basuki supartono* setiap atlet mempunyai risiko cedera...

10
Sajian Utama APAKAH SEL PUNCA ? Sel punca adalah sel yang belum mempunyai bentuk dan fungsi tertentu namun mempunyai kemampuan memperbarui, memperbanyak diri, dan membentuk sel atau jaringan tubuh. Sel punca yang ditemukan di sel embrio, disebut sebagai sel punca embrional, sedangkan yang berada di jaringan tubuh disebut sebagai sel punca 22-45 jaringan. Sel Punca Embrional Sel punca embrional dapat diisolasi dari sel embrio 30,31 tikus, primata atau manusia. Sel tersebut diisolasi dari sel blastosit yang berusia sekitar 5-7 hari. Untuk mendapatkannya terlebih dahulu lapisan luar sel blastosit dirusak agar dapat diambil massa sel dalamnya (Inner Cell Mass = ICM). Selanjutnya sel tersebut dibiakkan pada kondisi dan waktu tertentu sehingga menjadi sel punca embrional (Gb.1-2). Pembuatan dan penggunaan sel punca ini mempunyai banyak kendala yaitu hal etika, hukum, risiko teratoma (tumor embryonal), risiko 22,43 penolakan dan faktor teknis. etiap atlet mempunyai risiko cedera baik saat S 1 berlatih maupun saat bertanding . Cedera akan menimbulkan kerusakan struktur dan gangguan 2 fungsi . Walaupun tubuh mempunyai kemampuan regenerasi untuk memperbaiki jaringan yang rusak namun beberapa jaringan tubuh tertentu seperti ligamen, meniskus, tulang rawan, dan saraf, tidak dapat melakukan regenerasi secara sempurna sehingga terbentuk jaringan parut yang menyisakan keluhan dan problema. Masalahnya, baik terapi dengan obat-obatan maupun tindakan bedah belum berhasil mengatasi masalah tersebut. Maka alternatifnya adalah teknik rekayasa jaringan. APAKAH REKAYASA JARINGAN? Rekayasa jaringan adalah cabang ilmu kedokteran untuk memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang 3-6 rusak. Berbagai jaringan dapat diperbaiki secara aman 7,8 dengan terapi ini. Rekayasa jaringan membutuhkan tiga komponen yaitu sel, molekul sinyal dan perancah. Teknik ini dapat dilakukan dengan menggunakan satu, dua atau 3,7-12 bahkan tiga komponen sekaligus. Sel yang digunakan adalah sel punca sedangkan molekul sinyalnya adalah 13- 17 faktor pertumbuhan. Perancah adalah lingkungan buatan tempat sel hidup. Perancah yang sering digunakan dalam terapi klinis adalah asam hialuronat dan PRP 18-21 (Plasma Rich Platelet). Asam hialuronat dan PRP, secara tunggal atau bersamaan telah sering digunakan untuk terapi kerusakan muskuloskeletal seperti otot, meniskus atau tulang rawan. Selanjutnya akan lebih dijelaskan mengenai sel punca dalam sifat, potensi dan manfaatnya. TEKNIK REKAYASA JARINGAN UNTUK PENYEMBUHAN CEDERA OLAHRAGA (dikutip dari kepustakaan 46) Gb 1: Sel Punca Embrional (Pluripoten) Manusia Basuki Supartono* 9 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 *Penulis adalah Ahli Bedah Ortopedi dan Trauma, PNS Kemenpora, Direktur Utama RSON, dan Doktor Dalam bidang Stem Cell. (FKUI)

Upload: dangminh

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

Sajian Utama

APAKAH SEL PUNCA ?

Sel punca adalah sel yang belum mempunyai bentuk

dan fungsi tertentu namun mempunyai kemampuan

memperbarui, memperbanyak diri, dan membentuk sel atau jaringan tubuh. Sel punca yang ditemukan di sel

embrio, disebut sebagai sel punca embrional, sedangkan

yang berada di jaringan tubuh disebut sebagai sel punca 22-45 jaringan.

Sel Punca Embrional

Sel punca embrional dapat diisolasi dari sel embrio 30,31tikus, primata atau manusia. Sel tersebut diisolasi dari

sel blastosit yang berusia sekitar 5-7 hari. Untuk

mendapatkannya terlebih dahulu lapisan luar sel blastosit

dirusak agar dapat diambil massa sel dalamnya (Inner Cell

Mass = ICM). Selanjutnya sel tersebut dibiakkan pada

kondisi dan waktu tertentu sehingga menjadi sel punca

embrional (Gb.1-2). Pembuatan dan penggunaan sel

punca ini mempunyai banyak kendala yaitu hal etika,

hukum, risiko teratoma (tumor embryonal), risiko 22,43penolakan dan faktor teknis.

etiap atlet mempunyai risiko cedera baik saat

S 1berlatih maupun saat bertanding . Cedera akan

menimbulkan kerusakan struktur dan gangguan 2

fungsi . Walaupun tubuh mempunyai kemampuan

regenerasi untuk memperbaiki jaringan yang rusak namun

beberapa jaringan tubuh tertentu seperti ligamen,

meniskus, tulang rawan, dan saraf, tidak dapat melakukan

regenerasi secara sempurna sehingga terbentuk jaringan

parut yang menyisakan keluhan dan problema.

Masalahnya, baik terapi dengan obat-obatan maupun

tindakan bedah belum berhasil mengatasi masalah

tersebut. Maka alternatifnya adalah teknik rekayasa

jaringan.

APAKAH REKAYASA JARINGAN?

