan media

sosial yang lain seperti facebook dan twitter, namun media sosial tersebut diminati

oleh banyak pengguna, bahkan sudah memiliki ratusan juta pengguna karena

kemudahannya untuk diakses.

11. Minat Beli

Pengertian minat beli menurut Setiawan dan Ihwan (2004) terdapat beberapa

pengertian yaitu :

-Minat beli mengarah kepada individu yang memiliki kemauan untuk membeli.

-Minat beli juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur keinginan seseorang dalam

membeli.

-Minat beli berhubungan dengan perilaku pembelian yang dilakukan secara terus

menerus oleh seseorang.

Dalam mengukur minat beli, menurut Ferdinand (2006), minat beli

diidentifikasi melalui beberapa indikator :

a. Komponen transaksional yang dapat diukur dari minat untuk bertransaksi

atau membeli produk.

Page 14: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

13

b. Komponen referensial dapat diukur dari kecenderungan konsumen untuk

mereferensikan produk kepada orang lain.

c. Komponen preferensial dapat diukur dari kecenderungan seseorang yang

memiliki preferensi utama atau menyukai produk.

d. Komponen eksploratif dapat diukur dari minat seseorang untuk mencari tahu

mengenai produk.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

Metode yang digunakan dalam peneliti ini adalah metode kuantitatif eksplanatif. Metode ini

mengaitkan atau menggali sebab akibat antara dua variabel yang akan diteliti. Teknik

penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling probability

sampling yaitu simple random sampling atau sampling acak sederhana. (Sugiyono P. D.,

2018)

Dalam penelitian ini, populasi diambil dari followers Instagram @thebodyshopindo

dengan followers sebanyak 720.000 per 13 Maret 2020, peneliti menggunakan standar error

sebesar 10%. Jumlah sampel yang akan digunakan sebagai bahan penelitian akan ditentukan

dengan menggunakan rumus dari Isaac dan Michael. Berdasarkan tabel penetuan jumlah

sampel dari populasi tertentu yang dikembangkan dari Isaac dan Michael, untuk tingkat

kesalahan, 1%, 5%, dan 10%. Dalam tabel tersebut menunjukkan jumlah populasi 700.000-

750.000 memiliki jumlah sampel sebesar 270 sampel dengan nilai standar error sebesar 10%.

(Sugiyono P. D., 2018)

Berikut tabel penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan

1%, 5%, dan 10% yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael. (Sugiyono P. D., 2018)

Tabel 1.1 Tabel Penentuan Jumlah Sampel Isaac dan Michael dari Populasi tertentu dengan

Taraf Kesalahan 1%, 5%, dan 10

Page 15: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

14

Sumber : Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung

:Alfabeta, 2018), hlm. 87.

Hasil Analisis Data

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui apakah populasi

data berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini biasaya digunakan untuk mengukur data

berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Dalam pembahasan ini digunakan uji One Sample

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan taraf signifikansi 0,1 (10%). Data dinyatakan

berdistribusi normal jia nilai signifikansi > 0,05.

Tabel 3.1 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 271

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation 3.04135057

Most Extreme

Differences

Absolute .067

Positive .047

Negative -.067

Test Statistic .067

Asymp. Sig. (2-tailed) .005c

Monte Carlo Sig. (2-

tailed)

Sig. .164d

99% Confidence

Interval

Lower Bound .154

Upper Bound .173

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Sumber : Hasil pengolahan data kuesioner

Dari hasil uji normalitas di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Monte Carlo

Sig. (2-tailed)) sebesar 0,164 dan lebih besar daripada 0,05; maka nilai residual dinyatakan

normal.

Page 16: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

15

2. Uji Multikolinieritas

Tabel 3.2 Uji Multikolinieritas

Model

Unstandardized

Coefficients

Standard

ized

Coefficie

nts

t Sig.

Collinearity

Statistics

B

Std.

