bab i pendahuluan a. latar belakangrepository.upi.edu/14355/4/t_pd_1200948_chapter1.pdf · sehingga...

10
1 Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya disiplin merupakan kebutuhan dasar bagi perkembangan perilaku anak mengingat masa ini merupakan masa yang sangat efektif untuk pembentukan perilaku moral anak. Setiap anak memiliki potensi memahami aturan yang berkembang pada setiap tahap kehidupannya. Disiplin diperlukan untuk membantu penyesuaian pribadi dan sosial anak. Lickona (2013) menjelaskan bahwa melalui disiplin anak dapat belajar berperilaku sesuai dengan cara yang disetujui oleh lingkungan sosial. Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan pada anak mengenai perilaku moral yang diterima oleh kelompok. Namun ketika mendisiplinkan anak, kebanyakan orang menganggap disiplin sebagai sesuatu yang bersifat kaku sehingga terkesan memaksa anak untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dengan segera. Mereka tidak menyadari bahwa disiplin adalah suatu proses belajar yang berlangsung sepanjang waktu. Maka dari itu dapat dikatakan disiplin sangat penting pengaruhnya dalam proses pembentukan perilaku anak. Disiplin perlu ditanamkan sejak usia dini karena hal tersebut akan berpengaruh pada perkembangan moral anak di masa yang akan datang. Agar penanaman disiplin anak tidak keliru, maka perlu adanya penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin yang tepat oleh orang tua dan guru sehingga anak dapat berperilaku dengan tepat. Morrison (2012) menjelaskan bahwa bagi anak usia dini keterampilan yang penting dalam kesuksesan di sekolah dan kehidupannya berawal dari adanya kemampuan dasar anak untuk belajar berdisiplin.

Upload: dinhdat

Post on 06-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

1

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya disiplin merupakan kebutuhan dasar bagi

perkembangan perilaku anak mengingat masa ini merupakan masa yang

sangat efektif untuk pembentukan perilaku moral anak. Setiap anak

memiliki potensi memahami aturan yang berkembang pada setiap tahap

kehidupannya. Disiplin diperlukan untuk membantu penyesuaian pribadi

dan sosial anak. Lickona (2013) menjelaskan bahwa melalui disiplin anak

dapat belajar berperilaku sesuai dengan cara yang disetujui oleh

lingkungan sosial.

Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan pada anak

mengenai perilaku moral yang diterima oleh kelompok. Namun ketika

mendisiplinkan anak, kebanyakan orang menganggap disiplin sebagai

sesuatu yang bersifat kaku sehingga terkesan memaksa anak untuk

mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dengan segera. Mereka tidak

menyadari bahwa disiplin adalah suatu proses belajar yang berlangsung

sepanjang waktu.

Maka dari itu dapat dikatakan disiplin sangat penting pengaruhnya

dalam proses pembentukan perilaku anak. Disiplin perlu ditanamkan sejak

usia dini karena hal tersebut akan berpengaruh pada perkembangan moral

anak di masa yang akan datang. Agar penanaman disiplin anak tidak

keliru, maka perlu adanya penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin

yang tepat oleh orang tua dan guru sehingga anak dapat berperilaku

dengan tepat.

Morrison (2012) menjelaskan bahwa bagi anak usia dini

keterampilan yang penting dalam kesuksesan di sekolah dan kehidupannya

berawal dari adanya kemampuan dasar anak untuk belajar berdisiplin.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

2

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterampilan dasar berdisiplin di sini berarti kemampuan untuk mengikuti

peraturan dalam setiap kegiatan di sekolah.

Menurut Rimm (2003) penanaman disiplin perlu dimulai sejak

dini. Disiplin bukanlah pengekangan terhadap anak dan bukan juga

pemberian kebebasan mutlak terhadap anak. Disiplin mengarahkan agar

anak belajar mengenai hal-hal baik yang merupakan persiapan bagi masa

dewasanya kelak. Disiplin diri diharapkan akan membuat hidup mereka

bahagia, berhasil, dan penuh kasih sayang.

