bab ii kajian teori a. pembahasan teori 1. teori belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/tatap tlaga...

18
BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar Konstruktivisme Belajar tidak akan pernah terlepaskan dari kehidupan manusia. Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu. Seperti yang didefinisikan oleh Sagala (2010: 13) belajar merupakan komponen kegiatan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun (tersembunyi). Sedangkan belajar menurut Baharudin dan Esa (2010:11) adalah proses manusia untuk mencapai berbagai macam kopentensi, keterampilan dan sikap sejak manusia itu lahir sampai akhir hayat. Beberapa hal yang menjadi penekanan dan keunggulan pandangan konstruktivistik seperti yang diungkapkan oleh Orlich (2007: 38) sebagai berikut: 1) Emphasis on Prior Experience (Menekankan pada pengalaman sebelumnya) Prinsip utama dari model konstruktivisme adalah pemikiran bahwa peserta didik membawa pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh sebelumnya. Pembelajaran dibangun atas apa yang peserta didik miliki kemudian dikembangkan dengan konteks yang lain. Pengalaman dan pengetahuan yang mereka peroleh sebelumnya 5 Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Upload: lynga

Post on 03-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

1

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pembahasan Teori

1. Teori Belajar Konstruktivisme

Belajar tidak akan pernah terlepaskan dari kehidupan manusia.

Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dialami oleh

individu. Seperti yang didefinisikan oleh Sagala (2010: 13) belajar

merupakan komponen kegiatan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan

acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun (tersembunyi).

Sedangkan belajar menurut Baharudin dan Esa (2010:11) adalah proses

manusia untuk mencapai berbagai macam kopentensi, keterampilan dan

sikap sejak manusia itu lahir sampai akhir hayat.

Beberapa hal yang menjadi penekanan dan keunggulan pandangan

konstruktivistik seperti yang diungkapkan oleh Orlich (2007: 38) sebagai

berikut:

1) Emphasis on Prior Experience (Menekankan pada pengalaman

sebelumnya)

Prinsip utama dari model konstruktivisme adalah pemikiran

bahwa peserta didik membawa pengetahuan dan pengalaman yang

diperoleh sebelumnya. Pembelajaran dibangun atas apa yang peserta

didik miliki kemudian dikembangkan dengan konteks yang lain.

Pengalaman dan pengetahuan yang mereka peroleh sebelumnya

5

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

2

adalah hal yang dapat dikembangkan oleh peserta didik melalui proses

pembelajaran.

2) Personal Construction of Meaning (Menekankan makna yang

dibangun sendiri)

Keunggulan lain dari model pembelajaran konstruktivisme ini

adalah peserta didik harus membangun atau menemukan sendiri apa

yang mereka pelajari.

3) Contextual and Shared Learning (Pembelajaran yang dilakukan

bersama dan kontekstual)

Konstruktivisme menekankan pada pembelajaran yang

kontekstual sehingga menyediakan pembelajaran yang bersifat nyata

daripada menyampaikan sesuatu dalam bentuk abstrak.

4) Changing Roles For Teacher and Learners

Konsep konstruktivisme mengungkapkan peserta didik belajar

bersama teman lain. Guru melihat pada apa yang dibutuhkan oleh

peserta didik sehingga memungkinkan guru untuk menjalankan

perannya sebagai fasilitator. Selain berperan sebagai fasilitator, guru

juga harus mengarahkan dan mendorong peserta didik untuk

membangun sendiri pengetahuannya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa teori

kontruktivisme ini menekankan suatu proses belajar yang

memanfaatkan informasi baru yang didapat dari pengalaman dan

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

3

aktivitas belajar individu. Pada penelitian eksperimen ini penggunaan

pendekatan proses membaca mengacu pada teori kontruktivisme.

