potensi bawang dayak sebagai tanaman herbal khas kalimantan barat
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
1/37
1
LOMBA KARYA TULIS MAHASISWA
PEMANFAATAN POTENSI BAWANG DAYAK (ELEUTHERINEPALMIFOLIA) MENJADI OBAT HERBAL INDONESIA SEBAGAI SOLUSI
TERAPI ALTERNATIF DALAM MENANGGULANGI PENYAKIT HIV/AIDS
Diusulkan Oleh
Tri Wahyu Wibowo I32111021
Rizki Nurhafizah I31111043
M. Ikbarul Fikril Aziz I31111035
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2015
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
2/37
2
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
3/37
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat tuhan yang maha esa, karnanya kita masihdiberi rahmat dan hidayah-nya atas bakat yang telah diberikan kepada kita semua,
karnya-Nya pula kami penulis dapat menyelesaikan penulisan karya tulis ilmiah
ini. Adapun judul yang kamiangkat dalam karya tulis ini adalah
PEMANFAATAN POTENSI BAWANG DAYAK (ELEUTHERINE
PALMIFOLIA) MENJADI OBAT HERBAL INDONESIA SEBAGAI SOLUSI
TERAPI ALTERNATIF DALAM MENANGGULANGI PENYAKIT
HIV/AIDS
Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, kami penylis banyak bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Unuk itu pada kesempatan ini penulis inginmenyampaikan terimakasih kepada dosen pembimbing kami serta rekan satu
kelompok.
Penulisan ini mungkin masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
memperbaiki penulisan karya ilmiah yang akan dating. Akhirnya penulis berharap
semoga tulisan ini dapat dijadikan bahan refrensi serta dapat menambah
pengetahuan serta wawasan kepada pembaca.
Pontianak, Maret 2015
Penulis
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
4/37
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
5/37
5
Daftar Tabel dan Gambar
Gambar 1. Laporan kasus HIV Provinsi ............................................................. 7
Gambar 2. Struktur HIV ...................................................................................... 12
Gambar 3. Mekanisme kerja ARV ...................................................................... 17
Gambar 4. Daun Bawang Dayak ..........................................................................21
Gambar 5. Umbi bawang dayak .......................................................................... 21
Gambar 6. Bunga Bawang dayak ....................................................................... 22
Tabel 1. Efek samping umum obat ARV .............................................................19
Tabel 2. Efek samping umum yang memerlukan pemutusan obat .......................19
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
6/37
6
ABSTRAK
Penyakit HIV/AIDS berkembang dengan sangat cepat dalam beberapa tahun.
Menurut kemenkes tahun 2014, sebanyak 35 juta orang hidup dengan HIV. Angka
infeksi baru dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Upaya penanggulangan
pun sudah dilakukan baik dari program-program penanggulangan maupun
kebijakan yang telah dibuat guna memutuskan rantai penularan penyakit dan
mengurangi dampak dari HIV. Hingga saat ini terapi obat ARV menjadi satu-
satunya pengobatan yang dapat menurunkan angka kematian AIDS dan
peningkatan kualitas hidup penderita tetapi pada pelaksanaannya terdapat
hambatan dan efek samping pemakaian obat ARV. Sehingga perlu adanya inovasi
terbaru sebagai solusi alternatif yang dapat mendukung terapi ARV. Indonesia
memiliki kekayaan alam yang berlimpah seperti tanaman obat, bawang dayak
merupakan tanaman obat yang memiliki banyak fungsi dan khasiat untuk
kesehatan berdasarkan beberapa penilitian kandungan bawang dayak dapat
menghambat replikasi virus HIV. Potensi kandungan bawak dayak ini perlu
dikembangkan lebih lanjut. Indonesia sangat dikenal dengan pengobatan
tradisionalnya yang sudah secara turun-temurun dijadiakan alternatif pengobatan
dan perawatan kesehatan. Bawang dayak dapat dibuat menjadi produk herbal khas
indonesia sehingga dapat menjadi solusi alernatif dalam menanggulangi
penyebaran virus HIV. Pengobatan secara tradisioal ini perlu dikembangkan
dengan inovasi-inovasi terbaru dan menarik sehingga produk herbal dapat
menempati tempanya tersendiri dan dapat teruji secara klinis untuk pengobatan
dan membantu memberikan solusi untuk masalah HIV/AIDS yang dihadapi.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
7/37
7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.
HIV/AIDS cukup mengkhawatirkan masyarakat dunia karena hingga saat ini
belum ada ditemukan obat atau vaksin untuk menyembuhkan penyakit ini.
Berdasarkan laporan Kemenkes RI ada 35 juta orang hidup dengan HIV,
dengan jumlah infeksi baru sebesar 2,1 juta dengan angka kematian akibat
AIDS sebanyak 1,5 juta pada tahun 2013. Berdasarkan laporan provinsi,
jumlah (kumulatif) kasus infeksi HIV yang dilaporkan sampai September
2014 yang terbanyak adalah provinsi DKI Jakarta (32.782 kasus). 10 besar
kasus HIV terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur, Papua, Jawa
Barat, Bali, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kepulauan
Riau dan Sulawesi Selatan16.
Gambar 1. Laporan kasus HIV provinsi
Segala upaya penanggulangan telah dilakukan oleh banyak pihak,
ditambah lagi pesatnya perkembangan teknologi dan pengetahuan
memungkinkan para peneliti mengembangkan kombinasi obat yang
menawarkan harapan baru untuk penderita HIV.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dengan
keanekaragaman hayati yang dimiliki sekitar 30,000 spesies tanaman yang
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
8/37
8
sudah teridentifikasi dan memiliki 9,600 spesies tumbuhan berkhasiat sebagai
obat dan sekitar 300 spesies telah digunakan sebagai bahan obat tradisional 4.
Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional sudah secara turun-temurun
dilakukan oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu untuk
mengobati penyakit15.19. Saat ini terjadi kecende-rungan pola hidup kembali
ke alam (back to nature) sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan
obat alami8 ditambah lagi WHO merekomendasikan penggunaan obat
tradisional termasuk herbal dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat,
pencegahan dan pengobatan penyakit terutama penyakit kronis, penyakit
degeneratif dan kanker19. Obat tradisional Indonesia lebih sering disebut
Jamuyang sudah di kenal sejak ratusan tahun yang lalu sebagai perawatan
sehari-hari maupun sebagai sarana pemulihan kesehatan yang diwariskan
secara turun-temurun. Jamu erat kaitannya dengan kebudayaan Indonesia
yang tetap harus dijaga dan dilestarikan sehingga jamu dapat menjadi produk
kebanggan indonesia.
Bawang dayak (Eleutherine Palmifolia (L.)Merr.) merupakan salah satu
tanaman obat khas suku Dayak Kalimantan yang berkhasiat untuk mengobati
berbagai penyakit. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan salah satu
kandungan bawang dayak yaitu isoeleutherine danisoeleutherolsebagai anti
virus menunjukkan dapat menghambat replikasi HIV.
Berdasarkan dari pemaparan diatas, potensi kandungan bawang dayak
(Eleutherine Palmifolia(L.)Merr.) dapat dikembangkan menjadi obat herbal
dalam membantu menghambat replikasi virus HIV di dalam tubuh.
1.2.RUMUSANMASALAH
Berdasarkan paparan latar belakang yang telah kami sampaikan, maka
kami dapat merumuskan masalah yang akan diangkat yaitu :
1.2.1. Bagaimanakah Mengetahui morfologi
1.2.2. Bagimanakah kandungan di dalam bawang dayak
1.2.3. Bagaimanakah mengetahui senyawa yang dapat menghambat replikasi
virus hiv
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
9/37
9
1.2.4.
Bagaimana mengetahui potensi bawang dayak sebagai obat herbal.
1.3.TUJUAN
1.3.1.
Tujuan Umum
Untuk menggali potensi bawang dayak menjadi obat herbal di
Indonesia sebagai solusi terapi alternative dalam menanggulangi
penyakit HIV/AIDS
1.3.2. Tujuan Khusus
Memaparkan manfaat dari bawang dayak Eleutherine
Palmifolia
Menawarkan solusi alternatif dalam mengembangkan obat herbal,
Dapat di kembangkan menjadi refrensi ilmu dan menjadi sumber
pengobatan alternativ di bidang kesehatan
Membandingkan kandungan dengan tanaman lain dengan
senyawa yang sama dengan bawang dayak.
1.4.MANFAAT
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi :
1. Pemerintah daerah setempat
Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap pemerintah untuk
mengembangkan dan meneliti lebih lanjut terkait kasus angka kejadian
HIV di kalimantan barat. Hal ini dapat dilakukan dengan pembentukan
swadaya untuk mengurangi angka kejadian HIV/ aids
2.
Kesehatan di rumah sakit
Rumah sakit adalah tempat untuk menerapkan dan memberikan
penyuluhan kepada masyarakat terkait dengan bawang dayak yang dapat
dimanfaatkan sebagai penurunan angka tingkat kejadian penyakit HIV
3. Pihak Pendidikan/Institusi
Dapat memberikan program terkait bawang dayak yang tumbuh di daerah
kalimantan barat melalui ceramah dan seminar dan dimasukan di dalam
matakuliah.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
10/37
10
4. Peneliti
Peneliti dapat meningkatkan pengetahuan khususnya tentang sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan secara maksimal, dan sebagai
prospek lanjutan untuk meningkatkan ekonmi daerah
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
11/37
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. HIV/AIDS
2.1.1. Definisi
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis virus
yang menyerang/menginfeksi leukosit yang menyebabkan turunnya
sistem imun manusia. Hiv tergolong retrovirus yang mempunyai gen
identik RNA. Yang mana virus masuk kedalam tubuh penderita
(hospes), maka RNA virus diubah menjadi DNA oleh enzim reverse
transcriptase yang dimiliki oleh HIV. DNA pro-virus tersebut
kemudian diintegrasikan dalam sel hospes/sel imun yang kemudian
diprogram untuk membentuk gen virus. HIV menyerang sel_sel yang
menyerang CD4 dan menyerang antigen permukaan CD4 terutama
limfosit T4 yang berfungsi sebagai pengatur dan pertahanan sistem
imun pada tubuh. Selain itu virus juga dapat menginfeksi sel
makrofag, sel Langerhans, sel dendrit folikular pada kelenjar limfe,
makrofag pada alveoli paru, sel retina, sel serviks uterus, dan sel.
Mikroglia otak. Virus yang masuk ke limfosit T mengadakan
replikasi untuk memperbanyak diri sampai menghancurkan limfosit
T.
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah
sekumpulan gejala penyakit yang muncul karena turunnya kekebalan
tubuh yang disebabkan infeksi HIV. Akibat menurunnya sistem
imun maka orang tersebut sangat mudah terkena berbagai penyakit
infeksi (infeksi opurtunistik) yang sering berakibat fatal. Pengidap
HIV memerlukan pengobatan dengan terapi antiretroviral (ARV)
untuk menurunkan jumlah virus HIV dalam tubuh agar tidak masuk
ke dalam stadium AIDS, sedangkan pengidap AIDS memerlukan
pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi opurtunistik
dengan berbagai komplikasinya11
.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
12/37
12
2.1.2. Patogenesis
Penyebab penyakit HIV/AIDS adalahHuman immunodeficiency
virus, yaitu virus yang menyebabkan penurunan daya kekebalan
tubuh. HIV termasuk genus retrovirus dan tergilong dalam family
lentivirus. Infeksi dari family lentivirus ini khas ditandai dengan sifat
latennya yang lama, masa inkubasi yang lama, replikasi virus yang
persisten dan keterlibatan dari susunan saraf pusat (SSP). Sedangkan
ciri khas untuk jenis retrovirus yaitu: dikelilingi oleh membran lipid,
mempunyai kemampuan variasi genetik yang tinggi, mempnyai cara
yang unik untuk replikasi serta dapat menginfeksi seluruh jenis
vetebra5.