Rekayasa jaringan adalah cabang ilmu kedokteran

untuk memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang 3-6rusak. Berbagai jaringan dapat diperbaiki secara aman

7,8 dengan terapi ini. Rekayasa jaringan membutuhkan tiga

komponen yaitu sel, molekul sinyal dan perancah. Teknik

ini dapat dilakukan dengan menggunakan satu, dua atau 3,7-12bahkan tiga komponen sekaligus. Sel yang digunakan

adalah sel punca sedangkan molekul sinyalnya adalah 13- 17faktor pertumbuhan. Perancah adalah lingkungan

buatan tempat sel hidup. Perancah yang sering digunakan

dalam terapi klinis adalah asam hialuronat dan PRP 18-21 (Plasma Rich Platelet). Asam hialuronat dan PRP, secara

tunggal atau bersamaan telah sering digunakan untuk

terapi kerusakan muskuloskeletal seperti otot, meniskus

atau tulang rawan. Selanjutnya akan lebih dijelaskan

mengenai sel punca dalam sifat, potensi dan manfaatnya.

TEKNIK REKAYASA JARINGAN UNTUK PENYEMBUHAN CEDERA OLAHRAGA

(dikutip dari kepustakaan 46) Gb 1: Sel Punca Embrional (Pluripoten) Manusia

Basuki Supartono*

9Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

*Penulis adalah Ahli Bedah Ortopedi dan Trauma, PNS Kemenpora, Direktur Utama RSON, dan Doktor Dalam bidang Stem Cell. (FKUI)

Page 2: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

Gb 3: Sel MNC (Sel Mononuklear)

Gb 6: Sel Punca Mesenkim Gb. 7: Sel Punca Hematopoietik

Gb 2: Sel Punca Embrional (Hewan Mencit)

10 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

Sajian Utama

Sel Punca Jaringan

Sel punca jaringan diperoleh dengan cara melakukan

isolasi sel mononuklear (MNC) (Gb.3) untuk selanjutnya

diberi perlakuan khusus agar menjadi sel punca. Isolasi

dapat dilakukan secara manual atau dengan

menggunakan mesin penghasil sel punca (Gb.4-5).

Sumber sel punca ini bisa berasal dari jaringan yang

padat (solid) atau cair (likuid). Jaringan solid misalnya

kulit, lemak, lemak sinovium, otot, dan gigi. Sedangkan

jaringan likuid berupa cairan tubuh seperti cairan sendi, 47-

cairan sumsum tulang, darah tali pusat, atau darah tepi. 52

Ditinjau dari karakternya, sel punca jaringan dibedakan

menjadi dua jenis yaitu sel punca mesenkim, dan sel

punca hematopoietik (Gb.6-7).

Sel punca jaringan mempunyai sifat khusus

yaitu sifat regeneratif dan sifat plastis. Sifat regeneratif

maksudnya sel punca ini dapat memperbaiki jaringan

yang rusak secara mandiri. Sifat regeneratif mempunyai

karakter konstitutif dan fakultatif. Konstitutif berarti

perbaikan jaringan dilakukan hanya bila diperlukan dan

fakultatif berarti aktivasi terjadi hanya bila ada jaringan 3

yang cedera.

Sifat plastis maksudnya sel punca jaringan

dapat membentuk sel yang berbeda dengan garis 33

keturunannya. Misalnya, sel punca darah dapat

membentuk sel endotel, sel osteoblas (tulang) dan sel 53-51,3

kondrosit (tulang rawan).

Page 3: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

11 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

Sajian Utama

Sel Punca Mesenkim

Sel punca mesenkim bersifat multipoten

artinya sel tersebut mempunyai kemampuan

membentuk berbagai jenis sel dewasa dalam

lini yang sama seperti sel tulang rawan,

tulang, lemak dan jaringan penyangga 14,19,24,25,30, 58 pembuluh darah.

Sel punca mesenkim bentuk selnya sel

fibroblas dan melekat pada lempeng plastik.

(Gb.3) Sel punca mesenkim memiliki kriteria

a) melekat pada lempeng plastik kultur, b)

positif terhadap penanda CD 78, CD 95, CD

105, CD 146, c) negatif terhadap penanda CD

11 b, CD 14, CD 19, CD 34, CD 45, CD 84-α,

HLA-DR, d) dapat membentuk sel osteoblas,

lemak dan kondroblas secara in vitro 22 (International Society for Cellular Therapy).

S i fat p last is se l punca mesenkim

membuatnya dapat membentuk sel ginjal, 13,24,27,45 jantung, saraf, hepar,dan sel meniskus.

Sel punca mesenkim dibuat dengan

membiakkan sel MNC hasil isolasi dari cairan

atau jaringan tubuh dalam medium dan 22,23,47,58,59 waktu tertentu.

Sel Punca Hematopoietik�

Sel punca hematopoietik adalah sel

progenitor pembentuk sel darah, bersifat 60-61

pluripoten dan totipoten, sehingga dapat

juga membentuk sel jantung, hati, pankreas,

o t o t , l e m a k , t u l a n g d a n t u l a n g 18,37,40,50,54,55

rawan.

Sel ini didapatkan dengan melakukan 54,60-67

seleksi dari populasi sel MNC. Sel punca

hematopoietik diidentifikasi dengan penanda 68-70 permukaan sel seperti CD 34, atau CD 133.

Koleksi BasukiGb 4: Bio Safety Cabinet, ruang kerja pembuatan komponen rekayasa jaringan.

Peneliti bekerja membuat komponen rekayasa jaringan dalam alat Bio Safety Cabinet.

Gb.5: Penulis Bersama Mesin Prodigy; mesin pembuat sel punca, produksi Miltenyi, di Koln - Jerman.

