bab ii kajian pustaka a. landasan teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/trias wahyuningsih bab...

15
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air a. Pengertian Cinta Tanah Air Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan sayang terhadap sesuatu, timbul dari dalam hati untuk memelihara, membela, melindungi tanah air. Cinta tanah air menurut Suyadi (2013: 9) yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga, setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima tawanan bangsa lain yang dapat merugikan bangsa. Senada dengan Daryanto (2013: 139) Cinta tanah air merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada siswa sejak usia dini agar dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya, misalnya dengan upacara sederhana setiap hari Senin, dengan menghormati bendera Merah putih, menyayikan lagu Indonesia Raya dan mengucapkan Pancasila. Pentingnya sebuah lagu kebangsaan, dan sebagai identitas dari negara, agar dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap negara. 7 Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Upload: duongkhanh

Post on 22-Mar-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Cinta Tanah Air

a. Pengertian Cinta Tanah Air

Perasaan cinta sebenarnya mengandung unsur kasih dan

sayang terhadap sesuatu, timbul dari dalam hati untuk memelihara,

membela, melindungi tanah air. Cinta tanah air menurut Suyadi

(2013: 9) yaitu sikap dan perilaku yang mencerminkan rasa bangga,

setia, peduli, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, budaya,

ekonomi, politik, dan sebagainya, sehingga tidak mudah menerima

tawanan bangsa lain yang dapat merugikan bangsa. Senada dengan

Daryanto (2013: 139) Cinta tanah air merupakan cara berpikir,

bersikap, dan berbuat yang menunjukan kesetiaan, kepedulian, dan

penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial,

budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada siswa sejak

usia dini agar dapat menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa

dan negaranya, misalnya dengan upacara sederhana setiap hari

Senin, dengan menghormati bendera Merah putih, menyayikan lagu

Indonesia Raya dan mengucapkan Pancasila. Pentingnya sebuah lagu

kebangsaan, dan sebagai identitas dari negara, agar dapat

mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap negara.

7

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

8

Cinta tanah air dari beberapa definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa, sikap atau perilaku seseorang mencerminkan

rasa cinta terhadap bangsa yang dimiliki. Rasa tersebut ditunjukan

dengan kesetiaan, kepedulian, bangga yang tinggi terhadap bangsa

Indonesia. Cinta tanah air sebaiknya ditanamkan pada warga negara

sejak dini.

b. Indikator Cinta Tanah Air

Indikator keberhasilan sekolah, kelas dan siswa. Said (2010:

27) menyatakan bahwa indikator cinta tanah air termuat dalam

pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa cinta tanah

air. Indikator tersebut dapat berhasil jika diterapkan dengan baik

diantaranya:

Tabel 2.1 Indikator keberhasilan sekolah dan kelas

No Nilai Indikator

1 Cinta

Tanah Air

Indikator Sekolah

1. Menggunakan produk buatan dalam negeri

2. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik

dan benar

3. Menyediakan informasi (dari sumber cetak,

elektronik) tentang kekayaan alam dan

budaya Indonesia

Indikator kelas

1. Memajangkan foto presiden dan wakil

presiden, bendera negara, lambang negara,

peta Indonesia, gambar kehidupan

masyarakat Indonesia

2. Menggunakan produk buatan dalam negeri.

Indikator Siswa

1. Melaksanakan upacara bendera Merah Putih

2. Menyanyikan lagu Indonesia Raya

3. Mengucap pancasila dan UUD

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

9

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang

berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang

bersifat terbuka maupun tertutup. Belajar menurut Slameto (2012: 2)

yaitu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh

hasil pengalaman dalam interaksi dengan lingkungan.

Hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dari perubahan

tingkah laku. Belajar yang dikemukakan Djamarah (2008: 13) adalah

serangkaian jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi

dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan

psikomotor. Perubahan perilaku diperoleh dari hasil pengalaman

dalam proses belajar.

Pengalaman individu dengan lingkungannya dan manipulasi

lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan.

