beberapa sifat kimia kalium manganat

49
Beberapa sifat kimia kalium manganat(VII) Kalium manganat(VII) (kalium permanganat) merupakan agen pengoksidasi yang kuat. Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam kimia organik Kalium manganat(VII) biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat(VII) cenderung untuk lebih meningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon. Larutan kalium manganat(VII) biasa dibuat sedikit basa dengan larutan natrium karbonat, dan perubahan warna yang khas adalah sebagai berikut: Pada pengujian untuk ikatan rangkap C=C Kalium manganat(VII) mengoksidasi ikatan rangkap karbon- karbon, dan berlangsung melalui perubahan warna diatas. Etana, sebagai contoh, di oksidasi menjadi etana-1,2-diol.

Upload: silvi-nursodiyanti

Post on 28-Jun-2015

2.774 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Beberapa sifat kimia kalium manganat(VII)

Kalium manganat(VII) (kalium permanganat) merupakan agen pengoksidasi yang kuat.

Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam kimia organik

Kalium manganat(VII) biasa digunakan dalam larutan netral atau larutan yang bersifat basa dalam kimia organik. Pengasaman kalium manganat(VII) cenderung untuk lebih meningkatkan kekuatan destruktif agen pengoksidasi, memecah ikatan-ikatan karbon-karbon.

Larutan kalium manganat(VII) biasa dibuat sedikit basa dengan larutan natrium karbonat, dan perubahan warna yang khas adalah sebagai berikut:

Pada pengujian untuk ikatan rangkap C=C

Kalium manganat(VII) mengoksidasi ikatan rangkap karbon-karbon, dan berlangsung melalui perubahan warna diatas.

Etana, sebagai contoh, di oksidasi menjadi etana-1,2-diol.

Oksigen dalam tanda kurung persegi berarti â€oksigen dari agen pengoksidasiâ€. Ini � �merupakan singkatan dari persamaan yang banyak digunakan dalam kimia organik. Kamu pasti sangat tidak menyukai untuk menulis persamaan ion yang lengkap untuk reaksi tersebut pada tingkatan ini.

Sejujurnya, pengujian ini bukanlah suatu tes yang baik untuk ikatan rangkap karbon-karbon, karena semua yang mengalami reduksi dapat memiliki efek yang sama pada larutan kalium manganat(VII).

Page 2: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Akan tetapi, kamu dapat menggunakan reaksi sederhana ini sebagai cara untuk membuat diol.

Pada oksidasi rantai cabang aromatik

Larutan kalium menganat(VII) yang bersifat basa mengoksidasi semua rantai cabang yang melekat pada pada cincin benzen menjadi satu grup -COOH. Pemanasan yang lama sangat diperlukan pada tahap ini.

Sebagai contoh:

Pada kasus rantai cabang etil, kamu juga akan memperoleh karbon dioksida. Dengan rantai cabang yang lebih panjang, kamu dapat memilah campuran produk yang lain – tetapi pada tiap kasus, produk utama adalah asam benzoat.

Penggunaan kalium manganat(VII) sebagai agen pengoksidasi dalam titrasi

Latar belakang

Larutan kalium manganat(VII) digunakan untuk menentukan konsentrasi semua agen pengoksidasi yang dipilah. Kalium manganat(VII) selalu digunakan dalam larutan asam.

Sebagai contoh, kalium manganat(VII) mengoksidasi

Ion besi(II) menjadi ion besi(III)

Larutan hidrogen peroksida menjadi oksigen

Asam etandioat (asam oksalat) menjadi karbon dioksida (reaksi ini berlangsung dalam kondisi panas).

Page 3: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Ion sulfit (ion sulfat(IV)) menjadi ion sulfat (ion sulfat(VI))

Pada setiap kasus, persamaan setengah reaksi untuk ion manganat(VII) daalm larutan asam adalah:

Persamaan tersebut dapat digabungkan untuk memberikan kamu persamaan ion secara keseluruhan untuk setiap kemungkinan reaksi. Hal ini, tentunya, juga memberikan kepada kamu suatu perbandingan reaksi.

Sebagai contoh, ketika persamaan digabungkan, kamu menemukan bahwa 1 mol ion MnO4

- bereaksi dengan 5 mol ion Fe2+. Melalui informasi yang diperoleh tersebut, perhitungan titrasi sama seperti yang lain.

Melakukan titrasi

Larutan kalium manganat(VII) selalu dimasukkan ke dalam buret, dan larutan yang lain ditempatkan dalam labu yang diasamkan dengan asam sulfat encer terlebih dahulu.

Larutan kalium manganat(VII) menetes kedalam labu dan menjadikannya tidak berwarna. Titik akhir adalah warna merah muda permanen yang muncul pertama kali dalam larutan yang menunjukkan adanya sedikit ion manganat(VII) berlebih.

Permasalahan pada penggunaan larutan kalium manganat(VII)

Terdapat dua hal yang perlu kamu ketahui:

Kalium manganat(VII) tidak dapat digunakan pada titrasi yang mengandung ion-ion klorida atau bromida yang mana kedua ion tersebut dapat teroksidasi. Jumlah kalium manganat(VII) yang tidak diketahui digunakan dalam reaksi samping, dan pasti hasil titrasi tidak akurat.

Hal inilah yang menyebabkan kenapa kamu tidak boleh mengasamkan larutan dengan asam klorida.

Kalium manganat(VII) bukan standar primer. Ini berarti bahwa kalium manganat(VII) tidak dapat dibuat untuk menghasilkan larutan stabil yang konsentrasinya diketahui dengan akurat.

Kalium manganat(VII) berwarna kuat dan ini memungkinkan untuk dilihat ketika kristal yang kamu gunakan dilarutkan semuanya, dan untuk jangka waktu yang

Page 4: Beberapa sifat kimia kalium manganat

lama kalium manganat(VII) dapat mengoksidasi air yang terlarut menjadi oksigen.

Botol larutan kalium manganat(VII) selalu memiliki endapan coklat pada bagian atasnya. Endapan ini adalah mangan(IV) oksida – yang dihasilkan ketika ion manganat(VII) bereaksi dengan air.

Kamu dapat membuat larutan yang kamu mau secukupnya, dan kemudian di standarisasi melalui titrasi. Standarisasi sering kali dilakukan dengan larutan asan etandioat (asam oksalat), karena larutan asam etandioat (asam oksalat) merupakan standar primer.

Redoks (singkatan dari reaksi reduksi/oksidasi) adalah istilah yang menjelaskan berubahnya bilangan oksidasi (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah reaksi kimia.

Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti oksidasi karbon yang menghasilkan karbon dioksida, atau reduksi karbon oleh hidrogen menghasilkan metana(CH4), ataupun ia dapat berupa proses yang kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui rentetan transfer elektron yang rumit.

Istilah redoks berasal dari dua konsep, yaitu reduksi dan oksidasi. Ia dapat dijelaskan dengan mudah sebagai berikut:

Oksidasi menjelaskan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion Reduksi menjelaskan penambahan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion.

Walaupun cukup tepat untuk digunakan dalam berbagai tujuan, penjelasan di atas tidaklah persis benar. Oksidasi dan reduksi tepatnya merujuk pada perubahan bilangan oksidasi karena transfer elektron yang sebenarnya tidak akan selalu terjadi. Sehingga oksidasi lebih baik didefinisikan sebagai peningkatan bilangan oksidasi, dan reduksi sebagai penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer elektron akan selalu mengubah bilangan oksidasi, namun terdapat banyak reaksi yang diklasifikasikan sebagai "redoks" walaupun tidak ada transfer elektron dalam reaksi tersebut (misalnya yang melibatkan ikatan kovalen).

