bab iii teori perkembangan anak a. pengertian perkembangan...

33
BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan Anak Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep lain yang terkandung di dalamnya, diantaranya adalah pertumbuhan, kematangan, dan perubahan. Secara sederhana Seifert dan Hoffnung mendefinisikan perkembangan sebagai “Long-term changes in a person’s growth feelings, paterns of tingking, social relationships, and motor skills.” 1 Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai “suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat terulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “proses yang kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.” 2 Sedangkan Desmita mendefinisikan perkembangan tidak terbatas pada pengertian perubahan secara fisik, melainkan di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan secara terus menerus dari fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang dimiliki individu menuju tahap kematangan, melalui pertumbuhan dan belajar. 3 Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan. Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang sering 1 Seifert, K.L. dan Hoffnung, R.J., Child and Adolescent Development, (Boston: Houghton Mifflin Company, 1994), hlm. 17. 2 F.J. Monks A.M.P Knoers, Ontwikkelings Psychology, terj. Siti Rahayu Haditono, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998), cet. 11, hlm. 1 3 Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 4

Upload: nguyennhu

Post on 30-Jan-2018

241 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

BAB III

TEORI PERKEMBANGAN ANAK

A. Pengertian Perkembangan Anak

Istilah “perkembangan” (development) dalam psikologi merupakan

sebuah konsep yang cukup rumit dan kompleks. Di dalamnya terkandung

banyak dimensi. Oleh sebab itu, untuk dapat memahami konsep

perkembangan, perlu terlebih dahulu memahami beberapa konsep lain yang

terkandung di dalamnya, diantaranya adalah pertumbuhan, kematangan, dan

perubahan.

Secara sederhana Seifert dan Hoffnung mendefinisikan perkembangan

sebagai “Long-term changes in a person’s growth feelings, paterns of

tingking, social relationships, and motor skills.”1

Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai “suatu

proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak dapat terulang kembali.

Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat

diputar kembali.” Perkembangan juga dapat diartikan sebagai “proses yang

kekal dan tetap menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang

lebih tinggi, berdasarkan pertumbuhan, pematangan, dan belajar.”2

Sedangkan Desmita mendefinisikan perkembangan tidak terbatas pada

pengertian perubahan secara fisik, melainkan di dalamnya juga terkandung

serangkaian perubahan secara terus menerus dari fungsi-fungsi jasmaniah dan

rohaniah yang dimiliki individu menuju tahap kematangan, melalui

pertumbuhan dan belajar.3

Dalam konsep perkembangan juga terkandung pertumbuhan.

Pertumbuhan (growth) sebenarnya merupakan sebuah istilah yang sering

1Seifert, K.L. dan Hoffnung, R.J., Child and Adolescent Development, (Boston: Houghton

Mifflin Company, 1994), hlm. 17. 2F.J. Monks A.M.P Knoers, Ontwikkelings Psychology, terj. Siti Rahayu Haditono,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1998), cet. 11, hlm. 1 3Desmita, Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2005), hlm. 4

Page 2: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

digunakan dalam biologi, sehingga pengertian lebih bersifat biologis.4 C.P.

Chaplin, mengartikan pertumbuhan sebagai satu pertambahan atau kenaikan

dalam ukuran bagian-bagian tubuh dari organisme sebagai suatu keseluruhan.5

Menurut A.E. Sinolungan, pertumbuhan merujuk pada perubahan kuantitatif,

seperti panjang, volume, atau berat.6 Sedangkan Ahmad Tanthowi,

mengartikan pertumbuhan sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam

ukuran, sebagai akibat dari adanya perbanyakan sel-sel.7

Pertumbuhan jasmani dan perkembangan rohani yang disebut di atas,

sebenarnya merupakan satu kesatuan dalam diri manusia yang saling

mempengaruhi satu sama lain. Laju perkembangan rohani dipengaruhi oleh

laju pertumbuhan jasmani, demikian juga sebaliknya. Pertumbuhan dan

perkembangan itu pada umumnya berjalan selaras dan pada tahap-tahap

tertentu menghasilkan “kematangan”, baik kematangan jasmani maupun

kematangan mental.

Istilah kematangan dalam bahasa inggris disebut dengan maturation.

Chaplin mengartikan kematangan sebagai; 1) perkembangan atau proses

mencapai kemasakan (kemantapan), 2) proses perkembangan, yang dianggap

berasal dari keturunan, atau tingkah laku khusus individu (spesies).8

Sementara itu Davidoff, menggunakan istilah kematangan untuk

menunjuk pada munculnya pola perilaku tertentu yang tergantung pada

pertumbuhan jasmani dan kesiapan susunan syaraf. Proses kematangan ini

juga sangat tergantung pada gen karena pada saat terjadinya pembuahan, gen

sudah memprogram potensi-potensi tertentu untuk perkembangan mahluk

tersebut di kemudian hari.9

4Ibid. 5. 5C.P. Chaplin, Dictionary of Psychology, terj. Kartini Kartono, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 2002), cet. ke-8, hlm. 9. 6Sinolungan, A.E., Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Gunung Agung,

1997), hlm. 8. 7Desmita, Op. cit., hlm. 5. 8C.P. Chaplin, Op. cit., hlm. 6. 9Davidoff, L.L., Introduction to Psychology, terj. Mari Juniati, (Jakarta: Erlangga, 1988),

hlm. 11.

Page 3: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

Jadi kematangan sebenarnya merupakan suatu potensi yang dibawa

individu sejak lahir, timbul dan bersatu dengan pembawaannya serta turut

mengatur pola perkembangan tingkah laku individu. Meskipun demikian,

kematangan tidak dapat dikategorikan sebagai faktor keturunan atau

pembawaan, karena kematangan ini merupakan suatu sifat tersendiri yang

umum dimiliki oleh setiap individu dalam bentuk dan masa tertentu.10

Ada beberapa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan lebih banyak berkenaan dengan aspek-aspek jasmaniah atau

fisik, sedang perkembangan berkenaan dengan aspek-aspek psikis atau

rohaniah. Pertumbuhan menunjukkan perubahan secara kuantitas, yaitu

penambahan ukuran besar, tinggi ataupun berat, sedang perkembangan

berkenaan dengan peningkatan kualitas, yaitu peningkatan dan

penyempurnaan fungsi.11 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

pertumbuhan berkenaan dengan penyempurnaan struktur, sedang

perkembangan dengan penyempurnaan fungsi.

Perkembangan merupakan suatu perubahan dan perubahan ini bersifat

kualitatif. Perkembangan tidak ditekankan pada segi material, melainkan pada

segi fungsional. Dari uraian ini, perkembangan dapat diartikan sebagai

perubahan kualitatif dari pada fungsi-fungsi.

Baik pada pertumbuhan maupun perkembangan berhubungan pula

dengan kematangan, yang merupakan masa yang terbaik bagi berfungsinya

atau berkembangnya aspek-aspek kepribadian tertentu.12 Misalnya usia satu

tahun merupakan masa kematangan bagi bayi untuk berjalan, usia enam tahun

bagi kemampuan membaca, menulis dan berhitung.

Perubahan suatu fungsi adalah disebabkan oleh adanya proses

pertumbuhan material yang memungkinkan adanya fungsi itu, disamping itu

disebabkan pula perubahan tingkah laku hasil belajar. Dengan demikian bisa

dirumuskan pengertian perkembangan adalah “perubahan kualitatif dari pada

10Ibid. 11Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 111. 12Ibid, hlm. 112.

Page 4: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

setiap fungsi kepribadian akibat dari pertumbuhan dan belajar”.13 Hal ini

senada dengan apa yang disampaikan oleh Muhibbin Syah yang

mendefinisikan perkembangan sebagai proses perubahan kualitatif yang

mengacu pada mutu fungsi organ-organ jasmaniah, bukan organ-organ

jasmaniahnya itu sendiri.14 Dengan kata lain, penekanan arti perkembangan itu

terletak pada penyempurnaan fungsi psikologis yang disandang oleh organ-

organ fisik. Perkembangan akan berlanjut terus hingga manusia mengakhiri

hayatnya. Sementara itu, pertumbuhan hanya terjadi sampai manusia

mencapai kematangan fisik (maturation).15 Artinya orang tak akan bertambah

tinggi atau besar jika batas pertumbuhan tubuhnya telah mencapai tingkat

kematangan.