BAGAIMANA PEMANFAATAN TEKNIK REKAYASA JARINGAN?

Pemanfaatan perancah

Salah satu perancah yang banyak dan telah digunakan pada

pasien adalah asam hialuronat. Perancah ini tersedia dalam bentuk

cairan. Perancah untuk sendi mempunyai sifat yang mirip dengan

kualitas cairan sendi manusia sehingga dapat digunakan untuk

mengatasi defisit cairan sendi dan sekaligus melapisi defek atau

luka pada jaringan sendi. Sediaan ini digunakan untuk mengobati

gangguan akibat kerusakan lapisan di dalam sendi seperti tulang

rawan, meniskus atau ligamen.

Koleksi Basuki

Page 4: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

Beberapa peneliti memanfaatkannya untuk

penyembuhan kerusakan jaringan seperti kerusakan

lapisan tulang rawan sendi lutut. Penulis memanfaatkan

untuk penyembuhan luka stadium akhir pada kaki pasien

dengan penyakit kencing manis (diabetes) yang tidak

terkontrol sedangkan pasien menolak amputasi.

Pemberian sel MNC dapat menyembuhkan luka tersebut

dengan sempurna (Gb. 8a-8b).

Sediaan ini digunakan untuk mengobati gangguan

akibat kerusakan lapisan di dalam sendi seperti

tulang rawan, meniskus atau ligamen. Sendi yang

sering membutuhkan pengobatan adalah sendi

lutut, bahu, panggul, dan pergelangan kaki.

Pemanfaatan molekul sinyal

Molekul sinyal yang digunakan pada teknik

rekayasa jaringan adalah faktor pertumbuhan.

Faktor pertumbuhan ini bermanfaat untuk

memicu regenerasi jaringan yang cedera atau

mengalami kerusakan. Sediaan aslinya dalam

bentuk bubuk konsentrat namun harganya

sangat mahal berkisar 100 juta rupiah untuk satu

kali pengobatan, lagipula tidak tersedia di

Indonesia. Alternatifnya, kita dapat memperoleh

faktor pertumbuhan tersebut dari darah pasien

sendiri. Pasien diambil darahnya seperti biasa,

kemudian darah tersebut diisolasi di

laboratorium sel punca untuk dipisahkan lapisan

plasmanya. Lapisan plasma yang banyak

mengandung faktor pertumbuhan tersebut

selanjutnya diberikan pada jaringan tubuh yang

mengalami kerusakan atau cedera. Faktor

pertumbuhan ini dapat diberikan secara tunggal atau

diberikan bersama-sama dengan perancah untuk

meningkatkan potensinya. Pemberian faktor

pertumbuhan ini bermanfaat dalam penyembuhan

jaringan muskuloskeletal yang cedera seperti

putusnya tendon akiles (urat kambing) atau otot

sendi bahu. Selain itu juga bermanfaat untuk

gangguan sendi seperti cedera sendi lutut yang

mengalami kerusakan lapisan tulang rawan,

meniskus, atau ligamen.

Pemanfaatan sel Mononuklear (Sel MNC)

Sel mononuklear merupakan kumpulan sel yang di

dalamnya terkandung bakal sel punca baik sel punca

12Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

Sajian Utama

Penyembuhan Luka dengan sel MNC (komplikasi penyakit kencing manis)

Gb 8a: Sebelum terapi Koleksi Basuki

Pemanfaatan sel punca mesenkim

Pemanfaatan sel punca mesenkim sudah banyak

dilakukan. Pertimbangannya karena sel punca mesenkim

mempunyai kemampuan menyatu dengan jaringan yang

membutuhkan (homing), membentuk jenis sel sesuai

kebutuhan (diferensiasi), memperbaiki kerusakan

jaringan, mencegah peradangan (inflamasi) dan 71 mempertahankan kekebalan tubuh. Pemanfaatan sel

punca mesekim hanya dilakukan dalam lingkup

penelitian.Artinya sel punca ini belum dilepas ke pasaran

sebagaimana asam hialuronat yang tersedia di apotek.

Namun pemanfaatan sel punca mesenkim tersebut telah

mencapai uji klinis tahap III artinya telah diberikan pada

pasien dalam jumlah tertentu sesuai protokol penelitian.

Page 5: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

13 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

Sajian Utama

Gb 8b: Setelah terapi

Ia merekomendasikan penggunaan sel punca hematopoietik sebagai pengganti sel punca mesenkim .

53

Pemanfaatan Sel Punca Hematopoietik

Sebenarnya, sel punca hematopoietik telah lama

dimanfaatkan untuk penyembuhan pasien kanker 53darah. Selain itu telah dimanfaatkan juga untuk

pengobatan penyakit iskemik menahun pada kaki dan

kelainan tulang pada anak-anak dimana tulangnya rapuh 56,65 dan mudah patah. (osteogenesis imperfekta).

Penggunaan sel punca hematopoietik untuk terapi non

darah seperti gangguan otot, tulang dan sendi mulai

dikembangkan melalui berbagai penelitian pada hewan

coba. Sel punca hematopietik yang + +digunakan adalah sel CD34 dan sel CD133 .

+Sel CD133 terbukti dapat memicu

regenerasi otot dan dapat membentuk

pembuluh darah (angiogenesis) sel saraf, sel 28, 50,61 lemak, dan sel tulang (osteosit).

Penelitian membuktikan bahwa pemberian + sel CD34 melalui pembuluh darah (intra

vena) dapat membuat tulang paha tikus

yang patah menyambung kembali. Hal ini +menunjukkan bahwa sel CD34 mempunyai

kemampuan membentuk pembuluh darah

baru (vaskulogenik) dan membentuk 53,73jaringan tulang baru (osteogenik).