2. Pendekatan Proses Membaca

Dalam proses belajar mengajar tidak akan pernah terlepas dari

pendekatan. Berkaitan dengan konsep pendekatan, strategi, dan model

pembelajaran, (Warso, 2013:147) menjelaskan arti dari pendekatan adalah

konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari

pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan

berdasarkan teori tertentu. Dengan demikian pendekatan merupakan

konsep dasar yang digunakan oleh guru sebagai acuan dalam

menggunakan suatu metode.

Proses membaca meskipun tampak sederhana ternyata melalui

serangkaian tahapan penting yang harus dilakukan agar menghasilkan

proses dan hasil yang tepat serta memahami isi teks. Pembelajaran

membaca dengan pendekatan proses meliputi langkah-langkah, sebagai

berikut:

a. Persiapan untuk membaca

b. Membaca,

c. Merespon

d. Mengeksplorasi teks, dan

e. Memperluas interpretasi

(Tompkins & Hoskisson, 1995: 200-206; Tompkins, 2010: 42-50)

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

4

a. Tahap Persiapan Membaca

Persiapan membaca tidak dapat diartikan hanya dengan

membuka sampul buku kemudian langsung membaca. Ada tahapan-

tahapan tertentu yang membangun persiapan membaca, antara lain:

1) Memilih teks

Pada tahapan ini, pembaca memilih teks yang hendak meraka

baca. Memilih buku tidak semudah yang dibayangkan. Siswa perlu

tahu tentang diri mereka sebagai pembaca dalam hal jenis buku yang

disukai dan penulis favorit mereka. Sebagai pembaca mereka mampu

menunjukkan buku yang mereka telah baca dan dapat menjelaskan

kandungan isi dari buku yang mereka baca. Selain itu juga harus

mampu menjelaskan mengapa mereka menikmati apa yang mereka

baca.

2) Menghubungkan teks dengan pengalaman pribadi dan pengalaman

membaca sebelumnya. Pada tahapan ini pembaca membuat

hubungan antara pengalaman hidupnya dengan bahan bacaan.

3) Memprediksi isi teks. Pada tahap ini pembaca melakukan prediksi

atau memperkirakan isi dari bacaan/ teks.

4) Mengadakan tinjauan pendahuluan terhadap teks. Tujuan utama

tahap ini adalah untuk mengaitkan antara pengetahuan sebelumnya

dengan teks yang akan dibaca.

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

5

b. Tahap Membaca

Pada tahap ini peserta didik membaca teks secara keseluruhan.

Ada lima macam model membaca yang dapat dilakukan. Kelima

macam model membaca ini dapat diterapkan sesuai dengan jenis dan

tujuan pembelajaran membaca di sekolah. Kelima model membaca

tersebut yaitu:

1) Membaca nyaring (readingaloud)

Peserta didik mendengarkan guru membaca teks atau bahan

bacaan. Cara lain dalam strategi ini adalah dengan mendengarkan

sumber suara tertentu seperti tape recorder yang diperdengarkan

secara keras.

2) Membaca bersama (shared reading)

Peserta didik berbagi bacaan yang berbeda dengan teman di

kelas. Berbagi bacaan dimungkinkan terjadi ketika variasi bacaan

lebih dari satu.

3) Membaca berpasangan (buddy reading)

Dua peserta didik membaca teks bersama-sama. Kadang-

kadang mereka bergiliran membaca keras, kadang-kadang mereka

berdua membaca tanpa suara, dan pada waktu lain satu kelas

membacakan bersama-sama.

4) Membaca terbimbing

Peserta didik membaca bahan bacaan dengan bimbingan guru.

Sebelum kegiatan dimulai, guru mengajak peserta didik melakukan

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

6

prediksi isi bacaan. Setelah itu peserta didik membaca bahan bacaan

untuk mengkonfrontir isi bacaan dengan prediksi awal. Guru dapat

menghentikan kegiatan membaca sewaktu-waktu ketika diperlukan,

seperti berhenti pada akhir paragraf dua dan lain sebagainya dengan

maksud membahas isi teks bacaan.