Trianto mengemukakan (2011: 72) pengalaman individu diperoleh

dari hasil interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya dalam

berpendapat, berdiskusi, membantu bertukar pikiran dengan teman,

yang pada akhirnya membuat pemikiran lebih baik. Oleh karena itu,

seharusnya guru dapat menciptakan suatu keadaan atau lingkungan

belajar yang memadai agar siswa dapat menemukan pengalaman

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

10

nyata dan dapat terlibat langsung dengan alat dan media. Peran guru

sangat penting untuk menciptakan situasi dan kondisi belajar.

Guru berperan sebagai fasilitator bukan sebagai pemberi

informasi, agar siswa dapat membangun pengetahuan dari

pengalaman individu dengan lingkungan dan menciptakan

lingkungan yang kondusif bagi siswa. Teori yang mendukung dan

sesuai dengan model pembelajaran drama yaitu teori penahapan

perkembangan kognitif piaget dalam Susanto (2015: 77), diketahui

bahwa anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional

konkrit (usia 7-11 tahun). Usia tersebut ditunjukkan dengan siswa

sudah mulai memahami materi, siswa mampu berpikir sistematis

mengenai benda dan peristiwa yang nyata, erat kaitannya dengan

bermain sesuai dengan karakteristik usia siswa sekolah dasar.

Pengertian belajar dari beberapa para ahli dapat disimpulkan

bahwa, suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja

dalam keadaan sadar untuk memperoleh pemahaman, pengetahuan

baru. Belajar sebagai suatu proses perubahan tingkah laku secara

menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan

interaksi dengan lingkungan antara individu dengan individu lain.

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

11

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi merupakan salah satu hasil yang diperoleh dari

usaha. Kata prestasi menurut Arifin (2013: 12) berasal dari bahasa

Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi

prestasi yang berarti hasil usaha. Prestasi belajar berbeda halnya

dengan hasil belajar. Prestasi belajar lebih mengarah pada hasil yang

didapat dari pengetahuan, sedangkan hasil lebih mengarah pada

pembentukan watak siswa.

Prestasi pada dasarnya hasil yang diperoleh dari suatu

aktivitas dalam berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan.

Hamdani (2011: 138) berpendapat bahwa prestasi belajar di bidang

pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa yang

meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotor setelah mengikuti

proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrument

tes yang cocok. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari

penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam betuk simbol, huruf,

maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh

setiap siswa. Prestasi belajar dapat diketahui setelah diadakan

evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tinggi rendahnya

prestasi belajar siswa.

Prestasi belajar dari beberapa definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa, bukti keberhasilan yang dicapai oleh siswa

sebagai hasil belajar yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan.

Hal ini berupa angka, huruf, serta tindakan yang dicapai tiap siswa

dalam waktu tertentu.

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

12

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dikemukakan

oleh Ahmadi (2013: 138) digolongkan menjadi dua bagian, yaitu

faktor dari dalam (intern) diantaranya adalah: 1) faktor jasmaniah,

2) faktor psikologis, 3) faktor kematangan fisik maupun psikis,

4) faktor lingkungan spiritual dan faktor dari luar (ekstern)

diantaranya adalah: 1) faktor sosial, 2) faktor budaya, 3) faktor

lingkungan fisik.

Melaksanakan pendidikan dengan baik harus memperhatikan

kondisi fisik yang meliputi penglihatan, pendengaran dan struktur

tubuh. Kondisi psikis pula harus diperhatikan, yang diperoleh dari

faktor kecerdasan dan kecakapan nyata. Faktor tersebut saling

mendukung dan saling berinteraksi secara langsung maupun tidak

langsung untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

3. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perpaduan dari

sejumlah ilmu-ilmu sosial. Istilah IPS dikemukakan Barr et al dalam

Andriani (2014: 25) dapat diartikan sebagai integrasi dari ilmu-ilmu

sosial dan humaniora yang mencakup ekonomi, sejarah, geografi, hukum,

politik, sosiologi, antropologi, filosofi, dan psikologi. Materi yang

diajarkan oleh guru kepada siswa khususnya siswa sekolah dasar yang

bertujuan agar menjadi warga negara yang baik dan dapat berinteraksi

dengan masyarakat di lingkungan.

