bab ii tinjauan pustaka a. kajian teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang...

55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Belajar Belajar adalah merupakan kegiatan sehari-hari. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks itu telah lama menjadi objek penelitian ilmuwan. Karena kompleksnya masalah belajar, banyak sekali teori yang berusaha untuk menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi (Miarso, 2004:550).Meskipun banyak teori belajar, namun ada kesamaan umum dalam mendefinisikan belajar. Empat rujukan yang terkandung dalam definisi belajar adalah: a) adanya perubahan atau kemampuan baru; b) perubahan atau kemampuan baru itu tidak berlangsung sesaat, tetapi menetap dan dapat disimpan (permanen); c) perubahan atau kemampuan baru tidak hanya timbul karena adanya usaha; dan d) perubahan atau kemampuan baru tidak hanya timbul karena faktor pertumbuhan (Miarso, 2004:550-551). Para guru perancang pembelajaran dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih teori belajar yang relevan dan tepat untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan. Galloway dalam Sukamto (1997:27) mmmengemukakan pendapat yang sama yaitu belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,

Upload: dokhanh

Post on 17-Sep-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Belajar

Belajar adalah merupakan kegiatan sehari-hari. Belajar adalah suatu proses

yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup,

kegiatan belajar yang berupa perilaku kompleks itu telah lama menjadi objek

penelitian ilmuwan. Karena kompleksnya masalah belajar, banyak sekali teori

yang berusaha untuk menjelaskan bagaimana proses belajar itu terjadi (Miarso,

2004:550).Meskipun banyak teori belajar, namun ada kesamaan umum dalam

mendefinisikan belajar. Empat rujukan yang terkandung dalam definisi belajar

adalah: a) adanya perubahan atau kemampuan baru; b) perubahan atau

kemampuan baru itu tidak berlangsung sesaat, tetapi menetap dan dapat disimpan

(permanen); c) perubahan atau kemampuan baru tidak hanya timbul karena

adanya usaha; dan d) perubahan atau kemampuan baru tidak hanya timbul karena

faktor pertumbuhan (Miarso, 2004:550-551). Para guru perancang pembelajaran

dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih

teori belajar yang relevan dan tepat untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran

yang akan dikembangkan.

Galloway dalam Sukamto (1997:27) mmmengemukakan pendapat yang sama

yaitu belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi,

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

pengolahan informasi, emosi dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-

pengalaman sebelumnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang merupakan pola

baru dari reaksi berupa kepandaian, kecakapan, sikap, kebiasaan atau suatu

pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan antara stimulus

dengan unsur di luar individudan potensi yang dimiliki oleh individu itu sendiri.

2. Teori Belajar Kognitivisme

a. Teori Belajar Ausubel

Ausubel berpendapat pembelajaran haruslah bermakna. Pembelajaran

bermakna dapat diartikan sebagai suatu proses mengkaitkan informasi baru pada

konsep-konsepyang relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang.

Ausubel menyatakan bahwa belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua dimensi.

Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran

disajikan pada siswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua

menyangkut cara siswa mengkaitkan informasi dengan struktur kognitif yang

dimiliki oleh siswa. Bermakna disini adalah apabila siswa mampu mengkaitkan

informasi baru ke dalam konsep yang relevan pada struktur kognitif yang ada

sebelumnya (Dahar, 1989).

Tiga kondisi yang diperlukan dalam belajar bermakna yaitu: 1) materi yang

harus dipelajari oleh siswa harus konseptual, jelas dan disajikan dengan bahasa

dan contoh-contoh yang dapat diterima sesuai deangan pengetahuansiswa

sebelumnya; 2) siswa harus memiliki pengetahuan yang relevan dengan

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pengetahuan yang akan diperoleh; 3) siswa harus memilih cara belajar penuh arti.

Satu syarat terakhir guru hanya memiliki kontrol secara tidak langsung yaitu

memotivasi siswa untuk belajar dengan mencoba memasukkan makna-makna

baru ke dalam pengetahuan mereka, bukan hanya sekedar menghafal definisi

konsep. Gagasan yang relevan dalam hal ini harus memperhakat pengalaman,

tingkat perkembangan, intelegensia dan usia anak.

b. Teori Belajar Gagne

Gagne dalam Indrawati (2001:35) menyatakan hasil-hasil belajar yang

diharapkan dapat tercapai bila dalam pembelajaran kondisi internal dan eksternal

yang diciptakan oleh guru berhasil. Kondisi internal berupa pernyataan-

pernyataan internal siswa dan proses kognitif, hasil belajar yang diharapkan

adalah informasi verbal, keterampilan intelektual, keterampilan motorik, sikap

dan teknik kognitif.Guru harus mengetahui struktur kognitif anak dan teknik

untuk memproses informasi baru dalam kondisi interna. Sebaliknya dalam kondisi

eksternal, tujuan belajar harus jelas dan materi baru disajikan secara bermakna

sehingga siswa dapat memprosesnya. Ketrampilan intelektual memungkinkan

seseorang berinteraksi dengan lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol

atau gagasan-gagasan. Ketrampilan motorik adalah kemampuan untuk

memperagakan kegiatan-kegiatan fisik dan keterampilan intelektual (Dahar, 1989)

c. Teori Belajar Piaget

Piaget dalam Dahar (1989:152) memandang bahwa perkembangan kognitif

sebagai suatu proses ketika anak secara aktif membangun sistem makna dan

pemahaman realitas melalui pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

mereka. Pemikiran Piaget tentang rekontruksi pengetahuan individu adalah proses

belajar sebenarnya terdiri dari tiga tahapan, yaitu asimilasi, akomodasi dan

keseimbangan kognitif. Asimilasi adalah proses penyatuan (pengintegrasian)

informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam benak siswa.

Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif ke dalam situasi baru. Sedangkan

keseimbangan kognitif adalah penyesuaian berkesinambungan antara asimilasi

dan akomodasi.

Menurut Piaget, paling sedikit ada empat faktor utama yang mempengaruhi

perkembangan kognitif anak, yaitu: (1) perkembangan organik dan perkembangan

fisik; (2) latihan dan pengalaman; (3) interaksi sosial dan transmisi; (4) ekuilibrasi

dan mekanismeny. Faktor yang paling penting dari keempatnya adalah faktor

ekuilibrasi dan mekanismenya, dalam proses ini anak senantiasa dituntut untuk

mengembangkan pemikiran dan pengetahuannya (Suparno, 2001). Menurut

Piaget, setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan intelektual

sebagai berikut:

1) Periode sensori motor (0-2 tahun)

Pada periode ini anak mengatur alamnya dengan indra-indranya (sensori) dan

tindakan-tindakannya (motor). Konsep-konsep yang tidak ada pada waktu

lahir seperti konsep-konsep ruang, waktu, berkembang dan tercermin ke

dalam pola-pola perilaku anak.

2) Periode pra-operasional (2-7 tahun)

Periode ini disebut pra-operasional, karena pada umur ini anak belum mampu

melaksanakan operasi-operasi mental.anak pada tingkat pra-operasional tidak

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

dapat berpikir reversible, mempunyai sifat egosentris yaitu sulit untuk

menerima pandapat orang lain serta lebih menfokuskan diri pada aspek status

tentang suatu peristiwa daripada transformasi dari suatu keadaan kepada

keadaan lain.

3) Periode operasional konkret (7-11 tahun)

Periode ini merupakan permulaan proses berfikir rasional yang berarti anak

memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-

masalah konkret. Bila menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan

persepsi, anak dalam periode ini memilih pengambilan keputusan secara

logis.

4) Periode operasional formal (lebih dari 11 tahun)

Pada periode ini anak akan dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya

untuk membantu operasi-operasi yang lebih kompleks dan mempunyai

kemampuan untuk berfikir abstrak.

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa kemampuan yang harus dimiliki

oleh siswa yang dapat mencerminkan pengawasan konsep IPA adalah meliputi

kemampuan intelektual, mengklasifikasi, menghubungkan, menganalisis dan

menerapkan konsep yang diajarkan untuk memecahkan masalah, soal, atau

kejadian.

Siswa SMA atau yang sederajatnya menurut Piaget masuk ke dalam

perkembangan kognitif pada tahap operasional formal karena berada pada rentang

umur 11 atau 12 sampai 18 tahun. Usia 11-18 tahun anak telah dapat dikatakan

menginjak usia remaja. Tahap operasional formal merupakan tahap terakhir dalam

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

perkembangan kognitif Piaget. Anak pada tahap operasional formal telah mampu

berpikir secara logis, berpikir teoritis formal berdasarkan preposisi-preposisi dan

hipotesis, serta dapat mengambil keputusan lepas dari yang diamati saat itu. Anak

dapat berpikir abstrak dan dapat berpikir tidak hanya terikat oleh tempat dan

waktu tetapi dapat pula berpikir mengenai sesuatu yang akan datang karena

mampu berhipotesis (Suparno, 2001:26)

d. Teori Belajar Jerome Bruner

Teori belajar Jerome Bruner menekankan bahwa dalam belajar yang

terpenting adalah cara-cara bagaimana orang memilih, mempertahankan dan

mentranformasikan informasi secara aktif. Lebih jauh Bruner mengemukakan

bahwaoses itu belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung dalam waktu

bersamaan. Ketiga proses itu adalah: (1) Memperoleh informasi baru, (2)

Tranformasi informasi, dan (3) menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.

Menurut Bruner dalam Ratna Wilis Dahar (1989:106) dikatakan bahwa: “We

teach a subject not to produce little living libraries on that rather to get a student

to think mathematicallyfor himself, to consider matters as an historian does, to

take part in the process of knowledge-getting. Knowing is a process, not a

product”.

Ungkapan itu dapat dijabarkan: Dalam mengajarkan sains misalnya, kita

bukan akan mengahsilkan catatan-catatan tentang sains melainkan kita ingin

mengarahkan siswa agar berfikir secara matematis, berperan dalam proses

perolehan pengetahua. Mengetahui itu suatu proses, bukan suatu produk. Lebih

lanjut Bruner mengungkapkan bahwa belajar bermakna hanya dapat terjadi

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

melalui belajar penemuan. Pengetahuan yang diperoleh melalui belajar penemuan

akan bertahan lama dan mempunyai efek transfer lebih baik. Belajar penemuan

meningkatkan penalaran dan kemampuan fikir secara beas dan melatih

ketrampilant kognitif untuk menemukan dan memecahkan masalah.

3. Proses Belajar Mengajar Biologi

Proses dalam pengertian disini merupakan interaksi semua komponen atau

unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama lainnya saling

berhubungan (inter independent) dalam ikatan untuk mencapai tujuan (Usman,

2000: 5).Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri

individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya. Hal ini

sesuai dengan yang diutarakan Burton bahwa seseorang setelah mengalami proses

belajar akan mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuannya,

keterampilannya, maupun aspek sikapnya. Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa,

dari tidak mengerti menjadi mengerti. (dalam Usman, 2000: 5).

Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggungjawab

moral yang cukup berat. Mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam

kegiatan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan

anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.Proses belajar

mengajar merupakan suatu inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan

guru sebagai pemegangn peran utama. Proses belajar mengajar merupakan suatu

proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi eduaktif untuk mencapai

tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar yang

sedang dilaksanakan (Usman, 2000: 4).

4. Metode Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning)

Pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang ditempuh oleh guru dan

siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional

tertentu (Sagala, 2009: 69).Menurut Muhibin Syah (2004: 139) pendekatan

pembelajaran didefinisikan sebagai segala cara atau seperangkat langkah

operasional yang direkayasa untuk memecahkan atau mencapai tujuan belajar

dalam menunjang efektifitas dan efisensi proses pembelajaran.Contextual

Teaching and Learning (CTL) disebut juga pembelajaran kontekstual merupakan

suatu pendekatan yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara

penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya

dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa dapat menerapkannya

dalam kehidupan nyata (Sanjaya, 2008: 109).

Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru

mengkaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa dan

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya denga

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga dan

masyarakat (Wenno, 2008: 12).Hanafiah dan Cucu S. (2009: 67) mendefinisikan

CTL sebagai suatu proses pembelajaran holistik yang bertujuan untuk

membelajarkan siswa dalam memahami bahan ajar secara bermakna (meaningfull)

yang dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata, baik berkaitan dengan

lingkungan pribadi, agama, sosial, ekonomi, maupun kultural.Menurut Johnson

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

(2007: 35) Pembelajaran dan pengajaran kontekstual melibatkan para siswa dalam

aktivitas penting yang membantu pelajaran akademis dengan konteks

kehidupanre nyata yang mereka hadapi sehingga menemukan makna atas apa

yang dipelajari.

Berdasarkan pengertian di atas, ada tiga konsep pembelajaran kontekstual.

Pertama, CTL metenekankan pada keterlibatan siswa untuk mencari dan

menemukan materi melalui pengalaman secara langsung. Kedua, CTL

mendorong siswa menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan

situasi kehidupan nyata. Ketiga, CTL mendorong siswa menerapkan materi yang

dipelajari dalam kehidupan nyata (Sanjaya, 2008: 109-110).Pembelajaran

menggunakan model Contekstual Teaching Learning (CTL) pada materi sistem

peredaran darah manusia dapat dilakukan pada siswa SMA karena sudah memiliki

kemamppuan kognitif secara simultan maupun berurutan. Inkuiri bebas

termodifikasi dan Inkuiri terbimbing merupakan metode yang dapat diterapkan

untuk membantu model CTL. Pertimbngannya adalah siswa SMA (usia 15-18

tahun) sudah dapat melakukan analisis dan berpikir abstrak dan logis dengan

menggunakan pola pikir, mengkaitkan konsep-konsep serta bekerja secara

sistematis dan efektif serta dapat memadukan antara faktor internal dan eksternal.

a. Karakteistik dalam CTL

CTL memiliki beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan oleh guru dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.Menurut Sanjaya (2008:110) terdapat lima

karakteristik dalam CTL yaitu:1)Pembelajaran harus memperhatikan pengetahuan

yang sudah dimiliki oleh peserta didik.2)Belajar dalam rangka memperoleh dan

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

menambah pengetahuan baru dengan cara deduktif yaitu pembelajaran dimulai

dengan mempelajari secara keseluruhan menuju ke bagian-bagian

khusus.3)Pembelajaran harus ditekankan pada pemahaman siswa.4)Pengetahuan

dan pengalaman yang diperoleh harus diaplikasikan dalam kehidupan

siswa.5)Adanya refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan.

b. Prinsip dalam CTL

Pembelajaran kontekstul memiliki 3 prinsip melandasi pelaksanaan proses

pembelajaran.Menurut Johnson (2007:69-85) ketiga prinsip tersebut antara lain

kesaling-bergantungan/intedependensi (prinsip ini mengajak para pendidik untuk

mengenali keterkaitan mereka dan bekerja sama dengan pendidik lain,peserta

didik,masyarakat,dan lingkungannya).Prinsip perbedaan/diferensiasi (mendorong

peserta didik menghasilkan keberagaman,perbedaan,dan keunikan).Prinsip

pengaturan diri (proses pembelajaran diatur,dipertahankan,dan disadari oleh

peserta didik sendiri dalam rangka mengeluarkan seluruh potensinya).

c. Komponen dalam CTL

Menurut Sanjaya (2008:118-123) pembelajaran CTL mempuyai tujuh

komponen yaitu:konstruktivisme (constructivism),menemukan (inquiri),bertanya

(questioning),masyarakat belajar (learning community),pemodelan

(modeling),refleksi (reflection),dan penilaian yang sebenarnya (authentic

assesment).

1) Konstruktivisme (constructivism)

Konstruktivisme adalah teori belajar yang ,menyatakan bahwa pengetahuan

yang di bangun siswa sedikit demi sedikit dari pengalaman-pengalaman baru

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

melalui penemuan dan mentransformasikan informasi ke dalam situasi lain

secara kontekstual.Bukan sekedar menerima pengetahuan sebab siswa sebagai

pusat dalam pembelajaran. Pewmbelajaran konstruktivisme berfokus pada

proses menyusun arti, baik dari sudut pandang mereka sendiri atau dari interaksi

dengan orang lain. Untuk teori belajar konstruktivisme dibedakan dua bentuk,

yaitu konstruktivisme individu dan konstruktivisme sosial.

Konstruktivisme Individu fokus pada “inner psikologi” manusia, yaitu

mengartikan sesuatu dengan menggunakan pengetahuan dan keyakinan secara

individu. Pengetahuan bukan cerminan dari luar walaupun pengalaman

mempengaruhi pemikiran dan pemikiran mempengaruhi pengetahuan.

Pengetahuan disusun dengan mentranformasikan, mengorganisasikan dan

mereorganisasikan pengetahuan sebelumnya. Sedangkan untuk konstruktivisme

sosial, Vygotsky meyakini bahwa interaksi sosial, unsur-unsur budaya dan

aktivitasnya adalah yang membentuk pengembangan dan pembelajaran individu,

atau dengan kata lain, pengetahuan disusun berdasarkan interaksi sosial dalam

konteks sosial budayanya. Pengetahuan merefleksikan dunia luar yang disaring

dan dipengaruhi oleh budaya, bahasa, keyakinan dan interaksi antar sesama,

pengajaran klasikal dan role modelling (Salvin, 2008).

2) Menemukan (inquiri)

Inquiri berarti proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan

melalui proses berfikir secara sistematis.Proses inquiri terdiri atas merumuskan

masalah,mengajukan hipotesis,mengumpulkan data,menguji hipotesis,dan

membuat kesimpulan.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Bertanya (questioning)

Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap

individu.Guru dalam pembelajaran CTL tidak menyampaikan informasi begitu

saja tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri.Kegiatan bertanya

akan sangat berguna untuk menggali informasi tentang kemampuan siswa dalam

penguasaan materi,membangkitkan motivasi belajar,merangsang keingintahuan

siswa,memfokuskan siswa,dan membimbing siswa untuk menemukan dan

menyimpulkan materi.

4) Masyarakat belajar (learning community)

Konsep masyarakat belajar dalam CTL menyarankan agar hasil pembelajaran

diperoleh melalui kerja sama dengan orang lain.Kerja sama itu dapat dilakuan

dalam bentuk belajar kelompok baik formal maupun nonformal.Hasil belajar

dapat diperoleh dari hasil sharing tukar pengalaman tau informasi antar teman

maupun antar kelompok.

5) Pemodelan (modeling)

Pemodelan dapat diartikan bahwa proses pembelajaran dilakukan dengan

memperagakan sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa.Proses

memperagakan tidak hanya terbatas pada guru saja tetapi juga dapat

memanfaatkan siswa yang dianggap memiliki kemampuan.Proses memperagakan

juga dapat dilakukan dengan cara mendatangkan nara sumber dari luar yang dapat

membantu memahamkan siswa.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

6) Refleksi (reflection)

Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang

dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian atau peristiwa

pembelajaran yang telah dilalui. Refleksi dapat dilakukan dengan cara memberi

kesempatan di akhir pembelajaran pada siswa untuk mengingat kembali apa yang

telah dipelajari kemudian siswa diberi kebebasan menafsirkan dan menyimpulkan

pengalamannya sendiri.

7) Penilaian yang sebenarnya (authentic assement)

Penilaian yang sebenarnya merupakan proses yang dilakukan guru untuk

mengumpulkan informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan

siswa.Penilaian autentik dilakukan dengan cara terintegrasi dengan proses

pembelajaran.Penilaian dilakuakan secara terus-menerus selama kegiatan

pembelajaran berlangsung sehingga penekananya pada proses belajar bukan hasil

belajar.Peran guru dalam CTL adalah sebagai fasilitator untuk siswa menemukan

makna (pengetahuan).Setiap siswa memiliki potensi keinginan untuk menemukan

makna segala sesuatu yang dipelajari.Tugas utama pendidik adalah

memberdayakan potensi kodrati siswa untuk menemukan makna dari materi yang

diajarkan.Setiap materi yang disajikan mempunyai makna dengan kualitas yang

beragam.Makna yang berkualitas adalah makna konstektual yaitu dengan

menghubungkan materi ajar dengan lingkungan personal dan sosial (Johnson,

2007:_20).

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

5. Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry Approach)

Pendekatan Inkuiri Terbimbing adalah pendekatan inkuiri saat guru

membimbing siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan

mengarahkan kepada suatu diskusi. Gurupun mempunyai peran aktif dalam

menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri

terbimbing digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan

pendekatan inkuiri . Dengan pendekatan ini, siswa belajar lebih berorientasi

kepada bimbingan dan petunjuk dari guru, sehingga ia mampu memahami

konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan itu, siswa akan dihadapkan kepada

tugas-tugas yng relevan untuk diselesaikan, baik melalui diskusi kelompok

maupun individual, agar bisa menyelesaikan masalah dan menarik suatu

kesimpulan secara mandiri.Pada dasarnya, selama proses belajar, siswa akan

memperoleh pedoman sesuai dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru

banyak memberikan bimbingan. Kemudian pada tahap-tahap berikutnya

bimbingan tersebut dikurangi sehingga siswa mampu melakukan proses inkuiri

secara mandiri.Bimbingan yang diberikan dapat berupa pertanyaan-pertanyaan

dan diskusi multiarah yang menggiring siswa agar bisa memahami konsep

pelajaran matematika. Selain itu, bimbingan dapat pula diberikan melalui lembar

kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar, guru harus

memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru sanggup memberikan petunjuk-

petunjuk kepada siswa.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a) Strategi Pembelajaran Guided Inquiry

Ada berbagai macam metode mengajar yang baik, namun tidak ada satu

metode mengajar yang baik untuk semua pengajaran, Suatu strategi pembelajaran

akan berjalan efektif dalam mencapai tujuan tergantung pada kondisi masing-

masing unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar secara

faktual.Kemampuan siswa, kemampuan guru, sifat materi, sumber belajar, media

pengajaran, faktor logistik, tujuan yang ingin dicapai, adalah unsur-unsur

pengajaran yang berbeda-beda di setiap tempat dan waktu (Gulo, 2002).Standar

kompetensi yang dikembangkan dalam kurikulum berbasis kompetensi,

merupakan standar minimal pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang harus

dicapai dan mampu dilakukan oleh siswa pada setiap tingkatan dalam suatu mata

pelajaran.Sedangkan standar kompetensi dalam bidang Biologi pada jenjang SMA

ditekankan pada kemampuan bekerja ilmiah, dan kemampuan memahami konsep-

konsep sains serta kemampuan dalam menerapkannya dalam kehidupan (Amri,

2010).

