menggali potensi garam sebagai pupuk alternatif tanaman kakao · pengaruh pemberian silikat dan...

4
33 << 27 | 2 | Juni 2015 PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIA Warta Menggali Potensi Garam sebagai Pupuk Alternatif Tanaman Kakao Niken Puspita Sari 1) 1) Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118 Garam merupakan salah satu bumbu masakan yang mudah didapatkan. Rasanya yang menambah citarasa makanan menjadikan garam satu-satunya bumbu masakan yang memberikan rasa asin. Garam selain sebagai bumbu masakan juga menyimpan potensi lain. Menurut penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa garam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk. Kandungan mineral garam berpotensi digunakan sebagai pupuk alternatif. Potensi ini tentunya masih perlu digali lebih dalam akan manfaat dan dampaknya terhadap tanaman. aram memiliki rumus NaCl. Komposisi garam terdiri dari 55,5% Cl; 30,8% Na; 7,7% sulfat; 3,7% magnesium; 1,2% Ca; dan 1,1% K. Garam terbentuk dari proses pengkristalan air laut. Air laut agar dapat mengkristal menjadi garam dibutuhkan pemanasan yang berasal dari sinar matahari maupun menggunakan bahan bakar. Di Indonesia, proses pembuatan garam secara tradisional cukup menggunakan sinar matahari. Selain dengan metode tradisional, garam juga dapat dibuat dengan teknologi ulir filter (TUF) yakni teknologi pembuatan garam dengan memanfaatkan filter yang berasal dari bahan-bahan seperti batu kerikil, ijuk, dan arang kelapa untuk menyaring air laut sehingga garam dapur yang dihasilkan lebih bersih dan tinggi kandungannya 2) . TUF dibuat untuk meningkatkan swa- sembada garam nasional, tentunya dengan teknologi yang baru ini diharapkan ketersediaan garam akan melimpah di Indonesia. Selain untuk penambah citarasa, banyaknya ketersediaan garam dapat dimanfaatkan juga untuk bidang perkebunan sebab garam mengandung unsur- unsur esensial yang dibutuhkan tanaman dalam pertumbuhannya. Penelitian Penggunaan Garam untuk Pupuk Dalam pertumbuhan tanaman, unsur makro dan mikro yang terkandung dalam pupuk sangat dibutuhkan untuk menunjang pertumbuhannya. Kalium merupakan unsur makro di dalam tanaman. Kalium adalah salah satu unsur hara yang sampai sekarang masih sulit didapatkan di dalam negeri sehingga harus didatangkan dari luar negeri dengan biaya yang tinggi. Kondisi demikian, salah satu solusinya adalah men- substitusi penggunaan unsur K untuk tanaman dengan unsur lain yaitu Na. K dan Na merupakan deretan unsur dalam satu golongan dengan demikian diharapkan sebagian kebutuhan hara K pada tanaman dapat digantikan dengan Na yang berasal dari garam 5) .

Upload: buitram

Post on 30-Jun-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

33 <<27 | 2 | Juni 2015

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Menggali Potensi Garam sebagai PupukAlternatif Tanaman Kakao

Niken Puspita Sari1)

1)Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jl. PB. Sudirman 90 Jember 68118

Garam merupakan salah satu bumbu masakan yang mudah didapatkan.Rasanya yang menambah citarasa makanan menjadikan garam satu-satunyabumbu masakan yang memberikan rasa asin. Garam selain sebagai bumbumasakan juga menyimpan potensi lain. Menurut penelitian-penelitian yang telahdilakukan menunjukkan bahwa garam dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.Kandungan mineral garam berpotensi digunakan sebagai pupuk alternatif.Potensi ini tentunya masih perlu digali lebih dalam akan manfaat dan dampaknyaterhadap tanaman.

aram memiliki rumus NaCl. Komposisigaram terdiri dari 55,5% Cl; 30,8%Na; 7,7% sulfat; 3,7% magnesium;1,2% Ca; dan 1,1% K. Garamterbentuk dari proses pengkristalan

air laut. Air laut agar dapat mengkristal menjadigaram dibutuhkan pemanasan yang berasal darisinar matahari maupun menggunakan bahanbakar. Di Indonesia, proses pembuatan garamsecara tradisional cukup menggunakan sinarmatahari. Selain dengan metode tradisional,garam juga dapat dibuat dengan teknologi ulirfilter (TUF) yakni teknologi pembuatan garamdengan memanfaatkan filter yang berasal daribahan-bahan seperti batu kerikil, ijuk, dan arangkelapa untuk menyaring air laut sehingga garamdapur yang dihasilkan lebih bersih dan tinggikandungannya2).

