bab ii tinjauan pustaka a. tinjauan teori 1. demam tifoidrepository.ump.ac.id/8125/3/aris nursihab...
TRANSCRIPT
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Demam Tifoid
a. Definisi Demam Tifoid
Demam tifoid termasuk penyakit menular yang tercantum
dalam Undang-undang nomor 6 Tahun 1962 tentang wabah.
Kelompok penyakit menular ini merupakan penyakit yang mudah
menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat
menimbulkan wabah (Sudoyo. 2010).
Menurut Yahya (2008) penyakit demam tifoid ialah
penyakit demam karena adanya infeksi bakteri salmonella typhi
yang menyebar keseluruh tubuh. Gejala penyakit ini berkembang
selama satu sampai dua minggu setelah seorang pasien terinfeksi
oleh bakteri tersebut. Gejala umum yang terjadi pada penyakit
demam tifoid mencakup suhu tubuh yang tinggi mencapai 39°C-
40°C, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, hilangnya nafsu makan,
kelelahan dan lidah kotor.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
17
b. Etiologi
Demam tifoid disebabkan oleh bakteri Salmonella
typhiatauSalmonella paratyphi dari Genus Salmonella. Bakteri ini
berbentuk batang, gram negatif,tidak membentuk spora, motil,
berkapsul, dan mempunyai flagela (bergerak dengan rambut getar).
Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas
seperti di dalam air, es, sampah, dan debu. Bakteri ini dapat mati
dengan pemanasan (suhu 60°C) selama 15-20 menit, pasteurisasi,
pndidihan, dan klorinisasi (Rahayu. 2013).
Demam tifoid disebabkan oleh Salmonella typhi yaitu
bakteri enterik gram negatif berbentuk basil dan bersifat patogen
pada manusia (Nurtjahjani, 2007). Penyakit ini mudah berpindah
dari satu orang ke orang lain yang kurang menjaga kebersihan diri
dan lingkungannya yaitu penularan secara langsung jika bakteri ini
terdapat pada fases, urine, atau muntahan penderita. Dapat
menularkan kepada orang lain secara tidak langsung yaitu melalui
makanan atau minuman. Demam tifoid disebarkan melalui jalur
fecal-oral dan hanya menginfeksi manusia yang mengkonsumsi
makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri
salmonella typhi. Ada dua sumber penularan salmonella typhi,
yaitu penderita demam tifoid dan karier.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
18
Seorang yang karier adalah orang yang pernah menderita demam
tifoid dan terus membawa penyakit ini untuk beberapa waktu
atauselamanya (Djauzi, 2005; Esmon, 2005, vollard 2007).
Menurut Widagdo (2011), penyebab dari demam typhiod
adalah salmonella thypi, termasuk dalam genus salmonella yang
tergolong dalam famili enterobacteriaceae.
Salmonela bersifat bergerak, berbentuk batang, tidak
membentuk spora, tidak berkapsul, gram (-). Tahan terhadap
berbagai bahan kimia, tahan beberapa hari/minggu pada suhu
kamar, bahan limbah, bahan makanan kering, bahan farmasi dan
tinja. Salmonela mati pada suhu 54,4°C dalam 1 jam, atau 60°C
dalam 15 menit. Salmonela mempunyai antigen O (stomatik),
adalah komponen dinding sel dari lipopolisakarida yang stabil pada
panas, dan antigen H (flagelum) adalah protein yang labil terhadap
panas. Pada S. Typhi, juga pada S. Dublin, dan S. Hirschfeldii
terdapat antigen Vi yaitu polisakarida kapsul.
Menurut Sodikin (2011), penyebab penyakit demam
typhoid adalah jenis salmonella thyposha, kuman ini memiliki ciri-
ciri sebagai berikut :
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
19
1.) Hasil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar dan tidak
berspora.
2.) Terdiri atas zat kompleks lipopolisakarida, antigen H (flagella),
dan antigen Vi.
3.) Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium pasien,biasanya
terdapat zat anti (aglutinin) terhadap ketiga macam antigen
tersebut.
Salmonella typhimempunyai 3 macam antigen, yaitu:
1.) Antigen O (Antigen somatik), yaitu terletak pada lapisan luar
dari tubuh kuman. Bagian ini mempunyai struktur kimia
lipopolisakarida atau disebut juga endotoksin. Antigen ini tahan
terhadap panas dan alkohol tetapi tidak tahan terhadap
formaldehid.
