indikator kesejahteraan rakyat - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/inkesra...

101

Upload: tranminh

Post on 22-May-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur
Page 2: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur
Page 3: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT

PANDEGLANG

2 0 1 3

ISSN: 2085 - 6016Katalog BPS : 4101002.3601

Ukuran Buku : 21 cm x 15 cm

Jumlah Halaman : 86 + xiii Halaman

Naskah:

Seksi Statistik Sosial

Gambar Kulit:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang

Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

Page 4: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Sambutan Kepala BAPPEDA Kabupaten Pandeglang

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 iii

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan karunia-Nya publikasi “Indikator Kesejahteraan Rakyat

Pandeglang 2013” dapat diterbitkan. Publikasi ini merupakan hasil

kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA)

Kabupaten Pandeglang dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten

Pandeglang.

Publikasi ini berisi analisis terhadap data atau indikator yang

menggambarkan aspek kesejahteraan rakyat seperti kependudukan,

kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan. Data dan indikator yang

terdapat dalam publikasi ini sangat bermanfaat untuk keperluan

perencanaan dan evaluasi hasil pembangunan di Kabupaten

Pandeglang.

Kami menyadari penyusunan Publikasi ini masih jauh dari

sempurna. Saran dan masukan kami harapkan untuk perbaikan

publikasi sejenis pada masa yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penerbitan publikasi ini. Semoga

publikasi ini dapat bermanfaat.

.

Pandeglang, September 2013

Page 5: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Sambutan Kepala BAPPEDA Kabupaten Pandeglang

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 iiii

Page 6: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kata Pengantar Kepala BPS Pandeglang

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 v

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah

SWT atas terbitnya publikasi “Indikator Kesejahteraan Rakyat

Pandeglang 2013”. Publikasi ini merupakan publikasi yang diterbitkan

oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang dengan tujuan

memberikan gambaran umum tentang keadaan kesejahteraan

masyarakat Pandeglang ditinjau dari berbagai indikator atau aspek

sosialnya.

Indikator dan analisis yang dicakup dalam publikasi ini

menyajikan aspek-aspek kesejahteraan seperti bidang kependudukan,

kesehatan dan gizi, pendidikan, ketenagakerjaan, taraf kesejahteraan

dan pola konsumsi, perumahan, serta Indeks Pembangunan Manusia

berikut komponen penyusunnya. Publikasi ini diharapkan dapat

memberikan manfaat kepada para pengguna data, khususnya kepada

para perencana untuk digunakan sebagai bahan perencanaan dan

evaluasi program pembangunan demi terciptanya masyarakat

Pandeglang yang adil dan makmur.

Penghargaan dan terimakasih disampaikan kepada semua pihak

yang telah membantu hingga terbitnya publikasi ini. Kepada para

pengguna diharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif demi

penyempurnaan publikasi pada masa yang akan datang.

Pandeglang, September 2013

Kepala BPS

Kabupaten Pandeglang

Ir. Dadang Ahdiat

NIP. 19661218 199401 1001

Page 7: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kata Pengantar Kepala BPS Pandeglang

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 vi

Page 8: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Isi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 vii

Halaman

Sambutan Kepala BAPPEDA Kabupaten Pandeglang …............… iii

Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Pandeglang…......……....... v

Daftar Isi ……………………………………………………………….. vii

Daftar Tabel ……………………………………………………………. ix

Daftar Grafik ...………………………………………………………… xiii

Bab I. Pendahuluan …………………………………………………... 1

1.1 Latar Belakang ……………………………………………… 1

1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………... 3

1.3 Sumber Data ………………………………………………... 3

1.4 Konsep dan Definisi ……………………………………….. 5

1.5 Sistematika Penulisan ….…………………………………... 7

Bab II. Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB) ………….. 9

2.1 Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk ……………… 10

2.2 Persebaran dan Kepadatan Penduduk …………………... 12

2.3 Struktur Umur ……………………………………………… 15

2.4 Keluarga Berencana dan Usia Perkawinan Pertama …… 18

Bab III. Kesehatan dan Gizi ................................................................ 23

3.1 Derajat dan Status Kesehatan Penduduk……………….... 24

3.2 Pemberian ASI, Imunisasi dan Gizi Balita …………….... 26

3.3 Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan ………………………… 28

Bab IV. Pendidikan ............................................................................... 33

4.1 Tingkat Pendidikan................................................................ 34

4.2 Tingkat Partisipasi Sekolah................................................... 39

4.3 Fasilitas Pendidikan .............................................................. 42

Bab V. Ketenagakerjaan ....................................................................... 45

5.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja ................................... 46

5.2 Lapangan Usaha dan Status Pekerjaan ............................... 49

Page 9: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Isi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013viii

Bab VI. Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi ........................... 57

6.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin ......................... 58

6.2 Pola Konsumsi ........................................................................ 62

Bab VII. Fasilitas Perumahan .............................................................. 65

Bab VIII. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ………………… 71

8.1 Indikator Kesehatan ............................................................... 73

8.2 Indikator Pengetahuan .......................................................... 74

8.2.1. Angka Melek Huruf ..................................................... 74

8.2.2. Rata-rata Lama Sekolah .............................................. 75

8.2.3. Indeks Pengetahuan .................................................... 77

8.3 Indikator Ekonomi ……...………………………………….. 78

8.4 Indeks Pembangunan Manusia ........................................... 80

Bab IX. Kesimpulan ............................................................................. 85

Page 10: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Tabel

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 ix

Halaman

2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio di

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2000-2012 ............................... 11

2.2 Kepadatan Penduduk Pandeglang Menurut Kecamatan

Tahun 2012 ……………………………………………………… 14

2.3 Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2012 ………………………… 16

2.4 Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Kelompok

Umur di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2012 ……………… 17

2.5 Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat

Kontrasepsi di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012 … 19

3.1 Jumlah Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup

Penduduk Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012 ........... 24

3.2 Angka Kesakitan dan Rata-rata Lamanya Sakit Penduduk

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012 ……..................... 25

3.3 Persentase Balita 2-4 Tahun yang Pernah Diberi ASI dan

Imunisasi di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012 …… 27

3.4 Juumlah dan Persentase Balita menurut status Gizi di

Kabupaten Pandeglang, Tahun …...…...…...…...…...…...…... 29

3.5 Persentase Penduduk Yang Berobat Sendiri Menurut Jenis

Obat Yang digunakan Di Kabupaten Pandeglang, Tahun

2010-2012 ....................................................................................... 30

Page 11: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Tabel

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013x

3.6 Persentase Penduduk Yang Berobat Jalan Menurut Tempat

Berobat di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012 ………

31

4.1 Angka Melek Huruf (Latin) Penduduk Usia 10 Tahun Ke

Atas Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2010-2012 ………………………………………………... 35

4.2 Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012 ……………….. 36

4.3 Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat

Pendidikan Yang Ditamatkan di Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2012 …….………………………………………………... 38

4.4 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah di

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012 …………………... 39

4.5 Angka Partisipasi Murni dan Angka Partisipasi Kasar

Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin di

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012 …………………... 41

4.6 Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid-Guru

Menurut Jenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang, Tahun

2012 ……….……………………………………………………... 43

5.1 Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten

Pandeglang, Tahun 2010-2012 ………………………………… 47

5.2 Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten

Pandeglang Menurut Jenis Kelamin, Tahun 2012 ................... 48

5.3 Komposisi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan

Usaha dan Pembentukan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku,

Tahun 2012 .................................................................................... 50

Page 12: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Tabel

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 xi

5.4 Komposisi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan

Usaha dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pandeglang, Tahun

2012 ................................................................................................ 53

5.5 Komposisi Penduduk Yang Bekerja Menurut Status

Pekerjaan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012 (%).. 54

5.6 Komposisi Penduduk Yang Bekerja Menurut Status

Pekerjaan dan Jenis Kelamin di Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2012 (%) …………………………………………………. 55

6.1 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten

Pandeglang, Tahun 1993-2012 ………………………………… 59

6.2 Pengeluaran Rata-rata Perkapita Per Bulan Penduduk

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012 …………………... 63

7.1 Indikator Fasilitas Perumahan di Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2010-2012 (%) .................................................................... 67

8.1 Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM .................. 72

8.2 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pandeglang

dan Komponen Penyusunnya, Tahun 2010-2012 .................... 80

8.3 Indeks Pembangunan Manusia Berdasarkan Komponen

IPM dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten,

Tahun 2012….…………………………………………………… 82

Page 13: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Tabel

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013xii

Page 14: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Grafik

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 xiii

Halaman

2.1 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur di

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2012 ……………………….. 18

2.2 Distribusi Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 10

Tahun Ke Atas Menurut Umur Perkawinan Pertama,

Tahun 2008-2012 ………………………………………………. 21

6.1 Jumlah Penduduk Miskin dan Nilai Garis Kemiskinan di

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2000 -2012…………………. 60

8.1 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pandeglang

dan Provinsi Banten, Tahun 2003-2012 ……………………... 83

Page 15: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Daftar Grafik

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 xiv

Page 16: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan di berbagai bidang, tidak hanya sebatas pada

peningkatan perekonomian daerah tetapi juga pembangunan

kesejahteraan masyarakat, pendidikan dan kesehatan, maupun

pembangunan infrastruktur sebagai akses peningkatan ekonomi

masyarakat merupakan sebagian dari agenda pembangunan Pemerintah

Kabupaten Pandeglang. Hasil pembangunan tersebut diharapkan dapat

dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga

pembangunan yang telah dilakukan dapat meningkatkan kesejahteraan

masyarakatnya.

Kondisi masyarakat sejahtera sulit dicapai secara instant,

melainkan melalui proses pembangunan yang fokus dan

berkesinambungan. Dalam proses pembangunan tentu saja diperlukan

data atau indikator terukur yang dapat menggambarkan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Data atau indikator tersebut dapat dijadikan

sebagai bahan perencanaan, pengawasan maupun evaluasi terhadap

target, skala dan prioritas yang ingin dicapai.

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Pandeglang

Tahun 2013 merupakan publikasi lanjutan dari publikasi tahun

Page 17: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendahuluan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 20132

sebelumnya yang menyajikan gambaran mengenai taraf kesejahteraan

rakyat Kabupaten Pandeglang serta perkembangannya antar waktu.

Publikasi ini menyajikan indikator - indikator input, proses dan output

untuk memberikan gambaran tentang investasi dari berbagai program

peningkatan kesejahteraan rakyat serta proses dan manfaat dari

program tersebut pada tingkat individu, keluarga, dan penduduk. Selain

itu, indikator dampak juga ikut disajikan untuk mengukur taraf

kesejahteraan rakyat. Antara indikator input dan indikator dampak

kadang tidak selalu sejalan. Penjelasannya sederhana, input atau

investasi dalam suatu program hanya akan memberikan dampak yang

diharapkan jika implementasi program berjalan secara benar. Oleh

karena itu, kesenjangan antara input dan dampak dalam suatu

program kesejahteraan rakyat sebaiknya dilihat sebagai pertanda adanya

kekeliruan dalam mengantisipasi kebutuhan masyarakat.

Dimensi kesejahteraan rakyat disadari sangat luas dan kompleks,

sehingga suatu taraf kesejahteraan rakyat hanya dapat terlihat (visible)

melalui suatu aspek tertentu. Oleh karena itu, dalam publikasi ini

kesejahteraan rakyat diamati dari berbagai aspek yang spesifik, yaitu

kependudukan, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, konsumsi

rumah tangga, perumahan, dan sosial lainnya. Setiap aspek disajikan

secara terpisah dalam bab tersendiri. Selain itu, tidak semua

permasalahan kesejahteraan rakyat dapat diamati dan dapat diukur.

Publikasi ini hanya menyajikan permasalahan kesejahteraan rakyat yang

Page 18: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendahuluan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3

dapat diamati dan terukur (measurable welfare) baik dengan

menggunakan indikator tunggal maupun indikator komposit.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Publikasi Indikator Kesejahteraan

Rakyat Pandeglang 2013 adalah untuk memaparkan beberapa data atau

indikator terukur yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan

masyarakat Pandeglang pada tahun 2012.

Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah :

a. Memberikan gambaran secara umum kondisi kesejahteraan rakyat

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012.

b. Memenuhi kebutuhan data bidang sosial, pendidikan, kesehatan,

perumahan dan data lainnya.

c. Memberikan gambaran sejauh mana keberhasilan pembangunan

yang telah dicapai hingga tahun 2012.

d. Memberikan gambaran dan bahan masukan serta evaluasi bagi

pemerintah daerah dalam mengevaluasi dan merencanakan

pembangunan yang telah dan akan dilaksanakan selanjutnya.

1.3. Sumber Data

Data yang digunakan untuk penyusunan publikasi Indikator

Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 sebagian besar bersumber dari

hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) keadaan Juli 2012,

Page 19: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendahuluan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 20134

khusus untuk data ketenagakerjaan bersumber dari Survei Angkatan

Kerja Nasional (Sakernas) keadaan Agustus 2012. Selain itu ada

beberapa data yang bersumber dari dinas atau instansi terkait seperti

Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Badan Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Pemerintah

Kabupaten Pandeglang

Susenas merupakan kegiatan yang rutin dilakukan BPS sejak

tahun 1963. Pada awalnya tujuan dari susenas ini untuk memperoleh

keterangan tentang karakteristik konsumsi, demografis dan

ketenagakerjaan. Susenas dilaksanakan setiap triwulan dengan

menyertakan kuesioner Kor (data pokok) yang menanyakan karakteristik

demografis mengenai semua anggota rumah tangga, dan salah satu dari

tiga kuesioner Modul (data rinci) secara bergantian. Ketiga Modul

tersebut adalah: modul konsumsi dan pendapatan rumah tangga, modul

kegiatan sosial budaya dan kesejahteraan rumah tangga, perjalanan dan

kriminalitas dan modul kesehatan, pendidikan, perumahan dan

lingkungan. Sedangkan indikator yang terdapat dalam kuesioner KOR

antara lain:

1. Kesehatan: angka kesakitan, akses pada layanan kesehatan,

pemberian ASI, immunisasi dan penolong kelahiran.

2. Pendidikan: tingkat partisipasi sekolah, tingkat pendidikan

tertinggi, dan angka melek huruf.

Page 20: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendahuluan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 5

3. Keluarga berencana dan fertilitas: prevalensi kontrasepsi, umur

perkawinan pertama, dan angka kelahiran.

4. Perumahan dan sanitasi: luas lantai, jenis atap, jenis dinding,

listrik, air bersih dan.

5. Pengeluaran Rumahtangga: makanan dan non makanan

seminggu, sebulan, dan setahun.

1.3. Konsep dan Definisi

Konsep dan definisi yang digunakan dalam publikasi ini adalah

sebagai berikut:

Indikator adalah variabel-variabel yang mengindikasikan atau memberi

petunjuk tentang suatu keadaan/kondisi tertentu yang dapat digunakan

sebagai bahan evaluasi dan mengukur perubahan dari waktu ke waktu.

Sex rasio adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki per 100

penduduk perempuan.

Kepadatan penduduk adalah rata-rata jumlah penduduk yang

menempati suatu area per kilometer persegi.