5) Membaca bebas (independent reading)

Peserta didik membaca secara mandiri dengan bahan bacaan

bebas atau dapat ditentukan oleh guru. Strategi ini mampu

menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa terhadap bahan

bacaannya. Dalam strategi ini, siswa diperbolehkan membaca

seluruh teks atau sebagian teks, dan disesuaikan dengan kebutuhan

individu mereka.

c. Tahap Merespon

Pada tahap ketiga ini yaitu merespon, peserta didik memberi

tanggapan terhadap kegiatan membaca mereka dan terus berusaha

memahami isi. Ada dua langkah yang dapat dilakukan peserta didik

untuk tahap ini yakni:

1) Memberi tanggapan dalam bentuk tertulis pada format hasil

membaca

2) Berpartisipasi dalam diskusi klasikal

Kedua langkah ini dapat di terapkan sesuai dengan situasi dan

kebutuhan di kelas. Setelah memberi respon, para peserta didik kembali

memperhatikan teks untuk menggali isinya lebih dalam lagi.

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

7

d. Tahap Mengeksplorasi Teks

Pada tahap ini peserta didik melakukan langkah-langkah: 1)

membaca ulang teks; 2) menemukan gaya bahasa khusus penulis (the

author's craft); 3) mempelajari kosakata baru; 4) mengidentifikasi ide

bacaan; dan 5) berpartisipasi dalam pengajaran singkat yang dilakukan

guru. Kegiatan menggali teks ini lebih dimaksudkan untuk memahami

isi bacaan secara lebih mendetail.

e. Tahap Memperluas Interpretasi

Pada tahap terakhir dalam proses membaca, yakni memperluas

interpretasi, dapat dilakukan kegiatan-kegiatan: 1) mereproduksi teks

dengan bahasa sendiri; 2) bermain peran sesuai dengan isi teks; 3)

mempresentasikan isi teks dengan program Powerpoint.

Berdasarkan uraian dari tahapan pendekatan proses membaca di

atas, dapat disimpulkan bahwa membaca merupakan suatu kegiatan

yang tidak hanya melibatkan aktivitas berfikir secara kognitif atau

membaca yang dilihat dari volume suara namun kegiatan membaca

memiliki beberapa tahapan , antara lain mengeksplorasi teks dan

memperluaskan intepretasi.

3. Keterampilan Membaca

a. Pengetian Keterampilan Membaca

Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa

yang memiliki peran sangat penting. Ketika melakukan kegiatan

membaca akan banyak melibatkan organ tubuh yang dilakuakan untuk

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

8

kegiatan tersebut. Seperti yang dijelaskan menurut Rahim ( 2008 : 2)

membaca pada hakikatnya adalah sesuatu yang rumit yang melibatkan

banayak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga

melibatkan aktivitas visual, berfikir, psikolinguistik, dan metakognitif,

sedangkan menurut Dalman (2013 : 5) membaca merupakan kegiatan

atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai

informasi yang terdapat dalam tulisan.

Pada hakikatnya keterampilan membaca perlu dimiliki oleh setiap

orang. Menurut Dadang, Iskandarwasid (2009:46) keterampilan

membaca pada umumnya diperoleh dengan cara mempelajarinya

disekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan keterampilan yang

sangat unik serta berperan penting bagi pengembangan pengetahuan,

dan sebagai alat komunikasi bagi kehidupan manusia.

Membaca merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa,

yaitu seperti dikemukakan oleh Tomkins & Hoskisson (1995:17)yaitu:

Traditionally, language arts educators have defined language arts as

the study of four modes of language: listening, talking, reading and

writing.

