bab ii kajian pustaka a. landasan teori 1. a.repository.ump.ac.id/3372/3/bab ii_anton adi...
TRANSCRIPT
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan
dengan tujuan dan bahan acuan, dalam kegiatan belajar terdapat
proses yang dilalui untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Slameto
(2010: 2) belajar ialah proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya. Musfiqon (2012: 5) belajar didefinisikan
sebuah proses interaksi antara manusia dengan lingkungan yang
dilakukan secara terencana untuk mencapai pemahaman,
keterampilan, dan sikap yang diinginkan.
W.S. Winkel (Susanto, 2013: 4) belajar adalah suatu aktivitas
mental yang berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang
dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap yang relatif
konstan dan berbekas. Susanto (2013: 4) belajar adalah aktivitas yang
dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk
memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
7
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
8
sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku
yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam
bertindak.
Dari pengertian-pengertian belajar tersebut dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan perubahan diri seseorang dalam berperilaku
dan berkemampuan. Perubahan tersebut menuju kearah lebih baik
sebagai hasil dari aktivitas dan pengalaman.
b. Pengertian Hasil Belajar
Tolak ukur tercapainnya tujuan belajar dapat dilihat dari hasil
belajar, baik tercapai atau tidaknya sebuah tujuan belajar tersebut.
Menurut Sudjana (2011: 22) hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya. Susanto (2013: 5) memaknai hasil belajar sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang
menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotor. Prinsipnya
hasil belajar tersebut adalah tolak ukur yang didapat ketika
melaksanakan proses belajar.
Bloom (Sudjana,2011:22) mengelompokkan tujuan pendidikan
berdasarkan pada tiga jenis ranah yang melekat pada diri peserta
didik, yaitu:
1) Ranah proses berpikir (cognitive).
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
9
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek
pertama disebut aspek kognitif rendah dan keempat aspek
berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2) Ranah nilai atau sikap (affective)
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari
lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaiaan,
organisasi, dan internalisasi.
3) Ranah keterampilan (psycomotor).
Ranah psikomotoris berkenaaan denganhasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertidak. Ada enam aspek ranah
psikomitoris yakni, a) gerakan reflek, b) keterampilan gerakan
dasar, c) kemampuan perseptua, d) keharmonisan, e) gerakan
keterampilan kompleks, f) gerakan ekspresif dan interpretatif.
Hasil belajar berupa perubahan yang terjadi pada ranah
kognitif, afektif dan psikomotor. Ketiga ranah tersebut menjadi objek
penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah
yang banyak dinilai oleh para guru disekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
2. Metode Demonstrasi
a. Pengertian Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan peragaan atau menunjukkan sebuah
contoh tentang cara/proses sesuatu, hal tersebut selaras dengan metode
demonstrasi. Menurut Sanjaya (2006: 152) metode demonstrasi adalah
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
10
metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
Roestiyah (2012: 83) mendefinisikan metode demonstrasi
sebagai cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru
menunjukkan,memperlihatkan suatu proses. Hardini dan Puspitasari
(2012: 27) berpendapat metode demonstrasi adalah metode mengajar
dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian
atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses
pembentukan tertentu pada siswa.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa,
metode demonstrasi merupakan cara mengajar dengan menunjukkan
peragaan atau contoh. Metode demonstrasi berfungsi untuk
memperjelas suatu proses maupun suatu benda sehingga dapat
dimaknai dengan benar.
b. Langkah-langkah Menggunakan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi memiliki tahapan-tahapan dalam
penggunaannya, sehingga dapat dilaksanakan dengan lancar. Sanjaya
(2006: 153) menyebutkan tahapan-tahapan dalam menggunakan
metode demonstrasi antara lain:
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
11
1) Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:
a) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses
demonstrasi berakhir.
b) Persiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan.
c) Lakukan uji coba demonstrasi.
2) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan ada tiga langkah yang haris dilakukan:
a) Langkah Pembukaan
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum demonstrasi
dilakukan, di antaranya:
1. Mengatur tempat duduk agar semua siswa dapat
memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.
