bab i pendahuluan salmonella
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
1/20
BAB I
PENDAHULUAN
Salmonella merupakan patogen zoonotic yang dapat menyerang vertebrata.
Infeksi akibat Salmonella pada manusia dan hewan ternak menyebabkan penyakit
yang bersifat asimptomatik hingga infeksi sistemik yang parah yang berakhir dengan
mortalitas yang tinggi. Infeksi pada hewan secara ekonomi penting karena
berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas. Bahkan jauh lebih penting terhadap
kesehatan manusia, salmonellosis dapat tertular akibat kontak langsung atau tidak
langsung dengan hewan yang bersifat reservoir (Libby, et al. !!"#.
$enyakit yang disebabkan oleh %almonella disebut salmonelosis. $enyakit ini
terus meningkat dengan semakin intensifikasinya produksi peternakan dan teknik
laboratorium yang semakin canggih. Bakteri dari genus %almonella merupakan
bakteri penyebab infeksi. &ika tertelan dan masuk ke dalam tubuh akan menimbulkan
gejala yang disebut salmonellosis. 'ejala salmonellosis yang paling sering terjadi
adalah gastroenteritis. %elain gastroenteritis, beberapa spesies %almonella juga dapat
menimbulkan gejala penyakit lainnya. isalnya demam enterik seperti demam tifoid
dan demam paratifoid, serta infeksi lokal ($oeloengan, !)"#.
$enularan demam typhoid terjadi melalui mulut, kuman S.typhi masuk ke
dalam tubuh melalui makanan*minuman yang tercemar ke dalam lambung, ke
kelenjar limfoid usus kecil kemudian masuk ke dalam peredaran darah. +uman dalam
peredaran darah yang pertama berlangsung singkat, terjadi "- jam setelah kuman
masuk, meskipun belum menimbulkan gejala tetapi telah mencapai organorgan hati,
kandung empedu, limpa, sumsum tulang dan ginjal. $ada akhir masa inkubasi /hari kuman kembali masuk ke aliran darah (kedua kali# di mana terjadi pelepasan
endoktoksin menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan gejala demam typhoid.
asa inkubasi ratarata - )" hari. anifestasi klinik pada anak umumnya bersifat
lebih ringan dan lebih bervariasi. 0emam adalah gejala yang paling konstan di antara
1
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
2/20
semua penampakan klinis.Salmonellosis merupakan penyakit yang menular pada
manusia (zoonosis#.
$oeloengan (!)"# menambahkan Salmonellosis adalah salah satu penyakit
zoonosis yang disebut foodborne diarrheal disease dan terdapat di seluruh dunia.
0isebut foodborne diarrheal disease karena penyakit ini ditularkan oleh ternak
carrier yang sehat ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi Salmonella spp.
dan menyebabkan enteritis, di negara berkembang seperti Indonesia, dokter praktek
dan rumah sakit sering menerima pasien dengan diagnosa thypus atau parathypus
dengan insiden yang cukup tinggi sepanjang tahun. Insidensi salmonellosis di negara
negara berkembang yang menyerang manusia meningkat antara tahun )/1!)//!an,
sejalan dengan semakin intensifnya budidaya ternak dan munculnya salmonella baru.
Bakteri ini merupakan indikator keamanan pangan. 2rtinya, karena semua
serotipe %almonella yang diketahui di dunia ini bersifat patogen maka adanya bakteri
ini dalam air atau makanan dianggap membahayakan kesehatan. 3leh karena itu
berbagai standar air minum maupun makanan siap santap mensyaratkan harus bebas
%amonella, artinya dalam sampel air minum ()!! ml# atau sampel makanan (
gram# tidak ditemukan adanya %almonella (4armudji, !!1#.
+ejadian salmonellosis semakin meningkat dengan semakin banyaknya
warungwarung makanan yang tidak higienik. %umber penularan berupa keluaran
(eksresi# hewan dan manusia baik dari hewan ke manusia maupun sebaliknya. Infeksi
%almonella dari pangan asal hewan memiliki peranan penting dalam kesehatan
masyarakat dan khususnya pada keamanan pangan sehingga produk pangan asal
hewan dipertimbangkan menjadi sumber utama pada infeksi salmonella pada
manusia. 3leh karena itu penulis ingin mengupas sedikit informasi tentang
salmonella dalam kaitannya dengan kesehatan masyarakat.
