badan karantina pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · sebagai suatu unit kerja yang memberikan...

106
i Badan Karantina Pertanian 2020

Upload: others

Post on 04-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

i

Badan Karantina Pertanian 2020

Page 2: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

ii

LAPORAN KINERJA BADAN KARANTINA PERTANIAN

TAHUN 2019

BADAN KARANTINA PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2020

Page 3: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

iii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-Nya maka Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian Tahun 2019 telah dapat diselesaikan dengan baik.

Laporan Kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Kepala Badan dalam melakukan pengelolaan anggaran Badan Karantina Pertanian tahun 2019. Dalam rangka mendukung kinerja Kementerian Pertanian, Badan Karantina Pertanian telah melakukan upaya untuk mengoptimalkan kinerja dari aspek teknis maupun non-teknis.

Pada tahun 2019 Kepala Badan telah melakukan kontrak kinerja dengan Menteri Pertanian dalam bentuk Perjanjian Kinerja Badan Karantina Pertanian. Oleh karena itu Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian berisikan capaian kinerja target perjanjian kinerja berikut evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya.

Upaya peningkatan kinerja Badan Karantina Pertanian telah dilakukan secara berkesinambungan. Berbagai hambatan dan tantangan yang muncul memicu Badan Karantina Pertanian untuk selalu meningkatkan kinerja sesuai dengan target. Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat lebih optimal.

Sesuai dengan Rencana Startegis Badan Karantina Pertanian 2015 – 2019 Badan Karantina Pertanian telah menyelesaikan kegiatan untuk tahun kelima.

Kami menyadari bahwa Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian ini masih ada kekurangannya, sehingga saran dan masukan demi perbaikan pelaksanaan program dan anggaran ke depan sangat diperlukan.

Jakarta, Januari 2020

Kepala Badan Karantina Pertanian,

Ir. Ali Jamil, MP, Ph.D NIP 196508301998031001

Page 4: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

iv

DAFTAR ISI

Hal. KATA PENGANTAR ................................................................................. iii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ... iv

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… v

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi

IKHTISAR EKSEKUTIF ............................................................................ 1

I PENDAHULUAN ............................................................................. 3

A. Latar Belakang...................................................................... 3

B.. Kedudukan, Tugas dan Fungsi ............................................ 4

C. Visi dan Misi ......................................................................... 4

D. Organisasi dan Tata Kerja .................................................... 5

E. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas.................................. 5

II PERENCANAAN KINERJA ............................................................. 7

A. Perjanjian Kinerja Kinerja …….............................................. 7

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator ….......................................... 8

C. Program, Kegiatan dan Output ............................................. 24

D. Analisis Lingkungan Strategis .............................................. 26

III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................ 27

A. Capaian Kinerja Organisasi................................................... 27

B. Realisasi Anggaran............................................................... 55

IV PENUTUP ....................................................................................... 57

LAMPIRAN ........................................................................................... .... 59

Page 5: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

v

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1. Sasaran program, Indikator Kinerja, Terget, Realisasi dan Persentase Capaian ……………………………………………….

1

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Kepala Badan Karantina Pertanian dengan Menteri Pertanian tahun 2019 …………………………………….

8

Tabel 3. Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015 - 2019 (berlaku 2015 – 2017) ……………………………………………..

10

Tabel 4. Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015 – 2019 (berlaku 2018 – 2019) ……………………………………………..

16

Tabel 5. Output, pagu dan realisasi anggaran yang mendukung Indikator Kinerja Badan Karantina Pertanian tahun 2019 ……..

24

Tabel 6. Perkembangan capaian dan target IKSP 2015 – 2017 ……….. 28 Tabel 7. Data terkait penghitungan capaian indikator kinerja Badan

Karantina Pertanian Tahun 2019 …………………………………

29 Tabel 8. Indikator Kinerja Badan Karantina Pertanian …………………... 30 Tabel 9. Perkembangan capaian IKSP 1 …………………………………. 31 Tabel 10. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 1 ………….. 32 Tabel 11. Perkembangan capaian IKSP. 2 ………………………………… 34 Tabel 12. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSP. 2 ………... 35 Tabel 13. Perkembangan capaian IKSP. 3 ………………………………… 36 Tabel 14. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSP. 3 ………... 38 Tabel 15. Perkembangan capaian IKSP. 4 ………………………………… 39 Tabel 16. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 4 …………. 41 Tabel 17. Perkembangan capaian IKSP. 5 ………………………………… 42 Tabel 18. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 5 …………. 43 Tabel 19. Perkembangan capaian IKSP. 8 ………………………………… 44 Tabel 20. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 6 …………. 45 Tabel 21. Perkembangan capaian IKSP. 20 ……………………………….. 46 Tabel 22. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 7 …………. 47 Tabel 23. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu

Pelayanan dan Kinerja UKPP Semester I dan II ………………. 49

Tabel 24. Perkembangan capaian IKSP. 8 ………………………………… 49 Tabel 25. Target Nilai IKM Kementerian Pertanian tahun 2019 …………. 49 Tabel 26. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSP. 8 ………... 50 Tabel 27. Perkembangan capaian dan target IKSP. 2018 – 2019 ………. 52 Tabel 28. Efisiensi penggunaan sumber daya …………………………….. 53 Tabel 29. Realisasi anggaran tahun 2019 per belanja ……………………. 55 Tabel 30. Realisasi anggaran per kegiatan utama ………………………… 55

Page 6: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Hal.

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja ................................................................. 61 Lampiran 2. Capaian Sasaran dan Indikator Kinerja tingkat eselon 2

lingkup Badan Karantina Pertanian ......................................

67 Lampiran 3. Frekuensi Kegiatan Operasional Karantina Hewan tahun

2019 ......................................................................................

75 Lampiran 4. Frekuensi Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan

tahun 2019 ............................................................................

77 Lampiran 5. Rekapitulasi Penolakan Komoditas Ekspor Indonesia tahun

2019 ......................................................................................

79 Lampiran 6. Data Penegakan Hukum Tahun 2019 di UPT Lingkup

Badan Karantina Pertanian ...................................................

87 Lampiran 7. Temuan HPHK pada kegiatan pemantauan HPHK tahun

2019 ......................................................................................

89 Lampiran 8. Temuan OPTK pada kegiatan pemantauan OPTK tahun

2019 ......................................................................................

91 Lampiran 9. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian .................................. 95 Lampiran 10. Nilai Capaian Kinerja berdasarkan Aplikasi SMART PMK

249/2011 JO. 214/2017 .........................................................

97 Lampiran 11. Jumlah Responden dan Nilai IKM UPT Karantina Pertanian

Semester I dan II tahun 2019 …............................................

99

Page 7: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 1

IKHTISAR EKSEKUTIF Badan Karantina Pertanian merupakan institusi yang mempunyai tugas pokok melaksanakan Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan Visi “Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan” dan Misi ”Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK), Mendukung terwujudnya keamanan pangan, Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian, Memperkuat kemitraan perkarantinaan, Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik”. Visi dan misi tersebut diwujudkan Badan Karantina Pertanian melalui Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati yang tertuang dalam Revisi Renstra 2015 – 2019 yang berlaku mulai 2018 – 2019 dengan sasaran, indikator kinerja, target, realisasi serta persentase capaian indikator kinerja sebagaimana Tabel 1, dengan efisiensi mencapai 64,33% serta nilai efisiensi 210,83%. Tabel 1. Sasaran program, Indikator Kinerja, Terget, Realisasi dan Persentase

Capaian

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

100% 100% 100%

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

0,1% 0,03% 170%

SASARAN PROGRAM 2: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

40% 53,85% 134,62%

SASARAN PROGRAM 3: Terkendalinya penyebaran OPTK pada tumbuhan

IKSP.4. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

0,006% 0,038% 200%*)

SASARAN PROGRAM 4:

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media

0,000185% 0,030675% 200%*)

Page 8: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

2 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi %

Terkendalinya penyebaran HPHK pada hewan

pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

SASARAN PROGRAM 5: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

85 91,70 107,88%

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

90 96,18 106,87%

SASARAN PROGRAM 6: Meningkatnya kualitas layanan publik Badan Karantina Pertanian

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

84 85,41 101,68%

Keterangan: *) data anomali Berdasarkan capaian sasaran dan indikator kinerja menunjukkan bahwa semua indikator kinerja (IK) sudah melebihi target yang ditetapkan, sehingga masuk kategori sangat berhasil. Khususnya untuk capaian Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP) 4 dan 5 melampaui target lebih dari 200% (data anomali). Oleh karena itu capaian-capaian kinerja ini harus terus dipertahankan dan senantiasa ditingkatkan lagi.

Page 9: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan perkarantinaan ditempatkan pada upaya melindungi pertanian Indonesia untuk mewujudkan pelestarian ketahanan dan keamanan pangan serta sumber daya hayati. Terkait dengan upaya ini maka peranan karantina meliputi aspek pengamanan pelestarian sumber daya hayati, pencegahan masuk/ tersebarnya HPHK/OPTK, kelestarian lingkungan, dan keamanan pangan yang sehat, utuh, dan halal.

Dalam perdagangan bebas, persyaratan tarif bea masuk dan kuota menjadi tidak populer lagi digunakan untuk menahan laju impor, oleh karena itu persyaratan non tariff dan SPS digunaka sebagai instrumen perdagangan untuk mencegah devisit ekspor dan impor suatu negara. Oleh karena itu, Badan Karantina Pertanian selaku Institusi Pemerintah yang menjalankan fungsi SPS atau Perkarantinaan Pertanian di Indonesia harus selalu melakukan upaya perbaikan dan penguatan di bidang perkarantinaan di Indonesia seiring dengan perkembangan perdagangan dunia, tingginya frekuensi lalulintas Komoditas Pertanian yang membawa konsekuensi semakin tingginya risiko masuk dan tersebarnya Hama dan penyakit hewan maupun tumbuhan. Dalam rangka peningkatan daya saing dan dukungan ekspor komoditas pertanian, Badan Karantina Pertanian membantu para pelaku usaha pertanian dalam pemenuhan persyaratan teknis Sanitary and Phytosanitary (SPS) yang dipersyaratkan negara tujuan ekspor.

Dalam upaya perbaikan dan penguatan di bidang perkarantinaan di Indonesia, Badan Karantina Pertanian senantiasa melakukan pembenahan secara internal (lingkup Badan Karantina Pertanian) maupun eksternal (kerja sama dengan instansi terkait baik secara nasional maupun internasional) dalam rangka optimalisasi tugas dan fungsi. Pembenahan-pembenahan tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan prioritas nasional dan rencana strategis Kementerian Pertanian yang memuat sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran strategis yang didukung oleh Badan Karantina Pertanian. Sasaran strategis dan indikator kinerja sasaran strategis Kementerian Pertanian yang didukung Badan Karantina Pertanian yaitu: 1) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional dengan indikator kinerja ”Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian”, 2) Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional dengan indikator kinerja ”Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor”, 3) Terkendalinya penyebaran Organisme Pengganggu Tumbuhan dan Dampak Perubahan Iklim pada tanaman serta penyakit pada hewan dengan indikator kinerja ”Rasio penyebaran OPTK pada komoditas pertanian melalui tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan dan Rasio penyebaran HPHK pada hewan melalui tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan”

Untuk mewujudkan kinerja yang optimal dan tercapainya sasaran tersebut di atas, maka diperlukan iklim kondusif bagi terlaksananya misi Badan Karantina

Page 10: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

4 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Pertanian melalui pelaksanaan kegiatan perkarantinaan baik pelayanan maupun dukungan regulasi dan manajemen, baik di Kantor Pusat maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah. Namun demikian kinerja Badan Karantina Pertanian tidak mungkin dicapai secara optimal tanpa dukungan dan koordinasi sinergis antara unit kerja dilingkup Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian, instansi terkait, institusi-institusi internasional, pengguna jasa karantina serta masyarakat.

B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi

Berdasarkan Permentan No. 43/Permentan OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, pada Bab XIII Bagian Kesatu menyatakan bahwa kedudukan, tugas dan Fungsi Badan Karantina Pertanian adalah sebagai berikut: 1. Kedudukan

Badan Karantina Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Menteri Pertanian RI.

2. Tugas Badan Karantina Pertanian mempunyai tugas melaksanakan perkarantinaan pertanian dan pengawasan keamanan hayati.

3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas tersebut, Badan Karantina Pertanian menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program perkarantinaan

hewan, tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati; b. Pelaksanaan perkarantinaan hewan dan tumbuhan, serta pengawasan

keamanan hayati; c. Peningkatan sistem perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta

pengawasan keamanan hayati d. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan perkarantinaan

hewan dan tumbuhan, serta pengawasan keamanan hayati; e. Pelaksanaan administrasi Badan Karantina Pertanian; dan f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

C. Visi dan Misi

1. Visi Visi Badan Karantina Pertanian adalah “Menjadi Instansi yang Tangguh dan Terpercaya dalam Perlindungan Kelestarian Sumberdaya Alam Hayati Hewan dan Tumbuhan, Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati serta Keamanan Pangan”. Tangguh diartikan bahwa sebagai benteng terdepan, Badan Karantina Pertanian harus mampu melindungi pertanian Indonesia dari ancaman masuk dan tersebarnya HPHK, OPTK serta Keamanan Hayati dengan menerapkan peraturan karantina secara tegas dan konsisten. Terpercaya diartikan bahwa setiap kebijakan dan tindakan karantina perlu mendapatkan kepercayaan yang tinggi. Kepercayaan akan diperoleh antara lain melalui keterbukaan dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan dan keamanan hayati.

Page 11: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 5

2. Misi Dalam rangka mencapai VISI, Badan Karantina Pertanian menetapkan Misi yang harus dilaksanakan, yaitu: a. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan

dari serangan Hama dan Penyakit Hewan Karantina (HPHK), dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK);

b. Mendukung terwujudnya keamanan pangan; c. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan

meningkatkan akses pasar komoditas pertanian; d. Memperkuat kemitraan perkarantinaan; e. Meningkatkan citra dan kualitas layanan publik.

D. Organisasi dan Tata Kerja

Dalam menjalankan fungsinya Badan Karantina Pertanian didukung oleh unsur Sekretariat Badan Karantina Pertanian, Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Pusat Kepatuhan Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanian (BBUSKP), Balai Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian (BUTTMKP) dan 50 Unit Pelaksana Teknis (UPT) Karantina Pertanian dengan struktur organisasi sebagaimana Gambar 1.

Gambar 1 Struktur Organisasi Badan Karantina Pertanian

E. Landasan Hukum Pelaksanaan Tugas

1. UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. UU No. 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan; 3. PP No. 82 tahun 2000 tentang Karantina Hewan; 4. PP No. 14 tahun 2002 tentang Karantina Tumbuhan; 5. PP No. 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan.

KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN

SEKRETARIS

BADAN KARANTINA PERTANIAN

KEPALA PUSAT

KARANTINA HEWAN DAN KEAMANAN HAYATI

HEWANI

KEPALA SUB BAGIAN

PROGRAM

KEPALA BAGIAN

KEUANGAN & PERLENGKAPAN

KEPALA BAGIAN UMUM

KEPALA BAGIAN

HUKUM DAN HUMAS KEPALA BAGIAN

PERENCANAN

KEPALA SUB BAGIAN ANGGARAN

KEPALA SUB BAGIAN

EVALUASI DAN PELAPORAN

KEPALA SUB BAGIAN

PERBENDAHARAAN

KEPALA SUB BAGIAN

AKUNTANSI & VERIVIKASI

KEPALA SUB BAGIAN

PERLENGKAPAN

KEPALA SUB BAGIAN ORGANISASI & TATA LAKSANA

KEPALA SUB BAGIAN

TU DAN RUMAH TANGGA

KEPALA SUB BAGIAN

KEPEGAWAIAN

KEPALA SUB BAGIAN PERATURAN PERKARANTINAAN

TUMBUHAN

KEPALA SUB BAGIAN

PERATURAN PERKARANTINAAN HEWAN

KEPALA SUB BAGIAN HUMAS

KEPALA PUSAT

KARANTINA TUMBUHAN DAN KEAMANAN HAYATI NABATI

KEPALA PUSAT

KEPATUHAN, KERJASAMA DAN INFORMASI PERKARANTINAAN

KEPALA BIDANG KARANTINA

PRODUK HEWAN

KEPALA BIDANG

KEAMANAN HAYATI HEWANI

KEPALA BIDANG

KARANTINA HEWAN HIDUP

KEPALA BIDANG

KT BENIH

KEPALA BIDANG

KEAMANAN HAYATI NABATI

KEPALA BIDANG

KT NON BENIH

KEPALA SUB BIDANG

PRODUK HEWAN EKSPOR & ANTAR AREA

KEPALA SUB BIDANG

PRODUK HEWAN IMPOR

KEPALA SUB BIDANG KEAMANAN HAYATI

HEWANI EKSPOR & ANTAR

AREA

KEPALA SUB BIDANG

KEAMANAN HAYATI HEWANI IMPOR

KEPALA SUB BIDANG

HEWAN HIDUP EKSPOR & ANTAR AREA

KEPALA SUB BIDANG

HEWAN IMPOR

KEPALA BIDANG

KERJASAMA PERKARANTINAAN

KEPALA BIDANG

KEPATUHAN PERKARANTINAAN

KEPALA SUB BIDANG

BENIH EKSPOR & ANTAR AREA

KEPALA SUB BIDANG

BENIH IMPOR

KEPALA SUB BIDANG

KEAMANAN HAYATI NABATI IMPOR

KEPALA SUB BIDANG KEAMANAN HAYATI

NABATI EKSPOR & ANTAR AREA

KEPALA SUB BIDANG

NON BENIH EKSPOR & ANTAR AREA

KEPALA SUB BIDANG NON BENIH IMPOR &

SAP

KEPALA SUB BIDANG KERJASAMA

KEPALA SUB BIDANG

SANITARI & FITOSANITARI

KEPALA SUB BIDANG KEPATUHAN

PERKARANTINAAN

HEWAN

KEPALA SUB BIDANG

KEPATUHAN PERKARANTINAAN

TUMBUHAN

KEPALA BIDANG

INFORMASI PERKARANTINAAN

KEPALA SUB BIDANG SISTIM INFORMASI

KEPALA SUB BIDANG

PELAYANAN INFORMASI

JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL

JABATAN FUNGSIONAL

BBUSKP, BUTTMKP,

50 UPTKP (BALAI BESAR, BALAI, STASIUN)

Page 12: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

6 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Page 13: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 7

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Rencana Strategis Badan Karantina pada dasarnya merupakan pernyataan komitmen bersama mengenai upaya terencana dan sistimatis untuk meningkatkan kinerja serta pencapaiannya melalui pembinaan, penataan, perbaikan, penertiban, penyempurnaan dan pembaharuan terhadap sistem, kebijakan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati dengan terus menerus melakukan pengawasan dan pengendalian manajemen agar tercapainya efektifitas, efisiensi dan produktifitas dalam penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan serta pengawasan keamanan hayati. Dalam rangka memberi arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan dibidang perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati yang selaras dengan arah kebijakan strategis Kementerian Pertanian, maka Kepala Badan Karantina Pertanian menetapkan rencana strategis Badan Karantina Pertanian 2015 – 2019 sebagai dasar acuan dalam penyusunan kebijakan operasional, program dan kegiatan serta sebagai pedoman pengendalian kinerja. Hal ini mengacu pada Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelahaan Rencana Strategis Kementerian/ Lembaga, kedudukan Sasaran Strategis berada pada level kementerian. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kerangka Logis Penyusunan Renstra K/L (Sumber: Peraturan Menteri

PPN/ Ka Bappenas No 5 Tahun 2014) A. Perjanjian Kinerja

Target kinerja Badan Karantina Pertanian tahun 2019 sesuai Renstra tahun 2015 – 2019 sebagaimana Tabel 2.

Page 14: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

8 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Tabel 2. Perjanjian Kinerja Kepala Badan Karantina Pertanian dengan Menteri Pertanian tahun 2019

Sasaran Program Indikator Kinerja Target

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

100%

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

0,1%

SASARAN PROGRAM 2: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

40%

SASARAN PROGRAM 3: Terkendalinya penyebaran OPTK pada tumbuhan

IKSP.4. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

0,006%

SASARAN PROGRAM 4: Terkendalinya penyebaran HPHK pada hewan

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

0,000185%

SASARAN PROGRAM 5: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

85

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011 jo. 214 tahun 2017)

90

SASARAN PROGRAM 6: Meningkatnya kualitas layanan publik Badan Karantina Pertanian

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

84

B. Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja

Visi dan Misi memiliki sifat yang relatif sulit diukur oleh karena itu perlu diturunkan menjadi tujuan, sasaran dan indikator kinerja. Tujuan merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai, sasaran merupakan kondisi yang ingin dicapai dan indikator kinerja adalah hal yang digunakan untuk membantu suatu organisasi menentukan dan mengukur kemajuan terhadap sasaran. Berdasarkan penilaian dan rekomendasi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2015 – 2019 memerlukan perbaikan, oleh karena itu pada tahun 2017 dilakukan perubahan besar dan menyeluruh terhadap Renstra Kementerian sehingga struktur Sasaran dan Indikator Kinerja di Lingkup Kementerian Pertanian dapat ter-cascading dari level Menteri Pertanian sampai dengan level eselon 4 di lingkup Kementerian Pertanian. Perubahan Renstra tersebut diterapkan mulai tahun 2018 – 2019 dengan tujuan dan indikator kinerja tujuan sebagai berikut:

Page 15: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 9

1. Tujuan Badan Karantina Pertanian pada Revisi Renstra 2015-2019 yaitu:

a. Terjaganya Sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan hama penyakit hewan karantina dan organisme pengganggu tumbuhan karantina.

b. Terjaminnya keamanan produk pertanian yang berasal dari hewan dan tumbuhan

c. Pengendalian importasi dan percepatan eksportasi komoditas pertanian d. Memberdayakan masyarakat dalam pelaksanaan perkarantinaan e. Mewujudkan Pelayanan Prima

2. Indikator Kinerja Tujuan pada Revisi Renstra 2015-2019 yaitu:

a. Persentase media pembawa yang memenuhi jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina.

b. Terjaganya keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan dan memenuhi jaminan keamanan pangan.

c. Jumlah kebijakan perkarantinaan untuk pemasukan / pengeluaran. d. Jumlah pelaksanaan sosialisasi / public awareness. e. Nilai IKM dan IPNBK.

