balai besar peramalan organisme pengganggu …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/laporan...

178

Click here to load reader

Upload: phungtram

Post on 06-Jul-2019

265 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

2014

Page 2: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya, Laporan Tahunan Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Tahun Anggaran 2013 dapat diselesaikan. Laporan Tahunan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja BBPOPT sebagai instansi pemerintah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam bidang perlindungan tanaman, khususnya dalam melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan, serta sebaagi rujukan proteksi tanaman. Dalam laporan ini berisi berbagai informasi kegiatan dan komponen kegiatan yang dilaksanakan oleh BBPOPT selama tahun 2013. Pelaksanaan kegiatan dibiayai oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2013.

Dengan tersusunnya laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang kegiatan yang sudah dicapai serta sebagai bahan evaluasi untuk penyempuraan lebih lanjut.

Semoga kegiatan yang telah dilaksanakan dapat memberikan manfaat dan menunjang Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk Mencapai Sawsembada dan Swasembada Berkelanjutan, khususnya dalam bidang perlindungan tanaman melalui Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.

Jatisari, Januari 2014

Kepala Balai,

Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto, MM.

NIP. 19560502 198202 1 001

Page 3: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

ii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 76/Permentan/OT.140/11/2011, tanggal 30 Nopember 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mempunyai tugas melaksanakan dan mengembangkan peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura. Dalam melaksanakan tugasnya. BBPOPT menyelenggarakan fungsi: a) penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; b) pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu perkembangan OPT; c) pelaksanaan dan penyusunan perumusan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; d) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT); e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; f) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP); g) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT; h) pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura; i) pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional; j) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga BBPOPT. Sesuai dengan tugas, fungsi dan wewenang BBPOPT dalam mendukung Program Peningkatan Produksi. Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan, pada Tahun 2013 melaksanakan kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Capaian kinerja kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan diukur berdasarkan Indikator Kinerja Kegiatan meliputi: 1) Jumlah Informasi Peramalan Serangan OPT (unit), 2) Jumlah Teknologi Pengamatan, Peramalan, dan Pengendalian OPT

(Model), dan 3) Jumlah Provinsi yang Menerapkan Teknologi Pengamatan, Peramalan dan

Pengendalian OPT (Provinsi). Dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan tersebut telah ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2013 yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2013 Nomor: DIPA-018.03.2.020072/2013 tanggal 5 Desember 2012 dengan pagu anggaran Rp. 12.500.000.000,-. Dalam perjalanannya, karena adanya perintah penghematan anggaran berdasarkan Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Nomor 1313/KU.100/C1.1/05/2013 tanggal 15 Mei 2013 tentang Penghematan Anggaran Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2013 dalam rangka Mengantisipasi kenaikan BBM, telah dilakaukan revisi anggaran. Pada tanggal 8 Oktober 2013 sesuai dengan Surat Pengesahan Revisi DIPA Tahun Anggaran 2013, Anggaran BBPOPT berubah menjadi Rp. 12.200.000.000,- atau mengalami revisi pengurangan sebesar Rp. 300.000.000 (2,40%).

Page 4: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

iii

Realisasi serapan anggaran Tahun 2013 sebesar Rp. 11.815.893.016,- atau 96,85% dari pagu anggaran setelah revisi. Realisasi anggaran kurang dari 100%, namun demikian secara fisik kegiatan teknis dapat terlaksana sebesar 102,29%.

1. Gaji dan Tunjangan Jumlah pegawai BBPOPT tercatat 93 orang PNS, dengan demikian gaji dan tunjangan pegawai secara kumulatif sebanyak 1.209 orang bulan (13 bulan x 103 orang). Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan komponen kegiatan dari Output Kegiatan Layanan Perkantoran berupa belanja pegawai. Pagu anggaran gaji dan tunjangan Rp. 4.748.693.000,- dan realisasi sebesar Rp. 4.694.012.395,- atau mencapai 98,85%. Capaian fisik kumulatif pembayaran gaji dan tunjangan pegawai sebanyak 1.116 OB (orang bulan) atau sebesar 92,31% dari rencana 1.209 OB, karena adanya pegawai pensiun 3 orang (Ir. Purwatiningsih, Ir. Firdaus Natanegara, M.M., dan Tuti Heryanti).

2. Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran Komponen kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran termasuk dalam jenis belanja barang mengikat dan barang umum, meliputi 7 sub-komponen kegiatan, yaitu a) perawatan gedung kantor, b) perbaikan peralatan kantor, c) perawatan kendaraan bermotor roda-4, d) perawatan kendaraan bermotor roda-2, e) langganan daya dan jasa, f) pengadaan pakaian dinas pegawai, dan g) operasional perkantoran dan pimpinan. Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu anggaran setelah revisi sebesar Rp. 791.094.000,-. Realisasi sampai dengan akhir Desember 2013 sebesar Rp. 747.089.071,- atau besarnya serapan 94,44%. Kegiatan operasional dan pemeliharaan perkantoran dapat dilaksanakan sepanjang tahun (12 bulan) dengan realisasi fisik sebesar 100,00%

3. Pengembangan Peramalan Serangan OPT Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2013 mempunyai tujuan memberikan dukungan pengamanan produksi dengan meningkatkan pemanfaatan teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (P3OPT). Kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT masuk dalam jenis belanja barang, Kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT mempunyai pagu anggaran pada Tahum 2013 sebesar Rp. 5.796.619.000,- dengan realisasi sebesar Rp. 5.488.342.114,- atau 94,68% dari pagu setelah revisi. Namun demikian realisasi fisik dari kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT 116,32% lebih tinggi dari realisasi anggaran. Sisa anggaran yang dikembalikan dari kelompok kegiatan ini sebesar Rp.308.276.886,-. Besarnya sisa anggaran yang dikembalikan terutama terjadi pada Output Kegiatan Layanan Diseminasi Informasi P3OPT Rp.152.883.886,-, Pelatihan P3OPT Rp.97.653.000,-, Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Rp.26.900.355,- dan Model Peramalan OPT Rp. 21.973.050,- Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan kegiatan utama pengembangan peramalan serangan OPT diukur berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis BBPOPT Tahun 2010-2014. Secara rinci pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan indikator kinerja kegiatan dapat dilaporkan sebagai berikut:

Page 5: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

iv

3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi prakiraan serangan OPT diukur berdasarkan standar indikator luas serangan OPT di lapangan lebih rendah dibandingkan dengan jumlah data prakiraan luas serangan yang diberikan pada saat awal tanam/sebelum musim tanam. Evaluasi dilakukan pada akhir musim dengan membandingkan jumlah data luas serangan OPT yang dikumpulkan secara bertahap dari Koordinator Pengendali OPT (POPT) kabupaten/kota. LPHP dan UPTD-BPTPH dengan prakiraan serangannya. Secara kuantitatif indikator kinerja informasi prakiraan serangan OPT yang ditargetkan dalam Tahun 2013 berjumlah 48 unit yang diukur berdasarkan jumlah komoditas (4 komoditas; padi. jagung. kedelai dan ubi kayu), (10 OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai dan 1 OPT Ubi Kayu) dan disampaikan sebanyak 2 kali dalam setahun (musim kemarau 2013 dan musim hujan 2013/2014). Tingkat dan arah yang diharapkan dalam penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT ke daerah adalah adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi informasi prakiraan yang didapat. Penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta prakiraan serangan OPT menurut provinsi di Indonesia. Angka prakiraan serangan OPT telah disebarkan dan disampaikan secara formal ke seluruh provinsi (33 provinsi) di Indonesia. a. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT MT. 2013

Evaluasi prakiraan serangan OPT utama Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu MT. 2012/2013 dan prakiraan serangan pada MT. 2013 sebagian telah didistribusikan kepada peserta daerah (provinsi) yang hadir pada saat dilaksanakan Pertemuan Evaluasi Peramalan OPT Pangan pada tanggal 24 – 26 April 2013 di Garden Permata Hotel

Bandung, Jawa Barat dan sisanya melalui Jasa Pos. Evaluasi prakiraan serangan dilakukan tiap bulan dan secara kumulatif dilakukan pada akhir musim tanam.

b. Prakiraan Serangan OPT MT. 2013/2014 Angka prakiraan serangan OPT utama padi, jagung, kedelai dan ubi kayu MT. 2013/2014 disajikan pada Tabel 5, 6, 7, dan 8. Informasi prakiraan MT. 2013/2014 telah didistribusikan kepada 33 provinsi, sebagian disampaikan kepada peserta daerah (provinsi) yang hadir pada saat pelaksanaan Pertemuan Penyusunan Rumusan Peramalan OPT di Bandung pada tanggal di Gono Peruci Hotel Bandung selama 3 (tiga) hari, dari mulai tanggal 1 hingga 3 Desember 2013 dan sisanya dikirim melalui jasa Pos.

Dalam mendukung penyebaran informasi prakiraan serangan OPT dan teknologi P3OPT, BBPOPT selain menyusun prakiraan serangan OPT musiman juga melaksanakan beberapa kegiatan. yaitu: a. Data dan informasi ramalan serangan OPT pangan yang meliputi

kegiatan pengamatan keadaan lapangan secara intensif dan bimbingan pengamatan dan pengendalian pada OPT padi, jagung, kedelai dan umbi. Anggaran kegiatan ini sebesar Rp. 1.625.389.000,- dan dapat terealisasi 99,88%. Target fisik 70 Data dengan realisasi 72 Data (102,86%), terdiri dari :

Page 6: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

v

OPT Padi target 42 Data, realisasi 42 Data (100,00%) OPT Jagung target 14 Data, realisasi 15 Data (107,14%) OPT Kedelai target 12 data, realisasi 12 Data (100,00%), dan, OPT Aneka Umbi target 2 Data, realisasi 3 Data (150,00%). Pelaksanaan kegiatan ini menjangkau 114 kabupaten/kota yang menyebar di 25 provinsi (Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggaran, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur).

b. Layanan diseminasi informasi P3OPT dengan anggaran sebesar Rp. 1.144.494.000,- dengan realisasi 86,64%, sedangkan realisasi fisik mencapai 108,05%. Kegiatan ini meliputi: Mengikuti Pameran Pembangunan Tanaman Pangan (Agrinek

Ekspo di Jakarta Convention Center; Agrifood Ekspo di Jakarta Convention Center; Hari Pangan Sedunia di Sumatera Barat, dan Pekan Peramalan OPT di Jatisari, Karawang).

Melaksanakan Pekan Peramalan OPT Pangan Penerbitan Majalah/Jurnal (Vol. 12 No. 1 April 2013 dan Vol. 12

No. 2 Oktober 2013) Pembuatan Leaflet (PBP, WBC, Pengendalian Tikus Pratanam,

OPT utama jagung, OPT utama kedelai, dan Perbanyakan Corynebacterium) / Poster (Pengelolaan PBP, Pengelolaan WBC, Pengendalian HDB dan Pengelolaan Tikus Sawah)

Pengembangan Website BBPOPT Pengembangan Optimalisasi SMS based server Sosialisasi pengamanan produksi padi melalui siaran Radio (RRI

Bandung, Leo Cirebon, Top FM Sukoharjo, dan ADS Kotabaru, Karawang) dan Televisi (TVRI Yogyakarta, TATV Solo, dan RCTV Cirebon).

3.2. Teknologi pengamatan. peramalan dan pengendalian OPT Perlindungan tanaman merupakan suatu strategi pengelolaan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan. peramalan dan pengendaliannya (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas dari teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harus didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif. Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing. Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT baru. baik jenis OPT. komoditi. model maupun perbaikan (upgrade) paket teknologi yang telah ada.

Page 7: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

vi

Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yang ditargetkan dalam Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8 (delapan) model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi 12 (duabelas) model yang diukur dari pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapang sebanyak 8 (delapan) dan model 4 (empat) tingkat semi laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model Peramalan, komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Lapang, terdiri dari kajiterap sebagai berikut: a. Metode Pengamatan hama Boleng (Cylas formicarius Fabricius) pada

Ubi Jalar (Ipomoea batata L.). b. Inventarisasi Pustaka Spektral pada OPT Utama Padi c. Efektifitas bakteri Corynebacterium dan Daun Sirih terhadap

Pengendalian Penyakit Busuk Pelepah (Sarocladium oryzae Sawada) pada Tanaman Padi

d. Pengembangan Model Peramalan OPT Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai

e. Pengembangan Simulasi Model Peramalan Penggerek Batang Padi f. Pengembangan Model Peramalan Penggerek Batang pada Tanaman

Jagung g. Metode Pengamatan Penyakit Hawar Bakteri (Xanthomonas

campestris pv. manihotis) h. Operasional Pengendalian Tikus Skala Luas. Sedangkan komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat Semi Laboratorium terdiri dari kajiterap sebagai berikut: a. Pengaruh Umur Tanaman, Lamanya Masa Akuisisi dan Inokulasi

Aphis glycine terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada Tanaman Kedelai

b. Pengamatan dan Pemetaan Patotipe Penyakit Hawar Daun Bakteri pada Tanaman Padi

c. Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap Perkembangan Hama Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai.

d. Efikasi dan Evaluasi Tingkat Parasitasi Trichogramma sp. Terhadap Penggerek Batang Padi

Dalam rangka pencapaian keluaran yang lebih baik. dalam pelaksanaan pengembangan teknologi P3OPT. BBPOPT melakukan kerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka kegiatan Inventarisasi Pustaka Spektral pada OPT Utama Padi dengan biaya dari APBN BB-POPT Tahun 2013

3.3. Penerapan teknologi P3OPT Pada Tahun 2013 sasaran BBPOPT dalam penerapan teknologi P3OPT dengan melakukan pengembangan, penyebarluasan dan bimbingan teknis secara intensif. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi: a. Optimalisasi sistem pelaporan cepat peringatan dini serangan OPT

melalui SMS yang meliputi kegiatan: Pengembangan optimalisasi pelaporan cepat melalui SMS Base Server (Main Server) di BBPOPT yang dapat terkoneksi secara langsung (link) dengan SMS Base Server (Mini Server) yang ada di 6 (enam) provinsi sasaran (Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur) yang meliputi 50

Page 8: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

vii

kabupaten/kota. Pembekalan teknis operasional SMS Base Server (Mini Server) kepada petugas di 6 (enam) provinsi sasaran.

b. Bimbingan teknis pengamatan dan pengendalian OPT terdiri dari: Bimbingan teknis petugas daerah dalam bidang pengamatan dan

pengendalian OPT disampaikan langsung melalui pertemuan/rapat/koordinasi, kegiatan gerakan di lapangan atau tidak langsung melalui siaran radio/televisi.

Bimbingan pengamatan dan pengendalian dilaksanakan sebagai tindak lanjut hasil pengamatan keadaan lapangan OPT pangan (padi, jagung dan kedelai).

Selama tahun 2013 bimbingan pengamatan dan pengendalian OPT di 11 provinsi (Sumatera Utara, Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Kalimatan Timur).

c. Perbanyakan dan pemanfaatan produk agens pengendali hayati yang terdiri dari: Agens Hayati Padat target 3.000 kg realisasi 100,13% dan telah

didistribusikan ke daerah sebanyak 3.003,4 Kg meliputi 26 prov. (Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulsel, Gorontalo, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB, NTT, dan Papua)

Agens Hayati Cair target 3.000 testube realisasi 110,00% dan dan telah didistribusikan ke daerah sebanyak 3.300 testtube meliputi 26 prov. (Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi, Sumsel, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY, Sulut, Sulteng, Sultra, Sulsel, Gorontalo, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Kaltim, Bali, NTB, NTT, dan Papua).

d. Peningkatan kemampuan SDM dalam bidang P3OPT Pangan berupa Bimbingan Teknis P3OPT bagi Petugas Daerah yang dilaksanakan di BBPOPT target 60 orang (2 angkatan), realisasi 100,00% diikuti oleh Provinsi Aceh, Sumbar, Sumsel, Riau, Lampung, DKI Jakarta, Jabar, Banten, Jateng, DIY, Jatim, Bali, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Kalsel, Sulut, Sulteng, Sulsel, Sultra, Sulbar, Papua Barat, Papua, dan Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan.

e. Peningkatan kemampuan SDM BBPOPT dalam bidang P3OPT Pangan dengan keikutsertaan dalam diklat, pelatihan, magang, seminar dan workshop teknis di instansi lain, yaitu: Workshop On Radar Meteorology and its Applications Training of Trainer ( TOT ) PL 1 SLPHT Program Magang dalam Bidang Multi Media dan Jaringan Seminar Eppendorf-Day Penyusunan SOP POPT Bimtek pengadaan barang dan jasa Pelatihan Menulis Berita Pembinaan Karier bagi Pejabat Fungsional

f. Peningkatan kemampuan SDM untuk instansi terkait / petugas daerah dengan anggaran biaya sendiri melalui kegiatan Pelatihan/ Magang / Kunjungan / Konsultasi. sebagi berikut:

Page 9: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

viii

4. Belanja Modal Peralatan dan Mesin. Kegiatan operasional BBPOPT berupa belanja modal terdiri dari pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi, peralatan dan fasilitas perkantoran dan pemeliharaan gedung. Pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi sebanyak 43 unit, berupa komputer PC, printer, laptop, infocus dan sound system. Pengadaan lahperalatan dan fasilitas kantoran berupa pengadaan lemari, meja kursi kuliah, kursi laboratorium, pendingin ruangan, mesin potong rumput, vacum cleaner dan peralatan laboratorium berupa Spectrofotometer. Perawatan gedung dilaksanakan dalam rangka perawatan gedung seluas 8 m2. Secara fisik kegiatan ini dapat terealisasi 100%.

5. Rencana Kerja BBPOPT Tahun 2014. Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2013 telah direncanakan dan ditetapkan dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2013 pada tanggal 05 Desember 2013, Nomor: DIPA-018.03.2.020072/2014. Pagu anggaran Tahun 2014 sebesar Rp. 10.361.700.000,- yang meliputi Anggaran Layanan Perkantoran (Gaji, Upah dan Tunjangan Rp. 5.223.562.000,- dan Operasional Perkantoran Rp. 791.094.000,-) dan Anggaran Pembangunan/Teknis (11 output) Rp. 4.347.044.000,-. Rencana anggaran tersebut jika dibandingkan dengan TA. 2013 (setelah revisi) terdapat pengurangan sebesar Rp. 1.838.300.000,- atau 15,07%.

Page 10: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

ix

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. i

RINGKASAN EKSEKUTIF .................................................................... ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………… ix

DAFTAR TABEL ………………………………………………………........ x

DAFTAR GAMBAR ………………………………………………............... xii

DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………............ xiii

I PENDAHULUAN ……………………………………………………... 1

II UMUM ……………………………………………………….............. 4

A. Kepegawaian dan Tata Usaha …………………...................... 5

B. Keuangan …………………………………………..................... 14

C. Rumah Tangga dan Perlengkapan ……………….................... 19

III PROGRAM DAN EVALUASI ……………………………................. 24

A. Program ……….…………………………………………........... 24

B. Pemantauan dan Evaluasi ………………..……………........... 35

IV PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI …….. 58

A. Pelayanan Teknis …………….……….………………............. 58

B. Informasi dan Dokumentasi ……….….………………............. 73

V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL …………………………… 102

VI KEGIATAN LAIN ............................................................................ 112

VII PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA ................................ 118

VIII PENUTUP ...................................................................................... 120

LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 121

Page 11: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

x

DAFTAR TABEL

1. Daftar Laboratorium Pengamat Hama dan Penyakit Laboratoriu Agens

Hayati Yang dipantau ......................................................................... 36

2 Pengukuran Pencapaian Sasaran Akutabilasi Kinerja BBPOPT .. 47

3 Pelaksanaan Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Selama Tahun 2013 ............................................... 55

4 Data Spesimen Penyakit Dalam Bentuk Awetan Basah di Laboratorium Fitopatologi BBPOPT Tahun 2013 ......................... 60

5 Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat Tahun 2013 61

6 Data Varietas Padi Untuk Kegiatan Uji Embun Madu, Tahun 2013 di BBPOPT Jatatisari ...................................................................

62

7 Hasil Indentifikasi Isolat Bakteri .................................................... 64

8 Daftar Hasil Perbanyakan Varietas Indikator Penyakit HDB di BBPOPT Tahun 2013 .................................................................. 67

9 Varietas Padi Indikator Untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 .......................................................... 68

10 Varietas Padi Indikator Untuk Tungro, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 ................................................................. 68

11 Varietas Padi Indikator Untuk Blas, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013 .................................................................. 68

12 Daftar Koloni WBC di BBPOPT Tahun 2013 ................................ 69

13 Outlat Buletin Peramalan Edisi 1/2013 ........................................ 75

14 Outlat Buletin Peramalan Edisi 2/2013 ........................................ 76

15 Judul – judul Leaflet Yang Dicetak Pada Tahun Anggaran 2013 78

16 Jadual – Jadual Poster Yang Dicetak Pada TA. 2013 ................. 80

17 Jumlah Buletin, Poster dan Leaflet Yang Telah di Distribusikan sampai dengan Akhir Bulan Desember 2013 ................................ 82

Page 12: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

xi

18 Kegiatan Peramalan Yang di Ikuti BBPOPT Selama Tahun 2013 84

19 Daftar Mini Server dan Main Server Sistem SMS ....................... 91

20 Komposisi Jenjang Jabatan Kelompok Fungsional BBPOPT Tahun 2013 ................................................................................ 102

21 Daftar Petugas Fungsional Yang Mengikuti Pelatihan/Workshop/ Seminar ....................................................................................... 104

22 Daftar Narasumber Pada Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013 ...... 105

23 Daftar Narasumber di Instansi Daerah ........................................ 106

24 Judul Kegiatan Pengembangan P3OPT Tahun 2013 107

Page 13: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

xii

DAFTAR GAMBAR

1 Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/ 2013 (kiri) dan Edisi 2/2013

(kanan) ......................................................................................... 77

2 Pameran Hari Pangan Se Dunia di Padang (A), dan Pameran Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan di BBPOPT (B) ........

85

3 Tampilan (konten) Website BBPOPT Versi Tahun 2013 ............. 86

4 Sebaran OPT Disajikan Dalam Peta Online Berbasis Googlemaps ................................................................................ 87

5 Submenu Serangan OPT Pada Website BBPOPT ..................... 88

6 Konten Website dengan Portal PPID Kementan Pertanian ........ 89

7 Dokumentasi Kegiatan Talk Show di Radio ADS Cikampek (A) dan Radio TOP Sukoharjo (B) ...................................................... 94

8 Dokumentasi Kegiatan Talk Show di TATV Solo ........................ 95

9 Kedatangan Bapak Wakil Menteri Pertanian RI (A), dan Kunjungan ke Stand Pameran Pada Pekan Peramalan OPT Pangan (B) ...................................................................................

99

Page 14: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1 Daftar Urut DUK Dalam 1 Tahun ............................................................ 122

2 Daftar Kenaikan Pangkat Reguler ................................................. 130

3 Daftar Kenaikan Gaji Berkala Pegawai BBPOPT Tahun 2013 ...... 133

4 Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan 31 Desember 2013 .. 134

5 Rekapitulasi Hasil Kegiatan TA. 2013 ............................................ 135

6 Hasil dari Indentifikasi Sampel ...................................................... 136

7 Daftar Jenis Tanaman di Kebun Koleksi BBPOPT ........................ 137

8 Daftar Jenis Perbanyakan Isolat Agens Hayati Padat ................... 140

9 Daftar Distibusi Isolat Agens Hayati Padat ................................... 141

10 Daftar Perbanyakan Isolat Agens Hayati ...................................... 142

11 Daftar Distibusi Isolat Agens Hayati ............................................... 143

12 Daftar Kunjungan Pengguna ke BBPOPT Tahun 2013 ................ 144

13 Daftar Pengguna Yang Magang di BBPOPT ................................. 145

14 Daftar Pengguna Yang Melakukan Pelatihan di BBPOPT ............ 146

15 Daftar Pelanggan Yang Melakukan Konsultasi ke BBBPOPT ....... 147

16 Judul Kegiatan Pengembangan P3OPT Tahun 2013 ................... 151

Page 15: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

1

I. PENDAHULUAN

Gangguan organisme pengganggu tumbuhan (OPT) baik hama maupun penyakit

relatif tinggi setiap tahun. Gangguan tersebut belum dapat dikendalikan secara

optimal sehingga mengakibatkan kerugian yang cukup besar baik berupa kehilangan

hasil, menurunkan mutu, terganggunya kontinuitas produksi, serta penurunan

pendapatan petani. Di masa depan diperkirakan gangguan OPT akan semakin

kompleks, yang antara lain akibat perubahan fenomena iklim global yang

berpengaruh terhadap pola musim/cuaca lokal yang sangat erat kaitannya dengan

perkembangan OPT. Disamping itu permasalahan OPT akan terus muncul karena

masalah-masalah lain seperti dampak dari pemilikan lahan yang sempit, penggarap

yang bukan pemilik, terbatasnya modal, tingkat pendidikan, pengetahuan dan

keterampilan petani, permasalahan irigasi, pasar dan harga produksi.

Selama Tahun 2013 Evaluasi Prakiraan OPT Utama Tanaman Padi MT. 2013

Penggerek Batang Padi (PBP) diprakirakan serangannya adalah 48.980 ha, Wereng

Batang Coklat (WBC) 30.708 ha, Tikus 60.732 ha, Tungro 3.871 ha, Blas 19.177

ha,dan BLB/Kresek 26.331 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama

padi di Indonesia MT. 2013 seluas 189.798 ha. Kejadian serangan OPT pada MT.

2013 di lapangan seluas 189.298 ha, jika dibandingkan dengan angka prakiraan

mencapai 99,74%. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 9.748.071 ha. Prakiraan

serangan OPT utama pada tanaman Jagung di Indonesia pada MT. 2013 yaitu, lalat

bibit diprakirakan serangannya 625 ha, penggerek batang 2.024 ha, bulai 1.383 ha,

tikus 2.477 ha, penggerek tongkol 1.459 ha dan ulat grayak 775 ha. Total prakiraan

maksimum serangan OPT utama jagung MT. 2013 seluas 8.742 ha. Total kejadian

serangan OPT utama jagung di lapangan pada MT. 2013 mencapai 8.699 ha atau

99,51% dari angka prakiraan. Realisasi tanam jagung MT. 2013 mencapai 1.349.772

ha. Apabila total kejadian serangan OPT utama jagung MT. 2013 dibandingkan

dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,64%. Prakiraan

serangan OPT utama pada tanaman kedelai di Indonesia pada MT. 2013 adalah

sebagai berikut, untuk penggerek polong diprakirakan serangannya berkisar antara

273 ha, lalat kacang 102 ha, ulat grayak 448 ha, tikus 110 ha, penggulung daun 380

ha dan ulat jengkal 444 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama kedelai

MT. 2013 di Indonesia seluas 1.757 ha. Total kejadian serangan OPT MT. 2013 di

lapangan mencapai 1.751 ha atau 99,68% dibandingkan dengan angka prakiraan.

Page 16: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

2

Realisasi tanam MT. 2013 seluas 374.115 ha. Apabila angka kejadian serangan

OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya

mencapai 0,47%. Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman ubi kayu di

Indonesia pada MT. 2013 yaitu 187 ha. Bila angka kejadian serangan OPT MT.

2013 di lapangan dibandingkan dengan angka prakiraan maka serangannya

mencapai 61,02% yaitu seluas 114 ha. Realisasi tanam MT. 2013 seluas 123.628

ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi

tanam, maka angka kejadiannya sudah mencapai 0,09%.

Sesuai dengan tugas dan fungsi BB-POPT telah menyusun Rencana Strategis

(Renstra) Tahun 2010-2014 untuk melaksanakan Kegiatan Pengembangan

Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Kegiatan tersebut secara

teknis mendukung pelaksanaan Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan

Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada

Berkelanjutan yang berkaitan erat dengan pengembangan perlindungan tanaman,

antara lain:

a) Peningkatan kualitas pelayanan publik

b) Pengembangan teknologi perlindungan tanaman

c) Pengembangan pengamatan, peramalan, dan pengendalian OPT, dan dampak

perubahan iklim

d) Penguatan kelembagaan jaringan LPHP/LAH

e) Penguatan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT

f) Peningkatan kemampuan SDM

Keluaran Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan adalah Tersedianya informasi dan model peramalan OPT sebagai

rujukan dalam pengamanan produksi tanaman pangan dan hortikultura, diukur dari

tercapainya 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK), yaitu:

a) Jumlah informasi peramalan serangan OPT (unit)

b) Jumlah teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT (model)

c) Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamatan, peramalan, dan

pengendalian OPT (provinsi)

Sesuai dengan sumber daya yang tersedia, kegiatan yang telah direncanakan

secara umum dapat dilaksanakan. Selama pelaksanaan kegiatan tidak luput dari

adanya kendala dan permasalahan. Permasalahan utama dalam pelaksanaan

kegiatan ini antara lain adanya perubahan iklim global. keterlambatan diperolehnya

Page 17: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

3

sumber data dasar untuk penghitungan prakiraan serangan, masih rendahnya

kemampuan SDM dan masih rendahnya pemahaman dan pemanfaatan informasi

peramalan serangan OPT. Dalam upaya mengatasi kendala dan permasalahan

tersebut perlu adanya peningkatan koordinasi dengan instansi terkait baik di pusat

maupun daerah dan peningkatan kemampuan SDM dalam pemahaman dan

pemanfaatan informasi peramalan.

Page 18: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

4

II. UMUM

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 76/Permentan/ OT.140/11/2011,

tanggal 30 Nopember 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar

Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan, Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mempunyai tugas “Melaksanakan dan

mengembangkan peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), serta

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura”. Dalam melaksanakan

tugasnya BBPOPT menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

a) Penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT,

dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;

b) Pelaksanaan analisis data dan informasi serangan OPT, dan faktor penentu

perkembangan OPT;

c) pelaksanaan dan penyusunan perumusan peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT;

d) pelaksanaan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan,

dan pengendalian OPT berdasarkan sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT);

e) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan,

pengamatan, dan pengendalian OPT;

f) pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan sistem mutu dan standar

Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP);

g) pelaksanaan pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT;

h) pemberian pelayanan kegiatan peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura;

i) pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional;

j) pelaksanaan tatausahadanrumahtangga BBPOPT.

Susunan organisasi BBPOPT terdiri atas Kepala, Bagian Umum, Bidang Program

dan Evaluasi, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi dan Kelompok

Jabatan Fungsional. Agar pelaksanaan peramalan serangan OPT serta tugas dan

fungsi BBPOPT lebih operasional maka pada tanggal 19 Juni 2012 telah ditetapkan

Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 44/Permentan/OT.140/6/2012 tentang Rincian

Tugas Pekerjaan Unit Kerja Eselon IV pada BBPOPT.

Page 19: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

5

Sebagai arah dan pedoman dalam pencapaian sasaran, maka disusunlah Rencana

Strategis Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (RENSTRA)

Tahun 2010 – 2014. Sebagaimana tercantum dalam Renstra, BBPOPT mempunyai

Visi: “Menjadi Lembaga Terpercaya dan Pusat Pengembangan Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2014”. Untuk mencapai visi yang

diinginkan pada tahun 2014, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan melaksanakan misi sebagai berikut :

a) Meningkatkan Pengetahuan dan keterampilan SDM di bidang pengamatan,

peramalan dan pengendalian OPT

b) Menciptakan model peramalan yang tepat dan akurat

c) Menciptakan metode pengamatan yang tepat dan akurat

d) Merakit dan mengembangkan teknologi pengendalian tepat guna yang efektif,

efisien dan aman

e) Menerapkan dan mengembangkan teknologi PHT spesifiklokasi

f) Meningkatkan pelayanan dan diseminasi informasi pengamatan, peramalan dan

teknologi pengendalian OPT

Urusan kepegawaian, tata usaha, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan serta

penyimpanan dan pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional

merupakan tugas Bagian Umum. Dalam melaksanakan fungsinya, Bagian Umum

mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) Pelaksanaan urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan.

b) Pelaksanaan urusan keuangan.

c) Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan.

d) Pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT tingkat nasional.

Dalam melaksanakan tugasnya, Bagian Umum dibantu oleh Subbagian

Kepegawaian dan Tata Usaha, Keuangan serta Rumah Tangga dan Perlengkapan.

2.1. Kepegawaian dan Tata Usaha

Urusan kepegawaian, surat menyurat dan kearsipan dilaksanakan oleh

Subbagian Kepegawaian dan Tata usaha, dengan uraian tugas sebagai

berikut:

a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran

Subbagian Kepegawaian dan Tata Usaha.

b) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan dan

pengembangan pegawai.

Page 20: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

6

c) Melakukan penyiapan bahan mutasi pegawai.

d) Melakukan penyiapan bahan pengembangan pegawai.

e) Melakukan urusan Tata Usaha Kepegawaian.

f) Melakukan penyiapan bahan penyusunan kelembagaan, ketatalaksanaan,

reformasi birokrasi, dan pengembangan pelaksanaan budaya kerja.

g) Melakukan urusan surat menyurat.

h) Melakukan urusan kearsipan.

i) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik

lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.

j) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan

pertanggungjawaban keuangan Subbagian Kepegawaian dan Tata

Usaha.

k) Melakukan penyiapan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian

Kepegawaian dan Tata Usaha.

Urusan kepegawaian dan tata usaha BBPOPT selama tahun 2013

melaksakan akan kegiatan sebagai berikut:

2.1.1. Urusan Kepegawaian

Keadaan jumlah pegawai BBPOPT pada awal tahun 2013 berjumlah 93

orang, pada akhir bulan Desember 2013 berjumlah 90 orang. Selama tahun

2013 telah terjadi mutasi pegawai sebanyak 3 orang karena pensiun sebagai

Pegawai Negeri Sipil, sehingga pada akhir tahun 2013 pegawai BBPOPT

berjumlah 90 orang (Lampiran.1). Daftar Urut Kepangkatan (DUK) dalam satu

tahun dibuat dua kali yaitu bulan Juni dan Desember sesuai dengan Sistem

Informasi Pegawai (SIMPEG), sehingga pegawai yang mengalami mutasi

seperti Kenaikan Pangkat Reguler, Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah,

dan Pensiun dapat segera diinformasikan. Daftar Urut Kepangkatan ini

dilaporkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

a. Mutasi Pegawai

Keadaan jumlah pegawai BBPOPT pada awal Januari 2013 sebanyak 93

orang, pada akhir bulan Desember 2013 berjumlah 90 orang. Secara

umum formasi kenaikan pangkat meliputi kenaikan pangkat reguler,

kenaikan pangkat penyesuaian ijazah, kenaikan pangkat fungsional,

kenaikan jabatan fungsional dan kenaikan gaji berkala. Pada tahun 2013

formasinya sebagai berikut:

Page 21: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

7

Kenaikan Pangkat Pegawai BBPOPT Tahun 2013 sebanyak 20 orang

(Lampiran. 2). Kenaikan Pangkat Reguler: 12 orang, Kenaikan Pangkat

Penyesuaian Ijazah: 3 orang dan Kenaikan Pangkat Fungsional: 5 orang

Kenaikan Jabatan Fungsional TMT 1 Oktober 2013 sebanyak 2 orang

atas nama: Wayan Murdita, S.P. (dari POPT Ahli Pertama ke POPT Ahli

Muda) dan Sawadi (dari POPT Pemula ke POPT Pelaksana).

Kenaikan Gaji Berkala Pegawai BBPOPT Tahun 2013 sebanyak 56

orang (Lampiran. 3)

Pada tahun 2013 terdapat pengurangan pegawai 3 orang karena

pensiun, yaitu Ir. Purwatiningsih (TMT 1 Agustus 2013), Ir. Firdaus

Natanegara, M.M., (TMT 1 September 2013) dan Tuti Heryanti (TMT 1

Desember 2013).

b. Pemenuhan Hak dan Kewajiban Pegawai

Hak Cuti pegawai BBPOPT Tahun 2013 diberikan kepada pegawai

sebanyak 60 orang.

c. Pengurusan Kartu Istri (KARIS) dan Kartu Suami (KARSU)

Pada tahun 2013 pengurusan Kartu Isteri (KARIS) sebanyak 12 kartu dan

Kartu Suami (KARSU) sebanyak 9 kartu.

d. Pemberian Tanda Penghargaan

Pada tahun 2013 pegawai BBPOPT yang menerima Tanda Penghargaan

Satya Lencana Karya Satya (XXX Tahun) sebanyak 3 orang (Ir. Sarsito

Wahono Gaib Subroto, M.M., Meliawati dan,Tuti Heryanti).

e. Pembinaan dan Pengembangan Pegawai (SDM )

1) Pembinaan Pegawai.

Dalam rangka pembinaan Pegawai Negeri Sipil diBBPOPT khususnya

untuk meningkatkan kedisiplinan pegawai sesuai dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010, bahwa untuk pengendalian disiplin

pegawai telah ditetapkan ketentuan jam kerja, yaitu pukul 07.30 - 16.00

WIB untuk hari Senin sampai Kamis dan untuk hari Jumat pukul 07.30

- 16.30 WIB. Rekapitulasi Daftar Hadir pegawai setiap bulan dilaporkan

ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Biro

Organisasi Kepegawaian Kementerian Pertanian.

Page 22: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

8

2) Pengembangan Sumber Daya Manusia

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan serta

untuk menambah wawasan agar dapat bekerja secara profesional,

maka pada tahun 2013 telah dilaksanakan pengembangan SDM baik

melalui pendidikan teknis maupun non teknis antara lain :

1. Penjenjangan Struktural

Sejalan dengan penetapan Reformasi Birokrasi, maka volume dan

beban kerja semakin banyak, sehingga dibutuhkan peningkatan

kemampuan pegawai agar mampu memberikan pelayanan yang

prima. Pada tahun 2013 pegawai BBPOPT telah mengikuti pelatihan

penjenjangan/Pendidikan Latihan Pimpinan yaitu:

- Diklatpim IV atas nama Edi Suryadi yang dilaksanakan di PPMKP

Ciawi, Bogor dari tgl 13 Mei - 20 Juni 2013.

- Ujian Dinas Tingkat II yang dilaksanakan di Bogor dari tanggal 25-28

Juni 2013 sebanyak 2 orang atas nama: Ita Sumirta dan Wawan

Gunawan, dan Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah (KPPI)

sebanyak 2 orang atas nama Dulhalim dan Taryono Kusumo

- Tugas Belajar Program S2 pada Institut Pertanian Bogor atas nama

Davied Apriyanto Sofyan,SP. Sesuai dengan Keputusan Menteri

Pertanian Nomor : 5909/Kpts/KP.440/11/2012, tanggal 23 November

2012.

2. Pengembangan SDM Administrasi

Kegiatan pengembangan SDM administrasi yang telah diikuti

pegawai BBPOPTyaitu:

- Mengikuti Sosialisasi Penerapan Peraturan Menteri Pertanian

No.68/Permentan/OT.140/11/2012 tentang Pedoman Pelaksanaan

Pemberian Tunjangan Kinerja bagi Pegawai lingkup Kementerian

Pertanian di Jakarta, tanggal 3 Januari 2013 yang diikuti oleh Kepala

Balai, Pejabat Eselon III, Pejabat Eselon IV, Arif Hidayat S., S.H. dan

Tato Yanuar Santoso

- Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern untuk Peningkatan

Kemampuan SDM, yang dilaksanakan di Jakarta, tanggal 4 Maret

2013, yang diikuti oleh Ir. M. Antulat T., Ir. Lilik Retnowati, Ir.

Purwatiningsih, Edi Suryadi, Yadi Kusmayadi, S.P., Ketut Suarsana,

Page 23: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

9

S.P., M.M., Idah Faridah, S.P., Anton Yustiano, S.P., Cahyadi Irwan

dan Tato Yanuar Santoso.

- Pertemuan Evaluasi Peramalan tingkat Nasional di Bandung,

tanggal 4 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Baskoro Sugeng Wibowo

dan Ir. Dini Suhadaniah.

- Bimbingan Teknis Pengadaan Barang dan Jasa untuk Peningkatan

Kemampuan SDM di Jakarta, tanggal 19 September 2013 yang

diikuti oleh Ir. Elwidar Is, Ir. Mustaghfirin, Teti Sri Mulyati, Oya

Kusmaya, Arif Hidayat S., S.H., Yoshi Futaki, S.IP. dan Wahyu

Adam.

- Mengikuti Kegiatan Pembinaan Karier bagi Pejabat Fungsional RIHP

dan Non RIHP serta Sosialisasi Pengembangan PNS melalui

Jabatan Fungsional Pengelola Barang dan Jasa (PBJ) di Jakarta,

tanggal 6 Nopember 2013 yang diikuti oleh Dedi Darmadi, S.P.,

Dianto Momon Sumono, Maryono, Memed Jamhari, S.ST., Aam

Mulyani, S.E., Eri Budiyanto, S.P., Aris Sutoaji, Urip Slamet Riyadi,

Retno Ayu P., S.P., Suwandi Irawan, Yoshi Futaki, S.IP., Arif

Hidayat, S.H. dan Masalah.

- Mengikuti Sosialisasi Penerapan Peraturan Pemerintah No. 53

Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil di Jakarta, tanggal

23 Desember 2013 yang diikuti oleh Ir. Sarsito Wahono Gaib

Subroto, M.M., Ir. Dini Suhadaniah, Yoshi Futaki, S.IP., Siyam,

Nurfiah, Ridwan Maulana, Anik Kurniati, S.P., Ulfah Nuzulullia, S.P.

dan Tato Yanuar Santoso.

- Mengikuti RAPIM B Ditjen Tanaman Pangan di Jakarta, tanggal 24

Desember 2013 yang diikuti oleh Ir. Sarsito Wahono Gaib Subroto,

MM., Ir. Baskoro S.W., Ir. M. Antulat T., Edi Suwardi Wijaya, S.P.,

Edi Suryadi, Samsu dan Tato Yanuar Santoso.

- Mengikuti Kegiatan Pembuatan SK Perubahan Gaji Pokok PNS

Tahun 2013 (Inpassing) di Cisarua - Bogor, tanggal 16 – 18 Mei

2013 yang diikuti oleh Ir. Purwatiningsih dan Arif Hidayat, S.H.)

- Mengikuti Kegiatan Evaluasi Logbook Pegawai Lingkup Ditjen

Tanaman Pangan di Cipayung, tanggal 6 – 8 Nopember 2013 yang

diikuti oleh Ir. Elwidar Is dan Ir. Dini Suhadaniah.

Page 24: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

10

- Mengikuti Kegiatan Temu Koordinasi Pengelola Sistem Aplikasi

Pelayanan Kepegawaian (SAPK) Lingkup Kementan, di Cisarua -

Bogor, tanggal 29 – 31 Januari 2013 yang diikuti oleh Ir. Dini

Suhadaniah dan Arif Hidayat, S.H.

- Mengikuti Kegiatan Updating Data Kepegawaian Lingkup Ditjen

Tanaman Pangan di Cipayung - Bogor, tanggal 16 – 18 Oktober

2013 yang diikuti oleh Ir. M. Antulat T. Dan Ir. Dini Suhadaniah.

- Mengikuti Pertemuan Penyusunan LAKIP di Cipayung - Bogor,

tanggal 31 Januari – 2 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Ir. Firdaus

Natanegara, M.M.

- Mengikuti Workshop Penyusunan Laporan Keuangan SAKPA dan

SIMAK BMN di Jatiluhur - Purwakarta, tanggal 21 – 24 Januari 2013

yang diikuti oleh Kurnaen, Gunawan, Carwika, S.TP. dan Yoshi

Futaki, S.IP.

- Mengikuti Pelatihan Tata Naskah Dinas di Cibogo - Bogor, tanggal

14 – 16 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Ir. Purwatiningsih, Rospina

Limbong dan Tarsim.

- Mengikuti Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa di

Bogor, tanggal 27 Pebruari – 1 Maret 2013 yang diikuti oleh Aam

Mulyani, S.E., Yoshi Futaki, S.IP. dan Suwandi Irawan.

- Mengikuti Sosialisasi Sistem Keterbukaan Informasi Publik di Bogor,

tanggal 1 – 3 April 2013 yang diikuti oleh Ir. Baskoro, S.W., Ir. M.

Antulat T. dan Ir. Purwatiningsih.

- Mengikuti Forum Pemahaman ASKES, TASPEN dan BAPETARUM

di Jakarta, tanggal 22 Maret 2013 yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is.

- Mengikuti Pelatihan/Sosialisasi Aplikasi SIMONEV Ditjen Tanaman

Pangandi Pekanbaru,tanggal 10 – 12 April 2013 yang diikuti oleh Ir.

Firdaus Natanegara, M.M., Mamat Rahmat dan Nurpiah.

- Mengikuti Latihan Satuan Pengamanan (SATPAM) di Bogor,

tanggal 18 – 20 April dan 25 – 27 April 2013.