2
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
3/20
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sejarah
Bakteri %almonella awalnya terisolasi pada tahun )11! oleh +arl &. 5rberth,
S. typhi adalah patogen multiorgan yang mendiami jaringan lympathic dari usus
kecil, hati, limpa, dan aliran darah manusia yang terinfeksi. 4idak diketahui
menginfeksi hewan dan paling sering terjadi di negara berkembang dengan sistem
sanitasi yang buruk dan kurangnya antibiotik, menempatkan wisatawan ke 2sia,
2merika Latin, dan 2frika dalam kelompok risiko tinggi. 0ari 66 orang terinfeksi di
2merika %erikat pada tahun !!, sekitar -!7 telah melakukan perjalanan
internasional dalam waktu 6 minggu setelah onset penyakit. Barrow, et al. !)!
menambahkan S. typhi, S . gallinarum, and S . abortusovis secara berurutan sangat
erat hubungannya dengan penyakit sistemik pada manusia, unggas dan domba.
4abel ). +lasifikasi dari salmonella
Kelompok Spesies Kejadian
+elompok 2 S. paratyphi $aratifoid pada manusia
+elompok B S. abortivoequina 2bortus pada kudaS. schottmuelleri $aratifoid pada manusia
S. typhimurium 'astroenteritis pada manusia
Berbagai infeksi pada hewan+elompok 8) S. cholerasius Bakteri sekunder pada pes babi
5nteritis nekrotika pada babi
+elompok 8 S. newport Infeksi pada ternak dan manusia
S. enteritidis Infeksi pada hewan'astroenteritis pada hewan
+elompok 0 S. gallinarum 4ifoid unggas
S. pullorum Infeksi unggasS. typhi 0emam tifoid pada manusia
S. dublin Infeksi pada ternak
+elompok 5) S. anatum Infeksi pada bebek
0i seluruh dunia, demam tifoid mempengaruhi sekitar )- juta orang setiap
tahun, menyebabkan hampir 6!!.!!! kematian. 2gen penyebab, Salmonella enterica
3
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
4/20
typhi (disebut sebagai Salmonella typhi#, adalah parasit obligat yang tidak memiliki
reservoir alami dikenal di luar manusia. %edikit yang diketahui tentang sejarah
munculnya S. typhi pada manusia , namun diperkirakan telah menyebabkan kematian
tokohtokoh terkenal seperti penulis dan penyair Inggris 9udyard +ipling, penemu
pesawat, :ilbur :right, dan +ekaisaran ;unani 2le
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
5/20
berwarna, pada agar :ilson Blair koloni kuman berwarna hitam berkilat logam akibat
pembentukan @%.
Berbeda dengan lainnya S. typhi tidak menggunakan sitrat sebagai sumber
karbon, tidak dapat melakukan dekarboksilasi terhadap ornitin, dan tidak
memfermentasi rhamnosa. Bakteri ini dapat tumbuh pada suhu antara "- o8, dengan
suhu optimum AA-o8. Beberapa sel tetap dapat hidup selama penyimpanan beku.
%almonella dapat tumbuh pada p@ ",) /,! dengan p@ optimum 6,-,. ilai p@
minimum bervariasi bergantung kepada serotype, suhu inkubasi, komposisi media,
aw dan jumlah sel. $ada p@ dibawah " dan diatas / salmonella akan mati secara
perlahan (%upardi dan %ukamto, )///#. Bentuk salmonella berupa rantai filament
panjang ketika berada pada temperatur ekstrim yaitu "1o8 atau pada suhu "o8
dengan kondisi p@ "." atau /." (=5L2B3, !)A#.
'ambar ). orfologi %almonella.
enurut 9ay (!!)# salmonella umumnya memfermentasi dulcitol, tetapi
tidak laktose, menggunakan sitrat sebagai sumber karbon, menghasilkan hidrogen
sulfida, decarbo
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
6/20
pasteurisasi, sensitif pada p@ rendah (C ",# dan tidak berbiak pada 2w !,/",
khususnya jika dikombinasikan dengan p@ , atau kurang.
