pembina/penanggungjawab: dr. h. muhammad hasbi pengembang...

31
ii Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang: Dr. Fardus, SS, M.Hum (Ketua) Dahlia, ST, M.Pd . (Sekretaris) Masdafi, S.Pd (Anggota) Dra. Hj. Ridawati, M.Pd (Anggota) Irma Yulianti Adnan, SE (Anggota) Tim Pakar : Prof. Dr. Muh. Yunus Dr. Kamaluddin Tajibu.

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

ii

Pembina/Penanggungjawab:Dr. H. Muhammad Hasbi

Pengembang:Dr. Fardus, SS, M.Hum (Ketua)Dahlia, ST, M.Pd . (Sekretaris)Masdafi, S.Pd (Anggota)Dra. Hj. Ridawati, M.Pd (Anggota)Irma Yulianti Adnan, SE (Anggota)

Tim Pakar :Prof. Dr. Muh. YunusDr. Kamaluddin Tajibu.

Page 2: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

iii

PENGESAHAN

Pada hari, ini, Senin Tanggal Dua Puluh Empat Bulan

November Tahun Dua Ribu Empat Belas disahkan Laporan

Ujicoba Pengembangan Program Pendidikan Keaksaraan

Digital.

Akademisi,

Prof. Dr. Muh. Yunus Dr. Kamaluddin Tajibu

Mengetahui

Kepala BP PAUDNI Reg. III

Dr. H. Muhammad HasbiNIP 197306231993031001

Page 3: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

iv

KATA SAMBUTAN

Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal dan Informal (BP-PAUDNI) Regional III

Makassar sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat

Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan

Informal (Ditjen PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan salah satu tupoksinya adalah pengembangan

dan pengkajian program PAUDNI. Hasil pengembangan

dan pengkajian program PAUDNI dapat dijadikan sebagai

acuan dalam pengambilan kebijakan, baik di tingkat pusat

maupun daerah.

Kondisi sosial budaya, letak geografi dan

perkembangan teknologi dan informasi membawa

pengaruh pada ragam kebutuhan belajar masyarakat. Oleh

kerena itu diperlukan model-model layanan pendidikan

Page 4: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

v

PAUDNI yang sesuai dengan kebutuhan dan karasteristik

sasaran. Termasuk model-model peningkatan kompetensi

pendidik dan tenaga kependidikan.

Tahun 2014 BP-PAUDNI telah mengembangkan

model/program meliputi program PAUD, Dikmas, Kursus

dan peningkatan kompetensi penddidik dan tenaga

kependidikan PAUDNI. Model ini telah dikaji, baik secara

teoritik maupun empiris sesuai dengan prosedur ilmiah.

Harapan kami semoga hasil pengembangan

program ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam

pengambilan kebijakan program PAUDNI, baik di tingkat

pusat, daerah maupun di tingkat lapangan yang sesuai

dengan kembutuhan dan karasteristik masyarakat. Kepada

semua tim pengembang yang telah berkerja keras sehingga

pengembangan model/program ini dapat terwujud, kami

sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih. Semoga

Page 5: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

vi

hasil kerja Saudara dapat bermanfaat untuk pengembangan

dan peningkatan mutu program PAUDNI.

Makassar, Desember 2014

Kepala BP BPPAUDNI Reg. III

Dr. H. Muhammad HasbiNIP197306231993031001

Page 6: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

vii

KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah swt. atas berkat izin dan

kehendak-Nya sehingga pengembangan program Pendidikan

Keaksaraan Digital ini dapat disusun dan disempurnakan.

Pengembangan program ini lahir berdasarkan hasil ujicoba

pengembangan yang telah dilaksanakan oleh tim pengembang.

Ujicoba pengembangan program ini dilaksanakan selama tiga

bulan.

Pengembangan program Pendidikan Keaksaraan Digital

ini telah diujicobakan di wilayah Galung Tulu Kecamatan

Balanipa Kabupaten Polewali Mandar. Model ini diharapkan

dapat digunakan khususnya di wilayah kerja BPPAUDNI

Regional III, dan di Regional lain pada umumnya.