Gambar 2 . Struktur HIV
2.1.3. Tranmisi HIV
HIV terdapat dalam cairan tubuh ODHA, dan dapat ditularkan
melalui cairan tubuh. Cara penularan yang paling sering melalui
hubungan seks yang tidak aman (tanpa kondom) dengan pasangan
yang terinfeksi HIV. Kontak dengan darah yang terinfeksi (tusukan
jarum suntik, pemakaian jarum suntik secara bersama dan produk
darah yang terkontaminasi) serta penularan dari ibu ke bayi yang
dapat ditularkan baik selama kehamilan, proses persalinan dan
menyusui. Cara penularan yang tersering di dunia adalah secara
seksual melalui mukosa genital dengan angka kejadian sampai 85%.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
13/37
13
Resiko penularan dipengaruhi banyk faktor, misalnya adanya
ulkus genital atau infeksi menular seksual (IMS) dan faktor genetik.
Tidak ada penularan pada hubungan sosial, kontak non-seksual
seperti berciuman, pemakaian alat makan bersama dan tubuh yang
bersentuhan. HIV tidak disebarkan oleh nyamuk atau serangga
lainnya5.
2.1.4. Stadium Klinis HIV/AIDS Untuk Dewasa dan Remaja
1. Infeksi Primer HIV
Asimtomatik dan sindrom retroviral akut
2. Stadium Klinis 1
Asimtomatik dan Limfadenopati meluas persisten
3. Stadium Klinis 2
Berat badan menurun yang sebabnya tidak jelas, infeksi saluran
napas berulang (sinusitis, tonsilitis, bronkitis, otitis media,
faringitis), herpes zoster, Cheilits angularis ulkus mulut
berulang,pruritic papular eruption (PPE), dermatitis seboroika,
infeksi jamur kuku
4. Stadium Klinis 3
Berat badan menurun (>10%), diare kronis lebih dari 1 bulan,
demam intermiten selama lebih dari 1 bulan, kandidiasis oral
persisten, Oral hairy leukoplakia, Tuberkulosis paru, Infeksi
bakteri yang berat (empiema, piomiositis, infeksi tulang atau
sendi, meningitis, bakteriemi selain pnemonia), stomatis,
gingivitas atau periodontitis ulseratif nekrotikans yang akut,
anemia (hb
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
14/37
14
kronis, isosporiosis kronis, mikosis diseminata, septikemi
berulang, limfoma (otak atau non-hodgkin sel B), karsinoma
serviks invasif, leishmaniasis diseminata aptikal5.
2.1.5. Infeksi Opurtunistik
Infeksi opurtunistik adalah infeksi ang timbul akibat penurunan
kekebalan tubuh. Infeksi ini dapat timbul karena mikroba (bakteri,
jamur, virus) yang berasal dari luar tubuh, maupun yang sudah ada
dalam tubuh manusia namun dalam keadaan normal terkendali oleh
kekebalan tubuh22.
Berikut merupakan Infeksi Oportunistik yang paling umum,
bersamaan dengan penyakit yang ditimbulkan, dan jumlah CD4
waktu penyakit menjadi aktif 21:
1. Kandidiasisadalah infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau
vagina. Rentang CD4: dapat terjadi bahkan dengan CD4 yang
agak tinggi.
2. Virus sitomegalia(CMV) adalah infeksi virus yang
menyebabkan penyakit mata yang dapat menimbulkan kebutaan.
Rentang CD4: di bawah 50.
3. virus herpes simpleksdapat menyebabkan herpes pada mulut
atau kelamin. Ini adalah infeksi yang agak umum, tetapi jika kita
terinfeksi HIV, perjangkitannya dapat jauh lebih sering dan
lebih berat. Penyakit ini dapat terjadi pada jumlah CD4 berapa
pun.
4.
Malaria adalah umum di beberapa daerah di Indonesia.
Penyakit ini lebih umum dan lebih berat pada orang terinfeksi
HIV.
5. Mycobacterium avium complex(MAC) adalah infeksi bakteri
yang dapat menyebabkan demam berulang, seluruh badan terasa
tidak enak, masalah pencernaan, dan kehilangan berat badan
yang berlebihan. Rentang CD4: di bawah 50.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
15/37
15
6. Pneumonia pneumocystis(PCP) adalah infeksi jamur yang
dapat menyebabkan pneumonia (radang paru) yang gawat.
Rentang CD4: di bawah 200. Sayangnya PCP tetap menjadi IO
yang agak umum pada orang yang belum diketahui HIV,
atau Odha yang belum mulai ART.
7. Toksoplasmosis (tokso) adalah infeksi protozoa yang
menyerang otak. Rentang CD4: di bawah 100.
8. Tuberkulosis (TB) adalah infeksi bakteri yang menyerang paru,
dan dapat menyebabkanmeningitis (radang pada sistem saraf
pusat). Rentang CD4: TB dapat menimbulkan penyakit dengan
jumlah CD4 berapa pun.
2.2. ARV (Antiretroviral)
Penemuan obat anti retroviral (ARV) pada tahun 1996 telah mendorong
revolusi keperawatan ODHA. Walaupun belum dapat menyembuhkan
penyakit dan menambah tantangan dalam efek samping, serta resistensi
kronis terhadap obat, terapi ARV secara dramatis menurunkan angka
kematian dan kesakitan, meningkatkan harapan masyarakat, sehingga saat
ini HIV dan AIDS telah diterima sebagai penyakit yang dapat dikendalikan5.
Antiretroviral (ARV) adalah obat yang menghambat replikasi Human
Immunodeficiency virus (HIV). Terapi dengan ARV adalah strategi yang
secara klinis paling berhasil hingga saat ini. Tujuan terapi dengan ARV
adalah menekan replikasi HIV secara maksimum, meningkatkan limfosit
CD4 dan memperbaiki kualitas hidup penderita yang pada gilirannya akan
dapat menurunkan morbiditas dan mortalitas. Seperti obat-obat antimikroba
lainnya maka kompleksitas antara pasien, patogen dan obat akan
mempengaruhi seleksi obat dan dosis. Karakteristik pasien akan
mempengaruhi farmakokinetik obat. Karakteristik mikroba meliputi
mekanisme kerja, pola kepekaan mikroba dengan farmakokinetik pasien.
