alat gelas laboratorium

28
ALAT GELAS LABORATORIUM I. TEORI Gelas adalah suatu zat amorf yang diperoleh dari mencampur bahan – bahan anorganik yang setelah dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan menjadi benda padat. Berdasarkan jenis dan komposisi dari bahan anorganik yang menyusunnya. Ada beberapa jenis gelas yaitu gelas biasa, gelas timbal, gelas barosilikat dan gelas leburan silica. Alat gelas yang digunakan di laboratorium umumnya merupakan gelas barosilikat. Gelas ini terbuat dari kuarsa/silikat oksidaberkualitas tinggi, boron oksida, alumunium oksida dan natrium oksida. Gelas jenis ini mencair pada suhu agak tinggi dan mempunyai angka muai yang kecil, oleh karena itu dapat dipanaskan hingga suhu yang tinggi dan dapat direndam dalam air dingin atau es tanpa terjadi keretakan atau pecah. Selain itu gelas barosilikat juga tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan sebagai alat gelas laboratorium. Di dalam perdagangan jenis gelas ini dikenal dengan berbagai merk seperti : Pyrex, Yena, Vycor, Duran, Schott, Assistant dan sebagainya. Perawatan / Pemeliharaan Alat – Alat Gelas : I. Pencucian alat gelas secara umum a) Alat gelas baru

Upload: sagir-alva

Post on 27-Oct-2015

730 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

instrumen laboratorium

TRANSCRIPT

Page 1: ALAT GELAS LABORATORIUM

ALAT GELAS LABORATORIUM

I. TEORI

Gelas adalah suatu zat amorf yang diperoleh dari mencampur bahan –

bahan anorganik yang setelah dilebur pada suhu tinggi dan didinginkan menjadi

benda padat. Berdasarkan jenis dan komposisi dari bahan anorganik yang

menyusunnya. Ada beberapa jenis gelas yaitu gelas biasa, gelas timbal, gelas

barosilikat dan gelas leburan silica.

Alat gelas yang digunakan di laboratorium umumnya merupakan gelas

barosilikat. Gelas ini terbuat dari kuarsa/silikat oksidaberkualitas tinggi, boron

oksida, alumunium oksida dan natrium oksida. Gelas jenis ini mencair pada suhu

agak tinggi dan mempunyai angka muai yang kecil, oleh karena itu dapat

dipanaskan hingga suhu yang tinggi dan dapat direndam dalam air dingin atau

es tanpa terjadi keretakan atau pecah. Selain itu gelas barosilikat juga tidak

bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan sebagai alat gelas

laboratorium. Di dalam perdagangan jenis gelas ini dikenal dengan berbagai

merk seperti : Pyrex, Yena, Vycor, Duran, Schott, Assistant dan sebagainya.

Perawatan / Pemeliharaan Alat – Alat Gelas :

I. Pencucian alat gelas secara umum

a) Alat gelas baru

Alat gelas baru biasanya agak bersifat alkalis. Untuk menetralkannya alat

gelas direndam dalam larutan HCl 2 % selama 24 jam. Selanjutnya cuci 2

kali dengan air kran dan bilas dengan aqua destilata, baru kemudian

dikeringkan.

b) Alat gelas kotor

Sisa bahan terdapat didalam wadah dibuang. Apabila bahan dianggap

bersifat menular seperti tinja, sputum, CSF, pus, darah, urine da media

yang mengandung biakan kuman, maka bahan tersebut harus

didestruksi terlebih dahulu. Destruksi dapat dilakukan menggunakan

Page 2: ALAT GELAS LABORATORIUM

autoclave pada suhu 101o c selama 30 ‘ atau direbus dalam larutan

deterjen selama 30’.

Alat selanjutnya dicuci 2 kali dengan air dingin atau air hangat. Apabila

tidak segera dicuci, alat – lat gelas harus direndam dalam air agar

tidak mongering dalam keadaan kotor. Pencucian dilanjutkan

menggunakan larutan deterjen dan bersihkan bagian dalam gelas (bila

memungkinkan) menggunakan sikat tabung.

