balai besar pengembangan pengujian mutu benih...

140
LAPORAN TAHUNAN BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

38 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

LAPORAN TAHUNAN

BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU

BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

TAHUN 2016

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

Page 2: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

hidayah-Nya, Laporan Tahunan Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu

Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura tahun 2016 ini dapat tersusun.

Laporan tahunan ini disusun sebagai laporan kinerja Balai Besar

Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

atas pencapaian target sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas atas

penggunaan anggaran APBN Tahun 2016.

Dengan tersusunnya laporan ini, diharapkan dapat memberikan informasi

tentang hasil-hasil yang sudah dicapai dan permasalahan yang memerlukan

tindak lanjut untuk perbaikan kedepan.

Semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dalam

meningkatkan kinerja Balai dimasa yang akan datang.

Depok, Desember 2016

Kepala Balai Besar,

Ir. Tri Susetyo, MM NIP 195903111983031022

Page 3: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan tahunan TA. 2016 ini merupakan laporan kinerja Balai Besar PPMB-TPH selama satu tahun anggaran yang menggambarkan latar belakang, tujuan, metode dan hasil kegiatan yang seluruhnya mengacu kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. Laporan tahunan TA.2016 ini disusun sebagai bentuk pertangungjawaban dan juga bahan evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang dihadapi seperti keterbatasan jumlah pegawai dan kualifikasi pendidikan, peralatan dan sarana kantor dan lain sebagainya, sehingga output yang diharapkan belum maksimal. Dalam rangka mendukung program Ditjen Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan pada Tahun anggaran 2016 Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan kegiatan pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih dengan didukung kegiatan operasional, terdiri dari : A. AspekManajemen

1. Penyusunan rancangan kerja pengembangan pengujian mutu benih TPH

2. Pelaksana Administrasi kegiatan 3. Layanan perkantoran 4. Penyelenggaraan pelatihan teknis, umum dan magang 5. Penyusunan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian mutu

benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih (Database/website, pameran pertanian, laporan bulanan dan simonev, LAKIN dan laporan tahunan, Sistem Pengendalian Intern, Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha, Laporan SAI dan SABMN)

6. Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran 7. Pengadaan Gedung dan Bangunan

B. Aspek Teknis

1. Penyusunan Pedoman/Literatur 2. Pengembangan metode dan validasi metode 3. Pelayanan pengujian mutu benih 4. Koleksivarietas/IPTB/DNA 5. Fasilitasi penerapan sistem mutu 6. Standarisasi laboratorium 7. Uji Petik Mutu Benih Beredar 8. Penyelenggaraan Uji Profisiensi 9. Penerbitan Buletin Vigor

Dukungan anggaran Balai Besar PPMB-TPH dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang disebabkan oleh peningkatan beban kerja sesuai tugas dan fungsinya. Pagu anggaran pada tahun 2016 sebesar Rp. 10.650.000.000,-. Seluruh alokasi anggaran bersumber dari APBN.

Page 4: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH iii

Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tanggal 12 Mei 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2016, maka pada kegiatan Balai Besar PPMB-TPH dilakukan pomotongan (self-blocking) sebesar Rp. 650.000.000,- yang diambil dari kegiatan gedung/ bangunan yang semula Rp. 10.650.000.000,- menjadi Rp. 10.000.000.000,- yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal.

Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan kegiatan, rata-rata sudah mencapai target yang ditetapkan. Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2016. Realisasi keuangan sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai Rp. 8.861.420.488,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta empat ratus dua puluhribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) atau 88,61%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. A. AspekManajemen

1. Rancangan kerja pengembangan pengujian mutu benih TPH

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai dilakukan penyusunan dokumen perencanaanyang dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), Rencana Operasional Kegiatan (ROK) dan Petunjuk Teknis (JUKNIS) yang mengacu pada DIPA, Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) serta dokumen RKA-KL TA. 2016. Pada tahun 2016 telah dilakukan revisi DIPA sebanyak 3 kali Revisi DIPA dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tanggal 12 Mei 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2016, Balai Besar PPMB-TPH mendapat alokasi penghematan sebesar Rp. 650.000.000,-, sehingga pagu menjadi Rp. 10.000.000.000,-. Pada tanggal 26 Agustus 2016 terbitnya Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016. Hal ini mengakibatkan pagu Balai Besar PPMB-TPH terkena penghematan (self blocking) sebesar Rp. 1.025.819.000,-.

Penyusunan anggaran Balai Besar PPMB-TPH telah melalui proses pembahasan dan penelaahan baik oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian maupun Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan.

Pada dokumen perencanaan tahun 2016, juga telah dilakukan Perjanjian Kinerja (PK) antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan yang terdiri dari : a. Pengembangan metode pengujian mutu benih 10 metode b. Dokumen Layanan Internal 12 bulan c. Dokumen Layanan Perkantoran 12 bulan

Page 5: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH iv

2. Administrasi Pelaksana Kegiatan Berdasarkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja, Satker Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) mendapat anggaran yang berasal dari anggaran pusat melalui dana dekonsentrasi Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. Dari anggaran yang dikelola oleh Satker Balai Besar PPMB-TPH sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 telah terealisasi sebesar Rp. 8.861.420.488,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta empat ratus dua puluh ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) atau 88,61 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%.

Realisasi anggaran apabila diperhitungkan dengan anggaran yang dihemat/tidak dapat dilaksanakan sebesar Rp. 1.025.819.000,- (10,26%), maka realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai 98,87% (88,61% + 10,26%), sedangkan secara fisik realisasi mencapai 100%. Anggaran yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 112.382.512,- (1,29%) yang merupakan sisa gaji dan uang makan pegawai.

Dalam Upaya meningkatkan penerimaan negara telah diupayakan melalui aktifitas penerimaan negara bukan pajak. Pada Tahun Anggaran 2016 Balai Besar PPMB-TPH memperoleh pendapatan Negara sebesar Rp. 112.886.585,- (Seratus dua belas juta delapan ratus delapan puluh enam ribu lima ratus delapan puluh lima rupiah)yang terdiri dari penerimaan umum sebesar Rp. 2.580.585,- dan penerimaan fungsional sebesar Rp. 110.306.000,-. Nilai tersebut seluruhnya telah di setorkan ke kas Negara.

3. Layanan perkantoran a. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan pegawai negeri sipil lingkup Balai Besar PPMB-TPH telah dilakukan pembayaran gaji dan tunjangan pada tahun 2016 telah terealisasi 100%.

b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik Negara pada Balai Besar PPMB-TPH dan guna mendukung pelaksanaan kegiatan telah dilakukan perawatan gedung kantor berupa renovasi bak mandi ruang Kepala Balai, pemasangan keramik teras belakang, perbaikan penahan kastein, pengecatan pagar kantor, pengecatan dan penataan gudang bahan kimia, perbaikan instalasi listrik, penggantian dan pemasangan lampu penerangan. Untuk perawatan peralatan kantor telah dilakukan perbaikan pompa air, mesin potong rumput, AC, peralatan komputer, genset, handkey absen, CCTV dan perbaikan alat laboratorium termasuk perawatan kendaraan dinas seperti service dan penggantian spare partdan perpanjangan STNK untuk 24 unit kendaraan roda dua dan 4 unit kendaraan roda empat.

Page 6: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH v

4. Pelatihan teknis, umum dan magang a. Pelatihan Analis Laboaratorium

Terlaksananya pelatihan sistem mutu yang diwujudkan adanya peningkatan kompetensi SDM laboratorium penguji benih. Kegiatan pelatihan Analis Laboaratorium Tahun 2016 diselenggarakan selama lima hari, mulai tanggal 14 – 18 Maret 2016 bertempat di Balai Besar PPMB-TPH, Depok.Pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta dari Pengawas Benih Tanaman Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih UKPP/UPTD Pemerintahan Daerah yang tersebar di 30 Provinsi, Personil PPC dan Staf Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH).

b. Pelatihan Pengembangan Karakter Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia (SDM) / Human Resources yang ada di Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan aset yang sangat penting dan mahal nilainya sehingga kapasitasnya harus selalu dikembangkan/ditingkatkan dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Tersedianya SDM yang profesional (amanah, cakap, dan ahli serta memiliki etos kerja yang tinggi) merupakan kebutuhan strategis organisasi. Pelatihan Pengembangan Karakter Sumber Daya ManusiaBalai Besar PPMBTPH dilaksanakan pada tanggal 26 s.d 27 Agustus 2016, bertempat di Hotel Puri Avia, Ciawi, Bogor. Peserta pengembangan karakter yang hadir adalah pegawai Balai Besar PPMB-TPH, yang seluruhnya sebanyak 50 orang. Narasumber/Instruktur dalam kegiatan pelatihan ini berjumlah 5 orang/tim berasal dari Tim Pengembangan Karakter Hotel Puri Avia.

5. Laporan kegiatan pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih

a. Pengelolaan Data Base/Website Pengelolaan data secara sistem komputerisasi dengan pengaplikasian database dan penyebarluasan informasi pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura serta kegiatan lain di Balai Besar PPMB-TPH melalui website. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya dokumentasi data pengembangan metode pengujian benih TPH yang diuji, sisa benih yang dimusnahkan serta koleksi benih/IPTB, tersedianya sistem informasi perbenihan berbasis website di Balai Besar PPMB-TPH. Pada tahun 2016 telah dilakukan updating data secara berkala pada website http://bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id sebanyak 30

materi. Disamping itu juga dilakukan data base tentang data hasil-hasil pengujian mutu benih selama satu tahun sehingga pencarian data pengujian menjadi lebih cepat dan efisien.

Page 7: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH vi

b. Pameran Pertanian Kegiatan pameran bertujuan untuk menginformasikan dan menyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih kepada masyarakat luas. Pelaksanaan kegiatan pameran merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk publikasi dari Balai Besar PPMB-TPH. Pada tahun 2016sebanyak 1 kali, yaitu “PANGAN NUSANTARA 2016” yang diselenggarakan pada tanggal 26 – 29 Mei 2016 di JEC Yogyakarta sebagai info guide dan peserta pameran dengan jumlah pengunjung sebanyak 700 orang.

c. Penyusunan Laporan Bulanan dan SIMONEV Terlaksananya penyusunan Laporan Bulanan dan Laporan Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Balai Besar PPMB-TPH. Laporan bulanan dan SIMONEV ini memberikan informasi tentang capaian pelaksanaan kegiatan dan permasalahan yang dihadapi sehingga dapat diambil langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja Balai dan mencari solusi pemecahan apabila terdapat hambatan/kendala. Output kegiatan masing-masing sebanyak 12 laporan.

d. Penyusunan LAKIN dan Laporan Tahunan Terlaksananya penyusunan Laporan Kinerja dan Laporan Tahunan Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016 masing-masing sebanyak 1 laporan. Laporan LAKIN dan Laporan Tahunan Balai Besar PPMB-TPH sebagai bentuk laporan pertangungjawaban dan juga bahan evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan secara tepat waktu.

e. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Mengacu pada amanat Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 menunjuk pada pasal 47 ayat 1, bahwa pemerintah akan berupaya mewujudkan penyelenggaraan tata kepemerintahan yang baik dan bersih (good and clean governance). Sistem Pengendalian Intern ditujukan untuk menghindari dan mengurangi terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan/kelayaan negara. Menindaklanjuti amanat peraturan perundang-undangan tersebut Balai Besar PPMB-TPH menetapkan Tim Satlak Pengendalian Intern dengan tugas utama melakukan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan sebagai bahan evaluasi bagi pimpinan. Tim Satlak Pengendalian Intern ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Balai Besar No. 02.RC.110/C3.BBMB/1/2016 tanggal 4 Januari 2016. Tugas Satlak Pengendalian Intern tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1) Membantu pimpinan dalam melaksanakan pengendalian intern

lingkup Balai Besar PPMB-TPH; 2) Menyusun program kerja dan anggaran SPI; 3) Melakukan sosialisasi rencana kerja dan menerapkan

pelaksanaan SPI;

Page 8: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH vii

4) Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pelaksana SPI;

5) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan SPI; 6) Pemantauan dan evaluasi penyelesaian tindak lanjut hasil

audit; 7) Membina dan manilai pelaksanaan SPI melalui koordinasi dan

pemantauan ditingkat lapangan; 8) Menyusun laporan secara berkala pelaksanaan SPI.

Pada tahun 2016 Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan utama adalah oleh tim satuan pelaksana pengendalian intern terhadap kegiatan utama lingkup Balai Besar PPMB-TPH yang berhubungan langsung dengan laboratorium di daerah untuk menilai apakah target yang ditetapkan telah dilakukan secara efektif, efisien dan akuntabel dengan tujuan : 1) Mengevaluasi capaian kinerja output dan outcome yang

mencakup fungsi : (1) pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura, (2) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, (3) Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura;

2) Mendapatkan umpan balik dan rekomendasi dalam pemanfaatan program dan kegiatan.

f. Pengelolaan Urusan Kepegawaian dan Tata Usaha Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 60 orang yang terdiri dari : tenaga teknis sebanyak 5 orang, tenaga administrasi 21 orang, tenaga fungsional PBT 34 orang termasuk calon fungsional PBT sebanyak 3 orang dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang. Keadaan pegawai sampai dengan Desember bertambah sebanyak dua orang karena pengaktifan kembali dari cuti di luar tanggungan negara atas nama Dina, S.TP, M.Si. dan mutasi pegawai dari Direktorat Perlindungan Tanaman atas nama Octobryan, SE. sehingga jumlah pegawai seluruhnya menjadi 76 orang. Dari data tersebut terlihat bahwa sebaran pegawai secara kuantitas telah merata. Keadaan pegawai berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2 sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 5 orang, SLTA sebanyak 18 orang. Berikut keadaan pegawai Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan Kepangkatan.

Page 9: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH viii

Tabel 1. Keadaan pegawai balai Besar PPMB-TPH berdasarkan kepangkatan

No UNIT KERJA

PENDIDIKAN Jumlah seluruh

nya PNS TENAGA KERJA KONTRAK

S2 S1 D3 D2 SLTA JML SLTA SLTP SD JML

1 Kepala Balai Besar 1 - - - - 1 - - - - 1

2 KA BAGIAN UMUM - 1 - - - 1 - - - - 1

a. Sub Bag Program dan Evaluasi

1 2 - - - 3 - - - - 3

b. Sub Bag Kepeg dan Tata Usaha

- 1 - - 7 8 9 4 2 15 23

c. Sub Bag Keuangan dan Perlengkapan

1 2 - - 3 6 - - - - 6

3 KA BID INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM

1 - - - - 1 - - - - 1

a. Seksi Informasi dan Dokumentasi

- 1 - - 1 2 - - - - 2

b. Seksi Jaringan Laboratorium

- 2 - - - 2 - - - - 2

4 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

a. Pejabat Fungsional 8 15 3 - 4 30 - - - - 30

b. Calon Fungsional PBT - 1 2 - - 3 - - - - 3

c. Staf Administrasi - - - - 3 3 - - - - 3

JUMLAH 12 25 5 - 18 60 9 4 2 15 75

g. Penyusunan Laporan SAI dan SABMN

Untuk mencapai akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pengamanan aset negara, telah dilakukan evaluasi sistem akutansi melalui penyusunan neraca keuangan, realisasi anggaran belanja, yang dilakukan secara berkala setiap bulan dan penyusunan laporan berupa Catatan atas Laporan Keuangan dari Kuasa Pengguna Anggaran.Sedangkan evaluasi aset dilakukan melalui penyusunan laporan tentang Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN) sebanyak 2 laporan.

6. Pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran Kegiatan ini bertujuan menyediakansarana perlengkapan kantor dan alat laboratorium guna mendukung kelancaran tugas Balai. Sarana perlengkapan kantor yang diadakan pada tahun 2016 adalah TV 1 unit, Exhaust Fan 3 unit, kursi roda 1 unit, lemari pendingin1 unit. Sedangkan alat laboratorium yaitu neraca analitik 2unit medicool freezer 1 unit, mini spin centrifuge 1 unit, altimeter digital 1 unit, rack 2 unit, desikator 1 unit, timbangan kasar 1 unit dan mikropipet 4 unit.Inventarisasi Barang dilakukan melalui Sistem SIMAK – BMN yang dilaporkan secara Triwulan, Semester dan tahunan kepada UAPB, UAKPB dan UAKPBW.

7. Gedung dan Bangunan Sebagai penunjang kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH yang semakin komplek sehingga mampu memenuhi tuntutan dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat maka perlu didukung sarana gedung perkantoran dan laboratorium yang memadai. Pada tahun 2016 pengadaan gedung/bangunan berupa perbaikan pagar kantor yang dimaksudkan untuk mengganti pagar yang rusak dan untuk menjaga keamanan lingkungan kantor.

Page 10: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH ix

B. Aspek Teknis

Dalam rangka mencapai keberhasilan pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium telah ditetapkan sasaranyang hendak dicapai yaitu terwujudnya standardisasi laboratorium pengujian benih dan meningkatnya kerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan pengujian mutu benih serta adanya peningkatan SDM di laboratorium.

Untuk mencapai sasaran tersebut telah dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Penyusunan 1 (satu) buku literatur yang berjudul “Peralatan

Laboratorium Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura”, dengan Nomor ISBN 978-602-7886-05-6 sebagai bahan referensi bagi Pengawas Benih Tanaman dalam melakukan pengujian di Laboratorium.

2. Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih terealisasi 10 metode dengan hasil sebagaimana tertera pada Tabel 2.

Tabel 2. Pelaksanaan kegiatan pengembangan pengujian mutu benih

No. Jenis Kegiatan Tujuan Hasil/Kesimpulan

A Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah untuk Pengujian Mutu Benih Kedelai

Mengetahui tingkat korelasi antar uji Daya Hantar Listrik (DHL) dengan daya berkecambah pada benih kedelai, baik melalui uji banding antar analis Balai Besar PPMBTPH serta uji banding di beberapa laboratorium BPSB di Indonesia, serta untuk mengetahui kesiapan laboratorium dalam melaksanakan pengujian DHL pada benih kedelai

1) Metode pengujian DHL mampu memberikan gambaran potensi viabilitas sebagai uji awal, terlihat dari nilai korelasi yang dihasilkan sebesar -0,81449

2) Uji DHL tidak mampu mendeteksi lot benih yang dengan viabilitas rendah

B Pengaruh Transportasi Terhadap Ketahanan Mutu Benih Kedelai

Untuk mendapatkan alat transportasi dan kemasan yang tepat untuk pengiriman benih kedelai

Hasil uji mutu benih yang sudah ditransportasikandengankondisisuhusuhu 27.20C - 51.10C, kelembaban 23.9% - 79.1%, kemasan karung plastik dengan plastik inner dan guncangan truk Fuso dengan muatan 40 ton dengan menempuh jalan darat dengan jarak tempuh ± 665 km dalam waktu tempuh 3 hari, dan jalan darat melalui selat sunda dengan kapal penyeberangan dengan jarak ± 996 km dalam waktu tempuh 5 hari pada kondisi awal viabilitas tinggi, kadar air 9.5% kondisi mutu benih masih memenuhi syarat label benih

C Korelasi Uji Tetrazolium dengan Daya Berkecambah Benih Kedelai

Untuk mengetahui tingkat korelasi antar uji Tetrazolium (TZ) dengan daya berkecambah pada benih kedelai, baik melalui uji banding antar analis Balai Besar PPMB-TPH serta uji banding di beberapa laboratorium BPSB di Indonesia

Nilai korelasi yang tinggi antara uji DB dan uji TZ menunjukkan bahwa pengujian TZ mampu memberikan perkiraan/estimasi tingkat viabilitas benih yang hampir sama dengan uji daya berkecambah

Page 11: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH x

No. Jenis Kegiatan Tujuan Hasil/Kesimpulan

D Verifikasi Pengujian Daya Berkecambah Pada Beberapa Varietas Benih Kedelai pada Media Kertas dan Pasir

Untuk mendapatkan media yang sesuai untuk pengujian daya berkecambah beberapa varietas benih kedelai

media kertas CD dan media pasir sama-sama dapat digunakan untuk pengujian daya berkecambah pada kedelai dengan daya berkecambah tinggi, untuk benih kedelai dengan nilai daya berkecambah rendah, pengujian daya berkecambah dilakukan dengan media pasir

E Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit Aphelenchoides besseyi pada Benih Padi untuk Standar Mutu Kesehatan

1) Mengetahui dampak penyakit “pucuk putih” yang disebabkan oleh Aphelenchoides besseyi terhadap hasil

2) Menentukan jumlah ambang batas aman Aphelenchoides besseyi pada benih padi

Jumlah populasi awal A. besseyi 692 spesimen per 400 butir benih atau 173 spesimen per 100 butir benih merupakan batas ambang maksimal pada varietas Pak Tiwi

F Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoides besseyi Terbawa Benih Padi

Memantau kemampuan analis Balai Besar PPMBT-PH dalam melaksanakan pengujian nematode terbawa benih padi, serta memverifikasi tingkat reprodusibilitas uji nematoda terbawa benih padi di beberapa laboratorium BPSB di Indonesia

sampai tahun 2016, dari 32 BPSB di Indonesia, telah ada 9 BPSB (BPSBTPH Jawa Barat, BPSB Provinsi Jawa Tengah, BPSB TPH Kalimantan Selatan, UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan, BPSBTPH Provinsi Nusa Tenggara Barat, UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung, UPT PSB Provinsi Nusa Tenggara Timur, UPT PSBTPH Provinsi Jawa Timur dan UPSBTPH Provinsi Kalimantan Barat) yang mampu melakukan pengujian nematoda terbawa benih padi

G Verifikasi Metode ISTA No 011 Deteksi Pyricularia oryzae pada Benih Padi

Untuk memverifikasi kesesuaian Metode ISTA No. 011 dalam deteksi cendawan Pyricularia oryzae pada benih padi

metode ISTA No. 7-011 dengan modifikasi perlakuan inkubasi suhu dingin -20oC (freezing) pada hari ke-2 merupakan metode yang paling aplikatif dan efektif

H Verifikasi Optimasi Penanda Simple Sequence Repeat (SSR) Dalam Kemurnian Genetik Secara Molekuler (DNA) Padi Hibrida

Untuk memverifikasi metode kemurnian genetik (DNA) menggunakan penanda SSR terhadap kemurnian genetik di rumah kaca pada benih padi hibrida

1) Program penggandaan PCR yang optimal untuk penempelan primer (annealing) baik suhu dan waktu adalah 53°C selama 30 detik dengan komposisi reagen untuk DNA cetakan (contoh kerja) 3 ul dengan konsentrasi 50x

2) Penanda SSR yang dapat menginterpretasikan adanya perbedaan (campuran varietas lain) adalah RM 164, RM 263, dan RM 276 dengan visualisasi fragmen DNA dari dokumentasi lebih dari satu alel

I Verifikasi Kapasitas Desikator dan Optimalisasi Jumlah Cawan dalam Penetapan Kadar Air (KA) Benih Padi

1) Mengetahui pengaruh penempatan jumlah wadah Kadar air (KA) (cawan porselen/almunium) dalam desikator dengan berbagai kondisi desikan terhadap hasil KA serta efektivitas penggunaan desikan

2) Mengetahui jumlah cawan maksimal yang dapat ditimbang secara berurutan sekaligus tanpa mempengaruhi keakuratan hasil KA

1) Jumlah wadah KA yang dapat ditimbang sekaligus secara berurutan mempengaruhi hasil KA. Maksimal jumlah wadah KA alumunium untuk contoh benih padi adalah 36 atau 18 contoh benih dengan batasan waktu per ulangan ± 213 detik

2) Desikan jenis silica gel dapat digunakan sampai dengan 9 bulan atau lebih

Page 12: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xi

No. Jenis Kegiatan Tujuan Hasil/Kesimpulan

J Kajian Masa Berlaku Label Benih Jagung yang disimpan di Cold Storage

Untuk mengkaji/mengevaluasi masa berlaku label benih jagung hibrida dengan memantau mutu fisik dan fisiologis yang disimpan di cold storage

Penetapan Kadar Air (KA), Uji Daya Berkecambah (DB) dan Indeks Vigor (IV) selama penyimpanan cold/control storage dan open storage selama waktu simpan hingga bulan ke-19 terhadap mutu fisiologis benih jagung hibrida dapat disimpulkan bahwa masa berlaku label benih terhadap mutu fisiologis benih yang disimpan pada cold/control storage dan open storage masih memenuhi persyaratan standar mutu Laboratorium (tidak berbeda secara signifikan) dan Masa Edar Benih berdasarkan persyaratan Kepmentan 355 Tahun 2015 (Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan) tentang Mutu standar Laboratorium dan masa edar label benih jagung hibrida

3. Pelayanan pengujian mutu benih yang terdiri dari kegiatan

pemeliharaan ruang lingkup 504 sampel, sedangkan kegiatan uji profisiensi, uji petik benih beredar dan uji service terealisasi 1324 sampel atau 132,4% dari target 1.000 sampel.

4. Pengadaan koleksi benih di Balai Besar PPMB-TPH terdiri atas koleksi varietas dan IPTB (Isolat Patogen Tular Benih). Sasaran yang ingin dicapai adalah tersedianya bahan acuan/pembanding bagi pengujian di laboratorium yang sebanyak 55 jenis koleksiakan tetapi karena ada penghematan anggaran sehingga menjadi 40,realisasi pada tahun 2016 tercapai 43 jenis koleksi terdiri dari terdiri dari 25 sampel koleksi kering benih tanaman pangan, 2 jenis sampel koleksibenih kering tanaman hortikultura, 6 jenis koleksiIPTB (Isolat Patogen Tular Benih),10koleksi stek ubi jalar;

5. Fasilitasi penerapan sistem mutu sebanyak 8 laboratorium penguji benih di Indonesia yaitu Laboratorium Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH) di daerah (provinsi) yang ditentukan berdasarkan kondisi dan kesiapan laboratorium;

6. Sinkronisasi Pemantapan Sistem Manajemen Laboratorium pada tanggal 26-29 April 2016 bertempat di Kompleks Bumi Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor, Jawa Barat, dengan jumlah peserta sebanyak 61 orang dari target 40 orang, yang berasal dari BPSB-TPH, Produsen Benih Swasta dan Balai Besar PPMB-TPH.

7. Standarisasi Laboratorium meliputi kegiatan : a. Laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH diakreditasi

oleh KAN pada tahun 2003 dengan nomor akreditasi LP-162-IDN dan Dalam rangka memelihara status akreditasi yang diberikan oleh KAN, kegiatan laboratorium Balai Besar PPMB-TPH pada tahun 2016 meliputi audit internal, revisi dokumen sistem manajemen mutu, kaji ulang manajemen, pengajuan permohonan re-akreditasi melalui program KAN-MIS (Komite Akreditasi Nasional-Management Information System), dan asesmen.

b. Balai Besar PPMB-TPH merupakan Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP) terakreditasi pada bulan Agustus 2011 dengan Nomor

Page 13: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xii

UPP-001-IDN dengan ruang lingkup kegiatan meliputi benih tanaman pangan dan hortikultura serta parameter penetapan kadar air, analisa kemurnian, pengujian daya berkecambah dan berat 1000 butir. Dalam rangka memelihara status akreditasi pada tahun 2016 PUP Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan penyelenggaraan uji profisiensi, audit internal, sosialisasi dokumen sistem mutu,kaji ulang manajemen,survailen KAN, dan peningkatan kompetensi personel.

c. Balai Besar PPMB-TPH pada tanggal 1 Januari 2006 menjadi anggota ISTA dengan nomor IDML 01.Penunjukan Balai Besar PPMB-TPH sebagai perwakilan resmi pada ISTA ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2485/Kpts/OT.140/7/2012 tanggal 6 Juli 2012. Akreditasi Balai Besar PPMB-TPH dimulai sejak 2 November 2010 dan berakhir pada bulan November 2013. Setelah melalui masa perpanjangan pada 30 Januari 2014, maka status akreditasi akan segera berakhir kembali pada 30 Januari 2017. Untuk mempertahankan kembali status akreditasi, pada tahun 2016 Balai Besar PPMB-TPH telah mengajukan permohonan reakreditasi ke Sekretariat ISTA.

8. Uji Petik Mutu Benih Beredar dilakukan untuk mengetahui kesesuaian mutu benih dengan persyaratan standar mutu benih sehingga menghasilkan data yang menunjukkan kondisi mutu benih yang beredar dibeberapa wilayah di Indonesia dan sebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode pengawasan peredaran benih dipasaran. Sasaran yang ingin dicapai adalahcontoh benih tanaman pangan (merupakan komoditi utama dan unggulan nasional seperti padi dan jagung) sebanyak 90 sampel dari 7 provinsi. Realisasi kegiatan sampai dengan bulan Desember 2016, telah dilakukan pengambilan contoh sebanyak sebanyak 111 sampel benih dengan rincian benih padi 65 sampel dan benih jagung 46 sampel. Sebagian besar contoh benih telah dilakukan pengujian pengujian di laboratorium, yang meliputi pengujian : Kadar Air, Daya berkecambah, analisis kemurnian dan kesehatan benih (Cendawan, bakteri, virus dan nematoda).

9. Sinkronisasi Uji Profisiensi pada tanggal 17 – 20 Mei 2016 bertempat di Komp. Tirta, Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor, Jawa Barat, dengan jumlah peserta sebanyak 52 orang dari target 40 orang, yang berasal dari BPSB-TPH, Litbang, Produsen Benih Swasta dan Balai Besar PPMB-TPH.

10. Penyelenggaraan Uji Profisiensi terhadap 48 laboratorium peserta dengan benih yang digunakan adalah benih padi (Oryza sativa) varietas Mekongga, sedangkan pada benih cabai (Capsicum sp.) varietas Tombak I dengan parameter pengujian adalah penetapan kadar air, analisis kemurnian dan pengujian daya berkecambah;

11. Penerbitan majalah/buletin vigor sebanyak 2 edisi telah direalisasikan seluruhnya dan didistribusikan keseluruh BPSB di Indonesia. Melalui buletin Vigor, dapat disampaikan hasil pengembangan dan pengujian mutu benih serta informasi berbagai aktivitas Balai Besar.

Page 14: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xiii

PERMASALAHAN DAN TINDAK LANJUT

A. KEBERHASILAN 1. Hasil-hasil pengembangan metode telah ditetapkan melalui Kepmentan

No. 635/HK.150/C/07/2015, sehingga dapat dimanfaatkan dan menjadi acuan bagi petugas di laboratorium BPSB-TPH.

2. Dukungan dan komitmen yang kuat dari pimpinan dalam mempertahankan kompetensi laboratorium dan meningkatkan kinerja Balai.

3. Dukungan anggaran dan sarana/prasarana yang memadai.

B. PERMASALAHAN Kendala-kendala dan permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan mencakup:

1. Belum dapat menerbitkan Orange International Certificate (OIC) dan Blue International Certificate (BIC) karena belum ada payung hukum yang jelas, serta pemahaman tentang pentingnya Standar Nasional Indonesia belum tersosialisasi dengan baik.

2. Keterbatasan jumlah sumberdaya manusia khususnya pegawai stuktural, sehingga terdapat pegawai PBT yang diperbantuan di struktural.

3. Kebijakan anggaran nasional yang mengharuskan dilakukannya revisi penghematan anggaran (refocusing) dan self blocking, dapat mempengaruhi kinerja Balai.

4. Pelaksanaan kegiatan tidak tepat waktu atau belum seluruhnya dapat dilaksanakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

5. Belum lancarnya arus pelaporan dari masing-masing bagian sehingga pelaporan kegiatan tidak tepat waktu.

6. Masih kurangnya sumberdaya manusia dengan kualifikasi S3 sehingga perlu mengikutsertakan dalam program tugas belajar.

B. TINDAK LANJUT

Langkah-langkah yang perlu dilakukan di masa mendatang untuk mengatasi kendala tersebut, antara lain :

1. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga/instansi terkait untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan dan tercapainya sasaran/target yang telah ditetapkan.

2. Merencanakan kegiatan dengan lebih matang, sehingga target yang telah ditetapkan baik secara fisik maupun keuangan dapat tercapai tepat waktu dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan instansi terkait maupun antar bagian lingkup Balai Basar PPMB-TPH dalam rangka mengatasi suatu permasalahan yang harus diselesaikan secara cepat dan mengoptimalkan pelaksanaan sistem pengendalian intern agar target dapat dicapai sesuai jadwal yang telah ditentukan.

4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan mengikutsertakan pelatihan-pelatihan baik yang bersifat administrasi maupun teknis dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Balai.

5. Mengusulkan tambahan tenaga kerja struktural dan peningkatan SDM melalui program tugas belajar pendidikan S2 dan S3.

Page 15: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR ISI LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xiv

DAFTAR ISI

BAB Halaman KATA PENGANTAR....................................................................................... RINGKASAN EKSEKUTIF............................................................................. DAFTAR ISI.................................................................................................... DAFTAR TABEL............................................................................................. DAFTAR GAMBAR......................................................................................... I PENDAHULUAN.................................................................................. A. Latar Belakang................................................................................

B. Tujuan.............................................................................................. C. Landasan Hukum ...........................................................................

II. RENCANA STRATEGIS...................................................................... A. Visi .................................................................................................. B. Misi ................................................................................................. C. Tujuan ............................................................................................

D. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH ........................... E. Sasaran Strategis ...........................................................................

F. Kebijakan Umum ............................................................................ G. Program dan Kegiatan ................................................................... H. Struktur Organisasi.......................................................................... I. Tugas Pokok dan Fungsi……………..……………………………..…

III. BAGIAN UMUM .....................................…..………………………….....

A. SUB BAGIAN PROGRAM DAN EVALUASI .....……………….…… 1. Penyusunan Program dan Rencana Kerja ................................ 1.1. Perjanjian Kinerja ...............................................................

1.2. Penyusunan KAK dan JUKNIS ........................................... 1.3. Penyusunan Perjanjian Kinerja...........................................

1.4. Penyusunan Rencana Kinerja Tahuan (RKT) Tahun 2017.. 1.5. Penyusunan Renja-KL dan ADIK Tahun 2017.....................

1.6. Penyusunan Anggaran Tahun 2017..................................... 2. Revisi ......................………..............................………………….. 2.1. Revisi DIPA......................................................................... 2.2. Revisi Anggaran...................................................................

3. Evaluasi dan Pelaporan ..................................………………….. 3.1. Penyusunan Laporan Bulanan dan Simonev...................... 3.2. Penyusunan Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja........... 3.3. Evaluasi Anggaran...............................................................

4. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Utama ........…………………..

i ii xiv xvi xviii 1 - 1 1 - 1 1 - 2 1 - 2 2 - 1 2 - 1 2 - 1 2 - 1 2 - 1 2 - 1 2 - 1 2 - 2 2 - 2 2 - 3 3 - 1

3 - 1 3 - 1 3 - 1 3 - 2 3 - 2 3 - 2 3 - 3 3 - 3 3 - 4 3 - 4 3 - 5 3 - 6 3 - 6 3 - 6 3 - 6 3 - 9

Page 16: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR ISI LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xv

5. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern .................................. 5.1. Pembentukan Tim Satlak PI................................................. 5.2. Rapat Koordinasi Tim Satlak PI............................................

5.3. Menyusun Program Kerja Satlak PI..................................... 5.4. Menyusun Laporan Kinerja Tim Satlak PI............................

B. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA .............................................. 1. Kepegawaian .............................................................................. 1.1. Keadaan Pegawai Balai Besar PPMB-TPH ......................... 1.2. Mutasi Kepegawaian ............................................................ 1.3. Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala..................... 1.4. Cuti........................................................................................

1.5. Pembinaan dan Pengembangan SDM ............................... 1.5.1. Absensi ....................................................................

1.5.2. Penghargaan/Reward dan Hukuman/Punishment... 1.5.3. Tugas Belajar ........................................................... 1.5.4. Penilaian Prestasi Kerja dan Penyusunan Sasaran

Kinerja....................................................................... 1.5.5. Pendidikan dan Pelatihan.........................................

2. Tata Usaha ................................................................................ 2.1. Surat Menyurat .................................................................. 2.2. Langganan Daya dan Jasa ................................................ 2.3. Pemeliharaan Halaman...................................................... 2.4. Keperluan Operasional Perkantoran.................................... 3. Pelayanan Publik ....................................................................... 3.1. Penerapan SNI ISO 9001:2008.......................................... 3.2. IPNBK................................................................................. 4. Pelatihan Analis Laboratorium .................................................

5. Pengembangan Karakter ..........................................................

C. KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN ..............................................

1. Keuangan ................................................................................... 1.1. Operasional Pengelolaan Satuan Kerja (Satker)............... 1.2. Pendapatan Negara............................................................

2. Perlengkapan ..............................................................................

2.1. Pengadaan Alat Pengolah Data.......................................... 2.2. Pengadaan Meubelair......................................................... 2.3. Pengadaan Peralatan Perkantoran.................................... 2.4. Pengadaan Alat Laboratorium............................................ 2.5. Pengadaan Rehabilitasi Pagar Kantor................................ 2.6. Pengadaan Kendaraan Roda 4........................................... 2.7. Pemeliharaan Gedung Kantor............................................ 2.8. Perbaikan Peralatan Kantor................................................ 2.9. Perawatan Kendaraan Bermotor......................................... 2.10. Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium....................

3 - 9

3 - 9 3 - 10 3 - 11 3 - 12 3 - 15 3 - 15 3 - 15 3 - 17 3 - 18 3 - 21 3 - 21 3 - 21 3 - 22 3 - 22 3 - 23 3 - 24 3 - 24 3 - 24 3 - 25 3 - 25 3 - 26 3 - 26 3 - 26 3 - 26 3 - 27 3 - 29 3 - 31 3 - 31 3 - 32 3 - 32 3 - 33 3 - 34 3 - 35 3 - 35 3 - 35 3 - 36 3 - 37 3 - 37 3 - 38 3 - 38 3 - 38

Page 17: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR ISI LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xvi

2.11. Peminjaman Peralatan dan Kendaraan.............................. 3. Perpustakaan............................................................................... IV. BIDANG INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM.................

A. SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI .................................... 1. Pembuatan Buku Literatur.......................................................... 2. Database/Website...................................................................... 3. Penerbitan Buletin Vigor ........................................................... 4. Pameran Pertanian..................................................................... 5. Sinkronisasi Pemantapan Sistem Manajemen Laboratorium.... 6. Sinkronisasi Uji Profisiensi......................................................... 7. Koleksi Varietas dan IPTB Tanaman Pangan dan Hortikultura.. 8. Uji Petik Mutu Benih yang Beredar............................................. B. SEKSI JARINGAN LABORATORIUM ............................................. 1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium................... 2. Penguatan Laboratorium Penguji Benih...................................... 2.1. Audit Internal....................................................................... 2.2. Revisi Dokumen Sistem Mutu............................................. 2.3. Kaji Ulang Manajemen........................................................ 2.4. Permohonan Re-akreditasi................................................. 2.5. Asesmen Lapangan............................................................

3. Penyelenggaraan Uji Profisiensi................................................ 3.1. Laboratorium Penguji Benih Balai Besar PPMB-TPH......... 3.2. Audit Internal…................................................................... 3.3. Sosialisasi Dokumen Sistem Mutu..................................... 3.4. Kaji Ulang Manajemen....................................................... 3.5. Survailen KAN.................................................................... 3.6. Peningkatan Kompetensi Personel....................................

4. Keanggotaan dalam Organisasi Internasional ….………......... 5. Penyelenggaraan Uji Profisiensi..............................................

V. KELOMPOK FUNGSIONAL .................................................................

A. Pengembangan Metode/Validasi/Verifikasi Metode........................ 1. Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah

untuk Pengujian Mutu Benih Kedelai........................................ 2. Pengaruh Transportasi Terhadap Ketahanan Mutu Benih

Kedelai.…................................................................................. 3. Korelasi Uji Tetrazolium dengan Daya Berkecambah Benih

Kedelai..................................................................................... 4. Verifikasi Pengujian Daya Berkecambah Pada Beberapa

Varietas Benih Kedelai pada Media Kertas dan Pasir............... 5. Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit

Aphelenchoides besseyi pada Benih Padi untuk Standar Mutu Kesehatan................................................................................

6. Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoides besseyi Terbawa Benih Padi..................................................................

3 - 39 3 - 39 4 - 1 4 - 1 4 - 1 4 - 1 4 - 4 4 - 5 4 - 6

4 - 7

4 - 8 4 - 10 4 - 14 4 - 14 4 - 18 4 - 18 4 - 18 4 - 19 4 - 20 4 - 22 4 - 23 4 - 23

4 - 23

4 - 24 4 - 24

4 - 25 4 - 25 4 - 25 4 - 29 5 - 1 5 - 1

5 - 1 5 - 3 5 - 6 5 - 8 5 - 11 5 - 14

Page 18: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR ISI LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xvii

7. Verifikasi Metode ISTA No 011 Deteksi Pyricularia oryzae pada Benih Padi.......................................................................

8. Verifikasi Optimasi Penanda Simple Sequence Repeat (SSR) Dalam Kemurnian Genetik Secara Molekuler (DNA) Padi Hibrida......................................................................................

9. Verifikasi Kapasitas Desikator dan Optimalisasi Jumlah Cawan dalam Penetapan Kadar Air (KA) Benih Padi...............

10. Kajian Masa Berlaku Label Benih Jagung yang disimpan di Cold Storage..............................................................................

B. Pelayanan Pengujian........................................................................

VI. PENUTUP.............................................................................................. A. Kesimpulan...................................................................................... B. Saran...............................................................................................

5 - 17 5 - 22 5 - 24 5 - 28 5 - 30 6 - 1 6 - 1 6 - 1

Page 19: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR TABEL LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xvii

DAFTAR TABEL Tabel Halaman

III.A.1 III.A.2 III.A.3 III.B.1

III.B.2

III.B.3

III.B.4

III.B.5

III.B.6

III.B.7 III.B.8

III.B.9

III.B.10

III.B.11

III.B.12

III.B.13

III.B.14

III.B.15

III.B.16

III.B.17

III.B.18

Program kerja Satlak Pengendalian Intern.............................................. Penilaian terhadap 25 Fokus Penilaian SPIP.......................................... Pelaksanaan rapat pimpinan selama tahun 2016................................... Keadaan pegawai berdasarkan pendidikan ........................................... Keadaan pegawai Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan kepangkatan.. Keadaan pegawai berdasarkan penempatan pada struktur organisasi.. Tenaga kerja kontrak yang dipekerjakan tahun 2016............................. Nama pegawai yang beralih tugas dari dan ke Balai Besar PPMB- TPH Tahun 2016...................................................................................... Realisasi kenaikan pangkat selama tahun 2016..................................... Pejabat fungsional Pengawas Benih Tanaman s.d tahun 2016............ Realisasi kenaikan gaji berkala selama tahun 2016............................... Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman dan Pranata Komputer s.d tahun 2016......................................................................................... Realisasi kenaikan gaji berkala selama tahun 2016............................... Data pegawai yang telah melaksanakan cuti selama tahun 2016.......... Rekapitulasi daftar hadir pegawai Balai Besar PPMB-TPH 2016........... Pegawai yang Telah Memperoleh Penghargaan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden RI sampai akhir Tahun 2016................................... Pegawai yang mengikuti tugas belajar….............................……………. Rekapitulasi surat masuk dan surat keluar tahun 2016.......................... Daftar nama peserta Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh Benih) dan asal instansi...................................... Daftar nama narasumber dan asal instansi............................................. Daftar nama narasumber dan asal instansi.............................................