Untuk menjamin tercapainya target terapi, interaksi farmakodinamik antara
antimikroba dan target mikroba harus tercapai.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
16/37
16
2.2.1. PenggolonganARV
Ada tiga golongan utama ARV yaitu :
a. Penghambat masuknya virus; enfuvirtid
b.
Penghambat reverse transcriptase enzyme
1. Analog nukleosida/nukleotida (NRTI/NtRTI)
a) analog nukleosida
b)
analog thymin : zidovudin (ZD/AZT) dan stavidun
(d4T)
c) analog cytosin : lamivudin (3TC) dan zalcitabin (ddC)
d)
analog adenin : didanosine (ddl)
e) analog guanin : abacavir (ABC)
Analog nukleotida analog adenosin monofosfat; tenovir
2.
Nonnukleosida (NNRTI)
a) Nevirapin (NVP)
b) Efavirenz (EFV)
c. Penghambat enzim protease (PI) ritonavir (RTV)
1.
Saquinavir (SQV)
2. Indinavir (IDV), dan nelfinavir (NFV)
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
17/37
17
2.2.2. Mekanisme
Gambar 3. Mekanisme kerja ARV (Sumber)
a. Penghambat masuknya virus kedalam sel
Bekerja dengan cara berikatan dengan subunit GP41 selubung
glikoprotein virus sehingga fusi virus ke target set dihambat.
Satu-satunya obat penghambat fusi ini adalah enfuvirtid.
b. ReverseTranscriptase inhibitor (RTI)
1. Analog nukleosida (NRTI)
NRTI diubah secara intraseluler dalam 3 tahap penambahan
3 gugus fosfat dan selanjutnya berkompetisi dengan natural
nukleotida menghambat RT sehingga perubahan RNA
menjadi DNA terhambat. Selain itu NRTI juga
menghentikan pemanjangan DNA.
2. Analog nukleotida (NtRTI)
Mekanisme kerja NtRTI pada penghambatan replikasi HIV
sama dengan NRTI tetapi hanya memerlukan 2 tahapan
proses fosforilasi.
3.
Non Nukleosida (NNRTI)
Bekerja tidak melalui tahapa fosforilasi intraseluler tetapi
berkaitan langsung dengan reseptor pada RT dan tidak
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
18/37
18
berkompetisi dengan nukleotida natural. Aktivitas antiviral
terhadap HIV-2 tidak kuat.
c. Protease Inhibitor (PI)
Protease inhibitor berikatan secara reversibel dengan enzim
protease yang mengkatalise pembentukan protein yang
dibutuhkan untuk proses akhir pematangan virus. Akibatnya
virus yang terbentuk tidak masuk dan tidak mampu menginfeksi
sel lain. PI adalah ARV yang potensial5.
2.2.3. Efek Samping
Efek samping obat adalah salah satu penyebab morbiditas,
dirawatnya pasien dan mortalitas. Hal tersebut juga berpengaruh
pada kepatuhan pasien terhadap rencana terapi. Karena itu
pendeteksian dini efek samping adalah hal kritis dan dalam hal ini
apoteker dapat ikut berperan5.
Golongan Efek Samping
NRTI Laktat asidosis dan hepatotoksik
NtRTI Toksisitas ginjal
NNRTI Hepatotoksisitas dan rash
PI
Gangguan metabolik ganda (insulin resistensi, hiperlipidemia,
lipodistropi) hepatotoksisitas, gangguan tulang, peningkatan perdarahan
pada penderita hemofilia.
Tabel 1. efek samping umum antiretroviral
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
19/37
19
Tabel 2. Efek samping umum yang memerlukan pemutusan obat
2.3. Bawang Dayak
Bawang dayak (Eleutherine Palmifolia (L.) Merr.) merupakan salah
satu tanaman obat yang mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, selain
itu juga dapat digunakan sebagai tanaman hias. Bawang dayak (Eleutherine
Palmifolia (L.) Merr.) termasuk kedalam suku Iridaceae. Tanaman ini
tumbuh didaerah dengan ketinggian 600-2000 m diatas permukaan laut.Tanaman ini berasal dari amerika tropis9. Tetapi saat ini penyebaran
tumbuhan bawang dayak banyak ditemukan mulai dari semanjung Malaysia
hingga Filipina, Sumatera (Bawang kapal), Kalimantan (bawang hantu,
bawang mekkah, bawang dayak), Jawa (Brambang sabrang, bawang siyem,
luluan sapi, teki sabrang, bebawangan beureum), Sulawesi, Nusa
Tenggara23.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
20/37
20
Berikut ini adalah taksonomi dari bawang dayak
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobinota
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Sub Kelas : Liliidae
Ordo : Liliales
Famili : Iridaceae
Genus :Eleutherine
Spesies :Eleutherine Palmifolia (L.) Merr.
Eleutherine mempunyai 13 jenis species lainnya diantaranya,
Eleutherine americana, Eleutherine bulbosa, Eleutherine subaphyla,
Eleutherine citriodora, Eleutherine guatemalensis, Eleutherine latifolia,
Eleutherine longifolia, Eleutherine plicata, Eleutherine anomala13. Bawang
dayak mempunyai ciri spesifik yaitu umbi tanaman berwarna merah meyala
dengan permukaan yang sangat licin. Letak daun berpasangan dengan
komposisi daun bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi
daun licin dan bentuk daun berbentuk pita berbentuk garis7, Tumbuhan
bawang dayak merupakan semak, berumpun, tumbuhan semusim, tinggi
sekitar 50 cm. Secara morfologi terdiri dari, batang,daun, umbi, bunga23.
a. Batang : tumbuh tegak merunduk, basah dan berumbi. Tumbuhan ini
menyukai tempat terbuka dan tanah kaya akan humus dan cukup
lembab. Untuk menanamnya dengan menggunakan umbi.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
21/37
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
22/37
22
d. Bunga : tunggal, warna putih, berkelopak 6 dan mekar pada waktu sore
hari dalam beberapa jam.