Perubahan sasaran, indikator kinerja dan target secara rinci dapat dilihat dengan membandingkan antara Renstra 2015–2019 yang berlaku tahun 2015 – 2017 sebagaimana Tabel 3 dengan Revisi Renstra 2015 – 2019 yang berlaku tahun 2018 – 2019 sebagaimana Tabel 4 sebagai berikut:

Page 16: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

10 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Tabel 3. Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015 - 2019 (berlaku 2015 – 2017)

PROGRAM/ KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

12. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PENGKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI

Meningkatnya efektifitas pengendalian resiko masuk, tersebar dan keluarnya HPHK dan OPTK

Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

94% 95% 96% - -

Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

86% 87% 88% - -

Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan

86% 87% 88% - -

Meningkatnya kualitas pelayanan tindakan karantina dan pengawasan keamanan hayati terhadap ekspor MP HPHK dan OPTK dan keamanan hayati

Persentase jumlah sertifikat ekspor yang ditolak oleh negara tujuan melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan

0-0,1% 0-0,1% 0-0,1% - -

Meningkatnya kepatuhan dan kepuasan pengguna jasa karantina pertanian

Persentase penyelesaian kasus pelanggaran perkarantinaan

5% 5% 5% - -

Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 80 81 82 - -

Page 17: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 11

PROGRAM/ KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

12.1. Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan

Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan

Jumlah keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian tentang pengawasan dan penindakan perkarantinaan pertanian (DOKUMEN)

2 2 2 - -

Jumlah dokumen pembinaan, dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pengawasan dan penindakan (LAPORAN)

4 4 4 - -

Meningkatnya kualitas kerjasama nasional/ internasional

Jumlah harmonisasi kerjasama perkarantinaan dengan negara mitra yang terimplementasikan (LAPORAN)

1 2 1 - -

Jumlah MOU dengan K/L terkait yang terimplementasikan (DOKUMEN)

1 1 1 - -

Meningkatnya desiminasi SPS dengan stakeholder dan instansi terkait

Jumlah desiminasi SPS 1 1 1 - -

Tersedianya informasi yang valid, handal dan mudah diakses

Jumlah Aplikasi berbasis IT terkait internal dan eksternal perkarantinaan pertanian (APLIKASI)

2 2 2 - -

12.2. Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan

peraturan/keputusan Menteri tentang pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK, dan keamanan hayati hewani (DOKUMEN)

2 1 1 - -

Jumlah keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian tentang pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK, dan keamanan hayati hewani (DOKUMEN)

8 8 7 - -

Page 18: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

12 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

PROGRAM/ KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah dokumen pembinaan, dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK dan keamanan hayati hewani (LAPORAN)

18 18 14 - -

Meningkatnya kualitas laboratorium UPT karantina pertanian

Jumlah UPT yang laboratoriumnya terakreditasi sesuai ruang lingkup tugasnya

3 3 3 - -

Meningkatnya kemampuan deteksi risiko

Jumlah dokumen Analisis Resiko HPHK (DOKUMEN)

0 2 3 - -

12.3. Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

Tersusunnya kebijakan teknis perkarantinaan

peraturan/keputusan Menteri tentang pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK, dan keamanan hayati nabati (DOKUMEN)

2 1 2 - -

Jumlah keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian tentang pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK, dan keamanan hayati nabati (DOKUMEN)

10 10 8 - -

Jumlah dokumen pembinaan, dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK dan keamanan hayati nabati (LAPORAN)

18 18 12 - -

Page 19: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 13

PROGRAM/ KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya kualitas laboratorium UPT karantina pertanian

Jumlah UPT yang laboratoriumnya terakreditasi sesuai ruang lingkup tugasnya

3 3 3 - -

Meningkatnya kemampuan deteksi risiko

Jumlah dokumen Analisis Resiko HPHK (DOKUMEN)

10 10 10 - -

12.4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian

Tersedianya SDM aparatur yang kompeten dan professional

Jumlah kegiatan pelatihan yang diselenggarakan (KEG)

6 13 13 - -

Jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan / pelatihan (ORG)

500 500 500 - -

Terkelolanya anggaran secara optimal

Opini BPK terhadap laporan keuangan BADAN KARANTINA PERTANIAN

WTP WTP WTP - -

Terwujudnya good governance & clean government

Jumlah dokumen perencanaan, evaluasi & pelaporan karantina pertanian (Dokumen)

17 17 17 - -

Jumlah dokumen rencana kinerja & penyusunan anggaran

65 65 65 - -

Jumlah dokumen pengembangan & pengelolaan kepegawaian (Dokumen)

5 5 5 - -

Jumlah dokumen pengembangan integritas Badan Karantina Pertanian dan reformasi birokrasi (Dokumen)

1 3 3 - -

Jumlah dokumen tata laksana dan inisiatif anti korupsi

1 3 3 - -

Jumlah peraturan perkarantinaan yang telah disahkan (Dokumen)

3 3 3 - -

Jumlah laporan indeks kepuasan informasi layanan perkarantinaan (Bulan Layanan)

12 12 12 - -

Page 20: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

14 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

PROGRAM/ KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah laporan pengelolaan TU & rumah tangga (Laporan)

12 12 12 - -

Tingkat Dukungan Aparatur pegawai & Layanan Perkantoran (BULAN LAYANAN)

12 12 12 - -

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT)

88 100 100 - -

12.5. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

Pengembangan teknik dan metoda pengujian laboratorium

Jumlah teknik dan metoda pengujian laboratorium yang dikembangkan (DOKUMEN)

1 8 8 - -

Jumlah validasi metode pengujian (LAPORAN)

1 8 8 - -

Jumlah koleksi HPHK dan OPTK (DOKUMEN)

10 10 10 - -

Jumlah akreditasi ruang lingkup pengujian HPHK dan OPTK (LAPORAN)

6 6 6 - -

Jumlah Sampel Uji Rujukan (LAPORAN) 1600 1440 1296 - -

Jumlah ruang lingkup yang tersertifikasi (LAPORAN)

1 1 1 - -

Dukungan Internal Administrasi (BULAN) 12 12 12 - -

pengembangan teknik dan metoda uji terap

Jumlah teknik dan metode uji terap yang dikembangkan (DOKUMEN)

3 3 3 - -

Jumlah uji terap yang dapat dipublikasikan melalui jurnal nasional / internasional (DOKUMEN)

1 1 1 - -

Page 21: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 15

PROGRAM/ KEGIATAN

SASARAN INDIKATOR TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah juklak/juknis yang di desiminasi 6 6 6 - -

Dukungan Internal Administrasi (BULAN) 12 12 12 - -

Terwujudnya good governance & clean government

Dukungan aparatur pegawai & layanan perkantoran (BULAN LAYANAN)

12 12 12 - -

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT)

79 100 100 - -

12.6. Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

Meningkatnya tindakan karantina

Jumlah sertifikat karantina Impor, ekspor dan Antar Area terhadap media pembawa OPTK dan HPHK melalui pelaksanaan tindakan karantina (LAPORAN)

1 Juta 1 Juta 1 Juta - -

Dukungan Internal Administrasi pengelolaan Sertifikasi Karantina Pertanian (BULAN)

12 12 12 - -

Terwujudnya good governance & clean government

Dukungan Aparatur Pegawai & Layanan Perkantoran (BULAN LAYANAN)

12 12 12 - -

Tersedianya sarana dan prasarana perkarantinaan yang memadai

Jumlah dan jenis sarana, infrastruktur, teknologi informasi yang sesuai kebutuhan dan memadai (UNIT)

1982 2000 2000 - -

Penambahan jumlah instalasi karantina hewan dan tumbuhan yang sesuai standar

20% 20% 20% - -

Page 22: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

16 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Tabel 4. Rencana Strategis Badan Karantina Pertanian 2015 – 2019 (berlaku 2018 – 2019)

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IKSS Kementerian Pertanian

SS3.Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKSS 5A Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

- - - 0,1% 0,1%

SS5. Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

IKSS 8A Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan* terhadap total kasus komoditas pertanian impor

- - - 40,0% 40,0%

SS9. Terkendalinya penyebaran OPT dan DPI pada tanaman serta penyakit pada hewan.

IKSS 14D Rasio penyebaran OPTK pada komoditas pertanian melalui tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

- - - 0,007% 0,006%

IKSS 15B Rasio penyebaran HPHK pada hewan melalui tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

- - - 0,00019% 0,000185%

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

- - - 100% 100%

Page 23: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 17

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

- - - 0,1% 0,1%

SASARAN PROGRAM 2: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

- - - 40% 40%

SASARAN PROGRAM 3: Terkendalinya penyebaran OPTK pada tumbuhan

IKSP.4. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

- - - 0,007% 0,006%

SASARAN PROGRAM 4: Terkendalinya penyebaran HPHK pada hewan

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

- - - 0,00019% 0,000185%

SASARAN PROGRAM 5: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

- - - 84 85

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

- - - 87 90

SASARAN PROGRAM 6: Meningkatnya kualitas layanan publik Badan Karantina Pertanian

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

- - - 83 84

Page 24: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

18 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan

SASARAN PROGRAM 2: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

- - -

SASARAN KEGIATAN 1: Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total komoditas pertanian impor

IKK.008 Jumlah kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan pada tahun berjalan (Jumlah)

- - - 12 10

SASARAN KEGIATAN 1.b: Meningkatnya kualitas perjanjian kerjasama perkarantinaan

IKK.009. Rasio Perjanjian Kerjasama yang ditindaklanjuti terhadap total perjanjian kerjasama perkarantinaan yang ditandatangani (%)

- - - 100 100

SASARAN KEGIATAN 1.c: Tersedianya informasi yang valid dan mudah di akses

IKK.010. Tingkat ketersediaan (availability) informasi perkarantinaan per tahun (jam Tahun)

- - - 8322 8322

Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

- - -

SASARAN KEGIATAN 2: Meningkatnya kepatuhan komoditas impor terhadap persyaratan impor Indonesia

IKK 001. Rasio komoditas impor hewani dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor hewan dan hayati hewani yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan (%)

- - - 100 100

Page 25: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 19

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

SASARAN KEGIATAN 3: Menurunnya jumlah kasus komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak Negara tujuan ekspor

IKK 002. Jumlah komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak Negara tujuan ekspor karena masalah kesehatan dan keamanan (kali)

- - - 0 0

SASARAN KEGIATAN 4: Terkendalinya penyebaran HPHK

IKK.003. Rasio temuan HPHK pada komoditas tumbuhan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan (%)

- - - 0,00019 0,000185

Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

- - -

SASARAN KEGIATAN: 5: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKK.004. Rasio komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan (%)

- - - 100 100

IKK.005. Jumlah komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan (kali)

- - - 37 37

SASARAN KEGIATAN: 6: Terkendalinya penyebaran OPTK

IKK.006. Rasio temuan OPTK pada komoditas tumbuhan melalui media pembawa di tempat

- - - 0,007 0,006

Page 26: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

20 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan (%)

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian

SASARAN PROGRAM 5: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

- - -

SASARAN KEGIATAN: 7: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instnasi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKK.011. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (NIlai)

- - - 84 85

IKK.012. Nilai kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011) (Nilai)

- - - 87 90

SASARAN KEGIATAN: 8: Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKK.013. Rasio Temuan BPK yang terjadi berulang (tahun berjalan) terhadap total temuan BPK pada tahun sebelumnya (%)

- - - 10 0

IKK.014. Rasio Temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian atas pengelolaan keuangan di lingkungan Badan Karantina Pertanian yang terjadi berulang (tahun berjalan) terhadap total temuan pada tahun sebelumnya (%)

- - - 10 0

SASARAN KEGIATAN: 9: Tersedianya peraturan perundang-undangan perkarantinaan sesuai kebutuhan

IKK.015. Rasio peraturan perkarantinaan yang dihasilkan dibanding total peraturan perkarantinaan yang dibutuhkan pada tahun berjalan (%)

- - - 100 100

Page 27: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 21

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

SASARAN KEGIATAN: 10: Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Badan Karantina Pertanian

IKK.015. Tingkat kepuasan unit kerja eselon II, III dan IV terhadap layanan Sekretariat Badan Karantina Pertanian (Skala likert 1-4)

- - - 3 3

Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

- - -

SASARAN KEGIATAN: 11: Menurunnya jumlah kasus komoditas pertanian ekspor yang ditolak Negara tujuan

IKK.016. Jumlah komoditas ekspor pertanian yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk (Jumlah)

- - - 1 1

SASARAN KEGIATAN: 12: Terlaksananya pengendalian impor komoditas pertanian

IKK.017. Rasio komoditas impor pertanian yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan (%)

- - - 100 100

SASARAN KEGIATAN: 13: Terjaminnya kualitas dan kemanan pangan strategis nasional

IKK.018. Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

- - - 100 100

SASARAN KEGIATAN: 14: Terkendalinya penyebaran OPTK dan HPHK terhadap komoditas pertanian

IKK.019. Rasio temuan HPHK dan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup UPT KP terhadap total komoditas pertanian

- - - 0,1 0,1

Page 28: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

22 Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

SASARAN KEGIATAN: 15: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

IKK.020. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan UPT KP yang terjadi berulang

- - - 2 1

IKK.021. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang

- - - 2 1

Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metode

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional (BBUSKP)

- - -

SASARAN KEGIATAN: 16: Tersedianya standar pengujian karantina pertanian yang sesuai kebutuhan

IKK.022. Rasio standar pengujian karantina pertanian yang dimanfaatkan dibanding total standar pengujian yang dihasilkan (%)

- - - 90 100

SASARAN KEGIATAN: 17: Meningkatnya kualitas layanan publik Uji Standar Karantina Pertanian

IKK.023. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBUSKP (nilai)

- - - 83 84

SASARAN KEGIATAN: 18: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

IKK.024. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan yang terjadi berulang

- - - 0 0

IKK.025. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang

- - - 0 0

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional (BUTTMKP)

- - -

Page 29: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 23

Program/ Kegiatan

Sasaran Indikator Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019

SASARAN KEGIATAN: 19: Tersedianya metode uji terap teknik dan metode perkarantinaan

IKK.026. Rasio metode uji terap teknik dan metode perkarantinaan yang dimanfaatkan dibanding total hasil uji terap dan metode perkarantinaan yang dihasilkan (%)

- - - 100 100

IKK.027. Rasio kerjasama terkait pengembangan teknik dan metode uji terap karantina pertanian yang ditindaklanjuti dibanding total kerjasama yang disepakati pada tahun berjalan (%)

- - - 100 100

SASARAN KEGIATAN: 20: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

IKK.027. Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan yang terjadi berulang

- - - 0 0

IKK.028. Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang

- - - 0 0

Page 30: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 24

C. Program, Kegiatan dan Output Sasaran dan indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja tersebut, diwujudkan melalui Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan sasaran program dan indikator kinerja sasaran program sebagaimana Tabel 2. Selanjutnya dalam rangka pencapaian target indikator kinerja, direalisasikan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan dan output kegiatan sebagaimana Tabel 5.

Tabel 2. Output, pagu dan realisasi anggaran yang mendukung Indikator Kinerja

Badan Karantina Pertanian tahun 2019

Nama Indikator/ Kegiatan/ Output Total TVK (Vol.)

Total RVK (Vol.)

Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Realisasi

(%)

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

1818 Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan

1818.101 Kebijakan Teknis Pengawasan dan Penindakan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan (Dokumen)

12,00 12,00 7.868.242.000 7.852.199.019 99,80

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

1819 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

1819.101 Kebijakan Teknis Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani (Dokumen)

41,00 41,00 7.841.325.000 7.684.047.078 97,99

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

1819 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

1819.102 Kebijakan Pulau Karantina (Dokumen)

1,00 1,00 122.436.000 119.296.000 97,44

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

1820 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

1820.101 Kebijakan Teknis Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati (Dokumen)

43,00 43,00 10.628.824.000 10.408.102.047 97,92

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

1821 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian

Page 31: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 25

Nama Indikator/ Kegiatan/ Output Total TVK (Vol.)

Total RVK (Vol.)

Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Realisasi

(%)

1821.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I (Layanan)

1,00 1,00 43.301.312.000 43.154.663.660 99,66

1821.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal (Layanan)

1,00 1,00 2.100.922.000 2.087.207.315 99,35

1821.994 Layanan Perkantoran (Layanan)

1,00 1,00 28.574.042.000 28.487.059.710 99,70

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

1822 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

1822.101 Metode Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati (Dokumen)

21,00 21,00 10.736.461.000 10.725.717.336 99,90

IKSP.4. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yangditetapkan

1822 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

1822.102 Metode Uji Laboratorium Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati (Dokumen)

13,00 13,00 5.054.401.000 5.043.871.147 99,79

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

1822 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

1822.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal (Layanan)

2,00 2,00 4.618.657.000 4.606.089.288 99,73

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

1822 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

1822.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker (Layanan)

2,00 2,00 7.932.677.000 7.891.322.213 99,48

1822.994 Layanan Perkantoran (Layanan)

2,00 2,00 19.802.529.000 19.710.425.262 99,53

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

Page 32: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 26

Nama Indikator/ Kegiatan/ Output Total TVK (Vol.)

Total RVK (Vol.)

Pagu (Rp.) Realisasi (Rp.) Realisasi

(%)

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

1823.101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati (Sertifikat)

1.024.433 1.206.938 77.962.194.000 76.602.771.125 98,26

1823.102 Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan (Tahun)

1,00 1,00 38.403.780.000 37.719.329.359 98,22

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

1823.103 Pengawasan dan Penindakan (Dokumen)

50,00 90,00 7.243.104.000 7.029.743.664 97,05

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

1823.202 Prasarana Wilker, sentra produksi, distribusi dan Importasi/Pengembangan Sapi (M2)

5.244,47 2.968,80 8.550.704.000 8.540.716.848 99,88

1823.211 Sarana PLBN (Unit) 328,00 332,00 4.795.672.000 4.776.575.912 99,60

1823.212 Prasarana Infrastruktur PLBN (M2)

1.394,50 1.665,98 8.820.049.000 8.811.822.750 99,91

1823.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal (Layanan)

128,80 483,98 158.303.625.000 157.776.269.802 99,67

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

1823.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker (Layanan)

94,00 219,45 48.446.961.000 47.868.054.601 98,81

1823.994 Layanan Perkantoran (Layanan)

127,00 409,70 438.200.489.000 434.699.048.668 99,20

Total

939.308.406.000 931.594.332.804 99,18

D. Analisis Lingkungan Strategis

Perubahan lingkungan strategis yang cepat akan mempengaruhi kinerja penyelenggaraan perkarantinaan hewan dan tumbuhan. Pengaruh lingkungan strategis tersebut berhubungan dengan kondisi internal dan eksternal Badan Karantina Pertanian.

Page 33: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 27

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja Badan Karantina Pertanian Tahun 2019 dianalisa dengan: 1. Membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2019, 2. Membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2019 dengan realisasi

kinerja tahun sebelumnya (2018) 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2019 dengan

target jangka menengah 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2019 dengan standar di

Kementerian Pertanian 5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/

penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya 7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun

kegagalan pencapaian kinerja. Keberhasilan setiap capaian sasaran dan indikator kinerja ditentukan dengan persentase pencapaian target yang telah ditetapkan sebagai berikut: A. Sangat Berhasil : > 100% B. Berhasil : 80 – 100% C. Cukup Berhasil : 60 – (< 80%) D. Kurang Berhasil : < 60% Apabila terdapat capaian yang sangat melampaui target atau lebih dari 200% dari target, dinyatakan dalam data anomali yaitu 200%*). Angka ini merupakan salah satu kriteria yang disepakati dalam PMK 249/2011 Jo. 214/2017. Pengukuran kinerja dilakukan melalui perhitungan capaian Indikator kinerja. Data perhitungan capaian indikator kinerja tersebut bersumber dari aplikasi basis data kegiatan operasional Karantina Pertanian yang tersedia pada aplikasi IQ-FAST maupun laporan Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati serta Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Infromasi Perkarantinaan. Data dimaksud sebagai mana Tabel 7 memuat: 1. Data operasional perkarantinaan yang diperoleh dari aplikasi IQ-FAST; 2. Data penolakan komoditas ekspor oleh negara tujuan berdasarkan rekap

data dari Pusat KH dan KHH serta Pusat KT dan KHN; 3. Data penyelesaian kasus sampai dengan P21 berdasarkan rekap data dari

Pusat KKIP; 4. Data temuan OPTK dan HPHK dari hasil pemantauan Pusat KH dan KHH

serta Pusat KT dan KHN; 5. Nilai AKIP berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal; 6. Nilai Kinerja berdasarkan PMK 249/2011 Jo. 214 tahun 2017; 7. Nilai IKM berdasarkan hasil survey IKM yang dilakukan UPT Karantina

Pertanian tiap semester.