Dengan mengimplementasikan Guided Inquiry, ada bebarapa kriteria sasaran

belajar yang dapat dicapai oleh guru biologi sebagian bagian dari sains (IPA)

menyediakan berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses

sains.Oleh karena itu, pembelajaran biologi harus mengutamakan keterlibatan

penngalaman langsung sehingga dapat mengembangkan sejumlah ketrampilan

proses seperti melakukan observasi, menyusun hipotesis, menggunakan bahan-

bahan dan peralatan secara tepat dan benar, mengajukan pertanyaan, menggolong-

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

golongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuannya.Dengan

kata lain, inkuiri sangat penting diterapkan dalam proses belajar mengajar, karena

dengan Guided Inquiry akan melibatkan peserta didik secara langsung dalam

proses pembelajaran, sehingga peserta didik akan lebih mempunyai ketrampilan

proses dan penguasaan konsep yang lebih baik (Amri, 2010).Hal itu diperkuat

juga oleh Michal Zion dalam jurnalnya menyatakan bahwa pembelajaran Guided

Inquiry menghasilkan peningkatan pemahaman konsep melalui mengajukan

pertanyaan, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data dan

mengkomunikasikan data.Selain itu, Guided Inquiry juga membuat siswa

melakukan aktivitas kognitif seperti ilmuan.

Pengembangan Guided Inquiry merupakan salah satu komponen penting dari

pendekatan pembelajaran kontekstual dan kontruk tivistik yang telah berkembang

pesat dalam proses pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini.Teori

kontruktivisme menegaskan bahwa siswa harus membangun pengetahuannya

sendiri.Dengan belajar melalui strategi pembelajaran inkuiri siswa akan terlibat

dalam proses membangun dan mereorganisasi struktur pengetahuannya melalui

penggabungan konsep-konsep yang sudah dimiliki sebelumnya dengan ide-ide

baru yang didapatkan (Trianto, 2007).Hasil belajar yang diperoleh siswa dapat

ditunjukkan dari perubahan tingkah laku siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.Rustaman (2002) menyatakan bahwa pandangan kontrutivisme

adalah keberhasilan belajar tergantung tidak hanya pada lingkungan atau kondisi

belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa.Pengetahuan yang dibangun oleh

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

seseorang bergantung pada pengalamannya dan hasil persepsi yang berbeda-

beda.Oleh karena itu, makna yang dihasilkan bisa berbeda pula.

Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang lebih

menekankan pada upaya guru untuk membuat kaitan antara materi pembelajaran

dengan situasi dunia nyata siswa serta mendorong siswa untuk menghubungkan

pengetahuan yang sudah dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupannya

sehari-hari.Oleh karena itu, pendekatan kontekstual sangat erat kaitannya dengan

inkuiri yang menekankan kegiatan pada proses belajar dengan melakukan

sehingga siswa tidak hanya belajar untuk sebanyak mungkin menghafal fakta dan

kosep yang sudah ada di buku-buku teks saja, melainkan terlibat dalam kegiatan

mempelajari proses pencarian dan penemuan fakta-fakta dan konsep-konsep

berdasarkan masalah-masalah kontekstual yang ada di sekitarnya.(Amri,

2010)Inquiry dalam bahasa Inggris yang berarti pertanyaan, pemeriksaan atau

penyidikan.Guided Inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang

melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan

menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat

merumuskan sendiri penyidikannya dan menemukan konsep dengan penuh rasa

percaya diri (Gulo, 2002).Strategi Guided Inquiry dalam sains adalah sesuatu

yang sangat manantang dan melahirkan interaksi antara siswa yakni sebelumnya

terhadap suatu bukti baru untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, melalui

proses dan metodeeksplorasiuntuk menguji gagasan-gagasan baru.Hal ini

melibatkan sikap-sikap untuk mencari penjelasan dan menghargai gagasan orang

lain, terbuka terhadap gagasan baru, berpikir kritis, jujur, kreatif, dan berpikir

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

lateral (Wenno, 2008).Guided Inquiry bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan intelektual seluruh potensi peserta didik termasuk pengembangan

emosional dan pengembangan ketrampilan.Pada hakikatnya, Guided Inquiry

merupakan suatu proses. Proses ini bermula darimerumuskan masalah,

mengembangkan hipotesis, mengumpulkan bukti, menguji hipotesis, dan menarik

kesimpulan sementara, menguji kesimpulan sementara supaya sampai pada

kesimpulan yang pada taraf tertentu diyakini oleh peserta didik yang

bersangkutan.(Gulo, 2002).Hampir senada dengan pernyataan gulo, menurut

Opara dalam jurnalnya mengatakan bahwa metode pembelajaran Guided Inquiry

memberikan efek yang signifikan tentang pemahaman siswa, selain itu juga

memberikan efek terhadap minat, sikap dan prestasi siswa.Pembelajaran Guided

Inquiry,siswa berkesempatan belajar dalam hal menginvestigasi masalah,

mengkonstruk pemahamannya dan mencari pemecahan masalah.Menurut Tessier

(2010) menyatakan bahwa penggunaan Guided Inquiry menghasilkan peningkatan

terhadap kualitas pembelajaran sains dan membuat siswa lebih tertarik dalam

pelajaran biologi.

Dilihat dari sudut pandang lain, Guided Inquiry terdiri dari banyak proses

belajar yang meliputi beberapa kegiatan ilmlah, diantaranya adalah :

1) Mengobservasi, yaitu suatu kegiatan mengamati obyek untuk mendapatkan

informasi yang sebanyak-banyaknya tentang obyek tersebut.

2) Merumuskan pertanyaan yang relevan, setelah mendapatkan banyak

informasi dari kegiatan observasi, kemudian muncullahpertanyaan yang

berhubungan untuk mendapat pengetahuan baru.

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3) Mengkaji literatur dari buku-buku atau sumber-sumber lain yang

relevan.Untuk mendapatkan jawaban sementara atas pertanyaan yang

dirumuskan maka perlu mengkaji sumber informasi yang mendukung dan

relevan.hasil kajian juga dapat dijadikan deduksi atau penguat/dasar untuk

melaksanakan percobaan.

4) Merencanakan penyelidikan, setelah mengumpulkan informasi sebagai dasar

yang kuat, kegiatan dilanjutkan dengan merencanakan penyelidikan dimana

rencana ini akan menjadi panduan dalam melaksanakan penyelidikan.

5) Mereview pengetahuan yang dimiliki, setelah mantap dalam perencanaan dan

dasar teori perlu mempersiapkan pengetahuan yang dimilikiuntuk persiapan

diri melaksanakan penyelidikan.

6) Melaksanakan penyelidikan menggunakan perencanaan yang telah disusun

menggunakan alat dan bahan yang tersedia untuk mendapatkan data yang

diinginkan.

7) Menganalisis dan menginterprentasikan data pengamatan hasil penyelidikan

kemudian membuat prediksi.

8) Menyusun laporan untuk mengkomunikasikan hasil atau kesimpulan.(Amri,

2010).

Pelaksanaan pembelajaran Guided Inquiry, Gulo(2002) menyatakan bahwa

kemampuan yang diperlukan untuk melaksanakan pembelajaran Guided Inquiry

adalah sebagai berikut:

1) Mengajukan pertanyaan atau permasalahan

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Kegiatan inkuiri dimulai ketika pertanyaan atau permasalahan diajukan.

Untuk meyakinkan bahwa pertanyaan sudah jelas, pertanyaan tersebut dituliskan

dipapan tulis, kemudian siswa diminta untuk merumuskan hipotesis.

(a) Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan atau solusi perma

salahan yang dapat diuji dengan data.Untuk memudahkan proses ini, guru

menanyakan kepada siswa gagasan mengenai hipotesis yang mungkin.Dari semua

gagasan yang ada, dipilih salah satu hipotesis yang relevan dengan

permasalahanyang diberikan.

(b) Mengumpulkan data

Hipotesis digunakan untuk menuntut proses mengumpulan data.Data yang

dihasilkan dapat berupa tabel, matrik, atau grafik.

(c) Analisis data

Siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan

menganalisis data yang telah diperoleh.Faktor penting dalam menguji hipotesis

adalah pemiiran “ benar atau salah “.Setelah memperoleh kesimpulan, dari data

percobaan, siswa dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan.Bila ternyata

hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses

inkuiri yang telah dilakukannya.

(d) Membuat kesimpulan

Langkah penutup dari pembelajaran inkuiri adalah membuat kesimpulan

sementara berdasarkan data yang diperoleh siswa. Pembelajaran akan lebih

bermakna jika siswa diberi kesempatan untuk tahu dan terlibat secara aktif dalam

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

menemukan konsep dari fakta-fakta yang dilihat dari lingkungan dengan

diberikan guru.Tahapan pembelajaran Guided Inquiry dikemukakan oleh Eggen

& Kauchak (1996) sebagai berikut :

Tabel 2.3 Tahapan Pembelajaran Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing).

Fase Perilaku Guru

1. Menyajikan

pertanyaan atau

masalah

Dalam kegiatan ini guru membimbing siswa

mengidentifikasi masalah yang ada dan

dituliskan dipapan tulis. Guru membagi siswa

dalam kelompok

2. Membuat hipotesis Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk berpendapat dan membimbing siswa

menentukan hipotesis yang relevan

3. Merancang Percobaan Guru memberikan kesempatan pada siswa

untuk menemukan dan mengurutkan langkah-

langkah yang sesuai dengan hipotesis yang

akan dilakukan

4. Melakukan

percobaan untuk

memperoleh

informasi

Guru membimbing siswa mendapat informasi

melalui percobaan

5. Mengumpulkan dan

menganalisis data

Guru memberi kesempatan pada tiap

kelompok untuk menyampaikan hasil

pengolahan data yang terrkumpul

6. Membuat kesimpulan Guru membimbing siswa dalam membuat

kesimpulan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tabel 2.4 Tahapan Pembelajaran menggunakan CTL yang dimodifikasi dengan Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing).