%almonella tahan terhadap kondisi lingkungan, tetapi sensitif terhadap proses
pengeringan dan pembekuan. $roses pembekuan walaupun menurunkan jumlah
%almonella, tetapi tidak membunuh bakteri ini secara total. Inaktivasinya dilakukan
dengan pemasakan, dan suhu pasteurisasi cukup untuk membunuhnya. +ontaminasi
silang bisa terjadi jika daging mentah atau air daging kontak dengan makanan yang
sudah dimasak atau makanan yang akan dimakan mentah seperti lalap (%yamsir,
!)!#.
+lasifikasi Salmonella terbentuk berdasarkan dasar epidemiologi, jenis inang,
reaksi biokimia, dan struktur antigen 3, @, = ataupun +. 2ntigen yang paling umum
digunakan untuk %almonella adalah antigen 3 dan @.
2ntigen 3, berasal dari bahasa &erman (3hne#, merupakan susunan senyawa
lipopolisakarida (L$%#. L$% mempunyai tiga region. Region I merupakan antigen 3
spesifik atau antigen dinding sel. 2ntigen ini terdiri dari unitunit oligosakarida yang
terdiri dari tiga sampai empat monosakarida. $olimer ini biasanya berbeda antara satu
isolat dengan isolat lainnya, itulah sebabnya antigen ini dapat digunakan untuk
menentukan subgrup secara serologis. Region II merupakan bagian yang melekat
pada antigen 3, merupakan core polysaccharide yang konstan pada genus tertentu.
Region III adalah lipid 2 yang melekat pada region II dengan ikatan dari ketoA
deoksioktonat (+03#. Lipid 2 ini memiliki unit dasar yang merupakan disakarida
yang menempel pada lima atau enam asam lemak. Bisa dikatakan lipid 2 melekatkan
L$% ke lapisan mureinlipoprotein dinding sel (0zen, !!A#.
2ntigen @ merupakan antigen yang terdapat pada flagela dari bakteri ini, yang
disebut juga flagelin. 2ntigen @ adalah protein yang dapat dihilangkan dengan
pemanasan atau dengan menggunakan alkohol. 2ntibodi untuk antigen ini
terutamanya adalah Ig' yang dapat memunculkan reaksi aglutinasi. 2ntigen ini
memiliki phase variation, yaitu perubahan fase salam satu serotip tunggal. %aat
6
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
7/20
serotip mengekspresikan antigen @ fase), antigen @ fase sedang disintesis (8hart,
!!#.
2ntigen + berasal dari bahasa &erman, !apsel . 2ntigen + merupakan antigen
kapsul polisakarida dari bakteri enteric. 2ntigen ini mempunyai berbagai bentuk
sesuai genus dari bakterinya. $ada salmonella, antigen + dikenal juga sebagai
virulence antigen (antigen =i#.
Patogenesis
@abitat bakteri salmonella adalah di dalam alat pencernaan manusia, hewan,
dan bangsa burung. 3leh karena itu cara penularannya adalah melalui mulut karena
makan*minum bahan yang tercemar oleh keluaran alat pencernaan penderita.
%almonella akan berkambang biak di dalam alat pencernaan penderita, sehingga
terjadi radang usus (enteritis#. 9adang usus serta penghancuran lamina propria alat
pencernaan oleh penyusupan (proliferasi# salmonella inilah yang menimbulkan diare,
karena salmonella menghasilkan racun yang disebut cytotoxin dan enterotoxin
(0harmojono, !!)#. %almonella mungkin terdapat pada makanan dalam jumlah
tinggi, tetapi tidak selalu menimbulkan perubahanperubahan. Bahan pangan asal
hewan termasuk jenis makanan yang sering terkontaminasi.
%almonella di dalam tubuh host akan menginvasi mukosa usus halus, berbiak
di sel epitel dan menghasilkan toxin yang akan menyebabkan reaksi radang dan
akumulasi cairan di dalam usus. +emampuan salmonella untuk menginvasi dan
merusak sel berkaitan dengan diproduksinya thermostable cytotoxic factor .
