bab i pendahuluan 1.1. latar belakang...
TRANSCRIPT
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang semakin cepat telah
mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-
Kasasbeh, 2011). Internet telah menawarkan berbagai kemudahan. Konsep
hypertextuality mengartikan bahwa masyarakat dapat dengan mudah mengakses
suatu informasi, karena tersedianya link atau tautan yang menghubungkan
informasi-informasi yang saling terkait (Chia, 2010). Informasi menjadi
kebutuhan utama masyarakat sebagai khalayak untuk memenuhi kebutuhan akan
pengetahuan dan ilmu.
Berdasarkan konsep interaktivitas, internet memiliki beberapa macam
kanal sebagai media bertukarnya pesan oleh berbagai khalayak sebagai pengguna
internet. Pengguna internet dapat memproduksi dan mengkonsumsi informasi
yang berada di kanal-kanal di dalam internet tanpa adanya batasan. Salah satu
kanal yang populer di masyarakat sekarang adalah social media, browsing dan
blogging. Social media merupakan kanal didalam internet yang sedang mengalami
perkembangan baik secara teknologi dan pengguna. Tetapi, di dalam penelitian
Chia (2010), selain perkembangan yang cukup signifikan pada social media,
2
blogging turut mengalami perkembangan. Berkembangnya pemanfaatan media
internet sebagai sarana interaksi sosial telah mengantarkan banyak kemudahan
komunikasi maupun informasi dalam segala bidang. Terutama pada dunia bisnis
yang saat ini menghadapi persaingan global yang ketat. Saat ini internet menjadi
unggulan bagi para pebisnis dalam usaha memenangkan persaingan bisnis. Ini
didasari oleh meningkatnya pengguna internet di dunia yang dimana memudahkan
para pebisnis untuk memasarkan dan mengembangkan lahan bisnisnya.
E-commerce merupakan proses pembelian, penjualan atau pertukaran
barang/jasa dan informasi melalui jaringan komputer termasuk internet. Bagi
sebagian perusahaan besar e-commerce menjadi bagian dalam pengembangan,
pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan dan pembayaran para pelanggan
dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnis di seluruh dunia (Gefen, 2003).
Perkembangan e-commerce di Indonesia berjalan seiring berkembangnya internet
sejak pertama kali masuk indonesia di awal tahun 1990-an baik perusahaan skala
kecil maupun perusahaan skala yang besar (Saragih, 2012). Kegiatan e-commerce
dalam skala kecil saat ini telah menjamur di seluruh penjuru Indonesia, ini
disebabkan karena tersedianya berbagai macam wadah untuk bertransaksi secara
online dengan mudah.
Bagi konsumen, belanja online akan sangat tinggi jika mereka merasa puas
akan kualitas jasa dari sistem penjualan online di situs tersebut. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Jiang dan Rosenbloom (2005) kepuasan pelanggan
3
setelah melakukan pembelian online menjadi indikator dimana suatu situs toko
online dapat mempertahankan pelanggannya dengan cara meningkatkan minat
berbelanja kembali kepada situs tersebut. Menurut Jia dan Shen (2008) faktor
kepercayaan juga berpengaruh terhadap intensi seseorang untuk berbelanja
kembali pada suatu toko online. Pada konteks E-commerce, perusahaan yang
menginginkan kesuksesan dalam bidang e-commerce harus memiliki kemampuan
yang cukup untuk menjamin keamanan pada website e-commerce-nya (Chin,
2011). Salah satu penghalang utama pada e-commerce adalah kurangnya
kepercayaan pada pembelian online. Pembelanja online memperoleh pengalaman
konsumen melalui komentar-komentar terhadap produk ataupun layanan servis
untuk menolong mereka dalam pengambilan keputusan pembelian.
Dalam beberapa tahun terakhir, blogging telah menjadi salah satu saluran
yang paling populer untuk merekam dan mendiskusikan perasaan pribadi, gagasan
dan pendapat yang berkaitan dengan peristiwa tertentu dalam kehidupan sehari-
hari, rata-rata 900.000 artikel baru per hari yang diposting di blog (Singer, 2009).
Secara khusus, orang sering membuat blog mengenai komentar mereka setelah
menggunakan produk dan jasa. Menurut laporan oleh myYearbook (Wegert,
2010) 81% dari konsumen mencari nasihat sebelum melakukan pembelian melalui
situs sosial dan 74% dari mereka yang menerima masukan seperti pengaruh untuk
keputusan membeli.