2.) Antigen H (Antigen flagela), yang terletak pada flagela,
fimbriae atau pili dari kuman. Antigen ini mempunyai struktur
kimia suatu protein dan tahan terhadap formaldehid tetapi tidak
tahan terhadap panas dan alkohol yang telah memenuhi kriteria
penilaian.
3.) Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope)dari kuman
yang dapat melindungi kuman terhadap fagositosis.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
20
Ketiga macam antigen tersebut diatas di dalam tubuh penderita
akan menimbulkan pula pembentukan 3 macam antibodi yang
lazim disebut aglutinin (Sudoyo 2010).
c. Patogenesis
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi masuk kedalam
tubuhmanusia melalui makanan yang terkontaminasi kuman.
Kemudian dimusnahkan di lambung dan sebagian agi masuk ke
dalam usus halus kemudian berkembang biak. Jika respon imunitas
huoral mukosa (IgA) usus kurangbaik maka kuman tersebut akan
menembus sel-sel epiteldam selanjutnya menuju lamina propia. Di
lamina propia kuman akan terus berkembang biak dan di tangkap
oleh sel-sel fagosit terutama makrofag kemudian masuk melalui
aliran limfe sehingga dapat menimbulkan bakterimia primer
kemudian dibawa ke peyer’s patchesileum distal dan ke kelenjar
getah bening mesentrika. Selanjutnya melalui duktus torasikus
kuman yang terdapat di makrofag ini masuk ke dalam sirkulasi
darah (mengakibatkan bakteremia pertama yang asimptomatik) dan
menyebar keseluruh organ retikuloendotelial tubuh terutama hati
dan limpa.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
21
Di organ-organ ini kuman meningggalkan sel-sel fagosit
kemudian berkemang biak di luar sel atau ruang sinusoid dan
selanjtnya masuk ke dalam sirkulasi darah darah lagi yang
mengakibatkan bakteremia yang kedua kalinya dengan disertai
tanda-tanda dan gejala penyakit infeksi sistemik, seperti demam,
malaise, mialgia, sakit kepala, dan sakit perut (Sudoyo 2010).
d. Tanda dan Gejala demam tifoid
Masa inkubasi demam tifoid berlangsung antara 10-14 hari.
Gejala-gejala klinis yang timbul sangat bervariasi dari ringan
sampai dengan berat, dari asimtomatik hingga gambaran penyakit
yang khas disertai komplikasi hingg kematian. Pada minggu
pertama gejala klinis penyakit ini ditemukan keluhan dan gejala
seupa dengan penyakit infeksi akut lain yaitu demam, nyeri kepala,
pusing, nyeri otot, anoreksia, mual, munta, obstipasi atau diare,
perasaan tidak enak di perut, batuk dan epistaksis. Pada
pemeriksaan fisik yang didapatkan suhu badan meningkat. Sifat
demam adalah meningkat perlahan-lahan terutama pada sore hari
hingga malam hari. (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
Dalam Indonesia, 2014).
Masa tunas 7-14 hari, selama inkubasi ditemukan gejala
prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak
khas) yaitu :
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
22
1.) Perasaan tidak enak badan
2.) Nyeri kepala
3.) Pusing
4.) Diare
5.) Anoreksia
6.) Batuk
7.) Nyeri otot
8.) Muncul gejala klinis yang lain
Demam berlangsung 3 minggu. Minggu pertama: demam
remiten, biasanya menurun pagi hari, dan meningkat pada sore
haridan malam hari. Minggu kedua: demam terus.
Minggu ketiga: demam mulai turun secara berangsur-angsur,
gangguan pada sistem pencernaan, lidah kotoryaitu di tutupi oleh
selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi kemerahan, jarang disertai
tremor, hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan,
gangguan pada kesadaran (apatis dan samnolen), bintik-bintik
kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
23
Menurut Sudoyo A. W (2010) gejala klinis yang biasa ditemukan,
yaitu :
1.) Demam
Pada kasus-kasus yang khas, demam berlangsung 3
minggu. Bersifat febris remiten dan suhu tidak tinggi. Pada
minggu pertama kebanyakan penderita hanya mengalami
demam yang samar-samar, suhu tubuh akan naik turun.