%almonella ada di dalam sel epitel akan memperbanyak diri dan menghasilkan
thermolabile enterotoxin yang secara langsung mempengaruhi sekresi air dan
elektrolit (9ay, !!)#.
7
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
8/20
'ambar . %kema $atogenesis %almonellosis
%alah satu faktor virulensi yang dimiliki Salmonella typhi adalah villi atau
fimbriae. "imbriae merupakan protein polimer permukaan sel bakteri sebagaimediator penting interaksi bakteri terhadap hospes dan survive pada lingkungan,
motilitas, kolonisasi serta invasi pada sel hospes +emampuan Salmonella typhi
melewati masa transisi dari respon dinamis hospes pada saat masuk ke dalam tubuh
manusia seperti hiperosmolaritas, p@ rendah (acidic stress#, garam empedu, dan
respon imun lainnya, merupakan bentuk strategi bakteri untuk bertahan pada
lingkungan hospes. $eningkatan virulensi Salmonella typhi akan terjadi bila berada
pada kondisi lingkungan oksigen rendah, osmolaritas tinggi dan p@ rendah (+undera
dkk. !)#.
8
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
9/20
ejala Klinis
Salmonellosis memperlihatkan tiga sindrom yang khusus yaitu terjadinya
septikemia, radang usus akut yang kemudain menjadi radang usus kronik. $ada
kejadian akut penderita sangat depresif, demam (suhu badan antara "!,"), !8#,
diare profuse, sering kali memperlihatkan aksi merejan disertai mulas yang sangat
hebat (tenesmus#. Deces berbau amis dan berlendir, bersifat fibrin (fibrinous casts#,
kadangkadang mengandung kelotokan selaput membrane usus dan terdapat
gumpalangumpalan darah. $ada kuda, diare yang hebat cepat menyebabkan
dehidrasi dan kuda dapat mati dalam waktu ""1 jam kemudian (0harmojono,
!!)#.
%almonella typhi dapat menyebabkan demam dan gejala tifoid yang akan
berlangsung selama A" minggu. $erforasi sering terjadi pada minggu ke tiga atau
keempat dari penyakitnya. $enderita yang telah sembuh dari demam tifoid, ternyata
7 diantaranya masih mengandung S. typhi di dalam tubuhnya selama ) tahun.
Bahkan ada yang menetap sepanjang umur manjadi carrier kronik. $ada carrier
kronik S. typhi umumnya berada dalam kantung empedu, jarang pada saluran kemih.
Biasanya akan dikeluarkan dari tubuh melalui tinja dan air kemih (%upardi dan
%ukamto, )///#.
2da tiga komponen utama dari gejala demam tifoid. 0emam yang
berkepanjangan (lebih dari - hari#, gangguan saluran pencernaan dan gangguan
susunan saraf pusat*kesadaran. 0alam minggu pertama, keluhan dan gejala
menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya seperti demam, sakit kepala, mual,
muntah, nafsu makan menurun, sakit perut, diare atau sulit buang air beberapa hari,
sedangkan pemeriksaan fisik hanya didapatkan suhu tubuh meningkat dan menetap.
%uhu meningkat terutama sore dan malam hari. %etelah minggu kedua maka gejala
menjadi lebih jelas demam yang tinggi terusmenerus, napas berbau tak sedap, kulit
kering, rambut kering, bibir kering pecahpecah *terkupas, lidah ditutupi selaput putih
kotor, ujung dan tepinya kemerahan dan tremor, pembesaran hati dan limpa dan
timbul rasa nyeri bila diraba, perut kembung. 2nak nampak sakit berat, disertai
9
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
10/20
gangguan kesadaran dari yang ringan letak tidur pasif, tak acuh (apatis# sampai berat
(delier, koma#. 0emam tifoid yang berat memberikan komplikasi perdarahan,
kebocoran usus (perforasi#, infeksi selaput usus (peritonitis#, renjatan,
bronkopnemoni dan kelainan di otak (ensefalopati, meningitis#.