TUF dibuat untuk meningkatkan swa-sembada garam nasional, tentunya denganteknologi yang baru ini diharapkan ketersediaangaram akan melimpah di Indonesia. Selain untukpenambah citarasa, banyaknya ketersediaan

garam dapat dimanfaatkan juga untuk bidangperkebunan sebab garam mengandung unsur-unsur esensial yang dibutuhkan tanaman dalampertumbuhannya.

Penelitian Penggunaan Garamuntuk Pupuk

Dalam pertumbuhan tanaman, unsur makrodan mikro yang terkandung dalam pupuk sangatdibutuhkan untuk menunjang pertumbuhannya.Kalium merupakan unsur makro di dalamtanaman. Kalium adalah salah satu unsur harayang sampai sekarang masih sulit didapatkandi dalam negeri sehingga harus didatangkan dariluar negeri dengan biaya yang tinggi. Kondisidemikian, salah satu solusinya adalah men-substitusi penggunaan unsur K untuk tanamandengan unsur lain yaitu Na. K dan Na merupakanderetan unsur dalam satu golongan dengandemikian diharapkan sebagian kebutuhan hara Kpada tanaman dapat digantikan dengan Na yangberasal dari garam5).

27 | 2 | Juni 2015

>> 34PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Garam merupakan sumber Na yang sangatmurah dan mudah didapatkan di pasaran.Tanaman yang tergolong tanaman C4 memerlu-kan Na sebagai salah satu unsur esensial bagitanaman4). Unsur Na dan K secara bersama-samamemiliki peranan utama dalam mempertahankanturgor tanaman, aktivator beberapa enzim danberperan dalam proses pembelahan sel bersamaunsur Ca dan Mg. Oleh karena itu, substitusi haraK dengan Na yang bersumber dari garamtentunya dapat menjadi cara baru yang sangatmungkin untuk dilakukan apalagi dalam budidayatanaman perkebunan khususnya kakao, unsur Kmenempati urutan pertama dalam jumlah yangdiserap tanaman6).

Besarnya substitusi K oleh Na tergantungpotensi tanaman dalam penyerapan Na. Toleransitanaman pertanian terhadap salinitas berbeda-beda sesuai dengan kondisi kesuburan tanah6).Bagi jenis tanaman yang termasuk toleransi tinggi

dan sedang, Na dapat menguntungkan bagipertumbuhan tanaman. Tanaman tertentu Nadapat menjadi unsur esensial, namun di lain kasusNa juga dapat menjadi racun bagi pertumbuhantanaman tergantung dari jumlah Na yang tersediadi dalam tanah dan toleransi tanaman terhadapsalinitas tanah.

Garam laut berpeluang untuk menggantisebagian dari pupuk KCl5). Ion Na+ hanya dapatmenggantikan ion K+ dalam jumlah terbatas. IonNa+ dapat menggantikan fungsi K+ dalampembukaan stomata dan meningkatkan turgor sel,memperbaiki pengangkutan karbohidrat padakapas yang kahat Ca6). Pengaruh Na+ padatanaman sangat bervariasi tergantung padatoleransi masing-masing jenis tanaman dalammenyerap ion Na+, namun banyak tanamanmenunjukkan tanggapan yang baik terhadapnatrium walaupun dalam medium pertumbuhantersedia cukup kalium.

Sistem periodik unsur

(Sumber: www.informasi-pendidikan.com)

35 <<27 | 2 | Juni 2015

PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

Peluang Aplikasi Garam untukTanaman Kakao

Perkembangan kakao sangat dipengaruhioleh kondisi lingkungan dan ketersediaan hara.Kakao memiliki toleransi sedang terhadap salinitastanah5). Pertumbuhan bibit kakao akan meningkatpada salinitas 2,13-2,84 mS/cm dan pada kisaransalinitas lebih dari 2,84 mS/cm pertumbuhan bibitkakao akan mulai terhambat7). Tanaman kakaomerupakan tanaman yang tahan terhadapkandungan Na tinggi di dalam tanah dancenderung memerlukan penambahan NaCl untuktanaman kakao4). Penelitian membuktikan bahwaKCl yang diganti dengan NaCl sebanyak 20-80%tidak mempengaruhi pertumbuhan bibit kakao5).