Fungsi-fungsi kepribadian manusia berhubungan dengan aspek

jasmaniah dan aspek kejiwaan. Fungsi-fungsi kepribadian yang jasmaniah

diantaranya adalah:

1. Fungsi motorik pada bagian-bagian tumbuh.

2. Fungsi sensorik pada alat-alat indera.

3. Fungsi neurotik pada sistem syaraf.

4. Fungsi seksual pada bagian-bagian tumbuh yang erotis.

5. Fungsi pernafasan pada organ pernafasan.

6. Fungsi peredaran darah pada jantung dan urat-urat nadi.

7. Fungsi pencernaan makanan pada alat pencernaan.

Sedangkan fungsi-fungsi kepribadian yang bersifat kejiwaan misalnya:

1. Fungsi perhatian.

2. Fungsi pengamatan.

3. Fungsi tanggapan.

4. Fungsi ingatan.

5. Fungsi fantasi.

6. Fungsi pikiran.

13Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan: Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan, (Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1990), hlm. 54. 14Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 11. 15Ibid.

Page 5: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

7. Fungsi perasaan.

8. Fungsi kemauan.16

Setiap fungsi yang disebutkan di atas, baik yang jasmaniah maupun

yang kejiwaan, dapat mengalami perubahan. Perubahan pada fungsi-fungsi

tersebut tidak secara kuantitatif, melainkan lebih bersifat kualitatif. Perubahan

yang kualitatif tidak dapat dikatakan sebagai pertumbuhan, melainkan sebagai

perkembangan. Oleh karena perkembangan menyangkut berbagai fungsi, baik

jasmaniah maupun rohaniah, maka akan salah apabila kita beranggapan bahwa

perkembangan adalah semata-mata sebagai perubahan atau proses psikologis.

B. Hukum-hukum Perkembangan

Perkembangan tidak dapat dipisahkan daari pertumbuhan.

Pertumbuhan sesuatu materi jasmaniah dapat menumbuhkan fungsi dan

bahkan perubahan fungsi pada materi jasmanish itu. Perubahan fungsi

jasmaniah dapat menghasilkan kematangan atas fungsi itu. Kematangan

fungsi-fungsi jasmaniah sangat mempenaruhi perubahan pada fungsi-fungsi

kejiwaan. Itulah sebabnya mengapa perkembangan tidak dapat dipisahkan

dengan pertumbuhan.

Seperti halnya pertumbuhan yang terjadi dengan hukum-hukum

tertentu, demikian pula perkembangan tidak terjadi secara kebetulan,

melainkan dengan hukum-hukum tertentu pula. Hukum perkembangan

diantaranya adalah:

1. Perkembangan adalah kualitatif

Perkembangan tidak mengenai materi, melainkan mengenai

fungsi. Perubahan fungsi tidak terjadi secara kuantitatif, melainkan secara

kualitatif. Dengan demikian perkembangan itu adalah kualitatif.

2. Perkembangan sangat dipengaruhi oleh proses dan hasil belajar

Berbagai bukti menunjukkan bahwa ciri perkembangan fisik dan

mental sebagian berasal dari proses kematangan intrinsik dan sebagian

16Wasty Soemanto, Op. cit., hlm. 55.

Page 6: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

berasal dari latihan dan usaha individu. 17Belajar merupakan kegiatan yang

dinamis, oleh karena itu wajar bahwa pengatahuan, keterampilan dan sikap

seseorang menjadi berkembang setelah belajar. Perkembangan

pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang ini akan menentukan

tingkat kedewasaan. Tingkat-tingkat kedewasaan seseorang merupakan

indikator penting bagi perkembangan orang, baik secara jasmaniah

maupun kejiwaan.

3. Usia mempengaruhi perkembangan

Beberapa anak berkembang dengan lancar bertahap dan langkah

demi langkah, sedangkan yang lain bergerak dengan melonjak. Beberapa

diantaranya menunjukkan sedikit penyimpangan. Oleh karena itu semua

anak tidak mencapai titik perkembangan yang sama pada usia yang

sama.18 Dengan bertambahnya usia, maka perkembangan dan

pertumbuhan seseorang berlangsung terus menuju kepada tingkat

kematangan-kematangan tertentu pada fungsi-fungsi jasmaniah.

Kematangan fungsi jasmaniah dapat mempercepat proses perkembangan,

baik pada fungsi jasmaniah itu sendiri maupun pada fungsi kejiwaan.

4. Masing-masing individu mempunyai tempo perkembangan yang berbeda-

beda.

Dalam keadaan normal, perkembangan seseorang berlangsung

dalam tempo tertentu yang tidak mesti sama jika dibandingkan dengan

tempo perkembangan orang lain. Tergantung tingkat faktor-faktor yang

mempengaruhinya, baik secara internal maupun eksternal.19

5. Dalam keseluruhan periode perkembangan, setiap perkembangan individu

mengikuti pola umum yang sama.

Setiap individu berkembang dengan mengikuti pola umum yang

sama. Ini dikarenakan masing-masing individu memiliki material serta

fungsi-fungsi yang sama untuk bertumbuh. Perubahan sifat-sifat genes

17 Elisabeth B. Hurlock, child development, terj. Meitasari Candrasa dan Muslimah

Zarkasih, (Jakarta: Erlangga, tth), hlm. 28 18 Ibid. hlm. 35 19 Wasti Sumanto, Op.cit, hlm. 56

Page 7: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

terjadi secara berkesinambungan dan teratur meskipun terdapat pengaruh

lingkungan yang menyebabkan perbedaan perkembangan, namun pola

umum perkembangan tetap sama.20

6. Perkembangan dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan

Setiap fenomena atau gejala perkembangan anak merupakan

produk dari kerjasama dan pengaruh timbal balik antara potensi hereditas

dengan faktor lingkungan.21 Faktor hereditas dan lingkungan sama-sama

penting bagi perkembangan individu. Hereditas menumbuhkan fungsi-

fungsi dan kapasitas, sedangkan pendidikan dan pengaruh lingkungan

lainnya mengembangkan fungsi-fungsi dan kapasitas. Baik rangsangan

hereditas dan rangsangan lingkungan berinteraksi saling mempengaruhi

untuk menimbulkan proses pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini

mengharuskan pendidik untuk melakukan usaha-usaha:22

a. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.

b. Memotivasi kegiatan anak untuk belajar, dan

c. Membimbing perkembangan anak kearah perkembangan optimal

7. Perkembangan yang lambat dapat dipercepat

Lambatnya perkembangan pribadi anak yang diakibatkan oleh

penyakit, tekanan batin keputusasaan dan kurangnya perhatian dari

lingkungan dapat dipercepat, melalui sikap pro aktif dari orang tua yang

dedaktis, penciptaan lingkungan yang kondusif, serta memotivasi belajar

anak untuk mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki anak.

8. Perkembangan meliputi proses individuasi dan integrasi

Meskipun tingkah laku individu pada mulanya bersifat umum,

namun dengan majunya pertumbuhan terjadilah perkembangan masing-

masing fungsi yang tidak bersamaan. Dalam pola umum pertumbuhan

fisiknya, muncullah fungsi menggunakan sebelah tangannya tanpa

dibarengi dengan penggunaan tangan yang sebelahnya lagi. Gerakan

tangan yang masih global itu kemudian disusul dengan gerakan otot balik

20 Ibid. 21 Kartono Kartini, Psikologi Anak, (Bandung: Mandar Maju, 1995), hlm. 21 22 Wasti Sumanto, Op.cit, Ihlm. 58

Page 8: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

pada tangan dan jari untuk dapat memegang sesuatu benda. Dan akhirnya

berkembanglah kecakapan sensoris-motorik seperti menulis dan memetik

senar gitar. Ini merupakan proses individuasi dengan jalan mendefinisikan

gerakan-gerakan khusus secara berangsur-angsur dari pola gerak global

atau umum.

Perkembangan juga merupakan proses integrasi. Perkembagan

pribadi terjadi dari kondisi sederhana menuju kondisi yang semakin

kompleks. Kecakapan-kecakapan yang bersifat kompleks berkembang

melalui koordinasi dan integrasi dari fungsi-fungsi yang lebih sederhana

dan kecil-kecil. Kenyataan ini menghendaki agar pendidikan mampu

membimbing anak sehingga anak dapat mengungkap potensi-potensi yang

dimiliki secara totalitas.23

C. Aspek-Aspek Perkembangan

Perkembangan berhubungan dengan keseluruhan kepribadian

individu, karena kepribadian individu membentuk satu kesatuan yang

terintegrasi. Kesatupaduan kepribadian ini sebenarnya sukar dipisah-pisahkan,

tetapi untuk sekedar membantu mempermudah dalam memepelajari dan

memahaminya, pembahasan aspek demi aspek bisa dilakukan

Secara sederhana kita dapat membedakan beberapa aspek utama

kepribadian, yaitu aspek fisik dan motorik, aspek intelektual, aspek sosial,

aspek bahasa, aspek emosi, dan aspek moral dan keagamaan.24 Aspek-aspek

ini adalah aspek-aspek besar yang terbagi lagi atas sub aspek dan sub-sub

aspek yang lebih kecil.