Laju pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat

pertambahan penduduk pertahun (angka ini dinyatakan dalam

persentase).

Dependency Ratio atau Angka Beban Ketergantungan atau Beban

Tanggungan (ABK) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara

Page 21: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendahuluan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 20136

penduduk usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) dengan

penduduk usia produktif (15-64 tahun) dikalikan 100.

Angka kesakitan adalah persentase penduduk yang mengalami

gangguan/keluhan kesehatan selama sebulan yang lalu yang

mengakibatkan aktifitas kesehariannya terganggu.

Angka partisipasi sekolah adalah tingkat partisipasi sekolah penduduk

menurut batas usia sekolah pada setiap jenjang pendidikan.

Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 10 tahun keatas

yang dapat membaca dan menulis huruf latin atau huruf lainnya.

Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas.

Bekerja adalah melakukan kegiatan atau pekerjaan paling sedikit satu

jam berturut-turut selama satu minggu dengan maksud untuk

memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan/keuntungan.

Angkatan kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja

atau mencari pekerjaan.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah persentase angkatan

kerja terhadap penduduk usia 15 tahun keatas.

Tingkat pengangguran terbuka adalah persentase penduduk yang

termasuk angkatan kerja yang tidak bekerja tetapi sedang mencari

pekerjaan.

Page 22: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendahuluan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 7

Angka Kematian Bayi (AKB) adalah tingkat kematian bayi atau jumlah

bayi meninggal per 1000 kelahiran hidup.

Angka Harapan Hidup (AHH0) adalah peluang lama hidup atau umur

seseorang pada waktu dilahirkan.

1.4. Sistematika Penulisan

Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang Tahun 2012

disusun dalam sembilan bab penulisan, yaitu:

Bab I Pendahuluan, berisi uraian latar belakang, maksud dan

tujuan, sumber data, konsep definisi serta sistematika

penulisan.

Bab II Kependudukan dan Keluarga Berencana (KB), menyajikan

indikator-indikator kependudukan, diantaranya berisi

tentang jumlah penduduk, sex rasio, kepadatan, dan laju

pertumbuhan penduduk, serta program Keluarga Berencana

(KB).

Bab III Kesehatan dan Gizi, menyajikan berbagai indikator

kesehatan yang meliputi derajat dan status kesehatan,

pemberian air susu ibu (ASI) dan pemanfaatan fasilitas

kesehatan.

Page 23: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendahuluan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 20138

Bab IV Pendidikan, menyajikan berbagai indikator pendidikan yang

meliputi tingkat partisipasi sekolah, tingkat pendidikan yang

ditamatkan, angka melek huruf dan jumlah fasilitas

pendidikan.

Bab V Ketenagakerjaan, menyajikan data/indikator yang berkaitan

dengan ketenagakerjaan, seperti tingkat partisipasi angkatan

kerja, lapangan usaha dan status pekerjaan, dan tingkat

pengangguran.

Bab VI Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi Masyarakat,

menyajikan persentase jumlah penduduk miskin dan nilai

garis kemiskinan serta data pola konsumsi masyarakat.

Bab VII Perumahan, menyajikan data tentang perumahan dan

fasilitasnya seperti jenis lantai terluas, jenis dinding terluas,

atap terluas, sumber air minum, penerangan dan sebagainya.

Bab VIII Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menyajikan tentang

angka indeks pembangunan manusia dan komponen-

komponen penyusunnya yang dapat menggambarkan

kualitas sumber daya manusia suatu wilayah.

Page 24: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 9

BAB II

KEPENDUDUKAN DAN

KELUARGA BERENCANA (KB)

Penduduk sebagai sumber daya manusia memiliki peranan

penting dalam menggerakan pembangunan ekonomi suatu wilayah,

karena permasalahan kependudukan tidak hanya menyangkut

kelahiran, kematian dan migrasi, tetapi juga menyangkut masalah sosial

budaya, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan yang sangat

berpengaruh dalam upaya peningkatan dan pemerataan kesejahteraan

rakyat. Oleh karena itu data kependudukan yang akurat dan tepat

waktu sangat dibutuhkan dalam upaya penyelesaian masalah-masalah

tersebut.

Dalam proses pembangunan, disamping sebagai pelaksana

pembangunan, penduduk juga merupakan sasaran akhir dari semua

target program pembangunan seperti peningkatan kesejahteraan,

kesehatan, keamanan, kualitas sumber daya manusia dan sebagainya.

Oleh sebab itu pembangunan bidang kependudukan perlu dimanage

dengan baik sehingga menghasilkan sumber daya manusia berkualitas

yang dapat menunjang keberhasilan pembangunan. Karakteristik

penduduk menjadi acuan bagi pemerintah dalam menentukan arah

kebijakan dan perencanaan pembangunan. Begitu juga untuk bahan

evaluasi, data mengenai kependudukan dapat dijadikan sebagai dasar

Page 25: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201310

untuk menilai sejauh mana keberhasilan dan dampak dari kebijakan-

kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah.

2.1. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang dari tahun ke tahun

terus mengalami kenaikan. Laju pertumbuhan penduduk merupakan

salah satu indikator penting dalam penentuan kebijakan bidang

kependudukan. Berdasarkan hasil sensus penduduk pada tahun 2000,

jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang tercatat sebanyak 1.011.788

jiwa. Selama periode tahun 1990-2000 rata-rata laju pertumbuhan

penduduk (LPP) menunjukkan angka sekitar 2,14 persen per tahun,

sedangkan pada periode tahun 2000 – 2012 rata-rata laju pertumbuhan

penduduk mencapai 1,30 persen.

Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa laju pertumbuhan

penduduk periode tahun 2000-2012 lebih lambat dibandingkan periode

tahun 1990-2000. Beberapa faktor yang mempengaruhi rendahnya angka

laju pertumbuhan penduduk diantaranya adalah keberhasilan program

keluarga berencana, pendewasaan usia perkawinan dan banyaknya

penduduk Kabupaten Pandeglang yang migrasi ke Kota/Kabupaten lain.

Meningkatnya jumlah penduduk akan berdampak pada berbagai

masalah kependudukan yang sangat kompleks. Oleh karena itu sasaran

pembangunan bidang kependudukan disamping berusaha

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mencapai

Page 26: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 11

kesejahteraan, juga harus mampu menekan angka laju pertumbuhan

penduduk tetap pada batas normal.

Tabel 2.1

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2000-2012

TahunPenduduk

Total Sex RatioLaki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5)

2000 518.864 492.924 1.011.788 105,26

2001 531.658 493.430 1.025.088 107,75

2002 533.526 507.345 1.040.871 105,16

2003 553.814 528.198 1.082.012 104,85

2004 567.045 533.866 1.100.911 106,21

2005 568.156 538.632 1.106.788 105,48

2006 577.244 547.253 1.124.497 105,48

2007 578.375 552.139 1.130.514 104,75

2008 584.503 561.564 1.146.067 104,08

2009 588.126 560.938 1.149.064 104,85

2010 589.056 560.554 1.149.610 105,08

2011 599.524 566.599 1.162.123 105,10

2012 604.040 577.390 1.181.430 104,61

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara penduduk

laki-laki terhadap penduduk perempuan, dan bila nilai RJK penduduk

di suatu wilayah di atas 100 maka menunjukkan bahwa proporsi

penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan penduduk perempuan.

Page 27: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201312

Angka sex ratio penduduk Pandeglang seperti terlihat pada

tabel 2.1 dari tahun ke tahun berada pada posisi di atas 100. Hal ini

menunjukan bahwa jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibanding

perempuan. Pada tahun 2012 sex ratio sebesar 104,61 yang berarti bahwa

setiap 100 orang penduduk perempuan di Pandeglang ada 105 orang

penduduk laki-laki.

2.2. Persebaran dan Kepadatan Penduduk

Persebaran penduduk yang tidak merata perlu mendapat

perhatian karena berkaitan dengan daya dukung dan daya tampung

lingkungan. Persebaran penduduk di Kabupaten Pandeglang secara

geografis dapat dikatakan belum merata yang mengakibatkan terjadinya

penumpukkan penduduk pada suatu wilayah. Ketidakmerataan ini

tentunya disebabkan oleh berbagai faktor, salah satu diantaranya adalah

potensi wilayah yang dimiliki. Ketidakmerataan persebaran penduduk

di Kabupaten Pandeglang tahun 2012 secara lebih jelas dapat dilihat

pada table 2.2 di bawah.

Contoh nyata adalah perbedaan sebaran penduduk pada daerah

perkotaan (urban) dan pedesaan (rural). Ketidakseimbangan sebaran

penduduk tersebut berakibat pada perbedaan tingkat kemudahan

(akses) penduduk terhadap berbagai fasilitas, baik fisik maupun sosial.

Berbagai fasilitas/sarana biasanya akan tersedia sebagai daya dukung di

suatu daerah yang banyak penduduknya, sehingga penduduk perkotaan

Page 28: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 13

yang lebih padat akan lebih mudah mengakses fasilitas dibandingkan

penduduk desa.

Motif utama dari fenomena di atas terjadi karena meningkatnya

arus perpindahan penduduk dari desa ke kota akibat keterbatasan

lapangan kerja di desa. Selain itu, kemudahan mengakses fasilitas sosial

di kota juga menjadi salah satu daya tarik yang menyebabkan migrasi

penduduk dari desa ke kota. Dari beberapa literatur hasil penelitian,

menyebutkan bahwa mayoritas penduduk yang melakukan migrasi ke

kota mempunyai alasan yang sama, yaitu untuk mencari

pekerjaan/usaha dan menuntut ilmu dalam rangka membuka jalan

mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Dengan luas wilayah sebesar 2.746,89 km2 dan jumlah penduduk

sebanyak 1.181.430 jiwa, maka pada tahun 2012 setiap km2 wilayah di

Kabupaten Pandeglang rata-rata ditempati oleh 430 jiwa. Seperti

disajikan Tabel 2.2, penyebaran penduduk antar kecamatan di

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012 masih belum merata.

Kepadatan penduduk berbeda sesuai dengan karakteristik wilayah

masing-masing. Kecamatan dengan kepadatan penduduk paling besar

adalah Kecamatan Labuan, yaitu 3.566 jiwa per km2. Sedangkan

kecamatan paling kecil kepadatan penduduknya adalah Kecamatan

Sumur, yaitu 91 jiwa per km2. Kecamatan-kecamatan sekitar ibukota

kabupaten lebih padat dibandingkan kecamatan-kecamatan di wilayah

selatan Kabupaten Pandeglang.

Page 29: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201314

Tabel 2.2

Kepadatan Penduduk Pandeglang Menurut Kecamatan Tahun 2012

Kecamatan Luas (Km2) Jumlah Penduduk Kepadatan (Jiwa/Km2)

(1) (2) (3) (4)

SUMUR 258,54 23.581 91

CIMANGGU 259,73 37.954 146

CIBALIUNG 221,88 29.986 135

CIBITUNG 180,72 21.906 121

CIKEUSIK 322,76 52.281 162

CIGEULIS 176,21 34.785 197

PANIMBANG 132,84 50.603 381

SOBANG 138,88 35.599 256

MUNJUL 75,25 22.643 301

ANGSANA 64,84 25.852 399

SINDANGRESMI 65,20 21.708 333

PICUNG 56,74 36.150 637

BOJONG 50,72 34.271 676

SAKETI 54,13 44.404 820

CISATA 32,65 23.860 731

PAGELARAN 42,76 34.708 812

PATIA 45,48 27.758 610

SUKARESMI 57,30 34.312 599

LABUAN 15,66 55.850 3566

CARITA 41,87 32.751 782

JIPUT 53,04 28.770 542

CIKEDAL 26,00 31.152 1198

MENES 22,41 36.070 1610

PULOSARI 31,33 28.315 904

MANDALAWANGI 80,19 48.043 599

CIMANUK 23,64 39.336 1664

CIPEUCANG 21,16 28.706 1357

BANJAR 30,50 30.561 1002

KADUHEJO 33,57 35.329 1052

MEKARJAYA 31,34 19.156 611

PANDEGLANG 16,85 42.421 2518

MAJASARI 19,57 48.315 2469

CADASARI 26,20 32.237 1230

KARANGTANJUNG 19,07 33.732 1769

KORONCONG 17,86 18.325 1026

KAB. PANDEGLANG 2.746,89 1.181.430 430

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Page 30: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 15

Berbagai kebijakan telah ditempuh Pemerintah Kabupaten

Pandeglang untuk mengatasi penyebaran penduduk yang tidak merata,

yang paling terkenal adalah dengan melakukan pemekaran kecamatan.

Pemekaran kecamatan dilaksanakan dengan tujuan mendekatkan

pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Selain itu pemekaran

merupakan salah satu usaha pemerintah dalam pemerataan program

dan hasil-hasil pembangunan. Tingginya tingkat kepadatan penduduk

akan berpengaruh pada usaha memperbaiki tingkat kesejahteraan,

terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan perumahan, kesehatan,

pendidikan dan keamanan. Pembangunan yang dilaksanakan di daerah-

daerah yang tinggi tingkat kepadatannya harus mempertimbangkan

daya dukung lingkungan dan dapat menciptakan lapangan kerja yang

luas bagi penduduk setempat, sehingga tingkat pengganguran

penduduk dapat ditekan serendah mungkin untuk menghindari

dampak sosial negatif yang mungkin muncul.

2.3. Struktur Umur

Pertumbuhan penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh tingkat

kelahiran dan besarnya penduduk yang datang. Angka kelahiran yang

tinggi akan mengakibatkan komposisi penduduk cenderung pada

kelompok usia muda. Keberhasilan pembangunan bidang

kependudukan secara umum terlihat pada perubahan komposisi

penduduk menurut umur. Semakin rendah proporsi penduduk tidak

produktif, yaitu penduduk muda usia (0-14 tahun) dan penduduk usia

Page 31: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201316

lanjut (65 tahun keatas) maka angka beban ketergantungan atau beban

tanggungan (dependency ratio) semakin rendah. Komposisi penduduk

Pandeglang untuk kelompok penduduk usia produktif cukup tinggi,

apabila diimbangi dengan kualitas penduduk yang baik, maka akan

menjadi sumber daya penting bagi pembangunan di Pandeglang.

Tabel 2.3

Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2012

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

0 – 4 65.721 62.919 128.640

5 – 9 64.174 60.482 124.656

10 – 14 69.088 63.464 132.552

15 – 19 62.007 51.934 113.941

20 – 24 46.250 44.577 90.827

25 – 29 46.821 47.448 94.269

30 – 34 43.536 43.905 87.441

35 – 39 43.696 43.644 87.340

40 – 44 39.951 38.559 78.510

45 – 49 35.837 33.605 69.442

50 – 54 28.588 25.921 54.509

55 – 59 19.656 17.808 37.464

60 – 64 14.849 14.216 29.065

65 - 69 9.800 10.750 20.550

70 – 74 7.171 8.466 15.637

75 + 6.895 9.692 16.587

JUMLAH 604.040 577.390 1.181.430

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Seperti ditunjukkan pada Tabel 2.4, komposisi umur penduduk

Pandeglang belum menunjukan adanya perubahan yang signifikan

Page 32: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 17

dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, Angka Beban

Ketergantungan atau Beban Tanggungan (Dependency Ratio) sebesar

59,05. Hal ini berarti sekitar 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun)

harus menanggung sekitar 59 orang usia tidak produktif yaitu 52 orang

usia tidak produktif anak-anak (0-14 tahun) dan 7 orang usia tidak

produktif lansia ( 65 keatas).