Reaksi non-redoks yang tidak melibatkan perubahan muatan formal (formal charge) dikenal sebagai reaksi metatesis

Oksidator dan reduktor

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4

−, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat

Page 5: Beberapa sifat kimia kalium manganat

elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktor atau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logam seperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalam kimia organik [1] [2] , terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon.

Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks.

[sunting] Contoh reaksi redoks

Salah satu contoh reaksi redoks adalah antara hidrogen dan fluorin:

Kita dapat menulis keseluruhan reaksi ini sebagai dua reaksi setengah: reaksi oksidasi

dan reaksi reduksi

Penganalisaan masing-masing reaksi setengah akan menjadikan keseluruhan proses kimia lebih jelas. Karena tidak terdapat perbuahan total muatan selama reaksi redoks, jumlah elektron yang berlebihan pada reaksi oksidasi haruslah sama dengan jumlah yang dikonsumsi pada reaksi reduksi.

Unsur-unsur, bahkan dalam bentuk molekul, sering kali memiliki bilangan oksidasi nol. Pada reaksi di atas, hidrogen teroksidasi dari bilangan oksidasi 0 menjadi +1, sedangkan fluorin tereduksi dari bilangan oksidasi 0 menjadi -1.

Ketika reaksi oksidasi dan reduksi digabungkan, elektron-elektron yang terlibat akan saling mengurangi:

Page 6: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Dan ion-ion akan bergabung membentuk hidrogen fluorida:

[sunting] Reaksi penggantian

Redoks terjadi pada reaksi penggantian tunggal atau reaksi substitusi. Komponen redoks dalam tipe reaksi ini ada pada perubahan keadaan oksidasi (muatan) pada atom-atom tertentu, dan bukanlah pada pergantian atom dalam senyawa.

Sebagai contoh, reaksi antara larutan besi dan tembaga(II) sulfat:

Persamaan ion dari reaksi ini adalah:

Terlihat bahwa besi teroksidasi:

dan tembaga tereduksi:

[sunting] Contoh-contoh lainnya

Besi(II) teroksidasi menjadi besi(III)

hidrogen peroksida tereduksi menjadi hidroksida dengan keberadaan sebuah asam:

H2O2 + 2 e− → 2 OH−

Persamaan keseluruhan reaksi di atas adalah:

2Fe2+ + H2O2 + 2H+ → 2Fe3+ + 2H2O denitrifikasi , nitrat tereduksi menjadi nitrogen dengan keberadaan asam:

Page 7: Beberapa sifat kimia kalium manganat

2NO3− + 10e− + 12 H+ → N2 + 6H2O

Besi akan teroksidasi menjadi besi(III) oksida dan oksigen akan tereduksi membentuk besi(III) oksida (umumnya dikenal sebagai perkaratan):

4Fe + 3O2 → 2 Fe2O3

Pembakaran hidrokarbon, contohnya pada mesin pembakaran dalam, menghasilkan air, karbon dioksida, sebagian kecil karbon monoksida, dan energi panas. Oksidasi penuh bahan-bahan yang mengandung karbon akan menghasilkan karbon dioksida.

Dalam kimia organik, oksidasi seselangkah (stepwise oxidation) hidrokarbon menghasilkan air, dan berturut-turut alkohol, aldehida atau keton, asam karboksilat, dan kemudian peroksida.

[sunting] Reaksi redoks dalam industri

Proses utama pereduksi bijih logam untuk menghasilkan logam didiskusikan dalam artikel peleburan.

Oksidasi digunakan dalam berbagai industri seperti pada produksi produk-produk pembersih.

Reaksi redoks juga merupakan dasar dari sel elektrokimia.

[sunting] Reaksi redoks dalam biologi

Atas: asam askorbat (bentuk tereduksi Vitamin C)Bawah: asam dehidroaskorbat (bentuk teroksidasi Vitamin C)

Page 8: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Banyak proses biologi yang melibatkan reaksi redoks. Reaksi ini berlangsung secara simultan karena sel, sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, harus melangsungkan semua fungsi hidup. Agen biokimia yang mendorong terjadinya oksidasi terhadap substansi berguna dikenal dalam ilmu pangan dan kesehatan sebagai oksidan. Zat yang mencegah aktivitas oksidan disebut antioksidan.

Pernapasan sel, contohnya, adalah oksidasi glukosa (C6H12O6) menjadi CO2 dan reduksi oksigen menjadi air. Persamaan ringkas dari pernapasan sel adalah:

C6H12O6 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2OProses pernapasan sel juga sangat bergantung pada reduksi NAD + menjadi NADH dan reaksi baliknya (oksidasi NADH menjadu NAD+). Fotosintesis secara esensial merupakan kebalikan dari reaksi redoks pada pernapasan sel:6 CO2 + 6 H2O + light energy → C6H12O6 + 6 O2

Energi biologi sering disimpan dan dilepaskan dengan menggunakan reaksi redoks. Fotosintesis melibatkan reduksi karbon dioksida menjadi gula dan oksidasi air menjadi oksigen. Reaksi baliknya, pernapasan, mengoksidasi gula, menghasilkan karbon dioksida dan air. Sebagai langkah antara, senyawa karbon yang direduksi digunakan untuk mereduksi nikotinamida adenina dinukleotida (NAD+), yang kemudian berkontribusi dalam pembentukan gradien proton, yang akan mendorong sintesis adenosina trifosfat (ATP) dan dijaga oleh reduksi oksigen. Pada sel-sel hewan, mitokondria menjalankan fungsi yang sama. Lihat pula Potensial membran.

Istilah keadaan redoks juga sering digunakan untuk menjelaskan keseimbangan antara NAD + /NADH dengan NADP + /NADPH dalam sistem biologi seperti pada sel dan organ. Keadaan redoksi direfleksikan pada keseimbangan beberapa set metabolit (misalnya laktat dan piruvat, beta-hidroksibutirat dan asetoasetat) yang antarubahannya sangat bergantung pada rasio ini. Keadaan redoks yang tidak normal akan berakibat buruk, seperti hipoksia, guncangan (shock), dan sepsis.

[sunting] Siklus redoks

Berbagai macam senyawa aromatik direduksi oleh enzim untuk membentuk senyawa radikal bebas. Secara umum, penderma elektronnya adalah berbagai jenis flavoenzim dan koenzim-koenzimnya. Seketika terbentuk, radikal-radikal bebas anion ini akan mereduksi oskigen menjadi superoksida. Reaksi bersihnya adalah oksidasi koenzim flavoenzim dan reduksi oksigen menjadi superoksida. Tingkah laku katalitik ini dijelaskan sebagai siklus redoks.

Contoh molekul-molekul yang menginduksi siklus redoks adalah herbisida parakuat, dan viologen dan kuinon lainnya seperti menadion. [3] PDF  (2.76 MiB)

[sunting] Menyeimbangkan reaksi redoks

Page 9: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Untuk menuliskan keseluruhan reaksi elektrokimia sebuah proses redoks, diperlukan penyeimbangan komponen-komponen dalam reaksi setengah. Untuk reaksi dalam larutan, hal ini umumnya melibatkan penambahan ion H + , ion OH - , H2O, dan elektron untuk menutupi perubahan oksidasi.

[sunting] Media asam

Pada media asam, ion H + dan air ditambahkan pada reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi. Sebagai contoh, ketika mangan(II) bereaksi dengan natrium bismutat:

Reaksi ini diseimbangkan dengan mengatur reaksi sedemikian rupa sehingga dua setengah reaksi tersebut melibatkan jumlah elektron yang sama (yakni mengalikan reaksi oksidasi dengan jumlah elektron pada langkah reduksi, demikian juga sebaliknya).