2. Kemukakan tujuan yang harus dicapai siswa.
3. Kemukakan tugas-tugas yang harus dilakukan siswa.
b) Langkah Pelaksanaan Demonstrasi
1. Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir, sehingga mendorong
siswa untuk tertarik memerhatikan demonstrasi.
2. Ciptakan suasana yang menyejukan dengan menghindari
suasana yang menegangkan.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
12
3. Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya
demonstrasi dengan memerhatikan reaksi seluruh siswa.
4. Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat
dari proses demonnstrasi itu.
c) Langkah Mengakhiri Demonstrasi
Proses demonstrasi perlu diakhiri dengan memberikan
tugas-tugas tertentu yang ada kaitannya dengan pelaksanaan
demonstrasi dan proses pencapaian tujuan pembelajaran. Hal
tersebut dilakukan untuk meyakinkan apakah siswa memahami
proses demonstrasi itu sendiri atau tidak. Guru dan siswa
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses
demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.
c. Hal-Hal yang Diperhatikan dalam Metode Demonstrasi
Pelaksanaan metode demonstrasi tidak sekedar memperagakan
atau mempertunjukan sesuatu yang disampaikan, namun ada hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Menurut Roestiyah
(2012: 83) hal-hal yang perlu diperhatikan dan dipersiapkan guru
dalam melaksanakan metode demonstrasi yaitu :
1) Guru harus mampu menyusun rumusan tujuan instruksional, agar
dapat memberi motivasi yang kuat pada siswa untuk belajar.
2) Pertimbangkanlah baik-baik apakah teknik yang dipilih mampu
menjamin tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
13
3) Amatilah apakah jumlah siswa memberi kesempatan untuk suatu
demonstrasi yang berhasil, bila tidak maka harus mengambil
kebijakan lain.
4) Apakah sudah meneliti alat-alat dan bahan yang akan digunakan
mengenai jumlah, kondisi, dan tempatnya. Kenali baik-baik, atau
coba terlebih dahulu agar demonstrasi itu berhasil.
5) Harus sudah menentukan garis besar langkah-langkah yang akan
dilakukan.
6) Apakah tersedia waktu yang cukup, sehingga dapat memberi
keterangan bila perlu, dan siswa bisa bertanya.
7) Selama demonstrasi berlangsung guru harus memberi kesempatan
pada siswa untuk mengamati dengan baik dan bertanya.
8) Guru perlu mengadakan evaluasi apakah demonstrasi yang
dilakukan itu berhasil, dan bila perlu demonstrasi bisa diulang.
d. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
1) Kelebihan Metode Demonstrasi
Roestiyah (2012: 84) menyebutkan beberapa kelebihan
dalam penggunaan metode demonstrasi diantaranya ialah:
a) Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang
sedang diberikan.
b) Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu
diceramahkan dapat di atasi dengan pengamatan dan contoh
kongkrit.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
14
Hardini dan Puspitasari (2012: 29) juga menyebutkan
kelebihan dari panggunaan metode demonstrasi, yaitu :
a) Perhatian siswa dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap
oleh guru dapat diamati
b) Perhatian siswa akan lebih terpusat pada apa yang
didemonstrasikan, jadi proses pemahaman siswa akan lebih
terarah dan akan mengurangi perhatian siswa kepada masalah
lain.
c) Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti
proses belajar.
d) Dapat menambah pengalaman siswa.
e) Bisa membantu siswa ingat lebih lama materi yang
disampaikan.
f) Dapat mengurangi kesalahpahaman karena pengajaran lebih
jelas dan kongkrit
g) Dapat menjawab semua masalah yang timbul dalam pikiran
siswa karena ikut serta berperan secara langsung.
2) Kelemahan Metode Demonstrasi
Menurut Roestiyah (2012: 85) menyebutkan kelemahan
dari metode demonstrasi yaitu:
a) Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang
menyebabkan demonstrasi tidak dapat terlihat jelas oleh siswa.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
15
b) Jika waktu yang tersedia tidak cukup maka demonstrasi
berlangsung terputus-putus.
c) Bila siswa tidak diikutsertakan maka proses demonstrasi akan
kurang dipahami oleh siswa.