Perkembangan dari setiap aspek kepribadian tidak selalu bersama-

sama atau sejajar, perkembangan sesuatu aspek mungkin mendahului atau

mungkin juga mengikuti aspek lainnya, tergantung dari faktor lingkungan

tumbuh anak. Demikian uraian singkat dari aspek-aspek perkembangan:

23Ibid, hlm. 56-59. 24Nana Syaudih Sukmadinata, Op. cit., hlm. 114.

Page 9: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

1. Aspek Fisik dan Motorik

Aspek ini mengalami perkembangan yang sangat menonjol adalah

pada awal kehidupan anak, yaitu pada saat dalam kandungan dan tahun-

tahun pertama kehidupannya. Selama sembilan bulan dalam kandungan,

ukuran fisik bayi tumbuh dan berkembangan dari seperduaratus mili meter

menjadi 50 cm panjangnya. Selama dua tahun pertama, bayi yang tidak

berdaya pada awal kelahirannya, telah menjadi anak kecil yang bisa

duduk, merangkak, berdiri, bahkan pandai berjalan dan berlari, bisa

memegang dan mempermainkan berbagai benda atau alat pada akhir tahun

kedua.

2. Aspek Intelektual

Aspek kognitif atau intelektual perkembangannya diawali dengan

perkembangan kemampuan mengamati, melihat hubungan dan

memecahkan masalah sederhana, kemudian berkembang ke arah

pemahaman dan memecahkan masalah yang lebih rumit. Aspek ini

berkembang pesat pada masa mulai masuk sekolah dasar (6-7 tahun).

Berkembang konstan selama masa belajar dan mencapai puncaknya pada

masa sekolah menengah atas (usia 16-17 tahun). Walaupun individu

semakin pandai setelah belajar di perguruan tinggi, namun para ahli

berpendapat bahwa setelah usia 17 tahun atau 18 tahun peningkatan

kemampuan terjadi sangat lamban, yang ada hanyalah pengayaan,

pendalaman dan perluasan wawasan.25

3. Aspek Sosial

Aspek sosial anak berkaitan dengan hubungan anak dengan orang-

orang di sekitarnya.

Lama, sebelum matanya dapat melihat dengan jelas, bayi yang

baru dilahirkan akan merespon bunyi atau suara dan menuju ke asal suara

25Ibid. hlm. 115.

Page 10: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

sebagaimana layaknya orang dewasa.26 Bayi harus diberikan perawatan

dengan penuh kelembutan, kasih sayang dan perhatian yang konsisten,

sebab pada masa itu bayi sedang belajar tentang kasih sayang dan

mempercayai orang lain. Anak yang merasa diberikan kasih sayang dan

keamanan pada masa awal perkembangannya, maka ia kelak mudah

mengembangkan persahabatan dan kedekatan dengan orang lain.27

Ketrampilan sosial cukup kompleks, dan anak perlu waktu untuk

memahaminya. Anak perlu belajar tentang bagaimana merasakannya,

bagaimana mendengar, berbagi, bekerjasama, mengambil atau memberi,

dan mengatasi konflik. Umumnya bayi dan anak kecil dikenalkan oleh

keinginan-keinginan dan perasaannya sendiri. Mereka belum dapat melihat

sesuatu dari sudut pandang orang lain. Ia akan berbuat sesuatu sesuai

dengan apa yang ia rasakan dan inginkan.

4. Aspek Bahasa

Aspek bahasa berkembang dimulai dengan menirukan bunyi dan

perabaan. Perkembangan selanjutnya berhubungan erat dengan

perkembangan kemampuan intelektual dan sosial. Bahasa merupakan alat

untuk berfikir. Berfikir merupakan suatu proses memahami dan melihat

hubungan. Proses ini tidak mungkin dapat berlangsung dengan baik tanpa

alat bantu, yaitu bahasa. Perkembangan kedua aspek ini saling menunjang.

Bahasa juga merupakan suatu alat untuk berkomunikasi dengan orang

lain, dan komunikasi berlangsung dalam suatu interaksi sosial. Dengan

demikian perkembangan kemampuan berbahasa juga berhubungan erat

dan saling menunjang dengan perkembangan kemampuan sosial.

5. Aspek Emosi

Perkembangan aspek afektif atau perasaan (emosi) berjalan

konstan, kecuali pada masa remaja awal (usia 13-14 tahun) dan remaja

26Ali Nugraha dan Neny Ratnawati, Kiat Merangsang Kecerdasan Anak: Panduan Agar

Anak Komunikatif dan Berfikir Kreatif, (Jakarta: Puspa Swara, 2004), cet. 2, hlm. 64. 27Ibid.

Page 11: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

tengah (usia 15-16 tahun). Pada masa remaja awal ditandai oleh rasa

optimisme dan keceriaan dalam hidupnya, diselingi dengan rasa bingung

menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Pada masa

remaja tengah rasa senang datang silih berganti dengan rasa duka. Gejolak

ini berakhir pada masa remaja akhir (usia 18-21 tahun). Kalau pada masa

remaja tengah anak terombang-ambing dalam sikap mendua, ambivalensi,

maka pada masa remaja akhir anak telah memiliki pendirian sikap yang

relatif mempunyai kepercayaan diri.28

6. Aspek Moral dan Keagamaan

Aspek moral dan keagamaan juga berkembang sejak kecil.

Peranan lingkungan terutama keluarga sangat dominan bagi

perkembangan aspek ini. Pada mulanya anak melakukan perbuatan

bermoral atau keagamaan karena meniru, kemudian menjadi perbuatan

atas prakarsa sendiri. Perbuatan prakarsa sendiri inipun, pada mulanya

dilakukan karena ada kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian

berkembang karena kontrol dari dalam dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi

dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral

karena panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan suatu

imbalan atau pujian. Secara potensial tingkatan moral ini dapat dicapai

oleh individu pada akhir masa remaja, tetapi faktor-faktor dalam diri dan

lingkungan individu sangat berpengaruh terhadap pencapaian nya.29

Sebagai realisasi tanggung jawab orangtua dalam mendidik anak

dalam hal keagamaan, ada beberapa aspek yang sangat penting untuk

diperhatiakan orang tua, yaitu pendidikan ibadah, pendidikan pokok-

pokok ajaran agama, pendidikan akhlakul karimah dan pendidikan aqidah

islamiyah30

28Nana Syaodih Sukmadinata, Op. cit., hlm. 115. 29Ibid., hlm. 116. 30H.M. Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Yogyakarata: Pustaka Pelajar,

1996), hlm. 105.

Page 12: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

Secara umum terdapat pola-pola perkembangan, baik untuk setiap

aspek maupun keseluruhan aspek perkembangan, tiap individu seringkali

ditemukan kekhususan-kekhususan. Terbentuknya pola khusus ini berkaitan

erat dengan perpaduan antara foktor-faktor yang ada dalam diri individu

dengan faktor luar.

D. Tahap-Tahap Perkembangan

Perkembangan manusia berjalan secara bertahap melalui berbagai fase

perkembangan. Dalam setiap fase perkembangan ditandai dengan bentuk

kehidupan tertentu yang berbeda dengan fase sebelumnya. Sekalipun

perkembangan itu dibagi-bagi ke dalam masa-masa perkembangan, hal ini

dapat dipahami dalam hubungan keseluruhannya.

Menurut Toy Buzan, secara garis besar seorang anak mengalami tiga

tahap perkembangan penting, yaitu kemampuan motorik, perkembangan fisik

dan perkembangan mental.31

Kemampuan motorik melibatkan keahlian motorik kasar, seperti

menunjang berat tubuh di atas kaki, dan keahlian motorik halus seperti

gerakan halus yang dilakukan oleh tangan dan jari. Pertumbuhan dan

perkembangan fisik mengacu pada perkembangan alat-atal indra.

