belajar musik perlu mempertimbangkan bakat dan minat
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Belajar Musik Perlu Mempertimbangkan Bakat Dan Minat
1/6
BELAJAR MUSIK PERLU MEMPERTIMBANGKAN BAKAT DAN MINAT
Oleh: Drs. F Dhanang Guritno, M.Sn
Pendahuluan
Musik dewasa ini menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Pada beberapa
refrensi, musik dianggap sebagai penyeimbang kemampuan otak kanan dan otak kiri. Musik
juga dianggap sebagai sesuatu yang punya andil bagi perkembangan kecerdasan anak. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia sekarang ini tidak pernah lepas dari musik, seni yang
mediumnya berupa bunyi-bunyian. Selain sekedar didengar, musik juga sangat diminati orang
untuk dimainkan. Dari situlah timbul keinginan orang untuk belajar memainkannya.
Berbagai pertanyaan sering muncul ketika orang akan belajar bermain musik.
Pertanyaan itu antara lain bisakah orang belajar musik padahal tidak punya bakat? Disisi lain
apakah cukup hanya berbekal minat seseorang dapat belajar musik? Lalu bagaimana dengan
orang yang sangat berminat terhadap musik tetapi tidak berbakat.
Pembahasan
Bermain musik, apapun alat musiknya bisa dipelajari dengan cara melakukan latihan-latihan
tertentu, yang terstruktur. Karena seni ini mediumnya berupa suara, maka berbagai hal yang
berhubungan dengan kepekaan seseorang terhadap suara mutlak diperlukan. Belajar musik
lazimnya menggunakan metode-metode penguasaan materi tertentu yang berlaku dalam
pendidikan musik. Metode itu terdiri dari penguasaan materi teknik, etude, dan repertoar
-
8/18/2019 Belajar Musik Perlu Mempertimbangkan Bakat Dan Minat
2/6
musik. Metode-metode seperti itu dikategorikan sebagai metode klasik yang biasanya
diselenggarakan dalam suatu program pembelajaran yang terstruktur.
Proses belajar musik secara umum meliputi penguasaan materi-materi teknik bermain
instrumen musik, pengembangan musikalitas, dan penguasaan repertoar. Dalam dunia
pendidikan musik formal banyak dikenal metode-metode belajar, antara lain metode Suzuki
untuk biola, metode Yamaha untuk keyboard , gitar, bass gitar, drum, dan lain-lain. Metode-
metode itu telah dikenal luas karena sistematis dan materinya terstruktur dari tingkat
pengenalan awal hingga tingkat mahir. Proses pembelajaran musik semua diatur dalam tingkat-
tingkat ketrampilan (grade) yang menunjukkan tingkat-tingkat kesulitan yang harus ditempuh
murid sehingga skill atau tingkat ketrampilannya dapat terukur dengan jelas.
Faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang dalam mempelajari ilmu pengetahuan
dan ketrampilan adalah bakat. Bakat juga merupakan faktor utama bagi orang yang akan
mempelajari musik. Tetapi bakat harus diikuti oleh faktor-faktor lain yang ditentukan oleh keadaan
lingkungan seseorang, kesempatan, sarana dan pra sarana, dukungan dan dorongan orang tua,
tempat tinggal dan sebagainya. Sebagian besar faktor tersebut ditentukan oleh diri seseorang itu
sendiri, seperti minat, keinginan berprestasi, dan keuletan dalam menghadapi rintangan yang
mungkin timbul dalam berlatih dan sebagainya. Berikut ini adalah pernyataan tentang bakat:
“Bakat” (aptitude) pada umumnya diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai potensi
yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat terwujud. Berbeda dengan bakat,“kemampuan” merupakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan. Kemampuan menunjukkan bahwa suatu tindakan ( performance)
dapat dilakukan sekarang, sedangkan bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu
tindakan dapat dilakukan di masa yang akan datang. Bakat dan kemampuan menentukan
“prestasi” seseorang (Munandar, 1999: 17-18).
-
8/18/2019 Belajar Musik Perlu Mempertimbangkan Bakat Dan Minat
3/6
Pernyataan di atas menerangkan bahwa bakat adalah potensi yang sangat penting, tetapi
bukan satu-satunya faktor yang dapat diandalkan seseorang untuk berprestasi dalam mempelajari
sesuatu. Keterangan tersebut juga berlaku dalam bidang seni, termasuk bidang seni musik.
Seorang yang bisa bermain musik dengan baik, bisa dipastikan mempunyai bakat musik,. Modal
utama seorang musisi tentu saja bakat dalam bidang musik, tetapi jika hanya mengandalkan bakat
saja tidak akan cukup bekal mereka. Faktor lain yang mempunyai peran sangat besar bagi seorang
musisi adalah minat.