Penulis dalam disertasinya membuktikan +pemberian sel punca CD34 yang berasal

dari darah tepi manusia dapat memperbaiki kerusakan

tulang rawan pada sendi lutut tikus. Penelitian tersebut +membuktikan bahwa sel punca CD34 bersifat plastis dan

5terbukti dapat membentuk sel kondrosit (Gb.9).

Koleksi Basuki

Sel punca mesenkim terbukti dapat memperbaiki

kerusakan jaringaan seperti otot, saraf, tulang atau 8,11,13,22,23,59,72tulang rawan.

Penggunaan sel punca mesenkim sebagai terapi

memang sangat menjanjikan namun mempunyai

kendala yang tidak sedikit. Kendala tersebut

d iantaranya dalam hal pengambi lan, s i fat ,

pengembangan dan hasil regenerasinya. Pengambilan

sumber sel punca mesenkim pada sumsum tulang harus

dilakukan melalui tindakan operasi, sehingga 13 menimbulkan nyeri dan berisiko infeksi. Selain itu

potensi selnya melemah seiring dengan bertambahnya

usia donor. Pengembangbiakannya juga 13,20,22

menimbulkan risiko kontaminasi dan perubahan potensi 8sel.

5

Karena itu, seorang peneliti sel punca bernama Khan,

menyarankan adanya alternatif yang lebih mudah dan

lebih kecil risiko pengambilannya. Selain itu

konsentrasi dan sifat selnya tidak berubah dengan 13 bertambahnya umur donor. Hal ini dibenarkan oleh

Terayama, seorang peneliti sel punca dari Jepang.

Page 6: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

14Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

Sajian Utama

Gb.9: Penyembuhan Defek Tulang Rawan Sendi Lutut Tikus dengan Teknik Rekayasa Jaringan

Defek Dangkal

Defek Dalam

Koleksi Basuki

Keterangan:

PBS: Larutan Serum FosfatCD34 : Sel Punca HematopoietikAH: Asam HialuronatFP: Faktor Pertumbuhan

+

P R I N S I P P E M A N FA ATA N T E K N I K R E K AYA S A

JARINGAN

Teknik rekayasa jaringan terbukti sangat bermanfaat

bagi penyembuhan penyakit-penyakit yang selama ini

belum teratasi namun dalam penerapannya perlu

mempertimbangkan beberapa prinsip. Pemanfaatan atau

penggunaan komponen rekayasa-rekayasa hendaknya

tidak bertentangan dengan ketentuan medis, aspek legal

dan keyakinan pasien. Kesemua hal tersebut itu harus

dikomunikasikan dan disetujui oleh pasien.

Komponen Rekayasa Jaringan

Komponen rekayasa jaringan dapat dibedakan

menjadi dua jenis yaitu komponen sel dan komponen

bukan sel. Komponen bukan sel bersifat tidak hidup

(benda mati) yaitu protein. komponen ini meliputi

perancah dan faktor pertumbuhan. Perancah tersedia

dalam dua sediaan yaitu hasil fermentasi sel bakteri

tertentu atau hasil isolasi jaringan tubuh hewan. Peneliti

dapat memilih perancah yang terbaik dan sesuai dengan

keyakinan pasien. Komponen sel yaitu sel punca yaitu sel

yang hidup dengan segala sifat kehidupannya.

Penggunaan sel punca perlu memperhatikan

beberapa hal yaitu mengenai donor, jenis material

dan cara penghantaran sel punca ke jaringan yang

membutuhkan.

Donor sel punca dapat berasal dari dari hewan atau

manusia. Donor manusia dapat berasal dari orang

lain atau diri sendiri (pasien). Berdasarkan hal

tersebut pemberian (transplantasi) sel punca dapat

dibedakan menjadi tiga macam yaitu Xenograf,

Alograf dan Autolog. Xenograf adalah pemberian sel

punca hewan kepada manusia atau sebaliknya.

Alograf adalah pemberian sel punca antar manusia.

Autolog adalah pemberian sel punca yang berasal

dari tubuh orang itu sendiri. Jenis sel punca yang

ditransplantasikan dapat menggunakan sel punca

embrional atau sel punca jaringan seperti sel punca

mesenkim atau sel punca hematopoietik.

Adapun cara transplantasi sel punca dapat

melalui 4 pilihan rute yaitu topikal, intravenus, intra

artrikular atau intra lesi. Rute topikal adalah

pemberian sel punca langsung Pada luka pada

jaringan kulit atau jaringan di bawah kulit.

Page 7: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

Sel punca embrional dilarang digunakan di Indonesia. Sel

punca Yang diizinkan di Indonesia adalah sel punca

jaringan. Sel punca tersebut harus berasal dari isolasi

jaringan tubuh manusia karena sel punca hasil isolasi

hewan dilarang digunakan di Indonesia. Pengambilan sel

punca di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh Rumah

Sakit yang telah memiliki kemampuan namun penjelasan

rincinya belum ada sehingga menyisakan beberapa

pertanyaan.

Rumah sakit yang tidak punya laboratorium sel punca

namun bekerjasama dengan laboratorium swasta apakah

diizinkan ? Bagaimana hukumnya rumah sakit yang belum

mempunyai laboratorium sel punca namun melayani

tindakan sel punca? Bagaimanakah jaminan kualitas sel

punca yang diproduksi oleh laboratorium swasta ? Sampai

saat ini belum ada regulasi yang mengatur standar baku

laboratorium sel punca di Indonesia. Dalam kenyataannya

beberapa sarana kesehatan di Indonesia secara terbuka

atau tertutup, baik secara individu atau kelembagaan,

secara sendiri atau bekerja sama dengan lembaga manca

negara telah melakukan aplikasi sel punca. Sudah

seharusnya pemerintah bersikap responsif, progresif dan

adaptif sesuai dengan kebutuhan hajat hidup masyarakat

luas.