Perkembangan mental menyangkut pembelajaran bahasa, ingatan, kesadaran

umum, dan perkembagan kecerdasan.32

Para ahli psikologi perkembangan pada umunya membagi periodisasi

perkembangan didasarkan pada perubahan-perubahan yang terjadi pada tiga

hal antara lain; periodisasi berdasarkan biologis, periodisasi berdasarkan

psikologis dan periodisasi berdasarka dedaktis.33

31Tony Buzan, Brain Child: Cara Pintar Membuat Anak Jadi Pintar, Terj. Marselita

Harapan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm. 159. 32Ibid. 33Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, (Bandung: Teraju Mizan Publika,

2004), hlm. 173.

Page 13: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

1. Periodisasi berdasarkan perubahan biologis

Periodisasi ini bisa dilihat dari pembagian yang dilakukan

Aristoteles yang menggambarkan perkembangan anak sejak lahir sampai

mencapai dewasa dalam tiga periode, sebagai berikut:

a. Fase kecil (0 sampai 7 tahun: masa bermain)

b. Fase anak sekolah (7 sampai 14 tahun: masa anak sekolah rendah)

c. Fase remaja (14 sampai 21 tahun: masa peralihan)

Yang dijadikan dasar Aristoteles dalam pembagian perkembangan

adalah dengan memperhatikan gejala pertumbuhan jasmani: antara fase

pertama dan fase kedua dibatasi dengan pergantian gigi, antara fase kedua

dan ketiga ditandai dengan bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin.

2. Periodisasi berdasarkan psikologis

Tokoh yang menggunakan periodisasi ini adalah Oswald Kroch.

Gejala psikologis yang dijadikan dasar pembagiannya adalah masa-masa

kegoncangan. Menurut Kroch, kegoncangan yang ia istilahkan dengan

trotz, dialami manusia selama dua kali, yakni; a) pada tahun ketiga,

keempat kadang-kadang permulaan tehun kelima, dan b) pada permulaan

masa pubertas.

3. Periodisasi berdasarkan dedaktis

Dasar dedaktis yang dipergunakan dalam pembagian masa

perkembangan ini adalah berhubungan dengan masalah materi apa yang

harus diberikan dan bagaimana mengajarkan materi itu kepada anak.

Tokoh pencetus pembagian periode ini adalah John Amos Comenius yang

terkenal konsepsinya mengenai bermacam-macam sekolah yang

disesuaikan dengan perkembangan anak. Secara singkat periodesasi yang

dibuat Comenius antara lain sebagai berikut:34

a. Masa sekolah ibu, (untuk anak usia 0 sampai 6 tahun)

b. Masa sekolah bahasa ibu (untuk anak usia 6 sampai 12 tahun)

c. Masa sekolah bahasa latin, (untuk anak usia 12 sampai 18 tahun)

d. Masa sekolah tinggi, (untuk anak usia 18 sampai 24 tahun)

34 Kartini Kartono, Op.cit, hlm. 34-35

Page 14: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

Jalaluddin juga membagi perkembangan kedalam beberapa tahap

sekaligus menerangkan bimbingan apa yang harus diberikan yang mengacu

pada pernyataan-pernyataan Rasullullah.35

1. Anak usia 0-7 tahun

Pada tahun pertama perkembangannya bayi masih sangat tergantung

pada lingkungannya,kemampuan yang dimiliki masih terbatas pada gerak-

gerak, menangis. Usia setahun secara berangsur dapat mengucapkan

kalimat satu kata, 300 kata dalam usia 2 tahun, sekitar usia 4-5 tahun dapat

menguasai bahasa ibu serta memiliki sifat egosentris, dan usia 5 tahun baru

tumbuh rasa sosialnya kemudian usia 7 tahun anak mulai tumbuh

dorongan untuk belajar. Dalam membentuk diri anak pada usia ini menurut

Rasulullah adalah dengan cara belajar sambil bermain karena dinilai

sejalan dengan tingakt perkembangan usia ini.

2. Anak usia 7-14 tahun

Pada tahap ini perkembangan yang tampak adalah pada

perkembangan intelektual, perasaan, bahasa, minat, sosial, dan lainnya

sehingga rasullullah menyatakan bahwa bimbingan dititik beratkan pada

pembentukan disiplin dan moral (Addibhu). Sebagai langkah awal yang

dinilai efektif dalam pembentukan disiplin pada usia ini adalah shalat,

puasa dibulan Ramadhan, mengaji, dan lain sebagainya.

3. Anak usia 14-21 tahun

Pada usia ini anak mulai menginjak usia remaja yang memiliki

rentang masa dari usia 14/15 tahun hingga usia 21/22 tahun. Pada usia ini

anak berada pada masa transisi sehingga menyebabkan anak menjadi

bengal, perkataan-perkataan kasar menjadi perkataan harian sehingga

dengan sikap emosional ini mendorong anak untuk bersikap keras dan

mereka dihadapkan pada masa krisis kedua yaitu masa pancaroba yaitu

masa peralihan dari kanak-kanak ke masa pubertas. Dalam kaitannya

dengan kehidupan beragama, gejolak batin seperti itu akan menimbulkan

35 Jalaluddin, Mempersiapkan Anak Saleh (Telaah Pendidikan Terhadap Sunnah Rasul

Allah SAW), (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 117-137

Page 15: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

konflik. Pada tingkat tertentu tak jarangkonflik batin menjurus pada

keraguan terhadap keyakinan yang dianutnya, dan puncaknya akan

berakibat pada terjadinya konversi.

Perkembangan pribadi manusia menurut Wasty Soemanto dibagi ke

dalam beberapa aspek perkembangan, antara lain perkembangan aspek

fisiologis, perkembangan aspek psikologis, perkembangan aspek sosial, dan

perkembangan aspek didaktis/pedagogis.36 Tahap-tahap perkembangan untuk

tiap aspek tersebut tidaklah sama. Berikut ini dikemukakan tahap-tahap

perkembangan pada tiap-tiap aspek secara umum.

1. Tahap-tahap perkembangan fisiologis

Perkembangan fisiologis merupakan perubahan kualitatif terhadap

struktur dan fungsi-fungsi fisiologis. Dengan adanya berbagai penelitian

tentang pertumbuhan dan perkembangan biologis manusia, akhirnya orang

pun dapat menemukan pengetahuan tentang tahap-tahap perkembangan

fisiologis manusia secara agak mendetail.

Berikut ini tahap-tahap perkembangan fisiologis yang cukup

terperinci sesuai dengan hasil penelitian dari Gesell dan Amatruda.

Menurut mereka tahap-tahap perkembangan fisiologis manusia dari awal

prenatal sampai usia 5 tahun:

a. Tahap konsepsi (seminggu setelah pembuahan); dalam tahap ini sperma

memasuki ovum dan dalam proses pertumbuhannya terjadi pula

pengorganisasian sel-sel “germinal”.

b. Tahap embrionik (1 minggu sesudah konsepsi sampai umur 8 minggu

kandungan); dalam tahap ini setelah ovum dimasuki oleh unsur syaraf

dari ibu, terjadilah pertumbuhan sistem syaraf. Dalam proses

pertumbuhan sistem syara ini terjadi pula pembentukan fungsi pre-

neural.

c. Tahap fetal (umur 2 sampai 2,5 bulan kandungan); tahap ini terjadi

pembentukan fungsi informasi dan komunikasi dengan sensitifitas oral.

36Wasty Soemanto, Op. cit., hlm. 60.

Page 16: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

d. Tahap perluasan fetal (umur 2,5 sampai 3,5 bulan kandungan): dalam

tahap ini terjadi perluasan pembentukan fungsi vetal dengan

berkembangnya sistem syaraf dan jaringan otak di kepala.

e. Tahap perkembangan reflek (umur 3,5 sampai 4 bulan kandungan);

fungsi reflek mulai berkembang.

f. Tahap perkembangan alat pernafasan (umur 4 sampai 4,5 bulan

kandungan); dalam tahap ini terjadi perkembangan fungsi pernafasan

pada bayi prenatal.

g. Perkembangan fungsi tangan (umur 4,5 sampai 5 bulan kandungan);

tahap ini tangan dan jari-jarinya mulai dapat bergerak-gerak.

h. Tahap perkembangan fungsi leher (umur 5 sampai 6 bulan kandungan);

tahap ini terjadi percepatan gerakan dan reflek pada leher.

i. Tahap perkembangan fungsi otonomik (umur 6 bulan sampai lahir);

dengan semakin lengkapnya pertumbuhan material tubuh bayi, maka

dalam tahap ini berkembanglah fungsi sistem otonomik dengan

pengendalian fisiko-kimiawi.

j. Tahap kelahiran (sekitar 9 sampai dengan 10 bulan kandungan); dalam

tahap ini terjadi perkembangan pesat pada fungsi vegetatif.

k. Tahap perkembangan fungsi penglihatan (usia 1 bulan); bayi mulai

dapat melihat benda-benda di alam sekitarnya, ini berlangsung sampai

usia 4 bulan.

l. Tahap keseimbangan kepala (usia 4 sampai 7 bulan); dalam tahap ini

gerakan kepala semakin seimbang.

m. Tahap perkembangan fungsi tangan (usia 7 sampai 10 bulan) tahap ini

gerakan-gerakan tangan anak semakin terarah dan semakin kuat,

sehingga anak cakap memegang dan menangkap sesuatu dengan tangan.

n. Tahap perkembangan fungsi otot dan anggota badan (usia 10 bulan

sampai 1 tahun); anak mengalami perkembangan berangsur-angsur

dalam hal duduk, merayap, merangkak dan merambat.

o. Tahap perkembangan fungsi kaki (usia 1 sampai 1,4 tahun); anak mulai

dapat berdiri dan belajar berjalan.