Perkembangan capaian Indikator Kinerja Sasaran Program (IKSP) tahun 2015–2017 secara lengkap sebagaimana Tabel 6.

Page 34: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 28

Tabel 3. Perkembangan capaian dan target IKSP 2015 – 2017

Indikator Kinerja Target dan Realisasi

2015 2016 2017

% realisasi

thd target th 2017

% realisasi thd target

jangka menengah

IKSP.1 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina impor di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

Target IKSP.1

94,00% 95,00% 96,00% - -

Realisasi IKSP.1

98,78% 99,15% 99,22% 103,35% 101,24%

IKSP.2 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pemasukan yang telah ditetapkan

Target IKSP.2

86,00% 87,00% 88,00% - -

Realisasi IKSP.2

92,17% 99,75% 99,78% 113,38% 110,86%

IKSP.3 Persentase media pembawa yang memenuhi sistem jaminan kesehatan melalui sertifikasi karantina antar area di tempat pengeluaran yang telah ditetapkan

Target IKSP.3

86,00% 87,00% 88,00% - -

Realisasi IKSP.3

90,00% 99,80% 99,88% 113,50% 110,98%

IKSP.4 Persentase jumlah sertifikat ekspor yang ditolak oleh negara tujuan melalui tempat pengeluaran yang ditetapkan

Target IKSP.4

0-0,10% 0-0,10% 0-0,10% - -

Realisasi IKSP.4

0,02% 0,02% 0,02% 200%*) 200%*)

IKSP.5 Persentase penyelesaian kasus pelanggaran perkarantinaan

Target IKSP.5

5,00% 5,00% 5,00% - -

Realisasi IKSP.5

43,90% 44,44% 80% 200%*) 200%*)

IKSP.6 Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Badan Karantina Pertanian

Target IKSP.6

80,00 81,00 82,00 - -

Realisasi IKSP.6

83,30 83,84 84,58 103,15% 100,69%

Pengukuran Indikator Kinerja revisi renstra 2015-2019 menggunakan data sebagaimana Tabel 7 sebagai berikut:

Page 35: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 29

Tabel 4. Data terkait penghitungan capaian indikator kinerja Badan Karantina Pertanian Tahun 2019

No Parameter Jumlah

1. Pembebasan Impor KH = yang memenuhi persyaratan 33.214

2. Pembebasan Impor KT = yang memenuhi persyaratan 87.635

3. Sertifikasi Ekspor KH (HC) 20.383

4. Sertifikasi Ekspor KT (PC) 166.710

5. Pembebasan Domestik Masuk KH 226.458

6. Pembebasan Domestik Masuk KT 145.786

7. Sertifikasi Dokel KH 420.986

8. Sertifikasi Dokel KT 372.691

9. Jml Pemeriksaan Impor KH 33.737

10. Jml Pemeriksaan Impor KT 89.494

11. Jml Pemeriksaan Domas KH 20.392

12. Jml Pemeriksaan Domas KT 167.360

13. Jml Pemeriksaan Dokel KH 227.511

14. Jml Pemeriksaan Dokel KT 145.288

15. Penolakan ekspor KH 0

16. Penolakan ekspor KT (NNC) 57

17. Jml Kasus Karantina Impor yang sampai P21 7

18. Jml Kasus Impor yang ditangani PPNS Karantina (P1/P2) 13

19. Jenis temuan HPHK Gol I pada pemantauan (jumlah) 3

20. Jenis temuan HPHK Gol II pada pemantauan (jumlah) 54

21. Jenis temuan OPTK A1 pada pemantauan (jumlah) 10

22. Jenis temuan OPTK A2 pada pemantauan (jumlah) 43

23. Nilai implementasi SAKIP tahun 2018 91,70

24. Nilai Kinerja Keuangan (PMK 249/2011 jo. 214/2017) 96,18

25. Nilai IKM tahun 2019 85,41

Keterangan: 1. Sumber data: IQ-FAST, Laporan Sekretariat Badan, Pusat KH & KHH,

Pusat Kt & KHN, Pusat KKIP; 2. Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran perkarantinaan merupakan kasus

pro-justisi pada saat importasi komoditas pertanian, terjadi di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan, ditangani oleh PPNS Badan Karantina Pertanian dan mencapai P-21 (rincian terlampir);

3. Temuan HPHK dan OPTK merupakan hasil pemantauan tahun 2019 yang dikeluarkan oleh Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani serta Pusat Karantina Tumbuhan dan Kemananan Hayati Nabati (rincian terlampir);

4. Nilai Implementasi SAKIP 2018 merupakan hasil penilaian Inspektorat Jenderal pada tahun 2019;

5. Niai Kinerja Keuangan berasal dari Aplikasi SMART PMK 214/2017 Kementerian Keuangan;

6. Nilai IKM tahun 2019 merupakan nilai rata-rata survey Kepuasan Masyarakat semester I dan II yang dilakukan oleh UPT Karantina Pertanian tahun 2019.

Analisis capaian kinerja terhadap capaian indikator kinerja Badan Karantina Pertanian tahun 2019 adalah sebagaimana Tabel 8.

Page 36: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 30

Tabel 5. Indikator Kinerja Badan Karantina Pertanian

Sasaran Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

(%)

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

100% 100% 100%

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

0,1% 0,03% 170%

SASARAN PROGRAM 2: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

40% 53,85% 134,62%

SASARAN PROGRAM 3: Terkendalinya penyebaran OPTK pada tumbuhan

IKSP.4. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

0,006% 0,038% 200%*)

SASARAN PROGRAM 4: Terkendalinya penyebaran HPHK pada hewan

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

0,000185% 0,030675% 200%*)

SASARAN PROGRAM 5: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

85 91,70 107,88%

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

90 96,18 106,87%

SASARAN PROGRAM 6: Meningkatnya kualitas layanan 30nális Badan Karantina Pertanian

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan 30nális Badan Karantina Pertanian

84 85,41 101,68%

Keterangan: *) data anomali

Perhitungan dan analisis capaian kinerja setiap Indikator kinerja Badan Karantina Pertanian adalah sebagai berikut:

Page 37: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 31

1. IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan Jaminan kesehatan merupakan outcome atas proses tindakan karantina dengan diterbitkannya sertifikat pembebasan terhadap media pembawa yang masuk atau diimpor, untuk memastikan bebas HPHK atau OPTK. Target tahun 2019 adalah 100%, perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 𝟏 = (Jumlah impor KH dan KT yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia

Total komoditas impor KH dan KT yang masuk melalui tempat pemasukan yang ditentukan) × 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan: KH (Karantina Hewan), KT (Karantina Tumbuhan) Berdasarkan data sebagaimana Tabel 7 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

𝐈𝐊𝐒𝐏 𝟏 =(𝟑𝟑𝟐𝟏𝟒 + 𝟖𝟕𝟔𝟑𝟓)

(𝟑𝟑𝟐𝟏𝟒 + 𝟖𝟕𝟔𝟑𝟓)× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟏𝟎𝟎%

Tabel 6. Perkembangan capaian IKSP 1

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi thd target

th 2019

% realisasi th 2019 thd

2018

% realisasi thd target jangka

menengah

Target IKSP.1

- - - 100% 100% - - -

Realisasi IKSP.1

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini;

Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 100% atau sama dengan target tahun 2019 sebesar 100% sebagaimana Tabel 9.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya; Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 100% atau sama dengan capaian tahun 2018 sebesar 100% sebagaimana Tabel 9.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah; Dilihat dari capaian kinerja tahun 2019 sebesar 100% atau telah mencapai target jangka menengah yang jatuh pada tahun 2019 yaitu sebesar 100%.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian); Realisasi capaian Kinerja tahun 2019 sebesar 100% telah mencapai standar nasional Kementerian Pertanian yaitu 100%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan kinerja; Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

Page 38: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 32

1) Meningkatnya kepatuhan negara asal dalam memenuhi persyaratan perkarantinaan untuk pemasukan komoditas pertanian ke Indonesia;

2) Kesadaran pelaku usaha dalam pemenuhan persyaratan karantina terhadap pemasukan komoditas pertanian ke Indonesia;

3) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi teknis hasil analisis risiko OPTK dan HPHK;

4) Peningkatan tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional perkarantinaan.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan: 1) Penguatan regulasi dan kebijakan nasional berdasarkan analisis

risiko secara berkelanjutan; 2) Percepatan penetapan dasar hukum dan pedoman pelaksanaan

tindakan karantina dalam rangka mitigasi risiko secara dini sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis untuk mengantisipasi peningkatan lalulintas media pembawa dan perubahan status serta situasi HPHK – OPTK dan keamanan hayati;

3) Meningkatkan kompetensi SDM karantina melalui pendidikan dan pelatihan baik nasional maupun internasional;

4) Mengupayakan akses informasi dan basis data yang akurat dan terkini;

5) Membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain baik nasional maupun internasional;

6) Peningkatan kompetensi pengujan laboratorium, analisis risiko terhadap HPHK/OPTK dan keamanan hayati;

7) Peningkatan mutu sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat pemasukan;

8) Penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina secara berkesinambungan.

9) Layanan prioritas terhadap pemasukan / impor melalui mekanisme automatic release maupun rush handling.

f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 1 menunjukkan efisiensi sebesar 14,16% dengan nilai efisiensi 85,41% sebagaimana perhitungan pada Tabel 10.

Tabel 7. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 1

IKSP Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

1819.101 Kebijakan Teknis Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

7841325000 157277922 14,16%

85,41%

1820.101 Kebijakan Teknis Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

10628824000 220721953

1823.101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

91851330933 15248559808

*) Perhitungan mengikuti formula

Page 39: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 33

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah Program Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan, Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati;

2) Pencapaian target karena pemeriksaan kesehatan dan keamanan hayati terhadap pemasukan media pembawa ke wilayah Indonesia dilakukan oleh petugas karantina yang kompeten, sarana dan prasarana yang mendukung serta implementasi peraturan perkarantinaan dan keamanan hayati terhadap pemasukan media pembawa ke dalam wilayah Indonesia terlaksana dengan baik.

2. IKSP.2. Rasio Komoditas Ekspor Pertanian yang Ditolak Negara

Tujuan terhadap Total Komoditas Ekspor Pertanian Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor, Badan Karantina Pertanian melakukan sertifikasi kesehatan terhadap media pembawa ekspor. Keberhasilan sertifikasi ekspor diukur dari jumlah komoditas pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor dibanding jumlah ekspor komoditas pertanian yang disertifikasi. Komoditas pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan diukur melalui jumlah pemberitahuan ketidak sesuaian dari negara tujuan ekspor dalam bentuk Notification of Non-Compliance (NNC), Brafak, atau dokumen lainnya. Target dari indikator kinerja 0 – 0,1% artinya maksimal sertifikasi produk pertanian ekspor yang tidak memenuhi persyaratan negara tujuan sebesar 0,1%, penghitungan indikator sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 𝟐 =Jumlah pemberitahuan ekspor KH dan KT yang ditolak negara tujuan

Jumlah sertifikasi ekspor KH dan KT× 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan: KH (Karantina Hewan), KT (Karantina Tumbuhan)

Berdasarkan data lalulintas ekspor media pembawa dan pemberitahuan ketidaksesuaian dari negara tujuan ekspor selama tahun 2019 sebagaimana Tabel 7 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 𝟐 =(𝟎 + 𝟓𝟕)

(𝟐𝟎𝟑𝟖𝟑 + 𝟏𝟔𝟔𝟕𝟏𝟎)× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟎, 𝟎𝟑%

Page 40: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 34

Tabel 8. Perkembangan capaian IKSP. 2

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi

thd target th 2019

% realisasi th 2019 thd

2018

% realisasi thd target jangka

menengah

Target IKSP.2

0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% - - -

Realisasi IKSP.2

0,02% 0,02% 0,02% 0,01% 0,03% 170% -200%*) 170%

Keterangan: *) data anomali

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0,03% yang berarti tidak melebihi nilai maksimal yang diperkenankan tahun 2019 sebesar 0,10% sebagaimana Tabel 11.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya. Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0,03%, realisasi tersebut lebih rendah 0,02% didandingkan realisasi kinerja tahun 2018 sebesar 0,01% sebagaimana Tabel 11. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kebijakan akselerasi ekspor tahun 2019 mendorong tingginya frekuensi ekspor komoditas pertanian terutama komoditas tumbuhan. Berdasarkan data tahun 2018 frekuensi ekspor komoditas hewan 21643 kali dan komoditas tumbuhan 157420 kali, sedangkan pada tahun 2019 frekuensi ekspor komoditas hewan 20383 kali dan komoditas tumbuhan 166710 kali. Tingginya frekuensi ekspor tersebut ternyata membawa konsekuensi semakin besar peluang komoditas yang ditolak di negara tujuan.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah. Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0,03%, realisasi kinerja tersebut telah mencapai target yaitu tidak melebihi target maksimal jangka menengah tahun 2019 sebesar 0,10% sebagaimana Tabel 11.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian) Realisasi capaian Kinerja tahun 2019 sebesar 0,03% telah memenuhi standar standar nasional Kementerian Pertanian yaitu tidak melebihi 0,10%. Indikator kinerja ini merupakan cascading adopsi langsung dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja: Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan: 1) Penguatan regulasi ekspor komoditas pertanian; 2) Percepatan pelayanan sertifikasi ekspor komoditas pertanian

melalui penerapan inline inspection; 3) Penyediaan informasi teknis dalam rangka memenuhi persyaratan

negara tujuan; 4) Upaya pemenuhan protokol dalam rangka perluasan akses pasar

ekspor komoditas pertanian; 5) Penyediaan protokol ekspor untuk beberapa komoditas unggulan

dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan; 6) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Badan

Karantina dan pihak ketiga dalam menjalankan tindakan karantina melalui pelatihan, dan bimbingan teknis (diseminasi);

Page 41: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 35

7) Pengembangan teknik dan metoda pemeriksaan kesehatan dan keamanan hayati serta tindakan perlakuan terhadap komoditas pertanian yang akan di ekspor;

8) Penerapan dan pengembangan sertifikat elektronik dengan negara tujuan ekspor seperti Selandia baru, Belanda, Australia;

9) Kemampuan untuk memenuhi persyaratan fitosanitari negara tujuan ekspor yang mengalami perubahan antara lain: Uni Eropa dan Thailand.

Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang dapat dilakukan: 1) Dukungan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam aspek

perkarantinaan (pemenuhan persyaratan negara tujuan), untuk mendukung akselerasi ekspor komoditas unggulan;

2) Meningkatkan kerjasama bilateral dalam kerangka SPS dengan negara tujuan ekspor sehingga komoditas pertanian Indonesia dapat diterima di pasar Internasional;

3) Akreditasi laboratorium pengujian yang diakui secara internacional;

4) Membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi terkait baik nasional maupun internacional;

5) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui pelatihan baik nasional maupun internasional;

6) Peningkatan pengawasan terhadap pihak ketiga yang terdaftar sebagai pelaksana tindakan karantina tertentu melalui penerapan sistem audit;

7) Pemenuhan sarana dan prasarana tindakan karantina khususnya tindakan pemeriksaan dan perlakuan media pembawa di UPT tempat pengeluaran.

8) Pemanfaatan hasil uji terap dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi tindakan karantina sebagai pendukung akselerasi ekspor.

9) Melakukan bimbingan teknis akselerasi ekspor.

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 2 menunjukkan efisiensi sebesar 48,77% dengan nilai efisiensi 171,94% sebagaimana perhitungan pada tabel 12.

Tabel 9. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSP. 2

IKSP/ Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

1819.101 Kebijakan Teknis Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

13330252500 5646205422 48,77% 171,94%

1820.101 Kebijakan Teknis Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

18069000800 7660898753

1822.101 Metode Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati

18251983700 7526266364

1823.101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

156147262586,58 79544491462

*) Perhitungan mengikuti formula

Page 42: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 36

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati.

2) Pencapaian target karena meningkatnya pengetahuan eksportir terhadap persyaratan ekspor negara tujuan, meningkatnya pengetahuan dan wawasan petugas karantina terhadap informasi teknis yang harus dipenuhi terhadap komoditas ekspor sehingga pemenuhan persyaratan negara tujuan terlaksana dengan baik.

3) Peningkatan mutu dan kesehatan komoditas pertanian ekspor; 4) Kemudahan akses informasi terhadap persyaratan negara tujuan.

3. IKSP.3. Rasio Kasus Komoditas Pertanian Impor Pangan Strategis

yang Diselesaikan terhadap Total Kasus Komoditas Pertanian Impor Penegakan hukum merupakan salah satu bagian penting dalam mendukung pelaksanaan perkarantinaan. Pengukuran indikator kinerja ini dilakukan dengan membandingkan jumlah kasus yang ada pada tahun 2019 dibanding jumlah kasus yang dapat diselesaikan sampai tahap P21. Batasan kasus yang dihitung pada indikator ini adalah kasus yang masuk pro-justisi, terjadi di tempat pemasukan dan atau pengeluaran yang ditetapkan serta ditangani oleh PPNS Badan Karantina Pertanian dengan perhitungan sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 𝟑 =𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝑲𝑯 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝑻 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒔𝒆𝒍𝒆𝒔𝒂𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒑𝒂𝒊 𝒕𝒂𝒉𝒂𝒑 𝑷𝟐𝟏

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒌𝒂𝒔𝒖𝒔 𝒑𝒆𝒍𝒂𝒏𝒈𝒈𝒂𝒓𝒂𝒏 𝑲𝑯 𝒅𝒂𝒏 𝑲𝑻 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒋𝒂𝒅𝒊× 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan: KH (Karantina Hewan), KT (Karantina Tumbuhan)

Berdasarkan data Kasus pelanggaran perkarantinaan dan penyelesaiannya sampai P21 selama tahun 2019 sebagaimana Tabel 7 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 𝟑 =𝟕

𝟏𝟑× 𝟏𝟎𝟎% = 𝟓𝟑, 𝟖𝟓%

Tabel 10. Perkembangan capaian IKSP. 3

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi thd target

th 2019

% realisasi th 2019

thd 2018

% realisasi thd target

jangka menengah

Target IKSP.3

5,00% 5,00% 5,00% 40,00% 40,00% - - -

Realisasi IKSP.3

43,90% 44,44% 80,00% 43,59% 53,85% 134,62% 123,54% 134,62%

Page 43: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 37

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini Realisasi penyelesaian kasus tahun 2019 sebesar 53,85%, realisasi tersebut telah melebihi target sebesar 40% sebagaimana Tabel 13.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya. Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 53,85%, realisasi tersebut lebih tinggi 10,26% dibanding dengan realisasi tahun 2018 sebesar 43,59%. Pada perhitungan pada tahun 2017 yang dianggap penyelesaian kasus adalah P21 dan SP3, namun untuk penghitungan capaian kinerja tahun 2018 - 2019 yang dianggap penyelesaian kasus adalah P21 saja dan terjadi perubahan cara pengukuran dan perhitungan dari persentase penurunan kasus menjadi jumlah penyelesaian kasus sehinga dilakukan perubahan target dari yang semula 5% menjadi 40%. Perubahan tersebut dilakukan karena adanya Revisi Renstra 2015-2019 lingkup Kementerian Pertanian secara menyeluruh sehingga dilakukan perubahan Renstra dan indikator kinerja Badan Karantina Pertanian Tahun 2018 – 2019 sebagaimana Tabel 13.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah. Capaian kinerja tahun 2019 sebesar 53,85% telah memenuhi target jangka menengah sampai dengan tahun 2019 sebesar 40% sebagaimana Tabel 13.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian) Realisasi capaian Kinerja tahun 2019 sebesar 53,85% telah mencapai standar nasional Kementerian Pertanian yaitu sebesar 40%. Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian dan telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian sebagai standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja. Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan: 1) Peningkatan kompetensi SDM karantina pertanian dalam bidang

kewasdakan melalui workshop PPNS, Intelijen dan Polsus; 2) Dukungan TNI AD, TNI AL dan POLRI dalam pengawasan dan

penindakan perkarantinaan melalui kerjasama yang tertuang dalam MoU;

3) Patroli bersama dalam rangka tindak lanjut perjanjian kerjasama dengan instansi terkait;

4) Penguatan kerja sama perkarantinaan secara regional melalui BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Phillipina) dan IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle);

5) Peningkatan koordinasi kewasdakan regional dan nasional dengan instansi terkait penegakan hokum;

6) Tersedianya pedoman pelaksanaan pengawasan dan penindakan.

Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang dapat dilakukan:

Page 44: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 38

1) Penyusunan dan penyempurnaan regulasi dan pedoman kewasdakan;

2) Penguatan sinergitas petugas karantina dalam melaksanakan fungsi PPNS, Intelijen dan pelaksanaan teknis perkarantinaan;

3) Peningkatan kualitas PPNS, Intelijen dan Polsus melalui pendidikan dan pelatihan kewasdakan;

4) Penguatan koordinasi dengan TNI-POLRI, BC, POS, Jasa Pengiriman dan pengembangan kerjasama dengan instansi terkait lainnya dalam mendukung pengawasan dan penindakan perkarantinaan;

5) Pengembangan kerjasama bilateral perkarantinaan wilayah perbatasan (PNG, Timor Leste, Malaysia);

6) Pengembangan kerjasama bilateral perkarantinaan (Jerman, China, Itali, Maroco, Turki, EU, Sudi Arabia, Rusia, RDTL, Azarbaizan, Bosnia, Peru, dll);

7) Penguatan kerja sama perkarantinaan secara regional 38 anggota BIMP-EAGA (Brunei Darusalam, Indonesia, Malaysia dan Phillipina) dan IMT-GT (Indonesia, Malaysia, Thailand, Growth Triangle);

8) Penguatan pengawasan berbasis data elektronik melalui aplikasi SIWASDAK yang terintegrasi dengan IQ FAST dan sertifikat elektronik (E-Cert);

9) Penderasan informasi perkarantinaan melalui media informasi Badan Karantina Pertanian dalam rangka kegiatan Pre-emtif;

10) Update layanan prioritas.

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 5 menunjukkan efisiensi sebesar 47,12% dengan nilai efisiensi 167,80% sebagaimana perhitungan pada Tabel 14.

Tabel 11. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSP. 3

IKSP Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

1818.101 Kebijakan Teknis Pengawasan dan Penindakan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan

10592227380 2740028361 47,12% 167,80%

1823.103 Pengawasan dan Penindakan

17551199889 10521456225

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah Program Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati, dan kegiatan kewasdakan di UPT;

Page 45: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 39

2) Peningkatan kompetensi SDM kewasdakan melalui rapat koordinasi kewasdakan, rapat koordinasi dan evaluasi dengan instansi terkait, workshop, bimtek, pembinaan kewasdakan;

3) Dukungan TNI AD, TNI AL, POLRI, Bea Cukai, POS dan Jasa Pengiriman serta instansi terkait lainnya dalam pengawasan dan penindakan perkarantinaan;

4) Penguatan kerja sama perkarantinaan secara regional melalui BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Phillipina) dan IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle);

5) Pengembangan sistem pengawasan berbasis data melalui aplikasi IQ FAST dan sertifikat elektronik (E-Cert).

4. IKSP.4. Rasio Temuan OPTK pada Komoditas Pertanian Melalui Media Pembawa di Tempat Pemasukan/ Pengeluaran yang Ditetapkan Temuan OPTK merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Badan Karantina Pertanian dalam melakukan upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPTK ke dalam wilayah Indonesia. Perhitungan capaian indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 𝟒 = (𝑱𝒆𝒏𝒊𝒔 𝑻𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 𝑶𝑷𝑻𝑲 𝑨𝟏

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒌𝒔𝒂𝒂𝒏 𝑰𝒎𝒑𝒐𝒓+

𝑱𝒆𝒏𝒊𝒔 𝑻𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 𝑶𝑷𝑻𝑲 𝑨𝟐

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒌𝒔𝒂𝒂𝒏 𝑫𝑴 + 𝑫𝑲)) × 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan: penghitungan terhadap temuan OPTK pada kegiatan

pemantauan karantina tumbuhan dan frekuensi Impor, Domestik Masuk (DM), Domestik Keluar (DK)

Berdasarkan data sebagaimana Tabel 7 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

𝐈𝐊𝐒𝐏 𝟒 = (𝟏𝟎

𝟖𝟗𝟒𝟗𝟒+

𝟒𝟑

𝟏𝟔𝟕𝟑𝟔𝟎 + 𝟏𝟒𝟓𝟐𝟖𝟖) × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟎, 𝟎𝟑𝟖%

Tabel 12. Perkembangan capaian IKSP. 4

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi thd target

th 2019

% realisasi th 2019

thd 2018

% realisasi thd target jangka

menengah

Target IKSP.4

- - - 0,007% 0,006% - - -

Realisasi IKSP.4

- - - 0,021% 0,038% 200*) 180,95 200*)

*) data anomali

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini. Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0,038% atau lebih tinggi dari target tahun 2019 sebesar 0,006% sebagaimana Tabel 15,

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya. Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0,038%, realisasi tersebut lebih tinggi 0,017% daripada tahun 2018 sebesar 0,021% sebagaimana Tabel 15.

Page 46: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 40

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah. Dilihat dari capaian kinerja tahun 2019 sebesar 0,038% telah mencapai target jangka menengah sampai dengan tahun 2019 karena capaian tersebut lebih tinggi 0,032% dari target jangka menengah tahun 2019 sebesar 0,006% sebagaimana Tabel 15.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian). Realisasi capaian Kinerja tahun 2019 sebesar 0,038% telah mencapai standar nasional Kementerian Pertanian yaitu kurang dari target nasional sebesar 0,006%. Indikator kinerja tersebut telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian dan merupakan cascading dari Kementerian Pertanian yang merupakan standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja: Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan: 1) Peningkatan kemampuan deteksi dan identifikasi OPTK terhadap

pemasukan MP ke atau pengiriman dari satu área ke área lain di dalam wilayah Indonesia;

2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam melaksanakan tindakan karantina (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan) melalui pendidikan dan pelatihan;

3) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi hasil analisis risiko OPTK;

4) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional laboratorium.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan: 1) Penguatan regulasi dan kebijakan nasional berdasarkan analisis

risiko; 2) Peninjauan kembali Peraturan Perundangan perkarantinaan

secara berkesinambungan mengikuti perkembangan lingkungan strategis antara lain status dan situasi OPTK;

3) Penguatan kemampuan petugas dalam pengujian laboratorium dan analisis risiko terhadap OPTK antara lain: a) mengupayakan akses informasi dan basis data yang akurat

dan terkini, b) membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain

baik nasional maupun internasional, c) meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui

pendidikan dan pelatihan baik nasional maupun internasional. 4) Peningkatan mutu sarana dan prasarana laboratorium dan tempat

pemeriksaan kesehatan. 5) Penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan

untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina secara berkesinambungan.

f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Page 47: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 41

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 1 menunjukkan efisiensi sebesar 50,10% dengan nilai efisiensi 175,26% sebagaimana perhitungan pada Tabel 16.

Tabel 13. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 4

IKSP Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

IKSP.4. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

1822.102 Metode Uji Laboratorium Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

10108802000 5064930853 50,10% 175,26%

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati;

2) Regulasi yang selalu diperbaharui disesuaikan dengan perkembangan status dan situasi OPTK;

3) Sertifikasi kesehatan terhadap pemasukan MP OPTK ke dan pengiriman MP OPTK dari satu área ke área lain di dalam wilayah Indonesia dilakukan oleh petugas karantina yang kompeten.

4) Pencapaian target karena pemeriksaan kesehatan terhadap pemasukan media pembawa ke wilayah Indonesia dilakukan oleh petugas karantina yang kompeten, sarana dan prasarana yang mendukung serta implementasi peraturan perkarantinaan terhadap pemasukan media pembawa ke dalam wilayah Indonesia terlaksana dengan baik

5. IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di

tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan Temuan HPHK merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Badan Karantina Pertanian dalam melakukan upaya mencegah masuk dan tersebarnya HPHK ke dalam wilayah Indonesia. Perhitungan capaian indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝑰𝑲𝑺𝑷 𝟓 = (𝑱𝒆𝒏𝒊𝒔 𝑻𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 𝑯𝑷𝑯𝑲 𝑮𝒐𝒍 𝑰

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒌𝒔𝒂𝒂𝒏 𝑰𝒎𝒑𝒐𝒓+

𝑱𝒆𝒏𝒊𝒔 𝑻𝒆𝒎𝒖𝒂𝒏 𝑯𝑷𝑯𝑲 𝑮𝒐𝒍 𝑰𝑰

𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝑷𝒆𝒎𝒆𝒓𝒊𝒌𝒔𝒂𝒂𝒏 𝑫𝑴 + 𝑫𝑲)) × 𝟏𝟎𝟎%

Keterangan: penghitungan terhadap temuan HPHK pada kegiatan

pemantauan karantina hewan Impor, Domestik Masuk (DM), Domestik Keluar (DK)

Berdasarkan data sebagaimana Tabel 7 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

Page 48: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 42

𝐈𝐊𝐒𝐏 𝟓 = (𝟑

𝟑𝟑𝟕𝟑𝟕+

𝟓𝟒

𝟐𝟎𝟑𝟗𝟐 + 𝟐𝟐𝟕𝟓𝟏𝟏) × 𝟏𝟎𝟎% = 𝟎, 𝟎𝟑𝟎𝟔𝟕𝟓%

Tabel 14. Perkembangan capaian IKSP. 5

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019

% realisasi

thd target th 2019

% realisasi th 2019

thd 2018

% realisasi thd target

jangka menengah

Target IKSP.5

- - - 0,00019% 0,000185% - - -

Realisasi IKSP.5

- - - 0,01600% 0,030675% 200%*) 191,72% 200%*)

*) data anomali

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini. Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0,030675% atau telah melebihi target di tahun 2019 sebesar 0,000185% sebagaimana Tabel 17,

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya. Realisasi kinerja tahun 2019 sebesar 0,030675%, realisasi tersebut lebih tinggi 0,014675% daripada realisasi tahun 2018 sebesar 0,01600% sebagaimana Tabel 17.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah. Dilihat dari capaian kinerja tahun 2019 sebesar 0,030675% telah melebihi target jangka menengah di tahun 2019 sebesar 0,000185% sebagaimana Tabel 17.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian) Realisasi capaian Kinerja tahun 2019 sebesar 0,030675% telah mencapai standar nasional Kementerian Pertanian yaitu kurang dari target nasional sebesar 0,000185%. Indikator kinerja tersebut telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian dan merupakan cascading dari Kementerian Pertanian yang dijadikan standar nasional.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja: Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan: 1) Penguatan regulasi perkarantinaan hewan dan keamanan hayati

hewani; 2) Peningkatan kemampuan deteksi HPHK terkait pemasukan dan

pengeluaran media pembawa yang dilalulintaskan pada kegiatan impor, ekspor maupun antar área. Peningkatan tersebut termasuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam melaksanakan tindakan karantina (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan) melalui pendidikan dan pelatihan;

3) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi hasil analisis risiko HPHK;

4) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan operasional laboratorium.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:

Page 49: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 43

1) Penguatan regulasi dan kebijakan nasional berdasarkan analisis risiko secara berkelanjutan;

2) Evaluasi secara reguler Peraturan Perundangan perkarantinaan secara berkesinambungan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta status dan situasi HPHK;

3) Meningkatkan akses informasi basis data yang akurat dan terkini; 4) Membangun jejaring kerja dengan organisasi dan instansi lain

baik nasional maupun internasional, 5) Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia melalui

pendidikan dan pelatihan baik nasional maupun internasional antara lain: a. Pengujian dan análisis laboratorium; b. Analisis risiko terhadap HPHK, dll;

6) Peningkatan mutu sarana dan prasarana tindakan karantina. 7) Penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan

untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina secara berkesinambungan.

f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 1 menunjukkan efisiensi sebesar 50,13% dengan nilai efisiensi 175,33% sebagaimana perhitungan pada Tabel 18.

Tabel 15. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 5

IKSP Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

1819.102 Kebijakan Pulau Karantina

244872000 125576000 50,13%

175,33%

1822.102 Metode Uji Laboratorium Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

10108802000 5064930853

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani;

2) Regulasi yang selalu direvisi guna menyesuaikan dengan perkembangan status dan situasi HPHK;

3) Capaian Indikator kinerja dapat melampaui target karena sertifikasi kesehatan terhadap pemasukan MP HPHK ke dan pengiriman MP HPHK dari satu area ke area lain di dalam wilayah Indonesia dilakukan oleh pejabat karantina yang kompeten.

4) Peraturan perkarantinaan hewan dan keamanan hayati hewani dapat diimplementasikan dengan baik.

Page 50: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 44

5) Penyelenggaraan workshop, seminar dan bimbingan teknis kepada pejabat karantina hewan untuk mengupdate perkembangan HPHK serta regulasi;

6. IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian

Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (AKIP) mencerminkan tingat akuntabilitas Instansi Pemerintah. Nilai ini berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian atas Penerapan Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) di Badan Karantina Pertanian. Nilai SAKIP Badan Karantina Pertanian Sebagaimana Tabel 19.

Tabel 16. Perkembangan capaian IKSP. 8

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi thd target

th 2019

% realisasi th 2019 thd

2018

% realisasi thd target jangka

menengah

Target IKSP.1

- - - 84 85 - - -

Realisasi IKSP.1

82,20 79,63 80,81 90,73 91,70 107,9 101,1 107,9

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.

Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian tahun 2019 sebesar 91,70 atau telah melebihi target yang telah ditetapkan tahun 2019 sebesar 85, dengan persentase realisasi capaian terhadap target sebesar 107,9% sebagaimana Tabel 19.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian tahun 2019 sebesar 91,70 lebih tinggi 0,97 poin dibandingkan dengan capaian Nilai AKIP tahun 2018 sebesar 90,73 sebagaimana Tabel 19.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah. Dilihat dari nilai AKIP Badan Karantina Pertanian Tahun 2019 sebesar 91,70 telah melebihi target jangka menengah di tahun 2019 sebesar 85. Dengan persentase capaian terhadap target sebesar 107,9% sebagaimana Tabel 19.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian) Capaian kinerja sebesar 91,70 sebagaimana Tabel 19 di atas telah selaras dengan target dalam Renstra Badan Karantina Pertanian, hal ini disebabkan karena renstra Sekretariat Badan Karantina Pertanian (Indikator Kinerja dan targetnya) mengacu pada Renstra Badan Karantina Pertanian dengan target sebesar 85.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja: Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang menangani pelaporan kinerja di lingkup Badan Karantina Pertanian melalui kegiatan pembinaan ke satker dan workshop

2) Penerapan SPIP dalam setiap kegiatan pokok di Badan Karantina Pertanian

Page 51: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 45

3) Dilakukan Pendampingan dan Reviu terhadap Laporan Kinerja yang disusun Sekretariat Badan Karantina Pertanian sebelum penilaian AKIP oleh Inspektorat Jenderal

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan: 1) Hasil Pendampingan dan Reviu oleh Tim Inspektorat Jenderal terhadap

Laporan Kinerja yang disusun Badan Karantina Pertanian menindaklanjuti secara keseluruhan sebelum masa penilaian AKIP

2) Menindklanjuti rekomedasi Inspektort Jenderal atas penilaian AKIP tahun 2018

3) Memelihara kompetensi sumber daya manusia sesuai dengan bidang tugasnya dan menerapkan SPI secara berkelanjutan.

f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 6 menunjukkan efisiensi sebesar 66,71% dengan nilai efisiensi 216,77% sebagaimana perhitungan pada Tabel 20.

Tabel 17. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 6

IKSP Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) - RAKi Efisiensi*) Nilai

Efisiensi*)

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

1821.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

46713455385,60 3558791725,60 66,71%

216,77%

1821.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

2266474653,60 179267338,60

1821.994 Layanan Perkantoran

30825676509,60 2338616799,60

1822.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

8557771947,60 666449734,60

1822.994 Layanan Perkantoran

21362968285,20 1652543023,20

1823.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

121765354833,72 73897300232,71

1823.994 Layanan Perkantoran

1522416151189,60 1087717102521,60

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Penyelenggaraan kegiatan workshop SAKIP lingkup Badan Karantina pertanian

2) Penyelenggaraan Rapat yang membahas serta mengevaluasi capaian target indikator kinerja

3) Koordinasi pusat dan UPT dalam melakukan pantauan dan kedisiplinan dalam pencapaian target indikator kinerja

4) Penerapan SPI terhadap Kegiatan pokok yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja melalui Program Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan, Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani,

Page 52: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 46

Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati serta Dukungan Manajemen.

7. IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011 Jo. 214 tahun

2017) Nilai Kinerja (NK) merupakan Penilaian Kinerja Keuangan Instansi pemerintah. Nilai ini didapatkan melalui aplikasi SMART Kementerian Keuangan. Nilai Kinerja berdasarkan PMK 249/2011 Jo. 214/2017 tahun 2019 yaitu sebesar 96,18. Sebagaimana Tabel 21.

Tabel 18. Perkembangan capaian IKSP. 20

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi thd target

th 2019

% realisasi th 2019 thd

2018

% realisasi thd target jangka

menengah

Target IKSP.1

- - - 87 90 - - -

Realisasi IKSP.1

90,91 93,18 96,49 91,05 96,18 106,87% 105,63% 106,87%

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini.

Nilai kinerja tahun 2019 sebesar 96,18. Capaian ini melebihi target tahun 2019 sebesar 90 sebagaimana Tabel 21,

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya. Nilai kinerja berdasarkan PMK 249/2011 Jo. 214/2017 tahun 2019 sebesar 96,18 lebih tinggi 5,13 poin jika dibandingkan realisasi kinerja tahun 2018 dengan Nilai Kinerja sebesar 91,05 sebagaimana Tabel 21.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah. Dilihat dari capaian Nilai kinerja tahun 2019 sebesar 96,18, sudah mencapai target jangka menengah sampai dengan tahun 2019 sebesar 90 sebagaimana Tabel 21.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian) Nilai Kinerja tahun 2019 sebesar 96,18 telah mencapai standar nasional Kementerian Pertanian yaitu 90 Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja: Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan karena 1) evaluasi terhadap implementasi SMART PMK 249/2011 jo 214/2017

terkait output PLBN, layanan perkantoran, layanan dukungan manajemen Eselon I, metode uji laboratorium karantina pertanian dan pengawasan keamanan hayati.

2) Diselenggarakan workshop Monev pengisian aplikasi SMART untuk melakukan pengisian aplikasi di awal tahun (bulan Maret 2019) dalam rangka Peningkatan sumber daya manusia yang menangani monitoring dan evaluasi (monev)

Page 53: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 47

3) Melakukan bimbingan teknis pengisian aplikasi SMART secara aktif melalui pendampingan ke UPT atau UPT konsultasi untuk pengisian aplikasi Monev

4) Koordinasi dengan UPT untuk disiplin melakukan pengisian aplikasi SMART setiap bulan melalui media social (Whatsapp), telepon, email

5) Setiap output mempunyai idikator output dan target volumen output setiap kegiatan dapat tercapai

6) Melakukan revisi penarikan dana jika terdapat realisasi yang tidak dapat dilaksanakan sesuai rencana jadwal yang telah ditentukan

7) Membuat surat teguran kepada UPT yang tidak disiplin melakukan pengisian aplikasi SMART baik secara lisan, melalui media social, maupun secara tertulis

f. Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan: 1) Diselenggarakan workshop Monev pengisian aplikasi SMART untuk

melakukan pengisian aplikasi di awal tahun sebagai upaya memelihara kompetensi sumber daya manusia khususnya dalam pelaporan kinerja melalui aplikasi SMART

2) Melakukan bimbingan teknis pengisian aplikasi Monev SMART secara aktif ke UPT untuk memberikan pemahaman pentingnya pengisian aplikasi SMART kepada struktura dan TOT terhadap operator sehingga diharapkan operator di UPT dapat mengajarkan ke operator cadangan di UPT.

3) Meningkatkan koordinasi dengan UPT untuk disiplin melakukan pengisian aplikasi SMART setiap bulan melalui media social Whatsapp

4) Dalam pengisian aplikasi Monev sebaiknya tidak tertumpu pada 1 orang operator namun sebaiknya lebih dari 1 operator sebagai bakeup jika operator utama berhalangan dan menghindari overload beban pekerjaan pada 1 orang pegawai

5) Memberikan sanksi kepada UPT yang tidak disiplin melakukan pengisian aplikasi SMART

g. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 7 menunjukkan efisiensi sebesar 66,39%. dengan nilai efisiensi 215,99% sebagaimana perhitungan pada Tabel 22.

Tabel 19. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSP. 7

IKSP Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) - RAKi Efisiensi*) Nilai

Efisiensi*)

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

1821.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

46276112134,40 3121448474,40 66,39%

215,99%

1821.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

2245255341,40 158048026,40

1821.994 Layanan Perkantoran 30537078685,40 2050018975,40

1822.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

8477651909,90 586329696,90

1822.994 Layanan Perkantoran 21162962742,30 1452537480,30

1823.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

120625356609,93 72757302008,93

1823.994 Layanan Perkantoran 1508162903945,42 1073463855277,42

*) Perhitungan mengikuti formula

Page 54: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 48

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

h. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

Dilaksanakannya SPI terhadap Kegiatan pokok yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja melalui Program Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan, Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati serta Dukungan Manajemen.

8. IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan

Karantina Pertanian IKM merupakan salah satu tolok ukur penilaian masyarakat terhadap kepuasan layanan perkarantinaan. Penilaian IKM dilakukan berdasarkan survey kepada pengguna jasa karantina di UPT. Nilai IKM dihitung dengan menggunakan “nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan. Dalam penghitungan IKM terhadap 14 (empat belas) unsur pada semester I dan 9 (sembilan) unsur pada semester II unsur pelayanan yang dikaji, setiap unsur pelayanan memiliki penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut: Semester I

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟=

1

14= 0.071

Semester II

𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑠𝑢𝑟=

1

9= 0.11

Untuk memperoleh nilai IKM digunakan pendekatan nilai rata-rata tertimbang dengan rumus sebagai berikut:

𝐼𝐾𝑀 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑝𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖× 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑖𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔

Untuk memudahkan interpretasi terhadap penilaian IKM yaitu antara 25 – 100 maka hasil penilaian tersebut diatas dikonversikan dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut:

𝐼𝐾𝑀 𝑈𝐾𝑃𝑃 × 25

Page 55: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 49

Tabel 20. Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan dan Kinerja UKPP Semester I dan II

Nilai Persepsi

Nilai Interval IKM

Nilai Interval Konversi IKM

Mutu Pelayanan

Semester I

1 1,00 – 1,75 25,00 – 43,75 D (Tidak Baik)

2 1,76 – 2,50 43,75 – 62,50 C (Kurang Baik)

3 2,51 – 3,25 62,51 – 81,25 B (Baik)

4 3,26 – 4,00 81,26 - 100,00 A (Sangat Baik)

Semester II

1 1,00 – 2,5996 25,00 – 64,99 D (Tidak Baik)

2 2,60 – 3,064 65,00 – 76,60 C (Kurang Baik)

3 3,065 – 3,532 76,61 – 88,30 B (Baik)

4 3,533 – 4,00 88,31 - 100,00 A (Sangat Baik)

Tabel 21. Perkembangan capaian IKSP. 8

Target dan Realisasi

2015 2016 2017 2018 2019 % realisasi thd target

th 2019

% realisasi th 2019 thd

2018

% realisasi thd target jangka

menengah

Target IKSP.8

80 81 82 83 84 - - -

Realisasi IKSP.8

83,30 83,84 84,58 84,61 85,41 101,68 100,94 101,68

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini

Realisasi kinerja IKM tahun 2019 sebesar 85,41 atau lebih tinggi 1,41 poin dari target yang ditetapkan tahun 2019 sebesar 84 sebagaimana Tabel 24.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 dengan tahun sebelumnya. Realisasi kinerja IKM tahun 2019 sebesar 85,41. Realisasi tersebut lebih tinggi 0,80 poin dibanding realisasi tahun 2018 sebesar 84,61. Perkembangan capaian IKSP. 6 sebagaimana Tabel 24.

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2019 dengan target jangka menengah. Dilihat dari capaian kinerja IKM selama 5 tahun terakhir tahun 2015 (83,30), 2016 (83,84), 2017 (84,58), 2018 (84,61) dan 2019 (85,41). Sehingga tahun 2019 realisasi IKM telah memenuhi target jangka menengah tahun 2019 sebesar 84 sebagaimana Tabel 25.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2019 Badan Karantina Pertanian dengan standar nasional (Kementerian Pertanian) Tabel 22. Target Nilai IKM Kementerian Pertanian tahun 2019.

Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

Target Nilai IKM 80 81 82 83 84

Sumber: Renstra Kementerian Pertanian tahun 2015–2019 edisi revisi Realisasi kinerja IKM tahun 2019 sebesar 85,41 telah melebihi target Nilai IKM Kementerian Pertanian sebesar 84 sebagaimana Tabel 24. Nilai tersebut menunjukkan bahwa mutu pelayanan Badan Karantina Pertanian termasuk baik, serta telah selaras dengan Renstra

Page 56: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 50

Kementerian Pertanian. Mutu pelayanan menurun dari yang semula sangat baik menjadi baik karena perubahan grade penilaian sebagaimana Permenpan No.14 Tahun 2017 tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat Unit Penyelenggara Pelayanan Publik dan Permentan No. 19 Tahun 2019.

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja. Keberhasilan capaian kinerja tersebut antara lain:

1) Upaya peningkatan pelayanannya terhadap pengguna jasa karantina mulai dari permohonan pemeriksaan sampai dengan pelepasan MP HPHK/OPTK dengan terus memperbaiki sarana dan prasarana tindakan karantina, kompetensi SDM, peningkatan sistem informasi yang lebih mudah didapatkan melalui media online/website.

2) Penerapan SNI ISO 9001:2008 untuk standar pelayanan di 52 UPT, SNI ISO/IEC 17025:2008 untuk akreditasi laboratorium dan saat ini sudah 46 UPT yang laboratoriumnya terakreditasi, SNI ISO 37001:2016 untuk standar manajemen anti penyuapan saat ini sudah 34 UPT.

3) Pemenuhan standar pelayanan publik di seluruh UPT sesuai standar UU pelayanan publik, telah mendapatkan pengakuan dari OMBUDSMAN serta penerapan SPIP secara masif pada tahun 2019 di seluruh UPT.

Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang dapat dilakukan: 1) Pengembangan inovasi dalam pelayanan publik di UPT Badan

Karantina Pertanian. 2) Meningkatkan jumlah laboratorium terakreditasi dan penambahan

ruang lingkup bagi laboratorium yang telah terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2008.

3) Menjaga kosistensi penerapan sistem manajemen anti penyuapan ISO 37001:2016.

4) Optimalisasi pemanfaatan IQ-FAST dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan perkarantinaan

5) Meningkatkan kompetensi petugas pelayanan karantina 6) Penerapan standarisasi counter pelayanan 7) Peningkatan pemahaman masyarakat melalui penderasan

informasi perkarantinaan melalui media social serta edukasi

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSP. 8 menunjukkan efisiensi sebesar 70,37% dengan nilai efisiensi 225,93% sebagaimana perhitungan pada Tabel 26.

Tabel 23. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSP. 8

IKSP Nama Output PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat

1822.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

4696250437,60 90161149,60 66,92%

217,29%

1823.102 Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan

39048963504,00 1329634145,00

Page 57: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 51

(IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

1823.202 Prasarana Wilker, sentra produksi, distribusi dan Importasi/ Pengembangan Sapi

4920832970,09 -3619883877,91

1823.211 Sarana PLBN 4935705622,40 159129710,40

1823.212 Prasarana Infrastruktur PLBN 10711690097,29 1899867347,29

1823.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

607384295388,28 449608025586,28

*) Perhitungan mengikuti formula

𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢) − 𝐑𝐀𝐊𝐢

(𝐏𝐀𝐊𝐢𝐱𝐂𝐊𝐢)× 100%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖

20× 50%)

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja adalah dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya pada Badan Karantina Pertanian dan kegiatan pelayanan di UPT.

2) Penguatan komitmen dalam implementasi pelayanan publik oleh UPT lingkup Badan Karantina Pertanian.

3) Pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka percepatan pelayanan melalui inovasi teknologi informasi, antara lain PrioQ klik, Sicermat, Q-office, APIKH.

4) Keterbukaan informasi publik terhadap pelaksanaan pelayanan publik termasuk tarif, prosedur, dan waktu layanan.

5) Pengadaan dan perbaikan sarana pendukung pelayanan karantina.

Perkembangan capaian IKSP tahun 2018 – 2019 secara lengkap sebagaimana Tabel 27. Sedangkan hasil analisis efisiensi penggunaan sumberdaya berdasarkan capaian output dan indikator kinerja menunjukkan bahwa dengan 8 Indikator Kinerja Keluaran sebagai mana jumlah IKSP di Badan Karantina Pertanian, maka efisiensinya mencapai 64,33% dengan nilai efisiensi sebesar 210,83% sebagaimana Tabel 28. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan anggaran serta realisasi output terhadap pencapaian indikator kinerja sangat efisien dengan nilai efisiensinya melebihi 100%. Hal ini disebakan karena satu output penganggaran mendukung pencapaian lebih dari satu indikator kinerja.

Page 58: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 52

Tabel 24. Perkembangan capaian dan target IKSP. 2018 – 2019

Indikator Kinerja Target

dan Realisasi 2

015

2016

2017

2018

2019

% realisasi

thd target th 2019

% realisasi thd target

jangka menengah

IKSP.1. Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

Target IKSP.1

- - - 100% 100% - -

Realisasi IKSP.1

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

IKSP.2. Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

Target IKSP.2

0,10% 0,10% 0,10% 0,10% 0,10% - -

Realisasi IKSP.2

0,02% 0,02% 0,02% 0,01% 0,03% 170% 170%

IKSP.3. Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

Target IKSP.3

- - - 40% 40% - -

Realisasi IKSP.3

- - - 43,59% 53,85% 134,62% 134,62%

IKSP.4. Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

Target IKSP.4

- - - 0,007% 0,006% - -

Realisasi IKSP.4

- - - 0,021% 0,038% 200%*) 200%*)

IKSP.5. Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

Target IKSP.5

- - - 0,00019% 0,000185% - -

Realisasi IKSP.5

- - - 0,00016% 0,030675% 200%*) 200%*)

IKSP.6. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

Target IKSP.6

- - - 84 85

Realisasi IKSP.6

82,20 79,63 80,81 90,73 91,70 107,88% 107,88%

IKSP.7. Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249/2011)

Target IKSP.7

- - - 87 90 - -

Page 59: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 53

Realisasi IKSP.7

90,91 93,18 96,49 91,05 96,18 106,87% 106,87%

IKSP.8. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian

Target IKSP.8

80,00 81,00 82,00 83,00 84,00 - -

Realisasi IKSP.8

83,30 83,84 84,58 84,61 85,41 101,68% 101,68%

Keterangan: *) data anomali

Tabel 25. Efisiensi penggunaan sumber daya

Nama Program/ Kegiatan/ Output Pagu

Anggaran Realisasi Anggaran

TVK RVK IKK Target IKK

(TIKK) Realiasai

IKK (RIKK)

Persentase Realisasi

IKK

CKK Peroutput

PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

018.12.15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

939308406000 931594332804 2611939846704,15 1680345513900,15 64,33% 210,83%

1818 Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan

1818.101 Kebijakan Teknis Pengawasan dan Penindakan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan

7868242000 7852199019 12 12 IKSP.3. 40% 53,85% 134,62% 1,35 10592227380,40 2740028361,40 25,87% 114,67%

1819 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

1819.101 Kebijakan Teknis Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

7841325000

7684047078 41

41 IKSP.1. 100% 100% 100% 1,30

10223836960,00

2539789882,00

24,84%

112,10%

IKSP.2. 0,1% 0,03% 170%

1819.102 Kebijakan Pulau Karantina 122436000 119296000 1 1 IKSP.5. 0,000185% 0,004200% 200% 2,00 244872000,00 125576000,00 51,28% 178,21%

1820 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

1820.101 Kebijakan Teknis Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

10628824000 10408102047 43 43 IKSP.1. 100% 100% 100% 1,30 13858290997,06 3450188950,06 24,90% 112,24% IKSP.2. 0,1% 0,03% 170%

1821 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian

1821.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

43301312000 43154663660 1 1 IKSP.6. 85 91,7 107,88% 1,07 46494269535,17 3339605875,17 7,18% 67,96% IKSP.7. 90 96,18 106,87%

1821.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

2100922000 2087207315 1 1 IKSP.6. 85 91,7 107,88% 1,07 2255840048,00 168632733,00 7,48% 68,69% IKSP.7. 90 96,18 106,87%

1821.994 Layanan Perkantoran 28574042000 28487059710 1 1 IKSP.6. 85 91,7 107,88% 1,07 30681038266,40 2193978556,40 7,15% 67,88% IKSP.7. 90 96,18 106,87%

1822 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian 1822.101 Metode Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati

10736461000 10725717336 21 21 IKSP.2. 0,1% 0,03% 170% 1,70 18251983700,00 7526266364,00 41,24% 153,09%

Page 60: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 54

Nama Program/ Kegiatan/ Output Pagu

Anggaran Realisasi Anggaran

TVK RVK IKK Target IKK

(TIKK) Realiasai

IKK (RIKK)

Persentase Realisasi

IKK

CKK Peroutput

PAKi x CKi (PAKixCKi) -

RAKi Efisiensi*)

Nilai Efisiensi*)

1822.102 Metode Uji Laboratorium Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

5054401000 5043871147 13 13 IKSP.4. 0,006% 0,028% 200% 2,00 10108802000,00 5064930853,00 50,10% 175,26% IKSP.5. 0,000185% 0,004200% 200%

1822.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

4618657000 4606089288 2 2 IKSP.8. 84 85,41 101,68% 1,02 4696250437,60 90161149,60 1,92% 54,80%

1822.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

7932677000 7891322213 2 2 IKSP.6. 85 91,7 107,88% 1,07 8517617724,23 626295511,23 7,35% 68,38% IKSP.7. 90 96,18 106,87%

1822.994 Layanan Perkantoran

19802529000 19710425262 2 2 IKSP.6. 85 91,7 107,88% 1,07 21262730348,77 1552305086,77 7,30% 68,25% IKSP.7. 90 96,18 106,87%

1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

1823.101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

77962194000 76602771125 1024433 1206938 IKSP.1. 100% 100% 100% 1,54 119759483508,26 43156712383,26 36,04% 140,09% IKSP.2. 0,1% 0,03% 170%

1823.102 Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan

38403780000 37719329359 1 1 IKSP.8. 84 85,41 101,68% 1,02 39048963504,00 1329634145,00 3,41% 58,51%

1823.103 Pengawasan dan Penindakan 7243104000 7029743664 50 90 IKSP.3. 40% 53,85% 134,62% 1,59 11524332186,36 4494588522,36 39,00% 147,50%

1823.202 Prasarana Wilker, sentra produksi, distribusi dan Importasi/Pengembangan Sapi

8550704000 8540716848 5244 2968 IKSP.8. 84 85,41 101,68% 0,58 4920832970,09 -3619883877,91 -73,56% -133,91%

1823.211 Sarana PLBN 4795672000 4776575912 328 332 IKSP.8. 84 85,41 101,68% 1,03 4935705622,40 159129710,40 3,22% 58,06%

1823.212 Prasarana Infrastruktur PLBN 8820049000 8811822750 1394 1665 IKSP.8. 84 85,41 101,68% 1,21 10711690097,29 1899867347,29 17,74% 94,34%

1823.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

158303625000 157776269802 128 483 IKSP.8. 84 85,41 101,68% 3,84 607384295388,28 449608025586,28 74,02% 235,06%

1823.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

48446961000 47868054601 94 219 IKSP.6. 85 91,7 107,88% 2,50 121194015320,69 73325960719,69 60,50% 201,26% IKSP.7. 90 96,18 106,87%

1823.994 Layanan Perkantoran 438200489000 434699048668 127 409 IKSP.6. 85 91,7 107,88% 3,46 1515272768709,16 1080573720041,16 71,31% 228,28% IKSP.7. 90 96,18 106,87%

*) Perhitungan mengikuti formula

𝐸𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 =∑ ((PAKi × CKi ) − RAKi)𝑛

𝑖=1

∑ (PAKi x CKi)𝑛𝑖=1

× 100% =1680345513900,15

2611939846704,15= 64,33%

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = 50% + (64,33

20× 50%) = 210,83%

Page 61: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 55

B. Realisasi Anggaran

Capaian serapan anggaran Badan Karantina Pertanian tahun 2019 sampai dengan 31 Desember 2019 sebesar 99,18%. Hal ini karena dilakukan evaluasi anggaran secara periodik, sehingga dapat melakukan pergeseran anggaran untuk kegiatan-kegiatan prioritas dengan melakukan revisi DIPA. Rincian realisasi anggaran per jenis belanja sebagaimana Tabel 29 dan rincian anggaran per kegiatan utama sebagaimana Tabel 30. Realisasi anggaran tahun 2019 sebesar 99,18% lebih rendah 0,23% dibandingkan tahun 2018 dengan serapan anggaran sebesar 99,41%. Perkembangan serapan anggaran Badan Karantina Pertanian tahun 2015–2019, seperti terlihat pada Gambar 3.

Tabel 26. Realisasi anggaran tahun 2019 per belanja

Akun 2 Digit Alokasi

Anggaran Realisasi Anggaran

Persentase

51 Belanja Pegawai 288.231.737.000 286.280.306.099 99,32%

52 Belanja Barang 463.887.040.000 458.715.344.790 98,89%

53 Belanja Modal 187.189.629.000 186.598.681.915 99,68%

Total 939.308.406.000 931.594.332.804 99,18%

Tabel 27. Realisasi anggaran per kegiatan utama

Nama Program/ Kegiatan/ Output Pagu

Anggaran (Rp) Realisasi

Anggaran (Rp)

Persentase Realisasi

(%)

Target Output

Real. Output

Persentase Realisasi

(%)

018.12.15 Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

939308406000 931594332804 99,18%

1818 Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan

7868242000 7852199019

1818.101 Kebijakan Teknis Pengawasan dan Penindakan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan

7868242000 7852199019 99,80% 12 12 100,00%

1819 Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

7963761000 7803343078

1819.101 Kebijakan Teknis Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

7841325000 7684047078 97,99% 41 41 100,00%

1819.102 Kebijakan Pulau Karantina 122436000 119296000 97,44% 1 1 100,00%

1820 Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

10628824000 10408102047

1820.101 Kebijakan Teknis Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

10628824000 10408102047 97,92% 43 43 100,00%

1821 Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian

73976276000 73728930685

1821.950 Layanan Dukungan Manajemen Eselon I

43301312000 43154663660 99,66% 1 1 100,00%

1821.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

2100922000 2087207315 99,35% 1 1 100,00%

1821.994 Layanan Perkantoran 28574042000 28487059710 99,70% 1 1 100,00%

1822 Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian

48144725000 47977425246

Page 62: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 56

Nama Program/ Kegiatan/ Output Pagu

Anggaran (Rp) Realisasi

Anggaran (Rp)

Persentase Realisasi

(%)

Target Output

Real. Output

Persentase Realisasi

(%)

1822.101 Metode Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian dan Keamanan Hayati

10736461000 10725717336 99,90% 21 21 100,00%

1822.102 Metode Uji Laboratorium Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

5054401000 5043871147 99,79% 13 13 100,00%

1822.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

4618657000 4606089288 99,73% 2 2 100,00%

1822.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

7932677000 7891322213 99,48% 2 2 100,00%

1822.994 Layanan Perkantoran 19802529000 19710425262 99,53% 2 2 100,00%

1823 Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

790726578000 783824332729

1823.101 Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

77962194000 76602771125 98,26% 1024433 1206938 117,82%

1823.102 Standar Kualitas Pelayanan Perkarantinaan

38403780000 37719329359 98,22% 1 1 100,00%

1823.103 Pengawasan dan Penindakan 7243104000 7029743664 97,05% 50 90 180,00%

1823.202 Prasarana Wilker, sentra produksi, distribusi dan Importasi/Pengembangan Sapi

8550704000 8540716848 99,88% 5244 2968 56,60%

1823.211 Sarana PLBN 4795672000 4776575912 99,60% 328 332 101,22%

1823.212 Prasarana Infrastruktur PLBN 8820049000 8811822750 99,91% 1394 1665 119,44%

1823.951 Layanan Sarana dan Prasarana Internal

158303625000 157776269802 99,67% 128 483 377,34%

1823.970 Layanan Dukungan Manajemen Satker

48446961000 47868054601 98,81% 94 219 232,98%

1823.994 Layanan Perkantoran 438200489000 434699048668 99,20% 127 409 322,05%

Apabila melihat trend serapan anggaran tahun 2015–2019 menunjukkan bahwa persentase realisasi anggaran cenderung meningkat pada triwulan I (bulan Januari – Maret) dan triwuan IV (bulan Oktober – Desember), seperti terlihat pada Gambar 3. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh realisasi belanja modal pembayaran termin pertama atas kontrak pembangunan gedung pada triwulan I dan realisasi PNBP dan akselerasi serapan anggaran akhir tahun di triwulan IV.

Gambar 3. Trend Serapan Anggaran per bulan Tahun 2015 - 2019

Page 63: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 57

BAB IV PENUTUP

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian tahun 2019 ini memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja Badan Karantina Pertanian berdasarkan target-target Indek Kinerja Sasaran Program (IKSP). Laporan ini merupakan wujud dari transparansi dan akuntabilitas Badan Karantina Pertanian dalam melaksanakan berbagai kewajiban dalam rangka pembangunan pertanian. Dilihat capaian kinerja dari sasaran yang ada dan telah dilakukan perhitungan secara kuantitatif maka capaian sasaran program dan indikator kinerja termasuk sangat berhasil dan bahkan melebihi target yang ditetapkan. Namun demikian capaian kinerja senantiasa perlu dipertahankan, ditingkatkan dan diperbaiki kualitasnya di tahun-tahun mendatang. Dalam rangka perbaikan kualitas dan kuantitas beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian sebagai berikut: 1) Menerapkan Sitim Pengendalian Intern secara berkelanjutan, memelihara

integritas dan kompetensi sumber daya manusia sesuai dengan bidang tugasnya 2) Melakukan identifikasi, skala prioritas kegiatan dan penganggaran serta

melakukan analisis risiko terhadap kegiatan yang dilaksanakan terutama kegiatan yang menjadi prioritas

3) Penyusunan regulasi turunan Undang-Undang No. 21 tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan. Regulasi tersebut hendaknya bersifat implementatif di lapangan serta didukung dengan kompetensi sumber daya manusia, sarana, prasarana, sistem dan manajemen yang baik demi penyelenggaraan perkarantiaan yang professional, tangguh dan terpercaya.

4) Melakukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas petugas karantina untuk pelaksanaan tugas dan fungsi pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama dan penyakit hewan Karantina, hama dan penyakit ikan Karantina, dan organisme pengganggu tumbuhan Karantina; serta pengawasan dan/atau pengendalian terhadap keamanan pangan dan mutu pangan, keamanan pakan dan mutu pakan, produk Rekayasa Genetik, Sumber Daya Genetik, Agensia Hayati, Jenis Asing Invasif, Tumbuhan dan Satwa Liar, serta Tumbuhan dan Satwa Langka yang dimasukkan ke dalam, tersebarnya dari suatu Area ke Area lain, dan/atau dikeluarkan dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan.