Ketika orang tua atau guru terlalu mengekang dan menggunakan

hukuman dalam mendisiplinkan anak, maka hal tersebut akan sangat

mempengaruhi pribadi anak dalam bersikap kelak sehingga anak akan

tumbuh menjadi individu yang kaku, penakut, tidak berani untuk

berekspresi, menjadi individu yang pemarah dan juga agresif. Sebaliknya

pemberian kebebasan yang berlebihan akan mengarahkan anak menjadi

impulsif dan terlibat pergaulan bebas pada saat remaja.

Disiplin pada anak tidak dapat dicapai begitu saja tanpa adanya

proses pendidikan. Proses tersebut berawal dari adanya penanaman nilai-

nilai perilaku disiplin yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak.

Dengan pemberian penanaman nilai-nilai kedisiplinan anak akan

mendapatkan pengetahuan secara utuh tentang kedisiplinan. Ketika anak

sudah mendapatkan pengetahuan tentang kedisiplinan secara utuh maka

anak akan menyadari bahwa disiplin penting bagi kehidupannya akhirnya

anak akan dengan suka rela melakukan perilaku berdisiplin.

Penanaman disiplin perlu dimulai sedini mungkin mulai dari dalam

lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, dan lingkungan masyarakat.

Vladimir (2012) menjelaskan bahwa orang tua dan guru berperan penting

dalam menanamkan disiplin pada anak, karena orang tua dan guru adalah

lingkungan terdekat anak. Peraturan disiplin yang diterapkan pada anak

harus membentuk suatu kesepakatan antara rumah dan sekolah. Dengan

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

3

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

demikian peraturan yang diterapkan harus bersifat konsisten dan teratur

sehingga dapat menjadi pedoman yang jelas bagi anak dalam berperilaku.

Sudewo (2011) menjelaskan bahwa terdapat tiga karakter dasar

yang harus dimiliki oleh setiap individu yaitu tidak egois, jujur dan,

disiplin. Ketiganya harus ada dan tidak bisa ditawar-tawar karena hal

tersebut adalah prinsip dasar. Menurutnya, apabila salah satu tidak

dipenuhi maka gagallah individu tersebut menjadi individu yang

berkarakter. Jika seorang individu mempunyai sifat egois, maka ia akan

menjadi seorang perusak dalam suatu kelompoknya; indivdu yang tidak

jujur akan menghancurkan kepercayaan; dan individu yang tidak disiplin

akan mengakibatkan rentetan kelambatan yang merusak sistem di

lingkungannya.

Pada saat ini tiga karakter dasar tersebut khususnya karakter

disiplin semakin terkikis. Hal tersebut dapat terlihat dari adanya beberapa

masalah yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia saat ini. Penelitian

yang dilakukan oleh Novita (2012) tentang pelaksanaan penanaman

disiplin pada salah satu Taman Kanak-Kanak (TK) di kota Padang

menemukan bahwa pelaksanaan penanaman disiplin yang dilakukan oleh

guru dan pihak sekolah kurang dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anak

namun terlihat dibiarkan saja oleh guru atau pihak sekolah yaitu adanya

anak yang datang terlambat ke sekolah, tidak memberi salam serta

membalas salam, makan pada saat belajar, keluar ruangan tanpa permisi,

tidak merapikan alat mainan setelah digunakan, absen tanpa informasi,

tidak mau mendengarkan intruksi guru, dan ribut ketika belajar.