Model Pengembangan Pendidikan Keaksaraan Digital

ini disadari masih jauh dari sempurna. Untuk itu, tim

pengembang senantiasa mengharapkan saran dan masukan yang

positif demi perbaikan pengembangan program ke depan.

Makassar, Desember 2014

Tim Pengembang

Page 7: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

viii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ............................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................. ii

KATA SAMBUTAN ........................................... iii

KATA PENGANTAR ......................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN .................................... 1

A. Latar Belakang ................................... 1

B. Tujuan ................................................ 3

C. Manfaat .............................................. 4

D. Pengguna ............................................ 4

BAB II LANDASAN ........................................... 6

A. Landasan Hukum ............................... 6

B. Landasan Konseptual ......................... 7

C. Kerangka Pikir ................................... 10

BAB III MODEL PENDIDIKAN KEAKSARAN

DIGITAL ........................................ 12

A. Gambaran Model ............................... 12

B. Prinsip Penggunaan ............................ 14

C. Komponen Model Program ................ 16

Page 8: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

ix

D. Prosedur Pembelajaran ....................... 18

E. Inovasi Pendidikan Keaksaraan Digital 20

F. Indikator Keberhasilan ....................... 20

BAB IV PENUTUP ............................................. 21

DAFTAR PUSTAKA .......................................... 22

Page 9: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

1

BAGIAN 1PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arah kebijakan pendidikan nasional adalahmenyelenggarakan pendidikan yang bermutu dalam melayanikebutuhan pendidikan masyarakat pada semua jalur pendidikan.Pendidikan non formal merupakan salah satu jalur pendidikanyang yang harus bermutu dalam memberikan pelayananpendidikan kepada warga masyarakat yang tidak mungkinterpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal. Wilayahgarapan pendidikan nonformal adalah terutama bagi masyarakatyang tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah danwarga masyarakat lainnya yang ingin meningkatkan dan ataumemperoleh pengetahuan, kecakapan dan keterampilan hidupdan kemampuan guna meningkatkan kualitas hidupnya.

Sejalan dengan tujuan pembangunan pendidikan nasional,yakni meningkatkan pemerataan kesempatan pendidikan bagisemua masyarakat sehingga mereka dapat mengakses pendidikandengan mudah. Peningkatan pemerataan tersebut terutama padapeningkatan pemerataan kesempatan belajar pada semua jalur,jenis, dan jenjang pendidikan bagi semua warga negara secaraadil, tidak diskriminatif, dan demokratis. Pemerataan tersebut jugatermasuk tidak membedakan tempat tinggal, status sosial-ekonomi, jenis kelamin, agama, kelompok etnis, dan kelainan fisik,emosi, mental serta intelektual warga negara. Bagi pendidikan

Page 10: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

2

nonformal, pemerataan tersebut termasuk pada memperluasakses pendidikan bagi penduduk laki-laki maupun perempuanyang belum sekolah, tidak pernah sekolah, buta aksara, putussekolah dalam dan antar jenjang serta penduduk lainnya yangingin meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan.

Pendidikan non-formal sebagai bagian dari sistempendidikan nasional memiliki tugas sama dengan pendidikanformal yakni memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat.Layanan alternatif yang diprogramkan di luar sistem persekolahantersebut bisa berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan ataupelengkap pendidikan formal. Sasaran pendidikan non-formalyang semakin beragam, tidak hanya sekedar melayani masyarakatmiskin, masyarakat yang masih buta pendidikan dasar, masyarakatyang mengalami drop out dan putus pendidikan formal,masyarakat yang tidak terakses pendidikan formal seperti;masyarakat daerah pedesaan, daerah pedalaman, daerahperbatasan, dan masyarakat kepulauan. Namun demikianmasyarakat sasaran pendidikan non-formal terus meluas majusesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiserta perkembangan lapangan kerja dan budaya masyarakat itusendiri. Mengingat sasaran tersebut, maka program pendidikannonformal harus terus diperluas sesuai dengan kebutuhan dankondisi perkembangan masyarakat.