8iriciri +linis %almonellosis
). 'astroenteritis yang disebabkan oleh salmonella merupakan infeksi pada usus
dan terjadi lebih dari )1 jam setelah bakteri patogen itu masuk ke dalam host.
8iricirinya adalah demam, sakit kepala, muntah, diare, sakit pada abdomen
#abdominal pain$ yang terjadi selama hari. %pesies yang paling sering
menyebabkan gastroenteritis ialah S. typhimurium. +ehilangan cairan dan
kehilangan keseimbangan elektrolit merupakan bahaya bagi anakanak dan
orang tua.. %eptisemia oleh Salmonella menunjukkan ciriciri demam, anoreksia dan
anemia. Infeksi ini terjadi dalam jangka waktu yang panjang. Lesilesi dapat
menyebabkan osteomielitis, pneumonia, abses pulmonari, meningitis dan
endokarditis. %pesies utama yang menyebabkan septisemia ialah S. cholera
suis.A. 0emam enterik yang paling serius adalah demam tifoid. 2gen penyebabnya
adalah S. typhi. %elain itu S. paratyphi 2 dan B bisa menyebabkan demam
enterik tetapi tidak terlalu berbahaya dan resiko kematiannya lebih rendah.
anusia merupakan hos tunggal untuk S. typhi, ciricirinya antara lain lesu,
anoreksia, sakit kepala, kemudian diikuti oleh demam. $ada waktu tersebut S.
typhi sedang menembus dinding usus dan masuk ke dalam saluran limfa.
elalui saluran darah S. typhi menyebar ke bagian tubuh lain. Insidensi
kematian yaitu antara )!7E lebih A7 penderita demam tifoid menjadi
carrier kronik.
10
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
11/20
enurut 8o< (!!!# gejala salmonellosis pada manusia dapat berupa sindrom
gastroenteritis dan penyakit sistemik. %indrom sistemik dicirikan dengan masa
inkubasi yang panjang dengan gejalanya demam. %edangkan sindrom gastroenteritis
muncul berkaitan dengan transmisi makanan tercemar dan biasanya banyak terjadi di
negara berkembang, dengan masa inkubasi 1 > - jam Salmonellosis pada manusia
yang terkenal adalah demam tifoid dan demam paratifoid yang disebabkan oleh
masingmasing bakteri S.typhi dan S. %aratyphi 2 dan B, yang umumnya ditularkan
melalui susu, telur dan air minum dan bahan makanan lainnya yang tercemar oleh
kaluaran hewan atau orang penderita (animal and human carries#. +eluaran ini
terutama adalah keluaran dari alat pencernaan berupa feces.
0alam menjaga kesehatan masyarakat oleh karenanya perlu sekali dijalin
kerjasama yang intensif antara kesehatan masyarakat veteriner yang diawasi oleh
dokter hewan dan kesehatan masyarakat yang diawasi oleh dokter atau ahli kesehatan
masyarakat.
Diagnosis
0iagnosis salmonellosis didasarkan pada gejala dan tanda klinis berupa
demam, diare hebat dehidrasi dan lainlain, kalau dilakukan pemeriksaan
laboratorium untuk menemukan dan mengidentifikasi adanya bakteri salmonella.
$emeriksaan bahan makanan yang diberikan, air minum dan bahan lain di sekitarnya
perlu menjadi sample untuk mencari kemungkinan adanya bakteri salmonella. Isolasi
mikroba penyebab merupakan diagnosa terbaik.
etode isolasi sebaiknya menggunakan cara penyuburan dan dilakukan
berulangkali, karena pengeluaran mikroba hanya sedikit dan tidak terus menerus. S.
cholerasuis diisolasi tanpa dilakukan penyuburan dengan menggunakan media
nonselektif, karena kedua media tersebut bersifat toksik bagi S. cholerasuis. +ultur
yang dibuat dari sampel feces sangat diperlukan dalam mengisolasi bakteri
salmonella. embuat kultur dari sampel darah penderita yang mengalami septikemia
11
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
12/20
juga diperlukan. Berbagai uji biokimia dapat dilakukan untuk identifikasi.