Tabel 2.4

Jumlah dan Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2012

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Total

(1) (2) (3) (4)

Anak (0–14) 198.983 186.865 385.848

Produktif (15–64) 381.191 361.617 742.808

Lansia (65 +) 23.866 28.908 52.774

Jumlah 604.040 577.390 1.181.430

Dependency Ratio 59,05

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang.

Salah satu potret keberhasilan pembangunan di bidang

kependudukan terlihat pada perubahan komposisi penduduk menurut

kelompok umur yang tercermin melalui angka beban tanggungan.

Semakin kecil Angka Beban Tanggungan akan memberikan kesempatan

pada penduduk usia produktif untuk meningkatkan kualitas dirinya

dan penduduk pada umumnya. Sebaliknya, semakin besar angka beban

Page 33: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201318

tanggungan akan menghambat proses pembangunan dalam upaya

meningkatkan kualitas SDM baik secara individu maupun kolektif.

Salah satu upaya yang mungkin dapat dilakukan dalam rangka

mengurangi besarnya angka beban ketergantungan adalah dengan

menekan angka kelahiran (fertilitas). dan menghindari usia perkawinan

muda.

Grafik 2.1

Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur

di Kabupaten Pandeglang Tahun 2012

62,87%

32,66%

4,47%

Anak (0-14) Produktif (15-64) Lansia (65+)

2.4. Keluarga Berencana dan Usia Perkawinan Pertama

Pada tahun 2012 jumlah akseptor KB aktif tercatat 151.261 PUS

atau 66,38 persen dari 227.870 PUS. Diantara banyak cara/alat

kontrasepsi, ternyata suntik dan pil merupakan pilihan terbanyak para

akseptor KB. Lebih 56,54 persen akseptor KB menggunakan alat

kontrasepsi suntik dan sebayak 21,21 persen menggunakan pil.

Page 34: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 19

Selebihnya akseptor menggunakan alat kontrasepsi Susuk KB,

AKDR/IUD, KONDOM, MOP/MOW, dan IMPLANT.

Tabel 2.5

Persentase Akseptor KB Aktif Menurut Cara/Alat Kontrasepsi

di Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2012

Cara/Alat Kontrasepsi2011 2012

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

(1) (2) (3) (4) (5)

Pil 35.693 21.94 32.084 21,21

AKDR/IUD 8.894 5.47 8.753 5,79

Suntik 94.117 57.85 85.519 56,54

Susuk KB/Norplant 16.776 10.31 18.132 11,99

Tubektomi 2.193 1.35 2.243 1,48

Vasektomi 2.014 1.24 2.075 1,37

Kondom 2.998 1.84 2.455 1,62

Tradisional/Lainnya 0.00 0.00 0.00 0,00

T o t a l 162.685 100 151.261 100Jumlah PUS 223.364 227.870

% Akseptor KB Aktif 72.83 66,38

Sumber : Badan Pemberdayaan, Perempuan, PA dan KB Kabupaten Pandeglang

Tabel 2.5 menunjukkan bahwa alat kontrasepsi suntik menurun

persentase penggunanya dibanding tahun 2011, yaitu dari sebesar 57,85

persen menjadi 56,54 persen pada tahun 2012. Walaupun persentase

penggunanya menurun, namun alat kontrasepsi suntik tetap menjadi

pililihan utama para akseptor KB. Sebagian besar akseptor KB lebih

memilih cara suntik dan pil dikarenakan harganya relatif murah, mudah

diperoleh, praktis dan faktor resikonya relatif lebih kecil dibanding

dengan menggunakan alat kontrasepsi lainnya.

Page 35: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201320

Disamping program Keluarga Berencana (KB), hal lain yang juga

mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap tinggi rendahnya

tingkat fertilitas adalah faktor usia perkawinan pertama. Hal ini

dikarenakan panjangnya masa reproduksi seorang perempuan berkaitan

dengan umur pertama kali perempuan melakukan perkawinan. Semakin

muda usia perkawinan pertama seorang perempuan, maka peluang

untuk memiliki anak lebih banyak semakin besar karena panjangnya

masa reproduksi seorang perempuan yang kawin muda.

Pendewasaan usia kawin merupakan salah satu komponen vital

yang turut menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan

kebahagiaan keluarga termasuk juga kesehatan ibu. Pemerintah

Kabupaten Pandeglang harus lebih serius dalam memberikan

penyuluhan tentang usia perkawinan pertama, seiring dengan masih

besarnya kecenderungan masyarakat Kabupaten Pandeglang yang

melangsungkan perkawinan pada usia muda.

Berdasarkan grafik 2.2, pada tahun 2012 dari jumlah perempuan

yang pernah kawin, persentase perempuan yang melangsungkan

perkawinan pertamanya pada usia ≤ 16 tahun tercatat 37,35 persen

turun dibanding tahun 2011 yang tercatat 39,22 persen. Angka ini

tergolong cukup tinggi dan dapat berpengaruh terhadap tingkat

keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan.

Page 36: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 21

Grafik 2.2

Distribusi Persentase Perempuan Pernah Kawin Usia 10 Tahun Ke

Atas Menurut Umur Perkawinan Pertama, Tahun 2008-2012

35,54 39,22 37,35

30,4 29,76 33,66

34,06 31,01 29,00

0% 20% 40% 60% 80% 100%

≤ 16 Thn

17-18 Thn

≥ 19 Thn

2010 2011 2012

Kondisi yang sama juga terjadi pada rata-rata usia perkawinan

pertama. Pada tahun 2010, rata-rata usia perkawinan pertama penduduk

Pandeglang berkisar pada usia 17,87 tahun. Tetapi pada tahun 2011

turun menjadi 17,66 tahun sedangkan pada tahun 2012 yaitu usia 17,67

tahun. Dapat disimpulkan bahwa kondisi usia perkawinan pertama

perempuan di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012 belum mencapai

program (anjuran) pemerintah. Dalam program pemerintah tertuang

bahwa usia perkawinan pertama seorang perempuan minimal 20 tahun.

Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari usia perkawinan yang

terlalu muda adalah belum matangnya kondisi mental dan emosi

seorang wanita, sehingga lebih rentan terhadap perceraian. Selain itu,

Page 37: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kependudukan dan KB

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201322

wanita yang melangsungkan perkawinan pada usia muda akan memiliki

masa fertilitas yang lebih panjang. Dengan bertambah panjangnya masa

fertilitas seorang ibu maka dapat berdampak pada tingginya laju

pertumbuhan penduduk di suatu daerah karena peluang untuk

mempunyai anak lebih banyak

Page 38: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 23

BAB III

KESEHATAN DAN GIZI

Pembangunan bidang kesehatan yang digariskan dalam Sistem

Kesehatan Nasional diarahkan agar jangkauan pelayanan kesehatan lebih

luas dan merata sehingga dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehingga memungkinkan

masyarakat hidup lebih produktif, baik secara ekonomi maupun sosial.

Kualitas sumber daya manusia secara keseluruhan dapat dipandang

dari aspek fisik dan non fisik yang secara keseluruhan keduanya saling

berkaitan. Kualitas fisik penduduk dapat dilihat dari derajat kesehatan

masyarakat. Indikator utama yang biasa digunakan untuk melihat derajat

kesehatan suatu penduduk adalah indikator angka kematian bayi, angka

harapan hidup, angka kesakitan dan status gizi. Beberapa indikator

pemanfaatan fasilitas kesehatan seperti cakupan imunisasi dan penolong

persalinan dapat memberikan gambaran tentang kemajuan upaya

peningkatan derajat dan status kesehatan masyarakat.

3.1. Derajat dan Status Kesehatan Penduduk

Indikator Angka Kematian Bayi dan Angka Harapan Hidup

merupakan indikator utama yang menggambarkan derajat kesehatan

Page 39: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201324

penduduk. Bersumber dari data Dinas Kesehatan pada tahun 2012 jumlah

kematian bayi 0-12 bulan di Kabupaten Pandeglang menunjukan

penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 270 kasus kematian

bayi di tahun 2011 menjadi 207 di tahun 2012. Angka harapan hidup

masyarakat Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012 relatif meningkat dari

63,95 tahun (tahun 2011) menjadi 64,13 tahun (tahun 2012). Angka ini

memberi makna bahwa setiap bayi di kabupaten Pandeglang yang lahir

hidup pada tahun 2012 mempunyai harapan untuk hidup selama 64,13

tahun.

Tabel 3.1

Jumlah Kematian Bayi (0 – 12 bln) dan Angka Harapan Hidup

Penduduk Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012

Indikator Derajat Kesehatan 2011 2012

(1) (3) (4)

Jumlah kematian Bayi *) 270 207

Angka Harapan Hidup (tahun) **) 63,95 64,13

Sumber : *). Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

**) Susenas Tahun 2011-2012

Gambaran mengenai status kesehatan penduduk biasanya dapat

dilihat melalui indikator angka kesakitan, yaitu persentase penduduk yang

mengalami gangguan kesehatan atau keluhan kesehatan sehingga dapat

menggangu aktivitas sehari-hari. Menurut Tabel 3.2, pada tahun 2012

sebanyak 37 persen penduduk mengalami keluhan kesehatan yang

mengakibatkan terganggu aktivitasnya. Dibanding keadaan tahun

Page 40: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 25

sebelumnya, angka kesakitan cenderung menurun dimana pada tahun 2011

angka kesakitan tercatat 40,83 persen. Bila dibedakan berdasarkan gender,

angka kesakitan penduduk laki-laki tahun 2012 sebesar 35,04 persen, lebih

kecil dibandingkan angka kesakitan penduduk perempuan yang sebesar

39,06 persen.

Tabel 3.2

Angka Kesakitan dan Rata-rata Lamanya Sakit Penduduk Kabupaten

Pandeglang, Tahun 2011-2012

Indikator Kesehatan 2011 2012

L P Total L P Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Angka Kesakitan (%) 39,61 42,08 40,83 35,04 39,06 37

Rata-rata Lamanya Sakit (hari) 5,68 5,14 5,41 6,8 6,53 6,67

Sumber : Susenas Tahun 2011 dan 2012

Keterangan :

L = Laki- laki, P = Perempuan

Rata-rata jumlah hari sakit atau terganggu aktivitas sehari-harinya

mengalami kenaikan, yaitu dari sekitar 5,41 hari pada tahun 2011 menjadi

6,67 hari pada tahun 2012. Rata-rata lamanya sakit penduduk perempuan

relatif lebih pendek dibandingkan penduduk laki-laki. Rata-rata lamanya

sakit penduduk perempuan 6,53 hari dan penduduk laki-laki 6,8 hari.

3.2. Pemberian ASI, Imunisasi dan Gizi Balita

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi yang paling penting bagi

pertumbuhan dan kesehatan bayi karena selain mengandung nilai gizi yang

Page 41: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201326

cukup tinggi juga mengandung zat pembentuk kekebalan tubuh terhadap

penyakit, untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran penduduk

khususnya kaum ibu akan pentingnya ASI bagi seorang bayi yang tidak

bisa digantikan dengan susu formula apapun.

Pada tahun 2012 persentase balita di Pandeglang yang pernah

mendapatkan ASI mencapai 95,1 persen dengan rata-rata disusui selama

19,33 bulan. Jumlah ini menurun jika dibandingkan tahun 2011 dimana

persentase balita yang pernah mendapatkan ASI mencapai 98,59 persen

dengan rata-rata lama disusui selama 16,17 bulan. Rata-rata balita di

Pandeglang mendapatkan ASI cukup lama, yaitu lebih dari satu setengah

tahun walaupun masih kurang dari yang semestinya (2 tahun).

Tabel 3.3

Persentase Balita 2 - 4 Tahun yang Pernah diberi ASI dan Imunisasi di

Kabupaten Pandeglang, Tahun 2010-2012

Indikator Kesehatan 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (3)

Pernah diberi ASI 96,72 98,59 95,1

Rata-rata lamanya diberi ASI (bulan) 15,90 16,17 19,33

Pernah diberi Imunisasi 93,53 93,64 97,74

Sumber : Susenas Tahun 2010 – 2012

Banyaknya balita yang mendapatkan imunisasi (BCG, Polio,

Campak, DPT dsb) di Kabupaten Pandeglang cukup tinggi, yaitu sekitar

97,74 persen dari total balita. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan

tahun sebelumnya yang mencapai 93,64 persen. Bagi balita imunisasi sangat

Page 42: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 27

penting untuk menjaga dan memberikan kekebalan tubuh dari serangan

berbagai jenis penyakit. Tingginya persentase balita yang mendapatkan

imunisasi diharapkan sejalan dengan meningkatnya derajat kesehatan

balita sehingga pada masa depan akan timbul anak-anak Pandeglang yang

sehat dan kuat untuk menjadi generasi penerus melanjutkan roda

pembangunan.

Tabel 3.4 dibawah memberikan gambaran kondisi balita secara nyata

menurut keadaan status gizi balita yang datang dan diperiksa di posyandu

bersumber dari data Dinas kesehatan Kabupaten Pandeglang. Masih

terdapat balita dengan gizi buruk sebesar 1,12%.

Tabel 3.4

Jumlah dan Persentase Balita menurut Status Gizi Tahun 2012

Di Kabupaten Pandeglang

Status Gizi2011 2012

Jumlah % Jumlah %

(1) (2) (3) (2) (3)

Gizi Lebih 483 0,55 697 0,72

Gizi Baik 79.495 90,26 86.363 89,72

Gizi Kurang 6.966 7,91 8.121 8,44

Gizi Buruk 1.127 1,28 1.075 1,12

Jumlah 88.071 100 96.256 100

Sumber : *). Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

Page 43: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201328

3.3. Pemanfaatan Fasilitas Kesehatan

Pembangunan di bidang kesehatan mencakup peningkatan

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar. Tujuan penyediaan fasilitas

kesehatan adalah tersedianya fasilitas kesehatan yang mudah dan murah

bagi semua lapisan masyarakat. Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas)

dan puskesmas pembantu selama ini menjadi ujung tombak pelayanan

kesehatan penduduk karena mudah terjangkau dan murah, terutama bagi

penduduk di daerah pedesaan

Jumlah puskesmas dan puskesmas pembantu di Kabupaten

Pandeglang pada tahun 2012 sebanyak 94 unit yang tersebar di 35

Kecamatan.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam pembangunan bidang

kesehatan adalah ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

reproduksi. Seperti diketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

kematian balita dan ibu melahirkan adalah persalinan yang tidak aman.

