pemodelan focal mecanism di wilayah balai besar wilayah 1 medan menggunakan software gmt

21
7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 1/21 1 PEMETAAN FOCAL MECHANISM GEMPA BUMI DI WILAYAH BALAI BESAR WILAYAH 1 MEDAN TAHUN 1976 – 2015 MENGGUNAKAN SOFTWARE GMT Akbar Rian Setyahagi, Ali Azimi, Firzy Reza Gema Ramadhan Prodi Geofisika, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Jalan Perhubungan I No.5 Pondok Betung – Tangerang Selatan Email : [email protected] Abstrak Tulisan ini menjelaskan tentang pemetaan Focal Mechanism gempa yang terjadi di daerah Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Wilayah I Medan yang berkoordinat antara 6.5 LU – 6.5 LS dan 90 BT – 105 BT dalam rentang tahun 1976 sampai 2015. Data gempa yang digunakan memiliki kekuatan magnitude lebih dari sama dengan 7 Mw. Data gempa tersebut didapatkan dari situs http://www.globalcmt.org/CMTsearch.html . Untuk memetakan Focal Mechanism dalam pemetaan ini, penulis menggunakan software Generic Mapping Tools atau yang lebih dikenal dengan GMT. Kita dapat menggunakan dua cara dalam memproses data di GMT. Pertama, kita dapat menggunakan ekstensi .bat dan kedua, kita dapat menggunakan ekstensi .csv . Perbedaannya, dalam ekstensi .bat menggunakan variasi “echo” sedangkan dalam ekstensi .csv menggunakan variasi “EOF”. Setelah dilakukan pemetaan data yang didapatkan dari Global CMT Catalog, dihasilkan sebuah peta yang memuat data focal mechanism dari gempa yang tersebar di sepanjang lepas pantai sebelah barat pulau Sumatra seperti yang terlampir dalam pembahasan. Kata kunci: Focal Mechanism, GMT, Gempa bumi Abstract This writing explains about the mapping of earthquake focal mechanism that occur in BBMKG I Medan area within coordinate of 6.5 North – 6.5 South and 90 East – 105 East from year of 1976 until 2015. The earthquake data obtained from website http://www.globalcmt.org/CMTsearch.html . We use Generic Mapping Tools Software ( GMT ) for the mapping of focal mechanism in this study. We can use two kind of method to process the data. First, we can use .bat extension. Second, we can use .csv extension. Both of the method could result same map, but there is a few differences in typing the script. For the .bat extension, it tends to use “echo” variation, meanwhile the .csv extension tends to use “EOF” variation. The result is we got a map which is contains earthquake focal mechanism data that spread along western coast of Sumatera island as you can see in the discussion section. Keyword: Focal Mechanism, GMT, Earthquake

Upload: rian-akbar-setiawan

Post on 20-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 1/21

1

PEMETAAN FOCAL MECHANISM GEMPA BUMI DI WILAYAH BALAIBESAR WILAYAH 1 MEDAN TAHUN 1976 – 2015 MENGGUNAKAN

SOFTWARE GMT

Akbar Rian Setyahagi, Ali Azimi, Firzy Reza Gema Ramadhan

Prodi Geofisika, Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan GeofisikaJalan Perhubungan I No.5 Pondok Betung – Tangerang Selatan

Email : [email protected]

Abstrak

Tulisan ini menjelaskan tentang pemetaan Focal Mechanism gempa yang terjadi didaerah Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Wilayah IMedan yang berkoordinat antara 6.5 LU – 6.5 LS dan 90 BT – 105 BT dalam rentangtahun 1976 sampai 2015. Data gempa yang digunakan memiliki kekuatan magnitude lebihdari sama dengan 7 Mw. Data gempa tersebut didapatkan dari situshttp://www.globalcmt.org/CMTsearch.html. Untuk memetakan Focal Mechanism dalampemetaan ini, penulis menggunakan software Generic Mapping Tools atau yang lebihdikenal dengan GMT. Kita dapat menggunakan dua cara dalam memproses data di GMT.Pertama, kita dapat menggunakan ekstensi .bat  dan kedua, kita dapat menggunakanekstensi .csv . Perbedaannya, dalam ekstensi .bat  menggunakan variasi “echo”sedangkan dalam ekstensi .csv menggunakan variasi “EOF”. Setelah dilakukan pemetaandata yang didapatkan dari Global CMT Catalog, dihasilkan sebuah peta yang memuatdata focal mechanism dari gempa yang tersebar di sepanjang lepas pantai sebelah barat

pulau Sumatra seperti yang terlampir dalam pembahasan.

Kata kunci: Focal Mechanism, GMT, Gempa bumi 

Abstract

This writing explains about the mapping of earthquake focal mechanism that occur inBBMKG I Medan area within coordinate of 6.5 North – 6.5 South and 90 East – 105 Eastfrom year of 1976 until 2015. The earthquake data obtained from websitehttp://www.globalcmt.org/CMTsearch.html. We use Generic Mapping Tools Software (

GMT ) for the mapping of focal mechanism in this study. We can use two kind of methodto process the data. First, we can use .bat extension. Second, we can use .csv extension.Both of the method could result same map, but there is a few differences in typing thescript. For the .bat  extension, it tends to use “echo” variation, meanwhile the .csv extension tends to use “EOF” variation. The result is we got a map which is containsearthquake focal mechanism data that spread along western coast of Sumatera island asyou can see in the discussion section.