Proses belajar musik menuntut minat yang tinggi dan perhatian khusus untuk menghadapi
proses pembelajaran seperti latihan-latihan kepekaan terhadap unsur-unsur musik, penguasaan
teknik bermain instrumen musik, dan penguasaan repertoar musik. Hal itu diperlukan agar
seseorang yang belajar bermain musik dapat menguasai musik dengan baik. Selain itu mereka
dituntut juga mempunyai minat yang tinggi dan perhatian khusus terhadap musik.
Teori tentang minat dibahas oleh Whitherington dalam Psikologi Pendidikan yang menegaskan
bahwa objek atau seseorang, suatu soal atau situasi tertentu yang mempunyai sangkut paut
dengan dirinya, harus dipandang sebagai sambutan yang sadar, sebab jika tidak, tidak akan
mempunyai arti sama sekali. Pernyataan Whitherington tersebut adalah sebagai berikut:
Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu
situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Rupa-rupanya minat harus dipandang
sebagai suatu sambutan yang sadar; kalau tidak demikian minat itu tidak mempunyai arti
sama sekali. Oleh sebab itu pengetahuan atau informasi tentang seseorang atau suatu objek
pasti harus ada terlebih dahulu daripada minat terhadap objek tadi…(whitherington, 1999:
135)
-
8/18/2019 Belajar Musik Perlu Mempertimbangkan Bakat Dan Minat
4/6
Apabila hal itu dikaitkan dengan seseorang yang belajar musik, maka ia harus terlebih
dahulu memandang bahwa musik mempunyai arti yang sangat penting bagi dirinya. Seorang
musisi sudah barang tentu memandang arti pentingnya musik bagi kehidupannya, sehingga
mereka mempunyai minat yang tinggi dan perhatian yang luar biasa terhadap musik, karena hal
itu akan berkaitan langsung dengan proses belajar musik dan pekerjaan mereka.
Kesimpulan
Bakat adalah potensi yang sangat penting, tetapi bukan satu-satunya faktor yang dapat
diandalkan seseorang untuk berprestasi dalam mempelajari sesuatu. Hal itu juga berlaku dalam
bidang seni, termasuk bidang seni musik. Seorang yang bisa bermain musik dengan baik, bisa
dipastikan mempunyai bakat musik. Modal utama seorang musisi tentu saja bakat dalam bidang
musik, tetapi jika hanya mengandalkan bakat saja tidak akan cukup bekal mereka.
Minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal atau suatu
situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Apabila hal itu dikaitkan dengan seseorang
yang belajar musik, maka ia harus terlebih dahulu memandang bahwa musik mempunyai arti
yang sangat penting bagi dirinya. Seorang musisi sudah barang tentu memandang arti
pentingnya musik bagi kehidupannya, sehingga mereka mempunyai minat yang tinggi dan
perhatian yang luar biasa terhadap musik, karena hal itu akan berkaitan langsung dengan
proses belajar musik dan pekerjaan mereka.
Bermain musik bila dipandang secara sekilas adalah kegiatan yang menyenangkan,
bahkan ada pula yang memandang sebagai kegiatan yang sekedar berhura-hura. Namun
sebenarnya musik bukanlah hal yang bisa dianggap mudah dalam mempelajarinya. Perlu suatu
-
8/18/2019 Belajar Musik Perlu Mempertimbangkan Bakat Dan Minat
5/6
keseriusan dan ketekunan untuk menekuninya. Bakat dan minat seperti pada uraian di atas
perlu menjadi pertimbangan penting dalam pembelajaran musik. Jika seseorang yang sedang
belajar musik dapat memahami hal-hal di atas, maka kemungkinan besar proses belajar
musiknya akan berjalan dengan baik.
Gambar. www.Google.com
http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/http://www.google.com/
-
8/18/2019 Belajar Musik Perlu Mempertimbangkan Bakat Dan Minat
6/6
DAFTAR PUSTAKA
Dewey, John. (2004), Experience and Education atau Pendidikan Berbasis Pengalaman,
terjemahan Hani’ah. (2004), Penerbit Teraju, Bandung.
Munandar, SC. Utami. (1999), Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Gramedia
Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Suparno, Paul. (1997), Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Pener-bit Kanisius,
Yogyakarta.
Whitherington, H.C. (1999), Psikologi Pendidikan, terjemahan M. Buchori. (1999), Rineka Cipta,
Bandung.
Biodata penulis
Drs. F. Dhanang Guritno M.Sn, saat ini merupakan Widyaiswara di PPPPTK Seni
dan Budaya Yogyakarta. Meraih gelar Sarjana Pendidikan di IKIP Yogyakarta
Program Studi Pendidikan Seni Musik Tahun 1990, dan meraih gelar Magister
Seni (MSn) Pengkajian Seni Musik di Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia
Yogyakarta pada tahun 2006.