teori perkembangan,perkembangan peserta didik.ridhoprawira.fip unimed

21
Oleh : Ridho Prawira 1122171003 [email protected] 087891990430 Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan 2014

Upload: ridho-prawira

Post on 21-Jul-2015

162 views

Category:

Education


2 download

TRANSCRIPT

Oleh :

Ridho Prawira 1122171003

[email protected]

Pendidikan Luar SekolahUniversitas Negeri Medan

2014

A. Teori-teori PsikoanalisisMenurut teori psikoanailisis proses perkembangan terutama

berlangsung secara tidak disadari atau unconscious (diluar kesadaran) dan sangat diwarnai oleh emosi .Pemahaman sepenuhnya dengan perkembangan hanyadapat dicapai melalui analisis terhadap makna- maknasimbolis dari perilaku serta menelaah pikiran yang lebihdalam (bornstein , 2003). Ahli teori psikoanalisis jugamenekankan bahwa pengalaman di masa awal denganorang tua memiliki pengaruh yang luas terhadapperkembangan . karakteristik-karateristik ini di sorotidalam teori psikoanalisis utama, yaitu oleh sigmundfreud.

1. Teori Freud

Freud ( 1856-1939) mengembangkan teori psikoanalisnyaberdasarkan pengalamannya dalam menangani kehidupanmental pasien-pasienya. Struktur kepribadian Freudmenyatakan bahwa kepribadian memiliki tiga unsur yaitu:id, ego,dan superego.

Id terdiri dari insting yang merupakan persediaan energipsikis individu

ego disebut juga “cabang eksekutif dan kepribadian karenamembuat keputusan rasional. Id dan ego tidakmempertimbangkan moralitas-keduanya tidakmempertimbangkan apakah sesuatu itu benar atau salah

Super ego adalah sturuktur kepribdian yangmempertimbangkan apakah sesuatu itu benar atau salah.Superego seringkali kita juluki sebagai “ hati nurani”.

Mekanisme pertahanan Dalam pandangan Freud, egoharus menyelesaikan konflik antara tuntutan realitas,harapan id, dan pembatasan dan superego, melaluimekanisme pertahanan ( defense mechanis)mekanisme pertahanan merupakan metode yang tidakdisadari untuk mendistorsikan realitas, yangdigunakan oleh ego untuk melindungi diriya darikecemasan yang di sebabkan oleh adanya konflikantara ketiga struktur kepribadian.

Ingatlah bahwa mekanisme pertahanan tersebut tidakdisadari, remaja tidak menyadari bahwa merekamengguankanya .

Tahap-tahap psikoseksual: Tahap Oral (Oral stage)

Tahap oral adalah tahap perkembangan yang berlangsungselama 18 bulan pertama dari kehidupan, dimanakenikmatan bayi dipusatkan di daerah mulut.

Tahap anal (Anal Stage)Tahap adalah tahap perkembangan yang berlangsungantaraa usia 1,5 hingga 3 tahun. Kenikmatan tebesardiperoleh anak di daerah anus

Tahap Falik ( phalik stage)Adalah tahap perkembangan yang berlangsung antara usia3 tahun hingga 6 tahun yang berarti tahap falikkenikmatan dipusatkan di daerah genital, dimana initerjadi ketika anak menemukan bahwa manipulasi diri itumenyenangkan.

Menurut freud, apabila konflik ini tidak terselesaikan,individu dapat terfiksasi pada tahap falik :

Tahap laten ( latency stage )

Yaitu tahap perkembangan keempat yang berlangsung antara usia sekitar 6 tahun hingga pubertas; anak menekan semua minat dalam hal seksualitas serta mengemabangkan keterampilan sosial dan intelektual.

Tahap genital ( genital stage )

Yaitu tahap perkembangan terakhir , yang berlangsung sejak masa remaja hingga kemasa selanjutnya.

Tahap-tahap erikson Periode perkembangan

Integritas versus kekecewaan Masa dewasa akhir ( 60 tahun ke atas)

Bangkit versus stagnasi Masa dewasa menengah ( 40-an, 50-

an)

Keintiman versus keterkucilan Masa dewasa awal ( 20-an, 30-an )

Identitas versus kebingungan

identitas

Masa remaja ( 10-20 taun)

Tekun versus rasa rendah diri Masa kanak-kanak tengah dan akhir (

usia SD, 6th-pubertas)

Prakarsa versus rasa bersalah Masa kanak-kanak awal ( masa

prasekolah, 3-5 tahun )

Otonomi versus malu dan ragu-ragu Masa bayi (1-3 tahun )

Kepercayaan versus

ketidakpercayaan.