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

13

Pendidikan IPS sangat penting diajarkan pada jenjang Sekolah

Dasar (SD). Pendidikan IPS di SD dikemukakan oleh Susanto (2013:

143) yaitu bidang studi yang mempelajari manusia dalam semua aspek

kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Pembelajaran IPS di SD

seharusnya lebih menekankan aspek pengetahuan sikap dan keterampilan

dari berbagai permasalahan yang terdapat di sekitar siswa.

Permasalahan yang terdapat di lingkungan siswa dapat dikaji

dalam pendidikan IPS. Pendidikan IPS dikemukakan oleh Etin (2007: 15)

adalah usaha membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapi sehingga menjadikan paham dengan lingkungan sosial

masyarakat. Guru sebaiknya memotivasi siswa agar aktif, kreatif,

terhadap berbagai permasalahan dan mampu memberikan solusi

pemecahannya berdasarkan pengetahuan dan pemahaman yang dimiliki

guru.

IPS dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, ilmu

yang mengajarkan segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat.

IPS terkait dengan peran manusia atau tingkah laku dan kebutuhan

manusia di dalam lingkungan masyarakat yang terdiri atas berbagai

subjek sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, dan psikologi

sosial.

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

14

4. Materi Pokok Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan

Materi pokok perjuangan mempertahankan kemerdekaan

dijelaskan pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

2. Menghargai peranan tokoh

pejuang dan masyarakat dalam

mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan

2.4 Menghargai perjuangan

para tokoh dalam

mempertahankan

kemerdekaan

Sumber: Silabus Kelas V SD N 2 Cilongok

5. Model Pembelajaran

a. Pengertian Model Pembelajaran

Model pembelajaran digunakan guru untuk keberhasilan

belajar. Menurut Trianto (2010: 6) model pembelajaran merupakan

perencanaan yang digunakan sebagai pedoman. Penerapan model

yang tepat dan sesuai dengan prosedur akan memudahkan siswa

untuk memperoleh pengalaman langsung sehingga dapat menambah

kekuatan untuk menerima, menyimpan, danmenerapkan konsep yang

dipelajari. Berdasarkan hal tersebut soswa terlatih untuk dapat

menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari secara

menyeluruh, bermakna, dan aktif.

b. Model pembelajaran drama

Drama adalah cerita atau tiruan perilaku manusia yang

dipentaskan. Menurut Hasanudin (2009: 2-3) kata drama berasal dari

kata Yunani draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak,

bereaksi, dan sebagainya. Konsepsi drama adalah peniruan atau

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

15

tindakan yang tidak sebenarnya, berpura-pura di atas pentas,

menghasilkan kalimat yang menunjukan bahwa drama bukanlah

dianggap sesuatu yang serius. Demikian drama sebagai salah satu

aliran sastra seharusnya dipahami bahwa di dalamnya terkandung

nilai kebenaran dan keseriusan, bukan sekedar permainan. Menurut

Asmara (1983: 23) drama hanya suatu bentuk tiruan atau menyajikan

suatu aktion, atau suatu salinan asli dari kehidupan nyata yang

dicobakan, penonton atau pembaca harus mau menerima persoalan

dalam bentuk imajinasi.

Model pembelajaran drama dilaksanakan berdasarkan landasan

pikiran, bahwa sangatlah mungkin menciptakan proses ke dalam

suatu situasi permasalahan kehidupan nyata. Pembelajaran drama

dapat mendorong siswa menggambarkan perasaannya dan bahkan

melepaskannya. Proses psikologis melibatkan sikap, nilai, dan

keyakinan serta mengarahkan pada kesadaran melalui keterlibatan

spontan yang disertai analisis.

Pembelajaran drama sebagai suatu model pembelajaran

bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri di dunia

sosial dan memecahkan masalah dengan bantuan kelompok.