3 - 11 3 - 14 3 - 14 3 - 16 3 - 16 3 - 16 3 - 17 3 - 17 3 - 18 3 - 18 3 - 19 3 - 19 3 - 20 3 - 21 3 - 21 3 - 23 3 - 23 3 - 24 3 - 28 3 - 29 3 - 30

Page 20: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR TABEL LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xviii

III.C.1 III.C.2

III.C.3

III.C.4

III.C.5

III.C.6

III.C.7

III.C.8 III.C.9 III.C.10 III.C.11 III.C.12 III.C.13 III.C.14 III.C.15 IV.A.1

IV.A.2

IV.A.3

IV.A.4

IV.A.5

IV.A.6 IV.A.7 IV.A.8 IV.A.9

Realisasi anggaran per jenis belanja...................................................... Realisasi anggaran per jenis kegiatan.................................................... Rincian Realisasi anggaran per jenis belanja......................................... Pendapatan Negara tahun 2016............................................................. Pengadaan alat pengolah data............................................................... Pengadaan meubelair............................................................................. Pengadaan peralatan perkantoran.......................................................... Pengadaan alat labortorium.................................................................... Pengadaan Rehabilitasi Pagar Kantor.................................................... Pengadaan kendaraan roda 4................................................................. Pemeliharaan gedung dan bangunan kantor TA. 2016........................... Perbaikan peralatan kantor TA. 2016..................................................... Kalibrasi alat laboratorium....................................................................... Daftar peminjaman peralatan dan kendaraan tahun 2016..................... Jumlah buku yang dipinjam, peminjam, pembuatan kliping dan pengunjung perpustakaan tahun 2016.................................................... Data sampel benih dari berbagai kegiatan yang diinput dalam sistem informasi perbenihan tahun 2016............................................................ Pemusnahan arsip sisa contoh kirim tahun 2015.................................... Informasi yang diterbitkan dalam majalah vigor...................................... Data koleksi benih kering benih tanaman pangan tahun 2016............. Data koleksi benih kering tanaman hortikultura tahun 2016.................. Koleksi isolat patogen tular benih tahun 2016......................................... Data koleksi stek ubi jalar tahun 2016..................................................... Hasil pengujian mutu benih secara fisik dan fisiologis pada benih padi pada Uji Petik Tahun Anggaran 2016..................................................... Tingkat infeksi pathogen pada contoh benih padi pada Uji Petik Tahun

3 - 31 3 - 31 3 - 32

3 - 33 3 - 33 3 - 34 3 - 35 3 - 35 3 - 36 3 - 37 3 - 37 3 - 38 3 - 38 3 - 39 3 - 39 4 - 3 4 - 3 4 - 4 4 - 9 4 - 9 4 - 9 4 - 9 4 - 11

Page 21: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR TABEL LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xix

IV.A.10 IV.A.11 IV.B.1 IV.B.2

IV.B.3 IV.B.4 IV.B.5

IV.B.6 IV.B.7 V.1.1

V.1.2 V.1.3 V.1.4 V.1.5 V.1.6 V.1.7 V.1.8 V.1.9 V.1.10 V.1.11

Anggaran 2016........................................................................................ Hasil pengujian mutu benih secara fisik dan fisiologis pada benih jagung pada Uji Petik Tahun Anggaran 2016......................................... Tingkat infeksi pathogen pada contoh benih jagung pada Uji Petik Tahun Anggaran 2016............................................................................. Status penerapan sistem mutu laboratorium tahun 2016 di delapan laboratorium sasaran dan rencana tahun 2017....................................... Daftar dokumen sistem mutu yang direvisi tahun 2016.......................... Pencapaian sasaran mutu tahun 2016................................................... Dokumen sistem mutu yang disosialisasikan...................................….. Unjuk kerja laboratorium Balai Besar PPMB-TPH pada uji profisiensi ISTA tahun 2016..................................................................................... Rencana partisipasi Balai Besar PPMB-TPH pada uji profisiensi ISTA tahun 2017-2019..................................................................................... Daftar peserta uji profisiensi.................................................................... Hasil Pengujian kedelai varietas Anjasmoro..............................……...... Hasil Pengujian kedelai varietas Grobogan............................................ Nilai daya berkecambah kedelai varietas Grobogan, Anjasmoro dan Argomulyo dengan media pasir satu kali pakai dan media kertas...…. Nilai daya berkecambah kedelai varietas Grobogan, Anjasmoro dan Argomulyo pada tiga taraf pemakaian pasir..........................………....... Nilai daya berkecambah benih kedelai dengan media kertas versa pak metode TPS.............................................................................…………. Persentase Kejadian Penyakit Setiap Level Infeksi............................…. Rata-rata berat biji tanaman bergejala dan tidak bergejala....………….. Pengolahan statistik secara kualitatif.......................…......…..............…. Data pengujian nematoda 6 lot benih padi pada uji homogenitas.......... Data hasil uji banding antar analis Balai Besar PPMB-TPH.................... Data verifikasi pengujian nematoda terbawa benih padi dari laboratorium peserta...............................................................................

4 - 12 4 - 12 4 - 12 4 - 15 4 - 19 4 - 20 4 - 24 4 - 27 4 - 27 4 - 29 5 - 3 5 - 5 5 - 5 5 - 9 5 - 10 5 - 10 5 - 12 5 - 14 5 - 15 5 - 16 5 - 16

Page 22: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR TABEL LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xx

V.1.12 V.1.13 V.1.14 V.1.15 V.2.1 V.2.2

Hasil identifikasi cendawan P. oryzae dengan berbagai perlakuan metode inkubasi...................................................................................... Hasil verifikasi optimalisasi wadah KA saat penimbangan..................... Data RH dan suhu saat pengambilan contoh benih di cold storage selama 8 bulan di tahun 2016................................................................. Jenis pelayanan dan tarif pengujian per sampel..................................... Jenis komoditi dan jumlah sampel benih hortikultura dan benih tanaman lain............................................................................................ Jenis Komoditas dan Jumlah sampel uji profisiensi................................ Jenis komoditas dan jumlah sampel uji petik..........................................

5 - 17 5 - 20 5 - 27 5 - 30 5 - 33 5 - 35 5 - 36

Page 23: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR GAMBAR LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xxi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman II.G.1 III.B.1 IV.A.1 IV.A.2 IV.B.1 IV.B.2 IV.B.3 IV.B.4 IV.B.5 IV.B.6 IV.B.7 IV.B.8 IV.B.9 IV.B.10 IV.B.11 IV.B.12

Bagan struktur organisasi Balai Besar PPMB-TPH............................... Grafik persentase kehadiran pegawai Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016....................................................................................................... Contoh benih uji petik padi dan jagung dari provinsi Jawa Tengah.... Kondisi kios uji petik di: Prov. Nusa Tenggara Barat dan Prov. Jawa Tengah.................................................................................................. Diskusi dengan Kepala Balai dan tim penerapan sistem mutu di UPT PSBTPH Provinsi Riau.......................................................................... Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSMB-TPH) Provinsi Bangka Belitung........................... Oven untuk penetapan kadar air dan germinator cabinet untuk pengujian daya berkecambah di Laboratorium BPSB Provinsi Bali...... Laboratorium Fisika dan laboratorium Biologi BPSB-TPH Provinsi Gorontalo............................................................................................... Bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu di UPTD BPSB-TPH Provinsi Sulawesi Barat...................................................... Bimbingan penerapan sistem manajemen mutu kepada personil laboratorium BP2STP Maluku Utara...................................................... Diskusi tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutudi BPSB-TPH Provinsi Papua Barat............................................................................. Pelaksanaan bimbingan penyusunan dokumen sistem manajemen mutu dan inventarisasi peralatan di BPSBTPH Provinsi Papua........... Pembukaan audit internal laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016......................................................................... Kaji ulang manajemen Laboratorium Penguji Benih Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016......................................................................... Tampilan akun Balai Besar PPMB-TPH di KAN-MIS saat pengajuan permohonan re-akreditasi..................................................................… Tagihan dan bukti pembayaran biaya asesmen dan iuran tahunan...

2 - 3 3 - 22 4 - 11 4 - 11 4 - 15 4 - 15 4 - 16 4 - 16 4 - 16 4 - 17 4 - 17 4 - 17 4 - 18 4 - 20 4 - 21 4 - 22

Page 24: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR GAMBAR LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xxii

IV.B.13 IV.B.14 IV.B.15 IV.B.16 IV.B.17 V.1.1 V.1.2 V.1.3 V.1.4 V.1.5 V.1.6 V.1.7 V.1.8 V.1.9 V.1.10 V.1.11 V.1.12 V.1.13 V.1.14 V.1.15 V.1.16 V.1.17

Pembukaan Audit Internal PUP............................................................. Pembukaan kaji ulang manajemen PUP tahun 2016............................ Asesmen oleh asesor KAN pada survailen PUP................................... Penghancuran dan pembakaran benih sisa uji profisiensi dengan pengawasan personel Balai Besar Karantinan Pertanian..................... Ringkasan unjuk kerja laboratorium peserta uji profisiensi tahun 2016 Hasil regresi 2 lot benih pada laboratorium penguji yang lolos verifkasi.................................................................................................. Proses pengangkutan benih dari gudang ke truk……................…........ Proses pengiriman benih...................................................…….………. Grafik rata-rata suhu dan kelembaban per enam jam........................... Pola pewarnaan benih viable................................................................ Pola pewarnaan benih non viabel.............................................…........ Pola pewarnaan benih non viabel......................................................... Benih-benih abnormal pada media pasir.............................................. Penggunaan media kertas CD yang mudah robek.................……...... Gejala pucuk putih pada ujung daun tanaman padi umur 12-14 hst.. Uji daya tumbuh tanaman bergejala dan tidak bergejala...............……. Gejala Pada Tanaman Bergejala....….............….............................….. Gejala white tip pada batang utama dan daun bendera........................ Cendawan P. oryzae diamati di bawah mikroskop stereo, konidia dan konidiophor diamati di bawah mikroskop compound............................. Morfologi contoh tanaman padi hibrida HIPA 6 Jete dengan campuran varietas lain yang diamati...................................................................... Tahap persiapan bahan uji dan salah satu langkah kerja uji kemurnian genetik (DNA) di laboratorium.............................................. Visualisasi hasil amplifikasi PCR dengan penanda RM 164 dan RM 263 pada HIPA Jatim 1 di laboratorium................................................

4 - 23 4 - 24 4 - 25 4 - 28 4 - 31 5 - 1 5 - 4 5 - 4 5 - 5 5 -7 5 -7 5 - 7 5 - 9 5 - 10 5 - 12 5 - 13 5 - 13 5 - 13 5 - 19 5 - 23 5 - 24 5 - 24

Page 25: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

DAFTAR GAMBAR LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH xxiii

V.1.18 V.1.19 V.1.20 V.1.21 V.1.22 V.1.23 V.1.24 V.1.25 V.1.26 V.2.1 V.2.2

Bahan uji benih padi varietas Ciherang dan entimun varietas Yupiter. Ukuran desikator yang digunakan diameter 29,5 cm; tinggi 28 cm; Desikator dengan silica gel................................................................... Desikator kontrol (2 cawan) dan perlakuan (20 cawan); Desikator kontrol (2 wadah alumunium) dan perlakuan (40 wadah alumunium)... Perbedaan kondisi silica gel setelah 9 bulan pakai antara perlakuan dengan kontrol....................................................................................... Bagan/Alur Pengambilan Contoh dan Pengujian Mutu Benih jagung.................................................................................................... Penyimpanan benih di dalam cold storage PT. EWINDO dan di suhu ruang...................................................................................................... Tabel hasil penetapan Kadar Air di laboratorium dan grafik hasil pengujian Kadar Air selama waktu simpan (bulan)............................... Tabel hasil pengujian Daya Berkecambah di laboratorium dan grafik hasil pengujian Daya Berkecambah selama waktu simpan (bulan)....... Tabel hasil pengujian Indeks Vigor di laboratorium dan Grafik hasil pengujian Indeks Vigor selama waktu simpan (bulan)........................... Pencapaian Jumlah Contoh Benih pelayanan pengujian bulan Januari – Desember 2016.................................................................................. Komoditi dan jumlah benih tanaman pangan........................................

5 - 25 5 - 25 5 - 26 5 - 28 5 - 29 5 - 29 5 - 30 5 - 31 5 - 32 5 - 34 5 - 35

Page 26: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB I LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 1 - 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Benih berperan tidak hanya sebagai bahan tanam, tetapi juga sebagai sarana yang menyalurkan potensi genetik dan varietas yang diwakilinya. Undang-undang Nomor 12/1992 tentang sistem budidaya tanaman mewajibkan semua benih yang diperdagangkan memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan. Pengujian mutu benih umumnya dilakukan oleh laboratorium Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) atau laboratorium swasta yang bergerak dibidang perbenihan.

Sertifikat hasil pengujian mempunyai mutu yang tinggi apabila data yang dihasilkan dapat memuaskan pelanggan dengan tetap mempertimbangkan aspek ketelitian dan akurasi data yang dapat dipertanggungjawabkan. Kebenaran hasil pengujian sangat ditentukan oleh kinerja laboratorium pengujinya. Untuk memastikan kesesuaian hasil pengujian dengan persyaratan jaminan penerapan SNI ISO/IEC 17025:2008 harus dilakukan. Oleh karena itu, laboratorium harus selalu mengembangkan dan menerapkan pengendalian mutu dan jaminan mutu dengan menetapkan dan memelihara sistem manajemen mutu yang sesuai dengan jenis, ruang lingkup dan volume kegiatan yang dilaksanakan.

Berdasarkan amanat Keputusan Menteri Pertanian No. 78/Permentan/OT.140/11/2011, Balai Besar PPMB-TPH mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pengujian mutu benih dan pemberian bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, kegiatan-kegiatan tahun 2016 difokuskan untuk mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, antara lain : 1. Melaksanakan pengembangan metode pengujian mutu benih tanaman

pangan (laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran) 2. Melakukan fasilitasi penerapan sistem manajemen mutu laboratorium

pengujian benih 3. Menyelenggarakan uji profisiensi (uji banding antar laboratorium) 4. Peningkatan kompetensi SDM dan kelembagaan 5. Peningkatan kualitas manajemen teknis, keuangan dan Kepegawaian.

Sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan, Balai Besar PPMB-TPH berupaya menjadi lembaga yang dapat dijadikan sebagai rujukan bagi laboratorium pengujian benih di daerah (khususnya BPSBTPH), yang berfungsi untuk : 1. Peningkatan pengkajian dan pelaksanaan terapan melalui

pengembangan metode pengujian mutu benih. 2. Peningkatan bimbingan teknis dan penerapan sistem manajemen mutu

laboratorium. 3. Memfasilitasi hal-hal yang terkait dengan aturan perbenihan nasional

maupun internasional.

Page 27: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB I LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 1 - 2

4. Pembinaan kompetensi (kemampuan profesional) laboratorium pengujian mutu benih dan Pengawas Benih Tanaman.

5. Peningkatan kualitas pengelolaan manajemen Balai.

Keluaran kegiatan pengembangan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih, diukur dengan tercapainya 3 (tiga) indikator kegiatan utama yaitu :

1. Jumlah metode yang dikembangkan (metode) 2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium) 3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboraorium).

Permasalahan yang dihadapi adalah masih ditemukan mutu benih yang beredar belum sesuai standar, belum seluruh laboratorium pemerintah (BPSB) terstandarisasi, dan kompetensi SDM khususnya pengawas benih tanaman baik jumlah maupun kompetensinya masih kurang. Permasalahan tersebut menjadi tugas kita semua baik instusi pusat maupun daerah, dan peran Balai Besar PPMB-TPH diharapkan menjadi bagian untuk mengatasi permasalahan sesuai dengan tugas dan kewenangannya. Laporan tahunan ini merupakan laporan kinerja Balai pada tahun 2016 yang menggambarkan latar belakang, tujuan, metode hasil kegiatan dan evaluasi capaian kegiatan yang seluruhnya mengacu kepada pelaksanaan tugas dan fungsi Balai.

B. Tujuan

Laporan ini disusun dengan tujuan : 1. Sebagai laporan kinerja dan pertanggungjawaban Balai Besar

Pengujian Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura terhadap penggunaan anggaran APBN tahun 2016.

2. Sebagai bahan evaluasi dan tolok ukur penilaian kebijakan untuk kegiatan tahun berikutnya.

C. Landasan Hukum

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu benih Tanaman Pangan dan Hortikultura mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku yaitu:

1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara. 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara. 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional. 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025. 7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura. 8. Undang-UndangNomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan.

Page 28: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB I LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 1 - 3

9. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.

10. Undang-undang No. 20 tahun 2014 tentang Standarisasi dan Penilaian Kesesuaian.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.

12. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah.

13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006.

15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

17. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional.

18. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.

19. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah.

20. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah (RKA-KL).

21. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi.

22. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan APBN, sebagaimana telah diubah beberapa kali, junto Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

23. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 jo Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.

24. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019.

25. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2015 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016.

26. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

27. Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Nomor KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.05/2014 tentang Sistem Akuntansi dan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat.

29. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar.

30. Peraturan Menteri Pertanian No. 78/Permentan/OT.140/11/2011 tentang Tata Kerja dan Organisasi Balai Besar PPMB-TPH.

Page 29: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB I LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 1 - 4

31. Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.

32. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

33. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016.

34. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56/Permentan/PK.110/11/2015 tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina Tanaman Pangan dan Tanaman Hijauan Pakan Ternak.

35. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Keluaran Tahun 2016.

36. SNI ISO/IEC 17025:2015 Tentang Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Penguji dan Laboratorium Kalibrasi.

37. ISO 9001:2015 Tentang Persyaratan Umum Pelayanan Publik. 38. International Seed Testing Association (ISTA) Rules.

Page 30: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB II LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 2 - 1

RENCANA STRATEGIS

Rencana strategis secara umum merupakan rencana kegiatan yang disusun selama lima tahun kedepan yang berisi visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program, sesuai tugas pokok dan fungsinya. Renstra Balai Besar PPMB-TPH periode tahun 2015-2019 yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :

A. Visi

Terwujudnya lembaga pengembangan pengujian mutu benih bertaraf internasional untuk mendukung sistem perbenihan tanaman pangan dan hortikultura yang tangguh dan berdaya saing.

B. Misi

1. Mengembangkan metode pengujian mutu benih yang valid dan aplikatif 2. Meningkatkan kompetensi kelembagaan Balai Besar PPMB-TPH 3. Mewujudkan standardisasi laboratorium penguji benih diseluruh

Indonesia 4. Melaksanakan sertifikasi benih pada perdagangan internasional

(orange dan blue international certificate)

C. Tujuan

Mengembangkan metode pengujian mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium penguji benih untuk mendukung tersedianya benih tanaman pangan varietas unggul bersertifikat.

D. Indikator Kinerja Utama Balai Besar PPMB-TPH

1. Jumlah pengembangan metode pengujian mutu benih (metode); 2. Jumlah laboratorium yang menerapkan sistem mutu (laboratorium); 3. Jumlah laboratorium peserta uji profisiensi (laboratorium);

E. Sasaran Strategis

Berkembangnya metode pengujian dan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium pengujian benih.

F. Kebijakan Umum

Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu diperlukan kebijakan dan strategi yang tepat serta tetap berpedoman pada peraturan dan pedoman/standar yang berlaku baik secara nasional maupun internasional. Kebijakan dalam meningkatkan mutu hasil pertanian tanaman pangan dan hortikultura melalui peningkatan kompetensi laboratorium, SDM dan pemenuhan sarana prasarana dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

Page 31: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB II LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 2 - 2

G. Program dan Kegiatan

Program Balai Besar PPMB-TPH mendukung program pembangunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan. Kemudian, program utama tersebut dijabarkan menjadi kegiatan operasional Balai yang merupakan penjabaran secara detail tentang kinerja dalam meningkatkan pelayanan kepada stakeholder di bidang pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura. Kegiatan operasional Balai Besar PPMB-TPH sesuai dengan Rencana Kerja Anggaran adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan penyusunan program dan rencana kerja; 2. Peningkatan informasi melalui penerbitan pedoman/literatur 3. Peningkatan pengembangan metode dan validasi metode; 4. Peningkatan pelayanan pengujian mutu benih kepada customer; 5. Peningkatan koleksi varietas/IPTB/DNA; 6. Peningkatan fasilitasi penerapan sistem mutu 7. Peningkatan standarisasi laboratorium; 8. Uji petik mutu benih beredar 9. Peningkatan pelatihan teknis, umum dan magang; 10. Peningkatan administrasi pelaksanaan kegiatan; 11. Peningkatan informasi melalui penerbitan jurnal/majalah vigor; 12. Peningkatan laporan kegiatan pengembangan metode pengujian

mutu benih dan penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih; 13. Peningkatan Jumlah Lab yang Melaksanakan Uji Profisiensi 14. Peningkatan kegiatan pelayanan perkantoran; 15. Peningkatan sarana peralatan fasilitas perkantoran; 16. Peningkatan prasarana Gedung/Bangunan.

H. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi Balai Besar PPMB-TPH dipimpin oleh seorang Kepala dan memiliki 2 (dua) eselon III, yaitu Bagian Umum dan Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium serta Kelompok Jabatan Fungsional. Dalam melakukan tugas dan fungsinya, Bagian Umum terdiri dari 3 (tiga) unit kerja eselon IV yang meliputi Subbagian Program dan Evaluasi, Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha, dan Subbagian Keuangan dan Perlengkapan. Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium terdiri dari 2 (dua) unit kerja eselon IV yang meliputi, Seksi Informasi dan Dokumentasi dan Seksi Jaringan Laboratorium.

Kelompok Jabatan Fungsional yang terdapat di Balai Besar PPMB-TPH adalah fungsional pengawas benih tanaman (PBT) yang dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditetapkan oleh Kepala Balai yang membawahi 8 laboratorium pengujian benih, yaitu laboratorium elektroforesis, laboratorium cendawan, laboratorium bakteri, laboratorium virus, laboratorium kultur jaringan, laboratorium biologi, laboratorium nematoda, dan laboratorium fisika. Bagan struktur organisasi Balai Besar PPMB-TPH seperti pada Gambar II.H.1

Page 32: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB II LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 2 - 3

Gambar II.H.1 Bagan struktur organisasi Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2016

I. Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 78/Permentan/OT.140/11/2011 tanggal 30 Nopember 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar PPMB-TPH, Tugas Pokok Balai Besar PPMB-TPH adalah melaksanakan pengembangan serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, sedangkan fungsi Balai Besar PPMB-TPH adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan program dan evaluasi pengembangan pengujian mutu

benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

2. Pelaksanaan pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura;

3. Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura;

4. Pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan dan hortikultura yang beredar;

5. Pelaksanaan sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk benih tanaman pangan dan hortikultura;

KEPALA

SUBBAG KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN

TATA USAHA

SUBBAG PROGRAM DAN

EVALUASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

BAGIAN UMUM

BIDANG INFORMASI DAN JARINGAN

LABORATORIUM

SEKSI JARINGAN

LABORATORIUM

SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Page 33: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB II LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 2 - 4

6. Pelaksanaan Sertifikasi Sistem Mutu dan pemberian hak penandaan Standar Nasional Indonesia (SNI) pada pelaku usaha perbenihan tanaman pangan dan hortikultura;

7. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

8. Penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan pengujian mutu benih serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura;

9. Pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai Besar PPMB-TPH.

Page 34: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 1

BAGIAN UMUM

Berdasarkan Permentan Nomor : 78/Permentan/OT.140/11/2011, Bagian Umum Balai Besar PPMB-TPH mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi dari pelaksanaan pengembangan pengujian mutu benih dan pemberian bimbingan teknis penerapan sistem mutu laboratorium pengujian benih tanaman pangan hortikultura, serta pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Dalam menjalankan tugas tersebut Bagian Umum dibantu oleh 3 (tiga) sub bagian, yaitu Sub Bagian Program dan Evaluasi, Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Usaha dan Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan. Secara garis besar kegiatan Bagian Umum yang telah dilaksanakan selama Tahun 2016 adalah sebagai berikut : A. SUB BAGIAN PROGRAM DAN EVALUASI

1. Penyusunan Program Dan Rencana Kerja Pelaksanaan program dan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016 memerlukan penjelasan sebagai bahan pengendalian untuk mencapai kinerja yang optimal. Penjelasan tersebut harus dapat menjawab nilai strategis dari komponen-komponen yang ditargetkan. Beberapa aspek yang perlu diperjelas adalah indikator kinerja keluaran dan hasil, mekanisme dan jenis belanja barang dan jasa, serta penilaian resiko atas keberhasilan kegiatan.

Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH mengacu pada program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan mutu hasil Tanaman Pangan. Untuk mendukung program tersebut pada tahun 2016 ditetapkan kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih.

Agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana perlu ditetapkan petunjuk teknis dan kerangka acuan kegiatan yang bertujuan untuk menjamin pelaksanaan kegiatan dapat berjalan efektif, efisien, akuntabel sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

1.1. Pengganggaran DIPA petikan satker Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2016 telah diterima berdasarkan surat pengesahan No. SP DIPA-018.03.2.010082/2016 tanggal 7 Desember 2016 dengan total anggaran Rp. 9.900.000.000,-. Setelah dilakukan revisi refocusing anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, maka Balai Besar PPMB-TPH mendapat penambahan anggaran sebesar Rp. 750.000.000,- yang semula Rp. 9.900.000.000,- menjadi Rp. 10.650.000.000,-. Penambahan anggaran akan digunakan untuk pengawalan Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tanggal 12 Mei 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2016, maka pada kegiatan Balai Besar PPMB-TPH dilakukan pomotongan (self-blocking) sebesar Rp. 650.000.000,- yang diambil dari kegiatan gedung/bangunan yang semula Rp. 10.650.000.000,- menjadi Rp. 10.000.000.000,-. DIPA petikan satker Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih

Page 35: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 2

Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2016 menjadi No. SP DIPA-018.03.2.010082/2016 tanggal 26 Juli 2016.

1.2. Penyusunan KAK dan JUKNIS Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Balai, dokumen perencanaan merupakan faktor penting yang harus dipersiapkan dan disusun secara cermat. Salah satu pedoman dalam melaksanakan kegiatan adalah KAK dan JUKNIS disamping peraturan perundang-undangan yang berlaku lainnya. Rencana kegiatan tersebut dijabarkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Petunjuk Teknis (JUKNIS). Hal ini diperlukan untuk memberikan pedoman bagi pelaksana kegiatan agar tujuan dan sasaran dapat tercapai secara optimal. Penyusunan KAK/TOR dan JUKNIS ini mengacu pada DIPA, Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) serta dokumen RKA-KL TA. 2016. KAK/TOR dan JUKNIS disusun berama dengan penanggung jawab kegiatan dan pelaksana kegiatan lingkup Balai Besar PPMB-TPH. a. Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan

Kerangka Acuan Kegiatan (Term of Reference), adalah suatu dokumen yang menginformasikan gambaran umum dan penjelasan mengenai keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan target yang ditetapkan yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian, waktu pencapaian, dan biaya yang diperlukan. KAK ini dilengkapi dengan rencana anggaran biaya per jenis belanja dari masing-masing kegiatan.

b. Penyusunan JUKNIS JUKNIS disusun secara detil termasuk titik kritis dan resiko yang mungkin timbul dalam pelaksanaan kegiatan dengan mengacu pada sistem pengendalian intern.

1.3. Penyusunan Perjanjian Kinerja Perjanjian Kinerja tahun 2016 merupakan bagian dari dokumen yang diperjanjikan antara Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan Direktur Jenderal Tanaman Pangan dan merupakan dokumen perjanjian kinerja selama satu tahun, khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan.

Selanjutnya Perjanjian Kinerja tahun 2016 ini dijabarkan lebih lanjut ke dalam indikator kinerja sebagai acuan penilaian kinerja masing-masing kegiatan yang telah ditetapkan. Adapun Perjanjian Kinerja tahun 2016 yang diulas secara rinci dan mendalam adalah kegiatan-kegiatan yang menjadi sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU) Balai Besar PPMB-TPH dalam menunjang program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan yang meliputi : a. Pengembangan metode pengujian mutu benih 10 metode b. Dokumen Layanan Internal sebanyak 12 layanan c. Dokumen Layanan Perkantoran selama 12 bulan

Page 36: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 3

1.4. Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2017 Untuk mendukung program Balai TA. 2017 telah disusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan berkoordinasi bersama penanggung jawab kegiatan lingkup Balai Besar PPMB-TPH. RKT disusun H – 1 sebagai dasar penyusunan anggaran tahun 2017. RKT ini memuat tentang pelaksanaan kegiatan yang mencakup : a. Indikator Kinerja Utama yang berisi program, sasaran, indikator

sasaran, target dan penanggung jawab b. Penetapan Kinerja berisi program utama, sasaran, indikator kinerja

output, indikator kinerja outcome dan anggaran c. Rencana Kinerja Tahunan yang berisi sasaran strategis, indikator

output dan target d. Rencana Kerja dengan program peningkatan produksi, produktivitas

dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan yang terdiri dari 15 kegiatan.

1.5. Penyusunan Renja-KL dan ADIK Tahun 2017 Rencana kerja tahun 2017 mengacu pada Matriks Renstra Kementerian Pertanian tahun 2016 – 2020. Kegiatan operasional yang disusun dalam Rencana Kinerja Anggaran-Kementerian Lembaga (Renja-KL) 2017 adalah sebagai berikut : a. Rancangan Kerja Pengembangan Pengujian Mutu Benih TPH b. Pembuatan Buku Literatur c. Pengembangan Metode dan Validasi Metode d. Pelayanan Pengujian M1.6utu Benih e. Koleksi Varietas f. Fasilitasi Penerapan Sistem Mutu g. Standardisasi Laboratorium h. Pelatihan Teknis, Umum dan Magang i. Administrasi Pelaksana Kegiatan j. Jurnal/Majalah Vigor k. Laporan Kegiatan Pengembangan Metode l. Jumlah Laboratorium yang Melaksanakan Uji Profisiensi m. Pelayanan Perkantoran n. Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi o. Peralatan dan Fasilitas Perkantoran p. Gedung/Bangunan

1.6. Penyusunan Anggaran Tahun 2017 Balai Besar PPMB-TPH pada tahun 2017 memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp. 11.439.256.000,-. Tahapan perencanaan yaitu : a. Perencanaan

1) Mengikuti pertemuan penyusunan Perencanaan Anggaran (RKA-K/L) Pagu Sementara TA. 2017 lingkup Ditjen Tanaman Pangan pada tanggal 20 – 22 Juli 2016 di Solo. Alokasi anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2017 sebesar Rp. 17.604.359.000,-

2) Mengikuti pertemuan Koordinasi Penyusunan RKA-K/L Alokasi Anggaran Lingkup Kementerian Pertanian TA. 2017 pada tanggal 18 - 21 Oktober 2016 di Bekasi. Alokasi anggaran Balai Besar PPMB-TPH TA. 2017 sebesar Rp. 11.439.256.000,-

Page 37: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 4

3) Mengikuti pertemuan Persiapan Penyusunan RKA-K/L Pagu Alokasi Anggaran TA. 2017 Lingkup Ditjen Tanaman Pangan pada tanggal 8 Nopember 2016 di Jakarta.

b. Reviu APIP Pelaksanaan reviu APIP pada tahun 2016 oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian sebanyak 2 kali yaitu : 1) Reviu APIP penyusunan Anggaran TA. 2017 tanggal 13-14 Juli

2016 di Bogor. 2) Reviu RKAKL oleh APIP tanggal 1-2 November 2016 di Bekasi

c. Penelaahan RKA-K/L

Penelaahan lingkup Ditjen Tanaman Pangan dilaksanakan sebanyak 2 kali, penelahaan dilakukan oleh Direktorat Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan yaitu : 1) Menghadiri undangan penelaahan RKAKL PAGU anggaran TA.

2017 8 November 2016. 2) Menghadiri undangan rapat koordinasi DIPA TA. 2017 Lingkup

Ditjen Tanaman Pangan 20 Desember 2016.

2. Revisi

2.1. Revisi DIPA

a. Refocusing (Pertemuan dan Anggaran)

1) Mengikuti pertemuan Penelaahan revisi anggaran RKA-K/L Pagu Anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2016 oleh pada tanggal 4 Februari 2016 di Jakarta.

2) Mengikuti rapat Tindak Lanjut Penghematan/Pemotongan Tahun 2016 pada tanggal 29 Juni– 1 Juli 2016 di Bogor, Jawa Barat.

b. Penghematan (Self Blocking)

Penghematan internal lingkup Ditjen Tanaman Pangan dilaksanakan sebanyak 3 kali, penelahaan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal dan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian yaitu : 1) Mengikuti workshop penghematan anggaran lingkup Ditjen

Tanaman Pangan pagu anggaran TA. 2016 tanggal 25 – 27 Mei 2016 di Bandung.

2) Mengikuti rapat koordinasi rancangan penghematan Anggaran Tahap II TA. 2016 Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tanggal 22 Agustus 2016 di Jakarta.

3) Mengikuti rapat dalam rangka Blokir Mandiri Tahap ll lingkup Direktorat Jenderal Tanaman pangan TA 2016 Kementerian Pertanian pada tanggal 14 - 16 September 2016 di Bogor.

Selanjutnya penyusunan RKA-KL dan DIPA 2016 mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan No. 143/PMK.02/2016 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL 2016. Pembahasan RKA-KL 2016 mencakup usulan kegiatan-kegiatan Balai yang akan dilaksanakan TA. 2016 telah dilakukan melalui sistem aplikasi yang terintegrasi dalam format kertas kerja RKA-KL. Untuk mendukung

Page 38: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 5

RKA-KL telah dilakukan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sesuai format yang telah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Anggaran. Terakhir penelaahan eksternal untuk finalisasi RKA-KL TA. 2016 yang berlangsung di Direktorat Jenderal Anggaran. Penelaahan RKA-KL Balai Besar PPMB-TPH mencakup: 1. Kesesuaian nama Program dan Kegiatan Tahun 2016, yaitu :

a) Nama Program : (018.03.06) Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Pangan.

b) Nama Kegiatan : (1767) Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan

Penerapan Sistem Mutu Laboratorium Pengujian Benih. 2. Kesesuaian Kode Satker dan Pagu Anggaran, yaitu dengan kode

010082 dan pagu anggaran sebesar Rp. 10.000.000.000,-. 3. Kesesuaian Penyusunan Sub Kegiatan, KAK dan RAB 4. Kesesuaian Penggunaan Standar Biaya Umum (SBU) dengan

berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015.

5. Kesesuaian data pendukung kegiatan yang meliputi data peralatan inventaris kantor dan referensi harga dari suplier dan lain-lain.

6. Kelengkapan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM).

2.2. Revisi Anggaran DIPA petikan satker Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2016 telah diterima berdasarkan surat pengesahan No. SP DIPA-018.03.2.010082/2016 tanggal 7 Desember 2015 dengan total anggaran Rp. 9.900.000.000,-, setelah dilakukan revisi refocusing anggaran Balai Besar PPMB-TPH mendapat penambahan anggaran sebesar Rp. 750.000.000,- yang semula Rp. 9.900.000.000,- menjadi Rp. 10.650.000.000,-. Penambahan anggaran digunakan untuk pengawalan Upaya Khusus (UPSUS) peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai. Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tanggal 12 Mei 2016 maka kegiatan Balai Besar PPMB-TPH dilakukan pomotongan refocusing sebesar Rp. 650.000.000,- yang diambil dari kegiatan gedung/bangunan, yang semula Rp. 10.650.000.000,- menjadi Rp. 10.000.000.000,-. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan Tahun Anggaran 2016. Hal ini mengakibatkan pagu Balai Besar PPMB-TPH terkena penghematan (self blocking) sebesar Rp. 1.025.818.000,-. Pada tahun 2016 telah dilakukan revisi DIPA sebanyak satu kali dan revisi POK sebanyak empat kali. Revisi DIPA/POK dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tanggal 12 Mei 2016 tentang Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2016.

Page 39: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 6

3. Evaluasi dan Pelaporan 3.1. Penyusunan Laporan Bulanan dan Simonev

Menyusun laporan bulanan Balai yang secara rutin dilakukan setiap bulannya. Laporan bulanan ini menyajikan kegiatan Bagian Umum, kegiatan Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium serta kegiatan kelompok fungsional Pengawas Benih Tanaman yang mencakup progres seluruh kegiatan baik yang tercantum pada DIPA maupun kinerja lainnya. Sedangkan laporan Simonev disusun secara rutin setiap 1 bulan sekali, yang mencakup realisasi fisik dan keuangan. Berdasarkan undangan dari Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor 801/TU.020/C.1/3/2016 tentang Undangan Worshop Aplikasi Simonev Tanaman Pangan Tahun 2016 maka pada tanggal 13 – 15 April 2016 dilakukan Worshop Aplikasi Simonev Tanaman Pangan Tahun 2016 di Hotel Sahid Rich Jogja, Yogyakarta.

3.2. Penyusunan Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan konsinyasi dan workshop penyusunan Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja pada tanggal 15 – 16 Desember 2016. Laporan Tahunan merupakan pertanggungjawaban laporan kegiatan secara rinci yang bertujuan memberikan informasi hasil-hasil yang sudah dicapai dan mengungkap permasalahan yang memerlukan tindak lanjut serta perbaikan sebagai bahan evaluasi. Sedangkan Laporan Kinerja (LAKIN) merupakan laporan kinerja berdasarkan indikator input, output, dan outcome dengan cara menilai tingkat keberhasilannya sebagai bahan evaluasi dari pihak internal maupun eksternal dalam melakukan penilaian kinerja Balai. Berdasarkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran dari keseluruhan kegiatan, rata-rata hampir mencapai 100%. Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran ini terutama, dengan telah diselesaikannya seluruh kegiatan administrasi maupun teknis yang dibiayai dari anggaran DIPA Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016. Kegiatan administrasi yang dimaksud adalah kegiatan yang mendukung kegiatan teknis Balai. Kegiatan ini meliputi kegiatan struktural yang pengelolaannya di bawah Bagian Umum serta Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium telah dilaksanakan secara optimal dengan penggunaan sumber daya yang tersedia. Selanjutnya, kegiatan teknis Balai adalah kegiatan laboratorium maupun kelembagaan dalam rangka melaksanakan Tupoksi yang meliputi pelayanan pengujian mutu benih kepada masyarakat/stakeholder, validasi dan pengembangan metode pengujian, penerapan sistem manajemen mutu kepada seluruh laboratorium pengujian mutu benih di Indonesia, uji profisiensi untuk mengetahui kompetensi laboratorium daerah, uji petik mutu benih yang beredar, pembuatan buku literatur dan koleksi varietas/IPTB/DNA.

3.3. Evaluasi Anggaran

Dalam rangka meningkatan akuntabilitas dan transparansi atas pelaksanaan program kegiatan dan penggunaan anggaran, maka pada bulan Desember 2016 Tim pelaporan dan penyusunan laporan bulanan serta pelaporan monitoring dan evaluasi dengan hasil realisasi anggaran berdasarkan sistem akuntansi keuangan sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp. 8.861.420.488,- dari PAGU sebesar

Page 40: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 7

RP. 10.000.000.000,- atau 88,61 % sedangkan realisasi fisik sebesar 100%. Realisasi anggaran apabila diperhitungkan dengan anggaran yang dihemat/tidak dapat dilaksanakan sebesar Rp. 1.025.819.000,- (10,26%), maka realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai 98,87% (88,61% + 10,26%), sedangkan secara fisik realisasi mencapai 100%. Anggaran yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 112.382.512,- (1,29%) yang merupakan sisa gaji dan uang makan pegawai.

4. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Utama Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu laboratorium Pengujian Benih Tahun 2016 dimaksudkan untuk melihat seberapa jauh konsistensi kebijakan pelaksanaannya bagi pencapaian Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura melalui fungsi (1) pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura, (2) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, (3) Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Laboratorium pengujian mutu benih yang di monitoring antara lain : a. BPSB-TPH Provinsi Kalimantan Tengah b. UPT Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah c. BPSB-TPH Provinsi Bengkulu d. UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura

Provinsi Jawa Timur e. BPSB-TPH Provinsi Sumatera Selatan f. BPSB-TPH Provinsi Jawa Tengah g. BPSB-TPH Provinsi Jawa Barat h. BPSB-TPH Provinsi Sumatera Utara i. BPSBP Provinsi DI. Yogyakarta j. UPT Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara k. BPSB-TPH Provinsi Lampung l. BPSB-TPH Provinsi Kalimantan Barat m. UPT Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Pertanian Tanaman Pangan

dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat n. BPSB-TPH Provinsi Jambi o. BPSB-TPH Provinsi Sulawesi Selatan p. BPSB-TPH Provinsi Sulawesi Barat q. BPSB-TPH Provinsi Kalimantan Selatan r. BPSB-TPH Provinsi Papua Barat

Kesimpulan dari kegiatan monitoring kegiatan strategis yaitu Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan utama (pengembangan metode pengujian di laboratorium, bimbingan teknis kepada seluruh laboratorium BPSB di Indonesia dan penyelenggaraan uji profisiensi) yang dilaksanakan Balai Besar PPMB-TPH, dapat memberikan manfaat bagi laboratorium BPSB-

Page 41: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 8

TPH, hal tersebut dapat terlihat dari peran kegiatan yang dilaksanakan terhadap peningkatan kinerja pengujian laboratorium dan peningkatan kompetensi laboratorium BPSB-TPH. Standarisasi laboratorium yang terus meningkat, peningkatan kompetensi personil laboratorium dan pemanfaatan metode yang dikembangkan oleh Balai Besar PPMB-TPH membuktikan kegiatan tersebut memberikan kontribusi yang positif bagi laboratorium BPSB-TPH. Namun demikian terdapat beberapa kegiatan pengembangan metode yang belum dapat diaplikasikan di laboratorium BPSB-TPH akibat dari beberapa faktor yang menjadi penghambat antara lain kelengkapan sarana/prasarana yang kurang memadai, kompetensi personil yang masih rendah dan belum adanya permintaan atau costumer yang melakukan pengujian.