Masa bayi ( satu tahun pertama)

2. Tahap erikson

Menurut teori erikson, kemajuan manusia dicapai melalui delapan tahap perkembangan yang berlangsung seumur hidup.

Kepercayaan versus ketidakpercayaan ( trust versus mistrust) adalah tahap pertama dan perkembangan psikososial, yang dialami dalam satu tahun pertama dari kehidupan seseorang.

Otonomi versus rasa malu dan keraguan-keraguan ( autonomy versus shame and doubt) adalah tahap kedua dari perkembangan menurut erikson yang berlangsung antara akhir masa bayi hingga masa baru berjalan ( usia 1 hingga 3 tahun ).

Prakarsa versus rasa bersalah ( intiative versus guilt), yang berlangsung selama prasekolah.

Tekun versus rasa rendah diri ( industry versus inferiorrity) adalah perkembangan yang berlangsung masa sekolah dasar

Identitas versus kebingungan identitas ( identity versus identity confusion ) tahap ke lima perkemabangan yang berlangsung masa remaja.

Keintiman versus keterkucilan (intimacy versus isolation) adalah keenam dari perkembangan yang dialami individu selama masa dewasa awal.

Bangkit versus stagnasi ( generativity versus stagnation) yang merupakan tahap ketuju yang berlangsung dimasa dewasa menengah.

Integritas versus kekecewaan ( integruty versus despair) adalah perkembangan yang kedelapan yang berlangsung dimasa dewasa akhir.

Evaluasi terhadap teori-teori psikoanalisis kontribusi dan

psikoanalisis meliputi penekanannya pada faktor-faktor

sebagai berikut:

Pengalaman masa awal memainkan peranan penting bagi perkembangan

Relasi keluarga merupakan salah aspek pokok-pokok perkembangan

Kepribadian dapat dipahami secara lebih baik apabila kepribadian juga ditelaah dari sisi perkembangannya.

Pikiran tidak sepenuhnya disadari; aspek –aspek yang tidak disadari dari pikiran perlu dipertimbangkan

Dalam teori erikson perubahan dapat berlangsung di masa dewasa maupun di masa kanak-kanak.

Konsep-konsep utama daro toeri-teori psikoanalisis sulit di uji secara ilmiah

Banyak data yang digunakan untuk mendukung teori-teori psikoanalisis berasal dari rekonstruksi individu terhadap masa lalunya sering kali di masa lalu yang akurasinya tidak diketahui.

Terlalu banyak menekankan pentingnyaperanan seksualitas terhadap perkembangan ( khususnya teori Freud)

Terlalu banyak menekankan pentingnya penagaruh pikiran yang tidak disadari terhadap perkembangan

Teori-teori psikoanalisi memberikan suatu gambaran menegenai manusia yang terlalu negatif

2. Teori –toeri kognitif

a. Teori perkembangan kognitif dari piaget

Menyatakan bahwa individu secara aktif membangun pemahaman mengenai dunia dan melalui empat tahap perkembangan. Dua proses-organisasi dan adaptasi melandasi konstruksi kognitif mereka mengenai dunia.

Tahap sensorimotor

Tahap praoperasional

Tahap operasional

konkret

Tahap ,operasinal formal

Bayi membangun pemahaman menegenai dunia dengan mengoordinasikan pengalaman sensoris dengan tindakan fisik. Bayi mengalami kemajuan dari tindakan refleks sampai mulai menggunakan pikiran simbolis hingga tahap akhir tahap Lahir -2 tahun

Anak mulai menjelaskan dunia dengan kata-kata dan gambar. Kata-kata dan gambar ini mencerminkan meningkatkan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi sensoris dan tindakan fisik.

2-7 tahun

Anak saat ini dapat bernalr secara logis mengenai peristiwa-peristiwa konkret dan mengaplikasikan obyek-obyek kedalam bentuk yang berbeda.

7 -11 tahun

Remaja bernalar secara lebih abstrak idealis, dan logis

11taun-dewasa.