- Mengikuti Sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2013 dan

Aplikasi Revisi RKA-KL TA 2013 di Karawang, tanggal 25 April 2013

yang diikuti oleh Ir. Elwidar Is dan Ir. Baskoro Sugeng Wibowo.

Page 25: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

11

- Mengikuti Workshop Penertiban Aset Lingkup Ditjen Tanaman

Pangandi Yogyakarta, tanggal 22 – 24 Mei 2013 yang diikuti oleh

Gunawan.

- Mengikuti Seminar tentang Pemberdayaan Perempuan di Jakarta,

tanggal 7 Juni 2013 yang diikuti oleh Ir. Lilik Retnowati, dan Ir.

Elwidar.

- Mengikuti Pelatihan SDM dalam menunjang arsip aktif dan arsip

inaktif di Bogor, tanggal 24 – 26 Juni 2013 yang diikuti oleh Aam

Mulyani, S.E., dan Nursih.

- Mengikuti Pelatihan Kesekretariatan dan Panitera di Ciawi- Bogor,

tanggal 24 – 31 Oktober 2013 yang diikuti oleh Tarsim dan Rasimun.

- Mengikuti Sosialisasi Keuangan di Karawang, tanggal 18 September

2013 yang diikuti oleh Teti Sri Mulyati dan Carwika, S.TP.

- Mengikuti Sosialiasi Asuransi Kesehatan (ASKES) lingkup

Kementerian Pertanian di Jakarta, tanggal 2 Oktober 2013 yang

diikuti oleh Ir. Dini Suhadaniah, Tri MPL, Tuti Heryanti dan Masalah

dan lingkup Ditjen Tanaman Pangan, tanggal 25 Oktober 2013 yang

diikuti oleh Ir. Elwidar is, Ir. Lilik Retnowati, Mamat Rahmat, Eri

Budiyanto, S.P., Sudarti, S.P., Rina Nurdiana, A.Md., Ita Sumirta dan

Masalah.

- Mengikuti Pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerjadi Cisarua

Bogor, tanggal 28 – 31 Nopember 2013 yang diikuti oleh Cahyadi

Irwan dan Taryono.

- Mengikuti Pelatihan Kepribadian dan Master Ceremony (MC), di

Jakarta, tanggal 22 Nopember 2013 yang diikuti oleh Shinta

Stephanie Dian Lestari, A.Md.

- Mengikuti Diklat Dasar Analisis Kepegawaian Tingkat Keahlian dan

Keterampilan lingkup Kementerian Pertanian di Lido Sukabumi,

tanggal 14 – 27 Nopember 2013 yang diikuti oleh Arif Hidayat S.,

S.H.

3. Pengembangan SDM Teknis

- Mengikuti Pertemuan Kegiatan Penetapan Daftar Usulan Angka

Kredit (DUPAK) di Bogor, tanggal 21 – 23 Januari 2013 yang diikuti

Page 26: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

12

oleh Yoyo Kusprayogie, Dadan Hardyana, B.Sc., Suwarman, S.P.

dan Yadi Kusmayadi, S.P.

- Mengikuti Persiapan Pengelolaan Situs Web SMS Server Majalah

Info Tanaman di Jakarta, tanggal 31 Januari 2013 yang diikuti oleh

Ir. M. Antulat T. dan Rahmad Gunawan, S.P.

- Mengikuti Training of Trainer (TOT) PL 1 SLPHT di Malang Jawa

Timur, tanggal 18 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Sudarti, S.P.

- Mengikuti Seminar Penerapan Uji Terap di Cikarang, tanggal 19 –

20 Pebruari 2013 yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.

- Mengikuti Kegiatan Evaluasi penilaian DUPAK Pejabat Fungsional

Rumpun Ilmu Hayati di Bogor, tanggal 27 – 28 Pebruari 2013 yang

diikuti oleh Suwarman, S.P., Yadi Kusmayadi, S.P., Dadan

Hardyana, B.Sc. dan Yoyo Kusprayogie

- Mengikuti workshop penyusunan standar operasional (SOP) VHT di

Bogor, tanggal 7 – 9 Nopember 2013 yang diikuti oleh Wayan

murdita, S.P., Sri Murtiati, S.P. dan Willing Bagariang, S.P.

- Mengikuti Sosialisasi Pedoman Pengelolaan PHLN dan

Pemanfaatan BLN di Medan, tanggal 28 Maret 2013 yang diikuti

oleh Ir. Mustaghfirin

- Mengikuti Program Magang dalam Bidang Multi Media dan Jaringan

untuk peningkatan Kemampuan SDM di Jakarta, tanggal 6 – 8 Mei

2013 yang diikuti oleh Rahmad Gunawan, S.P.

- Mengikuti Seminar Eppedorf-Day di Bandung, tanggal 2 Juli 2013

yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.

- Mengikuti Rapat Pleno Penilaian Angka Kredit jabatan Fungsional

POPT di Jakarta, tanggal 26 Juli 2013 yang diikuti oleh Suwarman,

S.P. dan Yoyo Kusprayogie

- Mengikuti Sosialisasi Pengelolaan Lalat Buah Skala Luas Tanaman

Mangga di Indramayu, tanggal 21 – 23 Oktober 2013 yang dikuti

oleh Wayan murdita, S.P.

- Mengikuti Kegiatan Konsolidasi Pelaksanaan Sinergisme Sistem

perlindungan Hortikulturadi Pekanbaru, tanggal 23 – 25 September

2013 yang diikuti oleh Anik Kurniati, S.P.

Page 27: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

13

- Mengikuti Seminar Pelatihan Menulis Berita, tanggal 4 Nopember

2013 di Jakarta yang diikuti oleh Suwarman, S.P., Yadi Kusmayadi,

S.P., Dedi Darmadi, S.P., Idah Faridah, S.P., Ani Widarti, S.Si., Umi

Kulsum, S.P., Anik Kurniati, S.P., Cahyadi Irwan, Dianto Momon

Sumono, Surono, A.Md., Rina Nurdiana, A.Md., Atep Budiman dan

Tato Yanuar Santoso

- Mengikuti workshop penyusunan standar operational (SOP) VHT di

Bogor, tanggal 7 – 9 Nopember 2013 yang diikuti oleh Wayan

Murdita,S.P., Sri Murtiati, S.P. dan Willing Bagariang, S.P.

- Mengikuti Pelatihan Analisis Lanjutan di Bogor, tanggal 10 – 22

Nopember 2013 yang diikuti oleh Ani Widarti, S.Si.

- Mengikuti Kegiatan Penyusunan Petunjuk Teknis (Juknis) Penulisan

Karya Tulis Ilmiah (KTI) di Depok, tanggal 26 – 28 Nopember 2013

yang diikuti oleh Suwarman, S.P. dan Ani Widarti, S.Si.

- Mengikuti kegiatan Diklat Dasar penyuluh di Ciawi Bogor, tanggal 30

Nopember – 19 Desember 2013 yang diikuti oleh Sri Murtiati, S.P.

2.1.2. Urusan Ketatausahaan

Urusan ketatausahaan mempunyai tugas dalam pengurusan surat menyurat

yang meliputi pekerjaan mengagendakan surat masuk dan keluar,

menyalurkan surat dengan buku expedisi (jasa kurir), penerimaan dan

pengiriman berita melalui telepon, dan faksimili, penerimaan tamu dan

melaksanakan pelayanan pimpinan.

Selama tahun 2013 surat masuk berjumlah 978 surat dan surat keluar 2031

surat. Surat masuk melalui Email sebanyak 27 surat, Faxsimile 526 surat,

diantar langsung 146 surat dan melalui jasa pos 136 surat. Surat keluar

yang dikirim melalui jasa pos 436 surat, dikirim melalui faksimile 513 surat

dan email 20 surat.

2.1.3. Urusan Pelayanan Aparatur

a. Dalam pelayanan kunjungan tamu, BBPOPT memberikan Kuesioner

kepada tamu berupa kuesioner indek kepuasan masyarakat yang hasilnya

diharapkan mampu memberikan gambaran kualitas pelayanan BBPOPT

kepada masyarakat. Hasil rekapitulasi pengisian kuesioner tersebut

selanjutnya diolah dan dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal

Page 28: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

14

Tanaman Pangan dalam dua periode yaitu pada bulan Juni dengan nilai

87.96 (Sangat baik) dan bulan Desember dengan nilai 88.12 (Sangat baik)

b. Salah satu tolok ukur untuk mengetahui derajat kesehatan Organisasi

lingkup Kementan sangat dibutuhkan informasi mengenai kualitas budaya

kerja Aparatur Negara lingkup Kementerian Pertanian. Untuk itu

diupayakan menyajikan Indek Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja

(IPNBK) Aparatur Negara Lingkup Kementerian Pertanian. Indeks tersebut

diperoleh dari pendapat seluruh pegawai yang dikumpulkan melalui:

SURVEI INDEKS PENERAPAN NILAI DASAR BUDAYA KERJA

APARATUR NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN. Survei ini

dilakukan dengan membagikan untuk diisi Kuesioner untuk diisi oleh

seluruh pegawai untuk mendapatkan data/ informasi mengenai

pengalamannya sehari-hari dalam melaksanakan 5 pasang nilai nilai dasar

budaya kerja pegawai Balai Besar Peramalan OPT. Dalam tahun 2013

penilaian IPNBK dilakukan pada bulan September dengan nilai 81.5 (Baik)

dan hasil rekapitulasi kuesioner ini dilaporkan ke Sekretariat Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan untuk diteruskan ke Biro Organisasi dan

Kepegawaian Kementerian Pertanian.

c. Selama tahun 2013 BBPOPT membuat, memperbanyak dan mengedarkan

Surat Keputusan Kepala Balai sebanyak 7 SK, Surat Keputusan KPA 50

SK, Surat Penugasan Kepala Balai 23 SP, dan Surat Perjanjian Kontrak

Kerja seluruh Pegawai BBPOPT 17 SPKK.

2.2. Keuangan

Urusan keuangan dilaksanakan oleh Subbagian Keuangan dengan uraian

tugas sebagai berikut:

a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran

Subbagian Keuangan.

b) Melakukan urusan akuntansi.

c) Melakukan urusan perbendaharaan dan tata usaha keuangan.

d) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik

lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.

e) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan

pertanggungjawaban keuangan Subbagian Keuangan.

Page 29: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

15

f) Melakukan penyiapan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian

Keuangan.

Dalam rangka menunjang kelancaran kegiatan operasional kantor, pada

Tahun Anggaran 2013 Sub Bagian Keuangan melaksanakan kegiatan rutin

dan non rutin.

2.2.1. Kegiatan rutin

Kegiatan rutin urusan keuangan sebagai berikut:

Pengajuan gaji induk pegawai BBPOPT.

Pengajuan kenaikan gaji berkala.

Pengajuan kekurangan gaji.

Pengajuan gaji ke 13.

Pengajuan uang makan

Mengerjakan Ganti Uang (GU) isi dan GU nihil.

Mengerjakan pengajuan Uang Persediaan (UP) dan Tambah Uang

Persediaan (TUP)

Pencairan uang.

Membayarkan dan mengembalikan uang makan.

Membayar uang perjalanan dinas (GU) dan Langsung (LS) melalui

rekening bendahara.

Membukukan Surat Perintah Membayar (SPM) dan Surat Perintah

Pencairan Dana (SP2D).

Melakukan pengisian kartu kendali untuk gaji dan kegiatan per MAK.

Menyortir dan merekap SPJ masuk

Melakukan penjilidan SPJ kegiatan

Pembuatan Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP), Surat

Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTB), Surat Permintaan

Pembayaran (SPP) dan SPM.

Melakukan pembuatan dan verifikasi SPM

Melakukan Injeksi SPM oleh pejabat penandatanganan SPM

Melakukan pengajuan SPM ke KPPN Karawang.

Melakukan pencatatan buku kasir.

Membukukan transaksi keuangan ke dalam Buku Kas Umum (BKU).

Page 30: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

16

Melakukan pencatatan uang persekot

Penyetoran pajak

Mengantar bukti Surat Setoran Pengembalian Belanja (SSPB) ke Bank

Mengantar bukti Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) ke Bank.

Pembuatan laporan realisasi anggaran mingguan.

Melakukan rekapitulasi dan penyetoran pajak dan Pendapan Negara

Bukan Pajak (PNBP).

Melakukan input data SPM dan SP2D ke aplikasi Sistem Akuntansi

Kuasa Pengguna Anggaran (SAKPA).

Melakukan rekonsiliasi internal Sistem Akuntansi Keuangan (SAK)

dengan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Keuangan Barang Milik

Negara (SIMAK BMN).

Pembuatan laporan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran

Melakukan rekonsiliasi SAK dengan bendahara.

Melakukan rekonsiliasi keuangan ke KPPN Karawang.

Melakukan rekonsiliasi keuangan tingkat wilayah Jawa Barat lingkup

Kementerian Pertanian.

Mengirimkan laporan keuangan berupa laporan bulanan, semesteran,

dan tahunan ke instansi terkait/Eselon I Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan dan Unit Akuntansi Pembantu Penggunaan Anggaran Wilayah

(UAPPAW) Jawa Barat dan menginventarisasi arsip keuangan.

2.2.2. Pembayaran Gaji dan Tunjangan

Pembayaran gaji dan tunjangan merupakan komponen kegiatan dari output

kegiatan layanan perkantoran berupa belanja pegawai. Realisasi

Pembayaran gaji dan tunjangan yang berakhir 31 Desember tahun 2013

sebesar Rp 4.694.012.395,- (98,85 %) dari pagu anggaran sebesar Rp

4.748.693.000,-, dengan sisa anggaran sebesar RP 54.680.605,-. (Lampiran

4).

Page 31: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

17

2.2.3. Pembayaran Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran

Operasional dan pemeliharaan perkantoran mempunyai pagu anggaran Rp.

791.094.000,- sampai dengan akhir Desember 2013 terealisasi Rp.

747.089.071,- (94,44 %) dengan sisa anggaran Rp. 44.004.929,- (6,56 %),

yang terdiri dari perbaikan dan operasional traktor Rp 1.764.000,-, Perbaikan

komputer Rp 1000,- perbaikan AC Split dan Window Rp 1000,- Perawatan

mesin potong rumput Rp. 2000,- dan lain-lain. (Lampiran 4 ).

2.2.4. Pembayaran Biaya Kegiatan Teknis Pengembangan Peramalan

Serangan OPT.

Kegiatan Teknis Pengembangan Peramalan Serangan OPT mempunyai pagu

anggaran tahun 2013 Rp. 5.795.866.000,- dengan realisasi Rp.

5.513.603.238,- (95,13 %). Dari kegiatan tersebut terdapat sisa anggaran Rp.

282.262.762,-. (Lampiran 4).

2.2.5. Operasional BBPOPT

Realisasi kegiatan pengadaan perangkat pengolah data dan komunikasi,

pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran, serta gedung dan bangunan

terealisasi Rp 861.188.312,- (99,63 %) dari pagu anggaran Rp 864.347.000.

Dari kegiatan tersebut terdapat sisa anggaran Rp 3.158.688,- .

Secara keseluruhan realisasi anggaran dari kegiatan Pengembangan

Peramalan Serangan OPT Satuan Kerja Balai Besar Peramalan OPT sebesar

Rp. 11.815.893.016,- (96,85 %) dari pagu anggaran Rp. 12.200.000.000,-

dengan pengembalian ke Kas Negara Rp. 384.106.984,-.

Untuk merealisasi anggaran tersebut, memproses Surat

Pertanggungjawaban/kwitansi sebanyak 3.803 kwitansi, SPP, DRPP,

masing-masing 322 dokumen, potongan pajak (PPN/PPh) sebanyak 143

bukti setoran dengan nilai Rp. 522.163.370,-, PNBP dengan nilai Rp.

307.428.156,- yang terdiri dari BMN 16 setoran sebesar Rp. 176.025.000,-

dan 2 setoran yaitu pengembalian Uang Persediaan (UP) sebesar Rp.

52.336.356,- dan Tambahan Uang Persediaan (TUP) sebesar Rp.

79.066.800,-, melakukan pengajuan Surat Perintah Membayar (SPM) ke

Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Karawang sebanyak 322

SPM. Lampiran 5.

Page 32: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

18

2.2.6. Kegiatan Lainnya

Kegiatan lain yang dilakukan Sub Bagian Keuangan pada tahun 2013 adalah

pemberitahuan mengenai minus pagu Belanja Pegawai ke Eselon I Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, membuat laporan realisasi anggaran, perbaikan

data base pegawai BBPOPT di KPPN Karawang, perbaikan data aplikasi Gaji

Pokok Pegawai (GPP), SAKPA dan SIMAK-BMN, mengunduh aplikasi

RKAKL dengan bimbingan KPPN Karawang, membuat SKPP Pensiun atas

nama Ir. Purwatiningsih, Ir. Firdaus Natanegara, MM., dan Tuti Heryanti,

mengajukan kekurangan gaji pokok dan tunjangan beras, mengajukan

kenaikan tunjangan jabatan fungsional bagi 40 pegawai.

Selain kegiatan di atas, pada tahun 2013 Subbagian keuangan juga telah

mengikuti kegiatan pelatihan, Workshop serta rapat-rapat sosialisasi yang

berhubungan dengan keuangan.

Adapun kegiatan yang bersifat pelatihan/Workshop/sosialisasi di bidang

keuangan yang dilaksanakan meliputi :

a) Mengikuti sosialisasi/workshop semester II tahun 2012 SAK dan SIMAK-

BMN tingkat wilayah Jawa Barat di Jatiluhur, Purwakarta-Jawa Barat.

b) Mengikuti sosialisasi/workshop semester I tahun 2013 SAK dan SABMN

di Padang, Sumatera Barat.

c) Mengikuti Sosialisasi/workshop Pedoman Administrasi Keuangan (PAK)

di Bandung.

d) Bimbingan Teknis tentang Laporan Pertanggungjawaban Keuangan di

KPPN Karawang.

e) Mengikuti Sosialisasi Langkah-Langkah dalam Menghadapi Akhir Tahun

2013 di KPPN Karawang.

f) Pengambilan DIPA Tahun Anggaran 2014 di KPPN Karawang.

g) Melakukan pengurusan tunjangan kinerja untuk pegawai Balai Besar

Peramalan OPT.

Page 33: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

19

2.3. Rumah Tangga dan Perlengkapan

Subbag rumah tangga dan perlengkapan melaksanakan urusan rumah

tangga dan perlengkapan serta pengelolaan cadangan bahan pengendali OPT

tingkat Nasional dengan rincian sebagai berikut:

a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran

Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan.

b) Melakukan urusan rumah tangga.

c) Melakukan urusan perlengkapan.

d) Melakukan pengelolaan asrama.

e) Melakukan urusan penyimpanan cadangan bahan pengendali OPT tingkat

Nasional.

f) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik

lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.

g) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan

pertanggungjawaban keuangan Subbagian Rumah Tangga dan

Perlengkapan.

h) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Subbagian

Rumah Tangga dan Perlengkapan.

2.3.1. Kerumahtanggaan

Kegiatan kerumahtanggaan meliputi; kebersihan, fasilitas kegiatan

rapat/pertemuan, pelaksanaan keamanan dan ketertiban kantor,

pemeliharaan saluran air, pelayanan penggandaan dokumen, pemeliharaan

dan pembayaran jasa (listrik, telepon, internet dan sms server), pemeliharaan

gedung, perawatan dan perbaikan peralatan dan mesin dan pemeliharaan

kendaraan dinas, yang secara rinci disajikan sebagai berikut:

a. Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin yang meliputi: pembuatan

jadwal tenaga kerja kebersihan, pengaturan tim kebersihan,

pemeliharaan taman kantor, pelaksanaan kebersihan gedung kantor,

pelaksanaan kebersihan asrama, pelaksanaan kebersihan halaman

sekitar kantor, pelaksanaan kegiatan potong rumput, pengaturan

pembuangan sampah, pelaksanaan kebersihan rumah kaca,

pelaksanaan kebersihan lingkungan sarana dan prasarana kebun

Page 34: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

20

percobaan serta pengawasan kegiatan kebersihan. Kegiatan kebersihan

kantor BBPOPT pada tahun 2013 dilaksanakan oleh 8 orang tenaga

kebersihan yang dikoordinasikan oleh penanggungjawab kebersihan.

b. Pelaksanaan kegiatan fasilitasi penyelenggaraan rapat atau pertemuan

meliputi: kegiatan pelatihan, kunjungan lembaga, rapat besar sebulan

sekali, pertemuan rutin pejabat fungsional seminggu sekali dan

pertemuan insidentil. Hal-hal yang difasilitasi antara lain: menyiapkan

sound sistem, layar dan multimedia projector, menata meja kursi ruangan

rapat.

c. Pelaksanaan kegiatan keamanan kantor BBPOPT dilaksanakan secara

rutin yaitu: membuat jadwal satuan pengamanan, mengingatkan

pemakaian tanda pengenal pegawai, penerimaan tamu, patroli jaga,

pengawalan uang/barang, penyimpanan kunci kantor dan asrama,

pengamanan fisik, pemberian tanda bahaya, parkir kendaraan,

penanganan tindakan kriminalitas, kelancaran lalu lintas, dan pelaporan

kegiatan satuan pengamanan. Dalam penyelenggaraan kegiatan

keamanan dan ketertiban kantor, dilaksanakan oleh 11 orang tenaga

keamanan yang dikoordinasikan oleh penanggungjawab satuan

pengamanan dengan jadwal jaga sebagai berikut:

a. Pagi dari pukul 06.00 s/d 14.00, (2 orang)

b. Siang dari pukul 14.00 s/d jam 22.00, (2 orang)

c. Malam dari pukul 22.00 s/d 06.00, (4 orang)

d. Libur (3 orang)

Untuk jadwal jaga malam BBPOPT menerapkan jadwal piket malam yang

melibatkan seluruh pegawai pria secara rutin sesuai jadwal yang

ditetapkan.

d. Urusan pemeliharaan dan pembayaran listrik, telepon, internet dan sms

server dilakukan secara rutin setiap bulan. Pembayaran listrik, telepon,

internet dan sms server terealisasi dari bulan Januari s/d Desember

2013.

e. Kegiatan pemeliharaan gedung, ruang kantor, peralatan kantor dan

kendaraan dinas tahun 2013 meliputi perbaikan dan operasional pompa

air 2 unit, perbaikan komputer 20 unit, perawatan AC Split dan Window

Page 35: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

21

27 unit, pemeliharaan jaringan LAN 1 unit, perbaikan dan operasional

mesin potong rumput 4 unit. Untuk perawatan dan perbaikan kendaraan

dinas roda roda 4 (7 unit) yaitu untuk operasional Kepala Balai (2 unit),

operasional kantor (2 unit), operasional Kepala Bagian Umum dan Kepala

Bidang (3 unit), sedangkan untuk kendaraan bermotor roda 2 (16 unit)

yang penggunaannya untuk : operasional Kepala Seksi dan Kasubbag (7

unit), operasional Koordinator Fungsional (1 unit), operasional kegiatan

umum (3 unit), operasional kegiatan fungsional (2 unit), operasional

bidang pelayanan dan teknis (2 unit) dan operasional bidang program

dan evaluasi (1 unit).

2.3.2. Pengelolaan Asrama

Kegiatan pengelolaan asrama mencakup pemeliharaan, kebersihan dan

pelayanan sebagai berikut:

a. Kegiatan pemeliharaan asrama meliputi: perawatan peralatan dan mesin,

perbaikan pintu, penggantian lampu, perbaikan saluran pembuangan air

dan pemeliharaan toilet.

b. Kegiatan kebersihan dilaksanakan secara rutin meliputi: menyapu dan

mengepel lantai, membersihkan dinding kaca dan membersihkan sarang

laba-laba.

c. Kegiatan pelayanan meliputi: pelayanan akomodasi dan konsumsi seperti

menyiapkan kamar tidur untuk peserta pelatihan/rapat dinas dan

menyiapkan ruangan makan peserta pelatihan/rapat dinas. Pada tahun

2013 kegiatan pelatihan yang diselenggarakan di kantor BBPOPT adalah

5 pelatihan.

2.3.1. Urusan Perlengkapan

Urusan perlengkapan yang dilaksanakan Subbagian Rumah Tangga dan

Perlengkapan meliputi:

a. Penyelenggaraan penatausahaan Barang Milik Kekayaan/Negara

(BMKN) dan barang persediaan dilaksanakan dengan menggunakan

sistem informasi manajemen akuntansi keuangan (SIMAK-BMN). Dalam

rangka pemutakhiran data dan memudahkan pelaksanaan tugas

penatausahaan barang tahun 2013 yaitu: melakukan konsultasi

Page 36: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

22

pengelolaan BMN dengan pihak terkait. Hal-hal yang dikonsultasikan

adalah tata cara penghapusan BMN, tata cara penghapusan BMN yang

hilang, prosedur dan pelaksanaan penetapan status penggunaan BMN,

pengurusan sertifikat tanah BBPOPT atas nama pemerintah Republik

Indonesia, operasional aplikasi SIMAK-BMN, workshop BMN, sosialisasi

aplikasi SIMANTAP versi 2, pemanfaatan/ penggunaan BMN berupa

Rumah Negara dan rekonsiliasi laporan BMN.

b. Pelaksanaan kegiatan pengadaan barang meliputi: keperluan sehari-hari

perkantoran, pengadaan alat pengolah data dan komunikasi, pengadaan

peralatan kantor dan pembangunan pos satuan pengamanan.

Kegiatan pengadaan barang keperluan sehari-hari perkantoran yaitu:

belanja alat tulis kantor, barang cetakan, penggandaan, pembelian

bahan dan peralatan kebersihan, makanan kecil/minuman untuk

penerimaan tamu dan rapat, langganan surat kabar dan langganan

internet serta pengadaan pakaian dinas pegawai 93 stel dan pakaian

satpam 11 stel, sesuai dengan jumlah pegawai BB-POPT pada tahun

2013.

Kegiatan pengadaan alat pengolah data yang dilaksanakan tahun 2013

yaitu: pengadaan printer 15 unit, laptop 11 unit dan komputer PC 15 unit.

Untuk pengadaan peralatan komunikasi tahun 2013 yaitu: pengadaan

infokus 2 unit dan sound system 1 unit.

Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Kantor yang dilaksanakan

pada Tahun 2013 yaitu: Pengadaan Peralatan Kantor dan Pengadaan

Peralatan Laboratorium. Pengadaan peralatan kantor terdiri dari:

pengadaan lemari besi sliding door (15 unit), meja kursi kuliah (100 unit),

kursi laboratorium (60 unit), pendingin ruangan (8 unit), mesin potong

rumput dorong (1 unit), mesin potong rumput gendong (3 unit) dan

vacuum cleaner (2 unit). Pengadaan peralatan laboratorium adalah

pengadaan spektrofotometer (1 unit).

Mengingat luas areal jaga kantor, Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan tahun 2013 melakukan kegiatan pembangunan

pos keamanan kantor (1 unit) dengan ukuran 4x2 meter.

Page 37: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

23

c. Menyiapkan dan melaksanakan pengiriman barang peralatan

laboratorium. Laporan pengelolaan peralatan laboratorium disampaikan

setiap bulan ke Sekretaris Direktur Jenderal Tanaman Pangan. Selama

tahun 2013 tidak ada pengiriman barang peralatan laboratorium.

d. Untuk mengetahui sisa stok barang pestisida baik secara administrasi

dan sisa fisik di gudang, dilaksankan kegiatan pembukuan secara rutin

dan opname persediaan pestisida setiap semester. Laporan pengelolaan

pestisida disampaikan secara periodik yaitu bulanan, semesteran dan

tahunan ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan Sekretariat

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Jakarta. Selama tahun 2013 tidak

ada penerimaan dan pengeluaran pestisida.

e. Berdasarkan hasil kegiatan penghapusan barang, Subbagian Rumah

Tangga dan Perlengkapan melaksanakan kegiatan lelang barang. Pada

tahun 2013 daftar barang yang di lelang berupa peralatan dan mesin

sejumlah 599 unit.

f. Dalam rangka tertib administrasi dan menindaklanjuti hilangnya Barang

Milik Negara berupa peralatan dan mesin yaitu: sumur dengan pompa

dan AWS, Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan mengusulkan

bebas dari TGR (Tuntutan Ganti Rugi) ke Direktur Jenderal Tanaman

Pangan.

g. Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Keuangan dan Kepala

Badan Pertanahan Nasional R.I. Nomor 186/PMK.06/2009 Nomor 24

tahun 2009 tentang Pensertifikatan Barang Milik Negara Berupa Tanah,

dan pada tahun 2013 semua tanah yang dikuasai BBPOPT telah atas

nama Republik Indonesia (RI) yaitu sebanyak 11 sertifikat.

h. Melaksanakan kegiatan rekonsiliasi internal (SIMAK-BMN dan SAKPA)

sebagai bahan rekonsiliasi Sistem Akuntansi Keuangan (SAI) dengan

KPPN Karawang, yang selanjutnya dilaporkan ke Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan Kementerian Pertanian dan Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian sebagai koordinator wilayah Provinsi Jawa Barat.

Page 38: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

24

III. PROGRAM DAN EVALUASI

Pengelolaan penyusunan program dan evaluasi peramalan, pengembangan

peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan

tugas Bidang Program dan Evaluasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang

Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan rencana, program dan anggaran peramalan, pengembangan

peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

b) Pelaksanaan kerjasama peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

c) Pemantauan dan evaluasi peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

d) Penyusunan laporan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Program dan Evaluasi dibantu oleh Seksi

Program dan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.

3.1. Program

Rincian tugas pekerjaan seksi Program sampai denga akhir Desember 2013

masih mengacu pada Keputusan Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman

Pangan Nomor : 03/Kpts/OT.140/C/01/2011 tanggal 24 November 2011 yaitu:

a. Melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data peramalan,

pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura;

b. Melakukan penyiapan bahan penyusunan program, dan rencana kerja

peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura;

c. Melakukan penyiapan bahan penyusunan anggaran peramalan,

pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura;

d. Melakukan penyiapan bahan kerjasama peramalan, pengembangan

peramalan OPT, dan rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Page 39: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

25

3.1.1 Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data Peramalan,

Pengembangan Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan

dan Hortikultura.

a. Pengumpulan, pengolahan dan analisis data peramalan OPT Padi di

Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau,

Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung,

Lampung, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah,

Jawa Timur, Bali Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Timur, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara, Papua

Barat dan Papua.

b. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Aceh sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model peramalan

OPT utama Tanaman Padi.

c. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Sumatera Utara sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

d. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Sumatera Barat menghasilkan 10 model peramalan OPT utama

Tanaman Padi.

e. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Riau sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model peramalan

OPT utama Tanaman Padi.

f. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Jambi sebanyak 1 kali dan menghasilkan 6 model peramalan

OPT utama Tanaman Padi.

g. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Bengkulu sebanyak 1 kali dan menghasilkan 10 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

h. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

Page 40: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

26

i. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Lampung sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

j. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Banten sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model peramalan

OPT utama Tanaman Padi.

k. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Jawa Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

l. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Jawa Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

m. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 2 kali dan menghasilkan

8 model peramalan OPT utama Tanaman Padi.

n. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi Spesipik Lokasi di

Provinsi Jawa Timur sebanyak 2 kal idan menghasilkan 12 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

o. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi Spesipik Lokasi di

Provinsi Bali sebanyak 2 kalidan menghasilkan 10 model peramalan OPT

utama Tanaman Padi.

p. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10

model peramalan OPT utama Tanaman Padi.

q. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 1 kali dan menghasilkan 2

model peramalan OPT utama Tanaman Padi.

r. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

s. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

Page 41: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

27

t. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 7 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

u. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 1 kali dan menghasilkan 10 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

v. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 2 kali dan menghasilkan 12 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

w. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2 kali dan menghasilkan 10 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

x. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Gorontalo dan menghasilkan 6 model peramalan OPT utama

Tanaman Padi.

y. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 2 kali dan menghasilkan 6 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

z. Pengembangan Peramalan OPT Tanaman Padi spesifik Lokasi di

Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 1 kali dan menghasilkan 8 model

peramalan OPT utama Tanaman Padi.

aa. Pengamatan Peramalan dan Pengendalian Organisme Pengganggu

Tumbuhan pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Provinsi Papua,

Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku,

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,

Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa

Timur, DI Yogyakarta, Bangka Belitung, Riau, Lampung, Sumatera

Selatan Sumatera Utara, Jambi, dan Bengkulu.

Page 42: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

28

3.1.2 Melakukan penyiapan bahan penyusunan program, dan rencana kerja

peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi

Tanaman Pangan dan Hortikultura

a. Pelaksanaan rincian tugas Seksi Program meliputi :

Melaksanakan Konsultasi Penyusunan Program, rencana kerja

peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi

tanaman pangan dan hortikultura dengan Instansi terkait di Pusat dan

Daerah untuk Tahun Anggaran 2014

Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan (Renja) Balai

Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran

2014.

Melaksanakan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Tahun Anggaran 2014

Melaksanakan Perbaikan/Updating Penyusunan Rencana Strategis

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun

2010 – 2014

b. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan meliputi :

Pertemuan Koordinasi penyusunan program dan rencana lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014

Pertemuan Pemantapan Penyusunan Program dan rencana kerja

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014

Pertemuan Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka

Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013

Pertemuan Evaluasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka

Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013

Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tanaman dan Hewan Indonesia

Tahun 2013 dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman

Pangan Tahun 2013

Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanaman, sasaran panen

dan sasaran produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 tingkat pusat di

Jakarta.

Page 43: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

29

Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen

dan sasaran produksi tanaman pangan tahun 2013 tingkat regional I -

V.

Pertemuan koordinasi Pengamanan Produksi Tanaman Pangan

Tingkat Pusat di Jakarta Tahun 2013

Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah

Binaan di Provinsi Aceh Tahun 2013

Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah

Binaan Provinsi Kalimantan Tengah. Tahun 2013

Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah

Binaan di Provinsi Bali Tahun 2013.

3.1.3 Melakukan Penyusunan Rencana Anggaran Peramalan, Pengembangan

Peramalan OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan

Hortikultura.

a) Pelaksanaan Rincian tugas Seksi Program meliputi :

Menyusun Kegiatan Tahun 2014 (Pagu Indikatif Rencana Anggaran

tahun 2014)

Melaksanakan Pertemuan Penelaahan dan Verifikasi Rencana

kegiatan dan Anggaran Kegiatan tahun 2014 (Draft DIPA dan POK

Rencana Anggaran Tahun 2014) dengan Biro Perencanaan

Kementerian Pertanian sebanyak 3 kali

Melaksanakan Pertemuan Penelaahan dan Verifikasi Rencana

kegiatan dan Anggaran Kegiatan tahun 2014 (Draft DIPA dan POK

Rencana Anggaran Tahun 2014) dengan Inspektorat Jenderal

Kementerian Pertanian sebanyak 3 kali

Melaksanakan Penyusunan Rencana kerja dan Anggaran Balai Besar

Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Tahun

Anggaran 2014

Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan

Tahun 2014 (Pagu Sementara Anggaran Tahun 2014) dengan

Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan

Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan

Tahun 2014 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2014)

Page 44: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

30

Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran Kegiatan

Tahun 2014 (Pagu Definitif Anggaran Tahun 2014) dengan Direktorat

Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan

Melaksanakan Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan

Tahun 2014 (Pagu Definitif Rencana Anggaran Tahun 2014)

Melaksanakan Penyusunan Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) Balai

Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun Anggaran

2014.

Melaksanakan Penyusunan Rincian Alokasi Biaya (RAB) Kegiatan

Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun

Anggaran 2014.

Melaksanakan Koordinasi Penyusunan Rencana Penarikan Anggaran

BBPOPT Tahun 2014

Melaksanakan Pertemuan Penelaahan Rencana Anggaran DIPA dan

Anggaran kegiatan BBPOPT Tahun 2014 dengan Direktorat Jenderal

Anggaran Kementerian Keuangan.

b) Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, tentang program dan perencanaan, seperti :

Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014

(Pagu Sementara Anggaran tahun 2014)

Pertemuan Koordinasi Penandatanganan Pertemuan Koordinasi

Penyusunan Rencana kegiatan dan anggaran Kementerian/Lembaga

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pertemuan Pemantapan Penyusunan rencana kegiatan dan anggaran

Kementerian/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pertemuan Koordinasi/Sinkronisasi Program Pembangunan Tanaman

Pangan Tahun 2014

Pertemuan Koordinasi Perencanaan Kegiatan Pembangunan Tanaman

Pangan Tahun 2014

Pertemuan Sosialisasi Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran

Kementeriaan/Lembaga lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pertemuan Koordinasi Perencanaan Anggaran Kegiatan Tahun 2014

(Usulan Rencana Anggaran Tahun 2014)

Page 45: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

31

3.1.4 Melaksanakan Kerjasama Peramalan OPT, Pengembangan Peramalan

OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Seksi Program telah melaksanakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan

penyusunan program, rencana kerja peramalan, pengembangan peramalan

OPT, dan rujukan proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura.

a. Pelaksanaan rincian tugas Seksi Program meliputi :

Melaksanakan Konsultasi Penyusunan Program, rencana kerja

peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi

tanaman pangan dan hortikultura.

Melaksanakan Penyusunan Rencana Kerja/Kegiatan (Renja) BBPOPT

Tahun Anggaran 2014.

Melaksanakan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan

Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu

Tumbuhan Tahun Anggaran 2014

Melaksanakan Review Rencana Strategis Balai Besar Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan Tahun 2010 – 2014

b. Mengikuti kegiatan yang dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan meliputi :

Pertemuan Koordinasi penyusunan program dan rencana lingkup

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pertemuan Pemantapan Penyusunan Program dan rencana kerja

lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

Pertemuan Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka

Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013

Pertemuan Evaluasi Perlindungan Tanaman Pangan dalam rangka

Pengamanan sasaran Produksi Tanaman Pangan Tahun 2013

Pertemuan Masyarakat Perlindungan Tanaman dan Hewan Indonesia

Tahun 2013 dalam rangka Pengamanan sasaran Produksi Tanaman

Pangan Tahun 2013

Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen

dan sasaran produksi Tanaman Pangan Tahun 2013 tingkat pusat di

Jakarta.

Page 46: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

32

Pertemuan Koordinasi Penyusunan sasaran tanam, sasaran panen

dan sasaran produksi tanaman pangan tahun 2013 tingkat regional I -

V.

Pertemuan koordinasi Pengamanan Produksi Tanaman Pangan

Tingkat Pusat di Jakarta

Bimbingan Pencapaian Sasaran Produksi Tanaman Pangan ke Daerah

Binaan di Provinsi Aceh, Kalimantan Tengah, dan Bali.

3.1.5 Melaksanakan Kerjasama Peramalan OPT, Pengembangan Peramalan

OPT, dan Rujukan Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pada Tahun 2013, Seksi Program telah melaksanakan serangkaian kegiatan

yang terkait dengan pelaksanaan kerjasama peramalan OPT, pengembangan

peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura,

meliputi :

a. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Barat

b. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Nusa Tenggara Timur

c. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara

d. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Gorontalo

e. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan

f. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Utara

Page 47: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

33

g. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat

h. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tengah

i. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau

j. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Jambi

k. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara

l. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Bangka Belitung

m. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan

n. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur

o. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat

p. Pelatihan Peramalan dan Pemetaan Organisme Pengganggu Tumbuhan

pada Tanaman Pangan dan Hortikultura di Balai Proteksi Tanaman

Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Tengah

q. Kerjasama dengan Balai Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

untuk Studi/Kajian Hawar Daun Bakteri di Kabupaten Karawang.

r. Kerjasama dengan BPPT untuk Studi/Kajian Hama Wereng Batang

Coklat di Kabupaten Sukoharjo.

Page 48: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

34

s. Kerjasama dengan BPPT untuk Studi/Kajian Hama Wereng Batang

Coklat di Kabupaten Pemalang.

t. Kerjasama dengan Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura

(BPTPH) Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian Pengembangan Model

Pengamatan Hama Tungau Merah pada Ubi Kayu di Kabupaten

Sukabumi

u. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Cianjur

v. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Cirebon

w. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Indramayu

x. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Sumedang

y. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Subang

z. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Majalengka

aa. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Bekasi

bb. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Timur untuk Studi/Kajian

Pengembangan Teknologi Pengendalian Virus Mosaik pada Tanaman

Kedelai di Kabupaten Jombang

cc. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Timur untuk Studi/Kajian

Pengaruh Aplikasi Beberapa Agens Hayati terhadap Populasi Penggerek

Tongkol dan Penyakit Hawa daun Jagung di Kabupaten Sidoarjo

Page 49: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

35

dd. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Ngawi

ee. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Barat untuk Studi/Kajian

Pengembangan Pemetaan OPT Tanaman padi berdasarkan Informasi

Cuaca dan Iklim di Kabupaten Tasikmalaya

ff. Kerjasama dengan BPTPH Provinsi Jawa Tengah untuk Studi/Kajian

Pengembangan Model Peramalan Ulat Grayak dan Ulat Polong pada

Tanaman Kedelai di Kabupaten Cianjur

gg. Kerjasama dengan Konsultan Manajemen (Nadya Consultant) untuk

Penyiapan Dokumen Akreditasi Balai Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan (BBPOPT). Hasil kerjasama secara detail disajikan dalam

dokumen Rancangan Akreditasi BBPOPT

3.2. Pemantauan dan Evaluasi

Tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi serta

penyusunan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan

proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi

Pemantauan dan Evaluasi dengan rincian tugas sebagai berikut:

a. Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran

Seksi Pemantauan dan Evaluasi.

b. Melakukan penyiapan bahan pemantauan hasil peramalan,

pengembangan peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan

dan hortikultura.

c. Melakukan penyiapan bahan evaluasi hasil peramalan, pengembangan

peramalan OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

d. Melakukan penyusunan laporan kegiatan BBPOPT.

e. Melakukan penyiapan bahan perencanaan pelaksanaan dan pelaporan

Sistem Pengendalian Intern (SPI) Tim Satuan Pelaksana Pengendalian

Intern.

f. Melakukan penyiapan bahan tindak lanjut laporan hasil pemeriksanaan

(LHP) BBPOPT.

g. Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik

lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.

Page 50: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

36

h. Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan

pertanggungjawaban keuangan Seksi Pemantauan dan Evaluasi.

i. Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi

Pemantauan dan Evaluasi.

Sesuai dengan uraian tugasnya, Seksi Pemantauan dan Evaluasi pada

Tahun 2013 telah melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

3.2.1. Pemantaun hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

Pemantauan hasil peramalan, pengembangan peramalan OPT, dan rujukan

proteksi tanaman pangan dan hortikultura dilakukan melalui beberapa

kegiatan, secara rinci disajikan sebagai berikut:

a. Pemantauan Mutu Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit dan Agens

Hayati

Dalam rangka mengevaluasi mutu Laboratorium Pengamatan Hama dan

Penyakit /Laboratorium Agens Hayati (LPHP / AH) saat ini, maka pada

tahun 2013 telah melaksanakan pemantauan 24 Laboratorium yang

menyebar di 8 provinsi. Hasil pemantauan dan evaluasi disajikan pada

Tabel 1.

Tabel 1. Daftar Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit/ Laboratorium Agens Hayati yang dipantau

No. Provinsi LPHP/LAH Petugas pelaksana Kelas Mutu

LPHP/LAH

1.

Aceh Peureulak Memed Jamhari, SST.

D

Pulo le Memed Jamhari, SST.

C

2. Sumatera Utara Medan Nurpiah

C

Padang Balangka Samsu

C

3. Jawa Tengah Ungaran Tei Srimulyati

B

4. Bali Tangguwisi Fitrah Rahmatullah

C

Celuk Fitrah Rahmatullah

C

5. Lampung Trimurjo Aam Mulyani, SE.

D

Gadingrejo Aam Mulyani, SE.

D

Page 51: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

37

1 2 3 4 5

6. Sumatera Selatan

Suka Rame Aam Mulyani, SE.

D

Belitang Aam Mulyani, SE.

C

7. Sumatera Barat Bandar Buat Kurnaen

B

Bukit Tinggi Kurnaen

C

8. Sulawesi Tengah

Biromaru Fitrah Rahmatullah

C

Dolago Fitrah Rahmatullah

C

9. Sulawesi Utara Manado Edi Suwardiwijaya, SP.

C

10. Sulawesi Tenggara

Kendari Nurpiah

C

Lambuya Aris Sutoaji

D

11. Gorontalo Gorontalo Edi Suwardiwijaya, SP.

C

12. NTB Narmada Aris Sutoaji C

13. Kalimantan Timur

Samarinda Memed Jamhari,SST. E

14. Jambi Kayu Aro Samsu D

Sie Tiga Samsu C

15. Banten Cangring Aam Mulyani, SE. D

b. Pemantauan Kegiatan Lapang Balai Besar Peramalan OPT

Pengembangan P3OPT Tingkat lapangan

Kegiatan pemantauan dilaksanakan meliputi kegiatan; Pemantauan kajian,

Pemantauan kepuasan pelanggan Produk Jasa BBPOPT, Pemantauan

pemanfaatan produk agens hayati cair dan padat.