Aspek Religi Penderita

Pemanfaatan teknik rekayasa jaringan dengan

Menggunakan perancah, molekul sinyal dan sel punca

mempunyai dampak bagi keyakinan penerima donor

(pasien) terutama bagi masyarkat di negara Indonesia

yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apakah

secara umum terapi berbasis teknik rekayasa jaringan

dapat diterima oleh keyakinan agama pasien? Hal lain

yang perlu mendapatkan klarifikasi yaitu apakah

kebolehannya bersifat mutlak atau hanya dalam kondisi

darurat? Apakah pemanfaatan sel punca embrional

diperbolehkan atau tidak? Apakah semua jenis sel punca

jaringan dilarang atau diizinkan semuanya? Atau diizinkan

sebagiannya?

Rute intravena adalah pemberian sel punca melalui

pembuluh darah (infus), penghantaran ini dilakukan bila

defek atau lokasi jaringan yang sakit berada pada organ di

dalam tubuh dan organ targetnya mempunyai akses

pembuluh darah yang memadai. Sedangkan rute

intraartrikular adalah pemberian sel punca dengan

menyuntikkannya ke dalam rongga sendi. Hal ini dilakukan

bila jaringan yang rusak berada pada rongga sendi dan

jaringan tersebut tidak memiliki akses pembuluh darah

yang memadai (avaskular). Pemberian intra lesi adalah

pemberian sel punca langsung pada jaringan yang rusak

(luka). Penggunaan sel punca dan pilihan rute

penghantarannya disesuaikan dengan kondisi penyakit,

ketersediaan sel punca, kemudahan teknik, aspek legal

dan kesepakatan pasien.

Aspek Legal Penggunaan Sel Punca

Negara Indonesia memberikan apresiasi terhadap

penelitian dan pemanfaatan sel punca namun negara juga

harus melindungi kesehatan warganya. Keseimbangan

kedua hal tersebut diatur dalam Undang-Undang

Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bagian Kelima, Pasal 63

ayat 3, Pasal 64 ayat 1 dan 2, Pasal 66 dan Pasal 70 ayat 1,2

dan 3. Selanjutnya pemerintah membuat ketentuan

teknisnya melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No 833

tahun 2009. Selain regulasi tersebut pemerintah juga

menyiapkan kelembagaannya yaitu Komite Nasional Sel 74-75 Punca. Pada prinsipnya Indonesia mengizinkan

penggunaan sel punca untuk penelitian dan

pengembangan ilmu pengetahuan serta pelayanan medik

namun dengan beberapa pembatasan. Pembatasan itu

menyangkut beberapa aspek yaitu tujuan, jenis sel punca

dan syarat penggunaannya. Tujuan penggunaan sel punca

yang diizinkan di negara kita hanyalah tujuan kemanusiaan

dan bukan untuk komersialisasi. Pemberiannya kepada

pasien hanya boleh dilakukan setelah terbukti keamanan

dan kemanfaatannya. Pemberian sel punca hanya boleh

dilakukan untuk penyembuhan, dan bukan untuk tujuan

reproduksi. 15Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

Sajian Utama

Page 8: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

Apakah sel punca hewan boleh digunakan sebagai terapi penyebuhan pada manusia? Apakah sel punca dari orang

lain boleh digunakan untuk penyembuhan seseorang? Sebaiknya kita semua meminta fatwa hukum dan agama

mengenai hal ini. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Amin Ya Rabbal

Alamin.

Tulisan ini telah menjelaskan berbagai hal mengenai teknik rekayasa jaringan untuk penyembuhan jaringan dari

berbagai aspeknya. Semoga tulisan ini bermanfaat memperluas khasanah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan,

menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi kita semua. Aamiin.

16 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

Sajian Utama

DAFTAR PUSTAKA

1. Supartono,Basuki. Kajian Kebijakan Penatalaksanaan Cedera

Olahraga pada Olahragawan. Kementerian Pemuda dan Olahraga.

2010

2. Miller MD, Thompson SR. Delee & Drez's Orthopaedic Sports

Medic ine: Pr inc ip les and Pract ice, Fourth Edit ion.

Philadelpia:Elsevier. 2015

3. Kim BS, Park KI, Hosiba T, et al. Design of artificial extracellular

matrices for tissue engineering. J Progpolymsci. 2011;36(2):238-

68. doi:10.1016/j.prog-polymsci.2010.10.001.

4. Khan WS, Malik AA, Hardingham TE. Stem cell applications and

tissue engineering approaches in surgical practice. J Perioper Pract.

2009;19(4):130-5.

5. Grayson LW, Martens PT, Eng MG, Radisic M, Vunjak GN.

Biomimetic approach to tissue engineering. Semin Cell Dev Biol.

2009;20(6): 665-73. doi:10.1016/j.semcdb.2008.12.008

6. Burdick JA, Novakovic GV. Enginereed microenvirontments for

controlled stem cell differentiation. Tissue Eng Part A.

2009;15(2):205-19. doi:10.1089/ten.tea.2008.0131.

7. Chiang H, Jiang CC. Repair of articular cartilage defect: Review and

prespectives.J Formos Med Assoc. 2009;108(2):87-101.

8. Haleem AM, Chu CR. Advances in tissue engineering techniques for

articular cartilage repair. Optechorthopaedics. 2010;20(2):76-89.

doi:10.1053/j.oto.2009. 10.004.

