bawang putih.pdf

10
PENGARUH PEM BERIAN BAW ANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KADAR KOLESTEROL M ENCIT YANG DIBERI DIET KOLESTEROL TINGGI Afifa Khairinnisa, Soetedjo, Yandri Naldi ABSTRAK Latar Belakang: Angka kematian akibat penyakit-penyakit yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia semakin meningkat. Bawang putih {Allium Sativum) sebagai tanaman herbal mengandung beberapa komponen yang dapat menurunkan kadar kolesterol misalnya dialtyl- dysulfide atau dalam bentuk teroksidasi disebut allysin. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bawang putih terhadap penurunan kadar kolesterol mencit yang diberi diet kolesterol tinggi. M etode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan Pre and Post Test Control Group Design. Penelitian ini menggunakan tiga kelompok mencit Swiss. Kelompok terdiri dari 18 ekor mencit diberi diet standar ditambah dengan pemberian minyak Virgin Coconut Oil (VCO) sebanyak 0,5ml selama 1 minggu, Kemudian dibagi menjadi tiga kelompok, setiap kelompok terdiri dari enam ekor mencit. Kelompok K diberi diet standar ditambah diet kolesterol rendah. Kelompok Pl diberi diet standar ditambah diet kolesterol rendah dan 6 mg bawang putih selama satu bulan. Kelompok P2 diberi diet standar ditambah diet kolesterol rendah dan 12 mg bawang putih selama 4 minggu. Pada keseluruhan dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan kadar kolesterol mencit di akhir perlakuan. Data yang telah didapat dari hasil pemeriksaan, kemudian diuji statistik dengan uji T (Paired-Samples T Test). Lalu buat kesimpulan apakah hasilnya signifikan atau tidak. Hasil: Dari hasil uji statistik Paired-Samples T Test didapatkan hasil yang signifikan dari ketiga kelompok tersebut yaitu kelompok K (p 0.048), kelompok P1 (0.030), dan kelompok P2 (0.026) didapatkan perbedaan bermakna secara statistik (p<0,05). Kesimpulan: Bawang Putih (Allium sativum) terbukti berpengaruh dalam menurunkan kadar kolesterol mencit yang diberi diet kolesterol tinggi. Bawang putih dengan dosis 12mg lebih efektif menurunkan kadar kolesterol dibandingkan dengan dosis 6mg. Kata Kunci: Allium sativum, kadar kolesterol ABSTRACT Background : Disease effect mortalities that because of hiperkolesterolemia progressively increases. Garlic {Allium Sativum) as plant of herb contains many component who can down cholesterol rate e.g. dialtyldysulfideor in form most oxidation is called allysin. Objective : To the effect of observational it is subject to be know garlic application influence for decrease to titrate rat's cholesterol that given by high cholesterol diet. M ethod : This research is observational experimental with design Pre and Post is Control's Test Design's Group. This research utilizes three rat Swiss's groups. Group consisting of 18 member of rat was given by diet default is added with Virgin Coconut Oil's lubrication (VCO) as much 0,5ml up to 1 week, Then is divided as three groups, one each lot consisting of six number of. Group was given by diet default was added by diet cholesterol contemns. Group Pl given by standard diet to be added cholesterol diet contemns and 6 mg garlics up to a one month. P2's group given by default diet added by cholesterol diet contemns and 12 mg garlics up to 4 weeks. On the whole done by blood take and cholesterol rate check rat in the late conduct. Data already being gotten from check result, then tested by statistic by Paired Samples T Test. Then makes conclusion if its result significant or not.