4
Umumnya, informasi yang berhubungan muncul pada blog dalam bentuk
deskripsi blogger yang berasal dari pengalaman pribadi mereka, blog yang
mensponsori ataupun iklan blog. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa
rekomendasi pengguna blog dapat menimbulkan dampak pemasaran yang kuat
untuk menggapai konsumen. Karena transaksi online tidak dilakukan secara tatap
muka (face to face), konsumen perlu informasi yang dapat diandalkan dan
berguna untuk lebih memahami produk sehingga mendukung keputusan
pembelian mereka (Chin et al., 2011).
Secara empiris, kepercayaan (trust) dan kemudahan (usefulness) telah
diakui sebagai faktor penting dalam perilaku belanja online (Chau et al., 2007).
Dibandingkan dengan media tradisional dan komunitas online yang lain,
konsumen berpikir isi blog relatif lebih berguna dan layak kepercayaan (FIND,
2005; Johnson dan Kaye, 2009). Selain itu, banyak penelitian telah menunjukkan
bahwa reputasi sebuah toko online secara langsung mempengaruhi kepercayaan
konsumen (Jarvenpaa et al., 1999; Lim et al., 2006; McKnight et al., 1998).
Adapun yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
(Hong, 2004). Hasil penelitian menyatakan faktor yang mempengaruhi persepsi
konsumen yaitu keamanan, privasi, citra merek, world-of mouth, pengalaman dan
informasi berpengaruh signifikan terhadap kepercayaan. Penulis ingin mengetahui
faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen terhadap kepercayaan untuk
berbelanja skincare secara online. Penulis berpendapat bahwa media sosial dan
5
blog merupakan sarana yang paling mudah untuk saling berbagi informasi dan
melakukan transaksi. Rekomendasi dari blog dapat membantu konsumen untuk
membuat keputusan pembelian. Dalam beberapa penelitian, reputasi merupakan
bagian yang paling diperhatikan sebagai antesenden dari kepercayaan dan intensi
perilaku (Hong, 2004).
Kepuasan konsumen (satisfaction) dianggap sebagai salah satu pilar dari
konsep pemasaran (Kovacs et al., 2011). Perusahaan saat ini menekankan
perlunya memuaskan konsumen, terutama untuk persaingan. Kepuasan konsumen
dianggap sebagai tujuan utama dari kegiatan pemasaran dan berfungsi sebagai
penghubung antara proses pembelian dan konsumsi, yang berpuncak pada
fenomena setelah pembelian, seperti perubahan sikap, pengulangan pembelian dan
loyalitas merek (Jain dan Posavac, 2001). Penulis berpendapat, konsumen
semakin cerdas dalam menggunakan internet dan mereka akan bersikeras
melakukan transaksi bisnis dengan perusahaan online yang mereka percayai dan
berdampak terhadap loyalitas konsumen terhadap merek tersebut.
Bisnis online sendiri merupakan sebuah kegiatan bisnis yang dilakukan
dengan cara memanfaatkan fasilitas yang ada di dunia internet. Hal ini dilakukan
guna mencapai keuntungan dalam jumlah tertentu. Bisnis ini tidak jauh beda
dengan bisnis yang lainnya. Kita harus tahu bagaimana cara menjalankan bisnis
ini. Bisnis online yang biasa kita kenal sering digambarkan sebagai salah satu
bisnis elektronik dimana dalam bahasa Inggris sering dikenal dengan sebutan e-
6
commerce atau Electronic Commerce. Bisnis online yang berkembang di negeri
ini sering dikait-kaitkan dengan toko online. Seperti diketahui toko online saat ini
tengah mewabah di Tanah Air dengan berbagai jenis produk dan jasa yang
ditawarkan. Hal ini dipengaruhi dengan semakin berkembangnya Teknologi
Informasi serta gaya hidup masyarakat kita.