5) Penguatan kewasdakan untuk mencegah kasus-kasus pelanggaran terhadap aturan karantina melalui upaya-upaya menumbuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap arti penting perkarantinaan. Selain itu juga melakukan upaya menumbuhkan peran serta masyarakat dalam mendukung penyelenggaraan perkarantinaan di Indonesia, karena keterbatasan sumber daya dan petugas yang tidak sebanding dengan wilayah Indonesia yang harus dijaga oleh petugas karantina.

Page 64: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 58

Page 65: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 59

LAMPIRAN

Page 66: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 60

Page 67: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 61

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja

Page 68: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 62

Page 69: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 63

Page 70: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 64

Page 71: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 65

Page 72: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 66

Page 73: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 67

Lampiran 2. Capaian Sasaran dan Indikator Kinerja tingkat eselon 2 lingkup Badan Karantina Pertanian

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERKARANTINAAN PERTANIAN DAN PENGAWASAN KEAMANAN HAYATI

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKSP.1 Rasio impor komoditas hewan dan tumbuhan yang sesuai dengan persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor hewan dan tumbuhan yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditentukan

100% 100% 100%

IKSP.2 Rasio komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan terhadap total komoditas ekspor pertanian

0,10% 0,03% 170%

SASARAN PROGRAM 2: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

IKSP.3 Rasio kasus komoditas pertanian impor pangan strategis yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

40% 53,85% 134,62%

SASARAN PROGRAM 3: Terkendalinya penyebaran OPTK pada tumbuhan

IKSP.4 Rasio temuan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan

0,006% 0,038% 200%*)

SASARAN PROGRAM 4: Terkendalinya penyebaran HPHK pada hewan

IKSP.5 Rasio temuan HPHK pada hewan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan

0,00019% 0,030675% 200%*)

SASARAN PROGRAM 5: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKSP.6 Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian

85 91,70 107,88%

IKSP.7 Nilai Kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249 tahun 2011) 90 96,18 106,87%

SASARAN PROGRAM 6: Meningkatnya kualitas layanan publik Badan Karantina Pertanian

IKSP.8 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik Badan Karantina Pertanian 84 85,41 101,68%

1. Peningkatan Kepatuhan, Kerja Sama dan Pengembangan Sistem Informasi Perkarantinaan

SASARAN PROGRAM 2: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

SASARAN KEGIATAN 1: Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total komoditas pertanian impor

SASARAN KEGIATAN 1.a: Tersedianya Kebijakan Teknis Pengawasan dan Penindakan

Page 74: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 68

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

IKK.008 Jumlah kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan pada tahun berjalan (Jumlah)

10 19 190%

Jumlah Kebijakan/Standar Pengawasan dan Penindakan Perkarantinaan Pertanian (Draft)

2 2

100%

Jumlah dokumen pembinaan, dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pengawasan dan penindakan (Lap)

4 4 100%

SASARAN KEGIATAN 1.b: Meningkatnya kualitas perjanjian kerjasama perkarantinaan

IKK.009 Rasio Perjanjian Kerjasama yang ditindaklanjuti terhadap total perjanjian kerjasama perkarantinaan yang ditandatangani (%)

100 100 100%

Jumlah perjanjian kerjasama perkarantinaan yang ditindaklanjuti (Dok) 2 7 200*)

Jumlah perjanjian Sanitari dan Fitosanitari Bilateral, Regional dan Multilateral yang ditindaklanjuti (Dok)

2 2 100%

Jumlah dokumen monev Kerjasama dan Diseminasi SPS (Lap) 2 2 100%

SASARAN KEGIATAN 1.c: Tersedianya informasi yang valid dan mudah di akses

IKK.010 Tingkat ketersediaan (availability) informasi perkarantinaan per tahun (jam Tahun) 8322 8322 100%

Jumlah Aplikasi berbasis IT terkait Internal dan eksternal perkarantinaan pertanian 0 2 200%*)

Jumlah dokumen pembinaan, dokumen bimbingan teknis dan dokumen monitoring pengawasan dan penindakan (Lap)

4 4 100%

2. Peningkatan Sistem Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

SASARAN KEGIATAN 2: Meningkatnya kepatuhan komoditas impor terhadap persyaratan impor Indonesia

IKK 001

Rasio komoditas impor hewani dan hayati hewani yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia terhadap total komoditas impor hewan dan hayati hewani yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan (%)

100 100

100%

SASARAN KEGIATAN: 3: Menurunnya jumlah kasus komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak Negara tujuan ekspor

IKK 002 Jumlah komoditas ekspor hewan dan hayati hewani yang ditolak Negara tujuan ekspor karena masalah kesehatan dan keamanan (kali)

14 0 200%*)

SASARAN KEGIATAN: 2&3.a: Tersedianya Kebijakan Teknis karantina hewan dan keamanan hayati hewani

Page 75: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 69

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah Kebijakan (draft Permentan) tentang Pencegahan Masuk dan Menyebarnya HPHK (Draft Permentan)

3 2 66,67%

Jumlah kebijakan (Keputusan Kepala Badan, Juklak/Juknis, Analisa Resiko tentang Pencegahan Masuk dan Menyebarnya MP HPHK (Dok)

33 33 100%

Jumlah Kebijakan tentang Pulau Karantina (Dok) 1 1 100%

SASARAN KEGIATAN: 4: Terkendalinya penyebaran HPHK

IKK.003 Rasio temuan HPHK pada komoditas tumbuhan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan (%)

0,00019% 0,030675% 200*)

SASARAN KEGIATAN: 4.a Meningkatnya kemampuan pengendalian HPHK

Jumlah Dokumen Pembinaan, Bimbingan teknis dan monitoring pencegahan masuk dan menyebarnya HPHK (Dok)

20 20 100%

3. Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

SASARAN KEGIATAN: 5: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

IKK.004

Rasio komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang sesuai persyaratan impor Indonesia (SPS) terhadap total komoditas impor tumbuhan dan hayati nabati yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan (%)

100% 100% 100%

IKK.005 Jumlah komoditas ekspor tumbuhan dan hayati nabati yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan (kali)

37 42 113,51%

SASARAN KEGIATAN: 5.a: Tersedianya Kebijakan Teknis karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati

Jumlah Kebijakan (draft Permentan) tentang Pencegahan Masuk dan Menyebarnya MP OPTK (Draft Permentan)

2 30 200%*)

Jumlah kebijakan (Keputusan Kepala Badan, Juklak/Juknis, AROPT) tentang Pencegahan Masuk dan Menyebarnya MP OPTK

15 104 200%*)

SASARAN KEGIATAN: 6: Terkendalinya penyebaran OPTK

IKK.006 Rasio temuan OPTK pada komoditas tumbuhan melalui media pembawa di tempat pemasukan/pengeluaran yang ditetapkan (%)

0,006% 0,038% 200%*)

SASARAN KEGIATAN: 6.a: Meningkatnya kemampuan pengendalian OPTK

Page 76: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 70

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah Dokumen Pembinaan, Bimbingan teknis dan monitoring pencegahan masuk dan menyebarnya OPTK (Dok)

30 51 170%

4. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Badan Karantina Pertanian

SASARAN PROGRAM 5: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

SASARAN KEGIATAN: 7: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instnasi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKK.011

Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian berdasarkan penilaian Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian (NIlai)

85 91,70 107,88%

SASARAN KEGIATAN: 7.a: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Jumlah Dokumen Rencana Kerja dan Penyusunan Kegiatan (Dok) 57 58 101,75%

Jumlah Dokumen Penyusunan Anggaran (Dok) 58 59 101,72%

IKK.012 Nilai kinerja (NK) (berdasarkan PMK 249 Tahun 2011) (Nilai) 90 96,18 106,87%

Jumlah Dokumen Evaluasi dan Pelaporan (Dok) 19 19 100%

SASARAN KEGIATAN: 8: Terwujudnya pengelolaan keuangan yang akuntabel di lingkungan Badan Karantina Pertanian

IKK.013 Rasio Temuan BPK yang terjadi berulang (tahun berjalan) terhadap total temuan BPK pada tahun sebelumnya

0 0 100%

IKK.014 Rasio Temuan Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian atas pengelolaan keuangan di lingkungan Badan Karantina Pertanian yang terjadi berulang (tahun berjalan) terhadap total temuan pada tahun sebelumnya

0 0 100%

SASARAN KEGIATAN: 8.a: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Jumlah Dokumen Laporan Keuangan yang sesuai standar (Dok) 3 3 100%

Jumlah Dokumen Laporan Barang Milik Negara (BMN) (Dok) 3 3 100%

Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan PNBP (Dok) 12 12 100%

SASARAN KEGIATAN: 9: Tersedianya peraturan perundang-undangan perkarantinaan sesuai kebutuhan

IKK.015 Rasio peraturan perkarantinaan yang dihasilkan dibanding total peraturan perkarantinaan yang dibutuhkan pada tahun berjalan (%)

100 100 100%

SASARAN KEGIATAN: 9.a: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Jumlah Peraturan Perkarantinaan Pertanian yang disahkan (Dok) 5 34 200%*)

Page 77: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 71

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

SASARAN KEGIATAN: 10: Meningkatnya kualitas layanan Sekretariat Badan Karantina Pertanian

IKK.015 Tingkat kepuasan unit kerja eselon II, III dan IV terhadap layanan Sekretariat Badan Karantina Pertanian (Skala likert 1-4)

3 3,63 121%

SASARAN KEGIATAN: 10.a: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Jumlah Laporan Informasi Layanan Perkarantinaan (Dok) 12 12 100%

Jumlah Kegiatan Pelatihan (Keg) 3 3 100%

Jumlah Dokumen Pengembangan dan Pengelolaan Kepegawaian (Dok) 12 12 100%

Jumlah Dokumen Pengelolaan Tatalaksanan, Organisasi dan Reformasi Birokrasi (Dok)

3 3 100%

Jumlah Dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) (Dok) 2 2 100%

Jumlah Laporan Pengelolaan TU dan Rumah Tangga (Lap) 12 12 100%

Jumlah Dokumen Layanan Perkantoran (Layanan) 12 12 100%

Jumlah Sarana dan Prasarana sesuai kebutuhan (unit) 146 146 100%

5. Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

SASARAN KEGIATAN: 11: Menurunnya jumlah kasus komoditas pertanian ekspor yang ditolak Negara tujuan

IKK.016

Jumlah komoditas ekspor pertanian yang ditolak Negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk (Jumlah)

57 57 100%

SASARAN KEGIATAN: 11.a: Terpenuhinya persyaratan kesehatan ekspor negara tujuan dan persyaratan kesehatan impor Indonesia

Jumlah komoditas ekspor pertanian yang ditolak negara tujuan karena masalah kesehatan dan keamanan produk (Jumlah)

1 1 100%

SASARAN KEGIATAN: 12: Terlaksananya pengendalian impor komoditas pertanian

IKK.017 Rasio komoditas impor pertanian yang sesuai persyaratan kesehatan dan keamanan impor Indonesia yang masuk melalui tempat pemasukan yang telah ditetapkan (%)

100% 100% 100%

SASARAN KEGIATAN: 12.a: Terpenuhinya persyaratan kesehatan ekspor negara tujuan dan persyaratan

Jumlah komoditas impor pertanian yang sesuai persyaratan kesehatan impor Indonesia

120000 120849 100,70%

Page 78: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 72

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

SASARAN KEGIATAN: 13: Terjaminnya kualitas dan kemanan pangan strategis nasional

IKK.018 Rasio kasus komoditas pertanian impor yang diselesaikan terhadap total kasus komoditas pertanian impor

40% 53,85%

134,62%

SASARAN KEGIATAN: 13.a: Terjaminnya kualitas dan keamanan pangan strategis nasional

Jumlah kasus komoditas pertanian yang diselesaikan pada tahun berjalan 20 17 85%

SASARAN KEGIATAN: 14: Terkendalinya penyebaran OPTK dan HPHK terhadap komoditas pertanian

IKK.019 Rasio temuan HPHK dan OPTK pada komoditas pertanian melalui media pembawa di lingkup UPT KP terhadap total komoditas pertanian

0,01% 0,01% 100%

SASARAN KEGIATAN: 14.a: Terkendalinya penyebaran OPTK dan HPHK terhadap komoditas pertanian

Jumlah temuan HPHK 30 57 190

Jumlah temuan OPTK 30 53 176,67

SASARAN KEGIATAN: 15: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

IKK.020 Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan UPT KP yang terjadi berulang 2 1 150%

IKK.021 Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang

2 1 150%

SASARAN KEGIATAN: 15.a: Terwujudnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di lingkungan Badan Karantina Pertanian

Dukungan Layanan Apartur (Layanan) 12 12 100%

Dukungan Internal Administrasi Pengelolaan Perkantoran 12 12 100%

Jumlah Sarana dan Prasarana Sesuai kebutuhan (Layanan) 2618 2646 101,07%

Jumlah Sarana dan Prasarana di Daerah Pengembangan Sentra Produksi/IKH (Layanan)

-

SASARAN KEGIATAN: 15.b: Terlaksananya Layanan Sertifikasi Karantina di Pos Lintas Batas Negara / PLBN

Jumlah Sarana dan Prasarana Layanan Sertifikasi di Pos Lintas Batas Negara/PLBN (Layanan)

4003 4024 100,52%

6. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metode

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

SASARAN KEGIATAN: 16: Tersedianya standar pengujian karantina pertanian yang sesuai kebutuhan

Page 79: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 73

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

IKK.022 Rasio standar pengujian karantina pertanian yang dimanfaatkan dibanding total standar pengujian yang dihasilkan (%)

100 100 100%

SASARAN KEGIATAN: 16.a: Tersedianya standar pengujian karantina hewan dan tumbuhan

Jumlah standar pengujian karantina hewan dan keamanan hayati hewani sesuai kebutuhan (Dok Rekomendasi)

5 8 160%

Jumlah standar pengujian karantina tumbuhan dan keamanan hayati nabati sesuai kebutuhan (Dok Rekomendasi)

6 8 133,33%

SASARAN KEGIATAN: 17: Meningkatnya kualitas layanan publik Uji Standar Karantina Pertanian

IKK.023 Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan publik BBUSKP 84 85 101,19%

SASARAN KEGIATAN: 17.a: Meningkatnya kualitas layanan publik Uji Standar Karantina Pertanian

Jumlah pelayanan uji rujukan, uji konfirmasi, uji banding dan uji profisiensi (Sampel) 1500 2859 190,60%

Jumlah koleksi HPHK dan OPTK (Unit) 10 285 200%*)

Jumlah ruang lingkup laboratorium karantina hewan yang terakreditasi KAN (Dok) 8 17 200%*)

Jumlah ruang lingkup laboratorium karantina tumbuhan yang terakreditasi KAN (Dok)

8 26 200%*)

SASARAN KEGIATAN: 18: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

IKK.024 Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BBUSKP yang terjadi berulang 0 0* 100%

IKK.025 Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang

0 0 100%

SASARAN KEGIATAN: 18.a: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Dukungan Layanan Apartur (Layanan) 1 1 100%

Dukungan Internal Administrasi Pengelolaan Perkantoran 1 1 100%

Jumlah Sarana dan Prasarana Sesuai kebutuhan BBUSKP (Unit) 50 51 102%

SASARAN PROGRAM 1: Meningkatnya nilai tambah dan daya saing komoditas pertanian nasional

SASARAN KEGIATAN: 19: Tersedianya metode uji terap teknik dan metode perkarantinaan

IKK.026 Rasio metode uji terap teknik dan metode perkarantinaan yang dimanfaatkan dibanding total hasil uji terap dan metode perkarantinaan yang dihasilkan

100 100 100%

SASARAN KEGIATAN: 19.a: Tersedianya metode uji terap teknik dan metode perkarantinaan

Jumlah metode uji terap teknik dan metode perkarantinaan sesuai kebutuhan 9 11 122,22%

Page 80: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 74

PROGRAM/ KEGIATAN

Sasaran Program/ Sasaran Kegiatan

INDIKATOR KINERJA Target Realisasi

% realisasi

thd target No IK Uraian IK

1 2 3 4 5 6 7

Jumlah desiminasi metode uji terap teknik dan metode perkarantinaan sesuai kebutuhan

10 11 110%

IKK.027 Rasio kerjasama terkait pengembangan teknik dan metode uji terap karantina pertanian yang ditindaklanjuti dibanding total kerjasama yang disepakati pada tahun berjalan (%)

100 100 100%

Jumlah kerjasama uji terap teknik dan metode perkarantinaan 6 7 116,67%

Jumlah Kegiatan Pelatihan Teknis Perkarantinaan 13 13 100%

SASARAN KEGIATAN: 20: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

IKK.027 Jumlah temuan BPK atas pengelolaan keuangan BUTTMKP yang terjadi berulang 0 0* 100%

IKK.028 Jumlah temuan Itjen atas implementasi SAKIP dan pengelolaan Keuangan yang terjadi berulang

0 0* 100%

SASARAN KEGIATAN: 20.a: Meningkatnya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

Dukungan Layanan Apartur (Layanan) 1 1 100%

Dukungan Internal Administrasi Pengelolaan Perkantoran 1 1 100%

Jumlah Sarana dan Prasarana Sesuai kebutuhan (Unit) 50 49 98%

CATATAN: *Tidak ada temuan BPK / Itjen yang berulang karena tidak ada pemeriksaan pada tahun 2019 *) data anomali