Permasalahan yang dihadapi pada laboratorium BPSB-TPH adalah sebagai berikut : a. Kompetensi personil (PBT) masih perlu ditingkatkan khususnya dalam

pelaksanaan pengujian dan pemahaman tentang sistem mutu. b. Keterbatasan jumlah personil menyebabkan ruang lingkup pengujian yang

dapat dilaksanakan juga terbatas. c. Peralatan dan ruangan masih kurang khususnya untuk pengujian

kesehatan benih. d. Keterbatasan PBT di masing-masing kabupaten sehingga berpengaruh

terhadap proses pelayanan sertifikasi dan pelabelan benih. e. Pengaruh dari keterbatasan PBT mengakibatkan masih dijumpainya kasus-

kasus di lapangan seperti beredarnya benih tanpa label maupun benih yang sudah kadaluwarsa.

f. Dengan status kepegawaian berada di masing-masing kabupaten akibat otonomi daerah mengakibatkan koordinasi pembinaannya menjadi terkendala.

g. Peralatan laboratorium yang ada relatif sudah lama sehingga perlu peremajaan.

h. Anggaran untuk mengikuti pelatihan dan magang untuk meningkatkan kompetensi personil dan untuk perbaikan/kalibrasi peralatan laboratorium sangat terbatas.

i. Kompetensi personil dalam memahami sistem mutu masih kurang khususnya tentang pengelolaan dokumentasi dan kaji ulang manajemen.

j. Dibeberapa BPSB-TPH komitmen pimpinan dalam menerapkan sistem mutu laboratorium masih perlu ditingkatkan.

Rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kinerja laboratorium BPSB-TPH adalah sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan kompetensi personil laboratorium BPSB-TPH

disarankan agar merencanakan anggaran untuk mengikuti pelatihan maupun magang yang setiap tahun diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH, dan apabila anggarannya memungkinkan dapat mengadakan pelatihan sendiri (in house training) dengan mengundang petugas dari Balai Besar PPMB-TPH sebagai narasumber.

b. Mendorong agar senantiasa meningkatkan pemahaman tentang sistem mutu bagi personil laboratorium dengan mengikuti pelatihan yang diadakan baik oleh KAN maupun Balai Besar PPMB-TPH.

Page 42: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 9

c. Disarankan agar manajemen BPSB-TPH dapat memenuhi kebutuhan peralatan laboratorium secara bertahap agar dapat menambah ruang lingkup akreditasi baik melalui APBN maupun APBD, untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat dalam pengawasan dan sertifikasi benih.

d. Menyiapkan jaringan internet yang memadai dan personil laboratorium yang mampu mengaplikasikan sistem online sehingga akses informasi akan lebih mudah dan cepat.

e. Untuk kasus di laboratorium BPSB-TPH Sumatera Selatan yang akreditasinya dicabut, disarankan melakukan kembali pendaftaran akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH akan memfasilitasi proses akreditasinya.

f. Meningkatkan koordinasi secara intensif untuk melakukan pembinaan terhadap PBT di kabupaten sehingga permasalahan peredaran benih tidak terjadi, sehingga otonomi daerah tidak menjadi kendala dalam pengembangan perbenian secara nasional.

5. Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. SPI diperlukan sebagai upaya pengendalian kegiatan Balai Besar PPMB-TPH, karena pada dasarnya kegiatan harus dilaksanakan secara tertib, terkendali, efektif dan efisien agar dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan dapat melakukan deteksi dini terhadap titik kritis atau resiko yang kemungkinan terjadi dan segera mencari solusi penyelesaian. Ruang lingkup sistem pengendalian intern sebagai tercantum pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 adalah 1) Lingkungan Pengendalian; 2) Penilaian Resiko; 3) Kegiatan Pengendalian; 4) Informasi dan Komunikasi; dan 5) Pemantauan.Kegiatan sistem pengendalian intern lingkup Balai Besar PPMB-TPH meliputi :

5.1. Pembentukan Tim Satlak PI Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern (SPI) menyatakan bahwa SPI merupakan alat pengendalian dan pengawasan program/kegiatan serta memudahkan dalam evaluasi dan pelaporan.Sebagai implementasi dari amanat Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Balai Besar PPMB-TPH membentuk Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern tahun 2016 berdasarkan Keputusan Kepala Balai Besar PPMB-TPH Nomor 02.RC.110/C3.BPMB/1/2016 tanggal 4 Januari2016 dengan struktur organisasi dan tugas Tim sebagai berikut : a. Struktur Organisasi Satlak Pengendalian Intern

Page 43: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 10

Gambar 1. Struktur Organisasi Satuan Pelaksana Pengendali Intern

b. Tugas Tim Satlak Pengendalian Intern meliputi : 1) Membantu pimpinan dalam melaksanakan pengendalian intern

lingkup Balai Besar PPMB-TPH; 2) Menyusun program kerja dan anggaran SPI; 3) Melakukan sosialisasi rencana kerja dan menerapkan

pelaksanaan SPI; 4) Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pelaksana SPI; 5) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan SPI; 6) Pemantauan dan evaluasi penyelesaian tindak lanjut hasil audit; 7) Membina dan manilai pelaksanaan SPI melalui koordinasi dan

pemantauan ditingkat lapangan; 8) Menyusun laporan secara berkala pelaksanaan SPI.

Menindaklanjuti Keputusan Kepala Balai Besar PPMB-TPH dengan memperhatikan uraian tugas yang dibebankan pada tim satlak pengendalian intern, maka pada tahun 2016 Tim Satlak PI melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian intern seperti pemantauan, evaluasi, koordinasi dan soaialisasi dalam rangka meningkatkan peran sistem pengendalian intern lingkup Balai Besar PPMB-TPH yang menjadi kinerja tim satlak pengendalian intern yang meliputi :

5.2. Rapat Koordinasi Tim Satlak PI Rapat koordinasi Tim Satlak PI dilakukan secara berkala paling kurang tiga bulan sekali, sekaligus mengumpulkan, mendiskusikan dan melakukan evaluasi bahan penyusunan laporan pengendalian intern terhadap pelaksanaan kegiatan sebagai bahan masukan bagi pimpinan. Tim Satlak PI melakukan pengendalian dan evaluasi kegiatan secara berkala terhadap progres kegiatan yang telah dilaksanakan. Disamping itu, koordinasi tim satuan pelaksana pengendalian intern juga dilakukan

KETUA Drs. Bambang Irawan

ANGGOTA Tukiman, STP, MSi

ANGGOTA Nyi Suryati, SP

ANGGOTA Siklis, SP

ANGGOTA Ir. Heri Adi S.

ANGGOTA Ir. Dewi Taliroso, MM

ANGGOTA Ir. Amiyarsi M.Y., MSi

SEKRETARIS Suharyanto, SP

PENANGGUNG JAWAB Ir. Tri Susetyo, MM

Page 44: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 11

pada rapat-rapat rutin dengan pimpinan yang dilaksanakan minimal satu bulan sekali dengan pokok bahasan evaluasi perkembangan kegiatan dan tindak lanjut permasalahan/kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan.

5.3. Menyusun Program Kerja Satlak PI Menetapkan program kerja satlak pengendalian intern, penyusunan program kerja satlak pengendalian intern yang merupakan rencana kegiatan yang disusun untuk mendukung tugas dan fungsi Tim Satlak Pengendalian Internyang berupa tahapan kegiatan yang dilengkapi dengan jadwal palang sebagai salah satu dasar pelaksanaan tugas Tim Satlak PI agar kinerjanya lebih terarah. Program kerja satlak pengendalian intern dan jadwal palang tahun 2016 seperti terlihat pada Tabel III.A.1.

Tabel III.A.1. Program kerja Satlak Pengendalian Intern

No Uraian Jadwal Tahun 2016

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nop Des

1 Penetapan Tim Satlak PI

2 Rapat Koordinasi Tim Satlak PI

3 Penyusunan Program Kerja SPI

4 Penyusunan Petunjuk Teknis Monev

5 Monitoring dan Pemantauan Kegiatan

6 Penilaian Maturitas SPI

7 Evaluasi dan Pengendalian Intern secara berkala

8 Penyusunan laporan tahunan kinerja Satlak PI

5.4. Menyusun Petunjuk Teknis Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Utama Tujuan penyusunan petunjuk teknis monitoring dan evaluasi kegiatan utama adalah sebagai pedoman untuk mempermudah tim monitoring dan evaluasi dan tim satuan pelaksana pengendalian intern dalam melakukan evaluasi dan pengendalian kegiatan utama lingkup Balai Besar PPMB-TPH yang berhubungan langsung dengan laboratorium di daerah yangmerupakan salah satu alat ukur dalam mencapai sasaran sesuai target yang ditetapkan secara efektif, efisien dan akuntabel dengan tujuan meliputi : a. Mengevaluasi capaian kinerja output dan outcome yang mencakup

fungsi : (1) pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura, (2) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, (3) Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura.

Page 45: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 12

b. Mendapatkan umpan balik dan rekomendasi dalam pemanfaatan program dan kegiatan.

Ruang lingkup petunjuk teknis monitoring dan evaluasi kegiatan utama ini meliputi Program/Kegiatan Pengembangan Metode Pengujian Mutu Benih dan Penerapan Sistem Mutu laboratorium Pengujian Benih Tahun 2016 mencakup pelaksanaan (1) pengembangan teknik dan metode pengujian laboratorium, sertifikasi dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura, (2) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih dan penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, (3) Pelaksanaan uji banding (uji profisiensi) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura, di laboratorium pengujian mutu benih BPSB-TPH.

5.5. Menyusun Laporan Kinerja Tim Satlak PI Mengacu pada Pedoman Umum SPI penanggung jawab sistem pengendalian intern wajib menyusun laporan kinerja secara berkala di masing-masing unit kerjanya sesuai dengan tahapan kegiatannya. Implementasi yang telah dilakukan adalah yang merupakan bagian dari kinerja tim satuan pelaksana pengendalian intern adalah dengan melakukan rapat koordinasi tim satuan pelaksana pengendalian intern melalui memorandum (surat undangan) ketua tim satuan pelaksana pengendalian intern kepada anggota tim dan penanggung jawab/pelaksana kegiatan untuk melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap kegiatan yang sedang berjalan serta mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Pada triwulan I berdasarkan memorandum tentang undangan rapat koordinasi dari Kepala Bagian Umum selaku ketua Tim Satuan Pelaksana Pengendalian Intern, pada tanggal 24 Pebruari 2016 dilakukan pertemuan dengan seluruh anggota tim satuan pelaksana pengendalian intern dengan notulen sebagai berikut : a. Melakukan sosialisasi kepada Tim Satlak PI perihal Keputusan

Kepala Balai Besar PPMB-TPH 02.RC.110/C3.BPMB/1/2016 tanggal 4 Januari 2016 tentang Pembentukan Tim Satlak PI sekaligus melakukan koordinasi dan konsolidasi Tim.

b. Melakukan penyusunan Program kerja Tim Satlak PI tahun 2016 sebagai panduan dalam pelaksanaan pengendalian intern yang berisi tentang jadwal pelaksanaan kegiatan selama satu tahun dengan rincian program kerja pada tahun 2016

c. Melakukan penyusunan Petunjuk Teknis monitoring dan evaluasi kegiatan utama/strategis Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016.

d. Monitoring pengelolaan anggaran, dengan realisasi keuangan sampai tanggal 4 Maret 2016 sebesar Rp. 758.625.504,- dari pagu anggaran 10.650.000.000,- atau 7,12%, sedangkan realisasi fisik mencapai 8,62%, realisasi keuangan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan Rencana Operasional Kegiatan (ROK) sebesar 11,47%. Penyerapan tidak sesuai target dikarenakan revisi DIPA lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan pemblokiran DIPA oleh KPPN sehingga tidak bisa mengajukan GU (Pengganti Uang

Page 46: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 13

Kegiatan). Namun demikian, sambil menunggu proses revisi DIPA tahapan kegiatan tetap dilaksanakan.

Di samping itu pada triwulan I tim satuan pengendalian intern juga melakukan audit internal terhadap kinerja palayanan publik berdasarkan ISO 9001:2008 pada tanggal 16 – 17 Pebruari 2016. Hasil audit internal terhadap kinerja pelayanan public berdasarkan ISO 9001:2008 meliputi : a. Pengendalian dokumen system mutu masih belum optimal. b. Perlu dilakukan update terhadap penerapan yang mutakhir (ISO

9001:2015) c. Pengendalian rekaman masih belum optimal.

Laporan hasil audit internal pelayanan publik ini sebagai bahan masukan untuk memperbaiki kinerja pelayanan publik dimasa mendatang. Pelaksana agar memperbaiki pengelolaan dokumen dan menerapkan efektifitas sistem manajemen mutu untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memenuhi semua persyaratan pelanggan dalam memberikan pelayanan prima. Laporan hasil audit internal disusun dalam buku tersendiri, disamping sebagai bahan masukan bagi pimpinan, laporan audit internal juga di laporkan kepada lembaga sertifikasi pelayanan publik sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja pelayanan berdasarkan ISO 9001:2008.

Pada triwulan II tim satuan pelaksana pengendalian intern melakukan rapat koordinasi dalam rangka kaji ulang manajemen terhadap pelayanan public berdasarkan ISO 9001:2008 yang dilaksanakan pada tanggal 1 Juli 2016. Kaji ulang manajemen adalah bentuk evaluasi terhadap tindak lanjut hasil temuan audit internal serta evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan manajemen mutu pelayanan publik berdasarkan ISO 9001:2008.Keluaran kaji ulang manajemen tahun 2016 adalah : a. Koreksi terhadap efektifitas sistem manajemen b. Koreksi terhadap persyaratan pelanggan c. Koreksi terhadap sumberdaya yang diperlukan

Laporan hasil kaji ulang manajemen disusun dalam buku tersendiri, dengan harapan agar setiap personil/penanggung jawab secara terus menerus memperhatikan perubahan/revisi terhadap seluruh dokumen dan menerapkannya untuk memperbaiki efektifitas isstem manajemen mutu.

Pada triwulan IV kinerja tim satuan pelaksana pengendalian intern adalah mendampingi tim penilai maturitas SPI dari Inspektorat Jenderal, Kementerian Pertanian. Simpulan hasil penilaian terhadap penyelenggaraan SPIP BBPPMB-TPHCimanggis, Jawa Barat Tahun 2016 menunjukkan bahwa tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP berada pada level “Terdefinisi” atau level 3 dari 5 level maturitas SPIP. Pengukuran terhadap 25 fokus penilaian maturitas menghasilkan, nilai maturitas SPIP sebesar “3.393181818”.Fokus maturitas sebanyak 25 mengikuti prinsip yang sifatnya umum, kendati pengelompokannya mengikuti sub unsur SPIP.Lebih lanjut, hasil penilaian terhadap 25 fokus penilaian

Page 47: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 14

menunjukkan kondisi sebagaimana terlihat pada Tabel III.A.2.

Tabel III.A.2. Penilaian terhadap 25 Fokus Penilaian SPIP No Kategori Fokus Maturitas Level Jumlah Fokus Penilaian

0 Belum Ada 0 1

1 Rintisan 1 1

2 Berkembang 2 0

3 Terdefinisi 3 13

4 Terkelola dan Terukur 4 2

5 Optimum 5 8

Jumlah 25

Dengan tingkat maturitas “terdefinisi” maka sesuai Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Nomor. 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas SPIP, maka karakteristik Penyelenggaraan SPIP secara umum menunjukkan bahwa Balai Besar PPMB-TPH telah melaksanakan praktik pengendalian intern (kebijakan dan prosedur atas kegiatan pokok unit organisasi) dan terdokumentasi dengan baik namun evaluasi atas pengendalian intern dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai. Untuk meningkatkan maturitas ke tingkat berikutnya, maka hal yang perlu diperbaiki secara umum pada tingkat “terdefinisi” adalah perlu evaluasi secara berkala atas efektivitas prosedur pengendalian. Selanjutnya, untuk meningkatkan maturitas ke level 4 (tingkat terkelola dan terukur) perlu dilakukan evaluasi pengendalian intern secara formal, berkala, dan terdokumentasi. Saran peningkatan Maturitas Penyelenggaraan SPIP BBPPMB-TPH Cimanggis untuk meningkatkan maturitas ke level 4 (Terkelola dan Terukur).

Terhadap saran-saran yang disampaikan oleh tim penilai maturitas SPI akan menjadi perhatian untuk segera ditindaklanjuti untuk perbaikan kedepan, dengan harapan bahwa dimasa mendatan nilai maturitas SPIP Balai Besar PPMB-TPH akan meningkat.

6. Evaluasi Melalui Rapat Pimpinan (Rapim B) Lingkup Ditjen Tanaman

Pangan Dalam rangka evaluasi kegiatan dan rencana tindak lanjut, selain melakukan rapat internal lingkup Balai Besar PPMB-TPH yang dilakukan secara berkala juga secara rutin mengikuti rapat pimpinan (Rapim B) yang dilaksanakan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan, untuk menilai capaian kinerja unit Eselon II lingkup Ditjen Tanaman Pangan. Pelaksanaan rapat pimpinan tahun 2016 seperti terlihat pada Tabel III.A.3.

Tabel III.A.3. Pelaksanaan rapat pimpinan selama tahun 2016

No. Bulan Tanggal Pelaksanaan

1 Maret 7 Maret 2016

2 April 4 April 2016

11 April 2016

3 Mei 16 Mei 2016

30 Mei 2016

Page 48: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 15

6 Juni 6 Juni 2016

20 Juni 2016

7 Agustus 15 Agustus 2016

29 Agustus 2016

8 September 9 September 2016

13 September 2016

9 Oktober 10 Oktober 2016

24 Oktober 2016

31 Oktober 2016

10 November 7 November 2016

21 November 2016

11 Desember 13 Desember 2016

B. KEPEGAWAIAN DAN TATA USAHA

1. Kepegawaian

1.1. Keadaan Pegawai Balai Besar PPMB-TPH Peranan Pegawai Negeri Sipil (PNS) terhadap pelaksanaan pembangunan nasional adalah sangat penting dan menentukan, karena PNS adalah unsur Aparatur Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka usaha mencapai tujuan Nasional. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan Pembangunan Nasional tergantung dari kesempurnaan Aparatur Negara dalam menjalankan tugas kedinasan sehari-hari.

Untuk mewujudkan PNS yang handal dalam melaksanakan tugasnya, maka PNS perlu dibina atas dasar sistem karier dan prestasi kerja. Selanjutnya, PNS juga harus mampu menghayati hak dan kewajibannya serta mentaati segala peraturan dalam menjalankan tugasnya.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 60 orang yang terdiri dari : tenaga teknis sebanyak 5 orang, tenaga administrasi 21 orang, tenaga fungsional PBT 34 orang termasuk calon fungsional PBT sebanyak 4 orang dan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang. Keadaan pegawai sampai dengan Desember bertambah sebanyak dua orang karena pengaktifan kembali dari cuti di luar tanggungan negara atas nama Dina, S.TP, M.Si. dan mutasi pegawai dari Direktorat Perlindungan Tanaman atas nama Octobryan, SE. sehingga jumlah pegawai seluruhnya menjadi 76 orang

Keadaan pegawai berdasarkan latar belakang pendidikan terdiri dari S2 sebanyak 12 orang, S1 sebanyak 25 orang, D3 sebanyak 5 orang, SLTA sebanyak 18 orang. Data secara terinci dapat dilihat pada Tabel III.B.1.

Page 49: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 16

Tabel III.B.1. Keadaan pegawai berdasarkan pendidikan per 31 Desember 2016

No UNIT KERJA

PENDIDIKAN Jumlah seluruh

nya PNS TENAGA KERJA KONTRAK

S2 S1 D3 D2 SLTA JML SLTA SLTP SD JML

1 Kepala Balai Besar 1 - - - - 1 - - - - 1

2 KA BAGIAN UMUM - 1 - - - 1 - - - - 1

a. Sub Bag Program dan Evaluasi

1 2 - - - 3 - - - - 3

b. Sub Bag Kepeg dan Tata Usaha

- 1 - - 7 8 9 4 2 15 23

c. Sub Bag Keuangan dan Perlengkapan

1 2 - - 3 6 - - - - 6

3 KA BID INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM

1 - - - 1 - - - - 1

a. Seksi Informasi dan Dokumentasi

- 1 - - 1 2 - - - - 2

b. Seksi Jaringan Laboratorium

- 2 - - - 2 - - - - 2

4 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

a. Pejabat Fungsional 8 15 3 4 31 - - - - 30

b. Calon Fungsional PBT - 1 2 - - 3 - - - - 3

c. Staf Administrasi - - - - 3 3 - - - - 3

` JUMLAH 12 25 5 - 18 61 9 4 2 15 75

Selanjutnya, keadaan pegawai Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan pangkat/golongan dan berdasarkan penempatan pada struktur organisasi dapat dilihat pada Tabel III.B.2. dan Tabel III.B.3.

Tabel III.B.2. Keadaan pegawai Balai Besar PPMB-TPH berdasarkan pangkat/ golongan per 31 Desember 2016

No

Pegawai/ Tenaga

Golongan

IV III II I Jml

A B C D A B C D A B C D A B C D

1 Teknis 1 - - - - 2 - 2 - - - - - - - - 5

2 Administrasi 1 - 1 - 2 6 2 1 3 4 3 1 - - - - 24

3 Fungsional PBT - 1 1 - 3 8 9 9 - - - - - - - - 31

4 Calon PBT - - - - - - 1 - - - - - - - - - 1

5 TKK - - - - - - - - - - - - - - - - 15

Jumlah 2 1 2 - 5 16 12 12 3 4 3 1 - - - - 76

Tabel III.B.3. Keadaan pegawai berdasarkan penempatan pada

struktur organisasi per 31 Desember 2016

No Unit Kerja Golongan

TKK Jumlah IV III II I

1 Kepala Balai 1 1

2 Kepala Bagian Umum 1 1

1. Subbag Program dan Evaluasi 4 4

2. Subbag Kepegawaian dan Tata Usaha

7 4 15 26

3. Subbag Keuangan dan Perlengkapan

5 4 9

3 Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium

1 1

1. Seksi Informasi dan Dokumentasi 1 3 4

2. Seksi Jaringan Laboratorium 5 5

4 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari :

a. Koordinator Fungsional 1 1

Page 50: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 17

No Unit Kerja Golongan

TKK Jumlah IV III II I

b. Fungsional PBT 20 20

c. Calon Fungsional PBT 1 1

d. Staf Administrasi 3 3

Jumlah 5 45 11 0 15 76

1.2. Mutasi Kepegawaian Sehubungan dengan kurangnya tenaga lapangan baik penjaga keamanan, pramubakti maupun pengemudi, maka Balai Besar PPMB-TPH mempekerjakan Tenaga Kerja Kontrak (TKK) sebanyak 15 orang, seperti pada Tabel III.B.4.

Tabel III.B.4. Tenaga kerja kontrak yang dipekerjakan tahun 2016 No. Nama Pendidikan Tugas TMT

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10 11 12 13 14 15

Hasannudin Didin Samsudin Slamet Priyanto Ade Komarudin Misar Dian Hidayat M. Saepudin Rian Revaldi Agus Santoso Udin Abdul Azis Encuk Sukara Hana Pertiwi Andriansyah Deny Ralita

SLTA SLTA SLTA SLTP SLTP SLTA SLTA SLTA SD SD

SLTA SLTP SLTA SLTP SLTA

Pengemudi Pengemudi Satpam Pramubakti Satpam Satpam Satpam Satpam Pramubakti Pramubakti Pramubakti Pramubakti Pramubakti Satpam Pengemudi

4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016 4 – 1 – 2016

Pegawai yang mutasi ke Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016 ada satu orang. Selain itu telah dilakukan pengaktifan kembali setelah melaksanakan cuti di luar tanggungan negara sebanyak satu orang seperti pada Tabel III.B.5 berikut.

Tabel III.B.5. Nama pegawai yang beralih tugas dari dan ke Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2016

No Nama/NIP Pangkat/

Gol/ Jabatan Mutasi

Dari Mutasi Ke TMT

1 2

Dina, S.TP., M.Si. 197504251999032001 Octobryan, SE. 196510182007011001

Penata Tingkat I III/d

Penata Muda Tingkat I III/b

Pengaktifan Kembali dari CLT

BPMPT

BBPPMB-TPH

BBPPMB-

TPH

1-9-2016

19-9-2016

Page 51: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 18

1.3. Kenaikan Pangkat dan Kenaikan Gaji Berkala Pegawai Balai Besar PPMB-TPH yang naik pangkat pada tahun 2016 sebanyak 6 orang yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel III.B.6.

Tabel III.B.6. Realisasi kenaikan pangkat selama tahun 2016

No Nama/NIP Pangkat/Golongan

TMT Lama Baru

1

Sri Budiarti, S.TP, M.Sc/ 197210021998032001

III/c, Penata III/d, Penata TK.I 01 April 2016

2

Niluh Putu Ida Arianingsih, Sp,M.Si/198109032011012005

III/b, Penata Muda TK.I

III/c, Penata 01 April 2016

3

Nurul Afifah, SP/ 198611232011012020

III/a, Penata Muda

III/b, Penata Muda TK.I

01 April 2016

4

Jupri/ 197104302008121001 II/a, Pengatur Muda

II/b, Pengatur Muda Tk. I

01 April 2016

5

Suharyanto, SP, M.Si/ 197212092006041011

III/c, Penata III/d, Penata TK.I

01 Oktober 2016

6

Nike Fitria Wibawa, S.TP, M.P/ 197206161994032002

III/c, Penata III/d, Penata TK.I 01 Oktober 2016

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 30 tenaga fungsional PBT (termasuk CPBT) dan 1 tenaga fungsional Pranata Komputer sebagaimana pada Tabel III.B.7.

Tabel III.B.7 Pejabat fungsional Pengawas Benih Tanaman s.d tahun 2016 No Nama/NIP Pangkat/Golongan TMT

1

Sinah 196508061993022001

Penata Muda Tk.I, III/b 1-1-2016

2

Wulan 198008052005012002

Pengatur, II/c 1-1-2016

3

Jupri 197104302008121001

Pengatur Muda, II/b 1-1-2016

4

Iyam 196406051987022001

Penata Tk.I,III/d

1-2-2016

5

Ir. Dewi Taliroso,M.M, M.Si. 196705311992032001

Pembina IV/a 1-3-2016

6

Lisa Yuniar 196206021986032001

Penata Tk.I,III/d

1-3-2016

7

Umi Sri Rezeki 196603201987032001

Penata Tk.I,III/d

1-3-2016

8

Sri Budiarti, S.TP,.M.Sc 197210021998032001

Penata Tk.I,III/d 1-3-2016

9

Ismiatun 197103051993032001

Penata III/c

1-3-2016

10

Mansyur, S.P 197905132014031001

Penata Muda III/a

1-3-2016

11

Nugraheni, S.P 05312014032001

Penata Muda III/a

1-3-2016

12

Unik Nur Rahmawati, S.P 198712152014032003

Penata Muda III/a 1-3-2016

13

Hari Raharjo 197002081991031002

Penata Muda Tk.I,III/b

1-3-2016

14

Lilis Sudansih 196310051990032002

Penata Muda Tk.I,III/b

1-4-2016

15

Muntiah 196709172002122001

Pengatur Tk.I,II/d

1-4-2016

Page 52: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 19

No Nama/NIP Pangkat/Golongan TMT

16

Syahril Alam, S.P 197308262007101001

Penata Muda Tk.I,III/b

1-5-2016

17

Siti Nurhaeni S.P 197801272008122001

Penata III/c

1-5-2016

18

Syarif 197607232007011001

Pengatur Muda Tk.I, II/b 1-5-2016

19 Mansyur 197604082002121002

Pengatur Tk.I,II/d

1-7-2016

20 Ade Sukma 197701051998031001

Pengatur II/c

1-7-2016

21 Irmayanti 197903232007012001

Pengatur II/c

1-8-2016

Pegawai Balai Besar PPMB-TPH yang naik jabatan pada tahun 2016 sebanyak 3 orang yang secara rinci dapat dilihat pada Tabel III.B.8.

Tabel III.B.8. Realisasi kenaikan jabatan selama tahun 2016

No

Nama/NIP Pangkat/Golongan

TMT Lama Baru

1

Sri Rahayu Puji Lestari, SP/ 197201282005012001

III/d, PBT Muda III/d, PBT Madya 01 April 2016

2

Aditya Kusumawardana, SP/ 198510102009121005

III/b, PBT Pertama

III/b, PBT Muda 01 April 2016

3

Nandy Mardiansyah, S.Si/ 198510242009121007

III/b, PBT Pertama

III/b, PBT Muda 01 April 2016

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Balai Besar PPMB-TPH didukung oleh 34 tenaga fungsional PBT (termasuk CPBT) dan 1 tenaga fungsional Pranata Komputer sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.B.9.

Tabel III.B.9. Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman dan Pranata Komputer s.d tahun 2016

No Nama/Nip Pangkat/

Gol Jabatan

Fungsional No.SK dan Tanggal

Pengangkatan

1

Ir. Herni Susilowati 196611221993032001

Pembina, IV/c

PBT Madya

00136/KEP/AA/12013/2015 29 September 2015

2

Ir. Amiyarsi Mustika Yukti, M.Si 19680326 199303 2 001

Pembina, IV/b

PBT Madya

412/Kpts/Kp.210/A/09/2015 4 September 2015

3

Sri Budiarti, S.TP, M. Sc 19721002199803 2001

Penata TKI, III/d

PBT Muda

175.Kp.220./C.3.BBMB/3/2015 30 Maret 2016

4

Dina, S.TP, M.Si. 197504251999032001

Penata TK I, III/d

PBT Madya

404/Kpts/Kp.320/A2/II/2013 2 Febuari 2013

6

I y a m 196406051987022001

Penata/IIId

PBT Penyelia 01696/kpts/Kp.320./A2/9/2013 16 September 2013

5 Umi Sri Rezeki 196603201987032001

Penata III/d

PBT Penyelia 01551/Ktps/KP.320/A2/09/2014 8 September 2014

7

Lisa Yuniar 196206021986032001

Penata, III/d PBT Penyelia 01664/Kpts/KP.320/A2/08/2014 9 september 2014

8

Siti Fadhilah 198103212005012002

Penata, III/c PBT Muda 148/Kpts/KP.220/C1.3/04/2015 13 april 2015

9

Sri Rahayu Puji Lestari,SP 19720128 200501 2 001

Penata Tk I, III/d

PBT Madya 59/Kpts/KP.220/A2/03/2015 16 maret 2015

10

Tendy Wijiastuti, SP 19790509 200501 2 001

Penata, III/c PBT Muda

560/Ktps/KP.460/A2/VII/2013 18 maret 2013

11

Endang Murwantini, SP 19800512 200501 2 002

Penata, III/c PBT Muda

84/Kpts/Kp.220/A2.4/III/2015 16 maret 2015

Page 53: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 20

No Nama/Nip Pangkat/

Gol Jabatan

Fungsional No.SK dan Tanggal

Pengangkatan

12

Munawaroh Na’imatun D, SP 19771212 200501 2 001

Penata, III/d PBT Muda

946/Kpts/KP.320/A2.4/III/2013 25 maret 2013

13

Ismiatun 19710305 199403 2 001

Penata III/c

PBT Penyelia 1283/Kpts/KP.320/A2.4/VIII/2012 8 Agustus 2013

14

Arumasih Prijatin Handajani 19720616 199403 2 002

Penata, III/c PBT Penyelia 89/Lpts/Kp.220/C1.3/03/2015 16 Maret 2015

15

Nike Fitria Wibawa, S.TP 19790821 200501 2 001

Penata Tk I, III/d

PBT Muda

481.Kp.210/BBMB/9/2016 16 september 2016

16

Syahkhril Alam, SP. 197308262007101001

Penata Muda Tk.I, III/b

PBT Pertama

229/Kpts/Kp.320/C1.3.X/2011 3 Oktober 2011

17

Siti Nurhaeni, SP 19780127 200801 2 001

Penata Muda, III/c

PBT Muda

53/Kpts/KP.320/A2.4/II/2013 25 Febuari 2013

18

Nandy Mardiansyah, S.Si 198510242009121007

Penata Muda, III/c

PBT Muda

241/Kpts/KP.240/A2.4/02/2016 29 Februari 2016

19

Agha Marghapranata, SP 198104192009121003

Penata Muda TK I, III/b

PBT Pertama

01279/Kpts/KP.320/A2.4/08/2014 29 Agustus 2014

20

Aditya Kusuma Wardana, SP 198510102009121005

Penata Muda, III/b

PBT Muda 01278/Kpts/KP.320/A2.4/08/201429 Agustus 2014

21

Rahayu Nurkartika, SP 198101052005012002

Penata, III/c CPBT 62/Kpts/KP.320/A2.4/II/2013 25 Febuari 2013

22

Alfin Widiastuti, SP 19811227 2009122003

Penata, III/c PBT Muda

463/KP.220/C.BBMB/9/2015 14 September 2015

23

Vine Egistiani Suherman, SP 198212172011012010

Penata Muda TKI, III/b

PBT Pertama 72/Kpts.KP.220/C1.3/03/2015 16 Maret 2016

24

Mekky Kusuma Dewi, S.P. 198212172011012010

Penata Muda TKI, III/b

PBT Pertama 71/Kpts/KP.220/C1.3/03/2015 16 Maret 2015

25

Nurul Afifah, SP. 198611232011012020

Penata Muda TKI, III/b

PBT Pertama 174.KP.220.C.3.BBMB/3/2016 30 Maret 2016

26

Nur Indrayanti P, S.P. 198106112011012009

Penata Muda TKI, III/b

PBT Pertama

73/Kpts/KP.220/C1.3/03/2015 16 Maret 2015

27

Niluh Putu Ida A, S.P. 198109032011012005

Penata Muda, III/c

PBT Muda 173.KP.220/C.3.BBMB/3/2016 30 Maret 2016

28

Rachmat Taufan Mulus, S.T. 198702042011011008

Penata Muda, III/a

Prakom Pertama

1603/Kpts/KP.460/A2/8/2013 30 Agustus 2016

29

Mansyur,SP 197905132014031001

Penata Muda TKI, III/a

PBT Pertama 247/Kpts/KP.130/C3.BBMB/6/2015 1 Juni 2016

30

Nugraheni 198505312014032001

Penata Muda TKI, III/a

PBT Pertama 1372/Kpts/KP.240/A2.4/X/2015 15 Oktober 2015

31

Unik nur rahmawati 198712152014032003

Penata Muda TKI, III/a

PBT Pertama 462.KP.220/C.3.BBMB/9/2015

32 Mansur 197604082002121002

Pengatur TKI, II/d

PBT Pelaksana

55/Kpts/KP.210/C1.3/03/2015

33 Mochamad shaldan Basari, Amd 198410272009121003

Pengatur TKI, II/d

PBT Pelaksana

462.KP.220/C.3.BBMB/9/2015

34

Yani Wiji Lestari, Amd. 198201212015032001

Penata Pengatur, II/c

Calon PBT

517/Kpts/Kp.120/A2/03/2015 2 Maret 2015

35 Nuning Widya Herdimastuti, Amd.

Pengatur, II/c

Calon PBT 516/Kpts/Kp.120/A2/03/2015 2 Maret 2015

Selama tahun 2016 telah direalisasikan kenaikan gaji berkala sebanyak 21 orang, lebih jelasnya secara rinci dapat dilihat pada Tabel III.B.10.

Tabel III.B.10. Realisasi kenaikan gaji berkala selama tahun 2016 No Bulan Jumlah

1 Januari 3 Orang

2 Februari 1 Orang

3 Maret 9 Orang

4 April 2 Orang

5 Mei 3 Orang

Page 54: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 21

No Bulan Jumlah

6 Juli 2 Orang

7 Agustus 1 Orang

Jumlah 21 Orang

1.4. Cuti Pada tahun 2016 Pegawai Balai Besar PPMB-TPH yang mengambil cuti sebanyak 61 orang, sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.B.11.

Tabel III.B.11. Data pegawai yang mengambil cuti selama tahun 2016

No Bulan Cuti

Tahunan (Orang)

Cuti Alasan Penting (Orang)

Cuti Hamil

(Orang)

Cuti Bersalin (Orang)

Jumlah (Orang)

1 Januari 4 0 0 0 4 2 Februari 0 0 0 0 0 3 Maret 3 0 0 0 3 4 April 7 0 0 0 7 5 Mei 9 0 0 0 9 6 Juni 9 0 1 0 10 7 Juli 3 0 0 0 3 8 Agustus 3 0 0 1 4 9 September 11 0 0 0 11

10 Oktober 4 0 0 0 4 11 November 4 1 0 0 5 12 Desember 0 0 0 1 1

Jumlah 57 1 1 2 61

1.5. Pembinaan dan Pengembangan SDM 1.5.1. Absensi

Dalam rangka pembinaan pegawai negeri sipil di lingkungan Balai Besar PPMB-TPH khususnya dalam rangka meningkatkan kedisiplinan pegawai maka telah dilaksanakan Sosialisasi PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan untuk pengawasan kehadiran pegawai telah dilakukan absensi dengan menggunakan finger print pada saat masuk dan pulang. Data absensi pegawai tahun 2016 dapat dilihat pada Tabel III.B.12.

Tabel III.B.12. Rekapitulasi daftar hadir pegawai Balai Besar PPMB-TPH selama tahun 2016

No Bulan Hadir

% Sakit

% Izin %

Cuti %

Tanpa Izin %

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September

92,20 95,34 95,87 95,40 95,00 94,30 94,10 94,40 90,87

0,80 0,75 0,40 0,50 0,25 1,20 0,80 0,60 0,95

2,00 0,58 0,79 0,40 1,00 0,50 0,50 0,50 0,32

5,00 3,33 2,94 3,70 3,75 4,00 4,60 4,50 7,86

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Page 55: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 22

No Bulan Hadir

% Sakit

% Izin %

Cuti %

Tanpa Izin %

10 11 12

Oktober November Desember

95,00 95,50 92,76

1,00 1,30 0,70

1,00 1,30 1,30

3,00 1,90 5,24

0,00 0,00 0,00

Rata-rata 94,23 0,77 0,85 4,15 0,00

Data tersebut diperoleh dari rumus sebagai berikut :

(Jumlah Pegawai x Hari Kerja) – (S+I+C+TI) % Kehadiran : X 100 % (Jumlah Pegawai x Hari Kerja) Keterangan : S : Sakit I : Izin C : Cuti TI : Tanpa Izin

Gambar III.B.1. Grafik presentase kehadiran pegawai Balai Besar

PPMB-TPH tahun 2016

Dari grafik tersebut di atas dapat diketahui kehadiran pegawai tertinggi terdapat pada bulan Maret 2016 yaitu 95,87%, sedangkan terendah terjadi pada bulan September 2016 yaitu 90,87%, hal ini disebabkan adanya pegawai yang mengambil cuti sebanyak 10,20%.

1.5.2. Penghargaan/Reward dan Hukuman/Punishment

Penghargaan/Reward merupakan hak bagi seseorang Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugas selama menjadi Pegawai. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian baru dapat memberikan penghargaan/reward berupa penghargaan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia terhadap pegawai dilingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan/Balai Besar PPMB-TPH yang telah mengabdikan diri kepada Bangsa dan

Page 56: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 23

Negara selama X, XX tahun serta XXX. Jumlah pegawai yang telah mendapatkan penghargaan/reward sampai akhir Tahun 2016 sebanyak 5 orang sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.B.13.

Tabel III.B.13. Pegawai yang Telah Memperoleh Penghargaan Satya Lancana Karya Satya dari Presiden RI sampai akhir Tahun 2016

No Nama/Nip Pangkat/Gol Masa Kerja

Penghargaan Yang Telah Diterima

X Th XX Th XXX Th

1 Sri Rahayu Puji Lestari,SP 197201282005012001

PenataTK.I III/d

10 TH X

- -

2 Munawaroh Na’imatun D,SP 197712122005012001

Penata TK.I III/d

10 TH X - -

3

Siti Fadhilah, SP,M.Si 198103212005012002

Penata 10 TH X - -

4 Endang Murwantini,SP,M.P 198005122005012002

Penata 10 TH X - -

5 Helmi Syukur Wulandari 198008052005012002

Pengatur 10 TH X - -

Bagi pegawai yang melakukan pelanggaran akan dikenakan penjatuhan hukuman/punishment disiplin. Selama tahun 2016 tidak ada pegawai yang dikenai penjatuhan hukuman.

1.5.3 Tugas Belajar

Dalam rangka meningkatkan kompetensi pegawai maka Balai Besar PPMB-TPH memberika kesempatan yang seluas-luasnya kepada pegawai untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2016 dua orang pegawai telah menamatkan studi atas nama Tendi Wijiastuti dan Rahayu Nurkartika. Adapun yang masih dalam proses studi sebanyak 2 orang. Data pegawai yang mengikuti tugas belajar S2 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel III.B.14.

Tabel III.B.14. Pegawai yang mengikuti tugas belajar No Nama/NIP Perguruan Tinggi Program Studi Keterangan

1 Susianah, S.TP. 197908212005012001

Universitas Gajah Mada

S2 Magister Administrasi Publik

Mulai tahun 2015

2 Agha Margapranata, SP. 198104192009121003

Universitas Brawijaya

S2 Teknologi Benih Mulai tahun 2015

3 Aditya Kusumawardhana 198510102009121005

Instutut Pertanian Bogor

S2 Agrotek Mulai tahun 2016

4 Nurul Afifah, SP. 198611232011012020

Instutut Pertanian Bogor

S2 Teknologi Benih Mulai tahun 2016

1.5.4. Penilaian Prestasi Kerja dan Penyusunan Sasaran Kinerja

Untuk mengoptimalkan peranserta sumber daya manusia maka Balai Besar PPMB-TPH bersama-sama dengan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melaksanakan penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja. Informasi Analisis Jabatan sangat

Page 57: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 24

diperlukan dalam restrukturisasi, inisiatif perbaikan kualitas, pemberdayaan sumber daya manusia, desain jabatan, pelatihan dan pengembangan karir. Sedangkan analisis jabatan diperlukan untuk menetukan penempatan sumber daya manusia yang tepat, yang memiliki kemampuan sesuai dengan beban tugas yang dilaksanakan secara efektif dan efisien. Penyusunan Anjab dan ABK dilaksnakan pada bula November 2016 terhadap 61 orang pegawai Balai Besar PPMB-TPH.