Reaksi diseimbangkan

:

Hal yang sama juga berlaku untuk sel bahan bakar propana di bawah kondisi asam:

Dengan menyeimbangkan jumlah elektron yang terlibat:

Persamaan diseimbangkan:

[sunting] Media basa

Page 10: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Pada media basa, ion OH - dan air ditambahkan ke reaksi setengah untuk menyeimbangkan keseluruhan reaksi.Sebagai contoh, reaksi antara kalium permanganat dan natrium sulfit:

Dengan menyeimbangkan jumlah elektron pada kedua reaksi setengah di atas:

Persamaan diseimbangkan:

Alkena dan Kalium Manganat(VII)Ditulis oleh Jim Clark pada 17-10-2007

Halaman ini membahas tentang reaksi antara ikatan karbon-karbon rangkap pada senyawa-senyawa alkena seperti etena dengan larutan kalium manganat(VII) (larutan kalium permanganat).

Oksidasi alkena

Fakta-fakta

Alkena bereaksi dengan larutan kalium manganat(VII) dalam suasana dingin. Perubahan warna tergantung pada apakah kalium manganat(VII) digunakan dalam kondisi asam atau basa.

Jika larutan kalium manganat(VII) diasamkan dengan asam sulfat encer, maka larutan akan berubah warna dari ungu menjadi tidak berwarna.

Jika larutan kalium manganat(VII) dijadikan sedikit bersifat basa (biasanya dengan menambahkan larutan natrium karbonat), larutan ungu pertama-tama berubah menjadi hijau tua dan selanjutnya menghasilkan endapan berwarna coklat gelap.

Sifat kimia reaksi

Kita akan melihat reaksi dengan etena. Alkena-alkena yang lain bereaksi persis sama dengan etena.

Page 11: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Ion-ion manganat(VII) merupakan agen pengoksidasi kuat, dan etena dioksidasi menjadi etana-1,2-diol (nama lama: etilen glikol).

Jika persamaan reaksinya ditinjau murni dari sudut pandang reaksi organik, maka dapat dituliskan:

Persamaan reaksi lengkapnya tergantung pada kondisi-kondisi reaksi.

Dibawah kondisi asam, ion-ion manganat(VII) direduksi menjadi ion-ion mangan(II).

Dibawah kondisi basa, ion-ion manganat(VII) pertama-tama direduksi menjadi ion-ion manganat(VI) yang berwarna hijau sesuai persamaan berikut:

dan selanjutnya direduksi menjadi padatan mangan(IV) oksida yang berwarna coklat gelap (mangan oksida).

Reaksi yang terakhir ini juga merupakan reaksi yang akan terjadi apabila reaksi berlangsung pada kondisi netral. Hanya saja tidak ditemukan lagi adanya ion hidrogen atau ion hidroksida pada sebelah kiri persamaan reaksi.

Komplikasi-komplikasi

Produk yang terbentuk dari reaksi antara etena dengan Kalium Manganat(VII), yakni etana-1,2-diol, agak mudah dioksidasi oleh ion-ion manganat(VII), sehingga reaksi tidak akan terhenti setelah produk ini dihasilkan sebelum larutan kalium manganat(VII) sangat encer, sangat dingin, dan tidak pada kondisi asam.

Page 12: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Ini berarti bahwa reaksi ini tidak terlalu bermanfaat untuk digunakan dalam pembuatan etana-1,2-diol. Reaksi ini hanya bermanfaat dalam pengujian ikatan karbon-karbon rangkap – meski tidak begitu bagus!

Penggunaan reaksi etena dengan kalium manganat(VII) untuk menguji keberadaan ikatan C=C

Jika sebuah senyawa organik bereaksi dengan kalium manganat(VII) basa yang encer menghasilkan larutan hijau yang diikuti dengan endapan coklat gelap, maka senyawa organik tersebut kemungkinan mengandung sebuah ikatan rangkap C=C. Akan tetapi, senyawa organik tersebut bisa jadi salah satu dari banyak senyawa lain yang semua kandungannya bisa dioksidasi oleh ion-ion manganat(VII) dibawah kondisi basa.

Apabila larutan kalium manganat(VII) dalam kondisi asam maka situasinya lebih buruk lagi karena larutan ini memiliki kecenderungan untuk memutus ikatan karbon-karbon. Larutan ini bereaksi keras dengan berbagai senyawa organik dan jarang digunakan dalam kimia organik.

Anda dapat menggunakan larutan kalium manganat(VII) basa untuk menguji keberadaan ikatan C=C jika, misalnya, anda hanya ingin menentukan apakah sebuah hidrokarbon adalah alkana atau alkena – dengan kata lain, jika tidak ada lagi zat lain di dalamnya yang bisa dioksidasi.

Reaksi uji ini tidak begitu bermanfaat. Penggunaan air bromin jauh lebih jelas hasilnya.

RENCANA TANGGAP DARURAT BAHAN KIMIA

Page 13: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Respon terhadap tumpahan bahan kimia atau buangan lain mungkin mengandung banyak kegiatan yang

berbeda dan mungkin terkait dengan syarat peraturan yang bermacam-macam. Kegiatan dan prosedur respon

juga tidak akan terduga tergantung dari sifat alamiah dan jumlah bahan yang terbuang. Bila perusahaan menyimapan bahan kimia dalam jumlah besar yang dikirim dengan tempat yang besar (truk tanker atau

kereta), maka harus disiapkan tindakan untuk merespon insiden atas bahan dalam jumlah besar. Bahan yang terbuang dalam jumlah besar mungkin memerlukan

evakuasi perusahaan, tempat tumpahan, dan pembersihan dan pembuangan bahan sisa limbah. Jumlah bahan yang terbuang dalam jumlah kecil

mungkin hanya memerlukan sedikit persiapan lanjutan.

Secara umum, prosedur tanggap darurat harus ditargetkan untuk bahan kimia yang disimpan dalam

tangki besar atau digunakan secara luas di perusahaan, dengan persyaratan terdapat semua pelaporan

peraturan yang spesifik pada saat terbuangnya bahan kimia, dan pada bahan berbahaya yang akut, walaupun

dalam jumlah kecil. Apakah insiden mengandung tumpahan bahan berbahaya atau terbuangnya gas atau uap, koordinasi masyarakat merupakan hal yang kritis

bila terbuangnya bahan kimia mungkin memiliki dampak keluar perusahaan. Karenanya, perusahaan yang

mungkin mengalami terbuangnya bahan kimia dengan potensi berdampak keluar perusahaan harus memiliki suatu mekanisme dalam memberikan peringatan dini

yang memberitahukan bangunan tetangga dan masyarakat. Menggunakan sensor dan detektor

kebocoran bahan kimia yang tepat dapat membantu memberikan peringatan dini saat terjadi terbuangnya

bahan kimia.

Page 14: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Pelepasan atau kecelakaan dalam waktu cepat yang melibatkan bahan kimia berbahaya dapat menjadi

ancaman bagi karyawan perusahaan,masyarakat, dan lingkungannya.

Persiapan-persiapan ini harus menjamin bahwa prosedur yang efektif dilakukan untuk mengendalikan setiap potensi keadaan darurat akibat bahan kimia ini.

Rencana ini memberikan alat bantu yang penting untuk mengevaluasi bahaya bahan kimia di perusahaan dan

menjamin cara-cara yang tepat ditempat untuk mengontrol bahan kimia tersebut pada situasi darurat.

Rencana ini juga dimaksudkan untuk membantu perusahaan untuk mengembangkan prosedur

tanggapan darurat atas bahan kimia. Saat mengembangkan prosedur-prosedur ini, perusahaan

harus memperhatikan peraturan setempat yang mungkin mengharapkan kegiatan respon khusus dan

pemberitahuan pada lembaga setempat yang berwenang. Prosedur yang mungkin perlu

dikembangkan oleh perusahaan mungkin berbeda tergantung dari bahan kimia yang digunakan.