Error Beta

Tolera

nce VIF

1 (Constant) .871 1.741 .500 .617

Brand

Awareness

.502 .075 .330 6.711 .000 .732 1.367

Brand

Image

.904 .127 .357 7.092 .000 .697 1.434

Celebrity

Endorser

.539 .100 .247 5.411 .000 .848 1.179

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner

Data di atas menunjukkan nila variance inflation factor (VIF) pada variabel brand awareness

bernilai 1,367, pada variabel brand image bernilai 1,434, pada variabel celebrity endorser bernilai

1,179 yang mana menunjukkan bahwa lebih kecil dari 10, sehingga dapat dikatakan bahwa antar

variabel independen tidak terjadi masalah multikolinieritas. Dan nilai tolerance masing-masing

bernilai 0,732; 0,697; 0,848; yang menunjukkan nilai lebih besar daripada 0,05.

3. Uji Heteroskedastisitas

Tabel 3.3 Uji Heteroskedastisitas Metode Uji Glejser

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficien

ts

T Sig. B

Std.

Error Beta

1 (Constant) 1.754 1.070 1.639 .102

Brand

Awareness

.052 .046 .081 1.131 .259

Brand Image -.048 .078 -.045 -.616 .538

Celebrity

Endorser

-.006 .061 -.007 -.103 .918

a. Dependent Variable: RES2

Page 17: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

16

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel

independen adalah 0,259; 0,538; dan 0,918 dimana nilai signifikansi tersebut menunjukkan

lebih besar dari 0,05; maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas

pada data di atas.

Uji Hipotesis

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Tabel 3.4 Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardiz

ed

Coefficient

s

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .871 1.741 .500 .617

Brand

Awareness

.502 .075 .330 6.711 .000

Brand Image .904 .127 .357 7.092 .000

Celebrity

Endorser

.539 .100 .247 5.411 .000

a. Dependent Variable: Minat Beli

Dari hasil perhitungan regresi linear berganda di atas diperoleh kesimpulan sebagai

berikut:

a) Konstanta sebesar 0,871, nilai konstanta bernilai positif artinya jika skor variabel brand

awareness, brand image, dan celebrity endorser dianggap tidak ada atau sama dengan

nol, maka skor perilaku minat beli akan semakin bertambah.

b) Koefisien regresi variabel brand awareness (X1) sebesar 0,502; Koefisien bernilai positif;

berarti terjadi hubungan positif antara variabel brand awareness dengan variabel minat

beli, semakin tinggi nilai koefisien positif variabel brand awareness maka semakin tinggi

pula hubungan positif dengan variabel minat beli. Dengan demikian, variabel brand

awareness (X1) dapat dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli

(Y).

c) Koefisien regresi variabel brand images (X2) sebesar 0,904; Koefisien bernilai positif;

berarti terjadi hubungan positif antara variabel brand image dengan variabel minat beli,

semakin tinggi nilai koefisien positif variabel brand image maka semakin tinggi pula

hubungan positif dengan variabel minat beli. Dengan demikian, variabel brand images

(X2) dapat dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat beli (Y).

d) Koefisien regresi variabel celebrity endorser (X3) sebesar 0,539; Koefisien bernilai

positif; berarti terjadi hubungan positif antara variabel celebrity endorser dengan variabel

Page 18: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

17

minat beli, semakin tinggi nilai koefisien positif variabel celebrity endorser maka semakin

tinggi pula hubungan positif dengan variabel minat beli. Dengan demikian, variabel

celebrity endorser (X3) dapat dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel minat

beli (Y).

e) Persamaan regresi

Berdasarkan pengujian hipotesis regresi di atas, maka dapat dirumuskan

persamaan regresi sebagai berikut.