B. Teori kognitiif sosio-budaya dari vygotsky

Yaitu teori kognisi sosio budaya yang menekankan bagaimana budaya dan interaksi sosial mengarah perkembangan kognitif. Ia berpendapat bahwa perkembangan memori, atensi dan penalaran, mencakup kegiatan belajar untuk menggunakan temuan-temuandari masyarakat seperti bahasa sistem matematika dan strategi memori.

C. Teori pemprosesan –informasi

Robert siegler menyatakan bahwa kegiatan berpikir merupakan bentuk pemprosesan informasi. Ketika individu menangkap, menulis sandi, menampilkan , menyimpan mengeluarkan kembali informasi mereka sebenarnyab sedang berpikir.

Teori-teori Perilaku dan Kognitif Sosial

1. Behaviorisme Skinner

Behaviorisme menekankan suatu study ilmiah mengenai respon perilaku yang teramati serta determinan-determinan lingkungan. Bagi skinner, perkembangan adalah perilaku. Sebagai contoh, pengamatan terhadap Sam mengungkapakan bahwa perilakunya adalah malu, beriorientasi pada prestasi dan peduli.

2. Teori kognitif social

Teori kognitif social menyatakan bahwa perilaku,

lingkungan, dan kognisi merupakanfaktor-faktor penting

dalam perkembanga.

Seperti pendekatan perilaku skinner, pendekatan socialkognitif menekankan pentingnya penelitian empiris dalammempelajari perkembangan. Penelitian ini berfokus padaproses-proses yang menjelaskan perkembangan faktor-faktor sosioemosional dan kognitif yang mempengaruhicara kita hidup bermasyarakat.

Beberapa kontribusi yang diberikan oleh teori-teori

perilaku dan kognisi social sebagai berikut :

Menekankan pentingnya penelitian ilmiah.

Memfokuskan pada determinan lingkungan terhadap perilaku.

Menekankan pentingnya pembelajaran observasional

Melibatkan faktor-faktor pribadi dan kognitif ( dalam leon social kognitif).

Teori kontekstual ekologis

Teori ini mengidentifikasi lima system lingkungan. Yangberkisar dari interaksi langsung dengan agen-agen socialhingga input budaya yang luas.

Mikrosistem : sn opeituasi dimana remaja hidup. Konteksini dapat meliputi keluarga , kawan-kawan sebaya , sekolahdan linkungan sekitar.

Mesosistem : relasi antar dua mikrosistem atau lebih.Contohnya adalah relasi antara pengalaman keluargadengan pengalaman sekolah.

Ekosistem : situasi social dimana remaja tidak memilikiperan aktif namun mempengaruhi pengalaman remaja .sebagai contoh pengalaman seorang ibu di tempat kerjanyamungkin dapat mempengaruhi relasi dengan suaminyadan anak remajanya

Makrosistem : budaya dimana remaja hidup. Budayaatau kultur merujuk pada pola-pola perilaku,keyakinan dan semua produk dari sekelompokmanusia yang diteruskan dari generasi kegenerasi.

Kronosistem (chronosystem); pola dari peristwalingkungan dan transisi dari rangkaian kehidupan dankeadaan-keadaan social terhadap historis. Sebagaicontoh, dalam studi mengenai dampak perceraianterhadap anak-anak, peneliti menemukan bahwadampak-dampak negatif tersebut sering kalimemuncak di tahun pertama selama perceraian

Beberapa kontribusi yang diberikan oleh teori

konstektual ekologi adalah sebagai berikut:

Melakukan kajian sistematis yang bersifat makro dam mikro terhadap dimensi-dimensi dan sistim lingkungan.

Memperhatikan kaitan antara berbagai situasi lingkungan (mesosistem).

Mempertimbangkan pengaruh-pengaruh sosio-historis terhadap perkembangan (kronosistem).

Orientasi Teoritis ElektikOrientasi teori elektif tidak mengikuti sebuah

pendekatan teori manapun, namun memilih danmenggunakan segi-segi yang dianggap paling baik darimasing-masing teori.

Masing-masing teori memberikan kontribusi yang baikterhadap pemahaman kita mengenai perkembanganremaja, namun tidak ada satu pun yang dapatmemberikan deskripsi dan penjelasan yang lengkaptentang perkembangan manusia secara menyeluruh.