Penanganan proses persalinan sampai dengan pasca persalinan yang

berkualitas dan tepat waktu diharapkan akan mengurangi resiko kematian

bayi dan ibu. Penolong persalinan balita oleh tenaga medis meliputi dokter,

bidan, dan tenaga kesehatan lain. Dukun yang membantu proses persalinan

(dukun beranak) tidak dicakup dalam tenaga Medis lainnya walaupun

pelatihan bagi dukun beranak juga digalakkan oleh Kementrian Kesehatan

terutama didaerah pedesaan.

Page 44: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 29

Tabel 3.5

Persentase Penolong Persalinan Bayi Menurut Jenis Tenaga Penolong

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012

Penolong Persalinan 2011 2012

(1) (2) (3)

Tenaga Medis : 41,75 48,27

- Dokter 2,39 5,11

- Bidan 39,36 42,59

- Tenaga Medis Lainnya 0 0,57

Tenaga Non Medis : 58,25 55,15

- Dukun 58,25 55,15

- Lainnya 0 0

Total 100,00 100

Sumber : Susenas Tahun 2011 dan 2012

Berdasarkan Tabel 3.5, pada tahun 2012 penolong persalinan di

Pandeglang masih didominasi oleh tenaga non medis dibandingkan tenaga

medis, yaitu 55,15 persen berbanding 48,27 persen. Hampir 89 % penolong

persalinan oleh tenaga medis dilakukan oleh bidan dibandingkan dokter.

Kurang tersedianya dokter hingga pelosok wilayah dan biaya yang relatif

lebih mahal jika dibandingkan menggunakan jasa bidan menjadi penyebab

rendahnya penolong persalinan oleh dokter. Namun demikian, persentase

penolong persalinan oleh dokter meningkat dibandingkan tahun

sebelumnya, yaitu dari 2,39 persen pada 2011 menjadi 5,11 persen di tahun

2012.

Page 45: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201330

Tabel 3.6

Persentase Penduduk yang Berobat Sendiri Menurut

Jenis Obat yang Digunakan di Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2011-2012

Jenis Pengobatan 2011 2012

(1) (2) (3)

Modern 96,25 94,73

Tradisional 29,88 35,90

Lainnya 9,10 13,53

Sumber : Susenas Tahun 2011 dan 2012

Sementara itu, untuk mengatasi gangguan/keluhan kesehatan

penduduk berusaha melakukan upaya pengobatan baik dengan berobat

sendiri maupun berobat jalan pada fasilitas kesehatan. Pada tahun 2012

persentase penduduk yang berobat sendiri dengan menggunakan obat

modern turun yaitu dari 96,25 persen pada tahun 2011 menjadi 94,73 persen

pada tahun 2012. Sementara persentase penduduk yang menggunakan obat

tradisional naik dari 29,88 persen pada tahun 2011 menjadi 35,90 persen

pada tahun 2012.

Sedangkan bagi penduduk yang memilih untuk berobat jalan ketika

sakit atau mengalami gangguan kesehatan, lebih memilih memanfaatkan

Puskesmas/Pustu sebagai tempat berobat. Seperti disajikan pada tabel 3.6,

terlihat bahwa jenis fasilitas kesehatan selain Puskesmas/Pustu yang sering

digunakan dan menjadi alternatif pilihan penduduk adalah petugas

Page 46: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 31

kesehatan lainnya (paramedik/mantri), praktek dokter/klinik dan rumah

sakit.

Tabel 3.7

Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Menurut Tempat Berobat

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012

Tempat Berobat 2011 2012

(1) (2) (3)

Rumah Sakit 4,35 5,80

Praktek Dokter 28,52 30,14

Puskesmas (termasuk Pustu) 40,98 39,26

Petugas Kesehatan Lain 31,48 32,13

Pengobatan Tradisional 2,63 3,61

Lainnya 2,46 2,01

Penderita Sakit yang Berobat Jalan 44,98 41,95

Sumber : Susenas Tahun 2011 dan 2012

Pada tahun 2012 persentase penduduk yang melakukan kunjungan

berobat jalan ke puskesmas turun menjadi 39,26 persen dari 40,98 persen

pada tahun sebelumnya. Walaupun begitu Puskesmas/Pustu tetap menjadi

tempat favorit untuk berobat. Tingginya persentase kunjungan penduduk

yang berobat jalan ke puskesmas antara lain disebabkan oleh akses yang

mudah dan biaya yang relatif lebih murah.

Page 47: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesehatan dan Gizi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201332

Page 48: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 33

BAB IV

PENDIDIKAN

Secara umum pendidikan diartikan sebagai usaha manusia

untuk menambah ilmu pengetahuannya yang dalam hal ini dapat

dicapai melalui bangku sekolah. Mencerdaskan kehidupan bangsa

adalah salah satu tujuan bangsa Indonesia yang termaktub dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, inilah peran aktif seluruh elemen bangsa pada

bidang pendidikan sangat diperlukan

Tujuan pembangunan dalam bidang pendidikan adalah

tersedianya pendidikan yang berkualitas dan terjangkau untuk semua

lapisan masyarakat. Kualitas pendidikan terkait dengan Sumber Daya

Manusia (SDM) dan berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat.

Pemerintah menganggap penting pendidikan sebagai salah satu sarana

untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia Indonesia.

Pentingnya pendidikan tercermin dalam Pasal 31 UUD 1945 ayat (2),

dimana setiap warga negara diwajibkan mengikuti pendidikan dasar

yang dibiayai oleh pemerintah. Bahkan dalam pasal yang sama ayat (4)

pemerintah memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya

dua puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta

dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi

kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

Page 49: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201334

Berbagai program digulirkan pemerintah dalam bidang

pendidikan, satu diantaranya adalah pendidikan dasar sembilan tahun.

Dalam rangka mendukung tercapainya pendidikan dasar sembilan

tahun, pemerintah menggratiskan pendidikan pada tingkat sekolah

dasar dan memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Program ini berdampak positif terutama pada daerah terpencil di

pedesaan. Keberhasilan program pendidkan dasar untuk semua antara

lain didukung oleh ketersediaan sekolah dasar, dimana hampir pada

setiap desa telah terdapat sekolah dasar sehingga mudah diakses dan

yang paling penting adalah tidak dipungut biaya sebagaimana

diamanatkan UUD 1945. Berdasarkan ilustrasi diatas, maka dapat

disimpulkan bahwa pembangunan bidang pendidikan mempunyai andil

besar terhadap kemajuan sosial ekonomi suatu bangsa.

4.1. Tingkat Pendidikan

Indikator pembangunan bidang pendidikan dasar dapat dilihat

melalui tingkat kemampuan membaca dan menulis (angka melek huruf)

penduduk. Kemampuan membaca dan menulis dibedakan terhadap

huruf latin, huruf lainnya, dan tidak dapat membaca dan menulis (buta

huruf). Dengan memiliki kemampuan membaca dan menulis huruf latin

akan menjadikan seseorang lebih mudah memahami dan menyerap

berbagai informasi baik dari media cetak maupun elektronik sehingga

akan menambah pengetahuan bagi dirinya. Dalam tulisan ini yang

Page 50: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 35

dimaksud dengan buta huruf adalah penduduk yang tidak dapat

membaca dan menulis huruf latin.

Kemampuan baca tulis tercermin dari indikator angka melek

huruf (AMH). Angka melek huruf merupakan salah satu indikator

pencapaian program pendidikan di Indonesia. Indikator tersebut

penting mengingat melek huruf merupakan pintu dari segala ilmu

pengetahuan. Pada tahun 2012, sekitar 96,51 persen penduduk berusia

10 tahun ke atas di Pandeglang sudah mampu membaca dan menulis

huruf latin, sedangkan sisanya sebanyak 3,49 persen masih belum/tidak

dapat membaca dan menulis (buta huruf).

Tabel 4.1

Angka Melek Huruf (Latin) Penduduk Usia 10 Tahun

Ke Atas Menurut Jenis Kelamin Di Kabupaten Pandeglang,

Tahun 2010 - 2012

Jenis Kelamin 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Laki-laki 96,95 96,88 98,03

Perempuan 91,60 93,43 92,28

Laki-laki + Perempuan 94,32 96,37 96,51Sumber : Susenas Tahun 2010-2012

Bila dibandingkan antara penduduk laki-laki dan perempuan,

persentase penduduk laki-laki yang melek huruf lebih tinggi dibanding

perempuan, yaitu 98,03 persen berbanding 92,28 persen seperti terlihat

pada Tabel 4.1.

Page 51: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201336

Indikator lain untuk melihat tingkat pendidikan adalah angka

rata-rata lama sekolah (RLS). Rata-rata lama sekolah menunjukkan

berapa lama rata-rata penduduk suatu wilayah duduk di bangku

sekolah mengikuti program pendidikan. Rata-rata lama sekolah

penduduk Pandeglang pada tahun 2012 baru mencapai 6,97 tahun. Hal

ini mengindikasikan bahwa rata-rata penduduk Pandeglang baru dapat

bersekolah hingga jenjang SMP kelas satu. Jadi secara umum tingkat

pendidikan yang ditamatkan penduduk Pandeglang baru lulus SD dan

sedikit yang melanjutkan ke jenjang SMP. Bila dibandingkan menurut

jenis kelamin, rata-rata lama sekolah penduduk laki-laki lebih lama

dibandingkan perempuan, yaitu 7,20 tahun berbanding 6,53 tahun.

Tabel 4.2

Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Penduduk Usia 10 Tahun Ke Atas

Di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011 - 2012

Tahun Laki-laki + Perempuan

(1) (2)

2011 6,81

2012 6,97

Sumber : Susenas Tahun 2011 - 2012

Untuk mensukseskan program wajib belajar pendidikan dasar

(Wajar Dikdas) 9 tahun di Kabupaten Pandeglang diperlukan kerja

keras, konsistensi, kemauan yang tulus (political will) serta sinergi yang

Page 52: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 37

baik antar stake holder dalam menjalankan berbagai kebijakan yang

terkait dengan program Wajar Dikdas 9 tahun. Program ini dikatakan

berhasil apabila angka partisipasi sekolah anak usia 7-15 tahun mencapai

100 persen. Atau dengan kata lain seluruh anak usia SD dan SMP di

Pandeglang dalam keadaan bersekolah.

Melihat perkembangan tahun-tahun sebelumnya, untuk mencapai

rata-rata lama sekolah 9 tahun akan memerlukan waktu yang cukup

panjang. Pada intinya kebijakan yang dibutuhkan adalah bagaimana

mempermudah akses masyarakat ke sarana pendidikan setingkat SMP,

baik dari segi lokasi geografis maupun biaya pendidikan. Sarana

pendidikan perlu dibangun dengan mempertimbangkan kebutuhan,

yaitu dengan memperhatikan banyaknya penduduk usia sekolah di

suatu wilayah.

Selain indikator angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah,

gambaran kualitas SDM dapat dilihat juga dari tingkat pendidikan yang

ditamatkan oleh penduduk. Berdasarkan Tabel 4.3 terlihat bahwa pada

tahun 2012 sebagian besar penduduk usia 10 tahun ke atas (40,71 persen)

di Kabupaten Pandeglang hanya mampu menamatkan pendidikan

tertinggi sampai tingkat sekolah dasar (SD)/sederajat. Sedangkan

penduduk yang dapat menamatkan pendidikan tertinggi hingga tingkat

SMP/sederajat baru mencapai 17,62 persen. Yang lebih memprihatinkan

adalah tingginya persentase penduduk yang tidak/belum tamat

SD/sederajat, yaitu sekitar 27,40 persen. Walaupun persentase penduduk

Page 53: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201338

yang yang telah berpendidikan SMP ke atas menunjukkan

kecenderungan meningkat tiap tahunnya, namun data tersebut

mengindikasikan bahwa program pendidikan dasar Sembilan tahun

masih jauh dari sasaran.

Tabel 4.3

Persentase Penduduk 10 Tahun Ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan

yang Ditamatkan di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2012

Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Total

(1) (2) (3) (4)

Tidak/Belum Tamat SD/MI/Sederajat 24,20 30,76 27,40

SD/MI/Sederajat 40,91 40,49 40,71

SMP/Sederajat 16,77 18,52 17,62

SMA/SMK/Sederajat 14,96 7,76 11,45

Universitas 3,16 2,48 2,83

J U M L A H 100,0 100,0 100,0

Sumber : Susenas Tahun 2012

Jika dilihat menurut jenis kelamin, maka terlihat bahwa tingkat

pendidikan penduduk laki-laki sedikit lebih baik dibandingkan

penduduk perempuan. Hal ini terlihat dari lebih tingginya persentase

penduduk laki-laki yang telah mampu menamatkan pendidikan

tertinggi sampai level SMA ke atas dibandingkan penduduk perempuan.

Kondisi ini antara lain disebabkan oleh faktor budaya pada sebagian

masyarakat yang lebih mementingkan pendidikan untuk anak laki-laki

dibandingkan anak perempuan.

Page 54: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 39

4.2. Tingkat Partisipasi Sekolah

Partisipasi penduduk dalam mengikuti program pendidikan di

Kabupaten Pandeglang dapat dilihat dari besarnya indikator angka

partisipasi sekolah (APS). APS disajikan dalam tiga tingkatan usia, yaitu

APS anak usia 7-12 tahun, usia 13-15 tahun dan usia 16-18 tahun.

Tabel 4.4

Angka Partisipasi Sekolah Menurut Usia Sekolah

Penduduk Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012

Kelompok Umur 2011 2012

(1) (3) (4)

Usia 7 – 12 tahun

Laki-laki 97.35 98,33

Perempuan 99.09 96,73

Laki-laki + Perempuan 98.17 97,60

Usia 13 – 15 tahun

Laki-laki 82.66 90,78

Perempuan 91.73 92,77

Laki-laki + Perempuan 86.71 91,69

Usia 16 – 18 tahun

Laki-laki 50.44 50,00

Perempuan 64.31 57,22

Laki-laki + Perempuan 56.49 53,29

Sumber : Susenas Tahun 2011 - 2012

Page 55: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201340

Pada tahun 2012 APS Kabupaten Pandeglang untuk anak usia 7-12

sebesar 97,60 persen. Angka ini menunjukkan bahwa persentase anak

usia 7-12 tahun yang bersekolah hanya 97,60 persen, sisanya sebesar 3,40

tidak bersekolah. Anak yang tidak bersekolah terdiri dari anak yang

sudah memasuki usia sekolah tetapi belum bersekolah dan anak yang

putus sekolah.

Sementara itu, angka partisipasi sekolah anak usia 13-15 tahun

dan 16-18 tahun jauh lebih rendah dibanding angka partisipasi sekolah

anak usia 7-12 tahun. APS anak usia 13-15 tahun sebesar 91,69 persen

dan APS anak usia 16-18 tahun sebesar 53,29 persen. Angka ini

menunjukkan terdapat sekitar 92 anak yang sedang bersekolah dari 100

anak usia 13-15 tahun. Sedangkan untuk anak usia 16-18 tahun

keadaanya lebih buruk, yaitu dari seratus anak hanya sekitar 53 anak

yang sedang bersekolah

Selain APS, biasanya untuk melihat partisipasi anak/masyarakat

terhadap dunia pendidikan digunakan juga angka partisipasi murni

(APM) dan angka partisipasi kasar (APK). APM merupakan persentase

penduduk usia sekolah yang masih sekolah pada jenjang pendidikan

yang sesuai dengan usianya. Sedangkan APK merupakan persentase

penduduk yang sekolah pada suatu jenjang pendidikan terhadap jumlah

penduduk usia pendidikan tertentu.