Penelitian ini mengambil objek yaitu produk-produk skincare (kosmetik)
yang dijual secara online di beberapa situs terkemuka di Indonesia seperti
www.zalora.co.id, www.yes24.co.id, www.elevania.com dan lainnya. Hal ini
dikarenakan meningkatnya nilai estetika, baik pada perempuan dan pria
mempengaruhi konsumsi mereka pada produk-produk kecantikan. Saat ini
perkembangan industri kosmetik Indonesia tergolong solid. Hal ini terlihat dari
peningkatan penjualan kosmetik pada 2013 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari
sebelumnya Rp 8,5 triliun, berdasarkan data Kementerian Perindustrian
(www.kemenperin.go.id). Dalam berbelanja online hal yang paling penting adalah
mencari informasi yang akurat sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi.
Tidak mengherankan menurut Nielsen (2013) jika dihubungkan dengan internet,
pengguna internet terutama perempuan menjadi pengguna yang paling aktif dalam
mencari informasi mengenai produk melalui blog yang populer baik secara
tampilan maupun informasi yang disuguhkan mengenai kecantikan. Salah satunya
dengan adanya review atau ulasan pada produk-produk tertentu seperti gadget
sampai kosmetik. Blog dengan konten kosmetik atau produk kecantikan dewasa
7
ini mengalami peningkatan pengguna khususnya di Indonesia. Terbentuknya
komunitas Indonesian Beauty Blogger (IBB) menunjukan bagaimana animo
masyarakat atau pengguna menggunakan blog sebagai media mereka dalam
eksistensi dan aktualisasi diri.
Maka dari itu penulis ingin mengetahui perkembangan transaksi e-
commerce di Indonesia. Dalam penelitian ini menjelaskan apakah rekomendasi
blog mempengaruhi niat seseorang untuk melakukan transaksi online. Dari hal
tersebut diatas maka penulis memberi judul penelitian, “Analisis pengaruh
rekomendasi blog terhadap kepercayaan konsumen pada niat transaksi secara
online”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian ini mengidentifikasi
pengaruh kepercayaan konsumen terhadap produk dan manfaat yang dirasakan
dari rekomendasi blogger pada perilaku belanja produk online. Studi ini meneliti
bagaimana kepercayaan konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut yaitu:
persepsi resiko, privasi, informasi, keamanan, reputasi blog, dan pengalaman
online yang akan mempengaruhi niat transaksi online.
8
1.3. Pertanyaan Penelitian
Untuk implikasi lebih praktis, penelitian ini juga memberikan pertanyaan
penelitian seperti:
1. Apakah persepsi resiko, privasi, informasi, keamanan, rekomendasi blog, dan
pengalaman online mempengaruhi kepercayaan konsumen?
2. Apakah kepercayaan konsumen mempengaruhi niat untuk transaksi secara
online?
1.4. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan pembaca blog dalam memahami ulasan atau review pada
blog.
2. Menganalisa pengaruh kepercayaan pada internet terhadap niat membeli secara
online
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian yang baik harus mempunyai kontribusi atau manfaat kepada
pengguna hasil penelitian. Pengguna hasil penelitian ini antara lain adalah
individu, akademisi, praktisi, perusahaan, sampai pemerintah. Kontribusi dapat
didefinisikan sebagai manfaat yang diteliti berupa kontribusi teori, kontribusi
praktek dan kontribusi kebijakan dari isu yang diteliti kepada pemakai hasil
9
penelitian. Secara spesifik manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk pengembangan kerangka kerja adopsi
e-commere pada level individu.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengembangan teori. Dengan mengintegrasikan keamanan, kepercayaan, dan
pengalaman dalam pengembangan teori perilaku perencanaan (Theory of
Planned Behavior) dalam penelitian sistem informasi.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan sistem e-business.
1.6. Sistematika Penulisan
Tesis ini terdiri dari 5 (lima) bab dan disusun berdasarkan sistematika
sebagai berikut :
1. Bab I adalah pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II adalah tinjauan literatur yang menguraikan landasan teoritis.
3. Bab III merupakan rancangan penelitian yang menguraikan pembahasan
pengambilan data dan analisis data yang dilakukan.
4. Bab IV merupakan analisis data. Bab ini membahas tentang karakteristik
responden, hasil pengujian validitas dan reabilitas instrumen yang digunakan,
10
hasil pengujian hipotesis, dan uraian analisis data yang berisi hasil pengolahan
data serta interpretasi terhadap hasil tersebut.
5. BAB V adalah simpulan, diskusi dan saran. Bab ini merupakan simpulan hasil
penelitian, diskusi, implikasi manajerial, keterbatasan penelitian dan saran-
saran untuk penelitian selanjutnya.