bab ii tinjauan pustaka deskripsi teorirepository.ump.ac.id/454/3/bab ii_mutiaara ayuningtyas...
TRANSCRIPT
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Definisi industri
Definisi industri menurut para ahli, dewasa ini perkembangan zaman
semakin pesat ditandai perkembangan teknologi yang semakin maju ini
membutuhkan suport dari berbagai industri untuk mendudkung
perkembangannya. Dewasa ini istilah industri sering digunakan secara umum dan
luas, yaitu semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dalam
rangka mencapai kesejahteraan.
Cahyono Adhi Nugroho (2008, dalam Hasibuan, 1993) mengungkapkan
bahwa pengertian industri sangat luas, dapat dalam lingkup makro dan mikro.
Secara mikro, sebagaimana dijelaskan dalam teori ekonomi mikro, industri adalah
kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang
homogen, atau barang-barang yang mempunyai sifat saling erat. Namun
demikian, dari segi pembentukan pendapat, yakni cenderung bersifat makro,
industri adalah kegiatan ekonomi menciptakan nilai tambah.
Menurut BPS (2004:XIII-XIV) industri adalah perusahaan atau usaha
industri yang merupakan satu unit (kesatuan usaha) melakukan kegiatan ekonomi,
bertujuan menghasilkan barang dan jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi
tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan
struktur biaya serta ada seseorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha
tersebut.
6
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
7
Menurut departemen perindustrian, Undang-Undang Republik Indonesia
nomor 5 tahun 1984, yang dimaksud industri adalah kegiatan ekonomi yang
mengolah bahan mentah, baku,barang setengah jadi, dan atau barang jadi menjadi
barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan
rancang bangunan dan perekayasaan industri.
Panca Kurniasih (2011, dalamAgus, 2005) menyatakan bahwa industri
adalah usaha untuk memproduksi barang-barang jadi, dari bahan baku atau bahan
mentahmelalui suatu proses penggarapan dalam jumlah besar, sehingga barang-
baran gitu bisa diperoleh dengan harga satuan serendah mungkin tetapi tetap
dengan mutu setinggi mungkin.
Menurut (Moeliono 2008:534) industri kegiatan memproses atau
mengolah barang dengan menggunakan sarana dan peralatan, misal mesin.
Kegiatan yang mengolah bahan mentah, baku, barang setengah jadi, dan barang
jadi menjadi barang dengan nilai yang tinggi untuk pengunaannya.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Industri
� Faktor pendukung industri antaranya:
a) Kegunaan alam yang melimpah
b) Jenis lingkungan alam yang tersebar di Indonesia sekarang dapat menimbulkan
interaksi antar daerah
c) Lokasi Indonesia yang strategis untuk pemasaran produk industri
d) Jumlah penduduk yang cukup besar
e) Adanya penurunan modal asing di Indonesia
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
8
f) Jalur Pemerintah lebih banyak, sekarang lebih efisien untuk transportasi hasil
industri.
� Faktor penghambat industri antaranya:
a) Kualitas sumber daya manusia yang kurang
b) Tergantung dengan suasana sosial dan politik, dimana sering tidak mampu
c) Modal terbatas
d) Penyebaran penduduk yang tidak merata sekarang menyebabkan penyebaran hasil
industri juga tidak merata.
3. Jenis-jenis Industri
Industri dalam pengertian luas dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai
berikut:
a) Industri primer
Yaitu yang langsung mengambil komoditas ekonomi dari alam tanpa proses
mengolah, seperti pertanian, pertambangan dan kehutanan
b) Industri skunder
Yaitu industri yang mengolah bahan mentah atau barang jadi, industri
sekunder dinamakan juga industri manufaktur atau pabrik. Jenis-jenis industri
dikelmpokkan berdasarkan jumlah tenaga kerja yang terlibat. Industri terbagi
menjadi 3 jenis, yaitu
- Industri kecil
Yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari 10 orang. Pada umumnya,
industri kecil merupakan bentuk industri rumah tangga.
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
9
- Industri sedang
Yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya berkisar antara 10-299 orang.
- Industri besar
Yaitu industri yang jumlah tenaga kerjanya lebih dari 300 orang.
4. Perkembangan Industri
Perkembangan berarti suatu perubahan dari tingkat yang rendah ketingkat
yang lebih tinggi atau maju terutama dilatakan atas perkembangan ekonomi,
sehingga unsur-unsur yang diperhatikan adalah faktor-faktor yang memperlancar
maupun menghambat perkembangan itu sendiri. Termasuk perhatian terhadap
faktor-faktor non ekonomi. Apabila perkembangan ekonomi dianggap sebagai
pemupuk kapital dan penerapan teknologi modern serta spesialisasi produk yang
skalanya berubah atau bertambah besar, (Suyatno 1990:51).
Perkembangan industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan
bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai
tambah untuk mendapat keuntungan.
IsnainiNurohmah (2015, dalamPurdie.Candra, 2000)
menyatakanbahwaperkembanganusahamerupakansuatukeadaanterjadinyapenaikan
omsetpenjualan.