1.5.4. Penilaian Prestasi Kerja dan Penyusunan Sasaran Kinerja

Dalam rangka mengukur prestasi kerja Pegawai Balai Besar PPMB-TPH maka pada bulan Januari 2016 telah dilakukan penilaian presatasi kerja pegawai. Penilaian Prestasi Kerja (PPK) pegawai terdiri atas unsur Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) periode tahun 2015 (60%) dan unsur prilaku (40%). Penilaian Prestasi Kerja Pegawai dilaksanakan terhadap 61 orang pegawai. Nilai rata-rata PPK = 82,80 dengan nilai tertinggi = 91,44 dan terendah = 83,20. Selain itu pada bulan Januari 2016 juga telah dilaksanakan kegiatan penyusunan Sasaran Kinerja untuk tahun 2016.

1.5.5. Pendidikan dan Pelatihan

Seiring dengan perkembangan yang semakin pesat maka pegawai memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang memadai sesuai dengan kondisi saat ini.

Kegiatan pendidikan dan pelatihan Calon Bendahara diselenggarakan diselenggarakan oleh Biro Keuangan dan Perlengkapan Kementerian Pertanian yang berlangsung di Cipayung, Bogor, Jawa Barat. Peserta pelatihan yang hadir adalah atas nama Irmayanti dari Balai Besar PPMB-TPH.

2. Tata Usaha 2.1.Surat Menyurat

Dari rekapitulasi surat masuk dan surat keluar selama tahun 2016 sebanyak 1.698 surat yaitu surat yang masuk sebanyak 705 dan surat keluar sebanyak 993 surat, data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel III.B.15.

Tabel III.B.15. Rekapitulasi surat masuk dan surat keluar tahun 2016

No Bulan

Jumlah Surat Masuk Surat Keluar Fax PO.Box Email

Bawa Sendiri

Jumlah

1 Januari 32 26 14 4 72 116

2 Pebruari 25 21 10 6 56 35

3 Maret 18 19 11 9 48 91

4 April 34 19 6 6 59 121

5 Mei 36 26 13 9 75 78

6 Juni 41 21 16 1 78 31

7 Juli 8 12 0 6 20 36

8 Agustus 22 9 10 13 41 117

Page 58: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 25

No Bulan

Jumlah Surat Masuk Surat Keluar Fax PO.Box Email

Bawa Sendiri

Jumlah

9 September 25 19 19 9 63 42

10 Oktober 16 36 20 7 76 29

11 Nopember 26 11 26 7 70 237

12 Desember 14 9 13 11 47 60

Jumlah 297 228 158 88 705 993

2.2. Langganan Daya dan Jasa

Dengan meningkatnya volume kegiatan kantor sehari-hari perlu didukung oleh sarana listrik dan telepon serta jaringan internet yang memadai. Sarana listrik, telepon dan jaringan internet merupakan kebutuhan mendasar bagi pelaksanaan tugas sehari-hari. Kegiatan ini telah dilaksanakan selama satu tahun dengan cara memantau pemakaian listrik, telepon dan internet setiap bulan. Pemakaian listrik dan telepon serta internet harus dihemat. Untuk pemantauan tagihan rekening petugas pembayar rekening melakukan pembayaran setiap bulannya melalui pembayaran LS dan Kas. Untuk memenuhi kapasitas listrik yang diperlukan kantor maka telah dilakukan penambahan daya.

2.3. Pemeliharaan Halaman Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari diperlukan sarana pendukung berupa bangunan gedung kantor dan halaman kantor serta barang inventaris lainnya. Agar sarana dan prasarana tersebut dapat berjalan dengan baik diperlukan pemeliharaan dan perawatan secara teratur setiap bulannya. Kegiatan perawatan gedung dan halaman kantor Balai Besar PPMB-TPH antara lain: a. Pemupukan pohon induk dan tanaman hias b. Pemangkasan ranting pohon dan pemotongan rumput c. Membersihkan ruang kantor, Musolla, dan Halaman Kantor d. Mengganti tanaman hias yang sudah mati e. Membuat atau memasang rak besi untuk tanaman hias f. Memelihara kebersihan pos jaga keamanan g. Penataan halaman belakang gedung kantor h. Membuat taman dan kolam i. Pembuatan pembatas pohon dan pengecetan j. Membuat rincian pekerjaan sehari-hari, petugas lapangan dan

keamanan kantor Balai Besar PPMB-TPH.

Selain itu dalam rangka mendukung kelancaran tugas dibidang tata usaha maka dilakukan kegiatan-kegiatan seperti : a. Membagi tugas kebersihan ruang kantor b. Melaksanakan cek keamanan lingkungan kantor c. Menata gudang arsip d. Membuat jadwal piket SATPAM dalam rangka menjaga keamanan

Page 59: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 26

2.4. Keperluan Operasional Perkantoran

Dalam rangka pelaksanaan dan kelancaran operasional tugas sehari-hari perkantoran diperlukan tersedianya sarana dan prasarana berupa keperluan sehari-hari perkantoran seperti : Alat tulis kantor, komputer supplies, peralatan kebersihan, kebutuhan pelaksanaan rapat dan lain-lain. Untuk kelancaran tugas sehari-hari perkantoran telah didukung dengan SDM yang mencakup pramubakti, petugas pengaman kantor dan pengemudi. Terselenggaranya operasional perkantoran ini dilaksanakan setiap hari dengan cara mengamati dan memenuhi kebutuhan pegawai dalam melaksanakan aktifitas pekerjaannya, kebutuhan pegawai tersebut termasuk kebutuhan pimpinan yang mendukung kelancaran tugas kedinasan sehari-hari. Kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain : a. Melakukan/penyiapan konsumsi untuk rapat-rapat internal b. Memfasilitasi kebutuhan dan keperluan tamu kantor c. Menyiapkan keperluan perlengkapan pegawai dan petugas Satpam d. Menyiapkan kebutuhan konsumsi petugas Satpam e. Menyiapkan kebutuhan alat-alat rumah tangga f. Melakukan pelayanan sehari-hari kepada pegawai g. Menyiapkan bahan untuk kebersihan kantor

3. Pelayanan Publik

3.1. Penerapan SNI ISO 9001:2008

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik pada Balai Besar PPMB-TPH telah menerapkan SNI ISO 9001:2008 dengan ruang lingkup : a. pengelolaan kenaikan pangkat, pengelolaan kehadiran pegawai, b. pengelolaan gaji, c. pengelolaan surat menyurat, d. penyelenggaraan program dan e. pelatihan/bimbingan penerapan sistem mutu Balai Besar PPMB-TPH sudah memperoleh Sertifikat SNI ISO 9001:2008 dikeluarkan oleh Sucofindo International Certification Services (SICS) dengan nomor QSC 01241.

Untuk menilai penerapan sistem mutu di Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016 telah dilakukan kegiatan audit internal pada tanggal 16 - 17 Februari 2016 dan kaji ulang manajemen pada tanggal 1 Juli 2016. Untuk tahun 2016 tidak dilakukan survailen karena berdasarkan ketentuan survailen hanya dilakukan dua kali dala satu persiode Sertifikat SNI ISO 9001:2008. Tahun 2016 merupakan tahun terakhir (berakhir pada bulan Februari 2016) penerapan SNI ISO 9001:2008, nomor QSC 01241. Untuk selanjutnya, pada tahun 2017 dilakukan sertifikasi ulang

3.2. IPNBK

Dalam rangka meningkatkan dan menumbuhkembangkan semangat etos kerja, maka perlu dilakukan penerapan nilai-nilai dasar budaya kerja aparatur negara secara intensif dan menyeluruh. Untuk mencapai hal tersebut pelu dilakukan upaya perbaikan dan peningkatan kinerja oleh seluruh aparatur yang dilakukan secara sunggung-sungguh, konsisten dan efektif. Untuk mengukur tingkat capaian penerapan nilai-nilai tersebut

Page 60: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 27

maka dilakukan penilaian terhadap penerapan Budaya Kerja di Lingkungan Balai Besar PPMB-TPH. Penilaian dilakukan dengan cara membagikan daftar kuesioner IPNBK kepada masing masing pegawai, sesuai SK MENPAN No. 25 Tahun 2002 dengan pertanyaan sebanyak 53 buah, jawaban dari pegawai kemudian diolah dan di nilai sesuai ketentuan penilaian berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 32/ Permentan/OT.140/6/2009 tentang indikator Budaya Kerja Aparatur Negara Lingkup Kementerian Pertanian. Dari penilaian yang sudah dilakukan diperoleh hasil bahwa Nilai Mutu Budaya Kerja di Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016 adalah sebesar 88,80 dengan kategori Sangat Baik.

4. Pelatihan Analis Laboratorium

Salah satu faktor penting yang menentukan tingkat hasil tanaman adalah benih. Benih bersama dengan sarana produksi lainnya menentukan tingkat hasil tanaman. Meskipun tersedia sarana produksi lain yang cukup, tetapi bila digunakan benih bermutu rendah maka hasilnya akan rendah.

Dalam rangka menunjang program peningkatan hasil tanaman diperlukan penggunaan benih bermutu. Benih bermutu diperoleh melalui serangkaian kegiatan sertifikasi melalui pemeriksaan di lapangan dan pengujian di laboratorium. Petugas pengambil contoh sangat berperan dalam menentukan mutu benih, karena hasil pengambilan contohnya mewakili satu lot benih. Sertifikasi dilakukan untuk memberi kepastian hukum kepada produsen bahwa benih yang diproduksi dan dedarkan bermutu dan sekaligus memberikan jaminan kepada konsumen.

Dalam sistem manajemen mutu, data hasil pengujian dapat dipercaya tergantung pada beberapa faktor seperti kompetensi sumber daya manusia, akomodasi dan lingkungan laboratorium, metode pengujian, ketertelusuran pengujian, penanganan barang yang diuji dan pengambilan contoh.

Peran Pengawas Benih Tanaman (PBT) diperlukan dalam pengawasan mutu benih di Indonesia. Pengawas benih harus meningkatkan kompetensinya secara berkelanjutan baik untuk pemeriksaan di lapang maupun untuk pengujian di laboratorium. Dalam rangka pengingkatan dan standardisasi kompetensi PBT kedepannya akan diberlakukan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk PBT.

Balai Besar PPMB-TPH yang salah satu tugas dan fungsinya memberikan bimbingan teknis penerapan sistem manejemen mutu laboratorium khususnya laboratorium BPSB-TPH maka melalui kegiatan pelatihan analis pengujian laboratorium ini dilaksanakan bimbingan kepada pengawas benih tanaman untuk memahami dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam hal teknis pengambilan contoh benih dan pengujian di laboratorium sesuai Kepmentan 635 sehingga hasil uji yang dikeluarkan oleh laboratorium akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Tujuan dari Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh Benih) Meningkatkan pengetahuan, wawasan dan keterampilan dalam bidang teknis bagi Pengawas Benih Tanaman dan pemahaman dalam pelaksanaan pengambilan contoh benih di gudang serta pengujian benih di laboratorium.

Page 61: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 28

Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh Benih) dilaksanakan pada tanggal 14 s.d 18 Maret 2016, bertempat di Wisma Tani Jakarta dengan jadwal Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh Benih).

Peserta Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh Benih) sebanyak 40 orang terdiri dari Pengawas Benih Tanaman Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih UKPP/UPTD Pemerintahan Daerah yang tersebar di 30 Provinsi, Personil PPC dan Staf Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH).

Tabel III.B.16. Daftar nama peserta Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh Benih) dan asal instansi

No Nama Instansi

1 Ashraf UPTD BPSB TPH Aceh

2 Aprilidia Rumintang R. G, SP. UPT PSB TPH Sumut

3 Selvi Elvia, SP. UPT BPSB TPH Sumbar

4 Apriany, SP. UPT PSB TPH Riau

5 Derni Handayani, SP. UPTD BPSPT Jambi

6 Ir. Rinelda Sriwiyanti Purada UPTD BPSB Sumsel

7 Maya Dhelima Prasania, S.P BPSB Bengkulu

8 Widya, S.P UPTD BPSB Lampung

9 Retno Suffatni, S.P BPSMB Babel

10 Syafrizal BPSP D.K.I Jakarta

11 Irma Desy Andriani, S.P BPSB TPH Jabar

12 Moch. Shaldan Basari, A.Md Balai Besar PPMB-TPH

13 Ir. Purwono Rabito, MP. UPT BPSB TPH Jateng

14 Bernadin Indah Mawarti, S.TP UPTD BPSB D.I Yogyakarta

15 Ma'sumah, S.P UPT PSBTPH Jatim

16 Ahman, S.P UPTD BPSB TPH Banten

17 I Nyoman Karsa, SIP., S.P UPT BPSB TPH Bali

18 Nurul Janah, S.P UPTD BPSB TPH NTB

19 Seska Maileti, S.TP UPT PSB TPH NTT

20 Berhard Samosir, S.P UPSB TPH Kalbar

21 Indrarodi, S.P UPTD BPSB TPH Kalteng

22 Ir. Asis widyanto BPSB TPH Kalsel

23 Hamka Effendi, S.P UPTD PSBTPH Kaltim

24 Muhidin Basir BPSB Sulut

25 Masdar, S.P BPSB Sulteng

26 Asral BPSB Sulsel

27 Harimah, S.P BPSB Sultra

28 Supia Dahlan, S.P BPSB Gorontalo

29 Rading BPSB Sulbar

30 Juliana Rusfanah BPSB TPH Maluku

31 Agnes Dana, S.E BPSB Papua

32 Siklis, S.P Balai Besar PPMB-TPH

33 Lilis Sudansih Balai Besar PPMB-TPH

34 Mamat Rachmat Balai Besar PPMB-TPH

35 Sinah Balai Besar PPMB-TPH

36 Sri Rahayu Puji Lestari, SP Balai Besar PPMB-TPH

37 Endang Murwantini, S.P., MP Balai Besar PPMB-TPH

Page 62: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 29

No Nama Instansi

38 Irmayanti Balai Besar PPMB-TPH

39 Ade Sukma Balai Besar PPMB-TPH

40 Mansyur, S.P Balai Besar PPMB-TPH

Materi pelatihan disampaikan oleh narasumber yang kompeten dibidangnya yaitu Kebijakan Perbenihan Terkait Pengambilan Contoh dan Pengujian Benih. Narasumber Bimbingan Teknis ini berjumlah 8 orang berasal berasal dari Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Lembaga Sertifikasi Personil Pengawasn Mutu Barang Kementerian Perdagangan, Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Provinsi Jawa Timur dan Balai Besar PPMB-TPH.

Tabel III.B.17. Daftar nama narasumber dan asal instansi

No Nama Instansi

1 DR. Ibrahim Saragih Direktorat Perbenihan

2 Ir. Tri Susetyo, M.M Balai Besar PPMB-TPH

3 Ir. Amiyarsi Mustika Y, M.Si. Balai Besar PPMB-TPH

4 Drs. Anis Zukri, M.Si Direktorat Mutu Barang Kementerian Perdagangan

5 Ir. Herni Susilowati Balai Besar PPMB-TPH

6 Siti Fadhilah, SP., M.Si. Balai Besar PPMB-TPH

7 Yayak Rahman Hidayat, S.P BPSB Provinsi Jawa Timur

8 Seman Sulaiman, S.P PT. Sang Hyang Seri Suka Mandi, Jawa Barat

5. Pengembangan Karakter

Sumber Daya Manusia (SDM) / Human Resources yang ada di Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura adalah merupakan aset yang sangat penting dan mahal nilainya sehingga kapasitasnya harus selalu dikembangkan/ditingkatkan dan dikelola dengan sebaik-baiknya. Tersedianya SDM yang profesional (amanah, cakap, dan ahli serta memiliki etos kerja yang tinggi) merupakan kebutuhan strategis organisasi. Persoalan kapasitas sumber daya manusia bukan hanya terkait pada jumlah akan tetapi juga menyangkut persoalan kualitas. Pengembangan SDM dilakukan dengan cara membangkitkan dan meningkatkan motivasi untuk berprestasi sehingga terbangun karakter yang baik bagi pegawai. Selain itu karakter yang baik akan dapat membangun kerjasama dan silaturrahim yang baik sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif yang berpengaruh baik terhadap produktivitas. Dalam rangka membangun sub sektor Tanaman Pangan diperlukan sumberdaya manusia yang profesional, kreatif, bermotivasi tinggi, serta semangat kebersamaan di antara sesama Pegawai Negeri Sipil.

Page 63: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 30

Untuk memperoleh sumberdaya manusia sebagai mana yang dimaksud di atas, diperlukan suatu metode pembinaan yang mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pelatihan Pengembangan Karakter Sumber Daya Manusia Balai Besar PPMB-TPH dinilai mampu untuk mewujudkan maksud di atas. Metode yang dikembangkan adalah dengan melakukan kegiatan di lapangan terbuka dengan beberapa rintangan dan penugasan yang harus diselesaikan oleh peserta sebagai simulasi dari muatan-muatan posistif dari karakter yang diinginkan. Pelaksanaan Pengembangan Karakter Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016 mempunyai tujuan : a. Untuk memperoleh motivasi kerja dan nilai-nilai positif yang dapat

mendukung kinerja balai Besar PPMB-TPH untuk kemajuan sub sektor tanaman pangan.

b. Untuk membangun kerjasama dan silaturrahim antar pegawai yang baik sehingga tercipta lingkungan kerja yang kondusif guna mendukung produktivitas kerja yang tinggi.

c. Untuk membangun kesepahaman diantara pegawai yang dapat meningkatkan rasa toleransi dan kebersamaan.

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah diperolehnya sumberdaya manusia yang mempunyai jiwa kerjasama, rasa toleransi, dan motivasi kerja yang tinggi sehingga mampu mendukung peningkatan kinerja Balai Besar PPMB-TPH.

Kegiatan Pengembangan Karakter Pegawai Balai Besar PPMB-TPH Tahun 2016 diselenggarakan selama dua hari, mulai tanggal 26 s.d. 27 Agustus 2016 bertempat di Hotel Puri Avia, Ciawi, Bogor.

Peserta pengembangan karakter yang hadir adalah seluruh pegawai Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 50 orang.

Narasumber/Instruktur dalam kegiatan pelatihan ini berjumlah 5 orang/tim berasal dari Tim Pengembangan Karakter Hotel Puri Avia sebagaimana pada Tabel III.B.18. di bawah ini.

Tabel III.B.18. Daftar nama narasumber dan asal instansi

No Nama Instansi

1 Drs. Bambang Irawan Balai Besar PPMBTPH

2 Ir. Dewi Taliroso, MM. Msi. Balai Besar PPMBTPH

3 Ir. Amiyarsi Mustika Yukti, M.Si. Balai Besar PPMBTPH 4 Tim Motivator Hotel Puri Avia

5 Tim Outbond Hotel Puri Avia

Page 64: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 31

C. KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN

1. Keuangan Tahun anggaran 2016 berdasarkan pengelolaan anggaran berbasis kinerja, Satker Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) mendapat anggaran yang berasal dari anggaran pusat melalui dana dekonsentrasi Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp. 10.000.000.000,- (sepuluh milyar rupiah) yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal.

Dari anggaran yang dikelola oleh Satker Balai Besar PPMB-TPH sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 telah terealisasi sebesar Rp. 8.861.420.488,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta empat ratus dua puluh ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) atau 88,61 %, sedangkan realisasi fisik mencapai 100 %. Secara rinci realisasi anggaran per jenis kegiatan, per jenis belanja dan per jenis outputseperti pada Tabel III.C.1 sampai Tabel III.C.3. Tabel III.C.1. Realisasi anggaran per jenis belanja

No Uraian Pagu DIPA (Rp) Realisasi (Rp) Self Blocking

(Rp) Sisa Anggaran

(Rp) %

1 Belanja Pegawai 3,896.655.000 3,796.428.751 0 100.226.249 97.43

2 Belanja Barang 5.239.345,000 4.215.222,557 1.011.693.000 12.429.443 80.45

3 Belanja Modal 864.000,000 849.769,180 14.126.000 104.820 98.35

Jumlah 10.000.000,000 8.861.420.488 1.025.819.000 112.760.512 88.61

Tabel III.C.2. Realisasi anggaran per jenis kegiatan

No Uraian Pagu DIPA

(Rp) Realisasi (Rp)

Sisa Anggaran (Rp)

%

1 Belanja Pegawai 3,896.655.000 3,796.428.751 100.226.249 97.43

2 Operasional Perkantoran 1.326.479.000 1,270,350,188 56,128,812 95.77

3 Kegiatan BBPPMB-TPH 4.776.866.000 3,794,641,549 982.224.451 79.43

Jumlah 10.000.000,000 8,861.420.488 1.138.579.512 88.61

Page 65: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 32

Tabel III.C.3. Rincian Realisasi anggaran per jenis belanja NO JENIS BELANJA KODE KEG KEGIATAN/SUB KEGIATAN PAGU REALISASI % PENANGGUNG JAWAB

1767.994.001 Gaji dan Tunjangan 3.896.655.000 3.796.428.751 97,43 Kabag Umum

penyelenggaraan Operasional dan

1767.994.002 Pemerintahan 1.326.479.000 1.270.350.188 95,77 Kabag Umum

JUMLAH 1 5.223.134.000 5.066.778.939 97,01

1767.004.051.A Perencanaan Kegiatan 73.440.000 61.479.900 83,71 Kabag Umum

1767.004.051.B Pengelola Keuangan dan Perlengkapan 310.956.000 252.955.775 81,35 Kabag Umum

1767.004.051.C Pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 170.450.000 127.149.100 74,60 Kabag Umum

1767.004.052.A Sinkronisasi 164.100.000 150.370.200 91,63 Kabid Injarlab

1767.004.052.B Seminar pengembangan metode 21.760.000 21.760.000 100,00 Koordinator Fungsional

1767.004.052.C Bimbingan Teknis 167.350.000 161313498 96,3929 Koordinator Fungsional

1767.004.052.D Pengawalan UPSUS peningkatan produksi padi 1.067.366.000 722.863.145 67,72 Kabag Umum

1767.004.053.A Pelaksanaan Pengembangan Metode 456.650.000 433.965.561 95,03 Koordinator Fungsional

1767.004.053.B Pelayanan Pengujian 155.100.000 120.866.500 77,93 Koordinator Fungsional

1767.004.053.C Uji Petik Mutu Benih yang Beredar 39.500.000 37.018.400 93,72 Kabid Injarlab

1767.004.053.D Buletin Vigor 72.080.000 44.535.050 61,79 Kabid Injarlab

1767.004.053.E Database/website 30.800.000 30.272.900 98,29 Kabid Injarlab

1767.004.053.F Pameran Pertanian 180.800.000 125.158.550 69,22 Kabid Injarlab

1767.004.053.G Koleksi Varietas 22.800.000 18.843.500 82,65 Kabid Injarlab

1767.004.053.H Pedoman Literatur 27.010.000 24.827.900 91,92 Kabid Injarlab

1767.004.054.A Penguatan Laboratorium Penguji Benih 56.380.000 47.120.170 83,58 Kabid Injarlab

1767.004.054.B Laboratorium Penyelenggara Uji Profisiensi 36.205.000 17.865.000 49,34 Kabid Injarlab

1767.004.054.C Keanggotaan dalam Organisasi Internasional 125.924.000 7.224.000 5,74 Kabid Injarlab

1767.004.054.D Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium 148.830.000 117.089.900 78,67 Kabid Injarlab

1767.004.054.E Penyelenggaraan Uji Profisiensi 148.690.000 126.907.300 85,35 Kabid Injarlab

1767.004.054.F Serifikasi pelayanan publik 9.810.000 7.050.000 71,87 Kabag Umum

1767.004.055.A Monev Pengembangan Metode 257.500.000 168.540.700 65,45 Kabag Umum

1767.004.055.B Sistem Pengendalian Intern 21.010.000 9.311.900 44,32 Kabag Umum

1767.004.055.C Laporan Bulanan&Tahunan, SIMONEV, LAKIP, SPI 52.470.000 33.982.300 64,77 Kabag Umum

1767.004.055.D Laporan SAI dan SABMN 71.700.000 51.913.800 72,40 Kabag Umum

1767.004.055.E Laporan pengelolaan tata usaha dan kepegawaian 4.400.000 4.000.000 90,91 Kabag Umum

1767.004.055.F Laporan pelaksanaan dan penerapan PM 13.750.000 12.823.000 93,26 Koordinator Fungsional

1767.004.055.G Laporan pelaksanaan standarisasi laboratorium 9.285.000 9.240.820 99,52 Kabid Injarlab

1767.004.055.H Laporan sinkronisasi, seminar dan bimbingan teknis 2.750.000 2.243.000 81,56 Kabid Injarlab

JUMLAH 2 3.918.866.000 2.948.691.869 75,24

1767.996.001 Alat Pengolah Data 143.600.000 142.765.000 99,42 Kabag Umum

1767.997.001 Perlengkapan Saran Gedung dan Inventaris 537.000.000 531.209.000 98,92 Kabag Umum

1767.997.002 Alat Laboratorium 121.000.000 117.652.680 97,23 Kabag Umum

1767.998.002 Rehabilitasi Pagar Kantor 56.400.000 54.323.000 96,32 Kabag Umum

JUMLAH 3 858.000.000 845.949.680 98,60

JUMLAH 1+2+3 10.000.000.000 8.861.420.488 88,61

LAYANAN

PERKANTORAN1

Belanja Barang2

Belanja Modal3

1.1 Operasional Pengelolaan Satuan Kerja (Satker)

Pengelolaan Keuangan Satuan Kerja mengacu pada Pedoman Administrasi Keuangan di Lingkungan Kementerian Pertanian, Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan kegiatan administrasi keuangan, Satker Balai Besar PPMB-TPH selalu melakukan koordinasi dan rekonsiliasi dengan KPPN Jakarta V. Pengelolaan Satker meliputi Pengelolaan Keuangan seluruh kegiatan yang ada di Balai Besar PPMB-TPH TA. 2016.

1.2 Pendapatan Negara

Dalam Upaya meningkatkan penerimaan negara telah diupayakan melalui aktifitas penerimaan negara bukan pajak. Pada Tahun Anggaran 2016 Balai Besar PPMB-TPH memperoleh Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 112.886.585,- (Seratus dua belas juta delapan ratus delapan puluh enam ribu lima ratus delapan puluh lima rupiah) yang terdiri dari penerimaan umum sebesar Rp. 2.580.585,- penerimaan fungsional sebesar Rp. 110.306.000,-. Nilai tersebut telah seluruhnya di setorkan ke kas negara. Secara rinci pendapatan negara bukan pajak terlihat pada Tabel III.C.4.

Page 66: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 33

Tabel III.C.4. Pendapatan Negara tahun 2016

No Jenis Penerimaan Jumlah Penerimaan (Rp)

I Penerimaan Negara Bukan Pajak

1. Penerimaan Umum 2.580.585

2. Penerimaan Fungsional 110.306.000

Jumlah 106.483.500

2. Perlengkapan

2.1. Pengadaan Alat Pengolah Data Pengadaan alat pengolah data yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel III.C.5.

Tabel III.C.5. Pengadaan alat pengolah data

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

1

LAPTOP HP PROBOOK 430 G3 (15PA)

- Platform Notebook, Tipe prosesor Intel core i7 intel core i7-6500U processor (2.5 GHz, 4M cache),

- memory standar 8 GB, DDR3L - ukuran layar 13,3 inc,Tipe grafis :

intel®HDGraphics 520 - resolusi layar 1366x768, audio integrated - kapasitas penyimpanan 256 GB SSD - speaker integrated LED backlit, Type Layar :

Touchscreen - wirelles network protocol : IEEE 802.11b, IEEE

802.11g, IEEE 802.11, keyboard : standard keyboard

- ragam input device touch pad, Interface : VGA port, RJ-45

- modem : 2xUSB 3.0, USB 2.0, HDMI - Sistem operasi microsoft windows 7 profesional 64

bit, - Card reader provided : SD/MMC slot - Dimensi (PTL) : 32.6x23.35x1.99 to 2.09 - Garansi : 12 bulan distributer resmi

6 Unit

2 PC-Unit Dell Inspirion 3052 (Pentium N3700)

- Platform Dekstop PC, tipe prosesor Intel pentium quad core

- processor onboard intel®pentium®processor N3700 (1.6GHZ,2M Cache)

- memory standar : 4 GB DDR3L - Tipe grafis : Intel HD Graphic, Audio : Integrated - Optical driver : DVD±RW - kecepatan jaringan 10/100/1000, keyboard : wired

keyboard - Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 - ragam card reader 4 in 1 memory card reader

2 Unit

3 UPS/STABILIZER CYBERPOWER (CPS7500PRO)

- Estimasi berat : 65 kg - Garansi produk 12 bulan dari distributor resmi - Form factor :

- Noseless, fuel & Maintenance free - High charging current for quick recharging Up to

5 time faster - Bypass mode allow for charge only - Generator compatible allows longer runtime - Unlimited battery exspansion capability to

increase runtime

1 Unit

Page 67: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 34

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

- UPS function for auto-change over - Afoordable DC input voltage min 4x12v battery

required - Automatic voltage protector - Wheel & carry handle available - Small & light in dimension - Reverse polarity warning - SNMP/HTTP remote management capability

- Voltage : 7500 VA/5250 W, 140Vac (range) - Protection : DC Input voltage 48 v, Battery pack

expansion Yes - Back-Up Time Full Load 370 x 440 x 355 mm

(WxHxD)

4 PRINTER LASER FUJI XEROX (P355D)

- Berat 7 kg - Garansi produk 12 bulan on site - Metode cetakan laser - Teknologi cetakan monochrom laser printer - Mak resolusi 1200 - Kecepatan cetak Up to 35 ppm / 37 ppm - Jaringan USB 2.0 (Hi-speed) 10 base-T/100 - Processor 256 MHZ - Memori Standar 256 MB dan Maximal Memori 768

MB - Compatible media sizes : main tray A4, B5, A5

legal (8,5x14) folio, latter, executive, c5 custom multipurpose

- Dimensi (DxWxH) D42.6xW39.3xH26.7 cm

2 Unit

5 SCANNER BROTHER (ADS-1600W)

- Berat 5 kg - Teknologi : Dual CIS (contact image sensor) - Tipe : Automatic document feeder (ADF),automatic

2-sided scaning - Resolusi : 600x600 dpi, 1200x1200 dpi - Kecepatan : Up to 18 pages per minute - Sistem Operasi : Windows : Twain & WIA

(Windows®Windows7®dan Windows Vista®dan Windows XP®)

- Bit Depth : 30 bit internal & 24-bit external - Dimensi : 282(w)x37(H)x53(D) in mm - Sistem : Duty cycle recomended/month Up to 500

sheetDuplex scaning : Yes, Grey scale : 256 levels

1 Unit

2.2. Pengadaan Meubelair Pengadaan perlengkapan sarana gedung yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel III.C.6.

Tabel III.C.6. Pengadaan meubelair

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

1 Filling Cabinet Menggunakan bahan (rangka) metal yang stabil dan tidak mudah berubah bentuknya, kuat, tahan lama dan nyaman digunakan, bentuk minimalis dan elegant, terdiri dari 4 laci, ukuran (dimensi) 46,5 x 62 x 132 cm

32 Unit

2 Lemari Arsip Terbuat dari bahan metal sehingga tahan lama dan kokoh, lemari dengan pintu kaca (sliding), bentuk minimalis dan elegnt, stabil, tahan api, ukuran (dimensi) 91,5 x 45,7 x 183 cm

8 unit

Page 68: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 35

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

3 Rak Arsip Menggunakan bahan metal yang kuat dan tahan lama, lemari dengan tanpa pintu, lemari dengan empat rak, bentuk minimalis dan elegant, stabil, tahan api, ukuran (dimensi) 185 x 95 x 43,5 cm

5 Unit

4 Meja Recepsionist Desain minimalis, color maple, material particle board mosing, finising tipe PVC, anti resistant, dimension 200 x 83x110

1 Unit

2.3. Pengadaan Peralatan Perkantoran Pengadaan perlengkapan sarana gedung yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel III.C.7.

Tabel III.C.7. Pengadaan perlatan perkantoran

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

1 Televisi Samsung UA32FH4003

Layar LED, ukuran 32 inch, desain slim-line bezel, kualitas gambar menawan, teknologi wide colour enchanger plus, HDMI & USB, berat 15 kg, ukuran 74x50x20 (cm), resolusi 1366x768, sleep timer, garansi resmi Samsung 1 Tahun

1 Unit

2 Exhaust Fan maspion MV 300 Nex

Ukuran 12 inch (50x27x50 cm), teknologi thermal, konsumsi energi 45 watt, motor kuat dan sistem lubrikasi otomatis, garansi 1 Tahun

3 Unit

3 Kursi Roda Corona

Model Kursi roda standar (velg Racing), jenis kursi roda manual, bahan steel epoxy powder coating, warna hitam, foot step plastik, jenis ban mati, bahan dukungan oscar, berat 20 kg, dimensi 93 cm x 25 cm x 90 cm

1 Unit

4 Lemari Pendingin Panasonic NR-B222RBT

Eco compressor, bebas unsur unsur kimia, Non CFC, Kapasitas 176 L, konsumsi listrik 97 watt, berat 35 kg, dimensi 526x595x1385 (mm), 2 pintu, 1 Tahun garansi resmi sparepart & service, 5 tahun garansi kompressor

1 Unit

2.4. Pengadaan Alat Laboratorium Pengadaan perelengkapan sarana gedung yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel III.C.8.

Tabel III.C.8. Pengadaan alat labortorium

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

1 Neraca analitik - Capacity 210 g - Readabilty 0,1 mg - Drafshield designed including 3 sliding door - R32 output for conection to printer and computer - Multiple application modes : weighing, parts

counting and percent weighing - Integral security bracket - Weight below hook - Integral menu lock - Eksternal kalibrasi

2 Unit

2 Medicool freezer - Capacity 147 liters - Temperature range -10°C to -25° - Dimensions exterior 739 x 564 x 837 mm - Package Size 790 x 595 x 880 mm - Power supply AC220V±10%,50/60 Hz - Microprocessor control and LED displays

1 Unit

Page 69: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 36

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

3 Mini spin centrifuge - Maximum speed?RCF6.000 rpm/2.000xg - Maximum capacity 2 x 0.2 ml strips or 6 x 1.5/2.0

ml - Dimensions 15 x 15 x 11.7 cm - Weight 1 lb/0.45 kg - Electrical 230 volt, 50 Hz or 120 V, 60 Hz

1 Unit

4

Altimeter Digital

- Altitude with built-in Altimeter : measures in either meters or feet

- Digital Compass function provides degree - Barometer (air) pressure and sea level pressure

measurement - Weather forecast Icons : Sunny, Slightly Cloudhy &

Rainy - Temperature with built-in thermometer reading

°Cor °F

1 Unit

5 Rack - With lid - 2 inch cryo-color TM Cryobox with 81 well dividers - 5 assorted colors - -196°C to 121°C

2 Unit

6 Desikator - Glass desiccator with lid - With rotate sleeve - Plate from glass - Color clear

1 Unit

7 Timbangan Kasar - Capacity 4100 g - Readability 0,1 g - Draftshield designed including 3 sliding door - R32 output for connection to printer and computer - Multiple application modes : weighing, parts

counting and percent weighing - Integral security bracket - Weight below hook - Integral menu lock - 180 mm diameter platform size

1 Unit

8 Mikropipet - Select BioProduct 100-1000ul - Eppendorf Research Plus Pipetor 20 - 200ul - Eppendorf Research Plus Pipetor 20 - 20ul - Eppendorf Research Plus Pipetor 0.5 - 10ul

4 Unit

2.5. Pengadaan Rehabilitasi Pagar Kantor Pengadaan Rehabilitasi Pagar Kantor yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel III.C.9.

Tabel III.C.9. Pengadaan Rehabilitasi Pagar Kantor

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

1 Pekerjaan Persiapan

1. Pengukuran dan pasang Bouwplank 47 m1 2. Pekerjaan Bongkaran Pagar Exsisting 47 m1

1 Paket

2 Pekerjaan Tanah dan urugan

1. Pekerjaan Galihan Tanah Pondasi 6,53 m3 2. Urugan tanah 5,15 m3

3 Pekerjaan Pondasi

1. Pasir urug t5 bawah pilecep 0,38 m3 2. Lantai kerja 1:3:5 t.5 cm bawah pilecep 0,38 m3 3. Pondasi Beton pilecep k 175.50x50x35 cm 134

kg / m3

4. Struktur Beton 1. Beton Slof K 175 20/15 cm 134 kg / m3 2. Kolom Beton K 175 15/15 cm 150 kg / m3 3. Ornamen Beton K 175 10x 15cm 134 kg / m3

Page 70: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 37

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

5.

Pekerjaan Dinding Pagar

1. Pasangan Bata Merah ½ bata ad 1:5 48,30 m2 2. Plesteran Ciprat / Kamprotan I Pc : 2Ps 48,30 m2 3. Batu Andesit 50,65 m2 4. Pek Pagar Besi Holow 41,00 m2

6. Pekerjaan

Pengecatan 1. Cat kolom weathershield 25,07 m2 2. Cat Putih Ornamen beton 17,50 m2 3. Cat Besi Holow 66,15 m2

2.6. Pengadaan Kendaraan Roda 4 Pengadaan kendaraan roda 4 yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel III.C.10.

Tabel III.C.10. Pengadaan kendaraan roda 4

No Jenis Pekerjaan Spesifikasi Jumlah

1

Pengadaan Kendaraan Roda 4 Nissan All new – X Trail 2.0 M/T NIK 2014

1. Mesin : MR20DD 2.0 Litre DOHC 16 Valve, Dual CVTC system

2. Transmisi Mesin : Manual 3. Sistem kemudi : EPS (Electric Power

Steering) 4. Sistem Suspensi : independent MacPherson

Strut with Stabilizer Bar 5. Sistem Rem : Ventillated Disc 6. Ban : 225 / 65 R17 7. Eksterior : Foglamp & Rear Wiper 8. Interior : audio, speakers, power door mirror,

seat back pocket, sunvisor with vanity mirror, grab rail

9. Fitur keselamatan : dual srs airbags, pedestarian protection, pretensioner & load limiter, sabuk keselamatan belakang, sabuk keselamatan depan, side impact beam

10. Fitur keamanan : wave key, keyles Entry, immobilizer

1 Paket

2.7. Pemeliharaan Gedung Kantor Pemeliharaan gedung kantor telah dilaksanakan dengan baik dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas. Selama Tahun Angggaran 2016 pemeliharaan gedung kantor yang telah dilaksanakan adalah seperti pada Tabel III.C.11.

Tabel III.C.11. Pemeliharaan gedung dan bangunan kantor TA. 2016 No Uraian Volume

1 2 3 4 5 6 7 8 9

Renovasi Bak Kamar Mandi Ruang Ka. Balai Pemasangan Keramik Teras Belakang Perbaikan Penahan Kastien Pengecatan Pagar Kantor Pengecatan dan Penataan Gudang Bahan Kimia Perbaikan Instalasi Listrik Penggantian dan pemasangan lampu penerangan Pembuatan Papan Nama Ruangan Rehabilitasi Plafond dan Dinding Gedung Utama

1 m2 55 m2

130 m1 147 m1 29 m1

1 paket 47 buah 50 buah 1 paket

Page 71: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 38

No Uraian Volume

10 11 12

13 14

15 16 17 18 19

Pengecatan Dinding dan Plafond Gedung Utama Pemasangan Lampu TL Pemasangan Pipa Pembuangan AC Laboratorium Kesehatan Perbaikan Atap, Dak dan Plafond Gedung Utama Pengecatan Dinding, Plafond dan Risplang Gedung Laboratorium Pemasangan Kanopi Tempat Wudhu Pembelian dan Pemasangan Gembok pengaman Perbaikan Pintu Gedung Kantor Perbaikan Jaringan Listrik Renovasi gedung perlengkapan

221 m2 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 346 m2

24 m2

15 buah 1 paket 1 paket 45 m2

2.8. Perbaikan Peralatan Kantor Perbaikan peralatan kantor telah dilaksanakan dengan baik dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH. Selama Tahun Angggaran 2016 perabaikan peralatan kantor yang telah dilaksanakan dapat terlihat pada Tabel III.C.12.

Tabel III.C.12. Perbaikan peralatan kantor TA. 2016 No Uraian Volume

1 2 3 4 5 6 7 8

Pompa Air Mesin Potong Rumput AC Peralatan Komputer Genset Handkey absen CCTV Perbaikan alat laboratorium

2 unit 5 unit

36 unit 44 unit

40 unit 1 unit

1 paket 13 unit

2.9. Perawatan Kendaraan Bermotor Perawatan kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang dilaksanakan meliputi servis, penggantian Spare part dan oli, pembelian bensin dan perpanjangan STNK untuk 24 unit kendaraan roda dua dan 4 unit kendaraan roda empat. Perawatan ini dilaksanakan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH.

2.10. Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Laboratorium Dalam rangka menjaga kondisi peralatan laboratorium, maka diperlukan perawatan/kalibrasi peralatan laboratorium secara berkala. Untuk itu telah dilakukan perbaikan dan kalibrasi alat laboratorium seperti terlihat pada Tabel III.C.13.

Tabel III.C.13. Kalibrasi alat laboratorium

No. Nama Alat Jumlah

1 PCR 1 unit

2 Waterbath 1 unit

3 Timbangan Analitical Balance 9 unit

4 Medicool 2 unit

5 Germinator Room 1 unit

Page 72: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB III LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 3 - 39

No. Nama Alat Jumlah

6 Oven 2 titik 3 unit

7 Oven 1 titik 1 unit

8 Conductivity 1 unit

9 Autoclave 2 unit

10 Incubator 3 unit

11 Thermocouple 2 unit

12 Thermocouple Type Kabel 9 unit

13 Weight Set 1-200 gr 1 unit

14 Weight Set 100-1000 gr 1 unit

15 Thermometer 6 unit

16 Gelas Ukur 2 unit

17 Mikropipette 12 unit

18 Thermocuple (8 buah sensor) 8 unit

19 Microscope Laboratorium Cendawan 12 unit

20 Microscope Laboratorium Nematoda 1 unit

21 Analytical Balance 2 unit

22 Electronic Balance 1 unit

23 pH Meter 1 unit

24 Labu Ukur 2 unit

25 Gelas Ukur 1 unit

2.11. Peminjaman Peralatan dan Kendaraan Sebagai upaya untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH dan keperluan pribadi pegawai telah dilakukan peminjaman peralatan dan kendaraan. Adapun peminjaman peralatan dan kendaraan selama tahun 2016 dapat terlihat pada Tabel III.C.14.

Tabel III.C.14. Daftar peminjaman peralatan dan kendaraan tahun 2016

No Jenis Peralatan/Kendaraan Keperluan

Kantor Pribadi

1 Kendaraan Dinas Roda 4 88 Kali 24 Kali

2 Infokus 3 kali 5 kali

3. Perpustakan

Kegiatan penyelenggaraan perpustakaan Balai Besar PPMB-TPH pada tahun 2016 yaitu telah melakukan inventaris dan arsip buku/laporan kegiatan seperti tertera pada Tabel III.C.15 berikut.