(0harmojono, !!)#.
Fji serologis sebaiknya dilakukan pada seluruh populasi atau sewaktu terjadi
penyakit yang bersifat akut. 9espon antibodi lebih jelas pada hewan yang menderita
bakterimia atau septicemia. etode ini digunakan untuk mendeteksi adanya
Salmonella dengan tes aglutinasi, yakni reaksi dengan antibodi atau mendeteksi titer
antibodi penderita yang terinfeksi Salmonella. 4es aglutinasi dapat dilakukan dengan
dua cara, yakni tes aglutinasi pada gelas objek dan tes aglutinasi dilusi tabung yang
disebut juga tes :idal (0zen, !!A#. 0alam perkembangan $89 dalam mendeteksi
S. typhi, %ong telah berhasil menggunakan gen flagellin ( fliCd # sebagai tanda infeksi
S. typhi (Ghou, !)!#. $emeriksaan ini mengungguli kultur darah yang memakan
banyak waktu, ataupun tes :idal yang kurang sensitif dan spesifik.
Pen!egahan dan Pengo"atan
0ilihat dari aspek kilinik pengobatan terhadap penyakit salmonellosis
mungkin dapat menyembuhkan, tetapi apabila dilihat dari aspek bakteriologik,
menghilangkan bakteri yang ada dalam alat pencernaan merupakan sesuatu yang
sulit, karena bakteri sudah berada dalam sirkulasi sistem empedu dan secara
intermiten bakteri dapat berpindah kedalam lumen alat pencernaan bersama empedu
tersebut. +ondisi inilah yang menyebabkan yang pernah menderita salmonellosis
masih berbahaya, karena dalam fecesnya masih terdapat bakteri yang mungkin sekali
mencemari lingkungan dan dapat menginfeksi hewan dan manusia, oleh karena itu
masih harus tetap diwaspadai bekas penderita salmonellosis sebagai sumber
penularan
4anggung jawab dalam mengimplementasikan ukuran jaminan keamanan
dalam rantai produksi makanan harus menjadi tanggung jawab industri, organisasi
dan pemerintah. $ada industri pakan ternak selain bertanggung jawab terhadap
kualitas pakan yang dihasilkan juga harus mampu menjamin bahwa pakan yang
12
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
13/20
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
14/20
BAB III
ASPEK PE#ATU#AN PE#UNDAN$UNDANAN
Bakteri salmonella ada di dalam alat pencernaan penderita dan dapat
dikeluarkan ketika penderita menderita diare. +arena ituhewan penderita harus
diisolasi, tidak boleh digembalakan, karena akan berarti membiarkan bakteri
salmonella tersebar di padang penggembalaan umum dan menulari hewan lainnya.
enurut 0harmojono (!!)# pemerintah selalu memberikan sertifikat bebas
salmonellosis kepada perusahaanperusahaan penghasil bibit ternak manapun,
terutama ternak unggas. $emerintah juga berwenang memeriksa pabrikpabrik
makanan ternak, yang juga harus bebas dari salmonella. $edoman berikut perlu
diperhatikan dalam rangka pencegahan salmonellosisH
). @ewan yang dicurigai sebagai pembawa (carrier# perlu segera didiagnosis
secara pasti (definitif#. +alau positif perlu diksingkirkan (tetapi boleh
dipotong dan dikonsumsi dengan syarat ketat#, diasingkan (diisolasi# atau
segara diobati sampai tuntas. Fntuk memeriksakan kesembuhan yang
benarbenar,mhewan harus dipeksa ulang beberapa kali sebelum benarbenar
dapat dibebaskan.. $emberian antibiotik dalam makanan dan atau minuman dapat
dipertimbangkan dengan mengingat akan efek buruknya seperti telah
diutarakan terdahulu.A. Lalu lintas hewan di daerah terjangkit salmonellosis harus diawasi dengan
ketat.". %umber makan dan minum harus benarbenar bebas dari kontaminasi keluaran
(ekskresi# hewan tersangka.
. +andang dan peralatan harus dicuci bersih dan didientifikasi.6. Barang dan peralatan yang tercemar oleh keluaran penderita jangan dipakai
lagi dan harus dibakar.