Kasus selanjutnya dapat dilihat dari hasil peneltian yang dilakukan

oleh Sutrisno (2009) tentang perilaku pelanggaran disiplin siswa di tingkat

Sekolah Menengah Atas (SMA). Penelitian tersebut dilakukan kepada

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

4

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa Kelas XI di salah satu SMA Negri kota Malang. Berdasarkan data

yang diperoleh dari dokumen sekolah, informasi wali kelas serta guru

Bimbingan dan Konseling (BK) ternyata perilaku pelanggaran disiplin di

sekolah yang masih banyak dilakukan oleh para siswa adalah terlambat

datang ke sekolah dan membolos.

Kasus terbaru yang berhubungan dengan pelanggaran perilaku

disiplin yaitu berita yang didapat dari media Online SoloPos pada tanggal

21 April 2014. Kasus tersebut memberitakan tentang sejumlah siswa

tingkat SMA/SMK di Boyolali yang merayakan kelulusan Ujian Nasional

(UN) dengan melakukan aksi konvoi dan corat-coret seragam sekolah.

Padahal sebelumnya telah ada larangan dari Dinas Pendidikan, Pemuda

dan Olah Raga (DISDIKPORA) kepada para siswa tingkat SMA/SMK

untuk tidak melakukan aksi mencorat-coret seragam sekolah dan

melakukan konvoi di hari kelulusan Ujian Nasional (UN) (Yustiningsih,

2014).

Berbagai fenomena di atas mengindikasikan bahwa saat ini

masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda sedang mengalami suatu

krisis karakter bangsa. Salah satu solusi untuk membangun karakter

bangsa adalah melalui pendidikan yang tepat. Pendidikan dianggap

berperan penting dalam membangun generasi baru yang lebih baik.

Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi bangsa

dalam berbagai aspek yang dapat mengurangi berbagai masalah karakter

bangsa.

Pemberian pendidikan karakter harus melalui suatu proses. Proses

pendidikan karakter tersebut terdiri dari nilai operatif, yaitu suatu nilai

yang mempengaruhi individu dalam melakukan sebuah tindakan. Karakter

individu akan berperoses ketika suatu nilai menjadi suatu kebaikan. Suatu

disposisi batin yang dapat diandalkan untuk menanggapi situasi dengan

cara yang menurut moral itu baik. Lickona membagi tiga proses dalam

pembentukan karakter yang saling berhubungan satu sama lainnya yaitu:

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

5

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) Pengetahuan moral, (2) Perasaan moral, dan (3) Perilaku moral

(Lickona, 2013).

Pendidikan pada masa kanak-kanak adalah pendidikan yang paling

efektif. Dimulainya pendidikan karakter pada usia dini diharapkan dapat

membentuk insan yang berkarakter kuat dan cerdas sehingga mampu

menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi

warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada saat ini

pendidikan diharapkan untuk mampu membentuk manusia yang berbudi

pekerti luhur dan berakhlak mulia. Dengan demikian pendidikan karakter

perlu dilakukan secara konkrit sedari dini.

PAUD dianggap penting dalam membangun karakter suatu

individu. Hal tersebut terbukti dari hasil studi yang dilakukan oleh

University of Otago di New Zealand yang meneliti lebih dari 1000 anak

yang berusia 3 tahun selama 23 tahun. Hasil dari penelitian tersebut

menemukan bahwa sejak usia 3 tahun, seorang anak sudah dapat

diprediksi bagaimana karakternya kelak ketika dewasa hal tersebut dapat

dilihat dari pengaruh pemberian pendidikan karakter yang ditanamkan di

sekolah dan di rumah. Anak yang telah mendapatkan pendidikan karakter

sejak usia dini nantinya akan tumbuh menjadi remaja yang berkarakter

pula sehingga akan terhindar dari masalah-masalah umum yang dihadapi

oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, dan perilaku seks

bebas (Megawangi, 2011).