Upload: wirnamaya

Post on 08-Sep-2015

228 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • PENGARUH PEM BERIAN BAWANG PUTIH (Allium sativum) TERHADAP KADAR KOLESTEROL M ENCIT YANG DIBERI DIET

    KOLESTEROL TINGGI Afifa Khairinnisa, Soetedjo, Yandri Naldi

    ABSTRAK

    Latar Belakang: Angka kematian akibat penyakit-penyakit yang disebabkan oleh hiperkolesterolemia semakin meningkat . Bawang put ih {Allium Sativum) sebagai tanaman herbal mengandung beberapa komponen yang dapat menurunkan kadar kolesterol misalnya dialtyl-dysulfide atau dalam bentuk teroksidasi disebut allysin. Tujuan: Tujuan dari penelit ian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian bawang put ih terhadap penurunan kadar kolesterol mencit yang diberi diet kolesterol t inggi. M etode: Penelit ian ini adalah penelit ian eksperimental dengan rancangan Pre and Post Test Control Group Design. Penelit ian ini menggunakan t iga kelompok mencit Swiss. Kelompok terdiri dari 18 ekor mencit diberi diet standar ditambah dengan pemberian minyak Virgin Coconut Oil (VCO) sebanyak 0,5ml selama 1 minggu, Kemudian dibagi menjadi t iga kelompok, set iap kelompok terdiri dari enam ekor mencit. Kelompok K diberi diet standar ditambah diet kolesterol rendah. Kelompok Pl diberi diet standar ditambah diet kolesterol rendah dan 6 mg bawang putih selama satu bulan. Kelompok P2 diberi diet standar ditambah diet kolesterol rendah dan 12 mg bawang putih selama 4 minggu. Pada keseluruhan dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan kadar kolesterol mencit di akhir perlakuan. Data yang telah didapat dari hasil pemeriksaan, kemudian diuji stat ist ik dengan uji T (Paired-Samples T Test). Lalu buat kesimpulan apakah hasilnya signifikan atau tidak. Hasil: Dari hasil uji stat istik Paired-Samples T Test didapatkan hasil yang signifikan dari ket iga kelompok tersebut yaitu kelompok K (p 0.048), kelompok P1 (0.030), dan kelompok P2 (0.026) didapatkan perbedaan bermakna secara stat ist ik (p

  • Result :The result of stat istical quiz result Paired Samples t Test got ten by result that signif icant of group third that which is group (p 0.048), P1's group (0. 030), and P2's group (0. 026) got ten dist inct ive wherewith statist ically (p

  • Sekarang ini telah ditelit i bahwa salah satu bagian dari tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat penurun kolesterol yaitu bawang put ih. Di masyarakat luas bawang put ih telah dikenal mengandung beberapa komponen yang bisa dimanfaatkan untuk dunia kesehatan.

    Diantara beberapa komponen bioakt if yang terdapat pada bawang put ih, senyawa sulfida adalah senyawa yang banyak jumlahnya. Senyawa-senyawa tersebut antara lain adalah diallyl sulf ide atau dalam bentuk teroksidasi disebut allysin. Allysin mempunyai fungsi fisiologis yang sangat luas, termasuk diantaranya adalah ant ioksidan, ant ikanker, ant imikroba, ant iinf lamasi, penurun tekanan darah dan dapat menurunkan kadar kolesterol darah.(Tan HT, 2003)

    Bawang put ih (Allium Sat ivum) adalah tanaman yang telah diteit i bermanfaat bagi kesehatan misalnya sebagai penurun kadar kolesterol dan sebagai imunomodulator.(Sawit ri, 2005) Selama ini penggunaan bawang put ih sebagai penurun kadar kolesterol terdapat dalam bentuk serbuk hasil ekst rasi bawang put ih dan menggunakan standar berdasarkan kadar allicin yang di kandungnya. Namun allicin telah ditelit i akan secara spontan berubah menjadi diallyl-disulf ide (DADS).DADS merupakan komponen utama dari bawang put ih.DADS telah ditelit i dapat menghambat HM G-CoA reduktase dengan melakukan amplif ikasi terhadap AM P-dependen kinase dan inhibisi terhadap sterol 4a-met il oksidase. Dengan dihambatnya HM G-CoA reduktase oleh DADS, maka akan terjadi penurunan kadar mevalonat yang merupakan prekursor kolesterol, sehingga kadar kolesterol total pada serum diharapkan dapat menurun.(Gebhardt , Singh, 2006).

    B. TUJUAN PENELITIAN M engetahui pengaruh penurunan kadar kolesterol darah pada mencit

    dengan pemberian bawang put ih (Allium sat ivum).