1) Pemantauan kegiatan kajian/ model peramalan OPT dilaksanakan 8

kali sejak bulan Februari sampai bulan Desember 2013 sesuai jumlah

model kajian tingkat lapang.

2) Pemantauan kepuasan pelanggan dilaksanakan di 15 provinsi dan 24

LPHP/LAH dengan sasaran petugas pertanian yang pernah melakukan

dan atau menggunakan produk jasa BBPOPT, berupa: Teknologi

Pengamatan, Peramalan dan Penegndalian OPT(P3OPT), bahan

publikasi, dan system layanan publik BBPOPT. Jumlah responden

yang terjaring sebanyak 69 orang, dengan hasil sebagai berikut :

Tidak mengetahui produk jasa BBPOPT 18,81%;

Mengetahui 36,54%;

Page 52: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

38

Memahami 18,97%;

Menerapkan 19,96%; dan

Mengembangkan 8,72%.

3) Untuk mengetahui pemanfaatan produk pengendali hayati dari

BBPOPT yang didistribusikan kedaerah dilakukan pemantauan, ke

daerah yang menerima bantuan produk tersebut. Hasil evaluasi dari

pemanfaatan produk pengendali hayati secara umum mempunyai

respon yang sangat baik dari penerima bantuan. Hal ini terlihat dari

banyaknya minat petani/kelompok tani untuk memperbanyak agens

hayati secara mandiri. Kendala yang dihadapi oleh petani/kelompok

tani dalam perbanyakan agens hayati adalah tidak tersediannya isolat.

Sehubungan dengan hal tersebut, penyediaan isolat agens pengendali

hayati dari pemerintah / instansi terkait menjadi penting.

3.2.2. Evaluasi hasil peramalan dan pengembangan peramalan serangan OPT

pangan dan hortikultura.

Kegiatan Pengembangan Peramalan Serangan OPT Tahun 2013 mempunyai

tujuan memberikan dukungan pengamanan produksi dan pemasyarakatan

teknologi pengamatan, peramalan, dan pengendalian organisme pengganggu

tumbuhan (P3OPT). Kegiatan pengembangan peramalan serangan OPT

merupakan kegiatan teknis yang terdiri dari 11 (sebelas) output kegiatan,

yaitu:

1). Rancangan Kerja BBPOPT; 2).Data dan informasi ramalan serangan OPT

Pangan; 3). Operasional laboratorium pengelolaan OPT; 4). Produk agens

pengendali hayati padat; 5). Produk agens pengendali hayati Isolat; 6). Model

peramalan OPT; 7). Layanan desimininasi P3OPT; 8). Penerapan dan

pengembangan peramalan OPT; 9). Pelatihan P3OPT Pangan; 10).

Administrasi pelaksanaan kegiatan; 11). Laporan kegiatan pengembangan

peramalan serangan OPT; 12). Layanan perkantoran; 13). Perangkat

pengolah data dan komunikasi; 14). Peralatan dan fasilitas perkantoran; dan

15). Gedung/bangunan

Pagu anggaran kegiatan teknis pengembangan peramalan serangan OPT

tahun 2013 sebesar Rp. 6.660.213.000,- (Enam Milyar Enam Ratus Enam

Puluh Juta Dua Ratus Tiga Ribu Rupiah) dengan realisasi Rp.

Page 53: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

39

6.276.106.010,- (Enam Milyar Dua Ratus Tujuh Enam Juta Seratus Enam

Ribu Sepuluh Rupiah) dengan sisa anggaran Rp. 384.106.981 (Tiga Ratus

Delapan Puluh Empat Juta Seratus Enam Ribu Sembilan Ratus Delapan

Puluh Satu Rupiah), Realisasi fisik kegiatan teknis pengembangan peramalan

serangan OPT mencapai 102,29%, lebih tinggi dari realisasi anggaran. Sisa

anggaran tersebut di atas terutama diakibatkan tidak keseluruhan anggaran

kegiatan terserap antara lain layanan diseminasi informasi P3OPT dan

pelatihan pengamatan peramalan dan pengendalian OPT.

Pencapaian kinerja BBPOPT sesuai dengan IKK dapat dilaporkan secara rinci

sebagai berikut:

1). Informasi prakiraan serangan OPT disampaikan kepada Dinas Pertanian

Tanaman Pangan dan Hortikultura atau Unit Pelaksana Teknis Daerah

Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (UPTD-BPTPH)

Provinsi. Informasi tersebut diharapkan dapat dijadikan dasar dalam

menyusun strategi dan antisipasi serta koordinasi dalam peningkatan

kewaspadaan (peringatan dini) terhadap serangan OPT dan kesiapan

dini untuk menyusun upaya antisipasi. Dengan strategi dan antisipasi

serta koordinasi dimaksud akan menghasilkan keluaran berupa

berkurangnya luas serangan OPT dengan terkendalinya perkembangan

populasi dan serangan OPT di lapangan. Prakiraan serangan OPT

dimaksud adalah menghitung prakiraan luas serangan OPT berdasarkan

jenis OPT. komoditi dan luas (ha) dengan menggunakan model prakiraan

OPT (musiman) yang dikembangkan oleh BBPOPT berdasarkan data

luas serangan OPT musim sebelumnya.

2). Pencapaian kinerja BBPOPT dalam kegiatan informasi prakiraan serangan

OPT diukur berdasarkan standar indikator luas serangan OPT di

lapangan lebih rendah dibandingkan dengan data prakiraan luas

serangan yang diberikan pada saat sebelum musim tanam. Evaluasi

dilakukan pada akhir musim dengan membandingkan data luas serangan

OPT yang dikumpulkan secara bertahap dari Koordinator Pengendali

OPT (POPT) kabupaten/kota. LPHP dan UPTD-BPTPH dengan prakiraan

serangannya.

3). Secara kuantitatif indikator kinerja informasi prakiraan serangan OPT yang

ditargetkan dalam Tahun 2013 berjumlah 42 unit yang diukur berdasarkan

Page 54: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

40

jumlah komoditas (4 komoditas; padi. jagung. Kedelai dan ubi kayu), (7

OPT Padi, 7 OPT Jagung, 6 OPT Kedelai dan 1 OPT Ubi Kayu). dan

disampaikan sebanyak 2 kali dalam setahun (musim kemarau 2013 dan

musim hujan 2012/2013). Tingkat dan arah yang diharapkan dalam

penyebaran informasi prakiraan luas serangan OPT ke daerah adalah

adanya upaya serius dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan

Hortikultura tingkat provinsi dan kabupaten/kota dalam menyikapi

informasi prakiraan yang didapat. Penyebaran informasi prakiraan luas

serangan OPT disajikan dalam bentuk tabulasi dan peta prakiraan

serangan OPT menurut provinsi di Indonesia.

4). Angka prakiraan serangan OPT telah disampaikan secara formal ke

seluruh provinsi (33 provinsi) di Indonesia. Angka prakiraan serangan

OPT utama Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu pada MT. 2013

didistribusikan melalui Jasa Pos. Evaluasi prakiraan serangan dilakukan

tiap bulan dan secara kumulatif dilakukan pada akhir musim tanam

a. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi MT. 2013.

Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman padi di Indonesia MT.

2013 yaitu, Penggerek Batang Padi (PBP) diprakirakan serangannya

adalah 48.980 ha, Wereng Batang Coklat (WBC) 30.708 ha, Tikus

60.732 ha, Tungro 3.871 ha, Blas 19.177 ha,dan BLB/Kresek 26.331

ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama padi di Indonesia

MT. 2013 seluas 189.798 ha. Kejadian serangan OPT pada MT. 2013

di lapangan seluas 189.298 ha, jika dibandingkan dengan angka

prakiraan mencapai 99,74%. Realisasi tanam MT. 2013 seluas

9.748.071 ha.

b. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Jagung MT. 2013.

Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman Jagung di Indonesia

pada MT. 2013 yaitu, lalat bibit diprakirakan serangannya 625 ha,

penggerek batang 2.024 ha, bulai 1.383 ha, tikus 2.477 ha, penggerek

tongkol 1.459 ha dan ulat grayak 775 ha. Total prakiraan maksimum

serangan OPT utama jagung MT. 2013 seluas 8.742 ha. Total kejadian

serangan OPT utama jagung di lapangan pada MT. 2013

mencapai8.699 ha atau 99,51% dari angka prakiraan. Realisasi tanam

jagung MT. 2013 mencapai 1.349.772 ha. Apabila total kejadian

Page 55: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

41

serangan OPT utama jagung MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi

tanam, maka angka kejadiannya mencapai 0,64%.

c. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Kedelai MT. 2013.

Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman kedelai di Indonesia

pada MT. 2013 adalah sebagai berikut, untuk penggerek polong

diprakirakan serangannya berkisar antara 273 ha, lalat kacang 102 ha,

ulat grayak 448 ha, tikus 110 ha, penggulung daun 380 ha dan ulat

jengkal 444 ha. Total prakiraan maksimum serangan OPT utama

kedelai MT. 2013 di Indonesia seluas 1.757 ha. Total kejadian

serangan OPT MT. 2013 di lapangan mencapai 1.751 ha atau 99,68%

dibandingkan dengan angka prakiraan. Realisasi tanam MT. 2013

seluas 374.115 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT MT. 2013

dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka kejadiannya

mencapai 0,47%.

d. Evaluasi Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Ubi Jalar MT.

2013.

Prakiraan serangan OPT utama pada tanaman ubi kayu di Indonesia

pada MT. 2013 yaitu 187 ha. Bila angka kejadian serangan OPT MT.

2013 di lapangan dibandingkan dengan angka prakiraan maka

serangannya mencapai 61,02% yaitu seluas 114 ha. Realisasi tanam

MT. 2013 seluas 123.628 ha. Apabila angka kejadian serangan OPT

MT. 2013 dibandingkan dengan realisasi tanam, maka angka

kejadiannya sudah mencapai 0,09%.

5). Prakiraan Serangan OPT Utama Tanaman Padi, Jagung, Kedelai dan Ubi

kayu MT. 2012/2013.

a. Prakiraan OPT Utama Tanaman Padi

Prakiraan serangan OPT utama tanaman padi di Indonesia pada

MT. 2013/2014 (180.839 ha) cenderung lebih rendah bila dibandingkan

dengan MT. 2013 (189.298 ha), namun jika dibandingkan dengan MT.

2012/2013 (173.081 ha) cenderung lebih tinggi. Berdasarkan jenis

OPT, prakiraan luas serangan OPT utama padi pada MT. 2013/2014

dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah adalah sebagai

berikut : tikus, PBP, BLB, blas, tungro, dan WBC.

Page 56: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

42

b. Prakiraan OPT Utama Tanaman Jagung

Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman jagung pada MT.

2013/2014 adalah 5.961 ha. Prakiraan luas serangan masing-masing

OPT tanaman jagung yaitu lalat bibit seluas 505 ha, penggerek batang

jagung seluas 1.677 ha, bulai seluas 983 ha, tikus seluas 915 ha,

penggerek tongkol jagung seluas 1.246 ha dan ulat grayak seluas 634

ha.

c. Prakiraan OPT Utama Tanaman Kedelai

Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman kedelai pada MT.

2013/2014 adalah 1.343 ha. Berdasarkan jenis OPT, serangan

tertinggi sampai dengan yang terendah dari OPT utama pada tanaman

kedelai adalah sebagai berikut: penggulung daun 422 ha, ulat grayak

260 ha, ulat jengkal 243 ha, penggerek polong 186 ha, lalat kacang

157 ha dan tikus 75 ha.

d. Prakiraan OPT Utama Tanaman ubi Kayu

Prakiraan luas serangan OPT utama tanaman ubi kayu yaitu tungau

merah pada MT. 2013/2014 adalah 132 ha.

3.2.3. Evaluasi pengembangan peramalan OPT

Perlindungan tanaman merupakan sistem pengelolaan organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi pengamatan,

peramalan dan pengendalian (P3OPT). Keberhasilan kegiatan perlindungan

tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh kualitas teknologi P3OPT.

Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang baik (akurat dan aplikatif) harus

didukung dengan pengembangannya yang lebih komprehensif.

Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik dapat mendukung terlaksananya

kegiatan perlindungan tanaman yang efektif dan efisien serta berdaya saing.

Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari kumulatif

jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan dengan kumulatif

teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini dievaluasi berdasarkan

jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut jenis OPT, komoditas, dan

model. Tingkat dan arah kinerja yang diharapkan dari kegiatan ini adalah

adanya penemuan teknologi P3OPT baru, baik jenis OPT, komoditas, model

maupun perbaikan (upgrade) paket teknologi yang telah ada.

Page 57: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

43

Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT yang

ditargetkan Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8 (delapan)

model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi 12 (dua belas)

model yang diukur dari pelaksanaan kegiatan pengembangan teknologi

P3OPT tingkat lapangan, sebanyak 8 (delapan) dan 4 (empat) kegiatan semi

laboratorium. Sesuai dengan RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model

Peramalan, terdiri dari komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT

Tingkat Lapangan 8 unit dan semi laboratorium 4 unit.

3.2.4. Sistem Monitoring dan Evaluasi (SIMONEV) Pengembangan Peramalan

Serangan OPT

Laporan bulanan/ Simonev (Sitem Monitoring dan Evaluasi) merupakan

laporan keuangan dan fisik pada Kegiatan Pengembangan Peramalan

Serangan OPT Satker BBPOPT Tahun Anggaran 2013 yang dibuat secara

rutin setiap bulan. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan mengambil

data pagu anggaran (db) dari Aplikasi RKAKL, realisasi anggaran (trn) dari

Aplikasi SAI dan data asset Negara melalui Aplikasi SIMAK-BMN. Folder

softcopy dan hardcopy dilaporkan kepada Sekretariat Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, Cq. Bagian Evaluasi dan Pelaporan dengan Tembusan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas

pelaporan Simonev, BBPOPT telah mengikut sertakan petugas Simonev

dalam Workshop/Sosialisasi Aplikasi Simonev tanggal 10 -12 April 2013 di

Riau, yaitu atas nama : Nurpiah dan Mamat Rahmat.

Laporan Bulanan/ Simonev secara rinci sebagai berikut:

Realisasi keuangan Bulan Januari, keuangan 2,42 %, dengan fisik 1,00 %.

Realisasi keuangan Bulan Februari 4,89 % rencana kumulatif s/d bulan ini

7,31%, realisasi kumulatif s/d bulan ini 13.40 % dengan sisa anggaran s/d

bulan ini Rp. 11.889.092.416,-. Realisasi fisik bulan ini 27.20% dengan

kumulatif 28,20%.

Realisasi keuangan Bulan Maret 5,76 % rencana kumulatif s/d bulan ini

10,29%, realisasi kumulatif s/d bulan ini 13.55 % dengan sisa anggaran s/d

bulan ini Rp. 10.806.414.000,-. Realisasi fisik bulan ini 6,09% dengan

kumulatif 33,59%.

Page 58: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

44

Realisasi keuangan Bulan April 9,49 %, rencana kumulatif s/d bulan ini

14,08 %, realisasi kumulatif s/d bulan ini 23,04 % dengan sisa anggaran

s/d Bulan ini Rp. 9,620.128,-. Realisasi fisik bulan ini 5,39% dengan

kumulatif 46,85%

Realisasi keuangan Bulan Mei 7,51 %sedangkan realisasi kumulatif s/d

bulan ini 30,55 %, rencana kumulatif s/d bulan ini 17,26%, dengan sisa

anggaran s/d bulan ini Rp. 8,680.960.000,-. Realisasi bulan ini 13.26%

dengan kumulatif 59,16%,

Realisasi keuangan Bulan Juni 8,58%, sedangkan realisasi kumulatif s/d

bulan ini 39,13%, rencana kumulatif s/d bulan ini 21,45%, dengan sisa

anggaran s/d bulan ini Rp. 8,680.960.000,-. Realisasi bulan ini 7,38%

dengan kumulatif 66,54%.

Realisasi keuangan Bulan Juli 12,28 %, sedangkan realisasi kumulatif s/d

bulan ini 51,41 %, rencana kumulatif s/d bulan ini 69,89 %, dengan sisa

anggaran s/d bulan ini Rp. 6,073.319.000,-. Realisasi fisik bulan ini 5,72%

dengan kumulatif 72,56%.

Realisasi keuangan Bulan Agustus 9,59 %, sedangkan realisasi kumulatif

s/d bulan ini 61,00 %, rencana kumulatif s/d Bulan ini 76,93 %, dengan sisa

anggaran s/d bulan ini Rp. 4,874.684.000,-. Realisasi fisik bulan ini 0,26%

dengan kumulatif 72,52%.

Realisasi keuangan Bulan September 8,32%, sedangkan realisasi

kumulatif s/d bulan ini 70,95%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 83,44%,

dengan Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 3,630.886.000,-. Realisasi fisik

bulan ini 6,55% dengan kumulatif 70,07%.

Realisasi keuangan Bulan Oktober 7,35%, sedangkan realisasi kumulatif

s/d bulan ini 84,54%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 80,05%, dengan Sisa

Anggaran s/d Bulan ini Rp. 2,433.652.000,-. Realisasi bulan ini 6,27% dan

kumulatif 85,34%.

Realisasi keuangan Bulan November 9,50%, sedangkan realisasi kumulatif

s/d bulan ini 87,88%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 92,41%, dengan Sisa

Anggaran s/d Bulan ini Rp. 1,478.619.000,-. Realisasi bulan ini 9,98% dan

kumulatif 95,32%.

Page 59: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

45

Realisasi keuangan Bulan Desember 8,97%, sedangkan realisasi kumulatif

s/d bulan ini 96,85%, rencana kumulatif s/d Bulan ini 100,00%, dengan

Sisa Anggaran s/d Bulan ini Rp. 384.107.000,-. Realisasi bulan ini 6,97%

dengan kumulatif 102,29%.

3.2.5. Laporan Tahunan

Laporan tahunan BBPOPT Tahun Anggaran 2013 disusun berdasarkan

pelaksanaan kegiatan yang berkaitan langsung dengan tugas dan fungsi

BBPOPT yang dilaksanakan secara internal di BBPOPT maupun secara

eksternal, semisal mengikuti kegiatan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan,

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Perlindungan

Hortikultura dan pihak lainnya.

Laporan Tahunan BBPOPT terdiri dari laporan kedinasan kegiatan yang

dilaksanakan oleh Bagian, Bidang dan Kelompok Jabatan Fungsional serta

kegiatan koperasi karyawan, Dharma Wanita Persatuan, dan Ikatan karyawati

(Ikawati).

Pelaksanaan penyusunan akhir Laporan Tahunan 2012 diikuti oleh Tim

Pelaporan BBPOPT dan pejabat lingkup BBPOPT pada Tanggal 26-27

Januari 2013 di Lembang, Bandung. Selanjutnya Laporan Tahunan BBPOPT

dilaporkan ke Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tanggal 26

Februari 2013.

3.2.6. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BBPOPT disusun

berdasrkan aturan Menteri PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31

Desember 2010 Pasal 10 ayat (1) Setiap akhir periode instansi melakukan

pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen

penetapan kinerja; ayat (2) pengkuran pencapaian target kinerja

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membandingkan

antara target kinerja dan realisasi kinerja. Secara rinci dapat dilihat pada

Tabel 2 secara jelasan.

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kinerja petugas pelaporan

LAKIP telah dilaksanakan kegiatan :

Page 60: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

46

Rapat penyusunan laporan tahunan dan LAKIP BBPOPT tahun 2012 di

Lembang, Bandung pada tangal 26-27 Januari 2013 yang diikuti oleh

Petugas Pelaporan BBPOPT dan Pejabat lingkup BBPOPT.

Apresiasi LAKIP Direktorat Jenderal Tanaman Pangan di Hotel Jadayat

Bogor pada tanggal, 31 Januari – 2 Februari 2013. Petugas yang mengikuti

apresiasi tersebut adalah Ir. Firdaus Natanegara, MM., Edi Suwardiwijaya,

SP. dan Memed Jamhari SST.

Apresiasi LAKIP Kementerian Pertanian yang diselenggarakan oleh

Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian di Medan pada Tanggal 26-28

Juni 2013. Petugas yang berangkat, Ir. Firdaus Natanegara, MM dan

Memed Jamhari, SST.

LAKIP BBPOPT 2013 diserahklan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan Tanggal 26 Februari 2013.

Page 61: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

1

Tabel 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran Akuntabilitas Kinerja BBPOPT

No Program/ Kegiatan Prioritas

SASARAN STRATEGIS

Sasaran Kinerja Kegiatan Utama

Target Tahun 2013

Realisasi Tahun 2013

% Tingkat Capaian Tahun 2013

% Tingkat Capaian Tahun 2012

% Tingkat Capaian Tahun 2011

3.8 Pengembangan Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

Tersedianya informasi dan model peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sebagai rujukan dalam pengamanan produksi TP dan hortikultura

Tersebarnya informasi peramalan serangan OPT

48 Unit 48 Unit 100,00 114,29 111,11

Tersususunnya model pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT

12 Model 12 Model 100,00 100,00 100,00

Diterapkannya teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT

24 Provinsi 25 Provinsi 105,56 120,00 122,22

Rata-rata capaian sasaran 101,86 111,43 111,11

Page 62: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

48

a. Jumlah provinsi yang menerapkan teknologi pengamataIn, peramalan dan

pengendalian OPT sebanyak 25 provinsi, yaitu :

1. Lima Belas (15) provinsi yang menerapkan teknologi sebagai lanjutan

pembinaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 yaitu Provinsi 1). Lampung,

2). Banten, 3). Jawa Barat, 4). Jawa Tengah, 5). Jawa Timur, 6). DI

Yogyakarta, 7). Sumatera Selatan, 8). Kalimantan Selatan, 9).

Sulawesi Selatan,10). Sumatera Utara, 11). Sumatera Barat, 12).

Sulawesi Tengah, 13.) Aceh, 14). Kalimantan Barat, dan 15). Nusa

Tenggara Barat.

2. Sembilan (9) provinsi sasaran pengembangan teknologi Tahun 2012

yaitu Provinsi 1). Kalimantan Tengah, 2). Kalimantan Timur, 3).

Sulawesi Tenggara, 4). Sulawesi Utara, 5). Gorontalo, 6). Bali, 7). Riau,

8). Jambi, dan 9). Bengkulu

3. Satu (1) provinsi tambahan non sasaran tahun 2013 yaitu Provinsi

Nusa Tenggara Timur.

3.2.7. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 pada

tanggal 28 Agustus 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

(SPIP), maka unit dan satuan kerja diharapkan dapat mengidentifikasi

terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan

dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan

tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan

organisasi. SPI sendiri merupakan proses integral pada tindakan dan kegiatan

yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai

untuk memberikan keyakinan terhadap tercapainya tujuan organisasi melalui

kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-

undangan.

a. Rencana Kerja Satlak-PI BBPOPT TA. 2013

Rencana kerja Satlak-PI BBPOPT pada tahun anggaran 2013 terdiri dari

kegiatan pertemuan, apresiasi, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan

strategis. Rencana kerja disusun meliputi kegiatan Satlak-PI BBPOPT,

Satlak-PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Kementerian

Pertanian.

Page 63: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

49

Kegiatan Satlak-PI BBPOPT Jatisari sebagai berikut:

- Pertemuan Rutin Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan

Serangan OPT Pangan

- Pembinaan rutin/ Pembinaan staf dalam rangka SPI

- Penilaian Mandiri Satlak-PI BBPOPT

- Pemantauan dan evaluasi Output Kegiatan Strategis

- Tindak lanjut Output Pemantauan dan evaluasi pada Kegiatan

Strategis

- Pertemuan Satlak-PI

- Pertemuan Penyusunan Laporan SPI

- Apresiasi dan Pembekalan SPI

- Mengikuti Apresiasi SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan/

Kementerian Pertanian.

b. Pelaksanaan Kegiatan Satlak-PI BBPOPT TA. 2013

- Pertemuan Rutin Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan

Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT

Pangan merupakan salah satu kegiatan strategis BBPOPT pada TA

2013 karena selain mencakup anggaran yang besar dibanding

kegiatan lainnya, keluaran kegiatan tersebut merupakan kegiatan

yang dipantau oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan

Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Pertemuan tersebut dilaksanakan rutin setiap pekan sebelum dan

setelah pelaksanaankegiatan. Pertemuan yang dilaksanakan

sebelum pelaksanaan kegiatan membahas tenatang : peralatan dan

bahan yang dibawa, penentuan/ pemilihan lokasi kegiatan (provinsi

dan kabupaten), informasi serangan OPT dan lain-lain. Sedangkan

pertemuan yang dilaksanakan setelah pelaksanaan kegiatan

membahas : informasi keadaan serangan OPT (populasi dan

instensitas), spot hopperburn WBC, membedah masalah,

menyusun bahan rekomendasi yang akan disampaikan ke instansi

terkait di provinsi, menyusun bahan telaahan untuk disampaikan

kepada Direktur Jenderal Tanaman Pangan, pencatatan persedian

Page 64: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

50

bahan pegendali OPT (pestisida) dan menyusun rencana

tindaklanjut kegiatan melalui penugasan kegiatan bimbingan teknis.

- Pembinaan rutin/ Pembinaan staf dalam rangka SPI

Pembinaan dilaksanakan secara rutin minimal satu kali dalam

sebulan, secara sistematis Kepala Balai Besar Peramalan OPT

memberikan pengarahan, instruksi dan solusi atas masukan dari

Ketua Satlak-PI.

Pertemuan rutin bulanan, Triwulan, maupun semester dalam rangka

SPI dilaksanakan dua kali.

- Penilaian Mandiri Satlak-PI BBPOPT

Penilaian mandiri dilaksanakan oleh Penanggungjawab kegiatan

atas pelaksanaan output kegiatan di bawah tanggungjawabnya.

Penilaian mandiri dilaksanakan melalui pengisian kertas kerja SPI

standar Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang mencakup lima

unsur SPI dan uraiannya. Penilaian mandiri dilaksanakan dalam

setiap triwulan selama kurun waktu 2013, yaitu :

Berikut adalah hasil penilaian mandiri kegiatan strategis :

Penilaian Mandiri Triwulan I (Januari-Maret 2013)

Penilaian mandiri triwulan I 2013 atas lima unsur SPI telah

dilaksanakan pada bulan April 2013. Hasil analisis dan evaluasi

penilaian mandiri triwulan I telah dilaporkan oleh Kepala Balai

Besar Peramalan OPT kepada Sekretaris Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan dengan tembusan Inspektur Jenderal

Kementerian Pertanian sebagai Pembina SPI pada tanggal 21

Mei 2013.

Penilaian Mandiri Triwulan II (April-Juni 2013)

Penilaian mandiri triwulan II 2013 dilaksanakan pada bulan Juli

2013. Hasil analisis dan evaluasi penilaian mandiri triwulan II

telah dilaporkan oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT

kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dengan

tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian sebagai

Pembina SPI pada tanggal 16 Juli 2013.

Page 65: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

51

Penilaian Mandiri Triwulan III (Juli - September 2013)

Penilaian mandiri triwulan III 2013 dilaksanakan pada bulan

November 2013. Hasil analisis dan evaluasi penilaian mandiri

triwulan III telah dilaporkan oleh Kepala Balai Besar Peramalan

OPT kepada Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dengan tembusan Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian

sebagai Pembina SPI pada tanggal 13 November 2013.

Penilaian Mandiri Triwulan IV (Oktober - Desember 2013)

Penilaian mandiri triwulan IV 2013 akan dilaksanakan pada

bulan Desember 2013.

- Pemantauan dan Evaluasi Output Kegiatan Strategis

Pemantauan dan Evaluasi Output Kegiatan Strategis dilaksanakan

pada September – November 2013. Pelaksanaan pemantauan

kegiatan strategis Output Kegiatan Layanan Diseminasi Informasi

P3OPT Pangan pada tanggal 22-24 Oktober 2013, dengan

pelaksana Ir. Mustaghfirin (Ketua Tim), Ir. M. Antulat T. (Anggota),

dan Edi Suryadi (Anggota).

Pelaksanaan pemantauan kegiatan strategis Output Kegiatan Model

Peramalan OPT Pangan pada tanggal 29-31 Oktober 2013, dengan

pelaksana Ir. Elwidar Ismail (Ketua Tim), Ir. M. Antulat T. (Anggota),

dan Edi Suwardiwijaya, S.P. (Anggota).

Pelaksanaan pemantauan kegiatan strategis Output Kegiatan

Strategis Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan pada

tanggal 6-8 November 2013, dengan pelaksana Ir. Baskoro Sugeng

Wibowo (Ketua Tim), Ir. Lilik Retnowati (Anggota), dan Edi

Suwardiwijaya, S.P. (Anggota).

- Pertemuan Satlak-PI.

Pertemuan Satlak-PI pada Tahun Anggaran 2013 tercatat dua kali,

yaitu 1). Tanggal 6 Mei 2013, Pertemuan SPI dalam rangka

tindaklanjut hasil penilaian mandiri Triwulan I, dihadiri oleh 10 orang

terdiri dari Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Pejabat Eselon III

dan IV lingkup BBPOPT serta Koordinator Jabatan Fungsional

POPT, dan 2). Tanggal 16 Oktober 2013, Pertemuan pra-

Page 66: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

52

pemantauan dan evaluasi output kegiatan strategis BBPOPT.

Dihadiri oleh Kepala Balai Besar Peramalan OPT, Pejabat Eselon III

dan IV lingkup BBPOPT serta Koordinator Jabatan Fungsional

POPT.

- Apresiasi dan Pembekalan SPI

Apresiasi dan pembekalan SPI yang telah diikuti pada tahun 2013

meliputi kegiatan SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan maupun

Kementerian Pertanian.

Mengikuti Apresiasi SPI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

dalam Workshop Penyempurnaan Pedoman Umum SPI Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan, tanggal 7 – 9 Mei 2013 di Hotel M-One

Sentul Bogor, Jawa Barat. Petugas yang mengikuti kegiatan

Apresiasi ialah Ir. Firdaus Natanegara, M.M. (Ketua Satlak).

Mengikuti Apresiasi SPI Kementerian Pertanian dalam Pertemuan

Forum Nasional SPIP Lingkup Kementerian Pertanian dengan tema

“SPIP Handal – 4 Target Sukses Pembangunan Pertanian Tercapai

Optimal”, pada tanggal 19 -21 November 2013 di Ciloto, Bogor,

Jawa Barat. Petugas yang melaksanakan Kegiatan Apresiasi ialah

Ir. Elwidar Is (Ketua Satlak) dan Edi Suwardi Wijaya, S.P.

(Sekretaris).

- Pertemuan Penyusunan Laporan SPI

Pertemuan penyusunan laporan SPI dan apresiasi Satlak-PI

BBPOPT dilaksanakan pada tanggal 29 November sd 1 Desember

2013 di Karang Setra Hotel, Bandung Jawa Barat. Pertemuan

tersebut disusun dalam bentuk forum diskusi yang terdiri dari Tim

Penilai SPI Award 2013 Inspektorat Jenderal Kementerian

Pertanian, Satlak-PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Satlak-PI

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, dan Satlak-PI BBPOPT

Jatisari.

Materi yang ditampilkan adalah 1). Evaluasi dan Pengarahan

terhadap hasil audit/ penilaian SPI Award 2013 atas Satker BBPOPT

oleh Tim Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian, 2).

Implementasi SPI Lingkup Direktorat Jenderal Tanaman oleh Satlak-

Page 67: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

53

PI Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, 3). Implementasi SPI

Lingkup Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan oleh Satlak-PI

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, dan, 4). Pemantauan

dan evaluasi kegiatan strategis BBPOPT, solusi dan tindaklanjut

hasil pemantauan oleh Satlak-PI BBPOPT Jatisari.

- Hasil Penilaian SPI Award

Penilaian SPI Award yang dilaksanakan oleh Tim SPI Inspektorat

Jenderal Kementerian Pertanian terhadap pelaksanaan SPI di

BBPOPT yang telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2013.

Penilaian mencakup aspek kelembagaan SPI, kinerja Satlak-PI dan

penerapan SPI.

- Permasalahan dan Pengendalian

Menurut hasil evaluasi penilaian mandiri BBPOPT dan hasil

penilaian Tim SPI Award Inspektorat Jenderal Kementerian

Pertanian, pelaksanaan SPI tahun 2013 pada Satlak-PI BBPOPT

lebih baik dibanding pelaksanaan SPI tahun 2012. Namun demikian

dalam pelaksanaannya bukan tanpa masalah, beberapa hal yang

perlu mendapat perhatian dan penekanan agar pelaksanaan SPI di

BBPOPT pada tahun anggaran 2013 lebih baik.

Permasalahan yang ditemukan diantaranya : 1). Pelaksanaan

pertemuan rutin dalam rangka pengendalian tiga kegiatan strategis

belum tercatat, kecuali pada kegiatan strategis Data dan Informasi

Ramalan Serangan OPT Pangan, 2). Juklak kegiatan strategis

belum disusun, kecuali pada kegiatan strategis Data dan Informasi

Ramalan Serangan OPT Pangan, 3). Pelaksanaan kegiatan

pemantauan dan evaluasi risiko, serta penanganan risiko belum

dilaksanakan dan belum di dokumentasikan. 4). Pelaksanaan

penilaian mandiri triwulan III kurang sesuai jadwal, 5). Pelaksanaan

pertemuan rutin bulanan, triwulan dan semester kurang intensif, 6).

Pelaksanaan apresiasi SPI BBPOPT untuk pegawai ligkup BBPOPT

tidak terselenggara seperti pada tahun anggran 2013, 7).

Pelaksanaan pencatatan kegiatan SPI di tiap-tiap Bagian dan

Bidang belum terkoordinasi, 8). Standar Operasional Prosedur

Page 68: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

54

(SOP) terkait pelaksanaan Lima Unsur SPI belum lengkap, dan 9).

Sistem penganggaran yang kurang berfihak pada pelaksanaan

kegiatan SPI BBPOPT.

Agar implementasi SPI pada tahun anggaran mendatang menjadi

lebih baik, efisien dan tepat waktu maka pelaksanaan SPI pada

tahun anggaran 2014 agar melakukan : 1). Pelaksanaan, pencatatan

dan dokumentasi pertemuan dalam rangka pengendalian di

lingkungan bagian dan bidang lebih intensif, terutama terhadap

pengendalian tiga kegiatan strategis. Hasil pendokumentasian

dicatat dan salinannya disampaikan kepada Satlak-PI BBPOPT

sebagai bagian pelaksanaan rencana kerja pertemuan mingguan/

rutin/ maupun bulanan maupun triwulan, 2). Penyusunan SOP terkait

SPI serta Juklak pemantauan dan evaluasi kegiatan strategis harus

lebih awal disusun, 3). Secara spesifik perlu dilakukan

pendokumentasian pemantauan dan evaluasi risiko, serta

penanganan risiko terhadap seluruh kegiatan Pengembangan

Peramalan Serangan OPT pada tahun anggaran 2014, 4).

Pelaksanaan apresiasi SPI BB-POPT untuk pegawai lingkup

BBPOPT dijadwalkan lebih awal pda tahun anggaran 2014, dan 5).

Berkordinasi dengan Tim Perencaan BBPOPT dalam penyusunan

anggaran kegiatan SPI pada tahun anggaran 2014.

3.2.8. Data dan informasi ramalan serangan OPT pangan

Output Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan

merupakan kegiatan pengamatan keadaan lapang OPT yang dilaksanakan

sepanjang tahun. Sasaran kegiatan tersebut meliputi 24 provinsi dan capaian

70 data/ informasi keadaan lapang OPT. Untuk mencapai target sasaran

tersebut BBPOPT telah membentuk organisasi pelaksana, yaitu : 1).

Penanggungjawab kegiatan : Kepala Bidang Program dan Evaluasi, 2)

Koordinator Kegiatan, Kepala Seksi Pemantauan dan Evaluasi, 3). Pejabat

Fungsional POPT sebagai pelaksana utama, dan 4). Fungsional Umum

sebagai pelaksana tambahan.

Pelaksanaan kegiatan Data dan Infromasi Ramalan Serangan OPT pangan

Secara rinci sebagai berikut. Tabel 3.

Page 69: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

55

Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan Selama Tahun 2013

No. Bulan Jumlah/prekwensi

berangkat

Provinsi/Kabupaten

1 Janauari 3 kali Provinsi 6, Kabupaten 30

2 Februari 4 kali Provinsi 19, Kabupaten 90

3 Maret 4 kali Provinsi 15, Kabupaten 75

4 April 4 kali Provinsi 16, Kabupaten 77

5 Mei 4 kali Provinsi 28. Kabupaten 91

6 Juni 4 kali Provinsi 29. Kabupaten 100

7 Juli 1 kali Provinsi 27, Kabupaten 90

8 Agustus 1 kali Provinsi 8, Kabupaten 17

9 September 4 kali Provinsi 29, Kabupaten 79

10 Oktober 4 kali Provinsi 34, Kabupaten 75

3.2.9. Tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan

Selain melaksanakan tugas utama, BBPOPT juga mengiuti kegiatan antara

lain:

a. Mengikuti Sosialisasi penerapan peraturan Menteri Pertanian di

Sekertaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

b. Rapat persiapan pelaksanaan Program dan kegiatan 2013 di Seketaries

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

c. Menghadiri undangan rapat di DPR-RI.

d. Mengikuti rapat koordinasi pemantapan program peningkatan produksi,

produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada

dan swasembada berkelanjutan.

e. Seminar rencana kegiatan pengembangan teknologi pengamatan

peramalan dan pengembangan OPT (P3OPT) tahun 2013.

f. Mengikuti Pertemuan Sosialisasi PP. 65 tentang Budaya Kerja di ruang

P2BN Ditjen Tanaman Pangan Pasar Minggu

g. Mengikuti Rapat Persiapan Pembentukan LSP POPT di Aula Ditjen

Tanaman Pangan Pasar Minggu

Page 70: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

56

h. Mengikuti Seminar Proposal Kerjasama Kemitraan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian Nasional, Badan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian di Hotel Royal Bogor

i. Mengikuti pertemuan regiona III di Bandung , Banjarmasin, Makasar

j. Mengikuti Pertemuan Koordinasi Tanaman Pangan Dirjen Tanaman

Pangan di Karawang.

k. Bimbingan teknis pengamatan dan pengendalian OPT di UPT

perlindungan TPH Provinsi Riau.

l. Mengikuti pertemuan persiapan Rapin di Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan bersama Ka. BBPOPT dan para penjabat eselon III, dan IV.

m. Menjadi Fasilitator TOT PL-1 SLI Direktorat Perlindungan Tanaman

Pangan di Hotel Lor In Solo.

n. Mengikuti rapat mengenai disiplin Absen, Tukin, Tata Naska Dinas dan

Jabatan Structural/Fungsional.

o. Mengikuti rapat dengan Universitas Padjadjaran Bandung jurusan hama

(program S1, S2 dan S3).

p. Mengikuti rapat persiapan pekan peramalan BBPOPT TA. 2013.

q. Seminar hasil pengembangan teknolongi pengindraan jarak jauh untuk

pengembangan pengamatan dan peramalan penyakit BLB.

r. Bimbingan teknis dan workshop pengelolaan anggaran lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

s. Mengikuti rapat kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan di Jakarta.

t. Rapat Koordinasi Perlindungan Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat.

u. Mengikuti Sosialisasi Sistem Pengendalian Intern Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan di Jakarta.

v. Rapat pembahasan hasil pemeriksaan Inspektorat Jenderal Pertanian

1. Bimbingan pengembangan analisis data triwulan untuk pengembangan

OPT BBK tanaman Kakao.

2. Bimbingan pengembangan pengamatan OPT tanaman perkebunan.

3. Mengikuti Pertemuan Tim Satlak - PI Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan di ruang Sekertaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan.

4. Menghadiri pelantikan pejabat Eselon III dan IV lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan di ruangan P2BN.

Page 71: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

57

5. Rapat SPI dan laporan Program dengan Agenda Renja SPI Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

6. Rapat Evaluasi P2BN dipimpin Direktur Jenderal Tanaman Pangan

tentang Serapan dan fisik pelaksanaan P2BN harus di pantau dari

SP2D khusus tiap provinsi binaan.

7. Mengikuti pertemuan SPI tentang penilaian mandiri SPI BBPOPT

Triwulan I 2013 dan Tindak lanjut saran dan intruksi kepala Balai atas

audit Inspektorat Kementerian.

8. Mengikuti rapat Penyusunan Laporan Pengendalian dan SPI Direktorat

Jenderal Tanamn Pangan di Cisarua.

9. Mengikuti Rapim B Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yang diikuti

oleh semua Direktorat, Sekretariat, dan Balai Besar lingkup Direktorat

Jenderal Tanaman Pangan.

10. Mengikuti rapat korlap dan korcan Ditjen Tanaman Pangan dalam

rangka persiapan Rapin B di Jakarta tanggal 20 Desember 2013.

Page 72: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

58

IV. PELAYANAN TEKNIS, INFORMASI DAN DOKUMENTASI

Pengelolaan pemberian pelayanan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,

penyusunan informasi dan dokumentasi hasil peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, pelaksanaan

pemberian bimbingan teknis peramalan, pengamatan dan pengendalian OPT serta

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Bidang

Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi. Dalam melaksanakan tugasnya,

Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan Dokumentasi mempunyai fungsi:

a) Pemberian pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,

pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta rujukan

proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

b) Penyusunan informasi dan dokumetasi hasil peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT, serta pengembangan peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT, dan rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

Dalam melaksanakan fungsinya, Bidang Pelayanan Teknis, Informasi dan

Dokumentasi dibantu oleh Seksi Pelayanan Teknis, dan Seksi Informasi dan

Dokumentasi.

4.1. Pelayanan Teknis

Penyiapan pelayanan teknis peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT,

pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura merupakan tugas Seksi

Pelayanan Teknis dengan uraian sebagai berikut:

a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran

Seksi Pelayanan Teknis.

b) Melakukan pemberian pelayanan sarana teknis kegiatan peramalan,

pengembangan peramalan, pengamatan, dan pengendalian OPT, serta

rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura.

c) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik

lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.

d) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan kegiatan serta penyusunan

pertanggungjawaban keuangan Seksi Pelayanan Teknis.

e) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi

Pelayanan Teknis.

Page 73: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

59

Dalam Tahun 2013 pelaksanaan kegiatan Seksi Pelayanan Teknis meliputi

kegiatan-kegiatan intern BBPOPT yang dibiayai oleh DIPA Tahun Anggaran

2013 dan kegiatan Non-DIPA. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai DIPA

adalah :

a) Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT

b) Produk Agens Hayati Padat

c) Isolat Agens Hayati/ Cair

Sementara kegiatan Non DIPA meliputi beberapa kegiatan pelayanan publik

yang melibatkan pihak pengguna jasa diantaranya: pelatihan, magang,

kunjungan, klinik tanaman, konsultasi perlindungan tanaman, penyediaan jasa

narasumber/ instruktur/ pemandu/ mentor dan pelayanan jasa lainnya.

4.1.1. Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT

Kegiatan pemeliharaan dan perawatan di laboratorium-laboratorium, rumah

kaca, kebun koleksi dan percobaan perlu didukung oleh anggaran operasional

yang memadai, agar hasilnya maksimal sesuai dengan target. Operasional

laboratorium pengelolaan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) pada

Tahun 2013 terdiri dari: operasional laboratorium Fitopathologi, laboratorium

Entomologi, laboratorium PCR, laboratorium Trichogramma, kebun koleksi,

kebun percobaan, dan rumah kaca.

a) Operasional Laboratorium Fitopathologi

Kegiatan di laboratorium Fitopathologi, BBPOPT tahun 2013 terdiri dari,

pembuatan spesimen tanaman terinfeksi penyakit, isolasi penyakit

(patogen), dan identifikasi tanaman/ bagian tanaman dengan gejala

terinfeksi penyakit.

Sampel – sampel tanaman terinfeksi penyakit di dapatkan dari hasil

kunjungan lapangan, seperti surveillans, bimbingan teknis dan pest list.

Pembuatan Spesimen Penyakit Tanaman

Sampel tanaman yang terinfeksi penyakit dan telah diidentifikasi di buat

spesimen. Pembuatan spesimen ini bertujuan untuk mempermudah

pengamatan secara praktis tanpa harus mencari bahan segar yang

baru, bentuk spesimen dapat berupa awetan basah atau kering. Untuk

awetan kering, tanaman diawetkan dalam bentuk herbarium. Data

koleksi penyakit dalam bentuk awetan basah terdapat pada tabel

berikut.

Page 74: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

60

Tabel 4. Data Spesimen Penyakit Dalam Bentuk Awetan Basah di Laboratorium Fitopatologi, BBPOPT, Tahun 2013.