Gambar 6. Bunga Bawang Dayak
2.3.1. Kandungan Kimia dan Manfaat
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan kandungan umbi
bawang dayak menunjukkan memiliki banyak khasiat untuk
kesehatan. Tanaman bawang dayak mengandung zat fitokimia yakni
alkaloid, glikosida, flavanoid, fenolik, steroid dan zat tannin7.
Bawang dayak juga mengandung senyawa metabolit sekunder
golongan naftokuinon (elecanacin, eleutherin, elutherol,
eleutherinon). Senyawa turunan naftokuinon diketahui memiliki
fungsi sebagai antioksidan12. Penelitian lain menunjukan bawang
dayak memiliki kandungan tanin, polifenol, flavonoid, kuinon,
glikosida, asam stearat, asam galat, eleutherinone, eleutherol,
eleutherine dan isoeleutherine.
Bawang dayak memiliki banyak manfaat dalam pengobatan
tradisional yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit yang
menyerang manusia diantaranya : kanker usus, kanker payudara,
diabetes melitus, hipertensi, menurunkan kolesterol, obat bisul,
stroke, sakit perut dan sesudah melahirkan7.
Berdasarkan penelitian Insanu, dalam jurnalnya menunjukkan
manfaat dari tiga kandungan terbesarEleutherine yaitu naphthalene,
anthraquionone dan naphtoquinone yang memiliki fungsi sebagai
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
23/37
23
antimiroba, anti-inflamasi, anti-virus, anti-hipertensi, antidiabetes,
antidermatophyte dan antimelanogenesis, cytotoxic activity10.
2.3.2. Senyawa I soeleutherinedan isoeleutherol
Senyawa kimia isoeleutherine dan isoeleutherol berperan
sebagai antivirus2. Isoeleutherine dan isoeleutherol merupakan
turunan dari senyawa naphthoquinone. Dari beberapa penelitian
menunjukkan bahwa isoeleutherine dan isoeleutherol dapat
menghambat replikasi HIV dalam kutipan jurnal Insanu
isoeleutherine and isoeleutherol inhibited HIV replication as shown
by inhibition of HIV replication with their IC50 of 8.5 g/mL and
100 g/mL respectively.Tumbuhan yang memiliki kandungan yang
sama adalah tectona grandis (jati), diospyros virginiana (kesemek),
danfagopyrum esculentum (bahan baku mi soba).
2.3.3. Obat Herbal/Tradisional Indonesia
Obat herbal merupakan obat atau pengobatan yang
mempergunakan bahan yang berasal dari tanaman, biasa berupa
daun, akar, tangkai, buah, biji-bijian, yang mengandung bahan
kimia, yang berhasiat untuk pengobatan penyakit pada manusia,
tanaman dan hewan2. Komponen kimia penyusun obat herbal, sangat
berbeda dengan obat kimiawi.
Efek toksik obat herbal bisa dihindari bila cara pemakainannya
benar dan telah diuji praklinik dan uji klinik. Obat herbal tidak
memberikan dampak negatif pada kesehatan karena tidak
mengandung bahan kimia yang berbahaya23.
Di Indonesia, obat herbal dapat diklarifikasikan menjadi 3 jenis
berdasarkan tingkat pembuktian khasiat, persyaratan bahan baku
yang digunakan dan pemanfaatannya, yaitu jamu, herbal terstandar
dan fitofarmaka. Ketiga kelompok tersebut memiliki logo yang
berbeda dan sangat spesifik8.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
24/37
24
1.
Jamu
Adalah ramuan atau bahan bahan alami, yang digunakan dalam
pengobatan dalam menjaga kesehatan, khasiatnya berdasarkan
warisan turun temurun, jamu tidak membutuhkn pembuktian
ilmiah sampai dengan klinis, cukup dengan bukti empiris.
Sediaannya dalam bentuk rebusa, caira/serbuk. Bahan baku yang
digunaka biasanya dalam bentuk yang dikeringkan, atau biasa
disebut sebagai simplisia. Saat ini produk jamu yang banyak
beredar dalam bentuk serbuk atau kapsul. Pihak BPOM telah
mengeluarkan standar untuk memproduksi obat tradisional yang
dikenal dengan cara pembuatan obat tradisional yang baik
(CPOTB). Tujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan
memenuhi persyarat mutu yang telah ditentukan.sesuai dengan
penggunaanya. Penerapan CPOTB merupakan nilai tambah bagi
produk obat tradisional diindonesia agar dapat bersaing dengan
produk sejenis dari Negara lain baik dipasar dalam negri
maupun internasional.
2. Obat herbal terstandar
Obat herbal terstandar adalah sediaan obat herbal berbahan baku
alami, bahan bakunya tela terstandarisasi dan telah ada
pembuktian keamanan dan khasiatnya secara almiah dengan uji
pra klinik14.uji keamanan yang dilakukan berupa uji toksistas
akut, uji toksisitas sub kronis dan toksisitas kronis3. Uji khasiat
dilakukan terhadap hewan uji yang secara fisiologi dan anatomi
dianggap hamper sama dengan manusia. Dari hasi pengujian pra
klinik dapat diketahui khasisat, dosis yang tepat untuk terapi,
keamanan dan efeksamping yang mungkin akan ditimbulkan.
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka adalah obat tradisional dari bahan alami yang dapat
disetarakan dengan obat modern karena proses pembuatannya
yang telah terstandar serta telah ditunjang dengan bukti ilmiah
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
25/37
25
sampai dengan uji klinik pada manusia dengan kriteria
memenuhi syarat ilmiah14. Persyaratan melakukan uji klinik,
dengan protokol uji telah disetujui, pelaksanaan yang melakukan
uji cukup kompeten, memenuhi prinsip etika, tempat
pelaksanaan uji memenuhi syarat8. Dengan dilakukannya uji
klinik terhadap obat herbal, akan lebih meyakinkan para profesi
medis untuk menggunakan obat herbal di sarana pelayanan
kesehata18. Uji klinik sangat diperlukan untuk mengetahui efek
farmakologi suatu tanaman obat sebelum digunakan untuk
praktek medis konvensional20. Uji klinik juga sangat membantu
dalam efek terapi dari tanaman dalam elusidasi, efikasi atau aksi
mekanisme termasuk interaksi sel, interaksi lingkungan sel dan
genetik. Keuntungan dari uji klinik dapat memudahkan dalam
membandingkan efikasi dari tanaman yang berbeda dalam
efektivitas biaya dan dengan desain rasional kombinasi obat.