Keyword: Focal Mechanism, GMT, Earthquake

Page 2: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 2/21

2

1. PENDAHULUAN

STRUKTUR GEOLOGI PULAU SUMATERA

Wilayah Sumatera merupakan bagian dari busur kepulauan Sunda, yang

terbentang dari kepulauan Andaman-Nicobar hingga busur Banda (Timor). Busur Sunda

merupakan busur kepulauan hasil dari interaksi lempeng samudera (lempeng Indo

 Australia bergerak ke utara dengan kecepatan 7 cm pertahun) yang menunjam di bawah

lempeng benua (Lempeng Eurasia). Penunjaman lempeng terjadi di selatan busur Sunda

berupa palung (trench). Disamping itu, Penunjaman lempeng tersebut membentuk jajaran

gunung-gunung api dan perbukitan vulkanik (bukit barisan) sepanjang daratan Sumatera

dan patahan Sumatera (Sumatera Fault) yang membelah daratan Sumatera (Natawidjaja,

2004). Pulau Sumatra, berdasarkan luas merupakan pulau terbesar keenam di dunia.

Pulau ini membujur dari barat laut ke arah tenggara dan melintasi khatulistiwa, seolah

membagi pulau Sumatra atas dua bagian, Sumatra belahan bumi utara dan Sumatra

belahan bumi selatan. Pegunungan Bukit Barisan dengan beberapa puncaknya yang

melebihi 3.000 m di atas permukaan laut, merupakan barisan gunung berapi aktif,

berjalan sepanjang sisi barat pulau dari ujung utara ke arah selatan; sehingga membuat

dataran di sisi barat pulau relatif sempit dengan pantai yang terjal dan dalam ke arah

Samudra Hindia dan dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan pantai yang

landai dan dangkal ke arah Selat Malaka, Selat Bangka dan Laut China Selatan.

Di bagian utara pulau Sumatra berbatasan dengan Laut Andaman dan di bagian

selatan dengan Selat Sunda. Pulau Sumatra ditutupi oleh hutan tropik primer dan hutan

tropik sekunder yang lebat dengan tanah yang subur. Gunung berapi yang tertinggi di

Sumatra adalah Gunung Kerinci di Jambi, dan dengan gunung berapi lainnya yang cukup

terkenal yaitu Gunung Leuser di Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung Dempo di

perbatasan Sumatra Selatan dengan Bengkulu. Pulau Sumatra merupakan kawasan

episentrum gempa bumi karena dilintasi oleh patahan kerak bumi di sepanjang Bukit

Barisan, yang disebut Patahan Sumatra; dan patahan kerak bumi di dasar Samudra

Hindia disepanjang lepas pantai sisi barat Sumatra. Danau terbesar di Indonesia, Danau

Toba terdapat di pulau Sumatra.

Page 3: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 3/21

3

Sejarah Terbentuknya Struktur Geologi Pulau Sumatera

Struktur geologi adalah segala unsur dari bentuk arsitektur kulit bumi / gambaran geometri

(bentuk dan hubungan) yang diakibatkan oleh gejala - gejala gaya endogen. Secara

umum terdapat unsur - unsur dari struktur geologi yaitu, Bidang perlapisan, Lipatan,

Patahan dan kekar atau joint. Pada awal berkembangnya geologi, Pemikiran geologi

dimulai oleh Leonardo da Vinci (1452-1519). Pada awalnya perkembangan geologi

didominasi pemikiran klasik (fixist), yang menganggap pembentukan orogenesa dan

geosinklin terjadi di tempat yang tetap. Mewakili pemikiran ini misalnya Erich Haarmann

(1930), yang menyatakan bahwa orogenesa terjadi karena kulit bumi terangkat seperti

tumor, dan melengser karena gaya berat. Selanjutnya pendapat ini diterapkan oleh van

Bemmelen (1933) di Indonesia sebagai Teori Undasi. Pemikiran lain, mobilist

dikemukakan Antonio Snider-Pellgrini (1658) yang mencermati kesamaan bentuk pantai

barat dan timur Atlantik, serta Alfred Lothar Wegener (1915) yang mengemukakan konsep

―benua mengembaraǁ. Perubahan mendasar geologi global terjadi setelah Perang Dunia

II, ketika data geofisika lantai samudera menunjukkan bahwa jalur anomali magnet

mempunyai rasio yang tetap di mana-mana. Pada 250 juta tahun yang lalu benua

merupakan satu kesatuan benua induk, atau Pangea. Perputaran bumi mendorong benua

untuk bergerak ke arah kutub, sehingga benua terpecah-pecah sebagai kepingan benua

kecil-kecil seperti saat ini: 6 lempeng utama dengan 14 lempeng yang lebih kecil. Dengan

demikian maka seluruh permukaan bumi berada di dalam satu kesatuan proses geologis

yang universal: Tektonik Global.

Pengaruh Tektonik Regional pada Perkembangan Sesar Sumatera,

Sejarah tektonik Pulau Sumatera berhubungan erat dengan pertumbukan antara lempeng

India-Australia dan Asia Tenggara, sekitar 45,6 Juta tahun lalu yang mengakibatkan

perubahan sistematis dari perubahan arah dan kecepatan relatif antar lempengnya berikut

kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya. Proses tumbukan ini mengakibatkan terbentuknya

banyak sistem sesar geser di bagian sebelah timur India, untuk mengakomodasikan

perpindahan massa secara tektonik. Selanjutnya sebagai respon tektonik akibat dari

bentuk melengkung ke dalam dari tepi lempeng Asia Tenggara terhadap Lempeng Indo-

 Australia, besarnya slip-vectorini secara geometri akan mengalami kenaikan ke arah barat

laut sejalan dengan semakin kecilnya sudut konvergensi antara dua lempeng tersebut.

Page 4: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 4/21

4

Pulau Sumatra tersusun atas dua bagian utama, sebelah barat didominasi oleh

keberadaan lempeng samudera, sedang sebelah timur didominasi oleh keberadaan

lempeng benua. Berdasarkan gaya gravitasi, magnetisme dan seismik ketebalan sekitar 

20 kilometer, dan ketebalan lempeng benua sekitar 40 kilometer (Hamilton, 1979).