Penderita akan mengalami demam yang intermitten, yaitu pagi
suhu tubuhnya normal sedangkan sore dan malam hari suhu
tubuhnya akan lebih tinggi. Intensitas demam dari hari ke hari
akan semakin tinggi disertai beberapa gejala tambahan seperti
sakit kepala, nyeri otot, pegal-pegal, insomnia, mual dan
munta. Pada minggu kedua demam tinggi terjadi terus
menerus. Pada minggu ketiga suhu tubuh berangsur-angsur
turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
2.) Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut nafas berbau tidak sedap. Bibir kering dan
pecah-pecah. Lidah ditutupi selaput putih kotor, ujung dan
tepina kemerahan, jarang disertai tremor. Pada umumnya
penderita sering mengeluh nyeri di bagian perut, terutama di
bagian ulu hati disertai mual dan munta. Pada awal sakit
penderita mengalami konstipasi namun kadang timbul diare
pada minggu-minggu berikutnya.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
24
3.) Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran penderita menurun yaitu apatis
sampai samnolen. Jarang terjadi sopor, koma atau gelisah.
e. Komplikasi
Menurut Sodikin (2011) komplikasi biasanya terjadi pada
usus halus, namun hal tersebut jarang terjadi. Apabila komplikasi
ini terjadi pada seorang anak, maka dapat berakibat fatal.
Gangguan pada usus halus dapat berupa :
1.) Perdarahan usus
Apabila perdarahan terjadi dalam jumlah sedikit,
perdarahan tersebut hanya dapat ditemukan jika dilakukan
pemeriksaan feses dengan benzidin, jika perdarahan banyak
maka dapat terjadi melena yang bisa disertai nyeri perut dengan
tanda-tanda renjatan. Perforasi usus biasanya timbul pada
minggu ketiga atau setelahnya dan terjadi pada bagian usus
distal ileum.
2.) Perforasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat ditemukan
bila terdapat udara di rongga peritoneum, yait pekak hati
menghilang dan terdapat udara diantara hati dan diafragma
pada foto rontgen abdomen yang dibuat dalam keadaan tegak.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
25
3.) Peritonitis
Peritonitis biasanya menyertai perforasi, namun dapat juga
terjadi tanpa perforasi usus. Ditemukan gejala abdomen akut
seperti nyeri perut yang hebat, dinding abdomen tegang
(defebce musculair) dan nyeri tekan.
4.) Komplikasi diluar usus
Terjadi lokalisasi peradangan akibat sepsis
(bakteremia), yaitu meningitis, kolesistisis, ensefalopati, dan
lain-lain. Komplikasi diluar usus ini terjadi karena infeksi
sekunder, yaitu bronkopneumenia.
f. Diagnosis
Menurut Mutaqin dan Kumala (2011), diagnosis
keperawatan yang dapat muncul pada penyakit demam tifoid
adalah :
1) Ketidakefektifan termoregulasi berhubungan dengan infeksi.
2) Nyeri akut berhubungan dengan saluran gastrointestinal.
3) Kekurangan volume cairanberhubungan dengan kekurangan
asupan nutrisi
4) Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
5) Diare berhubungan dengan proses infeksi.
6) Konstipasi berhubungan denganasupan cairan yang tidak
mencukupi.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
26
7) Gangguan pola tidur berhubungan dengan suhu dan lingkungan
sekitar.
8) Ansietas berhubungan dengan prognosis penyakit,
misinterpretasi informasi.
9) Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan keterbatasan
kognitif, salah interprestasi informasi, kurang pajanan, kurang
minat dan belajar.
10) Intoleransi aktifitas berhubungan dengankelemahan umum.
11) Uji serologi
Uji serologi dapat digunakan untuk membantu
menegakkan diagnosis demam tifoid dengan cara mendeteksi
antibodi spesifik terhadap komponen antigen Salmonella typhi
maupun mendeteksi antigen itu sendiri.
Beberapa uji serologis yang dapat digunakan pada demam
tifoid ini meliputi uji widal dan tubex test.
a) Uji widal
Uji widal dimaksudkan untuk mendeteksi antibodi
terhadap kuman Salmonella typhi. Pada uji widal terjadi
reaksi aglutinasi antara antigen kuman salmonella typhidan
antibodi penderita. Antigen yang digunakan adalah
suspensi biakan Salmonella typhi yang dimatikan dan
diolah di laboratorium.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
27
Salmonella typhi memiliki 3 macam antigen, yaitu: antigen
O (antigen somatik), antigen H (antigen flagela) dan
antigen Vi (antigen kapsul). Ketiga macam antigen tersebut
ada di dalam tubuh penderita, maka secara alami tubuh
penderita tersebut akan membentuk antibodi yang biasa
disebut aglutinin (Widodo, 2006).
b) Pemeriksaan tubex
Pemeriksaan tubex merupakan metode diagnosis
demam tifoid dengan tingkat sensitifitas dan spesifisitas
yang lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan widal.