Fase CTL Perilaku Guru

1. Menyajikan pertanyaan atau masalah

bertanya (questioning)

Dalam kegiatan ini guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah yang ada dan dituliskan dipapan tulis. Guru membagi siswa dalam kelompok

2. Membuat hipotesis

menemukan (inquiri)

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk berpendapat dan membimbing siswa menentukan hipotesis yang relevan

3. Merancang Percobaan

masyarakat belajar (learning community)

Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan dan mengurutkan langkah-langkah yang sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan

4. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi

masyarakat belajar (learning community)

Guru membimbing siswa mendapat informasi melalui percobaan

5. Mengumpulkan dan menganalisis data

menemukan (inquiri)

Guru memberi kesempatan pada tiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terrkumpul

6. Membuat kesimpulan

menemukan (inquiri)

Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan

Menurut Amri (2010) pembelajaran dengan pendekatan Guided Inquiry

ditandai dengan beberapa ciri sebagai berikut: a) dalam kegiatan, inkuiri

menekankan ketrampilan proses, b) siswa mencari sendiri jawaban dari

permasalahan yang ada, c) siswa aktif dan antusias dalam memecahkan masalah

yang ada, d) masalah yang ditemukan ditemakan dan dipecahkan siswa, e) siswa

merumuskan hipotesis sebagai jawaban sementara atas permasalahan, f) siswa

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

merencanakan cara pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan

mengkaji literatur, g) siswa melakukan percobaan secara individu atau kelompok

untuk mendapatkan data yang digunakan dalam uji hipotesis, h) siswa mengolah

data hingga pada kesimpulan.

Berdasarkan ciri-ciri model pembelajaran Guided Inquiry diatas, guru

berusaha membimbing dan membiasakan siswa untuk terampil berpikir secara

logis, kritis dan analitis karena mereka mengalami keterlibatan secara mental

maupun secara fisik seperti terampil menggunakan alat, terampil untuk merangkai

peralatan percobaan dan sebagainya.

Sasaran utama kegiatan mengajar dengan strategi ini adalah: 1) keterlibatan

siswa secara maksimal dalam proses kegiatan belajar.Kegiatan belajar melibatkan

kegiatan mental intelektual dan social emosional, 2) keterarahan kegiatan secara

logis dan sistematis pada tujuan pengarahan, 3) mengembangkan sikap percaya

diri siswa tentang apa yang ditemukan dalam proses Guided Inquiry, 4) untuk

menyusun strategi yang terarah pada siswa agar dapat berinkuiri secara maksimal

sasaran yang perlu diperhatikan adalah kondisi-kondisi yang memungkinkan

siswa dalam memperoleh dan memproses informasi.Joyce mengemukakan

kondisi-kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya kegiatan Guided

Inquiry bagi siswa. Kondisi tersebut ialah: a) aspek sosial didalam kelas dan

suasana terbuka yang mengundang siswa berdiskusi.Hal ini menuntut adanya

Suasana bebas di dalam kelas, dimana tidak adanya tekanan pada siswa.Adanya

rasa takut atau rasa rendah diri, atau rasa malu dan sebagainya, baik terhadap

teman, siswa maupun terhadap guru adalah faktor-faktor yang menghambat

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

terciptanya suasana bebas di kelas.Kebebasan berbicara dan pemberian peng

hargaan walaupun pendapat tidak relevan atau tepat, perlu selalu dipeliharadalam

batas-batas disiplin anda, b) Guided Inquiry pada dasarnya berfokus pada

hipotesis.Siswa perlu menyadari bahwa pada dasarnya semua pengetahuan

bersifat tentatif yang berarti tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak.Dengan

kata lain, kebenaran selalu bersifat sementara.Sikap terhadap pengetahuan yang

demikian perlu dikembangkan.Dengan demikian, maka penyelesaian hipotesis

merupakan fokus strategi Guided Inquiry.Apabila pengetahuan dipandang sebagai

hipotesis, maka kegiatan belajar berkisar sebagai sekitar pengujian

hipotesis.Dengan pengajuan berbagai informasi yang relevan.Dengan adanya

sudut pandang yang berbeda di antara siswa maka sedapat mungkin

dimungkinkan adanya variasi penyelesaian masalah sehingga inkuiri bersifat open

ended.Inkuiri bersifat open ended jika ada berbagai kesimpulan yang berbeda dari

siswa masing-masing dengan argument yang benar.Di samping inkuiri terbuka

terkenal pula inkuiri tertutup, yaitu jika hanya ada satu-satunya kesimpulan yang

benar sebagai hasil proses Inquiry, c) penggunaan kata sebagai evidensi yang

berarti penggunaannya di dalam kelas dibicarakan validitas dan reabilitas tentang

fakta sebagaimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya.

Melalui pembelajaran yang berbasis Guided Inquiry, siswa belajar sains

sekaligus juga belajar metode sains.Proses Guided Inquiry memberi kesempatan

kepada siswa untuk memiliki pengalaman belajar yang nyata dan aktif, siswa

dilatih bagaimana memecahkan masalah sekalipun membuat keputusan.

Pembelajaran berbasis Guided Inquiry memungkinkan siswa belajar sistem karena

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

disini memungkinkan terjadinya integrasi dari berbagai disiplin ilmu. Ketika

siswa melakukan eksplorasi akan muncul pertanyaan-pertanyaan matematika,

bahasa, ilmu social, seni atau teknik.Peran guru dalam pembelajaran inkuiri lebih

dari sebagai pemberi bimbingan, arahan jika diperlukan siswa.Dalam proses

Guided Inquiry siswa dituntut bertanggung jawab terhadap proses belajarnya,

sehingga guru harus menyesuaikan diri dengan kegiatan yang dilakukan oleh

siswa agar tidak mengganggu proses belajar siswa.(Amri, 2010). Adapun

keunggulan lain menurut Sanjaya (2006) yang berhubungan dengan gaya belajar

bahwa strategi pembelajaran inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk

belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.Oleh karena itu, dengan menggunakan

strategi pembelajaran inkuiri maka akan terakomodasi beranekaragamnya gaya

belajar dan dimilik tiap siswa.

6. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi (Modified Free Inquiry Approach)

Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari kedua pendekatan

inkuiri sebelumnya yaitu pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri

bebas. Meskipun begitu, permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki

tetap diberikan atau tetap mempedomani acuan kurikulum yang telah ada artinya,

dalam pendekatan ini siswa tidak dapat memilih atau menentukan masalah untuk

diselidiki secara secara sendiri, namun ia belajar dengan pendekatan ini dalam

menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap memperoleh

bimbingan. Tetapi bimbingan yang diberikan lebih sedikit daripada inkuiri

terbimbing dan tidak terstruktur.Dalam pendekatan inkuiri jenis ini, guru

membatasi memberi bimbingan agar siswa berupaya terlebih dahulu secara

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

mandiri, dengan harapan ia bisa menemukan sendiri penyelesaiannya. Namun,

apabila ada siswa yang tidak mampu menyelesaikan permasalahannya maka

bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan memberikan contoh-

contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi atau melalui diskusi

dengan siswa dalam kelompok lain.

Selain ketiga jenis pendekatan inkuiri berdasarkan besarnya intervensi guru

terhadap siswa tersebut, masih terdapat beberapa jenis pendekatan inkuiri lainnya.

Achmad A. Hinduan, dkk., k Edi Hendri M. mengemukakan empat jenis

pendekatan untuk mengembangkan model inkuiri. Keempat pendekatan tersebut

adalah pendekatan rasional (rational approach), pendekatan penemuan murni

(pure discovery approach), pendekatn penemuan terbimbing (guided discovery

approach) dan pendekatn eksperimental (eksperimental approach).

a. Strategi Pembelajaran Inkuiri Bebas Termodifikasi (Free Modified Inquiry)

Strategi pembelajaran ini dimana guru hanya berperan sebagai pendorong,

nara sumber dan bertugas memberikan bantuan yang diperlukan untuk menjamin

kelancaran proses belajar siswa. Pada saat siswa melakukan proses belajar untuk

mencari pemecahan atau jawaban dari masalah yang diajukan oleh guru, bantuan

yang dapat diberikan diberikan oleh guru berupa teknik-teknik pertanyaan dan

bukan berupa penjelasan ataupun bimbingan dapat diberikan secara tidak

langsung dengan memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan

yang dihadapi. Hal ini dimaksudkan agar siswa tetap dirangsang berpikir untuk

mencari dan menemukan cara-cara penelitian yang tepat. Belajar bermakna bagi

siswa apabila mereka mendapat kesempatan untuk mengajukan pertanyaan,

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

melaksanakan penyelidikan, mengumpulkan data, membuat kesimpulan dan

berdiskusi. Dengan kata lain siswa terlibat secara langsung dalam pembelajaran

aktif yang ada pada gilirannya akan membimbing atau mengarahkan mereka pada

pembelajaran inkuiri. Bruner (dalam Dahar, 1978) mengemukakan bahwa

penggunaan pendekatan inkuiri menghasilkan aspek yang baik. Pertama

meningkatkan potensi intelektual siswa karena mereka mendapat kesempatan

untuk mencari dan menemukan keteraturan dan aspek lainnya melalui observasi

dan eksperimen mereka sendiri, kedua siswa memperoleh keputusan intelektual,

ketiga seorang siswa dapat belajar bagaimana melakukan proses penemuan, dan

ke empat belajar melalui inkuiri mempengaruhi siswa mengingat lebih lama.

Menurut Sudirman (2007) menjelaskan dalam inkuiri bebas termodifikasi ini

guru hanya memberikan permasalahan saja. Biasanya disediakan pula alat-alat

atau bahan yang dipperlukan, kemudian siswa diajak untuk memcahkan masalah

melalui pengamatan, eksplorasi dan melalui prosedur penelitian untuk

memperoleh jawabannya. Pemecahan masalah dilakukan atas inisiatif dan caranya

sendiri secara berkelompok atau berpasangan.Strategi inkuiri ini merupakan

kolaborasi atau modifikasi dua strategi inkuiri yaitu strategi inkuiri terbimbing

dengan strategi inkuiri bebas, meskipun demikian permasalahan yang akan

dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau berpedoman pada acuan

kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam strategi pembelajaran ini siswa tidak

memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa

yang belajar dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk

dipecahkan dan tetap memperoleh bimbingan, namun bimbingan yang diberikan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

lebih sedikit dari pembelajaran inkuiri terbimbing dan tidak terstruktur. Adapun

sintaks strategi pembelajaran inkuiri bebas termodifikasi dan penerapannya dapat

dilihat Sintaks Pembelajaran Inkuiri Bebas Termodifikasi (Free Inquiry

Modified) sebagai berikut :

Tabel 2.5. Tahapan Sintaks Pembelajaran Free Inquiry Modified (Inkuiri Bebas Termodifikasi).

Tahap Pembelajaran

Jenis – jenis Kegiatan

a. Aktivitas Guru 1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok. 2. Guru Memberikan sebuah permasalahan kepada siswa

b.Aktivitas Siswa

1. Siswa duduk berdasarkan kelompoknya. 2. Siswa menerima respon positif terhadap masalah yang

dikemukakan oleh guru. c.Tahap Penyajian Masalah

1. Siswa mengidentifikasi masalah. 2. Siswa mengemukakan ide awal

d.Tahap Pengumpulan dan Verifikasi Data

1. Guru meminta kepada siswa untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang telah diajukan dilanjutkan dengan membuat hipotesis.