Golongan fitofarmaka telah mampu disejajarkan dengan obat
sintetik dan dokter makin yakin untuk membuatkan resep karena
telah diuji secara klinik8.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
26/37
26
BAB III
METODE PENULISAN
5.1. Metode Pengumpulan Data
Metode Penulisan yang digunakan dalam karya tulis ini memerlukan
sumber data sebagai acuan dan bahan dalam pembahasannya. Pengumpulan
data dilakukan secara tidak langsung (sekunder). Data sekunder yang
diperoleh dari berbagai litelatur seperti buku, jurnal, artikel internet dan
sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penulisan.
5.2. Analisa Sumber Pustaka
Penulusan data sekunder yang digunakan dalam penulisan ini dimulai
dengan mengamati dan menganalisa permasalahan, pemahaman terhadap
permasalahan, mengolah dan menganalisa permasalahan berdasarkan data
dan informasi serta telaah pustakaa yang diperoleh.
Dalam menguraikan jenis permasalan yang akan diangkat, kami
menggunakan penulisan deskriptif. Pendekatan deskriptif dalam penulisan
ini diharapkan mampu menggambarkan keseluruhan ide yang dibahas
sehingga narasi deskriptif yang kami sajikan dapat menggambarkan
keseluruhan tema.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
27/37
27
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Penangulangan yang sudah dilakukan
Penanggulangan HIV/AIDS dalam upaya membatasi penularan dan
penyebaran penyakit sudah banyak dilakukan yang meliputi promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Promosi kesehatan dan sosialisasi gencar
dilakukan pada kalangan berisiko tinggi seperti pengguna narkoba, pekerja
seks, kaum homo, transgender dan remaja.
Berdasarkan Kemenkes (2011), Program penanggulangan AIDS di
Indonesia mempunyai 4 pilar yang menuju pada paradigma zero new
infection, zero AIDS-related death and zero discrimination.Berikut akan
dijabarkan keempat pilar tersebut:
1. Pencegahan yang meliputi pencegahan dan penularan HIV melalui
transmisi seksual dan alat suntik, pencegahan di lembaga
permasyarakatan dan rumah tahanan, pencegahan HIV dari ibu ke bayi/
Prevention Mother to Child Transmission (PMTCT), pencegahan
dikalangan pelanggan penjaja seks, dan lain-lain
2.
Perawatan, dukungan dan pengobatan (PDP) yang meliputi penguatan
dan pengembangan layanan kesehatan, penecegahan dan pengobatan
infeksi opurtunistik, pengobatan antiretroviral dan dukungan serta
pendidikan dan pelatihan bagi ODHA. Program PDP di tujukan untuk
menurunkan angka kesakitan dan rawat inap, angka kematian yang
berhubungan dengan AIDS dan meningkatkan kualitas hidup orang
terinfeksi HIV (berbagai stadium). Pencapaian tujuan tersebut dapat
dilakukan antara lain dengan terapi antiretroviral (ARV)
3. Mitigasi dampak berupa dukungan psikososio-ekonomi
4. Penciptaan lingkungan yang kondusif (creating enabling environment)
yang meliputi program peningkatan lingkungan yang kondusif adalah
dengan penguatan kelembagaan dan manajemen. Manajemen program
serta penyelarasan kebijakan dan lain-lain11
.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
28/37
28
Upaya penanggulangan baik dari kebijakan dan program-program yang
dibuat melibatkan banyak pihak dan sektor baik pemerintahan swasta
lembaga masyarakat, organisasi dan kelompok masyarakat. Koordinasi dan
kerjasama semua pihak sangat diharapkan sehingga program-program yang
sudah di buat dapat berjalan dan tepat sasaran.
Terapi obat antiretoviral merupakan obat yang dapa menekan replikasi
virus sehingga penkembangan virus di dalam tubuh terhambat. Hingga saat
ini obat antiretoviral (ARV) sudah memberi harapan baru pada perawatan
ODHA. Terapi ARV berperan dalam menunruknan angka kematian dan
kesakitan, meningkatkan kualitas hidup ODHA dan meningkatkan harapan
masyarakat. Meskipun belum mampu meyembuhkan penyakit dan
menambah tantangan dalam hal efek samping dan resistensi obat.
Pemilihan pengobatan ARV bagi penderita tidaklah sembarang saja,
terdapat beberapa pertimbangan dalam pemilihan terapi yang tepat dan
aman bagi pasien seperti pemilihan obat, kombinasi terapi, keadaan pasien
(sakit, hamil, anak-anak), infeksi oportunistik dan yang perlu diperhatikan
adalah kepatuhan klien. Hambatan yang sering timbul pada penggunaan
ARV diantaranya5.
a)
Diperlukan terapi jangka panjang sehingga memungkinkan timbulnya
resistensi pada penggunaan obat antiretroviral jika tidak digunakan
secara teratur dan benar.
b)
Diperlukan tingkat kepatuhan yang tinggi dalam penggunaan obat-
obatan antiretroviral untuk mendapatkan keberhasilan terapi dan
mencegah resistensi yang terjadi. Untuk mendapatkan respon
penekanan jumlah virus sebesar 85% diperlukan kepatuhan penggunaan
obat 90-95%.
c) Obat antiretroviral mempunyai efek samping dimana pada beberapa
penderita dapat memberikan gejala yang berarti. Efek samping yang
timbul dapat berupa gejala simtomatis yang dapat dihilangkan dengan
pemberian obat-obatan, hingga gejala toksisitas yang menyebabkan
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
29/37
29
penggunaan obat harus dihentikan. Efek samping juga dapat
menurunkan tingkat kepatuhan penggunaan obat.
d) Penderita HIV yang memasuki stadium AIDS yang diserti dengan
infeksi opurtunistik. Beberapa obat-obatan untuk terapi infeksi
opurtunistik menimbulkan interaksi dengan obat antiretroviral.