9. Gelse K, Schneider H. Ex vivo gene therapy approaches to cartilage

r e p a i r . J . A d d r . 2 0 0 6 ; 5 8 ( 2 ) : 2 5 9 - 8 4 .

doi:10.1016/j.addr.2006.01.019.

10. Chen FH, Rousche KT, Tuan RS. Technology insight: adult stem cells

in cartilage regeneration and tissue engineering. Nat Clin Pract

Rheumatol. 2006;2(7):373-82. doi:10.1038/ncprheum0216.

11. Murphy JM, Fink DJ, Hunziker EB, Barry FP. Stem cell therapy in a

capr ine model o f osteoarthr i t i s . Arthr i t i s Rheum.

2003;48(12):3464- 74. doi:10.1002/art.11365.

12. Kelly DJ, Prendergast PJ. Mechano regulation of stem cell

differentiation and tissue regeneration in osteochondral defects.J

B i o m e c h . 2 0 0 5 ; 3 8 ( 7 ) : 1 4 1 3 - 2 2 .

doi:10.1016/j.jbiomech.2004.06.026.

13. Khan WS, Johnson DS, Hardingham TE. The potential of stem cells

in the treatment of knee cartilage defect. Knee. 2010;17(6):369-74.

Doi:10.1016/j.knee.2009.12.003.

14. Han Y, Wei Y, Wang S, Song Y. Cartilage regeneration using adipose-

derived stem cells and the controlled-released hybrid

m i c r o s p h e r e s . J B S p i n . 2 0 1 0 ; 7 7 ( 1 ) : 2 7 - 3 1 .

doi:10.1016/j.jbspin.2009.05.013.

15. Bessa PC, Cerqueira MT, Rada T, et al. Expression, purification and

osteogenic bioactivity of recombinant human BMP-4, -9, -10, -11

a n d - 1 4 . P r o t e i n E x p r P u r i f. 2 0 0 9 ; 6 3 ( 2 ) : 8 9 - 9 4 .

doi:10.1016/j.pep.2008.09.014.

16. Orr AW, Helmke BP, Blackman BR, Schwartz MA. Mechanisms of

mechanotransduct ion . Dev Ce l l . 2006;10(1) :11-20 .

doi:10.1016/j.devcel.2005. 12.006.

17. Altman GH, Horan RL, Martin I, et al. Cell differentiation by

mechanical stress. FASEB J. 2002;16(2):270-2. doi:10.1096/fj.01-

0656fje.

18. Richardson JB, Lim JTK, Hui JHP, Lee EH. Stem cells and cartilage. In :

Bongso A, Eng HL, editors. Stem Cell from Bench to Beside.

Singapore : World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.; 2005. p. 466 -

493.

19. Choi KH, Choi BH, Park SR, Kim BJ, Min BH. The chondrogenic

differentiation of mesenchymal stem cells on extracellular matriks

scaffold derived from porcine chondrocytes. Biomaterials.

2010;31(20):5355-65. doi:10.1016/j.biomaterials. 2010.03.053

20. Schulz RM, Bader A. Cartilage tissue engineering and bioreactor

systems for the cultivation and stimulation of chondrocytes. Eur

Biophys J. 2007;36(4-5):539-68. doi:10.1007/s00249-007-0139-1.

21. Muzzarelli RAA. Chitins and chitosan for the repair of wounded

skin, nerve, cartilage and bone. Carbohydrate Polymers.

2009;76(2):167-82. Doi:10.1016/j.carbpol.2008.11.002.

22. Shenaq DS, Rastegar F, Petkovic D, et al. Mesenchymal progenitor

cells and their orthopedic application: forging a path towards

clinical tials. Stem Cells Int. 2010;14 pages.

Page 9: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 17

DAFTAR PUSTAKA

23. English D, Islam MQ. Mesenchymal Stem Cell: Use in Cartilage

Repair. Current Rheumatology Reviews. 2009;5(1):24-33.

24. Raghunath J, Sutherland J, Salih V, Mordan N, Butler PE, Seifalian

AM. Chondrogenic potential of blood-acquired mesenchymal

p r o g e n i t o r c e l l s . J P R A S . 2 0 1 0 ; 6 3 ( 5 ) : 8 4 1 - 7 .

doi:10.1016/j.bjps.2009.01.063.

25. Sell S. Stem Cells: What Are They ? Where Do They Come From ?

Why Are They Here ? When do They Go Wrong ? Where Are They

Going ?. In: Sell S, editor. Stem cells Handbook. New Jersey : Humana

Press Inc; 2004. P.1-18

26. Marot D, Knezeviv M, Novakovic GV. Bone tissue engineering with

h u m a n s t e m c e l l s . S t e m C e l l R e s T h e r. 2 0 1 0 ;

1 ( 2 ) : 1 0 . d o i : 1 0 . 1 1 8 6 / s c r t 1 0 . 2 0 1 0 ; 3 1 ( 2 0 ) : 5 3 5 5 - 6 5 .

doi:10.1016/j.biomaterials. 2010.03.053.

27. Choi YH, Burdick DM, Strieter RM. Human circulating fibrocytes

have the capacity to differentiate osteoblasts and chondrocytes. Int

J B i o c h e m C e l l B i o l . 2 0 1 0 ; 4 2 ( 5 ) : 6 6 2 -

71.doi:10.1016/j.biocel.2009.12.011.

28. Shi M, Ishikawa M, Kamei N, et al. Acceleration of skeletal muscle

regeneration in a rat skeletal muscle injury model by local injection

of human peripheral blood-derived CD133-positive cells. Stem

Cells. 2009;27(4):949-60.