Hardini dan Puspitasari (2012: 29) menyebutkan
kelemahan-kelemahan metode demonstrasi diantaranya :
a) Siswa tidak dapat melihat atau mengamati keseluruhan benda
atau peristiwa yang didemonstrasikan.
b) Untuk mengadakan demonstrasi diperlukan alat-alat khusus,
kadang-kadang alat-alat khusus tersebut sukar didapatkan.
c) Memerlukan waktu yang cukup banyak.
d) Apabila terjadi kekurangan media, metode demonstrasi
menjadi kurang efisien.
e) Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli
bahan-bahannya.
f) Memerlukan tenaga yang tidak sedikit.
g) Apabila siswa tidak aktif, maka metode demonstrasi menjadi
tidak efektif.
Kelemahan-kelemahan metode demonstrasi tentunya dapat
di atasi dengan cara tertentu. Hardini dan Puspitasari (2012: 29)
menyebutkan cara-cara mengatasi kelemahan metode demonstrasi
yaitu:
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
16
a) Tentukanlah terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai dalam
jam pertemuan tersebut.
b) Arahkan demonstrasi sehingga siswa memperoleh pengertian
dan gambaran yang kuat, pembentukan sikap, dan kecakapan
praktis.
c) Pilih dan kumpulkan alat-alat demonstrasi yang akan
dilaksanakan.
d) Usahakan seluruh siswa dapat mengikuti pelaksanaan
demonstrasi, sehingga memperoleh pengertian dan pemahaman
yang sama.
e) Berikan pengertian yang jelas tentang landasan teori yang
didemonstrasikan.
f) Bahan yang didemonstrasikan adalah hal-hal yang bersifat
praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.
g) Menetapkan langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilaksanakan.
3. Media Video
a. Pengertian Media Pembelajaran
Proses pembelajaran akan berjalan lancar dengan dukungan dari
media pembelajaran, karena media sebagai perantara guru dengan
siswa. Sanaky (2013: 3) media pembelajaran adalah sebuah alat yang
berfungsi dan dapat digunakan untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Musfiqon (2012: 28) berpendapat media pembelajaran
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
17
merupakan alat bantu yang berfungsi untuk menjelaskan sebagian dari
keseluruhan program pembelajaran yang sulit dijelaskan secara verbal.
Menurut Daryanto (2012: 4) media pembelajaran merupakan sarana
perantara dalam proses pembelajaran.
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa,
media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk mempermudah dalam menyampaikan pesan. Pesan yang sulit
dijelaskan secara verbal dalam pembelajaran dapat dipermudah dengan
penggunaan media pembelajaran.
b. Pengertian Video
Video dalam media pembelajaran termasuk dalam kategori
media audio-visual. Sanaky (2013: 119) menyatakan media audio-
visual adalah alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan
bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama
dengan objek aslinya. Sanaky menambahkan, alat-alat yang termasuk
dalam kategori media audio-visual, adalah: televisi, video-VCD, sound
slide, dan film.
Menurut Daryanto (2012: 86) video merupakan suatu medium
yang sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk
pembelajaran masal, individual, maupun berkelompok. Daryanto
(2012: 87) juga mengungkapkan bahwa media video adalah segala
sesuatu yang memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan
dengan gambar bergerak secara sekuensial.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
18
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, video sangat
baik digunakan sebagai media dalam pembelajaran.Video merupakan
media yang dapat menyampaikan pesan berupa gambar bergerak dan
suara secara langsung yang menyerupai objek aslinya.Video bisa
menggambarkan materi-materi abstrak yang sulit untuk diterangkan
guru, dan sebagai timbal baliknya siswa dapat memahami materi yang
disampaikan.