Perkembangan industri sangat penting untuk menghadapi persaingan ketat,
baik di pasar dalam negari maupun pasar ekspor dalam era globalisasi dan
liberalisasi perdagangan dunia. Hal tersebut kembali dipertegas dalam
konsiderans Undang-Undang perindustrian (Undang-Undang Nomer 5 tahun1984)
yang menyatakan bahwa untuk mencapai tingginya sasaran pembangunan
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
10
dibidang ekonomi dalam pembangunan nasional, industri memegang peran yang
menentukan dan oleh meningkatkan peran serta masyarakat secara aktif serta
mendayagunakan secara optimal seluruh sumber daya alam, manusia, dan dana
yang tersedia. Dari uraian tersebut diatas dapat ditarik pengertian bahwa
perkembangan industri membawa pengaruh yang sanag besar sekali terhadap
perkembangan ekonomi Indonesia. Industri memegang peranan yang menentukan
dalam perkembangan perekonomian sehingga benar-benarperlu didukung dan
diupayakan perkembangannya agar dimanfaatkan manusia.
5. Teori Pembangunan
Menurut (Susanto 1995:30) pembangunan merupakan suatu konsep
politik-ekonomi-sosial untuk mengarahkan proses perubahan yang melanda
seluruh dunia kearah yang diinginkan oleh suatu bangsan(melalui undang-undang
dasar, perwakilan dan pemerintahannya). Dalam proses pembangunan semua
pemiiran, teknologi dan ilmu pengetahuan dimanfaatkan untuk memajukan suatu
bangsa.
Menurut (Arif Budiman 1995:1) pembangunan diartikan sebagai usaha
untuk memajukan kehidupan masyarakat dan warganya. Kemajuan yang
dimaksud terutama adalah kemajuan material. Pembangunan seringkali diartikan
sebagai kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat dibidang ekonomi.
Menurut (pasal 3 UU RI NO.05 Tahun 1984) tujuan pembangunan industri
adalah sebagai berikut:
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
11
a. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat secara adil dan merata
dengan memanfaatkan dana, sumber daya alam, dan/atau hasil budidaya serta
dengan memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.
b. Meningkatkn pertumbuhan ekonomi secara bertahap, mengubah struktur
perekonomian yang kearah lebih baik, maju, sehat dan lebih seimbang sebagai
upaya untuk mewujudkan dasar yang lebih kuat dan lebih luas bagi pertumbuhan
ekonomi pada umumnya, serta mamberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
industri pada khususnya
c. Meningkatkan kemampuan dan penguasaan serta mendorong terciptanya
teknologi yang tepat guna dan menumbuhkan kepercayaan terhadap kemampuan
dunia usaha nasional
d. Meningkatkan keikutsertaan masyarakat dan kemampuan golongan ekonomi
lemah, termasuk pengrajin agagr berperan secara aktif dalam pembangunan
industri
e. Memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan kesempatan berusaha, serta
meningkatkan peran koprasi industri
f. Meningkatkan pemerataan devisa melalui peningkatan ekspor hasil produksi
nasional yang bermutu, disamping penghematandevisa melalui pengutamaan
pemakaian hasil produksi dalam negeri, guna mengurangi ketergantungan kepada
luar negeri
g. Mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan industri yang menunjang
pembangunan daerah dalam rangka perwujudan nusantara
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
12
h. Menunjang dan memperkuat stabilitas nasional yang dinamis dalam rangka
memperkokoh ketahanan nasional.
6. Pola Sebaran Industri
Pola sebaran adalah suatu rangkaian yang sudah menetap mengenai suatu
gejala itu sendiri. Pola sebaran sebagai suatu bentuk atau rangkaian yang dapat
menggambarkan atau mendeskripsikan mengenai proses sebaran industri.
Keragaman tak terbatas dari pola penyebaran demikian terjadi dalam
industri. Variasi pola persebaran (R Bintarto dan Surastopo Hadisumarno,1979)
ada tiga macam, yaitu:
a. Pola persebaran seragam, jika jarak satu lokasi dengan lokais lain relatif sama
b. Pola persebaran mengelompok, jika jarak antara lokasi satu dengan lokais lain
berdekatan dan cenderung mengelompok pada tempat-tempat tertentu
c. Pola persebaran acak, jika jarak antara lokasi yang lainnya tidak teratur.
Menurut (Daljoeni 1991:154) ada tiga jenis konsep ruang:
a. Absolut : disitu ruang mewujudkan suatu hal (keberadaan) yang pada dirinya
bersifat khas fisis dan benar-benar empiris
b. Nisbi (relatif) : disitu ruang sekedar mewujudkan suatu relasi antara peristiwa-
peristiwa dan aspek-aspek dari peristiwanya, sehingga terikat oleh waktu dan
proses.
c. Relasional : disitu ruang berisi dan mencerminkan dirinya sendiri berupa
hubungannya dengan obyek-obyek lain.