Pemenuhan hak setiap warga negara dalam memperolehlayanan pendidikan guna meningkatkan kualitas hidup bangsaIndonesia sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945merupakan tanggung jawab pemerintah. Mencerdaskankehidupan bangsa dan menciptakan kesejahteraan umummerupakan salah satu prioritas amanat bangsa. Untuk itu semuawarga negara diberikan hak yang sama untuk mendapatkanpendidikan dan pengajaran tanpa terkecuali. Namun pada

Page 11: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

3

kenyataannya masih banyak warga negara belum mendapatkanakses tersebut. Kurang meratanya akses pendidikan bagimasyarakat terutama pada masyarakat miskin masih menjadimasalah klasik yang hingga kini diperlukan langkah-langkahstrategis dari pemerintah untuk menanganinya.

Dalam rangka perluasan akses pelayanan pendidikan danpeningkatan mutu pendidikan, maka BPPAUDNI Regional IIIsebagai balai pengembangan pendidikan anak usia dini nonformaldan informal turut bertanggung jawab atas penyelenggaraanprogram pendidikan tersebut. Untuk itu, BPPAUDNI Regional IIIakan mengembangkan program pendidikan masayarakat padadaerah pedesaan. Program tersebut dirancang denganmenggunakan media digital sebagai media belajar dalam prosespembelajarannya. Media belajar digital yang digunakan adalahdalam bentuk Tablet.

B. TujuanTujuan yang akan dicapai melalui pengembangan program

keaksaraan digital terdiri dari tujuan umum dan khusus:

1. Tujuan UmumSecara umum, tujuan yang ingin dicapai dengan programkeaksaraan digital ini adalah untuk mempercepatpenuntasan buta aksara dengan menggunakan mediapembelajaran digital.

2. Tujuan Khususa) Meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan

menghitung bagi penduduk masyarakat pedesaan;b) Menggunakan media digital dalam pembelajaran

keaksaraan masyarakat tuna aksara pada masyarakatpedesaan; dan

Page 12: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

4

c) Mengembangkan program pembelajaran keaksaraanpada masyarakat pedesaan dengan menggunakanmedia Digital.

C. ManfaatPengembangan program Keaksaraan Digital sudah menjadi

tuntutan dalam proses pembelajaran di era digital. Melaluiprogram pengembangan ini, masyarakat dapat memperolehmanfaat sebagai berikut:

1. Masyarakat daerah pedesaan dapat meningkatkankemelekaksaraannya.

2. Masyarakat daerah pedesaan dapat mengenal danmengggunakan teknologi digital dalam bentuk tablet.

3. Lahirnya model pengembangan program pendidikankeaksaraan yang menggunakan media digital dalam bentuktablet.

D. PenggunaHasil pengembangan pendidikan keaksaraan digital ini

diharapkan dapat digunakan oleh baik lembaga pemerintahmaupun swasta. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

1. Unsur PemerintahUnsur pemerintah yang diharapkan menggunakan hasilpengembangan ini adalah:a) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten/Kota.b) Balai Pengembangan Kegiatan Belajar (BPKB).c) Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

2. Unsur SwastaUnsur swasta sebagai pengguna hasil pengembangan iniadalah sebagai berikut:

Page 13: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

5

a) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerakdibidang pendidikan masyarakat.

b) Komunitas pembelajaran masyarakat yang bergerakdalam pengembangan pendidikan.

Page 14: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

6

BAGIAN 2LANDASAN

A. Landasan HukumKegiatan pengembangan program keaksaraan digitaldilaksanakan dengan berdasarkan landasan hukum sebagaiberikut:1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional;2. Peraturan Permerintah Republik Indonesia No. 32 tahun

2013 tentang perubahan Peraturan Pemerintah No. 19tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Instrukrsi Presiden Nomor 5 Tahun 2005 tentang GerakanNasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar PendidikanDasar 9 Tahun dan Penuntasan Buta Aksara;

4. Rencana Strategis BPPNFI Regional V Makassar Tahun 2010– 2014;

5. Surat Keputusan Kepala BPPAUDNI Regional III Nomor053/B10/KP/2013 Tentang Susunan Tim PengembangProgram TBM BPPAUDNI Regional III Tahun 2013. SKKepala BP-PAUDNI Regional III Nomor 0364/B10/KP/2014tentang Susunan Tim Pengembang Program PendidikanKeaksaraan Digital Literacy (Pendidikan Masyarakat).