Saat ini, perkakaoan di Indonesia sedangdihadapkan pada permasalahan penyakitVascular-Streak Dieback (VSD) yang dapatmematikan tanaman kakao dan secara tidaklangsung akan mempengaruhi produktivitaskakao nasional. Kecukupan hara-hara padatanaman dapat membantu tanaman untuk tetaptahan terhadap serangan penyakit VSD. Unsurhara K sangat dibutuhkan tanaman sebagaikekuatan tanaman untuk melawan seranganpenyakit6). Sampai saat ini, sudah ada laporanpenelitian yang menyebutkan bahwa pemupukanmenggunakan K mampu meningkatkan ketahanan

tanaman terhadap penyakit. Penelitian peng-gunaan Kalium dilaporkan mampu menekanserangan VSD pada kakao1). Penggunaan silikatdan kalium pada tanaman padi varietas DanauBawah cenderung menurunkan intensitas penyakitbusuk leher dari 4,65% menjadi 1,30%3). Kaliumpenting untuk menaikkan ketahanan terhadappenyakit pada berbagai tanaman melaluimekanisme pembentukan dinding luar yang lebihtebal pada sel-sel epidermis3). Adanya substitusiK oleh Na yang berasal dari garam secara tidaklangsung akan membantu dalam mengatasipermasalahan penyakit kakao di Indonesia.

Dampak Garam Terhadap TanahKandungan Na yang tinggi di dalam tanah

dapat merusak sifat fisik tanah9). Akan tetapi,penelitian lain juga menyebutkan bahwa peng-gunaan Na dalam jangka panjang memang dapatmerusak struktur tanah6). Namun demikian,dengan dosis rendah atau dikombinasikan denganKCl pengaruh buruk Na terhadap struktur tanahterbukti tidak nyata, bahkan penggunaan garamdapur sebanyak 38 g/pohon/semester justrudapat memperbaiki perakaran kakao. Solusipenggunaan kiesierit juga dapat direkomendasi-kan apabila terjadi keracunan garam laut padabibit kakao10).

Gejala keracunan daun bibit kakao akibat penambahan NaCl

(Dokumentasi oleh Baon et al., 1994)

27 | 2 | Juni 2015

>> 36PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO INDONESIAWarta

PenutupPenggunaan garam untuk pupuk pada

tanaman bisa menjadi salah satu alternatifdalam mengatasi kebutuhan unsur K mengingatunsur K dapat disubstitusikan dengan unsur Nayang terkandung dalam garam. Dalam praktek-nya harus tetap memperhatikan dosis, lamaaplikasi, jumlah unsur Na di dalam tanah dantoleransi tanaman terhadap salinitas sehinggadiharapkan tidak akan merusak kondisi tanah danpertanaman.

Sumber Pustaka1)Abdoellah, S. & F. Nur’aini (2012). Effects of Macro and

Micronutrient on Resistance of Cocoa to VascularStreak Dieback Disease. International CocoaResearch Conference. Yaounde-Cameroon.

2)Albarsyah. Teknologi TUF produksi garam untukmeningkatkan swasembada garam nasional.www.Teknologi-Indonesia.com

3)Aziz, S.A.; F. Rumawas; S. Adiningsih & A.H. Sastraatmadja(1990). Pengaruh pemberian silikat dan kaliumterhadap penyakit Blas (Pyricularia oryzae Cav.)dan produksi padi gogo (Oryza sativa L.). BuletinAgronomi, 20.

4)Baon, J.B.; S. Abdoellah; Nurkholis; Sugiyono & S. Winarsih(2003). Produksi tanaman kakao dan status haratanaman maupun tanah akibat penggantian pupukkalium klorida dengan natrium klorida. PelitaPerkebunan, 19, 67-77.

5)Baon, J.B.; S. Winarsih & Nurkholis (1994). Penggunaangaram laut sebagai pengganti sebagian pupukkalium pada tanaman kakao. Pelita Perkebunan,10, 7-13.

6)Erwiyono, R.; U. Kaspani; N. Sulistyaningsih; G. Sukarno& J.B. Baon (2002). Dampak jangka panjangpemupukan NaCl sebagai pengganti KCl padakakao terhadap sifat fisik tanah. PelitaPerkebunan, 18, 22-30.

7)Pujiyanto (1992). Toleransi bibit kakao terhadap salinitastanah. Pelita Perkebunan, 8, 61-67.

**0**