Hal serupa juga diungkapkan oleh Gultom (2013) yang

menyatakan bahwa PAUD memegang peranan penting dalam membangun

karakter anak. PAUD merupakan jenjang pendidikan awal yang dapat

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

6

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

membentuk anak Indonesia menjadi manusia Indonesia seutuhnya yaitu

insan yang beriman, bertakwa, disiplin, mandiri serta mempunyai

kesadaran bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dalam sambutan pada Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang

ke-67 di Gedung Kemdikbud Jakarta. Mentri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia M. Nuh memaparkan perihal pembangunan

pendidikan karakter Bangsa. Nuh, memaparkan beberapa hal yang

dinilainya sangat mendesak untuk ditanamkan dan diperkuat melalui dunia

pendidikan dan kebudayaan nasional. Hal tersebut mengenai pentingnya

semua pihak dalam membangun dan memperkuat karakter bangsa di

berbagai jenjang pendidikan (Indra, 2012).

Menyadari semua itu, Kementerian Pendidikan Nasional

menyelengarakan pendidikan karakter di seluruh jenjang pendidikan

termasuk di lembaga-lembaga PAUD. Salah satu karakter yang

diprioritaskan muncul adalah karakter disiplin. Pendidikan karakter di

lembaga PAUD menekankan pada pembiasaan kehidupan sehari-hari yang

bernuansa karakter. Dengan kata lain penanaman karakter pada anak usia

dini tidak dalam bentuk pembelajaran tersendiri, tetapi luluh dalam

aktivitas harian anak (Kemendiknas, 2012).

Salah satu lembaga PAUD yang menerapkan pendidikan karakter

sejak dini adalah kelompok bermain Cikal Gemilang 2. Hal ini didapatkan

peneliti dari hasil studi pendahuluan di lapangan dengan melakukan

observasi dan wawancara terlebih dahulu kepada kepala sekolah, salah

seorang dari tim penyusun kurikulum dan guru. Peneliti mendapatkan

fakta bahwa kelompok bermain Cikal Gemilang 2 adalah salah satu

lembaga PAUD di daerah Bandung Barat yang bernuansakan pendidikan

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

7

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karakter. Salah satu karakter yang diharapkan muncul pada anak adalah

karakter disiplin.

B. Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengetahui secara

lebih mendalam tentang bagaimana penyelenggaraan pendidikan karakter

disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2. Berdasarkan fokus

penelitian tersebut, maka munculah rumusan masalah penelitian sebagai

berikut:

1. Bagaimana perencanaan pendidikan karakter disiplin pada kelompok

bermain anak di kelompok bermain Cikal Gemilang 2?

a. Apa landasan pendidikan karakter disiplin di kelompok

bermain Cikal Gemilang 2?

b. Apa tujuan dan target pendidikan karakter disiplin di kelompok

bermain Cikal Gemilang 2?

c. Bagaimana proses dan langkah-langkah perencanaan

pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal

Gemilang 2?

2. Bagaimana Implementasi pendidikan karakter disiplin pada kelompok

bermain anak di kelompok bermain Cikal Gemilang 2?

a. Bagaimana strategi dan metode pelaksanaan pendidikan

karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2?

b. Pihak-pihak siapa sajakah yang terlibat dalam penyelenggaraan

pendidikan karakter displin di kelompok bermain Cikal

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

8

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gemilang 2? Serta apa saja peran dari masing-masing pihak

yang terlibat tersebut?

c. Perilaku disiplin seperti apa yang sudah terlihat di kelompok

bermain Cikal Gemilang 2?

d. Apa saja permasalahan yang dialami dalam penyelenggaraan

pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal

Gemilang 2?

e. Bagaimanakah cara pihak-pihak tersebut dalam menanggulangi

permasalahan yang dialami dalam penyelenggaraan pendidikan

karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2?