Page 17: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

p. Tahap perkembangan fungsi verbal (usia 1,5 sampai 2 tahun); anak

mulai dapat menirukan dan mengucapkan kata-kata, dan kemudian

pernyataan-pernyataan singkat.

q. Tahap perkembangan toilet (umur 2 sampai 3 tahun); anak mulai dapat

belajar kencing dan buang air besar tanpa bantuan orang lain.

r. Tahap perkembangan fungsi bicara (usia 3 sampai 4 tahun); anak mulai

bicara secara jelas dan berarti. Kalimat yang diucapkan anak mulai

semakin baik.

s. Tahap belajar matematik (usia 4 sampai 5 tahun); anak mulai dapat

belajar matematik sederhana misalnya, menyebutkan bilangan,

menghitung urutan bilangan dan penguasaan jumlah kecil dari pada

benda-benda.

t. Tahap sosialisasi (usia 5 sampai 7 tahun); dalam tahap ini anak mulai

dapat belajar bergaul dengan teman-teman sebayanya. Dalam umur ini

anak siap mengikuti pendidikan kanak-kanak.37

2. Tahap-tahap perkembangan psikologis

Perkembangan psikologis pribadi manusia dimulai sejak masa bayi

hingga masa dewasa. Seperti halnya pada perkembangan fisiologis, maka

perkembangan psikologis melalui pentahapan tertentu yang berbeda

dengan pentahapan perkembangan fisiologis.

Menurut Jean Jacques Rousseau (1712-1778), perkembangan

fungsi dan kapasitas kejiwaan manusia berlangsung dalam 5 tahap, sebagai

berikut:

a. Perkembangan masa bayi (sejak lahir – 2 tahun)

Dalam tahap ini perkembangan pribadi didominasi oleh

perasaan. Perasaan-perasaan senang atau tidak senang menguasai diri

anak bayi, sehingga setiap perkembangan fungsi pribadi dan tingkah

laku bayi sangat dipengaruhi oleh perasaan. Perasaan ini sendiri tidak

37Ibid, hlm. 61-63.

Page 18: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

tumbuh dengan sendirinya, melainkan berkembang sebagai akibat dari

adanya reaksi-reaksi bayi terhadap stimuli lingkungannya.

b. Perkembangan masa kanak-kanak (2 – 12 tahun)

Dalam tahap ini, perkembangan pribadi anak dimulai dengan

makin berkembangnya fungsi-fungsi indera anak untuk mengadakan

pengamatan. Perkembangan fungsi ini memperkuat perkembangan

fungsi pengamatan pada anak. Bahkan dapat dikatakan, bahwa

perkembangan setiap aspek kejiwaan anak pada masa ini sangat

didominasi oleh pengamatannya.

c. Perkembangan masa pre adolesen (12 – 15 tahun)

Dalam tahap ini perkembangan fungsi penalaran intelektual

pada anak sangat dominan dengan adanya pertumbuhan sistem syaraf

serta fungsi pikirannya, anak mulai kritis dalam menanggapi suatu ide

atau pengetahuan dari orang lain. Kekuatan intelektual kuat, energi

fisik kuat, sedangkan kemauan kurang keras. Dengan pikirannya yang

berkembang anak mulai belajar menemukan tujuan-tujuan serta

keinginan-keinginan yang dianggap sesuai baginya untuk memperoleh

kebahagiaan.

d. Perkembangan masa adolesen (15 – 20 tahun)

Dalam tahap perkembangan ini kualitas kehidupan manusia

diwarnai oleh dorongan seksual yang kuat. Keadaan ini membuat anak

mulai tertarik kepada lawan jenis. Disamping itu, anak mulai

mengembangkan pengartian tentang kenyataan hidup serta mulai

memikirkan pola tingkah laku yang bernilai moral. Ia juga mulai

belajar memikirkan kepentingan sosial serta kepentingan pribadinya.

Berhubungan dengan berkembangnya keinginan dan emosi yang

dominan dalam pribadi anak dalam masa ini Maka anak dalam masa

ini sering mengalami kegoncangan serta ketegangan dalam jiwanya.

e. Masa pematangan diri (setelah umur 20 tahun)

Dalam tahap ini perkembangan fungsi kehendak mulai

dominan. Orang mulai dapat membedakan adanya tiga macam tujuan

Page 19: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

hidup pribadi, yaitu pemuasan keinginan pribadi, pemuasan keinginan

kelompok dan pemuasan keinginan masyarakat. Semua ini akan

direalisir oleh individu dengan belajar mengandalkan daya

kehendaknya. Dengan kemauannya, orang melatih diri untuk memilih

keinginan-keinginan yang akan direalisir dalam tindakan-tindakannya.

Realisasi setiap keinginan ini menggunakan fungsi penalaran, sehingga

orang dalam masa perkembangan ini mulai mampu melakukan "self

direction dan self control". Dengan kemampuan self direction dan self

control itu maka manusia tumbuh dan berkembang menuju

kematangan untuk hidup berdiri sendiri dan bertanggung jawab.38

3. Tahap perkembangan sosiologis

Pengalaman sosial yang dini memainkan peranan yang penting

dalam menentukan hubungan sosial di masa depan, dan pola perilaku

terhadap orang-orang lain. Dan karena kehidupan bayi berpusat di sekitar

rumah, maka di rumahlah di letakkan dasar perilaku dan sikap sosialnya

kelak. Terdapat sedikit bukti yang menyatakan bahwa sikap sosial atau

anti sosial merupakan sikap bawaan.

Penelitian tentang penyesuaian sosial anak menunjukkan

pentingnya peletakan dasar-dasar sosial pada masa bayi. Hal ini

berdasarkan dua alasan. Pertama, jenis perilaku yang diperlihatkan bayi-

bayi dalam situasi sosial mempengaruhi penyesuaian pribadi dan

sosialnya. Alasan kedua mengapa dasar-dasar sosial yang dini itu penting

adalah, bahwa sekali terbentuk dasar-dasar itu cenderung menetap sampai

anak dewasa.

Tentu saja ini tidak berarti bahwa kondisi tidak dapat diubah

dengan bertambah majunya bayi atau selama masa kanak-kanak. Hal ini

jelas bahwa dasar-dasar yang buruk merupakan penyebab dari penyesuaian

pribadi dan penyesuaian sosial yang buruk. Tetapi, mengadakan perubahan

setelah pola perilaku menjadi kebiasaan tidaklah mudah, juga tidak ada

38Ibid, hlm. 64-65.

Page 20: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

jaminan bahwa perubahan-perubahan ini akan sempurna. Itulah sebabnya

mengapa dasar-dasar sosial yang baik sangat penting selama tahun-tahun

masa bayi.

4. Tahap-tahap perkembangan dedaktis/pedagogis

Tahap-tahap perkembangan pribadi manusia secara pedagogis

dapat dikemukakan di sini menurut dua sudut tinjauan, yaitu dari sudut

tinjauan teknis umum penyelenggaraan pendidikan dan dari sudut tinjauan

teknis khusus perlakuan pendidikan. Mengenai pentahapan perkembangan

pribadi manusia dari sudut tinjauan teknis umum penyelenggaraan

pendidikan dapat diambilkan dari John Amos Comenius, mengenai

perkembangan pribadi manusia yang terdiri atas lima tahap:

a. Tahap 6 tahun pertama.