Sehingga perlu diperhatikan apakah dilakukan penggantian obat untuk
menghindari terjadinya interaksi obat.
e) Biaya pengobatan antiretroviral cukup tinggi jika pasien megalami
kegagalan virologik pada lini pertama, sehingga diperlukan terapi lini
kedua yang harganya jauh lebih mahal.
4.2 Perkembangan Obat herbal di Indonesia dan Implementasi Gagasan
Indonesia memilki banyak spesies tanaman obat, dari 9,600 spesies
tumbuhan berkhasiat sebagai obat sekitar 300 spesies telah digunakan
sebagai bahan obat tradisional. Tanaman obat indonesia banyak di ekspor
keluar negeri sebagai bahan baku obat untuk negara lain. Masyarakat
indonesia sudah sangat mengenal pengobatan tradisional sejak ratusan tahun
yang lalu seperti jamu. Masyarakat indonesia lebih cendrung memilih
pengobatan tradisional untuk pengobatan penyakit dan perawatan kesehatan.
Saat ini pengobatan tradisional sudah cukup berkembang menjadi produk
herbal, inovasi dan pengembangan selalu ditingkatkan agar pengobatan
herbal tidak kalah dengan obat kimia.
Terapi ARV sudah diakui banyak negara dapat meningkatkan kualitas
hidup dan mengurangi angka kematian penderita AIDS. keberhasilan terapi
ARV sangat di pengaruhi oleh kepatuhan. Kepatuhan (adherence) harus
ditanamkan sebelum terapi untuk membangun kesadaran diri untuk menjaga
kesehatan dan membangun koping individu yang baik, Kepatuhan klien
dalam menjalani terapi dapat disebabkan beberapa hal seperti karakteristik
klien secara holistik, efek samping yang ditimbulkan, kejenuhan, penyakit
yang diderita, fasilitas layanan kesehatan, dan komunikasi. Seringkali
masyarakat awam lebih memilih obat herbal daripada obat kimia karena
sebagian besar tidak menimbulkan efek samping, relatif murah dan mudah,
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
30/37
30
serta memperoleh informasi dan kandungan dari obat tersebut lebih mudah
dimengerti.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan saat
ini, perlu dilakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut untuk
menghadapi efek samping ARV dan melakukan inovasi pengobatan
alternatif lainnya. pengobatan tradisional merupakan pengobatan yang
sudah secara turun-temurun dilakukan oleh sebagian besar masyarakat
indonesia. Saat ini masyarakat juga lebih cenderung mengkonsumsi obat
herbal sebagai solusi alternatif untuk kesehatan, karena masyarakat
meyakini tidak memiliki efek samping. Hal ini merupakan peluang besar
bagi negara Indonesia untuk mengembangkan pengobatan herbal dalam
upaya memberikan terapi alternatif pendukung pengobatan penyakit
khsusnya HIV/AIDS.
Dari analisa sintesa yang sudah kami lakukan, kandungan tanaman obat
bawang dayak (Eleutherine Palmifolia)memiliki banyak kandungan, salah
satunya adalah naphthoquinones yang berfungsi menekan replikasi virus
HIV. Adapun beberapa manfaat lainnya seperti anti inflamasi antimikroba,
antiviral, antihipertensi, dan antidiabetes Pembudidayaan tanaman tersebut
dirasa tidak sulit dan dapat dipanen dalam waktu 3-4 bulan serta dapat
dikembangkan menjadi produksi industri. Potensi tanaman ini dapat sangat
perlu diteliti lebih lanjut dan dikembangkan menjadi obat herbal (jamu,
herbal terstandar, fitofarmaka). Penulis berharap bahwa potensi tanaman
bawang dayak ini dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya sebagai solusi
alternatif pengobatan HIV bagaimanapun bentuknya.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
31/37
31
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Tanaman bawang dayak adalah tanaman yang dbudidayakan di daerah
Kalimantan. Salah satu fungsi dari bawang dayak sebagai penghambat
replikasi virus HIV, berkat kandungan didalamnya yaitu naphtoquinones
dengan turunannya yaitu isoelutheunie dan isoeleutherol. Tanaman ini dapat
berfungsi sebagai anti-hipertensi dan anti-diabetes yang dapat mengontrol
kandungan gula dalam darah dan menurunkan tekanan darah. WHO
menyarankan pemberian obat pada penderita HIV stadium awal yang
bersifat aman, murah, dan mudah untuk diolah, yang berfungsi untuk
menekan jumlah virus di dalam tubuh, dan kami menawarkan bawang dayak
ini sebagai solusi alternatif sebagai terapi pendamping untuk mendukung
pengobatan antiretroviral (ARV).
5.2. Saran
Penulis sepaakat bahwa perlunya dilakuan penelitian dan pengembangan
dalam pemanfaatan potensi bawang dayak untuk dapat diformulasikan
menjadi obat herbal (jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka) dan
kami berharap tanaman ini dapat menjadi salah satu terapi tambahan bahkan
terapi utama untuk mendukung pengobatan HIV.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
32/37
32
Daftar Pustaka
1. KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT
PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT
EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN
BAHAN BAKU OBAT. (2014). Rapat Konsultasi Teknis Direktorat Bina
Produksi dan Distribusi Kefarmasian.Makassar.
2. Barbosa, W. L. (2011). Standardization of Herbal Drugs Derivatives with
Special Reference to Brazilian Regulations. Dalam I. Rasooli,
BIOACTIVE COMPOUNDS IN PHYTOMEDICINE(hal. 75-81). Croatia:
Intech.
3.
DC, r. (2006). Update in pre-clinical regulatory requiredments for
phytomedicines in latin america. 3(1) : artikel 3 .