No. Nama Koleksi Penyakit Komoditi Banyaknya

(botol)

1 Gejala Fisiologis Kedelai 2

2 Penyakit Karat Kedelai 1

3 Lalat Bibit Kacang Kedelai 1

4 Virus Keriting Kedelai 1

5 Penyakit Virus Belang Samar Kedelai 1

6 Penyakit Virus Mozaik Kedelai 1

7 Kepik Penghisap Polong Kedelai 1

8 Gemini Virus (Virus Kuning) Kedelai 1

9 Penggerek Polong Kedelai 1

10 Hama Ulat Grayak Kedelai 1

11 Fisiologis Padi 1

12 Penyakit Karat Kacang Tanah 1

13 Penyakit Layu Kedelai 1

14 Penyakit Karat UbiKayu 1

15 Penyakit Hawar Bakteri UbiKayu 1

16 Virus Keriting Cabai Cabai 1

17 Virus Keriting Kedelai 1

18 Penyakit Tungro Padi 1

Sedang spesimen dengan awetan kering dalam bentuk herbarium, di

buat oleh pejabat Fungsional sebanyak 1 buah, yaitu Virus Kuning

Daun Kedelai (2 kotak).

Spesimen yang telah di buat diberi label, sesuai dengan prosedur.

Selain spesimen basah, dan spesimen kering, Fungsional juga

membuat spesimen dalam bentuk preparat mikro organisme penyebab

penyakit tumbuhan (patogen). Sampai dengan tahun 2013 spesimen

dalam bentuk preparat terdapat 30 isolat. Adapun data spesimen

dalam bentuk preparat seperti terlihat pada tabel berikut.

Page 75: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

61

Tabel 5. Spesimen Jamur Patogen dalam bentuk Preparat, Tahun

2013

No. Spesies Jamur Patogen Jumlah (object glass)

1. Cercospora sp 3

2. Alternaria sp 3

3. Helminthosporium sp 5

4. Puccinia polysora 12

5. Rhizoctonia sp 1

6. Ustilago sp 2

7. Aspergillus sp 1

8 Coletatrichum sp 2

9 Fusarium sp 1

Isolat Pathogen

Kegiatan isolasi penyakit pada tahun 2013, satu (1) jenis pathogen

Xanthomonas oryzaedari 30 kecamatan yang diisolasi menjadi 150

isolat. Isolat penyakit dikoleksi dalam media PSA di tabung reaksi.

Koleksi isolat dalam media PSA tidak dapat tahan lama, untuk menjaga

kondisi isolat yang baik, reisolasi dilakukan secara berkala. Isolat yang

di simpan dalam media PSA di tabung reaksi dan di letakkan di

ruangan, rata-rata tidak dapat tahan sampai 2 bulan. Jika sudah

maksimal 2 bulan, segera dilakukan reisolasi terhadap isolat tersebut.

Isolat penyakit bermanfaat untuk pengujian, terutama pengujian di

tingkat laboratorium, seperti pengujian patotipe, uji pengendalian awal

tingkat laboratorium maupun uji virulensi.

Identifikasi Penyakit

Kegiatan identifikasi terhadap penyakit, sebagian besar sampel berasal

dari hasil surveilans, bimbingan teknis, dan pest list. Sedang sampel

yang di bawa oleh petugas atau petani pada tahun 2013 jumlahnya

sedikit. Hal ini antara lain disebabkan para petugas/petani telah

mengenal jenis penyakit di lapangan, tidak ada penyakit baru yang

perlu dilakukan tindakan identifikasi di tingkat laboratorium.

Page 76: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

62

Sampel yang diperoleh dari kegiatan surveilans yang dilakukan oleh

petugas BBPOPT, kemudian dilakukan identifikasi oleh pelaksana

teknis identifikasi laboratorium Fitopathologi. Pelaksanaan identifikasi

mengikuti Instruksi Kerja (IK) Penanganan Sampel yang telah dibuat

oleh Fungsional.

Pada tahun 2013 sampel yang telah teridentifikasi oleh Fungsional

pelaksana identifikasi sampel sebanyak 11 sampel. Hasil dari

identifikasi sampel terdapat pada Lampiran 6.

b) Operasional Laboratorium Entomologi

Kegiatan di laboratorium Entomologi tahun 2013, yaitu pembuatan

spesimen hama dan musuh alami, dan kegiatan uji embun madu.

a. Uji Embun Madu

Kegiatan uji embun madu tahun 2013 dilakukan sebanyak 2 kali, untuk

2 koloni (Lampung Timur dan Cirebon). Daftar varietas padi yang

digunakan untuk kegiatan uji embun madu, terdapat pada tabel berikut.

Tabel 6. Data Varietas Padi Untuk Kegiatan Uji Embun Madu, Tahun 2013 di BBPOPT, Jatisari.

No Varietas Waktu

1 IR 42 27 Desember dan 30 Desember 2013

2 Ciliwung 27 Desember dan 30 Desember 2013

3 Silogonggo 27 Desember dan 30 Desember 2013

4 Inpari 13 27 Desember dan 30 Desember 2013

5 Ciherang 27 Desember dan 30 Desember 2013

6 WAB 27 Desember dan 30 Desember 2013

7 Situ Bagendit 27 Desember dan 30 Desember 2013

8 Cigeulis 27 Desember dan 30 Desember 2013

9 Cibogo 27 Desember dan 30 Desember 2013

10 Intani 27 Desember dan 30 Desember 2013

11 Inpari 6 27 Desember dan 30 Desember 2013

12 Cisadane 27 Desember dan 30 Desember 2013

13 Mekongga 27 Desember dan 30 Desember 2013

14 Sarinah 27 Desember dan 30 Desember 2013

15 Pelita 27 Desember dan 30 Desember 2013

16 Sintanur 27 Desember dan 30 Desember 2013

Page 77: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

63

Pengujian embun madu tidak dapat dilaksanakan untuk semua koloni

karena Wereng Batang Coklat (WBC) yang di rearing di rumah kaca

diduga terkontaminasi virus atau tidak murni. Oleh karena itu perlu

dilakukan pemurnian terhadap WBC. Pemurnian WBC dapat

menggunakan tanaman genjer.

b. PembuatanSpesimen Hama dan Musuh Alami

Pembuatan spesimen hama dan musuh alami di laboratorium

Entomologi, tahun 2013, diambil dari tanaman Kedelai. Jumlah

spesimen yang dibuat sebanyak 6 boks spesimen, yang terdiri dari

spesimen hama yang berisi: Penghisap polong kedelai, perusak daun

kedelai, ulat jengkal, penggulung daun, ulat grayak, belalang daun,

kepik dan kepik hijau. Sedangkan untuk musuh alami yang berisi:

laba-laba, paederus, micraspis dan belalang sembah.

c) Operasional Laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR)

Tujuan dari kegiatan operasional laboratorium PCR adalah untuk

meningkatkan keakuratan kegiatan identifikasi sampel melalui analisa

DNA dan membedakan sampel-sampel tersebut dari penyakit yang

disebabkan oleh fitoplasma atau penyakit lain (bakteri, jamur, virus dan

nematoda).

Kegiatan identifikasi penyakit dengan menggunakan PCR, perlu alat dan

bahan untuk mendukungnya. Alat yang dipergunakan untuk kegiatan ini

yaitu DNA dan RNA Hybridisation, Cell Maceration Crusher, Stand-alone

Gel Image system, Gene delivery System, Vertical Gel Electrophoresis

System, E-Blotter complete system, Horizontal Gel Electrophoresis

System, Power Supply, Semi-Dry Blotter, Block Heater, Block Cooler,

Incubator Shaker PC komputer dan PCR Tube Shaker. Sedang bahan

yang digunakan yaitu DNA PCR reagents, RNA PCR reagents, Primer

(oligos), enzim DNA polymerase, Deoxynucleotide Triphospat, Buffer,

DNA template.

Hasil identifikasi isolate bakteri, dengan menggunakan PCR seperti

terlihat pada tabel berikut.

Page 78: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

64

Tabel 7. Hasil Identifikasi Isolat Bakteri

No. Isolat Ciri Visual Hasil Identifikasi

1. Coryne - Warna koloni putih

keruh

- Permukaan cembung

Positif dengan foward

dan reverse primer pada

1500 bs

2. PF - Warna koloni bening

- Permukaan terdapat kenampakan kilat

Positif dengan foward

dan reverse primer pada

1500 bs

3. Bakteri merah - Warna koloni merah - Permukaan Cembung

Positif dengan foward

dan reverse primer pada

1500 bs

4. Bakteri putih - Warna koloni putih susu

- Permukaan cembung cenderung rata

Positif dengan foward

dan reverse primer pada

1500 bs

5. Xanthomonas orryzae

- Warna koloni kuning - Permukaan cembung

Positif dengan foward

dan reverse primer pada

1500 bs

6. Xanthomonas manihotis

- Warna koloni kuning pucat

- Permukaan cembung

Positif dengan foward

dan reverse primer pada

1500 bs

Semua bakteri positif terhadap forward dan reserve primer sehingga

membutuhkan sequensing. Tahun 2013, hanya isolat corynebacterium

yang dilakukan sequensing bekerjasama dengan pihak ketiga. Hasil

sequensing dari isolat corynebacterium adalah Paenibacillus polymixa.

d) Operasional Laboratorium Trichogramma sp

Pelaksanaan kegiatan Operasional Laboratorium Trichogramma sp

meliputi perbanyakan Corcyra chepalonica dan perbanyakan parasitoid

Trichogramma sp. Hasil perbanyakan parasitoid Trichogramma pada

tahun 2013 sebanyak 3432 pias dari target 3500 pias. Tidak tercapainya

target perbanyakan pada tahun 2013 disebabkan karena sebanyak 3

tabung peneluran C. chepalonica dirusak oleh tikus. Rusaknya tabung

peneluran menyebabkan kegiatan perbanyakan telur C. chepalonica

terganggu. Jumlah pias yang terparasit hanya 3219 pias. Gagalnya

parasitoid memparasit telur C. cephalonica di sebabkan terlalu lama

menyimpan telur C. cephalonica yang telah di mandulkan di dalam kulkas

(lebih dari 3 minggu).

Page 79: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

65

Pendistribusian parasitoid Trichogramma sp ke beberapa daerah

disesuaikan permintaan dari pengguna. Pengguna yang memanfaatkan

parasitoid Trichogramma sp tersebar di 5 provinsi yaitu: Jawa Barat, Bali,

Jambi, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2013

distribusi sebanyak 1.861 pias, dan pias yang digunakan untuk starter

tahun 2013 sejumlah 1.189. Sisa pias sebanyak 248, dimafaatkan

sebagai starter tahun 2014.

e) Operasional Kebun Koleksi

Kebun koleksi BBPOPT merupakan kebun yang ditanami tanaman yang

potensial untuk pestisida nabati, dengan tujuan supaya dapat

dipergunakan sebagai sumber bahan pengkajian fungsional khusus

(POPT) BBPOPT dalam kegiatan pengendalian yang bersifat ramah

lingkungan. Kondisi sampai saat ini kebun koleksi telah ditanami 58 jenis

tanaman nabati dari target 45 jenis tanaman. Daftar jenis tanaman di

kebun koleksi BBPOPT seperti terlihat pada Lampiran 7.

Pemanfaatan koleksi tanaman pestisida nabati di BBPOPT, selain oleh

Fungsional juga dimanfaatkan oleh petugas, petani, dan Mahasiswa.

Petugas, Petani yang melakukan kunjungan atau magang ke BBPOPT

juga sering membawa koleksi tanaman pestisida nabati, yang telah

diperbanyak oleh pelaksana kebun nabati.

Pada tahun 2013, Fungsional memanfaatkan pestisida nabati yaitu pada

kajian Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati terhadap

Perkembangan Hama Utama Perusak Daun pada Tanaman Kedelai,

tanaman pestisida nabati yang digunakan yaitu gadung dan mimba.

Operasional kebun koleksi meliputi perawatan dan pemeliharaan

tanaman, perbanyakan koleksi tanaman, saluran air dan pembuatan

kompos.

1. Pemeliharaan Kebun Koleksi

Pemeliharaan kebun koleksi meliputi pembersihan gulma dan

pemotongan rumput. Pembersihan gulma di kebun koleksi dilakukan

sebulan sekali. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan pada saluaran

air.

Page 80: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

66

2. Perbanyakan tanaman

Perbanyakan koleksi tanaman nabati dilakukan melalui stek, biji,

cangkok dan bibit.

3. Pembuatan Kompos

Pelaksanaan pembuatan kompos, lokasinya di bekas rumah kaca di

lahan belakang. Bahan untuk pembuatan kompos yaitu jerami,

Trichoderma, dan dedak halus. Jerami diambil dari sisa panen di lahan

percobaan BBPOPT, diangkut oleh tenaga kerja dan dikumpulkan di

lokasi pembuatan kompos. Penumpukan bahan kompos ditumpuk

selapis demi selapis dan ditaburi Trichoderma sp, sampai bahan

pembuatan kompos habis. Tumpukan kompos ditutup dengan plastik

sampai sekitar 2 bulan, dengan sesekali tumpukan dibalik. Setelah

menjadi kompos, dimasukkan ke dalam karung dan siap digunakan.

Pemanfaatan kompos plus Trichoderma diaplikasikan pada petak

sawah BBPOPT yaitu pada perlakuan SRI, bak uji (30 buah) dan

koleksi tanaman nabati.

f) Operasional Kebun Percobaan

Operasional kebun percobaan meliputi merapikan pematang, jalan utama

kebun percobaan, dan saluran irigasi. Kegiatan di kebun percobaan

dimulai dari sebelum tanam, yaitu membuat lay out lahan dan pesemaian.

Untuk tahun 2013 lahan percobaan dipergunakan sebagai pameran

outdoor kegiatan Pekan Peramalan pada MK 2013 yang diikuti oleh 24

stakeholder. Luas petakan berkisar antara 1000 – 5000 m2. Waktu tanam

sesuai dengan kalender yang sudah disiapkan oleh Pengelola Kebun

Percobaan dimana sebelumnya sudah dikoordinasikan dengan pihak

pengairan di bawah Dinas Pengairan, Pemerintah Daerah Kabupaten

Karawang.

Kegiatan di kebun percobaan selain lahan sawah, juga terdapat lahan

kering, yaitu lahan sekitar laboratorium Trichogramma. Lahan tersebut

ditanami pisang, kedelai dan tanaman uji. Tanaman Kedelai terdapat 15

varietas, yang merupakan koleksi BBPOPT, benih Kedelai berasal dari

Balai penelitian Kacang dan Umbi, Malang.

Tiga puluh bak uji belum dimanfaatkan oleh Fungsional untuk menunjang

kegiatannya. Bak uji tersebut sudah siap pakai, yaitu setiap tahun

Page 81: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

67

ditambahkan kompos plus Trichoderma yang dibuat di kebun koleksi

BBPOPT.

g) Operasional Rumah Kaca

Operasional Rumah kaca di BBPOPT meliputi pemeliharaan ruang rumah

kaca, pemeliharaan tanaman, dan tersedianya alat pendukung kebersihan

dan kerapian rumah kaca. Rumah kaca BBPOPT sebanyak 4 (empat) unit

dengan kegunaan sebagai berikut: rumah kaca kesatu untuk perbanyakan

benih padi indicator terhadap penyakit HDB (varietas PB-5, Kuntulan,

Kencana, Java-14 danTetep). Rumah kaca kedua untuk perbanyakan

pakan WBC (varietas: TN 1, Mudgo, Pelita, Ratu Heenati, dan ASD 7),

rumah kaca ketiga untuk rearing WBC, dan rumah kaca keempat untuk

menanam koleksi tanaman pangan, hortikultura dan tanaman biofarmaka.

Hasil kegiatan di rumah kaca yang di lakukan oleh Fungsional adalah

sebagai berikut :

1. Perbanyakan Varietas Padi Indikator

Kegiatan perbanyakan varietas padi indikator pada Tahun 2013, yang

dilaksanakan oleh Fungsional adalah 5 varietas diferensial penyakit

HDB, 7 varietas diferensial penyakit Blas, 5 varietas indikator untuk

hama Wereng Batang Coklat (WBC) dan 5 varietas indikator Tungro/

WDH. Adapun hasil perbanyakan varietas indikator seperti terlihat

pada tabel berikut.

Tabel 8. Daftar Hasil Perbanyakan Varietas Indikator Penyakit HDB di BBPOPT Tahun 2013.

No. Varietas Padi Jumlah (Pot)* Produksi (Gram)

1. Kencana 5 83

2. Kuntulan 5 22

3. Tetep 5 84

4. PB-5 5 45

5. Java-14 5 100

Keterangan: *) jumlah pot yang dapat dipanen

Hasil perbanyakan varietas indikator penyakit HDB digunakan untuk

identifikasi patotipe HDB yang dilaksanakan oleh fungsional.

Page 82: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

68

Tabel 9. Varietas Padi Indikator untuk Biotipe WBC, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013.

No. Varietas Padi Jumlah (Pot) Produksi (Gram)

1. Pelita 5 147,68

2. Mudgo 5 69,37

3. Ratu Heenati 5 99,89

4 ASD -7 5 68,70

5. TN.1 5 64,24

Hasil panen padi varietas indikator Biotipe WBC, dikeringanginkan,

kemudian disimpan dalam plastik, diberi identitas (nama varietas,

tanggal panen) dan disimpan dalam lemari es.

Tabel 10. Varietas Padi Indikator untuk Tungro, di Tanam di Rumah Kaca BBPOPT Tahun 2013.

No. Varietas Padi Jumlah (Pot) Produksi (Gram)

1. IR-26 5 20,90

2. IR-64 5 166,60

3. Ciliwung 5 126,80

4 Barumun 5 74,20

5. Lusi 5 107,40

Tabel 11. Varietas Padi Indikator untuk Blas, di Tanam di Rumah

Kaca BBPOPT Tahun 2013.

No. Varietas Padi Jumlah (Pot) Produksi (Gram)

1. Asahan 5 109,10

2. Cisanggarung 5 110

3. Cisadane 5 112

4 Kencana Bali 5 124

5. IR-64 5 96,2

6. Cisokan 5 88,7

7. Krueng Aceh Belum panen

2. Rearing Wereng Batang Coklat (WBC)

Rearing WBC bertujuan untuk mendapatkan WBC yang bebas dari

pengaruh pestisida dan juga untuk koleksi WBC (koleksi koloni WBC).

Koloni WBC yang di pelihara di rumah kaca BBPOPT Jatisari, diambil

dari beberapa daerah.

Selama tahun 2013 telah dilakukan rearing WBC dari 7 koloni. Hasil

rearing koloni WBC di rumah kaca seperti terlihat pada tabel berikut.

Page 83: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

69

Tabel 12. Daftar Koloni WBC di BBPOPT Tahun 2013.

No. Koloni Waktu Rearing

1. Cirebon Desember

2. Bantul Desember

3. Cianjur Desember

4. Sukoharjo Mei – Desember

5. Gresik Juli – Desember

6. Lampung Timur Desember

7. Sidoarjo September – Desember

3. Pemeliharaan tanaman lain

Selain memelihara padi, kegiatan di rumah kaca juga memelihara

tanaman budidaya lainnya. Jenis tanaman yang dibudidayakan antara

lain: orok-orok, gadung, ganja sayur, lada, lengkuas, kunyit hitam,

serai, pandan, sambiloto, daunwangi, handeuleum, saga, dadap,

kemangi, sirih, kencur, antanan, keladi tikus, bitung, binahong, garut,

selasih, sirsak, kecubung, kubis, cabe, jeruk, turi, ganyong, dan ubi

jalar.

h) Penyusunan Pest List OPT Pangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) menjadi kendala utama dalam

ekspor impor produksi dari suatu komoditi. Seperti halnya di Indonesia

saat ini, terdapat berbagai jenis OPT yang dikategorikan berbahaya oleh

negara lain. Terdapatnya OPT tersebut telah menjadi hambatan utama

dalam usaha peningkatan ekspor produk pertanian. International Plant

Protection Convention (IPPC) mempersyaratkan agar setiap negara

anggota WTO menyusun, menyediakan, dan memperbarui secara berkala

daftar OPT untuk masing-masing jenis tanaman/komoditas. Komoditas

yang akan di ekspor atau impor harus dilengkapi dengan informasi daftar

OPT. Informasi tambahan yang diperlukan antara lain adalah biologi,

ekologi, dan inang alternatif masing-masing jenis OPT. Informasi tersebut

akan digunakan oleh negara tujuan ekspor untuk melakukan analisa

Page 84: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

70

resiko OPT (PRA, pest risk analysis). Pest List berdasarkan hasil survey,

yang didukung oleh adanya bukti spesimen. Survey untuk pest list harus

dilakukan secara berkala untuk memastikan apakah ada OPT baru yang

ditemukan. Pada tahun 2013, pest list dilakukan untuk OPT kedelai.

Pemilihan lokasi pengamatan dan pengambilan sampel dititik beratkan

pada daerah sentra tanaman kedelai. Hal ini bertujuan agar sampel OPT

yang didapatkan lengkap, mengingat OPT kedelai menyerang pada ke 3

(tiga) fase yaitu fase vegetatif, generatif dan menjelang panen.

Pengamatan dan pengambilan sampel dilengkapi dengan GPS.

Penggunaan GPS bertujuan untuk memastikan lokasi secara tepat.

Jumlah lokasi yang dilakukan pengamatan dan pengambilan sampel

sebanyak 8 provinsi, yaitu Jawa Barat, DI Jogjakarta, Jawa Tengah, Jawa

Timur, Lampung, Aceh, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

Jenis OPT yang ditemukan di lapangan meliputi 12 hama dan 12

penyakit. Hama yang ditemukan meliputi, ulat grayak, ulat jengkal, ulat

bulu, belalang, kepik hijau, kepik coklat, penggerek polong, lalat kacang,

aphis, penghisap polong, penghisap pucuk, dan kumbang daun.

Sedangkan penyakit ditemukan yaitu sclerotium, virus mosaik, layu

fusarium, virus sapu jagad, penyakit kuning kedelai, karat daun kedelai,

virus kerdil, bercak coklat, antraknosa, hawar pelepah, virus belang samar

dan gangguan fisiologis.

4.1.2. Produk Agens Hayati Padat

Jenis agens hayati yang diperbanyak dengan media padat yaitu Beauveria sp,

Metarrhizium sp, Gliocladium sp dan Trichoderma sp. Target perbanyakan

agens hayati dengan media padat tahun 2013 sebanyak 3000 kg. Kegiatan-

kegiatan dalam perbanyakan dan pemanfaatan produk agens hayati padat

meliputi perbanyakan, distribusi, dan evaluasi pemanfaatan agens hayati di

lapangan.

a. Perbanyakan Massal Agens Hayati

Hasil perbanyakan agens hayati padat tahun 2013 mencapai target yaitu

3004 kg. Untuk mencapai hasil sesuai target, kegiatan perbanyakan

Page 85: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

71

agens hayati padat dibuat jadwal. Adapun jadwal perbanyakan agens

hayati padat tersaji pada lampiran 8.

b. Distribusi Hasil Perbanyakan Agens Hayati Padat

Distribusi agens hayati padat tahun 2013 sebanyak 3.004 kg. Jumlah ini

melebihi target perbanyakan agens hayati padat, yaitu 3.000 kg. Daftar

distribusi agens hayati dengan media padat tersaji dalam Lampiran 9.

Agens hayati padat yang sudah didistribusikan sebanyak 3.004 kg, Pada

tahun 2013 distribusi agens hayati padat tersebar di 30 provinsi. Jenis

agens hayati padat yang sudah terdistribusi, yaitu Trichoderma sp,

Beauveria sp, Metarrhizium sp dan Gliocladium sp kg.

c. Evaluasi Pemanfaatan Agens Hayati

Pengamatan OPT di lahan yang di aplikasi agens hayati bertujuan untuk

mengetahui efektifitas dari agens hayati. Pengamatan OPT meliputi

jumlah anakan, populasi hama utama, populasi musuh alami dan

intensitas serangan hama penyakit utama.

4.1.3. Isolat Agens Hayati/ cair

Perbanyakan agens hayati pada tabung reaksi dengan menggunakan media

PSA (Potato Sukrose Agar).

a. Perbanyakan isolat agens hayati

Perbanyakan isolat agens hayati tahun 2013 sebanyak 3.300 tabung

reaksi. Jumlah ini melebihi dari target yaitu 3.000 tabung reaksi. Jadwal

perbanyakan isolat agens hayati, Lampiran 10.

b. Pendistribusian Isolat Agens Hayati

Distribusi isolat agens hayati pada tahun 2013 sebanyak 3.300 tabung,

tersebar dilaboratorium PHP, kelompok tani dan pengguna lain pada 30

provinsi. Laboratorium PHP, Kelompok tani dan pengguna lain yang telah

diberi bantuan agens hayati dari BBPOPT, harus mampu

mengembangkan dan memperbanyak isolat tersebut secara mandiri, agar

dapat memenuhi permintaan di wilayahnya. Daftar distribusi isolat agens

hayati dalam Lampiran 11.

Page 86: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

72

c. Evaluasi distribusi Agens Hayati

Pelaksana yang melakukan pengamatan untuk evaluasi pemanfaatan

agens hayati dapat melakukan wawancara dengan pengguna yaitu

Kepala LPHP, Ketua Kelompok tani dan pengguna lain untuk mengetahui

pengembangan, penyebaran dan pemanfaatan agens hayati di

wilayahnya.

4.1.4. Pelayanan Publik

Pelayanan publik BBPOPT mempunyai janji, yaitu “Baik dalam berperilaku,

Bijak dalam bertindak, Orientasi berfikir luas, Prima, Tulus ikhlas dalam

pelayanan”. Pelayanan publik yang dilakukan oleh BBPOPT antara lain:

kunjungan teknis, magang, pengabdian masyarakat tani, pelatihan, dan

pelayanan publik lainnya.

a. Kunjungan Teknis

Pelayanan kunjungan teknis ke BBPOPT pada tahun 2013 sebanyak 21

kali dengan jumlah pengunjung 902 orang, dari berbagai instansi,

Kelompok tani, dan Mahasiswa. Kegiatan kunjungan, dilakukan satu hari

saja. Maksud dan tujuan kunjungan pengguna ke BBPOPT bermacam-

macam, seperti ingin mengenal agens hayati, hama, penyakit, metode

pengamatan, pengendalian, peramalan, dan pemetaan OPT. Daftar

kunjungan pengguna ke BBPOPT tahun 2013 terdapat pada Lampiran 12.

b. Magang

Keberadaan BBPOPT diketahui pelanggan, antara lain dari pameran,

media elektronik (website), siara radio, televisi dan dari Instansi lain yang

telah lebih dahulu mengenal BBPOPT. Pelanggan yang melakukan

magang di BBPOPT berasal dari berbagai status, yaitu petugas pertanian,

petani, mahasiswa, dan pelajar. Alasan Pengguna mengunjungi BBPOPT

umumnya karena BBPOPT mempunyai eksistensi di bidang Peramalan,

Pengamatan dan Pengendalian OPT (P3OPT). Pada tahun 2013 terdapat

18 kali magang dengan jumlah peserta 88 orang. Daftar pengguna yang

magang di BBPOPT terdapat pada Lampiran 13.

c. Pelatihan

Jasa pelayanan pelatihan dilakukan oleh BBPOPT meliputi bidang

Peramalan, Pengamatan dan Pengendalian OPT (P3OPT). Pengendalian

lebih dititik beratkan pada pengendalian ramah lingkungan, yaitu

Page 87: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

73

pemanfaatan agens hayati dan pestisida nabati. Pelanggan yang

menggunakan jasa bisa dari instansi (PPMKP Ciawi, Dirjen Perkebunan,

Dinas Pertanian Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi) petani atau

stakeholder yang terkait pertanian. Pada tahun 2013 BBPOPT melayani 4

kali pelatihan dengan peserta 155 orang. Daftar pengguna yang

melakukan pelatihan di BBPOPT pada Lampiran 14.

d. Pelayanan Publik Lainnya

Pelayanan publik BBPOPT, selain magang, pelatihan dan kunjungan

juga melayani konsultasi, baik konsultasi dengan membawa sampel

maupun konsultasi tanpa sampel. Pada tahun 2013 melayani konsultasi

150 orang. Daftar pelanggan yang melakukan konsultasi ke BBPOPT

seperti pada Lampiran 15.

4.2. Informasi dan Dokumentasi

Penyiapan bahan informasi dan dokumentasi hasil peramalan, pengamatan,

dan pengendalian OPT, pengembangan peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT, serta rujukan proteksi tanaman pangan dan hortikultura

merupakan tugas Seksi Informasi dan Dokumentasi dengan uraian tugas

sebagai berikut:

a) Melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kerja dan anggaran

Seksi Informasi dan Dokumentasi.

b) Melakukan penyiapan fasilitasi dan penyebaran informasi dan

dokumentasi hasil peramalan OPT dan rujukan proteksi tanaman pangan

dan hortikultura.

c) Melakukan diseminasi pelaporan hasil kegiatan teknis.

d) Melakukan urusan perpustakaan.

e) Melakukan tugas kedinasan lain berdasarkan penugasan pimpinan baik

lisan maupun tertulis sesuai dengan bidang tugasnya.

f) Melakukan penyusunan dan penyajian laporan pertanggungjawaban

keuangan Seksi Informasi dan Dokumentasi.

g) Melakukan penyimpanan dan pemeliharaan dokumen kegiatan Seksi

Informasi dan Dokumentasi.

Seksi Informasi dan Dokumentasi pada Tahun 2013 telah melaksanakan

kegiatan sebagai berikut :

Page 88: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

74

4.2.1. Pengembangan Teknologi Pengamatan Peramalan dan

Pengendalian OPT

Perlindungan tanaman merupakan sistem pengelolaan organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) yang komprehensif yang meliputi

pengamatan, peramalan dan pengendalian (P3OPT). Keberhasilan

kegiatan perlindungan tanaman pangan akan sangat ditentukan oleh

kualitas teknologi P3OPT. Untuk mendapatkan teknologi P3OPT yang

baik (akurat dan aplikatif) harus didukung dengan pengembangannya

yang lebih komprehensif. Terlaksananya teknologi P3OPT yang baik

dapat mendukung terlaksananya kegiatan perlindungan tanaman yang

efektif dan efisien serta berdaya saing.

Pencapaian kinerja pengembangan teknologi P3OPT diukur dari

kumulatif jumlah teknologi P3OPT yang lebih banyak dibandingkan

dengan kumulatif teknologi yang didapat sebelumnya. Kegiatan ini

dievaluasi berdasarkan jumlah penambahan teknologi P3OPT menurut

jenis OPT, komoditas, dan model. Tingkat dan arah kinerja yang

diharapkan dari kegiatan ini adalah adanya penemuan teknologi P3OPT

baru, baik jenis OPT, komoditas, model maupun perbaikan (upgrade)

paket teknologi yang telah ada.

Secara kuantitatif indikator kinerja pengembangan teknologi P3OPT

yang ditargetkan Tahun 2013 menurut Rencana Strategis sebanyak 8

(delapan) model. Namun dalam rencana kerja tahunan (RKT) menjadi

12 (dua belas) model yang diukur dari pelaksanaan kegiatan

pengembangan teknologi P3OPT tingkat lapangan sebanyak 8

(delapan) dan 4 (empat) kegiatan semi laboratorium. Sesuai dengan

RKT Tahun 2013, Output Kegiatan Model Peramalan, terdiri dari

komponen kegiatan Pengembangan Teknologi P3OPT Tingkat

Lapangan 8 unit dan semi laboratorium 4 unit.

4.2.2. Penerbitan Majalah/Jurnal

Penerbitan majalah bagi instansi Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) merupakan sebuah kebutuhan

dalam rangka mendukung penyebaran informasi, dimana hasil-hasil

kajian terkait teknologi P3OPT yang telah dilaksanakan harus

Page 89: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

75

disampaikan dan dipublikasikan kepada pengguna, yaitu petani dan

petugas yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 2013, BBPOPT telah menerbitkan 2 (dua) edisi

majalah/jurnal dengan nama Buletin Peramalan OPT. Majalah yang

telah memiliki International Serial Series Number (ISSN) dengan nomor

2085-5567 dicetak masing-masing untuk buletin edisi 1/2013 sebanyak

715 eksemplar dan buletin edisi 2/2013 sebanyak 690 eksemplar. Edisi

pertama Buletin Peramalan OPT (Vol 12 No.1 Hal. 1 - 38 Karawang April

2013), dengan fokus informasi pada rencana aksi P2BN tahun 2012 –

2014 menuju surplus beras 10 juta ton pada tahun 2014. Berbagai

gerakan untuk mencapai sasaran produksi tahun 2012 – 2014 telah

dilakukan antara lain : percepatan pembentukan Brigade Tanam dan

Brigade Panen serta memperkuat Brigade Proteksi yang dilakukan di

daerah sentra produksi, membagi habis areal/wilayah binaan PPL

dengan SK Bupati, pendampingan peneliti terutama lokasi SL-PTT,

pembentukan dan operasionalisasi Posko P2BN di semua tingkatan

serta peningkatan koordinasi tripartide (PPL, POPT dan KCD) dalam

pelaksanaan peningkatan produksi padi. Berikut adalah outline Buletin

Peramalan OPT Edisi 1/2013 dapat dilihat pada tabel 13

Tabel 13. Outline Buletin Peramalan Edisi 1/2013

Topik Judul

Catatan Redaksi Publikasi Rencana Penyelenggaraan Pekan Peramalan OPT

Tanaman Pangan Tahun 2013

Surat Pembaca Menanyakan tentang Pengelolaan Burung Hantu sebagai Predator

Hama Tikus Sawah.

Info Peramalan Prakiraan Serangan 7 OPT Padi pada MK.2013

Stop Press Menuju Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan

Fokus/Info Khusus Rencana Aksi P2BN Tahun 2012 – 2014 Menuju Surplus Beras 10

Juta Ton 2014

Kartun Petugas POPT yang Sedang Memandu Petani dalam Pengamatan

di sawah

Intermezzo Kotoran Sapi Rasa Vanila

Teknologi Perlintan Atasi Penyakit Blas Pada Tanaman padi

Mimbar Proteksi Penyakit Busuk Batang Bakteri Pada Jagung di Pulau Lombok

Topik Utama Ketahanan Pangan dan Kebutuhan Indonesia

Reportase SBY Panen Padi di Karawang

Liputan Khusus Agrinex Expo 2013

Page 90: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

76

Topik Judul

Kolom Nabati Paitan Bahan Alternatif Bio Pestisida

Resep Tradisional Atasi Diabetes Melitus

Klinik Tanaman Konsultasi/menanyakan tentang PGPR

Sketsa Figur Seorang Petugas POPT yang Mengembangkan AH

Pada Edisi 2/2013 Buletin Peramalan (Vol. 12 No.2 Hal 1-38 Karawang

November 2013), dengan fokus informasi Pelaksanaan Pekan

Peramalan OPT Tanaman Pangan. Penyelenggaraan kegiatan Pekan

Peramalan OPT Tanaman Pangan yang dilaksanakan oleh BBPOPT

merupakan salah satu wujud partisipasi dalam mendukung Program

P2BN, yaitu dengan melakukan sosialisasi berbagai teknologi praktis

untuk penanganan OPT baik melalui teknologi pengamatan, peramalan

OPT dan penerapan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan.

Penyelenggaran kegiatan Pekan Peramalan OPT ini telah melibatkan

berbagai pemangku kepentingan yang terkait dengan bidang

perlindungan tanaman. Berikut ini adalah outline Buletin Peramalan edisi

2/2013 dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14. Outline Buletin Peramalan Edisi 2/2013

Topik Judul

Catatan Redaksi Wakil Menteri Pertanian (Dr. Rusman Heriawan) dalam Rapat

Koordinasi Rencana Aksi Peningkatan Produksi “ Pertemuan

Jangan DianggapBiasa Saja” (Not BusinessAs Usual)

Surat Pembaca Menanyakan Bagaimana Tanda Serangan Aphis, Bioekologi,

dan Cara Pengendaliannya.

Info Peramalan Prakiraan Serangan OPT Utama Padi pada MH.2013/2014

Teknologi Perlintan Paket Pengendalian OPT Utama Padi

Atasi Kepinding Tanah

Waspadai Penyakit Gosong Palsu

Reportase Berdayakan Pangan Lokal Untuk Capai Kemandirian Pangan

Info Khusus Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, yang dilaksanakan

di Jatisari 26 – 30 Agustus 2013

Klinik Tanaman Hama Apa yang Menyerang Pada Tanaman Kedelai Muda

Kliping Berita Panen Sayuran Di Tanah Marjinal

Album Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan

Mimbar Proteksi Kiat Jitu Atasi Wereng

Kolom Nabati Racikan Pesnab Atasi Hama Wereng

Profil Petani Merajut Asa Lewat Agens Hayati

Agro Iptek Mengintip Daun Padi “ Kegiatan Spektral Daun Tanaman Padi

Akibat Serangan Wereng Batang Coklat”

Page 91: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

77

Selanjutnya dapat dilihat Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/2013 dan Edisi 2/2013 di bawah ini

Gambar 1. Cover Buletin Peramalan OPT Edisi 1/2013 (kiri) dan Edisi 2/2013 (kanan)

4.2.3. Pembuatan Leaflet dan Poster

Leaflet/poster merupakan salah satu bentuk media cetak yang

ditujukan untuk menyampaikan pesan kepada pengguna dengan

bentuk penyampaian yang ringan dan komunikatif serta berisi informasi

yang aplikatif, jelas, padat, dan singkat. Dengan gaya penyampaian

yang ringan dan bahasa yang mudah dimengerti, pembaca (petani,

petugas) leaflet/poster dapat mentransformasikan apa yang

disampaikan di dalamnya sebagai panduan untuk melaksanakan

kegiatan sehari-hari dibidang perlindungan tanaman.

Pencetakan leaflet dan poster pada tahun 2013 dilakukan dalam 2

(dua) tahap yaitu pada bulan April dan Oktober 2013, dengan

pertimbangan waktu tersebut adalah awal musim pertanaman baru.

Selain itu banyaknya permintaan oleh petani maupun petugas terkait

dengan kondisi pertanaman dengan munculnya berbagai jenis OPT

yang menjadi permasalahan di lapangan. Leaflet dan poster yang telah

dipublikasikan oleh Balai Besar Peramalan OPT pada tahun 2013

tercantum pada Tabel 15 dan 16.

Page 92: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

78

Tabel 15. Judul-judul Leaflet yang Dicetak Pada Tahun Anggaran 2013

No. Judul Penyusun Abstrak Jml

(lbr)

1.

Yoyo K.

Dianto M.S,

Achmad Imroni

Urip Slamet R.

Kemampuan Wereng Batang

Coklat (WBC) sangat tinggi,

bertelur banyak (100 – 600 butir).

Laju perkembang- biakan pada

varietas peka dengan lingkungan

optimum dalam satu musim tanam

dapat mencapai 2.000 kali.

Demikian pula pengaruh faktor

iklim mikro yang lembab dan

hangat. Tidak hanya musim hujan

tetapi musim kemarau yang basah

menjadi pendorong perkembangan

dan ledakan WBC

2.350

2.

Yadi Kusmayadi

Ketut Suarsana

Urip Slamet R.

Tikus sawah merupakan salah satu

hama utama padi, menyerang

sejak pada persemaian sampai

menjalang panen. Oleh karena itu

strategi pengendalian tikus

dilaksanakan pada saat persiapan

tanam (persemaian dan

pengolahan tanah sawah). Upaya

tanam serentak pada satuan

hamparan yang luas merupakan

prasyarat penerapan PHT tikus

untuk lebih efektif dan efisien.

2.350

3.

Cahyadi Irwan

Nur Ikhsan

Ani Widarti

Urip Slamet R.

Corynebacterium merupakan salah

satu agen hayati yang benyak

dikembangkan untuk

mengendalikan/menekan perkem-

bangan penyakit Hawar Daun

Bakteri (HDB) atau kresek yang

disebabkan oleh bakteri patogen

Xanthomonas oryzae. Aplikasi

dilakukan mulai dengan

perendaman benih selama 15

menit dan penyemprotan bibit di

persemaian. Selanjutnya

penyemprotan pada pertanaman

dilakukan pada umur 14, 28 dan 42

hst.

2.350

Page 93: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

79

No. Judul Penyusun Abstrak Jml

(lbr)

4.

Yadi Kusmayadi

Yoyo K.

Urip Slamet R.

Serangan Penggerek Batang Padi

(PBP) akan menimbulkan gejala

sundep, jika menyerang tanaman

padi pada masa vegetatif. Pucuk

batang padi menjadi kering,

berwarna kuning dan mudah

dicabut. Jika batang padi digerek

pada waktu tanaman berbunga

(masa generatif), bulir menjadi

hampa disebut gejala beluk.

2.350

5.

Urip Slamet R.

OPT merupakan salah satu

penyebab penurunan produksi

pada komoditi jagung. OPT utama

yang banyak menyerang jagung

diantaranya Penggerek Batang

Jagung, Ulat Grayak dan

Penggerek Tongkol. Kerusakan

akibat serangan ke 3 OPT tersebut

dapat mencapai kerugian sampai

80 %. Penanganan yang dapat

dilakukan mulai dengan sanitasi

lahan, pengolahan tanah intensif,

pemanfaatan agens hayati, dan

pengamatan secara berkala.

2.350

6

M. Antulat T.

Wayan M.

Urip Slamet R.

Kedelai merupakan salah satu

komoditi yang menjadi prioritas

untuk dikembangkan. Namun untuk

mencapai swasembada, banyak

mengalami kendala terutama oleh

serangan OPT utama. Serangan

OPT yang terjadi pada pertanaman

kedelai ditemukan pada mulai

periode tanaman muda hingga

saat fase pemasakan polong

bahkan menjelang panen atau

pengeringan biji.

2.350

Page 94: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

80

Tabel 16. Judul-judul Poster yang Dicetak Pada TA. 2013

No. Judul Poster

Penyusun Abstrak Jml

(lbr)

1.

Urip Slamet R

Cahyadi Irwan

Pengendalian penyakit Hawar

Daun Bakteri (HDB), dilakukan

mulai dari pratanam melalui

sanitasi tanaman inang

(tanaman yang sakit),

perendaman benih dengan

Corynebacterium dengan dosis

5 cc/liter selama 15 menit. Pada

pertanaman dapat dilakukan

aplikasi dengan menggunakan

Corynebacterium pada umur

14, 28 dan 42 hst.

630

2.

Urip Slamet R

Yadi K.

Tikus merupakan hama utama

padi, menyerang sejak pada

persemaian sampai menjalang

panen. Oleh karena itu strategi

pengendalian tikus

dilaksanakan mulai saat

persiapan tanam (pengolahan

tanah/persemaian), tanaman

muda, tanaman tua (primodia)

dan pemasakan bulir. Upaya

tanam serentak pada satuan

hamparan yang luas

merupakan prasyarat

penerapan PHT tikus untuk

lebih efektif dan efisien.

630

3.

Urip Slamet R,

Yoyo K.

Untuk keberhasilan dalam

pengendalian Penggerek

Batang Padi (PBP) dapat

dilakukan mulai dari

persemaian dan tanaman

muda dengan melakukan

pengumpulan kelompok telur,

eradikasi selektif tanaman

terserang (pencabutan sundep)

bila memungkinkan atau

pencabutan gejala beluk segar

sampai bagian bawah malai.

Dan penggunaan insektisida

yang diijinkan bila beluk di atas

10 %.

630

Page 95: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

81

No. Judul Poster

Penyusun Abstrak Jml

(lbr)

4.

Urip Slamet R.

Wereng Batang Coklat (WBC)

memilik laju perkembangbiakan

yang sangat tinggi khususnya

pada varietas peka dengan

lingkungan optimum. Fase

tanaman muda (< 40 hst)

merupakan fase kritis Tanaman

yang terserang berat WBC

perlu dilakukan

seleksi/eradikasi. Penggunaan

insektisida efektif untuk WBC,

harus terdaftar dan diijinkan

untuk tanaman padi. Aplikasi

pada saat mencapai ambang

pengendalian populasi ≥ 10

ekor/rumpun pada tanaman

berumur < 40 hst.

630

4.2.4. Distribusi Bahan Publikasi Majalah, Poster, Leaflet dan Brosur

Distribusi atau penyaluran bahan publikasi tersebut dimaksudkan agar

informasi yang terkandung dalam setiap bahan publikasi terutama

dibidang perlindungan tanaman dapat sampai tepat ke sasaran, yaitu

kepada para pelanggan seperti petani, petugas lapang, peneliti,

mahasiswa dan masyarakat umum lainnya yang membutuhkan.