Sejarah tektoik Pulau Sumatra berhubungan erat dengan dimulainya peristiwa

pertumbukan antara lempeng India-Australia dan Asia Tenggara, sekitar 45,6 juta tahun

yang lalu, yang mengakibatkan rangkaian perubahan sistematis dari pergerakan relatif 

lempeng-lempeng disertai dengan perubahan kecepatan relatif antar lempengnya berikut

kegiatan ekstrusi yang terjadi padanya. Gerak lempeng India-Australia yang semula

mempunyai kecepatan 86 milimeter/tahun menurun menjaedi 40 milimeter/tahun karena

terjadi proses tumbukan tersebut. (Char-shin Liu et al, 1983 dalam Natawidjaja, 1994).

Setelah itu kecepatan mengalami kenaikan sampai sekitar 76 milimeter/ tahun (Sieh,

1993 dalam Natawidjaja, 1994). Proses tumbukan ini pada akhirnya mengakibatkan

terbentuknya banyak sistem sesar sebelah timur India. Keadaan Pulau Sumatra

menunjukkan bahwa kemiringan penunjaman, punggungan busur muka dan cekungan

busur muka telah terfragmentasi akibat proses yang terjadi. Kenyataan menunjukkan

bahwa adanya transtensi (trans-tension) Paleosoikum Tektonik Sumatra menjadikan

tatanan Tektonik Sumatra menunjukkan adanya tiga bagian pola (Sieh, 2000). Bagian

selatan terdiri dari lempeng mikro Sumatra, yang terbentuk sejak 2 juta tahun lalu dengan

bentuk geometri dan struktur sederhana, bagian tengah cenderung tidak beraturan dan

bagian utara yang tidak selaras dengan pola penunjaman.

a. Bagian Selatan Pulau Sumatra memberikan kenampakan pola tektonik:

1. Sesar Sumatra menunjukkan sebuah pola geser kanan en echelon dan terletak

pada 100-135 kilometer di atas penunjaman.

2. Lokasi gunung api umumnya sebelah timur-laut atau di dekat sesar.

3. Cekungan busur muka terbentuk sederhana, dengan ke dalaman 1-2 kilometer 

dan dihancurkan oleh sesar utama.

4. Punggungan busur muka relatif dekat, terdiri dari antiform tunggal dan berbentuk

sederhana.

Page 5: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 5/21

5

5. Sesar Mentawai dan homoklin, yang dipisahkan oleh punggungan busur muka dan

cekungan busur muka relatif utuh.

6. Sudut kemiringan tunjaman relatif seragam.

b. Bagian Utara Pulau Sumatra memberikan kenampakan pola tektonik:

1. Sesar Sumatra berbentuk tidak beraturan, berada pada posisi 125-140

kilometer dari garis penunjaman.

2. Busur vulkanik berada di sebelah utara sesar Sumatra.

3. Kedalaman cekungan busur muka 1-2 kilometer.

4. Punggungan busur muka secara struktural dan kedalamannya sangat

beragam.

5. Homoklin di belahan selatan sepanjang beberapa kilometer sama dengan

struktur Mentawai yang berada di sebelah selatannya.

6. Sudut kemiringan penunjaman sangat tajam.

c. Bagian Tengah Pulau Sumatra memberikan kenampakan tektonik:

1. Sepanjang 350 kilometer potongan dari sesar Sumatra menunjukkan posisi

memotong arah penunjaman.

2. Busur vulkanik memotong dengan sesar Sumatra.

3. Topografi cekungan busur muka dangkal, sekitar 0.2-0.6 kilometer, dan

terbagi-bagi

4. Busur luar terpecah-pecah.

Page 6: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 6/21

6

5. Homoklin yang terletak antara punggungan busur muka dan cekungan busur 

muka tercabik-cabik.6.

Sudut kemiringan penunjaman beragam. Sesar Sumatra sangat tersegmentasi.

Segmen-segmen sesar sepanjang 1900 kilometer tersebut merupakan upaya

mengadopsi tekanan miring antara lempeng Eurasia dan India-Australia dengan

arah tumbukan 10°N-7°S. Sedikitnya terdapat 19 bagian dengan panjang masing-

masing segmen 60-200 kilometer, yaitu :

segmen Sunda (6.75°S-5.9°S),

segmen Semangko (5.9°S-5.25°S),

segmen Kumering (5.3°S-4.35°S),

segmen Manna (4.35°S-3.8°S),

segmen Musi (3.65°S-3.25°S),

segmen Ketaun (3.35°S-2.75°S),

segmen Dikit (2.75°S-2.3°S),

segmen Siulak (2.25°S-1.7°S),

segmen Sulii (1.75°S-1.0°S),

segmen Sumani (1.0°S-0.5°S), segmen Sianok (0.7°S-0.1°N),

segmen Barumun (0.3°N-1.2°N),

segmen Angkola (0.3°N-1.8°N),

segmen Toru (1.2°N-2.0°N),

segmen Renun (2.0°N-3.55°N),

segmen Tnpz (3.2°N-4.4°N),

segmen Aceh (4.4°N-5.4°N),

segmen Seulimeum (5.0°N-5.9°N).

Kompleksitas tatanan geologi Sumatera, perubahan lingkungan tektonik dan

perkembangannya dalam ruang dan waktu memungkinkan sebagai penyebab

keanekaragaman arah pola vektor hubungannya dengan slip-ratedan segmentasi Sesar 

Sumatera. Hal tersebut antara lain karena (1) perbedaan lingkungan tektonik akan

menjadikan batuan memberikan tanggapan yang beranekaragam pada reaktivasi

Page 7: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 7/21

7

struktur, serta (2) struktur geologi yang lebih tua yang telah terbentuk akan

mempengaruhi kemampuan deformasi batuan yang lebih muda.

