potensi bawang dayak sebagai tanaman herbal khas kalimantan barat

Upload: yoga-pratama

Post on 04-Feb-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    1/37

    1

    LOMBA KARYA TULIS MAHASISWA

    PEMANFAATAN POTENSI BAWANG DAYAK (ELEUTHERINEPALMIFOLIA) MENJADI OBAT HERBAL INDONESIA SEBAGAI SOLUSI

    TERAPI ALTERNATIF DALAM MENANGGULANGI PENYAKIT HIV/AIDS

    Diusulkan Oleh

    Tri Wahyu Wibowo I32111021

    Rizki Nurhafizah I31111043

    M. Ikbarul Fikril Aziz I31111035

    PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS TANJUNGPURA

    PONTIANAK

    2015

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    2/37

    2

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    3/37

    3

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, karnanya kita masihdiberi rahmat dan hidayah-nya atas bakat yang telah diberikan kepada kita semua,

    karnya-Nya pula kami penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah

    ini. Adapun judul yang kamiangkat dalam karya tulis ini adalah

    PEMANFAATAN POTENSI BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE

    PALMIFOLIA) MENJADI OBAT HERBAL INDONESIA SEBAGAI SOLUSI

    TERAPI ALTERNATIF DALAM MENANGGULANGI PENYAKIT

    HIV/AIDS

    Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, kami penylis banyak bantuan dan

    masukan dari berbagai pihak. Unuk itu pada kesempatan ini penulis inginmenyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing kami serta rekan satu

    kelompok.

    Penulisan ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan,

    untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

    memperbaiki penulisan karya ilmiah yang akan dating. Akhirnya penulis berharap

    semoga tulisan ini dapat dijadikan bahan refrensi serta dapat menambah

    pengetahuan serta wawasan kepada pembaca.

    Pontianak, Maret 2015

    Penulis

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    4/37

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    5/37

    5

    Daftar Tabel dan Gambar

    Gambar 1. Laporan kasus HIV Provinsi ............................................................. 7

    Gambar 2. Struktur HIV ...................................................................................... 12

    Gambar 3. Mekanisme kerja ARV ...................................................................... 17

    Gambar 4. Daun Bawang Dayak ..........................................................................21

    Gambar 5. Umbi bawang dayak .......................................................................... 21

    Gambar 6. Bunga Bawang dayak ....................................................................... 22

    Tabel 1. Efek samping umum obat ARV .............................................................19

    Tabel 2. Efek samping umum yang memerlukan pemutusan obat .......................19

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    6/37

    6

    ABSTRAK

    Penyakit HIV/AIDS berkembang dengan sangat cepat dalam beberapa tahun.

    Menurut kemenkes tahun 2014, sebanyak 35 juta orang hidup dengan HIV. Angka

    infeksi baru dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Upaya penanggulangan

    pun sudah dilakukan baik dari program-program penanggulangan maupun

    kebijakan yang telah dibuat guna memutuskan rantai penularan penyakit dan

    mengurangi dampak dari HIV. Hingga saat ini terapi obat ARV menjadi satu-

    satunya pengobatan yang dapat menurunkan angka kematian AIDS dan

    peningkatan kualitas hidup penderita tetapi pada pelaksanaannya terdapat

    hambatan dan efek samping pemakaian obat ARV. Sehingga perlu adanya inovasi

    terbaru sebagai solusi alternatif yang dapat mendukung terapi ARV. Indonesia

    memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti tanaman obat, bawang dayak

    merupakan tanaman obat yang memiliki banyak fungsi dan khasiat untuk

    kesehatan berdasarkan beberapa penilitian kandungan bawang dayak dapat

    menghambat replikasi virus HIV. Potensi kandungan bawak dayak ini perlu

    dikembangkan lebih lanjut. Indonesia sangat dikenal dengan pengobatan

    tradisionalnya yang sudah secara turun-temurun dijadiakan alternatif pengobatan

    dan perawatan kesehatan. Bawang dayak dapat dibuat menjadi produk herbal khas

    indonesia sehingga dapat menjadi solusi alernatif dalam menanggulangi

    penyebaran virus HIV. Pengobatan secara tradisioal ini perlu dikembangkan

    dengan inovasi-inovasi terbaru dan menarik sehingga produk herbal dapat

    menempati tempanya tersendiri dan dapat teruji secara klinis untuk pengobatan

    dan membantu memberikan solusi untuk masalah HIV/AIDS yang dihadapi.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    7/37

    7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.LATAR BELAKANG

    HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

    HIV/AIDS cukup mengkhawatirkan masyarakat dunia karena hingga saat ini

    belum ada ditemukan obat atau vaksin untuk menyembuhkan penyakit ini.

    Berdasarkan laporan Kemenkes RI ada 35 juta orang hidup dengan HIV,

    dengan jumlah infeksi baru sebesar 2,1 juta dengan angka kematian akibat

    AIDS sebanyak 1,5 juta pada tahun 2013. Berdasarkan laporan provinsi,

    jumlah (kumulatif) kasus infeksi HIV yang dilaporkan sampai September

    2014 yang terbanyak adalah provinsi DKI Jakarta (32.782 kasus). 10 besar

    kasus HIV terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Jawa

    Barat, Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan

    Riau dan Sulawesi Selatan16.

    Gambar 1. Laporan kasus HIV provinsi

    Segala upaya penanggulangan telah dilakukan oleh banyak pihak,

    ditambah lagi pesatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan

    memungkinkan para peneliti mengembangkan kombinasi obat yang

    menawarkan harapan baru untuk penderita HIV.

    Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan

    keanekaragaman hayati yang dimiliki sekitar 30,000 spesies tanaman yang

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    8/37

    8

    sudah teridentifikasi dan memiliki 9,600 spesies tumbuhan berkhasiat sebagai

    obat dan sekitar 300 spesies telah digunakan sebagai bahan obat tradisional 4.

    Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional sudah secara turun-temurun

    dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu untuk

    mengobati penyakit15.19. Saat ini terjadi kecende-rungan pola hidup kembali

    ke alam (back to nature) sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan

    obat alami8 ditambah lagi WHO merekomendasikan penggunaan obat

    tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat,

    pencegahan dan pengobatan penyakit terutama penyakit kronis, penyakit

    degeneratif dan kanker19. Obat tradisional Indonesia lebih sering disebut

    Jamuyang sudah di kenal sejak ratusan tahun yang lalu sebagai perawatan

    sehari-hari maupun sebagai sarana pemulihan kesehatan yang diwariskan

    secara turun-temurun. Jamu erat kaitannya dengan kebudayaan Indonesia

    yang tetap harus dijaga dan dilestarikan sehingga jamu dapat menjadi produk

    kebanggan indonesia.

    Bawang dayak (Eleutherine Palmifolia (L.)Merr.) merupakan salah satu

    tanaman obat khas suku Dayak Kalimantan yang berkhasiat untuk mengobati

    berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan salah satu

    kandungan bawang dayak yaitu isoeleutherine danisoeleutherolsebagai anti

    virus menunjukkan dapat menghambat replikasi HIV.

    Berdasarkan dari pemaparan diatas, potensi kandungan bawang dayak

    (Eleutherine Palmifolia(L.)Merr.) dapat dikembangkan menjadi obat herbal

    dalam membantu menghambat replikasi virus HIV di dalam tubuh.

    1.2.RUMUSANMASALAH

    Berdasarkan paparan latar belakang yang telah kami sampaikan, maka

    kami dapat merumuskan masalah yang akan diangkat yaitu :

    1.2.1. Bagaimanakah Mengetahui morfologi

    1.2.2. Bagimanakah kandungan di dalam bawang dayak

    1.2.3. Bagaimanakah mengetahui senyawa yang dapat menghambat replikasi

    virus hiv

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    9/37

    9

    1.2.4.

    Bagaimana mengetahui potensi bawang dayak sebagai obat herbal.

    1.3.TUJUAN

    1.3.1.

    Tujuan Umum

    Untuk menggali potensi bawang dayak menjadi obat herbal di

    Indonesia sebagai solusi terapi alternative dalam menanggulangi

    penyakit HIV/AIDS

    1.3.2. Tujuan Khusus

    Memaparkan manfaat dari bawang dayak Eleutherine

    Palmifolia

    Menawarkan solusi alternatif dalam mengembangkan obat herbal,

    Dapat di kembangkan menjadi refrensi ilmu dan menjadi sumber

    pengobatan alternativ di bidang kesehatan

    Membandingkan kandungan dengan tanaman lain dengan

    senyawa yang sama dengan bawang dayak.

    1.4.MANFAAT

    Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi :

    1. Pemerintah daerah setempat

    Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap pemerintah untuk

    mengembangkan dan meneliti lebih lanjut terkait kasus angka kejadian

    HIV di kalimantan barat. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan

    swadaya untuk mengurangi angka kejadian HIV/ aids

    2.

    Kesehatan di rumah sakit

    Rumah sakit adalah tempat untuk menerapkan dan memberikan

    penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan bawang dayak yang dapat

    dimanfaatkan sebagai penurunan angka tingkat kejadian penyakit HIV

    3. Pihak Pendidikan/Institusi

    Dapat memberikan program terkait bawang dayak yang tumbuh di daerah

    kalimantan barat melalui ceramah dan seminar dan dimasukan di dalam

    matakuliah.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    10/37

    10

    4. Peneliti

    Peneliti dapat meningkatkan pengetahuan khususnya tentang sumber

    daya alam yang dapat dimanfaatkan secara maksimal, dan sebagai

    prospek lanjutan untuk meningkatkan ekonmi daerah

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    11/37

    11

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. HIV/AIDS

    2.1.1. Definisi

    HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus

    yang menyerang/menginfeksi leukosit yang menyebabkan turunnya

    sistem imun manusia. Hiv tergolong retrovirus yang mempunyai gen

    identik RNA. Yang mana virus masuk kedalam tubuh penderita

    (hospes), maka RNA virus diubah menjadi DNA oleh enzim reverse

    transcriptase yang dimiliki oleh HIV. DNA pro-virus tersebut

    kemudian diintegrasikan dalam sel hospes/sel imun yang kemudian

    diprogram untuk membentuk gen virus. HIV menyerang sel_sel yang

    menyerang CD4 dan menyerang antigen permukaan CD4 terutama

    limfosit T4 yang berfungsi sebagai pengatur dan pertahanan sistem

    imun pada tubuh. Selain itu virus juga dapat menginfeksi sel

    makrofag, sel Langerhans, sel dendrit folikular pada kelenjar limfe,

    makrofag pada alveoli paru, sel retina, sel serviks uterus, dan sel.

    Mikroglia otak. Virus yang masuk ke limfosit T mengadakan

    replikasi untuk memperbanyak diri sampai menghancurkan limfosit

    T.

    AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah

    sekumpulan gejala penyakit yang muncul karena turunnya kekebalan

    tubuh yang disebabkan infeksi HIV. Akibat menurunnya sistem

    imun maka orang tersebut sangat mudah terkena berbagai penyakit

    infeksi (infeksi opurtunistik) yang sering berakibat fatal. Pengidap

    HIV memerlukan pengobatan dengan terapi antiretroviral (ARV)

    untuk menurunkan jumlah virus HIV dalam tubuh agar tidak masuk

    ke dalam stadium AIDS, sedangkan pengidap AIDS memerlukan

    pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi opurtunistik

    dengan berbagai komplikasinya11

    .

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    12/37

    12

    2.1.2. Patogenesis

    Penyebab penyakit HIV/AIDS adalahHuman immunodeficiency

    virus, yaitu virus yang menyebabkan penurunan daya kekebalan

    tubuh. HIV termasuk genus retrovirus dan tergilong dalam family

    lentivirus. Infeksi dari family lentivirus ini khas ditandai dengan sifat

    latennya yang lama, masa inkubasi yang lama, replikasi virus yang

    persisten dan keterlibatan dari susunan saraf pusat (SSP). Sedangkan

    ciri khas untuk jenis retrovirus yaitu: dikelilingi oleh membran lipid,

    mempunyai kemampuan variasi genetik yang tinggi, mempnyai cara

    yang unik untuk replikasi serta dapat menginfeksi seluruh jenis

    vetebra5.