Page 15: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

7

B. Landasan KonseptualSecara konseptual, ada beberapa landasan secara teoretis yangmendasari lahirnya pengembangan program keaksaraan digitalini. Landasan konseptual teoritis mencakup sebagai berikut:1. Konsep Pengembangan Program

Istilah pengembangan menurut Kamus Besar BahasaIndonesia berkaitan dengan pengembangan yangmenitikberatkan pada aspek perubahan bentuk atau fungsipematangan organ ataupun individu, termasuk pulaperubahan pada aspek sosial atau emosional akibatpengaruh lingkungan.

2. Konsep PendidikanPendidikan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupanmanusia. Sifat pendidikan dalam kehidupan manusia adalahmutlak keberadaannya, baik dalam kehidupan manusiasebagai individu, keluarga, maupun masyarakat. Karenaperanan pendidikan begitu penting dalam kehidupanmanusia sehingga penyelenggaraan pendidikan harusdilaksanakan secara profesional, meningkatkan kompetensipendidik dan tenaga kependidikan, termasuk pelaksanaanproses belajar mengajar yang menggunakan media belajar.

Istilah pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yaknipaedagogie.Paeda dari kata pais berarti anak, dan gogie darikata again berarti membimbing. Jadi paedagogie berarti ilmumembimbing anak. Sedangkan orang yang memiliki keahlianmembimbing anak dinamakan paedagog. Dalamperkembangan selanjutnya, pendidikan diartikan sebagaiusaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompokorang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok

Page 16: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

8

orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidupdan kehidupan yang lebih baik.

Pendidikan dalam pengertian sederhana dikatakan sebagaiusaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengannilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaannya. Definisipendidikan dari beberapa tokoh, seperti Langevaldmengatakan bahwa pendidikan adalah setiap usaha manusia,pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang diberikan kepadaanak tertuju kepada pendewasaan anak itu. Deweymengatakan pendidikan adalah proses pembentukankecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual danemosional ke arah alam dan sesama manusia. Rousseaumengatakan pendidikan adalah memberi perbekalan yangtidak ada pada masa kanak-kanak, akan tetapi anakmembutuhkannya pada waktu dewasa. Artinya bahwapendidikan bertujuan untuk membantu anak agar cukupcakap melakasanakan tugas hidupnya sendiri dengan lebihtepat. Peranan itu diemban oleh orang dewasa, atau yangdiciptakan oleh orang dewasa (Hasbullah, 1999: 2).

Undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar danterencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosespembelajaran agar peserta didik secara aktifmengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatanspritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yangdiperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Pendidikan bagi mereka tidak boleh lepas dari akar budayabangsa, yakni nilai-nilai agama, kebudayaan nasional

Page 17: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

9

Indonesia, dan tanggap terhadap tuntutan perubahanzaman.

3. Konsep Keaksaraan DigitalDi tengah keberagaman bentuk dan jenis informasi, maka kitadituntut tidak hanya dapat membaca dan menulis bahantertulis (dalam bentuk buku atau tercetak) saja, tetapi bentuk-bentuk lain seiring dengan perkembangan teknologi informasi.Menurut Eisenberg (2004) selain memiliki kemampuan literasiinformasi, seseorang juga harus membekali dirinya denganliterasi yang lain seperti literasi media. Literasi mediamerupakan kemampuan untuk mengakses, menganalisis danmenciptakan informasi untuk hasil yang spesifik. Mediatersebut adalah televisi, radio, surat kabar, film, musik.

Literasi digital merupakan keahlian yang berkaitan denganpenguasaan sumber dan perangkat digital. Dalam kamus besarbahasa Indonesia, kata digital berarti sesuatu yangberhubungan dengan angka-angka untuk sistem perhitungantertentu atau berkaitan dengan penomoran, sedangkan istilahkeaksaraan berasal dari kata dasar aksara yang berarti sistemtanda grafis yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dansedikit banyaknya mewakili ujaran. Jadi istilah keaksaraanberarti sesuatu yang berkaitan dengan aksara. Untukpenjelasan yang lebih luas mengenai konsep keksaraan digitaldisebutkan dalam wikipedia online sebagai berikut:

Digital literacy is the ability to effectively and criticallynavigate, evaluate and create information using a range ofdigital technologies. It requires one "to recognize and usethat power, to manipulate and transform digital media, todistribute pervasively, and to easily adapt them to newforms". Digital literacy does not replace traditional forms of

Page 18: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

10

literacy. It builds upon the foundation of traditional formsof literacy. Digital literacy is the marrying of the two termsdigital and literacy; however, it is much more than acombination of the two terms. Digital information is asymbolic representation of data, and literacy refers to theability to read for knowledge, write coherently, and thinkcritically about the written word(http://en.wikipedia.org/wiki/Digital_literacy).