Y = α + b1X1+ b2X2 + b3X3 + e

Y = 0,871 + 0,502 X1 + 0,904 X2 + 0,539 X3 + e

2. Uji t (Uji Parsial)

Uji parsial atau uji t dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh antara

variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata lain melihat apakah ada

pengaruh brand awareness, brand image, dan celebrity endorser Cinta Laura di Instagram

secara sendiri-sendiri atau parsial terhadap minat beli pada produk “Green Product” The Body

Shop pada followers akun Instagram @thebodyshopindo.

Untuk membuktikan ada atau tidaknya pengaruh maka akan dilakukan langkah-

langkah sebagai berikut.

a. Penentuan Hipotesis

Penentuan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

-H1 : Adanya pengaruh yang signifikan pada brand awareness terhadap minat beli pada

produk “Green Product” The Body Shop pada followers akun Instagram

@thebodyshopindo, maka akan merubah sikap followers akun Instagram

@thebodyshopindo terhadap kecenderungan untuk membeli produk “Green

Product” The Body Shop.”

-H2 : Adanya pengaruh yang signifikan pada brand image terhadap minat beli pada

produk “Green Product” The Body Shop pada followers akun Instagram

@thebodyshopindo, maka akan merubah sikap followers akun Instagram

@thebodyshopindo terhadap kecenderungan untuk membeli produk “Green

Product” The Body Shop.”

-H3 : Adanya pengaruh yang signifikan pada celebrity endorser Cinta Laura di

Instagram terhadap minat beli pada produk “Green Product” The Body Shop

pada followers akun Instagram @thebodyshopindo, maka akan merubah sikap

followers akun Instagram @thebodyshopindo terhadap kecenderungan untuk

membeli produk “Green Product” The Body Shop.”

b. Penentuan Tingkat Signifikansi

Tingkat Signifikansi pada penelitian ini adalah sebesar 0,1 (10%) dengan tingkat

kepercayaan 0,9 (90%).

c. Penentuan thitung dan ttabel

Pengolahan data telah dilakukan dan diperoleh hasil pada tabel di bawah ini,

dengan taraf signifikansi 0,1 dan derajat kebebasaran (df) = n-k-1 = 267.

Page 19: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

18

Tabel 3.5 Hasil Uji t

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .871 1.741 .500 .617

Brand Awareness .502 .075 .330 6.711 .000

Brand Image .904 .127 .357 7.092 .000

Celebrity

Endorser

.539 .100 .247 5.411 .000

a. Dependent Variable: Minat Beli

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner

Dasar pengambilan keputusan Uji t (Uji Parsial), sebagai berikut.

1. Jika nilai sig < 0,05 atau thitung > ttabel maka artinya variabel independen (X) secara

parsial berpengaruh terhadap variabel dependen (Y).

2. Jika nilai sig > 0,05 atau thitung < ttabel maka artinya variabel independen (X) secara

parsial tidak terdapat pengaruh terhadap variabel dependen (Y).

Rumus mencari rtabel = (α/2; n-k-1)

= (0,1/2; 271-3-1)

= 0,05; 267

= 1,650

Maka, diperoleh ttabel sebesar 1,650.

d. Penarikan Kesimpulan

-Pengujian Hipotesis Pertama (H1)

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 (brand awareness) terhadap Y (minat

beli) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 6,711 > ttabel 1,650, sehigga dapat

disimpulkan bahwa H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

X1 (brand awareness) terhadap Y (minat beli).

-Pengujian Hipotesis Kedua (H2)

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X2 (brand image) terhadap Y (minat beli)

adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 7,092 > ttabel 1,650, sehigga dapat

disimpulkan bahwa H2 diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

X2 (brand image) terhadap Y (minat beli).

-Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)

Diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X3 (celebrity endorser) terhadap Y (minat

beli) adalah sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai thitung 5,411 > ttabel 1,650, sehigga dapat

disimpulkan bahwa H3 diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara

X3 (celebrity endorser) terhadap Y (minat beli).