Tabel III.C.15. Jumlah buku yang dipinjam, peminjam, pembuatan kliping dan pengunjung perpustakaan tahun 2016

No Uraian Jumlah

1 Buku yang dipinjam 75 buku

2 Jumlah peminjam 45 orang

3 Pengunjung perpustakaan 122 orang

4 Kliping surat kabar 103 buah

Page 73: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 1

BIDANG INFORMASI DAN JARINGAN LABORATORIUM

Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan informasi dan dokumentasi hasil pengembangan dan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura, serta pelaksanaan kerjasama laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Secara Umum pelaksanaan kegiatan teknis pada Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

A. SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI

1. Pembuatan Buku Literatur

Kegiatan pembuatan buku literatur merupakan salah satu program yang ditujukan untuk menyediakan literatur pendukung pengujian mutu benih dengan cara menyusun dan membuat literatur yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah peningkatan wawasan pengetahuan Pengawas Benih Tanaman (PBT) dan Analis Benih Laboratorium, khususnya penanganan alat yang benar sejak perencanaan, sampai dengan penggunaannya karena sangat berpengaruh terhadap hasil pengujian di Laboratorium.

Keakuratan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura merupakan hal penting yang harus selalu dipertahankan dan buku literatur sebagai referensi dalam pengujian mutu benih sangat diperlukan oleh analis laboratorium agar setiap pengujian mutu benih representatif terhadap hasilnya. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun 2016 Balai Besar PPMB-TPH menyusun buku literatur sebanyak 1 (satu) buku yang berjudul “Peralatan Laboratorium Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura”.

Kegiatan pembuatan buku literatur telah terealisasi tercetak sebanyak 50 buku dan telah terdistribusikan ke 32 BPSB-TPH provinsi di Indonesia, narasumber (Balai Pengujian Mutu Barang), Penyusun, Penyelia Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH, Satker, Program dan Evaluasi.

2. Database/Website

Pengelolaan data secara sistem komputerisasi dengan pengaplikasian database dan penyebarluasan informasi pengembangan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura serta kegiatan lain di Balai Besar PPMB-TPH melalui website. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya dokumentasi data pengembangan metode pengujian benih TPH yang diuji, sisa benih yang dimusnahkan serta koleksi benih/IPTB, tersedianya sistem informasi perbenihan berbasis website di Balai Besar PPMB-TPH. Pada tahun 2016 telah dilakukan updating data yang ditampilkan dalam website Balai Besar PPMB-TPH: http://bbppmbtph.tanamanpangan. pertanian.go.id, sebanyak 30 materi dengan judul materi sebagai berikut : 1) Kunjungan Lapangan Mahasiswa Program Pascasarjana IPB di Awal

Tahun 2016 (upload tanggal 15 Januari 2016) 2) Pengambilan Contoh Benih Uji Heterogenitas untuk Lot Benih di PT Bisi

(upload tanggal 15 Februari 2016)

Page 74: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 2

3) Proses Asesmen Ulang PUP Balai Besar PPMB-TPH (upload tanggal 15 Februari 2016)

4) Rencana Pelaksanaan Uji Profisiensi Tahun 2016 (upload tanggal 17 Februari 2016)

5) Inhouse Training Deteksi Cendawan Terbawa Benih di Balai Besar PPMB-TPH (upload tanggal 17 Februari 2016)

6) Koleksi Kecambah Abnormal dengan Larutan Inhibitor (upload tanggal 03 Maret 2016)

7) Seminar Proposal Pengembangan Metode Tahun 2016 (upload tanggal 03 Maret 2016)

8) Biji Gulma pada Analisis Kemurnian Benih Padi, Jagung dan Kedelai di Laboratorium (upload tanggal 16 Maret 2016)

9) Kegiatan Penyelenggaraan Uji Profisiensi Triwulan Pertama Tahun 2016 (upload tanggal 16 Maret 2016)

10) Tahun ketiga Penerapan SNI ISO 9001 : 2008 di Balai Besar PPMB-TPH (upload tanggal 17 Maret 2016)

11) Aturan Pembulatan dan Pelaporan Pengujian Daya Berkecambah (Upload tanggal 17 Maret 2016)

12) Bawang Merah merupakan salah satu komoditas Kegiatan Uji Petik Mutu Benih Yang Beredar (Upload tanggal 17 Mei 2016)

13) Sinkronisasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Tahun 2016 (upload tanggal 09 Juni 2016)

14) Mengukur Serangan Penyakit Terbawa Benih (Hawar Daun) pada Pertanaman Padi (upload tanggal 09 Juni 2016)

15) Penyelenggaraan “Pameran Pangan Nusantara ke IV Tahun 2016” (upload tanggal 09 Juni 2016)

16) Varietas Bawang Merah Lembah Palu, Dapat Menumbuhkan Perekonomian Kota Palu Sulawesi Tengah (upload tanggal 15 Juni 2016)

17) Ketersediaan Benih Krisan (Stek) Kab. Semarang melalui Penilaian Proses Produksi Benih Krisan (upload tanggal 28 Juni 2016)

18) Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Laboratorium (upload tanggal 13 Juli 2016)

19) Pentingnya Standar Mutu Laboratorium untuk Kesehatan Benih (upload tanggal 25 Juli 2016)

20) Perbandingan Beberapa Metode Isolasi DNA untuk Penentuan Kualitas Larutan DNA Tanaman Singkong (Manihot esculentum L) (upload tanggal 27 Juli 2016)

21) Identifikasi Penyakit Terbawa Benih (Antraknosa) pada pertanaman cabai (upload tanggal 06 September 2016)

22) Koleksi Varietas Unggulan Provinsi Sumatera Barat (upload tanggal 13 Oktober 2016)

23) Koleksi Stek Ubi Jalar (upload tanggal 24 Oktober 2016) 24) Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2016 (upload tanggal 31 Oktober

2016) 25) Bagaimana Mengharmonisasikan Fungsi Pengawasan dalam Sertifikasi

dan Pengawasan Peredaran Benih (23 November 2016) 26) Sertifikasi/ Registrasi Petugas Pengambil Contoh Benih (23 November

2016) 27) Serba-serbi E Personal (upload tanggal 28 November 2016)

Page 75: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 3

28) Kegiatan Kunjungan Ke Balai Besar PPMB-TPH Bulan November 2016 (upload tanggal 30 November 2016)

29) Pendaftaran Akreditasi Awal dan Re-akreditasi Secara Online (KANMIS) (upload tanggal 14 Desember 2016)

30) Fasilitasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu Pada Kawasan Timur Indonesia ( Desember 2016)

Pengelolaan secara sistematik untuk data perbenihan di lingkup Balai Besar PPMB-TPH telah dilakukan secara bertahap. Pendataan ini bertujuan untuk mempermudah melihat keragaman jumlah sampel serta jenis pengujian yang diterima Balai Besar PPMB-TPH.

Susunan database di Balai Besar PPMB-TPH terdiri dari pendataan pada 3 jenis pengujian mutu benih yaitu uji servis, uji profisiensi dan uji petik. Berkaitan hal tersebut, data realisasi kegiatan pengujian mutu benih tahun 2016 sebanyak 1319 sampel pengujian yang berasal dari 59 sampel uji servis, 1086 sampel uji profisiensi dan 174 sampel uji petik benih beredar. Data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel IV.A.1.

Tabel IV.A.1. Data sampel benih dari berbagai kegiatan yang diinput dalam sistem informasi perbenihan tahun 2016

No Kegiatan Jumlah Sampel

Parameter Pengujian

KA KM DB 1000 butir GMO DNA C B V N

1. Uji Servis 59 2 2 33 - 6 - - 19 1

2. Uji Profisiensi (Nasional)

1072 418 382 385 270

- - - - -

3. Uji Profisiensi ISTA

14 - 1 7 - 8 - - - - -

4. Uji Petik Benih Yang Beredar

174 149 149 149 -

- 169 123 - 65

Jumlah 1319 569 534 574 270 8 6 169 123 19 66

Ket : KA : Kadar Air C : Pengujian Cendawan KM : Kemurnian B : Pengujian Bakteri DB : Daya Berkecambah V : Pengujian Virus DOS : Determination of Other Seed N : Pengujian Nematoda DNA : Deoxyribose Nucleid Acid GMO : Pengujian

Genetically Modified Organisms

Salah satu aspek teknis yang berkaitan dengan pengelolaan benih di Balai Besar PPMB-TPH adalah pemusnahan arsip sisa contoh kirim yang telah melebihi batas masa simpan arsip benih yaitu masa simpan lebih dari 1 tahun. Kegiatan pemusnahan sampel di tahun 2016 sebanyak 515 sampel telah dimusnahkan. Data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel IV.A.2.

Tabel IV.A.2. Pemusnahan arsip sisa contoh kirim tahun 2015

No Bulan Jumlah sampel yang

dimusnahkan

1 Januari 1

2 Februari -

3 Maret 69

4 April 80

5 Mei 123

6 Juni 145

Page 76: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 4

No Bulan Jumlah sampel yang

dimusnahkan

7 Juli 7

8 Agustus 15

9 September 26

10 Oktober 42

11 November 7

12 Desember -

Jumlah 515

3. Penerbitan Buletin Vigor

a. Penerbitan Buletin Vigor Kegiatan penerbitan buletin vigor bertujuan untuk menginformasikan dan menyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih kepada masyarakat pengguna benih, serta kegiatan lainnya yang dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH seperti hasil pengembangan metode, validasi, penerapan sistem manajemen mutu laboratorium benih, pelatihan, pameran, sinkronisasi, dll.

Selain itu buletin vigor juga merupakan wahana terbuka untuk umum untuk menuangkan hasil penelitian, hasil pengembangan metode ataupun hasil kegiatan yang diselenggarakan Balai Besar PPMB-TPH terkait pengujian mutu benih.

Target penerbitan buletin vigor di tahun 2016 sebanyak 2 (dua) edisi pada bulan April dan September.Adapun informasi dan realisasi tahun 2016 secara rinci dapat dilihat pada Tabel IV.A.3. Tabel IV.A.3. Informasi yang diterbitkan dalam majalah vigor

No Volume Majalah

Vigor Informasi yang diterbitkan

1 Vigor Volume 1 / April 2016

• Korelasi Status Kesehatan Benih Padi dengan Serangan Penyakit BLB (Bacterial Leaf Bright)

• Verifikasi Penetapan Kadar Air dengan Empat Jenis Alat Ukur Moisture Meter

• Perbanyakan Benih Ubi Kayu secara Kultur Jaringan

• Aturan Pembulatan Desimal pada Penetapan Kadar Air

• Pengembangan Metode Pengujian Tetrazolium Benih Pepaya (Carica papaya L) Varietas Callina

• Bagaimana Memperoleh Metode Penetapan Kadar Air Kangkung yang Efektif

• Pengkajian Konsep Prosedur Sertifikasi Ganyong pada Dua Lokasi dan Uji Mutu Kesehatan Rimpang Ganyong (Canna edulis Ker)

• Bimbingan Teknis Analis Laboratorium (Pengambilan Contoh Benih) Tahun 2016

2 Vigor Volume 2 / September 2016

• Deteksi Nematoda Parasit Terbawa Benih Padi Aphelencoides besseyi

• Pengaruh Jumlah Silica Gel Terhadap Pengujian Kadar Air Benih Padi (Oryza sativa) dan Kedelai (Glycine max)

• Penggunaan Suhu Konstan 250C sebagai Alternatif Terhadap Suhu Berganti Pada Pengujian Daya Berkecambah Benih Kol (Brassica spp.)

Page 77: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 5

No Volume Majalah

Vigor Informasi yang diterbitkan

• Langkah-langkah Penetapan Metode Kadar Air Benih Sawi (Brassica spp.) yang Efektif

• Aklimatisasi Bibit Kentang, Krisan, Kantung Semar dan Sengon Hasil Perbanyakan Kultur Jaringan

• Teknik Penyimpanan Isolat Patogen Tular Benih Secara Drying (Freeze Drying dan Liquid Drying)

Pendistribusian buletin vigor telah dilakukan ke seluruh BPSB di Indonesia dan pihak-pihak lain yang memerlukan.

b. Publikasi Artikel di Tabloid Sinar Tani Manfaat penyampaian artikel baik melalui penerbitan buletin vigor maupun media cetak Sinar Tani adalah tersedianya informasi termutakhir seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh Balai Besar PPMB-TPH serta penyampaian hasil Pengembangan dan pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikulturan perlu disebarluaskan kepada masyarakat salah satunya melalui publikasi di tabloid Sinar Tani. Selain itu juga merupakan wahana komunikasi antara Balai Besar PPMB-TPH dengan berbagai stakeholder terkait disamping itu juga dapat merupakan wahana promosi Balai Besar PPMB-TPH sebagai salah satu instansi yang telah terakreditasi baik secara nasional maupun internasional dalam bidang pengujian mutu benih tanaman pangan dan hortikultura.

Realisasi publikasi artikel melalui tabloid Sinar Tani sebanyak 1 kali penerbitan dengan judul “ Mengidentifikasikan Patogen Terbawa Benih Padi dan Jagung” Edisi No 3651 Tahun XLVI.

4. Pameran Pertanian

Kegiatan pameran bertujuan untuk menginformasikan dan menyebarkan hasil kegiatan pengembangan dan pengujian mutu benih kepada masyarakat luas. Pelaksanaan kegiatan pameran merupakan salah satu kegiatan yang berguna untuk publikasi dan sarana penyampaian informasi terkait dengan pengembangan pengujian mutu benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, pengembangan metode pengujian mutu benih, peningkatan kompetensi SDM di bidang pengujian benih dan kegiatan lain yang berkaitan dengan Balai Besar PPMB-TPH. Pada tahun 2016 telah melaksanakan kegiatan pameran sebanyak 1 (satu) kali. Realisasi kegiatan tahun 2016 yaitu sebagai berikut : Telah mengikuti Pameran “PANGAN NUSANTARA 2016” yang diselenggarakan pada tanggal 26 – 29 Mei 2016 di JEC Yogyakarta sebagai info guide dan peserta pameran. Pameran Pangan Nusantara 2016 dikunjungi tidak kurang 1000 pengunjung dari berbagai kalangan baik akademisi, praktisi, pelajar, mahasiwa dan kalangan masyarakat luas. Pameran Pangan Nusantara 2016 dibuka oleh Ir. Gatot Saptadi (Sekretaris Daerah Provinsi DI Jogjakarta). Selama 4 hari pameran, stand pameran Balai Besar PPMB-TPH dikunjungi oleh tidak kurang 700 pengunjung. Hal yang banyak menjadi perhatian dan pertanyaan adalah tugas pokok dan fungsi Balai Besar PPMB-TPH dan pertanyaan seputar jenis pengujian yang dilakukan oleh Balai Besar PPMB-TPH.

Page 78: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 6

Balai Besar PPMB-TPH dalam pameran tersebut menampilkan materi dan bahan pameran yang meliputi booklet “Profil Balai Besar PPMB-TPH”, buletin vigor, standing poster, aneka koleksi benih kering, dan materi pengujian benih daya berkecambah.

5. Sinkronisasi Pemantapan Sistem Manajemen Laboratorium

Tujuan kegiatan ini yaitu meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai sistem manajemen mutu dalam rangka standardisasi laboratorium pengujian benih dan menyamakan persepsi dan pemahaman persyaratan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Adapun sasarannya untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan mengenai sistem manajemen mutu di laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 dengan target 40 peserta dari BPSB-TPH seluruh Indonesia dan Balai Besar PPMB-TPH.

Adapun realisasi kegiatan di tahun 2016 adalah telah terlaksananya kegiatan Sinkronisasi Pemantapan Sistem Manajemen Laboratorium pada tanggal 26-29 April 2016 bertempat di Kompleks Bumi Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor, Jawa Barat, dengan jumlah peserta sebanyak 61 orang yang berasal dari BPSB-TPH, Produsen Benih Swasta dan Balai Besar PPMB-TPH, dengan hasil rumusan sebagai berikut : a. Dalam rangka mendukung sasaran produksi tahun 2016 benih merupakan

faktor yang sangat menentukan, sehingga penggunaan benih bersertifikat harus ditingkatkan karena sampai saat ini rata-rata penggunaan benih bersertifikat baru mencapai 40%.

b. Wacana kedepan Balai Benih Induk difungsikan kembali dalam perbanyakan benih sehingga penyediaan benih bersertifikat dapat meningkat.

c. Produsen yang mendapatkan sertifikat mandiri perlu dikaji kembali, karena dijumpai adanya perbedaan standar kualitas mutu benih dari produsen benih yang mendapatkan kewenangan sertifikasi mandiri.

d. Perubahan tentang persyaratan dan aturan akreditasi meliputi: a) Permohonan akreditasi harus menggunakan sistem manajemen KAN (KANMIS) dan harus melampirkan program Uji Profisiensi empat tahun kedepan serta penggunaan logo KAN hanya untuk ruang lingkup yang diakreditasi oleh KAN.

e. Terdapat lima perubahan utama dalam penerapan ISO 9001:2015 yaitu: a) proses, b) konteks organisasi, c) servises d) Output, dengan fokus utama tetap pada pelanggan dan e) tidak adanya klausul pencegahan

f. Timeline transisi sertifikasi ISO 9001:2015, adalah September 2015 dimulai publikasi standar dengan 3 tahun masa transisi sampai September 2018.

g. Dalam penerapan sistem manajemen mutu tindakan perbaikan dan pencegahan merupakan faktor yang sangat penting untuk dilakukan, karena sebagai bukti adanya peningkatan yang berkelanjutan.

h. Kegiatan Sinkronisasi SMM Laboratorium mengharapkan SNI benih dan produk tanaman pangan dapat lebih diaplikasikan.

i. Balai Besar PPMB-TPH mempunyai tugas Melaksanakan pengembangan metode serta pemberian bimbingan teknis pengujian mutu benih & penerapan sistem manajemen mutu benih tanaman pangan & hortikultura

Page 79: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 7

1) Mengusulkan metode pengujian kesehatan benih nematoda terbawa benih ke ISTA.

2) Fasilitasi penerapan Sistem Manajemen Mutu di delapan Laboratorium Penguji Benih.

6. Sinkronisasi Uji Profisiensi

Tujuan kegiatan ini yaitu: a. Mengevaluasi kinerja Penyelenggaraan Uji Profisiensi (PUP) baik dari

aspek penyelenggaraan maupun peserta. b. Meningkatkan pengetahuan personel laboratorium penguji benih tentang uji

profisiensi berdasarkan SNI ISO/IEC 17043:2010. c. Menyamakan persepsi dan interprestasi tentang pentingnya uji profisiensi

antar laboratorium penguji benih, sebagai salah satu cara dalam melihat kinerja dan kompetensi, serta permasalahan dalam kegiatan laboratorium

d. Menyampaikan hasil pengembangan/validasi/verifikasi metode yang telah dicantumkan dalam kebijakan/aturan.

e. Koordinasi dengan Laboratorium BPSB di daerah dalam kegiatan Uji banding antar laboratorium dan pengembangan/validasi/verifikasi metode.

Adapun sasarannya Meningkatnya pemahaman mengenai uji profisiensi dengan sasaran 40 orang peserta. Realisasi kegiatan adalah telah terlaksananya sinkronisasi uji profisiensi pada tanggal 17 – 20 Mei 2016 bertempat di Komp.Tirta, Pusat Pelatihan Manajemen Kepemimpinan Pertanian (PPMKP) Ciawi-Bogor, Jawa Barat dengan jumlah peserta sebanyak 52 orang yang berasal dari BPSB-TPH, Litbang, Produsen Benih Swasta dan Balai Besar PPMB-TPH. Adapun Rumusan Sinkronisasi Uji Profisiensi adalah : a. Sasaran produksi tanaman pangan setiap tahun meningkat seiring dengan

meningkatnya jumlah penduduk Indonesia. Berbagai masalah yang dihadapi dalam pencapaian sasaran produksi tersebut antara lain: terjadinya perubahan iklim, semakin terbatasnya ketersediaan lahan dan air, kebutuhan pangan yang terus meningkat, rusaknya infrastruktur pertanian sedangkan pertumbuhan infrastruktur pertanian yang baru sangat terbatas, penguasaan lahan yang relatif kecil dan adanya persaingan lahan antar komoditas.

b. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih (BPSB) merupakan instansi yang melaksanakan pengawasan terhadap mutu benih. Pengujian laboratorium merupakan bagian dari pengawasan mutu benih dalam melaksanakan pengujian mutu benih. Data hasil uji dari laboratorium (Penetapan Kadar Air, Analisis Kemurnian dan Pengujian Daya Berkecambah) merupakan data yang akan tercantum dalam label benih. Dalam rangka penguatan kelembagaan BPSB pada aspek pengujian kesehatan Benih, Balai Besar PPMB-TPH akan melakukan pemetaan tentang kesiapan laboratorium BPSB dalam melaksanakan Pengujian Kesehatan Benih baik dari SDM, Peralatan, dan Metode Pengujian.

c. Untuk mendukung kegiatan pengawasan mutu benih, peluang pengembangan metode yang dapat dilakukan oleh Balai Besar PPMB-TPH yaitu penetapan standar mutu untuk komoditas aneka kacang dan umbi, Pengujian daya simpan untuk komoditas tanaman pangan yang

Page 80: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 8

penurunannya cepat, Pengujian untuk penentuan masa edar pelabelan pertama dan pelabelan ulang benih perkomoditas tanaman pangan.

d. Pemahaman tentang pembacaan sertifikat kalibrasi diharapkan ditindaklanjuti dengan pelatihan kalibrasi peralatan laboratorium.

e. Perlu ada peningkatan kemampuan tentang analisa statisik pada kegiatan uji banding sebagai bukti pelaksanaan Internal Quality Control.

f. Proses pembayaran uji profisiensi harus dilakukan melalui SIMPONI untuk mempermudah proses pembayaran. Peserta cukup menyampaikan rencana tanggal pembayaran ke Balai Besar PPMB-TPH selanjutnya Balai Besar PPMB-TPH akan menyampaikan kode biling ke peserta yang akan membayar. Berdasarkan kode biling tersebut peserta dapat melakukan pembayaran melalui Bank atau Kantor Pos. Bukti pembayaran disampaikan ke Balai Besar PPMB-TPH. Balai Besar PPMB-TPH akan memproses lebih lanjut melalui SIMPONI.

g. Dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu, apabila terjadi ketidaksesuaian pada penerapannya maka laboratorium harus melakukan tindakan perbaikan melalui analisis penyebab ketidaksesuaian, pelaksanaan koreksi, mencari akar masalah agar ketidaksesuaian tersebut tidak terulang kembali.

7. Koleksi Varietas dan IPTB Tanaman Pangan dan Hortikultura Kegiatan koleksi merupakan kegiatan pengumpulan koleksi varietas/IPTB/DNA yang ditanam maupun disimpan dan terdokumentasi dengan baik serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan/pembanding dalam pengujian laboratorium bagi Pengawas Benih Tanaman/pihak terkait dalam rangka pengenalan varietas; dan sebagai material acuan yang mampu telusur dan dapat menjelaskan tentang perbedaan hasil pengujian.

Kegiatan koleksi benih selain sebagai bahan acuan juga dapat digunakan sebagai bahan display saat kegiatan pameran untuk memperkenalkan berbagai jenis varietas yang telah dilepas baik dalam bentuk koleksi kering benih dan IPTB. Hal ini juga dapat digunakan sebagai bahan informasi kepada masyarakat mengenai cara mengkoleksi benih dan IPTB.

Sasaran kegiatan pada awalnya 55 (lima puluh lima) jenis koleksi akan tetapi karena ada penghematan anggaran sehingga menjadi 40 (empat puluh). Adapun realisasi pada tahun 2016 tercapai 43 jenis koleksi yang terdiri dari : a. Koleksi kering benih tanaman pangan 25 jenis

b. Koleksi kering tanaman hortikultura 2 jenis

c. Koleksi IPTB (Isolat Patogen Tular Benih) 6 jenis dan

d. Koleksi stek Ubi Jalar 10 jenis.

Data koleksi benih secara keseluruhan sampai bulan Desember 2016 dapat dilihat pada Tabel IV.A.4 sampai Tabel IV.A.7.

Page 81: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 9

Tabel IV.A.4. Data koleksi benih kering benih tanaman pangan tahun 2016

No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah

1 Provinsi

Sumatera Barat

Padi

Lampai Kuning, Anak Daro, Batang Sikaladi, Harum, Saganggam Panuah, Caredek Merah, Silampung, Kuruik Kusuik, Gadang rumpun, Bawaan, Siarang, Batang Piaman, Sigudang, Junjung

14

Jagung NK 99S, Jaya 2, Pioner 32, NK 212, Pertiwi 3 5

Kacang Tanah

Tigo Ampek 1

2 Provinsi Sulawesi Selatan

Sorghum Numbu, Kawali, Suri-3, Suri-4, Super 2

5

Jumlah 25

Tabel IV.A.5. Data koleksi benih kering tanaman hortikultura tahun 2016

No Asal Komoditas Nama Varietas Jumlah

1 Provinsi Jawa

Tengah Cabai

Tanaka F1

2 Taringe

Jumlah 2

Tabel IV.A.6. Koleksi isolat patogen tular benih tahun 2016

No Asal IPTB Nama Komoditi Jumlah

1 BB BIOGEN Bogor

Cendawan Fusarium sp Padi 1

2 Cendawan Rhizoctonia solani Padi 1

3 Balai Penelitian

Tanaman Sayuran

Virus Nicotiana tobacum Mentimun 1

4 Virus Nicotiana tobacum Tembakau 1

5 Cucumis sativus Tomat 1

6 Cucumis sativus Mentimun 1

Jumlah 6

Tabel IV.A.7 Data koleksi stek ubi jalar tahun 2016

No Asal Komoditas Varietas Jumlah

1

BB Biogen Stek Ubi Jalar

Lokal Lombok 1

2 Kuning 1

3 Maraya-2 1

4 Lambuya-1 1

5 Lampung 2 1

6 Merah 1

7 Sumenep 1

8 Lokal Jambi 1

9 Lokal Padang 1

10 Lokal Kupang 1

Jumlah 10

Page 82: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 10

7. Uji Petik Mutu Benih yang Beredar Pengawasan atau pengendalian mutu benih dilakukan sejak dari proses produksi benih hingga benih tersebut diedarkan di masyarakat. Pengawasan mutu benih bertujuan agar benih yang akan dipergunakan oleh petani terjamin mutunya. Baik itu mutu genetik, mutu fisiologis maupun mutu fisik. Pengawasan peredaran benih bina dilakukan oleh Pengawas Benih Tanaman yang berkedudukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan tugas dan fungsi Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSBTPH), sedangkan proses sertifikasi benih bina selain diselenggarakan BPSBTPH juga produsen benih bina yang mendapat sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (Peraturan Menteri Pertanian No. 02/Permentan/SR.120/1/2014, tentang Produksi, Sertifikasi dan Peredaran Benih Bina juncto Peraturan Menteri Pertanian No. 08/Permentan/SR.120/3/2015 pada pasal 44 (ayat 1) dan 45). Salah satu realisasi bantuan Pemerintah Pusat dalam hal pengawasan peredaran benih bina terutama pada pengawasan hilir, adalah pengawasan benih di pasar melalui pelaksanaan uji petik mutu benih tanaman pangan yang beredar. Kegiatan ini merupakan salah satu fungsi Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Permentan No. 78/Permentan/OT.140/11/2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura).

Tujuan kegiatan ini: a. Mengevaluasi kondisi benih beredar (padi dan jagung), di tujuh provinsi

dari segi mutu benih (kesesuaian dengan standar mutu), cara penyimpanan, serta kondisi kemasan benih beredar seperti jenis kemasan, informasi pada kemasan (kebenaran label, dan kebenaran informasi pada label sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi setiap komoditas, tanggal kadaluarsa, warna label, volume benih, bahasa yang digunakan, perlakuan pada benih ).

b. Sebagai bahan masukan untuk menyusun pengembangan metode pengujian mutu benih.

Adapun realisasi kegiatan pada tahun 2016 adalah telah dilaksanakannya kegiatan uji petik tanaman pangan di 9 provinsi yaitu: Jawa Timur, Lampung, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Barat, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, D.I. Yogjakarta, dan Banten; dengan jumlah total benih yang telah diperoleh sebanyak 111 sampel tanaman pangan yang terdiri dari : a. Padi sejumlah 65 (enam puluh lima) meliputi varietas Ciherang, IR 64,

Way Apo Buru, Mekongga, Memberamo, Inpari Sidenuk, Cigeulis, Cilamaya Muncul, Situ Bagendit, Pak Tiwi 1, Cibogo, Towuti, Lok Ulo, Bondoyudo, Inpari 30, Ciliwung, Pepe, Sunggal, Junjung, Anak Daro, Batang Piaman, Inpari 21, Cisokan, Inpari 30, Inpari 33, Sintanur, Sembada 168, PP3, serta Srikandi-03.

b. Jagung sejumlah 46 (empat puluh enam) meliputi varietas NK 22, Bisi 18, Pertiwi 3, Bisi-2, DK 85, Pioneer, Pertiwi 2, Bisi 816, Bisi 16, NK 33, P 27, P 35, P 21, NK 212, Pioneer 32, NK 99 S, Nusantara Jaya, P 29 Harimau, Pioneer 27, P 27 Gajah, dan P 31 (dapat dilihat pada Gambar IV.A.1).

Page 83: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 11

Gambar IV.A.1. Contoh benih uji petik padi dan jagung dari provinsi Jawa

Tengah

Gambar IV.A.2. Kondisi kios uji petik di: a) Prov. Nusa Tenggara Barat b) Prov. Jawa Tengah

Jenis kemasan uji petik contoh benih padi dan jagung telah memenuhi persyaratan dalam mempertahankan mutu benih yang beredar yaitu 100% menggunakan jenis kemasan plastik walupun kondisi kemasan sekitar 4% rusak dan kusam. Untuk pencantuman infomasi pada kemasan, contoh benih padi 18% tidak lengkap informasinya, yaitu tidak mencantumkan nama varietas, tidak mencantumkan No. SK Pelepasan Varietas atau dan No. Tanda Daftar sebagai Prodsen/Pengedar Benih. Sedangkan untuk contoh benih jagung, 100% informasi telah dicantumkan pada kemasan dengan lengkap.

Pada contoh benih padi dari 65 (enam puluh lima) sampel yang diambil, 66% memenuhi persyaratan standar mutu untuk parameter kadar air (KA), 97% kemurnian dan 72% untuk daya berkecambah (DB). Data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel IV.A.8. Hasil pengujian mutu benih secara fisik dan fisiologis pada benih padi pada Uji Petik Tahun Anggaran 2016

No Parameter Persyaratan standar mutu benih

Memenuhi (%) Tidak Memenuhi (%)

1. Kadar Air 66 34

2. Kemurnian 97 3

3. Daya berkecambah 72 18

a b

Page 84: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 12

Adapun data mutu benih yang tidak sesuai dengan standar minimal mutu benih yang ditetapkan kemungkinan dikarenakan : a. Contoh benih telah/mendekati kadaluarsa b. Kondisi kios konvensional (tidak tertata dan bercampur dengan pestisida,

pupuk dll). c. Kondisi kemasan rusak/kusam d. Serta cukup tingginya infeksi pathogen (cendawan, bakteri dan nematoda

terbawa benih) target dan non target yang dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel.IV.A.9. Tingkat infeksi pathogen pada contoh benih padi pada Uji Petik Tahun Anggaran 2016

No. Jenis patogen Tingkat infeksi

Cendawan terbawa benih

1 Pyricularia oryzae (cendawan target) 0 %

2 Aspergilus sp., Rhizopus sp., Alternaria sp., dan Fusarium (cendawan non target)

78%

3 Curvularia sp. dan Penicillium sp. 63 %

Bakteri terbawa benih

1 Xanthomonas campestris pv. Oryzae (bakteri target) 9%

2 Xanthomonas sp., dan Pseudomonas sp. (bakteri non target)

46%

3 Xanthomonas oryzae pv. Oryzae (bakteri non target) 23%

Nematoda terbawa benih

1 Aphelenchoides besseyi (nematoda target) Catatan:Jumlah nematoda parasit tersebut

teridentifikasi paling banyak secara berurutan pada varietas Pak Tiwi 1, Batang Piaman, Junjung, Anak Daro, PP 3, Cigeulis, Ciherang, dan Pepe.

57%

Pada contoh benih jagung dari 46 sampel yang diuji, 91% memenuhi persyaratan standar mutu untuk parameter kadar air, 100% kemurnian dan 98% untuk daya berkecambah.

Tabel IV.A.10. Hasil pengujian mutu benih secara fisik dan fisiologis pada benih jagung pada Uji Petik Tahun Anggaran 2016

No Parameter Persyaratan standar mutu benih

Memenuhi (%) Tidak Memenuhi (%)

1. Kadar Air 91 9

2. Kemurnian 100 0

3. Daya berkecambah 98 2

Pada benih jagung terinfeksi Cendawan terbawa benih, data lebih rinci dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel IV.A.11. Tingkat infeksi pathogen pada contoh benih jagung pada Uji Petik Tahun Anggaran 2016

No Jenis Patogen Tingkat Infeksi (%)

1. Chephalosporium acremonium 4

2. Aspergillus sp, Rhizopus sp, Fusarium sp 48

Page 85: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 13

Pada benih jagung, sampel yang terinfeksi cendawan target Chephalosporium acremonium yang menyebabkan penyakit busuk batang dan mengakibatkan kerusakan dan penurunan produksi hingga 65% hanya teridentifikasi sebesar 4%. Adapun jenis cendawan bukan target seperti Aspergilus sp., Rhizopus sp., dan Fusarium sp. teridentifikasi sebesar 48%.

Kesimpulan dari kegiatan uji petik mutu benih yang beredar antara lain : a. Diperlukan adanya pengawasan/pemantauan mengenai standardisasi label

yang sesuai aturan (Keputusan Menteri Pertanian No. 355/HK.130/C/05/2015 tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan pada Bagian II.A.5.),dikarenakan label yang beredar masih dijumpai adanya ketidakseragaman baik segi ukuran, warna (sesuai kelas benih) maupun legalisasi label.

b. Kondisi mutu benih uji petik sekitar 49% tidak layak edar untuk komoditi padi dan 20% komoditi jagung (untuk parameter Kadar Air 20-35% dan daya berkecambah 4-28% tidak memenuhi standar mutu). Kondisi tersebut di tingkat pengedar perorangan/kios sangat dipengaruhi oleh kondisi kios, batas kadaluarsa, dan kondisi kemasan contoh benih yang tidak jarang ditemukan agak rusak/kusam.

c. Tingginya persentase kadar air pada contoh benih uji petik juga dipengaruhi oleh tingginya tingkat infeksi patogen terbawa benih terutama jenis cendawan seperti Aspergillus sp. (59-80%), Rhizopus sp. (41-77%), Fusarium sp. (30-49%), dan jenis bakteri Xanthomonas oryzae pv. oryzae atau Xanthomonas campetris pv. oryzae (51%), Pseudomonas sp. (49%), serta Nematoda Aphelencoides besseyi (65%).

d. Jenis pathogen target dalam kegiatan uji petik terindentifikasi cukup tinggi yaituXanthomonas oryzae pv. oryzae atau Xanthomonas campetris pv. oryzae (51%) penyebab penyakit hawar daun bakteri dan Nematoda Aphelencoides besseyi (65%) yang menyebabkan pucuk daun memutih pada tanaman padi (white tip)/

Dalam rangka meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kebenaran mutu benih berlabel/bersertifikat, tidak hanya perlu memperhatikan mutu fisiologis saja tetapi juga phatologis, terutama terhadap jenis pathogen yang teridentifikasi pada contoh benih uji petik dan berpotensi menurunkan produksi di tingkat lapangan seperti : a. Nematoda Aphelencoides besseyi, yang banyak teridentifikasi pada contoh

benih uji petik padi (65%) selama dua tahun terakhir, sehingga dirasa perlu adanya kajian lebih lanjut untuk menetapkan standar mutu kesehatan tanaman benih dengan menentukan batas maksimal nematoda Aphelencoides besseyi terbawa benih padi.

b. Tidak terdeteksinya cendawan terbawa benih target Pyricularia oryzae pada benih uji petik padi yang semula diduga karena metode pengujian yang tidak tepat, tetapi dikarenakan contoh benih yang duji telah mengalami proses pasca panen. Hal ini berdasarkan hasil pengembangan metode Tahun 2016 berjudul “Verifikasi Metode ISTA No 07-11 Deteksi Cendawan Pyricularia oryzae Pada Benih Padi”. Sehingga untuk lebih memantapkan keakuratan identifikasi Pyricularia oryzaedi laboratorium berdasarkan metode ISTA No 07-11 perlu dilakukan validasi metode -11 lebih lanjut.

Page 86: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 14

B. SEKSI JARINGAN LABORATORIUM

1. Penerapan Sistem Manajemen Mutu Laboratorium

Penerapan sistem manajemen mutu laboratorium bertujuan untuk menciptakan laboratorium penguji benih yang sesuai standar dan membantu laboratorium penguji benih dalam menerapkan sistem manajemen laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008. Penerapan sistem manajemen mutu mengacu pada SNI ISO/IEC 17025:2008 yang merupakan persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Laboratorium yang menerapkan sistem manajemen mutu secara efektif akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas sehari-hari. Penilaian dan pengakuan kompetensi laboratorium dilakukan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) melalui program akreditasi laboratorium. Laboratorium yang terakreditasi berarti memiliki kompetensi minimal sesuai dengan SNI ISO/IEC 17025:2008.

Sertifikat hasil uji yang dikeluarkan oleh laboratorium terakreditasi dijamin mutunya, artinya hasil uji yang tertera dalam sertifikat itu akurat sesuai dengan kondisi sampel yang diuji dan datanya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan secara hukum. Penggunaan benih bermutu tinggi yang dijamin dengan sertifikat hasil uji dari laboratorium yang terakreditasi akan dapat meningkatkan penggunaan benih secara lebih rasional.

Balai Besar PPMB-TPH memberikan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium kepada laboratorium yang melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan dan sertifikasi benih.Bimbingan teknis diberikan melalui kegiatan fasilitasi penerapan sistem manajemen mutu laboratorium (KPSM).Kegiatan ini merupakan pelaksanaan tugas pokok memberikan bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu laboratorium.

Sasaran kegiatan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium sebanyak 8 (delapan) laboratorium penguji benih yaitu UPT PSBTPH Provinsi Riau, UPTD BPSBTH Provinsi Bali, BPSBTPH Provinsi Gorontalo, BPSBTPH Provinsi Papua, UPTD BP2STP Provinsi Maluku Utara, UPTD BPSBTPH Provinsi Sulawesi Barat, BPSBTH Provinsi Papua Barat dan BPSMB Provinsi Bangka Belitung. Kegiatan penerapan sistem manajemen mutu disesuaikan dengan kondisi dan status masing-masing laboratorium sasaran. Secara umum, tahapan kegiatan penerapan sistem manajemen mutu adalah sebagai berikut : a. Sosialisasi SNI/ISO IEC 17025:2008, ISTA Rules dan peraturan-peraturan

terkait lainnya seperti permentan, ketentuan akreditasi, uji profisiensi dan lain sebagainya.

b. Bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem mutu. c. Bimbingan teknis penerapan sistem mutu SNI/ISO IEC 17025:2008 dan

teknis pengujian mutu benih. d. Bimbingan teknis proses akreditasi. e. Pemantauan penerapan sistem mutu.

Hingga berakhirnya tahun anggaran 2016, status penerapan sistem mutu di delapan laboratorium tersebut seperti dalam Tabel IV.B.1.

Page 87: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 15

Tabel IV.B.1. Status penerapan sistem mutu laboratorium tahun 2016 di delapan laboratorium sasaran dan rencana tahun 2017

No. Nama

Laboratorium Status Tahapan Kegiatan

Tahun 2016 Perkembangan

Terakhir Rencana Tahapan

Tahun 2017

1. UPT PSBTPH Prov. Riau

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi.

Menunggu keputusan akreditasi Panitia Teknis KAN

Tahap 5) Pemantauanpenerapan sistem mutu

2. BPSMB Prov. Bangka Belitung

Tahap 1) Sosialisasi 17025:2008, ISTA Rules dan aturan lain

Tahap 2) Bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem mutu

Draft dokumen sistem mutu

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

3. UPTD BPSBTH Prov. Bali

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

Dalam proses perbaikan hasil audit kelayakan KAN

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

4. BPSBTPH Prov. Gorontalo

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

Diakreditasi dengan No. LP-1029-IDN

Tahap 5) Pemantauan penerapan sistem mutu

5. UPTD BPSBTPH Prov. Sulawesi Barat

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

Dalam proses pendaftaran akreditasi KAN

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

6. UPTD BP2STP Prov. Maluku Utara

Tahap 1) Sosialisasi 17025:2008, ISTA Rules dan aturan lain

Tahap 2) Bimbingan teknis penyusunan dokumen sistem mutu

Draft dokumen sistem mutu

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

7. BPSBTH Prov. Papua Barat

Tahap 3) Bimbingan teknis penerapan sistem mutu dan teknis pengujian

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi

Dalam proses pendaftaran akreditasi KAN

Tahap 4) Bimbingan teknis proses akreditasi Proses akreditasi

8. BPSBTPH Prov. Papua

Tahap 1) Sosialisasi 17025:2008, ISTA Rules dan aturan lain

Inventarisasi peralatan dan kompetensi personel

Tahap 2) Bimbingan teknis Penyusunan dokumen sistem mutu

Berikut ini (Gambar IV.B.1 s.d IV.B.8) adalah beberapa dokumentasi foto yang terkait dengan kegiatan KPSM tahun 2016.

Gambar IV.B.1. Diskusi dengan Kepala Balai (a) dan tim penerapan sistem mutu (b) di UPT PSBTPH Provinsi Riau

Gambar IV.B.2. Balai Pengawasan dan Sertifikasi Mutu Benih Tanaman Pangan

dan Hortikultura (BPSMB-TPH) Provinsi Bangka Belitung

b.

a.

Page 88: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 16

Gambar IV.B.3. Oven untuk penetapan kadar air (a) dan germinator cabinet (b) untuk pengujian daya berkecambah di Laboratorium BPSB Provinsi Bali

Gambar IV.B.4. Laboratorium Fisika (a) dan laboratorium Biologi (b) BPSB-

TPH Provinsi Gorontalo

Gambar IV.B.5. Bimbingan teknis penerapan sistem manajemen mutu di UPTD BPSB-TPH Provinsi Sulawesi Barat

a.

b.