2. Siswa mengumpulkan informasi dengan berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang diajukan guru.

3. Siswa membuat dan mengemukakan hipotesis. e. Tahap Eksperimen

1. Guru membagikan LKS percobaan pada setiap kelompok. 2. Siswa menentukan alat dan bahan. 3. Siswa melakukan percobaan. 4. Siswa melakukan pengamatan dan kerja sama dalam

pengumpulan data. 5. siswa mencatat hasil percobaan.

f.Tahap Merumuskan Kesimpulan

1. Guru meminta siswa untuk mengolah dan menganalisis data hasil percobaannya berdasarkan pada LKS.

2. Siswa mendiskusikan hasil penyelidikannya. 3. Siswa merumuskan dan menarik kesimpulan dari hasil

percobaannya. g. Tahap Analisis

1. Guru meminta siswa untuk membuat dan mengemukakan

kesimpulan yang sekaligus dapat menjawab pertanyaan sesuai dalam LKS.

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

2. Siswa mempresentasikan hasil percobaannya. 3. Siswa terlibat aktif dalam diskusi kelas.

Tabel 2.6. Tahapan Pembelajaran menggunakan CTL yang dimodifikasi dengan Free Inquiry Modified (Inkuiri Bebas Termodifikasi).

Fase CTL Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

1. Menyajikan pertanyaan atau masalah

bertanya (questioning)

3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelom pok.

4. Guru Memberikan sebuah permasalahan kepada siswa

1.Siswa duduk berdasarkan kelompoknya.

2.Siswa menerima res pon positif terhadap masalah yang dikemu kakan oleh guru.

2. Membuat hipotesis

menemukan (inquiri)

1.Guru memotivasi untuk menemukan dan menentukan masalah atau suatu ide.

1.Siswa mengidentifika si masalah. 2.Siswa mengemukakan ide awal

3. Merancang Percobaan

masyarakat belajar (learning community)

2. Guru membagi LKS percobaan pada setiap kelompok.

1. .Siswa menentukan alat dan bahan.

4. Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi

masyarakat belajar (learning community)

3. Guru menentukan percobaan pada setiap kelompok.

1.Siswa melakukan percobaan. 2..Siswa melakukan pengamatan dan

kerja sama dalam pengum pulan data.

3. siswa mencatat hasil percobaan. 5. Mengumpu

lkan dan menganalisis data

menemukan (inquiri)

4. Guru meminta kepada siswa untuk mengum pulkan berbagai infor masi yang berhubung an dengan permasa lahan yang telah diaju kan dilanjutkandengan membuat hipotesis.

1. Siswa mengumpul kan informasi deng an berdiskusi untuk menjawab pertanya an yang diajukan guru.

2. Siswa membuat dan mengemukakan hipotesis

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

6. Membuat kesimpulan

menemukan (inquiri)

1.Guru meminta siswa untuk mengolah dan menganalisis data hasil percobaannya berdasar kan pada LKS.

2.Guru meminta siswa untuk membuat dan mengemukakan kesim pulan yang sekaligus dapat menjawab perta nyaan sesuai dalam LKS.

1.1.Siswa mendiskusikan hasil penyelidikannya 2.Siswa merumuskan dan menarik kesim pulan dari hasil percobaannya.. 3.Siswa mempresenta sikan hasil percoba annya.

4.Siswa terlibat aktif dalam diskusi kelas.

7. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Menurut Treffinger yang dikutip oleh Hawadi (2002), menjelaskan bahwa

“Tidak ada seorangpun manusia yang tidak memiliki kreativitas”.Kreativitas

sangat penting bagi manusia. Kreativitas merupakan sebuah konsep yang

majemuk dan dimensional sehingga sulit untuk didefinisikan secara

operasional.Semiawan (1992:8), menyatakan bahwa kreativitas adalah

kemampuan membuat kombinasi baru atau melihat hubungan-hubungan baru

antar unsur, data,atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya.Ditinjau dari

kemampuan aktivitas otak dalam kaitannya dengan kreativitas, ternyata potensi

tersebut memang telah tersedia.Buzan (2006:16) fungsional antar konsep, berupa

peta konsep, sehingga terjalin kaitan antar konsep yang satu dengan konsep yang

lain.Inilah yang dimaksud dengan struktur kognitif yaitu skemata baru akan

terbentuk dalam sistem kerja otak dan terkait dengan skemata lain yang sudah

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

terbentuk.Proses belajar siswa diusahakan tidak hanya berasimilasi (menyerap

pengetahuan) akan tetapi dikombinasikan dengan akomodasi (mengkonstruksi

pengetahuan).Salah satu tafsiran tentang hakikat kreatifitas dikemukakan oleh

Ausubel, sebagai berikut: Creative achievement ... reflects a rare capacity for

developing insights, sensitivities, ang appreciations in a circumscribed content

area of intelectual or artistic activity.Berdasarkan rumusan itu, maka seseorang

yang kreatif adalah yang memiliki kemampuan pemahaman, sensitivitas, dan

apresiasi melebihi seseorang yang tergolong intelegen. Berdasarkan eksperimen

Maltzman, ternyata latihan (belajar) menambah kreativitas, baik aspek keluwesan

maupun aspek keaslian dan jumlah, dari jenjang yang rendah sampai pada jenjang

yang tinggi. Banyak pakar yang mendiskusikan kreativitas sebagai hasil berfikir

kreatif atau pemecahan masalah. Thorrance misalnya, mendefinisikan berfikir

kretif sebagai proses penyadaran adanya gap, gangguan atau unsur- unsur yang

keliru, pembentukan gagasan- gagasan atau hipotesis, pengujian hipotesis

tersebut, pengkomunikasian hasil- hasil, mungkin juga pengujian kembali atau

perbaikan hipotesis.

Kreativitas itu merupakan produk pada level berpikir tertinggi. Itu sebabnya,

teori Bloom yang baru menempatkan to create atau berkreasi menjadi bagian

penting penyempurnaannya sehingga ranah kognitif tidak diakhiri dengan

evaluasi, melainkan kreasi. Untuk mengembangkan siswa yang kreatif

diperlukan guru-guru yang memiliki kompetensi sebagai berikut:1.

berpengetahuan tentang karakater dan kebutuhan siswa kreatif, 2. terampil

mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi,3. terampil mengembangkan

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

kemampuan siswa memecahkan masalah, 4. mampu mengembangkan bahan ajar

sehingga menantang siswa lebih kreratif.5. mengembangkan strategi

pembelajaran individual dan kolaboratif.6. memberi toleransi dan memberi

kebebasan kepada siswa sekali pun hal itu tidak dikehendakinya jika ternyata

prilaku berbeda itu menghasilkan produk belajar yang lebih kreatif.

Menurut hasil studi Utami Munandar (1997) ciri-ciri siswa kreatif adalah: 1)

terbuka terhaadap pengalaman baru; 2) kelenturan dalam sikap; 3) kebebasan

dalam ungkapan diri; 4) menghargai fantasi; 5) minat dalam kegiatan kreatif; 6)

memiliki tingkat kepercayaan diri terhadap gagasan sendiri; 7)mandiri dan

menunjukkan inisiatif; 8) kemandirian dalam memberi pertimbangan. Seperti

dijelaskan Jeff DeGraff dan Khaterine dapat dikembangkan ihtisar ringkas profil

kreativitas individu sebagai berikut:

1) Imajinatif (imagine) mementingkan pencapaian tujuan inovasi dan

pertumbuhan. Karakter : generalis, senang bereksplorasi, menyukai

perubahan dan menyukai keragaman.

2) Penanam Modal (Invest) mementingkan kecepatan dan keuntungan. Karakter:

berorientasi pada kinerja, mengandalkan daya pikir, disiplin, dan menyukai

tantangan.

3) Pembaharu (improve) mementingkan kualitas dan optimalisasi. Karakter

sistematik, menyukai teknik, praktis, dan memiliki perhatian terhadap proses.

4) Penggagas (Incubate) mementingkan peran minat dan kelapangan ide-ide.

Karakter: menyukai curah ide, berorientasi pada kekuatan komunikasi,

bersifat komunikatif dan menyukai belajar.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

b. Ciri-ciri Perilaku Kreatif

Menurut Munandar (2004:35) ciri dari perilaku kreatif adalah sebagai berikut:

“Memepunyai daya imajinasi yang tinggi, mempunyai insiatif, mempunyai minat

yang luas,mandiri dalam berpikir,bersifat ingin tahu, selalu ingin mendapatkan

pengalaman-pengalaman baru, memiliki kepercayaan diri yang kuat,penuh

semangat,berani mengambil resiko,berani mengemukakan pendapat dan memiliki

keyakinan”. Parnes dalam Munandar (2004:10-11) mengungkapkan kemampuan

kreativitas dapat dibangkitkan melalui masalah yang mengacu pada 5 macam

perilaku kreatif,yaitu(1) Kelancaran,yaitu kemampuan mengungkapkan ide-ide

yang serupa untuk memecahkan suatu masalah.(2) Keluesan,yaitu kemampuan

untuk menghasilkan berbagai manfaat guna memecahkan suatu masalah di luar

kategori biasa.(3) keaslian,yaitu kemampuan memberikan respon yang unik atau

luar biasa.(4) keterperincian,kemampuan menyatakan pengarahan ide secara

terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan.(5) Kepekaan,yaitu peka

menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap situasi.

Lahirnya kreativitas dalam bentuk gagasan maupun karya nyata merupakan

hasil perpaduan antara fungsi kedua otak manusia.Menurut Clark yang dikutip

oleh Hawadi (2002:24) dalam karyanya dalam konsep otak mengenalkan

perbedaan fungsi otak menurut belahannya yaitu: “Left hemisphere,adalah

belahan otak kiri yang berkenan dengan kempuan berpikir

ilmiah,kritis,logis,linier,Right hemisphere,adalah belahan otak kanan,yang

berkenan dengan fungsi-fungsi pemikiran yang non linier,non

verbal,holistik,humanistik,dan mistik.Keterkaitan fungsi otak terlihat pada

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

aktivitas belahan otak kiri untuk menerima masukaan berupa data dan informasi

dari lingkungan yang berupa tahap persiapan,kemudian dilanjutkan otak kanan

untuk mengerami (inkubasi).Pada saat ini sublimasi berlangsung sebagai

kelanjutan proses menuju tahap iluminasi dan vertifikasi.”

c. Pengukuran Kreativitas

Kreativitas dapat diukur melalui tes dan non tes Munandar (2004:59)

menyatakan pendekatan yang dilakukan untuk mengukur kreativitas melalui tes

dengan non tes adalah dengan daftar periksa atau check list,kuesioner,atau daftar

pengalaman.Pengukuran kreativitas menggunakan tes,dapat dilakukan melalui

cara yaitu:

1) Tes Kreativitas Verbal

Tes kreativitas verbal terdiri atas 6 sub tes yaitu: 1). Permulaan kata:tes

permulaan kata bertujuan mengukur kelancaran dengan kata yaitu kemampuan

menemukan kata yang memenuhi persyaratan struktual tertentu; 2). Menyusun

kata:tes menyusun kata hampir sama dengan sub tes pertama,tetapi subyek

diminta untuk mereorganisasi persepsi atau menyusun sebanyak mungkin kata

menggunakan huruf dan satu kata yang diberikan; 3). Membentuk kalimat tiga

kata: pada sub ini subyek harus mampu menyusun kalimat tiga kata.Kata diawal

kalimat sebagai rangsangan untuk mengurutkan kata dengan susunan yang

berbeda-beda; 4). Sifat-sifat yang sama:tes ini menemukanmengukur kelancaran

menemukan gagasan yang memenuhi persyaratan tertentu,menemukan sebanyak-

banyaknya obyek yang semuanya memiliki sifat-sifat sama; 5). Macam-macam

penggunaan:bertujuan untuk mengukur kelenturan dalam berpikir dan

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

orisinalitasnya; 6). Apa akibatnya: tes ini bertujuan mengukur kelancaran,dalam

memberi gagasan digabungkan dengan “elaborasi” diartikan sebagai kemampuan

untuk mendapatkan kemampuan mengembangkan suatu gagasan,merinci,dengan

mempertimbangkan macam-macam implikasi (Munandar,2004:62).