Page 20: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

19

3. Uji F (Uji Simultan)

a. Penentuan Hipotesis

Penentuan hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

-H4 : Adanya pengaruh yang signifikan secara bersamaan pada brand awareness,

brand image, dan celebrity endorser Cinta Laura di Instagram terhadap minat

beli pada produk “Green Product” The Body Shop pada followers akun

Instagram @thebodyshopindo, maka akan merubah sikap followers akun

Instagram @thebodyshopindo terhadap kecenderungan untuk membeli produk

“Green Product” The Body Shop.”

b. Penentuan Tingkat Signifikansi

Tingkat signifikansi pada penelitian ini adalah sebesar 0,1 (10%) dengan tingkat

kepercayaan sebesar 0,9 (90%).

Pengambilan Keputusan Penentuan Fhitung dan Ftabel

c. Penentuan Fhitung dan Ftabel

Pengolahan data telah dilakukan dan diperoleh hasil pada tabel di bawah, sebagai

berikut.

Tabel 3.6 Hasil Uji F (Simultan)

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 2800.927 3 933.642 99.815 .000b

Residual 2497.450 267 9.354

Total 5298.376 270

a) Dependent Variable: Minat Beli

b) Predictors: (Constant), Celebrity Endorser, Brand Awareness, Brand Image

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner

Dasar pengambilan keputusan Uji F, sebagai berikut.

1. Jika nilai sig < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka artinya terdapat pengaruh pada variabel

independen (X) secara simultan terhadap variabel dependen (Y).

2. Jika nilai sig < 0,05 atau Fhitung > Ftabel maka artinya terdapat pengaruh pada variabel

independen (X) secara simultan terhadap variabel dependen (Y).

F tabel = F (k; n-k)

= F (3; 268)

= 2,104

-Pengujian Hipotesis Keempat (H4)

Berdasarkan output di atas diketahui nilai Sig. untuk pengaruh X1 (brand awareness),

X2 (brand image), dan X3 (celebrity endorser) secara simultan terhadap Y (minat beli) adalah

sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai Fhitung 99,815 > Ftabel 2,104; sehigga dapat disimpulkan bahwa H4

diterima, yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara X1 (brand awareness), X2

(brand image), dan X3 (celebrity endorser) secara simultan terhadap Y (minat beli).

Page 21: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

20

4. Analisis Determinasi

Berdasarkan output di atas diketahui nilai R square sebesar 0,529 atau 52,9%, hal ini

mengandung arti bahwa sebesar 52,9% variabel minat beli dipengaruhi oleh variabel brand

awareness, brand image, dan celebrity endorser atau pengaruh variabel X1, X2, dan X3 secara

simultan terhadap variabel Y pada penelitian ini adalah sebesar 52,9%. Sedangkan 47,1%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

5. Kesimpulan Hasil Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas (pengujian hipotesis regresi linear

berganda, uji t (uji parsial), uji F (uji simultan), dan uji determinasi didapat bahwa secara

terpisah, variabel brand awareness (X1), brand image (X2), dan celebrity endorser (X3)

masing-masing memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

pada produk The Body Shop. Artinya, semakin baiknya brand awareness dan brand image

pada perusahaan The Body Shop dan semakin tepatnya dalam memilih celebrity endorser

dalam hal persuasi produk, maka akan meningkatkan minat beli followers akun

@thebodyshopindo pada produk “Green Product” The Body Shop. Kemudian secara

bersama-sama ketiga variabel tersebut memiliki konstribusi yang positif terhadap variabel

minat beli followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green Product” The

Body Shop.