Keaksaraan Digital merupakan suatu strategi pendekatanpembelajaran yang secara efektif dan kritis dalam menavigasi,mengevaluasi dan menciptakan informasi dengan menggunakanberbagai teknologi digital. Keaksaraan Digital tidak dimaksudkanuntuk menggantikan bentuk-bentuk pendidikan keaksaraantradisional dan atau konvensional, tetapi melengkapi danmendukung bentuk pendidikan tersebut dengan menggunakanmedia teknologi. Bentuk pembelajaran ini mengawinkan duaistilah yakni digital dan keaksaraan; Namun, jauh lebih darikombinasi dari dua istilah. Informasi digital adalah representasisimbolis dari data, dan keaksaraan mengacu pada kemampuanuntuk kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis.

C. Kerangka PikirKonsep dasar pengembangan program berawal dari

lahirnya kerangka pikir pengembangan. Kerangka pikirmerupakan rancangan pemikiran pengembangan yang menjadidasar pengembangan program ke depan. Berikut ini adalahkerangka pikir pengembangan pendidikan keaksaraan digital.

Page 19: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

11

Kerangka pikir pengembangan program pendidikan keaksaraanDigital terdiri dari awal pengembangan, proses, dan hasilpengembangan. Awal pengembangan berfokus padarancangan pengembangan keaksaraan Digital dalam bentukTablet.Proses pengembangan meliputi bahan ajar, media Tablet,warga belajar, dan Tutor. Inti dari proses pembelajaran adalahTutor. Tutor yang kreatif dalam proses pembelajaran akanmenghasilkan proses belajar mengajar yang efektif danmenarik. Dengan pembelajaran yang kreatif dengan mediaTablet akan meningkatkan kemampuan calistung dan wargabelajar dapat melek teknologi. Hasil akhir dari pengembanganprogram ini adalah lahirnya model pembelajaran pendidikankeaksaraan yang menggunakan Tablet sebagai media dalamproses belajar mengajar.

Page 20: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

12

BAGIAN 3MODEL

PENDIDIKAN KEAKSARAANDIGITAL

A. Gambaran Model Program Pendidikan Keaksaraan DigitalProgram keaksaraan digital dirancang untuk mempercepatpenuntasan buta aksara dengan menggunakan mediapembelajaran digital. Melalui media ini, peserta didik dapatmeningkatkan kemampuan membaca, menulis, menghitung,dan berkomunikasi, yang pada akhirnya menjadikan merekamelek aksara dan melek teknologi sederhana.

Seiring dengan berkembangnya teknologi, dunia pendidikanjuga dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi yangsemakin hari semakin maju. Begitu halnya dengan pendidikanharus lahir inovasi-inovasi baru yang mengikuti perkembangankemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Aplikasi dari program keaksaraan digital adalah penggunaanmedia pembelajaran khususnya media Tablet, karena mediaTablet menampilkan gambar dan suara penyajian secara jelasdan bermakna maka warga belajar dapat menyerap makna daripambelajaran itu. Oleh karena itu, supaya pembelajaran dapatbermakna, efektif dan efisen, maka pengembangan programpembelajaran dengan menggunakan media tablet ini dirancang.

Page 21: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

13

Di dalam dunia pendidikan salah satu komponen yang memilikiperan penting dalam proses belajar adalah mediapembelajaran. Media pembelajaran merupakan saluran ataujembatan dari pesan- pesan pembelajaran yang disampaikanoleh sumber pesan atau tutor kepada penerima pesan atauwarga belajar.