    C. M ETODE PENELITIAN Penelit ian ini adalah penelit ian ekperimental dengan rancanganPre

    andPost Test Cont rol Group Design yang menggunakan hewan percobaan sebagai objek penelit ian. Penelit ian ini berlangsung selama kurang lebih 2 bulan, dilakukan mulai dari bulan M ei hingga Juli 2013. Tempat penelit ian dilakukan pada Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jat i.

    Penelit ian ini menggunakan 3 kelompok, yaitu satu kelompok kont rol dan dua kelompok eksperimental. Penelit ian dilakukan hanya pada pre dan post test , dengan membandingkan hasil observasi kelompok mencit sebelum dan setelah diberi perlakuan.

    Sampel penelit ian ini adalah 18 ekor mencit (WHO, 1993) galur Swiss yang diperoleh dari penjual khusus hewan penelit ian yang dibagi secara randomisasi sederhana menjadi 3 kelompok, yaitu 1 kelompok kont rol dan 2 kelompok perlakuan eksperimental sehingga dalam set iap kelompok terdiri dari 6 ekor mencit karena penentuan besar sampel menurut rumus WHO yang

  • menyebutkan bahwa jumlah sampel dalam penelit ian eksperimental menggunakan hewan coba adalah 5 ekor hewan per kelompok perlakuan. Semuanya dikandangkan secara terpisah di Laboratorium Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jat i Cirebon. Semua sampel penelit ian dipelihara pada suhu ruangan 27C dengan siklus 1 2 jam terang dan 12 jam gelap. Prosedural perlakuan sampel : a. Penelit ian menggunakan 18 ekor mencit dan seluruh mencit

    mengalamimasa adaptasi yang dikandangkan secara terpisah, diberi pakan standar dan minuman secara ad libit ium selama 1 minggu.

    b. 18 ekor mencit diambil darah kemudian diperiksa kadar kolesterol normalnya.

    c. 18 ekor mencit sebagai kelompok perlakuan diberi diet standar + dietkolesterol t inggi yaitu minyak VCO sebanyak 0.5 ml selama 1 minggu sehingga diharapkan dapat meningkatan kadar kolesterol total serum mencit .

    d. Kemudian diperiksa lagi kadar kolesterol pada 18 mencit yang meningkat setelah diberi diet kolesterol t inggi (minyak VCO 0,5ml/ hari)

    e. Terakhir, 18 ekor mencit dibagi menjadi 3 kelompok dimana 1 kelompok terdiri dari 6 ekor mencit , yaitu :Kelompok kont rol : 6 ekor mencit diberi diet standar + diet kolesterol rendah (1/ 3 dari perlakuan awal), Perlakuan 1 : 6 ekor mencit diberi diet standar + diet kolesterol rendah(1/ 3 dari perlakuan awal) + bawang put ih 6mg, Perlakuan 2 : 6 ekor mencit diberi diet standar + diet kolesterol rendah(1/ 3 dari perlakuan awal) + bawang put ih 12mg

    f. Dilakukan pengambilan darah dan pemeriksaan kadar kolesterol pada 18 ekor mencit set iap minggunya untuk mengetahui perubahan kadar kolesterol.

    D. HASIL PENELITIAN Setelah 1 minggu beradaptasi, ket iga kelompok mencit yang masing-

    masing terdiri dari 6 mencit masih diberi perlakuan yang sama yaitu pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) sebanyak 0,5ml dengan tujuan untuk meningkatkan kadar kolesterolnya. Hasil yang didapat secara rerata dari pemberian VCO 0,05 ml mengalami kenaikan rata-rata dari kadar kolesterol normal mencit pada pemeriksaan pertama kali dengan kadar kolesterol mencit setelah diberi VCO. Dapat dilihat pada tabel dibawah ini

  • Grafik 1 . Perbandingan hasil kadar kolesterol mencit awal dengan kadar kolesterol mencit setelah di beri VCO

    Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa t idak semua mencit mengalami kenaikan kadar kolesterol, yaitu 1 ekor mencit kadar kolesterolnya tetap, 12 ekor kadar kolesterolnya meningkat dan 5 ekor mencit kadar kolesterolnya menurun. Tetapi secara rerata mengalami peningkatan, dari pemeriksaan kadar kolesterol awal didapatkan rerata 148,05mg/ dL dan dari periksaan kadar kolesterol setelah diberi VCO didapatkan rerata 148,61mg/ dL.