14
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
15/20
-. +aryawan yang langsung memelihara ternak harus diberi informasi dengan
baik agar melakukan tindakan kebersihan diri dan melindungi diri dengan
pakaian (sarung tangan, sepatu boot, masker dan lainlain# ketika di dalam
kandang atau merawat penderita.
1. 2pabila ada vaksin dapat dipertimbangkan. =aksin inaktif terhadap
salmonellosis biasanya tidak efektif. =aksin aktif komersial atau vaksin dari
tipe avirulen telah dibuat./. Fpayakan disekitar peternakan tidak ada faktorfaktor pembuat stress
terhadap hewan, misalnya lalu lalang orang yang tidak berkepentingan,
kendaraan anak bermain dan sebagainya.
15
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
16/20
BAB I%
TINDAKAN PEN&EAHAN
$angan merupakan kebutuhan dasar bagi kelangsungan hidup manusia,
sehingga setiap orang perlu dijamin dalam memperoleh pangan yang bermutu dan
aman. Bahan pangan yang tidak diproduksi dengan cara yang baik dan benar dapat
menjadi sumber mikroorganisme dan kontaminan kimia yang dapat berbahaya dan
menyebabkan penyakit kepada manusia. 4erjadinya kasuskasus keracunan pangan
seharusnya tidak perlu terjadi apabila produk pangan diolah dengan prosedur
pengolahan yang benar (Badan +etahanan $angan, !!-#.
+eberadaan kontaminan mikroba 5schericia 8olli, %almonella sp. dan Listeria
sp. pada daging sangat dimungkinkan karena sifat fisikokimia daging seperti water
activity (aw#, p@ dan zat gizi mendukung pertumbuhan mikroba tersebut. +eberadaan
mikroba patogen dan pembusuk tersebut dapat menyebabkan penyakit dan bahkan
kematian. Begitu banyak kesempatan bagi mikroba untuk mengontaminasi makanan
pada saat makanan itu dibuat dan dipersiapkan. ikrobamikroba (pathogen dan non
pathogen# bawaan makanan juga terdapat di hewan yang sehat (biasanya bersemayam
di dalam saluran pencernaan#. 0aging dan karkas unggas dapat terkontaminasi saat
penyembelihan melalui kontak dengan isi perut saluran pencernaan tadi, walau dalam
jumlah kecil. 0engan cara yang sama, daging*telur dapat terkontaminasi pada saat
dicuci atau disirami dengan air yang terkontaminasi oleh pupuk kandang atau air dari
saluran pembuangan limbah peternakan unggas
¨ah kasus terbesar disebabkan suhu penyimpanan dan pengolahan yang
tidak tepat. %ehingga faktor>faktor tersebut yang (Syamsir, 2010).harus dikendalikan
untuk menekan cemaran. %elain itu higiene personal dan sanitasi peralatan juga perlu
untuk diperhatikan. encuci tangan dengan sabun sesudah dari toilet, mencegah
tangan agar tidak memegang mulut, hidung, atau rambut pada saat bekerja*memasak,
16
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
17/20
menutup mulut*hidung pada saat batuk*bersin dengan tisu dan kemudian mencuci
tangan segera dengan sabun.
Beberapa tindakan pencegahan yang cukup sederhana ternyata dapat
mengurangi resiko timbulnya penyakit bawaan makanan #foodborne diseases$ antara
lainH
asaklah daging ternak, daging unggas dan telur secara keseluruhan hingga
matang. 0engan menggunakan 4ermometer dapat digunakan untuk mengukur
suhu dalam daging adalah satu cara yang baik untuk memastikan bahwa
proses pemasakan daging telah membunuh bakteri. %ebagai contoh, 0aging
sapi harus dimasak hingga temperatur dalam dagingnya mencapai )6!oD. 4elur
harus dimasak hingga bagian kuningnya mengeras.