Kesimpulan

i. Hipotesis Pertama (Ha1) Diterima atau Signifikan

Melalui hasil analisis SPSS pada analisis regresi linear berganda diketahui

bahwa variabel brand awareness (X1) memiliki pengaruh positif atau signifikan

terhadap variabel minat beli (Y) followers akun Instagram @thebodyshopindo pada

produk “Green Product” The Body Shop. Maka dapat disimpulkan bahwa H1

Tabel 3.7 Hasil Analisis Determinasi

Mod

el R

R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error

of the

Estimate

1 .727a .529 .523 3.058

a. Predictors: (Constant), Celebrity

Endorser, Brand Awareness, Brand Image

Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner

Page 22: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

21

diterima, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara brand awareness (X1) terhadap

minat beli (Y) followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green

Product” The Body Shop.

ii. Hipotesis Kedua (Ha2) Diterima atau Signifikan

Melalui hasil analisis SPSS pada analisis regresi linear berganda diketahui

bahwa variabel brand image (X2) memiliki pengaruh positif atau signifikan terhadap

variabel minat beli (Y) followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk

“Green Product” The Body Shop. Maka dapat disimpulkan bahwa H2 diterima, yaitu

ada pengaruh yang signifikan antara brand image (X2) terhadap minat beli (Y)

followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green Product” The

Body Shop.

iii. Hipotesis Ketiga (Ha3) Diterima atau Signifikan

Melalui hasil analisis SPSS pada analisis regresi linear berganda diketahui

bahwa variabel celebrity endorser (X3) Cinta Laura di Instagram memiliki pengaruh

positif atau signifikan terhadap variabel minat beli (Y) followers akun Instagram

@thebodyshopindo pada produk “Green Product” The Body Shop. Maka dapat

disimpulkan bahwa H3 diterima, yaitu ada pengaruh yang signifikan antara celebrity

endorser (X3) Cinta Laura di Instagram terhadap minat beli (Y) followers akun

Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green Product” The Body Shop.

iv. Hipotesis Keempat (Ha4) Diterima atau Signifikan

Melalui hasil analisis SPSS pada analisis regresi linear berganda dan uji

determinasi yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa variabel brand

awareness (X1), brand image (X2), dan celebrity endorser (X3) Cinta Laura di

Instagram memiliki pengaruh positif atau signifikan terhadap variabel minat beli (Y)

followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green Product” The

Body Shop. Maka dapat disimpulkan bahwa H4 diterima, yaitu ada pengaruh yang

signifikan antara brand awareness (X1), brand image (X2), dan celebrity endorser

(X3) Cinta Laura di Instagram secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel

minat beli (Y) followers akun Instagram @thebodyshopindo pada produk “Green

Product” The Body Shop.

Page 23: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

22

Daftar Pustaka

Ambarwati, M., Sunarti, & Mawardi, M. K. (2015). PENGARUH CITRA MEREK

TERHADAP MINAT BELI (Survei Pada Mahasiswa Universitas Brawijaya yang

Menggunakan Pasta Gigi Pepsodent). Jurnal Administrasi Bisnis, 6-7.

Augusty, F. (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk Skripsi, Tesis,

dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas Diponegoro.

Cobb-Walgren, C., Ruble, C. A., & Donthu, N. (1995). Brand Equity, Brand Preference, and

Purchase Intent. Journal of Advertising, 25-40.

Donni Juni Priansa, S. S. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu. Bandung: PUSTAKA

SETIA.

Fahrian, F. L. (2013). Pengaruh Citra Merek, Lokasi, Kepercayaan dan Kualitas Pelayanan

terhadap Minat Membeli BBM di SPBU Gasindo Mekar Putra Semarang. Jurnal

Managemen Universitas Pandaran Semarang, vol 3, 24.

Hadmiko, Z. R. (2014). Pengaruh Brand Image Terhadap Minat Pembelian Vit Levite. Jurnal

FEB Universitas Brawijaya Malang, 3, 2.

Herdana, A. (2015). Analisis Pengaruh Kesadaran Merek (Brand Awareness) pada Produk

Asuransi Jiwa Prodential Life Assurance (Studi Pada Pru Passion Agency Jakarta).

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 4-6.