Page 81: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 75

Lampiran 3. Frekuensi Kegiatan Operasional Karantina Hewan tahun 2019

UPT Pemeriksaan Pelepasan/ Pembebasan

Dokel Domas Ekspor Impor Dokel Domas Ekspor Impor

BBKP Belawan 1308 488 83 941 1308 488 83 941

BBKP Makassar 11168 11951 53 139 11168 11946 53 105

BBKP Soekarno Hatta 22973 13941 5229 3663 22973 13938 5221 3516

BBKP Surabaya 93681 6831 7437 4883 93681 6831 7437 4883

BBKP Tanjung Priok 8282 372 1216 20105 8282 372 1216 20105

BKP Kelas I Balikpapan 4976 13318 274 1153 4976 13318 274 1153

BKP Kelas I Bandar Lampung 43169 2404 23 514 43169 2404 23 514

BKP Kelas I Banjarmasin 6079 7671 6 0 6079 7671 6 0

BKP Kelas I Batam 10209 6746 568 129 10209 6746 568 129

BKP Kelas I Denpasar 14322 12521 474 250 14305 12434 472 227

BKP Kelas I Jambi 3952 1364 20 0 3952 1364 20 0

BKP Kelas I Jayapura 6572 2427 13 0 6572 2420 13 0

BKP Kelas I Kupang 7743 4043 260 15 7743 4043 260 15

BKP Kelas I Manado 9385 7070 15 0 9385 7070 15 0

BKP Kelas I Mataram 11096 9867 22 0 11096 9867 22 0

BKP Kelas I Padang 1637 582 4 4 1637 582 4 4

BKP Kelas I Palembang 13885 2514 23 40 13884 2512 23 17

BKP Kelas I Pekanbaru 9893 2369 127 8 9893 2369 127 8

BKP Kelas I Pontianak 10336 4784 59 0 10336 4784 59 0

BKP Kelas I Semarang 6781 2877 1225 1163 6781 2877 1225 1155

BKP Kelas II Cilegon 12984 18395 0 0 12984 18395 0 0

BKP Kelas II Gorontalo 1508 1315 0 0 1508 1315 0 0

BKP Kelas II Kendari 10873 11808 84 4 10873 11808 84 4

BKP Kelas II Medan 7908 4555 2176 59 7908 4555 2176 59

BKP Kelas II Palangkaraya 5763 4282 0 1 5763 4282 0 1

BKP Kelas II Palu 4415 2496 2 0 4415 2496 2 0

BKP Kelas II Pangkal Pinang 5638 10610 6 0 5294 9746 6 0

BKP Kelas II Tanjung Pinang 3976 4827 313 403 3970 4825 313 315

BKP Kelas II Tarakan 8589 5285 20 0 8589 5285 20 0

BKP Kelas II Ternate 956 3009 0 0 956 3009 0 0

BKP Kelas II Yogyakarta 10603 2859 105 4 10603 2859 105 4

SKP Kelas I Ambon 924 962 0 0 924 962 0 0

SKP Kelas I Banda Aceh 2480 2809 1 0 2480 2809 1 0

SKP Kelas I Bandung 1040 3058 235 23 1040 3058 235 21

SKP Kelas I Bengkulu 958 1470 8 0 958 1470 8 0

SKP Kelas I Biak 1669 3568 0 0 1669 3568 0 0

SKP Kelas I Cilacap 53 0 10 16 53 0 10 16

SKP Kelas I Entikong 0 0 122 193 0 0 122 0

SKP Kelas I Merauke 2735 1068 0 0 2735 1068 0 0

SKP Kelas I Pare-Pare 10648 8379 0 0 10648 8379 0 0

SKP Kelas I Samarinda 6554 3686 0 0 6554 3686 0 0

SKP Kelas I Sorong 1181 2242 1 4 1179 2194 1 0

SKP Kelas I Sumbawa Besar 10145 3132 2 0 10135 3130 0 0

SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan 946 72 51 1 946 72 51 1

SKP Kelas I Timika 102 1992 0 17 102 1992 0 17

SKP Kelas II Bangkalan 5417 4780 0 0 5417 4780 0 0

SKP Kelas II Ende 1463 1962 0 0 1463 1962 0 0

SKP Kelas II Mamuju 1798 734 0 0 1798 734 0 0

SKP Kelas II Manokwari 743 2363 0 0 743 2327 0 0

SKP Kelas II Tanjung Balai Karimun 1850 1656 128 4 1850 1656 128 4

Jumlah 421366 227514 20395 33736 420986 226458 20383 33214

Sumber: Bidang Infromasi Perkarantinaan, 2019

Page 82: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 76

Page 83: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 77

Lampiran 4. Frekuensi Kegiatan Operasional Karantina Tumbuhan tahun 2019

UPT Pemeriksaan Pelepasan

Dokel Domas Ekspor Impor Dokel Domas Ekspor Impor

BBKP Belawan 1359 1365 11353 6614 1359 1365 11353 6614

BBKP Makassar 13973 9832 3217 520 13973 9832 3217 327

BBKP Soekarno Hatta 24362 2331 8637 4263 24353 2322 8601 4244

BBKP Surabaya 61270 514 39096 30728 61270 514 39096 30728

BBKP Tanjung Priok 5620 354 13530 29480 5505 352 13183 28450

BKP Kelas I Balikpapan 4976 13318 274 1153 4976 13318 274 1153

BKP Kelas I Bandar Lampung 17982 3639 9438 763 17982 3639 9438 763

BKP Kelas I Banjarmasin 1996 10631 1308 22 1996 10631 1308 22

BKP Kelas I Batam 18118 7880 2805 4555 18118 7880 2805 4555

BKP Kelas I Denpasar 2535 3881 3641 279 2535 3880 3434 183

BKP Kelas I Jambi 2375 1242 2293 36 2375 1242 2293 36

BKP Kelas I Jayapura 13855 2862 94 752 13853 2858 94 749

BKP Kelas I Kupang 6324 5862 1609 209 6324 5862 1609 209

BKP Kelas I Manado 10658 5881 1616 10 10658 5881 1616 10

BKP Kelas I Mataram 11344 1683 501 17 11344 1683 501 17

BKP Kelas I Padang 3014 185 1758 10 3014 185 1758 10

BKP Kelas I Palembang 8417 5421 2785 157 8417 5421 2785 157

BKP Kelas I Pekanbaru 5919 1009 7286 391 5919 1009 7286 391

BKP Kelas I Pontianak 12099 5881 3024 247 12099 5881 3024 247

BKP Kelas I Semarang 8368 165 13905 7167 8378 165 13891 7148

BKP Kelas II Cilegon 33892 190 970 932 33892 190 966 814

BKP Kelas II Gorontalo 1025 1522 24 0 1025 1522 24 0

BKP Kelas II Kendari 6088 4913 33 4 6088 4913 33 4

BKP Kelas II Medan 4390 1339 5894 250 4390 1339 5894 250

BKP Kelas II Palangkaraya 2048 3061 594 0 2048 3601 594 0

BKP Kelas II Palu 5402 1002 105 0 5402 1002 105 0

BKP Kelas II Pangkal Pinang 3954 10158 340 0 3954 10158 340 0

BKP Kelas II Tanjung Pinang 1554 4695 144 198 1554 4695 144 198

BKP Kelas II Tarakan 4620 5735 194 4620 5735 194 0

BKP Kelas II Ternate 2596 3418 2 0 2596 3418 2 0

BKP Kelas II Yogyakarta 17486 238 4924 106 17486 238 4924 106

SKP Kelas I Ambon 2145 3490 9 0 2145 3490 9 0

SKP Kelas I Banda Aceh 4567 438 308 8 4567 438 308 8

SKP Kelas I Bandung 16873 132 7679 32 16873 132 7679 19

SKP Kelas I Bengkulu 1691 544 86 0 1691 544 86 1

SKP Kelas I Biak 677 2484 278 0 660 2471 262 0

SKP Kelas I Cilacap 75 0 848 100 75 0 848 100

SKP Kelas I Entikong 0 0 10892 112 0 0 10892 0

SKP Kelas I Merauke 3071 667 56 0 3071 667 56 0

SKP Kelas I Pare-Pare 5934 1051 477 0 5934 1051 477 0

SKP Kelas I Samarinda 5838 2895 586 1 5838 2895 586 1

SKP Kelas I Sorong 1226 2467 5 3 992 2455 5 3

SKP Kelas I Sumbawa Besar 2842 135 0 117 2842 134 0 0

SKP Kelas I Tanjung Balai Asahan 1049 4 4429 2 1049 4 4403 1

SKP Kelas I Timika 149 4925 12 210 149 4925 12 71

SKP Kelas II Bangkalan 41 0 13 0 41 0 13 0

SKP Kelas II Ende 3480 710 1 0 3480 710 1 0

SKP Kelas II Mamuju 3652 107 56 0 3652 107 56 0

SKP Kelas II Manokwari 855 3404 7 0 855 3404 7 0

SKP Kelas II Tanjung Balai Karimun 1274 1628 224 46 1274 1628 224 46

Jumlah 373058 145288 167360 89494 372691 145786 166710 87635

Sumber: Bidang Infromasi Perkarantinaan, 2019

Page 84: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 78

Page 85: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 79

Lampiran 5. Rekapitulasi Penolakan Komoditas Ekspor Indonesia tahun 2019 A. Rekapitulasi penolakan ekspor komoditas pertanian Indonesia tahun 2019 yang disampaikan melalui Notification of Non

Compliance (NNC) terkait isu fitosanitari tahun 2019.

No Komoditas Negara Tujuan

Alasan NNC Tindakan UPT Ket.

1 2 3 4 5 6 7

1. Hygrophila sp. Belanda ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan yaitu Bemicia tabaci

Ditolak BBKP Soekarno

• Nama Pemilik: PT Aquatic Plant Centre Indonesia

• PC No: --

• No NNC EU: 129005 (06/09/19)

2. Philodendron sp.

Polandia ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan yaitu Pseudococcidae

Ditolak BBKP Tanjung Priok

• Nama Pemilik: CV. Jojo and Nursery

• PC No: --

• No NNC EU: 128910 (06/09/19)

3. Wodyetia bifurcata

Mesir ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan yaitu Fusarium oxysporum dan Thielaviopsis paradoxa

Ditolak atau dimusnahkan

BBKP Soekarno

• Nama Pemilik: CV. Bahari Energy

• PC No: 1184630

• Tgl NNC Egypt: (08/09/19)

4. bibit tanaman akuarium

Korea Selatan

ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan yaitu Helicotylenchus erythrinae dan Meloidogyne sp.

Dimusnahkan BBKP Soekarno

• Nama Pemilik: PT Project Team Work

• PC No: 0482652

• Tgl NNC Korsel: (12/08/19)

5. bibit tanaman akuarium

Korea Selatan

ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan yaitu Helicotylenchus erythrinae dan Meloidogyne sp.

Dimusnahkan BBKP Soekarno

• Nama Pemilik: PT Project Team Work

• PC No: 0482652

• Tgl NNC Korsel: (12/08/19)

6. Bonsai Belanda ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan yaitu Scirtothrips dorsalis

Ditolak BKP Kelas I Semarang

• Nama Pemilik: CV. Exotic Bonsai Indonesia

• PC No: 130173

• Tgl NNC Jerman: (29/10/19)

7. Ornamental plant

Polandia ditemukan Organisme Pengganggu Tumbuhan yaitu Diaspididae

Ditolak BBKP Soekarno-Hatta

• Nama Pemilik: CV. Kebun Maju Bersama

• PC No: 130001

• Tgl NNC Polandia: (27/09/19)

Page 86: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 80

No Komoditas Negara Tujuan

Alasan NNC Tindakan UPT Ket.

1 2 3 4 5 6 7

8. Intsia spp India Hama hidup kegagalan fumigasi Ditolak setelah itu difumigasi

Surabaya Phytosanitary Certificate 2018.2.0401.0.K..10.E.027074,Notification No: PQSB/02/2019 Date 11.01.2019 PT. Iswar Timber SURABAYA.

9. Intsia spp India Hama hidup kegagalan fumigasi Ditolak setelah itu difumigasi

Surabaya Phytosanitary Certificate 2018.2.0401.0.K..10.E.021556,Notification No: PQSB/65/2018 Date 16.11.2018 PT. ANEKA RIMBA INDONESIA GRESIK..

10. Kemasan Kayu, wood packaging material

Switzerland (CH), Uni Erpoa

Kemasan kayu terinfestasi serangga hidup dan mati, kemungkinan Scolytus sp. Dan larva

PemusnahanTidak memenuhi persyaratan kemasan kayu (ISPM. No. 15)

Jawa Timur

PT. Nagaart Collection Ref NNC. 125102

11. Kelapa, Cocos nucifera L, 26,5 ton

Thailand Kelapa berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit

Pemusnahan Batam PT. Sempurna Pratama Indonesia 1195641

12. Citus maxima, 0,504 ton.

Switzerland (CH), Uni Erpoa

Infestasi lalat buah, Bactrocera spp. Pemusnahan - Garden-GRW; 1210619.; 2019.2.1201.0.K10.E.0; Ref. NNC; 126651. GB/DEFRA/2019/117546/5385/1

13. Elaeis guineensis (Nypa stick, Broom stick), 50 ton.

India Media Pembawa yang dikirim broom stick Elaeis guineensis, akan tetapi yang diperbolehkan masuk ke India adalah Elaeis guineensis dalam bentuk seeds/sprout/planting &oil cakesmengacu Schedule VI & Schedule VII dan PQ Order 2003

Pemeriksaan Visual pada 29 April 2019 dan penolakan /pemusnahan pada 1 Mei 2019

Belawan CV. Agung Makmur Jaya, difumigasi oleh PT. Abdi Jasa Karya Nusantara (ID.0030MB). 2019.2.0100.0.K10.E.002541 Ref NNC. Kol/23/2019

14. Nypha fruticans (Nypa Stick,

India Media Pembawa dilarang masuk berdasarkan daftar pada Schedule VI & Sechedule VII of PQ Order, 2003

Penolakan/ Pemusnahan pada 7 Mei 2019 setelah

Belawan PT. Nuansa Dua Warna; 2019.2.0100.0.K10.E.002796; Ref NNC.; Kol/22/2019

Page 87: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 81

No Komoditas Negara Tujuan

Alasan NNC Tindakan UPT Ket.

1 2 3 4 5 6 7

Broom stick), 25.000 ton

sebelumnya dilakukan Pemeriksaan visual, 3 Mei 2019

15. Broom Sticks (Nypha fruticans) 26.500 ton.

India Media Pembawa yang dikirim Nypa broom stick, akan tetapi yang diperbolehkan masuk ke India adalah Nypa broom stick dalam bentuk seeds/sprout/planting &oil cakesmengacu Schedule VI & Schedule VII dan PQ Order 2003

Pemeriksaan Visual pada 24 Mei 2019 dan penolakan /pemusnahan pada 27 Mei 2019

Pontianak PT. Nuasa Dua Warna; 2019.2.1500.0.K10.E.000575.; Ref. NNC. GLDU9345621

16. Elaeis guineensis (Nypa stick, Broom stick), 11500.000 Kg.

India Media Pembawa yang dikirim broom stick Elaeis guineensis, akan tetapi yang diperbolehkan masuk ke India adalah Elaeis guineensis dalam bentuk seeds/sprout/planting &oil cakesmengacu Schedule VI & Schedule VII dan PQ Order 2003

Pemeriksaan Visual pada 21 Mei 2019 dan penolakan /pemusnahan pada 27 Mei 2019

Belawan CV. ANUGERAH SEMESTA RAYA 2019.2.0100.0.K10.E.003645. SSLBWCCUCAA1545 Ref NNC. SIKU3060940

17. Cocos nucifera 28,700 kgs

Bangkok, Thailand

Kelapa berkecambah dan bertunas Di kembalikan

Palembang

PT. TASINDO ANUGERAH MANDIRI RAYA, 2019.2.0200.0.K10.E.000927 SEGU4539746

18. Cocos nucifera 26.000 kgs

Bangkok, Thailand

Kelapa berkecambah dan bertunas Di Hancurkan

Jambi

CV . SC COCO MAS INDO, 2019.2.100 6 0.K10.E.000639 TCNU9449195

19. Cocos Nucifera 28000 Kg

Thailand

Kelapa Berkecambah dan bertunas Dimusnakan Palembang PT. Agri Tirta Lestari Phytosanitary Certificate No. 2019. 2.0200.0.K.10 E. 000975.

20. Cocos Nucifera 24510 Kg

Thailand

Kelapa Berkecambah dan bertunas Dimusnakan Surabaya

PT. Starindo Anugerah Abadi.

Page 88: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 82

No Komoditas Negara Tujuan

Alasan NNC Tindakan UPT Ket.

1 2 3 4 5 6 7

Phytosanitary Certificate No. 2019. 2.0401.0.K.10 E. 010698.

21. Cocos Nucifera 26000 Kg

Thailand

Kelapa Berkecambah dan bertunas Dimusnakan Palembang

PT. Starindo Anugerah Abadi. Phytosanitary Certificate No. 2019. 2.0200.0.K.10 E. 000971.

22. Cocos Nucifera 25.940 Kg

Thailand Berkecanbah dan pertumbuhan bibit Dimusnahkan Palembang PT. Wahyu Jaya Sukses

23. Wood (Pallet, Plates, Plates in Bundle, Bunch, Truss)

Germany Ditemuka oranisme yang berbahaya Dimusnahkan Tanjung Priok

PT. Asia Pacific Fibers TBK

24. Bahan Serat Pisang

Costa Rica Prinsip Kehati-hatian dengan keyakinan masuknya Fusarium oxyysporum f.sp.cubense raza 4

Ditolak -

-

25. Lada 35 Pcs Jepanese Ditemukan Nematoda Radophulus similis

Dimusnakan Soekarno-Hatta

Phytosanitary Certificate No. 2019.2.1201.0.K10E004894. tanggal 2019/07/29 CV. HI Abadi Jaya

26. Bougainfillea spectabilis 1554 Pcs (Benih)

Neterhland Adanya Organisme yang berbahaya Ditolak Semarang Document Number 2019.2.1401.0.K10.E.007230. tanggal 27 September 2019 CV. Exotic Bonsai Indonesia.

27. Ornamental Plant (Benih)

Poland Organisme berbahaya Ditolak Soekarno-Hatta

. Notification EU. Intercetion NR. 130001 Document Number : 2019.21200.0.K10.E.005840 CV. Kebun Maju Bersama..

28. Ornamental Plant (Benih)

Germany Organisme berbahaya Ditolak Bandung . Notification EU. Intercetion NR. 130144 Document Number : 0609883 CV Berkah Bunda Abadi

29. Wood Pallet Poland Ketidak patuhan dengan persyaratan khusus.

Ditolak Tanjung Priok

. Eu Interception Nr 130470 Type of Document: OGGA.7140.1848.2019 PT. Indo Deli Pulpnpaper Mills.

Page 89: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 83

No Komoditas Negara Tujuan

Alasan NNC Tindakan UPT Ket.

1 2 3 4 5 6 7

30. Cocos nucifera 27.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 122/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001932 PT Agri Tirta Lestari

31. Cocos nucifera 27.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 131/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001954 PT Tasindo Anugerah Mandiri Indonesia

32. Cocos nucifera 52.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 132/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001971 PT Tasindo Anugerah Mandiri Indonesia

33. Cocos nucifera 40.500 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 137/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001913 CV. Sus Kelapa Indo

34. Cocos nucifera 13.500 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 138/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001862 PT. Agri Tirta Lestari

35. Cocos nucifera 85.200 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 139/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001829 CV. Sus Kelapa Indo

36. Cocos nucifera 27.450 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 140/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001979 PT Tasindo Anugerah Mandiri Indonesia

37. Cocos nucifera 81.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 117/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001696 PT. Agri Tirta Lestari

38. Cocos nucifera 49.500 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 118/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.0001784 PT. Indo Agro Kelapa

39. Cocos nucifera 54.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 121/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.0001934

Page 90: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 84

No Komoditas Negara Tujuan

Alasan NNC Tindakan UPT Ket.

1 2 3 4 5 6 7

PT. Agri Tirta Lestari

40. Cocos nucifera 67.500 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 133/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.0001921 CV. Sus Kelapa Indo

41. Cocos nucifera 26.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 134/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.0001998 PT. Agri Tirta Lestari

42. Cocos nucifera 26.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 135/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.0001969 PT. Agri Tirta Lestari

43. Cocos nucifera 78.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak

Palembang Reference No. 136/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.0001997 PT. Agri Tirta Lestari

44. Cocos nucifera 54.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 123/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.0001933 PT. Agri Tirta Lestari

45. Cocos nucifera 27.200 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 124/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001841 PT. Surya Indo Cocos

46. Cocos nucifera 26.500 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 125/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0401.0.K.10..E.020041 PT. Surya Indo Cocos

47. Cocos nucifera 26.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 126/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0300.0.K.10..E.007563 PT. Surya Indo Cocos

48. Cocos nucifera 98.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 127/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001939 PT. Surya Indo Cocos

Page 91: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 85

No Komoditas Negara Tujuan

Alasan NNC Tindakan UPT Ket.

1 2 3 4 5 6 7

49. Cocos nucifera 28.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 128/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001847 PT. Maju Terus Berjaya

50. Cocos nucifera 112.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 129/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001964 PT. Maju Terus Berjaya

51. Cocos nucifera 54.000 kg

Thailand Kelapa Berkecambah dan terdapat pertumbuhan bibit.

Ditolak Palembang Reference No. 130/2019 Phytosanitary Cerificate No. 2019.2.0200.0.K.10..E.001940 PT. Coconesia Makmur Sejahtera

B. Rekapitulasi penolakan ekspor komoditas pertanian Indonesia tahun 2019 yang disampaikan melalui Notification of Non

Compliance (NNC) terkait isu keamanan pangan.

No Nama

Produk

Negara Tujuan

/Importir Alasan Status Hasil Uji Standar Asal Perusahaan

1 2 3 4 5 6 7 8

52. Pala Jerman Aflatoxins in nutmegs from IND Ditolak Aflatoxin B1 : 16,4 + 4,9 µg/kg (ppb)

10 µg/kg (ppb), EU Legislation 1881/2006 setting maximum leves for certain contaminants in foodstuffs.

CV. Indospice, Jl. Tikala Ares No. 43 Manado, Sulut No HC: 167/I/HC/OKKPD-029/12/2018

53. Pala biji Belanda Aflatoxins in nutmegs from Indonesia

Ditahan dan ditolak

Aflatoxin total 48,9 + 14,7 ppb

Max. permetted level : 10 ppb; EU Legislation 1881/2006. Setting maximum levels for certain contaminants in foodstuffs

CV. Indospice, Jl. Tikala Ares No. 43 Manado, Sulut No HC : 010/I/HC/OKKPD-029/01/2019

54. Pala biji Italia Aflatoxins in whole nutmeg from Indonesia (high content of aflatoxin B1 dan Total)

Ditahan dan ditolak

Aflatoxin B1 75,0 µg/kg - ppb

aflatoxin B1 5, Total aflatoxin 10 µg/kg - ppb. Regulasi : 1881/2006 setting maximum

Indoharvest Spice Jl. Joko Kendil, By Pass

Page 92: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 86

No Nama

Produk

Negara Tujuan

/Importir Alasan Status Hasil Uji Standar Asal Perusahaan

1 2 3 4 5 6 7 8

Aflatoxin Total 82,5 µg/kg - ppb

levels for certain contaminants in foodstuffs; Reg.UE 165/2010

Mojokerto, Jawa Timur 61363 No HC : 031/I/HC/OKKPD-003/02/1019

55. Grated Coconut

Italia Produk kelapa parut (grated coconut) dari Indonesia ditemukan terkontaminasi Bacillus cereus Enterotoxigenic di point of entry di Pelabuhan Torino

Ditolak PT. Global Coconut Jl. Jaga IV, Redey, Tenga - Kab. Minahasa Selatan, Sulawesi Utara

56. Pala biji (Siauw nutmeg broken & cleaned

Belanda Aflatoxins in nutmeg from Indonesia

Ditolak Aflatoxin B1 = 12 ppb (µg/kg)

EU Legislation 1881/2006 Setting maximum levels for certain contaminants in foodstuff. Max permitted level = 5 ppb (µg/kg)

PT. Gunung Intan Permata, Jl. Arie Lasut No. 28 Kombos Manado

57. Organic MD Nutmeg Whole ABCD

United Kingdom

Aflatoxins in organic whole nutmeg from Indonesia

Ditolak 13.8 ± 5.5 µg/kg - ppb

1881/2006 Setting maximum levels for certain contaminants in foodstuff. Max permitted level = 5 ppb (µg/kg)

PT East Indian Agency Products

Page 93: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 87

Lampiran 6. Data Penegakan Hukum Tahun 2019 di UPT Lingkup Badan Karantina Pertanian

No Waktu Kejadian Kasus Pelanggaran UPT STATUS

1 2 3 4 5

1 07 Agustus 2019 Pemasukan 88 ekor unggas dari luar negeri BBKP Belawan P21, tanggal 27 Agustus 2019

2 04 Februari 2019 Pemasukan 2.500 kg bawang merah dari Malaysia.

BKP Kelas I Pekanbaru

P21, tanggal 29 Januari 2019

3 30 Agustus 2018 Pemasukan 6.930 kg bawang merah dan 1700 kg jahe dari Malaysia.