c. Manfaat Penggunaan Media Video
Penggunaan media video dalam pembelajaran memiliki manfaat
yang positif bagi siswa. Ada 20 manfaat penggunaan video dalam
pembelajaran, yaitu:
Grab students’ attention, Focus students’ concentration,
Generate interest in class, Create a sense of anticipation,
Energize or relax students for learning exercise, Draw on
students’ imagination, Improve attitudes toward content and
learning, Build a connection with other students and instructor,
Increase memory of content, Increase understanding, Foster
creativity, Stimulate the flow of ideas, Foster deeper learning,
Provide an opportunity for freedom of expression, Serve as a
vehicle for collaboration, Inspire and motivate students, Make
learning fun, Set an appropriate mood or tone, Decrease anxiety
and tension on scary topics, and Create memorable visual
images (Berk, 2009: 2).
Dari 20 manfaat penggunaan video dalam pembelajaran di
kelas yang disampaikan Berk di atas dapat disimpulkan bahwa
1. Menarik perhatian siswa, suatu hal baru atau tidak biasa
dilakukan, menimbulkan ketertarikan siswa untuk memperhatikan
apa yang disampaikan.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
19
2. Fokus konsentrasi siswa, perhatian yang ditarik dari video
pembelajaran, membuat siswa fokus dan konsentrasi pada video
tersebut.
3. Membangkitkan minat dalam kelas, suatu hal baru atau tidak
biasa dilakukan dalam kelas jika digunakan pada waktu yang
tepat, bisa menarik minat siswa terhadap suatu hal tersebut.
4. Menciptakan rasa antisipasi, antisipasi disini merupakan
perhitungan hal-hal yang akan teradi. Jadi siswa membayangkan
tentang sesuatu hal yang akan terjadi.
5. Memberi Energi atau bersantai siswa dalam pembelajaran,
pemutaran video dalam kelas bisa menjadi bahan relaksasi siswa
ketika bosan terhadap materi yang monoton.
6. Menggambarkan imajinasi siswa, ketika materi tidak bisa
dibayangkan oleh siswa, maka pemutaran video pembelajaran
dapat memberi wujud dari imajinasi siswa.
7. Meningkatkan sikap terhadap isi dan pembelajaran, hal yang
konkret dan bisa dibayangkan siswa akan meningkatkan
pemahaman siswa terhadap materi dalam pembelajaran.
8. Membangun hubungan dengan siswa lain dan guru, pertanyaan-
pertanyaan yang muncul ketika melihat hal baru atau tidak biasa
dilakukan, akan menimbulkan komunikasi antar siswa dan guru.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
20
9. Meningkatkan ingatan pada isi materi, gambar yang ada pada
video membuat siswa berkesan, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan ingatan pada materi.
10. Meningkatkan pemahaman, rangkaian gambar dalam video yang
saling berhubungan dan adanya penjelasan dalam video tersebut,
membuat siswa memahami dengan baik materi yang disampaikan.
11. Meningkatkan kreativitas, suatu informasi yang baru dalam video
pembelajaran meningkatkan kreativitas siswa
12. Merangsang aliran ide-ide, dari informasi yang didapat dalam
video pembelajaran, dapat memunculkan ide-ide siswa.
13. Mendorong pembelajaran yang lebih dalam, pembelajaran video
dapat memberikan materi yang lebih lanjut, dimana guru sulit
dalam menyampaikan materi tersebut.
14. Memberikan kesempatan kebebasan berekspresi, kebebasan
berekspresi di sini merupakan, kebebasan berekspresi dalam isi
dari video tersebut dibuat.
15. Disajikan sebagai alat untuk kolaborasi, video dapat disajikan
sebagai pendukung dalam metode atau strategi yang dilakukan
guru.
16. Menginspirasi dan memotivasi siswa, pembelajaran video yang
menarik akan memotivasi siswa untuk
17. Membuat belajar menyenangkan, video yang menarik tentunya
membuat siswa senang dalam memperhatikan materi yang ada.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
21
18. Mengatur suasana hati atau nada yang tepat.
19. Mengurangi kecemasan dan ketegangan pada topik yang
menakutkan, dan
20. Membuat gambar visual yang mengesankan, kualitas dan isi yang
menarik dari video pembelajaaran akan memberikan kesan
tersendiri bagi siswa.
4. Pembelajaran IPA
a. Pengertian IPA
Menurut Trianto (2011:136) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau
sains merupakan suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang
melalui metode ilmiah. Hal ini dapat dicontohkan seperti observasi dan
eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka,
jujur, dan sebagainya
Susanto (2013: 166) menyatakan bahwa IPA adalah usaha
manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang
tepat pada sasaran,serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan
penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan.Pengertian IPA
harus dipahami terlebih dahulu, IPA atau ilmu kealaman adalah ilmu
tentang dunia zat, baik makhluk hidup maupun benda mati yang
diamati.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
22
Mata pelajaran IPA berfungsi untuk memberikan pengetahuan
tentang lingkungan alam, mengembangkan keterampilan, wawasan dan
kesadaran teknologi dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-
hari. Mata pelajaran IPA di SD bersifat memberi pengetahuan melalui
pengamatan terhadap berbagai jenis dan kerangka lingkungan alam
serta lingkungan buatan. Mata pelajaran IPA disebut dengan mata
pelajaran sains karena prinsipnya pelajaran sains di SD membekali
siswa dengan kemampuan berbagai cara mengetahui dan memahami
alam.
b. Materi IPA
Materi pembelajaran IPA yang digunakan dalam penelitian
tindakan kelas ini yaitu tentang proses pembentukan tanah. Berikut
adalah SK dan KD IPA kelas V semester II
Tabel 2.1 Silabus IPA Kelas V Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
7. Memahami perubahan yang
terjadi di alam dan
hubungannya dengan
penggunaan sumber daya
alam.
7.1 Mendeskripsikan proses
pembentukan tanah karena
pelapukan
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
23
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan tidak ditemukan penelitian yang sama
persis dengan penelitian ini, yang ada yaitu penelitian yang dilakukan oleh:
1. Alfonsa (2014) dengan penelitian yang berjudul “Penggunaan Metode
Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SDN
Bengkayang”. Disebutkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam. Hasil dari pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan pada siklus 1
dan siklus 2 maka data hasil penelitian diperoleh skor kemampuan guru
dalam merencanakan pembelajaran pada siklus 1 jumlah skor 10,58
dengan rata-rata skor 2,12, pada siklus 2 skor 16,16 dengan rata-rata skor
3,23.Kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran pada siklus 1
jumlah skor 8,98 dengan rata-rata skor 2,25, pada siklus 2 jumlah skor
9,91 dengan rata-rata skor 3,48. Nilai hasil belajar siswa pada siklus 1
jumlah perolehan hasil belajar siswa 1300 dengan rata-rata 50,00, pada
siklus 2 jumlah perolehan hasil belajar siswa 2140 dengan rata-rata 82,30
dengan peningkatan hasil belajar adalah 32,30.
2. Ekey Noah (2013) dengan penelitian yang berjudul “Effect of
Demonstration Method of Teaching on Students’ Achievement in
Agricultural Science”. Penelitian berjudul pengaruh pengajaran ilmu
pertanian dengan metode demonstrasi pada prestasi siswa. Hasil
penelitian menunjukan bahwa metode demonstrasi terhadap prestasi siswa
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
24
dibandingkan dengan metode ceramah. Hal tersebut berdasarkan analisis
data :
a) Masing-masing dari dua kelompok belajar ilmu pertanian mencatat
nilai rata-rata yang lebih tinggi pada post tes dibandingkan pada pre
tes.
b) Siswa ilmu pertanian yang diajarkan dengan metode demonstrasi (x=
66,57) memiliki nilai rata-rata teringgi pada post tes dibandingkan
dengan nilai rata-rata yang diajarkan menggunakan metode ceramah
(x=61,47).
c) Siswa laki-laki diajarkan dengan metode demonstrasi mendapatkan
nilai lebih tinggi(x=70,30) dibandingkan siswa perempuan (x
=62,44).
d) Siswa laki-laki diajarkan dengan metode ceramah mendapatkan nilai
lebih tinggi (x =64,57) dibandingkan siswa perempuan (x =58,17).
e) Siswa laki-laki mendapat nilai lebih tinggi bila diajarkan dengan
metode demonstrasi dan metode ceramah konvensional
dibandingkan dengan rekan-rekan perempuan mereka.
f) Ada perbedaan yang signifikan (P<0,05) pada nilai prestasi
akademik siswa yang diajarkan ilmu pertanian dengan metode
demonstrasi dan orang-orang dengan metode ceramah konvensional.
3. Nadya Putri (2012), dengan penelitian yang berjudul “Efektifitas
Penggunaan Media Video Untuk Meningkatkan Pengenalan Alat Musik
Daerah Pada Pembelajaran IPS Bagi Anak Tunagrahita Ringan Di SDLB
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
25
20 Kota Solok”. Disebutkan bahwa dari pengolahan data hasil penelitian
di lapangan menunjukkan media video efektif diterapkan dalam
meningkatkan kemampuan mengenal alat musik daerah bagi anak
tunagrahita ringan. Hal ini dibuktikan dengan perolehan Uhit lebih besat
dari Utab dengan perhitungan Uhit = 1 dan Utab = 0 sehingga hipotesis
alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak.
Ketiga penelitian di atas tidak sama persis dengan penelitian tindakan
kelas ini, perbedaannya terdapat pada variabel yang digunakan masing-
masing penelitian. Pada penelitian tindakan kelas ini terdapat satu variabel
yang sama pada ketiga penelitian tersebut, yaitu pada penelitian Alfonsa
(2014) dan Ekey Noah (2013) terdapat persamaan pada variabel metode
demonstrasi. Sedangkan pada penelitian Nadya Putri (2012) terdapat
persamaan pada variabel media video.
Data yang diperoleh ketiga penelitian di atas diketahui bahwa,
kemampuan siswa setelah mengunakan metode demonstrasi dan media video
lebih tinggi dengan keampuan sebelumnya. Berdasarkan temuan yang
diperoleh dari ketiga penelitian di atas dapat diimpulkan bahwa, penggunaan
metode demonstrasi dan media video dapat meningkatkan kemampuan siswa.
C. Kerangka Berpikir
Keberhasilan peningkatan mutu pembelajaran dipengaruhi oleh
banyak faktor antara lain siswa, guru, kurikulum, sarana prasarana, fasilitas
sekolah, lingkungan sekolah dan lain-lain. Guru memiliki pengaruh yang
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
26
besar terhadap mutu dan keberhasilan proses pembelajaran. Keberhasilan
proses pembelajaran dapat dilihat dari ketercapaian tujuan pembelajaran dan
prestasi yang diperoleh siswa. Guru sebagai pemegang kendali di kelas
mempunyai tanggung jawab yang besar,oleh karena itu guru dituntut untuk
mencari model atau metode pembelajaran yang dapat membawa pengaruh
besar pada pola pikir siswa.
Hasil wawancara yang telah dilakukan dengan guru kelas dapat
memberikan gambaran masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang telah dijelaskan dalam latar
belakang, diharapkan dengan penerapan metode demonstrasi berbantuan
media video dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran di SD N
Kedawung V serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kerangka berpikir yang diterapkan pada penelitian ini sebagai berikut:
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Guru belum
menggunakan metode
demonstrasi
berbantuan media
video
Tindakan
Hasil belajar
siswa masih
rendah
Siklus I
Pendekatan metode demonstrasi
berbantuan media video
Kondisi
awal
Kondisi akhir Hasil belajar siswa
meningkat
Siklus II
Pendekatan metode demonstrasi
berbantuan media video
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016
27
D. Hipotesis Tindakan
Dengan memperhatikan kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis
tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Penggunaan metode demonstrasi berbantuan media video meningkatkan hasil
belajar siswa dalam proses pembelajaran IPA materi proses pembentukan
tanah di kelas V SD Negeri Kedawung V.
Penerapan Metode Demonstrasi…, Anton Adi Wibowo, FKIP UMP, 2016