Sudah menjadi hal yang umum, bahwa ahli bahasa telah mendefiniskan

seni berbahasa sebagai pembahasan dari keterampilan berbahasa, yaitu

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Tompkins & Hoskisson (1995: 198) mengemukakan bahwa

membaca merupakan sebuah proses transaktif di mana pembaca

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

9

menegosiasikan arti atau penafsiran. Dengan demikian membaca adalah

suatu proses bertukar suatu informasi atau berinteraks dengn bacaan

dimana pembaca nantilah yang akan memaknai sebuah bacaan tersebut.

Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan kegiatan membaca pada

kegiatan membaca nyaring. Menurut Dalman (2013: 63) Membaca

nyaring merupakan kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau

kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang

cukup keras. Sedangkan menurut Tarigan (2008: 23) membaca nyaring

adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru,

murid atau pun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau

pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran, dan

perasaan seseorang pengarang

Berdasarkan pengertian membaca nyaring diatas dapat disimpulkan

bahwa membaca nyaring merupakan kegiatan membaca yang dilakukan

dengan mengeluarkan suara yang keras dan dapat dilakukan dengan

bersama-sama, dimana kegiatan membaca nyaring bertujuan untuk

menyuarakan lambang-lambang bunyi bahasa.

b. Tujuan Membaca Nyaring

Membaca dilakukan untuk memperoleh suatu tujuan. Secara umum

tujuan membaca adalah untuk mendapatkan suatu informasi yang

dibutuhkan oleh pembaca. Menurut Tarigan ( 2008 : 9 ) tujuan utama

dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh suatu

informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Sedangkan

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

10

menurut Rahim ( 2008 : 11) membaca hendaknya mempunyai tujuan,

karena seseorang yang membaca dengan satu tujuan, cenderung lebih

menerima dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai tujuan.

Disamping itu, menurut Elis, dkk dalam (Rahim) tujuan membaca

adalah pemahaman, menghasilkan siswa yang lancar membaca. Salah

satu kegiatan yang dapat membantu mencapai tujuan umum yaitu sering

membacakan cerita dan mendiskusikannya. Dengan demikian,

membacakan suatu materi bacaan dapat dikatakan sebagai bagian dari

membaca nyaring yang bertujuan untuk berbagi pengalaman yang

menyenangkan, berbagi informasi yang diperoleh dari teks bacaan, dan

memberikan kesempatan bagi siswa untuk berdiskusi mengenai suatu

teks bacaan.

c. Aspek-Aspek Keterampilan Membaca

Membaca merupakan suatu proses atau kegiatan, oleh karena itu

membaca memiliki aspek atau unsur penting di dalamnya. Berikut

adalah aspek-aspek penting dalam membaca:

1. Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat

dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order).

Aspek ini mencakup:

a) Pengenalan bentuk

b) Pengenalan unsur-unsur linguistic

c) Pengenalan hubungan/ korespondensi pola ejaan dan bunyi

d) Kecepatan membaca ketaraf lambat

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

11

2. Keterampilan yang bersifat pemahaman

a) Memahami pengertian sederhana

b) Memahami signifikasi atau makna

c) Evaluasi atau penilaian (isi, bentuk)

d) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan

dengan keadaan. (Broughton, et al, 1978:211)

Menurut Dalman (2013: 64) Keterampilan yang dituntut dalam

membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaraya adalah, (1)

Menggunakan ucapan yang tepat, 2) Menggunakan frasa yang tepat, 3)

Menggunakan intonasi suara yang wajar, 4) Posisi sikap yang baik, 5)

Menguasai tanda-tanda baca, 6) Membaca dengan terang dan jelas, 7)

Membaca dengan penuh perasaan, ekspresif, 8) Membaca dengan tidak

terbata-bata, 9) Mengerti serta memahami bahan bacaan yang

dibacanya, 10) Kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang

dibacanya, 11) Membaca dengan tanpa terus menerus melihat bahan

bacaan, dan 12) Membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

Sedangkan menurut Tarigan (2008 : 25-26), aspek-aspek membaca

nyaring lebih dispesifikan untuk pada kelas IV (empat) di sekolah

dasar, yaitu: a) Memahami bacaan pada tingkat dasar, b) Kecepatan

mata dan suara, dan c) Patah kata dalam satu detik.