Tatanan tektonik regional sangat mempengaruhi perkembangan busur Sunda, di

bagian barat, pertemuan subduksi antara lempeng Benua Eurasia dan lempeng Samudra

 Australia mengkontruksikan Busur Sunda sebagai sistem busur tepi kontinen (epi-

continent arc) yang relatif stabil; sementara di sebelah timur pertemuan subduksi antara

lempeng samudra Australia dan lempeng-lempeng mikro Tersier mengkontruksikan

sistem busur Sunda sebagai busur kepulauan (island arc) kepulauan yang lebih labil.

Perbedaan sudut penunjaman antara Propinsi Jawa dan Propinsi Sumatra Selatan Busur 

Sunda mendorong pada kesimpulan bahwa batas Busur Sunda yang mewakili sistem

busur kepulauan dan busur tepi kontinen terletak di Selat Sunda. Penyimpulan tersebut

akan menyisakan pertanyaan, karena pola kenampakan anomali gaya berat

menunjukkan bahwa pola struktur Jawa bagian barat yang cenderung lebih sesuai

dengan pola Sumatra dibanding dengan pola struktur Jawa bagian Timur. Secara vertikal

perkembangan struktur masih menyisakan permasalahan namun jika dilakukan

pembangungan dengan struktur cekungan Sumatra Selatan, struktur-struktur di Pulau

Sumatra secara vertikal berkembang sebagai struktur bunga. Berdasarkan teori undasi

Seksi Andaman dan Nikobar yang pusat undasinya di Margui menghasilkan

penggelombangan emigrasi yang mengarah ke Godwanland, sehingga hal tersebut

mempegaruhi pegunungan di Sumatra Utara (Atlas dan Gayao) dimana arah pegunungan

timur barat seperti Pegunungan Gayo Tengah berbeda dengan pegunungan pada

umumnya di Sumatra yang arahnya barat laut – tenggara. Dengan demikian di Sumatra

terjadi pertemuan antar gelombang dengan pusat undasi Margui dan pusat undasi

 Anambas. Titik pertemuannya adalah di Gunung Lembu, adapun busur dalam hasil

penggelombangan dari pusat undasi Margui adalah kepulauan Barren-Narkondam dan

busur luar Andaman – Nikobar – Gayo Tengah.

Sedangkan Seksi Sumatra dengan pusat undasinya di Anambas,

penggelombangan dari pusat undasi Anambas telah berkembang sejak

Palaezoikumakhir, Sehingga menghasilkan sisitem Orogene Malaya pada Mesozoikum

bawah (Trias, Jura), system Orogene Sumatra pada Mesozoikum atas (Crataceus) dan

system orogene Sunda pada priode tersier kuarter, yang dimaksud dengan Orogene

Malaya adalah busur pegunungan yang terbentuk pada Mesozoikun bawah dengan

busur Zone Karimata dan busur luar Daerah Timah. Yang dimaksud dengan Orogene

Sumatra adalah busur pengunungan yang terbentuk pada Mesozoikun atas dengan busur 

dalam Sumatra Timur dan busur luar Sumatra Barat. Yang dimaksud dengan Orogenesa

Page 8: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 8/21

8

Sunda adalah busur pengununagn yang terbuntuk periode Tersier-Kuarter dengan busur 

dalam Bukit Barisan dan busur luar pulau-pulau sebelah barat Sumatra. Bukit Barisan

pada Mesozoikum atas masih merupakan Foredeep, memasuki tersier baru mengalami

pengangkatan pada priode Tersier pulau-pulau di sebelah barat Sumatra dari Nias

sampai Enggano belum ada memasuki periode Kuarter baru mengalami penggkatan

membentuk pulau-pulau tadi, sampai sekarang masih mengalami pengakatan secara

pelan-pelan.

2. DATA DAN METODE

Data yang digunakan dalam pemetaan ini adalah data mekanisme fokal gempa-

gempa dari GlobalCMT dari situs http://www.globalcmt.org/CMTsearch.html data gempa

yang digunakan adalah yang memiliki kekuatan magnitude moment >= 7 Mw, dan

kedalamn <100 km, diperoleh 12 data focal mechanism dari hasil penyaringan tersebut.

data stasiun geofisika, data sensor seismic. Pemetaan ini dilakukan di area Balai Besar 

BMKG Wilayah I Medan dengan koordinat 6.5 LU – 6.5 LS dan 90 BT – 105 BT. Data

focal mechanism diolah menjadi peta focal mechanism dengan software GMT. Pada peta

focal mechanism ini juga diplot lokasi stasiun geofisika, sensor seismic, dan kota-kota

besar.

Dalam membuat peta focal mechanism digunakan dua buah proses yaitu proses

dengan menggunakan format .bat  dan .csh. Dimana format .bat menggunakan media

notepad sebagai prosesornya dan menggunakan variasi “echo” dalam penulisan skripnya.

Gambar 1. Peta Tektonik Pulau Sumatera

Page 9: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 9/21

9

Sedangkan .csh menggunakan media terminal Cygwin sebagai prosesornya dan

menggunakan variasi “EOF” dalam penulisan skripnya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Peta Focal Mechanism daerah Balai Besar Wilayah 1 Medan dari data catalog

Global CMT periode 1976-2015 dengan Magnitude Moment >=7 Mw, kedalaman <100 km

ditampilkan dalam Gambar 3. Pada peta tersebut terlihat bahwa distribusi gempa tersebar 

diantara zona subduksi Eurasia dan Indoaustralia. Dari data mekanisme fokal lebih

didominasi bahwa gempa-gempa tersebut memiliki mekanisme sesar naik.