Page 89: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 17

Gambar IV.B.6. Bimbingan penerapan sistem manajemen mutu kepada personil laboratorium BP2STP Maluku Utara

Gambar IV.B.7. Diskusi tentang Penerapan Sistem Manajemen Mutudi BPSB-TPH Provinsi Papua Barat

Gambar IV.B.8. Pelaksanaan bimbingan penyusunan dokumen sistem

manajemen mutu dan inventarisasi peralatan di BPSBTPH Provinsi Papua

Page 90: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 18

2. Penguatan Laboratorium Penguji Benih

Kegiatan penguatan laboratorium penguji benih merupakan kegiatan penerapan sistem manajemen mutu laboratorium Balai Besar PPMB-TH untuk menjamin bahwa laboratorium selalu menjaga kompetensinya sesuai dengan kriteria akreditasi. Dalam rangka memelihara status akreditasi yang diberikan oleh KAN, kegiatan laboratorium Balai Besar PPMB-TPH pada tahun 2016 meliputi audit internal, revisi dokumen sistem manajemen mutu, kaji ulang manajemen, pengajuan permohonan re-akreditasi dan asesmen.

2.1. Audit Internal Audit internal dilaksanakan pada 21 – 22 Juni 2016 sesuai engan Surat Tugas Kepala Balai Besar PPMB-TPH Nomor: 33A.KP.340/C.3.BBMB/ 01/2016 tanggal 18 Januari 2016 tentang tim audit internal laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH. Pembukaan audit dipimpin oleh Manajer Mutu (Kepala Bidang Informasi dan Jaringan Laboratorium) bertempat di aula Balai Besar PPMB-TPH (Gambar IV.B.9). Hasil audit menunjukkan adanya 28 ketidaksesuaian yang terdiri dari : a. Kategori 2 sebanyak 12 ketidaksesuaian (2 aspek manajemen dan 10

aspek teknis) b. Kategori 3 sebanyak 16 ketidaksesuaian (5 aspek manajemen dan 11

aspek teknis)

Seluruh ketidaksesuaian tersebut telah selesai diperbaki pada 30 September 2016.

Gambar IV.B.9. Pembukaan audit internal laboratorium penguji benih

Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016

2.2. Revisi Dokumen Sistem Mutu

Pada tahun 2016 ini perubahan dokumen dilakukan sebagai tindakan perbaikan hasil audit internal dan kaji ulang dokumen. Dokumen mutakhir yang beredar di Balai Besar PPMB-TPH merupakan dokumen edisi 3 dengan tanggal revisi 30 Agustus 2016.Dokumen yang mengalami revisi adalah panduan mutu, dokumen prosedur dan instruksi kerja (Tabel IV.B.2).

Page 91: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 19

Tabel IV.B.2. Daftar dokumen sistem mutu yang direvisi tahun 2016

No. Bagian Dokumen

Jenis Revisi

Panduan Mutu

Xi Memutakhirkan sasaran mutu tahun 2016

PM 4.1 Perubahan nama jabatan Administrasi Teknis menjadi PJ. Administrasi. Menghapus wewenang Manajer Teknis tentang verifikasi LLHP dan sertifikat ISTA

Lampiran 3 Perubahan dan penambahan personel dalam struktur organisasi

Dokumen Prosedur

DP 20 Penyesuaian dengan struktur organisasi yang baru dengan menghapus jabatan Deputi Manajer Mutu

DP 25 dan 26

Penambahan klausul tentang verifikator pengujian kadar air dan kemurnian oleh Pengawas Benih Tanaman yang ditunjuk

DP 37 Penyederhanaan prosedur pengujian nematode terbawa benih

DP 41 Perubahan frekuensi pengecekan grinding mills dan oven dari enam bulan sekali menjadi setahun sekali

Instruksi Kerja

IKP 11 Penambahan klausul tentang pemantauan sampel yang diterima dan batas waktu pelaporan hasil uji di laboratorium bakteri

IKP 13 Penambahan klausul tentang pemantauan sampel yang diterma pada pengujian nematode terbawa benih

IKP baru Pengujian deteksi Produk Rekayasa Genetika (PRG)

2.3. Kaji Ulang Manajemen

Kaji ulang manajemen laboratorium penguji benih Balai Besar PPMB-TPH dlaksanakan pada 1 Nopember 2016 di aula Balai Besar PPMB-TPH. Kaji ulang manajemen dipimpin oleh Kepala Balai Besar PPMB-TPH sebagai Manajer Puncak (Gambar IV.B.10).

Manajer Mutu menyampaikan pencapaian sasaran mutu tahun 2016 seperti dalam Tabel 3. Dari delapan sasaran mutu, terdapat kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan yaitu penyelenggaraan pelatihan pengambilan contoh. Hal ini dkarenakan adanya self blocking pada anggaran yang tersedia. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sasaran mutu tahun 2016 dapat tercapai.

Setelah melalui diskusi, maka sasaran mutu tahun 2017 adalah sebagai berikut : a. Mengikuti uji profisiensi ISTA, 3 kali. b. Melaksanakan audit internal, 1 kali. c. Melaksanakan kaji ulang manajemen, 1 kali. d. Melaksanakan/mengikuti pelatihan sistem mutu, 1 kali. e. Melaksanakan pelatihan pengujian bakteri terbawa benih (in-house

training), 1 kali. f. Registrasi personel pada Lembaga Sertifikasi Personel, 15 orang. g. Pengembangan dan validasi metode, 13 judul.

Page 92: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 20

Gambar IV.B.10. Kaji ulang manajemen Laboratorium Penguji Benih Balai

Besar PPMB-TPH tahun 2016 Tabel IV.B.3. Pencapaian sasaran mutu tahun 2016

No. Sasaran Mutu Pencapaian

Keterangan Ya Tidak

1. Kalibrasi peralatan (7 lab)

2. Mengikuti uji profisiensi ISTA (2 kali)

Mengikuti 4 kali uji profisiensi ISTA

3. Melaksanakan kaji ulang dokumen (1 kali)

Edisi revisi terakhir 30 Agustus 2016

4. Melaksanakan audit internal (1 kali)

5. Melaksanakan pengujian untuk pemeliharaan ruang lingkup akreditasi (7 lab)

6. Menyelenggarakan pelatihan pengambilan contoh (in-house training)

X Karena adanya self blocking anggaran

7. Kaji ulang manajemen (1 kali)

8. Pelaksanaan pengembangan dan validasi metode (13 unit)

2.4. Permohonan Re-akreditasi

Proses re-akreditasi dimulai dari pengajuan permohonan melalui program KAN-MIS (Komite Akreditasi Nasional-Management Information System). Pengecekan status akreditasi, pengajuan permohonan, pengiriman dokumen dan komunikasi lainnya dilakukan melalui program KAN-MIS dengan tampilan antara lain seperti Gambar IV.B.11.

Page 93: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 21

Gambar IV.B.11. Tampilan akun Balai Besar PPMB-TPH di KAN-MIS saat pengajuan permohonan re-akreditasi

Proses re-akeditasi dimulai setelah dilakukan proses pembayaran biaya asesmen dan iuran tahunan dengan tagihan dan bukti pembayaran seperti pada Gambar IV.B.12. Proses re-akreditasi terbagi dalam empat

Page 94: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 22

tahap yaitu (1) registrasi, (2) persetujuan kontrak, (3) audit kecukupan dan (4) asesmen lapangan.

Gambar IV.B.12. Tagihan dan bukti pembayaran biaya asesmen dan

iuran tahunan

2.5. Asesmen Lapangan

Asesmen lapangan dilakukan pada 6 – 7 Desember 2016, dengan tiga asesor KAN yaitu Saptowo J. Pardal (Asesor Kepala, bidang mikrobiologi dan bioteknologi), Dewi Kusumawardani (Asesor Anggota, bidang manajemen) dan Aziz Purwantoro (Asesor Anggota, bidang mutu benih). Dari proses asesmen selama dua hari tersebut, asesor memberikan ringkasan hasil temuan ketidaksesuaian sebagai berikut : a. Secara umum laboratorium Balai Besar PPMB-TPH telah

mengimplementasikan sistem manajemen mutu berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 dengan baik dan konsisten, didukung oleh komitmen pimpinan dan personel yang memadai.

b. Namun demikian, ada beberapa hal yang belum sesuai. Dari hasil asesmen ulang ini telah ditemukan ketidaksesuaian sebanyak 17, yang terdiri dari 4 aspek manajemen dan 13 aspek teknis. Kategori temuan 2 sebanyak 14 dan kategori 3 sebanyak 3 ketidaksesuaian.

c. Ketidaksesuaian pada aspek manajemen meliputi pengendalian dokumen, subkontrak pengujian, pembelian jasa dan perbekalan dan penanganan pengaduan.

d. Ketidaksesuaian pada asepek teknis meliputi personel, metode uji dan validasi metode, peralatan, ketertelusuran pengukuran, penanganan barang yang diuji, jaminan mutu hasil pengujian dan pelaporan hasil.

Seluruh ketidaksesuaian tersebut harus dapat diselesaikan paling lambat pada 17 Maret 2017 agar laboratorium penguji benih Balai Besar PPM-TPH dapat tetap dalam status diakreditasi oleh KAN sesuai denganSNI ISO/IEC 17025:2008.

Page 95: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 23

3. Penyelenggara Uji Profisiensi (PUP)

PUP adalah laboratorium/lembaga penyelenggara uji profisiensi bagi laboratorium penguji atau laboratorium kalibrasi. Balai Besar PPMB-TPH merupakan PUP bagi laboratorium penguji benih, yang terakreditasi oleh KAN pada Agustus 2011 dan kembali diakreditasi pada Desember 2015 dengan nomor UPP-001-IDN. Ruang lingkup penyelenggaraan uji profisiensi meliputi benih tanaman pangan dan hortikultura dengan parameter penetapan kadar air, analisis kemurnian, pengujian daya berkecambah danpenetapan berat 1000 butir.

Tujuan dari kegiatan PUP dalam penguatan kelembagaan ini adalah pemeliharaan status akreditasi yang diberikan oleh KAN dan penyelenggaraan uji profisiensi untuk menilai kinerja laboratorium penguji benih di Indonesia. Dalam rangka pemeliharaan status akreditasi, Balai Besar PPMB-TPH telah melakukan :

3.1. Penyelenggaraan Uji Profisiensi Tahun 2016

PUP Balai Besar PPMB-TPH telah menyelenggarakan uji profisiensi tahun 2016 pada komoditas tanaman pangan dan hortikultura yaitu benih padi (Oryza sativa) varietas Mekongga dan benih cabai (Capsicum sp) varietas Tombak I, masing-masing 3 lot. Parameter yang diujikan adalah penetapan kadar air, analisis kemurnian dan pengujian daya berkecambah. Untuk komoditas padi ditambah dengan penetapan berat 1000 butir.

3.2. Audit Internal

Audit internal dilaksanakan pada 14 -15 Juni 2016 sesuai dengan Surat Tugas Kepala Balai No. 31A.KP.340/C3.BBMB/1/2016 tanggal 15 Januari 2016. Audit internal dilaksanakan dengan tujuan untuk memverifikasi kesesuaian dokumen dan penerapannya dengan persyaratan SNI ISO/IEC 17043:2010.Audit internal dipimpin oleh manajer mutu bertempat di aula Balai Besar PPMB-TPH (Gambar IV.B.13).

Gambar IV.B.13.Pembukaan Audit Internal PUP

Dari hasil audit inernal tersebut terdapat 13 temuan ketidaksesuaian yang terdiri dari 7 ketidaksesuaian aspek manajemen dan 6 ketidaksesuaian aspek teknis. Seluruh tindakan perbaikan untuk ketidaksesuaian tersebut telah diselesaikan pada 28 Agustus 2016.

Page 96: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 24

3.3. Sosialisasi Dokumen Sistem Mutu

Kegiatan sosialisasi dokumen sistem mutu dilaksanakan pada 1 Desember 2016. Kegiatan sosialisasi ipimpin oleh manajer teknis dan dihadiri oleh personel PUP dari penyiap bahan uji dan tim analisa data. Sosialisasi dilaksanakan agar para personel memahami dokumen sistem mutu edisi mutakhir. Dokumen sistem mutu yang disosialisasikan adalah panduan mutu, prosedur kerja dan pedoman form (Tabel IV.B.4).

Tabel IV.B.4. Dokumen sistem mutu yang disosialisasikan

No. Jenis Dokumen Bagian yang Disosialisasikan

1. Panduan Mutu Kebijakan mutu, Sasaran mutu, Istilah dan definisi, Personel, Organisasi dan Lampiran.

2. Prosedur Kerja Program pelatihan, Penyusunan proposal, Penyiapan bahan uji dan homogenitas, Uji homogenitas, Kestabilan bahan uji, Uji stabilitas, Rancangan statistik, Penentuan nilai acuan, Ketidakberpihakan, Penerbitan dan peninjauan dokumen, Kaji ulang permintaan, Tender dan kontrak, Pembelian jasa, Perlengkapan dan bahan habis pakai, Pemilihan pemasok dan evaluasi pembelian barang dan jasa, Audit internal, Kaji ulang manajemen

3. Pedoman Form Pemberitahuan uji profisiensi, Laporan tindakan korektif, Pengolahan data indeks kepuasan pelanggan, Keluhan.

3.4. Kaji Ulang Manajemen

PUP Balai Besar PPMB-TPH melaksanakan kaji ulang manajemen pada 8 November 2016, dipimpin oleh Kepala Balai selaku manajer puncak (Gambar IV.B.14).

Gambar IV.B.14.Pembukaan kaji ulang manajemen PUP tahun 2016

Sesuai dengan SNI ISO/IEC 17043:2010, agenda kaji ulang manejemen membahas :

a. Kesesuaian kebijakan dan prosedur. b. Laporan dari manajemen dan penyelia.

Page 97: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 25

c. Hasil audit internal terakhir. d. Tindakan korektif dan tindakan pencegahan. e. Penilaian oleh lembaga eksternal. f. Perubahan volume dan jenis pekerjaan. g. Umpan balik dari pelanggan, kelompok penasehat atau peserta. h. Keluhan dan dan banding. i. Faktor lain, seperti sumber daya dan pelatihan staf

3.5. Survailen KAN

Survailen pertama PUP Balai Besar PPMB-TPH dilaksanakan pada 8 Desember 2016.Asesor KAN pada pelaksanaan survailen ini adalah Fajarina Budiantari selaku asesor kepala dan Isdamawarty sebagai tenaga ahli.Berikut adalah suasana saat asesor melihat penerapan sistem mutu SNI ISO/IEC 17043:2010 di ruang pengujian dan ruang penyimpanan bahan uji profisiensi (Gambar IV.B.15).

Gambar IV.B.15. Asesmen oleh asesor KAN pada survailen PUP

Hasil survailen menunjukkan adanya tujuh temuan ketidaksesuaian, yang terdiri dari tiga ketidaksesuaian aspek manajemen dan empat ketidaksesuaian aspek teknis.Lima ketidaksesuaian pada kategori 2 dan dua ketidaksesuaian pada kategori 3.Ketidaksesuaian tersebut harus sudah dapat diselesaikan tindakan perbaikannya paling lambat pada 8 Januari 2017.

3.6. Peningkatan Kompetensi Personel

Peningkatan kompetensi personel PUP dilakukan dengan mengikuti Pertemuan Teknis Laboratorium dan Lembaga Inspeksi tahun 2016 di Yogyakarta. Pada pertemuan yang diselenggarakan pada 27-28 April 2016 tersebut, Balai Besar PPMB-TPH mengirimkan dua peserta. Dalam pertemuan tersebut dibahas tentang akreditasi laboratorium penyelenggara uji profisiensi, desain skema provider dan peserta uji profisiensi dan KAN-MIS untuk uji profisiensi.

4. Keanggotan Dalam Organisasi Internasional

Balai Besar PPMB-TPH dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No: 78/Permentan/OT.140/11/2011. Fungsi Balai Besar PPMB-TPH diantaranya adalah melaksanakan pengembangan teknik dan metode

Page 98: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 26

pengujian laboratorium, sertifikasi, dan pengawasan peredaran benih tanaman pangan dan hortikultura, serta sertifikasi ISTA (International Seed Testing Association) untuk benih tanaman pangan dan hortikultura.

Balai Besar PPMB-TPH menjadi anggota ISTA pada tanggal 1 Januari 2006 dengan nomor keanggotaan IDML01. Penunjukan Balai Besar PPMB-TPH sebagai perwakilan resmi pada ISTA ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2485/Kpts/OT.140/7/2012 tanggal 6 Juli 2012. Tujuan dari kegiatan keanggotaan dalam organisasi internasional, yaitu :

a. Mempertahankan status akreditasi dengan menerapkan sistem manajemen mutu pada laboratorium sesuai standar akreditasi ISTA;

b. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi perbenihan tingkat internasional dan berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan ISTA;

c. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Balai Besar PPMB-TPH.

Aktivitas Balai Besar PPMB-TPH terkait dengan keanggotaan ISTA pada tahun 2016 meliputi :

a. Status kelembagaan 1) Melakukan proses administrasi keuangan keanggotaan ISTA 2017

Salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh Balai Besar PPMB-TPH sebagai anggota ISTA yang telah terakreditasi yaitu membayar biaya keanggotaan (annual membership fee) dan biaya akreditasi (accreditation fee) tahunan.Tagihan biaya tahunan untuk tahun 2017 telah dikirimkan oleh ISTA.Terkait dengan kebijakan self blocking pada instansi pemerintah, maka kontribusi keanggotaan organisasi internasional, diutamakan terhadap organisasi yang terkait dengan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Pembayaran tagihan untuk keanggotaan ISTA 2017 diusahakan akan dilakukan pada akhir tahun 2016.

2) Mengajukan permohonan reakreditasi untuk tahun 2017-2019 Akreditasi Balai Besar PPMB-TPH dimulai sejak 2 November 2010 dan berakhir pada bulan November 2013. Setelah melalui masa perpanjangan pada 30 Januari 2014, maka status akreditasi akan segera berakhir kembali pada 30 Januari 2017. Untuk mempertahankan kembali status akreditasi, pada tahun 2016 Balai Besar PPMB-TPH telah mengajukan permohonan reakreditasi ke Sekretariat ISTA untuk beberapa ruang lingkup, yaitu : a) Pengambilan contoh, mencakup kelompok benih serealia, kacang-

kacangan, tanaman pertanian lainnya dan sayuran. b) Kemurnian dan penetapan benih tanaman lain, mencakup kelompok

benih serealia, kacang-kacangan, tanaman pertanian lainnya dan sayuran.

c) Daya berkecambah, mencakup kelompok benih serealia, kacang-kacangan, tanaman pertanian lainnya dan sayuran.

d) Kadar air untuk metode oven suhu konstan rendah dan tinggi penghancuran halus, metode oven suhu konstan rendah dan tinggi penghancuran kasar, metode oven suhu konstan rendah dan tinggi untuk benih yang diptoong dan metode oven suhu konstan rendah

Page 99: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 27

dan tinggi tanpa penghancuran, mencakup spesies yang tertera pada tabel 9A bagian 1 dan 2 ISTA Rules.

e) Kesehatan benih yang diajukan adalah deteksi cendawan Alternaria radicina pada wortel metode blotter, Phoma lingam pada kelompok sawi, Dreschlera oryzae, Pyricularia oryzae, Alternaria padwickii dan nematoda Aphelenchoides besseyi pada benih padi.

b. Penerapan Sistem Manajemen Mutu 1) Partisipasi dalam uji profisiensi pengujian rutin

Pada tahun 2016, Balai Besar PPMB-TPH berpartisipasi pada uji profisiensi pada benih padi (Oryza sativa), bunga matahari (Hellianthus annus) dan bawang (Allium cepa) dan jagung (Zea mays). Unjuk kerja laboratorium Balai Besar PPMB-TPH menurut hasil uji profisiensi ISTA telah sangat memuaskan dengan rata-rata nilai A (Tabel IV.B.5).

Tabel IV.B.5. Unjuk kerja laboratorium Balai Besar PPMB-TPH pada uji profisiensi ISTA tahun 2016

No. Jenis Tanaman Putaran Parameter Hasil

1. Oryza sativa 15-3 Daya Berkecambah Kemurnian Penentuan benih tanaman lain

A A B

2. Helianthus annuus

16-1 Daya Berkecambah Kemurnian Penentuan benih tanaman lain

A A A

3. Allium cepa 16-3 Daya berkecambah Hasil penilaian belum ada

4. Zea mays - Deteksi produk rekayasa genetika

Hasil penilaian belum ada

Rencana pelaksanaan uji profisiensi ISTA tahun 2017-2019 diinformasikan oleh ISTA pada bulan Maret 2016. Rencana partisipasi Balai Besar PPMB-TPH dapat dilihat pada Tabel IV.B.6.

Tabel IV.B.6. Rencana partisipasi Balai Besar PPMB-TPH pada uji profisiensi ISTA tahun 2017-2019

No. Putaran Spesies Parameter Pengiriman

1. 17-1 B.nap Brassica napus Vigor 01-02-2017

2. 17-1 F.aru Festuca arundinaceae

KM_BTL, DB 01-02-2017

3. 17-2 T.rep Trifolium repens KM_BTL,DB, KA 01-06-2017

4. 17-3 G.ele Gypsophila elegans DB 01-10-2017

5. 17-3 L.per Lolium perenne KM_BTL, DB, TZ, OIC

01-10-2017

6. 18-1 B.vul Beta vulgaris DB, OIC 01-02-2018

7. 18-1 L.ang Lupinus angustifolius

DB, KA 01-02-2018

8. 18-2 D.car Daucus carota KM_BTL, DB 01-06-2018

9. 18-3 O.sat Oryza sativa KM_BTL, DB, OIC 01-10-2018

Page 100: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 28

No. Putaran Spesies Parameter Pengiriman

10. 19-1 G.ori Galega orientalis KM_BTL, DB, KA 01-02-2019

11. 19-2 B.nap Brassica napus KM_BTL, DB, TZ 01-06-2019

12. 19-3 H.vul Hordeum vulgare KM_BTL, DB, TZ 01-10-2019 Keterangan: KM_BTL : Kemurnian termasuk penetapan benih tanaman lain; DB : Daya berkecambah; KA : Kadar air; TZ : Tetrazolium; OIC : Orange International Certificate

c. Kegiatan lain 1) Penyedia benih uji profsiensi kesehatan benih

Balai Besar PPMB-TPH menerima permohonan Ketua Komite Kesehatan Benih ISTA untuk menjadi penyedia bahan uji benih padi yang mengandung A. besseyi untuk uji profisiensi tingkat internasional tahun 2016.Biaya pengadaan dan pengiriman bahan uji tersebutakan ditanggung oleh ISTA. Akan tetapi, Balai Besar PPMB-TPH tidak dapat memenuhi permohonan tersebut karena terbentur persyaratan administrasi pengeluaran benih tidak dapat dipenuhi.

2) Partisipasi dalam survei ISTA Komite Varietas ISTA menyelenggarakan survei tentang pengujian varietas. Hasil survei ini kandiggunakan sebagai bahan referensi untuk perencanaan kegiatan selanjutnya. Balai Besar PPMB-TPH turut berpartisipasi dengan mengisi aplikasi secara online

3) Pemusnahan arsip benih uji profisiensi ISTA Benih uji profiensi yang berasal dari luar wilayah Indonesia dikhawatirkan mengandung patogen yang dapat berkembang dan menyebar di Indonesia. Pemusnahan arsip contoh benih Oryza sativa (PT 15-3) dilakukan pada bulan Maret 2016, sedangkan pemusnahan arsip contoh benih Helianthus annuus ISTA (PT 16-3) dilakukan pada tanggal 15 Juli 2016 dengan pengawasan langsung perwakilan Balai Besar Karantina Pertanian (Gambar IV.B.16).

Gambar IV.B.16. Penghancuran dan pembakaran benih sisa uji profisiensi dengan pengawasan personel Balai Besar Karantinan Pertanian

Page 101: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 29

5. Penyelenggaraan Uji Profisiensi

Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 78/Permentan/OT.140/11/2011 tentang organisasi dan tata kerja Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, salah satu tugasBalai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) yaitu pelaksanaan uji banding (uji profisiensi, unjuk kerja metode, uji arbitrase dan uji acuan) antar laboratorium pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura. Dalam penyelenggaraan uji profisiensi tahun 2016 parameter yang diuji adalah penetapan kadar air, analisis kemurnian, pengujian daya berkecambah dan bobot 1000 butir pada benih padi (Oryza sativa) varietas Mekongga, sedangkan pada benih cabai (Capsicum sp.) varietas Tombak I dengan parameter pengujian adalah penetapan kadar air, analisis kemurnian dan pengujian daya berkecambah. Setiap peserta menguji tiga lot benih untuk masing-masing komoditi.

Peserta uji profisiensi adalah laboratorium BPSBTPH dengan ruang lingkup pengujian benih tanaman pangan dan hortikultura serta laboratorium instansi lain atau laboratorium perusahaan swasta. Jumlah peserta uji profisiensi tahun 2016 sebanyak 48 peserta laboratorium dengan rincian pada Tabel IV.B.7.

Tabel IV.B.7. Daftar peserta uji profisiensi

No. Laboratorium Peserta Padi Cabai

1. UPTD BPSB TPH Aceh √ √

2. UPT BPSBTPH Sumatera Utara √ √

3. UPTD BPSB Prov. Sumatera Barat √ √

4. UPT PSBTPH Prov. Riau √ √

5. UPTD BPSPT Prov. Jambi √ -

6. BPSB TPH Prov. Bengkulu √ √

7. UPTD BPT Prov. Sumatera Selatan √ √

8. UPTD BPSB TPH Lampung √ √

9. BPSMB Prov. Kepulauan Bangka Belitung √ -

10. BPSBTPH Prov. Jawa Barat √ √

11. BPMHTPH Prov. DKI Jakarta - √

12. BPSBTPH Prov. Banten √ √

13. BPSB Prov. Jawa Tengah √ √

14. UPTD BPSBP Dinas Pertanian D.I. Yogyakarta √ √

15. UPT PSBTPH Prov. Jawa Timur √ √

16. BPSB TPH Prov. Kalimantan Selatan √ √

17. UPSBTPH Prov. Kalimantan Barat √ √

18. BPSBTPH Prov Kalimantan Tengah √ √

19. UPTD PSBTPH Prov. Kalimantan Timur √ √

20. UPTD BPSB TPH Sulawesi Utara √ √

21. BPSBTPH Prov. Gorontalo √ -

22. BPSB TPH Prov. Sulawesi Barat √ √

23. UPTPMSBTPH Prov. Sulawesi Tengah √ √

24. UPTD BPSB TPH Prov. Sulawesi Selatan √ √

25. UPTD BPSB TPH Prov. Sulawesi Tenggara √ -

26. BPSB Prov. Maluku √ √

Page 102: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 30

No. Laboratorium Peserta Padi Cabai

27. BP2STP Prov. Maluku Utara √ √

28. UPT BPSB TPH Prov. Bali √ -

29. UPT PSB Prov Nusa Tenggara Timur √ √

30. UPT PSB Prov Nusa Tenggara Timur √ -

31. BPSBTPH Prov. Nusa Tenggara Barat √ √

32. BPSBTPH Prov. Papua Barat √ √

33. BPSBTPH Prov. Papua √ √

34. Balai Penelitian Tanaman Padi Sukamandi √ -

35. Balai Penelitian Tanaman Pangan Jawa Barat √ √

36. BB Biogen √ -

37. Balai Penelitian Tanaman Sereal Sulawesi Selatan √ -

38. Balai Penelitian Kacang dan Umbi Malang √ -

39. Balai Penelitian Tanaman Hutan Sumatera √ -

40. Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya

√ √

41. Balai Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Pakan √ √

42. PT. Agri Makmur Pertiwi √ √

43. PT. Dupont Indonesia √ -

44. PT. Bisi International Tbk unit Tulungrejo √ -

45. PT. Bisi International Tbk unit Sumberagung √ √

46. CV. Aura Seed Indonesia - √

47. PT. Benih Citra Asia - √

48. PT. Syngenta Seed Indonesia √ -

Jumlah peserta per komoditi 45 34 Keterangan : Nomor urut bukan merupakan kode laboratorium

Peningkatan (improvement) yang dilakukan pada pelaksanaan uji profisiensi tahun 2016 ini adalah adanya pengujian heterogenitas pada lot benih sebelum dilakukan pengambilan contoh bahan uji. Hal ini dilaksanakan untuk menjamin bahwa bahan uji yang digunakan PUP diambil dari lot yang tidak signifikan heterogen. Penyelenggaraan uji profisiensi diawali dengan penyediaan sampel bahan uji yang homogen, pengiriman bahan uji ke peserta, pengujian oleh peserta berdasarkan parameter pengujian yang telah ditetapkan, pengiriman hasil pengujian oleh peserta, pengolahan data hasil pengujian dan penyampaian hasil pengolahan data ke peserta.

Evaluasi unjuk kerja laboratorium pada uji profisiensi tahun 2016 menggunakan kategori dengan huruf A, B, C dan D, yaitu merupakan kriteria sangat memuaskan (A), memuaskan (B), meragukan (C) dan tidak memuaskan (D). Peserta dengan nilai A dan B tidak perlu melakukan tindakan perbaikan, tetapi masih perlu melakukan peningkatan berkelanjutan. Peserta dengan nilai C dan D perlu melakukan tindakan perbaikan melalui investigasi untuk menemukan akar permasalahan.

Semua peserta menyampaikan hasil uji tepat waktu.Masih ditemukan laboratorium yang kurang cermat dan teliti dalam perhitungan, penulisan pelaporan dan penulisan kode bahan uji. Hasil evaluasi data peserta pada parameter yang diuji dalam setiap komoditi dapat dilihat pada Gambar IV.B.17

Page 103: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB IV LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 4 - 31

Gambar IV.B.17. Ringkasan unjuk kerja laboratorium peserta uji profisiensi tahun 2016

Dari hasil uji profisiensi ini terlihat masih perlunya peningkatan yang harus dilakukan, baik oleh peserta maupun oleh PUP. Peningkatan yang perlu dilakukan oleh laboratorium peserta adalah seperti ketelitian dalam perhitungan dan pelaporan, kalibrasi dan pemantauan kinerja oven dan penghancur benih pada penetapan kadar air, kalibrasi dan pemantauan neraca dan klasifikasi benih pada analisis kemurnian, evaluasi kecambah pada pengujian daya berkecambah dan prosedur penetapan berat 1000 butir. Sedangkan PUP perlu melakukan peningkatan pada prosedur analisis statistik untuk evaluasi hasil uji profisiensi.

Page 104: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 1

KELOMPOK FUNGSIONAL

Kelompok Fungsional yang melaksanakan tupoksi Balai Besar PPMB-TPH salah satunya adalah Fungsional Pengawas Benih Tanaman. Jabatan Fungsional Pengawasa Benih Tanaman merupakan salah satu jabatan fungsional rumpun ilmu hayat lingkup pertanian yang diatur berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 09 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Benih Tanaman dan Angka Kreditnya, serta peraturan Bersama Menteri Pertanian dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 59/Permentan/OT.140/9/2011 dan No. 38 tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas benih Tanaman dan Angka Kreditnya. Sebagai tindak lanjut dari kedua peraturan diatas juga diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/OT.140/2.2012, tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Pengawas Benih Tanaman dan angka kreditnya.

Bidang kegiatan pengawasan benih tanaman terdiri atas unsur pendidikan, kegiatan pengawasan benih tanaman, pengembangan metode mutu benih, pengembangan profesi dan penunjang tugas pengawasan benih tanaman. Pada Tahun Anggaran 2016 tugas yang diberikan terkait dengan tugas dan fungsi Balai adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan Metode /Validasi /Verifikasi Metode

Kegiatan pengembangan metode/ validasi/verifikasi yang dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH merupakan visualisai dari salah satu fungsi Balai Besar PPMB-TPH dan mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yakni Program Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan.

Pada TA. 2016 Balai Besar melaksanakan kegiatan pengembangan/ validasi/verifikasi dalam rangka memecahkan permasalahan, kendala maupun harmonisasi perkembangan teknologi di bidang mutu benih. Kegiatan ini terdiri dari sepuluh (10) judul Pengembangan dan validasi metode.

a. Validasi Uji Daya Hantar Listrik dengan Daya Berkecambah untuk

Pengujian Mutu Benih Kedelai

Uji daya hantar listrik (uji DHL) merupakan salah satu metode uji vigor yang telah resmi diterbitkan dalam ISTA Rules. Berdasarkan hasil kegiatan koordinasi yang dipimpin oleh Direktur Perbenihan dan dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Perbenihan, Direktorat Budidaya AKABI, Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan), Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan (Puslitbangtan), Kepala pengujian tersebut. Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi), Balai Besar PPMB-TPH, UPTD BPSBP Yogyakarta dan BPSBTPH Jawa Barat, serta berdasarkan kajian Balai Besar PPMB-TPH dan Balitkabi diketahui bahwa metode DHL tersebut bersifat kuantitatif dengan biaya pengujian yang relatif murah.

Page 105: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 2

Validasi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat korelasi antara uji DHL dan uji daya berkecambah (DB). Tingginya tingkat korelasi menunjukkan bahwa uji DHL mampu menjadi metode deteksi awal dalam pengujian mutu benih kedelai untuk memberikan gambaran viabilitas sesunguhnya melalui pengujian DB. Uji DHL merupakan pengukuran terhadap konduktivitas elektrik dari air rendaman benih (leachate) yang memberikan penilaian mengenai tingkat kebocoran elektrolit jaringan tanaman. Lot benih yang mempunyai tingkat kebocoran elektrolit tinggi (konduktivitasnya tinggi) dianggap mempunyai vigor rendah, sedangkan benih yang mempunyai kebocoran elektrolit rendah (tingkat konduktivitas rendah) mempunyai vigor yang tinggi. Informasi mengenai vigor benih dapat digunakan untuk menilai tingkat viabilitas atau mutu benih yang diuji.Validasi ini untuk mengetahui tingkat korelasi uji DHL di laboratorium benih Indonesia dengan melibatkan 10 laboratorium penguji benihdi daerah yaitu laboratorium BPSB-TPH Provinsi Jawa Barat, BPSB-TPH Provinsi Jawa Timur, BPSB Provinsi Jawa Tengah, BPSB-TPH Provinsi Lampung, BPSB-TPH Provinsi Kalimantan Selatan, BPSB Provinsi Kalimantan Barat, BPSB-TPH Provinsi Nusa Tenggara Barat, BPSB-TPH Provinsi Banten, BPSB-TPH Provinsi Sulawesi Selatan, dan BPSB Provinsi Jambi. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan Desember 2016 di Laboratorium Biologi Balai Besar PPMB-TPH. Pada kegiatan ini menggunakan 3 lot benih kedelai yang mewakili 3 level vigor benih yaitu tinggi (varietas grobogan), sedang (varietas Argomulyo) dan rendah (varietas Anjasmoro). Pengolahan data uji banding antar analis Balai Besar PPMBTPH dengan melihat korelasi antara hasil pengujian DB dan DHL untuk lot benih yang dikirim ke 10 laboratorium penguji serta melihat korelasi pada lot benih yang digunakan sebagai data dukung. Hasil pengujian validasi DHL terdiri dari hasil pengujian pendahuluan, pengujian homogenitas, uji banding dan verifikasi hasil pengujian dari 10 laboratorium penguji. Dalam kegiatan ini menggunakan beberapa pengolahan data diantaranya: 1). data uji homogenitas untuk mengetahui kehomogenan suatu lot benih, 2). Uji Grubbs untuk menyaring data pencilan, 3). tabel toleransi ISTA untuk penyaringan data baik perulangan atau antar laboratorium, dan 4) Pengolahan data dengan mengkolerasi nilai DB dan DHL pada 10 lab. penguji di daerah. Adapun hasil pengujian heterogenitas berdasarkan daya berkecambah pada 3 lot benih menunjukkan bahwa 3 lot tersebut homogen. Berdasarkan tabel ISTA DHL dan DB serta uji grubbs dari 10 laboratorium peserta untuk lot 1 (Grobogan) dan lot 2 (Argomulyo) yang lolos verifikasi keduanya masing-masing hanya 7 laboratorium, dan untuk lot 3 (Anjasmoro) yang lolos verifikasi ada 4 laboratoriumpenguji. Dari keseluruhan data yang lolos kemudian dilanjutkan dengan meregresikan dan mengkorelasikan antar nilai DB dan DHL diperoleh nilai r = -0,603064. Nilai r yang negatif memberikan informasi bahwa nilai DHL berbanding terbalik dengan nilai DB. Makin tinggi nilai DHL maka nilai DB yang dihasilkan akan rendah. Sehingga secara umum pengujian DHL mampu memberikan perkiraan potensi viabilitas suatu lot benih.

Page 106: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 3

Hasil korelasi dan regresi yang diaplikasikan terhadap keseluruhan data baik pada pengujian pendahuluan dan pengujian antar lab. peserta menunjukkan bahwa nilai regresi dan korelasi untuk lot dengan potensi viabilitas sedang dan tinggi masih sangat signifikan menunjukkan keeratan hubungan antara uji DHL dan uji DB ditunjukkan dengan nilai r diatas 0,8 dapat dilihat pada Gambar V.1.1. (hasil regresi) dan Tabel V.1.1. (hasil korelasi).

Gambar V.1.1. Hasil regresi 2 lot benih pada laboratorium penguji yang

lolos verifkasi

Tabel V.1.1. Hasil korelasi 2 lot benih pada laboratorium penguji yang lolos verifkasi

Nilai DHL Nilai DB

Nilai DHL 1 Nilai DB -0,81449 1

Secara keseluruhan hasil pengujian validasi uji daya hantar listrik dan uji daya berkecambah untuk pengujian mutu benih kedelai dapat ditarik kesimpulan : 1) Metode pengujian DHL mampu memberikan gambaran potensi

viabilitas sebagai uji awal, terlihat dari nilai korelasi yang dihasilkan sebesar -0,81449.

2) Uji DHL tidak mampu mendeteksi lot benih yang dengan viabilitas rendah.

Adapun rekomendasi dari kegiatan ini adalah : 1) Metode Pengujian DHL mampu memberikan gambaran potensi

viabilitas suatu lot benih. 2) Nilai DHL < 20 µs cm-1 g-1 memberikan gambaran suatu lot benih

memiliki potensi viabilitas diatas 80%. Apabila nilai DHL diatas 20 µs cm-1 g-1 diperlukan observasi nilai daya berkecambah secara real melalui pengujian DB.

3) Masih terdapat keberagam data diantara lab. peserta diperlukan pendampingan saat melakukan pengujian DHL.

b. Pengaruh Transportasi Terhadap Ketahanan Mutu Benih Kedelai

Kemunduran benih dapat ditengarai secara biokimia dan fisiologi. Indikasi biokimia kemunduran benih dicirikan antara lain penurunan aktivitas enzim, penurunan cadangan makanan, meningkatnya nilai

Page 107: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 4

konduktivitas. Indikasi fisiologi kemunduran benih antara lain penurunan daya berkecambah dan vigor. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan berkaitan dengan mutu benih kedelai setelah transportasi dan selama kurun waktu penyimpanan. Tujuan dari kegiatan ini memperoleh informasi mutu benih kedelai akibat transportasi dan mendapatkan data awal untuk memperhitungkan masa berlaku label. Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ini di Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) TaposDepok, UPT PSBTPH Propinsi Jawa Timur, dan UPTD BPSBTPH Prov. Lampung pada Tahun Anggaran 2016. Bahan yang dipakai untuk kegiatan ini yaitu benih kedelai dengan ukuran besar, plastik inner, karung, plastik polyetylen, kertas CD, plastik 1 kg, label. Alat yang digunakan mesin sealing, mesin jahit karung. Metodologi yang digunakan adalah : 1) Pengumpulan informasi ketersediaan benih kedelai dan pengiriman

benih, 2) Pengambilan contoh benih kedelai. 3) Pelaksanaan transportasi benih kedelai sesuai pengiriman benih 4) Pengolahan data dan kesimpulan.

Rancangan Percobaan yang digunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan yang digunakan 1 faktor yaitu transportasi. Pengolahan data dengan Anova. Proses pengangkutan benih dari gudang ke truk sebelum dilakukan transportasi dapat dilihat pada Gambar 2 V.1.

Gambar V.1.2. Proses pengangkutan benih dari gudang ke truk

Proses transportasi benih dari Ponorogo Jawa Timur ke Balai Besar PPMB-TPH dan BPSB Lampung dapat dilihat pada Gambar V.1.3.

Gambar V.1.3. Proses pengiriman benih

Grafik rata-rata suhu dan kelembaban setiap enam jam selama transportasi dapat dilihat pada Gambar V.I.4.

Page 108: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 5

Gambar V.I.4.Grafik rata-rata suhu dan kelembaban per enam jam

Dari hasil pengujian awal/pertama sebelum ditransportasikan benih varietas Anjasmoro sudah tidak memenuhi standard untuk benih, karena dari hasil uji daya berkecambahnya tidak memenuhi standard benih seperti terlihat dalam Tabel V.I.2.

Tabel V.I.2. Hasil Pengujian kedelai varietas Anjasmoro

Varietas Anjasmoro Daya

Berkecambah Kemurnian Kadar Air

Data Label 82 99.9 10.7

Jarak 0 (T0) Jatim 51 100 9.2

45 100 9.0

50 100 9.0

Rata-rata 53 100 9.2

Jarak 1 (T1) BBPPMB-TPH 50 100 9.1

46 99.8 9.2

40 99.9 9.1

46 99.9 9.2

Rata-rata 50 99.9 9.3

Jarak 2 (T2) Lampung Rata-rata

46 99.9 9.2

37 99.8 9.1

30 100 9.3

33 100 9.2

37 99.9 8.9

Rata-rata 34 99.9 9.1

Hasil uji daya berkecambah varietas Grobogan antara data label dengan jarak 1 (665 km ) dalam waktu tempuh 3 hari dan jarak 2 (996 km) dalam waktu tempuh 5 hari tidak berbeda nyata. Benih masih memenuhi standard mutu sebagai benih seperti terlihat pada Tabel V.I.3.

Tabel V.I.3. Hasil Pengujian kedelai varietas Grobogan

Varietas Grobogan Daya

Berkecambah Kemurnian Kadar Air

Data Label 91 99.9 9.6

Jarak 0 (T0) Jatim 89 100 8.9

76 100 8.2

75 100 8.2

71 100 8.5

Rata-rata 78 b 100 b 8.5 a

Page 109: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 6

Varietas Grobogan Daya

Berkecambah Kemurnian Kadar Air

Jarak 1 (T1) BBPPMB-TPH

92 99.9 9.4

93 99.8 9.4

89 99.9 9.4

91 99.9 9.4

Rata-rata 91 a 99.9 a 9.4 b

Jarak 2 (T2) Lampung 86 100 9.4

83 100 9.5

85 100 9.8

87 100 9.3

Rata-rata 85 a 100 a 9.5 a Keterangan : Angka-angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang

sama tidak berbeda nyata pada taraf uji DMRT 5 %

Kesimpulan yang didapat dari pengembangan metode ini ini adalah hasil uji mutu benih yang sudah ditransportasikan dengan kondisi suhu, kelembaban antara 23.9% - 79.1%, suhu 27.20C - 51.10C, kemasan karung plastik dengan dilapisi plastik inner dengan berat 20 kg/kemasan, kadar air 9.4 – 9.6% dan guncangan truk Fuso dengan muatan 40 ton menempuh jalan darat dan melalui lautan dengan kapal penyeberangan pada kondisi awal viabilitas tinggi dengan jarak ± 996 km dalam waktu tempuh 5 hari kondisi mutu benih masih memenuhi syarat label benih. Transportasi dengan menempuh jalan darat kondisi awal viabilitas tinggi dengan jarak ± 665 km dalam waktu tempuh 3 hari kondisi mutu benih masih memenuhi syarat label benih. Dari kegiatan pengembangan metode ini diperoleh rekomendasi bahwa pengiriman benih kedelai dengan jalan darat dan kondisi awal viabilitas tinggi dengan jarak ± 665 km dalam waktu tempuh 3 hari dan jalan darat melalui Selat Sunda menggunakan kapal penyeberangan dengan jarak ± 996 km dalam waktu tempuh 5 hari dilakukan dengan mengemas benih kedelai menggunakan karung yang didalamnya dilapisi plastik inner dengan berat 20 kg/kemasan dan diangkut dengan menggunakan truk Fuso.

c. Korelasi Uji Tetrazolium dengan Daya Berkecambah Benih Kedelai

Viabilitas benih adalah kemampuan benih untuk berkecambah pada kondisi yang optimum untuk perkecambahan. Lamanya periode pengujian daya berkecambah (8 hari) seringkali menjadi kendala dalam proses sertifikasi, dimana beberapa konsumen pengujian mengharapkan dapat memperoleh hasil pengujian yang lebih cepat namun tetap akurat. Sehingga uji cepat viabilitias melalui uji tetrazolium (TZ) diharapkan mampu menjadi alternatif dalam mempercepat waktu pengujian di laboratorium. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui tingkat korelasi antar uji TZ dengan daya berkecambah pada benih kedelai, baik melalui uji banding antar analis Balai Besar PPMB-TPH serta uji banding di beberapa laboratorium BPSB di Indonesia. Pengujian ini menggunakan tiga sampel benih dengan varietas dan persentase daya berkecambah (DB) yang berbeda yaitu Grobogan 96%, Argomulyo 79%, Anjasmoro 19%. Di Balai Besar PPMB-TPH pengujian

Page 110: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 7

TZ dan DB dilakukan oleh tujuh analis, sedangkan uji antar laboratorium dilakukan oleh sepuluh laboratorium BPSB yang berbeda yaitu laboratorium BPSB-TPH Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Barat, Banten, Sulawesi Selatan, dan Jambi. Uji homogenitas dilaksanakan setelah proses pengemasan, untuk mengetahui apakah sampel uji cukup homogen. Setiap laboraorium peserta memperoleh 3 sampel uji, bahan pembuat larutan buffer, garam tetrazolium chlorida, gambar acuan pola pewarnaan viabel dan non viabel, serta petunjuk pelaksanaan pengujian dan pelaporan. Hasil uji homogenitas juga menunjukkan bahwa ketiga varietas benih tersebut homogen sehingga benih dapat digunakan untuk sampel uji. Beberapa pola pewarnaan yang diperoleh dalam pengujian tetrazolium (TZ) terdapat pada Gambar V.1.5 sampai V.1.7.

Gambar V.1.5. Pola pewarnaan benih viable

Gambar V.1.6. Pola pewarnaan benih non viabel

Gambar V.1. 7. Pola pewarnaan benih non viabel

Page 111: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 8

Hasil uji tetrazolium (TZ) dan daya berkecambah (DB) pada ketiga sampel di Balai Besar PPMB-TPH memiliki kisaran selisih yang berbeda-beda. Pada varietas Grobogan dan argomulyo dengan tingkat viabilitas tinggi dan sedang, selisih antara kedua pengujian cukup rendah yaitu 0-5%. Sedangkan pada varietas Grobogan dengan daya berkecambah <30%, memiliki selisih yang cukup besar antara hasil uji TZ dan DB yaitu 1-47%. Hasil pengujian tiga sampel uji di Balai Besar PPMB-TPH menunjukkan tingkat korelasi yang cukup tinggi yaitu r: 0,9396. Hasil pengujian TZ di laboratorium BPSB menunjukkan bahwa laboratorium mampu melaksanakan uji TZ, namun hasil uji TZ masih menunjukkan hasil yang beragam antara ketiga varietas. Pada varietas Grobogan dengan persentase daya berkecambah yang cukup tinggi (>90%) memiliki selisih antara hasul uji TZ dan DB yang cukup rendah yaitu 0-8%, sedangkan pada varietas Argomulyo dengan DB >70% memiliki selisih 3-17%. Varietas Anjasmoro dengan persentase DB terendah (<40%) memiliki selisih yang besar yaitu 18-59%. Nilai korelasi yang tinggi antara uji DB dan uji TZ menunjukkan bahwa pengujian TZ mampu memberikan perkiraan/estimasi tingkat viabilitas benih yang hampir sama dengan uji daya berkecambah. Namun diperlukan kemampuan dan pengalaman yang cukup bagi analis untuk mampu melaksanakan uji tetrazolium yang tepat untuk hasil uji yang akurat. Dari kegiatan pengembangan metode ini diperoleh rekomendasi bahwa apabila diperlukan uji cepat viabilitas dengan metode TZ dalam proses pengujian benih, maka benih dengan hasil uji TZ > 90% dapat diketahui potensi daya berkecambah lot benih tersebut tinggi, tetapi apabila hasil uji TZ <90%, maka diperlukan verifikasi melalui uji daya berkecambah untuk mengetahui viabilitas lot benih yang diuji.

d. Verifikasi Pengujian Daya Berkecambah Pada Beberapa Varietas

Benih Kedelai pada Media Kertas dan Pasir

Pengujian mutu benih tanaman pangan mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian 635/HK.150/C/07/2015 tanggal 24 Juli 2015 tentang Pedoman Teknis Pengambilan Contoh Benih dan Pengujian/Analisis Mutu Benih Tanaman Pangan yang merupakan metode standar dalam pengujian mutu benih yang mengacu pada ISTA Rules, pengujian daya berkecambah kedelai dapat dilakukan pada media kertas dan pasir pada suhu 25°C atau 20 <=>30°C. Perbedaan hasil nilai daya berkecambah dapat terjadi dengan penggunaan media perkecambahan yang berbeda. Untuk itu, dilaksanakan verifikasi metode pengujian terhadap beberapa varietas kedelai pada media perkecambahan yang berbeda yaitu media kertas dan pasir di Balai Besar PPMB-TPH dengan tujuan untuk mendapatkan media yang sesuai untuk pengujian daya berkecambah beberapa varietas benih kedelai. Benih Kedelai yang digunakan adalah benih kedelai varietas Grobogan, Anjasmoro dan Argomulyo. Media perkecambahan berupa media kertas, pasir, dan media kertas versa pak dengen metode Top papaer Covered with Sand (TPS). Pengujian daya berkecambah baik dengan media pasir maupun media kertas dilaksanakan dilaboratorium dengan suhu 25oC ± 2oC dan RH terkendali.

Page 112: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 9

Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai daya berkecambah pada ketiga varietas tersebut, penggunaan pasir 1x pakai berbeda nyata dengan kertas CD pada varietas Grobogan yang merupakan kedelai dengan viabilitas tinggi (nilai db >90%) dan varietas Argomulyo yang merupakan varietas dengan viabilitas yang rendah (nilai DB < 50%) dimana nilai daya berkecambah dengan media pasir lebih tinggi dibandingkan dengan media kertas CD (Tabel V.I.4).

Tabel V.I.4. Nilai daya berkecambah kedelai varietas Grobogan, Anjasmoro dan Argomulyo dengan media pasir satu kali pakai dan media kertas

Varietas

Nilai daya berkecambah pada

media

Nilai daya berkecambah pada

media

Nilai daya berkecambah pada media

Pasir 1x pakai

Kertas Pasir 2x

pakai Kertas

Pasir 3x pakai

Kertas

Grobogan 97a 95b 95a 97a 97 a 95 a

Anjasmoro 42a 27b 27a 24a 20 a 19 a

Argomulyo 89a 84a 76a 73a 74 a 72 a Keterangan : Huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda

nyata pada tingkat kepercayaan α 95%

Sementara berdasarkan tabel G5 Milles (1963), nilai daya berkecambah kedua metode pada varietas Grobogan dengan pasir satu kali pakai masih masuk toleransi dimana nilai selisih maksimal kedua metode adalah 4. Kedelai Anjasmoro merupakan kedelai dengan nilai daya berkecambah yang rendah, yaitu dibawah 50%. Pengunaan media pasir untuk pengujian daya berkecambah pada varietas tersebut memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan media kertas CD. Penggunaan ulang pasir untuk media dalam pengujian daya berkecambah pada ketiga varietas tersebut memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan penggunaan kertas CD (Tabel V.I.4). Keunggulan media pasir dibanding kertas CD pada pengujian daya berkecambah dua varietas tersebut dimana dengan media pasir lebih mudah untuk mengidentifikasi benih abnormal karena tidak ada infeksi sekunder (Gambar V.I.8) terutama pada benih – benih dengan viabilitas yang rendah dimana infeksi sekunder rentan terjadi pada benih sehat

Gambar V.I.8. Benih-benih abnormal pada media pasir

Salah satu yang menjadi kelemahan penggunaan media kertas CD adalah untuk benih – benih yang banyak terinfeksi penyakit (cendawan),

Page 113: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 10

resiko terjadinya infeksi sekunder pada benih-benih sehat sangat besar. Media ini juga sangat mudah ditembus akar dan robek pada saat dilakukan pengamatan pertama (Gambar V.I.9).

Gambar V.1.9. Penggunaan media kertas CD yang mudah robek

Penggunaan ulang pasir sebagai media uji daya berkecambah terlihat memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan media kertas CD pada kedelai varietas Grobogan yang memiliki viabilitas di atas 90%, dan menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada varietas Anjasmoro serta Argomulyo (Tabel V.I.5).

Tabel V.I.5. Nilai daya berkecambah kedelai varietas Grobogan, Anjasmoro dan Argomulyo pada tiga taraf pemakaian pasir

Media (pakai) Varietas

Grobogan Anjasmoro Argomulyo

Pasir (1x) 97 a 42a 89a Pasir (2x) 95 a 27ab 76b Pasir (3x) 97 a 20b 74b

Keterangan : Huruf yang sama pada baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada tingkat kepercayaan α 95%

Viabilitas awal yang tinggi pada kedelai varietas Grobogan diduga tidak terlalu terpengaruh oleh penggunaan pasir bekas. Hasil yang berbeda nyata pada varietas Anjasmoro dan Argomulyo diduga disebabkan vigor awal benih yang lebih rendah dibandingkan pada varietas Grobogan, sehingga nilai daya perkecambahan yang dihasilkan disebabkan karenan penurunan vigor akibat selang waktu pengujian antara pasir satu kali, dua kali, dan tiga kali pakai. Penggunaan kertas versa pak sebagai media perkecambahan dengan metode TPS memberikan hasil seperti disajikan pada Tabel V.I.6.

Tabel V.I.6. Nilai daya berkecambah benih kedelai dengan media kertas versa pak metode TPS

Media Nilai Daya Berkecambah

TPS 100 Kertas CD 96

Berdasarkan tabel G5 Milles (1963), nilai daya berkecambah metode TPS tidak berbeda dibandingkan metode pasir, dimana hasil keduanya masih dalam batas toleransi maksimum (toleransi maksimun adalah 4). Media kertas CD memberikan hasil nilai daya berkecambah yang sama baik dibandingkan media pasir pada varietas-varietas kedelai dengan nilai daya berkecambah awal yang tinggi. Penggunaan ulang media

Page 114: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 11

pasir sampai tiga kali pakai masih dapat digunakan untuk pengujian daya berkecambah. Pada kedelai dengan nilai daya berkecambah awal rendah, penurunan nilai daya berkecambah pada media 2 dan 3 kali pakai disebabkan oleh penurunan viabilitas karena deteriorasi akibat adanya selang waktu pengujian. Dari kegiatan pengembangan metode ini diperoleh rekomendasi bahwa media kertas CD dan media pasir sama-sama dapat digunakan untuk pengujian daya berkecambah pada kedelai dengan daya berkecambah tinggi, untuk benih kedelai dengan nilai daya berkecambah rendah, pengujian daya berkecambah dilakukan dengan media pasir. Untuk alasan ekonomis, media pasir dapat digunakan sampai tiga kali pakai dalam pengujian daya berkecambah benih kedelai dengan catatan media diayak ulang dan disterilisasi menggunakan air panas sebelum digunakan.

e. Penentuan Batas Maksimum Nematoda Parasit Aphelenchoides besseyi pada Benih Padi untuk Standar Mutu Kesehatan

Aphelenchoides besseyi adalah nematoda parasit tanaman padi yang bersifat terbawa benih padi. Hasil pengkajian nematoda terbawa benih padi di laboratorium dan lapangan Balai Besar PPMB-TPH tahun 2014, menunjukkan sampel benih padi yang yang mengandung 51-100 spesimen A. besseyi per 400 butir benih, 101-150 spesimen A. besseyi per 400 butir benih dan ≥ 151 spesimen A. besseyi per 400 butir benih dapat mengekspresikan gejala penyakit white tip atau pucuk putih, namun belum diketahui dampaknya terhadap hasil padi. Fukano, 1962; Todd dan Atkins, 1958 dalam Hoshino dan Togashi, 2000 menyatakan tanaman padi yang terinfeksi menyebabkan kekerdilan, daun padi berwarna lebih hijau gelap dan biasanya melintir di tunas/pucuk dan bagian daun terminalnya klorosis. Selain itu panjang malai padi berkurang dan menghasilkan lebih sedikit biji daripada tanaman padi yang tidak terinfeksi. Selain itu biji padi menjadi lebih tipis, persentase biji hampa meningkat dan terdapat bintik hitam pada gabah. Infeksi Aphelenchoides besseyi menyebabkan kehilangan hasil dan kualitas gabah menjadi menurun (Hoshino dan Togashi, 2000). Hasil pengkajian nematoda terbawa benih padi tahun 2015 tentang penentuan batas maksimum nematoda parasit A. besseyi pada benih padi dengan populasi awal A. besseyi 414 spesimen per 400 butir padi untuk mengetahui dampak infeksi A. besseyi terhadap hasil padi belum memberikan dampak terhadap hasil padi, karena hasil padi level 0 (kontrol) tidak berbeda dengan level 7 (100% = infeksi A. besseyi dalam sampel) sehingga pengkajian nematoda terbawa benih padi dan kajian tersebut diulang tahun 2016 dengan populasi awal A. besseyi 692 spesimen per 400 butir padi. Kehilangan hasil akibat infeksi A. besseyi berkisar antara 10% sampai 30% tergantung pada kerentanan varietas tanaman dan kepadatan populasi nematoda. Penelitian dan informasi untuk mengetahui penurunan hasil panen oleh infeksi nematoda tersebut juga terbatas, termasuk korelasi antara jumlah nematoda dalam benih dengan performa tanaman (Giudici, et al., 2003). Fukano, (1962) ; Bridge, et al.,

Page 115: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 12

(1990) dalam Tenente et al., (2006) melaporkan bahwa 30 nematoda per 100 benih cukup untuk menurunkan hasil tanaman padi, meskipun kehilangan dalam produksi padi berkisar antara 4,7% - 54%, tergantung pada banyak faktor termasuk varietas tanaman. Menurut Giudici et al., (2003), perkiraan kepadatan populasi sekitar 30 nematoda per 100 biji dapat diterima sebagai batas toleransi yang berkolerasi dengan kerugian 5% untuk varietas yang rentan. Tujuan pengkajian ini adalah 1) untuk mengetahui dampak penyakit “white tip” yang disebabkan oleh A. besseyi terhadap hasil gabah padi dan komponennya, dan 2) untuk menentukan jumlah ambang batas A. besseyi pada benih padi. Bahan dan alat yang digunakan adalah sampel padi varietas Pak Tiwi dibagi dalam 5 level populasi awal (infestasi 0; 25%; 50%; 75%; dan 100%) yang dibentuk dari pencampuran benih padi yang disterilkan (diberi perlakuan panas untuk mengeliminasi A. besseyi) dan benih tanpa perlakuan panas dengan komposisi tertentu. Populasi awal A. besseyi setiap level dilakukan uji Daya kecambah untuk mengetahui persentase kejadian penyakit (tanaman yang terinfeksi) berdasarkan jumlah tanaman yang bergejala per total benih yang tumbuh. Selanjutnya untuk mengetahui ada tidaknya penurunan hasil gabah padi, maka tanaman yang bergejala dan tidak bergejala ditumbuhkan dalam boks pertumbuhan berukuran 76 x 176 x 46 x cm hingga panen atau menghasilkan gabah dan hasilnya dibandingkan. Tanaman yang bergejala diperoleh dengan cara menyeleksi kecambah yang menunjukkan gejala infeksi pada ujung daunnya seperti yang terlihat pada Gambar V.I.10. Berikut adalah dokumentasi gambar gejala infeksi pada tanaman padi umur 12-14 hari setelah tanam (hst). Gambar V.I.10. Gejala pucuk putih pada ujung daun tanaman padi

umur 12-14 hst Hasil pengamatan persentase tingkat kejadian penyakit pada tiap level terlihat pada Tabel V.I.7 berikut.

Tabel V.1.7. Persentase Kejadian Penyakit Setiap Level Infeksi

LEVEL PERSENTASE KEJADIAN

PENYAKIT KETERANGAN

(% Daya Kecambah)

0 % 12 % c 87 % a 25 % 23 % bc 88 % a 50 % 20 % c 88 % a 75 % 32 % ab 92 % a

100 % 39 % a 90 % a

Page 116: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 13

Boks pertumbuhan untuk tanaman bergejala dan tidak bergejala diulang 3 kali atau 3 boks, jumlah tanaman per boks memuat 15 individu tanaman dengan jarak antar tanaman ± 18 cm x 18 cm, sehingga jumlah individu tanaman bergejala dan tidak bergejala adalah 45 individu tanaman, seperti yang terlihat pada Gambar V.I.11. Tanaman dipelihara sampai panen atau menghasilkan bulir padi.

Gambar V.I.11. Uji daya tumbuh tanaman bergejala dan tidak bergejala

Pengamatan terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman di masa vegetatif, gejala penyakit masih terlihat pada ujung daun tanaman padi ke-3 boks tanaman bergejala, sedangkan pada tanaman yang tidak bergejala tidak terlihat. Di masa generatif, pada tanaman bergejala terjadi perubahan bentuk/ malformasi daun bendera, seperti terlihat pada Gambar V.I.12, dan tidak nampak gejala tersebut pada daun bendera tanaman tidak bergejala. Gejala tersebut serupa dengan gejala penyakit white-tip yang digambarkan oleh Tulek dan Cobanoglu, 2012 (Gambar V.I.13). Gejala awal penyakit white-tip paling jelas pada awal pertumbuhan adalah timbulnya klorosis pada ujung atau pucuk daun yang baru muncul dari pelepah daun. Pucuk-pucuk tersebut kemudian kering dan menggulung, sedang bagian daun yang lain tampak normal (Luc, et al, 1995).

Gambar V.I.13. Gejala white tip pada batang utama dan daun bendera (Tulek and Cobanoglu, 2012)

Tidak

bergejala

Bergeja

la

Gambar V.I.12. Gejala Pada Tanaman Bergejala

a 1-3. Fese Vegetatif b 1-2. Fase generatif

a 1 a 2

a 3

b 1 b 2

Page 117: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 14

Hasil perhitungan terhadap berat biji per tanaman pada tanaman bergejala dan tidak bergejala tertera pada Tabel V.I.8 di bawah ini.

Tabel V.I.8. Rata-rata berat biji tanaman bergejala dan tidak bergejala

Berat biji per tanaman

Tanaman bergejala Tanaman tidak bergejala

22.113 16.32 17.74 35.59 26.76 21.03

Rata-rata = 18.70 19 gram a Rata-rata = 27.79 28 gram b

Hasil pengkajian nematoda terbawa benih padi di laboratorium dan lapangan Balai Besar PPMB-TPH tahun 2016 diperoleh hasil bahwa populasi awal A. besseyi yang terbawa benih padi 692 spesimen per 400 butir benih atau 173 spesimen per 100 butir benih dapat menurunkan hasil padi varietas Pak Tiwi sebesar 32.14% dengan asumsi tanaman terindikasi gejala “white tip” 100%. Jumlah populasi awal A. besseyi 692 spesimen per 400 butir benih atau 173 spesimen per 100 butir benih merupakan batas ambang maksimal pada varietas Pak Tiwi. Berdasarkan hasil kegiatan pengembangan metode ini diperoleh rekomendasi bahwa jumlah populasi awal A. besseyi 692 spesimen per 400 butir benih atau 173 spesimen per 100 butir benih merupakan batas ambang maksimal pada varietas Pak Tiwi. Pengujian lebih lanjut dilakukan terhadap beberapa varietas padi lainnya yang banyak ditanam petani pada skala mikroplot di lapangan.

f. Verifikasi Pengujian Nematoda Aphelenchoides besseyi Terbawa

Benih Padi

Pengujian nematoda Aphelenchoides besseyi terbawa benih padi telah tercantum dalam ISTA Rules (Chapter 7 Nomor 025) sebagai metoda resmi ISTA, validitas uji nematoda tidak perlu diragukan lagi, tetapi verifikasi pelaksanaan pengujian oleh suatu laboratorium perlu dilaksanakan untuk menentukan kemampuan laboratorium tersebut dalam melaksanakan pengujian. Tujuan dari pengembangan metode ini adalah memantau kemampuan analis Balai Besar PPMB-TPH dalam melaksanakan pengujian nematoda terbawa benih padi, serta memverifikasi tingkat reprodusibilitas uji nematoda terbawa benih padi di beberapa laboratorium nematoda di Indonesia. Kegiatan pengembangan metode ini dilakukan pada Januari s.d Desember 2016 di laboratorium Balai Besar PPMB-TPH dan laboratorium peserta verifikasi. Kegiatan pengembangan metode ini terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1) Pengadaan sarana pengujian (disiapkan masing-masing satu paket

sarana pengujian nematoda terbawa benih untuk setiap lab peserta. Tiap paket sarana pengujian berisi alat pancing nematoda, saringan, beaker glass 100 ml, cawan petri/sirakus, objek dan cover glass).

2) Pemilihan laboratorium peserta (Laboratorium yang dipilih merupakan laboratorium yang memiliki personel dan fasilitas pengujian yang memadai berdasarkan surat konfirmasi kesediaan sebagai peserta kegiatan verifikasi). Peserta verifikasi adalah laboratorium nematoda dari Institut Pertanian Bogor, Balai Besar Uji

Page 118: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 15

Standar Karantina Pertanian, BPSBTPH Jawa Barat, BPSB Provinsi Jawa Tengah, BPSB TPH Kalimantan Selatan, UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan, BPSBTPH Provinsi Nusa Tenggara Barat, UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung, UPT PSB Provinsi Nusa Tenggara Timur dan produsen swasta (PT. Agri Makmur Pertiwi).

3) Penyiapan contoh benih uji (disiapkan 6 contoh benih padi yang terdiri dari 3 contoh benih positif nematoda dan 3 contoh benih negatif nematoda). Kemudian dilakukan uji homogenitas dan stabilitas.

4) Uji banding antar analis di Balai Besar PPMB-TPH 5) Pelaksanaan verifikasi pengujian oleh laboratorium peserta verifikasi

(setiap laboratorium menerima satu paket yang berisi contoh benih, sarana pengujian dan petunjuk pelaksanaan pengujian). Selain itu juga dilakukan pendampingan pengujian oleh analis Balai Besar PPMB-TPH ke laboratorium peserta verifikasi ini.

Data uji banding dan verifikasi diolah secara kualitatif karena kriteria penentuan hasil uji adalah positif dan negatif (ISTA, 2013).

Tabel V.I.9. Pengolahan statistik secara kualitatif

Nilai benar Positif Negatif

Hasil yang didapat Positif PA PD Hasil yang didapat Negatif ND NA

Ket : PA = positive agreement ND = negative deviation NA = negative agreement PD = positive deviation

Kemudian dihitung :

Sensitivity = ΣPA ΣPA+ΣND

Specificity = ΣNA ΣNA+ΣPD

Accuracy = ΣNA+ΣPA

ΣPA+ΣNA+ΣPD+ΣND

Sensitivity 100% menunjukkan bahwa laboratorium atau analis selalu dapat mendeteksi nematoda target. Specivity 100% menunjukkan bahwa laboratorium atau analis tidak memberikan hasil positif pada contoh benih yang tidak terinfeksi nematoda (tidak ada false positif). Accuracy 100% menunjukkan bahwa pathogen target selalu terdeteksi. Untuk semua kasus, nilainya harus lebih dari 80%. Contoh benih yang digunakan untuk kegiatan ini adalah sebanyak 6 lot dengan kode huruf A s.d F, yang terdiri dari 3 contoh benih positif nematode (kode A, B, E) dan 3 contoh benih negatif nematode (C, D, F). Kemudian dilakukan uji homogenitas dan uji stabilitas. Dari hasil uji homogenitas (Tabel V.I.10) dan stabilitas di peroleh data bahwa sampel yang digunakan sudah homogen dan stabil.

x 100

x 100

x 100

Page 119: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 16

Tabel V.I.10. Data pengujian nematoda 6 lot benih padi pada uji homogenitas

Ulangan Jumlah nematode Aphelenchoides besseyi

Contoh uji positif Contoh uji negatif

A B E C D F

1 + + + - - - 2 + + + - - - 3 + + + - - - 4 + + + - - - 5 + + + - - - 6 + + + - - - 7 + + + - - - 8 + + + - - - 9 + + + - - - 10 + + + - - -

Kemudian dilakukan uji banding antar analis di Balai Besar PPMB-TPH (Tabel V.I.11). Dari hasil uji banding antar analis diperoleh kesimpulan bahwa seluruh analis Balai Besar PPMB-TPH (PBT ahli) yang mengikuti kegiatan pengembangan metode ini dapat melakukan pengujian nematoda terbawa benih dengan nilai sensitivity, specivicity dan accuracy 100%.

Tabel V.I.11. Data hasil uji banding antar analis Balai Besar PPMB-TPH

No Analis

Jumlah nematode Aphelenchoides besseyi (Ekor)

Sensitivity (%)

Specificity (%)

Accuracy (%)

Contoh uji positif

Contoh uji negatif

A B E C D F 1 NM + + + - - - 100 100 100

2 SN + + + - - - 100 100 100

3 SRPL + + + - - - 100 100 100

4 VES + + + - - - 100 100 100

5 NPI + + + - - - 100 100 100

6 MKD + + + - - - 100 100 100

7 SA + + + - - - 100 100 100

8 NFW + + + - - - 100 100 100

9 TW + + + - - - 100 100 100

10 N + + + - - - 100 100 100

11 M + + + - - - 100 100 100

12 SF + + + - - - 100 100 100

Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan verifikasi pengujian oleh laboratorium peserta verifikasi. Adapun hasil verifikasi pengujian nematoda terbawa benih padi dari laboratorium peserta dapat dilihat pada Tabel V.I.12.

Page 120: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 17

Tabel V.I.12. Data verifikasi pengujian nematoda terbawa benih padi dari laboratorium peserta

No Lab peserta

Jumlah nematoda Aphelenchoides besseyi (Ekor)

Sensitivity (%)

Specificity (%)

Accuracy (%)

Contoh uji positif

Contoh uji negatif

A B E C D F

1 BBUSKP + + + - - - 100 100 100 2 IPB + + + - - - 100 100 100 3 BPSBTPH

Jawa Barat + + + - - - 100 100 100

4 BPSB Prov. Jawa Tengah

+ - + - - - 66,67 100 83,33

5 UPTD BPSBTPH Lampung

+ + + - - - 100 100 100

6 BPSB TPH Kalimantan Selatan

+ + - - - - 66,67 100 83,33

7 PTD BPSB TPH Sulawesi Selatan

+ + + - - - 100 100 100

8 BPSBTPH Prov. NTB

+ + + - - - 100 100 100

9 UPT PSB Prov. NTT

+ + - - - - 66,67 100 83,33

10 PT AMP + + + - - - 100 100 100

Dari 10 laboratorium peserta kegiatan verifikasi, terdapat 7 laboratorium yang dapat melakukan pengujian nematode terbawa benih dengan nilai sensitivity, specivicity dan accuracy lebih dari 80 %, Sedangkan 3 laboratorium lainnya dapat melakukan pengujian nematoda terbawa benih tetapi nilai sensitivitynya kurang dari 80%. Dari kegiatan pengembangan metode ini diperoleh rekomendasi bahwa sampai tahun 2016, dari 32 BPSB di Indonesia, telah ada 9 BPSB (BPSBTPH Jawa Barat, BPSB Provinsi Jawa Tengah, BPSB TPH Kalimantan Selatan, UPTD BPSB TPH Sulawesi Selatan, BPSBTPH Provinsi Nusa Tenggara Barat, UPTD BPSBTPH Provinsi Lampung, UPT PSB Provinsi Nusa Tenggara Timur, UPT PSBTPH Provinsi Jawa Timur dan UPSBTPH Provinsi Kalimantan Barat) yang mampu melakukan pengujian nematoda terbawa benih padi. Kegiatan verifikasi ini akan dilanjutkan dengan melibatkan 23 BPSB di tahun 2017 dan 2018.

g. Verifikasi Metode ISTA No 011 Deteksi Pyricularia oryzae pada Benih Padi

Organisme pengganggu tanaman dapat menurunkan kualitas benih melalui infeksi pada jaringan benih atau kontaminasi pada permukaan benih. Organisme pengganggu tanaman, seperti patogen, dapat berupa bakteri, cendawan maupun virus dan nematoda. Untuk mendeteksi

Page 121: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 18

keberadaan patogen atau status kesehatan benih diperlukan pengujian kesehatan benih. Sebagai acuan dalam pengujian mutu benih, ISTA juga telah mengeluarkan beberapa metode standar untuk pengujian kesehatan benih yang diterbitkan dalam Annexe Chapter 7: Seed Health Testing. Metode ISTA No. 7-011 merupakan metode untuk deteksi Pyricularia oryzae pada benih padi. Prinsip metode ISTA No. 7-011 adalah menggunakan metode Blotter Test dengan perlakuan suhu inkubasi 22 ± 2ºC dibawah penyinaran lampu NUV dengan 12 jam terang dan 12 jam gelap secara bergantian. Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH merupakan Laboratorium terakreditasi ISTA untuk pengujian kesehatan beberapa cendawan terbawa benih padi, salah satu diantaranya adalah cendawan target Pyricularia oryzae. Sebagai laboratorium yang telah terakreditasi, maka diperlukan pemantauan kinerja untuk ruang lingkup tersebut. Dalam pengujian rutin di Laboratorium Mikrobiologi Cendawan terdapat permasalahan dimana analis sulit mendeteksi cendawan P. oryzae, meskipun pengujian telah dilakukan pada banyak varietas benih padi. Penyebab kesulitan dalam deteksi cendawan P. oryzae diduga karena metode yang digunakan di laboratorium belum sepenuhnya memenuhi persyaratan ISTA Rules 7-011. Perbedaan tersebut adalah adanya prosedur perlakuan inkubasi dengan suhu dingin -20°C (freezing) pada hari ke-2 selama masa inkubasi, sedangkan pada metode ISTA Rules 7-011 tidak terdapat perlakuan freezing. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melakukan kegiatan Verifikasi Metode ISTA No. 7-011. Kegiatan verifikasi bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan metode tersebut dalam deteksi cendawan P. oryzae. Percobaan verifikasi dilakukan dengan 1 faktor yaitu perlakuan metode uji dengan 16 perlakuan. Pada percobaan ini setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga secara keseluruhan terdapat 64 satuan percobaan. Variabel yang diamati yaitu persentase infeksi cendawan P.oryzae. Data hasil deteksi cendawan P. oryzae yang diperoleh dari hasil pengujian menggunakan 16 perlakuan metode, diolah dengan analisis ragam. Apabila terdapat pengaruh yang berbeda nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Duncan Multiple Rate Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil pelaksanaan kegiatan verifikasi metode yang dilakukan dengan beberapa tahapan adalah sebagai berikut : 1) Pemeriksaan dan pengambilan tanaman bergejala di lapang

Sumber inokulum yang digunakan adalah tanaman padi sawah varietas Ciherang yang mempunyai gejala serangan penyakit blast dari lahan pertanaman yang berada dibawah pengawasan Laboratorium Pengamatan dan Peramalan Hama dan Penyakit Tanaman Pangan Cianjur. Inokulum diambil pada tanggal 10 Maret 2016 dengan umur kurang lebih 90 hari (10 hari sebelum masa panen).

2) Hasil uji pendahuluan Pengujian dilakukan di laboratorium dengan menggunakan metode blotter test untuk deteksi ada tidaknya cendawan target P. oryzae pada jaringan tanaman (batang, daun dan benih) yang diambil dari

Page 122: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 19

lapang sebagai sumber inokulum. Pengujian ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa benih yang digunakan untuk verifikasi metode adalah benih yang positif terinfeksi cendawan target. Hasil pengujian melalui pengamatan cendawan secara mikroskopik ditemukan cendawan target pada jaringan tanaman yaitu pada bagian batang dan benih. Pada jaringan daun tidak ditemukan cendawan target namun terdeteksi adanya pertumbuhan cendawan lain seperti: Nigrospora oryzae dan Tilletia barclayana yang menutupi hampir seluruh bagian permukaan daun sehingga diduga dapat menghambat pertumbuhan P. oryzae. Dari hasil uji pendahuluan diketahui bahwa benih padi yang diambil dari lapang positif terserang penyakit blast / terinfeksi cendawan P. oryzae dan dapat digunakan untuk kegiatan verifikasi lebih lanjut. Hasil identifikasi cendawan dilaporkan persentase infeksi P. oryzae dan juga beberapa cendawan lain yang ditemukan pada jaringan batang, daun dan benih. Cendawan P. oryzae mempunyai ciri-ciri morfologi yaitu koloni yang berukuran kecil, tidak mencolok, berwarna abu-abu hingga kehijauan. Konidia berbentuk bulat, lonjong, tembus cahaya, dan bersekat dua atau 3 ruangan (Ou, 1985 dalam Azis, 2013). Gambar koloni cendawan P. oryzae dan struktur konidia yang terdeteksi pada benih dapat dilihat pada Gambar V.I.14.

Gambar V.I.14. Cendawan P. oryzae diamati di bawah mikroskop stereo (a), konidia dan konidiophor diamati di bawah mikroskop compound (b), (c) dan (d)

3) Hasil verifikasi metode uji

Verifikasi metode dilakukan dengan membandingkan hasil uji cendawan berdasarkan metode ISTA dengan beberapa metode blotter test lain atau metode ISTA yang dimodifikasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui metode uji yang paling efektif dalam deteksi cendawan P. oryzae. Secara keseluruhan terdapat 16 perlakuan metode yang digunakan untuk pengujian. Setiap 1 perlakuan metode uji terdiri dari kombinasi perlakuan yang meliputi jarak penyinaran lampu NUV, waktu penyinaran dengan lampu NUV,

Page 123: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 20

penggunaan 2 jenis cawan petri, dan penggunaan suhu inkubasi dengan/tanpa perlakuan suhu dingin -20°C). Hasil verifikasi dengan beberapa perlakuan metode inkubasi, diperoleh hasil pengujian deteksi cendawan P. oryzae yang dilakukan oleh 4 orang analis (4 ulangan) adalah seperti yang tersaji pada Tabel V.I.13. Sesuai dengan Tabel V.I.11 di atas, setiap 1 perlakuan metode uji terdiri dari kombinasi perlakuan yang meliputi jarak penyinaran lampu NUV (25 cm/40 cm), waktu penyinaran dengan lampu NUV (dimulai hari ke-1 / ke-2 / ke-3 hingga hari ke-7), penggunaan 2 jenis cawan petri (kaca / plastik), dan penggunaan suhu inkubasi (suhu ruang 28-30°C / suhu terkendali 20±2°C, dengan/tanpa perlakuan suhu dingin -20°C). Metode sesuai nomor 1-4 merupakan metode sesuai persyaratan ISTA, metode nomor 5–8 merupakan metode ISTA yang dimodifikasi dengan perlakuan suhu dingin -20°C (freezing) dan biasa dilakukan dalam pengujian sehari-hari di Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH, metode nomor 9–12 merupakan metode baru, dan metode nomor 13–16 adalah metode yang diadopsi dari IPB.

Tabel V.I.13. Hasil identifikasi cendawan P. oryzae dengan berbagai perlakuan metode inkubasi

No Jenis

Bahan Petridish

Jarak Penyinaran NUV (Cm)

Penyinaran NUV

(Hari ke-) Perlakuan Suhu (Hari ke-)

% Infeksi Cendawan (Ulangan)

Rerata

1 2 3 4

1 Plastik 25 1 s.d 7 1 s.d 7 (20±2°C) 7 11 12 13 10.75 2 Plastik 40 1 s.d 7 1 s.d 7 (20±2°C) 12 17 25 21 18.75 3 Kaca 25 1 s.d 7 1 s.d 7 (20±2°C) 6 5 15 9 8.75 4 Kaca 40 1 s.d 7 1 s.d 7 (20±2°C) 14 11 21 13 14.75 5 Plastik 25 1, 3 s.d 7 1 (20±2°C), 2 (-20°C), 3 s.d 7 (20±2°C) 13 9 8 10 10.00 6 Plastik 40 1, 3 s.d 7 1 (20±2°C), 2 (-20°C), 3 s.d 7 (20±2°C) 11 6 5 19 10.25 7 Kaca 25 1, 3 s.d 7 1 (20±2°C), 2 (-20°C), 3 s.d 7 (20±2°C) 11 9 14 14 12.00 8 Kaca 40 1, 3 s.d 7 1 (20±2°C), 2 (-20°C), 3 s.d 7 (20±2°C) 13 15 7 16 12.75 9 Plastik 25 2 s.d 7 1 (28-30°C), 2 s.d 7 (20±2°C) 14 10 4 11 9.75 10 Plastik 40 2 s.d 7 1 (28-30°C), 2 s.d 7 (20±2°C) 9 12 17 5 10.75 11 Kaca 25 2 s.d 7 1 (28-30°C), 2 s.d 7 (20±2°C) 6 9 5 16 9.00 12 Kaca 40 2 s.d 7 1 (28-30°C), 2 s.d 7 (20±2°C) 10 6 7 7 7.50 13 Plastik 25 3 s.d 7 1 s.d 7 (28-30°C) 7 7 10 9 8.25 14 Plastik 40 3 s.d 7 1 s.d 7 (28-30°C) 11 3 10 18 10.50 15 Kaca 25 3 s.d 7 1 s.d 7 (28-30°C) 10 1 6 16 8.25 16 Kaca 40 3 s.d 7 1 s.d 7 (28-30°C) 10 1 5 15 7.75

Berdasarkan hasil deteksi cendawan P. oryzae pada Tabel V.I.13, seluruh perlakuan metode dapat digunakan untuk mendeteksi cendawan P. oryzae. Namun, terlihat perbedaan tingkat infeksi pada masing-masing metode. Persentase infeksi cendawan yang paling tinggi berturut-turut adalah pada perlakuan metode 2 (metode ISTA menggunakan petridish bahan plastik, jarak NUV 40 cm) tingkat infeksi 18,75%, metode 4 (metode ISTA menggunakan petridish bahan kaca, jarak NUV 40 cm) tingkat infeksi 14,75% dan metode 8 (metode ISTA menggunakan petridish bahan kaca, jarak NUV 40 cm dan disisipkan perlakuan freezing pada hari ke-2 tingkat infeksi 12,75%. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan metode terhadap hasil uji berbeda nyata atau tidak maka dilakukan pengolahan data secara statistik menggunakan analisis ragam.