Pengendalian bahaya-bahaya bahan kimia menyangkut manajemen resiko dan prosedur tanggap darurat.

Kegiatan manajemen resiko memainkan peran penting dalam pencegahan kecelakaan terlepasnya dan keadaan

darurat bahan kimia.

A. PERSYARATANKecelakaan atau lepasnya bahan kimia dapat

menimbulkan situasi yang mengancam karyawan, masyarakat, dan lingkungan. Persyaratan yang

Page 15: Beberapa sifat kimia kalium manganat

mengarah pada bahaya kimia merupakan cerminan dari bahan kimia yang digunakan di perusahaan. Suatu

proses dua langkah harus dilakukan untuk menggambarkan bahaya bahan kimia:

(1) Identifikasi dan evaluasi bahan kimia dan (2) Menjamin adanya peralatan untuk mengendalikan

bahaya bahan kimia. Penggambaran ini akan membantu perusahaan dalam mempersiapkan dan menanggapi

dengan benar keadaan darurat yang melibatkan bahaya bahan kimia.

B. EVALUASI BAHAYA BAHAN KIMIASemua bahan kimia di perusahaan harus dievaluasi untuk menentukan beragamnya efek bahan – bahan tersebut dalam kondisi buruk, seperti suatu keadaan darurat atau tumpahan/buangan. Untuk mengerjakan

evaluasi bahaya bahan kimia, perusahaan pertama kali harus menentukan bahan apa yang ada didalamnya.

Kemudian, harus diidentifikasikan bahaya yang berhubungan dengan setiap bahan kimia. Informasi

bahaya bahan kimia harus dievaluasi dengan membandingkan kuantitas dan potensi resiko dari suatu keadaan darurat akibat bahan kimia tersebut. Metode ini

akan membantu perusahaan untuk mencapai target aktivitas perencanaan keadaan darurat bahan kimia.

Perusahaan pertama kali harus mengembangkan Daftar Bahan Kimia Yang Disetujui, yang memuat daftar bahan

kimia yang sedang digunakan atau disimpan di perusahaan. Untuk setiap bahan kimia pada Daftar

Bahan Kimia Yang Disetujui, Formulir Identifikasi dan pelacakan Bahan Kimia harus diisi yang

mengidentifikasikan nama bahan kimia, lokasi penggunaan atau penyimpanan, perkiraan kuantitas,

dan kelas bahan kimia (seperti mudah terbakar, korosif,

Page 16: Beberapa sifat kimia kalium manganat

radioaktif, beracun, dan lain-lain. Formulir ini termasuk informasi bahaya bahan kimia dan respon terhadap

bahan kimia.

Perusahaan harus menggunakan lembar data keselamatan bahan (MSDS-Material Safety Data Sheets)

yang berlaku dan pelabelan bahan kimia untuk menentukan bahaya yang terkait dengan setiap bahan kimia. Lembar data keselamatan bahan (MSDS) harus mudah dijangkau oleh karyawan sebagai acuan pada

saat terjadi keadaan darurat bahan kimia. Semua wadah bahan kimia (seperti tangki, drum, botol, pipa, dll.) harus

diberi label dengan benar. Label-label ini harus diberi nama bahan kimia dan peringatan akan bahaya yang cepat. Identifikasi wadah dan peringatan yang benar

merupakan kesatuan dari tanggap darurat atas buangan bahan kimia.

C.P3K ATAS KERACUNAN Cara pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)

terhadap korban yang terkena bahan toksik, secara garis besar adalah sebagai berikut :

• Bila bahan kimia terhirup, maka bawa korban ke lingkungan dengan udara bersih.

• Bila bahan kimia masuk mata, cuci bersih dengan air mengalir terus menerus selama 5-10 menit.

• Meminumkan karbon aktif untuk menurunkan konsentrasi zat kimia dengan cara adsorpsi.

• Meminumkan air untuk pengenceran.• Meminumkan susu untuk menetralkan dan

mengadsorpsi asam atau basa kuat dan fenol.• Untuk memperlambat atau mengurangi pemasukan racun maka dapat diberikan garam laksania (hanya

boleh dilakukan oleh Paramedis!!!) (MgSO4, Na2SO4) yang akan merangsang peristaltik dari seluruh saluran

Page 17: Beberapa sifat kimia kalium manganat

pencernaan sehingga efek osmotik akan memperlambat absorbsi air dan membuat racun terencerkan.

• Jika keracunan sudah agak lama, maka korban dibuat muntah untuk mengosongkan lambung, dengan

pemberian larutan NaCl (garam dapur) hangat. Tetapi hal ini tidak diperbolehkan untuk korban yang masih

pingsan atau keracunan deterjen, bensin, BTX (Benzene, Toluen, Xylene), CCl4.

• Segera bawa ke klinik.

IDENTIFIKASI BAHAYA BAHAN KIMIA

Dalam upaya memastikan bahan kimia yang berbahaya ada di tempat kerja, maka perlu dilakukan identifikasi

awal.Identifikasi awal dapat dilakukan berdasarkan pada:

1. Data bahan kimia yang diterima oleh pihak gudang.2. Bahan kimia yang biasa dipergunakan oleh suatu

tempat kerja.3. Proses yang ada.

Identifikasi awal yang dilakukan secara umum memakai format berikut:

1. Nama bahan kimia:Keperluan untuk ini jelas, tetapi nama populer ataupun

nama merek harus di berikan sebagaimana nama kimianya. Hal ini seperti asam asetil salisilat yang

berarti aspirin bagi ahli kimia, tidak membingungkan operator yang telah berpengalaman. Contoh lain adalah

H2S bagi ahli kimia berarti hidrogen sulfida bagi insinyur, kalsium hipoklorit sama dengan kapur klor, fenol menjadi asam karbolat, dan soda kue menjadi

soda bikarbonat.

Page 18: Beberapa sifat kimia kalium manganat

2. Apa kondisi fisiknya?Obyek ini untuk menentukan secara sederhana apakah bahan kimia yang diterima berbentuk padat,cair, atau

gas- bukan sifat fisik secara umum. Juga harus diperhatikan pada kondisi apa suatu bahan kimia berbentuk padat,cair, atau gas. Misalnya natrium

hidroksida (NaOH) yang dapat dibeli sebagai padatan di drum atau larutan kuat di tankker atau drum; karbon

dioksida dapat dibeli sebagai padatan,cairan, atau gas. Secara umum, panas masuk atau panas keluar

diperlukan untuk pengubahan bentuk, sehingga identifikasi ini menentukan bagaimana dan dimana

bahan kimia harus disimpan.

Apakah matahari dan panas mempengaruhi? Apakah bahan itu akan membeku bila dibiarkan terbuka? Bila berbentuk padat, apakah berupa bubuk ? Perhatian

harus diberikan jika bahan disimpan dalam bentuk yang stabil, seperti karbon dioksida yang disimpan dalam

bentuk padat. Bahaya dapat terjadi karena beberapa hal, seperti temperatur yang naik dengan cepat karena

kebakaran.dan emisi yang cepat karena kebocoran. Bila berupa cairan, kemana mengalirnya kebocoran?

Dapatkah aliran dari drum ke lubang penampung (damp ground), atau membuat korosi internal bila disimpan

dalam waktu lama? 3. Apakah beracun?

• Apakah menyebabkan akut? • Apakah menyebabkan kronis?

• Apakah masuk melalui saluran makanan?• Apakah masuk melalui pernapasan?