    Setelah menaikkan kadar kolersterol mencit dengan pemberian VCO, ket iga kelompok mencit diberi t iga perlakuan berbeda. Kelompok pertama adalah Kelompok Kont rol (K) yang diberi diet kolesterol rendah dan diet standar saja. Kelompok kedua adalah kelompok Perlakuan 1 yang diet kolesterol rendah dan bawang put ih 6 mg. Kelompok ket iga adalah kelompok Perlakuan 1 yang diet kolesterol rendah dan bawang put ih 12 mg.

    Dari data hasil rerata yang didapat antara sebelum dan sesudah pelakuan untuk set iap kelompok yaitu kelompok mencit kont rol yang t idak diberi perlakuan (K), kelompok mencit yang diberi perlakuan dengan diberi bawang put ih 6mg (P1) dan kelompok mencit yang diberi perlakuan dengan diberi bawang put ih 12 mg (P2). Perubahan kadar kolesterol pada ket iga kelompok tersebut dapat dilihat pada gambar diagram dibawah ini :

    050

    100150200

    Me

    nci

    t A

    Me

    nci

    t C

    Me

    nci

    t E

    Me

    nci

    t G

    Me

    nci

    t I

    Me

    nci

    t K

    Me

    nci

    t M

    Me

    nci

    t O

    Me

    nci

    t Q

    Awal

    Setelah VCO

  • Grafik 2. Perubahan Kadar Kolesterol M encit Sebelum dan Sesudah Perlakuan Keterangan : 1. Kelompok Kont rol, 2. Kelompok Perlakuan 1, 3. Kelompok Perlakuan 2

    Pada gambar di atas, dapat dilihat secara deskript if terdapat kenaikan pada kelompok kont rol (K) t idak diberi perlakuan dan hanya diberi diet standar saja. Sedangkan terjadi penurunan pada kelompok mencit P1 dan kelompok mencit P2 setelah diberi masing- masing perlakuan selama 4 minggu.

    Dari grafik diatas, diperoleh rerata Kelompok K menunjukkan adanyanya kenaikan kadar kolesterol mencit sebanyak 4,00mg/ dl, kelompok P1 menunjukkan adanya penurunan kadar kolesterol mencit sebanyak 3,00 mg/ dl dan rerata P2 menunjukkan penurunan kolesterol mencit sebanyak 3,83 mg/ dl.

    Pada tabel dibawah ini diperoleh pada kelompok P1 rerata kadar kolesterol setelah diberi perlakuan lebih rendah (14624.84) dibandingkan rerata kadar kolesterol sebelum diberi perlakuan (14924.306). Begitupun pada kelompok P2 didapatkan rerata kadar kolesterol setelah diberi perlakuan lebih rendah (1459.570) dibandingkan rerata kadar kolesterol sebelum diberi perlakuan. Hal itu berart i terjadi penurunan kolesterol pada kelompok P1 dan P2.

    Tabel 1 : Hasil Perhitungan Rerata Kadar Kolesterol Pada Tiap Kelompok M encit Kelompok Bilangan

    Sampel (n)

    Rerata Kadar Kolesterol (mg/ dl) Sebelum (meanSD)

    Sesudah (meanSD)

    Presentase

    K 6 148.6718.737 152.5018.042 0,02%

    P1 6 14924.306 14624.84 - 0,02%

    P2 6 148.1610.703 1459.570 -0,025%

    Berdasarkan uji Saphiro-Wilk (sampel 0,05) sehingga digunakan rerata (mean) sebagai ukuran pemusatan dan standar deviasi untuk ukuran penyebaran. Data dilanjutkan dengan deskripsi data rerata kadar kolesterol sebelum dan sesudah intervensi pada masing- masing kelompok dapat dilihat pada Tabel 1 dan 2, Lampiran 3.

    Karena dist ribusi data normal, maka dilanjutkan dengan uji stat ist ik Compare M eans dengan uji Paired-Samples T Test . Uji tes ini dipilih karena yang dibandingkan adalah nilai sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Dari hasil uji stat ist ik Paired-Samples T Test didapatkan hasil yang signifikan dari ket iga kelompok tersebut yaitu kelompok K, kelompok P1, dan kelompok P2 didapatkan perbedaan bermakna secara stat ist ik (p

  • Tabel 2. Nilai Kadar Kolesterol M encit Dalam Tiga Kelompok Kelompo

    k M encit

    Kadar Kolesterol SebelumPerlakuan

    Kadar Kolesterol SesudahPerlakuan

    p

    K 148.67 152.50 .048*

    P1 149.000 146.000 .030*

    P2 148.1667 145.000 .026*

    * Uji T-berpasangan E. PEM BAHASAN

    Pemberian pakan minyak juga dapat meningkatkan kolesterol darah. Pada penelit ian sebelumnya diketahui bahwa VCO memiliki kadar kolesterol paling t inggi dibandingkan dengan minyak zaitun dan minyak kelapa. Sebagaimana telah dilakukan penelit ian sebelumnya, penggunaan VCO sebagai salah satu bahan pada penelit ian ini karena merupakan sumber asam lemak jenuh rantai sedang (AL JS) asam laurat .

    Pada penelit ian didapatkan hasil yang meningkat pada rerata kadar kolesterol mencit setelah diberi diet kolesterol t inggi dengan VCO. Dari pemeriksaan kadar kolesterol awal didapatkan rerata 148,05mg/ dL dan dari periksaan kadar kolesterol setelah diberi VCO didapatkan rerata 148,61mg/ dL. Dapat disimpulkan bahwa terjadi sedikit kenaikan pada rerata kadar kolesterol mencit jika dilihat dari rerata yang naik. Hal ini disebabkan karena waktu pemberian VCO yang terlalu singkat yaitu 1 minggu.

    Hasil penelit ian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada kelompok perlakuan yang diberi bawang put ih 6mg dan 12mg pada minggu ke 4. Antara kelompok HKT (Kadar kolesterol mencit yang diberi diet kolesterol t inggi) dengan kelompok HK (Kadar kolesterol mencit yang hanya diberi diet standar) didapatkan peningkatan kadar kolesterol. Sedangkan, antara kelompok HKT (Kadar kolesterol mencit yang diberi diet kolesterol t inggi) dengan kelompok HP1 (Kadar kolesterol mencit yang diberi bawang put ih 6 mg) dan HP2 (Kadar kolesterol mencit yang diberi bawang put ih 12 mg) terdapat perubahan yang bermakna yaitu penurunan kadar kolesterol.

    Setelah dilakukan uji T-Berpasangan atau Paired Samples T Test , pemberian bawang put ih dapat menurunkan kadar kolesterol secara signif ikan. Hal ini disebabkan karena diantara beberapa komponen bioakt if yang terdapat pada bawang put ih, senyawa sulfida adalah senyawa yang banyak jumlahnya. Senyawa-senyawa tersebut antara lain adalah diallil-sulfida atau dalam bentuk teroksidasi disebut dengan allicin, yang mempunyai fungsi yang sangat luas, termasuk menurut Nur Asda dkk mengatakan bahwa kandungan allicin yang terdapat pada bawang put ih dapat menurunkan kolesterol darah dengan cara mengont rol kerja enzimHM G CoA reduktase, sehingga sintesa kolesterol di

  • dalam liver seimbang. Terlihat selama penelit ian berlangsung, setelah diberi perlakuan (bawang put ih) mencit terlihat lebih lemas dan kurang akt if.

    Penelit ian ini menunjukkan hasil signif ikan yang sesuai dengan hipotesis awal yaitu bawang put ih dapat menurunkan kadar kolesterol darah mencit . Lain dengan kelompok kont rol yang t idak diberi bawang put ih, tapi hanya diberi diet standar saja ditambah dengan diet kolesterol yang dosisnya lebih rendah, t idak terjadi penurunan kadar kolesterol. Padahal di awal, penelit i mengharapkan bisa terjadi penurunan kolesterol dengan sendirinya tanpa diberi bawang put ih. Hal ini disebabkan juga karena tetap diberikannya diet kolesterol rendah (VCO) pada mencit walaupun dosisnya dikurangi.

    Disamping penelit ian ini menunjukkan hasil yang signif ikan, jika dilihat dari adanya dosis yang bert ingkat yaitu 6mg dan 12mg, dapat disimpulkan bahwa terdapat sedikit perbedaan yang berart i dari efek yang dit imbulkan terhadap kadar kolesterol. Pemberian bawang put ih dengan dosis 12 mg menunjukkan efek penurunan kadar kolesterol sedikit lebih cepat dibandingkan dengan pemberian bawang put ih dengan dosis 6mg. Pada data yang diperoleh dari pemberian bawang put ih 6mg dan 12 mg t idak dilakukannya uji stat ist ik, tetapi hasilnya dapat dilihat dari rerata jumlah antara pemberian bawang put ih 6mg (-0,02%) dengan pemberian bawang put ih 12mg(-0,025%).(Lihat presentase di Tabel.4)

    F. KESIM PULAN DAN SARAN Kesimpulan

    Dari hasil penelit ian dan analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Pemberian bawang put ih (Allium sat ivum) terbukt i mampu menurunkan

    kadar kolesterol mencit yang diberi diet kolesterol t inggi. 2. Pemberian bawang put ih dengan dosis 12mg lebih cepat menurunkan

    kadar kolesterol mencit daripada pemberian dosis 6 mg, dengan presentase pada pemberian bawang put ih 12mg kadar kolesterol mengalami penurunan 0,025%, sedangkan pada pemberian bawang put ih 6 mg turun 0,02%.

    Saran Saran penelit i untuk penelit ian selanjutnya adalah: 1. Perlu dilakukan penelit ian lebih lanjut dengan memperhat ikan durasi

    waktu dan dosis pemberian bawang put ih (Allium sat ivum) yang lebih lama untuk mendapatkan efek yang lebih besar dalam menurunkan kadar kolesterol.

    2. Perlu dilakukan penelit ian lebih lanjut dengan melibatkan ruang lingkup Patologi Anatomi.

    3. Dapat menjadi acuan untuk dilakukannya terapi herbal pemberian bawang put ih (Allium sat ivum) pada manusia.

  • G. DAFTAR PUSTAKA Price. Sylvia A., Lorraina, M W. 2006. PatofisiologiKonsep Klinis

    Proses-proses Penyakit edisi 6. Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta Baraas F. 2004. M encegah serangan jantung dengan menekan kolesterol.Yayasan

    Kardia Iqratama: Jakarta M urray. RK.. Granner, DK., M ayes, PA., Rodwell, VW., Bani, AP,Sikurnbang, T.,

    editors. Biokimia Harper 25lhed. EGC: Jakarta Kumar. V., Cot ran, RS, dkk. 2007. Buku ajar patologi, vol. 2. 7ih ed.Penerbit Buku

    Kedokteran EGC: Jakarta Soeharto 1. 2006. Penyakit jantung koroner dan serangan jantung:Gramedia

    Pustaka Utama: Jakarta Almatsier S. 2002. Prinsip dasar ilmu gizi. Gramedia Pustaka Utama:Jakarta Tan HT,. Rahardja K. 2002. Obat-obat pent ing : khasiat , penggunaan, danefek-

    efek sampingnya 5thed. ElexM edia Komput indo: Jakarta Koolman J., Rohm, KH., Sadikin M ., editor. 2003. At las berwarna danteks

    biokimia.Hipokrate: Jakarta Sawit ri E. (2005) Pengaruh ekst rak bawang put ih (Allium sat ivum) terhadap daya

    tahan meneit balb/ c yang diinlcksi listeriamonocytogenesis. M edia M edika Indonesiana

    Gebhardt R. Inhibit ion of cholesterol biosynthesis by garlic compounds[cited 2012 Oktober 11]. Available from:URL:ht tp:/ / www.garlic.mist ral.co.uk/ inhibit .htm

    Wu Y, James M , Bimbaum M J. Role of AM P-act ivated protein kinase incyclic-AM P-dependent lipolysis in 3T3-L1 adipocytes. The Journalof Biological Chemist ry [serial online] 2003 Aug [cit iccd2012 Okt10]. Available from :URL:ht tp:/ / www.jbc.org

    Singh DK, Porter TD. Inhibit ion of sterol 4a-methyl oxidase is theprincipal mechanism by which garlic decreases cholesterolsynthesis. The Journal of Nut rit ion [serial online] 2006 M ar [cited2012 Okt11]; 136(3); 7595. Available from: URL:ht tp:/ / \ vww.jn.nut rit ion.org/ cgi/ content / ful1/ 136/ 3/ 7595

    Schneider, G, Pharmazeut ischeBiologie2. Aufl. BI-Wissenschaftsverlag M annheim, 2003

    Plantamor. Informasi Spesies Allium sat ivum [cit ed 2012 Oktober 11].Available from ht tp:/ / www.plantamor.com/ index.php?plant=60

    Eckner M M .. CA.I. Erdclmcicr O. St icher, and H.D. Renter, " ANoverAniino Acid Glycoside and Three Amino Acids from Alliumsat ivumL." ., J. Nat . prod.. Vol. 56..No. 6, 1993 Atal CK., &BM . Kapur, Cult ivat ion and Ut ilizat ion of M edicinal Plants.Regiolan Research Laboratory., Council of Scient ific &Indust rial Research., Jammu-Tawi., India. 1999. Wagner. H.S. Bladt , EM . Zgainski. Plant Drugs Analysis,:A Thin LayerChromatography At las., Springer-Verlag.,Berlin, 2000.

  • Sudoyo AW, Set iyohadiB, Alwi I, SimadibarataM , Set iat i S, Editor.2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Jilid III. PusatPenerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FK UI: Jakarta

    M arks B Dawn, M arks D Allan, Smit h M Colleen. 2011 BiokimiaKedokteran Dasar, Sebuah Pendekatan Klinis. Penerbit BukuKedokteran EGC: Jakarta

    A.C Guyton& J.E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi II.Penerbit Buku Kedokteran EGC: Jakarta World Health Organizat ion. Research guidelines for evaluat ing the savety and efficacy of herbal medicines. M anila :World Health Organizat ion Regional Off ice for The Western Pacific

    Dorland, W.A Newman. 2010. KAM I IS KEDOKTERAN DORIAN Edisi 31. PenerbitRuku Kedokteran EG C: Jakarta

    Wit radharma T.W, Lipoeto I.N, Swiyant i A, Pengaruh Konsumsi Berbagai Jenis Asam Lemak Terhadap Indikator Kejadian Aterogenesis Pada Tikus Wistar Jantan St rain Wistar.2010

    Nabilah Sit i. Pengaruh Ekst rak Bawang Put ih {Allium sat ivum) terhadap kadar kolesterol mencit {M us M usculus L.St rain DDW) Yang Diinduksi Alloxan. Universit Sumatra Utara. 2011

    Hartoyo A, M uchtadi D, Astawan M , Dahrulsyah, Winarto Adi; J. Teknol. dan Indust riPangan. Pengaruh Ekst rak Protein Kacang Komuk (Lablab Purpureas(L.) Sweet ) Pada Kadar Glukosa Dan Profil Lipida Serum Tikus Diabetes. Vol. XXII No. 1. 2011

    Kholsa, P. and K.C. Hayes, 2002. Comparison Between The Effect of Dietary Saturated (6:0), monounsaturated (18:1) and Polyunsaturated (18:2) Fat ty Acid on Plasma Lipoprotein M etabolism in Cebus and Rhesus M onkeys Fed Cholesterol Free Diet . American Journal of Clinical Nut rit ion