29. Bryant JP, Schwartz HP. Stem Cells. In : Monroe KR, Miller RB, Tobis

JS, editors. Fundamentals of the Stem Cell Debate The Scientific,

Religious, Ethical, and Political Issues. London. University of

California Press; 2008.

30. Hee HT, Ismail HD, Lim CT, Goh JC, Wong HK.. Effects of implantation

of bone marrow mesenchymal stem cells, disc distraction and

combined therapy on reversing degeneration of the intervertebral

disc. J Bone Joint Surg Br. 2010;92(5):726-36. doi: 10.1302/0301-

620X.92B5.23015

31. Pera MF, Dottori M. Stem Cells and Their Developmental Potential.

In: Bongso A, Lee EH, editors. Stem Cell from Bench to Bedside.

Singapore. World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd; 2005. p.55-70

32. Vats A, Tolley NS, Buttery LDK, Polak JM. The stem cell in

orthopaedic surgery. J Bone Joint Surg Br. 2004;86(2):159-64.

doi:10.1302/0301-620X.86B2.14756.

33. Wagers AJ, Weissman IL. Plasticity of adult stem cells. Cell.

2004;116(5):639-48.

34. Raff M. Adult stem cell plasticity: fact or artifact?. Annu Rev Cell

D e v B i o l . 2 0 0 3 ; 1 9 : 1 - 2 2 .

doi:10.1146/annurev.cellbio.19.111301.143037.

35. Kim SJ, Cho HH, Kim YJ, et al. Human adipose stromal cells

expanded in human serum promote engraftment of human

peripheral blood hematopoietic stem cells in NOD/SCID mice.

BBRC. 2005;329(1):25-31. doi:10.1016/j.bbrc. 2005.01.092.

36. Barry PF, Murphy MJ. Mesenchymal stem cells: clinical application

and biological characterization. IJBCB. 2004;36(4):568-

84.doi:10.1016/ j.biocel.2003.11.001.

37. Kuwana M, Okazaki Y, Kodama H, et al. Human circulating CD14+

monocytes as a sources of progenitors that exhibit mesenchymal

cell differentiation. J Leukoc Biol. 2003;74(5):833-45.

doi:10.1189/jlb.0403170.

38. Dragoo JL, Samimi B, Zhu M, et al. Tissue-engineered cartilage and

bone using stem cells from human infrapatellar fat pads.J Bone Joint

Surg Br. 2003;85(5):740-7.doi:10.1302/0301-620X.85B5.13587.

39. Pittenger MF, Mackay AM, Beck SC, et al. Multilineage potential of

a d u l t h u m a n m e s e n c h y m a l s t e m c e l l s .

Science.1999;284(5411):143-7.

40. Halim D, Murti H, Sandra F, Boediono A, Djuwantono T, Setiawan B.

Stem Cell Dasar Teori & Aplikasi Klinis. Jakarta: Penerbit Erlangga;

2010.

41. Doyonnas R, Blau HM. What is the Future for Stem Cell Research?

Whether Entity or Function?. In: Sell S, editor. Stem Cells Handbook.

New Jersey. Humana Press; 2004. P.491-9

42. Stem Cells Basics [internet] 2011 [cited 2011 Feb 17]. Available

from: http://stemcells.nih.gov/info.

43. Syamsuhidajat, Sandra F, Tarwadi, Sardjono CT, Widyawati H,

Ismail, dkk. Pedoman Riset Sel Punca Manusia. Jakarta: Asosiasi Sel

Punca Indonesia; 2010.

44. Forbes SJ, Vig P, Poulsom R, Wright NA, Alison MR. Adult stem cell:

new pathway of tissue regeneration become visible. Clin Sci (Lond).

2002;103(4):355-69.

45. Horie M, Sekiya I, Muneta T, et al. Intra-articular Injected synovial

stem cells differentiate into meniscal cells directly and promote

meniscal regeneration without mobilization to distant organs in rat

massive meniscal defect. Stem Cells. 2009;27(4):878-87.

46. Fadel Hossam E. Prospects and Ethics of Stem Cell Research: An

Islamic Perspective. JIMA: 2007;39: 73

47. Milljkovic ND, Cooper GM, Marra KG. Chondrogenesis, bone

morphogenetic protein-4 and mesenchymal stem cells. OARSI.

2008;16(10):1121-30.. doi:10.1016/j.joca.2008.03.003.

48. Koga H, Shimaya M, Muneta T, et al. Local adherent technique for

transplanting mesenchymal stem cells as a potential treatment of

cart i lage . Arthr i t i s Res Ther. 2008;10(4) :R84.1-10.

doi:10.1186/ar2460.

49. Morito T, Muneta T, Hara K, et al. Synovial fluid-derived

mesenchymal stem cells increase after intra-articular ligament

injury in humans. Rheumatology (Oxford). 2008;47(8):1137-43.

doi:10.1093/rheumatology/ken114.

Page 10: Basuki Supartono* Setiap atlet mempunyai risiko cedera ...jih.co.id/wp-content/uploads/2015/03/Teknik-Rekayasa-Jaringan... · meniskus, tulang rawan, dan saraf, ... atau darah tepi

18 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015

DAFTAR PUSTAKA

50. Peault B, Rudnicki M, Torrente Y, et al. Stem and progenitor cells in

skeletal muscle development, maintenance, and therapy. Mol

Ther.2007;15(5):867-77.

51. Krampera M, Pizzolo G, Aprili G, Franchini M. Mesenchymal stem

cells for bone, cartilage, tendon and skeletal muscle repair. Bone.