Pendistribusian dilakukan dengan berbagai cara, diberikan langsung

kepada petani atau petugas saat kunjungan ke lapangan; diberikan

saat studi banding, latihan, kunjungan ataupun magang di BBPOPT;

dibagikan saat mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan

pertanian dan kegiatan perlindungan tanaman lainnya; dan

didistribusikan secara kedinasan ke 33 BPTPH se-Indonesia. Distribusi

bahan publikasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 17

Page 96: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

82

Tabel 17. Jumlah Buletin, Poster, dan Leaflet yang telah Didistribusikan s/d Akhir Bulan Desember 2013

No Judul Majalah Jumlah yang

Dicetak (Eks)

Terdistribusi

( Eks)

Sisa

(Eks)

1 Buletin Peramalan OPT Vol.11 No. 1 Hal. 1 – 38 Karawang, April 2013

715

661

54

2 Buletin Peramalan OPT Vol.11 No. 2 Hal. 1 – 38 Karawang, November 2013

690

60

630

No Judul Leaflet Jumlah yang

Dicetak (Eks)

Terdistribusi

( Eks)

Sisa

(Eks)

1 Wereng Batang Coklat 2.350 1.864 486

2 Pengendalian Tikus Sawah 2.350 2009 341

3 Perbanyakan

Corynebacterium

2.350 1887 463

4 Penggerek Batang Padi 2.350 60 2.290

5 Hama Utama Kedelai 2.350 60 2.290

6 Hama Utama Jagung 2.350 60 2.290

No Judul Poster Jumlah yang

Dicetak (Eks)

Terdistribusi

( Eks)

Sisa

(Eks)

1 Pengendalian Hawar Daun Bakteri

630 537 93

2 Pengelolaan Tikus Sawah 630 514 116

3 Pengelolaan Wereng Batang Coklat

630 60 570

4 Pengelolaan Penggerek

Batang Padi

630 60 570

Page 97: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

83

No. Judul Brosur Jumlah yang

Dicetak (Lbr)

Terdistribusi

(Lbr)

Sisa

(Lbr)

1 Pengelolaan Penyakit Hawar Daun Bakteri

3.000 2.707 293

2 Perbanyakan Parasitoid

Trichogramma sp.

3.000 2.707 293

3 Pengelolaan Penyakit Blas 3.000 2.707 293

4 Pembuatan Pestisida Nabati “Mimba”

3.000 2.707 293

5 Pengelolaan Burung Hantu “Tyto alba”

3.000 2.707 293

6 Bakteri Merah 3.000 2.707 293

7 Perbanykan Massal

Cendawan Beuveria dan Metharizium

3.000 2.707 293

8 Perbanyakan PGPR 3.000 2.707 293

9 Pengelolaan Hama Tikus Sawah

3.000 2.707 293

10 Pengelolaan Hama

Penggerek Batang Padi

3.000 2.707 293

4.2.5. Kegiatan Pameran

Pameran merupakan salah satu bentuk penyampaian informasi secara

visual dan verbal yang ditujukan untuk menyebarkan informasi dan

teknologi kepada petani, petugas teknis, praktisi, peneliti, dan

masyarakat umum sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai ajang untuk

berdiskusi dan berkomunikasi, serta saling bertukar informasi diantara

masyarakat perlindungan tanaman dengan masyarakat pelaku

kegiatan pertanian lainnya. Oleh karena itu, mengikuti pameran

merupakan sebuah kesempatan besar untuk dapat mempromosikan

hasil-hasil kegiatan dan teknologi perlindungan tanaman yang dimiliki

BBPOPT.

Page 98: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

84

Pameran merupakan salah satu agenda kegiatan yang selalu diikuti

oleh BBPOPT setiap tahun. Selama tahun 2013, BBPOPT telah

mengikuti berbagai kegiatan pameran pembangunan pertanian baik

yang diselenggarakan di daerah ataupun yang bersifat nasional.

Beberapa kegiatan pameran pembangunan tanaman pangan yang

diikuti BBPOPT tersaji pada Tabel 18. Pada Gambar 2 dapat pula di

lihat pelaksanaan kegiatan pameran Hari Pangan Sedunia (HPS) dan

Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan yang diikuti BBPOPT pada

tahun 2013.

Tabel 18. Kegiatan Pameran Yang Diikuti BBPOPT Selama Tahun

2013

No. Judul Pameran Tanggal Pelaksanaan Lokasi

1. Agrinex Expo Tahun 2013 5 April – 7 April 2013 Jakarta Convention

Centre (JCC), Jakarta

2. Agro and Food Tahun 2013 23 – 27 Mei 2013 Jakarta Convention

Centre (JCC), Jakarta

3. Soropadan Agro Expo 2013 15 – 19 Juni 2013 Soropadan,

Temanggung

4. Masyarakat Perlindungan

Tanaman Hewan Indonesia

(MPTHI) XI

20 – 22 Agustus 2013 Balikpapan,

KalimantanTimur

5 Pekan Peramalan OPT

Tanaman Pangan

26 – 30 Agustus 2013 BBPOPT Jatisari,

Karawang

6 Hari Pangan Se Dunia (HPS) 31 Okt – 3 Nov 2013 Di Padang

Page 99: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

85

Gambar 2. Pameran Hari Pangan Se Dunia di Padang (A), dan

Pameran Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan di BBPOPT (B)

4.2.6. Pengembangan Website

Salah satu perwujudan nyata penerapan e-government (e-gov) adalah

pemanfaatan website sebagai media publikasi bagi instansi pemerintah

untuk mendukung reformasi birokrasi dan keterbukaan informasi bagi

publik. Data dan informasi yang tersedia di website dapat dengan

mudah diakses oleh masyarakat dimanapun dan kapan pun. Interaksi

antara pemerintah dengan pengguna internet (user) secara langsung

juga dapat dilakukan dengan menggunakan media website, sehingga

dapat memperkecil jarak (gap) antara masyarakat dan pemerintah

sebagai penentu kebijakan publik.

Tuntutan pengembangan sistem informasi berbasis internet mendorong

BBPOPT berperan serta dalam penerapan e-gov. Langkah pertama

yang telah dilakukan adalah membangun website untuk dapat mewakili

identitas BBPOPT dalam jaringan internet global sebagai instansi

pemerintah yang menangani bidang teknis Pengamatan, Peramalan

dan Pengendalian OPT (P3OPT). Ketersediaan website ini diharapkan

dapat memperluas penyebaran informasi kegiatan BBPOPT dalam

penerapan manajemen P3OPT dan informasi teknologi P3OPT terkini

ke seluruh masyarakat, terutama masyarakat perlindungan tanaman.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Nomor :

28/PER/M.KOMINFO/9/2006 tentang Penggunaan Nama Domain

.go.id untuk Situs Web Resmi Pemerintah Pusat dan Daerah, maka

BBPOPT pada tahun 2010 telah mengajukan permohonan ke Pusdatin

Page 100: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

86

Kementerian Pertanian untuk merubah dan menyesuaikan alamat

website BBPOPT dengan peraturan tersebut, dengan cara me-redirect

alamat web BBPOPT ke alamat baru dibawah domain Kementerian

Pertanian danDirektorat Jenderal Tanaman Pangan dengan alamat:

http://www.bbpopt.tanamanpangan.deptan.go.id

Seiring dengan dirilis ulangnya website Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan pada tahun 2011 dengan alamat baru:

http://tanamanpangan.deptan.go.id yang sebelumnya

http://www.deptan.go.id/ditjentan, maka perlu dilakukan penyesuaian

alamat website BBPOPT sesuai dengan alamat baru website Ditjen

Tanaman Pangan selaku instansi induk, alamat baru tersebut adalah:

http://bbpopt.tanamanpangan.deptan.go.id atau

http://tanamanpangan.deptan.go.id/bbpopt.

Gambar 3. Tampilan (konten) website BBPOPT versi tahun 2013

Page 101: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

87

Perubahan alamat ini telah direalisasikan pada tahun 2013 mengingat

usulan alamat web bbpopt (http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbpopt)

baru direalisasikan akhir tahun 2010.Tampilan halaman antar muka

(frontend) website BBPOPT versi tahun 2013 dapat dilihat pada

Gambar 3.

Terkait dengan konten website BBPOPT, mulai bulan Januari 2013

telah dibuat peta digital online berbasis Googlemaps yang menyajikan

data-data hasil surveillans OPT utama tanaman pangan yang dilakukan

oleh petugas BBPOPT. Pada awalnya peta online ini dibuat untuk

melihat sebaran serangan 6 (enam) OPT Utama Padi yaitu: WBC,

PBP, Tikus, BLB, Blas dan Tungro di Pulau Jawa, namun melihat

atensi dan manfaat dari peta ini maka objek peta diperluas sehingga

meliputi sebaran serangan OPT utama Kedelai dan Jagung.

Keunggulan peta ini adalah dapat diakses dimanapun sehingga data

hasil surveillans dapat tersebar dengan baik dan dapat dilihat pada

Gambar 4.

Gambar 4. Sebaran OPT Disajikan dalam Peta Online Berbasis

Googlemaps

Page 102: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

88

Pada tahun 2013, BBPOPT masuk ke dalam Tim Pengelola website

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan tugas memperbaharui

dan mengelola data yang terkait tupoksi BBPOPT yang disajikan pada

website Ditjen Tanaman Pangan. Menu yang dikelola oleh BBPOPT

pada website Ditjen Tanaman Pangan adalah Peta Sebaran OPT Hasil

Pengamatan Keadaan Lapangan OPT dan menu Seputar Direktorat

dan Balai (Gambar 5).

Gambar 5. Sub menu serangan OPT pada website BBPOPT

Selain itu, untuk pengelolaan dan pengembangan website BBPOPT,

dilaksanakan kegiatan konsultasi dan koordinasi keberbagai instansi

terkait pengelolaan website lingkup internal Kementerian Pertanian

Page 103: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

89

maupun instansi lainnya yang telah mengembangkan dan memiliki

website dengan sistem kelola yang baik.

Dengan adanya keterbukaan informasi publik, website BBPOPT juga

menjadi salah satu website yang terhubung dengan website Portal

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian

Pertanian (Gambar 6) pada menu Informasi Publik Serta Merta pada

tautan Pengamatan dan Peramalan OPT dengan link

http://ppid.deptan.go.id/public/1008/ip-serta-merta

Gambar 6. Konten Website dengan Portal PPID Kementerian Pertanian

Dari data statistik jumlah pengunjung yang didapat dari aplikasi Stats

Counter pada website BBPOPT, diketahui bahwa sejak 1 Januari 2013

sampai dengan 31 Desember 2013 halaman website BBPOPT telah

diakses sebanyak 26.760 kali oleh pengguna internet atau dengan total

kunjungan 70.738 kali bila dihitung sejak periode Juli 2010.

Pengunjung web BBPOPT menurut data Stats Counter sebesar

38.60% berasal dari Provinsi Jawa Barat, diikuti Jakarta Raya 31.20%.

Selain data-data tersebut di atas, melalui website BBPOPT dengan

perantara email, jejaring sosial Twitter dan Facebook telah terjadi

interaksi dengan beberapa pengguna internet baik berupa pertanyaan,

Page 104: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

90

saran, kritik atau dukungan terhadap ketersediaan media online

website BBPOPT.

4.2.7. Pengembangan dan Optimalisasi SMS Based Server

Kecepatan penyampaian data dan informasi keberadaan populasi OPT

dan adanya serangan OPT saat ini telah menjadi tuntutan agar

tindakan antisipasi dapat dilakukan segera dengan tujuan menghindari

atau menekan kerugian. Untuk mempercepat informasi peramalan

OPT, BBPOPT berupaya mengembangkan atau memanfaatkan

penggunaan teknologi SMS untuk pengumpulan data hasil

pengamatan di lapangan oleh petugas POPT. Saat ini BBPOPT telah

memfasilitasi aplikasi SMS Based Server yang dapat menerima kiriman

data melalui SMS dan memprosesnya menjadi informasi keberadaan

OPT secara cepat di 6 (enam) Provinsi, yaitu Banten, Jawa Barat,

Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Lampung yang terbagi

menjadi 50 Kabupaten.

Pada setiap provinsi yang ikut dalam kegiatan kerjasama penerapan

pengiriman data peringatan dini OPT berbasis SMS, telah dipasangkan

seperangkat modem yang akan berfungsi sebagai miniserver yaitu

perangkat yang memiliki fungsi menerima semua data SMS dari

petugas POPT/teknis di lapangan yang ada di daerah kerjanya untuk

kemudian diteruskan ke main server di BBPOPT sebagai pusat data.

Selama tahun 2013, jumlah data yang diterima aplikasi SMS Based

Server di komputer main server berjumlah 958 data, dari jumlah data

tersebut telah dianalisis dalam bentuk peta dan grafik. Berdasarkan

data yang masuk pada mainserver SMS di BBPOPT dari 6 provinsi

belum sepenuhnya aktif dalam pengiriman data dan frekuensi

pengiriman data tidak rutin sesuai periode laporan/pengiriman data 2

mingguan. Pada tabel 19 disajikan nomor mini server di masing-masing

6 provinsi.

Page 105: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

91

Tabel 19. Daftar Mini Server dan Main Server Sistem SMS

No. Instansi NomorMiniserver

1. BalaiBesar POPT +628121212218 (mainserver)

2. BPTPH Provinsi Lampung +6281279516813

3. BPTPH ProvinsiBanten +6285283463480

4. BPTPH ProvinsiJawa Barat +6282130284067

5. BPTPH ProvinsiJawa Tengah +6282327761091

6. BPTPH Provinsi DI. Yogyakarta +6282326609181

7. BPTPH ProvinsiJawaTimur +6282140957534

Untuk Provinsi Lampung, pengriman data melalui sms dari bulan

Januari – April 2013 tidak dilakukan karena adanya kerusakan aplikasi

pada mini server yang memerlukan install ulang dan keadaan nomor

pulsa yang sudah kadaluarsa karena tidak diisi ulang oleh operator.

Upaya perbaikan mini server baru dilakukan pada bulan Mei 2013,

namun pengiriman data jugamasih jarang dilakukan demikian pula

frekuensi pengiriman data periode tidak menentu sampai dengan akhir

bulan Desember 2013. Upaya pembinaan dan bimbingan teknistelah

dilakukan untuk memberikan motivasi dalam melaksanakan kegiatan

pengiriman data melalui sms server, agar kegiatan ini dapat dilakukan

secara optimal.

Provinsi Banten pengiriman data dilakukan bulan Januari - Juli 2013

pengiriman data cukup intensif meskipun frekuensi tidak menentu

untuk setiap kabupaten. Bulan-bulan berikutnya pengiriman data

jarang diterima karena adanya permasalahan pada miniserver, yaitu

adanya kerusakan aplikasi SMS Based Server sehingga tidak dapat

beroperasi secara maksimal. Kendala lainnya adalah operasional

pengiriman data oleh petugas lapang frekuensinya tidak sesuai

periode dan tidak tersedianya atau lambatnya pengisian pulsa pada

nomor miniserver di Provinsi Banten. Untuk penanganan masalah ini,

telah dilakukan pembinaan/bimbingan teknis dan memberikan arahan

agar opersionalisasi pengiriman data dapat berjalan kembali.

Koordinasi telah dilakukan secara intensif agar pemanfaatan SMS

server dapat operasional kembali secara optimal.

Page 106: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

92

Di Provinsi Jateng, pengiriman data melalui sms juga baru dilakukan

pada bulan April 2013, yang umumnya dilakukan oleh petugas POPT

dari Kabupaten Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang dan

Temangung. Pengiriman data yang dilakukan belum rutin, frekuensi

tidak menentu, kendalanya karena kurang aktifnya petugas operator

mini server di Provinsi Jateng, pulsa pada miniserver sering kosong

dan nomor pada miniserver juga mengalami kadaluarsa yang akhirnya

tidak dapat operasional. Penanganan masalah ini, telah dilakukan

memalui pembinaan atau bimbingan teknis dengan memberikan

arahan kepada operator miniserver agaraktif dalam mengopersionalkan

miniserver sehingga pengiriman data dapat berjalan lancar.

Untuk Provinsi Jawa Timur, pengiriman data melalui sms juga kurang

lancar meskipun pengiriman data dilakukan mulai bulan Januari 2013.

Pengiriman data melalui sms yang lancar, umumnya dilakukan oleh

petugas POPT dari Kabupaten Situbondo, Bojonegoro dan Pasuruan

meskipun frekuensinya tidak menentu. Kendalanya hampir sama

dengan provinsi lainnya, yaitu adanya kerusakan aplikasi SMS Based

Server sehingga tidak dapat beroperasi secara maksimal. Disamping

itu operasional pengiriman data oleh petugas lapang dianggap kurang

praktis karena aplikasi yang harus disempurnakan, kadang tidak

tersedianya atau lambatnya pengisian pulsa pada nomor mini server di

Provinsi Jatim. Untuk penanganan masalah ini, telah dilakukan

pembinaan atau bimbingan teknis dan memberikan arahan agar

opersionalisasi pengiriman data melalui sms dapat berjalan secara

optimal.

Untuk Provinsi Jawa Barat dan DI Yogyakarta, pengiriman data melalui

sms cukup lancar di mulai dari bulan Januari – Desember 2013,

meskipun belum seluruh petugas POPT kabupaten yang terlibat aktif

dalam pengiriman data melalui sms khususny di Provinsi Jawa Barat.

Untuk lebih mengaktifkan lagi, telah dilakukan upaya koordinasi secara

intensif dengan operator miniserver maupun petugas POPT di

kabupaten yang terlibat dalam kegiatan ini agar pemanfaatan SMS

server dapat operasional secara optimal.

Page 107: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

93

Dari 6 provinsi pengiriman data melalui sms oleh petugas POPT belum

optimal. Hal ini disebabkan oleh aplikasi SMS Server masih sering

mengalami kerusakan akibat terserang virus dan memerlukan install

ulang.Selain itu adanya keengganan POPT/PHP dalam mengirimkan

data dan kurang aktifnya operator miniserver terhadap ketidak

terserdiaan pulsa dinomor mini server. Hambatan non teknis yang lain,

yaitu karena diblokirnya biaya operasional penggantian pulsa yang

baru bisa dicairkan pada bulan Oktober 2013.

4.2.8. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Radio dan

Televisi

Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) yang

merupakan program prioritas dari Direktorat Jenderal Tanaman

Pangan, seringkali dihadapkan pada masalah OPT di lapangan yang

dapat menghambat dalam upaya peningkatan produksi. Sesuai

dengan instruksi Direktur Jenderal Tanaman Pangan bahwa keadaan

serangan OPT yang terjadi di lapangan agar dapat dikendalikan atau

“spot stop” dengan katagori tingkat serangan ringan.

Oleh karena itu keberadaan dan munculnya Organisme Pengganggu

Tumbuhan (OPT) di lapangan, menuntut untuk dilakukan penanganan

yang serius. Dalam penanganan masalah OPT di lapangan seringkali

dihadapkan adanya keterbatasan dalam penyampaian informasi

teknologi.

Agar penyebaran informasi teknologi pengendalian OPT termasuk

kebijakan spot stop dapat menjangkau wilayah yang luas, maka

diperlukan sarana untuk mensosialisasikan agar dipahami para petani

diantaranya melalui media elektronik radio dan televisi (TV).

a. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Radio

Pada tahun 2013 BBPOPT, telah melaksanakan kegiatan

sosialisasi untuk pengamanan produksi padi melalui media

elektronik radio dalam rangka mensosialisasikan atau

menyebarluaskan informasi teknologi P3OPT yang dimiliki untuk

penanganan masalah OPT utama pangan (padi) di tingkat lapang.

Page 108: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

94

Kegiatan sosialisasi yang dilakukan dengan media elektronik radio,

telah dilaksanakan melalui kerja sama dengan radio Radio ADS

Cikampek (Karawang), RRI Bandung, Radio TOP Sukoharjodan

Radio Leo Cirebon dengan paket siaran yang terdiri dari : Spot

Iklan Layanan Masyarakat (ILM), Feature Pertanian dan Talkshow.

Pelaksanaan siaran radio atau talkshow di masing-masing radio

sebanyak 6 (enam) kali sesuai dengan paket atau jenis siaran,

untuk bahan atau materi talkshow disusun berdasarkan keadaan

secara umum di lapangan yang menjadi fokus permasalahan.

Adapun materi yang disampaikan untuk kegiatan talk show di radio,

adalah sebagai berikut :

Prakiraan Serangan OPT Padi MK. 2013/2014

Pengelolaan OPT utama Padi pada Musim Hujan

Kewaspadaan terhadap OPT Utama Padi pada Musim Hujan

(MT. 2013/2014)

Penanganan Penyakit Padi dengan Pemanfaatan Agens Hayati;

Penanganan Penggerek Batang Padi (PBP)

Penanganan Wereng Batang Coklat (WBC)

Pengelolaan penyakit kresek (BLB) dan Blas

Penanganan Hama Tikus Sawah

Penanganan Penyakit Tungro

Pengelolaan OPT Padi pada Musim Kemarau.

Gambar 7. Dokumentasi Kegiatan Talk Show di Radio ADS

Cikampek (A) dan Radio TOP Sukoharjo (B). B

Page 109: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

95

b. Sosialisasi Pengamanan Produksi Padi Melalui Siaran Televisi

Untuk pelaksanaan sosialisasi atau penyampaian informasi

teknologi P3OPT melalui siaran televisi dilaksanakan kerjasama

dengan pihak TVRI DI Yogyakarta, TATV Solo dan RCTV Cirebon

dalam penayangan talkshow seperti pada acara Angkringan, Solusi

Publik , Ranah Publik dan Spesial Talkshow.

Kegiatan talksahow yang dilaksanakan di televisi sebanyak 8 kali,

masing-masing di TVRI DIY (3 kali), TATV Solo (3 kali) dan RCTV

Cirebon (2 kali) dengan materi yang disampaikan adalah :

Prakiraan Serangan OPT Utama Pangan (Padi) pada MT.

2013/2014.

Profil BBPOPT dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsinya

untuk Penyampaian Informasi dalam Penanganan OPT

Penanganan Hama WBC pada Tanaman Padi

Kewaspadaan Terhadap Serangan OPT Utama Padi dalam

menghadapi Musim Tanam.

Gambar 8. Dokumentasi Kegiatan Talk Show di TATV Solo.

4.2.9. Pekan Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)

Tanaman Pangan

Kegiatan Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan merupakan salah

satu wujud partisipasi BBPOPT dalam mendukung Program

Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), yaitu dengan

melakukan sosialisasi berbagai teknologi praktis untuk penanganan

B

Page 110: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

96

OPT baik melalui teknologi pengamatan, peramalan OPT dan

penerapan teknologi pengendalian yang ramah lingkungan. Oleh

karena itu, dalam kegiatan pekan peramalan OPT ini mengambil tema

“Melalui Pekan Peramalan OPT Tanaman Pangan, Kita Masyarakatkan

Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan”. Dalam penyelenggaraan

kegiatan pekan peramalan OPT melibatkan berbagai pemangku

kepentingan yang terkait dengan bidang perlindungan tanaman.

Adapun tujuan kegiatan ini adalah untuk menyebarluaskan informasi

pengamatan, peramalan dan teknologi pengendalian OPT khususnya

padi serta memasyarakatkan proses budidaya tanaman padi yang

ramah lingkungan. BBPOPT berupaya menunjukkan berbagai

teknologi untuk mengoptimalkan potensi hasil tanaman yang lebih baik,

dari sisi kualitas maupun kuantitas. Oleh karena itu, penyelenggaraan

pekan peramalan OPT ini sebagai upaya dalam percepatan arus

diseminasi dan adopsi teknologi kepada masyarakat/pengguna, dan

sekaligus dapat dijadikan sarana membangun komunikasi antar

lembaga pemerintah maupun swasta, seperti peneliti, akademisi,

penentu kebijakan, penyedia produk dan jasa di bidang perlindungan

tanaman, Penyuluh, POPT, Mantri Tani/KCD, petani dan masyarakat

umum.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 5 (lima) hari dari tanggal, 26 – 30

Agustus 2013 di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu

Tumbuhan. Jumlah peserta atau pengunjung yang hadir sebanyak ±

4.000 orang. Adapun rangkaian kegiatan pelaksanaan pekan

peramalan OPT sebagai berikut :

1. Seminar, dilaksanakan dalam 2 (dua) sesi dengan peserta:

Petugas BBPOPT, BPTPH, Direktorat Perlindungan TP, Direktorat

Perlindungan Hortikultura, Sekdit TP, Petugas Dinas Pertanian

Kabupaten se Wilayah Jalur Pantura, Manteri Tani, Petugas lapang

(POPT, PPL), Mahasiswa, Pelajar SMK/SMA, Petani dan

masyarakat umum, dengan narasumber berasal dari Balitklimat,

Direktorat Budidaya Serealia, Puslitbang Tanaman Pangan,

Page 111: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

97

Himpunan Masyarakat Pestisida Nasional (HMPN) yang diwakili

oleh PT. Biotis, BPPT dan BBPOPT.

Pada sesi pertama, sebagai moderator Ir. Sarsito Wahono Gaib

Subroto, MM. (Kepala BBPOPT), narasumber dan judul materi

yang disampaikan sebagai berikut :

a. Dr. Ir. Aris Pramudya, MSi. (Balit-Klimat), dengan judul

“Adaptasi dan Mitigasi Dampak Perubahan Iklim Untuk

Mendukung Swasembada Berkelanjutan”

b. Ir. Wasito Hadi (Direktorat Serealia), dengan judul : “Strategi

Peningkatan Produktivitas dalam rangka Mendukung

Swasembada Beras Berkelanjutan dan Surplus Beras 10 Juta

Ton pada Tahun 2014”.

c. Dr. Ir. Nyoman Widiarta, MSi. (Puslitbang Tanaman Pangan),

dengan judul : “Perbaikan Ketahanan Padi Hibrida Terhadap

Hama Penyakit Utama”

Pada kegiatan seminar sesi kedua, narasumber dan judul materi

yang disampaikan sebagai berikut :

a. Ir. Rusmanto (PT. Biotis) dengan judul : “Agro Silika untuk

Keberlanjutan (Sustainable) Pertanian di Indonesia”

b. Ir. Hartanto Sanjaya, M.Sc. (BPPT), dengan judul :

“Pemanfaatan Hyperspektral dalam Bidang Pertanian”

c. Ir. Mustaghfirin, dengan judul : “Pemanfaatan Informasi

Peramalan OPT sebagai Peringatan Dini”

2. Demplot (Display Outdoor), diikuti oleh 24 stakeholder yaitu : CV.

Sejahtera Bintang Lestari, Paguyuban Petani Organik (PPO)

Purwakarta, PT. Petrokimia Kayaku, CV. Trimitra Agro Utama, PT.

Prosper Biotech Indonesia, PT. Biogene, BBPPMBTPH Cimanggis,

PT. Syngenta, PT. Tritama Wirakarsa, PT. Dwi Agro Hayati, PT.

Mitra Kreasidarma, PT. Survindo Global, PT. Biotis, Klinik

Tanaman IPB, Universitas Jember, Kelompok Tani Bakti Mandiri

Silih Asih Cianjur, PT. Arysta, PT. Sanitas, Padi Hibrida (BBPOPT),

Page 112: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

98

PT. Saputra, PT. Agrotek Bumi Lestari, Uji Ketahanan Varietas

IPB, PT. Sari Kresna Kimia dan PT. Bina Guna Kimia.

3. Pameran (Display Indoor), diikuti oleh 34 stand (stakeholder)

yaitu : CV. Sejahtera Bintang Lestari, PT. Petrokimia Kayaku, CV.

Trimitra Agro Utama, PT. Prosper Biotech Indonesia, PT. Biogene,

BBPPMBTPH Cimanggis, PT. Syngenta, PT. Tritama Wirakarsa,

PT. Dwi Agro Hayati, PT. Mitra Kreasidarma, PT. Survindo Global,

PT. Biotis, PT. Arysta, PT. Sanitas, PT. Saputra, PT. Agrotek Bumi

Lestari, PT. Sari Kresna Kimia, PT. Bina Guna Kimia, PT.

Petrosida, BBPOPT, BBPPMBTPH Cimanggis, Humas Sekdit

Tanaman Pangan, BPTPH Jawa Barat, BPTPH DKI Jakarta,

BPTPH Jawa Timur, BPTPH Jawa Tengah, BPTPH DI Yogyakarta,

BPTPH Sulawesi Tengah, BPTPH Kalimantan Selatan, Kelompok

Tani Telaga Sari Kabupaten Karawang, Kelompok Tani Bakti

Mandiri Silih Asih Cianjur, LAB. VHT (BBPOPT), Tabloid Agrina,

Stand Informasi Panitia (BBPOPT) dan Posko Kesehatan

Puskesmas Kotabaru.Pada kegiatan pameran ini para pengunjung

dapat melihat produk dan sarana produksi yang dapat dipilih oleh

para petani untuk meningkatkan produksi di lahan usahataninya.

4. Sarasehan, dilaksanakan pada tanggal 27 Agustus 2013 setelah

acara pembukaan yang dilakukan oleh Wakil Menteri Pertanian R.I.

(Bapak Dr. Rusman Heriawan). Sebelum kegiatan sarasehan

dilakukan kunjungan ke stand-stand pameran (display indoor) dan

demplot (display outdoor). Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Direktur Perlindungan

Tanaman Pangan, Direktur Perlindungan Hortikultura, Kepala Balai

Besar Penelitian Tanaman Padi, Para Sesepuh Perlindungan,

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Kepala BP4K

Kabupaten Karawang, Wakil Kepala Dinas Pertanian Kabupaten

Bekasi, Karyawan/karyawati lingkup Ditjen Tanaman Pangan,

Ditjen Hortikultura, BPTPH, Diperta Kabupaten, petugas LPHP,

petugas POPT, PPL, Mantri Tani, CV. Sejahtera Bintang Lestari,

Paguyuban Petani Organik (PPO) Purwakarta, PT. Petrokimia

Page 113: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

99

Kayaku, CV. Trimitra Agro Utama, PT. Prosper Biotech Indonesia,

PT. Biogene, BBPPMBTPH Cimanggis, PT. Syngenta, PT. Tritama

Wirakarsa, PT. Dwi Agro Hayati, PT. Mitra Kreasidarma, PT.

Survindo Global, PT. Biotis, Klinik Tanaman IPB, Universitas

Jember, Kelompok Tani Bakti Mandiri Silih Asih Cianjur, PT.

Arysta, PT. Sanitas, Padi Hibrida (BBPOPT), PT. Saputra, PT.

Agrotek Bumi Lestari, Uji Ketahanan Varietas IPB, PT. Sari Kresna

Kimia dan PT. Bina Guna Kimia, Mahasiswa, Pelajar SD, SMP,

SMA/SMK dan masyarakat umum. Berikut pada Gambar 9 di

bawah ini adalah saat kedatangan Wakil Menteri Pertanian RI

didampingi Dirjen Tanaman Pangan, Kepala BBPOPT dan Kepala

Balai Besar Penelitian Padi.

Gambar 9. Kedatangan Bapak Wakil Menteri Pertanian RI (A) dan Kunjungan ke Stand Pameran Pada Pekan Peramalan OPT Pangan (B)

Seminar, pada hari ke dua dilaksanakan setelah acara sarasehan

dengan moderator Kepala BBPOPT. Adapun narasumber dan judul

materi yang disampaikan pada acara seminar tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono (IPB), dengan judul “Pengaruh

Perubahan Iklim Global Terhadap Dinamika Perkembangan

OPT”

b. Ir. Erma Budiyanto, MS. (Direktur Perlindungan Tanaman

Pangan), dengan judul “Dukungan Perlindungan Tanaman

Pangan dalam rangka Peningkatan Produksi”.

Page 114: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

100

c. Prof. Dr. FX Wagiman, S.U.(UGM), dengan judul “Meningkatkan

Peran Agen Hayati dalam Pengelolaan Ekosistem secara

Kuantitatif”

d. Prof. Dr. Ir. Hermanu Triwidodo (IPB), dengan judul “Peran

Permodelan Populasi Seranggadalam PHT”

e. Prof. Dr. Ir. Aunu Rauf (IPB), dengan materi berjudul :

“Pemahaman Aspek Ekologi PHT Berkelanjutan”

5. Pelatihan Singkat, dilaksanakan pada hari ke-3 dan 4, yaitu

tanggal 28 dan 29 Agustus 2013. Pelatihan singkat yang

dilaksanakan tentang pemanfaatan/perbanyakan agens hayati

dengan peserta terdiri dari : petugas teknis BPTPH, Dinas

Pertanian Kabupaten, petugas PPL, POPT, Petani, Mahasiswa dan

Siswa-siswi SMA/SMK. Adapun narasumber dalam pelatihan

singkat ini adalah petugas POPT dari BBPOPT, dengan judul

materi sebagai berikut :

a. Pembuatan MOL dan PGPR

b. Pembuatan Kompos Plus

c. Pembuatan Pestisida Nabati

d. Pembuatan Agens Hayati Padat dan Cair

Penutupan penyelenggaraan pekan peramalan OPT tanaman

dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 2013. Penutupan pekan

peramalan OPT dilakukan oleh Kepala BBPOPT, yang sebelumnya

bersama Direktur Perlindungan Tanaman Pangan melakukan panen

bersama para peserta, sekaligus memberikan arahan kepada para

peserta khususnya petani dan petugas lapangan untuk menerapkan

teknologi yang telah disosialisasikan dalam kegiatan Pekan Peramalan

OPT. Dalam kegiatan panen bersama tersebut telah dipilih petak

demplot milik CV. Sejahtera Bintang Lestari. Demplot milik CV.

Sejahtera Bintang Lestari yang menerapkan sistem penanaman SRI

dengan perlakukan produk organiknya adalah Yulifertiliser.

Page 115: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

101

4.2.10. Kegiatan Pendukung Lainnya

Pada tahun 2013, Seksi Informasi dan Dokumentasi melaksanakan

kegiatan pendukung kegiatan antara lain:

a. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan

OPT dengan mengikuti acara panen raya padi di Cilamaya;

b. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan

OPT dengan mengikuti acara panen perdana SL-PTT di Kabupaten

Karawang;

c. Peliputan untuk melengkapi bahan berita majalah Buletin Peramalan

OPT dengan mengikuti acara pencanangan panen padi 10 juta ton

di Kabupaten Indramayu;

d. Mengikuti kegiatan Rapat Dengar Pendapat di DPR RI dan

pendampingan kunjungan kerja anggota DPR RI ke Provinsi Jawa

Barat;

e. Mengikuti kegiatan workshop kehumasan di Yogyakarta.

f. Melaksanakan apresiasi pengembangan konten website dan

jaringan computer untuk memperkuat dalam update data dalam

rangka pengembangan website BBPOPT

g. Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan UP4B di Papua

Barat

Page 116: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

102

V. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan fungsional Pengendali Organisme

Pengganggu Tumbuhan dan sejumlah jabatan fungsional berdasarkan bidang

masing – masing, sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan

mempunyai tugas :

1. Melakukan analisis data dan informasi serangan OPT dan faktor serta penentu

pengembangan OPT

2. Melakukan pengkajian dan pengembangan teknologi peramalan, pengamatan,

dan pengendalian OPT berdasarkan sistem PHT

3. Melakukan dan menyusun perumusan peramalan, pengamatan, dan

pengendalian OPT

4. Melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan teknologi peramalan,

pengamatan dan pengendalian OPT

5. Melakukan pemantauan dan evaluasi pengembangan mutu dan standar

Laboratorium Pengamatan Hama dan Penyakit (LPHP)

6. Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang –

undangan yang berlaku.

Sesuai tugas, fungsi dan tanggungjawabnya, kelompok fungsional Pengendali

Organisme Penggangu Tumbuhan, dalam melaksanakan kegiatannya didukung oleh

sumber daya manusia sebanyak 40 orang, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 20. Komposisi Jenjang Jabatan Kelompok Fungsional BBPOPT Tahun 2013.

No Jabatan Jumlah

1 2 3

1 POPT Ahli Madya -

2 POPT Ahli Muda 2

3 POPT Ahli Pertama 18

4 POPT Penyelia 2

Page 117: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

103

1 2 3

5 POPT Pelaksana Lanjutan 6

6 POPT Terampil Pelaksana 7

7 POPT Terampil Pemula 5

Selama tahun 2013, kelompok jabatan fungsional telah melaksanakan kegiatan

sebagai berikut :

5.1. Pengamatan keadaan lapang OPT

Pengamatan keadaan lapang bertujuan untuk pemantauan keadaan lapang

OPT tanaman pangan (padi, jagung, Kedelai, dan Umbi-umbian) untuk

mendukung data dan informasi serangan OPT. Kegiatan dilakukan setiap 1

minggu dengan pergantian petugas dan daerah tujuan pengamatan. Daerah

yang menjadi tujuan surveillance meliputi 24 Propinsi, yaitu :

Propinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Banten,

Jawa Barat , Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur,

Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi

Tenggara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, Bali, Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat,

Riau.

5.2. Prakiraan Serangan OPT dan Evaluasi Prakiraan Serangan OPT

a. Prakiraan serangan OPT dan evaluasi Prakiraan serangan OPT Padi,

Jagung, Kedelai dan Ubi Kayu tingkat nasional sebanyak 12 kali.

b. Updating 14 model peramalan OPT Padi (PBP, Tikus, WBC, BLB, Blas,

Tungro, Ulat Grayak) untuk musim hujan dan musim kemarau.

c. Updating 14 model peramalan OPT jagung (Lalat Bibit, Penggerek

Batang, Bulai, Tikus, Penggerek Tongkol, Ulat Grayak dan Hawar daun)

tingkat nasional untuk musim hujan dan musim kemarau.

d. Updating 12 model peramalan OPT kedelai (Penggerek Polong, Lalat

Kacang, Ulat Grayak, Tikus, Penggulung Daun, Ulat Jengkal) tingkat

nasional untuk musim hujan dan musim kemarau.

Page 118: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

104

e. Pengembangan 2 model peramalan OPT ubi kayu (tungau merah) tingkat

nasional untuk musim hujan dan musim kemarau.

5.3. Pengembangan SDM Teknis

Untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia secara teknis maka

beberapa petugas ditugaskan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang dapat

mendukung kegiatan fungsional. Selama tahun 2013, 20 orang tenaga

fungsional mengikuti berbagai pelatihan/workshop/seminar. Daftar Petugas

Fungsional yang mengikuti Pelatihan/Workshop/Seminar disajikan pada Tabel

berikut :

Tabel 21. Daftar Petugas Fungsional Yang Mengikuti Pelatihan/ Workshop/ Seminar

No. Kegiatan Petugas

1 2 3

2 TOT Pemandu Lapang SLPHT di Malang Sudarti

3 Mengikuti Diklat Fungsional POPT Ahli Busyairi L.A, Dewi N, Dwitya R.G, Anik K, Ulfah

4 Mengikuti Seminar Alat-alat laboratorium di Bandung

Anik K

5 Workshop on MCCOE Radar Meteorology di BPPT Jakarta

Sujiono, Rahmad G

6 Workshop SKP di Provinsi Riau Suwarman

7 Workshop Database PestList di Pekanbaru Anik K

8 Seminar website Himpunan Informatika Pertanian Indonesia (HIPI) di Bogor

Rahmad G, Rina N

9 Mengikuti Seminar di BPPT Jakarta Busyairi L.A

10 Seminar Kaji Terap di Bekasi Ani Widarti

11 Mengikuti Seminar Plant Protection Day di UNPAD

Ulfah, Rina, Shinta, Suci, Umi, Rosalia

12 Seminar Water Tecnology Day di Jakarta Sudarti, Anik K

Mengikuti Latihan Pengadaan Secara Elektronik di Jakarta

Rahmad G, Gun Gun

Page 119: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

105

1 2 3

13 Pelatihan analis lanjutan di Cimanggis, Bogor Ani Widarti

14 Pelatihan Keselamatan Kesehatan Kerja lingkup Dirjen TP Cahyadi Irwan

15 Pelatihan Peralatan Laboratorium Biologi Molekular Ekstraksi Otomatis

Ani W, Anik K, Idah F, Shinta, Suci, Yadi, Umi, Sri

16 Pelatihan Menulis Berita dan Tulisan Ilmiah Populer

12 Petugas POPT

5.4. Pelatihan/Magang/Bimbingan Teknis (bimtek)

Pelanggan yang mengikuti pelatihan di BBPOPT berasal dari petani dan

petugas dari instansi terkait. Kelompok jabatan fungsional berperan sebagai

narasumber dan instruktur pendamping praktek pada pelatihan tersebut.

Daftar pelatihan di BBPOPT selama tahun 2013 adalah sebagai berikut :

Tabel 22. Daftar Narasumber Pada Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013

No. Narasumber/Pendamping/

Instruktur Instansi Kegiatan

1 Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama

SMKN 1 Losarang Praktek kerja industri

2 Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama

SMKN 1 Losarang Praktek kerja industri

3 Tim Penyakit dan Agens Hayati

Universitas Garut Magang agens hayati

4 Tim Penyakit dan Agens Hayati

Universitas Bale Bandung Magang agens hayati

5 Tim Penyakit, Agens Hayati, Parasitoid, Hama

Dinas Pertanian TPH Kab. Kapuas Kalteng

Magang P3OPT

6 Tim Penyakit dan Agens Hayati

Universitas Siliwangi Penelitian

7 Tim Penyakit, Agens Hayati, Lalat Buah

Universitas Jenderal Soedirman

Magang Mahasiswa

8 Tim Penyakit dan Agens Hayati

Dinas Pertanian Kab. Kepulauan Meranti

Magang Agens hayati

9 Tim Penyakit dan Agens Hayati

Dinas Provinsi Kepulauan Riau

Magang Agens hayati

10 Tim Penyakit dan Agens Hayati

BPTPH Provinsi Kalimantan Tengah

Magang agens hayati

11 Yadi K, Yoyo K, C. Irwan PT. Solaria Magang P3OPT

12 Tim Peramalan BPTPH Provinsi Sulawesi Tengah

Magang Pemetaan dan Peramalan

Page 120: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

106

Selain sebagai narasumber pada pelatihan yang diselenggarakan di BBPOPT,

kelompok jabatan fungsional juga memenuhi permintaan mengajar atau sebagai

narasumber di instansi daerah yang membutuhkan. Daftar kegiatan fungsional

sebagai narasumber selama tahun 2013 dicantumkan dalam Tabel 23.

Tabel 23. Daftar Narasumber di Instansi Daerah

No Nama Tempat Materi

1. Yoyo Kusprayogie Kalimantan Timur Peramalan

2. Suwarman, SP. Willing Bagariang, SP.

Cirebon Lalat Buah

3. Yadi Kusmayadi, SP. Sudarti, SP.

Kalimantan Tengah SLPHT

4. Yadi Kusmayadi, SP. Sudarti, SP.

Sumatera Selatan SLPHT

5. Sudarti, SP. Kep. Riau SLPHT

6. Ulfah Nuzulullia, SP. Semarang Peramalan

7. Busyairi Latiful Ashar, SP. Sulawesi Utara Peramalan

8. Dedi Darmadi, SP Tasikmalaya Peramalan

9. Dwitya R.G, SP Pati Peramalan

10. Wahyudin Dwitya R.G, SP

Jawa Timur Peramalan

11. Ulfah Nuzulullia, SP. Dedi Darmadi, SP

Lampung Peramalan

12. Busyairi Latiful Ashar, SP Banten Peramalan

13. Ulfah Nuzulullia, SP Indramayu Peramalan

14. Dwitya R.G, SP Sujiono, SP

Cianjur Peramalan

15. Suwarman, SP. Kalimantan Tengah Peramalan

16. Suwarman, SP. Kedu Peramalan

17. Dwitya R.G, SP., Dedi Darmadi, SP., Busyairi Latiful Ashar, SP., Sujiono, SP.

Sulawesi Selatan Peramalan

18. Ulfah Nuzulullia, SP Wahyudin

Madura Peramalan

19. Suwarman, SP Anik Kurniati, SP

Sumatera Utara Pengamatan

20. Cahyadi Irwan Dewi Nirwati, SP

Lampung Spot Stop WBC

21. Yoyo Kusprayogie Suwarman, SP

Bandung Pemetaan Hortikultura

22. Wayan Murditha, SP Riau Lalat Buah

23. Dwitya R.G, SP Pati Peramalan

24. Wahyudin Lampung Peramalan

25. Dwitya RG, SP Bandung Peramalan

26. Busyairi Latiful Ashar, SP Sulawesi Utara Peramalan

27. Busyairi Latiful Ashar, SP Willing Bagariang, SP

Bandung Light Trap

28. Yoyo Kusprayogie Bangka Belitung Peramalan

29. Suwarman, SP Cianjur Light Trap

30. Suwarman, SP Subang Light Trap

31. Suwarman, SP Indramayu Light Trap

Page 121: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

107

No Nama Tempat Materi

32. Wayan Murditha, SP Tasikmalaya Light Trap

33 Yadi Kusmayadi, SP. Pekalongan WBC

34 Yadi Kusmayadi, SP. Solo Tikus

35 Yadi Kusmayadi Semarang Tikus

36 Yadi Kusmayadi, SP. Musirawas Tikus

37 Yadi Kusmayadi, SP. CIlamaya PBP

38 Yadi Kusmayadi, SP. Jatisari Tikus, WBC, PBP

39 Yadi Kusmayadi, SP. Karawang PBP

5.5. Pengembangan dan Penerapan Teknologi P3OPT

5.5.1. Pengembangan Teknologi P3OPT

Selama tahun 2013 dilaksanakan 12 kajian yang terdiri dari 8 kajian

lapang dan 4 kajian semi laboratorium. Judul kegiatan

pengembangan P3OPT tersaji dalam tabel 24, sedangkan ringkasan

hasil kajian terlampir (Lampiran 15).