Pemeriksaan tersebut lebih cepat, mudah, sederhana dan
akurat untuk digunakan dalam penegakan diagnosis demam
tifoid (Rahayu, 2013).
12) Pemeriksaan kuman secara molekuler
Pendeteksian DNA (asam nukleat) gen flagellin bakteri
Salmonella typhi dalam darah dengan teknik hibridisasi asam
nukleat atau amplifikasi DNA dengan cara polymerase chain
reaction (PCR) melalui identifikasi antigen Vi yang spesifik
untuk Salmonella typhi merupan cara paling akurat untuk
diagnosis demam tifoid (Liana, 2015).
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
28
2. Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Demam Tifoid
Pada Anak
Demam tifoid adalah suatu penyakit infeksi oleh bakteri
Salmonella typhi yang bersifat endemik yang termasuk dalam penyakit
menular (Cahyono, 2010).
Demam typhoid salah satu penyebab kematian utama di dunia
yang ditandai dengan demam salah satunya demam typhoid, dengan
angkakematian sebesar 12,6 juta kasus dan diperkirakan terjadi
600.000 kematian tiap tahunnya. Abro, 2009 mengatakan hampir 80%
dari kasus tersebut terjadi di Asia. Nasrudin, 2007 mengatakan
kejadian demam typhoid di Indonesia sekitar 1100 kasus per 100.000
penduduk pertahunnya dengan angka kematian 3,1-10,4%.
Balitbangkes, 2008.
Menurut Departemen Kesehatan RI penyakit ini menduduki urutan
kedua sebagai penyebab kematian pada kelompok umur 5-14 tahun di
daerah perkotaan dan prevalensi penyakit ini di Kalimantan Selatan
masih cukup tinggi yaitu sebesar 1,95% (Arifin, 2009).
Dalam hal pencegahan tertular demam tifoid pada anak, sangat
dibutuhkan partisipasi orang tua dalam menjaga perilaku dan
kebiasaan anak. Tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain adalah pekerjaan, pengalaman, pendidikan,
sosial ekonomi, dan keterdapatan informasi.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
29
Pengetahuan merupakan hasil tahu manusia, yang sekedar
menjawab pertanyaan apa sesuatu itu. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pengetahuan antara lain; pengalaman, tingkat
pendidikan yang luas, keyakinan tanpa adanya pembuktian, fasilitas
(televisi, radio, majalah, koran, buku), penghasilan, dan sosial budaya
(Notoatmodjo, 2011).
Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang
berasal dari berbagai macam sumber, misalnya media massa,
elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat
dekat dan sebagainya. Pengetahuan ini dapat membantu keyakinan
tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan tersebut
(Kismoyo cit Afriyanti, 2011).
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
30
Menurut Notoatmojo (2012) tingkat pengetahuan merupakan
domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang.
Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam
tingkatan yaitu :
1. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu materi yang telah di
pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat
ini adalah mangingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan
seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah
diterima. Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
pengetahuan yang paling rendah.
2. Memahami
Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
3. Aplikasi (aplication)
Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya)
4. Analisis (analysis)
Suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
31
5. Sintesis (syntesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
6. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
Menurut Notoatmodjo (2010) ada beberapa proses yang terjadi
untuk memperoleh pengetahuan antara lain; awarenes (kesadaran),
dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih
dahulu terhadap stimulasi (obyek), interes (tertarik) terhadap stimulus
atau obyek tersebut, evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik
dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Trial (mencoba) dimana
subyek sudah mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dikehendaki oleh stimulus, dan adopsi (meniru) dimana subyek
berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya
terhadap stimulus.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Amarilla Riandita (2012)
di RSUP Dr. Kariadi Semarang, menunjukkan bahwa sebagian
responden memiliki tingkat pengetahuan rendah (52%), selanjutnya
adalah pengetahuan tinggi (25%), dan paling sedikit adalah
pengetahuan sedang (23%).