Page 124: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 21

Dari hasil analisis ragam yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa 16 perlakuan metode pengujian yang digunakan tidak berpengaruh nyata terhadap hasil uji pada α 9,99%. Hal ini berarti bahwa seluruh perlakuan metode dapat digunakan untuk deteksi cendawan target. Namun dengan alasan pertimbangan ekonomis, perlakuan menggunakan petridish dari bahan plastik tidak direkomendasikan untuk menjadi metode alternatif karena petridish hanya dapat digunakan sekali pakai. Berdasarkan pengalaman analis pada saat proses pengamatan menggunakan mikroskop, terdapat 2 metode yang dianggap paling mudah dan efektif yaitu perlakuan metode inkubasi suhu 22 ± 2°C selama 7 hari (metode ISTA) dan perlakuan metode inkubasi suhu 22 ± 2°C dengan perlakuan suhu dingin -20°C (freezing) selama 24 jam pada hari ke-2. Hal ini relevan dengan hasil identifikasi cendawan P. oryzae pada Tabel 11 bahwa tingkat infeksi yang tinggi dapat dideteksi dengan kedua metode tersebut. Dua metode tersebut dipilih karena beberapa alasan subyektif, dimana terdapat metode lain yang kurang aplikatif digunakan yaitu perlakuan metode inkubasi pada suhu ruang 28 - 30°C. Pada perlakuan metode ini, hasil pengamatan menggunakan mikroskop stereo yang dilakukan pada hari ke-8 setelah masa inkubasi, terlihat spora yang tumbuh pada benih masih sedikit dan sangat diperlukan kehati-hatian analis untuk dapat mengambil spora dan membuat preparat. Selain itu, analis mengalami kesulitan pada saat proses mengidentifikasi struktur konidia P. oryzae menggunakan mikroskop compound karena bentuk konidia yang diamati belum terlalu jelas / belum sempurna dan dapat menimbulkan keraguan sehingga menyebabkan proses identifikasi menjadi lebih lama. Diduga pada kondisi suhu tersebut waktu inkubasi selama 7 hari belum mencukupi untuk terjadinya sporulasi cendawan P. oryzae secara optimal. Dengan mempertimbangkan tingkat kemudahan bagi analis dalam teknik pengamatan secara mikroskopik menggunakan kedua metode tersebut, maka 2 metode tersebut selanjutnya dipilih dan diaplikasikan untuk pengawasan mutu benih yang beredar hasil uji petik, khususnya pada pengujian cendawan terbawa benih padi. Hasil pengujian terhadap 20 contoh benih hasil uji petik tidak ada satupun varietas benih yang terdeteksi cendawan P. oryzae. Adanya permasalahan bahwa selama ini analis kesulitan mendeteksi cendawan P. oryzae diduga disebabkan karena benih yang diuji adalah benih-benih yang telah bersertifikat, dimana benih-benih tersebut telah mengalami proses pengolahan pasca panen seperti penampian/pemilahan, pengeringan, pembersihan dan perlakuan lainnya. Hasil observasi terhadap benih yang diambil dari lapang dengan tingkat kadar air awal 16% yang dinyatakan positif terinfeksi cendawan P. oryzae melalui uji pendahuluan maupun pengujian verifikasi metode, setelah dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari hingga kadar airnya mencapai 9%, ternyata setelah diuji kembali sudah tidak terdeteksi cendawan P. oryzae. Hal ini

Page 125: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 22

menunjukkan bahwa perlakuan pengeringan dengan sinar matahari dapat mengurangi secara signifikan bahkan menghilangkan infeksi benih oleh P. oryzae. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Manandhar et al. (1998) menyebutkan bahwa infeksi P. oryzae yang rendah ditemukan pada sampel yang menggunakan perlakuan penampian pada proses pengolahan pasca panen, karena benih yang terinfeksi menjadi hampa sehingga mudah terbuang dalam proses penampian/pemilahan. Demikian pula infeksi lebih rendah terdapat pada sampel yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Pengeringan di bawah sinar matahari dapat mengurangi keberadaan inokulum pada permukaan benih atau bahkan mengurangi infeksi pada tingkat awal. Oleh karena itu contoh kirim benih padi untuk pengujian kesehatan benih biasanya memiliki infeksi yang rendah, karena telah melalui proses pasca panen seperti pemilahan dan pengeringan di bawah sinar matahari. Dengan membandingkan penggunaan kedua metode tersebut secara visual, terlihat ada pengaruh yang berbeda pada kondisi benih yang ditabur pada cawan petri. Perbedaan tersebut adalah benih yang diinkubasi tanpa perlakuan freezing tampak mengalami perkecambahan, sedangkan benih yang ditabur dengan perlakuan freezing pada hari ke-2 masa inkubasi tidak mengalami perkecambahan. Terjadinya perkecambahan pada benih tentunya dapat mengganggu proses identifikasi cendawan dengan menggunakan mikroskop stereo karena sebagian besar benih yang ditabur tumbuh akar dan tunas, sehingga posisi benih terangkat dari permukaan media, menjadi tidak teratur dan sulit diamati. Adanya pertumbuhan benih tersebut juga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang antar individu benih yang terinfeksi cendawan. Kesimpulan hasil verifikasi adalah bahwa metode blotter test pada suhu inkubasi 20±2°C dengan perlakuan freezing yang biasa dilakukan dalam pengujian sehari-hari di laboratorium cendawan merupakan metode yang dianggap paling efektif untuk deteksi P. oryzae.

Dari kegiatan pengembangan metode ini diperoleh rekomendasi bahwa metode deteksi cendawan P. oryzae yang aplikatif dan efektif adalah metode blotter test dengan menggunakan : 1) Cawan petri dari bahan kaca; 2) Suhu inkubasi 22±2°C dengan penyinaran lampu NUV 12 jam terang

dan 12 jam gelap secara bergantian selama 7 hari; 3) Perlakuan suhu dingin -20°C (freezing) selama 24 jam pada hari ke-

2 dalam masa inkubasi 7 hari.

h. Verifikasi Optimasi Penanda Simple Sequence Repeat (SSR) Dalam Kemurnian Genetik Secara Molekuler (DNA) Padi Hibrida

Upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan melalui peningkatan produktivitas padi diantaranya adalah penggunaan benih padi hibrida yang memiliki keunggulan produksi tinggi. Benih hibrida merupakan keturunan pertama (F1) yang dihasilkan dari persilangan antara dua atau lebih tetua pembentuknya (galur induk/ inbrida

Page 126: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 23

homozigot). Sebanyak 98 varietas padi hibrida telah dilepas di Indonesia antara lain adalah HIPA Jatim 1, HIPA Jatim 2, HIPA 3, HIPA 5 ceva, HIPA 7, HIPA 8, HIPA 9, dan HIPA 6 Jete. Beberapa varietas tersebut berasal dari tetua Galur Mandul Jantan (CMS) A1 kecuali HIPA 6 Jete yang berasal dari A2 dengan tetua Pemulih Kesuburan (Restorer) yang beragam seperti R2, R5, R14, PK 12, PK 17, PK 21, PK 88. Pada kegiatan sertifikasi benih, pemeriksaan kemurnian benih di lapang menjadi salah satu prosedur penting guna menghasilkan benih bermutu. Uji kemurnian genetik sangat penting dalam penentuan kebenaran varietas benih yang sesuai dengan persyaratan dari varietas tersebut secara kualitas, atau tidak terdapat campuran varietas lain. Kemurnian genetik benih hibrida dapat dilakukan di laboratorium secara molekuler seperti penggunaan penanda Simple Sequence Repeat (SSR). Waktu yang dibutuhkan dalam pengujan kemurnian benih padi hibrida relatif singkat (5 hari) dan lebih akurat dibandingkan pemeriksaan kemurnian di lapang yang memerlukan waktu sesuai umur tanaman dan dilaksanakan oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang berkompeten terhadap morfologi varietas tanaman. Diharapkan metode uji kemurnian genetik secara molekuler di laboratorium dapat memberikan alternatif pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan. Berdasarkan hasil verifikasi metode pengujian kemurnian genetik secara molekuler (DNA), diketahui bahwa tiga penanda SSR yaitu RM 164, RM 263,dan RM 276 merupakan penanda SSR yang dapat digunakan dalam mendeteksi kemurnian benih hibrida. Kegiatan verifikasi metode ini memberikan hasil bahwa 1) Program penggandaan PCR yang optimal untuk penempelan primer (annealing) baik suhu dan waktu adalah 53°C selama 30 detik dengan komposisi reagen untuk DNA cetakan (contoh kerja) 3 ul dengan konsentrasi 50x. 2) Penanda SSR yang dapat menginterpretasikan adanya perbedaan (campuran varietas lain) adalah RM 164, RM 263, dan RM 276 dengan visualisasi fragmen DNA dari dokumentasi lebih dari satu alel.

Gambar V.I.15. Morfologi contoh tanaman padi hibrida HIPA 6 Jete dengan campuran varietas lain yang diamati

Page 127: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 24

Gambar V.I.16. Tahap persiapan bahan uji dan salah satu langkah

kerja uji kemurnian genetik (DNA) di laboratorium

Gambar V.I.17. Visualisasi hasil amplifikasi PCR dengan penanda RM

164 dan RM 263 pada HIPA Jatim 1 di laboratorium

Dari kegiatan pengembangan metode ini diperoleh rekomendasi bahwa : 1) Metode pengujian Simple Sequence Repeat (SSR) dengan

penanda RM 164, RM 263 dan RM 276, dapat digunakan sebagai metode pengujian kemurnian genetik (DNA) varietas padi hibrida di laboratorium;

2) Pengujian kemurnian genetik metode SSR pada varietas benih padi hibrida di laboratorium menggunakan contoh pembanding berupa tetua jantan dan tetua betina dari varietas yang diuji.

i. Verifikasi Kapasitas Desikator dan Optimalisasi Jumlah Cawan

dalam Penetapan Kadar Air (KA) Benih Padi

Tingkat keakuratan/kebenaran hasil pengujian berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2008 sangat ditentukan oleh faktor manusia, kondisi akomodasi dan lingkungan, metode pengujian dan validasi, peralatan, ketertelusuran pengukuran, pengambilan contoh dan penanganan barang yang diuji. Tingkat keakuratan hasil pengujian kadar air (KA) dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya analis yang kurang begitu diperhatikan, seperti: menimbang wadah KA dalam jumlah banyak sekaligus, masih menggunakan desikan yang tidak efektif, teknik memindahkan wadah KA ke dalam dan keluar oven dll. Berdasarkan hal tersebut maka, dilakukan verifikasi untuk dapat menetapkan jumlah wadah KA optimal yang dapat ditimbang sekaligus tanpa mempengaruhi hasil KA serta mengetahui efektivitas desikan silica gel terhadap hasil KA dengan menggunakan maksimal jumlah wadah KA (cawan

Page 128: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 25

porselen/alumunium) dalam desikator berukuran standar (diameter 29,5 cm dan tinggi 28 cm). Alat dan bahan yang diperlukan meliputi: cawan porselen dan alumunium, neraca, desikator, oven, grinding mill, saringan, serta bahan uji berupa benih padi varietas Ciherang dan mentimun varietas Yupiter, seperti pada Gambar V.I.18.

Gambar V.I.18. Bahan uji benih padi varietas Ciherang (a) dan mentimun varietas Yupiter (b)

Dalam prosedur pelaksanaan verifikasi beberapa hal yang perlu diperhatikan : 1) Verifikasi kapasitas desikator

a) Desikator yang digunakan adalah berukuran standar yang biasa digunakan oleh laboratorium penguji mutu benih (BPSB) yaitu berdiameter 29,5 cm dan tinggi 28 cm, seperti yang terlihat pada Gambar V.I.19.

Gambar V.I.19. a) Ukuran desikator yang digunakan diameter 29,5 cm; tinggi 28 cm; b) Desikator dengan silica gel

b) Desikan yang digunakan adalah silica gel (Gambar 20) dengan volume 1kg/desikator

c) Waktu yang diperlukan untuk mendinginkan wadah KA dalam desikator 30-40 menit (harus dicatat waktu yang dibutuhkan sesuai dengan bahan wadah KA, jumlah dan kondisi desikan).

d) Tingkat kelembabanataurH desikator perlu juga dicatat. e) Terdapat desikator kontrol (desikator yang hanya berisi 2 wadah

KA) dan desikator perlakuan yang berisi penuh wadah (cawan porselen : 20 wadah; untuk alumunium 40 wadah), yang dapat dilihat pada Gambar V.I.20.

a b

a b

Page 129: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 26

Gambar V.1.20. a) Desikator kontrol (2 cawan) dan perlakuan (20

cawan); b) Desikator kontrol (2 wadah alumunium) dan perlakuan (40 wadah alumunium)

f) Kondisi desikan yang digunakan: baru, 1 sampai dengan 10 bulan pakai atau lebih (desikan yang digunakan untuk verifikasi tidak diganti sampai jangka waktu yang ditentukan). Sehingga diperlukan rekaman penggunaan desikator seperti: jumlah wadah KA; setiap hari dan setiap pengujian untuk desikator kontrol maupun yang perlakuan.

2) Verifikasi optimalisasi wadah KA saat penimbangan, yang perlu diperhatikan : a) Waktu yang diperlukan setiap kali penimbangan (berhubungan

dengan kecepatan penimbangan). b) Jarak antara desikator dengan neracaatau waktu yang

diperlukan untuk memindahkan wadah KA dari desikator ke neraca.

c) Antrian jumlah wadah yang dicoba: 4 , 6, 8, 10 wadah KA dan seterusnya sekaligus secara berurutan dibandingkan dengan kontrol (penimbangan hanya terdiri dari 2 wadah/ 2 ulangan). Penimbangan dihentikan bila telah mendapatkan hasil KA diluar toleransi.

Adapun analisa data untuk verifikasi kapasitas desikator dilakukan dengan membandingkan hasil penetapan KA menggunakan desikator A (sebagai kontrol) dengan rata-rata hasil KA desikator B, (toleransi yang digunakan adalah 0,2 sesuai ISTA Rules 2015, Chapter 9), sedang verifikasi optimalisasi wadah KA saat penimbangan, toleransi antar ulangan pada pengujian KA sebesar 0,2%, digunakan untuk menetapkan perbedaan selisih antara % KA kontrol dengan perlakuan. Berdasarkan analisa data tersebut diperoleh hasil bahwa dalam penetapan KA benih padi dan mentimun dengan menggunakan cawan porselen (20 cawan pada desikator B), ternyata seluruh cawan yang digunakan dapat ditimbang langsung secara berurutan tanpa disimpan dulu dalam desikator untuk menunggu waktu penimbangan, karena selisih rata-rata persentase KA antara kontrol (2 cawan yang ditempatkan di desikator A) dengan perlakuan (20 cawan yang ditempatkan di desikator B) masih memenuhi batas toleransi. Begitu pula halnya pada penetapan KA benih mentimun yang menggunakan wadah alumunium (40 wadah pada desikator B). Sedangkan untuk penetapan KA benih padi yang menggunakan wadah alumunium, jumlah

a b

Page 130: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 27

maksimal wadah yang dapat ditimbang langsung secara berurutan adalah hanya sampai dengan wadah ke-36, dan sisanya menghasilkan persentase KA yang melebihi batas toleransi bila dibandingkan dengan kontrol. Hal ini dikarenakan rata-rata waktu tiap ulangan yang diperlukan pada setiap tahapan penetapan KA dari mulai penghancuran (untuk benih padi) sampai dengan penimbangan untuk memperoleh M3 memerlukan waktu lebih lama yaitu ± 213 detik dibandingkan dengan perlakuan lainnya (lihat Tabel V.I.14). Lebih lamanya waktu yang diperlukan pada tahapan penetapan KA dengan menggunakan wadah alumunium (diluar waktu pengeringan oven) disebabkan tidak mudahnya analis dalam membuka dan menutup wadah bahan alumunium sehingga diperlukan tambahan waktu. Selain itu pada penetapan KA benih padi seperti yang disajikan pada Tabel V.I.14, baik yang menggunakan cawan porselen atau alumunium rata-rata memerlukan waktu tiap ulangan lebih lama daripada mentimun dikarenakan adanya tahapan penghancuran (grinding).

Tabel V.1.14. Hasil verifikasi optimalisasi wadah KA saat penimbangan Bahan uji Jenis

wadah KA

Ʃ maksimal wadah KA dlm penimbangan

Rata-rata waktutiapulangan (detik) Ʃ waktu yang

diperlukan (detik)

Penimbangan M1, M2 & M3

Pemindahan/memasukkanwadah KA darioven, desikator dan

neraca (termasuk penghancuran)

Padi Cawan porselen

20 ±110 ±56 ±166

Mentimun Cawan porselen

20 ±45 ±30 ±75

Padi Alumunium 36 ±137 ±77 ±213

Mentimun Alumunium 40 ±81 ±31 ±112

Untuk kegiatan verifikasi kapasitas desikator yang bertujuan mengetahui efektivitas desikan silica gel terhadap hasil KA dengan menggunakan maksimal jumlah wadah KA (cawan porselen/alumunium) dalam desikator berukuran standar (diameter 29,5 cmdan tinggi 28 cm), sampai dengan bulan ke-9 (sembilan) penggunaan desikan silica gel berdasarkan hasil analisa data selisih antara rata-rata setiap hasil penetapan KA menggunakan desikator A (sebagai kontrol) dengan desikator B (perlakuan) masih dalam batas toleransi ( maksimal 0,2%) yang berarti desikan masih memenuhi persyaratan atau masih efektif, baik untuk bahan uji benih padi maupun mentimun dengan menggunakan cawan porselen maupun alumunium. Pada kondisi desikan yang masih efektif jika contoh benih didinginkan dalam desikator, benih yang hangat tidak akan menyerap uap air karena desikan masih mampu untuk menyerap uap air tersebut, sehingga keakuratan hasil penetapan KA dapat dipertahankan. Kondisi desikan yang masih memenuhi persyarataan sampai dengan bulan ke-9 telah digunakan untuk 587 contoh benih pada desikator kontrol (dengan rata-rata rH dan waktu yang digunakan untuk mendinginkan wadah 26% dan 26 menit) serta 1158 contoh benih pada desikator perlakuan (dengan rata-rata RH dan waktu yang digunakan untuk mendinginkan wadah 28% dan 38 menit). Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan tersebut antara lain: 1) Maksimal jumlah wadah KA yang dapat ditimbang secara berurutan

Page 131: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 28

sekaligus tanpa mempengaruhi hasil KA adalah : a) 20 cawan porselen atau 10 contoh benih padi dan mentimun dengan batasan waktu pengujian per ulangan ± 166 dan ± 75 detik; b) 40 wadah alumunium atau 20 contoh benih mentimun dengan batasan waktu pengujian per ulangan ± 112 detik; c) 36 wadah alumunium atau 18 contoh benih padi dengan batasan waktu pengujian per ulangan ± 213 detik. 2) Desikan silica gel sampai dengan bulan ke-9 (sembilan) masih efektif untuk penetapan KA benih padi dan mentimun dengan menggunakan wadah alumunium maupun cawan porselen, untuk 1158 contoh benih (dengan rata-rata RH dan waktu yang digunakan untuk mendinginkan wadah 28% dan 38 menit). Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai efektivitas desikan disarankan melaksanakan verifikasi lebih lanjut untuk jenis desikan yang berbeda sebagai indikator alternative dan bersifat lebih aman seperti anhydrous calcium sulphate, envirogel, molecular sieves, CaCl2, P2O5, dan activated aluminium.

Dari kegiatan verifikasi secara keseluruhan diperoleh rekomendasi sebagai berikut : 1) Jumlah wadah KA yang dapat ditimbang sekaligus secara berurutan

mempengaruhi hasil KA. Maksimal jumlah wadah KA alumunium untuk contoh benih padi adalah 36 atau 18 contoh benih dengan batasan waktu per ulangan ± 213 detik.

2) Desikan jenis silica gel dapat digunakan sampai dengan 9 bulan atau lebih. Gambar 4 menunjukkan perbedaan kondisi silica gel setelah 9 bulan pakai antara perlakuan dengan kontrol.

Gambar V.I.21. Perbedaan kondisi silica gel setelah 9 bulan pakai antara perlakuan dengan kontrol

j. Kajian Masa Berlaku Label Benih Jagung yang disimpan di Cold

Storage

Jagung merupakan salah satu dari tiga pangan unggulan yang ditargetkan untuk swasembada. Dalam buku pedoman yang diterbitkan oleh Direktorat Perbenihan Direktorat Jendral Tanaman Pangan tentang Persyaratan dan Tata cara Sertifikasi Benih Tanaman Pangan, disebutkan bahwa masa berlaku label benih jagung hibrida, masa berlaku label diberikan paling lama 9 bulan sejak tanggal selesai pengujian atau paling lama 11 bulan setelah panen, dan 12 bulan dari selesai pengujian atau 14 bulan dari panen untuk benih yang disimpan dalam cold/control storage. Pada pelaksanaannya banyak benih yang

Page 132: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 29

tidak disimpan di dalam cold storage selama 12 bulan, namun masa berlaku label tetap dihitung selama 12 bulan setelah benih keluar dari cold storage. Percobaan ini dilakukan untuk mengkaji/mengevaluasi masa berlaku label benih jagung hibrida dengan memantau mutu fisiologis yang disimpan di cold/control storage dan open storage/gudang (dengan masa simpan hingga bulan ke-24). Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (Balai Besar PPMB-TPH) Tapos, Depok pada Tahun Anggaran 2016 (Tahun ke-2). Benih jagung dikemas dengan berat 350 gram tiap kemasan sebanyak satuan percobaan yaitu 24 karung dengan masing-masing karung terdapat 12 kemasan benih. Masa simpan di Cold / Control Storage selama 24 bulan. Dalam 1 kemasan terdapat 2 sub kemasan untuk ulangan (Ulangan 1 dan Ulangan 2). Pengujian terhadap masa simpan cold storage dilakukan setiap bulan dengan parameter : penetapan Kadar Air (KA) Uji Daya Berkecambah (DB) dan Indeks Vigor (IV) (Gambar V.I.22).

Gambar V.I.22. Bagan/Alur Pengambilan Contoh dan Pengujian Mutu Benih jagung

Percobaan disusun oleh satu faktor, yaitu waktu simpan yang terdiri atas 13 taraf yaitu 0 bulan, 1 bulan, 2 bulan,dst hingga12 bulan terhadap pengaruh ruang penyimpanan Control storage (Suhu 210C, RH Maksimal 40%) dan open storage (Suhu 250C - 280C). Analisis Data dengan menggunakan Annova (Uji Nilai Tengah) dan Rancangan Acak Lengkap Pola Tersarang (Nested).

Bagan / Alur

Pembuatan Laporan PM

Bahan Rekomendasi

Seminar proposal/Konsultasi

Narasumber

Pelaksanaan PM

1. Penyimpanan bahan uji Control storage dan di suhu ruang

2. Pengujian pada awal periode simpan dan selama penyimpanan

(s.d 24 bulan)

3. Pengumpulan dan analisis data

Gambar V.I.23. Penyimpanan benih di dalam cold storage PT. EWINDO (A) dan di suhu ruang (B)

A B

Page 133: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 30

Hasil kegiatan sampai dengan bulan November telah dilakukan penyimpanan benih jagung di cold storage PT East West Seed Indonesia (PT. EWINDO) sampai dengan penyimpanan bulan ke-19 (Oktober tahun 2016). PT EWINDO dipilih karena merupakan alternatif tempat yang paling memungkinkan untuk dijangkau dalam rangka pengambilan contoh benih setiap bulan. Disamping itu, gudang penyimpanan benih di PT EWINDO memiliki kondisi penyimpanan yang memenuhi persyaratan kepmentan No. 355 Tahun 2015 dengan kelembaban udara (RH) rata-rata 32% (Maksimal 40%) dan suhu rata-rata 210C. Data RH dan suhu yang tercatat saat benih diambil dari cold storage disajikan pada Tabel V.I.15.

Tabel V.I.15. Data RH dan suhu saat pengambilan contoh benih di cold storage selama 8 bulan di tahun 2016

Data hasil penetapan kadar air (KA) di laboratorium disajikan pada Gambar V.I.24 menunjukkan bahwa persentase kadar air selama penyimpanan di cold/control storage dan open storage (suhu ruang) tidak berbeda secara nyata jika dibandingkan dengan acuan persyaratan berdasarkan Kepmentan 355 Tahun 2015 (Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan) yang memberikan batasan kadar air maksimal benih jagung hibrida sebesar 12%. Gambar V.I.24. Tabel hasil penetapan Kadar Air di laboratorium dan grafik

hasil pengujian Kadar Air selama waktu simpan (bulan) Data hasil pengujian daya berkecambah (DB) di laboratorium disajikan pada Gambar V.I.25 menunjukkan bahwa persentase daya

No Bulan (2016) Cold Storage Open storage

RH (%) Suhu (oC) RH (%) Suhu (oC)

1 Maret 29,2 20 84 27 2 April 33,4 21 81 28 3 Mei 33,4 21 80 28 4 Juni 31,4 20 75 28 5 Juli 27,9 21 77 27 6 Agustus 33,5 21 79 26 7 September 35,2 21 82 26 8 Oktober 31,4 21 84 25

Keterangan : Warna biru muda = Kondisi waktu simpan Control / Cold Storage. Warna hijau muda = Kondisi simpan Open Storage (gudang). Angka pertama diagonal dan tebal (Bold) di tiap kode kemasan = kondisi awal setelah dari Cold Storage

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Mar-15 9.3 9.2 9.6 9.8 10.1 10.2 10.3 10.3 10.6 10.6 11.1 11.3 11.2

Apr-15 9.1 9.3 9.6 9.7 9.9 10.0 10.1 10.3 10.4 10.8 11.0 11.1 11.5

May-15 9.1 9.4 9.6 9.7 9.8 9.9 10.2 10.3 10.6 10.8 11.7 10.8 11.1

Jun-15 9.2 9.3 9.5 9.6 9.7 9.9 9.9 10.3 10.7 10.5 10.5 11.0 11.1

Jul-15 9.0 9.3 9.4 9.5 9.8 9.7 10.2 10.3 10.4 10.4 10.8 10.9 11.1

Ags-15 9.1 9.2 9.3 9.7 9.6 10.0 10.3 10.5 10.6 10.9 10.6 11.3 11.2

Sep-15 9.0 9.1 9.4 9.5 10.0 10.0 10.3 10.3 10.6 10.7 10.8 11.0 11.3

Oct-15 8.9 9.3 9.3 9.8 10.0 10.7 10.2 10.5 10.7 10.8 11.0 11.2

Nov-15 9.1 9.2 9.6 9.8 10.0 10.2 10.5 10.4 10.8 11.0 11.1

Dec-15 8.9 9.6 9.7 9.7 9.8 10.2 9.7 10.5 10.7 10.7

Jan-16 9.5 9.3 9.5 9.5 10.0 10.3 10.2 10.1 10.6

Feb-16 9.2 9.2 9.4 9.7 9.9 10.1 10.2 10.5

Mar-16 9.0 9.1 9.6 9.6 9.8 10.0 10.3

Apr-16 8.9 9.4 9.4 9.8 10.1 10.1

May-16 9.0 9.1 9.4 9.7 9.9

Jun-16 9.0 9.3 9.5 9.6

Jul-16 9.0 9.2 9.4

Ags-16 9.0 9.1

Sep-16 8.9

Oct-16

Kode

Hasil Uji Kadar Air (%) Benih Jagung Hibrida

Kondisi Waktu Simpan (Control Storage dan Open Storage ) Bulan ke ….

191817161514131211109876543210

12,0

11,5

11,0

10,5

10,0

9,5

9,0

Masa Simpan

Ka

da

r A

ir

Kadar Air

Page 134: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 31

berkecambah selama penyimpanan di cold / control storage dan open storage (suhu ruang) tidak Berbeda secara Signifikan jika dibandingkan dengan acuan persyaratan berdasarkan Kepmentan 355 Tahun 2015 (Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan) yang memberikan batasan minimal benih jagung hibrida sebesar 85%. Gambar V.I.25. Tabel hasil pengujian Daya Berkecambah di laboratorium dan

grafik hasil pengujian Daya Berkecambah selama waktu simpan (bulan)

Data hasil pengujian indeks vigor (IV) di laboratorium disajikan pada Gambar 26 menunjukkan bahwa persentase indeks vigor benih jagung mengalami penurunan hingga mencapai level indeks vigor 44 % (angka dicetak tebal/bold, font berwarna hijau muda) dalam rentang waktu keseluruhan penyimpanan selama 16 bulan dengan kondisi 5 bulan selama Cold Storage dan 11 bulan di control storage / gudang. Vigor benih pada Gambar 26 menunjukkan bahwa sifat-sifat benih yang menentukan potensi pemunculan kecambah cepat yang berbeda-beda walaupun hasil dari daya kecambah yang baik. Hal tersebut dapat terjadi karena objektivitas analis yang berbeda dalam hal menentukan struktur esensial benih yang tumbuh awal secara normal atau tidak. Kesimpulan diperoleh bahwa penetapan kadar air (KA), uji daya berkecambah (DB) dan indeks vigor (IV) selama penyimpanan cold/control storage dan open storage selama waktu simpan hingga bulan ke-19 terhadap mutu fisiologis benih jagung hibrida dapat disimpulkan bahwa masa berlaku label benih terhadap mutu fisiologis benih yang disimpan pada cold storage dan open storage masih memenuhi persyaratan standar mutu laboratorium (tidak berbeda secara nyata) dan masa edar benih berdasarkan persyaratan Kepmentan 355 Tahun 2015 (Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan) perihal Mutu standar Laboratorium dan masa edar label benih jagung hibrida. Persyaratan Mutu Benih di Laboratorium mensyaratkan kadar air maksimal sebesar 12,0% dan daya berkecambah minimal sebesar 85,0%

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Mar-15 96 96 95 93 96 96 96 95 95 95 97 96 91

Apr-15 97 96 96 95 96 95 97 93 96 96 95 94 97

May-15 96 95 95 96 94 95 96 94 96 94 95 97 96

Jun-15 95 96 96 93 96 94 95 96 95 91 96 96 95

Jul-15 95 96 96 96 96 94 95 94 93 97 96 96 93

Ags-15 93 92 97 96 94 96 95 95 97 93 95 91 93

Sep-15 95 97 96 94 96 96 95 98 95 95 94 94 92

Oct-15 95 95 96 93 97 96 98 95 96 95 94 91

Nov-15 94 96 96 96 94 98 96 95 94 94 91

Dec-15 95 93 94 94 98 96 94 92 92 89

Jan-16 97 97 94 97 96 96 97 94 95

Feb-16 95 96 98 97 96 95 95 92

Mar-16 95 96 95 95 94 93 91

Apr-16 96 94 95 96 96 91

May-16 97 95 96 94 91

Jun-16 98 95 94 95

Jul-16 95 93 95

Ags-16 95 96

Sep-16 96

Oct-16

Hasil Uji Daya Berkecambah (%) Benih Jagung Hibrida

KodeKondisi Waktu Simpan (Control Storage dan Open Storage ) Bulan ke ….

191817161514131211109876543210

98

96

94

92

90

88

Masa Simpan

Da

ya

Be

rke

cam

ba

h

Daya Berkecambah

Keterangan : Warna biru muda = Kondisi waktu simpan Control / Cold Storage. Warna hijau muda = Kondisi simpan Open Storage (gudang). Angka pertama diagonal dan tebal (Bold) di tiap kode kemasan = kondisi awal setelah dari Cold Storage

191817161514131211109876543210

100

90

80

70

60

50

40

Masa Simpan

Ind

eks V

igo

r

Indeks Vigor

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Mar-15 80 84 63 77 89 65 91 89 65 52 93 76 49

Apr-15 85 52 66 85 68 83 89 72 53 78 74 68 72

May-15 64 79 89 70 81 80 72 57 82 62 74 74 83

Jun-15 72 88 69 86 90 67 55 90 79 66 76 87 86

Jul-15 83 67 89 78 62 52 69 54 73 76 86 88 84

Ags-15 56 76 93 64 46 93 59 60 69 80 81 44 64

Sep-15 86 91 62 50 82 81 71 80 89 86 85 58 66

Oct-15 83 66 58 68 89 75 75 86 88 90 52 67

Nov-15 76 55 93 78 66 75 91 86 79 49 68

Dec-15 53 60 77 78 80 88 78 78 63 64

Jan-16 93 78 68 66 89 86 93 64 76

Feb-16 66 82 76 83 86 80 47 69

Mar-16 84 77 79 88 82 46 75

Apr-16 77 87 86 91 69 63

May-16 87 81 83 62 67

Jun-16 90 87 64 48

Jul-16 83 73 52

Ags-16 66 52

Sep-16 47

Oct-16

KodeKondisi Waktu Simpan (Control Storage dan Open Storage ) Bulan ke ….

Hasil Uji Indeks Vigor (%) Benih Jagung Hibrida

Page 135: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 32

Gambar V.I.26. Tabel hasil pengujian Indeks Vigor di laboratorium dan Grafik

hasil pengujian Indeks Vigor selama waktu simpan (bulan) Rekomendasi yang dihasilkan untuk Masa Berlaku Label Benih Jagung Hibrida yaitu dapat diterapkan berdasarkan aturan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 355/Hk.130/C/05/2015 Tentang Pedoman Teknis Sertifikasi Benih Bina Tanaman Pangan yang salah satu poinnya mempersyaratkan bahwa untuk ruangan penyimpanan yang terkontrol kelembaban udara relatifnya/RH maksimal sebesar 40 %, sehingga mutu benih jagung hibrida masih terjaga mutunya.

2. Pelayanan Pengujian

Pelayanan pengujian dapat didefinisikan sebagai bentuk layanan jasa dari laboratorium yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Balai Besar PPMB-TPH dalam rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat Kegiatan pelayanan pengujian di Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH mencakup kegiatan pengujian internal dan eksternal. Pengujian internal dilakukan untuk mendukung kegiatan uji profisiensi, uji petik mutu benih yang beredar, pemeliharaan ruang lingkup akreditasi serta pemeliharaan kompetensi alat serta analis, sedangkan pengujian eksternal merupakan permintaan pengujian dari customer (pelanggan).

Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2012, telah ditetapkan Jenis dan Tarif PNBP (Penerimaan Negara Buka Pajak) yang berlaku pada Kementerian Pertanian. Dalam Peraturan Pemerintah disebutkan, bahwa jenis PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian diantaranya adalah. jasa layanan pengujian, analisis, dan pengembangan pertanian.

Peraturan Pemerintah ini juga menegaskan, bahwa seluruh penerimaan PNBP yang berlaku pada Kementerian Pertanian wajib disetor langsung secepatnya ke Kas Negara. Dengan berdasar Peraturan ini maka Laboratorium Balai Besar PPMB-TPH berhak meminta biaya kepada pelanggan eksternal yang nantinya akan disetorkan ke Kas Negara.Setiap jenis pengujian mempunyai tarif yang berbeda (Tabel V.2.1). Tabel V.2.1. Jenis pelayanan dan tarif pengujian per sampel

Page 136: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 33

No Jenis Pelayanan Pengujian Benih

Tarif per sampel (Rp)

1 Kadar air (metode oven) 25.000

2 Kemurnian fisik 25.000

3 Berat 1000 butir benih 10.000

4 Daya berkecambah (Benih Kecil) Metode berdasarkan aturan Internasional Seed Testing Association (ISTA)

37.000

5 Daya berkecambah (Benih Besar) Metode berdasarkan aturan Internasional Seed Testing Association (ISTA)

69.000

6 Daya berkecambah (Benih Kecil) Metode Kertas Merang dan Kertas Stensil

10.000

7 Daya berkecambah (Benih Besar) Metode Kertas Merang dan Kertas Stensil

10.000

9 Indeks Vigor (Benih Kecil) 37.000

10 Indeks Vigor (Benih Kecil) 69.000

11 Accelerated Aging 100.000

12 Daya Hantar Listrik (Benih Kecil) 15.000

13 Daya Hantar Listrik (Benih Besar) 25.000

14 Heterogenitas dengan cara a. Analisis kemurnian b. Daya berkecambah

25.000 85.000

15 Viabilitas benih secara biokimia dengan uji tetrazolium a. Benih Kecil b. Benih Besar

225.000 425.000

16 Cendawan terbawa benih dengan Metode a. Blotter Test b. Agar Test

160.000 320.000

17 Bakteri Terbawa Benih dengan metode Liquid Assay

200.000

18 Virus Terbawa Benih dengan Metode a. Enzyme Linked Immunosorbent Assay

(ELISA) per satu jenis virus b. Growing on test c. Tanaman indicator

225.000 30.000 32.000

19 Nematoda Terbawa Benih 50.000

20 Uji Penanda DNA Metode Random Amplyfied Polymerphic DNA (RAPD) 1. Satu Primer 2. Dua Primer 3. Tiga Primer 4. Empat Primer Setiap penambahan 1 primer

462.000 612.000 763.000 913.000 150.000

21 Jasa Pembuatan Sertifikat pengujian benih (Sertifikat ISTA)

250.000/ sertifikat

Kondisi teknis yang beragam dari laboratorium pengujian mutu benih di daerah seperti kompetensi sumber daya laboratorium daerah berbeda dengan daerah lain perlu difasilitasi dengan laboratorium pembanding. Untuk

Page 137: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 34

itu laboratorium penguji mutu benih Balai Besar PPMB-TPH berupaya dapat berperan dalam penerapan standardisasi metode uji benih, sehingga keseragaman hasil uji dapat tercapai.

Ruang lingkup pelayanan pengujian terdiri uji eksternal yang meliputi uji servis untuk sertifikat ISTA, uji banding, uji profisiensi dari customer luar balai besar dan uji internal yang meliputi pemeliharaan ruang lingkup pengujian terakreditasi, uji banding unjuk kerja laboratorium/analis, pengecekan/kalibrasi alat untuk pengukuran. Kegiatan pelayanan pengujian TA. 2016 menetapkan pencapaian 1000 contoh benih yang dapat ditangani oleh laboratorium dan hingga TA. 2016 akhir telah tercapai sejumlah 1309 contoh benih dan 15 contoh tanah sehingga total ada 1324 buah. Komoditas benih pelayanan pengujian berupa benih tanaman pangan, hortikultura dan benih tanaman lain yang diperoleh dari uji profisiensi ISTA dan uji profisiensi BBPPTP Ambon dan juga dari uji service dari BP2STP Maluku Utara dan BPSB DIY. Pencapaian contoh benih dalam pelayanan pengujian tiap laboratorium Balai Besar PPMB-TPH selama TA. 2016 tersaji pada Gambar V.2.1.

Gambar V.2.1. Pencapaian Jumlah Contoh Benih pelayanan pengujian bulan Januari – Desember 2016

Benih yang diuji di Balai Besar PPMB-TPH dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu benih tanaman pangan (Gambar V.2.2) total sebanyak 1018 benih, benih hortikultura sebanyak 761 benih dan benih tanaman lain sebanyak 49 benih (Tabel V.2.2).

Page 138: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 35

Gambar V.2.2. Komoditi dan jumlah benih tanaman pangan

Benih tanaman lain diperoleh dari uji profisiensi ISTA, uji profisiensi dari BBBPTP Ambon, pemeliharaan ruang lingkup Balai Besar PPMB-TPH, juga campuran benih yang terdiri dari benih jagung+sawi, jagung+terong padi+sawi dan benih padi+terong yang dipergunakan dalam pemeliharaan ruang lingkup kalibrasi devider.

Tabel V.2.2. Jenis komoditi dan jumlah sampel benih hortikultura dan benih tanaman lain

No Hortikultura Jumlah No Hortikultura Jumlah No Tanaman Lain Jumlah

1 Alpukat 2 24 Kol 6 1 Cengkeh 1

2 Asparagus 2 25 Kol Bunga 3 2 Helianthus annuus 3

3 Bawang Merah 36 26 Kubis 7 3 Jagung+Sawi 2

4 Bayam 3 27 Lobak 2 4 Jagung+Terong 18

5 Beet 2 28 Manggis 1 5 Kakao 2

6 Bengkoang 1 29 Mentimun 8 6 Mentimun+Bayam 2

7 Bisbol 1 30 Melon 10 7 Padi+Sawi 18

8 Blewah 1 31 Oyong 15 8 Padi+Terong 2

9 Brokoli 2 32 Petsay 1 9 Pala 1

10 Buncis 22 33 Paria 7 Jumlah 49

11 Cabai 465 34 Pepaya 2 12 Caisim 1 35 Sawi 26

13 Duku 2 36 Selada 2 14 Gandaria 1 37 Seledri 1 15 Jagung Manis 1 38 Semangka 17 16 Jeruk 2 39 Sirsak 1 17 Kacang Kapri 1 40 Spinach 2 18 Kacang Panjang 12 41 Terong 12 19 Kangkung 3 42 Tin 1 20 Kailan 1 43 Tomat 40 21 Kecipir 1 44 Waluh 2 22 Kemangi 1 45 Wortel 31 23 Kentang 1 Jumlah 757

Page 139: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB V LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 5 - 36

Pada bulan Agustus 2016, Laboratorium Kesehatan Balai Besar PPMB-TPH menerima contoh uji berupa tanah sebanyak 15 sampel untuk diuji kesehatan Nematoda. Sampel uji profisiensi berjumlah 1086 contoh benih, terbagi menjadi 3 yaitu uji profisiensi ISTA sebanyak 14 contoh benih, uji profisiensi Balai Besar PPMB-TPH sebanyak 1068 contoh benih, dan uji profisiensi BBPPTP Ambon sebanyak 4 contoh benih. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji profisiensi tersaji pada Tabel V.2.3 berikut.

Tabel V.2.3. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji profisiensi

UP ISTA UP BBPPMB-TPH UP BBPPTP

Bawang Merah 3 Cabai 398 Cengkeh 1

Helianthus annuus 3 Padi 670 Kakao 2

Jagung 8 Pala 1

Jumlah sampel uji petik Balai Besar PPMB-TPH pada TA 2016 sebanyak 174 sampel yang terdiri dari 111 sampel benih tanaman pangan dan 63 sampel benih hortikultura, terinci pada Tabel V.2.4 berikut.

Tabel V.2.4. Jenis komoditas dan jumlah sampel uji petik

Tanaman Pangan Hortikultura

Padi 65 Bawang Merah

30

Jagung 46 Cabai 33

Total 111 Total 63

Berdasarkan realisasi hasil kegiatan pelayanan pengujian di delapan laboratorium Balai Besar PPMB-TPH dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelayanan pengujian yang terdiri dari kegiatan uji profisiensi, uji petik benih beredar dan uji service melebihi target yang telah ditetapkan. Jumlah sampel benih dari bulan Januari-Desember 2016 berjumlah 1324 sampel.

Page 140: BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH …bbppmbtph.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front... · 2019-07-10 · KATA PENGANTAR LAPORAN TAHUNAN 2016 BALAI BESAR PPMB-TPH

BAB VI LAPORAN TAHUNAN 2016

BALAI BESAR PPMB-TPH 6 - 1 1

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan Balai Besar PPMB-TPH TA. 2016 telah dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi yang ditetapkan, dan didalam pelaksanaannya telah mengacu pada POK, TOR, RAB, dan petunjuk teknis serta peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran untuk mecapai hasil yang efektif, efisien dan akntabel.

Laporan Tahunan ini disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban dan juga bahan evaluasi untuk menilai tingkat keberhasilan/kinerja Balai Besar PPMB-TPH selama tahun 2016. Dari anggaran yang tersedia pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) setelah dilakukan revisi sebesar Rp. 10.000.000.000,- (Sepuluh milyar rupiah) yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal, sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 terealisasi sebesar Rp. 8.861.420.488,- (Delapan milyar delapan ratus enam puluh satu juta empat ratus dua puluh ribu empat ratus delapan puluh delapan rupiah) atau 88,61%, sedangkan realisasi fisik mencapai 100%. Realisasi anggaran apabila diperhitungkan dengan anggaran yang dihemat/tidak dapat dilaksanakan sebesar Rp. 1.025.819.000,- (10,26%), maka realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai 98,87% (88,61% + 10,26%), sedangkan secara fisik realisasi mencapai 100%. Anggaran yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 112.382.512,- (1,29%) yang merupakan sisa gaji dan uang makan pegawai.

B. SARAN

1. Kedepan, perlu diambil langkah-langkah perbaikan sehingga kinerja Balai dapat meningkat lagi termasuk mengantisipasi keterbatasan anggaran (revisi anggaran), SDM, serta sarana dan prasarana.

2. Perlu penetapan perencanaan yang lebih matang dikaitkan dengan anggaran yang tersedia dan kegiatan yang benar-benar diperlukan, sehingga diharapkan pada tahun mendatang bisa dilaksanakan secara efektif, efisien dan akuntabel.