• Apakah masuk melalui absorpsi?• Apakah kadar toksisitas dapat segera ditentukan?

• Berapakah nilai Ambang Batas (MAC) nya?

Page 19: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Klarifikasi antara kadar racun dengan bahaya harus dimengerti dengan jelas. Kadar racun bahan kimia

adalah satu dari sipat-sipat alami nyang tidak dapat dihilangkan bila bahan kimia tersebut tetap sama rumus bangunnya, tetapi bahaya ditentukan oleh frekuensi dan

lamanya pemaparan dan konsentrasi bahan kimia. Cedera tidak akan terjadi tanpa pemaparan konsentrasi

yang diberikan dan rancangan dan operasi proses bahan kimia yang menentukan banyaknya

pemaparan,konsentrasi dan lain-lain.

Karenanya, dengan rancangan yang benar dan penanganan yang aman, bahaya dapat dihilangkan atau

tanda-tanda potensinya dapat diredakan.

Karena penggunaannya yang sangat umum, hampir dapat dikatakan bahwa semua mengetahui bahwa asam

sulfat pekat merupakan cairan korosif yang dengan cepat dapat menghancurkan jaringan badan dan

membuat luka bakar. Meskipun demikian, ratusan ton asam sulfat dimanipulasi,ditransfer, dan disimpan setiap hari tanpa bahaya yang besar. Hal ini disebabkan sifat-sifat racunnya telah diketahui dan difahami dan cara-cara pencegahan kecelakaannya telah dibuat. Hasil; kontak dengan asam sulfat terjadi dengan cepat dan

akut, tetapi meskipun benzene dalam kuantitas sedikit dikulit tidak merupakan hal yang berbahaya, efek

akumulatif dari sifat-sifatnya dapat memicu anemia yang serius dan kematian.

Aspek lanjutan dari pertanyaan mengenai kadar racun dapat segera ditentukan dan apakah Nilai Ambang Batas

(NAB) yang dinyatakan dalam bagian per juta, yang menyatakan kondisi yang karyawan dapat terpapar

setiap hari tanpa mengalami efek yang berarti. Tetapi,

Page 20: Beberapa sifat kimia kalium manganat

peringatan harus diberikan bahwa NAB, dalam konteks yang benar, hanya dapat dinterpretasikan dengan benar oleh personil yang terlatih dalam higiene industri, dan

tidak boleh digunakan sebagai: 1. Indeks relatif atas bahaya atau kadar racun;2. Alat evaluasi pada gangguan polusi udara;

3. Perkiraan potensi racun pada pemaparan terus-menerus yang tidak berhenti.

Meskipun bahaya yang terditeksi sebagai bau tidak dapat diyakinkan benar, tetapi tidak ada keraguan

bahwa bau khas dari beberapa bahan kimia merupakan indikasi yang jelas akan adanya bahan kimia tersebut,

meskipun bukan konsentrasinya. Berikut ini adalah bahaya dari pemantauan dengan orang. Sebagai contoh, bau dari klorin (Cl2 ) dapat dikenali dengan tercium pada konsentrasi yang sangat kecil, dan karena tidak ada efek

iritasi yangnyata dalam waktu cepat, maka tidak ada tindakan perbaikan. Tetapi konsentrasi maksimum yang diperbolehkan untuk klorin di udara adalah satu bagian

klorin per satu juta bagian udara untuk delepan jam pemaparan, dan konsentrasi terkecil yang dapat

terditeksi oleh manusia pada umumnya adalah tiga sampai empat bagian klorin per satu juta bagian udara. Hal ini menunjukkan bahwa bila klorin tercium berarti

ada instalasi yang perlu diperbaiki.

4. Berapakah: - Densitas uap?- Tekanan uap?

- Titik beku?- Specific Gravity?

- Kelarutan dalam air?

Pengetahuan atas kelima karakter fisik di atas

Page 21: Beberapa sifat kimia kalium manganat

memberikan fakta dan informasi yang terpisah dan berharga. Semua cairan akan menguap, tetapi

kecepatan penguapannya tergantung pada suhu dan tekanan; secara umum cairan panas menguap lebih

cepat daripada cairan dingin. Tekanan uap cairan dan larutan harus diperhatikan, terutama pada suhu ruang.

Hal ini sangat penting bila menyimpan drum berisi cairan berbahaya. Kebocoran dari beberapa bahan

kimia, dapat menimbulkan bahaya. Perbandingan berat jenis antara uap/gas dengan udara menunjukkan apakah uap pada suhu normal (0° C) dan tekanan normal (76cm-

Hg) lebih padat atau lebih renggang daripada udara; karena uap itu akan naik ke atmosfir atau turun.

Sebagai contoh adalah petroleum yang memiliki berat jenis 2,5. Kebocoran petroleum, setelah menguap pada

suhu normal, membentik uap cenderung bergerak sepanjang permukaan. Beberapa kondisi yang

mempengaruhi seperti kecepatan angin dan suhu sekitar membantu petrpleum menyebar cukup jauh dari

lubang inpeksi, tetapi uap petroleum bergerak disepanjang lubang, menghasilkan atmosfir mudah meledak yang dapat menghasilkan bencana hanya

dengan adanya letikan api.

Pentingnya pengetahuan tentang specfic grafvity terlihat nyata saat menentukan tindakan yang hrus

diambil saat menghadapi kebocoran besar. Perbandingan berat jenis bahan kimia dengan berat

jenis air menunjakan apakah bahan kimia akan mengambang di atas air atau tenggelam. Semua cairan bocor diarahkan mencapai saluran buang, dan ledakan dibawah tanah akibat kontaminasi oleh cairan sangat

mudah terbakar dapat membuat kerusakan hebat di area yang luas. Bahan tersebut contohnya adalah petroleum

Page 22: Beberapa sifat kimia kalium manganat

memiliki berat jenis 0,80, sehingga bocoran akan mengambang di atas air. Karenanya air tidak

direkomendasikan sebagai bahan pemadam untuk kebakaran petroleum cair, karena air akan tenggelam di bawah petroleum, dan dengan naiknya volume cairan, maka akan cenderung memperlebar area kebakaran.

Membiarkan petroleum keluar kesaluran buang hanya akan meningkatkan bahaya.

Sebaliknya, bila cairan karbon disulfida yang sangat mudah terbakar, memiliki titik nyala yang rendah dan

titiok bakar yang rendah, memiliki specific gravity 1,26 terbakar, maka dapat dikendalikan dengan

menggunakan air yang cukup.

Bila bahan kimia dapat larut dalam air, kebocoran apapun akan mudah bergabung karena dapat

dijenuhkan dengan air dan setelah pencegahan yang layak telah dilakukan, dapat dikeluarkan ke sistem

efluen.

Sehubungan dengan kemampuan pelarutan bahan kimia ke dalam air, harus pula diperhatikan bahaya yang

mungkin terjadi pada beberapa bahan kimia. Beberapa kasus pernah terjadi yang menimbulkan cedera serius

yang timbul akibat masuknya air ke dalam wadah kosong berbagai bahan kimia menyebabkan reaksi yang hebat. Sebagai contoh adalah fosfor klorida yang bukan

bahan kimia korosif, tetapi setelah kontak dengan air atau uap air, akan bereaksi hebat, melepas panas dan

uap klorosif asam klorida. Contoh lain adalah sejumlah natrium sianida dengan air di saluran buang. Reaksi antara natrium sianida dengan air di saluran buang

memperbesar volume gas asam sianida yang mematikan.

Page 23: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Bahan kimia seperti asam sulfat jika bercampur dengan air akan menghasilkan uap air yang cukup untuk

menyebabkan semburan. Karenanya, kemempuan suatu bahan kimia untuk larut dalam air memerlukan

penanganan yang tepat.