Tabel 24. Judul kegiatan pengembangan P3OPT tahun 2013

No Judul Kegiatan dan Hasil

1 2

1 Pengembangan Metode Pengamatan Hama Boleng (Cylas

formicarius Fabricius) Pada Tanaman Ubi Jalar

2 Metode Pengamatan Penyakit Hawar Daun Bakteri

(Xanthomonas manihotis) Pada Tanaman Ubi Kayu

3 Inventarisasi Pustaka Spektral OPT Utama Tanaman Padi

4 Pengembangan Model Peramalan Penggerek Batang Jagung

(Ostrinia furnacalis)

5 Pengembangan Model Peramalan OPT Utama Perusak Daun

Pada Tanaman Kedelai

6 Pengembangan Simulasi Model Peramalan Penggerek

Batang Padi

7 Operasional Pengendalian Tikus Sawah Skala Luas

8 Efektivitas Bakteri Corynebacterium sp. Dan Ekstrak Daun

Sirih Untuk Pengendalian Penyakit Busuk Pelepah

(Sarocladium oryzae Sawada) di Tingkat Lapangan

Page 122: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

108

1 2

9 Pengamatan dan Pemetaan Patotipe Penyakit Hawar Daun

Bakteri (Xanthomonas oryzae) Pada Tanaman Padi

10 Pengaruh Aplikasi Agens Hayati dan Pestisida Nabati

Terhadap OPT Utama Perusak Daun Pada Tanaman Kedelai

11 Efikasi dan Evaluasi Tingkat Parasitasi Trichogramma sp.

Terhadap Penggerek Batang Padi

12 Pengaruh Umur Tanaman, Lamanya Akuisisi dan Inokulasi

Aphis glicine Terhadap Kemunculan Gejala Mosaik Virus

Pada Tanaman Kedelai

5.5.2. Perbanyakan Agens Hayati Padat dan Cair

Selama tahun 2013 BBPOPT mengadakan kegiatan perbanyakan

agens hayati padat sejumlah 3004 kg dan agens hayati cair sejumlah

3300 liter. Kelompok fungsional bertindak sebagai pelaksana dengan

surat penugasan oleh Kepala Balai sebanyak 7 orang.

5.5.3. Perbanyakan Parasitoid Trichogramma

Kegiatan perbanyakan parasitoid Trichogramma meliputi rearing

Corcyra, eksplorasi, dan perbanyakan Trichogramma. Operasional

laboratorium Trichogramma dilakukan oleh 4 orang pejabat fungsional.

Selama tahun 2013 pias Trichogramma yang dihasilkan sebanyak

3432 pias.

5.5.4. Pembuatan Koleksi

a. Koleksi 4 spesies lalat buah ditempatkan di laboratorium VHT.

Spesimen tersebut adalah Bactrocera papayae 78 generasi,

Bactrocera carambolae 43 generasi, Bactrocera cucurbitae 51

generasi dan Bactrocera albistrigata 34 generasi.

b. Tersedianya koleksi hama dan musuh alami tanaman kedelai.

Spesimen ini dikoleksi di Laboratorium Entomologi.

c. Terpeliharanya 12 jenis isolat agens hayati yaitu

Corynebacterium, Pseudomonas fluorescens, Verticillium,

Gliocladium, Trichoderma, Bakteri Merah, Bakteri Putih,

Page 123: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

109

Beauveria bassiana, Beauveria, Beauveria, Penicilium,

Metharizium. Isolat ini dikoleksi di laboratorium Fitopatologi.

d. Tersedianya preparat spora sebanyak 4 spesies jamur patogen

yaitu Sclerotium sp, Fusarium sp, Colletotrichum sp dan

Cercospora sp. Spesimen ini dikoleksi di laboratorium fitopatologi.

e. Terwujudnya awetan basah sebanyak 18 sampel tanaman

pangan dan hortikultura. Awetan tersebut adalah :

- Padi : Kembang api (Ephelis oryzae) dan virus tungro

- Kedelai : Lalat bibit, Virus Belang Samar, Virus Mosaik, Virus

Kuning, Virus keriting, Ulat Grayak, Penghisap polong, Perusak

polong, Layu Fusarium, Gejala fisiologis, Bercak Cercospora

dan Karat.

- Kacang Tanah : Karat (Phakopsora sp.)

- Ubi Kayu : Hawar Bakteri dan Bercak daun.

- Cabai : Virus Keriting.

Spesimen dengan awetan kering dalam bentuk herbarium yaitu

Virus Kuning Daun Kedelai (2 kotak).

5.5.5. Identifikasi OPT dengan PCR

Tujuan dari kegiatan ini adalah mendeteksi secara genetika bakteri

Corynebacterium sp. berdasarkan ukuran DNA. Hasil identifikasi

Corynebacterium dengan menggunakan teknik analisis PCR yaitu

positif terhadap forward primer 5’ AGAGTTTGATCCTGGCTCAG 3’

dan reverse primer 5’ GGTTACCTTGTTACGACTT 3’ pada 1500 base

pair.

5.5.6. Pemantauan Ketahanan Varietas Padi

a. Terlaksananya pemantauan reaksi varietas padi terhadap WBC

menggunakan metode honey dew test dari 2 koloni yaitu koloni

Lampung Timur dan Cirebon pada 16 varietas yaitu Cigeulis, IR

42, Cibogo, Mekongga, Intani, Pelita, Sarinah, WAB, Situ

Bagendit, Ciherang, Inpari 13, Silogonggo, Ciliwung, Cisadane,

Sintanur, Inpari 6.

b. Terlaksananya pemantauan reaksi varietas padi terhadap

penyakit HDB dari Kabupaten Subang (24 kecamatan).

Page 124: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

110

c. Terlaksananya kegiatan rice garden sebanyak 15 varietas yaitu

Cibogo, Cigeulis, Ciherang, Ciliwung, Cisadane, Inpari 11, Inpari

13, Inpari 6, IR 42, IR 64, Mekongga, Pelita, Sarinah, Sintanur

dan WAB. Hasil dari kegiatan ini adalah semua varietas

memberikan reaksi tahan terhadap serangan WBC, terdapat

varietas yang lebih baik dari varietas lainnya yaitu varietas

Cigeulis, Inpari 6, Inpari 11 dan Inpari 13.

5.5.7. Pemeliharaan rumah kaca

Operasional dan pemeliharaan rumah kaca bertujuan untuk menjaga

kebersihan, kerapihan rumah kaca serta untuk memelihara tanaman

indikator penyakit BLB (Kencana, Java 14, Kuntulan, Tetep, PB 5),

tanaman indikator penyakit Blas (Asahan, IR 64, Kencana Bali,

Cisokan, Cisadane, Cisanggarung), tanaman indikator tungro/WDH (IR

64, IR 26, Lusi, Barumun, Ciliwung), tanaman indikator untuk WBC

(Pelita, ASD 7, TN 1, Mudgo, Rathu Heenati), rearing koloni WBC

(Koloni Cirebon, Bantul, Cianjur, Sukoharjo, Gresik, Lampung Timur,

Sidoarjo), koleksi tanaman hortikultura dan tanaman biofarma.

5.5.8. Kegiatan Lalat Buah (Laboratorium VHT)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh 7 (tujuh) orang pejabat fungsional

(counterparts) meliputi : (1) Penyediaan serangga uji (rearing) lalat

buah 4 (empat) spesies (Bactrocera papayae, Bactrocera cucurbitae,

Bactrocera carambole, Bactrocera albistrigata); (2) Uji kepekaan lalat

buah terhadap panas dengan Vapor Heat Treatment/VHT

(susceptibility test by VHT) untuk menentukan stadia B. Papayae yang

paling tahan terhadap panas (The most heat tolerance stage B.

Papayae) temperatur 45, 46, 46.5, 47, 47.5oC, humidity 95% RH,

dengan holding time 0 menit; (3) Uji mortalitas skala kecil dengan VHT

(Small scale mortality test by VHT) untuk menentukan kondisi

perlakuan dengan VHT (temperature, holding time, humidity)

temperatur 47oC, humidity 95% RH, holding time 0, 10, 20, 30 menit;

(4) Uji mortalitas skala besar (Large scale mortality test by VHT) untuk

mengkonfirmasi 100% mortalitas lebih dari 30 lalat buah, temperatur

47oC, humidity 90% RH, dan holding time 30 menit; (5) Uji kerusakan

buah dengan VHT (Fruit injury test by VHT) untuk memastikan tidak

Page 125: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

111

terjadi kerusakan pada buah uji (mangga gedong) dengan kematian

lalat buah 100%.

5.6. Pengumpulan dan penyusunan data OPT

5.6.1. Pest list OPT Kedelai

Kegiatan pestlist bertujuan untuk menyusun daftar OPT kedelai di

lapangan. Pestlist meliputi kegiatan pengambilan sampel, pemeliharaan

dan penanganan sampel sebelum identifikasi, identifikasi, pembuatan

koleksi dan menyusun database. Pelaksana kegiatan pest list dari

kelompok fungsional sebanyak 10 orang.

5.6.2. SMS Server

Kegiatan sms server dilaksanakan oleh 6 orang fungsional dengan

kegiatan updating system dan sosialisasi penggantian pulsa ke daerah

yang meliputi provinsi : Banten, Lampung, Yogyakarta, Jawa Tengah,

Jawa Timur dan Jawa Barat.

5.7. Pertemuan Fungsional

Selama tahun 2013 kelompok fungsional melakukan rapat sebanyak 4 kali.

Dalam pertemuan fungsional dibahas tentang rencana kegiatan dan

penyusunan struktur organisasi laboratorium tahun 2014.

Page 126: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

112

VI. KELOMPOK LAIN

5.1. Dharma Wanita BB-POPT

5.5.1 Organisasi

Kepengurusan Dharma Wanita Balai Besar peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan periode masa bakti 2011 – 2014 ditetapkan pada

bulan April 2011 dengan susunan sebagai berikut:

Pembina : Kepala Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan Jatisari

Ketua : Ny. Sarsito Wahono Gaib Subroto

Wakil Ketua : -

Sekretaris : Ny. Ketut Suarsana

Bendahara : Ny. Wayan Murdita

Bidang Pendidikan :

- Ketua : Ny. Mustaghfirin

- Anggota : Ny. M. Antulat T.

Bidang Ekonomi :

- Ketua : Ny. Edi Suwardiwijaya

- Anggota : Ny. Edi Suryadi

Bidang Sosial Budaya :

- Ketua : Ny. Baskoro S. W.

- Anggota : Ny. Indriyanto

5.1.1. Kegiatan

Pada tahun 2013, Dharma Wanita BB-POPT melaksanakan kegiatan, sebagai

berikut:

1. Mengikuti Lomba Hias Tumpeng dalam rangka hari Kartini tingkat

Dharma Wanita Kementerian Pertanian tanggal 18 April 2013

2. Mengikuti Lomba Pembuatan Kue Non Beras dan Non Terigu, dan

Lomba Penata Buah – buahan Segar dan Lomba Busana Kartini tanggal

22 April 2013

3. Mengikuti Pertemuan Rutin Dharma Wanita dan mengadakan Bazar

Page 127: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

113

4. Menghadiri Undangan Seminar sehari dengan tofik “ Mencegahan

Kanker Sedini Mungkin” narasumbr dr. Bonar A. Neinggolan dan Joko

Setiawan.

5. Menghadiri Undangan dalam rangka Isro Mi’raj dan Menyambut Bulan

Suci Ramadhan 1434 Hijriah di Setdijen Tanaman Pangan.

6. Dalam melaksanakan kegiatan Dharma Wanita BB-POPT selain

mengikuti kegiatan di Jakarta Dharma Wanita membantu dalam

memberikan pelayanan akomodasi dan konsumsi dalam rangka

pelatihan yang di selenggarakan oleh BB-POPT maupun pihak luar.

a. Pelatihan P3OPT Pangan di Jatisari tanggal 16 – 29 Juni 2013

b. Pelatihan Agens Hayati dari Tanjung Jabung yang di selenggarakan

oleh Dinas Pertanian Tanjung Jabung tanggal 17 - 20 Juni 2013 di

BB-POPT Jatisari

7. Mengikuti Kursus membuat aneka pasta yang dibawakan oleh Ibu Rini

Anggoro, bertempat di ruangan P2BN dari BBPOPT mewakili Dharma

Wanita 3 orang yaitu Ibu ketua Dharma Wanita BBPOPT, Lia Lisnawati,

Rina Herdiana.

8. Menghadiri Undangan Halal bi halal dan arisan dari Dharma Wanita

Pusat Setditjen Tanaman Pangan.

9. Menerima kunjungan Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan diselengarakan di ruangan Rapat BBPOPT dengan

Acara Demo Hantaran oleh Ibu Somantri Dharma Wanita BBPOPT yang

sebelumnya dibuka oleh ibu Ketua Dharma Wanita BBPOPT (Ibu Sarsito

Wahono Gaib Subroto) dan sambutan Ibu Ketua Dharma Wanita

Persatuan Pusat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Ibu Rini

Anggoro).

10. Menghadiri Undangan Dharma Wanita Persatuan Direktorat Jenderal

Tanaman Pangan, yaitu

a. Menghadiri Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) di Mesjid

Nurul Iman Pusat Kementerian Pertanian tanggal 14 November

2013

b. Mengikuti Acara Santunan di hari Lebaran untuk Anak Yatim pada

10 Muharam 1435 H, dilaksanakan pada tanggal 15 November

2013 di ruang rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan

Page 128: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

114

c. Mengikuti Pelatihan Kepribadian dan Master of Ceremonies (MC)

di selenggarakan tangga 22 November 2013, bertempat ruang

Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan dengan narasumber Ibu

Endah Handayani.

11. Menghadiri Undangan Persiapan Peringatan HUT Dharma Wanita

Persatuan ke 14 tahun 2013 pada tanggal 13 Desember 2013 di ruang

rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan

12. Mengikuti Undangan Seminar Kiat Sukses menjadi Ibu Rumah Tangga

Sekaligus Menjadi Wanita Karier, tanggal 27 Desember 2013, bertempat

ruang Rapat P2BN Ditjen Tanaman Pangan dengan narasumber Ibu Ir.

Ellen Tendean.

5.2. Ikatan Karyawati BB-POPT

Organisasi merupakan kegiatan untuk mengikat agar dalam kelompok

tersebut dapat meningkatkan kegiatan dan mendapatkan output sesuai

dengan sasarannya. Karyawati Balai Besar Peramalan Organisme

Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), membentuk organisasi dengan nama

Ikatan Karyawati (Ikawati), BBPOPT sesuai dengan SK Kepala Balai, nomor :

71/KP.340.C.8/6/2012. Pembentukan Ikawati BBPOPT berdasarkan SK

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, yang ditetapkan oleh Sekretaris

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan selaku Ketua KORPRI Ditjen Tanaman

Pangan. Ikawati dibentuk dalam rangka membangun dan menumbuhkan tali

silaturahmi diantara karyawati BBPOPT, serta meningkatkan kinerja

Karyawati.

Karyawati BBPOPT pada awal tahun 2013 sebanyak 27 orang (30% dari total

pegawai BBPOPT), sedang pada akhir tahun 2013 sebanyak 24 orang,

karena yang 2 orang sudah purna tugas,

Kegiatan Ikawati BBPOPT bersinergi dengan kegiatan Dharma Wanita

BBPOPT, agar tercapai sesuai dengan sasaran. Kegiatan yang dilakukan

meliputi: kegiatan sosial, pendidikan, kesenian dan olah raga.

Kepengurusan Ikawati pada tahun 2013 mengalami perubahan, disebabkan

karena kesibukan dari beberapa pengurus. Kepengurusan yang diganti yaitu

bendahara, dimana pada awal pembentukan dipegang oleh Teti Sri Mulyati,

karena kesibukan sebagai bendahara penerimaan di BBPOPT, yang

Page 129: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

115

bersangkutan mengundurkan diri dan diganti oleh Ani Widarti, S.Si.

Penggantian bendahara ini berdasarkan kesepakan, yaitu pada bulan April

2013. Adapun susunan kepengurusan yang baru adalah sebagai berikut :

5.2.1. Organisasi

Pelindung : Kepala Balai Besar Peramalan

Organisme Pengganggu Tumbuhan

Pengarah : Ir. Elwidar Is

Ketua : Ir. Lilik Retnowati

Wakil Ketua : -

Sekretaris : Rospina Limbong

Bendahara : Ani Widarti, S.Si

Bidang – Bidang Kepengurusan :

1. Pendidikan dan Pembinaan Mental : 1. Ir. Dini Suhadaniah

2. Tri Murniningtyas P.L.

2. Sosial dan Usaha : 1. Dewi Nirwati, SP.

2. Rosalia Maryana,A Md

3. Kesenian dan Olahraga : 1. Aam Mulyani, SE.

2. Anik Kurniati, SP

4. Hubungan Masyarakat : 1. Retno Ayu P, SP

2. Sudarti, SP.

Setiap pengurus Ikawati diharapkan selalu proaktif, agar Ikawati BB-

POPT menjadi organisasi yang mempunyai kompetensi dan mandiri.

Kemandirian Ikawati diwujudkan dengan adanya keaktivan dari

masing-masing bidang, yaitu :

1. Bidang Sosial dan Usaha

Bidang Sosial dan Usaha menyediakan barang-barang bagi

Karyawati yang memerlukannnya. Barang yang ditawarkan oleh

pengurus yaitu kebutuhan keluarga, seperti gelas, piring, rak piring,

lemari, dan lain-lain.

Page 130: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

116

Modal untuk penyediaan barang rumah tangga dari simpanan

wajib, dan simpanan pokok. Bidang Sosial dan Usaha diberi modal

sebesar Rp. 3.000.000,- Setiap pembelian barang, dikenakan jasa

3% per bulan, dengan maksimal cicilan selama 10 bulan.

2. Bidang Kesenian dan Olah Raga

Bidang Kesenian dan Olah Raga pada tahun 2013 belum dapat

mewujudkan tujuan dan sasarannya, yaitu usaha karaoke yang

rencananya akan dilakukan pada jam istirahat di ruang Pakar

3. Bidang Pendidikan dan Pembinaan Mental

Bidang Pendidikan dan Pembinaan Mental pada tahun 2013 belum

mempunyai rencana.

4. Bidang Hubungan Masyarakat (Humas)

Bidang hubungan masyarakat pada tahun 2013 mempunyai

kegiatan yanitu pasar murah “Baju bekas layak pakai”, yang

dilaksanakan di Desa Balonggandu, Kecamatan Jatisari,

Kabupaten Karawang, pada bulan Ramadhan 1434 H.

Bidang Humas juga memberikan kenang-kenangan pada Karyawati

yang sudah Purna tugas, yaitu I Dewa Ayu Alit A, Ir. Purwatiningsih dan

Tuti Heryanti.

Selain dari pengurus, Ikawati BBPOPT juga berusaha secara mandiri

untuk mendapatkan dana, yaitu dengan membuka tabungan bagi

Karyawati yang berminat untuk menabung. Uang tabungan dapat

dijadikan modal untuk mendukung kegiatan Ikawati. Jumlah karyawati

yang menabung sebanyak 12 orang atau 50% dari jumlah seluruh

karyawati BBPOPT. Sumber dana lain yang dapat mendukung dan

mengembangkan kegiatan Ikawati BBPOPT yang juga dilakukan pada

tahun 2013 adalah simpan pinjam.

Page 131: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

117

5.3. Koperasi Mitra Usaha

Koperasi Mitra Usaha beranggotaan 93 orang yang mempunyai 3 unit usaha

yaitu simpan pinjam, aneka usaha dan usaha toko. Dalam pelaksanaan ke 3

unit usaha tersebut sangat membatu terhadap anggota. Kegiatan Koperasi

Mitra Usaha pada tahun 2013 sebagai berikut:

a. Keanggotaan:

Pada bulan Agustus 2013 Satu orang anggota keluar yaitu Ir.

Purwatiningsih, dan disusul pada bulan September Ir. Firdaus

Natanegara, MM. Keanggotan koprasi pada bulan Desember 2013

dengan jumlah anggota 91 orang.

b. Simpan Pinjam

Unit simpan pinjam melayani pinjaman anggota dengan jasa 2% per

bulan. Hingga Akhir tahun 2013, terdapat 66 anggota sebagai debitur aktif

di unit simpan pinjam.

c. Aneka Usaha

Pinjaman aneka usaha ditujukan untuk modal usaha bagi anggota dengan

jasa 5% menurun. Pada bulan Maret sampai Desember 2013 terdapat

256 transaksi.

d. Usaha Toko

Menyediakan aneka snack, makanan, minuman, barang kelontong dan

alat tulis kantor. Pada Bulan Desember, stok opname barang di toko

koperasi sejumlah 1645 barang. Unit simpan pinjam melayani pinjaman

anggota dengan jasa 2% per bulan. Hingga Bulan Desember, terdapat 65

anggota sebagai debitur aktif di unit simpan pinjam.

5.3.1. Kegiatan

1. Pada bula April Koprasi Mitra Usaha mengadakan Rapat Anggota

Koperasi yang dilaksanakan pada tangal 15 April 2013.

2. Menghadiri Seminar Pajak pada tangggal 12 Desember 2013, di

karawang.

Page 132: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

118

VII. PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

A. Permasalahan

1. Penetapan status penggunaan BMN belum semua diajukan (hanya

kendaraan dinas yang sudah ada status penggunaannya)

2. Masih ada empat sertifikat tanah BB-POPT yang belum atas nama RI

3. Gudang belum tertata baik

4. Penetapan harga sewa rumah Negara belum diketahui (masih dalam

proses pengajuan)

5. Perubahan AKUN 521219 (Belanja Barang Operasional) ke 524114

(Belanja Perjalanan Paket Meeting Dalam Kota), sehingga seluruh biaya

bantuan transport dalam kota tidak dapat diproses.

6. Terjadinya Pagu Minus pada Belanja Gaji Pegawai dan Tunjangan

7. Ada bebera kegiatan yang realisasi pelaksanaan baru sekitar 50 %

seperti SMS server dikarenakan ada pemblokiran akun.

8. Lambatnya penarikan spj bahan untuk kajian.

9. Pengurusan sertifikat tanah pengalihan hak terdapat perselisihan dengan

pihak kelurahan dan kecamatan

10. Ruang laboratorium belum ada daftar barang yang terbaru

11. Penanggung jawab ruangan belum ditetapkan

12. Penginputan data barang lelang belum dilakukan (data tidak dapat diinput

dalam aplikasi SIMAK-BMN)

13. Masih tingginya pengambilan Uang persedian (UP) dan Tambahan

Uangan Persediaan (TUP) ke Kas Negara.

14. Kelengkapan dokumen dan pemahaman pelaksanaan akreditasi masih

kurang optimal

15. Opname BMN di asrama belum dilaksanakan

16. Target perbanyakan parasitoid trichogramma tidak tercapai karena ada

gangguan dari tikus pada tabung peneluran Corsyra.

Page 133: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

119

B. Pemecahannya

1. Mengajukan permohonan status penggunaan BMN yang belum dengan

menyiapkan dokumen pendukungnya.

2. Melakukan pemantauan secara terus menerus proses pensertipikatan

tanah yang belum atas nama RI.

3. Melakukan penataan gudang secara berkala.

4. Menelusuri ke instansi terkait perihal dokumen pendukung untuk

menetapkan besaran sewa rumah Negara.

5. Pengajuan Revisi Perubahan Akun 521219 ke Akun 524114 ke Kantor

Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bandung

- Pengajuan Revisi Perubahan Akun (Revisi I) telah dilaksanaan

pada Bulan Mei (3 Mei 2013), namun pengajuan tersebut ditolak

karena DIPA Ditjen Tanaman Pangan masih diblokir oleh Direktorat

Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan

- Pengajuan Revisi Perubahan Akun (Revisi II) telah dilaksanaan

pada Bulan Juli (5 Juli 2013), namun pengajuan tersebut ditolak

karena DIPA Ditjen Tanaman Pangan masih diblokir oleh Direktorat

Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan

6. Perbaikan Petunjuk Operasionak Kegiatan (POK) pada output yang

ditemukan pagu minus (belanja gaji pegawai dan tunjangan)

- Mengajukan Revisi Perubahan Petrunjuk Operasional Kegiatan

(POK) Kuasa pengguna Anggaran Kegiatan Pengembangan

Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan

7. Sekarang sedang dilaksanakan optimalisasi pelaksanaan SMS based

server agar cepat terealisasi.

8. Pemberian batas waktu penarikan spj bahan

9. Melakukan pemantauan secara intensif proses pensertipikatan tanah

(pengalihan hak)

10. Melakukan opname barang seluruh ruang laboratorium

11. Mengajukan nama penanggung jawab ruangan untuk di SK-kan

12. Melakukan konsultasi ke KPKNL terkait pemutakhiran data BMN untuk

penginputan data BMN hasil lelang

13. Kesesuaian antara perencanaan dan realisasi anggaran kegiatan

Page 134: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

120

14. Melakukan sosialisasi searah terus menerus kepada pegawai RTP untuk

pelaksanaan akreditasi

15. Melakukan opname BMN asrama sebelum kegiatan rekonsiliasi Semester

2 dan Tahunan diselenggarakan (7 Januari 2014)

16. Pemasangan perangkap tikus dan penaburan rodentisida

Page 135: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

121

VIII. PENUTUP

Selama Tahun 2013, BBPOPT Jatisari telah melaksanakan tugas dan fungsinya

dengan melaksanakan kegiatan teknis dan administrasi yang dibiayai dari anggaran

DIPA Tahun Anggaran 2013. Secara umum seluruh kegiatan dapat dilaksanakan

dengan baik, dengan tingkat realisasi fisik 100,00% dan keuangan 96,85%. Capaian

kinerja BBPOPT berdasarkan 3 (tiga) Indikator Kinerja Kegiatan mencapai 102,08%

atau menurun dari capaian tahun tahun 2012 (111,43%).

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan BB-POPT ke depan diperlukan penguatan SDM

dan koordinasi untuk mendapatkan dukungan data dan informasi yang akurat, tepat

waktu dan sistematik.

Agar pengembangan teknologi pengamatan, peramalan dan pengendalian dapat

diterapkan diperlukan sinkronisasi dan koordinasi yang baik antara BBPOPT dengan

instansi terkait baik di pusat maupun di daerah.

Page 136: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

122

Lampiran 1. Daftar Urutan DUK dalam 1 Tahun

DAFTAR URUT KEPANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)

KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

GOLONGAN : SEMUA GOLONGAN

PER : DESEMBER 2013

121

u

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

1 IR. SARSITO WAHONO GAIB SUBROTO, MM ISLAM IV/c 01-04-2011 KEPALA BALAI 29-11-2010 32 8 DIKLAT PIM.II 2002 STIE IPWIJA MANAJEMEN KEUANGAN 57 Tahun

195605021982021001/080051822 BALAI BESAR PERAMALAN OPT 29-11-2010 S2 Tahun : 1997 7 Bulan

SURAKARTA, 02-05-1956

2 IR. ELWIDAR IS ISLAM IV/a 01-04-2007 KEPALA BAGIAN UMUM 04-01-2011 26 9 DIKLAT PIM. III 2009 IPB HAMA & PENYAKIT 54 Tahun

195902171987032002/080084023 BAGIAN UMUM 01-07-2009 S1 Tahun : 1984 10 Bulan

MANINJAU, 17-02-1959

3 IR. BASKORO SUGENG WIBOWO ISLAM IV/a 01-10-2011 KEPALA BIDANG PELAYANAN TEKNIS, INDOK 04-01-2011 26 8 DIKLAT PIM. III 2011 UNIV. GADJAH MADA ILMU HAMA TUMBUHAN 53 Tahun

196012151989031001/080099815 BIDANG PELAYANAN TEKNIS, INDOK 04-01-2011 S1 Tahun : 1986 0 Bulan

SURAKARTA, 15-12-1960

4 IR. M. ANTULAT TAUFIEQURRACHMAN ISLAM III/d 01-07-2001 KEPALA SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 04-01-2011 22 9 ADUM 2001 UNIV. JEND. SOEDIRMAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 51 Tahun

196204111991031002/080105885 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI 28-10-2004 S1 Tahun : 1988 8 Bulan

CIREBON, 11-04-1962

5 IR. MUSTAGHFIRIN ISLAM III/d 01-04-2005 KEPALA SEKSI PROGRAM 04-01-2011 25 8 DIKLAT PIM.IV 2008 INST. PERTANIAN BOGOR HAMA & PENYAKIT TUMB. 51 Tahun

196209011989031002/080097557 SEKSI PROGRAM 28-10-2004 S1 Tahun : 1987 3 Bulan

JOMBANG, 01-09-1962

6 IR. LILIK RETNOWATI ISLAM III/d 01-10-2006 KEPALA SEKSI PELAYANAN TEKNIS 04-01-2011 22 9 DIKLATPIM. IV 2010 UNIV. BRAWIJAYA HAMA & PENYAKIT TUMB. 48 Tahun

196512061991032001/080105326 SEKSI PELAYANAN TEKNIS 01-07-2009 S1 Tahun : 1989 0 Bulan

KEDIRI, 06-12-1965

7 IR. DINI SUHADANIAH ISLAM III/d 01-10-2009 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 21 4 UNIV. ISLAM NUSANTARA HAMA & PENYAKIT TUMB. 47 Tahun

196601201997022001/080120794 SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU S1 Tahun : 1989 11 Bulan

BANDUNG, 20-01-1966

8 MELIAWATI ISLAM III/d 01-04-2010 KEPALA SUBBAG KEUANGAN 04-01-2011 28 8 DIKLATPIM. IV 2005 SMEA NEGERI KARAWANG TATA USAHA 53 Tahun

196008041982022001/080049772 SUBBAG KEUANGAN 28-10-2004 SLTA Tahun : 1979 4 Bulan

JAKARTA, 04-08-1960

9 SUWARMAN, SP ISLAM III/d 01-04-2012 POPT AHLI MUDA 01-10-2008 20 1 UNIV. ACHMAD YANI SOSIAL EKONOMI PERT. 45 Tahun

196807201989021001/080096787 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 1998 5 Bulan

SUBANG, 20-07-1968

10 DADAN HARDYANA, B.SC ISLAM III/c 01-04-2008 POPT TERAMPIL PENYELIA 01-10-2008 27 8 AKADEMI PERTANIAN PERTANIAN 54 Tahun

195911211987021001/080081508 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TANJUNG SARI SM Tahun : 1983 1 Bulan

BANDUNG, 21-11-1959

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT JABATAN LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

MASA

TMT NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA

121

Page 137: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

123

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

11 EDI SURYADI ISLAM III/c 01-04-2010 KEPALA SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN - - 27 2 DIKLATPIM IV 2013 SPP-SPMA BANDUNG PERTANIAN 51 Tahun

196210031987021001/080080227 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN - - SLTA Tahun : 1981 2 Bulan

SUBANG, 03-10-1962

12 AAM MULYANI, SE ISLAM III/c 01-04-2010 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 19 3 UNIV. SINGAPERBANGSA MANAJEMEN 46 Tahun

196703031992032001/080111129 SEKSI PROGRAM S1 Tahun : 2001 9 Bulan

SUBANG, 03-03-1967

13 EDI SUWARDIWIJAYA, SP ISLAM III/c 01-10-2012 KEPALA SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 04-01-2011 27 2 DIKLAT PIM IV 2012 UNIV. ISLAM NUSANTARA HAMA & PENYAKIT TUMB. 53 Tahun

196006111987021001/080080947 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 04-01-2011 S1 Tahun : 2007 6 Bulan

CIAMIS, 11-06-1960

14 YOYO KUSPRAYOGIE ISLAM III/c 01-10-2012 POPT TERAMPIL PENYELIA 01-09-2012 27 5 SPP SPMA MAJALENGKA PERTANIAN PEMBANGUNAN 53 Tahun

196011281987021001/080080681 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1981 1 Bulan

MAJALENGKA, 28-11-1960

15 ARIF HIDAYAT SULISTYA, SH ISLAM III/c 01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 8 11 UNIV. JEND. SOEDIRMAN ILMU HUKUM 33 Tahun

198001102005011002/080134697 SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU S1 Tahun : 2002 11 Bulan

KLATEN, 10-01-1980

16 DEVIED APRIYANTO S, SP ISLAM III/c 01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 8 11 UNIV. LAMPUNG BUDIDAYA PERTANIAN 31 Tahun

198204142005011001/080134755 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI S1 Tahun : 2004 8 Bulan

KOTABUMI, 14-04-1982

17 MEMED JAMHARI, S.ST ISLAM III/c 01-04-2013 ANALIS TINDAK LANJUT LHP - - 21 8 STP PERTANIAN BOGOR PENYULUH PERTANIAN 47 Tahun

196605151992031002/080107698 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI S1 Tahun : 2004 7 Bulan

KARAWANG, 15-05-1966

18 ADE SUHENDAR ASYARI ISLAM III/b 01-04-2009 PENGELOLA LABORATORIUM - - 21 2 SMA PGRI CIKAMPEK IPS 46 Tahun

196704011989031002/080098944 SEKSI PELAYANAN TEKNIS SLTA Tahun : 1987 8 Bulan

KARAWANG, 01-04-1967

19 KT. SUARSANA, SP,MM HINDU III/b 01-04-2010 POPT AHLI PERTAMA 01-04-2007 27 8 STIE IPWIJA MANAJEMEN 52 Tahun

196106271982021002/080051549 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S2 Tahun : 2006 6 Bulan

BULELENG BALI, 27-06-1961

20 GUNAWAN ISLAM III/b 01-04-2010 PETUGAS SIMAK-BMN - - 20 8 SMEA PEMBINA NEGERI TATA USAHA 53 Tahun

196002011991031001/080103726 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN CIREBON SLTA Tahun : 1980 10 Bulan

INDRAMAYU, 01-02-1960

21 CARWIKA, S.TP ISLAM III/b 01-04-2011 VERIFIKATOR KEUANGAN - - 6 8 UNIV. JUANDA T.IND.PERTANIAN 38 Tahun

197512052005011001/080135006 SUBBAG KEUANGAN S1 Tahun : 2001 0 Bulan

SUBANG, 05-12-1975

22 WAYAN MURDITA, SP HINDU III/b 01-10-2011 POPT AHLI MUDA 01-10-2013 21 8 UNIV. ISLAM '45 SOSIAL EKONOMI 49 Tahun

196402241991031001/080103725 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2003 10 Bulan

NAGARI, 24-02-1964

JABATANMASA

LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT

NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA TMT

122

Page 138: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

124

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

23 SUTIMAN ISLAM III/b 01-04-2012 SATPAM - - 25 7 SMA INSTITUT INDONESIA IPS 50 Tahun

196305311992031001/196305311 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1982 7 Bulan

PURWOREJO, 31-05-1963

24 WAHYUDIN ISLAM III/b 01-10-2012 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-08-2006 27 2 SPP SPMA 52 Tahun

196107291987021001/080080206 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1981 5 Bulan

KARAWANG, 29-07-1961

25 MARYONO ISLAM III/b 01-10-2012 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 21 8 SPP - SPMA 47 Tahun

196609121992031003/080107695 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1986 3 Bulan

BANJARNEGARA, 12-09-1966

26 NURSIH ISLAM III/b 01-04-2013 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 21 8 SMEA TAMTAMA TATA NIAGA 53 Tahun

196009051994032001/080116198 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1983 3 Bulan

AMBAL KEBUMEN, 05-09-1960

27 TRI MURNININGTYAS PUJI LESTARI HINDU III/b 01-04-2013 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 21 8 SPP - SPMA PERTANIAN PEMBANGUNAN 46 Tahun

196701171994032001/080116059 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1986 11 Bulan

BREBES, 17-01-1967

28 DEDI DARMADI, SP ISLAM III/b 01-04-2013 POPT AHLI PERTAMA 01-10-2010 4 11 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 39 Tahun

197409072009011006/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2001 3 Bulan

KUNINGAN, 07-09-1974

29 YADI KUSMAYADI, SP ISLAM III/b 01-10-2013 POPT AHLI PERTAMA 01-04-2011 21 8 UNIV. SINGAPERBANGSA AGRONOMI 47 Tahun

196603171992031001/080107460 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2003 9 Bulan

GARUT, 17-03-1966

30 SUDARTI, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEMBER HAMA & PENYAKIT TUMB. 39 Tahun

197412282009122001/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 1998 0 Bulan

PATI, 28-12-1974

31 ANTON YUSTIANO, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEND. SOEDIRMAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 37 Tahun

197602232009121001/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2001 10 Bulan

CIAMIS, 23-02-1976

32 ANIK KURNIATI, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. GADJAH MADA HAMA & PENYAKIT TUMB. 32 Tahun

198103052009122005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2004 9 Bulan

KLATEN, 05-03-1981

33 IDAH FARIDAH, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEMBER HAMA & PENYAKIT TAN. 35 Tahun

197804042009122003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2005 8 Bulan

INDRAMYU, 04-04-1978

34 BERRY BUDHIARSA AGUSTINA, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. PADJAJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 34 Tahun

197908182009121003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2005 4 Bulan

BANDUNG, 18-08-1979

35 RETNO AYU PRASETYANINGTIYAS, SP ISLAM III/a 01-12-2009 PETUGAS SARANA DAN PRASARANA - - 4 0 UNIV. SEBELAS MARET ILMU TANAH 29 Tahun

198402182009122002/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2005 10 Bulan

TEMANGGUNG, 18-02-1984

NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA TMT

JABATANMASA

LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT

126

127

128

Page 139: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

125

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

36 ULFAH NUZULULLIA, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 30 Tahun

198306282009122003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2006 6 Bulan

BANDUNG, 28-06-1983

37 DEWI NIRWATI, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. LAMPUNG PROTEKSI TANAMAN 30 Tahun

198308222009122002/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2006 4 Bulan

PURWOSARI, 22-08-1983

38 ANI WIDARTI, S.SI ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. GADJAH MADA BIOLOGI 29 Tahun

198404232009122006/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2007 8 Bulan

BANTUL, 23-04-1984

39 UMI KULSUM, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 28 Tahun

198505062009122005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2008 7 Bulan

PURWAKARTA, 06-05-1985

40 DWITYA RIZQILLAH GABRIEL, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 UNIV. JEND. SOEDIRMAN HAMA & PENYAKIT TUMB. 27 Tahun

198602032009122004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2008 10 Bulan

KARAWANG, 03-02-1986

41 BUSYAIRI LATIFUL ASHAR, SP ISLAM III/a 01-12-2009 POPT AHLI PERTAMA 01-07-2011 4 0 INST. PERTANIAN BOGOR HAMA & PENYAKIT TUMB. 27 Tahun

198605312009121008/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2009 7 Bulan

KLATEN, 31-05-1986

42 OYA KUSMAYA ISLAM III/a 01-04-2010 BENDAHARA PENERIMA - - 21 8 SMA NEGERI BANDUNG IPS 51 Tahun

196211041994031001/080117671 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1984 1 Bulan

SUMEDANG, 04-11-1962

43 DIANTO MOMON SUMONO ISLAM III/a 01-04-2010 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-04-2010 21 8 SPP-SPMA MAJALENGKA 50 Tahun

196310081992031003/080107693 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1984 2 Bulan

MAJALENGKA, 08-10-1963

44 MASALAH ISLAM III/a 01-04-2010 PENATA USAHA BARANG MILIK NEGARA (BMN) - - 21 8 SMA IPS 51 Tahun

196207271994031001/080117420 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1981 5 Bulan

CIREBON, 27-07-1962

45 ACHMAD IMRONI ISLAM III/a 01-04-2010 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-11-2009 21 8 SPP-SPMA 48 Tahun

196508011992031002/080107697 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1986 4 Bulan

JAKARTA, 01-08-1965

46 SRI MURTIATI, SP ISLAM III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV.JEND.SOEDIRMAN ILMU HAMA & PENY.T. 37 Tahun

197611102011012004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2000 1 Bulan

SEMARANG, 10-11-1976

NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA TMT

JABATANMASA

LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT

125

Page 140: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

126

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

47 SUJIONO, SP ISLAM III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV. PADJADJARAN HAMA & PENYAKIT 35 Tahun

197809012011011005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2003 3 Bulan

BANDUNG, 01-09-1978

48 WILLING BAGARIANG, SP KRISTEN III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV. SUMATERA UTARA HAMA & PENYAKIT TUMB. 32 Tahun

198104022011011007/ - KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2004 8 Bulan

DUMAI, 02-04-1981

49 RAHMAD GUNAWAN, SP ISLAM III/a 01-01-2011 POPT AHLI PERTAMA 01-09-2012 2 11 UNIV. BRAWIJAYA HAMA & PENYAKIT 31 Tahun

198209192011011004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL S1 Tahun : 2007 3 Bulan

BOYOLALI, 19-09-1982

50 YOSHI FUTAKI, S.IP ISLAM III/a 01-01-2011 PENATA USAHA BARANG MILIK NEGARA (BMN) - - 2 11 UNIV. PADJADJARAN ADM. NEGARA 30 Tahun

198306082011011011/- SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN S1 Tahun : 2009 6 Bulan

JEMBER, 08-06-1983

51 CAHYADI IRWAN ISLAM III/a 01-10-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA LANJUTAN 01-04-2011 21 8 SPP-SPMA CIANJUR POLYVALEN 47 Tahun

196606051993031003/080112483 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1985 6 Bulan

CIANJUR, 05-06-1966

52 ERI BUDIYANTO, SP ISLAM III/a 01-04-2012 PENATA USAHA DOKUMEN - - 3 11 UNIV. SINGAPERBANGSA AGRONOMI 35 Tahun

197812222005011001/080135008 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI SLTA Tahun : 2000 0 Bulan

TRIYOKO, 22-12-1978

53 SYAHIDIN ISLAM III/a 01-04-2013 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 20 7 SMEA NEGERI 29 TATA NIAGA 49 Tahun

196402201998031002/080124661 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1984 10 Bulan

JAKARTA, 20-02-1964

54 YAYAN KURNIADI ISLAM III/a 01-04-2013 PENGHIMPUN DAN PENGOLAH DATA - - 19 8 SPP - SPMA PADALARANG 49 Tahun

196412061998031001/080125060 SEKSI PROGRAM BANDUNG SLTA Tahun : 1984 0 Bulan

BANDUNG, 06-12-1964

55 ARIS SUTOAJI ISLAM III/a 01-04-2013 PENATA USAHA DOKUMEN - - 18 8 SPP - SPMA KARAWANG 51 Tahun

196208271998031001/080124660 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SLTA Tahun : 1982 4 Bulan

CIKAMPEK, 27-08-1962

56 URIP SLAMET RIYADI ISLAM III/a 01-04-2013 PENGADMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 16 8 STM PERTANIAN SATYA PROD. PERTANIAN 46 Tahun

196701151998031001/080125061 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI PRAJA SLTA Tahun : 1986 11 Bulan

PEMALANG, 15-01-1967

57 DULHALIM, SP ISLAM III/a 01-10-2013 PENGADIMINISTRASI DAN PENYAJI DATA - - 19 6 UNIV.SINGAPERBANGSA AGROTEKNOLOGI 45 Tahun

196805162002121001/080132583 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI S1 Tahun : 2013 7 Bulan

SUBANG, 16-05-1968

58 RASIMUN ISLAM II/d 01-04-2010 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 26 8 SMA YAPSI JAKARTA IPA 51 Tahun

196206141998031001/080124659 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1984 6 Bulan

KEMRANGGON, 14-06-1962

59 TATO YANUAR SANTOSO ISLAM II/d 01-04-2010 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 24 7 SMA NEGERI CIKAMPEK IPS 45 Tahun

196801281998031001/080124099 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1986 11 Bulan

BANDUNG, 28-01-1968

NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA TMT

JABATANMASA

LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT

125

126

Page 141: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

127

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

60 WAWAN GUNAWAN ISLAM II/d 01-04-2011 SATPAM - - 23 8 SMEA Purwakarta TATA NIAGA 49 Tahun

196408261999031001/080127468 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 1986 4 Bulan