    Gambar 2 . Struktur HIV

    2.1.3. Tranmisi HIV

    HIV terdapat dalam cairan tubuh ODHA, dan dapat ditularkan

    melalui cairan tubuh. Cara penularan yang paling sering melalui

    hubungan seks yang tidak aman (tanpa kondom) dengan pasangan

    yang terinfeksi HIV. Kontak dengan darah yang terinfeksi (tusukan

    jarum suntik, pemakaian jarum suntik secara bersama dan produk

    darah yang terkontaminasi) serta penularan dari ibu ke bayi yang

    dapat ditularkan baik selama kehamilan, proses persalinan dan

    menyusui. Cara penularan yang tersering di dunia adalah secara

    seksual melalui mukosa genital dengan angka kejadian sampai 85%.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    13/37

    13

    Resiko penularan dipengaruhi banyk faktor, misalnya adanya

    ulkus genital atau infeksi menular seksual (IMS) dan faktor genetik.

    Tidak ada penularan pada hubungan sosial, kontak non-seksual

    seperti berciuman, pemakaian alat makan bersama dan tubuh yang

    bersentuhan. HIV tidak disebarkan oleh nyamuk atau serangga

    lainnya5.

    2.1.4. Stadium Klinis HIV/AIDS Untuk Dewasa dan Remaja

    1. Infeksi Primer HIV

    Asimtomatik dan sindrom retroviral akut

    2. Stadium Klinis 1

    Asimtomatik dan Limfadenopati meluas persisten

    3. Stadium Klinis 2

    Berat badan menurun yang sebabnya tidak jelas, infeksi saluran

    napas berulang (sinusitis, tonsilitis, bronkitis, otitis media,

    faringitis), herpes zoster, Cheilits angularis ulkus mulut

    berulang,pruritic papular eruption (PPE), dermatitis seboroika,

    infeksi jamur kuku

    4. Stadium Klinis 3

    Berat badan menurun (>10%), diare kronis lebih dari 1 bulan,

    demam intermiten selama lebih dari 1 bulan, kandidiasis oral

    persisten, Oral hairy leukoplakia, Tuberkulosis paru, Infeksi

    bakteri yang berat (empiema, piomiositis, infeksi tulang atau

    sendi, meningitis, bakteriemi selain pnemonia), stomatis,

    gingivitas atau periodontitis ulseratif nekrotikans yang akut,

    anemia (hb

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    14/37

    14

    kronis, isosporiosis kronis, mikosis diseminata, septikemi

    berulang, limfoma (otak atau non-hodgkin sel B), karsinoma

    serviks invasif, leishmaniasis diseminata aptikal5.

    2.1.5. Infeksi Opurtunistik

    Infeksi opurtunistik adalah infeksi ang timbul akibat penurunan

    kekebalan tubuh. Infeksi ini dapat timbul karena mikroba (bakteri,

    jamur, virus) yang berasal dari luar tubuh, maupun yang sudah ada

    dalam tubuh manusia namun dalam keadaan normal terkendali oleh

    kekebalan tubuh22.

    Berikut merupakan Infeksi Oportunistik yang paling umum,

    bersamaan dengan penyakit yang ditimbulkan, dan jumlah CD4

    waktu penyakit menjadi aktif 21:

    1. Kandidiasisadalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau

    vagina. Rentang CD4: dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang

    agak tinggi.

    2. Virus sitomegalia(CMV) adalah infeksi virus yang

    menyebabkan penyakit mata yang dapat menimbulkan kebutaan.

    Rentang CD4: di bawah 50.

    3. virus herpes simpleksdapat menyebabkan herpes pada mulut

    atau kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika kita

    terinfeksi HIV, perjangkitannya dapat jauh lebih sering dan

    lebih berat. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapa

    pun.

    4.

    Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia.

    Penyakit ini lebih umum dan lebih berat pada orang terinfeksi

    HIV.

    5. Mycobacterium avium complex(MAC) adalah infeksi bakteri

    yang dapat menyebabkan demam berulang, seluruh badan terasa

    tidak enak, masalah pencernaan, dan kehilangan berat badan

    yang berlebihan. Rentang CD4: di bawah 50.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    15/37

    15

    6. Pneumonia pneumocystis(PCP) adalah infeksi jamur yang

    dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang gawat.

    Rentang CD4: di bawah 200. Sayangnya PCP tetap menjadi IO

    yang agak umum pada orang yang belum diketahui HIV,

    atau Odha yang belum mulai ART.

    7. Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi protozoa yang

    menyerang otak. Rentang CD4: di bawah 100.

    8. Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru,

    dan dapat menyebabkanmeningitis (radang pada sistem saraf

    pusat). Rentang CD4: TB dapat menimbulkan penyakit dengan

    jumlah CD4 berapa pun.

    2.2. ARV (Antiretroviral)

    Penemuan obat anti retroviral (ARV) pada tahun 1996 telah mendorong

    revolusi keperawatan ODHA. Walaupun belum dapat menyembuhkan

    penyakit dan menambah tantangan dalam efek samping, serta resistensi

    kronis terhadap obat, terapi ARV secara dramatis menurunkan angka

    kematian dan kesakitan, meningkatkan harapan masyarakat, sehingga saat

    ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan5.

    Antiretroviral (ARV) adalah obat yang menghambat replikasi Human

    Immunodeficiency virus (HIV). Terapi dengan ARV adalah strategi yang

    secara klinis paling berhasil hingga saat ini. Tujuan terapi dengan ARV

    adalah menekan replikasi HIV secara maksimum, meningkatkan limfosit

    CD4 dan memperbaiki kualitas hidup penderita yang pada gilirannya akan

    dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas. Seperti obat-obat antimikroba

    lainnya maka kompleksitas antara pasien, patogen dan obat akan

    mempengaruhi seleksi obat dan dosis. Karakteristik pasien akan

    mempengaruhi farmakokinetik obat. Karakteristik mikroba meliputi

    mekanisme kerja, pola kepekaan mikroba dengan farmakokinetik pasien.