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
32
Hasil penelitian Sugihartiningsih (2012) di Desa Bakalan
Banjarsari Surakarta diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang
merawat demam anak usia 4-6 tahun dapat dikategorikan sebagai
berikut: baik 9 responden (29%), cukup 19 responden (61,3%), dan
kurang 3 responden (9,7%). Dapat digambarkan bahwa lebih dari 50%
ibu yang tidak memiliki pengetahuan perawatan demam anak usia 4-6
tahun secara penuh atau kategori baik.
3. Gambaran Penatalaksanaan Demam Tifod Pada Anak Dengan
Teknik Kompres Hangat
Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan antara produksi dan
pengeluaran panas dari tubuh, yang diukur dalam unit panas yang
disebut derajat. Ada dua jenis suhu tubuh yaitu suhu inti dan suhu
permukaan. Suhu inti merupakan suhu tubuh jaringan bagian dalam
seperti rongga abdomen dan suhu permukaan merupakan suhu pada
kulit, jaringan subkutan, dan lemak. Tubuh akan terus menerus
menghasilkan panas sebagai produk hasil metabolisme. Panas akan
keluar dari tubuh melalui proses radiasi, konduksi, konveksi, dan
evaporasi (Kozier, 2010).
Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh mengalami
peningkatan melebihi suhu tubuh normal diatas 37,5°C pada
temperatur aksila.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
33
Peningkatan suhu tubuh ini pula sebagai respon terhadap infeksi atau
peradangan, dimana demam sering menjadi alasan mengapa orang tua
membawa anaknya ke pelayanan kesehatan (Sodikin, 2012).
Demam merupakan salah satu tanda gejala klinik pada pasien
yang menderita demam demam thypoid. Demam thypoidadalah salah
satu penyakit menular yang disebabkan oleh salmonella typhi.
Demam typhoid banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat kita,
baik di perkotaan maupun pedesaaan. Dan demam typhoid masih
merupakan masalah kesehatan penting di negara berkembang
(Saraswati, 2010).
Seringnya demam terjadi pada berbagai penyakit, banyak orang
tua yang langsung memberikan obat penurun panas saat anak mereka
demam. Hal ini kemungkinan disebabkan karena kemudahan mencari
obat penurun panas, atau mereka berpikir lebih praktis bila
dubandingkan dengan cara-cara yang lain, seperti memberikan
kompres hangat (Rahayuningsih, 2011).
a. Pengertian Kompres Hangat
Dalam penatalaksaan demam pada anak-anak dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu dengan farmakologi dan nonfarmakologi.
Penanganan demam pada anak nonfarmakologis dapat dilakukan
dengan kompres hangat.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
34
Kompres hangat adalah melapisi permukaan kulit dengan handuk
yang telah dibasahi air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentusehingga dapat memberikan rasa nyaman dan menurunkan
suhu tubuh. Tindakan kompres hangat merupakan tindakan yang
cukup efektif dalam menurunkan demam (Mohamad, 2012).
b. Mengukur Suhu Tubuh
Mengukur suhu tubuh secar akurat ketika anak demam
sangatlah penting, karena suhu tubuh dapat digunakan untuk
mengetahui penyebab demam dan penanganan selanjutnya. Mengukur
suhu tubuh dapat dilakukan melalui mulut, ketiak, dan rectal
menggunakan thermometer.
c. Cara Mengatasi Demam
Demam atau suhu tubuh yang tinggi dapat diturunkan dengan
berbagai cara. Cara yang paling sering digunakan adalah meminum
obat penurun demam seperti Paracetamol ataupun Ibuprofen. Selain
itu adalah dengan mengobati penyebab demam, dan apabila ternyata
demamnya karena infeksi oleh bakteri maka diberikan antibiotik untuk
membunuh bakteri.
Tetapi obat- obatan saja tidak cukup, sehingga perlu dilakukan
kompres untuk membantu menurunkan suhu tubuh saat demam
(asmadi 2008 dalam ayu 2015).
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
35
Menurut Purwanti dan Ambarwati, (2008) cara mengatasi demam
yaitu sebagai berikut :
1.) Minum banyak, karena demam dapat menimbulkan dehidrasi
2.) Kompres anak dengan air hangat. Akibatnya suhu tubuh anak
bukannya turun, melainkan tambah panas. Sebaiknya kompres
dilakukan ketika: anak merasa uncomfortable, suhu mencapai
40C, pernah kejang demam/keluarga dekat pernah menderita
kejang demam atau anak muntah-muntah sehingga obat tidak bisa
masuk.