2) TesKreativitas Figural (TKF)

Tes kreativitas figural merupakan tes kreativitas yang diadaptasi circle test of

torrance.Standarisasi TKF dilakukan pada tahun 1976 (Munandar,2004:69). Tes

kreativitas figural memiliki manfaat yang hampir sama dengan tes kreativitas

verbal yaitu digunakan untuk mengukur kelancaran,kelenturan,orisinalitas,serta

elaborasi dari kemampuan berpikir kreatif.

Hubungan antara Kreativitas dengan Peningkatan Prestasi Belajar setiap

manusia pada dasarnya memiliki kreativitas yang dibawa oleh masing-masing

manusia sejak lahir.Tinggi rendahnya kreativitas seseorang berbeda kadarnya,ada

yang memiliki kreativitas tinggi dan ada yang memiliki kreativitas

rendah.Berdasarkan ciri-ciri perilaku kreatif yang dingkapkan oleh Munandar

(2004:35),kreativitas dapat dikatakan merupakan faktor internal dari seseorang

yang dapat dilatih dan dikembangkan melalui proses pembelajaran.Siswa yang

kreatif akan mampu mengungkapkan ide-ide untuk memecahkan suatu masalah,

menemukan konsep-konsep,teori,dan fakta melalui serangkaian kegiatan

ilmiah,serta mencari keterkaitan antar konsep-konsep yang ada.Siswa dengan

kreativitas tinggi lebih mudah untuk menyerap materi pembelajaran dibandingkan

siswa yang memiliki kreativitas rendah.Penyerapan materi pembelajaran secara

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

maksimal menyebabkan siswa dengan kreativitas tinggi cenderung memiliki

prestasi belajar yang lebih baik.

8. Kemampuan Verbal

a. Pengertian Kemampuan Verbal

Kemampuan verbal merupakan salah satu potensi yang dimiliki peserta didik

yang dapat mendukung tercapainya peningkatan prestasi belajar. Menurut Winkel

(1997: 99) kemampuan verbal adalah kemampuan yang dimiliki seseorang dalam

menuangkan pengetahuan dan pengalaman yang dimillikinya dalam bentuk

bahasa yang memadahi, sehingga dapat dikomunikasikan kepada orang lain.

Kemampuan tersebut dapat berupa sebuah informasi yang berupa fakta, data,

konsep, dan kaidah-kaidah yang disimpan dalam ingatan. Kemampuan verbal

adalah kemampuan dalam perbendaharaan kata, pemahaman bacaan, analogi

verbal dan mencocokkan kesamaan arti dalam bahasa. Kemampuan verbal melalui

pengamatan media serta kemampuan mengkomunikasikan baik secara lesan

maupun tulisan makna dari pesan berupa simbol, gambar, skema maupun sumber

pembelajaran lain,peserta didik yang dapat mendukung tercapainya peningkatan

prestasi belajar.Menurut Winkel (1997:99) kemampuan verbal kemampuan yang

dimiliki seseorang dalam menuangkan pengetahuan dan pengalaman yang

dimilikinya dalam bentuk bahasa yang memadai, sehingga dapat dikomunikasikan

kepada orang lain.Kemampuan tersebut dapat berupa sebuah informasi yang

berupa fakta,data,konsep,dan kaidah-kaidah yang disimpan dalam ingatan.Lwin

dkk. (2008: 11) mendefenisikan kemampuan verbal sebagai kemampuan untuk

menyusun pikiran dengan jelas dan mampu menggunakan kemampuan ini secara

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

kompeten melalui kata-kata untuk mengungkapkan pikiran. Kemampuan verbal

penting untuk berkomunikasi, mengungkapkan pikiran, keinginan, dan pendapat

seseorang.

Salah satu jenis kemampuan yang diperoleh dari kegiatan belajar adalah

kemampuan informasi verbal. Seperti yang diungkapkan oleh Gagne dalam

Dimyati dan Mudjiono (2006: 11) bahwa “kemampuan verbal yaitu kapabilitas

untuk mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun

tulisan”. Pengetahuan verbal dapat diperoleh dari sumber-sumber yang

menggunakan bahasa, lisan, tertulis, data, fakta, kata-kata yang diucapkan

seseorang, bacaan, radio, televisi, dan dari sumber-sukmber yang lain. Lebih

lanjut Gagne yang dikutip Winkel (1997: 322) menyatakan bahwa dalam

mengolah informasi baru dan mengaitkannya dengan informasi lama selama

informasi tersebut berda dalam ingatan jangka pendek, siswa harus mengadakan

organisasi mental yang diekspresikan dalam bentuk verbal (perumusan bahasa

yang memadahi).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

kemampuan verbal merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang dalam

mengolah informasi yang didapatkan dan mengungkapkan kembali ide

,gagasan,pendapat, dan pikiran kedalam bentuk bahasa verbal, baik lisan maupun

tulisan.Rustaman (2007:263) berpendapat bahwa “Bernalar verbal dalam berbagai

bentuk dapat dikembangkan melalui pembelajaran sains yang sesuai dengan

karakteristik materinya”. Kemampuan verbal sangat berperan ketika pembelajaran

terutama dalam mengembangkan keterampilan proses sains, misalnya

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

keterampilan bertanya, menjawab, menginterpretasi data, menuangkan konsep-

konsep dalam ide-ide pokok, serta mengkomunikasikan data, hasil pengamatan

dalam bentuk tabel dan data.

b. Pengukuran Kemampuan Verbal

Pengukuran kemampuan verbal siswa dilakukan melalui tes mencakup

delapan aspek yaitu kemampuan berpikir verbal, kemampuan numerik,

kemampuan berpikir abstrak, kecepatan dan keakuratan, pemikiran mekanis,

hubungan jarak, ejaan, dan penggunaan bahasa.Delapan aspek dalam tes

perbedaan kemampuan tidak diukur semuanya tetapi hanya tes kemampuan

berpikir verbal yang digunakan sebagai salah satu instrumen.Tes kemampuan

verbal berfungsi untuk mengukur kemampuan memahami pola-pola konsep dalam

suatu kalimat serta mengevaluasi kemampuan siswa dalam berpikir konnstruktif

dalam permasalahan abstrak atau umum. Tes kemampuan verbal diharapkan dapat

memprediksi ketercapaian pembelajaran biologi yang berhubungan dengan

konsep-konsep sistem peredaran darah.

c. Hubungan antara Kemampuan Verbal dengan Peningkatan Prestasi Belajar

Kemampuan verbal berkaitan dengan kapabilitas seseorang untuk

mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan.

Siswa dengan kemampuan verbal tinggi mampu menyusun dan mengolah

informasi yang didapatkan dengan jelas sehingga siswa berkemampuan verbal

tinggi lebih mudah mengungkapkan jalan pikirannya dalam bentuk kata-kata

maupun ide-ide dalam tulisan. Seseorang yang pernah menulis atau mengucapkan

suatu pengetahuan secara verbal akan lebih mudah mengingat kembali di waktu

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

yang akan datang. Tinggi rendahnya kemampuan verbal berpengaruh terhadap

prestasi belajar siswa. Siswa dengan kemampuan verbal tinggi memiliki prestasi

belajar yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kemampuan verbal rendah.

9. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Azwar (2007:11) prestasi belajar adalah “Hasil belajar yang telah

dicapai siswa dalam proses belajar mengajaryang dinyatakan dalam bentuk

simbol, angka, atau huruf melalui suatu proses evaluasi”. Gunarso (1981:75)

berpendapat, yang dinamakan prestasi belajar adalah “Hasil maksimum yang

dapat dicapai seseorang setelah melakukan usaha belajar”. Keller dalam

Abdurrohman (2003:38) mengatakan bahwa “Hasil belajar adalah keluaran dari

suatu sistem pemrosesan berbagai masukan yang berupa informasi.Berdasarkan

pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar

yang telah dicapai siswa setelah terjadi proses pmbelajaran melalui proses

evaluasi.

b. Pengukuran Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah tujuan pembelajaran yang dapat diaktualisasikan atau

dicapai oleh siswa. Menurut Bloom dalam Winkel (1997:149-154) ada tiga ranah

(domain) hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Selanjutnya tiga

ranah Bloom tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Pengukuran ranah kognitif digunakan untuk : 1). Mengetahui tingkat

penguasaan siswa terhadap materi yang telah disampaikan melalui proses

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

pembelajaran, 2). Menentukan ketercapaian tujuan, 3). Memperoleh nilai. Ada

dua jenis tes yang dapat digunakan oleh guru untuk mengukur prestasi belajar

siswa, yaitu tes subyektif yang pada umumnya berbentuk tes essay serta tes

obyektif yang dapatberbentuk tes pilihan ganda. Soal benar-salah (B-S), tes

menjodohkan dan tes isian/melengkapi jawaban. Menurut Anderson dalam

Nuryani (2005:155), kemampuan yang termasuk ranah kognitif oleh Bloom

dikategorikan ke dalam enam jenjang, yakni jenjang menghafal, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.

2) Ranah Afektif

Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah kognitif

Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat karena pengubahan

sikap seseorang memerlukan waktu yang relatif lama. Sasaran penilaian kawasan

afektif adalah perilaku anak didik, bukan pengetahuannya. Penilaian ranah afektif

bertujuan untuk: a. mendapatkan umpan balik bagi guru maupun bagi siswa

sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar-mengajar dan mengadakan

program perbaikan bagi anak didik yang dicapai, b. mengetahui tingkat

perubahan tingkah laku anak didik yang dicapai, c. menempatkan anak didik

dalam situasi belajar-mengajar yang tepat, d. mengetahui latar belakang kegiatan

belajar dan kelainan tingkah laku anak didik (Depdikbud dalam Arikunto,

1996:180-181).

Pertanyaan afektif tidak menuntut jawab benar atau salah tetapi jawaban

khusus tentang dirinya mengenai sikap, minat dan internalisasi nilai. Ada

beberapa bentuk skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap antara lain;

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Skala Likert, skala pilihan ganda, skala Thurstone, skala Guttman.

Pengklasifikasian ranah afektif adalah penerimaan, partisipasi, penilaian,

penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup (Arikunto, 1996:181).

3) Ranah Psikomotor

Pengukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil-hasil belajar yang

berupa penampilan. Pengukuran ranah psikomotor biasanya disatukan atau

dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus (Arikunto, 1996:185).