5. Apa bahan yang inkompatibilitas?

Beberapa bahan kimia bereaksi hebat dengan bahan kimia lain dan bahan-bahan yang berhubungan tersebut disebut inkompatibel. Sebagai contoh adalah asetilene

yang akan bereaksi hebat dengan klorin, Sehingga kecelakaan yang memungkinkan bergabingnya dua bahan kimia tersebut harus dicegah. Sama halnya

dengan asam nitrat yang tidak boleh dibawa sampai kontak dengan cairan yang mudah terbakar. Bahaya

sesungguhnya dari inkompatibilitas terjadi akibat kesalahan dalam melakukan asesmen, sehingga saat beberapa bahan kimia dibawa bersama-sama dengan

kurang hati-hati, terjadi reaksi hebat, dan merusak pabrik dan personilnya. Kemungkinan akibat

pencampuran yang tidak direncanakan harus selalu diawasi.

Bahan inkompabilitas lain adalah oksidator dan reduktor. Beberapa bahan kimia yang tidak terbakar

mampu membantu dengan baik pembakaran saat berkombinasi dengan bahan kimia lain yang

menghasilkan oksigan dalam jumlah yang besar. Tidak hanya atmosfir dengan cepat dipenuhi oleh oksigen, tetapi panas reaksi mungkin cukup untukj membuat pembakaran dan kebakaran dapat terjadi. Oksidsi

adalah kombinasi oksigen bahan kimia denga bahan lain; dapat cepat atau lambat, dan bahan yang dengan

Page 24: Beberapa sifat kimia kalium manganat

cepat dapat memberikan oksigennya ke bahan lain disebut oksidator, seperti asam nitrat (HNO3), mangan oksida (MnO2), hidrogen peroksida (H2O2 ), dan asam

kromat (CrO3).

Sebaliknya, bahan yang mengambil oksigen dari senyawa dan kombinasinya disebut reduktor, seperti

hidrogen, karbon,hidrokarbon, bahan organik, dan lain-lain.

Oksidasi dan reduksi adalah proses yang berlawanan yang selalu terjadi bersamaan, dan bahan yang

inkompatibilitas seperti kalium permanganat (KmnO4 ), yang merupakan oksidator kuat, bila tergabung dengan

bubuk alumunium, yang merupakan reduktor kuat, dengan cepat mengibah sifat-sifat alamiahnya dengan

memperlihatkan bahwa kedua bahan tidak boleh disimpan berdekatan.

6. Apakah bahan mudah terbakar atau sangat mudah terbakar?

- Berapa titik nyalanya?- Berapa batas LEL dan UEL nya?

- Berapa titk bakarnya?

7. Tipe pemadam api apa yang harus digunakan?

8. Alat pelindung diri apa yang harus digunakan?

9. Sistem pencegahan lain?

Proses yang ada, selain proses yang sudah fix, yang berpotensi menyebabkan bahaya akibat bahan kimia

antara lain adalah: 1. Pengelasan dalam ruang terbatas ( confined space), seperti di dalam tangki; akan menghasilkan NO, ozon,

Page 25: Beberapa sifat kimia kalium manganat

uap logam. 2. Pengelasan , bila logam yang akan di las telah

dibersihkan dengan chlorinated hydrocarbon (seperti CC4 ); akan menghasilkan NO, ozon, uap, fosgene,HC1.

3. Dekomposisi bahan organik; akan menghasilkan hidrogen sulfida, amoniak,metana,CO2.

4. Asam klorida, HC1, bila disimpan dalam wadah baja ‘pickle’ , tidakhanya pengetahuan bagaimana menangani

asam itu sendiri, tetapi juga evolusi hidrogen dalam proses dan sisa bahan yang tidak diinginkan karena

tertinggal di wadah.

Cara memahami LDKB/MSDS

Cara memahami LDKB : • Identifikasi bahan:

Bagian ini menjelskan nama bahan kimia, dan meliputi :

1. Nomur urut LDKB.

2. CAS (Chemical Abstract Services) registry Number International se[erti halnya nomor RTECS (registry Toxic

Effects of Chemical Substances).

3. Sinonim, baik dalam nama kimia maupun nama dagang.

4. Rumus dan berat molekul.• Label bahaya :

Label bahaya diberikan dalam bentuk gambrar untuk memberikan gambaran cepat sifat bahaya. Label yang

dipakai ada dua, yaitu menurut PBB (internasional) dan NFPA (Amerika). Label bahaya menurut Eropa tidak

diberikan karena mirip dengan PBB. Label NFPA ditunjukkan di gambar dan tabel dibawah, berupa 4

Page 26: Beberapa sifat kimia kalium manganat

kotak yang mempunyai ranking bahaya (0-4) ditinjau dari aspek bahaya kesehatan (biru), bahaya kebakaran

(merah) dan reaktivitas (kuning). Kotak putih untuk ketarangan tambahan.

RANKING BAHAYA KESEHATAN BAHAYA KEBAKARAN BAHAYA REAKTIVITAS

4 Penyebab kematian, cedera fatal meskipun ada pertolongan. Segera menguap dalam keadaan normal dan dapat terbakar secara cepat. Mudah meledak atau

diledakkan, sensitif terhadap panas danmekanik.

3 Berakibat serius pada keterpaan singkat, meskipun ada pertolongan. Cair atau padat dapat dinyalakan pada

suhu biasa. Mudah meledak tetapi memerlukan penyebab panas dan tumbukan kuat.

2 Keterpaan intensif dan terus-menerus berakibat serius, kecuali ada pertolongan. Perlu sedikit ada

pemanasan sebelum bahan dapat dibakar. Tidak stabil, bereaksi hebat tetapi tidak meledak.

1 Penyebab iritasi atau cedera ringan. Datap dibakar tetapi memerlukan pemanasan terlebih dahulu. Stabil pada suhu normal, tetapi tidak stabil pada suhu tinggi.

0 Tidak berbahaya bagi kesehatan meskipun kena panas (api). Bahan tidak dapat dibakar sama sekali. Stabil, tidak reaktif, meskipun kena panas atau suhu tinggi.

• Informasi bahan singkat :Informasi singkat mengenai jenis bahan, wujud, manfaat serta bahaya-bahaya utamanya. Dari informasi singkat dan label bahaya, secara cepat bisa dipahami kehati-

Page 27: Beberapa sifat kimia kalium manganat

hatian dalam menangani bahan kimia tersebut.

• Sifat-sifat bahaya :

1. Bahaya kesehatan :Bahaya terhadap kesehatan dinyatakan dalam bahaya

jangka pendek (akut) dan jangka panjang (kronis). NAB (Nilai Ambang Batas) diberikan dalam satuan mg/m3

atau ppm. NAB adalah konsentrasi pencemaran dalam udara yang boleh dihirup seseorang yang bekerja

selama 8 jam/hari selama 5 hari. Beberapa data berkaitan dengan bahaya kesehatan juga diberikan,

yakni : o LD-50 (lethal doses) : dosis yang berakibat fatal

terhadap 50 persen binatang percobaan mati.o LC-50 (lethal concentration) : konsentrasi yang

berakibat fatal terhadap 50 persen binatang percobaan.o IDLH (immediately dangerous to life and health) :

pemaparan yang berbahaya terhadap kehidupan dan kesehatan.