$isahkan. @indari proses saling mencemar antara satu jenis makanan dengan
lainnya. @indari pencemaran silang dengan cara mencuci tangan, peralatan
dan alas potong (telenan# segera setelah terjadi kontak dengan daging merah
ataupun daging unggas. %ebelum menyentuh jenis makanan lainnya, letakkan
daging yang telah dimasak pada wadah yang bersih. @indari meletakkan
daging masak di tempat yang sebelumnya digunakan untuk menampung
daging ketika masih mentah.
0inginkan. %egera masukkan makanan sisanya ke dalam lemari pendingin.
Bakteri dapat tumbuh cepat pada suhu ruangan. asukkan makanan ke dalam
lemari pendingin jika mereka belum akan dimakan selama " jam ke depan.
akanan dalam porsi besar dapat lebih cepat dingin jika sebelumnya telah
dipotongpotong ke dalam porsi yang lebih kecil dan diletakkan pada wadah
wadah terpisah sebelum dimasukkan kedalam lemari pendingin.
Bersihkan. 8ucilah daging atau produk ternak dengan air bersih atau dengan
air ledeng yang mengalir untuk membersihkan kotoran. Bakteri dapat tumbuh
subur pada permukaan potongan daging. Berhatihatilah saat mengiris daging
pada papan potong (talenan# agar tidak tercemar. @indari kebiasaan
17
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
18/20
membiarkan potongan daging dalam suhu ruang untuk waktu yang lama. 0iri
kita sendiri jangan menjadi sumber pencemar 8uci tangan dengan sabun dan
air sebelum menyiapkan makanan. &ika anda sedang menderita diare, jangan
siapkan makanan untuk orang lain.
¨ah dan jenis mikroba yang mencemari daging ditentukan oleh tingkat
pengendalian higienis yang dilaksanakan selama penanganan diawali saat
penyembelihan ternak dan pembersihan karkas hingga sampai ke konsumen. %aat ini,
kualitas mikrobiologi daging telah menjadi salah satu perhatian masyarakat dalam hal
keamanan pangan. 0aging yang sehat seharusnya tidak mengandung mikroba
patogen, kalaupun mengandung mikroba non patogen maka jumlahnya harus sedikit.
&ika kandungan bakteri daging melebihi )!6 bakteri*g maka daging tersebut dianggap
berkualitas rendah. Batas jumlah mikroba daging selama dilayukan tidak boleh lebih
dari )! bakteri*cm daging (%yamsir, !)!#.
18
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
19/20
BAB %
KESI'PULAN
$enyakit yang disebabkan oleh %almonella menjadi masalah kesehatan yang
serius di berbagai negara karena selain bersifat zoonosis juga yang paling
membahayakan penyakit ini bersifat karier dan pada penderita yang parah dapat
menyebabkan kematian. $entingnya sanitasi dan higenitas pangan serta lingkungan
menjadi faktor utama dalam pencegahan penyakit ini.
0emam tifoid telah memainkan peran penting dalam sejarah. $atogen ini
tumbuh subur di masyarakat berkembang atau daerah di mana bencana telah
mengganggu sanitasi. eskipun kejadian di 2merika %erikat adalah sangat rendah,
wabah dan epidemi yang besar masih tetap dimungkinkan karena perjalanan di
seluruh dunia dan operator ketidaktahuan penyakit. $engembangan pengobatan
antibiotik dan vaksin beberapa telah menyajikan kemungkinan pemberantasan di
seluruh dunia. %ampai hal ini tercapai, namun, S. typhi dan demam tifoid
karakteristiknya akan tetap menjadi ancaman bagi epidemi di masa depan.
19
-
8/17/2019 Bab i Pendahuluan Salmonella
20/20
DA(TA# PUSTAKA
Badan +etahanan $angan (!)A#. $edoman $elaksanaan $enanganan +eamanan$angan %egar 4ahun !)A. $usat $enganekaragaman +onsumsi dan +eamanan
$angan. +ementerian $ertanian 9epublik Indonesia.
Barrow, $.2., et al.(!)!#. %almonella. 0alam $athogenesis of Bacterial Infection in
2nimals. Dourth 5dition. 5dited by 'yles 8.L. et al. :ileyBlackwell. 2
&ohn :iley J %ons Inc, $ublication.
8o