    Untuk menjamin tercapainya target terapi, interaksi farmakodinamik antara

    antimikroba dan target mikroba harus tercapai.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    16/37

    16

    2.2.1. PenggolonganARV

    Ada tiga golongan utama ARV yaitu :

    a. Penghambat masuknya virus; enfuvirtid

    b.

    Penghambat reverse transcriptase enzyme

    1. Analog nukleosida/nukleotida (NRTI/NtRTI)

    a) analog nukleosida

    b)

    analog thymin : zidovudin (ZD/AZT) dan stavidun

    (d4T)

    c) analog cytosin : lamivudin (3TC) dan zalcitabin (ddC)

    d)

    analog adenin : didanosine (ddl)

    e) analog guanin : abacavir (ABC)

    Analog nukleotida analog adenosin monofosfat; tenovir

    2.

    Nonnukleosida (NNRTI)

    a) Nevirapin (NVP)

    b) Efavirenz (EFV)

    c. Penghambat enzim protease (PI) ritonavir (RTV)

    1.

    Saquinavir (SQV)

    2. Indinavir (IDV), dan nelfinavir (NFV)

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    17/37

    17

    2.2.2. Mekanisme

    Gambar 3. Mekanisme kerja ARV (Sumber)

    a. Penghambat masuknya virus kedalam sel

    Bekerja dengan cara berikatan dengan subunit GP41 selubung

    glikoprotein virus sehingga fusi virus ke target set dihambat.

    Satu-satunya obat penghambat fusi ini adalah enfuvirtid.

    b. ReverseTranscriptase inhibitor (RTI)

    1. Analog nukleosida (NRTI)

    NRTI diubah secara intraseluler dalam 3 tahap penambahan

    3 gugus fosfat dan selanjutnya berkompetisi dengan natural

    nukleotida menghambat RT sehingga perubahan RNA

    menjadi DNA terhambat. Selain itu NRTI juga

    menghentikan pemanjangan DNA.

    2. Analog nukleotida (NtRTI)

    Mekanisme kerja NtRTI pada penghambatan replikasi HIV

    sama dengan NRTI tetapi hanya memerlukan 2 tahapan

    proses fosforilasi.

    3.

    Non Nukleosida (NNRTI)

    Bekerja tidak melalui tahapa fosforilasi intraseluler tetapi

    berkaitan langsung dengan reseptor pada RT dan tidak

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    18/37

    18

    berkompetisi dengan nukleotida natural. Aktivitas antiviral

    terhadap HIV-2 tidak kuat.

    c. Protease Inhibitor (PI)

    Protease inhibitor berikatan secara reversibel dengan enzim

    protease yang mengkatalise pembentukan protein yang

    dibutuhkan untuk proses akhir pematangan virus. Akibatnya

    virus yang terbentuk tidak masuk dan tidak mampu menginfeksi

    sel lain. PI adalah ARV yang potensial5.

    2.2.3. Efek Samping

    Efek samping obat adalah salah satu penyebab morbiditas,

    dirawatnya pasien dan mortalitas. Hal tersebut juga berpengaruh

    pada kepatuhan pasien terhadap rencana terapi. Karena itu

    pendeteksian dini efek samping adalah hal kritis dan dalam hal ini

    apoteker dapat ikut berperan5.

    Golongan Efek Samping

    NRTI Laktat asidosis dan hepatotoksik

    NtRTI Toksisitas ginjal

    NNRTI Hepatotoksisitas dan rash

    PI

    Gangguan metabolik ganda (insulin resistensi, hiperlipidemia,

    lipodistropi) hepatotoksisitas, gangguan tulang, peningkatan perdarahan

    pada penderita hemofilia.

    Tabel 1. efek samping umum antiretroviral

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    19/37

    19

    Tabel 2. Efek samping umum yang memerlukan pemutusan obat

    2.3. Bawang Dayak

    Bawang dayak (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr.) merupakan salah

    satu tanaman obat yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, selain

    itu juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Bawang dayak (Eleutherine

    Palmifolia (L.) Merr.) termasuk kedalam suku Iridaceae. Tanaman ini

    tumbuh didaerah dengan ketinggian 600-2000 m diatas permukaan laut.Tanaman ini berasal dari amerika tropis9. Tetapi saat ini penyebaran

    tumbuhan bawang dayak banyak ditemukan mulai dari semanjung Malaysia

    hingga Filipina, Sumatera (Bawang kapal), Kalimantan (bawang hantu,

    bawang mekkah, bawang dayak), Jawa (Brambang sabrang, bawang siyem,

    luluan sapi, teki sabrang, bebawangan beureum), Sulawesi, Nusa

    Tenggara23.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    20/37

    20

    Berikut ini adalah taksonomi dari bawang dayak

    Kingdom : Plantae

    Subkingdom : Tracheobinota

    Superdivisi : Spermatophyta

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Liliopsida

    Sub Kelas : Liliidae

    Ordo : Liliales

    Famili : Iridaceae

    Genus :Eleutherine

    Spesies :Eleutherine Palmifolia (L.) Merr.

    Eleutherine mempunyai 13 jenis species lainnya diantaranya,

    Eleutherine americana, Eleutherine bulbosa, Eleutherine subaphyla,

    Eleutherine citriodora, Eleutherine guatemalensis, Eleutherine latifolia,

    Eleutherine longifolia, Eleutherine plicata, Eleutherine anomala13. Bawang

    dayak mempunyai ciri spesifik yaitu umbi tanaman berwarna merah meyala

    dengan permukaan yang sangat licin. Letak daun berpasangan dengan

    komposisi daun bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi

    daun licin dan bentuk daun berbentuk pita berbentuk garis7, Tumbuhan

    bawang dayak merupakan semak, berumpun, tumbuhan semusim, tinggi

    sekitar 50 cm. Secara morfologi terdiri dari, batang,daun, umbi, bunga23.

    a. Batang : tumbuh tegak merunduk, basah dan berumbi. Tumbuhan ini

    menyukai tempat terbuka dan tanah kaya akan humus dan cukup

    lembab. Untuk menanamnya dengan menggunakan umbi.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    21/37

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    22/37

    22

    d. Bunga : tunggal, warna putih, berkelopak 6 dan mekar pada waktu sore

    hari dalam beberapa jam.