KARAWANG, 26-08-1964

61 ITA SUMIRTA ISLAM II/d 01-04-2011 PENGELOLA LAHAN PRAKTEK - - 23 8 SPP - SPMA CIANJUR POLYVALEN 50 Tahun

196307271999031001/080127565 SEKSI PELAYANAN TEKNIS SLTA Tahun : 1983 5 Bulan

CIANJUR, 27-07-1963

62 MAMAT RAHMAT ISLAM II/d 01-04-2012 PENYUSUN LAPORAN - - 23 6 SPP-SPMA TASIKMALAYA POLYVALEN 50 Tahun

196305042000031001/080129179 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI RAYON BOGOR SLTA Tahun : 1983 7 Bulan

TASIKMALAYA, 04-05-1963

63 TETI SRI MULYATI ISLAM II/d 01-04-2012 BENDAHARA PENGELUARAN - - 21 3 SMA RIMBA MADYA BOGOR IPS 43 Tahun

197009022000032001/080129178 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1989 3 Bulan

CIANJUR, 02-09-1970

64 EKO HERMANTO ISLAM II/d 01-04-2012 PENGADMINISTRASI KEUANGAN - - 17 2 SMA SEJAHTERA 1 DEPOK IPA 43 Tahun

197001041999031002/080126586 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 1989 11 Bulan

JAKARTA, 04-01-1970

65 IWAN SAPUTRA ISLAM II/d 01-04-2013 PRAMU PUBLIKASI - - 25 8 SMA PAKET C IPS 48 Tahun

196508151988031001/080095139 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTP Tahun : 2009 4 Bulan

JAKARTA, 15-08-1965

66 TOTO HENDARTO ISLAM II/c 01-10-2009 PETUGAS PERPUSTAKAAN - - 23 8 SPP - SPMA PANDEGLANG 44 Tahun

196905041999031004/080127564 SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI SLTA Tahun : 1988 7 Bulan

CIAMIS, 04-05-1969

67 SAMSU ISLAM II/c 01-04-2010 PENYUSUN RENCANA KEG.DAN ANGGARAN - - 24 5 SPP - SPMA CIAMIS 47 Tahun

196608102001121001/080130608 SEKSI PROGRAM SLTA Tahun : 1986 4 Bulan

CIAMIS, 10-08-1966

68 SURONO, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND. TANAMAN 35 Tahun

197810302011011003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2000 2 Bulan

CIREBON, 30-10-1978

69 TURYADI, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PENGEND. HAMA T. 33 Tahun

198002272011011006/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2001 10 Bulan

SUMEDANG, 27-02-1980

70 SUCI NISCAHYA BHAKTI, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND. TANAMAN 31 Tahun

198202052011012009/ KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2003 10 Bulan

TASIKMALAYA, 05-02-1982

71 ROSALIA MARYANA, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND. TANAMAN 31 Tahun

198203132011012011/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2003 9 Bulan

BANDUNG, 13-03-1982

72 RINA NURDIANA, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV. PADJADJARAN PERLIND.TANAMAN 30 Tahun

198302072011012009/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2005 10 Bulan

BANDUNG, 07-02-1983

NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA TMT

JABATANMASA

LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT

Page 142: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

128

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

73 SHINTA STEPHANIE DIAN LESTARI, A.MD ISLAM II/c 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-09-2012 5 11 UNIV.PADJAJARAN PERLIND. TANAMAN 29 Tahun

198409022011012010/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL D3 Tahun : 2005 3 Bulan

CIREBON, 02-09-1984

74 SIYAM ISLAM II/c 01-04-2011 PENGELOLA LABORATORIUM - - 21 8 STM SWASTA YP3 I PROD. PERTANIAN 46 Tahun

196702022002121001/080132584 SEKSI PELAYANAN TEKNIS SLTA Tahun : 1987 10 Bulan

DANARAJA, 02-02-1967

75 NURPIAH ISLAM II/c 01-04-2011 PENGEVALUASI RENCANA - - 21 8 SPP - SPMA KARAWANG TAN. PANGAN DAN HORT. 42 Tahun

197111102002122001/080132582 SEKSI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SLTA Tahun : 1991 1 Bulan

KARAWANG, 10-11-1971

76 KURNAEN ISLAM II/c 01-10-2012 PETUGAS SAK - - 19 7 SMA PERSAMAAN NEGERI IPS 46 Tahun

196704181998031003/080125058 SUBBAG KEUANGAN SLTA Tahun : 2003 8 Bulan

KARAWANG, 18-04-1967

77 ROSPINA LIMBONG KRISTEN II/c 01-04-2013 SEKRETARIS PIMPINAN - - 19 8 SMEA PELITA KEUANGAN 43 Tahun

197009112005012001/080134953 SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU SLTA Tahun : 1990 3 Bulan

PANDAN, 11-09-1970

78 SUDARNO ISLAM II/b 01-04-2010 SATPAM - - 21 8 SMA PROGRAM PAKET C IPS 44 Tahun

196906082006041013/080136797 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SLTA Tahun : 2005 6 Bulan

BOYOLALI, 08-06-1969

79 SUWANDI IRAWAN ISLAM II/b 01-04-2010 PENGELOLA LABORATORIUM - - 7 8 SPP-SPMA NEGERI BUD. PERIKANAN 26 Tahun

198706282006041001/080135566 SEKSI PELAYANAN TEKNIS TANJUNGSARI SLTA Tahun : 2005 6 Bulan

JAKARTA, 28-06-1987

80 RIDWAN MAULANA ISLAM II/b 01-04-2013 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 9 7 SMU PGRI CIKAMPEK IPS 28 Tahun

198503172008121003/- SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU SLTA Tahun : 9 Bulan

PURWAKARTA, 17-03-1985

81 TARSIM ISLAM II/b 01-04-2013 AGENDARIS - - 5 11 SMA PAKET C PURWAKARTA IPS 36 Tahun

197704162008121004/- SUBBAG KEPEGAWAIAN DAN TU SLTA Tahun : 2005 8 Bulan

JATISARI, 16-04-1977

82 FITRAH RAHMATULLAH ISLAM II/b 01-10-2013 PRAMU PUBLIKASI - - 9 7 SMA IPS 35 Tahun

197809042009101002/- SEKSI PROGRAM SLTA Tahun : 1997 3 Bulan

KARAWANG, 04-09-1978

83 SAWADI ISLAM II/a 01-12-2009 POPT TERAMPIL PELAKSANA 01-10-2013 4 0 SPP PERTANIAN SUBANG TANAMAN PANGAN 29 Tahun

198401232009121005/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 2004 11 Bulan

JAGAPURA KULON, 23-01-1984

84 LIA LISNAWATI ISLAM II/a 01-12-2009 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-11-2011 4 0 SPP PERTANIAN TAN. PANGAN & HORT. 25 Tahun

198803272009122003/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL GEGERKALONG SLTA Tahun : 2006 9 Bulan

BANDUNG, 27-03-1988

85 ATEP BUDIMAN ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SPP HORTIKULTURA DAERAH 31 Tahun

198212302011011010/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TASIKMALAYA SLTA Tahun : 2002 0 Bulan

CIAMIS, 30-12-1982

NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA TMT

JABATANMASA

LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT

Page 143: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

129

USIA

GOL. / NAMA JABATAN TMT KINI THN BLN NAMA TAHUN NAMA JURUSAN

RUANG UNIT KERJA TMT LALU TAHUN LULUS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

86 GUN GUN GUNAWAN ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SPP PEMDA TK I. JABAR 35 Tahun

197807302011011004/- KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SLTA Tahun : 1997 5 Bulan

BANDUNG, 30-07-1978

87 NANAR A.CAHYANA ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SMKN 1 PERTANIAN CIGUGUR 35 Tahun

197807122011011007/ - KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KUNINGAN SLTA Tahun : 1998 5 Bulan

CIREBON, 12-07-1978

88 NUR IKHSAN HIDAYAT ISLAM II/a 01-01-2011 POPT TERAMPIL PELAKSANA PEMULA 01-09-2012 2 11 SMKN 1 PERTANIAN 30 Tahun

198312042011011013/ - KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL TEMANGGUNG SLTA Tahun : 2004 0 Bulan

MAGELANG, 04-12-1983

89 SOMANTRI ISLAM II/a 01-04-2013 SATPAM - - 17 8 SMA PAKET C 50 Tahun

196305121997031001/080121184 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SD Tahun : 1975 7 Bulan

KARAWANG, 12-05-1963

90 TARYONO KUSUMO ISLAM I/d 01-04-2013 KOORDINATOR ADMINISTRASI - - 20 8 SD 45 Tahun

196802141998031002/080124633 SUBBAG RT DAN PERLENGKAPAN SD Tahun : 1984 10 Bulan

CIKAMPEK, 14-02-1968

NIP BARU / LAMA

TEMPAT TANGGAL LAHIR

AGAMA TMT

JABATANMASA

LATIHAN JABATAN PENDIDIKAN AKHIRKERJA

NO. NAMA PEGAWAI PANGKAT

Page 144: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

130

Lampiran 2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala Tahun 2013

NO NAMA/NIP TMT MASA KERJA

1 2 3 4

1 Arif Hidayat S., S.H 198001102005011002

1 Januari 2013 8 Tahun

2 Devied Apriayanto S., S.P. 198204142005011001

1 Januari 2013 8 Tahun

3 Dedi Darmadi, S.P. 197409072009011006

1 Januari 2013 4 Tahun

4 Tarsim 197704162008121004

1 Januari 2013 5 Tahun

5 Sri Murtiati, S.P. 197611102011012004

1 Januari 2013 2 Tahun

6 Sujiono, S.P. 197809012011011005

1 Januari 2013 2 Tahun

7 Willing Bagariang, S.P. 198104022011011007

1 Januari 2013 2 Tahun

8 Rahmad Gunawan, S.P. 198209192011011004

1 Januari 2013 2 Tahun

9 Yoshi Futaki, S.IP. 198306082011011011

1 Januari 2013 2 Tahun

10 Surono, A.Md. 197810302011011003

1 Januari 2013 5 Tahun

11 Turyadi, A.Md. 198002272011011006

1 Januari 2013 5 Tahun

12 Suci Niscahya Bhakti, A.Md. 198202052011012009

1 Januari 2013 5 Tahun

13 Rosalia Maryana, A.Md 198203132011012011

1 Januari 2013 5 Tahun

14 Rina Nurdiana, A.Md. 198302072011012009

1 Januari 2013 5 Tahun

15 Shinta Stephanie D.L., A,Md. 198409022011012010

1 Januari 2013 5 Tahun

16 Ir. Elwidar Is 195902171987032002

1 Maret 2013 26 Tahun

17 Ir. M. Antulat T. 196204111991031002

1 Maret 2013 22 Tahun

18 Ir. Lilik retnowati 196512061991032001

1 Maret 2013 22 Tahun

19 Ir. Firdaus Natanegara, M.M. 195708161983031001

1 Maret 2013 30 Tahun

20 Ir. Baskoro Sugeng W. 196012151989031001

1 April 2013 26 Tahun

21 Tuti Heryanti 195711101982022001

1 April 2013 28 Tahun

22 Gunawan 196002011991031001

1 April 2013 20 Tahun

Page 145: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

131

1 2 3 4

23 Iwan Saputra 196508151988031001

1 April 2013 25 Tahun

24 Aris Sutoaji 196208271998031001

1 April 2013 23 Tahun

25 Wawan Gunawan 196408261999031001

1 April 2013 23 Tahun

26 Ita Sumirta 196307271999031001

1 April 2013 23 Tahun

27 Urip Slamet Riyadi 196701151998031001

1 April 2013 21 Tahun

28 Somantri 196305121997031001

1 April 2013 23 Tahun

29 Nurpiah 197111102002122001

1 April 2013 21 Tahun

30 Siyam 196702022002121001

1 April 2013 21 Tahun

31 Rospiana Limbong 197009112005012001

1 April 2013 19 Tahun

32 Carwika, S.TP. 197512052005011001

1 April 2013 6 Tahun

33 Sudarno 196906082006041013

1 April 2013 21 Tahun

34 Suwandi Irawan 198706282006041001

1 April 2013 7 Tahun

35 Toto Hendarto 196905041999031004

1 April 2013 23 Tahun

36 Meliawati 196008041982022001

1 April 2013 28 Tahun

37 Syahidin 196402201998031002

1 Mei 2013 25 Tahun

38 Kurnaen 196704181998031003

1 Mei 2013 19 Tahun

39 Fitrah Rahmatullah 197809042009101002

1 Mei 2013 9 Tahun

40 Ridwan Maulana 198503172008121003

1 Mei 2013 9 Tahun

41 Mamat Rahmat 196305042000031001

1 Juni 2013 23 Tahun

42 Teti Sri Mulyati 197009022000032001

1 September 2013 21 Tahun

43 Eko Hermanto 197001041999031002

1 Oktober 2013 17 Tahun

44 Suwarman, S.P. 196807201989011001

1 Nopember 2013 20 Tahun

45 Anton Yustiano, S.P. 197602232009121001

1 Desember 2013 4 Tahun

46 Idah Faridah, S.P. 197804042009122003

1 Desember 2013 4 Tahun

Page 146: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

132

1 2 3 4

47 Ani Widarti, S.Si. 198404232009122006

1 Desember 2013 4 Tahun

48 Berry Budhiarsa Agustina, S.P. 197908182009121003

1 Desember 2013 4 Tahun

49 Retno Ayu P., S.P. 198402182009122002

1 Desember 2013 4 Tahun

50 Ulfah Nuzulullia, S.P. 198306282009122003

1 Desember 2013 4 Tahun

51 Dewi Nirwati, S.P. 198308222009122002

1 Desember 2013 4 Tahun

52 Umi Kulsum, S.P. 198505062009122005

1 Desember 2013 4 Tahun

53 Dwitya Rizqillah Gabriel, S.P. 198602032009122004

1 Desember 2013 4 Tahun

54 Anik Kurniati, S.P. 198103052009122005

1 Desember 2013 4 Tahun

55 Sudarti, S.P. 197412282009122001

1 Desember 2013 4 Tahun

56 Busyairi Latiful Ashar, S.P. 198605312009121008

1 Desember 2013 4 Tahun

Page 147: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

133

Lampiran 3. Daftar Kenaikan Pangkat Reguler BBPOPT Tahun 2013

No Nama/NIP Kenaikan Pangkat

Periode Ket.

1 Arif Hidayat S., S.H 198001102005011002

III.b ke III.c April KP. Reguler

2 Devied Apriyanto S., S.P. 198204142005011001

III.b ke III.c April KP. Reguler

3 Nursih 196009051994032001

III.a ke III.b April KP. Reguler

4 Syahidin 196402201998031002

II.d ke III.a April KP. Reguler

5 Yayan Kurniadi II.d ke III.a April KP. Reguler

6 Aris Sutoaji 196208271998031001

II.d ke. III.a April KP. Reguler

7 Urip Slamet Riyadi II.d ke III.a April KP. Reguler

8 Rospina Limbong 197009112005012001

II.b ke II.c April KP. Reguler

9 Tarsim 197704162008121004

II.a ke II.b April KP. Reguler

10 Ridwan Maulana 198503172008121003

II.a ke II.b April KP. Reguler

11 Iwan Saputra 196508151988031001

II.c ke II.c April KP. Penyesuaian Ijazah

12 Somantri 196305121997031001

I.d ke II.a April KP. Penyesuaian Ijazah

13 Tri MPL 196701171994032001

III.a ke III.b April KP. Fungsional

14 Dedi Darmadi 197409072009011006

III.a ke III.b April KP. Fungsional

15 Memed Jamhari, S.ST. II.d ke III.a Oktober KP. Reguler

16 Fitrah Rahmatullah 197809042009101002

II.d ke III.a Oktober KP. Reguler

17 Wayan Murdita, S.P. 196402241991031001

III.b ke III.c Oktober KP. Fungsional

18 Yadi Kusmayadi, S.P. 196603171992031001

III.a ke III.b Oktober KP. Fungsional

19 Sawadi 198401232009121005

II.a ke II.b Oktober KP. Fungsional

Page 148: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

134

Lampiran 4. Realisasi Pembayaran Gaji dan Tunjangan Akhir 31 Desember 2013

Penanggungjawab/

Pelaksana

Kegiatan

(1) (2) (3) (4) (7) (8) (11)

1768.994 Layanan Perkantoran : Umum

001 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 4.748.693.000 4.694.012.395 98,85 Umum

002Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan

Perkantoran791.094.000 747.089.071 94,44 Umum

5.539.787.000 5.441.101.466 98,22

1768.002 Rancangan Kerja Balai Besar Peramalan OPT 693.120.000 685.493.450 98,90 Progrev

1768.003 Data dan Informasi Ramalan Serangan OPT Pangan1.625.389.000 1.625.199.755 99,99

Progrev

1768.004 Operasional Laboratorium Pengelolaan OPT 427.684.000 424.071.240 99,16 YantekIndok

1768.005 Produk Agens Pengendali Hayati (Padat) 61.100.000 61.089.900 99,98 YantekIndok

1768.006 Produk Agens Pengendali Hayati (Cair/Isolat) 60.500.000 60.353.300 99,76 YantekIndok

1768.007 Model Peramalan OPT 422.200.000 403.749.734 95,63 YantekIndok

1768.008Layanan Diseminasi Informasi Pengamatan

Peramalan dan Pengendalian OPT1.144.494.000 987.374.014 86,27 YantekIndok

1768.009 Penerapan dan Pengembangan Peramalan OPT 292.149.000 291.718.500 99,85 Progrev

1768.010Pelatihan Pengamatan, Peramalan, dan

Pengendalian OPT297.000.000 214.263.000 72,14 Umum

1768.012 Administrasi Pelaksanaan Kegiatan 470.430.000 469.558.645 99,81 Umum

1768.013Laporan Kegiatan Pengembangan Peramalan

Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan301.800.000 290.731.700 96,33 Progrev

5.795.866.000 5.513.603.238 95,13

1768.996 Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi 314.640.000 313.585.312 99,66 Umum

1768.997 Peralatan dan Fasilitas Perkantoran 535.521.000 533.417.000 99,61 Umum

1768.998 Gedung/Bangunan 14.186.000 14.186.000 100,00 Umum

864.347.000 861.188.312 99,63

12.200.000.000 11.815.893.016 96,85

REALISASI ANGGARAN KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN OPT TA. 2013

BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN

(PERIODE 31 DESEMBER 2013)

Gaji dan

Tunjangan

Pagu (Rp) Realisasi (Rp)

Belanja

Modal

Jumlah

Jenis

BelanjaKode Kegiatan/Sub Kegiatan/Uraian/Indikator Output

Belanja

Barang

Jumlah (Rp)

Jumlah (Rp)

Jumlah (Rp)

Page 149: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

135

Lampiran 5. Rekapitulasi Hasil Kegiatan Tahun Anggaran 2013.

No Uraian Banyaknya Jumlah (Rp) Ket.

1 Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D)

322 SP2D 11.815.893.016 KPPN Karawang

2 Surat Perintah Membayar (SPM) 322 SPM 11.815.893.016 BBPOPT

3 Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

322 SPP 11.815.893.016 BBPOPT

4 Daftar Rincian Permintaan Pembayaran (DRPP)

322 DRPP 11.815.893.016 BBPOPT

5 Surat Pertanggungjawaban/Kwitansi

3803 Kwitansi 11.815.893.016 BBPOPT

6 Pajak 143 Setoran 522.163.370 Bank

7 Penerimaan Negara Bukan Pajak dari BMN

16 Setoran 176.025.000 Bank

8 Penerimaan Negara Bukan Pajak dari Pengembalian UP dan TUP

2 Setoran 131.403.156 Bank

Page 150: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

136

Lampiran 6. Hasil Indentifikasi Sampel dari Lapangan, Tahun 2013

No Komoditi Asal Sampel Waktu penerimaan Sampel

Hasil Identifikasi

1 Padi Desa Pucung, Kotabaru, Karawang

15 Januari 2013 Gangguan fisiologis

2 Padi Kec. Tambakromo, Pati 28 Januari 2013 a. Blas b. Busuk Pelepah

3 Padi Kec. Campaka, Purwakarta

25 Februari 2013 Tungro

4 Padi Kec. Pusakanegara, Subang

6 Maret 2013 Gangguan fisiologis

5 Jeruk Kec. Wanayasa, Purwakarta

27 Maret 2013 c. Kekurangan unsur hara

a. Serangan Thrips dan Aphis

6 Padi Desa Panianga, Aesesa, Nagekeo, Flores

22 April 2013 a. Serangan Kepik Hitam

b. Tungro

7 Padi Kec. Bojongpicung, Cianjur

24 Juni 2013 a. Gangguan Fisiologis

b. Udbatta

8 Salak Bali 23 September 2013 Fusarium

9 Jambu air Karawang 1 Oktober 2013 Antraknosa

10 Padi Leuwigoong, Garut 4 Oktober 2013 Terkena Patogen serangga

11 Padi Garut 4 Oktober 2013 Udbatta

Page 151: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

137

Lampiran 7. Daftar Jenis Tanaman di Kebun Koleksi BBPOPT Tahun 2013

No. Nama Tanaman Nama Latin Fungsinya Ket.

1. Bengkuang Pachynyzus erozus Urban Insektisida Hidup

2. Sirsak Annona muricata L Insektisida Hidup

3. Srikaya Annona squamosa I Insektisida Hidup

4. Saga Abrus precatorius L Insektisida Hidup

5. Serai wangi Andropogon nardus, I Insektisida Hidup

6. Babadotan Ageratum (Melia conyzoides, L) Insektisida Hidup

7. Jaringao Acorus calamus, L Insektisida Hidup

8. Mahoni Swietenia mahagoni Insektisida Hidup

9. Gadung racun Discorea hispida Denst Rodentisida Hidup

10. Ceplukan Physalis minima / Phycalis peruviana Rodentisida Hidup

11. Tefrosia Tephrosia vogelii Hook Moluskisida Hidup

12. Tuba Derris eliptical (Roxb.) Benth Moluskisida Hidup

13. Sembung Blumea balsamifera L Moluskisida Hidup

14. Mimba Azadiracta indica A. Juss Hama dan penyakit Hidup

15. Sambiloto Andrographis paniculata Hama dan penyakit Hidup

16. Mindi Melia azederach, L Hama dan penyakit Hidup

17. Cengkeh Syzygium aromaticum, L Hama dan penyakit Hidup

18. Tembakau Nicotiana tabacum, L Hama dan penyakit Hidup

19. Kirinyuh Cgromolaena paniculata Hama Ulat Plutella Hidup

20. Jarak Ricinus communis Hama dan penyakit Hidup

21. Biduri Tithoniatagitri folia Hama dan penyakit Hidup

22. Proton (Kemelakian)

Croton tiglium Hama dan penyakit Hidup

23. Dadap Erythrina Hama dan penyakit Hidup

24. Lengkuas Alpiniagalangal Hama dan penyakit Hidup

25. Kenikir Cosmos caudatus Hama dan penyakit Hidup

26. Kecubung Datura metel Hama dan penyakit Hidup

Page 152: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

138

1 2 3 4 5

27. Suren Toona sureni Hama dan penyakit Hidup

28. Maja Aegle marmelos Hama dan penyakit Hidup

29. Pacar cina Aglaia odorata Hama dan penyakit Hidup

30. Jambu mete Anacardium ocidentale Hama dan penyakit Hidup

31. Duwet Syzygium cumini Hama dan penyakit Hidup

32. Ceremai Phyllanthus acidus Hama dan penyakit Hidup

33. Kunyit Curcuma domestica Hama dan penyakit Hidup

34. Honje Etlingera elatior Hama dan penyakit Hidup

35. Lada Piper nigrum Hama dan penyakit Hidup

36. Sereh Cymbopogon nardus Hama dan penyakit Hidup

37. Buah merah Pandanus conoideus Hama dan penyakit Hidup

38. Ki Jaheut Penicillin Hama dan penyakit Hidup

39. Bintaro Cerbera manghas Hama dan penyakit Hidup

40. Bitung Barringtonia asiatica Hama dan penyakit Hidup

41. Keladi tikus Typhonium Flagelliforme Hama dan penyakit Hidup

42 Daun Kari Murraya koenigii Hama dan penyakit Hidup

43. Binahong Anredera Cordifolia Steenis Hama dan penyakit Hidup

44. Antanan/Pegagan Centella Asiatica Hama dan penyakit Hidup

45. Selasih ungu Ocinum basilicum L. Atraktan Hidup

46. Selasih hijau Ocimum basilicum L. Atraktan Hidup

47. Daun Wangi Melaleuca Atraktan Hidup

48. Handeuleum Graptophylum pictum Hidup

49. Kemangi Ocimum basilicum Insektisida Hidup

50. Kacang Babi Vicia faba L Insektisida Hidup

51. Zodia Evodia suaveolens Hidup

52. Mengkudu Morinda citrifolia Hidup

53. Pandan Pandanus amaryllfolium Pemikat/lalat buah/ Perangkap

Hidup

Page 153: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

139

1 2 3 4 5

54. Samboja Plumeria acuminata Hidup

55. Bengle Zingiber cassummunar Hidup

56. Kanyere Bridelia glauca Blume Hidup

57. Ganja Sayur Cannabis sativa Hidup

58. Salam Syzygium polyanthum Hidup

Page 154: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

140

Lampiran 8. Daftar Jenis Perbanyakan Isolat Agens Hayati Padat

BULAN JENIS A.H

Bungkus Kg Bungkus Kg Bungkus Kg

Januari 1. Beauveria sp 1900 190 1750 175 150 15

2. Trichoderma 1200 120 1150 115 50 5

Jumlah 3100 310 2900 290 200 20

Februari 1. Beauveria sp 2400 240 2345 234,5 55 5,5

2. Trichoderma sp 1000 100 955 95,5 45 4,5

Jumlah 3400 340 3300 330 100 10

Maret 1. Beauveria sp 700 70 587 58,7 113 11,3

2. Trichoderma sp 700 70 685 68,5 15 1,5

Jumlah 1400 140 1272 127,2 128 12,8

April 1. Beauveria sp 1000 100 899 89,9 101 10,1

2. Trichoderma sp 800 80 789 78,9 11 1,1

3. Metarrhizium sp 100 10 73 7,3 27 2,7

Jumlah 1900 190 1761 176,1 139 13,9

Mei 1. Beauveria sp 3825 382,5 2750 275 1075 107,5

2. Trichoderma sp 2875 287,5 2795 279,5 80 8

Jumlah 6700 670 5545 554,5 1155 115,5

Juni 1. Beauveria sp 1100 110 989 98,9 111 11,1

2. Trichoderma sp 2200 220 2009 200,9 191 19,1

Jumlah 3300 330 2998 299,8

Juli 1. Beauveria sp 600 60 515 51,5 85 8,5

2. Metarrhizium sp 700 70 597 59,7 103 10,3

3. Trchoderma 2100 210 1979 197,9 121 12,1

Jumlah 340 3091 309,1

Agust 1. Beauveria sp 1100 110 895 89,5 205 20,5

2. Gliocladium sp 100 10 75 7,5 25 2,5

3. Trichoderma sp 1300 130 1223 122,3 77 7,7

Jumlah 2500 250 2193 219,3 307 30,7

Sept. 1. Beauveria sp 1300 130 1017 101,7 283 28,3

2. Trichoderma sp 2000 200 1750 175 250 25

3. Metarrhizium sp 100 10 45 4,5 55 5,5

340 2812 281,2 588 58,8

Okt. 1. Beauveria sp 1700 170 1450 145 250 25

2. Trichoderma sp 800 80 783 78,3 17 1,7

3. Metarrhizium sp 800 80 69 6,9 731 73,1

330 2302 230,2 998 99,8

Nov 1. Beauveria sp 0 0 0 0 0 0

2. Trichoderma sp 3100 310 2550 255 550 55

3. Metarrhizium sp 0 0 0 0 0 0

3100 310 2550 255 550 55

Total 3550 3072,4 0 0

Kendala

JUMLAH YANG

DIPERBANYAKSIAP DIGUNAKAN KONTAMINASI

REKAPITULASI PERBANYAKAN AGENS HAYATI MEDIA PADAT

SEKSI PELAYANAN TEKNIS, BIDANG YANTEKINDO,TAHUN ANGGARAN 2013

Page 155: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

141

Lampiran 9. Daftar Distribusi Isolat Agens Hayati Padat

NO BULAN JENIS

BANYAKNYA

Bungkus Kg

1 Janurai Beauveria 620 62

2 Februari Beauveria,Trichoderma 1845 184,5

3 Maret Beauveria,Trichoderma 7237 723,7

4 April Beauveria,Trichoderma 1609 160,9

5 Mei Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3545

354,5

6 Juni Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3337

333,7

7 Juli Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 1680

168

8 Agustus Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 2035

203,5

9 September Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3375

337,5

10 Oktober Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 3916

389,1

11 November Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 460

46

12 Desember Beauveria,Trichoderma & Metarrhizium 400

40

Total 3003,4

Page 156: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

142

Lampiran 10. Daftar Perbanyakan Isolat Agens Hayati Bulan Jenis Isolat Jumlah Siap Digunakan Kontaminasi

(Test tube) (Test tube) (Test tube)

Januari Corynebacterium 45 45 0

Gliocladium 15 15 0

Metarrhizium 30 30 0

Trichoderma 30 30 0

Jumlah 120 120 0

Pebruari Corynebacterium 196 196 0

Gliocladium 8 8 0

Metarrhizium 29 29 0

Trichoderma 37 37 0

P.f 90 90 0

Beauveria 100 100 0

Verticillium 6 6 0

Jumlah 466 466 0

Maret Corynebacterium 200 200 0

P.f 50 50 0

Trichoderma 50 50 0

Beauveria 30 30 0

Jumlah 330 330 0

April Corynebacterium 144 144 0

Trichoderma 12 12 0

Beauveria 50 50 0

P.f 116 116 0

Metarrhizium 19 19 0

Verticillium 5 5 0

Jumlah 346 346 0

Mei Corynebacterium 165 165 0

Beauveria 30 30 0

Trichoderma 45 45 0

Gliocladium 5 5 0

P.f 15 15 0

Jumlah 260 260 0

Juni Corynebacterium 80 80 0

Beauveria 35 35 0

Trichoderma 25 25 0

P.f 15 15 0

Metarrhizium 20 20 0

Verticillium 5 5 0

Gliocladium 5 5 0

Jumlah 185 185 0

Juli Corynebacterium 137 137 0

P.f 35 35 0

Beauveria 76 76 0

Trichoderma 111 111 0

Metarrhizium 35 35 0

Verticillium 7 7 0

Gliocladium 10 10 0

Jumlah 411 411 0

Agust Corynebacterium 89 89 0

P.f 37 37 0

Beauveria 8 8 0

Trichoderma 19 19 0

Metarrhizium 46 46 0

Verticillium 14 14 0

Gliocladium 13 13 0

Jumlah 226 226 0

Sept Corynebacterium 41 41 0

P.f 15 15 0

Beauveria 5 5 0

Trichoderma 12 12 0

Metarrhizium 29 29 0

Verticillium 2 2 0

Gliocladium 13 13 0

Bakteri merah 1 1 0

Bakteri putih 2 2 0

Jumlah 120 120 0

Okt. Corynebacterium 172 172 0

P.f 20 20 0

Beauveria 33 33 0

Trichoderma 25 25 0

Metarrhizium 24 24 0

Verticillium 22 22 0

Gliocladium 2 2 0

Bakteri merah 1 1 0

Jumlah 299 299 0

Nov. Corynebacterium 244 244 0

P.f 22 22 0

Beauveria 33 33 0

Trichoderma 168 168 0

Metarrhizium 2 2 0

Verticillium 0 0 0

Gliocladium 0 0 0

Bakteri merah 0 0 0

Jumlah 469 469 0

Des Corynebacterium 25 25 0

P.f 91 91 0

Beauveria 5 5 0

Trichoderma 0 0 0

Metarrhizium 10 10 0

Verticillium 0 0 0

Gliocladium 0 0 0

Bakteri merah 0 0 0

Jumlah 131 131 0

Jumlah Total (Jan. - Des.) 3363 3363 0

Kendala

Page 157: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

143

Lampiran 11. Daftar Jenis Distribusi Isoat Agens Hayati

NO. BULAN JENIS AH BANYAKNYA

Isolat/Test tube

1 Januari Gliocladium, Metarihizium, Corynebacteriu 48

2 Februari Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma

515

3 Maret Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma

193

4 April Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma

490

5 Mei Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium

205

6 Juni Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium

218

7 Juli Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium

411

8 Agustus Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium

227

9 September Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium, Bakteri Putih, Bakteri Merah

120

10 Oktober Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma, Gliocladium, Verticillium, Bakteri Merah

299

11 November Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria, Tricoderma

469

12 Desember Corynebacterium, P.f., Metarihizium, Beauveria 388

3327

Page 158: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

144

Lampiran 12. Daftar Kunjungan Pengguna ke BBPOPT Tahun 2013

No. Pengguna Instansi Keperluan Waktu Jumlah Orang

1 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa Praktikum agroteknologi 7 Januari 63

2 Peserta SLPHT Dinas Pertanian dan Kehutanan Wilayah Cibungbulan

Kunjungan Laboratorium 28 Januari 250

3 Mahasiswa Bale Bandung Kunjungan Laboratorium 19 Maret 58

4 Mahasiswa Garut Persiapan PKL 20 Maret 23

5 Petugas BPTPH Sulawesi Selatan Kunjungan Laboratorium 13 Mei 25

6 Mahasiswa IPB Bogor Kunjungan Laboratorium VHT 15 Mei 13

7 Petani Gapoktan Bina Jaya, Plered, Purwakarta

Kunjungan Laboratorium 11 Juni 20

8 Mahasiswa Universitas Respati Indonesia

Kunjungan Laboratorium 12 Juni 6

9 Mahasiswa Universitas Padjadjaran Kunjungan Laboratorium 13 Juni 65

10 Mahasiswa Universitas Islam "45" Bekasi

Kunjungan Laboratorium 18 Juni 22

11 Petani Gapoktan "Tani Jaya" Cilamaya Kulon, Karawang

Kunjungan laboratorium 26 Juni 9

12 Petani Kelompok tani "Sri Asih" dan "Sri Mulya" Kecamatan Majalaya, Karawang

Kunjungan laboratorium 03 Juli 34

13 Petani Kelompok Tani "Sukawayana Mandiri" Desa Cikakak, Kecamatan Cikakak, Sukabumi

Kunjungan laboratorium 19 September

24

14 Petugas Peserta Diklat Perlindungan Tanaman BBPP lembang

Kunjungan Lapangan 21 Sepember

29

15 Petugas Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Brebes, Jawa Tengah

Studi Banding 25 September

50

16 Petugas Peneliti Kementerian Pertanian dan Perikanan Timor Leste

Studi Banding 24 Oktober 20

17 Petugas Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah

Kunjungan Kerja 29 Oktober 38

18 Petugas Itjen Kementan Audit Lapangan 31 Oktober 1

19 Petani Kelompok Tani Wilayah Binaan Desa Pawidean, BPP Jatibarang, Indramayu

Kunjungan Laboratorium 07 Nopember

55

20 Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung

Kunjungan Laboratorium 13 Nopember

72

Page 159: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

145

Lampiran 13. Data Magang di BBPOPT Tahun 2013

No. Nama

Pengguna Instansi Materi Waktu

Jumlah Orang

1 Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Penelitian padi gogo

3 Januari - 10 April 2013

2

2 Siswa SMKN 1 Losarang Magang kerja industri

27 Des 2012 -13 Maret 2013

6

3 Siswa SMKN 1 Losarang Magang kerja industri

15 Maret - 30 Mei 2013

10

4 Mahasiswa Universitas Garut Magang 21 Maret - 20 April 2013

6

5 Mahasiswa Universitas Bale Bandung

Magang agens hayati

3 - 5 April 2013 1

6 Petugas Dinas Pertanian TPH Kab. Kapuas Kalteng

Magang P3OPT

22 - 27 April 2013

2

7 Mahasiswa Universitas Siliwangi Penelitian 6 Mei - 30 Agst 2013

2

8 Mahasiswa Universitas Singa perbangsa Karawang

Penelitian 1 Juni - 30 Agst 2013

4

9 Petugas PT. Nusa Agro Mandiri Magang P3OPT

15 - 20 Juni 2013

6

10 Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman

Magang 15 Juli - 30 Agst 2013

2

11 Petugas Dinas Pertanian Kab. Kepulauan Meranti

Magang Agens hayati

26 - 31 Agustus 2013

13

12 Petugas Dinas Provinsi Kepulauan Riau

Magang Agens hayati

26 - 28 Agst 2013

7

13 Siswa SMK TI Muhamadiyah Kotabaru

Magang Kerja Industri

9 Sep - 9 Des 2013

5

14 Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Penelitian 16 Sept – Des 2013

1

15 Mahasiswa Universitas Subang PKL 7 Okt - 7 Nop 2013

1

16 Petugas BPTPH Provinsi Kalimantan Tengah

Magang agens hayati

21 - 26 Okt 2013

6

17 Siswa SMKN 1 Banyusari Magang Kerja Industri

16 Des 2013 -14 Maret 2014

6

18 Petugas BPTPH Provinsi Sulawesi Tengah

Magang Pemetaan dan Peramalan

17 - 19 Des 2013

8

Jumlah 88

Page 160: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

146

Lampiran 14. Data Pengguna yang Melakukan Pelatihan di BBPOPT Tahun 2013

No. Pengguna

Judul

Waktu

Jumlah Orang

1 PPMKP Ciawi Observasi Lapangan diklat Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim

31 Januari - 1 Februari

29

2 Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat

Pelatihan Pengamat OPT Perkebunan Angk.1

1 - 11 April 42

3 Dinas Perkebunan Prov. Jawa Barat

Pelatihan Pengamat OPT Perkebunan Angk.2

15 - 25 April 52

4 Dinas Pertanian Kab. Tanjung jabung Barat, Jambi

Pelatihan Agens Hayati

16 - 24 Juni 32

Jumlah 155

Page 161: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

147

Lampiran 15. Data Pelanggan yang Melakukan Konsultasi Teknis ke BBPOPT Tahun 2013

No. Pengguna Instansi Materi Waktu Jumlah Orang

1 2 3 4 5 6

1 Dosen UNSIKA Pengajuan penelitian mahasiswa

7 Januari 1

2 Mahasiswa Geomet-IPB Mencari data iklim 16 Januari 1

3 Mahasiswa UNSIKA Pengajuan penelitian 29 Januari 5

4 Mahasiswa UNSIKA Pengajuan penelitian 30 Januari 2

5 Petani KT. Ds. Tanjungpura Budidaya jagung 1 Februari 1

6 Mahasiswa Universitas Siliwangi Penjajagan penelitian 6 Februari 1

7 Guru SMKN 1 Losarang Monotoring magang 7 Februari 1

8 Petani KT. Mekar Pengendalian WBC 15 Februari 1

9 Petugas BBPPMBTPH Cimanggis

Konsultasi penelitian 18 Februari 2

10 Mahasiswa Univ. Siliwangi Penjajagan penelitian 18 Februari 1

11 Mahasiswa UNSIKA Penelitian 19 Februari 3

12 Swasta PT. Arindo Utama Perkasa

Konsultasi agens hayati 20 Februari 2

13 Petugas BBPPMBTPH Cimanggis

Diskusi tentang BLB 22 Februari 2

14 Swasta Konsultasi Hapen Padi 25 Februari 1

15 Petani KT. Telarsari Konsultasi pengendalian WBC

27 Februari 1

16 Petani KT. Karokrok, Patokbeusi, subang

Permintaan tanaman mimba

27 Februari 1

17 Mahasiswa UNINUS Bandung Konsultasi penelitian 28 Februari

18 Dosen Univ. Garut Penjajagan PKL 4 Maret 2

19 Petugas BPTPH Konsultasi 4 Maret 1

20 Mahasiswa UNSOED Pengajuan PKL 11 Maret 2

21 Mahasiswa UNSIL Pengajuan penelitian 13 Maret 1

22 Mahasiswa Politeknik SHS Pengajuan PKL 14 Maret 1

23 Petugas BKPSK Cirebon Permintaan agens hayati 14 Maret 1

24 Siswa SMKN 1 Losarang Konsultasi kegiatan prakerin

18 Maret 10

25 Swasta BRI Pamanukan Antisipasi Hama 21 Maret 2

26 Mahassiswa Univ. Garut Penjajagan magang 21 Maret 6

27 Petugas Ditlin Konsultasi Kajian 22 Maret 2

28 Mahasiswa UNSIKA Permohonan surat keterangan

25 Maret 2

29 Petugas BKP3 Indramayu Konsultasi OPT/Iklim 26 Maret 2

Page 162: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

148

1 2 3 4 5 6

30 Petugas Dispertanak Nunukan, Kaltim

Konsultasi OPT 27 Maret 2

31 Petugas Wanayasa Konsultasi sampel tanaman jeruk

27 Maret 1

32 Petugas Dinas Perkebunan Tindak lanjut Pelaksanaan Pelatihan pengamat OPT

27 Maret 2

33 Mahasiswa UNSIKA Pengajuan penelitian 28 Maret 2

34 Mahasiswa UNSIL Pengajuan penelitian 8 April 1

35 Mahasiswa UNSOED Pengajuan PKL 11 April 1

36 Swasta PT. Pupuk Kujang Konsultasi 16 April 3

37 Mahasiswa UNSOED Konsultasi penelitian 19 April 2

38 Petugas BPTPH Prov. Riau Konsultasi pelatihan, narasumber dan materi OPT

26 April 2

39 Petani KT. Desa Cikalong Konsultasi OPT tanaman

30 April 1

40 Swasta PT. Saputra Global Harvest

Konsultasi keikutsertaan pekan peramalan

01 Mei 1

41 Guru SMKN 1 Losarang Monotoring magang 02 Mei 1

42 Mahasiswa Politeknik SHS Konsultasi magang 02 Mei 1

43 Petani Klari Konsultasi OPT 06 Mei 1

44 Petani Telu Jambe Barat Konsultasi OPT 06 Mei 1

45 Dosen UNEJ Uji Efikasi NEP 07 Mei 1

46 Mahasiswa IPB Cek lapangan (demplot) 08 Mei 1

47 Swasta MTI Penawaran alat laboratorium

21 Mei 1

48 Guru SMKN 1 Losarang Penjemputan siswa magang

30 Mei 2

49 Petugas Dinas Pertanian Tangerang

Konsultasi agens hayati 30 Mei 1

50 Dosen UNSIL Monotoring magang 12 Juni 1

51 Swasta Field Indonesia Konsultasi agens hayati 12 Juni 1

52 Petugas Dinas Pertanian Kab. Meranti

Konsultasi pelatihan, narasumber dan materi OPT

18 Juni 2

53 Petani KT. Kec Jatisari Konsultasi OPT Padi 20 Juni 1

54 Petugas Kec. Cilamaya Kulon Konsultasi kunjungan petani

24 Juni 1

55 Swasta Syngenta Konsultasi OPT 25 Juni 1

56 Swasta CV. PKR Konsultasi OPT dan perbenihan

27 Juni 1

57 Petani Kec. Banyusari Konsultasi kunjungan petani

27 Juni 1

Page 163: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

149

1 2 3 4 5 6

58 Swasta DELTA PAS INTL Konsultasi akreditasi 28 Juni 2

59 Mahasiswa IPB Silaturahim dan survei, konsultasi

04 juli 2

60 Swasta PT-NAM Pelatihan dan konsultasi 15 juli 1

61 Swasta Survindo Global Aplikasi feromon trap 17 juli 1

62 Dinas Distanbun Sumba Barat NTT

Konsultasi hama dan penyakit serta melihat lain kegiatan Agens hayati

18 juli 1

63 Mahasiswa Penjajakan penelitian 16 agustus 1

64 Petugas Balai uji Terap Teknik karantina Pertanian

Study banding tentang lalat buah

22 agustus 4

65 Siswa SMK Muhammadiyah Kotabaru

PKL 09 Sepember 5

66 Petugas BBPPMB-TPH Konsultasi hama penyakit

13 Sepember 3

67 Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Izin Penelitian 26 Sepember 1

68 Petugas Dinas TPH kabupaten Musi Rawas, Palembang

Konsultasi Hama penyakit tanaman

26 Sepember 2

69 Swasta Mitsubishi corporation

Sharing OPT 17 Sepember 2

70 Swasta Nihon Nahyaku, Jepang

Sharing OPT 17 Sepember 2

71 Mahasiswa Universitas Jendral Soedirman

PKL 19 Sepember 1

72 Petugas BPTP Pontianak Uji Profisiensi 23 Sepember 1

73 Petani KTNA Sukra Konsultasi AH 01 Oktober 1

74 Petugas BBP Sukra Konsultasi AH 01 Oktober 1

75 Petugas BPTPH Sultra Magang peramalan 04 Oktober 2

76 Petugas Ditlin TP Venfikai TUK 18 Oktober 1

77 Petugas PKM Sungai Burong, Selangor, Malaysia

Konsultasi Hama penyakit tanaman

26 Oktober 3

78 Mahasiswa Universitas Singaperbangsa

Konsultasi magang 30 Oktober 6

79 Petani Karawang Konsultasi hama PBP 6 Nopember 2

80 Swasta PT. Buchi Indonesia Pengecekan Alat 7 Nopember 2

81 Petani Telagasari, Karawang

Konsultasi PBP 19 Nopember 1

82 Petugas BP4K Karawang Permohonan Narasumber untuk kegiatan penyuluhan

21 Nopember 1

Page 164: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

150

1 2 3 4 5 6

83 Petugas UPTD-P2TP Kaltim Konsultasi Peramalan 28 Nopember 1

84 Guru SMKN 1 Jatisari Konsultasi PKL 2 Desember 1

85 Guru SMKN 1 Jatisari Mengantar surat ijin PKL 5 Desember 1

86 Petugas BBPPMBTPH Cimanggis

Pengumpulan data dan konsultasi

11 Desember 2

87 Guru SMKN 1 Banyusari Mengantar siswa magang

16 Desember 1

Jumlah 150

Page 165: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

151

Lampiran 16. Hasil Kegiatan Model Peramalan OPT BBPOPT, TA. 2013

1. METODE PENGEMBANGAN PENGAMATAN HAMA BOLENG (Cylas

formicarius FABRICIUS) PADA UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)

Sujiono, Rina Nurdiana, Gun Gun Gunawan, Eri Budiyanto, Suwandi Irawan

Kumbang Cylas formicarius Fabricius merupakan hama utama pada ubi jalar dan dapat menyebabkan kerusaklan baik di lapangan maupun di tempat penyimpanan. Pada musim kemarau, kehilangan hasil akibat serangan hama boleng berkisar antara 10 – 80%.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui metode yang paling efektif untuk pengamatan hama Cylas formicarius. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya metode yang paling efektif dan efisien untuk pengamatan hama C. formicarius.