Gambar 1. Peta Focal Mecanism daerah Balai Besar Wilayah 1 Medan periode 1976-

2015

Dari Peta GMT Format ps tersebut diperoleh script notepad++ dan penjelasan

sebagai berikut

Page 10: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 10/21

10

1. pscoast -R90/105/-6.5/6.5 -JM15c -Ba4g2 -Ggreen2 -S140/225/255 -Dh -N1-W1 -K -

X2 > map.ps

pscoast File postscript GMT berupa garis pantai

-R90/105/-6.5/6.5 Daerah yang diplot dengan awalan sintax –R

90/105 = Nilai rentang bujur dalam derajat (min/max)

-6.5/6.5 = Nilai rentang lintang dalam derajat (min/max)

-JM15c Proyeksi Mercator dengan luas peta 15 cm

-Ba4g2 Label sumbu setiap 4 derajat lintang dan bujur menarik garis

grid setiap 2 derajat lintang dan bujur (ukuran grid 2x2 degree)

-Ggreen2 Mengontrol warna benua menjadi hijau

-S140/225/255 Mengontrol warna laut, sungai, danau

-Dh Mengontrol kerapatan garis pantai menjadi tinggi

-N1 Menarik batas nasional

-W1 Menampilkan Garis Tepi dengan ketebalan 1 point

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa masih ada perintah selanjutnya

-X2 Pergeseran arah plot menjadi 2 derajat

>map.ps Format output peta map.ps

2. grdimage indo.nc -R -JM -Celev.cpt -O -K -Ba20g5wsne:: >> map.ps

gridmage File postscript GMT berupa pengambilan data topografi dan

bathymetri

Indo.nc Data topografi dan bathymetri wilayah indonesia, sumber  

didapat dari GEBCO (General Bathymetric Chart of the Ocean

-R Daerah yang diplot dengan awalan sintax –R

-JM Mengontrol proyeksi peta dan ukuran

-Celev.cpt Output file tabel gradasi kedalaman

-O Ditumpangkan kemudian

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa masih ada perintah selanjutnya

-Ba20g5 Label garis setiap 20 derajat lintang dan bujur menarik garis

grid setiap 5 derajat lintang dan bujur (ukuran grid 5x5 degree)

Wsne Nilai grafik yang ditampilkan hanya pada huruf capital West

dan South

Page 11: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 11/21

11

3. psxy balwil1.gmt -R -JM -Sc0.5 -G255/255/0 -W2 -O -K >> map.ps

Psxy File postscript GMT yang berfungsi memberi simbol pada

koordinat tertentu

balwil1.gmt Output file focal mecanism dengan area bawil 1, data

didownload di global CMT, copy paste di notepad++, save

dengan format .gmt

-R Daerah yang diplot dengan awalan sintax –R. data koordinat

ada pada balwil1.gmt

-JM Mengontrol proyeksi peta dan ukuran.

-Sc0.5 Tipe symbol lingkaran yang terpusat (c) dengan ukuran 0.5

-G255/255/0 Mengontrol warna pada symbol, nomor tersebur dalam skema

(merah/merah/putih)

-W2 Menampilkan Garis Tepi dengan ketebalan 2 point

-O Ditumpangkan kemudian

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa masih ada perintah selanjutnya

4. echo 98.636891 3.539462 | psxy -R -JM -Sc0.3c -Gyellow -W2 -O -K >> map.ps

Echo Membuat titik yang akan diplot

98.636891

3.539462

File koordinat yang diinginkan

| Memisahkan perintah echo dengan GMT

Psxy File postscript GMT yang berfungsi memberi simbol pada

koordinat tertentu

-R Daerah yang diplot dengan awalan sintax -R

-JM Mengontrol proyeksi peta dan ukuran.

-Sc0.5 Tipe symbol lingkaran yang terpusat (c) dengan ukuran 0.5

-Gyellow Mengontrol warna symbol dengan warna kuning

-W2 Menampilkan Garis Tepi dengan ketebalan 2 point

-O Ditumpangkan kemudian

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa masih ada perintah selanjutnya

5. echo 98.636891 3.539462 6 0 1 LT BAWIL 1 | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

Echo Membuat titik yang akan diplot

98.636891 File koordinat yang diinginkan

Page 12: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 12/21

12

3.539462

6 0 1 Ukuran huruf dan jenis font.

LT BAWIL 1 Nama lokasi, dimulai dengan LT dengan nama lokasi BAWIL 1

| Memisahkan perintah echo dengan GMT

Psxy File postscript GMT yang berfungsi memberi nama pada koordinat

tertentu

-R Daerah yang diplot dengan awalan sintax –R

-JM Mengontrol proyeksi peta dan ukuran.

-O Ditumpangkan kemudian

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa masih ada perintah selanjutnya

>map.ps Format output peta map.ps

6. Untuk perintah script pada baris 6-149 sama pada no 5 dengan koordinat yang

beragam, Di tabel bawah ini merupakan script yang membedakan yang lain

-Ss0.3c Type simbol persegi (s) dengan ukuran 0.3

-Sa0.3c Type simbol segitiga (a) dengan ukuran 0.3

7.

Untuk perintah pada baris 155-163 merupakan pembuatan kotak persegi keterangan

dengan menggunakan titik pada koordinat. Sedangkan pada baris 165 dijelaskan

Psxy File postscript GMT yang berfungsi memberi nama pada

koordinat tertentu

-R Daerah yang diplot dengan awalan sintax –R

-JM Mengontrol proyeksi peta dan ukuran.