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
13
Menurut (Nursid Sumaatmaja 1988:117) ada tiga jenis analisis keruangan
yaitu:
a. Analisis lokasi : lokasi dalam ruang, dapat dibedakan antara lokasi absolut dengan
lokasi relatip. Lokasi absolut suatu tempat atau suatu wilayah, yaitu lokasi yang
berkenaan dengan posisinya menurut garis lintang dan garis bujur atau berdasar
jaring-jaring derajat. Lokasi absolut suatu tempat atau suatu wilayah, dapat dibaca
pada peta.
Lokasi relatip suatu tempat atau suatu wilayah, yaitu lokasi tempat atau wilayah
yang bersangkutan berkenaan dengan hubungan tempat atau wilayah itu dengan
faktor alam atau faktor budaya yang ada disekitarnya. Jadi lokasi relatip ini
ditinjau dari posisi suatu tempat atau suatu wilayah terhadap kondisi wilayah-
wilayah yang ada disekitarnya.
b. Analisis penyebaran
Untuk mengavaluasi penyebaran keruangan gajala geografi, pada sub-pasal ini
akan diketengahkan dua konsep. Konsep pertama adalah analisis tetangga dan
yang kedua analisis varian distribusi keruangan.
c. Analisis interaksi dan difusi keruangan
Interaksi dan difusi keruangan ini tidak hanya terbatas kepada gerak pindah dari
manusianya, melainkan juga menyangkut barang dan berita yang menyertai
tingkah laku manusia.
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
14
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Perbandingan penelitian dengan penelitian sejenis yang pernah
dilaksanakan, dilakukan untuk memuktikan keaslian penelitian ini. Keaslian
penelitian dapat dilihat dari materi yang dibahas lokasi penelitian maupun metode
yang digunakan oleh penelitian terdahulu, dalam penelitian :
Misbahul Hidayat, 2012 tentang kajian sikap masyarakat dan sebaran
longsorlahan di Kecamatan Pekuncen Kabupaten Banyumas. Metode analisis
yang digunakan metode survey lapangan. Dari penelitian yang dilakukan terhadap
120 responden dari masyarakat Kecamatan Pekuncen. Hasil dari penelitian ini
yaitu sikap masyarakat di Kecamatan Pekuncen tentang longsorlahan adalah baik,
yaitu kategori responden mnunjukan rata-rata mencapaai kelas B (baik) dengan
sekor 16-19, pola sebaran longsorlahan di Kecamatan Pekuncen mempunyai pola
mengelompok (clustered) dengan nilai T=0,35).
Junaedi, 2014 tentang analisis persebaran permukiman pada daerah rawan
longsorlahan di Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Metode analisis
yang digunakan metode analisis tetangga terdekat. Hasil dari penelitian ini yaitu
pola persebaran permukiman dan pola permukiman pada daerah rawan
longsorlahan adalah acak tidak terbukti, karena dari hasil analisis menunjukan
bahwa pola persebaran dengan nilai T = 0,55 dan pola permukiman dengan nilai T
mendekati 0 menunjukan pola mengelompok.
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
15
Tabel 2.1; Perbandingan Penelitian
Penelitian Misbahul
Hidayat,2012
Junaedi, 2014 Peneliti,2015
Judul Kajian sikap
masyarakat dan
sebaran longsorlahan
di Kecamatan
Pekuncen Kabupaten
Banyumas
Analisis
persebaran
permukiman
pada daerah
rawan
longsorahan
di Kecamatan
Pekuncen,
kabupaten
Banyumas
Pola sebaran
industri bulu mata
palsu di
Kabupaten
Purbalingga
Tujuan Mendeskripsikan
sikap masyarakat
Pekuncen tentang
longsorlahan
Menganalisis pola
sebaran longsorlahan
di daerah Pekuncen.
Mengnalisis
persebaran
permukiman
di Kecamatan
Pekuncen,
Kabupaten
Banyumas
Untuk
mengetahui pola
sebaran industri
bulu mata palsu
di Kabupaten
Purbalingga.
Metode peneliti
\
an
Metode survey
lapangan
Pendekatan
Keruangan
(Analisis
tetangga
terdekat)
Metode survey
lapangan
Hasil Sikap masyarakat
Pekuncen dan pola
sebaran longsorlahan
Kecamatan Pekuncen
Pola
persebaran
permukiman
di Kecamatan
Pekuncen
menunjukan
pola
persebaran
mengelompok
Pola persebarabn
bulu mata palsu
di Kabupaten
Purbalingga
menunjukan pola
persebaran
mengelompok
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
16
C. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 : Bagan Aliran Kerangka pikir
Industri
Penggunaan lahan
industri
Sebaran lokasi
industri
Pola persebaran
seragam
Pola persebaran
mengelompok
Pola persebaran
acak
Klasifikasi
sebaran
Peta pola
sebaran industri
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016
17
D. Hipotesis
Berdasarkan pada landasan teori dan kerangka pikir, maka dalam penelitian ini
diajukan hipotesis penelitian yaitu “Pola Sebaran Industri Bulu Mata Palsu di
Kabupaten Purbalingga Berpola Mengelompok”.
Pola Persebaran Industri…, Mutiara Ayuningtyas Permana FKIP UMP, 2016