Tahap perkembangan fungsi penginderaan yang memungkinkan

anak mulai mampu untuk mengenal lingkungannya.

b. Tahap 6 tahun kedua

Tahap perkembangan fungsi ingatan dan imajinasi individu yang

memungkinkan anak mulai mampu menggunakan fungsi intelektual

dalam usaha mengenal dan menganalisa lingkungannya.

c. Tahap 6 tahun ketiga

Tahap perkembangan fungsi intelektual yang memungkinkan

anak mulai mampu mengevaluasi sifat-sifat serta menemukan

hubungan-hubungan antar variabel di dalam lingkungannya.

d. Tahap 6 tahun keempat

Tahap perkembangan fungsi kemampuan "berdikari" self

direction dan self control.

e. Tahap pematangan pribadi

Tahap dimana intelek memimpin perkembangan semua aspek

kepribadian menuju kematangan pribadi dimana manusia

berkemampuan mengasihi Allah dan sesama manusia.39

39Ibid., hlm. 75.

Page 21: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Masalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan

manusia, para ahli psikologi memiliki pendapat yang berbeda-beda. Ahli yang

beraliran Nativisme, mereka berpendapat bahwa perkembangan individu itu,

semata-mata ditentukan oleh unsur pembawaan (heredity). Tokoh utama aliran

ini adalah Schopenhauer.

Sedangkan menurut para ahli yang beraliran Empirisme,

perkembangan individu sepenuhnya ditentukan oleh faktor lingkungan atau

pendidikan, sedangkan faktor dasar atau pembawaan sama sekali tidak

berpengaruh. Tokoh utama aliran ini ialah John Locke.

Aliran yang tampak menengahi kedua pendapat aliran yang ekstrim di

atas adalah aliran Konfergensi dengan tokohnya yang terkenal William Stern.

Menurut aliran ini perkembangan individu sebenarnya ditentukan oleh kedua

kekuatan tersebut, baik faktor dasar maupun pembawaan maupun faktor

lingkungan atau pendidikan. Keduanya secara convergent akan menentukan

atau mewujudkan perkembangan kepribadian seorang individu.40

Tokoh pendidikan Nasional Indonesia, Ki Hajar Dewantoro juga

sependapat dengan aliran ini. Beliau mengemukakan adanya dua faktor yang

mempengaruhi perkembangan individu, yaitu faktor dasar atau pembawaan

faktor internal dan faktor ajar atau lingkungan (faktor eksternal).41

Manusia dalam perkembangannya dipengaruhi oleh adanya faktor-

faktor seperti; 1) faktor dari dalam diri manusia, yaitu: bakat, minat, kemauan,

kecerdasan, dan fantasi, 2) faktor dari luar diri manusia yang mempengaruhi

perkembangan manusia antara lain: keluarga, sekolah, teman, masyarakat dan

lingkungan alam, 3) faktor campuran antara dari dalam dan dari luar diri

manusia, yaitu adanya saling pengaruh antara bawaan dan pengaruh dari

lingkungan.42

40Sarlito Wirawan Sarwono, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi,

(Jakarta: Bulan Bintang, 2000), hlm. 21. 41Akyas Azhari,Op. cit., hlm. 188. 42Ibid., hlm. 191.

Page 22: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

Menurut Elizabeth B. Hurlock baik faktor kondisi internal maupun

faktor kondisi eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan dan sifat

atau kualitas kepribadian seseorang. Tetapi seberapa besar pengaruh kedua

faktor itu dapat ditentukan, masih sulit memperoleh jawaban yang pasti.

Adapun beberapa faktor yang disebut faktor internal antara lain mencakup:

1. Intelegensi

Intelegensi termasuk faktor penting, dimana intelegensi sangat

menentukan tingkat kecepatan perkembangan kepribadian. Berdasarkan

berdasarkan penelitian Terman LM (Genetic Studies of Genius) dan Meat

TD (The Age of Walking and Talking in Relation to General Intelegence),

telah dibuktikan adanya pengaruh intelegensi terhadap tempo

perkembangan anak terutama dalam perkembangan berjalan dan berbicara.

Kematangan seks ternyata juga dipengaruhi ole tingkat kecerdasan

anak. Mereka yang sangat cerdas mencapai kematangan seks kira-kira satu

atau dua tahun lebih dahulu dibanding dengan anak yang kurang cerdas,

dan bagi anak-anak yang kurang kecerdasannya seperti idiot dan imbicil,

kematangan ini sangat lambat atau sama sekali tidak datang

2. Seks/jenis kelamin

Perbedaan perkembangan antara kedua jenis kelamin tidak tampak

jelas, yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan

jasmaniahnya. Pada waktu lahir, anak laki-laki lebih besar dari anak

perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan

lebih cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki.

Anak perempuan umumnya lebih cepat mencapai kematangan seks kira-

kira satu atau dua tahun lebih awal dan fisiknya juga tampak lebih cepat

besar dari pada anak laki-laki. Dalam perkembangan mental juga tampak

ada perbedaan, anak perempuan lebih cepat mencapai kedewasaannya dari

pada anak laki-laki, terutama dalam kondisi kecerdasan.

Page 23: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

3. Kelenjar-Kelenjar

Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa indoktrinologi

(kelenjar buntu) berpengaruh pada pertumbuhan jasmani seseorang setelah

ia dilahirkan.

4. Kebangsaan (ras).

Hal ini bisa dijelaskan dengan mengambil contoh: bahwa anak-

anak dari ras Mediteran (laut tengah) tumbuh lebih cepat daripada anak-

anak dari Eropa sebelah utara. Anak-anak Negro dan Indian

pertumbuhannya tidak begitu cepat dibandingkan dengan anak-anak kulit

putih dan kuning.

Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan antara

lain mencakup:

1. Posisi dalam keluarga

Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat

mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga dan seterusnya pada

umumnya perkembangan itu lebih cepat dari pada anak pertama. Anak

bungsu biasanya perkembangannya lebih lambat karena cenderung

dimanja.

2. Makanan

Pada usia kanak-kanak makanan merupakan faktor yang sangat

penting bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Bukan hanya

berhubungan dengan kuantitas makanan, tetapi juga berkenaan dengan

kualitas gizi yang terkandung di dalamnya. Keduanya sangat

mempengaruhi perkembangan fisiologis dan mental anak-anak secara

langsung atau tidak langsung.

3. Budaya

Faktor budaya sangat besar pengaruhnya, sehingga dapat

mempengaruhi sifat kepribadian dan kedewasaan seseorang. Hal yang

Page 24: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

termasuk dalam faktor budaya di sini selain budaya masyarakat termasuk

juga pendidikan, agama dan sebagainya.43

Selain faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan di atas,

Elizabeth juga mengemukakan beberapa hal yang menjadi penyebab

terjadinya perkembangan (cause of development) antara lain kematangan

(maturation), belajar dan latihan (learning) serta kombinasi antara

kematangan dan belajar (interaction of maturation and learning).44

Menurut Desmita, periode pre natal merupakan periode yang sangat

penting dan menentukan perkembangan individu pada periode-periode

berikutnya.45 Selama periode ini, rahim merupkan lingkungan yang sangat

menentukan bagi perkembangan janin.

Sebagian besar proses pertumbuhan janin sangat bergantung pada

kondisi internal ibu, baik kondisi fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janin

merupakan satu unitas organik yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin

dipenuhi melalui proses fisiologis yang sama. Subtansi fisik ibu akan mengalir

pula ke dalam jasad janinnya. Demikian pula dengan setiap gerakan yang

dilakukan ibu, dapat memberikan rangsangan berupa pengalaman indera yang

beraneka ragam. Oleh sebab itu, kesehatan ibu, pengaturan diet, pemakaian

obat, serta kondisi emosional ibu dapat menimbulkan pengaruh kimia pre

natal yang berakibat kerusakan sel atau kejadian traumatik.46 Bayi yang lahir

cacat atau terbelakang secara mental merupakan hasil dari peristiwa yang

terjadi dalam kehidupan ibu selama masih mengandung

Kematangan dan belajar atau latihan tidak berlangsung sendiri-sendiri,

tetapi bersama-sama dan saling mempengaruhi. Biasanya melalui suatu

latihan yang tepat dan terarah dapat menghasilkan perkembangan yang

maksimum.

43Ibid, hlm. 188-190. 44Ibid, hlm. 190 45Desmita, Op.cit., hlm. 80. 46Ibid, hlm. 81.

Page 25: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

Kematangan selain berfungsi sebagai potensi-potensi yang siap untuk

dilatih atau dikembangkan, juga menjadi penentu batas atau kualitas

perkembangan yang akan terjadi sebelum seseorang dilahirkan.