    Gambar 6. Bunga Bawang Dayak

    2.3.1. Kandungan Kimia dan Manfaat

    Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan kandungan umbi

    bawang dayak menunjukkan memiliki banyak khasiat untuk

    kesehatan. Tanaman bawang dayak mengandung zat fitokimia yakni

    alkaloid, glikosida, flavanoid, fenolik, steroid dan zat tannin7.

    Bawang dayak juga mengandung senyawa metabolit sekunder

    golongan naftokuinon (elecanacin, eleutherin, elutherol,

    eleutherinon). Senyawa turunan naftokuinon diketahui memiliki

    fungsi sebagai antioksidan12. Penelitian lain menunjukan bawang

    dayak memiliki kandungan tanin, polifenol, flavonoid, kuinon,

    glikosida, asam stearat, asam galat, eleutherinone, eleutherol,

    eleutherine dan isoeleutherine.

    Bawang dayak memiliki banyak manfaat dalam pengobatan

    tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang

    menyerang manusia diantaranya : kanker usus, kanker payudara,

    diabetes melitus, hipertensi, menurunkan kolesterol, obat bisul,

    stroke, sakit perut dan sesudah melahirkan7.

    Berdasarkan penelitian Insanu, dalam jurnalnya menunjukkan

    manfaat dari tiga kandungan terbesarEleutherine yaitu naphthalene,

    anthraquionone dan naphtoquinone yang memiliki fungsi sebagai

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    23/37

    23

    antimiroba, anti-inflamasi, anti-virus, anti-hipertensi, antidiabetes,

    antidermatophyte dan antimelanogenesis, cytotoxic activity10.

    2.3.2. Senyawa I soeleutherinedan isoeleutherol

    Senyawa kimia isoeleutherine dan isoeleutherol berperan

    sebagai antivirus2. Isoeleutherine dan isoeleutherol merupakan

    turunan dari senyawa naphthoquinone. Dari beberapa penelitian

    menunjukkan bahwa isoeleutherine dan isoeleutherol dapat

    menghambat replikasi HIV dalam kutipan jurnal Insanu

    isoeleutherine and isoeleutherol inhibited HIV replication as shown

    by inhibition of HIV replication with their IC50 of 8.5 g/mL and

    100 g/mL respectively.Tumbuhan yang memiliki kandungan yang

    sama adalah tectona grandis (jati), diospyros virginiana (kesemek),

    danfagopyrum esculentum (bahan baku mi soba).

    2.3.3. Obat Herbal/Tradisional Indonesia

    Obat herbal merupakan obat atau pengobatan yang

    mempergunakan bahan yang berasal dari tanaman, biasa berupa

    daun, akar, tangkai, buah, biji-bijian, yang mengandung bahan

    kimia, yang berhasiat untuk pengobatan penyakit pada manusia,

    tanaman dan hewan2. Komponen kimia penyusun obat herbal, sangat

    berbeda dengan obat kimiawi.

    Efek toksik obat herbal bisa dihindari bila cara pemakainannya

    benar dan telah diuji praklinik dan uji klinik. Obat herbal tidak

    memberikan dampak negatif pada kesehatan karena tidak

    mengandung bahan kimia yang berbahaya23.

    Di Indonesia, obat herbal dapat diklarifikasikan menjadi 3 jenis

    berdasarkan tingkat pembuktian khasiat, persyaratan bahan baku

    yang digunakan dan pemanfaatannya, yaitu jamu, herbal terstandar

    dan fitofarmaka. Ketiga kelompok tersebut memiliki logo yang

    berbeda dan sangat spesifik8.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    24/37

    24

    1.

    Jamu

    Adalah ramuan atau bahan bahan alami, yang digunakan dalam

    pengobatan dalam menjaga kesehatan, khasiatnya berdasarkan

    warisan turun temurun, jamu tidak membutuhkn pembuktian

    ilmiah sampai dengan klinis, cukup dengan bukti empiris.

    Sediaannya dalam bentuk rebusa, caira/serbuk. Bahan baku yang

    digunaka biasanya dalam bentuk yang dikeringkan, atau biasa

    disebut sebagai simplisia. Saat ini produk jamu yang banyak

    beredar dalam bentuk serbuk atau kapsul. Pihak BPOM telah

    mengeluarkan standar untuk memproduksi obat tradisional yang

    dikenal dengan cara pembuatan obat tradisional yang baik

    (CPOTB). Tujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan

    memenuhi persyarat mutu yang telah ditentukan.sesuai dengan

    penggunaanya. Penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi

    produk obat tradisional diindonesia agar dapat bersaing dengan

    produk sejenis dari Negara lain baik dipasar dalam negri

    maupun internasional.

    2. Obat herbal terstandar

    Obat herbal terstandar adalah sediaan obat herbal berbahan baku

    alami, bahan bakunya tela terstandarisasi dan telah ada

    pembuktian keamanan dan khasiatnya secara almiah dengan uji

    pra klinik14.uji keamanan yang dilakukan berupa uji toksistas

    akut, uji toksisitas sub kronis dan toksisitas kronis3. Uji khasiat

    dilakukan terhadap hewan uji yang secara fisiologi dan anatomi

    dianggap hamper sama dengan manusia. Dari hasi pengujian pra

    klinik dapat diketahui khasisat, dosis yang tepat untuk terapi,

    keamanan dan efeksamping yang mungkin akan ditimbulkan.