BKP Kelas I Pekanbaru

P21, tanggal 18 April 2019

4 20 Juli 19 Pemasukan 107 ekor burung Love bird dari Filipina

BBKP Soekarno Hatta P21, tanggal 17 November 19

5 05 Juli 2019 Pengeluaran 1 ekor kucing (masuk dari luar negeri) yang masih dalam masa karantina di IKH

BBKP Soekarno Hatta P21, tanggal 6 November 2019

6 26 Desember 2018

Pemasukan 17 ikat telur ayam konsumsi dari Malaysia.

SKP Kelas I Entikong P21, tanggal 25 Februari 19

7 25 Januari 2019 Pemasukan 25 ikat telur ayam konsumsi dari Malaysia.

SKP Kelas I Entikong P21, tanggal 02 Mei 19

8 20 Jan 19 Pemasukan 561 batang bibit lada dan 1 kg umbi jahe dari LN

BBKP Soekarno Hatta PROSES

9 20 Feb 19 Pemasukan 68 ekor Love bird dari Filipina BBKP Soekarno Hatta PROSES

10 27 Feb 19 Pemasukan 32 batang bibit tanaman dari LN BBKP Soekarno Hatta PROSES

11 25 Juli 19 Pemasukan 216 ekor Love bird dari Filipina BBKP Soekarno Hatta PROSES

12 28 Mei 19 Pemasukan 1,960 ton daging kerbau dari Malaysia

BKP Kelas II Tarakan PROSES

13 7 Maret 18 Pemasukan Sosis 62 karung/2976 kg, nugget 108 kg, bakso 120 kg, kentang beku 80 kg, bawang Bombay 12 karung/120 kg, beras ketan 52 karung/2,600 kg, daging iris (hamburger) 51,6 kg dari tawau-Malaysia

BKP Kelas II Tarakan PROSES

Page 94: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 88

Page 95: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 89

Lampiran 7. Temuan HPHK pada kegiatan pemantauan HPHK tahun 2019

No REGIONAL HPHK KETERANGAN

1 2 3 4

1. Sumatra Ditemukan 16 HPHK, yaitu: Porcine Reproductive and Respiratory Syndrome (PRRS), Swine Influenza, Jembrana, Brucellosis, Bovine Viral Diarrhea, Enzootic Bovine Leucosis, Avian Influenza, Rabies, Newcastle Disease, Hog Cholera, Septicaemia Epizootica, Erysipelas, Babesiosis, Theileriosis, Anaplasmosis, dan Trypanosomosis/Surra

• Ditemukan 2 jenis HPHK Golongan 1 adalah PRRS dan Swine Influenza

• Tidak ditemukan pada PDS Tahun 2019 adalah Chlamydiasis, Cysticercosis, Fowl Cholera dan Mareks [4 jenis HPHK]

• Baru ditemukan pada PDS 2019 adalah Swine Influenza, PRRS, Avian Infectious Bronchitis, Egg Drop Sydrome, Fowl Typhoid, Stephanofilariasi/Kaskado, Trichomonosis dan Enzootic Bovine Leucosis (EBL) (8 jenis HPHK)

2. Jawa dan Madura

Ditemukan 25 jenis HPHK Golongan II, yaitu: Antrax, AI, Anaplasma, Avian Infevtious Bronkhitis, Avian Mycoplasmosis, BVD, Brucellosis, Babesiosis, Canin Parvo, Egg drop syndrome, EBL, Fowl pox, Hog cholera, IBD, IBR, Leptospirosis, ND, ORF, Paratuberculosis, Rabies, Ringworm, Scabies, Strangles, Theileriosis, Trypanosomiasis

• tidak ditemukan pada PDS Tahun 2019 adalah EBL, Egg drop sindrom, Fowl Pox, Strangles [4 jenis HPHK]

• baru ditemukan pada PDS 2019 adalah Dermatophilosis, Black Leg, Bovine Tuberculosis, Fowl Cholera, Fowl Thypoid, MCF, Caskado/ Stepanofilariasis [7 jenis HPHK]

3. Kalimantan Ditemukan HPHK Gol I yaitu HPAI dan HPHK Gol II sebanyak 19 penyakit, antara lain: Brucellosis, Rabies, Scabiosis, Jembrana Disease, Trypanosomiasis, Old World Screworm (Myasis), Infectious Bursal Disease (IBD), Avian Influenza (AI), Theileriosis, Anaplosmosis, Bovine Viral Diarhrea (BVD), Newcastle Disease (ND), Canine Parvovirus, Ringworm, Babesiosis, ORF, Hog Cholera, Paratuberculosis, dan Infectious Bovine Rhinotracheitis (IBR)

• Ditemukan 1 jenis HPHK Golongan 1 adalah HPAI

• tidak ditemukan pada PDS Tahun 2019 adalah Brucella militensis, MalignantCatarrhal Fever (MCF), Septichaemia Epizooticotica (SE), Camphylobacteriosis, Listeriosis [4 jenis HPHK]

• tidak ada HPHK yang baru yang ditemukan pada PDS TA. 2019

Page 96: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 90

No REGIONAL HPHK KETERANGAN

1 2 3 4

4. Sulawesi, Maluku,

Terdapat 33 Jenis HPHK yaitu;Anaplasmosis, Anthrax, Avian Chlamydiosis, Avian Infectious Bronchitis, Avian Influenza (HPAI dan LPAI), Avian Mycoplasmosis, Babesiosis, BVD, Brucellosis, Brucellosis (B. melitensis), Canine Parvovirus Infection, Hog Cholera, ORF, Cysticercosis, EDS, Fowl Cholera, Fowl Pox, IBR, IBD/Gumboro, Infectious Chicken Anemia, ILT, Jembrana, Leptospirosis, MCF, ND, Myasis, Rabies, Ringworm, Scabies, SE, Stephanofilariasis/Kaskado, Theilerriosis, Trypanosomosis

• tidak ditemukan pada PDS Tahun 2019 adalah Black Leg, Erysipelas, Fowl Typhoid, Marek Disease, Saccharomycosis, Strangles [6 jenis HPHK]

• baru ditemukan pada PDS 2019 adalah Avian Chlamydiosis, Brucellosis (B. melitensis) [2 jenis HPHK]

5. Bali dan Nusa Tenggara

Terdapat 21 Jenis HPHK yang terdiri dari LPAI, Anthrax, Bovine Virus Diarrhea, Brucellosis (B.abortus), Canine Parvovirus infection, Cysticercosis, Dermatophylosis, Erysipelas, Fowl Cholera, Hog Cholera, Infectious Bovine Rhinotracheitis, Jembrana,Leptospirosis, Malignant Catarrhal Fever, New Caste Disease (ND),ORF, Rabies, Ringworm, Scabies/Demodekosis, Septicahemia Epizootica (SE), Surra

Data Tahun 2018,

• tidak ditemukan pada PDS Tahun 2019 adalah HPAI, Fowl Pox, Old World Screw Worm [3 jenis HPHK]

• baru ditemukan pada PDS 2019 adalah Anthrax, Cysticercosis, Jembrana, Leptospirosis [4 jenis HPHK]

6 Papua Ditemukan 16 HPHK, yaitu: Hog Cholera, ND, Scabies, Contagious Ecthyma, Canine Parvovirus, Fowl Pox, Dermatophytosis, Brucellosis, Kaskado, Infectious Laryngeo Tracheitis, Theilleriosis, Low Pathogenic Avian Influenza, Old Word Screw Worm, IBD, Marek’s Disease, Stephanofilariasis

Data Tahun 2018,

• tidak ditemukan pada PDS Tahun 2019 adalah Myasis, Ring Worm, Swine Disentry [3 jenis HPHK]

• baru ditemukan pada PDS 2019 adalah Infectious Bursal Disease, Marek’s Disease, dan Stephanofilariasis [3 jenis HPHK]

Page 97: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 91

Lampiran 8. Temuan OPTK pada kegiatan Pemantauan OPTK tahun 2019 A. Temuan OPTK Kategori A1 pada Pemantauan OPTK 2019

No OPTK A1 UPT-KP

1 2 3

Tungau

1 Brevipalpus californicus BKP Kelas I Mataram, BKP Kelas I Balikpapan

Bakteri

2 Clavibacter michiganensis subsp sepedonicus

BBKP Makassar

3 Dickeya sp. BKP Kelas I Manado, SKP Kelas II Mamuju, BKP Kelas I Pekanbaru, BKP Kelas I Semarang

4 Dickeya chrysanthemi BBKP Surabaya

5 Dickeya zeae BKP Kelas I Pontianak, BKP Kelas I Pekanbaru

6 Pantoea aglomerans BBKP Surabaya

7 Pectobacterium atrosepticum BBKP Surabaya, BKP Kelas I Semarang

8 Pseudomonas syringae pv. syringae BBKP Soekarno-Hatta

9 Pseudomonas viridiflava BBKP Surabaya

Virus

10 Cucumber green mottle mosaic virus (CGMMV)

BKP Kelas I Batam, SKP Kelas II Tanjung Pinang, SKP Kelas I Ambon

B. Temuan OPTK Kategori A2 pada Pemantauan OPTK 2019

No OPTK A2 UPT-KP

1 2 3

Serangga

1 Aleurodicus dugesii BKP Kelas I Mataram, BKP Kelas II Kendari, BKP Kelas I Semarang, SKP Kelas I Bengkulu

2 Bactrocera bryonae SKP Kelas I Pare-Pare, BKP Kelas Denpasar, BKP Kelas I Jayapura

3 Bactrocera musae BKP Kelas I Mataram, BKP Kelas II Ternate, BKP Kelas I Manado, SKP Kelas I Timika, SKP Kelas I Samarinda, BKP Kelas I Jayapura, BBKP Makassar

4 Bactrocera occipitalis BKP Kelas I Manado, BKP Kelas Denpasar, BKP Kelas I Mataram, BKP Kelas I Pontianak, BKP Kelas I Banjarmasin, BKP Kelas II Palangkaraya, BKP Kelas II Tarakan, SKP Kelas I Samarinda, BBKP Makassar, SKP Kelas I Pare-Pare, SKP Kelas II Tanjung Balai Karimun, SKP Kelas II Tanjung Pinang

5 Dysmicoccus neobrevipes

BKP Kelas II Gorontalo, BKP Kelas II Ternate, BKP Kelas II Lampung, BKP Kelas I Pontianak, SKP Kelas II Manokwari, BKP Kelas I Pekanbaru, SKP Kelas I Bengkulu, BKP Kelas I Balikpapan, SKP Kelas I Samarinda, BKP Kelas II Kendari, BKP Kelas II Palu, SKP Kelas II Mamuju, BKP Kelas I Banjarmasin, BBKP Tanjung Priok, BBKP Makassar

6 Paraeucosmetus pallicornis

BKP Kelas II Medan, SKP Kelas I Sorong, SKP Kelas I Bengkulu, BKP Kelas I Manado, SKP Kelas I Ambon, BKP Kelas I Balikpapan, BKP Kelas II Tarakan, SKP Kelas I Samarinda, BBKP Makassar, SKP Kelas I Pare-Pare, BKP Kelas II Palu

Page 98: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 92

No OPTK A2 UPT-KP

1 2 3

7 Phenacoccus manihoti BKP Kelas I Pontianak, BBKP Makassar, BBKP Soekarno-Hatta, BKP Kelas II Cilegon, BBKP Tanjung Priok

8 Planococcus lilacinus BKP Kelas II Gorontalo, SKP Kelas I Bengkulu, SKP Kelas I Biak, BBKP Makassar, BKP Kelas II Palu, SKP Kelas I Merauke, BKP Kelas II Medan, SKP Kelas II Mamuju, BBKP Surabaya

9 Rhabdoscelus obscurus

BKP Kelas I Jambi

10 Sexava coriacea BKP Kelas I Manado, BKP Kelas II Ternate

11 Sexava nubila BKP Kelas I Manado, SKP Kelas I Ambon, SKP Kelas I Sorong, SKP Kelas II Manokwari

Gulma

12 Asystasia gangetica BKP Kelas II Cilegon, BKP Kelas II Pangkal Pinang, BKP Kelas I Pontianak, BBKP Belawan, BKP Kelas I Balikpapan, SKP Kelas I Samarinda

13 Praxelis clematidea BKP Kelas I Jambi, BKP Kelas II Pangkal Pinang, BKP Kelas II Cilegon

14 Cuphea carthagenensis BKP Kelas I Jambi

Tungau

15 Calacarus carinatus BKP Kelas I Mataram

16 Phyllocoptruta oleivora BKP Kelas I Mataram, SKP Kelas I Bengkulu, BKP Kelas I Batam

17 Raoiella indica SKP Kelas II Ende, BKP Kelas II Kendari, BKP Kelas I Denpasar, SKP Kelas I Sumbawa Besar, BKP Kelas I Mataram, BKP Kelas II Tarakan

Nematoda

18 Aphelenchoides fragariae

BKP Kelas I Mataram, BBKP Surabaya, BKP Kelas I Semarang

19 Globodera rostochiensis

BBKP Surabaya, SKP Kelas I Cilacap

20 Meloidogyne graminicola

SKP Kelas II Manokwari, BKP Kelas II Lampung

Cendawan

21 Balansia oryzae BKP Kelas I Jambi, BKP Kelas I Padang, SKP Kelas I Bandung 22 Didymella bryoniae BKP Kelas II Yogyakarta, BKP Kelas I Jambi

23 Fusarium graminearum BKP Kelas I Semarang

24 Helminthosporium solani

BKP Kelas I Mataram, SKP Kelas I Bandung

25 Peronosclerospora philippinensis

BKP Kelas I Pontianak, BBKP Surabaya, BKP Kelas II Gorontalo, BBKP Makassar, SKP Kelas I Pare-Pare

26 Peronosclerospora sorghi

BKP Kelas I Pontianak, BKP Kelas I Padang, BKP Kelas I Balikpapan, SKP Kelas I Biak, BBKP Surabaya, BKP Kelas Semarang, SKP Kelas II Bangkalan, BKP Kelas I Kupang, BKP Kelas II Lampung, BBKP Tanjung Priok, BBKP Makassar, SKP Kelas I Pare-Pare

27 Peronospora manshurica*)

BKP Kelas I Mataram, BKP Kelas I Banjarmasin, BKP Kelas I Pontianak, SKP Kelas II Bangkalan

Page 99: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 93

No OPTK A2 UPT-KP

1 2 3

28 Phomopsis vexans BKP Kelas I Jambi

29 Sporisorium scitamineum

BKP Kelas II Gorontalo, BKP Kelas II Kendari, BBKP Surabaya, SKP Kelas II Bangkalan, SKP Kelas I Bandung, BKP Kelas II Yogyakarta

30 Stagonospora sacchari BKP Kelas Semarang, BKP Kelas II Lampung, BKP Kelas II Yogyakarta

31 Stemphylium vesicarium

BKP Kelas I Mataram, BBKP Surabaya, BKP Kelas Semarang, SKP Kelas I Bandung

32 Uromycladium tepperianum

BKP Kelas I Mataram, BBKP Surabaya, BKP Kelas Denpasar, BKP Kelas Semarang, SKP Kelas I Bengkulu, BBKP Tanjung Priok, SKP Kelas I Cilacap

33 Ustilago scitaminea BKP Kelas Semarang, SKP Kelas I Cilacap, BBKP Makassar

Bakteri

34 Acidovorax citrulli SKP Kelas I Cilacap, BKP Kelas II Yogyakarta

35 Clavibacter michiganensis subsp. michiganensis

BKP Kelas I Balikpapan, BKP Kelas II Tarakan, BKP Kelas II Yogyakarta, BBKP Makassar, BBKP Surabaya, SKP Kelas II Bangkalan, BBKP Tanjung Priok

36 Leifsonia xyli subsp. xyli

BKP Kelas II Gorontalo, BKP Kelas II Lampung

37 Pantoea ananatis BKP Kelas I Manado, SKP Kelas II Mamuju, BBKP Surabaya

38 Pantoea stewartii SKP Kelas II Manokwari, SKP Kelas II Mamuju, BBKP Soekarno-Hatta, BKP Kelas I Padang, BBKP Tanjung Priok, SKP Kelas I Bandung

39 Pantoea stewartii subsp. stewartii

SKP Kelas I Merauke, BKP Kelas II Gorontalo, BBKP Tanjung Priok, SKP Kelas I Cilacap, SKP Kelas II Tanjung Pinang

40 Pseudomonas syringae pv lachrymans

BKP Kelas II Yogyakarta, BBKP Tanjung Priok

Virus

41 Onion Yellow Dwarf Potyvirus

BBKP Surabaya

42 Papaya ringspot virus (PRSV)**)

BBKP Soekarno Hatta, BKP Kelas I Denpasar, BKP Kelas I Mataram, BKP Kelas I Palembang, BKP Kelas I Semarang, BKP Kelas II Medan, SKP Kelas I Banda Aceh, BBKP Tanjung priok, BKP Kelas II Yogyakarta, SKP Kelas I Cilacap, BBKP Belawan

43 Squash mosaic virus (SqMV)

BKP Kelas II Yogyakarta, BBKP Soekarno-Hatta, BBKP Tanjung Priok

Page 100: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 94

Page 101: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 95

Lampiran 9. Nilai AKIP Badan Karantina Pertanian

Page 102: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 96

Page 103: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 97

Lampiran 10. Nilai Capaian Kinerja berdasarkan Aplikasi SMART PMK 249/2011 JO. 214/2017

Page 104: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 98

Page 105: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

Laporan Kinerja Badan Karantina Pertanian 2019 99

Lampiran 11. Jumlah Responden dan Nilai IKM UPT Karantina Pertanian Semester I dan II tahun 2019

No Nama UPT Semester I Semester II

Jml. Respond. Nilai IKM Jml. Respond. Nilai IKM

1 BBKP Soekarno Hatta 240 80.77 90 92

2 BBKP Tanjung Priok 366 87.29 375 86

3 BBKP Surabaya 788 85.95 237 86

4 BBUSKP 78 79.06 45 79

5 BBUTTMKP 50 83.44 7 82

6 BBKP Belawan 212 82.47 182 78

7 BBKP Makassar 153 93.79 99 90

8 BKP Kelas I Denpasar 83 86.28 77 86

9 BKP Kelas I Semarang 131 82.79 68 80

10 BKP Kelas I Balikpapan 163 88.98 56 88

11 BKP Kelas I Bandar Lampung 67 81.15 78 89

12 BKP Kelas I Pekanbaru 111 86.84 151 90

13 BKP Kelas I Pontianak 100 78.76 26 81

14 BKP Kelas I Kupang 180 79.92 161 81

15 BKP Kelas I Banjarmasin 174 85.68 43 83

16 BKP Kelas I Mataram 184 87.06 107 93

17 BKP Kelas I Manado 140 81.22 167 82

18 BKP Kelas I Padang 102 82.76 41 88

19 BKP Kelas I Jayapura 75 88.48 67 92

20 BKP Kelas I Palembang 142 82.94 40 86

21 BKP Kelas I Jambi 55 83.70 92 82

22 BKP Kelas I Batam 90 86.59 26 86

23 BKP Kelas II Medan 100 83.35 100 89

24 BKP Kelas II Tanjung Pinang 90 91.09 95 87

25 BKP Kelas II Ternate 75 84.66 63 88

26 BKP Kelas II Kendari 173 88.25 271 90

27 BKP Kelas II Pangkal Pinang 30 84.30 28 80

28 BKP Kelas II Tarakan 360 86.90 372 88

29 BKP Kelas II Cilegon 160 84.55 43 86

30 BKP Kelas II Yogyakarta 100 84.87 299 87

31 BKP Kelas II Palangkaraya 100 82.75 22 78

32 BKP Kelas II Palu 92 85.70 88 81

33 BKP Kelas II Gorontalo 62 82.81 10 85

34 SKP Kls I Biak 150 89.01 70 87

35 SKP Kls I Entikong 40 83.60 51 84

36 SKP Kls I Tanjung Balai Asahan 26 85.46 30 86

37 SKP Kls I Cilacap 20 84.90 23 85

38 SKP Kls I Sumbawa Besar 80 87.18 80 84

39 SKP Kls I Banda Aceh 64 88.00 36 86

40 SKP Kls I Sorong 150 84.99 7 92

41 SKP Kls I Samarinda 92 87.31 125 85

42 SKP Kls I Ambon 136 83.25 110 92

43 SKP Kls I Bengkulu 70 91.46 6 88

44 SKP Kls I Timika 22 85.88 22 86

45 SKP Kls I Merauke 40 81.81 42 83

46 SKP Kls I Bandung 42 81.85 14 77

47 SKP Kls I Parepare 150 86.87 145 90

48 SKP Kls II Tanjung Balai Karimun 52 86.79 55 87

49 SKP Kls II Ende 200 94.82 99 88

50 SKP Kls II Mamuju 100 91.05 128 88

51 SKP Kls II Manokwari 34 81.29 1 77

52 SKP Kls II Bangkalan 100 85.11 36 83 Jml. Resp. / Nilai Rerata 6594 85,30 4706 85,52

Nilai Rerata Semester I dan II 85,41

Page 106: Badan Karantina Pertanian 2020 · 2020. 5. 8. · Sebagai suatu unit kerja yang memberikan pelayanan ingin melakukan kinerja yang lebih terukur sehingga pelayanan kepada publik dapat

vii

Badan Karantina Pertanian