-W5.0 Menampilkan Garis Tepi dengan ketebalan 5 point

-O Ditumpangkan kemudian

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa masih ada perintah

Page 13: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 13/21

13

selanjutnya

Legenda -Gwhite Warna kotak pada legenda menjadi putih

7. psmeca balwil1.gmt -R -JM -B -Sm0.4/-1 -Zcolor.cpt -T0 -O -K >> map.ps

Psmeca File postscript GMT yang berfungsi memberi Focal Mecanism

pada koordinat tertentu

balwil1.gmt Input data yang diperoleh dari global CMT

-R Daerah yang diplot dengan awalan sintax –R

-JM Mengontrol proyeksi peta dan ukuran.

-B Batas Maksimum

-Sm0.4c Type symbol Focal Mecanism dengan ukuran 0.4

/-1 Label Bola Focal tidak ditampilkan

-Zcolor.cpt Output file warna.data warna dapat dibuat sendiri

-T0 Opsi pada psmeca untuk menampilkan kedua bidang nodal

-O Opsi untuk mengoverlay peta

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa ada perintah selanjutnya

>map.ps Format output peta map.ps

8. psscale -Celev.cpt -D0.1/0.1/2.0/0.5 -B3000:meter: -O -K -X0.3c -Y2c >> map.psPsscale File postscript GMT yang berfungsi memberi skala

-Celev.cpt Output file skala batimetri.

-D0.1/0.1/2.0/0.5 Mengatur panjang/lebar skala 2.0/0.5, gradiasi kedalaman

0.1/0.1

-B3000:meter: Batas maksimum kedalaman 3000m dan tulisan km di

samping kanan

-O Opsi untuk mengoverlay peta

-K Opsi untuk menunjukkan bahwa ada perintah selanjutnya

-X0.3c -Y2c Letak tabel dari ujung kiri bawah sejauh 0.3cm ke kanan dan

2 cm ke atas

>map.ps Format output peta map.ps

9.

Page 14: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 14/21

Dalam Tabel ini dijelask

legenda berada pada baris

H

V

D

S

t

Red/blue/green/orange

GFZ/Jisnet/Libra/CTBTO

10. pslegend -Dx1.75i/2.50

pslegend

-Dx1.75i/2.50i/2.0i/1i/TC

-J

-R

-O

-K

-F

-Gwhite

-X-2

-Y-2

14

  an postscript pembuatan legenda. Hasil

155-163 tentang pembuatan kotak putih

Membuat legenda dalam garis horizontal

Membuat legenda dalam garis vertikal

Membuat legenda dalam ukuran diagonal

Untuk input simbol

Untuk input simbol dalam bentuk segitiga

Untuk memberikan warna pada simbol

Untuk input nama keterangan dari simbol

i/2.0i/1i/TC -J -R -O -K -F legenda -Gwhite -

File pslegend GMT yang berfungsi memberi

Mengatur koordinat skala 1.75/2.5, men

lebar skala 2.0/0.1

Mengontrol proyeksi peta

Daerah yang diplot dengan awalan sintax –

Opsi untuk mengoverlay peta

Opsi untuk menunjukkan bahwa ada perinta

Format untuk input colom

Memberikan warna dasar pada kolom legen

Mengatur posisi legenda terhadap sumbu x

Mengatur posisi legenda terhadap sumbu y

  output pembuatan

 

-2 -Y-2>> map.ps

  legenda

  atur panjang dan

 

h selanjutnya

 

da

 

Page 15: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 15/21

15

4. KESIMPULAN

Dalam pembuatan peta focal mechanism menggunakan software Generic Mapping

Tools ( GMT ), kita dapat menggunakan dua buah metode. Metode yang pertama adalah

dengan menggunakan ekstensi .bat , metode ini menggunakan variasi “echo” dalam

penulisan skripnya, dan untuk memroses data menggunakan terminal Cygwin secara

tidak langsung yaitu dengan mengklik notepad yang telah disimpan dengan ekstensi .bat 

sebelumnya. Sedangkan metode yang kedua adalah dengan menggunakan ekstensi .csv 

, metode ini menggunakan variasi “EOF” dalam penulisan skripnya, dan untuk memroses

data menggunakan terminal Cygwin secara langsung, yaitu dengan memroses dengan

mengetik secara langsung dalam terminal Cygwin.

5. DAFTAR PUSTAKA

http://sururudin.wordpress.com

http://inatews.bmkg.go.id

http://raga-bhumi.blogspot.co.id/

http://www.bmkg.go.id/

Global CMT Catalog Search,” 2014. [Online]. Available:

http://www.globalcmt.org/CMTsearch.html. [Accessed: 23-Mar-2014].

Ibrahim, Gunawan dkk, 2010. Tektonik dan Mineral di Indonesia. Jakarta. Badan

Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.

http://pendekarbramakumbara.blogspot.com/2012/04/v-

behaviorurldefaultvmlo.html

Page 16: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 16/21

16

LAMPIRAN

 Script .bat 

 pscoast -R90/105/-6.5/6.5 -JM15c -Ba4g2 -Ggreen2 -S140/225/255 -Dh -N1-W1 -K -X > map.ps

grdimage indo.nc -R -JM -Celev.cpt -O -K -Ba20g5wsne:: >> map.ps

 psxy balwil1.gmt -R -JM -Sc0.5 -G255/255/0 -W2 -O -K >> map.ps

echo 100.3968 -0.45503 | psxy -R -JM -St0.4c -Gblue -W2 -O -K >> map.ps

echo 100.3968 -0.45503 7 0 1 LT PPI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.924 2.6952 | psxy -R -JM -St0.4c -Gorange -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.924 2.6952 7 0 1 LT PSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 101.039638 0.3264167 | psxy -R -JM -St0.3c -Gred -W2 -O -K >> map.ps

echo 101.039638 0.3264167 7 0 1 LT BKNI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 97.5754 1.3036 | psxy -R -JM -St0.4c -Gred -W2 -O -K >> map.ps