4. Direktorat Bina Produksi dan Distribusi Kefarmasian. (2014).
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PUSAT
PENGOLAHAN PASCA PANEN TANAMAN OBAT DAN PUSAT
EKSTRAK DAERAH UNTUK MENDUKUNG KEMANDIRIAN
BAHAN BAKU OBAT. Rapat Konsultasi Teknis Direktorat Bina
Produksi dan Distribusi Kefarmasian.Makassar.
5.
Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2006). PEDOMAN
PELAYANAN KEFARMASIAN ORANG DENGAN HIV/AIDS. Jakarta:
DEPKES.
6. Galingging, R. (2007). Potensi Plasma Nuftah Tanaman Obat sebagai
sumber Biofarmaka di Kaimantan Tengah. Kalimantan Tengah: Jurnal
Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 10.
7.
Galingging, R. (2009, Desember ). BAWANG DAYAK (Eleutherine
palmifolia) SEBAGAI TANAMAN OBAT MULTIFUNGSI. Kalimantan
Tengah: Warta Penelitian dan Pengembangan Vol 15 No. 3.
8. Hernani. (2011). Pengembangan Biofarmaka sebagai Obat Herbal Untuk
Kesehatan.Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, 7(1).
9. Ifesan BOT, J. N. (2009). The mode of antistaphylococcal action of
Eleutherine Americana.FEMS Immunol Med Mic, 2009; 57, 193-201.
10.
Insanu, M. s. (2014). Recent Studies on Phytochemicals and
Pharmacological Effects of.Procedia Chemistry, 13, 221228.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
33/37
33
11.
Kemenkes. (2011).Pedoman Nasional Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan
Terapi Retroantiviral pada orang dewasa. Jakarta: Dirjen Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
12.Kuntorini, E. M. (2013). Kemampuan Antioksidan Bulbus Bawang Dayak
(Eleutherine americana Merr) Pada Umur Berbeda. Prosiding Semirata
FMIPA Universitas Lampung.
13.Naafi'ah, F. A. (2014). EFEKTIVITAS EKSTRAK BAWANG DAYAK
(Eleutherine palmifolia (L.) Merr) DALAM MENGHAMBAT
PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella Typhi. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah, Jakarta.
14.POM, D. (2005). Pedoman cara pembuatan obat tradisional yang baik
(Vol. NO: HK.00.05.4.1380). lampiran peraturan kepala badan
pengawasan obat dan makanan RI.
15.Pringgoutomo, S. (2007). Riwayat Perkembangan pengobatan dengan
tanaman obat di dunia timur dan barat. . Dalam Buku ajar Khusus Herbal
Dasar untuk Dokter(hal. 1-5). Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
16.Pusat Data dan Informasi. (2014). Situasi dan Analisis HIV/AIDS.Jakarta:
Kemenkes.
17.Remirez, D. (2006). Update in pre-clinical regulatory requiredments for
phytomedicines in latin america. 3(1) : artikel 3 .
18.Singh, J. (2006). principles of pre-clinical evaluasion of plans using
approviate bioassays . Dalam proceedings approaces towards evaluation
of medicinal plans prior to clincal trials(hal. 56-77). mumbai-India: The
Foundation Medical Research.
19.Sukandar, E. Y. (2004). TREN DAN PARADIGMA DUNIA FARMASI.
Pidato Ilmiah dies natalis ITB ke-45.Bandung.
20.Venkatasubramanian, P. (2006). Traditional knowledge guilded testing of
quality savety and efficacy of herbal hedicines. Dalam Proceedings
Approaches Towards Evaluation of Medicinal Plants Prior to Clinical
Trials(hal. 80-88). Mumbai-India: The Foundation for Medical Research.
21.Yayasan Spiritia. (2014).Infeksi Opurtunistik.HIV Infonet.
22.Yunihastuti, E. (2005). Infeksi Opurtunistik Pada AIDS. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
34/37
34
23.
Yusni, M. (2008). PERBEDAAN PENGARUH PEMBERIAN FRAKSI
ETANOLIK BAWANG DAYAK (Eleutherine Palmifolia L.Merr) DENGAN
5-FLUOROURACIL TERHADAP PENGHAMBAT PERTUMBUHAN
GALUR SEL KARSINOMA KOLON HT2O DAN EKSPRESI p53 MUTA.
Univesitas Sebelas Maret, Surakarta.
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
35/37
35
Daftar Riwayat Hidup
Ketua
Nama : Tri Wahyu Wibowo
NIM : I32111021
Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 18 juni 1993
Asal PTN : FK Universitas Tanjungpura
Alamat Rumah : Jl.karya baru Gg.karya baru II no 5
No. HP : 089674976874
Email : [email protected]
Karya Tulis yang pernah dibuat : -
Prestasi yang pernah diraih : -
Anggota
Nama : Rizki Nurhafizah
NIM : I31111043
Tempat, tanggal lahir : Teluk Keramat, 6 mei 1993
Asal PTN : FK Universitas Tanjungpura
Alamat Rumah : Jln. Tanjung raya II gg. Pendidikan no.5
No. HP : 089693951564
Email : [email protected]
Karya Tulis yang pernah dibuat : 1. Potensi Zat Kitin Pada Hama Keong Mas
(Pamocea Canaliculata) sebagai Pengawet
Organik Buah Klimatrik Lokal Kalimantan
Barat dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan
Pangan Nasional
Prestasi yang pernah diraih : - Penerima Dana Hibah PKM-Dikti 2013
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
36/37
36
Anggota
Nama : M. Ikbarul Fikril Aziz
NIM : I31111035
Tempat, tanggal lahir : Pontianak, 3 Agustus 1994
Asal PTN : FK Universitas Tanjungpura
Alamat Rumah : Jl. Dr. Wahidin S. Komp. Batara Indah 1 CC
12
No. HP : 089693527223
Email : [email protected]
Karya Tulis yang pernah dibuat : -
Prestasi yang pernah diraih : -
-
7/21/2019 Potensi Bawang Dayak sebagai tanaman herbal khas Kalimantan Barat
37/37