Media Tablet merupakan suatu media penyampai pesan atauinformasi secara kreatif yang mana menampilkan gambar,suara, grafik serta tata dan letaknya jelas, sehingga pesan dangagasan dapat diterima dengan baik oleh warga belajar. Apabiladikaitkan dengan pembelajaran maka pembelajaran itu akanlebih menarik, efektif, dan efesien. Penggunaan Media Tabletsangat membantu proses pembelajaran keaksaraan digital.Dalam pembelajaran keaksaraan, Media Tablet digunakandengan maksud untuk menemukan nuansa-nuasa baru dalampembelajaran sehingga meningkatkan motivasi dan minatwarga belajar untuk belajar. Isi pesan atau materi pelajaranyang dibuat secara menarik dalam bentuk video dengankombinasi gambar, teks, dan animasi yang disesuaikan dengankebutuhan warga belajar.

Media Tablet dalam pembelajaran pendidikan keaksaraanmemiliki banyak manfaat. Pertama, Media Tablet dapatmengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh wargabelajar. Hal ini terjadi karena pengalaman tiap warga belajarberbeda-beda. Pengalaman tersebut tergantung dari faktor-faktor yang menentukan pengalaman mereka, sepertiketersediaan sarana prasarana, kesempatan belajar, dan waktubelajar. Media Tablet dapat mengatasi masalah tersebut.Misalnya, warga belajar tidak mungkin dibawa ke objek

Page 22: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

14

langsung pembelajaran, namun Media Tablet dapat mewakiliobjek langsung tersebut. Namun dipahami bahwa objektersebut bias dalam bentuk realitas, tetapi merupakan miniaturatau model yang dapat disajikan kepada warga belajar secaraaudio visual.

Kedua, Media Tablet sebagai media pembelajaran pendidikankeaksaraan memungkinkan adanya interaksi langsung antarawarga belajar dengan lingkungannya. Ketiga, media ini dapatmembangkitkan keinginan dan minat baru warga belajar, sertameningkatkan daya tarik dan perhatian mereka dalam belajar.

Intinya, melalui Media Tablet ini, warga belajar diharapkanlahirnya perubahan pada diri mereka, baik secara afektif,kognitif maupun psikomotorik. Dengan demikian media Tabletberperan penting dalam proses belajar mengajar pendidikankeaksaraan. Media ini dapat memudahkan penyampaian materikepada warga belajar dan mereka akan terbantu dalammemahami materi yang diajarkan.

B. Prinsip Penggunaan Media TabletPemilihan media Tablet dalam pembelajaran keaksaraanmemiliki banyak manfaat dan keuntungan. Media Tablet dipilihkarena dipahami bahwa materi pembelajaran yang dikemasdalam bentuk yang menarik dan mengesankan, akan mudahdiserap dan diingat oleh warga belajar.

Media Tablet sebagai media pembelajaran dapat bermaknaapabila didukung oleh kreativitas pendidik (tutor). Keberhasilantransfer pengetahuan bukan hanya dukungan dari mediabelajar, akan tetapi peran tutor juga sangat menentukan. Tutor

Page 23: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

15

yang berfungsi sebagai motivator sekaligus fasilitator akanmudah merangsang dan memberikan dorongan warga belajardalam proses pembelajaran.

Media Tablet dirancang sebagai salah satu media dalam prosespembelajaran pendidikan keaksaraan berdasarkan beberapaprinsip. Prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah sebagaiberikut:1. Media Tablet membantu proses pembelajaran menjadi

lancar dan mudah dipahami oleh warga belajar.2. Media Tablet dibuat secara sederhana sehingga mudah

dioperasikan.3. Bentuk dan ukuran Tablet bersifat simpel dan ringan,

sehingga tidak menyulitkan warga belajar membawanya kemana saja.

4. Media Tablet menggunakan program audio visual sehinggawarga belajar dapat melihat dan mendengarkan pelajaranyang disajikan.

Page 24: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

16

Model program pendidikan Keaksaraan Digital menunjukkansebuah pola program pendidikan keaksaraan yang diharapkanefektif untuk percepatan penuntasan buta aksara.