echo 97.5754 1.3036 7 0 1 LT GSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 96.9469333 5.2286083 | psxy -R -JM -St0.3c -Gred -W2 -O -K >> map.ps

echo 96.9469333 5.2286083 7 0 1 LT LHMI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.636891 3.539462 | psxy -R -JM -Sc0.3c -Gyellow -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.636891 3.539462 6 0 1 LT BAWIL 1 | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 95.20 5.35 | psxy -R -JM -Ss0.3c -Gred -W2 -O -K >> map.ps

echo 95.20 5.35 7 0 1 LT Banda Aceh | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.38 3.38 | psxy -R -JM -Ss0.3c -Gred -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.38 3.38 7 0 1 LT Medan | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 100.21 0.57 | psxy -R -JM -Ss0.3c -Gred -W2 -O -K >> map.ps

echo 100.21 0.57 7 0 1 LT Padang | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 95.174448 5.294660 | psxy -R -JM -Sa0.3c -Gwhite -W2 -O -K >> map.ps

echo 95.174448 5.294660 LT BSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.335219 3.300298 | psxy -R -JM -Sa0.3c -Gwhite -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.335219 3.300298 7 0 1 LT TSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.924 2.6952 | psxy -R -JM -Sa0.3c -Gwhite -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.924 2.6952 7 0 1 LT PSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 97.5754 1.3036 | psxy -R -JM -Sa0.3c -Gwhite -W2 -O -K >> map.ps

echo 97.5754 1.3036 7 0 1 LT GSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 100.3968 -0.45503 | psxy -R -JM -Sa0.3c -Gwhite -W2 -O -K >> map.ps

echo 100.3968 -0.45503 7 0 1 LT PPI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

Page 17: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 17/21

17

echo 104.5778 -0.4793 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 104.5778 -0.4793 7 0 1 LT DSRI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 97.771575 3.522185 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 97.771575 3.522185 7 0 1 LT KCSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 97.970367 4.457251 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 97.970367 4.457251 7 0 1 LT LASI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 96.403984 4.266851 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 96.403984 4.266851 7 0 1 LT MLSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 99.579627 0.795498 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 99.579627 0.795498 7 0 1 LT MNSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.28 -0.0547 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.28 -0.0547 7 0 1 LT PBSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 100.4617 -0.9118 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 100.4617 -0.9118 7 0 1 LT PDSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 102.3338 -0.3491 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 102.3338 -0.3491 7 0 1 LT RGRI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 99.8325 2.0723 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 99.8325 2.0723 7 0 1 LT RPSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 99.4310 1.3988 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 99.4310 1.3988 7 0 1 LT SBSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 101.4280 -0.9325 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 101.4280 -0.9325 7 0 1 LT SDSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 99.0895 -1.3265 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 99.0895 -1.3265 7 0 1 LT SISI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 96.3267 2.4089 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 96.3267 2.4089 7 0 1 LT SNSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 104.5263 0.9184 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 104.5263 0.9184 7 0 1 LT TPRI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.9594 2.0256 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.9594 2.0256 7 0 1 LT TRSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 98.5645 3.5012 | psxy -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> map.ps

echo 98.5645 3.5012 7 0 1 LT TSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 95.29617 5.49642 | psxy -R -JM -St0.3c -Gblue -W2 -O -K >> map.ps

echo 95.29617 5.49642 7 0 1 LT BSI | pstext -R -JM -O -K >> map.ps

echo 90.2 -6.0 > legenda

Page 18: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 18/21

18

echo 93.7 -6.0 >> legenda

echo 93.7 -3.0 >> legenda

echo 90.2 -3.0 >> legenda

echo 90.2 -6.0 >> legenda

 psxy -R -JM -W5.0 -M -O -K legenda -Gwhite >> map.ps

 psmeca balwil1.gmt -R -JM -B -Sm0.4/-1 -Zcolor.cpt -T0 -O -K >> map.ps

 psscale -Celev.cpt -D0.1/0.1/2.0/0.5 -B3000:meter: -O -K -X0.3c -Y2c >> map.ps

echo H 12 1 KETERANGAN > legenda

echo V 0 1p >> legenda

echo D 0 1p >> legenda

echo S 0.1i t 0.1i red 0.01p 0.2i GFZ (Jerman) >> legenda

echo S 0.1i t 0.1i blue 0.01p 0.2i Jisnet (Jepang) >> legenda

echo S 0.1i t 0.1i green 0.01p 0.2i Libra (Indonesia) >> legenda

echo S 0.1i t 0.1i orange 0.01p 0.2i CTBTO (Indonesia) >> legenda

echo V 0 1p >> legenda

echo D 0 1p >> legenda

 pslegend -Dx1.75i/2.50i/2.0i/1i/TC -J -R -O -K -F legenda -Gwhite -X-2 -Y-2>> map.ps

 Script .csh

#!/bin/csh -f 

#bawil.csh

 pscoast -R90/105/-6.5/6.5 -JM20c -Ba4g2 -Ggreen2 -S140/225/255 -Dh -N1-W1 -K -X3 >