F. Tanda-Tanda Perkembangan Belajar Anak

Dalam kerangka penciptaan lingakungan keluarga yang memberikan

nilai edukatif pada anak, orang tua perlu memiliki pengetahuan tentang

perkembangan anak. Dengan memahami karakteristiknya, seorang ibu atau

orang tua dapat menangkap segala isyarat yang ditampilkan anak melalui

perilakunya. Hal tersebut bermanfaat untuk merespon perilaku anak sehingga

tanggapan yang muncul adalah yang mengandung unsur belajar anak.

Bagian berikut akan menguraikan perkembangan anak mulai dari bayi

hingga usia menjelang sekolah.

Usia Pengelompokan

0 sampai 6 bulan

6 sampai 12 bulan

1 sampai 2 tahun

2 sampai 3 tahun

3 sampai 4 tahun

4 sampai 5 tahun

Bayi fase 1

Bayi fase 2

Anak kecil fase 1 (batita 1)

Anak kecil fase 2 (batita 2)

Usia awal sekolah (pra TK)

Usia pra sekolah (usia TK)

Tabel : Pengelompokan Anak Berdasarkan Usia47

Aspek-aspek perkembangan yang akan di elaborasi secara rinci

berkaitan dengan aspek fisik, sosial berfikir, dan komunikasi. Karakteristik-

karateristik dari sudut pandang tersebut sangat mendasar karena merupakan

fundamen bagi kehidupan dan perkembangan anak usia dini, baik menyangkut

dirinya, keluarganya maupun komunitasnya yang lebih luas.

1. 0 sampai 6 bulan

Berbagai hasil penelitian menunjukakan, bayi di usia awal bukanlah

individu yang selalu harus dibantu, sosok yang merepotkan, atau individu yang

tidak punya potensi apapun. Sebetuynya ia adalah seorang pelajar yang aktif (an

47Ali Nugraha dan Neny Ratnawati, Op. cit., hlm. 11.

Page 26: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

active learner). Hal tersebut dapat diketahui dari sejumlah perilaku yang

ditampilakannya. Berikut ini ciri-ciri perkembangan bayi pada fase 1 yang tampak

jika dikaitkan dengan potensi belajarnya.

a. Segi fisik

1) Sejak lahir bayi sudah dapat bergerak dan menggerakkan kepalanya ke

arah sumber suara

2) Secara bertahap, ia mampu memegang suatu secara tepat.

3) Ia merasa senang saat didudukan sambil berpegangan tangan orang

dewasa atau orang tuanya.

4) Senang memegang makanan dan merasa senang saat makanan itu dibolak-

balikkan atau dimain-mainan di hadapannya.48

b. Segi sosial

1) Mampu melihat dan memandang orang dewasa saat memberi makanan

kepadanya.

2) Tersenyum dengan muka yang cerah sambil bersuara riang, saat ada yang

mendekat atau menghampirinya.49

c. Segi kemampuan berfikir dan berkomunikasi

1) Menangis saat ada yang hal tidak menyenangkan atau jika ia merasa lapar.

Sebaliknya, dapat dihentikan tangisannya ketika dibujuk.

2) Dapat mengeluarkan (membuat) suara, baik berupa ocehan maupun

celotehan tertentu yang khas, seperti layaknya bercakap-csakap. Kadang

hal ini dilakukan ketika ia memejamkan mata.

3) Tertawa saat diajak bercanda atau saat diajak bermain-main.

4) Dapat melihat dan mengenal obyek yang didekatkan dan ditunjukkan

kepadanya.

5) Dapat memegang dan meggoyang-goyang obyek yang dipegangnya.

6) Dapat meletakkan dan memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya.50

2. 6 sampai 12 bulan

Bayi usia 6 sampai 12 bulan sering disebut sebagai usia infant. Memasuki

usia ini, tubuh anak atau posturnya menjadi lebih kokoh dan kuat dibandingkan

48 Tony Buzan, Op.cit, hlm. 163 49 Bambang Sujiono dan Zuliani Nurani Sujiono, Mencerdaskan Perilaku Anak Usia Dini,

(Jakarta: Gramedia, 2005), hlm. 80 50Ali Nugraha dan Neny Ratnawati Op.cit, hlm. 12.

Page 27: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

usia sebelumnya. Pada periode ini, arah perilaku anak mulai berubah. Dari yang

berpusat pada diri sendiri, menuju ke eksplorasi atau menjelajah dunia yang

berada di sekitarnya. Dengan cara seperti itu anak memperoleh pengalaman dan

kemampuan untuk membedakan keberadaan orang lain. Misalnya, apakah orang

yang berada di sekitarnya menyukainya atau tidak.

a. Segi fisik

1) Dengan dibiarkan atau dibimbing, anak dapat bergerak dari pangkuan ke

arah duduk sendiri.

2) Belajar minum dari gelas serta mengambil atau menyantap makanan

dengan sendok maupun tanpa sendok.

3) Mulai merangkak, maju pelan-pelan atau menyeret kakinya untuk

bergerak ke depan.

4) Menarik, memegang atau mendorong tangan orang dewasa, seperti ingin

dituntun untuk melangkah atau berjalan.

5) Dapat meraih benda yang ada didekatnya.

b. Segi sosial

1) Menolak aau mengganggu orang lain yang tidak dikenalnya dengan baik.

2) Menunjukkan sikap baik kepada orang-orang yang familier dan akrab

dengannya (dikenal dekat atau sering kontak dengannya).

c. Segi kemampuan berfikir dan berkomunikasi

1) Menoleh atau memandang ketika mendengar namanya disebut.

2) Dapat mendengar dengan jelas dan sudah dapat membedakan suara-suara

yang didengarnya.

3) Dapat meniru sejumlah kata-kata, seperti papa, mama, baba, dada dan

lain-lain.

4) Dapat mendorong atau menyendok benda dengan alat tertentu, mengetuk-

ngetuknya, membuai atau menciuminya pada saat bermain.

5) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya.

6) Menggigit dan mengunyah benda yang dimainkannya.

7) Senang menjatuhkan benda-benda dan melihat bagaimana jika benda

tersebut dijatuhkan.

8) Mencari benda-benda yang sedang disembunyikan atau dijauhkan darinya

oleh orang lain.

Page 28: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

9) Membunyikan benda-benda yang ada disekitarnya.51

3. 1 sampai 2 tahun

Usia ini sering disebut the early toddler. Di Indonesia terkenal dengan

istilah anak usia dibawah tiga tahun.

Meskipun perkembangan fisik (terutama kaki) pada usia ini bukan yang

utama, anak pada usia batita tahap 1 suka berjalan, mendaki aau meniki sesuatu.

Jatuh, menabrak-nabrak, benjol dan memar-memar seringkali terjadi. Pada tahap

ini, penting sekali bagi orang tua untuk menjadi penganman utama. Pereean orang

tua adalah menarahkan gerak anak serta mendukungnya ketika diperlukan. Di

samping perkembangan tersebut, kemampua berbicara anak juga mulai tumbuh

dan berkembang menuju yang lebih baik.

a. Segi fisik

1) Mulai dapat makan sendiri.

2) Sudah mulai dapat berjalan sendiri

3) Dapat mendorong atau menarik mainan samil berjalan, misalnya menarik

mobil-mobilan yang diikatkan pada tali.

4) Dapat menggelindingkan atau melempar bola yang dipegangnya.

5) Dapat memegang pensil, meskipun masih dengan mengepal.

6) Senang dengan benda-benda kecil yang terbuka atau tidak terbungkus.

7) Senang memaki sepatu atau kaus kaki.

b. Segi sosial

1) Rasa takut pada orang yang tidak dikenal agak berkurang.

2) Bermain atau memainkan sendiri obyek tertentu yang dekat dengannya.

3) Melindungi atau mempertahankan benda-benda yang dimilikinya karena

anak belum mengerti berbagi.

4) Memukul atau mendorong anak lain jika merasa terancam atau diganggu.

c. Segi kemampuan berfikir dan berkomunikasi

1) Mengerti bahwa lambaian tangan adalah ungkapan selamat jalan, bahkan

ia sudah dapat melakukannya.

2) Dapat menyampaikan maksud aau keinginannya, walaupun seringkali

dengan cara berteriak dan ribut untuk mengungkapkannya.

3) Senang dengan buku-buku atau informasi bergambar.

51Ibid, hlm. 14-15

Page 29: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

4) Dapat menggelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju atau tidak mau

terhadap sesuatu.

5) Menggunakan beberapa kata yang telah dikenalnya untuk berkomunikasi

dan mencoba berbicara dengan kata-kata baru yang diperolehnya atau

dengan menirukannya.