Dari elemen-elemen membaca nyaring di atas, maka peneliti

memodifikasi elemen-elemen tersebut untuk kepentingan penelitian

dalam pengambilan penilaian keterampilan membaca nyaring dapat

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

12

terakomodasi menjadi beberapa indikator, sebagai berikut: a) ketepatan,

b) lafal, c) intonasi, d) kelancaran, dan e) kenyaringan. Indikator

keterampilan membaca berikut ini nantinya akan dijadikan sebagai

acuan dalam menyusun kisi-kisi keterampilan membaca nyaring.

d. Jenis-Jenis Keterampilan Membaca

Membaca merupakan bentuk keterampilan yang memiliki berbagai

tujuan, oleh karena itu jenis-jenis membaca menjadi terbagi sesuai

dengan tujuannya. Menurut Saddhono (2012: 69-70) Jenis keterampilan

membaca dibagi menjadi dua, yaitu keterampilan membaca karya

ilmiah dan keterampilan membaca karya ilmiah popular.

1) Keterampilan membaca karya ilmiah

Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang

menyajikan fakta umum dan metodologi penulisan yang baik dan

benar.

2) Keterampilan membaca karya ilmiah popular

Karya imiah popluer disajikan dengan gaya dan bahasa yang lebih

bebas dari karya ilmiah. Diksi atau pilihan kata cenderung lebih

lentur meluncur berbaris demi baris. Karya ilmiah popular dapat kita

jumpai pada: majalah, koran, dan tabloid.

4. Minat Membaca

a. Pengertian Minat Baca

Minat adalah sesuatu hal yang sangat menentukan hasil dari

suatu usaha. Minat menurut Susanto (2013:16) merupakan

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

13

kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

terhadap sesuatu. Dalam kegiatan membaca minat sangatlah

dibutuhkan. Minat baca merupakan dorongan untuk memahami kata

demi kata dan isi yang terkandung dalam teks bacaan tersebut, sehingga

membaca dapat memahami hal-hal yang dituangkan dalam bacaan itu

(Damlan, 2013:141). Tampubolon dalam (Damlan, 2013:141) minat

baca adalah kemauan atau keinginan seseorang untuk mengenali huruf

untuk menangkap makna dari tulisan tersebut.

b. Indikator Ketercapaian Minat

Dari penjelasan di atas, minat dicirikan dengan rasa suka, rasa

tertarik dan rasa senang sebagai bentuk ekspresi terhadap suatu hal

yang diminati. Minat menurut Djamarah (2008:132) dapat

diekspresikan siswa melalui :

1) Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada yang lainnya.

2) Pastisipasi aktif dalam kegiatan yang diamati.

3) Memberikan perhatian luang lebih besar terhadap sesuatu

yangdiminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus).

Selanjutnya definisi minat ini menjadi dasar penyusunan

indikator untuk angket minat.

c. Faktor yang mempengaruhi Minat Baca

Menumbuhkan minat dalam hal membaca tidaklah mudah. Perlu

adanya dorongan atau motivasi baik dari luar maupun dari dalam diri

individu untuk mempunyai minat dalam membaca. Menurut Bunata

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

14

dalam (Damlan, 2013: 142) minat baca dipengaruhi oleh beberapa

faktor, yaitu:

1) Faktor lingkungan keluarga

Ditengah kesibukkan sebaiknya orang tua menyisihkan waktu untuk

menemani anaknya membaca buku, dengan begitu orang tua dapat

memberikan contoh yang baik dalam meningkatkan kreativitas

membaca anak.

2) Faktor kurikulum dan pendidikan sekolah yang kurang kondusif.