Bawilmedan.ps

grdimage indo.nc -R -JM -Celev.cpt -K -O -Ba20g4wsne:: >> Bawilmedan.ps

 psxy -R -JM -W5 -Sf0.4i/0.05ilt -Gblack -m -O -K trench.gmt>> Bawilmedan.ps

 psxy -R -JM -Wthicker -O -K transform.gmt -m >> Bawilmedan.ps

 psxy sensor_libra.gmt -R -JM -St0.3c -Ggreen -W2 -O -K >> Bawilmedan.ps

 pstext -R -JM -P -O -K namasensor_libra.gmt >> Bawilmedan.ps

 psxy sensor_jisnet.gmt -R -JM -St0.3c -Gblue -W1 -O -K >> Bawilmedan.ps

 pstext -R -JM -P -O -K namasensor_jisnet.gmt >> Bawilmedan.ps

 psxy sensor_gfz.gmt -R -JM -St0.3c -Gred -W1 -O -K >> Bawilmedan.ps

Page 19: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 19/21

19

 pstext -R -JM -P -O -K namasensor_gfz.gmt >> Bawilmedan.ps

 psxy sensor_ctbto.gmt -R -JM -St0.3c -Gorange -W1 -O -K >> Bawilmedan.ps

 pstext -R -JM -P -O -K namasensor_ctbto.gmt >> Bawilmedan.ps

 psxy city.gmt -R -JM -Ss0.3c -Gred -W2 -O -K >> Bawilmedan.ps

 pstext -R -JM -P -O -K namacity.gmt >> Bawilmedan.ps

 psxy stageof_symbol.gmt -R -JM -Sa0.3c -Gwhite -W2 -O -K >> Bawilmedan.ps

 pstext -R -JM -O -K namastageof_symbol.gmt -Gblue >> Bawilmedan.ps

 pstext -R -JM -O -K sensor_bawil4.gmt >> Bawilmedan.ps

 psmeca data.gmt -R -JM -P -O -Sm1c -T0 -C -M -Wthin -K >> Bawilmedan.ps

 pscoast -JM -R -K -O -Dh -Na/thickest,brown -Ir/0.1p,blue -Lf132/-9/10/500+l+jr --

LABEL_FONT_SIZE=13p -Tf133/2/0.75i/2 --HEADER_FONT_SIZE=10p --

HEADER_OFFSET=0.05i >> Bawilmedan.ps

 pstext -R -JM -O -K -P <<EOF>> Bawilmedan.ps

95.20 5.35 8 0 1 LT Banda Aceh

98.68 3.59 8 0 1 LT Medan

100.35 -0.96 8 0 1 LT Padang

101.44 0.56 8 0 1 LT Pekanbaru

104.00 0.90 8 0 1 LT Tanjung Pinang

101.71 3.15 8 0 1 LT Kuala Lumpur 

103.85 1.30 8 0 1 LT Singapura

103.62 -1.60 8 0 1 LT Jambi

98.636891 3.539462 6 0 1 LT BAWIL 1

95.29617 5.49642 6 0 1 LT BSI

100.3968 -0.45503 6 0 1 LT PPI

98.9240 2.6952 6 0 1 LT PSI

104.5778 -0.4793 6 0 1 LT DSRI

97.771575 3.522185 6 0 1 LT KCSI

97.970367 4.457251 6 0 1 LT LASI

Page 20: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 20/21

20

96.403984 4.266851 6 0 1 LT MLSI

99.579627 0.795498 6 0 1 LT MNSI

98.28 -0.0547 6 0 1 LT PBSI

100.4617 -0.9118 6 0 1 LT PDSI

102.3338 -0.3491 6 0 1 LT RGRI

99.8325 2.0723 6 0 1 LT RPSI

99.4310 1.3988 6 0 1 LT SBSI

101.4280 -0.9325 6 0 1 LT SDSI

99.0895 -1.3265 6 0 1 LT SISI

96.3267 2.4089 6 0 1 LT SNSI

104.5263 0.9184 6 0 1 LT TPRI

98.9594 2.0256 6 0 1 LT TRSI

98.5645 3.5012 6 0 1 LT TSI

101.039638 0.3264167 6 0 1 LT BKNI

97.5754 1.3036 6 0 1 LT GSI

96.9469333 5.2286083 6 0 1 LT LHMI

EOF

 psxy -R -JM -W5.0 -M -O -K legenda1 -Gwhite <<EOF>> Bawilmedan.ps

90.2 -6.0 >> legenda1

93.7 -6.0 >> legenda1

93.7 -3.0 >> legenda1

90.2 -3.0 >> legenda1

90.2 -6.0 >> legenda1

EOF

 psxy -R -JM -Ss0.3c -Gred -K -P -O <<EOF>> Bawilmedan.ps

98.68 3.59

100.35 -0.96

101.44 0.56

104.00 0.90

101.71 3.15

103.85 1.30

103.62 -1.60

EOF

Page 21: Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

7/24/2019 Pemodelan Focal Mecanism Di Wilayah Balai Besar Wilayah 1 Medan Menggunakan Software Gmt

http://slidepdf.com/reader/full/pemodelan-focal-mecanism-di-wilayah-balai-besar-wilayah-1-medan-menggunakan 21/21

21

 psscale -Celev.cpt -D0.1/0.1/2.0/0.5 -B3000:meter: -O -K -X0.3c -Y2c >> Bawilmedan.ps

 pslegend -Dx1.75i/2.50i/2.0i/1i/TC -J -R -O -K -F legenda -Gwhite -X-2 -Y-2<<EOF>>

Bawilmedan.ps

H 12 1 KETERANGAN > legenda1

V 0 1p >> legenda1

D 0 1p >> legenda1

S 0.1i t 0.1i 0/255/0 0.01p 0.2i GFZ >> legenda1

S 0.1i t 0.1i 255/255/0 0.01p 0.2i Jisnet >> legenda1

S 0.1i t 0.1i 255/0/0 0.01p 0.2i Libra >> legenda1

S 0.1i t 0.1i 140/140/240 0.01p 0.2i CTBTO >> legenda1

S 0.1i t 0.1i 255/0/255 0.01p 0.2i CEA >> legenda1

V 0 1p >> legenda1

EOF

 pslegend -Dx1.75i/2.50i/2.0i/1i/TC -J -R -O -K -F legenda -Gwhite -X-2 -Y-2>> Bawilmedan.ps