Huda, L. (2020, Januari 27). Perubahan Gaya Hidup Dorong Industri Kosmetik. Retrieved Juni

3, 2020 from Koran Tempo: https://koran.tempo.co/read/ekonomi-dan-

bisnis/449594/perubahan-gaya-hidup-dorong-industri-kosmetik?

Iwan, K. N. (2017). Pengaruh Celebrity Endorser, Brand Awareness, dan Harga Produk

Terhadap Minat Beli Mie Sukses (Studi Empiris pada Penduduk Kecamatan Pinang-

Kota Tangerang). BSI, 152-153.

Mulyana, D. (2014). Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Musay, F. P. (2012). PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN (Survei Pada Konsumen KFC Kawi Malang). eJournal Ilmu

Komunikasi, Vol 4 no 1, 2-3.

Nathania, V. (2019). Sering Ditemukan Pada Skincare Ini Jenis Paraben yang Berbahaya .

Jakarta: Line Today.

Nathania, V. (2019, 04 16). Sering Ditemukan Pada Skincare, Ini Jenis Paraben yang

Berbahaya. From today.line.me:

https://today.line.me/id/pc/article/Sering+Ditemukan+Pada+Skincare+Ini+Jenis+Para

ben+yang+Berbahaya-Ry9wDM

Priansa, D. J. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu. Bandung: PUSTAKA SETIA.

Reskiakita. (2019, 11 29). LINE TODAY. From today.line.me:

https://today.line.me/id/article/Ini+Rekomendasi+Brand+Skincare+yang+Ramah+Li

ngkungan+dan+Menggunakan+Bahan+Organik-PPreXl

Shop, T. B. (n.d.). The Body Shop. From thebodyshop.com: https://www.thebodyshop.com/en-

us/

Sofiani, J. S. (2014). Pengaruh Brand Image dan Electronik Word of Mouth terhadap Minat

Beli Reservasi Hotel Secara Online. Jurnal Manajemen Universitas Kristen Petra, Vol.

3, No.2, 15.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono, P. D. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung:

Page 24: Brand Awareness Brand Image, Celebrity Endorser Cinta ... D1218007.pdfdan Minat Beli (Studi Pengaruh Brand Awareness, Brand Image, dan Celebrity Endorser Cinta Laura di Instagram terhadap

23

Alfabeta.

Tempo. (2020, 01 27). Perubahan Gaya Hidup Dorong Industri Kosmetik. From

kemenperin.go.id: https://www.kemenperin.go.id/artikel/21460/Perubahan-Gaya-

Hidup-Dorong-Industri-Kosmetik

The Body Shop . (2020). The Body Shop. From thebodyshop.com:

https://www.thebodyshop.com/en-gb/about-us/b-corp

The Body Shop. (2017, 10 20). The Body Shop. From thebodyshop.co.id:

https://www.thebodyshop.co.id/blog/jangan-salah-pilih-seperti-ini-ciri-ciri-produk-

kecantikan-alami

The Body Shop. (2020). The Body Shop. From thebodyshop.co.id:

https://www.thebodyshop.co.id/about-us

Widi, Y. S. (2014). PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI

(Survei pada Pengunjung 3 Second Store di Jalan Soekarno Hatta Malang). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol 14 no 2, 2-6.

Wijaya, i. M. (2017). The Influence of Brand Image, Brand Personality, and Brand Awareness

on Consumer Purchase Intention of Apple Smartphone. Journal EMBA, vol 1. no. 4,

1562-1570.

Widi, Y. S. (2014). PENGARUH CELEBRITY ENDORSER TERHADAP MINAT BELI

(Survei pada Pengunjung 3 Second Store di Jalan Soekarno Hatta Malang). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB), Vol 14 no 2, 2-6.

Wijaya, i. M. (2017). The Influence of Brand Image, Brand Personality, and Brand Awareness

on Consumer Purchase Intention of Apple Smartphone. Journal EMBA, vol 1. no. 4,

1562-1570.