Taksonomi ranah Psikomotor adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing,

gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan

kreativitas.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar sebagai cerminan dari hasil belajar seseorang dapat dilihat

dari perubahan tingkah laku yang ditampilkan dan dapat diamati pada siswa

sebelum dan sesudah terjadinya proses pembelajaran. Prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern antara lain: 1) motivasi;

2) minat; 3) kemampuan verbal; 4) kreativitas; 5) intelegensi. Sedangkan faktor

ekstern antara lain: 1) sarana dan prasarana belajar; 2) kondisi pembelajaran; 3)

metode pembelajaran; 4) lingkungan sosial siswa. Faktor eksternal adalah faktor

yang berada di luar individu yang meliputi faktor keluarga yaitu cara mendidik

orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi

keluarga, pengeertian orang tua dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah

yaitu metode mengajar, kurikulum, hubungan antara guru dan siswa, hubungan

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

antara siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah (Indrawati, 2001).

d. Manfaat Pengukuran Prestasi Belajar

Assesment/penilaian sebagai bagian dari program pembelajaran mempunyai

peran yang sangat penting dalam pencapaian hasil belajar siswa. Assesment

adalah proses pengumpulan data yang dapat memberikan gambaran

perkembangan siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui oleh

guru untuk memastikan bahwa siswa mengalami proses pembelajaran dengan

benar. Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengukur prestasi atau hasil belajar

yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. Selain it, tes prestasi belajar juga

dapat digunakan sebagai upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru

menyelenggarakan proses pembelajaran agar dapat melakukan evaluasi program

pembelajaran yang sudah di susun dan selanjutnya menjadikan hal tersebut

sebagai acuan untuk penyelengaraan proses pembelajaran selanjutnya (Arikunto,

1996).

Prinsipnya adalah pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap domain

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa

untuk menangkap isi dan pesan belajar maka dalam belajar tersebut individu

menggunakan kemampuan pada ranah-ranah diantaranya ranah kognitif, ranah

afektif dan ranah psikomotorik.

Pembelajaran pokok bahasan sistem peredaran darah manusia di SMA

Negeri 1 Kudus, prestasi yang di ukur berupa tingkah laku pada ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik. Jenis penilaian yang digunakan dalam penelitian ini

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

berupa penilaian formatif yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran pokok

bahasan sistem peredaran darah manusia. Alat penilaian dalam bentuk tes maupun

non tes. Penilaian non tes digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam

aspek afektif, sedangkan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam aspek

kognitif dan psikomotorik dilakukan melalui tes obyektif. Alat penilaian

mempunyai kualitas yang baik apabila alat tersebut memenuhi dua hal yaitu

ketepatan atau validitasnya dan keajegan atau reliabilitasnya (Sudjana, 1999).

B. Bahan Ajar Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah manusia dikenal sebagai sistem peredaran darah

ganda dan tertutup. Dalam pembelajaran sistem peredaran darah ini yang diambil

sebagai konsep esensiil antara lain fungsi darah, komponen darah, alat peredaran

darah, mekanisme peredaran darah, golongan darah, tekanan darah, hubungan

antara frekuensi denyut jantung terhadap aktivitas manusia yang berbeda, sistem

peredaran getah bening, kelainan pada sistem peredaran darah dan sistem

peredaran darah hewan.

1. Komposisi Darah Manusia

dar

plasma darah

sel-sel darah

zat terlarut10

%

1. Protein

2.

air eritro leuko tromb

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Gambar 2.1. Komposisi darah manusia.

2. Fungsi Darah

Fungsi darah bagi tubuh yaitu a) Mengangkut oksigen dari paru-paru ke

seluruh sel tubuh, b) pembawa zat makanan dari sistem pencernaan ke seluruh

tubuh, c) mengangkut sisa-sisa metabolisme misalnya sisa karbon dioksida, d)

mengangkut hormon dari kelenjar hormon ke sasaran, e) memelihara

keseimbangan cairan tubuh, f) mempertahankan tubuh dari serangan

mikroorganisme oleh sel darah putiih, g) memelihara suhu tubuh.

3. Komponen darah

Volume darah manusia adalah sekitar 8% dari berat tubuh. Darah tersusun atas

plasma darah (sekitar 55% dari volume darah) serta sel-sel darah dan keping-

keping darah (sekitar 45% dari volume darah). Fungsi Plasma darah antara lain: a.

Sebagai pelarut bahan kimia, b. Membawa bahan mineral terlarut seperti glukosa

dan asam amino, c. Menyebarkan suhu panas keseluruh tubuh, d. Menjaga

keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel tubuh.

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (Leukosit) dan

keping-keping darah (Trombosit). Fungsi Eritrosit mengangkut oksigen dari paru-

paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh, karena eritrosit memiliki Hemoglobin

(Hb) yaitu protein yang mengandung zat besi dan mampu mengikat oksigen.

Eritrosit di buat di dalam sumsum merah pada tulang-tulang tertentu dan di

rombak dalam hati. Jumlah Eritrosit pada laki-laki berkisar 4,2 juta -5,4 juta/ml

dan pada perempuan berkisar 3,6 juta – 5,0 juta/ml.

Leukosit berfungsi dalam pertahanan tubuh dari serangan mikroorganisme.

Ukurannya lebih besar dari eritrosit tetapi jumlahnya lebih sedikit sekitar 5 ribu –

10 ribu/ml. Berdasarkan ada tidaknya granula dibedakan leukosit bergranula dan

tidak bergranula. Leukosit granulosit sitoplasmanya bergranula dan inti berlobus,

terdapat tiga jenis yaitu neutrofil, eosinofil dan basofil. Sedangkan yang

agranulosit sitoplasmanya tidak bergranula dan intinya berbentuk bulat sperti

ginjal, terdapat dua Keping darah (trombosit) berasal dari fragmentasi sel

megakariosit di sumsum tulang merah. Bentuknya tidak teratur, berukuran kecil,

tidak berwarna dan tidak berinti. Trombosit hidup kurang lebih 10 hari dan

berperan penting dalam proses pembekuan darah. Ketika terjadi luka dibagian

tubuh tertentu, trombosit menyentuh permukaan luka yang kasar akan pecah dan

mengeluarkan enzim trombokjenis yaitu limfosit dan monosit.Enzim ini

menyebabkan perubahan protombin menjadi trombin, yang dipercepat dengan

kehadiran ion kalsium dan vitamin K. Selanjutnya trombin mengubah fibrinogen

manjadi benang-benang fibrin yang akan menutup luka.

4. Alat-alat Peredaran Darah

Page 46: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

a. Jantung

Gambar 2.2. Struktur anatomi jantung.

Jantung berfungsi untuk memompa darah agar tidak terus beredar.Jntung

manusia berukuran kira-kira sekepalan tangan dan memiliki tiga lapisan,yaitu:

perikardium,miokardium,endokardium.Jantung manusia terbagi menjadi empat

ruang (Gambar 2.4),yaitu ventrikel dekster dan sinister,atrium dekster dan

sinister.Diantara bilik kanan dan kiri terdapat sekat septum

interventrikularis.Antara bilik dan serambi dipisahkan oleh sekat septum

atrioventrikularis.Diantara bilik dan serambi terdapat katup yang berfungsi

menjaga agar darah yang masuk dari serambi ke bilik tidak kembali lagi ke

serambi saat dipompa oleh bilik.Antara bilik dan dan serambi kiri disebut katup

valvula bilkuspidalis,antara bilik dan serambi kanan disebut katup valvula

trikuspidalis.

b. Pembuluh darah

Page 47: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Arteri disebut juga pembuluh nadi.Pembuluh nadi adalah pembuluh yang

membawa darah meninggalkan jantung menuju seluruh tubuh.Ciri-ciri arteri

adalah: tebal dan kuat,letaknya di bagian dalam jauh dari permukaan tubuh,jika

diraba akan terasa ada denyutan,jika arteri terpotong maka darah akan memancar

keluar,arteri membawa darah yang kaya akan oksigen.Vena disebutpembuluh

balik karena membawa aliran darah menuju jantung.Ciri-ciri pembuluh vena

adalah: tipis,umumnya terletak di permukaan tubuh,memiliki banyak katup di

sepanjang pembuluh darah yang berfungsi menahan darah tetap mengalir menuju

ke jantung,jika pembuluh va terpotong darah tidak memancar hanya

menetes,membawa darah yang kaya karbondioksida.

Kapiler/pembuluh rambut merupakan pembuluh yang sangat

kecil.Dindingnya tersusun atas selapis sel.Diameter pembuluh vena sangat sempit

sehingga darah harus lewat satu persatu.Kapiler berhubungan langsung dengan

sel tubuh.Fungsinya sebagai tempat pertukaran zat yang dibawa oleh arteri dan

vena.

c. Mekanisme Peredaran Darah

Darah manusia selalu beredar di dalam pembuluh darah.Sekali beredar,darah

manusia dua kali melewati jantung sehingga peredaran darah manusia disebut

peredaran darah ganda.Peredaran darah ganda meliputi peredaran darah paru-paru

atau peredaran darah kecil dan peredaran darah tubuh atau peredaran darah besar.

Peredaran darah kecil dimulai dari jantung(ventrikel kanan) menuju ke paru-paru

dan kembali lagi ke jantung (atrium kiri).Sedangkan peredaran darah besar darah

Page 48: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

keluar dari jantung (ventrikel kiri) menuju ke seluruh tubuh dan kembali lagi ke

jantung melalui atrium kanan.

5. Golongan Darah

Gambar 2.3. Penggolongan darah sistem ABO.

Beberapa sistem penggolongan darah,misalnya sistem ABO,sistem Rh,atau

sistem MN.Penggolongan darah sistem ABO dikemukakan oleh Karl Landsteiner

pada tahun 1901.Berdasarkan sistem ABO,darah manusia dapat dikelompokkan

menjadi empat macam golong darah.Penggolongan sistem ABO didasarkan pada

adanya senyawa aglutinogen dan aglutinin dalam darah.Aglutinogen merupakan

senyawa protein darah yang terdapat pada sel-sel darah merah dan berfungsi

sebagai antigen.Aglutinogen ada dua macam, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen

B.Aglutinin adalah suatu protein darah yang terdapat pada plasma darah, dan

berfungsi sebagai antibodi.Aglutinin ada dua macam, yaitu aglutinin a (anti-A)

dan aglutinin B (anti-B).Aglutinogen A dapat digumpalkan oleh aglutinin a dan

aglutinogen B dapat digumpalkan aglutinin b.Cara aglutinogen dan aglutinin

tersebut bereaksi satu dengan yang lain menentukan golongan darah

seseorang.Menurut sitem ABO,darah digolongkan menjadi empat,yaitu: 1)

Page 49: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Golongan darah A,yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan aglutinin a,2)

Golongan darah B,yaitu darah yang memiliki aglutinogen B dan aglutinin B,3)

Golongan darah AB,yaitu darah yang memiliki aglutinogen A dan B,tetapi tidak

memiliki aglutinin a dan b,dan 4) Golongan darah O,yaitu darah yang tidak

memiliki aglutinogen A dan B,tetapi memiliki aglutinin a dan b.