Page 56: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 41

Tabel 4.5

APM dan APK Kabupaten Pandeglang menurut Jenjang Pendidikan

dan Jenis KelaminTahun 2011 - 2012

Jenjang Pendidikan2011 2012

APM APK APM APK

(1) (2) (3) (4) (5)

SD/MI/Sederajat)

Laki-laki 92.74 105.47 92,83 99,11

Perempuan 93.57 105.39 92,46 102,48

Laki-laki + Perempuan 93.13 105.43 92,66 100,65

SMP/Sederajat)

Laki-laki 66.40 85.03 76,53 93,23

Perempuan 72.50 89.80 79,69 98,71

Laki-laki + Perempuan 69.12 87.16 77,97 95,73

SMA/Sederajat

Laki-laki 37.61 48.58 42,99 58,71

Perempuan 55.55 66.40 47,67 64,21

Laki-laki + Perempuan 45.43 56.34 45,12 61,21Sumber : Susenas Tahun 2011 - 2012

Pada Tabel 4.5 terlihat bahwa pada tahun 2012 angka partisipasi

murni (APM) Kabupaten Pandeglang untuk jenjang pendidikan

SD/sederajat tercatat sebesar 92,66 persen. Angka ini menunjukkan

bahwa dari 100 anak usia 7-12 tahun di Kabupaten Pandeglang, 93

diantaranya sedang bersekolah pada jenjang pendidikan SD/Sederajat.

Sedangkan APM jenjang pendidikan SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat

masing-masing tercatat sebesar 77,97 persen dan 45,12 persen.

Page 57: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201342

Angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan SD/sederajat

tercatat sudah melampaui angka 100, yaitu mencapai angka 100,65

persen. Hal ini menunjukkan bahwa program wajar dikdas 6 tahun di

Kabupaten Pandeglang sudah tercapai. Angka APK yang melebihi 100

persen mengindikasikan masih cukup banyak siswa jenjang SD/sederajat

di Kabupaten Pandeglang yang berusia di luar rentang 7-12 tahun. APK

jenjang pendidikan SMP dan SMA pada tahun 2012 mengalami kenaikan

dibanding tahun 2011. Pada tahun 2012 APK jenjang pendidikan SMP

tercatat sebesar 95,73 persen naik dibandingkan tahun 2011 yang

mencapai 87,16 persen sedangkan SMA naik dari 56,34 menjadi 61,21

persen.

4.3. Fasilitas Pendidikan

Ketersediaan fasilitas pendidikan merupakan syarat mutlak yang

harus terpenuhi dalam menunjang keberhasilan pembangunan di

bidang pendidikan. Fasilitas pendidikan, terutama gedung sekolah

merupakan hal yang penting karena merupakan tempat di mana

terjadinya proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Hal penting lainnya

adalah ketersediaan tenaga pengajar yang berkualitas dan memenuhi

standar kualifikasi sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.

Jumlah sarana sekolah, guru dan siswa di Kabupaten Pandeglang

pada tahun 2012 dapat dilihat pada Tabel 4.6. Pada Tahun ajaran 2012

rata-rata tiap sekolah tingkat SD menampung 180 siswa dengan rata-rata

jumlah guru sebanyak 12 orang. Untuk sekolah Tingkat SMP rata-rata

Page 58: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 43

tiap sekolah menampung 241 siswa dengan rata-rata jumlah guru

sebanyak 19 orang per sekolah. Sedangkan untuk sekolah tingkat SMA

rata-rata tiap sekolah menampung 250 siswa dengan rata-rata jumlah

guru sebanyak 22 orang.

Sama halnya dengan rasio guru sekolah, rasio murid guru pada

tahun 2012 menunjukan angka yang cukup baik bahkan cenderung

berlebih. Pada tahun ajaran 2012 satu orang guru jenjang pendidikan

SD/sederajat rata-rata mengajar/mengawasi 15 orang siswa. Untuk

jenjang pendidika SMP/sederajat, satu orang guru mengajar/mengawasi

13 orang siswa dan satu orang guru pada jenjang pendidikan

SMA/sederajat rata-rata mengajar/mengawasi 11orang siswa.

Tabel 4.6

Jumlah Sekolah, Guru, Murid dan Rasio Murid-Guru Menurut

Jenjang Sekolah di Kabupaten Pandeglang Tahun 2012

Jenjang

Sekolah

Jumlah

Sekolah

Jumlah

Guru

Jumlah

Murid

Rasio

Murid-

Guru

Rasio

Murid-

Sekolah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

SD sederajat 1.018 12.185 183.597 15 180

SMP sederajat 285 5.445 68.620 13 241

SMA

sederajat 155 3.432 38.785 11 250

Sumber: Dinas Pendidikan dan Kemenag. Kab. Pandeglang 2012

Page 59: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Pendidikan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201344

Berdasarkan angka rasio guru-sekolah dan rasio murid-guru,

ketersediaan fasilitas pendidikan beserta tenaga pendidik di Kabupaten

Pandeglang pada tahun 2012 sudah menunjukan keadaan yang cukup

baik. Namun bila dibandingkan dengan indikator output pendidikan,

terlihat ada hal yang cukup kontradiktif, yaitu masih rendahnya

partisipasi sekolah anak usia sekolah, terutama pada jenjang pendidikan

SMP/sederajat dan SMA/sederajat. Perlu ditelaah lebih lanjut apa yang

menyebabkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam menyekolahkan

anaknya disaat fasilitas pendidikan sudah cukup mendukung.

Page 60: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 45

BAB V

KETENAGAKERJAAN

Data ketenagakerjaan dewasa ini semakin diperlukan, terutama

untuk evaluasi dan perencanaan pembangunan di bidang

ketenagakerjaan seperti peningkatan keterampilan tenaga kerja,

perluasan kesempatan kerja dan berusaha serta produktifitas tenaga

kerja. Sangat masuk akal jika analisis mengenai kualitas sumber daya

manusia biasanya menempatkan faktor ketenagakerjaan sebagai salah

satu dimensi yang vital.

Bila diamati, status penduduk dibagi kedalam dua kelompok

besar: yaitu penduduk usia kerja dan bukan usia kerja. Secara definitif

penduduk usia kerja di Indonesia, khususnya di Kabupaten Pandeglang

ini adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas. Dimana penduduk

usia kerja terbagi atas penduduk yang termasuk dalam Angkatan Kerja,

yaitu penduduk yang bekerja dan mencari pekerjaan dan bukan

angkatan kerja, yaitu mereka yang mengurus rumah tangga, sekolah,

pensiunan dan lainnya.

Menurut konsep yang dipakai BPS dalam Sakernas, bekerja

diartikan sebagai kegiatan melakukan pekerjaan dengan maksud

memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan

paling sedikit selama satu jam dalam seminggu. Bekerja selama satu jam

Page 61: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201346

tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Penghasilan

atau keuntungan mencakup upah/gaji termasuk semua tunjangan dan

bonus bagi pekerja/karyawan/pegawai dan hasil usaha berupa sewa atau

keuntungan, baik berupa uang atau barang termasuk bagi pengusaha.

Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang digambarkan

melalui beberapa indikator karakteristik ketenagakerjaan. Indikator

ketenagakerjaan tersebut diantaranya adalah tingkat partisipasi

angkatan kerja (TPAK), tingkat kesempatan kerja (TKK) dan tingkat

pengangguran terbuka (TPT).

5.1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Partisipasi penduduk usia kerja dalam bekerja dan mencari

pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan dirinya dan rumahtangganya

dapat dilihat melalui angka tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK).

TPAK merupakan indikator untuk melihat perbandingan jumlah

angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja.

Berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS),

pada tahun 2012 persentase penduduk Kabupaten Pandeglang yang

masuk dalam usia kerja dan aktif dalam bekerja dan mencari pekerjaan

(TPAK) tercatat sebesar 69,02 persen atau mengalami kenaikan bila

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercat 64,28 persen.

Angka tersebut sekaligus memberikan gambaran bahwa hanya sekitar

69,02 persen dari penduduk usia kerja di Kabupaten Pandeglang yang

Page 62: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 47

berpotensi untuk mendapatkan pendapatan/penghasilan, walaupun di

dalamnya masih termasuk mereka yang mencari pekerjaan.

Tabel 5.1

Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten Pandeglang

Tahun 2011 - 2012

Karakteristik 2011 2012

(1) (2) (3)

1. Penduduk Usia Kerja 798.839 827.453

2. Angkatan Kerja 513.487 571.074

a. Bekerja 455.379 517.943

b. Pengangguran 58.108 53.131

3. Bukan Angkatan Kerja : 285.352 256.379

a. Sekolah dan Mengurus RT 234.612 225.125

b. Lainnya 50.740 31.254

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 64,28 69,02

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 11,32 9,30

6. Tingkat Kesempatan Kerja (%) 88,68 90,67

Sumber : Sakernas Tahun 2011 – 2012

Berdasarkan Tabel 5.1 terlihat bahwa kenaikan TPAK diikuti

dengan meningkatnya tingkat kesempatan kerja (TKK) dari 88,68 persen

pada tahun 2011 naik menjadi 90,67 persen di tahun 2012. Secara

otomatis, kenaikan tingkat kesempatan kerja akan menurunkan level

TPT, yaitu dari 11,32 persen pada tahun 2011 menjadi 9,30 persen di

tahun 2012. Berdasarkan hal tesebut, secara umum kondisi

Page 63: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201348

ketenagakerjaan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012 sedikit lebih

baik dibandingkan tahun 2011.

Indikator TKK yang sebesar 90,67 persen menunjukkan bahwa

seluruh aktifitas ekonomi di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012

baru mampu menyerap 90,67 persen dari angkatan kerja yang tersedia,

sedangkan sisanya yang tidak terserap menjadi pengangguran.

Tabel 5.2

Indikator Ketenagakerjaan Penduduk Kabupaten Pandeglang

Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012

Karakteristik Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3)

1. Penduduk Usia Kerja 421.725 405.728

2. Angkatan Kerja 376.683 194.391

a. Bekerja 344.742 173.201

b. Pengangguran 31.941 21.190

3. Bukan Angkatan Kerja : 45.042 211.337

a. Sekolah dan Mengurus RT 23.918 201.207

b. Lainnya 21.124 10.130

4. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 89,32 47,91

5. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 8,48 10,90

6. Tingkat Kesempatan Kerja (%) 91,52 89,10

Sumber : Sakernas Tahun 2012

Bila dibedakan berdasarkan jenis kelamin, maka terdapat

perbedaan yang cukup signifikan antara TPAK laki-laki dengan

Page 64: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 49

perempuan. Pada tahun 2012 TPAK laki-laki sebesar 89,32 persen

sedangkan TPAK perempuan hanya sebesar 47,91 persen. Perbedaan ini

menunjukkan bahwa situasi ketenagakerjaan di Kabupaten Pandeglang

masih sangat dipengaruhi gender. Partisipasi laki-laki yang secara

budaya ketimuran berperan sebagai pemikul beban rumah tangga jauh

lebih besar dibandingkan perempuan dalam hal bekerja mendapatkan

penghasilan /pendapatan baik untuk dirinya maupun rumahtangganya.

Sedangkan pada indikator TPT berdasarkan Tabel 5.2, ternyata

persentase penduduk perempuan yang termasuk pengangguran lebih

besar dibanding penduduk laki-laki, yaitu 10,90 persen berbanding 8,48

persen

.

5.2. Lapangan Usaha dan Status Pekerjaan

Tabel 5.3 menunjukkan sebaran penduduk yang bekerja menurut

sektor/lapangan usaha, yaitu sektor pertanian, industri pengolahan,

perdagangan, hotel dan restoran, jasa-jasa dan sektor/lapangan usaha

lainnya. Dalam sudut pandang perekonomian, untuk mengetahui sektor

apa yang paling dominan di suatu wilayah biasanya dilihat dari peranan

sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja dan pembentukan nilai

tambah (PDRB). Namun tidak selamanya sektor yang dominan

menyerap tenaga kerja menjadi sektor yang paling banyak menciptakan

nilai tambah. Perbedaan produktifitas tenaga kerja antar sektor dan

Page 65: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201350

penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi penyebab

terjadinya hal tersebut.

Tabel 5.3

Komposisi Penduduk Yang Bekerja Menurut LapanganUsaha

dan Distribusi PDRB ADH Berlaku, Tahun 2012

Lapangan Usaha

Penyerapan Tenaga

Kerja (%) Distribusi PDRB ADHB

Tahun 2012 (%)2011 2012

(1) (2) (3) (4)

1. Pertanian 36,42 36,38 28,31

2. Industri Pengolahan 9,89 9,11 10,00

3. Perdagangan, HR 23,75 22,06 16,24

4. Jasa-jasa 14,37 21,84 22,72

5. Lainnya*) 15,56 10,60 22,73

T o t a l 100,00 100,00 100,00

Sumber : Sakernas Tahun 2011-2012 dan PDRB Kabupaten Pandeglang 2012

*) Lainnya: sektor pertambangan dan penggalian; listrik, gas, air; konstruksi;

angkutan/transportasi; keuangan dan jasa perusahaan

Pada Tahun 2012, sektor ekonomi yang paling banyak menyerap

tenaga kerja adalah sektor pertanian, yaitu sebesar 36,38 persen,

kemudian diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar

22,06 persen. Sementara kontribusi sektor industri pengolahan dalam hal

penyerapan tenaga kerja hanya sebesar 9,11 persen. Jika diperhatikan,

maka selama periode 2011-2012 terjadi transformasi atau pergeseran

tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor jasa-jasa dan industri

pengolahan.

Page 66: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 51

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa aktifitas perekonomian di

Kabupaten Pandeglang masih didominasi oleh sektor pertanian dan

sektor perdagangan, hotel dan restoran. Keadaan ini sesuai dengan

kondisi geografis Kabupaten Pandeglang yang memiliki banyak lahan

pertanian dan kawasan dengan potensi wisata yang indah dan cukup

terkenal seperti Pantai Carita, Tanjung Lesung, Pulau Umang dan lain

sebagainya.

Peningkatan penyerapan tenaga kerja pada sektor jasa-jasa dan

perdagangan, hotel dan restoran pada tahun 2012 tidak terlepas dari

turunnya aktifitas ekonomi di sektor lainnya akibat perlambatan

ekonomi regional. Salah satu dampak yang ditimbulkan dari hal tersebut

adalah banyaknya tenaga kerja yang beralih ke sektor perdagangan,

hotel dan restoran yang nota bene merupakan sektor informal dan tidak

terlalu membutuhkan tenaga kerja dengan skill/keahlian khusus.

Sedangkan peningkatan daya serap tenaga kerja pada sektor jasa selain

juga tidak membutuhkan keahlian khusus, juga disebabkan oleh

banyaknya penerimaan tenaga pengajar/guru oleh pemerintah daerah.