3. Bagaimana Evaluasi pendidikan karakter disiplin pada kelompok

bermain anak di kelompok bermain Cikal Gemilang 2?

a. Bagaimana proses pelaksanaan evaluasi pendidikan karakter

disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2?

b. Siapa saja yang melakukan evaluasi pendidikan karakter

disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti ingin mengeksplorasi

secara mendalam gambaran khusus tentang bagaimana penyelenggaran

pendidikan karakter disiplin di kelompok bermain Cikal Gemilang 2 mulai

dari melakukan perancangan kurikulum, mengimplentasikan pendidikan

karakter disiplin tersebut di sekolah hingga bagaimana kelompok bermain

cikal Gemilang 2 melaksanakan evaluasi yang berkaitan dengan

pendidikan karakter disiplin.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat penelitian secara teoritis

Secara teoritis penelitian ini memberikan manfaat berupa pengetahuan

tentang gambaran khusus penyelenggaraan pendidikan karakter disiplin di

kelompok bermain Cikal Gemilang 2 dan memberikan gambaran tentang

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

9

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perilaku disiplin yang muncul di kelompok bermain baik perilaku yang

dimunculkan oleh anak maupun oleh para warga sekolah.

Selain itu penelitian ini juga dapat memberikan ide berupa konsep

bahwa pendidikan karakter harus dikembangkan melalui proses pembelajaran

yang bermakna dalam rangka pembentukan kepribadian unggul dengan

memperhatikan berbagai aspek perkembangan anak mulai dari aspek kognitif,

psikomotor, dan afeksi. Dengan dimulainya penanaman pendidikan karakter

diusia dini diharapkan bukan hanya membentuk anak menjadi insan yang

cerdas namun dapat membentuk anak menjadi insan yang berkarakter kuat di

masa yang akan datang.

2. Manfaat penelitian secara praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini dapat memberikan gambaran

tentang proses kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan penanaman

pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini, sehingga guru dapat

membuat jadwal kegiatan pembelajaran secara tersusun berkaitan dengan

penanaman pendidikan karakter disiplin untuk anak usia dini. Penelitian ini

juga dapat membantu para pendidik untuk memunculkan kekreatifitasan

dalam menggunakan strategi, metode, dan evaluasi yang tepat berkaitan

dengan penanaman pendidikan karakter disiplin anak usia dini.

Penelitian ini bermanfaat pula bagi para orang tua dalam

memunculkan kesadaran orang tua untuk mampu meberikan pengasuhan dan

pendidikan yang tepat kepada anak karena tugas orang tua bukan hanya

sekedar memelihara dan melindungi anak. Orang tua juga wajib dalam

mengarahkan tingkah laku anak, salah satunya dengan cara menanamkan

nilai-nilai karakter khususnya karakter disiplin sedari dini kepada anak.

Penanaman karakter disiplin yang dilakukan orang tua kepada anak

dapat membantu mengenalkan anak untuk belajar berperilaku tertib di rumah

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.upi.edu/14355/4/T_PD_1200948_Chapter1.pdf · sehingga dapat menjadi pedoman ... informasi wali kelas serta guru Bimbingan dan Konseling

10

Gia Nikawanti, 2015 Pendidikan karakter disiplin pada anak usia dini Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

maupun di lingkungan sekitarnya. Penelitian ini juga dapat membantu orang

tua dalam mengenali karakteristik perilaku disiplin anak, sehingga orang tua

dapat mengetahui cara-cara yang tepat dalam menanamkan pendidikan

karakter disiplin kepada anak di rumah. Sehingga anak dapat memahami

pentingnya berperilaku disiplin serta mampu mengimplementasikan perilaku

disiplin tersebut di sekolah maupun dikehidupannya sehari-hari.

3. Manfaat penelitian lebih lanjut

Penelitian ini dapat menjadi salah satu refrensi bagi penelitian lanjutan

yang ingin mengkaji tentang bagaimana penyelenggaraan pendidikan karakter

disiplin dalam ranah pendidikan anak usia dini baik dalam mengkaji

perancangan kurikulum, strategi, metode, ataupun penggunaan evaluasi yang

tepat sehingga dapat memberikan temuan baru guna memperkaya temuan

yang sudah ada sebelumnya.