6. Tekanan Darah Sistole – Diastole

Tekanan darah memiliki dua nilai,yaitu tekanan sistole dan diastole.Tekanan

sistole adalah tekanan di dalam pembuluh darah yang terjadi saat bilik menguncup

sehingga darah dipompa ke seluruh tubuh.Tekanan sistole normal adalah sekitar

120 mmHg untuk laki-laki dewasa dan 110 mmHg untuk perempuan

dewasa.Tekanan distole adalah tekanan di dalam pembuluh darah yang terjadi saat

bilik mengembang maksimum sehingga darah dari serambi masuk ke

bilik.Tekanan distole normal adalah sekitar 80mmHg untuk laki-laki dewasa dan

70 mmHg untuk perempuan dewasa.Tekanan darah dapat naik atau turun selama

melakukan aktivitas yang berbeda-beda.Tekanan darah cenderung meningkat

sesuai dengan usia,ras,serta jenis kelamin.Tekanan darah yang jauh melebihi nilai

120/80 mmHg,dinamakan tekanan darah tinggi (hipertensi).Tekanan darah yang

jauh dibawah nilai 120/80 mmHg,dinamakan tekanan darah rendah (hipotensi).

7. Hubungan antara Frekuensi Denyut Jantung terhadap Aktivitas Manusia yang

Berbeda

Denyut nadi dapat digunakan sebagai tolok ukur kondisi jantung.Frekuensi

denyut nadi pada umumnya seirama dengan frekuensi denyut jantung.Denyut nadi

orang yang sedang beristirahat pada umumnya adalah sekitar 60-80 permenit pada

orang dewasa,80-100 permenit pada anak-anak,dan 100-140 permenit pada

Page 50: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

bayi.Frekuensi denyut jantung tergantung dari faktor ras,jenis kelamin,usia,berat

badan,kondisi kesehatan,serta aktivitas tubuh.Seseorang yang melakukan aktivitas

tinggi seperti olahraga atau bekerja kasar akan memacu kerja jantung lebih cepat

dibandingkan dengan orang yang sedang duduk diam atau sedang tidur.

8. Sistem Peredaran Getah Bening ( Limfatik)

Pembuluh darah bukanlah satu-satunya pembuluh yang terdapat di dalam

tubuh. Ada sistem pembuluh lain yang dinamakan pembuluh getah bening

merupakan bagian dari sistem limfatik. Sistem limfatik tersusun atas pembuluh

Fungsi sistem limfatik antara lain: a) menarik kelebihan cairan tubuh dan

mengembalikan ke dalam darah, b) mengambil sisa-sisa metabolisme sel, dan c)

menyerap emulsi lemak dari jonjot (villi) usus halus dan membawanya ke sistem

peredaran darah.

9. Pembekuan darah

Proses pembekuan darah, dimulai trombosit pecah dibantu dengan anti

hemofilia akan membentuk trombokinase sedang trombokinase akan membantu

mereaksikan protrombin menjadi trombin dibantu dengan vitamin K dan ion Ca+

lalu trombin akan membantu mereaksikan fibrinogen menjadi hasil akhir fibrin

yang bentuknya seperti lendir sehingga darah akan membeku. Seperti yang

digtambarkan dalam skema tabel dibawah ini ( gambar 2.4 ).

Page 51: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 2.4. Skema proses pembekuan pembekuan darah

C. Penelitian yang Relevan

Dalam pembuatan tesis ini, acuan sebagai bahan kelengkapannya

menggunakan hasil penelitian yang relevan sebagai berikut :

1. Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Melalui

Metode Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari Kemampuan Analisis

Dan Sikap Ilmiah Siswa oleh Ika Candra Sayekti. Rekomendasi dari hasil

penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: (a) Peneliti dapat

mengembangkan penelitian serupa dengan mengukur prestasi belajar aspek

psikomotorik, sehingga mengetahuiperbedaan psikomotorik siswa yang

diberikan pembelajaran melalui metode eksperimen dan metode demonstrasi.

(b) Perlu dilakukan penelitian tentang faktor internal lain misalkan tentang

kecerdasan siswa dari siswa yang dimungkinkan mempengaruhi prestasi

belajar siswa. (c) Jika mengkaji sikap ilmiah dan prestasi belajar afektif,

sebaiknya komponen yang dijadikan pedoman penilaian kedua aspek

Page 52: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dibedakan. (d) Sebaiknya dalam menentukan pengkategorian variabel

moderator dilihat terlebih dahulu skor yang diperoleh siswa, sehingga

diharapkan dapat menampilkan perbedaan yang signifikan.

2. Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing Dengan Media Modul

Dane – Learning Ditinjau Dari Kemampuan Pemahaman Membaca Dan

Kemampuan Berpikir Abstrak oleh Endah Dwi Yuniyanti, Berdasarkan hasil

penelitian ini direkomendasikan: (a). Pembelajaran yang optimal dapat

dilakukan dengan pemilihan pendekatan, strategi, metode, dan media yang

sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa. (b). Pembelajaran

inkuiri terbimbing dengan media modul dan e- learningdapat digunakan

sebagai strategi pembelajaran alternatif untuk meningkatkan kualitas

pendidikan. (c). Dalam pembelajaran kimia sebaiknya guru memperhatikan

kemampuan pemahaman membaca siswa dan kemampuan berpikir abstrak,

karena sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. (d). Pemanfaatan

media e-learningsebagai media pembelajaran dapat mempermudah

pemahaman

3. Pengaruh penerapan metode inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas

termodifikasi terhadap motivasi dan hasil belajar biologi siswa kelas VIII di

SMP Negeri 11 Balikpapan oleh Nur Ana Masruro. Berdasarkan hasil analisis

data ditemukan bahwa: (1) terdapat pengaruh penerapan metode inkuiri

terbimbing dan bebas termodifikasi terhadap motivasi belajar siswa dengan

materi memahami sistem dalam kehidupan tumbuhan, (2) terdapat pengaruh

penerapan metode inkuiri terbimbing dan bebas termodifikasi terhadap hasil

Page 53: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

belajar biologi siswa, (3) siswa memiliki respon positif terhadap pembelajaran

inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas termodifikasi sehingga prosesnya berjalan

baik.

D. Kerangka Berfikir.

Dalam kerangka berfikir ini dimana hasil pengamatan dilapangan terdapat

permasalahan pembelajaran dimana prestasi belajar siswa rendah maka dilakukan

tindakan untuk mengatasinya dengan melihat fakta hasil belajar dilapangan dan

tujuan yang baik secara ideal untuk memecahkan permasalahan guru dan siswa

tersebut. Pemecahannya proses belajar tersebut dengan model CTL menggunakan

teori belajar kognitivisme dan konstruktivisme dengan disertai sintaks inkuiri

bebas termodifikasi dan inkuiri terbimbing untuk menggali hasil kreativitas siswa

dan kemampuan verbal sehingga akan menghasilkan produk hasil belajar kognitif,

afektif dan psikomotor meningkat, maka yang paling tepat dalam pemecahan

masalah pembelajaran tersebut menggunakan penelitian Pengaruh Pembelajaran

CTL dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi dan Inkuiri Terbimbing Terhadap

Ketrampilan Proses Sains Ditinjau Dari Kreativitas Siswa dan Kemampuan

Verbal.

Page 54: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Bagan kerangka pemikiran yang divisualisasikan sebagai berikut:

Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran.

Siswa

Masalah nasional: Prestasi Sains internasional rendah

Guru

Fakta Ideal 1. Pembelajaran ber- 1. Pembelajaran ber

sifat teacher cente- sifat Student cen red dan teoritis. tered dan inkuiri

2. Kurang memperhati- 2. Selalu mengguna kan KPS. kan KPS

3. Pembelajaran belum 3. Pembelajaran sudah sesuai hakikat sains sesuai hakikat sains

4. Pembelajaran berori 4. Pembelajaran ber- entasi pada produk orientasi pada pro- pembelajaran ses pembelajaran

Permasalahan

Fakta Ideal 1. Kemampuan siswa 1. Siswa sudah mampu

dalam menghubung- menghubungkan an- kan antar konsep ku- tar konsep dengan rang baik baik.

2. Siswa pasif, KPS tidak 2. Siswa aktif, KPS su- Terarah dengan baik dah terarah baik.

3. Tidak mengkonstruksi 3. Pengetahuan sudah Pengetahuan terkontruksi baik

4. Kreativitas dan kemam- 4. Kreativitas dan ke- puan verbal siswa ber- mampuan verbal variasi siswa tetap

5. Prestasi belajar kurang 5. Prestasi belajar se- Berkembang lalu meningkat.

Teori Konstruktivisme 1. Kontruktivisme individu 2. Kontruktivisme Sosial

Sintaks Inkuiri bebas dimodifikasi 1. Menyajiikan pertanyaan atau masalah 2. Membuat hipotesis 3. Merancang percobaan 4. Melakukan percobaan 5. Mengumpulkan danmenganalisa data 6. Membuat kesimpulan

Sintaks Inkuiri Terbimbing 1. Menyajikan pertanyaan atau masalah 2. Membuat hipotesis 3. Merancang percobaan 4. Melakukan percobaan 5. Mengumpulkan dan menganalisa data 6. Meembuat kesimpulan

Hasil Belajar Kognitif, Afektif dan Psikomotor meningkat Kemampuan verbal Kreativitas siswa

Model CTL

Pengaruh Pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) Dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi Dan Inkuiri Terbimbing Terhadap ketrampilan Proses Sains Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Dan Kemampuan Verbal

Teori Kognitivisme: 1. Teori belajar D. Ausubel 2. Teori belajar Gagne 3. Teori Belajar Piaget 4. Teori Belajar J. Bruner

Siswa

Page 55: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori - …€¦dan pengembang program-program pembelajaran yang profesional perlu memilih ... pengertian yang dihasilkan dari proses terjadinya hubungan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

E. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah , tujuan penelitian dan kajian

teori sebagaimana diuraikan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh model pembelajaran CTL melalui Inkuiri bebas

termodifikasi dan Inkuiri terbimbing terhadap prestasi belajar biologi siswa

kelas XI IPA SMA 1 Kudus.

2. Terdapat pengaruh kreativitas siswa terhadap prestasi belajar biologi siswa.

3. Terdapat pengaruh Kemampuan memori verbal terhadap prestasi belajar

biologi siswa.

4. Terdapat interaksi model pembelajaran CTL melalui Inkuiri bebas

termodifikasi dan Inkuiri terbimbing dengan kreativitas siswa terhadap

prestasi belajar biologi siswa.

5. Terdapat interaksi model pembelajaran CTL melalui Inkuiri bebas

termodifikasi dan Inkuiri terbimbing kemampuan memori verbal siswa

terhadap prestasi belajar biologi siswa

6. Terdapat interaksi antara kreativitas dengan kemampuan memori verbal

siswa terhadap prestasi belajar biologi siswa

7. Terdapat interaksi antara pembelajaran model CTL melalui Inkuiri bebas

termodifikasi dan Inkuiri terbimbing dengan kreativitas dan kemampuan

memori verbal siswa terhadap prestasi belajar biologi siswa.