Sementara itu, sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB

Kabupaten Pandeglang adhb tahun 2012 diberikan oleh sektor yang

sama dalam hal penyerapan tenaga kerja terbesar, yaitu sektor pertanian

dan sektor jasa-jasa, yaitu dengan kontribusi masing-masing sebesar

28,31 persen dan 22,72 persen.

Page 67: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201352

Jika diperhatikan lebih lanjut, maka sektor pertanian dengan

penyerapan tenaga kerja sebesar 36,38 persen ternyata hanya mampu

memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB adhb sebesar

28,31 persen. Sedangkan sektor lain seperti industri pengolahan yang

hanya mampu menyerap tenaga kerja sekitar 9,11 persen, ternyata

kontribusinya terhadap PDRB mencapai 10,00 persen. Berdasarkan hal

tersebut maka dapat disimpulkan bahwa produktifitas pekerja pada

sektor pertanian jauh lebih rendah dibandingkan sektor industri. Hal ini

kiranya perlu menjadi perhatian mengingat produktifitas yang rendah

akan berdampak pada kecilnya pendapatan. Dan kecilnya pendapatan

akan berdampak pada kemiskinan.

Bila dilihat berdasarkan jenis kelamin, maka struktur penduduk

bekerja menurut sektor/lapangan usaha menunjukkan komposisi yang

hampir sama antara pekerja laki-laki dan perempuan. Berdasarkan Tabel

5.4 terlihat bahwa sekitar 41,72 persen pekerja laki-laki bekerja di sektor

pertanian. Hal yang sama terjadi pada pekerja perempuan, dimana

25,766 persen diantaranya bekerja pada sektor pertanian. Sektor

berikutnya yang menarik bagi pekerja laki-laki dan perempuan adalah

sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan persentase masing-

masing sebesar 16,88 persen dan 32,36 persen.

Page 68: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 53

Tabel 5.4

Komposisi Penduduk Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha dan

Jenis Kelamin Tahun di Kabupaten Pandeglang Tahun 2012

Sektor/Lapangan UsahaPersentase

Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3)

1. Pertanian 41,72 25,76

2. Industri Pengolahan 8,89 9,57

3. Perdagangan, HR 16,88 32,36

4. Jasa – jasa 17,14 31,19

5. Lainnya*) 15,37 1,11

T o t a l 100 100

Jumlah 344.742 173.201

Sumber : Sakernas Tahun 2012

*) Lainnya: sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor LGA, sektor Konstruksi,

sektor Angkutan/Transportasi serta sektor keuangan dan jasa perusahaan

Jika dilihat menurut status pekerjaan maka dapat dilihat bahwa

sektor informal memiliki peranan yang signifikan dalam hal penyerapan

tenaga kerja di Kabupaten Pandeglang. Pada tabel 5.5 terlihat bahwa

proporsi pekerja yang bekerja sebagai buruh/karyawan (kategori status

formal) tercatat hanya sebesar 19,22 persen, angka ini mengalami

penurunan dibanding tahun 2011 yang mencapai 29,48 persen.

Selanjutnya, mayoritas pekerja di Kabupaten Pandeglang pada

tahun 2012 merupakan para pekerja bebas (24,11 persen), kemudian

penduduk yang berusaha sendiri (22,80 persen) dan penduduk yang

Page 69: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201354

berusaha dengan dibantu pekerja tidak dibayar/tidak tetap (14,75

persen).

Tabel 5.5

Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012 (persen)

Status Pekerjaan 2011 2012

(1) (2) (3)

I. Pengusaha 34,44 39,70

a. Berusaha Sendiri 21,86 22,80

b. Berusaha dibantu pekerja tak dibayar/tidak tetap 10,97 14,75

c. Berusaha dibantu buruh tetap 1,61 2,16

II. Buruh/Karyawan 29,48 19,22

III. Pekerja Bebas 23,99 24,11

IV. Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 12,09 16,97

Jumlah 100,00 100,00

Sumber : Sakernas, Tahun 2011-2012

Terbatasnya lapangan pekerjaan pada sektor formal seperti

buruh/karyawan pabrik dan pegawai negeri menyebabkan sektor

informal berkembang dengan sendirinya. Meningkatnya pekerja sektor

informal juga dapat mengindikasikan masih besarnya peluang usaha

yang bisa dijalankan di Kabupaten Pandeglang, sehingga masyarakat

berani untuk mencoba usaha sendiri maupun berusaha dibantu

buruh/karyawan tetap maupun tidak tetap dari pada mencari pekerjaan

Page 70: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 55

pada orang lain. Hal ini mungkin yang menyebabkan persentase

penduduk dengan status pengusaha cukup tinggi di Pandeglang.

Tabel 5.6

Komposisi Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan dan

Jenis Kelamin di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2012 (persen)

Status Pekerjaan Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3)

I. Pengusaha 43,98 31,19

a. Berusaha Sendiri 24,33 19,75

b. Berusaha dibantu pekerja tak dibayar/tidak tetap 16,53 11,18

c. Berusaha dibantu buruh tetap 3,11 0,26

II. Buruh/Karyawan 21,50 14,70

III. Pekerja Bebas 30,50 11,39

IV. Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 4,03 42,72

Jumlah 100,00 100,00Sumber : Sakernas Tahun 2012

Jika dibedakan menurut jenis kelamin, maka terdapat perbedaan

yang cukup signifikan dalam status pekerjaan antara pekerja laki-laki

dan perempuan. Pada tahun 2012 pekerja laki-laki yang berstatus

sebagai pengusaha sebesar 43,98 persen, sedangkan pekerja perempuan

sebesar 31,19 persen. Pada pekerja baik laki-laki maupun perempuan

sebagian besar dari pekerja yang berstatus pengusaha tersebut adalah

mereka yang berstatus berusaha sendiri.

Page 71: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Ketenagakerjaan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201356

Page 72: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 57

BAB VI

TARAF KESEJAHTERAAN DAN POLA KONSUMSI

Tingkat kesejahteraan seorang penduduk di suatu wilayah dapat

digambarkan melalui pendapatan maupun pengeluarannya. Namun

demikian, tidaklah mudah untuk mendapatkan data tentang

pendapatan suatu penduduk. Oleh sebab itu, sampai dengan saat ini

perkiraan tentang pendapatan suatu rumah tangga dilakukan melalui

pendekatan Pengeluaran rumah tangga dibedakan atas pengeluaran

makan dan bukan makanan. Dengan kedua jenis pengeluaran ini, dapat

dilihat bagaimana pola konsumsi masyarakat.

Dengan menggunakan data pengeluaran dapat terlihat pola

konsumsi rumah tangga secara umum melalui indikator proporsi

pengeluaran untuk makanan dan non makanan. Komposisi pengeluaran

rumah tangga dapat dijadikan ukuran guna menilai tingkat

kesejahteraan ekonomi penduduk. Pada umumnya makin rendah

persentase pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran

maka semakin baik tingkat kesejahteraan penduduk.

Pada kelompok penduduk dengan tingkat pendapatan rendah

biasanya pengeluaran akan lebih difokuskan untuk memenuhi

kebutuhan dasar, yaitu makanan. Penduduk yang tidak dapat

memenuhi kebutuhan standar minimum tertentu biasanya

Page 73: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201358

dikategorikan sebagai penduduk miskin. Di Indonesia, penduduk

miskin didefinisikan sebagai penduduk yang pendapatannya (didekati

dengan pengeluaran) tidak mencukupi untuk dapat memenuhi

kebutuhan hidup secara layak. Standar kebutuhan hidup layak sesuai

hasil Widyakarya Pangan dan Gizi 1978 diterjemahkan sebagai suatu

jumlah rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makanan

setara 2.100 kalori sehari, ditambah sejumlah pengeluaran untuk bukan

makanan seperti perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan dan

lainnya. Jumlah uang tersebut kemudian dikatakan sebagai batas garis

kemiskinan. Tinggi rendahnya tingkat kemiskinan di suatu wilayah

mencerminkan tingkat pendapatan penduduk pada wilayah tersebut.

Semakin banyak jumlah penduduk miskin mengindikasikan rendahnya

tingkat pendapatan penduduk.

6.1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

Berbicara masalah kemiskinan atau tepatnya penduduk miskin

seolah tidak pernah ada habisnya. Penduduk miskin nampaknya sudah

menjadi ciri khas atau trade mark bagi negara miskin dan berkembang

atau lebih dikenal sebagai negara dunia ketiga, dimana Indonesia

termasuk salah satu diantaranya.

Kemiskinan di negara berkembang seperti Indonesia pada

umumnya mengarah pada kemiskinan absolut, yaitu ketidakmampuan

seseorang untuk mencapai standar hidup minimal tertentu yang telah

ditetapkan. Walaupun pemerintah telah banyak menggulirkan berbagai

Page 74: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 59

program yang menitikberatkan pada pengentasan kemiskinan, namun

masih ada beberapa yang dianggap belum tepat sasaran, bahkan gagal

dalam mengentaskan kemiskinan. Beberapa program dianggap belum

menyentuh masalah mendasar yang terjadi pada masyarakat sehingga

hasilnya tidak efektif. Selain itu, program yang ada juga dinilai masih

bersifat reaktif, jangka pendek dan parsial.

Tabel 6.1

Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 1996-2011

TahunPenduduk

Miskin (Jiwa)

Persentase

Penduduk Miskin

Garis Kemiskinan

(Rp/kapita/bulan)

(1) (2) (3) (4)

1996 111.577 11,94 32.159

1999 180.700 18,70 75.500

2000 198.983 19,80 84.725

2001 178.636 15,61 98.350

2002 157.291 15,11 105.402

2003 166.600 15,40 124.303

2004 151.500 13,77 133.300

2005 153.733 13,89 135.943

2006 177.895 15,82 144.543

2007 176.812 15,64 151.763

2008 165.242 14,49 162.059

2009 138.003 12,01 190.256

2010 127.800 11,14 202.483

2011 117.644 9,80 209.655

2012 = 9,27* 217.081

Sumber : Susenas Tahun 1996 – 2012 *)angka sementara

Page 75: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201360

Jika memperhatikan perkembangan penduduk miskin di

Pandeglang sejak empat tahun terakhir, terlihat kecenderungan

menurun jumlahnya. Jika pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin di

Pandeglang diperkirakan sebanyak 127.800 jiwa atau sebesar 11,14

persen dari jumlah penduduk Pandeglang, maka pada tahun 2011

jumlah penduduk miskin menjadi sebanyak 117.644 jiwa atau sebesar

9,80 persen. Di tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 9,27 persen.

Penurunan ini selain akibat membaiknya kondisi perekonomian regional

juga tidak lepas dari dampak digulirkannya berbagai program untuk

mengentaskan kemiskinan. Perkembangannya lebih rinci dapat dilihat

pada Tabel 6.1.

Grafik 6.1

Jumlah Penduduk Miskin dan Nilai Garis Kemiskinan

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2001-2011

Garis kemiskinan atau batas kemiskinan adalah tingkat minimum

Tahun

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Penduduk Miskin Garis Kemiskinan

Page 76: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 61

pendapatan yang dianggap perlu dipenuhi untuk memperoleh

standar hidup yang layak (mencukupi) di suatu wilayah. Dalam

praktiknya, pemahaman resmi atau umum masyarakat mengenai garis

kemiskinan (dan juga definisi kemiskinan) lebih tinggi di negara

maju daripada di negara berkembang. Hampir setiap negara memiliki

rakyat yang hidup dalam kemiskinan walaupun dengan kriteria yang

berbeda-beda. Garis kemiskinan berguna sebagai perangkat ekonomi

yang dapat digunakan untuk mengukur jumlah rakyat miskin dan

mempertimbangkan pembaharuan sosio-ekonomi, misalnya seperti

program peningkatan kesejahteraan dan bantuan pemerintah untuk

menanggulangi kemiskinan (Situs Wikipedia).

Nilai garis kemiskinan selalu berubah-ubah dan sangat rentan

terhadap perubahan harga. Tingkat inflasi yang tinggi akibat kondisi

perekonomian yang mengalami perlambatan dapat membuat nilai garis

kemiskinan meningkat, akibatnya jumlah penduduk miskin akan

bertambah secara otomatis. Penduduk yang pendapatannya (didekati

oleh pengeluaran) berada sedikit di atas nilai garis kemiskinan (hampir

miskin) merupakan kelompok penduduk yang sangat beresiko tinggi

untuk tergolong sebagai penduduk miskin. Atas dasar hal tersebut,

pemerintah di negara manapun selalu berusaha menjaga tingkat inflasi

menjadi serendah mungkin.

Perkembangan nilai garis kemiskinan dan jumlah penduduk

miskin di Pandeglang dapat dilihat pada Tabel 6.1. Terlihat bahwa nilai

Page 77: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201362

garis kemiskinan selalu meningkat tiap tahunnya mengikuti

perkembangan harga/inflasi, sedangkan jumlah penduduk miskin

berfluktuasi walaupun dalam empat tahun terakhir semakin menurun

persentasenya. Pada dasarnya peningkatan daya beli (pendapatan)

penduduk akan selalu berlomba dengan peningkatan harga-harga

barang/jasa (inflasi). Selama pertumbuhan level inflasi dapat dijaga

berada di bawah peningkatan pendapatan penduduk maka jumlah

penduduk miskin akan semakin berkurang. Melalui Tabel 6.1 kita juga

dapat melihat, ketika inflasi membumbung tinggi akibat kriris ekonomi

pada tahun 2000-2008 sementara pendapatan penduduk cenderung tetap

atau bahkan berkurang akibat banyaknya penganggur maka persentase

penduduk miskin akan meningkat drastis.

6.2. Pola Konsumsi

Pola konsumsi rumah tangga merupakan salah satu indikator

kesejahteraan rumah tangga/keluarga. Selama ini berkembang

pengertian bahwa besar kecilnya proporsi pengeluaran untuk konsumsi

makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah tangga dapat

memberikan gambaran kesejahteraan rumah tangga tersebut. Rumah

tangga dengan proporsi pengeluaran yang lebih besar untuk konsumsi

makanan mengindikasikan rumah tangga yang berpenghasilan rendah.

Makin tinggi tingkat penghasilan rumah tangga, makin kecil proporsi

pengeluaran untuk makanan terhadap seluruh pengeluaran rumah

tangga. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa rumah

Page 78: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 63

tangga/keluarga akan semakin sejahtera bila persentase pengeluaran

untuk makanan jauh lebih kecil dibandingkan persentase pengeluaran

untuk non makanan.

Tabel 6.2

Pengeluaran Rata-rata per Kapita per Bulan

Penduduk Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012

Sumber: Susenas Tahun 2011-2012

Pada Tabel 6.2 disajikan data pengeluaran rata-rata perkapita

sebulan untuk makanan dan bukan makanan penduduk Pandeglang

tahun 2011 dan 2012. Terlihat bahwa selama periode 2011-2012 rata-rata

pengeluaran perkapita sebulan penduduk Pandeglang naik sebesar 15,21

persen dari Rp. 417.849,- menjadi Rp. 481.419,-.