C. Komponen Model Program Pendidikan Keaksaraan Digital

1. Mitra Penyelenggaraan Pendidikan KeaksaraanPenyelenggaraan pendidikan Keaksaraan Digital perlukerjasama atau menjalin mitra dengan pihak terkait.Adapun unsur mitra dan kriteria mitra kerjasama sebagaiberikut:a. Unsur Mitra

1) Pemerintah: BAPPEDA, Dinas Pendidikan, DinasKesehatan, dan Dinas Koperasi/UKM.

2) Organisasi masyarakat: LPM, PKK, Karang Taruna3) Perusahan bidang digital/swasta

b. Kriteria Mitra1) Memiliki potensi sumber daya dan program kegiatan

yang dapat mendukung penyelenggaraan pendidikankeaksaraan.

2) Memiliki komitmen yang kuat untuk bekerja samadalam penyelenggaraan pendidikan keaksaraan.

2. PendidikPendidik dalam penyelenggaraan pendidikan KeaksaraanDigital sangat menentukan keberhasilan program. Olehsebab itu pendidik disyaratkan memiliki kriteria sebagaiberikut:a. Memiliki kemampuan andragogik atau pembelajaran

orang dewasa untuk memfasilitasi pembelajarankeaksaraan.

Page 25: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

17

b. Memiliki kreativitas dalam mengoperasikan mediapembelajaran dengan merancang materi-materipembelajaran yang menarik, praktis dan bermanfaatbagi warga belajar.

c. Memiliki kemampuan sosial untuk menjalin komunikasiyang efektif dalam lingkungan eksternal maupuninternal pembelajaran.

d. Memiliki tingkat pendidikan minimal berijazah SMA atausederajat.

3. Tenaga KependidikanTenaga kependidikan yaitu penyelenggara yangmemfasilitasi penyelenggaraan pendidikan keaksaraan.Penyelenggara dalam penerapan model pendidikanKeaksaraan Digital berperan aktif menjalin kerja samadengan mitra.

4. Peserta DidikKriteria peserta didik adalah: (1) lulus keaksaraan dasar,(2)memiliki Surat Keterangan Melek Aksara (Sukma), dan(3) prioritas yang belum memiliki pekerjaan tetap.

5. Bahan AjarBahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakanuntuk membantu dalam melaksanakan pembelajaran.Bahan ajar pendidikan keaksaraan digital berupakeberaksaraan, keseharian, Keaksaraan Usaha Mandiridan Taman Bacaan Masyarakat, dan Kecakapan Hidup.Semua bentuk bahan ajar tersebut sudah tersedia dalamTablet.

Page 26: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

18

D. Prosedur Pembelajaran

Pembelajaran Pendidikan Keaksaraan fokus kepada mediapembelajaran dengan tahapan dan komponenpenyelenggaraan:

1. Persiapan PembelajaraanPada persiapan pembelajaran pendidikan KeaksaraanDigital materi pembelajaran disesuaikan dengankebutuhan dan kesempatan peserta didik. Materidirancang secara sederhana dalam bentuk kegiatankegiatan keterampilan kemudian dimasukkan ke dalamTablet sebagai materi yang siap dipelajari oleh wargabelajar secara mandiri.

2. Proses PembelajaranPembelajaran pendidikan keaksaraan dilaksanakan dengancara tutor memberi petunjuk kepada warga belajar secarakelompok (maksimal 3 orang 1 tablet).

3. Tahap Evaluasia. Evaluasi Awal

Evaluasi awal dilaksanakan untuk mengetahui tingkatkemampuan dasar warga belajar. Evaluasi awaldilakukan dengan menggunakan tes dan wawancara.Materi penilaian meliputi kemampuan membaca,menulis, dan berhitung. Tutor mengobservasikemampuan warga belajar dalam suasana informal

Page 27: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

19

dengan bertanya tentang keluarga, pekerjaan, danalasan mereka mengikuti pembelajaran.

b. Evaluasi ProsesEvaluasi proses dilaksaksanakan selama masa ujicobaberlangsung. Tutor mengevaluasi tingkat kemampuanwarga belajar dalam hal membaca, menulis, berhitung,dan berkomunikasi.Penilaian proses bermaksud untuk mengetahuiperkembangan dan kemajuan warga belajar. Agarevaluasi berjalan berkesinambungan maka programdirancang secara periodik, yaitu setiap satu bulan satukali evaluasi.Teknik penilaian yang digunakan adalah penilaianportofolio, yaitu mengumpulkan hasil kerja wargabelajar.