2. Bahaya kebakaran :Ini termasuk kategori bahan mudah terbakar, dapat

dibakar, tidak dapat dibakar atau membakar bahan lain. Kemudahan zat untuk terbakar ditentukan oleh :

o Titik nyala : suhu terendah dimana uap zat dapat dinyalakan.

o Konsentrasi mudah terbakar : daerah konsentrasi uap gas yang dapat dinyalakan. Konsentrasi uap zat

terendah yang masih dapat dibakar disebut LFL (low flammable limit) dan konsentrasi tertinggi yang masih dapat dinyalakan disebut UFL (upper flammable limit). Sifat kemudahan membakar bahan lain ditentukan oleh

kekuatan oksidasinya.o Titik bakar : suhu dimana zat terbakar sendirinya.

Page 28: Beberapa sifat kimia kalium manganat

3. Bahaya reaktivitas :Sifat bahaya akibat ketidakstabilan atau kemudahan terurai, bereaksi dengan zat lain atau terpolimerisasi

yang bersifat eksotermik sehingga eksplosif. Atau reaktivitasnya terhadap gas lain menghasilkan gas

beracun.

• Sifat-sifat fisika :Sifat-sifat fisika merupakan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi sifat bahaya suatu bahan.

• Keselamatan dan pengamanan :Diberikan langkah-langkah keselamatn dan pengamanan

: 1. Penanganan dan penyimpanan : usaha keselamatan

yang dilakukan apabila bekerja dengan atau menyimpan bahan.

2. Tumpahan dan kebocoran : usaha pengamanan apabila terjadi bahan tertumpah atau bocor.

3. Alat pelindung diri : terhadap pernafasan, muka, mata dan kulit sebagai usaha untuk mengurangi keterpaan

bahan.4. Pertolongan pertama : karena penghirupan uap / gas,

terkena mata dan kulit atau tertelan.5. pemadaman api : alat pemadam api ringan yang dapat

dipakai untuk memadamkan api yang belum terlalu besar dan cara penanggulangan apabila sudah

membesar.• Informasi lingkungan :

Menjelaskan bahaya terhadap lingkungan dan bagaimana menangani limbah atau buangan bhan kimia

baik berupa padat, cair maupun gas. Termasuk di dalamnya cara pemusnahan.

Page 29: Beberapa sifat kimia kalium manganat

POTASSIUM PERMANGANATE

1. Product Identification

Synonyms: Permanganic acid, potassium salt; Condy's crystals CAS No.: 7722-64-7 Molecular Weight: 158.03 Chemical Formula: KMnO4 Product Codes: J.T. Baker: 3227, 3228, 3232 Mallinckrodt: 7056, 7068

2. Composition/Information on Ingredients

Ingredient CAS No Percent Hazardous --------------------------------------- ------------ ------------ --------- Potassium Permanganate 7722-64-7 90 - 100% Yes

3. Hazards Identification

Emergency Overview -------------------------- DANGER! STRONG OXIDIZER. CONTACT WITH OTHER MATERIAL MAY CAUSE FIRE. CORROSIVE. CAUSES BURNS TO ANY AREA OF CONTACT. HARMFUL IF SWALLOWED OR INHALED.

SAF-T-DATA(tm) Ratings (Provided here for your convenience) ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Health Rating: 3 - Severe (Life) Flammability Rating: 0 - None Reactivity Rating: 3 - Severe (Oxidizer) Contact Rating: 3 - Severe (Corrosive) Lab Protective Equip: GOGGLES & SHIELD; LAB COAT & APRON; VENT HOOD; PROPER GLOVES Storage Color Code: Yellow (Reactive)

Page 30: Beberapa sifat kimia kalium manganat

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Potential Health Effects ----------------------------------

Inhalation: Causes irritation to the respiratory tract. Symptoms may include coughing, shortness of breath. High concentrations can cause pulmonary edema. Ingestion: Ingestion of solid or high concentrations causes severe distress of gastro-intestinal system with possible burns and edema; slow pulse; shock with fall of blood pressure. May be fatal. Ingestion of concentrations up to 1% causes burning of the throat, nausea, vomiting, and abdominal pain; 2-3% causes anemia and swelling of the throat with possible suffocation; 4-5% may cause kidney damage. Skin Contact: Dry crystals and concentrated solutions are caustic causing redness, pain, severe burns, brown stains in the contact area and possible hardening of outer skin layer. Diluted solutions are only mildly irritating to the skin. Eye Contact: Eye contact with crystals (dusts) and concentrated solutions causes severe irritation, redness, blurred vision and can cause severe damage, possibly permanent. Chronic Exposure: Prolonged skin contact may cause irritation, defatting, and dermatitis. Chronic manganese poisoning can result from excessive inhalation exposure to manganese dust and involves impairment of the central nervous system. Early symptoms include sluggishness, sleepiness, and weakness in the legs. Advanced cases have shown symptoms of fixed facial expression, emotional disturbances, spastic gait, and falling. Aggravation of Pre-existing Conditions: No information found.

4. First Aid Measures

Inhalation: Remove to fresh air. If not breathing, give artificial respiration. If breathing is difficult, give oxygen. Get medical attention immediately. Ingestion: If swallowed, DO NOT INDUCE VOMITING. Give large quantities of water. Never give anything by mouth to an unconscious person. Get medical attention immediately. Skin Contact: Immediately flush skin with plenty of water for at least 15 minutes while removing contaminated clothing and shoes. Get medical attention immediately. Wash clothing before reuse. Thoroughly clean shoes before reuse. Eye Contact: Immediately flush eyes with plenty of water for at least 15 minutes, lifting lower and upper eyelids occasionally. Get medical attention immediately.

Page 31: Beberapa sifat kimia kalium manganat

5. Fire Fighting Measures

Fire: Not combustible, but substance is a strong oxidizer and its heat of reaction with reducing agents or combustibles may cause ignition. Contact with oxidizable substances may cause extremely violent combustion. Explosion: Strong oxidants may explode when shocked, or if exposed to heat, flame, or friction. Also may act as initiation source for dust or vapor explosions. Contact with oxidizable substances may cause extremely violent combustion. Sealed containers may rupture when heated. Sensitive to mechanical impact. Fire Extinguishing Media: Use water spray to blanket fire, cool fire exposed containers, and to flush non-ignited spills or vapors away from fire. Suffocating type extinguishers are not as effective as water. Do not allow water runoff to enter sewers or waterways. Special Information: In the event of a fire, wear full protective clothing and NIOSH-approved self-contained breathing apparatus with full facepiece operated in the pressure demand or other positive pressure mode.

6. Accidental Release Measures

Remove all sources of ignition. Ventilate area of leak or spill. Wear appropriate personal protective equipment as specified in Section 8. Spills: Clean up spills in a manner that does not disperse dust into the air. Use non-sparking tools and equipment. Reduce airborne dust and prevent scattering by moistening with water. Pick up spill for recovery or disposal and place in a closed container. US Regulations (CERCLA) require reporting spills and releases to soil, water and air in excess of reportable quantities. The toll free number for the US Coast Guard National Response Center is (800) 424-8802.

7. Handling and Storage

Keep in a tightly closed container, stored in a cool, dry, ventilated area. Protect against physical damage and moisture. Isolate from any source of heat or ignition. Avoid storage on wood floors. Separate from incompatibles, combustibles, organic or other readily oxidizable materials. Containers of this material may be hazardous when empty since they retain product residues (dust, solids); observe all warnings and precautions listed for the product.

Page 32: Beberapa sifat kimia kalium manganat

8. Exposure Controls/Personal Protection

Airborne Exposure Limits: - OSHA Permissible Exposure Limit (PEL):5 mg/m3 Ceiling for manganese compounds as Mn

- ACGIH Threshold Limit Value (TLV):0.2 mg/m3 (TWA) for manganese, elemental and inorganic compounds as Mn Ventilation System: A system of local and/or general exhaust is recommended to keep employee exposures below the Airborne Exposure Limits. Local exhaust ventilation is generally preferred because it can control the emissions of the contaminant at its source, preventing dispersion of it into the general work area. Please refer to the ACGIH document, Industrial Ventilation, A Manual of Recommended Practices, most recent edition, for details. Personal Respirators (NIOSH Approved): If the exposure limit is exceeded and engineering controls are not feasible, a half facepiece particulate respirator (NIOSH type N95 or better filters) may be worn for up to ten times the exposure limit or the maximum use concentration specified by the appropriate regulatory agency or respirator supplier, whichever is lowest.. A full-face piece particulate respirator (NIOSH type N100 filters) may be worn up to 50 times the exposure limit, or the maximum use concentration specified by the appropriate regulatory agency, or respirator supplier, whichever is lowest. If oil particles (e.g. lubricants, cutting fluids, glycerine, etc.) are present, use a NIOSH type R or P filter. For emergencies or instances where the exposure levels are not known, use a full-facepiece positive-pressure, air-supplied respirator. WARNING: Air-purifying respirators do not protect workers in oxygen-deficient atmospheres. Skin Protection: Wear impervious protective clothing, including boots, gloves, lab coat, apron or coveralls, as appropriate, to prevent skin contact. Eye Protection: Use chemical safety goggles and/or full face shield where dusting or splashing of solutions is possible. Maintain eye wash fountain and quick-drench facilities in work area.

9. Physical and Chemical Properties

Appearance: Purple-bronze crystals. Odor: Odorless. Solubility: 7 g in 100 g of water. Density:

Page 33: Beberapa sifat kimia kalium manganat

2.7 pH: No information found. % Volatiles by volume @ 21C (70F): 0 Boiling Point: Not applicable. Melting Point: ca. 240C (ca. 464F) Vapor Density (Air=1): 5.40 Vapor Pressure (mm Hg): No information found. Evaporation Rate (BuAc=1): No information found.

10. Stability and Reactivity

Stability: Stable under ordinary conditions of use and storage. Hazardous Decomposition Products: Toxic metal fumes may form when heated to decomposition. Hazardous Polymerization: Will not occur. Incompatibilities: Powdered metals, alcohol, arsenites, bromides, iodides, phosphorous, sulfuric acid, organic compounds, sulfur, activated carbon, hydrides, strong hydrogen peroxide, ferrous or mercurous salts, hypophosphites, hyposulfites, sulfites, peroxides, and oxalates. Conditions to Avoid: Heat, flames, ignition sources and incompatibles.

11. Toxicological Information

Investigated as a mutagen, reproductive effector. Oral rat LD50: 750 mg/kg. --------\Cancer Lists\------------------------------------------------------ ---NTP Carcinogen--- Ingredient Known Anticipated IARC Category ------------------------------------ ----- ----------- ------------- Potassium Permanganate (7722-64-7) No No None

Page 34: Beberapa sifat kimia kalium manganat

12. Ecological Information

Environmental Fate: No information found. Environmental Toxicity: Dangerous to the environment. Very toxic to aquatic organisms; may cause long term adverse effects in the aquatic environment.

13. Disposal Considerations

Whatever cannot be saved for recovery or recycling should be handled as hazardous waste and sent to a RCRA approved waste facility. Processing, use or contamination of this product may change the waste management options. State and local disposal regulations may differ from federal disposal regulations. Dispose of container and unused contents in accordance with federal, state and local requirements.

14. Transport Information

Domestic (Land, D.O.T.) ----------------------- Proper Shipping Name: POTASSIUM PERMANGANATE Hazard Class: 5.1 UN/NA: UN1490 Packing Group: II Information reported for product/size: 12KG

International (Water, I.M.O.) ----------------------------- Proper Shipping Name: POTASSIUM PERMANGANATE Hazard Class: 5.1 UN/NA: UN1490 Packing Group: II Information reported for product/size: 12KG

15. Regulatory Information

--------\Chemical Inventory Status - Part 1\--------------------------------- Ingredient TSCA EC Japan Australia ----------------------------------------------- ---- --- ----- ---------

Page 35: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Potassium Permanganate (7722-64-7) Yes Yes Yes Yes --------\Chemical Inventory Status - Part 2\--------------------------------- --Canada-- Ingredient Korea DSL NDSL Phil. ----------------------------------------------- ----- --- ---- ----- Potassium Permanganate (7722-64-7) Yes Yes No Yes --------\Federal, State & International Regulations - Part 1\---------------- -SARA 302- ------SARA 313------ Ingredient RQ TPQ List Chemical Catg. ----------------------------------------- --- ----- ---- -------------- Potassium Permanganate (7722-64-7) No No No Manganese co --------\Federal, State & International Regulations - Part 2\---------------- -RCRA- -TSCA- Ingredient CERCLA 261.33 8(d) ----------------------------------------- ------ ------ ------ Potassium Permanganate (7722-64-7) 100 No No Chemical Weapons Convention: No TSCA 12(b): No CDTA: YesSARA 311/312: Acute: Yes Chronic: Yes Fire: Yes Pressure: NoReactivity: No (Pure / Solid)

Australian Hazchem Code: 2Y Poison Schedule: S6 WHMIS: This MSDS has been prepared according to the hazard criteria of the Controlled Products Regulations (CPR) and the MSDS contains all of the information required by the CPR.

16. Other Information

NFPA Ratings: Health: 1 Flammability: 0 Reactivity: 0 Other: Oxidizer Label Hazard Warning: DANGER! STRONG OXIDIZER. CONTACT WITH OTHER MATERIAL MAY CAUSE FIRE. CORROSIVE. CAUSES BURNS TO ANY AREA OF CONTACT. HARMFUL IF SWALLOWED OR INHALED. Label Precautions:

Page 36: Beberapa sifat kimia kalium manganat

Keep from contact with clothing and other combustible materials.Store in a tightly closed container.Do not store near combustible materials.Remove and wash contaminated clothing promptly.Do not get in eyes, on skin, or on clothing.Do not breathe dust.Keep container closed.Use only with adequate ventilation.Wash thoroughly after handling. Label First Aid: In case of contact, immediately flush eyes or skin with plenty of water for at least 15 minutes while removing contaminated clothing and shoes. Wash clothing before reuse. If inhaled, remove to fresh air. If not breathing, give artificial respiration. If breathing is difficult, give oxygen. If swallowed, DO NOT INDUCE VOMITING. Give large quantities of water. Never give anything by mouth to an unconscious person. In all cases get medical attention immediately. Product Use: Laboratory Reagent. Revision Information: No Changes. Disclaimer: ************************************************************************************************ Mallinckrodt Baker, Inc. provides the information contained herein in good faith but makes no representation as to its comprehensiveness or accuracy. This document is intended only as a guide to the appropriate precautionary handling of the material by a properly trained person using this product. Individuals receiving the information must exercise their independent judgment in determining its appropriateness for a particular purpose. MALLINCKRODT BAKER, INC. MAKES NO REPRESENTATIONS OR WARRANTIES, EITHER EXPRESS OR IMPLIED, INCLUDING WITHOUT LIMITATION ANY WARRANTIES OF MERCHANTABILITY, FITNESS FOR A PARTICULAR PURPOSE WITH RESPECT TO THE INFORMATION SET FORTH HEREIN OR THE PRODUCT TO WHICH THE INFORMATION REFERS. ACCORDINGLY, MALLINCKRODT BAKER, INC. WILL NOT BE RESPONSIBLE FOR DAMAGES RESULTING FROM USE OF OR RELIANCE UPON THIS INFORMATION. ************************************************************************************************ Prepared by: Environmental Health & SafetyPhone Number: (314) 654-1600 (U.S.A.) http://www.jtbaker.com/msds/englishhtml/p6005.htm