3.) Beri obat penurun panas, acetaminophen atau paracetamol seperti
tempra, panadol, atau paracetol, tylenol, sesuai dosis. Kapan obat
penurun panas diberikan? Bila suhu di atas 38.5°C, atau bila anak
uncomfortable. Sebaiknya jangan berikan obat demam apabila
panasnya tidak terlalu tinggi (dibawah 38.5°C).
d. Macan-macam Kompres
Menurut Djuwariyah, 2011 ada beberapa teknik dalam memberikan
kompres dalam upaya menurunkan suhu tubuh antara lain kompres
hangat basah, kompres hangat kering (buli-buli), kompres dingin basah,
kompres dingin kering (kirbat es), kompres plester.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
36
e. Manfaat Kompres Hangat
Menurut Purwanti dan Ambarwati, (2008) kompres hangat dapat
menimbulkan beberapa efek fisiologis seperti : menurunkan suhu tubuh,
memberikan rasa nyaman, mengurangi nyeri, memperlancar aliran
darah, dan mengurangi kejang otot.
f. Pengaruh Kompres Hangat
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah
ke bagian yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki
peredaran daerah di dalam jaringan tersebut. Pada otot, panas memiliki
efek menurunkan ketegangan, meningkatkan sel darah putih secara total
dan fenomena reaksi peradangan serta adanya dilatasi pembuluh darah
yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah serta peningkatan
tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 didalam darah akan meningkat
sedangkan PH darah akan mengalami penurunan.
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap
sel epitel, menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi
kelepuhan. Kompres hangat diberikan satu jam atau lebih (Nurwahyuni,
2009 dalam Mohamad, 2013).
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
37
g. Area-area Kompres Hangat
Kompres hangat dapat dilakukan pada bagian tuhun mana saja
sperti dahi, punggung, dada, axilla atau lipat paha. Menurut Crowin
(2002) dalam Ayu (2015), menyebutkan bahwa pemberian kompres
hangat pada daerah aksila (ketiak) lebih efektif karena pada daerah
tersebut banyak terdapat pembuluh darah besar dan banyak terdapat
kelenjar keringat apokrin yang mempunyai banyak vaskuler sehingga
akan memperluas daerah yang mengalami vasodilatasi yang akan
memungkinkan percepatan perpindahan panas dari dalam tubuh ke kulit
hingga delapan kali lipat lebih banyak.
h. Indikasi Kompres Hangat
1) Klien hipertermi (suhu tubuh yang tinggi).
2) Klien dengan perut kembung.
3) Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang
persendian.
4) Sepasme otot.
5) adanya abses.
6) hematoma.
i. Kontra Indikasi
1) Trauma 12-24 jam pertama
2) Perdarahan/edema
3) Gangguan vascular
4) Pleuritis
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
38
j. Prinsip Pemberian Kompres Hangat
Pemberian kompres hangat pada aksila sebagai daerah dengan
letak pembuluh darah besar merupakan upaya memberikan rangsangan
pada area preoptik hipotalamus agar menurunkan suhu tubuh.sinyal
hangat yang dibawa oleh darah ini menuju hipotalamus akan
merangsang area preoptik mengakibatkan pengeluaran sinyal oleh
sistem efektor. Sinyal ini akan menyebabkan terjadinya pengeluaran
panas tubuh yang lebih banyak melalui dua mekanisme yaitu dilatasi
pembuluh darah perifer dan berkeringat (Potter dan Perri, 2005).
Kompres air hangat sangat dianjurkan untuk mengatasi demam.
Tindakan ini bermanfaat untuk melebarkan pembuluh darah dan
mempercepat pertukaran panas antara tubuh dengan lingkungan, serta
menurunkan suhu tubuh pada bagian perifer. Intervensi pemberian
kompres hangat dalam menangani demam dapat dilakukan pada
beberapa area permukaan tubuh yaitu di daerah temporal/frontal (dahi),
axilla (ketiak), servikal (leher), dan inguinal (lipatan paha)
(stikes.wdh.ac.id dperoleh pada tanggal 17 juli 2018).
k. Pemberian Kompres Hangat
Pada studi kasus ini sebelum dilakukan pemberian kompres hangat
pada anak terlebih dahulu dilakukan pengukuran suhu tubuh
menggunakan termometer. Kemudian dilakukan pemberian kompres
hangat dengan suhu 37°C selama 15 menit dengan metode kompres
hangat basah.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
39
Kemudian, setelah dilaukan tindakan kompres hangat, ukur kembali
suhu tubuh untuk mengetahuai apakah terdapat penurunan suhu tubuh
pada anak.
l. Prosedur Pemberian Kompres Hangat
1) Tahap pra interaksi
a) Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada,
b) Mencuci tangan,
c) Menyiapkan alat yang dibutuhkan.