    3. Fitofarmaka

    Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alami yang dapat

    disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya

    yang telah terstandar serta telah ditunjang dengan bukti ilmiah

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    25/37

    25

    sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria

    memenuhi syarat ilmiah14. Persyaratan melakukan uji klinik,

    dengan protokol uji telah disetujui, pelaksanaan yang melakukan

    uji cukup kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat

    pelaksanaan uji memenuhi syarat8. Dengan dilakukannya uji

    klinik terhadap obat herbal, akan lebih meyakinkan para profesi

    medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan

    kesehata18. Uji klinik sangat diperlukan untuk mengetahui efek

    farmakologi suatu tanaman obat sebelum digunakan untuk

    praktek medis konvensional20. Uji klinik juga sangat membantu

    dalam efek terapi dari tanaman dalam elusidasi, efikasi atau aksi

    mekanisme termasuk interaksi sel, interaksi lingkungan sel dan

    genetik. Keuntungan dari uji klinik dapat memudahkan dalam

    membandingkan efikasi dari tanaman yang berbeda dalam

    efektivitas biaya dan dengan desain rasional kombinasi obat.

    Golongan fitofarmaka telah mampu disejajarkan dengan obat

    sintetik dan dokter makin yakin untuk membuatkan resep karena

    telah diuji secara klinik8.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    26/37

    26

    BAB III

    METODE PENULISAN

    5.1. Metode Pengumpulan Data

    Metode Penulisan yang digunakan dalam karya tulis ini memerlukan

    sumber data sebagai acuan dan bahan dalam pembahasannya. Pengumpulan

    data dilakukan secara tidak langsung (sekunder). Data sekunder yang

    diperoleh dari berbagai litelatur seperti buku, jurnal, artikel internet dan

    sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penulisan.

    5.2. Analisa Sumber Pustaka

    Penulusan data sekunder yang digunakan dalam penulisan ini dimulai

    dengan mengamati dan menganalisa permasalahan, pemahaman terhadap

    permasalahan, mengolah dan menganalisa permasalahan berdasarkan data

    dan informasi serta telaah pustakaa yang diperoleh.

    Dalam menguraikan jenis permasalan yang akan diangkat, kami

    menggunakan penulisan deskriptif. Pendekatan deskriptif dalam penulisan

    ini diharapkan mampu menggambarkan keseluruhan ide yang dibahas

    sehingga narasi deskriptif yang kami sajikan dapat menggambarkan

    keseluruhan tema.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    27/37

    27

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1 Penangulangan yang sudah dilakukan

    Penanggulangan HIV/AIDS dalam upaya membatasi penularan dan

    penyebaran penyakit sudah banyak dilakukan yang meliputi promotif,

    preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Promosi kesehatan dan sosialisasi gencar

    dilakukan pada kalangan berisiko tinggi seperti pengguna narkoba, pekerja

    seks, kaum homo, transgender dan remaja.

    Berdasarkan Kemenkes (2011), Program penanggulangan AIDS di

    Indonesia mempunyai 4 pilar yang menuju pada paradigma zero new

    infection, zero AIDS-related death and zero discrimination.Berikut akan

    dijabarkan keempat pilar tersebut:

    1. Pencegahan yang meliputi pencegahan dan penularan HIV melalui

    transmisi seksual dan alat suntik, pencegahan di lembaga

    permasyarakatan dan rumah tahanan, pencegahan HIV dari ibu ke bayi/

    Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT), pencegahan

    dikalangan pelanggan penjaja seks, dan lain-lain

    2.

    Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP) yang meliputi penguatan

    dan pengembangan layanan kesehatan, penecegahan dan pengobatan

    infeksi opurtunistik, pengobatan antiretroviral dan dukungan serta

    pendidikan dan pelatihan bagi ODHA. Program PDP di tujukan untuk

    menurunkan angka kesakitan dan rawat inap, angka kematian yang

    berhubungan dengan AIDS dan meningkatkan kualitas hidup orang

    terinfeksi HIV (berbagai stadium). Pencapaian tujuan tersebut dapat

    dilakukan antara lain dengan terapi antiretroviral (ARV)

    3. Mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi

    4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment)

    yang meliputi program peningkatan lingkungan yang kondusif adalah

    dengan penguatan kelembagaan dan manajemen. Manajemen program

    serta penyelarasan kebijakan dan lain-lain11

    .

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    28/37

    28

    Upaya penanggulangan baik dari kebijakan dan program-program yang

    dibuat melibatkan banyak pihak dan sektor baik pemerintahan swasta

    lembaga masyarakat, organisasi dan kelompok masyarakat. Koordinasi dan

    kerjasama semua pihak sangat diharapkan sehingga program-program yang

    sudah di buat dapat berjalan dan tepat sasaran.

    Terapi obat antiretoviral merupakan obat yang dapa menekan replikasi

    virus sehingga penkembangan virus di dalam tubuh terhambat. Hingga saat

    ini obat antiretoviral (ARV) sudah memberi harapan baru pada perawatan

    ODHA. Terapi ARV berperan dalam menunruknan angka kematian dan

    kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA dan meningkatkan harapan

    masyarakat. Meskipun belum mampu meyembuhkan penyakit dan

    menambah tantangan dalam hal efek samping dan resistensi obat.

    Pemilihan pengobatan ARV bagi penderita tidaklah sembarang saja,

    terdapat beberapa pertimbangan dalam pemilihan terapi yang tepat dan

    aman bagi pasien seperti pemilihan obat, kombinasi terapi, keadaan pasien

    (sakit, hamil, anak-anak), infeksi oportunistik dan yang perlu diperhatikan

    adalah kepatuhan klien. Hambatan yang sering timbul pada penggunaan

    ARV diantaranya5.

    a)

    Diperlukan terapi jangka panjang sehingga memungkinkan timbulnya

    resistensi pada penggunaan obat antiretroviral jika tidak digunakan

    secara teratur dan benar.

    b)

    Diperlukan tingkat kepatuhan yang tinggi dalam penggunaan obat-

    obatan antiretroviral untuk mendapatkan keberhasilan terapi dan

    mencegah resistensi yang terjadi. Untuk mendapatkan respon

    penekanan jumlah virus sebesar 85% diperlukan kepatuhan penggunaan

    obat 90-95%.

    c) Obat antiretroviral mempunyai efek samping dimana pada beberapa

    penderita dapat memberikan gejala yang berarti. Efek samping yang

    timbul dapat berupa gejala simtomatis yang dapat dihilangkan dengan

    pemberian obat-obatan, hingga gejala toksisitas yang menyebabkan

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    29/37

    29

    penggunaan obat harus dihentikan. Efek samping juga dapat

    menurunkan tingkat kepatuhan penggunaan obat.

    d) Penderita HIV yang memasuki stadium AIDS yang diserti dengan

    infeksi opurtunistik. Beberapa obat-obatan untuk terapi infeksi

    opurtunistik menimbulkan interaksi dengan obat antiretroviral.