Kenaikan tersebut disebabkan oleh naiknya porsi pengeluaran

penduduk untuk konsumsi makanan dan bukan makanan. Walaupun

KonsumsiPengeluaran (Rp) Persen

2011 2012 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5)

Makanan

Padi-padian

Tembakau/Sirih

Lain-lain

252.580

57.171

37.805

157.604

285.440

64.040

45.376

176.024

60,45

13,68

9,05

37,72

59,29

13,30

9,43

36,56

Bukan Makanan

Perumahan

Barang dan Jasa

Pendidikan

Lain-lain

165.269

79.413

39.384

13.343

33.131

195.979

85.078

52.736

17.100

41.065

39,55

19,01

9,42

3,19

7,93

40,71

17,67

10,18

3,55

9,31

Total 417.849 481.419 100,00 100,00

Page 79: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Taraf Kesejahteraan dan Pola Konsumsi

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201364

secara persentase pengeluaran penduduk untuk makanan menurun tapi

secara riil naik dari Rp. 252.580,- menjadi Rp. 285.440,-. Sementara

konsumsi non makanan secara persentase mengalami kenaikan

dibanding tahun 2011 dari 39,55 % menjadi 40,71%.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pada

periode 2011-2012 terjadi kecenderungan bahwa konsumsi makanan

masih menjadi prioritas penduduk Pandeglang dalam membelanjakan

penghasilannya. Pengeluaran terbesar konsumsi makanan adalah untuk

padi-padian (makanan pokok) dan tembakau/sirih (rokok). Sedangkan

dari konsumsi bukan makanan pengeluaran terbesar adalah untuk

konsumsi perumahan serta barang/jasa.

Page 80: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 65

BAB VII

FASILITAS PERUMAHAN

Salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi untuk

mencapai kesejahteraan adalah perumahan. Pemenuhan kebutuhan

akan perumahan relatif sulit pemecahannya karena berbagai faktor yang

saling berkaitan, diantaranya pertumbuhan penduduk yang cukup

tinggi, kemampuan masyarakat yang terbatas dan pembiayaan

pembangunan perumahan yang cukup besar.

Papan atau hunian tempat tinggal. Selain sebagai tempat

berlindung dan mempertahankan diri dari kondisi lingkungan, baik

lingkungan fisik maupun sosial, rumah juga dapat menunjukkan status

sosial seseorang. Status sosial seseorang berbanding lurus dengan

kualitas/kondisi rumahnya. Semakin tinggi status sosial seseorang

semakin besar peluang untuk memenuhi kebutuhan akan tempat tinggal

dengan kualitas yang lebih baik.

Sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan

akan perumahanpun meningkat. Namun keterbatasan lahan untuk

pemukiman dan penawaran perumahan yang hanya tertuju pada suatu

golongan masyarakat tertentu merupakan kendala bagi sebagian besar

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan perumahan. Hal lain

yang menjadi permasalahan adalah besarnya biaya yang harus

dikeluarkan oleh masyarakat untuk membangun perumahan yang layak

Page 81: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Fasilitas Perumahan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201366

huni, sementara tingkat pendapatan penduduk masih relatif rendah.

Akibatnya adalah masih tingginya jumlah rumah tangga/penduduk

yang menempati rumah tidak layak huni, baik dilihat dari sisi kualitas

rumah, lingkungan, kesehatan maupun ukuran luasnya.

Berbagai fasilitas perumahan yang mencerminkan kesejahteraan

rumah tangga tersebut diantaranya dapat dilihat dari kualitas material

yang mencakup antara lain jenis atap, dinding dan lantai terluas yang

digunakan. Kualitas ketiga unsur tersebut secara umum dapat

menggambarkan tingkat kesejahteraan penghuninya. Selain itu, berbagai

indikator fasilitas penunjang lain seperti sumber air minum, luas lantai

hunian, tempat buang air besar, sumber penerangan dan status

kepemilikan rumah juga dapat menunjukkan tingkat kesejahteraan

rumah tangga. Kualitas perumahan yang baik dan penggunaan fasilitas

perumahan yang memadai akan memberikan kenyamanan bagi

penghuninya.

Kondisi ekonomi rumah tangga sangat berpengaruh terhadap

kepemilikan rumah tinggal. Rumah tangga yang menempati rumah

milik sendiri dapat dikatakan telah mampu memenuhi kebutuhan akan

tempat tinggal yang terjamin dan permanen dalam jangka panjang.

Berdasarkan hasil Susenas, pada tahun 2012 sebagian besar

rumahtangga di Pandeglang menempati rumah milik sendiri/orang

tua/saudara (90,08 persen). Sedangkan sisanya rumahtangga masih

menempati rumah sewa/kontrak ataupun rumah dinas.

Page 82: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Fasilitas Perumahan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 67

Tabel 7.1

Indikator Fasilitas Perumahan

di Kabupaten Pandeglang, Tahun 2011-2012 (Persen)

Indikator Fasilitas Perumahan 2011 2012

(1) (2) (3)

Rumah milik sendiri/ Orang tua/ Saudara 97,83 90,08

Lantai terluas bukan tanah 87,61 89,76

Luas lantai rumah perkapita < 10 m2 23,14 24,31

Atap rumah dari beton dan genteng 82,39 85,6

Dinding rumah berupa tembok 48,85 50,45

Mengkonsumsi air minum kemasan dan air ledeng 13,62 15,45

Bahan bakar memasak:

- Gas

- Minyak tanah

- Kayu bakar

- Lainnya

24,91

0,94

72,72

0,92

35,41

0,00

63,47

0,13

Menggunakan fasilitas buang air besar 51,87 60,43

Menggunakan Listrik PLN dan non PLN 97,97 97,68

Sumber : Susenas Tahun 2011-2012

Indikator lain yang digunakan untuk melihat kualitas perumahan

untuk rumah tinggal adalah penggunaan atap dan dinding terluas. Dari

hasil Susenas 2012, persentase rumah tinggal dengan atap terluas berupa

beton atau genteng mencapai sekitar 85,6 persen. Sedangkan bangunan

rumah tinggal yang dinding terluas berupa tembok menunjukkan

peningkatan, yaitu dari 48,85 persen menjadi sekitar 50,45 persen.

Page 83: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Fasilitas Perumahan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201368

Kelengkapan fasilitas pokok suatu rumah tinggal akan

menentukan kualitas dan nyaman tidaknya rumah tinggal tersebut.

Salah satu fasilitas pokok yang penting agar suatu rumah menjadi

nyaman dan sehat untuk ditinggali adalah tersedianya air bersih serta

jamban yang dimiliki sendiri. Ketersediaan air bersih dalam jumlah yang

cukup terutama untuk keperluan minum dan masak merupakan tujuan

dari program penyediaan air bersih yang terus menerus diupayakan

oleh pemerintah. Seperti terlihat pada tabel 7.1, persentase rumah tangga

yang mengkonsumsi air minum kemasan dan air ledeng sebagai sumber

air minum dan masak baru mencapai sekitar 15,45 persen. Selebihnya

masih menggunakan sumber air dari sumur bor/ pompa, sumur

terlindung, sumur tak terlindung, mata air terlindung, mata air tak

terlindung, air sungai, air hujan dan lainnya.

Sistem pembuangan kotoran manusia sangat erat kaitannya

dengan kondisi lingkungan dan resiko penularan penyakit, khususnya

penyakit saluran pencernaan. Klasifikasi sarana pembuangan kotoran

dilakukan berdasarkan tingkat resiko pencemaran yang mungkin

ditimbulkan. Masalah kondisi lingkungan tempat pembuangan kotoran

manusia tidak terlepas dari aspek kepemilikan terhadap sarana yang

digunakan terutama dikaitkan dengan tanggungjawab dalam

pemeliharaan dan kebersihan sarana. Fasilitas rumah tangga yang

berhubungan dengan hal tersebut adalah ketersediaan jamban sendiri.

Berdasarkan hasil Susenas tahun 2012, persentase rumah tangga yang

Page 84: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Fasilitas Perumahan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 69

menggunakan fasilitas buang air besar di Pandeglang mencakup sekitar

60,43 persen. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya

yang mencapai sekitar 51,87 persen.

Fasilitas perumahan lainnya yang juga penting adalah penerangan

dan bahan bakar untuk memasak. Sumber penerangan yang ideal adalah

yang berasal dari listrik (PLN dan Non PLN), karena cahaya listrik lebih

terang dibandingkan sumber penerangan lainnya. Berdasarkan hasil

Susenas tahun 2012, sekitar 97,68 persen rumah tangga di Pandeglang

telah menikmati fasilitas penerangan listrik.

Sementara itu persentase rumah tangga yang menggunakan bahan

bakar gas untuk memasak naik dari 24,91 persen menjadi 35,41 persen.

Program konversi bahan bakar minyak tanah menuju bahan bakar gas

yang dijalankan pemerintah cukup mendorong penurunan penggunaan

bahan bakar minyak tanah oleh rumah tangga seperti terlihat pada Tabel

7.1. Namun demikian, jumlah pengguna bahan bakar gas belum naik

secara signifikan, terbukti bahwa sebagian besar rumah tangga di

Pandeglang masih menggunakan kayu bakar untuk memasak. Selain

harga kayu bakar yang murah dan mudah diperoleh,

Page 85: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Fasilitas Perumahan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201370

Page 86: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 71

BAB VIII

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator

komposit tunggal yang digunakan untuk mengukur tingkat pencapaian

pembangunan manusia di suatu wilayah. Walaupun tidak dapat

mengukur semua dimensi dari pembangunan manusia, namun mampu

mengukur dimensi pokok pembangunan manusia yang dinilai

mencerminkan kemampuan dasar (basic capabillities) penduduk.

Dikatakan cukup baik karena IPM merupakan indikator gabungan yang

mencakup tiga indikator pembangunan yang dominan dan memiliki

andil yang cukup besar dalam membentuk kualitas sumber daya

manusia.

Tiga indikator penyusun IPM tersebut adalah :

1) Indikator Kesehatan yang digambarkan melalui Indeks Angka

Harapan Hidup (AHH),

2) Indikator Pengetahuan yang digambarkan melalui Indeks Angka

Melek Huruf dan Indeks Rata-rata Lama Sekolah), dan

3) Indikator Ekonomi yang digambarkan melalui Indeks Kemampuan

Daya Beli Masyarakat / Purchasing Power Parity).

Page 87: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201372

Indikator penting tersebut terwujud dalam suatu ukuran

pencapaian, yaitu “umur panjang dan sehat” yang diukur dengan angka

harapan hidup waktu lahir, “berpengetahuan dan berketerampilan”

yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah, serta

akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar

hidup layak yang diukur dengan pendapatan perkapita yang

disesuaikan. Ketiga indikator tersebut dianggap dapat mengukur tingkat

kesejahteraan dan keberhasilan pembangunan manusia di suatu wilayah

Penghitungan IPM dengan menggunakan ketiga indikator

tersebut di atas merupakan formula yang digunakan oleh UNDP (United

Nation Development Program) sejak tahun 1990 untuk mengukur tingkat

pencapaian pembangunan manusia di suatu negara dan dipublikasikan

dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

Tabel 8.1

Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM

Komponen IPM Mak Min Catatan

(1) (2) (3) (4)

Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP)

Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global (UNDP)

Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global (UNDP)

Konsumsi per kapita

yang disesuaikan732.720 300.000

UNDP menggunakan PDB

perkapita riil yang disesuaikan

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

Page 88: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 73

8.1. Indikator Kesehatan

Dengan mempertimbangkan ketersediaan data secara umum,

angka harapan hidup waktu lahir (life expectancy at birth) dipilih sebagai

salah satu komponen dalam penghitungan IPM untuk indikator bidang

kesehatan. Angka harapan hidup merupakan indikator penting dalam

mengukur longevity (panjang umur) yang menggabarkan derajat

kesehatan masyarakat suatu daerah, karena semakin baik kesehatan

seseorang maka kecenderungan untuk hidup lebih lama semakin tinggi

dan sebaliknya semakin buruk kesehatan seseorang maka

kecenderungan hidupnya pun semakin pendek, hal ini tentunya tidak

terlepas dari kekuasaan Tuhan.

Untuk menghitung angka harapan hidup digunakan metode tidak

langsung dengan menggunakan dua data dasar, yaitu rata-rata anak

lahir hidup dan rata-rata anak yang masih hidup. Prosedur

penghitungan angka harapan hidup sejak lahir (AHH0) dilakukan

dengan menggunakan Software Mortpack Life. Setelah mendapatkan

angka harapan hidup sejak lahir, selanjutnya dilakukan penghitungan

angka indeks (Indeks Kesehatan) dengan cara membandingkan angka

tersebut terhadap angka yang sudah distandarkan.

AHH0 t – AHH0 Min

Indeks AHH0 = ----------------------------------

Sasaran Ideal – AHH0 Min

Page 89: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201374

Pada tahun 2012 angka harapan hidup penduduk Pandeglang

sebesar 64,13. Angka ini menunjukan bahwa setiap penduduk

pandeglang (bayi) yang lahir pada tahun 2012 mempunyai

peluang/harapan untuk hidup selama 64,13 tahun. Dengan

menggunakan rumus di atas akan didapat angka indeks harapan hidup

sebesar 65,22. Indeks angka harapan hidup merupakan indeks penyusun

IPM yang menggambarkan pembangunan manusia di bidang kesehatan,

dengan demikian dapat dikatakan bahwa pencapaian pembangunan di

bidang kesehatan baru mencapai 65,22 persen dari kondisi ideal. Angka

indeks harapan hidup yang lebih besar dibandingkan tahun 2011

menunjukkan tingkat kesehatan masyarakat Pandeglang semakin

membaik.

8.2. Indikator Pengetahuan

Indeks pengetahuan disusun oleh dua indikator pendidikan, yaitu

angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah.

8.2.1. Angka Melek Huruf

Harkat dan martabat manusia akan meningkat diantaranya

apabila yang bersangkutan cerdas. Hidup sehat dan cerdas diyakini

akan meningkatkan kemampuan produktivitas seseorang sehingga akan

meningkatkan mutu peran warga tersebut sebagai pelaku (agent)

pembangunan. Tingkat kecerdasan (intelligence) seseorang pada titik

Page 90: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 75

waktu tertentu merupakan produk gabungan dari keturunan (heredity),

pendidikan dan pengalamannya.

Perkembangan tingkat pendidikan salah satunya dapat dievalusi

dengan melihat besarnya indikator angka melek huruf (AMH). Yang

dimaksud dengan AMH adalah Persentase penduduk usia 10 tahun ke

atas yang dapat membaca dan menulis huruf latin. Batasan usia 10 tahun

ke atas hanya membatasi proporsi penduduk yang usianya dianggap

telah cukup untuk belajar membaca dan menulis di sekolah. Persentase

penduduk usia 10 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis huruf

latin merupakan nilai indeks dari AMH. Pada tahun 2012 angka melek

huruf (indeks AMH) Kabupaten Pandeglang sebesar 96,41 persen.