2) Tahap Orientasi
a) Berikansalam, perkenalkan diri, dan identifikasi pasien dengan
memeriksa identitas pasien secara cermat,
b) Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan pada
keluarga,
3) Tahap Kerja
a) Beri tahu pasien bahwa tindakan akan segera dimulai,
b) Dekatkan alat-alat ke sisi tempat tidur,
c) Ukur dan catat suhu tubuh anak sebelum dilakukan tindakan
kompres air hangat pada lembar observasi
d) Letakan perlak diatas tempat tidur tidurkan anak diatasnya,
e) Atur posisi pasien sehingga merasakan aman dan nyaman,
f) Buka pakaian pada tempat yang akan dikompres (axilla & lipat
paha),
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
40
g) Celupkan walsap atau kain dalam air hangat, peras hingga waslap
lembab,
h) Letakan waslap pada axilla selama 30 detik ulangi sampai 10
menit , kemudian kompres pada bagian lipat paha selama 30 detik
ulangi sampai 5 menit,
i) Hentikan prosedur sesuai waktu yang telah ditentukan, atau
apabila terdapat tanda iritasi pada kulit sebelum batas waktu yang
ditentukan,
j) Ukur kembali suhu setelah dilakukan tindakan kompres air hangat
selesai dilakukan kemudian catat pada lembar observasi
k) Pakainkan anak baju yang tipis dan mudah menyerap keringat,
l) Rapikan pasien ke posisi semula,
m) Beri tahu bahwa tindakan sudah selesai.
4) Tahap Terminasi
a) Bereskan alat-alat yang telah digunakan dan lepas sarung tangan,
b) Kaji respon pasien (respon subjektif dan objektif),
c) Berikan reinforce
d) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan ment positif
pada pasien,
e) Buat kontrak pertemuan selanjutnya,
f) Berpamitan dengan pasien.
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
41
Hasil penelitian Fatmawati Mohamad (2012) dengan judul
perbedaan efektifitas kompres hangat dalam menurunkan demam pada
pasien tifoid abdominalis di RSUD Prof. Dr. H. Aloe Saboe Kota
Gorontalo tahun 2012 mendapatkan hasil p<0,05 yang menunjukan
tindakan kompres air hangat efektif dalam menurunkan demam pada
anak dengan penurunan mencapai 1°C.
Demikian pula penelitian yang dilakukan oleh Ramdani (2014)
dengan judul perbandingan efektifitas kompres hangat dan kompres
plester dalam menurunkan suhu tubuh pada bayi umur 0-1 tahun yang
mengalami demam di Puskesmas Bergas Semarang tahun 2014
menunjukkan rata-rata penurunan kompres air hangat sebesar 1,06°C,
sedangkan kompres plester sebesar 0,64°C. Hal ini menunjukan
kompres air hangat lebih efektif dibandingkan kompres plester.
Hasil penelitian Djuwariyah (2010), di Ruang Kanthil Rumah
Sakit Umum Daerah Banyumas diketahui bahwa rata-rata penurunan
suhu tubuh sebelum diberikan kompres air hangat adalah 38,39 terjadi
penurunan setelah diberikan kompres air hangat yaitu menjadi 37,68
(dengan selisih sebesar 0,71).
m. Kerangka Teori
Bagan 2.1 Kerangka Teori
Demam Tifod 1. Pengetahuan ibu
2. Teknik Kompres Hangat
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018
42
n. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah formulasi atau simplikasi dari kerangka
teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut. Oleh karena itu
kerangka konsep ini terdiri dari variabel-variabel serta hubungan variabel
yang satu dengan yang lain. Dengan adanya kerangka konsep akan
mengarahkan kita untuk menganalisis hasil penelitian (Notoatmodjo,
2010).
Bagan 2.2 Kerangka Konsep
Demam Tifoid :
1. Pengetahuan Ibu
2. Teknik Kompres Hangat
Gambaran Pengetahuan Ibu..., ARIS NURSIHAB, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018