    Sehingga perlu diperhatikan apakah dilakukan penggantian obat untuk

    menghindari terjadinya interaksi obat.

    e) Biaya pengobatan antiretroviral cukup tinggi jika pasien megalami

    kegagalan virologik pada lini pertama, sehingga diperlukan terapi lini

    kedua yang harganya jauh lebih mahal.

    4.2 Perkembangan Obat herbal di Indonesia dan Implementasi Gagasan

    Indonesia memilki banyak spesies tanaman obat, dari 9,600 spesies

    tumbuhan berkhasiat sebagai obat sekitar 300 spesies telah digunakan

    sebagai bahan obat tradisional. Tanaman obat indonesia banyak di ekspor

    keluar negeri sebagai bahan baku obat untuk negara lain. Masyarakat

    indonesia sudah sangat mengenal pengobatan tradisional sejak ratusan tahun

    yang lalu seperti jamu. Masyarakat indonesia lebih cendrung memilih

    pengobatan tradisional untuk pengobatan penyakit dan perawatan kesehatan.

    Saat ini pengobatan tradisional sudah cukup berkembang menjadi produk

    herbal, inovasi dan pengembangan selalu ditingkatkan agar pengobatan

    herbal tidak kalah dengan obat kimia.

    Terapi ARV sudah diakui banyak negara dapat meningkatkan kualitas

    hidup dan mengurangi angka kematian penderita AIDS. keberhasilan terapi

    ARV sangat di pengaruhi oleh kepatuhan. Kepatuhan (adherence) harus

    ditanamkan sebelum terapi untuk membangun kesadaran diri untuk menjaga

    kesehatan dan membangun koping individu yang baik, Kepatuhan klien

    dalam menjalani terapi dapat disebabkan beberapa hal seperti karakteristik

    klien secara holistik, efek samping yang ditimbulkan, kejenuhan, penyakit

    yang diderita, fasilitas layanan kesehatan, dan komunikasi. Seringkali

    masyarakat awam lebih memilih obat herbal daripada obat kimia karena

    sebagian besar tidak menimbulkan efek samping, relatif murah dan mudah,

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    30/37

    30

    serta memperoleh informasi dan kandungan dari obat tersebut lebih mudah

    dimengerti.

    Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat

    ini, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk

    menghadapi efek samping ARV dan melakukan inovasi pengobatan

    alternatif lainnya. pengobatan tradisional merupakan pengobatan yang

    sudah secara turun-temurun dilakukan oleh sebagian besar masyarakat

    indonesia. Saat ini masyarakat juga lebih cenderung mengkonsumsi obat

    herbal sebagai solusi alternatif untuk kesehatan, karena masyarakat

    meyakini tidak memiliki efek samping. Hal ini merupakan peluang besar

    bagi negara Indonesia untuk mengembangkan pengobatan herbal dalam

    upaya memberikan terapi alternatif pendukung pengobatan penyakit

    khsusnya HIV/AIDS.

    Dari analisa sintesa yang sudah kami lakukan, kandungan tanaman obat

    bawang dayak (Eleutherine Palmifolia)memiliki banyak kandungan, salah

    satunya adalah naphthoquinones yang berfungsi menekan replikasi virus

    HIV. Adapun beberapa manfaat lainnya seperti anti inflamasi antimikroba,

    antiviral, antihipertensi, dan antidiabetes Pembudidayaan tanaman tersebut

    dirasa tidak sulit dan dapat dipanen dalam waktu 3-4 bulan serta dapat

    dikembangkan menjadi produksi industri. Potensi tanaman ini dapat sangat

    perlu diteliti lebih lanjut dan dikembangkan menjadi obat herbal (jamu,

    herbal terstandar, fitofarmaka). Penulis berharap bahwa potensi tanaman

    bawang dayak ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya sebagai solusi

    alternatif pengobatan HIV bagaimanapun bentuknya.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    31/37

    31

    BAB V

    PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    Tanaman bawang dayak adalah tanaman yang dbudidayakan di daerah

    Kalimantan. Salah satu fungsi dari bawang dayak sebagai penghambat

    replikasi virus HIV, berkat kandungan didalamnya yaitu naphtoquinones

    dengan turunannya yaitu isoelutheunie dan isoeleutherol. Tanaman ini dapat

    berfungsi sebagai anti-hipertensi dan anti-diabetes yang dapat mengontrol

    kandungan gula dalam darah dan menurunkan tekanan darah. WHO

    menyarankan pemberian obat pada penderita HIV stadium awal yang

    bersifat aman, murah, dan mudah untuk diolah, yang berfungsi untuk

    menekan jumlah virus di dalam tubuh, dan kami menawarkan bawang dayak

    ini sebagai solusi alternatif sebagai terapi pendamping untuk mendukung

    pengobatan antiretroviral (ARV).

    5.2. Saran

    Penulis sepaakat bahwa perlunya dilakuan penelitian dan pengembangan

    dalam pemanfaatan potensi bawang dayak untuk dapat diformulasikan

    menjadi obat herbal (jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka) dan

    kami berharap tanaman ini dapat menjadi salah satu terapi tambahan bahkan

    terapi utama untuk mendukung pengobatan HIV.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    32/37

    32

    Daftar Pustaka

    1. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT

    PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT

    EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN

    BAHAN BAKU OBAT. (2014). Rapat Konsultasi Teknis Direktorat Bina

    Produksi dan Distribusi Kefarmasian.Makassar.

    2. Barbosa, W. L. (2011). Standardization of Herbal Drugs Derivatives with

    Special Reference to Brazilian Regulations. Dalam I. Rasooli,

    BIOACTIVE COMPOUNDS IN PHYTOMEDICINE(hal. 75-81). Croatia:

    Intech.