Cuci gelas dengan air mengalir lalu dibilas dengan aqua destilata.

Letakkan alat gelas pada rak dengan posisi mulut disebelah bawah.

Untuk alat – alat gelas yang bukan pengukur, dapat dikeringkan di

oven pada suhu 60o C.

c) Alat gelas berlemak/terkontaminasi bahan yang sukar dihilangkan :

Alat gelas terlebih dahulu direndam di dalam lrutan sam kut atau

korosif misalnya larutan asam kuat atau korosif misalnya larutan asam

kromat atau asam sulfat berasap. Selama semalam.

Selanjutnya dicuci seperti halnya pada alat gelas yang kotor.

d) Objek gelas baru atau mengandung oil imersi :

Objek gelas direndam di dalam larutan deterjen selama semalam. Dicuci

dengan air mengalir selama 15 menit, sapu satu persatu dengan kain

halus atau kertas tissue lalu dikeringkan.

II. Menghilangkan Kontaminan yang sukar dibersihkan

Untuk menghilangkan endapan/kontaminan yang sukar dibersihkan, dapat

diikuti anjuran berikut:

a) Karbon tetraklorida atau pelarut organik lain digunakan untuk

menghilangkan lemak dan gemuk.

b) Ammonia atau asam klorida panas, campuran asam sulfat pekat dan

asam nitrat digunakan untuk menghilangkan noda albumin atau glukosa

c) Larutan asam kromat atau asam sulfat pekat yang 0,5 % kalium nitrat atau

perklorat digunakan untuk menghilangkan noda bahan organik dengan

cara merendam alat gelas selama semalam.

2

Page 3: ALAT GELAS LABORATORIUM

d) Asam klorida pekat panas dengan kalium klorat untuk menghilangkan

noda tembaga atau besi oksida

e) Asam sulfat panas untuk menghilangkan endapan barium sulfat

f) Ammonia atau natrium thiosulfat untuk menghilangkan endapan perak

nitrat.

III. Penggunaan alat gelas dengan pemanasan atau pendinginn

a) Ikuti selalu instruksi dari pabrik yang bersangkutan jika menggunakan

sumber panas elektrik.

b) Jangan meninggalkan bejana gelas pada saat dilakukan penguapan,

karena bejana dapat retak atau meledak pada saat kondisi bejana

mendekati kering

c) Alat gelas jangan sampai mengalami perubahan suhu yang mendadak

dari panas ke dingin atau sebaliknya. Karena dapat mengakibatkan alat

gelas menjadi pecah.

d) Pemanasan alat gelas dilakukan menggunakan panas yang menyebar

dengan kasa logam asbes atau tangas air, sehingga panas berpindah

perlahan – lahan dari sumber panas ke laat gelas.

e) Mendidihkan cairan di dalam bejana agar cepat dan merata maka ke

dalam bejana dapat ditambahkan bahan anati gejolak seperti batu apung

tau batu didih

f) Memanaskan cairan di dalam tabung reaksi menggunakan api langsung,

dilakukan pada bagian tengah tabung agar panasnya dapat menyebar

merata. Pada waktu memanaskan, mulut tabung diarahkan ke bagian

yang tidak ada orang.

3

Page 4: ALAT GELAS LABORATORIUM

II. DATA

A. Alat – alat gelas yang bukan sebagai alat ukur

No. Nama Fungsi Gambar

1 Botol Reagen Untuk menyimpan reagen –

reagen tertentu atau

pereaksi – pereaksi.

Untuk menyimpan indikator

– indikator tes kuantitatif.

2 Desikator (Eksikator)

Ada 2 mcam :

1. Dilengkapi dengan

kran udara.

2. Tidak dilengkapi

kran aliran udara.

Untuk menyimpan bahan –

bahan yang bersifat

hidroskopis dan bahan –

bahan baku primer.

Sebagai tempat

mendinginkan zat.

3 Corong = Funnels Untuk menyaring

Membantu memindahkan

larutan dari satu wadah ke

wadah lain agar tidak

tumpah

4 Tabung kjedahl Untuk destilasi

(penyulingan)

Digunakan pada saat

destruksi/ pemecahan

protein

Kapasitas 50 – 1000 ml

5 Kaca arloji = Watch

glasses

Sebagai kaca penutup pada

zat cair/zat yang mudah

menguap

Sebagai alas timbang bahan

yang bukan bersifat serbuk.

4

Page 5: ALAT GELAS LABORATORIUM

6 Botol timbang

(Wlighting Bottles)

Untuk menimbang zat yang

mudah menguap

Untuk menyimpan bahan –

bahan baku standart yang

jumlahnya sedikit yg sudah

dihilangkan zat cairnya

Pengeringan bahan /

penetapan susutpeneringan

bahan

Kapasitas 15 hingga 80 ml

7 Corong pisah Untuk memisahkan suatu

zat cair yang mempunyai Bj

yang berbeda

Untuk menyaring

/mengekstraksi zat cair

dengan zat cair

Kapasitas 50 – 2000 ml

8 Pendingin

balik/Kondesor

Sebagai pendingin, jika melalui

reaksi dengan pemanasan

supaya larutan tidak menguap

9 Batang pengaduk Sebagai pengaduk larutan,

kadand –kadand digunakan

sebagai alat Bantu untuk

memindahkan cairan dari satu

bejana ke bejana lain

10 Labu alas bulat Untuk destilasi, untuk

mendidihkan suatu cairan

Bentuk bervariasi pada bagian

leher,ada yang berleher

panjang, sedang dan pendek,

jumlah leher 1 hingga 4

5

Page 6: ALAT GELAS LABORATORIUM

11 Eksatraktor Soklet Untuk pemeriksaan lemak

secara kuantitatif dengan

bentuk sampel padat

Ekstraksi continue

12 Piknometer Untuk penetapan Bobot Jenis

suatu zat cair

13 Tabung Nessler Untuk analisa kolorimetri

secara kualitatif

B. Alat gelas yang berfungsi sebagai alat ukur

1. Alat gelas yang mengukur secara tidak teliti

No. Nama Fungsi Gambar

1 Beacker glass = Gelas

kimia

(kapasitas ukurannya

dari 5 – 6000 ml)

Untuk wadah larutan yang masih

memerlukan pekerjaan lain

Tempat melarutkan zat

Tempat memanaskan

2 Labu Erlenmeyer

(Erlenmeyer Flask)

Ada 2 macam labu

Erlenmeyer, yaitu :

1. Labu Erlenmeyer

tutup asah

2. Labu Erlenmeyer

tanpa tutup asah

(kapasitas volume 25 –

2000 ml)

Digunakan untuk reaksi yang

memerlukan pengocokan kuat,

atau digunakan untuk titrasi,

dihubungkan dengan alat

ekstraksi, alat destilasi dan

sebagainya.

Digunakan untuk titrasi dengan

pengocokan lemah hingga sedang

3 Gelas ukur (Measuring

Cylinders)

(kapasitas volume

gelas ukur adalah 5 –

2000 ml)

Untuk mengukur cairan secara

tidak teliti dan tidak masuk di

dalam perhitungan

Digunakan pula untuk merendam

pipet dalam asam pencuci

6

Page 7: ALAT GELAS LABORATORIUM

4 Pipet Ukur (Graduated

Pipettes)

Kapasitas volume 0,01

– 50 ml.

Untuk mengambil, memindahkan atau

memipet sejumlah volume cairan

secara kurang teliti dan tidak masuk

di dalam perhitungan pada penetapan

kadar

2. Alat gelas yang mengukur secara teliti

No Nama Fungsi Gambar

1 Labu Ukur (Volunetric

flask)

Kapasitas volumenya

adalah 5 – 2000 ml

Untuk membuat larutan dengan

volume yang tepat/teliti.

Mengencerkan atau mengambil

larutan dengan teliti

2 Pipet Volume = Pipet

gondok (Volumetric

Pipettes)

Kapasitas 0,5 - 100 ml

Untuk Mengambil cairan dg teliti

Memindahkan cairan

memipet sejumlah volume cairan

dengan teliti dan seksama

3 Buret

Bentuk ada 2 macam :

 a. Buret dengan ujung

kran lurus ( Straight

burettes )

b. Buret dengan

ujung kran

menyamping / bengkok

(Bench burettes)

Mengeluarkan atau mengalirkan

zat atau cairan secara teliti pada

proses titrasi dalam keadaan dingin

(tanpa pemanasan)

Mengeluarkan atau mengalirkan

cairan secara teliti pada proses

titrasi dengan pemanasan

7

Page 8: ALAT GELAS LABORATORIUM

ALAT - ALAT NON GELAS LABORATORIOUM

Alat laboratorium non gelas adalah alat yang tidak terbuat dari gelas. Alat –

alat tersebut antara lain:

No Nama Fungsi Gambar

1 Krus (Crucible) Untuk membakar / mengarangkan /

mengabukan zat pada analisis

Gravimetri

* Mempunyai kapasitas 2 - 250 ml

2 Crus Tang Untuk mengangkat krus pada proses

pengabuan

3 Mortir dan Temper Untuk mengeruskan /

menghaluskan suatu zat

Untuk menghomogenkan suatu

zat

Untuk mencampur lebih dari

satu bahan

4 Botol Semprot Untuk menyemprot zat yang

menempel pada dinding wadah

Pada saat pengadukan zat,

digunakan untuk menyemprot

batang pengaduk.

5 Pipet penetes Bentuk pendek atau panjang

dilengkapi karet penghisapnya

Untuk meneteskan pereaksi tetes

demi tetes

6 Botol aspirator Untuk menyimpan air suling dilengkapi

dengan tutup dank ran pengalir

7 Cawan Porselin

Kpasitas 4 -2900 ml.

Sebagian tidak

tahan pemanasan

Untuk Menguapkan cairan pada suhu

yang tidak terlalu tinggi

8

Page 9: ALAT GELAS LABORATORIUM

suhu di atas 300 0

III. KESIMPULAN

Alat – alat gelas dilaboratorium terbagi atas alat – alat gelas yng berfungsi

sebagai alat ukur dan yang tidak berfungsi sebagai alat ukur. Untuk alat gelas

yang berfungsi sebagai alat ukur terbagi lagi menjadi alat gelas yang

mengukur secara teliti dan yang tidak secara teliti.

IV. PEMBAHASAN

A. Cara Kerja Menyaring dengan Menggunakan Corong:

Kertas saring dimasukkan ke dalam corong (tidak boleh melebihi

corong).

Gunakan batang pengaduk

Saringan yang pertama dibuang (untuk membilas wadah penampung)

banyaknya tergantung dari jumlah larutan yang dimiliki.

Saringan yang selanjutnya ditampung dalam wadah.

B. Cara Kerja Penggunaan Corong Pisah

Dicek kran corong pisah apakah berfungsi atau tidak dengan cara

diputar – putar menggunakan aquadest.

Jika bocor, skrup/drat yang berwarna biru dilepas kemudian diolesi

dengan vaselin.

Kemudian dipasang kembali dan dicek kembali apakah masih bocor

atau tidak.

Jika skrup/drat corong pisah macet atau keras, dratnya dilepas

kemudian dipanaskan pada bagian bawahnya lalu diolesi dengan

vaselin dan pasang kembali.

Jika corong pisah sudah siap untuk digunakan, setelah dimasukkan

pelarut organik, tutup dipegang erat – erat kemuadian dikocok.

9

Page 10: ALAT GELAS LABORATORIUM

2 – 3 kali pengocokkan gas dibuang dengan cara membuka skrupnya.

Pada saat gas dibuang pastikan terlebih dahulu bahwa cairan yang

akan kita cek berada di bawah.

Pada proses pemisahan, skrup dibuka dahulu baru dilakukan pemisahan.

C. Pedoman Umum Penggunaan Krus

Sebelum digunakan, krus sebaiknya direndam terlebih dahulu dengan

asam pencuci selama 24 jam.

Jika tanur sudah dalam keadaan membara, krus sebaiknya

dihangatkan di atas api membara kecil sebelum dimasukkan ke dalam

tanur agar krus tidak pecah.

Jika tanur dalam keadaan mati, krus bisa langsung dimasukkan ke dalam

tanur lalu dipanaskan bersama – sama.

D. Ciri – Ciri Alat Ukur teliti

Larutan/cairan yang diambil berpengaruh pada hasil akhir

larutan/cairan yang diambil masuk dalam perhitungan

V. DAFTAR PUSTAKA

Instrument Laboratorium Kesehatan, 1995, Departemen Kesehatan, Jakarta

10

Page 11: ALAT GELAS LABORATORIUM

MEDIA

A. Prinsip : Responsi pewarnaan gram

B. Tujuan : Membuat reagen pewarnaan gram

Untuk mengetahui mikroorganisme gram (+) / gram (-)

C. Alat – alat : Timbangan tehnis

Beaker glass

Pipet Pasteur

Kertas timbang

Batang pengaduk

Corong

Mortir dan temper

Botol reagensia

D. Cara kerja

1. Membuat reagen Fuchsin

- Ditimbang fuchsin 1 gr

- Dihaluskan pada mortar

- Dilarutkan dengan alcohol 96 % 10 ml

- Ditambahkan Aquadest 90 ml

- Disaring dan ditaruh dalam botol reagensia berwarna gelap

- Sebelum dipakai didiamkan 24 jam

Mengetahui

Dosen pembimbing

(Yayah S, AMAK & Husjain Dj, SKM)

11

Page 12: ALAT GELAS LABORATORIUM

E. Larutan /Cairan Pencuci

1. Asam

a. Campuran : Na2Cr2O7 200 gram

Air 100 ml

H2SO4 pekat 1500 ml

b. Campuran : H2SO4 pekat + HNO3 pekat (1:1)

c. Campuran : 100 gram K2Cr2O7 + 1000 ml H2SO4 pekat

Sifat asam pencuci:

Oksidator kuat

Korosif

Higroskopik

2. Basa/Alkali

Sifat :

Deterjen sintetik (teepol, extran, alkanox)

Basa lemah

Tidak korosif

Tidak Higroskopis

12

Page 13: ALAT GELAS LABORATORIUM

NERACA ( TIMBANGAN )

I. TEORI

Tujuan penimbangan atau penggunaan timbangan di dalam analisa kimia

adalah untuk mengetahui jumlah bahan dalam analisa. Massa dari bahan yang

akan direaksikan atau hasil dari suatu analisa perlu diketahui. Pengukuran neaca

secara langsung tidak mungkin dilakukan sehingga yang diamati adalah berat

yaitu hasil kali massa dengan gravitasi.

Jika kita melakukan penimbangan dengan neraca, maka yang kita lakukan

ialah menyamakan momen sebelah kiri dan momen sebelah kanan yang

disebabkan adanya beban – beban pada daun (piring) neraca. Pada cara

penimbangan secara langsung, maka juka kita menggunakan neraca yang

mempunyai lengan di sebelah kiri dan kanan sama dan setelah tercapai keadaan

seimbang, yaitu ketika ayunan terhenti dan lengan mendatar (horizontal),

menghasilkan momen sama, sehingga berat bahan yang ada di piring kiri sama

dengan berat yang ada di piring kanan. Jika berat yang ditimbang sudah

ditentukan, maka untuk mengubah momen hingga tercapai keseimbangan

dilakukan dengan merubah muatan di piring yang lain dengan merubah jumlah

anak timbangan. Jika ingin memperoleh bahan dengan jumlah berat yang sudah

ditentukan, maka yang dirubah adalah jumlah bahannya sehingga momen kiri

sama dengan momen kanan.

Jenis – Jenis Neraca

a. Berdasarkan sistem penimbangan/pengoperasiannya:

1. Neraca mekanik (manual)

2. Neraca elektrik (dengan bantuan listrik)

b. Berdasarkan jumlah daun neraca

1. Neraca dengan piring tunggal (single pan balance)

2. Neraca dengan piring ganda (double pan balance)

13

Page 14: ALAT GELAS LABORATORIUM

c. Berdasarkan kapasitas muatan

1. Neraca gram (gram balance) kapasitas 250 – 2000 gram

2. Neraca milligram (milligram balance) kapasitas 100 gram

3. Neraca analitik (analytical balance) kapasitas maksimum 160 – 200 gram

4. Neraca semimikro (semi-micro balance) kapasitas 30 – 60 gram

5. Neraca mikro (micro balance) kapasitas 150 mgram

6. Neraca ultra mikro (ultra mikro balance) kapasitas 15 mgram

Peraturan umum dalam penggunaan neraca :

1. Neraca harus dalam keadaan bersih. Bersihkan piring dan lantai neraca

dari debu dengan sikat bulu unta sebelum mulai menimbang

2. Perhatikan kedudukan neraca (lihat water pass)

3. Perhatikan kapasitas neraca, jangan sekali – kali menimbang suatu benda

diatas kapasitasnya.

4. Benda yang akan ditimbang harus pada suhu yang sama dengan neraca

5. Bahan – bahan kimia tidak boleh diletakkan langsung di atas piring neraca

(logam), tetapi harus menggunakan alas timbang (kertas timbang, botol

timbang)

6. Setelah selesai menimbang periksa kembali neraca, bila ada bahan yang

tersisa di dalam neraca harus dibersihkan.

Syarat neraca yang baik :

1. Harus teliti, selalu mendapatkan hasil yang sama

2. Harus stabil dapat kembali ke sikap awal

3. Harus mempunyai kepekaan yang tinggi, 0,01 mg dapat dilihat perubahannya

4. Waktu getar : tidak boleh terlalu lama/terlalu pendek

Pemeliharaan Neraca:

1. Ruang

- Terpisah dari laboratorium

- Pengatur suhu dan kelembaban

14

Page 15: ALAT GELAS LABORATORIUM

- Sistem pencahayaan cukup & tidak terkena sinar matahari langsung

- Sistem sirkulasi udara baik

2. Meja yang mampu meredam getaran

- Meja beton

- Meja kayu dengan peredam bantalan peredam getaran

3. Lemari neraca/Chamber balance

4. Suhu penimbangan

- Temperatur ruang = temperatur kamar

5. Pengambilan posisi off

- Elektrik : off

- Mekanik : Kedua lengan daun neraca disangga oleh penahannya.

6. Penggunaan wadah

7. Maksimum kapasitas

8. Alas

9. Pembersihan

Prosedur penimbangan :

1. Posisi neraca harus stabil ( lihat water pass)

2. Skala harus 0 ( Nol )

3. Piring neraca dalam keadaan kosong.

4. Sebelum menimbang berat zat yang sesungguhnya menggunakan neraca

analitik bahan harus ditimbang dulu pada neraca teknis / manual .

5. Menaruh dan mengambil zat pada piring timbangan posisi timbangan harus

pada posisi off.

6. Matikan timbangan jika sudah selesai menimbang dan jangan lupa

dbersihkan.

7. Jangan sampai ada zat yang tercecer disekitar neraca.

Tehnik menimbang

1. Penimbangan tidak langsung

15

Page 16: ALAT GELAS LABORATORIUM

a. Timbang botol timbangan (wadah yang cocok) dengan timbangan gram

(hingga dua desimal gram), ke dalam wadah pindahkan sejumlah

bahan/zat yang akan ditimbang dengan teliti dengan neraca yang sama.

b. Kemudian ditimbang dengan teliti/seksama wadah dan zat menggunakan

neraca analitik (hingga empat angka desimal) = A gram.

a. Pindahkan bahan/ zat ke dalam wadah yang akan digunkan untuk

penetapan, kemudian wadah dan sisa bahan ditimbang kembali

menggunakan neraca analitik = B gram

b. Berat bahan/zat yang sesungguhnya = (A) – (B) g.

2. Penimbangan secara langsung

a. Timbang botol timbang (wadah yang cocok) dengan timbangan gram,

kemudian ditimbnag dengan neraca analitik = A gram.

b. Kemudian timbang teliti bahan/zat yang telah dimasukkan ke dalam

wadah dan kemudian timbang denga teliti = B gram (4 desimal). Ini

adalah berat dari bahan dan wadah.

a. Pindahkan bahan secara kuantitatif ke dalam wadah yang akan digunakan

untuk analisus, dan wadah tidak perlu ditimbang kembali.

b. Berat bahan/zat padat pemindahan secara kuantitatif dibantu dengan

botol semprot, jika berupa cairan dapat digunakan bantuan batang

pengaduk kaca dan kemudian dibilas dengan menggunakan pelarut yang

digunakan untuk analisis.

II. DATA

1. Membuat larutan dektrosa 0,27 %

Hasil : K + B = 0,4568 g

K + S = 0,1662 g -

Bahan= 0,2906 g

Catatan : Hasil tidak boleh melebihi 5 %

2. Penetapan BJ Sirup

16

Page 17: ALAT GELAS LABORATORIUM

Rumus : C – AX 1

B – A

Keterangan:

A. Hasil penimbangan pikno kosong

B. Hasil penimbangan pikno + H2O

C. Hasil penimbangan pikno + sirup

Hasil Penimbangan :

I. Pikno kosong : 14,0461 gram

Pikno + H2O : 24,1145 gram

Pikno + Sirup : 24,1432 gram

II. Pikno kosong : 14,0461 gram

Pikno + H2O : 24,1140 gram

Pikno + Sirup : 24,1425 gram

Hasil perhitungan :

I. 24,1432 – 14,046124,1145 – 14,0461

= 1,0029

II. 24,1425 – 14,046124,1140 – 14,0461

= 1,0028

III. KESIMPULAN

a. Didapatkan hasil penimbangan untuk pembuatan larutan destroksa 0,27%

adalah 0,2906 gram, dimana hasil tersebut menyimpang lebih dari 5% dari

yang diinginkan.

b. Didapatkan BJ sirup yang pertama adalah 1,0029 dan BJ sirup yang

kedua adalah 1,0028

17

Page 18: ALAT GELAS LABORATORIUM

IV. PEMBAHASAN

Dari hasil penimbangan yang didapatkan ada perbedaan hasil dari

penimbangan yng pertama dan yang kedua untuk BJ sirup dan hasil yang

menyimpang lebih dari 5% untuk pembuatan larutan destroksa 0,27%. Hal itu

terjadi kemungkinan disebabkan kesalahan pada saat menimbang.

Kesalahan – kesalahan tersebut antara lain :

a. Perubahan sifat benda yang setimbang

misalnya : - Benda menyerap air dari udara

- Terjadinya muatan listrik karena gosokan

- Suhu benda tidak sama dengan suhu kotak neraca

b. Berat anak timbangan tidak tepat

c. Lengan tidak sama panjang (ini yang menimbang cara langsung). Hal ini

dapat dihilangkan kesalahannya dengan menimbang cara atau Gauss.

d. Pengaruh tekanan ke atas terhadap anak timbangan dan benda

yang ditimbang.

V. DAFTAR PUSTAKA

Instrument Laboratorium Kesehatan, 1995, Departemen Kesehatan, Jakarta

18

Page 19: ALAT GELAS LABORATORIUM

DESTRUKTOR

I. Pengertian

Merupakan alat untuk destruksi di dalam proses pemeriksaan protein

metode Kjedahl.

II. Konsep

Pemecahan protein salah satunya ialh dengan proses pemanasan yang

tinggi sehingga dikembangkan alat destruktor. Lalu protein dipecah menjadi

amoniak dan disedot dengan pompa vacuum kemudian dinetralkan dengan basa

kuat.

III. Prinsip

Dalam pemanasan yang tinggi (>500oC), protein dipecah menjadi amoniak.

Pemanasan dilakukan hingga cairan dalam labu jernih (tergantung sampelnya).

IV. Proses kerja

Berdasarkan aliran udara.

V. Gambar

19

Page 20: ALAT GELAS LABORATORIUM

DESTILATOR

I. Prinsip

Sampel dalam labu dipanaskan akan menguap. Uap masuk kedalam pipa

lalu didinginkan dan turun menjadi embun dalam wadah.

II. Gambar

20