Pembelajaran drama siswa dapat belajar menggunakan konsep peran,

menyadari adanya peran yang berbeda dan memikirkan perilaku

dirinya dan perilaku orang lain. Proses pembelajaran drama dapat

memberikan contoh kehidupan perilaku manusia yang berguna

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

16

sebagai sarana bagi siswa untuk menggali perasaan, memperoleh

inspirasi, dan pemahaman yang berpengaruh pada sikap cinta tanah

air, mendalami materi pelajaran khususnya materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan dengan cara pembelajaran drama.

c. Prosedur Pembelajaran Drama

Keberhasilan model pembelajaran melalui pembelajaran drama

tergantung pada kualitas permainan peran yang diikuti dengan

analisis, dan persepsi siswa tentang peran yang dimainkan terhadap

situasi yang nyata. Prosedur pembelajaran drama menurut Uno (2009:

26) ada Sembilan langkah meliputi: (1) Pemanasan, (2) Memilih

siswa untuk memerankan tokoh drama, (3) Menyiapkan pengamat,

(4) Menata panggung atau tempat untuk pembelajaran drama dan

membahas teks skenario, (5) Memainkan peran, (6) Diskusi dan

evaluasi.

Langkah pertama, pemanasan. Guru memperkenalkan siswa

pada permasalahan yang mereka sadari sebagai suatu hal yang bagi

semua orang perlu mempelajari dan menguasainya. Bagian

berikutnya dari proses pemanasan adalah menggambarkan

permasalahan dengan jelas disertai contoh. Berdasarkan hal tersebut

dapat terlihat dari imajinasi siswa atau sengaja disiapkan oleh guru.

Langkah kedua, memilih siswa untuk memerankan tokoh

drama. Siswa dan guru membahas karakter dari setiap pemain dan

menentukan siswa yang akan memainkannya. Guru memilih siswa

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

17

yang sesuai untuk memainkan peran atau siswa sendiri yang

mengusulkan akan memainkan dan mendeskripsikan peran-perannya.

Berdasarkan hal tersebut menjadikan siswa aktif dalam proses

pembelajaran.

Langkah ketiga, menyiapkan pengamat. Guru menunjuk

kelompok secara berurutan sebagai pengamat, bertugas untuk

mengamati dan menilai kelompok yang sedang memerankan drama

di depan kelas.

Langkah keempat, Menata panggung atau tempat untuk

pembelajaran drama dan membahas teks skenario. Guru dan siswa

mendiskusikan dan membahas tempat yang akan digunakan dalam

pembelajaran drama, dan membahas perlengkapan yang akan

digunakan dalam pementasan drama. Penataan panggung atau tempat

dapat dilakukan dengan sederhana yaitu dengan membahas teks

skenario yang menggambarkan urutan permainan drama. Konsep

sederhana memungkinkan untuk dilaksanakan, karena intinya bukan

pada kemewahan panggung akan tetapi proses pembelajaran drama

itu sendiri.

Langkah kelima, permainan drama dimulai. Permainan drama

dilaksanakan sesuai teks skenario. Pada awalnya siswa masih

kesulitan dalam memainkan perannya atau bahkan tidak sesuai

dengan peran yang seharusnya dilakukan. Bahkan ada siswa yang

memainkan peran bukan perannya. Guru membimbing siswa untuk

tidak menyimpang jauh dari alur yang ada di teks skenario.

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

18

Langkah keenam, guru bersama siswa mendiskusikan

permainan drama yang sudah ditampilkan dan melakukan evaluasi

terhadap peran yang dilakukan oleh siswa. Usulan perbaikan muncul

seperti siswa meminta untuk berganti peran, atau bahkan alur

ceritanya akan sedikit berubah, akan tetapi apa pun hasil diskusi dan

evaluasi tidak jadi masalah.

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Laela Astutu, Ali Imron, dan Abdul

Ngalim (2013) dengan judul “Implementasi Keaktoran Dengan Teknik

Bemain Drama Rendra Pada Pembelajaran Drama Kelas XI MAN

Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013”. Hasil penelitian menunjukkan

penerapan model pembelajaran drama Rendra dapat meningkatkan

kemampuan memerankan tokoh drama, pembelajaran drama terbukti dapat

diterapkan dan melatih siswa untuk memerankan tokoh drama dengan efektif.