c. Evaluasi AkhirEvaluasi akhir merupakan hasil penilaian akhirpembelajaran warga belajar yang mencakupkompetensi membaca, menulis, berhitung, danberkomunikasi. Bagi warga belajar yang sudahmemiliki kemampuan tersebut dinyatakan “berhasil”.Prosedur penilaian keberhasilan belajar dilaksanakansetiap bulan atau setiap selesai satu unitpembelajaran. Penilaian tersebut dilaksanakan setelahwarga belajar menyelesaikan SKK pembelajaran.Bentuk tes menggunakan tes tertulis, sedangkankriteria penilaian menggunakan kategori “Sangat Baik,Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang”

Page 28: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

20

E. Inovasi Pendidikan Keaksaraan Digital1. Program yang diinstal ke dalam Tablet bersifat repeatable,

artinya progam tersebut dapat dipelajari secara berulang-ulangi karena materi belajarnya tersimpan dalam Tablet.

2. Warga belajar dapat menganalisa materi belajarnya secaratajam dan mendalam karena flexible, artinya programtersebut dapat dimajukan atau dimundurkan dengan lebihcepat untuk melihat materi belajar yang menjadi fokuspendalaman.

3. Program pembelajaran dalam Tablet dapat membawawarga belajar berpikir specific, artinya warga belajar dapatmempelajari bahan ajar yang tersedia dalam Tabletberdasarkan pokok-pokok kebutuhan mereka.

F. Indikator Keberhasilan ProgramKeberhasilan pengembangan program keaksaraan Digitaldapat tercapai apabila semua komponen terlibat danberperan sebagaimana fungsinya. Indikator keberhasilan itumencakup unsur:

(1) Tercapainya peningkatan kemampuan warga belajardalam membaca, menulis, dan menghitung.

(2) Warga belajar dapat melek teknologi denganmenggunakan media belajar dalam bentuk Tablet padapembelajaran keakasaraan.

(3) Lahirnya program pendidikan keaksaraan Digital yangefektif dan efisien dalam percepatan penuntasan butaaksara.

Page 29: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

21

BAGIAN 4PENUTUP

Model program Keaksaraan Digital ini merupakan suatu bentukprogram yang telah diujicobakan di wilayah kerja BPPAUDNIRegional III, yakni Desa Galung Tulu Kecamatan BalanipaKabupaten Polman Sulawesi Barat. Model ini layak untukdiimplementasikan pada setiap pembelajaran pendidikankeaksaraan di Sulawesi Barat dan daerah lain sewilayah kerjaBPPAUDNI REGIONAL III. Informasi selengkapnya dapatmenghubungi BP-PAUDNI Regional III (Kelompok Kerja PembinaanPendidikan Masyarakat), Jl. Adyaksa No. 2 Makassar Telp. 0411-440065.

Page 30: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

22

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (tt). Digital Literacy. [Online]. Tersedia:

http://en.wikipedia. org/wiki/Digital_literacy. (2 Januari

2014).

Dewanto, H. (tt). Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan

Berbasiskan Masyarakat Pedesaan. [Online]. Tersedia:

(https://www.google.co.id/search?client). (10 Pebruari

2014).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2008). Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Hasbullah. (1999). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Rifki. 2014. Manfaat Penggunaan Bahan Ajar Multimedia.

[Online]: tersedia. http://rifkitpunbara.blogspot.com.

Diambil 25 Oktober 2014.

Page 31: Pembina/Penanggungjawab: Dr. H. Muhammad Hasbi Pengembang ...repositori.kemdikbud.go.id/18498/1/model-keaksaraan-digital-2014 (… · semua tim pengembang yang telah berkerja keras

[MODEL KEAKSARAAN DIGITAL] POKJA DIKMAS

23

Sirozi, M. (2004). Politik Kebijakan Pendidikan di Indonesia:

Peran Tokoh-tokoh Islam dalam Penyusunan UU No.

2/1989. Jakarta: INIS.

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Titik Inayati. 2012. Fungsi Bahan Ajar. [Online]. Tersedia:

http://multimedia pembelajaran.blogspot.com. Diambil

24 Oktober 2014.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional.