bab i kemasan gelas

8/19/2019 BAB I Kemasan Gelas

1/4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ruang lingkup bidang pengemasan saat ini juga sudah semakin luas, dari mulaibahan

yangsangat bervariasi hingga model atau bentuk dan teknologi pengemasanyang semakin

canggih danmenarik. Bahan kemasan yang digunakan bervariasi daribahan kertas, plastik,

gelas, logam, fiber hingga bahan-bahan yang dilaminasi. Namun demikian pemakaian bahan-

bahan seperti papan kayu, karung goni, kain, kulit kayu ,daun-daunan dan pelepah dan

bahkan sampai barang-barang bekas seperti koran dan plastik bekas yang tidak etis dan

hiegenis juga digunakan sebagai bahan pengemas produk pangan. Bentuk dan teknologi

kemasan juga bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetra pak, kemasan vakum, kemasan

aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan pintar yang dapat

menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang

dikemas. Minuman teh dalam kantong plastik, nasi bungkus dalam daun pisang, sekarang

juga sudah berkembang menjadi kotak-kotak katering sampai minuman anggur dalam botol

dankemasan yang cantik berpita merah (ardia!, "##$%.

&emasan gelas merupakan bahan kemasan tertua dan telah populer sejak '$$$ M.

&emasan gelas sudah digunakan oleh bangsa Mesir &uno. )ada !aman perunggu, kepala

anak panah menggunakan sejenis gelas yang dibuat dari bahan yang berasal dari gunung api.

)liny melaporkan pada abad permulaan pelaut *enesia yang berlabuh di suatu pulau

membuat tungku perapian di tepi pantai yang digunakan untuk mengatasi rasa dingin dan

kegelapan malam. +ungku perapian ini dibuat di atas pasir pantai menggunakan bongkahan

soda abu (muatan kapal mereka%. &eesokan harinya dalam sisa pembakaran itu ditemukan

gumpalan bening. ari sini diketahui baha soda dan pasir pada suhu yang tinggi akan

melebur membentuk gelas (acharo, "#$%.

ecara fisika gelas dapat didefenisikan sebagai cairan yang leat dingin (supercolled

li/uid%, tidak mempunyai titik lebur tertentu dan mempunyai viskositas yang tinggi (0 "$'

)oise% untuk mencegah kristalisasi. ecara kimia gelas didefenisikan sebagai hasil peleburan

berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap yang berasal dari peruraian senyaa-

senyaa kimia dimana struktur atomnya tidak menentu (yarief, "##%.


2/4

Bahan gelas terbuat dari "$1 tanah lempung, "21 soda abu, dan pasir silika sekitar 321,

kadang-kadang digunakan pula sedikit tambahan aluminium oksida, kalium oksida,

magnesium oksida, dan dicairkan pada suhu "24$5. )embentukan menjadi berbagai bentuk

adah dari gelas ini dilakukan pada saat adonan masih dalam kondisi semi padat, sehingga

memudahkan pembentukan sesuai dengan keinginan (6rli!a, "#3%.

)ada umumnya kemasan gelas ringan digunakan untuk sekali pakai, sehingga perusahaan

pembotolan tidak menerima kembali botol bekas pakai tersebut, dan mereka tidak

memerlukan aktu dan biaya untuk mengumpulkan botol-botol bekas dari tempat yang jauh

dengan resiko yang besar. )erusahaan pembotolan juga tidak memerlukan biaya untuk

investasi mesin pencuci botol bekas, sehingga bebas dari biaya pencucian dan resiko pecah

pada aktu proses pencucian (ellos, 7$$$%.

ari hasil penelitian diketahui unsur-unsur yang terdapat pada gumpalan bening tersebut

adalah silika oksida (i87%, kalsium oksida (5a8% dan natrium oksida (Na78%. ari proses

kejadiannya yaitu perapian di atas pasir putih yang banyak mengandung kulit kerang, serta

bongkahan soda abu, maka diketahui baha bahan gelas dapat dibuat dengan cara

mereaksikan atau meleburkan bahan campuran pasir pantai sebagai sumber silika (i87%,

kulit kerang sebagai sumber kapur (5a8%, dan abu kayu atau soda abu sebagai sumber

natrium (Na78% (6lisa dkk, 7$$9%.

)erkembangan teknologi dalam proses peleburan gelas menggunakan suhu yang lebih

tinggi, karena adanya penemuan bahan tahan api untuk bejana peleburan gelas. engan

adanya penemuan ini maka pembuatan berkembang dengan pesat serta menggunakan bahan-

bahan lain seperti pasir kuarsa, batu kapur dan bahan kimia lainnya (:un ;, 7$$2%.

ebagai bahan kemasan, gelas memiliki sifat? yang tahan terhadap suhu yang sangat

tinggi. edangkan kelemahan dari adah@kemasan gelas adalah mudah pecah dan kurang

baik untuk mengemas produk


3/4

Meskipun kemasan gelas bersifat inert, namun tidak demikian halnya dengan tutup

botol yang sering mendatangkan banyak masalah. 8leh karena itu tutup botol harus dibuat

sedemikian rupa agar mampu menutup botol dengan rapat dan mencegah produk tumpah

keluar.

+eknologi modern yang terus berkembang memungkinkan pembuatan kemasan gelas

yang mampu bersaing dalam hal kekuatan dan fungsinya dengan bahan kemasan lain. Akan

tetapi, masalah botol pecah merupakan masalah yang perlu dicermati oleh kalangan industri

kemasan.

1.2 Tujuan

+ujuan dari praktikum ini adalah untuk dapat mengenal berbagai kemasan gelas dan dapat

mengidetifikasi berbagai kemasan gelas, mengenal beberapa sifat dasar bahan gelas,

mengetahui dimensi kemasan gelas serta dapat menentukan penggunaan gelas dalam

pengemasan pangan, dan membandingkan kemasan botol gelas dengan kemasan botol plastik

)6+ serta membandingkan volume kemasan gelas, kemasan botol plastik )6+ soda, kemasan

)6+ air mineral ,dan kemasan botol plastik )6+ juice.


4/4

DAFTAR PUSTAKA

ellos,).:. 7$$$. ood )rocessing +echnology. )rinciples and )ractice. 7nd 6d.

oodhead)ublishing Ctd., 5ambridge, 6ngland.

ardia! dan .ardia! (ed%,Risalah eminar )engemasan dan +ransportasi dalam Menunjang

)engembangan Dndustri,istribusi dalam Negeri dan 6kspor )angan. :akarta.

Millati, +anirul, dkk. 7$"$. )enuntun )raktikum +eknologi )engemasan dan )enyimpanan.

akultas )ertanian Eniversitas Cambung Mangkurat. Banjarbaru

yarief, R., .antausa, t.Dsmayana B. "##. +eknologi )engemasan )angan.

CaboratoriumRekayasa )roses )angan, )AE )angan dan Fi!i, D)B

)+.Dglas, "##$. &emasan Felas Ringan. i dalam G .ardia! dan .ardia! (ed%, Risalah

eminar )engemasan dan +ransportasi dalam Menunjang )engembangan Dndustri,

istribusi dalam Negeri dan 6kspor )angan. :akarta.

bab i kemasan gelas

Documents