Dengan demikian model pembelajaran drama Rendra dapat dipilih sebagai

model unggulan yang dapat mengantarkan siswa mempunyai kemampuan

memerankan tokoh drama.

Penelitian lain oleh Melyani Sari Sitepu (2015) dengan Judul

“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Pembelajaran drama Terhadap

Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Di Yogyakarta”. Hasil

postes (data akhir) pada kelas eksperimen menunjukkan bahwa nilai rerata

prestasi IPS adalah 20,22. Nilai terendah 17 dengan frekuensi 2 siswa dan

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

19

nilai tertinggi 23 dengan frekuensi 4 siswa. Nilai yang banyak diperoleh

(modus) siswa adalah 21 dan 23. Hasil postes (data akhir) pada kelas kontrol

menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi IPS adalah 17.15. nilai terendah

12 dengan frekuensi 1 siswa dan nilai tertinggi 21 dengan frekuensi 2 siswa.

Nilai yang banyak diperoleh (modus) siswa adalah 17 dan 18. Perolehan

rerata prestasi IPS pada data awal maupun data akhir pada kelas eksperimen

dan kontrol menunjukkan bahwa perolehan rerata prestasi IPS kelas

eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol.

Penelitian di atas dapat dijadikan acuan dan sumber untuk

melaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran drama

dalam meningkatkan cinta tanah air dan prestasi belajar siswa khususnya

dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan.

C. Kerangka Berpikir

Berdasarkan permasalahan yang terdapat pada latar belakang,

diketahui bahwa kondisi awal siswa menunjukkan adanya rasa cinta tanah air

kurang dalam pembelajaran, terlihat pada saat mengikuti upacara bendera

setiap hari senin, siswa kurang menghormati bendera merah putih, kurang

hafal dalam menyayikan lagu Indonesia raya, kurang hafal mengucap

pancasila dan Undang-Undang Dasar. Kebiasaan tersebut menjadikan siswa

kurang memahami dan memaknai upacara bendera. Kondisi ini perlu diatasi

agar siswa dapat mengetahui dan mengenal bangsa Indonesia.

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

20

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di kelas V

SD Negeri 2 Cilongok. Hanya sedikit siswa yang berani menjawab

pertanyaan dari guru, siswa lebih banyak mendengarkan penjelasan guru dari

pada bertanya atau mengemukakan pendapat, sehingga suasana pembelajaran

menjadi pasif. Hal ini dikarenakan materi yang terlalu banyak, siswa bosan

dengan model yang diterapkan oleh guru. Oleh karena itu, siswa kesulitan

dalam memahami materi yang dipelajari, sehingga prestasi belajar yang

diperoleh belum mencapai hasil yang maksimal.

Model pembelajaran drama dijadikan solusi menginovasi model

pembelajaran untuk meningkatkan cinta tanah air dan prestasi belajar siswa.

Pemilihan model pembelajaran drama menurut Laela Astuti, Ali Imron,

Abdul ngalim (2013) menghasilkan pembelajaran melalui pembelajaran

drama siswa dapat belajar aktif, melatih siswa untuk memerankan tokoh

drama sesuai dengan teks skenario. Alur kerangka berpikir tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka berpikir

Kondisi awal siswa:

1. Rasa cinta tanah air

siswa kurang.

2. Prestasi belajar IPS

siswa masih kurang.

Penerapan model

pembelajaran drama Siklus I

Kondisi akhir siswa:

1. Rasa cinta tanah air yang

meningkat.

2. Prestasi belajar IPS

siswa meningkat.

Siklus II

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. a.repository.ump.ac.id/6572/3/TRIAS WAHYUNINGSIH BAB II.pdf · 2017-12-29 · BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Cinta Tanah Air

21

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah melalui model

pembelajaran drama dapat meningkatkan cinta tanah air dan prestasi belajar

siswa kelas V pada mata pelajaran IPS materi perjuangan mempertahankan

kemerdekaan SD Negeri 2 Cilongok, kecamatan Cilongok.

Meningkatkan Cinta Tanah..., Trias Wahyuningsih, FKIP UMP, 2016