6) Menggunakan dua kata seaai frase, misalnya “saya makan”, “bu minum”

dengan ungkapan nyata.

7) Dapat mengingat dimana benda-benda berada dan diletakkannya.

8) Dapat memukul-mukul, menepuk-nepuk atau medengung-dengungkan

benda ertentu sehingga menjadi irama musik atau menimbulkan suara

tertentu.52

4. 2 sampai 3 tahun

Pada usia ini desebut the odler toddler atau batita tahap 2. di usia dua

tahun, rasa ingin tahu dan keinginannya untuk mengeksploraasi atau menjelajah

segala sesuatu yang berada di sekitarnya semakin besar. Mereka senang berada di

antara anak lainnya. Jika orang tua dapat menempatkan anak usia ini di

kelmpoknya, situasi tersebut sangat baik karena dapat memperbesar keinginannya

untuk belajar dan beraktivitas di antara mereka sendiri.

Marah atau ungkapan ekspresi yang menunjukkan ketidakpuasan dan

protes dalam rangka menyampaikan maksud dan keinginannya adalah hal biasa

dan umum pada usia ini. Yang menggembirakan, perkembangan bicaranya

menjadi lebih jelas dan lancar.

a. Segi fisik

1) Pertumbuhannya sedikit lebih cepat, tapi kadang mncul kedulitan atau

penolakan terhadap makanan.

2) Mulai menunjkka cara yang tepat dalam memegang atau merespon

dengan tangan kanan ataupun kiri.

3) Sudah dapat memegang alat tulis dan dapat menggunakannya, meskipun

hasilnya msih dalam bentuk cakar ayam.

4) Dapat menuangkan atau mengisikan sesuatu dari satu wadah kewadah

lain.

52Ibid, hlm. 16.

Page 30: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

5) Sudah dapat menggunakan kamar kecil untuk buang air kecil atau buang

air besar dengan bantuan orang lain.

b. Segi sosial

1) Dapat mengetahui nama-nama orang dekat dan akrab dengannya.

2) Bisa jadi, ia memiliki orang favorit karena dianggap paling dekat

dengannya.

3) Jika ditanyakan padanya, ia dapat meyebutkan atau megatakan nama

seseorang ata namanya sendiri.

4) Namun ia masih kesulitan dalam bertukar dan mengembil alih peran

sosialnya saat diminta untuk melakukan suatu tindakan.

5) Mungkin akan marah atau melampiaska kemarahannya jika merasa letih,

kesal atau frustasidengan keadaan yang dihadapinya.

6) Dapat berinteraksi secara akrab atau dapat saling menyukai dan saling

membutuhkan dengan orang lain.

c. Segi kemampuan berfikir dan berkomunikasi

1) Anak mulai tekun atau giat melakukan aktivitas untuk dirinya sendiri.

2) Anak mulai dapat berbicara dengan menggunakan kalimat, meskipun

masih dengann kalimat yang pendek dan terbaas.

3) Adak sudah lebih mudah mengerti dan memahami sesuatu atau apa yang

dimaksudkan orang lain.

4) Sudah dapat menggunakan dan menyebutkan nama-nama obyek, benda-

benda atau keadaan tertentu.

5) Tumbuh perilaku saling meniru satu sama lain jika sedang main bersama

atas sesuatu yang diamatinya.

6) Senang dan sering kali memukul-mukul atau meepuk-nepuk benda yang

dapat mengeluarkan bunyi, seolah sedang membentuk irama musik.

7) Sudah dapat mengikuti da mengerti instruksi atau petunjuk sederhana ,

misalnya “bawalah sepatumu kesini”.

8) Senang mendengarkan cerita dan dongeng yang didengarkan kepadanya.53

5. 3 sampai 4 tahun

Memasuki usia awal pra sekolah atau sering disebut the young

preschooler, perkembangan sosialisasi anak semakin baik. Anak mulai

53Ibid, hlm. 18-19.

Page 31: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

dapat berpasangan dengan tema main dan dapat mempercayai nya secara

apik. Hal tersebut nampak saat ia bersama dengan kelompok bermain nya .

Pada tahap ini, proses belajar terpenting untuk anak adalah bagaimana ia

dapat menjadikan temannya sebagai bagian penting dalam memfasilitasi

perkembangannya.

Di usia ini anak sudah dapat belajar menggunakan toilet atau WC

secara benar dan lebih baik dibanding sebelumnya. Meskipun demikian,

mungkin masih terdapat kesalahan-kesalahan. Ciri umum lainnya,

memasuki usia awal para sekolah anak gemar sekali menyampaikan banyak

pertanyaan.

a. Segi fisik

1) Anak sudah dapat berjalan dan berlari dengan sempurna.

2) Anak sudah dapat melompat dengan kaki secara bersamaan.

3) Anak sudah dapat menaiki sepeda roda tiga.

4) Anak sudah dapan menggunakan WC atau toilet sendiri.

b. Segi sosial

1) Anak mulai dapat bermain kooperatif dengan anak lainnya.

2) Anak dapat berbagi dan saling mengambil alih peran dengan teman

bermainnya pada saat mereka berinteraksi atau bergabung.

c. Segi kemampuan berfikir dan berkomunikasi

1) Anak dapat mengetahui da mengidentifiasi suara yang telah atau pernah

diketahuinya, misalnya suara anjing, kucing, ayam dan lain-lain.

2) Anak sudah dapat bernyanyi atau melantnkan lagu-lagu dan iramanya.

3) Anak dapat menghitung angka atau jumlah.

4) Anak seringkali mengajukan pertanyaan.

5) Anak seringkali meminta arti atau meksud dari kata-kata yang aru

dikenalnya.

6) Sudah dapat berkomunikasi lisan atau berbicara, meskiun pendek-pendek,

tetapi kaimatnya cukup jelas. Dapat meggambar suatu obyek yang

dikenal.

Page 32: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

6. 4 sampai 5 tahun

Pertumbuhan dan perkembangan anak usia 4 tahun cukup berbeda

dengan usia 2 tahun. Gerakan anak menjadi lebih mudah dan ia senang

beraktivitas fisik. Kemampuan konsentrasinya meningkat dan seringkali

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak disangka-sangka. Cara

berpikirnya dituangkan dalam ucapan-ucapannya, gambar-gambarnya, atau

secara bertahap dan berangsur-angsur meninggalkan cara berfikir yang

berorientasi pada dirinya semakin sanggup melihat sesuatu dari sudut

pandang yang lain.

a. Segi fisik

1) Mulai dapat belajar meniki sepeda roda dua.

2) Dapat berdiri dan berjalan dengan kesembangan satu kaki.

3) Mampu melompat atua meloncat dengan baik.

4) Dapat memegang pensil dengan jempol dan jari-jarinya dengan cukup

tepat, walaupun masih harus diberi arahan.

5) Sudah dapat berpakaian dan mengikat tali sepatu sendiri.

b. Segi sosial

1) Kemampua bersahabatnya lebih berkembang, khususnya dengan sesama

jenis.

2) Keinginan berbagi dan bertukar sesuatu atau pendapat dengan anak atau

orang lain lebih berkembang.

3) Menunjukkan kemampuan memahami perasaan orang lain.

c. Segi kemampuan berfikir dan berkomunikasi

1) Dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jelas.

2) Dapat bercerita meng4enal hal yang terjadi pada situasi nyata atau melalui

bantuan gambar.

3) Dapat memeri informasi atau berbicara tentang pengalaman yang telah

dilaluinya, walaupn masih sulit dalam mencari atau menggunakan kata-

kata untuk mengungkapkannya.

4) Dapat mendongeng (membawakan sebuah cerita), bercanda, dan

menjawab tebak-tebakkan, meskipun menurut orang dewasa mungkin

tidak mengandung rasa humor.

5) Mampu menerima pesan-pesanyang diberikan.

Page 33: BAB III TEORI PERKEMBANGAN ANAK A. Pengertian Perkembangan ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/23/jtptiain-gdl-s1... · Menurut Monks dkk, mengartikan perkembangan sebagai

6) Dapat menulis atau menarik garis (menggambar garis) sehingga

memungkinkan dapat memperbaiki kemampuannya menulis yang tadinya

cakar ayam atau corat-coret, ke arah yang lebih teratur dan formal.

7) Senang membuat atau mementuk sesuatu dengan tangannya, misalnya

dari tanah liat dan lilin.

8) Dapat menggunakan kata “dan” serta “tetapi”.

9) Mungkin mampu menulis nama sendiri.54

54Ibid, hlm. 22-23.