Kegiatan kajian pengembangan metode pengamatan hama boleng (C. formicarius) pada ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dilaksanakan dari bulan April sampai dengan Oktober 2013, bertempat di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Propinsi Jawa Barat. Kegiatan kajian ini bersifat eksperimental dan dilaksanakan di lapangan. Rancangan lingkungan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dimana terdapat 5 (lima) perlakuan dengan 4 (empat) ulangan sehingga terdapat 20 satuan percobaan. Parameter utama yang diamati adalah hasil penghitungan/ pencacahan jumlah kumbang C. formicarius yang tertangkap perangkap dan data mengenai intensitas serangan. Kedua data tersebut dilengkapi dengan deskripsi morfologi pada tanaman ubi jalar bergejala.

Selama satu periode pengamatan, perlakuan perangkap feromon dapat menarik kumbang C. formicarius, sedangkan perlakuan perangkap mandiri (tanpa feromon seks) tidak diperoleh hasil tangkapan kumbang C. formicarius (nihil). Rata-rata jumlah tangkapan kumbang C. formicarius tertinggi pada petak percobaan perangkap botol + feromon seks terjadi pada saat usia tanaman 17 mst yaitu mencapai 72,00 ekor, sedangkan untuk perangkap water pan + feromon seks terjadi pada saat usia tanaman 19 dan 20 mst yaitu mencapai 157,5 ekor. Perangkap feromon yang ditempatkan dekat dengan permukaan tanah (perangkap water pan) memperoleh jumlah tangkapan yang lebih banyak bila dibandingkan dengan perangkap feromon yang ditempatkan diatas permukaan tanah (perangkap botol). Persentase serangan hama C. formicarius terendah berada pada petak perlakuan perangkap botol + feromon seks (A) sebesar 7,555%, sedangkan persentase tertinggi terjadi pada petak perlakuan perangkap pitfall (D) yaitu sebesar 14,184%. Hubungan antara jumlah tangkapan kumbang C. formicarius dengan intensitas serangan pada umbi ubi jalar relatif rendah. Persamaan garis regresi yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk memperkirakan intensitas serangan berdasarkan jumlah tangkapan kumbang C. formicarius yang diketahui. Hubungan antara populasi kumbang C. formicarius dengan suhu dan kelembaban relatif kuat. Dari persamaan regresi menunjukkan ada pengaruh positif (searah) antara suhu dan kelembaban dengan populasi kumbang C. formicarius. Pengamatan tanaman ubi jalar bergejala efektif dilakukan pada saat umur tanaman mencapai 10 – 11 mst karena pada saat itu keberadaan lubang kecil bekas gerekan C. formicarius lebih

Page 166: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

152

jelas terlihat dan mudah ditemukan seiring dengan muncul dan keluarnya kumbang dari dalam umbi ubi jalar dengan cara melakukan penggalian tanah.

2. METODE PENGAMATAN HAWAR BAKTERI (Xanthomonas manihotis) PADA TANAMAN UBI KAYU DI KABUPATEN TASIKMALAYA

Dianto Momon Sumono, Idah Faridah, Surono, Aris Sutoaji Peran ubi kayu akhir-akhir ini semakin menunjukkan perkembangan yang

sangat baik, bahkan pengembangan komoditas ini sangat besar.Salah satu penyakit penting ubi kayu adalah penyakit hawar bakteri.Gejala serangan penyakit ini yaitu pada daun terdapat bercak kebasah-basahan dengan bentuk tidak teratur dan bersudut, dikelilingi oleh warna hijau tua.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui metode pengamatan hawar bakteri pada tanaman ubi kayu. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya perkembangan serangan, karakteristik pola sebaran dan metode pengamatan hawar bakteri.

Kegiatan pengamatan penyakit hawar bakteri dilaksanakan di Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat, pada bulan April – Desember 2013. Lokasi pengamatan dilakukan di 3 (tiga) Kecamatan, yaitu; Manonjaya, Gunung Tanjung dan Cineam. Untuk masing-masing kecamatan ditentukan 3 (tiga) desa dan setiap desa dipilih 3 (tiga) hamparan yang dianggap mewakili luas hamparan.Masing-masing hamparan diamati 20 pohon contoh. Kegiatan pengamatan dilakukan sebanyak 13 kali, pengamatan pertama dimulai pada pertanaman ubi kayu berumur 30 hari setelah tanam (HST). Pengamatan selanjutnya dilakukan dengan interval 2 (dua) mingguan. Pengamatan terhadap penyakit hawar bakteri dilakukan secara visual dengan menghitung intensitas serangan pada ketiga bagian daun (bawah, tengah dan atas). Masing-masing bagian daun dari pohon contoh (sampel pohon) diamati 3 daun, dengan jarak antar bagian daun (atas, tengah dan bawah) berselang 2 (dua) daun.

Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan uji DMRT pada P=0,05 bertujuan untuk menentukan bagian daun mana yang harus diamati dan analisis karakteristik serangan dengan menggunakan CA indeks.

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis, dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil uji DMRT pada P=0,05 menunjukan bahwa tidak terjadi perbedaan

yang nyata dalam pola sebaran infeksi penyakit hawar daun bakteri pada semua stadia tanaman dan bagian tanaman;

2. Pengamatan terhadap hawar bakteri pada tanaman ubi kayu di lapangan pada setiap umur tanaman dilakukan dengan teknik dan jumlah contoh yang sama, yaitu; Pengamatan dilakukan pada 3 (tiga) bagian daun untuk setiap pohon contoh/sampel pohon yaitu dengan mengamati penyakit hawar bakteri pada bagian daun atas, tengah dan bawah. Hasil uji Duncan’s pada P=0,05 menunjukan bahwa pengamatan terhadap penyakit hawar bakteri cukup dilakukan pada bagian daun tengah dengan cara mengamati 3 (tiga) daun secara acak sistimatis pada setiap sampel tanaman contoh;

3. Jumlah pohon contoh yang dibutuhkan dalam pengamatan lapang terhadap hawar bakteri di 3 (tiga) desa contoh (masing – masing tiga hamparan

Page 167: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

153

contoh) adalah 18 (delapan belas) pohon tingkat kepercayaan 70% (D = 0,3) dan 36 pohon untuk tingkat kepercayaan 80% (D = 0,2).

3. INVENTARISASI PUSTAKA SPEKTRAL OPT UTAMA TANAMAN PADI

Rahmad Gunawan, Dewi Nirwati, Willing Bagariang, Ulfah Nuzulullia, Urip Slamet

Riyadi

Padi merupakan salah satu tanaman pangan utama di Indonesia. Gejala hama dan penyakit penting pada padi seperti wereng batang coklat, BLB dan Tungro harus diwaspadai sejak awal agar segera dapat dikendalikan dan tidak menimbulkan kerusakan berat atau sampai gagal panen. Perubahan fisiologis pada daun padi, baik dari sisi warna ataupun struktur daun dapat dideteksi atau diamati dengan melihat nilai pantulan cahaya pada permukaan daun tersebut.Untuk mengetahui perubahan tersebut digunakan informasi panjang gelombang warna daun padi dalam menganalisis suatu objek (spectral signatures).

Tujuan kajian ini adalah didapatkan pustaka spektral pada gejala serangan OPT utama tanaman padi dan mendapatkan metode pengamatan gejala serangan OPT dengan menggunakan Spektrometer. Sasaran kajian ini adalah pustaka spektral digunakan sebagai referensi dalam pengolahan citra satelit dan didapatkan metode perekaman pustaka spektral sebagai pedoman perekaman pustaka spektral.

Kegiatan ini dilaksanakan pada daerah endemis BLB, Tungro dan WBC di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Barat pada bulan Juli - Desember 2013. Metode yang digunakan adalah sebagai berikut: Pengumpulan informasi kejadian serangan OPT, persiapan alat Spektrometer, pengambilan sampel, dan perekaman sampel pustaka spektral.

Berdasarkan hasil pengamatan maka didapatkan hasil pustaka spektral daun padi sehat dan daun padi bergejala BLB, Tungro dan WBC sebanyak 40 pustaka. Pustaka spektral daun padi tersebut dikategorikan ke dalam 4 stadia yaitu Stadia 1 ( umur < 40 hst), Stadia 2 ( umur 40-60 hst), Stadia 3 ( umur 60-90 hst) dan Stadia 4 ( umur 90 hst – panen). Pengukuran pustaka spektral dilakukan pada berbagai varietas tanaman padi. Varietas tanaman padi yang terinventarisasi pustaka spektralnya adalah 12 varietas yaitu Ciherang, IR64, Mekongga, Situ bagendit, Cisadane, Hibrida, Ketan, Towuti, IR42, Pandan wangi, Lokal, dan Muncul.

4. PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN PENGGEREK BATANG PADA TANAMAN JAGUNG Wahyudin, Wayan Murdita, Dwitya Rizqillah G, Lia Lisnawati, Yayan Kurniadi

Penggerek batang (Ostrinia furnacalis Guenee) merupakan salah satu hama utama pada tanaman jagung sehingga keberadaannya perlu diwaspadai. Kehilangan hasil akibat penggerek batang jagung mencapai 20-80%. Besarnya kehilangan hasil dipengaruhi oleh padat populasi larva penggerek batang jagung serta umur tanaman saat terserang. Penggerek batang jagung menyerang pada semua bagian tanaman jagung, gejala serangan penggerek batang jagung berupa lubang gorokan pada daun, batang, bunga jantan, dan atau pangkal tongkol.

Page 168: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

154

Kegiatan ini bertujuan mendapatkan model peramalan serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim dan antar musim.Sasaran yang ingin dicapai yaitu tersedianya model peramalan serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim dan antar musim. Kegiatan ini dilaksanakan di dua desa yaitu Desa Cimangkok dan Sukalarang, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, mulai bulan Mei sampai dengan Oktober 2013.

Metode yang digunakan adalah penentuan lokasi sebanyak 20 blok hamparan dengan ukuran 250 – 500 m2. Dalam 1 hamparan ditentukan 10 guludan, tiap guludan 10 rumpun, diambil secara sistematik.Pengamatan lapang dilakukan terhadap gejala serangan penggerek batang jagung pada fase vegetatif dan generatif.Tingkat serangan penggerek batang jagung dihitung dengan metode serangan mutlak.

Hasil analisa pola perkembangan serangan menunjukkan bahwa : 1. Serangan penggerek batang jagung terjadi pada umur 21-28 HST.

2. Serangan penggerek batang jagung tertinggi terjadi pada umur 56 HST (fase

pembungaan).

3. Model serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim,

Log Y70 = 0.6342 Log (X49+2) + 0.1376 ; R2= 0.61, N= 20, Sig= 0.0000, CL=

0.06, dimana Y70 adalah serangan penggerek batang jagung pada umur 70

HST (%) dan X49 adalah serangan penggerek batang jagung pada umur 49

HST (%).

4. Model serangan penggerek batang jagung spesifik lokasi dalam musim,

Log Y21 = 1,0128 * Log (X7+1)2 –1,2471* Log (X7+1) + 1,0598 ; R2= 0,63,

N= 15, Sig= 0.002, CL= 0.04, dimana Y21 adalah serangan penggerek

batang jagung pada umur 21 HST (%) dan X7 adalah populasi tangkapan

ngengat penggerek batang jagung pada umur 7 HST (ekor/trap).

5. Model seranganpenggerek batang jagung spesifik lokasi antar musim,

LogYmh = 0.8615 Log (Xmk+10) + 0.1678 (R2= 0.68, N= 18, Sig= 0.0000, CL=

0.07), danLog Ymk = 1.0641 Log (Xmh+10) - 0.0899 (R2= 0.75, N= 22, Sig=

0.0000, CL= 0.07), dimana Y adalah prakiraan serangan kumulatif luas

tambah serangan (ha), X adalah kejadian serangan kumulatif luas tambah

serangan (ha), mh adalah musim hujan, dan mk adalah musim kemarau.

5. PENGEMBANGAN MODEL PERAMALAN OPT UTAMA PERUSAK DAUN PADA TANAMAN KEDELAI

Suwarman, Sri Murtiati, Ita Sumirta, Nanar A. Cahyana

Kedelai merupakan tanaman yang strategis di dunia petanian.Salah satu faktor pembatas dalam berproduksi tanaman pangan khususnya kedelai adalah Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Untuk dapat mengendalikan serangan hama perusak daun pada pertanaman kedelai dengan baik harus disusun suatu perencanaan dengan menggunakan strategi dan teknik sesuai dengan karakteristik OPT. Dalam penyusunan perencanaan diperlukan informasi dalam bentuk prakiraan/ramalan yang akurat agar resiko yang akan terjadi akibat serangan perusak daun dapat ditekan.

Page 169: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

155

Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari pola umum perkembangan populasi OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai dan mengembangkan model peramalan OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai. Sasaran dari kegiatan iniadalah diketahuinya pola umum perkembangan populasi OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai dan didapatkannya model peramalan OPT utamaperusak daun pada tanaman kedelai.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kabupaten Cianjur pada bulan Juni – Desember 2013. Metode dari kegiatan ini yaitupengamatan tetap dilakukan dengan mengamati pertanaman kedelai yang ditentukan secara purposif di 3 (empat) kecamatan masing-masing kecamatan sebanyak 3 (tiga) desa dan masing-masing desa diambil 5 (lima) hamparan/kebun contoh. Setiap kebun contoh diamati 3 (tiga) titik secara diagonal, setiap titik dipilih 10 (sepuluh) rumpun contoh yang ditentukan secara acak sistematik.

Dari hasil kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil pengamatan lapang, larva ulat grayak selama satu musim tanaman

kedelai mengalami dua generasi, generasi pertama terjadi pada umur tanaman 34 HST dan generasi ke dua pada umur tanaman 69 HST, dengan perbedaan puncak populasi selama 35 hari.

2. Populasi larva ulat penggulung daun kedelai selama satu musim tanam kedelai mengalami dua generasi, generasi pertama terjadi pada umur tanaman 27 HST dan generasi ke dua terjadi pada umur tanaman 55 HST, dengan perbedaan puncak populasi 28 hari.

3. Pendugaan intensitas serangan ulat grayak fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase generatif (5 - 11 Mst): Y = 5,106(X) + 3,526 (R2; 70)

Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst)

X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase generatif (5 - 11 Mst) 4. Pendugaan populasi ulat grayak pada fase generatif (5 - 11 Mst),

berdasarkan populasi pada fase vegetatif (1 - 4 Mst); Y = 2,2115(X) + 0,1377 (R2; 67)

Y = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase generatif (5 - 11 Mst)

X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 5. Pendugaan intensitas serangan ulat grayak pada fase generatif (5 - 11

Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 s/d 4 Mst); Y = 11,51(X) + 1,308 (R2; 61)

Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst)

X = Populasi ulat grayak ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4 Mst) 6. Pendugaan intensitas serangan ulat penggulung daun pada fase generatif

(5 - 11 Mst) berdasarkan populasi pada fase generatif (5 - 11 Mst): Log (Y+1) = 1,254(X+1) + 0,103 (R2; 0,61) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase generative (5 -

11 Mst)

Page 170: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

156

7. Pendugaan populasi ulat penggulung daun pada fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 - 4 Mst): Log (Y+1) = 1,2708 Log (X+1) + 0,0168 (R2;0,76) Y = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada generatif (5 - 11

Mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4

Mst) 8. Pendugaan intensitas serangan ulat penggulung daun pada fase generatif

(5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 - 4 Mst); Log (Y+1) = 1,715 Log (X+1) + 0,124 (R2;0,64) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi ulat penggulung daun ekor/rumpun pada fase vegetatif (1 - 4

Mst) 9. Pendugaan populasi belalang daun pada fase generatif (5 - 11 Mst)

berdasarkan populasi fase genetarif fase generatif (5 - 11 Mst): Y = 1,603(X) + 1,172 (R2; 0,61) Y = Intensitas serangan (%) pada fase generatif (5 - 11 Mst) X = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase generatif (5 - 11 Mst)

10. Pendugaan populasi belalang daun fase generatif (5 - 11 Mst) berdasarkan populasi fase vegetatif (1 s/d 4 Mst): Y = 1,717(X) + 1,428 (R2; 0,68) Y = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase generatif (5 -11 Mst) X = Populasi belalang daun ekor/m2 pada fase vegetatif (1 - 4 Mst)

11. Pendugaan kehilangan hasil akibat serangan belalang daun, ulat penggulung daun dan ulat grayak pada fase generatif (11 mst): Log Y= 0,3383 + 0,8395 Log X1 + 0,0058 Log X2 + 0,1466 Log X3 (R2; 0,72) Y = Kehilangan hasil akibat serangan hama perusak daun kedelai (%) per

tanaman X1 = Intensitas serangan ulat grayak fase generatif (11 mst) (%) X2 = Intensitas serangan belalang daun fase generatif (11 mst) (%) X3 = Intensitas serangan ulat penggulung daun fase generatif (11 mst)

(%)

6. PENGEMBANGAN SIMULASI MODEL PERAMALAN PENGGEREK BATANG PADI

Busyairi Latiful Ashar, Achmad Imroni, Maryono, Yoyo Kusprayogie, Atep Budiman

Salah satu hama penting dalam produksi padi adalah penggerek batang padi (PBP). Serangan PBP yang tinggi dapat mengakibatkan penurunanproduksi padi hingga puso. Intensitas serangan dapat diramalkan berdasarkan bioekologi penggerek batang padi untuk mengurangi resiko serangan hama tersebut. Kemajuan teknologi komputer menghasilkan suatu cara pendekatan yang disebut kecerdasan buatan (Artificial Inteligence Techniques). Salah satu pengembangan kecerdasan buatan diantaranya adalah simulasi model (model simulation). Simulasi model dapat dikembangkan untuk membuat simulasi peramalan PBP.

Page 171: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

157

Tujuan dari kegiatan ini adalah membuat program simulasi model peramalan penggerek batang padi.Sasaran dari kegiatan ini adalah diperoleh program simulasi model peramalan penggerek batang padi.

Metode pelaksanaan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap.Tahap pertama melakukan pengumpulan data lapang.Pengamatan dilakukan di Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon.Setiap kabupaten diamati 3 (tiga) hamparan, setiap hamparan diamati 3 (petak ulangan) dan setiap petak diamati 10 (sepuluh) rumpun contoh.Lokasi pengamatan dikelompokkan menjadi 3 (tiga) isolasi jarak yaitu isolasi jarak pendek (<5 km), jarak menengah (5-10 km), dan jarak jauh (>10 km).Hasil pengamatan lapang digunakan untuk memvalidasi dan mengevaluasi data hasil simulasi. Tahap kedua yaitu pembuatan progam yang dibagi dalam 6 kegiatan: 1. Menyusun database dengan query waktu pengamatan 2. Menyusun modul program; modul PBP, modul intensitas serangan, modul

pengendalian dan musuh alami, dan modul kehilangan hasil 3. Merancang user interfacemenggunakan software Corel Draw X3 4. Merancang sistem menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 5. Pengepakan program (packaging) dalam bentuk portable agar dapat

dioperasikan di komputer lain)

Program simulasi yang dikembangkan berupa softwareaplikasi portable berbasis Windows yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) versi 1.1 berdimensi 600x450 pixel. Spesifkasi minimal yang diperlukan yaitu: processor Pentium III 600 Mhz, kapasitas RAM 128 MB dengan sistem operasi Windows XP. Proses simulasi memerlukan input paramater yaitu tanggal pengamatan, umur tanaman, waktu awal penerbangan (HST), kepadatan ngengat (ekor/m2), Fase perkembangan (telur, instar 1-5, pupa dan imago), jumlah kelompok telur (KT/ m2), tingkat parasitasi kelompok telur (%), intensitas serangan (%) dan estimasi keefektifan pengendalian. Apabila semua inputan parameter tersebut telah diisi, selanjutnya dilakukan simulasi dengan cara meng-klik tombol simulasi. Hasil simulasi meliputiperamalan intensitas serangan, peramalanwaktu penerbangan, waktu efektif untuk pengendalian dan estimasi kehilangan hasil.

Program simulasi yang dihasilkan adalahaplikasi portable yang diberi nama Pak Odi (Pakar OPT Padi) versi 1.1. Dari hasil validasi, hasil simulasi memiliki tingkat kesalahan berdasarkan MAPE (Mean Absolute Percentage Error) sebesar 34,6%. Hasil analisis jarak menunjukkan, isolasi jarak dekat (<5 km) tidak ada perbedaan fase perkembangan antar hamparan.Isolasi jarak menengah (5-10 km) terdapat perbedaan satu hingga tiga fase perkembangan, sedangkan isolasi jarak jauh (>10 km) tidak mampu menggambarkan fase perkembangan antar hamparan karena terdapat overlapping generasi dan perbedaan umur pertanaman.Hasil analisis intensitas serangan berdasarkan keberadaan sumber cahaya menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan yang signifikan antara lokasi yang dekat sumber cahaya dengan lokasi yang jauh dari sumber cahaya.

Page 172: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

158

7. OPERASIONAL PENGENDALIAN TIKUS SAWAH SKALA LUAS Yadi Kusmayadi, Ketut Suarsana, Umi Kulsum, Sawadi

Hingga saat ini hama tikus masih merupakan salah satu organisme pengganggu penting di indonesia. Berdasarkan Informasi Perkembangan Serangan OPT Padi tahun 2010, 2009 dan rerata 5 tahun, 2004-2008, serangan tikus tahun 2010 mencapai areal seluas 198.618 ha (puso 5.124 ha). Masih luasnya serangan hama tikus disebabkan upaya pengendalian yang dilakukan belum maksimal dan tidak berkesinambungan. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman dalam penerapan teknologi pengendalian yang sudah tersedia.Dalam upaya pengendalian tikus, sosial ekonomi merupakan hal yang sangat penting. Untuk menjawab tantangan tersebut, pada TA 2013 BBPOPT Jatisari telah melaksanakan kegiatan Operasional Pengendalian Hama Tikus Skala Luas.

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan model mengendalian tikus sawah di pertanaman padi, sasarannya adalah terlaksananya kegiatan Operasional Pengendalian Tikus Sawah Skala Luas di pertanaman padi, dan diperolehnya Model Pengendalian Hama Tikus Sawah.

Kegiatan dilaksanakan pada lahan dengan waktu tanam tidak serempak di Kabupaten Klaten, Kecamatan Karang Anom, Desa Ngabeyan, Kelompok Tani Prasojo, pada areal seluas 32,2 ha. Kegagalan panen akibat serangan Tikus disebabkan oleh waktu tanam tidak serempak, sanitasi kurang baik, topografi bergelombang, banyak lahan belum diolah, sehingga dijadikan tempat persembunyian/sarang tikus, dan dikelilingi oleh sungai.Pada umumnya petani dalam melakukan upaya pengendalian dilakukan secara sendiri-sendiri, teknologi seadanya, prasarana dan sarana pengendalian sangat sederhana, kaidah pengendalian 5 Tepat belum dilaksanakan, fungsi sarana penggerak belum maksimal.Dengan demikian hasil pengendalian kurang berdampak secara positif terhadap peningkatan produksi.

Metode Pelaksanaan kegiatan dilapangan meliputi : Pemetaan Hamparan, perencanaan kegiatan di lapangan, penerapan teknologi pengendalian secara konprehensif. Penerapan teknologi pengendalian disesuaikan dengan keadaan lapang hasil pemetaan hamparan dan perencanaan, antara lain : Gropyokan dilakukan secara massal. Sanitasi lingkungan, kebersihan sawah dan lingkungan sekitar sawah penting untuk diperhatikan, agar tikus tidak bersarang.Pemerangkapandi pertanaman menggunakan metode Trap Barrier System (TBS) atau sistem tanaman perangkap, Linier Trap Barrier System (LTBS), atau perangkap bubu linier.Pengasapan beracun/fumigasi, pengumpanan beracun menggunakan rodentisida antikoagulan. Untuk mengetahui keberhasilan penerapan teknologi yang telah dilaksanakan maka dilakukan evaluasi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kerusakan tanaman akibat serangan Tikus tertinggi pada umur tanaman 8 sampai dengan 12 mst. Hasil tangkapan TBS dan LTBS, 425 ekor, hasil gropyokan 630 ekor, fumigasi/emposan 73 ekor dan tikus mati akibat pengumpaan beracun mencapai 1134 ekor. Total tikus tertangkap/mati 2262 ekor. Kerusakan akhir di pertanaman menunjukkan, di lokasi pengendalian hanya 2,62 % pada tanaman berumur 11-12 mst, lokasi kontrol I, 5,22 - 70,77 %, lokasi kontrol II, 14,95 - 48,17 %. Kerusakan tanaman di lokasi pengendalian lebih rendah dibandingkan lokasi kontrol 1 dan 2. Rata-rata hasil panen/produksi di lokasi pengendalian mencapai 6.027 ton/ha, kontrol I,

Page 173: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

159

3.792,52 ton/ha, lokasi kontrol II, 0,770 ton/ha. Dengan demikian hasil panen/produksi di lokasi operasional pengendalian paling tinggi dibandingkan lokasi lainnya.

Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa upaya pengendalian tikus pada waktu tanam tidak serempak akan berhasil dengan menerapkan strategi pengendalian sebagai berikut : 1. Koordinasi dengan instansi terkait yaituDinas Pertanian Provinsi, UPT-BPTPH, LPHP, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, Koordinator POPT-PHP, Penyuluh dan petani., 2. Pemetaan hamparan., 3.Pertemuan perencanaan., 4.Penerapan Paket Teknologi Pengendalian di lapangan (Gropyokan, Sanitasi/kebersihan lingkungan, LTBS, TBS, Pengemposan, Pengumpanan beracun). Dari kegiatan tersebut diperoleh Model, yaitu: a). Gropyokan dilaksanakan pada awal tanam (pengolahan tanah), b). Sanitasi lingkungan dilaksanakan dari mulai awal tanam sampai dengan panen. c). Metode LTBS dilaksanakan pada daerah yang merupakan jalur lalu-lintas tikus. d). Metode TBS dilaksanakan pada pertanaman berumur 8 mst dan atau pada daerah dengan intensitas serangan tinggi. e). Pengemposan (empos gali) dilaksanakan sepanjang ada pertanaman. f). Pengumpanan beracun dilaksanakan hingga stadia tanaman bunting, menggunakan rodentisida antikoagulan.Keberhasilan pengendalian tidak ada maknanya apabila tidak disertai dengan sosialisasi.Upaya tersebut telah dilakukan oleh petani, kelompok tani, petugas, Dinas Pertanian, LPHP melalui kegiatan pertemuan, kunjungan ke lokasi kegiatan dan gelar teknologi.Pengendalian adalah kewajiban petani, teknologi pengendalian telah tersedia, untuk keberhasilan upaya pengendalian diperlukan strategi yang tepat dan mudah dilaksanakan oleh petani.Kiat keberhasilan pengendalianadalah, KOMPAK, BERSAMA-SAMA, AREAL LUAS, SKALA DAN WAKTU. Orang Bijak mengatakan “KITA BERTINDAK MENGATASI MASALAH TANPA BERFIKIR MENGAPA MASALAH ITU TERJADI”

8. EFEKTIVITAS BAKTERI Corynebacterium sp DAN EKSTRAK DAUN SIRIH UNTUK PENGENDALIAN PENYAKIT BUSUK PELEPAH (Sarocladium oryzae Sawada) DI TINGKAT LAPANGAN Cahyadi Irwan, Ani Widarti, Suci Niscahya Bhakti, Dulhalim

Penyakit busuk pelepah pada tanaman padi(Sarocladium oryzaeSawada) merupakan salah satu penyakit yang berpotensi besar menurunkan produksi beras. Gejala serangan dan tingkat penyebaran penyakit busuk pelepah diperkirakan berpotensi meningkat dalam beberapa tahun ke depan sehingga diperlukan teknologi pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Pada Tahun 2012, Balai Besar Peramalan OPT telah melakukan kajian semi laboratorium pengendalian penyakit busuk pelepah menggunakan Corynebacterium sp dan ekstrak daun sirih sebagai kajian pendahuluan. Sampai saat ini belum ada kajian atau penelitian tingkat lapang yang membuktikan bahwa corynebacterium dan daun sirih efektif digunakan untuk menekan penyakit busuk pelepah.Kajian ini dilakukan sebagai studi awal dalam pengendalian busuk pelepah tingkat lapang mengacu pada hasil kajian Tahun 2012.

Kajian ini bertujuan untuk mengetahui informasi perkembangan epidemiologi penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dan mengetahui waktu aplikasi Corynebacteriumsp dan ekstrak daun sirih yang efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah tingkat lapang pada beberapa

Page 174: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

160

kategori umur tanaman padi.Sasarannya adalah diketahuinya 1 (satu) informasi epidemiologi penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dan diketahuinya 1 (satu)waktu aplikasi Corynebacteriumsp dan ekstrak daun sirih yang efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah di tingkat lapang pada beberapa kategori umur tanaman padi.

Kajian dilaksanakan di Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Propinsi Jawa Barat pada Bulan April – September 2013.Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Banyaknya perlakuan adalah 6 (enam) perlakuan dan 1 (satu) kontrol. Adapun perlakuannya adalah perlakuan Corynebacterium C1 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, 8 dan 10 mst); Perlakuan Corynebacterium C2 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, dan 8 mst); Perlakuan Corynebacterium C3 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,dan 6 mst ); Perlakuan Daun sirih S1 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, 8 dan 10 mst); Perlakuan Daun sirih S2(perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,6, dan 8 mst); dan Perlakuan Daun sirih S3 (perendaman benih, aplikasi pesemaian, aplikasi pertanaman 2,4,dan 6 mst).

Hasil kajian menunjukkan bahwa Penyakit busuk pelepah mulai muncul umur tanaman 8 mst (pada kontrol). Perlakuan C1 dan S1 lebih efektif untuk mengendalikan penyakit busuk pelepah di tingkat lapang dengan anjuran perlakuan perendaman benih, dan waktu aplikasi pesemaian serta pertanaman pada umur 2, 4, 6, 8, dan 10 mst. Dari hasil berat 1000 butir, agens hayati Corynebacteriumsp dan pestisida nabati ekstrak daun sirih memberikan hasil yang lebih tinggi sebesar 27,25 gr tetapi tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol ﴾24,46 gr).

9. PENGAMATAN DAN PEMETAAN PATOTIPE PENYAKIT HAWAR DAUN

BAKTERI (Xanthomonas oryzae) PADA TANAMAN PADI

Anik Kurniati, Rosalia Maryana, Nur Ikhsan Hidayat, Ade Suhendar A.

Penyakit hawar daun bakteri (HDB) pada padi yang disebabkan olehXanthomonas oryzaepv. oryzae merupakan salah satu penyakit yang sangat penting di negara-negara penghasil padi termasuk Indonesia dan negara-negara Asia lainnya. Di Indonesia kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit tersebut dapat mencapai 70-80%. Salah satu penyebab meningkatnya serangan penyakit HDB adalah karena penanaman satu jenis varietas padi yang terus menerus tanpa adanya pergiliran varietas dan tanpa adanya pergiliran tanam dengan jenis tanaman lain. Penanaman varietas tahan yang terus menerus akan mendorong dan mempercepat timbulnya patotipe baru sebagai akibat tekanan seleksi yang sangat kuat untuk mematahkan ketahanan varietas. Setiap patotipe terdapat golongan varietas padi yang peka terhadap patotipe tersebut. Dengan diketahuinya patotipe di daerah tersebut, maka dapat diketahui varietas apa saja yang peka terhadap penyakit HDB. Maka dari itu dilaksanakan kegiatan pengamatan patotipe di daerah Subang.

Page 175: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

161

Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi patotipe penyakit hawar daun bakteri dan mengevaluasi reaksi varietas padi di Kabupaten Subang. Sasaran yang ingin dicapai yaitu mendapatkan peta sebaran patotipe penyakit hawar daun bakteri di Kabupaten Subang. Kegiatan ini dilaksanakan di rumah kaca BBPOPT selama kurun waktu 8 (delapan) bulan dari mulai Bulan April sampai dengan Desember 2013 dengan daerah pengambilan sampel di Kabupaten Subang. Kajian ini dilakukan dengan metode sampling untuk pengambilan sampel dan inokulasi pathogen ke tanaman indikator. Sampel-sampel daun yang bergejala diisolasi untuk mendapatkan isolate murni dari Xanthomonas oryzae. Isolat yang diperoleh kemudian dilakukan iji hipersensitivitas untuk mengetahui apakah isolate tersebut pathogen atau bukan. Isolat yang merupakan isolate murni Xanthomonas oryzae kemudian dilakukanuji terhadap lima varietas indikator.

Dari hasil pengambilan sampel dan isolasi pathogen Xanthomonas oryzae telah berhasil di inokulasi sebanyak 62 isolat dari 24 kecamatan ke lima tanaman indikator.Data hasil identifikasi patotipe dari 62 isolat adalah 17,7 % patotipe IV, 14,5 % patotipe VIII, 9,7 % patotipe XI , 8,1 % patotipe VI, 6,5 % patotipe III, 6,5 % patotipe X, 6,5 % sebagai patotipe VII, 3,2 % patotipe IX, 3,2 % patotipe XII, 3,2 % patotipe II, 3,2 % patotipe V dan 16,1 % tidak bisa diklasifikasikan patotipe.Dominasi patotipe di Kabupaten Subang yaitu patotipe IV, VIII dan XI. Berdasarkan data distribusi patotipe di Kabupaten Subang dapat diketahui bahwa dengan lokasi dan varietas yang sama dapat menghasilkan patotipe yang berbeda, ini membuktikan tingkat virulensi dari pathogen mempengaruhi kemunculan gejala.

10. PENGARUH APLIKASI AGENS HAYATI DAN PESTISIDA NABATI TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA UTAMA PERUSAK DAUN PADA TANAMAN KEDELAI

Dadan Haryana, Berry Budhiarsa , Dedi Darmadi, Shinta Stephanie DL.

Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang sering mendapat gangguan hama serangga, mulai dari tanaman muda sampai dengan tanaman menjelang panen. Serangan hama serangga pada daun mengakibatkan proses fotosintesis menjadi terganggu dan akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas beberapa agens hayati dan pestisida nabati dalam menekan perkembangan hama utama perusak daun pada tanaman kedelai. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya efektivitas 3 (tiga) jenis pestisida nabati dan 2 (dua) jenis agens hayati terhadap perkembangan hama utama perusak daun pada tanaman kedelai.

Metode yang digunakan pada Kegiatan ini adalah metode uji lapangan dengan 6 (enam) perlakuan, yang masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4(empat) kali. Perlakuan pada kegiatan ini adalah sebagai berikut :

A. Aplikasi rebusan daun mimba 75 gr/ltr + 2 gr detergen

B. Aplikasi rebusan daun mindi75 gr/ltr + 2 gr detergen

Page 176: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

162

C. Aplikasi rebusan umbi gadung 50 gr/ltr + 2 gr detergen

D. Aplikasi Metharizium dosis 100 gr/ltr

E. Aplikasi Beauveria dosis 100gr/ltr

F. Kontrol tanpa aplikasi

Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 (empat) kali.Hasil pengamatan kegiatan pengendalian hama utama perusak daun pada tanaman kedelai dengan menggunakan agens hayati dan pestisida nabati dianalisa dengan menggunakan analisis beda nyata DMRT pada tingkat kepercayaan 95%.

Dari data hasil pengamatan selama satu musim yang telah dianalisis maka dapat disimpulkan : 1. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai

dengan 5 (lima) hari setelah aplikasi perlakuan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara masing-masing perlakuan terhadap perkembangan jumlah daun per-rumpun tanaman kedelai.

2. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati tidak menunjukkan perbedaan yang nyata antara masing-masing perlakuan terhadap perkembangan kepadatan populasi hama Belalang (Locustasp.)danKumbang Daun (Phaedonia inclusa Stal.)per-rumpun, namun menunjukkan perbedaan yang nyata bila dibandingkan perlakuan Kontrol.

3. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai dengan 9 (sembilan) hari setelah aplikasi masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan perlakuan Kontrol terhadap perkembangan Intensitas serangan hama Kumbang Daun (Phaedonia inclusa Stal.) dan masing-masing perlakuan Agens Hayati relatif tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dibanding perlakuan aplikasi Pestisida Nabati.

4. Pengaruh aplikasi beberapa Agens Hayati dan Pestisida Nabati sampai dengan 5(lima) hari setelah aplikasi masing-masing perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata dibandingkan perlakuan Kontrol terhadap perkembangan Intensitas serangan Belalang (Locustasp.), dan pada saat 9(sembilan) hari setelah aplikasi perlakuan Agens Hayati lebih baik dan menunjukkan perbedaan yang nyata dibanding perlakuan Pestisida Nabati.

11. EFIKASI DAN EVALUASI TINGKAT PARASITASI Trichogramma sp TERHADAP PENGGEREK BATANG PADI

Sudarti, Turyadi, Siyam

Padi (Oryza sativa L) merupakan komoditi pangan yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan sebab merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian penduduk Indonesia. Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk dan perubahan menu dari non beras menjadi beras, maka kebutuhan akan beras di Negara kita juga terus meningkat. Dalam upaya peningkatan produksi beras sering ditemui beberapa hambatan.Salah satu hambatan yang selalu mengancam produksi beras adalah serangan penggerek batang padi.Hama penggerek batang padi khususnya penggerek

Page 177: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

163

batang padi kuning (Scirpophaga incertulas) merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Salah satu alternatif pengendalian hama penggerek batang padi secara hayati yaitu dengan menggunakan parasitoid.

Kegiatan ini bertujuan mengetahui tingkat parasitasi Trichogramma sp hasil perbanyakan di laboratorium dan jarak yang efektif pelepasan Trichogramma sp. Sasaran dari kegiatan ini adalah diketahuinya tingkat parasitasi Trichogramma sp hasil perbanyakan di laboratorium, tingkat parasitasi Trichogramma sp terhadap kelompok telur PBP yang ada di lapangan secara alami, jarak efektif pelepasan Trichogramma sp.

Pengambilan sampel untuk evaluasi tingkat parasitasi lapang dilakukan di 3 wilayah golongan air, masing-masing wilayah air dambil sebanyak 2 hamparan dan masing-masing hamparan diambil 25 sampel kelompok telur yang kemudian dipelihara di laboratorium sampai menetas. Pengamatan dilakukan terhadap jumlah larva, dan parasitoid yang keluar dari kelompok telur.

Perlakuan uji jarak dilakukan di kebun percobaan BBPOPT dengan jarak uji 2, 4,6,8 , 10 dan 12 m dari stasiun pelepasan. Telur perangkap di pasang di 4 penjuru mata angin.Telur perangkap diambil 3 hari setelah aplikasi, kemudian dipelihara di laboratorium sampai Trichogramma hasil perangkap menetas, kemudian dihitung jumlah Trichogramma yang tertangkap telur perangkap.

Uji efikasi dilakukan di kebun percobaan dan di Patokbeusi.Pengambilan kelompok telur dilakukan pada sebelum dan 3 hari setelah aplikasi Trichogramma.Masing-masing diambil 50 sampel.Data yang diperoleh dari uji jarak dianalisis dengan analisis faktor SPSS 16.0 Data hasil uji efikasi dianalisis dengan t test.

Hasil pengamatan menunjukkan rata-rata populasi tertinggi pada jarak 2 m dari stasiun pelepasan parasitoid, efektif pada jarak 4 m dari stasiun pelepasan. Tingkat parasitasi Trichogramma sp. lapang tergolong rendah baik di persemaian, vegetatif maupun generatif berkisar antara 0,33 – 6,45%. Tingkat parasitasi tertinggi di Kecamatan Blanakan pada fase vegetatif yaitu 7,10%. Hasil identifikasi spesies Trichogramma yang ditemukan pada lokasi kajian dominan adalah Trichogramma japonicum, kecuali di Pabuaran adalah Trichogramma chilotrae. Hasil uji efikasi Trichogramma sp. menunjukkan perbedaan nyata sebelum dan sesudah pelepasan Trichogramma sp. Rata-rata sebelum pelepasan adalah 1,06% dan sesudah pelepasan adalah 6,36%.

12. PENGARUH UMUR TANAMAN, LAMANYA MASA AKUISISI, DAN INOKULASI Aphis glycinesMATSUMURA TERHADAP KEMUNCULAN GEJALA MOZAIK VIRUS PADA TANAMAN KEDELAI

Anton Yustiano, Retno Ayu P., Tri Murniningtyas PL.

Salah satu OPT utama pada kedelai adalah SMV (Soybean Mozaik Virus). Penularan virus melalui vektor yaitu Aphis glycines Matsumura. Gejala tanaman kedelai yang terinfeksi virus SMV yaitu berupa vein clearing yang kemudian berkembang menjadi warna kuning pada daun, tanaman kerdil, Terdapat bercak pada benih, dan ukuran benih lebih kecil dibandingkan benih

Page 178: BALAI BESAR PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU …sakip.pertanian.go.id/admin/tahunan/LAPORAN TAHUNAN... · 3.1. Informasi Peramalan Serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan. Pencapaian

164

yang sehat (Susilowati, 2009). Informasi mengenai bioekologi dan epidemiologi SMV dan Aphis glycines Matsumura masih terbatas.Untuk mengantisipasi gangguan penyakit SMV secara dini dipandang perlu untuk mengoptimalkan kegiatan Pengembangan Pengendalian Penyakit SMV.

Tujuan dari kajian ini adalah mengembangkan teknologi pengendalian SMV (Soybean Mozaic Virus) pada tanaman kedelai. Sasaran dari kajian ini adalah : (1) Terlaksananya 1 (satu) jenis pengembangan teknologi pengendalian SMV pada tanaman kedelai. (2) Diketahuinya 1 (satu) jenis pengendalian yang efektif untuk mengendalikan SMV pada tanaman kedelai.

Kegiatan dilaksanakan di rumah kaca BBPOPT selama kurun waktu 4 (empat) bulan dari mulai Bulan Agustus sampai dengan Nopember 2013.Kajian ini terdiri dari 3 percobaan yaitu; (1) Pengaruh Umur Tanaman terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.(2) Pengaruh Lama Waktu Akuisisi terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.(3) Pengaruh Lama Waktu Inokulasi terhadap Kemunculan Gejala Mozaik Virus pada tanaman Kedelai.Percobaan mengunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap terdiri dari 5 perlakuan dengan 5 kali ulangan tiap perlakuannya. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa pada perlakuan umur tanaman 10 dan 20 hstmemunculkan gejala mozaik virus terbanyak.Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang. Perlakuan lama waktu akuisisi45 dan 60 menit memunculkan gejala mozaik virus terbanyak.Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang. Perlakuan lama waktu inokulasi45 dan 60 menit memunculkan gejala mozaik virus terbanyak. Strain virus yang paling infeksius adalah dari Jombang.