Kurikulum yang tidak secara tegas mencantumkan kegiatan

membaca dalam suatu bahan kajian, serta para tenaga kependidikan

baik sebagai guru, dosen maupun para pustakawan yang tidak

memberikan motivasi pada anak-anak peserta didik bahwa

membaca itu penting untuk menambah ilmu pengetahuan, melatih

berfikir kritis, menganalisis persoalan, dan sebagainya.

3) Faktor infrastruktur masayarakat yang kurang mendukung

peningkatan minat baca masyarakat.

Kurangnya minat baca masyarakat ini bisa dilihat dari kebiasaan

sehari-hari. Banyak orang yang lebih memilih menghabiskan uang

demi hal lain daripada membeli buku. Orang juga kadang lebih suka

pergi ketempat hiburan daripada pergi ke toko buku. Mereka hanya

pergi ke toko buku atau perpustakaan bila memang diperlukan saja.

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

15

4) Faktor keberadaan dan kejangkauan bahan bacaan.

Sebaiknya pemerintah daerah mengadakan program perpustakaan

keliling atau perpustakaan tetap di tiap-tiap daerah agar lebih mudah

dijangkau oleh masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk

mewujudkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca diatas

adalah adanya kerjasama antara keluarga, sekolah, lingkungan

masyarakat, dan ketersediaan bahan bacaan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh

Kastam Syamsi, Esti Swastika S, & Setiyawan P yang mengadakan penelitian

tentang penerapan pendekatan proses dalam pembelajaran menulis dengan

siswa kelas IV dan V Sekolah Dasar Minomartani 3, Kecamatan Ngaglik,

Kabupaten Sleman, sebagai subjeknya. Dengan model penelitian tindakan

kelas, ia menyimpulkan bahwa pembelajaran membaca dengan menggunakan

pendekatan proses dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa. Selain

itu, sikap siswa terhadap kegiatan pembelajaran membaca pun terbukti semakin

positif. Siswa tampak semakin bergairah dan senang mengikuti kegiatan

pembelajatan membaca.

C. Kerangka Pikir

Pendekatan Proses Membaca menurut Tomkins dan Hosskison merupakan

pendekatan yang tidak hanya menekankan peserta didik untuk dapat

mengetahui informasi dari membaca tetapi terdapat beberapa tahapan yang

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

16

nantinya akan membuat peserta didik dapat berkembang baik kemampuan

kognitif maupun kemampuan motoriknya, oleh karena itu pendekatan proses

membaca menurut Tomkins dan Hosskison ini terdiri dari beberapa tahapan

membaca yang harus dilakukan, yaitu persiapan untuk membaca, membaca,

merespon, mengeksplorasi teks, dan memperluas interpretrasi.

Pendekatan proses dalam membaca menurut Tomkins dan Hosskison

menekankan pada proses atau kegiatan membaca. Sehingga, banyak sekali

kegiatan yang menghubungkan aktivitas kognitif dengan motorik siswa.

Dengan adanya tahapan membaca diatas menjadikan peserta didik untuk lebih

tertarik dan merasakan hal baru dalam membaca.

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Kondisi awal

keterampilan

membaca dan minat

membaca

Penerapan

Pendekatan

Proses

Membaca

Keterampilan

membaca dan

minat membaca

Kondisi Akhir

Memberikan Pengaruh

terhadap Keterampilan

dan Minat Membaca

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

17

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangkaberpikir, dapat dirumuskan hipotesis

penelitian sebagai berikut:

1. Ada pengaruh pembelajaran pendekatan proses membaca terhadap

keterampilan membaca.

2. Ada pengaruh pembelajaran pendekatan proses membaca terhadap minat

membaca.

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI A. Pembahasan Teori 1. Teori Belajar ...repository.ump.ac.id/755/3/TATAP TLAGA SASIAN-BAB 2.pdf · sumber suara tertentu seperti tape recorder yang ... seperti

18

Pengaruh Penerapan Pendekatan..., Tatap Tlaga Sasian, FKIP, UMP, 2016