    3.

    DC, r. (2006). Update in pre-clinical regulatory requiredments for

    phytomedicines in latin america. 3(1) : artikel 3 .

    4. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian. (2014).

    KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT

    PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT

    EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN

    BAHAN BAKU OBAT. Rapat Konsultasi Teknis Direktorat Bina

    Produksi dan Distribusi Kefarmasian.Makassar.

    5.

    Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2006). PEDOMAN

    PELAYANAN KEFARMASIAN ORANG DENGAN HIV/AIDS. Jakarta:

    DEPKES.

    6. Galingging, R. (2007). Potensi Plasma Nuftah Tanaman Obat sebagai

    sumber Biofarmaka di Kaimantan Tengah. Kalimantan Tengah: Jurnal

    Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 10.

    7.

    Galingging, R. (2009, Desember ). BAWANG DAYAK (Eleutherine

    palmifolia) SEBAGAI TANAMAN OBAT MULTIFUNGSI. Kalimantan

    Tengah: Warta Penelitian dan Pengembangan Vol 15 No. 3.

    8. Hernani. (2011). Pengembangan Biofarmaka sebagai Obat Herbal Untuk

    Kesehatan.Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, 7(1).

    9. Ifesan BOT, J. N. (2009). The mode of antistaphylococcal action of

    Eleutherine Americana.FEMS Immunol Med Mic, 2009; 57, 193-201.

    10.

    Insanu, M. s. (2014). Recent Studies on Phytochemicals and

    Pharmacological Effects of.Procedia Chemistry, 13, 221228.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    33/37

    33

    11.

    Kemenkes. (2011).Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan

    Terapi Retroantiviral pada orang dewasa. Jakarta: Dirjen Pengendalian

    Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

    12.Kuntorini, E. M. (2013). Kemampuan Antioksidan Bulbus Bawang Dayak

    (Eleutherine americana Merr) Pada Umur Berbeda. Prosiding Semirata

    FMIPA Universitas Lampung.

    13.Naafi'ah, F. A. (2014). EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG DAYAK

    (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) DALAM MENGHAMBAT

    PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Typhi. Universitas Islam Negeri

    Syarif Hidayatullah, Jakarta.

    14.POM, D. (2005). Pedoman cara pembuatan obat tradisional yang baik

    (Vol. NO: HK.00.05.4.1380). lampiran peraturan kepala badan

    pengawasan obat dan makanan RI.

    15.Pringgoutomo, S. (2007). Riwayat Perkembangan pengobatan dengan

    tanaman obat di dunia timur dan barat. . Dalam Buku ajar Khusus Herbal

    Dasar untuk Dokter(hal. 1-5). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

    16.Pusat Data dan Informasi. (2014). Situasi dan Analisis HIV/AIDS.Jakarta:

    Kemenkes.

    17.Remirez, D. (2006). Update in pre-clinical regulatory requiredments for

    phytomedicines in latin america. 3(1) : artikel 3 .

    18.Singh, J. (2006). principles of pre-clinical evaluasion of plans using

    approviate bioassays . Dalam proceedings approaces towards evaluation

    of medicinal plans prior to clincal trials(hal. 56-77). mumbai-India: The

    Foundation Medical Research.

    19.Sukandar, E. Y. (2004). TREN DAN PARADIGMA DUNIA FARMASI.

    Pidato Ilmiah dies natalis ITB ke-45.Bandung.

    20.Venkatasubramanian, P. (2006). Traditional knowledge guilded testing of

    quality savety and efficacy of herbal hedicines. Dalam Proceedings

    Approaches Towards Evaluation of Medicinal Plants Prior to Clinical

    Trials(hal. 80-88). Mumbai-India: The Foundation for Medical Research.

    21.Yayasan Spiritia. (2014).Infeksi Opurtunistik.HIV Infonet.

    22.Yunihastuti, E. (2005). Infeksi Opurtunistik Pada AIDS. Jakarta: Balai

    Penerbit FKUI.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    34/37

    34

    23.

    Yusni, M. (2008). PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI

    ETANOLIK BAWANG DAYAK (Eleutherine Palmifolia L.Merr) DENGAN

    5-FLUOROURACIL TERHADAP PENGHAMBAT PERTUMBUHAN

    GALUR SEL KARSINOMA KOLON HT2O DAN EKSPRESI p53 MUTA.

    Univesitas Sebelas Maret, Surakarta.

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    35/37

    35

    Daftar Riwayat Hidup

    Ketua

    Nama : Tri Wahyu Wibowo

    NIM : I32111021

    Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 18 juni 1993

    Asal PTN : FK Universitas Tanjungpura

    Alamat Rumah : Jl.karya baru Gg.karya baru II no 5

    No. HP : 089674976874

    Email : [email protected]

    Karya Tulis yang pernah dibuat : -

    Prestasi yang pernah diraih : -

    Anggota

    Nama : Rizki Nurhafizah

    NIM : I31111043

    Tempat, tanggal lahir : Teluk Keramat, 6 mei 1993

    Asal PTN : FK Universitas Tanjungpura

    Alamat Rumah : Jln. Tanjung raya II gg. Pendidikan no.5

    No. HP : 089693951564

    Email : [email protected]

    Karya Tulis yang pernah dibuat : 1. Potensi Zat Kitin Pada Hama Keong Mas

    (Pamocea Canaliculata) sebagai Pengawet

    Organik Buah Klimatrik Lokal Kalimantan

    Barat dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan

    Pangan Nasional

    Prestasi yang pernah diraih : - Penerima Dana Hibah PKM-Dikti 2013

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    36/37

    36

    Anggota

    Nama : M. Ikbarul Fikril Aziz

    NIM : I31111035

    Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 3 Agustus 1994

    Asal PTN : FK Universitas Tanjungpura

    Alamat Rumah : Jl. Dr. Wahidin S. Komp. Batara Indah 1 CC

    12

    No. HP : 089693527223

    Email : [email protected]

    Karya Tulis yang pernah dibuat : -

    Prestasi yang pernah diraih : -

  • 7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat

    37/37