2006;39(4):678-83. doi:10.1016/j.bone.2006.04.020.

52. Sakaguchi Y, Sekiya I, Yagishita K, Muneta T. Comparison of human

stem cells derived from various mesenchymal tissues: superiority of

synovium as a cell source. Arthritis Rheum. 2005;52(8):2521-9.

doi:10.1002/art.21212.

53. Terayama H, Ishikawa M, Yasunaga Y, et al. Prevention of

osteonecrosis by intravenous administration of human peripheral

blood-derived CD34-positive cells in a rat osteonecrosis model. J

Tissue Eng Regen Med.2011;5(1):32-40. doi:10.1002/term.285.

54. Supartono,B. Regenerasi Tulang Rawan Hialin Pada Defek

Osteokondral Melalui Penyuntikan Intraartrikular Suspensi Sel +Punca CD34 Darah Tepi Manusia, Asam Hialuronat, TGF- β1, IGF,

FGF dan Fibronektin Pada Tikus Spraque Dawley (disertasi).

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2013.

55. Kraft DL, Weissman IL. Hematopoietic Stem Cells: Basic Science to

Clinical Applications. In: Bongso A, Lee EH, editors. Stem Cell from

Bench to Bedside. Singapore. World Scientific Publishing Co. Pte.

Ltd; 2005. p. 253-91.

56. Korbling M, Estrov Z. Adult stem cells for tissue repair - a new

therapeutic concept?.N Engl J Med. 2003;349(6):570-82

57. Grove JE, Bruscia E, Krause DS. Plasticity of bone marrow-derived

stem cells. Stem Cells. 2004;22(4):487-500

58. Dennis JE, Caplan AI. Bone marrow mesenchymal stem cells. In: Sell

S, editor. Stem Cells Handbook. New Jersey. Humana Press; 2004.

p.107-17

59. Battiwalla M, Hematti P. Mesenchymal stem cells in hematopoietic

stem cell transplantation. Cytotherapy. 2009;11(5):503-15.

doi:10.1080/1465324090319-3806.

60. Ponting I, Zhao Y, Anderson WF. Hematopoietic stem cells

Identification, characterization and assays. In: Sell S, editor. Stem

Cells Handbook. New Jersey. Humana Press; 2004. p.155-61

61. Tondreau T, Meuleman N, Delforge A, et al. Mesenchymal stem

cells derived from CD133-positive cells in mobilized peripheral

blood and cord blood: proliferation, Oct4 expression, and plasticity.

Stem Cells. 2005; 23(8):1105-12. doi:10.1634/stemcells.2004-

0330.

62. Zvaifler NJ, Mutafchieva LM, Adams G, et al. Mesenchymal

precursor cells in the blood of normal individuals. Arthritis Res.

2000;2(6):477-88.

63. Hu G, Liu P, Feng J, Jin Y. A novel population of mesenchymal

progenitors with hematopoietic potential originated from CD14

peripheral blood mononuclear cells.Int J Med Sci. 2010;8(1):16-29.

64. Vokurka S, Koza V, Lysak D, et al. Successful peripheral blood stem

cells collection in imatinib pretreated and nilotinib-treated chronic

mye lo id leu kem ia p at ient . J O n co l . 2 0 1 0 :4 6 0 8 5 9 .

doi:10.1155/2010/460859.

65. Gopall J, Huang W, Zhao Y. Prospect of adult stem cells therapy in

peripheral vascular disease. BJMP. 2010;3(4):a345.

66. Mattoli S, Bellini A, Schmidt M. The role of human hematopoietic

mesenchymal progenitor in wound healing and fibrotic diseaes and

implications for therapy. Curr Stem Cell Res Ther. 2009;4(4):266-80.

67. Kawano Y, Takaue Y, Watanabe T, et al. Efficacy of the mobilization

of peripheral blood stem cells by granulocyte colony-stimulating

factor in pediatric donors. Cancer Res. 1999;59(14): 3321-4.

68. Krzyzanowski PM, Navarro MAA. Identification of novel stem cell

markers using gap analysis of gene expression data. Genome Biol.

2007;8(9):R193-19. doi:10.1186/gb-2007-8-9-r193.

69. Miraglia S, Godfrey W, Yin AH, et al. A novel five-transmembrane

hematopoietic stem cell antigen: isolation, characterization, and

molecular cloning. Blood. 1997;90(12):5013-21.

70. Yin AH, Miraglia S, Zanjani ED, et al. AC133,a novel marker for

h u m a n h e m ato p o i et i c s te m a n d p ro ge n i to r c e l l s .

Blood.1997;90(12):5002-12.

71. Wang Shihua, Qu Xuebin, Zhao Robert Chunhua. Clinical

applications of mesenchymal stem cells. Journal of Hematology &

Oncology. 2012;5:19

72. Saw KY, Anz A, Merican S, et al. Artricular cartilage regeneration

with autologous peripheral blood progenitor cells and hyaluronic

acid after arthroscopic subchondral drilling: a report of 5 cases with

h i s t o l o g y . A r t h r o s c o p y . 2 0 1 1 ; 2 7 ( 4 ) : 4 9 3 - 5 0 6 .

doi:10.1016/j.arthro.2010.11.054.

73. Matsumoto T, Kawamoto A, Kuroda R, et al. Therapeutic potential

of vasculogenesis and osteogenesis promoted by peripheral blood

CD34-positive cells for functional bone healing. Am J Pathol.

2006;169(4):1440-57. doi:10.2353/ajpath.2006.060064.

74. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang

Kesehatan.

75. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

833/MENKES/PER/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Sel Punca.