8.2.2. Rata-rata Lama Sekolah (RLS ) / Mean Years of Schooling

Selain angka melek huruf, indikator penyusun indeks

pengetahuan lainnya adalah rata-rata lama sekolah (RLS). AMH dan

RLS diharapkan mencerminkan tingkat pengetahuan dan keterampilan

penduduk.

∑fi x ji

RLS = --------------

∑fi

Keterangan:

RLS = Rata-rata Lama Sekolah

Fi = Frekuensi penduduk 10 tahun keatas pada jenjang pendidikan i

Page 91: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201376

J = Lama sekolah untuk masing-masing jenjang pendidikan yang

ditamatkan atau tingkat pendidikan yang pernah diduduki

I = Jenjang pendidikan

Rata-rata lama sekolah didefinisikan sebagai jumlah lamanya

penduduk 10 tahun ke atas bersekolah dibagi dengan jumlah penduduk

usia 10 tahun ke atas. Angka rata-rata lama sekolah dihitung dengan

mengolah dua variabel secara simultan, yaitu tingkat/kelas yang

sedang/pernah diduduki dan jenjang pendidikan yang ditamatkan.

Penghitungan rata-rata lama sekolah dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama, dihitung lama sekolah untuk masing-masing individu

dengan menggunakan pola hubungan antar variabel, tahap selanjutnya

dihitung indeks rata-rata lama sekolah dengan formula sebagai berikut.

RLS 2012 – RLS Min

Indeks RLS = -----------------------------

Sasaran Ideal – RLS Min

Pada tahun 2012 angka rata-rata lama sekolah penduduk

Kabupaten Pandeglang adalah 6,97 tahun. Angka RLS yang dibawah

angka wajib pendidikan dasar 9 tahun harus mendapat perhatian yang

serius dari pemerintah untuk sesegera mungkin melakukan evaluasi

pelaksanaan pembangunan di bidang pendidikan. Dengan berpatokan

sasaran ideal RLS adalah 15 tahun, maka didapat indeks RLS sebesar

46,46 persen. Dengan demikian dapat diartikan bahwa rata-rata lama

Page 92: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 77

sekolah masyarakat Kabupaten Pandeglang baru mencapai 46,46 persen

dari rata-rata lama sekolah ideal, yaitu 15 tahun.

8.2.3. Indeks Pengetahuan (Indeks AMH + Indeks RLS)

Indeks angka melek huruf dan indeks rata-rata lama sekolah

digabung menjadi satu dengan perbandingan 2 : 1, sehingga diperoleh

indeks pendidikan dengan formula sebagai berikut:

2 1

IP = ----- Indeks AMH + ----- Indeks RLS

3 3

Indeks pengetahuan akan bernilai antara 0 (kondisi terburuk)

sampai dengan 100 (kondisi terbaik). Angka melek huruf dan rata-rata

lama sekolah dapat menggambarkan tingkat pengetahuan dan

keterampilan masyarakat suatu wilayah.

Pada tahun 2012 angka indeks pengetahuan Kabupaten

Pandeglang sebesar 79,76. Hal ini berarti pembangunan yang selama ini

dilakukan baru membawa tingkat pengetahuan dan keterampilan

masyarakat Kabupaten Pandeglang mencapai 79,76 persen dari kondisi

ideal (pencapaian maksimal). Pencapaian angka indeks pengetahuan

meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 79,37

persen.

Page 93: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201378

8.3. Indikator Ekonomi

Indikator Ekonomi digambarkan melalui angka indeks tingkat

daya beli masyarakat/Purchasing Power Parity (PPP). Kemampuan daya

beli merupakan kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan

dasar minimal untuk hidup secara layak. Komponen standar hidup

layak diukur dengan indikator rata-rata konsumsi riil yang telah

disesuaikan. Sebagai catatan, UNDP menggunakan indikator PDB per

kapita riil yang telah disesuaikan (adjusted real GDP per capita) sebagai

ukuran komponen tersebut karena tidak tersedia indikator lain yang

lebih baik untuk keperluan perbandingan antar negara.

Dengan dimasukannya variabel PPP kedalam penghitungan IPM,

maka IPM jelas lebih ”lengkap” dalam merefleksikan kondisi suatu

masyarakat yang memiliki peluang hidup panjang dan sehat serta

memiliki tingkat pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Namun

demikian, UNDP melihat bahwa kondisi seperti itu belum memberikan

gambaran yang ideal. Menurutnya, masyarakat ideal selain harus

memiliki peluang hidup panjang dan sehat serta memiliki pengetahuan

dan keterampilan yang memadai, juga harus mempunyai

peluang/kesempatan kerja/berusaha yang memadai sehingga akan

memperoleh/menghasilkan sejumlah ”uang” yang memiliki daya beli

(Purchasing Power).

Page 94: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 79

Penghitungan indikator konsumsi riil per kapita yang telah

disesuaikan dilakukan melalui tahapan pekerjaan sebagai berikut :

1. Hitung pengeluaran konsumsi perkapita dari Susenas Modul (=A).

2. Mendeflasikan nilai A dengan IHK ibukota propinsi yang sesuai (=B).

3. Menghitung daya beli per unit (=PPP/unit). Metode penghitungan

sama seperti metode yang digunakan International Comparison Project

(ICP) dalam menstandarkan nilai PDB suatu negara.

Data dasar yang digunakan adalah data harga dan kuantum dari

suatu basket komoditi yang terdiri dari nilai beberapa komoditi yang

telah ditentukan (27 komoditi) dan diperoleh dari Susenas Modul.

4. Membagi nilai B dengan PPP/unit (=C).

5. Menyesuaikan nilai C dengan formula Atkinson sebagai upaya untuk

memperkirakan nilai marginal utility dari C.

Penghitungan PPP/unit dilakukan dengan rumus :

( i, j )

j E

PPP / unit = -------------------------------

(p( 9, j ) . q ( I,,j )

j

dimana,

E( I, j ) : pengeluaran untuk komoditi j di kabupaten ke-i

P( 9, j ) : harga komoditi j tahun dasar IHK di DKI Jakarta

q( I,,j ) : jumlah komoditi j (unit) yang dikonsumsi di kabupaten ke-I

Page 95: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201380

Angka indeks tingkat daya beli (PPP) menunjukan tingkat

kemampuan daya beli masyarakat. Semakin besar angka indeks PPP

maka semakin tinggi pula kesempatan masyarakat untuk dapat

memenuhi standar kehidupan yang layak. Pada tahun 2012, angka

konsumsi perkapita riil yang disesuaikan Kabupaten Pandeglang

tercatat sebesar Rp. 631.240,-. Dengan demikian, maka indeks tingkat

daya beli masyarakat Kabupaten Pandeglang mencapai 62,68. Angka

tersebut mengindikasikan bahwa tingkat daya beli masyarakat

Kabupaten Pandeglang sebagai jalan untuk memenuhi standar

kehidupan yang layak baru mencapai 62,68 persen dari kondisi ideal.

Tabel 8.2

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pandeglang

dan Komponen Penyusunnya Tahun 2010 – 2012

Komponen IPM 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4)

Indeks Angka Harapan Hidup 64,6 64,92 65,22

Indeks Pengetahuan 78,6 79,37 79,76

Indeks Tingkat Daya Beli 61,6 62,03 62,68

Sumber : BPS Kabupaten Pandeglang

8.4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebagai alat ukur tingkat

pencapaian pembangunan manusia, merupakan indeks gabungan dari

tiga komponen ‘penilai’ kualitas sumber daya manusia. Jika ketiga

komponen tersebut memiliki kualitas yang baik, maka secara otomatis

Page 96: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 81

sumber daya manusianya memiliki kualitas yang baik pula. Indeks

pembangunan manusia menunjukan seberapa besar tingkat pencapaian

dari pembangunan yang telah dilakukan selama ini dari bidang

kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Nilai indeks pembangunan

manusia adalah rata-rata dari ketiga indeks , yaitu indeks angka harapan

hidup (AHH), indeks pengetahuan dan indeks tingkat daya beli (PPP).

Indeks (Kesehatan + Pendidikan + Ekonomi )

IPM = -------------------------------------------------------------

3

Secara keseluruhan, sebagaimana terlihat pada tabel 8.3, tingkat

keberhasilan pembangunan manusia Kabupaten Pandeglang pada tahun

2012 yang meliputi bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang

digambarkan melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) baru

mencapai 69,22. Kondisi ini mengalami sedikit peningkatan dibanding

tahun 2011 yang hanya sebesar 68,77. Jika digolongkan menurut

pencapaian skor, maka angka IPM Kabupaten Pandeglang pada tahun

2012 termasuk golongan angka IPM menengah atas.

Penggolongan skor/nilai IPM

Nilai IPM Keterangan

80 - 100

65 - 80

50 - 65

< 50

IPM Tinggi

IPM Menengah Atas

IPM Menengah Bawah

IPM Rendah

Page 97: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201382

Berdasarkan Tabel 8.3, terlihat apabila dibandingkan dengan

kabupaten/kota se-Provinsi Banten, maka pencapaian pembangunan

manusia di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2012 berada pada

peringkat ke-7 dari 8 kabupaten/kota. Nilai pembangunan manusia

terendah adalah Kabupaten Lebak dengan nilai IPM sebesar 68,43.

Sedangkan nilai pembangunan manusia tertinggi adalah Kota

Tangerang Selatan dengan nilai IPM sebesar 76,61.

Tabel 8.3

Indeks Pembangunan Manusia Berdasarkan Komponen IPM

dan Kabupaten/Kota di Provinsi Banten Tahun 2012

Propinsi/

Kabupaten/Kota

Angka

Harapan

Hidup

(Tahun)

Angka

Melek

Huruf

(Persen)

Rata-

rata

Lama

Sekolah

(Tahun)

Pengeluaran

per Kapita

Riil

disesuaikan

(Rp. 000)

IPM

Rank

2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Kab. Pandeglang 64,13 96,41 6,97 631,24 68.77 69,227

Kab. Lebak 63,42 95,69 6,27 634,85 67.98 68,438

Kab. Tangerang 66,01 95,89 8,96 640,80 72.05 72,364

Kab. Serang 64,25 95,75 7,36 636,45 69.33 69,836

Kota Tangerang 68,44 98,43 10,07 648,93 75.44 75,723

Kota Cilegon 68,67 98,77 9,72 651,86 75.60 75,892

Kota Serang 65,81 96,92 8,58 642,18 71.45 72,305

Kota Tangsel 68,77 98,51 10,98 649,12 76.01 76,611

Provinsi Banten 65,23 96,51 8,61 636,73 70.95 71,49

Sumber : BPS Provinsi Banten

Page 98: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 83

Pembangunan manusia di Kabupaten Pandeglang dengan nilai

IPM dan posisi yang dicapainya masih berada di bawah nilai IPM

Provinsi Banten. Hal ini menunjukkan bahwa pembangunan manusia di

Kabupaten Pandeglang di bawah rata-rata pembangunan manusia di

Provinsi Banten. Kerja keras dan usaha sungguh-sungguh yang

berkelanjutan dalam melaksanakan program pembangunan masih perlu

ditingkatkan agar Kabupaten Pandeglang dapat berdiri sejajar dengan

kabupaten/kota lain di Provinsi Banten.

Grafik 8.1

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Pandeglang dan

Provinsi Banten Tahun 2005-2012

60

62

64

66

68

70

72

74

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Banten Pandeglang

Page 99: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indeks Pembangunan Manusia

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201384

Page 100: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 85

BAB IX

KESIMPULAN

Dari berbagai indikator yang diuraikan di bab sebelumnya

menunjukkan bahwa keadaan kesejahteraan penduduk Kabupaten

Pandeglang dari tahun ke tahunnya menunjukkan perbaikan.

Dari sisi demografi dapat dilihat bahwa, laju pertumbuhan

penduduk walaupun mengalami peningkatan dari tahun ke tahunnya,

namun peningkatannya relatif cukup kecil. Hal ini membuktikan bahwa

keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan jumlah penduduk mulai

menunjukkan keberhasilan. Namun secara kelompok kategori

penduduk, penduduk Kabupaten Pandeglang masih tergolong ke dalam

kategori kelompok penduduk usia muda. Sehingga, angka beban

tanggungan penduduk usia produktif menjadi tinggi.

Di bidang kesehatan dan KB, angka fertilitas yang ditunjukkan

oleh beberapa indikator secara umum relatif kecil. Angka mortalitas,

termasuk jumlah kematian bayi pun relatif menurun jika dibanding

dengan jumlah kematian bayi tahun-tahun sebelumnya. Kemungkinan

yang menyebabkan kecilnya kedua angka tersebut adalah semakin

baiknya mutu pelayanan, sarana, dan prasarana kesehatan. Kecilnya

angka kelahiran kemungkinan disebabkan oleh keberhasilan penerapan

program KB. Sementara rendahnya jumlah kematian bayi terjadi oleh

karena kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan

bayinya cukup tinggi. Akibat rendahnya angka kematian, angka

harapan hidup penduduk pun cukup tinggi.

Ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan di Kabupaten

Pandeglang masih sangat perlu untuk dapat ditingkatkan. Hal ini

mengingat, kesehatan merupakan salah satu faktor yang memberikan

dampak pada peningkatan sumber daya manusia yang ada di wilayah

ini.

Page 101: INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT - …bappeda.pandeglangkab.go.id/download/publikasi_data(2)/Inkesra 2013.pdf · Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 2013 3 dapat diamati dan terukur

Kesimpulan

Indikator Kesejahteraan Rakyat Pandeglang 201386

Di bidang pendidikan walaupun secara persentase angka

partisipasi sekolah penduduk di Kabupaten Pandeglang mengalami

peningkatan, hal ini tidak berarti bahwa semua penduduk telah

menikmati pendidikan. Akan tetapi justru masih sangat diperlukan

peningkatan dibidang pendidikan terutama peningkatan kualitas dan

penanganan penduduk yang putus sekolah.

Bidang Ketenagakerjaan, peningkatan angka partisipasi angkatan

kerja dan penurunan angka pengangguran terbuka bukan berarti bahwa

penanganan masalah penduduk terutama di bidang ketenagkerjaan

dapat diabaikan. Hal ini justru agar dapat lebih ditingkatkan baik dari

sisi perluasan kesempatan kerja maupun dari sisi perbaikan penghasilan

pekerja agar tingkat kesejahteraan masyarakat dapat lebih meningkat

Kondisi sebagian besar perumahan di Kabupaten Pandeglang

cukup baik. Luas lantai yang dikuasai secara rata-rata memenuhi

prasyarat keluarga sejahtera. Sumber air minum yang digunakan oleh

penduduk dari tahun ke tahunnya menuju ke arah sumber air minum

yang lebih baik.

Indikator lain yang berkaitan yaitu indeks pembangunan manusia

(IPM) yang menggambarkan tingkat keberhasilan pembangunan

manusia disuatu wilayah. Pembangunan manusia Kabupaten

Pandeglang menunjukan perbaikan dari tahun ke tahun. Bila

dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Banten Kabupaten

Pandeglang berada pada urutan ke 7 dari delapan kabupaten/kota.